The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Buku ini merupakan kumpulan ragam tulisan artikel kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh civitas Prodi DIII Sanitasi, Jurusan Kesehatan Lingkungan, Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by muh.yusuf.mf, 2023-10-10 03:57:27

Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Prodi DIII Sanitasi Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang

Buku ini merupakan kumpulan ragam tulisan artikel kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh civitas Prodi DIII Sanitasi, Jurusan Kesehatan Lingkungan, Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang

Keywords: Pengabdian Masyarakat,Sanitasi,Kesehatan Masyarakat,Kesehatan Lingkungan

132 Outdoor Aquaponic Bukkets sebagai Solusi Ketahanan Pangan Selama Pandemi COVID-19 Zulya Erda1, M.Fadil2 1Poltekkes Kemenkes Tanjung Pinang 2Program Studi D3 Sanitasi Email: [email protected] Abstrak Pandemi Covid-19 telah berimbas kepada hampir seluruh sektor kehidupan. Salah satu yang menjadi masalah besar akibat pandemi tersebut yaitu ketahanan pangan di keluarga. Dalam hal mendukung gerakan melawan Covid-19, dilakukan kegiatan pengabdian masyarakat guna mendesain program kerja yang membantu solusi pada isu keresahan terkait pemenuhan kebutuhan untuk pangan, yaitu dengan cara menerapkan Outdoor Aquaponic Bucket di Rumah Tangga. Kegiatan ini akan laksanakan di Kampung Lembah Rantau tepatnya RT 04. Hasil kegiatan diharapkan dapat digunakan sebagai pemicu bagi masyarakat untuk terus produktif dan kreatif dalam pemenuhan pangan sehari-hari. Kata Kunci: Aquaponik, Bukdidamber Abstract The Covid-19 pandemic has affected almost all sectors of life. One of the big problems due to that pandemic is food security in the family. In terms of supporting the movement against Covid-19, community service activities were carried out to design work


Outdoor Aquaponic Bukkets sebagai Solusi Ketahanan... 133 programs that can solve the issue of anxiety related to meeting the need for food by implementing an Outdoor Aquaponic Bucket in the Household. This activity will be carried out in RT 4 Lembah Rantau Village. The results of the activity are expected to be used as a trigger for the community to continue to be productive and creative in fulfilling daily food. Key word: Aquaponic, Bukdidamber A. PENDAHULUAN Kasus Covid 19 di Indonesia semakin naik. Dampak dari virus ini ternyata tidak hanya berimbas hanya pada sektor krisis kesehatan, namun juga membuat berbagai hal sulit dilakukan seperti tidak terselenggaranya program pendidikan tatap muka, perekonomian lumpuh, kesulitan finansial, kerugian ekonomi negara, banyak pekerja yang diphk dan dirumahkan, bahkan menyebabkan kelaparan dan kesulitan pangan. Hal ini menjadi masalah besar untuk disoroti oleh seluruh warga di Indonesia untuk menuju sila kelima, yaitu kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Untuk mewujudkan kesejahteraan bagi rakyat, salah satu Tri Dharma Poltekkes Kemenkes Tanjung Pinang adalah melakukan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat. Salah satu wilayah yang menjadi objek pengabdian kepada masyarakat yaitu RT 04 RW 01 Kampung Lembah Rantau Batu IX Kelurahan Batu IX Tanjung Pinang. Wilayah tersebut sebagian besar mata pencariannya adalah buruh. Pemenuhan kebutuhan pangan sehari-hari merupakan salah satu permasalahan yang terjadi di wilayah tersebut. Dalam hal mendukung gerakan melawan Covid-19, kegiatan pengabdian masyarakat di coba untuk mendesain program


134 Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Prodi D3... kerja yang membantu solusi pada isu keresahan pemenuhan kebutuhan untuk pangan, yaitu dengan Penerapan Outdoor Aquaponic Bucket di Rumah Tangga. Aquaponik sendiri adalah kultur gabungan ikan dan tumbuhan dalam sirkulasi tertutup (Rakocy dkk, 2003). Di dalam prosesnya, unsur hara dalam limbah budidaya ikan digunakan untuk menghasilkan tanaman. Limbah tersebut diolah dalam komponen tanaman dan dikembalikan ke penampungan pemeliharaan ikan. Penerapan aquaponik ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan untuk keluarga sehingga menjadi budaya kemandirian pangan keluarga. B. LANDASAN TEORI Akuaponik sendiri menurut Mark Sungkar (2015), “adalah sistem produksi pangan revolusioner dengan membudidayakan ikan dan tanaman secara terpadu. Akuaponik merupakan “perkawinan” antara akuakultur atau budidaya perikanan dengan pertanian sistem hidroponik yang menggunakan prinsip bertanam tanpa tanah” Akuaponik merupakan sebuah alternatif yang membudidayakan tanaman dan ikan dalam satu tempat. Teknik ini mengintegrasikan budidaya ikan secara tertutup (resirculating aquaculture) yang dipadukan dengan tanaman. Dalam proses ini tanaman memanfaatkan unsur hara yang berasal dari kotoran ikan. Bakteri pengurai akan mengubah kotoran ikan menjadi unsur nitrogen, kemudian unsur tersebut akan dimanfaatkan sebagai sumber nutrisi pada tanaman. Melalui sistem akuaponik, tanaman tidak perlu disiram atau diberi pupuk setiap hari secara manual. Air di dalam kolam akan didorong ke atas menggunakan bantuan pompa


Outdoor Aquaponic Bukkets sebagai Solusi Ketahanan... 135 hingga dapat menyirami tanaman. Keuntungan akuaponik untuk kolam dan ikan adalah kebersihan air kolam tetap terjaga, air tidak mengandung zat-zat yang berbahaya bagi ikan karena dalam sistem akuaponik terdapat proses filtrasi. Melalui sistem resirkulasi, air di dalam kolam dimanfaatkan oleh sayuran kemudian sisa atau pembuangan air dari sayuran akan masuk kembali ke dalam kolam. Jenis ikan dan sayuran pada sistem akuaponik dapat berbagai macam, seperti ikan mas, nila, gurami, lele dan bawal. Jenis sayuran yang cocok dalam sistem akuaponik ada dua macam, yakni sayuran daun dan sayuran buah. Sayuran daun seperti kangkung, bayam, selada, pakchoy, dan sawi. Sayuran buah seperti cabai, tomat, dan paprika. Ikan yang dibudidayakan dengan metode akuaponik sebaiknya yang dapat dikonsumsi, mempunyai nilai ekonomis, dan memiliki keindahan. Misalnya ikan lele dan ikan nila. Sistem tanam akuaponik memiliki berbagai macam keunggulan dibandingkan dengan sistem tanam konvensional, seperti biaya operasional yang murah, hasil produksi yang berkali lipat lebih banyak, dan harga jual yang tinggi. Semestinya sistem tanam akuaponik ini dapat menjadi alternatif atau pilihan utama bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari di rumah tangga.


136 Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Prodi D3... C. METODE PELAKSANAAN Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan oleh tim dosen dengan melibatkan mahasiswa dan RT setempat. Pelaksanaan dilaksanakan melalui beberapa tahap yaitu: 1. Tahap Persiapan Persiapan kegiatan meliputi : a. Survei lokasi kegiatan. b. Koordinasi dan menjalin kerjasama kepada RT. c. Penyiapan sarana dan prasana kegiatan 2. Tahap Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan meliputi : a. Penyuluhan tentang promkes Covid-2019 b. Penyerahan seperangkat aquaponik c. Pelatihan pembuatan aquaponic e. Tahap Monitoring dan Evaluasi Monitoring dan evaluasi dilakukan dengan cara memantau perkembangan dari aquaponik dengan melihat perkembangan dari ikan dan tanaman kangkung. D. METODE PENDEKATAN Adapun metode pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan dengan pihak mitra yaitu RT dari wilayah tempat pengabdian. E. PROSEDUR KEGIATAN Adapun prosedur kegiatan meliputi: 1. Persiapan kegiatan. 2. Pelaksanaan kegiatan. 3. Monitoring dan evaluasi.


Outdoor Aquaponic Bukkets sebagai Solusi Ketahanan... 137 F. HASIL KEGIATAN Kegiatan dilaksanakan di Kampung Lembah Rantau, tepatnya di teras dan halaman depan rumah RT 04. Masyarakat sebagai sasaran berkumpul dengan tetap memperhatikan protokol Covid-19. Kegiatan diawal dengan pemberikan penyuluhan tentang ketahanan pangan di rumah tangga selama pandemi Covid-19. Gambar 21. Penyuluhan promkes


138 Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Prodi D3... Kegiatan berikutnya dilanjutkan dengan pelatihan membuat aquaponik skala rumah tangga yang dikenal dengan nama bukdidamber (budidaya ikan di dalam ember). Gambar 22. Pelatihan membuat aquaponik Pelatihan aquaponik ini diawali dengan memberikan seperangkat bahan dan alat yaitu, ember dengan kapasitas 80 L, cup plastik yang berfungsi untuk wadah tanaman, kawat yang berfungsi sebagai pengikat cup plastik dengan ember, arang kayu sebagai media tanam, kangkung segar yang diambil hanya bagian batang dan akarnya, dan bibit ikan nila sebanyak 30 ekor untuk tiap embernya dan disertai dengan pakannya, serta probiotik untuk ikan. Masyarakat begitu antusias mengikuti pelatihan, hal ini terlihat dari keterlibatan langsung masyarakat dalam menyelesaikan sendiri masing-masing


Outdoor Aquaponic Bukkets sebagai Solusi Ketahanan... 139 aquaponiknya. Aquaponik ini diharapkan dapat menjadi pemicu bagi masyarakat dalam menunjang kebutuhan pangan hewani dan nabati, yaitu dari ikan yang dipelihara dan kangkung yang ditanam. Gambar 23. Foto bersama Masa panen untuk ikan nila dari bibit hingga siap panen kurang lebih membutuhkan waktu selama 4 sampai 6 bulan, sedangkan masa panen untuk tanaman kangkung adalah 14 hari setelah masa tanam. Gambar 24. Tanaman kangkung siap panen


140 Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Prodi D3... Gambar 25. Peserta kegiatan sedang panen kangkung Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi, dari 7 orang peserta yang terlibat aktif dan komitmen dalam kegiatan ini hanya 4 orang peserta yang aquaponiknya masih mampu bertahan terlihat dengan masih hidup dan berkembangnya ikan dan tanaman kangkungnya. Adapun permasalahan yang ditemukan antara lain adalah ikan mati secara bertahap. Kematian ikan dimungkinkan akibat dari tidak bisanya ikan beradaptasi dengan lingkungan barunya, dalam hal ini dalam ember yang telah disiapkan. G. KESIMPULAN Pandemi Covid-19 menuntut masyarakat agar mampu mandiri dalam pemenuhan kebutuhan pangan sehari-hari, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan tetap produktif dan meningkatkan kreativitas dalam memamfaatkan pekarangan rumah sebagai lahan untuk kemandirian pangan. H. SARAN Sebaiknya kegiatan dalam pemanfaatan pekarangan rumah sebagai lahan untuk kemandirian pangan dapat menjadi budaya bagi masyarakat di Kampung Lembah Rantau.


Outdoor Aquaponic Bukkets sebagai Solusi Ketahanan... 141 I. DAFTAR PUSTAKA Direktorat Jendral Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit, 2020. Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Corona virus Disease (Covid-19). Kementerian Kesehatan. Direktorat Jendral Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit, 2020. Pedoman Kesiapsiagaan Menghadapi Infeksi Novel Corona Virus (2019-nCoV). Kementerian Kesehatan. Habiburrohman. 2018. Aplikasi Teknologi Akuaponik Sederhana Pada Budidaya Ikan Air Tawar Untuk Optimalisasi Pertumbuhan Tanaman Sawi (Brassica Juncea L.), Skripsi, UIN Raden Intan Lampung. International Labour Organization. Dalam Menghadapi Pandemi: Memastikan Keselamatan dan Kesehatan Di Tempat Kerja, Keselamatan dan Kesehatan Di Tempat Kerja Dapat Selamatkan Kehidupan. ILO. Tim Kerja Kementerian Dalam Negeri. 2020. Pedoman Umum Menghadapi Pandemi Covid-19 Bagi Pemerintah Daerah Pencegahan, Pengendalian, Diagnosis dan Manajemen. Kementerian Dalam Negeri.


142 Edukasi Penerapan Protokol Kesehatan untuk Mencegah COVID-19 bagi Anak-Anak Di Panti Asuhan Hidayatullah Kota Tanjung Pinang Luh Pitriyanti1,2, Ulfa Hanum1,2 1Poltekkes Kemenkes Tanjung Pinang 2PUI Kesehatan Masyarakat Kepulauan (Kemilau) Poltekkes Tanjung Pinang [email protected] Abstrak Penyebaran virus COVID-19 telah menjadi masalah kesehatan yang dihadapi seluruh negara di dunia tanpa terkecuali. Status pandemi global virus corona/COVID-19 telah ditetapkan WHO pada tangga 12 Maret 2020. Jumlah penyebaran COVID-19 di Indonesia setiap harinya juga semakin meningkat. Provinsi Kepulauan Riau sebagai salah satu provinsi yang terletak di wilayah perbatasan Indonesia memiliki potensi penyebaran virus COVID-19 yang cukup tinggi dibandingkan dengan provinsi lainnya di Indonesia. Hal ini berkaitan dengan mobilasi masyarakat ke negara lain khususnya Singapura dan Malaysia yang sudah lebih dulu melaporkan penemuan kasus COVID-19. Sebagai langkah untuk mencegah meluasnya penyebaran COVID-19 di masyarakat, pemerintah telah melakukan edukasi mengenai penerapan protocol kesehatan di semua sektor. Penerapan protokol kesehatan dilakukan dengan menggunakan masker, mencuci tangan pakai sabun atau


Edukasi Penerapan Protokol Kesehatan untuk Mencegah... 143 menggunakan hand sanitizer dan menjaga jarak. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan anak-anak di Panti Asuhan Hidayatullah Kota Tanjung Pinang tentang penularan COVID-19, manfaat melakukan protokol kesehatan dan langkah-langkah menerapkan protokol kesehatan. Pada kegiatan ini juga dilakukan pembagian masker dan hand sanitizer sebagai bekal untuk menghadapi adaptasi normal baru ketika nanti kembali ke sekolah untuk melakukan pembelajran secara luring. Kegiatan ini dilakukan dengan sasaran sebanyak 25 anak. Anak-anak yang menjadi sasaran kegiatan ini merupakan anak-anak dengan kelompok umur remaja yang masih duduk di bangku SMP. Adanya pertanyaan dari peserta memperlihatkan bahwa para peserta sangat antusias dalam pelaksanaan kegiatan ini. Kata Kunci: Edukasi protokol kesehatan, COVID-19, Panti Asuhan Abstract The spread of the COVID-19 virus has become a health problem faced by all countries in the world without exception. The status of the global pandemic of the corona virus / COVID-19 has been determined by the WHO on March 12, 2020. The number of spreads of COVID-19 in Indonesia every day is also increasing. Riau Islands Province as one of the provinces located in the border area of Indonesia has the potential for the spread of the COVID-19 virus which is quite high compared to other provinces in Indonesia. This is related to the mobilization of people to other


144 Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Prodi D3... countries, especially Singapore and Malaysia, which have already reported the discovery of COVID-19 cases. As a step to prevent the spread of COVID-19 in the community, the government has conducted education regarding the implementation of health protocols in all sectors. The implementation of health protocols is carried out by using masks, washing hands with soap or using Hand sanitizers, and maintaining distance. The purpose of this community service activity is to increase the knowledge of children at the Hidayatullah Orphanage in Tanjung Pinang City about the transmission of COVID-19, the benefits of carrying out health protocols, and steps to implement health protocols. In this activity, masks and Hand sanitizers were also distributed as provisions to face the new normal adaptation when later returning to school for offline learning. This activity was carried out with a target of 25 children. The children who are the target of this activity are children with the age group of teenagers who are still in junior high school. The existence of questions from participants showed that the participants were very enthusiastic in carrying out this activity. Key word: Health protocol education, COVID-19, Orphanage A. PENDAHULUAN Munculnya pandemi COVID-19 yang melanda dunia mulai awal tahun 2020 menyebabkan berbagai masalah disemua sektor kehidupan. Adanya kebijakan pemerintah untuk membatasi jarak interaksi, namun tidak sedikit masyarakat yang seakan-akan menyepelekan atau menganggap wabah ini sebagai virus biasa dan tidak berbahaya. Ada beberapa orang yang berfikir bahwa COVID-19 ini hanya berbahaya bagi mereka yang sudah berumur saja, namun seiring berjalannya


Edukasi Penerapan Protokol Kesehatan untuk Mencegah... 145 waktu jumlah kasus positif COVID-19 terus bertambah. Masyarakat akhirnya lebih mawas diri dan berusaha mengikuti protokol kesehatan (Pratama, 2020) Penyebaran virus COVID-19 telah menjadi masalah kesehatan yang dihadapi seluruh negara di dunia tanpa terkecuali. Status pandemi global virus corona/COVID-19 telah ditetapkan WHO pada tangga 12 Maret 2020. Dengan naiknya status COVID-19 menjadi pandemi ini, WHO berharap negara-negara di dunia bisa melakukan penanganan secara ekstra. Laporan WHO pada tanggal 23 November 2020 menyebutkan COVID-19 telah menginfeksi 58.425.681 penduduk dunia dan jumlah yang meninggal mencapai 1.385.218 jiwa termasuk di Indonesia (WHO, 2020). Jumlah penyebaran COVID-19 di Indonesia setiap harinya juga semakin meningkat, pada tanggal 23 November 2020 kasus konfirmasi mencapai 497.668 kasus dan kasus meninggal dunia mencapai 15.884 kasus (Satgas, 2020). Provinsi Kepulauan Riau sebagai salah satu provinsi yang terletak di wilayah perbatasan Indonesia memiliki potensi penyebaran virus COVID-19 yang cukup tinggi dibandingkan dengan provinsi lainnya di Indonesia. Hal ini berkaitan dengan mobilasi masyarakat ke negara lain khususnya Singapura dan Malaysia yang sudah lebih dulu melaporkan penemuan kasus COVID-19. Pada tanggal 23 Nopember 2020 jumlah total kasus konfirmasi di Provinsi Kepulauan Riau mencapai 5197 kasus dan meninggal dunia mencapai 130 kasus (Kepri, 2020). Penularan melalui kontak dekat dan droplet, bukan melalui transmisi udara. Orang yang berisiko terinfeksi adalah yang berhubungan dekat dengan orang yang positif COVID-19. Tindakan pencegahan merupakan kunci penerapan di pelayanan kesehatan dan masyarakat. Langkah pencegahan di masyarakat adalah dengan menjaga kebersihan tangan


146 Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Prodi D3... menggunakan Hand sanitizer jika tangan tidak terlihat kotor. Cuci tangan dengan sabun jika tangan terlihat kotor (Wulandari et al., 2020). Sebagai langkah untuk mencegah meluasnya penyebaran COVID-19 di masyarakat, pemerintah telah melakukan edukasi mengenai penerapan protocol kesehatan di semua sektor. Penerapan protokol kesehatan dilakukan dengan menggunakan masker, mencuci tangan pakai sabun atau menggunakan hand sanitizer dan menjaga jarak. Untuk menanggulangi penyebaran virus COVID-19 maka perlu dilakukan upaya edukasi pada semua komunitas masyarakat termasuk anak-anak yang berada di panti asuhan. Edukasi dapat dilakukan dengan media yang menarik sehingga memudahkan anak-anak untuk memahami informasi yang diberikan dan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat selama masa pandemi COVID-19. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan anak-anak di Panti Asuhan Hidayatullah Kota Tanjung Pinang tentang penularan COVID19, maanfaat melakukan protokol kesehatan dan langkahlangkah menerapkan protokol kesehatan. Pada kegiatan ini juga dilakukan pembagian masker dan Hand sanitizer sebagai bekal untuk menghadapi adaptasi normal baru ketika nanti kembali ke sekolah untuk melakukan pembelajran secara luring.


Edukasi Penerapan Protokol Kesehatan untuk Mencegah... 147 B. LANDASAN TEORI Indonesia saat ini terkena dampak pandemi virus baru. Bukan hanya di Indonesia tetapi secara global di berbagai Negara telah terkena dampak yang sangat hebat dari virus ini. World Health Organization memberi nama virus ini Severe Acute Resporatory Syndrome corona virus-2 (SARS-CoV-2) dengan nama penyakitnya yakni Corona virus disease 2019 (Covid19). COVID-19 menyerang sistem pernapasan manusia dan menimbulkan gangguan ringan sampai berat hingga menyebabkan kematian (BNPB, 2020). Pandemi COVID-19 ini akan berdampak secara sosial dan ekonomi. Dalam hal ini Indonesia harus bersiap siaga dalam menghadapinya terutama dalam hal sistem kesehatan yang ada(Putri, 2020). Indonesia perlu siaga dan tanggap dikarenakan corona virus disease 2019 (Covid-19) ini telah ditetapkan sebagai pademi. Dampak yang ditimbulkan akan sangat meluas, mulai dari politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan, serta kesejahteraan masyarakat. Dalam hal ini Indonesia tidak bisa hanya mengandalkan petugas kesehatan dan sarana prasarana saja, tetapi juga harus melibatkan msyarakat serta sistem kesehatan yang mendukung. Penerapan protokol kesehatan dilakukan dengan menggunakan masker, cuci tangan pakai sabun (CTPS) dan menjaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain. Pencegahan COVID-19 yang pertama dapat dilakukan dengan menggunakan masker. Terdapat berbagai jenis masker yang beredar dimasyarakat, diantaranya adalah masker kain, masker bedah dan masker N95. Masker kain yang direkomendasikan oleh WHO adalah masker kain minimal 3 lapis yang kedap air. Masker kain dapat menyaring udara hingga 60% dan memiliki kelebihan dapat dicuci dan digunakan kembali dibandingkan dengan jenis masker


148 Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Prodi D3... lainnya. Masker kain dapat digunakan 3 – 4 jam dan kemudian harus dicuci. Masker bedah diprioritaskan digunakan oleh orang sakit dan tenaga medis. Masker ini memiliki kemampuan yang lebih baik dibandingkan dengan masker kain. Masker N95 memiliki kemampuan menyaring udara sebesar 95% dan diprioritaskan untuk tenaga kesehatan yang berisiko tinggi tertular COVID-19 (Irawan et al., 2020). CTPS jauh lebih efektif membunuh kuman, bakteri, dan virus dibandingkan dengan mencuci tangan dengan air saja. Sabun dapat dengan mudah menghancurkan membran lipid COVID-19, membuat virus COVID-19 tidak aktif (Kemenkes RI, 2020b). Cara CTPS sesuai dengan panduan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah sebagai berikut: 1. Basahi tangan dengan air bersih. 2. Gunakan sabun pada tangan secukupnya. 3. Gosok telapak tangan yang satu ke telapak tangan lainnya. 4. Gosok punggung tangan dan sela jari. 5. Gosok telapak tangan dan sela jari dengan posisi saling bertautan. 6. Gosok punggung jari ke telapak tangan dengan posisi jari saling bertautan. 7. Genggam dan basuh ibu jari dengan posisi memutar. 8. Gosok bagian ujung jari ke telapak tangan agar bagian kuku terkena sabun. 9. Gosok tangan yang bersabun dengan air bersih mengalir. 10. Keringkan tangan dengan lap sekali pakai atau tissue. 11. Bersihkan pemutar keran air dengan lap sekali pakai atau tissu. Menjaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain untuk menghindari terkena droplet dari orang yang bicara, batuk, atau bersin, serta menghindari kerumunan, keramaian, dan berdesakan. Jika tidak memungkinkan melakukan jaga jarak


Edukasi Penerapan Protokol Kesehatan untuk Mencegah... 149 maka dapat dilakukan berbagai rekayasa administrasi dan teknis lainnya. Rekayasa administrasi dapat berupa pembatasan jumlah orang, pengaturan jadwal, dan sebagainya. Sedangkan rekayasa teknis antara lain dapat berupa pembuatan partisi, pengaturan jalur masuk dan keluar, dan lain sebagainya (Kemenkes RI, 2020a). Berdasarkan teori Lawrance Green, terdapat tiga faktor yang mempengaruhi perilaku masyarakat, diantaranya faktor predisposisi seperti pengetahuan, sikap, kepercayaan, nilainilai; faktor pendukung seperti ketersediaan fasilitas, sarana kesehatan, obat-obatan; dan faktor pendukung seperti sikap dan perilaku petugas. Pengabdian kepada masyarakat pada kegiatan ini dilakukan dengan upaya meningkatkan faktor predisposisi (meningkatkan pengetahuan) dan faktor pendukung (memberikan sarana berupa masker dan Hand sanitizer) untuk meningkatkan perilaku anak-anak di pantu asuhan agar dapat menerapkan protokol kesehatan dengan optimal. C. METODE PELAKSANAAN Metode dalam pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan upaya meningkatkan pengetahuan melalui kegiatan sosialisasi pada anak-anak di Panti Asuhan Hidayatullah Kota Tanjung Pinang dan pemasangan spanduk adaptasi kebiasaan baru di lokasi panti. Sosialisasi langsung pada anak-anak dilakukan dengan bahan edukasi berupa presentasi disertai dengan video edukasi yang dapat mempermudah pemahaman anakanak mengenai protokol kesehatan selama masa pandemi COVID-19. Setelah diberikan edukasi, dilakukan pembagian masker dan Hand sanitizer yang dibungkus dengan wadah yang dapat digunakan kembali sehingga anak-anak dapat


150 Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Prodi D3... menggunakan wadah tersebut untuk membawa masker cadangan ketika harus beraktivitas di luar. D. METODE PENDEKATAN Metode pendekatan yang dilakukan dibagi menjadi dua, yaitu pendekatan pada pengelola panti dan kelompok sasaran kegiatan. Pendekatan pada pengelola dilakukan untuk mendapatkan ijin pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Pendekatan ini dilakukan dengan membawa surat ijin dan datang langsung ke lokasi kegiatan. Pendekatan kedua dilakukan pada kelompok sasaran yaitu anak-anak di Panti Asuhan Hidayatullah. Pendekatan ini dilakukan dengan perkenalan sebelum dilakukan edukasi dan tanya jawab setelah sosialisasi dilakukan. E. PROSEDUR KEGIATAN Prosedur kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Tahap persiapan a. Penentuan lokasi pengabdian kepada masyarakat. b. Pengajuan ijin untuk melakukan kegiatan sosialisasi. 2. Tahap pelaksanaan pengabdian masyarakat a. Pembuatan spanduk sebagai sarana edukasi. b. Pelaksanaan sosialisasi. c. Pembagian masker dan hand sanitizer. 3. Tahap evaluasi a. Menyusun jadwal evaluasi. b. Melaksanakan evaluasi dengan peserta sosialisasi dan pihak pengelola panti. F. HASIL KEGIATAN 1. Kegiatan pertama yang dilaksanakan dalam tahap pelaksanaan kegiatan adalah melakukan sosialisasi pada anak-anak di Panti Asuhan Hidayatullah yang dilakukan


Edukasi Penerapan Protokol Kesehatan untuk Mencegah... 151 pada 12 April 2021. Kegiatan ini dilakukan dengan sasaran sebanyak 25 anak. Anak-anak yang menjadi sasaran kegiatan ini merupakan anak-anak dengan kelompok umur remaja yang masih duduk di bangku SMP. Kegiatan sosialisasi dilakukan secara dua arah yang disisipi dengan video edukasi sehingga materi yang diberikan mengenai bagaimana cara penularan COVID-19, apa saja manfaat pelaksanaan protokol kesehatan dan cara-cara menerapkan protokol kesehatan dapat lebih mudah dipahami oleh peserta. Setelah dilakukan sosialisasi, dilakukan kegiatan tanya jawab. Beberapa pertanyaan menarik yang diajukan oleh peserta diantaranya adalah, bagaimana cara memilih masker yang baik dan menghindari masker palsu yang beredar di masyarakat, serta berapa lama waktu penggunaan masker yang benar. Adanya pertanyaan dari peserta memperlihatkan bahwa para peserta sangat antusias dalam pelaksanaan kegiatan ini. 2. Tahap pelaksanaan kegiatan selanjutnya adalah dengan membagikan masker dan Hand sanitizer yang telah diberi wadah sehingga dapat digunakan sebagai perlengkapan dalam menghadapi era kebiasaan normal baru. Wadah tersebut dapat digunakan kembali oleh para peserta untuk membawa masker cadangan ketika harus beraktivitas diluar panti seperti saat harus Kembali ke sekolah nantinya. 3. Tahap terakhir dari pelaksanaan kegiatan adalah dengan menyerahkan spanduk kepada pengelola panti untuk dipasang di lokasi panti sebagai salah satu media edukasi bagi anak-anak, pengunjung dan pengelola untuk menerapkan protokol kesehatan di panti.


Edukasi PeneTabel 4. Total Persentase NilNo. Indikator Analisis Situ1 Pemahanan anak-anak mengenai penerapan protokol kesehatan Pemahaman masihdibuktikan dengan adanya anak-anak ytidak menggunakan2 Sarana edukasi tentang penerapan protokol kesehatan Tidak terdapat saraedukasi penerapankesehatan


erapan Protokol Kesehatan untuk Mencegah... 152 lai Evaluasi Kebermanfaatan uasi Intervensi Penilaian kurang masih yang n masker Meningkatkan pengetahuan dengan mengadakan sosialisasi mengenai protokol kesehatan Memberi Manfaat (90%) ana n protokol Disediakan spanduk penerapan protokol kesehatan Memberi Manfaat (100%)


Edukasi Penerapan Protokol Kesehatan untuk Menceg3 Ketersediaan sarana masker dan Hand sanitizer masih kurang Masih terdapat bebanak yang tidak menggunakan mask4 Keberlanjutan untuk penyediaan dan pemeliharaan sarana Belum sepenuhnyadilaksanakan Total persentase nilai evaluasi k


gah... 153 berapa ker Diberikan masker dan Hand sanitizer untuk anak-anak beserta wadah untuk membawa masker cadangan Memberi Manfaat (100%) a optimal Melalui kegiatan edukasi dan pembagian masker dan Hand sanitizer beserta wadah untuk membawa masker cadangan yang bisa digunakan kembali diharapkan anak-anak dapat melaksanakan protokol kesehatan dengan optimal Memberi Manfaat (90%) kebermanfaatan 95%


154 Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Prodi D3... Gambar 26. Pengajuan ijin dengan pengelola panti Gambar 27. Pelaksanaan sosialisasi protokol kesehatan


Edukasi Penerapan Protokol Kesehatan untuk Mencegah... 155 Gambar 29. Foto bersama dengan peserta sosialisasi Gambar 28. Pembagian masker dan Hand sanitizer


156 Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Prodi D3... G. KESIMPULAN DAN SARAN Adapun simpulan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa edukasi mengenai protokol kesehatan dan pembagian masker serta Hand sanitizer di Panti Asuhan Hidayatullah berjalan dengan lancar dengan melibatkan partisipasi aktif dari pengelola panti dan anak-anak yang menjadi sasaran dalam kegiatan edukasi. Semua tahapan kegiatan berlangsung dengan baik dari tahap persiapan berupa penetuan lokasi dan permohonan ijin, tahap pelaksanaan kegiatan berupa pelaksanaan sosialisasi, pemasangan spanduk dan pembagian masker serta Hand sanitizer, dan tahap terakhir berupa monitoring dan evaluasi kegiatan. Pengetahuan anak-anak mengenai penularan COVID-19 dan penerapan protokol kesehatan meningkat setelah dilakukannya sosialisasi. Perilaku anak-anak juga diharapkan meningkat yang dibuktikan dengan beberapa anak yang akhirnya mau menggunakan masker setelah dilakukan edukasi dan pemberian masker. Adapun saran dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah diharapkan anak-anak, pengunjung dan pengelola panti dapat melaksanakan penerapan protokol kesehatan secara optimal setelah dilakukan edukasi, pemasanagan spanduk dan pembagian masker serta Hand sanitizer.


Edukasi Penerapan Protokol Kesehatan untuk Mencegah... 157 H. DAFTAR PUSTAKA BNPB. 2020. Pedoman Perubahan Perilaku Penanganan COVID-19. In satgas Covid19. https://Covid19.go.id/ storage/app/media/MateriEdukasi/PedomanPerubahanPerilaku18102020.pdf%0Ahttps://Covid19.go.id/p/ protokol/pedoman-perubahan-perilaku-penangananCovid-19. Irawan, D., Triana, N., Suwarni, L., & Selviana. 2020. Edukasi Protokol Kesehatan dan Strategi Pemasaran Online Melalui Program Kemitraan Masyarakat di Era Pandemi Covid-19. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), 4(4): 655- 662.http://journal.ummat.ac.id/index.php/jmm/article /view/2636 Kemenkes RI. 2020. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/382/2020 Tentang Protokol Kesehatan Bagi Masyarakat Di Tempat Dan Fasilitas Umum Dalam Rangka Pencegahan Dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). Kemenkes RI. 2020. Panduan Cuci Tangan Pakai Sabun. Kepri, G. T. C.-19. 2020. Statistik Data Kasus COVID-19. https://corona.kepriprov.go.id/data. Pratama, N. A. 2020. Knowledge Community Behavior Meaning Social Distancing. Jurnal Ilmu Komunikasi, X(X). Putri, R. N. 2020. Indonesia dalam Menghadapi Pandemi Covid-19. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 20(2): 705. https://doi.org/10.33087/jiubj.v20i2.1010. Satgas, C.-19. 2020. Peta Sebaran COVID-19. https://Covid19.go.id/peta-sebaran-Covid19.


158 Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Prodi D3... WHO. 2020. Corona virus Disease (COVID-19) Situation Report209 (Issue August). Wulandari, A., Rahman, F., Pujianti, N., Sari, A. R., Laily, N., Anggraini, L., Muddin, F. I., Ridwan, A. M., Anhar, V. Y., Azmiyannoor, M., & Prasetio, D. B. 2020. Hubungan Karakteristik Individu dengan Pengetahuan tentang Pencegahan Corona virus Disease 2019 pada Masyarakat di Kalimantan Selatan. Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia, 15(1): 42-46. https://doi.org/10.26714/jkmi.


Edukasi Penerapan Protokol Kesehatan untuk Mencegah... 159


160 Updating Informasi Mengenai Kondisi Demam Berdarah Dengue (DBD) Kepada Pengelola Program DBD serta Stakeholder Terkait Di Wilayah Kecamatan Tanjung Pinang Timur Kepulauan Riau Rinaldi Daswito1,2, Kholilah Samosir1,2, Moh. Abdul Rahman3 1Poltekkes Kemenkes Tanjung Pinang 2PUI Kesehatan Masyarakat Kepulauan (Kemilau) Poltekkes Tanjung Pinang 3Dinas Kesehatan Kota Tanjung Pinang rinaldi@poltekkes-Tanjung Pinang.ac.id Abstrak Penyakit DBD masih merupakan masalah besar pada kesehatan baik lokal maupun secara global. Kota Tanjung Pinang termasuk daerah endemis penyakit DBD dimana terdapat angka kematian akibat penyakit ini setiap tahunnya. Perlu dilakukannya sosialisasi kepada pihak terkait mengenai hasil penelitian terbaru mengenai DBD di Kecamatan Tanjung Pinang Timur. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan informasi hasil riset terbaru mengenai DBD dan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dalam memutuskan mata rantai penularan DBD melalui kegiatan satu rumah satu juru pemantau jentik (1R1J). Pengabdian masyarakat dilaksanakan dengan tahapan tahapan persiapan, pelaksanaan dan tahapan evaluasi. Telah dilaksanakan


Updating Informasi Mengenai Kondisi Demam Berdarah... 161 kegiatan penyampain materi dan tanya jawab yang dihadiri 30 peserta kegiatan yang terdiri dari kader jumantik dan pemegang program DBD di tiga Puskesmas di wilayah kegiatan pengabmas, RT dan RW endemis DBD serta tim dari PERSAKMI dan Poltekkes Kemenkes Tanjung Pinang. Masyarakat disadarkan Kembali bagaimana bahaya DBD serta perlunya diaktifkan program satu rumah satu jumantik (1R1J). Pada kegiatan ini didapat kesepakatan Rencana Tindak Lanjut (RTL) dimana setiap Puskesmas berkomitmen melakukan program 1R1J disetiap wilayah kerja masing-masing serta melakukan evaluasi terhadap kegiatan yang sudah berjalan sebelumnya. Kata Kunci: Riset DBD, Pemberdayaan Masyarakat, Jumantik. Abstract Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is still a major health problem both locally and globally. Tanjung Pinang City is an endemic area for dengue fever where there is a death rate from this disease every year. It is necessary to disseminate information to related parties regarding the results of the latest research on DHF in Tanjung Pinang Timur District. This community service activity aimed to provide information on the latest research results on dengue and increase public understanding of the importance of eradicating mosquito nests (PSN) in breaking the chain of dengue transmission through the activities of one house and one larva monitoring interpreter (1R1J). Community service was carried out with the stages of preparation, implementation, and evaluation stages. The presentation of material and question and answer activities had been carried out which was


162 Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Prodi D3... attended by 30 participants consisting of jumantik cadres and holders of the DHF program in three Puskesmas in the area of community service activities, RT and RW were endemic for DHF as well as teams from PERSAKMI and Poltekkes Kemenkes Tanjung Pinang The community was made aware of the dangers of dengue and the need to activate the one house one jumantik program (1R1J). In this activity, an agreement was obtained on a Follow-Up Plan (RTL) where each Puskesmas was committed to carrying out the 1R1J program in each of their respective work areas and evaluating activities that had been running previously. Keyword: Dengue Research, Empowerment, Jumantik. A. PENDAHULUAN Penyakit demam berdarah dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit infeksi yang ditularkan melalui gigitan nyamuk yang banyak ditemukan di daerah tropis dan subtropis di seluruh dunia. Dalam beberapa tahun terakhir terjadi peningkatan terhadap penyebaran kasus DBD di daerah urban dan semi urban, sehingga hal tersebut menjadi perhatian utama kesehatan masyarakat internasional (WHO, 2012). Angka terjadinya kasus DBD mengalami peningkatan secara drastis diseluruh dunia dalam beberapa tahun terakhir. Lebih dari 2,5 milyar penduduk didunia, lebih dari 40% nya beresiko mengalami DBD. Diperkirakan 50-100 juta orang di seluruh dunia terinfeksi demam berdarah dengue setiap tahunnya. (WHO, 2012). Kejadian DBD yang endemis terdapat di beberapa area antara lain Afrika, America, Mediterania Timur, Asia Tenggara dan Pasifik barat, mengancam lebih dari 2,5 miliar orang. Wabah menimbulkan beban besar pada populasi, sistem kesehatan dan ekonomi di sebagian besar negara tropis


Updating Informasi Mengenai Kondisi Demam Berdarah... 163 di dunia (WHO, 2012). Kasus DBD di Indonesia yang dilaporkan pada tahun 2019 tercatat sebanyak 138.127 kasus. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2018 sebesar 65.602 kasus. Kematian karena DBD pada tahun 2019 juga mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2018 yaitu dari 467 menjadi 919 kematian. Kesakitan dan kematian dapat digambarkan dengan menggunakan indicator incidence rate (IR) per 100.000 penduduk dan case fatality rate (CFR) dalam bentuk persentase. Incidence Rate DBD pada tahun 2019 sebesar 51,48 per 100.000 penduduk. Angka ini menunjukkan pening-katan dibandingkan dua tahun sebelumnya yaitu tahun 2016 dan 2017. Jumlah kabupaten kota endemis DBD sebanyak 481 atau 93,58% dari seluruh kabupaten/kota yang ada di Indonesia pada tahun 2018 (Profil Kesehatan Indonesia, 2020). Siklus epidemik DBD di Kepulauan Riau biasanya terjadi setiap sembilan-sepuluh tahun dengan kata lain setiap 9-10 tahun akan terjadi peningkatan kasus DBD secara drastis berbanding tahun sebelumnya. Situasi DBD tersebut terjadi di Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2019 dengan Incidence Rate (IR) DBD per 100.000 penduduk mencapai 85,17, dengan Case Fatality Rate 0,59 (Profil Kesehatan Indonesia, 2020). Kota Tanjung Pinang merupakan wilayah endemis DBD. Kota Tanjung Pinang merupakan daerah tertinggi ke 3 setelah Kabupaten Bintan dan Kota Batam. Fluktuasi kasus DBD di Kota Tanjung Pinang pada 7 tahun terakhir berdasarkan data kejadian DBD dari Dinas Kesehatan Kota (2018) menunjukkan bahwa pada tahun 2013 terdapat 168 kasus, meningkat drastis menjadi 559 kasus dan meninggal 1 orang pada tahun 2014. Pada tahun 2015 terdapat 358 kasus dan 1 kematian, berbeda dengan tahun 2016 kasus DBD dilaporkan 308 kasus dengan 1 kematian. Sedangkan tahun 2017 terjadi penurunan kasus


164 Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Prodi D3... yaitu 79 orang namun masih ada kematian 1 orang akibat serangan DBD, Namun demikian pada Tahun 2018 terdapat kasus 150 dan Tahun 2019 terdapat 346 kasus, dimana kasus DBD cenderung meningkat di wilayah Kota Tanjung Pinang (Dinkes Kota Tanjung Pinang, 2020). Kecamatan Tanjung Pinang Timur yang merupakan lokasi pengabdian masyarakat adalah daerah endemis DBD dengan kasus tertinggi di Kota Tanjung Pinang serta wilayah dengan kematian penderita DBD setiap tahunnya. Perlu upaya advokasi dalam mempengaruhi pengambil kebijakan atau stakeholder terkait program pengedalian penyakit DBD. Selain itu dengan adanya penelitian terbaru sehingga diperlukan pemberian informasi mengenai hasil riset terbaru mengenai DBD di Wilayah Kecamatan Tanjung Pinang Timur dan memotivasi masyarakat agar berpartisipasi dalam pemantauan lingkungan tempat perkembangbiakan nyamuk melalui program satu rumah satu jumantik. Adapun tujuan kegiatan pengabmas adalah untuk berperan aktif dalam mensukseskan program pemerintah dalam menurunkan insidens DBD melalui advokasi stakeholder terkait serta memberikan informasi hasil riset terbaru mengenai DBD di Wilayah Kecamatan Tanjung Pinang Timur. Selain itu untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dalam memutuskan mata rantai penularan DBD. B. LANDASAN TEORI Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular akut yang disebabkan oleh virus Dengue (Flavivirus) dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes. Penyakit ini apabila tidak ditangani segera dapat berakibat fatal, saat ini kasus terus bertambah demikian pula daerah yang terjangkit. Vektor


Updating Informasi Mengenai Kondisi Demam Berdarah... 165 utama demam dengue adalah Aedes aegyti. Di tempat-tempat tertentu seperti Amerika Serikat, Aedes albopictus juga menjadi vektor penyakit ini. Kedua jenis nyamuk ini biasanya aktif pada waktu siang hari dan lebih suka mengisap darah manusia daripada darah hewan (Sembel, 2009). Nyamuk Aedes spp disebut black-white mosquito, karena tubuhnya ditandai dengan pita atau garis-garis putih keperakan di atas dasar hitam. Panjang badan nyamuk ini sekitar 3-4 mm dengan bintik hitam dan putih pada badan dan kepalanya, dan juga terdapat ring putih pada bagian kakinya. Bentuk abdomen nyamuk betinanya lancip pada ujungnya dan memiliki cerci yang lebih panjang dari cerci pada nyamuk nyamuk lainnya. Ukuran tubuh nyamuk betinanya lebih besar dibandingkan nyamuk jantan (Fadilla et al., 2015). Penelitian Daswito dan Samosir (2019) tentang kepadatan jentik nyamuk dan resiko penularan DBD di Kecamatan Tanjung Pinang Timur (401 rumah dan 900 lebih container). Angka nilai HI di Kecamatan Tanjung Pinang Timur diatas 10 % begitu juga di wilayah kelurahan kecuali Kelurahan Air Raja dimana angkanya kecil dari 10%. Angka CI diwilayah penelitian adalah besar dari 5% kecuali Kelurahan Air Raja. Empat kelurahan lainnya bisa disimpulkam merupakan kelurahan beresiko tinggi kejadian DBD. Angka BI didapatkan wilayah beresiko tinggi dan sedang penularan DBD masingmasing pada dua kelurahan, lalu resiko rendah satu kelurahan. Kombinasi angka HI, CI, BI menunjukan angka kepadatan suatu wilayah dalam bentuk DF (Density figure). Angka DF sedang terdapat di tiga kelurahan, dan tinggi (6-9) pada dua kelurahan di Kecamatan Tanjung Pinang Timur. Terdapat pola karakteristik penderita DBD di Kecamatan Tanjung Pinang Timur berdasarkan umur dan jenis kelamin beberapa tahun terakhir. Variabel curah hujan,


166 Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Prodi D3... kelembaban udara, suhu udara rata-rata, suhu udara minimum, suhu udara maksimum tidak terdapat hubungan dengan kejadian DBD secara statitik. Tidak ada nya korelasi DBD dengan cuaca mengindikasikan ada faktor lain yang lebih berpengaruh antara lain prilaku PSN (Daswito dan Samosir, 2019). Hasil pemetaan secara spasial ada kecenderungan pengelompokan kasus DBD di daerah perumahan padat penduduk di Kecamatan Tanjung Pinang Timur (Daswito dan Samosir, 2020). Salah satu yang bisa dilakukan dalam melakukan penanggulangan DBD adalah dengan melakukan pemberdayaan masyarakat dalam program satu rumah satu jumantik. Juru pemantau jentik atau Jumantik adalah orang yang melakukan pemeriksaan, pemantauan dan pemberantasan jentik nyamuk khususnya Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Peran serta dan pemberdayaan masyarakat dengan melibatkan setiap keluarga dalam pemeriksaan, pemantauan dan pemberantasan jentik nyamuk untuk pengendalian penyakit tular vektor khususnya DBD melalui pembudayaan PSN 3M PLUS (Kemenkes RI, 2016). C. METODE PELAKSANAAN Metode dalam pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan beberapa acara antara lain advokasi secara langsung kepada pemegang program DBD dalam hal ini Dinas Kesehatan Kota Tanjung Pinang dan Kepala Puskesmas serta pemegang program DBD di Puskesmas Batu 10 dan Puskeesmas Melayu Kota Piring serta Puskesmas Mekar Baru. Setelah itu dilakukan penyampaian materi melalui metode ceramah dan diskusi. Materi yang disampaikan merupakan hasil penelitian terbaru mengenai DBD di wilayah sasaran. Pada pengabdian masyarakat ini kita juga menggunakan metode kemitraan


Updating Informasi Mengenai Kondisi Demam Berdarah... 167 dimana terdapat keterlibatan Perhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesia (PERSAKMI) Kota Tanjung Pinang sekaligus pihak RT endemis DBD. Sehingga terkumpulnya stakeholder terkait masalah penyebaran DBD diharapkan berbagai pihak bisa memberikan berperan aktif dalam mensukseskan program pemerintah dalam menurunkan insidens DBD di wilayah kegiatan ini. D. METODE PENDEKATAN Metode pendekatan yang dilakukan antara lain pendekatan pada pengelola program DBD Dinas Kesehatan, Puskesmas, pihak RT endemis serta kader Jumantik langsung yang merupakan kader yang berperan dalam pelaksanaan pemantauan jentik dan pengendalian DBD di wilayahnya masing-masing. Pendekatan kepada Dinas Kesehatan dan pihak Kecamatan sangat diperlukan terutama hal-hal yang berhubungan dengan ijin kegiatan, teknis kegiatan serta kepastian untuk bisa mendatangkan peserta kegiatan dalam hal ini pemegang program DBD serta kader jumantik oleh Dinas Kesehatan serta Puskesmas dan RT endemis DBD oleh pihak Kecamatan Tanjung Pinang Timur. Selain itu pendekatan kepada organisasi profesi juga sangat perlu dilakukan sehingga semakin menambah stakeyholder yang berperan aktif dalam mensukseskan kegiatan pengabdian masyarakat ini. E. PROSEDUR KEGIATAN Prosedur kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Tahap persiapan a. Penentuan lokasi pengabdian kepada masyarakat. b. Pengajuan ijin untuk melakukan kegiatan sosialisasi.


168 Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Prodi D3... c. Pendekatan kepada Dinas Kesehatan, Kecamatan Tanjung Pinang Timur dan Organisasi Profesi Persakmi Kota Tanjung Pinang. d. Pengajuan permohonan permintaan peserta kepada Puskesmas terkait dan ke Kecamatan. e. Penyiapan bahan kegiatan pengabmas. 2. Tahap pelaksanaan pengabdian masyarakat a. Pembuatan Buku Saku. b. Pembuatan spanduk kegiatan. c. Pelaksanaan kegiatan ceramah dan tanya jawab. d. Pembuatan kesepakatan Rencana Tindak Lanjut (RTL). e. Pembagian masker dan Hand sanitizer. 3. Tahap evaluasi a. Menyusun jadwal evaluasi. b. Melaksanakan evaluasi atas RTL. F. HASIL KEGIATAN Hasil pengabdian masyarakat ini dibagi atas beberapa bagian diantaranya tahapan persiapan, pelaksanaan dan tahapan evaluasi. Kegiatan persiapan meliputi penentuan lokasi pengabdian kepada masyarakat, pengajuan ijin untuk melakukan kegiatan sosialisasi, pendekatan kepada Dinas Kesehatan, Kecamatan Tanjung Pinang Timur dan Organisasi Profesi Persakmi Kota Tanjung Pinang, pengajuan permo-honan permintaan peserta kepada Puskesmas terkait dan ke Kecamatan dan penyiapan bahan kegiatan pengabmas. Tahap pelaksanaan pengabdian masyarakat meliputi pembuatan Buku Saku, pembuatan spanduk kegiatan, pelaksanaan kegiatan ceramah dan tanya jawab, pembuatan kesepakatan Rencana Tindak Lanjut (RTL) serta pembagian masker dan Hand sanitizer untuk peserta yang datang. Terakhir dilakukan


Updating Informasi Mengenai Kondisi Demam Berdarah... 169 kegiatan evaluasi yang meliputi Menyusun jadwal evaluasi dan melaksanakan evaluasi terhadap RTL Pada tahap persiapan sebelum dilakukan penentuan lokasi pengabmas maka dilakukan terlebih dahulu survei pendahuluan dan pengurusan perizinan. Pelaksanaan survei dan perizinan serta upaya bina suasana dengan pihak Kecamatan dilakukan pada tanggal 9 April 2021 dan ke Dinas Kesehatan pada tanggal 12 April 2021. Pada dua pertemuan tersebut didapatkan kesepakatan bahwa perlunya duduk bersama antara stakeholder terkait penanggulangan penyebaran DBD di Kecamatan Tanjung Pinang Timur. Awalnya diusulkan tempat kegiatan di Balai Pertemuan Kecamatan namun karena alasan tingginya kasus COVID-19 maka didapatkan kesepakatan untuk menggunakan aula Puskemas Batu 10 mengingat lokasi dan kepastian dalam menaati protocol Kesehatan lebih memadai. Melalui Pihak Kecamatan dan Dinas Kesehatan Kota maka dilakukan juga permintaan peserta antara lain dari RT/RW endemis DBD di Kecamatan Tanjung Pinang Timur dan Penanggung jawab Program DBD serta kader jumantik di tiga wilayah Puskesmas yang berada di Kecamatan Tanjung Pinang Timur. Selain itu dari awal kegiatan pengabmas ini sudah bekerja sama dengan organisasi profesi Perhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesia (Persakmi) sehingga diharapkan ada bantuan dari organisasi profesi untuk juga aktif dalam menanggulangi permasalahan DBD di wilayah kegiatan. Kegiatan pra pelaksanaan berupa penyusunan buku saku dilakukan disela-sela kegiatan survei awal dan perijinan serta pendekatan pada stakeholder terkait. Adapun isi buku saku ini adalah temuan penelitian terakhir yang dilakukan pelaksana mulai tahun 2019 dan tahun 2020 antara lain mengenai data terbaru kondisi kasus DBD termasuk


170 Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Prodi D3... karakteristik umur dan jenis kelamin penderita DBD, indikator entomologi, keberadaan jentik Aedes, hubungan faktor lingkungan dan prilaku dengan keberadaan jentik, serta hubungan variable cuaca dengan kejadian DBD di lima Kelurahan pada wilayah Kecamatan Tanjung Pinang Timur. Berdasarkan penelitian tersebut prilaku memiliki kontribusi terhadap keberadaan jentik yang selalu ada dan tidak tergantung musim terutama dengan adanya prilaku menampung air mengigat daerah penelitian merupakan daerah yang bermasalah dengan air bersih. Sehingga pada buku saku ini juga di ingatkan kembali program satu rumah satu jumantik meliputi jumantik dan pengorganisasiannya serta proses pemantauan jentik oleh kader satu rumah satu jumantik serta proses penyuluhan kesehatan. Gambar 30. Persiapan perlengkapan Pengabmas dan Penyusunan Buku Saku Pelaksanaan kegiatan ceramah dan tanya jawab dilakukan pada 27 April 2021 di Aula Puskesmas Batu 10. Terdapat 30 peserta kegiatan yang terdiri dari kader jumantik dan pemegang program DBD di tiga Puskesmas di wilayah kegiatan pengabmas, RT dan RW endemis DBD serta tim dari


Updating Informasi Mengenai Kondisi Demam Berdarah... 171 PERSAKMI dan Poltekkes Kemenkes Tanjung Pinang. Pada kegiatan penyampaian materi peserta disadarkan Kembali bagaimana bahaya DBD serta perlunya diaktifkan program satu rumah satu jumantik (1R1J). Sehingga mampu mengendalikan indicator entomologi terutama kepadatan jentik. Di akhir kegiatan dilakukan pembuatan kesepakatan Rencana Tindak Lanjut (RTL) dimana Puskesmas Batu 10 untuk program 1R1J akan di fokuskan di Perumahan Griya Hangtuah Permai serta penerapan sanksi untuk rumah yang terdapat jentik. Program denda dan 1R1J tidak berjalan di RT Taman Seraya Kelurahan Air Raja sehingga perlu dilakukan evaluasi kembali oleh RT dan pemegang program DBD. Puskesmas Mekar Baru Menyusun rencana kedepan agar semua RW untuk dapat melaksanakan program 1R1J mengingat sudah ada pilot project di RW 8 RT 3. Setelah didapatkannya RTL karena situasi pandemic yang membuat kader tetap turun ke lapangan maka pelaksana juga memberikan bantuan berupa masker dan Hand sanitizer.


172 Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Prodi D3... Gambar 31. Kegiatan penyampaian hasil penelitian terbaru tentang DBD kepada Stakeholder terkait dan Rencana Tindak Lanjut Implementasi Program 1R1J G. KESIMPULAN DAN SARAN Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan dengan tahapan tahapan persiapan, pelaksanaan dan tahapan evaluasi. Telah dilaksanakan kegiatan penyampain materi dan tanya jawab yang dihadiri 30 peserta kegiatan yang terdiri dari kader jumantik dan pemegang program DBD di tiga Puskesmas di wilayah kegiatan pengabmas, RT dan RW endemis DBD serta tim dari PERSAKMI dan Poltekkes Kemenkes Tanjung Pinang. Pada kegiatan penyampaian materi peserta antusias dan disadarkan kembali bagaimana bahaya DBD serta perlunya diaktifkan program satu rumah satu jumantik (1R1J). Telah dilakukan pembuatan kesepakatan Rencana Tindak Lanjut (RTL) dimana setiap


Updating Informasi Mengenai Kondisi Demam Berdarah... 173 Puskesmas berkomitmen melakukan program 1R1J disetiap wilayah kerja masing-masing serta melakukan evaluasi terhadap kegiatan yang sudah berjalan sebelumnya. Khusus Puskesmas Mekar Baru memiliki target semua RW dapat melaksanakan program 1R1J mengingat sudah ada sudah ada pilot project di RW 8 RT 3. Perlunya dilakukan kegiatan lanjutan terutama pendampingan pada program 1R1J yang sudah berjalan sehingga bisa menjadi wilayah percontohan untuk kegiatan serupa. Selain itu Dinas Kesehatan dan Puskesmas untuk bisa selalu mendampingi masyarakat untuk kelancaran pelaksanaan program ini kedepan. H. DAFTAR PUSTAKA Daswito, R., & Samosir, K. 2019. Analisis Kepadatan Jentik Aedes SP Pada Daerah Endemis Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Kecamatan Tanjung Pinang Timur Tahun 2019. Poltekkes Kemenkes Tanjung Pinang Daswito, R., & Samosir, K. 2020. Analisis Spasial Temporal Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Kecamatan Tanjung Pinang Timur. Poltekkes Kemenkes Tanjung Pinang. Daswito, R., & Samosir, K. 2021. Physical environments of water containers and Aedes sp larvae in dengueendemic areas of Tanjung Pinang Kepulauan Riau. Berita Kedokteran Masyarakat Volume 37 Number 1, 2021 Dinkes Kota Tanjung Pinang. 2020. Situasi DBD di Kota Tanjung Pinang 2013-2019. Dinas Kesehatan Kota Tanjung Pinang.


174 Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Prodi D3... Fadilla, Z., Hadi, U. K., & Setiyaningsih, S. 2015. Bioekologi vektor demam berdarah dengue (DBD) serta deteksi virus dengue pada Aedes aegypti (Linnaeus) dan Ae. Albopictus (Skuse) (Diptera: Culicidae) di kelurahan endemik DBD Bantarjati, Kota Bogor. Jurnal Entomologi Indonesia, 12(1): 31. Kemenkes RI. 2016. Petunjuk Teknis Implementasi PSN 3MPLUS dengan Gerakan 1 Rumah 1 Jumatik. Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengen-dalian Penyakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Kemenkes RI. 2020. Profil Kesehatan Indonesia tahun 2020. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Sembel, Dantje T. 2009 Entomologi kedokteran. Andi Offset, Yogyakarta. WHO. 2012. Dengue and severe dengue. http://www.who.int/ mediacentre/factsheets/fs117/en/.


Updating Informasi Mengenai Kondisi Demam Berdarah... 175


176 Inovasi Tempat Sampah sebagai Solusi untuk Daerah Kepulauan (Arduino-Based Microcontroller) Zainul Ikhwan, Aidil Syahputra Abstrak Faktor-faktor dari pertumbuhan penduduk, perubahan pola produksi dan konsumsi yang tidak memperhatikan kelestarian lingkungan serta rendahnya kesadaran masyarakat berkontribusi signifikan terhadap peningkatan volume sampah yang dihasilkan di Pulau Penyengat. Penelitian dan pemberdayaan ini bertujuan untuk merancang tempat sampah otomatis menggunakan mikrokontroler Arduino, sensor HC-SR04, LED dan ISD1820. Sensor HC-SR04 digunakan untuk mendeteksi keberadaan manusia dan mendeteksi kapasitas tempat sampah menggunakan gelombang ultrasonik, LED digunakan untuk menampilkan kapasitas tempat sampah dan ISD1820 untuk mengeluarkan suara. Hasil yang diperoleh dari pengujian sistem adalah tempat sampah yang berhasil membuka dan menutup secara otomatis dan mendeteksi kapasitas tempat sampah dan menampilkannya ke LED sesuai dengan fungsi sistem. Alat ini sangat dibutuhkan untuk pengelolaan sampah di pulau-pulau kecil. Pentingnya menanampan karakter peduli lingkungan mulai sejak dini. Dengan menggunakan alat ini dapat menjadi pemicu perubahan perilaku peserta didik untuk memahami dan memupuk rasa butuh dan kepedulian yang tinggi untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah dari sampah


Updating Informasi Mengenai Kondisi Demam Berdarah... 177 Abstract Factors from population growth, changes in production and consumption patterns that do not pay attention to environmental sustainability and low public awareness contribute significantly to the increase in the volume of waste generated on Penyengat Island. This research and empowerment aim to design an automatic trash can using an Arduino microcontroller, HC-SR04 sensor, LED and ISD1820. The HC-SR04 sensor is used to detect human presence and detect the capacity of the trash can using ultrasonic waves, LEDs are used to display the capacity of the trash can and ISD1820 to emit sound. The results obtained from the system test are that the trash can opens and closes automatically and detects the capacity of the trash can and displays it to the LED according to the system function. This tool is very much needed for waste management in small islands. The importance of instilling the character of caring for the environment from an early age. Using this tool can trigger changes in student behavior to understand and foster a high sense of need and concern for maintaining the cleanliness of the school environment from waste. A. LATAR BELAKANG Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat, aktivitas manusia dan kebijakan pembangunan yang kurang dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan beruapa kerusakan sumberdaya alam dan pencemaran lingkungan yang tidak hanya menjadi masalah regional ataupun nasional tetapi menjadi masalah global. Jika interaksi manusia dan alam berjalan baik, maka tidak akan menimbulkan masalah


178 Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Prodi D3... terhadap manusia. Alam ada sebagai menunjang kehidupan manusia, tetapi sebaliknya manusia mengeksplorasi dan mengeksploitasi alam. Masalah lingkungan hidup yang terjadi, sebagian besar bersumber dari perilaku manusia. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 Manajemen lingkungan hidup sebagai upaya terpadu dan sistematis untuk melestarikan fungsi lingkungan dan mencegah kerusakan lingkungan dalam perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum. Lingkungan sebagai wadah persatuan dengan semua komponen benda, kondisi, dan makhluk hidup, perilaku manusia, yang mempengaruhi alam dan kelangsungan hidup secara harmonis dan seimbang. Banyak upaya untuk melakukan pengelolaan lingkungan hidup, salah satunya melalui pengelolaan sampah. Berdasarkan Undang-undang Nomor 18 tahun 2008 dan Peraturan Pemerintah Nomor 81 tahun 2012 telah diamanatkan sistem pengelolaan sampah di Indonesia meliputi dua kegiatan, yaitu pengurangan jumlah sampah dan penanggulangannya. Kegiatan mengurangin sampah dengan pembatasan, pemanfaatan kembali, dan daur ulang, sedangkan penanggulangan sampah dilakukan misahkan sesuai jenis, mengumpulkan, mengangkut, mengolahan, dan memproses sampah untuk tahap akhir. Pengurangan sampah umumnya dilakukan di sumber sampah oleh setiap individu, sementara aktifitas penangulangan sampah dilakukan oleh dinas maupun instansi yang bertanggung jawab atas kebersihan di suatu daerah, meliputi serangkaian proses penanganan sampah mulai dari TPS (Tempat Penampungan Sampah) hingga ke TPAS (Tempat Pemrosesan Akhir Sampah) dengan cara yang berwawasan lingkungan.


Updating Informasi Mengenai Kondisi Demam Berdarah... 179 Pemerintah Kota Tanjungpinang saat ini belum optimal melakukan pengelolaan sampah seperti yang diharapkan. Asumsi setiap orang menghasilkan 2,85 liter/hari atau 0,52 kg/hari, dengan jumlah penduduk tahun 2014 sebesar 240.953 orang diperkirakan produksi sampah sekitar 686,716 m3/hari atau 125,296 ton/hari. Semantara hasil perhitungan produksi sampah yang dilakukan tahun 2010 mencapai 534,9 m3/hari atau 97,6 ton/hari, artinya dalam kurun waktu 5 tahun terjadi peningkatan 28,38% atau 5,7% pertahun (mendekati pertambahan penduduk kota besar 5-6% pertahun). Berdasarkan Data Dinas Perkim dan Kebersihan Kota Tanjungpinang tahun 2016 bahwa sumber sampah berasal dari rumah tangga (67%), pasar 10%, komersil (pelabuhan, pertokoan) 15%, industri 5,2%, jalan, taman dan sungai sebesar 2%. Mengacu jumlah sampah yang masuk ke TPA Ganet selama kurun waktu 5 tahun (2010-2014) sebesar 363,53 m3/hari artinya pelayanan kurang dari 52,94%. Hal ini terjadi karena keterbatasan armada pengangkut sampah khususnya untuk pengangkutan sampah pada pulau kecil dan kurangnya tingkat kesadaran masyarakat dalam pengurangan dan penanganan sampah. Pulau Penyengat berada di Kota Tanjungpinang sekitar 3 km sebelah barat laut dari Pulau Bintan. Pulau ini berukuran panjang 2 KM dan lebar 0,85 KM. Pulau Penyengat merupakan peninggalan yang bersejarah dari kerjaan Islam sekaligus objek wisata religi di Kepulauan Riau tanah Melayu. Pulau penyengat memiliki topografi dataran rendah, berbukit dan beriklim tropis. Berdasarkan catatan laporan kependudukan Kelurahan Penyengat, jumlah penduduk yang mendiami Pulau Penyengat dengan luas 2 km2 tahun 2017 berjumlah 2.760 jiwa (841 KK dengan density 690), jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya (2016) yang berjumlah 2.724 jiwa (821 KK


Click to View FlipBook Version