RPJMD KABUPATEN KAIMANA 2021-2026
Tahap Periode Inisiasi diproyeksikan selama 10 (sepuluh) tahun, dimulai 2005-2015.
Pada tahap ini yang dilakukan adalah penyiapan sumberdaya manusia (SDM) dengan
dukungan infrastruktur. Pada tahap Periode Pematangan, 2015-2020, diharapkan
masyarakat atau SDM yang telah dibina akan dapat mengembangkan kegiatan ekonomi,
dimana produksi keluarga dapat menjadi produksi wilayah kemudian produksi
menyeluruh. Periode berikutnya adalah Periode Pemantapan atau pasca skenario jangka
panjang (Tahun 2025 dan seterusnya), dimana masyarakat dan wilayah kabupaten telah
menjadi tegar dan maju dalam artian siap dalam melakukan pembaharuan menangkap
visi wilayah kehutanan, perkebunan, perikanan dan pertambangan yang andal untuk
berupaya lebih maju lagi dengan memanfaatkan ruang darat, laut dan udara.
Perwujudan proyeksi di atas ditandai dengan indikator sebagai berikut:
๏ Peningkatan kualitas SDM, ditandai peningkatan kualitas dan relevansi
pendidikan yang berbasis keunggulan lokal dan didukung oleh manajemen
pelayanan pendidikan yang efisien dan efektif; meningkatnya derajat
kesehatan dan status gizi masyarakat; meningkatnya kesetaraan gender;
meningkatnya tumbuh kembang anak secara optimal serta kesejahteraan
dan perlindungan anak; tercapainya kondisi penduduk tumbuh seimbang;
serta mantapnya budaya dan karakter masyarakat.
๏ Penguatan pembangunan pertanian; kelautan dan perikanan; kehutanan
dan perkebunan secara terpadu.
๏ Pengembangan dan pemantapan industri kelautan dan perikanan,
pengolahan hasil hutan dan perkebunan serta wisata bahari, energi dan
sumberdaya mineral secara sinergis, optimal dan berkelanjutan.
๏ Daya saing perekonomian yang kompetitif dan berkembangnya
keterpaduan antara pertanian, industri dan pariwisata, kelautan,
sumberdaya alam dan sektor jasa.
๏ Pelaksanaan pembangunan berkelanjutan yang semakin mantap
dicerminkan dengan terjaganya daya dukung lingkungan dan kemampuan
pemulihan untuk mendukung kualitas kehidupan sosial dan ekonomi
secara serasi, seimbang dan lestari; semakin membaiknya pengelolaan dan
pendayagunaan sumberdaya alam yang diimbangi dengan upaya
pelestarian fungsi lingkungan hidup dan didukung oleh meningkatnya
kesadaran, sikap mental dan perilaku masyarakat; serta makin mantapnya
kelembagaan dan kapasitas penataan ruang di seluruh wilayah Kabupaten
Kaimana.
1.3.2 RPJMD 2021-2026 dan RPJMD Papua Barat 2017-2022
RPJMD Provinsi Papua Barat Tahun 2017-2022 ditetapkan dengan Peraturan
Daerah Provinsi Papua Barat Nomor 4 Tahun 2017. Visi RPJMD Papua Barat yang
ditetapkan dalam perda tersebut adalah, ‘Menuju Papua Barat Yang Aman, Sejahtera dan
Bab I-Pendahuluan I-6
RPJMD KABUPATEN KAIMANA 2021-2026
Bermartabat’. Untuk mencapai visi tersebut terdapat 8 (delapan) misi serta 11 (sebelas)
sasaran makro pembangunan, antara lain:
1) Meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi setiap tahun;
2) Meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi tanpa migas setiap tahun;
3) Terkendalinya laju inflasi setiap tahun;
4) Meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM);
5) Menurunnya Rasio Gini;
6) Menurunnya persentase tingkat kemiskinan;
7) Menurunnya Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT);
8) Menurunnya Indeks Kesenjangan Wilayah/Indeks Williamson;
9) Meningkatnya pengeluaran per kapita per bulan;
10) Menurunnya persentase pengeluaran konsumsi makanan;
11) Meningkatnya produktivitas total daerah.
Lebih lanjut, keterhubungan dokumen perencanaan ini tergambar dari rencana
pengembangan wilayah Kaimana dalam RPJMD Provinsi, antara lain: rencana
pembangunan jalan kolektor primer dan jalan arteri primer yang bertujuan membangun
konektivitas antar wilayah. Terdapat juga rencana pengembangan kelistrikan/
pemenuhan energi di Kaimana serta penetapan Kaimana sebagai salah satu PKL (Pusat
Kegiatan Lokal) dalam Satuan Wilayah Pengembangan (SWP) IV dengan sentral
pengembangan di Kabupaten Fakfak. Pada SWP IV kawasan pengembangan yang
ditetapkan adalah pengembangan peternakan sapi di wilayah Bomberai dan
pengembangan wisata bahari di Kaimana. Keterhubungan lainnya adalah dengan
adanya penetapan zonasi Kawasan konservasi Perairan Daerah (KKPD) di Kaimana
turut menunjang pencangan Papua Barat sebagai provinsi konservasi di Indonesia dan
dunia.
Gambar 1.1 Rencana Jaringan Jalan Kolektor Primer Papua Barat
di Kaimana
Sumber: RPJMD Papua Barat 2017-2022. I-7
Bab I-Pendahuluan
RPJMD KABUPATEN KAIMANA 2021-2026
Gambar 1.2 Rencana Jaringan Jalan Arteri Primer Papua Barat di Kaimana
Sumber: RPJMD Papua Barat 2017-2022.
Gambar 1.3 a Rencana Pengembangan Kelistrikan Papua Barat di Kaimana
Sumber: RPJMD Papua Barat 2017-2022
1.3.3 RPJMD 2021-2026 dan RTRW Kaimana 2012-2031
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Kaimana 2012-2031 secara
substansi memuat tujuan, kebijakan dan strategi penataan ruang, rencana struktur
ruang, rencana pola ruang, penetapan kawasan strategis dan arahan pemanfaatan
ruang daerah. Pada prinsipnya penataan ruang Kabupaten Kaimana bertujuan untuk
mewujudkan pemanfaatan ruang wilayah Kabupaten Kaimana sebagai Pusat
Pengembangan Agrobisnis/Agroindustri termasuk sebagai kawasan Minapolitan serta
Kaimana sebagai kota jasa regional di Papua Barat yang bertumpu pada sumber daya
alam baik di darat dan laut yang produktif, prospektif dan berkelanjutan, demi menuju
penguatan ekonomi lokal secara berkeadilan.
Pada tataran implementasi, telah ditetapkan kebijakan dan strategi penataan
ruang daerah dimana aksesibilitas antar wilayah dan penyediaan sarana-prasarana
dasar dan penunjang menjadi fokus utama. Pengembangan kewilayahan dengan
pendekatan Pusat Kegiatan Lokal (PKL), Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) dan Pusat
Pelayanan Lingkungan (PPL). Kaimana sebagai Ibu Kota kabupaten ditetapkan sebagai
PKL, diikuti dengan:
1) PPK Bofuwer (Distrik Teluk Arguni),
2) PPK Tanusan (Distrik Arguni Bawah),
3) PPK Waho (Distrik Kambrau),
4) PPK Kambala (Distrik Buruway),
5) PPK Urubika (Distrik Yamor),
6) PPK Werifi (Distrik Teluk Etna), dan
7) PPK Avona (Distrik Teluk Etna).
Sedangkan PPL terdiri atas:
Bab I-Pendahuluan I-8
RPJMD KABUPATEN KAIMANA 2021-2026
(1) PPL Kiruru di Distrik Teluk Etna,
(2) (PPL Tanggaromi di Distrik Kaimana,
(3) PPL Lobo di Distrik Kaimana,
(4) PPL Sisir di Distrik Kaimana,
(5) PPL Adijaya di Distrik Buruway,
(6) PPL Tairi di Distrik Buruway,
(7) PPL Tugarni di Distrik Teluk Etna, dan
(8) PPL Feternu di Distrik Teluk Arguni.
Dengan dukungan penyediaan sistem jaringan transportasi baik darat, laut
maupun udara, serta pemenuhan jaringan infrastruktur dasar dan penunjang, maka
diharapkan dapat mendorong elevasi ekonomi sektoral maupun kewilayahan pada
wilayah-wilayah tersebut yang sejajar dengan perbaikan tingkat kemakmuran
masyarakat.
Gambar 1.3 b Arahan Pengembangan Wilayah RTRW
PUSAT PELAYANAN KAWASAN PUSAT PELAYANAN Arahan Pengembangan Wilayah RTRW Kaimana
Bofuwer (Dist. Tl. Arguni) LINGKUNGAN 2012-2031
➡ Pusat Kegiatan Lokal (PKL)
PUSAT PELAYANAN Tugarni (Dist. Tl. Arguni) ➡ Pusat Pelayanan Kawasan (PPK)
LINGKUNGAN ➡ Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL)
Feternu (Dist. Arguni Bawah)
PUSAT PELAYANAN KAWASAN Penataan ruang Kabupaten Kaimana bertujuan untuk mewujudkan pemanfaatan ruang
Waho (Dist. Kambrau) wilayah Kabupaten Kaimana sebagai Pusat Pengembangan Agrobisnis/Agroindustri
termasuk sebagai kawasan Minapolitan serta Kaimana sebagai kota jasa regional di Papua
PUSAT PELAYANAN KAWASAN Barat yang bertumpu pada sumber daya alam baik di darat dan laut yang produktif,
Tanusan (Dist. Arguni Bawah) prospektif dan berkelanjutan, demi menuju penguatan ekonomi lokal secara berkeadilan
Dengan dukungan penyediaan sistem jaringan transportasi baik darat, laut maupun
PUSAT PELAYANAN udara, serta pemenuhan jaringan infrastruktur dasar dan penunjang, maka diharapkan
LINGKUNGAN dapat mendorong elevasi ekonomi sektoral maupun kewilayahan pada wilayah-wilayah
tersebut yang sejajar dengan perbaikan tingkat kemakmuran masyarakat.
Tanggaromi (Dist. Kaimana)
PUSAT PELAYANAN PUSAT KEGIATAN LOKAL
LINGKUNGAN Kaimana (Ibu Kota Kabupaten)
Sisir (Dist. Kaimana)
PUSAT PELAYANAN PUSAT PELAYANAN
LINGKUNGAN LINGKUNGAN
Tairi (Dist. Buruway) Lobo (Dist. Kaimana)
PUSAT PELAYANAN KAWASAN PUSAT PELAYANAN KAWASAN PUSAT PELAYANAN KAWASAN
Kambala (Dist. Buruway) Avona (Dist. Tl. Etna) Urubika (Dist. Yamor)
PUSAT PELAYANAN PUSAT PELAYANAN KAWASAN
LINGKUNGAN Weri i (Dist. Tl. Etna)
Adijaya (Dist. Buruway) PUSAT PELAYANAN
LINGKUNGAN
Kiruru (Dist. Tl. Etna)
Sumber: RTRW Kaimana 2012-2031.
Bab I-Pendahuluan I-9
RPJMD KABUPATEN KAIMANA 2021-2026
Gambar 1.4 Rencana Pola Ruang Daerah
280000,000000 340000,000000 400000,000000 460000,000000 520000,000000
,0000009780000 ,0000009780000 PETA RENCANA POLA RUANG
KABUPATEN KAIMANA
±
0 5 10 20 30 40
BINTUNI Km
R! LEGENDA
Batas Provinsi Jalan Arteri Primer
,0000009720000 ,0000009720000 Batas Kabupaten
Batas Kecamatan Jalan Arteri Sekunder
Garis Pantai Jalan Kolektor Primer
Jalan Kolektor Sekunder
R! Ibukota Kabupaten Jalan Lokal Primer
Ibukota Distrik Jalan Lokal Sekunder
Ibukota Desa/Kelurahan Jalan Lingkungan
Sungai Rencana
Danau/Situ Jalan Arteri Primer
Pasir / Bukit Pasir Darat Jalan Kolektor Primer
Pasir / Bukit Pasir Laut Jalan Kolektor Sekunder
0 - 17 m Jalan Lokal Primer
18 - 187 m
188 - 399 m h Terminal
400 - 699 m l Bandar Udara Bukan Penyebaran
700 - 1000 m l Bandar Udara Perintis
Î" Pelabuhan Nasional Pengumpan
Sekunder
"Î Pelabuhan Pengumpan Sekunder
Î" Pelabuhan Lokal
TELUK BINTUNI Pigo Kawasan Lindung Kawasan Budidaya
Hutan Lindung Hutan Produksi
RASIEI Sempadan Pantai Hutan Produksi Konversi
!R Sempadan Sungai Hutan Produksi Terbatas
Kawasan Sekitar Danau Hutan Rakyat
Sungai Fremumnt Erigara Suaka Marga Satwa Pertanian
SawiSungai Ebrofa Cagar Alam Perkebunan
Sungai Tirigirba Lindung Geologi Kawasan Budidaya Perikanan
Mangrove Pertambangan Batu Lempung
Pertambangan Pasir
Sungai Bianoga Pertambangan Kapur
WarwasiTBiwoaroragerbaSungai Industri
WirfatnSSuunnggaaii Watro Sungai Guera Pariwisata
Wernatur Permukiman
Perkotaan
Sungai WetentetiraSungai Burugerba Sungai Fugianau Pertambangan Minyak dan Gas
,0000009660000 RafaSungai Tetattwer TELUK WONDAMA SAMUDRA PASIFIK ,0000009660000
TELlUK ARGUNISungai Werfata KufuTrAMiaNaiWUnSgagrAmeN"ÎrÎ"eaMnaunJÎ"Î""ÎadWSUWwuiSÎ"wnuagnkeaÎ"agariiaraUoniaRFrmgaWaufagidaiUtiTarmruuBisaagOaGuFmuUsMaiWwoayEaRnWaaMinaasgkaSuuSnrugKnagieaSienSkeuskaSuiuangai Fugianau - Kawasan Budidaya Perikanan
NagurÎ"aÎ"Sumun - Pariwisata
"Î
- Kawasan Konservasi Laut Daerah
- Suaka Alam Laut
- Pariwisata
FAKFAK Sungai Wertur
Sungai Atiara Inari ARGUNI BAWAH DISAHKAN OLEH:
Î" Sungai Jabuenggara Bupati Kaimana
Rauna Sungai Wamatota "ÎWanoma
Sungai Goburegara Sungai Wawara
Sungai Yero
Sungai Irimawa
WerafutaSungai Midimoaborara
"ÎSungai GoSwuSonduganaSgiauWinWagraeeiwdWaeeragSeuranSguani gBSaimui MnagwuaraiyWogaabora TELUK ARGUNI
Sungai Weira
Ubia Î" WAHOSungai GuwakaraSungai Gobo
Î" " "ÎSungai Sawiyara
KAMBRAUW Î Î"Ko"ÎÎ"oTaynggaromiSungai Gusawi
Sungai MesyedaSungai Sunua Sungai Warasira Kali Usumata Drs. Matias Mairuma
Sungai Wema Sungai Wermura
Sungai Gebiasi Ure
P. OMBAH Kali Aunowata
Sungai Uni Sungai Syareta
Sungai Sa'arrua Kali Ratu
TELUK KAMBRAUW JarwarSara
Sungai Biwaraa Sungai Manunawa Sungai Badara 10000000 100000 500000 900000 10000000
Sungai Gamabu Sungai Bitamara Sungai Moman
Sungai Bada
Sungai MadaSungai Yowina Sungai Serwiti
P. SEROTTE
Sungai Aiyamada
Sungai Terabe
Sungai Airtiba
"ÎTairi Î"Esania MuranoMatua TarwataSungai MandewaSungai Bada Sungai Uni Kali Nangso
Gaka SisirSungai PaneraSungai Saroga Sungai SoaSungai Awanisa
,0000009600000 ,0000009600000
"ÎGuriasa "ÎHiaÎ"Yarona TrikorlaÎ"ChoaKKÎ"AroIMoMyAaNrsAi NangFgoarrMoommaiami jaayia KAIMJAarNaOtAi raySungai YamosuraSungai Garawa
Sungai Buruway Sungai Kararawa
YAMOR Kali Nosare
Sungai Abada Kali JepreyKali Iwaropo Kali Patepo
Sungai Wesa Kali Ima
Sungai Sumaka
TELUK BICARI Danau Aiwasu Kali Tumara
Sungai Garosa R! Danau Wanambi NABIRE 9600000 9600000
Sungai YaronaSungai Edorlama lKuruhaKali Wagani
Sungai Minawa Danau La'amora Danau Urubika
Kali Waudo
Sungai Salsuma Danau Makasise URUBIKAKali Matoa
Danau Kumkabiat Danau Nabiroro
Sungai Kasasa Î"Lobo Lumira Danau Mutapo
Sungai Watuwa Kamaka Sungai Morowala
Danau Timimi
Danau Parini
Kali Wami
Sungai Mabuma Sungai Furakara P.SNEALMATATSOOTPAHIA Sungai Napuri Wagoha
Sungai Baburua EdorSungai Buya NamatotaP. MAUWARA TELUK TRITON Wosokuno Kali Waisai 9200000 9200000
Sungai Si
Sungai Karute
Sungai FewanSSuunnggaaiiDPoartuarigaSungai Barera Danau Yanaeha
KAMBALASungai AwaraSungai Kabasesi
BURUWAY "ÎSungai TanggiriSungai Arabinada Sungai Arariawala Danau Manami Kali Wayado
Sungai Arafoi Sungai Yapima Kecil
Danau Bimaroi Danau Mutapa
Hairapara OmbapamukuSungai Nusawala DOGIYAI
Sungai Sisiroa AvonaSungai OryafawalaSungai Mur Danau Umbuta Sungai Esia Danau KumaikeSungai Yapima
Sungai Yapima Besar
Sungai Walmaset Futa Fufunom "Î BamanaTELUK Sungai WawaSungai Parawi 100000 500000 900000
Sungai Olaia
PEG. KUMAWA P. AIDUMA SELAT IRIS Sungai I'wai Danau Etara Sungai Kafa Sungai Mumuni Sungai Koya
Sungai KanamaSungai Noma "Î Î""ÎRurumoSungai O'ai Sungai Urama
Sungai Feria SyiawatÎ"anP. BUASOL KAYUMERAH LAKAHSIAungSaui nPguariaUfSeSrtueaunmSngguaaanSiigOuManfiregoOmamrieeMetateuafearrSaeuSSnuugnnaggiSaaOiiuPMynaagotraainyiTaaPEaLyUaKo ETNA Sungai Omba Sungai Isotina
Sungai Fata Sungai Yage
Sungai Yaga Sungai Kambalanga TELUK Sungai Wai Sungai ParamaoSungai Pama Peta 5.1
Sungai Sirenda P. ANOGA
P. KARAWATU P. KAYUMERAH Sungai Urema SUMBER PETA
P. AROBI 1. Peta Rupa Bumi Indonesia Bakosurtanal Lembar Kaimana Skala 1 : 50.000
Sungai Aria 2. Citra Landsat 7 ETM+
3. RTRW Papua Barat 2008 - 2028
SELAT NAUTILUS TELUK TARERA 4. Peta Fungsi Kawasan Hutan Kabupaten Kaimana 2012
5. Manajemen Plan KKLD Kabupaten Kaimana
Sungai Braga LAUT ARAFURA P. LAKAHIA 6. Hasil Analisis Tahun 2011
,0000009540000 Sungai Wartanasia Adijaya TELUK ETNA Sungai Kartu ,0000009540000
Sungai Garegare Sungai Arweda Danau Urama Sungai Mipa
Nusaulan Sungai Manitaumare
Sungai Wotakumakumare Sungai Mutikaoka
LAUT SERAM P. ADI Sungai MairumaSungai Mairuma MIMIKA
NarikiSungai Opraho
Sungai OmbaSungai Yakuna
SunSguanSiguTanaignTajauimnKgaaskrioeriSSuunnggaaii
Mukawarmika
Nariki
P. VENU Î" Î"Sungai Akiaya
Î" RTRW KABUPATEN KAIMANA
"Î TAHUN 2012 - 2031
280000,000000 340000,000000 400000,000000 460000,000000 520000,000000
Sumber: RTRW Kaimana 2012-2031.
Gambar 1.5 Strategi Pengembangan Sektoral
Sumber: RTRW Kaimana 2012-2031. I-10
Bab I-Pendahuluan
RPJMD KABUPATEN KAIMANA 2021-2026
Gambar 1.6 Skenario Interaksi Wilayah (Geo Strategis)
Sumber: RTRW Kaimana 2012-2031.
1.3.4 RPJMD 2021-2026 dan RTRW Papua Barat 2008-2028
Secara pemanfaatan ruang tingkat regional Papua Barat, Kabupaten Kaimana
dalam RTRW Papua Barat, diletakan sebagai salah Pusat Kegiatan Lokal (PKL) yang
bertujuan menjadi penopang Sentra Wilayah Pengembangan (SWP) IV Fakfak-
Kaimana meliputi kegiatan industri, perikanan tangkap dan kehutanan. PKL adalah
kawasan perkotaan yang berfungsi melayani kegiatan skala kabupaten atau beberapa
distrik. Konsentrasi pengembangan SWP IV dengan locus Kaimana berupa
pengembangan wisata bahari melalui: penyediaan sistem informasi terpadu tentang
kepariwisataan, pembangunan sarana-prasarana untuk menunjang pengembangan
pariwisata bahari, pengembangan obyek wisata bahari yang berwawasan lingkungan
dan berciri lokal, peningkatan kepedulian dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan
obyek wisata bahari serta membangun hubungan kerjasama (kemitraan) dengan pihak
luar dalam pengelolaan obyek wisata bahari.
1.3.5 RPJMD 2021-2026 dan RPJM Nasional 2020-2024
Sebagai dasar arahan pembangunan jangka menengah Nasional, RPJMN
2020-2024 merupakan perwujudan dari visi dan misi Presiden dan Wakil Presiden
terpilih. Visi RPJMN 2020-2024 yang ditetapkan dengan Peraturan Presiden Nomor 18
Tahun 2020 adalah, ‘Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan
Berkepribadian berlandaskan Gotong Royong’. Visi ini selanjutnya diwujudkan dalam 7
(tujuh) prioritas pembangunan Nasional: 1). Memperkuat ketahanan ekonomi untuk
pertumbuhan yang berkualitas; 2). Mengembangkan wilayah untuk mengurangi
Bab I-Pendahuluan I-11
RPJMD KABUPATEN KAIMANA 2021-2026
kesenjangan dan menjamin pemerataan; 3). Meningkatkan SDM berkualitas dan berdaya
saing; 4). Revolusi mental dan pembangunan kebudayaan; 5). Memperkuat infrastruktur
mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan dasar; 6). Membangun lingkungan
hidup, meningkatkan ketahanan bencana dan perubahan iklim, dan 7). Memperkuat
stabilitas politik, hukum, ketahanan dan keamanan (Polhukhankam) dan transformasi
pelayanan publik.
Dokumen RPJMN 2020-2024 terdiri dari empat lampiran sebagai berikut:
Lampiran I memuat Narasi RPJMN 2020-2024, termasuk evaluasi atas capaian RPJMN
periode sebelumnya, Lampiran II berisikan Proyek Prioritas Strategis (Major Project),
Lampiran III terkait Matriks Pembangunan dan Lampiran IV tentang Arah
Pembangunan Wilayah. Dari lampiran tersebut, isu Pembangunan Kaimana terdapat
dalam Lampiran I, II dan IV. Dalam Lampiran I Pembangunan Kaimana berkaitan
dengan Arah Pembangunan Wilayah Pulau Papua, khususnya Kawasan Adat Bomberay.
Kabupaten Kaimana dalam narasi RPJMN 2020-2024 antara lain:
Table 1.1: Lingkup Wilayah Adat dan Strategi Pengembangannya
Wilayah Adat Kabupaten/Kota Strategi Pengembangan
Bomberay Kabupaten Kaimana Pariwisata budaya dan bahari
Teluk Triton
Sumber: Lampiran I RPJMN 2020-2024.
Gambar 1.7 Peta Pengembangan Wilayah Papua
Sumber: Lampiran I RPJMN 2020-2024.
Selanjutnya, pada lampiran III tentang Matriks Pembangunan RPJMN 2020-2024,
terdapat beberapa Program Prioritas maupun Kegiatan Prioritas dengan locus di
Kabupaten Kaimana, sebagai berikut:
Bab I-Pendahuluan I-12
RPJMD KABUPATEN KAIMANA 2021-2026
Table 1.2: Kaimana Dalam Matriks P
Program Prioritas Indikator 2020 Indikasi
(PP)/Kegiatan 3
2 2021
Prioritas (KP)/Proyek Penyelesaian penataan 4
Prioritas (Prop)/ ruang laut dan zonasi
Proyek pesisir (RZ)
1
ProP : Penataan Ruang
Laut dan Rencana
Zonasi Pesisir
Pemetaan garis pantai Panjang garis pantai 10.000,00 6.000,00
prioritas terpetakan
ProP : Pembangunan Terselenggaranya 1 berlanjut 1 selesai —
dan Pengembangan pengembangan —
Pelabuhan Laut pelabuhan laut — 1 berlanjut 1 ber
Terlaksananya ——
Pengembangan pengembangan/
Pelabuhan Kaimana pembangunan pelabuhan
(lokasi)
ProP : Pembangunan Pelabuhan
pelabuhan penyeberangan pada
penyeberangan baru jalur logistik yang
dibangun (lokasi)
Pembangunan Pelabuhan jumlah pelabuhan
Penyeberangan Kaimana penyeberangan yang
dibangun (lokasi)
ProP : Pembangunan
kapal penyeberangan kapal penyeberangan
perintis baru yang dibangun (unit)
Pembangunan kapal
penyeberangan perintis kapal penyeberangan yang
Kaimana-Pomako dibangun (unit)
Penanganan Fakir
Miskin Wilayah III
Bab I-Pendahuluan
Pembangunan RPJMN 2020-2024
i target 2023 2024 Indikasi Lokasi Proyek Instansi
6 Pendan 9 Prioritas Pelaksana
2022 aan (Rp. Strategis
5 Miliar) (Major 11
Project)
78
10
6.000,00 6.000,00 6.000,00 165,50 Kaimana Badan
dan informasi
beberapa Geospasial
wilayah
lain di (BIG)
Indonesia
Kaimana, Kemenhub
— — 90,00 Papua
Barat
rlanjut 1 selesai — Kaimana, Kemenhub
85,00 Papua Kemenhub
Barat I-13
1 berlanjut 1 Kaimana,
selesa 30,00 Papua
i
Barat
RPJMD KABUPATEN KAIMANA 2021-2026
Penyelenggaraan KPM Yang Memperoleh 4.847.877 4.847.877
Bantuan Sosial Pangan Bantuan Sosial Pangan
bagi keluarga miskin dan melalui Program
rentan Sembako
Fasilitasi Permodalan Koperasi dan Usaha Mikro dan Kecil
Wirausaha baru yang Tersalurnya Dukungan 1.900,00 2.000,00
didukung modal awal Modal Awal Usaha
usaha (Start Up Capital) kepada Wirausaha
Pemula
Program Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi
Penyediaan dan Pengelolaan Infrastruktur Telekomunikasi dan
Informasi
Layanan Akses Internet Jumlah akses internet 20 unit 2 unit 2 un
terpasang 3 unit 3 un
BAKTI SINYAL/ Jumlah BTS terbangun 10 unit
LASTMILE
Program Pembangunan dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa
Pemberdayaan Masyarakat Desa
Pendampingan pada Jumlah pendamping desa 939 orang 790 orang 733 o
74.957 Desa yang melakukan 1 provinsi 1 pro
pendampingan pada
74.957 desa
Pengendalian Jumlah provinsi yang 1 provinsi
Penggunaan Dana Desa melakukan pengendalian
penggunaan Dana Desa
Bab I-Pendahuluan
4.847.877 4.847.877 4.847.87743.861,70 11 provinsi, 02, 03
2.100,00 182 Kab/
Kota,
termasuk
Kaimana
2.205,00 2.315,00 167,10 Kaimana Pengua 01, 02
dan tan
wilayah Jamina
lain di n
Indonesia Usaha
Serta
350
Korpor
asi
Petani
dan
Nelaya
n;
nit 2 unit 2 unit 13.194,50 Kaimana 2
dan Fakfak 2
nit 3 unit 2 unit Kaimana 2
dan Fakfak 2
orang 677 orang 621 173,30 Kaimana I-14
ovinsi orang 1,20 dan Kab/
Kota lain di
1 provinsi 1 Papua
provi Barat
nsi
Kaimana
dan Kab/
Kota lain di
Papua
Barat
RPJMD KABUPATEN KAIMANA 2021-2026
Desa Digital (P3PD) Jumlah desa yang 563 desa 0 desa 142 d
menerapkan dan
mengembangkan Desa 0 prov 0 pro
Digital 78 desa 168 d
0 desa 0 de
Peningkatan Pendayagunaan Sumber Daya Alam dan Teknologi 16 desa 12 d
Tepat Guna
Pengembangan Sumber Jumlah provinsi yang 1 provinsi
Daya Air Minum mengembangkan Sumber
Berkelanjutan Berbasis Daya Air Minum
Masyarakat berkelanjutan berbasis
masyarakat
Transformasi Ekonomi Jumlah desa yang 78 desa
Kampung Terpadu memperoleh bantuan
(TEKAD) pendampingan melalui
program TEKAD
Usaha Ekonomi Desa Jumlah desa yang 0 desa
yang dikembangkan mengembangkan usaha 16 desa
yang terintegrasi dengan ekonomi desa yang
BUMDes terintegrasi dengan
BUMDes
BUMDes yang
Dikembangkan untuk Jumlah desa yang
Mendukung Produk mengembangkan
Unggulan Desa BUMDes untuk
mendukung produk
unggulan desa
Sumber: Lampiran III RPJMN 2019-2024.
Bab I-Pendahuluan
desa 281 desa 0 12,60 Kaimana 2
desa dan Kab/
ov Kota lain di 2
desa Papua 2
esa Barat 2
desa 2
0 prov 0 0,30 Kaimana
prov 361,80 dan Kab/
Kota lain di
168 desa 168 0,70 Papua
desa 4,30 Barat
1 desa 1 Kaimana
desa dan Kab/
Kota lain di
11 desa 11 Papua
desa Barat
Kaimana
dan Kab/
Kota lain di
Papua
Barat
Kaimana
dan Kab/
Kota lain di
Papua
Barat
I-15
RPJMD KABUPATEN KAIMANA 2021-2026
Dalam lampiran IV Arah Pembangunan Wilayah, disebutkan bahwa
pembangunan Pulau Papua berbasis Wilayah Adat. Kebijakan pembangunan Wilayah
Papua dalam tahun 2020-2024 diarahkan pada percepatan pembangunan untuk
mengejar ketertinggalan dibanding wilayah lainnya, dan pelaksanaan Otonomi Khusus
Papua dan Papua Barat berlandaskan pendekatan budaya dan kontekstual Papua, dan
berbasis ekologis dan wilayah adat.
Percepatan pembangunan Wilayah Papua juga diarahkan untuk mendorong
transformasi perekonomian yang sangat bergantung pada sumber daya alam ke arah
perekonomian wilayah yang lebih maju dengan mendorong pengembangan industri
berbasis komoditas lokal pertanian, perkebunan, peternakan dan kehutanan;
pengembangan ekonomi kemaritiman melalui pengembangan industri perikanan dan
pariwisata bahari; pengembangan pariwisata budaya dan alam melalui pengembangan
potensi sosial budaya dan keanekaragaman hayati; pengembangan hilirisasi industri
pertambangan, minyak, gas bumi dan tembaga; serta peningkatan kawasan konservasi
dan daya dukung lingkungan untuk pembangunan rendah karbon.
Strategi pembangunan Wilayah Papua dalam tahun 2020-2024 mengutamakan
pemerataan, pertumbuhan, pelaksanaan otonomi khusus Papua dan Papua Barat,
penguatan konektivitas, serta mitigasi dan pengurangan risiko bencana.
Tabel 1.3: Kaimana Dalam Arahan Pembangunan Wilayah RPJMN 2020-2024
bagian 1
Arahan Proyek Prioritas 2020-2024 Lokasi Keterangan
Penataan Pengembangan dan penguatan peran Kaimana Salah satu
Kelembagaan dan distrik/kecamatan sebagai pusat data, locus
Keuangan Daerah informasi dan pengetahuan; pusat kegiatan
dalam mendukung pelayanan dasar; pusat pemberdayaan Salah satu
Pelaksanaan masyarakat; pusat pengembangan locus
Otonomi Khusus inovasi dan kewirausahaan; pusat kegiatan
Papua dan Papua pengelolaan sumber daya alam dan
Barat lingkungan; serta pusat pertumbuhan
ekonomi kabupaten.
Perluasan cakupan Nomor Induk Kaimana
Kependudukan (NIK) dengan target
prioritas
Sumber: Lampiran IV RPJMN 2019-2024.
Bab I-Pendahuluan I-16
RPJMD KABUPATEN KAIMANA 2021-2026
Tabel 1.4: Kaimana Dalam Arahan Pembang
PP/KP/PPN Indikator Target T
2024 In
Pen
202
M
KP 2: Pengembangan Sektor Persentase peningkatan produksi 2.882,01
Unggulan komoditas unggulan per tahun
Pengembangan komoditas Persentase peningkatan produksi
unggulan lada, pala, dan cengkeh komoditas unggulan per tahun
per provinsi
Kawasan Lada, Pala, dan Cengkeh
Kawasan Lada, Pala, dan Cengkeh
(ha)
Wilayah Adat Papua Barat: Peningkatan IPM di 2 Kabupaten: 68,90 3
Bomberay Kab. Fakfak, Kab. Kaimana
Bab I-Pendahuluan
gunan Wilayah RPJMN 2020-2024 bagian 2
Total Lokasi Program K/L Pelaksana
ndikasi
ndanaan
20-2024
(Rp.
Miliar)
61,05 Provinsi Papua Program Peningkatan Produksi Komoditas Kementan
Barat, Kab. Perkebunan Berkelanjutan
Fakfak, Kab.
Kaimana
3.195,48 Wilayah Adat 1. Program Penyelenggaraan Jalan Kementeri
Bomberay: Kab. an PUPR
Fak-Fak, Kab. 2. Program Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kemenhub
Kaimana Transportasi Udara Kementeri
an
3. Program Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian
Perkebunan Berkelanjutan Kementeri
an KP
4. Program Pemenuhan Pangan Asal Ternak dan Kementeri
Agribisnis Peternakan Rakyat an
Pariwisata
5. Program Pengelolaan Perikanan Budidaya Kementeri
an KUKM
6. Program Pengembangan Kepariwisataan Kementeri
an
7. Program Peningkatan Daya Saing UMKM dan Perindustri
Koperasi an
Kementeri
8. Program Penumbuhan dan Pengembangan an ESDM;
Industri Kecil, Menengah, dan Aneka Kemenko
I-17
RPJMD KABUPATEN KAIMANA 2021-2026
Pemberian Beasiswa Afirmasi Jumlah penerima beasiswa ADEM 96
Mahasiswa untuk menempuh (orang)
pendidikan menengah (ADEM)
Mahasiswa Penerima Beasiswa Jumlah penerima beasiswa ADIK 260
Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) (orang)
Bibit Rumput Laut yang Jumlah bibit rumput laut yang 800
Didistribusikan ke Masyarakat didistribusikan (kg)
Bab I-Pendahuluan
9. Program Pengelolaan Energi Baru Terbarukan an ESDM;
Dan Konservasi Energi Kemenko
minfo;
10. Program Penelitian, Mitigasi dan Pelayanan
Geologi
11. Program Pembinaan Dan Pengembangan
Infrastruktur Permukiman
12. Program Pengelolaan Sumber Daya Air
13. Program Aksesibilitas
14. Telekomunikasi dan Informasi
15. Program Guru dan Tenaga Kependidikan
16. Program pendidikan dasar dan menengah
17. Program Pembelajaran dan Kemahasiswaan
18. Program Penelitian dan Pengembangan
15,00 Kab. Kaimana, Program pendidikan dasar dan menengah Kementeri
Kab. Fak-Fak an
Pendidikan
21,67 Kab. Kaimana, dan
Kab. Fak-Fak Kebudayaa
n
0,12 Kab. Fak-Fak,
Kab. Kaimana Program Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementeri
an
Pendidikan
dan
Kebudayaa
n
Program Pengelolaan Perikanan Budidaya Kementeri
an
Kelautan
dan
Perikanan
I-18
RPJMD KABUPATEN KAIMANA 2021-2026
Wirausaha pemula yang didukung Jumlah wirausaha pemula yang 10
modal awal usaha (start up capital) didukung modal awal usaha (start
up capital) (orang)
Wirausaha industri pangan, barang Jumlah IKM yang mendapatkan 3
dari kayu, dan furnitur yang telah pelatihan kewirausahaan dan
mendapatkan pelatihan teknis produksi (IKM)
kewirausahaan dan teknis
produksi, bantuan start up capital
Pembangunan dan revitalisasi Sentra IKM yang dibangun dan DAK DA
sentra IKM direvitalisasi
Pembangunan prasarana dan Prasarana dan sarana pendukung DAK DA
sarana pendukung dan promosi dan promosi pariwisata yang
Teluk Triton dibangun
Penyediaan Energi Listrik Jumlah penduduk teraliri listrik 14.487
(orang)
Pembangunan sumur bor Jumlah titik sumur bor (unit) 2
Pembangunan SPAM Berbasis Jumlah unit SPAM Berbasis 1
Masyarakat Masyarakat (unit)
Penanganan Jalan Fakfak (SP. Panjang jalan yang dibangun dan
Moyana - Windesi) ditingkatkan kapasitasnya
Penanganan Jalan SP.3 Moyana - Panjang jalan yang dibangun dan
Tiwara - Bofuer ditingkatkan kapasitasnya
Penanganan Jalan Sp.3 Moyana - Panjang Jalan yang dibangun dan
Wanoma ditingkatkan kapasitasnya
Pembangunan Jembatan Inari Panjang Jembatan yang dibangun
Sumber: Lampiran IV RPJMN 2019-2024.
Bab I-Pendahuluan
0,60 Kab. Fak-Fak, Program Peningkatan Daya Saing UMKM dan Kementeri
Kab. Kaimana Koperasi an KUKM
0,44 Kab. Fak-Fak, Program Penumbuhan dan Pengembangan Kementeri
Kab. Kaimana Industri Kecil, Menengah, dan Aneka an
Perindustri
an
AK Kab. Fak-Fak, Pemerinta
Kab. Kaimana h Daerah
AK Kab. Kaimana Pemerinta
h Daerah
238,16 Kab. Kaimana Program Pengelolaan Energi Baru Terbarukan Kementeri
6,02 Kab. Kaimana Dan Konservasi Energi an ESDM
28,00
Program Penelitian, Mitigasi dan Pelayanan Kementeri
120,00 Papua Barat Geologi an ESDM
Program Pembinaan Dan Pengembangan Kementeri
Infrastruktur Permukiman an PUPR
Program Penyelenggaraan Jalan Kementeri
an PUPR
135,00 Papua Barat Program Penyelenggaraan Jalan
Kementeri
120,00 Papua Barat Program Penyelenggaraan Jalan an PUPR
900,00 Papua Barat Program Penyelenggaraan Jalan Kementeri
an PUPR
Kementeri
an PUPR
I-19
RPJMD KABUPATEN KAIMANA 2021-2026
1.3.6 RPJMD 2021-2026 dengan Rancangan Rencana Strategis (Renstra) Perangkat
Daerah
Dalam proses penyusunan RPJMD ada pelibatan berbagai pemangku
kepentingan, terutama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam identifikasi potensi
permasalahan dan isu-isu strategis sesuai bidang urusan pemerintahan. Hasil
identifikasi tersebut selanjutnya dituangkan menjadi kesepakatan bersama. Pada tahap
ini, OPD diharapkan telah memulai penyusunan Rancangan Teknokratis Rencana
Strategis (Renstra) OPD yang mengacu pada kesepakatan permasalahan dan isu
strategis. Secara substantisi, RPJMD definitif merupakan akumulasi dari Renstra OPD.
Renstra OPD merupakan penjabaran teknis dari RPJMD yang berfungsi sebagai
dokumen perencanaan teknis operasional dalam menentukan arah kebijakan serta
indikasi program kegiatan setiap urusan bidang dan/atau fungsi pemerintahan untuk
jangka waktu 5 (lima) tahun, yang disusun oleh setiap Perangkat Daerah.
Nantinya, Renstra OPD memuat tujuan-sasaran yang terhubung langsung
dengan tujuan-sasaran startejik RPJMD, serta program dan kegiatan pembangunan
dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan wajib dan/atau urusan pemerintahan
pilihan sesuai dengan tugas dan fungsi setiap perangkat daerah sesuai ketentuan Pasal
272 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
Berikut gambaran keterhubungan dokumen RPJMD Kabupaten Kaimana dengan
dokumen-dokumen perencanaan lainnya sebagai berikut:
Gambar 1.8 Bagan Alur Perencanaan
Sumber: Permendagri Nomor 86 Tahun 2017. I-20
Bab I-Pendahuluan
RPJMD KABUPATEN KAIMANA 2021-2026
1.3.7 RPJMD 2021-2026 dengan Dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis
(KLHS) RPJMD
KLHS RPJMD dimaknai sebagai analisis sistematis, menyeluruh, dan partisipatif
yang menjadi dasar untuk mengintegrasikan tujuan pembangunan berkelanjutan ke
dalam dokumen RPJMD.
1.3.8 RPJMD 2021-2026 dengan Dokumen Perencanaan Sektoral Lainnya
Dalam Penyusunan RPJMD juga tidak terlepas dari keterkaitan dengan dokumen
perencanaan lainnya antara lain RAD Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/
Sustainable Development Goals (SDGs), Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah
(SPKD), Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) dan juga dokumen perencanaan
sektoral lainnya.
1.4 Maksud dan Tujuan
1.4.1 Maksud
RPJMD Kabupaten Kaimana Tahun 2021–2026 dimaksudkan sebagai penjabaran
dari visi, misi, dan program kepala daerah yang memuat tujuan, sasaran, strategi, arah
kebijakan, pembangunan Daerah dan keuangan Daerah, serta program Perangkat
Daerah dan lintas Perangkat Daerah yang disertai dengan kerangka pendanaan bersifat
indikatif untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yang disusun dengan berpedoman pada
RPJPD dan RPJMN.
1.4.2 Tujuan
Tujuan dari penyusunan RPJMD Kabupaten Kaimana Tahun 2021-2026 sebagai
berikut:
1. Menjadi pedoman bagi OPD dalam menyusun Renstra OPD.
2. Menjadi acuan operasional penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan
pelayanan dasar di Kabupaten Kaimana dalam periode 2021-2026.
3. Menjadi acuan penyusunan RKPD yang memuat rancangan kerangka ekonomi
Daerah, prioritas pembangunan Daerah, serta rencana kerja dan pendanaan untuk
jangka waktu 1 (satu) tahun yang disusun dengan berpedoman pada Rencana Kerja
Pemerintah dan program strategis nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.
4. RKPD yang merupakan penjabaran tahunan dari RPJMD menjadi dasar penyusunan
Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan APBD.
1.5 Sistematika RPJMD Kabupaten Kaimana 2021-2026
Sesuai ketentuan Pasal 47, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017,
disebutkan bahwa RPJMD disajikan dengan sistematika sebagai berikut:
Bab I-Pendahuluan I-21
RPJMD KABUPATEN KAIMANA 2021-2026
Bab I Pendahuluan
Bab ini berisi tentang latar belakang, dasar hukum penyusunan, hubungan antar
dokumen, maksud dan tujuan, dan sistematika penulisan RPJMD.
Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah
Bab ini berisi tentang gambaran kondisi daerah pada aspek geografis dan
demografis, aspek kesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan umum, dan aspek daya
saing daerah.
Bab III Gambaran Keuangan Daerah
Bab ini berisi gambaran perihal kapasitas fiskal daerah yang memuat data dan
informasi tentang kinerja keuangan dan kebijakan pengelolaan keuangan di masa lalu,
dan kerangka pendanaan daerah.
Bab IV Permasalahan dan Isu-Isu Strategis Daerah
Bab ini berisi permasalahan pembangunan dan isu-isu strategis pembangunan
jangka menengah daerah.
Bab V Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
Bab ini menguraikan tentang Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran yang telah
ditetapkan.
Bab VI Strategi, Arah Kebijakan dan Program Pembangunan Daerah
Bab ini berisi strategi dalam mencapai tujuan dan sasaran serta arah kebijakan
pembangunan serta perogram pembangunan daerah.
Bab VII Kerangka Pendanaan Pembangunan dan Program Perangkat Daerah
Bab ini memuat indikasi pendanaan program prioritas dalam mewujudkan visi
dan misi serta seluruh program yang dirumuskan dalam renstra Perangkat Daerah
beserta indikator kinerja, pagu indikatif, penanggung jawab berdasarkan bidang urusan.
Bab VIII Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
Bab ini memuat indikator kinerja daerah dengan tujuan untuk memberi
gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi kepala daerah dan
wakil kepala daerah yang ditetapkan menjadi Indikator Kinerja Utama (IKU) daerah dan
indikator kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah yang ditetapkan menjadi
Indikator Kinerja Kunci (IKK) pada akhir periode masa jabatan.
Bab IX Penutup
Bab I-Pendahuluan I-22
RPJMD KABUPATEN KAIMANA 2021-2026
BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Gambaran umum kondisi daerah pada dasarnya menjelaskan dan menyajikan informasi
kondisi daerah yang meliputi aspek geografi dan demografi, aspek kesejahteraan masyarakat,
aspek pelayanan umum/publik dan aspek daya saing daerah serta indikator kinerja
penyelenggaraan pemerintah daerah.
2.1. Aspek Geografi dan Demografi
Analisis pada aspek geografi perlu dilakukan guna memperoleh gambaran
mengenai karakteristik lokasi dan wilayah, potensi pengembangan wilayah, dan
kerentanan wilayah terhadap bencana.
2.1.1. Karakteristik Lokasi dan Wilayah
1) Luas dan Batas Wilayah Administrasi
Luas wilayah darat dan laut Kabupaten Kaimana adalah 36.000 km2,
terdiri atas luas daratan yang mencapai 18.500 km2 atau mencapai 16,30% dari
total luas daratan Provinsi Papua Barat dan Luas lautan/perairan ± 17.500 km2.
Secara administratif, Kabupaten Kaimana terdiri dari 7 (tujuh) distrik, 2 (dua)
kelurahan, dan 84 (delapan puluh empat) kampung sebagai berikut:
a. Distrik Kaimana, Ibu Kota di Kaimana terdiri dari 2 kelurahan, yaitu
Kelurahan Kaimana Kota dan Kelurahan Krooy serta 17 kampung;
b. Distrik Teluk Arguni, Ibu Kota di Bofuwer dan terdiri dari 24 kampung;
c. Distrik Teluk Etna, Ibu Kota di Kiruru dan terdiri dan dari 5 kampung;
d. Distrik Buruway, Ibu Kota di Kambala dan terdiri 10 kampung;
e. Distrik Arguni Bawah, Ibu Kota di Tanusan dan terdiri dari 15 kampung;
f. Distrik Kambrauw, Ibu Kota di Waho terdiri dan terdiri dari 7 kampung; serta
g. Distrik Yamor, Ibu Kota di Urubika dan terdiri dari 6 kampung
Bab II-Gambaran Umum Kondisi Daerah II-23
RPJMD KABUPATEN KAIMANA 2021-2026
Gambar 2.1 Peta Administrasi Kabupaten Kaimana
Sumber: Bappeda Kaimana, diolah dari beberapa sumber, 2021
2) Letak dan Kondisi Geografis
Kondisi geografis pada umumnya bebatuan, dengan ketinggian rata-rata
600 m di atas permukaan laut dan terletak diantara 02,90”-04,20” Lintang Selatan
dan 132,75” – 135,15” Bujur Timur, tepat di bawah garis katulistiwa dengan
ketinggian 0-100 meter dari permukaan laut. Selain memiliki wilayah daratan
utama (mainland) di Pulau Papua, Kabupaten Kaimana juga memiliki ± 330 pulau-
pulau kecil yang tersebar diseluruh wilayah, serta memiliki panjang garis pantai
2.436.765 km, dengan panjang garis pantai daratan utama 1.776.294 km dan
panjang garis pantai pulau-pulau 660.471 km.
3) Topografi
Kondisi topografi Kabupaten Kaimana sangat bervariasi, membentang
mulai dari dataran rendah, rawa sampai dataran tinggi, dengan tipe tutupan lahan
berupa: hutan rimba, hutan rawa, air rawa, pasir/bukit pasir laut, pasir/bukit
pasir darat, perkebunan/kebun, semak belukar/alang-alang, tegalan/ladang,
pemukiman dan tempat kegiatan dan tanah kosong/gundul. Ketinggian wilayah
di Kabupaten Kaimana bervariasi dari 0 s.d > 1.526 m. Kondisi topografi antar
wilayah di Kabupaten Kaimana cukup bervariasi. Kondisi ini merupakan salah
Bab II-Gambaran Umum Kondisi Daerah II-24
RPJMD KABUPATEN KAIMANA 2021-2026
satu elemen yang menjadi penghalang (barrier) transportasi antar wilayah,
terutama transportasi darat, serta dasar bagi kebijakan pemanfaatan dan
penggunaan lahan.
Sebagian besar wilayah Kabupaten Kaimana memiliki kelas lereng < 20%
- > 60% dengan bentuk wilayah berupa perbukitan dan rawa. Kondisi tersebut
menjadi kendala utama bagi pemanfaatan lahan baik untuk pengembangan sarana
dan prasarana fisik, sistem transportasi darat maupun bagi pengembangan
budidaya pertanian terutama untuk tanaman pangan. Sehingga, dominasi
pemanfaatan lahan diarahkan pada hutan konservasi disamping untuk mencegah
terjadinya bahaya erosi dan longsor serta banjir.
4) Geologi
Secara geofisik, evolusi tektonik Wilayah Papua Barat (bersama Papua)
merupakan produk dari pertumbukan benua yang dihasilkan dari tubrukan
lempeng Samudera Pasifik dan Lempeng Australia. Kondisi inilah yang
menyebabkan wilayah ini rentan terhadap gempa bumi, karena berada dalam
lintasan sesar besar. Informasi yang dipetakan oleh Badan Meteorogi dan
Geofisika menunjukkan bahwa Papua Barat merupakan kawasan yang aktif
mengalami gempa bumi yang potensial menimbulkan tsunami.
Karakteristik bencana yang ada di Provinsi Papua Barat yaitu Gempa dan
Tsunami. Kawasan rawan bencana alam ini meliputi kawasan rawan gempa dan
tsunami yang terletak di daerah pesisir maupun daratan di Provinsi Papua.
Umumnya daerah patahan aktif Sesar Sorong merupakan zona yang sangat rawan
gempa bumi. Wilayah Manokwari merupakan daerah yang paling rawan gempa.
Akan tetapi, secara umum wilayah Papua Barat rawan terhadap gempa bumi,
termasuk Kaimana.
Gambar 2.2 Peta Geologi Kaimana
Sumber: RTRW Kaimana 2012-2031. II-25
Bab II-Gambaran Umum Kondisi Daerah
RPJMD KABUPATEN KAIMANA 2021-2026
5) Hidrologi
Di Kabupaten Kaimana terdapat beberapa sungai yang membentuk
beberapa Daerah Aliran Sungai (DAS), yang tersebar di Distrik Arguni Bawah,
Distrik Kaimana, Distrik Buruway dan Distrik Yamor.
Tabel 2.1 Pembagian Satuan Wilayah Sungai di Kabupaten Kaimana
DISTRIK WILAYAH SUNGAI NAMA DAS LUAS (KM2)
Distrik Yamor A2-27 Omba Omba 8.610,200
Distrik Kaimana A2-27 Omba Laenatum 379,500
Distrik Kaimana A2-27 Omba Lengguru 1.870,000
Distrik Arguni Bawah A2-27 Omba Berari 1.029,900
Distrik Buruway A2-27 Omba Madefa 4.605,570
Sumber: Kemen. Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Sumberdaya Air, Jayapura 2005
Tabel 2.2 Debit Sungai Dirinci Menurut DPS di Kabupaten Kaimana
No NAMA DPS SWS Catchment Qn (m3/s) Kabupaten
Area (Km2)
1 Omba B - 49 8,610.200 316.919 Kaimana, Nabire
2 Laenatum B - 49 379.500 29.086 Kaimana
3 Lengguru B - 49 1,870.000 141.454 Kaimana
4 Berari B - 49 1,029.900 96.869 Kaimana
5 Madefa B - 50 4,605.570 374.730 Kaimana, Fak Fak
6 Karufa B - 49 477.400 38.903 Kaimana, Fak Fak
Sumber: Departemen Pekerjaan Umum & Direktorat Jenderal Sumberdaya Air, Jayapura 2005.
Tabel 2.3 Luas dan Penyebaran Danau di Kabupaten Kaimana
No Nama Danau Luas (Ha) Kabupaten
01 Aiwasa 10,240 Kaimana
02 Laamora 16,740 Kaimana
03 Urema 12,600 Kaimana
04 Mbula 6,024 Kaimana
05 Kamakawalor 23,340 Kaimana
06 Berari/Siviki 6,916 Kaimana
Sumber: Dinas PU Prov. Papua (2003). Studi Aplikasi SWS di Tanah Papua
Bab II-Gambaran Umum Kondisi Daerah II-26
RPJMD KABUPATEN KAIMANA 2021-2026
Gambar 2.3 Peta Daerah Aliran Sungai
Sumber: RTRW Kaimana 2012-2031.
Gambar 2.4 Peta Hidrologi
Sumber: RTRW Kaimana 2012-2031. II-27
Bab II-Gambaran Umum Kondisi Daerah
RPJMD KABUPATEN KAIMANA 2021-2026
6) Klimatologi
Kabupaten Kaimana memiliki 2 musim, yaitu musim kemarau dan
musim hujan. Tetapi pada umumnya masyarakat di Kabupaten Kaimana
mengenal ada 4 musim yaitu Pancaroba Timur (Maret-Mei), Angin Timur (Juni-
Agustus), Pancaroba Barat (September- November) dan Musim Angin Barat
(Desember-Februari). Curah hujan tertinggi terjadi di bulan April, yaitu 306,2.
Sementara hari hujan terbanyak ada di bulan April yaitu 22 Hari hujan sedangkan
penyinaran matahari terbanyak ada di bulan November yaitu 6,26%. Tabel 2.4
Data Curah Hujan dan Hari Hujan
Tabel 2.4 Data Curah Hujan dan Hari Hujan
Bab II-Gambaran Umum Kondisi Daerah II-28
RPJMD KABUPATEN KAIMANA 2021-2026
Gambar 2.5 Peta Curah Hujan Kabupaten Kaimana
Sumber: RTRW Kaimana 2012-2031.
7) Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan di Kabupaten Kaimana didominasi oleh hutan
dengan luasan hutan terbanyak adalah berupa hutan primer dengan luas
1.061.314 Ha (80,23%). Sedangkan penggunaan lahan terkecil adalah pemukiman
dengan presentasi 0,01% dari luas wilayah Kabupaten Kaimana. Berikut tipe
penggunaan lahan di Kabupaten Kaimana.
Tabel 2.5 Luasan Pola Ruang Eksisting di Kabupaten Kaimana
Bab II-Gambaran Umum Kondisi Daerah II-29
RPJMD KABUPATEN KAIMANA 2021-2026
Gambar 2.6 PETA Bentukan Lahan
Sumber: RTRW Kaimana 2012-2031.
Luas lahan berdasarkan Peta Rupa Bumi (RBI) Tahun 2011 didominasi
luasan hutan terutama Hutan Rimba seluas 19.189,10 Km2 atau 93,29% dari total
luas wilayah Kaimana. Luasan lahan yang cukup besar adalah semak belukar atau
alang-alang yaitu seluas 762,14 Km2 (3,71%), lahan air tawar sungai sebesar 173,18
Km2 (0,84%) dan air danau 141, 44 Km2 (0,69%). Luasan lahan untuk kepentingan
aktivitas penduduk masih belum banyak. Aktivitas penduduk ini diantaranya
adalah perkebunan seluas 71,95 Km2 (0,5%); Tegalan atau ladang seluas 10,2 Km2
(0,05%); serta pemukiman hanya 7,47 Km2 (0,04 %). Kecilnya lahan yang
diusahakan oleh penduduk ini terjadi karena sebagian besar lahan didominasi
oleh perbukitan dan pegunungan berupa hutan yang mencapai 86,5%. Sementara
lahan datar hanya 12,11 % dari total luas lahan. Karakter wilayah dengan variasi
lanskap di Kabupaten Kaimana yang terdiri dari wilayah datar, berbukit-bukit
hingga pegunungan dengan ketinggian dari 0–2800 mdpl tersebut, membuat
kawasan ini sebagian besar masih terisolir dan sulit dijangkau.
Potensi luas lahan untuk mewadahi aktivitas pendududuk serta
pengembangan ekonomi wilayah dapat menjadi potensi besar bagi Kabupaten
Kaimana di masa mendatang. Namun, tentunya pemanfaatan lahan tersebut harus
bersandar pada prinsip-prinsip keberlanjutan untuk menjamin kelangsungan
kehidupan penduduk dan kelestarian lingkungan bagi generasi masa depan.
Bab II-Gambaran Umum Kondisi Daerah II-30
RPJMD KABUPATEN KAIMANA 2021-2026
Tabel 2.6 Tipe Penggunaan Lahan di Kabupaten Kaimana
Jenis Penggunaan Lahan Luas (Km2) %
Air Danau/Situ 141.44 0.69
Air Rawa 49.55 0.24
Air Tawar Sungai 173.18 0.84
Hutan Rawa 101.12 0.49
Hutan Rimba 19,189.10 93.29
Pasir/Bukit Pasir Darat 2.99 0.01
Pasir/Bukit Pasir Laut 41.12 0.20
Perkebunan/Kebun 71.95 0.35
Permukiman dan Tempat Kegiatan 7.47 0.04
Semak Belukar/Alang-alang 762.14 3.71
Tanah Kosong/Gundul 18.22 0.09
Tegalan/Ladang 10.02 0.05
Jumlah 20,568.30 100.00
Sumber: RTRW Kaimana 2012-2031.
Tabel 2.7 Penggunaan Lahan Per Distrik di Kabupaten Kaimana
Distrik (Km2)
Penggunaan Lahan Arguni Buruway Kaimana Kambrau Teluk Teluk Yamor
Bawah Arguni Etna
Air Danau/Situ 6,94 61,36 14,69 58,45
Air Rawa 17,23 0,35 13,42 0,05 0,38 2,68 15,44
Air Tawar Sungai 5,82 69,70 6,24 30,44 8,88 29,76 22,35
Hutan Rawa 21,52 79,60
Hutan Rimba 2,048.00 4,109.00 3,464.00 896.10 2,221.00 3,115.00 3,336.00
Pasir/Bukit Pasir Darat 1,27 0,62 0,01 1,06 0,03
Pasir/Bukit Pasir Laut 0,44 35,56 0,22 4,89
Perkebunan/Kebun 0,03 71,02 0,14 0,08 0,68
Permukiman dan Tempat Kegiatan 0,57 0,59 3,91 0,31 1,18 0,52 0,40
Semak Belukar/Alang-alang 39,36 12,63 94,82 9,93 76,50 368,80 160,1
Tanah Kosong/Gundul 0,86 0,04 0,04 6,69 10,53 0,05
Tegalan/Ladang 0,07 8,98 0,20 0,48 0,29
Jumlah 2,117.95 4,265.93 3,689.09 937.37 2,337.32 3,627.82 3,592.82
Sumber: RTRW Kaimana 2012-2031.
Bab II-Gambaran Umum Kondisi Daerah II-31
RPJMD KABUPATEN KAIMANA 2021-2026
Tabel 2.8 Panjang Batas Kawasan Konservasi yang Belum Ditata Batas
No Kawasan Lindung Batas Luar Keterangan
(Km)
A. Kawasan Konservasi
1 CA. Danau Yamor dan Nanami
2 SM. Danau Swiki
3 SM. Pulau Aiduma 132.58 Distrik Yamor
Sub Total
B. Hutan Lindung 54.65 Distrik Teluk Arguni Bawah
1 HL di Kaimana Kota
2 HL di Teluk Arguni 90.09 Distrik Teluk Etna
3 HL di Teluk Arguni Bawah
4 HL di Teluk Etna 277.32
5 HL di Yamor
Sub Total
Total
291.584
397.768
103.007
398.904
408.180
1,599.443
1,876.763
Sumber: RTRW Kaimana 2012-2031.
Tabel 2.9 Potensi Luas Lahan untuk Tanaman Tahunan, Tanaman Semusim
dan Perikanan di Kabupaten Kaimana (Ha)
Distrik Tanaman Tanaman Semusim Perikanan
Tahunan (Ha) (Ha) (Tambak)
Buruway
Teluk Arguni 192.324 71.611 (Ha)
Kaimana 150.013 37.070
Teluk Etna dan Yamor 66.843 18.981 28
Total 62.019 118.882
336.199 213.181 17
7.048
19.780
26.873
Sumber: Studi Pengembangan Pasar Komoditas Pertanian dan Perikanan Unggulan, Tahun 2012
2.1.2. Pengembangan Wilayah
1) Rencana Struktur Ruang
a) Sistem Perkotaan
Hasil analisa sistem perkotaan yang ada di Kabupaten Kaimana diketahui bahwa
dalam sistem perkotaan di wilayah Kabupaten Kaimana terdapat 3 (tiga) Pusat
Kegiatan yaitu:
Bab II-Gambaran Umum Kondisi Daerah II-32
RPJMD KABUPATEN KAIMANA 2021-2026
1. PKL (Pusat Kegiatan Lokal)
Ditetapkan di perkotaan Kaimana dengan fungsi sebagai pusat pelayanan
pemerintahan tingkat kabupaten, pusat perdagangan regional, dan pusat
pendidikan wilayah kabupaten.
2. PPK (Pusat Pelayanan Kawasan)
Ditetapkan di Perkotaan Bofuwer di Distrik Teluk Arguni, Avona di Distrik
Teluk Etna, Werifi di Distrik Teluk Etna, Urubika di Distrik Yamor, Tanusan di
Distrik Arguni Bawah, Waho di Distrik Kambrauw, Kambala di Distrik
Buruway dengan fungsi sebagai penyangga perkotaan Kaimana dan
difokuskan sebagai pusat pelayanan kawasan yang ada di sekitarnya.
3. PPL (Pusat Pelayanan Lingkungan)
Yaitu wilayah−wilayah yang belum tercakup di dalam wilayah−wilayah yang
menjadi pusat pelayanan kawasan. PPL merupakan pengembangan fasilitas
perkotaan berupa perdagangan dan jasa, pendidikan, kesehatan, olah raga,
dan peribadatan. PPL ini perlu diwujudkan per wilayah meliputi wilayah
Kiruru di Distrik Teluk Etna, Tanggaromi di Distrik Kaimana, Lobo di Distrik
Kaimana, Sisir di Distrik Kaimana, Adijaya di Distrik Buruway, Tairi di
Distrik Buruway, Tugarni di Distrik Teluk Arguni, dan Feternu di Distrik
Teluk Arguni.
b) Rencana Sistem Jaringan Prasarana
Sistem prasarana wilayah yang mendukung pemantapan struktur ruang
dalam jangka panjang diarahkan sebagai berikut: rencana penataan sistem
prasarana wilayah dengan dua pola yaitu: pertama peningkatan prasarana
wilayah untuk melayani kebutuhan perkembangan saat ini dan kedua sistem
prasarana wilayah yang dikembangkan untuk mendukung pemerataan
pembangunan antar wilayah di Kabupaten Kaimana dan meningkatkan
keterkaitan antara wilayah pertumbuhan dengan wilayah belakang di masa
mendatang. Sistem prasarana perkotaan ini meliputi:
1. Sistem Jaringan Transportasi:
Sistem transportasi yang ada di wilayah Kabupaten Kaimana meliputi :
(1) Sistem Jaringan Transportasi Darat
Beberapa rencana jaringan jalan yang akan dikembangkan adalah :
Pengembangan Jalan Strategis Provinsi, meliputi:
- Kaimana – Kiruru (Kab. Kaimana)
- Ruas Jalan Kolektor Primer Satu (JKP-1)
- Bofuer – Warmenu (Kaimana)
- Warmenu (Kaimana) – Furwata (Kab. Teluk Bintuni)
- Tanggarumi (Kab. Teluk Wondama) - Bts. Kota Kaimana
Bab II-Gambaran Umum Kondisi Daerah II-33
RPJMD KABUPATEN KAIMANA 2021-2026
- Jln. Raya Kroi (Kaimana)
- Jln. Trikora (Kaimana)
- Jln. Batu Putih (Kaimana)
Ruas Jalan Kolektor Primer Dua (JKP-2), meliputi:
- Jalan Tiwara (Kaimana) - Moyana - Sp. Wanoma - Wanoma -
Bofuwer
Ruas jalan Kolektor Primer empat (JKP-4) meliputi :
- Ruas jalan Bofuwer − Kensi;
- Ruas jalan Bofuwer − Tanusan;
- Ruas jalan Kaimana − Sisir; dan
- Ruas jalan Yamor − Nabire.
Ruas Jalan Kolektor Sekunder (JKS) meliputi:
- Ruas jalan Kaimana − Coa;
- Ruas jalan Kaimana − Tanggaromi;
- Ruas jalan Kaimana − Inari − Tanusan − Fruata − Bomberay;
- Ruas jalan Inari − Ubia − Gaka − Karas;
- Ruas jalan Tanusan − Bofuwer − Kensi − Windesi;
- Ruas jalan Kaimana − Sisir;
- Ruas jalan Kaimana − Wondama;
- Ruas jalan Kiruru − Timika;
- Ruas jalan Kiruru − Yamor;
- Ruas jalan Yamor − Kwatisore (Nabire);
- Ruas jalan Yamor − Kiruru − Timika;
- Ruas jalan Avona − Lobo; dan
- Ruas jalan Avona − Yamor.
Ruas Jalan Lokal, meliputi :
- Gaka − Karas;
- Inari − Ubia;
- Jawera − Bomberay;
- Kensi − Widesi;
- Sisir − Lobo;
- Tanusan − Nagura;
- Ubia − Gaka;
- Waho − Nagura;
- Tanggaromi − Coa.
(2) Sistem Jaringan Transportasi Laut
Berdasarkan rencana pengembangan pelabuhan di Kabupaten
Kaimana, pada tahun 2010 pelabuhan Kaimana ditetapkan fungsinya
sebagai Pelabuhan Pengumpan Regional (Regional Feeder Port). Pelabuhan
Bab II-Gambaran Umum Kondisi Daerah II-34
RPJMD KABUPATEN KAIMANA 2021-2026
ini berfungsi melayani kegiatan dan alih moda angkutan laut dalam jumlah
kecil dan jangkauan pelayanan yang relatif dekat serta merupakan
pengumpan pada pelabuhan pengumpan utama. Pada tahun 2025,
pelabuhan Kaimana dikembangkan sebagai Pelabuhan Utama Tersier yaitu
berfungsi untuk melayani kegiatan alih muat angkutan laut nasional dan
internasional dalam jumlah menengah dan jangkauan pelayanan
menengah. Adapun rute angkutan pelayaran yang memungkinkan untuk
dipusatkan di Pelabuhan Kaimana antara lain:
- Kaimana − Fakfak;
- Kaimana − Timika;
- Kaimana − Sorong;
- Kaimana − Makassar;
- Kaimana − Bitung (Provinsi Sulawesi Utara);
- Kaimana − Tual (Provinsi Maluku Tenggara);
- Kaimana − Surabaya;
- Kaimana − Jakarta;
- Kaimana − Fakfak − Bintuni; dan Tual − Kaimana − Dobo.
Selain pengembangan pelabuhan Kaimana perlu diperhatikan
pula kebutuhan pengembangan pelabuhan−pelabuhan kecil ataupun
dermaga rakyat di berbagai distrik untuk meningkatkan aksesibilitas ke
seluruh wilayah Kabupaten Kaimana. Adapun pengembangan pelabuhan
pengumpan lokal tersebut terdiri atas:
- Pelabuhan Tanggaromi di Distrik Kaimana;
- Pelabuhan Lobo di Distrik Kaimana;
- Pelabuhan Adijaya di Distrik Buruway;
- Pelabuhan Senini di Distrik Teluk Etna;
- Pelabuhan Susunu di Distrik Teluk Arguni;
- Pelabuhan Rurumo di Distrik Teluk Etna;
- Pelabuhan Syiawatan di Distrik Teluk Etna;
- Pelabuhan Inari di Distrik Arguni Bawah;
- Pelabuhan Jawera di Distrik Arguni Bawah;
- Pelabuhan Nagura di Distrik Arguni Bawah;
- Pelabuhan Ruara di Distrik Arguni Bawah;
- Pelabuhan Seraran di Distrik Arguni Bawah;
- Pelabuhan Sumun di Distrik Arguni Bawah;
- Pelabuhan Tanusan di Distrik Arguni Bawah;
Disamping itu juga akan dikembangkan pelabuhan khusus, yang
terdiri atas Pelabuhan perikanan di Coa di Distrik Kaimana; dan Pelabuhan
perikanan di Avona di Distrik Teluk Etna.
Bab II-Gambaran Umum Kondisi Daerah II-35
RPJMD KABUPATEN KAIMANA 2021-2026
(3) Sistem Jaringan Transportasi Udara
Pada saat transportasi lautƒair tidak berfungsi optimal,
diharapkan transportasi udara bisa sebagai transportasi alternatif untuk
mengakses seluruh distrik yang ada di Kabupaten Kaimana. Keberadaan
bandara Utarom dan beberapa bandara perintis lainnya harus ditingkatkan
fungsinya serta dikembangkan pula bandara−bandara perintis di distrik
lainnya yang belum memiliki bandara. Berdasarkan Master Plan
Pengembangan Bandar Udara Utarom− Kaimana, bandara tersebut akan
dikembangkan dalam 3 tahap seperti tertera pada tabel berikut:
Tabel 2. 10. Rencana Pengembangan Bandara Utarom
Secara keseluruhan rute−rute penerbangan keterhubungan
Kabupaten Kaimana dengan berbagai kabupaten di provinsi yang sama
atau dengan provinsi lain di wilayah Indonesia. Keterhubungan wilayah
internal antar distrik dengan menggunakan transportasi udara perlu
mendapatkan layanan yang lebih baik pula. Oleh karena itu akan
direncanakan pembangunan bandara perintis di Kensi di Distrik Teluk
Arguni dan Yamor di Distrik Yamor. Bandara perintis Kensi nantinya akan
berfungsi untuk meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas wilayah
Wainaga, Figo, Muyana, Afuafu, Bayeda serta mengembangkan
potensi−potensi ekonomi di wilayah tersebut. Keberadaan bandara Kensi
tersebut akan memudahkan hubungan dengan wilayah Distrik Babo dan
Wondama serta merupakan pengumpan bagi bandara Utarom, Kaimana
2. Sistem Jaringan Energi
Dalam peningkatan pelayanan jaringan listrik perlu diperhatikan adanya
ketentuan pembangunan jaringan listrik, dimana dalam pengembangan
jaringan listrik khususnya untuk pengembangan jaringan SUTT dan SUTET
perlu adanya areal konservasi pada sekitar jaringan yaitu sekitar 20 m pada
setiap sisi tiang listrik untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan bagi
masyarakat. Pengembangan sistem jaringan energi/kelistrikan di Kabupaten
Kaimana direncanakan:
(1) Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD), terdapat di Distrik Kaimana;
Bab II-Gambaran Umum Kondisi Daerah II-36
RPJMD KABUPATEN KAIMANA 2021-2026
(2) Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH), terdapat di Distrik
Teluk Etna, Distrik Kaimana dan Dsitrik Teluk Arguni;
(3) Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), terdapat di seluruh distrik; dan
(4) Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLTA) di wilayah kepulauan dan pesisir
di Distrik Kaimana dan Distrik Buruway.
Tabel 2.11 Sistem Jaringan Energi Kabupaten Kaimana
Sumber : Revisi Rencana RTRW Kab. Kaimana Tahun 2012-2031
3. Sistem Jaringan Telekomunikasi
Sistem jaringan telekomunikasi direncanakan sesuai dengan kebutuhan
wilayah kabupaten. Sistem jaringan telekomunikasi terdiri dari jaringan tetap
yaitu kegiatan penyelenggaraan jaringan untuk layanan telekomunikasi tetap
yang dimaksudkan bagi terselenggaranya telekomunikasi publik dan sirkit
sewa dan jaringan bergerak yaitu kegiatan penyelenggaraan jaringan untuk
layanan telekomunikasi bergerak.
Pengembangan sistem telekomunikasi akan diarahkan sebagai berikut:
(1) Menara Telekomunikasi (BTS);
(2) Pengembangan jaringan Kabel Fiber Optik (FO) yang antara lain dapat
difungsikan untuk pengembangan akses internet kecepatan tinggi
diarahkan pada lokasi Pusat Kegiatan Lokal (PKL);
(3) Memperbaiki dan meningkatkan pelayanan pos yang sudah ada terutama
di perkotaan Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL);
(4) Pengembangan system telepon dengan menggunakan system Nirkabel
direncanakan dengan pengalokasian secara khusus bagi tiang pemancar
dan lokasinya terletak jauh dari permukiman;
(5) Pada kawasan perkotaan yang direncanakan sebagai pusat permukiman
dapat dipasang tiang telepon dengan sistem kabel;
Bab II-Gambaran Umum Kondisi Daerah II-37
RPJMD KABUPATEN KAIMANA 2021-2026
(6) Rencana kebutuhan telepon bagi perumahan disesuaikan dengan besar
kapling yang ada dari pembangunan perumahan baru;
(7) Pembangunan teknologi telematika pada wilayah-wilayah pusat
pertumbuhan sehingga dapat menjangkau kebutuhan masyarakat;
(8) Membentuk Jaringan telekomunikasi dan informasi yang menghubungkan
setiap wilayah pertumbuhan dengan ibu kota kabupaten sehingga
memberikan kemudahan dalam mengakses informasi yang dibutuhkan.
4. Sistem Jaringan Sumberdaya Air
Air bersih merupakan kebutuhan pokok bagi penduduk. Dalam upaya
memenuhi kebutuhan air bersih perlu terlebih dahulu diketahui prediksi debit
kebutuhan air bersih. Sumber air bersih yang ada di Kabupaten Kaimana
berasal dari rembesan perbukitan yang ditampung pada bak−bak
penampungan dan Sumber air bersih lainnya, dikelola oleh UPTD PAM
Kabupaten Kaimana yang menggunakan sumber air Kali Sukun. Sistem
jaringan sumberdaya air di Kabupaten Kaimana terdiri atas:
(1) Wilayah Sungai (WS)
Wilayah Sungai (WS) berupa WS lintas provinsi yaitu WS Omba mencakup
DAS Omboira, Furwata, Warwasi, Sawi, Tugrni, Lengguru, Omba,
Syawatan, Boiya, Nariki, Bamana, Wosokuno, Mbula, Salakula, Imbasia,
Berari, Furnusu, Kufuriai, Gobo, Gesau, Karufa, Kambala, Unoga, Dramaei,
Namatome, Karawatu, Adi.
(2) Cekungan Air Tanah (CAT)
Cekungan Air Tanah yang berada di Kabupaten Kaimana adalah CAT
Kanoka−Babo dan CAT Kaimana yang merupakan CAT dalam kabupaten
kota yang merupakan potensi air tanah yang pemanfaatannya harus efisien
dan diatur dengan menggunakan air permukaan yang ada serta
pemantauan muka air tanah.
(3) Jaringan irigasi
Pengembangan jaringan irigasi berupa rencana jaringan irigasi
kewenangan Pemerintah Kabupaten, terdapat di Distrik Buruway.
(4) Prasarana air baku untuk minum, yang terdiri atas air danau di Distrik
Yamor, Embung dan pompanisasi di Distrik Teluk Arguni dan Distrik
Arguni Bawah, Sungai Sukun di Distrik Kaimana, anau Kamaka di Distrik
Kaimana dan Sungai Buruway di Distrik Buruway.
(5) Jaringan air minum ke kelompok pengguna, yang terdiri atas jaringan
perpipaan di Distrik Kaimana dan jaringan non perpipaan di distrik yang
tidak terjangkau jaringan perpipaan.
(6) Sistem pengendalian banjir, yaitu pembangunan prasarana pengendali
banjir di sepanjang pesisir.
Bab II-Gambaran Umum Kondisi Daerah II-38
RPJMD KABUPATEN KAIMANA 2021-2026
(7) Sistem pengamanan pantai, yang terdiri atas Reboisasi atau penanaman
kembali tanaman bakau pada kawasan hutan bakau yang telah mengalami
penggundulan dan pembangunan konstruksi penahan (tanggul) pada
lokasi−lokasi yang dinilai memiliki kerawanan terhadap abrasi dan
tsunami.
Tabel 2.12 Sistem Jaringan Air Minum Kabupaten Kaimana
Sumber : Revisi Rencana RTRW Kab. Kaimana Tahun 2012-2031
5. Sistem Jaringan Prasarana Lainnya
(1) Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)
Air bersih merupakan kebutuhan pokok bagi penduduk. Dalam
upaya memenuhi kebutuhan air bersih perlu terlebih dahulu diketahui
prediksi debit kebutuhan air bersih. Berdasarkan prediksi jumlah
penduduk sampai dengan tahun 2027 kebutuhan untuk domestk diprediksi
sebesar 100.436.826 liter/hari dan untuk non domestic 110.480.508 liter/hari
dengan asums tingkat kebocoran sebesar 30 % maka total kebutuhan air
diwilayah Kabupaten Kaimana 274.192.533 liter/hari.
(2) Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)
Rencana sistem sanitasi di Perkotaan diarahkan secara kolektif
dengan sistem MCK tiap 10 – 20 Kepala keluarga. Air limbah rumah tangga
disalurkan terpadu dengan limbah padat yang ditampung dalam sumur
resapan, demikian juga dengan limbah industri direncanakan dengan
sistem pengolahan sendiri sebelum disalurkan ke saluran drainase.
Bab II-Gambaran Umum Kondisi Daerah II-39
RPJMD KABUPATEN KAIMANA 2021-2026
(3) Sistem Jaringan Persampahan
Tabel 2.13 Sistem Jaringan Persampahan Kabupaten Kaimana
Sumber : Revisi Rencana RTRW Kab. Kaimana Tahun 2012-2031
(4) Sistem Jaringan Evakuasi Bencana
Penanganan bencana adalah adanya jalur evakuasi untuk
mengarahkan korban bencana menjauhi pusat bencana, dan kegiatan
tanggap bencana.
2) Rencana Pola Ruang
a) Rencana Kawasan Peruntukan Lindung
Kawasan lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama
melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam
dan sumber daya buatan.
1. Kawasan Yang memberikan Perlindungan Terhadap Kawasan
Bawahannya
(1) Kawasan Hutan Lindung
Luas hutan lindung tetapkan seluas 305.443,20 Ha. Sebaran
kawasan hutan lindung antara lain terdapat di seluruh distrik di
Kabupaten Kaimana. Hutan lindung ini berada di Distrik Teluk
Arguni yang memiliki luasan yang paling luas yaitu seluas
90.907,61 Ha.
Bab II-Gambaran Umum Kondisi Daerah II-40
RPJMD KABUPATEN KAIMANA 2021-2026
Tabel 2.14 Hutan Lindung Kabupaten Kaimana
No. Distrik Luasan Hutan Lindung (Ha)
1 Distrik Arguni Bawah 53.935,33
2 Distrik Buruway 10.167,63
3 Distrik Kaimana 54.776,92
4 Distrik Kambrauw 10.135,68
5 Distrik Teluk Arguni 90.907,61
6 Distrik Teluk Etna 21.415,75
7 Distrik Yamor 64.104,28
Jumlah Luasan 305.443,20
Sumber : Revisi Rencana RTRW Kab. Kaimana Tahun 2012-2031
(2) Kawasan Resapan Air
Kawasan resapan air yang ada di Kabupaten Kaimana
yaitu kawasan yang masuk dalam hutan raya, hutan lindung,
hutan produksi. Hutan produksi di Kabupaten Kaimana yang
ditetapkan sebagai kawasan resapan air yaitu berada di KPH
Kaimana.
(3) Ekosistem Mangrove
Kawasan lindung meliputi kawasan yang memberikan
perlindungan terhadap kawasan bawahannya, kawasan
perlindungan setempat, kawasan konservasi, kawsan lindung
geologi, kawasan rawan bencana, kawasan cagar budaya dan
kawasan ekosistem mangrove. penggunaan Hutan Mangrove di
Kabupaten Kaimana sebesar 65.418,37 Ha. Potensi penetapan
kawasan perdagangan (Pasar air Tiba) dan daerah sekitarnya
sebagai kawasan perdagangan dan daerah juga termasuk sebagai
mangrove yang diperuntukkan untuk pengembangan pasar ikan.
2. Kawasan Perlindungan Setempat
Kawasan perlindungan setempat merupakan upaya dalam
melindungi dan melestarikan ruang terbuka hijau di sepanjang atau
sekitar kawasan sumber daya air yang dapat bermanfaat bagi kelestarian
lingkungan. Air merupakan kebutuhan dasar dalam kehidupan, maka
sumber air, sungai, danau dan lain-lain harus dilestarikan dengan
memberikan batas bagi kawasan budidaya terbangun atau lainnya yang
memanfaatkan area sekitar sumber daya air tersebut luasan kawasan ini
direncanakan 37.153,63 Ha yang terdiri atas Sempadan Sungai, Kawasan
Sekitar Danau dan Kawasan Sempadan Pantai.
Bab II-Gambaran Umum Kondisi Daerah II-41
RPJMD KABUPATEN KAIMANA 2021-2026
Tabel 2.15 Sempadan Sungai, Sempadan Danau dan Sempadan
Pantai Kabupaten Kaimana
No. Distrik Sempadan Semapadan Sempadan
1 Distrik Arguni Bawah Sungai Danau Pantai
1.696,80 159,34 1.230,67
2 Distrik Buruway 4.685,79 2.956,58
3 Distrik Kaimana 1.051,46 588,75 1.051,46
4 Distrik Kambrauw 1.458,91 329,46 1.458,91
5 Distrik Teluk Arguni 2.267,45 2.267,45
6 Distrik Teluk Etna 2.559,57 2.559,57
7 Distrik Yamor 4.171,75 2.554,35 4.171,75
Jumlah Luasan 17.891,73 3.631,90 15.696,39
Sumber : Revisi Rencana RTRW Kab. Kaimana Tahun 2012-2031
3. Kawasan Konservasi
Kawasan konservasi yang terdapat di Kabupaten Kaimana berupa
Kawasan Pelestarian alam. Kawasan Pelestarian Alam merupakan
kawasan yang mempunyai keanekaragaman dan mempunyai ciri khas
tertentu atau bernilai budaya tinggi baik itu secara alami maupun buatan
manusia yang keberadaannya memerlukan upaya konservasi. Kawasan
ini berada pada wilayah selatan seperti Kawasan konservasi laut daerah
(KKLD) di Teluk Arguni, Distrik Buruway dan Teluk Triton di Distrik
Kaimana.
(1) Taman Wisata Alam
Pengembangan taman wisata alam yang ada di Kabupaten
Kaimana yaitu berupa Kawasan konservasi laut daerah (KKLD) di
Teluk Arguni, Distrik Buruway dan Teluk Triton di Distrik
Kaimana. Dalam pengembangan kawasan wisata alam ini
diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat yang
ada disekitarnya. Bentuk wisata alam akan menghasilkan jenis
usaha baru dibidang jasa yang berupa hotel/penginapan, pasar
oleh-oleh dan jasa angkutan, yang akan dikembangkan diluar
kawasan.
(2) Kawasan Lindung Geologi
Kawasan lindung geologi adalah kawasan lindung
nasional dengan fungsi utama untuk melindungi kawasan cagar
alam geologi, kawasan rawan bencana alam geologi, dan kawasan
yang memberikan perlindungan terhadap air tanah.
Bab II-Gambaran Umum Kondisi Daerah II-42
RPJMD KABUPATEN KAIMANA 2021-2026
cagar alam geologi meliputi kawasan keunikan bentang alam
karst kelas I, terdapat di Distrik Kaimana;
Kawasan rawan bencana geoloigi meliputi kawasan rawan
gempa bumi, terdapat di Distrik Kaimana, Distrik Teluk Etna
dan Distrik Yamor;
Kawasan ytang memberikan perlindungan terhadap air tanah
meliputi seluruh kawasan resapan air yang ada di Kabupaten
Kaimana.
4. Kawasan Rawan Bencana Alam
4.
Kawasan rawan bencana alam adalah suatu kawasan yang sering
dan atau mempunyai potensi tinggi mengalami bencana alam seperti
letusan gunung berapi, gempa bumi, gerakan tanah, angin topan, dan
kebakaran yang disebabkan oleh alam. Kawasan rawan bencana alam di
Kabupaten Kaimana meliputi Kawasan Rawan Bencana Gerakan Tanah
(Termasuk Tanah Longsor), Kawasan Rawan Banjir, Kawasan Rawan
Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan, dan Kawasan Rawan Bencana
abrasi dan gelombang tinggi. Ketersediaan sumber daya dalam
penanggulangan bencana di Kabupaten Kaimana meliputi:
(1) Kawasan Rawan Bencana Gerakan Tanah (Termasuk Tanah Longsor)
(2) Kawasan Rawan Banjir
(3) Kawasan Rawan Kekeringan
(4) Kawasan Rawan Bencana Angin Topan, berada menyebar di masing-
masing distrik.
(5) Kawasan Rawan Bencana Abrasi, Sepanjang pesisir pantai
Kabupaten Kaimana.
(6) Kawasan Rawan Bencana Gelombang Pasang terdapat di sepanjang
pesisir Kabupaten Kaimana.
5. Kawasan Cagar Budaya
Kawasan cagar budaya adalah kawasan yang merupakan lokasi
bangunan hasil budaya manusia yang bernilai tinggi maupun bentukan
geologi yang khas.
Kawasan cagar alam berada di :
(1) Kawasan suaka alam laut Kaimana dan Pulau Venu di Distrik
Buruway;
(2) Kawasan suaka margasatwa Kupu-Kupu di Bayeda Distrik Teluk
Arguni;
(3) Kawasan suaka margasatwa Pulau Venue di Distrik Buruway;
(4) Kawasan cagar alam Pegunungan Kumawa di Distrik Buruway;
(5) Kawasan cagar alam Wagura Kote di Distrik Teluk Arguni;
Bab II-Gambaran Umum Kondisi Daerah II-43
RPJMD KABUPATEN KAIMANA 2021-2026
(6) Kawasan pantai berhutan bakau di Distrik Kaimana, Distrik
Buruway, Distrik Teluk Etna, Distrik Teluk Arguni, dan Distrik
Kambrau;
(7) Kawasan taman wisata laut di Teluk Triton di Distrik Kaimana;
(8) Kawasan taman buru di Wermura di Distrik Kaimana;
(9) Kawasan terumbu karang di Teluk Triton di Distrik Kaimana, Sisir di
Distrik Kaimana, Pulau Adi di Distrik Buruway;
(10)Kawasan konservasi laut daerah (KKLD) di Teluk Arguni, Distrik
Buruway dan Teluk Triton di Distrik Kaimana.
Kawasan Cagar Budaya dan Ilmu Pengetahuan berada di :
(1) Cagar budaya Gunung Nabi di Distrik Teluk Arguni;
(2) Cagar budaya Aiduma di Distrik Kaimana; dan
(3) Cagar budaya Telapak Teluk Bicari di Distrik Kaimana.
6. Kawasan Lindung Lainnya
Kawasan lindung lainnya berupa kawasan perlindungan plasma
nutfah yang berada di:
(1) Kawasan Perlindungan Plasma Nutfah di Daratan
Kawasan suaka margasatwa Kupu-Kupu di Bayeda Distrik Teluk
Arguni;
Kawasan suaka margasatwa Pulau Venue di Distrik Buruway;
Kawasan cagar alam Pegunungan Kumawa di Distrik Buruway;
Kawasan cagar alam Wagura Kote di Distrik Teluk Arguni;
Kawasan taman buru di Wermura di Distrik Kaimana.
(2) Kawasan Perlindungan Plasma Nutfah di Lautan
Kawasan suaka alam laut Kaimana dan Pulau Venu di Distrik
Buruway;
Kawasan pantai berhutan bakau di Distrik Kaimana, Distrik
Buruway, Distrik Teluk Etna, Distrik Teluk Arguni, dan Distrik
Kambrau;
Kawasan taman wisata laut di Teluk Triton di Distrik Kaimana;
Kawasan terumbu karang di Teluk Triton di Distrik Kaimana, Sisir
di Distrik Kaimana, Pulau Adi di Distrik Buruway;
Kawasan konservasi laut daerah (KKLD) di Teluk Arguni, Distrik
Buruway dan Teluk Triton di Distrik Kaimana.
b) Rencana Kawasan Peruntukan Budidaya
1. Kawasan Peruntukan Hutan Produksi
Dari luasan hutan produksi di Kabupaten Kaimana ada sebagian
kecil yang masuk kedalam kawasan lindung, berdasarkan pada hasil
interval klasifikasi lahan (SK. Mentan No. 837/KPTS/1980). Sehingga
Bab II-Gambaran Umum Kondisi Daerah II-44
RPJMD KABUPATEN KAIMANA 2021-2026
rencana pemanfaatan hutan produksi tersebut ditetapkan sebagai hutan
produksi terbatas dengan diberlakukan pola tebang pilih (strip
cropping). Kawasan hutan produksi tersebar di:
(1) Kawasan hutan produksi terbatas di Distrik Teluk Arguni, Distrik
Kaimana, Distrik Buruway dan Teluk Etna;
(2) Kawasan hutan produksi tetap di Distrik Teluk Arguni, Distrik
Kaimana, Distrik Buruway dan Teluk Etna;
(3) Kawasan hutan produksi yang dapat dikonversi di Distrik Teluk
Arguni, Distrik Kaimana, Distrik Buruway dan Teluk Etna.
2. Kawasan Peruntukan Hutan Rakyat
Kawasan hutan rakyat berupa kawasan yang dapat diusahakan
sebagai hutan pada tanah yang dibebani hak milik. Kawasan hutan
rakyat dengan luas kurang lebih 4726.83 Hektar tersebar di seluruh
wilayah Kabupaten Kaimana. Kawasan Hutan Rakyat, di seluruh distrik
di Kabupaten Kaimana. Untuk lebih jelas mengenai luasan hutan
produksi per distrik dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 2.16 Luasan Hutan Produksi di Kabupaten Kaimana
No. Distrik Hutan Produksi Hutan Rakyat Hutan Produksi Terbatas
1 Distrik Arguni Bawah 13.230,36 49.317,49
2 Distrik Buruway 93.120,94 33.761,78
3 Distrik Kaimana 43.027,07 4.726,83 29.556,83
4 Distrik Kambrauw 18.363,23 642,71
5 Distrik Teluk Arguni 21.566,08 109.043,50
6 Distrik Teluk Etna 53.465,78 29.196,73
7 Distrik Yamor 213.979,81 206.245,16
Jumlah Luasan 456.753,27 4.726,83 457.764,20
Sumber : Revisi Rencana RTRW Kab. Kaimana Tahun 2012-2031
3. Kawasan Peruntukan Pertanian
(1) Kawasan Tanaman Pangan
Kawasan tanaman pangan di Kabupaten Kaimana adalah
seluas 23.074.93 hektar, yang tersebar di seluruh distrik. Kawasan
pertanian lahan sawah di Kabupaten Kaimana meliputi sawah
irigasi dan sawah tadah hujan, tersebar di seluruh distrik.
Frekuensi penanaman adalah satu hingga tiga kali dalam setahun.
Bab II-Gambaran Umum Kondisi Daerah II-45
RPJMD KABUPATEN KAIMANA 2021-2026
Kawasan pertanian yang ada di Kabupaten Kaimana, adalah
sebagai berikut:
Kawasan peruntukan tanaman pangan berkelanjutan di Distrik
Buruway, Distrik Teluk Arguni, Distrik Kaimana dan Distrik
Teluk Etna.
Kawasan peruntukan hortikultura di Distrik Buruway, Distrik
Teluk Arguni, Distrik Kaimana dan Distrik Teluk Etna.
(2) Kawasan Tanaman Perkebunan
Kawasan perkebunan yang ada di Kabupaten Kaimana,
adalah sebagai berikut:
Kawasan peruntukan perkebunan pala, terdapat di Distrik
Buruway, Distrik Teluk Arguni, Distrik Kaimana dan Distrik
Teluk Etna;
Kawasan peruntukan perkebunan coklat, terdapat di Distrik
Buruway, Distrik Teluk Arguni, Distrik Kaimana dan Distrik
Teluk Etna;
Kawasan peruntukan perkebunan kelapa, terdapat di Distrik
Buruway, Distrik Teluk Arguni, Distrik Kaimana dan Distrik
Teluk Etna;
Kawasan peruntukan perkebunan cengkeh, terdapat di Distrik
Buruway, Distrik Teluk Arguni, Distrik Kaimana dan Distrik
Teluk Etna;
Kawasan peruntukan perkebunan kopi, terdapat di Distrik
Buruway, Distrik Teluk Arguni, Distrik Kaimana dan Distrik
Teluk Etna; dan
Kawasan peruntukan perkebunan vanila, terdapat di Distrik
Buruway, Distrik Teluk Arguni, Distrik Kaimana dan Distrik
Teluk Etna.
Tabel 2.17 Luasan Kawasan Pertanian di Kabupaten Kaimana
No. Distrik Kawasan Perkebunan Pertanian Pangan
1 Distrik Arguni Bawah 44.414,50 378,43
12.896,57
2 Distrik Buruway 33.668,09 8.147,61
3 Distrik Kaimana 2.657,91 205,58
4 Distrik Kambrauw 11.146,42 1.446,74
5 Distrik Teluk Arguni 6.634,48 23.074,93
6 Distrik Teluk Etna
7 Distrik Yamor 6.617,94
Jumlah Luasan 105.139,34
Sumber : Revisi Rencana RTRW Kab. Kaimana Tahun 2012-2031
(3) Kawasan Peternakan
Kawasan peternakan pada dasarnya tidak terdapat secara
spesifik terkait dengan pola pengembanganya yang bersifat
Bab II-Gambaran Umum Kondisi Daerah II-46
RPJMD KABUPATEN KAIMANA 2021-2026
individual dan cenderung berupa kegiatan di kawasan perdesaan.
Beberapa komoditas peternakan seperti ayam potong, itik dan
unggas lainnya yang diusahakan oleh masyarakat tersebar secara
acak dengan menempati kawasan-kawasan pertanian. Berdasarkan
perkembangan sektor peternakan, hampir seluruh wilayah
Kabupaten Kaimana berpeluang untuk dikembangkan kegiatan
peternakan.
4. Kawasan Perikanan
Kawasan perikanan yang ada di Kabupaten Kaimana, adalah sebagai
berikut:
Kawasan peruntukan perikanan tangkap di Distrik Teluk Arguni,
Distrik Kaimana, Distrik Teluk Etna
Kawasan peruntukan budidaya perikanan di Distrik Buruway,
Distrik Teluk Arguni, Distrik Kaimana, Distrik Yamor.
5. Kawasan Pertambangan
Kawasan Pertambangan, berada di Kawasan peruntukan
pertambangan mineral dan batubara terdapat di Distrik Teluk Arguni
dan Kawasan peruntukan pertambangan minyak dan gas bumi terdapat
di Karas dan Distrik Kambrau, dan Distrik Teluk Etna.
6. Kawasan Peruntukan Industri
Kencana kawasan peruntukan industri di Kabupaten Kaimana
adalah seluas 2.645,05 hektar dikembangkan berdasarkan ketersediaan
bahan baku, ketersediaan tenaga kerja, permintaan pasar, ketersediaan
infrastruktur dan perkembangan wilayah. Rencana pengembangan
kawasan industri di kabupaten Kaimana didasarkan pada
kecenderungan perkembangan lokasi kawasan industri saat ini dan
potensi kawasan yang dimana letak Kabupaten Kaimana. Kawasan
Industri skala menengah dan besar terdapat di Distrik Etna Kampung
Avona, Distrik Kaimana Kampung Namatota dan Distrik Kambrau
Kampung Kooy.
7. Kawasan Pariwisata
Kawasan Pariwisata, meliputi: Kawasan peruntukan pariwisata
budaya di Danau Kamaka di Distrik Kaimana, Danau Lumira di Distrik
Arguni Bawah, Danau Yamor di Distrik Yamor dan Danau Siviki di
Distrik Teluk Arguni. Kawasan peruntukan pariwisata alam di Distrik
Kaimana, Distrik Buruway, Distrik Teluk Etna, Distrik Arguni Bawah
dan Distrik Teluk Arguni
Bab II-Gambaran Umum Kondisi Daerah II-47
RPJMD KABUPATEN KAIMANA 2021-2026
Tabel 2.18 Lokasi Wisata Sejarah & Budaya di Kabupaten Kaimana
No. Nama ODTW Daya Tarik Utama Lokasi
1 Peninggalan Perang Dunia Bangunan & Barang Peninggalan Tj. Simora, Pantai Anda
II Sejarah Air
2 Tugu Fort Du Bus Tugu Kp. Lobo
3 Situs Kerajaan Namatota Rumah Adat & kampung Kp. Namatota
4 Lukisan Dinding Lukisan dinding batu dari masa Tl. Bicari, Tl. Triton, Kp.
prasejarah Maimai
5 Budidaya Mutiara Budidaya Mutiara Tl. Bicari, Kp. Siawatan
6 Goa Tengkorak Kerangka manusia berukuran besar Kp. Namatota, P.Adijaya
7 Makam Tua Raja/Ratu/ Makam Tua P. Aiduma, P. Adijaya, Kp.
Tokoh Nusa Ulan
P. Aiduma, P. Adijaya, Kp.
8 Kuburan Tua Makam Tua Lobo
Event Kp. Adijaya
Distrik Kaimana
9 Ritual Sasi Nggama Upacara adat
10 Festival Perahu Tradisional Lomba perahu naga
Sumber: RTRW Kab. Kaimana Tahun 2012-2031
Tabel 2.19 Lokasi Wisata Alam di Kabupaten Kaimana
Sumber : Revisi Rencana RTRW Kab. Kaimana Tahun 2012-2031 II-48
Bab II-Gambaran Umum Kondisi Daerah
RPJMD KABUPATEN KAIMANA 2021-2026
8. Kawasan Pemukiman
Kawasan permukiman merupakan kawasan di luar kawasan
lindung yang digunakan sebagai lingkungan tempat tinggal atau
lingkungan hunian masyarakat yang berada di perkotaan dan perdesaan
kabupaten Kaimana, dengan mempertimbangkan kelestarian
lingkungan dan diupayakan tidak melakukan peralihan fungsi terhadap
lahan pertanian teknis. Total luasan lahan untuk permukiman yang
direncanakan seluas 46435.67Ha.
(1) Kawasan Pemukiman Perkotaan
Wilayah perkotaan merupakan kawasan yang digunakan sebagai
pusat pergerakan berbagai kegiatan dengan aglomerasi penduduk
dan intensitas penggunaan lahan untuk permukiman yang tinggi,
serta ditunjang oleh tersedianya berbagai sarana prasarana penunjang
transportasi dan infrastruktur yang memadai. Wilayah perkotaan di
Kabupaten Kaimana memiliki pusat pelayanan terkonsentrasi di
sekitar Perkotaan Kaimana. Orientasi pergerakan penduduk
cenderung mengarah ke pusat kota di mana pada wilayah ini terdapat
fasilitas pendukung yang lengkap. Sebagian besar kawasan terbangun
berupa permukiman, yang dapat dibedakan dalam 5 (lima) kelompok
yakni :
Permukiman Perkotaan Menengah,
Permukiman perkotaan kecil,
Permukiman di kawasan industri,
Permukiman di kawasan Pariwisata,
Permukiman Kawasan Khusus.
(2) Kawasan Pemukiman Pedesaan
Secara umum lokasi kawasan permukiman desa tersebar
secara acak dan merata diseluruh wilayah Kabupaten Kaimana
mengikuti sumber produksi masyarakat setempat. Status kawasan
permukiman desa adalah desa rural atau desa yang memiliki
karakter atau ciri pedesaan dan pertanian yang masih kuat.
(3) Kawasan Pertahanan Keamanan
Kawasan pertahanan dan keamanan yang terdapat di
Kabupaten Kaimana yaitu: Yonif batalyon yang ada di Distrik
Kaimana.
Bab II-Gambaran Umum Kondisi Daerah II-49