E-Book
SBMPTN
SAINTEK
BahasaIndonesia
BahasaInggris
Matematika
Biologi
Kimia
Fisika
BAHASA
INDONESIA
1
Bab 1
Berita, Laporan, Surat,
dan Memo
A. Berita c. Syarat Berita
a. Pengertian 1. Berdasarkan fakta
• Berita adalah laporan mengenai kejadian Artinya, berita yang ditulis berdasarkan
atau peristiwa yang sedang hangat kejadian atau peristiwa yang merupakan
dibicarakan. Sebuah berita memberikan kenyataan di lapangan, seperti:
informasi yang bersifat aktual (baru) dan • Kejadian yang benar-benar ada atau
disajikan dalam pembacaan atau penulisan terjadi.
yang jelas serta menarik. Dengan kata lain, • Pendapat (opini) narasumber.
berita adalah sebuah laporan fakta. • Pernyataan sumber berita.
• Berita dapat dijumpai di berbagai media 2. Aktual (terkini)
cetak (seperti koran, majalah, dan tabloid) Jarak antara waktu kejadian atau
maupun elektronik (seperti televisi dan
radio). peristiwa, berdekatan dengan waktu
penyiaran berita.
b. Unsur-unsur Berita
3. Objektif dan berimbang
• Unsur-unsur sebuah berita yang baik terdiri
atas jawaban dari enam pertanyaan, yakni Berita harus ditulis berdasarkan keadaan
“5 W + 1 H” (What, Who, Whom, Where, sebenarnya dan tidak memihak/berat
Why, How) yang terangkum dalam kepala sebelah. Berita tidak boleh dibumbui
berita, badan, dan ekor berita. dengan opini sehingga merugikan pihak
1. What (apa) yang diberitakan dan harus disampaikan
Apa peristiwanya atau apa yang terjadi? tanpa usaha untuk memengaruhi
2. Who (siapa) pembaca atau pendengarnya.
Siapa pelaku dalam persitiwa itu?
3. When (kapan) 4. Lengkap
Kapan peristiwa itu terjadi?
4. Where (di mana) Kelengkapan berita terkait dengan
Di mana peristiwa itu terjadi? unsur-unsur berita yang terdiri atas
5. Why (mengapa) pertanyaan apa, siapa, di mana, kapan,
Mengapa peristiwa itu terjadi? kenapa, dan bagaimana (5W + 1H) dari
6. How (bagaimana) suatu peristiwa yang terjadi harus leng
Bagaimana peristiwa itu terjadi? kap agar tidak terjadi kesimpangsiuran
informasi.
2
5. Akurat Ciri-ciri fakta:
• Objektif
Isi sebuah berita harus tepat, benar, dan • Datanya bisa dibuktikan
tidak terdapat kesalahan. Karena itu, • Sudah atau sedang terjadi
dalam menulis berita harus didukung • Berupa informasi
dengan langkah konfirmasi dari pihak-
pihak yang terkait dalam pemberitaan. 2. Opini atau pendapat
6. Sistematis Opini adalah suatu pernyataan yang
belum terjadi, belum tentu kebenarannya,
Berita disusun secara urut, dimana dan baru sebatas dalam angan-angan.
isi berita yang penting dan jangkauan
informasinya luas diletakkan pada bagian B. Laporan
awal. Sedangkan, bagian yang kurang
penting, bersifat khusus, dan sempit a. Pengertian
jangkauan informasinya diletakkan pada
bagian akhir berita. • Laporan adalah bentuk penyajian informasi
atau fakta tentang suatu keadaan atau suatu
7. Menarik kegiatan oleh seseorang atau suatu badan
hukum sehubungan dengan tugas yang
Suatu berita dikatakan menarik jika: dibebankan kepadanya.
• Berguna bagi pembaca.
• Isi berita hubungannya dekat de • Fakta yang disajikan ini berkenaan dengan
ngan kehidupan atau lingkungan tanggung jawab yang ditugaskan kepada
pembaca/pendengar. penulis. Fakta yang disajikan merupakan
• Bersifat konflik. bahan atau keterangan berdasarkan keadaan
• Memiliki daya pengaruh yang kuat. objektif yang dialami (dilihat, didengar, atau
• Berkaitan dengan tokoh-tokoh dirasakan) sendiri oleh penulis.
terkenal atau penting.
• Isi berupa berita bencana, kemajuan, • Isi laporan ditulis dengan lengkap dan
aneh (luar biasa), dan humor. sistematis menggunakan bahasa yang jelas,
singkat, dan benar.
8. Mudah dipahami
b. Fungsi Laporan
Berita ditulis secara ringkas menggunakan
bahasa yang baik dan benar serta tidak 1. Memberitahukan atau menjelaskan
rancu. dasar penyusunan kebijakan, keputusan,
atau pemecahan masalah.
d. Menyusun Naskah Berita
1. Menggunakan struktur bahasa yang benar. 2. Memberitahukan atau menjelaskan
2. Menggunakan pilihan kata yang tepat. pertanggungjawaban tugas atau kegiatan
3. Tidak menggunakan makna ganda. yang telah dilakukan.
4. Logis (menggunakan penalaran logika
yang benar). 3. Sebagai bahan untuk pendokumentasian
dari suatu tugas atau kegiatan.
e. Fakta dan Opini dalam Berita
4. Sebagai sumber informasi.
1. Fakta
c. Tujuan Laporan
Fakta adalah kejadian atau peristiwa
yang benar-benar terjadi dan terbukti 1. M e n g e t a h u i k e m a j u a n d a n
kebenarannya. perkembangan suatu masalah.
2. Mengadakan pengawasan dan perbaikan.
3. Untuk mengambil suatu keputusan yang
lebih efektif.
3
d. Bentuk-bentuk Laporan 5. Bab pendahuluan
6. Bab telaah kepustakaan/dasar teori
1. Laporan berbentuk formulir isian 7. Bab metode penelitian
Laporan jenis ini biasanya sudah 8. Bab pembahasan hasil penelitian
9. Bab kesimpulan dan rekomendasi
disiapkan blangko isian yang isinya 10. Daftar pustaka
mengenai tujuan yang hendak dicapai 11. Lampiran-lampiran
dari suatu kegiatan atau peristiwa. 12. Penutup
Laporan jenis ini biasanya digunakan
untuk laporan suatu kegiatan atau C. Surat
peristiwa yang sifatnya rutin.
• Surat adalah sebuah media komunikasi tulis
2. Laporan berbentuk surat antara seseorang dengan sesamanya atau
Laporan jenis ini biasanya digunakan instansi, dan sebaliknya.
untuk mengemukakan suatu subjek • Secara umum surat terbagi menjadi tiga
atau topik agar diketahui oleh penerima jenis, yaitu:
laporan. Laporan ini tidak banyak
menggunakan tabel dan angka, tetapi a. Surat Pribadi
bentuknya lebih panjang dari surat
biasa. • Surat pribadi adalah surat yang ditulis
atau dikirim atas nama personal
3. Laporan berbentuk memorandum atau (individu) kepada orang lain atau
nota instansi yang bersifat pribadi.
Memorandum adalah salah satu • Surat yang bersifat pribadi berisi tentang
bentuk laporan yang berisi saran, nota, perkenalan, persahabatan, ataupun
atau catatan pendek yang biasanya kekeluargaan. Sementara itu, surat pribadi
digunakan dalam bagian-bagian yang bersifat resmi adalah surat lamaran
organisasi, antara atasan dengan pekerjaan atau surat izin kepada instansi.
bawahan dalam hubungan kerja.
b. Surat Dinas
4. Laporan laboratoris
Tujuan laporan laboratoris adalah • Surat dinas adalah surat yang ditulis
atau dikirim oleh suatu instansi, baik
untuk menyampaikan hasil percobaan pemerintah maupun swasta kepada
atau kegiatan yang dilakukan di dalam instansi lain atau seseorang.
laboratorium. Laporan ini biasanya
ditulis dengan mengisi daftar isian yang • Surat dinas menyangkut persoalan
telah distandarisasi. kedinasan, seperti surat keterangan,
surat tugas, surat pengantar, surat
e. Sistematika Laporan keputusan, atau surat permohonan.
Untuk membuat sebuah laporan yang c. Surat Niaga
bersifat formal maka unsur-unsur di bawah
ini harus terdapat dalam sebuah laporan, Surat niaga adalah surat yang ditulis atau
yaitu: dikirim oleh perusahaan untuk kepentingan
perdagangan atau perniagaan, misalnya:
1. Judul surat tagihan, surat pengiriman barang, surat
2. Kata pengantar penawaran, atau surat permintaan.
3. Abstrak
4. Daftar isi
4
D. Memo dan Pengumuman b. Pengumuman
a. Memo Pengumuman merupakan suatu bentuk
penyampaian informasi secara tebuka
• Memorandum atau lebih sering disebut yang ditujukan kepada khalayak ramai
sebagai memo merupakan bentuk media (masyarakat).
komunikasi tertulis dalam suatu lingkup
kecil dan bersifat informal.
• Memo berisi perintah, permohonan,
pemberitahuan, harapan, atau petunjuk
yang biasanya disampaikan dari atasan
kepada bawahan dalam sebuah badan
hukum atau kantor.
Contoh
SMA Negeri 100 Bandung
Jalan Cahaya Bulan 1 No. 51, Bandung
MEMO
Hal : Membuat Laporan Perpisahan
Dari : Pembina OSIS
Kepada : Ketua OSIS
Panitia perpisahan kelas XII agar segera
membuat laporan perpisahan 2011/2012,
laporan disampaikan kepada pembina OSIS.
5 Juni 2012
Pembina Osis,
Jono, S. Pd.
5
Bab 2
Cerpen, Novel, dan Drama
A. Cerpen b. Ciri-ciri Novel
a. Pengertian 1. Tema lebih rumit karena terdapat gabungan
beberapa tema yang dijadikan sebuah cerita
• Cerpen atau cerita pendek adalah salah satu utuh.
bentuk prosa yang berupa karangan pendek.
Kependekan dari cerpen bukan hanya dari 2. Tokohnya lebih banyak dengan berbagai
bentuknya yang lebih padat dan singkat macam sifat dan karakter.
dibandingkan dengan novel, melainkan juga
dari aspek masalah yang dibatasi. 3. Latar digambarkan dalam waktu yang lebih
lama dan mencakup wilayah geografi yang
• Cerpen dibatasi dengan hanya membahas lebih luas.
salah satu unsur fiksi dalam aspek yang
terkecil. 4. Alur lebih panjang dan kompleks dan terjadi
perubahan nasib pada tokoh-tokoh dalam novel.
b. Ciri-ciri Cerpen
C. Unsur Intrinsik Cerpen dan
1. Tema berkisar pada masalah yang relatif
sederhana. Novel
2. Tokoh yang dimunculkan hanya beberapa a. Tema
orang.
Tema adalah pokok masalah atau gagasan
3. Latar yang digambarkan hanya sebentar dan ide yang menjadi struktur cerita.
terbatas.
b. Alur (Plot)
4. Alur lebih sederhana.
• Alur atau plot atau disebut juga dengan
B. Novel jalan cerita adalah rangkaian peristiwa yang
membentuk sebuah cerita.
a. Pengertian
Secara umum tahap alur terdiri atas:
• Novel adalah karya fiksi prosa (karangan 1. Pengenalan situasi cerita (exposition).
yang berasal dari khayalan atau rekaan 2. Pengungkapan peristiwa (complication).
penulis) secara tertulis, biasanya dalam 3. Menuju pada adanya konflik (rising action).
bentuk cerita. Novel lebih panjang dan lebih 4. Puncak konflik (turning point).
kompleks dibandingkan dengan cerpen dan 5. Penyelesaian (ending).
tidak dibatasi keterbatasan struktural.
• Konflik merupakan inti dari sebuah
• Isi novel mengisahkan problematika kehi alur. Jenis-jenis konflik secara umum, di
dupan seseorang atau beberapa tokoh antaranya:
secara utuh.
6
1. Pertentangan manusia dengan dirinya 2. Latar tempat
sendiri (konflik batin).
Penggambaran letak dari suatu kejadian/
2. Pertentangan manusia dengan sesamanya. cerita, misal: Indonesia, sekolah, Jakarta,
3. Pertentangan manusia dengan lingkungannya, dan sebagainya.
baik itu lingkungan ekonomi, politik, sosial, 3. Latar budaya/suasana
dan budaya.
5. Pertentangan manusia dengan Tuhan atau Penggambaran budaya atau suasana yang
keyakinannya. melatarbelakangi terjadinya peristiwa atau
cerita dalam cerpen/novel.
• Jenis-jenis alur, antara lain:
d. Penokohan
1. Berdasarkan kuantitas alurnya • Penokohan adalah cara pengarang
• Alur tunggal menggambarkan dan mengembangkan
Alur yang hanya memiliki satu garis karakter tokoh-tokoh dalam cerita.
• Teknik yang digunakan pengarang untuk
pengembangan cerita. menggambarkan tokoh dalam cerita, di
• Alur ganda antaranya:
Alur yang memiliki beberapa garis
1. Teknik analitik
pengembangan cerita. Karakter tokoh diceritakan langsung oleh
2. Berdasarkan urutan peristiwa pengarang.
• Alur maju (progresif)
• Alur mundur (regresif) 2 Teknik dramatik
• Alur maju-mundur/campuran Karakter tokoh dikemukakan melalui:
3. Berdasarkan kualitas kepaduannya • Penggambaran oleh tokoh lain.
• Alur erat • Penggambaran fisik dan perilaku tokoh.
Alur yang hubungan antara peristiwa • Penggambaran lingkungan kehidupan
yang satu dan yang lain begitu erat
sehingga bagian-bagian pemb entuk tokoh.
peristiwa dalam cerita tidak dapat • Penggambaran tata kebahasaan tokoh
dilepaskan.
• Alur renggang melalui dialog antartokoh.
Alur yang hubungan antara satu • Pengungkapan jalan pikiran tokoh.
peristiwa dengan peristiwa lain
terpisah atau terjalin secara renggang. e. Point of View atau Sudut Pandang
c. Latar (Setting) • Sudut pandang adalah posisi pengarang
dalam membawakan cerita. Posisi pengarang
• Latar atau setting dalam karya sastra tidak terbagi atas dua, yaitu sebagai berikut:
hanya terbatas pada penempatan lokasi-
lokasi tertentu yang bersifat fiksi, tetapi 1. Orang pertama
juga berwujud adat istiadat, tata cara, Pengarang berperan langsung sebagai tokoh
kepercayaan, dan nilai-nilai yang berlaku di
tempat yang bersangkutan. yang terlihat dalam cerita yang bersangkutan.
Biasanya menggunakan kata ganti orang
• Latar meliputi: pertama, seperti saya, beta, atau aku.
1. Latar waktu 2. Orang ketiga
Pengarang hanya sebagai orang ketiga yang
Penggambaran waktu kejadian, seperti pagi,
siang, malam hari, dan sebagainya. berperan sebagai pengamat atau berada
di luar cerita. Biasanya menggunakan kata
ganti dia, mereka, atau nama orang.
7
f. Amanat • Tritagonis
Amanat merupakan pesan yang disampaikan Merupakan peran penengah yang
pengarang. Amanat dapat berupa nasihat, bertugas menjadi pendamai atau
harapan, kritik, dan sebagainya. perantara protagonis dan antagonis.
g. Gaya Bahasa • Peran pembantu
Gaya bahasa adalah corak pemakaian Merupakan peran yang tidak secara
bahasa dalam cerita yang berfungsi untuk langsung terlibat dalam konflik yang
menciptakan suatu nada atau suasana terjadi, namun diperlukan dalam
persuasif serta merumuskan dialog yang penyelesaian cerita.
mampu memperlihatkan hubungan atau
interaksi antara sesama tokoh. 3. Alur cerita (plot)
D. Drama Plot atau alur adalah kejadian-kejadian
yang dialami oleh para pelaku/tokoh dalam
a. Pengertian sebuah drama.
Drama adalah bentuk karya sastra yang dapat Plot dalam drama terbagi menjadi:
berupa fiksi maupun non-fiksi. Drama biasanya
berkisah tentang kehidupan seseorang yang • Eksposisi/introduksi: merupakan
diceritakan di atas pentas, disaksikan oleh orang pergerakan peristiwa menuju konflik
banyak dengan menggunakan dialog, gerak, yang diawali dari dialog-dialog pelaku.
dan laku yang didasarkan pada naskah tertulis.
• Intrik: merupakan peristiwa dimana
b. Unsur-unsur Insrinsik Drama terjadi persentuhan konflik atau
keadaan mulai tegang.
1. Lakon
Lakon adalah hasil perwujudan dari naskah • Klimaks: merupakan peristiwa dimana
terjadi pergumulan konflik atau
yang dimainkan. Lakon drama disusun atas ketegangan yang telah mencapai
unsur-unsur yang sama dengan novel dan puncaknya dalam drama.
cerpen, yaitu karakteristik, plot, dialog,
penempatan ruang, dan waktu. • Antiklimaks: keadaaan konflik mulai
menurun dan cara penyelesaian
2. Pemain/penokohan masalah telah ditemukan.
Pemain adalah komponen drama yang
• Konklusi: merupakan akhir peristiwa
menghidupkan konflik yang terdapat dalam atau penentuan terhadap nasib pelaku
drama. utama.
Tokoh/pemain dibedakan menjadi empat, yaitu: 4. Tempat (gedung pertunjukan)
• Protagonis
Yaitu, tempat berlangsungnya pertunjukan
Yaitu, pemain yang mempunyai peran drama.
atau watak sebagai orang baik dan di
dalam drama berlakon sebagai peran 5. Penonton
utama yang menjadi pusat cerita.
Kedudukan penonton dalam drama
• Antagonis harus dijadikan perhitungan istimewa
karena tanpa penonton maka drama yang
Merupakan lawan dari peran utama. dipentaskan tidak mengandung arti.
Ia sering menjadi musuh yang
menyebabkan terjadinya konflik. 6. Naskah drama dan dialog
8 Naskah drama adalah bentuk tertulis dari
cerita drama, sedangkan dialog adalah
percakapan antarpemain dalam drama.
Fungsi dialog, di antaranya: 4. Drama satire
Drama satire adalah drama dengan lakon
• M e n a m p a k k a n k a r a k t e r d a n
memperkaya plot. lucu yang penuh dengan sindiran tajam dan
terselubung.
• Menciptakan konflik.
5. Farce (pertunjukan jenaka/dagelan)
• Menghubungkan fakta-fakta. Drama farce adalah drama yang meng
• Menyamarkan kejadian-kejadian yang utamakan kelucuan. Para pelaku berusaha
akan datang. menonjolkan kelucuan tentang diri mereka
masing-masing. Dalam drama ini tidak
• Menghubungkan adegan-adegan dan terdapat unsur sindiran.
gambar-gambar sekaligus.
d. Hal-hal yang Harus Diperhatikan pada
Dua tuntutan yang harus dipenuhi Pementasan Drama
dalam dialog:
1. Gerak (action)
• Dialoh harus turut menunjang gerak
laku tokoh. Adalah perbuatan/gerak-gerik atau aksi
dalam drama.
• Dialog yang diucapkan di atas panggung
lebih sopan dan tajam daripada dialog 2. Mimik
sehari-hari.
Adalah gerak-gerik atau perubahan raut
c. Bentuk-bentuk Drama muka pemain pada pementasan drama.
1. Drama tragedi 3. Pantomimik
Drama tragedi adalah drama yang Adalah gerak-gerik anggota tubuh pemain
menceritakan penderitaan dan kesengsa pada pementasan drama.
raan yang dialami oleh pelaku/tokoh utama
sehingga menimbulkan simpati dan rasa 4. Akting (acting)
kasihan penonton. Dapat juga berarti sebagai
drama yang menampilkan tokoh yang sedih Akting adalah segala kegiatan, gerak, atau
atau muram, yang terlibat dalam situasi gawat perbuatan yang dilakukan oleh para pelaku
karena sesuatu yang tidak menguntungkannya. yang merupakan gambaran perwatakan
Keadaan tersebut mengantarkan tokoh pada dramatik, baik secara emosi maupun
keputusasaan dan kehancuran. intelektual. Akting meliputi mimik, pantomim,
dialog, dan segala sesuatu yang berhubungan
2. Drama komedi dengan adegan aktor atau pemain drama.
Drama komedi adalah lakon ringan yang
5. Blocking (penempatan posisi)
menghibur, namun berisikan sindiran halus.
Biasanya, berakhir dengan bahagia. Blocking adalah kedudukan tubuh atau
penempatan posisi pada saat di atas
3. Melodrama pentas. Blocking yang baik harus seimbang,
Drama melodrama bersifat sentimentil utuh, bervariasi, dan memiliki titik pusat
perhatian.
dan melankolis. Ceritanya cenderung
terkesan mendayu-dayu dan mendramatisir 6. Tata panggung
kesedihan. Emosi penonton dipancing untuk
merasa iba pada tokoh protagonis. Karena Adalah seni menata panggung untuk
penggarapan alur dan lakon yang berlebihan keperluan pementasan drama.
menyebabkan penokohan sering kurang
diperhatikan. 7. Tata busana
Adalah seni merancang busana yang sesuai
dengan keperluan pementasan drama.
9
8. Tata bunyi c. Nilai Moral
Seni merancang bunyi-bunyian atau musik Nilai moral adalah hal-hal yang berhubungan
untuk mendukung dramatisasi dari drama. dengan pesan moral dan perilaku atau
akhlak/budi pekerti.
9. Tata lampu
Nilai moral berhubungan juga dengan nilai
Adalah seni menata lampu/cahaya untuk agama. Misalnya, dalam legenda Si Malin
keperluan pementasan drama dan untuk Kundang terdapat nilai moral, yakni seorang
mendukung dramatisasi dari drama. anak yang tidak mengakui ibunya sendiri.
e. Pelaku Pementasan Drama d. Nilai Agama (Religius)
1. Penulis naskah Nilai agama adalah hal-hal yang berhubungan
2. Sutradara dengan keagamaan, aturan-aturan, dan
3. Narator hukum Allah. Misalnya, dalam cerpen
4. Pemain Robohnya Surau Kami, terdapat nilai agama,
5. Penata artisitik yakni dalam hidup jangan mementingkan
6. Penata rias dan kostum diri sendiri. Sesama manusia itu harus
saling menasihati dan mengajak kepada
E. Nilai-nilai yang Terkandung kebenaran.
dalam Cerpen, Novel, dan
Drama e. Nilai Pendidikan
a. Nilai Sosial-Kemasyarakatan Nilai pendidikan adalah hal-hal yang
berhubungan dengan pendidikan di
Nilai sosial adalah nilai-nilai yang dianggap masyarakat, misalnya pentingnya sebuah
baik oleh masyarakat. Nilai-nilai tersebut pendidikan yang terdapat dalam novel
biasanya berkaitan dengan kehidupan Laskar Pelangi.
bermasyarakat, seperti bermusyawarah,
bergotong royong, saling menolong, dan f. Nilai Kemanusiaan (Humanitas)
bersilaturahmi.
Nilai kemanusiaan adalah hal-hal yang
b. Nilai Budaya berhubungan dengan hakikat hidup manusia
sebagai makhluk yang memiliki berbagai
Nilai budaya adalah nilai-nilai yang tertanam kepentingan, keinginan, dan harapan serta
di dalam kehidupan suatu kelompok ma kebiasaan.
syarakat/suku/bangsa. Nilai-nilai tersebut
dianggap baik sehingga digunakan sebagai
pedoman untuk membatasi dan memberikan
karakteristik pada suatu masyarakat/suku/
bangsa tersebut. Misalnya, dalam novel Salah
Asuhan terdapat nilai budaya Minangkabau,
yakni kaum perempuan lebih banyak
berperan dalam keluarga.
10
Bab 3
Paragraf Dan Kalimat
A. Pengertian Paragraf yang merupakan gagasan utama dari
paragraf tersebut. Ada dua cara untuk
Paragraf adalah gabungan beberapa kalimat mengungkapkan hal tersebut.
(kalimat utama dan kalimat penjelas) yang
berkaitan secara utuh dan padu serta a. Menggunakan Trik “5W + 1H”
membentuk satu kesatuan pikiran. Trik “5W + 1H” adalah cara mengungkap
B. Unsur Paragraf pokok-pokok informasi suatu paragraf atau
wacana, terutama isi sebuah berita.
a. Kalimat Utama “5W + 1H” tersebut terdiri atas pertanyaan-
• Kalimat utama atau kalimat topik adalah pertanyaan sebagai berikut:
What : Apa yang terjadi?
kalimat yang memuat ide pokok atau inti Who : Siapa yang terlibat dalam peristiwa
cerita dari sebuah paragraf.
• Sebuah paragraf hanya memiliki satu ide itu?
pokok. Why : Mengapa hal itu bisa terjadi?
• Ciri-ciri kalimat utama dalam suatu paragraf When : Kapan peristiwa itu terjadi?
adalah sebagai berikut: Where : Di mana peristiwa itu terjadi?
1. Merupakan inti permasalahan atau How : Bagaimana peristiwa itu terjadi?
persoalan. Pokok informasi atau pokok paragraf adalah
2. Biasanya bersifat umum sehingga ringkasan atau rangkuman dari jawaban
pertanyaan “5W + 1H” di atas.
diperlukan kalimat-kalimat penjelas
untuk menjelaskannya. b. Menggunakan Trik Gagasan Utama
b. Kalimat Penjelas Untuk menentukan hal-hal penting dalam
• Kalimat penjelas adalah kalimat yang di sebuah paragraf atau wacana, dapat juga
dilakukan dengan menentukan gagasan
dalamnya berisi penjelasan atau uraian dari utama atau ide pokoknya terlebih dahulu
kalimat utama. karena gagasan utama biasanya terkandung
• Kalimat penjelas merupakan kalimat-kalimat dalam kalimat utama.
di luar kalimat utama yang terdapat dalam
sebuah paragraf. D. Jenis-jenis Paragraf
C. Menentukan Pokok Paragraf a. Berdasarkan Letak Gagasan Utamanya
Dalam sebuah paragraf terdapat pokok- 1. Paragraf deduktif
pokok informasi atau hal-hal penting
Paragraf yang gagasan utamanya terletak di
awal paragraf.
11
Contoh Dengan bahasa itu pula manusia
mewarisi dan mewariskan, menerima,
Persaingan antarhotel yang ketat dan memberi pengetahuan kepada
disinyalir menjurus ke persaingan sesamanya. Dengan demikian jelaslah
yang tidak sehat, terutama dengan bahwa bahasa merupakan sarana
kian gencarnya perang tarif. Untuk komunikasi yang sangat penting dalam
mengatasinya, pemerintah akan mela kehidupan manusia.
kukan intervensi dengan menghentikan
investasi perhotelan di suatu daerah. 4. Paragraf ineratif
Paragraf yang kalimat utamanya terletak di
2. Paragraf induktif
Paragraf induktif adalah paragraf yang tengah pararaf.
gagasan utamanya terletak di akhir kalimat.
Contoh
Contoh Dengan kian gencarnya perang tarif
yang terjadi di antara pengusaha
Dalam kehidupan bermasyarakat, apa hotel di daerah-daerah tujuan wisata
yang dibutuhkan oleh seseorang belum Indonesia. Persaingan antarhotel yang
tentu sama dengan apa yang dibutuhkan ketat disinyalir menjurus ke persaingan
oleh orang lain. Di samping itu, suatu yang tidak sehat. Untuk mengatasinya,
kebutuhan yang dapat dicapai oleh pemerintah akan melakukan intervensi
seseorang, belum tentu dapat dicapai dengan menghentikan investasi perho
oleh orang lain. Kenyataan seperti itu telan di suatu daerah.
dari waktu ke waktu akan selalu ada. Oleh
karena itu, kita harus siap menghadapi b. Berdasarkan Tujuannya
kebutuhan-kebutuhan tersebut. 1. Paragraf deskripsi
3. Paragraf campuran (deduktif-induktif) Paragraf deskripsi adalah jenis paragraf yang
Paragraf yang kalimat utamanya terletak di menggambarkan sesuatu dengan jelas dan
terperinci menurut pengalaman pancaindra
awal dan akhir paragraf. manusia. Tujuannya adalah agar pembaca
seolah-olah dapat merasakan dan melihat
sendiri objek yang digambarkan.
Contoh Contoh
Bagi manusia bahasa merupakan alat Sore hari itu aku duduk di bangku
komunikasi yang sungguh penting. Dengan yang panjang di taman belakang vila.
bahasa, manusia dapat menyampaikan isi Matahari mulai tenggelam, semburat
hati kepada sesamanya. kemerahan mulai memenuhi langit.
12
Di depanku bermekaran bunga beraneka 4. Paragraf eksposisi
warna. Angin pegunungan membelai wajah, Paragraf yang menerangkan suatu pokok
membawa bau harum bunga. Semua lelahku
setelah seharian berjalan hilang sudah. persoalan yang dapat memperluas wawasan
pembaca. Untuk mempertegas masalah
2. Paragraf narasi yang disampaikan, biasanya dilengkapi
Paragraf yang menceritakan suatu dengan gambar dan data statistik.
kejadian atau peristiwa secara berurutan
dengan tujuan agar pembaca seolah-olah Contoh
mengalami sendiri kejadian tersebut.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia
selama beberapa tahun terakhir ini
Contoh mencapai rata-rata 7—8% per tahun.
Dengan demikian, pendapatan per
Tepat pukul 15.30 perhitungan suara kapita penduduk Indonesia mencapai
pilkades di lima tempat pemungutan suara beberapa kali lipat. Selain itu,
selesai. Berita acara pun segera dibuat dan berdasarkan data Biro Pusat Statistik,
ditandatangani, Pak Camat mengumumkan jumlah penduduk yang dikategorikan
hasilnya. Deddy yang bertanda gambar miskin juga banyak berkurang.
banteng mendapat 893 suara, Supriyono
dengan tanda gambar bintang mendapat 5. Paragraf persuasif
356 suara, Parto bertanda gambar burung Paragraf yang bertujuan memengaruhi
elang mendapat 234 suara. Sedangkan,
suara tidak sah ada 34 lembar. pembaca dengan memberikan data sebagai
penunjang dan disampaikan dengan
3. Paragraf argumentasi menggunakan bahasa yang singkat, padat,
dan menarik sehingga pembaca mengikuti
Paragraf yang berisi gagasan lengkap pendapat penulis.
dengan bukti dan alasan yang kuat.
Argumentasi dibuat untuk memengaruhi
atau meyakinkan pembaca akan kebenaran
yang diungkapkan penulis.
Contoh
Contoh
Menabung uang di bank lebih aman
Keluarga berencana berusaha menjamin dan menguntungkan. Uang kita akan
kebahagiaan hidup keluarga. Ayah mendapat bunga dari bank sesuai
tidak pula terlalu pusing memikirkan dengan uang tabungan yang telah
usaha untuk mencukupi kebutuhan disetor. Uang kita juga akan terjaga
keluarganya. Ibu tidak selalu merana keamanannya dari pencurian. Oleh
oleh karena setiap tahun melahirkan. karena itu, marilah kita menabung uang
Anak pun tidak terlantar hidupnya di bank sebagai jaminan masa depan.
karena kebutuhan hidup yang terjamin.
13
E. Pola Pengembangan Paragraf e. Contoh
Pengembangan paragraf dilakukan dengan
a. Definisi
mengemukakan suatu ide pokok, kemudian
• Pola pengembangan definisi dilakukan diberi contoh sebagai argumen dan sebagai
dengan cara mengidentifikasi atau menge ide penjelas.
mukakan secara detail ciri-ciri dari suatu
topik atau pokok bahasan. F. Ciri-ciri Paragraf Efektif
• Topik yang dikemukakan akan menjadi 1. Memiliki satu ide pokok.
ide pokok, sedangkan hasil identifikasinya 2. Menjelaskan tentang ide pokok secara relatif
menjadi ide-ide penjelas.
lengkap.
b. Sebab-Akibat 3. Menarik perhatian pembaca.
4. Terstruktur dengan baik.
• Pengembangan paragraf ini dipakai untuk
menerangkan suatu kejadian, baik dari segi G. Penalaran
penyebab maupun dari segi akibat.
• Penalaran adalah suatu proses berpikir
• Sebab menjadi ide pokok dari paragraf ini, manusia untuk menghubung-hubungkan
sedangkan akibat menjadi ide penjelas. data atau fakta yang ada sehingga sampai
pada suatu simpulan.
Hubungan sebab-akibat dapat dibagi
menjadi beberapa macam, yaitu: • Ada dua macam penalaran dalam menarik
1. Satu sebab menimbulkan satu akibat. simpulan sebuah bacaan, yakni penalaran
2. Satu sebab menimbulkan banyak akibat. induksi dan penalaran deduksi.
3. Sebab-akibat berantai:
Sebab 1 menimbulkan akibat 1, akibat a. Penalaran Induksi
1 menjadi sebab 2 yang menimbulkan • Penalaran induksi adalah penalaran yang
akibat 2, akibat 2 menjadi sebab 3 yang
menimbulkan akibat 3, dan seterusnya. berdasar pada pernyataan-pernyataan yang
khusus sehingga menghasilkan simpulan
c. Perbandingan yang bersifat umum.
• Ada tiga macam penalaran induksi, yaitu:
• Pengembangan paragraf dilakukan dengan 1. Generalisasi
cara mengidentifikasi atau mengemukakan Generalisasi adalah penalaran yang
persamaan atau perbedaan antara dua hal mengandalkan beberapa pernyataan
yang akan menjadi pokok bahasan. yang mempunyai sifat tertentu untuk
mendapatkan simpulan yang bersifat umum.
• Dalam perbandingan, salah satu hal yang
dibandingkan akan memiliki kelebihan dari
hal lain yang dijadikan perbandingan. Contoh
• Hal yang dijadikan dasar perbandingan akan Jika dipanaskan, besi memuai.
menjadi ide pokok paragraf. Jika dipanaskan, tembaga memuai.
Jika dipanaskan, emas memuai.
d. Pertentangan Jadi, jika dipanaskan, logam memuai.
Pengembangan paragraf dilakukan dengan
menggunakan relasi dua hal, yaitu:
1. Penulis mengemukakan suatu hal atau
pendapat, kemudian dipertentangkan
dengan hal atau pendapat lain.
2. Dasar pertentangan ini adalah ide
pokok paragraf.
14
2. Analogi proposisi (ungkapan). Dua proposisi adalah
premis dan satu proposisi lagi adalah
Analogi adalah penalaran yang dilakukan simpulan. Dua premis itu adalah premis
dengan membandingkan dua hal yang umum (mayor) dan premis khusus (minor).
memiliki sifat yang sama.
Contoh Contoh
Nani adalah lulusan Unpad. PU : Semua siswa SMAN 23 pintar.
Nani menjalankan tugasnya dengan baik.
Joni adalah lulusan Unpad. A B
Oleh karena itu, Joni dapat menjalankan
tugasnya dengan baik. PK : Ibrahim adalah siswa SMAN 23.
3. Hubungan kausal C A
Hubungan kausal adalah penalaran yang S : Jadi, Ibrahim pintar.
diperoleh dari gejala-gejala yang saling
berhubungan. CB
Ada tiga macam hubungan kausal, yaitu: 2. Silogisme negatif
• Hubungan sebab-akibat
Contoh: Silogisme negatif terjadi apabila salah satu
Joni rajin belajar. (A) premisnya negatif. Adanya premis yang
Joni pintar. (B) negatif tersebut menyebabkan simpulannya
Jadi, Joni rajin belajar sehingga pintar. pun negatif. Silogisme ini biasanya ditandai
dengan kata pengingkar tidak atau bukan.
• Hubungan Akibat-Sebab
Joni pintar karena rajin belajar.
• Hubungan Sebab-Akibat 1-Akibat 2 Contoh
Joni rajin belajar. (A)
Joni pintar. (B) PU = Semua siswa SMAN 23 tidak bodoh.
Joni naik kelas. (C) PK = Ibrahim adalah siswa SMAN 23.
Karena rajin belajar, Joni pintar S = Ibrahim tidak bodoh.
Rumus Silogisme
sehingga bisa naik kelas. PU (Premis Umum) = A + B
PK (Premis Khusus) = C + A
b. Penalaran Deduksi S (Simpulan) = C + B
Penalaran deduksi berdasar pada sebuah 3. Entimen
simpulan yang lebih umum. Setelah itu, baru
kemudian ditarik kesimpulan yang khusus. Entimen adalah silogisme yang tidak
memunculkan PU karena dianggap sudah
Penalaran deduksi dibagi menjadi tiga diketahui secara umum.
macam, yaitu:
1. Silogisme kategorial
Silogisme (bentuk menarik simpulan) ini
adalah silogisme yang diambil dari tiga
15
• Berdasarkan kelengkapan unsur
1. Minor (terdiri atas satu unsur pusat)
Contoh Contoh: ”Pergi!”
Silogismenya: 2. Mayor (Kalimat berunsur minimal S-P)
PU : Semua siswa SMAN 23 pintar.
PK : Ibrahim adalah siswa SMAN 23. Contoh: Kakak menari.
S : Jadi, Ibrahim pintar.
Entimennya: SP
Ibrahim pintar karena dia merupakan
siswa SMAN 23. • Berdasarkan perluasan unsur
1. Kalimat inti
H. Kalimat Kalimat inti adalah kalimat yang hanya
terdiri atas subjek dan predikat.
a. Pola Kalimat Ciri kalimat inti:
Kalimat dibentuk minimal dari unsur subjek, • Terdiri atas dua kata,
• Berorientasi normal,
predikat, dan objek. • Susunannya biasa.
b. Inti/Induk Kalimat Contoh:
Adik menangis.
Inti atau induk kalimat adalah bagian yang Tina berjualan.
menyampaikan ide pokok dari informasi yang
disampaikan. 2. Kalimat transformasi
c. Jenis Kalimat Merupakan kalimat inti yang mendapat
perluasan
• Berdasarkan jenis predikat: Contoh
1. Kalimat nominal (predikat berupa kata
benda) Tina pergi (kalimat inti) dapat diubah
Contoh: Itu adalah sebuah pensil. menjadi:
2. Kalimat verba (predikat berupa kata kerja) • Tina baru pergi.
Contoh: • Tina baru saja pergi ke pameran
Ayah bekerja di luar kota mulai bulan
depan. buku.
• Tina baru saja pergi bersama
• Berdasarkan letak predikat
Anton ke pameran buku yang
1. Kalimat normal (predikat berada setelah diadakan di Jalan Salemba.
subjek)
• Berdasarkan jumlah pola
Adik bermain layang-layang di taman.
1. Kalimat tunggal
S P
Kalimat yang memiliki satu klausa (pola).
2. Kalimat inversi (predikat berada sebelum kalimat ini hanya memiliki satu subjek,
subjek) satu predikat, satu objek, dan satu
keterangan.
Dilihatnya dandang yang berisi beras itu.
P S
16
Contoh: 2. Pasif intransitif
Siswa mengerjakan latihan di aula sekolah. Adalah jenis kalimat yang subjeknya
dikenai pekerjaan atau sebagai objek
S P O K penderita.
2. Kalimat majemuk
Kalimat yang terdiri atas dua atau lebih Contoh:
kalimat tunggal (klausa) yang saling
berhubungan. Tari menghapus papan tulis. (aktif)
Contoh: S P O
Ketika ujian akan dimulai, Toni tiba-tiba menjadi
merasa tidak enak badan dan harus
beristirahat di klinik sekolah. Papan tulis dihapus Tari. (pasif)
S P O
• Berdasarkan pelaku • Kalimat Efektif
1. Aktif transitif Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu
kalimat agar dapat dikatakan sebagai kalimat
Adalah jenis kalimat yang subjeknya efektif adalah:
melakukan pekerjaan dan diikuti oleh
objek penderita. 1. Baku,
2. Hemat,
Contoh: 3. Tidak ambigu,
4. Logis,
Saya sedang menyirami bunga. 5. Sistematis atau tidak rancu.
S PO
17
Bab 4
Karya Tulis Ilmiah
A. Pengertian Karya Tulis Ilmiah 3. Menunjukkan kemampuan atau pemahaman
terhadap isi dari berbagai sumber yang
• Karya tulis ilmiah adalah hasil suatu digunakan.
penelitian atau kegiatan yang bersifat fakta
dan dapat menjadi sebuah dokumen. 4. Menunjukkan kemampuan mengumpulkan
berbagai sumber informasi dalam suatu
• Karya tulis ilmiah dapat dibedakan menjadi kegiatan secra utuh.
makalah dan laporan penelitian.
D. Sistematika Karya Tulis
B. Ciri-ciri Karya Tulis Ilmiah
a. Lembar Judul
1. Mengungkapkan suatu permasalahan secara b. Lembar Pengesahan
logis, fakta yang terpercaya, serta analisis c. Kata Pengantar
yang objektif. d. Abstrak
e. Daftar Isi
2. Pendapat-pendapat yang dikemukakan f. Daftar Gambar/tabel (jika ada)
berdasarkan fakta dan tidak berdasarkan g. Bab I Pendahuluan
imajinasi, perasaan, atau pendapat yang
bersifat subjektif. 1. Latar belakang masalah
2. Perumusan masalah
3. Ragam bahasa yang digunakan bersifat 3. Tujuan penulisan
lugas:
• Menggunakan kalimat efektif. h. Bab II Landasan Teori
• T i d a k m e n g g u n a ka n kata - kata
bermakna ambigu (makna ganda). i. Bab III Metodologi Penelitian
• Tidak menggunakan kata-kata yang 1. Metode penelitian
bermakna konotatif (bukan makna 2. Jenis penelitian
sebenarnya). 3. Populasi dan sampel penelitian
4. Teknik pengumpulan data
C. Karakteristik Karya Tulis 5. Teknik analisis data
1. Merupakan hasil kajian literatur dan laporan j. Bab IV Hasil Penelitian
pelaksaan suatu kegiatan di lapangan.
k. Bab V Kesimpulan dan Saran
2. Menunjukkan pemahaman penulis tentang 1. Kesimpulan
masalah yang dikaji secara teoritis dengan Berisi jawaban dan permasalahan
kemampuan penulis dalam menerapkan dalam bentuk ikhtisar dari perma-
prosedur dan teori. salahan.
18
2. Saran 6. Daftar Tabel/Gambar, yaitu lembar
Saran yang dimaksud di sini mer- halaman yang menjadi petunjuk pokok
tabel atau gambar yang terdapat dalam
upakan usul atau pendapat dari karya tulis beserta nomor halaman.
penulis yang mengacu pada materi
pembahasan. 7. Bab I pendahuluan, yaitu bab
pembukaan sebuah karya tulis yang
l. Daftar Pustaka terdiri atas latar belakang masalah,
perumusan masalah, dan tujuan
Merupakan acuan dalam penulisan karya penulisan karya tulis.
tulis, baik dari buku, surat kabar, internet,
dan sumber tertulis lainnya. 8. Bab II Landasan Teori, yaitu bab yang
menguraikan dasar teori yang diguna
m. Lampiran-lampiran kan penulis dalam membuat karya tulis.
Keterangan: 9. Bab III Metodologi Penelitian, yaitu bab
yang berisi seputar metode penelitian,
1. Judul, yaitu nama yang dipakai dalam jenis penelitian, populasi dan sampel
karya tulis yang menyiratkan secara penelitian, teknik pengumpulan data,
pendek isi atau maksud dari karya tulis serta teknik analisis data.
tersebut.
10. Bab IV Hasil Penelitian, yaitu bab yang
2. Halaman Pengesahan, yaitu halaman menguraikan hasil dari penelitian yang
dalam karya tulis yang berisi tanda dilakukan oleh penulis.
tangan pengesahan pihak terkait.
11. Bab V Kesimpulan dan Saran, yaitu
3. Kata Pengantar, yaitu uraian yang bab yang berisi kesimpulan dan saran
berisi pengantar suatu karya tulis, penulis atas penelitian yang dilakukan.
misalnya ucapan puji syukur atau
ucapan terima kasih. 12. Daftar Pustaka, yaitu daftar judul
buku, nama pengarang, penerbit,
4. Abstrak, yaitu ikhtisar atau ringkasan dan sebagainya, yang dijadikan acuan
sebuah karya tulis. dalam membuat karya tulis.
5. Daftar Isi, yaitu lembar halaman yang 13. Lampiran, yaitu lembar tambahan yang
menjadi petunjuk pokok isi karya tulis dilampirkan penulis.
beserta nomor halaman.
19
Bab 5
Resensi
A. Pengertian • Kelebihan dan kekurangan buku
dapat juga tidak diulas secara lengkap
• Resensi berasal dari bahasa Latin, yaitu berdasarkan keseluruhan unsur
revidere atau resencere yang berarti melihat intrinsiknya, tetapi dinilai berdasarkan
kembali, menilai, atau menimbang. unsur intrinsik yang paling menonjol.
• Resensi adalah ulasan yang berisi penilaian e. Nilai Buku
atau pertimbangan terhadap buku.
Pada bagian ini, penulis resensi memberikan
B. Unsur-unsur Resensi penilaian atau informasi kepada pembaca,
seperti apa fungsinya membaca buku
• Unsur-unsur penyusunan resensi adalah tersebut, hal-hal atau nilai-nilai apa yang
sebagai berikut: diperoleh pembaca setelah membaca
buku, dan siapa yang seharusnya
a. Judul Resensi membaca buku tersebut. Penilaian ini
bertujuan memberikan pengetahuan atau
b. Identitas Buku memperkenalkan kepada khalayak agar mau
1. Judul buku, membaca buku yang diresensi tersebut.
2. Pengarang,
3. Penerbit dan tahun terbit, f. Simpulan dan Saran
4. Ukuran buku dan ketebalan buku
(jumlah halaman). Bagian ini berisi simpulan dari resensi dan
saran penulis resensi terhadap buku yang
c. Ringkasan atau Ikhtisar Buku dibuat resensinya.
• Untuk jenis buku fiksi, ringkasan buku
sesuai dengan alur yang dibangun oleh C. Prinsip-prinsip Resensi
pengarang.
• Sedangkan, untuk buku nonfiksi, Dalam membuat resensi buku perlu
ringkasan buku mencerminkan hal-hal diperhatikan beberapa hal berikut, yaitu:
pokok, bab, atau subbab yang penting.
1. Objektif,
d. Kelebihan dan Kekurangan Buku 2. Singkat, jelas, lugas, dan jujur,
• Kelebihan dan kekurangan buku dinilai 3. Langsung pada sasaran,
berdasarkan unsur-unsur intrinsiknya, 4. S e s u a i d e n g a n ke a d a a n d a n
seperti tema, latar, alur, penokohan,
dan gaya bahasa penulis cerita. kemampuan pembaca.
20
D. Tujuan Meresensi Buku 2. Kenali latar belakang penulisan buku dengan
membaca pengantar yang ada di dalamnya,
1. Memberikan informasi atau pemahaman baik pengantar dari penulis buku, penerbit,
yang komprehensif tentang apa yang maupun dari seorang pakar apabila ada.
tampak dan terungkap dalam sebuah buku.
3. Bacalah seluruh isi buku sampai tuntas,
2. Mengajak pembaca untuk memikirkan, komprehensif, dan cermat mulai dari kata
merenungkan, dan mendiskusikan lebih pengantar sampai pada bab akhir.
jauh fenomena atau problema yang muncul
dalam sebuah buku. 4. Buatlah sinopsis atau ikhtisar isi buku
berdasarkan catatan dan tanda khusus
3. Memberikan pertimbangan kepada yang telah dibuat. Usakan sinopsis maupun
pembaca apakah buku itu pantas mendapat ikhtisar benar-benar mewakili isi buku.
sambutan dari masyarakat atau tidak.
5. Lakukan penilaian terhadap buku yang
4. Menjawab pertanyaan yang timbul jika diresensi dengan menunjukkan keunggulan
seseorang melihat buku yang baru terbit. dan kelemahannya, baik dari segi bahasa,
pembatasan bab, kerangka penulisan,
5. Untuk mengetahui identitas buku yang sistematika, bobot ide, maupun aspek teknis
patut dibaca, mulai dari judul buku, penulis, lainnya.
penerbit, tahun terbit, dan tebal buku.
6. Buatlah kerangka resensi sebelum menulis
E. Langkah-langkah Meresensi resensi secara utuh.
Buku 7. Segeralah menulis resensi dengan berpedoman
pada hal-hal yang telah disiapkan.
1. Lakukan penjajakan terhadap buku yang
akan diresensi dengan membaca judul, 8. Koreksi kembali resensi yang telah dibuat
memerhatikan halaman identitas buku dari segi bahasa dan isi, termasuk penge
yang meliputi penerbit, tahun penerbitan, tikannya. Lakukan revisi apabila diperlukan.
serta baca isi buku secara sekilas dengan
memerhatikan daftar isi.
21
Bab 6
Puisi
A. Pengertian Puisi 3. Rima atau unsur bunyi/sajak
• Puisi adalah sebuah karya sastra yang Rima adalah pengulangan bunyi yang
menggunakan bahasa kata yang indah berselang, baik dalam larik sajak maupun
dan penuh dengan makna. Bahasa yang pada akhir larik sajak.
digunakan bersifat konotatif atau bukan
makna yang sebenarnya. Adanya pengulangan bunyi atau rima dapat
menimbulkan kemerduan puisi sehingga
• Umumnya, puisi berbentuk monolog yang dapat memberikan efek terhadap makna
berisi curahan hati, pikiran, atau imajinasi nada dan suasana dari puisi tersebut.
seseorang.
4. Citraan atau imajinasi
B. Unsur-unsur Puisi
Untuk memancing imajinasi pembaca
Dalam buku Teori dan Apresiasi Puisi (1995), maka penyair sering menggunakan kata
seorang Herman J. Waluyo secara garis besar, atau kelompok kata yang mengu ngkapkan
unsur atau struktur puisi dikelompokkan menjadi pengalaman imajinasi.
dua macam, yaitu:
Kata atau kelompok kata yang digunakan
a. Unsur Fisik Puisi memberikan kesan-kesan terhadap pan
caindra dalam jiwa pembaca. Jenis citraan
1. Diksi dari puisi, yaitu:
Diksi ialah pemilihan kata yang tepat. 1. Citraan pandang
2. Citraan dengar
Suasana, perasaan, serta keindahan 3. Citraan rasa
dari sebuah puisi dapat dicapai dengan 4. Citraan kecap
penggunaan pilihan kata yang tepat.
b. Unsur Batin Puisi
2. Majas
Majas merupakan sebuah gaya bahasa yang 1. Tema
juga sering disebut bahasa kias. Dalam me Ide atau gagasan menduduki tempat utama
nyamp aikan ide dalam puisinya, sering kali di dalam cerita.
pengarang menggunakan kiasan, yakni ti
dak secara langsung mengungkapkan suatu Hanya ada satu tema dalam satu puisi,
makna, namun digunakan perumpamaan walaupun puisinya panjang.
kata yang lainnya.
2. Rasa
22
Rasa disebut juga arti emosional dari sebuah
puisi.
Contoh: sedih, marah, heran, gembira.
3. Nada Jenis pantun berdasarkan isinya, di antaranya:
Adalah sikap penyair terhadap pembaca • Pantun anak-anak, yaitu pantun yang
berisi suka cita atau kegembiraan.
melalui sebuah puisi. Nada tersebut dapat • Pantun orang muda, yaitu pantun yang
berupa: berisi nasib dagang, perkenalan, asma
• Mencaci ra, perpisahan, beriba hati, dan jenaka.
• Merayu • Pantun orang tua, yaitu pantun yang
• Merengek berisi nasihat, agama, dan adat istiadat.
• Mengajak
• Menyindir, dan sebagainya. 2. Syair
Syair adalah puisi lama yang berasal dari
4. Amanat
Arab. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut:
Adalah pesan dari puisi yang ingin • Satu bait terdiri atas empat baris.
disampaikan oleh pengarang kepada • Satu baris ada delapan sampai dengan
pendengar atau pembaca puisinya. Pesan-
pesan tersebut biasanya dihadirkan dalam dua belas suku kata.
ungkapan yang tersembunyi. • Baris pertama sampai dengan keempat
C. Jenis-jenis Puisi adalah isi.
• Berima atau bersajak a-a-a-a
a. Puisi Lama
• Puisi lama dikenal juga dengan nama puisi Contoh
terikat, yaitu puisi yang diciptakan pada
masa sebelum pujangga baru yang terikat Ya Illahi Khalikul Bahri
oleh aturan-aturan, seperti jumlah kata Nasibku malang tidak pergi
dalam baris, jumlah baris dalam bait, jumlah Ditinggalkan suami seorang diri
suku kata maupaun rima. Bakal sengsara setiap hari
• Jenis-jenis puisi lama: 3. Karmina (pantun kilat)
Ciri-ciri karmina, yaitu:
1. Pantun
• Ada dua baris dalam satu bait.
Pantun adalah puisi lama yang memiliki ci • Barispertamaadalahsampiran,sedangkan
ri-ciri sebagai berikut:
baris kedua adalah isi.
• Satu bait terdiri atas empat baris. • Sajak a-a
• Satu baris terdiri atas delapan sampai
dengan dua belas suku kata. Contoh
• Baris pertama dan kedua adalah sampiran.
• Baris ketiga dan keempat adalah isi.
• Berima atau bersajak a-b-a-b.
Contoh Gendang gendut tali kecapi
Kenyang perut senanglah hati
Kalau ada jarum yang patah
Jangan simpan di dalam peti
Kalau ada kata yang salah
Jangan simpan di dalam hati
23
4. Gurindam 5. Sektet : terdiri atas enam baris dalam
Gurindam adalah puisi lama yang berasal satu bait.
dari Tamil (India). 6. Septima : terdiri atas tujuh baris dalam
Ciri-ciri gurindam: satu bait.
• Satu bait terdiri atas dua baris. 7. Oktaf : terdiri atas delapan baris
• Baris pertama adalah sampiran, dalam satu bait.
sedangkan baris kedua adalah isi. 8. Soneta : terdiri atas sembilan baris
• Bersajak a-a. dalam satu bait.
• Berisi nasihat.
• Ada hubungan kausal antara baris satu c. Pusi Bebas
dan dua. Yaitu, puisi yang tidak mengindahkan
aturan-aturan puisi, seperti rima, irama,
Contoh bait, dan baris.
Mengumpat dan memuji hendaklah pikir Puisi bebas tidak lagi ditekankan pada
Di situlah banyak orang yang tergelincir pemakaian kata yang indah dan tidak
efektif. Puisi bebas lebih ekspresif dengan
b. Puisi Baru menggunakan pilihan diksi yang padat dan
• Puisi baru atau yang lebih dikenal sarat makna.
sebagai puisi modern muncul pada
masa Pujangga Baru dan dipopulerkan Apabila dalam pantun ada ikatan aturan
oleh Angkatan 45, yang dipelopori persajakan, yaitu a b a b dan dalam syair
oleh Chairil Anwar. a a a a maka dalam puisi bebas tidaklah
• Puisi modern lahir dalam semangat demikian. Puisi bebas dapat menggunakan
mencari kebebasan pengucapan persajakan a a a a, a b a b, a a b b, a a b
pribadi yang tidak terikat dengan c, a b c d, dan lain-lainnya sesuai dengan
pola-pola estetika yang kaku atau kebutuhan dan pilihan katanya.
patokan-patokan yang membelenggu
kebebasan penyair. d. Puisi Kontemporer
• Puisi baru terdiri atas:
Merupakan bentuk puisi kekinian. Puisi
1. Distikon : terdiri atas dua baris tiap bait, bi jenis ini tidak lagi dipandang sebagai karya
asanya bersajak sama. sastra yang terikat oleh bentuk dan rima,
namun sebuah karya sastra yang dibuat
2. Tersina : terdiri atas tiga baris dalam untuk menyampaikan gagasan, kritik, atau
satu bait. sindiran dari penulis tentang kehidupan di
sekitarnya.
3. Kuatren : terdiri atas empat baris
dalam satu bait. Puisi ini mengandalkan pengucapan batin
puisi daripada makna puisi.
4. Kuin : terdiri atas lima baris dalam
satu bait. Berdasarkan isinya, puisi kontemporer
terdiri atas:
1. Epigram
Puisi yang berisi ajaran hidup, baik
tentang agama, sopan santun, sosial,
dan sebagainya.
24
2. Satire 5. Elegi
Puisi yang mengandung kesedihan
Puisi yang melukiskan kepincangan
sosial dalam bentuk kritik dan sindiran. atau yang berisi ratapan.
3. Ode 6. Roman
Puisi yang berisi luapan cinta kepada
Merupakan puisi yang berisi pujian
atau sanjungan kepada seseorang. kekasih.
4. Balada 7. Himne
Puisi yang berisi puji-pujian kepada
Balada adalah kisah atau cerita yang
digubah ke dalam bentuk puisi. Tuhan.
25
Bab 7
Sastra Melayu Klasik
A. Pengertian Sastra Melayu 10. Bersifat universal (untuk umum atau dari
anak-anak sampai dewasa).
Klasik
C. Unsur-unsur Karya Melayu
• Sastra Melayu Klasik adalah sastra lama
yang lahir pada masyarakat lama atau Klasik
tradisional, yaitu masyarakat yang masih
sederhana dan terikat dengan adat istiadat. a. Tema
Tema adalah ide pokok yang mendasari
• Sastra Melayu Klasik bermula pada abad ke-
16 Masehi. Semenjak itu sampai sekarang, sebuah karya sastra Melayu klasik.
gaya bahasanya tidak banyak berubah.
b. Penokohan/perwatakan
B. Sifat-sifat Sastra Melayu Penokohan atau perwatakan adalah
Klasik penggambaran sifat atau watak tokoh dalam
cerita.
1. Bersifat anonim atau tanpa nama
(pengarangnya tidak dikenal). c. Latar (Setting)
Latar adalah keterangan mengenai waktu,
2. Disampaikan secara lisan, dari mulut ke mulut.
3. Bersifat statis (perubahan sangat lambat dan ruang, dan suasana terjadinya lakuan atau
cerita dalam sebuah karya sastra.
relatif tidak ada karya-karya baru).
4. Bersifat tradisional (masih mencerminkan d. Sudut Pandang
Sudut pandang adalah posisi pengarang
keterikatan terhadap aturan-aturan hidup
bermasyarakat secara kaku). dalam menuliskan karya sastra
5. Sumber cerita adalah cerita kerajaan atau
keraton dan keluarga raja (istana sentris). e. Alur
6. Bersifat kurang rasional (kejadian-kejadian Alur adalah adalah rangkaian peristiwa
tidak masuk akal).
7. Bersifat didaktis (memberikan pendidikan yang saling berhubungan membentuk suatu
kepada pembaca, baik moral maupun religius). cerita.
8. Bersifat simbolis (cerita disajikan dalam
bentuk lambang). f. Amanat
9. Bersifat klasik imitatif/tiruan (kebiasaan tiru- Amanat adalah pesan yang ingin
meniru yang turun-temurun).
disampaikan pengarang kepada
26 pembacanya.
g. Gaya Bahasa
Gaya bahasa adalah sarana sastra yang
amat penting karena hal inilah yang akan
membedakan antara pengarang yang satu
dengan yang lain.
D. Karakteristik Naskah Dongeng dibedakan menjadi:
1. Fabel, yaitu cerita atau dongeng tentang
Melayu Klasik
kehidupan binatang yang berperilaku seperti
1. Dimulai dengan menceritakan asal-muasal manusia. Dongeng tentang kehidupan
tokoh utama. binatang ini dimaksudkan agar menjadi
teladan bagi kehidupan manusia pada
2. Cerita selalu diawali dengan kata penghubung umumnya.
yang menyatakan bahwa cerita tersebut tidak 2. Parabel, yaitu cerita atau dongeng tentang
diketahui tempat dan waktu secara pasti. binatang atau benda-benda lain yang
mengandung nilai pendidikan. Ceritanya
Contoh: merupakan kiasan tentang pelajaran
Alkisah inilah cerita orang dahulu kala, hikayat kesusilaan dan keagamaan.
3. Legenda, yaitu dongeng yang dihubungkan
namanya, terlalu indah-indah ceritanya... dengan keajaiban alam, atau kepercayaan
3. Penggunaan kata-kata dalam cerita naskah mengenai terjadinya suatu tempat, dan
setengah mengandung unsur sejarah.
Melayu klasik memiliki ciri sebagai berikut: 4. Mite, yaitu dongeng yang berhubungan
• Penggunaan kosakata yang pada saat dengan cerita jin, peri, roh halus, dewa,
dan hal-hal yang berhubungan dengan
ini tidak lazim dipergunakan dalam kepercayaan animisme.
berbahasa Indonesia. Mite dipercayai oleh masyarakat sebagai
Contoh: cerita yang benar-benar terjadi.
... menghibur hati yang masgul (sedih). 5. Sage, yaitu dongeng yang mengandung unsur
• Penggunaan kata penghubung maka sejarah meskipun tidak seluruhnya. Sage juga
dalam awal kalimat. tidak terlepas dari fantasi dan imajinasi.
Contoh:
Maka, titah sang Nata, “Yayi Suri, telah b. Hikayat
sebenarnya seperti kata Adinda itu.” Kata hikayat berasal dari bahasa Arab yang
• Penggunaan diksi atau pilihan kata yang artinya cerita. Hikayat mengisahkan kebesaran
dan kepahlawanan orang-orang ternama, para
kurang tepat. raja, atau para orang suci di sekitar istana
Contoh: dengan segala kesaktian, keanehan, dan
Maka, dikarang oleh segala orang yang muzizat tokoh utamanya. Hikayat kadang mirip
cerita sejarah atau riwayat hidup seorang
bijaksana prama kawi. tokoh besar dalam sejarah.
• Penggunaan kalimat yang tidak efektif.
Contoh: c. Tambo
Sebermula pada zaman dahulu ada
Tambo adalah cerita sejarah, yaitu cerita
raja di Tanah Jawa empat bersaudara, tentang kejadian atau asal-usul keturunan raja.
terlalu amat besar kerajaannya. d. Wira Carita (Cerita Kepahlawanan)
4. Terbitan dan cetakannya tidak berangka tahun.
5. Sangat kental dengan pengaruh islam. Wira carita adalah cerita yang pelaku utamanya
6. Cerita hidup di tengah-tengah masyarakat dan adalah seorang kesatria atau pahlawan yang
gagah berani, pandai berperang, dan selalu
diceritakan secara lisan dari mulut ke mulut. memperoleh kemenangan.
E. Jenis-jenis Sastra Melayu 27
Klasik
a. Dongeng
Dongeng adalah karya sastra berbentuk
prosa cerita yang isinya hanya khayalan atau
hanya ada dalam fantasi pengarang.
Bab 8
Wawancara
A. Pengertian Wawancara 1. Wawancara individual
Yaitu, wawancara yang dilakukan seseorang
• Kegiatan wawancara merupakan bentuk
tanya jawab antara orang yang mencari pewawancara dengan responden tunggal
informasi atau pewawancara dengan atau wawancara secara perseorangan.
narasumber.
2. Wawancara kelompok
• Tujuan wawancara, yaitu: Yaitu, wawancara yang dilakukan terhadap
1. Memperoleh informasi atau data
penelitian sekelompok orang dalam waktu bersamaaan.
2. Memperoleh opini
3. Memperoleh biografi 3. Wawancara konferensi
4. Memperoleh cerita Yaitu, wawancara antara seorang pewancara
B. Jenis-jenis Wawancara dengan sejumlah responden atau sebaliknya.
• Berdasarkan cara pelaksanaannya, • Berdasarkan keterbukaan informasinya,
wawancara dibagi dua, yaitu: wawancara dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Wawancara terstruktur/terpimpin 1. Wawancara terbuka
Adalah wawancara secara terencana yang Yaitu, wawancara yang terbuka untuk
berpedoman pada daftar pertanyaan yang umum, artinya orang lain dapat hadir dan
telah dipersiapkan sebelumnya. menyaksikan proses wawancara. Wawancara
Wawancara terstruktur lebih efektif, karena: jenis ini, pertanyaannya yang diajukan tidak
• Pertanyannya sesuai dengan urutan, terbatas (tidak terikat) jawabannya.
• Tidak ada informasi yang terlewatkan,
• Wawancara lebih lancar. 2. Wawancara tertutup
Yaitu, wawancara yang orang lain tidak dapat
2. Wawancara tak terstruktur/bebas
Adalah wawancara yang tidak berpedoman hadir untuk menyaksikan proses wawancara.
Wawancara jenis ini, pertanyaan yang
pada daftar pertanyaan. diajukan terbatas jawabannya.
• Berdasarkan jumlah narasumber yang C. Langkah-langkah Wawancara
diwawancarai, wawancara dibagi menjadi
tiga, yaitu: Langkah-langkah dalam melakukan
wawancara, yaitu:
28 1. Menentukan tema atau topik.
2. Mempelajari masalah yang berkaitan
dengan tema wawancara.
3. Membuat daftar atau garis besar 4. Mulailah dengan pertanyaan ringan (untuk
pertanyaan yang akan diajukan. narasumber yang punya banyak waktu),
namun langsung ke persoalan inti untuk
4. M e n e n t u ka n n a ra s u m b e r d a n narasumber yang tidak punya waktu banyak
mengetahui identitasnya. untuk melakukan wawancara.
5. Menghubungi dan membuat janji 6. Hindari pertanyaan yang sifatnya menggurui,
dengan narasumber. pribadi, dan bersifat interogatif atau
terkesan memojokkan narasumber.
6. Mempersiapkan peralatan untuk
wawancara (peralatan menulis atau 7. Dengarkan dengan baik jawaban yang
alat perekam). disampaikan narasumber. Boleh diingatkan
secara halus apabila narasumber lari dari
6. Melakukan wawancara. topik yang dibicarakan
7. Mencatat pokok-pokok hasil wawancara.
8. Menyusun laporan hasil wawancara. 8. Jangan ragu untuk mengajukan pertanyaan
baru yang muncul dari penjelasan
D. Etika Wawancara narasumber.
1. Datang tepat waktu. 9. Setelah seluruh pertanyaan diajukan, jangan
2. Perhatikan penampilan, bersikap santun, lupa memberikan kesempatan kepada
narasumber untuk menjelaskan hal-hal yang
wajar, dan ramah. mungkin belum ditanyakan.
3. Perkenalkan masalah yang akan ditanyakan
10. Usai wawancara, sampaikan ucapan terima
sehingga narasumber tahu alasan dirinya kasih kepada narasumber.
dijadikan narasumber.
29
Bab 9
Bentuk Kata
Kata adalah satuan bahasa terkecil yang dapat Catatan
berdiri sendiri dan memiliki arti. Bentuk kata dike-
nal juga dengan istilah morfem. Morfem terbagi berikut catatan untuk prefiks me-
menjadi dua, yaitu: • Bila dipasangkan dengan kata dasar
• Morfem bebas adalah morfem atau bentuk
berfonem awal huruf vokal (a, i, u,
kata yang bisa berdiri sendiri. Contoh: duduk, e, o), k, g, dan h akan mengalami
main, dan cantik. morfofonemis (perubahan fonem)
• Morfem terikat adalah morfem yang tidak menjadi meng-. Contoh: menghilang,
bisa berdiri sendiri. Contoh: me-, -an, ter-, mengajar, menggila.
non-, antar-, pasca-, dan pra-. • Bila dipasangkan dengan kata dasar
berfonem awal l, m, n, r, ng, ny, w,
A. Afiksasi dan y awalan me- tidak mengalami
perubahan. Contoh: melawan,
Afiksasi adalah pengimbuhan. Imbuhan merasa, memakan, menyanyi.
(afiks) adalah morfem terikat. Terdapat enam • Bila dipasangkan dengan kata
jenis afiksasi (imbuhan), yaitu: dasar berfonem awal d, t, c, dan
j akan mengalami morfofonemis
a. Awalan (Prefiks) menjadi men-. Contoh: mendobrak,
Awalan adalah bentuk terikat yang dilekatkan mencontoh, menjadi.
• Bila dipasangkan dengan kata dasar
di depan sebuah kata dasar atau bentuk dasar. berfonem awal p, b, dan f akan
Dalam bahasa Indonesia, awalan terdiri atas mengalami morfofonemis menjadi
me-, ber-, ter-, ke-, se-, di-, dan pe-. mem-. Contoh: membanting,
memindah, membaca.
• Bila dipasangkan dengan kata dasar
berfonem awal s dan sy akan mengalami
Contoh morfofonemis menjadi meny-. Contoh:
menyapu, menyikut, menyatu.
me(N) + potong = memotong • Bila dipasangkan dengan kata dasar
ber + nyanyi = bernyanyi bersuku satu akan mengalami
pe(N) + hapus = penghapus morfofonemis menjadi menge-.
ter + baik = terbaik Contoh: mengebom.
30
Masing-masing imbuhan memiliki fungsi dan • Pelaku tindakan seperti yang tersebut
makna tersendiri, yaitu: dalam kata dasar, contoh: penerjemah,
pencukur, pemukul, penendang.
1. Prefiks me-
Berfungsi membentuk kata kerja. Makna • Menyatakan alat untuk mengerjakan
sesuatu, contoh: penggaris, penghapus,
gramatikalnya adalah sebagai berikut: pewarna, pelicin.
• Melakukan perbuatan/tindakan seperti
• Menyatakan “Orang yang pekerjaannya
yang termuat dalam kata dasarnya, ...”, contoh: pelukis, pesuruh, pengajar,
contoh: melompat, menyanyi. petani, pelaut.
• Membuat atau menghasilkan apa yang
dimuat dalam bentuk dasar, contoh: • Menyatakan “Orang yang sifatnya ....”,
menyambal, menggulai. contoh: pemalas, periang, pendiam.
• Mengerjakan dengan alat, contoh:
mengunci, menggunting, mencangkul. • Menyatakan orang yang gemar/sering
• Menjadi atau dalam keadaan, contoh: melakukan sesuatu yang tersebut pada
menurun, menguap, membatu. kata dasar, contoh: pendusta, pencuri,
• Menuju ke tempat yang tersebut dalam pemabok, penipu.
kata dasar, contoh: menepi, melaut.
• Mencari atau mengumpulkan, contoh: 4. Prefiks ter-
merotan, mendamar. Berfungsi membentuk kata kerja, kata sifat
2. Prefiks ber- (superlatif), kata benda, dan menyatakan
keterangan aspek. Makna gramatikalnya
Berfungsi membentuk kata kerja. Makna adalah sebagai berikut:
gramatikalnya adalah sebagai berikut: • Menyatakan suatu perbuatan yang tidak
• Mempunyai, contoh: berumah,
bersuami. sengaja atau terjadi secara tiba-tiba
• Memakai, contoh: berbaju, bersepatu. (aspek spontanitas), contoh: terinjak,
• Berada dalam keadaan, contoh: termakan, terjatuh.
bergembira, berpadu, bersedih. • Menyatakan suatu perbuatan telah
• Menyatakan jumlah yang tersebut pada selesai dilaksanakan (aspek perfektif),
bentuk dasar, contoh: berdua, bertiga, contoh: terciduk, tertulis, tertangkap.
berempat. • Menyatakan perbuatan yang sedang
• Menyatakan perbuatan yang berbalasan atau terus berlangsung (aspek
atau resiprok, contoh: berkelahi, kontinuatif), contoh: terpasang,
bersalaman. terapung, tersambung.
• Mengadakan atau mengerjakan, contoh: • Menyatakan dapat di- (aspek potensialis),
berkebun, bersawah. contoh: terjangkau, terangkat.
• Menghasilkan atau mengeluarkan, • Menyatakan tingkat paling (aspek
contoh: bertelur, berbunga. superlatif), contoh: terbaik, terbesar,
• Mengendarai, menaiki, atau menum tercantik, tersukses.
pang sesuatu, contoh: bersepeda, • Menyatakan “Orang/benda yang di-”,
bermobil. contoh: tersangka, tertuduh, tertimpa.
3. Prefiks pe- b. Sisipan (Infiks)
Berfungsi membentuk kata benda. Makna Sisipan adalah morfem terikat yang dilekatkan
gramatikalnya adalah sebagai berikut: di tengah bentuk dasar. Ada empat infiks yang
kita kenal, yaitu –el–, –er–, –em–, dan –in–.
31
Contoh biasa dipakai bersama-sama adalah: me-kan,
memper-kan, diper-kan, ter-kan, ber-kan, dan
lain-lain.
tunjuk + –el– = telunjuk Contoh
tapak + –el– = telapak
sabut + –er– = serabut Melepaskan, dilepaskan, memperbaiki,
suling + –er– = seruling mempertinggi, memperhatikan.
kuning + –em– = kemuning Imbuhan gabung berbeda dengan
kilau + –em– = kemilau konfiks. Gabungan imbuhan di sini tetap
kerja + –in– = kinerja mempertahankan identitas/arti dan
sambung + –in– = sinambung fungsinya masing-masing. Sebaliknya,
bentuk-bentuk konfiks tidak dapat
c. Akhiran (Sufiks) ditafsirkan secara tersendiri, tetapi
bersama-sama membentuk satu arti
Akhiran adalah bentuk terikat yang dilekatkan dan bersama-sama pula membentuk
di belakang suatu kata dasar maupun kata satu fungsi.
jadian. Akhiran dalam bahasa Indonesia, di
antaranya –an, –nya, dan i. f. Imbuhan Serapan
Imbuhan serapan adalah imbuhan yang
Selain sebagai sufiks, akhiran –nya juga bisa
menjadi enklitik, yaitu klitika (kata ganti) diserap dari bahasa lain, baik bahasa daerah
yang terletak di akhir, menyatakan kata ganti maupun bahasa asing. Imbuhan serapan, di
orang ketiga. antaranya adalah sebagai berikut:
1. Akhiran –man, –wan, –wati
Contoh: 2. Akhiran –i, –iah, –wi
Toni bersedih karena perusahaannya disita 3. Akhiran –isme, –isasi, –is
Contoh:
oleh pengadilan. Wartawan, duniawi, ekonomis, globalisasi.
d. Konfiks B. Reduplikasi
Konfiks adalah morfem terikat yang terjadi Reduplikasi adalah bentuk kata ulang yang
dari gabungan dua macam imbuhan yang secara sederhana merupakan bentuk kata
bersama-sama membentuk satu arti. yang diulang.
1. Konfiks ke-an
ke- + aman + -an = keamanan Prinsip dasar kata ulang adalah kata tersebut
2. Konfiks pe-an dan per-an berasal dari kata dasar yang diulang. Proses
per- + tahan + -an = pertahanan perulangan tidak mengubah jenis (kelas) kata
3. Konfiks ber-an dan bentuk kata dasarnya lazim dipakai.
ber- + salam + -an = bersalaman
e. Imbuhan Gabung
Gabungan imbuhan adalah pemakaian
beberapa imbuhan sekaligus pada suatu kata
dasar, yang masing-masing mempertahankan
arti dan fungsinya. Imbuhan-imbuhan yang
32
Contoh: Contoh:
• Mobil-mobilan, kata dasar mobil bukan
mobilan. Teka-teki, laba-laba, kura-kura, mondar-
• Sayur-mayur, kata dasar sayur bukan mandir, hiruk-pikuk, paru-paru, lumba-
mayur. lumba, baling-baling, dan sebagainya.
Kata ulang secara umum terdiri atas kata
ulang utuh, kata ulang berimbuhan, C. Kata Majemuk
kata ulang sebagian, dan kata ulang
berubah bunyi. Kata majemuk adalah gabungan dua kata
atau lebih yang memiliki struktur tetap, tidak
a. Kata Ulang Utuh dapat disisipi kata lain. Kedua kata tersebut
melebur menjadi satu dan mempunyai
Kata ulang utuh adalah bentuk kata yang makna yang baru.
diulang secara utuh atau penuh sesuai
dengan kata dasarnya. Contoh:
Contoh: Mahasiswa, meja makan, lemah lembut,
Siswa-siswa (kata dasar siswa) rumah sakit, kacamata, besar kepala, dan
Anak-anak (kata dasar anak) lain-lain.
b. Kata Ulang Berimbuhan D. Jenis Kata
Kata ulang berimbuhan adalah bentuk kata Terdapat perbedaan pandangan antara
yang diulang dengan mendapat imbuhan. tradisional dengan struktural mengenai jenis
kata yang ada.
Contoh:
Menurut pandangan tradisional, kata terdiri
Lari-larian (lari), buah-buahan (buah). atas sepuluh jenis, yaitu:
1. Kata kerja (verb),
c. Kata Ulang Sebagian 2. Kata benda (nomina),
3. Kata sifat (adjektiva),
Kata ulang sebagian adalah bentuk kata 4. Kata bilangan (numeralia),
ulang yang terjadi pada sebagian bentuk kata 5. Kata depan (preposisi),
dasarnya saja. 6. Kata ganti (pronominal),
7. Kata sambung (konjungsi),
Contoh: 8. Kata seru (interjeksi),
9. Kata sandang (artikel),
Tali-temali (tali), lelaki (laki-laki), dedaunan 10. Kata keterangan (adverb).
(daun).
Sedangkan, menurut padangan struktural,
d. Kata Ulang Berubah Bunyi jenis kata terbagi menjadi lima, yaitu:
Kata ulang berubah bunyi adalah bentuk 1. Kata kerja (verb),
perulangan kata dengan perubahan 2. Kata benda (nomina),
konsonan atau vokal pada bentuk dasar 3. Kata sifat (adjektiva),
kata yang diulang tersebut. 4. Kata bilangan (numeralia), dan
5. Kata depan (preposisi).
Contoh:
Sayur-mayur (sayur), serta-merta (serta).
e. Kata Semu Bukan Kata Ulang
Bentuk kata yang diulang, tetapi tidak
mempunyai kata dasar.
Jadi, kata semu bukan kata ulang.
33
Bab 10
Pidato
A. Pengertian Pidato b. Metode Impromtu (Spontan/Serta Merta)
Yaitu, metode pidato dimana orator dalam
• Pidato adalah sebuah kegiatan berbicara atau
berorasi di depan umum guna menyatakan menyampaikan pidatonya tanpa persiapan
pendapatnya atau guna memberikan dan hanya mengandalkan pengalaman dan
gambaran tentang suatu hal. wawasan.
Metode ini biasanya dilakukan dalam
• Secara umum, pidato dilakukan untuk me keadaan darurat atau mendadak sehingga
nyampaikan pesan kepada pihak lain, baik metode ini hanya mengandalkan
secara langsung maupun tidak langsung. pengalaman dan wawasan dari orator.
• Pesan yang dinyatakan secara langsung c. Metode Naskah
umumnya dalam bentuk ajakan dan Yaitu, metode dimana dalam melakukan
imbauan. Sedangkan, pesan yang tidak
langsung umumnya tersirat dalam setiap pidato, orator menggunakan naskah yang
pernyataan. telah dibuat sebelumnya. Metode pidato ini
umumnya dipakai pada pidato-pidato resmi.
B. Tujuan Pidato
d. Metode Ekstemporan
1. Memengaruhi orang lain agar mau Yaitu, berpidato dengan membawa catatan
mengikuti kemauan kita dengan suka rela
(persuasif). kecil yang berupa garis besar dari isi pidato.
2. Memberi suatu pemahaman atau informasi D. Menulis Teks atau Naskah
pada orang lain (informatif).
Pidato
3. Membuat orang lain senang dengan pidato
yang menghibur (rekreatif). Sistematika dalam menulis teks atau naskah
pidato secara umum sebagai berikut.
4. Meyakinkan pendengar (argumentatif).
1. Menentukan tema pidato.
C. Metode Pidato
2. Menyusun kerangka pidato.
a. Metode Menghafal
Yaitu, metode pidato dimana naskah Contoh kerangka pidato:
i. Pembukaan dengan salam pembuka.
pidato dibuat terlebih dahulu, kemudian ii. P e n d a h u l u a n y a n g s e d i k i t
menghafalkannya kata per kata. menggambarkan isi.
iii. Isi atau materi pidato secara sistematis:
• Maksud,
34
• Tujuan, 2. Menganalisis situasi dan pendengar
• Sasaran, dengan mengajukan pertanyaan, misalnya
• Rencana, siapa pendengarnya, jenis kelamin, usia,
• Langkah, dan lain-lain. pendidikan, dan sebagainya.
iv. Penutup (kesimpulan, harapan, pesan, 3. Mengumpulkan bahan berdasarkan
salam penutup). pengalaman, imajinasi, hasil penelitian,
buku bacaan, media massa, maupun media
3. Mengembangkan kerangka menjadi teks elektronik.
4. Menyunting teks pidato yang ditulis. 4. Memahami dan menghayati materi pidato.
E. Jenis-jenis Pidato 5. Membuat kerangka pidato, kemudian
mengembangkannya menjadi naskah
a. Pidato Pembukaan pidato.
Adalah pidato singkat yang dibawakan oleh
6. M e n y a m p a i k a n p i d a t o d e n g a n
pemandu acara. memerhatikan intonasi, lafal, dan sikap yang
tepat.
b. Pidato Pengarahan
Adalah pidato yang berisi pengarahan pada G. Ciri-ciri Pidato yang Baik
suatu pertemuan. 1. Isi pidato harus objektif atau tidak memihak
satu kelompok manapun.
c. Pidato Sambutan
Yaitu, pidato yang disampaikan pada suatu 2. Isi pidato yang disampaikan dapat di
pertanggungjawabkan kebenarannya.
acara kegiatan atau peristiwa tertentu
yang dapat dilakukan oleh beberapa 3. Isi pidato dan cara penyampaiannya jelas
orang dengan waktu yang terbatas secara dan mudah dimengerti.
bergantian.
4. Berisi hal-hal baru yang menarik.
d. Pidato Peresmian
Adalah pidato yang dilakukan oleh orang 5. Menciptakan klimaks atau penutup pidato
dengan uraian penting.
yang berpengaruh untuk meresmikan
sesuatu. 6. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik
dan benar.
e. Pidato Laporan
Yaitu, pidato yang isinya melaporkan hasil 7. Menyampaikan materi dengan intonasi dan
lafal yang jelas.
suatu tugas atau kegiatan.
f. Pidato Pertanggungjawaban
Adalah pidato yang berisi suatu laporan
pertanggungjawaban.
F. Langkah-langkah Berpidato
1. Menentukan tujuan dan tema atau topik
pidato. Hendaknya disesuaikan dengan
kemampuan diri serta memiliki nilai guna
bagi pendengar.
35
Bab 11
Diskusi
A. Pengertian Diskusi • Membuat dan menyajikan makalah
tentang permasalahan yang didiskusikan.
Diskusi adalah sebuah interaksi komunikasi
antara dua orang atau lebih/kelompok yang • Menjawab pertanyaan dari peserta dan
bertujuan untuk bertukar pikiran secara penyanggah.
teratur dan terarah sehingga mendapatkan
pengertian dan kesepakatan bersama. 4. Moderator
• Membuka diskusi.
B. Unsur-unsur Diskusi • Mempersilakan panelis untuk berbicara.
• Mengatur dan memimpin jalannya
a. Unsur Manusia diskusi agar berjalan dengan tertib dan
1. Peserta tetap pada topik.
• Membacakan kesimpulan diskusi.
• Mengikuti jalannya diskusi dari awal
sampai dengan akhir dan terbagi b. Unsur Materi
menjadi tim afirmatif (pendukung), Yaitu, tema yang akan didiskusikan.
oposisi, dan netral,
c. Unsur Fasilitas
• Mengajukan usul, pendapat, maupun Yaitu, properti yang digunakan dalam
komentar,
diskusi.
• Meminta panelis untuk memberikan
pembuktian, contoh, maupun C. Jenis Diskusi
perbandingan.
a. Diskusi Kelompok
2. Notulis/penulis Yaitu, diskusi yang terdiri atas beberapa
• Mencatat jalannya diskusi dalam
bentuk catatan singkat (notula), kelompok orang, dan masing-masing
• Membantu moderator mencatat pokok- kelompok mempunyai seorang ketua
pokok diskusi dan menyusun laporan dan notulis. Dalam diskusi ini tidak ada
diskusi. pendengar.
3. Pembicara/penyaji makalah/panelis b. Simposium
• Berperan sebagai pembicara dalam Simposium adalah bentuk diskusi dengan
diskusi.
waktu relatif singkat dengan tujuan untuk
mengetahui berbagai aspek suatu masalah.
36
c. Diskusi Panel h. Brainstorming (Pengungkapan Pendapat)
Brainstroming adalah diskusi yang dilakukan
Diskusi panel adalah pembahasan suatu
masalah yang menjadi perhatian umum untuk mengumpulkan pendapat, informasi,
yang dilakukan oleh beberapa orang panelis dan pengalaman semua peserta yang sama
di hadapan pendengar. Dalam diskusi panel, atau berbeda guna memecahkan suatu
pendengar tidak terlibat secara langsung, masalah.
tetapi berperan hanya sekadar peninjau Semakin tegas, aneh, dan berani sebuah
para panelis yang melaksanakan diskusi. gagasan atau pendapat, brainstorming
dianggap semakin baik.
d. Seminar
D. Laporan Hasil Diskusi
Seminar membahas suatu permasalahan
yang diajukan oleh penyaji di bawah arahan a. Sistematika Laporan
atau bimbingan ahli/pakar. 1. Judul Laporan
2. Kata Pengantar
Seminar dapat bersifat tertutup atau 3. Daftar Isi
terbuka. Seminar terbuka dapat dihadiri 4. Bab Perencanaan Diskusi
oleh umum, tetapi mereka tidak ikut 5. Bab Pelaksanaan Diskusi
berdiskusi, melainkan hanya bertindak 6. Bab Penutup Diskusi
sebagai peninjau. • Kesimpulan
• Saran
e. Konferensi 7. Lampiran
Konferensi adalah pertemuan yang dise b. Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam
lenggarakan oleh suatu organisasi atau Menulis Laporan Diskusi
badan resmi sehubungan dengan masalah 1. Penyajian laporan secara faktual
tertentu. dan objektif dan menghindari unsur
subjektif.
f. Kolokium (Pertemuan Ahli) 2. Laporan ditulis secara sistematis dan
kronologis.
Kolokium adalah bentuk diskusi yang meng 3. Ditulis dengan bahasa yang jelas dan
hadirkan para ahli sebagai narasumber singkat.
yang dapat mengoreksi atau meluruskan
suatu pembicaraan yang menyimpang dari
persoalan yang menjadi pokok diskusi.
g. Workshop atau Lokakarya
Workshop adalah pertemuan sekelompok
orang dengan bidang pekerjaan yang sama.
Workshop dilakukan berkaitan dengan
masalah teknis pekerjaan mereka.
37
Bab 12
Bagan, Grafik, dan Tabel
A. Bagan Contoh
• Bagan adalah alat peraga untuk menyajikan Grafik Ketidakhadiran Siswa
data atau gambaran secara analisis dan SMP Cahaya Bulan
statistik tentang proses terjadinya sesuatu.
Agustus—November 2009
• Bagan terdiri atas garis dan panah yang
menggambarkan jalannya suatu proses. 5500
4400
• Bagan berfungsi untuk menggambarkan 3300
sesuatu hal secara ringkas, tetapi dapat 2200
dipahami.
100
Contoh 00 Agustus September Oktober November
Agustus
September
Oktober
November
Bagan Hubungan Hipernim dan Hiponim C. Tabel
Warna Tabel adalah daftar ikhtisar sejumlah data
dan informasi yang biasanya berupa kata
Merah Hijau Biru atau bilangan urut ke bawah dalam lajur
dan deret tertentu dengan garis pembatas
Keterangan: sehingga mudah disimak.
Hipernim adalah kata umum, sedangkan Contoh
hiponim adalah kata khusus. Merah, hijau,
dan biru merupakan hiponim dari hipernim
warna.
B. Grafik INDEKS PEMAIN INGGRIS
PIALA DUNIA 2010
• Grafik adalah lukisan pasang surut suatu
keadaan dengan garis atau gambar. No. Nama Laga Nilai
• Grafik berfungsi menyampaikan ide yang 1. Jerman Defoe 3 62,47
kompleks secara lebih mudah dan efektif.
2. S. Wright Phillips 3 61,09
• Grafik membandingkan antara dua atau
lebih variabel. 3. Steven Gerrard 4 60,98
4. Jhon Terry 4 60,48
38
5 Matthew Upson 2 60,21 2. Memerhatikan keterangan yang terda-
pat dalam gambar tersebut.
6 Emile Heskey 4 60,15
3. Perhatikan setiap perbedaan dari
7 Ashley cole 4 59,58 masing-masing gambar.
8. James Milner 4 59,40 4. Ajukan pertanyaan dan temukan
jawabannya.
9. David James 3 59,28
10. Jamie Carragher 2 59,04
Contoh
11. Wayne Rooney 4 58,87
12. Frank Lampard 4 58,58
13. Aaron Lennon 2 57,64
14. Gareth Barry 3 57,50 Nilai Tukar Dolar AS Terhadap
Rupiah Rabu (24/2)
15. Ledley King 1 57,50
16. Glen Johnson 4 57,18
17. Joe Cole 2 55,45 9.38
18. Robert Green 1 51,67 9.36 9.358
19. Peter Crouch 2- 9.34 9.318 9.321
9.32 9.325
9.3 9.292
9.28
9.26
9.24
18/2 19/2 22/2 23/2 24/2
D. Mengubah ke dalam Bentuk Dari grafik di atas didapat informasi sebagai
berikut:
Uraian
1. Grafik di atas adalah grafik nilai tukar dolar
• Menguraikan atau mengubah grafik, AS terhadap Rupiah mulai dari tanggal 18
tabel, dan bagan ke dalam kalimat berarti Februari hingga tanggal 24 Februari.
menerjemahkan gambar menjadi suatu
wacana sehingga akan lebih mudah 2. Dari grafik terlihat bahwa nilai tukar tidak
dipahami. stabil dan terus mengalami naik turun.
• Untuk dapat mengubah grafik, tabel, 3. Nilai tukar paling rendah tercatat pada
dan bagan menjadi bentuk uraian, harus tanggal 22, yaitu sebesar Rp9.292.
diketahui dan dipahami informasi yang
terdapat di dalamnya terlebih dahulu. 4. Sedangkan, jumlah tertinggi nilai tukar
tercatat pada tanggal 19 Februari, yaitu
• Mencari dan menemukan informasi dalam sebesar Rp9.353.
grafik, tabel, dan bagan dapat melalui
beberapa tahap, yaitu:
1. Membaca dan memahami dengan
benar mkasud dari judul grafik, tabel,
dan bagan.
39
BAHASA
INGGRIS
40
Bab 1
Reading Comprenhension
and Genre
A. Reading Comprehension Catatan
Reading comprehension bisa diartikan sebagai 1. Main idea adalah pernyataan
pemahaman materi bacaan. Untuk menjawab umum (general statement) yang
soal-soal yang berdasarkan materi bacaan/teks mencakup keseluruhan paragraf.
maka diperlukan tips-tips untuk menjawab soal.
2. M a i n i d e a b i a s a n y a d a p a t
Tips Menjawab Soal disimpulkan dari dua atau tiga
• Tidak perlu membaca wacana secara kalimat awal suatu paragraf.
mendetail, kecuali memang diperlukan 3. Main idea biasanya berupa sebuah
dan waktunya cukup luang. kalimat, sedangkan topik berupa kata
• Baca pertanyaan-pertanyaan terlebih atau frase.
dahulu.
• Kenali bentuk-bentuk pertanyaannya. Tips Menjawab Soal
Ada beberapa bentuk pertanyaan yang biasa • Bacalah dua atau tiga kalimat awal
ditanyakan dalam “Reading comprehension”. setiap paragraf.
Jenis-jenis pertanyaan itu adalah:
a. Menanyakan Topik (Main Idea) • Simpulkan topik atau main idea dari
kalimat-kalimat tersebut.
Contoh • Bacalah bagian paragraf selanjutnya untuk
memastikanbahwakesimpulanyangdiambil
benar.
b. Menanyakan Informasi Tertentu dalam Teks
• What is the title of the text? Contoh
Apa judul teks tersebut?
• The passage of the text above tells us • Based of the text above, she works
at….
about…
Bagian teks di atas menceritakan • Berdasarkan teks di atas, dia bekerja
di....
tentang...
• The idea can be found in paragraph….
Topik dapat ditemukan dalam paragraf...
41
Tips Menjawab Soal Tips Menjawab Soal
Untuk pertanyaan tipe tiga, langkahnya
• Cari kata-kata kunci (key words) da- sama dengan pertanyaan tipe dua, tetapi
lam kalimat pertanyaan. key words dicari di dalam masing-masing
pilihan jawaban.
• Temukan kata kunci tersebut dalam
wacana (paragraf ke berapa, baris ke d. Menanyakan Pengertian Vocabulary dalam
berapa). Teks
• Baca dengan teliti kalimat yang Contoh
memuat kata-kata kunci tersebut.
• The underlined word also means....
• Carilah pilihan jawaban yang mer- Kata yang digarisbawahi juga
upakan pernyataan yang memuat
kata kunci. bermakna....
• Find a word in the text which has
• Tinggalkan pilihan jawaban yang
nyata-nyata salah. the same meaning as “Opening”!
Temukan satu kata dalam teks yang
c. Menanyakan Pernyataan yang Benar atau
Salah Menurut Teks memiliki makna yang sama dengan
“Opening”!
Contoh • The word ‘Store’ here means....
Kata ‘Store’ di sini bermakna....
• Which of the statements below is
not correct according to the text? Tips Menjawab Soal
Manakah dari beberapa pernyataan 1. Lihat pilihan jawaban, pilih jawaban
berikut yang tidak tepat menurut yang mempunyai makna yang sama
teks? dengan kosakata (vocabulary) yang
ditanyakan.
• Which of the following statements
are TRUE? 2. Bila tidak begitu yakin, ganti kosakata
yang ditanyakan dengan masing-mas-
Manakah dari beberapa pernyataan ing pilihan jawaban yang diberikan.
berikut yang BENAR? Tinggalkan pilihan yang nyata-nyata
salah.
• Which of the following statements
is FALSE?
Manakah dari beberapa pernyataan
berikut yang SALAH?
42
e. Menanyakan Reference suatu Kata Ganti Langkah menjawab pertanyaan jenis ini sama
(Pronoun) dengan langkah-langkah menjawab pertanyaan
jenis 1 (menanyakan topik atau main idea).
Contoh
B. Genre (Tipe Wacana)
• In Indonesia, it is the Bank of
Indonesia (paragraph 2). The word Berikut ini adalah tipe wacana yang perlu diketahui:
“It” refers to.... a. Recount (Pengalaman)
Di Indonesia, itu disebut Bank • Teks recount: merupakan jenis teks yang
Indonesia (paragraf 2). Kata “Itu” isinya melaporkan peristiwa, kejadian, atau
sama artinya dengan.... kegiatan yang dialami seseorang.
• We call this a computer program. • Tujuan: To tell past event (menceritakan
The word “This” here means.... peristiwa yang telah terjadi pada seseorang
pada masa lampau.
Kami menyebut ini sebuah program
komputer. Kata “Ini” bermakna.... • Genericstructure(strukturutama)isiteks,yaitu:
1. Orientation: pendahuluan atau
Tips Menjawab Soal pembuka yang berupa pengenalan
1. Temukan kata ganti (pronoun) tokoh, waktu, dan tempat.
tersebut dalam wacana (paragraf ke- 2. Events: rangkaian kejadian/peristiwa.
berapa, baris keberapa).
2. Carilah kata benda (noun) yang terletak 3. Reorientation: penutup yang berupa
sebelum kata ganti (pronoun) tersebut. ungkapan-ungkapan yang menunjukkan
3. Bacalah bagian wacana sebelum peristiwa/kejadian yang sudah selesai.
(pronoun) tersebut dengan hati-hati.
4. Tinggalkan pilihan jawaban yang 4. Komentar pribadi tentang peristiwa
nyata-nyata salah. yang diutarakan (tidak harus ada).
f. Menanyakan Tipe Wacana • Unsur kebahasaan:
Menggunakan Simple Past Tense.
Contoh
b. Procedure (Prosedur)
What is the type of the text?
(Apakah jenis teks tersebut?) Teks procedure: umumnya berisi tips atau
What does the text convey? langkah-langkah dalam membuat suatu
(Apa yang disampaikan teks tersebut?) barang atau melakukan suatu aktivitas.
Teks prosedur dikenal juga dengan istilah
directory (petunjuk).
• Tujuan: memberi petunjuk tentang
langkah-langkah/metode/cara-cara
melakukan sesuatu.
• Generic structure:
1. Goal: tujuan kegiatan.
2. Materials: bahan-bahan yang
dibutuhkan untuk membuat suatu
barang/melakukan suatu aktivitas.
3. Steps: langkah-langkah proses
pengerjaan.
43
• Unsur kebahasaan: • Generic structure:
Menggunakan kalimat perintah
1. Orientation: pengenalan tokoh, tempat,
(imperative), misalnya: go, sit, don’t dan waktu.
mix, dan sebagainya.
Menggunakan kata-kata yang 2. Complication/crisis: pemunculan
menunjukkan urutan kegiatan, seperti: masalah.
first, second, then, next, dan lain-lain.
3. Resolution: penyelesaian masalah.
c. Descriptive (Deskripsi) 4. Reorientation: penutup, berisi ungkapan
• Teks descriptive: mendeskripsikan tentang
yang menunjukkan bahwa cerita sudah
seseorang, benda, atau binatang dengan cara berakhir (boleh ada, boleh tidak).
spesifik. 5. Coda: perubahan yang terjadi pada tokoh
• Tujuan: menggambarkan seseorang, suatu cerita dan pelajaran yang dapat diambil
tempat, suatu benda, atau seekor binatang dari cerita (boleh ada, boleh tidak).
secara spesifik.
• Generic structure: • Unsur Kebahasaan:
1. Identification: pengenalan subjek atau Menggunakan Simple Past Tense.
hal yang akan dideskripsikan. e. Report (Laporan)
2. Description: penginformasian ciri-ciri
• Teks report: mengupas suatu hasil
subjek, misalnya sifat-sifat psikologis pengamatan, penelitian, observasi, atau studi
atau perilaku, tampilan fisik, kualitas, tentang benda, binatang, orang, atau tempat.
dan lain sebagainya.
• Subjek laporan (participant) pada teks report
• Unsur kebahasaan: cenderung bersifat umum (general). Data
1. Menggunakan Simple Present Tense. yang tersaji biasanya berupa kesimpulan
2. Menggunakan jenis kata sifat (adjective) umum mengenai karakteristik, ciri,
yang menggambarkan hal yang keberadaan, dan keadaan subjek laporan.
dideskripsikan.
• Tujuan: menggambarkan subjek laporan
d. Narrative (Cerita atau Dongeng) sesuai dengan kenyataan yang ada.
• Teks narrative: merupakan jenis teks berupa
• Generic structure:
cerita atau dongeng.
• Dalam teks narrative, isinya mengungkap 1. Generic classification: pernyataan
umum yang menerangkan subjek
suatu masalah (atau hal yang dianggap laporan, keterangan, dan klasifikasinya.
masalah) dan langkah yang diambil untuk
merespons masalah tersebut, umumnya 2. Description: penginformasian ciri-ciri
berupa solusi atau penyelesaian. umum/generalisasi yang dimiliki subjek.
• Contoh: tale (dongeng), folktale (cerita
rakyat), legend (legenda), dan fable (cerita • Unsur kebahasaan:
tentang binatang). Menggunakan Simple Present Tense.
• Tujuan: menghibur pembaca (to entertain the
readers). f. Explanation (Penjelasan)
44 • Tujuan:
1. Menerangkan proses terbentuknya
sesuatu, atau membahas suatu teori,
fenomena, definisi, ideologi, dan hal-hal
yang berhubungan dengan fenomena
alam.
2. Menggambarkan atau menerangkan • Argument: terdiri atas masalah dan
fungsi dari suatu benda atau alat. penjelasan dari masalah tersebut.
• Generic structure: • Reiteration: penguatan pernyataan.
1. Generic statement: pernyataan 2. Hortatory exposition
umum berupa pendapat penulis atau
fenomena yang terjadi dialami, atau • Reiteration: penguatan pernyataan.
suatu hal yang secara umum sudah • Thesis: pernyataan atau pendapat
diketahui.
penulis mengenai suatu kasus.
2. Penjelasan mengenai proses mengapa • Argument: alasan mengapa ada
dan bagaimana sesuatu bisa ada/terjadi.
keprihatinan dan mengarah pada saran
• Unsur kebahasaan: atau rekomendasi.
• Recommendation: pernyataan tentang
1. Menggunakan Simple Present Tense. bagaimana seharusnya atau tidak
2. Banyak menggunakan kalimat pasif seharusnya sesuatu ada atau dilakukan.
(passive voice). • Unsur kebahasaan:
Teks exposition banyak menggunakan modal
g. Exposition (Analisa atau Komentar)
dan kalimat pasif.
• Tujuan: memberikan pendapat, ide, atau
pandangan mengenai suatu perkara, topik, h. Discussion (Pendapat)
permasalahan, atau fenomena.
• Tujuan: memberikan dua atau lebih
• Teks exposition dibagi menjadi dua, yaitu: pendapat, ide, atau pandangan tentang
suatu perkara, topik, permasalahan, atau
1. Analytical exposition (analisa) fenomena.
Analytical exposition berisi tentang • Generic structure:
pandangan, ide, opini, atau pendapat 1. Issue: topik yang menjadi perhatian.
bahwa suatu topik atau masalah
perlu mendapat perhatian, ulasan, 2. Argument: terdiri atas pro dan kontra.
penjelasan, uraian, atau data penguat, - Pendapat pertama dilengkapi
tanpa adanya usaha untuk membujuk uraian.
pembaca agar memiliki sikap pro atau - Pendapat yang bertentangan
kontra terhadap sesuatu. Analytical dengan yang pertama dan
exposition juga dikenal dengan istilah dilengkapi pula dengan uraiannya.
“Argumentative”.
3. Conclusion (hasil) atau recommendation
2. Hortatory exposition (teguran) (rekomendasi).
Dalam hortatory exposition, isinya • Unsur kebahasaan:
adalah mengenai pandangan, ide,
opini, pendapat untuk membujuk 1. Menggunakankatahubung(conjunction):
pembaca agar melakukan sesuatu. on the other hand, however, but, yet,
Hortatory exposition juga dikenal while, meanwhile, dan nevertheless.
dengan “Persuasive”.
2. Banyak menggunakan modal dan
• Generic structure: kata keterangan sikap (adverbials of
manner), seperti hopefully (dengan
1. Analytical exposition penuh harapan), deliberately (dengan
sengaja), dan lain-lain.
• Thesis: pernyataan pendapat penulis
mengenai suatu kasus. 45
i. Review (Ulasan) • Generic structure:
1. Abstract: berupa isyarat tentang apa
• Tujuan: memberi ulasan tentang suatu karya yang diceritakan berupa kejadian
seperti film, musik, buku, pameran, dan yang tidak biasa, aneh, atau berupa
sebagainya. rangkuman atas apa yang akan
diceritakan (opsional).
• Teks review umumnya menyajikan kritik atau 2. Orientation: pendahuluan berupa
apresiasi tentang karya yang diulas. pengenalan tokoh, waktu, dan tempat.
3. Events: rangkaian kejadian/peristiwa.
• Generic structure: 4. Crisis: pemunculan masalah.
1. Orientation: pengenalan karya yang akan 5. Reaction: tindakan atau langkah yang
diulas. diambil untuk merespons masalah.
2. Interpretative recount: rangkuman plot, 6. Coda: perubahan yang terjadi pada tokoh
alur cerita, atau isi cerita. cerita dan pelajaran yang dapat dipetik
3. Evaluation: penilaian atau interpretasi dari cerita (opsional).
tentang karya yang bersangkutan. 7. Reorientation: penutup, berupa
4. Evaluative summation: rangkuman akan ungkapan-ungkapan yang menunjukkan
penilaian atau interpretasi yang telah bahwa cerita sudah berakhir (opsional).
dilakukan. 8. Twist: hal yang lucu atau plesetan.
• Unsur kebahasaan: • Unsur kebahasaan:
Banyak menggunakan bahasa kiasan Menggunakan Past Tense.
(metaphor). l. News Item
j. Spoof (Lelucon) • Teks news item: merupakan teks yang isinya
memberitakan peristiwa atau kejadian
• Teks spoof: pada dasarnya sama dengan yang dipandang layak diketahui publik dan
teks narrative, yakni merupakan jenis teks bermuatan berita.
berupa cerita atau dongeng yang bertujuan
menghibur pembaca, hanya ditambah dengan • Pada dasarnya teks news item adalah
unsur lucu atau hal yang di luar dugaan. bagian dari jenis teks recount. Hanya, cara
penulisannya berbeda. News item umumnya
• Generic structure: diawali tempat kejadian dan diikuti nama
1. Orientation: pendahuluan berupa media pelapornya, kemudian paparan/
pengenalan tokoh, waktu, dan tempat. informasi peristiwa, kejadian, atau kegiatan.
2. Events: rangkaian kejadian/peristiwa.
3. Twist: akhir yang lucu atau tidak terduga. • Generic structure:
• Unsur kebahasaan: 1. Newsworthy event: kejadian inti.
Menggunakan Past Tense. 2. Background events: latar belakang atau
k. Anecdote (Anekdot) pemicu kejadian, uraian kejadian, orang
yang terlibat, tempat kejadian, dan lain-lain.
• Teks anecdote: pada dasarnya mirip dengan 3. Sources: komentar saksi kejadian,
teks recount, yakni jenis teks yang isinya pendapat para ahli, dan sebagainya.
melaporkan peristiwa, kejadian, atau
kegiatan yang dialami oleh seseorang, tetapi • Unsur kebahasaan:
teks anecdote biasanya diakhiri hal-hal yang Terdapat informasi singkat peristiwa
lucu atau plesetan.
(headline).
46
Bab 2
Functional Skill
Functional skill (kemampuan umum) terdiri atas 1. Accepting the invitation (menerima
beberapa ungkapan (expression) yang sering undangan)
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. • That’s a good idea. (Itu ide yang
bagus.)
A. Expressing Like and Dislike • I like it very much. (Saya sangat
menyukainya.)
Expressing like and dislike adalah ungkapkan • T h a t s o u n d s g r e a t . ( I t u
kesukaan dan ketidaksukaan. kedengarannya bagus.)
a. Expressing Like/Pleasure 2. Refusing the invitation (menolak
• I like reading. (Saya suka membaca.) undangan)
• I am fond of jogging. (Saya suka lari pagi.) • Sorry, I can’t. (Maaf, saya tidak bisa.)
• I like it very much. (Saya sangat • Not now. (Jangan sekarang.)
menyukainya.) • No, thank you. (Tidak, terima kasih.)
b. Expressing Dislike 3. Doubting (ragu-ragu)
• I don’t like drinking coffee. • That sounds good, but.....
(Saya tidak suka minum kopi.) (Kedengarannya bagus, tapi...)
• I dislike fishing. (Saya tidak suka • I love too, but.. (Saya juga suka, tapi..)
memancing.)
• I hate cheating. (Saya benci menyontek.) C. Expressing Gratitude
B. Inviting Someone Expressing gratitude adalah ungkapan terima kasih.
• Thank you very much. (Terima kasih banyak.)
• Inviting someone adalah ungkapan untuk • Thanks for the gift.
mengundang atau mengajak seseorang. (Terima kasih atas pemberiannya.)
1. I would like to invite you to my party.
(Saya ingin mengajakmu ke pesta saya.) D. Expressing Apology
2. I want you to come to my party.
(Saya ingin kamu datang ke pesta saya.) Expressing Apolgy adalah ungkapan permohonan
3. Would you come to my party? maaf.
(Maukah kamu datang ke pesta saya?) • I apologize for coming late.
(Saya minta maaf karena datang terlambat.)
• Untuk menjawab undangan seseorang, ada • I am really sorry.
tiga ekspresi yang bisa ditunjukkan, yaitu: (Saya sungguh-sungguh minta maaf.)
• Please, forgive me. (Tolong maafkan saya.)
47
E. Asking For Help and I. Expressing Sympathy
Offering Help
Expressing sympathy adalah ungkapan rasa
Asking for help and offering help adalah ungkapan simpati.
untuk meminta pertolongan dan menawarkan • I am sorry to hear that.
bantuan. (Saya ikut berduka mendengarnya.)
1. Asking for help • That’s a pity. (Sayang sekali.)
• That’s too bad. (Itu buruk sekali.)
• Can you help me?
(Dapatkah kamu membantu saya?) J. Asking for and Giving
• Do you mind helping me? Permission
(Maukah kamu membantu saya?)
2. Offering help Asking for and giving permission adalah ungkapan
• Can I help you? permintaan izin dan pemberian izin.
(Bisakah saya menolongmu?) a. Asking for Permission
• Do you need help?
(Apakah kamu butuh bantuan?) • May I help you?
• Is there anything I can do for you? (Bolehkah aku menolongmu?)
(Adakah sesuatu yang bisa saya lakukan • May I borrow your book?
(Bolehkah aku meminjam bukumu?)
untukmu?) • Could I switch on the lamp?
(Bisa saya nyalakan lampunya?)
F. Expressing Compliment b. Giving Permission
• Yes, you may. (Iya, boleh.)
Expressing compliment adalah ungkapan pujian. • Sure! (Pasti!)
• I like your bag. (Saya suka tasmu.) • Certainly. (Tentu saja.)
• That’s a nice book. (Buku itu bagus.)
• Thecolorlooksnice.(Warnanyakelihatanbagus.) K. Expressing Hope
G. Expressing Certainty and Expressing hope adalah ungkapan harapan.
Uncertainty • I hope you enjoy the trip.
(Saya harap kamu menikmati perjalanannya.)
Expressing certainty and uncertainty adalah • We hope you like it.
ungkapan keyakinan dan ketidakyakinan. (Kami berharap kamu menyukainya.)
1. Expressing certainty • I hope I will pass the exam.
(Saya harap saya akan lulus ujian.)
• Certainly. (Tentu saja.)
• I am certain. (Saya yakin.) L. Expressing Disappointment
2. Expressing uncertainty
• I am not sure. (Saya tidak yakin.) Expressing disappointment adalah ungkapan
• I am not certain. (Saya tidak yakin.) kekecewaan.
• I am very disappointed.
H. Expressing Surprise (Saya sangat kecewa.)
• That’s too bad.
Expressing surprise adalah ungkapan rasa terkejut. (Itu buruk sekali.)
• I am surprised. (Saya terkejut.)
• Oh really? (Oh, benarkah?)
• Are you kidding? (Apa kamu bercanda?)
48
M. Expressing Agreement and • How do you think about ....?
Disagreement (Bagaimana menurutmu tentang ….?)
• How about you?
Expressing agreement and disagreement adalah (Bagaimana menurutmu?)
ungkapan persetujuan dan ketidaksetujuan.
a. Agreement b. Giving Opinion (Memberikan Pendapat)
• I think he is right. (Saya rasa dia benar.)
• I agree with you. • He feels that it’s better not go.
(Saya setuju denganmu.) (Dia merasa lebih baik tidak pergi.)
• I think so. • I believe that he will come back.
(Saya rasa demikian.) (Saya percaya dia akan kembali.)
• You’re right. • It seems that he is a good boy.
(Kamu benar.) (Kelihatannya dia anak yang baik.)P
b. Disagreement
• I disagree/I don’t agree with you. P. Expressing Satisfaction
(Saya tidak setuju denganmu.) and Dissatisfaction
• I don’t think so.
(Saya rasa tidak demikian.) a. Expressing Satisfaction (Ungkapan
Kepuasan)
N. Expressing Admiration • I’m very satisfied/pleased/happy with....
(Saya sangat puas/senang dengan....)
Expressing admiration adalah ungkapkan • I’m satisfied/pleased/happy with....
kekaguman. (Saya puas/senang dengan....)
Contoh b. Expressing Dissatisfaction (Ungkapan
Ketidakpuasan)
Sinta is smart • I’m dissastified/disappointed/unhappy
S to be Adjective with....
(Saya kecewa/tidak puas/tidak senang
How smart Sinta is! (Alangkah cerdasnya Sinta!) dengan....)
Rumus: • It gives me dissatisfaction.
How + Adjective + Subject + to be (Itu membuat saya tidak puas.)
It is a big house
S to be Noun phrase Q. Expressing Sadness,
What a big house it is! Pleasure, and Love
(Alangkah besarnya rumah ini!)
Rumus: a. Expressing Sadness (Mengungkapkan
Kesedihan)
What + noun phrase + Subject + to be • I’m so sad to see that.
(Saya sangat sedih melihatnya.)
O. Asking and Giving Opinion • How sorrowful it is.
(Betapa menyedihkannya hal itu.)
a. Asking Opinion (Meminta Pendapat)
• What do you think about ….?
(Apa yang kamu pikirkan tentang ….?)
49