The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by desi.bpdikjur, 2021-10-26 04:18:47

BUKU AJAR SEJARAH 2020

BUKU AJAR SEJARAH 2020

Memahami Teks

1. PERLAWANAN TERHADAP PORTUGIS

a. Perlawanan Demak

Setelah berhasil menguasai Malaka, Portugis mendominasi
perdagangan di wilayah tersebut sehingga merugikan jaringan
pedagang Islam di Indonesia. Untuk melawan dominasi tersebut
maka Raden Patah mengirim pasukan untuk menyerang Portugis di
bawah pimpinan putranya Adipati Unus pada tahun 1513.
Penyerangan ini mengalami kegagalan karena faktor jarak yang
terlalu jauh dan juga kalah dalam persenjataan dan strategi
perang. Ketika Portugis menguasai pelabuhan Sunda Kelapa,
Demak melakukan penyerangan kembali pada tahun 1527 di
bawah pimpinan Fatahillah, Serangan ini berhasil dengan gemilang,
sehingga Portugis harus menunggalkan Sunda Kelapa yang
namanya kemudian diganti menjadi Jayakarta.

b. Perlawanan Ternate

Perlawanan Ternate didorong oleh tindakan bangsa Portugis
yang sewenang-wenang dan merugikan rakyat. Perlawanan
Ternate dipimpin oleh Sultan Hairun, Portugis sempat kewalahan
sehingga kemudian menggunakan siasat licik dengan mengajak
Sultan Hairun berunding namun kemudian dibunuh. Peristiwa ini
membuat marah rakyat Ternate yang kemudian mengadakan
serangan terhadap Portugis di bawah pimpinan Sultan Baabullah
putra Sultan Hairun. Portugis mengalami kekalahan dan terpaksa
melarikan diri menyingkir ke Timor Leste.

c. Perlawanan Aceh

Untuk melawan dominasi Portugis di Malaka, Kesultanan Aceh
meminta bantuan dari Turki dan India. Dengan bantuan dari Turki
maupun kerajaan-kerajaan lainnya, Aceh mengadakan
penyerangan terhadap Portugis di Malaka pada tahun 1568 di
bawah pimpinan Sultan Alaudin Riayat Syah, namun penyerangan
tersebut mengalami kegagalan. Penyerangan terhadap Portugis

142 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

dilakukan kembali pada masa Sultan Iskandar Muda memerintah.
Pada tahun 1629, Aceh menggempur Portugis di Malaka dengan
sejumlah kapal yang melibatkan 19.000 prajurit. Pertempuran
sengit tak terelakkan yang kemudian berakhir dengan kekalahan di
pihak Aceh.

Memahami Teks

2. PERLAWANAN TERHADAP VOC

a. Perlawanan Mataram

Pada masa kekuasaan Sultan Agung Hanyokro Kusumo,
Mataram dua kali menyerang kedudukan VOC di Batavia. Serangan
pertama dilakukan pada tahun 1628. Pasukan Mataram dipimpin
Tumenggung Baurekso tiba di Batavia tanggal 22 Agustus 1628,
kemudian disusul pasukan Tumenggung Sura Agul-Agul, yang
dibantu dua bersaudara Dipati Mandurorejo dan Upasanta.

Serangan pertama mengalami kegagalan yang disebabkan
beberapa faktor yaitu: kurangnya perbekalan, kalah dalam
persenjataan dan kurang teliti dalam memperhitungkan medan
pertempuran.

Serangan kedua, pasukan Mataram dipimpin Adipati
Juminah, K.A. Puger, dan K.A. Purbaya. Serangan dimulai tanggal
1 Agustus dan berakhir 1 Oktober 1629. Serangan kedua inipun
gagal, karena lumbung padi persediaan makanan banyak yang
dibakar oleh VOC.

a. Perlawanan Kesultanan Gowa (Makassar)

Dalam lalu lintas perdagangan,Gowa menjadi bandar utama
jalur perdagangan antara Malaka dan Maluku. Sebelum rempah-
rempah dari Maluku dibawa sampai ke Malaka, maka singgah
dahulu di Gowa, begitu juga sebaliknya. Dengan posisi yang sangat
strategis tersebut VOC tentu saja ingin menguasai Makassar.
Menghadapi. perkembangan yang semakin genting itu, maka raja
Gowa, Sultan Hasanuddin mempersiapkan pasukan dengan segala

Desi Tri Susilowati | 143

perlengkapan untuk menghadapi VOC. Sementara itu VOC menjalin
hubungan dengan raja Bone yang bernama Aru Palaka.

Meletuslah perang antara VOC dengan Gowa pada 7 Juli 1667.
Tentara VOC dipimpin Spelman yang dibantu oleh Aru Palaka
menggempur Gowa. Karena kalah dalam persenjataan, Benteng
pertahanan tentara Gowa di Barombang dapat diduduki oleh
pasukan Aru Palaka.

Perang diakhiri dengan ditandatanganinya perjanjian Bongaya
yang isinya sebagai berikut :

a) Gowa harus mengakui hak monopoli VOC
b) Semua orang Barat, kecuali Belanda harus meninggalkan

wilayah Gowa.
c) Gowa harus membayar biaya perang.
d) Di Makasar dibangun benteng-benteng VOC

b. Perlawanan Banten

VOC ingin memperoleh monopoli atas perdagangan lada di
BaMnteemna, hnaammiuTnekdsitentang oleh raja Banten Sultan Ageng Tirtayasa
sehingga pecah pertempuran pada tahun 1656 yang diakhiri dengan
perdamaian tahun 1659. Untuk mengalahkan Banten VOC
menerapkan siasat adu domba dengan memanfaatkan konflik
internal dalam tubuh kerajaan Banten. VOC membantu putra Sultan
Ageng yang bernama Sultan Haji, sehingga karena kalah dalam
persenjataan Sultan Ageng mengalami kekalahan dan akhirnya
ditangkap. Perlawanan dilanjutkan oleh Ratu Bagus Boang dan
Kyai Tapa.

3. PERLAWANAN TERHADAP PEMERINTAH KOLONIAL HINDIA
BELANDA

Memasuki abad ke-19, berbagai perlawanan
terhadap pemerintah Hindia Belanda terjadi hampir di
sebagian besar wilayah Kepulauan Indonesia. Secara umum
perlawanan pada abad ini dibedakan dalam dua bentuk, yaitu :

144 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

▪ Perlawanan bersenjata oleh kerajaan atau elite lokal.
▪ Perlawanan yang melibatkan rakyat biasa berupa gerakan

sosial melawan keadaan atau peraturan yang tidak adil,
gerakan ratu adil yang didasari ideologi mesianistis dan
gerakan sekte keagamaan.
I. PERLAWANAN OLEH KERAJAAN ATAU ELITE LOKAL

1. Perang Paderi ( 1803 – 1837 )

Diawali munculnya Gerakan Paderi yang bertujuan ingin
memurnikan ajaran Islam di Minangkabau, Sumatera Barat yang
mendapat perlawanan dari golongan adat. Tokoh kaum Paderi
antara lain : Tuanku Imam Bonjol, Tuanku Pasaman, Tuanku
Nan Renceh dan Tuanku Nan Cerdik.

Secara garis besar dibagi dalam 3 periode perang :

1). Periode 1803 – 1821

Tahap ini murni perang saudara antara Kaum Paderi dan Kaum
Adat karena mempertahankan keyakinan masing-masing. Dalam
perkembangannya kaum Adat terdesak sehingga akhirnya
meminta bantuan kepada Belanda.

2). Periode 1821 – 1832

Kaum Paderi menghadapi dua musuh sekaligus yaitu kaum Adat
dan Belanda. Dalam periode ini Belanda mengalami kesulitan
karena kekuatannya sedang dipusatkan di Pulau Jawa untuk
menumpas perlawanan Diponegoro, sehingga mereka menawarkan
perdamaian yang ditandai terjadinya Perjanjian Masang. Setelah
perlawanan Diponegoro berakhir, Belanda kembali ke
Minangkabau dengan pasukan yang lebih kuat di bawah pimpinan
Letkol Elout dan Mayor Michiels untuk menggempur kaum
Paderi.

3). Periode 1832 -1837

Kaum Adat menyadari kesalahannya kemudian bersatu dengan
kaum Paderi melawan Belanda. Namun karena persenjataan

Desi Tri Susilowati | 145

pasukan Belanda lebih lengkap dan kuat akhirnya satu persatu
wilayah kaum Paderi dapat diduduki dan puncaknya Benteng
Bonjol dapat direbut Belanda yang memaksa Tuanku Imam Bonjol
dan pasukannya menyerah kemudian ditangkap dan diasingkan.

2. Perlawanan Pattimura (1817)

Perlawanan dilatarbelakangi berkuasanya kembali Belanda
di Maluku setelah diserahkan oleh Inggris sesuai hasil Konvensi
London. Belanda kembali memberlakukan sistem penyerahan
wajib (verplichte leverentie) dan kerja paksa (rodi) yang
menyebabkan kesengsaraan rakyat Maluku. Adapun tokoh
perlawanan antara lain: Thomas Matulessi atau Pattimura,
Anthony Rheebok, Lukas Latumahina, Christina Marta
Tiahahu, dan lain-lain. Perlawanan meletus ditandai dengan
penyerbuan Benteng Duurstede di Saparua pada tanggal 15 Mei
1817, yang berhasil membunuh residen Van den Berg beserta
seluruh pasukannya. Belanda mengirimkan pasukan bantuan dari
Ambon yang akhirnya berhasil menguasai kembali Benteng
Duurstede dan mendesak pasukan Pattimura sehingga satu persatu
pimpinan pasukannya tertangkap termasuk Pattimura sendiri yang
akhirnya dihukum gantung.

3. Perlawanan Diponegoro (1825 – 1830)

a). Sebab-Sebab Umum :

▪ Wilayah Mataram semakin sempit dan terpecah menjadi
kerajaan kecil.

▪ Belanda ikut campur tangan dalam urusan intern
kesultanan, misalnya soal pergantian raja dan birokrasi
kerajaan.

▪ Timbulnya kekecewaan di kalangan para ulama, karena
masuknya budaya barat yang tidak sesuai dengan ajaran
Islam.

▪ Hak para bangsawan dan pegawai kerajaan dikurangi.

146 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

▪ Penderitaan rakyat akibat adanya kerja paksa dan dibebani
berbagai pajak

b). Sebab-Sebab Khusus :

▪ Pemasangan patok oleh Belanda untuk pembangunan jalan
yang melintasi tanah dan makam leluhur Pangeran
Diponegoro di Tegalrejo tanpa ijin.

c). Jalannya Perang :

Dalam perlawanan Pangeran Diponegoro dibantu oleh tokoh-
tokoh seperti Kyai Mojo, Pangeran Mangkubumi, Sentot
Alibasyah Prawirodirjo, Pangeran Dipokusumo, Nyi Ageng
Serang dll. Diponegoro menerapkan taktik perang gerilya dan
markas pasukannya juga berpindah-pindah dari satu tempat ke
tempat lain, awalnya di Goa Selarong, kemudian pindah ke Plered,
Dekso dan Pengasih sehingga menyulitkan Belanda untuk
menumpasnya.

Berbagai siasat diterapkan Belanda seperti mendatangkan
pasukan dari Belanda, siasat Benteng Stelsel yaitu membangun
benteng di daerah yang telah dukuasai dan antar benteng
dihubungkan oleh pasukan gerak cepat dengan tujuan
mempersempit ruang gerak pasukan Diponegoro. Posisi pasukan
Diponegoro semakin terjepit sehingga satu persatu para
pembantunya menyerah. Akhirnya Belanda menerapkan tipu
muslihat yaitu mengajak Pangeran Diponegoro berunding di
Magelang,tapi kemudian ditangkap dan selanjutnya diasingkan ke
Menado dan dipindah ke Makassar sampai wafat.

4. Perlawanan Aceh (1873 – 1912)

Penandatanganan Traktat Sumatra antara Inggris dan Belanda
pada tahun 1871 membuka kesempatan kepada Belanda untuk
mulai melakukan intervensi ke Kerajaan Aceh. Belanda
menyatakan perang terhadap Kerajaan Aceh karena Kerajaan Aceh
menolak dengan keras untuk mengakui kedaulatan Belanda.

Desi Tri Susilowati | 147

Ekspedisi pertama

dikirim ke Aceh dan

mendarat tanggal 5 April

1873 yang selanjutnya

menyerang Masjid Raya

namun dapat digagalkan

pasukan Aceh. Tokoh

perlawanan Aceh terdiri dari Gambar. Dr. Snouck Hurgronye
Tengku Cik Di Tiro, Teuku pada Perang Aceh

Umar, Panglima Polim, Cut Nyak Dien, Cut Mutia, dan lain-lain.

Belanda mencoba menerapkan siasat Konsentrasi Stelsel yaitu

sistem garis pemusatan di mana Belanda memusatkan pasukannya

di benteng-benteng sekitar kota termasuk Kutaraja. Belanda tidak

melakukan serangan ke daerah-daerah tetapi cukup

mempertahankan kota dan pos-pos sekitarnya. Namun, siasat ini

tidak berhasil mematahkan perlawanan rakyat Aceh.

Selanjutnya Belanda mengirim seorang ahli tentang Islam

yang bernama Dr. Snouck Hurgronye untuk menyelidiki

kehidupan sosial budaya rakyat Aceh dan hasilnya dituangkan

dalam buku yang berjudul De Atjehers. Berdasarkan pendapat Dr.

Snouck Hurgronye pemerintah Belanda memutuskan bahwa untuk

menumpas perlawanan Aceh harus dengan siasat kekerasan.

Gambar. Foto Terakhir Cut Nyak Dien di pengasingan
sebelum meninggal

Pada tahun 1899, Belanda mulai menerapkan siasat
kekerasan dengan mengadakan Serangan besar-besaran ke
daerah-daerah pedalaman. Serangan-serangan tersebut dipimpin
148 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

oleh van Heutz. Tanpa mengenal peri kemanusiaan, pasukan
Belanda membinasakan semua penduduk daerah yang menjadi
targetnya. Satu per satu para pemimpin perlawanan rakyat Aceh
menyerah dan terbunuh. Akhirnya Aceh terpaksa mengakui
kekuasaan Belanda setelah menandatangani Plakat Pendek
(Korte Verklaring).

5. Perlawanan rakyat Bali

Keinginan Belanda untuk menguasai Bali dimulai sejak tahun
1841 dan seluruh raja di Bali dipaksa menandatangani perjanjian
yang isinya agar raja di Bali mengakui dan tunduk kepada
pemerintah Belanda. Keinginan Belanda untuk menguasai Bali
selalu tidak berhasil karena Bali masih bersifat konservatif (masih
berlaku adat/ tradisi). Pada tahun 1844, kapal Belanda terdampar
di pantai Buleleng dan dikenakan Hukum Tawan Karang, yaitu
selalu turut campur urusan kerajaan di Bali dengan mengajukan
tuntutan dengan isi sebagai berikut:

1) Membebaskan Belanda dari hukum Tawan Karang.
2) Kerajaan Bali mengakui pemerintahan Hindia Belanda.
3) Kerajaan Bali melindungi perdagangan milik pemerintah

Belanda.
4) Semua raja di bali harus tunduk terhadap semua perintah

kolonial Belanda.
5) Sehingga pada tahun 1846 Belanda menyerang wilayah Bali

Utara dan memaksa

Raja Buleleng untuk menandatangani perjanjian perdamaian
1) Benteng Kerajaan Buleleng agar dibongkar.
2) Pasukan Belanda ditempatkan di Buleleng.
3) Biaya perang harus ditanggung oleh Raja Buleleng.

Pada tahun 1848, raja-raja di Bali tidak lagi mematuhi
kehendak Belanda. Pos-pos pertahanan Belanda di Bali diserbu
dan semua senjata dirampas oleh Gusti Jelantik. Pada tahun 1849,
pasukan Belanda datang dari Batavia untuk menyerbu dan
menguasai seluruh pantai Buleleng dan menyerbu benteng

Desi Tri Susilowati | 149

Jagaraga. Sejak runtuhnya Kerajaan Buleleng, perjuangan rakyat
Bali mulai lemah. Meskipun demikian, Kerajaan Karangasem dan
Klungkung masih berusaha melakukan perlawanan terhadap
Belanda.

6. Perlawanan Rakyat Palembang (1819-1825)

Sultan Badaruddin dahulu pernah menjadi Sultan Palembang
dan kemudian diturunkan secara paksa oleh pemerintah Inggris
ketika masih berkuasa di Indonesia yaitu digantikan oleh Sultan
Najamuddin. Tahun 1819 Sultan Badaruddin selalu menghalangi
setiap kapal Belanda yang memasuki sungai Musi. Pada tahun
1821, Belanda dapat menguasai ibukota Palembang dan
menangkap Sultan Badaruddin. Sultan Badaruddin diasingkan ke
Ternate. Perlawanan rakyat Palembang sering terjadi pada tahun
1825.

7. Perlawanan Rakyat Banjar (1859-1863)

Yang menjadi daya tarik Belanda untuk menguasai
Kalimantan Selatan yang saat itu diperintah oleh Sultan Hidayat.
Untuk menguasai Banjarmasin adalah dengan melakukan operasi
militer pada tahun 1859. Dalam pertempuran itu, Sultan Hidayat
tertangkap oleh Belanda dan diasingkan ke Cianjur, Jawa Barat.
Upaya Belanda untuk menguasai Banjamasin mengalami kesulitan
rakyat berupa untuk mempertahankan wilayahnya dan setiap
kapal Belanda yang memasuki pedalaman Banjarmasin (melalui
Sungai Barito) akan dibakar oleh rakyat setempat. Pada tahun
1863, pasukan Belanda melancarkan serangan bertubi-tubi ke
seluruh wilayah Banjarmasin, sehingga Pangeran Antasari gugur.

8. Perlawanan Rakyat Tapanuli (1878-1907)

Sekitar tahun 1873, bangsa Belanda mulai memasuki daerah
Tapanuli Utara dengan alasan memadamkan aktivitas pejuang-
pejuang Padri dan para pemimpin dari Aceh. Pada tahun 1878,
Belanda mulai melancarkan gerakan militernya untuk menyerang
daerah Tapanuli, sampai pada akhirnya meletuslah Perang

150 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

Tapanuli. Perang Tapanuli yang diawali dengan operasi militer
yang dilakukan oleh Jenderal Van Daalen di pedalaman Aceh tahun
1903-1904. Serdadu Belanda yang mulai berdatangan di daerah di
Sumatera Utara dibendung oleh rakyat Tapanuli yang dipimpin
oleh Raja Sisingamangaraja XII.

Gambar. Tokoh-tokoh pejuang antikolonialisme
II. GERAKAN SOSIAL
a) Gerakan Protes Petani
Beberapa contoh gerakan protes yang terjadi di berbagai daerah,
antara lain:
1) Pemberontakan di Ciomas, lereng Gunung Salak, Jawa Barat

(tahun 1886) pimpinan Arfan dan Muhammad Idris.
2) Pemberontakan di Condet, Jakarta (tahun 1913) pimpinan

Entong Gendut, Maliki, dan Modern.
3) Pemberontakan di Surabaya (tahun 11916) pimpinan Sadikin.
4) Pemberontakan di Tangerang (tahun 1924) pimpinan Kaiin.
b) Gerakan Ratu Adil

Ketika Kerajaan Kediri di Jawa Timur mengalami zaman
kejayaan (1135-1157), pada masa Raja Jayabaya terkenal dengan
ramalan-ramalannya yang dikumpulkan dalam suatu kitab
berjudul Jongko Jangka Jayabaya. Gerakan ratu adil ini terdapat
di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Desi Tri Susilowati | 151

c) Gerakan Keagamaan

Perilaku bangsa Eropa bertentangan dengan agama Islam serta
kepercayaan yang dianut oleh sebagian besar penduduk pribumi
sebagai berikut:

1) Monopoli perdagangan
2) Perbudakan atau kerja rodi.
3) Penjelajahan atau merampas negeri.
4) Praktik aturan tanam dan penyimpangannya.
5) Pemerasan atau penarikan pajak yang tidak sesuai dengan

kemampuan rakyat.
6) Mabuk karena minuman keras dan gaya hidup mewah di atas

penderitaan orang lain.

4. DAMPAK PENJAJAHAN BANGSA BARAT DI INDONESIA

Lingkungan Sekitar

Proses interaksi kekuasaan antara Negara-negara tradisional
(kerajaan) milik pribumi dan kekuasaan Belanda dalam abad ke-
19 M, menunjukkan dua perkembangan yang sangat berbeda. Di
satu pihak tampak makin meluasnya kekuasaan kolonial dan
imperialisme Belanda, sedangkan di lain pihak terlihat makin
merosotnya kekuasaan tradisional milik pribumi. Meluasnya
kolonialisme dan imperialisme Belanda di Indonesia membawa
akibat terhadap perubahan dalam berbagai segi kehidupan,
seperti politik, ekonomi, sosial, dan budaya.

❖ Dampak di bidang Politik

Kuatnya pengaruh di bidang politik, Pemerintah Kolonial
Belanda tidak sekedar memengaruhi jalannya Pemerintahan
Pribumi/Kekuasaan Kerajaan–Kerajaan yang ada di Indonesia.
akan tetapi, juga dapat mengambil wilayah kekuasaan Kerajaan,
dan tidak sedikit wilayah–wilayah kekuasaan Kerajaan yang ada di
Indonesia diambil alih oleh Pemerintah Kolonial Belanda. Wilayah

152 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

kekuasaan yang diduduki oleh Kerajaan terus dipersempit, bahkan
ada kerajaan yang hancur lebur akibat ulah para Kolonial Belanda.
Berikut adalah pengaruh kolonialisme terhadap pemerintahan
kerajaan :

a. Pemerintah kolonial ikut campur tangan dalam pemerintahan
Kerajaan.

b. Kedudukan raja terikat oleh struktur pemerintahan kolonial.
c. Pemerintahan dibentuk dengan sistem sentralisasi yang

pusatnya di Batavia (sekarang Jakarta).
Selain pemerintahan kerajaan, rakyat pribumi pun terkena dampak
tersebut. Keberadaan rakyat Indonesia pada masa itu dibagi
menjadi 2, yaitu :

1) Situasi sebelum dijalankannya politik etis, dan
2) Situasi sesudah dijalankannya politik etis.
Situasi sebelum dijalankannya politik etis, kehidupan masyarakat
terdiri atas tiga golongan, yaitu :

▪ Masyarakat kalangan bawah, yaitu meliputi: kaum buruh,
pedagang, petukang, dan pekerja rendah lainnya.

▪ Masyarakat kalangan menengah, yaitu meliputi: petani
yang memiliki tanah dan para pegawai pemerintahan
kolonial Belanda.

▪ Masyarakat kalangan atas, yaitu meliputi: Pemuka agama
dan para Bangsawan.

Sedangkan keberadaan setelah dijalankannya politik etis,
keberadaan masyarakat Indonesia ditandai dengan adanya
kalangan–kalangan pelajar.

❖ Dampak di bidang Ekonomi

Ketika pemerintah kolonial Belanda berkuasa, para pengusaha
pribumi kedudukannya menjadi aparatur pemerintah kolonial,
mereka tidak lagi mendapatkan penghasilan dan upeti seperti
sebelumnya. Pendapatan mereka diganti dengan gaji menurut

Desi Tri Susilowati | 153

ketentuan pemerintah kolonial, akibatnya penghasilan mereka
menurun drastis dari sebelumnya.

Nasib rakyat, terutama para petani menanggung beban yg amat
berat. Petani harus menanam tanaman yang diperintahkan
pemerintah kolonial. Banyak barang dagangan mereka yang
dijadikan monopoli pemerintah kolonial Belanda, dan banyak pula
rakyat yang bekerja sebagai kuli perkebunan. Rakyat juga
mengalami hambatan di bidang kerajinan tangan, karena
banyaknya barang – barang yang datang dari negeri Belanda.

Mereka tidak bisa bergerak bebas di bidang perekonomian,
karena pekerjaan mereka diawasi dan dibatasi oleh pemerintah
kolonial Belanda.

❖ Dampak di bidang Sosial

Nasib rakyat Indonesia, khususnya para penguasa sangat
buruk. Kedudukan mereka yang sebelumnya menjadi penguasa,
berubah menjadi aparatur pemerintah kolonial Belanda. Derajat
dan kehormatan mereka sebagai pemuka masyarakat pribumi
menurun, kedudukan mereka tidak diakui oleh pemerintah
kolonial Belanda. Mereka bukan lagi sebagai penguasa, melainkan
pembantu dalam menjalankan pemerintahan kolonial.

Sedangkan derajat kehidupan rakyat biasa dinjak–injak.
Martabat dan hak mereka tidak mendapat pengakuan dan
perlindungan. Keseharian mereka diliputi rasa takut, cemas, tidak
percaya diri, bodoh dan terhina. Kedudukan sosial bangsa
Indonesia dibagi menjadi 3 kelas, yaitu: kelas ke-satu diduduki
oleh bangsa Barat, kelas ke - dua oleh Timur Asing, dan kelas ke–
tiga diduduki oleh masyarakat pribumi.

❖ Dampak di bidang Budaya

Dalam bidang ini, budaya Barat sangat berpengaruh dalam
kehidupan rakyat Indonesia. walaupun tidak serta merta,
kehidupan Barat sedikit demi sedikit berkembang menjadi tata
kehidupan pribumi, mulai dari cara pergaulan, gaya hidup, bahasa
dan cara berpakaian Barat mulai dikenal oleh kalangan kraton
maupun masyarakat, dan terus berkembang mengikis tradisi–
154 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

tradisi kraton maupun masyarakat. Selain itu agama Kristen juga
mulai berkembang di Indonesia. bangsa Barat mulai
memperkenalkan agama Kristen di Indonesia, mulai dari kerajaan –
kerajaan sampai masyarakat biasa.
❖ Dampak di bidang Pendidikan

Usaha–usaha yang dilakukan oleh kolonial Belanda dalam
bidang pendidikan tidak lain adalah untuk keuntungan
pemerintahan Belanda, yaitu menghasilkan pegawai administrasi
Belanda yang murah, terampil, dan terdidik. Selain itu Pemerintah
Belanda menyusun kurikulum pendidikannya sendiri, akibatnya
perkembangan pendidikan dan pengajaran di Indonesia sampai
abad ke– 19 menunjukkan kecenderungan Politik dan Kebudayaan.
Tidak semua masyarakat mendapatkan pendidikan, masyarakat
yang mempunyai jabatan lah yang dapat merasakan pendidikan,
seperti keturunan raja, keturunan bangsawan, pengusaha kaya, dan
yang lainnya. Para pahlawan kita lah yang mengajarkan pendidikan
kepada rakyat-rakyat jelata, dengan tujuan agar masyarakat
Indonesia tidak lagi dibodoh–bodohi oleh para kolonial Belanda.
Dampak penjajahan bangsa Barat di bidang pendidikan, antara lain:

▪ Munculnya golongan-golongan terpelajar di Indonesia.
▪ Bangsa Indonesia bisa membaca dan menulis sehingga dapat

menjadi tenaga–tenaga kerja di perusahaan Belanda.
▪ Bangsa Indonesia menjadi tahu perkembangan yang terjadi di

dunia luar.

Desi Tri Susilowati | 155

RANGKUMAN

KERANGKA RANGKUMAN

156 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

Latihan Soal

Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat !

1) Jelaskan jenis imperialisme berdasarkan tujuan
penguasaaannya !

2) Sebutkan hak-hak istimewa VOC yang diberikan pemerintah
Belanda!

3) Apa yang menyebabkan terjadinya mobilitas sosial dalam
masyarakat Indonesia pada masa kolonial Belanda!

4) Sebutkan kebijakan-kebijakan yang dijalankan oleh Raffles di
Indonesia!

5) Sebutkan tiga golongan masyarakat Indonesia pada masa
penjajahan Belanda!

6) Sebutkan kebijakan-kebijakan yang dijalankan oleh Raffles di
Indonesia!

7) Sebutkan tiga golongan masyarakat Indonesia pada masa
penjajahan Belanda!

8) Bagaimana perkembangan ekonomi masyarakat di bebagai
daerah Indonesia pada masa kolonial Belanda?

9) Jelaskan pengaruh positif dan negatif kebijakan-kebijakan
pemerintah kolonial di berbagai daerah?

10) Terangkan peraturan yang terdapat dalam cullturstelsel!

Desi Tri Susilowati | 157

UJI KOMPETENSI

Berilah tanda silang (X) pada salah satu huruf a, b, c, d atau e
sebagai jawaban yang paling benar !

1. Imperialisme kuno yaitu penguasaan bangsa atau daerah lain
dalam rangka memperoleh kekayaan berupa perak, emas, serta
rempah-rempah dalam jumlah yang sebanyak-banyaknya, dan
tidak terlepas dari sistem aliran merkantilisme di Eropa.
Pernyataan di bawah ini yang tidak benar terkait dengan paham
ini yaitu…
a. Negara-negara Eropa pada awalnya berupaya saling
memonopoli perdagangan
b. Berkembang pada abad 15 sampai 17 di Eropa
c. Fokus pada peningkatan ekspor dan sebisa mungkin
mencegah adanya impor
d. Pada awalnya hanya fokus pada logam mulia (emas dan
perak)
e. Menekankan kepada pihak swasta sebagai pelaku utama
dalam kegiatan perekonomian

2. Runtuhnya Konstantinopel tahun 1453 merupakan faktor…
kolonialisme dan imperialisme negara Barat.
a. Utama
b. Tambahan
c. Pendorong
d. Pencetus
e. Penghambat

3. Salah satu pelajaran penting dari jatuhnya Konstantinopel yaitu
diperolehnya rute baru dalam mendapatkakan rempah-rempah
setelah adanya :
a. Lebih baik menguasai daerah lain dari pada dikuasai
b. Nafsu untuk mencapai keinginan tertentu membuat orang
rela menghalalkan segala cara

158 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

c. Situasi terdesak menjadikan orang menjadi lebih kreatif dan
inovatif

d. Bagi bangsa barat, rempah-rempah merupakan komoditas
yang lebih penting daripada perang

e. Perang bukanlah jalan untuk memperoleh perdamaian

4. Masa ketika orang-orang Eropa melakukan perjalanan ke

wilayah Timur tahun 1450 sampai 1650 dikenal dengan istilah

era…

a. Evolusi d. Reconquesta samudera

b. Kolonialime-Imperialisme e. Pejelajahan samudera

c. Discovery

5. Salah satu kejadian penting yang menentukan dalam sejarah

kolonialisme dan imperialisme yaitu penemuan Tanjung

Harapan yang terletak di Afrika Selatan ditemukan oleh pelaut

Portugis yang bernama…

a. Sebastian del Cano c. Vasco da Gama e. Cabral

b. Dom Henry d. Bartolomeus Dias

6. Tujuan utama adanya kebijakan tanam paksa di bawah
Gubernur Van Den Bosch yaitu …
a. Mendanai perang melawan Perancis
b. Menyelamatkan negara Belanda dari krisis ekonomi
c. Mendanai berbagai perang yang terjadi di Indonesia
d. Memenuhi permintaan pasar Eropa pada tanaman ekspor
selain cengkeh
e. Agar petani Indonesia terbiasa menanam tanaman ekspor
Perancis

7. Pada saat Portugis datang di Maluku pada tahun1512, ada dua
kerajaan Islam yang ada di sana, yaitu Tidore dan Ternate …
a. Langsung sukses mengusir Portugis dari Maluku
b. Saling berperang untuk memperluas wilayah kekuasaan
c. Bersatu untuk mengusir Portugis
d. Saling bermusuhan untuk mendapatkan pengaruh
e. Menjalin hubungan dagang dengan negara Barat

Desi Tri Susilowati | 159

8. Berikut ini yang tidak termasuk isi dari perjanjian Bongaya
yaitu…
a. VOC membangun benteng di Makassar
b. Makassar wajib mendanai biaya perang
c. Pihak barat selain VOC harus meninggalkan daerah
Makassar
d. Makassar tunduk pada Kesultanan Bone
e. Makassar harus menerima kebijakan monopoli perdagangan
yang dijalankan VOC

9. Jenis tanaman yang menjadi fokus sistem Tanam Paksa yaitu

tanaman …

a. Ekspor d. Usia tanam singkat

b. Rempah-rempah e. Keras

c. Paling kuat dari serangan hama

10. Kedatangan Spanyol di Maluku memunculkan konflik dengan
Portugis. Portugis menuduh Spanyol melanggar perjanjian
Tordesillas. Konflik tersebut pun dapat diatasi dengan
diadakannya perjanjian Saragosa, yang isinya antara lain :
a. Daerah monopoli bangsa Portugis di Maluku dapat diatasi
b. Spanyol berdagang di Maluku Selatan, sedangkan Portugis
berdagang di wilayah Maluku Utara
c. Spanyol meninggalkan pulau Maluku
d. Keduanya menciptakan serikat dagang bersama serta
menerapkan sistem bagi hasil
e. Spanyol hanya diperbolehkan menyebarkan agama

11. Pernah memberikan keuntungan bagi pemerintah Belanda,
VOC pada akhirnya bangkrut lalu dibubarkan oleh
pemerintahan, penyebab kebangkrutan VOC yaitu…
a. Banyak uang yang digunakan untuk membangun benteng-
benteng pertahanan
b. Organisasi tidak mempunyai struktur yang jelas
c. Banyak pegawainya yang menjalankan korupsi
d. Banyak pegawai yang menerapkan kebijakan sendiri-sendiri

160 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

e. Permintaan rempah-rempah di negara Eropa menurun
karena perang

12. Salah satu perang besar yang pernah terjadi antara rakyat
Indonesia dengan Belanda yaitu perang DIponegoro. Adapun
sebab khusus terjadinya perang ini yaitu…
a. Patok-patok jalan ditaruh di atas makam para leluhur P.
Diponegoro
b. Makam para leluhur P. Diponegoro dipindahkan tanpa seizin
P. Diponegoro
c. Jalan yang dibangun pemerintah Belanda melewati
kediaman P. Diponegoro
d. Tempat tinggal P. Diponegoro dihancurkan untuk
pembangunan jalan
e. Patok-patok jalan didirikan tanpa seizin P. Diponegoro

13. Di Indonesia pelaksanaan kebijakan Pintu Terbuka tidak
terlepas dari terjadinya perubahan peta politik di Belanda pada
sekitar abad ke-19, yaitu…
a. Ratu Belanda menganut paham liberal
b. Menangnya partai liberal dalam pemilu parlemen
c. Masuknya berbagai gagasan liberal dari Inggris
d. Belanda melapaskan diri lepas dari jajahan Perancis
e. Terjadinya desakan kaum humanis Belanda

14. Perhatikan data berikut!
1. Dipimpin oleh bangsawan, raja, atau tokoh agama
2. Bersifat kedaerahan
3. Bersifat spontan dan reaktif
4. Dipimpin oleh kaum terpelajar
5. Bersifat nasional
6. Mempunyai visi dan misi yang jelas yakni Indonesia
Merdeka

Dari data diatas, yang merupakan ciri khas peruangan bangsa

Indonesia dalam melawan kolonialisme setelah tahun 1908,

terlihat pada nomor…

a. 1,2,3 c. 2,3,4 e. 4,5,6

Desi Tri Susilowati | 161

b. 1,2,4 d. 3,4,5

15. Latar belakang utama perlawanan berbagai kerajaan yang
ada di Bali tahun 1846, 1848, 1849 yaitu … .
a. Raja-raja Bali menyerang pos pertahanan yang dimiliki
Belanda
b. Belanda tidak menghormati hukum adat yang berlaku di
Bali
c. Belanda memandang rendah adat istiadat yang berlaku
Bali
d. Belanda ingin menguasai daerah Bali
e. Raja-raja bali menyatakan bahwa mereka ingin merdeka
dari Belanda Patok-patok jalan ditaruh di atas makam para
leluhur Pangeran. Diponegoro

16. Latar belakang dan faktor pendorong kedatangan bangsa-
bangsa Eropa ke Asia adalah sebagai berikut, kecuali… .
a. Keinginan menemukan daerah asal rempah-rempah
b. Runtuhnya Konstantinopel ketangan bangsa Turki Saljuk
yang menyebabkan
c. Putusnya hubungan dagang Asia-Eropa keinginan
membuktikan teori Copernicus bahwa bumi bulat
d. Penemuan mesin uap oleh James Watt
e. Rasa tertarik kepada buku karya Marcopolo berjudul
Imago Mundi yang menceritakan kesuburan Asia

17. Makin luasnya wilayah VOC berakibat kemunduran VOC itu
sendiri, sebab….
a. Makin banyaknya korupsi
b. Tidak sesuai dengan semangat liberalisme ekonomi
bersaing dengan Portugis
c. Biaya perang yang terlalu besar
d. Anggaran untuk pegawai terlalu besar

162 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

18. Dibawah ini yang tidak termasuk faktor-faktor penyebab
perlawanan Ternate terhadap Portugis adalah... .
a. Portugis melakukan monopoli perdagangan
b. Portugis ikut campur tangan dalam pemerintahan
c. Portugis menyebarkan agama Kristen
d. Portugis sewenang-wenang terhadap rakyat
e. Keserakahan dan kesombongan bangsa Portugis

19. Latar belakang perlawanan Demak melakukan perlawanan
terhadap Portugis adalah… .
a. Portugis menolak mengakui kedaluatan Demak di bawah
pimpinan Raden Patah
b. Adanya kerja sama antara Portugis dan Banten untuk
menerang Demak
c. Memperebutkan pelabuhan Sunda Kelapa yang sangat
strategis dalam perdagangan
d. Untuk menguasai kota perdagangan malaka
e. Melindungi pedagang-pedagang Islam akibat monopoli
perdagangan bangsa Portugis

20. Sempat memberikan keuntungan bagi belanda, kongsi dagang
VOC bangkrut dan dibubarkan oleh pemerintah Belanda pada
1799. Salah satu penyebab kebangrutan VOC adalah….
a. VOC tidak memiliki struktur yang jelas
b. Tindak korupsi terjadi di semua tingkatan birokrasi
c. Banyak pegawai VOC yang menerapkan kebijakan sendiri
d. Permintaan rempah-rempah di Eropa menurun akibat
perang
e. Biaya yang dikeluarkan untuk membangun benteng-benteng
pertahanan terlalu besar

Desi Tri Susilowati | 163

BAB 7

PROSES TERBENTUKNYA
KESADARAN NASIONAL DAN
PERKEMBANGAN PERGERAKAN
KEBANGSAAN INDONESIA

164 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

BAB PROSES TERBENTUKNYA
6 KESADARAN NASIONAL DAN

PERKEMBANGAN
PERGERAKAN KEBANGSAAN

INDONESIA

Lingkungan Sekitar

Kesadaran nasional adalah suatu sikap yang dimiliki suatu bangsa
berkaitan dengan tanggung jawab hak dan kewajibannya.
Kesadaran nasional ini tumbuh setelah memahami sejarah
bangsanya. dengan adanya kesadaran nasional akan mampu
menumbuhkan semangat untuk bertindak menentang penjajahan.
Salah satu wujud adanya kesadaran itu adalah pertumbuhan
organisasi pergerakan nasional seperti BU, SI, Indische Partij dan
sebagainya. Disamping itu juga muncul strategi perjuangan seperti
melalui cara kooperasi, non kooperasi. Bangsa Indonesia
memperingati hari Kebangkitan Nasionalnya setiap tanggal 20 Mei.
Hal ini mengingatkan kita akan lahirnya Budi Utomo pada tanggal
20 Mei 1908.

Dari uraian berikut ini, kamu akan dapat memahami
terbentuknya kesadaran nasional, identitas Indonesia dan
perkembangan Pergerakan Kebangsaan Indonesia.

Memahami Teks

A. TERBENTUKNYA KESADARAN NASIONAL

Latar belakang lahirnya Pergerakan Nasional Indonesia tahun 1908
merupakan titik permulaan bangkitnya kesadaran nasional. Pada
tahun tersebut lahirlah Budi Utomo, organisasi tersebut
merupakan organisasi pergerakan nasional yang pertama, yang
kemudian disusul oleh organisasi-organisasi lainnya. Organisasi
pergerakan nasional merupakan sebagian kecil dari Latar Belakang

Desi Tri Susilowati | 165

Lahirnya Pergerakan Nasional di Indonesia. Berikut faktor-faktor
yang menyebabkan lahirnya pergerakan Nasional di
Indonesia:

NO FAKTOR INTERNAL
LAHIRNYA PERGERAKAN NASIONAL

1. Penderitaan Rakyat Akibat Penjajahan

Bangsa Indonesia mengalami masa penjajahan yang panjang

dan menyakitkan sejak masa Portugis. Politik devide et

impera, sistem tanam paksa, monopoli perdagangan dan

kerja rodi merupakan bencana yang telah dirasakan rakyat

Indonesia. Penderitaan dan kesengsaraan tersebut

menimbulkan tekad untuk bersatu dan menentang
penjajahan.

2. Sejarah Masa Lampau yang Gemilang

Adanya kenangan akan kejayaan masa lampau, seperti

zaman Sriwijaya dan Majapahit. Kedua kerajaan tersebut,

terutama Majapahit yang merupakan kerajaan yang besar

dan memainkan peranan penting sebagai calon negara

nasional dimana wilayahnya hampir seperti wilayah

Indonesia sekarang. Kebesaran ini membawa pikiran serta

angan-angan rakyat Indonesia untuk senantiasa dapat

menikmati kebesaran tersebut. Hal tersebut kemudian

menggugah perasaan nasionalisme Rakyat Indonesia.

3. Pengaruh Perkembangan Pendidikan di Indonesia

Perkembangan sistem pendidikan pada masa Hindia Belanda

menghasilkan beberapa kaum intelektual yang kemudian

menjadi pemimpin pergerakan nasional, berkat pendidikan

yang tinggi para intelektual bangsa Indonesia sadar, bahwa

mereka sedang dijajah dan dibodohi Belanda. Hal tersebut

kemudian menggugah perasaan Para kaum Intelektual

Indonesia untuk merdeka.

4. Pengaruh Perkembangan Pendidikan Kebangsaan di

Indonesia
Perkembangan sistem pendidikan pada masa Hindia Belanda

166 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

NO FAKTOR INTERNAL
LAHIRNYA PERGERAKAN NASIONAL

telah menghasilkan kaum terpelajar. Namun karena ada

diskriminasi dalam pendidikan kolonial yaitu tidak adanya

kesempatan bagi penduduk pribumi dari golongan bawah

untuk mengenyam pendidikan, menyebabkan kaum

terpelajar berinisiatif mendirikan sekolah untuk mengajar

kaum pribumi. Sekolah tersebut kemudian dikenal Sekolah

Kebangsaan karena bertujuan untuk menanamkan rasa

nasionalisme di kalangan rakyat / pelajarnya. Tokoh-tokoh

pribumi yang membuat sekolah kebangsaan antara lain

Douwes Dekker mendirikan Ksatrian School, Ki Hajar
Dewantoro dengan Taman Siswa nya, serta Moh. Syafei
dengan Indonesische Nederlandsche School Kayu Tanam (INS
Kayu Tanam).

5. Dominasi Ekonomi Kaum Cina di Indonesia

Kaum pedagang khususnya keturunan Cina sering kali

membuat kesal para pedagang pribumi. Salah satunya terjadi

pada tahun 1901 ketika pedagang Cina mendirikan

perguruan sendiri yaitu Tionghoa Hwee Kwan. Kekesalan

tersebut didukung oleh Belanda sehingga menimbulkan rasa

iri kaum pribumi pada keturunan Cina. Saat itu keturunan

Cina diberi kesempatan untuk menguasai bisnis eceran, serta

menjadi kolektor pajak dari pemerintah kolonial. Hal

tersebut kemudian membangkitkan persatuan di antara

sesama pribumi untuk menghadapi penjajahan Belanda serta

pengaruh dari pedagang Cina.

NO FAKTOR EKSTERNAL LAHIRNYA PERGERAKAN
NASIONAL

1. Adanya Gerakan Turki Muda di Turki (1908)
Pada tahun 1908 terjadi gerakan nasionalisme di Turki yang
dikomandoi oleh Mustafa Kemal Pasha. Gerakan ini
dinamakan Gerakan Turki Muda. Gerakan ini menuntut

Desi Tri Susilowati | 167

adanya modernisasi serta pembaruan di segala sektor
kehidupan masyarakatnya. Gerakan Turki Muda memberikan
pengaruh politis bagi pergerakan bangsa Indonesia sebab
mengarah pada pembaruan-pembaruan dan modernisasi.

2. Adanya All Indian National Congress dan Gandhiisme di
India (1885)
Merupakan gerakan yang perjuangannya kemerdekaan India
dengan cara melawan dan menentang Imperium Britania.
Hal tersebut memberikan inspirasi para pelopor pergerakan
nasional di Indonesia untuk berjuang melawan penjajah.

3. Munculnya paham-paham baru di Eropa dan Amerika
yang masuk ke Indonesia, seperti liberalisme,
demokrasi, dan nasionalisme mempercepat timbulnya
nasionalisme Indonesia.
Paham baru yang berkembang di Eropa seperti demokrasi,
nasionalisme serta liberalisme juga masuk ke negara
jajahannya di Afrika dan Asia. Pengaruh dari paham baru
inilah yang membuka pola pikir rakyat untuk melawan
penjajahan sehingga ada kebangkitan melawan penindasan
guna mewujudkan hidup yang merdeka.

4. Adanya kemenangan Jepang atas Rusia (1905)
Menyadarkan dan membangkitkan bangsa-bangsa Asia
untuk melawan bangsa-bangsa Barat. Sejarah dunia
mempertontonkan bahwa ketika terjadi peperangan pada
tahun 1904-1905 antara Rusia dengan Jepang, ternyata
Jepang keluar sebagai pemenang dalam peperangan tersebut.
Hal ini kemudian memberi semangat juang kepada para
pelopor pergerakan nasional di Indonesia untuk mengikuti
langkah Jepang dalam melawan bangsa Barat (Rusia).

5. Pengaruh dari gerakan nasional di negara Tetangga.
Contohnya adalah pergerakan nasional di India dan Filipina.
Hal tersebut berhasil memberikan inspirasi para pejuang
pergerakan nasional di Indonesia untuk berjuang melawan
penjajah.

168 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

Memahami Teks

B. PERANAN PERS DALAM PERGERAKAN NASIONAL

Salah satu hal mendasar yang dialami oleh para pejuang,
khususnya pada masa pergerakan nasional adalah bagaimana
mengkomunikasikan perjuangan itu pada pihak lain. Kurangnya
komunikasi ini dapat memberikan dampak negatif dalam sebuah
perjuangan. Komunikasi sangat bermanfaat dalam upaya
mengkoordinasikan perjuangan. Salah satu sarana yang dapat
dipergunakan untuk mengkomunikasikan perjuangan itu adalah
melalui pers. Ketajaman "pena" pers itu dapat memberikan
motivasi pada para pejuang, sebab bagaimanapun sebuah terbitan
pasti memiliki "warna" dan nuansa yang subjektif.

Secara umum, pers harus mampu memperjuangkan
objektivitas, menjadi alat pendidikan, alat penyalur aspirasi,
sebagai lembaga pengawasan dan juga sebagai upaya untuk
penggalangan opini umum. Bagi bangsa Indonesia pada masa
pergerakan nasional itu, pers dapat berfungsi sebagai alat
propaganda demi kepentingan bangsa Indonesia. Oleh karena itu,
kedudukan pers yang berbahasa Melayu merupakan ancaman bagi
pers Belanda atau pers Tionghoa. Oleh karena itu, dalam usaha
untuk menarik pembaca, pemerintah Belanda juga menerbitkan
pers berbahasa Melayu.

Pers mampu memberikan sumbangan terhadap timbulnya
kesadaran bangsa Indonesia. Sebagai contoh, setelah Budi Utomo
didirikan pada tanggal 20 Mei 1908, surat edaran yang berkaitan
dengan pendirian BU itu dimuat dalam Surat Kabar De Locomotief
dan Bataviaasch Nieuwsblad. Hal yang sama juga dilakukan oleh
majalah Jong Indie. Pemuatan surat edaran Pendirian Budi Utomo
itu memberikan nilai positif karena masyarakat segera tahu
sesuatu itu telah terjadi. Memang sejak kelahirannya, organisasi
pertama ini memperhatikan pentingnya penerbit dan surat kabar
sebagai penyambung suara organisasi. Sesuai dengan sikap Boedi
Oetomo pada awal pertumbuhannya sejak golongan tua menjadi

Desi Tri Susilowati | 169

pemimpin-pemimpinnya, maka surat kabar pun bercorak lunak,
namun satu segi yang menarik ialah kesadaran redakturnya
menulis dan memberitakan yang penting bagi kemajuan dan
kesejahteraan. Pentingnya surat kabar berbahasa Melayu terbukti
juga dari ikhtisar-ikhtisar yang muncul dalam majalah dan surat
kabar Belanda, seperti Tropisch Nederland, Kolonial Tijdschrift
dan Java Bode.

Semenjak berdirinya Sarekat Islam, nampak adanya
pemberitaan baru surat kabar, di antara ada yang menonjol dan
ada pula yang kurang berarti. Mula-mula Darmo Kondo
merupakan surat kabar yang utama di Jawa, tetapi setelah
berdirinya SI, di Surabaya terbit Oetoesan Hindia yang isinya lebih
hidup dan condong ke kiri. Darmo Kondo sendiri tetap tenang dan
kurang menunjukkan kepekaannya mengenai tanda-tanda zaman,
meskipun lingkungan pembaca cukup besar. Darmo Kondo
sebelum tahun 1910 dimiliki dan dicetak oleh seorang keturunan
Cina, Tan Tjoe Kwan dan redaksi ada ditangan Tjnie Sianh Ling,
yang diketahui mahir di dalam soal sastra Jawa. Sejak itu dibeli oleh
Boedi Oetomo cabang Surakarta dangan modal 50.000,- .

Setelah mengalami masa pasang surut dalam
perkembangannya, harian Dharmo Kondo berubah nama menjadi
Pewarta Oemoem, dan menjadi pembawa suara Partai Indonesia
Raya (Parindra). Selain Dharmo Kondo, Budi Utomo pernah juga
menerbitkan Budi Utomo (1920), Adilpalamerta (1929), dan
Toentoenan Desa pada tahun 1930.

Sementara itu Sarekat Islam setelah mengadakan
kongresnya yang pertama pada tahun 1931 di Surabaya,
menerbitkan Oetoesan Hindia. SI juga menerbitkan Bendera
Islam, Sarotama, Medan Moelimin, Sinar Djawa, Teradjoe.

Indische Partij di bawah pimpinan Tiga Serangkai
menjadikan Het Tijdsichrift dan De Expres sebagai alat
propagandanya. Melalui kedua media ini, tulisan-tulisan tokoh
Indische Partij dimuat. Di antaranya yang terkenal adalah tulisan
Suwardi Suryaningrat yang berjudul Als ik eens Nederlander was

170 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

(Andaikata Aku Seorang Belanda). Lahirnya PKI (1920) makin
menambah jumlah surat kabar partai. Pada akhir tahun 1926,
tercatat lebih dari dua puluh penerbitan PKI yang tersebar di
berbagai kota.

Di lain tempat, organisasi pergerakan yang ada di negeri
Belanda, Perhimpunan Indonesia telah menerbitkan medianya
Indonesia Merdeka yang sebelumnya bernama Hindia Putera.
Tulisan-tulisan tokoh PI dalam majalah tersebut banyak
berpengaruh terhadap perjuangan pergerakan di tanah air. Bukan
hanya organisasi politik yang menerbitkan pers, tapi organisasi
kedaerahan, organisasi kepemudaan, organisasi yang bersifat
sosial keagamaan turut pula menerbitkan surat kabar atau majalah.
Para perkumpulan ini telah menyadari pentingnya sebuah media
pers untuk menyampaikan aspirasi perjuangan.

Peranan pers yang menentukan dalam perjuangan pergerakan
nasional, yakni:

▪ Menyadarkan masyarakat/bangsa Indonesia bahwa
kemerdekaan adalah hak yang harus diperjuangkan.

▪ Membangkitkan dan mengembangkan rasa percaya diri,
sebagai syarat utama memperoleh kemerdekaan.

▪ Membangkitkan dan mengembangkan rasa persatuan.

▪ Membuka mata bangsa Indonesia terhadap politik dan praktek
kolonial Belanda.

Demikianlah peranan pers nasional sebagai alat perjuangan
dengan orientasinya yang mendukung perjuangan pergerakan
nasional telah mengambil bagian penting dari epsidoe perjuangan
dalam upaya mencapai kemerdekaan. Di samping sebagai wadah di
mana ide-ide dan aspirasi organisasi disuarakan, juga telah
berperan dalam menyadarkan dan membangkitkan semangat
persatuan dan kesatuan yang kemudian menjadi senjata ampuh
melawan politik devide et impera Belanda.

Desi Tri Susilowati | 171

Memahami Teks

C. MUNCULNYA ORGANISASI PERGERAKAN NASIONAL

No Nama Organisasi Didirikan & Tujuan Ket
Pimpinan

1. Budi Utomo 20 Mei 1908 ▪ Memajukan Koorpe
pengajaran, ratif
Soetomo pertanian,
dan para perdagangan,
mahasiswa perternakan,
STOVIA teknik dan
industri.

▪ Menghidupka
n kembali
kebudayaan.

2. Sarekat Islam Tahun 1911 ▪ Memajukan Koorpe
(SI) perdagangan. ratif
H.
Samanhudi ▪ Membantu Didirika
H. Oemar para n di
Said anggotanya Surakar
Tjokroamin yang ta
oto mengalami
kesulitan
dalam bidang
usaha.

▪ Memajukan
kepentingan
rohani dan
jasmani
penduduk asli.

3. Indische Partij 25 Des • Memajukan Kooper
(IP) 1912 tanah air atif
Hindia.
▪ E.F.E
Douwes • Membangun
Dekker Patriotisme

▪ Ki Hajar • Mengajarkan

172 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

No Nama Organisasi Didirikan & Tujuan Ket
Pimpinan
kerjasama
Dewantar atas dasar
a, ketatanegara
▪ Dr. Cipto an
Mangunk
usumo

4. Perhimpunan ▪ 1908 ▪ Mengurus Non
Indonesia kepentingan koorper
(Dulu Indische berganti bersama atif
Veereniging, lalu orang-orang
berganti nama Indonesia di Didirika
menjadi Indonesi perantauan n di
sche Veereniging pada Belanda
hingga akhirnya ▪ Indonesia
berganti menjadi tahun Merdeka
perhimpunan yang akan
Indonesia) 1922 dicapai
▪ dan melalui aksi
bersama dan
kembali serentak oleh
berganti
pada
tahun
1925

▪ Sultan masyarakat
Kasayang Indonesia.

an

▪ R.M. Noto
Suroto

5. Partai Komunis Des 1920 ▪ Menyebarkan Non
Indonesia (PKI) paham Kooper
▪ Semaun komunis dan atif
▪ Darsono menentang
secara
radikal

imperialisme
dan

kolonialisme
yang
menyatu

dengan
kapitalisme

Desi Tri Susilowati | 173

No Nama Organisasi Didirikan & Tujuan Ket
Pimpinan

6. Partai Indonesia 30 Apr Mencapai Non
Indonesia kooper
(Partindo) 1931 merdeka atif
dengan
▪ Ir. menjalankan Dibuba
Soekarno politik non rkan
kooperasi Tahun
▪ Sartono terhadap 1937
pemerintahan
Belanda

7. Taman Siswa 3 Juli 1922 Mendidik Koorpe
▪ Ki Hajar angkatan muda ratif
dengan jiw
Dewantar kebangsaan
a Indonesia
berdasarkan
akar budaya
bangsa.

8. Partai Nasional 4 Juli 1927 Mencapai Non
Indonesia (PNI) Indonesia Koorpe
▪ Ir. merdeka ratif
9. Pendidikan Soekarno,
Nasional Mencapai Non
Indonesia Baru ▪ Mr. Indonesia Koorpe
(PNI Baru) Sartono, merdeka ratif

▪ Mr. Iskaq
Cokroadis
uryo

Des 1931

▪ Mohamma
d Hatta

▪ Sutan
Syahir

174 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

No Nama Organisasi Didirikan & Tujuan Ket
Pimpinan Koorpe
ratif
10 Fraksi Nasional 27 Jan 1930 Menjamin
tercapainya Non
▪ Muh. kemerdekaan Koorpe
Husni nasional dalam ratif
Thamrin waktu
sesingkat-
singkatnya.

11 Persatuan Nov 1930 Memperbaiki
Bangsa Indonesia kesejahteraan
(PBI) ▪ Dr. rakyat

Sutomo

12 Partai Indonesia 26 Des 1935 Mencapai Non
Raya (Parindra) Indonesia Koorpe
ratif
▪ Dr. Merdeka.

Sutomo

13 Gerakan Rakyat 24 Mei 1937 ▪ Mencapai Koorpe
Indonesia Indonesia ratif
(Gerindo) ▪ Mr. Merdeka,
Sartono,
▪ Memperkoko
▪ Mr. Amir h ekonomi
Syarifudin, Indonesia,

▪ Moh. ▪ Mengangkat
Yamin kesejahteraa
n kaum
buruh, dan

▪ Memberi
bantuan bagi
kaum
penganggura
n.

Desi Tri Susilowati | 175

No Nama Organisasi Didirikan & Tujuan Ket
Pimpinan

14 Gabungan Politik 31 Mei 1937 Menuntut Non
Indonesia (Gapi) pemerintah Koorpe
ratif
▪ Sutardjo Belanda agar
Kartohadi Indonesia

kusumo, mempunyai
▪ Moh. parlemen
Husni sendiri,

Thamrin sehingga Gapi
mempunyai
semboyan

Indonesia
Berparlemen

15 Muhammadiyah 18 Nov ▪ Memajukan Koorpe
1912 pendidikan ratif
dan
▪ K.H. pengajaran
Ahmad berdasarkan
Dahlan agama islam.

▪ Mengembang
kan
pengetahuan
ilmu agama
dan cara-cara
hidup
menurut
agama islam.

16 Nahdlatul Ulama 31 Des ▪ Menegakan Koorpe
(NU) 1926 syariat ratif
agama islam
▪ K.H. yang
Wahid menganut
Hasyim haluan Ahlul
Sunah Wal
▪ K.H. jama’ah.
Masykur
▪ Melaksanaka
n berlakunya
hukum islam
di dalam
masyarakat.

176 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

No Nama Organisasi Didirikan & Tujuan Ket
17 Perkumpulan Pimpinan
Untuk Non
Katolik 1925 memajukan Koorpe
(PPKD) Indonesia ratif
1938
(PPKI)

▪ IJ. Kasimo

18 Perkumpulan 1929 (PKC) Mempersatuka Koorpe

Kristen 1930 n seluruh ratif
(PKMI) umat kristen
Indonesia

▪ R.M. untuk ikut
Notosutar berjuang

o, meraih
▪ Mr. Amir kemerdekaan.
Syarifudin

▪ Mr. Sawiji
▪ F. Laoh

19 Tri Koro Dharmo 7 Mar 1915 ▪ Ingin ▪Koorpe

▪ dr. menghidupka rasi
n persatuan

Satiman dan
Wirjosand kesatuan, di
jojo, antara

▪ Kadarman pemuda
▪ Sunardi Jawa, Sunda,
Madura, Bali,

dan Lombok.

▪ Kerja sama
dengan
semua
organisasi
pemuda guna
membentuk
ke-
Indonesiaan.
Keanggotann
ya terbatas
pada para

Desi Tri Susilowati | 177

No Nama Organisasi Didirikan & Tujuan Ket
Pimpinan Non
Koorpe
pemuda ratif
Jawa, Sunda,
Madura, Bali Koorpe
dan Lombok ratif

20 Jong 9 Des 1917 Mempererat
Sumantranen hubungan
Bond antara murid-
murid yang
berasal dari
sumatra,
mendidik
pemuda
sumatra untuk
menjadi
pemimpin
bangsa serta
mempelajari
dan
mengembangk
an budaya
sumatra.

21 Jong Islamienten 1 Januari Untuk
Bond 1925 mengadakan
kursus-kursus
agama islam
bagi pelajar
islam dan
meningkatkan
rasa
persaudaraan
antara para
pemuda
terpelajar
islam di
berbagai
daerah di
Nusantara

178 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

No Nama Organisasi Didirikan & Tujuan Ket
Pimpinan

22 Perhimpunan Sep 1926 Memperjuangk
Pelajar-Pelajar an Indonesia

Indonesia (PPPI) ▪ Pelajar Merdeka
Jakarta

dan
Bandung
Abdullah

Sigit,
Sugondo,
Suwiryo,

Sumitro
Reksodipu

ro,
Muh.
Yamin,

AK Gani,
Muh.
Tamzil,

Sunarko,
Sumanan,

dan Amir
Syarifudin

23 Persatuan 16 Agus Indonesia Kooper
Minahasa 1927 Merdeka atif

▪ Dr.
Tumbelek
a

▪ Dr. Sam
Ratulangi

24 Sarekat Ambon Tahun 1927 ▪ Memajukan Koorpe
kepentingan ratif
▪ Mr. umum suku
Latuharha ambon di
ry daerah lain
dan daerah
Ambon

Desi Tri Susilowati | 179

No Nama Organisasi Didirikan & Tujuan Ket
Pimpinan Koorpe
ratif
25 Perkumpulan Tahun 1914 ▪ Mengakui
Pasundan merah putih Non
Koorpe
▪ Otto sebagai ratif
Iskandardi bendera

nata, nasional.
▪ Atik
Suardi, ▪ Mengakui
indonesia
▪ R. Kosasih, raya sebagai
▪ R. Otto bendera
kabangsaan.
Kusuma
Subrata,
▪ Dewi

Sartika.

26 Sumpah Pemuda ▪ Kongres ▪ Kongres

pemuda I: Pemuda I :
(30 April- Muhammad
2 Mei Tabrani

1926) ▪ Kongres
▪ Kongres Pemuda II:
Sugondo
Pemuda II: Joyopuspito
(28
Oktober

1928)
▪ Kongres
Pemuda I :

Muhamma
d Tabrani

▪ Kongres
Pemuda II:
Sugondo

Joyopuspit
o

27 Perserikatan ▪ 1930 Indonesia
Sebelas (serikat merdeka dan
sebelas) masuk dalam
PPPKI
▪ 1933
(Partai
Serikat
Sebelas)

180 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

No Nama Organisasi Didirikan & Tujuan Ket
Pimpinan
Non
28 Sarekat Sumatera Tahun 1918 Mencapai Koorpe
kemerdekaan ratif
▪ M. Zain dan
dan Muh. pemerintahan
Yamin yang
demokratis.

Lingkungan Sekitar

D. SUMPAH PEMUDA DAN TERBENTUKNYA IDENTITAS
BANGSA

Peristiwa sejarah Soempah Pemoeda (Sumpah Pemuda) adalah
pengakuan dari Pemuda-pemudi Indonesia yang mengikrarkan
satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa. Sumpah Pemuda
dibacakan pada 28 Oktober 1928 hasil rumusan dari Kerapatan
Pemoeda-Pemoedi atau Kongres Pemuda II Indonesia. Hingga kini
setiap tahun pada 28 Oktober diperingati sebagai Hari Sumpah
Pemuda. Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan RI, perjuangan pemuda di nusantara dalam organisasi
kepemudaan melahirkan Sumpah Pemuda. Sumpah Pemuda
merupakan babak baru bagi perjuangan bangsa Indonesia karena
perjuangan yang bersifat lokal kedaerahan berubah menjadi
perjuangan yang bersifat nasional.

Para pemuda sadar bahwa perjuangan yang bersifat lokal
adalah sia-sia. Hanya dengan persatuan dan kesatuan cita-cita
kemerdekaan dapat diraih. Berdirinya organisasi pemuda Boedi
Oetomo (Budi Utomo) mendorong kemunculan organisasi pemuda
serupa yaitu Jong Java, Jong Sumateranen Bond, Jong Minahasa,
Jong Celebes dan lainnya.

Desi Tri Susilowati | 181

Memahami Teks

KONGRES PEMUDA I

Pada 1926, berbagai organisasi kepemudaan menyelenggarakan
Kongres Pemuda I di Yogyakarta. Kongres Pemuda I menunjukkan
adanya kekuatan untuk membangun persatuan dari seluruh
organisasi pemuda yang ada di Indonesia. Kongres Pemuda I
berhasil merumuskan dasar-dasar pemikiran bersama.
Kesepakatan itu meliputi dua hal yakni:

1. Cita-cita Indonesia merdeka menjadi cita-cita semua pemuda
Indonesia.

2. Semua perkumpulan pemuda berdaya upaya menggalang
persatuan organisasi pemuda dalam satu wadah.

Hasil kesepakatan tersebut merupakan prestasi besar pada saat itu.
Sebab meningkatkan kemajuan yang mendukung arti penting
kesatuan dan persatuan antara organisasi pemuda.

KONGRES PEMUDA II

Kongres Pemuda II dikenal sebagai Kongres Pemuda 28
Oktober 1928. Dilaksanakan dalam tiga sesi di tiga tempat berbeda.
Penggagas Kongres ini adalah Perhimpunan Pelajar-Pelajar
Indonesia (PPPI). PPPI beranggotakan pelajar dari seluruh wilayah
Indonesia. Kongres dihadiri oleh berbagai wakil organisasi
kepemudaan yaitu Jong Java, Jong Batak, Jong Celebes, Jong
Sumateranen Bond, Jong Islamieten Bond, Jong Ambon dan lainnya.
Juga dihadiri pengamat dari pemuda Tionghoa seperti Kwee Thiam
Hong, John Lauw Tjoan Hok, Oey Kay Siang dan Tjoi Djien Kwie.
Rapat pertama pada Sabtu 27 Oktober 1928 di Gedung Oost-Java
Bioscoop membahas maslah pendidikan. Pembicara adalah
Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro. Kedua pembicara
berpendapat, anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, ada
keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah serta
anak harus dididik secara demokratis.

Pada rapat penutup di Gedung Indonesische Clubgebouw di

182 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

Jalan Kramat Raya 106, Sunario menjelaskan pentingnya
nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan. Ramelan
mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari
pergerakan nasional. Gerakan kepanduan sejak dini mendidik
anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam
perjuangan.

Dikutip dari Sejarah Pergerakan Nasional (2015), panitia
Kongres Pemuda adalah:

1) Ketua: Soegondo Djojopoespito (PPPI)
2) Wakil Ketua: RM Djoko Marsaid (Jong Java)
3) Sekretaris: Moehammad Yamin (Jong Sumateranen Bond)
4) Bendahara: Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)
5) Pembantu I: Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond)
6) Pembantu II: R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)
7) Pembantu III: Senduk (Jong Celebes)
8) Pembantu IV: Johanes Leimena (Jong Ambon)
9) Pembantu V: Rochjani Soe'oed (Pemoeda Kaoem Betawi)

Rumusan Sumpah Pemuda ditulis oleh Moh. Yamin pada
selembar kertas ketika Mr. Sunario, sebagai utusan kepanduan
tengah berpidato pada sesi terakhir kongres. Sumpah tersebut
awalnya dibacakan oleh Soegondo kemudian dijelaskan secara
panjang lebar oleh Moh. Yamin. Isi dari Sumpah Pemuda hasil
Kongres Pemuda Kedua adalah sebagai berikut:

▪ Pertama: Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe
Bertoempah Darah Jang Satoe, Tanah Indonesia. (Kami putra
dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu,
tanah Indonesia)

▪ Kedoea: Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe
Berbangsa Jang Satoe, Bangsa Indonesia. (Kami putra dan putri
Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, Bangsa Indonesia)

Desi Tri Susilowati | 183

▪ Ketiga: Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng
Bahasa Persatoean, Bahasa Indonesia. (Kami putra dan putri
Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia).
Dalam peristiwa Sumpah Pemuda tersebut diperdengarkan

lagu kebangsaan Indonesia untuk yang pertama kali yang
diciptakan oleh WR Soepratman. Lagu Indonesia Raya
dipublikasikan pertama kali pada 1928 pada media cetak surat
kabar Sin Po dengan mencantumkan teks yang menegaskan bahwa
lagu itu adalah lagu kebangsaan. Lagu itu sempat dilarang oleh
pemerintah kolonial Hindia Belanda tetapi para pemuda terus
menyanyikannya.

Gema Sumpah Pemuda terus menjalar dalam dada generasi
muda Indonesia pada masa itu termasuk para pemuda keturunan
Arab di Indonesia. Pada pemuda keturunan Arab dimotori oleh AR
Baswedan melaksanakan Kongres di Semarang dan menyatakan
pemuda-pemuda peranakan Arab pada 4-5 Oktober 1934. Dalam
Kongres ini, mereka bersepakat mengakui Indonesia sebagai tanah
air. Sebelumnya kalangan keturunan Arab beranggapan tanah
airnya adalah negeri-negeri Arab dan berorientasi ke Arab.

184 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

Latihan Soal

Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat !

1. Apa yang dimaksud dengan politik etis dan jelaskan isi dari
politik etis

2. Kapan Kongres Pemuda ke II dilaksanakan dan jelaskan 3
hasilnya!

3. Apa yang dimaksud dengan perjuangan kooperatif dan non
kooperatif?

4. Kapan Kongres ke I Budi Utomo dilaksanakan dan sebutkan 3
hasilnya!

5. Sebutkan 3 faktor pendorong pergerakan nasional dari dalam
negeri!

6. Sebutkan 5 perbedaan perjuangan sebelum tahun 1908 dan
sesudah tahun 1908!

7. Sebutkan 3 fakor pendorong pergerakan nasional dari luar
negeri!

8. Mengapa pihak Belandak melarang pendirian Indische Partij?

9. Jelaskan masing-masing 2 keadaan bangsa Indonesia pada masa
penjajahan di bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya!

10. Sebutkan organisasi-organisasi pergerakan nasional yang
bersifat kedaerahan!

11. Apa yang menyebakan Budi Utomo sejak tahun 1915 terjun ke
bidang politik?

12. Sebutkan perbedaan dan kesamaan GAPI dan PPPKI !

13. Bagaimana respon pemerintah kolonial Belanda terhadap
eksistensi PNI?

14. Perlawanan rakyat Indonesia sebelum abad XX selalu
mengalami kegagalan. Jelaskan faktor kegagalan perlawanan

Desi Tri Susilowati | 185

tersebut! Selanjutnya, bandingkan dengan pola perlawanan
setelah abad XX!
15. Sebutkan tokoh-tokoh yang hadir dalam Kongres Pemuda II dan
terangkan hasilnya !
16. Terangkan makna sumpah pemuda bagi identitas bangsa !
17. Jelaskan latar belakang terbentuknya Sumpah Pemuda ?
18. Jelaskan arti butir sumpah pemuda urutan ke 3 ?
19. Jelaskan secara singkat tujuan kongres I ?
20. Sebutkan hasil dari kongres I !

186 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

UJI KOMPETENSI

Berilah Tanda Silang (X) pada Salah Satu Huruf a, b, c, d atau e
sebagai Jawaban yang Paling Benar !

1) Memasuki abad XX bangsa Indonesia memasuki periode baru,
yaitu periode pergerakan nasional. Salah satu ciri pergerakan
nasional yang berkembang pada masa ini adalah...
a. Organisasi masih bersifat tradisional dan kedaerahan
b. Para penggerak pergerakan berasal dari golongan priayi
c. Perjuangan dilakukan dengan mengandalkan kekuatan fisik
d. Pergerakan dilakukan dengan cara berdiplomasi ke negara
lain
e. Pemimpin dan penggerak organisasi berasal dari golongan
terpelajar

2) Kebijakan pemerintah kolonial Portugis yang yang memicu
perlawanan lokal
adalah ... .
a. Monopoli perdagangan rempah-rempah
b. Campur tangan dalam sistem tanam paksa di kerajaan
c. Ekspansi wilayah demi melancarkan kebijakan pintu terbuka
d. Sistem tanam paksa, kebijakan pintu terbuka, politik etis
e. Adanya praktik diskriminasi terhadap penduduk pribumi

3) Budi Utomo merupakan organisasi pergerakan nasional yang
didirikan oleh mahasiswa STOVIA. Pada mulanya organisasi ini
didirikan dengan tujuan...
a. Menyusun strategi untuk melawan pemerintah kolonial
Belanda melalui parlemen
b. Membela hak-hak rakyat pribumi khususnya dalam
mendapatkan kesejahteraan ekonomi
c. Menyatukan kemajemukan bangsa Indonesia dalam bingkai
negara Indonesia yang merdeka

Desi Tri Susilowati | 187

d. Memperjuangkan hak-hak buruh pribumi yang bekerja di
pabrik-pabrik milik pemerintah dan swasta

e. Menggalang dana untuk membantu biaya pendidikan
golongan priyayi bersekolah di sekolah-sekolah Belanda

4) Peran penting Indische Partij dalam perjuangan mencapai
kemerdekaan Indonesia adalah
a. Mengusulkan pemerintah kolonial Belanda agar membuka
kesempatan bagi penduduk pribumi mengenyam pendidikan
b. Memberikan perlindungan terhadap parapedagang muslim
dari persaingan dengan pedagang besar Tionghoa
c. Menggagas kesatuan seluruh Belanda dengan
mengesampingkan latar belakang ras
d. Menghimpun dana untuk membantu biaya pendidikan bagi
penduduk pribumi
e. Menyelenggarakan Kongres Pemuda dan menggagas ikrar
Sumpah Pemuda

5) Pemerintah kolonial Belanda bersikap hati-hati terhadap
pergerakan Sarekat Islam. Bentuk kehati-hatian pemerintah
kolonial Belanda ditunjukkan dengan cara..
a. Melarang SI mengirim wakilnya di Volksraad
b. Membatasi tuntutan serikat buruh yang berafiliasi dengan SI
c. Mengawasi gerak-gerik pemimpin SI dalam setiap aktivitas
politik
d. Menolak permohonan Sl agar diakul sebagai organisasi
berbadan hukum
e. Melarang penerbitan surat kabar Oetoesan Hindia sebagai
surat kabar SI

6) Perhatikan kutipan berikut!
"Sekiranya aku seorang Belanda, aku tidak akan mengadakan
pesta peringatan kemerdekaan di suatu negeri yang rakyatnya
telah kita rampas kemerdekaannya".
Kutipan tersebut merupakan sindiran kepada pemerintah
Belanda yang ditulis dalam sebuah artikel dan diterbitkan oleh

188 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

De Expres. Sindiran tersebut menyebabkan...
a. Penulis artikel tersebut diasingkan ke Boven Digul
b. Penulis artikel tersebut dijatuhi hukuman penjara
c. Penulis artikel tersebut dijatuhi hukuman pengasingan di

Belanda
d. Majalah tersebut diambil alih oleh pemerintah Belanda
e. Majalah tersebut dilarang terbit oleh pemerintah Belanda

7) Perhimpunan Indonesia merupakan salah satu organisasi pada
masa pergerakan nasional. Cara Perhimpunan Indonesia (PI)
mencari dukungan bagi perjuangan bangsa Indonesia, Yaitu...
a. Mengikuti berbagai kegiatan organisasi internasional
b. Menyebarkan propaganda melalui media massa
c. Mengadakan diskusi-diskusi internal dalam organisasi
d. Menyarankan anggota Pl di Belanda agar pulang ke
Indonesia
e. Mengadakan kerja sama dengan organisasi pergerakan
nasional lainnya

8) Fraksi Nasional merupakan salah satu perjuangan yang bersifat
moderat. Kegiatan pertama yang dilakukan Fraksi Nasional
setelah pembentukannya adalah....
a. Mengusahakan perubahan pemerintahan dan
ketatanegaraan
b. Mengawasi berbagai kebijakan pemerintah kolonial melalui
Volksraad
c. Menghapus perbedaan politik ekonomi dan intelektual
sebagai antitesis kolonial
d. Melakukan pembelaan terhadap pemimpin PNI yang
ditangkap pemerintah kolonial Belanda
e. Mengusahakan kegiatannya melalui cara-cara yang tidak
bertentangan dengan hukum

9) Sumpah Pemuda diikrarkan para pemuda dalam Kongres II
Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Arti penting ikrar
Sumpah Pemuda bagi bangsa Indonesia adalah .
a. Puncak kebangkitan para pemuda

Desi Tri Susilowati | 189

b. Tonggak persatuan para pemuda
c. Tonggak kebangkitan nasional
d. Puncak kelbangkitan nasional
e. Puncak kongres pemuda

10) Konsep Manifesto Politik yang dikemukakan oleh
Perhimpunan Indonesia dimuat dalam majalah…
a. De Expres
b. Medan Prijaji
c. Bromartani
d. Hindia Poetra
e. Indonesia Merdeka

11) Berdasarkan hasil Kongres Pemuda II semua organisasi
kepemudaan dilebur dalam satu wadah organisasi dengan
nama ….
a. Persatuan Pemuda d. Indonesia Muda
b. Indonesia Pusaka e. Indonesia Raya
c. Pemuda Indonesia

12) Perhatikan Organisasi berikut :

1) Perhimpunan Indonesia

2) Partai Nasional Indonesia

3) Parindra

4) Partindo

5) GAPI

Organisasi pergerakan yang menempus strategi pergerakan

radikal non kooperatif adalah … .

a. 1),2) dan 3) d. 2),3) dan 5)

b. 1),2) dan 4) e. 3),4) dan 3)

c. 2),3) dan 4)

13) Organisasi berikut ini yang menempuh strategi moderat adalah
….
a. PNI, Parindra dan GAPI
b. Parindra, Partindo dan GAPI
c. Parindra, PNI-Baru dan GAPI

190 | Buku Ajar Sejarah Indonesia SMK/ MAK dan Umum

d. Parindra, Gerindo dan GAPI
e. Partindo, PKI, dan GAPI
14) Sikap moderat kooperatif yang ditempuh beberapa organisasi
pergerakan antara lain dalam bentuk …
a. Perjuangan dengan menjadikan Belanda sebagai musuh
b. Berjuang dengan tidak bekerjasama dengan Belanda
c. Bersikap keras dan menentang pemerintahan Belanda
d. Menempuh cara lunak dan kerjasama dengan Belanda
e. Menjadi kaki tangan Belanda di lembaga pemerintah

15) Perhatikan pernyataan berikut :
1) Dipimpin oleh Soekarno
2) Merupakan pecahan dari PNI
3) Menempuh strategi moderat
4) Menempuh strategi radikal
Persamaan Organisasi Partindo dan PNI-Baru ditunjukkan pada
angka …
a. 1 dan 2
b. 1 dan 4
c. 2 dan 3
d. 2 dan 4
e. 3 dan 4

Desi Tri Susilowati | 191


Click to View FlipBook Version