127 Nama : Rifa Harti Astuti NIM : 2389011314 Program Studi : Ilmu Pengetahuan Alam Universitas : Universitas Negeri Semarang SEL.09.2-T4-7. Aksi Nyata CT dan Proyek 07.01. Pertanyaan Reflektif Jawablah pertanyaan-pertanyaan reflektif berikut! 1. Pengalaman apa saja yang Anda dapatkan dari proses melakukan integrasi CT kedalam proyek STEM? Jawab: Pengalaman yang saya dapatkan dari proses melakukan integrasi CT ke dalam proyek STEMadalah mendapat pengetahuan baru dimana CT tidak hanya dapat diintegrasikan ke dalam penyelesaian soal bebras dan PISA, namun juga dapat diintegrasikan dalam proyek STEM. Melalui topik ini, saya dapat belajar menyusun atau memilih proyek STEM dari internet yang kemudian dipelajari, dibedah dan dirancang menggunakan pendektan CT. Saya dapat belajar mengenai unsur-unsur yang terdapat dalam proyek STEM serta komponen- komponen CT yang diperlukan dalam integrasinya dengan proyek STEM. Selain itu, saya dapat belajar menyusun aktivitas atau kegiatan yang merupakan integrasi CT dalam proyekSTEM dengan terstruktur dan terarah. Pengalaman yang telah saya dapatkan tersebut dapatmenjadi gambaran bagi saya dalam menerapkan integrasi CT ke dalam pembelajaran STEMdi kelas nantinya. 2. Bagaimana perasaan Anda pada saat mengerjakan modul ini? Jawab: Perasaan saya saat mengerjakan modul ini adalah saya merasa senang dan tertantang. Merasasenang karena mendapatkan pemahaman baru tentang proyek STEM dan integrasi CT dalamproyek STEM, serta merasa tertantang karena mendapat tugas untuk menyusun rancangan proyek STEM dan mengintegrasikannya dengan CT. Hal ini menjadi ilmu baru bagi saya
128 terlebih sebelum mempelajari topik atau modul ini, saya masih merasa asing dengan proyek STEM. 3. Jelaskan bagaimana rencana Anda dalam mengintegrasikan CT di dalam proyekSTEM di kelas yang Anda ajar kelak Jawab: Rencana saya dalam mengintegrasikan CT di dalam proyek STEM di kelas yang saya ajar kelak adalah mengenalkan konsep CT kepada peserta didik terlebih dahulu dan memberi pemahaman bahwa kita dapat menggunakan konsep berpikir CT untuk menemukan solusi yang efektif, efisien dan optimal dalam menyelesaikan masalah. Jika peserta didik sudah memahami konsep berpikir CT, perlahan-lahan saya menerapkan cara berpikir CT dalam proses pembelajaran, termasuk dalam mengintegrasikan CT ke dalam proyek STEM. Mencoba menyusun aktivitas atau kegiatan sederhana yang melibatkan konsep berpikir CT dalam proyek STEM dan melaksanakannya dengan memberikan arahan kepada peserta didikdalam melakukan setiap aktivitas atau kegiatan yang merupakan integrasi CT dalam proyekSTEM.
129 TOPIK 5
130 SEL.09.2-T5-2. Mulai Dari Diri Untuk guru SD: Menurut Anda, apakah CT dapat diintegrasikan dalam proses pembelajaran tematik yang Anda lakukan? Jelaskan jawaban Anda! Untuk guru SMP/SMA: Menurut Anda, apakah CT dapat diintegrasikan pada mata pelajaran yang akan Anda ampu? Jelaskan alasan dari jawaban Anda! Your answer: Menurut saya, CT dapat diintgrasikan dalam proses pembelajaran tematik. Karena, didalam pembelajaran tematik memuat mata pelajaran dan materi yang berorientasi pada problem solving untuk meningkatkan cara berpikir peserta didik dalam menyelesaikan masalah Menurut saya CT dapat juga diintegrasikan pada mata pelajaran IPA di SMP. Karena CT dapat membantu siswa untuk memecahkan masalah secara sistematis dan logis, sehingga peserta didik dapat mengembangkan pemikiran computasional yang kuat sekaligus meningkatkan pemahaman mereka tentang konsep-konsep ilmiah dalam kehidupan sehari-hari.
131 SEL.09.2-T5-3a. Eksplorasi Konsep - Unggah Lembar Kerja Reflektif Nama Nama Kelompok : 1. Rike Aristina / 2398011303 2. Rifa Harti Astuti / 2398011314 3. Rafida Nur Azizia / 2398011264 4. Ratna Budiasih / 2398011177 5. Rika Ayu Lestari / 2398011342 6. Ricky Janu Riyadi / 2398011163 Instansi Universitas Negeri Semarang SEL.09.2-T5-3a. Eksplorasi Konsep - Unggah Lembar Kerja Reflektif CT dan Mata Pelajaran Intisari apa saja yang Anda dapatkan saat mempelajari makalah “Bringing computational thinking to K-12: what is Involved and what is the role of the computer science education community” (Barr & Stephenson, 2011)? Tuliskan juga kaitan makalah tersebut dengan mata pelajaran yang Anda ampu! Masing-masing kelompok hanya perlu mengisi satu lembar kerja reflektif. Jawab: Computational Thinking fokus pada penyediaan layanan, antar muka, dan perilaku yang melibatkan peran yang lebih sentral untuk pemodelan sebagai sarana untuk merumuskan hubungan dan mengidentifikasi lembaga terkait yang menjadi sumber perubahan. Elemen pemikiran komputasi yang cenderung diklaim oleh ilmuwan antara lain: membangun model, menemukan dan memperbaiki kesalahan, membuat representasi, dan menganalisis pada berbagai disiplin ilmu. Keberhasilan penanaman konsep berpikir komputasi ke dalam kurikulum K-12 memerlukan upaya dalam dua arah. Kebijakan pendidikan harus diubah, mengatasi rintangan infrastruktur yang signifikan, dan guru K-12 membutuhkan sumber daya, dimulai dengan definisi yang meyakinkan dan contoh yang sesuai dengan usia yang relevan. Dalam upaya untuk mendefinisikan budaya kelas yang paling kondusif untuk pemikiran komputasi, perlu diidentifikasi strategi atau karakteristik yang dapat dianggap bermanfaat secara luas untuk setiap pengalaman belajar. Antara lain:
132 a. Peningkatan penggunaan kosa kata komputasional oleh guru dan siswa yang sesuai untuk menjelaskan masalah dan solusi; b. Penerimaan oleh guru dan siswa atas upaya solusi yang gagal, menyadari bahwa kegagalan awal seringkali dapat menempatkan pada jalan menuju hasil yang sukses; Adapun integrasi Computational Thinking dalam diskusi kelompok peserta didik dapat meliputi: a. Dekomposisi - memecah masalah menjadi bagian-bagian kecil yang mungkin lebih mudah dipecahkan, b. Abstraksi - menyederhanakan dari konkrit ke umum sebagai solusi yang dikembangkan, c. Negosiasi - kelompok-kelompok dalam tim bekerja sama untuk menggabungkan bagian-bagian dari solusi menjadi keseluruhan, dan d. Membangun konsensus - bekerja untuk membangun solidaritas kelompok di balik satu ide atau solusi. Kebijakan pendidikan yang memasukkan pemikiran komputasi sebagai bagian dari pendidikan setiap peserta didik meliputi kegiatan berikut. a. Sampaikan satu pesan tentang pentingnya pemikiran komputasi dalam pendidikan K12. b. Menggabungkan pemikiran komputasi di seluruh pengalaman K-12 dengan hasil yang menunjukkan langkah-langkah tambahan. c. Lampirkan pemikiran komputasional, jika memungkinkan, pada kebijakan yang ada. d. Sertakan dalam semua program persiapan pra-jabatan guru sebuah kelas tentang pemikiran komputasi lintas disiplin ilmu. Makalah tersebut menginspirasi dan mempersiapkan guru untuk berubah mencakup kegiatan-kegiatan berikut. a. Mendorong pengembangan profesional karena sangat penting untuk keberhasilan perubahan pendidikan. b. Dorong administrator sekolah untuk memberikan insentif bagi guru K-12 untuk mengubah kursus dan kurikulum.
133 c. Menyediakan guru dengan sumber daya untuk mendukung perubahan, termasuk materi kurikuler, model dan simulasi, kegiatan model, dan situs web untuk kegiatan mandiri siswa. d. Memberikan pengembangan dan dukungan profesional kepada guru dalam bentuk komunitas pembelajaran, pembelajaran sebaya yang ditawarkan oleh guru dengan pengalaman berpikir komputasional, pemaparan ke aplikasi industri dimana keterampilan CT digunakan, dan membantu mengidentifikasi dimana pemikiran komputasional sudah disertakan dalam pengajaran. e. Sediakan perangkat sumber terbuka distrik sekolah (blog, wiki, forum) dan jejaring sosial berbasis web dan sistem pengiriman konten untuk digunakan oleh guru dan siswa (diperiksa sehingga distrik tidak mungkin memblokirnya). f. Dorong asosiasi pendidikan profesional saat ini untuk menunjukkan bagaimana pemikiran komputasi sesuai dengan standar/pekerjaan mereka saat ini. Keterkaitan Makalah dengan Mata Pelajaran yang Diampu Pada Mata Pelajaran IPA materi kalor yang terlampir pada tabel berikut: Konsep Computational Thinking Implementasi dalam Mata Pelajaran IPA Pengumpulan data Mengumpulkan data dari eksperimen pembuatan es krim salak Analisis data Analisis data eksperimen pembuatan es krim salak Representasi data dan analisis data Merangkum data eksperimen pembuatan es krim salak Abstraksi Membangun rancangan model proyek yang akan dibuat Analisis dan validasi model Validasi kebenaran sebuah model Otomatisasi Menggunakan pembuktian melalui studi literatur Pengujian dan verifikasi Validasi dan membersihkan data Algoritma dan prosedur Melakukan prosedur eksperimen pembuatan es krim
134 salak Dekomposisi persoalan Melakukan klasifikasi masalah atau tujuan eksperimen pembuatan es krim salak Struktur kontrol - Paralelisasi Menjalankan eksperimen secara serentak dengan parameter yang berbeda – beda Simulasi Menjalankan eksperimen yang telah dirancang Implementasi CT pada pelajaran IPA MODUL AJAR KALOR A. Identitas Modul Nama : Kelompok SMP N 36 Semarang Institusi : SMP N 36 Semarang Jenjang Sekolah : Fase D Jenjang Kelas : VII Materi : Suhu, Kalor, dan Pemuaian Sub Materi : Kalor Alokasi Materi : 2x40 menit INFORMASI UMUM Capaian Pembelajaran Peserta didik mampu mengukur suhu yang diakibatkan oleh energi kalor yang diberikan, sekaligus dapat membedakan isolator dan konduktor kalor. Profil Pelajar Pancasila 1. Peserta didik bergotong-royong untuk menyelesaikan masalah yang diberikan oleh guru dengan cara berkelompok. 2. Peserta didik bernalar kritis dalam menjawab permasalahan yang diberikan oleh guru.
135 Pokok Materi 1. Pengertian kalor 2. Kalor jenis beberapa bahan 3. Menghitung besar kalor 4. Isolator dan konduktor dalam perpindahan kalor Kompetensi Awal Peserta didik memahami mengenai suhu Sarana dan Prasarana 1. Alat tulis 2. LKPD 3. Laptop 4. PPT Target Peserta Didik 1. Peserta didik regular/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar 2. Peserta didik dengan kesulitan belajar: memiliki gaya belajar yang terbatas hanya satu gaya misalnya dengan audio. Memiliki kesulitan dengan bahasa dan pemahaman materi ajar, kurang percaya diri, dan kesulitan berkonsentrasi jangka panjang. 3. Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat, mampu mencapai keterampilan berfikir tingkat tinggi (HOTS), dan memiliki keterampilan memimpin. Model Pembelajaran PBL (Problem Based Learning) KOMPETENSI INTI Tujuan Pembelajaran 1. Peserta didik (Audience) dapat memahami (Behaviour) melalui metode pembelajaran, PPT, diskusi, dan LKPD (Condition) mengenai energi kalor dengan benar (Degree). Pemahaman Bermakna Peserta didik mampu memahami kalor dalam kehidupan sehari-hari. Pertanyaan Pemantik 1. Ketika kalian demam mengapa dikompres air dingin atau air hangat? Jawab: Tujuannya adalah agar sebagian panas dari tubuh mengalir ke kain dan suhu badan tidak terus meninggi. Jika suhu badan sangat tinggi maka proses metabolisme tubuh dapat terganggu dan bisa membahayakan. Suhu normal tubuh manusia sekitar 37 . Kegiatan Pembelajaran
136 Pertemuan 1 (2x40 menit) Aktivitas Pembelajaran Durasi Waktu PENDAHULUAN Komunikasi: 1. Guru mengucapkan salam kepada peserta didik dan mengajak untuk berdoa sebelum memulai pelajaran 2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik 3. Guru menyiapkan peserta didik agar mereka siap Apersepsi 1. Peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Pertanyaan ada kaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan. Contoh: Ketika kalian demam mengapa dikompres air dingin atau air hangat? Critical Thinking 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Contoh: Peserta didik (Audience) dapat memahami (Behaviour) melalui metode pembelajaran, PPT, diskusi, dan LKPD (Condition) mengenai energi kalor dengan benar (Degree). 15 menit KEGIATAN INTI Orientasi Pada Masalah 1. Guru menampilkan materi awal konsep dasar kalor melalui PPT dan link Youtube: https://youtu.be/mIXuHPgc6YA . Contoh: 50 menit
137 Contoh: a. Ketika kalian memegang gelas yang berisi air panas, apa yang kalian rasanya? Kenapa? b. Kenapa es batu dapat mencair bila terkena panas? c. Kenapa air dapat membeku bila didinginkan? Dekomposisi : Peserta didik mampu menjelaskan mengenai permasalahan yang diberikan oleh guru 4 fondasi CT terdapat dalam proses diskusi kelompok melalui LKPD Pengorganisasian Siswa untuk Belajar 1. Guru membagikan LKPD dan meminta peserta didik untuk melengkapi LKPD yang telah diberikan oleh guru. 2. Peserta didik diberikan kebebasan untuk menjawab pertanyaan di LKPD (dapat dengan cara menjawab mandiri, berdiskusi dengan teman, berdiskusi dengan guru, dan sebagainya) Diferensiasi proses, Comunication, dan collaboration Membimbing penyelidikan mandiri atau kelompok 1. Guru berkeliling untuk melihat progress yang sudah peserta didik lakukan. 2. Peserta didik diberikan kesempatan bertanya apabila terdapat kesulitan dalam mengerjakan LKPD dan diperbolehkan untuk mencari sumber belajar melalui buku pegangan peserta didik, video pembelajaran, dan sumber belajar lainnya. Diferensiasi proses Mengembangkan Data dan Penyajian Hasil
138 1. Peserta didik mempresentasikan hasil pengolahan data mereka. Disini guru memberikan kebebasan dalam mempresentasikannya (dapat berupa bercerita, menuliskan hasilnya di papan tulis, mengirim dalam bentuk rekaman, dan lain sebagainya) Diferensiasi proses Abstraksi Pengevaluasian Proses Pemecahan Masalah 1. Peserta didik menarik kesimpulan dari hasil pengolahan data Comunication 2. Guru memberikan umpan balik. PENUTUP 1. Guru bersama peserta didik merangkum tentang kalor. 2. Peserta didik mengerjakan posttest yang diberikan oleh guru 3. Guru memberikan refleksi kepada peserta didik 4. Peserta didik diberikan tugas mandiri tentang kalor dan diminta untuk membaca dan merangkum materi selanjutnya. 15 menit Asesmen Jenis asesmen: 1) Asesmen sebelum pembelajaran (diagnostik) Pertemuan pertama a. Ketika kalian sedang demam dan meletakkan tangan di kening kalian. Apa yang kalian rasakan? 2) Asesmen selama proses pembelajaran (formatif) Pertemuan pertama a. Ketika kalian memegang cangkir yang berisi teh panas, apa yang kalian rasanya? Kenapa kalian merasakan panas? b. Kenapa ketika memegang gelas yang berisi es teh akan terasa dingin? c. Apa perbedaan kalor dengan suhu? d. LKPD Tugas Mandiri Pertemuan Pertama 1. Lempengan tembaga yang bermassa 2.500 kg dipanaskan hingga mengalami kenaikan suhu sebesar 80 . Jika kalor jenis tembaga adalah , hitunglah banyaknya kalor yang diperlukan untuk memanaskan lempengan tembaga tersebut? 2. Buatlah peta pikiran mengenai apa yang sudah kalian pelajari pada pertemuan ini (kalian bisa membuat dengan bebas. Misalnya membuat di kertas, dalam bentuk PPT, pamflet, poster, video, dan lain sebagainya)! Diferensiasi produk (Creativity)
139 3) Asesmen pada akhir proses pembelajaran (sumatif) Tidak ada Refleksi Refleksi pembelajaran bagi guru dapat mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran dan dapat menjadi bahan evalusi untuk pembelajaran selanjutnya. Refleksi pembelajaran bagi peserta didik: 1. Bagaimana perasaanmu hari ini? 2. Tuliskan apa yang kalian pahami mengenai materi yang telah diajarkan! 3. Tuliskan apa yang kalian belum pahami mengenai materi yang telah diajarkan! 4. Mengapa materi tersebut belum dipahami oleh kamu? 5. Kepada siapa kamu akan meminta bantuan untuk memahami pelajaran ini? 6. Apa keinginan kamu untuk pembelajaran selanjutnya? Link: https://forms.gle/Hqkae2fASEMGRvXY7 Pengayaan dan Remidial Remidial Peserta didik mengerjakan LKPD Pengayaan 1. Pada suhu ruang yang sama, mengapa saat tidur siang diatas kasur busa terasa lebih panas daripada pada lantai ubin? Jelaskan! 2. Air dan minyak goreng dengan massa sama dipanaskan dengan jumlah kalor yang sama. Manakah yang lebih cepat kenaikan suhunya? Jelaskan! 3. Perhatikan gambar berikut! Pada sebuah percobaan diperoleh hasil bahwa ketika salah satu ujung sebuah logam dipanaskan seperti pada gambar diatas. Apa yang akan terjadi pada logam jika dipanaskan secara terus menerus? Mengapa hal itu bisa terjadi? apa yang terjadi jika logam diganti dengan gelas plastik? 4. Bacalah dengan seksama pernyataan dibawah ini, setuju atau tidak setujukah anda dengan pernyataan yang diberikan? Berikan alasan anda!
140 Pada malam hari, suhu dipuncak gunung sangatlah rendah. Pendaki membuat api unggun untuk menghangatkan tubuh dan area sekitar tenda. Tubuh menjadi terasa hangat karena adanya perpindahan kalor secara konveksi pada api unggun dan tubuh karena udara merupakan penghantar kalor yang baik. Dengan demikian, rasa hangat dari api unggun adalah proses perpindahan kalor secara konveksi. 5. Alex memiliki perak yang bermassa 1 kg. Perak memiliki kalor jenis 235 . Kemudian perak dipanaskan dengan suhu awal perak yaitu 20 sedangkan suhu akhir perak yaitu 40 . Berapakan kalor yang dihasilkan oleh perak? Semarang, 17 Oktober 2023 Mengetahui, Guru Pamong Mahasiswa PPL Yustina Tri Astuti, S.Pd., M.Si. NIP. NIP 19680608 1992032004 Rafida Nur Azizia, S.Pd. NIM. 2398011264
141 LAMPIRAN LKPD (memuat empat fondasi CT)
142
143 Rubrik LKPD kegiatan satu No 0 1 2 3 4 1.Tidak menjawab sama sekali Menjawab tidak sesuai dengan teori Menjawab cukup sesuai dengan teori Menjawab kurang sesuai dengan teori Menjawab sesuai dengan teori 2. Tidak menjawab sama sekali a. Menjawa b pertanya an tanpa dilampir kan alasanny a. b. Menjawa b tetapi salah Menjawab pertanyaan salah namun alasannya kurang benar. Menjawab pertanyaan salah namun alasannya benar. Menjawab pertanyaan dan diberi alasannya sesuai dengan teori. 3. Tidak menjawab sama sekali. Menjawab tetapi salah. Ada satu aspek yang ditulis dengan benar dan sesuai dengan teori. Ada dua aspek yang ditulis dengan benar dan sesuai dengan teori. Tiga aspek ditulis dengan benar dan sesuai dengan teori. ( ) Tugas Mandiri Pertemuan 1. Lempengan tembaga yang bermassa 2.500 kg dipanaskan hingga mengalami kenaikan suhu sebesar 80 . Jika kalor jenis tembaga adalah , hitunglah banyaknya kalor yang diperlukan untuk memanaskan lempengan tembaga tersebut? Jawab: Diketahui:
144 Ditanya= Q? Jawab= 2. Buatlah peta pikiran mengenai apa yang sudah kalian pelajari pada pertemuan ini (kalian bisa membuat dengan bebas. Misalnya membuat di kertas, dalam bentuk PPT, pamflet, poster, video, dan lain sebagainya)! Diferensiasi produk (Creativity) Jawab: Rubrik Tugas Mandiri No 0 1 2 3 4 1. Tidak menjawab sama sekali. Menjawab tetapi salah. Ada satu aspek yang ditulis dengan benar dan sesuai dengan teori. Ada dua aspek yang ditulis dengan benar dan sesuai dengan teori. Tiga aspek ditulis dengan benar dan sesuai dengan teori. 2. Peserta didik tidak menjawab sama sekali Peta konsep sangat menarik, kreatif, dan namun tidak berisi mengenai materi yang telah diajarkan pada pertemuan kemarin. Peta konsep sangat menarik, kreatif, dan berisi mengenai materi yang telah diajarkan pada pertemuan kemarin dengan kurang lengkap. Peta konsep sangat menarik, kreatif, dan berisi mengenai materi yang telah diajarkan pada pertemuan kemarin dengan cukup lengkap. Peta konsep sangat menarik, kreatif, dan berisi mengenai materi yang telah diajarkan pada pertemuan kemarin dengan lengkap. ( )
145 Pengayaan 1. Pada suhu ruang yang sama, mengapa saat tidur siang diatas kasur busa terasa lebih panas daripada pada lantai ubin? Jelaskan! Jawaban: Ubin merupakan penghantar kalor yang baik dan kasur busa merupakan penghantar kalor yang buruk. Ketika tidur di atas lantai ubin, kalor mengalir dari tubuh yang memiliki suhu lebih tinggi menuju ubin yang memiliki suhu lebih rendah. Karena ubin merupakan penghantar kalor yang baik maka kalor yang mengalir dari tubuh tidak tertahan di permukaan ubin, melainkan lancar yang menyebabkan tubuh terasa dingin. Lain halnya ketika tidur diatas kasur busa. Kalor mengalir dari tubuh menuju kasur busa. Karena kasur busa merupakan penghantar kalor yang buruk, maka kalor yag mengalir dari tubuh akan menumpuk di permukaan kasur busa. Akibatnya permukaan kasur busa menjadi lebih hangat dan tubuh juga akan terasa lebih hangat 2. Air dan minyak goreng dengan massa sama dipanaskan dengan jumlah kalor yang sama. Manakah yang lebih cepat kenaikan suhunya? Jelaskan! Jawab: Kenaikan suhu minyak goreng lebih cepat daripada kenaikan suhu air karena kalor jenis air lebih besar daripada kalor jenis minyak goreng. 3. Perhatikan gambar berikut! Pada sebuah percobaan diperoleh hasil bahwa ketika salah satu ujung sebuah logam dipanaskan seperti pada gambar diatas. Apa yang akan terjadi pada logam jika dipanaskan secara terus menerus? Mengapa hal itu bisa terjadi? apa yang terjadi jika logam diganti dengan gelas plastik? Jawab: Logam tersebut perlahan akan terasa panas jika dipanaskan terus menerus karena mengalami perpindahan kalor secara konduksi. Bahan yang digunakan menggunakan logam yang merupakan penghantar panas yang baik (konduktor). Aliran panas tersebut disebut sebagai konduksi panas. Apabila logam diganti dengan gelas plastik, gelas plastik yang dipanaskan akan terbakar karena kalor dari api diserap oleh gelas plastik. Gelas plastik merupakan bahan yang mempunyai penghantar panas yang buruk (isolator)
146 4. Bacalah dengan seksama pernyataan dibawah ini, setuju atau tidak setujukah anda dengan pernyataan yang diberikan? Berikan alasan anda! Pada malam hari, suhu dipuncak gunung sangatlah rendah. Pendaki membuat api unggun untuk menghangatkan tubuh dan area sekitar tenda. Tubuh menjadi terasa hangat karena adanya perpindahan kalor secara konveksi pada api unggun dan tubuh karena udara merupakan penghantar kalor yang baik. Dengan demikian, rasa hangat dari api unggun adalah proses perpindahan kalor secara konveksi. Jawab: Pernyataan tersebut salah karena peristiwa tersebut merupakan proses perpindahan kalor secara radiasi. Perpindahan kalor secara konveksi terdapat pada udara disekitar perapian, namun udara merupakan penghantar kalor yang buruk. 5. Alex memiliki perak yang bermassa 1 kg. Perak memiliki kalor jenis 235 J⁄(kg ℃) . Kemudian perak dipanaskan dengan suhu awal perak yaitu 20℃ sedangkan suhu akhir perak yaitu 40℃. Berapakan kalor yang dihasilkan oleh perak? Jawab: Diketahui: Ditanya: Q? Jawab: ( )
147 Rubrik penilaian pengayaan No 0 1 2 3 4 1. Tidak menjawab sama sekali. a. Menjawab pertanyaan benar tanpa dilampirkan alasannya. b. Menjawab tetapi salah Menjawab pertanyaan salah namun alasannya benar. Menjawab pertanyaan benar namun alasannya tidak benar. Menjawab pertanyaan dan melampirkan alasannya dengan benar. 2. Tidak menjawab sama sekali. a. Menjawab pertanyaan benar tanpa dilampirkan alasannya. b. Menjawab tetapi salah Menjawab pertanyaan salah namun alasannya benar. Menjawab pertanyaan benar namun alasannya tidak benar. Menjawab pertanyaan dan melampirkan alasannya dengan benar. 3. Tidak menjawab sama sekali. a. Menjawab pertanyaan benar tanpa dilampirkan alasannya. b. Menjawab tetapi salah Menjawab pertanyaan salah namun alasannya benar. Menjawab pertanyaan benar namun alasannya tidak benar. Menjawab pertanyaan dan melampirkan alasannya dengan benar. 4. Tidak menjawab sama sekali. a. Menjawab pertanyaan benar tanpa dilampirkan alasannya. b. Menjawab tetapi salah Menjawab pertanyaan salah namun alasannya benar. Menjawab pertanyaan benar namun alasannya tidak benar. Menjawab pertanyaan dan melampirkan alasannya dengan benar. 5. Tidak menjawab sama sekali. Menjawab tetapi salah. Ada satu aspek yang ditulis dengan benar dan sesuai dengan teori. Ada dua aspek yang ditulis dengan benar dan sesuai dengan teori. Tiga aspek ditulis dengan benar dan sesuai dengan teori. ( )
148 BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK Kalor adalah perpindahan energi dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah (Abdullah, 2016). Kalor berbeda dengan suhu. Suhu merupakan ukuran derajat panas suatu benda sedangkan kalor adalah energi yang mengalir dari benda bersuhu lebih tinggi (panas) ke benda yang bersuhu lebih rendah (dingin). Peristiwa kalor sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Contoh peristiwa kalor yaitu es batu yang mencair, air yang membeku, teh panas akan terasa panas ketika dipegang, dan lain sebagainya. Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor yang terlibat dalam suatu perubahan atau reaksi kimia. Untuk mengetahui jumlah kalor dapat menggunakan rumus: ( ) ( ) ( ) ( ) Berikut merupakan gambar kalorimeter: Menurut Inabuy et al. (2021), berikut merupakan tabel kalor jenis beberapa bahan:
149 Setiap bahan ternyata memiliki sifat penghantar panas yang berbeda. Sifat tersebut dibagi menjadi dua yaitu konduktor dan isolator. Bahan yang mampu menghantarkan panas dengan baik disebut dengan konduktor sedangkan bahan yang menghantar panas dengan buruk disebut dengan isolator. Perpindahan kalor adalah proses perpindahan energi dari suatu benda ke benda lain karena adanya perbedaan suhu. Perpindahan kalor dibagi menjadi 3 yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi. Konduksi adalah perpindahan panas melalui suatu bahan tanpa disertai dengan perpindahan partikel-partikel pada bahan tersebut. Contoh peristiwanya yaitu sendok yang dipanaskan akan terasa panas. Lalu konveksi adalah perpindahan kalor dari satu bagian ke bagian yang lain bersama dengan gerak fisik dari partikel-partikel bendanya. Contoh peristiwanya yaitu merebus air maka air akan naik dan turun. Kemudian radiasi adalah perpindahan kalor tanpa membutuhkan zat perantara atau medium. Contohnya ketika api unggun, tangan akan terasa panas. GLOSARIUM Suhu Derajat atau tingkatan ukuran dingin atau panas pada suatu benda. Kalor Perpindahan energi dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah Kalorimeter Alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor yang terlibat dalam suatu perubahan atau reaksi kimia Kalor Jenis Besaran yang menunjukkan banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu 1 kg zat sebesar 1 atau 1 K Konduktor Bahan yang mampu menghantarkan panas dengan baik Isolator Bahan yang menghantar panas dengan buruk Konduksi Perpindahan panas melalui suatu bahan tanpa disertai dengan perpindahan partikel-partikel pada bahan tersebut Konveksi Perpindahan kalor dari satu bagian ke bagian yang lain bersama dengan gerak fisik dari partikel-partikel bendanya. Radiasi Perpindahan kalor tanpa membutuhkan zat perantara atau medium DAFTAR PUSTAKA Abdullah, M. (2016). Besaran-Besaran Gerak. Fisika Dasar 1, 81–159. Inabuy, V., Sutia, C., Maryana, O. F. T., Hardanie, B. D., & Lestari, S. H. (2021). Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP Kelas VII. In Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan
150 Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
151 Nama Nama Kelompok : 7. Rike Aristina / 2398011303 8. Rifa Harti Astuti / 2398011314 9. Rafida Nur Azizia / 2398011264 10. Ratna Budiasih / 2398011177 11. Rika Ayu Lestari / 2398011342 12. Ricky Janu Riyadi / 2398011163 Instansi Universitas Negeri Semarang SEL.09.2-T5-3b. Eksplorasi Konsep - Unggah Lembar Kerja Mahasiswa CT dan Mata Pelajaran Fondasi CT Implementasi pada materi ajar yang sudah pernah dibuat Algoritma Peserta didik memahami materi yang sedang dipelajari. Contoh kegiatan: Peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan guru pada proses pembelajaran tentang perubahan suhu Dekomposisi Peserta didik mencoba mengenali pola yang terdapat pada materi yang dipelajari. Contoh kegiatan: - Peserta didik dapat mengidentifikasi adanya perubahan suhu - Peserta didik dapat menuliskan perubahan suhu yang terjadi pada larutan es krim yang telah mereka praktikan Pengenalan pola Tergambar ketika peserta didik diminta melaksanakan praktikum. Contoh kegiatan: Peserta didik membuat es krim untuk membuktikan adanya perubahan suhu awal dari larutan es krim dan ketika larutan tersebut menjadi es krim Abstraksi Kegiatan pembelajaran dilaksanakan secara sistematis dengan awali dengan pengetahuan awal hingga penugasan evaluasi materi yang dipelajari.
152 Langkah-langkah kegiatan pembelajaran meliputi kegiatan pembuka, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Pada kegiatan inti, langkah-langkah pembelajaran disesuaikan dengan tahap model pembelajaran PBL yang digunakan, yaitu: Tahap 1: Orientasi peserta didik terhadap masalah Tahap 2: Mengorganisasi peserta didik untuk belajar Tahap 3: Membimbing penyelidikan individu/kelompok Tahap 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Tahap 5: Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah Anda boleh menambahkan keterampilan lain yang terdapat pada materi ajar tersebut (contoh: mengacu ke Tabel 6.1 atau sesuai kepentingan persoalan Anda).
153 CT Dan Mata Pelajaran SEL.09.2-T6-4 Ruang Kolaborasi NIM/Nama Anggota 1 NIM/Nama Anggota 2 NIM/Nama Anggota 3 NIM/Nama Anggota 4 NIM/Nama Anggota 5 NIM/Nama Anggota 6 1. Rifa Harti Astuti / 2398011314 2. Rafida Nur Azizia / 2398011264 3. Ratna Budiasih / 2398011177 4. Rika Ayu Lestari / 2398011342 5. Ricky Janu Riyadi / 2398011163 6. Rike Aristina / 2398011303 Mata Pelajaran IPA Tujuan Pembelajaran Peserta didik (Audience) dapat memahami (Behaviour) melalui metode pembelajaran, PPT, diskusi, dan LKPD (Condition) mengenai energi kalor dengan benar (Degree). Deskripsi penyampaian materi sebelum integrasi CT Buku Pedoman Guru IPA Kelas 7 Mengidentifikassi perubahan suhu pada bab alor di lingkungan sekitar dengan diberikan dengan narasi dari buku yang dilengkapi dengan gambar gambar. Deskripsi penyampaian materi setelah integrasi CT Untuk dapat meningkatkan kemampuan CT peserta didik pada materi Perubahan Suhu, peserta didik diminta untuk melakukan percobaan membuat es krim yang dilakukan secara berkelompok di kelas ataupun alboratorium. Berikut deskripsi kegiatan penyampaian materi setelah diintegrasikan dengan CT melalui model pembelajaran Problem Based Learning: Tahap 1 Orientasi peserta didik pada masalah 1. Guru menyajikan gambar tentang konsep dasar kalor. - ketika kalian memegang gelas yang berisi air panas, apa yang kalian rasakan? - Kenapa es batu dapat mencair bila terkena panas? - Kenapa air dapat membeku bila didinginkan? 2. Peserta didik mengamati gambar yang guru tampilkan melalui slide power point. Tahap 2 Mengorganisasi peserta didik untuk belajar 1. Guru membagikan LKPD dan meminta peserta didik untuk melengkapi LKPD kegiatan 1 yang telah diberikan oleh guru. 2. Peserta didik diberikan kebebasan untuk menjawab pertanyaan di LKPD kegiatan 1 (dapat dengan cara menjawab mandiri, berdiskusi dengan teman, berdiskusi dengan guru, dan sebagainya)
154 Tahap 3 Membimbing penyelidikan individu/kelompok 1. Guru berkeliling untuk melihat progress yang sudah peserta didik lakukan. 2. Peserta didik diberikan kesempatan bertanya apabila terdapat kesulitan dalam mengerjakan LKPD dan diperbolehkan untuk mencari sumber belajar melalui buku pegangan peserta didik, video pembelajaran, dan sumber belajar lainnya Tahap 4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya 1. Peserta didik mempresentasikan hasil pengolahan data mereka. Disini guru memberikan kebebasan dalam mempresentasikannya (dapat berupa bercerita, menuliskan hasilnya di papan tulis, mengirim dalam bentuk rekaman, dan lain sebagainya Tahap 5 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah 1. Peserta didik menarik kesimpulan dari hasil pengolahan. 2. Guru memberikan umpan balik. Penjelasan konsep CT yang diintegrasikan padamateri ajar a) Dekomposisi: Peserta didik memahami materi yang sedang dipelajarai. Contoh kegiatan: Peserta didik mengamati gambar yang guru tampilkan melalui slide power point dan menjawab pertanyaan yang diberikan selama proses pembelajaran dari awal hingga akhir. b) Pengenalan Pola Ketika peserta didik mencoba mengenali pola yang terdapat pada materi yang dipelajari Contoh kegiatan: peserta didik melakukan percobaan pembuatan es krim di laboratorium atau kelas. c) Abstraksi Tergambar ketika peserta didik diminta membuat contoh Contoh kegiatan: peserta didik mengidentifikasi factor yang memperngaruhi adanya perubahan suhu pada proses pembuatan es krim. d) Algoritma Kegiatan pembelajaran dilaksanakan secara sistematis dengan awali dengan pengetahuan awal hingga penugasanevaluasi materi yang dipelajari. Contohnya:
155 a. Menyiapkan alat b. Menyiapakan bahan untuk percobaan c. Membuat es krim d. Menuliskan hasil percobaan pada LPKD yang diberikan e. Menganalisis hasil diskusi f. Mempresentasikan hasil diskusi
156 SEL.09.2-T5-5. Demontrasi Kontekstual 1) Rifa Harti Astuti / 2398011314 2) Rafida Nur Azizia / 2398011264 NIM / Nama anggota Kelompok yang presentasi: 3) Ratna Budiasih / 2398011177 4) Rika Ayu Lestari / 2398011342 5) Ricky Janu Riyadi / 2398011163 6) Rike Aristina / 2398011303 NIM / Nama anggota Kelompok yang memberikan evaluasi: 1. Rizaldi Damar Y. (239801133) 2. Rizki Ghani P. (2398011083) 3. Rizki Sri L. (2398011369) 4. Rizqi Lailul F. (2398011389) 5. Salafudin (2398011356) Mata pelajaran: IPA Materi ajar: Suhu, Kalor, dan Pemuaian Ide baru yang didapatkan terkait integrasi CT di dalam mata pelajaran: Peserta didik dapat membuat alat yang digunakan untuk pembuatan es krim. Kemudian proses pembuatan alatnya diintegrasikan dengan CT. Evaluasi/saran untuk kelompok yang sedang presentasi: Evaluasi : 1. Spesifikasi bagian Abstraksi, perlunya menekankan spesifikasi penggunaan bahan utama yaitu salak. Jenis salak yang beranekaragam baik dari segi rasa maupun ukuran yang memungkinkan akan terjadi kegagalan dalam pembuatan es krim. 2. Keterkaitan CT dengan Kegiatan Pembelajaran, tujuan pembelajaran yang dicantumkan yaitu peserta didik mampu memahami perpindahan kalor dengan benar. Maka relevansi antara tujuan pembelajaran dengan kegiatan pembelajaran dan penerapan berpikir komputasi harus lebih ditekankan. 3. Kurangnya Penjelasan Alur Akivitas, kegiatan pembuatan es krim salak ini belum mencantumkan proses pembuatan salak dilakukan secara serempak sebagai demonstrasi oleh guru, atau demonstrasi lalu dilanjutkan peserta didik mencoba sesuai arahan guru, dan atau peserta didik mencoba secara kelompok secara mandiri.
157 4. Penambahan Kegiatan Presentasi, jika kegiatan pembuatan es krim dilakukan dengan kelompok- kelompok kecil maka bisa ditambahkan sesi presentasi hasil pembuatan es krim. Sehingga antar kelompok dapat saling mengevaluasi hasil yang diperoleh. Saran : 1. Memberikan Ruang Diskusi bagi Peserta Pidik, aktivitas pembelajaran dapat ditambahkan kegiatan diskusi untuk mendorong kemampuan berpikir komputasi. Serta mengembangkan kemampuan problem solving (penyelesaian masalah). 2. Memberikan Kesimpulan, mengingat kegiatan pembelajaran dilaksanakan berkelompok sehingga perlu mengambil kesimpulan di akhir pembelajaran. Hal ini bertujuan untuk mengkonstruksi pengetahuan yang utuh dan menyemakan persepsi terhadap materi. 3. Evaluasi Pembelajaran, peserta didik perlu diberikan evaluasi pembelajaran tentang pemahaman terhadap perpindahan kalor sehingga guru dapat memperoleh informasi terkait ketercapaian pembelajaran pada materi tersebut. Evaluasi pembelajaran dapat digunakan sebagai acuan dalam menganalisis dan mengidentifikasi aspek konstruksi (alur) dari pembelajaran. 4. Keterlibatan Peserta Didik, keterlibatan peserta didik sangat dibutuhkan dalam pengerjaan proyek. Hal ini sekaligus dapat mengembangkan kemampuan berpikir komputasi terutama algoritma.
158 SEL.09.2-T5-6. Elaborasi Pemahaman Dosen meluruskan pemahaman mahasiswa yang kurang tepat atau mengkoreksi pemahaman yang salah terkait integrasi CT di dalam mata pelajaran. Dosen dapat menyampaikan kesimpulan atau evaluasi terkait dinamika dan hasil kerja siswa pada modul ini. Jika masih ada pertanyaan seputar integrasi CT untuk mata pelajaran, tuliskan pertanyaan-pertanyaan tersebut! Setelah itu, diskusikanlah pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan dosen, maupun rekan mahasiswa lainnya! Jawab : Bagaimana mengintegrasikan CT di dalam mata pelajaran dengan tetap memperhatikan kebutuhan dari siswa dan kondisi dari siswa (gaya belajar dan latar belakang) ? Apakah perlu memerlukan pendekatan khusus dalam mengintegrasikannya atau tidak?
159 CT dan Mata Pelajaran SEL.09.2-T6-7 Koneksi Antar Materi NIM/Nama Anggota 1 NIM/Nama Anggota 2 NIM/Nama Anggota 3 NIM/Nama Anggota 4 NIM/Nama Anggota 5 1. Rifa Harti Astuti / 2398011314 2. Rafida Nur Azizia / 2398011264 3. Ratna Budiasih / 2398011177 4. Rika Ayu Lestari / 2398011342 5. Ricky Janu Riyadi / 2398011163 6. Rike Aristina / 2398011303 Kesimpulan mengenai integrasi CT ke dalam mata pelajaran: Setelah mempelajari dan mengintegrasikan CT ke dalam mata pelajaran, kami menjadi lebih mudah dalam memahami dan menyampaikan materi kepada peserta didik. Selain itu, melalui kegiatan mengintegrasikan konsep CT dalam pembelajaran, dapat mempermudah peserta didik dalam memecahkan suatu permasalahan. Membiasakan berpikir CT dalam kegiatan pembelajaran juga dapat melatih peserta didik untuk berpikir kritis dan inovatif. Strategi untuk mengitegrasikan CT ke dalam mata pelajaran: - Menggunakan model dan metode pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan peserta didik - Peserta didik diberikan suatu permasalahan yang membutuhkan penyelesaian dengan kemampuan berpikir kritis - Peserta didik diminta untuk mempelajari bagaimana membuat solusi dengan menerapkan konsep CT a. Dekomposisi: Pembagian persoalan ke dalam beberapa sub-persoalan yang lebih kecil. b. Pengenalan pola: Pengenalan pola adalah pengamatan atau analisis terhadap berbagai kesamaan yang ada di antarapersoalan-persoalan c. Abstraksi: Proses eliminasi bagian-bagian yang tidakrelevandari suatu persoalan d. Algoritma: Langkah-langkah terurut untuk menyelesaikan suatu persoalan
160 Nama : Rifa Harti Astuti NIM : 2389011314 Program Studi : Ilmu Pengetahuan Alam Universitas : Universitas Negeri Semarang SEL.09.2-T5-3a. Aksi Nyata - Unggah Lembar Pertanyaan Reflektif CT dan Mata Pelajaran 1. Pengalaman apa saja yang Anda dapatkan dari proses melakukan integrasi CT ke dalam mata pelajaran yang Anda ampu? Apakah ada kendala yang Anda hadapi? Jawab : Pengalaman yang saya dapatkan dari proses melakukan integrasi CT ke dalam mata pelajaran yang saya ampu adalah saya mendapat pengalaman mengajak peserta didik untuk berpikir komputasi saat melaksanakan kegiatan pembelajaran. Saya dapat menerapkan fondasi CT kedalam pembelajaran matematika. Selain itu, melalui kegiatan mengintegrasikan konsep CT dalam pembelajaran, dapat mempermudah peserta didik dalam memecahkan suatu permasalahan. Membiasakan berpikir CT dalam kegiatan pembelajaran juga dapat melatih peserta didik untuk berpikir kritis dan inovatif. Adapun kendala yang saya hadapi saat mengintegrasikan CT ke dalam pelajaran adalah menyusun kegiatan pembelajaran yang dapat menerapkan konsep CT dengan disesuaikan karakteristik peserta didik di kelas. 2. Bagaimana perasaan Anda Pada saat mengerjakan modul ini? Jawab : Perasaan saya saat mengerjakan modul ini adalah merasa senang dan tertantang. Senang karena mendapat pengalaman baru dalam mengintegrasikan CT ke dalam mata pelajaran. Serta tertantang, karena kegiatan ini merupakan hal yang baru saya alami dan pelajari. 3. Setelah mendapatkan feedback dari rekan mahasiswa dan dosen, tuangkan rencana materi yang telah Anda integrasikan dengan CT dalam bentuk RPP! Jika memungkinkan, tampilkan RPP sebelum dan setelah dilakukan integrasi CT. Jawab:
161 Hasil integrasi CT dalam bentuk modul ajar adalah sebagai berikut: Fondasi CT Implementasi pada materi ajar yang sudah pernah dibuat Dekomposisi Peserta didik memahami materi yang sedang dipelajari. Contoh kegiatan: Peserta didik memahami materi yang sedang dipelajarai. Contoh kegiatan: Peserta didik mengamati gambar yang guru tampilkanmelalui slide power point dan menjawab pertanyaan yang diberikan selama proses pembelajaran dari awal hingga akhir. Pengenalan Pola Ketika peserta didik mencoba mengenali pola yang terdapatpada materi yang dipelajari Contoh kegiatan: peserta didik melakukan percobaan pembuatan es krim di laboratorium atau kelas. Abstraksi Tergambar ketika peserta didik diminta membuat contoh Contoh kegiatan: peserta didik mengidentifikasi factor yang memperngaruhi adanya perubahan suhu pada proses pembuatan es krim. Algoritma Kegiatan pembelajaran dilaksanakan secara sistematis dengan awali dengan pengetahuan awal hingga penugasan evaluasi materi yang dipelajari. Contohnya: g. Menyiapkan alat h. Menyiapakan bahan untuk percobaan i. Membuat es krim j. Menuliskan hasil percobaan pada LPKD yang diberikan k. Menganalisis hasil diskusi Mempresentasikan hasil diskusi Perbedaan modul ajar sebelum dan sesudan diintegrasikan CT terdapat pada langkah- langkah pembelajarannya. Modul ajar sebelum diintegrasikan CT pada kegiatan pembelajaran guru menyampaikan materi secara langsung kepada peserta didik. Namun setelah diintegrasikanCT, peserta didik menggali sendiri materi yang akan dipelajari melalui diskusi kelompokdan pemecahan masalah. Berikut Modul Ajar yang sudah diintegrasikan CT:
163 MODUL AJAR KALOR A. Identitas Modul Nama : Rafida Nur Azizia, S.Pd. Institusi : SMP N 36 Semarang Jenjang Sekolah : Fase D Jenjang Kelas : VII Materi : Suhu, Kalor, dan Pemuian Sub Materi : Kalor Alokasi Materi : 4x40 menit INFORMASI UMUM Capaian Pembelajaran Peserta didik mampu mengukur suhu yang diakibatkan oleh energi kalor yang diberikan, sekaligus dapat membedakan isolator dan konduktor kalor. Profil Pelajar Pancasila 1. Peserta didik bergotong-royong untuk menyelesaikan masalah yang diberikan oleh guru dengan cara berkelompok. 2. Peserta didik bernalar kritis dalam menjawab permasalahan yang diberikan oleh guru. Pokok Materi 1. Pengertian kalor 2. Kalor jenis beberapa bahan 3. Menghitung besar kalor 4. Isolator dan konduktor dalam perpindahan kalor Kompetensi Awal Peserta didik memahami mengenai suhu Sarana dan Prasarana 1. Alat tulis 2. LKPD
164 3. Laptop 4. PPT Target Peserta Didik 1. Peserta didik regular/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar 2. Peserta didik dengan kesulitan belajar: memiliki gaya belajar yang terbatas hanya satu gaya misalnya dengan audio. Memiliki kesulitan dengan bahasa dan pemahaman materi ajar, kurang percaya diri, dan kesulitan berkonsentrasi jangka panjang. 3. Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat, mampu mencapai keterampilan berfikir tingkat tinggi (HOTS), dan memiliki keterampilan memimpin. Model Pembelajaran PBL (Problem Based Learning) KOMPETENSI INTI Tujuan Pembelajaran 1. Peserta didik (Audience) dapat memahami (Behaviour) melalui metode pembelajaran, PPT, diskusi, dan LKPD (Condition) mengenai energi kalor dengan benar (Degree). 2. Melalui metode pembelajaran, PPT, diskusi, dan LKPD (Condition) peserta didik (Audience) dapat membedakan (Behaviour) isolator dan konduktor melalui perpindahan kalor dengan benar (Degree). Pemahaman Bermakna Peserta didik mampu memahami kalor dalam kehidupan sehari-hari dan membedakan isolator dan konduktor serta mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Pertanyaan Pemantik 1. Ketika kalian demam mengapa dikompres air dingin atau air hangat? Jawab: Tujuannya adalah agar sebagian panas dari tubuh mengalir ke kain dan suhu badan tidak terus meninggi. Jika suhu badan sangat tinggi maka proses metabolisme tubuh dapat terganggu dan bisa membahayakan. Suhu normal tubuh manusia sekitar 37 . Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1 (2x40 menit) Aktivitas Pembelajaran Durasi Waktu PENDAHULUAN Komunikasi: 1. Guru mengucapkan salam kepada peserta didik dan 15 menit
165 mengajak untuk berdoa sebelum memulai pelajaran 2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik 3. Guru menyiapkan peserta didik agar mereka siap Apersepsi 1. Peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Pertanyaan ada kaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan. Contoh: Ketika kalian demam mengapa dikompres air dingin atau air hangat? Critical Thinking 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Contoh: Peserta didik (Audience) dapat memahami (Behaviour) melalui metode pembelajaran, PPT, diskusi, dan LKPD (Condition) mengenai energi kalor dengan benar (Degree). KEGIATAN INTI Orientasi Pada Masalah 1. Guru menampilkan materi awal konsep dasar kalor melalui PPT dan link Youtube: https://youtu.be/mIXuHPgc6YA . Contoh: Contoh: a. Ketika kalian memegang gelas yang berisi air panas, apa yang kalian rasanya? Kenapa kalian merasakan panas? b. Kenapa es batu dapat mencair bila terkena panas? c. Kenapa air dapat membeku bila didinginkan? Pengorganisasian Siswa untuk Belajar 1. Guru membagikan LKPD dan meminta peserta didik untuk 50 menit
166 melengkapi LKPD kegiatan 1 yang telah diberikan oleh guru. 2. Peserta didik diberikan kebebasan untuk menjawab pertanyaan di LKPD kegiatan 1 (dapat dengan cara menjawab mandiri, berdiskusi dengan teman, berdiskusi dengan guru, dan sebagainya) Diferensiasi proses, Comunication, dan collaboration Membimbing penyelidikan mandiri atau kelompok 1. Guru berkeliling untuk melihat progress yang sudah peserta didik lakukan. 2. Peserta didik diberikan kesempatan bertanya apabila terdapat kesulitan dalam mengerjakan LKPD dan diperbolehkan untuk mencari sumber belajar melalui buku pegangan peserta didik, video pembelajaran, dan sumber belajar lainnya. Diferensiasi proses Mengembangkan Data dan Penyajian Hasil 1. Peserta didik mempresentasikan hasil pengolahan data mereka. Disini guru memberikan kebebasan dalam mempresentasikannya (dapat berupa bercerita, menuliskan hasilnya di papan tulis, mengirim dalam bentuk rekaman, dan lain sebagainya) Diferensiasi proses Pengevaluasian Proses Pemecahan Masalah 1. Peserta didik menarik kesimpulan dari hasil pengolahan data Comunication 2. Guru memberikan umpan balik. PENUTUP 1. Guru bersama peserta didik merangkum tentang kalor. 2. Peserta didik mengerjakan posttest yang diberikan oleh guru 3. Guru memberikan refleksi kepada peserta didik 4. Peserta didik diberikan tugas mandiri tentang kalor dan diminta untuk membaca dan merangkum materi selanjutnya. 15 menit Pertemuan kedua (2x40 menit) Aktifitas Pembelajaran Durasi Waktu PENDAHULUAN
167 Komunikasi: 1. Guru mengucapkan salam kepada peserta didik dan mengajak untuk berdoa sebelum memulai Pelajaran 2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik 3. Guru menyiapkan peserta didik agar mereka siap Apersepsi 1. Peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Pertanyaan ada kaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan. Contoh: Mengapa tangan terasa panas? 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Contoh: Melalui metode pembelajaran, PPT, diskusi, dan LKPD (Condition) peserta didik (Audience) dapat membedakan (Behaviour) isolator dan konduktor melalui perpindahan kalor dengan benar (Degree). 15 menit KEGIATAN INTI Orientasi Pada Masalah Guru menampilkan materi awal konsep dasar kalor melalui PPT dan link Youtube: https://www.youtube.com/watch?v=BkbGya5lGl0 Contoh: a. Bagaimanakah kondisi tubuh kalian Ketika kalian memakai pakaian berwarna hitam pada saat siang hari di tengah terik matahari, apa yang terjadi jika kalian memakai pakaian berwarna putih, apa yang kalian rasakan? Critical Thinking 50 menit
168 b. Antara logam besi dan kaca, manakah yang lebih cepat panas? Mengapa logam besi lebih cepat panas daripada kaca? Pengorganisasian Siswa untuk Belajar 1. Guru membagikan LKPD dan meminta peserta didik untuk melengkapi LKPD kegiatan 2 yang telah diberikan oleh guru. 2. Peserta didik diberikan kebebasan untuk menjawab pertanyaan di LKPD kegiatan 2 (dapat dengan cara menjawab mandiri, berdiskusi dengan teman, berdiskusi dengan guru, dan sebagainya) Diferensiasi proses, Comunication, dan collaboration Membimbing penyelidikan mandiri atau kelompok 1. Guru berkeliling untuk melihat progress yang sudah peserta didik lakukan. 2. Peserta didik diberikan kesempatan bertanya apabila terdapat kesulitan dalam mengerjakan LKPD dan diperbolehkan untuk mencari sumber belajar melalui buku pegangan peserta didik, video pembelajaran dan sumber belajar lainnya. Diferensiasi proses Mengembangkan Data dan Penyajian Hasil 1. Peserta didik mempresentasikan hasil pengolahan data mereka. Disini guru memberikan kebebasan dalam mempresentasikannya (dapat berupa bercerita, menuliskan hasilnya di papan tulis, mengirim dalam bentuk rekaman, dan lain sebagainya) Diferensiasi proses Pengevaluasian Proses Pemecahan Masalah 1. Peserta didik menarik kesimpulan dari hasil pengolahan data Comunication 2. Guru memberikan umpan balik. PENUTUP 1. Guru bersama peserta didik merangkum tentang perpindahan kalor. 2. Peserta didik mengerjakan posttest yang diberikan oleh guru 3. Guru memberikan refleksi kepada peserta didik. 4. Peserta didik diberikan tugas mandiri tentang perpindahan kalor. 5. Guru memberikan pengayaan dan remidial kepada peserta 15 menit
169 didik. Asesmen Jenis asesmen: 1) Asesmen sebelum pembelajaran (diagnostik) Pertemuan pertama a. Ketika kalian sedang demam dan meletakkan tangan di kening kalian. Apa yang kalian rasakan? Pertemuan kedua a. Bagaimanakah kondisi tubuh kalian Ketika kalian memakai pakaian berwarna hitam pada saat siang hari di tengah terik matahari, apa yang terjadi jika kalian memakai pakaian berwarna putih, apa yang kalian rasakan? b. Ketika sedang menyalakan api unggun, mengapa tangan terasa panas? 2) Asesmen selama proses pembelajaran (formatif) Pertemuan pertama a. Ketika kalian memegang cangkir yang berisi teh panas, apa yang kalian rasanya? Kenapa kalian merasakan panas? b. Kenapa ketika memegang gelas yang berisi es teh akan terasa dingin? c. Apa perbedaan kalor dengan suhu? d. LKPD Tugas Mandiri Pertemuan Pertama 1. Lempengan tembaga yang bermassa 2.500 kg dipanaskan hingga mengalami kenaikan suhu sebesar 80 . Jika kalor jenis tembaga adalah ⁄ , hitunglah banyaknya kalor yang diperlukan untuk memanaskan lempengan tembaga tersebut? 2. Buatlah peta pikiran mengenai apa yang sudah kalian pelajari pada pertemuan ini (kalian bisa membuat dengan bebas. Misalnya membuat di kertas, dalam bentuk PPT, pamflet, poster, video, dan lain sebagainya)! Diferensiasi produk (Creativity) Pertemuan kedua a. Antara logam besi dan kaca, manakah yang lebih cepat panas? Mengapa logam besi lebih cepat panas daripada kaca? b. Mengapa margarin di wajan yang panas dapat meleleh? c. LKPD Tugas Mandiri Pertemuan Kedua 1. Sebutkan 3 contoh benda yang memiliki sifat konduktor! 2. Sebutkan 3 contoh benda yang memiliki sifat isolator! 3. Sebutkan 3 contoh peristiwa konduksi! 4. Sebutkan 3 contoh peristiwa konveksi! 3) Asesmen pada akhir proses pembelajaran (sumatif) a. Soal posttest di pertemuan pertama
170 1. Jelaskan apa saja perbedaan suhu dan kalor? 2. Sebutkan 2 peristiwa mengenai kalor dalam kehidupan sehari-hari dan berikan penjelasan proses perpindahan kalornya! 3. Tuliskan rumus untuk menghitung kalor! b. Soal posttest di pertemuan kedua 1. Jelaskan apa saja perbedaan konduksi, konveksi, dan radiasi! 2. Sebutkan masing-masing 3 peristiwa mengenai konduksi, konveksi, dan radiasi! Refleksi Refleksi pembelajaran bagi guru dapat mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran dan dapat menjadi bahan evalusi untuk pembelajaran selanjutnya. Refleksi pembelajaran bagi peserta didik: 1. Bagaimana perasaanmu hari ini? 2. Tuliskan apa yang kalian pahami mengenai materi yang telah diajarkan! 3. Tuliskan apa yang kalian belum pahami mengenai materi yang telah diajarkan! 4. Mengapa materi tersebut belum dipahami oleh kamu? 5. Kepada siapa kamu akan meminta bantuan untuk memahami pelajaran ini? 6. Apa keinginan kamu untuk pembelajaran selanjutnya? Link: https://forms.gle/Hqkae2fASEMGRvXY7 Pengayaan dan Remidial Remidial Peserta didik mengerjakan LKPD kegiatan 1 dan 2 Pengayaan 1. Pada suhu ruang yang sama, mengapa saat tidur siang diatas kasur busa terasa lebih panas daripada pada lantai ubin? Jelaskan! 2. Air dan minyak goreng dengan massa sama dipanaskan dengan jumlah kalor yang sama. Manakah yang lebih cepat kenaikan suhunya? Jelaskan! 3. Perhatikan gambar berikut! Pada sebuah percobaan diperoleh hasil bahwa ketika salah satu ujung sebuah logam dipanaskan seperti pada gambar diatas. Apa yang akan terjadi pada logam jika dipanaskan secara terus menerus? Mengapa hal itu bisa terjadi? apa yang terjadi jika logam diganti dengan gelas plastik? 4. Bacalah dengan seksama pernyataan dibawah ini, setuju atau tidak setujukah anda dengan
171 pernyataan yang diberikan? Berikan alasan anda! Pada malam hari, suhu dipuncak gunung sangatlah rendah. Pendaki membuat api unggun untuk menghangatkan tubuh dan area sekitar tenda. Tubuh menjadi terasa hangat karena adanya perpindahan kalor secara konveksi pada api unggun dan tubuh karena udara merupakan penghantar kalor yang baik. Dengan demikian, rasa hangat dari api unggun adalah proses perpindahan kalor secara konveksi. 5. Alex memiliki perak yang bermassa 1 kg. Perak memiliki kalor jenis 235 ⁄ . Kemudian perak dipanaskan dengan suhu awal perak yaitu 20 sedangkan suhu akhir perak yaitu 40 . Berapakan kalor yang dihasilkan oleh perak? Semarang, 17 Oktober 2023 Mengetahui, Guru Pamong Mahasiswa PPL Yustina Tri Astuti, S.Pd., M.Si. NIP. NIP 19680608 1992032004 Rafida Nur Azizia, S.Pd. NIM. 2398011264
172 LAMPIRAN LKPD kegiatan satu Jawaban LKPD kegiatan satu 1. Energi kalor berpindah dari api kompor ke panci dan air. Akibatnya suhu air bertambah. Suhu api tidak berkurang karena terjadi produksi kalor terus menerus melalui pembakaran gas. 2. Akan terasa panas hal ini karena jendela tersebut menyerap kalor dari sinar matahari dan menyebabkan suhu udara di sekitarnya juga menjadi panas. 3. Diketahui: ⁄ Ditanya: Q? Jawab: Rubrik LKPD kegiatan satu No 0 1 2 3 4 1. Tidak menjawab sama sekali Menjawab tidak sesuai dengan Menjawab cukup sesuai Menjawab kurang sesuai Menjawab sesuai dengan
173 teori dengan teori dengan teori teori 2. Tidak menjawab sama sekali a. Menjawab pertanyaan tanpa dilampirkan alasannya. b. Menjawab tetapi salah Menjawab pertanyaan salah namun alasannya kurang benar. Menjawab pertanyaan salah namun alasannya benar. Menjawab pertanyaan dan diberi alasannya sesuai dengan teori. 3. Tidak menjawab sama sekali. Menjawab tetapi salah. Ada satu aspek yang ditulis dengan benar dan sesuai dengan teori. Ada dua aspek yang ditulis dengan benar dan sesuai dengan teori. Tiga aspek ditulis dengan benar dan sesuai dengan teori. ( ) LKPD Kegiatan Kedua Jawaban LKPD Kegiatan 2 1. Setrika terdapat dua bahan yaitu isolator dan konduktor. Bahan yang isolator terletak dibagian atas setrika sedangkan bahan konduktor berada pada bagian bawah. Bahan isolator merupakan bahan yang menghantarkan panas dengan buruk sehingga ketika jessica memegang bagian atas setrika tidak merasakan panas sedangkan bahan konduktor merupakan bahan yang mengahantarkan panas dengan baik sehingga ketika jessica terkena
174 bagian bawah setrika akan merasakan panas selain itu bahan ini yang membuat pakaian menjadi rapi dan panas. 2. Peristiwa tersebut merupakan peristiwa perpindahan kalor secara radiasi. Hal ini dikarenakan terdapat perpindahan kalor tanpa membutuhkan perantara atau medium. 3. Perpindahan kalor yang ada di peristiwa tersebut yaitu: a. Konveksi yaitu ketika merebus air maka air akan berpindah posisi dari atas ke bawah. Hal ini merupakan perpindahan kalor dari bagian satu ke bagian yang lainnya bersama dengan gerak fisik dari partikel-partikel air. b. Radiasi yaitu ketika tangan Bima mendekatkan ke sumber api, tangan bima akan merasakan panas. Hal ini merupakan perpindahan kalor tanpa disertai medium atau langsung dapat dirasakan oleh tangan Bima. Rubrik LKPD Kegiatan 2 No 0 1 2 3 4 1. Tidak menjawab sama sekali. a. Menjawab pertanyaan benar tanpa dilampirkan alasannya. b. Menjawab tetapi salah Menjawab pertanyaan salah namun alasannya benar. Menjawab pertanyaan benar namun alasannya tidak benar. Menjawab pertanyaan dan melampirkan alasannya dengan benar. 2. Tidak menjawab sama sekali. a. Menjawab pertanyaan benar tanpa dilampirkan alasannya. b. Menjawab tetapi salah Menjawab pertanyaan salah namun alasannya benar. Menjawab pertanyaan benar namun alasannya tidak benar. Menjawab pertanyaan dan melampirkan alasannya dengan benar. 3. Tidak menjawab sama sekali. a. Menjawab pertanyaan benar tanpa dilampirkan alasannya. b. Menjawab tetapi salah Menjawab pertanyaan salah namun alasannya benar. Menjawab pertanyaan benar namun alasannya tidak benar. Menjawab pertanyaan dan melampirkan alasannya dengan benar. ( ) Soal posttest di pertemuan pertama 1. Jelaskan apa saja perbedaan suhu dan kalor? Jawab: Suhu merupakan ukuran derajat panas suatu benda sedangkan kalor adalah energi yang mengalir dari benda bersuhu lebih tinggi (panas) ke benda yang bersuhu lebih rendah (dingin).
175 Alat ukur suhu merupakan termometer sedangkan alat mengukur kalor adalah kalorimeter. 2. Sebutkan 2 peristiwa mengenai kalor dalam kehidupan sehari-hari dan berikan penjelasan proses perpindahan kalornya! Jawab: Ketika kalian memegang cangkir yang berisi teh panas kalian akan merasakan panas. Hal ini karena pada suhu lebih tinggi atom-atom atau molekul-molekul penyusun benda bergetar lebih kencang. Akibatnya, energi yang dimiliki partikel menjadi lebih tinggi. Ketika kita menyentuh benda tersebut maka akan terjadi perpindahan energi dari partikel benda ke tangan kita. Akibatnya tangan merasakan lebih panas. Ketika memegang gelas yang berisi es teh akan terasa dingin. Hal ini karena pada suhu lebih rendah atom-atom atau molekulmolekul penyusun benda bergetar lebih lambat. Akibatnya, energi yang dimiliki partikel menjadi lebih rendah. Ketika kita menyentuh benda tersebut maka akan terjadi perpindahan energi dari tangan kita ke partikel benda. Akibatnya tangan merasakan lebih dingin. Ketika kalian memegang cangkir teh panas maka kalor yang ada di teh panas akan berpindah ke tangan hal ini menyebabkan tangan akan terasa panas. Ketika kalian memegang gelas yang berisi es teh kalian akan merasa dingin karena panas yang ada di tangan kalian akan berpindah ke gelas berisi es teh sehingga akan terasa dingin. 3. Tuliskan rumus untuk menghitung kalor! Jawab: ( ) ( ) ( ⁄ ) ( ) Rubrik penilaian Soal posttest di pertemuan pertama No 0 1 2 3 4 1 Tidak menjawab sama sekali a. Menyebutkan satu perbedaan dengan kurang benar. b. Menjawab tetapi salah Menyebutkan satu perbedaan dengan benar. Menyebutkan dua perbedaan dengan kurang benar. Menyebutkan dua perbedaan dengan benar sesuai dengan teori. 2 Tidak menjawab sama sekali a. Menyebutkan satu contoh dan memberi penjelasan dengan kurang benar. a. Menyebutkan satu contoh dan memberi penjelasan dengan benar. b. Menyebutkan dua Menyebutkan dua contoh dan memberi penjelasan dengan kurang Menyebutkan dua contoh dan memberi penjelasan dengan benar sesuai dengan
176 b. Menjawab tetapi salah contoh tanpa memberi penjelasan. benar. teori. 3 Tidak menjawab sama sekali Menjawab tetapi salah Menuliskan rumus dengan benar. Menuliskan rumus beserta dengan keterangan dan satuan dengan kurang benar. Menuliskan rumus beserta dengan keterangan dan satuan dengan benar. ( ) Soal posttest pertemuan kedua 1) Jelaskan apa saja perbedaan konduksi, konveksi, dan radiasi! Jawab: Konduksi adalah perpindahan panas melalui suatu bahan tanpa disertai dengan perpindahan partikel-partikel pada bahan tersebut. Lalu konveksi adalah perpindahan kalor dari satu bagian ke bagian yang lain bersama dengan gerak fisik dari partikel-partikel bendanya. Kemudian radiasi adalah perpindahan kalor tanpa membutuhkan zat perantara atau medium. 2) Sebutkan masing-masing 3 peristiwa mengenai konduksi, konveksi, dan radiasi! Jawab: Konduksi: Memanaskan mentega, tutup panci akan terasa panas saat digunakan untuk memasak, dan memanaskan sendok Konveksi: Merebus air, angin darat, dan balon udara Radiasi: Ketika menyalakan api unggu maka tangan akan terasa panas, ketika berjalan saat siang hari yang terik maka tubuh akan terasa panas, dan ketika menjemur baju dibawah sinar matahari makan akan kering. Rubrik Soal posttest di pertemuan kedua No 0 1 2 3 4 1. Tidak menjawab sama sekali. Menjawab tetapi salah. Menjelaskan 1 dengan benar sesuai konsep Menjelaskan 2 dengan benar sesuai konsep Menjelaskan 3 dengan benar sesuai konsep 2. Tidak menjawab sama sekali Menjawab tetapi salah Menyebutkan 1 dengan benar sesuai konsep Menyebutkan 2 dengan benar sesuai konsep Menyebutkan 3 dengan benar sesuai konsep ( ) Tugas Mandiri Pertemuan Pertama
177 1. Lempengan tembaga yang bermassa 2.500 kg dipanaskan hingga mengalami kenaikan suhu sebesar 80 . Jika kalor jenis tembaga adalah ⁄ , hitunglah banyaknya kalor yang diperlukan untuk memanaskan lempengan tembaga tersebut? Jawab: Diketahui: ⁄ Ditanya= Q? Jawab= 2. Buatlah peta pikiran mengenai apa yang sudah kalian pelajari pada pertemuan ini (kalian bisa membuat dengan bebas. Misalnya membuat di kertas, dalam bentuk PPT, pamflet, poster, video, dan lain sebagainya)! Diferensiasi produk (Creativity) Jawab: Rubrik Tugas Mandiri Pertemuan Pertama No 0 1 2 3 4 1. Tidak menjawab sama sekali. Menjawab tetapi salah. Ada satu aspek yang ditulis dengan benar dan sesuai dengan teori. Ada dua aspek yang ditulis dengan benar dan sesuai dengan teori. Tiga aspek ditulis dengan benar dan sesuai dengan teori. 2. Peserta didik tidak menjawab sama sekali Peta konsep sangat menarik, kreatif, dan namun tidak berisi mengenai materi yang telah diajarkan pada pertemuan kemarin. Peta konsep sangat menarik, kreatif, dan berisi mengenai materi yang telah diajarkan pada pertemuan kemarin dengan kurang lengkap. Peta konsep sangat menarik, kreatif, dan berisi mengenai materi yang telah diajarkan pada pertemuan kemarin dengan cukup lengkap. Peta konsep sangat menarik, kreatif, dan berisi mengenai materi yang telah diajarkan pada pertemuan kemarin dengan lengkap.