The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by ardiansyahputs3105, 2021-08-27 20:51:57

Wangsit Soshum 2020

Wangsit Soshum 2020

3. Alga merah (Rhodophyta) • Pyrrophyta merupakan jenis alga
yang uniseluler dan dapat melakukan
• Kandungan pigmen utama yang dimiliki fotosintesis.
adalah fikoeritrin (pigmen merah).
• Reproduksi secara aseksual (membelah
• Hampir semua jenis rhodophyta hidup diri).
di laut.
• Contoh: Gymnodinium breve (pengh­ asil
• Reproduksi secara aseksual melalui toksin bagi saraf).
spora, seksual ­dengan oogami.
C. Protista Mirip Jamur
• Contoh: Eucheuma spinosum (bahan
baku agar-agar) a. Ciri-ciri

4. Alga keemasan (Chrysophyta) • Struktur tubuh berbentuk seperti lendir
(fase asimilatif).
• Pigmen dominan yang dikandung
adalah xantofil (pigmen keemasan), • Bergerak seperti amoeba (fase
tidak memiliki pirenoid, dan memiliki plasmodium).
kloroplas dengan ukuran kecil.
• Digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu
• Hidup di tempat berair (air tawar Oomycotina dan Myxomycotina.
maupun air laut).
b. Jenis-jenis Jamur Protista
• Berkembang biak secara aseksual
dengan membelah diri atau spora dan 1. Oomycotina (jamur air)
dengan seksual melalui penyatuan 2 • Bersel banyak (multiseluler) dan berinti
gamet. banyak.
• Dinding sel tersusun atas selulosa
• Contoh: Mischococcus, Synura, dan dengan hifa tidak bersekat.
• Memiliki habitat di air tawar dan darat.
Navicula. • Contoh: Phytophythora infestan (par­asit
pada kentang), dan Phytium (penyebab
5. Alga api (Pyrrophyta) penyakit busuk pada kecambah
berbagai tanaman).
• B e b e r a p a P y r r o p h y t a m a m p u
memendarkan cahaya (karena adanya 2. Myxomycotina (jamur lendir)
senyawa fosfor) sehingga bersifat • Disebut jamur lendir karena tubuhnya
fosforesensi. Fosforesensi menye­ memiliki massa berlendir yang
babkan laut tampak bercahaya pada menyebar dalam daur hidupnya yang
malam hari, oleh karenanya alga ini disebut dengan plasmodium.
disebut alga api. • Myxomycotina merupakan predator
fago­-sit karena dapat memakan bakteri/
• Pyrrophyta juga dapat menyebabkan hama.
peristiwa ride tide (air laut berwarna • Bersifat heterotrof dengan tahapan
merah kecokelatan). Dari peristiwa ini, makan mirip amoeba (amoeboid).
alga menghasilkan racun yang dapat • Contoh: Dictyostelium discoideum,
membunuh ikan dan hewan laut di
sekitarnya. Dinoflagelata.

• Memiliki kandungan pigmen berupa
xantofil, dinosantin, fikobilin, dan
klorofil.

150

Bab 6
Fungi (Jamur)

A. Ciri-ciri Jamur (Fungi) substrat), Rizoid (hifa yang menembus
ke dalam substrat), dan Sporangiospor
1. Bersel banyak (multiseluler), tetapi ada (hifa yang menjulang ke atas membentuk
sebagian kecil yang bersel tunggal. sporangium).
• Ciri khas dari jamur jenis ini ada pada
2. Inti sel sudah memiliki membran inti cara reproduksi seksualnya, yaitu me­lalui
(eukariotik). peleburan gamet yang membentuk zigospora.
Sedangkan, reproduksi aseksualnya dengan
3. Tidak memiliki klorofil dan bersifat heterotrof, sporangium.
baik secara parasit maupun saprofit. • Contoh:
1. Rhizopus stolonifer, pengurai bagian
4. Dinding sel tersusun atas zat kitin, glukan,
dan manan. sisa organik pada tanaman ubi jalar dan
dimanfaatkan pada proses pembuatan
5. Tubuh tersusun atas benang-benang halus tempe.
yang disebut hifa. 2. Mucor mucedo, hidup secara saprofit
pada roti atau kotoran hewan.
6. Percabangan hifa membentuk jaringan
miselium yang berufungsi untuk menyerap b. Ascomycota
makanan.
• Tubuh tersusun atas miselium dengan hifa
7. Hidup di tempat yang kaya akan zat organik, yang bersekat (bersepta).
lembap, dan kurang cahaya.
• Pada umumnya, hidup di lingkungan berair,
8. Reproduksi secara aseksual melalui bersifat parasit pada tumbuhan dan saprofit
pembelahan dan secara seksual melalui pada sampah.
peleburan inti sel dari dua sel induk.
• Ascomycota memiliki spora yang terdapat
9. Tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati. pada kantung-kantung penyimpanan yang
disebut askus (konidia).
B. Klasifikasi Jamur (Fungi)
• Ciri khas pada jamur jenis ascomycota adalah
Secara filogenik, jamur diklasifikasikan menjadi pada reproduksi seksualnya membentuk
empat kelas, yaitu: askospora.

a. Zygomycota • Reproduksi aseksualnya dilakukan
dengan membentuk konidium, tunas, dan
• Tubuh Zygomycota tersusun atas hifa fragmentasi.
senositik yang tidak bersekat. Sekat hanya
ditemukan pada hifa bagian tubuh yang
membentuk alat reproduksi.

• Zygomycota memiliki tiga jenis hifa, yaitu
Stolon (hifa yang menjalar di permukaan

151

• Jenis jamur ascomycota ada yang uniseluler, c. Basidiomycota
yaitu Saccharomyces cereviceae atau dikenal
dengan ragi (yeast). • Ciri umum jamur ini adalah hifanya bersekat
dikariotik (setiap sel memiliki inti sel yang
• Berdasarkan bentuk askokarp yang dihasilkan, berpasangan).
jamur ascomycota terbagi menjadi empat,
yaitu: • Bentuk tubuh makroskopis sehingga dapat
dilihat langsung, bentuk tubuh buahnya
1. Kleistotesium, yaitu kelompok jamur (basidiokarp) yang menyerupai payung dan
ascomycota yang memiliki askokarp terdiri atas batang dan tudung.
berbentuk bulat tertutup (ciri dari kelas
Plectomyces). Contoh: jamur dari genus • Bagian bawah tudung terdapat lem­baran-
Penicillium dan Aspergillus. lembaran bilah sebagai tempat terbentuknya
basidium.
2. Peritesium, yaitu kelompok jamur yang
memiliki askokarp berbentuk botol (ciri • Reproduksi aseksual ditandai dengan
dari genus Pyrenomycetes). Contoh: pembentukan konidium. Sedangkan, fase
Neurospora, Roselinia arcuata, dan reproduksi seksualnya dengan pembel­ahan
basidiospora yang terbentuk pada basidium
Xylaria tabacina. yang berbentuk ganda.

3. Apotesium, yaitu kelompok jamur • Sebagian besar jamur jenis ini dimanfaatkan
ascomycota yang askokarpnya sebagai makanan karena mengandung nilai
berbentuk seperti cawan atau mangkok. gizi yang tinggi.
Contoh: Peziza aurantia (hidup sebagai
saprofit di sampah), Marshella esculenta • Contoh:
dan Tuber sp. yang dimanfaatkan
sebagai makanan. 1. Jamur merang (Volvariella volvaceae),
hidup pada lingkungan dengan
4. Askus telanjang, yaitu golongan kelembapan tinggi dan dimanfaatkan
jamur ascomycota yang tidak memiliki sebagai bahan makanan.
askokarp (tidak membentuk badan
buah) dan merupakan ciri dari 2. Jamur kuping (Auricularia polytricha),
kelas Protoascomycetes. Contoh: tubuh berwarna cokelat kehitaman,
hidup sebagai saprofit pada kayu lapuk,
Saccharomyces cereviceae, Candida dan umumnya digunakan sebagai
albicans, dan Tricoderma. campuran sup.

• Contoh jamur jenis ascomycota beserta 3. Jamur shitake, hidup pada batang kayu
peranannya, yaitu: dan banyak dibudidayakan di Jepang
dan Cina sebagai bahan makanan.
1. Aspergillus oryzae, sebagai pelunak
adonan roti. 4. Puccinia graminis, merupakan parasit
pada rumput.
2. Penicillium notatum dan Penicillium
chrysogenum sebagai penghasil 5. Ganoderma applanatum, penyebab
antibiotik penisilin. kerusakan pada kayu.

3. Aspergillus wentii, yang dimanfaatkan d. Deuteromycota
dalam pembuatan kecap.
• Ciri umum jamur ini adalah hifa bersekat
4. Candida albicans, penyebab penyakit membentuk konidia dan belum diketahui
kandidiasis, yaitu penyakit pada fase reproduksinya sehingga sering disebut
selaput lendir mulut vagina dan saluran sebagai fungi imperfecti (jamur tidak
pencernaan. sempurna).

152

• Hidup sebagai parasit. Contoh: b. Mikoriza
1. Tinea versicolor, yaitu penyebab
penyakit panu pada kulit. • Mikoriza merupakan bentuk simbiosis
2. Microsporium, yaitu penyebab penyakit antara fungi dengan akar tanaman,
pada rambut dan kuku. yaitu tanaman pinus dan kacang-
3. Epidermophyton floocossum, yaitu kacangan.
penyebab penyakit pada kaki atlet.
• Jamur yang membentuk mikoriza
C. Simbiosis Jamur (Fungi) berasal dari golongan Zygomycota,
Ascomycota, atau Basidiomycota.
a. Lumut Kerak (Lichenes)
• Merupakan hasil simbiosis antara fungi • Terdapat dua jenis mikoriza, yaitu
(Ascomycota atau Basidiomycota) yang ektomikoriza yang terdapat pada akar
disebut mikobion dengan alga biru atau pinus dan endomikoriza pada akar
alga hijau yang disebut fikobion. tanaman kacang-kacangan.
• Tumbuh pada pohon, di tanah, batu
karang. • Ektomikoriza memiliki hifa yang tidak
• Berperan sebagai organisme perintis dapat menembus ke dalam akar
dan sensitif terhadap polusi udara. (korteks), tetapi hanya sampai pada
• Bereproduksi aseksual dengan cara lapisan epidermis.
fragmentasi atau soredium (beberapa
sel ganggang yang terbungkus oleh • Endomikoriza memiliki hifa yang
hifa jamur). Bereproduksi seksual menembus akar sampai ke bagian
dengan menghasilkan askospora korteks. Selain terdapat pada tanaman
atau basidiospora. Contoh: Physcia, kacang-kacangan juga dapat hidup di
akar anggrek dan sayuran, seperti kol.
Parmelia.

153

Bab 7
Tumbuhan (Plantae)

A. Ciri-ciri Umum a. Tumbuhan Lumut (Bryophyta)
Ciri-ciri tumbuhan lumut
Secara umum, tumbuhan memiliki ciri-ciri
sebagai berikut, yaitu: 1. Multiseluler, berklorofil, dan bersifat
1. Memiliki klorofil sehingga bersifat autotrof. fotoautotrof.
2. Inti selnya sudah memiliki membran inti
2. Akar, batang, dan daun belum bisa
(eukariotik). dibedakan.
3. Sel tubuh memiliki dinding sel yang
3. Merupakan tumbuhan peralihan antara
berbahan selulosa. tumbuhan talus (lembaran) dan tum­
4. Tidak memiliki alat gerak aktif. buhan berkormus (cormophyta).

B. Klasifikasi Tumbuhan 4. Tidak memiliki jaringan pembuluh.
5. Habitat di tempat lembap atau basah.
Berdasarkan ada atau tidak adanya jaringan 6. Memiliki siklus pergiliran keturunan
pembuluh, tumbuhan digolongkan menjadi
dua jenis, yaitu tumbuhan berpembuluh dan (metagenesis).
tumbuhan tidak berpembuluh. 7. Mengalami dua fase kehidupan, yaitu

Perbedaan cirinya dapat dilihat pada tabel fase gametofit dan fase saprofit.
berikut. Siklus reproduksi lumut
Dalam perkembangbiakannya, lumut
Tumbuhan Tidak Tumbuhan Berpembuluh
Berpembuluh menga­lami siklus pergiliran keturunan yang
Sudah memiliki akar, dikenal dengan istilah metagenesis, yaitu:
Akar, batang, dan batang, dan daun sejati
daun belum bisa Spora (n)
Sudah memiliki berkas
dibedakan pembuluh pengangkut Protonema (n)
Tidak memiliki jaringan Air diangkut dari akar
Tumbuhan lumut (gametofit) (n)
pengangkut menuju daun oleh
pembuluh xilem dan zat Anteridium (n) Arkegonium (n)
Air dan zat-zat diangkut makanan diangkut oleh Sperma (n) Ovum (n)
ke seluruh bagian sel
secara difusi atau pembuluh floem Zigot (2n)
osmosis Contoh: Tumbuhan
paku (Pteridophyta) dan Sporogonium (sporofit) (2n)
Contoh: Lumut tumbuhan berbiji
(Byrophyta) (Spermatophyta) Siklus Pergiliran Keturunan Tumbuhan Lumut

154

Klasifikasi tumbuhan lumut Siklus reproduksi tumbuhan paku
Sama dengan lumut, tumbuhan paku juga
Menurut bentuk tubuhnya, lumut dapat
digolongkan menjadi tiga, yaitu: mengalami siklus pergiliran keturunan pada
perkembangbiakannya, yaitu:
1. Lumut hati (Hepaticeae), berbentuk
lembaran (talus), rizoidnya tidak Spora (n)
bercabang dan terdapat di bawah
tangkai atau talusnya. Umumnya hidup Protalium (n)
di tebing-tebing yang lembap. Contoh:
Anteridium (n) Arkegonium (n)
Marchantia polymorpha, Ricciocarpus sp. Sperma (n) Ovum (n)

2. Lumut daun (Bryophyta), banyak Zigot (2n)
ditemukan di tempat yang basah atau
lembap, berbatang semu, dan terdapat Tumbuhan paku (2n)
daun yang bersusun spiral. Pada
pangkal batang terdapat rizoid yang Siklus Pergiliran Keturunan Tumbuhan Paku
bercabang dan bersekat dan berfungsi
sebagai akar. Contoh: Polytrichum Klasifikasi tumbuhan paku
juniperinum dan Pogonatum cirratum.
Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan, tum­­
3. Lumut tanduk (Anthocerotophyta), buhan paku diklasifikasikan menjadi tiga:
memiliki sporofit yang membentuk 1. Paku homospora, yaitu tumbuhan paku
kapsul memanjang mirip seperti tanduk yang hanya menghasilkan satu jenis
hewan. spora. Contoh: Adiantum cuneatum
(suplir), Lycopsida (paku kawat).
Contoh: Anthoceros leavis. 2. Paku heterospora, yaitu paku yang
menghasilkan dua jenis spora yang
b. Tumbuhan Paku (Pteridophyta) berbeda, yaitu mikrospora (jantan)
dan makrospora (betina). Contoh:
Ciri-ciri tumbuhan paku Selaginella (paku rane), Marsilea
1. Sudah memiliki akar, batang, dan daun crenata (semanggi).
sejati. 3. Paku peralihan, yaitu paku yang
2. Memiliki berkas pembuluh angkut. menghasilkan spora dengan bentuk dan
3. Terdiri atas dua fase generasi, yaitu ukuran yang sama. Jenis ini dianggap
sporofit (menghasilkan spora) dan sebagai bentuk peralihan antara paku
gametofit (menghasilkan sel kelamin). homospora dan heterospora. Contoh:
4. Fase sporofit memiliki sifat lebih Equisetum debile (paku ekor kuda).
dominan dari fase gametofit.
5. Berdasarkan fungsinya, daun tumbuhan Sedangkan, menurut penggolongan dalam
paku dibedakan menjadi daun tropofil taksonomi, tumbuhan paku dibagi ke dalam
(untuk fotosintesis) dan daun sporofil beberapa divisi, yaitu:
(penghasil spora).
6. Berdasarkan bentuknya, daun 1. Paku kawat (Lycophyta), memiliki ciri-ciri
tumbuhan paku dibedakan menjadi daun berdaun kecil, tidak bertangkai, batang
mikofil (da­un kecil) dan daun makrofil menyerupai kawat dengan akar yang
(daun besar). bercabang. Sporangium terdapat pada sisi
7. Habitat ada yang di darat, di perairan,
dan ada yang hidupnya menempel. 155

daun yang berkumpul memb­ entuk kerucut 1. Tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae)
yang disebut strobilus.
Contoh: Lycopodium clavatum, Lycopo­dium Ciri-ciri tumbuhan Gymnospermae
sp. (paku tanduk rusa), dan Selaginela sp. • Daun sempit, tegak, dan kaku.
• Umumnya berakar tunggang.
2. Paku ekor kuda (Sphenophyta), yaitu jenis • Bakal biji tidak terlindungi daging buah.
paku yang berdaun kecil seperti selaput • Bentuk tubuh tumbuhan ada yang
dan tersusun melingkar. Batangnya mirip berupa semak, perdu, atau pohon.
daun cemara, berongga, dan tumbuh tegak. • Tidak memiliki bunga yang sesungguhnya,
Umumnya jenis paku ini hidup di dataran melainkan berbentuk strobilus.
tinggi. • Pembuahan terjadi secara tunggal.

Contoh: Equisetum debile (paku ekor kuda). Klasifikasi Gymnospermae
Tumbuhan biji terbuka diklasifikasikan ke
3. Paku purba (Psilophyta), sebagian besar
jenisnya telah punah. Tumbuhan paku ini dalam empat kelas, yaitu:
belum memiliki daun dan akar, batangnya
bercabang menggarpu dengan sporangium • Cycadinae, memiliki ciri khas, yaitu
terdapat pada ujung cabangnya, dan telah batangnya tidak bercabang, daunnya
memiliki berkas pengangkut. berbentuk pita dengan tulang daun
yang menyirip. Jenis ini memiliki
Contoh: Psilotum nodum, Rhynia major. strobilus jantan yang halus dan kecil.
Sedangkan, strobilus betina lebih besar
4. Paku sejati (Pterophyta), merupakan jenis dan berkayu.
paku yang banyak dijumpai, umumnya
disebut pakis. Tumbuhan ini berdaun lebar Contoh: pakis haji (Cycas rumpii).
dan mudah menggulung. Sporangium
terdapat pada sporofil. • Gnetinae, memiliki strobilus tunggal
yang tersusun majemuk, daun
Contoh: Azolla pinnata (paku sampan), berhadapan atau melingkar.
Marsilea crenata (semanggi), Adiantum
cuneatum (suplir), dan Asplenium nidus Contoh: melinjo (Gnetum gnemon).
(paku sarang burung).
• Coniferae, memiliki batang yang
c. Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) tegak, lurus, dan bercabang, daunnya
berbentuk jarum. Strobilus berbentuk
Ciri-ciri tumbuhan berbiji kerucut, terdiri dari strobilus jantan
(berupa sisik) dan strobilus betina
1. Merupakan organisme fotoautotrof. (menghasilkan bakal biji).

2. Memiliki akar, batang, daun, dan bunga. Contoh: pinus (Pinus merkusii), dan
damar (Agathis alba).
3. Merupakan tumbuhan heterospora.
• Ginkgoinae, berupa pohon besar
4. Bentuk tubuh tumbuhan bervariasi, dengan daun lebar berbentuk seperti
seperti pohon, perdu, semak, dan kipas. Tumbuhan ini meranggas
herba. saat musim panas, dan umumnya
digunakan sebagai bahan obat-obatan
5. Berkembang biak melalui proses dan kosmetik.
penyerbukan dan pembuahan yang
menghasilkan biji. Contoh: Ginkgo biloba (ginko).

Klasifikasi tumbuhan berbiji
Berdasarkan letak bijinya, tumbuhan berbiji

diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:

156

2. Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) - Euphorbiaceae (jarak-jarakan).
Contoh: Manihot utilisima (ubi
Ciri ciri Angiospermae
• Berdaun lebar, tunggal, dan majemuk. kayu).
• Bakal biji terlindung oleh daging buah. - Moraceae.
• Akar tunggang atau serabut. Contoh: Ficus benjamina
• Pembuahan terjadi secara ganda.
• Memiliki bunga sebagai alat (beringin).
perkembangbiakan (benang sari sebagai - Papilionaceae (polong-pologan).
alat kelamin jantan dan putik sebagai Contoh: Vigna cinesis (kacang
alat kelamin betina).
panjang), Arachis hypogea (kacang
Klasifikasi Angiospermae tanah).
Berdasarkan jumlah keping bijinya, - Mimosaceae.
Contoh: Mimosa pudica (daun si
tumbuhan angiospermae dibedakan kejut).
menjadi dua, yaitu: - Malvaceae.
• Monokotil (berkeping satu). Beberapa Contoh: Gossypium sp. (kapas).
- Bombacaceae.
famili yang tergolong ke dalam Contoh: Durio zibethinus (durian).
monokotil, antara lain: - Rutaceae. Contoh: Citrus nobilis
- Liliaceae. (jeruk keprok).
Contoh: Lilium duchartrei (lili). - C a e s a l p i n i a ce a e . C o nto h :
- Amaryllidaceae. Tamarindus indica (asam).
Contoh: Agave cantala (kantala) - Myrtaceae. Contoh: Eugenia
aromatica (cengkeh).
dan Agave sisalana (sisal).
- Poaceae. Berikut merupakan tabel yang memuat
Contoh: Zea mays (jagung), Oryza perbedaan dari tumbuhan monokotil dan dikotil.

sativa (padi). Tabel Perbedaan Tumbuhan
- Zingiberaceae.
Contoh: Zingiber officinale (jahe), Monokotil dan Dikotil

Curcuma domestica (kunyit), dan Bagian Monokotil Dikotil
Kaempferia galanga (kencur). Akar Serabut Tunggang
- Musaceae. Batang Tidak beruas dan
Contoh: Musa paradisica (pisang). Beruas dan berbuku; bercabang-
- Orchidaceae. Tulang Daun berbuku, tidak cabang.
Contoh: Phalaen­ ops­­ is amabilis Keping Biji Menyirip atau
(anggrek bulan). Perhiasan bercabang menjari
- Arecaceae.
Contoh: Cocos nucifera (kelapa), Bunga Sejajar atau Dua
Arenga pinata (aren), dan Areca melengkung
catechu (pinang). Berkas Mahkota bunga
- Areceae. Pembuluh Satu berjumlah 2, 4, 5,
Contoh: Colocasia esculenta Mahkota atau kelipatannya
(talas). tersusun dalam
bunga
• Dikotil (berkeping dua). berjumlah lingkaran pada
batang
Beberapa famili yang tergolong ke 3 atau
dalam monokotil, antara lain: kelipatannya
Tersebar pada

batang

157

Bab 8
Hewan (Animalia)

Ciri-ciri umum hewan 2. Terdapat pori-pori atau rongga pada
tubuhnya yang disebut spongosol sebagai
• Organisme multiseluler dan eukariotik (inti jalan masuk air yang membawa makanan.
sel sudah memiliki membran inti).
3. Memiliki tiga buah saluran air, yaitu askon,
• Kemoheterotrof. sikon, dan leukon.
• Sel-selnya tidak memiliki dinding sel.
• Sebagian besar bereproduksi secara seksual. 4. Belum memiliki jaringan (parazoa).
• Berdasarkan keberadaan tulang belakang, 5. Lapisan tubuh bagian luar tersusun oleh

hewan dibedakan menjadi dua kelompok, sel-sel epidermis berbentuk pipih dan
yaitu: berdinding tebal yang disebut pinakosit
(sebagai kulit luar) dan sel-sel koanosit
A. Avertebrata (lapisan dalam) yang berbentuk seperti
corong berflagela.
Avertebrata adalah kelompok hewan yang 6. Habitat di perairan terutama di air laut.
tidak memiliki tulang belakang. Avertebrata 7. Sistem reproduksi ada dua, yaitu:
dikelompokkan menjadi delapan filum, yaitu:
• Reproduksi aseksual, dilakukan dengan
a. Porifera pembentukan kuncup tunas dan
gemmule (tunas internal).
Nama porifera berasal dari bahasa latin,
porus yang berarti lubang kecil dan ferre • Reproduksi seksual, yaitu mela­
yang berarti membawa atau mengandung. lui proses fertilisasi yang dilaku­kan
dengan pembentukan arkeosit yang
Oskulum = saluran mengandung sperma dan ovum.
pengeluaran
Klasifikasi porifera
Ostium Berdasarkan zat penyusun spikula (rangk­ a), hewan
porifera diklasifikasikan menjadi tiga kelas, yaitu:
Spongosol Pinakosit 1. Calcarea
Calcarea merupakan jenis porifera yang
Epidermis Koanosit Nukleus
memiliki spikula yang terbuat dari zat kapur
Air Leher Mikrofil (kalsium karbonat. Umumnya hidup di
masuk air laut yang dangkal. Contoh: Grantia,
Leucosolenica, Scypha, dan Clathrina.
Ciri-ciri Porifera

1. Hewan diploblastik (memiliki dua lapisan
tubuh, yaitu ektoderm dan endoderm).

158

2. Hexactinellida • Tipe medusa (seperti payung), yaitu
Jenis porifera ini memiliki spikula yang tipe yang dapat hidup bebas (dapat
berenang).
terbuat dari zat kersik (silikat). Hidup di
laut bagian dalam. Contoh: Eupectella, 8. Sistem reproduksinya, yaitu:
Pheronema sp.. • Reproduksi aseksual, melalui pem­­
3. Demospongiae bentukan tunas/kuncup yang menempel
Demospongiae memiliki spikula yang pada hewan induknya.
terbuat dari zat kersik dan protein (spongin) • Reproduksi seksual melalui fertilisasi
atau hanya spongin saja. Tubuhnya lunak eksternal, yaitu dengan penyatuan
(tidak memiliki skeleton) dan hidup di laut sperma dengan sel telur hingga
yang dangkal. Contoh: Euspongia officinalis membentuk zigot.
(spons mandi), Spongilla, dan Haliclona.
Klasifikasi coelenterata
b. Coelenterata (Hewan Berongga) Coelenterata diklasifikasikan menjadi tiga kelas,
yaitu:
Tentakel 1. Hydrozoa
Umumnya berbentuk polip, baik
Mulut
berkoloni maupun tidak. Beberapa ada
Epidermis Testis yang berbentuk medusa. Di dalam koloni,
Ovum terdapat dua jenis polip, yaitu polip
Knidosit bertentakel dan tanpa tentakel. Contoh:
Hydra, Obelia, dan Physalia.
Membran
2. Scypozoa
Nematokis Fase medusa lebih dominan dari fase polip,
Nukleus
tetapi ada juga yang berbentuk polip.
Hydra Contoh: Cyanea dan Chrysaora fruttecens.

Nama coelenterata berasal dari bahasa Yunani, 3. Anthozoa
yaitu coelos yang berarti rongga dan enteron Hanya memiliki bentuk polip dengan ukuran
yang berarti usus.
Ciri-ciri coelenterata yang lebih besar daripada dua jenis yang
1. Tubuh simetri radial dan diploblastik. lain. Bentuk tubuh menyerupai bunga
2. Rongga tubuh berfungsi sebagai usus. dan merupakan pembentuk ane-mon laut
3. Memiliki tentakel yang berfungsi untuk atau terumbu karang. Contoh: Tubastera,
Turbinaria, dan Urticina.
menangkap atau melumpuhkan mangsa.
4. Pada tentakel dilengkapi dengan sel c. Plathyhelminthes (Cacing Pipih)

knidoblast/knidosit yang mengan­dung sel Mata
penyengat (nematokis).
5. Pengambilan gas O2 dan gas CO2 dilakukan Saluran kelamin Daun telinga
secara difusi (sistem respirasi).
6. Habitat di perairan (air tawar/laut). Faring
7. Tubuh mengalami metagenesis men­jadi dua
tipe, yaitu: Ciri-ciri plathyhelminthes
1. Tubuh bilateral simetris dengan bentuk,
• Tipe polip, yaitu tipe tubuh yang
hidupnya tak bebas atau menempel hewan triploblastik (lapisan ektoderm,
pada substrat tertentu. mesoderm, dan endoderm).

159

2. Tidak memiliki rongga tubuh (aselomata). d. Nemathelminthes (Cacing Gilig)

3. Tidak memiliki sistem sirkulasi. Kutikula Alat kelamin

4. Proses respirasi dilakukan secara difusi oleh Pseudoselom
seluruh tubuh. Saluran ekskresi

5. Sistem ekskresi menggunakan sel api (flame Faring Anus

cell). Ciri-ciri nemathelminthes

6. Sistem saraf berupa sistem tangga tali yang 1. Tubuh triploblastik dan berbentuk bulat
terdiri atas ganglion (simpul saraf) dan panjang.
sepasang tali saraf.
2. Disebut sebagai hewan pseudoselomata
7. Berkembang biak dengan dua cara: karena memiliki rongga semu.
• Aseksual, dengan fragmentasi
(membelah diri). 3. Tubuh simetri bilateral.
• Seksual, yaitu dengan perka­winan
silang antarindividu, karena bersifat 4. Sistem respirasi melalui permukaan tubuh.
hermafrodit (memiliki dua alat
kelamin). 5. Memiliki kutikula yang berfungsi untuk
melindungi diri dari enzim pencernaan inang.
Klasifikasi plathyhelminthes
Anggota plathyhelminthes diklasifikasikan men­­ 6. Memiliki alat ekskresi berupa sel glanduler.
jadi empat kelas, yaitu:
1. Turbellaria (cacing rambut getar) 7. Hampir semua jenis cacing dalam filum ini
Jenis cacing ini merupakan cacing yang bersifat parasit dan menyebabkan penyakit
pada manusia.
hidup bebas dan bergerak dengan bulu getar.
Contoh: Planaria. 8. Sistem reproduksinya, yaitu:
• U m u m n y a n e m a t h e l m i n t h e s
2. Trematoda (cacing isap) bereproduksi secara seksual dengan
Seluruh spesies cacing dari kelas ini bersifat fertilisasi internal.
• Organ kelamin jantan dan betina
parasit, baik pada hewan ternak maupun terpisah pada individu yang berbeda.
pada manusia. Tubuh dibungkus dengan
kutikula untuk menjaga tubuhnya agar tidak Klasifikasi nemathelminthes
tercerna oleh inangnya. Beberapa jenis cacing yang tergolong ke dalam
Contoh: filum nemathelmintes, yaitu:
• Fasciola hepatica (cacing hati pada 1. Ascaris lumbricoides (cacing perut), hidup

ternak). di dalam usus manusia dan mengisap sari
• Clonorchis sinensis (cacing hati pada makanan yang ada di dalam usus.

manusia). 2. Wuchereria bancrofti (cacing rambut),
penyebab penyakit kaki gajah pada manusia,
3. Cestoda (cacing pita) larvanya disebarkan melalui gigitan nyamuk.
Cacing ini tidak memiliki alat pencernaan,
3. Ancylostoma duodenale (cacing tambang),
tubuhnya beruas-ruas (disebut proglotid), hidup di dalam usus manusia dan memiliki
dan setiap proglotid mengandung alat alat pengait untuk mencengkeram dan
reproduksi, ekskresi, serta mampu mengisap darah.
menyerap sari makanan dari inangnya.
Contoh: Taenia saginata (cacing pita pada sapi) 4. Enterobius vermicularis (cacing kremi),
dan Taenia solium (cacing pita pada babi). penyebab timbulnya rasa gatal terus-menerus
di sekitar dubur.
160

e. Annelida 3. Hirudinea
Annelida berasal dari kata annulus yang Anggota cacing ini tidak memiliki rambut,

berarti cincin. parapodia, dan septa. Termasuk cacing
penghisap darah.
Ciri-ciri annelida Contoh: lintah (Hirudo medicinalis), pacet
(Haemadipsa javanica).
1. Hewan triploblastik, selomata (sudah
terdapat selom sejati). f. Mollusca (Hewan Lunak)

2. Tubuh bersegmen (disebut metameri) Mata Kelenjar Usus
memiliki sistem saraf, pencernaan, Mulut pencernaan
reproduksi, dan sistem eks­kresi. Paru-paru Perut
Mantel
3. Tiap segmen tubuhnya dibatasi oleh sekat Penis Vagina
yang disebut septa.
Anus Kaki
4. Organ-organ ekskresi terdiri atas nefridia
(saluran), nefrostom (corong), dan nefrotor Ciri-ciri mollusca Jantung
(pori tempat keluarnya kotoran).
1. Tubuh triploblastik selomata dan simetri
5. Memiliki sistem peredaran darah tertutup, dan
sistem saraf tangga tali. bilateral.

6. Reproduksi secara seksual melalui fertilisasi 2. Tubuh terdiri atas tiga komponen,
dan secara aseksual melalui proses
fragmentasi. yaitu kaki berotot untuk pergerakan,

7. Meskipun termasuk hewan hemafrodit massa viceral (bagian tubuh lunak yang
(berkelamin ganda), proses pembuahan tetap
harus dilakukan oleh dua individu dengan mengandung organ internal), dan mantel
saling memberikan sperma yang disimpan di
dalam reseptakulum seminalis. (untuk melindungi massa vicerial dan

Klasifikasi annelida mensekresikan bahan baku cangkang).

Filum annelida diklasifikasikan menjadi tiga kelas, 3. Sebagian besar dilindungi oleh cangkang
yaitu:
yang tersusun atas zat kapur.
1. Polychaeta
Pada tubuh cacing ini dijumpai banyak 4. Sudah memiliki alat pencernaan yang

rambut dan tiap segmen tubuhnya lengkap.
dilengkapi dengan parapodia (semacam
kaki yang terdapat pada sisi kanan dan kiri 5. Memiliki lidah bergigi (radula) yang
tubuhnya).
Contoh: Nereis virens, Eunice viridis (cacing berfungsi untuk melumat makanan.
wawo), dan Lysidice oele (cacing palolo).
6 Sistem reproduksi, yaitu:
2. Oligochaeta
Cacing ini memiliki rambut yang sedikit, • Mollusca berkembang biak dengan

tidak memiliki mata dan parapodia. Hidup fertilisasi internal.
di darat atau perairan tawar dan bersifat
hemaprodit (memiliki ovarium dan testis). • Beberapa hewan mollusca ada yang
Contoh: cacing tanah (Pheretima, Lumbricus
terrestris). memiliki kelamin ganda (hemaprodit),

namun ada pula yang kelaminnya terpisah.

Klasifikasi mollusca

Mollusca terbagi menjadi lima kelas, yaitu:

1. Ambhineura

Mollusca kelas ini memiliki cangkang seperti
susunan genting, hidupnya melekat di dasar
perairan, mulutnya dilengkapi dengan lidah
parut (radula). Contoh: Chiton.

161

2. Bivalvia Ciri-ciri arthropoda
1. Tubuh beruas-ruas, dan terbagi atas kepala
• Bentuk tubuh simetris radial dan
dilindungi oleh cangkang yang (caput), dada (thorax) dan perut (abdomen).
setangkup. 2. Rangka luar (eksoskeleton) tersusun atas

• Bernapas dengan insang yang berlapis-lapis zat kitin dan pada waktu tertentu kulit akan
(Lamelibranchiata) mengalami pergantian (ekdisis/molting).
3. Memiliki organ sensoris mata, penciuman,
• Dari celah cangkangnya keluar kaki dan antena untuk sentuhan dan penciuman.
yang pipih seperti mata kapak sehingga 4. Sistem peredaran darah terbuka dan darah
disebut juga Pelecypoda. tidak berwarna merah.
5. Alat respirasi berupa insang, trakea, dan
• Cangkang kerang terdiri atas tiga paru-paru buku.
lapisan, yaitu periostrakum, prismatik, 6. Alat ekskresi berupa kelenjar hijau dengan
dan nakreas. buluh malphigi.
7. Sistem reproduksinya, yaitu:
• Contoh: kerang. • Secara seksual dilakukan melalui proses

3. Gastropoda fertilisasi.
Gastropoda menggunakan otot perut sebagai • Secara aseksual dengan melakukan

alat gerak, termasuk hewan hermaprodit. partenogenesis (proses reproduksi
Contoh: Achatina fulica (bekicot), Lymnaea terjadi tanpa fertilisasi) dan paedogenesis
(siput), (reproduksi terjadi pada individu yang
muda (larva)).
4. Chepalopoda
Hewan ini menggunakan kepala sebagai alat Klasifikasi arthropoda

gerak (chepale = kepala dan podos = kaki) Arthropoda diklasifikasikan menjadi empat, yaitu:
dan memiliki tentakel yang berfungsi sebagai 1. Crustacea (udang-udangan)
pengisap. Contoh: Nautilus, Loligo sp.
(cumi-cumi), Octopus sp. (gurita). • Memiliki dua pasang antena.

5. Scaphopoda • Tubuh terdiri atas sefalotoraks (kepala
Scaphopoda memiliki cangkang berbentuk menyatu dengan dada) dan abdomen.

silinder yang kedua ujungnya terbuka. • Bernapas pada daerah tipis pada
Hidupnya di laut dan terpendam di dalam kutikula, namun sebagian besar
pasir atau lumpur. Contoh: Dentalium bernapas dengan insang.
vulgare.
Disebut dentalium karena cangkang • Jenis kelamin sudah terpisah pada
cangkangnya menyerupai gigi-gigi (dentis). individu yang berbeda.
Apabila kita berjalan di pantai perlu hati-
hati karena cangkangnya tajam dan dapat • Contoh: Penaeus (udang windu),
melukai kaki. Cambarus virilis (udang air tawar),
Portunus sexdentalus (kepiting), dan
g. Arthropoda (Hewan Kaki Beruas-ruas) Neptunus pelagicus (rajungan).

Kepala Sayap 2. Myriapoda (hewan berkaki banyak)

Otak Dada Perut • Tubuh hanya terdiri atas kepala, toraks,
Antena dan abdomen.

Mata • Pada kepala terdapat sepasang mata
tunggal, sepasang alat peraba besar,
dan peraba kecil yang beruas-ruas.

162

• Tiap ruas pada tubuhnya terdapat 3. Kulit tubuh terbuat dari zat kitin sebagai
sepasang atau dua pasang kaki. rangka luar dan pada permukaan insang
kulit terdapat duri.
• Sistem respirasinya menggunakan trakea
yang bermuara pada lubang kecil yang 4. Bergerak dengan kaki ambulakral atau
disebut spirakel. kaki tabung, yaitu gerakannya terjadi
dengan mengubah tekanan air yang
• Diklasifikasikan menjadi dua, yaitu diatur oleh sistem pembuluh air yang
Chilopoda (Scolopendra subspinipes berkembang dari selom.
(lipan)) dan Diplopoda (Julus teristris
(luwing)) 5. Sudah memiliki sistem pencernaan yang
sempurna, kecuali bintang ular yang
3. Arachnoidea tidak memiliki anus.

• Tubuh terdiri atas dan abdomen dan 6. Tidak memiliki sistem ekskresi.
sefalotoraks.
7. Terdapat cincin saraf yang mengelilingi
• Memiliki enam pasang anggota mulut sebagai sistem saraf dan
gerak, yakni kalisera, pedi­palpus dan memiliki lima cabang saraf radial pada
empat pasang kaki yang terdapat di masing-masing lengannya.
sefalotoraks.
8. Sistem respirasi menggunakan kulit
• Diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu berupa tonjolan dinding selom tipis
Scorpionida (kalajeng-king), Arachnida dan dilindungi oleh silia.
(laba-laba), dan Acarina (caplak,
tungau). 9. Semua jenisnya merupakan hewan laut.

4. Insecta 10. Sistem reproduksi terjadi secara seksual
dengan proses fertilisasi (pembuahan)
• Tubuh tersusun atas kepala, dada, dan eksternal.
perut.
Klasifikasi echinodermata
• Mulut dimodifikasi menjadi pengg­ igit,
pengisap, dan penelan. 1. Asteroidea (bintang laut)

• Memiliki tiga pasang kaki dan disebut • Bentuk tubuh menyerupai bintang,
hexapoda (berkaki enam). bagian bawah disebut permukaan oral
yang memiliki mulut dan bagian atas
• Mengalami perubahan bentuk tubuh disebut permukaan adoral.
selama pertumbuhan yang disebut
metamorfosis. Metamorfosis ada • Pada permukaan tubuhnya terdapat
dua macam, yaitu metamorfosis duri pendek dan kaki tabung bertindak
sempurna (lebah dan kupu-kupu) dan sebagai penyedot.
metamorfosis tak sempurna (lalat,
belalang, dan jangkrik). • Contoh: Asteria forbesi (bintang
laut), Linkia laevigata (buntang laut
h. Echinodermata (Hewan Berkulit Duri) biru), dan Pentaceros (bin­tang laut
bertanduk).
Ciri-ciri echinodermata
2. Ophiuroidea (bintang mengular)
1. Tubuh tersusun atas tiga lapisan dan • Tubuh memiliki lima lengan yang
memiliki rongga tubuh (triploblastik bergerak menyerupai ular.
selomata). • Ciri khas dari kelas ini adalah
madreporit (lubang masuknya air)
2. Bentuk tubuh simetri bilateral (larva) terletak di bagian bawah dan tidak
dan simetri radial (dewasa). memiliki kaki tabung.

163

• Ophiuroidea tidak memiliki anus, jadi 2. Cephalospidomorphi (lamprey), memiliki
sisa makanan dimuntahkan melalui karakteristik hidup di perairan tawar, mulut
mulut. dikelilingi pengisap, ada fase larva, setelah
dewasa menjadi parasit pada organisme
• Contoh: Ophiothrix. lain.

3. Crinoidea (lilia laut) b. Gnathostomata
• Hidupnya menempel pada substrat
yang ada di laut. Ciri-ciri Gnathostomata
• Lengan berfungsi sebagai pemakan Memiliki rahang bersendi dan dapat
suspensi.
• Contoh: Antedon sp, Holopus sp. digerakkan ke atas dan ke bawah.
Klasifikasi Gnathostomata
4. Echinoidea Berdasarkan keragaman cirinya, hewan
• Hewan ini tidak memiliki lengan,
namun memiliki lima baris kaki tabung. gnathostomata terbagi menjadi enam kelas,
• Bentuk tubuh bulat dan diliputi duri yaitu:
yang banyak. 1. Chondrichtyes
• Contoh: bulu babi (Diadema) dan Ciri-ciri:
landak laut (Echinus). • Rangkanya tersusun atas tul­ang rawan.
• Mulut berahang kuat dan terletak di
5. Holothuroidea (mentimun laut)
• Tidak memiliki duri dan memiliki lima bawah tubuh.
baris kaki tabung. • Bernapas dengan insang.
• Contoh: teripang (Holothuria). • Memiliki indra yang berkembang

B. Vertebrata dengan baik.
• Fertilisasi terjadi secara internal dan
Merupakan kelompok hewan yang memiliki
tulang belakang yang memanjang pada bagian bersifat ovipar juga ovovivipar.
dorsal, yaitu dari kepala hingga ekor. Contoh: Ikan pari, hiu, dan chimaera.

Anggota dari subfilum vertebrata terdiri atas dua 2. Osteichthyes
superkelas, yaitu: Ciri-ciri:

a. Agnatha • Rangka tersusun atas tulang keras yang
Ciri-ciri agnatha mengandung mat­ riks kalsium fosfat.

1. Tidak memiliki rahang. • Mulut terletak di bagian depan tubuh.
2. Bentuk badan ramping dan panjang. • Terdapat celah insang di tiap sisi kepala.
3. Habitat di perairan laut dan tawar. • Fertilisasi terjadi secara eksternal dan

Klasifikasi agnatha bersifat ovipar.
Superkelas agnatha terbagi menjadi dua kelas, • Habitat di perairan tawar.
yaitu:
Klasifikasi osteichthyes, terdapat dua
1. Mycini (hagfish), memiliki karakteristik subkelas, yaitu:
hidup di perairan laut, pemakan bangkai • Actinopterygi (ikan bersirip duri), yaitu
hidup di laut, mulut dikelilingi tentakel ikan mas, ikan gurame, ikan louhan,
pendek, dan pertumbuhannya tidak melalui dan ikan kakap merah.
fase larva. • Sarcopterygi, yaitu ikan bersirip lobus
(Latimeria chaulumnae) dan ikan paru-
paru.

164

3. Amfibi 5. Aves (unggas)
Ciri-ciri: Ciri-ciri:

• Berkulit licin, tidak bersisik, dan tipis. • Tubuh ditutupi oleh bulu dan berdarah
• Alat pernapasan: paru-paru dan/atau kulit. panas.
• Jantung terdiri atas tiga ruang (2
• Bernapas dengan paru-paru, tapi saat
ventrikel, 1 atrium). terbang menggunakan pundi-pundi
• Fertilisasi terjadi secara eksternal dan udara.

bersifat ovipar (bertelur). • Alat gerak berupa kaki dan sayap,
• Dapat hidup, baik di darat maupun di air. kerangka tubuh kuat namun ringan.
• Mengalami metamorfosis.
• Jantung tediri atas empat ruang (2
Contoh: katak sawah (Rana limnocharis), ventrikel dan 2 atrium).
bangkong (Bufo melanostictus), dan katak
pohon atau bancet (Racophorus reinwardti). • Fertilisasi secara internal dan tergolong
ovipar.
4. Reptilia (hewan melata)
Ciri-ciri reptilia: • Memiliki 30 ordo yang bervariasi.

• Tubuh ditutupi oleh sisik zat tanduk. Contoh: burung merpati, burung unta,
• Bernapas dengan paru-paru. bebek, ayam, dan lain-lain.
• Jantung memiliki empat ruang yang
6. Mamalia (hewan menyusui)
tidak sempurna (2 ventrikel, 2 atrium). Ciri-ciri mamalia:
• Merupakan hewan berdarah dingin
• Tubuh tertutupi oleh rambut dan
karena suhu tubuh mengikuti suhu berdarah panas.
lingkungannya.
• Fertilisasi terjadi secara internal dan • Bernapas dengan paru-paru.
tergolong ovipar.
• Dapat hidup di darat dan di air. • Alat gerak berupa kaki dan berdaun
telinga, kecuali Monotremata,
Klasifikasi reptilia dibedakan menjadi 4 ordo: Cetaceae, dan Sirenia.
• Chelonia (kura-kura, penyu).
• Crocodilla (buaya, aligator). • Fertilisasi secara internal dan
• Squamata (ular). merupakan hewan vivipar.
• Rhynchochephalia (bunglon, iguana).
• Jantung terdiri atas empat ruang (2
ventrikel dan 2 atrium).

• Memiliki 14 ordo yang bervariasi.

Contoh: kanguru, singa, kambing, sapi,
primata.

165

Bab 9
Ekologi

Istilah ekologi diperkenalkan oleh Ernest Haeckel 7. Habitat, yaitu tempat hidup suatu makhluk
(1834-1924). Secara bahasa, ekologi berasal dari hidup, termasuk di dalamnya adalah
bahasa Yunani, yaitu oikos yang artinya rumah atau lingkungan dan makhluk hidup.
tempat tinggal dan logos yang berarti ilmu.
Menurut istilah, ekologi adalah cabang dari B. Komponen Ekosistem
ilmu biologi yang mempelajari hubungan antara
makhluk hidup dengan lingkungannya. a. Komponen Abiotik

A. Istilah-istilah dalam Ekologi Komponen abiotik merupakan kondisi fisik
dan kimiawi yang berperan sebagai medium
1. Individu, yaitu unit terkecil dari satuan dan substrat yang menyertai kehidupan
ekosistem. organisme yang terdiri atas segala sesuatu
yang tak hidup.
Contoh: seekor kambing, sebatang padi.
Contoh: tanah, cahaya, udara, air, kelem­
2. Populasi, yaitu kumpulan individu sejenis bapan, suhu, mineral, dan pH.
yang menempati suatu daerah geografis
tertentu, pada waktu tertentu. b. Komponen Biotik

Contoh: sekelompok gajah, serim­bunan Komponen biotik merupakan komponen
pohon jati. eko­sis­tem yang terdiri atas makhluk
hidup, meliputi hewan, tumbuhan,
3. Komunitas, yaitu kumpulan beberapa mikroorganisme, dan manusia.
populasi yang menempati suatu daerah
tertentu. Berdasarkan cara memperoleh makanan,
komponen biotik dibedakan menjadi dua
Contoh: dalam suatu area persawahan jenis, yaitu:
terdapat populasi padi, populasi tikus, dan
populasi belalang. 1. Organisme autotrof
Merupakan or­ganis­me yang dapat membuat
4. Ekosistem, yaitu kesatuan antara ko­mu­
nitas dengan lingkungan tempat hidupnya, makanannya sendiri dengan cara mengubah
beserta hubungan timbal balik yang ada di bahan anorganik menjadi bahan organik
dalamnya. dengan menggunakan sumber energi
tertentu.
5. Biosfer, yaitu kumpulan berbagai ekosistem Menurut jenis sumber energinya, or­ganisme
yang membentuk kesatuan ekosistem global. autotrof dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

6. Lingkungan, yaitu segala sesuatu yang
terdapat di sekitar makhluk hidup.

Contoh: hutan, gunung, laut, dan pantai.

166

• Fotoautotrof, adalah organisme - Karnivora, yaitu organisme pemakan
autotrof yang menggunakan sumber daging.
energi berupa sinar matahari.
Contoh: harimau, singa, dan ular.
Contoh: alga, tumbuhan berklorofil. - Omnivora, yaitu organisme pemakan

• Kemoautotrof, adalah organisme segala, baik tumbuhan maupun hewan
autotrof yang menggunakan sumber lain.
energi dari hasil reaksi kimia. Contoh: kera, tikus, dan ayam.

Contoh: bakeri nitrit dan nitrat. 3. Pengurai, yaitu mikroorganisme yang mampu
2. Organisme heterotrof menguraikan organisme mati menjadi bahan
mineral kembali.
Merupakan organis­m­ e yang memper­oleh
makanannya dari makanan yang telah Contoh: bakteri dan jamur.
dibentuk oleh organisme lain dikarenakan
tidak dapat membuat makanannya sendiri. 4. Detritivora, yaitu organisme yang memakan
bahan organik, kemudian diubah menjadi
Contoh: kupu-kupu mengisap madu bunga. partikel organik yang lebih kecil lagi.

Berdasarkan peranannya dalam ekosistem, Contoh: cacing tanah dan kumbang kotoran.
komponen biotik dibedakan atas empat, yaitu:
C. Pola Interaksi Organisme
1. Produsen, yaitu organisme yang berperan
dalam menyediakan makanan sehingga Interaksi antarorganisme di dalam
dapat mendukung kelangsungan hidup ekosistem dapat dikelompokkan menjadi
organisme lain. empat, yaitu:

Contoh: tanaman berklorofil, dan alga. 1. Predasi, merupakan interaksi antara
pemangsa (predator) dan yang dimangsa
2. Konsumen, yaitu semua makhluk hidup yang (prey). Interaksi ini menguntungkan salah
tidak dapat membuat makanan­nya sendiri. satu jenis. Contoh: interaksi antara harimau
dan babi hutan.
• Berdasarkan tingkatannya dalam rantai
makanan, konsumen dibagi menjadi tiga, 2. Ko m p e t i s i , m e r u p a ka n p e rs a i n ga n
yaitu: antarorganisme untuk memperebutkan
- Konsumen tingkat I (primer), yaitu makanan atau habitat yang jumlahnya
organisme yang memper­oleh energi terbatas dalam satu ekosistem. Contoh:
langsung dari produsen (memakan antara tumbuhan berbeda jenis yang tumbuh
produsen). Contoh: belalang, ulat. berdekatan memperebutkan nutrien tanah.
- Konsumen tingkat II (sekund­ er), yaitu
organisme yang memangsa konsumen 3. Antibiosis, yaitu pola interaksi dimana
primer. Contoh: katak, burung makhluk hidup yang satu menghambat
pemakan ulat. pertumb­ uhan dan perkembangan makhluk
- Konsumen tingkat III (tersier), yaitu hidup lain. Contoh: jamur Penicillium
organisme yang memangsa konsumen notatum mampu menghambat pertumbuhan
sekunder. bakteri.

Contoh: elang, harimau, singa. 4. Simbiosis, yaitu interaksi hidup bersama
• Berdasarkan jenis makanannya, konsum­ en antar­ a dua organisme yang berbeda.
Berdasarkan sifatnya, simbiosis terbagi tiga,
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu: yaitu:
- Herbivora, yaitu organisme pemakan

tumbuhan.
Contoh: ulat, kambing, dan sapi.

167

• Simbiosis mutualisme, yaitu interak­si c. Piramida Ekologi
dua spesies yang saling menguntungkan.
Piramida ekologi merupakan gambaran
Contoh: interaksi antara jamur dan susunan antartrofik yang dapat disusun
ganggang membentuk lichen. berdasarkan kepadatan populasi dan
kemampuan menyimpan energi pada tiap
• Simbiosis komensalisme, yaitu in­teraksi trofik.
yang menguntungkan salah satu jenis
spesies, namun tidak merugikan jenis Piramida ekologi terdiri atas tiga jenis, yaitu:
yang lain.
• Piramida jumlah, yaitu jenis piramida yang
Contoh: ikan remora dengan ikan hiu. penyusunnya didasarkan pada satuan luas
tertentu atau kepadatan populasi antartrofik.
• Simbiosis parasitisme, yaitu interaksi
yang menguntungkan satu jenis, namun • Piramida biomassa, yaitu jenis piramida
merugikan jenis yang lain. yang dibuat berdasarkan pada massa kering
suatu organisme dari tiap tingkat­an trofik per
Contoh: tanaman tali putri dengan satuan luas suatu area.
tanaman beluntas.
• Piramida energi, yaitu piramida yang
D. Aliran Energi didasarkan pada perhitungan jumlah energi
tiap satuan luas yang masuk ke tingkat trofik
a. Rantai Makanan dalam waktu tertentu.

Rantai makanan merupakan suatu E. Suksesi
rangkaian peristiwa makan dan dimakan
antarorganis­me dalam suatu ekosistem Suksesi adalah pergantian dominasi suatu
sehingga membentuk tingkatan trofik. komunitas dalam ekosistem tertentu, yaitu
dari komunitas perintis (pioneer) menuju
Contoh: komunitas klimaks.

Rumput g Belalang g Katak g Ular g Elang Berdasarkan asalnya, suksesi dibedakan
[Produsen] [K I] [K II] [K III] [K IV] atas dua, yaitu:

Keterangan: 1. Suksesi primer, yaitu suksesi yang terbentuk
K I = konsumen tingkat I dengan ditandai oleh hilangnya suatu
K II = konsumen tingkat II komunitas asal secara total, hanya bebatuan
K III = konsumen tingkat III dan tanah gersang, dan dalam waktu yang
K IV = konsumen tingkat IV lama muncul organisme perintis baru
yang kemudian akan berkembang hingga
b. Jaring-jaring Makanan mencapai ekosistem klimaks baru.

Jaring-jaring makanan adalah kumpulan Contoh: ekosistem yang terbentuk akibat
dari beberapa rantai makanan yang saling letusan gunung berapi.
terkait.
• Suksesi sekunder, yaitu suksesi yang
Contoh: berlangsung pada ekosistem yang tidak
mengalami kerusakan total sehingga tidak
Rumput Belalang Ular Harimau mengubah komunitas asal secara total.
Padi Ayam Elang
Contoh: terjadinya angin kencang, pem­
Bakteri bakaran padang rumput dengan sengaja.

168

F. Siklus Biogeokimia e. Siklus Nitrogen

Siklus biogeokimia merupakan rangkaian Fiksasi N N dalam atmosfer Denitrifikasi
perpindah­an unsur-unsur kimia dalam ekosistem
yang melibatkan komponen biotik dan abiotik. 1 234
Terdapat enam siklus yang termasuk siklus
biogeokimia, yaitu: N dalam tumbuhan N dalam
dan mikroba hewan
a. SIklus Air
mati, ekskret N;

Bahan organik urine, tinja

Asimilasi +ekskreta

Pembusukan oleh
bakteri+fungi
12 3

Awan Denitrificans Senyawa amonia
Hujan dan amonium

1 Nitrosomonas Nitrifikasi
Nitrit oleh
Absorpsi
oleh akar Nitrobacter bakteri

Peresapan Penguapan 4
melalui tanaman
Tanah pasir/berpori
Lapisan kedap air Danau Penguapan Nitrat
Air tanah Laut

b. Siklus Sulfur G. Lingkungan

Penyerapan akar Struktur dalam Perombak aerob a. Kesetimbangan Lingkungan
organisme
• Apabila komponen abiotik dan biotik
Sulfat Bakteri pereduksi sulfur Gas sulfur dan yang menyusun suatu ekosistem berada
sulfida dalam komposisi yang setimbang maka
dapat dikatakan lingkungan telah
Oksidasi bakteri sulfur Sulfur Oksidasi bakteri sulfur mengalami kesetimbangan.

Siklus Sulfur • Lingkungan menjadi tidak setimbang
karena faktor alam (bencana alam)
c. Siklus Oksigen dan Karbon dan faktor manusia (penebangan liar,
pembuangan limbah, dan lain-lain).
Udara & air Respirasi sel
b. Pencemaran Lingkungan
Fotosintesis oleh CO2
tumbuhan • Yaitu, masuk atau dimasukkannya
bahan pencemar ke dalam lingkungan
Respirasi seluler Pelapukan oleh dan menimbulkan gangguan pada
pembakaran perombakan jamur & bakteri makhluk hidup.

CaCO3 • Pencemaran lingkungan dibedakan
Batu kapur & minyak menjadi lima jenis, yaitu:

Organisme mati 1. Pencemaran air, terjadi akibat
pembuangan limbah, baik pabrik,
Kandungan organik Dimakan oleh pertanian, maupun limbah rumah
(karbohidrat) tangga tanpa pengolahan sebelumnya.
organisme heterotrof
2. Pencemaran tanah, terjadi akibat
d. Siklus Fosfor pembuangan sampah plastik dan
penggunaan pestisida yang berlebih.
Perombak (bakteri) Endapan di danau

Fosfor dalam tubuh Fosfor dalam tanah, Fosfor dalam
organisme air tawar, dan air laut batuan

Penyerapan oleh tanaman dan Erosi

melalui rantai makanan

Siklus Fosfor

169

3. Pencemaran udara, terjadi akibat c. Upaya Menanggulangi Pencemaran
pembakaran tidak sempurna asap Lingkungan
kendaraan bermotor dan ­pembakaran
hutan yang menghasilkan gas-gas Upaya yang dapat dilakukan untuk mengu­
seperti CO, CO2, SO2, NO, NO2. rangi dampak pencemaran lingkungan adalah
dengan melakukan program 3R, yaitu:
4. Pencemaran suara, terjadi akibat suara
bising yang berlangsung terus-menerus 1. Reduce, yaitu mengurangi pemakaian
di atas 50 dB yang ditimbulkan oleh bahan-bahan pencemar lingkungan.
suara mesin, baik mesin industri atau
mesin kendaraan. 2. Reuse, yaitu pemanfaatan kembali ba­
rang bekas yang masih dapat digunakan.
5. Pencemaran benda radioaktif, terjadi
akibat adanya debu-debu radioaktif dari 3. Recycle, yaitu mendaur ulang barang-
ion nuklir serta reaktor-reaktor atom. barang bekas pakai yang tidak dapat
hancur oleh mikroba dalam waktu singkat.

170

Bab 10

Sel

A. Teori Sel 4. Sel merupakan satuan unit struktural,
fungsional, reproduksi, dan hereditas pada
• Teori tentang sel pernah dikemukakan oleh makhluk hidup.
beberapa ahli biologi, di antaranya:
1. Robert Hooke (1665): Pertama B. Jenis Sel
kali mendeskripsikan sel melalui
eksperimennya, yaitu melihat struktur sel Berdasarkan keberadaan membran inti, sel
pada sayatan gabus di bawah mikroskop. makhluk hidup dibedakan atas dua jenis, yaitu:
2. Antonie van Leeuwenhoek (1673): a. Prokariotik
Pertama kali melihat sel hidup Sel prokariotik merupakan jenis sel yang inti
(mikroorganisme).
3. Robert Brown (1831): Mendeskripskan selnya belum memiliki membran inti (kari-
nukleus dengan mengamati struktur sel oteka). Umumnya sel jenis ini dimiliki oleh
pada jaringan tanaman anggrek. makhluk hidup tingkat rendah.
4. Matthias Jakob Schleiden dan Theodor Contoh: Bakteri, alga biru.
Schwann (1839): Mengemukakan b. Eukariotik
bahwa makhluk hidup (tumbuhan dan Jenis sel eukariotik sudah memiliki membran
hewan) tersusun atas sel-sel. inti (karioteka) pada inti selnya. Umumnya
5. Rudolf Virchow (1855): Mengemukakan dimiliki oleh makhluk hidup tingkat tinggi.
bahwa semua sel berasal dari sel Contoh: Sel hewan avertebrata dan verte-
sebelumnya (omnis cellula e cellula). brata, serta sel tumbuhan berbiji, tumbu-
6. M a x S c h u l t z e ( 1 8 2 5 — 1 8 7 4 ) : han paku, dan lumut.
Menegaskan bahwa protoplasma
merupakan dasar-dasar fisik kehidupan C. Perbedaan Sel
dan tempat terjadinya proses hidup.
7. Felix Durjadin dan Johannes Purkinye Mitokondria
(1835—1839): Mengamati struktur sel
dan melihat adanya cairan dalam sel Perioksisom Flagela
yang kemudian dinamakan protoplasma. Sentriol
Mikrofilamen Membran
• Prinsip dasar pada teori sel, yaitu: inti
1. Seluruh organisme terdiri atas satu atau lebih Lisosom
Kromatin Nukleus
sel. Badan golgi Nukleolus
2. Sel adalah unit dasar struktur seluruh   Retikulum
endoplasma kasar
kehidupan.
3. Seluruh sel berkembang dari sel sebelumnya. Ribosom

Membran
plasma
Retikulum endoplasma halus

Sel Hewan

171

 

Kloroplas Mitokondria — Tempat terjadinya reaksi kimia.
Vakuola 2. Dinding Sel

Membran inti Mikrotubulus • Dinding sel hanya terdapat pada sel
Nukleus Kromatin tumbuhan.
Mikrofilamen
Nukleolus Kloroplas • Dinding sel tersusun atas senyawa
selulosa, zat pektin, hemiselulosa, dan
Retikulum glikoprotein.
endoplasma kasar
• Berperan sebagai pelindung organel-
Retikulum Plasmodesma organel sel di dalamnya dan untuk
endoplasma halus mempertahankan bentuk sel.

Peroksisom Ribosom b. Nukleus (Inti Sel)

Dinding sel Membran Badan golgi Nukleus merupakan organel terbesar da-
Gambar. Struktur selphlaeswmaan dan sel tumbuhan lam sel, yaitu berukuran antara 10—20 nm.

C. Fungsi Bagian-bagian Sel 67 Fungsi inti sel, yaitu:
1. Mengendalikan proses metabolisme
Sel Tumbuhan dalam tubuh.
2. Tempat tersimpannya materi genetik
Adapun perbedaan antara sel hewan dengan sel dalam bentuk DNA/RNA.
tumbuhan terangkum pada tabel berikut. 3. Sebagai tempat terjadinya replikasi dan
transkripsi DNA.
No Pembeda Sel Hewan Sel Tumbuhan
1. Dinding sel Tidak ada Ada Komposisi nukleus terdiri atas tiga organel,
2. Plastida Tidak ada Ada yaitu:
3. Kloroplas Tidak ada Ada 1. Membran nukleus (karioteka).
4. Sentriol 2. Matriks (nukleoplasma), yaitu cairan
Ada Tidak ada inti yang tersusun atas zat protein inti
5. Vakuola Berukuran Berukuran (nukleoprotein).
3. Nukleolus (anak inti), di dalamnya
kecil besar banyak mengandung kromosom yang
berfungsi untuk menentukan ciri sel,
D. Struktur Sel mengatur bentuk sel, dan menentukan
generasi sel selanjutnya.
Struktur sel terbagi atas tiga bagian, yaitu
membran plasma, inti sel, dan sitoplasma. Pada c. Sitoplasma
sitoplasma terdapat berbagai macam organel sel
yang memiliki peranan masing-masing. Sitoplasma merupakan suatu cairan sel
a. Membran Plasma dengan segala sesuatu yang terkandung
Membran plasma terdiri atas dua lapisan, di dalamnya, yaitu makromolekul, mikro-
molekul, ion-ion, dan organel sel.
yaitu:
1. Membran Sel Tiap-tiap organel pada sitoplasma memiliki
struktur dan peran khusus, antara lain:
• Memiliki ketebalan 5—10 nm.
• Membran sel tersusun atas lipo­protein 1. Mitokondria
• Organel penghasil energi dalam sel yang
(50% protein dan 50% lipid). Lipid yang tersusun atas fosfolipid dan protein.
menyusunnya terdiri atas fosfolipid • Terdiri atas dua lapisan, yaitu membran
(hidrofilik) dan sterol (hidrofobik). luar yang halus, membran dalam yang
• M e m b ra n s e l b e rs i fa t s e l e k t i f berlekuk-lekuk (krista), dan matriks
permeabel, artinya hanya dapat dilalui mitokondria.
oleh air dan zat-zat yang terkandung di
dalamnya.
• Fungsi membran sel, yaitu:
— Sebagai pelindung sel.
— Mengendalikan proses pertu­

karan zat ke luar dan ke dalam sel.

172

• Mitokondria berperan sebagai tempat 6. Vakuola
terjadinya respirasi seluler dan • Merupakan organel sitoplasmik yang
menghasilkan ATP. berisi cairan dan dibatasi oleh selaput tipis

2. Ribosom (tonoplas).
• Organel terkecil dalam sitoplasma • Padaselhewanberukurankecil,sedangkan
dengan ukuran 17—20 mikron.
• Tersusun atas protein dan RNA pada sel tumbuhan berukuran besar.
ribosomal (RNAr). • Berperan sebagai penyimpan cadangan
• Berperan dalam sintesis protein.
• Terdapat menyebar di sitoplasma dan makanan dan sisa metabolisme,
ada yang menempel di REK. pengatur tekanan turgor pada sel
tumbuhan.
3. Retikulum endoplasma (RE) 7. Plastida
Terdapat dua jenis retikulum endoplasma • Merupakan organel spesifik yang hanya
terdapat pada sel tumbuhan.
(RE), yaitu: • Di dalam plastida terdapat zat pigmen.
• Retikulum endoplasma kasar (REK), • Berdasarkan pigmennya, plastida terbagi
menjadi:
pada permukaannya banyak ditempeli — Plastida berwarna, yaitu kloroplas
oleh ribosom (tempat sintesis protein).
REK berfungsi sebagai transpor protein (mengandung klorofil atau zat
yang disintesis di dalam ribosom. hijau daun) dan kromoplas
• Retikulum endoplasma halus (REH), (mengandung karotenoid atau zat
permukaannya tidak ditempeli oleh warna kuning, jingga, dan merah).
ribosom, dan menghasilkan enzim yang — Plastida tak berwarna, yaitu
dapat mensintesis fosfolipid, glikolipid, leukoplas yang berguna untuk
dan steroid. menyimpan cadangan ­makanan.
4. Badan golgi 8. Sentrosom
• Merupakan sekumpulan kantung pipih • Hanya dijumpai pada sel hewan.
yang bertumpuk dan tiap kantungnya • Berbentuk bulat, kecil, dan terdapat di
dibatasi oleh membran saccula. dekat inti.
• Berperan aktif dalam proses sekresi, • Berperan dalam proses pembel­ahan sel.
terutama pada sel-sel kelenjar. 9. Badan mikro
• Menghasilkan lisosom dan membentuk • Terdiri atas dua jenis, yaitu peroksisom
dinding sel pada tumbuhan. dan glioksisom.
5. Lisosom • Peroksisom terdapat pada sel hewan
• Banyak terdapat pada sel-sel darah yang mengeluarkan enzim katalase dan
terutama leukosit, limfosit, dan berfungsi untuk menguraikan senyawa
monosit. hidrogen peroksida.
• Berperan aktif dalam melakukan fungsi • Glioksisom berperan dalam mengubah
imunitas dengan mensintesis enzim- lemak menjadi sukrosa.
enzim hidrolitik untuk mencernakan
bakteri patogen yang menyerang tubuh. E. Mekanisme Transportasi Zat
• Membantu menghancurkan sel yang luka
atau mati dan menggantikannya dengan Mekanisme transportasi zat ke luar atau ke dalam
sel baru yang disebut autofagus. sel melalui membran sel terdiri atas dua cara,
yaitu:

173

a. Transpor Pasif b. Transpor Aktif

Mekanisme perpindahan zat secara trans- Transpor aktif merupakan jenis perpinda-
por pasif tidak memerlukan energi dan han zat melalui membran semipermeabel
terjadi karena adanya perbedaan konsen- yang bergerak melawan gradien konsen-
trasi antara zat dan larutan di kedua sisinya. trasi sehingga memerlukan energi dalam
Transportasi zat secara pasif melalui beber- bentuk ATP. Transpor aktif berjalan dari
apa peristiwa, yaitu: larutan dengan konsentrasi rendah ke laru-
1. Difusi, yaitu perpindahan zat dari tan berkonsentrasi tinggi sehingga tercapai
larutan yang berkonsentrasi tinggi larutan isotonis.
(hipertonis) menuju larutan yang
berkonsentrasi rendah (hipotonis) Contoh: Proses pengangkatan ion K+, dan
tanpa melalui selaput membran. Na+ yang terjadi antara sel darah merah dan
Contoh: pergerakan oksigen ke dalam cairan ekstrasel (plasma darah).
sel saat kita mengirup udara.
2. Osmosis, yaitu perpindahan zat Peristiwa transpor aktif ada 2 jenis, yaitu:
dari larutan yang berkonsentrasi 1. E n d o s i t o s i s , y a i t u p e r i s t i w a
rendah (hipotonis) ke larutan yang pembentukan kantung membran sel
berkonsentrasi tinggi (hipertonis) yang terjadi karena adanya transfer
melalui membran semipermeabel larutan atau partikel ke dalam sel.
sehingga diperoleh larutan yang Endositois terbagi dua, yaitu pinositosis
konsentrasinya seimbang (isotonis). dan fagositosis.
Contoh: Proses penyerapan air melalui 2. Eksitosis, yaitu proses keluarnya suatu
bulu-bulu akar tanaman. zat ke luar sel. Contoh: sekresi mukus
3. Difusi terfasilitasi, yaitu proses difusi
yang dibantu oleh suatu protein karier.
Contoh: Gerakan perpindahan glukosa
ke dalam sel.

174

Bab 11

Jaringan Tumbuhan
dan Hewan

A. Jaringan Tumbuhan Berdasarkan letaknya, jaringan meristem dibe-
dakan menjadi dua, yaitu:
Jaringan pada tumbuhan dikelompokkan menjadi
dua, yaitu: 1. Meristem apikal (ujung), merupakan
a. Jaringan Meristem ja­ringan muda yang terletak di ujung
Jaringan meristem merupakan jaringan akar maupun batang dan menyebabkan
pertumbuhan primer (tumbuhan meninggi).
yang terdiri atas sel-sel muda yang aktif da-
lam fasa pembelahan dan pertumbuhan. 2. Meristem lateral (samping), yaitu jaringan
Sifat dari jaringan meristem, yaitu: yang terletak di batang dikotil, sejajar dengan
1. Berdinding tipis. permukaan batang dan menyebabkan
2. Tidak ditemukan ruang antarsel. pertumbuhan sekunder (tumbuhan
3. Vakuola sel berukuran kecil. melebar).
4. Sel-selnya berukuran kecil dan berbentuk
3. Meristem interkalar, yaitu jaringan
bulat, lonjong, atau poligonal. yang terletak di sekitar ruas batang dan
5. Masing-masing sel banyak mengandung menyebabkan pemanjangan ruas-ruas
batang tumbuhan.
sitoplasma dan memiliki satu atau lebih
nukleus. b. Jaringan Dewasa
Jaringan dewasa pada tumbuhan telah mengala-
Berdasarkan cara terbentuknya, jaringan meri- mi diferensiasi dan tidak aktif melakukan pem-
stem terbagi menjadi tiga, yaitu: belahan lagi.
1. Promeristem
Merupakan jaringan meristem yang terb­ en­ Sifat dari jaringan dewasa, yaitu:
1. Terdapat ruang antarsel.
tuk saat tumbuhan masih tingkat embrio. 2. Sel-selnya tidak aktif membelah diri.
3. Ukuran sel relatif besar jika dibandingkan
2. Meristem primer
• Banyak ditemukan pada tumbuhan dengan jaringan meristem.
dewasa yang masih aktif membelah. 4. Dinding sel telah mengalami penebalan.
• Jaringan ini terdapat pada ujung akar
dan batang. Menurut fungsinya, jaringan dewasa dibedakan
menjadi empat, yaitu:
3. Meristem sekunder
• Terbentuk dari meristem primer dan 1. Jaringan epidermis
selanjutnya menjadi meristematis. • Susunan selnya rapat sehingga tidak
• Selnya berbentuk pipih/prisma dan di memungkinkan adanya ruang antarsel.
bagian tengah terdapat vakuola.
Contoh: kambium dan kambium gabus. 175

• Umumnya berbentuk pipih dan tidak peredaran zat makanan hasil fotosintesis
berklorofil. pada tanaman.
• Jaringan pengangkut pada tum­buhan
• Terletak pada permukaan luar organ terbagi atas dua jenis, yaitu:
tumbuhan (akar, batang, dan daun). — Xilem, jaringan pengangkut yang

• Berfungsi sebagai pelindung bagian dalam berfungsi sebagai alat untuk
organ tumbuhan dan berperan dalam mengangkut air dan mineral dari
proses penyerapan air dan mineral. akar menuju daun.
— Floem, yang berfungsi untuk
• Epidermis mengalami modifikasi men­jadi mengangkut zat hasil fotosintesis
stomata (mulut daun), trikoma (rambut dari daun ke seluruh jaringan
daun), spina (duri), dan sel kipas. hidup tumbuhan.

2. Jaringan parenkim c. Organ Tumbuhan

• Tersusun oleh sel-sel hidup dengan bentuk 1. Akar
dan fisiologi yang beragam.
Epidermis
• Susunan sel tidak rapat sehingga ada
ruang antarsel. Rambut akar Korteks
Floem
• Umumnya berklorofil dan memiliki Xilem
banyak vakuola.
Tudung akar Kambium
• Menurut fungsinya, jaringan parenkim
terbagi dua, yaitu: Meristem ujung
— Palisade parenkim (jaringan
pagar) sebagai tempat berlang­ Penampang Membujur Akar Tumbuhan
sungnya fotosintesis.
— Spons parenkim (jaringan bu­nga • Tersusun atas beberapa jaringan, yaitu:
karang).
— Epidermis, merupakan lapisan
3. Jaringan penyokong (penguat) terluar akar dan tersusun atas selapis
sel dengan susunan yang rapat,
• Berfungsi untuk menyokong dan berdinding tipis, dan beberapa selnya
memperkuat tumbuhan berdiferensiasi membentuk rambut
akar.
• Jaringan penyokong dibedakan atas dua
jenis, yaitu: — Korteks, yaitu lapisan tengah yang
tersusun atas sel-sel parenkim yang
— Jaringan kolenkim, tersusun atas berdinding tipis, dan tersusun longgar.
sel-sel hidup yang lentur dan Korteks berfungsi sebagai penyimpan
mengalami penebahan selulosa. cadangan makanan.
Jaringan ini terdapat pada
organ yang aktif mengadakan — Endodermis, yaitu selapis korteks
pembelahan. paling dalam dan tersusun rapat tanpa
rongga sel. Endodermis berfungsi
— Jaringan sklerenkim, tersusun sebagai pengat­ur jalannya air dan
atas sel-sel mati yang keras dan mineral dari korteks menuju silinder
mengalami penebalan pada pusat.
dinding selnya sehingga lebih
kuat. — Stele (silinder pusat), terdiri atas
perisikel dan jaringan pengangkut
4. Jaringan pengangkut (vasikular)

• Berperan dalam proses pengangkutan
air dan berbagai unsur hara serta

176

(xilem dan floem) yang tersusun radial. — Tipe kolateral tertutup (floem terletak
di luar xilem).
• Fungsi akar, yaitu:
— Tipe bikolateral (floem berada di luar
— Penyokong tegaknya tumbuhan. dan di dalam xilem).

— Sebagai tempat penyimpanan — Tipe ampivasi (xilem mengelilingi
cadangan makanan. floem).

— Berperan dalam proses penye­rapan — Tipe ampikribal (floem mengelilingi
air, mineral, dan unsur hara di dalam xilem).
tanah.
3. Daun
— Sebagai alat reproduksi secara
vegetatif.

2. Batang

• Berfungsi sebagai penghubung antara akar Epidermis atas Xylem Floem
dan daun, tempat menyim­pan air dan
cadangan makanan, serta untuk menegakkan Kloroplas
tumbuhan.

• Struktur batang terdiri atas epiderm­ is, Jaringan Jaringan
korteks, dan stele. Palisade spons
Stomata Kutikula

Mesofil

Epidermis Floem Epidermis • Tersusun atas tiga jaringan, yaitu:

Floem — Epidermis, berfungsi sebagai pelin­
dung jaringan di dalamnya. Umumnya
Korteks Xilem Kambium dilapisi oleh kutikula, dan pada bagian
Korteks bawah terdapat stomata (mulut daun)
Xilem untuk pertukaran gas.
(a)
(b)

(a) Penampang Melintang Batang Monokotil — Mesofil (parenkim daun), yaitu lapisan
(b) Penampang Melintang Batang Dikotil yang berkembang menjadi jaringan
palisade (tempat terjadinya fotosintesis
• Batang tersusun atas dua jenis jaringan, karena banyak terdapat kloroplas), dan
yaitu: jaringan spons (bunga karang).
• Jaringan primer
• Pada batang dikotil terdiri atas — Jaringan vasikular, terdiri atas xilem
epidermis, korteks, endodermis, dan floem.
dan stele.
• Fungsi daun, yaitu:
• Pada batang monokotil terdiri
atas epidermis, korteks, stele, dan — Tempat berlangsungnya proses
empulur. fotosintesis dan transpirasi (peng­u­apan
air pada siang hari).
• Jaringan sekunder
Hanya dimiliki oleh batang tumbuhan — Penyimpan cadangan makanan.

dikotil, terdiri atas floem sekunder, — Stomata (mulut) pada daun sebagai
xilem sekunder, dan kambium gabus. organ respirasi (pernapasan).

• Beberapa tipe berkas pengangkut pada — Alat perkembangbiakan veget­atif,
batang, yaitu: seperti pada tanaman cocor bebek.

— Tipe kolateral terbuka (floem terletak 4. Bunga
di luar xilem).
• Merupakan organ pada tumbuhan yang

177

tersusun atas mahkota bunga, kelopak, putik, Contoh: pada dinding usus, dinding
dan benang sari. lambung, dan oviduk.
• Berdasarkan kelengkapan bagian­nya, bunga
digolongkan menjadi empat, yaitu bunga 6. Epitel silindris berlapis banyak,
sempurna, bunga tidak sempurna, bunga terdapat pada alat-alat tubuh dan
jantan, dan bunga betina. berfungsi sebagai tempat sekresi dan
pergerakan.
B. Jaringan Hewan
7. Epitel silindris berlapis banyak semu,
Jaringan pada hewan dikelompokkan menjadi memiliki bulu getar pada permukaannya.
empat, yaitu: Terdapat pada organ yang berperan
sebagai lapisan pelindung, sekresi, dan
a. Jaringan Epitel pergerakan zat yang melewati permukaan.
Contoh: rongga hidung, trakea.
Jaringan yang tersusun selapis atau be-be-
rapa lapis sel yang menutupi permukaan or- 8. Epitel transisional, berbentuk tak tentu,
gan. Berperan sebagai perlindung, pe-ngel- terdapat pada ureter, kandung kemih,
uaran getah, dan penyerapan. dan uretra.

Berdasarkan lapisan penyusunnya, jaringan 9. Epitel kelenjar, dapat mensekresikan
epitel dikelompokkan menjadi sembilan, yaitu: getah berupa enzim, keringat, air
ludah, maupun hormon. Berdasarkan
1. Epitel pipih selapis, yaitu jaringan yang cara mensekresikan cairannya, epitel
berfungsi untuk proses difusi, sekresi, kelenjar terbagi menjadi dua, yaitu
dan filtrasi. kelenjar eksokrin dan kelenjar
endokrin.
Contoh: pada dinding pembuluh darah,
limfa, ginjal, dan selaput jantung. Epitel pipih Epitel kubus Epitel kelenjar

2. Epitel pipih berlapis banyak, yaitu Epitel transisional Epitel bersilia
jaringan yang berfungsi sebagai
pelindung di bawahnya. Epitel silindris Epitel tubuler Epitel alveolus Epitel sakulus
majemuk
Contoh: pada rongga mulut, permukaan
kulit, esofagus, dan rongga hidung. Macam-macam Jaringan Epitel

3. Epitel kubus selapis, terdapat pada b. Jaringan Otot
organ-organ yang berperan dalam
proses pengeluaran kelenjar dan proses Jaringan yang terdiri atas serabut-serabut
penyerapan. otot (myofibril) yang tersusun atas sel-sel
otot yang dibungkus oleh membran sar-
Contoh: pada kelenjar tiroid, ovarium, kolema. Jaringan otot berfungsi sebagai
dan tubula ginjal. alat gerak aktif dan terdapat pada anggota
gerak maupun organ-organ dalam tubuh.
4. Epitel kubus berlapis banyak, dimiliki
oleh organ yang berfungsi dalam proses Berdasarkan struktur dan cara kerjanya,
sekresi dan penyerapan. jaringan otot dibedakan menjadi tiga jenis,
yaitu:
Contoh: pada kelenjar keringat, kelenjar
minyak, ovarium, dan buah zakar. 1. Otot polos, berbentuk gelondong,
berinti sel satu dan terletak di tengah.
5. Epitel silindris selapis, terdapat pada Otot ini bekerja secara tak sadar dan
organ yang berperan dalam proses
pengeluaran zat dari dalam tubuh,
penyerapan zat, dan melicinkan.

178

terdapat pada semua organ dalam 3. Jaringan darah/limfa, berfungsi
tubuh, kecuali jantung. sebagai alat transportasi, dimana darah
mengangkut sari-sari makanan, O2, CO2,
2. Otot lurik, yaitu otot yang melekat dan zat sisa metabolisme tubuh.
pada rangka, bekerja dengan sadar, dan
berbentuk memanjang dengan inti sel 4. Jaringan penghubung berserat,
yang banyak. tersusun atas sel-sel lemak yang
berbentuk poligonal dan tersusun
3. Otot jantung, berbentuk silindris longgar. Pada tiap rongganya terdapat
panjang dan bercabang, inti sel banyak tetes lemak. Jaringan ini berfungsi
dan terletak di tengah. sebagai tempat penyimpanan lemak
untuk cadangan makanan dan untuk
Otot lurik Otot polos Otot Jantung melindungi organ dalam tubuh dari
suhu dingin.
Jenis Sel Otot
d. Jaringan Saraf
Sumber: Dokumen Penerbit
Jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf
c. Jaringan Konektif (Penyambung) (neuron) yang terdiri atas badan sel, akson
(neurit), dendrit, dan selubung saraf.
Jaringan konektif memiliki sel-sel yang su­
sunannya tidak terlalu rapat dan dibedakan Berdasarkan fungsinya, sel-sel saraf dike-
menjadi empat, yaitu: lompokkan menjadi tiga, yaitu:

1. Jaringan pengikat, berfungsi untuk 1. Saraf sensorik (neuron aferen),
mengikat jaringan pada tubuh sehingga bertugas menghantarkan rangsang
menyatu dan dapat menunjang fungsi dari organ reseptor menuju susunan
organ lainnya. Dibedakan menjadi saraf pusat (otak dan sumsum tulang
jaringan ikat padat dan jaringan ikat belakang).
longgar.
2. Saraf motorik (neuron eferen), bertugas
2. Jaringan penguat (penunjang), menghantarkan rangsang dari susunan
berfungsi untuk melindungi organ- saraf pusat menuju bagian efektor (alat
organ tubuh yang lemah. Terdiri atas: gerak), yaitu kelenjar dan otot hingga
menjadi respons gerakan.
• Jaringan tulang rawan (kartilago).
3. Saraf konektor (asosiasi), yang bertugas
• jaringan tulang sejati (osteon). menghubungkan antara saraf sensorik
dan motorik.

179

Bab 12

Sistem Gerak Manusia

A. Rangka (Tulang) Pada dasarnya kerangka tubuh manusia
dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
a. Fungsi Rangka
1. Merupakan alat gerak pasif. 1. Rangka aksial (Skeleton Axiale)
2. Memberi kekuatan dan menunjang Tersusun atas:
tegaknya tubuh.
3. Memberi bentuk pada tubuh. • Tulang tengkorak (kranium)
4. Melindungi organ-organ tubuh bagian Tulang-tulang penyusun tengkorak dibedakan
dalam.
5. Tempat melekatnya otot. menjadi dua, yaitu:
6. Sebagai tempat pembentukan sel darah.
7. Sebagai tempat penimbunan mineral.  Tulang pembentuk bagian kepala,
meliputi:
b. Jenis Rangka - Tulang baji (sfenoid)
Rangka berdasarkan letak dan susunannya - Tulang tapis (etmoid)
- Tulang pelipis (temporal)
terbagi menjadi dua jenis, yaitu: - Tulang dahi (frontal)
1. Rangka eksoskeleton, yaitu rangka yang - Tulang ubun-ubun (parietal)
- Tulang kepala belakang (oksipital)
terletak di luar tubuh.
2. Rangka endoskeleton, yaitu rangka a Tulang penyusun wajah, meliputi:
- Tulang rahang atas (maksila)
yang letaknya di dalam tubuh. - Tulang rahang bawah (mandibula)
c. Sistem Rangka Manusia - Tulang pipi (zigomatikus)
- Tulang langit-langit (palatinum)
Tulang tengkorak - Tulang hidung (nasale)
- Tulang mata (lakrimalis)
Tulang rahang bawah - Tulang pangkal lidah

Tulang belikat Tulang selangka • Tulang belakang
Terdiri atas:
Tulang Tulang rusuk
lengan Tulang dada  Ruas tulang leher (7 ruas)
a Ruas tulang punggung (12 ruas)
atas Tulang belakang a Ruas tulang pinggang (5 ruas)
Tulang Tulang panggul a Ruas tulang kelangkang
pengumpil a Ruas tulang ekor

Tulang hasta

Tulang jari Tulang paha

Tulang betis Tulang
tempurung
Tulang
kering lutut

Tulang Tulang jari-jari kaki
telapak

kaki

Sistem Rangka Manusia
Sumber: Penerbit

180

• Tulang dada 1. Tulang rawan (kartilago), tersusun atas
Terdiri atas tiga bagian, yaitu: sel-sel tulang rawan (kondrosit), banyak
mengandung zat kolagen, dan sedikit
a Hulu (manubrium) mengandung zat kapur sehingga bersifat
 Badan (korpus) lentur.
 Taju pedang
Contoh: pada bagian persendian, daun
• Tulang rusuk telinga, cuping hidung, dan ruas tulang
Terdiri atas tiga bagian, meliputi: belakang.

 Tulang rusuk sejati (costa vera) 2. Tulang sejati (osteon), tersusun atas sel-sel
 Tulang rusuk palsu (costa spuria) osteosit yang mengandung kals­ ium dan fosfor
 Tulang rusuk melayang sehingga bersifat keras.
2. Rangka Apendikuler
Rangka apendikuler merupakan rangka yang Berdasarkan bentuknya, tulang dikelompokkan
tersusun atas empat ruas tulang, yaitu: menjadi empat jenis, yaitu:
• Tulang bahu 1. Tulang pipa, berbentuk panjang, bulat, pada
Terdiri atas dua bagian, yaitu:
 Tulang belikat (skapula) bagian ujungnya terdapat bonggol, dan di
 Tulang selangka (klavikula) dalamnya berisi sumsum kuning dan lemak.
Contoh: tulang paha, tulang betis, tulang
• Tulang panggul hasta, tulang pengumpil, dan tulang ruas jari
Terdiri atas tiga tulang, yaitu: tangan/kaki.
2. Tulang pipih, berbentuk pipih atau tipis, berisi
 Tulang usus (ileum) sumsum merah, dan tempat pembuatan sel
 Tulang duduk (iskhium) darah merah dan sel darah putih.
 Tulang kemaluan Contoh: tulang pinggul, tulang kepala
(tengkorak), tulang rusuk, dan tulang belikat.
• Tulang anggota gerak atas 3. Tulang pendek, berbentuk pendek dan bulat,
Terdiri atas: berisi sumsum merah, dan juga merupakan
tempat pembuatan sel darah merah juga sel
 Tulang lengan atas (lumerus) darah putih.
 Tulang hasta (ulna) Contoh: ruas tulang belakang, tulang
 Tulang pengumpil (radius) perge­langan tangan, dan tulang pergelangan
 Tulang pergelangan tangan (karpal) kaki.
 Tulang talapak tangan (metakarpal) 4. Tulang tak beraturan, tidak memiliki bentuk
 Tulang jari-jari (phalanges) tertentu.
Contoh: tulang rahang wajah.
• Tulang anggota gerak bawah
Tersusun atas: e. Hubungan Antartulang (Persendian)
Hubungan antartulang disebut persendian.
 Tulang paha (femur) Berdasarkan sifat geraknya, persendian terbagi
 Tulang tempurung lutut (patela) menjadi tiga macam, yaitu:
 Tulang betis (fibula) 1. Sinarthrosis (sendi mati), yaitu hubungan
 Tulang kering (tibia)
 Tulang pergelangan kaki (tarsal) antartulang yang tidak dapat digerakkan.
 Tulang talapak kaki (metatarsal) Dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu:
 Tulang jari kaki (phalanges) • Sinkondrosis (persendian dengan tulang

d. Tulang rawan).
Tulang berdasarkan sel penyusunnya terbagi
menjadi dua, yaitu:

181

• Sinfibrosis (persendian dengan jaringan B. Otot
ikat (fibrosa)).
Otot dapat bergerak karena adanya sel otot. Otot
Contoh: tulang tengkorak, dan hu­ bekerja dengan cara berkontraksi dan relaksasi.
bungan antara tulang dada dan rusuk. a. Jenis-jenis Otot

2. Amfiarthrosis, yaitu persendian yang Otot lurik Otot polos Otot Jantung
memungkinkan adanya sedikit gerakan
(terbatas). 1. Otot polos
• selnya berbentuk gelondong dan
Contoh: persendian pada tulang rusuk dengan nukleus ada satu di tengah sel.
tulang belakang dan tulang dada. • Gerakan ototnya lambat dan tidak cepat
lelah.
3. Diathrosis (sendi gerak), yaitu persen­ • Bekerja secara tidak sadar (involunter).
dian yang dapat bergerak dengan leluasa. • Terdapat pada bagian organ dalam tubuh.
Dikelompokkan menjadi lima, yaitu:
2. Otot lurik
Sendi Putar Sendi Peluru • Selnya berbentuk silindris dengan garis
gelap terang.
Sendi Engsel Sendi Pelana • Nukleus banyak dan terletak di tepi.
• Bekerja secara sadar (volunteer).
Sendi Luncur • Gerakannya cepat dan mudah lelah.
• Melekat pada rangka.
• Sendi engsel, yaitu persendian yang
dapat bergerak satu arah. 3. Otot jantung
• Selnya berbentuk silindris, dengan
Contoh: ruas antarjari dan pada siku. percabangan (sinsitium).
• Sendi peluru, yaitu persendian yang • Nukleus satu dan terletak di tengah.
• Bekerja secara tidak sadar (involunter).
dapat bergerak ke seluruh arah. • Tidak mudah lelah.
Contoh: sendi pada pangkal lengan dan • Terdapat pada organ jantung.

pangkal paha b. Karakteristik Otot
• Sendi pelana, yaitu persendian yang 1. Ko n t r a k s i b i l i ta s g ke m a m p u a n
memendek (berkontraksi).
dapat bergerak dua arah. 2. E k s t e n s i b i l i t a s g ke m a m p u a n
Contoh: sendi pada pangkal jari dan memanjang (berelaksasi).
3. Elastisitas g kemampuan untuk kembali
telapak tangan. pada ukuran semula setelah memendek
• Sendi putar, yaitu persendian dimana atau memanjang.

tulang yang satu berputar terhadap c. Macam Gerak Otot
tulang yang lain. 1. Antagonis (berlawanan)
Contoh: hubungan antartulang leher
dengan tengkorak. • Ekstensor - fleksor : meluruskan -
• Sendi luncur, yaitu persendian tempat membengkokkan
ujung tulang yang satu menggeser
ujung tulang yang lain.
Contoh: sendi pada ruas tulang
belakang.

182

• Abduktor - adduktor : menjauhkan dari • Skoliosis
badan - mendekatkan ke badan Kelainan dimana tulang belakang yang

• Depressor - elevator : menurunkan - melengkung ke samping.
menaikkan • Kifosis
Kelainan pada tulang belakang, yaitu
• Supinator - pronator : menengadah
tangan - menelungkupkan tangan terlalu melengkung ke belakang.
• Lordosis
2. Sinergis (bersamaan) Kelainan tulang belakang yang
Contoh: pada otot punggung dan leher.
melengkung ke depan.
C. Kelainan dan Gangguan pada Sistem
Gerak 3. Defisiensi dan Gangguan Fisiologi
• Rakitis
a. Gangguan pada Rangka Gangguan pada tulang kaki yang
1. Persendian membengkok seperti huruf X atau O
karena kekurangan vitamin D.
• Dislokasi • Mikrosefalus
Dislokasi merupakan gangguan Merupakan penyakit dimana ukuran
tengkorak kepala lebih kecil dibanding
pergeseran sendi dari kedudukan dengan ukuran normal.
semula karena tulang ligamennya • Osteoporosis
tertarik atau sobek. Tulang-tulang kurang keras, rapuh,
• Terkilir keropos, dan mudah patah.
Tertariknya ligamen sendi yang
disebabkan oleh gerakan yang tiba-tiba. b. Gangguan pada Otot
• Ankilosis 1. Atrofi, yaitu keadaan dimana otot
Persendian tidak dapat digerakkan lagi mengecil sehingga menghilangkan
karena tulangnya menyatu. kemampuannya untuk berkontraksi.
• Artritis (infeksi sendi) 2. Hipertrofi, yaitu keadaan otot menjadi
Gangguan sendi yang ditandai lebih besar dan kuat karena sering
terjadinya peradangan sendi yang dilatih secara berlebih.
disertai timbulnya rasa sakit. 3. Tetanus (kejang otot), merupakan
gangguan otot berupa kontraksi terus-
2. Gangguan ruas tulang belakang menerus yang disebabkan oleh bakteri.
4. Miastenia gravis, yaitu melemahnya
otot secara berangsur-angsur hingga
menyebabkan kelumpuhan.
5. Distrofi otot, merupakan penyakit otot
kronis sejak anak-anak.

183

Bab 13

Sistem Peredaran
Darah

A. Darah berukuran lebih besar dibandingkan
dengan sel darah merah.
a. Fungsi Darah - Jumlah leukosit dalam tubuh lebih
1. Mengangkut sari makanan, air, dan sedikit dibanding eritrosit, yaitu
oksigen ke seluruh tubuh. 5.000—10.000 sel tiap 1 mm3 darah
2. Mengangkut CO2 dan zat sisa hasil pada orang dewasa.
metabolisme menuju organ ekskresi. - Berperan utama dalam pertahanan
3. Mengatur keseimbangan asam dan basa tubuh (antibodi) dengan sifatnya
agar terhindar dari kerusakan jaringan. sebagai fagosit.
4. Sel darah putih berperan dalam - Sel darah putih ada dua jenis, yaitu:
mempertahankan tubuh dari infeksi  Granulosit (plasma bergranular),
kuman penyakit.
5. Menjaga stabilitas suhu tubuh. yaitu eosinofil, basofil, dan
6. Mengedarkan hormon dari kelenjar netrofil.
endokrin ke bagian tubuh tertentu.  Agranulosir (plasma tidak ber­gra­­
nular), yaitu limfosit dan monosit.
b. Komponen Darah
• Keping darah (trombosit)
1. Sel-sel darah - Memiliki bentuk yang tidak teratur,
Sel darah manusia terdiri atas tiga jenis, yaitu: tidak berinti, dan berdiameter sekitar
• Sel darah merah (eritrosit) 2—4 mm.
- Trombosit hanya berumur 8 hari dan
- Sel berbentuk bulat pipih, bikonkaf, setiap 1 mm3 darah mengandung
tidak berinti, dan mengandung he- trombosit sekitar 150.000—400.000
moglobin (pigmen merah pada darah). keping.
- Berperan penting dalam proses
- Hemoglobin merupakan protein yang pembekuan darah dengan menge­
mengandung hemin (mengandung zat luarkan enzim trombokinase saat
besi) dan globin, serta memiliki daya terjadi luka.
ikat tinggi terhadap oksigen.
2. Plasma darah
- Sel darah merah berjumlah 4—5 juta • Merupakan cairan darah berwarna
sel/mL darah dan hanya berumur se- kekuningan yang mengandung 90% air,
kitar 120 hari, setelah itu dirombak di 8% protein, dan 0,9% mineral, oksigen,
dalam hati/lever. enzim, dan antigen.

• Sel darah putih (leukosit)
- Sel tidak berwarna (bening), bentuk
ameboid (tidak tetap), berinti, dan

184

• Berperan dalam proses pegangkutan • Aglutinogen dibedakan menjadi dua,
sari makanan ke seluruh tubuh dan yaitu:
mengangkut zat sisa metabolisme dari 1. A g l u t i n o g e n A , m e m i l i k i
sel-sel tubuh menuju organ ekskresi. enzim glikosil transferase yang
mengandung glutiasetil glukosamin
• Memiliki protein plasma yang terdiri pada rangka glikoproteinnya.
atas: 2. A g l u t i n o g e n B , m e m i l i k i
- Albumin (menjaga osmotik enzim galaktosa pada rangka
darah). glikoproteinnya.
- Globulin (zat antibodi).
- Fibrinogen (pembekuan darah). Tabel Golongan Darah Manusia

c. Mekanisme Pembekuan Darah No Golongan Aglutinogen Aglutinin
• Saat kulit terluka dan mengeluarkan Darah
darah, trombosit ikut keluar bersama
darah, kemudian pecah akibat 1. A A b
menyentuh permukaan luka yang kasar.
• Pecahnya trombosit menyebabkan keluar­ 2. B B a
nya enzim trombokinase yang dapat
mengu­ bah protrombin menjadi trombin 3. AB A dan B -
dengan bantuan ion Ca2+ dan vitamin K.
• Trombin yang terbentuk akan merang­ 4. O - a dan b
sang fibrinogen untuk membuat benang-
benang fibrin. Benang fibrin inilah yang • Berdasarkan ada tidaknya faktor
segera membentuk anyaman untuk Rh (sistem rhesus), golongan darah
menutup luka sehingga darah membeku dibedakan menjadi dua, yaitu:
(tidak keluar). Adapun skemanya, yaitu: 1. Golongan darah Rh+, yaitu jika
di dalam eritrosit terdapat
Trombosit menghasilkan Trombokinase aglutinogen rhesus.
Protrombin Trombin 2. Golongan darah Rh-, yaitu jika di
Fibrinogen menguCbaah2+ dalam eritrosit tidak ditemukan
Vit. K Benang fibrin aglutinogen rhesus.

mengumbaehnjadi • Seseorang yang bergolongan darah
Rh+ tidak boleh menjadi donor pada
d. Golongan Darah Manusia seseorang dengan golongan darah Rh_
• Penggolongan darah manusia sistem karena akan terjadi penggumpalan
ABO (Karl Landstainer 1868—1943) darah.
didasarkan pada ada tidaknya zat
aglutinogen dan aglutinin. • Golongan darah O merupakan donor
• Aglutinogen adalah protein yang universal (dapat mentrasfusikan
terkandung dalam eritrosit. darahnya kepada semua golongan
• Aglutinin merupakan zat antibodi yang darah).
terkandung dalam plasma darah dan
dapat menggumpalkan aglutinogen. • Golongan darah AB disebut sebagai
resipien universal (dapat menerima
transfusi dari semua golongan darah).

• Pada proses transfusi darah, golongan
darah donor harus sama dengan
golongan darah resipien sehingga
tidak terjadi penggumpalan darah yang
menyebabkan kematian bagi resipien.

185

B. Alat Peredaran Darah 4. Bilik kiri (ventrikel sinister),
memiliki otot 3—4 kali lebih tebal
a. Jantung dari bilik kanan, berfungsi untuk
• Jantung merupakan organ yang terletak memompakan darah yang kaya O2
di dalam rongga mediastinum dari menuju seluruh bagian tubuh.
rongga dada sebelah kiri.
• Jantung berfungsi sebagai alat • Sebagai pemisah ruang pada jantung,
pemompa darah ke seluruh bagian terdapat katup yang berfungsi untuk
tubuh. mengatur aliran darah agar tetap searah
• Lapisan-lapisan jantung dari luar ke dan terbagi menjadi tiga, yaitu:
dalam, yaitu: 1. Valvula trikuspidalis dan valvula
1. Perikardium, merupakan selaput mitral yang terdapat di antara
pembungkus jantung paling luar. serambi kanan dan bilik kanan.
2. Miokardium, merupakan selaput 2. Valvula bikuspidalis, terdapat di
paling tebal dan tersusun atas otot antara serambi kiri dan bilik kiri.
jantung. 3. Valvula semilunaris, yang terdapat
3. Endokardium, merupakan selaput pada pangkal nadi besar (aorta).
yang melapisi ruang-ruang
jantung. • Siklus Jantung merupakan periode dari
satu siklus penuh kontraksi dan relaksasi.
Arteri Aorta SIklus jantung terbagi dua, yaitu:
pulmonalis Katup semilunalis 1. Sistole, yaitu periode kontraksi
pada jantung dimana otot bilik
Vena kava Serambi kiri menguncup dan darah dipompa ke
superior pembuluh nadi pulmonalis atau ke
Serambi kanan Katup aorta secara bersamaan.
bikuspidalis 2. Diastole, yaitu fase relaksasi pada
Katup trikuspidalis Bilik kiri jantung dimana serambi jantung
menguncup dan darah masuk ke
Bilik kanan Septum jantung.

Vena kava Selaput perikardium • Dalam keadaan normal, tekanan sistole/
inferior diastole jantung adalah sebesar 120/90
mmHg.
Penampang Jantung Manusia
Sumber: Dokumen penerbit b. Pembuluh Darah

• Jantung manusia terdiri atas empat Menurut fungsinya, terdapat tiga jenis pembu-
ruang, yaitu: luh darah dalam tubuh, yaitu:
1. Serambi kanan (atrium dextrum), • Pembuluh nadi (arteri)
yaitu tempat masuknya darah yang Berfungsi untuk mengalirkan darah keluar dari
mengandung gas CO2 dari seluruh
tubuh. jantung. Terdiri atas dua jenis, yaitu:
2. Serambi kiri (atrium sinistrum), 1. Aorta (nadi besar), yaitu pembuluh
yaitu ruang sebagai tempat masuk­
nya darah dari paru-paru yang kaya arteri yang berfungsi untuk mengalirkan
akan gas O2. darah yang kaya akan O2 dari jantung
3. Bilik kanan (ventrikel dexter), menuju seluruh bagian tubuh.
yaitu tempat masuknya darah 2. Arteri pulmonalis, yaitu pembuluh
yang kaya akan gas CO2 dari atrium arteri yang berperan dalam mengalirkan
kanan, selanjutnya akan diedarkan
menuju paru-paru melalui
pembuluh arteri pulmonalis.

186

darah yang mengandung CO2 dari bilik • Berdasarkan jalurnya, peredaran darah
kanan menuju paru-paru. manusia dibagi menjadi dua, yaitu:
• Pembuluh balik (vena) 1. Peredaran darah kecil (pendek)
Berfungsi untuk mengalirkan darah menuju
jantung. Pembuluh vena ada dua, yaitu: Bilik kanan jantung g arteri pulmonalis
1. Vena pulmonalis, yaitu pembuluh vena g paru-paru g vena pulmonalis
yang berfungsi untuk mengalirkan
darah yang mengandung O2 dari paru- g jantung serambi kiri g jantung bilik kiri
paru menuju jantung (se­rambi kiri).
2. Vena cava superior, yaitu pembuluh 2. Peredaran darah besar (panjang)
vena yang berfungsi untuk m­ engalirkan
darah dari tubuh bagian atas menuju Bilik kiri jantung g aorta g arteri
jantung. (pembuluh nadi) g tubuh g vena g
3. Vena cava inferior, yaitu pembuluh
vena yang membawa darah dari tubuh serambi kanan g bilik kanan
bagian bawah menuju jantung.
• Pembuluh kapiler Sehingga peredaran darah manusia secara
Pembuluh kapiler bercirikan dinding sel keseluruhan, yaitu:
yang tipis, halus, dan langsung berhubungan
dengan sel-sel pada jaringan tubuh. Darah dari paru-paru g masuk ke serambi kiri g
diteruskan ke bilik kiri g dipompa keluar jantung
Tabel Perbedaan Pembuluh Arteri dan Vena g menuju ke seluruh tubuh g darah dari seluruh
tubuh (kaya CO2) g masuk ke serambi kanan g
Sifat Arteri Vena
bilik kanan g menuju ke paru-paru
Dinding Tebal, kuat, Tipis, tidak elastis
D. Sistem Peredaran Getah Bening
pembuluh elastis
• Getah bening (limfa) merupakan cairan
Aliran Meninggalkan Menuju jantung berwarna kekuningan yang mengisi rongga
darah jantung antarsel tubuh dan mengandung sel darah
putih, trombosit, serta fibrinogen.
Letak Tersembunyi Banyak di sepanjang
pembuluh • Fungsi dari pembuluh limfa, yaitu:
1. Sebagai penghasil zat antibodi.
Katup Hanya satu, Beberapa katup 2. Membunuh kuman penyakit.
pada pangkal di sepanjang 3. Pengangkut cairan dan protein dari
aorta pembuluh jaringan tubuh ke dalam darah.
4. Pengangkut emulsi lemak dari usus ke
Denyut Terasa Tidak terasa dalam darah.

Jika terluka Darah Darah menetes • Pembuluh limfa terbagi menjadi dua, yaitu:
memancar 1. Pembuluh limfa kanan, terletak pada
Penyebab Kontraksi otot pembuluh vena di bawah tulang
gerakan Kontraksi otot rangka selangka kanan dan berfungsi sebagai
darah jantung penerima cairan dari kepala, leher,
dada, jantung, paru-paru, dan lengan
C. Sistem Peredaran Darah Manusia atas.

• Sistem pereradan darah manusia merupa-
kan peredaran darah tertutup dan ganda,
dimana darah mengalir ke seluruh tubuh
melalui pembuluh darah.

187

2. Pembuluh limfa kiri, terletak pada 9. Jantung Koroner
pembuluh vena di bagian bawah tulang Penyakit yang sifatnya mematikan dan
selangka kiri dan berperan dalam
menerima cairan dari bagian tubuh disebabkan oleh tersumbatnya pembuluh
selain yang masuk ke pembuluh limfa darah arteri oleh kolesterol sehingga aliran
kanan. darah dari dan menuju jantung tidak lancar.

E. Gangguan pada Sistem Peredaran F. Sistem Peredaran Darah Hewan

Darah Manusia Sistem peredaran darah hewan terbagi menjadi
dua jenis, yaitu:
1. Hemofilia 1. Sistem peredaran darah terbuka, yaitu
Penyakit darah sukar membeku saat luka dan
­peredaran darah dan cairan tubuh lainnya
termasuk penyakit keturunan. Umumnya, tidak selalu melalui pembuluh darah se-
diderita oleh laki-laki, namun gen ini dibawa hingga antara darah dengan cairan yang
oleh perempuan. mengisi ruang antarsel tidak dapat dibeda-
2. Anemia kan.
Penyakit kekurangan sel darah merah yang Contoh: belalang dan serangga lainnya.
menyebabkan kemampuan darah dalam 2. Sistem peredaran darah tertutup, yaitu da-
mengangkut O2 rendah. rah mengalir ke seluruh tubuh melalui pem-
3. Leukimia (Kanker Darah) buluh-pembuluh darah.
Penyakit yang disebabkan oleh pembelahan Contoh: umumnya pada hewan vertebrata,
leukosit yang tidak terkendali sehingga seperti ikan, reptilia, amfibia, dan mamalia.
dapat memakan eritrosit, trombosit, bahkan
sesama leukosit. a. Sistem Peredaran Darah Hewan
4. Talasemia Invertebrata
Penyakit keturunan yang ditandai dengan
adanya sel darah merah abnormal yang tidak 1. Annelida
bisa mensintesis zat pembentuk hemoglobin. • Peredaran darah pada cacing termasuk
5. Hipertensi peredarah darah tertutup.
Penyakit tekanan darah tinggi yang • Pompa penggerak berupa lima pasang
disebabkan karena berkurangnya suplai lengkung aorta yang berfungsi sebagai
darah ke otot jantung. jantung.
6. Hipotensi • Aliran darahnya, yaitu:
Penyakit gejala tekanan darah rendah dan
dapat menyebabkan penderitanya pusing 5 pasang Pembuluh darah
hingga pingsan. lengkung aorta dorsal
7. Varises
Gejala pelebaran pembuluh vena di Pembuluh darah Pembuluh darah
permukaan kulit yang disebabkan oleh ventral yang lebih kecil
dinding permukaan vena yang melemah
hingga kehilangan kelenturannya. (tubuh)
8. Sklerosis
Penyakit yang ditandai adanya pengerasan 2. Arthropoda
pada pembuluh nadi yang disebabkan oleh • Peredaran darah pada hewan jenis
endapan senyawa lemak ataupun kapur. arthropoda merupakan jenis peredaran
darah terbuka (terjadi di luar pembuluh
188 darah).

• Pada kelas insecta darah tidak • Antara serambi kanan dan kiri terdapat
mengandung hemosianin sehingga katup untuk mencegah bercampurnya
tidak dapat mengangkut O2 (contohnya darah.
pada belalang). Namun, tidak bagi kelas
• Skema aliran darahnya, yaitu:
crustaceae.
• Aliran darahnya, yaitu: Vena cava
CO2
Jantung Ostium
pembuluh Serambi kanan
CO2

Bilik

aorta Tubuh arteri pulmonalis arteri kutanea

3. Molusca terjadi
• Pada kelas gastropoda dan pelecypoda
memiliki sistem peredaran darah pengambilan
terbuka, sedangkan pada chepalopoda
sistem peredaran ­darahnya tertutup. Paru-paru O2 Kulit
• Darah mengandung hemosianin
sehingga dapat mengangkut gas O2. O2 Serambi kiri O2

b. Sistem Peredaran Darah Hewan O2
Vertebrata Bilik

1. Pisces (ikan) O2
• Ikan memiliki sistem peredaran darah Aorta
tertutup dan tunggal (darah melewati
jantung satu kali dalam peredarannya). O2
• Jantung pada ikan terdapat dua ruang, Tubuh
yaitu satu serambi dan satu bilik.
• Aliran darah pada tubuh ikan, yaitu: 3. Reptilia
• Sistem peredarah darah tertutup dan
Jantung CO2 ganda.
• Jantung terdiri atas empat, yaitu bilik
aorta ventral kanan, bilik kiri, serambi kanan, dan
serambi kiri.
O2 + CO2 CO2 • Sekat antara bilik kiri dan kanan
belum sempurna sehingga terdapat
Vena Insang lubang (Foramen panizzae) sebagai
O2 dan sari pendistribusi O2 ke alat pencernaan
makanan serta penjaga keseimbangan tekanan
cairan dalam jantung saat menyelam.
aorta dorsal
O2 + CO2 4. Aves dan Mamalia
• Sistem peredaran darah tertutup dan
Tubuh ganda.
• Jantung terdiri atas empat ruang (dua
O2 dan sari bilik dan dua serambi) dengan sekat
makanan antarruang yang sudah sempurna.

2. Amfibi
• Sistem peredaran darah tertutup dan
ganda (dalam satu kali siklus peredaran,
darah dua kali melewati jantung).
• Jantung terdiri atas tiga ruang, yaitu
serambi (atrium) kanan, serambi kiri,
dan bilik (ventrikel).

189

Bab 14

Sistem Pencernaan
Makanan

A. Sistem Pencernaan Manusia Rongga mulut

Sistem pencernaan merupakan proses kerongkongan
pengubahan makanan menjadi zat-zat sederhana
sehingga dapat diserap dan berguna dalam proses Hati lambung
metabolisme tubuh.
Kantung
Berdasarkan prosesnya, pencernaan manusia Empedu
dibagi menjadi dua, yaitu:
Pankreas
1. Pencernaan mekanis, yaitu pengubahan
ukuran makanan menjadi lebih halus seh- Usus 12 jari
ingga mudah dicerna lebih lanjut.
Usus halus Usus besar
Contoh: pencernaan makanan di mulut.
Rektum
2. Pencernaan kimiawi, yaitu pengubahan
zat makanan menjadi senyawa yang lebih Anus
sederhana dengan bantuan enzim pencer-
naan. Sistem Pencernaan Manusia

Contoh: dalam usus terjadi pengubahan le- a. Organ Pencernaan Makanan
mak menjadi asam lemak dan gliserol oleh
enzim lipase. 1. Mulut
• Di dalam mulut terjadi pencernaan
Sistem pencernaan manusia terdiri atas: makanan secara mekanik oleh gigi dan
secara kimiawi oleh enzim ptialin.
1. Saluran pencernaan, yaitu mulut, kerong-
kongan, lambung, usus halus, usus besar, • Organ-organ pencernaan yang terdapat
usus, dan anus. di dalam mulut, yaitu:

2. Kelenjar pencernaan, yaitu organ pencer-  Lidah, berfungsi untuk mengatur
naan yang dapat menghasilkan enzim letak makanan di dalam mulut,
pencernaan. mendorong makanan, dan
mengec­ ap rasa pada makanan.
Urutan saluran pencernaan, yaitu:
Rasa pahit
Mulut g kerongkongan g lambung g
usus halus g usus besar g anus Rasa asam Rasa asin
Rasa manis

Lidah sebagai Organ Pengecap

190

 Gigi Mahkota gigi • Lambung terdiri atas tiga bagian, yaitu:
Leher gigi  Kardiak (dekat esofagus)
Dentin Pulpa  Fundus (lambung bagian tengah)
 Pilorus (dekat duodenum)
Akar Semen
• Lambung menghasilkan getah lambung
Bagian-bagian Gigi yang bersifat asam sehingga tidak ada
http://shehae.blogspot.com bakteri penyakit yang mampu bertahan
hidup.
- Gigi terdiri atas tiga bagian, yaitu
mahkota gigi (korona), leher gigi • Makanan yang masuk dan dicerna di
(korum), dan akar gigi (radius). dalam lambung diubah menjadi bubur
atau disebut kim.
- Berdasarkan fungsinya, gigi
terbagi menjadi tiga macam, 4. Usus halus (intestinum)
yaitu gigi seri (insisivus) untuk
memotong makanan, gigi taring Terdiri atas tiga bagian, yaitu:
(kaninus) untuk mengoyak
makanan, dan gigi geraham untuk • Usus dua belas jari (duodenum),
menghaluskan makanan. terletak paling dekat dengan lambung
dan bermuara di dua saluran, yaitu
- Gigi pada anak-anak berjumlah pankreas dan kantung empedu.
20 buah, sedangkan gigi orang
dewasa berjumlah 32 buah. • Usus kosong (jejenum), di dalamnya
terjadi proses pencernaan makanan
 Air liur, berfungsi membasahi secara kimiawi dengan enzim yang
makanan, mencegah kekeringan dihasilkan oleh dinding usus.
mulut, serta membunuh mikroba
penyebab penyakit. • Usus penyerapan (ileum), dindingnya
dilapisi oleh tonjolan-tonjolan
2. Kerongkongan (esofagus) mikroskopis (vili) untuk menyerap sari-sari
makanan dan diedarkan bersama darah
• Kerongkongan merupakan saluran ke seluruh tubuh. Pada ileum terdapat
penghubung rongga mulut dengan dua pembuluh, yaitu pembuluh kapiler
lambung yang memiliki panjang sekitar dan pembuluh kil (cairan getah bening).
20 cm dan lebar 2 cm.
5. Usus besar (kolon)
• Di dalam kerongkongan terjadi gerakan • Merupakan kelanjutan dari usus halus
peristaltik, yakni gerakan mendorong yang terdiri atas tiga bagian, yaitu:
makanan menuju lambung oleh otot-  Ascenden (kolon bagian naik)
otot dinding kerongkongan.  Transenden (kolon bagian datar)
 Desenden (kolon bagian menurun)
3. Lambung (ventrikulus)
• Ada dua proses yang terjadi di dalam
Kardiak kolon, yakni:
 Pembusukan makanan menjadi
Fundus feses oleh bakteri E. coli.
 Pengaturan kadar air pada feses.
Pirolus Sebelum feses dikeluarkan oleh
anus, terjadi pengaturan kadar air
Bagian-bagian Lambung yang bertujuan agar feses lebih
mudah dikeluarkan.

191

6. Anus 4. Apendisitis, yakni peradangan pada
Anus merupakan lubang tempat keluarnya umbai cacing (usus buntu) dan hanya
dapat disembuhkan melalui operasi.
kotoran (feses) setelah sebelumnya
ditampung sementara di dalam rektum 5. Xerostomia, yaitu gangguan pada
(bagian akhir dari proses pencernaan). rongga mulut dimana produksi air liur
menurun sehingga mulut terasa kering.
b. Kelenjar Pencernaan
6. Diare, yaitu penyakit yang disebabkan
Beberapa organ pencernaan dalam tubuh oleh infeksi mikroorganisme yang
dapat memproduksi enzim pencernaan, an- mengganggu flora normal pada kolon,
tara lain terdapat dalam tabel berikut. sehingga feses menjadi cepat keluar.

Enzim yang Membantu Proses 7. Sembelit, yaitu susah buang air
Pencernaan besar karena air yang diserap kolon
berlebihan.
Organ Enzim Fungsi
Rongga B. Zat Makanan dan Fungsinya
mulut Ptialin/amilase Memecah amilum menjadi
Lambung maltosa a. Karbohidrat

Lambung HCl (asam lambung) Mengaktifkan enzim dan Karbohidrat merupakan zat makron­ utrien
membunuh kuman dalam makanan yang tersusun atas unsur C
Pankreas Pepsin (karbon), H (hidrogen), dan O (oksigen).
Memecah protein menjadi
Renin pepton Berdasarkan jumlah gugus gula, karbohi-
drat digolongkan menjadi tiga, yaitu:
Lipase gastrik Mengubah protein susu 1. Monosakarida, yaitu karbohidrat yang
Amilase menjadi kasein memiliki satu gugus gula.
Tripsin Contoh: glukosa, fruktosa, dan
Lipase Memecah lemak menjadi galaktosa.
asam lemak dan gliserol
Peptidase 2. Disakarida, yaitu gula majemuk yang
Memecah amilum jadi glukosa terusun atas dua gugus gula.

Memutuskan ikatan peptida Contoh: sukrosa (glukosa dan frukt­osa),
maltosa (dua molekul glukosa), dan
Memecah lemak menjadi laktosa (glukosa dan galaktosa).
asam lemak dan gliserol
3. Polisakarida, yaitu gula majemuk yang
Memecah ikatan peptida memiliki lebih dari dua gugus gula.
menjadi asam amino
Contoh: amilum, glikogen, selulosa.
Erepsin Memecah ikatan protein
menjadi asam amino Fungsi karbohidrat, yaitu:

Usus halus Enzim enterokinase Mengaktifkan tripsinogen 1. Sebagai sumber energi utama bagi
menjadi tripsin tubuh.

Enzim lipase Memecah lemak menjadi 2. Menjaga keseimbangan asam dan basa
asam lemak dan gliserol dalam tubuh.

c. Gangguan Sistem Pencernaan Manusia 3. Berperan dalam pembentukan protein
dan lemak.
1. Gastritis, yaitu gang guan yang
disebabkan oleh radang akut pada
dinding lambung yang disebabkan
karena makanan kotor atau kelebihan
HCl dalam lambung.

2. H e p at i t i s , ya i t u p e nya k i t ya n g
disebabkan virus yang menyerang hati.

3. Kolitis, yaitu penyakit pada sistem
pencernaan akibat peradangan usus
besar.

192

4. Berperan dalam proses metabolisme 1. Asam amino esensial, yaitu asam amino
tubuh. yang tidak dapat disintesis oleh tubuh
sehingga dapat terpenuhi dari asupan
Catatan: Memiliki nilai kandungan ka- makanan.
lori 1 gram = 4,1 kalori.
Contoh: isoleusin, leusin, lisin, metionin,
b. Lemak (Lipid) valin, treonin, fenilalanin, triptofan,
histidin, dan arginin.
Berdasarkan asalnya, lemak dibedakan
menjadi dua, yaitu lemak nabati (berasal 2. Asam amino non-esensial, yaitu jenis
dari tumbuhan) dan lemak hewani (dari asam amino yang dapat disintesis oleh
hewan). tubuh.

Memiliki nilai kandungan kalori 1 gram = 9,3 Contoh: alanin, asparagin, asam aspartat,
kalori. Meskipun nilai kalori lemak lebih ting- sistin, asam glutamat, sistein, glisin,
gi dibandingkan dengan karbohidrat, namun glutamin, serin, prolin, dan tirosin.
proses pencernaan lemak lebih lama sehing-
ga yang menjadi sumber energ­ i utama tubuh d. Vitamin
adalah karbohidrat.
Merupakan senyawa organik kompleks
Fungsi lemak dalam tubuh, yaitu: yang berguna bagi tubuh dalam jumlah ke-
cil (mikronutrien).
1. Sebagai sumber energi terbesar
(berkalori tinggi). Berdasarkan sifatnya, vitamin terbagi dua,
yaitu:
2. Penyusun membran sel. 1. Vitamin yang terlarut dalam air (vitamin
B dan C)
3. Sebagai pelarut vitamin (A, D, E, dan K) 2. Vitamin yang larut dalam lemak (vitamin
dan zat-zat lain. A, D, E, dan K).

4. Sebagai pelindung tubuh dari suhu e. Mineral
rendah. Merupakan ion-ion yang berfungsi untuk

5. Sebagai bantalan lemak dan pe­lindung menjaga keseimbangan asam-basa dalam
organ tubuh bagian dalam seperti tubuh dan pembentuk struktur tubuh.
jantung dan lambung.
Jenis mineral terbagi dua, yaitu:
c. Protein 1. Makroelemen, yaitu mineral yang
dibutuhkan dalam jumlah banyak.
Merupakan senyawa organik kompleks yang Contoh: kalsium, natrium, magnesium,
tersusun atas asam amino dengan unsur C, fosfor, klor, dan belerang.
H, O, dan terkadang mengandung unsur S
(belerang) dan P (fosfor). Kandungan kalori 2. Mikroelemen, yaitu mineral yang
protein bernilai 1 gram = 4,1 kalori. dibutuhkan tubuh dalam jumlah
sedikit, namun defisiensinya dapat
Jenis protein ada dua macam, yaitu: mengakibatkan proses metabolisme
terganggu.
1. Protein nabati, diperoleh dari biji-bijian,
kacang-kacangan, dan sayuran. Contoh: besi, yodium, mangan,
tembaga, dan kromium.
2. Protein hewani, berasal dari ikan, susu,
daging, telur, dan lain-lain. f. Air
Memiliki banyak fungsi bagi tubuh, yaitu:
Berdasarkan cara pembuatannya, asam
amino pembentuk protein terbagi menjadi 1. Sebagai pelarut makanan dan vitamin.
dua, yaitu:
193

2. Menjaga tekanan osmotik di dalam sel. 4. Abomasum (perut masam), di
3. Mengangkut makanan ke seluruh ja­ringan dalamnya terdapat getah lambung
untuk mencerna makanan secara
tubuh. kimiawi, kemudian menuju usus.
4. Mengangkut sisa metabolisme dari selu­
• Usus hewan ruminansia lebih panjang
ruh tubuh menuju organ pembuangan. dari pada hewan lain karena fermentasi
selulosa yang dilakukan bakteri dan
C. Sistem Pencernaan Hewan protozoa di dalam usus agak lama.

a. Sistem Pencernaan Hewan Ruminansia • Perjalanan makanan pada sistem
pencernaan hewan ruminansia, yaitu:
• Sistem pencernaan pada hewan
ruminansia agak berbeda karena faktor Rumput g mulut g esofagus g rumen
makanan berupa tumbuhan yang g retikulum g omasum g abomasum g
mengandung selulosa (sulit dicerna). usus halus g usus besar g rektum g anus

• Lambung pada hewan ruminansia b. Sistem Pencernaan Burung Pemakan Biji
dibedakan menjadi empat macam, Sistem pencernaan burung pemakan biji
yaitu:
1. Rumen (perut besar), di dalamnya terdiri atas mulut, kerongkongan (esofagus),
terjadi proses fermentasi lambung, usus, dan kloaka.
mikroorganisme selulotik.
2. Retikulum (perut jala), yaitu Lambung pada burung pemakan biji dibe-
lambung sebagai tempat dakan menjadi dua, yaitu:
dibentuknya makanan menjadi 1. Proventrikulus (lambung kelenjar).
gumpalan kasar (bolus). 2. Empedal (untuk mencerna biji-bijian).
3. Omasum (perut kitab), dalam
bagian ini terjadi pengadukan
makanan secara mekanik.

194

Bab 15

Sistem Pernapasan

A. Sistem Pernapasan Manusia 2. Siklus krebs, merupakan serangkaian
siklus yang mengubah asetil KoA
• Pernapasan (respirasi) adalah proses pen- menjadi CO2 melalui proses oksidasi.
gambilan gas O2 dan pengeluaran sisa oksi-
dasi berupa gas CO2 dan uap air melalui alat 3. Transpor elektron, yang terjadi di dalam
pernapasan. mitokondria. Reaksi yang menghasilkan
energi berupa ATP ini melibatkan
• Respirasi dapat berlangsung dengan dua sistem elektron pembawa dengan hasil
cara, yaitu: akhirnya berupa H2O. Reaksinya, yaitu:
1. Respirasi aerob, yaitu proses respirasi
dengan menggunakan gas O2 bebas dan 10 NADH + 5O2 → 10 NAD+ + 10H2O + 30ATP
menghasilkan energi sekitar 675 kalori. 2 FADH2 + O2 → 2 FAD + 2H2O + 4 ATP
Reaksi umumnya, yaitu:
• Pernapasan pada manusia ada 2 proses,
C6H12O6 + 6O2 → 6CO2 + 6H2O + energi yaitu:

2. Respirasi anaerob, yaitu proses 1. Inspirasi, yaitu pernapasan dimana
pemecahan molekul yang terjadi tanpa udara luar masuk ke dalam tubuh
menggunakan gas O2. Umumnya terjadi melalui alat pernapasan.
pada organisme tingkat rendah, yaitu
pada ragi dan bakteri. Reaksinya, yaitu: 2. Ekspirasi, yaitu pengeluaran udara
pernapasan ke luar tubuh melalui alat
C6H12O6 → 2C2H5OH + CO2 + energi (28 kal) pernapasan.

• Dalam respirasi, terjadi tiga tahap, yaitu: • Berdasarkan tempatnya, respirasi terbagi
1. Glikolisis, yaitu proses pengubahan dua, yaitu:
glukosa menjadi asam piruvat yang
terjadi di dalam sitoplasma dan bersifat 1. Respirasi eksternal, yaitu proses
anaerob. Asam piruvat kemudian pertukaran gas (O2 dan CO2) dari udara
diubah menjadi asetil KoA di dalam luar masuk ke aliran darah melalui
mitokondria. Reaksinya, yaitu: alveolus.

C6H12O6 → asam piruvat + 2ATP + 2. Respirasi internal, yaitu proses
2NADH2 pertukaran gas yang terjadi antara
aliran darah dan sel-sel tubuh.

195

a. Alat Pernapasan Manusia  Laring tersusun atas beberapa tulang
rawan, yaitu tulang rawan epiglotis,
Faring Lubang hidung tulang rawan tiroid, tulang rawan
Bronkiolus Laring krikoid, tulang rawan aritenoid, tulang
rawan kuneiformis, dan tulang rawan
Rongga Trakea kornoculatum.
perut Bronkus Alveolus
 Pada laring terdapat katup epiglotis
Paru-paru yang otomatis tertutup saat menelan
makanan sehingga tidak masuk ke
Diafragma saluran pernapasan.

Struktur Alat Pernapasan pada Manusia  Laringitis (infeksi laring) terjadi bila
udara kotor masuk. Gejala yang lebih
1. Rongga hidung parah menyebabkan pembengkakan
pita suara hingga suara menjadi serak.
 Bagian atas dari rongga hidung terdapat
daerah olfaktorius yang mengandung 4. Trakea (tenggorokan)
sel-sel pembau dan berhubungan
langsung dengan saraf otak pertama  Trakea terletak di depan kerongkongan
(nervus olfaktorius). dan tersusun atas tulang rawan
berbentuk cincin sepanjang 10 cm.
 Pada rongga hidung terdapat kelenjar
mukus dan rambut hidung yang  Dinding trakea terdiri atas jaringan ikat
berfungsi untuk menyaring udara yang dan memiliki otot polos.
masuk ke rongga hidung.
 Dinding bagian dalam trakea dilapisi oleh
 Kelenjar mukus menghasilkan lapisan jaringan epitel berambut (bersilia), yang
lendir yang berfungsi menangkap berfungsi menahan dan mengeluarkan
kotoran halus agar udara yang masuk kotoran yang masuk dan dikeluarkan
ke tenggorokan menjadi lebih bersih. melalui bersin.

 Fungsi rongga hidung, yaitu: 5. Bronkus
- Untuk menghangatkan dan
melemb­ apkan udara pernapasan.  Tersusun atas percabangan kanan dan
kiri dengan letak bronkus kanan lebih
- Penyaring udara melalui rambut vertikal. Hal ini memungkinkan bronkus
halus dan lendir di dalam hidung. kanan lebih mudah terserang penyakit
bronkitis.
- Sebagai indra penciuman.
 Percabangan bronkus sebanyak 20—25
2. Faring cabang membentuk bronkiolus.

 Faring merupakan persimpangan antara 6. Paru-paru (pulmo)
saluran pernapasan (tenggorokan) dan
saluran pencernaan (kerongkongan).  Organ paru-paru terletak di dalam
rongga dada dan tersusun atas dua
 Faring berfungsi meneruskan udara yang bagian, yaitu bagian kiri dan kanan
masuk menuju pangkal tenggorokan.
 Paru-paru kanan lebih besar (berat
3. Laring sekitar 620 gram) dibandingkan dengan
paru-paru kiri (berat sekitar 560 gram)
 Laring merupakan daerah pangkal karena memiliki tiga bronkiolus.
tenggorokan, berfungsi sebagai tempat
melekatnya selaput atau pita suara.

196

 Bronkiolus pada paru-paru memiliki  Proses ekspirasi:
gelembung udara bernama alveolus Otot difragma berelaksasi → diafragma
yang menjadi tempat pertukaran gas
O2 dan CO2 secara difusi. melengkung ke atas → rongga dada
dan paru-paru mengecil → udara
 Paru-paru dibungkus oleh selaput keluar dari paru-paru.
pleura dan di antara keduanya terdapat
cairan limfa. c. Volume Udara dan Kapasitas Udara
Pernapasan
b. Mekanisme Pernapasan Manusia
• Besarnya volume udara pernapasan
Tulang rusuk berbeda-beda, tergantung pada ukuran
Paru-paru paru-paru, kemampuan bernapas, dan
kondisi kesehatan seseorang.
Sekat
rongga • Volume udara pada paru-paru terdiri atas:
badan 1. Volume tidal (TV = Tidal Volume),
merupakan volume udara pernap­ asan
Inspirasi Ekspirasi pada saat melakukan pernapasan biasa
(sekitar 0,5 liter).
Pernapasan Dada 2. Volume pernapasan simpanan (IRV
= Inspiratory Reserve Volume), mer-
Inspirasi Ekspirasi upakan volume maksimum udara per-
napasan yang dapat diambil pada saat
Pernapasan Perut menarik napas. IRV disebut juga sebagai
udara komplementer (sekitar 1,5 liter).
1. Pernapasan dada 3. Volume udara keluar simpanan
(ERV = Expiratory Reserve Volume),
 Proses inspirasi: merupakan volume maksimum udara
yang dapat dikeluarkan atau disebut
Otot antartulang rusuk berkontraksi → juga sebagai udara suplementer (sekitar
tulang rusuk dan tulang dada terangkat 1,5 liter).
→ rongga dada mengembang → 4. Volume residu (RV = Residual
udara masuk ke paru-paru. Volume), merupakan volume udara
tetap yang ada di dalam paru-paru
 Proses ekspirasi: setelah dilakukan pengeluaran napas
Otot antartulang rusuk berelaksasi → maksimum (sekitar 1 liter).

tulang rusuk dan tulang dada menurun • Kapasitas udara pernapasan terbagi 2, yaitu:
→ rongga dada mengecil → udara 1. Kapasitas Paru-paru Total (TLC = Total
keluar dari paru-paru. Lung Capacity), yaitu kapasitas paru-
paru secara total (volume udara di
2. Pernapasan perut (diafragma) dalam paru-paru setelah tarikan napas
 Proses inspirasi: maksimum).

Ototdiafragmaberkontraksi → diafragma 197
mendatar → rongga dada dan paru-paru
mengembang → udara masuk ke paru-
paru.

2. Kapasitas Sisa Pernapasan (FRC = 8. Laringitis, yaitu radang pada daerah
Functional Residual Capacity), yaitu laring.
jumlah udara yang masih terdapat
di dalam paru-paru setelah udara 9. Asfiksi, yaitu gangguan pengangkutan
pernapasan normal diembuskan keluar. oksigen ke jaringan-jaringan tubuh.

d. Gangguan Sistem Pernapasan B. Sistem Pernapasan Hewan

1. Asma, yaitu gangguan sistem pernapasan 1. Protozoa
yang disebabkan adanya penyumbatan Tanpa alat khusus, gas pernapasan langsung
saluran pernapasan karena udara kotor,
udara dingin, alergi terhadap suatu ben- terdifusi melalui membran sel.
da, atau stres.
2. Cacing
2. Emfisema, yaitu radang pada alveolus, Difusi gas lewat permukaan kulit yang basah
sehingga proses pertukaran gas
pernapasan menjadi terganggu. dan langsung terhubung dengan kapiler
darah.
3. Kanker paru-paru, yaitu terjadinya
pertumbuhan sel-sel kanker pada paru- 3. Serangga
paru secara tidak terkendali dan lambat • Menggunakan sistem trakea berupa
laun dapat menyerang seluruh tubuh. pembuluh-pembuluh yang langsung
terhubung dengan jaringan tubuh.
4. Tuberkulosis (TBC), yaitu penyakit • Gas dapat keluar-masuk lewat lubang-
paru-paru yang disebabkan oleh lubang stigma pada tepi abdomen.
Mycobacterium tuberculosis dan
menimbulkan bintil-bintil pada dinding 4. Ikan
alveolus. • Bernapas dengan insang.
• Pertukaran gas terjadi secara difusi
5. Bronkitis, merupakan gangguan pada antara gas di air dengan di kapiler darah
bronkus akibat infeksi dan menghasilkan pada lembaran insang.
lendir yang akan menyumbat batang
tenggorokan. Akibatnya, penderita 5. Amfibi
mengalami sesak napas. • Berudu (larva) bernapas dengan insang
luar, kemudian digantikan insang dalam.
6. Pneumonia, merupakan peradangan • Katak dewasa bernapas dengan
pada paru-paru, dimana terdapat cairan paru-paru dibantu dengan difusi di
dan sel darah merah yang berlebihan permukaan kulit yang lembap.
pada alveoli yang disebabkan bakteri
6. Aves
Diplococcus pneumoniae. • Bernapas dengan paru-paru.
• M e m i l i k i p u n d i u d a ra ( s a c c u s
7. Sinusitis, yaitu peradangan pada rongga pneumaticus), yang membantu
hidung atas (sinus paranasalis) yang menyuplai oksigen saat burung sedang
menyebabkan hidung tersumbat dan terbang.
mengeluarkan lendir.

198

Bab 16

Sistem Ekskresi

A. Sistem Ekskresi Manusia penyaring. Tiap nefron tersusun atas
dua bagian, yaitu:
Proses pengeluaran zat-zat sisa dari dalam tubuh
manusia dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: - Badan malphigi, meliputi kapsula
1. Defekasi: proses pengeluaran sisa-sisa bowman dan glomerolus.

makanan yang disebut feses melalui anus. - Tubulus kontortus, meliputi
2. Ekskresi: pengeluaran bahan-bahan sisa tubulus proksimal, lengkung
henle, dan tubulus distal.
metabolisme.
3. Sekresi: proses pengeluaran getah oleh sel  Sumsum ginjal (medula), mengand­ ung
banyak pembuluh tubulus kolektivus.
dan kelenjar.
 Rongga ginjal (pelvis renalis),
a. Organ Sistem Ekskresi Manusia merupakan tempat penampungan
urine yang selanjutnya akan dialirkan
1. Ginjal (ren) ke ureter (saluran pembuangan urine).

Kapsul • Fungsi ginjal, yaitu:
Korteks
Medula  Menyaring dan membersihkan darah.

Rongga  Mengatur volume darah.
ginjal
 Mendaur ulang air, mineral, glukosa,
Ureter dan gizi.

Penampang Bagian-bagian Ginjal  Mengatur keseimbangan kandungan
• Ginjal manusia terletak pada bagian dorsal kimia darah.

dinding tubuh sebelah kiri dan kanan tulang  Menjaga pH darah.
belakang.
 Penghasil hormon eritroprotein.
• Ginjal berukuran sebesar kepalan tangan,
memiliki panjang 10—12 cm, lebar 5—6 • Proses pembentukan urine di dalam ginjal
cm, dan tebal sekitar 3—4 cm, dengan berat terjadi melalui tiga tahapan, yaitu:
sekitar 40 gram.
 Filtrasi (penyaringan)
• Struktur ginjal tersusun atas tiga bagian, Proses penyaringan urine yang terjadi
yaitu:
 Kulit ginjal (korteks), yaitu lapisan di glomerolus dan kapsula bowman.
bagian luar ginjal yang memiliki jutaan Hasil filtrasi berupa urine primer (filtrat
sel nefron yang berfungsi sebagai alat glomerolus) yang mengandung glukosa,
asam amino, mineral, air, dan urea.

 Reabsorpsi (penyerapan kembali)
Pada tahap ini terjadi proses penye­

199


Click to View FlipBook Version