Kategori SD
Matthew Gabrielle LINARDI
Sekolah Kristen IPEKA Sunter 1, Jakarta Utara
20 Surat Terbaik untuk Kartini — 45 — Lomba Menulis Kominfo 2021
Jakarta, 14 April 2021
Kepada yang terhormat,
Ibu Raden Ajeng Kartini
di Tempat
Dengan hormat,
Pertama-tama saya Matthew Gabrielle Linardi dari Sekolah SD IPEKA Sunter ingin
mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Kartini atas perjuangannya untuk para
kaum perempuan di Indonesia. Sehingga para kaum perempuan dapat menuntut ilmu
setinggi-tingginya.
Saya sangat senang dengan era digital ini saya dapat belajar, bermain, dan berkarya
dengan baik. Selama ini dengan adanya era digital saya dapat belajar lebih baik dan lebih
mudah dikarenakan adanya situs-situs yang dibuat oleh orang-orang pintar. Dengan
adanya situs tersebut (di antaranya adalah Google dan Zoom), saya dapat lebih mudah
untuk mencari informasi apabila saya mengalami kesulitan dalam pelajaran.
Di masa pandemi ini (COVID-19), saya sangat bersyukur dengan adanya aplikasi online
seperti Google Meet, Google Docs, Google Form, Google Slide, Google Sheet, Google
Classroom, dan Zoom.
Selama masa pandemi ini saya setiap hari belajar online dengan menggunakan situs
Google Meet. Dengan adanya Google Meet ini, saya sangat senang karena walaupun
saya sekolah dari rumah, saya masih dapat bertatap muka secara online dengan guru-
guru dan teman-teman saya, dan guru-guru dapat menerangkan pelajaran dengan baik.
Manfaat dari Google Classroom yang selama ini saya rasakan adalah saya dapat dengan
mudah mendapatkan bahan-bahan pelajaran yang diberikan guru-guru dan dengan
mudah juga saya mengumpulkan tugas-tugas yang diberikan oleh guru.
Manfaat Google Docs yang selama ini saya rasakan adalah dapat mengetik tugas-tugas
dengan mudah dan juga bisa meng-insert (memasukkan) gambar ke dalam Google Docs.
Saya juga senang dengan Google Docs karena dapat mengedit tulisan-tulisan saya.
Manfaat Google Form yang saya rasakan adalah dapat lebih mudah menjawab soal yang
diberikan oleh guru karena soal tersebut pilihan ganda dan setelah menjawab soal, saya
dapat langsung mengetahui nilai saya.
Manfaat Google Slide yang saya rasakan adalah dapat melihat bahan pelajaran yang
diberikan guru, dan saya dapat meng-insert video melalui Google Slide.
20 Surat Terbaik untuk Kartini — 46 — Lomba Menulis Kominfo 2021
Manfaat Google Sheet yang saya rasakan adalah dapat membuat gambar pixel dengan
mengisi kotak-kotak di Google Sheet dengan warna.
Dengan adanya aplikasi Zoom, saya sangat senang karena dapat mengikuti acara Paskah
dan Natal di sekolah bersama guru-guru dan teman-teman saya. Setiap hari Minggu
saya juga dapat mengikuti sekolah Minggu dan acara-acara gereja lainnya (seperti Kids
Cool).
Walaupun di masa pandemi ini dengan adanya era digital ini saya sangat senang karena
dapat bermain game online bersama teman-teman, walaupun kami tidak bertemu secara
langsung, tapi kami masih bisa bermain bersama. Selama ini saya bermain game Mobile
Legend, Free Fire, dan Brawlhalla bersama teman-teman.
Dengan adanya game-game online seperti game Mobile Legend dan Free Fire, saya
mendapatkan suatu pelajaran yang positif yaitu harus bekerja sama dalam satu tim, dan
harus membantu teman yang memerlukan pertolongan.
Saya sangat bersyukur dengan di era digital, walaupun di masa pandemi saya masih
dapat berkarya. Contohnya pada acara sekolah minggu di gereja dan di sekolah saya
masih dapat ikut serta dalam mengisi acara (bernyanyi dan bermain drama). Saya dan
guru pembimbing berlatih drama secara online menggunakan Google Meet, setelah itu
direkam menggunakan aplikasi Zoom dan ditampilkan pada acara.
Pada era digital dan pandemi ini saya mempunyai harapan yang besar agar pemerintah
bisa memberikan fasilitas untuk kami dalam mengembangkan bakat kami. Seperti
membuat perlombaan menyanyi, menggambar, dan lain-lain yang dapat memicu kami
agar lebih semangat dalam belajar.
Saya juga berterima kasih kepada pemerintah yang telah membantu kami siswa dalam
bentuk kuota internet untuk menunjang pembelajaran secara daring selama masa
pandemi ini.
Demikian surat dari saya untuk Ibu Kartini.
Terima kasih
Matthew Gabrielle Linardi
20 Surat Terbaik untuk Kartini — 47 — Lomba Menulis Kominfo 2021
Kategori SD
Muhammad Aurel
SDIT Darul Mukmin Karimun, Kepulauan Riau
20 Surat Terbaik untuk Kartini — 48 — Lomba Menulis Kominfo 2021
Kepada Yth
Ibu Raden Ajeng Kartini
Assalamualaikum Wr. Wb.
Semoga kita semua dalam kasih sayang Allah SWT, aamin.
Ibu RAden Ajeng Kartini, izinkan saya memperkenalkan diri. Saya Muhammad Aurel
biasa disapa bang Orel. Orel merupakan bungsu dari dua bersaudara. Saat ini berstatus
sebagai pelajar kelas VI SDIT Darul Mukmin Karimun, Provinsi Kepulauan Riau. Dilahirkan
pada 15 Januari 2009, di Kota Batam.
Ibu Kartini, senang rasanya bisa berkirim surat pada Ibu. saya jadi bisa bercerita banyak
hal. Misalnya tentang belajar, bagaimana saya bermain dan berkarya di Era Digital.
Ibu Kartini yang dihormati. Saat menulis surat ini saya sedang melaksanakan ibadah
puasa ramadhan. Ramadhan tahun 2021 masih bersama pandemi COVID-19. Oleh
karenanya budaya sehat 5M saya penuhi dengan baik. Satu di antara imbas corona
yang saya rasakan yakni menerima pelajaran dari bapak dan ibu guru melalui layar kaca
handphone dan layar laptop. Meskipun terasa kikuk, panik, menghadapi aplikasi baru
namun saya akui ada pengalaman unik yang belum saya dapatkan sebelumnya.
Ibu Kartini, Ibu Inspiratif. Malu sejujurnya saya mengisahkan pertama kali belajar melalui
IT. Tadinya saya pikir setelah aplikasi Zoom terpasang semuanya beres. Saya pun bisa
duduk santai menunggu. Di luar dugaan yang terjadi, saya malah panik karena ruang
Zoom saya bisu. Tidak mau berlama-lama, saya memberanikan diri bertanya kepada
kakak. Tentu saja saya di bantu walaupun akibatnya harus mendengar omelan kakak.
Wajar saya dimarahi karena mengganggu kuliahnya.
Ibu Kartini, Ibu Panutan. Semangat juang ibu saya jadikan teladan. Seharusnya peristiwa
di atas tadi tidak terjadi. Saya tidak boleh manja, panikan. Sesuatu itu di coba, dilakukan.
Jika gagal coba lagi, bukan diratapi. Ibu Kartini yang dirindukan. Dari kepribadian Ibu saya
belajar mandiri. Mandiri menyiapkan diri sendiri. Ditinggal sendirian di rumah karena
ayah ibu bekerja. Saya harus pintar mengatur waktu. Kapan seharusnya mandi, tidak
lupa makan pagi, tepat waktu mengikuti belajar dalam jaringan. Apapun keadaannya
saya mensyukuri.
Ibu Kartini, Ibu hebat. Kisah yang tidak kalah unik yang ingin saya tuliskan ialah momen
bermain bersama sepupu. Terbukti di era digitalisasi jarak bukan menjadi penghalang.
Saya memanfaatkan fasilitas game online sebagai media bermain. Keseruan, keceriaan
sama sekali tidak berkurang. Tanpa disadari saya bersama sepupu melepas tawa
bersama. Cerita bahagia itu nyata adanya di Kabupaten Karimun yakni saya, Kota Batam
20 Surat Terbaik untuk Kartini — 49 — Lomba Menulis Kominfo 2021
sepupu saya Alif dan Kota Pekanbaru sepupu saya Faer.
Habis gelap terbitlah terang ini merupakan buku karyamu. Ibu bisa saja sudah tidak
bersama kami. Namun sejarah terus mencatat bahwa ibu dan perjuangan terus ada.
Saya pun meneladani Ibu, saya suka menulis. Saya adalah siswa penulis. Saya sudah
menerbitkan buku yang berjudul mimpi jadi Youtuber cilik. Buku ini mengisahkan
seorang siswa yang ingin menjadi Youtuber. Berkat buku ini saya juga diundang untuk
menginspirasi anak Indonesia. Tampil sebagai narasumber di webinar SasiSabu. Saya
merasa bersyukur bisa berbagi ilmu dan pengalaman pada banyak orang. Saya juga
diminta tampil sebagai narasumber di Radio Azam FM, Karimun.
Semua prestasi di atas saya raih berkat dari menulis. Nikmatnya menjadi generasi
milenial. Melalui gawai (handphone) saya dapat menulis apa saja dan di mana saja.
Bahkan informasi lomba menulis surat untuk Kartini saya peroleh melalui media sosial
yakni Facebook dan Instagram. Selain dari pada itu saya juga telah menciptakan tiga
filter. Pertama,saya namakan Ayam Imut alhamdulillah pemakainya 123 sedangkan
frekuensi dibuka 2,5 rb. Kreasi kedua saya namakan Sensor, pemakainya berjumlah 59
sedangkan frekuensi dibuka 757. Kreasi saya yang ketiga dinamakan Pipiw, pemakainya
berjumlah 49 dan frekuensi dibuka adalah 212.
Akhirnya saya juga ingin menyampaikan harapan besar kepada pemerintah agar lebih
memberikan ruang dan kesempatan agar belajar tentang informatika diperluas. Inginnya
saya mata pelajaran dapat dihubungkan dengan IT. Dengan demikian anak-anak
Indonesia akan menjadi generasi hebat bermartabat, generasi digital.
Ibu Kartini yang disayangi, demikianlah kisah ini saya tuliskan. Semoga kemuliaan selalu
bersama Ibu. Saya terus berikhitiar agar menjadi insan hebat, inspiratif. Demikianlah
surat ini saya tulis. Wassalamualaikum Wr. Wb.
Salam penuh cinta
Muhammad Aurel
20 Surat Terbaik untuk Kartini — 50 — Lomba Menulis Kominfo 2021
Kategori SD
Nafisha Irdina Azra
SD Muhammadiyah 1 Ngadiluwih
20 Surat Terbaik untuk Kartini — 51 — Lomba Menulis Kominfo 2021
Kediri, 14 April 2021
Kepada
Ibu Raden Ajeng Kartini
di Indonesia
Assalamualaikum Ibu Kartini,
Kenalkan namaku Nafisha Irdina Azra. Panggilanku Nafisha. Umurku 7 tahun. Aku tinggal
bersama ayah dan bunda. Ayahku bernama Rizal dan bundaku bernama Andin. Mereka
sangat baik kepadaku. Saat bersantai, bunda pernah bercerita tentang cita-cita. Mulai
dari guru seperti bundaku, dosen seperti ayahku, Youtuber yang sekarang ini banyak
diminati, dan masih banyak yang lainnya.
Sebelum bunda menanyakan apa yang menjadi cita-citaku, bunda bercerita bahwa
jaman dahulu, seorang perempuan seperti aku tidak sekolah dan tidak boleh bercita-
cita. Perempuan yang dewasa harus tinggal di rumah saja. Jangankan bekerja seperti
laki-laki, memilih cita-cita seperti laki-lakipun tidak boleh. Benar-benar tidak enak ya?
Untung ibu Kartini dilahirkan. Engkau merubah segalanya. Tak hanya bekerja dan
memilih cita-cita, melakukan hal apapun, wanita sama derajatnya dengan kaum pria.
Hari ini aku merasa penuh semangat, bisa menceritakan betapa bahagianya menjadi
anak yang bisa melakukan apapun yang aku inginkan. Aku bisa bermain dengan teman-
teman. Bisa bermain dengan teman laki-laki maupun perempuan.
Walau sekarang banyak temanku yang bermain gawai, aku tetap memilih bermain
ditanah, masak-masakan dengan tanah, bermain petak umpet, jamuran dan boneka dari
gedebog pisang. Kata bundaku, bermain nyata lebih sehat dibanding bermain gawai.
Bukan berarti aku tidak bisa menggunakan gawai lho. Dengan umurku yang masih kecil,
aku sudah terbiasa belajar menggunakan gawai dan laptop, untuk menunjang belajarku
sehari-hari.
Guruku selalu memberikan tugas melalui laptop. Bu guru menerangkan dengan video,
tatap muka terbatas satu minggu sekali, dan kadang kala melalui videocall. Laporan
tugasku bermacam-macam, ada yang berupa foto, video, kiriman suara dan menggunakan
aplikasi belajar.
Sebenarnya aku kangen bersekolah normal seperti dulu. Tapi ayahku selalu mengajarkan
kepadaku untuk selalu mengambil sisi indah dari setiap kondisi. Karena pandemi dapat
membuat aku lebih sering kumpul bersama keluarga, cinta terhadap kebersihan,
menghargai kesehatan, dan mendapat banyak kesempatan di dunia digital.
20 Surat Terbaik untuk Kartini — 52 — Lomba Menulis Kominfo 2021
Ibu Kartini, Nafisha sudah banyak ikutan lomba online lho. Mulai dari lomba bernyanyi
yang diadakan oleh sekolah, lomba menari tunggal, lomba menggambar, mewarnai
gambar dan sekarang ini aku belajar menulis.
Semoga dengan rajin belajar, aku dapat mencapai cita-cita yang aku idamkan selama
ini. Aku ingin menjadi dokter spesialis kandungan. Dengan cita-citaku ini, aku akan
menyelamatkan banyak generasi penerus bangsa Indonesia yang aku cintai.
Kata ayah dan bundaku, aku harus rajin belajar, disiplin, berani, jujur, optimis, mandiri,
cerdas, menghormati orang tua dan berguna bagi nusa dan bangsa. Semua itu terdapat
pada karakter ibu Kartini. Aku sangat mengidolakanmu.
Engkau bagaikan wanita yang memberi terang. Bercahaya dalam gelap. Seperti judul
buku yang pernah engkau tulis, “Habis Gelap Terbitlah Terang”. Kata ayah itu sama
artinya bahwa aku pasti akan melalui banyak rintangan, masa-masa belajar yang berat,
dan akhirnya dapat mencapai cita-citaku kelak.
Aku ingin menjadi pemimpin sepertimu ibu Kartini. Menjadi wanita yang tangguh
sepertimu. Kata bunda, dalam meraih cita-cita aku harus menjadi anak yang cerdas.
Harapanku kepada pemerintah, semoga kegiatan sekolah segera normal kembali, karena
dapat teratasi. Dan juga mendapatkan banyak bantuan untuk siswa berprestasi agar
dipermudah untuk sekolah yang tinggi.
Nafisha sangat senang dapat mengutarakan banyak hal kepada ibu Kartini. Apabila
tulisan Nafisha kurang jelas, sulit terbaca dan sulit dipahami. Nafisha minta maaf ya.
Semoga segala harapan baik yang Nafisha tuliskan dapat tersampaikan dan terwujud.
Amin.
Wassalamualaikum
Salam Hangat dan Penuh Cinta kepada ibu Kartini
Nafisha Irdina Azra
20 Surat Terbaik untuk Kartini — 53 — Lomba Menulis Kominfo 2021
Kategori SD
Nayyara Jasmine Meidina
SD Negeri Pisangan 02
20 Surat Terbaik untuk Kartini — 54 — Lomba Menulis Kominfo 2021
Kepada yang terhormat:
Ibu R.A Kartini.
Assalamu’alaikum Ibu, bagaimana kabarnya? Semoga Ibu tenang di sana, khusnul
khotimah dan ditempatkan di tempat yang terbaik di sisi Allah SWT. Amiin
Yarobbal‘alamin.
Sebelum itu, pekenalkan nama saya Nayyara Jasmine MD kelas 6B dari SDN Pisangan
02, Ciputat Timur Tangerang Selatan.
Andai Ibu masih ada di dunia ini, pasti Ibu akan bersedih karena sekarang seluruh negara
di bumi ini sedang berjuang menghadapi pandemi COVID-19. Karena ada pandemi ini,
semuanya dilaksanakan secara online baik belajar, bekerja, sekolah maupun lainnya
semuanya dilakaukna secara online. Semuanya menjadi susah karena saya tidak dapat
bertemu dengan teman-teman untuk bermain dan itu membuat saya menjadi rindu
bermain dan berkumpul dengan mereka.
Saya juga tidak dapat bertemu guru di sekolah dan menyebabkan para murid jadi
kesulitan, karena saya harus bertemu guru secara online melalui Zoom dan itu membuat
boros kuota.
Saya juga memiliki ekstrakulikuler yaitu cerita bergambar dan paskibra. Namun karena
adanya pandemi sejak kelas 5 SD sampai akan lulus 6 SD sekarang ini, saya sudah
tidak dapat mengikuti ekstrakulikuler di sekolah lagi. Padahal saya ingin mendapat
wawasan dan pengalaman yang banyak, itu membuat saya menjadi sangat sedih. Saya
juga mengikuti OSN beladiri karate mewakili sekolah, namun karena adanya pandemi,
OSN yang saya ikuti juga dilakukan di lakukan secara online dan akhirnya saya mampu
meraih Juara 3 karate putri tingkat kota Tangerang Selatan. Namun di sisi lain banyak
orang yang telah mendukung saya termasuk dari sekolah SDN Pisangan 02 Ciputat
Timur. Saya sangat bersyukur dapat masuk sekilah itu, karena tanpa adanya sekolah
Pisangan 02 ini saya tidak akan menjadi sekarang ini. Di sisi lain orang tua pun selalu
mendukung, mereka selalu menyemangati saya dalam segala keadaan, di manapun itu,
dan kapanpun itu. Mereka sangat ingin saya menjadi orang yang sukses, mereka sangat
berharap saya dapat meraih prestasi yang terbaik.
Pada situasi pandemi sekarang ini dimana semua hal harus dilakukan secara online,
banyak cerita dan pengalaman yang sudah terjadi di kehidupan saya. Dengan peralatan
digital saya dapat mengisi waktu luang dengan cara mendesain logo memakai aplikasi
yang ada di handphone orang tua saya, karena saya aktif sebagai virtual Youtuber
(pembuat video youtube secara virtual). Pertama-tama saya membuat logo di aplikasi
Pixellab dan Ibis Paint X, kemudian saya berikan gratis kepada sesama teman vtuber
dan disesuaikan dengan nama dan konsep karakter mereka. Setelah terkumpul beberapa
20 Surat Terbaik untuk Kartini — 55 — Lomba Menulis Kominfo 2021
logo, saya membuat portofolio dan menjadikan logo yang saya buat itu menjadi contoh.
Saya membuat Portofolio saya melalui jejaring sosial bernama "carrd.co” dan dilanjut
menghias portofolio nya. Setelah semuanya selesai saya mulai mempromosikan jasa
komisi ini ke sosial media yang saya miliki dan alhamdulillah sampai saat ini usaha saya
lancar. Saya pernah mendapatkan pesanan dari orang asing berupa logo dan chibi art
yang digunakan untuk perusahaan Gipsum yang dia buat, dan dia membayar sebesar
5 Dollar. Pesanan lain saya terima dari vtuber Indonesia dan toko online, pembayaran
memakai rupiah dengan harga Rp25.000 sampai dengan Rp50.000.
Sungguh saya senang mendapatkan pengalaman yang sangat berharga, wawasan saya
pun juga bertambah karena itu meningkatkan kemampuan bahasa Inggris saya yang
juga tidak begitu bagus.
Namun di sisi lain peralatan yang saya butuhkan belumlah lengkap seperti handphone,
komputer yang memadai, Ipad, pen tablet, dan lainnya. Semoga dengan uang tabungan
yang saya kumpulkan dapat segera melengkapi peralatan yang saya butuhkan. Seperti
saat saya membeli pianika sebagai pengganti pianica yang hilang beberapa waktu
lalu, alhamdulillah saat ujian praktek saya sudah memiliki pianica baru dibeli dari hasil
tabungan saya. Jadi saya berharap ke depannya pemerintah dapat menurunkan harga
jual peralatan seperti diatas atau memberikan fasilitas agar anak-anak di luar sana yang
seperti saya dapat lebih mudah mengembangkan kreativitasnya masing-masing.
Saya juga berharap pemerintah dapat menurunkan harga kuota atau internet agar kita
lebih mudah berkomunikasi dan juga saya ingin Pemerintah memblokir konten-konten
dewasa yang tidak pantas dilihat anak-anak seperti saya (Alhamdulillah selama saya
belajar online maupun offline saya selalu didampingi orang tua saya). Jadi saya sangat
berharap pemerintah dapat memperbaiki hal ini segera.
Dan terakhir saya sangat berterima kasih kepada Ibu, karena Ibu kartini berjasa menjadi
pelopor pendidikan bagi perempuan Indonesia sehingga pendidikan anak-anak Indonesia
menjadi berkembang. Dan semoga menjadi negara maju berkualitas baik.
Demikian cerita yang ingin saya sampaikan, semoga amal ibadah Ibu diterima di sisi
Allah SWT. Aamiin yaarobbal ‘alamin.
Wassalamu'alaikum wr.wb.
Tangerang Selatan, 14 April 2021
Hormat Saya,
Nayyara Jasmine MD
20 Surat Terbaik untuk Kartini — 56 — Lomba Menulis Kominfo 2021
Kategori SD
Nisya Zahrotul Ulya
SD Negeri 2 Logede
20 Surat Terbaik untuk Kartini — 57 — Lomba Menulis Kominfo 2021
Kebumen, 14 April 2021
Kapada Ibu Kaum Wanita Indonesia
Ibu Raden Ajeng Kartini
di tempat
Salam rindu,
Apa kabar Ibu Kartini ? lbu adalah idolaku. Lama tidak mendengar kabar Ibu. Semoga
Ibu selalu sehat. Alhamdulillah kabarku sekeluarga sehat. Bu, sore ini di kotaku
sedang ada wabah penyakit. Kata mamaku penyakitnya bernama COVID-19. Penyakit
yang disebabkan oleh virus Corona. Walaupun dalam masa pandemi COVID-19, saya
bersyukur masih tetap bisa belajar. Sayangnya, saya dan teman-teman harus belajar
dari rumah. Kami tidak boleh belajar di sekolah untuk sementara waktu. Sedih sekali
rasanya. Rindu sekolah, Bapak/Ibu Guru dan juga teman-teman. Jadi ingat waktu dulu
Ibu Kartini mengajar wanita Indonesia. Ibu Kartini harus mengajar di rumah juga. Hanya
saja keadaannya berbeda. Saya belajar di rumah karena pandemi, sedangkan murid Ibu
Kartini belajar di rumah karena dulu wanita Indonesia tidak boleh bersekolah. Jadi wanita
Indonesia harus belajar secara sembunyi-sembunyi. Sejujurnya saya ingin kembali belajar
di sekolah, bertemu teman-teman dan juga Bapak/Ibu Guru. Tetapi menurut berita di TV
kegiatan belajar di sekolah belum boleh. Ah, sedih rasanya! Tapi mau bagaimana lagi ?
Aku harus terus belajar.
Bu, kata mama, saya harus bersyukur karena dilahirkan di era digital. Semua serba canggih.
Ada televisi, radio dan telepon selular yang dilengkapi internet yang membantuku
belajar. Oh iya, Bu! Saya juga mendapat banyak tugas dari Ibu Guru di sekolah. Tugas
diberikan selama saya harus belajar dari rumah. Tugas yang diberikan Ibu Guru beragam,
ada matematika, olahraga, pendidikan agama, dan materi lainnya. Sumber belajarnya
juga bermacam - macam misalnya modul, youtube, dan laman. Biasanya saya belajar
didampingi kedua orang tua, tapi terkadang saya juga harus belajar sendiri. Saat saya
bingung, mama memperbolehkanku mencari penjelasan di Internet atau melihat video
pembelajaran di youtube.
Setelah selesai belajar, terkadang saya bermain supaya tidak jenuh. Karena sekarang
ada COVID-19. jadi bermain di dalam rumah saja. Jadi, sekarang saya lebih banyak
bermain pe mainan yang ada di telepon selular. Mama selalu berpesan pada saya
untuk memilih-milih permainan. Tidak boleh memilih permaiman yang mengandung
kekerasan. Mama juga membatasi waktu bermainku. Bahkan, karena mamaku seorang
guru, mama juga belajar membuat aplikasi permainan sederhana untuk saya belajar.
Saya juga memiliki hewan peliharaan virtual, seekor kucing lucu yang kuberi nama Sindi.
Saya senang meskipun hanya memiliki peliharaan virtual. Karena kata mama, saya belum
siap memiliki peliharaan asli.
20 Surat Terbaik untuk Kartini — 58 — Lomba Menulis Kominfo 2021
Oh iya, Bu! Saya kemarin dipilih untuk mengikuti lomba KSN IPA tingkat kecamatan. Saya
belajar bersama mama. Saya terkadang juga menonton video materi dari youtube. Saat
hari perlombaan tiba, saya melaksanakan lomba secara online. Saya merasa deg-degan
karena semua kegiatan diawasi. Setelah selesai lomba, hasilnyapun keluar. Ternyata
saya mendapat peringkat ke 6 dari 20 peserta, meskipun tidak mendapat posisi 3 besar
tidak apa-apa. Karena saya mendapatkan pengalaman berharga. Jika suatu saat sudah
besar saya ingin menjadi astronot. Saat menonton video pembelajaran ada banyak
video yang menarik. Saya menjadi terinspirasi untuk membuat konten yang menarik
juga. Doakan ya, Bu! Semoga impian saya terwujud. Saya juga berharap di sekolah-
sekolah ada latihan untuk mengembangkan keterampilan untuk siswa sebagai kegiatan
ekstrakurikuler, misalnya keterampilan edit video. Mudah-mudahan bantuan kuota juga
dapat terus berlanjut walau tidak dalam masa pandemi. Semoga jaringan internet merata
di semua daerah di Indonesia. Supaya belajarnya lebih semangat karena menggunakan
berbagai macam sumber.
Sekian surat dari saya. Saya mohon maaf apabila ada kesalahan. Saya juga mahon doa
dari Ibu agar saya dapat belajar dengan rajin. Ibu, engkau adalah pahlawan idolaku.
Samoga aku bisa menerus kan perjuanganmu. Ini ada pantun spesial dari saya.
Pergi ke pasar mem beli jambu.
Tidak lupa membeli duku,
Selamat Ulang Tahun untukmu Ibu
Ibu Kartini pahlawan idolaku
Terima kasih Ibu R.A. Kartini telah menjadi sumber inspirasiku.
Untuk terus melangkah maju. Menjadi generasi penerus bangsa.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Salam hormat dariku.
Nisya Zahrotul Ulya
20 Surat Terbaik untuk Kartini — 59 — Lomba Menulis Kominfo 2021
Kategori SD
Panji Seto Wisanggeni
SD Kemala Bhayangkari 5 Lamongan
20 Surat Terbaik untuk Kartini — 60 — Lomba Menulis Kominfo 2021
Lamongan, 13 April 2021
Untuk Ibu Raden Ajeng Kartini
di Surga
Salam hangat untukmu Ibu Kartini,
Ibu Kartini, Salam Kenal untukmu. Namaku Panji, aku siswa kelas VI SD Kemala
Bhayangkari 5 Lamongan. Terimalah salam kenalku meski aku hanya mampu menatap
wajahmu dalam sebuah goresan sketsa yang terpampang di dinding kelasku beberapa
waktu yang lalu.
Ibu kartini, aku bersyukur karena tahun ini aku berkesempatan mengikuti acara Peringatan
Hari Kartini dengan cara menulis surat untukmu. Aku ingin bercerita padamu meski aku
tidak bisa bertemu denganmu secara langsung. Aku yakin di Surga sana engkau bisa
membaca suratku.
Ibu Kartini tercinta, engkau pasti tahu bahwa sudah setahun lebih aku tidak bisa masuk
sekolah. Aku hanya bisa menyapa guru dan teman-temanku melalui aplikasi Zoom,
Google meet dan WhatsApp. Pandemi COVID-19 ini sungguh mengubah semua
kebiasaan kami. Jangankan belajar, bermain dan berkarya pun tidak boleh bertemu
secara langsung. Aku tak lagi bisa bermain seperti dulu dengan teman-temanku. Dulu
waktu jam istirahat di sekolah aku bisa bermain sepak bola, petak umpet dan bercanda
berbagi cerita bersama teman-teman. Begitupun saat dirumah, berangkat mengaji dan
sholat berjamaah bersama. Sekarang, aku mengaji secara virtual dan sholat berjamaah yg
paling aman adalah dilakukan dirumah bersama keluarga. Mengapa teman dan tetangga
cukup di balik pintu pagar rumah serta tetep menjaga jarak. Dulu saat ada lomba pasti
berangkat bersama teman-teman. Sekarang berbeda, jika ikut lomba cukup membuka
aplikasi di rumah, dikerjakan dari rumah, dan atau kirim video kepanitia melalui aplikasi.
Ibu Kartini, awalnya aku sedih. Aku dan semua kegiatanku seperti terbelenggu karena
Pandemi COVID-19. Tetapi kata bundaku, “Kita harus bangkit dan selalu bersyukur
dalam keadaan apapun. Kita harus tetap menjalani kehidupan ini dengan menyesuaikan
keadaan saat ini." Ya, benar kata bundaku. kita tidak boleh menyerah, harus tetap
semangat belajar, bermain dan berkarya secara daring. Aku bersyukur, aku bisa
mengambil hikmah dari semua ini. Aku dan teman-teman bisa mempraktikan pelajaran
TI yg di berikan oleh guruku. Aku bisa membuka beberapa aplikasi untuk belajar, bermain
dan bahkan mengikuti lomba di era digital seperti ini.
Ibu kartini, aku yakin bahwa engkau juga pasti sedih di surga saat melihat dunia
menangis saat ini karena Pandemi. Engkau pasti menangis melihat anak-anak seusiaku
tidak boleh belajar dan bermain di sekolah. Padahal yg aku tahu dan aku dengar, engkau
20 Surat Terbaik untuk Kartini — 61 — Lomba Menulis Kominfo 2021
dulu berjuang agar anak-anak Indonesia terutama kaum wanita diperbolehkan belajar di
sekolah setara dengan kaum laki-laki. Jangan bersedih ya, Ibu kartini pejuangku! Kami,
anak-anak Indonesia akan terus berjuang agar masa depan kami tetap cerah dengan
cara terus belajar dan berkarya di era digital. kami yakin bisa melewati semua ini. Aku
selalu berharap pemerintah Indonesia selalu memperhatikan kami, selalu mendukung
dan mewujudkan harapan dan cita-cita kami. Salah satu wujud dukungan untuk kami
adalah kuota gratis selama pandemi. Terima kasih Indonesiaku, semoga kau tetap kokoh
melayani dan mendukung anak negeri.
Ibu kartini. Percayalah bahwa generasiku akan mampu melewati semua ini. Seperti
judul buku yang berisi kumpulan pemikiran dan tulisanmu, Habis Gelap Terbitlah Terang.
Seperti itu pula akuyakin bahwa di balik kegelapan pasti ada cahaya terang untuk anak-
anak Indonesia.
Ibu Kartini, terima kasih engkau bersedia membaca cerita ku yang kutuangkan dalam
sebuah surat untukmu. Do'aku untuk mu semoga engkau bahagia di Surga dan do'akan
juga semoga aku, temankuy, guruku dan pemerintah Indonesia semangat bangkit
bersama melanjutkan perjuanganmu dan selalu mengingatmu dalam sejarah bangsa
Indonesia.
Salam rindu untukmu Ibu Kartini,
Panji Seto Wisanggeni Subagio
20 Surat Terbaik untuk Kartini — 62 — Lomba Menulis Kominfo 2021
Kategori SD
Shannon Reinee
Sekolah Kristen IPEKA 1 Sunter
20 Surat Terbaik untuk Kartini — 63 — Lomba Menulis Kominfo 2021
Jakarta, 16-4-2021
Yang terhormat Ibu R.A. Kartini
Perkenalkan, nama saya Shannon Reinee. Saya adalah siswa Kelas 4 SD. Saya ingin
banyak bercerita tentang diri saya.
Hampir setahun telah kujalani sekolah online di rumah. Setiap hari aku duduk didepan
laptop. Dulu saat aku masin sekolah offline aku sangat ingin untuk sering berada di
rumah. Aku ingin di rumah karena aku tidak perlu membawa banyak buku yang berat
menaiki tangga sampai ke lantai 3 sekolah. Sekarang saat masa Pandemi COVID-19 ini,
Keinginanku terwujud, karena saat pandemi ini aku harus dirumah saja dan kalau mau
keluar rumah hanya karena keperluan yang penting saja dan harus memakai masker
serta sering mencuci tangan. Tetapi setelah beberapa bulan berlalu aku sudah mulai
merindukan suasana bermain dan belajar Bersama teman-teman di sekolah. Dulu saat
aku masih belajar offline aku kurang suka banyak menulis karena itu aku suka Pelajaran
matematika. Dulu aku masih harus menulis secara manual untuk mengerjakan tugas-
tugas dari sekolah. Sehingga jari manisku terluka karena sering menulis. Tapi sekarang
aku jarang menulis secara manual karena sebagian besar tugasku bisa dikerjakan dengan
cara mengetiknya di laptop.
Ibu, saat harus di rumah saja aku mengisi kegiatanku dengan banyak hal setelah aku
selesai sekolah dan mengerjakan tugas Sering membuat kreatifitas mengunakan origami.
Tetapi, aku belum tahu banyak tentang cara melipat origami. Jadi aku sering melihat cara
melipatnya di youtube dan terkadang aku mencoba untuk membuat bentuk sesuai yang
aku imajinasikan. Tapi, kalau hasilnya tidak sesuai dengan apa yang aku imajinasikan
maka aku mengubahnya menjadi suatu bentuk yang lain.
Aku tidak terlalu suka bermain game online, seperti kebanyakan anak-anak sekarang.
Aku lebih suka bermain permainan papan, teka-teki silang dan permainan tradisional
lainnya. Tetapi, aku lebih sering menhabiskan waktu untuk menonton tv.
Aku juga sesekali melihat video eksperimen di youtube, dan ada beberapa yang aku
coba eksperimennya. Aku suka bereksperimen karena aku bercita-cita menjadi saintis.
Dulunya aku bercita-cita menjadi seorang koki tapi sejak aku pernah pernah pergi Ke
Kidzania dan bermain menjadi seorang saintis di sana aku mulai merubah cita-citaku
dari Koki menjadi Saintis.
Aku berharap Pemerintah dapat menolong mewujudkan cita-citaku dengan memberikan
tayangan yang memancing beepikir kritis dan banyak eksperimen.
20 Surat Terbaik untuk Kartini — 64 — Lomba Menulis Kominfo 2021
Ibu, dulu aku tidak mengerti dan bertanya-tanya bagaimana cara orang-orang membuat
film kartu, tapi sekarang aku sudah belajar dan tahu cara orang-orang membuat tokoh-
tokoh di film kartun bergerak. Aku juga pernah coba membuat suatu adegan animasi
pendek kira-kira berdurasi 20 detik. Ternyata untuk membuat suatu adegan animasi, itu
sangat sulit dan membutuhkan waktu yang cukup lama.
Tetapi Ibu, walaupun Pandemi ini membawa dampak negatif yang besar bagi manusia,
aku bisa mendapatkan dampak positifnya. Semenjak sekolah jarak jauh aku bisa belajar
lebih luas tentang fitur-fitur pada aplikasi di laptop.
Terkadang, sinyal internet menjadi salah satu kendala saat pembelajaran jarak jauh.
Karena kadang kala sinyal internet di rumah kurang baik sehingga video pembelajaran
yang ditampilkan guru atau suara guru yang sedang menjelaskan pelajaran menjadi
terputus-putus dan tidak jelas. Bila hujan, aku sering mengalami sinyal internet
bermasalah. Ibu, ada beberapa keuntungan saat belajar dari rumah seperti bisa bangun
lebih siang, tidak mengalami macet saat pergi ke sekolah dan bisa makan masakan yang
hangat saat istirahat sekolah.
Jika saya mempunyai pertanyaan yang sulit saya dapat mencari jawabannya di google
atau menontonnya di youtube.
Beberapa barang elektronik seperti laptop dan handphone membantu saya untuk
berkomunikasi dan belajar saat saya harus belajar dari rumah.
Terimakasih Kasih, Ibu R.A. Kartini, karena sudah menjadi Pahlawan Idonesia yang
membela hak seluruh Perempuan di Idonesia untuk mendapat pendidikan, sehingga
sekarang semua perempuan Indonesia bisa mempunyai kesempatan untuk mendapatkan
pendidikan. Terima Kasih juga karena aku bisa bercerita melalui surat ini. Semoga semua
perempuan Indonesia menjadi semakin maju.
Hormat saya
Shannon Reinee
20 Surat Terbaik untuk Kartini — 65 — Lomba Menulis Kominfo 2021
Kategori SD
Simon Yakhin Louisheart
Sekolah Kristen IPEKA 1 Sunter
20 Surat Terbaik untuk Kartini — 66 — Lomba Menulis Kominfo 2021
Jakarta, 14 April 2021
Kepada yang terkasih
Ibu Raden Ajeng Kartini
Di Jakarta
Assalamualaikum dan salam sejahtera,
Hai Ibu Kartini, apa kabar? Semoga Ibu selalu bahagia dan diberi perlindungan oleh
Allah. Saya sudah rindu mendengar cerita Ibu Kartini tentang kemajuan pendidikan di
Indonesia dan saya sangat suka dengan semangat Ibu ketika sedang mengajar.
Ibu Kartini, di akhir bulan Maret 2020 semua sekolah ditutup karena wabah virus
COVID-19 sedah masuk ke Indonesia, saya dan teman-teman terpaksa belajar dari
rumah dan tidak lagi bertemu langsung dengan teman-teman di sekolah. Sejak saat
itu, saya tidak lagi dapat belajar di kelas bersama guru dan teman-teman. Saya juga
tidak dapat bermain lari-larian di depan kelas. Hati saya sangat sedih karena semua
harus dilakukan di rumah. Sekarang, kami dan teman-teman bersekolah secara online
menggunakan aplikasi google meet. Melalui google meet, saya dapat melihat wajah
guru dan teman-teman sekelas. Wah saya sangat senang sekali! Rasa rindu hilang ketika
melihat guru dan teman-teman.
Kami bersekolah online dari pukul 07.30 pagi sampai dengan pukul 1.45 siang. Para
guru dan para murid harus mematuhi aturan belajar mengajar secara online agar proses
belajar mengajar berjalan dengan lancar. Pada awal penggunaan sistem belajar online,
semua murid berbicara bersamaan sehingga proses belajar mengajar terganggu dan
waktu pun habis dengan percuma. Dengan aturan yang disepakati bersama guru dan
semua murid, sekarang proses belajar mengajar menjadi lebih tertib dan lancar. Para
guru mengajar menggunakan presentasi dan para murid belajar sambal mendengarkan
penjelasan guru. Para murid harus mematikan suara (mute) pada saat guru mengajar,
supaya tidak ada suara dari rumah yang masuk di google meet dan mengganggu proses
belajar mengajar.
Ibu Kartini, saya sudah bisa presentasi melalui google meet dan saya juga sudah
berani berbicara di depan kamera untuk tugas video dari sekolah. Wah ternyata belajar
secara virtual itu asyik dan seru sekali Bu! Para guru juga memberikan kuis dalam
bentuk permainan, sehingga proses belajar mengajar secara online menjadi sangat
menyenangkan.
Ibu Kartini, saya mengerjakan berbagai tugas dari guru di Google Classroom, sehingga saya
jarang menggunakan buku tulis seperti saat sekolah offline. Saya berharap penggunaan
kertas menjadi berkurang dan sistem Pendidikan di Indonesia mulai paperless, sehingga
20 Surat Terbaik untuk Kartini — 67 — Lomba Menulis Kominfo 2021
penebangan pohon dapat berkurang dan hutan dapat terjaga kelestariannya. Pandemi
COVID-19 ini mengajarkan kami banyak hal seperti mengenal teknologi digital dengan
cepat, belajar tidak lagi sepenuhnya tergantung pada buku cetak, sekarang bisa belajar
lewat virtual, membaca buku perpustakaan lewat virtual dan semuanya dilakukan
dengan gawai seperti komputer, laptop, handphone dan ipad dengan menggunakan
fasilitas internet. Saya belajar banyak aplikasi menarik yang terdapat pada gawai saya
dan membuat pengetahuan tentang teknologi semakin bertambah.
Ibu Kartini, saya ingin membantu teman-teman yang tidak memiliki laptop saat belajar
online, karena masih ada teman-treman saya yang menggunakan handphone milik
orangtuanya. Saya pernah mencoba menggunakan handphone saat belajar online saya
kesulitan saat mengerjakan tugas-tugas sekolah karena tulisannya sangat kecil dan
saya juga kesulitan untuk mengetik rapi.
Ibu Kartini, saya ingin pemerintah menyediakan program laptop dengan harga murah
sekali untuk teman-teman saya sehingga mereka dapat memiliki laptop untuk belajar
online. Program “Laptop Murah Sekali” diberikan kemudahan dengan cara pembayaran
cicilan, sehingga tidak memberatkan keuangan orang tua. Program “Laptop Murah
Sekali” sebaiknya hanya dapat dibeli di sekolah dan hanya boleh digunakan untuk
keperluan sekolah, tidak dapat digunakan untuk bermain game.
Ibu Kartini, sekarang saya lebih banyak di rumah saja dan waktu luang saya gunakan untuk
bermain gawai. Saya mengunjungi berbagai negara di dunia dengan menggunakan situs
traveling virtual, manfaat yang saya dapatkan selain menambah pengetahuan, Bahasa
inggris saya semakin berkembang. Saya juga menyukai permainan “World Search" yang
terdapat digawai saya yaitu permainan mencari kata dalam Bahasa Inggris. Permainan
ini menarik karena saya bermain sambil belajar Bahasa Inggris.
Ibu Kartini, saya mempunyai karya digital yaitu saya dapat membuat coding dengan
program scratch. Saya dapat membuat game dan story dengan percakapan dari beberapa
animasi hasil karya sendiri. Saya juga dapat membuat presentasi menggunakan google
slide dengan menggunakan background yang indah dan memasukan rekaman suara
saya pada slide di presentasi tersebut. Keren ya Bu!.
Ibu Kartini, sekian dulu surat dari saya. Kalua ada kesempatan, Ibu bisa membalas surat
ini. Saya ingin membaca pengalaman Ibu saat mengajar dan cara Ibu mengajak orang
lain untuk rajin membaca buku. Sampaikan salam saya kepada keluarga Ibu. Semoga
pandemi COVID-19 segera berakhir dan negara Indonesia menjadi semakin maju dan
hebat. Salam sehat dan tetap semangat ya, Bu!
Dari anakmu,
Simon Yakhin Louisheart Tambun
20 Surat Terbaik untuk Kartini — 68 — Lomba Menulis Kominfo 2021
Kategori SD
Sunshine Mumtazia Jasmine
SDIT Nurul Ilmi 1
20 Surat Terbaik untuk Kartini — 69 — Lomba Menulis Kominfo 2021
Jambi, 15 April 2021
Kepada Ibu Raden Ajeng Kartini
Dengan Hormat,
Ibu Kartini, apa kabar? Pasti Ibu sedang tersenyum bahagia karena melihat wanita di
Indonesia sekarang hebat-hebat, mereka ada yang jadi presiden, menteri, gubernur,
bupati, dokter, guru, profesor, ataupun menjadi ibu rumah tangga yang hangat dan
berdaya bagi keluarganya. Ibu mampu menginspirasi dan membuktikan bahwa
wanita Indonesia dapat memiliki kesempatan yang sama untuk berkarya dan berjuang
mewujudkan cita-cita setinggi mungkin selayaknya pria.
Ibu Kartini, perkenalkan namaku Sunshine Mumtazia Jasmine. Aku kelas 5 (lima) SD.
Sebelumnya, aku minta maaf karena aku dan mungkin banyak anak di Indonesia yang
tidak terlalu mengenal Ibu Kartini dan pahlawan-pahlawan nasional lainnya. Di televisi,
youtube atau media sosial lainnya sangat jarang menampilkan acara tentang pahlawan-
pahlawan bangsa. Hampir tiap hari kami disuguhkannya dengan berita viral tentang
artis, selebgram, atau Youtuber yang sebetulnya tidak terlalu penting untuk wawasan
kami.
Mungkin karena itulah, kami lebih hafal nama-nama Youtuber, selebgram, artis atau
K-pop daripada nama-nama para pahlawan. Saat ditanyakan tentang Pancasila, kami
bingung dan mengeluh tidak tahu, tetapi jika ditanya tentang lagu-lagu boyband Korea,
kami hafal dan langsung menjawab nomor satu. Maafkan kami Ibu, semoga ke depannya
sosialisasi oleh pemerintah mengenai wawasan kebangsaan seperti Pancasila, UUD
1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI sejak dini kepada masyarakat semakin ditingkatkan
dan dimunculkan di berbagai media digital.
Oh iya Ibu, kami masih memperingati Hari Kartini dengan cara berhias semirip
mungkin denganmu. Aku tida tahu mengapa kami melakukan hal demikian, bukankan
kau dikenal dengan kepiawaianmu dalam hal menulis, ya meskipun kau juga dikenal
dengan keanggunanmu, tetapi bukankan Hari Kartini seharusnya dilakukan untuk ajang
mengasah kemampuan menulis anak bangsa Indonesia? Oleh karena itu, aku sangat
berharap, ke depannya banyak kementerian dan instansi pemerintah untuk lebih sering
mengadakan perlombaan menulis, sehingga dapat mengasah kemampuan menulis anak
Indonesia, agar piawai dalam hal menulis seperti Ibu Kartini.
Ibu Kartini yang aku dengar, bahwa surat-surat yang engkau kirimkan ke Nyonya
Abendanon dan Stella, butuh waktu lama untuk sampai ke penerimanya. Sekarang
semua informasi mudah dan cepat diperoleh serta disebarluaskan menggunakan
20 Surat Terbaik untuk Kartini — 70 — Lomba Menulis Kominfo 2021
teknologi digital. Aku bisa dengan mudah mengirim pesan ke orang lain melalui aplikasi
pesan ataupn dengan e-mail. Aku juga dengan mudah mencari informasi yang ingin
aku ketahui di situs web pencarian. Aku pun dapat belajar banyak hal dari berbagai
pembelajaran daring atau belajar otodidak dari Youtube.
Sudah setahun ini wabah COVID-19 menyerang tanpa ampun di seluruh wilayah
Indonesia, kegiatan belajar yang biasanya tatap muka di sekolah pun diubah menjadi
pembelajran jarak jauh secara daring di rumah aja. Hal ini agar penyebaran COVID-19
tidak semakin luas.
Belajari dari rumah secara daring itu tidak mudah. Kadang-kadang membosankan.
Ketika sedang jenuh, seringkali aku beralih melakukan hal lain, bermain bersama adikku
atau mengerjakan tugas sambil rebahan. Belum lagi ketika tiba-tiba koneksi memburuk
atau harus saling gantian menggunakan gawai dengan adikku yang juga belajar daring.
Mengajar kami disaat seperti ini jauh lebih tidak mudah. Membuatku kian percaya bahwa
bekerja sebagai guru sungguhlah tidak mudah.
Karena itulah, aku sangat bersyukur di saat adanya wabah seperti ini, aku masih bisa
belajar meskipun harus dengan cara daring. Bisa dibayangkan betapa wabah penyakit
akan semakin merajalela, ketika kemajuan digital tidak seperti sekarang ini. Kondisi
sosial ekonomi juga semakin terpuruk dan krisis tidak akan bisa dielakkan lagi terjadi di
negeri ini.
Ibu Kartini, aku punya satu adik perempuan yang hobinya memasak. Dia bercita-cita
menjadi koki dan pegusaha. Seringkali dia mencari-cari resep di google, Instagram, atau
youtube. Seteleh mendapatkan resep yang pas untuk menu yang ingin dibuat, lalu dia
mencobanya. Sekarang adikku pintar membuat aneka pudding dan brownis dari belajar
otodidak tersebut, rasanya pun enak. Dia juga sudah membuat merek untuk produknya.
Dia menjual dagangannya ke teman-teman main kami di kompleks perumahan yang
kebetulan kami memiliki grup obrolan online atas izin orangtua kami. Dan jika sudah
tidak ada pandemi, rencananya dia juga akan menitipkan ke kantin sekolah.
Berbeda dengan adikku, hobiku adalah membaca dan menulis. Aku ingin menjadi
penulis hebat dan bermanfaat. Selain membaca dari buku yang aku beli atau pinjam
dari perpustakaan sekolah, aku juga suka membaca di berbagai media digital. Aku sering
mengikuti kelas menulis secara daring yang diadakan oleh penulis-penulis hebat agar
kemampuan menulisku semakin baik. Alhamdulillah, hasilnya buku antologi perdanaku
sudah terbit awal tahun ini berjudul Kebun Imajinasi.
Dengan kemajuan di era digital saat ini, aku dan adikku bisa belajar tanpa batas meskipun
jarak kami berjauhan. Selain itu kami bisa mulai mewujudkan mimpi-mimpi kami. Seperti
pesan Ibu Kartini dalam bukunya yang berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang “Teruslah
20 Surat Terbaik untuk Kartini — 71 — Lomba Menulis Kominfo 2021
bermimpi, teruslah bermimpi, bermimpilaj selama engkau dapat bermimpi! Bila tiada
bermimpi, apakah jadinya hidup! Kehidupan yang sebenarnya kejam.”
Oleh karena itu, mengingat pentingnya internet saat ini, harapanku semoga internet bisa
dinikmati dan terjangkau di seluruh wilayah Indonesia, tentunya dengan harga yang
murah. Agar anak-anak Indonesia, terutama anak-anak perempuan memiliki kemampuan
berpikir, belajar, dan interaksi sosial yang semakin berkembang. Sehingga mereka dapat
mewujudkan cita-cita setinggi mungkin.
Ibu Kartini, aku dulu sering bertanya, kenapa pahlawan emansipasi adalah engkau,
padahal ada banyak pahlawan wanita lain yang tak kalah tangguh, bahkan mereka
terlibat langsung dalam peperangnan melawan penjajah.
Cut Nyak Dhien benar-benar berjuang melawan penjajah. Ikut perang dan berjuang tak
kenal lelah hingga kesehatannya terabaikan. Jika bukan karena pengkhianatan, Ia akan
tetap gigih menghadapi lawan. Laksamana Malahayati dengan tangan sendiri, menikam
pempimpin Belanda Cornelis de Houtman hingga tewas dalam pertempuran satu lawan
sati di geladak kapa.
Akan tetapi kemudian aku sadar, bahwa perjuangan Ibu Kartini melalui tulisan tidak bisa
dipandang sebelah mata. Berjuang tidak hanya dengan mengangkat senjata. Menulis
adalah perjuangan juga. Pepatah “LIdah lebih tajam dari Pedang”sesungguhnya bukan
simbolis, karena informasi mempunyai kekuatan yang sangat besar. Menulis membuat
kita abadi. Dan dengan menulis kita bisa mengubah dunia. Itu salah satu semangat yang
saya pegang dan karenanya aku ingin menjadi penulis.
Ibu Kartini, kutulis surat sederhana ini dengan sepenuh hati dan dengan jari jemari, serta
pikiranku. Aku sangat berterima kasih kepadamu yang sudah meninggalkan jasa dan
pengorbanan di negeri yang indah memesona ini, Indonesia. Ibarat kata pepatah, hancur
badan dikandung tanah, budi baik dikenang jua.
Hormat Kami,
Sunshine Mumtazia Jasmine
20 Surat Terbaik untuk Kartini — 72 — Lomba Menulis Kominfo 2021
Kategori SD
Vania Ariana Aurellia
SD 1 Kadipiro
20 Surat Terbaik untuk Kartini — 73 — Lomba Menulis Kominfo 2021
Yogyakarta, 15 April 2021
Kepada Ibu Raden Ajeng Kartini yang saya hormati
Selamat pagi Bu, saya panggul Ibu saja ya meski peringatan hari lahir ibu sudah yang
ke 142 (hampir 1,5 abad}. Perkenalkan, nama saya Vania Ariana Aurellia Vania, siswa
kelas 2 SD 1 Kadipiro, Bantul Yogyakarta. Senang sekali bisa menulis surat untuk Ibu,
pahlawan wanita Indonesia yang sangat terkenal di seluruh dunia. Vania membayangkan
bagaimana ya pendapat Ibu melihat anak-anak Indonesia masa kini. Semoga ibu Bahagia
dan semoga kami bisa mengikuti jejak ibu menjadi pahlawan dan pejuang di bidang kami
masing-masing.
Ibu, sejak Indonesia dilanda COVID-19, sekolah jadi kurang menyenangkan. PR dari guru
banyak sekali. Vania sampai kewalahan mengerjakan PR. Padahal sebelum COVID-19,
Vania sangat senang sekolah, dapat ilmu dari bapak dan ibu guru, banyak teman untuk
bermain dan bercerita bersama.
Vania sering bosan, Ibu Kartini. Untungnya bunda Vania selalu mencarikan kegiatan
untukku selama COVID-19 ini. Vania ikut lomba mewarnai online. Panitia penyelenggara
lomba mengirimkan gambar yang akan diwarnai. Lalu gambar yang dikirim lewat pos
elektronik di print bunda. Vania mewarnainya. Gambar yang sudah diwarnai difoto dan
dikirim lagi ke panitia. Alhamdulillah Vania menang dan Vania sangat senang. Hobi
Vania menggambar dan mewarnai dan ada satu lagi bu, Vania senang bermain catur.
Sayangnya sangat sulit mencari guru bermain catur yang bisa mengajari Vania. Selain
mengikuti lomba, Vania juga membaca buku-buku ilmu pengetahuan seperti antariksa,
tubuh manusia, future science. Sebulan sekali pada hari Minggu, kami juga memasak
bersama keluarga di kebun belakang rumah eyang. Itu kegiatan Vania di masa pandemi
ini. Vania selalu berdoa semoga COVID-19 segera pergi dan tidak pernah Kembali lagi,
agar kita bisa hidup normal.
Vania sedih mendengar berita di televisi tentang orang sakit dan meninggal. Suatu
malam Vania melamun dan muncul cita-cita dalam pikran. Cita-cita menjadi dokter.
Vania akan menjadi dokter anak. Di rumah Vania nanti ada aula besar untuk tempat
berkumpulnya anak-anak yang sakit. Anak-anak sakit yang masih bisa bermain akan
diberi permainan, diajari mewarnai, menggambar dan menulis, menari, menyanyi. Vania
yakin anak-anak yang sakit tetap bisa bermain dan bergembira. Nah, kata orang orang
gembira itu obat semua penyakit.
Ada satu hal yang membuat Vania takut Ibu. Biaya sekolah dokter pasti mahal kan
BU?Vania tidak mau membuat ayah dan bunda susah. Tetapi cita-cita kan tidak salah ya
20 Surat Terbaik untuk Kartini — 74 — Lomba Menulis Kominfo 2021
Bu, Vania kan baru kelas 2 SD tidak usah memikirkan biaya dulu . “Yang penting Vania
rajin belajar, dimana ada kemauan disitu pasti ada jalan”. Vania seolah mendengar Ibu
Kartini mengatakan hal itu pada Vania.
Ibu Kartini, Vania sudah banyak bercerita. Di akhir surat ini Vania ingin mengucapkan
terima kasih kepada Ibu. Ibu telah membuat perempuan di Indonesia menjadi maju. Vania
bersyukur hidup di zaman ini, meskipun ada COVID-19 tetapi kami bebas bermimpi dan
mewujudkan cita-cita kami. Seperti kata bijak yang Ibu ungkapkan; “Jangan mengeluhkan
hal-hal buruk yang datang dalam hidupmu. Tuhan tak pernah memberikannya, kamulah
yang membiarkannya datang.” Vania tidak akan membuarkan hal buruk datang pada
Vania. Vania ingin kuat seperti Ibu Kartini. Vania akan selalu semangat mewujudkan
cita-cita. Semua cita-cita baik agar Indonesia menjadi lebih baik. Amin.
Salam hormat Vania
Vania Ariana Aurellia
20 Surat Terbaik untuk Kartini — 75 — Lomba Menulis Kominfo 2021
20 Surat Terbaik
Kategori SMP
20 Surat Terbaik untuk Kartini — 76 — Lomba Menulis Kominfo 2021
Ahmad Zaidan
Ainaya Rakhmaningtias
Amanda Jananto
Erpin Gora
Hanifah Husna Azizah
Izzati Naifah Marwan
Kania Ananda Putri
Kathrine Irawan
Keysya January Christy
Khofivatul Hastutut
Michelle Alexandria Hermanto
Michelle Tiffany Laowo
Ng Jing Wen
Nimaz Cantika Maharani
Rauf Sayid Ahmad Saputra
Shelvy Eightiarini
Sintya Marwa Dewi
Syahla Sabilla
Sydney Ronaa Zorra Ghitsaa Tsuroyaa
Zakia Fadisa Maharani
20 Surat Terbaik untuk Kartini — 77 — Lomba Menulis Kominfo 2021
Kategori SMP
Sintya Marwa Dewi
SMP Negeri 1 Bandar Sribhawono
20 Surat Terbaik untuk Kartini — 78 — Lomba Menulis Kominfo 2021
Lampung, 15 April 2021
Salam sayang dan cinta,
Bagaimana disana, Bu? Kuharap Surga adalah tempatmu bernaung bersama di sisi-Nya.
Hari ini cerah, angin semilir menerpa halus setiap sudut wajahku yang sedang serius
membacamu. Ah, lebih tepatnya membaca hasil dari buah tanganmu, buku bersampul
putih suci yang berjudul, “Habis Gelap Terbitlah Terang”. Baris demi baris, lembar demi
lembar ku eja perlahan, ia tak pernah gagal menyulut api semangat anak gadismu ini.
Sejenak, kulihat bayang raut wajahmu yang ayu tersenyum manis diantara awan-awan,
mengajakku bercerita.
Sudah berapa tahun lamanya berlalu sejak dirimu menutup mata dan singah pada
agungnya Sang Rembulan, Bu? Masih ku ingat dengan sangat jelas kisah hidupmu yang
penuh lika-liku dan upaya perjuanganmu untuk mencapai kesetaraan gender di Indonesia.
Setiap tantangan dan perjuanganmu, kami teruskan hingga saat ini. Aku sangat ingin
bercerita langsung denganmu mengenai banyak hal, tentangku. tentang canggih dan
majunya dunia saat ini, dan tentang bagaimana suatu benda bernama pesawat terbang
mengangkut puluhan manusia kemudian melintasi angkasa dengan megahnya. Namun,
ku tahu aku tak kan bisa. Sebagai gantinya, kutuliskan sepenggal surat istimewa berisi
ceritaku ini hanya untuk dirimu.
Bu, apa kau tahu? Zaman telah berubah. Dunia telah mengalami revolusi digital yang
berdampak pada maju dan berkembangnya setiap aspek kehidupan. Ilmu pengetahuan,
teknologi komunikasi, informasi, dan transportasi, semuanya menjadi bagian penting
bagi manusia. Zaman ini bisa disebut dengan era digital. Sebagai seorang pelajar,
hari-hariku selalu ku isi dengan bermain. Eh, jangan salah sangka Bu, apa salahnya
jika bermain juga merupakan proses belajar? Hahaha. Sembari bermain, aku juga suka
mencari tahu berbagai pengetahuan baru di dunia ini, seperti dirimu dahulu yang juga
sangat suka membaca buku.Ketika aku menjumpai hal yang baru, dan tidak pernah aku
pelajari sebelumnya, aku menjadi sangat penasaran dan rasa ingin tahuku meningkat,
saat itu aku tidak perlu bersusah payah berupaya untuk mencari tahu. Karena, sekarang
kami semua memiliki benda pipih berlayar kaca yang disebut ponsel atau handphone.
Biar aku beri tahu kepadamu betapa membantunya ponsel dalam proses belajar para
pelajar di dunia, termasuk diriku. Selain sekolah yang merupakan sarana menuntut ilmu,
di era digital ini, semua jenis pengetahuan bisa diakses dan dicari dengan mudah dengan
teknologi komunikasi dan informasi.
Aku bisa dengan mudah mengetik sesuatu yang ingin kucari, dan ponsel memberikan
banyak informasi untukku. Informasi itu dapat menambah jangkauan pengetahuanku
tentang banyak hal di dunia. Pengetahuan tentang bagaimana cara belajar yang sesuai,
20 Surat Terbaik untuk Kartini — 79 — Lomba Menulis Kominfo 2021
waktu belajar, mempraktekkan ilmuku dalam lingkungan masyarakat, dan banyak
lainnya. Kegiatan belajarku jadi sangat mengasyikkan. Bagaimana Bu, luar biasa,
bukan? Selain belajar, aku juga sangat suka bermain dan menyalurkan bakatku. Sebagai
seorang gadis, aku mempunyai hobi memasak. Nah, tidak hanya berperan dalam bidang
pendidikan, teknologi juga sangat berperan bagiku dalam berkarya. Zaman dahulu,
butuh waktu berhari-hari bahkan berbulan-bulan untuk pergi dari satu kota ke kota
lainnya. Kini, tak perlu khawatir, teknologi transportasi yang mampu memperpendek
jarak antar kota bahkan pulau sangat membantu masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan mereka. Termasuk diriku, yang kerap kali membutuhkan bahan makanan
untuk menyalurkan hobiku, yaitu memasak. Kuliner nusantara begitu beragam, maka dari
itu aku tertarik untuk mempelajarinya. Bagaimana bisa aku mempelajarinya? Ya/ benar,
dengan bantuan teknologi. Di era ini, semakin canggih teknologi yang ada, manusia
juga kian dituntut untuk terus berinovasi. Sebagai generasi emas Bangsa Indonesia,
dan untuk meneruskan perjuangan Ibu Kartini sebagai pahlawan perempuan, aku juga
harus terus mengembangkan kreativitas dan menerapkan nilai Pancasila dalam setiap
aspek kehidupan dan terus berkarya. Revolusi digital menciptakan banyak peluang yang
menjelma menjadi kesempatan besar yang bisa diambil oleh para generasi bangsa.
Jam terus berputar, detik demi detik terus berlalu, jika aku membiarkan sang detik berlalu
tanpa berbuat dan menghasilkan sesuatu, maka aku bukan putri penerusmu, seorang
Raden Ajeng Kartini. Waktuku selalu ku bagi untuk belajar, bermain, dan berkarya. Apa
dirimu ingin tahu apa yang aku lakukan untuk tetap berkarya bagi bangsa? Aku selalu
menyempatkan diri untuk menulis. Ya, menulis, apapun itu. perlahan, ku awali dengan
menulis kegiatan sehari-hariku, lambat laun, aku mencoba menulis cerita yang sesuai
dengan keinginanku. Hey, menulis itu sangat seru, tidak ada yang mengetahui rahasiamu
selain dirimu dan pena! Aku suka menulis juga terinspirasi oleh dirimu semasa muda yang
sering mencurahkan isi hatimu dengan menulis. Hasil dari tulisan-tulisanku sering aku
unggah dalam blog. Apa itu? Blog juga termasuk teknologi yang mampu menyediakan
wadah bagi para penulis seperti diriku untuk menciptakan karyanya.
Selain dirimu, ada seseorang yang aku kagumi, dan bagian dari cita-citaku, yaitu petani.
Apa yang terlintas di benakmu ketika membacanya? Keren, bukan? Petani adalah
sosok yang hebat, ia memberikan kebutuhan pangan bagi seluruh masyarakat dengan
keringatnya, walaupun terkadang dirinya jarang dipandang. Aku, ingin berkontribusi
dalam pertanian Indonesia, memajukan sektor pertanian dan menciptakan peran
teknologi bagi sektor pertanian kita hingga dikenal kancah internasional. “Ketika kita
sudah memilih dan memutuskan, perjuangkanlah hingga tercapai”. Perempuan bisa
menjadi apa saja, dan bisa memulai banyak hal dalam genggamannya. Dengan tekad
yang kuat, semoga pemerintah dapat lebih memfokuskan dan mengapresiasi petani-
petani Indonesia, meningkatkan program bantuan subsidi, tetap mempertahankan lahan
pertanian yang ada, dan memberikan dukungan bagi para generasi muda untuk terus
berinovasi.
20 Surat Terbaik untuk Kartini — 80 — Lomba Menulis Kominfo 2021
Begitulah sepenggal cerita pengalaman dan harapanku, Bu. Terima kasih atas
jasa besarmu bagi Bangsa Indonesia. Meski sudah merdeka, namun, bukan berarti
perjuanganmu terhenti begitu saja. Kami, anak-anakmu akan meneruskan perjuangan
untuk melawan setiap tantangan yang ada. Setiap tantangan di era serba digital ini.
meski nama hanya tinggal sebuah nama, tetapi, jiwa mu akan terus bersemayam dalam
hatiku. Kalau bukan kami. siapa lagi? kalau tidak sekarang, kapan lagi?
Penerus perjuanganmu,
Sintya Marwa Dewi
“Jam terus berputar, detik demi detik terus berlalu, jika
aku membiarkan sang detik berlalu tanpa berbuat dan
menghasilkan sesuatu, maka aku bukan putri penerusmu.”
—
Sintya Marwa Dewi
SMP Negeri 1 Bandar Sribhawono
20 Surat Terbaik untuk Kartini — 81 — Lomba Menulis Kominfo 2021
Kategori SMP
Michelle Alexandria Hermanto
SMP Katholik Yohanes Gabriel Pare
20 Surat Terbaik untuk Kartini — 82 — Lomba Menulis Kominfo 2021
Pare, 14 April 2021
Untuk: Ibu Raden Ajeng Kartini yang kubanggakan
Salam sejahtera untuk Ibu Raden Ajeng Kartini
Perkenalkan nama ananda Michelle Alexandria Hermanto. Dalam kesempatan ini
ananda ingin menceritakan pengalaman ananda dalam belajar, bermain, dan berkarya
di era digital, serta harapan ananda kepada pemerintah untuk membantu mewujudkan
harapan yang ananda cita-citakan.
Sejak pandemi COVID-19 melanda dunia, ananda dan teman-teman diharuskan oleh
pemerintah untuk melakukan pembatasan sosial, dimana kami harus melakukan segala
aktivitas dan kegiatan dari rumah saja, termasuk kegiatan belajar mengajar yang
dilakukan dengan cara pembelajaran secara daring atau pembelajaran jarak jauh.
Ananda tidak pernah mengira bahwa kegiatan pembelajaran secara daring akan
berlangsung lama bahkan sampai saat ini, dan sudah berlangsung selama satu tahun.
Selama pandemi, kegiatan yang ananda lakukan sehari-hari selain sekolah daring yaitu,
belajar, membaca buku, menulis cerita, memasak, berolahraga, membantu orang tua
mengerjakan pekerjaan rumah sehari-hari, dan untuk menghilangkan rasa jenuh kadang
kala ananda bermain TikTok, serta melakukan yang terbaik dalam setiap kesempatan
dengan mengikuti lomba secara daring.
Pembelajaran secara daring atau pembelajaran jarak jauh ini memiliki pengaruh dampak
yang positif dan negatif dalam hidup ananda, misalnya di awal tahun ajaran baru 2020-
2021 di kelas 7 SMP seharusnya ananda mulai beradaptasi pada suasana kelas yang
baru, mulai bersosialisasi dengan teman-teman yang baru, tetapi dikarenakan pandemi
ananda dan teman-teman harus melakukan pembelajaran secara daring, dimana yang
seharusnya beradaptasi dengan suasana lingkungan kelas yang baru, berkenalan
dengan teman-teman yang baru dan lain-lainnya menjadi beradaptasi dengan sekolah
daring yang serba digital. Dampak negatifnya terkadang terdapat kendala yang ananda
alami, salah satunya yaitu sinyal jaringan yang terganggu.
Awal pandemi COVID-19 yang mengharuskan pembelajaran jarak jauh, memang
membawa pengaruh yang tidak nyaman dan harus berusaha untuk dapat beradaptasi.
Namun, pada akhirnya setelah beberapa waktu kemudian, ananda mulai dapat
beradaptasi dengan sekolah daring dan mulai merasa bahwa sepertinya sekolah
daring menyenangkan dan tidak seburuk yang dipikirkan. Karena yang sebelumnya
mengumpulkan tugas diserahkan langsung ke bapak atau ibu guru saja, sekarang kita
dapat mempublikasikannya lewat sosial media, salah satunya yaitu melalui Instagram.
20 Surat Terbaik untuk Kartini — 83 — Lomba Menulis Kominfo 2021
Bahkan, sekarang lomba-lomba kegiatan semester dapat juga dilakukan melalui daring,
yaitu juga dengan melalui Instagram.
Menurut ananda, pandemi ini memberikan banyak pembelajaran dan pengajaran. Pandemi
ini mengajarkan ananda untuk lebih mandiri dan disiplin, karena yang sebelumnya saat
kami akan mengerjakan tugas, bapak dan ibu guru menjelaskan terlebih dahulu materi
yang dibahas, sekarang kita harus mencoba untuk berusaha mandiri dengan memahami
materi yang dibahas sebelum mengerjakan tugas atau bertanya kepada bapak atau ibu
guru, serta disiplin dalam mengikuti pembelajaran secara daring maupun mengumpulkan
tugas tepat waktu.
Pandemi ini juga mengajarkan ananda untuk tetap berpikir positif, berkarya dalam kondisi
apapun, dan semakin kreatif menghasilkan sesuatu yang baru. Hal ini dikarenakan,
pandemi membuat ananda menjadi lebih sering melakukan aktivitas di rumah yang
membuat ananda mudah dan cepat bosan. Agar tidak bosan, biasanya ananda menulis
cerita untuk mengembangkan kreativitas, bermain TikTok, dan memasak yang kemudian
ananda unggah di sosial media. Dengan mengunggah hasil karya di Instagram orang akan
melihat dan memberikan penilaian, dengan menyukai maupun memberikan komentar
terhadap karya ananda, dimana hal itu akan membuat ananda semakin bersemangat
dan antusias dalam membuat sesuatu yang baru. Berkarya di sosial media tidak hanya
menyenangkan tetapi juga mengasah minat, kemampuan, dan bakat ananda dalam
membuat video yang bagus dan menarik.
Kalau sebelum pandemi ananda sibuk untuk belajar, sekolah, dan kursus saatnya
sekarang ananda mengambil waktu untuk melakukan aktivitas lain pada bidang yang
ananda minati, serta mengembangkan bakat dan kemampuan ananda untuk menunjang
pekerjaan di kemudian hari. Ananda juga berharap para siswa dan pelajar lainnya melihat
pandemi ini dari sisi positifnya dan menjadikan pandemi ini sebagai sebuah kesempatan
untuk berkarya dan menghasilkan sesuatu yang baru.
Harapan ananda untuk pemerintah, yaitu agar pemerintah menyediakan fasilitas dan
sarana penunjang pembelajaran daring, yaitu dengan mengadakan lomba-lomba secara
daring, dimana lomba tidak hanya diadakan pada saat hari bersejarah saja, tetapi juga
diadakan pada saat kegiatan tengah semester maupun akhir semester, agar para siswa
tetap dapat mengikuti lomba untuk mengisi waktu luang setelah selesai ujian. Ananda
juga berharap pemerintah mengadakan lomba cerdas cermat secara daring, untuk
meningkatkan minat belajar dan mengukur kemampuan dalam menjawab pertanyaan
secara cepat dan tepat. Selain itu ananda berharap agar pemerintah menyediakan
soal-soal daring yang sudah dilengkapi dengan kunci jawaban yang benar dan dapat
digunakan oleh semua siswa dan pelajar, sehingga disamping belajar kami juga dapat
mengukur kemampuan kami. Soal-soal daring ini diharapkan dapat membantu kami
para pelajar dalam menerapkan materi pembelajaran yang kami peroleh dan diterapkan
20 Surat Terbaik untuk Kartini — 84 — Lomba Menulis Kominfo 2021
dalam soal-soal sehingga siswa semakin terlatih, memiliki kemampuan berpikir kritis
dan analisis, serta mampu dalam menjawab soal-soal ujian yang bervariasi. Sehingga
walaupun kami melakukan kegiatan pembelajaran secara daring dan mandiri, kami
diharapkan tetap dapat mengikuti kegiatan pembelajaran seperti di sekolah.
Sekian Ibu Kartini, surat dari ananda. Mohon maaf jika ada kata-kata yang kurang
berkenan di hati Ibu Kartini. Ananda berharap di peringatan hari Kartini nanti pada
tanggal 21 April 2021 memotivasi banyak orang agar tetap semakin semangat dan
pantang menyerah dalam menggapai cita-cita, tetap aktif, kreatif, dan produktif. Terima
kasih Ibu Kartini, atas perjuangan dan pengorbananmu yang begitu besar bagi Indonesia.
Engkau adalah teladan kami dalam menggapai cita-cita.
Salam hangat dari ananda,
Michelle Alexandria Hermanto
“Pandemi ini juga mengajarkan
ananda untuk tetap berpikir positif,
berkarya dalam kondisi apapun,
dan semakin kreatif menghasilkan
sesuatu yang baru.”
—
Michelle Alexandria Hermanto
SMP Katholik Yohanes Gabriel Pare
20 Surat Terbaik untuk Kartini — 85 — Lomba Menulis Kominfo 2021
Kategori SMP
Michelle Tiffany Laowo
SMPK Kalam Kudus
20 Surat Terbaik untuk Kartini — 86 — Lomba Menulis Kominfo 2021
Surabaya, 15 April 2021
Kepada Yth:
Ibu Kartini
Di Tempat
Dengan hormat,
Perkenankanlah saya menulis surat untuk Ibu.
Nama saya Michelle dan sedang sekolah di SMPK Kalam Kudus Surabaya kelas IX
Ibu,
Terima kasih karena jasa-jasamu loh, saat ini saya bisa sekolah walaupun saya seorang
wanita dan bukan dari kalangan atas serta berstatus sebagai anak yatim pula. Kesetaraan
dalam pendidikan tanpa memandang status sosial, agama, gender, sangatlah saya
rasakan.
Ibu,
Saat itu gentar hari saya, saat tanggal 6 September 2019, ayah saya meninggal dalam
lelap tidurnya, karena sakit jantung. Melihat adik saya yang masih berusia 2 tahun &
ibu yang tidak bekerja membuat saya tidak berani menatap masa depan. Tiga minggu
setelah ayah meninggal, saya pun mengalami kecelakaan saat ada kegiatan di sekolah
dan menyebabkan pergelangan kaki saya mengalami 2 patah tulang. Setelah operasi,
dokter mewajibkan saya menggunakan tongkat.
Ibu,
Saat itu hidup saya bagai pesawat terbang yang pecah di udara sebelum sampai di
tujuan. Hancur lebur berkeping-keping. Perlahan kami mulai menata kembali puing-
puing yang berserakan itu, agar kami bisa terbang kembali.
Ibu saya mulai membuka toko online dan saya mulai menata hati kembali agar menjadi
sosok yang tangguh seperti Ibu. Semua ini karena kami merasa kami harus bisa meniru
teladan Ibu, agar tidak mudah putus asa dan menjadi wanita tangguh yang menginspirasi.
Belum kokoh kaki ini berdiri, minggu kedua bulan Maret 2020, pemerintah mengumumkan
ke seluruh rakyatnya untuk mengambil langkah lockdown agar penyebaran virus Corona
dapat diatasi. Maka sejak saat itu saya tidak bersekolah lagi. Libur dan libur yang terus
diperpanjang.
Ah Ibu,
rasanya saya hanya ingin menangis di pangkuan Ibu saat itu. Rasanya semua perjuangan
dan mimpi Ibu, akan hancur digerogoti oleh virus corona ini. Sebulan setelah libur
panjang, saya mulai sekolah online menggunakan Zoom & Google Meet.
20 Surat Terbaik untuk Kartini — 87 — Lomba Menulis Kominfo 2021
Ibu, ini adalah hal baru untuk saya, saya harus banyak belajar menggunakan aplikasi ini,
Ibu, awal-awal saya sangat frustasi. Rasanya tidak bisa belajar dengan metode seperti
ini.
Tapi akhirnya, karena proses belajar itulah saat ini saya terbiasa menggunakan Zoom &
Google Meet untuk saya belajar.
Ibu,
Ternyata menggunakan kedua aplikasi ini sangat menyenangkan, lho Bu. Melalui aplikasi
ini, saya sering belajar bersama dengan pelajar lain dari luar kota bahkan luar negri. Kita
bisa belajar, diskusi, bermain bersama bahkan saling curhat, walau kita masing-masing
hanya duduk & menatap monitor gadget kita dirumah masing-masing.
Bu, serunya lagi ya, kita bisa piknik dan jalan-jalan bersama. Kami sering Virtual Trip,
bu. Tinggal buka youtube destinasi yang kita tuju, lalu saat Zoom kami menggunakan
perlengkapan lengkap, bu, seperti seakan kita benar-benar berada di lokasi tersebut,
padahal kita duduk di rumah masing-masing.
Awalnya saya sangat pesimis dengan kehidupan terlebih karena pandemi ini, sekarang
saya sangat optimis & bergairah. Keadaan telah membuat saya harus berpikir kreatif.
Sudah setahun lebih, kami harus di rumah saja, tapi kami tetap bahagia. Seringkali
teman-teman mengajak bermain bersama di Zoom. Kami bisa bermain roda berputar,
bermain emoji, dan banyak permainan lainnya bisa kami lakukan walau kami di rumah
saja. Aplikasi Zoom juga dapat memecah kami menjadi beberapa kelompok-kelompok
kecil lalu nanti dapat bersama kembali dalam kelompok besar. Breaking room namanya.
Ibu,
Lihatlah anak-anakmu ini. Kami terbatas, kami tak dapat keluar rumah apalagi
berjabat tangan ataupun memeluk yang lain. Tapi pendidikan tak mengenal batasan
ruang & tempat. Di sini kami, dengan bantuan teknologi, kami masih bisa meneruskan
perjuanganmu dulu.
Ibu,
Benar seperti Ibu yang katakan, Habis Gelap terbitlah Terang. Ini sangat sesuai sekali
dengan kehidupan saya.
Kegelapan di belakang saya, membuat saya terpacu untuk kreatif dan berjuang agar keluar
dari kegelapan itu. Pandemi ini, saya banyak belajar khususnya untuk mengembangkan
toko online Ibu saya, maka saya membuat pameran Virtual agar banyak orang yang
tertarik untuk melihat toko ibu saya. Demikian pula, saya belajar membuat animasi, agar
ibu saya mempunyai konten yang menarik untuk iklan di TikTok, FB dan Instagram.
20 Surat Terbaik untuk Kartini — 88 — Lomba Menulis Kominfo 2021
Ibu, sesuai dengan cita-cita ibu agar wanita-wanita Indonesia dari segala golongan,
suku dan ras dapat maju di pendidikan dan aktivitas publik, maka saya dan ibu sayapun
terinspirasi dari cita-cita ibu ini.
Walau kami dari golongan bawah, kami mulai mempunyai komunitas untuk pendampingan
bagi janda dan anak yatim. Banyaknya janda dan anak yatim yang depresi, menggugah
kami untuk memberikan pendampingan secara rohani, psikologis dan mencoba bersama
untuk mengembangkan usaha.
Ibu,
Sekali lagi terima kasih untuk semuanya, Biarlah semangatmu dapat terus terpatri dalam
hidupku. Biarlah perjuanganmu, tidaklah sia-sia demi kemajuan NKRI tercinta ini. Saya
siap menjadi sepertimu, Bu. Menjadi seperti apa yang telah Ibu cita-citakan dan berguna
bagi orang lain.
Hormat saya,
Michelle Tiffany Laowo
“Kesetaraan dalam pendidikan tanpa
memandang status sosial, agama,
gender, sangatlah saya rasakan.”
—
Michelle Tiffany Laowo
SMPK Kalam Kudus
20 Surat Terbaik untuk Kartini — 89 — Lomba Menulis Kominfo 2021
Kategori SMP
Ahmad Zaidan
SMPIT Nurul Ilmi
20 Surat Terbaik untuk Kartini — 90 — Lomba Menulis Kominfo 2021
Jambi, 15 April 2021
Kepada Ibu Raden Adjeng Kartini
Di Jepara
Assalamualaikum Wr. Wb.
Halo, ibu Kartini. Semoga Ibu disana baik-baik saja. Sudah lewat bertahun-tahun sejak
ibu memperjuangkan hak-hak wanita di Indonesia. Kira-kira sudah sebad, atau, lebih
tepatnya seabad lebih 16 tahun 6 bulan 29 hari jika dihitung dari sejak surat ini dibuat.
Walaupun aku laki-laki, aku akan mendukungnya karena itu adalah hal yang bagus.
Sekarang sih sudah tidak ada yang melakukan penindasan seperti zaman waktu itu,
berkat perjuangan ibu.
Aku jadi teringat ketika virus COVID-19 datang ke Indonesia, Ibu tahu COVID-19? Itu
adalah virus berbahaya yang bisa menginfeksi orang-orang melalui saluran pernapasan.
Saking berbahayanya, semua menjadi gempar, sekolah diliburkan berbulan-bulan, tidak
ada yang boleh jalan-jalan ke mall atau ke tempat yang ramai-ramai. Kehidupan orang-
orang yang damai direnggut oleh sesosok tokoh antagonis terhebat berbentuk virus.
Aku pun terkena dampak dari virus tersebut dan harus sekolah secara online.
Semula, bersekolah secara online terasa sangat janggal dan merepotkan. Tapi setelah
beberapa lama, menurutku sekolah secara online itu asyik-asyik saja, malah menurutku
banyak keuntungannya. Contohnya, aku bisa ikut kelas online tanpa harus mandi pagi
dulu, cukup cuci muka dengan sabun, bahkan aku selalu hanya memakai atasan seragam
dan bawahnya baju bebas. Lalu ada lagi, ketika Pak guru sedang menjelaskan, aku
mematikan kamera aku dan mendengarkannya sambal rebahan, guling-guling di lantai,
duduk dengan kaki diatas, bisa sambal makan camilan atau minuman, push up, nonton
anime, atau bahkan yang lebih parah, yaitu ketiduran. Hehehe, jangan kasih tahu siapa-
siapa ya bu, karena ini adalah rahasia kita berdua.
Nah, untungnya lagi, dengan bantuan teknologi, semua menjadi mudah. Walaupun
sejujurnya, tidak mudah untukku, karena alat untuk membantuku sekolah online, yaitu
laptopku, merupakan laptop yang sangat jadul. Laptopnya adalah warisan pakai dari
bapakku, ibu tahu jadul? Itu adalah istilah untuk ketinggalan zaman. Laptopku itu bahkan
untuk membuka Google saja, butuh waktu kira-kira 1-3 menit. Bahkan ada kabar buruk
lagi untuk laptopku. Aku melihat diberita bahwa Google tidak akan mendukung system
operasi Windows 7 seperti laptopku pada tahun 2022. Jadinya aku ingin mengupgrade
laptopku agar bisa tetap menjalankan Google, tetapi itu tidak bisa. Setelah mencari-cari
20 Surat Terbaik untuk Kartini — 91 — Lomba Menulis Kominfo 2021
apa penyebanya, ternyata itu dikarenakan otak pada laptopku sudah telalu tua. Tidak
ada cara yang mudah untuk menggantinya ke yang baru, karena otak laptop adalah
bagian tersulit dari komponen laptop. Tapi, dengan uang jajan dan uang tabunganku
yang sedikit, sepertinya tidak cukup untuk membeli laptop yang akan bertahan selama
bertahun-tahun.
Aku pun mencari-cari di Google laptop yang bagus, cara mencari laptop yang bagus
dimulai dari mempelajari bagian-bagian laptop, mulai dari motherboad, CPU, GPU,
RAM, dan lain lain. Semakin lama mencari, semakin terpikirkan, mana yang lebih baik,
beli laptop atau merakit PC ya? Kalua beli laptop, laptopnya tidak bisa di upgrade, kalau
rakit PC, harganya mahal dan merakitnya sulit. Tolong bantuin saya bu, dengan menekan
tombol like, comment, share dan subcribe, ehehehehe .
Pencarianku tidak menyelesaikan masalah, untungnya kakakku punya laptop sesuai
yang kubutuhkan. Aku ikut Zoom pun masih lancar dengan laptop kakakku. Untuk
bermain game pun laptopnya bisa. Kami hanya pelu mengatur jadwal agar bisa memakai
bergantian.
Aku jadi ingat ketika pertama kali bemain game di handphone, kemampuan bermain
gameku sangatlah lemah. Aku berkali-kali kalah dan dimarahi temanku. Lalu salah
satu teman terbaikku mengatakan. “Cobalah bemain dilaptop, mungkin kemampuan
bermainmu akan meningkat pesat”. Mengikuti perkataannya, aku pun mencoba bermain
di laptop. Tetapi, untuk bisa bermain di laptop, aku harus belajar tentang teknologinya,
karena untuk bermain di laptop, aku harus mengetahui dasar-dasarnya. Setelah
mengetahui dasarnya, aku mencoba untuk bermain.
Awalnya sulit, tapi lama-lama, aku terbiasa memakainya. Benar kata temanku,
kemampuan bermain game aku meningkat pesat. Akhirnya teman-temanku yang
awalnya marah padaku langsung bergantung padaku. Suatu saat aku harus berterima
kasih kepada teman terbaikku.
Ibu, ibu masih membaca surat ini kan? Jangan ketiduran dulu…kabarnya, kakakku yang
punya laptop itu akan pergi kuliah dan membawa laptopnya pada semester depan. Itu
adalah kabar sangat buruk untukku. “Bagaiamana aku bisa sekolah dan bermain dengan
temanku tanpa laptop itu”.
Kalau ingin belajar tentang teknologi, laptop atau PC itu sesuatu yang penting. Aku
berharap semoga ada seseorang atau orang kaya yang mau dan bisa membantuku
membeli laptop yang kuinginkan. Ibu Kartini, kabarilah orang baik di negeri ini agar
bisa membantuku membelikan laptop, aku pasti akan sangat-sangat berterima kasih
kepada ibu. Atau ibu mungkin bisa membisikkan kepada pemerintah “buatlah sebuah
pelatihan keren untuk anak-anak yang tertarik dibidang teknologi dan berikan mereka
20 Surat Terbaik untuk Kartini — 92 — Lomba Menulis Kominfo 2021
giveaway”. Tapi mungkin sebelum ada pelatihan akan ada berita viral mengatakan
“kantor pemerintah telah dirasuki oleh bisikan-bisikan aneh”. Itu akan sangat menarik.
Sudah dulu ya bu, terima kasih karena telah membaca suratku. Semoga ibu tetep nyaman
disana, di tempat yang indah dan terang benderang. Suratku ini jangan membuat ibu
resah, galau dan dianggap serius ya bu, lebih baik ibu istirahat dengan tenang disana.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Ahmad Zaidan
20 Surat Terbaik untuk Kartini — 93 — Lomba Menulis Kominfo 2021
Kategori SMP
Ainaya Rakhmaningtias
MTs Negeri 3 Purbalingga
20 Surat Terbaik untuk Kartini — 94 — Lomba Menulis Kominfo 2021