MANAJEMEN
PEMASARAN
SYARIAH
FITROTUL ATIYAH
191410126 Ekonomi Syariah-5D
Sebagai Tugas UAS Mata Kuliah Manajemen Pemasaran Syariah
dengan Dosen Pengampu Dr. H. Syaeful Bahri, S.Ag, MM
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena
atas berkat rahmat dan ridho-Nya penulis dapat
menyusun buku ini. Buku ini membahas mengenai
“Manajemen Pemasaran Syariah”. Buku ini merupakan
salah satu tugas UAS mata kuliah Manajemen Pemasaran
Syariah dengan Dosen Pengampu Dr. H. Syaeful Bahri,
S.Ag, MM.
Dalam penyusunan Buku ini, ada beberapa yang penulis
hadapi. Namun berkat dukungan teman-teman, serta
bapak dosen pengampu yang telah memberikan
petunjuk kepada penulis sehingga penulisi termotivasi
dan dapat menyelesaikan tugas buku ini.
Penulis menyadari bahwa dalam buku ini masih terdapat
banyak kekurangan, mengingat akan kemampuan yang
penulis miliki. Maka dari itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran guna membuat buku ini
menjadi lebih baik lagi. Semoga buku yang penulis
susun ini dapat bermanfaat dan dapat menambah
pengetahuan bagi pihak yang membaca, dan khususnya
bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat
tercapai.
Serang, 17 Desember 2021
Penyusun
i
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam dunia bisnis, pelanggan merupakan salah satu aset
yang paling berharga. Tanpa pelanggan, perusahaan akan
sulit berkembang bahkan bertahan. Sehingga manajemen
perusahaan memiliki tantangan yang sangat besar untuk
mempromosikan barangnya kepada pelanggan.
Pemasaran syariah merupakan salah satu kegiatan pokok
yang dilakukan oleh para pengusaha untuk
mempertahankan kelangsungan hidup usahanya,
berkembang dan untuk mendapatkan laba tentunya sesuai
dengan prinsip syariah.
Informasi Pemasaran perlu kita ketahui agar bisa
menjalankan strategi pemasaran yang efektif, serta bisa
juga dalam menerapkan sistem komunikasi pemasaran
dalam memahami pengertian riset pemasaran
Adapun salah satu strategi yang dilakukan pelaku bisnis
adalah meningkatkan nilai bagi seorang pelanggan. Nilai
pelanggan ini sangat penting untuk keberlangsungan
suatu bisnis, jika maanfaat yang diterima pelanggan lebih
tinggi daripada pengorbanan yang dikeluarkan maka
pelaku bisnis dapat dikatakan berhasil dalam menciptakan
nilai pelanggan.
Dalam strategi pemasaran sasaran pasar merupakan bagian
terpenting yang tidak boleh terlewatkan. Banyak
perusahaan-perusahaan yang memfokuskan pada sasaran
pasar tertentu, disini perusahaan akan membedakan
segmen-segmen pasar, membidik satu atau dua segmen itu,
dan mengembangkan produk serta sistem pemasaran yang
dirancang khusus bagi segmen-segmen tersebut.
1
BAB I
Konsep Dasar, Tujuan, Definisi, dan
Prinsip Pemasaran dalam Islam
A. Konsep dasar pemasaran Islam
Berdasarkan pada pandangan bahwa tugas marketing
adalah menentukan kebutuhan konsumen, kekurangan dan
minat segmen pasar, maka untuk dapat memenuhi
kepuasan atau keinginan secara efektif dan secara efisien
dibanding pesaing maka harus dilakukan dengan cara
memelihara hubungan yang baik dan intens dengan
konsumen.
Konsep pemasaran syariah yaitu menekankan bahwa
perlunya menerapkan manajemen profesional, artinya
dengan melakukan kegiatan tersebut maka semua produk
atau jasa yang dihasilkan pasti dapat memiliki positioning
tersendiri. Kompetitor bukanlah merupakan suatu
penghalang yang harus ditakuti atau dimusuhi.
Kompetitor dapat dijadikan sebagai sumber motivasi untuk
dapat memperbaiki kinerja marketing. Pesaing dapat
mendorong pihak perusahaan dalam hal ini adalah
marketers untuk dapat bekerja lebih kretif dalam
memasarkan produk berupa barang maupun jasa
Hal inilah yang dapat membedakan antara marketing bisnis
perusahaan konvensional dengan marketing bisnis yang
menerapkan prinsip syariah yang memberikan keputusan
kepada konsumen dan stakeholders tidak hanya pada
tataran keputusan duniawi, akan tetapi juga berpengaruh
kepada keputusan ukhrawi. Karena terdapat ridha Allah
SWT yang menjadi tujuannya.
2
Marketer syariah harus dapat membangun karakteristik
humanistik agar memiliki keseimbangan atau balancing
hubungan antara sesama manusia. Dalam kerja seorang
marketers pun aspek humanistic tersebut harus dapat
diimplementasikan dalam penghargaan untuk memuliakan
manusia, bukan hanya saja menpelajari karakteristik
manusia untuk dapat mempengaruhi konsumen untuk
melakukan perilaku konsumen yang tidak normati serta
reaistis.
B. Tujuan pemasaran islam
1.Memudahkan konsumen untuk membeli produk yang
ditawarkan secara berulang-ulang.
2.Memaksimalkan kepuasan konsumen melalui berbagai
pelayanan yang diinginkan.
3.Memaksimumkan pilihan (diversifikasi produk) dalam
arti perusahaan menyediakan berbagai jenis produk
sehingga konsumen memiliki beragam pilihan.
4.Memaksimalkan kualitas dengan memberikan berbagai
kemudahan kepada konsumen.
C. Definisi Pemasaran Islam
Pemasaran adalah salah satu kegiatan dalam perekonomian
yang membantu dalam menciptakan nilai ekonomi. Nilai
ekonomi itu sendiri menentukan harga barang dan jasa,
faktor penting dalam menciptakan nilai tersebut adalah
produksi, pemasaran, dan konsumsi. Pemasaran menjadi
mediator antara kegiatan prosuduksi dan konsumsi.
Pemasaran menurut Kotler adalah suatu proses dan
manajerial yang di dalamnya, setiap individu dan kelompok
memperoleh apa yang mereka butuhkan dan di inginkan
dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan
produk dengan pihak lain.
3
D. Prinsip Pemasaran Islam
Seorang marketer agar mengerti dan paham tentang
marketing syariah maka seorang marketer harus
mengetahui tentang proinsip pemasaran islam/prinsip-
prinsip marketing syariah. Prinsip-prinsip marketing syariah
yaitu:
1.Information technology allows us to be transparent
(change) Perubahan adalah suatu hal yang pasti terjadi.
Maka perubahan harus disikapi dengan cermat.
Kekuatan perubahan memiliki 5 unsur: perubahan
teknologi, perubahan politik, perubahan social culture,
perubahan ekonomi, dan perubahan pasar.
2.Be respectful to your competitors (competitor) Dalam
menjalankan marketing syariah, seorang marketer harus
memperhatikan cara mereka mengahadapi persaingan
usaha serba-dinamis. Jadi ketika persaingan yang
terjadi bersifat kotor dan ketat, maka seorang marketer
harus memiliki kekuatan moral untuk tidak terpengaruh
oleh permainan bisnis seperti itu. Para marketer harus
berpegang teguh pada prinsip-prinsip syariah dalam
melakukan pemasaran.
3.The emergence of customers global paradox (customer)
Di era globalisasi ini, masyarakat menjalani
kehidupannya secara paradox. Di zaman globalisasi ini
para marketer syariah harus cepat beradaptasi dengan
lingkungan. Di era Globalisasi ini banyak budaya-
budaya baru.
4.Develop a spiritual-based organizatition (Company)
Dengan menerapkan spiritual-based organizatition,
diharapkan para marketer selalu menjunjung tinggi
nilai-nilai agama dalam melaksanakan pemasaran
sehingga terhindar dari perbuatan-perbuatan yang
dilarang oleh agama. Dll
4
E. Karakteristik Pemasaran Islam
Ada empat karakteristik Marketing Syariah yang dapat
menjadi panduan bagi para pemasar, yaitu :
1. Teistis (Robbaniyah)
salah satu ciri khas syariah marketing yang tidak dimiliki
dalam pemasaran konvensional yang dikenal selama ini
adalah sifatnya yang religius (Diniyah). Kondisi ini tercipta
dari kesadaran akan nilai-nilai religius, yang dipandang
penting dan mewarnai aktivitas pemasaran agar tidak
terperosok ke dalam perbuatan yang dapat merugikan
orang lain. Jiwa seorang syariah marketer meyakini bahwa
hukum-hukum syariat yang teistis atau bersifat ketuhanan
ini adalah hukum yang paling adil, paling sempurna, paling
selaras dengan segala bentuk kebaikan, paling dapat
mencegah segala bentuk kerusakan, paling mampu
mewujudkan kebenaran, memusnahkan kebatilan, dan
menyebarluaskan kemaslahatan.
2. Etis (akhlaqiyyah)
adalah suatu jiwa pemasar islam yang sangat
mengutamakan dan mengedepankan masalah akhlak yaitu
moral dan etika dalam semua proses pemasarannya, mulai
dari pencarian bahan baku, prosesnya sampai menjual
kepada konsumen haruslah dengan etika islam. Artinya
dalam melakukan pemasaran haruslah menggunakan
aturan/etika yang baik dan tentu tidak akan merugikan
pihak lain.
3. Realistis (al-waqi’yyah)
syariah marketing bukanlah konsep yang eksklusif, fanatis,
anti modernitas, dan kaku. Syariah marketing adalah
konsep pemasaran yang fleksibel, sebagaimana keluasan
dan keluwesan syariah Islamiyah yang melandasinya.
5
4. Humanistis (al-insaniyyah)
artinya bahwa pemasaran dalam Islam bersifat humanistis
universal, tanpa membedakan ras, warna kulit, kebangsaan
dan status sosial. Dalam prinsip humanistis ini, syariat Islam
diciptakan untuk memberikan derajat bagi pelakunya
dengan sifat kemanusiaan yang terjaga dan terpelihara
sesuai ajaran Islam.
F. Keunggulan Pemasaran Islam
Secara umum konsep pemasaran syariah secara
epistemologi bersifat sharia-driven (digerakkan oleh
syariah sebagai sumber hukum) yang berorientasi guna
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen serta
menciptakan value bagi mereka selama tidak bertentangan
dengan sumber utama di dalam Islam, yakni Alquran dan
Hadis. Konsep aksiologi dalam pemasaran syariah pun
jelas, di mana standar moralitas (benar atau salah dan baik
atau buruk) yang digunakan, semuanya bersumber dari Al-
Qur’an dan Hadis yang bersifat qouli (ucapan), fi’li
(perbuatan), maupun taqriri (persetujuan atas perbuatan
para sahabat Rasul). Hal ini sejalan dengan firman Allah
SWT seperti berikut:
“jika kalian berselisih dalam suatu hal, maka kembalikanlah
kepada Allah dan Rasul-Nya.” (QS. An-Nisa:59)
Adapun keunggulan dalam pemasaran syariah yaitu
sebagai berikut :
1. Etika Pemasar
Seorang pemasar syariah sangat memegang teguh etika
dalam melakukan pemasaran kepada calon konsumennya.
Ia sangat menghindari memberikan janji bohong, ataupun
terlalu melebih-lebihkan produk yang ditawarkan. Pemasar
syariah akan secara jujur menceritakan kelebihan dan
kekurangan produk yang ditawarkannya.
6
2. Pendekatan Terhadap Konsumen
Konsumen dalam pemasaran syariah diletakkan sebagai
mitra sejajar, dimana baik perusahaan sebagai penjual
produk maupun konsumen sebagai pembeli produk berada
pada posisi yang sama. Perusahaan tidak menganggap
konsumen sebagai sapi perah untuk membeli produknya,
namun perusahaan akan menjadikan konsumen sebagai
mitra dalam pengembangan perusahaan. Seorang pemasar
syariah akan selalu berupaya menciptakan nilai produk
yang positif bagi konsumennya termasuk dengan meminta
umpan balik dari konsumen. Nilai kekeluargaan sangat
terasa dalam pemasaran syariah karena konsep mitra sudah
menganggap konsumen sebagai saudaranya sendiri yang
akan dibantu dan tidak akan dirugikan.
3. Cara Pandang Terhadap Pesaing
Dalam industri syariah tidak menganggap pesaing sebagai
pihak yang harus dikalahkan atau bahkan dimatikan.
Konsep persaingan dalam pemasaran syariah agar setiap
perusahaan mampu memacu dirinya untuk menjadi lebih
baik tanpa harus menjatuhkan pesaingnya. Pesaing
merupakan mitra yang turut menyukseskan aplikasi
ekonomi syariah di lapangan, dan bukan sebagai lawan
yang harus dimatikan.
4. Budaya Kerja dalam Pemasaran Syariah
Marketer syariah harus mempunyai budaya kerja yang
berbeda dari perbankan konvensional, sehingga mampu
menjadi suatu keunggulan yang dapat sebagai nilai tambah
di pandangan masyarakat. Budaya kerja yang harus
ditanamkan pada setiap sumber daya insani yang bekerja di
dalam pemasaran syariah haruslah budaya kerja yang
meneladani sifat Rasulullah SAW.
7
BAB II
Sifat-Sifat Dasar Marketer, Etika Dalam
Pemasaran Islam Dan
Etika Perilaku Produsen Dan
Konsumen
A. Sifat-Sifat Dasar Seorang Marketer
Sifat merupakan karakteristik yang melekat pada manusia
yang diberikan oleh allah SWT. dan berbeda-beda dari
manusia satu maupun manusia lainnya. Bagi seorang
marketer sudah sepatutnya memiliki sifat-sifat yang sesuai
dengan ajaran Islam. Akan sangat berbahaya bila seorang
markerer memiliki sifat atau karakter yang buruk, karena
akan banyak praktik pemasaran yang mengandung
penipuan ataupun manipulasi, dan jika hal tersebut terjadi
maka akan merusak dunia marketing.
Dalam islam karakter ataupun sifat yang melekat pada
seseorang biasanya disebut dengan akhlak. Seorang
marketer islam terkenal dengan tiga ciri utama, yaitu
karakter, akhlak dan islam. Apabila ketiga sifat tersebut
sudah ada dan diamalkan pada diri seorang marketer maka
seseorang tersebut bisa disebut sebagai seorang marketer
yang memiliki sifat dan perilaku sesuai dengan ajaran
islam.
B. Pola Pikir Marketer Muslim
Berfikir adalah aktivitas yang dimulai dari mendapatkan
informasi atau sebuah fakta melalui panca indra, baik
membaca, melihat, mengingat, kemudian menghubungkan
dengan informasi yang telah disimpan sebelumny.
8
Kemudian dikeluarkan melalui tindakan berpikir keras
secara rasional. Bagi seorang mereter pola pikir merupakan
aspek penting karena pola pikir akan menentukan bentuk
perilaku dan perkataannya.
1. Memiliki kepribadian spiritual (Takwa)
Takwa terlahir dari kata “waqa-yaqi-wiqoyah” yang artinya
memelihara, taqwa secara devinitif berarti memelihara diri
dari siksaan Allah dan mengikuti segala perintahnya serta
menjauhi segala larangannya, Allah telah menjelaskan
taqwa dalam Surah Al Hujurat ayat 13.
2. Berkepribadian baik dan simpatik (Shiddiq)
Shiddiq berasal dari kata “shadaqa” yang berarti benar,
jujur, dapat dipercaya sesuai apa yang dikatakan dengan
apa yang dilakukan. Ikhlas, tulus, keutamaan, kebaikan dan
kesungguhan. Shiddiq dalam pengertian istilah para ulama
bersepakat memaknai pada satu titik yakni jujur, dapat
dipercaya dan memiliki integritas.
3. Berlaku Adil (Al'Adl)
Allah SWT menyebutkan untuk berlaku adil dalam Surah Al
Hujurat Ayat 9 menjelaskan untuk selalu bersikap adil, tidak
memihak kecuali kepada kebenaran, bukan berpihak
karena pertemanan, persamaan suku, bangsa ataupun
agama. Dalam Surah Al-Maidah Ayat 18 Allah menegaskan
bahwa kebencian terhadap suatu golongan atau individu
janganlah menjadi acuan untuk bertindak tidak adil.
4. Melayani Dengan Rendah Hati (Khidmah)
Khidmah merupakan sarana melatih mental agar dapat
memiliki dedikasi yang tinggi ketika berinteraksi dengan
sesama manusia. Dengan Khidmah pelaku pemasaran akan
memiliki sifat rendah hati dan tidak egois. karena egoisme
menutupi pandangan secara objektif dalam menyelesaikan
suatu masalah.
9
5. Selalu Menepati Janji (Taklif)
Allah swt memerintahkan agar setiap muslim dapat
menunaikan janji yang pernah ia ucapkan. sebagaimana
firman Allah dalam Surah An-Nahl Ayat 9. Dalam islam janji
merupakan akad atau ikatan yang wajib dipenuhi dan
ditepati sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak
yang mengadakan janj tersebut baik mengenai waktu
maupun objek yang dijanjikan.
6. Jujur Dan Terpercaya (Amanah)
Amanah adalah sesuatu yang diserahkan kepada seorang
untuk dijaga disimpan dan dipelihara baik berupa harta
rahasia pekerjaan ataupun sebagainya.
7. Tidak Berburuk Sangka (Su'udzon)
Secara bahasa Su'udzon artinya semua yang buruk atau
kebalikan dari yang bagus, semua yang menjadikan
manusia takut baik dari urusan dunia maupun urusan
akhirat. Su’uzan menurut istilah adalah prasangka yang
membuat seseorang menilai sifat orang lain dengan sifat
yang tidak disukai tanpa sebuah kepastian.
8. Tidak Menjelek-jelekan (Ghibah)
Ghibah merupakan kegiatan membicarakan kejelekan serta
kekurangan orang lain dengan tujuan mencari kesalahan
baik dari segi rohani maupun jasmani yang dimaksudkan
untuk menghina.
9.Tidak Melakukan Suap (Rusywah)
Islam menolak keras perbuatan suap, karena suap
menyebabkan terjadinya pemasaran yang tidak sehat
sehingga potensi berkembangnya pengusaha kecil akan
sulit, suap juga akan meruntuhkan sendi-sendi pemasaran
dan merusak etika dalam berbisni
10
C. Sifat Yang Harus Dimiliki Marketer Muslim
1. Inquisitive thinking (Berpikir Karena Ingin Tahu)
Sifat ini berlandaskan Al Qur'an surah Yunus ayat 24 yang
menjelaskan supaya kritis dan berfikir tentang wujud yang
di ciptakan dan keesaan Allah. Dengan menjalankan
konsep ini diharapkan hari ini harus lebih baik dari hari
kemarin, dan hari esok harus lebih baik daripada hari ini
2. Objective Thinking (Berfikir Secara Objektif)
Berlandaskan kepada Al Qur'an surah Al-baqarah ayat 111
menyatakan bahwa seorang pun bisnis harus berfikir
dengan cara objektif agar bisa membantu memaksimalkan
asimetris informasi dalam menanggapi suatu masalah.
3. Positive Thinking (Berfikir Positif)
Seorang marketer harus selalu berfikir positif dan optimis.
Allah mengajarkan kita untuk tidak mudah berputus asa
dan selalu berharap kepada Allah subhanahu wa ta'ala.
4. Intuitive Thinking (Berpikir Berdasarkan Insting)
Setiap manusia dianugerahi cara berpikir yang intuitis,
yaitu mampu memahami sesuatumelalui penalaran rasional
dan intelektual, dengan adanya anugrah ini sudah
seharusnya seorang marketer muslim memanfaatkannya
dengan sebaik mungkin.
5. Rational Thinking (Berpikir Secara Rasional)
Dalam Al Quran dijelaskan bahwa Allah telah memberikan
pelajaran tentang pola berpikir secara nasional, yaitu
adanya hukum sebab akibat, sehingga manusia harus
berfikir secara logis dan argumentiv. hal ini terkandung
dalam surah Al-Hujurat Ayat 43.
11
6. Conceptual Thinking (Berpikir Dengan Konsep)
Seorang pembisnis harus memiliki konsep dalam cara
berpikirnya, sehingga diharapkan akan mampu memadukan
berbagai konsep untuk kemudian dijadikan inovasi baru
yang pada akhirnya dapat memunculkan produk atau jasa
yang lebih variatif
7. Analogical Thinking (Berpikir Secara Analogi)
Dengan adanya konsep berfikir secara rasional diharapkan
marketer mampu menerjemahkan konsep yang telah ditulis
dalam Al-Qur'an untuk kemudian dipraktekkan dalam
pemasaran. Contohnya konsep halal dan haram yang
mampu diaplikasikan oleh seorang marketer, sehingga
pemasaran yang dilakukan termasuk dalam pemasaran
yang islami.
8. Perceptual Thinking (Berpikir Dengan Persepsi)
Cara berfikir dengan persepsi akan sangat bermanfaat bagi
seorang marketer dalam menyikapi lingkungan alam,
sehingga mampu mengeluarkan gagasan gagasan yang
bisa menjaga lingkungan sekitar dan juga bisa
memakmuran masyarakat.
D. Sifat Marketer yang Disukai Allah Swt. Menurut
Al-Qur’an
1. Al- Muhsisnin
Al Muhsinin adalah perintah melakukan kegiatan positif,
seakan-akan Allah melihat atau merasa diawasi oleh Allah
Swt. Oleh sebab itu maka pada diri manusia akan muncul
kesadaran untuk berbuat sebaik mungkin dalam
menjalankan aktivitas bisnisnya. Dalam Al- Qur’an kata al
muhsisnin disebutkan sebanyak lima kali yaitu Q.S Al-
Baqarah ayat 95, Q.S Ali Imran ayat 134 &148, Q.S Al-
Maidah ayat 13 & 93
12
2. Al- Muttaqin
Al Muttaqin menurut bahasa artinya menghindar.
Menjunjung tinggi prinsip kejujuran, keungguhan dalam
melaksanakan program pemasaran, merealisasikan strategi
secara adil dan terbuka, serta terbuka pada mekanisme
pasar dan informasi, merupakan pengaplikasian sifat taqwa
oleh seorang marketer islam.
3.Al- Muqsithin
Al- Muqsithin berasal dari kata aqasatha yang berarti
berlaku adil. Dalam praktek pemasaran implementasi sifat
Al Muqsithin adalah terjadi taransaksi kedua belah pihak
(produsen dan konsumen) untuk memperoleh nilai dari apa
yang ditransaksikan hingga tercipta kondisi saling rela
(sepakat) diantara kedua belah pihak.
4. Al- Mutathahhirin
Kata Al Mutathahhirin berasal dari kata tathahhar yang
artinya kesucian atau terhindar dari noda baik secara lahir
maupun batin. Seorang marketer muslim harusnya selalu
tertanam dalam jiwanya sifat Al Mutathahhirin baik pada
hati, pikiran, dan bukti fisiknya, karena dengan pribadi yang
suci akan dapat menentukan kualitas keimanan seseorang.
5. Ash- Shabirin
Kata Ash- Shabirin berasal dari kata Shabr (sabar). Seorang
marketer harus memiliki jiwa yang sabar merupakan syarat
mutlak untuk menurunkan kualitas keimanan kepada Allah
Swt. persaingan, godaan, praktek kotor, hambatan
merupakan suatu fenomena yang ada dan selalu dihadapi.
6. Kerja sama dan Networking
Networking dan koordinasi dalam bisnis memegang
peranan penting sehingga menurut ajaran agama upaya
terseebut merupakan kunci keberhasilan dan kesuksesan
dalam berbisnis.
13
7. Akhlak mulia
Salah satu ciri khas islam adalah perhatian dan penekanan
prilaku setiap marketer untuk selalu memperhatikan akhlak,
terutama harus diwarnai dengan akhlak yang mulia.
8. Al Ittiba’ Al Ittiba’ dalam konteks bisnis adalah adanya
upaya manusia untuk meneladani apa yang dilakukan oleh
Rasulullah Saw. Sebagai suri tauladan yang sempurna.
E. Etika Dalam Pemasaran Islam.
Etika pemasaran adalah sebuah kegiatan yang dilakukan
secara terus menerus dalam merencanakan,
mengorganisasikan, mempromosikan, dan
mendistribusikan barang dan jasa yang dilakukan sebuah
perusahaan untuk mendapatkan keuntungan dengan
menggunakan prinsip keadilan dan kejujuran.
Etika pemasaran Islam didasarkan pada maksimalisasi nilai
yang memerlukan empati terhadap orang lain dan
menghargai ciptaan-ciptaan Allah, yang menyiratkan
menahan diri dari perilaku merugikan orang lain dan
mencegah merebaknya praktik-praktik pemasaran yang
tidak etis. Kepatuhan terhadap kerangka etika Islam yang
didasarkan pada kejujuran dan keadilan menjamin martabat
dan kebebasan baik manusia (konsumen maupun
produsen), pikiran, hati nurani mereka dari semua jenis
perbudakan.
Pemasaran dengan penerapan etika bisnis Islam
merupakan strategi bisnis yang mengarahkan proses
penciptaan, penawaran, dan perubahan value (nilai) dari
tenaga pemasar sebagai inisiator kepada stakeholders yang
dalam keseluruhan prosesnya sesuai prinsip-prinsip etika
pemasaran dalam Islam.
14
Pada umumnya, ada beberapa nilai-nilai Islam yang termuat
dalam prinsip dasar etika bisnis yang perlu diperhatikan
dalam bisnis khususnya oleh para pelaku bisnis, yaitu:
1.Melakukan aktivitas bisnis berdasarkan pada ketentuan
Allah Swt (tauhid), sebagaimana yang terdapat dalam
ketentuan dalam syari’at Islam (al-Qur’an dan as-
Sunnah)
2.Jujur dalam takaran. Dengan sikap jujur, kepercayaan
pembeli kepada penjual akan tercipta dengan
sendirinya
3.Menjual barang yang baik mutunya, dalam hal ini
adanya transparansi dalam menjalankan bisnis, tidak
ada unsur tipuan di dalamnya
4.Tidak menggunakan sumpah, dalam artian menjual
suatu barang memakai sumpah dengan harapan untuk
melariskan dagangan
5.Longgar dan bermurah hati, dalam artian terjadi kontak
antara penjual dan pembeli, sikap ramah tamah dalam
jual beli, dalam konteks modern yaitu layanan purna jual
(after sales/sales service)
6.Tertib administrasi, maksudnya adalah di dalam dunia
bisnis biasa terjadi praktik hutang piutang, oleh karena
itu Islam mengajarkan perlunya administrasi hutang
piutang, seperti pencatatan transaksi, menghadirkan
saksi, memberikan jaminan, dan sebagainya
7.Menetapkan harga yang jelas, atau transparan, untuk
menghindari adanya penipuan. Menetapkan harga
secara terbuka dan wajar, dan tidak seenaknya.
F. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Etis
Dalam Islam
Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku etis
dalam islam, antara lain:
15
1.Interpretasi hukum dalam masyarakat sekuler ,
Interpretasi hukum didasarkan pada nilai-nilai dan
standar kontemporer yang seringkali berbeda-beda.
Sementara dalam masyarakat islam, nilai-nilai dan
standar minimum oleh ajaran syariah.
2.Faktor-faktor organisasional. Organisasi juga dapat
memberikan pengaruh terhadap cara berperilaku
anggotanya.Salah satu aspek kunci pengaruh
organisasional adalah tingkat komitmen pemimpin
organisasi terhadap nilai-nilai etis.
3.Faktor-faktor individu Setiap individu masuk ke dunia
kerja dengan membawa nilai-nilai yang berbeda-
beda.Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku etis
seseorang adalah: Tahap perkembangan moral, Rujukan
nilai dan moral pribadi, Tahap pengaruh keluarga.
Pengaruh teman sebaya, Pengalaman hidup.
G. Panduan Dalam Mempraktekkan Etika Islam
Dalam pandangan Islam khususnya ekonomi Islam, bisnis
dan etika tidak harus dipandang sebagai dua hal yang
saling bertentangan. Bisnis merupakan simbol dari urusan
duniawi namun juga dianggap sebagai bagian integral dari
hal-hal yang bersifat investasi akhirat.
Salah satu aspek terpenting dalam bisnis adalah bagaimana
mengkomunikasikan bisnis atau produk kepada target
pasar. Karenanya disamping mengatur aturan aktivitas
bisnis, Islam juga memberikan panduan bagaimana
komunikasi pemasaran dilakukan. yaitu:
1.Kejujuran dan tidak boleh menipu, serta tidak boleh
menjelekkan bisnis orang lain, agar orang membeli
kepadanya
2.Menolong atau memberi manfaat kepada orang lain.
3.Bisnis dilakukan dengan sukarela, tanpa paksaan
4.Kegiatan bisnis hanya dilakukan untuk menjual produk
yang halal dan Islam melarang monopoli dan
penimbunan.
16
H. Etika Perilaku Produsen Dan Konsumen
Produksi atau manufacturing adalah proses yang dilakukan
oleh produsen sebagai aktivitas fungsional yang mesti
dilakukan oleh setiap perusahaan. Fungsi produsen adalah
bekerja menciptakan barang atau jasa yang bertujuan
untuk membentuk nilai tambah (value added). Secara
ekonomi, aktivitas produksi tersebut meliputi beberapa hal
seperti produk apa yang dibuat, mengapa dibuat, kapan
dibuat, untuk apa dibuat, bagaimana berproduksi, dan
berapa jumlah yang dibuat.6 Perilaku konsumen adalah
bagaimana konsumen akan menanggapi atau akan
merespons bila terjadi perubahan harga atas suatu
permintaan barang atau jasa yang diperlukan. Konsumen
menempati posisi fundamental yang hakiki dalam bisnis
modem. Bisnis tidak akan berjalan tanpa adanya konsumen
yang menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan oleh
produsen.
Meskipun begitu, suatu komoditas jika akan diproduksi
haruslah mempertimbangkan alasan sosial kemanusiaan,
bahkan sosial-kultural, yakni selain alasan dibutuhkan oleh
masyarakat juga perlu dipertanyakan implikasi positif yang
ditimbulkannya sebagai akibat diproduksinya suatu
komoditas tersebut.
Hubungan produsen dengan konsumen yang meliputi
kualitas dan keamanan komoditas, serta keadilan harga
merupakan proses bisnis yang berkesinambungan yang
tidak boleh lepas dari nilai-nilai etika. Penerapan etika
bisnis Islam dalam hal ini bukan hanya terkait dengan
tanggung jawab produsen kepada Allah, akan tetapi hal ini
juga menyangkut kepercayaan konsumen atas komoditas
yang diproduksinya. Tentu secara umum menyangkut
eksistensi produsen atau perusahaan untuk tetap bisa
bertahan di dunia perbisnisan.
17
BAB III
Informasi Pemasaran serta Perencanan
Pemasaran
A. Informasi pemasaran
Informasi secara garis besar kita artikan sebagai pengolaan
data, pengumpulan data, pengambilan data, dan
pemberitahuan data secara akurat. Menurut para ahli
Raymond Mc Leod “data yang telah diolah menjadi suatu
bentuk dan memiliki arti bagi penerima dan bermanfaat
untuk mengambil keputusan saat ini maupun yang akan
datang. Menurut George H Bodnar “ Sekumpulan data-data
yang melalui sebuah proses menjadi dasar pengambilan
keputusan”.Pemasaran menurut penjelasan para ahli
tentang pemasaran Wiliam J Staton “suatu keseluruhan
dari kegiatan bisnis untuk merencanakan, menentukan
harga, mendistribusikan dan mempromosikan barang dan
jasa yang memuaskan kebutuhan pembeli yang ada dan
pembeli potensial”. Dan Menurut Philip Kotler “ pemasaran
adalah proses sosial dan manajerial ketika seseorang atau
kelompok memperoleh suatu kebutuhan dan keinginan
melalui produksi (penciptan) atau dengan pertukaran
produk dan nilai” 1Sistem Informasi Pemasaran yaitu
seperangkat prosedur dan metode untuk pengumpulan
data, analisis, dan penyajian informasi yang teratur dan
terencana yang digunakan dalam pengambilan keputusan
pemasaran.
Menurut P.Kotler membagi 3 jenis informasi pemasaran:
1. Pemasaran merupakan sebuah Sistem mekanisme yang
hanya mengalir dari lingkungan sekitar perusahaan
saja.
2.Informasi pemasaran intern merupakan sebuah Sistem
Informasi komunikasi di dalam perusahaan itu sendiri.
18
3. Komunikasi pemasaran merupakan Sistem Informasi
komunikasi dari perusahaan kelingkungan sekitar. Sistem
informasi pemasaran merupakan subset dari sistem
informasi managemen yang menyediakan informasi untuk
memecahkan masalah pemasaran perusahaan
B. Peranan Informasi Pemasaran
Definisi Peranan Peranan (role) merupakan aspek dinamis
kedudukan (status). Apabila seseorang melaksanakan hak
dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya maka dia
menjalankan suatu peranan. Peranan lebih banyak
menunjuk pada fungsi, penyesuaian diri dan sebagai suatu
proses. Peranan mencakup tiga hal, yaitu:
1.Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan
dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat.
Peranan dalam arti ini merupakan rangkaian peraturan-
peraturan. Yang membimbing seseorang dalam
kehidupan masyarakat.
2.Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat
dilakukan oleh individu dalam masyarakat sebagai
organisasi.
3.Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu
yang penting bagi struktur sosial masyarakat
Peranan SIP adalah untuk memperkirakan kebutuhan
informasi manajer, menghasilkan informasi yang
dibutuhkan, dan mendistribusikan informasi tersebut
secara tepat waktu kepada para manajer pemasaran.
Informasi yang dibutuhkan dihasilkan melalui catatan
internal perusahaan, aktivitas intelejensi pemasaran, riset
pemasaran, dan analisis pendukung keputusan pemasaran
(marketing decision support analysis).
19
C. Ruang Lingkup Informasi Pemasaran
Ruang Lingkup Sistem Informasi Pemasaran Pada usaha-
usaha yang masih kecil kita dapat langsung berhubungan
dan memperoleh informasi langsung dari tangan pertama
yaitu para pembeli dan distributor. Sehingga kita dapat
langsung mengikuti perkembangan pasar dari dekat.
Apabila usaha yang dijalankan sudah mulai meluas maka
hubungan langsung dengan para pembeli dan distributor.
Hubungan ini sangat dibutuhkan untuk mendapatkan
informasi yang digunakan sebagai dasar pengambilan
keputusan untuk kegiatan-kegiatan pemasaran. Oleh
karena itu informasi begitu penting dari berbagai pihak dan
dari berbagai bentuk.
Pada umumnya perusahaan saat ini lebih banyak terlibat
dalam berbagai macam produk, sedangkan para pesaing
mampu menetapkan strategi pemasaran yang baru secara
cepat dan tepat dalam menggunakan kesempatan
memasarkan dari perubahan factor-faktor lingkungan
seperti pasar, teknologi, ekonomi, kebudayaan, dan
kebijaksanaan pemerintah. Begitu besar peranan informasi
pemasaran makin bertambah penting terutama dalam
pengambilan keputusan di bidang pemasaran.
Permasalahan kali ini bagaimana menyediakan informasi
yang tepat sehingga bermanfaat bagi masyarakat untuk
memasarkan barang/jasa. Data atau fakta dasar pada
banyak perusahaan belum dapat disesuaikan dengan
kebutuhan informasi yang intensif untuk pemasaran yang
efektif dalam perkembangan ekonomi modern sekarang ini.
D. Komponen yang Terdapat dalam Sistem Informasi
Komponen-Komponen Dasar Sistem Informasi Pemasaran
terdiri atas 5 hal berikut ini:
20
1. Lingkungan internal (internal environment)
Manajer-manajer yang menggunakan sistem tersebut
Jenis-jenis keputusan yang harus dibuat
Sasaran perusahaan yang seharusnya menjadi
pedoman dalam proses pengambilan keputusan secara
keseluruhan
Faktor sosial-budaya, dan politik internal yang
mempengaruhi aktivitas organisasi dalam pengambilan
keputusan
2. Perangkat pengguna (user interfaces)
Komponen dasar SIP yang kedua adalah
perangkat/peralatan yang berhadapan langsung dengan
pemakai, yaitu proses-proses dan peralatan yang
akandipakai oleh manajer-manajer pemasaran pengguna
SIP, meliputi:
Jenis-jenis komputer yang diharapkan oleh pengguna.
Jalur dimana informasi ditampilkan pada kertas atau
layar komputer.
Jenis-jenis pengetahuan yang mungkin diperlukan
dalam penggunaan sistem
Printer dan bentuk-bentuk teknologi lainnya di mana
laporan-laporan dibuat untuk mendokumentasikan
analisis yang mendasari sebuah keputusan.
3. Basis data (database)
Karena pengambilan keputusan yang baik memerlukan data
yang tersedia, maka komponen dasar SIP yang ketiga
adalah database. Database adalah kumpulan file data yang
tersusun dengan baik dan dapat digunakan untuk saling
menghubungkan satu dengan yang lainnya.
21
4. Sofware / perangkat lunak aplikasi (applications software)
Sofware aplikasi adalah komponen keempat dari sebuah
SIP. Ini adalah programprogram yang digunakan oleh
manajer pemasaran untuk mengakses data dalam sistem
database dan untuk menganalisis data dalam menyediakan
informasi untuk memberi arah keputusan pemasaran.
5. Dukungan adminitratif (administrative supports)
Dukungan administrasi menyediakan arah, proses,
prosedur, dan kebutuhan personel untuk memelihara
integritas sistem dan untuk mendukung para manajer
menggunakan sistem. Jika sistem SIP sedang berjalan dan
efektif dalam pembuatan keputusan pemasaran, harus ada
arahan yang jelas / formal untuk proses dan prosedur
memerintah/mengatur masukan data dalam sistem dan
mengakses data.
E. Perencanaan Pemasaran
Menurut Porter, strategi merupakan alat yang sangat
penting untuk mencapai keunggulan bersaing8 .
Sedangkan menurut Chandler, strategi merupakan alat
untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya
dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut serta
prioritas alokasi sumber daya. Dan menurut Stephani K.
Marrus, strategi didefinisikan sebagai suatu proses
penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus
pada tujuanjangka panjang organisasi, disertai penyusunan
suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut
dapat dicapai.
Pemasaran merupakan keseluruhan proses
dariperencanaan konsep, harga, promosi, dan
pendistribusian untuk menciptakan suatu produk atau jasa
tertentu untuk meraih kepuasan pelanggan dan mencapai
tujuan suatu organisasi.
22
F. Macam-Macam Perencanaan pemasaran
1) Segmentasi pasar
Segmentasi pasar merupakan tindakan mengidentifikasikan
dan membentuk kelompok pembeli atau konsumen secara
terpisah.Masing-masing segmen konsumen ini memiliki
karakteristik,kebutuhan produk, dan bauran pemasaran
tersendiri. Segmenting berguna untuk mengkelompokkan
mereka pada satu kesatuan. Pengkelompokkan tersebut
menjadi fokus sasarannya
2) Targeting
Targeting adalah suatu tindakan memilih satu atau lebih
segmen pasaryang akan dimasuki. Proses ini
mempertimbangkan segmentasinasabah dan kesesuai
produk yang ditawarkan.
3) Positioning
Positioning merupakan proses menentukan posisi produk
sedemikian rupa sehingga pasar/nasabah yang menjadi
sasaran mengenal tawaran dan citra khas perusahaan.
G. Proses perencanaan pemasaran (Marketing Plan)
Perencana pemasaran merupakan ide awal dalam suatu
bisnis. Ini merupakan suatu bentuk umum dari sebuah
keterkaitan proses tata kelola dengan arah tujuan untuk
mengembangkan strategi bisnis dalam memperoleh
pencapaian yang maksimal.
Rencana pemasaran (marketing plan) harus
menggambarkan:
23
1.Situasi bisnis sekarang dan keseluruhan pasar (ukuran
pasar, pertumbuhan dan segmen pasar, produk, produk
baru, persaingan, dan pangsa pasar).
2.Misi organisasi dan tujuan keuangan.
3.Peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan
(termasuk diagnosis kekuatan dan kelemahan relatif
terhadap pesaing).
4.Kunci penting faktor pemasaran (Proses informasi
konsumen, daur hidup produk, segmentasi, persaingan
dalam posisi produk, dan perilaku persaingan).
5.Reaksi pasar terhadap kegiatan pemasaran (tingkat
harga, promosi, periklanan, dan personal selling)
6.Tujuan program pemasaran (segmentasi pasar sasaran,
positioning, teknologi produk, channel, periklanan,
penjualan dan pelayanan).
7.Mengidentifikasi hubungan kritis antar fungsi dan
strategi pemasaran global dan implikasinya.
8.Menetapkan tujuan penjualan dalam unit atau dolar,
market share, dan alat pengukuran pengembalian
keuangan.
9.Rencana kegiatan spesifik untuk tahun yang akan
datang.
10. Proses memonitor kinerja dari rencana dan merespon
perubahan kondisi.
Karakteristik perencanaan pemasaran (marketing plan).
Marketing plan harus didesain dengan memenuhi
karakteristik tertentu. Karakteristik penting yang harus ada
dalam marketing plan yang efektif adalah:
1.Marketing plan harus menyediakan strategi untuk
mencapai misi dan tujuan perusahaan.
2.Marketing plan harus didasarkan pada asumsi yang
nyata dan valid.
3.Suatu organisasi yang sesuai harus digambarkan untuk
implementasi marketing plan. Dll
24
BAB IV
Sasaran Pasar
A. Sasaran Pasar
Pasar sebagai area tempat jual beli barang dengan jumlah
penjual lebih dari satu baik yang disebut sebagai pusat
perbelanjaan, pasar tradisional, pertokoan, mall, plaza,
pusat perdagangan maupun sebutan lainnya.
Pengertian pasar dapat dititik beratkan dalam arti ekonomi
yaitu untuk transaksi jual dan beli. Pada prinsipnya,
aktivitas perekonomian yang terjadi di pasar didasarkan
dengan adanya kebebasan dalam bersaing, baik itu untuk
pembeli maupun penjual. Penjual mempunyai kebebasan
untuk memutuskan barang atau jasa apa yang seharusnya
untuk diproduksi serta yang akan di distribusikan.
Sedangkan bagi pembeli atau konsumen mempunyai
kebebasan untuk membeli dan memilih barang atau jasa
yang sesuai dengan tingkat daya belinya.
Pasar menurut kajian ilmu ekonomi adalah suatu tempat
atau proses interaksi antara permintaan (pembeli) dan
penawaran (penjual) dari suatu barang/jasa tertentu,
sehingga akhirnya dapat menetapkan harga keseimbangan
(harga pasar) dan jumlah yang diperdagangkan.
Dalam kehidupan sehari-hari, keberadaan pasar sangatlah
penting. Hal ini dikarenakan apabila ada kebutuhan yang
tidak dapat dihasilkan sendiri, maka kebutuhan tersebut
dapat diperoleh di pasar. Para konsumen atau pembeli
datang ke pasar untuk berbelanja dan memenuhi
kebutuhannya dengan membawa sejumlah uang guna
membayar harganya.
25
Pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi,
prosedur, hubungan sosial dan infrastruktur di mana usaha
menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk orang-orang
dengan imbalan uang. Barang dan jasa yang dijual
menggunakan alat pembayaran yang sah yaitu uang. Pasar
bervariasi dalam ukuran, jangkauan, skala geografis, lokasi
jenis dan berbagai komunitas manusia, serta jenis barang
dan jasa yang diperdagangkan.
Pasar berfungsi sebagai tempat atau wadah untuk
pelayanan bagi masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari
berbagai segi atau bidang diantaranya:
1.Segi Ekonomi. Merupakan tempat transaksi antara
produsen dan konsumen yang merupakan komoditas
untuk mewadahi kebutuhan sebagai demand dan suplai.
2.Segi Sosial Budaya. Merupakan kontrak sosial secara
langsung yang menjadi tradisi suatu masyarakat yang
merupakan interaksi antara komunitas pada sektor
informal dan formal.
3.Segi Arsitektur. Menunjukkan ciri khas daerah, yang
menampilkan bentuk-bentuk fisik bangunan dan artefak
yang dimiliki
Dari ketiga segi atau bidang yang disebutkan diatas, dapat
diambil atau diartikan fungsi dari pasar adalah suatu wadah
aktivitas dari tradisi masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan, baik dilakukan secara barter maupun jual-beli
yang diwujudkan dalam suatu bangunan.
Selain itu fungsi pasar adalah :
1.Pasar sebagai tempat keluar masuk orang tanpa
larangan dan tanpa membedakan status.
2.Pasar memberikan pelajaran bagi pedagang cara
melayani konsumen dengan baik.
3.Pasar sebagai fasilitas yang tumbuh secara organis
26
Berdasarkan dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan
beberapa ciri – ciri pasar, antara lain :
1.Terdapat calon pembeli dan penjual.
2.Terdapat jasa ataupun barang yang hendak untuk
diperjualbelikan.
3.Terdapat proses permintaan serta penawaran oleh
kedua pihak.
4.Terdapat interaksi diantara pembeli dan penjual baik itu
secara langsung ataupun tidak langsung.
Jenis Pasar
a. Jenis - jenis Pasar menurut Bentuk Kegiatan
1.Pasar Nyata. Pasar nyata merupakan sebuah pasar
dimana terdapat berbagai jenis barang yang
diperjualbelikan serta dapat dibeli oleh pembeli. Contoh
dari pasar nyata ialah pasar swalayan dan pasar
tradisional.
2.Pasar Abstrak. Pasar abstrak merupakan sebuah pasar
dimana terdapat para pedagang yang tidak menawar
berbagai jenis barang yang dijual serta tidak membeli
secara langsung, namun hanya menggunakan surat
dagangan saja. Contoh dari pasar abstrak adalah pasar
online, pasar modal, pasar valuta asing, dan pasar
saham.
b. Jenis - jenis Pasar menurut Transaksi.
1.Pasar Tradisional. Pasar tradisional ialah pasar yang
sifatnya tradisional dimana para pembeli dan penjual
dapat saling tawar menawar secara langsung. Berbagai
jenis barang yang diperjualbelikan merupakan barang
yang berupa barang kebutuhan pokok sehari-hari.
2.Pasar Modern. Pasar modern merupakan suatu pasar
yang sifatnya modern dimana terdapat berbagai macam
barang diperjualbelikan dengan harga yang sudah pas
dan dengan layanan sendiri. Tempat berlangsungnya
pasar modern adalah di plaza, mal dan tempat-tempat
yang lainnya. 27
c. Jenis - jenis Pasar Menurut Jenis Barang
1.Pasar Barang Konsumsi merupakan suatu pasar yang
memperjualbelikan berbagai jenis barang yang dapat
dikonsumsi guna memenuhi kebutuhan hidup manusia.
2.Pasar sumber daya produksi merupakan suatu pasar
yang memperjualbelikan tentang faktor-faktor produksi,
contohnya: tenaga kerja, mesin-mesin, tanah dan
tenaga ahli.
d. Jenis - jenis Pasar Menurut Waktu
1.Pasar Harian ialah tempat pasar di mana merupakan
pertemuan antara pembeli serta penjual yang dapat
dilakukan setiap harinya. Pasar harian pada umumnya
menjual berbagai jenis barang kebutuhan konsumsi,
kebutuhan jasa, kebutuhan bahan-bahan mentah, dan
kebutuhan produksi.
2.Pasar Mingguan ialah pasar yang dilakukan setiap
seminggu sekali. Biasanya pasar mingguan terdapat di
daerah yang penduduknya masih, seperti di pedesaan.
3.Pasar Bulanan ialah pasar yang dilakukan sebulan
sekali, dan terdapat di daerah-daerah tertentu. Biasanya
terdapat para pembeli di pasar tersebut yang membeli
barang-barang tertentu dan kemudian dijual kembali,
contoh pasar bulanan adalah pasar hewan.
4.Pasar Tahunan ialah pasar yang diselenggarakan setiap
satu tahun sekali. Pasar tahunan pada umumnya bersifat
nasional serta diperuntukkan untuk promosi terhadap
suatu produk baru. Contoh pasar tahunan : Pameran
Pembangunan, Pekan Raya Jakarta dan lain sebagainya
5.Pasar Temporer ialah pasar yang diselenggarakan pada
waktu tertentu serta pasar temporer dapat terjadi secara
tidak rutin. Pada umumnya, pasar temporer dibuka guna
merayakan peristiwa tertentu. Contoh dari pasar
temporer adalah Bazar.
28
B. Motif Dan Perilaku Pembeli (konsumen)
Menurut Nitisemito (1986) motif pembelian adalah segala
sesuatu yang melatarbelakangi dan mempengaruhi
individu untuk melakukan tindakan dan membeli suatu
barang, serta menjelaskan alasan-alasan dilakukannya
pembelian. Selain itu ada juga motif emosional, motif
emosional adalah motif pembelian yang tidak berdasarkan
pertimbangan ekonomis. Motif emosional kadang-kadang
tidak kalah kuatnya dalam mendorong seseorang untuk
berbelanja pada suatu swalayan tertentu. Motif-motif
emosional itu antara lain:
1.Dengan berbelanja di swalayan tersebut konsumen
dapat berjumpa dengan teman-temannya. Adanya
perasaan ingin berjumpa atau sekedar melihat
temannya bekerja disuatu swalayan dapat menjadi
alasan mengapa dia pergi dan berbelanja di swalayan
atau pasar tersebut.
2.Adanya keinginan untuk meniru seseorang, hal itu
diharapkan dapat meningkatkan derajat social dirinya.
Denga melihat orang yang berbelanja pada suatu
swalayan atau pasar terkenal maka orang lain yang
merasa bahwa apabila dia berbelanja ditempat terkenal
tersebut maka status sosialnya akan meningkat.
3.Adanya keinginan untuk dipuji oleh orang lain karena
bisa memiliki barang tertentu.
4.Adanya keinginan untuk selalu lebih dari orang lain.
Setelah mengetahui motif pembeli, ada juga faktor yang
mempengaruhi seorang untuk membeli atau menggunakan
suatu produk tertentu yaitu perilaku konsumen. Perilaku
konsumen didefinisikan sebagai tindakan-tindakan, proses,
dan hubungan sosial yang dilakukan individu, kelompok,
dan organisasi dalam mendapatkan dan menggunakan
suatu produk atau lainnya. Terdapat berbagai faktor yang
mempengaruhi perilaku konsumen, diantaranya: budaya,
kelompok sosial, pribadi, psikologis, dan perilaku pembeli
seperti yang sudah dijelaskan diatas.
29
Dalam membeli sebuah produk ada beberapa Langkah-
langkah dalam pengambilan keputusan pembelian yang
dilakukan oleh seorang konsumen. Keputusan membeli
atau mengkonsumsi suatu produk dengan merk tertentu
akan diawali oleh Langkah-langkah sebagai berikut:
1.Pengenalan Kebutuhan. Pengenalan kebutuhan akan
muncul ketika seorang konsumen menghadapi suatu
masalah yaitu suatu keadaan dimana terdapat
perbedaan antara keadaan yang diinginkan dan
keadaan yang sebenarnya terjadi.
2.Pencarian Informasi. Pencarian informasi mulai
dilakukan ketika konsumen memandang bahwa
kebutuhan tersebut bisa dipenuhi dengan membeli dan
mengkonsumsi suatu produk.
3.Evaluasi Alternatif. Evaluasi alternatif adalah proses
mengevaluasi pilihan produk dan merk dan memilihnya
sesuai dengan yang diinginkan konsumen.
4.Tindakan pembelian. Setelah menentukan pilihan
produk, maka konsumenakan melanjutkan proses
berikutnya, yaitu melakukan tindakan pembelian
produk atau jasa tersebut.
5.Pengonsumsian suatu. produk Pengonsumsian produk
adalah tahap akhir. Setelah konsumen merasakan
produk yang telah dibelianya maka biasanya akan
muncul feedback dari konsumen tersebut yang akan
mempengaruhi tindakan kedepannya, apakah dia suak
atau tidak terhadap produk yang mereka telah
konsumsi.
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perilaku
konsumen, antara lain:
1.Faktor Individu, yaitu faktor yang muncul dari diri
sendiri. Diantaranya: motivasi kehidupan, kepribadian
dan gaya hidup, serta pengetahuan konsumen.
2.Faktor lingkungan, yaitu faktor yang muncul dari luar
individu. Antara lain: budaya dan demografi, keluarga,
dan kelas sosial
30
C. Segmenting
Segmenting atau proses segmentasi pada hakikatnya
adalah pembagian kelompok pembeli atau pembeli
potensial yang beraneka ragam atau yang berbeda-beda ke
dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil yang pola-pola
kebutuhan pembelinya sama. Oleh karena itu seorang
manajer marketing harus membagi pasar ke dalam bagian-
bagian yang strategis dan mudah diatur, sehingga dapat
menentukan target pasar dan memuaskan kebutuhan pasar
yang ditargetkan tersebut secara lebih akurat. Alasannya,
karena pada kenyataannya menunjukan bahwa tidak ada
produk tunggal yang dapat memenuhi kebutuhan dan
keinginan semua pembeli, oleh karena itu para ahli strategi
pemasaran perlu mengelompokan pembeli berdasarkan
karakteristiknya maupun kebutuhannya untuk memenuhi
selera dan permintaan yang berbeda tesebut.
Segmentasi pasar dapat dibagi menjadi 5 bagian. Pertama,
segmentasi geografis. Segmentasi geografis adalah
segmentasi yang mendasarkan pembagian pasar menjadi
unit-unit geografis seperti, wilayah, provinsi, kota atau
lingkungan rumah tangga. Kedua, segmentasi demografis.
Segmentasi demografis adalah segmentasi yang
mendasarkan pembagian kelompok pasar dengan faktor
demografis seperti, usia, jenis kelamin, agama, suku, kelas
sosial, dan sebagainya. Ketiga, segmentasi psikografis.
Segmentasi psikografis aldalah segmentasi yang
mendasarkan pembagian kelompok pasarnya atas dasar
gaya hidup, kepribadian, dan nilai atau kepercayaan yang
dimiliki konsumen. Keempat, segmentasi perilaku.
Segmentasi perilaku adalah segmentasi yang membagi
kelompok-kelompok pasar berdasarkan pengetahuan,
sikap, pemakain atau tanggapan mereka terhadap suatu
produk tertentu. Kelima, segmentasi multi atribut.
Segmentasi ini tidak lagi membicarakan konsumen rata-
rata, atau bahkan membatasi analisis mereka hanya pada
beberapa segmen pasar.
31
D. Targeting
Targeting adalah memilih satu atau lebih segmen pasar
yang akan dimasuki atau bagaimana cara perusahaan
mengoptimalkan suatu pasar dan dalam penentuan target
pasar perusahaan harus menggunakan konsep prioritas,
variabilitas, dan fleksibilitas. Prioritas dipakai karena
perusahaan tidak pernah bisa melayani semua orang yang
ada dipasar. Sedangkan konsep variabilitas digunakan
Ketika menghadapi situasi persaingan yang sudah
meningkat, karena perusahaan tidak bisa memberika
pelayanan yang sama kepada suma orang yang akan
diprioritaskan. Semakin sama maka semakin tidak optimal,
dan perusahaan dapat optimal Ketika melayani orang jika
memberikan lebih banyak variasi. konsep fleksibilitas
berhubungan dengan variasi tadi karena semakin fleksibel,
suatu perusahaan bisa memberikan variasi tanpa perlu
mengeluarkan biaya tambahan.
Setelah melakukan proses segmentasi pasar, maka
perusahaan akan melakukan evaluasi terhadap segmen-
segmen tersebut untuk kemudian memilih salah satu
segmen yang dianggap paling tepat dan mampu untuk
dilayani perusahaan. Dalam menentukan target,
perusahaan harus dapat membedakan antara pasar jangka
pendek dan pasar masa depan, serta pasar primer dan
pasar sekunder.
Dalam memilih target pasar, keputusan penentuan pasar
sasaran dapatb dilakukan dalam satu segmen atau
beberapa segmen. Namun, pasar sasaran yang optimal,
perlu diperhatikan beberapa kriteria sebagai berikut:
1. Responsive.
2.Potensi penjualan.
3.Pertumbuhan yang memadai.
4.Jankauan media.
32
E. Positioning
Positioning adalah sebagai suatu usaha yang dilakukan
oleh perusahaan Ketika mendesain produk produk mereka
sehingga dapat menciptakan kesan dan image tersendiri
dalam pikiran konsumennya sesuai dengan yang
diharapkan.
Langkah dalam mengembangkan strategi positioning
antara lain:
1.Mengidentifikasi keunggulan kompetitif. Jika
perusahaan dapat menentukan posisinya sendiri
sebagai yang memberikan nilai superior kepada sasaran
terpilih, maka ia memperoleh keunggualan komparatif.
2.Dalam menawarkan produk dengan suatu competitive
adventage, perusahaan harus menyediakan suatu
alasan mengapa pelanggan akan merasa bahwa produk
dari perusahaan yang bersangkutan lebih baik daripada
para pesaingnya.
3.Perusahaan harus menevaluasi respon dari target
market sehingga dapat memodifikasi strategi bila
dibutuhkan.
33
BAB V
Strategi Pemasaran
A. Strategi Pemasaran
strategi pemasaran adalah rencana menyeluruh, terpadu,
dan menyatu dibidang pemasaran yang memberikan
pedoman tentang kegiatan yang akan dilakukan dalam
mencapai tujuan perusahaan melalui periklanan, program
promosi, penjualan, program produk, dan pendistribusian.
Sedangkan menurut Buchari Alma, strategi pemasaran
adalah memilih dan menganalisa pasar sasaran yang
merupakan suatu kelompok orang yang ingin dicapai oleh
perusahaan atau usaha dan menciptakan suatu bauran
pemasaran yang cocok dan dapat memuaskan pasar
sasaran tersebut.
Tujuan pemasaran adalah mengubah orientasi falsafah
manajemen pemasaran lain yang ternyata telah terbukti
tidak berhasil mengatasi berbagai persoalan, karena
adanya perubahan dalam ciri-ciri pasar dewasa ini yang
cenderung berkembang. Perubahan tersebut terjadi antara
lain karena pertambahan jumlah penduduk, pertambahan
daya beli, peningkatan dan meluasnya hubungan atau
komunikasi, perkembangan teknologi, dan perubahan
faktor lingkunganpasar lainnya.
Kotler mengemukakan bahwa pemasaran mempunyai
tujuan membangun hubungan jangka panjang yang saling
memuaskan dengan pihak-pihak yang memiliki
kepentingan utama pelanggan, pemasok, distributor dalam
rangka mendapatkan serta mempertahankan referensi dan
kelangsungan bisnis jangka panjang mereka.
34
Buchari Alma mengemukakan tentang tujuan pemasaran
sebagai berikut:
1.Untuk mencari keseimbangan pasar, antara buyer's
market dan seller's market, mendistribusikan barang
dan jasa dari daerah surplus ke daerah minus, dan
produsen ke konsumen, dari pemilik barang dan jasa ke
calon konsumen.
2.Tujuan pemasaran yang utama ialah memberi kepuasan
kepada konsumen. Tujuan pemasaran bukan komersial
atau mencari laba. Tapi tujuan pertama ialah memberi
kepuasan kepada konsumen, Dengan adanya tujuan
memberi kepuasan ini, maka kegiatan marketing
meliputi berbagai lembaga produsen.
Adapun manfaat pemasaran antara lain sebagai berikut :
1.Pembelian (Buying). Fungsi yang mengikuti aktivitas-
aktivitas mencari dan mengumpulkan barang-barang
yang di perlukan sebagai persediaan memenuhi
kebutuhan konsumen. Fungsi ini pada dasarnya
merupakan proses atau kegiatan mencari penjual dan
merupakan tibal balik dari kegiatan penjualan (Selling).
Untuk itu maka, sangat perlu dipahami kegiatan apa
saja yang dapat mengakibatkan orang melakukan
pembelian.
2.Penjualan (Selling). Mencakup aktivitas-aktivitas yang
dilakukan untuk mencari calon pembeli produk yang
ditawarkan dengan harapan dapat menguntungkan.
Kegiatan penjualan merupakan lawan dari pembelian.
Buying tidak akan terjadi tanpa selling demikian pun
sebaliknya.
3.Transportasi adalah proses pendistribusian atau
pemindahan barang dari suatu tempat ke tempat yang
lain.
4. Penggudangan/penyimpanan ialah fungsi
penyimpanan produk yang dibeli sebagai persediaan
agar terhindar dari resiko kerusakan maupun resiko
lainnya.
35
5. Informasi Pasar. Poin ini merupakan fungsi pemasaran
yang luas dan penting, karena fungsi ini memberikan
informasi tentang situasi perdagangan pada umumnya
yang berhubungan dengan produk, harga yang inginkan
konsumen dan situasi pasar secara menyeluruh.
B. Tujuan Perusahaan serta Hubungannya dengan
Strategi Pemasaran
Tujuan perusahaan adalah target yang bersifat kuantitatif
dan pencapaian target tersebut merupakan ukuran
keberhasilan kinerja perusahaan.
Strategi pemasaran dengan tujuan perusahaan itu memiliki
hubungan yang erat. Hubungan antara strategi pemasaran
dengan tujuan perusahaan yaitu dalam setiap perusahaan
mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan
berkembang. Tujuan tersebut hanya dapat dicapai
memalalui usaha mempertahankan dan meningkatkan
tingkat keuntungan atau laba perusahaan. Tujuan ini hanya
dapat dicapai apabila bagian pemasaran perusahaan
melakukan strategi yang mantap untuk menggunakan
kesempatan atau peluang yang ada dalam pemasaran,
sehingga posisi perusahaan dipasar dapat dipertahankan
dan sekaligus ditingkatkan.
C. Strategi Umum Pemasaran dan Strategi
Pemasaran Menyeluruh
1. Strategi Umum Pemasaran
Dalam hubungan strategi pemasaran secara umum
ini,dapat di bedakan tiga jenis strategi pemasaran yang
dapat di tempuh perusahaan yaitu:
36
1.Strategi pemasaran yang tidak membeda-bedakan
pasar( Un-defferentiated Marketing. Dengan strategi ini
perusahan menganggap pasar sebagai suatu
keseluruhan,sehingga perusahaan hanya
memperhatikan kebutuhan konsumen secara umum.
Jadi strategi ini digunakan oleh perusahaan apabila
perusahaan tersebut hanya ingin menghasilkan atau
memasarkan satu macam produk dan memusatkan
penjualannya pada seluruh konsumen yang pada
akhirnya akan dapat menurunkan atau menekan biaya.
2.Strategi pemasaran yang membeda-bedakan pasar (
Differentiated Marketing). Dengan strategi
ini,perusahaan hanya melayani kebutuhan beberapa
kelompok konsumen tertentu dengan jenis produk
tertentu pula. Jadi,perusahaan atau produsen
menghasilkan dan memaafkan produk yang berbeda-
beda untuk setiap segmen papasar.
3.Strategi pemasaran yang terkonsentrasi (Concentrated
Marketing ) Dengan strategi ini
perusahaan,mengkhususkan pemasaran produknya
dalan beberapa segmen pasar,dengan pertimbangan
perbatasan sumber daya perusahaan .Dalam hal ini
perusahaan/produsen memilih segmen pasar tertentu
dan menawarkan produk yang sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan kelompok konsumen yang
ada pada segmen pasar itu yang tentuyah lebih spesifik.
2. Strategi Pemasaran Menyeluruh
Strategi pemasaran menyeluruh perusahaan tercermin
dalam rencana pemasaran jangka panjang yang bersifat
menyeluruh dan strategis,yang merumuskan berbagai
strategi dan program pokok di bidang perusahaan,yang
akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan perusahaan
pada jangka waktu tertentu dalam jangka panjang di masa
depan.
37
D. Strategi Penetrasi Pasar
Strategi penetrasi pasar adalah suatu suatu strategi yang
dilakukan oleh suatu perusahaan untuk meningkatkan
penjualannya atas produk dan pasar yang telah tersedia
melalui usaha usaha perusahaan yang lebih agresif secara
umum. Penetrasi pasar dapat dibedakan atas tiga bentuk
yaitu :
1.Perusahaan dapat mencoba untuk merangsang
konsumen agar mereka meningkatkan pembelinya.
2.Perusahaan dapat meningkatkan usahanya dengan
menarik atau mempengaruhi konsumen saingan.
3.Perushaan dapat meningkatkan usahanya dengan
menarik yang bukan pemakai (nonusers) atau calon
konsumen yang ada dalam pasar lingkungannya.
Beberapa strategi penetrasi pasar yang dapat digunakan
terkait dalam usaha untuk meningkatkan penguasaan oleh
perusahaan dan sekaligus meningkatkan penjualan
diantaranya:
1.Strategi rapid skimming. Strategi ini dijalankan dengan
menetapkan tingkat harga penjualan dengan tingkat
kegiatan promosi yang tinggi. Perusahaan melakukan
kegiatan promosi yang tinggi guna menyakinkan calon
konsumen bahwa produk yang mereka beli adalh sesuai
dengan harga yang mereka bayar. Kegiatan ini
sebenarnya di tunjukan untuk mempercepat usaha
penyusupan atau penetrasi pasar.
2.Strategi slow skimming Strategi ini dijalankan dengan
menetapkan harga penjualan yang tinggi dan kegiatan
promosi yang rendah .Tujuan penetapan harga yang
tinggi adalah untuk memperoleh laba yang tinggi.
Sedangkan tujuan penetapan kegiatan promosi yang
rendah adalah untuk menekan biaya sehingga laba
bersih yang didapatkan lebih tinggi.
38
3. Strategi rapid penetration.
Strategi ini dijalankan dengan menetapkan harga produk
yang rendah dan kegiatan promosi yang tinggi. Strategi ini
dijalankan dengan tujuan agar perusahaan dapat
menyusup dipasar dan dapat mamasuki pasar
secepat cepatnya,sehingga dapat diperoleh share Pasar
sebesar-besarnya.
4. Strategi slow penetration
Strategi ini dijalankan dengan menetapkan harga jual yang
rendah dan kegiatan promosi yang juga rendah. Harga
yang rendah dimaksudkan agar perusahaan dapat
merangsang pasar untuk menyerap produk dengan cepat,
sedangkan dilain pihak perusahaan dapat menjaga agar
biaya promosinya tetap rendah,sehingga laba yang dapat
diperoleh lebih besar.
E. Strategi Siklus Hidup Produk ( Product Life Cycle )
Menurut Levitt product life cycle adalah suatu grafik yang
menggambarkan riwayat suatu produk sejak diperkenalkan
ke pasar sampai di tarik dari pasar. Menurut Kolter dan
Amstrong daur hidup produk (PLC) adalah perjalanan
penjualan dan laba suatu produk selama masa hidupnya.
Hal tersebut meliputi lima tahap yang berbeda yaitu
pengembangan produk, pengenalan, pertumbuhan,
kedewasaan, dan penurunan. Sedangkan menurut Canon,
Perreault dan McCharty siklus hidup produk ( product life
cycle) adalah menggambarkan tahap-tahap yag dilalui
suatu ide produk yang benar benar dari awal hingga akhir.
Tahapan Strategi Siklus Hidup Produk ( Product Life Cycle )
1. Tahap Pengenalan (Introdution)
2. Tahap Pertumbuhan ( Growth )
3. Tahap Kedewasaan (Maturity)
4. Tahap Penurunan (Decline)
39
BAB VI
BAURAN PEMASARAN (MARKETING
MIX)
A. Pengertian Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Marketing mix secara bahasa adalah bauran pemasaran,
sedangkan menurut istilah marketing mix adalah strategi
pemasaran yang dilaksanakan secara terpadu atau strategi
pemasaran yang dilakukan secara bersamaan dalam
menerapkan elemen strategi yang ada dalam marketing mix
itu sendiri. Bauran pemasaran (Marketing Mix) diartikan
sebagai kombinasi dari variabel-variabel atau kegiatan
yang merupakan inti dari sistem pemasaran. Hal ini berarti,
bauran pemasaran merupakan kumpulan-kumpulan
variabel-variabel yang dapat digunakan perusahaan untuk
mempengaruhi tanggapan konsumen (Abidin, 2010: 240).
Bauran pemasaran terdiri dari semua hal yang dapat
dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan
produknya.
McCarthy mengelompokkan menjadi empat faktor utama
yaitu: product, price, place, dan promotion. Meskipun
demikian, pada tahun 1980an terdapat tiga faktor
tambahan dalam marketing mix seperti yang dijelaskan
oleh Booms dan Bitner (1981), yaitu people, physical evide-
nce, dan process.
B. Strategi Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Strategi pemasaran adalah Logika pemasaran di mana
perusahaan berharap untuk menciptakan nilai pelanggan
dan mencapai hubungan yang menguntungkan.
Perusahaan memutuskan pelanggan mana yang akan
dilayaninya (segmentasi dan penetapan target) dan
bagaimana cara perusahaan melayaninya (diferensiasi dan
positioning).
40
Selanjutnya, perusahaan merancang bauran pemasaran
yang terintegrasi untuk menghasilkan respons yang
diinginkan dalam pasar sasaran. Dengan strategi
pemasaran yang andal, perusahaan merancang bauran
pemasaran terintegrasi yang terdiri dari 7P (product, price,
place, promotion, people, process, physical evidence).
1. Product
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan pada
pasar agar menarik perhatian, akusisi, penggunaan atau
konsumsi yang dapat memuaskan suatu keinginan atau
kebutuhan. Selanjutnya, produk dalam arti luas meliputi
objek-objek fisik, jasa, cara, orang, tempat, organisasi, ide
atau bauran entitas-entitas ini.
Produk dalam pengertian umum adalah segala sesuatu
yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapat perhatian,
dibeli, dipergunakan atau dikonsumsidan dapat
memuaskan keinginan dan kebutuhan.
Perlu diingat bahwa produk selalu mengalami daur hidup
(product life cycle), yang terdiri atas:
1.Pengenalan Produk (Introduction) produsen
memperkenalkan produknya melalui kegiatan promosi.
2.Pertumbuhan Produk (growth)
3.Kematangan/Kejenuhan Produk (maturity)
4.Penurunan Produk (decline)
2. Price
Harga adalah sejumlah uang yang berfungsi sebagai alat
tukar untuk memperoleh produk atau jasa. Harga dapat
juga diartikan penentuan nilai produk di benak konsumen.
Ada dua faktor umum yang perlu dipertimbangkan dalam
penetapan harga, yaitu:
1.Faktor internal perusahaan meliputi: tujuan pemasaran,
perusahaan, strategi bauran pemasaran, biaya produksi.
2. Faktor eksternal perusahaan meliputi: sifat pasar dan
permintaan, adanya persaingan, kebijaksanaan dan
peraturan pemerintah.
41
3. Place
Tempat yang menarik bagi konsumen adalah tempat yang
paling strategis, menyenangkan, dan efisien. Untuk
mencapai sasaran tempat yang baik dapat dilakukan
dengan jalan sebagai berikut:
1.Memperbanyak saluran distribusi.
2.Memperluas segmentasi atau cakupannya.
3.Menata penampilan tempat usaha.
4.Menggunakan cara penyampaian barang seefisien
mungkin.
5.Mengubah-ubah persediaan dari gudang yang satu ke
gudang yang lain.
4. Promotion
Bauran promosi (promotion mix) juga disebut bauran
komunikasi pemasaran (marketing communication mix)
perusahaan merupakan paduan spesifik iklan, promosi
penjualan, hubungan masyarakat, penjualan personal, dan
sarana pemasaran langsung yang digunakan perusahaan
untuk mengkomunikasikan nilai pelanggan secara
persuasif dan membangun hubungan pelanggan.
Agar barang dan jasa yang diproduksi dikenal, diketahui,
dibutuhkan dan diminta konsumen, usaha-usaha yang
dilakukan untuk mempromosikan produk adalah:
1.Informasikan barang/jasa yang dihasilkan pada
konsumen
2.Bujuk konsumen agar mau membeli barang/jasa yang
dihasilkan
3.Pengaruhi konsumen agar tertarik terhadap barang/jasa
yang kita hasilkan.
Bauran promosi/komunikasi pemasaran ini terdiri atas hal-
hal berikut: Periklanan (advertising), Promosi penjualan
(sales promotion), Hubungan masyarakat (public relation),
Penjualan personal (personal selling), Pemasaran langsung
(direct marketing).
42
5. People
Bauran pemasaran people, berhubungan dengan
perencanaan sumber daya, job specification, job
description, rekrutmen, seleksi karyawan, pelatihan
karyawan, dan motivasi kerja.
Perencanaan sumber daya manusia (SDM) merupakan
fungsi yang pertama-tama harus dilaksanakan dalam
organisasi. Perencanaan SDM adalah langkah-langkah
tertentu yang diambil oleh manajemen guna menjamin
bahwa bagi organisasi tersedia tenaga kerja yang tepat
untuk menduduki berbagai kedudukan, jabatan, dan
pekerjaan yang tepat pada waktu yang tepat. Kesemuanya
itu dalam rangka mencapai tujuan dan berbagai sasaran
yang telah dan akan ditetapkan.
Setelah kebutuhan sumber daya manusia dipikirkan dan
direncanakan, maka langkah berikutnya adalah melakukan
analisis dan klasifikasi pekerjaan. Analisis pekerjaan adalah
mengumpulkan informasi mengenai suatu pekerjaan yang
dilakukan oleh karyawan, yang dilaksanakan dengan cara
mengamati atau mengadakan wawancara, dengan bukti-
bukti yang benar dari supervisor.
6. Process
Sebuah strategi proses atau transformasi adalah sebuah
pendekatan organisasi untuk mengubah sumber daya
menjadi barang dan jasa. Tujuan strategi proses adalah
menemukan suatu cara memproduksi barang dan jasa yang
memenuhi persyaratan pelanggan dan spesifikasi produk
yang berada dalam batasan biaya dan manajerial lain.
Proses yang dipilih akan mempunyai dampak jangka
panjang pada efisiensi dan produksi, begitu juga pada
fleksibilitas biaya dan kualitas barang yang diproduksi.
Oleh karena itu, banyak strategi perusahaan ditentukan
saat keputusan proses ini. 43
7. Physicl Evidence
Lingkungan fisik (physical evidence) adalah keadaan atau
kondisi yang di dalamnya juga termasuk suasana.
Karakteristik lingkungan merupakan segi paling nampak
dalam kaitannya dengan situasi. Yang dimaksud dengan
situasi ini adalah situasi dan kondisi geografi dan
lingkungan institusi, dekorasi, ruangan, suara, aroma,
cahaya, cuaca, peletakkan dan layout yang nampak
sebagai objek. Physical evidence merupakan lingkungan
dimana suatu perusahaan memberikan layanannya dan
lokasi dimana perusahaan dapat berinteraksi dengan
konsumen, serta berbagi komponen yang tampak
(tangible) dalam menunjang kinerja dan kelancaran.
C. Marketing Mix Dalam Islam
Rasulullah SAW telah mengajarkan pada kita untuk
berdagang dengan menjunjung tinggi etika keislaman.
Dalam aktivitas ekonomi kita selaku umat Islam dilarang
melakukan tindakan bathil, namun harus melakukkan
keiatan ekonomi yang dilakukan saling ridho.
Islam mengharamkan segala bentuk penipuan, baik dalam
masalah jual beli, maupun dalam seluruh mu‟amalah.
Seorang muslim dituntut untuk berlaku jujur dalam seluruh
urusannya, sebab keikhlasan dalam beragama,nilainya
lebih tinggi dari pada seluruh usaha duniawi.Di samping itu
berkenaan dengan strategi bauran pemasaran (marketing
mix) dalam Islam harus memperlihatkan standar keharaman
dalam Islam, baik haram dari segi zatnya, haram selain zat
dan tidak sahnya akad yang dilakukan.
44
BAB VII
PERILAKU KONSUMEN SERTA PASAR
BISNIS
A. Model Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah studi bagaimana individu,
kelompok dan organisasi memilih, membeli, menggunakan
dan menempatkan barang, jasa, ide atau pengalaman untuk
memuaskan keinginan dan kebutuhan mereka. Perilaku
konsumen adalah Tindakan-tindakan yang dilakukan oleh
individu, kelompok atau organisasi yang berhubungan
dengan proses pengambilan keputusan dalam
mendapatkan, menggunakan barang-barang atau jasa
ekonomis yang dapat dipengaruhi oleh lingkungan.
Model perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai
suatu skema atau kerangka kerja yang diserderhanakan
untuk menggambarkan suatu aktifitas konsumen. David L,
Loudon dan Albert J. Della Bitta (1984: 29) mengemukakan
tentang model perilaku konsumen yaitu suatu model dapat
didefenisikan sebagai suatu wakil realitas yang
disederhanakan. Gerald Zaltman dan Melanie Wallendrof
mengatakan bahwa model perilaku konsumen adalah suatu
model yang mewakili sesuatu dalam hal ini adalah suatu
proses.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, model perilaku
konsumen dapat didefinisikan sebagai suatu skema atau
kerangka kerja yang disederhanakan untuk
menggambarkan aktivitas-aktivitas konsumen. Model
perilaku konsumen dapat pula diartikan sebagai kerangka
kerja atau sesuatu yang mewakili apa yang diyakinkan
konsumen dalam mengambil keputusan membeli.
45
B. Faktor Utama yang Memengaruhi Perilaku
Pembelian
Menurut Kotler (2000), faktor-faktor utama yang
memengaruhi perilaku pembelian konsumen adalah faktor
kebudayaan, faktor sosial, faktor personal dan faktor
psikologi sebagai berikut:
1. Faktor Kebudayaan
Faktor-faktor kebudayaan mempunyai pengaruh yang
paling luas dan mendalam terhadap perilaku konsumen.
Pemasar harus memahami peran yang dimainkan oleh
kultur, sub-kultur, dan kelas sosial pembeli.
2. Faktor Sosial
Perilaku seorang konsumen yang dipengaruhi oleh faktor-
faktor sosial seperti perilaku kelompok acuan (kelompok
referensi), keluarga, serta peran dan status sosial dari
konsumen.
3. Faktor Pribadi
Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh
karakteristik pribadi, yaitu usia pembeli dan tahap siklus
hidup pembeli, pekerjaan, kondisi ekonomi. Gaya hidup,
serta kepribadian dan kondisi ekonomi, gaya hidup, serta
kepribadian dan konsep diri pembeli.
4. Faktor Psikologis
Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi pula oleh empat
faktor psikologis utama, yaitu motivasi, persepsi,
pengetahuan (learning), serta keyakinan dan sikap.
Selain empat faktor tersebut, perilaku konsumen juga
dapat dipengaruhi dari stimuli pemasaran berupa bauran
pemasaran yang meliputi (Kotler, 2000;34):
46
1. Produk
Kebijakan produk meliputi perencanaan dan
pengembangan produk. Kegiatan ini penting terutama
dalam lingkungan yang berubah-ubah. Oleh karenanya
perusahaan dituntut untuk menghasilkan dan menawarkan
produk yang bernilai dan sesuai dengan selera konsumen.
2. Harga
Harga suatu produk dapat dikatakan sebagai alat
pemasaran yang cukup penting, dibandingkan dengan
bauran pemasaran lainnya. Hal ini disebabkan misalnya
karena perubahan harga suatu produk akan mengakibatkan
perubahan kebijakan saluran distribusi, dan promosi.
Meskipun disangkal bahwa suatu tingkat harga harus dapat
menutup biaya bauran pemasaran.
3. Promosi
Usaha untuk mendorong peningkatan volume penjualan
yang tampak paling agresif adalah dengan cara promosi.
Dasar pengembangan promosi adalah komunikasi.
4. Saluran distribusi
Pendistribusian produk ke pasar merupakan sebagian dari
proses pengembangan pemasaran, untuk mencapai pasar
sasaran bagi perusahaan dan tujuan khususnya yang
menyangkut perencanaan pemasaran strategis.
C. Proses Keputusan Pembelian
Menurut Kotler dan Keller (2009), proses keputusan
pembelian merupakan proses dimana konsumen melewati
lima tahap, yaitu pengenalan masalah, pencarian informasi,
evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku
pasca pembelian, yang dimulai jauh sebelum pembelian
aktual dilakukan dan memiliki dampak yang lama setelah
itu.
47
Lima tahapan yang dilalui oleh konsumen dalam proses
pengambilan keputusan yaitu Pengenalan Masalah,
Pencarian Informasi, Evaluasi Alternatif, Keputusan
Pembelian, Prilaku Pasca Pembelian.
1. Pengenalan Masalah
Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali
masalah atau kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh
rangsangan internal atau eksternal. Para pemasar perlu
mengidentifikasi keadaan yang memicu kebutuhan
tertentu. Dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah
konsumen, para pemasar dapat mengidentifikasi
rangsangan yang paling sering membangkitkan minat akan
kategori produk tertentu. Para pemasar kemudian dapat
menyusun strategi pemasaran yang mampu memicu minat
konsumen.
2. Pencarian Informasi
Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong
untuk mencari informasi yang lebih banyak. Yang menjadi
perhatian utama pemasar adalah sumber-sumber informasi
utama yang menjadi acuan konsumen dan pengaruh relatif
tiap sumber tersebut terhadap keputusan pembelian
selanjutnya.
3. Evaluasi Alternatif
Terdapat beberapa proses evaluasi keputusan, dan model-
model terbaru memandang proses evaluasi konsumen
sebagai proses yang berorientasi kognitif, yaitu model
tersebut menganggap konsumen membentuk penilaian
atas produk dengan sangat sadar dan rasional. Beberapa
konsep dapat membantu memahami proses evaluasi
konsumen. Pertama, konsumen berusaha memenuhi
kebutuhan. Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari
solusi produk.
48