86 Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Prodi D3... antaranya, Penyakit Cacingan, Cholera (muntaber), Diare, Tipus, Disentri, Paratypus, Polio, Hepatitis B dan masih banyak penyakit lainnya. Semakin besar persentase yang BAB sembarangan maka ancaman penyakit itu semakin tinggi intensitasnya. Keadaan ini sama halnya dengan fenomena bom waktu, yang bisa terjadi ledakan penyakit pada suatu waktu cepat atau lambat. Sebaiknya semua orang BAB di jamban yang memenuhi syarat dengan demikian wilayahnya terbebas dari ancaman penyakit tersebut. Dengan BAB di jamban banyak penyakit berbasis lingkungan yang dapat dicegah, tentunya jamban yang memenuhi syarat kesehatan. Kalau membahas soal jamban maka tentunya harus lengkap dengan sarana Air Bersih untuk menunjang keberlangsungan pemanfaatan jamban. 3. Manfaat dan Fungsi Jamban Keluarga Jamban berfungsi sebagai pengisolasi tinja dari lingkungan. Jamban yang baik dan memenuhi syarat kesehatan akan menjamin beberapa hal, yaitu: 1) Melindungi kesehatan masyarkat dari penyakit. 2) Melindungi dari gangguan estetika, bau dan penggunaan saran yang aman. 3) Bukan tempat berkembangnya serangga sebagai vektor penyakit. 4) Melindungi pencemaran pada penyediaan air bersih dan lingkungan. Menurut Ehler dan Steel (2000), syarat pembuangan kotoran adalah: 1. Jarak jamban dengan sumber air minum >10 meter untuk itu letak lubang penampungan kotoran paling sedikit
Upaya Pemenuhan Standar Rumah Sehat dan... 87 berjarak 10 meter dari sumber air minum. Tetapi bila kondisi tanah berkapur dan letak jamban pada sumber air ditanah miring, maka jaraknya sekitar 15 meter. 2. Tersedia air dan alat pembersih dan mempunyai lantai kedap air 3. Mempnyai slap atau tempat pijakan kaki dan closet atau lubang jamban 4. Mempunyai pit atau sumur penampungan dan tidak mencemari air 5. Mudah dibersihkan dan aman digunakan 6. Air seni tidak mencemari tanah disekitarnya. Lantai jamban harus cukup luas minimal berukuran 1 x 1 meter 7. Jamban dilengkapi atap pelindung 8. Luas ruangan cukup dan ventilasi terbuka serta cukup penerangan. 4. Pemeliharaan Jamban Jamban hendaknya selalu dijaga dan dipelihara dengan baik. Adapun cara pemeliharaan yang baik menurut Depkes RI 2004 adalah sebagai berikut: a. Lantai jamban hendaknya selalu bersih dan kering. b. Di sekeliling jamban tidak ada genangan air 16. c. Tidak ada sampah berserakanan. d. Rumah jamban dalam keadaan baik. e. Lantai selalu bersih dan tidak ada kotoran yang terlihat f. Lalat, tikus dan kecoa tidak ada g. Tersedia alat pembersih h. Bila ada yang rusak segera diperbaiki selain itu ditambahkan juga pemeliharaan jamban keluarga dapat dilakukan dengan:
88 Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Prodi D3... 1) Air selalu tersedia dalam bak atau dalam ember 2) Sehabis digunakan, lantai dan lubang jongkok harus disiram bersiih agar tidak bau dan mengundang lalat. 3) Lantai jamban diusahakan selalu bersih dan tidak licin, sehingga tidak membahayakan pemakai. 4) Tidak memasukkan bahan kimia dan detergen pada lubang jamban. 5) Tidak ada aliran masuk kedalam lubang jamban selain untuk membilas. Sarana pembuangan tinja, baiknya menggunakan sistem jamban perlu dipelihara dengan baik. Apbila tidak maka sarana tersebut dapat menjadi sumber penyakit, karena: a. Apabila tidak dibersihkan setiap selesai dipakai, tinja yang tertinggal pada sisi lubang pembuangan atau pada leher angsa akan menarik kedatangan lalat, menimbulkan bau serta pemandangan yang tidak sedap. b. Jamban yang tidak dirawat akan menimbulkan kesan kotor sehingga orang akan segan atau bahkan takut untuk menggunakannyan. c. Lubang jamban yang terlambat dikuras akan menimbulkan kesulitan bagi pemakai karena sulit di glontor atau dibersihkan (Soeparman, 2002). 5. Dampak Jamban Tidak sehat Menurut Chandra, 2012 masih banyak terjadi pembuangan tinja sembarangan akibat tingkat pengetahuan dibidang kesehatan lingkungan yang kurang, dan kebiasaan buruk dalam pembuangan tinja yang diturunkan dari generasi ke generasi. Kondisi tersebut terutama ditemukan pada masyarakat di pedesaan dan di daerah kumuh perkotaan. Jamban keluarga yang tidak sehat atau tidak memenuhi
Upaya Pemenuhan Standar Rumah Sehat dan... 89 syarat dapat menimbulkan dampak buruk bagi makhluk hidup dan lingkungannya. Dampak buruk jamban tidak sehat (Sumantri, 2013): a. Gangguan Kesehatan Tinja dapat mengandung bibit penyakit yang dapat menimbulkan penyakit bawaan air (waterborne disease). Adakalanya tinja yang tidak dikelola dengan baik juga dapat menjadi sarang vektor penyakit (misalnya, nyamuk, lalat, kecoa, dan lain-lain). Vektor penyakit tersebut dapat membawa mikroorganisme patogen penyebab penyakit, seperti diare, kolera, penyakit cacing, dan lain-lain. b. Penurunan Kualitas Lingkungan Tinja yang langsung dibuang ke air permukaan (misalnya, sungai, danau, dan laut) tanpa dilakukan pengolahan dapat mengakibatkan pencemaran permukaan air. Adakalanya air limbah tinja juga dapat merembes ke dalam air tanah, sehingga menyebabkan pencemaran air tanah. c. Gangguan Terhadap Keindahan Adakalanya air limbah tinja dapat mengandung bahanbahan yang bila terurai menghasilkan gas-gas yang berbau. Bila air limbah tinja ini mencamari badan air, maka dapat menimbulkan dampak gangguan keindahan pada badan air tersebut. d. Gangguan Terhadap Kerusakan Benda Jika air limbah tinja mengandung zat-zat yang dapat dikonversi oleh bakteri anaerobik menjadi gas-gas yang agresif seperti H2S. Gas ini dapat mempercepat proses perkaratan pada benda yang terbuat dari besi (misalnya, pipa saluran pembuangan air limbah).
90 Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Prodi D3... 1. Septic tank Septic tank adalah bak untuk menampung air limbah yang digelontorkan dari WC (Water Closet), konstruksi septic tank terbuat dari doble cincin yaitu bagian dalam cincin cor dengan diameter 70 cm dan bagian luar cincin tumbuk sebagai cin cin resapan, bagian atasnya diberi penutup dengan pelat beton dilengkapi penutup control dan diberi pipa hawa T dengan diameter ø1 ½ “. Septic tank yang baik harus mendapatkan oksigen dalam kadar yang cukup sehingga bakteri-bakteri yang tinggal di dalamnya dapat tumbuh dengan subur. Bakteri inilah yang memiliki peranan penting dalam memproses dan memusnahkan limbah di dalam septic tank. Jadi semakin banyak jumlah bakteri yang ada di dalam septic tank, maka semakin lama pula usia pakai septic tank tersebut karena tidak cepat penuh. Sebaliknya, septic tank yang kekurangan jumlah bakteri akan menjadi gampang penuh akibat limbah di dalamnya tetap utuh dan tidak mengalami pemusnahan. Septic tank secara prinsip dipakai untuk menampung limbah sekaligus mendukung proses penghancurannya. Pada saat limbah masuk ke dalam kloset, limbah tersebut akan mengalir ke area rembesan atau sumur resapan yang jaraknya tidak jauh dari septic tank. Kemudian dari sini, limbah akan terus mengalir menuju septic tank yang posisinya juga tidak terlalu jauh dengan kloset. Semakin dekat jarak antara kloset dan septic tank maka semakin bagus karena risiko limbah mampat di tengah pipa saluran juga semakin kecil.
Upaya Pemenuhan Standar Rumah Sehat dan... 91 Berikut ini faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam membangun septic tank yang ramah lingkungan: a. Septic tank Septic tank dapat digunakan untuk diri sendiri ataupun secara bersama-sama hingga maksimal 5 rumah. Semakin banyak jumlah penggunanya, maka ukuran septic tank yang dibuat pun harus semakin besar. Guna mengatasi kebutuhan lahan yang cukup luas, septic tank yang dipakai secara massal bisa dilengkapi dengan filter yang berperan sebagai bidang resapan. Posisi pembuatan sumur resapan disesuaikan menurut kondisi lahan, namun tetap memperhatikan kemudahan dalam pengurasannya. Terdapat 2 aspek yang mempengaruhi ukuran septic tank yang ideal yaitu jumlah pengguna dan waktu putar pengurasan yang direncanakan. Sedangkan ukuran dan volume tangki penampung dipengaruhi oleh 3 aspek yakni jenis tanah, daya serap tanah, serta tinggi muka air tanah. Usahakan dalam perancangannya, air yang keluar dari septic tank memungkinkan untuk diolah terlebih dahulu di dalam area filter, bidang resapan, atau sumur resapan. b. Bidang Resapan Bidang resapan biasa disebut pula sebagai area filter atau sumur resapan. Bagian ini memegang peranan yang sangat penting pada pemeliharaan septic tank setelah selesai dibangun. Beberapa hal yang wajib diperhatikan dalam membuat bidang resapan yang baik antara lain penyesuaian ukuran dan konstruksi menurut jenis tanah dan tinggi muka air tanah, jarak dengan sumber air bersih wajib lebih dari 10 m, serta hanya digunakan untuk melayani maksimal 5 rumah.
92 Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Prodi D3... c. Resapan Air Kotor Resapan air kotor atau rembesan merupakan lubang kecil yang sengaja dibuat dalam jarak yang berdekatan dengan septic tank. Tahukah Anda, fungsi area ini adalah memperoleh aliran air limbah yang berasal dari septic tank. Konstruksi bangunan rembesan terdiri atas lapisan pasir, lapisan ijuk, lapisan kerikil, lapisan ijuk, lapisan batu karang, lapisan ijuk, dan lapisan pasir. Jangan lupa rongga udara yang terbentuk di sekeliling lapisanlapisan tersebut harus ditutup rapat menggunakan ijuk. Di dalam rembesan juga dipasangi pipa paralon yang berdiameter 2,5 inci. Pipa yang digunakan sengaja dibuat berlubang-lubang supaya mempermudah proses penye-baran air limbah yang mengalir dari septic tank ke rembesan. Apabila Anda ingin menggunakan sumur pompa atau jet pum sebagai sumber air bersih di dalam rumah, sebaiknya sumur tersebut dibuat dengan jarak sejauh lebih dari 10 m dari posisi rembesan dan septic tank untuk menghindari terjadinya pencemaran air. d. Bak Kontrol Septic tank yang baik juga wajib dilengkapi dengan bak kontrol. Ini merupakan bak kecil yang dibuat di antara pasangan pipa saluran air kotor. Bak kontrol berfungsi sebagai tempat mengontrol, mengecek, atau memeriksa kelancaran aliran air kotor. Sehingga jika aliran air tersebut mampat, Anda bisa mengatasinya dengan mudah dan cepat. Bak kontrol biasanya dibuat berupa bak beton yang dilengkapi dengan penutup dari cor beton dan tulang serta pegangan dari besi. Dalam pembuatan bak kontrol, perlu diingat bahwa letak dasar bak tersebut harus lebih rendah daripada posisi dasar
Upaya Pemenuhan Standar Rumah Sehat dan... 93 saluran air kotor. Tujuannya supaya air kotor bisa mengalir menuju bak sehingga kotoran yang dibawanya pun akan tertahan di dasar bak dan mengendap. Anda hanya perlu mengeruk kotoran yang mengendap tersebut secara berkala agar pipa saluran air kotor tetap lancar. a. Persyaratan Teknis Pembuatan Tangki Septik Untuk membuat tangki septik ada beberapa persyaratan teknis yang harus dipenuhi, di antaranya: 1) Bahan bangunan harus kuat. 2) Tahan terhadap asam dan kedap air. 3) Bahan penutup dan pipa penyalur air limbah adalah batu kali, bata merah, batako, beton bertulang, beton tanpa tulang, PVC, keramik, plat besi, plastik dan besi. 4) Pipa penyalur air limbah dari PVC, keramik atau beton yang berada diluar bangunan harus kedap air, kemi-ringan minimum 2 %, belokan yang lebih besar dari 45 % dipasang clean out atau pengontrol pipa. Hindari belokan 90 %, yaitu dengan dua kali belokan atau memakai bak kontrol (cara untuk menghitung kemi-ringan, misal panjang saluran 4m, maka sudut kemiringan saluran, 4m x 2% = 0,08 m atau 8 cm). 5) Bentuk dan ukuran tangki septik disesuaikan dengan jumlah pemakai (Q) serta waktu pengurasan. 6) Dilengkapi dengan pipa aliran masuk dan keluar, pipa aliran masuk dan keluar dapat berupa sambungan T atau sekat. 7) Adanya pipa ventilasi udar dengan diameter 50 mm (2″) dan tinggi minimal 25 cm dari permukaan tanah. 8) Tersedianya lubang pemeriksa untuk keperluan pengurasan dan keperluan lainnya.
94 Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Prodi D3... 9) Tangki dapat dibuat dengan dua ruang dengan panjang tangki ruang pertama 2/3 bagian dan ruang kedua 1/3 bagian. 10) Jarak tangki septik dan bidang resapan ke bangunan= 1,5 m, ke sumur air bersih= 10 m dan sumur resapan air hujan 5 m. 11) Tangki dengan bidang resapan lebih dari 1 jalur, perlu dilengkapi dengan kotak distribusi. 12) pipa aliran keluar harus ditekan (5-10 ) cm lebih rendah dari pipa aliran masuk , kemudian di salurkan ke suatu bidang resapan. b. Jarak Tangki Septik dan Bidang Resapan Agar buangan (kotoran) yang dialirkan mengalami proses demineralisasi, proses penguraian suatu senyawa organik sehingga hasil penguraiannya tidak lagi menimbulkan efek yang merugikan, terutama bagi lingkungan secara baik, maka tangki septic perlu dilengkapi dengan sumur resapan. c. Jarak Tangki Septik dan Bidang Resapan Agar buangan (kotoran) yang dialirkan mengalami proses demineralisasi, proses penguraian suatu senyawa organik sehingga hasil penguraiannya tidak lagi menimbulkan efek yang merugikan, terutama bagi lingkungan secara baik, maka tangki septic perlu dilengkapi dengan sumur resapan. C. METODE PELAKSANAAN Metode kegiatan ini berupa penyuluhan dan praktek kepada masyarakat yang belum memiliki jamban di Kelurahan Kampung Bulang, Kota Tanjung Pinang. Setelah penyuluhan bagaimana cara penggunaan septik tank, masyarakat diberikan pemahaman dan motivasi untuk dapat mandiri
Upaya Pemenuhan Standar Rumah Sehat dan... 95 dalam menjaga sanitasi lingkungannya khususnya buang air besar pada tempatnya agar masyarakat terhindar dari penyakit yang disebabkan oleh pencemaran tinja masyarakat yang dibuang sembarangan. Berikut ini adalah tahapan kegiatan pengabdian masyarakat yang akan dilakukan: 1. Tahap persiapan a. Melakukan survei awal pada lahan yang akan dijadikan sebagai sasaran kegiatan b. Penentuan lokasi dan sasaran, serta berkoordinasi dengan pemerintah setempat c. Penyusunan materi penyuluhan, simulasi dan pemicuan 2. Rencana Kegiatan a. Penetapan jumlah warga yang akan mengikuti kegiatan simulasi yaitu kepala rumah tangga yang bersedia mengikuti kegiatan. b. Rencana penyuluhan dilakukan di rumah warga tempat dilakukannya percontohan pembangunan septic tank. c. Perencanaan waktu akan dilaksanakannya kegiatan. 3. Tahap pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat a. Pemberian materi penyuluhan pada peserta yang hadir. b. Melakukan simulasi/demo pembuatan septic tank. 4. Metode pelaksanaan pengabdian masyarakat a. Metode ceramah; b. metode Tanya jawab; c. metode simulasi; d. metode pemicuan; 5. Relevansi Kegiatan Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman dan pengetahuan warga masyarakat khususnya warga Kelurahan Kampung Bulang tentang pemanfaatan septic tank sebagai tempat penampungan limbah tinja yang dihasilkan dari rumah masing-
96 Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Prodi D3... masing guna mencegah terjadinya pencemaran lingkungan. Warga diharapakan memiliki kemampuan menjadi kader bagi warga lainnya agar dapat menjaga lingkungan sekitarnya dari pencemaran limbah tinja yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan masyarakat sekitarnya. D. METODE PENDEKATAN 1. Pendekatan yang dilakukan yaitu menjalin komunikasi yang baik dengan seluruh warga Kelurahan Kampung Bulang, khususnya yang bersedia dan antusias mengikuti kegiatan pengabdian kepada masyarakat. 2. Melakukan koordinasi dengan pemerintah setempat yaitu Lurah Kampung Bulang. 3. Menyusun perencanaan kegiatan yang disesuaikan dengan waktu luang kepala rumah tangga yang akan menjadi peserta kegiatan. 4. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pembuatan septic tank pada peserta kegiatan yang masih tetap memanfaatkan jamban sebagai tempat pembuangan limbah tinja. E. PROSEDUR KEGIATAN Prosedur kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan pada warga Kelurahan Kampung Bulang yaitu: 1. Membuat rencana kegiatan; 2. survei awal lokasi kegiatan dan koordinasi dengan Lurah Kampung Bulang 3. menjalin komunikasi pada warga tempat dilakukannya kegiatan; 4. pelaksanaan kegiatan; 5. monitoring dan evaluasi kegiatan.
Upaya Pemenuhan Standar Rumah Sehat dan... 97 F. HASIL KEGIATAN Hasil pengabdian masyarakat yang dilaksanakan pada warga masyarakat yang mengikuti kegiatan di Kelurahan Kampung Bulang, di antaranya: Hasil pengabdian masyarakat ini dibagi atas beberapa bagian di antaranya: a. Survei awal lokasi ke Kelurahan Kampung Bulang Kota Tanjung Pinang melihat data masyarakat pra sejahtera yang belum memiliki jamban yang dilakukan pada tanggal 27 September 2018. b. Penentuan rumah yang akan dibuat septiktank percontohan di rumah warga di Kelurahan Kampung Bulang yang dilakukan tanggal 28 September 2018. c. Pemicuan dan penyuluhan tentang septic tank kepada masyarakat yang tidak memiliki jamban dan septic tank, agar masyarakat mau dan mampu menjaga lingkungan dengan tidak buang air besar sembarangan, karena berdampak pada kesehatan masyarakat disekitar yang dilakukan pada tanggal 24 Oktober 2018. d. Penggalian lubang septic tank pada rumah yang dijadikan percontohan pemasangan septic tank yaitu rumah pak nurdin yang terletak di RW 10 RT 2 Kelurahan Kampung Bulang yang dilaksanakan pada tanggal 10 November 2018 5. Pembuatan septic tank di rumah pak nurdin yang terletak di RW 10 RT 2 Kelurahan Kampung Bulang yaitu septiktank dua dinding, dimana satu dinding yang terdiri dari 6 cincin dengan masing – masing ukuran 70 cm kedap air sebagai penampungan faeces, dan dinding yang lainnya yaitu dinding bagian luar yang terdiri dari 6 cincin dengan masing – masing ukuran 1 m sebagai dinding resapan, yang dilaksanakan pada tanggal 11 November 2018 (Dokumentasi Kegiatan Terlampir).
98 Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Prodi D3...
UTabel 3. Penilaian Evaluasi Pemanfaatan ANo. Indikator Analisis Situ1 Ketersediaan sarana pembuatan septic tank (alat dan bahan) Semen, Pasir, Batu Cincin beton diamemeter dan 80 centi(bahan mudah dite2 Pemahaman warga tentang pemanfaatan dan prosedur pembuatan septic tank Warga peserta kegibelum mengetahui pentingnya penggujamban dan septic tsebagai penampunglimbah tinja
Upaya Pemenuhan Standar Rumah Sehat dan... 99 Alat pada Kegiatan Pengabdian Masyarakat uasi Intervensi Penilaian Bata eter 1 meter mukan). Disediakan alat dan bahan pembuatan Septic tank Memberi Manfaat (100%) iatan unaan tank gan Diberikan penyuluhan pemanfaatan jamban dan septic tank sebagai tempat penampungan limbah tinja manusia agar tidak mencemari lingkungan Memberi Manfaat (100%)
100 Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Prod4 Pemahaman warga tentang manfaat jamban dan septic tank dalam menjaga lingkungan dari pencemaran Warga yang belum jamban dan septic tmasih menggunakajamban umum ataumembuang langsun
di D3... memiliki tank an u ng ke laut Dibuat jamban dan septic tank sebagai percontohan untuk memicu masyarakat disekitar menggunakan jamban dan septiktank yang memenuhi syarat Memberi Manfaat (100%)
5 Keberlanjutan untuk penyediaan dan pemeliharaan sarana Belum sepenuhnyadilaksanakan Total persentase nilai evaluasi kebermanfaatan
101 Upaya Pemenuhan Standar Rumah Sehat dan... a optimal Melalui kegiatan edukasi dan penyediaan sarana percontohan, warga mampu secara mandiri membuat jamban dan septiktank yang memenuhi syarat sebagai tempat penampungan limbah yang dihasilkan rumah masing masing guna mencegah terjadinya pencemaran lingkungan Memberi Manfaat (85%) 96%
102 Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Prod
di D3...
Upaya Pemenuhan Standar Rumah Sehat dan... 103 G. DOKUMENTASI Dokumentasi disusun berdasarkan pelaksanaan kegiatan mulai tahap persiapan sampai pada tahap evaluasi. Adapun dokumentasi yang dapat disusun dapat dilihat pada gambar berikut: Survei Awal Pengabdian Masyarakat Survei Awal Pengabdian Masyarakat Penentuan Rumah Sasaran Pembuatan Septic tank Percontohan Penentuan Rumah Sasaran Pembuatan Septic tank Percontohan Pemicuan dan Penyuluhan mengenai Septic tank Pemicuan dan Penyuluhan mengenai Septic tank
104 Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Prodi D3... H. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan kegiatan Pengbdian Kepada Masyarakat yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan beberapa hal: 1. Septic tank yang dibuat sebagai percontohan dapat dijadikan solusi pembuangan tinja yang ramah lingkungan khususnya pencegahan terhadap pencemaran air dan tanah, sehingga masyarakat terhindar dari gangguan kesehatan yang disebakan oleh buang air besar sembarangan. 2. Septic tank yang dibuat adalah septic tank dengan desain dua dinding, yang berfungsi untuk mencegah pencemaran tanah dan air, serta waktu penggunaan yang lebih lama. Saran yang dapat diberikan ialah sebagai berikut: Banyak kendala yang dihadapi pada saat melakukan kegiatan pengabdian masyarakat khususnya pendekatan kepada masyarakat yang merasa lebih tau, oleh karena itu untuk pengembangan pengabdian masyarakat selanjutnya pada daerah Kelurahan Kampung Bulang penulis menyarankan adanya pendekatan yang intens kepada masyarakat, sehingga masyarakat lebih menerima intervensi yang akan diberikan agar masyarakat mau dan mampu secara mandiri menjaga lingkungan dari sumber pencemaran khususnya pencemaran yang berasal dari faeces.
Upaya Pemenuhan Standar Rumah Sehat dan... 105 I. DAFTAR PUSTAKA Azrul, Azwar (1995). Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan Chandra, B 2007, Pengantar Kesehatan Lingkungan, Buku Kedokteran EGC, Jakarta: EGC. Chandra B. 2012. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: EGC Depkes RI. 2004. Syarat-syarat Jamban Sehat. Jakarta Ehler dan Steel. 2000. Syarat-syarat Jamban Sehat yang Memenuhi Standar. Jakarta Kemenkes, RI. 2010. Laporan Riskesdas. Jakarta: Badan Pengembangan dan Penelitian Kementerian Kesehatan RI. Kemenkes, RI. 2013. Laporan Riskesdas. Jakarta: Badan Pengembangan dan Penelitian Kementerian Kesehatan RI. Mara, D., Cairncross, S. 1994. Pemanfaatan Air Limbah & Ekskreta: Patokan Untuk Perlindungan Kesehatan Masyarakat. Bandung: ITB. Menteri Kesehatan RI. 2008. Kepmenkes, RI No. 852/MENKES/SK/IX/2008 tentang Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat. Jakarta Notoatmodjo, S., 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat: PrinsipPrinsip Dasar. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta. Soeparmin & Suparman 2002. Pembuangan Tinja dan Limbah Cair, Buku Kedokteran EGC, Jakarta: EGC. Sumantri, Arif. 2013. Kesehatan Lingkungan. Rawamangun: Kencana Prenada Media Group.
106 Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Prodi D3... Waluya, Bagja, Pengelolaan Lingkungan Hidup, diakses tanggal 15 Juni 2021, http://www.google.co.id/url?sa=t&rct= j&q=&esrc=s&source=web&cd=10&cad=rja&uact=8&ved =0CEoQFjAJ&url=http%3A%2F%2Ffile.upi.edu%2FDire ktori%2FFPIPS%2FJUR._PEND._GEOGRAFI%2F1972102 42001121-Bagja_Waluya%2fpengelolaan_Lingkungan _Hidup_untuk_Tk_SMA%2FBAB_4_SANITASI_ Lingkungan.pdf) Water And Sanitation Program East Asia and The Pacific (WSPEAP), 2009, Informasi Pilihan Jamban Sehat, World Bank, Jakarta.
107 Sosialisasi Protokol Kesehatan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di Masa Adaptasi Kebiasaan Baru Pada Anak Panti Asuhan Hidayatullah Kota Tanjung Pinang Kholilah Samosir1, Annisa Pratiwi Putri2, Rinaldi Daswito3 1Poltekkes Kemenkes Tanjung Pinang 2Poltekkes Kemenkes Tanjung Pinang 3 Poltekkes Kemenkes Tanjung Pinang Email: [email protected] Abstrak Wabah COVID-19 saat ini telah menjadi perhatian di dunia termasuk di Indonesia. Wabah Covid-19 berhasil mengubah kebiasaan yang kita lakukan sehari-hari baik di rumah, di sekolah, di tempat kerja, di jalan, dan dimanapun. Strategi untuk melawan virus hal utama yang perlu kita lakukan adalah melakukan tindakan pencegahan seperti: sering cuci tangan pakai sabun, menerapkan etika batuk/pakai masker, meningkatkan daya tahan tubuh, menjaga jarak dan hindari kerumunan dan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yang salah satunya adalah prilaku cuci tangan pakai sabun. Mencuci tangan dengan sabun dapat mencegah penularan virus Covid-19, hal ini dikarenakan kandungan sabun terbukti secara klinis mampu membunuh bakteri, virus, dan kuman penyakit. Mencuci tangan dengan sabun adalah langkah dasar yang paling mudah dan aman untuk melindungi diri dari virus dan merupakan anjuran dari
108 Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Prodi D3... WHO. Sosialisasi merupakan serangkaian kegiatan komunikasi dengan menggunakan media dalam memberikan bantuan terhadap pengembangan potensi, yaitu fisik, emosi, sosial, sikap dan pengetahuan semaksimal mungkin sebagai upaya untuk meningkatkan atau memelihara kesehatan. Penyuluhan tentang mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir diberikan kepada masyarakat khususnya anak usia sekolah sebagai upaya memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang pentingnya perilaku mencuci tangan pakai sabun dalam kehidupan sehari-hari, terlebih pada saat tengah mewabahnya penyebaran virus Covid-19 seperti kondisi saat ini. Kata Kunci: CTPS, Covid-19, New Normal. Abstract The current COVID-19 outbreak has become a concern in the world, including in Indonesia. The Covid-19 outbreak has succeeded in changing the habits we do every day, both at home, at school, at work, on the road, and anywhere else. The strategy to fight the virus, the main thing we need to do is to take preventive measures such as: frequently washing hands with soap, applying cough etiquette/wearing a mask, increasing body resistance, maintaining distance and avoiding crowds and implementing Clean and Healthy Lifestyles, one of which is washing hands with soap. Washing hands with soap can prevent the transmission of the Covid-19 virus, this is because the soap content is clinically proven to be able to kill bacteria, viruses, and germs. Washing hands with soap is the easiest and safest basic step to protect your
Sosialisasi Protokol Kesehatan Cuci Tangan Pakai... 109 self from the virus and is recommended by the WHO. Socialization is a series of communication activities using the media in providing assistance to the development of potential, namely physical, emotional, social, attitude and knowledge as much as possible as an effort to improve or maintain health. Counseling on washing hands using soap and running water is given to the community, especially school-age children as an effort to provide understanding and knowledge about the importance of washing hands with soap in daily life, especially during the current outbreak of the Covid-19 virus. Keywords: CTPS, Covid-19, New Normal A. PENDAHULUAN Wabah Covid-19 saat ini telah menjadi perhatian di dunia termasuk di Indonesia. Wabah Covid-19 berhasil mengubah kebiasaan yang kita lakukan sehari-hari baik di rumah, di sekolah, di tempat kerja, di jalan, dan dimanapun. Kita dibuatnya seakan tak berdaya, karena gerak langkah kita dibatasi dengan adanya Covid-19, sehingga membuat kita tidak produktif yang berdampak pada masalah ekonomi keluarga, masyarakat, daerah dan negara. Covid-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh virus corona. Covid-19 ditandai dengan munculnya gejala batuk pilek, flu, demam, gangguan pernapasan, namun ada juga yang tidak nampak/muncul gejalanya, dan dalam kondisi parah bisa menyebabkan gagal napas dan berakhir pada kematian. Penularannya melalui droplets atau percikan batuk atau bersin. Virus dapat berpindah secara langsung melalui percikan batuk atau bersin dan napas orang yang terinfeksi yang kemudian terhirup orang sehat. Virus juga dapat
110 Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Prodi D3... menyebar secara tidak langsung melalui benda-benda yang tercemar virus akibat percikan atau sentuhan tangan yang tercemar virus. Virus bisa tertinggal di permukaan bendabenda dan hidup selama beberapa jam hingga beberapa hari, namun cairan disinfektan dapat membunuhnya (Kemenkes, 2020). Strategi untuk melawan virus hal utama yang perlu kita lakukan adalah melakukan tindakan pencegahan seperti: sering cuci tangan pakai sabun, menerapkan etika batuk/pakai masker, meningkatkan daya tahan tubuh, menjaga jarak dan hindari kerumunan dan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yang salah satunya adalah prilaku cuci tangan pakai sabun. Menurut WHO permasalahan kesehatan di negaranegara berkembang khususnya Indonesia dapat dikurangai dengan perilaku hidup sehat yaitu Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Namun masih kurangnya perhatian dan kesadaran tentang pentingnya CTPS di masyarakat. Banyak orang yang belum menyadari pentingnya perilaku cuci tangan pakai sabun (CTPS) bagi kesehatan (Depkes RI, 2011 yang dikutip oleh Arrymarsud dan WHO 2020). Sosialisasi merupakan serangkaian kegiatan komunikasi dengan menggunakan media dalam memberikan bantuan terhadap pengembangan potensi, yaitu fisik, emosi, sosial, sikap dan pengetahuan semaksimal mungkin sebagai upaya untuk meningkatkan atau memelihara kesehatan. Penyuluhan tentang mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir diberikan kepada masyarakat khususnya anak usia sekolah sebagai upaya memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang pentingnya perilaku mencuci tangan pakai sabun dalam kehidupan sehari-hari, terlebih pada saat tengah mewabahnya penyebaran virus Covid-19 seperti kondisi saat ini.
Sosialisasi Protokol Kesehatan Cuci Tangan Pakai... 111 Berdasarkan pendataan yang dilakukan jumlah anak usia sekolah 85 orang (62.35%) anak usia sekolah tidak melakukan cuci tangan setelah bermain dan banyak yang tidak melakukan cuci tangan dengan baik dan benar terlebih dahulu. Anak usia sekolah juga banyak yang terlihat jajan sembarangan, hal ini juga bisa disebabkan masih minimnya sarana dan prasarana yang mendukung terealisasinya kegiatan mencuci tangan pakai sabun. Mencuci tangan dengan sabun mencegah penularan virus Covid-19. Kandungan sabun terbukti secara klinis mampu membunuh bakteri, virus, dan kuman penyakit. Mencuci tangan dengan sabun adalah langkah dasar yang paling mudah dan aman untuk melindungi diri dari virus dan merupakan anjuran dari WHO (WHO, 2020). Berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukannya kegiatan sosialisasi dalam rangka meningkatkan pemahaman dan pengetahuan anak-anak dalam melakukan CTPS yang baik dan benar dengan menggunakan air yang mengalir di masa pandemi dalam adaptasi kebiasaan baru. Mengacu pada permasalahan yang diajukan untuk dipecahkan maka tujuan kegiatan ini adalah Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman anak panti tentang mencuci tangan pakai sabun, Meningkatkan kesadaran anak panti untuk bisa menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penularan Covid-19 di lingkungan sekitar pada masa adaptasi kebiasaan baru, Tersedianya sarana cuci tangan bagi anak panti asuhan, Mempraktekkan cara cuci tangan pakai sabun yang benar sesuai dengan standart. B. LANDASAN TEORI Corona virus adalah virus tipe zoonosis (ditularkan dari hewan ke manusia dan sebaliknya). Pada manusia, corona diketahui dapat menyebabkan gejala penyakit seperti flu ringan hingga
112 Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Prodi D3... yang lebih parah, contoh nya seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) (WHO, 2020). World Health Organization (WHO) memberi nama virus baru tersebut Severe acute respiratory syndrome corona virus-2 (SARS-CoV-2) dan nama penyakitnya sebagai Corona virus disease 2019 (COVID-19) (WHO, 2020). WHO menyatakan COVID-19 sebagai pandemi dunia dan Pemerintah Indonesia menetapkan sebagai bencana non alam berupa wabah penyakit yang perlu dilakukan penanggulangan terpadu melalui beberapa langkah termasuk keterlibatan seluruh komponen masyarakat (Kemenkes RI, 2020). Menurut Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI, 2020), infeksi COVID-19 dapat menimbulkan gejala ringan, sedang atau berat. Gejala utama yang muncul yaitu demam (suhu ≥380C), batuk dan kesulitan bernapas. Berikut sindrom klinis yang dapat muncul jika terinfeksi. 1. Tidak berkomplikasi Kondisi ini merupakan kondisi teringan. Gejala yang muncul berupa gejala yang tidak spesifik. Gejala utama tetap muncul seperti demam, batuk, dapat disertai dengan nyeri tenggorok, kongesti hidung, malaise, sakit kepala, dan nyeri otot. Perlu diperhatikan bahwa pada pasien dengan lanjut usia dan pasien immunocompromises presentasi gejala menjadi tidak khas atau atipikal. Selain itu, pada beberapa kasus ditemui tidak disertai dengan demam dan gejala relatif ringan. Pada kondisi ini pasien tidak memiliki gejala komplikasi diantaranya dehidrasi, sepsis atau napas pendek. 2. Pneumonia ringan Gejala utama dapat muncul seperti demam, batuk, dan sesak. Namun tidak ada tanda pneumonia berat. Pada anak-
Sosialisasi Protokol Kesehatan Cuci Tangan Pakai... 113 anak dengan pneumonia tidak berat ditandai dengan batuk atau susah bernapas.
114 Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Prodi D3... 3. Pneumonia berat. Pada pasien dewasa: Gejala yang muncul di antaranya demam atau curiga terinfeksi saluran pernapasan dan tanda yang muncul yaitu takipnea (frekuensi napas: >30x/menit), distress pernapasan berat atau saturasi oksigen pasien <90% udara luar. COVID-19 dapat menular dari orang yang terinfeksi kepada orang lain di sekitarnya melalui percikan batuk atu bersin. COVID-19 juga dapat menular melalui benda-benda yang terkontaminasi percikan batuk atau bersin penderita COVID-19. Orang lain yang menyentuh benda-benda terkontaminasi tersebut lalu menyentuh mata, hidung dan mulut mereka dapat tertular penyakit ini (Melani, 2019). Penularan virus corona terjadi secara droplet atau melalui percikan saat orang batuk atau berbicara, hal inilah yang menyebabkan virus ini mudah sekali menular ke orang lain. Tanda dan gejala yang tidak spesifik juga menyebabkan infeksi virus ini susah dikenali. Sebagian besar kasus infeksi corona virus memiliki tanda dan gejala seperti influensa seperti demam, batuk, pilek, pusing dan dalam kondisi berat bisa mengalami sesak napas yang berat (Quyumi dan Alimansur, 2020). Upaya pencegahan adalah upaya kesehatan yang dimaksudkan agar setiap orang terhindar dari terjangkitnya suatu penyakit dan dapat mencegah terjadinya penyebaran penyakit. Tujuannya adalah untuk mengendalikan faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya penyakit yaitu penyebab penyakit (environment). Pencegahan COVID-19 yang utama adalah bertujuan untuk memutus mata rantai penularan yaitu dengan mematuhi protokol kesehatan berupa mencuci tangan pakai sabun, menggunakan masker saat beraktifitas dan menjaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain.
Sosialisasi Protokol Kesehatan Cuci Tangan Pakai... 115 Penelitian mengenai tingkat kepatuhan masyarakat dalam melakukan upaya pencegahan COVID-19 juga dilakukan di Provinsi Kepulauan Riau khususnya mengenai penerapan physical distancing yang menunjukkan hasil bahwa 59,9% masyarakat telah mematuhi protokol kesehatan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan masyarakat sudah cukup baik (Martias et al., 2020). Rekomendasi WHO untuk menghadapi infeksi COVID-19 adalah melakukan proteksi dasar yang meliputi cuci tangan secara rutin menggunakan sabun dan air mengalir, menggunakan hand sanitizer, menjaga jarak minimal 1 meter, dengan orang lain terutama yang memiliki gejala batuk dan bersin, dan berobat ketika memiliki keluhan yang sesuai kategori suspek (WHO, 2020). Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/382/2020 Tentang Protokol Kesehatan Bagi Masyarakat Di Tempat dan Fasilitas Umum Dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), penularan COVID-19 terjadi melalui droplet yang dapat menginfeksi manusia dengan masuknya droplet yang mengandung virus SARS-CoV-2 Ke dalam tubuh melalui hidung, mulut dan mata. Prinsip pencegahan penularan COVID-19 pada individu dilakukan dengan menghindari masuknya virus melalui ketiga pintu masuk tersebut dengan beberapa tindakan seperti menggunakan alat pelindung diri berupa masker, mencuci tangan secara teratur dengan cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir atau menggunakan cairan antiseptik berbasis alkohol/hand sanitizer, menjaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain, menghindari kerumunan, menerapkan etika batuk dan bersin, jangan menyentuh mata, hidung dan mulut sebelum
116 Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Prodi D3... mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, dan lainlain. Cara terbaik untuk penanggulangan dan pencegah penyakit ini adalah dengan memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Pemutusan rantai penularan bisa dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan secara disiplin. Yaitu dengan cara sering mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun atau menggunakan hand sanitizer, menggunakan masker dan tidak menyentuh area muka sebelum mencuci tangan, serta menjaga jarak dalam setiap kegiatan atau yang dikenal dengan istilah 3M (Dirjen P2P Kemkes RI, 2020). Beberapa contoh protokol kesehatan di atas tentu sangat perlu untuk diterapkan masyarakat selama masa pandemi COVID-19. Guna mencegah diri kita agar tidak tertular virus corona. Tetapi saat ini masih banyak masyarakat yang tidak patuh terhadap protokol kesehatan. Padahal pemerintah sudah menerapkan sanksi denda dan pidana bagi mereka yang tidak mau patuh pada protokol kesehatan. Cuci tangan adalah media utama bagi penularan kuman-kuman penyebab penyakit. Akibat kurangnya kebiasaan cuci tangan, anak-anak merupakan penderita tertinggi dari penyakit diare dan penyakit pernapasan. Hingga tak jarang berujung pada kematian (Nadesul, 2006 yang dikutip oleh Anonim). Menteri Kesehatan, Dr. dr. Siti Fadilah Supari mengatakan bahwa kebiasaan mencuci tangan dengan air saja, tidak cukup untuk melindungi seseorang dari kuman penyakit yang menempel di tangan. Terlebih bila mencuci tangan tidak dibawah air mengalir. Berbagi kobokan sama saja saling berbagi kuman. Kebiasaan itu harus ditinggalkan. Mencuci tangan pakai sabun terbukti efektif dalam
Sosialisasi Protokol Kesehatan Cuci Tangan Pakai... 117 membunuh kuman yang menempel di tangan.Gerakan nasional cuci tangan pakai sabun dilakukan sebagai bagian dari kebijakan pemerintah untuk pengendalian risiko penyakit yang berhubungan dengan lingkungan seperti diare dan penyakit kecacingan (Karya, 2006). Menurut Erman (2007) yang mengatakan bahwa, untuk mengatasi kuman dibutuhkan pengertian akan pentingnya kebiasaan mencuci tangan oleh siapapun. Bukan hanya sekedar mencuci tangan saja melainkan juga menggunakan sabun dan dilakukan di bawah air yang mengalir karena sabun bisa mengurangi atau melemahkan kuman yang ada di tangan. Tujuan utama dari cuci tangan secara higienis adalah untuk menghalangi transmisi patogen-patogen kuman dengan cepat dan secara efektif. (Carl A Osborne, 2008). Kebersihan tangan yang tidak memenuhi syarat juga berkontribusi menyebabkan penyakit terkait makanan, seperti Salmonella dan infeksi E. Coli. Menurut data CDC and The American Society for Microbiology (2005 yang dikutip Anonim). C. METODE KEGIATAN Metode kegiatan yang digunakan pada kegiatan kali ini, yaitu metode luar jaringan (luring) atau penyuluhan secara langsung kepada sasaran pengabdian masyarakat. Pemilihan metode luar jaringan ini bertujuan agar penyampaian materi dapat diterima secara maksimal oleh sasaran pengabdian masyarakat. Adapun rincian kegiatan pengabdian kali ini, sebagai berikut: 1. Survei dan penentuan lokasi sasaran. 2. Permohonn izin melakukan pengabdian masayarakat. 3. Pembuatan media pengabdian masyarakat seperti video, banner dan leafleat.
118 Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Prodi D3... 4. Melakukan sosialisasi, pemutaran video dan diskusi tanya jawab. 5. Melakukan pendampingan praktek CTPS secara langsung kepada anak-anak panti asuhan 6. Penyediaan sarana cuci tangan bagi panti asuhan Hidayatullah Kota Tanjung Pinang. D. METODE PELAKSANAAN KEGIATAN Adapun metode pelaksanaan kegiatan pengabdian dilakukan dengan beberapa tahapan sebagai berikut: 1. Memberikan materi kepada anak-anak panti Hidayatullah Kota Tanjung Pinang mengenai CTPS yang benar meliputi cara, waktu dan frekuensi cuci tangan dimasa adapatasi kebiasaan baru yang dilakukan secara luring. 2. Memaparkan materi kegiatan dalam bentuk audiovisualiasi (video) mengenai langkah-langkah cara cuci tangan pakai sabun yang baik dan benar sehingga mampu memberikan wawasan dan stimulus kepada anak-anak panti asuhan Hidayatullah Kota Tanjung Pinang akan pentingnya CTPS dimasa pandemi dalam menghadapi adaptasi kebiasaan baru. 3. Mengadakan sesi diskusi tanya jawab, sharing-connecting kepada anak-anak panti Kota Tanjung Pinang terkait permasalahan materi yang diberikan dalam kegiatan sosialisasi serta pemberian leafleat. 4. Pemutaran video tentang langkah-langkah cara cuci tangan pakai sabun dengan baik dan benar. 5. Melakukan praktik pendampingan CTPS dengan cara yang baik dan benar sesuai 6 langkah yang dianjurkan oleh Kementerian Kesehatan serta penyedian sarana cuci tangan.
Sosialisasi Protokol Kesehatan Cuci Tangan Pakai... 119 E. PROSEDUR KEGIATAN Adapun prosedur kegiatan pengabdian masyarakat ini meliputi: 1. Survei dan penentuan lokasi sasaran. 2. Permohonn izin melakukan pengabdian masayarakat. 3. Pembuatan media pengabdian masyarakat seperti video, banner dan leafleat. 4. Pelaksanaan kegiatan sosialisasi, pemutaran video dan diskusi tanya jawab. 5. Melakukan pendampingan praktek CTPS secara langsung kepada anak-anak panti asuhan 6. Penyediaan sarana cuci tangan bagi panti asuhan Hidayatullah Kota Tanjung Pinang F. HASIL KEGIATAN Pelaksanaan sosialisasi dan penyuluhan tentang cuci tangan pakai sabun berjalan secara kondusif. Kegiatan ini diawali dengan pembukaan dan perkenalan oleh tim pengabmas, dilanjutkan dengan sosialisasi pemaparan materi CTPS sebagai informasi dalam memberikan motivasi dan pengetahuan mengenai tata cara CTPS yang baik dan benar kepada anak-anak panti di masa pandemi dalam mengahadapi adaptasi kebiasaan baru, setelah dilakukan sosialisasi oleh tim pengabmas kemudian dilanjutkan dengan pemutaran video dan praktik pendampingan cuci tangan pakai sabun pada anak-anak Panti Hidayatullah Kota Tanjung Pinang khususnya anak usia sekolah dasar. Kegiatan ini dilakukan berfokus pada pendidikan kesehatan, sehingga siswa yang telah diberikan sosialisasi dan pendampingan praktik CTPS dengan cara yang baik dan benar bisa menyampaikan informasi kepada temanteman lain maupun keluarga dalam upaya memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19 dimasa adaptasi kebiasaan
120 Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Prodi D3... baru. Kegiatan pengabdian masyarakat kali ini menggunakan media informasi yang berupa video praktek, hal ini akan memudahkan anak-anak panti asuhan mengingat materi yang digunakan. Pengukuran tingkat pengetahuan dan pemahaman siswa dilakukan dengan melakukan pemutaran video, diskusi dan tanya jawab serta praktik CTPS setelah sosialisasi dilaksanakan. Kegiatan pengabmas dilakukan dengan menggunakan metode luar jaringan (luring). Kegiatan pengabdian masyarakat dimulai dari pemaparan materi, pemberian leafleat, pemutaran video pendek tentang langkah-langkah CTPS dan dilanjutkan dengan kegiatan pendampingan praktik CTPS dan yang terakhir adalah penyediaan sarana cuci tangan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan, dimana siswa/anak panti dipandu oleh tim pengabmas untuk mempraktikkan mencuci tangan pakai sabun dengan cara yang baik dan benar sesuai dengan langkah-langkah yang dianjurkan oleh Kementerian Kesehatan. Dengan diadakannya sosialisasi/penyuluhan dan pendampingan praktek CTPS yang benar dapat meningkatkan pengetahuan anak-anak dan dengan adanya sosialisasi ini anak-anak memahami bagaimana cara mencuci tangan yang benar dan kapan waktu untuk mencuci tangan. Diharapkan anak-anak termotivasi untuk melakukan CPTS sebelum dan sesudah beraktivitas. Hal ini juga diharapkan meningkatkan kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakatnya guna mencegah penyebaran penyakit terutama dalam masa pandemi Covid-19 saat ini (Kasuhadi, 2018)
Sosialisasi Protokol Kesehatan Cuci Tangan Pakai... 121 Anjuran cuci tangan bukan hanya ketika diluar rumah namun juga didalam rumah, seperti ketika dari luar, atau sebelum dan setelah makan, setelah bermain, setelah bersin. Pastikan juga tata cara mencuci tangan dilakukan sesuai dengan ketentuan yang ada, seperti waktu mencuci tangan selama 40-60 detik. Larangan menyentuh hidung, mulut, dan mata sebelum mencuci tangan juga harus diperhatikan. Jika dalam kondisi tertentu seperti pada saat bepergian tidak ada air dan sabun untuk membersihkan tangan, solusi lainnya adalah gunakan Hand sanitizer yang dapat membantu mengurangi jumlah kuman di tangan dengan cepat, Hand sanitizer tidak dapat menghilangkan semua jenis kuman, dan tidak seefektif saat mencuci tangan (Buku Panduan CTPS Kemenkes 2013). Menurut peryataan (Kartika, 2016) yang mengungkapkan bahwa dengan penyampaian informasi baik melalui pelajaran ataupun media promosi kesehatan visual yang menarik dan mudah dipahami oleh siswa mengenai CTPS dapat meningkatkan pengetahuan siswa. Menurut (Amareta, 2017) dengan melakukan demonstrasi dalam kelompokkelompok kecil dan penyediaan sarana cuci tangan, sebagian besar pengetahuan peserta meningkat yang sedang (85.1 %). Hal ini didukung dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Utari & Novayelinda, 2011) bahwa penyuluhan kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan keluarga tentang infeksi saluran pernafasan akut (ISPA). Menurut Notoatmodjo (2010) dalam (Utari & Novayelinda, 2011) bahwa pendidikan kesehatan dapat berperan dalam merubah perilaku individu, keluarga, kelompok dan masyarakat sesuai dengan nilai-nilai kesehatan. Individu diharapkan dapat memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah resiko terjadinya sakit, melindungi diri dari ancaman penyakit serta berpartisipasi
122 Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Prodi D3... aktif dalam gerakan masyarakat. Perubahan perilaku yang dimaksud merupakan hasil dari pendidikan kesehatan. Penelitian lain yang dilakukan oleh (Syadidurrahmah et al., 2020) tentang Perilaku physical distancing mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada masa pandemi Covid-19 menyatakan bahwa individu yang memiliki pengetahuan yang baik akan berpeluang 1,7 kali lebih baik dalam menerapkan perilaku physical distancing dibandingkan seseorang yang memiliki pengetahuan yang buruk. Hal ini disebabkan karena pada masa pandemi Covid-19 serta era digital yang semakin mudah diakses oleh masyarakat menyebabkan informasi terkait bahaya Covid-19 lebih banyak tersebar luas. Selain itu, mengingat Covid19 merupakan virus baru yang menyerang manusia, sosialisasi terkait virus Covid-19 juga lebih sering diberikan kepada masyarakat. Penanggulangan tanggap darurat kesehatan masyarakat, dibutuhkan komunikasi resiko dan pemberdayaan masyarakat (KRPM). KRPM dibutuhkan dalam membantu mencegah penyebaran informasi yang salah serta meningkatkan kepercayaan publik terhadap kesiapan pemerintah sehingga masyarakat dapat menerima informasi dengan baik dan mengikuti anjuran pemerintah. Upaya ini tentu dilakukan dalam rangka menghentikan penyebaran wabah yang semakin meluas serta dapat melindungi individu dan komunitas (Kemenkes, 2020). Menurut Sinanto (2020), berdasarkan kajian literatur yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa mencuci tangan menggunakan sabun dapat mencegah infeksi dengan sangat efektif. Membersihkan tangan menggunakan sabun dapat mencegah penularan penyakit dengan ditinjau dengan sanitasi lingkungan dan perilaku yang baik dari masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian Cordita, dkk (2019), jumlah angka kuman sebelum dilakukan cuci tangan menggunakan
Sosialisasi Protokol Kesehatan Cuci Tangan Pakai... 123 sabun antiseptik sebanyak 40,85 CFU/cm3 dan jumlah angka kuman sesudah mencuci tangan menggunakan sabun cuci tangan antiseptik 9,53 CFU/cm3. Besar penurunan angka kuman setelah mencuci tangan menggunakan sabun antiseptik sebesar 73%. Luaran dari program pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk sosialisasi dan pendampingan praktik cuci tangan pakai sabun ini adalah: 1. Terciptanya pemahaman dan peningkatan kesadaran yang tinggi bagi anak-anak panti Hidayatullah Kota Tanjung Pinang terhadap pentingnya protokol Kesehatan dan CTPS 2. Bertambahnya ilmu dan pengetahuan bagi anak-anak panti Hidayatullah Kota Tanjung Pinang mengenai Cara CTPS dan manfaat penerapannya dalam kehidupan sehari- sehari dan dilingkungan sekolah 3. Diharapkan anak-anak panti dapat mempraktikkan secara langsung cuci tangan pakai sabun dengan cara yang baik dan benar sesuai dengan langkah-langkah yang dianjurkan oleh Kementerian Kesehatan guna mencegah penularan Covid 19 dimasa adaptasi kebiasaan baru.
124 Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Prodi D3... Gambar 15. Alat dan Bahan kegiatan pengabmas Gambar 16. Kegiatan Sosialisasi materi dan pemutaran video CTPS
Sosialisasi Protokol Kesehatan Cuci Tangan Pakai... 125 Gambar 17. Pemberian leafleat dan sesi diskusi/Tanya jawab dengan peserta kegiatan Gambar 18. Kegiatan Pendampingan praktik CTPS dengana tim pengabmas
126 Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Prodi D3... Gambar 19. Kegiatan Poto bersama dengan tim monev dan pengelola panti Gambar 20. Kegiatan poto bersama setelah sosialisasi dengan Tim pengabmas dan Tim Monev G. KESIMPULAN 1. Terciptanya pemahaman dan peningkatan kesadaran yang tinggi bagi anak-anak panti Hidayatullah Kota Tanjung Pinang terhadap pentingnya penerapan protokol Kesehatan mengenai CTPS. 2. Bertambahnya ilmu dan pengetahuan bagi anak-anak panti Hidayatullah Kota Tanjung Pinang mengenai Cara CTPS dan
Sosialisasi Protokol Kesehatan Cuci Tangan Pakai... 127 manfaat penerapannya dalam kehidupan sehari- sehari dan dilingkungan sekolah. 3. Diharapkan anak-anak panti dapat mempraktikkan secara langsung cuci tangan pakai sabun dengan cara yang baik dan benar sesuai dengan langkah-langkah yang dianjurkan oleh kementerian Kesehatan guna mencegah penularan Covid-19 dimasa adaptasi kebiasaan baru dan tersedia alat cuci tangan Saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut: 1. Diharapkan kepada pihak Panti Asuhan Hidayatullah secara rutin melakukan sosialisasi CTPS yang benar dengan menggunakan sabun dan air yang mengalir dan mempraktekkannya kepada anak-anak panti asuhan. 2. Perlu penyediaan sarana tempat cuci tangan yang berisi sabun cuci tangan dan handuk kecil di sekitar meja makan atau tempat yang biasa digunakan. 3. Perlu disediakan himbauan-himbauan mengenai pencegahan Covid-19 di lingkungan panti asuhan Hidayatullah Kota Tanjung Pinang H. DAFTAR PUSTAKA Amareta, D. I. 2017. Peningktan Praktik Cuci Tangan Pakai Sabun pada Anak Usia Sekolah dengan Metoda Emo Demo. Sanitasi, Jurnal Kesehatan Lingkungan, 9(2). Kemenkes RI. 2013. Buku Panduan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia (HCTPS) ke-6. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Panduan Penyelenggaraan Kegiatan Tangan-ku Bersih, hidupku sehat. Cordita, Rakka Novadlu, dkk. 2019. Perbandingan Efektivitas mencuci tangan menggunakan Hand sanitizer dengan
128 Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Prodi D3... sabun antiseptik pada tenaga Kesehatan di ruang ICU RSUD Dr. H.Abdul Moeloek. J Agromedicine. 6 (1): 145- 153. Depkes RI. 2011. Arrymarsud, http://www.metrojambi.com/ v1/home/kesehatan/10950-diare-dominasi kematianbalita-di-indonesia.pdf. Depkes RI. 2008. Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat Direktorat Jendral Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI. 2020. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease (Covid-19) Revisi ke-4. Jakarta: Kemenkes RI. Erman, 2007. Promosi Kesehatan Dalam Pencapaian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Kartika, M. 2016. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Sambiroto 01 Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 4 (5). Kementrian Kesehatan RI Pusat Promosi Kesehatan. 2012. Rumah Tangga Sehat Dengan Prilaku Hidup Bersih Dan Sehat. Kepulauan Riau: Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau. Kemenkes. 2020. Dokumen resmi. Pedoman Kesiapan Menghadapi COVID-19, 0–115.
Sosialisasi Protokol Kesehatan Cuci Tangan Pakai... 129 Martias, I., Pitriyanti, L., & Aldo, N. 2020. Studi Tingkat Kepatuhan Masyarakat Propinsi Kepulauan Riau Untuk Melaksanakan Social/Physical Distancing Dalam Upaya Mencegah Penyebaran Virus COVID-19. Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat, 20 (2). Melani, K. S. 2019. Sosialisasi Tentang Pencegahan Covid-19 Di Kalangan Siswa Sekolah Dasar Di Sd Minggiran 2 Kecamatan Papar Kabupaten Kediri’, Journal Of Chemical Information And Modeling, 53(9): 1689–1699. Nadesul. 2006, yang dikutip oleh Anonim, http://eprints.undip.ac.id/32876/1/Atrika_Desi.pdf Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan Edisi Pertama. Jakarta: Rineka Citra. Quyumi, E. And Alimansur, M. 2020. Upaya Pencegahan Dengan Kepatuhan Dalam Pencegahan Penularan Covid19 Pada Relawan Covid, 4(1): 81–87. Syadidurrahmah, F., Muntahaya, F., Islamiyah, S. Z., & Fitriani, T. A. 2020. Perilaku Physical Distancing Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada Masa Pandemi COVID19 Physical Distancing Behavior of Students of UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dur- ing COVID-19 Pandemic. 2(1), 29–37. Sinanto, Rendi Ariyanto dan Sitti Nur Djannah. 2020. Efektivitas Cuci Tangan Menggunakan Sabun Sebagai Upaya Pencegahan Infeksi: Tinjauan Literatur. JKKH (Jurnal Kesehatan Karya Husada), 8 (2).
130 Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Prodi D3... Utari, W., & Novayelinda, R. 2011. Pengetahuan Keluarga Tentang Infeksi Saluran Pernapasan Akut (Ispa). 17. jom.unri.ac.id/index.php/JOMPSIK/article/download/3 489/3385? WHO. 2005. Pocket book of hospital care for children. Guidelines for the management of common illnesses with limited resources. World Health Organization. 2020. Corona virus disease (COVID-19) advice for the public. Lk,
Sosialisasi Protokol Kesehatan Cuci Tangan Pakai... 131