The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by aliffatin11, 2023-08-13 00:39:36

MODUL AJAR KIMIA FASE E

MODUL AJAR KIMIA FASE E

LEMBAR KUNCI JAWABAN KUNCI JAWABAN SOAL EVALUASI BAB PERKEMBANGAN TEORI ATOM SMA MUHAMMADIYAH 4 LAMONGAN TAHUN PELAJARAN 2022/2023 Mata Pelajaran : IPA (Kimia) Kelas : X (Fase E) No. Soal Jawaban Pembahasan Skor 1 C Menurut Rutherford, atom terdiri atas inti atom yang bermuatan positif dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif 10 2 A Neils Bohr pada tahun 1913, mengembangkan teori fisika atom Hidrogen berdasarkan rumus Reynberg 10 3 D Teori Atom Thomson Atom adalah partikel positif dengan elektron–elektron yang tersebar di dalamnya 10 4 D Kelemahan teori atom Rutherford: • Tidak dapat menjelaskan penyebab elektron tidak jatuh ke dalam inti atom. Hal ini bertentangan dengan teori gelombang elektromagnetik Maxwell. Karena berdasarkan teori gelombang elektromagnetik Maxwell, gerakan elektron mengitari inti disentari dengan pemancaran energi, hal tersebut akan menyebabkan berkurangnya elektron dan lintasannya semakin mendekati inti, lalu jatuh ke dalam inti atom. • Tidak dapat menjelaskan terjadinya sepektrum garis pada atom hidrogen. 10


No. Soal Jawaban Pembahasan Skor 5 D Menurut Bohr, elektron mengelilingi inti atom pada tingkat energi tertentu. Ketika elektron berpindah ke tingkat energi yang lebih tinggi maka elektron akan menyerap energi, dan sebaliknya ketika elektron berpindah ke tingkat energi yang lebih rendah maka elektron akan memancarkan energi. 10 6 D Niels Bohr mengemukakan bahwa: Atom terdiri atas inti atom yang bermuatan positif dan dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif di dalam suatu lintasan. Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke lintasan yang lain dengan menyerap atau memancarkan energi sehingga energi elektron atom itu tidak akan berkurang. Jika berpindah dari lintasan rendah ke lintasan yang lebih tinggi maka elektron akan menyerap energi. Sebaliknya, jika berpindah dari lintasan tinggi ke rendah maka akan memancarkan energi. 10 7 A Teori ketidak pastian Heisenberg menyatakan bahwa “kedudukan dan kecepatan gerak elektron tidak dapat ditentukan secara pasti, yang dapat ditentukan hanyalah kemungkinan terbesar atau probabilitas kebenaran elektron pada jarak tertentu dari inti atom.” 10 8 A Elektron dapat berpindah dari suatu lintasan ke lintasan yang lain sambil menyerap atau memancarkan energi. Teori yang merupakan penyempurnaan dari teori atom Rutherford adalah Teori Atom Niels Bohr. 10


No. Soal Jawaban Pembahasan Skor 9 A Spektrum garis menurut Niels Bohr menunjukkan bahwa elektron dalam atom hanya dapat beredar pada lintasanlintasan dengan tingkat energi tertentu. Pada lintasan itu, elektron dapat beredar tanpa pemancaran atau penyerapan energi. Lintasan elektron tersebut berupa lingkaran dengan jari-jari tertentu yang disebut sebagai kulit atom. 10 10 E Teori yang mendasari munculnya teori atom modern adalah teori mekanika gelombang yang dicetuskan oleh Heisenberg, Schrodinger, dan de Broglie. Teori atom modern disebut juga teori mekanika kuantum atau mekanika gelombang. 10 Skor Total 100 Lamongan, 18 Juli 2022 Guru Mata Pelajaran Alif Fatin Fadhilah, S.Pd.


INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN LEMBAR PENILAIAN PRESENTASI Kelompok : ......................................... Kelas : ......................................... Materi : ......................................... Nama Proyek : ......................................... No. Indikator Penilaian Kriteria Penilaian Kurang (1 poin) Cukup (2 poin) Baik (3 poin) Sangat Baik (4 poin) 1 Sistematika Presentasi 2 Penggunaan Bahasa 3 Kejelasan Penyampaian 4 Komunikatif Lamongan, 18 Juli 2022 Guru Mata Pelajaran Alif Fatin Fadhilah, S.Pd. NBM. 1 401 046


RUBRIK PENILAIAN PRESENTASI No. Indikator Penilaian Kriteria Penilaian Kurang (1 poin) Cukup (2 poin) Baik (3 poin) Sangat Baik (4 poin) 1 Sistematika Presentasi Materi presentasi diajukan secara tidak runtut dan tidak sistematis Materi presentasi diajukan secara kurang runtut dan tidak sistematis Materi presentasi diajukan secara runtut tetapi kurang sistematis Materi presentasi diajukan secara runtut dan sistematis 2 Penggunaan Bahasa Menggunakan bahasa yang baik, kurang baku, dan tidak terstruktur Menggunakan bahasa yang baik, kurang baku, dan terstruktur Menggunakan bahasa yang baik, baku, tetapi kurang terstruktur Menggunakan bahasa yang baik, baku dan terstruktur 3 Kejelasan Penyampaian Artikulasi kurang jelas, suara tidak terdengar, bertele-tele Artikulasi jelas, suara terdengar, tetapi berteletele Artikulasi kurang jelas, suara terdengar, tidak berteletele Artikulasi jelas, suara terdengar, tidak bertele-tele 4 Komunikatif Membaca catatan sepanjang menjelaskan lebih banyak menatap catatan saat menjelaskan dari pada audiens lebih banyak menatap audiens saat menjelaskan dari pada catatan, tanpa ada gestur tubuh lebih banyak menatap audiens saat menjelaskan dari pada catatan, dan menggunakan gestur yang membuat audiens memperhatikan Pedoman Penilaian Nilai = x 100 = Skor Akhir Sangat Baik : apabila memperoleh skor: 100 - 80 Baik : apabila memperoleh skor: 79 - 70 Cukup : apabila memperoleh skor: 69 - 60 Kurang : apabila memperoleh skor: < 60 Skor yang diperoleh Skor maksimum


LEMBAR PENILAIAN PROYEK Kelompok : ......................................... Kelas : ......................................... Materi : ......................................... Nama Proyek : ......................................... No. Aspek yang Dinilai Skor Baik (3) Sedang (2) Kurang (1) 1 Perencanaan Proyek a. Rancangan desain b. Bahan yang digunakan c. Uraian tahapan pembuatan proyek 2 Pelaksanaan Proyek a. Persiapan bahan b. Teknik pembuatan c. Kesesuaian proyek dengan materi 3 Hasil Proyek a. Bentuk fisik b. Estetika c. Kerapian dan kebersihan 4 Laporan Proyek a. Hasil dokumentasi b. Kemampuan presentasi c. Kemampuan menjawab pertanyaan Total Skor Lamongan, 18 Juli 2022 Guru Mata Pelajaran Alif Fatin Fadhilah, S.Pd. NBM. 1 401 046


RUBRIK PENILAIAN PROYEK No. Aspek yang Dinilai Skor Baik (3) Sedang (2) Kurang (1) 1 Perencanaan Proyek a. Rancangan desain b. Bahan yang digunakan c. Uraian tahapan pembuatan proyek a. Rancangan desain bagus dan sesuai dengan materi b. Bahan yang digunakan sesuai dengan proyek yang dikerjakan c. Uraian tahapan pembuatan proyek runtut dan jelas Hanya 2 dari 3 kriteria yang terpenuhi Hanya 1 dari 3 kriteria yang terpenuhi 2 Pelaksanaan Proyek a. Persiapan bahan b. Teknik pembuatan c. Kesesuaian proyek dengan materi a. Bahan telah disiapkan dengan baik b. Teknik pembuatan benar c. Proyek yang dibuat sesuai dengan materi Hanya 2 dari 3 kriteria yang terpenuhi Hanya 1 dari 3 kriteria yang terpenuhi 3 Hasil Proyek a. Bentuk fisik b. Estetika c. Kerapian dan kebersihan a. Bentuk fisik bagus b. Bernilai estetika c. Rapi dan bersih Hanya 2 dari 3 kriteria yang terpenuhi Hanya 1 dari 3 kriteria yang terpenuhi 4 Laporan Proyek a. Hasil dokumentasi b. Kemampuan presentasi c. Kemampuan menjawab pertanyaan a. Hasil dokumentasi lengkap dan bagus b. Menguasai materi dan menyampaikan dengan jelas c. Mampu menjawab pertanyaan dengan baik Hanya 2 dari 3 kriteria yang terpenuhi Hanya 1 dari 3 kriteria yang terpenuhi Total Skor Pedoman Penilaian Nilai = x 100 = Skor Akhir Skor yang diperoleh Skor maksimum


INSTRUMEN REMIDIAL Mata Pelajaran : IPA (Kimia) Kelas : X (Fase E) Semester : Ganjil Tahun Pelajaran : 2022/2023 No Nama Peserta Didik Indikator yang Belum Dikuasai Bentuk Tindakan Remedial Nilai Sebelum Remedial Nilai Setelah Remedial Ket. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Lamongan, 18 Juli 2022 Guru Mata Pelajaran Alif Fatin Fadhilah, S.Pd.


KRITERIA BENTUK TINDAKAN REMIDIAL Pembelajaran remidial dilaksanakan berdasarkan hasil analisis penilaian harian dengan kriteria sebagai berikut: No. Kriteria Tingkat Bentuk Tindakan Remidial Ketuntasan Jumlah Peserta Didik 1 <50% >50% Remidial teaching dan tes 2 5 – 10% 10% Remidial tugas 3 5 – 10% 20% Tutor teman sebaya dan tes 4 >50% 20% Modul remidial (belajar mandiri) dan tes 5 5 – 10% <50% Remidial tes Jika dari hasil evaluasi masih terdapat siswa yang belum memenuhi standar minimal, maka guru melaksanakan kegiatan remedial. Kegiatan ini diawali dengan remedial teaching, yaitu guru memberikan pengulangan untuk materi-materi yang CP nya belum tercapai. CONTOH SOAL REMEDIAL 1. Nyatakan poin utama teori atam Dalton menurut kata-kata Anda sendiri, teori atom Dalton manakah yang ternyata tidak benar? 2. Tentukan jumlah proton, elektron dan neutron untuk isotop unsur merkuri dengan nomor atom 80 dan nomor massa 204?


INSTRUMEN PENGAYAAN Mata Pelajaran : IPA (Kimia) Kelas : X (Fase E) Semester : Ganjil Tahun Pelajaran : 2022/2023 No Nama Peserta Didik Indikator Bentuk Tindakan Pengayaan Nilai Sebelum Pengayaan Nilai Setelah Pengayaan Ket. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Lamongan, 18 Juli 2022 Guru Mata Pelajaran Alif Fatin Fadhilah, S.Pd.


SOAL PENGAYAAN 1. Adanya konsep tentang isotop menggugurkan salah satu teori atom Dalton. Dapatkah Anda menunjukkan bunyi teori Dalton yang dimaksud? 2. Hal-hal apa saja yang dikoreksi Rutherford atas teori dan model atom yang dikemukakan oleh: John Dalton dan J.J. Thomson? Dapat menambah pemahaman dengan mengerjakan soal dalam bentuk permainan pada link berikut: https://wordwall.net/resource/20892964/kimia/apersepsi-struktur-atom https://wordwall.net/resource/17965299/kimia/model-atom https://wordwall.net/resource/28369316/kimia/atomic-structure https://wordwall.net/resource/35306885/kimia/struktur-atom https://wordwall.net/resource/30961485/kimia/model-atom https://wordwall.net/resource/34928996/kimia/isotop-isoton-dan-isobar


DAFTAR PUSTAKA/ DAFTAR BACAAN UNTUK GURU DAN SISWA Johari, J.M.C dan M. Rachmawati. 2017. ESPS Kimia Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga. Watoni, A. Haris dan Dini K. 2016. Buku Siswa Kimia Untuk SMA/MA Kelas X Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Bandung: Yrama Widya. BSE https://s.id/BQSVK https://s.id/BQT2w Modul pembelajaran kimia SMA https://s.id/CkW6p Analisis perkembangan atom: http://digilib.uinsgd.ac.id/13183/1/Analisis%20Sejarah%20Perkembangan%20Model %20Atom%20Berdasarkan%20Paradigma.pdf https://drive.google.com/drive/folders/18TFTJdf-ykpFeGZ55ZWA1bznrwjZbcMp Latihan Soal: https://wordwall.net/resource/20892964/kimia/apersepsi-struktur-atom https://wordwall.net/resource/17965299/kimia/model-atom https://wordwall.net/resource/28369316/kimia/atomic-structure https://wordwall.net/resource/35306885/kimia/struktur-atom https://wordwall.net/resource/30961485/kimia/model-atom https://wordwall.net/resource/34928996/kimia/isotop-isoton-dan-isobar


Identitas Umum Nama Penulis : Alif Fatin Fadhilah, S.Pd. Institusi : SMA Muhammadiyah 4 Lamongan Tahun Penyusunan : 2022 FASE JENJANG KELAS PERKIRAAN JUMLAH PESERTA DIDIK MODA PEMBELAJARAN ALOKASI WAKTU E SMA X 10 PESERTA DIDIK Tatap Muka 6 JP (6 x 45 menit) Capaian Pembelajaran Pada akhir fase E, peserta didik memliki kemampuan untuk merespon isu-isu global dan berperan aktif dalam memberikan penyelesaian masalah. Kemampuan tersebut antara lain mengidentifikasi, mengajukan gagasan, merancang solusi, mengambil keputusan, dan mengkomunikasikan dalam bentuk projek sederhana atau simulasi visual menggunakan aplikasi teknologi yang tersedia terkait dengan energi alternatif, pemanasan global, pencemaran lingkungan, nanoteknologi, bioteknologi, kimia dalam kehidupan sehari-hari, pemanfaatan limbah dan bahan alam, pandemi akibat infeksi virus. Elemen CP yang Ingin Dikuasai - Pemahaman Kimia - Keterampilan Proses Tujuan Pembelajaran 10.21. Menjelaskan konsep mol (hubungan antara mol, jumlah partikel, massa molar dan volume molar gas). 10.22. Menentukan pereaksi pembatas pada reaksi kimia. MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA PERHITUNGAN DASAR KIMIA


10.23. Menghitung banyaknya zat dalam campuran (molaritas, molalitas, persen massa, bagian per juta) Pertanyaan Pemantik: a. Guru menampilkan gambar: Lalu guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik, “Ketika kalian membeli minuman es kopi dengan varian rasa yang sama pada salah satu kedai kopi ternama di Indonesia, apakah rasanya akan sama walaupun dibuat dengan barista yang berbeda? Jika kalian sulit membayangkan kopi, mungkin minuman bubble mudah untuk dibayangkan. Tentu saya iya, kemungkinan besar rasa akan selalu sama.” tanyakan kepada peserta didik apa yang membuat hal itu terjadi sehingga kualitas rasanya terjamin? Arahkan peserta didik pada jawaban bahwa kedai kopi atau minuman tersebut memiliki takaran yang akurat sehingga akan menghasilkan rasa yang sama. Catatan: Jika gambar sulit dicari, guru bisa membawa makanan ringan atau minuman kemasan apapun yang memiliki catatan bahan di bungkusnya. b. Selanjutnya bawa imaginasi peserta didik pada industri kimia, minta peserta didik untuk membayangkan bagaimana obat bisa diproduksi dengan jumlah kadar yang sama. tentu karena ada perhitungannya. Minta peserta didik membayangkan jika pembuat obat salah memasukan kadar vitamin C pada tablet vitamin C yang diperuntukan untuk anak-anak, melebihi yang seharusnya. Dalam jangka pendek mungkin akan tidak terasa apapun, namun berakibat cukup buruk pada ginjal anak tersebut jika diminum secara berkelanjutan. Pengetahuan Prasyarat Sebelum mempelajari materi ini, peserta didik diharapkan sudah mampu menuliskan persamaan reaksi serta menyetarakannya, memprediksikan produk yang terbentuk, mampu menyelesaikan perhitungan matematika dasar.


Sarana Prasarana Media Model/Metode Pembelajran - Laboratorium Kimia - Alat Dan Bahan Praktikum (Terlampir) - Laptop - Alat Tulis - Power Point - Kartu Soal - Internet Power Point Kamera Laptop Process Oriented Guided Inquiry Learning Discovery Learning Take and Give Metode: demonstrasi/ praktikum ceramah diskusi Target Peserta Didik Persiapan pembelajaran 1. Membaca materi, menonton video yang diberikan. 2. Berdiskusi dengan teman sekelompok. 3. Menyiapkan alat dan bahan untuk proyek. 4. Mendokumentasikan tahapan proses proyek yang dilakukan Pembelajaran Bermakna Dalam kimia sangat penting untuk memahami hubungan antara reaktan dan produk dalam suatu reaksi. Stoikiometri adalah hubungan kuantitatif antara jumlah mol dari berbagai produk dan reaktan dalam reaksi kimia. Materi ini penting digunakan dalam industri, terutama dalam menentukan jumlah bahan yang dibutuhkan untuk menghasilkan jumlah produk yang diinginkan dalam persamaan yang berguna. Perhitungan stoikiometri membantu para ilmuwan dan engineer yang bekerja di industri untuk memperkirakan jumlah produk yang akan mereka peroleh dari prosedur tertentu: juga dapat membantu memutuskan apakah produk tersebut menguntungkan untuk diproduksi atau tidak. Profil Pelajar Pancasila: bernalar kritis, mandiri, dan bergotong royong. Siswa regular/tipikal Siswa dengan hambatan belajar Siswa cerdas berbakat istimewa (CIBI) Siswa dengan ketunaan


Persiapan Pembelajaran Pertemuan 1 Sebelum melakukan pembelajaran, peserta didik menonton video yang menjelaskan apa itu mol. Salah satu video yang dapat dijadikan referensi: https://www.pasco.com/resources/video/chgBdrSqrdc https://www.youtube.com/watch?v=TEl4jeETVmg Jika Bahasa Inggris kendalan, guru cukup mempelajari aplikasi mol pada kegiatan elicit di table kegaitan pembelajaran. Pertemuan 2 Pada pertemuan ini siswa akan mempresentasikan hasil diskusinya terhadap kegiatan praktikum/ demonstrasi yang dilakukan. Oleh karena itu peserta didik dapat menyiapkannya dalam berupa power point jika memungkinkan. Namun apabila tidak memungkinkan, secara verbal saja cukup. Pertemuan 3 Pada kegiatan ini guru menyiapkan latihan soal yang beragam untuk memperkaya pengetahuan peserta didik. Guru dapat mencetak lembar kerja atau bisa dilakukan di buku tulis peserta didik. Kelas disusun sedemikian rupa agar pada proses berpencar tidak mengganggu peserta didik dalam berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Pertemuan 4 Jika menggunakan tipe pembelajaran yang pertama, guru hanya perlu menyiapkan latihan soal. Namun alternatif pembelajaran kedua akan meminta murid untuk membuat karya jadi jika ada teknologi seperti laptop dan komputer akan lebih diuntungkan. Jika tidak ada, peserta didik dapat menggunakan alat kreatifitasnya sendiri seperti pensil warna atau lainnya. Pertemuan 5 Pada kegiatan ini peserta didik memerlukan sumber belajarnya, adanya laptop dan jaringan internet akan memperkaya pengetahuan peserta didik dengan mencari informasi seluas-luasnya. Pertemuan 6 Peserta didik menonton video keterampilan laboratorium mengenai: cara mengencerkan larutan pada labu ukur: https://youtu.be/G3My4WzA-qI cara membuat larutan dari padatan: https://youtu.be/t9l5vAPaTQg


Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Ke-1: Konsep Mol Pembukaan (15 menit) 1. Guru membuka kelas dengan salam, memeriksa kehadiran peserta didik. Engage (Mengajak dan Menarik Perhatian Siswa) 2. Guru memberikan gambaran tentang perhitungan kimia dalam kehidupan seharihari. Dapat dilihat contoh gambaran yang dapat digunakan pada pertanyaan pemantik. Elicit (Mendatangkan Pengetahuan Awal Siswa) 3. Guru memberikan pertanyaan untuk menghubungkan dengan materi konsep mol. pertanyaan yang dapat digunakan berupa: Jika kita ingin membeli 5 dus apel, dalam jumlah apa pembeli akan mengukur jumlah apel tersebut dan mengakumulasikannya dalam bentu harga yang perlu kita bayar dari apel yang kita beli tersebut? Jawaban murid akan beragam, mulai dari kg, g, dan sebagainya. Point disini adalah kita menggunakan satuan tersebut untuk memudahkan kita menghitung. Kasih contoh yang lebih nya seperti membeli beras, jika satuan liter tidak ada, banyangkan apakah pedagang harus menghitung beras per butiran? lalu bagaimana dalam kimia, satuan apa yang perlu kita pakai untuk menghitung jumlah partikel suatu atom/ molekul yang direaksikan? Kegiatan Inti (60 menit) Explore (Mengeksplorasi) 1. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memberikan penjelasan mengenai materi kosep mol. Fungsi kelompok disini adalah agar jika ada peserta didik yang tidak memahami materi, mereka akan lebih nyaman untuk mendiskusikannya berkelompok. 2. Peserta didik diminta untuk menyamakan presepsi, apa yang mereka pahami pada materi mol 3. secara acak, guru bertanya kepada beberapa siswa. 4. Peserta didik diberikan lembar kerja praktikum, lembar praktikum terlampir. 5. Guru memberikan pengawasan penuh berjalannya praktikum


6. Guru mengarahkan peserta didik untuk berdiskusi dan bekerja sama dalam kelompok mengenai hasil praktikumnya, guru memberikan arahan apa saja yang perlu di tekankan dalam proses diskusi. Penutup (15 menit) 1. 3-5 peserta didik memberikan kesimpulan apa yang telah dipelajari dalam pertemuan ini 2. peserta didik memberikan pertanyaan-pertanyaan terhadap konsep yang belum dipahami. 3. Guru memberikan kesimpulannya dan menutup kelas. Pertemuan Ke-2: Konsep Mol (Lanjutan) Pembukaan (15 menit) 1. Guru membuka kelas dengan salam, memeriksa kehadiran peserta didik. 2. Guru memberikan apresepsi kepada peserta didik dan mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan topik selanjutnya untuk mengecek pemahaman siswa mengenai rumus molekul kimia dan penamanaannya. 3. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik bahwa mempelajari mol penting terutama dalam bidang industri. Guru bertanya kepada peserta didik untuk mengingatk beberapa aplikasi dalam kehidupan sehari-hari dari konsep mol ini. 4. Guru menginformasikan bahwa hari ini akan terfokus pada kegiatan presentasi hasil diskusi kemarin dan Latihan soal. Kegiatan Inti (60 menit) Explain (Menjelaskan) 1. Guru menginstruksikan tiap kelompok mengutus satu orang untuk menjelaskan hasil diskusi kelompok dari hasil praktikum atau demonstrasi yang dilakukan pada pertemuan selanjutnya. Elaborate (Mengembangkan) 2. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menerapkan pengetahuan yaitu masing-masing kelompok membuat soal dan jawabannya, pada tahapan ini peserta didik aktif bekerja sama untuk membuat soal. Soal yang dibuat siswa bisa dikerjakan pada Microsoft word atau pada platform quiz seperti kahoot, quizziz, google form.


Extend (Memperluas) 3. Guru memberikan soal untuk memeriksa pengetahuan siswa, soal tidak lagi dikerjakan secara kelompok tapi dikerjakan secara individu Evaluate (Menilai) 4. Guru memeriksa jawaban berdasarkan soal yang sudah diberikan, selanjutnya peneliti memberikan penjelasan mengenai penyelesaian untuk soal yang belum dipahami siswa. Penutup (15 menit) 1. 3-5 peserta didik memberikan kesimpulan apa yang telah dipelajari dalam pertemuan ini 2. peserta didik memberikan pertanyaan-pertanyaan terhadap konsep yang belum dipahami. 3. Guru memberikan kesimpulannya dan menutup kelas. Pertemuan Ke-3: Reaksi Pembatas Pembukaan (15 menit) 1. Guru membuka kelas dengan salam, memeriksa kehadiran peserta didik. 2. Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik apa yang mereka ingat dari pembelajaran sebelumnya mengenai konsep mol 3. Guru memberikan perumpaan mengenai pereaksi pembatas, permisalan: ada seorang ibu yang ingin membuat kue. 1 loyang kue membutuhkan 250gram tepung terigu dan 3 telur. Bahan yang dimiliki ibu adalah 1 kg dan 7 telur. Pertanyaannya apakah ibu bisa membuat 4 loyang kue karena tepung yang tersedia 1 kg? arahkan siswa untuk menjawab 3 karena jumlah telur yang tersedia terbatas. dalam konteks ini, telur lah yang berperan sebagai pereaksi pembatas. 4. Guru mengingatkan bahwa kunci menemukan perekasi pembatan adalah reaksi yang setara. 5. Siswa diberikan beberapa reaksi dan diminta untuk menyetarakannya. Kegiatan Inti (60 menit) 1. Guru menjelaskan lebih mendetail bagaimana pereaksi pembatas diaplikasikan dalam persamaan kimia.


informasi: kegiatan yang akan dilakukan selanjutnya adalah peserta didik akan melakukan latihan soal secara berkelompok. Agar kegiatan lebih menyenangkan dan menantang. Soal perkelompok dibuat berbeda, lalu masing-masing individu menyebar dalam kelompok lain dan memiliki kewajiban untuk mencari soal dari kelompok lain setelah dirinya sendiri menuntun peserta didik lain dalam mengerjakan soal kelompoknya. 2. Guru mempersiapkan kartu yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Kartu berisi sedikit materi pembelajaran dan 2 latihan soal dengan tipe yang sama, namun soal beda perkelompok. 3. Guru mendesain kelas sebagaimana mestinya agar murid lebih leluasa berkumpul dalam kelompoknya dan bergerak. 4. Guru menjelaskan materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. 5. Peserta didik dibentuk menjadi 6-8 kelompok besar. 6. Masing-masing peserta didikdiberikan kartu soal yang berisi 2 pertanyaan hitungan. Peserta didik yang berada dalam 1 kelompok diizinkan untuk mendiskusikan jawabannya. 7. Setelah menemukan jawaban yang tepat, dan dilakukan pengecekan oleh guru, Semua peserta didik berpencari untuk mencari pasangan untuk saling menginformasikan materi yang telah diterimanya. 8. Tiap peserta didik harus mencatat nama teman pasangannya pada kartu yang sudah diberikan. 9. DIlakukan sebanyak 2-3 kali, sehingga setiap peserta didik dapat saling memberi dan menerima materi masing-masing (Take and Give: memberi dan menerima) Penutup (15 menit) 1. 3-5 peserta didik memberikan kesimpulan apa yang telah dipelajari dalam pertemuan ini 2. peserta didik memberikan pertanyaan-pertanyaan terhadap konsep yang belum dipahami. 3. Guru memberikan kesimpulannya dan menutup kelas.


Pertemuan Ke-4: Reaksi Pembatas (Lanjutan) Pembukaan (10 menit) 1. Guru membuka kelas dengan salam, memeriksa kehadiran peserta didik. 2. Guru menanyakan peserta didik untuk menguji tingkap kepahaman mereka terhadap materi yang dipelajaran pada pertemuan selanjutnya. Kegiatan Inti (70 menit) 1. Guru menunjuk peserta didik secara acak untuk menjawab soal yang sudah tersedia di power point/ buku/ papan tulis. 2. Guru memberi tahu bahwa akan melanjutkan pembelajaran sebelumnya dengan mengadakan tes. 3. Untuk mengevaluasi keberhasilan dan keseriusan peserta didik dalam pertemuan sebelumnya, guru dianjurkan memberikan pertanyaan yang tidak sesuai dengan kartu soal yang mereka dapat. 4. Guru mengecek jawaban peserta didik sekilas, soal-soal yang belum mampun dikerjakan Sebagian besar peserta didik dibahas bersama-sama. Alternatif pembelajaran diperuntukkan sekolah yang tidak menjadikan kedalaman peserta didik dalam melakukan perhitungan sebagai tujuan utama. 1. Guru memberikan contoh soal 3-5 soal mengenai pereaksi pembatas dan membahas Bersama-sama secara aktif dengan peserta didik. 2. Guru memberikan 1 soal untuk setiap 1 pasang murid, soal yang berbeda tiap individu akan lebih baik. 3. Guru membimbing murid melakukan perhitungan dan mengecek jawaban. 4. Setelah selesai guru meminta peserta didik secara berpasangan untuk membuat 1 poster (boleh di design dengan laptop masing-masing atau berupa kreasi tangan). 5. Poster berisi: penjelasan singkat mengenai pereaksi pembatas, contoh dalam kehidupan sehari-hari, dan contoh dalam reaksi kimia yaitu dari soal yang mereka kerjakan. 6. Guru mengecek proses pengerjaan murid.


Penutup (10 menit) 1. peserta didik memberikan pertanyaan-pertanyaan terhadap konsep yang belum dipahami. 2. Guru memberikan kesimpulannya dan menutup kelas. Pertemuan Ke-5: Kadar Zat Pembukaan (15 menit) 1. Guru membuka kelas dengan salam, memeriksa kehadiran peserta didik. 2. Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik apa yang mereka ingat dari pembelajaran sebelumnya mengenai konsep mol dan pereaksi pembatas. 3. Guru menampilkan dua gambar sebagai berikut: lalu memberikan pertanyaan: apa yang membedakan 2 gambar tersebut: jawaban peserta didik akan beragam mulai dari wadah yang digunakan sampai warna, namun tanyakan terus kepada peserta didik sampai ada yang menemukan jawaban kekentaran 2 cairan tersebut berbeda. lalu hubungkan dengan konteks konsentrasi pada larutan kimia. 4. Guru memberi kesempatan peserta didik untuk mengidentifikasi masalah kenapa kita harus mempelajari kemolaran, pengenceran, dan pencampuran larutan Kegiatan Inti (60 menit) 1. Guru membagi peserda didik berkelompok 4-5 anggota. 2. Guru meminta peserta didik menggali informasi tentang kemolaran, pengenceran dan pencampuran larutan dari berbagai sumber. Setiap kelompok juga membahas tipe konsentrasi yang berbeda mulai pilih salah satu dari molaritas, molalitas, presentase larutan, fraksi mol)


3. Peserta didik mengolah informasi yang didapat dari membaca sumber – sumber tentang kemolaran, pengenceran, dan pencampuran larutan dengan cara diskusi dengan teman sebangkunya 4. akan lebih baik jika peserta didik menampilkan hasil diskusinya berupa presentasi dalam power point, namun jika tidak memungkinkan papan tulis bisa digunakan. 5. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mempresentasikan hasil diskusi 6. Guru membimbing peserta didik membandingkan hasil diskusi untuk memperoleh hasil yang diharapkan dan memberikan contoh masing-masing perhitungannya. 7. Siswa menyimpulkan hasil diskusi 8. Guru memberikan tanggapan dan penguatan terhadap kesimpulan hasil diskusi peserta didik Penutup (15 menit) 1. Peserta didik dan guru bersama-sama mereview hasil pembelajaran tentang kemolaran, pengenceran, dan pencampuran larutan 2. peserta didik memberikan pertanyaan-pertanyaan terhadap konsep yang belum dipahami. 3. Guru memberikan kesimpulannya dan menutup kelas. Pertemuan Ke-6: Kadar Zat (Lanjutan) Pembukaan (10 menit) 1. Guru membuka kelas dengan salam, memeriksa kehadiran peserta didik. 2. Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik mengenai pertemuan sebelumnya. Kegiatan Inti (60 menit) 1. Guru meminta peserta didik untuk berkumpul dengan anggota kelompok pada pertemuan sebelumnya 2. Guru membagikan lembar praktikum 3. Guru mereview langkah yang akan dilakukan peserta didik dalam membuat larutan praktikum


4. guru menanyakan nama alat-alat kimia yang sudah tersedia di meja praktikum, berikut fungsi dan perbedannya. 5. guru mengingatkan kepada siswa bahaya larutan asam sulfat yang akan mereka gunakan 6. Sebelum memulai, peserta didik melakukan perhitungan kimia dan meminta guru mengecek pekerjaannya. peserta didik tidak diizinkan memulai praktikum sampai meraih hasil perhitungan yang tepat. 7. secara berkelompok, peserta didik melakukan praktikum dengan pengawasan penuh oleh guru dan laboran. 8. Peserta didik menuliskan hasil pengamatannya dalam lembar kerja praktikum Alternatif pembelajaran: Jika praktikum tidak memungkinkan, guru dapat mengganti kegiatan pembelajaran dengan menonton video praktikum cara mengencerkan larutan dari padatan dan cara mengencerkan larutan. lalu menanyakan kepada peserta didik seperti: - alat tapa yang digunakan - apa perbedaan 2 kegiatan praktikum tersebut - kenapa praktikum harus dilakukan di ruang asam -apakah kegiatan sehari-hari yang biasa kita lakukan yang serupa dengan kegiatan praktikum ini? (arahkan jawban yang serupa dengan melarutkan gula/garam dan membuat sirup). Penutup (10 menit) 1. 3-5 peserta didik memberikan kesimpulan apa yang telah dipelajari dalam pertemuan ini 2. peserta didik memberikan pertanyaan-pertanyaan terhadap konsep yang belum dipahami. 3. Guru memberikan kesimpulannya dan menutup kelas.


PERANGKAT ASESMEN ASESMEN FORMATIF Pertemuan ke-1 dan 2 1. Terdapat 102 gram NH3 (amonia). Tentukan massa masing-masing unsur penyusunnya. (Ar N = 14, H = 1) 2. Diketahui massa atom relatif (Ar) dari H = 1, C = 12, N = 14, dan O = 16. Tentukan persentase massa unsur-unsur penyusun senyawa berikut ini. 1) Glukosa dengan rumus molekul C6H12O6. 2) Urea dengan rumus molekul CO(NH2)2. 3. Tentukan massa molar dari atom dan molekul berikut ini. 1) Atom Na dengan Ar Na = 23 2) Molekul CO(NH2)2 dengan Mr = 60 4. Tentukan massa dari 5 mol CaCO3 dengan Mr CaCO3 = 100. 5. Tentukan volume dari 8 gram gas O2 pada keadaan STP dengan Ar O = 16. Pertemuan ke-3 dan 4 1. Pada reaksi 27 gram kalsium dengan 5,6 gram nitrogen dihasilkan kalsium nitrida menurut reaksi: Ca(s) + N2(g) → Ca3N2(s) Jika Ar Ca = 40 dan N = 14, maka massa kalsium nitrida yang dihasilkan adalah . . . . a. 14,8 gram d. 68,0 gram b. 29,6 gram e. 148,0 gram c. 44,4 gram 2. Logam magnesium dengan massa 3 gram direaksikan dengan 40 gram larutan asam klorida. Reaksi yang terjadi sebagai berikut: Mg(s) + HCl(aq) → MgCl2(aq) + H2(g) Berdasarkan reaksi di atas yang bertindak sebagai pereaksi pembatas adalah . . . . (Ar Mg = 24,3, H = 1, Cl = 35,5) a. Mg d. H2 b. HCl e. Mg dan HCl c. MgCl2 3. Mangan(IV) oksida yang massanya 72,5 gram direaksikan dengan 58,6 gram asam klorida hingga membentuk mangan(II) klorida, gas klorin dan uap air. Dari reaksi tersebut, yang bertindak sebagai pereaksi pembatas adalah . . . . (Ar Mn = 55, O = 16, H = 1, Cl = 35,5) a. MnO2 d. Cl2 b. HCl e. H2O c. MnCl2 Pertemuan ke-5 dan 6 1. Pemanasan 15,01 gram kristal CuSO4.xH2O menghasilkan 9,60 gram CuSO4 anhidrat. 1) Molekul air yang menguap sebanyak 0,3 mol


2) CuSO4 anhidrat hasil pemanasan jumlahnya 0,06 mol 3) Banyaknya air kristal pada senyawa CuSO4 adalah 5 4) Rumus kimia kristalnya adalah CuSO4.5H2O Pernyataan yang benar adalah . . . . (Ar : Cu = 63,5, S = 32, O = 16, H = 1) d. 1 dan 3 d. 4 e. 1, 2, dan 3 e. Semua benar f. 2 dan 4 2. Massa kafein yang terkandung dalam secangkir kopi (200 gram) dengan kadar 0,015% adalah . . . . a. 0,003 gram d. 0,75 gram b. 0,03 gram e. 3 gram c. 0,075 gram 3. Jika sebanyak 20 mL alkohol dilarutkan dalam 100 mL air, maka persen volume larutan adalah . . . . a. 2 % d. 25 % b. 16,67 % e. 22,5 % c. 20 % 4. Molaritas dari 600 mL larutan H2C2O4.2H2O yang mengandung 37,8 gram H2C2O4.2H2O adalah . . . . (Ar: C = 12, O = 16, H = 1) a. 0,25 M d. 0,05 M b. 0,01 M e. 0,1 M c. 0,5 M 5. Molalitas dari 500 mL larutan yang mengandung 5 % massa H2SO4 adalah . . . . (massa jenis larutan H2SO4 = 1,2 gram/mL, Mr H2SO4 = 98) a. 0,5 d. 0,53 b. 0,51 e. 0,54 c. 0,52 6. Molalitas dari 500 mL larutan yang mengandung 5 % massa H2SO4 adalah . . . . (massa jenis larutan H2SO4 = 1,2 gram/mL, Mr H2SO4 = 98) a 0,5 d. 0,53 b 0,51 e. 0,54 c 0,52 7. Fraksi mol dari larutan NaOH dalam air yang kadarnya 40 % adalah . . . . (Ar Na = 23, O = 16, H = 1) a. 0,17 d. 0,23 b. 0,19 e. 0,25 c. 0,2 8. Persen massa dari 20 gram gula (C6H12O6) yang dilarutkan dalam air sebanyak 80 gram adalah . . . . a. 2 % d. 25 % b. 2,5 % e. 40 % c. 20 %


9. Jika dalam kemasan botol parfum tertera 5 % alkohol, maka volume alkohol yang terdapat dalam 250 mL parfum tersebut adalah . . . . a. 5 mL d. 25 mL b. 12,5 mL e. 50 mL c. 22,5 mL 10. Molaritas dari 250 mL larutan I2 yang mengandung 2,54 gram massa I2 adalah . . . . a. 0,10 M d. 0,02 M b. 0,08 M e. 0,01 M c. 0,04 M 11. Kemolalan larutan glukosa (C6H12O6) yang mengandung 12 % massa glukosa adalah . . . . (Ar : O = 16, C = 12, H = 1) a. 0,76 d. 0,56 b. 0,67 e. 0,50 c. 0,65 12. Sebanyak 13,43 gram campuran dari metana (CH4) dan etana (C2H6) dibakar sempurna dengan oksigen. Jika massa total dari CO2 dan H2O yang terbentuk adalah 64,84 gram, maka fraksi mol CH4 dalam campuran tersebut adalah . . . . a. 0,29 d. 0,51 b. 0,13 e. 0,63 c. 0,73 Catatan: Tidak semua soal perlu diberikan, guru dapat menentukan sendiri jumlah soal yang ingin diberikan kepada murid dan tipe soal apa saja.


INSTRUMEN KINERJA MELAKUKAN PRAKTIKUM No Aspek yang Dinilai Penilaian 1 2 3 1 Merangkai alat 2 Pengamatan 3 Data yang diperoleh 4 Kesimpulan RUBRIK PENILAIAN KETERAMPILAN PRAKTIKUM Aspek yang Dinilai Penilaian 1 2 3 Merangkai alat Raingkaian alat tidak benar Rangkaian alat benar, tetapi tidak rapi atau tidak memperhatikan keselamatan kerja Rangkaian alat, benar, rapi, dan memperhatikan keselamatan kerja Pengamatan Pengamatan tidak cermat Pengamatan cermat, tetapi mengandung interpretasi Pengamatan cermat dan bebas interpretasi Data yang diperoleh Data tidak lengkap Data lengkap, tetapi tidak terorganisir, atau ada yang salah tulis Data lengkap, terorganisir, dan ditulis dengan benar Kesimpulan Tidak benar atau tidak sesuai tujuan Sebagian kesimpulan ada yang salah atau tidak sesuai tujuan Semua benar atau sesuai tujuan


INSTRUMEN PENILAIAN DISKUSI KELOMPOK No Nama Kelompok Aspek yang Dinilai Jumlah Nilai 1 2 3 4 5 Keterangan: 1. Kerjasama kelompok/ keaktifan 2. Uraian yang disampaikan jelas dan tepat 3. Distribusi pendapat dalam kelompok 4. Kelengkapan jawaban 5. Sikap dalam kelompok RUBRIK PENILAIAN POSTER UNTUK PENGAYAAN Kategori 4 3 2 1 Informasi yang disajikan Semua informasi yang tertera akurat Ada sedikit informasi yang tidak akurat Beberapa informasi tidak akurat Banyak terdapat informasi yang tidak akurat Penampilan Poster memiliki tampilan sangat menarik dari segi design, layout dan kerapihan Poster memiliki tampilan menarik dari segi design, layout dan kerapihan Tampilan poster cukup menarik walaupun agak sedikit berantakan. Poster disajikan tidak rapi dan memiliki design yang kurang menarik Penyajian materi Poster mudah dimengerti, memiliki sumber yang jeras dan sesuai dengan topik yang dipilij Poster disajikan sesuai dengan topik yang dipilih dan beberapa informasi mudah untuk Poster disajikan sesuai dengan topik yang dipilih dan umber informasi valid. Materi yang disajikan tidak berkesinambung an dengan topik yang dipilih dan diambil dari


dimengerti. Sumber informasi valid. sumber yang tidak valid. Bahasa menggunakan terminology yang tepat. terdapat pemilihan kata yang tepat dan bermakna. menggunakan terminology yang tepat, menggunakan kata yang bermakna ganda dan pilihan kata dasar. Beberapa istilah kata tidak tepat digunakan, Sumber: https://www.nps.gov/ No Nama Kelompok Aspek yang dinilai Jumlah Nilai 1 2 3 4 PENGAYAAN Pertemuan ke -1 Pada kegiatan extend, yaitu yang meminta peserta didik untuk membuat soal, guru memberikan Latihan soal dengan level kesulitan lebih tinggi jika waktu dan kemampuan peserta didik memungkinkan. 1. Sebanyak 4,0 gram cuplikan yang mengandung senyawa hidrokarbon dibakar sempurna dengan gas oksigen. Jika presentase (%) massa karbon dalam cuplikan tersebut adalah 30%, maka massa karbon dioksida yang dihasilkan dalam proses pembakaran tersebut adalah.... (Ar C = 12, O = 16) 2. Suatu cuplikan yang mengandung pirit (FeS) seberat 88 gram bereaksi dengan HCl sehingga menghasilkan FeCl2 dan gas H2S. Jika dihasilkan produk berupa 15 L H2S yang diukur pada saat 2,5 L gas Nitrogen bermassa 3,5 gram, maka persentase massa FeS pada cuplikan tersebut adalah....


3. Dalam setiap 100 gram urea (CO(NH2)2) terdapat 42 gram nitrogen. Persentase kemurnian dari pupuk urea tersebut adalah.... 4. Suatu senyawa dengan Mr = 55 mengandung 60% massa unsur X (Ar = 16) dan sisanya unsur Y (Ar = 23). Rumus molekul senyawa tersebut adalah.... (diketahui Ar N = 14, C = 12, O = 16, H = 1) 5. Gas X sebanyak 0,20 gram menempati volume 440 mL. Jika 0,10 gram gas CO2 (P dan T sama) menempati volume 320 mL, maka gas X adalah SO2. (Ar C = 12, O = 16, S =32) 6. Reaksi pembentukan Titanium (IV) florida berlangsung sebagai berikut: 3 TiO2 (s) + BrF3 (l) → 3 TiF4 (s) + Br2 (l) + O2 (g) Bila 3.2 gram cuplikan yang mengandung TiO2 menghasilkan 0.64 gram O2, maka persentase massa TiO2 dalam cuplikan tersebut adalah…. (Ar. Ti : 48, O : 16, F : 19, Br : 80) 7. Di alam terdapat 2 isotop klorida, yaitu Cl35 dan Cl37. Diketahui Ar Cl = 35.5 maka pernyataan di bawah ini yang benar adalah…. 1) Kelimpahan isotop Cl35 di alam adalah 75% 2) Kelimpahan isotop Cl35 di alam adalah 35.5% 3) Kelimpahan isotop Cl37 di alam adalah 25% 4) Kelimpahan isotop Cl37 di alam adalah 64.5% 8. Perhatikan reaksi pembentukan amonia berikut: N2(g) + H2(g) ⇌ NH3(g) Pada suhu dan tekanan yang sama, perbandingan volume gas-gas yang terlibat dalam reaksi tersebut secara berurutan adalah…. Sumber: https://www.ruangguru.com/ Kegiatan pengayaan untuk siswa kesulitan belajar: Bagi peserta didik yang kesulitan belajar, setelah melakukan deteksi bagian apa yang membuat mereka sulit, guru memberikan kegiatan yang membuat pembelajaran lebih bermakna. Peserta didik dapat diminta mencari tahu: Bagaimana aplikasi perhitungan kimia dalam industri, berikan contohnya Berikan contoh aplikasi perhitungan kimia yang secara tidak sadar kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari


REMEDIAL Bagi peserta didik yang belum mencapai tujuan pembelajaran, silahkan berikan kegiatan berikut sebagai remedial. Aktivitas 1) Pemberian bimbingan secara individu. Hal ini dilakukan apabila ada beberapa anak yang mengalami kesulitan yang berbeda-beda, sehingga memerlukan bimbingan secara individual. Bimbingan yang diberikan disesuaikan dengan tingkat kesulitan yang dialami oleh peserta didik. 2) Pemberian bimbingan secara kelompok. Hal ini dilakukan apabila dalam pembelajaran klasikal ada beberapa peserta didik yang mengalami kesulitan sama. 3) Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda.Pembelajaran ulang dilakukan apabila semua peserta didik mengalami kesulitan. Pembelajaran ulang dilakukan dengan cara penyederhanaan materi, variasi cara penyajian, penyederhanaan tes/pertanyaan. 4) Pemanfaatan tutor sebaya, yaitu peserta didik dibantu oleh teman sekelas yang telah mencapai KKM, baik secara individu maupun kelompok.


Pengertian Mol Dalam kehidupan sehari-hari, kita biasa menggunakan istilah lusin, kodi, dan gros untuk menghitung jumlah benda. Ukuran 1 lusin sebanyak 12 buah, 1 kodi sebanyak 20 lembar, dan 1 gros sebanyak 12 lusin atau 144 buah. Namun, apakah satuan-satuan benda tersebut dapat digunakan untuk menghitung jumlah partikel-partikel kimia yang sangat kecil? Tentu saja tidak. Untuk itu, digunakan satuan khusus dalam kimia, yaitu mol. Satu mol adalah banyaknya partikel yang terkandung dalam suatu zat yang jumlahnya sama dengan jumlah partikel dalam 12 gram atom C-12. Hasil penelitian yang dilakukan seorang ilmuwan bernama Joseph Loschmidt. Penelitian tersebut juga diperkuat oleh Avogadro menunjukkan bahwa dalam 12 gram atom C-12 terdapat 6,02 × 1023 butiran atom. Bilangan 6,02 × 1023 disebut dengan bilangan Avogadro atau tetapan Avogadro yang diberi lambang L untuk menghormati Loschmidt. Massa Molar Massa molar adalah massa dari satu mol zat yang nilainya sama dengan massa atom relative (Ar) untuk atom atau massa molekul relatif (Mr) untuk senyawa. Berdasarkan defisinisi tersebut, kita dapatkan beberapa rumus berikut. Volume Molar Volume molar gas adalah volume 1 mol gas pada suhu dan tekanan tertentu. Pada keadaan standar (suhu 0oC dan tekanan 1 atm), volume molar gas adalah 22,4 liter. Berdasarkan definisi tersebut, kita dapatkan rumus berikut. Perhitungan Dasar Kimia


1. Pertemuan Ke-1: Lembar Kerja Praktikum Reaksi Kalsium Karbonat dengan Asam Klorida 1. Tambahkan 20 cm3 asam klorida ke dalam labu erlenmeyer 2. Timbang labu erlenmeyer dan beberapa gram kalsium karbonat pada neraca 3. Tambahkan butiran kalsium karbonat ke asam 4. Tunggu sampai reaksi selesai 5. Timbang kembali labu erlenmeyer sumber: edu.rsc.org Hasil Pengamatan reaksi total massa sebelum (g) total massa setelah reaksi (g) perubahan massa (g) magnesium dan oksigen kalsium karbonat and asam klorida perubahan massa (g) = total mass setelah reaksi (g) – total massa sebelum reaksi (g) Sumber: www.edu.rsc.org


Untuk memperkaya gambaran peserta didik dalam mempelajari konsep mol pada reaksi kimia, berikut beberapa contoh praktikum berbasis lingkungan yang dapat digunakan. Percobaan Tentang Reaksi Kimia untuk Membuktikan Adanya Gas CO2 Banyak eksperimen tentang pembuktian adanya gas CO2 yang dihasilkan dari suatu reaksi. Namun, percobaan kali ini bukan saja menunjukkan bahwa pada air soda mengandung gas CO2 tetapi juga keluarnya gas CO2 dari air soda menyebabkan buah anggur yang dimasukkan ke dalamnya bergerak-gerak yang seolah- olah anggur tersebut sedang menari. Alat dan bahan: 1) Gelas bening yang tinggi 2) Air soda 3) Buah anggur Prosedur percobaannya: 1) Isilah sebuah gelas bening (tinggi) dengan air soda (sekitar 3/4 gelas). 2) Masukkan 2 buah atau lebih buah ke dalam gelas yang berisi soda tersebut. 3) Amati apa yang terjadi dengan buah anggur, dan catat hasilnya. Catatan: Gas yang ke luar dari air soda dan menghasilkan gelembung-gelembung di dalam gelas adalah gas karbondioksida (CO2). Gelembung-gelembung kecil dari gas tersebut terkumpul dan mengelilingi buah anggur, sampai anggur tersebut mempunyai gaya apung yang cukup untuk naik (mengapung). Namun, pada permukaan air gelembung-gelembung gas tersebut pecah, sehingga membuat buah anggur tenggelam kembali, dan seterusnya gerakan naik turun yang indah itu terus berulang hingga gas CO2 habis. Bagaimana persamaan reaksinya? Silahkan Anda tulis dan lengkapi dengan koefisien rekasinya. Percobaan Rekasi Kimia Sederhana Biji Jagung Menari Membelajarkan reaksi kimia dengan cara ini, mirip dengan percobaan di atas, hanya bahannya saja yang diganti jagung, sebagai aternatif bahan kimia yang mudah diperoleh, apalagi dilingkungan petani.


Alat dan bahan: 1) Air putih bersih 2) Gelas atau cangkir yang bening atau tembus pandang dapat terlihat dari luar gelas 3) Cuka secukupnya 4) Soda kue yang dapat di beli di toko kue atau minimarket 5) Biji jagung yang masih mentah yang biasa untuk dibembang atau yang sering di pakai untuk bahan mentah popcorn. 6) Sendok makan. Prosedur percobaannya: 1) Siapkan gelas yang sebelumnya telah diisi air, lalu masukan 3 ons cuka 2) Kemudian ambil soda kue seujung sendok makan, kemudian aduk aduk. 3) Masukkan juga berbagai biji jagung. 4) Tambahkan lagi soda kue sedikit. 5) Sekarang, tusukkan gelembung yang terbentuk di sekitar biji jagung dengan menggunakan cungkil gigi. Amatilah dengan sekasama ketika biji jagung tersebut tenggelam 6) Apa yang terjadi? Terlihat biji jagung tersebut menari-nari...! Catatan: Reaksi apa saja yang ditimbulkan pada percobaan kimia yang kita lakukan ini?. Reaksi kimia yang dihasilkan antara campuran cuka dengan soda kue akan menghasilkan suatu gas yang biasa disebut karbondioksida (CO2). Karbondioksida ialah gas yang tidak dapat terlihat, tetapi pada percobaan yang tadi sudah kita coba, kita akan dapat melihatnya dengan berbentuk gelembung. Gelembung ini, yang lebih ringan daripada air/larutan cuka, melekatkan diri pada setiap biji jagung dan mengambang biji tersebut ke permukaan gelas. Ketika menabrak udara, gelembung itu akan meletus dan biji jagung kembali akan tenggelam ke dasar gelas. Bagaimana persamaan reaksinya? Coba Anda tuliskan dan lengkapi dengan koefisien reaksinya.


Percobaan Tentang Reaksi Kimia dengan Melunakkan Cangkang Telur Percobaan ini juga mirip dengan percobaan-percobaan sebelumnya. Percobaan kali ini akan membahas soal telur yaitu melunakkan kulit telur yang tadinya kulit telur itu keras. Kulit telur yang keras tersebut karena kandungan kalsium karbonatnya yang cukup tinggi. Oleh sebab itu, percobaan berikut bertujuan untuk membuktikan bahwa kalsium karbonat dapat bereak- si dengan asam asetat (cuka) menghasilkan gas CO2. Alat dan bahan : 1) Gelas kimia 250 ml atau gelas kaca bening (agar reaksi dapat terlihat). 2) Cuka 3) Telur mentah Prosedur percobaannya: 1) Masukkan air cuka ke dalam gelas kimia atau gelas kaca yg bening. 2) Masukkan telur ke dalamnya. 3) Liat reaksinya, catat hasil pengamatanmu Catatan: Kulit telur yang terdiri dari kalsium karbonat (CaCO3). Ketika telur dicampur dengan cuka (CH3COOH) akan menimbulkan reaksi kimia dgn produk- nya berupa gas karbondioksida (CO2). Selanjutnya biarkan telur terendam selama satu hari, lalu apakah yang terjadi? Pertanyaan yang dapat dimunculkan dari percobaan ini antara lain: 1) Zat kimia apa yag terdapat pada cangkang telur? Tulis rumus kimianya. 2) Tulis rumus kimia asam cuka ? 3) Mengapa cangkang telur terkelupas setelah direaksikan dengan cuka ? 4) Zat apa yang di hasilkan dari reaksi tersebut ? 5) Tuliskan persamaan reaksi antara cangkang telur dan asam cuka. Sumber: Sunyono, 2017


2. Pertemuan Ke-2 Contoh Kartu Take And Give: Kelompok: Nama Siswa : Nama yand Diberi : 1)……………………kelompok……………………………………. 2)……………………kelompok……………………………………. 3)……………………kelompok…………………………………… GIVE: Soal yang akan diberikan: (soal di kolom ini diberikan oleh guru, dikerjakan secara grup) TAKE: Soal yang didapat dari kelompok lain: (soal yang didapat dari kelompok lain dikerjakan di kolom ini, didampingi oleh si pemberi soal) 3. Lembar Kerja Praktikum Pembuatan 100 mL larutan NaOH 0.1 M dari kristal NaOH murni (Mr=40) Alat dan Bahan alar: labu ukur 100 mL, gelas kimia 100 mL, batang pengaduk, corong kaca, neraca, spatula bahan: NaOH padatan, aquades Prosedur: 1. menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan 2. mengitung jumlah gram NaOH yang diperlukan dengan rumus M= gr/Mr x 1000/v(mL)


3. timbang NaOH lalu larutkan dengan 50 mL aquades, masukan dalam labu ukur 100 mL 4. tambahkan aquades hingga tanda batas 5. aduk larutan dengan cara membolak-balikkan labu takar hingga homogen Pembuatan Larutan 0.1 M H2SO4 dengan Cara Mengencerkan Alat dan Bahan Alat: labu ukur 100 mL, gelas ukur 25mL gelas kimia 100 mL, batang pengaduk, corong kaca, pipet bahan: aquades, H2SO4 dengan konsentrasi lebih tinggi Prosedur: 1. Siapkan gelas ukut ukur 25 mL, hitung volume H2SO4 pekat yang dibutuhkan dengan menggunakan rumus M1 V1 = M2 V2 2. Isi labu ukur 100 mL dengan aquades kira0kira ¾ nya. Ambil H2SO4 pekat menggunakan pipet ukur, masukan dalam labu ukur (harus diakukan dalam lemari asam) 3. lalu tambahkan aquades hingga tanda batas, bolak-balik labu ukur hingga larutan homogen. Data pengamatan: Perlakuan Pengamatan


DAFTAR PUSTAKA Ahmad. 2021. Reaksi Kimia: Pengertian, Ciri-ciri, Faktor, dan Contohnya. diakses melalui Johari dan Rachmawati. 2017. ESPS Kimia SMA kelas X. Jakarta: Erlangga https://www.gramedia.com/literasi/reaksi-kimia/ pada 22 Juni 2021 Mahanal, Susriyati. 2006. Suatu Contoh Implementasi Portofolio sebagai Asesmen Autentik Pada Mata Pelajaran Sains di Sekolah Dasar. SEMINAR NASIONAL MIPA: Penelitian, Pendidikan, dan Penerapan MIPA serta Peranannya dalam Peningkatan Keprofesionalan Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Yogyakarta: UNY Ruffin, Lora dan Polk, Michael. 2009. S115: Stoichiometry – Limiting Reagents : Mg + HCl. diakses melalui https://www.colorado.edu/lab/lecture-demo-manual/generalreactions/s115-stoichiometry-limiting-reagents-mg-hcl pada 25 Juni 2021 Sunyono. 2017. Model Pembelajaran Kimia Berbasis Lingkungan dan Keterampilan Generik; Solusi Alternatif dalam Memecahkan Masalah Pembelajaran Kimia. Yogyakarta: Innosain Tim Dosen Mata Kuliah Ilmu Terpadu. 2017. Modul Praktikum Kimia Dasar. Jakarta: Universitas Esa Unggul Tramidiya. 2014. Penerapan Media Story Picture untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran PKN. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia Vernandes, Andrian. 2021. 10 Contoh Soal (Pilihan Ganda) Persamaan Reaksi Kimia Sederhana dan Pembahasannya. diakses pada https://www.avkimia.com/ pada 25 Juni 2021 Warlina, Lina. 2016. Modul Kimia dasar I . Jakarta: Universitas Terbuka Watanabe-Crockett, Lee. 2018. 10 Self-Reflective Questions Teachers Can Debrief With Every Day. diakses melalui https://wabisabilearning.com/blogs/mindfulnesswellbeing/reflective-questions-teachers pada 21 Juni 2021


1


2 Identitas Umum Nama Penulis : Alif Fatin Fadhilah, S.Pd. Institusi : SMA Muhammadiyah 4 Lamongan Tahun Penyusunan : 2022 FASE JENJANG KELAS PERKIRAAN JUMLAH PESERTA DIDIK MODA PEMBELAJARAN ALOKASI WAKTU E SMA X 10 PESERTA DIDIK Tatap Muka 4 JP (4 x 45 menit) Capaian Pembelajaran Pada akhir fase E, peserta didik memliki kemampuan untuk merespon isu-isu global dan berperan aktif dalam memberikan penyelesaian masalah. Kemampuan tersebut antara lain mengidentifikasi, mengajukan gagasan, merancang solusi, mengambil keputusan, dan mengkomunikasikan dalam bentuk projek sederhana atau simulasi visual menggunakan aplikasi teknologi yang tersedia terkait dengan energi alternatif, pemanasan global, pencemaran lingkungan, nanoteknologi, bioteknologi, kimia dalam kehidupan sehari-hari, pemanfaatan limbah dan bahan alam, pandemi akibat infeksi virus. Elemen CP yang Ingin Dikuasai - Pemahaman Kimia - Keterampilan Proses Tujuan Pembelajaran 10.24. Menggunakan prinsip hukum dasar kimia, konsep mol dan pereaksi pembatas dalam penyelesaian perhitungan kimia. MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA STOIKIOMETRI


3 Sarana Prasarana Media Perkiraan Biaya - Rumah masing-masing peserta didik saat melakukan proyek - Alat dan bahan disesuaikan dengan proyek yang diambil - Buku referensi, BSE - Internet Power Point Kamera Laptop Bahan untuk projek secara berkelompok bisa berbedabeda Target Peserta Didik Persiapan pembelajaran 1. Membaca materi, menonton video yang diberikan. 2. Berdiskusi dengan teman sekelompok. 3. Menyiapkan alat dan bahan untuk proyek. 4. Mendokumentasikan tahapan proses proyek yang dilakukan Pertanyaan Pemantik: Untuk mengingatkan peserta didik pada pertemuan selanjutnya, salah satu pemantik yang bisa diberikan adalah dengan mengilustrasikan pereaksi pembatas dengan pembuatan kue apel (Apple pie). a. Berapa jumlah roti apel yang dapat dibuat dari 150 apel dan 33 roti dasar? b. Apakah yang masih tersisa, kue dasar atau buah apel? Berapa banyak? Pengetahuan Prasyarat Sebelum mempelajari materi ini, peserta didik diharapkan sudah mampu melakukan perhitungan mol, pereaksi pembatas, dan kadar zat. Profil Pelajar Pancasila: bernalar kritis, bergotong royong. Perangkat ajar ini dapat digunakan guru untuk mengajar: Peserta didik regular/tipikal


4 Kegiatan Pembelajaran Pertemuan ke - 1 Pembukaan (15 menit) 1. Menyapa peserta didik dan menanyakan kabar lalu dibuka dengan doa dan mengecek kehadiran peserta didik. 2. Menanyakan pembelajaran materi sebelumnya. 3. Memberi tahu peserta didik tentang pemahaman konsep perhitungan kimia dengan hubungan jumlah mol, partikel, massa, volume gas, hukum dasar kimia, dan pereaksi pembatas dalam reaksi kimia. 4. Guru menyampaikan tujuan dan manfaat mempelajari hubungan jumlah mol, partikel, massa, dan volume gas dalam reaksi kimia.. 5. Guru menyampaikan apersepsi 6. Guru menyampaikan motivasi berupa pertanyaan atau rangsangan. 7. Guru menyampaikan proses kegiatan yang dilakukan. Kegiatan Inti ( 60 menit) Mengamati 1. Peserta didik di bagi dalam beberapa kelompok secara heterogen 2. Guru membagikan lembar kerja praktikum dan meminta peserta didik membaca prosedur alat dan bahan 3. Peserta didik mengamati apakah alat yang tertera di meja praktikumnya sudah sesuai dengan yang di daftarkan pada lembar kerja Menanya 4. Guru mengajukan pertanyaan untuk mengetahui apakah peserta didik benarbenar paham apa yang akan dilakukan dalam praktikum. 5. Peserta didik melakukan tanya jawab sehubungan kegiatan praktikum Mengumpulkan Data 6. Peserta didik melakukan praktikum dengan pengawasan guru 7. Peserta didik dalam kelompok mendiskusikan data pengamatan yang perlu mereka tulis berikut pertanyaan yang tertera. Mengasosiasikan 8. Setiap kelompok berdiskusi menyelesaikan perhitungan kimia tersebut.


5 Mengkomunikasikan 9. Perwakilan kelompok mempersentasikan hasil praktikum, hasil yang didapat dan kesimpulan 10. Perwakilan kelompok diminta untuk memberikan tanggapan dengan mengajukan pertanyaan, meminta konfirmasi ataupun memberikan masukkan terhadap kelompok lainnya. 11. Memberikan penguatan terhadap hasil diskusi kelompok mengenai konsep perhitungan kadar suatu zat dalam senyawa Penutup (15 menit) 1. Guru meminta peserta didik untuk menyimpulkan materi hari ini. 2. Guru meminta peserta didik untuk melakukan refleksi terhadap pembelajaran hari ini. 3. Guru mengingatkan untuk membaca materi untuk pertemuan selanjutnya. Pertemuan ke - 2 Pembukaan (15 menit) 1. Guru membuka kelas dengan salam, memeriksa kehadiran peserta didik. 2. Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik mengenai pertemuan sebelumnya. 3. Guru menyampaikan apersepsi 4. Guru menyampaikan motivasi berupa pertanyaan atau rangsangan 5. Guru menyampaikan kompetensi yang akan di capai. 6. Guru menyampaikan proses kegiatan yang dilakukan hari ini adalah Latihan soal. Kegiatan Inti ( 60 menit) Mengamati 1. Peserta didik di bagi dalam beberapa kelompok secara heterogen 2. Guru membagikan lembar kerja kepada masing-masing kelompok 3. Guru menyiapkan kartu soal yang akan di bagi yang nantinya kepada peserta didik untuk menjawab pertanyaan yang ada pada kartu soal. 1 kartu soal dapat diisi 5 soal, soal dapat di ambil di assesmen formatif. 4. Guru mengecek jawaban peserta didik dalam kelompok tersebut dan membimbing mereka sampai mendapatkan pemahaman yang akurat.


6 5. Apabila jawaban kelompok betul maka kelompok mendapatkan poin Menanya 6. Guru mengecek pemahaman peserta didik secara acak dengan menanyakan peserta didik mengenai konsep mol, pereaksi pembatas, kadar zat yang dipilih secara acak. Jika mendapai peserta didik yang belum paham, guru memberikan kesempatan 3 orang peserta didik yang paham untuk menjelaskan di depan untuk masing-masing sub materi tersebut. 7. Jika peserta didik masih belum paham, guru memberikan waktu beberapa menit untuk teman sekolompok membantu temannya yang belum paham dan melaporkan perkembangannya kepada guru. Mengasosiasikan 8. Peserta didik mengerjakan tes uji kepahaman yang terdapat pada lampiran secara individu lalu mengumpulkan lembar jawabannya jika sudah selesai, Mengkomunikasikan 9. Guru menanyakan soal tipe apa yang sulit untuk di kerjakan, dan membahasnya dengan meminta bantuan peserta didik yang memberikan jawaban benar. Penutup (15 menit) 1. Bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari 2. Bersama siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran hari ini 3. Guru mengingatkan untuk membaca materi untuk pertemuan selanjutnya


7 PERANGKAT ASESMEN ASESMEN FORMATIF 1. UN 2018 Type A Pembakaran sempurna gas etanol sebagai bahan bakar altematif mengikuti persamaan reaksi berikut. C2H5OH(g) + O2(g) → CO2(g) + H2O(g ) (belum setara). Jika pada pembakaran tersebut dibutuhkan 5,6 L dan volume etanol yang dibakar 1,12 L, massa air yang terbentuk diukur pada keadaan STP adalah .... (Mr H2O = 18 L) A. 1,8 g B. 2,7 g C. 9,0 g D. 18 g E. 27 g 2. UN 2018 Type A Pada ruang tertutup dilakukan pembakaran 7 gram besi dengan 4 gram sulfur menghasilkan besi sulfida sebanyak 11 gram. Kenyataan ini sesuai hukum dasar kimia, yaitu.... A. Hukum Perbandingan Tetap (Proust) B. Hukum Perbandingan Volume (Gay Lussac) C. Hukum Kekekalan Massa (Lavoisier) D. Hukum Perbandingan Berganda (Dalton) E. Hukum Perbandingan Molekul (Avogadro) 3. UN 2017 T-1-02 Massa rata-rata satu atom unsur X adalah 6,47 x 10-23 gram, sedangkan massa satu atom C- 12 adalah 1,992 x 10-23 gram. Massa atom relatif (Ar) unsur X adalah ...


Click to View FlipBook Version