The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Tema: Ceritakan tentang Bagaimana Aku Belajar, Bermain, dan Berkarya di Era Digital.

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by kahara.kei, 2022-09-08 11:44:12

20 Surat Terbaik Untuk Kartini ~ Lomba Menulis Surat (Kominfo)

Tema: Ceritakan tentang Bagaimana Aku Belajar, Bermain, dan Berkarya di Era Digital.

Keywords: Lomba Menulis Surat (Kominfo)

REDAKSI

Pembina

Menteri Kominfo, Johnny G. Plate

Pengarah

Sekretaris Jenderal, Mira Tayyiba

Penanggung Jawab

Plt. Kepala Biro Humas, Ferdinandus Setu

Redaktur

Kabag Pelayanan Informasi Biro Humas, Helmi Fajar Andrianto

Penyunting/Editor

Daoni Diani Hutabarat
Mochammad Taufiq Hidayat
Verawati
Annissa Bonita P. P.
Rizky Putri Sulistiowaty
Viskayanesya
Meita Pusparini
Hadyan Bimo Putra
E. Freddy Perdana Setyawan
Indra Kusuma
Ahmad Irso Kubangun

Desain Grafis

Rahma Aulia Indroputri
Anas Yudistira

Sekretariat

Sofia Wahdiati
Fahmie Trihatin Januarsyah
Ade Supriatna

20 Surat Terbaik untuk Kartini — ii — Lomba Menulis Kominfo 2021

DAFTAR ISI

ii Redaksi

iii Daftar Isi

iv Pengantar Sekretaris Jenderal

vi Pengantar Ketua Panitia

2 Dewan Juri

4 Pengantar Dewan Juri - Maman Suherman

6 Pengantar Dewan Juri - Maria Y. Benyamin

8 - 75 20 Surat Terbaik Kategori SD

76 - 147 20 Surat Terbaik Kategori SMP

148 - 221 20 Surat Terbaik Kategori SMA

222 Galeri Foto

20 Surat Terbaik untuk Kartini — iii — Lomba Menulis Kominfo 2021

PENGANTAR SEKRETARIS JENDERAL

PENGANUGERAHAN LOMBA
MENULIS SURAT UNTUK KARTINI

Assalamualaikum Warahmatullahi Adik-adik di sini mampu beradaptasi juga

Wabarakatuh, dengan kecanggihan teknologi digital.

Adik-Adik, Anak-Anakku yang saya Adik-Adik semua, semangat Kartini terus
banggakan. Salam sejahtera bagi kita bergelora pada setiap generasi dan terus
semua. bertransformasi mengikuti perkembangan
zaman. Saat ini, perempuan juga turut
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji berperan dalam roda perekonomian
syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang keluarga hingga nasional.
Maha Esa, atas segala rahmat dan ridho-
Nya sehingga kita pada hari ini dapat Jika dahulu Kartini berliterasi melalui
berkumpul dalam keadaan sehat walafiat, surat, maka di era digital ini, Kartini
dalam Penganugerahan Penghargaan modern dapat merambah dunianya
untuk Nominasi dan Pemenang Lomba melalui teknologi digital. Karena teknologi
Surat untuk Kartini. digital ini membuka banyak peluang besar
bagi perempuan atau siapa saja untuk
Saya sampaikan apresiasi dan rasa bangga, belajar, menambah pengetahuan dan
atas semangat dan kreativitas adik-adik mengembangkan diri.
yang telah mengirimkan karyanya untuk
menjadi bagian dari lomba ini. Sebanyak Di sisi lain, mohon diperhatikan, kita harus
581 karya dikirimkan hanya dalam waktu menjaga ruang digital kita bersih, sehat,
sembilan sampai sepuluh hari. Kurang dari dan beretika. Supaya ruang digital bisa
dua minggu, kita bisa melihat antusiasme kita gunakan secara produktif. Tolong
dari adik-adik peserta ini. Bapak Ibu dampingi juga anak-anak
dalam bersosial media. Hindari bullying,
Ini sangat menarik. Waktu saya dulu cyber bullying, hindari hoaks, disinformasi,
sekolah, tidak ada pilihan lain selain surat apalagi sampai adanya penipuan secara
untuk kita berkomunikasi. Sekarang ada online. Hati-hati juga jangan sampai kita
chat, ada e-mail, jadi saya cukup terkejut menyebarkan kebencian atau hate speech,
tapi senang. Terkejut yang senang, bahwa jangan sampai kita ikut menyebarkan
adik-adik di sini bisa bersurat, betul- paham radikalisme terorisme di ruang
betul bersurat. Menulis dengan tangan, digital.
mengirimkannya melalui pos, itu suatu
apresiasi juga kepada apa yang sudah Satu lagi, jangan lupa kita harus menjaga
dilalui oleh generasi yang lebih dahulu. privasi data pribadi kita. Kadang-kadang,

20 Surat Terbaik untuk Kartini — iv — Lomba Menulis Kominfo 2021

pada waktu vaksin kemarin, banyak yang program DTS ini, adik-adik bisa belajar
pose di media sosial dengan sertifikat mengenai keahlian digital, baik big data,
vaksin. Padahal, ada barcode-nya yang bisa artificial intelligence, maupun internet of
dibaca data pribadinya. Jadi kembali lagi, things. Jadi kami sangat mendorong adik-
Adik-adik semua silakan menggunakan adik yang sudah lulus SMA atau sederajat
ruang digital dengan seoptimal mungkin, untuk bisa partisipasi di program DTS ini.
karena apapun bisa dilakukan di digital,
tetapi juga hati-hati, harus menjaga ruang Hadirin yang berbahagia,
digital untuk bersih dan sehat, dan jaga Saya ingin mengucapkan selamat
data pribadi kita. kepada pemenang dan para nominasi.
Ini bukan masalah gelar juara. Kami juga
Kementerian Kominfo saat ini terus mengucapkan selamat kepada Bapak Ibu
membangun akses dan infrastruktur pendamping. Siap ya, Bapak Ibu Adik-
digital di seluruh Indonesia. Jadi, Kominfo Adik, tahun depan kita akan mengadakan
ini sekarang sedang menyelesaikan lomba lagi, mungkin dengan tema yang
pemerataan pembangunan infrastruktur berbeda. Sehingga, dengan lomba ini
4G di 12 ribu lebih desa/kelurahan yang diharapkan bisa meningkatkan semangat
belum terjangkau dari total lebih dari 83 untuk membaca dan menulis adik-adik
ribu desa/kelurahan di seluruh Indonesia. semua.
Proyek ini rencananya diselesaikan tahun
depan atau dipercepat sepuluh tahun Demikian saya sampaikan, sekali lagi
dari rencana awal di 2032. Selain itu di selamat. Terima kasih.
akhir tahun 2023, insya Allah Kominfo
akan meluncurkan satelit yang kita sebut Wassalamu’alaikum Warahmatullahi
dengan Satelit Republik Indonesia atau Wabarokatuh,
disingkat dengan SATRIA. Satelit ini
memiliki kapasitas besar sehingga bisa JAKARTA, 21 APRIL 2021
menjangkau seluruh wilayah Indonesia,
melayani semua titik fasilitas publik yang Sekretaris Jenderal
ada. Kementerian Komunikasi dan

Tentunya pembangunan jaringan Informatika
infrastruktur ini juga perlu didukung
bersamaan dengan peningkatan Mira Tayyiba
keterampilan digital. Pada kesempatan
ini, saya sekaligus menginformasikan
terutama bagi adik-adik yang sudah
lulus atau akan lulus SMA atau SMK
atau yang sederajat, bisa mengikuti
pelatihan yang diadakan oleh Kominfo.
Program pelatihan ini disebut dengan
Digital Talent Scholarship (DTS). Melalui

20 Surat Terbaik untuk Kartini —v— Lomba Menulis Kominfo 2021

PENGANTAR KETUA PANITIA

HABIS LOMBA
TERBITLAH BUKU

Budaya literasi di Indonesia masih Humas Kementerian Komunikasi dan
dikategorikan salah satu yang terendah Informatika menerima sebanyak 581 karya
di dunia, menurut beberapa penelitian pelajar yang mengikuti lomba Menulis
baik dari lembaga internasional maupun Surat untuk Kartini. Lomba ini kami
nasional. Data dari Organisasi Pendidikan, selenggarakan dalam rangka menyambut
Keilmuan, dan Kebudayaan atau UNESCO dan ikut memeriahkan Hari Kartini pada
mencatat minat baca masyarakat Indonesia 21 April 2021.
masih sangat rendah, yakni hanya 0,001%.
Panitia lomba sebenarnya hanya memiliki
Sebagai gambaran saja merujuk data waktu kurang lebih seminggu. Awalnya
UNESCO, jika ada seratus ribu orang kami mengira dengan waktu yang begitu
Indonesia, hanya sepuluh orang di singkat, animo dan respon pelajar pasti
antaranya yang memiliki semangat tidak seberapa. Ternyata dugaan kami
berliterasi atau giat membaca. Atau lebih salah. Detik-detik terakhir penutupan
spesifik, dari 61 negara yang disurvei, pendaftaran pun masih banyak pelajar dan
Indonesia menempati urutan ke-60. orang tua/wali menghubungi panitia untuk
Artinya, minat baca di Indonesia sangat tetap menerima karya mereka. Sayangnya,
rendah dibandingkan 59 negara lainnya. jarak waktu antara tahapan pendaftaraan,
Pertanyaannya kemudian, terobosan apa seleksi karya, penjurian hingga penentuan
yang tepat nan cepat untuk menaikkan juara menuju hari puncak penganugerahan
minat baca kita dan menekan sisi prestasi pemenang lomba, sangat singkat. Panitia
dari ‘’sangat rendah’’ menjadi setidaknya terpaksa hanya menerima 581 karya. Jika
‘’cukup baik’’ bahkan diharapkan “sangat ada injury time, mungkin bisa lebih dari
baik’’. Dengan penuh optimisme, Indonesia 1001 cerita tentang Kartini dari pelajar
pasti semakin bisa meningkatkan minat yang kami kantongi.
baca.
Lewat lomba Menulis Surat untuk Kartini
Optimisme itu telah terjawab sedikit inilah, terjawab serpihan optimisme
demi sedikit. Kami menyaksikan sendiri. itu. Kami yakin. Kami percaya. Bahwa
Kami pun berani menjawab tantangan itu minat baca dan tingkat literasi akan
setelah menerima ratusan karya tulisan terus bertumbuh di kalangan penerus
tangan para pelajar hebat dari tingkat bangsa selama mereka diberi ruang untuk
Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah berkarya. Ruang berekspresi yang lebih
Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah luas. Pada hakekatnya, banyak kisah dan
Atas (SMA) di seluruh Indonesia. Ya, Biro kasih tersimpan dalam diri mereka yang

20 Surat Terbaik untuk Kartini — vi — Lomba Menulis Kominfo 2021

ingin diceritakan. Yang ingin mereka tulis.
Yang ingin didengar dan dibaca banyak
orang. Hanya saja. Sekali lagi, mereka
butuh ruang-ruang berkarya.

Pada akhirnya, buku berjudul “Menulis
Surat untuk Ibu Kita Kartini” yang kini di
tangan pembaca adalah 20 karya terbaik
dari masing-masing kategori SD, SMP, dan
SMA. Hadirnya buku ini sebagai bentuk
apresiasi kami kepada peserta terbaik,
orang tua/wali yang setia mendampingi
buah hatinya mengikuti tahapan lomba,
dan secara umum untuk seluruh 581
pelajar Indonesia. Kami sampaikan terima
kasih tak terhingga atas atensi, antusias
dan atmosfer yang luar biasa semangatnya.
Buku ini kami persembahkan untuk kalian
semua. Teruslah berkarya dan hasilkan
prestasimu untuk kebanggaan negeri
tercinta, Indonesia.

Selamat membaca!

Plt. Kepala Biro Humas
Kementerian Komunikasi dan

Informatika

Ferdinandus Setu

20 Surat Terbaik untuk Kartini — vii — Lomba Menulis Kominfo 2021

DEWAN JURI

LOMBA MENULIS SURAT UNTUK KARTINI
2021

20 Surat Terbaik untuk Kartini —2— Lomba Menulis Kominfo 2021

MIRA TAYYIBA

Sekretaris Jenderal
Kementerian Komunikasi dan Informatika

MARIA Y. BENYAMIN

Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia

MAMAN SUHERMAN

Penulis, Pegiat Literasi, Creator Content,
Konsultan Komunikasi dan Kreatif

20 Surat Terbaik untuk Kartini —3— Lomba Menulis Kominfo 2021

PENGANTAR DEWAN JURI

MAMAN SUHERMAN

AKU MAU Jadi, ketika ada institusi yang mau
menerbitkan buku di kondisi seperti saat
Ketika saya, sebagai juri, mengusulkan ini, selalu saja menimbulkan haru dan
agar 20 naskah terbaik Lomba "Menulis bahagia di hati saya.
Surat Untuk Kartini" tingkat SD, SMP
dan SMA dibukukan dan langsung Lalu, dari mana materi tulisannya?
ditanggapi secara positif oleh Biro Humas
Kementerian Kominfo yang mengadakan Sungguh di luar ekspektasi saya, siswa-
acara ini, langsung ada haru dan bahagia siswi SD, SMP, dan SMA ini telah memberi
yang berpadu di batin saya. Betapa tidak, bukti, bahwa mereka bisa menulis dengan
sebagai penulis dan pegiat literasi, saya luar biasa. Pilihan diksi, susunan kata,
tahu persis betapa minat baca di negeri ini sistematika, alur penulisan dan pemikiran
kerap diberi "stigma" rendah berdasarkan mereka jauh melampaui diri saya ketika
beragam riset. Meski saya tak ingin saya seusia mereka.
membantahnya, tapi saya percaya —
kalaupun itu benar — penyebab utamanya Lebih dari itu, mereka tahu siapa Raden
adalah rasio jumlah ( judul) buku yang Ajeng Kartini dengan baik. Tak sebatas
diterbitkan dengan jumlah penduduk kebaya, konde dan lomba kartinian. Tapi,
Indonesia masih jauh dari kata ideal. pemikiran dan terobosan Kartini di eranya
yang menembus batas dan tetap aktual
Penerbit buku masih terpusat di ibukota hingga kini, juga mereka pahami. Artinya,
negara atau di beberapa kota besar saja. seperti yang selama ini saya yakini, menulis
Jumlahnya makin mengecil, apalagi di itu membaca berulang-ulang, terbukti.
era pandemi COVID-19 ini, ketika toko- Sekaligus sebuah pembuktian, siapa
toko buku seperti mati suri. Penyebab bilang minat baca anak negeri ini rendah?
lainnya adalah akses ke bahan bacaan, Ketika mereka ikut lomba "Menulis Surat
jarak antara (calon) pembaca dengan Untuk Kartini" dalam rangka Peringatan
bahan bacaan sungguh masih teramat Hari Kartini 2021, mereka membaca
jauh. Mereka punya minat baca tinggi, tapi tulisan-tulisan (tentang) Kartini sebelum
karena berbagai sebab — jauhnya toko menuliskan surat ini. Mereka adalah
buku, jumlah dan jarak ke perpustakaan, pembaca-pembaca yang baik sebelum
juga faktor ekonomi — membuat mereka menulis dan karya tulisnya dibaca orang-
begitu berjarak dengan buku. orang.

20 Surat Terbaik untuk Kartini —4— Lomba Menulis Kominfo 2021

Anak-anakku, kalian luar biasa. Teruslah "Aku mau!"
mengabadikan pandangan, pemikiran Buku ini pun lahir karena semangat "Aku
dan duniamu lewat tulisan. Percayalah, mau!"
membaca dan menulis adalah modal
besar untuk menjadi manusia-manusia Aku mau menerbitkannya.
yang kreatif, inovatif dan kritis di mana Aku mau menyebarkannya, menembus
pun kalian kelak mengabdi dan berkarya. jarak melintasi samudera,
menemui pembacanya.
Sahabat-sahabatku di Biro Humas
Kementerian Komunikasi dan Informatika, Penulis, pegiat literasi, creator content,
terima kasih telah menjadi bagian yang konsultan komunikasi dan kreatif
memberi bukti kalau anak Indonesia
adalah pembelajar-pembelajar luar biasa Maman Suherman/Kang Maman
yang punya minat baca tinggi dan mampu
mengabadikan dunia dan sejarah negeri
ini lewat tulisan.

Yakinilah pula, karya-karya tulis yang
baik, benar, dan bermanfaat akan
menjadi kekuatan luar biasa untuk
menghadapi derasnya kabar bohong,
ungkapan kebencian, permusuhan yang
mewarnai media sosial beberapa waktu
belakangan ini. Jika sedari kecil anak-
anak ini sudah menghasilkan karya tulis
yang baik, benar, dan bermanfaat, kelak
ia akan menjadi duta-duta kebaikan,
kebenaran yang memberi manfaat bagi
sekelilingnya. Bukan menjadi penebar
hoaks dan ujaran-ujaran kebencian serta
permusuhan yang bisa memecah belah
dan meluluhlantakkan.

Mereka akan menjadi perekat negeri,
bukan peretak bangsa. Insya Allah.

Tidak ada yang tidak bisa. Asal kita mau
belajar dari Raden Ajeng Kartini, yang
punya dua kata sederhana tapi luar biasa
getarnya:

20 Surat Terbaik untuk Kartini —5— Lomba Menulis Kominfo 2021

PENGANTAR DEWAN JURI

MARIA Y. BENYAMIN

Tak ada yang lebih indah di Bulan April rasa malas dan kantuk yang luar biasa,
selain membaca sepucuk surat anak-anak lalu memilih tidur, sedang suara sang
Indonesia untuk Kartini. guru masih mengajar dengan semangat di
ujung sana.
Goresan tangan yang rapi terukir,
meliuk-liuk di atas kertas putih, dengan Pun, tentang kegelisahan dan rasa
tinta pena yang tegas, seperti sedang iba akan nasib teman-temannya yang
mengungkapkan suara hati mereka, yang tak seberuntung dirinya dalam hal
harus belajar, bermain, dan berkarya di mengakses internet. Sebagian yang dekat
rumah karena pandemi COVID-19. dengan akses dan jaringan mungkin bisa
tersenyum. Akan tetapi, tidak dengan
Surat-surat ini menjadi saksi, bahwa anak-anak di ujung timur Indonesia.
semangat itu masih ada. Semangat
mereka tak pernah padam. Tak terkikis Tidak mudah memang berhadapan dengan
sedikitpun. Meski tengah berhadapan situasi saat ini. Pandemi membuat segala
dengan pandemi yang usianya masih sesuatu menjadi serba sulit. Aktivitas
panjang. belajar, bermain pun berkarya seolah-olah
terbatas.
Ratusan lembar surat yang datang
dari berbagai penjuru bercerita dengan Namun, semuanya belajar dari semangat
kisahnya masing-masing. Kartini. Kartini tidak mudah menyerah.
Keterbatasan kondisi di zamannya, tidak
Tentang semangat yang tak pernah pupus lantas membuat Kartini putus asa. Lalu,
kendati harus berhadapan dengan jaringan tenggelam dalam ketidakberdayaan.
dan koneksi yang buruk di tengah-tengah
dahi berkerut menghadapi penjelasan Semangat juang Kartini turut
guru. menginspirasi anak-anak Indonesia. Ini
terekam dari barisan kalimat dalam surat
Tentang kuota pulsa yang tiba-tiba habis untuk pejuang wanita yang membebaskan
saat sedang serius-seriusnya mengerjakan diri dari belenggu pingitan pada zamannya
tugas sekolah. Tentang gadget yang harus itu.
berpindah tangan satu ke lainnya karena
harus berbagi giliran. Surat-surat terpilih ini mewakili apa
yang tengah dirasakan oleh semua anak
Tentang godaan untuk menyerah pada Indonesia saat ini. Semangat untuk

20 Surat Terbaik untuk Kartini —6— Lomba Menulis Kominfo 2021

melawan keadaan justru membuat mereka
tetap mampu belajar, bermain, dan
berkarya di tengah keterbatasan.

Berbagai tantangan juga hambatan
justru membakar semangat mereka.
Keterbatasan tak menjadi alasan.
Semangat itu harus tetap menyala. Seperti
semangat Kartini.

Mari membaca sepenggal kisah dalam
surat-surat ini. Ini bukan kisah 20
pemenang. Ini kisah semua anak-anak
Indonesia. Yang tak menyerah karena
keadaan. Yang tak pasrah pada pandemi.
Kartini memang telah tiada. Namun,
spirit juangnya masih tetap ada. Dia pun
mungkin sedang tersenyum di atas sana.
Menyaksikan semangat itu masih menyala-
nyala dalam diri anak-anak Indonesia.
Selamat membaca…

Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia

Maria Y. Benyamin

20 Surat Terbaik untuk Kartini —7— Lomba Menulis Kominfo 2021

20 Surat Terbaik
Kategori SD

20 Surat Terbaik untuk Kartini —8— Lomba Menulis Kominfo 2021

Adelyne Naquita Rajagukguk
Adenaya Bellvania Rafanda

Adinda Gracia Nur Ilahi
Akhtar Dhiaurrahman
Damian Ardiona Siahaan
Fawzan Ahmad Saputra
Fayza Chalisa Tsadinda
Husna Syafiqoh Abdillah
Joseph Raffael Simanjuntak
Latifa Andina Yuniati

Muhammad Aurel
Matthew Gabrielle Linardi

Nafisha Irdina Azra
Nayyara Jasmine Meidina Daandel

Nisya Zahrotul Ulya
Panji Seto Wisanggeni Subagio

Shannon Reinee
Simon Yakhin Louisheart
Sunshine Mumtazia Jasmine

Vania Ariana Aurellia

20 Surat Terbaik untuk Kartini —9— Lomba Menulis Kominfo 2021

Kategori SD

Joseph Raffael Simanjuntak

SD Santa Maria 1 Pekanbaru

20 Surat Terbaik untuk Kartini — 10 — Lomba Menulis Kominfo 2021

Pekanbaru, 15 April 2021

Kepada Yth,
Ibu Raden Ajeng Kartini
di Alam Baka yang Tenang

Salam sejahtera,

Ibu Raden Ajeng Kartini yang saya banggakan, perkenalkan nama saya Joseph Raffael.
Saya bersekolah di SD Santa Maria 1, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau. Saat ini saya duduk
di bangku kelas 6 dan sebentar lagi saya akan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi,
yakni di tingkat SMP. Pastilah Ibu belum mengenal saya. Namun, saya mengenal Ibu dari
cerita ibu saya, dari pelajaran di sekolah, dan dari film yang pernah saya tonton. Film itu
menceritakan perjuangan ibu terhadap pendidikan bangsa Indonesia. Saya adalah salah
satu putra bangsa yang sangat bangga dengan semangat ibu dalam memperjuangkan
pendidikan sehingga saat ini kami bisa menempuh pendidikan yang layak untuk masa
depan Indonesia yang lebih baik.

Ibu Kartini yang saya cintai,
Sejak mewabahnya virus Corona di Indonesia, pada tahun 2020 seluruh siswa harus
mengikuti pembelajaran jarak jauh dari rumah. Hal tersebut mengharuskan saya belajar
secara daring atau online. Saya yang sebelumnya jarang sekali memegang smartphone,
laptop dan komputer, kini menjadi seorang siswa yang sangat senang menggunakan
berbagai peralatan teknologi informasi dan komunikasi tersebut. Melalui pembelajaran
secara daring, saya semakin paham bagaimana saya harus menggunakan teknologi
tersebut agar memberikan manfaat di dalam kehidupan saya sehari-hari.

Untuk pembelajaran di sekolah, para guru dan siswa menggunakan berbagai media
komunikasi, seperti online messenger, online virtual meeting dan masih banyak lagi.
Para guru juga kerap membagikan informasi menarik di tanah air dan mancanegara. Saya
banyak belajar dan mendapatkan informasi-informasi baru dari internet.

Sebagai siswa yang hidup di era digital ini, saya tidak hanya belajar dari apa yang
diberikan oleh guru di sekolah. Saya juga memanfaatkan berbagai platform edukasi yang
menunjang pembelajaran saya sehingga pengetahuan saya semakin luas. Saat saya
kurang memahami pembelajaran dari sekolah, saya menonton berbagai video animasi
edukatif yang membantu saya dalam memahami pembelajaran sekolah. Walaupun
sering diperhadapkan dengan masalah kuota, jaringan, dan sebagainya, saya tidak
pernah menyerah. Saya terus berusaha untuk tetap mengikuti pembelajaran sekolah
dengan baik didorong semangat jiwa perjuangan ibu di hati saya.

Seperti halnya teman-teman di usia saya, saya juga memainkan berbagai games menarik

20 Surat Terbaik untuk Kartini — 11 — Lomba Menulis Kominfo 2021

yang dapat mengasah kemampuan saya dengan komputer yang ada di rumah. Saya
pribadi sangat senang untuk mendalami penggunaan komputer. Waktu luang yang ada
saya manfaatkan untuk belajar dan menonton berbagai video yang berhubungan dengan
komputer, seperti cara merakit PC sendiri. Saya sangat senang mendalami ilmu IT lebih
dalam lagi agar kita semakin bijak dalam menggunakan peralatan teknologi informasi
dan komunikasi yang ada.

Selain belajar dan bermain, saya juga menggunakan teknologi digital yang ada untuk
membuat berbagai karya kreatif. Saya sangat senang menggunakan berbagai aplikasi
di smartphone saya. Suatu saat guru saya memberikan tugas untuk membuat video
pembelajaran sekreatif mungkin. Saya langsung membuat video menarik menggunakan
berbagai aplikasi editor di smartphone. Guru saya sangat senang dengan video hasil
karya saya.

Di masa pandemi corona ini, saya berusaha memaksimalkan prestasi saya di sekolah,
walaupun harus mengikuti perlombaan secara daring, saya tetap semangat dan bahagia
dalam melaksanakannya. Alhasil salah satu prestasi yang berhasil saya raih adalah
menjadi juara dalam kompetisi Doodle Art-Science contest yang diselenggarakan oleh
Riau Science Center Bappedalitbang Provinsi Riau. Foto hasil karya saya diunggah di
media sosial. Melalui karya saya tersebut, saya ingin mengajak teman-teman untuk
selalu melaksanakan protokol kesehatan dan mencegah penularan virus Corona di masa
pandemi ini.

Ibu Kartini, Ibu yang pantang menyerah. Pandemi corona secara tidak langsung telah
membawa saya untuk lebih memahami tentang teknologi informasi dan komunikasi.
Saya yakin dan percaya bahwa jiwa semangat Ibu Kartini akan terus mengalir di hati
saya sebagai putra bangsa agar terus semangat dalam menggapai cita-cita saya
seorang insinyur dalam bidang Information Technology (IT). Saya ingin berkontribusi
dalam membangun Indonesia tercinta agar terus maju dalam bidang IT serta menebas
dan menangkal seluruh permasalahan di bidang IT, seperti hoaks atau berita bohong.

Demikian surat ini saya sampaikan kepada Ibu. Harapan saya pemerintah mampu
memberikan pendidikan khusus agar putra-putri bangsa yang memiliki keinginan dan
harapan besar seperti saya bisa mendalami bidang IT. Saya juga berharap pemerintah
memberikan beasiswa bahkan mendirikan sekolah tinggi khusus putra-putri bangsa
yang ingin menjadi seorang insinyur di bidang IT agar bisa menempuh pendidikan yang
baik dan bahkan bekerja di Kementerian Komunikasi dan Informatika. Atas perhatian ibu
saya ucapkan terima kasih. Selamat Hari Kartini, bu!

Salam Hormat,
Joseph Raffael Simanjuntak

20 Surat Terbaik untuk Kartini — 12 — Lomba Menulis Kominfo 2021

“. . . Saya tidak hanya belajar dari apa yang diberikan
oleh guru di sekolah. Saya juga memanfaatkan
berbagai platform edukasi yang menunjang
pembelajaran saya sehingga pengetahuan saya
semakin luas.”



Joseph Raffael Simanjuntak

SD Santa Maria 1 Pekanbaru

20 Surat Terbaik untuk Kartini — 13 — Lomba Menulis Kominfo 2021

Kategori SD

Latifa Andina Yuniati

SDS Pupuk Kujang Cikampek

20 Surat Terbaik untuk Kartini — 14 — Lomba Menulis Kominfo 2021

Cikampek, 15 April 2021

Teruntuk Ibu Raden Ajeng Kartini

Assalamualaikum ibu kartini, terima kasih salam hormat dan terima kasihku untuk segala
perjuangan dan pengorbananmu.

Ibu, aku adalah siswa kelas V SDS Pupuk Kujang Cikampek. Sudah lebih dari setahun ini
aku tidak dapat ke sekolah dan hanya bisa belajar dari rumah. Semua itu karena pandemi
COVID-19 yang melanda dunia termasuk Negeri tercintaku Indonesia.

Walaupun belajar dari rumah, tapi itu tidak menyurutkan semangatku untuk terus
menuntut ilmu. Dengan belajar dari rumah banyak hal baru yang aku temui dan menambah
wawasanku. Sekolah tercintaku membuat sistem PJJ menjadi sangat menyenangkan.
Kelasku kini berpindah ke satu grup WhatsApp, yang terdiri dari guru dan murid satu
kelas, di grup kelas inilah aku belajar setiap hari. Jadwal nya pun sama seperti sekolah
tatap muka.

Sekolah dimulai dengan bunyi bel yang sudah tentu aku dengar dari HP ku, dilanjutkan
dengan ibu guru yang mengucapkan salam. Setelah itu absensi kehadiran , absensi
dilakukan dengan cara Voice Note. Ada point lebih dari guru untuk 10 siswa yang
mengirimkan absensi tercepat, hal itu tentu menjadi semangat tersendiri untuk siswa.
Alhasil aku dan teman-temanku saling berlomba adu cepat absensi, seru. Dilanjutkan
dengan pembacaan dan pembuka, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars sekolah,
hafalan perkalian / perpangkatan serta murajaah. Semua diwakili oleh petugas piket
harian secara bergantian.

Pelajaran dilaksanakan dengan Zoom meeting maupun pembahasan materi pelajaran di
grup kelas. Selalu ada video pelajaran dari guru sesuai dengan bidang studi pelajarannya.
Ada juga sesi tanya jawab, jadi kalau ada siswa yang belum mengerti tentang materi
pelajaran bisa langsung mendapat penjelasan dari guru. Ada adu cepat menjawab
pertanyaan dengan VN. Setelah semua siswa paham, barulah diberikan tugas baik
tertulis maupun praktek dikirimkan melalui video/foto. Pembelajaran PJJ ditutup dengan
pembacaan doa bersama.

Untuk ulangan harian PTS dan PAS dilaksanakan dengan cara yang lebih seru yaitu
dengan Quizizz, Google Form atau membuat video. Jadi aku merasa seperti belajar
sekaligus bermain sehingga tidak ada rasa bosan ataupun malas, yang ada seru dan
menyenangkan. Dengan PJJ aku jadi pandai menggunakan aplikasi seperti Zoom meeting,
Quizizz, membuat game sederhana dan lain-lain.

Walaupun seru, PJJ tetap ada kendalanya. Salah satu nya jaringan internet yang

20 Surat Terbaik untuk Kartini — 15 — Lomba Menulis Kominfo 2021

terkadang tidak mendukung, ada kalanya sedang seru-seru Zoom meeting tiba-tiba
jaringan internet atau kuota habis jadi terputus deh belajarnya. Aku pernah mengalami
itu. Untuk itu aku selalu mengecek kuota agar tidak terganggu dalam belajar.

Tidak hanya dalam belajar, dalam masa pandemi seperti sekarang bermain pun dilakukan
secara digital. Kalau disekolah tatap muka, aku bisa bermain dengan teman-teman ku
secara langsung, Kami main galah santang, bekel, lompat tali dan lain-lain. Sekarang
aku dan teman-temanku bermain secara online, tak jarang kami main bareng atau mabar
online, entah itu mabar game online atau mabar tebak gambar. Nasehat bundaku aku
boleh main online asal waktunya diatur dan tidak boleh sering-sering agar kesehatanku
tetap terjaga dan tidak kecanduan game online.

Selain belajar dan bermain tidak lupa aku juga terus berkomunikasi di era digital ini. Jeda
tengah semester kemarin, sekolahku mengadakan lomba secara virtual. Bermacam-
macam kategori yang dilombakan, aku ikut lomba DAI Cilik. Aku harus membuat naskah
dulu, menghafal naskah, membuat video dan mengeditnya. Paling seru saat membuat
video DAI Cilik karena harus take berkali-kali serasa sudah menjadi artis sinetron yang
take syuting berkali - kali. Capek tapi seru dan Alhamdulillah aku juara I, senangnya
apalagi pengunguman pemenang dilakukan secara Live Streaming Youtube.

Aku juga ikut lomba IPA KSN MIPA mewakili sekolahku di tingkat kecamatan, lomba
nya juga dilakukan secara virtual. Aku bersyukur mendapat juara 3 dan sekarang
sedang persiapan untuk lanjut ke tingkat Kabupaten. Aku giat berlatih dengan mencoba
latihan - latihan di internet dan dibimbing secara online oleh guruku. Semoga aku dapat
meningkatkan prestasiku.

Saat ini aku sedang mengikuti kegiatan sanlat online yang diselenggarakan sekolahku.
Dengan sanlat online ini aku bisa menambah ilmu agama dan mengaji bersama-sama
dengan teman-temanku. Sanlat online seru juga, ada sharing and caring dari pesantren
Daarut Tauhid. Ada program celengan sedekah, ada games dan lain-lain. Tetap
menyenangkan tidak kalah dengan sanlat biasa.

Ibu Raden Ajeng Kartini, walaupun kita berbeda masa tapi kita punya semangat yang
sama, yaitu pantang menyerah dengan keadaan serta tetap gigih meraih prestasi dan
cita-cita. Aku sudah menonton film Ibu Raden Ajeng Kartini, di akhir film ada hal yang
sangat menyentuh hatiku yaitu saat ibu menerima surat yang mengabarkan bahwa ibu
menerima beasiswa untuk bersekolah di Belanda, tapi surat itu datang 3 hari setelah
ibu menikah, sedih.

Memang tidak semua hal yang kita impikan bisa kita dapatkan, namun semangat ibu
untuk memajukan kaumku dengan mendirikan sekolah agar wanita-wanita Indonesia
menjadi maju sangat menginspirasiku. Aku jadi pantang menyerah walaupun dengan

20 Surat Terbaik untuk Kartini — 16 — Lomba Menulis Kominfo 2021

segala keterbatasan dan kondisi yang kadang tidak mendukung, tapi aku tetap semangat
untuk berkarya dan mewujudkan cita-cita ku.

Aku juga berharap pemerintah semakin memperhatikan dan memajukan pendidikan di
Indonesia sebagai wujud meneruskan perjuanganmu. Sekolah-sekolah dibuat nyaman,
sistem pendidikan mengikuti zaman, dan yang paling utama biaya pendidikan dibuat
ringan (bila perlu ditiadakan) agar semua dapat mengenyam pendidikan. Aku juga
berharap pemerintah dapat menambah kuota beasiswa untuk siswa berprestasi maupun
yang kurang mampu. Aku yakin dengan dukungan dan kebijakan pemerintah, aku bisa
meraih cita-citaku menjadi dokter. Yang aku tahu kuliah di kedokteran sangatlah mahal,
semangat untukku.

Ibu Kartini, kiranya hanya inilah yang dapat aku ceritakan kepadamu. Sekali lagi terima
kasih karena berkat perjuanganmu aku bisa menulis surat ini di masa sekarang. Semoga
semangat juangmu tetap membara di hati dan langkahku, Amin YRA. Semangatmu
melawan penjajah dan memajukan kaum ku semangat ku, mengikuti kemajuan zaman
dan meneruskan perjuanganmu, Wassalamualaikum.

Salam Hormatku,
Latifa Andina Yuniati

“Aku jadi pantang menyerah walaupun
dengan segala keterbatasan dan kondisi yang
kadang tidak mendukung, tapi aku tetap
semangat untuk berkarya dan mewujudkan
cita-citaku.”



Latifa Andina Yuniati

SDS Pupuk Kujang Cikampek

20 Surat Terbaik untuk Kartini — 17 — Lomba Menulis Kominfo 2021

Kategori SD

Damian Ardiona Siahaan

SD Plus Nurul Aulia

20 Surat Terbaik untuk Kartini — 18 — Lomba Menulis Kominfo 2021

Cimahi, 14 April 2021

Teruntuk Ibu Raden Ajeng Kartini

Salam hangat,
Apa kabar ibu?
Semoga Ibu baik-baik saja diatas sana, di langit tidak ada korona ya bu? Perkenalkan,
namaku Damian Ardiona Siahaan, sekarang aku duduk di kelas 6 SD Plus Nurul Aulia
Kota Cimahi. Dalam kesempatan kali ini aku ingin bercerita pada ibu, tentang kegiatanku
belajar, bermain, dan berkarya di Era Digital. Aku pun memiliki harapan-harapan
terhadap pemerintah Indonesia agar dapat membantu mewujudkan cita-citaku. Aku
menuliskan semua ini dengan sepenuh hati dan jiwaku. Aku ceritakan pada ibu, agar
ibu tahu, bagaimana kesungguhanku selama ini, walaupun corona dan masa pandemi
ini membuat segalanya berubah. Tapi selalu ada hikmah yang bisa kita semua ambil.
Guruku di Sekolah selalu berkata: “Peliharalah sabar dan syukur kalian, agar segalanya
terasa lebih mudah.”

Baik bu, akan kumulai ceritaku.
Sejak tanggal 13 Maret 2020 aku mulai belajar, bermain, dan berkarya di media online
karena pandemi COVID-19. Aku pertama kali kaget karena aku tidak menyangka
Indonesia juga akan memulai pembelajaran jarak jauh melalui via Zoom, Goggle Meet,
dan masih banyak lagi. Dan mulai dari situ aku harus bisa beradaptasi untuk belajar di
Era Digital dengan bantuan gadget, handphone, komputer, dan lain-lain. Gadget juga
sudah menjadi pegangan sehari-hari di Era Digital ini. Rasanya tanpa gadget, aku akan
kesulitan melakukan sesuatu yang berhubungan dengan sekolah, contohnya dalam
mengumpulkan tugas.

Gadget jadi kebutuhan utama selama masa pandemi ini, Corona betul-betul telah merubah
wajah dunia. Dunia digital mengalami percepatan yang luar biasa, terutama untuk murid
Sekolah Dasar seperti aku. Sebelum Corona datang, kami tidak diperkenankan untuk
berlama-lama berinteraksi dengan gadget, di masa pandemi segalanya berubah, kami
belajar dengan sistem daring, yang mengharuskan kegiatan belajar kami berhubungan
dengan gadget setiap harinya.

Ib pasti merasa asing dengan berbagai nama aplikasi yang banyak aku sebut di atas atau
di bawah ini. Ya, semenjak ibu mendobrak dengan gerakan emansipasi, dunia pendidikan
Indonesia telah mengalami banyak sekali perkembangan. Aku teruskan ceritaku,
selama belajar di masa digital ini, jujur saja aku sangat terbantu dengan teknologi
masa kini, mulai bisa mengumpulkan tugas hanya dengan di video, di foto, dan bisa
berkomunikasi lebih dengan teman-teman melalui aplikasi WhatsApp, dll. Salah satu
aplikasi yang terpenting setelah Zoom adalah Google Classroom, Google Classroom
mempunyai banyak fitur yang bagus untuk dipakai oleh para pelajar di Indonesia, mulai

20 Surat Terbaik untuk Kartini — 19 — Lomba Menulis Kominfo 2021

dari kemudahan dalam penggunaannya, aplikasinya gratis, bisa diakses semua orang,
dan aplikasinya tidak perlu memori handphone yang banyak. Selama 1 tahun ini juga
aku pernah mengalami beberapa masalah dengan pembelajaran jarak jauh ini seperti
internet lemot, komputer error, aplikasi tidak bisa dibuka, dan masih banyak lagi. Tetapi
bagaimanapun dengan aplikasi ini membuat jadwal-jadwal kita lebih fleksibel, aku jadi
lebih mudah mengatur jadwal dan waktu. Setahun ini, aku dapat semakin menguasai
alat-alat dan aplikasi digital.

Ibu, meskipun dunia mengalami masa pandemi, tapi anak-anak tetap bisa bermain,
termasuk aku. Setahun belakangan ini kami kesulitan untuk bermain di era digital
sebenarnya mudah saja. Aku bisa main game, main catur online, dan masih banyak
lagi. Mulai dari masa pandemi juga bermain game online ini bisa membantu aku untuk
mengurangi rasa bosan dan jenuh di rumah, lagi pula pemerintah juga menganjurkan
untuk diam di rumah saja. Nah karena pandemi inilah aku mulai banyak bermain game
online, tapi sekolah adalah gerbang ilmu menuju kesuksesan di masa depan.

Ibu, jangan bosan ya, baca ceritaku. Aku masih ingin bercerita tentang berkarya di masa
pandemi. Corona setahun ini telah bertahta di Indonesia tercinta, tapi bukan berarti kita
mati dan tak bisa berkarya lagi. Banyak sekali aktivitas yang bisa kita lakukan di masa
pandemi, karya-karya hasil digitalisasi sudah tidak bisa dibendung lagi. Ibu, ada banyak
pengalaman seru yang bisa aku bagikan selama setahun terakhir ini. Oh iya, aku merasa
bangga karena mendapat kehormatan telah dipilih oleh ibu guru untuk mewakili sekolah
mengikuti lomba ini, Aku yakin ini akan menjadi pengalaman sangat berharga buat aku.

Ibu harus bangga melihat kemajuan pendidikan anak-anak Indonesia masa kini.
Kami bisa berkarya di era digital ini dengan sangat mudah untuk dilihat publik, bisa
diupload di Youtube, Facebook, Reddit, dan masih banyak lagi. Disini bisa kita lihat
bahwa beraktivitas dan berkarya di era digital ini sudah sangat mudah dibandingkan
dengan tahun-tahun sebelumnya. Aku bersyukur sekali perkembangan teknologi ini
sudah canggih dan sangat bisa membantuku dalam melakukan pembelajaran jarak
jauh, dll. Aku juga bisa melihat apa yang terjadi di luar Indonesia dengan media sosial.
Perkembangan teknologi inilah yang membuat manusia harus bisa beradaptasi dengan
era digital, dan aku sangat bersyukur diberi kemampuan untuk beradaptasi dengan era
digital, aku sangat bersyukur diberi kemampuan untuk beradaptasi di era digital milenial
ini.

Ibu mau tau cita-citaku? Doakan ya bu, aku bercita-cita untuk menjadi seorang chef
kelas dunia suatu hari nanti. Harapanku untuk pemerintah Indonesia, agar terus bisa
memajukan Pendidikan Indonesia, memperhatikan anak-anak sekolah agar pendidikannya
terjamin sampai bangku kuliah. Terus berinovasi, berkolaborasi dan beradaptasi dengan
teknologi terkini, agar tidak ketinggalan dengan bangsa lain di dunia ini. Perhatikan
juga teman-temanku di pelosok nusantara, mereka pasti kesulitan dengan sinyal dan

20 Surat Terbaik untuk Kartini — 20 — Lomba Menulis Kominfo 2021

kuota. Upayakan agar mereka tersentuh teknologi dan tidak ketinggalan oleh anak-
anak di perkotaan. Oh iya, pada kesempatan ini pun, aku ingin berterima kasih kepada
pemerintah yang sudah memberikan bantuan kuota selama PJJ ini.

Ibu, bila ada salah kata dan kekurangan dalam surat ini, aku juga merasakan betapa
susahnya menulis surat, menuangkan ide ke dalam bentuk tulisan itu susah juga ya,
hehe… Semoga ibu bisa mengerti isi suratku ini. Semoga pemerintah mengapresiasi apa
yang telah aku tuliskan ini. Ini adalah sebuah surat berisi cerita pendek berdasarkan
pengalaman aku pribadi satu tahun lebih belakangan ini.

Ibu, bila ada salah-salah kata dan kekurangan dalam surat ini, aku mohon maaf. Terakhir,
aku ingin ibu R.A Kartini tahu, bahwa aku tetap semangat menjalani PJJ dan ingin teman-
temanku se-Indonesia juga memiliki semangat yang sama: Tetap Semangat, Jangan
Kalah Sama Corona!, aku ingat salah satu judul yang ibu tulis, Habis Gelap Terbitlah
terang, aku yakin kita semua bisa melewati masa-masa sulit ini, merdeka!

Salam hangat,
Damian Ardiona Siahaan

“Di sini bisa kita lihat bahwa beraktivitas
dan berkarya di era digital ini sudah sangat
mudah dibandingkan dengan tahun-tahun
sebelumnya.”



Damian Ardiona Siahaan

SD Plus Nurul Aulia

20 Surat Terbaik untuk Kartini — 21 — Lomba Menulis Kominfo 2021

Kategori SD

Adelyne Naquita Rajagukguk

SD Swasta Zefanya Air Putih

20 Surat Terbaik untuk Kartini — 22 — Lomba Menulis Kominfo 2021

Tanjung Gading, 14 April 2021

Kepada yang Terkasih,
Ibu Raden Ajeng Kartini
di tempat

Halo Ibu Kartini, bagaimana kabarnya? Semoga Ibu tetap sehat, bersemangat dan selalu
ceria. Melalui surat ini, izinkan saya untuk menceritakan berbagai pengalaman saya saat
belajar, bermain, dan berkarya di era digital.
Saya awali bangun pagi dengan mengucap syukur kepada Tuhan melalui doa pagi. Lalu
saya langsung minum air putih untuk mengeluarkan racun di dalam tubuh saya. Setelah
itu, saya langsung mandi dan sarapan agar fokus saat belajar. TIdak lupa saya juga
berjemur dan olahraga ringan di halaman rumah saya agar tubuh tetap sehat. Disaat
masuk jam belajar online, saya duduk belajar di meja belajar dengan tekun.

Sudah 1 (satu) tahun lebih saya belajar Pembelajaran Jarak Jauh. Proses belajar mengajar
dilakukan secara jarak jauh dan pembelajaran dilakukan secara online, menggunakan
aplikasi Zoom maupun WhatsApp Group. Saat belajar daring saya diberikan catatan,
tugas, dan PR (Pekerjaan Rumah) dari WhatsApp Group. Terkadang saya kesulitan
untuk menjawabnya jadi saya bisa menanyakan kepada kakak saya, membacanya dibuku
ataupun saya bisa melihatnya di aplikasi Brainly. Aplikasi Brainly sangat membantu saya
dalam mengerjakan tugas yang diberikan dari guru saya.

Sejak akhir Maret 2020, saya sudah belajar daring. Dan awal semester dua lalu,
tepatnya bulan Januari 2021, sekolah saya memberikan surat yang berisi tentang agar
orangtua saya menyetujui atau tidak mensetujui sekolah offline atau tetap daring, tetapi
orangtua saya tidak menyetujuinya. Mungkin orang tua saya takut kalau saya tidak bisa
mematuhi protokol Kesehatan. Tetapi saya tetap merindukan teman-teman saya untuk
belajar seperti dahulu kala. Teman saya yang belajar disekolah, mulai belajar jam 08.00
WIB hingga jam 10.00 WIB dan saya belajar daring jam 10.00 WIB hingga jam 12.00
WIB. Setelah saya selesai belajar, saya bermai sebentar, dan tidak lama kemudian saya
mengajaknya makan siang bersama dan beristirahat.

Terkadang saya merasa jenuh atau bosan di sela-sela kegiatan belajar daring sehari-
hari. Saya harus berhadapan dengan laptop setiap hari, mengikuti pelajaran dari Zoom
atau WA grup, ditambah tugas-tugas sekolah yang harus selesai tepat waktu. Namun
saya tidak mau larut dalam kejenuhan itu, dan saya bangkitkan kembali semangat yang
sudah mulai memudar.

Untuk mengisi waktu luang, terkadang mama saya memberikan lomba-lomba online
seperti lomba mewarnai, lomba menggambar, lomba mendongeng, lomba pidato,
lomba story telling in English, lomba menari, lomba menyanyi, menulis surat dan

20 Surat Terbaik untuk Kartini — 23 — Lomba Menulis Kominfo 2021

lain-lain. Walaupun tidak semua perlombaan yang saya ikuti saya dapat juara, tetapi
itu merupakan suatu pengalaman dan motivasi agar saya bisa belajar dan lebih baik
kedepannya. Sekolah saya juga pernah mengadakan lomba bernyanyi online dan saat
itu saya meraih juara tiga. Betapa bahagianya hatiku, saya mendapatkan thropy dan
hadiah tas sekolah. Dan di beberapa lomba online selama pandemi ini, saya pun pernah
mendapatkan juara 1 lomba menari dan juara 3 lomba bercerita Milky, juara lomba
mewarnai dan lain lain.

Di sore hari saya juga mempunyai waktu bermain dan berolahraga dengan kakak dan
mama saya. Kami biasanya melakukan kegiatan olahraga seperti bermain sepeda keliling
kompleks, berlari, bermain basket, bermain bulu tangkis, atau permainan tradisionalnya.

Pada malam hari saya biasanya mengerjakan PR (Pekerjaan Rumah) dan membahas
pelajaran yang akan dipelajari besoknya dan saya juga mengulangi mata pelajaran
yang telah dipelajari disekolah agar bisa dipahami. Setelah saya belajar saya biasanya
menghabiskan waktu dengan keluarga saya, atau saya bermain piano untuk melatih
otot-otot jari saya dan merilexkan pikiran saya.

Jika hari Sabtu dan Minggu saya diperbolehkan menonton film anak-anak di Netflix.
Saya lebih menyukai menonton film detektif. Terkadang saya memanfaatkan waktu
luang dengan melukis diatas canvas dengan cat akrilik. Biasa saya melihat model yang
akan saya lukis dari aplikasi Pinterest. Banyak karya lukisan yang sangat bagus saya
temui disana.

Selain itu, saya mempunyai kegiatan mengajar adik-adik yang mempunyai minat
atau bakat untuk mewarnai dikompleks saya. Saya dan kakak saya mengajar dikelas
mewarnai, disebuah kursus mewarnai NitaArt, yang dibuka oleh mama saya. Saya
biasanya mengajari anak TK (Taman kanak-kanak) dan SD (Sekolah Dasar). Saya
bersyukur memiliki talenta mewarnai dan prestasi-prestasi yang membanggakan dalam
hal menggambar dan mewarnai.

Sejak kecil, saya sudah di latih untuk mewarnai oleh mama saya. Mama saya pun
memanfaatkan media digital (internet) sebagai sumber materi mengajarnya. Papa dan
Mama saya selalu mengajarkan saya agar tetap gigih dalam segala hal. Dan dibalik
prestasi yang saya raih, saya juga pernah mengalami kegagalan lohh….!!

Saya juga mengikuti kelas belajar menggambar “Slamet Studios” dengan teman-teman
yang ada diseluruh dunia melalui WhatsApp Group. Ada banyak guru (mentor) terbaik
yang tersebar di seluruh Indonesia seperti dari Jakarta, Jawa Timur, Jogja, Bali dan lain-
lain. Persyaratan kelas tersebut adalah setiap siswa wajib menyetor minimal 3 karya
setiap bulan dari enam materi yang diberikan oleh mentor. Ada banyak karya-karya
cantik yang dibuat oleh teman-teman belajar saya di seluruh Indonesia. Dari karya-

20 Surat Terbaik untuk Kartini — 24 — Lomba Menulis Kominfo 2021

karya mereka tersebut, saya termotivasi untuk tetap belajar dan terus berkarya. Belajar
tidak kenal usia.

Saya juga mengikuti olimpiade Sains kuark 2020 dan 2021. Dimana bahan ujiannya
adalah dari buku-buku sains kuark yang terdiri dari 8 seri. Jadi saya harus membaca
buku Kuark tersebut dan menjawab soal latihannya. Sebelum pandemi COVID-19, saya
biasanya ikut ujian Olimpiade di sekolah, tetapi sejak pandemi Olimpiade bersifat online
dengan menggunakan laptop.

Harapan saya kepada Pemerintah adalah kiranya Pemerintah dapat memberikan
fasilitas internet bagi anak-anak sekolah setiap bulannya, terutama bagi keluarga yang
kurang mampu. Sehingga anak-anak Indonesia tidak “gaptek” (Gagap Teknologi). Dan
Pemerintah juga dapat membuat aplikasi pembelajaran atau situs pembelajaran untuk
anak SD (Sekolah Dasar), karena belajar daring cukup terbatas.

Saya ingin menjadi Kartini Kecil yang selalu bersemangat berkarya dan berjuang meraih
cita-citanya. Walaupun saya masih kecil, saya harus bisa menghasilkan karya dan
kreativitas kita. Semoga COVID-19 cepat berlalu, sehingga saya dan teman-teman saya
dapat beraktivitas lagi dengan semangat dan ceria.

Salam Sejahtera dan Salam Sehat Selalu
Adelyne Naquita Rajagukguk

20 Surat Terbaik untuk Kartini — 25 — Lomba Menulis Kominfo 2021

Kategori SD

ADENAYA Bellvania Rafanda

SD Negeri Pangukan

20 Surat Terbaik untuk Kartini — 26 — Lomba Menulis Kominfo 2021

Sleman, 16 April 2021

Kepada : Ibu Raden Ajeng Kartini

Assalamu’alaikum wahai pahlawan emansipasi

Ibu apa kabarmu disana? Apakah Engkau masih gundah memikirkan kami putra putrimu
disini? Apakah Engkau sudah tenang disana? Karena perjuanganmu tak sia-sia.

Ibu, Engkau adalah cerminan kami, kartini muda, para wanita Indonesia. Perjuanganmu
yang gagah berani mendobrak tradisi demi memperjuangkan cita-citamu, berdampak
pada kehidupan kami sekarang.

Terima kasih Ibu, karena perjuanganmu kami tak lagi terbelenggu, kami bebas berkarya,
dan kami boleh memilih untuk menjadi apa saja.

Ibu, sekarang hampir semua profesi bisa dilakukan oleh wanita. Kesetaraan dalam
mendapatkan pendidikan formal sudah dirasakan oleh kebanyakan kami wanita di
Indonesia.

Ibu, setelah sekian lama perjuanganmu dulu, tersenyumlah, perjuanganmu selalu
diteruskan, pendidikan untuk anak-anak perempuan tidak lagi dibedakan, emansipasi
wanita terus didengungkan.

Ibu, kini kita berada di masa teknologi yang berkembang dengan pesat. Di era digital ini
kami semakin bebas, kami bisa bermain, belajar, Dan mencari pengetahuan dimana saja
dan kapan saja. Dimasa ini ibu, cukup dengan satu HP kita bisa terhubung ke seluruh
dunia.

Oh ya ibu, saat ini dunia sedang mengalami suatu pandemi COVID-19, termasuk
Indonesia. Pandemi ini merubah banyak kebiasaan yang ada. Kami tak boleh bersalaman,
harus menjaga jarak, memakai masker, sering mencuci tangan dengan sabun.

Kami tak boleh lagi berkerumun, sekarang kami belajar dari rumah dan bermain dirumah.
Tidak ada lagi tatap muka dengan Bu guru disekolah kami memanfaatkan kecanggihan
HP dalam kegiatan belajar mengajar.

Ibu, sebenarnya kami sangat bosan belajar seperti ini begitu banyak yang hilang canda
tawa dengan teman, ketegangan saat ulangan, ketakutan saat terlambat sekolah, atau
rasa deg-degan saat atributku tak lengkap waktu upacara hari senin.

Kecanggihan tehknologi seperti HP memang mempunyai banyak manfaat, kami bisa

20 Surat Terbaik untuk Kartini — 27 — Lomba Menulis Kominfo 2021

berkomunikasi tanpa batas dan mencari informasi seluas-luasnya. Tetapi “HP” juga
bisa memberikan dampak negatif dengan HP banyak anak-anak yang kecanduan game
online, melupakan kewajiban belajar dan sosialisasi dengan teman sebaya.

Ibu, saat ini bukan lagi masalah kesetaraan gender atau perempuan yang tertindas. Saat
ini kami kaum perempuan Indonesia mempunya kesetaraan dengan kami laki-laki, kami
bisa sekolah setinggi-tingginya, kami bisa memilih pekerjaan yang kami sukai dan kami
bebas berkarya dalam negeri ini.

Ibu, perjuangan kami sekarang adalah bagaimana kebebasan itu merata. Saat ini
perempuan dan laki-laki bisa berdiri sejajar, tetapi jurang pemisahnya adalah ekonomi.
Perbedaan antara kaya dan miskin. Orang-orang kaya bebas memilih sekolah dengan
biaya yang besar tentu dengan fasilitas yang lengkap. Orang-orang miskin juga sudah
banyak terbantu dengan pemerintah, tetapi masih banyak juga anak-anak yang berasal
dari keluarga sederhana yang akhirnya berakhir hanya sampai jenjang SMA.

Ibu, biaya sekolah masih relatif tinggi apalagi untuk perguruan tinggi, sepertiku, yang
hanya anak dari seorang driver online yang pendapatan hariannya tak tentu, menjadi
dokter seperti cita-citaku hanya seperti sebuah mimpi. Tetapi selalu kuingat Ibu, petuah
yang kau tulis dalam bukumu “Bermimpilah selama engkau dapat bermimpi” itu selalu
menjadi motivasiku dalam menuntut ilmu untuk mewujudkan cita-citaku.

Ibu, aku berharap pemerintah peduli dan terus memperbaiki kualitas pendidikan yang
ada di Indonesia. Setiap anak terlahir dengan potensinya masing-masing, dengan
mendapatkan kualitas pendidikan yang baik setiap anak bisa menumbuhkan dan
mengembangkan potensinya sehingga bisa jadi individu yang sukses di bidangnya.

Aku juga berharap pemerintah bisa memberikan perhatian lebih, pada pembentukkan
karakter generasi-generasi muda. Kemajuan teknologi digitalisasi dan perkembangan
jaman tidak cukup dihadapi dengan intelektualitas saja, terkadang karakter yang
baik adalah modal keberhasilan seseorang. Terbukti beberapa kali kita lihat di TV
pejapat tertangkap tangan saat korupsi, aparat yang seharusnya mengayomi malah
mengintimidasi, pemimpin daerah mengonsumsi narkoba.

Indonesia membutuhkan pemimpin yang tidak hanya pintar dan memiliki konsep, tetapi
juga Pemimpin yang mempunyai pondasi ahklak yang baik sehingga bisa mengelola
Indonesia dan menjadikannya negara maju yang adil dan makmur.

Ibu, tenanglah disana, kami generasi-generasi penerusmu tentu tidak akan diam saja
kami akan terus berjuang melanjutkan cita-cita muliamu seperti dalam bukumu kami
percaya “Habis Gelap Terbitlah Terang”.

20 Surat Terbaik untuk Kartini — 28 — Lomba Menulis Kominfo 2021

Terima kasih Ibu, untuk baktimu terhadap negeri ini, untuk perjuanganmu yang tidak
mudah, untuk setiap kasih sayangmu pada perempuan Indonesia.

Tenanglah Ibu doa kami selalu kami lantunkan untukmu, seperti doamu yang tidak
terputus untuk kemajuan kaummu.

Demikian Ibu surat ini aku tulis, semoga Engkau damai di alammu. Amin…

Wassalamu’alaikum

Dari: Generasi penerusmu
Adenaya Bellvania Rafanda

20 Surat Terbaik untuk Kartini — 29 — Lomba Menulis Kominfo 2021

Kategori SD

ADinda gracia Nur Ilahi

SDN 1 Kertosari

20 Surat Terbaik untuk Kartini — 30 — Lomba Menulis Kominfo 2021

Banyuwangi, 16 April 2021

Kepada Yth.
Ibu Raden Ajeng Kartini
Di Tempat

Assalamu’alaikum wr. Wb.
Bagaimana kabar hari ini, Ibu Kartini …?
Semoga baik-baik selalu, ya …? Aamiin.

Ibu,
Perkenalkan, nama saya Adinda Gracia Nur Ilahi, kelas 5 di SDN 1 Kertosari, Banyuwangi,
Jawa Timur.

Seandainya Ibu Kartini berada di dekat saya sekarang, ingin sekali saya bercerita banyak
tentang seluruh aktifitas saya sehari-hari. Bagaimana saya belajar, bermain dan berkarya
di era digital, yang pastinya sangat jauh berbeda dengan situasi dan kondisi pada masa
Ibu Kartini dulu.

Ada sebuah nasehat, “Tuntutlah Ilmu hingga negeri China”. Jika nasehat tersebut
dipraktekkan pada jaman Ibu Kartini, pasti sangat sulit dan hanya bisa dipenuhi oleh
mereka yang benar-benar berniat mencari ilmu dan memiliki uang yang banyak untuk
melakukan perjalanan jauh ke negeri China.

Tapi di jaman saya sekarang, jangankan hanya untuk ke negeri China, menjelajah ke
seluruh dunia pun, tak lagi susah, hanya dengan bantuan alat teknologi dan komunikasi
yang canggih, kita bisa belajar, bermain dan berkarya cuma lewat kelincahan jari-jari
kita, yaitu melalui browsing via hp, laptop atau televisi yang kita miliki.

Cukup dengan sentuhan pada tombol-tombol yang kita inginkan, kita mampu
mengoperasikan kendaraan, mesin, robot, atau alat kerja apapun yang bisa membantu
mempermudah pekerjaan kita. Iya, betul loh, Bu …, di era digital sekarang ini, seolah
dunia benar-benar ada dalam genggaman kita. Hebat kan, Bu …?

Apalagi hampir 2 tahun ini, saat dunia terserang wabah COVID-19 Corona, sebagian
besar dari kami, khususnya pelajar seperti saya, masih disarankan untuk lebih banyak
beraktifitas di dalam rumah, demi untuk memutus mata rantai atau mengurangi dampak
tertular virus Corona tersebut. Jadinya, terpaksa, kami harus bekerja, belajar bahkan
bermain pun menghabiskan waktu melalui hp via online.

Betul sih, Bu …, senang banget kita mendapatkan banyak ilmu, wawasan dan pengetahuan
dengan cara yang sangat mudah, cukup via online, tapi juga membuat kami sedih bahkan

20 Surat Terbaik untuk Kartini — 31 — Lomba Menulis Kominfo 2021

miris, karena sosialisasi kami menjadi berkurang antar sesama, lebih sering sibuk dengan
hp kami masing-masing dengan berbagai kepentingan sendiri-sendiri.

Bahkan yang lebih menyedihkan lagi, salah satu dampak buruk kemajuan di era digital
adalah mulai berkurangnya pengawasan orang tua terhadap kami yang masih anak-
anak dan belum mampu menyaring semua informasi yang kami dapatkan dengan mudah
dari gadget kami masing-masing. Sampai ada yang menjadi korban kriminalitas, seperti
perdagangan anak di bawah umur, korban pelecehan sexual via online, atau ada juga
anak-anak seusia kami malah terlibat menjadi pelaku kejahatan penyebaran HOAX atau
berita bohong via media sosial, tanpa berfikir panjang akan resikonya.

Ibu, boleh tidak saya minta tolong ke Ibu untuk membantu menyampaikan suara hati
kami pada pemerintah, bahwa diantara kebutuhan kita akan kecanggihan di era digital
ini, kami juga masih butuh sentuhan alami berupa perhatian langsung dan bimbingan
secara fisik, karena kami bukanlah robot ataupun boneka.

Kami mohon kepedulian pemerintah, untuk lebih memperketat pengawasan atau kontrol
pada segala informasi yang akan ditayangkan via media sosial. Untuk membuka kembali
waktu dan kesempatan kami untuk belajar dan bermain secara tatap muka dengan para
guru dan teman-teman kami, dengan tetap patuhi protokol kesehatan.

Serta permudah langkah kami untuk terus berkarya dan memperkenalkan pada dunia,
hasil kreasi anak bangsa, tanpa harus melalui proses birokrasi yang selama ini terkesan
panjang dan ribet. Juga lindungi kami selalu dari segala macam teror dalam bentuk
apapun dari luar maupun dalam negeri, dengan memanfaatkan kemajuan era digital.

Wah, jadi panjang banget cerita saya, Bu … Terimakasih Ibu sudah mau meluangkan
waktu untuk membaca surat say aini. Semoga ada manfaatnya untuk kita semua,
khususnya bagi kami generasi penerus bangsa. Aamiin…

Wassalamu’alaikum wr. Wb.

Hormat saya,
Adinda Gracia Nur Ilahi

20 Surat Terbaik untuk Kartini — 32 — Lomba Menulis Kominfo 2021

Kategori SD

Akhtar Dhiaurrahman

SDN Tugu 10 Depok, Jawa Barat

20 Surat Terbaik untuk Kartini — 33 — Lomba Menulis Kominfo 2021

Depok, 15 April 2021

Ibuku tersayang,
Ibu Raden Ajeng Kartini
Di tempat

Salam rindu,
Ibu kartiniku aku tahu kau di sana selalu mendoakan kami semua begitu juga kami di sini
selalu mendoakan dan membanggakanmu selama hidup kami.

Ibu Kartiniku sayang aku senang sekali bisa ada di era milenial ini. Banyak sekali cerita
menarik yang akan kuceritakan padamu. Semenjak kau tinggal kami, banyak sekali
bertumbuhan kartini-kartini baru yang luar biasa dan tangguh dalam meneruskan cita-
citamu. Ibu kartiniku sayang, aku berjanji akan meneruskan perjuanganmu. Aku sungguh
semangat dalam melanjutkan semua ini karena di era milenial ini banyak sekali teknologi
ciptaan kartini-kartini mudamu yang membantu aku dalam menggapai cita-citaku. Salah
satunya adalah program-program aplikasi di Android yang luar biasa keren. Ada aplikasi
menggambar yang sering aku gunakan untuk menggambar dan merancang bangun-
bangun mini yang ada dalam imajinasiku karena aku bercerita menjadi ARSITEK. Selain
itu, ada juga aplikasi kamus bahasa Inggris yang aku suka karena dengan menggunakan
aplikasi tersebut aku menjadi punya banyak teman dari penjuru dunia, lucunya mereka
menyangka aku dapat berbahasa inggris dengan baik tetapi sebenarnya itu bantuan dari
aplikasi kamus tersebut. Selain itu juga aku sangat suka dengan aplikasi menggambar
digital dengan pewarnaannya karena hobiku adalah menggambar digital dan mewarnai
maka dengan adanya aplikasi ini aku dapat menemukan sensasi yang berbeda yaitu
menggambar dan mewarnai langsung menggunakan notebook tidak tidak seperti biasa
menggunakan kertas.

Selama masa pandemi ini teknologi digital menjadi favorite karena semua orang
memanfaatkannya. Ibu Kartiniku sayang tahukah engkau yang menjadi faforiteku di
dalam era digital ini? Aku sangat menyukai aplikasi game yang melibatkan banyak
pemain karena bersama bersama dapat mengobati rasa bosan selama di rumah aja dan
rasa kangen bertemu dengan teman-teman. Luar biasa ya ibu kartini tekhnologi digital
karya kartini-kartini mudamu, sungguh keren dan membanggakan serta mengharumkan
bangsa dan negara.

Oh iya ibu… aku akan cerita sedikit tentang cita-citaku di masa depan. Pada era teknologi
digital ini. Aku ingin sekali membuat sebuah aplikasi yang wajib dimiliki oleh setiap
pelajar Indonesia, dimana aplikasi ini nantinya akan menggunakan akun pribadi anak
tersebut. Aplikasi ini akan ku beri nama Q-Kids (Quality Kids). Artinya anak yang
berkualitas. Aplikasi ini adalah aplikasi pengingat (reminder). Semua kegiatan harian dan

20 Surat Terbaik untuk Kartini — 34 — Lomba Menulis Kominfo 2021

mingguan anak sesuai dengan waktunya dan yang paling menarik adalah aplikasi ini akan
memberikan rewards bagi anak yang telah menyelesaikan kegiatannya tersebut secara
full 100% sesuai dengan pencapaian yang telah direkam di aplikasi ini dengan rewards
yg didapatkan adalah 7 bintang perminggu (1 bintang perhari). Lalu, bintang tersebut
dapat ditukarkan dengan sebuah game online namun untuk game online yang lebih seru
dan menantang tentunya harus ditukarkan dengan bintang lebih banyak. Bagaimana
seru sekalikan? Tujuan aplikasi ini adalah untuk membentuk mental dan pribadi anak
Indonesia menjadi disiplin, pandai dan berkualitas di masa yang akan datang. Besar
harapanku agar nantinya aku bersama dengan pemerintah dapat mewujud semua ini
dalam rangka membangun anak-anak Indonesia menjadi anak yg hebat, tangguh dan
berkualitas AMIN.

Ibu Kartiniku sayang, aku berjanji padamu untuk memanfaatkan semua ini dengan
baik dan menggunakannya untuk melanjutkan perjuanganmu demi mencapai cita-cita
mulia membangun Indonesia ku tercinta dan aku berjanji dengan semua ini tidak akan
membuat ku lalai terhadap janjiku padamu. Sekian dulu surat dariku… Sungguh aku
merindukanmu, doa terbaik untukmu di sana, AMIN.

Yang selalu merindumu
Putra Kartinimu tercinta

Akhtar Dhiaurrahman

20 Surat Terbaik untuk Kartini — 35 — Lomba Menulis Kominfo 2021

Kategori SD

Fawzan Ahmad Saputra

SD Muhammadiyah Sagan, Yogyakarta

20 Surat Terbaik untuk Kartini — 36 — Lomba Menulis Kominfo 2021

Yogyakarta, 15 April 2021

Yth. R.A. Kartini
Di Peristirahatan Terakhir

Ibu Kartini yang terhormat,

Perkenalkan saya adalah Fawzan dan saat ini sedang belajar di SD Muhammadiyah
Sagan Yogyakarta kelas 2. Senang sekali memiliki kesempatan untuk berkirim surat
kepada Ibu Kartini, pahlawan yang telah memberi banyak keteladanan kepada anak-
anak Indonesia.

Ibu R.A. Kartini, melalui surat ini ijinkan saya berbagi cerita tentang pengalaman belajar,
bermain, dan berkarya di era digital yang saya rasakan. Internet dan gawai sekarang ini
bukan suatu barang yang mewah, namun menjadi salah satu kebutuhan utama yang
menunjang pembelajaran saya. Dulu saya hanya mengakses telepon genggam dan juga
berinternet hanya ketika gawai ibu saya sedang tidak dipakai dan saya bisa meminjam
untuk sekedar main game atau mencari informasi online. Saat ini, semua berubah,
pandemi COVID-19 mengharuskan saya belajar dari rumah. Tugas-tugas dan materi
pembelajaran diberikan melalui aplikasi WhatsApp oleh ibu guru kelas.

Sejujurnya saya tidak suka belajar dari rumah. Pembelajaran rasanya semakin susah jika
tidak dijelaskan langsung oleh ibu guru. Ketika belajar dari rumah, setiap hari saya harus
mengerjakan soal-soal yang dikirim oleh ibu guru sehingga membuat saya capek dan
tidak menikmati proses belajar itu. Ibu R.A Kartini, andai saya boleh memilih, saya ingin
belajar di sekolah lagi, bertemu dengan ibu guru dan teman-teman. Belajar di sekolah
lebih menyenangkan daripada belajar di rumah. Di sekolah, pagi-pagi saya biasa sholat
dhuha dipimpin oleh bapak guru, belajar membaca Alquran dan doa-doa dibimbing oleh
ustadz dan ustadzah. DI ruah semua harus saya lakukan sendiri. Ayah dan Ibu kadang
sibuk dengan pekerjaan mereka sehingga tidak bisa membantu menemani saya belajar.
Hafalan surat-surat saya tidak bisa dikontrol oleh bapak/ibu guru.

Ibu Kartini, belakangan ini saya senang sekali. Ayah dan Ibu memberi saya laptop bekas,
juga gawai bekas kakak. Meski laptop tidak sempurna lagi, karena tidak bisa dibawa
kemana-mana, hanya mau hidup kalau kabelnya dicolok ke listrik. Namun, laptop ini
dapat saya gunakan untuk ikut bergabung kelas gmeet yang diadakan bu guru setiap hari
Senin. Lumayan satu hari dalam satu minggu bisa bertemu bu guru dan juga beberapa
teman-teman sekelas. Dengan gawai, sekarang saya juga bisa mengakses sendiri tugas-
tugas yang dikirim oleh bu guru di grup kelas, tidak harus menunggu ibu saya pulang
kerja untuk melihat tugas-tugas yang diberikan bu guru untuk setiap harinya.
Ibu Kartini, dengan gawai, saya sudah bisa mencari informasi sendiri. Kala ada soal-soal
yang tidak saya mengerti, saya bisa mencari sedikit informasi tentang soal tersebut di

20 Surat Terbaik untuk Kartini — 37 — Lomba Menulis Kominfo 2021

internet. Tapi ketika mencari ada satu mata pelajaran yang membuat saya mati kutu.
Bekali-kali saya mengalami kesulitan ketika saya mencari informasi di internet. Pelajaran
itu adalah bahasa Jawa.

Ibu Kartini, saya sungguh malu dengan ibu, saya yang dilahirkan di Jawa, tapi saya
sangat kesulitan berbahasa Jawa. Sungguuh saya minta maaf, karena sampai sekarang
saya masih belum lancar berbahasa jawa. Saya sebenarnya sangat senang sekali belajar
Bahasa Jawa, selalu ada hal baru, namun sayang Bahasa Jawa tidak lagi digunakan
sebagai alat komunikasi sehari-hari sehingga saya tidak banyak pengalaman dalam
menggunakannya. Pak Menteri dan sekolah, kedepannya dapat membuat kebijakan
yang dapat mendukung pelestarian budaya lokal sehingga anak-anak seperti saya dapat
menyerap budaya tersebut dengan mudah.

Ibu Kartini, sampai di sini cerita saya tentang kegiatan belajar dan bermain saya. Semoga
masih ada kesempatan lain untuk saya dapat melanjutkan cerita.

Teriring doa, saya panjatkan kepada Allah SWT semoga Ibu bahagia di alam keabadian.
Amin yarabbalalamin.

Salam dan sunken saya untuk ibu,

Fawzan Ahmad Saputra

20 Surat Terbaik untuk Kartini — 38 — Lomba Menulis Kominfo 2021

Kategori SD

Fayza chalisa tsadinda

SD Hikmah Teladan, Cimahi

20 Surat Terbaik untuk Kartini — 39 — Lomba Menulis Kominfo 2021

Cimahi, 16 April 2021

Teruntuk,
Ibu Raden Ajeng Kartini Djojo Adhiningrat

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Apa kabar bu? Semoga ibu mendapat rahmat dan kasih sayang Allah di sana.

Perkenalkan, bu. Nama saya Fayza Chalisa Tsadinda. Saat ini, saya duduk di kelas 6H
Cordova di SD Hikmah Teladan, Cimahi. Saya sangat senang bisa bersekolah di sini.
Terima kasih atas perjuangan ibu sehingga saya dan teman-teman bisa bersekolah dan
menuntut ilmu dengan bebas, aman dan bahagia.

Bu, saat ini, saya merasa aman, nyaman, senang dan bahagia selama belajar. Bermain
dan berkarya. Meskipun saat ini sedang dalam masa pandemi akibat penyebaran virus
corona, tetapi hal itu tidak akan pernah bisa menghalangi saya dan teman-teman saya
untuk belajar.

Awalnya, memang saya sedikit kebingungan saat harus sekolah menggunakan aplikasi
digital. Sebelumnya, saya tidak terlalu sering bermain ponsel karena sibuk dengan
kegiatan sekolah secara offline. Namun tak lama, saya mulai memahami dan nyaman
saat harus bersekolah secara online di rumah saja. Pandemi ini memang membuat saya
khawatir saat harus berada di luar rumah. Namun, kami berhasil mengusir rasa khawatir
kami dengan menjalankan protokol kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah.

Bu, meskipun harus berada di rumah, saya tetap bisa belajar. Saya belajar menggunakan
ponsel dan laptop yang semuanya milik orangtua saya. Semua harus menggunakan
internet. Saat ini, era digital, era yang sudah berkembang pesat. Saya mampu belajar
di rumah dengan baik karena era digital yang tidak pernah berhenti berkembang. Jika
kebingungan saat mengerjakan soal, saya bisa mengobrol dan bertanya mengenai soal-
soal yang tidak saya mengerti melalui aplikasi pertemuan. Dengan bantuan aplikasi itu,
saya bahkan bisa melihat wajah guru dan teman-teman dengan jelas meskipun tidak
secara langsung.

Bahkan, selain belajar di sekolah, saya pun dapat belajar beberapa hal lain yang saya
senangi melalui media sosial. Melalui media sosial, saya mampu membuat banyak
karya. Saya mampu membuat karya-karya ini dengan bantuan keluarga, teman-teman
dan guru-guru. Dengan bantuan mereka, saya merasa lebih baik lagi dalam berkarya
selama masa pandemi ini. Oleh karena itu, saya pun berterimakasih pada mereka semua.
Karya yang saya hasilkan selama pandemi antara lain buku antologi puisi, memoar dan
skenario. Meskipun diterbitkan secara indie, buku saya ber-ISBN, lo, bu.

20 Surat Terbaik untuk Kartini — 40 — Lomba Menulis Kominfo 2021

Bu, tahun ini saya akan lulus SD. Meskipun harus berpisah dengan teman-teman saya
secara offline karena adanya virus corona ini, tetapi saya sudah cukup senang karena
bisa melihat wajah mereka sebelum melangkahkan kaki menuju jenjang sekolah yang
lebih tinggi lagi. Walaupun ada sedikit kekecewaan karena saya sudah menjalani 6 tahun
bersama teman-teman saya dalam satu sekolah dan berakhir dengan perpisahan secara
online. Namun, saya cukup bahagia ketika mengenang kebersamaan dengan teman saya
sejak kelas satu hingga sekarang.

Ada beberapa harapan saya, bu. Saya sangat berharap agar sinyal dan internet yang
digunakan selama masa pandemi ini menjadi lebih kayak lagi agar saya bisa lebih baik
dalam belajar, bersosialisasi dan berkarya. Apalagi tak lama lagi saya harus menghadapi
ujian sekolah dan berpisah dengan teman-teman. Saya pun berharap agar pemerintah
mampu mengendalikan penyebaran virus corona. Saya ingin kembali bersekolah dengan
aman dan nyaman, bermain dengan teman-teman tanpa merasa khawatir, dan berkarya
tanpa ada pembatasan-pembatasan seperti saat ini.

Terima kasih, bu, semangat dan perjuanganmulah yang ikut memberikan motivasi
padaku, kegigihanmu yang membuatku tetap bisa bersekolah dalam kondisi apapun.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Hormat saya,
Fayza Chalisa Tsadinda

20 Surat Terbaik untuk Kartini — 41 — Lomba Menulis Kominfo 2021

Kategori SD

Husna Syafiqoh Abdillah

SD Muhammadiyah, Kurtoarjo

20 Surat Terbaik untuk Kartini — 42 — Lomba Menulis Kominfo 2021

Purworejo, 15 April 2021

Kepada yang tercinta:
Ibu R.A. Kartini
di Alam Keabadian

Assalamualaikum Wr. Wb

Ibu R.A Kartini semoga kedamaian dan keindahan selalu menyertai kehidupan ibu saat
ini. Bersama dengan surat ini pertama saya ingin memperkenalkan diri saya. Saya Husna
Syafiqoh Abdillah adalah seorang putri penerus bangsa yang ingin sekali meneruskan
cita dan cinta Ibu Kartini. Saat ini saya duduk di kelas 4 SD Muhammadiyah Kutoarjo,
Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

Ibu Kartini tercinta, di saat pandemi virus corona ini awalnya saya terpaksa belajar dari
rumah. Saya tidak bisa bertemu secara langsung dengan ibu guru saya dan teman-
teman. Saya hanya bisa melihat canda tawa mereka dari layar monitor bapak ibu saya.
Kadang saya pun harus berebut laptop dengan kakak, ayah, dan ibu saya untuk melihat
dan mengerjakan barisan tugas dari guru saya.

Setiap saya membuka mata, guru saya sudah menyapa saya melalui akun Youtube
sekolah dan aplikasi di Google Classroom. Saya pun harus mengirimkan tugas dalam
bentuk file word, foto, maupun video di Google Classroom setiap harinya. Awalnya ini
terasa sangat berat karena semula saya memang tidak diperbolehkan menggunakan
perangkat internet oleh ayah dan ibu saya dengan alasan agar saya tidak terlena dalam
indahnya dunia maya.

Di tengah perjalanan belajar online, ayah dan ibu akhirnya membelikan saya dan kayak
saya HP dan laptop agar kami tidak berebut lagi, dan juga karena HP ayah dan ibu saya
sudah penuh dengan tugas-tugas murid mereka. Satu HP dan satu laptop untuk kami
gunakan secara bergantian. Jaringan internet di desa kami pun sebenarnya lancar, tapi
ayah ibu harus membeli kuota internet yang agak banyak untuk masing-masing kami.

Pernah suatu kali ketika saya harus bertemu bapak ibu guru melalui meet, dan kuota
itu langsung habis, sementara meet masih berlangsung. Sayapun hanya bisa menangis.
Pernah juga suatu pengalaman yang agak mengenaskan ketika ada tugas mengupload
video, kebetulan karena ayah dan ibu sibuk dengan pekerjaannya saya baru bisa
didampingi dalam pembuatan video waktunya sangat mepet dengan deadline bu guru.
Karena terkendala sinyal video yang saya kirim hanya muter-muter.

Akhirnya kita pergi ke kecamatan Kemiri mencari sinyal agar video itu dapat terkirim. Di
tengah perjalanan di desa kami kemudian masuk jaringan wifi yang agak murah. Ayah

20 Surat Terbaik untuk Kartini — 43 — Lomba Menulis Kominfo 2021

dan ibu akhirnya ikut berlangganan, akses internet tidak menjadi masalah lagi.

Di masa pandemi ini, saya juga sering diminta lomba online oleh bapak ibu guru
seperti puisi, Pildacil, dan menggambar UNESCO. Saat saya mengikuti lomba gambar
UNESCO, video dan gambar saya di-upload oleh ibu di akun instagram ibu. Gambar saya
dikomentari oleh teman-teman dari Indonesia dan juga dari luar negeri seperti Spanyol,
Brazil, Malaysia, saya senang sekali.

Dalam mengikuti lomba-lomba tersebut, Alhamdulillah saya pernah juga menjadi juara.
Saya senang sekali karena mendapatkan hadiah ada yang berupa uang dan ada juga
yang berupa peralatan menggambar. Saya juga sering diajak bapak ibu guru shooting
puisi, pidato, dan lain-lain untuk mengisi konten Youtube sekolah. Tentunya dengan
protokol kesehatan yang ketat. Dengan itu semua, saya jadi tahu bagaimana kita
mengambil video menggunakan kamera-kamera dan mengeditnya menjadi video-video
yang menarik. Tetapi memang dalam game saya sangat dilarang oleh ayah dan ibu,
karena sekarang banyak anak-anak di lingkungan saya yang sudah kecanduan game
mereka jadi malas mengerjakan tugas-tugas online.

Ibu Kartini yang mulia, saya sangat berharap pandemi ini segera berakhir. Meskipun saya
sekarang sudah bisa mandiri dalam belajar online dalam meng-upload, membuat, dan
mengedit video, mengedit foto untuk dikirimkan ke bu guru, tetapi saya ingin sekolah
normal agar saya bisa bertemu dan belajar langsung dengan bu guru dan bercanda tawa
dengan teman.

Saat ini di sekolah kami memang menyediakan konsultasi terprogram setiap dua hari
sekali selain pembelajaran online, tetapi saya tidak bisa bertemu dengan semua teman-
teman sekolah saya. Saya hanya bertemu dengan separuh teman sekolah saya. Saya
juga sangat berharap pemerintah agar menghapus game-game yang mengganggu
anak-anak agar anak-anak di lingkunganku menjadi pintar dan tidak kecanduan game
lagi.

Ibu Kartini, demikian surat dari saya, memang dengan adanya belajar online di masa
pandemi ini dapat menjadi pengalaman saya dalam berteknologi, tetapi juga banyak
efek negatifnya. Semoga semua harapan saya dikabulkan oleh Bapak Presiden Jokowi
agar kehidupan kita semua menjadi normal.

Terima kasih Ibu Kartini telah mau membaca surat saya. Teriring doa semoga engkau di
sana selalu tersenyum melihat generasi penerusmu sekarang. Wassalamualaikum wr.
Wb.

Dari saya,
Husna Syafiqoh Abdillah

20 Surat Terbaik untuk Kartini — 44 — Lomba Menulis Kominfo 2021


Click to View FlipBook Version