180 Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Prodi D3... dengan density 681). Perkiraan jumlah timbunan sampah di tahun 2016 sebesar 7,763 m3/hari atau 1,435 ton/hari, dan tahun 2017 sebesar 7,763 m3/hari atau 1,416 ton/hari. Jumlah timbulan sampah terus meningkat mengingat di pulau penyengat tidak ada sistem pengolahan sampah. Pengelolaan sampah di Pulau Penyengat hanya dilakukan pengutipan sampah dari rumah ke rumah dan baru sebagian masyarakat penyengat yang mengumpulkan sampah untuk dibawa petugas ke ujung pulau dan ditumpuk saja tidak ada pengolahan sampah seperti open dumping, akibatnya sampah juga akan jatuh ke laut. Masyarakat lebih sering membakar sampah pada tempat terbuka yang berakibat pda peningkatan kadar CO2 dan pemanasan global atau membuang sampah langsung ke laut yang berdampahk pada pencemaran. Permasalahan utama pengelolaan sampah di pulau kecil adalah keterbatasan lahan sehingga sulit untuk menyelenggarakan pengelolaan sampah seperti TPS 3R yang berukuran besar maupun pembangunan TPA. Masalah sampah di pulau kecil lainnya adalah pada saat musim tertentu seperti musim angin utara atau musim liburan maka produksi sampah akan menumpuk berkali lipat dari hari biasanya, sehingga penumpukan sampah sering kali terjadi. Sampah yang dihasilkan di pulau maupun yang datang ke pulau harus pengelolaan dengan TPS 3R. Upaya peningkatkan kesadaran akan kepedulian terhadap kebersihan lingkungan, memerlukan cara yang unik agar tiap-tiap individu tertarik, sehingga tak segan untuk membuang sampah pada tempatnya. Hal ini yang mendasari penulis untuk mengembangkan alat yang digunakan sebagai pengendali kebersihan lingkungan berupa sebuah tempat sampah otomatis yang mempunyai tutup yang dapat terbuka sendiri ketika sampah akan dimasukkan dan akan tertutup
Updating Informasi Mengenai Kondisi Demam Berdarah... 181 dengan sendirinya sesudah sampah dimasukan serta mengucapkan “terimakasih” dan dapat mendeteksi kapasitas tempat sampah. Jika kapasitas telah penuh tempat sampah tidak dapat bekerja secara otomatis untuk mengaktifkan kembali di sediakan tombol reset. Selain bentuknya yang menarik, tempat sampah ini disertai dengan keterangan dan gambar yang jelas. Sehingga siapapun yang akan membuang sampah tak ragu lagi harus membuang ke lubang yang mana. Pembagian sampah unik ini ada tiga, yaitu sampah organik, non organik, dan B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) seperti sampah medis, baterai bekas, dan yang infeksius. Penggolongan sampah sesuai dengan jenisnya akan mempermudah dalam pengolahannya sehingga bisa diolah dengan tepat, aman, dan bermanfaat juga. Kalau yang organik bisa diolah menjadi pupuk kompos. Sedangkan yang non organik bisa untuk kerajinan daur ulang. Sedangkan untuk limbah sampah B3 dihancurkan menggunakan insenerator supaya benar-benar tidak tersisa limbahnya yang beresiko bagi alam dan lingkungan serta ekosistem di dalamya. Dengan adanya tempat sampah otomatis, diharapkan mengurangi bahaya infeksi kuman, bakteri dan virus yang berasal dari tempat sampah dan membuat orang merasah lebih praktis dan higienis ketika membuang sampah. B. TUJUAN 1. Membuat rancangan tempat sampah otomatis menggunakan mickrokontroler Arduino dapat membuka, menutup, mendeteksi kapasitas tempat sampah. 2. Membuat rancangan tempat sampah yang dapat menyampaikan notifikasi jika tempat sampah dalam keadaan punuh yang dapat bekerja secara otomatis.
182 Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Prodi D3... 3. Membuat tongsampah yang unik dan sudah terpilah antara sampah organik, an-organik dan sampah B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya). 4. Mengupayakan perubahan perilaku dalam pemberdayaan sebagai bagian dari pengelolaan sampah. C. MANFAAT 1. Membantu pekerjaan manusia dalam membuang sampah dan mengetahui kapasitas tempat sampah pada kondisi tidak penuh, hampir penuh dan kosong. 2. Memberikan referensi pilihan alternatif dalam memilih bentuk rancangan tong sampah untuk daerah khusus pulau kecil dengan taerget percepatan TPS 3R. 3. Menimbulkan rasa kecintaan dan kepemilikan terhadap tanggung jawab menjaga alam dan lingkungan 4. Meningkatkan akses masyarakat terhadap sanitasi yang aman dan layak. 5. Menanggulangi permasalahaan pencemaran lingkungan dan perusakan alam akibat buang sampah sembarangan. 6. Diharapkan TTG ini dapat memberikan kontribusi dalam peningkatan cakupan program STBM khususnya di Kota Tanjungpinang maupun di Provinsi Kepulauan Riau. D. ANALISIS MASALAH Analisis masalah adalah mengidentifikasi sebuah masalah, guna untuk memperoleh informasi agar dapat dipecahkan atau diselesaikan. Masalah utama yang sering terjadi dalam membuang sampah ialah manusia sering merasa tidak mau ketika ingin membuka tutup tempat sampah yang biasanya kotor. Sehingga manusia membuang sampah sebarangan yang berakibat buruk bagi kesehatan lingkungan. Sebagai salah satu contoh penulis melihat permasalahan yang sering dialami oleh
Updating Informasi Mengenai Kondisi Demam Berdarah... 183 para orang ketika membuang sampah pada tempat sampah. Berdasarkan masalah yang didapat, penulis membuat sebuah tempat sampah yang dapat membuka dan menutup secara otomatis sehingga dapat mengurangi rasa enggan serta menimbulkan rasa lebih praktis dan higienis ketika membuang sampah. E. ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM Analisis kebutuhan sistem sangat dibutuhkan untuk mengetahui apakah sistem yang dibuat telah sesuai dengan kebutuhan yang diharapkan atau tidak. Analisis kebutuhan dibagi menjadi dua, yaitu analisis kebutuhan fungsional (untuk mengetahui proses-proses apa saja yang nantinya dilakukan oleh sistem meliputi kebutuhan fungsional dari sistem, yaitu Tempat sampah dapat memdeteksi user yang akan membuang sampah dan mendeteksi kondisi kapasitas tempat sampah berdasarkan logika if else) dan analisis kebutuhan non fungsional (untuk membantu kinerja sistem yaitu Sistem juga dapat dipindahkan dengan mudah dan Sumber arus dapat melalui saklar listrik maupun batrai 12 volt) F. FLOWCHART Proses membuat suatu alat ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu bagaimana cara merancang sistem yang akan diimplementasikan pada alat. Perancangan sistem perlu dibuat flowchart dari sistem tersebut.
184 Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Prodi D3... Start Baca sensor HCSR04(2) Kalibari jarak Jarak <70 cm Gerakan servo 90° stop ya tidak Baca sensor HCSr04(1) Play ISD1820 Kalibari jarak Jarak <5 Hidupkan LED Merah Jarak < 20 & >6 Hidupkan LED kuning Jarak >20 Hidupkan LED hijau tidak tidak ya ya ya Tekan tombol button tidak Gambar 32 . Flowchart Tempat Sampah Otomatis G. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN ini digunakan perangkat lunak dan perangkat keras, sehingga sistem yang dibangun dapat diselesaikan dengan baik. Gambar 33. Diagram Ishikawa Tempat Sampah Otomatis Tempat sampah otomatis Material Sistem Method User Method trial and error Menekan button switch Membuang sampah Atmega328 sebagai prosesor utama Sensor HCSR04 untuk membuka otomatis Sensor HCSR04 untuk medeteksi kapasitas Button switch untuk membuka tempat sampah Membuka tempat tutup tempat sampah menggunakn tombol Membuka tutup tempat sampah otomatis Menditeksi kapasitas tempat sampah Mengeluarkan pesan suara
Updating Informasi Mengenai Kondisi Demam Berdarah... 185 Diagram ishikawa pada gambar menjelaskan implementasi sistem tempat sampah otomatis. Pada tempat sampah otomatis terdapat beberapa fitur yaitu tutup tempat sampah yang akan terbuka dan tertutup otomatis sesuai dengan keberadaan manusia dan kondisi tempat sampah, lampu led sebagai pemberi pesan kondisi kapasitas tempat sampah yang juga secara otomatis hidup dan mati sesuai kondisi kapasitas tempat sampah. Tampilan skema tempat sampah otomatis seperti pada gambar 34. Gambar 34. Skema tempat sampah otomatis 1. Pengujian Rangkaian Arduino Pengujian sensor ultrasonik bertujuan untuk mengetahui jarak minimum dan maksimum yang dapat diukur oleh sensor ultrasonik HCSR04 serta membandingkan jarak sebenarnya dengan jarak hasil pengukuran menggu-nakan sensor ultrasonik HCSR04. Pengujian rangkaian sensor ultrasonik HCSR04 dilakukan dengan menghubungkan antara modul sensor ultraonik HCSR04 dengan rangkaian
186 Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Prodi D3... mikrokontroler ATmega 328 pada rangkaian sistem minimum. Pin – pin pada HC-SR04 yang dihubungkan antara lain pin sumber tegangan +5v dihubungkan dengan kutub positif pada supply, Pin Trigger dihubungkan dengan pin3, Pin Echo dihubugkan dengan pin4 dan pin Ground dihubungkan dengan kutub negatif pada supply. Program pengujian yang digunakan untuk pengujian sensor HCSR04 dapat dilihat pada gambar 35. Gambar 35. Program Pengujian HCSR04 Tabel 5. Pengujian HCSR04 Jarak Penggaris (Cm) Jarak HCSR04 (Cm) Selisih Hasil (Cm) Error (%) 10 9 1 10 20 23 3 15 30 31 1 3,3
Updating Informasi Mengenai Kondisi Demam Berdarah... 187 Berdasarkan hasil pengujian dapat membuktikan bahwa sensor HCSR04 dapat bekerja dengan baik dengan perbedaan/ error jarak rata-rata 6.48% masih kecil dan bisa ditolerir. 2. Pengujian Motor Servo Pengujian Motor Servo dilakuakan untuk mengetahui keakuratan bergerakan servo yang dilakukan. Jadi penulis dapat mengetahui apakah antara pergerakan yang diinginkan dengan pergerakan sebenernya benar-benar sesuai. Pergerakan servo dikatakan baik apabila perbedaan/ error besar derajat pergerakan masih kecil dan bisa ditolerir. Pengujian dilakukan dengan bantuan busur derajat guna mengetahui besar pergeseran dari motor servo. Pada program arduino motor servo disetting melakukan penabahan derajat sebesar 45° dengan waktu delay 3.000 ms (3 detik). Setelah motor servo mencapai sudut 180° maka motor servo akan melakukan pengurangan derajat sebesar 45° hingga kembali pada posisi 0°. Penggunaan waktu delay sebesar 3 detik guna memberi waktu untuk mengamati besar perubahan motor servo. Program pengujian yang digunakan untuk pengujian motor servo dapat dilihat pada gambar 36. 40 42 2 5 50 52 2 4 60 63 3 5 70 72 2 2,8
188 Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Prodi D3... Gambar 36. Program Pengujian Motor Servo Tabel 6. Pengujian Motor Servo Berdasarkan hasil pengujian dapat membuktikan bahwa motor servo dapat bekerja dengan baik dengan perbedaan/ error besar derajat pergerakan rata-rata 4,23% masih kecil dan bisa ditolerir. 3. Pengujian ISD1820 dan push buttons Pengujian ISD1820 dan push buttons bertujuan untuk mengetahui dapat berkerja dengan baik. Sehingga dapat Sudut yang Diinginkan Pembacaan Busur Derajat Error (%) 0° 0° 0 45° 49° 10,89 90° 90° 0 135° 139° 10,29 180° 180° 0
Updating Informasi Mengenai Kondisi Demam Berdarah... 189 mengeluarkan pesan suara dengan baik. Pengujian dilakukan dengan mengunakan ISD1820 dan push buttons dihubungkan ke arduino guna mengetahui keadaan ketika push buttons di tekan. Untuk listing program yang digunakan untuk pengujian ISD1820 dapat dilihat pada gambar 37. Gambar 37. Program Pengujian ISD1820 dan Push Buttons Tabel 7. Pengujian ISD1820 Kondisi push buttons ISD1820 Ada tekanan Bersuara Tidak ada tertekan Tidak Bersuara
190 Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Prodi D3... Berdasarkan hasil uji diketahui push buttons dan ISD1820 berjalan dengan baik ketika push buttons ditekan ISD1820 mengeluarkan suara. 4. Pengujian Tutup Otomatis Tempat Sampah Pengujian yang dilakukan pada tutup otomatis tempat sampah ini dikontrol melalui 2 buah sensor HCSR04. Sensor HCSR04 pertama berfungsi untuk mendeteksi keberadaan manusia yang menghalangi sensor dengan jarak kurang dari 70 cm dan HCSR04 kedua mendeteksi keadaan penuh atau tidaknya tempat sampah dengan jarak sampah yang menghalangi lebih dari 5cm. Program yang digunakan untuk pengujian tutup otomatis tempat sampah dapat dilihat pada gambar 38. Gambar 38. Program Pengujian Tutup Otomatis Tempat Sampah
Updating Informasi Mengenai Kondisi Demam Berdarah... 191 Tabel 8. Pengujian Tutup Otomatis tempat sampah Kondisi Tempat Sampah Kondisi HCSR04(1) Jarak < 70cm Kondisi HCSR04(2) Jarak > 5cm Terbuka Terpenuhi Terpenuhi Tertutup Tidak Terpenuhi Tidak Terpenuhi Tertutup Terpenuhi Tidak Terpenuhi Tertutup Tidak Terpenuhi Terpenuhi Berdasarkan hasil uji diketahui bahwa kondisi tutup tempat sampah akan terbuka secara otomatis ketika kondisi HCSR04(1) dan HCSR04(2) terpenuhi. Apabila kedua kondisi tidak terpenuhi maka tempat sampah akan tertutup. 5. Pengujian Pendeteksi Kapasitas Tempat Sampah Pengujian pendeteksi kapasitas tempat sampah dikontrol melalui sensor HCSR04 yang berfungsi mengirim perintah untuk menghidupkan dan mematikan LED. Program yang digunakan untuk pengujian pendeteksi kapasitas tempat sampah dapat dilihat pada gambar 39
192 Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Prodi D3... Jarak HCSR04 ke Penghalang Kondisi LED Merah Kondisi LED Kuning Kondisi LED Hijau 0-7cm Hidup Mati Mati 8-11cm Mati Hidup Mati 12-27cm Mati Mati Hidup Gambar 39. Program Pengujian Pendeteksi Kapasitas Tempat Sampah Tabel 9. Pengujian Pendeteksi Kapasitas Tempat Sampah Berdasarkan hasil uji dapat diketahui bahwa kondisi led menyala ditentukan dari jarak benda yang menghalangi HCSR04. LED merah Hidup jika jarak benda terhadap HCSR04 jarak 0-7cm, LED kuning hidup jika jarak benda terhadap HCSR04 8-11cm dan LED hijau hidup jika jarak benda
Updating Informasi Mengenai Kondisi Demam Berdarah... 193 terhadap HCSR04 12-27cm. Jika kondisi tidak terpenuhi maka LED akan mati. H. UJI TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU Tujuan uji terhadap perubahan perubahan yaitu untuk mengetahui pengaruh penggunaan tong sampah unik terhadap peningkatan praktik jumlah siswa membuang sampah sebelum dan sesudah menggunakan tong sampah hasil inovasi. Dilakukan pra-eksperimen dengan desain one group pretest postest. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV dan V disekolah dasar dengan subjek yang diteliti dan yang dilakukan pemberdayaan adalah 120 sampel siswa kelas. Hasil penelitian statistika bahwa terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah menggunakan tong sampah, sehingga tong sampaah unik ini memiliki pengaruh bagi siswa agar membuang sampah pada tempatnya. Tabel 10. Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Siswa yang Membuang Sampah Perlakuan Pengamatan Rata-rata jumah siswa/hari pre-test 70 48 92 55 51 50 61 post-test 81 115 118 117 120 120 112 Berdasarkan tabel diatas diperoleh hasil sebelum menggunakan tong sampah yang rata-rata 61 orang yang membuang sampah dan sesudah menggunakan tong sampah nilai rata-rata 112 kategori baik. Dari hasil uji statistik analisis bivariat paired t-test didapatkan adanya pengaruh penggunaan tong sampah unik terhadap praktik membuang
194 Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Prodi D3... sampah responden dengan nilai signifikan lebih kecil (0,019 < 0,05). Ada pengaruh tentang praktik membuang sampah dengan menggunakan tong sampah. Penanaman kesadaran tentang kualitas lingkungan, akan berdampak pada sikap dan perilaku pengelolaan sampah serta terbatasnya penggunaan daur ulang sampah (Matsumoto and Saizen 2017; Dorina, 2015; Rahardyan et al. 2004; Ehrampoush and Maghadam, 2005; Zurbrügg 2002). Dan perlu kerjasama dan interksi yang baik untuk penjapaian tujuan yang optimal (Wangapisit et al. 2014). Situasi dan kondisi yang nyaman dan sehata akan berpengaruh positif kepada motivasi dan semangat belajar dri peserta didik, tenaga pendidik dan kependidikan. Anak rentan penyakit ketika mereka lahir dan atau berkembang di lingkungan padat, kotor dan kurangnya ruang untuk rekreasi dan belajar. (Hamilton 2017; Phan and Koto 2016; Tolvanen et al. 2012; Ebegbulem 2010). Perubahan perilaku mulai secak dini adalah penting untuk di bentuk. Hal ini terlebih jika penelolaan sampah itu terjadi di pulau kecil karena sangat sulit dilakukan pengelolan sampah dengan keterbatasan lahan, tanah, dan teknologi yang dibutuhkan serta daya dukung dan daya tampung lingkungan yang minim, serta potensi pencemaran air, tanah dan udara yang tinggi yang sudah tentu akan mempengaruhi keseimbangan alam, lingkungan dan makhluk hidup. I. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN Kelebihan: 1. Rancangan sistem yang dibuat telah berhasil dalam membuka dan menutup serta mendeteksi kapasitas tempat sampah sesuai dengan fungsi system. 2. Model tong sampah ini tidak akan membuat tangan orang yang akan membuang sampah menjadi kotor.
Updating Informasi Mengenai Kondisi Demam Berdarah... 195 3. Dapat ditambahkan fitur dan hiasan sehingga lebih menarik dengan ditambah kode pemilahan sampah, warna dan gambar yang menarik 4. Sensor HCSR04 dapat dijadikan sebagai pengukur kapasitas tempat sampah dan pendeteksi manusia. 5. Sebagai pemicu semangat perubahan perilakuk siswa dalam membuangn sampah sebagai bagian dari bentuk pengelolaan sampah. 6. Sampah tidak akan menumpuk di tempat sampah ayang akan berpotensi menjadi tempat vektor dan binatang pengganggu serta menimbulkan aroma tidak sedap. Kekurangan: 1. Sensor sensitif dan dapat terbuka jika terdapat penghalang bukan manusia. 2. Belum ada pengirim pesan berupa sms ketika tempat sampah penuh. 3. Penambahan biaya dalam hal harus terhubung dengan arus listrik atau baterai. J. PENUTUP Pentingnya menanampan karakter peduli lingkungan mulai sejak dini. Dengan menggunakan alat ini adapat menjadi pemicu perubahan perilaku peserta didik untuk memahami dan memupuk rasa butuh dan kepedulian yang tinggi untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah dari sampah. K. DAFTAR PUSTAKA Dewantoro, O.B. 2009. Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Pusat Pengelolaan Sampah Diy. Skripsi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
196 Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Prodi D3... Ehrampoush, M.H., and Maghadam, B. 2005. Survey of knowledge, attitude and practice of Yazd of medical science students about solid waste disposal and recycling. Iranian Journal of Environmental Health Science and Engineering, 2(2): 26-30. http://www.bioline.org.br/pdf?se05015 Fauren, R., Jaya, p., Budayawan, k. 2016. Rancang Bangun Sistem Kontrol Lemari Pengering Pakaian Berbasis Mikrokontroler Atmega8535. Jurnal Vokasional Teknik Elektronika & Informatika, 4(1):125-134. Garini, Ardya, 2012. Pengetahuan, Sikap, dan Prilaku Siswa Sekolah Dasar Negeri Terhadap Pengelolaan Sampah di Kecamatan Bantar Gebang Kota Bekasi Tahun 2012. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Indonesia Jakarta Hamilton, E, Telu J., Telu, M. 2017. Waste Generation and Its Management In Schools, European Journal of Education Studies, https://oapub.org/edu/index.php/ejes/article/ download/1134/32899 Junaidi, 2015. Peranan Gambar Pada Tempat Sampah dalam Meningkatkan Frekuensi Membung Sampah Siswa SDN Tahunan, Kota Yogyakarta Tahun 2015. Sanitasi Jurnal Kesehatan Lingkungan. Girsang, W.S. 2014. Perancangan Dan Implementasi Pengendali Pintu Pagar Otomatis Berbasis Arduino. Skripsi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
Updating Informasi Mengenai Kondisi Demam Berdarah... 197 Kusumaningsih, D. & Malik, R. 2014. Aplikasi Control dan Monitoring Tempat Sampah Otomatis Berbasis Sensor Ultrasonik, Servo dan Mikrokontroler Atmega 16.Jurnal TICOM Vol.2 No.2 hal 148-154, Januari 2014. Matsumoto Mariko, Saizen Izuru. 2017. Evaluating school ecocenters at elementary schools in Calamba City, Philippines, and their impact on students’ solid waste disposal practices, XVI Biennial IASC-Conference 2017, https://www.iasc2017.org/wpcontent/uploads/2 017/06/8K_Mariko-Matsumoto.pdf Phan Hoang Thu Thao, Takaaki Kato. 2016. Measuring The Effect of The Solid Waste Education For Sustainability At Elementary Schools In Da Nang City, Vietnam. Journal of Sustainable Development Education and Research JSDER1(1):35-44. http://ejournal.upi.edu/index. php/JSDER/ article/view/6242/4771. Pitowarno, E. 2006. Robotika Desain, Kontrol, Dan Kecerdasan Buatan. Yogyakarta: Andi. Rahardyan, B., Matstuto, T., Kakuta, Y., & Tanaka, N. 2004. Resident‘s concerns and attitudes towards solid wastdf Setiawan, D.S.T. & Iqbal, M. 2014 Rancangan Bagun Alat Pembuka dan Penutup Tong Sampah Otomatis Berbasis Microkontroler.Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi, volume 1, No. 1, Hal 55,62, Desember 2014 Simanjuntak, M.G. 2013. Perancangan Prototipe Smart Building Berbasis Arduino UNO. Skripsi Ilmu Komputer 2 (6): 6-14.
198 Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Prodi D3... Tolvanen M, Lahti S, Miettunen J, Hausen H. 2012. Relationship between oral health-related knowledge, attitudes and behavior among 15-16-year-old adolescents: A structural equation modeling approach. Acta. Odontologica Scandinavica. 70: 169–176. Doi: 10.3109/00016357.2011.600722 PMID: 21793645 Undang-Undang Republik Indinesia Nomor 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah Wangapisit, O., Taniguchi, E., Teo, J.S.E., dan Qureshia, A.G., 2014. Multi-Agent Systems Modelling for Evaluating Joint Delivery System, Procedia - Social and Behavioral Sciences, vol. 125, pp 472-483. Zurbrügg, C. 2002. Urban Solid Waste Management in LowIncome Countries of Asia How to Cope with the Garbage Crisis. Presented for: Scientific Committee on Problems of the Environment (SCOPE) Urban Solid Waste Management Review Session, Durban, South Africa, (1-13. https://www.eawag.ch/fileadmin/Domain1/Abteilung en/sandec/publikationen/SWM/General_Overview/Zu rbruegg_2003_Crisis.pdf.
Updating Informasi Mengenai Kondisi Demam Berdarah... 199
1