1
Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Prodi D3 Sanitasi Poltekkes Tanjung Pinang
UU No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta Fungsi dan Sifat Hak Cipta Pasal 4 Hak Cipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a merupakan hak eksklusif yang terdiri atas hak moral dan hak ekonomi. Pembatasan Pelindungan Pasal 26 Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23, Pasal 24, dan Pasal 25 tidak berlaku terhadap: i. penggunaan kutipan singkat Ciptaan dan/atau produk Hak Terkait untuk pelaporan peristiwa aktual yang ditujukan hanya untuk keperluan penyediaan informasi aktual; ii. penggandaan ciptaan dan/atau produk Hak Terkait hanya untuk kepentingan penelitian ilmu pengetahuan; iii. penggandaan ciptaan dan/atau produk Hak Terkait hanya untuk keperluan pengajaran, kecuali pertunjukan dan fonogram yang telah dilakukan pengumuman sebagai bahan ajar; dan iv. penggunaan untuk kepentingan pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan yang memungkinkan suatu Ciptaan dan/atau produk Hak Terkait dapat digunakan tanpa izin Pelaku Pertunjukan, Produser Fonogram, atau Lembaga Penyiaran. Sanksi Pelanggaran Pasal 113 1. Setiap orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp100. 000. 000,00 (seratus juta rupiah). 2. Setiap orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp500. 000. 000,00 (lima ratus juta rupiah).
Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Prodi D3 Sanitasi Poltekkes Tanjung Pinang Hevi Horiza Iwan Iskandar Mutia Yuhesti Indra Martias Rahmat Weni Enjelina Gina Dwi Nur Kusuma M. Yusuf. MF Veronika Amelia Simbolon Kholilah Samosir Annisa Pratiwi Putri Zulya Erda M.Fadil Luh Pitriyanti Ulfa Hanum Rinaldi Daswito Moh. Abdul Rahman Zainul Ikhwan Aidil Syahputra
Prodi D3 Sanitasi Editor: Rahma Fitria Desainer: Mifta Ardila Sumber: www.mitracendekiamedia.com Penata Letak: Rahma Fitria Isi diluar tanggung jawab penerbit dan percetakan Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang keras menerjemahkan, memfotokopi, atau Memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit. Anggota IKAPI: 022/SBA/20 PENERBIT MITRA CENDEKIA MEDIA Kapalo Koto No. 8, Selayo, Kec. Kubung, Kab. Solok Sumatra Barat – Indonesia 27361 HP/WA: 0822-1048-0085 Website: www. Mitracendekiamedia.com E-mail: cs@mitracendekiamedia.com Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Prodi D3 Sanitasi Poltekkes Tanjung Pinang Proofreader: Tim Mitra Cendekia Media Ukuran: xii, 198 hlm. , 14,8 cm x 21 cm ISBN: 978-623-6303-53-5 Cetakan Pertama: Agustus 2021 Hak Cipta 2021, pada Tim Penulis
v Prakata.................................................................................... vii Inovasi Alat Dispenser Hand Sanitizer dalam Upaya Mencegah Penyebaran Virus Corona (Covid-19) di Tempat Tempat Umum Kota Tanjung Pinang...................................................................................... 1 Edukasi dan Pendampingan Praktek Cuci Tangan Pakai Sabun pada Anak Sekolah Dasar Menggunakan Metode Hybrid Learning Dalam Upaya Mencegah Penyebaran Virus Corona (Covid-19) ................................................... 17 Edukasi Penerapan Protokol Kesehatan pada Kedai Kopi di Kecamatan Tanjung Pinang Timur Kota Tanjung Pinang 2020 ................................. 33 Upaya Pencegahan Penyebaran COVID-19 dengan Menjaga Kebersihan Tangan Menggunakan Hand Sanitizer Dispenser pada Pengunjung Wisata Pantai di Kota Tanjung Pinang Kepulauan Riau.................................................................... 51
vi Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Prodi D3... Upaya Pemenuhan Standar Rumah Sehat dan Mencegah Masyarakat Buang Air Besar Sembarangan (BABS) melalui Penggunaan Jamban Sehat Keluarga di Kelurahan Kampung Bulang Wilayah Kerja Puskesmas Melayu Kota Piring Kota Tanjung Pinang Tahun 2019................................ 75 Sosialisasi Protokol Kesehatan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di Masa Adaptasi Kebiasaan Baru pada Anak Panti Asuhan Hidayatullah Kota Tanjung Pinang .......................................................... 107 Outdoor Aquaponic Bukkets sebagai Solusi Ketahanan Pangan Selama Pandemi COVID-19.............................................................. 131 Edukasi Penerapan Protokol Kesehatan untuk Mencegah Covid-19 bagi Anak-Anak di Panti Asuhan Hidayatullah Kota Tanjung Pinang .......................................................... 141 Updating Informasi Mengenai Kondisi Demam Berdarah Dengue (DBD) Kepada Pengelola Program DBD serta Stakeholder Terkait di Wilayah Kecamatan Tanjung Pinang Timur Kepulauan Riau........................................ 159
vii Gambar 1. Alat Dispenser Hand sanitizer ............................. 14 Gambar 2. Kegiatan Pemasangan Dispenser Hand Sanitizer ....................................................................... 14 Gambar 3. Kegiatan Edukasi CTPS secara Daring (zoomeeting).................................................................. 30 Gambar 4. Kegiatan Praktik Pendampingan CTPS secara Luring................................................................. 30 Gambar 5. Kegiatan Post Tes Hari Kedua.............................. 30 Gambar 6. Monev Kegiatan oleh Tim Monev UPPM........... 31 Gambar 7. Media Publikasi Protokol kesehatan (Direktorat Promkes RI, 2020) ................................ 47 Gambar 8. Pemberian Media Publikasi di Kedai Kopi...... 47 Gambar 9. Penjelasan Protokol Kesehatan dan Pemberian Hand sanitizer pada Pengelola ........ 48 Gambar 10. Tahapan alur kerangka pemecahan masalah kegiatan......................................................... 62 Gambar 11. Tahapan realisasi pelaksanaan kegiatan pengabdian ................................................................... 63 Gambar 12. Survei lokasi dan penjajakan izin kegiatan (Dok. Pengabmas) ........................................................ 66 Gambar 13. Persiapan dan pemasangan sarana kegiatan (Dok. Pengabmas) ..................................... 66 Gambar 14. Pelaksanaan kegiatan (Dok. Pengabmas) ..... 67 Gambar 15. Alat dan Bahan kegiatan pengabmas.............. 123 Gambar 16. Kegiatan Sosialisasi materi dan pemutaran video CTPS...................................................................... 123 Gambar 17. Pemberian leafleat dan sesi diskusi/Tanya jawab dengan peserta kegiatan........................... 124 Gambar 18. Kegiatan Pendampingan praktik CTPS dengan tim pengabmas ............................................. 124
viii Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Prodi D3... Gambar 19. Kegiatan Poto bersama dengan tim monev dan pengelola panti .................................................... 125 Gambar 20. Kegiatan poto bersama setelah sosialisasi dengan Tim pengabmas dan Tim Monev............ 125 Gambar 21. Penyuluhan promkes .......................................... 136 Gambar 22. Pelatihan membuat aquaponik ........................ 136 Gambar 23. Foto bersama .......................................................... 138 Gambar 24. Tanaman kangkung siap panen........................ 138 Gambar 25. Peserta kegiatan sedang panen kangkung... 139 Gambar 26. Pengajuan ijin dengan pengelola panti ......... 153 Gambar 27. Pelaksanaan sosialisasi protokol kesehatan 153 Gambar 28. Pembagian masker dan Hand sanitizer ......... 154 Gambar 29. Foto bersama dengan peserta sosialisasi ..... 154 Gambar 30. Persiapan perlengkapan Pengabmas dan Penyusunan Buku Saku ............................................ 169 Gambar 31. Kegiatan penyampaian hasil penelitian terbaru tentang DBD kepada Stakeholder terkait dan Rencana Tindak Lanjut Implementasi Program 1R1J................................... 171 Gambar 32. Flowchart Tempat Sampah Otomatis ............. 183 Gambar 33. Diagram Ishikawa Tempat Sampah Otomatis 183 Gambar 34. Skema tempat sampah otomatis............ 184 Gambar 35. Program Pengujian HCSR04 .............................. 185 Gambar 36. Program Pengujian Motor Servo...................... 187 Gambar 37. Program Pengujian ISD1820 dan Push .......... 188 Gambar 38. Program Pengujian Tutup Otomatis Tempat Sampah............................................................................ 189 Gambar 39. Program Pengujian Pendeteksi Kapasitas Tempat Sampah ........................................................... 191
ix Tabel 1. Distribusi Nilai Pretest, Posttest dan Gain Siswa ............................................................. 29 Tabel 2. Penilaian Evaluasi Kebermanfaatan Kegiatan Pengabdian Masyarakat................ 69 Tabel 3. Penilaian Evaluasi Pemanfaatan Alat pada Kegiatan Pengabdian Masyarakat..... 99 Tabe 4. Total Persentase Nilai Evaluasi Kebermanfaatan ................................................. 151 Tabel 5. Pengujian HCSR04.............................................. 185 Tabel 6. Pengujian Motor Servo ..................................... 187 Tabel 7. Pengujian ISD1820............................................. 188 Tabel 8. Pengujian Tutup Otomatis tempat sampah 190 Tabel 9. Pengujian Pendeteksi Kapasitas Tempat Sampah................................................................... 191 Tabel 10. Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Siswa yang Membuang Sampah ..... 192
x Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Prodi D3...
xi Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunianya sehingga “Buku Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Prodi D3 Sanitasi Poltekkes Tanjung Pinang” telah dapat diselesaikan. Buku ini memuat artikel-artikel dosen prodi D3 Sanitasi berupa hasil pengabdian kepada masyarakat yang telah dilaksanakan. Terdapat sepuluh (10) buah artikel yang menjadi buah hasil karya dosen D3 sanitasi bersama instruktur dan mahasiswa. Dari sepuluh (10) artikel tersebut tentu ada yang memiliki kesamaan dalam tema dalam isinya. Sebagian besar tema artikel memuat tentang kesehatan lingkungan. Artikel yang bertema Covid-19 merupakan hasil kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh tim dosen prodi D3 sanitasi yang dilaksanakan dalam upaya mencegah mata rantai penyebaran covid-19 khususnya di Kota Tanjung Pinang. Artikel yang terkumpul menjadi satu buku ini pada intinya ingin memberikan edukasi kepada masyarakat terutama bagi mahasiswa prodi D3 Sanitasi tentang fenomena yang terjadi di lingkungan sekitar kita. Diharapkan dengan adanya artikel ini dapat menjawab persoalan yang terjadi di masyarakat ataupun melengkapi hal-hal yang dirasa kurang. Terima kasih kepada Direktur Poltekkes Kemenkes Tanjung Pinang, Ketua Prodi D3 Sanitasi, tenaga kependidikan dan mahasiswa atas support yang luar biasa untuk terciptanya buku ini. Penulis menyadari masih terdapat banyak keku-
xii Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Prodi D3... rangan dalam buku ini untuk itu dibutuhkan kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan buku ini. Dan semoga buku ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang membutuhkan. Penulis (Dosen-dosen Program Studi D3 Sanitasi Poltekkes Kemenkes Tanjung Pinang)
1 Inovasi Alat Dispenser Hand Sanitizer dalam Upaya Mencegah Penyebaran Virus Corona (Covid-19) di Tempat Tempat Umum Kota Tanjung Pinang Hevi Horiza1, Iwan Iskandar2, Mutia Yuhesti3 1Program Studi DIII Sanitasi Poltekkes Kemenkes Tanjung Pinang 2Program Studi DIII Sanitasi Poltekkes Kemenkes Tanjung Pinang 3Program Studi DIII Sanitasi Poltekkes Kemenkes Tanjung Pinang Email: hevi220987@gmail.com iwan_kkp_tpi@yahoo.com Abstrak Berdasarkan bukti ilmiah, COVID-19 dapat menular dari manusia ke manusia melalui kontak erat dan droplet, tidak melalui udara. Orang yang paling berisiko tertular penyakit ini adalah orang yang kontak erat dengan pasien COVID-19 termasuk yang merawat pasien COVID-19. Rekomendasi standar untuk mencegah penyebaran infeksi adalah melalui cuci tangan secara teratur, penggunaan Hand sanitizer, menerapkan etika batuk dan bersin, menghindari kontak secara langsung dengan ternak dan hewan liar serta menghindari kontak dekat dengan siapa pun yang menunjukkan gejala penyakit pernapasan seperti batuk dan bersin. Selain itu, menerapkan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) saat berada di tempat-tempat umum. Untuk PPI di tempat-tempat
2 Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Prodi D3... umum dapat dilakukan dengan memperketat pelaksanaan protokol kesehatan, dan dibantu dengan penggunaan inovasi alat dispenser Hand sanitizer di tempat-tempat umum. Kata Kunci: Dispenser Hand sanitizer, Covid-19 dan Tempattempat Umum Abstract Based on scientific evidence, COVID-19 can be transmitted from human to human through close contact and droplets, not through the air. People who are most at risk of contracting this disease are people who are in close contact with COVID-19 patients, including those who care for COVID-19 patients. Standard recommendations to prevent the spread of infection are through regular hand washing, use of hand sanitiser, applying cough and sneezing etiquette, avoiding direct contact with livestock and wild animals and avoiding close contact with anyone showing symptoms of respiratory illness such as coughing and sneezing. In addition, implementing Infection Prevention and Control (PPI) when in public places. For PPI in public places, it can be done by tightening the implementation of health protocols, and assisted by the use of innovative Hand sanitizer dispensers in public places. Key word: Hand sanitizer dispensers, COVID-19 and public places
Inovasi Alat Dispenser Hand Sanitizer dalam Upaya... 3 A. PENDAHULUAN Corona virus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan sampai berat. Ada setidaknya dua jenis corona virus yang diketahui menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Corona virus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Virus penyebab COVID-19 ini dinamakan Sars-CoV-2. Virus corona adalah zoonosis (ditularkan antara hewan dan manusia). Penelitian menyebutkan bahwa SARS ditransmisikan dari kucing luwak (civet cats) ke manusia dan MERS dari unta ke manusia. Adapun, hewan yang menjadi sumber penularan COVID-19 ini sampai saat ini masih belum diketahui. Tanda dan gejala umum infeksi COVID-19 antara lain gejala gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak napas. Masa inkubasi rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari. Pada kasus COVID-19 yang berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian. Tanda-tanda dan gejala klinis yang dilaporkan pada sebagian besar kasus adalah demam, dengan beberapa kasus mengalami kesulitan bernafas, dan hasil rontgen menunjukkan infiltrat pneumonia luas di kedua paru. Pada 31 Desember 2019, WHO China Country Office melaporkan kasus pneumonia yang tidak diketahui etiologinya di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina. Pada tanggal 7 Januari 2020, Cina mengidentifikasi pneumonia yang tidak diketahui etiologinya tersebut sebagai jenis baru corona virus (corona virus disease, COVID-19). Pada tanggal 30 Januari 2020 WHO telah menetapkan sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Yang Meresahkan Dunia/Public Health Emergency
4 Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Prodi D3... of International Concern (KKMMD/PHEIC). Penambahan jumlah kasus COVID-19 berlangsung cukup cepat dan sudah terjadi penyebaran antar negara. Sampai dengan tanggal 28 Agustus 2020 jumlah kasus terkonfirmasi secara global adalah 24,5 Juta. Di Indonesia sendiri jumlah kasus terkonfirmasi hingga Kamis, 27 Agustus 2020 adalah 162.884. Di Provinsi Kepulauan Riau hingga 27 Agustus 2020 jumlah kasus terkonfirmasi 857 dan di Kota Tanjung Pinang sendiri ada 149 kasus dengan rincian 26 kasus aktif, 119 sembuh dan 4 meninggal. Berdasarkan bukti ilmiah, COVID-19 dapat menular dari manusia ke manusia melalui kontak erat dan droplet, tidak melalui udara. Orang yang paling berisiko tertular penyakit ini adalah orang yang kontak erat dengan pasien COVID-19 termasuk yang merawat pasien COVID-19. Rekomendasi standar untuk mencegah penyebaran infeksi adalah melalui cuci tangan secara teratur, penggunaan Hand sanitizer, menerapkan etika batuk dan bersin, menghindari kontak secara langsung dengan ternak dan hewan liar serta menghindari kontak dekat dengan siapa pun yang menunjukkan gejala penyakit pernapasan seperti batuk dan bersin. Selain itu, menerapkan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) saat berada di tempat-tempat umum.
Inovasi Alat Dispenser Hand Sanitizer dalam Upaya... 5 B. LANDASAN TEORI 1. Covid-19 Pengertian Corona virus adalah suatu kelompok virus yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia. Beberapa jenis corona virus diketahui menyebabkan infeksi saluran pernafasan pada manusia mulai dari batuk pilek hingga penyakit yang lebih serius seperti Middle East Resoiratory syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Sydrome (SARS). Corona virus jenis baru yang ditemukan adalah Corona virus Disease 2019 (COVID-19). Virus ini pertama kali ditemuakn di Wuhan, Tiongkok pada bulan Desember 2019 (WHO, 2020). COVID-19 adalah penyakit menular (yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Corona virus 2 (SARS-CoV-2).SARSCoV-2 merupakan corona virus jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia (Kemenkes, 2020). Etiologi Penyebab COVID-19 adalah virus yang tergolong dalam family corona virus. Corona virus merupakan virus RNA strain tunggal positif, berkapsul dan tidak bersegmen. Terdapat 4 struktur protein utama pada Corona virus yaitu protein N (nukleokapsid), glikoprotein M (membran), glikoprotein spike S (spike), protein E (selubung). Corona virus tergolong ordo Nidovirales, keluarga Coronaviridae. Corona virus ini dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia. Terdapat 4 genus yaitu alphacorona virus, betacorona virus, gammacorona virus, dan deltacorona virus. Sebelum adanya COVID-19, ada 6 jenis corona virus yang dapat menginfeksi manusia, yaitu HCoV-229E
6 Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Prodi D3... (alphacorona virus), HCoVOC43 (betacorona virus), HCoVNL63 (alphacorona virus) HCoV-HKU1 (betacorona virus), SARS-CoV (betacorona virus), dan MERS-CoV (betacorona virus) (Kemenkes, 2020). Penularan Corona virus merupakan zoonosis (ditularkan antara hewan dan manusia). Penelitian menyebutkan bahwa SARS ditransmisikan dari kucing luwak (civet cats) ke manusia dan MERS dari unta ke manusia. Adapun, hewan yang menjadi sumber penularan COVID-19 ini masih belum diketahui. Masa inkubasi COVID-19 rata-rata 5-6 hari, dengan range antara 1 dan 14 hari namun dapat mencapai 14 hari. Risiko penularan tertinggi diperoleh di hari-hari pertama penyakit disebabkan oleh konsentrasi virus pada sekret yang tinggi. Orang yang terinfeksi dapat langsung dapat menularkan sampai dengan 48 jam sebelum onset gejala (presimptomatik) dan sampai dengan 14 hari setelah onset gejala (Kemenkes, 2020). Gejala Covid-19 Gejala-gejala yang dialami biasanya bersifat ringan dan muncul secara bertahap. Beberapa orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala apapun dan tetap merasa sehat. Gejala COVID-19 yang paling umum adalah demam, rasa lelah, dan batuk kering. Beberapa pasien mungkin mengalami rasa nyeri dan sakit, hidung tersumbat, pilek, nyeri kepala, konjungtivitis, sakit tenggorokan, diare, hilang penciuman dan pembauan atau ruam kulit (Kemenkes, 2020).
Inovasi Alat Dispenser Hand Sanitizer dalam Upaya... 7 Sebagian besar (sekitar 80%) orang yang terinfeksi berhasil pulih tanpa perlu perawatan khusus. Sekitar 1 dari % orang yang terinfeksi COVID-19 menderita sakit parah dan kesulitan bernafas. Orang-orang lanjut usia dan orang dengan penyakit penyerta ata cormobid seperti tekanan darah tinggi, gangguan jantung dan paru-paru, diabetes atau kanker memiliki kemungkinan lebih besar mengalami sakit lebih serius(WHO, 2020). Diagnosis WHO merekomendasikan pemeriksaan molekuler untuk seluruh pasien yang terduga terinfeksi COVID-19. Metode yang dianjurkan adalah metode deteksi molekuler/NAAT (Nucleic Acid Amplification Test) seperti pemeriksaan RTPCR (Kemenkes, 2020). Tata laksana Hingga saat ini, belum ada vaksin dan obat yang spesifik untuk mencegah atau mengobati COVID-19. Pengobatan ditujukan sebagai terapi simptomatis dan suportif. Ada beberapa kandidat vaksin dan obat tertentu yang masih diteliti melalui uji klinis (Kemenkes, 2020). New Normal New normal (Adaptasi kebiasaan baru) diartikan sebagai tatanan kehidupan baru. Dalam situasi pandemi COVID-19 new normal adalah adaptasi kebiasan baru yaitu perubahan perilaku untuk setiap yang menjalankan aktivitas normal namun dengan menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penularan Covid. (Covid.go.id).
8 Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Prodi D3... Protokol Kesehatan dalam Pencegahan Covid-19 Protokol kesehatan ini meliputi upaya pencegahan dan pengendalian COVID-19 di tempat dan fasilitas umum dengan memperhatikan aspek perlindungan kesehatan individu dan perlindungan kesehatan masyarakat, yang melibatkan pengelola, penyelenggara, atau penanggung jawab tempat dan fasilitas umum serta masyarakat pengguna. Penularan COVID-19 terjadi melalui droplet yang mengandung virus SARSCoV-2 yang masuk ke dalam tubuh melalui hidung, mulut dan mata, untuk itu pencegahan penularan COVID-19 pada individu dilakukan dengan beberapa tindakan, seperti: a. Membersihkan tangan secara teratur dengan cuci tangan pakai sabun dan air mengalir selama 40-60 detik atau menggunakan cairan antiseptik berbasis alkohol (Hand sanitizer) minimal 20-30 detik. Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut dengan tangan yang tidak bersih. b. Menggunakan alat pelindung diri berupa masker yang menutupi hidung dan mulut jika harus keluar rumah atau berinteraksi dengan orang lain yang tidak diketahui status kesehatannya (yang mungkin dapat menularkan COVID-19). c. Menjaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain untuk menghindari terkena droplet dari orang yang yang batuk atau bersin. Jika tidak memungkin melakukan jaga jarak maka dapat dilakukan dengan berbagai rekayasa administrasi dan teknis lainnya. d. Membatasi diri terhadap interaksi/kontak dengan orang lain yang tidak diketahui status kesehatannya.
Inovasi Alat Dispenser Hand Sanitizer dalam Upaya... 9 e. Saat tiba di rumah setelah bepergian, segera mandi dan berganti pakaian sebelum kontak dengan anggota keluarga di rumah. f. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti konsumsi gizi seimbang, aktivitas fisik minimal 30 menit sehari, istirahat yang cukup termasuk pemanfaatan kesehatan tradisional. Pemanfaatan kesehatan tradisional, salah satunya dilakukan dengan melaksanakan asuhan mandiri kesehatan tradisional melalui pemanfaatan Taman Obat Keluarga (TOGA) dan akupresur. g. Mengelola penyakit penyerta/komorbid agar tetap terkontrol. h. Mengelola kesehatan jiwa dan psikososial Kondisi kesehatan jiwa dan kondisi optimal dari psikososial dapat tingkatkan melalui: 1) Emosi positif: Gembira, senang dengan cara melakukan kegiatan dan hobi yang disukai, baik sendiri maupun bersama keluarga atau teman dengan mempertimbangkan aturan pembatasan sosial berskala besar di daerah masing-masing. 2) Pikiran positif: Menjauhkan dari informasi hoax, mengenang semua pengalaman yang menyenangkan, bicara pada diri sendiri tentang hal yang positif (positive self-talk), responsif (mencari solusi) terhadap kejadian, dan selalu yakin bahwa pandemi akan segera teratasi. 3) Hubungan sosial yang positif: Memberi pujian, memberi harapan antar sesama, saling mengingatkan cara-cara positif, meningkatkan ikatan emosi dalam keluarga dan kelompok, menghindari diskusi yang negatif, tetap melakukan komunikasi secara daring
10 Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Prodi D3... dengan keluarga dan kerabat. Ketentuan teknis peningkatan kesehatan jiwa dan psikososial merujuk pada pedoman dukungan kesehatan jiwa dan psikososial pada pandemi COVID-19 yang disusun oleh Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan NAPZA. 4) Apabila sakit menerapkan etika batuk dan bersin. Jika berlanjut segera berkonsultasi dengan dokter/tenaga kesehatan. 5) Menerapkan adaptasi kebiasaan baru dengan melaksanakan protokol kesehatan dalam setiap aktivitas. 2. Hand sanitizer Hand sanitizer merupakan pembersih tangan yang memiliki kemampuan antibakteri dalam menghambat hingga membunuh bakteri (Retnosari dan Isdiartuti, (2006). Menurut Diana (2012) terdapat dua Hand sanitizer yaitu Hand sanitizer gel dan Hand sanitizer spray. Hand sanitizergel merupakan pembersih tangan berbentuk gel yang berguna untuk membersihkan atau menghilangkan kuman pada tangan, mengandung bahan aktif alkohol 60%. Hand sanitizer spray merupakan pembersih tangan berbentuk spray untuk membersihkan atau menghilangkan kuman pada tangan yang mengandung bahan aktif irgasan DP 300 0,1% dan alkohol 60%. Seiring perkembangan zaman, dikembangkan juga pembersih tangan non alkohol, tetapi jika tangan dalam keadaan benarbenar kotor, baik oleh tanah, udara, darah, ataupun lainya, mencuci tangan dengan air dan sabun lebih disarankan karena gel hand sanitizer tidak dapat efektif membunuh kuman dan membersihkan material organik lainnya. Alkohol banyak digunakan sebagai antiseptik/
Inovasi Alat Dispenser Hand Sanitizer dalam Upaya... 11 desinfektan untuk desinfeksi permukaan kulit yang bersih, tetapi tidak untuk kulit yang luka (Hapsari, 2015). C. METODE PELAKSANAAN Metode kegiatan ini merupakan bentuk pencegahan penularan Covid 19 dengan menggunakan alat dispenser Hand sanitizer di tempat-tempat umum Kota Tanjung Pinang, khususnya di Kelurahan Batu IX, Kecamatan Tanjung Pinang Timur. Pemasangan alat ini dapat membantu menurunkan resiko penularan Covid-19 pada tempat-tempat umum. Adapun tahapan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah sebagai berikut: 1. Tahap persiapan a. Pembuatan alat dispenser Hand sanitizer b. Penentuan lokasi pemasangan alat dispenser Hand sanitizer. 2. Tahap pelaksanaan pengabdian masyarakat a. Pemasangan alat dispenser Hand sanitizer. b. Pemberian Hand sanitizer pada pihak pengelola tempattempat umum. D. METODE PENDEKATAN Permasalahan yang diangkat dalam kegiatan pengabdian masyarakat di Kota Tanjung Pinang ini adalah Pembuatan alat dispenser Hand sanitizer dan pemasangan alat tersebut di beberapa tempat-tempat umum di Kelurahan Batu Sembilan, Kecamatan Tanjung Pinang Timur, Kota Tanjung Pinang. Oleh karena itu, diusulkan kerangka pemecahan masalah secara operasional sebagai berikut: 1. Menetapkan jumlah alat dispenser Hand sanitizer yang akan dibuat yaitu 5 buah.
12 Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Prodi D3... 2. Menetapkan lokasi pemasangan alat dispenser Hand sanitizer beserta pemberian Hand sanitizer pada penggelola tempat-tempat umum tersebut di antaranya PAUD Al-Alya Batu 8 Atas, Mesjid Al-Ma’ruf, Kedai Kopi Bang Toyib 3. Pembuatan alat dispenser Hand sanitizer dilakukan di Perumahan Sri Andana Blok H No.11 Kelurahan Batu IX, Kecamatan Tanjung Pinang Timur, Kota Tanjung Pinang 4. Pemasangan alat dispenser Hand sanitizer pada lokasi yang telah ditetapkan. E. PROSEDUR KEGIATAN Adapun prosedur kegiatan pengabdian masyarakat ini meliputi: 1. Perencanaan kegiatan; 2. survei Pendahuluan dan menjalin 3. kemitraan dengan tempat kegiatan; 4. pelaksanaan kegiatan; F. HASIL KEGIATAN Hasil pengabdian masyarakat ini dibagi atas beberapa tahapan diantaranya: 1. Penentuan jumlah alat Dispenser Hand sanitizer yang dibuat dan didistribusikan adalah 5 buah alat yang dilengkapi dengan Hand sanitizernya. 2. Selanjutnya dilakukan survei lokasi tempat-tempat umum yang akan dipasang alat Dispenser Hand sanitizer. 3. Berdasarkan hasil survei diperoleh 5 lokasi yaitu Gedung DPRD Kota Tanjung Pinang, Mesjid, PAUD Al-Alya Batu 8 atas, Kedai Kopi Bang Toyib, Kedai Mie Aceh (Sekretariat Persatuan Masyarakat Aceh Tanjung Pinang-Bintan).
Inovasi Alat Dispenser Hand Sanitizer dalam Upaya... 13 4. Setelah Dilakukan survei dilakukan pembuatan alat Dispenser Hand sanitizer mulai dari tanggal 5 s.d 10 September 2020. Pembuatan alat Dispenser Hand sanitizer dilakukan Di Perumahan Andana Residen Blok H No.11 Kelurahan Batu IX, Kecamatan Tanjung Pinang Timur, Kota Tanjung Pinang 5. Pemasangan Alat Dispenser Hand sanitizer dilakukan mulai dari tanggal 3 Oktober 2020 di Kedai Kopi Bang Toyib Batu 8 Atas dan Kedai Mie Aceh (Sekretariat Perkumpulan Masyarakat Aceh Tanjung Pinang-Bintan). Kegiatan berikutnya dilakukan di tanggal 8 Oktober 2020 yaitu pemasangan alat di Mesjid Al Ma’ruf dan PAUD Al-Alya Batu 8 Atas. Kegiatan Berikutnya dilakukan di Gedung DPRD Kota Tanjung Pinang di Senggarang, Kota Tanjung Pinang pada tanggal 26 Oktober 2020. 6. Kegiatan Pengabdian ini juga di monitoring dan dievaluasi oleh Tim Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Tanjung Pinang pada tanggal 26 Oktober 2020 bertepatan dengan pemasangan alat Dispenser Hand sanitizer Di Gedung DPRD Kota Tanjung Pinang. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan dengan cara observasi langsung saat pemasangan alat lapangan diperoleh informasi bahwa pengelola tempat-tempat umum sangat antusias dengan adanya alat ini, karena bisa membantu mereka dalam pengendalian penularan Covid-19 di tempat mereka. Menurut pihak pengelola alatnya sederhana namun memiliki fungsi besar dalam upaya pencegahan penularan Covid-19, terutama di layanan publik.
14 Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Prodi D3... Gambar 1. Alat Dispenser Hand sanitizer Gambar 2. Kegiatan Pemasangan Dispenser Hand sanitizer
Inovasi Alat Dispenser Hand Sanitizer dalam Upaya... 15 G. KESIMPULAN DAN SARAN Dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dapat disimpulkan bahwa: 1. Adanya alat dispenser Hand sanitizer memotivasi masyarakat untuk terus mencegah penularan Covid-19. 2. Pembagian dan pemasangan stiker area wajib masker meningkatkan pemahaman masyarakat bahwa walau di tempat umum dan bahkan di tempat makan sekalipun pemakaian masker juga sangat penting untuk mencegah Covid-19. Alat Dispenser Hand sanitizer juga membantu masyarakt pengunjung tempat-tempat umum untuk tetap melakukan 3M yaitu mencuci tangan atau menggunakan Hand sanitizer, tanpa harus menekan botolnya langsung dengan tanggan. 3. Dispenser Hand sanitizer dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai salah satu upaya pencegahan penularan Covid-19. Mengingat besarnya manfaat kegiatan pengabdian pada masyarakat ini, maka selanjutnya perlu: 1. Mengadakan pendekatan dengan cara lain dalam pencegahan penularan Covid-19. 2. Melakukan pendekatan dan kerjasama dengan lintas sektor untuk memperkuat pengendalian dan pengawasan pencegahan penularan Covid-19.
16 Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Prodi D3... H. DAFTAR PUSTAKA Direktorat Jendral Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. 2020. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Corona virus Disease (Covid-19). Kementerian Kesehatan. Direktorat Jendral Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit, 2020. Pedoman Kesiapsiagaan Menghadapi Infeksi Novel Corona Virus (2019-nCoV). Kementerian Kesehatan. International Labour Organization. Dalam Menghadapi Pandemi: Memastikan Keselamatan dan Kesehatan Di Tempat Kerja, Keselamatan dan Kesehatan Di Tempat Kerja Dapat Selamatkan Kehidupan. ILO. Tim Kerja Kementerian Dalam Negeri. 2020. Pedoman Umum Menghadapi Pandemi Covid-19 Bagi Pemerintah Daerah Pencegahan, Pengendalian, Diagnosis dan Manajemen. Kementerian Dalam Negeri. Wang Zhou, MD, 2020. Buku Panduan Pencegahan Corona Virus 101 Tips Berbasis Sains yang Dapat Menyelamatkan Hidup Anda. Chief Physician of Wuhan Center For Disease Control and Prevention. Zahrotunnimah. 2020. Langkah Taktis Pemerintah Daerah Dalam Pencegahan Penyebaran Virus Corona Covid-19 di Indonesia. Jurnal Sosial dan Budaya Syar’I, 7(6) FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
17 Edukasi dan Pendampingan Praktek Cuci Tangan Pakai Sabun pada Anak Sekolah Dasar Menggunakan Metode Hybrid Learning dalam Upaya Mencegah Penyebaran Virus Corona (COVID-19) Indra Martias1, Rahmat2 1 Program Studi D3 Sanitasi Poltekkes Kemenkes Tanjung Pinang 2Program Studi D3 Sanitasi Poltekkes Kemenkes Tanjung Pinang Email: indramartias@ymail.com Abstrak Virus Corona adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Cara pencegahan virus ini salah satunya rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau Hand sanitizer yang mengandung alkohol setelah beraktivitas di luar ruangan. Anak-anak sebaiknya diajarkan sedini mungkin cara mencuci tangan yang baik dan benar. Luaran dari program pengabdian kepada masyarakat adalah bertambahnya ilmu dan pengetahuan bagi siswa/i SDN 002 Pinang Kencana Kota Tanjung Pinang khususnya anggota Usaha Kesehatan Sekolah terhadap pentingnya Cuci Tangan Pakai Sabun(CTPS) terutama dalam memutus penyebaran virus Covid-19; dapat mempraktikkan secara langsung cuci tangan pakai sabun dengan cara yang baik dan benar sesuai dengan langkah-langkah yang dianjurkan oleh Kementerian Kesehatan; menjadi agent of
18 Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Prodi D3... change yang dapat menularkan informasi tentang praktik cuci tangan pakai sabun dengan cara yang baik dan benar kepada teman sebaya dan anggota keluarga di rumah. Metode kegiatan dilaksanakan dalam bentuk Hybrid Learning yang memadukan antara dalam jaringan (daring) untuk kegiatan edukasinya dan luar jaringan (luring) untuk kegiatan pendampingan praktiknya. Hasil pos tes menunjukkan bahwa adanya peningkatan pengetahuan siswa dibandingkan dengan hasil pre-tes. Disarankan kepada pihak SDND 02 rutin melakukan pelatihan terhadap anggota Usaha Kesehatan Sekolah, Puskesmas Batu X selaku perpanjangan tangan Dinkes Kota Tanjung Pinang sebaiknya rutin melakukan penyuluhan ke sekolah terkait kegiatan UKS. Kata Kunci: Cuci tangan, Corona, edukasi Abstract Corona virus is a virus that attacks the respiratory system. One way to prevent this virus is to wash your hands regularly with soap and water or a Hand sanitizer that contains alcohol after outdoor activities. Children should be taught as early as possible how to wash their hands properly and correctly. The output of the community service program is the increase in knowledge and knowledge for students at SDN 002 Pinang Kencana Tanjung Pinang City, especially members of the School Health Business on the importance of washing hands with soap, especially in stopping the spread of the Covid-19 virus; can practice handwashing with soap in a good and correct manner in accordance with the steps recommended by the Ministry of Health; become an agent of change who can transmit
Edukasi dan Pendampingan Praktek Cuci Tangan... 19 information about the practice of washing hands with soap in a good and correct way to peers and family members at home. The activity method is carried out in the form of Hybrid Learning which combines online (online) for educational activities and offline (offline) for practical mentoring activities. The results of the post test showed that there was an increase in students' knowledge compared to the results of the pre test. It is recommended that SDN 02 routinely conduct training for members of the School Health Business, Batu X Health Center as an extension of the Tanjung Pinang City Health Office should routinely provide counseling to schools related to UKS activities. Key word: Hand washing, Corona, education A. PENDAHULUAN Organisasi Kesehata Dunia (WHO) dan tenaga medis di seluruh dunia menyarankan kita untuk rajin mencuci tangan setidaknya selama 20-60 detik. Cuci tangan pakai sabun merupakan salah satu indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), saat ini juga telah menjadi perhatian dunia, hal ini karena masalah kurangnya praktek perilaku cuci tangan tidak hanya terjadi di negara-negara berkembang saja (Depkes 2011). Riset terbaru dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) Cambridge menemukan sebanyak 70 persen orang mencuci tangan setelah menggunakan toilet di bandarabandara di dunia. Namun mereka yang mencuci tangan, hanya 50 persen yang melakukannya dengan cara benar. Meningkatkan kebersihan tangan hingga 60 persen di semua bandara di dunia akan mengurangi 69 persen dampak dari potensi penyebaran penyakit. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan edukasi kepada siswa sekolah dasar tentang
20 Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Prodi D3... virus corona (Covid -19), dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman siswa Sekolah Dasar tentang manfaat cuci tangan pakai sabun melalui pendampingan agar terhindar dari penyebaran virus Covid-19 yang sedang pandemik saat ini, dan meningkatkan ketrampilan siswa sekolah dasar dalam melakukan cuci tangan pakai sabun dengan cara yang baik dan benar sehingga menjadi sumber informasi bagi teman sebaya dan anggota keluarga lainnya di rumah. Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) merupakan salah satu indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada beberapa tatanan di antaranya Tatanan Rumah Tangga, Tatanan Sekolah, Tatanan Fasilitas Kesehatan dan Tatanan Tempat-tempat Kerja (Depkes, 2014). CTPS pada tatanan sekolah mengajarkan anak mengenal cuci tangan pakai sabun sejak dini merupakan hal sangat penting, sebab tangan adalah salah satu anggota tubuh yang terbilang rentan karena mempunyai risiko menyebarkan berbagai jenis bakteri dan kuman penyakit. Anak-anak yang diajarkan cara mencuci tangan yang baik dan benar diharapkan menjadi agent of change yang dapat menularkan informasi kepada anggota keluarganya (Tatanan Rumah Tangga). B. LANDASAN TEORI Perilaku mencuci tangan adalah suatu aktivitas, tindakan mencuci tangan yang dikerjakan oleh individu yang dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung (Green, 1980). Mencuci tangan adalah teknik yang sangat mendasar dalam mencegah dan mengendalikan infeksi, dengan mencuci tangan dapat menghilangkan sebagian besar mikroorganisme yang ada di kulit (Maryunani at al, 2015). Penelitian lain di Amerika Serikat pada dokter-dokter di sana terungkap bahwa dokter banyak lupa mencuci tangannya
Edukasi dan Pendampingan Praktek Cuci Tangan... 21 setelah menangani pasien satu dan berganti ke pasien lainnya dengan frekuensi yang cukup tinggi. Para staff kesehatan sepenuhnya mengerti betapa pentingnya mencuci tangan dengan sabun. Namun hal ini tidak dilakukan karena ketidakadaan waktu (tidak sempat), kertas untuk pengeringnya kasar, penggunaan sikat yang menghabiskan waktu dan lokasi wastafel yang jauh di mana tangan harus berkalikali dicuci menggunakan sabun dan dikeringkan sehingga merepotkan. Mencuci tangan merupakan satu tehnik yang paling mendasar untuk menghindari masuknya kuman masuk ke dalam tubuh. Di mana tindakan ini dilakukan dengan manfaat (Amareta, 2017): 1. Supaya tangan bersih. 2. Membasmi tangan dari kuman dan mikroorganisme. 3. Mencegah penularan penyakit. Menurut Kartika (2016) mencuci tangan bertujuan untuk: 1. Mencegah terjadinya infeksi melalui tangan. 2. Membantu menghilangkan mikroorganisme yang ada di kulit atau tangan. Berikut adalah 7 langkah mencuci tangan dengan cara yang benar: 1. Basahkan rata permukaan kedua-dua tapak tangan dengan air yang mengalir. 2. Sabunkan sehingga berbuih menggunakan sabun antiseptik biasa atau cair. 3. Usapkan pada kedua tapak tangan sehingga sabun benarbenar rata ke seluruh permukaan telapak tangan. 4. Ratakan juga sabun di celah-celah jari.
22 Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Prodi D3... 5. Bersihkan kuku jari dengan menggaruk-garuk jari ke tapak tangan. 6. Bilaskan tangan dengan air yang mengalir sehingga hilang semua sabun tadi. 7. Akhir sekali, lap tangan menggunakan tisu sehingga kering. Waktu yang tepat untuk melakukan cuci tangan (1) Sebelum dan sesudah makan untuk menghindari masuknya kuman ke dalam tubuh saat kita makan. (2) Setelah buang air besar karena besar kemungkinan tinja masih tertempel di tangan, sehingga diharuskan untuk mencuci tangan. (3) Setelah bermain, kebiasaan anak kecil adalah bermain di tempat yang kotor seperti tanah, dan lain-lain. Di mana kita tahu bahwa banyak sekali kuman didalam tanah, jadi selesai bermain harus mencuci tangan supaya kuman dari tanah hilang dan tidak menempel ditangan. (4) Sebelum dan sesudah beraktivitas, bagi adik-adik mencuci tangan ini juga bisa dilakukan sebelum dan sesudah belajar, sebelum dan sesudah bangun tidur dan sesudah melakukan kegiatan yang lain. (5) Setelah batuk, bersin atau membersihkan hidung, kuman dan kotoran yang mungkin keluar dapat kembali masuk akibatdari tangan yang tidak bersih. (6) Setelah memegang benda-benda kotor, berdebu dan berkarat. (7) Setelah memegang keyboard computer ataupun handphone (Natsir 2018). Mencuci tangan adalah dapat menghilangkan sejumlah besar virus dan bakteri yang menjadi penyebab berbagai penyakit, terutama penyakit yang menyerang saluran cerna, seperti diare dan saluran nafas seperti influenza. Hampir semua orang mengerti pentingnya mencuci tangan pakai sabun, namun masih banyak yang tidak membiasakan diri untuk melakukannya dengan benar pada saat yang penting (Retno, 2013). Penelitian lainnya yang dipubulikasikan oleh
Edukasi dan Pendampingan Praktek Cuci Tangan... 23 Cochrane Library journal pada Oktober 2007 menemukan bahwa mencuci tangan dengan air dan sabun adalah cara yang sederhana dan efektif untuk menahan virus ISPA, mulai dari virus flu sehari-hari hingga virus pandemik yang mematikan. Penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan mencuci tangan dengan antara lain diare, ISPA, infeksi mata, infeksi cacing, penyakit kulit, demam thypoid, hepatitis A dan virus Corona. Dilihat dari sejarahnya, virus corona pertama kali diidentifikasi sebagai penyebab flu biasa pada tahun 1960. Hingga sampai tahun 2002, virus itu belum dianggap fatal. Tetapi, pasca adanya Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-Cov) di China, para pakar mulai berfokus pada penyebab dan menemukan hasil apabila wabah ini diakibatkan oleh bentuk baru Corona. Dulunya, virus corona ini tergolong host-spesific. Artinya, hanya bisa menginfeksi antar binatang atau antar manusia saja. Tetapi dengan adanya proses mutasi, memungkinkan untuk menginfeksi makhluk hidup lain. Tak hanya menyebar melalui satwa liar, Covid-19 juga menginfeksi antar manusia melalui batuk maupun bersin. Oleh karena itu, masyarakat diimbau ikut mencegah penyebaran antara lain salah satunya dengan menjaga kebersihan tangan melalui cuci tangan pakai sabun atau menggunakan Hand sanitizer. C. METODE PELAKSANAAN Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat yang merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan tinggi, dosen dan mahasiswa ikut berpartisipasi meningkatkan pengetahuan dan pemahaman siswa Sekolah Dasar tentang manfaat cuci tangan pakai sabun melalui pendampingan agar terhindar dari penyebaran virus Covid-19 yang sedang pandemik saat ini, dapat merubah perilaku siswa sekolah dasar dalam perilaku cuci tangan dengan pendampingan dan menyampaikan
24 Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Prodi D3... informasi pada anggota keluarga lainnya di rumah. Pengabdian masyarakat ini dirancang melalui beberapa tahapan dan metode yaitu: 1. Tahap Persiapan Adapun tahap persiapan kegiatan meliputi: a. Meminta rekomendasi dari Puskesams Batu X untuk mendapatkan sekolah yang menjadi target edukasi dan pendampingan praktik. b. Melakukan survei pendahuluan di sekolah yang telah ditetapkan menjdai target edukasi dan pendampingan. c. Setelah mendapat rekomendasi dari Puskesmas segera menindak lanjuti kepihak sekolah untuk mendapatkan kepastian hari melakukan edukasi dan pendampingan praktik. 2. Metode Kegiatan a. Metode Dalam Jaringan (Daring) Metode kegiatan ini berupa edukasi/penyuluhan. Edukasi dan penyuluhan dilakukan melalui media daring zoom meeting. Siswa yang menjadi peserta edukasi adalah anggota Usaha Kesehatan Sekolah yang telah mendapat bimbingan dari guru pembina UKS. b. Metode Luar Jaringan (Luring) Setelah diberikan edukasi/penyuluhan, siswa dibimbing mempraktikkan cuci tangan pakai sabun dengan cara yang benar sesuai dengan langkah-langkah yang dianjurkan oleh Kementerian Kesehatan. Praktik cuci tangan dibimbing oleh 3 orang mahasiswa dan dibagi menjadi tiga kelompok dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan.
Edukasi dan Pendampingan Praktek Cuci Tangan... 25 3. Metode Pelaksanaan Kegiatan Hari Pertama (Daring): a. Melakukan pre tes untuk mengukur pemahaman siswa tentang Cuci Tangan Pakai Sabun. b. Memberikan edukasi materi kegiatan kepada peserta siswa/I SDN 002 Pinang Kencana tentang manfaat cuci tangan tangan pakai sabun, penyakit yang bisa dicegah dengan CTPS, Langkah-langkah yang baik dan benar sesuai yang dianjurkan oleh Kemenkes serta penerapan protokol kesehatan pada masa pandemik Covid-19. c. Memaparkan film pendek yang menarik mengenai mengenai CTPS sehingga indera pendengaran dan penglihatan siswa/i lebih respon terhadap materi yang disampaikan. d. Mengadakan sesi diskusi interaktif terkait materi yang diberikan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini. e. Memberikan ulasan/rangkuman secara menyeluruh mengenai hasil kegiatan pengabdian yang telah dilakukan. Hari Kedua (Luring): 1. Mereview kembali materi yang telah disampaikan dalam bentuk diskusi tanya jawab. 2. Melakukan praktik pendampingan CTPS dengan cara yang baik dan benar sesuai 6 langkah yang dianjurkan oleh Kementerian Kesehatan. 3. Membagi siswa/i dalam kelompok kecil dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dalam mempraktikan CTPS. 4. Melakukan post tes untuk mengukur pemahaman siswa setelah diberi edukasi dan praktik pendampingan CTPS.
26 Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Prodi D3... 4. Relevansi Kegiatan Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman siswa Sekolah Dasar tentang manfaat cuci tangan pakai sabun melalui pendampingan agar terhindar dari penyebaran virus Covid19 yang sedang pandemik saat ini, dan meningkatkan ketrampilan siswa sekolah dasar dalam melakukan cuci tangan pakai sabun dengan cara yang baik dan benar sehingga menjadi sumber informasi bagi teman sebaya dan anggota keluarga lainnya di rumah. D. METODE PENDEKATAN 1. Pendekatan yang dilaksanakan yaitu dengan meminta dukungan dari pihak puskesmas tentang Sekolah Dasar yang aktif melakukan kegiata UKS. 2. Melakukan advokasi dan koordinasi dengan Kepala Sekolah dan Guru Pembina UKS. 3. Menyusun perencanaan kegiatan termasuk jadwal kegiatan yang telah disesuaikan dengan keadaan mesjid. 4. Mengevaluasi tingkat pemahaman siswa mengenai cara cuci tangan yang baik dan benar melalui pre dan post tes. E. PROSEDUR KEGIATAN Adapun prosedur kegiatan pengabdian masyarakat ini meliputi: 1. Perencanaan kegiatan; 2. survei Pendahuluan dan menjalin; 3. kemitraan dengan tempat kegiatan; 4. pelaksanaan kegiatan; 5. monitoring dan evaluasi kegiatan.
Edukasi dan Pendampingan Praktek Cuci Tangan... 27 F. HASIL KEGIATAN Hasil pengabdian masyarakat ini antara lain: 1. Tim Pengabmas mengadakan program edukasi dan praktik pendampingan cuci tangan pakai sabun pada siswa Sekolah Dasar Negeri 002 Pinang Kencana Kota Tanjung Pinang khususnya anggota Usaha Kesehatan Sekolah. 2. Kegiatan ini dilakukan berfokus pada pendidikan kesehatan, sehingga siswa yang telah diberikan edukasi dan pendampingan praktik CTPS dengan cara yang baik dan benar menularkan informasi kepada teman sebaya maupun keluarga di rumah masing-masing dalam upaya memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19. 3. Siswa yang diedukasi berasal dari anggota Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dari kelas 4 dan 5. Jumlah yang mengikuti kegiatan sebanyak 20 orang siswa. 4. Pengukuran tingkat pengetahuan siswa dilakukan dengan menggunakan pre dan post tes. Pre tes dilaksanakan pada hari pertama sebelum kegiatan dilaksanakan sedangkan post tes dilaksanakan pada hari kedua setelah seluruh rangkaian kegiatan telah selesai dilaksanakan. 5. Kegiatan pengabdian masyarakat menggunakan metode hybid learning yaitu menggabungkan metode daring dan metode luring. Edukasi/sosialisasi dilakukan dengan metode darling (zoom meeting) sedangkan praktik pendampingan melalui metode luring. Metode hybrid learning dilaksanakan dikarenakan lokasi SDN 002 termasuk dalam zona merah dengan peningkatan kasus Covid-19 tertinggi di Kota Tanjung Pinang. 6. Edukasi dengan metode daring dilakukan melalui pemutaran video pendek tentang CTPS dan penyampaian materi melalui gambar permainan sehingga siswa tidak merasa bosan mendengarkan materi.
28 Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Prodi D3... 7. Kegiatan pendampingan praktik CTPS dilakukan secara luring dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan, dimana siswa dibagi dalam kelompok kecil dan dipandu oleh mahasiswa prodi sanitasi untuk mempraktikkan mencuci tangan pakai sabun dengan cara yang baik dan benar sesuai dengan langkah-langkah yang dianjurkan oleh Kementerian Kesehatan. 8. Hasil post tes menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan yang signifikan siswa dibandingkan dengan hasil pre tes. Luaran dari program pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk edukasi dan pendampingan praktik cuci tangan pakai sabun ini adalah: 1. Bertambahnya ilmu dan pengetahuan bagi siswa/i SDN 002 Pinang Kencana Kota Tanjung Pinang khususnya anggota Usaha Kesehatan Sekolah terhadap pentingnya Cuci tangan Pakai Sabun terutama dalam memutus penyebaran virus Covid-19; 2. siswa/i SDN 002 Pinang Kencana Kota Tanjung Pinang khususnya anggota Usaha Kesehatan Sekolah dapat mempraktikkan secara langsung cuci tangan pakai sabun dengan cara yang baik dan benar sesuai dengan langkahlangkah yang dianjurkan oleh Kementerian Kesehatan; 3. siswa/i SDN 002 Pinang Kencana Kota Tanjung Pinang dapat menjadi agent of change yang dapat menularkan informasi tentang praktik cuci tangan pakai sabun dengan cara yang baik dan benar kepada teman sebaya dan anggota keluarga di rumah.
Edukasi dan Pendampingan Praktek Cuci Tangan... 29 Tabel 1. Distribusi Nilai Pretest, Posttest dan Gain Siswa Sampel Pretest (X) Posttest (Y) Gain (d) = (Y – X) 1 63 92 29 2 43 85 42 3 62 98 36 4 67 95 28 5 62 95 33 6 50 77 27 7 65 97 32 8 63 87 24 9 62 95 33 10 43 82 39 11 48 88 40 12 55 75 20 13 42 83 41 14 38 90 52 15 42 90 48 16 43 88 45 17 40 90 50 18 52 88 36 19 27 67 40 20 33 82 49
30 Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Prodi D3... Σ 1000 1744 744 Ket: Tabel 2. menerangkan bahwa persentasi kenaikan adalah sebesar 27,11%. Gambar 3. Kegiatan Edukasi CTPS secara Daring (zoomeeting) Gambar 4. Kegiatan Praktik Pendampingan CTPS secara Luring Gambar 5. Kegiatan Post Tes Hari Kedua
Edukasi dan Pendampingan Praktek Cuci Tangan... 31 Gambar 6. Monev Kegiatan oleh Tim Monev UPPM G. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan kegiatan Pengbdian Kepada Masyarakat yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan beberapa hal: 1. Adanya peningkatan ilmu dan pengetahuan siswa/i SDN 002 Pinang Kencana Kota Tanjung Pinang khususnya anggota Usaha Kesehatan Sekolah terhadap pentingnya Cuci tangan Pakai Sabun terutama dalam memutus penyebaran virus Covid-19; 2. Siswa/i SDN 002 Pinang Kencana Kota Tanjung Pinang khususnya anggota Usaha Kesehatan Sekolah dapat mempraktikkan secara langsung cuci tangan pakai sabun dengan cara yang baik dan benar sesuai dengan langkahlangkah yang dianjurkan oleh Kementerian Kesehatan.; 3. Siswa/i SDN 002 Pinang Kencana Kota Tanjung Pinang telah menjadi agent of change yang dapat menularkan informasi tentang praktik cuci tangan pakai sabun dengan cara yang baik dan benar kepada teman sebaya dan anggota keluarga di rumah. Saran yang dapat diberikan ialah sebagai berikut : 1. Diharapkan kepada pihak SDN 02 rutin melakukan pelatihan terhadap anggota Usaha Kesehatan Sekolah. 2. Puskesmas Batu X selaku perpanjangan tangan Dinkes Kota Tanjung Pinang sebaiknya rutin melakukan penyuluhan ke sekolah terkait kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah.
32 Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Prodi D3... H. DAFTAR PUSTAKA Amareta, D. I. 2017. Peningktan Praktik Cuci Tangan Pakai Sabun pada Anak Usia Sekolah dengan Metoda Emo Demo. Sanitasi, Jurnal Kesehatan Lingkungan, 9(2). Chandra, B. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: EGC Buku Kedokteran; 2010. Depkes, R. 2011. Pedoman Pembinaan Perilaku HIdup Bersih dan Sehat (PHBS). Jakarta. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Kartika, M. 2016. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Sambiroto 01 Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat 4(5). Maryunani, Anik. 2013. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Trans Info Media Jakarta. Mukono. 2006. Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan Edisi Kedua. Airlangga University Press. Natsir, M. F. 2018. Pengaruh Penyuluhan CTPS Terhadap Peningkatan Pengetahuan Siswa SDN 169 Bonto Parang Kabupaten Jeneponto. Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan (JNIK) 1(2) . Retno, 2013. Hubungan Antara Perilaku mencuci Tangan dengan Insiden Diare pada Anak Usia Sekolah di Kabupaten Jember. Jurnal Keperawatan 4(2). World Health Organization. 2005. Guidelines for Hand sanitizer Formulation Design and Drug Delivery. Singapore: John Wiley and Sons. World Health Organization. 2020. WHO 2020 Corona virus Disease (COVID-19) Situation Report-209.
33 Edukasi Penerapan Protokol Kesehatan pada Kedai Kopi di Kecamatan Tanjung Pinang Timur Kota Tanjung Pinang 2020 Weni Enjelina1, Gina Dwi Nur Kusuma2 1Poltekkes Kemenkes Tanjung Pinang, Program Studi Sanitasi 2 Poltekkes Kemenkes Tanjung Pinang, Program Studi Sanitasi Email: wenienjelina@gmail.com Abstrak Kedai Kopi merupakan salah satu tempat makan yang khas dan banyak terdapat di Kota Tanjung Pinang. Tempat ini menjadi tempat berkumpulnya masyarakat serta aktifitas makan dan minum. Himbauan untuk menerapkan protokol kesehatan sudah diedarkan oleh pemerintah daerah, akan tetapi masih dijumpai Kedai Kopi yang tidak menerapkannya, seperti tidak melakukan pengukuran suhu di pintu masuk, pekerja tidak menggunakan masker serta tidak mewajibkan pengunjung yang datang untuk menggunakan masker. Berdasarkan hal tersebut perlu kiranya dilakukan edukasi kepada pengelola dan pengunjung kedai kopi tentang penerapan protokol kesehatan dan pemicuan penggunaan Hand sanitizer bagi pekerja dan pengunjung dengan memberikan Hand sanitizer sensor. Tujuan pengabdian ini yaitu memberikan edukasi kepada pengelola, pekerja dan pengunjung di Kedai Kopi melalui pengadaan media-media publikasi kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan pengunjung dan pengelola. Kegiatan dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Persiapan berupa kegiatan
34 Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Prodi D3... observasi awal dan perencanaan kegiatan. Pelaksanaan kegiatan dengan memberikan media promosi yang berisi protokol kesehatan pencegahan Covid-19 bagi pegawai dan pengunjung berupa banner, leaflet, brosur, pajangan dan APD seperti masker, face shield dan sarung tangan dan pemberian alat Hand sanitizer sensor sebagai inisiasi penggunaan alat Hand sanitizer yang aman untuk digunakan bersama. Evaluasi penerapan protokol kesehatan setelah dilakukan kegiatan pengabdian masyarakat. Kata Kunci: Covid-19, kedai kopi, Hand sanitizer, edukasi Abstract Kedai Kopi is one of the typical restaurant and is widely available in Tanjung Pinang City. This place is a place for people to gather, eat and drink activities. Regional government has promoted implementing health protocols, but there are still Kedai Kopi that do not implement it, such as not taking temperature measurements at entrances, workers not wearing masks and not requiring visitors to wear masks. Based on that, it is necessary to educate the managers and visitors of Kedai Kopi about the application of health protocols and triggering the use of Hand sanitizers for workers and visitors by providing Hand sanitizer sensors. The purpose of this service is to provide education to managers, workers and visitors at the Kedai Kopi through the provision of health publication media to increase the knowledge of visitors and managers. Activities are carried out in three stages, preparation, implementation and evaluation. Preparation in the form of initial observation and activity planning. Implementation of activities by providing
Edukasi Penerapan Protokol Kesehatan pada Kedai... 35 promotional media containing COVID-19 prevention health protocols for employees and visitors in the form of banners, leaflets, brochures, displays and PPE such as masks, face shields and gloves and the provision of Hand sanitizer sensors as the initiation of the use of Hand sanitizers that are safe to use together. Evaluation of the implementation of health protocols after community service activities are carried out. Key words: Covid-19, kedai kopi, Hand sanitizer, education A. PENDAHULUAN Corona virus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh z Corona virus 2 (SARS-CoV-2). Tanda dan gejala umum infeksi COVID-19 antara lain gejala gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak napas. Masa inkubasi rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari. Pada kasus COVID-19 yang berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian (Satgas Covid RI, 2020). Masyarakat memiliki peran sangat penting dalam memutus mata rantai penularan COVID-19 agar tidak menimbulkan sumber penularan baru/cluster pada tempat-tempat dimana terjadinya pergerakan orang, interaksi antar manusia dan berkumpulnya banyak orang. Masyarakat harus dapat beraktivitas kembali dalam situasi pandemi COVID-19 dengan beradaptasi pada kebiasaan baru yang lebih sehat, lebih bersih, dan lebih taat, yang dilaksanakan oleh seluruh komponen yang ada di masyarakat serta memberdayakan semua sumber daya yang ada. Peran masyarakat untuk dapat memutus mata rantai penularan COVID-19 (risiko tertular dan menularkan) harus dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan, salah satu nya yaitu membersihkan tangan secara
36 Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Prodi D3... teratur dengan cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir atau menggunakan cairan antiseptik berbasis alkohol/Hand sanitizer sebelum dan setelah beraktifitas pada tempat-tempat umum (Kepmenkes 382, 2020). Tempat dan fasilitas umum merupakan area dimana masyarakat melakukan aktifitas kehidupan sosial dan berkegiatan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Risiko pergerakan orang dan berkumpulnya masyarakat pada tempat dan fasilitas umum, memiliki potensi penularan COVID-19 yang cukup besar. Agar roda perekonomian tetap dapat berjalan, maka perlu dilakukan mitigasi dampak pandemi COVID-19 khususnya di tempat dan fasilitas umum. Masyarakat harus melakukan perubahan pola hidup dengan tatanan dan adaptasi kebiasaan yang baru (new normal) agar dapat hidup produktif dan terhindar dari penularan COVID-19. Kedisiplinan dalam menerapkan prinsip pola hidup yang lebih bersih dan sehat merupakan kunci dalam menekan penularan COVID-19 pada masyarakat, sehingga diharapkan wabah COVID-19 dapat segera berakhir. Berdasarkan data Gugus Tugas COVID-19 Provinsi Kepulauan Riau, kasus Covid 19 kembali mengalami peningkatan pada bulan Juli 2020 hingga sekarang. Jumlah kasus terkonfirmasi yaitu 957 orang di Provinsi Kepulauan Riau, dengan penambahan kasus sebanyak 46 orang, 19 orang di antaranya merupakan penambahan kasus Kota Tanjung Pinang pada Bulan Agustus 2020. Berdasarkan himbauan dari Kota Tanjung Pinang seluruh masyarakat agar senantiasa menerapkan protokol kesehatan pada masa adaptasi kebiasaan baru pada masa pandemi Covid-19 ini. Memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun sesering mungkin (Gugus Tugas Covid-19 Kepri, 2020).
Edukasi Penerapan Protokol Kesehatan pada Kedai... 37 Sosialisasi, edukasi dan promosi tentang penerapan protokol kesehatan perlu terus dilakukan kepada masyarakat dalam upaya memutus rantai penularan COVID-19. Edukasi dan sosialisasi dapat dilakukan oleh siapa saja, terutama institusi pendidikan dengan mengembangkan kreativitas dan kearifan lokal agar maksud dan tujuan yang dicapai sampai dengan baik kepada masyarakat. Kecamatan Tanjung Pinang Timur terdapat banyak kedai kopi. Kedai kopi merupakan salah satu tempat umum yang menjadi tempat berkumpulnya masyarakat. Walaupun telah ada himbauan untuk menggunakan masker dan mencuci tangan, akan tetapi beberapa kali dijumpai pengunjung yang masih berkumpul tanpa menggunakan masker. Beberapa pengelola rumah makan juga tidak lagi menggunakan masker dan menerapkan pengukuran suhu bagi pengunjung. Berdasarkan hal tersebut perlu kiranya dilakukan edukasi kepada pengelola, pekerja dan pengunjung kedai kopi tentang penerapan protokol kesehatan dan pemberian Hand sanitizer sensor sebagai salah satu wujud kegiatan pengabdian kepada masyarakat (BPS Kota Tanjung Pinang, 2019). B. LANDASAN TEORI Tempat dan fasilitas umum merupakan area dimana masyarakat melakukan aktifitas kehidupan sosial dan berkegiatan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Jenis-jenis tempat umum antara lain pusat perbelanjaan, tempat-tempat ibadah, sekolah, pusat kebugaran dan olahraga, tempat pangkas dan salon kecantikan, rumah makan, jalan raya, pelabuhan dan bandara. Risiko pergerakan orang dan berkumpulnya masyarakat pada tempat dan fasilitas umum, memiliki potensi penularan COVID-19 yang cukup besar. Agar roda perekonomian tetap dapat 6 berjalan, maka perlu dilakukan mitigasi