PEDAGOGIK UMUM
BAHAN PENGAYAAN DAN REMEDI
PEDAGOGIK UMUM
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
DIREKTORAT PEMBINAAN GURU PENDIDIKAN MENENGAH DAN PENDIDIKAN KHUSUS
2019
Pedagogik Umum
Bahan Pengayaan dan Remedi, Program PGDK Kemdikbud 2019
KATA PENGANTAR
Indonesia, sebagai sebuah negara kepulauan yang mempunyai wilayah geografis sangat luas dan
beragam, memiliki tantangan tersendiri terkait upaya peningkatan kualitas guru. Guru merupakan
garda terdepan dalam sebuah sistem pendidikan. Betapapun canggih konsep pendidikan dirancang,
tanpa diimbangi oleh guru yang kompeten, maka hanya akan menjadi wacana tanpa realisasi yang
optimal. Dengan kata lain kualitas guru merupakan kunci utama kualitas pendidikan.
Sampai saat ini masih banyak wilayah di Indonesia yang memiliki keterbatasan akses. Wilayah
seperti ini seringkali disebut sebagai daerah khusus. Keterbatasan ini berimbas pada proses
peningkatan kualitas guru yang bertugas pada wilayah tersebut. Minimnya jaringan komunikasi
dan beratnya jarak tempuh menjadikan para guru daerah khusus (gurdasus) relatif sulit untuk
mengikuti perkembangan pendidikan sebagai upaya meningkatkan profesionalitasnya.Persoalan
ini menjadi semakin nyata tatkala fakta menunjukkan bahwa banyak gurdasus tidak mampu
melampaui passing grade yang dicanangkan dalam uji pengetahuan (UP) yang merupakan
bagian dari Uji Kompetensi Mahasiswa Pengembangan Profesi Guru (UKMPPG) sebagai
prasyarat uji profesionalitasinya.
Hal ini bukanlah persoalan yang sederhana, karena kelulusan dalam UP UKMPPG merupakan salah
satu indikator guru dikatakan profesional. Oleh karena itu, pemerintah melalui Direktorat Jenderal
Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)
telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan profesionalitas gurdasus. Salah satu langkah
yang ditempuh pemerintah adalah melakukan pembuatan sumber belajar bagi gurdasus dalam
bentuk “Bahan Pengayaan dan Remedi”. Produk ini akan dicetak dalam bentuk buku dan dibagikan
bagi semua gurdasus yang belum lulus UP UKMPPG. Melalui buku ini diharapkan guru dapat
berproses secara mandiri maupun terbimbing untuk meningkatkan profesionalitasnya. Lebih jauh,
melalui sumber belajar buku “Bahan Pengayaan dan Remedi” ini, guru diharapkan akan terpicu
untuk terus belajar dalam usaha meningkatkan kemampuan dan profesionalitasnya.
Selanjutnya, buku ini pastinya mempunyai keterbatasan mengingat luasnya cakupan keilmuan yang
seharusnya dimasukkan. Pendekatan pelatihan yang dikemas dalam buku ini berbasis pada kisi-kisi
soal UP. Buku “Bahan Pengayaan dan Remedi” dilengkapi dengan dua jilid buku pendamping yang
berisikan soal-soal latihan sebagai pengayaan tambahan. Diharapkan, guru tidak hanya menggunakan
satu sumber buku ini tetapi dapat mengakses berbagai sumber-sumber pendukung lainnya. Dengan
demikian diharapkan kompetensi guru akan meningkat yang pada akhirnya akan berimbas pada
peningkatan kualitas pendidikan sebagai pendukung laju proses pembangunan bangsa.
Tidak lupa, kami ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam
penyusunan buku ini. Semua kerja keras dan sumbangsih dari berbagai pihak dalam penyelesaian
buku ini merupakan bentuk kesadaran bersama bahwa peningkatan kualitas di daerah-daerah
khusus merupakan salah satu kunci pembangunan bangsa secara keseluruhan.
Jakarta, Maret 2019
Direktur Jenderal
Guru dan Tenaga Kependidikan,
Supriano
NIP 196208161991031001
Pedagogik Umum
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................ iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
1
A. RASIONAL.................................................................................................... 2
B. TUJUAN PENULISAN .................................................................................
C. CARA PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN BAHAN PENGAYAAN 2
DAN REMEDI............................................................................................... 3
BAB II KISI-KISI (KOMPETENSI, CAPAIAN PEMBELAJARAN, INDIKATOR 23
23
ESSENSIAL, CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN) PEDAGOGIK UMUM ... 28
BAB III SOAL-SOAL LATIHAN FORMATIF ................................................................ 29
30
A. SOAL-SOAL LATIHAN ............................................................................. 32
B. UMPAN BALIK ...........................................................................................
BAB IV PENUTUP ..............................................................................................................
DAFTAR REFERENSI.........................................................................................................
KUNCI JAWABAN SOAL-SOAL LATIHAN ....................................................................
Bahan Pengayaan dan Remedi, Program PGDK Kemdikbud 2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. RASIONAL
Undang Undang No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Pasal 8 menyatakan bahwa
guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani
dan rohani, serta mampu mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Hal ini berlaku pula
untuk Guru daerah khusus (Gurdasus), bahwa di samping harus memenuhi kualifikasi
S1/DIV, juga harus memiliki sertifikat pendidik yang diperoleh melalui PPG. Gurdasus
yang telah mengabdi di daerah khusus umumnya memiliki kendala dalam meningkatkan
kompetensi dan keprofesionalannya yang diperoleh melalui program PPG. Dikarenakan
kondisi, tantangan, dan hambatan yang dihadapi Gurdasus dalam mengikuti program PPG,
maka pada tahun 2108 dilakukan kegiatan prakondisi dalam bentuk pelatihan yaitu PGDK
untuk menyiapkan Gurdasus agar berhasil dalam menyelesaikan program PPG. Hal ini
dalam rangka memenuhi amanat UU Guru dan Dosen No 14 Tahun 2005 Pasal 12, bahwa
setiap orang yang memperoleh sertifikat pendidik memiliki kesempatan yang sama untuk
diangkat menjadi guru pada satuan pendidikan tertentu.
Namun demikian hasil evaluasi penyelenggaraan pra kondisi dan PPG PGDK tahun 2018
dalam rangka sertifikasi guru melalui PPG, menunjukkan angka tingkat kelulusan peserta
khususnya di UP PPG-PDGK relatif masih rendah yaitu dibawah 35%. Beberapa catatan hasil
evaluasi pada saat pembeklan awal sebelum program PPG berlangsung yaitu pelaksanaan
pembekalan yang berlangsung sebelum PPG dirasa masih kurang efektif karena beberapa
peserta mengalami penyesuaian budaya dan lingkungan, penyampaian materi dan soal yang
diujikan di UP kurang sinkron, tingkat kesukaran soal UP cukup tinggi dan lain sebagainya.
Untuk itu perlu adanya upaya dan strategi lain dalam rangka membekali peserta PPG-PGDK
agar dapat sukses mengikuti UP PPG khususnya pada waktu melakukan remedi.
Pengembangan bahan pengayaan dan remedi disusun sebagai upaya agar peserta PGDK
yang belum lulus dapat sukses ketika mengikuti program remedi UP PPG tahun 2019.
Bahan pengayaan dan remedi yang dikembangkan berisi kompetensi, capaian pembelajaran,
indikator esensial, soal dan pembahasan yang kisi-kisinya telah disinkronkan dengan kisi-
kisi UP PPG. Usaha ini tidak lain agar peserta Gurdasus memiliki sumber belajar yang
memudahkan guru dalam mengikuti program remedi UP PPG.
Bahan pengayaan dan remedi ini khusus untuk materi pedagogik, karena salah satu
kompetensi yang penting dikuasai oleh guru adalah kompetensi pedagogik. Kompetensi
pedagogik merupakan kemampuan guru yang berkenaan dengan pemahaman terhadap
peserta didik dan pengelolaan pembeajaran mulai dari merencanakan, melaksanakan
sampai dengan mengevaluasi. Secara umum kompetensi inti pedagogi meliputi; (a)
menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan
intelektual, (b) menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik,
(c) mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran/bidang pengembangan
yang diampu, (d) menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik, (e) memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran, (f) memfasilitasi
Pedagogik Umum
pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimiliki, (g) berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik, (h)
menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar, (i) memanfaatkan hasil
penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran, (j) melakukan tindakan reflektif
untuk peningkatan kualitas pembelajaran.
B. TUJUAN PENULISAN
Penulisan bahan pengayaan dan remedi ini bertujuan untuk membantu peserta PPG-PGDK
dalam mempersiapkan diri menghadapi Uji Pengetahuan (UP) PPG. Bahan pengayaan dan
remedi ini dikembangkan sebagai sumber belajar yang dapat digunakan secara mandiri
maupun terbimbing.
C. CARA PENGGUNAAN BAHAN PENGAYAAN DAN REMEDI
Agar peserta dapat lebih mudah memahami buku bahan pengayaan dan remedi ini maka
pahamilah cara penggunaan berikut;
1. Bacalah secara menyeluruh dengan cermat maksud dan tujuan pembuatan yang termuat
di BAB I.
2. Perhatikan indikator/ kisi-kisi yang disajikan di BAB II
3. Perhatikan setiap soal yang menjadi contoh dari setiap indikator. Coba kerjakan, serta
cocokkan hasilnya dengan kunci jawaban yang tersedia. Pelajari pembahasan yang
tertera dari setiap soal/ indikator.
4. Tulislah hal yang dianggap penting dalam buku catatan dan didiskusikan dengan sejawat,
baik isi, penjelasan dan peluang pengembangan soalnya.
5. Coba kerjakan soal-soal latihan formatif yang ada di BAB III tanpa melihat kunci
jawaban.
6. Cocokan hasil kerjaan dengan kunci jawaban. Jika masih ada kesalahan, cek kembali
pemahaman anda dengan pembahasan yang ada di BAB II
7. Perluas pengetahuan anda dengan mencari soal maupun sumber materi yang lain.
8. Untuk semakin meningkatkan pemahaman anda terhadap materi pedagogik, silahkan
anda lanjutkan untuk mengerjakan soal-soal tryout 1 dan 2.
Bahan Pengayaan dan Remedi, Program PGDK Kemdikbud 2019
BAB II
KISI-KISI (KOMPETENSI, CAPAIAN PEMBELAJARAN,
INDIKATOR ESSENSIAL, CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN)
PEDAGOGIK UMUM
Kompetensi Capaian Pembelajaran Indikator Esensial
Perencanaan
pembelajaran Merumuskan indikator 1. Dengan mencermati standar
kompetensi dan capaian kompetensi lulusan peserta dapat
pembelajaran berdasarkan merumuskan indikator kompetensi
standar kompetensi lulusan
Soal
1. Pada rancangan pembelajaran terdapat contoh kompetensi dasar yaitu mengidentifikasi
jenis, sifat, dan fungsi bahan alam dari tanaman untuk produk karya seni rupa dan kriya,
maka rumusan indikator yang bisa dikembangkan guru pada tingkatan kognitif mencipta
(C6) yang tepat, adalah….
A. Mengelompokan bahan alam dari tanaman pandan untuk produk karya seni rupa
B. Menyebutkan fungsi tanaman pandan untuk produk karya seni rupa
C. Menjelaskan sifat tanaman pandan untuk produk karya seni rupa
D. Membedakan sifat tanaman pandan dengan tanaman suji untuk produk karya seni rupa
E. Membuat produk karya sei rupa dari tanaman pandan
Pembahasan
Untuk menjawab soal tersebut peserta harus memahami tingkatan kognitif dengan kata
kerja operasionalnya contoh;
Tingkatan kognitif Contoh kata kerja operasional
C1: Mengingat menyebutkan, menghafalkan, mengetahui, menuliskan, memberi label
C2: memahami Membedakan, menerangkan, mengartikan, merangkum, mengelompokan
C3: Menerapkan Melaksanakan, melakukan, melatih, membiasaan, membedakan,
menyelesaikan, menggunakan
C4: Menganalisis Memilih, menata, menyeleksi, megdiagnosis, mengedit, menguraikan
C5: Mengevaluasi Membuktikan, memisahkan, menguji, mengukur, mengkritik,
memvalidasi, memonitor
C6: Mencipta Membangun, membentuk, membuat, menamilkan, memperjelas,
menemukan, menyususn
Kata kerja operasional “membuat” termasuk dalam tingkatan kognitif C6 (Mencipta).
Jawaban: E
Kompetensi Capaian Pembelajaran Indikator Esensial
Perencanaan Merumuskan indikator 2. Berdasarkan rumusan indika-
pembelajaran kompetensi dan capaian
pembelajaran berdasarkan tor kompetensi peserta dapat
standar kompetensi lulusan merumuskan capaian pembelajaran
(tujuan pembelajaran)
Pedagogik Umum
Soal
2. Pada sebuah rancangan pembelajaran (RPP) tertulis contoh rumusan indikator kompetensi
yaitu “menjelaskan kondisi operasi sistem dan komponen perangkat keras”, jika seorang
pendidik akan menyusun menjadi tujuan pembelajaran maka rumusan yang tepat adalah….
A. Setelah melaksanakan proses pembelajaran melalui praktik, siswa dapat menjelaskan
kondisi operasi sistem dan komponen perangkat keras berupa komponen input, proses
dan output
B. Setelah melaksanakan proses pembelajaran dan menggali informasi melalui diskusi,
siswa dapat menjelaskan kondisi operasi sistem dan komponen perangkat keras secara
benar
C. Siswa dapat menjelaskan kondisi operasi sistem dan komponen perangkat keras berupa
komponen input, proses dan output secara benar
D. Menjelaskan kondisi operasi sistem dan komponen perangkat keras komponen input,
proses dan output tanpa melihat catatan
E. Setelah melaksanakan proses pembelajaran dan menggali informasi melalui diskusi,
materi kondisi operasi sistem dan komponen perangkat keras secara benar tanpa
melihat catatan.
Pembahasan
Unsur-unsur dalam merumuskan tujuan pembelajaran hendaknya memenuhi kaidah ABCD
yaitu;
A : Audience adalah peserta didik yang akan belajar
B : Behavior adalah perilaku yang spesifik yang akan dimunculkan oleh peserta didik
setelah selesai memperoleh pengalaman belajar dalam pelajaran tersebut
C : Condition adalah kondisi, yang berarti batasan yang dikenakan kepada peserta didik atau
alat/peralatan yang digunakan peserta didik pada saat dilakukan penilaian
D : Degree adalah tingkat keberhasilan peserta didik dalam mencapai perilaku
Setelah melaksanakan proses pembelajaran dan menggali informasi melalui
C
diskusi, siswa dapat menjelaskan kondisi operasi sistem dan komponen perangkat keras
A B
secara benar
D
Jawaban: B
Kompetensi Capaian Pembelajaran Indikator Esensial
Perencanaan Menetapkan materi, 3. Berdasarkan capaian pembelajaran
pembelajaran proses, sumber, media, (tujuan pembelajaran) yang telah
penilaian, dan evaluasi dirumuskan, peserta dapat menetapkan
pembelajaran materi pembelajaran yang diperlukan
Soal
3. Pada saat menyusun perencanaan pembelajaran pokok materi tentang Unggas, seorang
guru merumuskan tujuan pembelajaran agar siswa dapat mendefinisikan hewan
unggas, mengelompokan dan membedakan jenis-jenis unggas. Adapun pilihan strategi
pembelajaran untuk menjelaskan materi kepada siswa tersebut yaitu strategi pembelajaran
deduktif. Mendasarkan tujuan dan strategi pembelajaran tersebut mencerminkan ragam
pengetahuan yang jenisnya….
A. Fakta B. Prosedur C. Keterampilan D. Konsep E. Prinsip
Bahan Pengayaan dan Remedi, Program PGDK Kemdikbud 2019
Pembahasan
Berikut merupakan tabel untuk mempermudah dalam menentukan jenis materi
Jenis Materi Indikator hasil belajar yang harus dikuasai siswa
Fakta Apabila siswa diminta untuk menyebutkan nama, kapan, dimana suatu
peristiwa terjadi
Konsep Apabila siswa diminta untuk mengemukakan definisi, membedakan dua
hal, mengklasifikasikan
Prosedur Apabila siswa diminta untuk menjelaskan langkah-langkah pemecahan
suatu persoalan menurut prosedur tertentu
Prinsip Apabila siswa diminta untuk menjelaskan hubungan antar berbagai konsep,
sebab akibat
Keterampilan Apabila siswa diminta untuk membuat sesuatu
Aspek afektif Apabila siswa diminta memilih dan melakukan sikap tertentu terhadap
suatu kejadian
Aspek motorik Apabila siswa diminta untuk melakukan kegiatan menggunakan anggota badan
Tujuan pembelajaran yang meminta siswa dapat mendefinisikan hewan unggas,
mengelompokan dan membedakan jenis-jenis unggas termasuk jenis materi berupa konsep
Jawaban: D
Kompetensi Capaian Pembelajaran Indikator Esensial
Perencanaan Menetapkan materi, proses, 4. Berdasarkan capaian pembelajaran
pembelajaran
sumber, media, penilaian, dan (tujuan pembelajaran) yang
evaluasi pembelajaran telah dirumuskan dan materi
yang ditentukan, peserta dapat
menetapkan proses pembelajaran
yang sesuai.
Soal
4. Perencanaan pembelajaran yang menenkankan pada proses keterlibatan peserta didik
secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan dihubungkan dengan
situasi kehidupan sehari-hari sehingga mendorong peserta didik dapat menerapkan dalam
kehidupan mereka, pilihan strategi pembelajaran yang tepat yaitu….
A. Kooperatif B. Inkuiri C. Problem solving
D. Discovery E. Kontekstual
Pembahasan
Untuk menjawab soal di atas peserta harus memahami model-model pembelajaran dan
karateristiknya, seperti;
• Kooperatif adalah suatu strategi pembelajaran yang terstruktur secara sistematis di mana
siswa-siswa bekerjasama dalam kelompok-kelompok kecil dengan anggota antara
empat sampai lima orang secara heterogen untuk mencapai tujuan-tujuan bersama
• Problem solving merupakan kerangka konseptual tentang proses pembelajaran yang
menggunakan masalah-masalah riil dalam kehidupan nyata (otentik), bersifat tidak
tentu, terbuka dan mendua untuk merangsang dan menantang siswa berpikir kritis untuk
memecahkannya.
• Inkuiri adalah proses untuk memperoleh dan mendapatkan informasi dengan melakukan
observasi atau eksperimen guna mencari jawaban maupun memecahkan masalah
terhadap pertanyaan atau rumusan masalah dengan menggunakan berpikir kritis dan logis
Pedagogik Umum
• Discovery learning adalah model pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif
untuk mencari dan menyelidiki suatu permasalahan sehingga siswa dapat menyimpulkan
konsep dari pembelajaran yang telah dipelajari
• Kontektual (Contextual Teaching and Learning) adalah konsep belajar yang mengaitkan
antara materi yang diajarkan-nya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa
membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya
dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Jawaban: E
Kompetensi Capaian Pembelajaran Indikator Esensial
Perencanaan Menetapkan materi, 5. Berdasarkan capaian pembelajaran (tujuan
pembelajaran proses, sumber, media, pembelajaran) yang telah dirumuskan dan materi
penilaian, dan evaluasi yang ditentukan, peserta dapat menetapkan sumber
pembelajaran belajar/media pembelajaran yang diperlukan.
Soal
5. Saat merancang pembelajaran seorang guru ingin menyederhanakan konsep/prinsip /
hukum yang kompleks sehingga dapat memperjelas penyajian pesan secara tertulis, media
apa yang paling tepat dipilih oleh guru tersebut....
A. Bagan B. APE (Alat Permaian Edukadif)
C. Flip Chart D. Foto E. Gambar
Pembahasan
Untuk menjawab soal ini, peserta harus memahami pengertian, jenis, keunggulan dan
kelemahan masing-masing media pembelajaran;
1. Media foto
Kelebihan
• Sifatnya konkret, menunjukkan pokok masalah dibanding media verbal.
• Dapat mengatasi batasan ruang dan waktu.
• Mengatasi keterbatasan pengamatan
• Dapat memperjelas suatu masalah
• Murah harganya dan gampang didapat serta digunakan.
Kelemahan:
• Hanya menekankan persepsi indera mata
• Gambar /foto yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran
• Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.
Syarat pembuatan media foto yang baik:
• Autentik
• Sederhana
• Ukuran relatif (menyesuaikan ruang)
• Mengandung gerak atau perbuatan
• Gambar hendaklah bagus dari sudut seni
2. Sketsa
Sketsa adalah gambar yang sederhana, draft kasar yang melukiskan bagian-bagian
pokoknya tanpa detail. Sketsa, selain dapat memeperjelas penyampaian pesan, menghindari
verbalisme, menarik perhatian siswa, harganyapun tak perlu dipersoalkan sebab media ini
dibuat langsung oleh guru. Sketsa, yang dibuat secara cepat sementara guru menerangkan
dapat pula dipakai untuk tujuan tersebut.
3. Diagram
Sebagai suatu gambar sederhana yang menggunakan garis-garis dan simbol, diagram,
atau skema menggambarkan struktur dari obeyeknya secara garis besar, menunjukkan
hubungan yang ada antar komponennya atau sifat-sifat proses yang terjadi.
Bahan Pengayaan dan Remedi, Program PGDK Kemdikbud 2019
Ciri-ciri diagram yang perlu diketahui:
• bersifat simbolis dan abstrak sehingga kadang sulit dimengerti
• untuk dapat membaca diagram seoarang harus punya latar belakang tentang apa yang
didiagramkan
• walaupun sulit dimengerti, karena sifatnya yang padat, diagram dapat memperjelas arti
Diagram yang baik sebagai media pendidikan:
• Benar, digambar rapi, diberi titel, label dan penjelasan-penjelasan yang perlu.
• Cukup besar dan ditempatkan secara strategis
• Penyusunanya disesuaikan dengan pola membaca yang umum, dari kiri ke kanan, dan
dari atas ke bawah.
4. Bagan/chart
Seperti halnya media grafis yang lain, fungsinya yang pokok adalah menyajikan ide-ide
atau konsep yang sulit disampaikan secara tertulis atau secara.
Syarat bagan yang baik, adalah:
• Dapat dimengerti anak
• Sederhana dan lugas, tidak rumit dan berbelit-belit
• Diganti pada waktu-waktu tertentu agar tetap termasa juga tidak kehilangan daya tarik.
Contoh: bagan organisasi, bagan alur siklus air
5. Grafik
Sebagai suatu media visual, grafik adalah gambar sederhana yang menggunakan titik-
titik, garis atau gambar. Grafik disusun berdasarkan prinsip-prinsip matematik dan
menggunakan data-data komparatif.
Kelebihan grafik sebagai media adalah:
• Bermanfaat untuk mempelajari dan mengingat data-data kuantitatif dan hubungan-
hubungannya.
• Memungkinkan secara cepat kita mengadakan analisis, interpretasi, dan perbandingan
anatara data-data yang disajikan baik dalam hal ukuran, pertumbuhan dan arah.
• Penyajian data grafik: jelas, cepat, menarik, ringkas, dan logis.
Media grafis dikatakan baik, jika memenuhi ketentuan sebagai berikut:
• Jelas untuk dilihat seluruh kelas
• Hanya menyajikan satu ide setiap grafik
• Ada jarak/ruang kosong antara kolom-kolom bagiannya
• Warna yang digunakan kontras dan harmonis
• Berjudul dan ringkas
• Sederhana
• Mudah dibaca
• Praktis, mudah diatur
• Menggambarkan kenyataan/realisme
• Menarik
• Jelas dan tak memerlukan informasi tambahan
• Teliti
6. APE
Alat permainan edukatif (APE) adalah alat yang digunakan oleh anak untuk bermain sambil
belajar artinya alat dan bermain itu sendiri merupakan sarana belajar yang menyenangkan.
Anak tidak akan bosan-bosan bermain, di samping itu dengan bermain akan membawa
anak kepada pengalaman yang positif dalam segala aspek, seperti aspek pengembangan
keimanan dan ketakwaan, daya pikir, daya cipta, kemampuan olah tubuh (jasmani)”.
Jawaban: A
Pedagogik Umum
Kompetensi Capaian Pembelajaran Indikator Esensial
Perencanaan Menetapkan materi, 6. Berdasarkan capaian pembelajaran (tujuan
pembelajaran proses, sumber, media, pembelajaran) dan proses pembelajaran
penilaian, dan evaluasi yang telah ditentukan, peserta dapat
pembelajaran menetapkan jenis evaluasi yang tepat
Soal
6. Seorang guru merancang evaluasi dengan mendasarkan pada indikator dan tujuan
pembelajaran yang sudah ditentukan di RPP. Evaluasi tersebut dimaksudkan untuk
menentukan hasil dan kemajuan belajar siswa, maka jenis evalausi yang tepat dipilih oleh
guru adalah….
A. Evaluasi formatif
B. Evaluasi sumatif
C. Evaluasi selektif
D. Evaluasi diagnostik
E. Evaluasi penempatan
Pembahasan
Jenis evaluasi berdasarkan tujuan
1. Evaluasi diagnostik adalah evaluasi yang ditujukan untuk menelaah kelemahan-
kelemahan siswa beserta faktor-faktor penyebabnya.
2. Evaluasi selektif adalah evaluasi yang digunakan untuk memilih siswa yang paling
tepat sesuai dengan kriteria program kegiatan tertentu.
3. Evaluasi penempatan adalah evaluasi yang digunakan untuk menempatkan siswa
dalam program pendidikan tertentu yang sesuai dengan karakteristik siswa.
4. Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilaksanakan untuk memperbaiki dan
meningkatan proses belajar dan mengajar.
5. Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan untuk menentukan hasil dan
kemajuan belajar siswa.
Jenis evaluasi berdasarkan sasaran
1. Evaluasi konteks adalah valuasi yang ditujukan untuk mengukur konteks program
baik mengenai rasional tujuan, latar belakang program, maupun kebutuhan-kebutuhan
yang muncul dalam perencanaan.
2. Evaluasi input adalah evaluasi yang diarahkan untuk mengetahui input baik sumber
daya maupun strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan.
3. Evaluasi proses adalah evaluasi yang ditujukan untuk melihat proses pelaksanaan,
baik mengenai kalancaran proses, kesesuaian dengan rencana, faktor pendukung dan
faktor hambatan yang muncul dalam proses pelaksanaan, dan sejenisnya.
4. Evaluasi hasil atau produk adalah evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil
program yang dicapai sebagai dasar untuk menentukan keputusan akhir, diperbaiki,
dimodifikasi, ditingkatkan atau dihentikan.
5. Evaluasi outcome atau lulusan adalah evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil
belajar siswa lebih lanjut, yaitu evaluasi lulusan setelah terjun ke masyarakat.
Jenis evaluasi berdasarkan lingkup kegiatan pembelajaran
1. Evaluasi program pembelajaran; evaluasi yang mencakup terhadap tujuan pembelajaran, isi
program pembelajaran, strategi belajar mengajar, aspe-aspek program pembelajaran yang lain.
Bahan Pengayaan dan Remedi, Program PGDK Kemdikbud 2019
2. Evaluasi proses pembelajaran; evaluasi yang mencakup kesesuaian antara peoses
pembelajaran dengan garis-garis besar program pembelajaran yang di tetapkan,
kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, kemampuan siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran.
3. Evaluasi hasil pembelajaran; evaluasi hasil belajar mencakup tingkat penguasaan siswa
terhadap tujuan pembelajaran yang ditetapkan, baik umum maupun khusus, ditinjau
dalam aspek kognitif, afektif, psikomotorik.
Jenis evaluasi berdasarkan objek dan subjek evaluasi
Berdasarkan objek:
1. Evaluasi input adalah evaluasi terhadap siswa mencakup kemampuan kepribadian,
sikap, keyakinan.
2. Evaluasi transformasi adalah evaluasi terhadap unsur-unsur transformasi proses
pembelajaran anatara lain materi, media, metode dan lain-lain.
3. Evaluasi output adalah evaluasi terhadap lulusan yang mengacu pada ketercapaian
hasil pembelajaran.
Berdasarkan subjek:
1. Evaluasi internal adalah evaluasi yang dilakukan oleh orang dalam sekolah sebagai
evaluator, misalnya guru.
2. Evaluasi eksternal adalah evaluasi yang dilakukan oleh orang luar sekolah sebagai
evaluator, misalnya orangtua, masyarakat.
Jawaban: B
Kompetensi Capaian Pembelajaran Indikator Esensial
Perencanaan Menyusun Rencana 7. Dengan mencermati silabus, peserta dapat
pembelajaran Pelaksanaan Pembelajaran menganalisis keterkaitan antar komponen
(RPP) sesuai silabus silabus
Soal
7. Seorang Guru mencari materi dan media dari internet saat menyusun rencana pembelajaran
(RPP), materi dan media tersebut akan disampaikan pada proses pembelajaran dengan
maksud agar siswa tidak mengalami kesulitan memahami pelajaran. Langkah apa yang
harus dilakukan oleh seorang Guru saat memilih materi pelajaran….
A. Mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam kompetensi inti, kompetensi dasar,
dan indikator
B. Menganalisis potensi peserta didik; relevansi dengan karakteristik daerah; dan struktur
keilmuan
C. Menyesuaikan dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan
spritual peserta didik
D. Melihat kebermanfaatan bagi peserta didik; aktualitas, kedalaman, dan keluasan
materi pembelajaran
E. Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan, alat dan sumber
bahan, dan alokasi waktu
Pembahasan
Langkah-langkah dalam memilih materi pelajaran
• Mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam kompetensi inti, kompetensi dasar, dan
indikator
• Mengidentifikasi jenis-jenis materi pelajaran
Pedagogik Umum
• Memilih materi pembelajaran yang sesuai atau relevan dengan KD dan indicator pencapaian
• Memilih sumber materi pelajaran
Sementara
• Potensi peserta didik, relevansi dengan karakteristik daerah, dan struktur keilmuan
• Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual peserta didik
• Kebermanfaatan bagi peserta didik, aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi
pembelajaran
• Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan, alat dan sumber
bahan, dan alokasi waktu
Bukan termasuk langkah-langkah memilih materi tetapi prinsip dalam memilih materi
Jawaban: A
Kompetensi Capaian Pembelajaran Indikator Esensial
Perencanaan Menyusun Rencana 8. Dengan mencermati silabus yang telah
pembelajaran Pelaksanaan Pembelajaran ditentukan, peserta dapat menyusun
(RPP) sesuai silabus Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
dengan tepat
Soal
8. Dengan mencermati silabus, seorang guru akan merancang pelaksanaan pembelajaran
(RPP). Sebagaimana yang tertuang dalam Permendikbud RI No 22 tahun 2016 Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mencakup sekurang-kurangnya....
A. Kompetesi inti, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, materi ajar, model
pembelajaran, metode pembelajaran, strategi pembelajaran, dan penilaian hasil belajar
B. Identitas mata pelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar, materi ajar, model
pembelajaran, metode pengajaran, sumber belajar, penilaian hasil belajar, dan bobot
penilaian hasil belajar
C. Standar kompetensi, kompetensi dasar, metode pengajaran, media pembelajaran,
sumber belajar, langkah pembelajaran, tes hasil belajar, dan kunci jawaban tes
D. Identitas mata pelajaran, tujuan pembelajaran, materi ajar, model pembelajaran, media,
sumber belajar, langkah pembelajaran, dan penilaian hasil belajar
E. Identitas sekolah, identitas mata pelajaran, tujuan pembelajaran, materi ajar, media,
sumber belajar, langkah pembelajaran, dan penilaian hasil belajar
Pembahasan
Permendikbud No 22 tahun 2016 tentang standar proses pendidikan dasar dan menengah
menjelaskan bahwa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan
pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus
untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi
Dasar (KD).
RPP disusun berdasarkan KD atau subtema yang dilaksanakan satu kali pertemuan atau lebih.
Dalam Permendikbud No 22 tahun 2016, secara tegas menjelaskan komponen minimal RPP
terdiri atas:
1. Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan;
2. Identitas mata pelajaran atau tema/subtema, mencakup: 1) kelas/semester, 2) materi
pokok, dan 3) alokasi waktu ditentukan berdasarkan keperluan untuk pencapaian KD
dan beban belajar, dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia
dalam silabus dan KD yang harus dicapai;
Bahan Pengayaan dan Remedi, Program PGDK Kemdikbud 2019
3. Kompetensi Dasar, adalah sejumlah kemampuan minimal yang harus dikuasai peserta
didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator pencapaian
kompetensi. Kompetensi dasar dalam RPP, merujuk kompetensi dasar yang tercantum
dalam silabus;
4. Indikator pencapaian kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi
untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu. Indikator pencapaian
kompetensi menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi
disusun guru dengan merujuk kompetensi dasar. Dengan pertimbangan tertentu, guru
dapat menentukan tingkatan indikator lebih tinggi dari kompetensi dasar (kemampuan
minimal) yang ditentukan silabus. Pertimbangan tertentu yang dimaksud, antara lain:
agar lulusan memiliki nilai kompetitif, atau kelengkapan fasilitas laboratorium lebih
baik dari satuan pendidikan sejenis. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan
dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan/atau diukur,
yang mencakup kompetensi pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) dan keterampilan
(psikomotor);
5. Tujuan Pembelajaran dirumuskan lebih spesifik atau detail dengan merujuk indikator
pencapaian kompetensi. Jika cakupan dan kedalaman materi pembelajaran sudah tidak
dapat dijabarkan lebih detail dan spesifik lagi, maka tujuan pembelajaran disusun sama
persis dengan indikator pencapaian kompetensi.
6. Materi pembelajaran memuat fakta, konsep, prinsip dan prosedur yang relevan, dan
ditulis dalam bentuk butir-butir pokok bahasan/sub pokok bahasan sesuai dengan
rumusan indikator pencapaian kompetensi. Materi pembelajaran secara lengkap dalam
bentuk Lembar Kerja Peserta Didik dapat dilampirkan.
7. Model/Metode pembelajaran, model pembelajaran (lebih luas dari metode, dan
mempunyai sintak jelas) digunakan guru untuk mewujudkan proses pembelajaran
dan suasana belajar yang mengaktifkan peserta didik untuk mencapai kompetensi
dasar. Penggunaan model pembelajaran hendaknya mempertimbangkan karakteristik
peserta didik, dan karakteristik materi pembelajaran. Untuk memperkuat pendekatan
ilmiah (scientific), tematik terpadu (tematik antar matapelajaran), dan tematik
(dalam suatu mata pelajaran) perlu diterapkan pembelajaran berbasis penyingkapan/
penelitian (model pembelajaran discovery/inquiry). Untuk mendorong kemampuan
berpikir peserta didik abad 21, baik secara individual maupun kelompok maka sangat
disarankan menggunakan model pembelajaran berbasis pemecahan masalah (problem
based learning). Untuk menstimulan kemampuan ketrampilan dan berkarya peserta
didik, baik secara individual maupun kelompok, maka pemilihan model pembelajaran
berbasis proyek sangat tepat. Tentunya para guru harus memahami berbagai model
pembelajaran lain yang dapat mengaktifkan pengalaman belajar peserta didik.
8. MediaPembelajaran,berupa alat bantu guru untukmenyampaikanmateripembelajaran,
agar peserta didik termotivasi, menarik perhatian, dan berminat mengikuti pelajaran.
Jenis-jenis media pembelajaran dan karakterisnya, perlu dipahami pada guru, sehingga
pemilihan media pembelajaran dapat mengoptimalkan perhatian dan hasil belajar
peserta didik.
9. Sumber belajar, dapat berupa buku cetak, buku elektronik, media yang berfungsi
sebagai sumber belajar, peralatan, lingkungan belajar yang relevan;
Pedagogik Umum
10. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran, serangkaian aktivitas pengelolaan
pengalaman belajar siswa, melalui tahapan pendahuluan, inti dan penutup. Pada tahapan
pendahuluan, guru melakukan kegiatan: 1) memimpin doa dan mempresensi kehadiran
peserta didik, 2) memberikan apersepsi, 3) menyampaikan tujuan pembelajaran, dan
4) memotivasi peserta didik. Pada tahapan inti, guru mengelola pembelajaran merujuk
pada sintak (prosedur) model pembelajaran yang dipilihnya. Tahapan penutup, guru
melakukan kegiatan: 1) rangkuman materi pembelajaran, 2) penilaian, dan 3) tindak
lanjut pembelajaran berikutnya.
11. Penilaian, penilaian proses belajar dan hasil belajar dikembangkan oleh guru,
dilakukan dengan prosedur:
12. menetapkan tujuan penilaian dengan mengacu pada RPP yang telah disusun;
13. menyusun kisi-kisi penilaian;
a. membuat instrumen penilaian serta pedoman penilaian;
b. melakukan analisis kualitas instrumen penilaian;
c. melakukan penilaian;
d. mengolah, menganalisis, dan menginterpretasikan hasil penilaian;
e. melaporkan hasil penilaian; dan
f. memanfaatkan laporan hasil penilaian.
Jawaban: E
Kompetensi Capaian Pembelajaran Indikator Esensial
Melaksanakan Melaksanakan pembelajaran dengan 9. Melalui paparan kasus, peser-
pembelajaran mewujudkan suasana dan proses ta dapat memberikan pilihan
pembelajaran yang sesuai dengan pemecahan masalah pelaksana-
kaidah pedagogik untuk memfasilitasi an pembelajaran untuk mengem-
pengembangan potensi diri dan bangkan potensi siswa.
karakter siswa
Soal
9. Seorang guru senior mengajar siswanya dengan metode diskusi dan menggunakan media
gambar yang sudah berlangsung dari tahun ke tahun. Pada awal semester baru 2019
siswa dikelas tersebut diketahui 70% memiliki preferensi belajar kinestetik sehingga
mereka tidak fokus saat pembelajaran dan diskusi berlangsung, siswa lebih senang jika
mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Dari kasus tersebut strategi pembelajaran
yang paling tepat dipilih guru….
A. Kooperatif B. Project based learning C. Kontekstual
D. Inqury E. Discovery
Pembahasan
Untuk menjawab pertanyaan, anda harus memahami macam-macam strategi pembelajaran;
• Kooperatif pada intinya adalah suatu strategi pembelajaran yang terstruktur secara
sistematis di mana siswa-siswa bekerjasama dalam kelompok-kelompok kecil dengan
anggota antara empat sampai lima orang secara heterogen untuk mencapai tujuan-tujuan
bersama
• Problem solving merupakan kerangka konseptual tentang proses pembelajaran yang
menggunakan masalah-masalah riil dalam kehidupan nyata (otentik), bersifat tidak
tentu, terbuka dan mendua untuk merangsang dan menantang siswa berpikir kritis untuk
memecahkannya.
Bahan Pengayaan dan Remedi, Program PGDK Kemdikbud 2019
• Project based learning atau PjBL merupakan strategi pembelajaran yang dikembangkan
berdasarkan penerapan proyek dengan melibatkan siswa menyelidiki masalah dunia nyata
• Inkuiri adalah proses untuk memperoleh dan mendapatkan informasi dengan melakukan
observasi atau eksperimen guna mencari jawaban maupun memecahkan masalah terhadap
pertanyaan atau rumusan masalah dengan menggunakan berpikir kritis dan logis
• Discovery learning adalah model pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif untuk
mencari dan menyelidiki suatu permasalahan sehingga siswa dapat menyimpulkan konsep
dari pembelajaran yang telah dipelajari
• Kontektual kontekstual (Contextual Teaching and Learning) adalah konsep belajar yang
membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan-nya dengan situasi dunia nyata
siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya
dengan penerapannya dalam kehidu-pan mereka sehari-hari.
Jawaban: B
Kompetensi Capaian Pembelajaran Indikator Esensial
Melaksanakan Melaksanakan pembelajaran 10. Melalui paparan kasus,
pembelajaran dengan mewujudkan suasana dan
proses pembelajaran yang sesuai peserta dapat memberikan
dengan kaidah pedagogik untuk
memfasilitasi pengembangan pilihan pemecahan masalah
potensi diri dan karakter siswa
pelaksanaan pembelajaran
untuk mengembangkan karakter
siswa.
Soal
10. Di sekolah seorang guru menuliskan beberapa aturan seperti dilarang menginjak rumput
dan mencoret-coret meja hal ini merupakan pembiasaan kepada peserta didik agar
berkembang kecerdasan….
A. Naturalis B. Kinestetis C. Visual spasial
D. Verbal linguistic E. Logis matematis
Pembahasan
Pembelajaran logis matematis di sekolah dapat dikembangkan melalui beberapa strategi
seperti berikut ini:
1. Menceritakan masalah yang dihadapi sehari-hari, kemudian dipecahkan dengan bantuan
pemikiran matematis dengan mengatur waktu penyelesaian dengan tepat dan efektif.
2. Merencanakan suatu eksperimen dengan menggunakan metode ilmiah yang diawali
dengan mengungkapkan masalah, membuat hipotesis, melakukan percobaan, menafsirkan
data, dan menarik kesimpulan.
3. Membuat diagram venn untuk mempolakan masalah agar mudah membangun pengertian
sehingga mudah dipecahkan.
4. Membuat analogi untuk menjelaskan sesuatu sehingga mudah dipahami, misalnya
menjelaskan tentang peristiwa erosi diwujudkan dengan analogi menumpahkan air pada
kepala yang tidak berambut, air akan cepat mengalir ke badan.
5. Menggunakan ketrampilan berpikir dari tingkat rendah hingga berpikir tingkat tinggi
untuk menyelesaikan masalah.
6. Mengkategorikan fakta–fakta yang dipelajari sesuai sifat dan jenisnya untuk memudahkan
mengingat.
7. Merancang suatu pola atau kode, atau simbol untuk mengetahui obyek yang ingin
dipelajari.
Pedagogik Umum
Pembelajaran yang dirancang untuk mengaktifkan kecerdasan visual spasial adalah
1. Visualisasi
Penerapan metode ini dengan menciptakan “layar lebar” di benak siswa, guru dapat
membimbing dengan memejamkan mata dan membayangkan apa yang baru saja mereka
pelajari dan diminta untuk menceritakan kembali.
2. Penggunaan warna
Penggunaan warna untuk memberi penekanan pada pola peraturan atau klasifikasi
selama proses pembelajaran, misal warna merah pada semua kata–kata penting yang
harus dipahami peserta didik. Warna juga sebagai penghilang stress peserta didik ketika
menghadapi hal sulit menemukan makna.
3. Metafora gambar
Metafora gambar adalah pengekspresian gagasan melalui pencitraan visual. Nilai
pendidikan metafora ada pembentukan hubungan hal yang sudah diketahui siswa dan
yang diajarkan.
4. Sketsa gagasan
Strategi sketsa gagasan ini meminta peserta didik menggambarkan poin kunci, gagasan
utama, tema sentral, atau konsep yang diajarkan, agar cepat dan mudah sketsa tidak harus
rapi menyerupai kenyataan.
5. Simbol grafis
Pembelajaran yang dapat membangkitkan kecerdasan linguistik dalam diri peserta didik
dengan strategi berikut;
6. Bercerita
Peserta didik akan senang menceritakan kisah yang dimiliki kepada temannya sebayanya,
sebagian yang lain merasa malu. Mendengarkan cerita melibatkan keterampilan mendengar
dan linguistik. Metode bercerita bisa diajarkan kepada peserta didik dengan pendahuluan
yang menarik, pemilihan karakter, cerita yang dipilih mengandung imajinasi yang bias
dibayangkan oleh pendengar, memakai efek suara, tangan dan gerakan tubuh, suara jelas
serta ekspresif, dan kontak mata dengan pendengar.
7. Diskusi
Diskusi kelas digunakan hampir disetiap mata pelajaran dan semua tingkat. Ada beberapa
hal yang harus dipenuhi agar hasilnya positif dan memuaskan.
8. Merekam dengan tape recorder
Tape recorder digunakan untuk sebagai pengumpul informasi, wawancara, dan dapat
digunakan untuk menyediakan informasi. Peserta didik dapat menggunakan untuk
mempersiapkan tulisan, mengolah gagasan, sekaligus membicarakan topic mereka. Peserta
didik yang kurang cakap menulis mungkin bisa merekam pemikiran mereka sebagai mode
ekspresi alternative. Manfaat lain bias digunakan mengirim surat lisan kepada peserta
didik lain untuk menceritakan pengalaman pribadi mereka, dan memperoleh umpan balik
tentang sosialisasi di lingkungan kelas.
9. Menulis jurnal
Jurnal ini dapat dibuat sangat pribadi dan hanya diceritakan pada guru atau dibacakan
secara teratur di depan kelas. Jurnal ini dapat merangkum kecerdasan majemuk dengan
menggunakan gambar, sketsa foto, dialog, dan data non verbal. Topic yang ditulis bias
bidang umum, spesifik, catatan matematika, gagasan baru, dan mata pelajaran lain
Bahan Pengayaan dan Remedi, Program PGDK Kemdikbud 2019
10. Publikasi
Publikasi dapat dilakukan dengan berbagai cara. Tulisan peserta didik dapat difotocopi dan
disebarkan. Tulisan–tulisan dapat dijilid dalam bentuk buku dan ditempatkan khusus dikelas
atau perpustakaan, dan dipublikasikan di web site sekolah. Jika memungkinkan membentuk
kelompok khusus kepenulisan utuk diskusi buku dan tulisan peserta didik. Apabila peserta
didik tahu bahwa orang lain menggandakan, mendiskusikan, bahkan memperdebatkan
tulisan mereka, hal itu memotivasi untuk terus mengembangkan keahliannya.
Pembelajaran dikelas yang dapat mengaktifkan kecerdasan kinestetik adalah;
1. Respon tubuh
Mintalah peserta didik menanggapi pelajaran menggunakan tubuh sebagai media respon
misalnya mengangkat tangan, mengangguk, atau tersenyum jika memahami penjelasan guru.
2. Teater kelas
Meminta peserta didik memerankan teks, soal, atau materi lain yang harus dipelajari
dengan mendramakan isinya.
3. Konsep kinestetis
Permainan tebak–tebakan yang dilakukan dengan gerakan yang menantang kemampuan
peserta didik untuk mengungkapkan pengetahuan dengan cara tidak konvensional.
4. Hands on thinking
Memberi kesempatan peserta didik untuk memanipulasi obyek atau menciptakan sesuatu
dari tangan mereka dengan membuat patung, kolase, atau bentuk kerajinan lain.
5. Peta tubuh
Tubuh manusia dapat digunakan sebagai alat pedagogis yang berguna, missal jari untuk
menghitung, dengan menggunakan gerakan fisik akan menginternalisasikan gagasan.
Pembelajaran di kelas yang mengembangkan kecerdasan naturalis adalah;
1. Jalan–jalan di alam terbuka
Cara ini untuk menguatkan materi yang akan dipelajari untuk semua mata pelajaran,
misalnya untuk melukiskan perjuangan pahlawan, mempelajari pertumbuhan dan cuaca.
2. Melihat keluar jendela
Untuk mengurangi kebosanan peserta didik di kelas, metode ini dapat dilakukan oleh guru
dengan observasi diluar kelas, melakukan pengamatan, dan mencatatat hasilnya.
3. Ekostudi
Strategi ini mengintegrasikan kepedulian peserta didik pada kelangsungan bumi
untuk semua mata pelajaran, misal; tidak menginjak rumput, tidak membuang sampah
sembarangan.
Jawaban: A
Kompetensi Capaian Pembelajaran Indikator Esensial
Menilai dan Melaksanakan penilaian 11. Dengan mencermati RPP dan
mengevaluasi
pembelajaran otentik-holistik yang mencakup proses pembelajaran, peserta dapat
ranah sikap, pengetahuan, dan memberikan pilihan jenis penilaian
keterampilan; otentik-holistik terhadap aspek sikap
Soal
11. Seorang guru ingin mengetahui kemampuan siswa dalam mengatur dan mengelola perbedaan
pendapat ketika dilakukan diskusi kelompok. Guru tersebut membuat lembar daftar cek (check
list) dalam bentuk skala yang harus diisikan oleh siswa untuk menilai teman kelompoknya.
Jenis penilaian otentik-holistik yang dapat dipilih oleh guru tersebut yaitu….
A. Penilaian kinerja B. Penilaian proyek
C. Penilaian portofolio D. Pertanyaan terbuka E. Penilaian diri
Pedagogik Umum
Pembahasan
Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja sering disebut sebagai penilaian unjuk kerja (performance assessment).
Bentuk penilaian ini digunakan untuk mengukur status kemampuan belajar peserta didik
berdasarkan hasil kerja dari suatu tugas. Pada penilaian kinerja peserta didik diminta untuk
mendemonstrasikan tugas belajar tertentu dengan maksud agar peserta didik mengaplikasikan
pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya. Instrumen yang dapat digunakan untuk
merekam hasil belajar pada penilaian kinerja ini antara lain: daftar cek (check list), catatan
anekdot/narasi, skala penilaian (rating scale).
Penilaian Proyek
Penilaian proyek (project assessment) adalah bentuk penilaian yang diujudkan dalam bentuk
pemberian tugas kepada peserta didik secara berkelompok. Penilaian ini difokuskan pada
penilaian terhadap tugas belajar yang harus diselesaikan oleh peserta didik dalam periode/
waktu tertentu. Penilaian proyek dapat juga dikatakan sebagai penilaian berbentuk penugasan
yang bertujuan untuk mengukur kemampuan peserta didik menghasilkan karya tertentu
yang dilakukan secara berkelompok. Dengan menggunakan penilaian proyek pendidik dapat
memperoleh informasi berkaitan dengan kemampuan peserta didik dalam hal pengetahuan,
pemahaman, aplikasi, sintesis informasi atau data, sampai dengan pemaknaan atau
penyimpulan.
Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio merupakan salah satu penilaian otentik yang dikenakan pada sekumpulan
karya peserta didik yang diambil selama proses pembelajaran dalam kurun waktu tertentu.
Karya-karya ini berkaitan dengan mata pelajaran dan disusun secara sistematis dan terogansir.
Proses penilaian portofolio dilakukan secara bersama antara antara peserta didik dan guru.
Hal ini dimaksudkan untuk menentukan fakta-fakta peserta didik dan proses bagaimana
fakta-fakta tersebut diperoleh sebagai salah satu bukti bahwa peserta didik telah memiliki
kompetensi dasar dan indikator hasil belajar sesuai dengan yang telah ditetapkan.
Untuk melakukan penilaian portofolio secara tepat perlu memperhatikan hal-hal seperti
berikut ini, yaitu: kesesuaian, saling percaya antara pendidik dan peserta didik, kerahasiaan
bersama antara pendidik dan peserta didik, kepuasan, milik bersama antara pendidik guru dan
peserta didik, penilaian proses dan hasil.
Jurnal
Jurnal belajar merupakan rekaman tertulis tentang apa yang dilakukan peserta didik berkaitan
dengan apa-apa yang telah dipelajari. Jurnal belajar ini dapat digunakan untuk merekam
atau meringkas aspek-aspek yang berhubungan dengan topik-topik kunci yang dipelajari.
Misalnya, perasaan siswa terhadap suatu pelajaran, kesulitan yang dialami, atau keberhasilan
di dalam memecahkan masalah atau topik tertentu atau berbagai macam catatan dan komentar
yang dibuat siswa.Jurnal merupakan tulisan yang dibuat peserta didik untuk menunjukkan
segala sesuatu yang telah dipelajari atau diperoleh dalam proses pembelajaran. Jadi, jurnal
dapat juga diartikan sebagai catatan pribadi siswa tentang materi yang disampaikan oleh guru
di kelas maupun kondisi proses pembelajaran di kelas.
Penilaian Diri
Penilaian diri (self assessment) adalah suatu teknik penilaian di mana peserta didik diminta
untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan proses dan tingkat pencapaian kompetensi
yang diperolehnya dalam pelajaran tertentu. Dalam proses penilaian diri, bukan berarti tugas
pendidik untuk menilai dilimpahkan kepada peserta didik semata dan terbebas dari kegiatan
melakukan penilaian. Dengan penilaian diri, diharapkan dapat melengkapi dan menambah
penilaian yang telah dilakukan pendidik.
Bahan Pengayaan dan Remedi, Program PGDK Kemdikbud 2019
Untuk melaksanakan penilaian diri oleh peserta didik di kelas perlu memperhatikan hal-hal
seperti: menentukan terlebih dahulu kompetensi atau aspek apa yang akan dinilai; langkah
berikutnya menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan; merancang format penilaian
yang akan digunakan seperti pedoman penskoran, daftar tanda cek, atau skala penilaian; peserta
didik diminta untuk melakukan penilaian diri; pendidik mengkaji sampel hasil penilaian secara
acak, untuk mendorong peserta didik supaya senantiasa melakukan penilaian diri secara cermat
dan objektif; dan pendidik menyampaikan umpan balik kepada peserta didik yang didasarkan
pada hasil kajian terhadap sampel hasil penilaian yang diambil secara acak.
Penilaian Antarteman
Penilaian antar peserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peseta didik
untuk saling menilai temannya terkait dengan pencapain kompetensi, sikap, dan perilaku
keseharian peserta didik. Penilaian ini dapat dilakukan secara berkelompok untuk mendapatkan
informasi sekitar kompetensi peserta didik dalam kelompok. Informasi ini dapat dijadikan
sebagai bahan menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik.
Pertanyaan Terbuka
Penilaian otentik juga dilakukan dengan cara meminta peserta didik membaca materi
pelajaran, kemudian merespon pertanyaan terbuka. Penilaian ini lebih difokuskan terhadap
bagaimana peserta didik mengaplikasikan informasi daripada seberapa banyak peserta didik
memanggil kembali apa yang telah diajarkan. Pertanyaan terbuka tesebut harus dibatasi
supaya jawabannya tidak terlalu luas dan bermakna sesuai dengan tujuannya.
Jawaban: A
Kompetensi Capaian Pembelajaran Indikator Esensial
Menilai dan Melaksanakan penilaian 12. Dengan mencermati RPP dan proses
mengevaluasi otentik-holistik yang mencakup pembelajaran, peserta dapat memberikan
pembelajaran ranah sikap, pengetahuan, dan pilihan jenis penilaian otentik-holistik
keterampilan
terhadap aspek pengetahuan
Soal
12. Jika guru memberikan penugasan kepada siswa yang bertujuan untuk mengukur
kemampuan dalam menghasilkan karya tertentu dan dilakukan secara berkelompok. Maka
jenis penilaian otentik yang tepat adalah….
A. Peniaian kinerja B. Peniaian portofolio
C. Penilaian proyek D. Penilaian jurnal E. Penilaian diri
Pembahasan
Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja sering disebut sebagai penilaian unjuk kerja (performance assessment). Bentuk
penilaian ini digunakan untuk mengukur status kemampuan belajar peserta didik berdasarkan hasil
kerja dari suatu tugas. Pada penilaian kinerja peserta didik diminta untuk mendemonstrasikan tugas
belajar tertentu dengan maksud agar peerta didik mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan
yang dimilikinya. Instrumen yang dapat digunakan untuk merekam hasil belajar pada penilaian
kinerja ini antara lain: daftar cek (check list), catatan anekdot/narasi, skala penilaian (rating scale).
Penilaian Proyek
Penilaian proyek (project assessment) adalah bentuk penilaian yang diwujudkan dalam bentuk
pemberian tugas kepada peserta didik secara berkelompok. Penilaian ini difokuskan pada
penilaian terhadap tugas belajar yang harus diselesaikan oleh peserta didik dalam periode/
waktu tertentu. Penilaian proyek dapat juga dikatakan sebagai penilaian berbentuk penugasan
yang bertujuan untuk mengukur kemampuan peserta didik menghasilkan karya tertentu
yang dilakukan secara berkelompok. Dengan menggunakan penilaian proyek pendidik dapat
memperoleh informasi berkaitan dengan kemampuan peserta didik dalam hal pengetahuan,
pemahaman, aplikasi, sintesis informasi atau data, sampai dengan pemaknaan atau penyimpulan.
Pedagogik Umum
Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio merupakan salah satu penilaian otentik yang dikenakan pada sekumpulan
karya peserta didik yang diambil selama proses pembelajaran dalam kurun waktu tertentu.
Karya-karya ini berkaitan dengan mata pelajaran dan disusun secara sistematis dan terogansir.
Proses penilaian portofolio dilakukan secara bersama antara antara peserta didik dan guru. Hal
ini dimaksudkan untuk menentukan fakta-fakta peserta didik dan proses bagaimana fakta-fakta
tersebut diperoleh sebagai salah satu bukti bahwa peserta didik telah memiliki kompetensi
dasar dan indikator hasil belajar sesuai dengan yang telah ditetapkan.
Untuk melakukan penilaian portofolio secara tepat perlu memperhatikan hal-hal seperti berikut
ini, yaitu: kesesuaian, saling percaya antara pendidik dan peserta didik, kerahasiaan bersama
antara pendidik dan peserta didik, kepuasan, milik bersama antara pendidik guru dan peserta
didik, penilaian proses dan hasil.
Jurnal
Jurnal belajar merupakan rekaman tertulis tentang apa yang dilakukan peserta didik berkaitan
dengan apa-apa yang telah dipelajari. Jurnal belajar ini dapat digunakan untuk merekam atau
meringkas aspek-aspek yang berhubungan dengan topik-topik kunci yang dipelajari. Misalnya,
perasaan siswa terhadap suatu pelajaran, kesulitan yang dialami, atau keberhasilan di dalam
memecahkan masalah atau topik tertentu atau berbagai macam catatan dan komentar yang
dibuat siswa.Jurnal merupakan tulisan yang dibuat peserta didik untuk menunjukkan segala
sesuatu yang telah dipelajari atau diperoleh dalam proses pembelajaran. Jadi, jurnal dapat juga
diartikan sebagai catatan pribadi siswa tentang materi yang disampaikan oleh guru di kelas
maupun kondisi proses pembelajaran di kelas.
Penilaian Tertulis
Penilaian tertulis mensuplai jawaban isian atau melengkapi, jawaban singkat atau pendek
dan uraian. Penilaian tertulis yang termasuk dalam model penilaian otentik adalah penilaian
yang berbentuk uraian atau esai yang menuntut peserta didik mampu mengingat, memahami,
mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis, mensintesis, mengevaluasi dan sebagainya
atas materi yang telah dipelajari. Penilaian ini sebisa mungkin bersifat komprehensif, sehingga
mampu menggambarkan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik. Dalam
menyusun instrumen penilaian tertulis perlu dipertimbangkan hal-hal seperti kesesuaian soal
dengan indikator pada kurikulum, konstruksisoal atau pertanyaan harus jelas dan tegas, dan
bahasa yang digunakan tidak menimbulkan penafsiran ganda.
Penilaian Diri
Penilaian diri (self assessment) adalah suatu teknik penilaian dimana peserta didik diminta
untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan proses dan tingkat pencapaian kompetensi
yang diperolehnya dalam pelajaran tertentu. Dalam proses penilaian diri, bukan berarti tugas
pendidik untuk menilai dilimpahkan kepada peserta didik semata dan terbebas dari kegiatan
melakukan penilaian. Dengan penilaian diri, diharapkan dapat melengkapi dan menambah
penilaian yang telah dilakukan pendidik.
Untuk melaksanakan penilaian diri oleh peserta didik di kelas perlu memperhatikan hal-hal
seperti: menentukan terlebih dahulu kompetensi atau aspek apa yang akan dinilai; langkah
berikutnya menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan; merancang format penilaian
yang akan digunakan seperti pedoman penskoran, daftar tanda cek, atau skala penilaian; peserta
didik diminta untuk melakukan penilaian diri; pendidik mengkaji sampel hasil penilaian secara
acak, untuk mendorong peserta didik supaya senantiasa melakukan penilaian diri secara cermat
dan objektif; dan pendidik menyampaikan umpan balik kepada peserta didik yang didasarkan
pada hasil kajian terhadap sampel hasil penilaian yang diambil secara acak.
Jawaban: C
Bahan Pengayaan dan Remedi, Program PGDK Kemdikbud 2019
Kompetensi Capaian Pembelajaran Indikator Esensial
Menilai dan Melaksanakan penilaian 13. Dengan mencermati RPP dan proses
mengevaluasi
pembelajaran otentik-holistik yang pembelajaran, peserta dapat memberikan
mencakup ranah sikap, pilihan jenis penilaian otentik-holistik
pengetahuan, dan keterampilan terhadap aspek keterampilan
Soal
13. Pada akhir pembelajaran siswa diminta untuk mendemonstrasikan tugas belajar
yang diberikan guru dengan tujuan agar siswa tersebut mengaplikasikan kemampuan
keterampilan yang dimilikinya dan guru dapat menilai kompetensinya. Instrumen yang
dapat dipilih oleh guru untuk merekam hasil belajar yaitu….
A. Daftar cek (check list)
B. Benar salah (true false)
C. Pilihan ganda (multiple choice)
D. Menjodohkan (matching)
E. Jawaban bebas (Completion test)
Pembahasan
Penilaian Kinerja
Secara umum tes dapat dipilahkan kedalam bentuk tes penampilan atau unjuk kerja
(performance test), tes lisan, dan tes tulis. Tes penampilan adalah tes dalam bentuk tindakan
atau unjuk kerja untuk mengukur seberapajauh seseorang dapat melakukan sesuatu tugas atau
pekerjaan sesuai dengan standar atau kriteria yang ditetapkan. Misalnya tes keterampilan
dalam mengoperasikan alat atau peralatan seperti komputer, peralatan produk teknologi,
memperagakan gerakan, dan kegiatan belajar lain yang sejenis. Dengan menggunakan tes
penampilan atau tes keterampilan maka dapat diketahui secara langsung tingkat atau kualitas
keterampilan peserta didik yang sudah dirumuskan dan ditetapkan dalam kompetensi dasar.
Di samping itu, tes keterampilan atau tes praktek dapat berfungsi sebagai media belajar untuk
mengurangi kejenuhan. Namun demikian, penggunaan tes keterampilan akan menghadapi
kendala jika peralatan yang digunakan tidak memadai untuk mendukung pelaksanaan tes
itu sendiri. Dilihat dari segi biaya, tes keterampilan relatif mahal manakala dibutuhkan
kelengkapan fasilitas tes keterampilan yang lebih kompleks.
Tes lisan (oral test) yang dilaksanakan secara lisan, soal atau pertanyaan diberikan secara lisan
dan jawaban yang diberikan juga dinyatakan secara lisan. Tes tulis (written test) adalah tes
yang dilaksanakan secara tertulis, pertanyaan atau soal dinyatakan secara tertulis dan jawaban
yang diberikan oleh peserta tes juga dinyatakan secara tertulis. Tes tulis dapat dikelompokkan
menjadi dua yakni tes bentuk uraian (essay test) dan tes bentuk obyektif (objective test). Tes
bentuk uraian adalah tes yang jawabannya tidak disediakan pada lembar soal, tetapi harus
diungkap atau diberikan sendiri oleh peserta tes. Pengungkapan jawaban oleh peserta tes
sangat bervariasi dilihat dari sisi gaya bahasa dan keluasan lingkup jawaban. Berdasarkan sifat
jawaban inilah maka tes bentuk uraian dapat dipilah menjadi uraian bebas dan uraian terbatas.
Tes uraian bebas memberi keleluasaan pada peserta tes untuk mengungkapkan secara panjang
lebar jawaban yang diberikan. Tes uraian terbatas membatasi peserta tes dalam menjawab
berdasarkan aspek-aspek tertentu dari materi yang diujikan.
Tes bentuk obyektif adalah yang jawabannya disediakan oleh pembuat soal, peserta tes hanya
memilih jawaban yang benar dengan cara memberi tanda silang (X), tanda centang (V),
atau lingkaran (O). Secara umum tes bentuk obyektif dapat dipilahkan menjadi dua yaitu tes
menyajikan (supply test) dan tes pilihan (selection test). Tes bentuk pilihan (selection test)
dapat dipilah menjadi benar – salah (true – false), menjodohkan (matching test), pilihan ganda
(multiple choice), tes analogi (analogy test), dan tes menyusun kembali (rearrangement test).
Pedagogik Umum
Tes menyajikan (supply test) adalah tes yang pertanyaan atau soalnya disusun sedemikian
rupa dengan maksud agar peserta tes memberikan jawaban cukup dengan satu atau dua kata
saja. Tes bentuk pilihan (selection test) adalah tes yang formatnya disusun sedemikian rupa
yang mengharuskan peserta tes menjawab dengan cara memilih alternatif jawaban yang
disediakan dengan memberi tanda sesuai petunjuk. Tes bentuk pilihan ini dapat disusun dalam
bentuk benar-salah, menjodohkan, dan pilihan ganda. Tes benar-salah (true-false) adalah
bentuk tes yang soal atau pertanyaannya berupa pernyataan. Pernyataan tersebut dapat berupa
pernyataan yang benar dan pernyataan yang salah. Peserta tes diminta untuk merespons
pernyataan tersebut dengan cara memberi tanda atau memilih huruf B jika pernyataan benar
dan memberi tanda atau memilih S jika pernyataan salah. Tes menjodohkan (matching test)
adalah format tes yang disusun dalam dua bagian yaitu bagian pertanyaan atau pernyataan dan
bagian jawaban.Tes pilihan ganda adalah bentuk tes yang disusun berupa pertanyaan sebagai
pokok soal (stem) dan alternatif pilihan jawaban. Alternatif pilihan jawaban dapat terdiri
tiga, empat, atau lima. Peserta tes diminta memilih satu jawaban yang benar dari alternatif
jawaban yang disediakan dengan cara memberi tanda sesuai dengan petunjuk. Tes pilihan
ganda ini dapat dipilah menjadi pilihan ganda, pilihan ganda sebab–akibat, pilihan ganda
analisis kasus, pilihan ganda kompleks, dan pilihan ganda membaca diagram/grafik/peta. Tes
analogi (analogy test) adalah jenis tes bentuk obyektif yang disusun sedemikian rupa dimana
dalam menjawab pertanyaan atau pernyataan peserta tes diminta memilih bentuk yang sesuai
dengan pernyataan sebelumnya. Tes menyusun kembali (rearrangement test) adalah jenis tes
obyektif yang disusun sedemikian rupa sehingga format pernyataan atau pertanyaan tersusun
dalam kalimat yang tidak teratur. Dalam tes jenis ini peserta tes diminta untuk menyusun
kembali rangkaian kalimat yang tidak teratur tersebut menjadi urutan pengertian atau proses
yang benar.
Penilaian kinerja sering disebut sebagai penilaian unjuk kerja (performance assessment).
Bentuk penilaian ini digunakan untuk mengukur status kemampuan belajar peserta didik
berdasarkan hasil kerja dari suatu tugas. Pada penilaian kinerja peserta didik diminta untuk
mendemonstrasikan tugas belajar tertentu dengan maksud agar peerta didik mengaplikasikan
pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya. Instrumen yang dapat digunakan untuk
merekam hasil belajar pada penilaian kinerja ini antara lain: daftar cek (check list), catatan
anekdot/narasi, skala penilaian (rating scale).
Jawaban: A
Kompetensi Capaian Pembelajaran Indikator Esensial
Menilai dan Menggunakan hasil penilaian 14. Melalui paparan kasus, peserta
mengevaluasi untuk meningkatkan kualitas dapat menganalisis hasil penilaian
pembelajaran pembelajaran. pembelajaran
Soal
14. Sebagian siswa mengalami kesulitan menjawab soal tes pilihan ganda yang disusun oleh
guru hal tersebut disebabkan materi dalam soal sebagian belum dipelajari oleh siswa,
karena materi tersebut seharusnya diberikan pada pertemuan berikutnya. Hal yang
seharusnya dilakukan guru dalam menyusun soal tes pilihan ganda pada aspek materi
yaitu….
A. Soal harus sesuai dengan indikator
B. Pokok soal harus dirumuskan secara jelas
C. Pilihan jawaban harus homogen dan logis
D. Panjang rumusan pilihan jawaban relatif sama
E. Butir tes tidak tergantung pada jawaban sebelumnya
Bahan Pengayaan dan Remedi, Program PGDK Kemdikbud 2019
Pembahasan
Analisis secara teoritis adalah telaah soal yang difokuskan pada aspek materi, konstruksi,
dan bahasa. Penelaahan kualitas soal bentuk obyektif pada aspek materi dimaksudkan untuk
mengetahui apakah materi yang diujikan sudah sesuai dengan kompetensi atau hasil belajar
yang ditetapkan, dan apakah materi soal sudah sesuai dengan tingkat atau jenjang kemampuan
berpikir peserta tes, serta apakah kunci jawaban sudah sesuai dengan isi pokok soal. Telaah
kualitas soal pada aspek konstruksi dimaksudkan untuk mengetahui teknik penulisan butir-
butir soal sudah merujuk pada kaidah-kaidah penulisan soal yang baik. Pada aspek bahasa,
telaah soal dimaksudkan untuk mengetahui apakah bahasa yang digunakan cukup jelas
dan mudah dimengerti, tidak menimbulkan multi interpretasi, serta sesuai dengan kaidah
penggunaan bahasa yang berlaku.
Secara teoritis, kualitas soal tes bentuk objektif dapat ditelaah dengan memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
• Butir harus sesuai dengan indicator yang ditetapkan
• Hanya ada satu jawaban yang benar
• Pengecoh homogin, dan berfungsi
Kelebihan tes bentuk obyektif
• Lingkup materi yang diujikan luas sehingga dapat mewakili materi yang sudah diajarkan
(representatif)
• Tingkat validitas isi relatif tinggi
• Proses koreksi dan penyekoran mudah dan obyektif
• Tidak memungkinkan peserta tes untuk mengemukakan hal-hal yang tidak berkaitan
dengan pertanyaan
• Informasi hasil tes dapat lebih cepat
• Tingkat reliabilitas tinggi
• Memungkinkan penyelenggaraan tes bersama pada wilayah yang luas
Kelemahan tes obyektif
• Tidak mengembangkan daya nalar peserta tes
• Peserta tes cenderung menjawab dengan jalan menerka
• Memungkinkan terjadinya kecurangan, saling menyontek
• Mengembangkan dan menyusun soal relatif sulit dan waktu lama
• Membutuhkan waktu untuk membaca soal dan jawabannya sehinnga mengurangi waktu
ujian
Salah satu bentuk tes obyektif yaitu tes pilihan ganda. Tes pilihan ganda adalah bentuk tes
yang jawabannya harus dipilih dari beberapa kemungkinan jawaban yang telah disediakan.
Jawaban: A
Kompetensi Capaian Pembelajaran Indikator Esensial
Menilai dan Menggunakan hasil penilaian 15. Melalui paparan kasus, peserta
mengevaluasi untuk meningkatkan kualitas dapat menentukan tindak lanjut
pembelajaran pembelajaran. hasil penilaian pembelajaran
Soal
15. Hasil penilaian akhir yang dilakukan oleh guru diketahui beberapa siswa telah memenuhi
ketuntasan belajar dan ada juga siswa yang belum memenuhi kreteria ketuntasan belajar.
Mendasarkan pada kasus tersebut guru dapat melakukan tindak lanjut hasil penilaian yang
dapat dimanfaatkan untuk beberapa hal. Berikut merupakan pemanfaatan hasil penilaian
oleh Guru, kecuali…
Pedagogik Umum
A. Memperbaiki program pembelajaran
B. Menyelenggarakan program remedial bagi siswa yang hasilnya rendah
C. Menyelenggarakan program pengayaan bagi siswa yang hasilnya tinggi
D. Mengadministrasikan hasil penilaian
E. Menyusun laporan hasil penilaian
Pembahasan
Hasil tes atau hasil penilaian dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan dan
perkembangan peserta didik dalam menerapkan pengetahuan dalam tugas tertentu. Di
samping itu hasil penilaian dapat juga memberi gambaran tingkat keberhasilan pendidikan
pada satuan pendidikan. Berdasarkan analisis hasil penilaian, dapat ditentukan langkah atau
upaya yang harus dilakukan oleh pendidik dan peserta didik dalam meningkatkan kualitas
proses dan hasil belajar. Oleh sebab itu hasil penilaian yang diperoleh harus diinformasikan
langsung kepada peserta didik sehingga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan peserta didik
(assessment as learning), pendidik (assessment for learning), dan satuan pendidikan selama
proses pembelajaran berlangsung (melalui Penilaian Harian/pengamatan harian) maupun
setelah beberapa kali program pembelajaran (Penilaian Tengah Semester), atau setelah selesai
program pembelajaran selama satu semester.
Hasil penilaian berupa informasi tentang peserta didik yang telah mencapai kriteria ketuntasan
minimal (KKM)/ Ketuntasan Belajar Minimal (KBM) dan peserta didik yang belum mencapai
KKM/KBM, perlu ditindaklanjuti dengan program pembelajaran remedial dan pengayaan
bagi peserta didik yang telah melampaui KKM/KBM. Penilaian yang dilakukan oleh pendidik
juga digunakan untuk mengetahui capaian akhir penguasaan kompetensi peserta didik yang
dituangkan dalam rapor.
Hasil penilaian merupakan cerminan prestasi dan tingkah laku peserta didik selama melakukan
kegiatan belajar. Dengan melihat hasil akhir beserta keterangan yang ada peserta didik dapat
mengetahui kekuatan dan kelemahan dirinya sehingga dia dapat memperbaiki sikap dalam
pembelajaran selanjutnya. Bagi pendidik, hasil belajar yang dicapai peserta didik merupakan
cerminan prestasi dan kondisi yang dapat dicapainya dalam mengimplementasikan program
pembelajaran yang sudah dirancang di dalam Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP). Oleh karena itu, hasil penilaian yang diperoleh peserta didik menjadi bahan untuk
memperbaiki program pembelajaran yang disusunnya sekaligus mencari upaya untuk
meningkatkan keprofesionalannya.
Selain itu, pendidik bertanggung jawab pula untuk memperbaiki prestasi peserta didik yang
belum berhasil melalui program perbaikan/remediasi. Bagi peserta didik yang sudah mencapai
batas maksimum, pendidik dapat memberi program pengayaan dengan tujuan mengembangkan
prestasinya. Hal yang tidak boleh dilupakan dalam pemanfaatan hasil penilaian peserta didik
adalah untuk menyusun laporan hasil penilaian sebagai fungsí administrasi.
Pada prinsipnya nilai akhir suatu mata pelajaran adalah gabungan dari seluruh pencapaian KD
yang ditargetkan. Dengan demikian, pendidik harus membuat tabel spesifikasi yang memuat
macam KD dan pencapaian hasil setiap KD, termasuk aspek yang dinilai dalam setiap KD.
Pendidik juga harus membuat pembobotan atas dasar hasil yang diperoleh sesuai dengan jenis
penilaian yang dilakukan. Perlu diperhatikan bahwa yang lebih penting adalah penilaian harus
terbuka dalam arti bahwa peserta didik sejak awal sudah memahami bagaimana pendidik
dalam menilai keberhasilan belajarnya.
Jawaban: D
Bahan Pengayaan dan Remedi, Program PGDK Kemdikbud 2019
BAB III
SOAL-SOAL LATIHAN FORMATIF
Ketentuan mengerjakan soal latihan formatif;
• Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan memilih salah satu jawaban yang
menurut anda paling benar.
• Cocokan hasil jawaban anda dengan kunci jawaban
• Hitunglah jawaban Anda yang benar dengan rumus yang telah disediakan
• Berilah penilaian atas tingkat pengethuan yang telah anda kuasai
A. Soal-Soal Formatif
1. Menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode dan teknik pembelajaran yang mendidik
secara kreatif dengan mengintegrasikan teknologi merupakan kompetensi inti pedagogik
pada aspek…
A. Penguasaan terhadap karateristik peserta didik
B. Penguasaan pada teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran
C. Pengembangan kurikulum
D. Penyelenggaraan pembelajaran yang mendidik
E. berkomunikasi pada peserta didik
2. Teori ini memandang belajar sebagai hasil dari pembentukan hubungan antara rangsangan
dari luar (stimulus) dan balasan dari siswa (response) yang dapat diamati. Semakin sering
hubungan (bond) antara rangsangan dan balasan terjadi, maka akan semakin kuatlah
hubungan keduanya (law of exercise). Teori belajar yang dimaksud adalah….
A. Behaviorisme B. Kognitif C. Humanistik
D. Sibernetik E. Kontruktivisme
3. Di dalam proses pembelajaran, para siswa dihadapkan dengan situasi di mana ia bebas untuk
mengumpulkan data, membuat dugaan (hipotesis), mencoba-coba (trial and error), mencari
dan menemukan keteraturan (pola), menggeneralisasi atau menyusun rumus beserta bentuk
umum, membuktikan benar tidaknya dugaannya itu. Hal ini merupakan penerapan teori
belajar….
A. Sibernetik B. Kognitif C. Humannistik
D. Behaviorisme E. Konstruktivisme
4. Seorang guru yang mengembangkan tujuan pembelajaran untuk menggambarkan proses
dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensinya
dimuat dalam....
A. Silabus B. RPP C. Silabus dan RPP
D. SKL E. Lembar penilaian
5. Dalam mempersiapkan pembelajaran seorang guru akan selalu bertemu dengan istilah silabus
dan RPP. Silabus dan RPP sama-sama sebagai rencana proses pembelajaran, perbedaannya
adalah sebagai berikut...
A. Silabus berisi kompetensi dasar sedangkan rpp mengarahkan kegiatan belajar untuk
mencapai kompetensi dasar
B. Silabus bersumber dari standar isi dan standar lulusan, sedangkan RPP bersumber dari
standar kompetensi lulusan
Pedagogik Umum
C. RPP dibuat oleh setiap guru, sedangkan silabus dibuat oleh tim guru
D. RPP dan silabus keduanya disusun oleh setiap satan pendidikan.
E. Dalam silabus dijelaskan metode, media pembelajaran, sumber belajar, langkah-langkah
pembelajaran, evaluasi secara rinci
6. Model pembelajaran yang mempunyai keunggulan antara lain; berpikir dan bertindak kreatif,
memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis, merangsang perkembangan kemajuan
berfikir siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat, adalah….
A. Role Playing B. Inquiry C. Problem Solving
D. Picture and Picture E. Kontektual
7. Seorang guru mengajukan pertanyaan kepada siswa dengan tujuan agar siswa tersebut
mengingat kembali materi pelajaran yang sudah dipelajari sebelumnya, hal tersebut termasuk
kegiatan...
A. Memberikan acuan B. Melaksanakan tes awal
C. Memberikan bimbingan D. Membuat kaitan
E. Meningkatkan motivasi
8. Seorang guru menjumpai kebiasaan belajar yang kurang tepat yang dilakukan oleh salah
seorang siswa-nya sehingga kesulitan dalam mengikuti pelajaran. Langkah awal yang tepat
untuk mengatasi kesulitan belajar demikian yaitu....
A. Tunjukkan akibat atau dampak kebiasaan belajar yang salah terhadap prestasi belajar
B. Berikan kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan aspirasinya secara rasional
C. Ciptakan iklim sosial yang sehat antara guru dengan siswa dan antar siswa didalam kelas
D. Susun aturan dan batasan-batasan dalam proses pembelajaran
E. Berikan kesempatan memperoleh pengalaman yang menyenangkan atau memperoleh
sukses dalam belajar meskipun prestasinya minimal
9. Faktor yang penting dipertimbangkan oleh seorang guru dalam melaksanakan diskusi
pemecahan masalah pada proses pembelajaran adalah....
A. Waktu yang tersedia untuk melaksanakan diskusi
B. Rumusan masalah yang harus didiskusikan
C. Jumlah peserta didik yang mengikti pembelajaran
D. Motivasi belajar siswa
E. Ruang yang tersedia
10. Seorang guru menjumpai kelas yang motivasi dan prestasi belajar siswanya rendah, hal
utama yang menyebabkan motivasi dan prestasi belajar rendah karena....
A. Suasana kelas kurang kondusif karena tidak tersedia sarana belajar yang lengkap.
B. Siswa pasif dalam belajar dan lebih senang bemain.
C. Siswa tidak mendapat bimbingan belajar dari orang tua.
D. Pembelajaran kurang menghargai perbedaan individu siswa.
E. Siswa cenderung lebih suka belajar dalam kelompok
11. Pada saat mempersiapkan pembelajaran seorang guru dapat menyusun strategi pembelajaran
dan menentukan media yang akan digunakan dalam pembelajaran tersebut. Kemampuan
dasar yang harus dimiliki seorang guru terkait dengan keterampilan memilih media
pembelajaran adalah…
A. Guru harus mengetahui latar sosial budaya siswa dan sekolah
B. Guru mengetahui cara mengevaluasi pembelajarang dengan media
C. Guru harus memahami karakteristik dari media pembelajaran tersebut.
D. Guru harus menyesuaikan diri dengan kemampuan sekolah.
E. Guru menyesuaikan dengan materi pembelajaran.
Bahan Pengayaan dan Remedi, Program PGDK Kemdikbud 2019
12. Seorang guru harus mampu memanfaatkan media pembelajaran dan sumber belajar untuk
mencapai tujuan pembelajaraan utuh. Pernyataan berikut yang benar terkait dengan media
pembelajaran adalah...
A. Media pembelajaran yang paling baik adalah media yang berbasis TIK
B. Sebuah media dapat digunakan untuk semua kegiatan pembelajaran
C. Semua media pembelajaran sama cara pemanfaatannya
D. Media dapat digunakan sebagai pembawa pesan dalam suatu kegiatan pembelajaran
E. Memilih media tidak perlu banyak pertimbangan agar tidak merepotkan
13. Setiap materi pembelajaran memiliki tingkat kesukaran yang bervariasi. Untuk memudahkan
siswa memahami materi yang memiliki tingkat kesukaran tinggi guru sering memanfaatkan
media pembelajaran. Misalnya, media gambar atau tayangan video yang berisi sistem
peredaran darah. Fungsi media pada pernyataan tersebut adalah….
A. Menampilkan objek yang terlalu besar
B. Menampilkan obyek yang sulit diamati
C. Membuat konkrit konsep yang abstrak
D. Menampilkan objek yang tidak dapat diamati dengan mata telanjang.
E. Membawa objek yang berbahaya atau sukar didapat di dalam lingkungan belajar
14. Jika guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan masalah sebagai langkah
awal dalam mengumpulkan dan mengintergrasikan pengetahuan baru berdasarkan
pengalamannya, dimulai dengan memunculkan pertanyaan penuntun (a guiding question)
dan membimbing peserta didik berkolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek
(materi) dalam kurikulum. Pembelajaran yang dilakanakan oleh guru merupakan strategi
pembelajaran....
A. Projek based learning B. Kontektual
C. Discovery Learning D. Problem Based Learning
E. Inquiry learning
15. Seorang guru melaksanakan pembelajaran yang mengakomodasi semua anggota kelompok
mengungkapkan pendapat, ide, dan tanggapan terhadap skenario secara bebas, sehingga
dimungkinkan muncul berbagai macam alternatif pendapat. Kegiatan yang dilakukan guru
tersebut merupakan implementasi strategi pembelajaran ....
A. Project based learning B. Inquiry learning
C. Discovery learning D. Kooperatif
E. Problem based learning
16. Seorang guru mengajak siswa melakukan kunjuangan ke suatu lembaga, namun sesampai
dilembaga tersebut belum ada petugas dan nara sumber yang melayani. Untuk mengisi
kekosongan waktu guru tersebut memulai pembelajaran dengan memilih menggunakan
strategi pembelajaran ekspositori, pertimbangan guru memilih strategi tersebut yaitu....
A. Waktu belajar cukup banyak
B. Sumber belajar hanya dimiliki pendidik
C. Sedikitnya jumlah guru
D. Ruang kelas yang terbatas
E. Tidak ada sumber belajar dan media pembelajaran
17. Berikut ini merupakan langkah-langkah pembelajaran dengan model pembelajaran project
based learning :
1) Penentuan Pertanyaan Mendasar,
2) Mendesain Perencanaan Proyek,
3) Menyusun Jadwal (Create a Schedule),
4) Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek (Monitor the Students and the Progress
of the Project),
Pedagogik Umum
5) Menguji Hasil (Assess the Outcome),
6) Mengevaluasi Pengalaman (Evaluate the Experience).
Urutan yang benar adalah ....
A. 1-2-3-4-5-6 B. 1-2-4-3-5-6 C. 1-3-2-4-5-6 D. 1-3-2-5-6-4 E. 1-2-3-5-4-6
18. Perhatikan langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang masih acak berikut ini!
1) Mengorganisasi siswa dalam belajar
2) Orientasi siswa pada masalah
3) Membimbing penyelidikan siswa secara mandiri atau kelompok
4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Jika langkah-langkah tersebut disusun mengikuti urutan model pembelajaran Problem
Based Learning, urutan langkah yang tepat adalah ....
A. 1-2-3-4 B. 1-3-2-4 C. 2-3-1-4 D. 3-2-1-4 E. 2-3-1-4
19. Siswa melakukan kegiatan dengan berpedoman pada langkah-langkah yang telah ditetapkan
guru, yaitu mengamati fenomena sosial disekeliling sekolah dan hasil pengamatan ditulis,
disusun menjadi laporkan serta didiskusikan bersama guru dan teman sekelas, pilihan
strategi yang digunakan….
A. Discovery B. Heuristik C. Pemecahan Masalah
D. Belajar Aktif E. Projek Based Learning
20. Seorang guru ingin membelajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif.
Maka urutan tahapan yang tepat pada model pembelajaran kooperatif adalah…
A. Orientasi, bekerja kelompok, kuis, penghargaan kelompok
B. Kuis, penghargaan kelompok, bekerja kelompok, orientasi
C. Kuis, bekerja kelompok, orientasi, penghargaan kelompok
D. Orientasi, penghargaan kelompok, bekerja kelompok, kuis
E. Orientasi, pengamatan, bekerja kelompok, kuis, penghargaan kelompok
21. Kriteria keberhasilan belajar siswa ditentukan dengan menggunakan Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM)/ Kreteria Belajar Minimal (KBM). KKM/KBM adalah rata-rata setiap
unsur dari kriteria yang ditentukan. Untuk menentukan KKM diperlukan faktor-faktor….
A. Kompleksitas indikator, daya dukung, dan kemampuan guru
B. Kemampuan guru, sarana/prasarana, dan intake siswa
C. Daya dukung, tingkat kesulitan, dan kemampuan guru
D. Kompleksitas indikator, daya dukung, dan intake siswa
E. Kemampuan guru, tingkat kesulitan kompetensi dasar, dan intake siswa
22. Seorang guru harus menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)/ Kreteria Belajar
Minimal (KBM). Berikut merupakan fungsi KKM/KBM, kecuali....
A. Sebagai acuan peserta didik dalam menyiapkan diri mengikuti penilaian mata pelajaran
B. Merupakan target satuan pendidikan dalam pencapaian kompetensi tiap mata pelajaran
C. Dapat digunakan sebagai bagian dari komponen dalam melakukan evaluasi program
pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah.
D. Untuk bahan laporan dan kelengkapan administrasi sekolah
E. Sebagai kegiatan pengambilan keputusan yang dapat dilakukan melalui metode kualitatif
atau kuantitatif.
23. Pada proses pembelajaran seorang guru ingin melakukan penilaian terhadap prilaku siswa,
maka Instrumen yang diguanakan dalam proses pembelajaran tersebut adalah….
A. Pedoman observasi B. Kuesioner C. Tes tulis
D. Pedoman wawancara E. Tes hasil belajar
Bahan Pengayaan dan Remedi, Program PGDK Kemdikbud 2019
24. Setiapkalidiakhirpembelajaranseorangguruakanmelakukanprosespenilaian.Sebelumguru
menyusun soal-soal untuk menilai hasil belajar siswa, manakah yang pertama kali harus
dipelajari....
A. Buku sumber yang digunakan B. Kurikulum dan silabus
C. Karateristik siswa D. Indikator pencapaian kompetensi
E. Kemampuan awal siswa
25. Upaya merancang pengayaan bagi perserta didik yang mencapai ketuntasan belajar optimal
tampak dalam kegiatan guru sebagai berikut….
A. Memberikan tambahan materi berupa sumber ajar dari pengarang yang berbeda
B. Memberikan test tambahan dengan tingkat kesukaran lebih tinggi
C. Memberikan tambahan sumber bacaan yang lebih mendalam dan tingkat variasi yang
tinggi berikut instrument testnya yang sesuai
D. Diberi soal serupak untuk memastikan tingkat keberhasilan belajar
E. diberikan materi bahan ajar yang lebih tinggi tingkatannya dan mengerjakan soal-soal
yang memiliki kesulitan tinggi
26. Dalam kegiatan penilaian otentik banyak model yang dapat digunakan. Pada suatu penilaian
seorang guru meminta siswa untuk mendemonstrasikan tugas belajar tertentu. Bentuk
penilaian otentik tersebut merupakan contoh penilaian otentik berbentuk….
A. Penilaian proyek. B. Peniaian kinerja
C. Peniaian portofolio D. Penilaian antar teman
E. Penilaian diri
27. Setiap akhir evaluasi dimungkinkan ada siswa yang prestasi belajarnya belum memenuhi
ketuntasan, sehingga guru perlu melakukan remedi. Dasar rancangan program remedi bagi
siswa yang capaian prestasinya di bawah ketuntasan belajar yaitu….
A. Proses Pengajaran Remedial Pada Dasarnya Adalah Proses Belajar Mengajar Biasa
B. Tujuan Pengajaran Remedial Adalah Sama Dengan Test Diagnostik
C. Sasaran Terpenting Pengajaran Remedial Adalah Peningkatan Kecerdasan Siswa
D. Strategi Yang Dipilih Hanya Berbentuk Test Ulang
E. Agar prestasi sekolah menjadi meningkat
28. Jika seorang guru ingin melakukan kegiatan remedi maka salah satu prinsip yang penting
dipahami guru dalam merancang program remedial bagi siswa yaitu tampak dalam kegiatan
berikut….
A. Membuat rancangan pembelajaran khusus untuk siswa peserta remedial
B. Menggunakan rancangan pembelajaran yang telah dibuat dengan memperhatikan hasil
temuan analisis evaluasi belajar siswa
C. Menurunkan standar ketuntasan belajar
D. Menggunakan rancangan pembelajaran baru yang berbeda sama sekali dengan rancangan
yang ada.
E. Merancang test ulang saja tanpa ada pengulangan penjelasan materi
29. Jika seorang guru ingin melakukan penilaian portofolio pada proses pembelajaran, maka
Penilaian portofolio dapat dilaksanakan dengan cara….
A. Memberikan penilaian menyeluruh terhadap tugas-tugas siswa
B. Mengumpulkan lembaran-lembaran jawaban hasil test harian dan sumatif tiap siswa
C. Memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan di rumah
D. Mengumpulkan hasil kerja masing-masing siswa yang telah diberikan masukan baik
oleh guru dan rekan siswa dalam suatu album sebagai bukti hasil belajar
E. Mengumpulkan lembaran-lembaran jawaban hasil ulangan tiap siswa untuk melihat
kesulitan siswa dalam memahami pokok bahasan tertentu dan kemudian diberikan
pengajarandan test remedial
Pedagogik Umum
30. Berdasarkan data hasil evaluasi pembelajaran tentang memahami teks anekdot ternyata
hasilnya tidak maksimal. Dari 30 siswa dinyatakan belum tuntas sejumlah 15 sehingga
mengikuti program remedial. Sedangkan yang dinyatakan tuntas sejumlah 15 orang
mengikuti program pengayaan. Kegiatan pengayaan untuk 15 siswa dapat dilakukan oleh
guru dengan cara....
A. Mengadakan pendalaman materi terkait dengan KD tersebut
B. Diberikan bahan ajar berupa modul
C. Digabung dengan siswa yang belum tuntas ikut remedial
D. Melanjutkan materi pada KD selanjutnya
E. Memberi tugas mengerjakan lembar kerja siswa
B. UMPAN BALIK
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban yang terdapat pada bagian akhir pedoman
ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar. Gunakanlah rumus di bawah ini untuk mengetahui
tingkat penguasaan Anda terhadap materi pada buku pedoman ini.
Rumus:
Tingkat penguasaan = Jumlah jawabann Anda yang benar x 100%
Keterangan :
n = banyaknya soal
Arti tingkat penguasaan yang Anda capai :
90 – 100% = baik sekali
80 - 89% = baik
70 – 79% = cukup
< 70% = kurang
Bila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat melanjutkan dengan materi
pada buku pedoman selanjunya. Selamat untuk Anda ! Tetapi apabila tingkat penguasaan
Anda masih di bawah 80%, Anda harus mempelajari kembali materi yang ada pada buku
pedoman ini terutama bagian yang belum Anda kuasai.
Bahan Pengayaan dan Remedi, Program PGDK Kemdikbud 2019
BAB IV
PENUTUP
Bahan pengayaan dan remedi ini merupakan sumber belajar yang dimaksudkan untuk
membantu belajar bagi peserta PPG-PGDK untuk mempersiapkan diri menghadapi
UP-PPG. Soal-soal yang termuat dalam Bahan pengayaan dan remedi pedagogik ini
dikembangkan sesuai dengan kisi-kisi ujian pengetahuan (UP) dan memiliki kualitas yang
setara dengan soal UP. Coba kerjakan soal-soal yang ada di BAB III, seandainya skor yang
anda capai belum melampaui 80, maka anda harus pelajari kembali lebih cermat dan perkaya
dengan latihan soal-soal dan bahan lain.
Untuk selanjutnya, selain tujuan jangka pendek bagi peserta PPG-PGDK untuk dapat lolos UP,
diharapkan melalui bahan pengayaan dan remedi ini dapat menjadi pemicu bagi peserta dan
guru lain untuk senantiasa mengembangkan profesionalitasnya.
Setelah selesai dengan buku bahan pengayaan ini silahkan anda lanjutkan dengan memperbanyak
latihan soal dan membahasnya, setelah ini akan disajikan soal-soal, jawaban dan pembahasan
tryout yang dapat anda pelajari.
Pedagogik Umum
DAFTAR REFERENSI
Anderson, L.W., dan Krathwohl, D.R.(2001). A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assesing; A revision of
Bloom’s Taxonomy of Educa on Objec ves. New York: Addison Wesley Lonman Inc.
Anitah, S. W., dkk. (2007). Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka
Anita Lie. (2008). Coopera ve learning: Memprak kkan coopera ve learning di ruang-ruang kelas. Jakarta:
Gramedia Widiasarana Indonesia.
Arief S. Sadiman, dkk. (1986). Seri PustakaTeknologi Pendidikan No.6 Media Pendidikan. Penger an, Pengemban-
gan, dan Pemanfaatannya. Jakarta : CV Rajawali.
Asmawi Zainul dan Noehi Nasu on. (2005). Penilaian Hasil Belajar. Jakarta: Pusat Antar Universitas untuk Pening-
katan dan Pengembangan Ak vitas Instruksional Universitas Terbuka (PAU-PPAI-UT). Dirjen Dik ,
Depdiknas.
Atwi Suparman (2014). Desain Instruksional Modern: Panduan Para Pengajar dan Inovator Pendidkan, Edisi Ke-
empat, Jakarta: Penerbit Erlangga.
Bender, W. N. (2012). Project-based learning differen a ng instruc on for the 21st century. California: Corwin.
Bloom, Benjamin S., etc. (1956). Taxonomy of Educa onal Objec ves : The Classifica on of Educa onal Goals,
Handbook I Cogni ve Domain. New York : Longmans, Green and Co.
Briggs, Leslie J. (1977). Instruc onal Design, Educa onal Technology Publica ons Inc. NewJersey : Englewood
Cliffs
Degeng, I.N.Sudana, 2004, Teori Pembelajaran Terapan, Malang: PPS UM Malang.
Depdiknas, (2008). Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat
Jendral Manajemen
Gagne, R. M., Briggs, L. J. & Wagner, W. W. (1992).Principles of instruc onal design (4th ed.). New York: Holt,
Reihhart and Winston.
Gerlach dan Ely. (1971). Teaching & Media: A Systema c Approach. Second Edi on, by V.S. Gerlach & D.P. Ely,
1980, Boston, MA: Allyn and Bacon. Copyright 1980 by Pearson Educa on.
Haryanto. (2015). Teknologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY PRESS
Heinich, R., dkk. (2002). Instruc onal Media and Technology for Learning (7th Ed.). New Jersey: Pren ce Hall, Inc.
Hill, S. dan Hill, T. (1993). The Collabora ve Classroom: A guide to coopera ve learning. Victoria Australia: Eleanor
Curtain Publishing.
Joyce, B., & Weil, M., (1996). Models of Teaching. New Jersey: Pre ce-Hall, Inc
Joyce, B., Weil, M., & Calhoun, E. (2009). Models of Teaching (Model-model Pembelajaran. (8th Ed.). (Terjemahan
Achmad Fawaid dan Ateilla Mirza). Yogyakarta: Pustaka Belajar (Edisi asli diterbitkan tahun 2009
oleh Person Educa on, Inc, New Jersey, USA)
Nur Irwantoro & Yusuf Suryana (2016). Kompetensi Pedagogik; untuk peningkatan dan penilaian kinerja guru
dalam rangka implementasi kurikulum Nasional. Surabaya: Genta Group Praduc on
Rusman. (2016). Model-model Pembelajaran: mengembangkan profesionalitas guru. Jakarta: PT Grafindo Persa-
da
Smaldino, Sharon E. at.al. (2015). Instruc onal Technology and Media for Learning, Eleventh Edi on. Boston:
Pearson.
Slavin, R.E. (1994). Coopera ve Learning : Theory, Research ang Prac ce. Englewood Cliff. NJ: Pren ce Hall.
Slavin, R.E. (1995). Coopera ve Learning (2nd Ed.). Boston. Allun and Bacon.
Sufairoh. (2016). Pendekatan Sain fik & Model Pembelajaran K-13. Jurnal Pendidikan Profesional, Volume 5, No.
3, Desember 2016.
Bahan Pengayaan dan Remedi, Program PGDK Kemdikbud 2019
Sudji Munadi. 2017. Asesmen Pembelajaran Prak k. Yogyakarta: UNY Press.
Sumadi Suryabrata. (1997). Pengembangan Tes Hasil Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Walvoord, B.E. (2012). Assessmen Clear and Simple: A Prac cal Guide for Ins tu ons, Departements, and General
Educa on. Second Edi on. San Fransisco, CA: Jossey-Bass A Wiley Imprint.
Wang, Hai., et al. (2008). Applica on of Project-Based Coopera ve Learning in Computer Educa on. (Versi elek-
tronik). The 9th Interna onal Conference for Young Computer Scien sts. CYCS.2008.282.
Yam, Lee H. S. & Rossini, P. (2010). Implemen ng a project based learning approach in an introductory property
course. (Versi elektronik). 16th Pacific Rim Real Estate Society Corpora on
Pedagogik Umum
KUNCI JAWABAN SOAL-SOAL LATIHAN
No Jawaban No Jawaban
1B 16 B
2A 17 A
3E 18 C
4B 19 A
5A 20 A
6C 21 D
7D 22 E
8E 23 A
9B 24 D
10 D 25 E
11 C 26 B
12 D 27 C
13 C 28 D
14 A 29 D
15 E 30 A
Bahan Pengayaan dan Remedi, Program PGDK Kemdikbud 2019
BAB II
KISI-KISI (INDIKATOR ESSENSIAL),
CONTOH SOAL, PEMBAHASAN
Berikut ini adalah beragam soal dan pembahasannya. Soal yang disusun mengacu pada kisi-
kisi Uji Pengetahuan (UP) Uji Kompetensi Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (UKMPPG)
yang digunakan untuk mengukur hasil evaluasi akhir para peserta PPG, baik untuk kompetensi
pedagogik maupun profesional.
Soal dan pembahasan kompetensi pedagogik disusun untuk menilai dan mengevaluasi
kemampuan peserta dalam (1) merencanakan pembelajaran yang mendidik, (2) merancang
penilaian, menilai, dan mengevaluasi pembelajaran dan (3) mengadaptasi dan menggunakan
teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Soal dan pembahasan kompetensi profesional disusun untuk menilai dan mengevaluasi
kemampuan peserta dalam (1) menguasai materi pelajaran secara luas dan mendalam, (2)
menguasai dan menemukan konsep, pendekatan, teknik, dan metode ilmu pengetahuan,
teknologi, atau seni yang relevan, (3) mengelola informasi, (4) mengadaptasi dan menggunakan
teknologi informasi dan komunikasi, (5) menerapkan konsep teoretis materi pelajaran yang
diampu, (6) merancang dan melaksanakan penelitian tindakan kelas dan (7) bekerja di bidang
keahlian pokok.
A. Soal Dan Pembahasan Kompetensi Pedagogik Indikator Essensial
No Capaian Pembelajaran
1 Menguasai teori aplikasi 5. Merancang pembelajaran matematika sekolah
pedagogis (pedagogical content dasar dengan menerapkan pendekatan berbasis
knowledge) minimal teori belajar, konstruktivisme
evaluasi proses dan hasil belajar, 6. Menganalisis karakteristik suatu kasus pembe-
kurikulum, dan prinsip-prinsip lajaran matematika SD
pembelajaran matematika SD 7. Menyusun soal yang mengukur kemampuan
yang mendidik berpikir matematik tingkat tinggi
Soal 1
Ibu Putu merancang pembelajaran matematika SD tentang nilai tempat dengan langkah
langkah sebagai berikut ini.
(1) Menyiapkan berbagai benda yang dapat diikat, misal: kacang panjang, lidi, karet,
sedotan.
(2) Menulis suatu bilangan “belasan”, misal: 13, di papan tulis;
(3) Meminta siswa untuk mengambil suatu benda yang disediakan sebanyak 13;
(4) Meminta siswa membilang banyak benda yang telah diambilnya, untuk mengetahui
apakah sudah benar benda tersebut sebanyak 13;
(5) Meminta siswa mengambil benda sebanyak 13, tetapi secara bertahap sesuai dengan
angka yang dilingkari guru (guru melingkari satuan atau puluhan dulu kemudian
melingkari puluhan atau satuan);
(6) Meminta siswa untuk membilang banyak benda yang diambilnya, untuk mengetahui
apakah benar benda tersebut sebanyak 13;
(7) Jika banyak benda yang diambil tidak sama dengan 13, maka guru mengulang langkah
(5) dan (6).
› Bahan Pengayaan dan Remedi, Program PGDK Kemdikbud 2019
(8) Jika banyak benda yang diambil sama dengan 13, maka guru menanyakan ketika guru
melingkari angka 1 berapa banyak benda yang diambil (jawaban yang diharapkan dari
siswa adalah 10);
(9) Menyimpulkan bahwa 1 pada 13 bernilai 10 dan dia menempati tempat puluhan.
Pembelajaran yang dilakukan Ibu Putu di atas adalah pembelajaran dengan pendekatan ….
A. rasionalisme
B. behavioristik
C. konstruktivisme
D. naturalistik
E. dualisme
Jawaban C
Pembahasan
Dari langkah pembelajaran pada stem soal terbaca bahwa siswa harus membangun
sendiri pengetahuannya. Guru memfasilitasi alat bantu pembelajaran, membimbing siswa
membangun pengetahuannya, dan membimbing siswa untuk membuat simpulan. Karena
itu pendekatan yang digunakan oleh guru adalah pendekatan konstruktivisme.
Soal 2
Seorang guru SD ingin menerapkan pembelajaran matematika di kelas 1 berdasar pada
teori Bruner yaitu langkah pembelajaran matematika enactive, iconic, dan symbolic. Jika
kompetensi yang diharapkan adalah siswa mampu menjumlahkan dua bilangan dengan hasil
maksimal adalah 20, maka langkah yang tepat adalah
A. Siswa menuliskan soal penjumlahan misal 2+3, kemudian dengan bantuan guru
menggambarkan peristiwa dari soal tersebut, lalu memperagakan dengan benda
konkret.
B. Siswa dikenalkan simbol angka yang akan dijumlahkan dengan menuliskan simbolnya
pada papan tulis lalu memperagakan penjumlahan tersebut dengan benda konkret.
C. Siswa diberi benda konkret untuk memperagakan penjumlahan, siswa mengerjakan
penjumlahan melalui gambar, dan siswa menuliskan simbol penjumlahan bilangan
tersebut.
D. Siswa mengerjakan soal penjumlahan melalui gambar, siswa memperagakan dengan
benda konkret, dan siswa menuliskan simbol penjumlahan bilangan tersebut.
E. Siswa menuliskan soal penjumlahan misal 2+3, siswa memperagakan dengan benda
konkret, dan menggambarkan hasil peragaan penjumlahan.
Jawaban C
Pembahasan
Pembelajaran matematika di SD berdasar pada teori Bruner dikenal dengan 3 langkah
pembelajaran enactive, iconic, dan symbolic. Ketiga tahap ini merupakan tahapan yang
berurutan. Jadi dalam pembelajaran penjumlahan bilangan, urutan pembelajarannya adalah:
1. Enactive, siswa memperagakan penjumlahan dengan benda konkret
2. Iconic, siswa menggunakan gambar-gambar benda konkret dalam penjumlahan
bilangan
3. Symbolic, siswa menuliskan simbol/lambang penjumlahan bilangan, misal 2+3
Dari kelima pilihan jawaban yang ditawarkan, urutan yang sesuai dengan tahapan di
atas adalah “Siswa diberi benda konkret untuk memperagakan penjumlahan, siswa
mengerjakan penjumlahan melalui gambar, dan siswa menuliskan simbol penjumlahan
bilangan tersebut.
Matematika SD 3
Soal 3
Di antara soal berikut yang merupakan soal untuk mengukur kemampuan berpikir matematik
tingkat tinggi siswa kelas 3 SD adalah ….
A. 3 + 2 = ….
5 + 3 = ….
4 + 6 = ….
3 + 3 = ….
B. Arsya sekarang berumur 9 tahun. Berapa umur Arsya 5 tahun yang akan dating?
C. Rasya sekarang berumur 13 tahun. Dia sekarang Kelas VII SMP. Ketika Rasya masuk
SMA, berapa umurnya?
D. 3 * 2 = 8
5 * 3 = 13
4 * 6 = 14
3 * 3 = ….
E. Arya adalah anak ketiga dari keluarga Bagus. Ketika Arya berumur 9 tahun lahirlah
Kenza, adiknya. Berapa umur Kenza, ketika umur Arya 19 tahun?
Jawaban D
Pembahasan
Di antara soal tersebut yang tidak mempunyai cara langsung untuk menyelesaikannya
adalah jawaban d. Karena untuk menyelesaikan soal d seseorang harus “mencari” aturan
untuk memperoleh hasilnya. Marilah kita cermati cara memeroleh hasil di jawaban 3 * 3
adalah jawaban d.
(3 * 2 = 8 = 5 + 3 5 * 3 = 13 = 8 + 5 4 * 6 = 14 =10 + 4)
Untuk memeroleh jumlah dua bilangan, aturan yang digunakan adalah jumlah kedua
bilangan kemudian tambah dengan bilangan pertama untuk mendapatkan hasilnya. Jadi 3
*3=6+3=9
No Capaian Pembelajaran Indikator Essensial
2 Mampu menggunakan alat peraga, 8. Menjelaskan penggunaan media atau alat
alat ukur, alat hitung, dan piranti peraga untuk menanamkan konsep mate-
lunak komputer dalam pembelajaran matika SD
matematika SD
Soal 4
Dalam operasi bilangan bulat, seorang guru menggunakan kartu hitam putih dengan ketentuan
kartu putih mewakili bilangan bulat positif 1 dan kartu hitam mewakili bilangan bulat negatif
(-1).
Misalkan melambangkan bilangan 3
Jika siswa memperagakan :
setelah dioperasikan hasilnya
maka operasi bilangan bulat yang dilakukan dapat disimbolkan sebagai berikut:
A. –4 – 2 = -6
B. 7 + (-3) = 4
C. 7 + (-1) = 6
D. 4 – (-2) = 6
E. 7 + (-3) + 2= 6
q Bahan Pengayaan dan Remedi, Program PGDK Kemdikbud 2019
Jawaban D
Pembahasan
Media kartu hitam putih merupakan salah media yang dapat mengkonkretkan penjumlahan
dan pengurangan bilangan bulat.
Peragaan :
mewakili bilangan 4 (positif) karena kartu yang tidak berpasangan ada 4 berwarna putih.
Peragaan
menjadi
merupakan peristiwa pengurangan, karena kumpulan kartu yang di sebelah kanan adalah
hasil pengambilan 2 kartu hitam dari kumpulan kartu hitam putih yang ada di kiri.
Jadi simbol yang tepat untuk peragaan kartu hitam putih di atas adalah 4 – (-2) = 6
B. Soal Dan Pembahasan Kompetensi Profesional Indikator Essensial
No Capaian Pembelajaran
1 Menguasai konsep teoritis materi 1. Menerapkan prinsip operasi hitung bilangan
pelajaran matematika sekolah pecahan
secara mendalam 2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
persamaan kuadrat
3. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
kesebangunan pada segitiga atau segiempat
4. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
ukuran pada bangun ruang
Soal 1
Bu Ida membayar zakat sebesar Rp250.000,00 yang setara dengan 2,5% dari penghasilannya.
Setengah dari sisa penghasilan tersebut setelah dikurangi zakat, digunakan untuk kebutuhan
hidup sehari hari, sedangkan nya digunakan untuk kebutuhan lain-lain, dan sisanya
ditabung. Besar uang yang ditabung adalah ….
A. Rp3.000.000,00
B. Rp2.925.000,00
C. Rp2.500.000,00
D. Rp2.000.000,00
E. Rp1.975.000,00
Jawaban B
Pembahasan
Diketahui:
2,5% penghasilan = Rp250.000,00
dari sisa untuk kebutuhan hidup
dari sisa untuk kebutuhan lain-lain
Sisanya ditabung.
Ditanya:
Besar uang yang ditabung
Matematika SD y
Jawab:
2,5% penghasilan = Rp250.000,00
100% penghasilan =
Sisa penghasilan setelah Bu Ida membayar zakat adalah Rp10.000.000,00 – Rp250.000,00
= Rp9.750.000,00
Untuk kebutuhan hidup =
Untuk kebutuhan lain-lain =
Jadi uang yang ditabung Rp10.000.000,00 – Rp250.000,00 – Rp – Rp
= Rp2.925.000,00
Soal 2
Aku adalah sebuah bilangan. Selisih dua kali kuadrat suatu bilangan dengan lima kali bilangan
itu sama dengan 3. Berapakah aku?
A. -1/2 atau -3
B. 1/2 atau 3
C. -1/2 atau -3
D. -1/3 atau 3
E. -1/2 atau 3
Jawaban E
Pembahasan
Diketahui:
Selisih dua kali kuadrat suatu bilangan dengan lima kali bilangan itu sama dengan 3.
Ditanyakan:
Berapakah bilangan tersebut?
Jawab:
Misal bilangan itu adalah
Kalimat matematika dari :
“dua kali kuadrat suatu bilangan” adalah
“lima kali bilangan itu” adalah
“Selisih dua kali kuadrat suatu bilangan dengan lima kali bilangan itu sama dengan 3”
adalah
Kurangkan kedua ruas dengan 3 :
Jadi bilangan tersebut adalah atau 3 (jawaban E)
6 Bahan Pengayaan dan Remedi, Program PGDK Kemdikbud 2019
Soal 3
Pada segitiga ABC, di sisi AC terdapat titik E dengan EC = 5, di sisi BC terdapat titik D
dengan BD = 2 dan DC = 8 sedemikian hingga besar sudut ABC = besar sudut DEC. Tentukan
panjang AE.
A. 1 B. 3 C. 4 D. 10 E. 11
Jawaban E
Pembahasan
Diketahui:
Segitiga ABC, AB = 6, di sisi AC terdapat titik E dengan EC = 5, di sisi BC terdapat titik
D dengan BD = 2 dan DC = 8 sedemikian hingga besar sudut ABC = besar sudut DEC
Ditanya:
Panjang AE
Jawab: 3 #D . 4
+ *
5
x
2
Perhatikan segitiga ABC dan segitiga DEC
Besar sudut ABC = besar sudut DEC (diketahui)
Besar sudut ACB = besar sudut DCE
Jadi segitiga ABC sebangun dengan segitiga DEC.
Dengan demikian sisi yang seletak sebanding
5(x + 5) = 10(8)
5x + 25 = 80
5x = 55
x= 11
a. Dua segitiga sebangun jika dan hanya jika sisi-sisinya sebanding.
jikadanhanyajika sisi-sisinya yangseletaksebanding
b. Dua segitiga sebangun jika dan hanya jika dua pasang sisinya sebanding dan sudut apit
kedua sisi yang sebanding sama.
jika dan hanya jika dua pasang sisinya sebanding dan sudut apit kedua
sisi sama
c. Dua segitiga sebangun jika dan hanya jika dua pasang sudut yang seletak sama besar.
jika dan hanya jika dua pasang sudut yang seletak sama besar
atau atau
Matematika SD 7
Soal 4
Sebuah bak mandi berbentuk kubus, setengahnya terisi air sebanyak 389.344 cm3. Tinggi bak
mandi tersebut adalah … cm
A. 89 B. 92 C. 98 D. 102 E. 112
Jawaban B
Pembahasan
Diketahui:
Sebuah bak mandi berbentuk kubus. setengahnya terisi air sebanyak 389.344 cm3
Ditanyakan:
Tinggi bak mandi tersebut adalah … m
Jawab:
Setengah bak mandi = 389.344 cm3
Volume bak mandi =V= 2 x 389.344 cm3 = 778.688 cm3
Tinggi bak mandi merupakan rusuk kubus (r)
V=
Mencari akar pangkat 3 dari suatu bilangan :
i. Tutuplah tiga angka dari belakang, maka angka yang tersisa yaitu bilangan yang paling
depan, yaitu 778. Hasil akar tiga dari 778 yang mendekati adalah 9, karena 9x9x9 =
729. Bukan 10 karena 10x10x10= 1000 sudah lebih dari 778, jadi nilai puluhan hasil
akarnya adalah 9.
ii. Bilangan satuan dari 778.688 adalah 8, akar bilangan kubik satuannya adalah 2 karena
2x2x2 = 8
Sehingga = 92
Jadi tinggi bak mandi tersebut adalah 92 cm
Atau bisa juga berhitung mundur, artinya mencari bilangan pada pilihan jawaban yang
jika dipangkatkan 3 = 778.688 cm3
Jawaban A. 89 jika dipangkatkan 3 = 89x89x89 = 704.969 bukan 778.688
Jawaban B. 92 jika dipangkatkan 3 = 92x92x92 = 778.688, inilah jawabannya
No Capaian Pembelajaran Indikator Essensial
2 Menguasai pengetahuan konseptual 37.Menarik kesimpulan matematis dengan
dan prosedural serta keterkaitan menggunakan penalaran logis
keduanya dalam konteks materi 38.Memecahkan masalah sehari-hari yang
aritmetika, aljabar, geometri, berkaitan dengan teknik membilang
pengukuran, peluang dan statistika, 39.Menganalisis data statistik secara deskriptif
serta logika matematika yang meliputi penyajian, ukuran pemusatan
dan penyebaran, serta nilai baku
Soal 5
Perhatikan argumen berikut
Ana bukan anak terakhir atau dia alumni IPB
Jika Ana alumni IPB, maka dia seorang pekerja kantoran
Ana bukan pekerja kantoran
8 Bahan Pengayaan dan Remedi, Program PGDK Kemdikbud 2019
Simpulan sah dari argumen tersebut adalah ….
A. Ana bukan alumni IPB
B. Ana alumni IPB
C. Ana anak terakhir
D. Ana pekerja kantoran
E. Ana bukan anak terakhir
Jawaban E
Pembahasan
Diketahui:
t = Ana anak terakhir ; a = Ana alumni IPB
k = Ana pekerja kantoran
-t ˅ a
a→k
-k
Ditanya:
Simpulan sah argumen di atas
Jawab: ekuivalen dengan t → a t→k
-t ˅ a a→k -k
a→k t→k -t modus tollens
-k
Pernyataan p → q ekuivalen dengan –p ˅ q dan –q → -p
Ada beberapa aturan penarikan simpulan:
1. Modus ponens
p→q
p
q
2. Modus tollens
p→q
-q
-p
3. Silogisme
p→q
q→r
p→r
Soal 6
Dalam suasana hari raya, seluruh warga di lingkungan RT 021 yang hadir sebanyak 80 orang
saling bersalaman. Apabila setiap orang wajib bersalaman kepada semua orang, maka ada
berapa salamankah yang terjadi?
A. 6320 salaman
B. 4360 salaman
C. 4120 salaman
D. 3680 salaman
E. 3160 salaman
Matematika SD Q
Jawaban E
Pembahasan
Diketahui:
80 orang saling bersalaman
Ditanyakan:
ada berapa salamankah yang terjadi?
Jawab:
Peristiwa orang saling bersalaman merupakan kejadian yang tidak memperhatikan
urutan (peristiwa kombinasi).
Artinya A salaman dengan B sama dengan B salaman dengan A
Secara matematis dapat dituliskan AB = BA
n : banyak data
k : banyak peristiwa yang dikombinasikan
n = 80
k = 2 (peristiwa orang bersalaman)
Jadi salaman yang terjadi ada 3160. (jawaban E)
Soal 7
Varian dari data: 4, 6, 7, 7, 9, 9 adalah ….
A. 2 B. 2,3 C. 3 D. 3,3 E. 5
Jawaban B
Pembahasan
Diketahui:
4, 6, 7, 7, 9, 9
Ditanya:
Varian data tersebut
Jawab:
Varian = = = 2,3
ıo Bahan Pengayaan dan Remedi, Program PGDK Kemdikbud 2019
Matematika SD ıı
b. Data berkelompok
Qi = +
2. Simpangan rata-rata, variasi, simpangan baku
a. Data tunggal
Simpangan rata-rata = SR =
Varian = s2 =
Simpangan baku = s =
b. Data berkelompok
Simpangan rata-rata = SR =
Varian = s2 =
Simpangan baku = s =
No Capaian Pembelajaran Indikator Essensial
3 Mampu menggunakan pengetahuan 1. Menganalisis suatu pola yang meliputi susunan
konseptual dan prosedural serta objek, susunan bilangan, serta barisan/deret
keterkaitan keduanya dalam aritmetika
pemecahan masalah matematika 2. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan
serta kehidupan sehari-hari grafik fungsi polinomial maksimal berderajat
tiga
3. Memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-
hari yang berkaitan dengan jarak, waktu, dan
kecepatan
4. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
debit
5. Pemecahan masalah sehari-hari yang berkaitan
dengan faktor, FPB, dan KPK
Soal 8
Berapa banyak batang yang dibutuhkan untuk membuat susunan batang yang ke 20 dari pola
berikut?
Ke-1 2 3 4
A. 64 B. 53 C. 41 D. 38 E. 24
Jawaban C
Pembahasan
Diketahui:
Pola susunan gambar berikut
ı› Bahan Pengayaan dan Remedi, Program PGDK Kemdikbud 2019
Ditanyakan:
susunan batang yang ke 20 dari pola tersebut.
Jawab:
Banyak batang pada pola yang ke n = 3 + 2(n-1)
sehingga banyak batang pada pola yang ke 20 adalah 3 + 2(20-1) = 3 + 2(19) = 3 + 48 = 41
(Jawaban C)
Soal 9
Grafik dari y2 + 3y – 7 = x, berupa ….
A. Parabola menghadap ke atas dan memotong sumbu x di dua titik
B. Parabola menghadap ke atas dan memotong sumbu x di satu titik
C. Parabola menghadap ke atas dan tidak memotong sumbu x
D. Parabola menghadap ke kanan dan tidak memotong sumbu y
E. Parabola menghadap ke kanan dan memotong sumbu y di dua titik
Jawaban E
Pembahasan
Diketahui:
y2 + 3y – 7 = x
Ditanya:
Bentuk grafik y2 + 3y – 7 = x dan ciri-cirinya
Jawab:
y2 + 3y – 7 = x adalah fungsi kuadrat dalam y, maka grafiknya berupa parabola.
Koefisien y = 1 > 0, maka grafik menghadap ke kanan
D = 32 – 4(1)(-7) > 0, maka grafik memotong sumbu y di dua titik.
Geseran Susunan Sumbu Koordinat
Perhatikan susunan sumbu koordinat berikut.
y y’
(x, y) (x’, y’)
x’ O xO O’
x yO
Matematika SD ı3