The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by desi.bpdikjur, 2021-10-26 04:18:47

BUKU AJAR SEJARAH 2020

BUKU AJAR SEJARAH 2020

UJI KOMPETENSI

Berilah Tanda Silang (X) pada Salah Satu Huruf a, b, c, d atau e
sebagai Jawaban yang Paling Benar !

1) Perhatikan keterangan berikut!
1. Dianggap sebagai wangsakarta kerajaan Kutai

2. Melaksanakan upacara Aswamedha
3. Dianggap sebagai titisan Dewa Ansuman

Berdasarkan keterangan diatas tokoh yang dimaksud adalah
Raja... .
a. Kudungga c. Linggawarman e. Mulawarman

b. Aswawarman d. Gunawarman

2) Salah satu peninggalan Kerajaan Kutai adalah adanya tempat
Waprakeswara yang memiliki fungsi utama... .
a. Biara tempat tinggal para Brahmana
b. Tempat pemujaan terhadap Dewa Syiwa
c. Komplek pemakaman Raja-raja Kutai
d. Tempat Raja-raja Kutai mengendalikan pemerintah
e. Percandian yang dibangun untuk Dewa Wisnu

3) Raja Mulawarman memiliki sikap dermawan yang perlu
dicontoh oleh generasi muda. Sikap terpuji itu ditulis dalam
Prasasti Yupa berupa… .
a. Menghadiahkan 20.000 ekor lembu kepada Brahmana
b. Membangun tempat ibadah Waprakeswara
c. Menaklukan suku-suku di Hulu Sungai Mahakam
d. Mengundang para Brahmana dari India ke Kutai
e. Membuat tujuh buah Yupa peringatan

4) Salah satu sumber sejarah yang menjadi bukti bahwa Kerajaan
Sriwijaya menjadi salah satu pusat studi Agama Budha adalah... .
a. Prasasti Kedukan Bukit d. Prasasti Kota Kapur

b. Prasasti Talang Tuo e. Prasasti Karang Berahi
c. Prasasti Nalanda

5) Salah satu prasasti yang dibuat pada masa Kerajaan
Tarumanegara adalah Prasasti Ciaruteun yang menerangkan
tentang... .

92 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

a. Perluasan wilayah ke Pulau Sumatera pada masa Raja
Purnawarman

b. Pemindahan Ibukota baru dari Jayasingapura ke ibukota baru
bernama Sunda

c. Pembangunan sebuah terusan untuk mengatasi banjir
d. Keberhasilan Tarumanegara menguasai jalur dagang di Selat

Sunda
e. Telapak kaki Raja Purnawarman yang digambarkan sebagai

kaki Dewa Wisnu

6) Keberhasilan Sriwijaya dalam menguasai Tanah Genting Kra dan
Penaklukan Bumi Jawa memiliki arti penting secara ekonomis
bagi Sriwijaya karena... .
a. Mempermudah Sriwijaya menjalankan sistem pemerintahan
Thalasokrasi
b. Berhasil mengendalikan jalur perdagangan di Selat Malaka
dan Selat Sunda
c. Mendukung Sriwijaya sebagai kerajaan bercorak agraris
d. Memperluas pengaruh ajaran Budha Mahayana ke
Semenanjung Malaya dan Jawa
e. Menjadi perimbangan kekuatan politik antara Kerajaan Cina
dan India

7) Raja Sanjaya mendirikan sebuah Dinasti yang menganut agama
Hindu Syiwa yang menjadi cikal bakal Kerajaan Mataram Kuno.
Hal tersebut ditandai dengan peristiwa... .
a. Pendirian sebuah Lingga di Desa Kunjarakunja
b. Membangun komplek Candi Prambanan
c. Mengadakan upacara Aswamedha
d. Membangun Keraton Candi Ratu Boko
e. Penyusunan Kitab Sang Hyang Kamahayanikan

8) Peristiwa Pralaya berhubungan erat dengan kemunduran
kerajaan Medang karena... .
a. Raja Dharmawangsa Teguh terbunuh akibat serangan
Kerajaaan Wura-Wari
b. Pelabuhan Ujung Galuh berhasil dikuasai oleh pasukan
Sriwijaya
c. Perang saudara memperebutkan tahta Kerajaan Medang
d. Letusan gunung Merapi yang menyebabkan pindahnya pusat
pemerintahan

Desi Tri Susilowati | 93

e. Serangan tentara Mongol yang berhasil mengalahkan Raja
Dharmawangsa Teguh

9) Perhatikan pernyataan berikut!
“Pada masa Kerajaan Mataram Kuno komplek peribadatan umat
Budha Candi Sewu sibangun tidak jauh dari Candi Hindu
Prambanan”.
Berdasarkan pernyataan tersebut dapat kita tarik kesimpulan
bahwa.. .
a. Terjadi persaingan antara pemeluk agama Budha dan Agama
Hindu
b. Terjalin kerukunan antar umat beragama Budha dan Hindu
c. Mulai terjadi sinkretisme ajaran Siwa-Budha
d. Mulai lunturnya konsep Dewaraja pada Kerajaan Mataram
Kuno
e. Adanya pertukaran ajaran Agama Hindu dan Budha.

10)Perpindahan pusat kerajaan Mataram Kuno dari Jawa Tengah ke
Jawa Timur oleh Empu Sindok yang berpusat disekitar Sungai
Brantas berdampak pada sektor perekonomian yaitu... .
a. Sistem perdagangan dengan cara barter mulai ditinggalkan
b. Ancaman serangan Sriwijaya semakin berkurang
c. Terjadi perubahan corak masyarakat agraris menjadi
masyarakat maritim
d. Batu batu bata sebagai bahan pembuatan candi
e. Mulai berkembang bandar-bandar dagang di daerah
pedalaman andhesit digantikan

11) Wujud akulturasi budaya Indonesia dengan budaya Hindu –
Budha dalam seni Pertunjukan wayang terdapat pada .....
a. Peralatannya d. Cerita dan tokohnya

b. Dalangnya e. Waktu pertunjukan
c. Tempat pagelarannya

12) Pada saat Dharmawangsa mengadakan resepsi pernikahan

anaknya dengan Airlangga putra raja Bali, tiba-tiba diserang
oleh kerajaan bawahan, Wurawari yang bekerja sama dengan

Sriwijaya. Peristiwa berdarah tersebut dikenal dengan
peristiwa....

a. Paregreg c. Ganter e. Pamalayu
b. Bubat d. Pralaya

94 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

13) Faktor internal yang menyebabkan kemunduran Kerajaan
Singasari adalah ....
a. Serangan Jayakatwang bekerjasama dengan Aria Wiraraja
b. Serangan bangsa Mongol dibawah pimpinan Kubilai Khan
c. Pemberontakan kaum Brahmana dibantu oleh Ken Arok
d. Pemberontakan para pengwal kerajaan bekerjasama dengan
orang dalam istana
e. Keberhasilan Raden Wijaya mendirikan Kerajaan Majapahit

14) Bangsa Indonesia tidak menerima begitu saja pengaruh budaya
India. Hal itu tampak dari bukti-bukti berikut ini, kecuali ….
a. Tergambarnya suasana alam Indonesia dalam relief candi
Borobudur
b. Masuknya cerita lokal dalam lakon pewayangan
c. Adanya stupa sebagai ciri candi Budha
d. Sistem aturan kasta tidak berkembang dalam kehidupan
masyarakat Hindu Indonesia
e. Digunakannya pola punden berundak undak dalam
bangunan candi

15) Perhatikan peristiwa-peristiwa berikut ini !
1. Setelah meminta pengampunan kepada Jayakatwang Raden
Wijaya diberikan tanah perdikan di daerah hutan Tarik
2. Raden Wijaya mendirikan dinasti dan kerajaan Majapahit
3. Jayakatwang menyerang Singasari dan membunuh
Kertanegara
4. Bangsa Mongol menyerang kerajaan Kediri dan
menggulingkan Jayakatwang
5. Raden Wijaya menghancurkan bala tentara Mongol.
Kronologi yang tepat berdasarkan peristiwa tersebut
ditunjukan oleh nomor...
a. 2), 1), 3), 4), dan 5)
b. 2), 3), 1), 4), dan 5)
c. 3), 1), 4), 5), dan 2)
d. 3), 4), 1), 2), dan 5)
e. 3), 4), 5), 1), dan 2)

Desi Tri Susilowati | 95

BAB 2

PERKEMBANGAN KERAJAAN
ISLAM DI INDONESIA

96 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

BAB PERKEMBANGAN
4 KERAJAAN ISLAM DI

INDONESIA

Lingkungan Sekitar

Masuknya pengaruh Hindu-Budha ke Indonesia pada awalnya
melalui hubungan dagang. Komunikasi yang terjadi dalam
transaksi perdagangan berkembang pada kepentingan-
kepentingan lainnya, termasuk penyebaran pengaruh agama dan
kebudayaan. Demikian pula halnya dengan pengaruh Islam yang
masuk ke Indonesia, bermula dari kegiatan perdagangan
antarnegara dan antarbenua. Berdirinya kerajaan yang bercorak
Islam pun telah mengubah perkembangan masyarakat,
kebudayaan, dan pemerintahan pada saat itu.

Memahami Teks

1. SUMBER PENDUKUNG MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA

Masuk dan berkembangnya pengaruh agama dan kebudayaan
Islam ke Indonesia diperkuat oleh beberapa sumber berita sejarah,
baik yang berasal dari luar negeri maupun dari dalam negeri.
Sumber-sumber berita dari luar diantaranya sebagai berikut :

a) Berita Arab

Berita ini diketahui melalui para padagang Arab yang telah
melakukan aktifitas dalam bidang perdagangan dengan bangsa
Indonesia pada masa perkembangan Kerajaan Sriwijaya (abad ke-7
M) sebagai Kerajaan maritim yang menguasai jalur pelayanan
perdagangan di wilayah Indonesia bagian barat termasuk Selat
Malaka. Kegiatan para pedagang Arab di kerajaan Sriwijaya
dibuktikan dengan adanya sebutan para pedagang Arab untuk

Desi Tri Susilowati | 97

Kerajaan Sriwijaya, yaitu Zabag, Zabay atau Sribusa.

b) Berita Eropa

Berita ini datangnya dari Marcopolo, ia adalah orang Eropa
yang pertama kali menginjakkan kakinya di wilayah Indonesia,
ketika ia kembali dari Cina menuju Eropa melalui jalan laut. Ia
mendapat tugas dari kaisar Cina untuk mengantarkan putrinya
yang dipersembahkan kepada kaisar Romawi. Dalam
perjalanannya itu ia singgah di Sumatra bagian Utara. Di daerah ini
ia telah menemukan adanya Kerajaan Islam, yaitu Kerajaan
Samudera dengan ibu kotanya Pasai.

c) Berita India

Dalam berita ini disebutkan bahwa para pedagang India dari
Gujarat mempunyai peranan yang sangat penting didalam
penyebaran agama dan kebudayaan Islam di Indonesia, terutama
kepada masyarakat yang terletak di daerah pesisir pantai.

d) Berita Cina

Berita ini berhasil diketahui melalui catatan dari Ma-Huan
seorang penulis yang mengikuti perjalanan Laksamana Cheng-ho
ia menyatakan melalui tulisannya bahwa sejak kira-kira tahun
1400 telah ada saudagar-saudagar Islam yang bertempat tinggal
dipantai utara Pulau Jawa.

Sedangkan, sumber-sumber dari dalam Negeri, sumber-
sumber ini diperkuat dengan penemuan-penemuan seperti :

➢ Penemuan sebuah batu di Leran (dekat Gresik). Batu bersirat
itu menggunakan huruf dan bahasa Arab. Batu itu memuat
keterangan tentang meninggalnya seorang perempuan yang
bernama Fatimah binti Ma’mun (1028).

➢ Makam Sultan Malikul Saleh di Sumatera Utara yang
meninggal pada bulan Ramadhan tahun 676 M atau tahun 1297
M.

98 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

➢ Makam Syekh Maulana Malik Ibrahim di Gresik yang wafat
tahun 1419. Jirat makam didatangkan dari Gujarat dan berisi
tulisan Arab.

Memahami Teks

2. TEORI MASUKNYA ISLAM KE NUSANTARA

1. Teori Gujarat

Teori ini beranggapan bahwa

agama dan kebudayaan Islam

dibawa oleh para pedagang dari

daerah Gujarat, India yang

berlayar melewati selat Malaka.

Teori ini menjelaskan bahwa

kedatangan Islam ke Nusantara

sekitar abad ke 13 M, melalui

kontak para pedagang dan Gambar. Makam Sultan

kerajaan Samudera Pasai yang Samudera Pasai, Malik As-
menguasai Selat Malaka pada saat Saleh

itu.

Teori ini juga diperkuat dengan penemuan makam Sultan

Samudera Pasai, Malik As-Saleh pada tahun 1297 yang bercorak

Gujarat. Teori ini dikemukakan oleh S. Hurgronje dan J. Pijnapel.

2. Teori Persia

Umar Amir Husen dan Hoesein Djadjadiningrat

berpendapat bahwa Islam masuk ke Nusantara melalui para

pedagang yang berasal dari

Persia, bukan dari Gujarat.

Persia adalah sebuah kerajaan

yang saat ini kemungkinan

besar berada di Iran.

Teori ini tercetus karena

pada awal masuknya Islam ke

Nusantara di abad ke 13 M, Gambar. Tradisi Tabuik

Desi Tri Susilowati | 99

ajaran yang marak saat itu adalah ajaran Syiah yang berasal dari
Persia. Selain itu, adanya beberapa kesamaan tradisi Indonesia
dengan Persia dianggap sebagai salah satu penguat.

Contohnya adalah peringatan 10 Muharam Islam-Persia
yang serupa dengan upacara peringatan bernama Tabuik/Tabut
di beberapa wilayah Sumatera (Khususnya Sumatera Barat dan
Jambi).

3. Teori Cina

Lain halnya dengan Slamet Mulyana dan Sumanto Al Qurtuby,
mereka berpendapat bahwa sebenarnya kebudayaan Islam masuk
ke Nusantara melalui perantara masyarakat muslim Cina. Teori ini
berpendapat, bahwa migrasi masyarakat muslim Cina dari Kanton
ke Nusantara, khususnya Palembang pada abad ke-9 menjadi awal
mula masuknya budaya Islam ke Nusantara. Hal ini dikuatkan
dengan adanya bukti bahwa Raden Patah (Raja Demak) adalah
keturunan Cina, penulisan gelar raja-raja Demak dengan istilah
Cina, dan catatan yang menyebutkan bahwa pedagang Cina lah
yang pertama menduduki pelabuhan-pelabuhan di Nusantara.

4. Teori Mekkah

Dalam teori ini dijelaskan bahwa Islam di Nusantara dibawa
langsung oleh para musafir dari Arab yang memiliki semangat
untuk menyebarkan Islam ke seluruh dunia pada abad ke 7. Hal ini
diperkuat dengan adanya sebuah perkampungan Arab di Barus,
Sumatera Utara yang dikenal dengan nama Bandar Khalifah.

Selain itu, di Samudera Pasai mahzab yang terkenal adalah
mahzab Syafi’i. Mahzab ini juga terkenal di Arab dan Mesir pada
saat itu. Kemudian yang terakhir adalah digunakannya gelar Al-
Malik pada raja-raja Samudera Pasai seperti budaya Islam di Mesir.
Teori inilah yang paling banyak mendapat dukungan para tokoh
seperti, Van Leur, Anthony H. Johns, T.W Arnold, dan Buya
Hamka.

100 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

Memahami Teks

3. PROSES ISLAMISASI DI INDONESIA

a) Perdagangan

Sejak abad ke 7 M para pedagang Islam dari Arab, Persia dan
India telah ikut ambil bagian dalam kegiatan perdagangan di
Indonesia. Di samping perdagangan, para pedagang Islam dapat
menyampaikan dan mengajarkan agama dan budaya Islam kepada
orang lain termasuk masyarakat Indonesia.

b) Perkawinan

Para pedagang Islam yang melakukan kegiatan perdagangan
dalam waktu yang cukup lama. Keadaan ini dapat mempererat
hubungan mereka dengan penduduk pribumi atau dengan kaum
bangsawan pribumi. Jalinan hubungan yang baik ini terkadang
diteruskan dengan adanya perkawinan antara putri kaum pribumi
dengan para pedagang Islam.

c) Politik

Pengaruh kekuasaan seorang raja sangat besar peranannya
dalam proses Islamisasi. Ketika seorang raja memeluk agama Islam
maka rakyat juga akan mengikuti jejak rajanya. Setelah
tersosialisasinya agama Islam, maka kepentingan politik dilakukan
melalui perluasan wilayah kerajaan, yang diikuti pula dengan
penyebaran agama Islam. Contohnya, Sultan Demak mengirimkan
pasukannya untuk menduduki wilayah Jawa Barat dan
memerintahkan untuk menyebarkan agama Islam. Pasukan itu
dipimpin oleh Fatahillah.

d) Pendidikan

Para ulama, guru-guru, ataupun para Kyai menyebarkan
agama Islam melalui bidang pendidikan, yaitu dengan mendirikan
pondok-pondok pesantren.

Desi Tri Susilowati | 101

e) Kesenian

Saluran kesenian dapat dilakukan dengan mengadakan
pertunjukkan seni gamelan seperti yang terjadi di Yogyakarta, Solo,
Cirebon, dan lain-lain. Seni gamelan ini dapat mengundang
masyarakat untuk berkumpul dan selanjutnya dilaksankan
dakwah-dakwah keagamaan. Disamping seni gamelan juga
terdapat seni wayang. Melalui cerita-cerita wayang itu para ulama
menyisipkan ajaran agama Islam. Contohnya: Sunan Kalijaga
memanfatkan seni wayang untuk proses Islamisasi.

f) Tasawuf

Para ahli tasawuf hidup dalam kesederhanaan, mereka
selalu berusaha untuk menghayati kehidupan masyarakatnya dan
hidup bersama ditengah-tengah masyarakatnya. Para ahli tasawuf
ini biasanya memiliki keahlian yang dapat membantu kehidupan
masyarakat, diantaranya ahli dalam menyembuhkan penyakit.
Penyebaran agama-agama Islam yang mereka lakukan disesuaikan
dengan kondisi, dalam pikiran, dan budaya masyarakat pada masa
itu, sehingga ajaran-ajaran Islam dapat mudah diterima oleh
masyarakat. Contoh ahli tasawuf antara lain Hamzah Fansuri di
Aceh dan Sunan Panggung di Jawa.

Melalui berbagai saluran diatas, Islam dapat diterima dan
berkembang pesat sejak sekitar abad ke 13 M. Alasanya adalah
sebagai berikut:

▪ Islam bersifat terbuka.

▪ Penyebaran Islam dilakukan secara damai.

▪ Islam tidak membedakan kedudukan seseorang dalam
masyarakat.

▪ Upacara-upacara dalam agama Islam dilakukan dengan
sangat sederhana.

▪ Ajaran Islam berupaya untuk menciptakan kesejahteraan
kehidupan masyarakat dengan adanya kewajiban zakat bagi
yang memiliki harta.

102 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

Memahami Teks

4. WALISONGO

Para wali berjasa dalam menyebarkan agama dan
kebudayaan Islam di Indonesia dikenal dengan sebutan Wali
Songo. Lima orang wali bermukim di Jawa Timur, tiga orang di
Jawa Tengah dan seorang di Jawa Barat. Para wali itu adalah
sebagai berikut :

a. Maulana Malik Ibrahim yang kabarnya berasal dari Persia dan
kemudian berkedudukan di Gresik.

b. Sunan Ngampel yang semula bernama Raden Rakhmat
berkedudukan di Ngampel (Ampel), dekat Surabaya.

c. Sunan Drajat yang semula bernama Raden Qasim merupakan
saudara dari Sunan Bonang dari ayahnya Sunan Ampel yang
berkedudukan di Drajat dekat sedayu (Surabaya).

d. Sunan Bonang yang semula bernama Makdum Ibrahim, putra
Raden Rakhmat dan berkedudukan di Bonang, dekat Tuban.

e. Sunan Giri yang semula bernama Raden Paku, murid sunan
Ngampel berkedudukan di bukit Giri Gresik.

f. Sunan Muria yang berkedudukan di Gunung Muria di daerah
Kudus.

g. Sunan Kudus yang semula bernama Udung berkedudukan di
Kudus.

h. Sunan Kalijaga yang
semula bernama Joko
Said berkedudukan di
Kadilangu dekat Demak.

i. Sunan Gunung Jati

yang semula bernama

Fatahillah atau

Faletehan yang berasal

dari Samudra Pasai. Ia Gambar. Wali Songo

Desi Tri Susilowati | 103

dapat merebut Sunda Kelapa, Banten dan kemudian menetap di
Gunung Jati dekat Cirebon.

Memahami Teks

5. PROSES INTERAKSI ANTARA TRADISI LOKAL HINDU-BUDHA
DAN ISLAM DI INDONESIA

Unsur-unsur yang dapat mempersatukan tradisi sejarah
Indonesia berasal dari unsur lokal, Hindu-Budha, dan Islam. Bangsa
Indonesia sebenarnya mempunyai unsur-unsur budaya Indonesia
asli. Selain itu, juga telah mengenal kebudayaan Macro & Micro
Cosmos, yang merupakan keyakinan adanya supranatural atas
kehidupan bumi.
Beberapa contoh tradisi daerah yang merupakan perpaduan unsur
lokal, Hindu-Budha, dan Islam di Indonesia adalah :
1) Bidang budaya

Sebelum pengaruh budaya Hindu-Budha masuk, bangsa
Indonesia talah menggunakan bahasa Melayu kuno dan Jawa
kuno. Setelah masuknya Hindu-Budha masyarakat
menggunakan bahasa Sansekerta dan bahasa Podi. Sedangkan
masuknya agama Islam ke Indonesia, Islam menggunakan
bahasa Arab. Hal itu membuat perbendaharaan kata semakin
banyak.

2) Bidang aksara

Dengan datangnya agama Hindu-Budha masyarakat menjadi
mengenal aksara Pallawa atau Nagari. Setelah Islam datang
menggunakan aksara Arab. Tetapi ada pencampuran yaitu
akasara Pegon, yaitu aksara Arab yang digunakan untuk menulis
bahasa Sunda / Jawa.

3) Bidang sosial

Sistem masyarakat yang dulunya dibedakan berdasarkan
profesi, setelah agama Hindu-Budha masuk, sistem
kemasyarakatan dibedakan berdasarkan kasta. Tetapi dengan

104 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

masuknya agama Islam sistem kasta mulai menghilang,
meskipun sekarang masih kita jumpai pada masyarakat tertentu.

4) Bidang sistem pemerintahan

Dulu sistem pemerintahan dipimpin oleh seorang kepala suku.
Menggunakan sistem Primus Interpares yang berarti nomor
satu diantara sesamanya. Sedangkan dalam Hindu-Budha sistem
pemerintahan kerajaannya dipimpin seorang raja. Tetapi dalam
Islam nama raja diganti dengan sebutan Sultan.

5) Bidang bangunan

Akulturasi Islam terhadap Hindu-Budha pada seni bangunan
sering dilihat pada makam, menara dan masjid kuno.

▪ Masjid dan Menara

Dalam seni bangunan di zaman perkembangan Islam, nampak
ada perpaduan antara unsur Islam dengan kebudayaan pra-
Islam yang telah ada sebelumnya. Beberapa contoh seni
bangunan Islam yang menonjol adalah masjid yang berfungsi
sebagai tempat beribadah bagi orang Islam.

Contoh bangunan masjid kuno adalah Masjid Menara Kudus
dan Masjid Banten. Bangunan masjid-masjid kuno di Indonesia
memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
▪ Atapnya berbentuk tumpang

yaitu atap yang bersusun
semakin ke atas semakin
kecil dari tingkatan paling
atas berbentuk limas. Jumlah
atapnya ganjil 1, 3 atau 5.
Dan biasanya ditambah dengan kemuncak untuk memberi
tekanan akan keruncingannya yang disebut dengan
Mustaka.

▪ Tidak dilengkapi dengan menara, seperti lazimnya
bangunan masjid yang ada di luar Indonesia atau yang ada

Desi Tri Susilowati | 105

sekarang, tetapi dilengkapi
dengan kentongan atau bedug
untuk menyerukan adzan atau
panggilan sholat. Bedug dan
kentongan merupakan budaya asli
Indonesia.

▪ Letak masjid biasanya dekat
dengan istana yaitu sebelah barat alun-alun atau bahkan
didirikan di tempat-tempat keramat yaitu di atas bukit atau
dekat dengan makam.

▪ Makam

Kuburan atau makam biasanya diabadikan atau diperkuat

dengan bangunan dari batu yang disebut jirat atau kijing. Di

atas jirat ini sering juga

didirikan sebuah rumah yang

disebut cungko atau kubah.

Makam tertua di

Indonesia adalah makam

Fatimah binti Maimun yang

lebih terkenal dengan nama

Putri Suwari di Leran tahun

1028 M, dan makamnya justru Gambar. Makam Fatimah
diberi cungkup. Makam ini binti Maimun
mirip candi. Hal ini

membuktikan bahwa pada abad ke-11 M masyarakat masih

terikat pada bentuk candi.

Makam-makam Islam berlokasi di dataran dekat masjid

agung, bekas kota pusat kesultanan. Beberapa contoh makam

Islam dekat masjid, pusat kota atau kesultanan adalah:

▪ Makam sultan-sultan Demak di samping Masjid Agung
Demak Jawa Tengah.

▪ Makam raja-raja Mataram Islam Kota Gede DI Yogyakarta.

▪ Makam sultan-sultan Palembang.

106 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

▪ Makam sultan-sultan di Nanggroe Aceh Darussalam: kompleks
makam di Samudera Pasai, makam sultan-sultan Aceh di
Kandang XII, Gunongan dan di tempat lain.

▪ Makam sultan-sultan Siak Indrapura Riau.
▪ Makan sultan-sultan Banjar di Kuin, Banjarmasin
▪ Makam sultan-sultan di Martapura, Kalimantan Selatan
▪ Makam sultan-sultan Kutai, Kalimantan Timur
▪ Makam Sultan Ternate di Ternate
▪ Makam sultan-sultan Goa di Tamalate kompleks
▪ Makam raja-raja di Jeneponto
▪ Kompleks makam Selaparang di Nusa Tenggara
Terdapat makam-makam yang penempatannya di dataran tinggi,
meski tokoh yang dikubur termasuk wali atau syaikh. Beberapa
contoh makam di dataran tinggi adalah:

▪ Makam Sunan Bonang di Tuban, Jawa Timur
▪ Makam Sunan Derajat di Lamongan, Jawa Timur
▪ Makam Sunan Kalijaga di Kadilangu, Demak
▪ Makam Sunan Kudus di Kudus
▪ Makam Maulana Malik Ibrahim dan makam Leran di Gresik,

Jawa Timur
▪ Makam Datuk Ri Bkalianng di Takalar, Sulawesi Selatan
▪ Makam Syaikh Burhanuddin di Pariaman
▪ Makam Syaikh Kuala atau Nuruddin ar Raniri di Aceh
Makam-makam di tempat-tempat tinggi atau bukit menunjukkan
akulturasi dengan tradisi yang percaya pada ruh-ruh nenek
moyang yang sebelumnya sudah dikenal dalam pengejawantahan
pendirian punden-punden berundak Megalitikum.

6) Bidang seni

▪ Seni arca

Arca pada zaman dulu merupakan perwujudan dari nenek

Desi Tri Susilowati | 107

moyang, cirinya masih dibuat sederhana dan kasar. Setelah
Hindu-Budha masuk pembuatan arca mempunyai kualitas baik.
Sedangkan pada zaman Islam masuk, arca yang semula
bentuknya mahkluk hidup mulai disamarkan, karena tidak
diperbolehkan pada zaman Islam.

▪ Wayang

Agama Hindu-Budha datang memperkaya unsur-unsur bahan
cerita pewayangan dan pada zaman Islam wayang digunakan
sebagai media dakwah.

▪ Sastra

Sastra di Indonesia baru mengenal sastra lisan, misalnya sastra
ritual (doa/rapal) dan non ritual (nyanyian rakyat dan
peribahasa). Setelah datangnya Hindu-Budha Indonesia
mengenal sastra tembang dan irama kidung. Pada saat Islam
masuk cerita tersebut hanya digubah dan bahasanya ditambah
kosa kata Arab.

▪ Tari

Di beberapa daerah di Indonesia terdapat bentuk tarian yang
berkaitan dengan bacaan salawat dan dalam tarian itu sangat
dipengaruhi olah paham Sufi. Misalnya pada permainan
Debus.

7) Pernikahan

Akulturasi antara budaya lokal dan Hindu-Budha terlihat dalam
pengadaan sesajen. Setelah Islam masuk upacaranya di awali
dengan membaca akad antara kedua mempelai.

8) Bidang Kalender

Sebelum budaya Islam masuk ke Indonesia, masyarakat Indonesia
sudah mengenal Kalender Saka (kalender Hindu). Dalam kalender
Saka ini ditemukan nama-nama pasaran hari seperti legi, pahing,
pon, wage dan kliwon. Setelah berkembangnya Islam Sultan
Agung dari Mataram menciptakan kalender Jawa, dengan

108 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

menggunakan perhitungan peredaran bulan (komariah) seperti
tahun Hijriah (Islam).

Pada kalender Jawa, Sultan
Agung melakukan perubahan
pada nama-nama bulan seperti
Muharram diganti dengan
Syuro, Ramadhan diganti
dengan Pasa. Sedangkan nama-
nama hari tetap menggunakan
hari-hari sesuai dengan bahasa
Arab, dan bahkan hari pasaran
pada kalender saka juga
dipergunakan. Kalender Sultan
Agung tersebut dimulai tanggal 1 Syuro 1555 Jawa, atau tepatnya
1 Muharram 1053 H yang bertepatan tanggal 8 Agustus 1633 M.

9) Tradisi Pemakaman

Tradisi pemakaman selain bangunan makam, ada tradisi
pemakaman yang sebenarnya bukan berasal dari ajaran Islam.
Beberapa tradisi pemakaman bukan ajaran Islam yang
menunjukkan akulturasi adalah:

▪ Jenazah dimasukkan ke dalam peti. Pada zaman kuno ada peti
batu, kubur batu dan lainnya.

▪ Taburan bunga di atas makam.

▪ Selamatan pada hari ke-3, ke-7, ke-40, ke-100, satu tahun, dua
tahun, dan 1000 hari setelah kematian.

▪ Saji-sajian dan selamatan adalah pengaruh unsur kebudayaan
pra-Islam, tetapi doa secara Islam.

▪ Memperkuat kuburan dengan bangunan dan batu setelah 1000
hari kematian yang disebut kijing atau jirat dan mengganti nisan
dengan nisan batu.

▪ Mendirikan semacam rumah yang disebut cungkup di atas jirat.

Prosesi pemakaman yang sesuai dengan Islam hanya kewajiban
untuk mensucikan janazah, mengkafani, dan menguburkannya.

Desi Tri Susilowati | 109

Tetapi karena adanya akulturasi, misal setelah hari kematian
adanya hari-hari peringatan selamatan/ acara tahlilan yang berisi
pembacaan zikir dan tahlil. Juga pemberian nisan yang merupakan
warisan kebudayaan pra-sejarah.

Memahami Teks

6. KERAJAAN-KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA
Setelah keraajaan-kerajaan Hindu-Budha surut, mulai

berdiri kerajaan-kerajaan Islam di tanah air kita. Agama Islam
mulai masuk ke Indonesia pada abad ke-13 M. Agama dan
kebudayaan Islam masuk Indonesia melalui para pedagang yang
berasal dari Arab, Persia, Gujarat (India), dan Cina. Agama Islam
berkembang dengan pesat di tanah air. Hal ini dapat dilihat dengan
berdirinya kerajaan-kerajaan Islam. Berikut ini beberapa contoh
kerajaan Islam yang pernah berdiri di Indonesia.

a. Kerajaan Samudera Pasai

Samudera Pasai merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia.
Letaknya di daerah Lhokseumawe, pantai timur Aceh. Raja-rajanya
adalah Sultan Malik as-Saleh, Sultan Muhammad yang bergelar
Malik Al-Tahir (1297-1326), Sultan Akhmad yang bergelar Malik Az
Zahir (1326-1348) dan Zainal Abidin. Pada pertengahan abad ke-
15 Samudra Pasai mengalami kemunduran karena diserang oleh
Kerajaan Aceh.

b. Kerajaan Aceh

Kerajaan Aceh didirikan oleh Sultan Ibrahim pada tahun 1514.
Aceh bekembang pesat setelah Malaka dikuasai Portugis. Para
pedagang Islam memindahkan kegiatan berdagang dari Malaka ke
Aceh. Aceh mencapai kejayaannya pada masa pemerintahan Sultan
Iskandar Muda (1607-1635). Karena menjadi pusat agama Islam,
Aceh sering disebut Serambi Mekah.

c. Kerajaan Demak

Kerajaan Demak terletak di pantai utara Jawa Tengah, didirikan

110 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

Raden Patah pada tahun 1478. Demak merupakan kerajaan Islam
pertama di Pulau Jawa. Demak menjadi pusat kegiatan Wali Songo.
Raden Patah mempunyai putera bernama Adipati Unus yang
mendapat julukan Pangeran Sabrang Lor. Pada masa pemerintahan
Sultan Trenggono, Demak menyerang Sunda Kelapa, Banten, dan
Cirebon. Ketiga daerah dapat direbut tahun 1526. Ketika
menyerang Panarukan, Sultan Trenggono tewas dalam
pertempuran.

d. Kerajaan Mataram (Islam)

Kerajaan Mataram mencapai puncak kejayaan pada masa Sultan
Agung. Beliau banyak berjasa dalam bidang kebudayaan dan
agama. Beliau mengarang Serat Sastra Gending yang berisi filsafat
Jawa, menciptakan penanggalan tahun Jawa, dan memadukan
unsur Jawa dan Islam, seperti penggunaan gamelan dalam
perayaan Sekaten untuk memperingati Maulud Nabi.

e. Kerajaan Banten

Banten dikuasai Demak setelah direbut Falatehan. Kerajaan Banten
dipimpin putra Falatehan yang bernama Hasanuddin. Dia berhasil
mengusir Portugis dari Sunda Kelapa pada tahun 1527. Di bawah
pemerintahannya, Banten menyebarkan agama Islam ke
pedalaman Jawa Barat. Selain itu, Banten berhasil menguasai
Lampung. Kerajaan Banten mencapai puncak kejayaan pada masa
pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa (1651-1682).

f. Kerajaan Gowa-Tallo (Makassar)

Kerajaan Gowa-Tallo terletak di Sulawesi Selatan. Pada tahun 1605,
agama Islam masuk ke kerajaan Gowa-Tallo melalui seorang ulama
dari Minangkabau bernama Dato ri Bandang. Karaeng Tunigallo
adalah raja Gowa pertama yang memeluk agama Islam. Gelar
Karaeng Tunigallo adalah Sultan Alauddin. Kerajaan Gowa Tallo
mencapai kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Hassanuddin
(1653-1669).

Desi Tri Susilowati | 111

g. Kerajaan Ternate Tidore
Kerajaan Ternate dan Tidore letaknya berdekatan. Keduanya
menganut agama Islam sejak abad ke-16. Ajaran Islam dibawa oleh
para pedagang dari Malaka dan Jawa. Raja-rajanya antara lain
Zainal Abidin (1486-1500), Sultan Baabullah, Sultan Hairun, dan
Sultan Nuku. Kerajaan-kerajaan lain di sekitar Ternate seperti
kerajaan Tidore, Bacan, dan Jailolo mengikuti Ternate memeluk
agama Islam. Raja-rajanya memakai gelar sultan dan nama-nama
Arab.
h. Kerajaan Pajang
Kerajaan Pajang didirikan oleh Jaka Tingkir dengan mengalahkan
Arya Penangsang. Oleh Jaka Tingkir, pusat Kerajaan Demak
dipindahkan ke Pajang, sebelah barat kota Solo (sekarang). Sejak
saat itu, berakhirlah Kerajaan Demak dan berdirilah Kerajaan
Pajang.
i. Kerajaan Cirebon
Pada masa kekuasaan Kerajaan Pajajaran sekitar abad ke-16 M,
Cirebon merupakan salah satu daerah kekuasaannya. Selanjutnya
Cirebon berada di bawah pengaruh Kesultanan Demak. Menurut
cerita di Jawa Barat, pendiri Kerajaan Cirebon adalah Sunan
Gunung Jati yang juga sebagai salah seorang Wali Songo yang
menyebarkan Islam di Jawa Barat. Nama Sunan Gunung Jati juga
dikaitkan dengan berdirinya Jayakarta atau Jakarta yang semula
bernama Sunda Kelapa.

112 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

RANGKUMAN

KERANGKA RANGKUMAN

Desi Tri Susilowati | 113

Latihan Soal

Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat !

1) Sebutkan 4 (empat) kesenian Indonesia yang mendapat
pengaruh dari Islam!

2) Mengapa berkembangnya kebudayaan Islam tidak
menggantikan atau memusnahkan kebudayaan yang sudah
ada?

3) Sebut dan jelaskan peninggalan sejarah masa Islam beserta
keunikan bentuk bangunannya !

4) Ada 3 pendapat mengenai waktu kedatangan Islam ke
Indonesia, yaitu abad ke-13, abad ke-11, serta abad ke-7 dan 8
M. Jelaskan ketiga pendapat tersebut disertai alasan yang
mereka kemukakan!

5) Tunjukkan sumber-sumber sejarah dan bukti sejarah
mengenai keberadaan Kerajaan Perlak!

6) Sebut dan jelaskan sumber dalam negeri dan luar negeri yang
menjadi bukti sejarah masuknya Islam di Indonesia!

7) Jelaskan bagaimana penyebaran Islam melalui kesenian!

8) Jelaskan faktor yang menyebabkan Kerajaan Samudera Pasai
mengalami kemunduran!

9) Bagaimana pendapat Soetjipto Wirjosoeparto mengenai
masuknya Islam ke Indonesia?

10) Jelaskan perbedaan golongan teuku dan tengku pada
masyarakat Aceh!

11) Jelaskan bagaimana persaingan antara Kerajaan Ternate dan
Tidore!

12) Sebutkan jenis karya sastra menurut corak dan isinya yang
terpengaruh Islam!

13) Terangkan bagaimana jalur persebaran Islam di Indonesia!

114 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

14) Kemukakan bukti hasil proses akulturasi antara kebudayaan
pra-Islam dan pada waktu Islam masuk Indonesia!

15) Kemukakan bukti bahwa Sultan Iskandar Muda sangat
memperhatikan pengembangan Pendidikan dan pengajaran
agama Islam !

16) Mengapa pelabuhan berperan penting dalam penyebaran Islam
di Indonesia?

17) Bagaimana peran Wali Sanga dalam bidang politik?
18) Sebutkan faktor yang mendukung Kerajaan Aceh dapat tumbuh

menjadi kerajaan besar!
19) Bagaimana keberadaan kerajaan-kerajaan Islam di Sumatera

menurut catatan Tom Pires?
20) Sebutkan makam-makam yang lokasinya di dekat Masjid

Agung, bekas kota pusat kesultanan!

Desi Tri Susilowati | 115

UJI KOMPETENSI

Berilah Tanda Silang (X) pada Salah Satu Huruf a, b, c, d atau e
sebagai Jawaban yang Paling Benar !

1) Penyebaran agama Islam di Indonesia berjalan cepat karena... .
a. Proses pelayaran dan perdagangan
b. Ajaran Islam mempunyai toleransi yang tinggi
c. Bangsa Indonesia mampu menyeleksi budaya
d. Pengaruh Hindu hanya di rasakan para bangsawan
e. Dasar-dasar keimanan sudah dimiliki

2) Perhatikan keterangan berikut!
1. Sezaman dengan masa Kerajaan Kediri
2. Bertuliskan Arab di Leran Gresik
3. Menjadi bukti bahwa agama Islam sudah masuk ke daerah
Jawa Timur
Berdasarkan keterangan tersebut, yang dimaksud adalah... .
a. Makam Sultan Malik as-Saleh
b. Batu Nisan Fatimah binti Maimun
c. Makam Syekh Maulana Malik Ibrahim
d. Makam Sunan Kalijaga
e. Berita dari Marcopolo

3) Perhatikan keterangan berikut!
1. Islam yang masuk ke Indonesia berasal dari Persia (Iran
sekarang)
2. Ada kesamaan budaya dan tradisi yang berkembang antara
masyarakat Persia dan Indonesia
Pendapat tersebut dikemukakan oleh... .
a. Buya Hamka
b. Anthony H.Johns
c. C. Snouck Hurgronye
d. Husein Jayadiningrat
e. Moh Yamin

116 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

4) Seorang sekretaris Laksamana Cheng Ho yang menyatakan

bahwa pada tahun 1400 telah ada pedagang-pedagang Islam

yang tinggal di pantai utara Jawa adalah... .

a. Fahien d. Fashien

b. Marcopolo e. I-tsing

c. Ma Huan

5) Perhatikan keterangan berikut !

1. Biar dan Lambri 4. Banjar

2. Pedir 5. Tallo

3. Pirada

Kerajaan Islam yang ada di Sumatera ditunjukkan pada nomor... .

a. 1), 2), dan 3) d. 2), 4), dan 5)

b. 1), 3), dan 5) e. 3), 4), dan 5)

c. 2), 3), dan 4)

6) Perhatikan keterangan berikut !
1. Kerajaan pertama di Indonesia yang menganut Islam
2. Pendiri Kerajaan adalah Nazimuddin al-Kamil seorang
laksamana dari Mesir
Berdasarkan keterangan tersebut, kerajaan Islam yang dimaksud
adalah... .
a. Kerajaan Perlak
b. Kerajaan Samudera Pasai
c. Kerajaan Aceh
d. Kerajaan Demak
e. Kerajaan Makassar

7) Perhatikan keterangan berikut !

1. Hasanuddin

2. Panembahan Yusuf

3. Maulana Muhammad

4. Raden Patah

5. Panembahan Senopati

Raja Kerajaan Banten ditunjukkan pada nomor... .

a. 1), 2), dan 3) c. 2), 3), dan 4) e. 3), 4), dan 5)

b. 1), 3), dan 5) d. 2), 4), dan 5)

Desi Tri Susilowati | 117

8) Pada tahun 1516 M menurut sejarah Banten, Kesultanan
Palembang pernah diserang oleh Kerajaan Banten. Adapun
latarbelakang penyerangan tersebut adalah masalah... .
a. Pemberontakan
b. Perebutan tahta
c. Perang saudara
d. Bancana alam
e. Ekonomi

9) Perhatikan keterangan berikut !

1. Merupakan Kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa.

2. Pada awal munculnya mendapat bantuan dari para bupati

daerah pesisir Jawa Tengah dan Jawa Timur yang telah

menganut Islam.

3. Sebelumnya bernama Bintoro yang merupakan vasal atau

bawahan Kerajaan Majapahit.

Dari keterangan tersebut Kerajaan yang dimaksud adalah... .

a. Kerajaan Mataram Islam d. Kerajaan Banten

b. Kerajaan Pajajaran e. Kerajaan Demak

c. Kerajaan Kediri

10)Raja Kerajaan Mataram yang menulis sebuah kitab yang

berjudul Sastra Gending dan membangun kompleks makam raja-

raja Mataram di Imogiri adalah... .

a. Panembahan Senopati d. Sunan Amangkurat II

b. Sultan Agung Hanyikrokusumo e. Sunan Amangkurat I

c. Panembahan Seda Krapyak

11)Faktor yang mendorong proses Islamisasi berjalan dengan baik
di kalangan masyarakat adalah:
a. Pendekatan budaya yang dilakukan dalam penyebaran agama
Islam
b. Aliran sufisme yang melembaga
c. Pembawanya adalah pedagang
d. Islam tidak mengenal penggolongan masyarakat
e. Keramahan dari para pendakwahnya

118 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

12)Di bawah ini adalah beberapa metode dakwah yang
disampaikan para wali di Jawa sehingga mudah diterima
masyarakat, kecuali:
a. Menggunakan pendekatan kebudayaan
b. Berperan sebagai pemimpin menaklukan daerah lain
c. Tidak menentang budaya masyarakat yang ada
d. Melalui media kesenian
e. Melalui perkawinan

13)Hoessein Djajadiningrat mengemukakan pendapat bahwa agama
Islam yang masuk ke Indonesia dibawa oleh orang Persia. Hal ini
didasarkan pada adanya bukti :
a. Kesamaan nisan di Sumatra Utara dan Gresik
b. Tradisi perdagangan yang telah berlangsung lama
c. Adanya aliran Syi’ah di Indonesia
d. Ajaran Islam yang berintikan mazhab Syafi’i
e. Di Sumatra Barat adanya peringatan 1 syuro

14)Bangunan masjid yang merupakan hasil akulturasi memiliki ciri-
ciri:
a. Beratap kubah
b. Memiliki Menara untuk azan
c. Terbuat dari kayu
d. Beratap tumpang
e. Menjadi satu dengan komplek makam

15)Berikut ini merupakan beberapa faktor yang mempercepat
proses penyebaran agama Islam di Indonesia, kecuali:
a. Syarat untuk masuk Islam sangat mudah
b. Upacara keagamaan dalam Islam lebih sederhana
c. Semua manusia mempunyai kedudukan sama
d. Penyebaran Islam dilakukan melalui cara yang damai
e. Penyebaran Islam dilakukan melalui cara kekerasan

Desi Tri Susilowati | 119

BAB 5

PERKEMBANGAN MASYARAKAT
INDONESIA PADA MASA
PENJAJAHAN BANGSA EROPA

120 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

BAB PERKEMBANGAN
5 MASYARAKAT INDONESIA
PADA MASA PENJAJAHAN

BANGSA EROPA

A. LATAR BELAKANG MASUKNYA BANGSA BARAT KE
INDONESIA

Lingkungan Sekitar

Nusantara telah terlibat dalam jaringan perdagangan internasional
sejak lama. Jaringan perdagangan yang mengenal jalur sutra dan
jalur emas itu melibatkan berbagai bangsa dari beberapa benua,
termasuk Eropa. Cengkeh, pala, dan fuli bersama-sama rempah-
rempah yang lain seperti lada dan kayu manis merupakan
komoditas dari kepulauan Indonesia yang paling dicari oleh para
pedagang Eropa itu. Bangsa Eropa yang mencapai Nusantara dan
mendirikan koloninya antara lain Portugis, Spanyol, Belanda dan
Inggris.

Memahami Teks

Faktor yang melatarbelakangi kedatangan bangsa Barat ke dunia
Timur adalah banyaknya perubahan di Eropa yang meliputi
berbagai aspek kehidupan, di antaranya sebagai berikut:

1. Runtuhnya Kekaisaran Romawi.
2. Perang Salib (Perang Suci).
3. Jatuhnya kota Konstantinopel tahun 1453 ke tangan

penguasa Turki Usmani.
4. Penjelajahan Samudra.
5. Adanya semangat penaklukan (reconquista) terhadap orang –

orang yang beragama Islam.

Desi Tri Susilowati | 121

6. Adanya keinginan mengetahui lebih jauh mengenai rahasia
alam semesta, keadaan geografi, dan bangsa–bangsa yang
tinggal di belahan bumi lain.

7. Kisah penjelajahan Marcopolo (1254-1324), seorang
pedagang dari Venesia, Italia ke Cina yang dituangkan dalam
buku Book of Various Experience.

8. Ingin memperoleh keuntungan / kekayaan yang sebanyak –
banyaknya.

9. Semangat 3G (Gold: emas, Glory: kejayaan, dan Gospel:
penyebaran agama Nasrani)

10. Adanya teori Copernicus dan Galileo Galilei bahwa bumi
bulat.

11. Perkembangan Ilmu Pengetahuan.
12. Munculnya paham Merkantilisme.
13. Adanya keinginan untuk mendapatkan rempah – rempah.

B. MASUKNYA BANGSA BARAT KE INDONESIA

Lingkungan Sekitar

Bangsa-bangsa Barat melalui penjelajahan samudera, berhasil
mencapai Indonesia. Bangsa Barat yang berhasil mencapai
Indonesia, antara lain bangsa Portugis, Spanyol, Belanda dan Inggris.
Kedatangan bangsa-bangsa Eropa di Indonesia pada awalnya
melalui persekutuan perdagangan. Persekutuan perdagangan
bangsa Eropa berusaha menguasai perdagangan rempah-rempah di
Indonesia melalui praktik monopoli.

Memahami Teks

1. KEDATANGAN BANGSA PORTUGIS

Setelah Perjanjian Thordesillas (1492) pelaut-pelaut
Portugis di bawah pimpinan Bartholomeus Diaz mencoba mencari
jalan keluar untuk menemukan dunia Timur (pusat rempah-

122 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

rempah).

Gambar. Isi Perjanjian Tordesillas
Namun pelayaran Bartholomeus Diaz hanya sampai di ujung
Afrika Selatan (1496). Hal ini disebabkan oleh besarnya gelombang
ombak Samudera Hindia (Samudera Indonesia), sehingga kapal-
kapal yang dibawa oleh Bartholomeus Diaz tidak berhasil
melewatinya. Oleh Bartholomeus Diaz, tanjung itu diberi nama
Tanjung Pengharapan (Cape of Good Hope) atau Tanjung
Harapan sekarang.

Gambar. Rute Perjalanan Bartholomeuz Diaz
Kegagalan Bartholomeus Diaz untuk menemukan sumber
rempah-rempah di dunia Timur tidak membuat surut tekad raja
Portugis, terlebih lagi setelah mendengar berita keberhasilan
Columbus menemukan benua Amerika. Maka pada tahun 1498, raja
Portugis mengirim ekspedisinya di bawah pimpinan Vasco da
Gama. Ekspedisi ini berhasil mendarat di Kalkuta (India) tahun
1498. Di daerah India para pelaut Portugis mendapat rempah-

Desi Tri Susilowati | 123

rempah dan para pedagang untuk dibawa ke negerinya.

Dengan kenyataan seperti ini bangsa Portugis belum merasa
puas dan ingin mendapatkan serta menemukan sendiri pusat
rempah-rempah itu. Maka pada tahun 1511, dan India bangsa
Portugis mengirim ekspedisinya di bawah pimpinan Alfonso
d’Albuquerque, mengikuti perjalanan para pedagang Islam. Pada
tahun 1511 itu juga Portugis berhasil menduduki Malaka, pusat
perdagangan Islam di Asia Tenggara. Dari Malaka, bangsa Portugis
melanjutkan pelayarannya ke arah timur dengan tujuan untuk
medapatkan sendiri pusat rempah-rempah yang ada di kepulauan
Maluku. Akhirnya bangsa Portugis tiba di Ternate (Maluku) tahun
1512.

Ketika bangsa Portugis tiba di Ternate Kerajaan Ternate itu
sedang berperang melawan Kerajaan Tidore. Kedatangan bangsa
Portugis di Ternate mendapatkan sambutan baik dan raja Ternate.
Hal itu dilakukan dengan tujuan agar bangsa Portugis dapat
dijadikan sekutu dalam menghadapi Kerajaan Tidore yang ternyata
dibantu bangsa Spanyol. Oleh karena itu, di samping perang yang
terjadi antara bangsa Ternate dengan Tidore, juga merupakan
perang antara bangsa kulit putih yaitu antara bangsa Spanyol
dengan Portugis.

Untuk menyelesaikan pertikaian kedua bangsa kulit putih itu,
Paus turun tangan dan pada tahun 1521 dilakukan Perjanjian
Saragossa (Zaragoza). Jadi berdasarkan perjanjian itu, maka
wilayah Maluku berada di bawah pengaruh kekuasaan bangsa
Portugis dan bangsa Spanyol harus meninggalkan Maluku untuk
kembali ke Filipina. Isi Perjanjian itu antara lain:
1) Bumi ini dibagi atas dua pengaruh, yaitu pengaruh bangsa

Spanyol dan Portugis.

2) Wilayah kekuasaan Spanyol membentang dan Mexico ke arah
barat sampai ke kepulauan Filipina dan wilayah kekuasaan
Portugis membentang dan Brazillia ke arah timur sampai ke
kepulauan Maluku.

124 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

Memahami Teks

2. KEKUASAAN VOC

Pada bulan April 1595, Belanda memulai pelayaran menuju

Nusantara dengan empat buah kapal di bawah pimpinan Cornelis

de Houtman. Dalam pelayarannya menuju ke timur, Belanda

menempuh rute Pantai Barat Afrika –Tanjung Harapan–

Samudra Hindia–Selat Sunda–Banten.

Pada saat itu Banten berada di bawah pemerintahan Maulana

Muhammad (1580–1605) Kedatangan rombongan Cornelis de

Houtman, pada mulanya diterima baik oleh masyarakat Banten

dan juga diizinkan untuk berdagang di Banten. Namun, karenanya

sikap yang kurang baik sehingga orang Belanda kemudian diusir

dari Banten. Selanjutnya, orang-orang Belanda meneruskan

perjalanan ke timur akhirnya sampai di Bali.

Rombongan kedua dari

Negeri Belanda di bawah

pimpinan Jacob van Neck

dan Van Waerwyck, dengan

delapan buah kapalnya tiba

di Banten pada bulan

November 1598. Pada saat

itu hubungan Banten dengan

Portugis sedang memburuk

sehingga kedatangan bangsa Gambar. Ilustrasi kedatangan

Belanda diterima dengan Jacob van Neck dan Van

baik. Sikap Belanda sendiri Waerwyck

juga sangat hati-hati dan pandai mengambil hati para penguasa

Banten sehingga tiga buah kapal mereka penuh dengan muatan

rempah-rempah (lada) dan dikirim ke Negeri Belanda, sedangkan

lima buah kapalnya yang lain menuju ke Maluku.

Keberhasilan rombongan Van Neck dalam perdagangan

rempah-rempah, mendorong orang-orang Belanda yang lain untuk

Desi Tri Susilowati | 125

datang ke Indonesia. Akibatnya terjadi persaingan di antara
pedagang-pedagang Belanda sendiri. Setiap kongsi bersaing secara
ketat. Di samping itu, mereka juga harus menghadapi persaingan
dengan Portugis, Spanyol, dan Inggris. Melihat gelagat yang
demikian, Olden Barneveld menyarankan untuk membentuk
perserikatan dagang yang mengurusi perdagangan di Hindia
Timur. Pada tahun 1602 secara resmi terbentuklah Vereenigde
Oost Indiesche Compagnie (VOC) atau Perserikatan Dagang
Hindia Timur. VOC membuka kantor dagangnya yang pertama di di
Banten (1602) di kepalai oleh Francois Wittert.

Tujuan dibentuknya VOC adalah sebagai berikut:

1) Untuk menghindari persaingan yang tidak sehat antara sesama
pedagang Belanda.

2) Untuk memperkuat posisi Belanda dalam menghadapi
persaingan, baik dengan sesama bangsa Eropa, maupun
dengan bangsa-bangsa Asia.

3) Untuk mendapatkan monopoli perdagangan, baik impor
maupun ekspor.

Agar VOC dapat berkembang dengan baik, pemerintah Belanda
memberikan hak Octroi (istimewa), yaitu hak untuk dapat
bertindak sebagai suatu negara. Hak-hak tersebut antara lain:

a) Hak monopoli perdagangan dari ujung selatan Afrika ke sebelah
timur sampai ujung selatan Amerika.

b) Hak memiliki tentara sendiri dan pengadilan.
c) Hak memiliki dan mengedarkan mata uang sendiri.
d) Hak mendata personil atas dasar sumpah setia.
e) Hak melakukan peperangan.
f) Hak memerintah di negeri jajahan
g) Hak menguasai dan mengikat perjanjian dengan kerajaan-

kerajaan lain di daerah kekuasaan monopoli perdagangannya.

126 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

Gambar. Gubernur Jenderal Pieter Both
(kiri) dan Jan Pieters zoon coen (kanan)

Memahami Teks

3. MASA PEMERINTAHAN HINDIA BELANDA

Bersamaan dengan makin meluasnya kekuasaan VOC, di pihak
VOC sebenarnya mendekati keruntuhannya karena beberapa
faktor, antara lain sebagai berikut:

1) VOC banyak mengeluarkan biaya baik untuk operasi-operasi
militer (menghadapi perlawanan rakyat) maupun untuk
penyelenggaraan pemerintahan sehingga hutangnya
menumpuk.

2) Banyak pegawai VOC yang mencari keuntungan pribadi dengan
malakukan korupsi.
Pihak pemerintah Belanda sendiri menilai bahwa VOC yang

makin merosot kekuatannya tidak akan mampu lagi menguasai
daerah yang luas seperti Indonesia. Oleh karena itu, pada tanggal
31 Desember 1799 VOC dibubarkan. Dengan demikian, secara
politik sejak 1 Januari 1800 Indonesia berada di bawah
kekuasaan pemerintah kolonial Hindia Belanda.

1. Masa Pemerintahan Daendels (1808–1811)

Dalam usaha mengadakan pembaharuan pemerintahan di
tanah jajahan, di Negeri Belanda ada dua golongan yang
mengusulkannya.

Desi Tri Susilowati | 127

a) Golongan konservatif dengan tokohnya Nenenberg
menginginkan untuk mempertahankan sistem politik dan
ekonomi seperti yang dilakukan oleh VOC.

b) Golongan liberal dengan tokohnya Dirk van Hogendorp
menghendaki agar pemerintah Hindia Belanda menjalankan
sistem pemerintahan langsung dan menggunakan sistem pajak.
Sistem penyerahan paksa yang dilakukan oleh VOC agar

digantikan dengan sistem penyerahan pajak. Dengan adanya dua
pandangan ini maka pemerintah Belanda mengambil jalan tengah.
Di satu pihak pemerintah condong kepada pemikiran kaum
konservatif karena kebijaksanaannya akan mendatangkan
keuntungan yang cepat dan mudah dilaksanakan. Di pihak lain,
pemerintah juga ingin menjalankan pembaharuan yang
dikemukakan oleh kaum liberal. Gagasan pembaharuan
pemerintahan kolonial dimulai semenjak pemerintahan Daendels.

Sejak Belanda dikuasai oleh Perancis maka Kaisar Napoleon
yang memimpin Perancis mengangkat adiknya Louis Napoleon
menjadi penguasa di Negeri Belanda. Louis Napoleon merasa
khawatir akan keberadaan Pulau Jawa yang merupakan jantung
jajahan Belanda di Indonesia jatuh ke tangan Inggris. Oleh karena
itu, Louis Napoleon segera mengirimkan seorang militer, Herman
Willem Daendels ke Indonesia (Pulau Jawa) sebagai gubernur
jenderal.

Pada tanggal 1 Januari 1808 bersama ajudannya mendarat di
Banten. Pada tanggal 15 Januari 1808, Gubernur Jenderal Wiese
menyerahkan kekuasaannya kepada Daendels. Kedatangan
Daendels ke Indonesia sebagai gubernur jenderal mempunyai dua
tugas. Pertama, mempertahankan Pulau Jawa agar tidak jatuh ke
tangan Inggris. Kedua, memperbaiki keadaan tanah jajahan di
Indonesia. Untuk mempertahankan Pulau Jawa dari serangan
Inggris, Daendels mengambil langkah-langkah kebijaksanaan.

128 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

Gambar. Jalan Pos Daendels

Selain usaha-usaha dalam bidang pertahanan kemiliteran, di
bidang pemerintahan Daendels mengambil tindakan sebagai
berikut:

a) Pulau Jawa dibagi menjadi sembilan prefectur dengan tujuan
untuk mempermudah administrasi pemerintahan.

b) Para bupati dijadikan pegawai pemerintah Belanda.
c) Perbaikani gaji pegawai dan memberantas korupsi.
d) Pendirian badan-badan pengadilan.

Usaha yang dilakukan Daendels banyak membutuhkan biaya.
Untuk itu, Daendels menempuh jalan sebagai berikut:

a) Aturan penyerahan sebagian dari hasil bumi sebagai pajak
(contingenten) dan aturan penjualan paksa hasil bumi kepada
pemerintah dengan harga yang telah ditetapkan pemerintah
(verplichte leverantie).

b) Pelaksanaan kerja rodi (seperti pembuatan jalan Anyer-
Panarukan).

c) Penjualan tanah kepada orang-orang partikelir (orang
Belanda atau Cina, sehingga lahirlah tanah-tanah milik swasta
(particuliere landerijen).

d) Perluasan tanaman kopi karena hasilnya menguntungkan.
Daendels sebenarnya seorang liberal, tetapi setelah tiba di

Desi Tri Susilowati | 129

Indonesia berubah menjadi seorang diktator yang bertindak kejam
dan sewenang-wenang. Akibatnya, pemerintahannya banyak
menimbulkan kritik, baik dari dalam maupun dari luar negeri,
akhirnya Daendels dipanggil pulang ke Negeri Belanda.

Louis Napoleon kemudian mengangkat Jansen sebagai
gubernur jenderal yang baru menggantikan Daendels.

2. Masa Pemerintahan Raffles (1811–1816)

Setelah Indonesia (khususnya Pulau Jawa) jatuh ke tangan
Inggris, oleh pemerintah Inggris dijadikan bagian dari jajahannya di
India. Gubernur Jenderal East India Company (EIC), Lord Minto
yang berkedudukan di Kalkuta (India) kemudian mengangkat
Thomas Stamford Raffles sebagai letnan gubernur (wakil
gubernur) untuk Indonesia (Jawa). Raffles didampingi oleh suatu
badan panasihat yang disebut Advisory Council. Tugas yang utama
adalah mengatur pemerintahan dan meningkatkan perdagangan
serta keuangan. Sebagai seorang yang beraliran liberal, Raffles
menginginkan adanya perubahan-perubahan dalam pemerintahan
di Indonesia (Jawa). Langkah-langkah yang diambil dalam bidang
pemerintahan, antara lain sebagai berikut:

a) Pulau Jawa dibagai menjadi delapan belas karesidenan.

b) Para bupati dijadikan pegawai pemerintah sehingga mereka
mendapat gaji dan bukan lagi memiliki tanah dengan segala
hasilnya.

Dalam bidang perdagangan–keuangan, diambil langkah-langkah
sebagai berikut:

a) Penghapusan segala bentuk penyerahan wajib dan kerja
paksa/rodi.

b) Pemberian kebebasan dalam usaha perdagangan dengan
memberi kesempatan rakyat untuk ikut serta dalam
perdagangan. Rakyat diberi kebebasan untuk menanam
tanaman-tanaman yang laku di pasaran internasional.

c) Pelaksanaan monopoli garam.

130 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

d) Penjualan tanah kepada pihak swasta dan melanjutkan usaha
penanaman kopi.

e) Penciptaan sistem sewa tanah atau landrente.

Dasar hukum yang digunakan adalah bahwa pemerintah Inggris
berkuasa atas semua tanah sehingga semua penduduk yang
menempati tanah wajib membayar pajak. Aturan yang ditetapkan
adalah sebagai berikut:

a) Tanah pertanian di bagi dalam tiga kelas (menurut kesuburan
tanah). Kelas I untuk tanah subur, kelas II tanah setengah
subur, dan kelas III tanah yang kurang subur.

b) Tanah kelas I dikenakan pajak 1/2 dari hasil panen, kelas II
2/5 , dan kelas III dibebani 1/3.

c) Pajak tanah dipungut secara perorangan bukan kelompok.

d) Pemungutan pajak dilakukan secara langsung oleh pemerintah,
bukan melalui sistem borong seperti sebelumnya.

Sistem Lendrente yang diciptakan untuk memperbaiki
sistem pajak, ternyata tidak dapat dilaksanakan sebagaimana
mestinya. Hal ini dikarenakan rakyat tidak mampu membayar
pajak dengan uang. Di samping itu, pemungutan yang semula
direncanakan secara perorangan sulit dilaksanakan dan diganti
secara kelompok. Selain itu, pemungutan dilakukan oleh para
pejabat yang bertindak sewenang-wenang dan korupsi. Akibatnya,
usaha Raffles untuk menjalankan sistem sewa tanah mengalami
kegagalan.

Kegiatan Raffles lain yang menonjol ialah dalam bidang ilmu
pengetahuan. Raffles berhasil menyusun buku sejarah yang
berjudul History of Java yang terdiri atas dua jilid dan diterbitkan
pertama kali tahun 1817.

3. Masa Pemerintahan Kolonial Belanda

Situasi di Indonesia tidak dapat terlepas dari situasi di Eropa.
Setelah negara Koalisi berhasil mengalahkan Perancis (Napoleon
Bonaparte) dalam Battle of the Nation di Leipzig (1813),

Desi Tri Susilowati | 131

kemudian mengadakan kongres di Wina. Berdasarkan Kongres
Wina tahun 1814, Belanda kembali menjadi negara merdeka.
Selanjutnya, berdasarkan Konvensi London (antara Inggris dan
Belanda 1814), Belanda menerima tanah jajahannya kembali yang
diserahkan kepada Inggris berdasarkan Kapitulasi Tuntang
(1811). Penyerahan Indonesia dari pihak Inggris kepada Belanda
terealisasi pada tahun 1816.

Pihak Inggris diwakili oleh John Vendall, sedangkan di pihak
Belanda oleh tiga orang komisaris jenderal, yakni Elout, Buyskes,
dan Van der Capellen.

Memahami Teks

A. TANAM PAKSA (CULTUURSTELSEL)

▪ Latar Belakang Timbulnya Sistem Tanam Paksa

Sejak awal abad ke-19, pemerintah Belanda mengeluarkan biaya
yang sangat besar untuk membiayai peperangan, baik di Negeri
Belanda sendiri (pemberontakan Belgia) maupun di Indonesia
(terutama perlawanan Diponegoro) sehingga Negeri Belanda harus
menanggung hutang yang sangat besar.

Untuk menyelamatkan Negeri Belanda dari bahaya
kebrangkrutan maka Johanes van den Bosch diangkat sebagai
gubernur jenderal di Indonesia dengan tugas pokok menggali dana
semaksimal mungkin untuk mengisi kekosongan kas negara,
membayar hutang, dan membiayai perang. Untuk melaksanakan
tugas yang sangat berat itu, Van den Bosch memusatkan
kebijaksanaannya pada peningkatan produksi tanaman ekspor.
Oleh karena itu, yang perlu dilakukan ialah mengerahkan tenaga
rakyat jajahan untuk melakukan penanaman tanaman yang hasil-
hasilnya dapat laku di pasaran dunia secara paksa. Setelah tiba di
Indonesia (1830) Van den Bosch menyusun program sebagai
berikut:

1. Sistem sewa tanah dengan uang harus dihapus karena
pemasukannya tidak banyak dan pelaksanaannya sulit.

132 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

2. Sistem tanam bebas harus diganti dengan tanam wajib dengan
jenis-jenis tanaman yang sudah ditentukan oleh pemerintah.

3. Pajak atas tanah harus dibayar dengan penyerahan sebagian
dari hasil tanamannya kepada pemerintah Belanda.

▪ Aturan-Aturan Tanam Paksa

Sistem tanam paksa yang diajukan oleh Van den Bosch pada
dasarnya merupakan gabungan dari sistem tanam wajib (VOC) dan
sistem pajak tanah (Raffles) dengan ketentuan-ketentuan sebagai
berikut:

1. Penduduk desa yang punya tanah diminta menyediakan
seperlima dari tanahnya untuk ditanami tanaman yang laku di
pasaran dunia.

2. Tanah yang disediakan bebas dari pajak.

3. Hasil tanaman itu harus diserahkan kepada pemerintah Belanda.
Apabila harganya melebihi pembayaran pajak maka
kelebihannya akan dikembalikan kepada petani.

4. Waktu untuk menanam tidak boleh melebihi waktu untuk
menanam padi.

5. Kegagalan panenan menjadi tanggung jawab pemerintah.

6. Wajib tanam dapat diganti dengan penyerahan tenaga untuk
dipekerjakan di pengangkutan, perkebunan, atau di pabrik-
pabrik selama 66 hari.

7. Penggarapan tanaman di bawah pengawasan langsung oleh
kepala-kepala pribumi, sedangkan pihak Belanda bertindak
sebagai pengawas secara umum.

▪ Pelaksanaan Tanam Paksa

Melihat aturan-aturannya, sistem tanam paksa tidak terlalu
memberatkan, namun pelaksanaannya sangat menekan dan
memberatkan rakyat. Adanya cultuur procent menyangkut upah
yang diberikan kepada penguasa pribumi berdasarkan besar
kecilnya setoran, ternyata cukup memberatkan beban rakyat.
Untuk mempertinggi upah yang diterima, para penguasa pribumi

Desi Tri Susilowati | 133

berusaha memperbesar setoran, akibatnya timbulah
penyelewengan-penyelewengan, antara lain sebagai berikut:

1. Tanah yang disediakan melebihi 1/5, yakni 1/3 bahkan 1/2,
malah ada seluruhnya, karena seluruh desa dianggap subur
untuk tanaman wajib.

2. Kegagalan panen menjadi tanggung jawab petani.

3. Tenaga kerja yang semestinya dibayar oleh pemerinah tidak
dibayar.

4. Waktu yang dibutuhkan tenyata melebihi waktu penanaman
padi.

5. Perkerjaan di perkebunan atau di pabrik, ternyata lebih berat
daripada di sawah.

6. Kelebihan hasil yang seharusnya dikembalikan kepada petani,
ternyata tidak dikembalikan.

▪ Akibat Tanam Paksa

Pelaksanaan sistem tanam paksa banyak menyimpang dari aturan
pokoknya dan cenderung untuk mengadakan eskploitasi agraris
semaksimal mungkin. Oleh karena itu, sistem tanam paksa
menimbulkan akibat sebagai berikut:

❖ Bagi Indonesia (Khususnya Jawa)

a) Sawah ladang menjadi terbengkelai karena diwajibkan kerja
rodi yang berkepanjangan sehingga penghasilan menurun
drastis.

b) Beban rakyat semakin berat karena harus menyerahkan
sebagian tanah dan hasil panennya, membayar pajak,
mengikuti kerja rodi, dan menanggung risiko apabila gagal
panen.

c) Akibat bermacam-macam beban menimbulkan tekanan fisik
dan mental yang berkepanjangan.

d) Timbulnya bahaya kemiskinan yang makin berat.

e) Timbulnya bahaya kelaparan dan wabah penyakit di mana-
mana sehingga angka kematian meningkat drastis. Bahaya

134 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

kelaparan menimbulkan korban jiwa yang sangat mengerikan
di daerah Cirebon (1843), Demak (1849), dan Grobogan
(1850). Kejadian ini mengakibatkan jumlah penduduk
menurun drastis. Di samping itu, juga terjadi penyakit busung
lapar (hongorudim) di mana-mana.

❖ Bagi Belanda

Apabila sistem tanam paksa telah menimbulkan malapetaka bagi
bangsa Indonesia, sebaliknya bagi bangsa Belanda ialah sebagai
berikut:

a) Keuntungan dan kemakmuran rakyat Belanda.
b) Hutang-hutang Belanda terlunasi.
c) Penerimaan pendapatan melebihi anggaran belanja.
d) Kas Negeri Belanda yang semula kosong dapat terpenuhi.
e) Amsterdam berhasil dibangun menjadi kota pusat

perdagangan dunia.
f) Perdagangan berkembang pesat.

▪ Akhir Tanam Paksa
Sistem tanam paksa yang mengakibatkan kemelaratan bagi

bangsa Indonesia, khususnya Jawa, akhirnya menimbulkan reaksi
dari berbagai pihak, seperti berikut ini:

a) Golongan Pengusaha.

Golongan ini menghendaki kebebasan berusaha. Mereka
menganggap bahwa tanam paksa tidak sesuai dengan ekonomi
liberal.

b) Baron Van Hoevel.

Ia adalah seorang missionaris yang pernah tinggal di Indonesia
(1847). Dalam perjalanannya di Jawa, Madura dan Bali, ia
melihat penderitaan rakyat Indonesia akibat tanam paksa. Ia
sering melancarkan kecaman terhadap pelaksanaan tanam
paksa. Setelah pulang ke Negeri Belanda dan terpilih sebagai

Desi Tri Susilowati | 135

anggota parlemen, ia semakin gigih berjuang dan menuntut agar
tanam paksa dihapuskan.
c) Eduard Douwes Dekker.
Ia adalah seorang pejabat Belanda yang pernah menjadi Asisten
Residen Lebak (Banten). Ia cinta kepada penduduk pribumi,
khususnya yang menderita akibat tanam paksa. Dengan nama
samaran Multatuli yang berarti "aku telah banyak menderita",
ditulisnya buku Max Havelaar atau Lelang Kopi Persekutuan
Dagang Belanda (1859) yang menggambarkan penderitaan
rakyat akibat tanam paksa dalam kisah Saijah dan Adinda.
Akibat adanya reaksi tersebut, pemerintah Belanda secara
berangsur-angsur menghapuskan sistem tanam paksa. Nila, teh,
kayu manis dihapuskan pada tahun 1865, tembakau tahun 1866,
kemudian menyusul tebu tahun 1884. Tanaman terakhir yang
dihapus adalah kopi pada tahun 1917 karena paling banyak
memberikan keuntungan.

Gambar: Para petani Priangan (Jawa Barat) pada abad ke-19 tengah
memetik teh sebagai wujud sistem Preanger Stelsel

Memahami Teks

B. SISTEM USAHA SWASTA
Sesudah tahun 1850, kaum liberal memperoleh kemengangan

politik di Negeri Belanda. Mereka juga ingin menerapkan asas-asas
liberalisme di tanah jajahan. Dalam hal ini kaum liberal
136 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

berpendapat bahwa pemerintah semestinya tidak ikut campur
tangan dalam masalah ekonomi; tugas ekonomi haruslah
diserahkan kepada orang-orang swasta; agar kaum swasta dapat
menjalankan tugasnya maka harus diberi kebebasan berusaha.
Sesuai dengan tuntutan kaum liberal maka pemerintah kolonial
segera memberikan peluang kepada usaha dan modal swasta untuk
menanamkan modal mereka dalam berbagai usaha di Indonesia,
terutama perkebunan-perkebunan di Jawa dan di luar Jawa. Selama
periode tahun 1870–1900 Indonesia terbuka bagi modal swasta
Barat. Itu sebabnya zaman itu sering disebut zaman Liberal.

Selama masa Liberal, kaum swasta Barat aktif membuka
perkebunan-perkebunan seperti, kopi, teh, gula, dan kina yang
cukup besar di Jawa dan Sumatra Timur. Pembukaan perkebunan
besar itu dapat dilakukan dengan adanya Undang-Undang
Agraria 1870, yang bertujuan untuk:

1) Untuk melindungi hak milik petani-petani pribumi atas
tanahnya, dari penguasaan orang-orang asing.

2) Peluang kepada para pengusaha asing untuk dapat
menyewa tanah dari rakyat Indonesia.

Dengan demikian, para pengusaha hanya dapat diperbolehkan
menyewa tanah-tanah petani dalam jangka waktu tertentu dan
tidak boleh membelinya. Dalam Undang-Undang Agraria juga telah
disebutkan bahwa tanah yang boleh disewa digolongkan menjadi
dua macam:

1) Tanah milik negara, yaitu tanah-tanah yang tidak secara
langsung menjadi milik penduduk pribumi ( di luar wilayah
desa). Tanah ini dapat disewa selama 75 tahun.

2) Tanah milik penduduk pribumi, misalnya sawah, ladang, dan
yang sejenis yang dimiliki langsung oleh penduduk desa.
Tanah ini dapat disewa dalam jangka waktu 5 tahun atau
sampai dengan 30 tahun.

Harapan kaum liberal untuk membuka tanah jajahan bagi
perkembangan ekonomi Hindia Belanda ternyata dapat tercapai.

Desi Tri Susilowati | 137

Perkebunan gula, kopi, tembakau, dan tanaman-tanaman
perdagangan lainnya diusahakan secara luas dan meningkat secara
cepat. Untuk memperlancar perkembangan produksi tanaman
ekspor maka pemerintah membangun waduk-waduk dan saluran-
saluran irigasi. Selain irigasi juga dibangun jalan-jalan raya,
jembatan-jembatan, dan jalan kereta api. Pembangunan jalan
dimaksudkan untuk menunjang kelancaran pengangkutan hasil-
hasil perusahaan perkebunan dari daerah pedalaman ke daerah
pantai atau pelabuhan yang kemudian diteruskan ke luar.

Gambar. Geliat industri pabrik Gula (1870)

Selama zaman Liberal (1870–1900), usaha-usaha perkebunan
swasta Barat mengalami kemajuan pesat dan mendatangkan
keuntungan yang besar bagi pengusaha. Kekayaan alam Indonesia
mengalir ke Negeri Belanda. Akan tetapi, bagi penduduk pribumi,
khususnya di Jawa telah membawa kemerosotan kehidupan dan
kemunduran tingkat kesejahteraan. Hal ini sangat terasa sejak
adanya krisis perkebunan tahun 1885 yang mengakibatkan uang
sewa tanah dan upah pekerja di pabrik serta perkebunan menurun.

Pada akhir abad ke-19, muncullah kritik-kritik tajam yang
ditujukan kepada pemerintah Hindia Belanda akibat praktik
liberalisme yang gagal memperbaiki nasib kehidupan rakyat
Indonesia. Para pengkritik menganjurkan untuk memperbaiki
nasib rakyat Indonesia. Kebijaksanaan ini didasarkan atas anjuran
Mr. C. Th. Van Deventer yang menuliskan buah pikirannya dalam
majalah De Gids (perinstis/pelopor) dengan judul Een Ereschuld

138 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

(Berhutang Budi) sehingga dikenal dengan nama politik etis atau
politik balas budi. Gagasan Van Deventer terkenal dengan nama
Trilogi Van Deventer yang isinya sebagai berikut:

▪ Irigasi atau pengairan (memperbaiki pengairan);
▪ Emigrasi atau pemindahan penduduk atau transmigrasi;
▪ Edukasi atau pendidikan (memajukan pendidikan).

Gambar : Politik Etis

Memahami Teks
C. LAHIRNYA PENDIDIKAN ALA BARAT AKIBAT POLITIK

BALAS-BUDI VAN DEVENTER
Faktor paling berpengaruh bagi perkembangan bangsa

Indonesia dari ketiga gagasan tersebut adalah dalam bidang
pendidikan (edukasi). Melalui pendidikan bangsa Indonesia mulai
mengalami perkembangan pemikiran sebagai pondasi bagi
lahirnya ide tentang nasionalisme. Pemikiran tentang nasionalisme
nantinya merupakan landasan untuk mengantarkan Bangsa
Indonesia mencapai kemerdekaan.

Sebelum abad ke-20, masalah pendidikan sudah mulai
dikembangkan seperti yang dilakukan oleh Menteri Tanah Jajahan
Belanda, Frans Van de Putte yang memperkenalkan sistem
pendidikan Barat sekitar tahun 1884. Tujuan pengembangan ini

Desi Tri Susilowati | 139

adalah untuk menghasilkan tenaga administrasi Belanda yang
terampil, terdidik, dan murah. Namun semenjak diberlakukannya
Politik Etis yang digagas oleh Van Deventer pemerintah Belanda
lebih terdorong untuk mendirikan sekolah-sekolah secara
berjenjang. Selain karena tuntutan Van Deventer, hal ini juga
bertujuan untuk mengarahkan pendidikan bagi masyarakat
Indonesia agar terbebas dari kebodohan sehingga mampu
menyediakan tenaga ahli dan terdidik dalam segala bidang.

Perkembangan sekolah yang ada di Indonesia pada awalnya
tentu tidak sebaik dan sebebas seperti sekarang. Banyak
perbedaan yang sangat mendasar antara sekolah jaman Belanda
dengan sekolah jaman sekarang.

Gambar. Murid-murid kelas empat Kweek School
(Sekolah Guru) di Probolinggo

Walaupun demikian, sekolah yang pertama kali didirikan di
Indonesia, jenjangnya hampir sama dengan sekolah yang ada pada
saat ini, di antaranya adalah:
▪ ELS (Europese Lagere School)

Sekolah khusus untuk anak-anak Eropa dan HIS (Holands
Inlandse School) untuk anak-anak pribumi priyayi. Adapula
sekolah dasar bagi pribumi yang dibedakan antara sekolah kelas
satu untuk golongan bangsawan dan kelas dua untuk golongan
rakyat biasa.

140 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

▪ MULO (Meer Uitgebreid Lagere Onderwijk)

Sekolah ini merupakan kelanjutan ke jenjang AMS (Algemeene
Middelbare School), yang lainnya ada HBS (Hogere Burger
School) dan KS (Kweek School) atau sekolah keguruan,
merupakan sekolah setingkat SMP dan SMA.

▪ OSVIA (Opleiding School Voor Inlandsche Ambtenaren)

Sekolah ini merupakan sekolah bagi para calon pegawai negeri,
STOVIA (School Toot Opleiding van Indische Artsen) untuk
sekolah kedokteran, THS (Technische Hogere School) sebagai
sekolah tinggi tehnik yang sekarang bernama ITB (Institut
Teknologi Bandung); merupakan sekolah setingkat perguruan
tinggi.

Dalam perkembangan selanjutnya, sekolah-sekolah ini telah
memunculkan sekelompok intelektual muda berbakat yang sangat
berpengaruh. Dalam sejarah Indonesia selanjutnya mereka adalah
orang-orang yang menjadi pelopor pencerahan bagi seluruh rakyat
Indonesia supaya timbulnya perasaan persatuan dan nasionalisme
(kebangsaan) sehingga mengantarkan Indonesia ke depan pintu
gerbang kemerdekaan walaupun dari sana masih perlu menempuh
waktu yang relatif panjang.

D. PERLAWANAN BANGSA INDONESIA TERHADAP
PENJAJAHAN BANGSA BARAT

Lingkungan Sekitar

Kehadiran Belanda kembali ke Indonesia banyak ditentang
oleh rakyat dan raja-raja daerah sebab pada masa lalu kekuasaan
raja banyak dikurangi. Belanda juga pernah melaksanakan
monopoli dagang yang merugikan rakyat sehingga menimbulkan
rasa antipati rakyat terhadap Belanda. Kebencian ini lalu
menimbulkan gerakan antipenjajahan Belanda seperti perlawanan
Thomas Matulesi, Pangeran Antasari, Perang Diponegoro, Perang
Paderi, Perang Aceh dan sebagainya.

Desi Tri Susilowati | 141


Click to View FlipBook Version