Jakarta, 15 April 2021
Untuk dirimu Pahlawan wanita, RA Kartini
Salam rindu dari Jakarta
Hari ini, hari pertama diriku menulis sebuah surat.
Sebuah surat yang kutulis sederhana untuk pahlawan
Yang membela hak kaum wanita. Seorang pahlawan yang penuh semangat membela
eksitensi wanita. Seorang wanita yang meloporkan buku “Habis gelap terbitlah terang.”
Yaitu R.A Kartini beliau adalah seseorang yang menanamkan benih semangat pada
kaum wanita untuk berdiri sendiri.
Di surat ini ku ingin ceritakan pengalaman yang telah ku lalui di era digital kepada dirimu.
Mungkin dengan kuceritakan ini, diriku dapat berubah dan bermanfaat di masa depan
untuk keluarga maupun negara.
Pertama diriku ingin memberitahu bahwa era digital bukan berarti masyarakat Indonesia
sudah lebih maju. Menurutku, masyarakat zaman sekarang mengalami kemunduran,
yak arena dijaman digital maraknya game online yang membuat pemuda Indonesia
menjadi malas dan jarang membaca buku. Mereka ingin sukses tetapi tidak belajar,
mereka berbakat tetapi tidak memanfaatkan itu dengan baik. Ku berharap suatu saat
ada pemicu yang membuat mereka berubah, seperti dirimu yang merubah hak kaum
wanita, membuat mereka bisa berdiri sendiri.
Pengalamanku di era digital mungkin hanya sesuatu yang mengecewakan gimana tidak
diriku melakukan kesalahan yaitu kecanduan game online membuatku melupakan hal
yang terpenting untuk pelajar yaitu belajar. Tetapi, semuanya berubah aku kehilangan
Om ku Forian. Semenjak Ayahku meninggal pada tahun 2014, Om Rian membantu
membiayai keluargaku. Om rian adalah adik ibuku, semenjak kehilangan dia aku sadar
aku harus berubah, aku harus menjadi seseorang yang bisa membuat umi bangga. Awal
mula memang sedikit sulit tetapi sedikit-sedikit aku mulai terbiasa mulai dari mempelajari
matematika, IPA, IPS, dan Bahasa Inggris. Sampai saat ini aku sudah mengerti banyak
hal seperti :
Mengerjakan tugas matematika dengan baik
Menjawab pertanyaan yang diberi guru
Menulis dengan baik dan benar dan lain-lain.
20 Surat Terbaik untuk Kartini — 195 — Lomba Menulis Kominfo 2021
Tentang teman ku? Sebenarnya temanku tidak terlalu banyak bahkan aku belum
memiliki teman di SMAN baruku, aku belum pernah bertemu teman sekelasku, aku
selama pandemi hanya bermain dengan teman SMP ku, mereka sangat baik, mereka
seperti orang yang tidak memiliki tata krama tetapi itu hanya untuk bercanda mereka
sebenernya sangat pintar dan sholeh, mereka bahkan rela mengantarku pulang dari
bermain badminton. Mungkin mereka sahabat yang terbaik saat ini, aku harap mereka
menemukan jalan mereka masing-masing.
Selama pandemi aku mulai sering bermain laptop. Laptopku, kugunakan untuk melakukan
daring untuk sekolah. Terkadang aku menggunakan laptop untuk menonton film. Film
kesukaanku? Aku menyukai serial original Netflix yaitu The Queen Gambit. Film itu
menceritakan tentang wanita pintar seperti dirimu, dia berjuang untuk melawan orang
yang lebih kuat dari dia di dalam catur, dia juga berjuang untuk melawan kecanduan
narkoba dan mabuk yang dia alami. Pada akhirnya dia berhasil menang melawan orang
terhebat dalam catur dan juga menang melawan kecanduannya.
Selama pandemi aku juga makin akrab pada keluarga maupun saudara bahkan aku
menginap dirumah saudara selama 3 bulan lamanya, disitu aku belajar banyak hal,
mengerti banyak, memahami banyak hal dan mulai percaya pada diri sendiri.
Di zaman era digital ditambah pandemi semuanya menjadi sulit orang-orang menjadi
seperti hewan yang di dalam kandang tetapi itu untuk kebaikan mereka. COVID-19
membuat para pelajar menjadi lebih aktif di era digital, bahkan aku mulai tau cara
menjawab hal-hal yang ada di laptop seperti :
Bagaimana menggambar di picsart?
Bagaimana cara membuat animasi di powtoon?
Bagaimana cara mengerjakan tugas di word?
Bagaimana mengerjakan atau membuat table di excel?
Bagaimana caranya percaya diri didepan kamera? Dan lain-lain.
Bagiku era digital ada hal baik dan buruknya. Era digital membuatku dapat memanfaatkan
hal yang aku punya. Mendekatkan diriku kepada teman-teman yang jaraknya jauh. Tetapi
di era digital juga membuatku melupakan buku-bukumu. Tapi sekarang era digital juga
membuatku mencari buku-bukumu dengan mudah. Aku bersyukur hidup di zaman ini
karena mendapatkan sesuatu dengan mudah.
Pesanku untuk pemerintah? Aku mungkin menginginkan pemerintah untuk
mempermudah diriku maupun masyarakat Indonesia mendapatkan pekerjaan atau
sebagainya. Harapanku, orang yang memakai kacamata bisa masuk suatu pekerjaan
(khususnya TNI) sama dengan orang yang tidak memakai kacamata. Karena cita-citaku
ingin menjadi Jenderal.
20 Surat Terbaik untuk Kartini — 196 — Lomba Menulis Kominfo 2021
Mungkin hanya ini yang bisa ku sampaikan kepadamu wahai pahlawan yang telah
berjuang untuk wanita seperti Ibuku, Kakakku, maupun wanita Indonesia lainnya. Ku
ucapkan Terima kasih untukmu. Mungkin hanya ini yang bisa kusampaikan pada Hari
Kartini 21 April 2021.
Atas kurang dan kelebihannya dan untuk terimakasih atas perhatiannya ku ucapkan
Maaf dan Terimakasih.
Penulis
Faza Haunan Praza
20 Surat Terbaik untuk Kartini — 197 — Lomba Menulis Kominfo 2021
Kategori SMA
Imelia Anastasya
SMA Neger 3 Batu, Jawa Timur
20 Surat Terbaik untuk Kartini — 198 — Lomba Menulis Kominfo 2021
Batu, 16 April 2021
Kepada Ibu Kartini, Perempuan Panutanku.
Selamat Pagi Ibu
Bagaimana kabar ibu? Semoga keadaan ibu baik dan tetap dalam lindungan Tuhan. Pagi
ini begitu indah, kicauan burung terdengar dimana-mana. Dengan perlahan silau cahaya
penuh harapan muncul menghiasi setiap sudut semesta.
Ibu, aku belajar banyak mengenai dunia ini. Aku belajar bagaimana mengenal rasa,
bagaimana cara menyampaikan kata, bahkan bagaimana cara untuk menghargai sesame.
Terkadang semua ini melelahkan dan sering kali kata menyerah keluar dari mulutku,
namun aku selalu ingat perkataan ibu bahwa “Terkadang, kesulitan harus kamu lakukan
dan rasakan terlebih dahulu sebelum kebahagiaan yang sempurna datang kepadamu.”
Itulah pesan ibu yang mampu mendorongku untuk berbuat lebih jauh lagi.
Oh iya, apkah ibu sudah dengar? Satu dari banyaknya anganku dan teman-teman sudah
terkabul, yaitu libur sekolah selama 2 minggu. Namun, libur kali ini berbeda bahkan
bukan libur lagi namanya. Daring atau dalam jaringan, yaa itulah istilah pengganti sistem
tatap muka yang sudah berjalan selama ini. Pasti ibu tau mengapa istilah daring. Pada
sistem daring semua pelajar termasuk aku juga di tuntut untuk mampu menguasai dan
mengoperasikan ponsel pintar. Kebijakan pemerintah juga mewajibkan semua kalangan
masyarakat untuk tetap di rumah saja dan waspada akan peningkatan virus COVID-19.
Lihatlah ibu teknologi cepat sekali berkembang di dunia ini bagai petir yang menyambar
saat malam hari. Tua, muda dan anak-anakpun mampu menjangkau teknologi. Dari
teknologi inilah komunikasi dapat terjalin dengan baik. Aku mengenal dan memahami
setiap materi berharga juga melalui internet serta terknologi. Meskipun aku dan teman-
teman hidup dibawah atap yang berbeda kami tetap dapat saling berbagi berkat
teknologi. Aku kerap kali mencari berbagai sumber informasi sebagai media belajar
sekaligus motivasiku untuk mengenal dunia luar. Di era teknologi atau sering disebut
juga dengan era digital ini banyak akses maupun peluang yang mampu meningkatkan
kemampuanku.
Era digital sudah tidak asing lagi bagiku tapi mungkin masih terasa asing bagi ibu. Di
era digital inilah banyak inovasi, banyak gagasan dan banyak sistem yang terwujud.
Teman-temanku banyak yang sudah paham benar mengenai era ini dan berbagai
bentuk teknologinya. Akupun juga tidak ingin ketinggalan ibu. Lihatlah 1 minggu lalu
aku mengunduh berbagai aplikasi yang aku unduh adalah permainan project makeover
20 Surat Terbaik untuk Kartini — 199 — Lomba Menulis Kominfo 2021
yang rilis tahun ini. Banyak yang beranggapan aplikasi permainan ini tidak cocok
untukku karena aku sudah dewasa untuk memainkan permainan anak-anak. Namun,
aku rasa permainan ini seru juga dan dengan permainan ini aku mampu melepas sejenak
kepenatan ku terhadap dunia yang terus berkembang ini.
Aku yang bertanya-tanya ibu, entah mengapa dengan adanya era digital ini aku merasa
terdorong untuk lebih mengasah bakatku? Apa karena banyak peluang dan sistem
belajar yang aku ceritakan tadi? Namun, apapun alasannya itu pasti baik bagiku. Oh
iya ibu, sedikit cerita lagi di era digital semua yang kulakukan terasa sangat mudah,
beberapa bulan lalu aku mengikuti sebuah perlombaan fotografi yang diadakan salah
satu instansi pendidikan dan itu dilaksanakan secara online. Aku tak menyangka
bahwa semua prosedur yang dijalankan semudah itu, aku hanya tinggal mengisi dan
mengirimkan berkas serta karya fotografiku melalui link yang tertera. Sayang sekali
ibu, karyaku belum layak untuk mendapatkan gelar juara. Namun, gagal bukan berarti
menyerahkan ibu?
Terimakasih ibu selama ini telah mengajarkan aku bagaimana cara terus berjuang dan
untuk selalu memiliki harapan. Ibu lah sosok panutan dalam hidupku, semua karya ibu,
semua perjuangan ibu dan semua pengorbanan ibu tak akan pernah kusia-siakan begitu
saja. Mungkin hanya surat sederhana inilah yang dapat aku tuliskan kepada ibu sebagai
wujud terimakasih dan keyakinan untuk terus bersemangat.
Aku harap ibu bisa menerima suratku ini, sekali lagi terimakasih banyak ibu, sekian
mohon maaf apabila ada salah kata.
Perempuan yang ingin sepertimu
Imelia Anastasya
20 Surat Terbaik untuk Kartini — 200 — Lomba Menulis Kominfo 2021
Kategori SMA
Marshia Loanza
SMA Pusaka Abadi, Jakarta Utara
20 Surat Terbaik untuk Kartini — 201 — Lomba Menulis Kominfo 2021
Jakarta, 14 April 2021
Pahlawanku yang tercinta Ibu R.A. Kartini,
Entah dari mana harus ku mulai menulis surat ini untukmu, inginku terlebih dahulu
menanyakan kabarmu disana, tapi ku yakin, kabarmu di sana pasti jauh lebih baik dari
ketika engkau masih di bumi. Mungkin memang aneh jika saat ini aku ingin menulis
surat untukmu karena kau sekarang sudah berada di alam yang indah dan tak bisa lagi
membaca suratku ini.
Dalam suratku ini, aku ingin mewakilkan wanita-wanita di Indonesia untuk ucapan
beribu-ribu terima kasih atas jasamu di masa lalu. Hal itu telah membawa pengaruh
besar sampai masa sekarang ini. Berkat jasamu, saat ini aku sebagai wanita tidak
lagi diremehkan, aku bisa bermain, belajar, dan juga berkarya dengan mudah di masa
sekarang ini karena jasamu yang telah menggerakkan emansipasi wanita. Mungkin di
masa lalu, engkau tidak bisa merasakan apa yang aku rasakan sekarang ini, dimana
keadaan dunia sekarang semakin maju dengan terus berkembangnya teknologi. Di era
digital sekarang ini, sudah tersedia berbagai macam teknologi yang lebih modern dari
sebelumnya sehingga aku bisa bermain dengan teknologi yang canggih. Dimana pada
masa lalu, lebih banyak orang yang bermain bersama dan bersosialisasi sehingga terjalin
hubungan yang lebih akrab. Sedangkan di era digital ini, hampir semua orang bermain
sendiri dengan menggunakan gadget, sehingga kurang terjalin hubungan yang akrab
antar sesama manusia. Aku merasa senang karena kemajuan teknologi sekarang ini
sangat bermanfaat untuk memudahkan diriku dalam mengerjakan berbagai hal, tetapi
aku juga merasa sedih karena hampir setiap orang yang kutemui terus-menerus bermain
gadget dan menjadi susah untuk betsosialisasi.
Selain bercerita tentang bermain, ternyata belajar di era digital sangat mengasyıkkan,
aku bisa belajar sambil bermain dengan munculnya berbagai aplikasi pembelajaran
di era digital ini. Di saat sekarang ini, belajar juga merjadi sangat mudah, aku bisa
menggunakan internet untuk mencari ilmu yang dapat menambah pengetahuanku dan
berbagai sumber. Jadi pembelajaran tidak hanya terpaku oleh quru di sekolah saja,
tetapi dari mana pun kita dapat dengan mudah belajar asalkan ada niat dan kemauan.
Selain bermain dan belajar, aku dapat memanfaatkan teknologi pada era digital ini
untuk berkarya. Aku senang karena dapat mengikuti perkembangan zaman yang
begitu pesat dan dapat mengenal teknologi dengan baik. Saat ini, berkarya bukanlah
menjadı suatu hal yang sulit, setiap orang dapat menggambar, menciptakan suatu lagu,
dan menciptakan desain pakaian baru di era digital ini. Mereka juga dapat langsung
mempubliskan karyanya melalui sosial media yang tersedia. Jadi karya mereka tidak
hanya dinikmati oleh dirinya sendiri tetapi juga dapat dikenal dan dinikmati oleh orang
20 Surat Terbaik untuk Kartini — 202 — Lomba Menulis Kominfo 2021
lain. Sekarang ini, aku juga sedang mencoba untuk berkarya, aku memulainya dengan
membuat desain logo menggunakan berbagai aplikasi desain yang sudah tersedia.
Menurutku berkarya adalah hal yang patut dicoba oleh generasi penerus bangsa demi
memajukan bangsa Indonesia. Dengan berkarya, aku merjadi lebih kreatif dan inovatif,
pastinya juga menjadi lebih percaya diri untuk melanjutkan hidupku kedepannya.
Sebagai generasi penerusmu, harapanku adalah agar pemerintah dapat terus mendorong
anak- anak bangsa untuk terus berkarya di era digital ini. Dengan dibuatnya lomba-
lomba dan juga tersedianya fasilitas yang memadai bagi anak-anak bangsa untuk dapat
terus berkarya, maka generasi penerus bangsa Indonesia akan menjadi lebih kreatif dan
inovatif sehingga dapat teus mengikuti perkembangan zaman yang berkembang pesat.
Maafkan aku sebagai generasi penerusmu ini apabila belum dapat membuatmu bangga
di alam sana. Aku berjanji akan terus mengenang jasamu sampai akhir hayatku, tepatnya
akan terus kukenang setiap tanggal 21 April.
Ibu kartini yang kucintai, diakhir suratku ini, izinkan aku untuk kembali berterima kasih
kepadamu karena engkau telah menaikkan martabat wanita-wanita Indonesia. Aku
harap engkau dapat terus menjadi inspirasi bagi wanita-wanita masa kini.
Generasi penerusmu,
Marshia Loanza
20 Surat Terbaik untuk Kartini — 203 — Lomba Menulis Kominfo 2021
Kategori SMA
Nanang Nurdiansyah
SMK Negeri 1 Kapetakan
20 Surat Terbaik untuk Kartini — 204 — Lomba Menulis Kominfo 2021
Cirebon, 15 April 2021
Surat Untuk Sang Peri Dari Bumi Pertiwi Raden Ayu Karini
Bismillahirahmanirrahim
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Dari lubuk hatiku yang terdalam kuucapkan terimakasih, karena jasamu kini wanita
Indonesia bisa merasakan keadilan menempuh pendidikan. Berkatmu wanita Indonesia
uang dulu hanya dianggap sebaai wanita pribumi yang hanya bisa di dapur dan selalu
direndahkan karena tidak pernah merasakan indahnya bangku pendidikan, kini hal itu
tidak lagi terjadi,sekarang wanita Indonesia bisa merasakan indahnya bangku Pendidikan
sampai ke jenjang yang lebih tinggi (universitas)
Bukan hanya itu, seorng wanita Indonesia tidak lagi hanya bertugas di dapur, wanita
Indonesia sekarang punya harga diri, mereka semua kini mandiri, banyak peran laki-
laki yang sudah diganti oleh wanita, bukan hanya peran di bidang Pendidikan dan
industry saja, melainkan tampuk pemerintah Indonesia pernah dipegang oleh wanita
yaitu presiden Indonesia ke-5 Megawati Soekarnoputri. Semua itu dapat diraih wanita
Indonesia karena jasa-jasamu yang mungkin menurutmu tidak berarti jika dibandingkan
dnegan penderitaan wanita Indonesia disaat itu. Tetapi bagi wanita Indonesia jasamu
amat sangat berari bagi bangsa ini (Indonesia).
Andai ibu masih ada, aku ingin engkau membaca surat kecilku ini, surat kecil yang tidak
ada apa-apanya jika dibandingkan dengan pejuanganmu, engkau luangkan waktu,
pikiran, tenaga, bahkan hartamu agar wanita Indonesia bisa mendapatkan keadilan.
Semangat pantang menyerahmu kini terwariskan dalam seluruh hati wanita Indonesia.
mungkin jika ibu masih ada, mereka (para wanita) akan dating silih berganti menemuimu
hanya untuk menyampaikan rasa terima kasih dari lubuk hati mereka yang paling dalam.
oh ibu, setelah perjuanganmu yang sangat besar, sedih rasanya jika ku melihat wanita
masih direndahkan, anak-anak khususnya perempuan masih mendapat perlakuan
tidak manusiawi. Tapi ibu tidak usah bersedih, seperti kataku tadi, semangat pantang
menyerahmu kini terwariskan dalam seluruh hati wanita Indonesia. Atas dasar tersebut
akhirnya bangsa Indonesia kini mempunyai komnas perempuan dan komisi perlindunan
anak Indonesia (KPAI). Jadi ibu tidak perlu cemas karena jika ada ketidakadilan terjadi
pada wanita dan anak-anak Indonesia maka masih ada komnas perempuan dan KPAI
(komisi perlindungan anak Indonesia) yang meneruskan tekad dan pejuanganmu. Bukan
itu saja, banyak rakyat Indonesia yang siap berdiri di depan demi menegakkan keadilan
yang seadil-adilnya.
Ibu, meski ragamu sudah tiada, foto dan lukisan wajahmu masih terpampang
diberbagai daerah di Indonesia. Seperti mentari pagi yang menyinari bumi sikapmu
20 Surat Terbaik untuk Kartini — 205 — Lomba Menulis Kominfo 2021
yang kritis menentang ketidak adilan di era penjajahan belanda hanya dmeu keadilan
dan mengangkat harga diri wanuta Indonesia. Sedih rasanya karena kami hanya bisa
merasakan hasil dari kerja kerasmu, tak terbayangkan seperti apa pejuanganmu
melawan ketidak adilan saat itu, meski banyak yang menentang atas keputusan yang
diambil olehmu.
Setelah kematianmu, surat-surat yang kau kirimkan kepadamu temanmu djambil dan
dikumpulkan kemudian dari surat tersebut dirangkailah sebuah buku yang dalam bahasa
indonesia berjudul "habis gelap terbitlah terang" buku itu sangatlah menginspirasi
khususnya untuk wanita indonesia, bahkan buku tersebut laku keras di daratan eropa
karena kepiawaianmu dalam menulis menggunakan bahasa belanda dan sikapmu yang
kritis di era penjajahan belanda hanya demi wanita pribumi (wanita sekarang ini) kala
itu bisa merasakan keadilan yang sama seperti kaum laki-laki, dan yang paling berkesan
adalah orang memiliki sikap kritis dan mau memperjuangkan keadilan bagi wanita
ternyata adalah seorang wanita uang lahir dari tempat jajahan belanda (hindia belanda)
Ibu, kini biar kami anak-anak bangsa indonesia ikut meneruskan tekad dan perjuanganmu,
hari ini saya dan anak-anak bangsa indonesia senang busa belajar di sekolah, itu semua
berkat mu ibu, tidak ada perbedaan antara anak laki-laki dan perempuan yang bersekolah,
baik kaya maupun miskin (kurang mampu) semua bersatu padu untuk menimba ilmu.
Ibu meski tanah kelahiranmu (Indonesia) sedang ditepa wabah virus corona (COVID-19)
tida menyurutkan semangat belajarku sebagai pelajar, meski saya tidak bisa mengikuti
pembelajaran secara tatap muka dikarenakan pandemi COVID-19 bukan hanya
menghambat proses Pendidikan di negara Indonesia ini, tetapi juga menghambat
pertumbuhan ekonomi sehingga saya binggung bagaimana caranya untuk mengikuti
kegiatan belajar secara online. Karena selain memerlukan gawai (gadget) saya juga
membutuhkan kuota internet bukan itu saja bu, saya juga memerlukan koneksi sinyal
internet yang cepat. Pada kegiatan belajar online yang pertama saya sampai harus pergi
ke tambak da sampai harus duduk di atas pohon demi mendapatkan koneksi sinyal
internet yang cepat. Untungnya saat itu anginnya tidak terlalu kencang dan pohonnya
juga kuat jadi aku tidak sampai jatuh, terus kalau cuacanya mendung atau hujan itu
yang menjadi permasalahan dan yang masih sangat melekat diingatanku adalah Ketika
gadgetku jatuh ke air, akupun langsung mengambilnya dan alhamdulillah ternyata
gadgetku masih berfungsi normal
Sering berjalannya waktu akhirnya saya dan seluruh pelajar mendapat kemudahan
dari pemerintah Indonesia melalui Menteri Pendidikan dan kebudayaan (Mendikbud)
para pelajar baik di tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai Perguruan Tinggi (Universitas)
mendapatkan bantuan kartu perdana dan kuota internet yang menurutku itu sangat
berarti khususnya bagi pelajar dari kalangan bawah (yang kurang mampu) seperti saya
ini. Karena kemajuan teknologi bahkan untuk ujian sekolah yang biasanya dilakukan
20 Surat Terbaik untuk Kartini — 206 — Lomba Menulis Kominfo 2021
Ketika berada di sekolah kini bisa dilakukan di rumah dengan cara online, pesatnya
perkembangan teknologi di negeri ini (Indonesia) tidak lain merupakan hasil dari kerja
kerasmu ibu. Sebagai tanda penghormatan kepadamu, saya dan seluruh pelajar dari
Indonesia selalu memperingati hari kelahiranmu yang jatuh pada tanggal 21 apri.
Setiap tahunnya kami pelajar Indonesia selalu memeperingati hari kelahiranmu dengan
menggunakan kebaya bagi perempuan dan batik bagi laki-laki dan pada hari itu seluruh
sekolah di Indonesia seperti sebuah istana dmei menyambut dan memeriahkan hari
kelahiranmu yang melambangkan kebangkitan keadilan Pendidikan, tetapi karena
negeri ini (Indonesia) masih dilanda pandemi COVID-19 sekolah tidak lagi seperti dulu,
jika biasanya saya dan para pelajar memperingati hari kelahiranmu di sekolah, dan
disaat pandemi COVID-19 seperti sekarang ini para pelajar Indonesia khususnya saya
sendiri memperingati hari kelahiranmu dengan menggunakan kemajuan teknologi yang
sekarang yakni secara online sya dan para pelajar Indonesia tetap akan mengenakan
baju adat seperti yang saya sebutkan di atas, hanya saja cara yang memperingatinya
saja yang berbeda, walaupun begitu saya tetap senang, justri ini merupakan awal baru
bagi pesatnya sistem Pendidikan di negeri ini (Indonesia) karena saya bisa merasakan
mudahnya mengaplikasikan kemajuan teknologi dalam hal pendidikan dan itu sangat
membantuku.
Meski saya sendiri adalah seorang laki-laki tetapi saya sangat terinspirasi olehmu,
akrena meski dirimu seorang perempuan tetapi ibu mau berjuang demi keadilan, ibu
ingin anak anak Indonesia khususnya bagi kaum hawa (wanita) mendapatkan sebuah
Pendidikan yang layak tanpa memandang status social atau ekonomi seseorang dan
tidak memandang ras, suku, Bahasa, dan adat istiadat.
Terimakasih bu berkat perjuanganmu saya dan seluruh pelajar Indonesia bisa merasakan
indahnya Pendidikan. Saya berjanji akan menjaga serta meneruskan tekad dan tujuan
muliamu. Hanya doa yang dapat kupanjatkan untukmu, semoga Allah SWT melapangkan
kuburmu, menerima amal kebaikanmu, dan mengampuni segala kesalahanmu serta
semoga ibu kartini mendapat tempat yang terbaik disisi-Nya Amin.
Nanang Nurdiansyah
20 Surat Terbaik untuk Kartini — 207 — Lomba Menulis Kominfo 2021
Kategori SMA
Putri Oktaviani
SMK Negeri 1 Kendal
20 Surat Terbaik untuk Kartini — 208 — Lomba Menulis Kominfo 2021
Kendal, 15 April 2021
Sepucuk surat sederhana teruntuk ibuku tercinta,
Ibu Raden Ajeng Kartini.
Assalamu'alaikum warahmakullahi wabarakatuh.
Salam emansipasi: penyibak peradapan generasi.
Ibuku, lbu Raden Ajeng Kartini.
Diawali ucapan salam, diiringi sejuta harapan, kutulis surat sederhana ini untukmu,
Sang Pahlawan pendidikan Kaum Perempuan. Pikiran dan hatiku seakan bertekad
menggerakan jari- jari tangan ini. Menggoreskan tinta hitam sebagai bukti kerinduanku
padamu. Semoga ibu tenang ya, di alam sana. Aku di sini juga seluruh generasi sejati
akan seladu mengenang jasa-jasamu. Tak akan bisa melupakan perjuangarmu. Terus
membekas dalam ingakan akan pengorbananmu. Semua lukisan sejarah itu, terpatri
begitu kuat dalam sanubari jiwa kami, wahai sang Putri Sejati.
Ibuku, lbu Raden Ajeng Kartini.
Mengingat nama indahmu, terbesit dalam benakku tentang emansipasi wanita. Engkaulah
pembawa perubahan bagi perempuan Indonesia dengan menyuarakan kesetaraan
Engkaulah penghela peradaban, pembebasan dari perbudakan, dan persamaan hak
dalam berbagai aspek kehidupan. Dulu, kedudukan wanita lebih rendah dibanding pria.
Wanita Indonesia juga tidak diperboleh kan untuk menempuh pendidikan. Dulu, sering
terdengar ungkapan: "Mengapa sekolah tinggi - tinggi kalau nantinya hanya berakhir
di dapur, sumur, kasur?" sampai saat ini, ungkapan itu kadang masih berdengung di
telingaku. Hatiku seolah teriris dengan argumen semacam iku. Aku, seorang wanita.
Namun aku tak pernah menyesal sedikit pun dalam menempuh pendidikan. Dengan
belajar, beribu ilmu akan kudapat, berjuta angan akan kugenggam, juga kedua orang tua
yang harus kubanggakan.
Ibuku, lbu Raden Ajeng Kartini.
Sedih rasanya aku melihat negeri kita sekarang. Kini di era revolusi 4.0, Semuanya serba
digital. Teknologi berkembang sangat cepat dan semakin canggih saja. Kecanggihan
teknologi itu telah mengubah segalanya, termasuk pendidikan bagi generasi muda. Saat
ini, orang-orang percaya jika belajar dapat dilakukan dengan cara yang menyenangkan.
Bisa sambil menonton televisi, mendengarkan musik, atau bahkan bermain game.
Padahal di generasi sebelumaya, belajar adalah hal yang serius adanya sehingga tidak
ada aktivasi lain yang dilakukan bersamaan. Perbedaan pola piker inilah yang membuat
orang-orang menganggap emteng pendidikan. Semua hal bisa diakses dengan mudah,
cukup "klik" saja. Segala persoalan bisa terselesaikan dengan mudah, tanya "google”
saja. Dunia maya seakan-akan mengambil kehidupan yang sebenarnya.
20 Surat Terbaik untuk Kartini — 209 — Lomba Menulis Kominfo 2021
Ibuku, lbu Raden Ajeng Kartini.
Di kondisi pandemi ini, pemerintah belum mengizinkan sekolah untuk melaksanakan
pembelajaran tatap muka. Pembelajaran pun di rumah. Awalnya, aku senang dengan hal
itu, aku bisa bebas belajar, sambal makan atau rebahan. Aku bisa merdeka sepenuhnya,
tidak terbelenggu oleh aturan yang ada. Aku juga bisa asyik belajar dengan bermain
sepuasnya, memanfaatkan teknologi, seperti hp, gadget, laptop, nb, dan sebagainya.
Namun rasa senang itu hanya bertahan tiga bulan. Setelahnya, kutemukan kesulitan-
kesulitan. Aku mulai jenuh dan bosan. Ilmu yang kukuasai, hanya sedikit. Pengetauhan
yang kupahami sangat limit. Keterampilan yang kumiliki begitu sulit. Yang bertemu
langsung saja kadang masih binggung, palahi secara tak langsung?. Yang dibimbing tiap
hari saja kadang susah sekali, palahi hanya belajar sendiri?. Belum lagi kendala-kendala
lainnya, seperti kualitas hp yang biasa-biasa saja, lemahnya jaringan internet dirumah
dan sekitarnya, serta kuota yang habis tiba-tiba
Ibuku, lbu Raden Ajeng Kartini.
Di masa pandemi ini, aku juga kesulitan untuk menyalurkan bakat dan minatku. Dulu, aku
bisa mengasahnya melalui kegiatan pramuka dan ekstrakulikuler lainnya. Kini, aku minim
berekspresi dan berkara. Hanya kemampuan dalam bidang pekerjaan yang masih dapat
dioptimalkan. Kumanfaatkan hpku berjualan online di sela-sela kesenggangan waaktu.
Hal itu kulakukan untuk melatih jiwa kewirausahaanku, menambah penghasilanku, juga
meringankan beban biaya orang tuaku.
Ibuku, lbu Raden Ajeng Kartini.
Jangan salahkan juga teman-temanku yang saat pandemi ini bekerja tiap hari. Mereka
kadang lupa tugas dan kewajibannya karena terdesak kebutuhan ekonomi. Banyak
yang ayahnya bekerja di luar kota hingga tak memperhatikan anaknya. Banyak pula
ibunya yang pergi ke luar negeri demi mencukupi kebutuhan keluarganya. Lebih dari
itu, pergaulan pelajar seusiaku kini begitu bebas. Bisa jadi efek penggunaan hp yang
tak terbatas hingga mengancam morsalitas. Seringkali kulihat di berita, adanya balapan
liar, tawuran pelajar, penyalahgunaan narkoba, hingga kasus prostitusi yang melibatkan
remaja.
Ibuku, lbu Raden Ajeng Kartini.
Kadang aku ingin hidup saat zamanmu. Kala itu, alam masih alami, orang belum teracuni
teknologi era digital ternyata lebih berbahaya dibandingkan monster yang paling
menakutkan. Kalau monster hanya memporak-porandakan sekelompok orang, tapi era
digital dapat menghancurkan moral, bahkan peradapan. Kecanggihan teknologi kini
memang menggila, seakan-akan telah mencuci otak anak bangsa. Era digitall mengikis
rasa social, kepedulian, dan kebersamaan. Semuanya serba online, juga permainannya.
Aku tidak lagi melihat anak-anak bermain gebak sodor, kelereng, oetak umpet, dan
sebagainya. Mereka lebih sering berdiam diri, menyendiri, tersandera teknologi.
20 Surat Terbaik untuk Kartini — 210 — Lomba Menulis Kominfo 2021
Ibuku, lbu Raden Ajeng Kartini.
Semoga Mentari kembali menyinari dunia Pendidikan bumi pertiwi. Seperti halnya,
saat dulu dirimu berhasil menggugah jiwa bangsa melalui nilai-nilai emansipasi.
Teruslah dirimu menjadi symbol pejuan Pendidikan dan inspirasi bagi generasi milenial.
Tanamkan benih semangat dalam hati kami, kobarkan api juang dalam jiwa kami.
Ajarkan kami terbang menjelajahi cakrawala tuk menggapai asa dan cita-cita. Semoga
pemerintah memaksimalkan pikiran dan tenaganya dalam menetapkan kebijakan, lebih
memaksimalkan sarana dan prasarana untuk memudahkan pembelajaran, serta lebih
mengoptimalkan berkat dan minat remaja melalui perlombaan, pelatihan, beasiswa, dan
sebagainya
Ibuku, lbu Raden Ajeng Kartini.
Sekian surat sederhana dari putrimu ini. Aku tulis dengan sepenuh hati, mencurahkan
pemikiran dan perasaan. Aku dan seluruh wanita Indonesia berjanji akan selalu
memperingati hari kelahiranmu setiap tanggal 21 April seperti saat ini. Ucapan
terimakasih tak henti-hentinya kami sampaikan kepadamu. Lantunan doa tak putus-
putusnya kami panjatkan untukmu. “hancur badan dikandung tanah, budi baik dikenang
jua”. Selamat ulang tahun lbu Raden Ajeng Kartini, putri sejati, cahaya emansipasi
wanita Indonesia.
Salam emansipasi: penyibak peradaban generasi
Wassalamu’alaium warahmatullahi wabarakatuh
Salam dari putri mu
Putri Oktaviani
20 Surat Terbaik untuk Kartini — 211 — Lomba Menulis Kominfo 2021
Kategori SMA
Ratu Restuning Aulia
SMA Negeri 18 Kota Bekasi
20 Surat Terbaik untuk Kartini — 212 — Lomba Menulis Kominfo 2021
Bekasi, 16 april 2021
Kepada yang tercinta:
Pejuang Emansipasi wanita
Si Trinil dari Mayong, Ibu Kartini
Salam hormatku Ibu….
Bagaimana kabar ibu disana? Kuharap semua perjuanganmu bisa terbayar lunas disana.
Aku Ratu Restuning Aulia yang lahir 100 tahun setelah sepeninggalmu di negeri yang
dahulu kau perjuangkan hak-hak perempuannya. Ingin sekali aku berlaku egois agar
bisa akrab denganmu. Memutar waktu jika bisa, hanya untuk menjadi pundakmu disaat
kamu merasa gagal. Ibu, apa kau tahu? Perjuanganmu sungguh membawa perubahan
pada kami, kaum perempuan. Aku adalah salah satu dari jutaan perempuan negeri ini
yang mengenyam manisnya buah perjuanganmu dulu. Perempuan yang kini bebas
bersekolah, bukan hanya lahir untuk menikah.
Ibu, di era digital ini aku benar-benar terlena dengan segala kemudahannya, bahkan
dalam hal pendidikan sekalipun. Rasanya, ibu disana sedang iri setengah mati. Sekarang
ini bahkan kami dapat bersekolah tanpa harus bersemuka dan belajar dengan sangat
mudahnya hanya dengan menatap layar kaca dari kotak pipih kecil nan canggih yang
kami sebut telepon genggam. Tak perlu susah payah mengingat, aku hanya perlu
menyalin di atas lembaran-lembaran putih yang kelak menjadi memori. Pasti setelah
membaca ini, ibu akan meronta-ronta ingin merasakan kemudahannya ke masa ini. Tapi
aku yakin, ibu juga merasa bahagia karena masa depan yang ibu damba-dambakan ,
dimana kesetaraan hak antara perempuan dan laki-laki benar-benar tercipta.
Aku, remaja perempuan yang masih gila-gilanya mencari kesenangan, kini sudah tak
dikekang lagi bu. Perempuan yang dahulu dipandang rendah sebagai sebuah pelengkap,
kini sudah tak seperti itu lagi bu. Kami, perempuan masa kini yang sudah diberi kebebasan
untuk memilih, bermain untuk senang-senang ataupun sibuk melatih diri. Aku sekarang
ini senang sekali berselancar di jejaring sosial dan terjun langsung dalam sebuah
perkumpulan, terus menambah relasi bukan untuk sensasi tapi guna menegmbangkan
diri merupakan caraku untuk bermain. Namun, ketika mengingat kondisi saat ini yang
membatasi kami berinteraksi sebab bencana nasional yang kami hadapi, membuat
diri menjadi sedih. Untunglah bu, teknologi ini membantu kami tetap terhubung lewat
aplikasi yang membiarkan kami terus berkomunikasi. Bertukar cerita tentang kehidupan
pada banyak orang tanpa privasi, menjadi sarana kami guna menghilangkan penat hati.
Menakjubkan! Itulah kata yang bisa menjelaskan tentang era ini, pasti seru sekali jika
bisa melakukannya bersamamu, bu.
20 Surat Terbaik untuk Kartini — 213 — Lomba Menulis Kominfo 2021
Bu, berat kesetaraan hak saat ini, semua perempuan bebas melakukan aksi dan
mengembangkan diri, mengubah hobi menjadi kreasi. Banyak sekali alat super canggih
seperti laptop, komputer, ataupun telepon genggam yang bisa kami jadikan alat
pencipta kreasi ataupun alat pencari inspirasi. Hanya dengan sebuah aplikasi juga kami
bisa mencari inspirasi dan informasi sebagai pondasi kreasi kami. Andaikata diri ingin
berbagi sebuah kreasi, kami dapat dengan mudah menyiarkannya dalam sebuah situs
atau aplikasi hanya perlu letih berlari ke seluruh negeri.
Bu, walaupun aku sudah hidup dalam negeri bayanganmu, masih saja aku menyimpan
harapan pada negeri ini selayaknya manusia yang tak pernah merasa puas. Aku harap
negeri ini bisa menyalurkan lulusan-lulusan pendidikan yang sudah tak terhitung
jumlahnya agar bisa mendapatkan kesempatan kerja dengan menggandeng perusahaan-
perusahaan swasta. Setidaknya mereka lebih mudah mendapatkan pijakan awal dan
sedikit mencapai impian.
Baiklah bu, sekian dulu celotehan-celotehanku yang rasanya surat pun tak sanggup
menampung. Terima kasih bu atas segala pengorbanan dan keteladanan kepada kami.
Semoga ilahi memelukmu dengan kasih sayangnya sebagaimana kasih sayang yang
telah kau curahkan pada kami.
Salam Rindu
Ratu Restuning Aulia
20 Surat Terbaik untuk Kartini — 214 — Lomba Menulis Kominfo 2021
Kategori SMA
Rayna Nurrizky Hendartriany
SMA Negeri 1 Ciamis
20 Surat Terbaik untuk Kartini — 215 — Lomba Menulis Kominfo 2021
Kawali, 15 April 2021
Sepucuk Surat Sederhana Untuk Ibu R.A. Kartini
Ibu Kartini….
Hari ini, Kamis 15 April 2021 kucoba goreskan tinta di atas kertas ini dengan sepenuh
hati dan dengan jari jemari saya, serta pemikiran yang tak sempurna. Saya ingin bercerita
kepadamu, ibu tentang proses belajar pada era sekarang.
Saat ini Indonesia tengah menghadapi suatu pandemi yang sangat besar. Sebenarnya
tidak hanya Indonesia tetapi dirasakan juga oleh seluruh Negara di dunia. Pandemi ini
kami sebut dengan nama COVID-19. Situasi yang tengah kami hadapi saat ini memberikan
dampak yang sangat besar dan menciptakan berbagai perubahan yang belum biasa
dilakukan oleh sebagian besar masyarakat, salah satunya dalam proses pendidikan
yang dimana sebelumnya kami menikmati pembelajaran di sekolah, berinteraksi secara
langsung, belajar memahami karakter setiap orang dengan berhadapan langsung. Kini
kami melakukan semua kegiatan tersebut di rumah dengan didampingi orang tua dan dan
sebuah gadget sebagai fasilitas dalam belajar kami. Hal ini merupakan suatu hal yang
baru bagi kami dan masih membutuhkan waktu cukup lama untuk terbiasa. Sebenarnya
banyak sekali keluh kesah yang kami rasakan ketika mendapatkan perubahan proses
pendidikan seperti saat ini, diantaranya kami tidak dapat merasakan bagaimana bangga
kepada saat memakai seragam sekolah, pergi dari pagi bersama teman sambil tertawa
dan bertukar cerita terkait tugas yang kami miliki. Kemudian kami tidak bisa menikmati
masa-masa yang indah bersama teman ketika berada di sekolah. Contohnya sebelum
pandemi terjadi setiap tahun kami rutin melakukan kegiatan pekan olahraga dan seni
yang dapat diikuti dan dinikmati oleh semua siswa tapi sekarang kami hanya melihat
nya melalui media sosial yang dikenal dengan nama Youtube. Hal tersebut terjadi karena
adanya kebijakan social distancing yang diterapkan oleh pemerintah yang bertujuan
memutus penyebaran COVID-19, rasanya hampa seperti ada yang hilang dari kehidupan
sekolah kami tetapi kami yakin pemerintah mempunyai tujuan yang baik yaitu melindungi
kami dari bahayanya COVID-19.
Selain itu yang paling penting dari perubahan ini adalah metode pembelajaran yang kami
dapatkan, sekarang kami belajar melalui berbagai aplikasi yang dapat mempertemukan
antara murud dengan gurunya secara virtual. Terkadang metode pembelajaran virtual
ini sulit dilakukan dan sulit untuk memahami pembelajaran, karena tidak semua orang
tua memiliki biaya untuk membeli gadget dan juga kuota untuk belajar walaupun
pemerintah memberikan bantuan kuota belajar tetapi lokasi tempat siswa tinggal tidak
semua berada di lokasi yang kecepatan dan kekuatan sinyal yang bagus, keadaan ini
20 Surat Terbaik untuk Kartini — 216 — Lomba Menulis Kominfo 2021
membuat proses pembelajaran terhambat dan sedikit tertinggal, kemudian dengan
belajar virtual sering terjadi perubahan waktu belajar yang dimana ada beberapa guru
yang tidak memperhatikan pembagian waktu sehingga sering terjadi tabrakan waktu
dengan guru yang lain, kemudian terkadang pembelajaran berjalan satu arah sehingga
membuat kami kurang memahami materi yang diberikan bahkan sering juga terjadi
siswa yang tidak memiliki waktu istirahat untuk mencerna apa yang telah dipelajari
karena dari satu pelajaran langsung berganti ke pelajaran yang lain. Selain itu kami
sebagai siswa sering merasakan pemberian pekerjaan rumah disaat sebelum pandemi
siswa tidak diperbolehkan membawa pekerjaan rumah, tetapi sekarang hampir setiap
hari ada pekerjaan rumah yang dan tidak jarang pekerjaan tersebut harus diselesaikan
hari itu juga.
Sebenarnya apabila mental siswa tidak kuat dan kondisi keluarga yang kurang
mendukung hal ini sering menjadi isu duka bagi berbagai pihak. Semua ini hampir sama
ketika zaman ibu dulu hanya saja yang membedakannya kami kesulitan dalam belajar
bukan karena penjajah yang tidak memperbolehkan kami belajar, tapi karena pandemi
yang membuat kami kesulitan mendapatkan fasilitas yang layak.
Mengingat kembali bagaimana pendidikan pada masa Ibu Kartini dengan masa
sekarang, kami tetap bersyukur karena masih mendapatkan hak kami untuk belajar
dan berkembang. Di zaman era digital ini semuanya telah berkembang, kebiasaan yang
telah bertransisi menyadarkan diri bahwa dunia memang telah berproses, kini semua
mengandalkan teknologi sehingga melahirkan manusia-manusia milenial yang kreatif,
kuat dan berani bersaing. Tentunya semua itu harus didasari dengan karakter dan prinsip
yang kuat layaknya Ibu Kartini yang menjadi cerminan seluruh masyarakat di Indonesia
terutama para perempuan.
Harapanku untuk pemerintah adalah semoga pemerintah mampu memberikan layanan
pendidikan yang terbaik untuk terus membantu generasi muda dalam menggapai cita-
citanya untuk terus dan tetap berkarya, misalnya pemerintah mengadakan berbagai
perlombaan digital untuk meningkatkan kreativitas anak bangsa walaupun di masa
seperti ini.
Di masa pandemi ini bukan menjadi penghambat bagi kami terutama pelajar untuk tetap
meraih cita-cita dan terus berkarya. Tidak usah khawatir bu teknologi menjadi penolong
kami untuk terus berkarya di masa modern ini. Banyak sekali hal karya anak bangsa yang
terus mengharumkan dan membawa nama baik Indonesia untuk terus bersaing dengan
Negara yang lainnya. Semua ini karena Ibu Kartini, bagi kami Ibu merupakan motivator
sekaligus penyemangat bagi kami untuk terus berkarya dalam keadaan apapun.
Terima kasih, bu atas jasa dan pengorbananmu menuntun kami ke jalan kesuksesan dan
kebebasan untuk meraih impian. Surat sederhana ini, saya buat dengan hati yang begitu
20 Surat Terbaik untuk Kartini — 217 — Lomba Menulis Kominfo 2021
galau di tengah pandemi ini dan pemerintah seolah menutup mata akan jasa yang telah
engkau torehkan untuk meraih sebuah pendidikan. Saya dan khususnya seluruh wanita
Indonesia akan terus memperingati jasa dan pengorbananmu di hari ke-21n pada bulan
April. Sekali lagi terima kasih, telah meninggalkan jasa di Negara yang indah ini, semoga
ibu tenang dalam pelukan Illahi Robbi. Ibarat kata pepatah hancur badan di kandung
tanah, budi baik dikenang jua.
Salam rindu untuk Ibu Sang Pelopor Emansipasi Wanita,
Rayna Nurrizky Hendartriyany
20 Surat Terbaik untuk Kartini — 218 — Lomba Menulis Kominfo 2021
Kategori SMA
Yunita Weyai
SMA Kristen Rajawali
20 Surat Terbaik untuk Kartini — 219 — Lomba Menulis Kominfo 2021
Sentani, 16 April 2021
Kepada Yth,
Ibu Raden Ajeng Kartini
Wahai Ibuku Kartini
Engkau yang sangat saya kagumi dan saya hormati. Engkau adalah wanita yang
memperjuangkan pendidikan bagi para wanita. Engkau adalah sosok yang cerdas dan
mempunyai semangat belajar yang tinggi. Habis gelap terbitlah terang itulah pikiran
mu tanpa batas antara kita dan mereka. Engkau menghapus batasan itu engkau
menunjukkannya tak ada bedanya kita dengan mereka. Engkau korbankan jiwa dan
ragamu, hidup, dan matimu demi memperjuangkannya. Engkau menunjukan bahwa kita
bisa, usaha dan semangatmu tak pernah mati meski cacian sering menerjang. Engkau
tetap bersemangat untuk menghancurkan dinding pembatas hingga selamanya. Kini,
hasilmu telah terasa engkau telah menunjukan bahwa pria dan wanita mempunyai
derajat yang sama. Engkau adalah inspirasi setiap wanita dan inspirasi negeri ini. Engkau
adalah ibu kita. Ibuku Kartini, saat ini di seluruh dunia khusus nya di Indonesia sedang
mengalami permasalahan, diantaranya menyangkut dengan masalah pendidikan.
Pendidikan saat ini sedang mengalami tantangan sebagai dampak mewabahnya
pandemi COVID-19 atau masuknya Virus Corona ke Indonesia. Akibatnya, Pemerintah
harus bekerja sama untuk menghentikan penyebaran virus ini dengan mengeluarkan
kebijakan supaya seluruh masyarakat Indonesia melakukan Social Distancing atau
menjaga jarak. Sehingga dengan adanya kebijakan dari Social Distancing tersebut salah
satu nya terjadi pada sistem pembelajaran di sekolah. Hampir di sebagian besar wilayah
Indonesia diubah menjadi pembelajaran jarak jauh, belajar dari rumah, atau School From
Home (SFH) yang digunakan dengan cara online atau dalam jaringan (daring). Termasuk
saya sebagai salah satu peserta didik Sekolah Menengah Atas kelas X disalah satu
sekolah di ujung timur Indonesia. Saya pun harus menempuh pembelajaran jarak jauh
secara online.
Ibuku, suasana belajar yang diciptakan dalam pembelajaran daring ini turut
mempengaruhi motivasi belajar saya sebagai peserta didik. Jika dalam pembelajaran
langsung, para guru mampu menciptakan suasana kelas yang kondusif sehingga tujuan
pembelajaran bisa tercapai. Namun dengan kondisi pembelajaran daring menyebabkan
para guru kesulitan untuk mengontrol dan menjaga suasana belajar karena keterbatasan
dalam ruang virtual. Kondisi ini menyebabkan motivasi belajar saya sebagai peserta
didik menurun bahkan juga memengaruhi hasil belajar saya. Beberapa faktor yang
memengaruhi nya adalah kondisi lingkungan belajar, sulit untuk menemukan waktu
yang tepat untuk belajar di rumah. Kurangnya fasilitas untuk belajar daring seperti
masih ada peserta didik maupun orang tua yang belum memiliki gadget dan susahnya
jaringan untuk mengakses internet. Saya juga merasa kesulitan dan sangat dibebankan
dengan adanya tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Semenjak adanya pembelajaran
20 Surat Terbaik untuk Kartini — 220 — Lomba Menulis Kominfo 2021
secara online ini saya sudah tidak bisa mengerjakan pekerjaan rumah karena saya selalu
disibukkan oleh tugas sekolah sebanyak 14 mata pelajaran dan itu saya diharuskan
mengerjakan semua tugas-tugasnya, belum lagi saya selalu diberatkan oleh keuangan
untuk membeli kuota internet. Saya tinggal di ujung timur Indonesia tepatnya di Papua,
dimana penggunaan kuota internet untuk pembelajaran online pun terasa sangat mahal.
Bagi para pemerintah saya berharap agar dapat memberikan fasilitas dan layanan
untuk menunjang kegiatan pembelajaran jarak jauh. Keterbatasan saya dalam fasilitas
yaitu tidak memiliki kuota internet yang cukup. Sehingga kadangkala saya tidak dapat
mengakses kegiatan pembelajaran secara online maupun tugas yang dikirimkan oleh
guru lewat aplikasi media sosial. Alangkah baiknya para pemerintah mempunyai solusi
yang tepat untuk menunjang pembelajaran jarak jauh tersebut agar semua peserta
didik yang mampu maupun kurang mampu dapat melakukan pembelajaran online
dengan maksimal. Ibuku Kartini, besar harapan saya semoga wabah Virus COVID-19 di
Indonesia maupun di seluruh dunia cepat membaik agar semua orang dapat beraktivitas
kembali seperti sedia kala. Saya sebagai peserta didik dan teman-teman saya diluar
sana pun rindu agar dapat kembali melakukan pembelajaran di sekolah secara langsung.
Semoga dengan adanya pandemi COVID-19 ini tidak akan mengurangi semangat kami
para kartini-kartini muda untuk selalu menjunjung tinggi sikap dan karakter dari Ibu
Kartini agar selalu giat belajar dan berkarya untuk mengharumkan nama bangsa.
Selamat Hari Kartini
Salam dari anakmu
Yunita Weyai
20 Surat Terbaik untuk Kartini — 221 — Lomba Menulis Kominfo 2021
GALERI FOTO
20 Surat Terbaik untuk Kartini — 222 — Lomba Menulis Kominfo 2021
20 Surat Terbaik untuk Kartini — 223 — Lomba Menulis Kominfo 2021