The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

ENSIKLOPEDI AL-QURAN K-N (Pro. Dr. M Quraish Shihab) (z-lib.org)

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by masjiddarussalam18, 2022-09-26 22:02:02

ENSIKLOPEDI AL-QURAN K-N (Pro. Dr. M Quraish Shihab) (z-lib.org)

ENSIKLOPEDI AL-QURAN K-N (Pro. Dr. M Quraish Shihab) (z-lib.org)

Kharnsah Khamth

kata, menunjuk arti kepada suatu bilangan yang Bentuk lain yaitu kata khimisah (,*.G =
sudah dikenal, yaitu 5 (lima).
yang kelima) disebut dua kali di dalam QS. An-
Kala khamsah terdapat di dalam QS. Ati
'ImrAn [3]: 125 yang dirangkai dengan katailifin Nffr [24]: 7 dan 9. Pada ayat pertama, kata
( +i,i ) yang menunjuk angka ribuan. Frasa ini
khdmisah berkaitan dengan sumpah yang di-
disebut berkaitan dengan penegasan Allah swt. lakukan oleh seorang suami yang menuduh
kepadaorang-orang beriman, bahwa jika mereka istrinya berzina tetapi tidak memunyai saksi
bersabar (tetap bersama Nabi) dan bertakwa selain dirinya sendiri. Kesaksian dilakukan
(tidak menyalahi perintahnya), niscaya Allah
dengan carabersumpah empat kali dengan nama
akan menolong mereka dengan mengerahkan Allah, bahwa sungguh ia benar dan yang kelima
lima ribu malaikat yang memakai tanda dari kalinya mengikrarkan bahwa laknat Allah akan
serangan musuh (kafir Quraisy) yang datang menimpanya jika ia berdusta. Adapun pada ayat
secara tiba-tiba.
kedua kata khdrnis alr berkaitan dengan pembelaan
Di dalam QS. Al-Kahfi [18]: 22 disebutkan
istri agar terhindar dari hukuman, yaitu ia
kata khamsah di dalam konteks perselisihan bersumpah dengan nama Allah empat kali

pendapat di kalangan ahli kitab mengenai jumlah bahwa suaminya sungguh berdusta dan yang
ashhibul kahfi (puapemuda yang pernah ditidur- kelima kalinya mengikrarkan bahwa laknat
Allah akan menimpanya jika suaminya benar.
kan Allah di dalam sebuah gua). Di antaramereka
ada yang mengatakan, "Mereka berjumlah tiga Bentuk khamsina (';.tU-+ = lima puluh)
orang dan keempat adalah anjingnya". Yang lain
mengatakan, "mereka lima orang dan keenam disebut di dalam QS. Al-Ankab0t [29]: 14 dan QS.
adalah anjingnya". Yang lain lagi mengatakan,
Al-Ma'Arij l70l: a. Pada ayat pertama, kata
"Mereka tujuh orang dan kedelapan adalah
anjingnya". Lanjutan ayat memerintahkan khmnfina digunakan di dalam konteks pengutus-
kepada Muhammad saw. untuk mengatakan, an Nabi Nuh as. ke tengah-tengah kaumnya
dalam mendakwakan tauhid. Ia berdakwah
"Tuhanku lebih mengetahui jumlah mereka; dan selama seribu tahun kurang lima puluh tahun,
tidak ada yang mengetahui jumlah mereka kecuali tetapi mereka tidak menyambut dengan baik
hanya sedikit." Selanjutnya, dikemukakan lara- seruan tersebut, sampai akhirnya banjir besar
ngan untuk tidak memperdebatkan hal tersebut
dengan mereka (ahli kitab) dan larangan untuk menimpa kaumnya dan menenggelamkan orang-

bertanya kepada mereka tentang ashhdbul kahfi orang lalim (kafir) di antara mereka. Pada ayat
kedua kata khamfina berkaitan dengan aktivitas
tersebut. para malaikat yang menghadap kepada Tuhan di
dalam sehari, yang jarak tempuhnya lima puluh
Di dalam QS. Al-MujAdalah [58]: 7 terdapat ribu tahun jika dilakukan oleh selain malaikat.
kata khamsahyang berkaitan dengan pengetahuan
dan penyertaan (hadirnya) Allah di mana-mana. Selanjutnya, kata khumusahu ('*) =

Ditegaskan, bahwa tiada pembicaraan rahasia seperlima) disebut dalam QS. Al-AnfAl [8]: 41
digunakan dalam konteks pembagian harta
di antara tiga orang melainkan Dialah yang rarnpasan peran& yaitu seperlima dari harta itu
keempat. Tiada pembicaraan di antara lima
adalah untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak-
orang melainkan Dialah yang keenam. Dia selalu anak yatim, orang-orang miskin dan ibnu sabil.

menyertai kita di mana pun kita berada. E Salahudd.in ce

Lanjutan ayat menginformasikan bahwa Dia KHAMTH ( -Ll, )
akan memberitakan segala apa yang telah Makna asal kata khamth ( U- ), menurut Ibnu
dikerjakan manusia pada Hari Kiamat kelak.
Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala Faris, adalah 'murni' dan 'licin'. Menurut

sesuatu. Muhammad Ismail Ibrahim, makna katakhamth

( -U- ) adalah 'buah tumbuh-tumbuhan yang

Kajian Kosakata 460

KlrannAs KhannAs

pahit dan tidak mungkin dimakan'. Menurut Ar- Takwir [81]: 15 berbicara mengenai bintang.
Menurut Ibnu Faris, bintang disebut al-khunnas
Raghib Al-Ashfahani, maknakatakhamth( l- )
( ) karena ia tidak tampak (menghilang) di
adalah 'pohon yang tidak berduri'. Ada pula
yang mengatakan pohon arak. Menurut Ibrahim w"a-kZtiut siang dan terbit atau muncul kembali di

Anis, kata khamth ( -U- ) berarti 'bau yang malam hari. Keadaan tersebut berlangsung terus
harum'. Kata takhammatha ( L'-l; ) berarti'sangat
menerus sesuai dengan takdir yang telah
marah' dan juga berarti 'benturan ombak laut'.
ditetapkan Allah (QS. Al-A'rAf l7l: 54 dan QS.
Al-khamthah ( aj;jr ) berarti 'khamar (arak) yang
sudah masam', khamithal lahma ( a:i,,;+ I An-Nahl 11,61:12). al-khannhs (;Lt) di dalam
Adapun kata
berarti'memanggang/membakar daging'.
QS. An-NAs [114]: 4 berbicara mengenai sifat
Kata khamth ( a; ) disebut satu kali di setan yang senantiasa menggoda manusia

dalam Al-Qur'an, yaitu dalam QS. SabA' [34]: 16. dengan berbagai macam cara agar melanggar

Kata khamth ( -U- ) dalam surah ini lebih tepat ketentuan-ketentuan Tuhan. Bisikan dan godaan
diberi makna'pahit'. Katakhamth ( -U- ) di sini
berkaitan dengan kisah kaum Saba. Pada setan dalam ayat ini disebut al-khannds karena ia
mulanya mereka hidup dalam kemakmuran
datang menggoda manusia secara sembunyi-
dengan adanya dua buah kebun yang menjadi
sumber kehidupan mereka. Namun, mereka sembunyi dan bisikannya pun sangat halus.
berpaling dari perintah Tuhan dan tidak ber-
syukur kepada-Nya. Akibatnya, Tuhan men- Bisikan tersebut datang menggoda manusia agar

datangkan banjir besar kepada mereka sehingga melanggar ketentuan Allah pada saat manusia

kedua kebun tersebut diganti Tuhan dengan dua lalai dari mengingat Allah. Akan tetapi, ketika

kebun yang ditumbuhi pohon-pohon yang manusia menyadari bisikan tersebut sebagai

berbuah pahit, pohon asll (j-ri= sejenis pohon godaan setan, lalu berzikir kepada Tuhan,

cemara) dan sedikit dari pohon sidr ( .,\r= sejenis seketika itu pun bisikan setan hilang perlahan-
pohon bidara). + Hasan Zaini c:
lahan. Meskipun begitu pergi dan menghilang-
KHANNAS ( ab y
nya bisikan tersebut hanya bersifat sementara
Kata khannds ( ob) berasal dari kata khanasa
(;r) yang secara literal berarti'tertutup' atau karena setan tetap mengintai kapan manusia itu
lalai mengingat Tuhan. Tidak akan berhenti
'tersembunyi'. Al-Khannds ( ur(*t ) berarti'pergi
sebelum manusia melanggar ketentuan Allah,
secara sembunyi-sembunyi'. A l-Khunits ( u'At )
berarti 'timbul kemudian tenggelam' atau baik meninggalkan perintah maupun melakukan

'muncul kemudian menghilang'. larangan dari yang terbesar sampai yang

Kata yang berasal dari khanasa ( .F.) terkecil.

disebut dua kali di dalam Al-Qur'an, satu kali di Bisikan tersebut akan lenyap pada saat

dalam bentuk al-khunnas ( u.Lit ), yakni terdapat manusia berzikir mengingat Allah, tetapi ia akan
di dalam QS. At-Takwir [81]: 15 dan satu kali di
dalam bentuk al-khannhs ( ur(*t), yakni terdapat datang lagi saat manusia lalai, meskipun munS-
di dalam QS. An-Nis [114]:4. Meskipun terdapat
perbedaan objek yang dibicarakan dari kedua kin dengan takaran yang lebih kecil dan lebih
ayat dimaksud, secara umum makna yang
dikandungnya dapat dikembalikan kepada ringan dari takaran sebelumnya sampai akhir-

pengertian bahasa. nya manusia teperdaya dengan godaan tersebut.

Kata al-khunnas ( u^3.jt) di dalam QS. At- Begitu permintaan setan dituruti oleh manusia

maka pada tahap berikutnya, setan akan datang

menggoda dengan permintaan yang lebih besar.

Hal tersebut berlangsung terus-menerus se-

panjang hidup manusia: sejak semula iblis telah

bersumpah akan memperdayakan semua anak

cucu Adam tanpa kecuali dengan berbagai

macarn cara agar durhaka kepada Tuhan (QS. Al-

A' rif [7]: 17) dan karena itu QS. An-NAs [114] : 1-

461 ENsrruopeote Ar--Qun'aN

KharAb Kharaq

6, secara umum memberikan pengajaran kepada (b';* ) disebut di dalam konteks pengusiran
umat manusia agar senantiasa memohon per-
orang-orang kafir (ahli kitab dari kalangan Bani
lindungan kepada Tuhan dari segala tipu daya Nadhir) dari Madinah akibat pengkhianatan

setan dalam berbagai bentuk-nya. janji yang telah disepakati dengan Nabi

a M. Galib Matola r.. Muhammad saw. setelah perang Uhud. Ayat

KHARAB ( qty I tersebut menginformasikan, bahwa pengusiran

Khardb (qr? ) berasal dari akar kata khariba - orang-or'ang kafir tersebut, sama sekali di luar
if-yakhrabu - kharaban - wa khardban ( - a? dugaan (tidak disangka-sangka) oleh orang-
tt-ti - V? ).Didalam Al-Qur'an khardb disebut
orang beriman, sedangkan mereka (orang-orang
satu kali (QS. Al-Baqarah [2]: L14). Demikian
kafir tersebut) sangat yakin, bahwa mereka
f-juga dengan yakhribfina ('o'i ),bentukmudhkri' dapat mempertahankan diri di dalam benteng-

jamaknya (QS. Al-Hasyr [59]: 2). benteng pertahanan mereka dari (siksaan) Allah.
Ibnu Faris menyebutkan, bahwa kata yang Lalu, Allah mendatangkan hukuman kepada
mereka dari arah yang tidak disangka-sangka,
terdiri dari rangkaian huruf kh6', 16', darr b6', dan mencampakkan ketakutan ke dalam hati
menunjuk arti 'pecah, merekah, tembus atau mereka. Mereka kemudian 'merobohkan atau

berlubang'. Dari sini lahir kata al-khurbah( t;r memusnahkan' rumah-rumah mereka dengan

lnrbamg); al-khardb ( -,tlt=hancur, runtuh, roboh) tangan-tangan mereka sendiri dan tangan orang-
lawan dali al-'imdrah (i'rt:4t= bangunan). orang yang beriman. Sebagian ahli tafsir me-

Al-Qur'an menggunakan kata kharhb di ngatakan, bahwa perobohan mereka terhadap
rumah-rumah mereka sendiri, karena mereka
dalam arti'menghancurkan atau merobohkan'.
tidak ingin rumah-rumah mereka tersebut disita
Di dalam QS. Al-Baqarah [2]: 11.4, khardb disebut sebagai ghanimah (harta rampasan) oleh Nabi

di dalam konteks pernyataan Allah tentang saw. dan para shahabatnya. ee Salahuddin +
orang yang paling lalim, yakni mereka yang
KHARAQ (o?l
menghalang-halangi dari menyebut nama Allah
Kharaqberasal dari kata yang berakar kh6', 16', dan
di dalam masjid-masjid-Nya dan berusaha
qAf (A -.t - ( ) yang dibaca kharaqa-yakhriqu-
'merobohkan' masjid-masjid tersebut. Mereka kharqan (C'; - bf,- - G|), rnaknanya ialah

ini tidak sepantasnya masuk ke dalam masjid, 'melubangi'. Kata itu juga berarti 'menempuh

kecuali dengan rasa takut (kepada Allah). Mereka perjalanan jauh', misalny a Khnraqtul: ar dla khnrqan

akan memperoleh kehinaan di dunia dan akan (G';;'r\t i; = Aku menempuh perjalanan
mendapat siksa yang berat di akhirat kelak.
Namun, di samping arti 'merobohkan', ada yang jauh); karena itu, suatu tempat yang sangat
sebagian ahli tafsir yang mengartikan frasa "fi
jauh disebut kharq. Kharq (.ri ) adalah Mashdar
khardbihi" (41? d. ) pada ayat tersebut dengan
yang menurut Ibnu Manzhur, artinya'lubang'
'kegiatan melarang melakukan zikir di dalam-
atau 'robekan pada tembok atau baju', misalnya
nya'. Dengan demikian, ayat tersebut dipahami,
Fi tsaubihi kharq (Or yi; = Di bajunya ada
bahwa orang-orang yang paling lalim adalah
mereka yang menghalang-halangi ataupun robekan). Selain itu, khnrq juga memiliki makna-
melarang dilakukannya segala bentuk kegiatan makna lain, yakni 'padang pasir yang luas';
zikir di dalam masjid-Nya. Dan ketika masjid
tidak lagi dipakai untuk kegiatan zikir atau disebut demikian karena embusan angin yang
menyebut dan membesarkan nama Allah di kencang seakan-akan merobek semua yang
dalamnya maka hal ini sama artinya dengan
merobohkan masjid tersebut. dilaluinya.
Menurut Al-Ashfahani, kharq berarti 'me-
Di dalam QS. al-Hasyr [59]: 2, yukhribitna
motong sesuafu dengan cara merusaknya tanpa
rencana atau dipikirkan', dan merupakan lawan

Kajian Kosakata 162

Kharaq Kharaq

(;Lkatakhalq ) yut"i rnelakukan sesuatu dengan sombong kar ena sesungguhny a kamu sekali-kali tidak

cermat dan terencana. Dengan makna ini, terdapat dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan
s amp ai set in ggi gunun g. "
satu ayat di dalam QS. Al-Kahfi [18]: 71. yang

berulang dua kali dalam bentuk kata kerja Di dalam ayat ini Allah menegaskan bahwa

perfektum, yakni firman Allah manusia tidak akan bisa membuat lubang di atas

0j4. r+;i Jti \$; ):4-ri 4 Si b) # fuG bumi dan menembusnya walaupun menginjak-

6l#,r. 3n 4hi injaknya dengan kuat.

(F a-nthnlaqi batth idzd rakibd fis-safinati kharaqahh qdla Selain makna tersebut, ditemukan pula
akharaqtahi litughriqa ahlahd laqad j i' ta sy ai' an imr 6).
pemakaian kata itu di dalam kiasan, yakni di

" M aka b erj al anl ah ke du any a hin gga t atkal a ke du any a dalam QS. Al-An'Am [6]: 100,

menaiki perahu lalu Khidr melubanginya. Musa h -iJ; '|i i!;'t'"fi1t;5 Ji 'si liki

berkata,"Mengapa kamu melubangi perahu itu yang "*

akibatny a kamu menenggelamkan p enump angny a? ( W a j a' alfi lill 6hi sy ur akh' al -j inn a w a khal aq ahum w a

Sesungguhny a kamu telah berbuat sesuatu kesalahan kharaqit lahit banina ut a bandtin bighairi' ilm)
" Merekn brang-orang musyrik) menj adikan jin in sekun
yangbesar."
bagi Allah; padahal, Allalrlah y ang mmcipt aknnj in-j in
Diceritakan oleh Az-Zamakhsyari bahwa
itu, dan mereka membohong Gengan mengatakan),
Khidr dan Musa berjalan-jalan di tepi pantai "Bahwasanya Allah memunyai anak laki-laki dan
untuk mencari perahu tumpangan. Ketika peremryon" , tmpa (budnsar) ilmu pengetahuan. "
mereka menaikiny4 para penduduk pantai itu
meneriaki mereka sebagai pencuri dan me- Di dalam ayat ini, kata kharaq diartikan
nyuruh mereka keluar dari perahu. Namun, 'menciptakan' atau'membuat kebohongan',
pemilik perahu itu berkata 'Aku melihat pada yakni dengan mengatakan bahwa Allah me-
munyai anak-anak laki-laki yang menurut
mereka wajah kenabian." Ketika mereka akan orang-orang Yahudi, yaltu'Uzair, sedangkan
membawa Khidr dan Musa, Khidr mengambil menurut orang-orang Nasrani, yaitu Isa Al-
Masih; adapun anak-anak wanita-Nya ialah
kapak dan melubangi perahu itu dengan melepas para malaikat sebagaimana dikatakan oranS-

dua papannya. Kemudian Musa berusaha orang musyrik Arab. Hanya mereka tidak dapat
menutup lubang itu dengan bajunya agar airnya menjawab ketika ditanya mengaPa Para ma-
tidak masuk dan menenggelamkan perahu itu laikat berjenis kelamin wanita; apa yang mereka
seraya berkata 'Apakah Engkau melubanginya katakan hanya sekedar dugaan yang tidak
yang akibatnya penumpangnya tenggelam? berasas dan tidak atas dasar pengetahuan yang
Sesungguhnya Engkau telah melakukan suatu
meyakinkan. Penafsiran ini disampaikan oleh
perbuatan yang besar." Saypd Quthub berdasarkan riwayat Ibnu Abi
Hatim dari As-Suddi. As-Suyuthi menafsirkan
Adapun dengan makna'menempuh per- sedikit berbeda; ini disandarkan pada riwayat
Abd ibnu Hamid dan Ibnu Abi Hatim dari
jalanan jauh di atas bumi seakan-akan me-
nembusnya' terdapat pemakaiannya di dalam Qatadah, dengan mengatakan bahwa orang-
orang Yahudi dan Nasrani berkata, "Kami
bentuk kata kerja imperfektum, al-fi'l al-mudhkri' adalah anak-anak dan kekasih Allah", sedang-
kan orang-orang musyrik Arab menyembah
( 4uaii'p4ii l pada satu ayat saja yakni QS. Al-
Latta dan 'Uzza, dan mereka mengatakan bahwa
Isrd' l17l:37, 'Uzza adalah anak wanita Allah.

* li &)\1r,?i i a4"e; qt{ c # *s

"li'''l+E

f(W a I 6 t am sy i il - ar dhi m ar ahan inn aka I an t akhr i q al -

ar dlw w al an t abl u gh al -j ib 6l a thdtl 6 )

"langanlah kamu berjalan di muka bumi ini dmgan

46i ENsrxr-oprola Al-Qun'aN

L

Khardal Khaua

Menurut Az-Zamakhsyari, ketika Al- [31]: 16 berkaitan dengan nasihat Luqman
Hasan ditanya tentang makna tersebut, ia terhadap anaknya. Antara lain dikatakannya,
menjawab bahwa kata itu adalah dari bahasa "Hai anakku, sesungguhnya jika ada suatu
Arab dan orang-orang Arab memakainya di
perbuatan seberat biji sawi dan berada di
dalam percakapan sehari-hari. Dijelaskan lebih
dalam batu atau di langit atau di dalam bumi,
lanjut bahwa apabila seseorang membuat suatu
niscaya Allah akan membalasnya. Sesungguh-
kebohongan di hadapan suatu perkumpulan,
nya Allah Mahahalus lagi Maha Mengetahui."
mereka mengatakan, "Wall6hi qad kharaqahi"
4 Hasan Zaini ee
(L{'; X 4r i = Sesungguhnya ia telah membuat
KHARRA (?)
kebohongan).
fMenurut Ibnu Faris asal makna katakharra( )
Kata kharaq di dalam Al-Qur'an hanya di-
gunakan sebanyak empat kali dalam tiga ayat; adalah'jatuh atau gugur dengan bersuara'.

tiga kali dalam bentuk kata kerja perfektum dan Karena itu, suara air disebut kharir ( .)7 ).Begitu

sekali sebagai kata kerja imperfektum. Di dalam juga suara orang tidur (dengkur) disebut pula
tiga pemakaian artinya adalah 'merusak' atau
'melubangi', dan 'menempuh perjalanan yang y)khafir. Suara kisaran/gilingan disebut khurr (
jauh di atas bumi seakan-akan menembusnya',
karena biji gandum dan lainJain yang dijatuh-
sedangkan sekali dengan arti kiasan, yakni
'membuat kebohongan', yaitu ketika mereka kan/dimasukkan ke dalamnya menimbulkan

mengatakan bahwa Allah memunyai anak; laki- bunyi. Pangkal telinga juga disebul khurr.

laki dan PeremPuan. + Ahmad Saiful Anam c2 Menurut Ibrahim Anis dan Muhammad Ismail

KHARDAL ( J''? I Ibrahim, kharr (i ) berarti 'jatuh dari atas ke

Kata khardal ( Jt'; ), menurut Muhammad Ismail ;bawah dengan bersuara'. Katakharr ( ) sering

Ibrahim, adalah'tumbuh-tumbuhan yang dihubungkan dengan Allah, seperti kharra lillih
berbiji hitam lagi sangat kecil'. Orang Arab
menjadikan biji tumbuh-tumbuhan ini sebagai K( hba?rrdr)ahya(^;g:(;be)rabretria'srtui j'umdatkaepaairdyaanAgllamhe'.-
perumpamaan yang paling kecil. Menurut
ngalir', dan juga berarti 'gasing'.
Ibrahim Anis, khardal (Jt'; ) adalah'tumbuh-
Kata kharra ( p ) dalam bentuk fi'l midhi
tumbuhan yang hidup dan tumbuh di sawah
dan di pinggir jalan, bijinya digunakan untuk ( cC ,)*. = kata kerja bentuk lampau) disebut
harum-haruman, dan juga digunakan untuk
bumbu makanan'. Di dalam bahasa Indonesia, delapan kali di dalam Al-Qur'an, yaitu di dalam

katakhardnl ( J't'; ) sering diterjemahkan dengan QS. Al-A'rAf l7l:1.43, QS. An-Nahl [L6]: 26, QS.
'biji sawi'. Y0suf [L2]:100, QS. Maryam [19]:58, QS. Al-Hajj

Kata khardal ( Jt'r ) disebut dua kali di l22l: 3L, QS. As-Sajadah [32]: 15, QS. SabA' [34]:

dalam Al-Qur'an, yaitu di dalam QS. Al-AnbiyA' 1.4, dan QS. Shad [38]: 2a. Di dalam bentukfl'/
ja = t<ata kerja yang menunjuk-
l2ll: 47 dan QS. LuqmAn [31]: 16. Kata khardal UGmudhhr| (
( J:'';) di dalamQS. Al-Anbiyfl [21]:4Tberkaitan kan waktu sekarang atau yang akan datang)

dengan keadilan Tuhan pada Hari Kiamat. Pada disebut empat kali, yaitu di dalam QS. Al-IsrA'
[17]:107,109, QS. Maryam [19]: 90, dan QS. Al-
hari itu Tuhan meletakkan timbangan yang adil,
tiada dirugikan seseorang sedikit pun. Setiap FurqAn l25l:73.
amal kebaikan akan diberi pahala oleh Tuhan
Katakharra ( p ) dalam QS. Al-A'r6f l7|A3
meskipun amalan itu hanya seberat biji sawi.
berkaitan dengan kisah Musa. Ia meminta agat
Katakhardal ( Jt'r ) di dalam QS. LuqmAn
Tuhan memperlihatkan diri-Nya kepada Musa.

Tuhan menegaskan, bahwa Musa tidak akan

dapat melihat Tuhan, tetapi Musa disuruh

melihat kepada gunung. Iika gunung itu tetap di

tempatnya seperti sediakala, berarti Musa akan

dapat melihat Tuhan. Tatkala Tuhannya tampak

Kaiian Kosakata 464

Kharra KharrAshCrn

di gunung itu, Tuhan membuat gunung itu ?Kata kharra ( ) ai dalam QS. Shad p$: 2a

hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan. berkaitan dengan kisah Nabi Daud as. pernah
datang kepadanya dua orang yang bertikai dan
Katakharra('f ) di dalam QS. An-Nahl [16]: meminta penyelesaian secara adil kepada Nabi
26 berhubungan dengan orang yang berbuat
makar. Allah menghancurkan rumah-rumah Daud as. Salah seorang dari keduanya berkata,
mereka dari fondasinya, lalu atap rumah itu bahwa saudaranya memunyai 99 ekor kambing,

jatuh menimpa mereka dari atas, dan azab Tuhan sedangkan ia hanya memunyai satu ekor

datang menimpa mereka dari tempat yang tidak kambing. Namun, temannya itu selalu meminta

mereka sadari. kambing satu-satunya miliknya dan dalam
perdebatan itu dia kalah. Daud menjelaskan,
Katakharrfi(t:';) di dalam QS. Yffsuf [12]:
bahwa temannya tersebut telah berlaku lalim.
100 dalam konteks kisah Yusuf. Setelah orang tua Daud mengira,, bahwa Tuhan menganiayanya
maka ia meminta arnpun kepada Tuhannya lalu
dan saudara-saudaranya datang ke tempat tersungkur sujud dan bertobat kepada-Nya.

Yusuf, Yusuf menaikkan kedua ibu-bapaknya ke se Hasan Zaini +

atas singgasana. Dan mereka merebahkan diri KHARRASHON t ojbr; I

seraya bersujud kepada Yusuf. Yang dimaksud ;Kata kharr frshitn ( $:nt ) adalah jamak dari kata
kharrdsh. Sedang kata kharrish ( ,rt? ) adalah
dengan sujud di sini ialah sujud penghormatan,
bentuksuperlatif (shighahmubilaghah--a1)Ca*)
bukan sujud ibadah.
dari khdrish (,ftG ) yang merupakan ism f6'il
Kata kharrit (r:?) di dalam QS. Maryam
( a"kEhrvus?hu\, = kata benda pelaku) dari kharasha,
[19]:58 berkaitan dengan sikap paranabi, seperti
y kharshan ( G'; - .f',X- - _p? ), ymrg
Idris, Nuh, Ibrahim, dan orang-orang yang
mendapat petunjuk, bila dibacakan ayat-ayat menurut Ibnu Faris memunyai makna asal
Tuhan kepada mereka, mereka merebahkan diri
'menerka, mengira-ngira, menduga', dan juga
dengan bersujud dan menangis.
berarti'dusta'. Dengan demikian, kata kharrksh
Katakharra(?) di dalam QS. Al-Hajj [22]:
31 berhubungan dengan sikap orang yang (,r\? ) berarti 'orang yang sangat pendusta/
mempersekutukan Allah, seolah-olah ia jatuh
dari langit lalu disambar oleh burung, atau pembohong'. Orang pendusta disebut kharrdsh

diterbangkan angin ke tempat yang jauh. (,-e\? ), kata Al-Raghib Al-Asfahani sebab ia
mengatakan sesuatu tidak berdasarkan ke-
Katakharrfi ( t,l; ) di dalam QS. As-Sajadah
yakinan dan ilmu, tetapi atas dasar perkiraan
[32]: 15 mengenai sikap orang Mukmin, bila
diperingatkan dengan ayat-ayat Allah, mereka dan dugaan belaka. Kata lain yang seasal dengan
tersungkur sujud dan bertasbih serta memuji
Tuhannya. Disunatkan mengerjakan sujud kharrds ( ,_et? ) adalah khirhsh (,rt-e ) yang

tilawah apabila membaca atau mendengar ayat- berarti 'tombak yang bermata pendek', khirsh

ayat sajdah seperti ini. (,f-z ) berarti 'kalung dari emas atau perak,

?Katakharra ( ) di dalam QS. SabA' pal: M anting-anting', dan juga berarti 'guci, tong' dan

berkaitan dengan kisah Sulaiman as. Allah 'keranjang' . Al-Khdrish ( uottLt ) berarti 'air
mengatakan, "Tatkala Kami (Tuhan) telah
dingin', al-khursh ( e'*t ) berarti 'setiap tongkat
menetapkan kematian Sulaiman, tidak ada yang
menunjukkan kepada mereka kematiannya itu dari kayu', dan juga berarti'dahan'.

kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Maka Katakharrkshfin (ii'rar; ) disebut satu kali

tatkala Sulaiman telah tersungkua tahulah jin di dalam Al-Qur'an, yaitu di dalam QS. Azd-

itu bahwa kalau sekiranya mereka mengetahui Dzdriydt [51]: 10. Di dalam bentuk fi'l m6dhi
yang gaib, tentulah mereka tidak akan tetap di
;t( S;,=Uata kerja lampau) disebut empat kali,
dalam siksa yang menghinakan."
yaitu di dalam QS. Al-An'Am [6]:116,148, QS.

Y0nus l10l: 66, dan QS. Az-Zttk.hruf [43]:20.

Katakharrkshfin ('6'nt1) di dalam QS. Adz-

465 ENstxlopeote Ar--Qun'aN

Khast-rf Khasaf

Dzdriyit [51]: 10 berkaitan dengan hari ber- klntsitfan ( 6'#t E i- i t, li. - t-L, ? ) terdiri atas

bangkit. Pada hari itu orang-orang yang banyak hwuf khi', sin, dan/d', yang mengandung arti'samar'
berdusta dikutuk oleh Tuhan, yaitu orang-orang
yang tenggelam di dalam kebodohan lagi lalai. (-i:jrdan'meresap (di dalam tanah)'. Al-khnsaf )

Katayakhrushitna ('o\-'f, ) di dalam QS. Al- berarti'terbenamnya permukaan tanah'. Istilah

An'Am [6]:1.1.6 disebut dalam konteks pem- khusttf (J'# ) dipergunakan untuk gerhana
bicaraan tentang ketidakbolehan mengikuti
pendapat orang yang dapat menyesatkan dari bulan, sedangkan untuk gerhana matahari

jalan Allah. Pendapat mereka itu hanyalah $Bdikatakan ku silf ( ). Kata kusfifmengandung

sangkaan atau dugaan belaka dan mereka tidak arti'tertutupnya cahaya secara keseluruhan',
lain berdusta terhadap Allah, seperti menghalal-
kan memakan apa-apa yang telah diharamkan sementara kat a kusf mengandung arti'terfutupnya

Allah, mengharamkan apa-apa yang telah cahaya sebagian'.

dihalalkan Allah, dan menyatakan bahwa Allah Kata khasf dan yang seakar dengannya
memunyai anak.
disebutkan sebanyak delapan kali di dalam Al-
Katatakhrushftna(,:\a'4 ) di dalam ayat 148
pada surah yang sama berkaitan dengan orang- Qur'an. Rinciannya khasafa(;b3) dua kali (QS.
orang musyrik yang mengatakan, "fika Allah
menghendaki, niscaya kami dan nenek moyang Al-Qashash 128): 82 dan QS. Al-QiyAmah [75]:
kami tidak mempersekutukan Allah dan tidak pula (C38), khasafnd
kami mengharamkan sesuatu apa pun. Demikian ) dua kali (QS. Al-Qashash
pula orang-orang yang sebelum mereka telah
[28]: 81 dan QS. Al-Ankab0t l29l: 4A), nakhsif
mendustakan (para rasul) sampai mereka merasa-
kan siksaan Kami (Tuhan). Katakanlah: Adakah ($X ) satu kali (QS. SabA' l34l: 9), yakhshifu
kamu memunyai suatu pengetahuan sehingga (34- ) tiga kali (QS. An-Nahl [16]: t[5, QS. Al-
dapat kamu mengemukakannya kepada kami?
IsrA' [17]:68, dan QS. Al-Mulk 167l:16).
Kamu tidak mengikuti kecuali persangkaan belaka
Kata khasafa di dalam Al-Qur'an ditemu-
dan kamu tidak lain hanyalah berdusta".
kan delapan kali, di antaranya disebutkan untuk
Kata yakhrushilna (t';:;,i- ) di dalam QS.
menyatakan jenis siksaan Allah berupa pem-
Yfinus [10]: 66 berhubungan dengan pernyataan
Tuhan, bahwa orang-orang yang membuat sekufu benaman ke dalam bumi, baik yang telah terjadi

di luar Allah tidaklah mengikuti suatu keyakinan. maupun yang masih berupa;rnciunan. Satu kali

Mereka tidak mengikuti kecuali prasangka belaka disebutkan berhubungan dengan peristiwa Hari
mereka tidak lain hanyalah berdusta.
Kiamat, yaitu padaQS. Al-QiyAmah [75]:8, yang
Kata y akhrushfina ( i:'r.e:a ) di dalam QS. Az- menyatakan bahwa bila kiamat terjadi, cahaya
Zukhruf l43l:20 berkaitan dengan pernyataan
orang musyrik yang mengatakan, "|ikalau Allah bulan akan hilang.
Yang Maha Pemurah menghendaki, tentulah
kami tidak menyembah mereka (malaikat). Di dalam surah Al-Ankab0t [29]:40, Allah
Mereka tidak memunyai pengetahuan sedikit menyebutkan empat macam siksaan yang
pun tentang itu, mereka tidak lain hanyalah
menduga-duga belaka." ,, Hoson Zaini ce ditimpakan kepada orang-orang yang durhaka.

KHASAF ( ,I; I Keempat macarn azab itu adalah: a.berupabdshib

Kata khasaf berasal dari khasafa-y akhsifu-khasfanl ( *G= hujan batu kerikil), ditimpakan kepada

kaum 'A4 umat Nabi Hud; b. shaihah (ar; =

suara keras mengguntur), ditimpakan kepada

kaum Tsamud, umat Nabi Shaleh; c.khasf ( J,:-

= pembenaman ke dalam bumi), ditimpakan

kepada Qarun, salah seorang kaum dan keluarga

Nabi Musa; d. gharq ( A'; = ditenggelamkan di

laut), dialami, antara lain, oleh umat Nabi Nuh,

Firaun, dan Haman.

Qarun, yang kisahnya diabadikan di dalam

QS. Al-Qashash [28]: 81, memang ditenggelam-

kan Tuhan ke bumi; hal itu dapat ditelusuri

sebab-sebabnya dengan menelaah beberapa ayat

Kaiian Kosakata 466

Khashim Khashim

sebelumnya. Ayat-ayat tersebut menginformasi- membantah'. Kata khashama di dalam berbagai
turunannya tadi digunakan Al-Qur'an untuk
kan, bahwa Qarun membanggakan harta ke-
kayaannya yang melimpah ruah, tidak mau beberapa konteks.
mendengar segala nasihat yang diberikan
Pertama menjelaskan sifat dasar manusia
kepadanya; bahkan, ia menyatakan bahwa harta
yang suka mendebat atau membantah. Di dalam
yang diperolehnya itu berkat ilmu pengetahuan QS. An-Nahl [16] : 4 dan YAsin [35]: 77 , Al-Qur' arr
menegaskan bahwa Allah menciptakan manusia
yang ia miliki dan harta kekayaannya itu
dipamerkan di tengah-tengah masyarakat dari air mani, lalu tiba-tiba ia menjadi pem-

dengan segala kemegahannya. ., Baharuddin HS + bangkang atau pembantah yang nyata.
Kedua, menjelaskan pertengkaran atau
eKHASHIM ( )
perdebatan di akhirat, antara manusia yang
Kata khashim ( ,=a- ) berasal dari kata kerja disesatkan oleh iblis dengan iblis yang telah
(f'# - t*, - '4.-'ekhasham a-y akhshumu-khashm an w a khushfim an
', ).Katakhashama menyesatkannya. Mereka saling menyalahkan
e( ) dengan berbagai derivasinya disebutkan dan membela diri. QS.Qaf [50]: 28, Az-Ztmar
[39]: 31, Asy-Syu'arA' 126l:96 dan ShAd [38]: 5a
sebanyak 17 kali di dalam Al-Qur'an. Dari menjelaskanbahwa manusia dan iblis kelak akan
dicampakkan ke dalam neraka. Di neraka nanti
jumlah tersebut, delapan kali di antaranya di manusia akan marah kepada iblis yang telah

dalam bentukf il (kalakerja), yaitu di dalam QS. mencelakakannya. Namun iblis membela diri
dan tidak bertanggung jawab atas perbuatan-
Al-Hajj l22l:19, QAf [50]: 28, Az-Zumar [39]: 31, nya, karena ia hanya mengajak, tidak pernah

An'Imran Pl aA, asy-Syu'arA'[26]:96, an-Naml memaksa manusia untuk mengikuti ajakannya.
Ketig+ menjelaskan perdebatan dan ban-
[27]: 45, ShAd [38]: 59, serta YAsin [36]: 49. Lima
kali disebut di dalam bentuk ism mashdar (kata tahan orang-orang kafir terhadap nabl termasuk

dasar), yaitu di dalam QS. Al-Baqarah [2]:204, Nabi Muhammad saw. dan umatnya yang
disertai sikap permusuhan mereka kepada
Az-Zukhruf [43]: L8, ShAd [38]: 21 dan 64 serta
ajaran yang dibawanya. Ini terlihat umparnanya
Al-Hajj l22l: 19. Empat kali sisanya disebutkan di dalam QS. An-Naml l27l: 45 y angmenjelaskan
tentang seruan Nabi Shaleh as. kepada umatnya
Al-Qur'an di dalam bentuk ism fd'il (kata benda untuk beriman kepada Allah. Namun sebagian
mereka menolak seruannya dan umatnya pun
yang menunjukkan pelaku), yaitu QS. Az- terpecah menjadi dua kelompok yang ber-
musuhan. Demikian juga penjelasan Al-Qur'an
Zukhruf [tt3]: 58, an-Nahl 11,61: a, an-NisA' [4]:
di dalam QS. Al-Hajj l22l: 19 tentang perdebatan
105, Ydsin [36]: 77. orang Mukmin dan orang kafir (Yahudi). Orang
Yahudi mengklaim bahwa ag.una dan kitab suci
Secara bahasa, kala khashmna berar+o. 'jadnla' mereka lebih dahulu diturunkan Allah dari pada

( ji; ) atau berdebat dengan mengemukakan agama dan kitab suci umat Islam. Namun orang
(Liargumentasi, darr'nma'a'
) atau membantah. Mukmin menjawab bahwa mereka beriman
kepada Allah, malaikat, kitab, dan para rasul-
Pada asalnya kata ini digunakan untuk pengertian Nya, sementara orang Yahudi mendustai se-
bagian rasul Allah dan kitab yang mereka bawa.
'melipaf . Lalu pengertian ini berkembang menjadi
Perdebatan lain juga dijelaskan Al-Qur'an
'setiap or.rng yang berdebat dengan orang lain antara Nabi Muhammad saw. dengan orang kafir
Quraisy tentang masalah Isa as. Nabi menegas-
unfuk maksud dan tujuan agar lawannya dapat

dikalahkannya dengan segala macam argumentasi

yang dikemukakannya'. Pengertian ini sebenarnya

tidak keluar dari pengertian 'melipat', karena di

dalam perdebatan tersebut masing-masing pihak

ingin menyelesaikan perdebatannya untuk ke-

menangannya, sebagaimana halnya orang yang

melipat kain atau kertas.

#Kata khashim ( ) merupakan shighatul-

mubilaghah ( ali(.1r 'a1p) yang berarti 'banyak

467 ENsxloppora Al-Qun'aN

Khashim Khishshah

kan bahwa mereka dan berhala sembahan jalan undian agar orangyang mengasuh Maryam
dipilih secara adil dan tepat.
mereka akan dibakar bersama-sama di dalam api
neraka. Salah seorang di antara mereka, Abdullah Keempat konteks tersebut di atas tidak
terlepas dari pengertian kebahasaan kata
ibn Az-Zabari menjawab bahwa Nabi Isa pun
akan dibakar di neraka karena disembah oleh khashama, yaifu 'berdebat dengan mengemukakan

pengikutnya. Mendengar jawaban tersebut Nabi argumentasi'.

terdiam sehingga Allah menurunkan QS. Az- * Ahmad Husein Ritonga dan Muhammad lqbal tc
Zukhruf [43]: 58. Ayat ini menunjukkan bahwa
bantahan mereka hanyalah unfuk mempermain- KHASHSHAH ( I,lOTi I
kan Nabi, bukan mencari kebenaran, mereka
tidak akan beriman. Di samping itu, jalan pikiran Katakhkshshan(a*e) adalah ismf6'il I f,t|' ;t=
mereka juga salah, karena Nabi Isa tidak me-
ngetahui dan tidak pernah setuju kalau dirinya kata benda yang menunjukkan pelaku) dari kata

menjadi sembahan orang. khashsha, y akhushshu, khushfishan, khdshshun w a
Perdebatan lain di dalam konteks ketiga ini
khdshshatun ( JG - C:Fl - -W- -,p
adalah pandangan orang kafir Quraisy yang *o} ). Secara bahasa kata
menganggap bahwa Allah memiliki anak wanita khashshn menurut
(QS. Az-Zukhruf [43]: 18), bantahan mereka
tentang kebenaran Hari Kiamat (QS. YAsin [36]: Ibnu Faris berarti' lubang',' celah' atau' sumbing'.
49), dan pembangkangan orang munafik yang
Secara istilah, kata khashshamenurut Ibrahim Anis
pandai menyembunyikan kebenciannya kepada
umat Islam dengan kata-katayang memikat (QS. dan Ar-Raghib Al-Ashfahani berarti'kebalikan

Al-Baqarah l2l:z}a). umum' (khildful-'6mmah = :*ltilt *y), yaitu ter-
Keempat, menjelaskan perdebatan antara
tentu, atau biasa disebut 'khusus'. Bila dikatakan
dua pihak atau lebih dalam masalah hukum.Ini kmheanshesnhtauskhaansysessyuaatiu' '(. ;B'Jilaj*d"is#ebut
diungkapkan Al-Qur'an mengenai perdebatan ) berarti 'ia
dua orang yang berperkara datang kepada Nabi
Daud, (QS. Shad [38]: 21 dan 22); dan kisah l(lnshshahit bil
seorang Yahudi dan munafik yang berperkara
dalam masalah pencurian baju besi (QS. An- wuddi au ikhtashshnhft bih, ( "rlu '^-2; .",'^2ly'ti 7
NisA' [4]: 105). Kejadiannya berawal ketika berarti'ia mencintai itu, bukan yang lain'.
seorang munafik bernama Tukmah mencuri baju
besi seseorang. Lalu ia menyimpannya di rumah Kata lain yang seasal dengan khishshah

seorang Yahudi. Ia menuduh Yahudi tersebutlah (Lg ) ialah khashishnh (',*t; ) yang berarti

yang mencurinya, karena barang tersebut ' sangat f akir',' memerlukan sesuatu' dan' keada-
berada di rumahnya. Ketika Nabi Muhammad
saw. hendak memutuskan hukuman untuk an yang burtk' (syiddatu.l-faqri wal-hijat ilasy,-syai'
Yahudi, turunlah ayat tersebut yang menyata-
sitit-hdt= )at i*: rpt J)*;-;r1 F i-nl.
kan bahwa Tukmah lah yang telah mencurinya.
Al-Khushshu ( ,)At ) berarti'rumah yang terbuat
Ayat ini juga melarang Nabi menjadi orang yang
dari kayu atau bambu', atau 'rumah yang diberi
menentang kebenaran untuk membela Tukmah
atap dengan kayu'. 'Kedai khamar' (tempat
yang khianat.
menjual tuak) juga disebut khushshu ( P )
Demikian pula dengan perdebatan tentang meskipun tidak terbuat dari bambu.
siapa yang berhak mengasuh Maryam (QS. Ah (LvKata khhshshalr
'ImrAn [3]: ). Mereka akhirnya menempuh ) hanya disebut satu

kali di dalam Al-Qur'an, yaitu di dalam QS. Al-

Anfil [8]:25. Kata yakhtashshu ( rj;;- ) di dalam
benttkfi't mudhhri' ( LtG,;! = tata kerja yang
menunjukkan waktu sekarang atau yang akan

datang) disebut dua kali, yaitu di dalam QS. Al-

Baqarah [2]: 105 dan QS. AH'ImrAn l3l:74.Kata

khashfuhah (-^*Q, ) disebut satu kali, yaitu di

dalam QS. Al-Hasyr [59]: 9.

Kata khhshshah (-[6 ) yang disebut di

dalam QS. Al-AnfAl [8]: 25 berhubungan dengan
fitnah atau siksaan yang terjadi pada suatu

Kajian Kosakata .168

KhAshshah Khatarn

tempat, tidak hanya menimpa orang-orang yang Katayakhtashshu ( S*:- ) ya.g terdapat di
bersalah, tetapi juga menimpa anggota masya-
rakat lainnya. dalam QS. Al-Baqarah [2]: 105 berhubungan
dengan rahmat (kenabian) yang diberikan Allah
Di dalam krtab Mukhtashnr Majma'Al-Baydn kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya
meskipun mereka itu orang kafir, ahli kitab, dan/
fi Tafsir Al-Qur'6n disebutkan, orang Mukmin atau orang musyrik yang tidak menyukai-Nya.
Katayakhtashshuyangterdapat di dalam QS. Ah
diperintahkan agar tidak membiarkan ke- 'Imr6n [3]:74 juga berhubungan dengan rahmat
mungkaran terjadi di hadapan mereka karena yang diberikan Allah kepada siapa saja yang

hal itu akan menyebabkan turunnya azab Tuhan dikehendaki-Nya.
seciua umum, baik terhadap orang yang bersalah Firman Allah di dalam QS. Al-Hasyr [59]:9
maupun tidak bersalah. Orang yang berlaku
bekaitan dengan kebaikan hati orang-orang
zalim diazab karena kesalahan mereka, se-
dangkan orang Mukmin yang tidak bersalah Anshar yang suka membantu dan memberikan

sebagai pelajaran bagi mereka. pertolongan kepada orang-orang Muhajirin
Muhammad Husain Ath-Thabatabai me- meskipun mereka di dalam keadaan susah.

nyebutkan di dalam tafsirnya, adanya perintah q Hasan Zaini ec
yang bersifat umum agar semua orang waspada
cKHATAM ( I
terhadap bahaya menunjukkan bahwa cobaan/
Katakhatam ( s- ) disebut satu kali di dalam Al-
siksaan itu meskipun ditujukan untuk orang-
orang tertentu; namun, bahayanya akan me- Qur'an, yakni di dalam QS. Al-AhzAb [33]: t10.
nimpa masyarakat luas juga. Oleh karena itu Kata lain yang seakar dengan kata itu disebut
tujuh kali. Kata khatama (bentukfi'l midlfr) disebut
semua umat harus menolak kemungkaran dan tiga kali, yaitu di dalam QS. Al-Baqarzh l2l:7,
memadamkan apinya sesuai dengan tugas amar QS. Al-An'Am 16l: t6, dan QS. Al-|Atsiyah [tl5]:
ma' rtf, nahi munknr (menyerukan yang ma'ruf dan 23. Kata nakhtimu (fi'l mudhfrri'terdapat di dalam
mencegah yang mungkar) yang diwajibkan
Allah kepada mereka. QS. YAsin [36]: 65), yakhtimu disebut di dalam QS.
Asy-Sy0rA l42l:24, khithm dan makhtfim disebut
Muhammad R syrd Ridha menafsirkan ayat di dalam QS. Al-Muthaffifin [83]: 25 dan 25.
ini dengan mengatakan, "Hendaklah kamu takut
dan waspada terhadap fihrah nasional dan fitrah Menurut bahasa, makna asal berbagai kata
agarna yang bersifat umum, yang terjadi karena yang bersumber pada khatama, sebagaimana
pertentangan kepentingan mengenai kekuasaan, dikemukakan oleh Ibnu Faris, mengacu pada
pengertian'sampai di akhir sesuatu'. Meskipun
kepemimpinan, atau karena perpecahan di dalam
bidang agarna dan syariat dengan terpecahnya konjugasi yang berbeda telah menyebabkan per-
umat atas dasar aliran dan mazhab. Akibat dan
pengaruh dari kezaliman dan kesalahan umat ubahan atau pergeseran makna dari makna asal
tersebut akan dirasakan di dunia ini". Karena itu, ke makna lain; namun, makna asal itu tetap saja
masih melekat pada kata-kata itu. Di dalam Al-
di dalam ayat ini disebut dengan kata "fitnah",
Qur'an dan Terj emahny a, kala khatam (Al-nabiyyina)
bukan "dosa dan maksiat." Rasyid Ridha mengutip
hadits Nabi yang berasal dari Adi bin Umairah diartikan: penutup (nabi-nabi). Pengertian ini
yang mendengar Rasulullah bersabda, "Tuhan tidak lepas dari makna dasar di atas karena
tidak menyiksa masyarakat umum karena ke-
penutup menandakan bahwa sesuatu telah men-
salahan orang-orang tertenfu, kecuali kalau mereka capai akhirnya. Kata khatama, yakhtimu, dan
takhtimu diartikan'mengunci mati','menutup',
melihat kemungkaran terjadi padahal mereka 'menyegel', dan'mengelak'. Penguncimatian,
mampu mencegahnya. Bila hal ini terjadi, maka penutupan, penyegelan atau pengelakan di-
siksa Allah akan menimpa mereka secara ke-
lakukan pada akhir atau ujung suatu perbuatan.
seluruhan."

469 Eusxloprora Al-Qun'aN

Khatam Khathfah

Demikian pula kata khitam yang berarti 'sesuatu terhadap cerita itu (QS. YAsin [36]: 65).
yang disegel atau dilak', dan makhttrm y ang juga Berbeda dengan kata-kata di atas, khitdm
berarti'sesuatu yang disegel atau dilak'. Segel
atau lak ditempatkan pada penutup atau akhir darr makhtttm dipergunakan Al-Qur'an untuk
menerangkan kondisi orang-orang Mukmin
sesuatu. Bagian yang disegel atau dilak adalah yang berbakti kepada Allah pada Hari Kiamat
tutupnya ujungnya atau akhirnya. kelak. Di situ mereka memperoleh kesenangan,
kenikmatan, dan kebahagiaan hidup yang
Khdtam ( € ) di dalam Al-Qur'an di- dilambangkan dengan kelezatan menikmati
khamar dari botol yang masih tersegel dan
kemukakan untuk menjelaskan status Nabi segelnya berbau harum, seharum minyak
kesturi. (QS. Al-Muthaffifin l83l: 25-26),
Muhammad saw. sebagai Rasulullah dan sebagai
penutup nabi-nabi. Sebagai penutup nabi-nabi, Pilihan khamar yang biasa diartikan

beliau adalah nabi yang terakhir. Ini berarti dengan minuman keras untuk menggambarkan

setelah beliau tidak akan ada nabi yang diutus kenikmatan di surga tidak terlepas dari tradisi
bangsa Arab awal Islam yang menjadikannya
untuk menyampaikan risalah. Dengan demikian,
sebagai suguhan yang lezat. + Ahmad Qoib oe
pengakuan beberapa orang sesudahnya sebagai
nabi yang menerima wahyu dari Allah, tidak KHATHFAH ( i,it, )
dapat dibenarkan Al-Qur'an.
Kata khathfah GiL, ) dengan berbagai bentuknya
Selanjutnya, kata khatama-y akhtimu di- di dalam Al-Qur'an disebut tujuh kali, di
pergunakan untuk menjelaskan penghukuman
Allah kepada orang-orang kafir dan zalim yang antaranya di dalam QS. Ash-Shinf6l.1371:10 dan
QS. Al-Hajj [22]:31.
sesat dan terus menerus berada di dalam
Kata tersebut terdiri dri kh6', thh', dan f6'
kelaliman dan kesesatan mereka. Allah mengunci
(khathafa), yang memberikan makna'terjadinya
mati dan menutup hati dan pendengaran mereka
sesuatu dengan cara yang amat cepat'. Kata
sehingga tidak mendengar dan tidak mau tersebut digunakan untuk menyatakan 'ke-

menerima hal-hal yang baik atau nasihat untuk cepatan burung terbang' atau 'kecepatan sam-

menyadarkan mereka. (QS. Al-Baq ar ah [2]: 7). baran kilat yang demikian hebat sehingga
Firman Allah tersebut merupakan isyarat membuat mata sulit mengikutinya'. Sebutan

tentang sunnafullah yangberlaku pada manusia, yang sama juga diberikan terhadap 'unta yang

yaitu: apabila menusia terus-menerus meyakini cepat larinya'.

suatu kebatilan dan terus berada di dalam Dalam konteks pembicaraan di dalam Al-
Qur'an paling tidak ada tiga maknanya:
kemaksiatan tanpa kemauan untuk berpaling 1.'Menyambar dengan cepat',terdapat di dalam

pada kebenaran maka kebiasaan tersebut akan QS. Al-Baqarah [2]: 20 dan QS. Al-Hajj [22]:
31. Ayat pertama menggambarkan betapa
mengakibatkan pikiran dan hatinya terpola kilat hampir saja menyambar penglihatan
sedemikian rupa sehingga ia menganggap orang-orang munafik. Kemudian, di dalam
kebatilan yang diyakininya dan kemaksiatan ayat kedua dikemukakan perumpamaan
yang diperbuatnya itu sebagai kebenaran dan
kebaikan itu sendiri. Sikap semacam ini akan orang yang mempersekutukan Allah dengan
mengkristal di dalam hatinya, seakan-akan sesuatu; maka, ia seolah-olah terjatuh dari
tersegel di dalam hatinya sehingga tidak akan langif lalu disambar oleh burung.

berubah lagi. 2. 'Merampok/menculik', di dalam QS. Al-
Kata nakhtimu diper gunakan Al-Qur'an Ankabfft [29]: 67, Allah memberikan ke-

untuk menerangkan keadaan orang-orang kafir terangan bahwa kota Mekkah adalah kota
pada Hari Kiamat. Di sana mulut mereka ditutup

supaya tidak berdusta, dan tangan mereka
bercerita tentang perilaku mereka di dunia,

sementara kaki mereka memberikan kesaksian

Kajian Kosakata

KhAthi'ah Khdthi'ah

yang aman dan tenteram, sementara masya- Nabi Musa dan saudaranya, Nabi Harun. Adalah
rakat sekitarnya dalam kondisi saling me-
suatu keberanian luar biasa yang dianugerahkan
rampok. Pada ayat lain dikemukakan betapa
Tuhan kepada Musa di dalam menghadapi
pada mulanya kaum Muslim sewaktu berada
di Mekkah merasa terancam jiwanya dengan seorang raja zarrart purbakala yang memunyai

diculikoleh orang-orang kafir Quraisy di QS. kepercayaan serta menanamkan kepercayaan itu
Al-AnfAI l8l:26.
pula kepada rakyatnya bahwa ia adalah Tuhan.
3. 'Diusir', di dalam QS. Al-Qashash [28]: 57. Di
dalam ayat ini disebutkan bahwa orang-or- lf ;jYang dimaksud dengan " uJa man qablahfi" <
ang kafir berkata, "|ika kami mengikuti
= dan orang-orang yang sebelumnya)-pada
petunjuk bersama kamu niscaya kami akan
diusir dari negeri kami". ayat pertama-ialah raja Namruz yang di-

Ketiga pengertian yang berbeda di atas tantang keras oleh Nabi Ibrahim. Adapun yang
tidak menyimpang dari pengertian asalnya,
dimaksud dengan " wal-mu' tafikltu bil-khkthi' ah"
yakni dengan cara yang amat cepat. 'Sambaran,
merampok/mencuri atau seseorang diusir dari (*gL,LsA35\ = dan [penduduk] negeri-

tanah airnya' semuanya berjalan dengan cepat. negeri yang dijungkirbalikkan karena kesalahan

ee Ahmad Husein Ritonga se yangbesar) ialah kaum yang didatangi oleh Nabi

KHATHTAH ( ryel Luth di negeri-negeri Sodom dan Gomorah, dua

Kalakhdthi'ah ("^+C ) terambil dari kata khatha'a negeri berdekatan yang telah dijangkiti oleh

- yakhtha'u (W- -'tL;), berakar dari huruf- suatu penyakit yang amat keji, yaitu laki-laki
huruf khi' ( rG ) thA' ( rtL), dan hamzah ( ;;^ ),
menyetubuhi sesamanya laki-laki (homo-
yang mengandung makna 'kesalahan' dan
'kedurhakaan'. Kata khdthi'ah digunakan untuk seksualitas). Negeri-negeri itu dijungkirbalikkan

menunjuk kepada seseorang yang telah menge- oleh Tuhan karena jiwa penduduknya pun telah

tahui suatu larangan dari Tuhan, narnun ia tetap jungkir balik. Mereka lebih menyukai dubur

melakukannya. Ia sejak semula bermaksud sesarnanya laki-laki daripada faraj perempuan.

buruk dan tidak sedikitpun memiliki i'tikadbaik. +GDi dalam hal ini, mereka b erbuatkhfrthi'ah ( ).

Pelakunya disebut khAthi' ( ,&C ), yang oleh M. Quraish Shihab di dalam tafsirnya,
Ahmad Warson Munawwir diterjemahkan menegaskan bahwa Abu jahl-pada ayat ke-

sebagai al-mudznib (.-iji), yakni 'orang yang dua-disebut sebagai khAthi' (1*C ), bahkan

berbuat dosa'. khithlah(a+C ). Ini berimplikasi bahwa ia sejak
Kata khkthi' ah ( -^+G ) ditemukan hanya dua semula tidak memiliki iktikad baik dan ke-

kali di dalam Al-Qur'an. Pertama pada QS. Al- durhakaannya telah dilakukan secara berulang-
HAqqah 169l:9- Ayat ini bebicara tentang Firaun
dan penduduk negeri-negeri yang dijungkir- ulang, bahkan telah menjadi kebiasaannya.
balikkan oleh Tuhan karena kesalahan mereka
yang keterlaluan. Kedua, padaQS. Al- Alaq [96]: Inilah yang kemudian merupakan sebab di-
15-16. Ayat ini berbicara tentang Abu lahl.
keluarkannya ancaman tersebut, sekaligus yang
Hamka di dalam Tafsir Al-Azhar, men-
mengakibatkan ia terseret dan tersiksa.
jelaskan bahwa Firaun ialah gelar panggilan bagi
Menurut Al-Maraghi, di dalam ayat ter-
raia-raja dari negeri Mesir di z;unan purbakala.
Akan tetapi, yang terkenal yang terkenal di sebut jelas terkandung Eu:rccunan serta peringatan
antara mereka ialah Firaun yang dihadapi oleh
bagi orang yang berbuat dosa, yakni bahwa

orang kafir tidak akan bisa terus-terusan dalam

kebodohan, ketakaburan, dan kelaliman. Allah

bersumpah, jika ia tidak berhenti dari kesesatan

dan tidak berhenti melarang orang shalat atau

mengabdi kepada Allah maka Aku (Allah) akan

menghukumnya dengan berbagai siksaan yang

peditr, yaitu dengan menarik ubun-ubunnya dan

membakarnya sehingga hangus kulitnya. Ke-

durhakaan dinisbahkan kepada ubun-ubun atau

471 ENsrrlorEore Al-Qun'aN

Khattir Khaudh

pendurhaka sebagai pemilik ubun-ubun; sebab, (mubdlaghah) dafikhdtir ( ;9). Berasal dari akar
di dalam ubun-ubun itulah sumber kebohongan
kata kh6, t6', dan 16' dengan wazan khatara -
dan ketakaburan.
yakhturu - khatran (tf -'_l;-- p ). Dalam Al-
Dalam kaitan itu perlu dikemukakan pen-
Qur'an disebut satu kali, di dalam surah Luqm6n
dapat M. Quraish Shihab bahwa Allah swt. tidak [31]: 32.
menjatuhkan hukuman-Nya kepada seseorang
yang salah (keliru) yang sebetulnya bermaksud Kata khattdr ( ,6 ) menunjukkan arti
baik; bahkan, Da tidak menjatuhkan hukuman-
kelebihan/puncak di dalam bidangnya. Sedang
Nya kepada seseorang yang hanya sekali atau dua
kali melakukan dosa. Sanksi dan hukuman-Nya makna dasarnya adalah suatu kelemahan yang
hanya tertuju kepada mereka yang telah ber- melekat pada diri orang yang sebelumnya kuat.
ulang-ulang melakukan pelanggaran (khhthi' dmt
alaukhkthi'ah). Ibnu Hazm meriwayatkan bahwa Ungkapan khatarar rajulu fi malsyatih ( ,y:lt *
suafu ketika seorang pencuri dibawa ke hadapan # e. ) digunakan untuk menggambarkan

Abubakar ra., yang tatkala hendak dijatuhi seseorang yang kuat/mampu untuk bekerja,
hukuman potong tangan, ia menangis sambil tetapi senantiasa diselimuti oleh rasa malas.
berkata "Ini adalah kali pertama aku mencuri." Selain itu, juga bisa bermakna 'pengkhianat',
Abu Bakar menjawab, "Engkau berbohong! yang seringkali ingkar tehadap janji yang
Sesungguhnya demi Tuhan yang menguasai dibuatnya. ]adi, kalau kata tersebut diartikan
diriku, Dia tidak menjatuhkan hukuman-Nya (di
dalam arti, sampai engkau sekarang tertangkap dengan'lemah', maka puncak kelemahan adalah

dan sebentar lagi akan dijatuhi hukuman Tuhan) khattdr ( )tL), demikian juga halnya bila di-
pada dosa pertama yang dilakukan seseorang."
artikan dengan'pengkhianat', maka kata khatt 6r
Tertangkapnya pencuri itu adalah karena
( )tL) bermakna'puncak dari sifat pengkhianat
sebenarnya ia telah berulang-ulang melakukan
pencurian. Peristiwa serupa juga dialami oleh yang tidak ada bandingnya'.
Kalau dilihat, makna ayat32 QS. Luqman
Khalifah Umar dan Ali ra. Ali berkata, "Tuhan
Maha Penyantun, sehingga Dia tidak akan [31] lebih relevan dengan pengertian kedua,
menjatuhkan sanksi hukum kepada seseorang karena ayat tersebut menggambarkan betapa
seseorang yang sedang dalam pelayaran di
karena dosa yang baru dilakukannya pertama lautan lepas diempas ombak yang sangat kuat.
Pada saat-saat genting itu mereka berdoa kepada
kali." Di dalam hal ini, kemudian dibuktikan
Allah dengan ikhlas, bahwa mereka akan berlaku
sendiri oleh salah seorang tertuduh pada masa
baik dan senantiasa taat kepada Allah bila
kedua khalifah itu; dan ketika akan dijatuhi mereka terhindar dari bahaya yang sedang
hukuman, Ali bertanya kepadanya'Demi Tuhan,
mengancam, tetapi ternyata setelah lepas dari
aku mengharap Engkau menjawab pertanyaanku bahaya tersebut mereka melupakan janji dan
dengan jujur, sudah berapa kali engkau mencuri?" keikhlasan mereka untuk tunduk kepada Allah.
Si terhukum menjawab, "Sudah dua puluh safu Pengertian pertama dari kata tersebut juga bisa
kali." Dua puluh satu kali berarti berulang-ulang digunakan karena salah satu sikap kelemahan
dan telah menjadi kebiasaan sehingga wajar bila yang tidak ada bandingnya adalah sikap ingkar
dikenakan hukuman. Pengertian semacam inilah
janji dan tidak menyadari apa yang pernah
yang ingin digambarkan oleh kata khithi'ah dijanjikannya di saat ia mengalami kesulitan
karena sewaktu ia telah terlepas dari ancaman
( +C). oo Muho**odiyah Amin +
yang melanda ia lupa akan janji-janjinya.
KHATTAR ( )tb )
*e Ahmad Husein Ritonga *
Kata khattLl ( ,,tL ) adalah bentuk superlatif
KHAUDH ( *?l

Katakhaudh( ;'i ) adalah bentukMashdar dari
khddha - yakhtrdhu - khaudhan wa khiyddhan

Kaiian Kosakata 472

Khauf Khauf

( tbtn) $; - .?:H - ec ) yang berarti dmkhdifitn( o'r;:.t l.

'masuk' atau'mencampur' - Katakhaudh di dalam Di dalam Al-Qur'an, katakhauf ( .if ) di

Al-Qur'an disebut sebanyak 12 kali. dalam berbagai bentuknya terdapat di dalam
Ar-Raghib Al-Ashfahani menyebutkan
124 ayat. Sejumlah delapan belas ayat meng-
kata khaudh berarti 'masuk ke dalam air dan
gunakan bentuk fi'l-mddl| (,eY ,b= kata kerja
berjalan di dalamnya'. Sementara itu, Al-
masa lalu), 6O ayat dengan bentuk fi'l-mudhiri'
Qurthubi di dalam tafsirnya mengatakan bahwa
pada mulanya kata khaudh dipakai khusus LIU( $F kata kerja masa kini), 34 ayat dengan

berkenaan dengan air. Apabila dikatakan khddla bentuk Mashdar (infinitif), satu ayat dengan
Mubammad, tanpa penjelasan maka yang di-
bentttkfi'tul-amr ( y\t Jli = kata kerja p.erintah),
maksudkan adalah 'Muhammad masuk ke
8 ayat dengan bentukfi'lun-nahy ( 4t F.= kata
dalam air'. Akan tetapi, pengertian kata tersebut
kerja larangan) dan tiga ayat dengan bentuk
berkembang sehingga tidak hanya terbatas pada
ismul-f6'il ( Setl p-!= tutu pelaku).
air saja; bahkan, menjangkau semua yang dapat Secara etimologi, kata khauf berarti al-faza'

berfungsi menututpi sesuatu sebagaimana air ( 1'lt = takut/khyatir), al-qatl (',Pt = Pem-
menutupi dasar tempatnya. Ada pendapat lain bunuhan) al-' ilm ( rtt = pengetahuan), dan afrmul-
f
yang mengatakan bahwa kata khaudh berarti abnar (--!tijri kulit merah yang disamak).
=
khalath ( Li, = mencampur), sedangkan Ibnu
Secara terminologi, khnuf memrtnyai arti:
Faris, di dalam Mu'jam Al-Maqqdyis Al-Lughah
mengatakan arti dasar kata khaudft adalah atirst a

'masuk' dan'mencampur'. Infi' Atun fin-nSs y ahdubu li tawaqqu' i mfi y ni.du minal-
Di dalam Al-Qur'an katakhaudh disebut di m akrith ru y afitu min al -m ahbitb )

dalam pembicaraan tentang celaan terhadap " Kondisi (bisikmt) kej iw amr y ang timbul seb agai akib at
perbuatan orang-orang munafik yang sesat dan
tetap "tenggelam" di dalam kesesatan, seperti di dari dugamt akan munculny a sesuatu y ang dibenci at au

dalamQS. Az-Zukhruf [a3]:83 danQS. Ath-Th0r hilangny a sesuatu y ang disenangi. "
l52l:12; dan larangan melakukan perbuatan keji Al-Ashf ahani menyatakan b ahw a khauf
tersebut, seperti QS. An-Nisd' [4]: l4O dan QS.
Al-An'Am [5]:68. adalah:

Mereka mempermainkan dan memperolok- ,elt oi ..'- 4-.. .J1p,. ,i -4nJ .:,,i1.2.. -.,.i ,- , ,'7- ,2-,
olokkan ayat-ayat Allah sehingga mereka tetap o r '\, Al d
l^) cl o rL.l ',
tenggelam di dalam kesesatan sampai memasuki \_J
v
pembicaraan yang lain, yang tidak memperolok-
olokkan ayat-ayal Allah swt. tersebut, seperti di ,'i\t e -y._,ip,, ,i t-r*r,.ib..) -.,.i ,. ,o . ,t-., ..i ,,-
dalam QS. Al-An'Am [6]: 68 dan 91 serta QS. At- )t ')wt ,.f if €l eDtS
Taubah [9]: 6,5 dan 69. qChotidiee
_" -, t,.. _, 4t ,.
KHAUF ( J't, ) :-)r'tt) y.,cJ'Jl

Khauf merupakan Mashdar (infinitif) dari kata (Taw aqqu' u makrfihin' an amdr atin mazlmfinatin aw

kerja khdfa ( S;), yakhdfu (it .- ). Bentuk ma'lfimatin, ksmd cnna ar-raj 6' wath-thmna' a tawaqqu'u
{+Mashdar latnny a adalah klifah ( ) dan makhifah
fimahbfibin' mt amir atin mazlmitntin aw ma'lfimatin
( -Ag). Adapun bentuk pelaku dafi kata khauf
al-umtn ad-duny 6wiyy ah w a all-ukhr 6wiyy ah).
adalahkhh'if ( -;s.r-) ataukhuyyaf ( .At) di dalam
" P erkiraan akm terj adiny a sesuatu y ang dibenci knrena
bentuk mufr ad (tunggal ). Bentuk j amaknya adalah
pertanda yang diduga atau diyakini, sebagaimana
khuwwaf ( J?),khuyyaf (,-t?1, khiyyaf ( Jb), harapan dan hasrat tinggi itu adalah perkiraan akan
terj adiny a saaatu y ang dismangi knrma pertanda y mg

diduga arau diy akini, baik dalwn urusan dunimti mauwn

ukhrawi."

Ia pun melihat ada dua istilah yang
berkaitan dengan masalah ini, yakni al-khauf

minailAh ( *rir ;-*t= takut dari Allah) dmr at-

473 ENstrloprue Al-Qun'aN

Khauf Khauf

takhwif minatldh ( i,l i U-F = membuat se- timbulnya rasa sakit di hati, hal itu disebut

seorang takut akan AUah). dengan khauf wa isyjAq ( O*\ s J'; = takut),

At-khauf minalldh ( gr ;a J:jtt= laktt kepada sedangkan bila berbentuk kecintaan dan ha-
rapan, maka disebut dengan irtiydh ( C$rl= t e-
Anah) bukanlah berupa ketakutan kepada Allah
senangan atau kepuasan hati). Dengan demikian,
yang tergetar dan terasa di dada manusia seperti
'i iat-khauf ( l'+t= takut) adalah:
takut kepada singa. Yang dimaksudkan dengan
,r;'rr ie"St ', i+ i3k 6 tV\,i;j' i.lll
hal ini adalah menahan diri dari perbuatan
i:+L'F i6 !4).41
maksiat dan selanjutnya mengarahkannya
untuk tunduk dan patuh kepada Allah. Oleh (ta' allum al-qalb li-ntizhhr md huwa makrithun' indalru,
karena itu, tidaklah disebut sebagai orang takut
war-raj6' huwa irtiydh al-qalb li-ntizhir md huwa
(khilif I $E. ), bila belum sanggup menghilangkan
mnltbirb'indahil.
perbuatan-perbuatan dosa. Adapun at-takhwif
"Takut (al-khauf) adalah rintihan hati di dalam
minallilh ( .1rc., UF = membuat seseorang
menunggu sesuatu yang dibenci keberadaannya,
takut akan Allah) adalah perintah agar tetap sedangkan harapan (ar-rajA') adalnh kEuasan hati di
melaksanakan dan memelihara kepatuhan
kepada-Nya seperti firman-Nya di dalam QS. dalam menunggu sesuatu y rng diinginkm kedatangan-
Az-Ztrmar [39]: 16 yang berbunyi, dzdlika
yukhawwifullihu bihi 'ibddahu, ya 'ibddi fattaqfin nya."

( 9rt )4',i5+ -.+ li;'1*.1tJ'1 = Demikianlah Di dalam Al-Qur'an terdapat enam belas

Allah membuat takut hamba-hamba-Nya ayat yang katakhauf (Jgt) selalu mendahului

dengan azab itu. Maka bertakwalah kepada-Ku kata al-futzn ( ;t'1t), sepeiti redaksi ayat yang ter-
maktub dalam QS. Al-Baqarah [2]: 62,112,274,
hai hamba-hamba-Ku).
dart 277, W a I d khnufun' al aihim w a I d hum y afu, anirn
Fakhruddin Ar-Razi di dalam menafsirkan
( 3rj?i'ttt'3; $i: ridak ada rasa
kata al-khauf di dalam QS. Al-Baqarah [2]: 155,
menjelaskan ssecara terinci asal usul"'takut" takut bagi mereka dan tidak pula mereka

tersebut. Ia menyatakan bahwa setiap sesuatu bersedih hati). Menurut Ar-Razi bahwa hal ini
yang dijumpai manusia, baik sesuatu yang disebabkan karena sesungguhnya penghilangan
sesuatu yang tidak diharapkan mendahului dari
dibenci maupun yang dicintainya, akan terbagi sesuatu permohonan apa yang diinginkan. Ini

menjadi tiga. Pertam+ maujttd fil-hil ( Jl};t C ;;'; menunjukkan bahwa seorang muknllaf ( ok =

= ada (terasa) pada saat itu juga). Kedua, maujfrd yang dibebani hukum) yang patuh kepada Allah
tidak akan menjumpai rasa ketakutan ketika ia
fil-mddtfr (;(r e ;;';= ada [terasa] padamasa berada di dalam kubur pada Hari Kiamat, pada

yang lampau). Ketiga, maujitd fil-mustaqbal hari perhitungan dan ketika di shirdth, seperti
terlihat pada firman Allah di dalam QS. Al-
( -tlir A3';'; = ada [terasa] pada masa yang
AnbiyA' [21]: 103,
akan datang).
&; tt; Ziti ti:iii';L\fr ePi *Y *
Bila muncul dan terasa di dada manusia 3i;j i'L 6tl
pada masa yang lampau, maka hal itu disebut
(l d y afuunuhumul -faza' u al - akb ar w a t at al aq q ihumul -
fdengan dzikr w a t adzakkur < -? X', I = peringatan
mala' ikatu, hndzh y aumulamulladzi kuntum fir' adfin).
dan nostalgia). Bila terasa ada pada saat itu juga,
"Mereka tidak disusahkan oleh ketakutan yang besar
maka disebut hal itu dengan dzauq wa wijd
( s:s,.r1i = perasaan atau indra) yang me- (pada Hari Kamail; dan mereka disambut oleh para

rupakan kondisi yang dirasakan oleh tubuh. Bila Malaikat, berknt a: Inilah harimu y ang telah dij anjikan

ia tergetar dan memenuhi hati untuk masa esok, kepadmnu".

hal itu disebut dengan intizhfrr wa tawaqqu' Allah menginformasikan melalui AlQur'an

( 3; t tW\= Penantian dan haraPan).

Selanjutnya bila sesuatu yang dinantikan

itu berupa kebencian yang akan mengakibatkan

Kaiian Kosakata 474

KhazA'in Khilal

agar manusia takut dan waspada kepada rahmatullkh t ri,r3, = kasih sayang Allah),

beberapa hal, antara lain: takut hanya kepada kekuasaan dan keputusan-Nya. Sementara ada
Allah bukan kepada setan (QS. Ah 'Imrdn [3]: pula mufasir yang mengartikan kata tersebut
175, QS. Al-An'Am [6]:80, dan QS. An-Nahl [16]:
50); takut tidakberlaku adil (QS. An-NisA' [a]:3); sebagai' rezeki untuk makhluk Tuhan'. (Lihat QS.
takut kepadaazab (QS. Al-AnfAl [8]: tE, QS. Ar- Al-An'Am [6,]:50).
Ra'd [13]: 1.3, dan QS. Al-InsAn 176l:10); takut
kepada Hari Kiamat (QS. Al-An'Am [6]: 51, QS. Selanjutnya, dua kali kata khazi'in di-
Al-A'r6f l7l: 59, QS. Y0nus [10]: 15, dan QS. Al-
InsAn [76]: 1,0); takut kepada khianat suatu hubungkan dengan kata rabmatullih sehingga
golongan (QS. Al-AnfAl [8]: 58 dan QS. Asy-
Syu'arA' [26]:12); takut kepada musuh (musyrik menjadilduzk'in rahmati rabbik. Di dalam konteks
Quraisy) (QS. Al-AnfAl [8]: 26 dan QS. ThAhA [20]: ini kata tersebut berarti 'harta benda' atau 'rezeki
68); takut kepada janji (QS.Ibr6him [14]: 14); takut
kepada kematian (QS. IbrAhim ['1.41:'1.4, QS. Asy- yang akan diberikan Allah kepada manusia'.
Syu'arA' 126l: M, dan QS. An-NAzi'At [79]: 4O); Manusia tidak diberitahu tentang rezekinya itu,
takut kepada generasi penerus yang miskin (QS. karena manusia memunyai sifat enggan mem-
belanjakan hartanya, karena kikir. (QS. Al-IsrA'
An-Nisil [a] 9); dan takut kepada pergantian
[17]: 100).
keimanan (QS. Al-Ma'idah [5]: 108). +Ris'an Rusli,,
Apabila pada uraian di atas seluruh kata
KHAZA',TN ( i)? ) khaz6'in dihubungkan dengan kata Allah maka
pada QS. Y0suf [1.2]: 1.5, kata tersebut di-
Kata tersebut adalah bentuk ja*ak dari kata al- hubungkan dengan seorang nabi, dalam hal ini

khminahyxtg berarti 'tempat menyimpan sesuatu Nabi Yusuf. Kata tersebut digunakan untuk arti

sehingga terpelihara dari tangan yang usil'. Al- 'perbendaharaan yang ada di dunia ini'. Nabi

Ashfahani berpendapat, kata tersebut berasal Yusuf pernah diangkat sebagai bendaharawan
dauti khazana yang berarti 'menyimpan sesuatu
negeri Mesir karena Yusuf termasuk orang yang
pada perbendaharaannya' dan digunakan pula
untuk arti setiap 'penyimpanan', seperti me- cerdas lagi berilmu. 4 Abuddin Nata ea
nyimpan rahasia. Ibnu Zakaria menyatakan
bahwa kata tersebut juga berasal dari akar kata KHTLAL ( Jyt )
Katakhilil ( J). ) adalah bentuk jamak dari kata
kh-z-n yang makna aslinya adalah 'memelihara (,Fal-khalal ( Jt*l' ) seperti kata jibdl ( Jq" ) bentuk
jarnak dari kata j ab al ). Kata tersebut berarti
(ir;sesuatu'. Khazantu dirhaman ( U7 I berarti
'celah', 'lubang', 'sela-sela', atau 'belahan yang
'aku menyimpan uang dirham'.
terdapat di antara dua benda'.
Di dalam Al-Qur'an kata khazd'in disebut
Di dalam Al-Qur'an kata khilil ( Jyr )
delapan kali. Dua kali di antaranya dihubungkan
dengan Allah, khazdinullilh. Di dalam konteks ini disebut delapan kali, tersebar di dalam tujuh

kata khazd' irz diartikan'perbendaharaan' yang surah dan digunakan untuk mengisahkan ber-
isinya berbagai peristiwa yang akan terjadi di
masa yang akan datang. Peristiwa tersebut bagai peristiwa dengan arti yang berbeda-beda.
hanya diketahui oleh Allah. An-Nawawi dan Al-
Pertama digunakan untuk menunjukkan'celah-
Maraghi mengatakan bahwa sungguh pun Nabi
celah yang terdapat pada awan yang saling
memiliki pangkat kenabian atau kerasulan;
namun, ia tidak mengetahui perbendaharaan berhimpitan', dan dari awan itu Allah menurun-

Tuhan. Hadits Ibnu Abbas mengatakan bahwa kan air hujan. (Lihat QS. An-Nffr l2a\ a3 dan QS.

yang dimaksud dengan istilah tersebut adalah Ar-R0m [30]: 48). Di dalam konteks ini Ath-

Thabarsi mengartikan khildl ( J)t+ ) sebagai

'tempat keluarnya tetesan air hujan'.

Kedua, katakhil1l ( J)\+ ) digunakan untuk
menunjukkan 'celah-celah yang membelah dua

buah kebun', dan dari celah-celah itu mengalirlah

sungai dengan deras. Kebun-kebun itu kemudian

475 ENsrxr-oprore Ar--Qun'aN

Khinzir

meniadi subur, pohon-pohonnya berbuah lebat khandzir juga dipakai untuk penyakit kelenjer
(semacam TBC) yang di dalam bahasa Inggris
dengan siraman air yang berada di sisinya. Di
disebut scrofula.
dalam konteks ini Al-Maragh i mengartik an khil 6l
Kata al-khinzir berulang disebut di dalam
( J)+ ) sebagai wasathul-iannatain ( ;fiJ Lj=
Al-Qur'an sebanyak lima kali, yaitu pada QS. Al-
pertengahan di antara dua sungai) (Lihat QS. Al- Baqarah [2]:173, QS. Al-Ma'idah [5]: 3, 50, QS.
Kahfi [18]:33). Al-An'Am 16l:1.45, dan QS. An-Nahl [15]: 115.
Penyebutan kata tersebut empat kali beriringan
Ketiga kalakhilfll ( Jy+ ) digunakan untuk
dengan kata al-maitatu (,^*li = bangkai) dan ad-
menunjukkan 'celah-celah yang terdapat pada
barisan pasukan kaum Muslim'. Ke dalam celah- ddmu (iiJr = darah) serta hanya satu kali ber-
celah tersebut kemudian masuklah orang-orang
munafik untuk membuat kerusuhan dan keka- pasangan dengan kata at-qirdatu (i;'ji = kera),
cauan. Di dalam konteks ini Al-Maraghi meng-
yaitu pada QS. Al-Ma'idah [5]: 60.
artikan kata khilll ( J11+ ) sebagai 'tempat Melihat pada teks ayat di dalam Al-Qur'an,

masuk', yaitu tempat masuknya kaum munafik tidak ditemukan makna lain dari kata al-khinzir
ke dalam barisan pasukan kaum Muslim (lihat
QS. At-Taubah [9]: 47\. *AbuddinNataoo selain dari 'babi'. Disebut-Nya kata khinzir di

KHINZiR ( }-P ) dalam Al-Qur'an berkaitan dengan keharaman

Kata al-khinzir ('i-fi ) adalah bentuk tunggal memakan daging khinzir karena daging tersebut

dari khanLzi, ( -r-)C ), sebuah kata Arab yang dianggap najis. Untuk memahami kenapa daging

kemungkinan akar katanya berasal dari khanzara babi dikatakan najis, para ulama berbeda

(,;-). Khinzir adalah 'nama sejenis binatang pendapat.

menyusui, bermulut panian& berkulit tebal'. Di Muhammad Abduh mengemukakan be-
Indonesia, binatang tersebut dinamai 'babl'.
Muhammad Ismail Ibrahim di dalam kitabnya berapa alasan, di antaranya karena babi me-
Mu' j am Alfdzlt wal-A'ldmil-Qur' 6niy ah mengatakan
bahwa khinzir adalah 'nama jenis binatang yang makan kotoran, dagingnya mengandung cacing
dianggap najis'. Selain nama binatang di dalam
krtab Lisdnul-' Ar ab dikatakan bahwa kata khinzir pita yang berbahaya terhadap kesehatan ma-
juga dipakai untuk n.una manusia, seperti nama
Ibnu Aslam bin Huna'ah Al-Asadi. Selain itu, al- nusia. Kemudian, di samping mengandung

Babi (khinzir) disebut "rijsun" karena kotor dan berbahaya lemak, daging babi juga memunyai urat/serat

yang keras, yang sulit dihancurkan oleh pen-

cerna;rn. Alasan lain berdasarkan alasan yang

dikemukakan Allah di dalam firman-Nya pada

QS. AI-An'Am 16l:1.45,

*jlt -7

i.rt
;1i,J.r t'V Lb (,9 Al ,-rrl c c 'ui -.1

,iy /* e 'ri Lrii. cs ii'q <rfr
...-Gt

(Qul 16 ajidu fi mk fihiya ilayya muharraman 'al6

thi' imin yath' mnuhu ill6 m yakttna maitatan au daman

masffihrn au lahma khinzirin fainahu rij sun... )
"Katakanlah, "Tidnk aku peroleh di dalam waLryu yang

diwahyukan kEadaku, sesuatu yang diharamkan bagi

orang y ang ingin mernakanny a, kecuali kalau maknnan

itu bangkni, daralt y ang mengalir, atau daging babi karena
sesungguhnya semua itu kotor..."

Allah mengatakan, diharamkan-Nya me-
makan babi karena babi tersebut rijsun (najis).

Kafian Kosakata 476

Khithab Khithab

Rijsun bisa dipahami di dalam dua makn4 yaitu Kemah-kemah (khiyAm) diutnp amakan s eb agai temp at tin ggal
para bidadari di surga. Bentuk dan hakekatnya, hanya Allah
kotor dan berbahaya ( ,Ai ). Lafal rijsun selalu yang tahu.

dikaitkan dengan kejelekannya, baik bendanya munyai dua warna; 'payung' yang memunyai
itu sendiri maupun maknanya (tidak dijelaskan
oleh Muhammad Abduh secara rinci) sehingga dua warna yang berbeda.
najis disebut rijsun, dmr adh-dhir juga disebut
Pecahan kata khithfrb di dalam Al-Qur'an
rijsun. Seperti firman Allah di dalam QS. Al-
terulang dua belas kali dan khithfrb sendtriterulang
Ma'idah [5]:90,
tiga kali, yaitu di dalam QS. Shad [38]: 20 dan 23;
'F ; ?t ctvti 4'*,$: j'iJv s *l
QS. An-Nab d' 17 8l: 37. Di dalam bentuk kata kerja
#)i
terulang tiga kali, masing-masing dengan bentuk
(...lnnamdl-khamru w al -maisiru w al- anshhbu wal-
lampau, khhthaba ('*tw = menyapa, mengolok-
azlfrmu rij sun min' amalisy-sy aithfrn... )
" ... S esungguhny a khamar, berj udi, berkorban untuk olok) terulang satu kali, terdapat di dalam QS. Al-

berhala, dm mmgundi nasib itu adnlah perbuaton xtan.." Furqdn [25]: 63 dan bentuk larangan, M tukhAthib

Iadi, Muhammad Abduh mengatakan bah- ( +96J! = ja.ga. mengadu, merayu) terulang
wa alasan ayat di atas merupakmi'jdz AlQur'an dua kali terdapat di dalam QS. Htd [11]: 37 dan
yang tidak bisa dipahami kecuali melalui peng-
kajian dan penelitian yang serius. Adapun kata Al-Mu'min0n [23]: 27 . Bentuk lain yang digunakan
al-khinzir (babi) yang berdampingan dengan al-
qiradah (kera) karena kedua binatang tersebut *Ladalah ktuttlb ( = keadaan) seperti di dalam
sama sifat dan perbuatannya. se Nurnaningsih*
QS. Az-ZdriyAt [51]: 31 dan khithbah ('^:L+ =
KHTTHAB ( q@l
lamaran) sebagaimana terdapat di dalam QS. Al-
Katakhithib ( .G ) adalah bentuk Mashdar dari
kata khithaba, yukhithibu ( +CJ-- .--tti ) tu- Baqarah [2]:235.

runan dari kata yang tersusun dari huruf-huruf *GKataLkithhb( ) di dalamQS. ShAd [39]:

khA ( a), thn' ( -U ) dan b6' ( q ) yang memunyai 20 dirangkaikan dengan kata fashl ( l; =
rincian, pembeda, penjelas) sehingga menjadi
dua makna dasar, yaitu: pertama, 'pembicaraan
antara dua orang' dan kedua 'dua warna yang fasttul-khithib( *$art p ). nurrulamaberbeda
berbeda'. Makna pertama kemudian berkem-
bang menjadi, antara lain: 'berpidato' karena pendapat tentang makna rangkaian dua kata

terjadinya pembicaraan antara orang yang tersebut. Ada yang mengartikannya dengan
berpidato dengan audiensinya;'melamar'
'putusan di dalam pengadilan', sebagaimana kata
karena orang yang melamar berarti mengadakan
Qatadah dan lainnya.Ibnu Abbas mengartikan-
pembicaraan dengan orang lain;'mengirim surah' nya dengan 'penjelasan atau perincian pem-

karena di dalam surah terdapat pembicaraani bicaraan'. Ali bin Abi Thalib mengartikannya

'keadaan' seseorang karena hal itu sering dengan'mengemukakan sesuatu kaidah yang

diperbincangkan;'merayu' karena melakukan berkaitan dengan pengadilan', yaitu penuntut
pembicaraan dengan orang lain. Demikian
halnya dengan makna yang kedua yang ber- harus mengemukakan bukti dan terdakwa harus
kembang menjadi, antara lain: 'keledai betina'
dan'khimar' karena di punggungnya terdapat mengangkat sumpah. Ada yang berpendapat
satu warna yang menggaris, berbeda dengan
wElrna bulunya yang lain; 'burung' yang me-

477 ENsrxropeore Al-Qun'aN

KhithAb Khithbah

bahwa yang dimaksud adalah penjelasan yang ini didasari oleh QS. H0d [11]: 1O5, "tidak ada jiwa

membedakan antara yang hak dan batil. Ada juga yang dapat berbicara kecuali dengan izin-Nya" .

yang berpendapat maksudnya adalah katayang Di dalam kajian yuridis filosofis (uslfrlfiqih),

ringkas dan padat maknanya. Keseluruhan *Gkata khithkb ( ) dikaitkan dengan kata Allah,

pendapat tersebut memunyai kandungan yang khithilb AilAh ( $ ,G ) yang dapat dipahami
sebagai'titah' atau'hukum Allah' yaitu berupa
sama yang jika dikompromikan maka dapat

terhimpun di dalam pendapat yang dikemuka- Al-Qur'an atau wahyu, terutama yang berkaitan

kan oleh Ali bin Abi Thalib karena ayat tersebut dengan hukum, baik sebagai tuntutan untuk

berkaitan dengan kelebihan yang diberikan melakukan atau meninggalkan suatu perbuatan

Allah kepada Nabi Daud, salah satu di antaranya maupun sebagai pilihan, atau sebagai suatu

adalah kemampuannya dalam menyelesaikan sebab, syarat, atau penghdan& dalam kaitan-
nya dengan tindakan manusia yang cakap
masalah orang yang berperkara.
melakukan perbuatan hukum.
Di dalam ayat 23 kata, khithAb ( *1i; )
o Muhammadiyah Amin +
diartikan dengan'berdebat' atau'berbicara'.

Penggunaan kata itu juga berkaitan dengan Nabi KHITHBAH ( z$i I

Daud as. yang menghadapi dua orang yang Kata khithbah ( ,-E; ) yang berasal dari kata

berperkar4 salah safu di antaranya mengatakan khathabalakhthubu ('+X- -'-Lr) disebut satu

bahwa lawannya itu lebih kuat dan hebat di kali di dalam Al-Qur'an, yaitu dalam QS. Al-

dalam hal berdebat sehingga ia harus menyerah- Baqarah l2l: 235. Kata lain yang seakar dengan

kan kambing satu-satunya yang ia miliki kepada itu disebut LL kali dalam 10 surah. Kata itu

lawannya. Menurut para ulama, perkara yang misalnya khathnba (,Jr), khathbu (',)r), dan

diperhadapkan kepada Nabi Daud tersebut al-khithib( vuu+ir).

merupakan teguran kepadanya karena ia telah Secara bahasa khithbah ( -^$a ) berarti

memunyai 99 orang istri tetapi karena tertarik 'sesuatu yang diperbincangkan'. Kata itu diambil

kepada istri umatny4 maka ia mengajak suami- dari al-khathb ( -jJr ) yang artinya 'mengulang

nya itu untuk ikut berperang sehingga kalau ia pembicaraan'. Dari kata itu pula diambil kata

meninggal, Nabi Daud memunyai alasan unfuk khuthbah ( ,;b, ). Khuthbah berarti 'berbicara

menikahinya. Akan tetapi, penafsiran tersebut dengan membei m au' izlalt (nasihat)', dan khi thb ah

lebih banyak mengutip dari kisah-kisah israiliyat yang berarti 'mencari pasangan/jodoh dengan

sehingga tidak dapat dijadikan pegangan. cara membicarakan sesuafu yang berkaitan'.

D dalam QS. An-Nabil l78l:37,kata khithhb Al-Qur'an menggunakan kata khithbah di

( -G ) digunakan berkaitan dengan Hari dalam arti 'meminang', yaitu pemberitahuan
di mana tidak ada yang dapat secara resmi dari calon mempelai laki-laki
Kiamat, atau kepada keluarga atau calon mempelai pe-
rempuan bahwa si laki-laki bermaksud me-
memiliki kemampuan untuk berbicara kecuali nikahinya. Pelaksanaan peminangan dapat

dengan izin Allah. Makna khithnb ( -,1!' ) di dilakukan dengan cara terang-terangan, dan
dapat pula dengan cara sindiran (kinayah). Di
dalam ayat tersebut diperselisihkan oleh para
dalam bahasa Al-Qur'an disebut dengan me-
ulama. AlQusai berpendapat bahwa tidak ada nyembunyikan keinginan mengawini di dalam
hati (QS. Al-Baqarah l2l:23s). Khitltuah ('^$+)
orang yang akan mendapatkan syafaat kecuali dengan cara sindiran (kinayah) dilaksanakan

dengan izin Allah swt. Pendapat ini didasarkan terhadap wanita yang ditinggal mati suaminya
dan masih mengalami masa iddah (QS. Al-
pada QS. Thaha [20]: 109 yang mengatakan

bahwa tidak akan ada yang mendapatkan

manfaat dari suatu syafaat kecuali dengan izin-

Nya. Ada jtgayang berpendapat bahwa mak-

sudnya adalah tidak ada yang mampu berbicara

kepada Allah kecuali dengan izin-Nya. Pendapat

Kajian Kosakata 478

KhiyAm KhiyAnah

Baqarah [2]: n\- Khithbah merupakan pen- Kata tersebut terdiri dari, khd', yd', darrmim,
yang bermakna 'berdiri dengan kokoh dan
dahuluan nikah. Karena itu, wanita yang sudah mantap'; narnun, keberadaannya dalam waktu

dipinang tidak dibenarkan menerima pinangan yang terbatas sesuai dengan kebufuhan. Kemah

laki-laki lain, sebelum peminang pertama harus berdiri dengan kukuh pada tempatnya

melepaskan atau mengizinkannya. meskipun untuk jangka waktu tertentu. Berbeda
Khithbah ( -^$+ ) yang berarti 'menyapa'
dengan pengertian kata qiydm ( 1!)lqAma 11u7,
digunakan untuk menggambarkan orang-orang
jahil yang menyapa hamba-hamba Allah yang yang jugabermakna'berdiri dengan mantap dan

baik dan hamba-hamba yang baik itu mem- kukuh', tetapi tidak akan pernah ada niat untuk
meruntuhkan untuk selamanya.
balasnya dengan ucapan yang mengandung
keselamatan (QS. Al-Furq6n [25]: 63), di dalam Ayat tersebut di atas mengemukakan

bentuk tukhhthibu ( +bw ) kata itu berarti betapa bidadari-bidadari itu senantiasa di pingit

'mengadu', digunakan untuk menggambarkan dan di batasi geraknya hanya di dalam khiydm
Nabi Nuh yang merasa kurang berkenan me- dicontohkan bagaikan 'kemah', mantap serta
kukuh, dan sewaktu-waktu bisa dipindahkan
nerima pengaduan umatnya yang patuh tentang tempatnya, kalau pemiliknya memunyai ke-
inginan untuk memindahkannya.
nasib umatnya yang zalim dan tidak mau
mengikutinya karena mereka nantinya akan Penggunaan kalakhiydm di sini bagi para
bidadari sangat erat hubungannya dengan
menerima azab, ditenggelamkan di laut (QS. HOd kondisi tempat turunnya ayat-ayat tersebut.
Allah memberikan contoh yang mudah dicerna
[11]: 37 dan QS. Al-Mu'min0n l23l: 27).
dan diterima oleh akal manusia sesuai dengan
Di dalam bentuk khathb ( *k ) berarti
hakikat makna yang dikemukakan di atas.
'dorongan (motivasi)' (QS. Thaha [20]: 95), juga
berarti'urusan' (QS. Al-Hijr [15]:57). Khathb juga * Ahmad Husein Ritonga rt

digunakan di dalam arti'maksud' (QS. Al- KHTYANAH ( aiqt )

Qashash l28l 23), dan kadang-kadang digunakan Dalam bahasa Arab, kata khiydnah berasal dari
di dalam arti'keadaan', seperti pertanyaan yang
diajukan kepada Zulaiha ketika menggoda Nabi akar kata khhna - yakhfinu - ldnunanlkhiydnatan
Yusuf agar tunduk kepadanya (QS. YOsuf [12]: ('dG:-tir, -'J'F-- i6 ). Kata khiydnah me-
51). Khntlb berarti 'pembicaraan' yilt9 diberikan
(QS. Shad [38]: 20, 23 dan QS. An-Naba l78l:37\ rupakan salah satu mashdar (infinitif) dari kata
khhna yang secara umum dapat berarti 'me-
Dalam terminologi Ushul Fiqh, kata khithab langgar', 'tidak memenuhi', 'tidak setia', 'tidak
yang dirangkaikan dengan Allah (khithabuilAh)
percayd , 'palsu', 'tipu muslihat','durhaka'. Tetapi,
dipahami sebagai 'titah Allah' atau 'hukum
bila dilihat di dalam konteks bahasa Indonesi4
Allah', berupa wahyu Al-Qur'an, terutama yang
kata khianat banyak digunakan dalam pengertian
berkaitan dengan hukum, baik berupa tuntunan 'mengingkari janji atau tidak bisa dipercaya'.

untuk mengerjakan atau meningggalkan, berupa Kata khiydnah dengan segala bentuknya
disebutkan L6 kali di dalam Al-Qur'an. Dua kali
pilihan maupun sebagai sebab, syarat, atau disebutkan dalam bentukmashdar, yaitu di dalam
surah Al-AnfAl [8]:58 dan 7'l..Duakali di dalam
penghalang di dalam kaitannya dengan tindakan
manusia yang cakap melakukan perbuatan bentuk mashdar dari kata khawwin (..,ri ), yaitu
hukum. ee Ahmad Rofq +
pada QS. Al-Hajj l22l: 38 dan QS. An-NisA' [4]:
KHTYAM t p# ) 107.Tiga kali di dalam bentuk kata benda yang
Kalakhiydm t fG ) disebut satu kali di dalam Al-
menunjukkan kepada pelaku pria di dalam
Qur'an, yakni di dalam QS. Ar-Rahminliil:72. bentuk plural (ism fk'il jnma' mudzakkar sdlim),
Kata itu adalah bentuk jamak dari kltaimah ( zt+ )

yang biasa diartikan sebagai 'kemah'.

479 ENsxlopsore Ar--Qun'arv

KhiyAnah Khiv6nah

terdapat di dalam QS. Al-AnfAl [8]: 58, Y0suf [1.2]: bin Sahl (seorang yang jujur, bangsawan, dan
52, dNr QS. An-NisA' [4]: 105. Dan dua kali di hartawan). Maka turunlah QS. An-NisA' [4]: 105
dalam bentuk kata benda yang menunjukkan tersebut yang menerangkan, bahwa Busyair

kepada pelaku wanita di dalam bentuk tunggal. adalah pendusta sedangkan Labib, seorangyang
bersih dan jujur.
Tiga kali di dalam bentuk kata kerja yang
Makna lain darikhiydnah, yakni 'tidak setia',
menunjukkan masa lalu (fi'l mddhi), yaitu pada
dapat dilihat pada kisah Nabi Yusuf as. di dalam
QS. At-Tahim [65]: 10, QS. Al- AnfAl [8]: 71 dan QS. Y0suf [1,2]: 52, yaitu ketika beliau mem-
berikan pembelaan terhadap pemenjaraan
QS. Y0suf l12l: 52. Dua di dalam bentuk kata kerja dirinya karena diperdaya oleh istri majikannya,
Al-Aziz. Yusuf berkata "yNrg demikian itu agar
masa kini atau yang akan datang (fi'l mudhdri') ia (Al-Aziz) mengetahui, bahwa sesungguhnya

yang fi'l mifr-nya tiga huruf, yaitu terdapat di aku tidak berkhianat (artinya tetap setia), tetap
memelihara kehormatan istri sang penguasa (Al-
dalam QS. Al-AnfAl [8]: 27 dan dua di dalam Aziz) di belakangnya, dan bahwa Allah tidak
merestui tipu daya orang-orang yang berkhianat
bentuk mudhdri'-nya yang fi'l mhdhi-nya ber-
(tidak setia)".
tambah satu huruf yakni di dalam QS. Al-
Makna lain dari khiydnah di dalam al-
Baqarah l2l: 187 dan QS. An-NisA' [4]:107.
Qur'an adalah 'memandang sesuatu yang tidak
Di dalam Al-Qur'an, kata khiydnah me- boleh dipandang', seperti firman Allah di dalam

munyai makna yang berbeda-beda sesuai dengan QS. Al-Mu'min [40]: L9 yang membicarakan

konteksnya. Makna 'melanggar' terdapat di tentang pandangan mata orang yang khianat dan

dalam QS. Al-Baqarah [2]: 187, Allah berfirman, apayang disembunyikannnya di dalam hatinya.
Menurut Ibnu Abbas, latar belakang turunnya
'alimall ahu ann akum kuntum t akht dnirn a anfusakum
* #iyre;Li ar;& ayat di atas adalah adanya seorang laki-laki yang
ii,i p; =euun mense-
berada di tengah-tengah orang banyak, lalu
tahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan
lewat seorang perempuan, maka laki-laki itu me-
hawa nafsunya). Maksudnya kamu pasti me-
nampakkan diri kepada or:rng banyak, bahwa
langgar larangan itu, jika hal demikian itu ia menundukkan pandangannya sewaktu wa-
nita itu lewat. Tetapi bila orang banyak itu
dilarang. Makna di atas dapat dipahami dari berpaling, maka ia memandang wanita itu
kembali. Apabila orang banyak melihat lagi
sebab turun ayat. Ayat ini turun dalam rangka kepadanya, kembali ia menundukkan pan-

meluruskan pemahaman para sahabat tentang dangannya dari perempuan.
Di dalam surah lain, khiyinah bisa berarti
batas-batas tidak bolehnya makan, minum, dan
'durhaka', seperti kisah kedurhakaan istri Nabi
menggauli istri pada bulan puasa. Pada awalnya
Nuh as. dan Nabi Luth as. di dalam QS. Tahrim
sahabat memahami boleh makan, minum, dan [66]: 10. Al-Aufi dan Ibnu Abbas mengatakan,
bahwa pengkhianatan istri Nabi Nuh dengan
menggauli istri pada malam hari, tetapi sebelum mengatakan, bahwa suaminya gil4 serta mem-
bocorkan rahasia yang dipercayakan oleh
tidur. Kalau sudah tidur, meskipun belum fajar
suaminyakepadanya dan apabila ada seseorang
tidak boleh melakukan ha] tersebut. Untuk itu
bersama suaminya ia segera sampaikan kepada
Allah menurunkan ayat di atas agar umat Islam kaum Nabi Nuh, sedangkan kedurhakaan istri

tidak merasa melanggar aturan ag.una. Nabi Luth adalah menyampaikan kepada

D dalam QS. An-Nisfl [4]: 105, katakhiydnah
mengandung makna'tipu muslihat' agar orang

lain percaya dengan apa yang dikatakannya.

Makna tersebut dapat dipahami dari sebab
turunnya ayat. Di dalam satu riwayat di-

kemukakan, bahwa Al-Busyair bin Al-Haris

membongkar gudang Rifa'ah bin Zatd (p*m

Qatadah bin Nu'man) dan mencuri makanan

serta perangkat besi. Qatadah mengadu kepada

Nabi, lalu Nabi menanyakan hal itu kepada

Busyair, tetapi Busyair malah menuduh Labib

Kaiian Kosakata 480

Khiyaralr Khizy

penduduk kota yang homoseksual apabila ada yaitu 'suatu pilihan yang menurut perkiraan

tamu laki-laki yang mengunjungi suaminya. pemilih mengandung kebaikan', meskipun pada

Makna lain dari kata khiydnah adalah hakikatnya tidak baik karena tidak sesuai dengan
'mengingkari janji dan menyalahi amanat', ketentuan Allah. Bila Allah atau Rasul-Nya telah
seperti yang terdapat di dalam QS. Al-Ma'idah
menentukan suatu masalah, baik yang me-
[5]: 13, Al-Anf6I l8l:27,58,71, dan Al-Hajj [22]: nyangkut masalah hukum alam, hukum ke-
masyarakatan maupun yang menyangkut
38. Di dalam QS. Al-Ma'idah [5]: 13, Allah agama, manusia tidak memunyai hak untuk
memilih atau menggantinya dengan yang lain,
memperingatkan Nabi Muhammad saw. akan
seperti dinyatakan di dalam QS. al-Qashash [28]:
pengkhianatan orang-orang Yahudi yang be- 68, dan QS. al-AhzAb [33]: 36.
t Ahmad Husein Ritonga t*
kerjasama dengannya ketika penaklukan Hijaz.
KHIZY ( q'F )
Allah mengatakan, bahwa mereka itu orang yang
selalu menyalahi janji dan tidak bisa dipercaya Katakhizy ( r1'n) merupakanbentuk ismmashdar

kecuali hanya sedikit di antara mereka. Ke- dari khaziya - yakhza ( rs*- - Gf ) yang berarti

mudian di dalam QS. al-AnfAl [8]:27, diceritakan 'terjauhnya atau terpisahnya seseorang dari
tentang orang-orang yang menyalahi janji dan
sesuatu'. Kata ini juga mengacu kepada pe-
tidak dipercaya untuk memegang rahasia.
Adapun Ayat 58 berkenaan dengan izin Allah ngertian 'rendah', 'hina', atau 'sanksi hukum'.
kepada Rasulullah saw. untuk menggempur
Bentuk mashdar dari kata kerja khaziya (€F )
orang-orang yang melanggar perjanjian perang. adalah khazydn (o€r ). Kata khizy (q't\ at

Berdasarkan uraian di atas dapat di- dalam Al-Qur'an disebut sebelas kali, antara lain,
simpulkan, bahwa kala khiyhnah y*g berulang
di dalam QS. At-Taubah [9]: 63. Kata lain yang
L6 kali di dalam ayat-ayat Al-Qur'an memunyai seakar dengan kata itu adalah bentuk ism tafdlfil,

tujuh makna yang berbeda. Perbedaan makna akhzd ( 6?i ) (QS. Fushshilat [4L]: 1.6), ism fi'il,
tersebut dipahami dari segi bahasa, perkem- yartumukhzi(,s? ) (QS. At-Taubah [9]: 2),kata
bangan makna bahasa, dan dari sebab-sebab

turunnya ayat. + Nurnaningsih ec

KHIYARAH ( {h ) alikerja akhzh ( ) (QS. Al 'ImrAn [3]: 192), kata

(;eKatakhiyarah o4keqa nakhzk ( ) (QS. ThahA [20]: L34), kata

) disebut dua kali di dalam al- keria, tukhzi ( ,Sy) (QS. Ali 'ImrAn [3]: 194 dan

Qur'an. Namun, kata yang seasal dengan kata QS. Asy-Syu'arA' 126l: 87), kata kerja tukhzft

itu disebut 190 kali. (\;,j ) (QS. H0d [11]: 78 dan QS. al-Hijr [1.5]:6e),
Kata tersebut berasal dari khayara (';)
*serta kata kerjayukhzi ( ,S ) yang disebut tujuh
yang terdiri dari kha, ya', darr ra'. Kata khiyarah kali.

(ep) adalah mashdar darikhdra, yakhiru, khirahl Kata al-khizu ( 6'Slr ) di dalam Al-Qur'an
khiyarahtkhairan ( (p - ?; - ;'; - H. - )e ), berarti 'kehinaan' yang dapat dibedakan atas

yang berarti'pilihan'. kehinaan yang dialami oleh seseorang di dalam

Kata khiy arah tersebut bermakna'kebaikan kehidupanya di dunia berupa sanksi hukum dan

yang senantiasa didambakan oleh setiap ma- kehinaan yang akan dialami di akhirat nanti

nusia', sebagai lawan dari kejahatan. Oleh karena berupa azab. Di antara kehinaan yang dialami

itu, bila seseorang ingin memperoleh hal yang oleh seseorang dalam kehidupan di dunia ini

terbaik ia disunahkan untuk melakukan shalat adalah sanksi hukum yang dijatuhkan kepada

istikhhrah, sebuah permohonan agar diberi para pelaku tindak pidana perampokan, seperti

petunjuk kepada yang terbaik. yang disebutkan di dalam QS. Al-Ma'idah [5]: 33.
Sanksi hukum itu adalah hukuman mati, disalib,
Penggunaan kata khiyarah di dalam Al-

Qur'an tetap konsisten pada pengertian asalnya dipotong tangan dan kakinya, atau diasingkan

481 ENsrxloprore Ar-Qun'aN

Khubz Khubz

dari pergaulan masyarakat. Contoh lain adalah = memukul sesuatu dengan tangan), darr khubz

sanksi hukum berupa siksaan dengan angin topan atau roti di dalam pembuatannya memukul

yang bertiup dengan kencang selama beberapa adonan dengan tangan.
hari yang ditimpakan kepada Ad sebagai balasan
atas kedurhakaan, seperti yang disebutkan di Kata khubz (roti) yang secara etimologis
menunjukan pada makna memukul dengan
dalam QS. Fushshilat [41]: 16.
Orang-orang yan9 akan memperoleh ke- tangan, yang maksudnya adalah roti, disebutkan
hanya sekali di dalam Al-Qur'an yaitu QS. Yffsuf
hinaan di dunia, antara lain, disebutkan di l12l:36, "Danbersama dengm diamasukpula di dalam
penjara dua orang pemuda. Salah seorang di antara
dalam QS. Al-Baqarah [2]: 85 dan 114, QS. Al-
Ma'idah [5]: 33 dalrr 41, QS. Al-Hajj l22l:9, serta kedumty a berkata: Sesungguhny a aku bermimpi bahwa
QS. Az-Ztmar [39]: 26, yultt orang-orang yang
hanya beriman pada sebagian dari ayat-ayat aku membmla roti di atas kepalaht, sebagianny a dimakan

Allah dan mengingkari sebagian yang lain, atau burung. Berikanlah kEada kami takbimya, sesung-
guhny a kami m em an dan g kamu t erm asuk o r an g- or an g
mengubahnya, orang-orang yang menimbulkan
y ang pandai (mmakbirknn mimpi) " . Ini digunakan di
kekacauan, orang-orang kafir dan mendustakan dalam kaitan kisah Yusuf as. ketika berada di
dalam penjara. Yusuf as. ketika menolak ajakan
ayat-ayat Allah. Kehinaan di akhirat akan

dialami oleh orang-orang yang menentang
agarna Allah dan menentang Rasul-Nya, berupa
azab neraka jahanam, seperti yang disebut di
dalam QS. At-Taubah [9]: 63. e2 tu1trt<v; *

KHUBZ ( *)

-Katakhubz berasal dari kata khabaza-yakhbizu
khabzan (t'* - *- - '12, ) afiinya 'membuat
rotl'. Al-khubzah (;:gt), yanq seakar dengan

khubz, berarti' ath-thiim ah' ('a:ifur= adonan yang

dibakar di atas al-mallah [bara api] sampai

masak). Sedang al-khubz ( ;It ) yaitu 'yang

dimakan', artinya sudah dibakar di atas bara api

dan siap dimakan. Kata al-khabaz ( Pt ) dengan Roti d.isebut khubz karena biasanya dibuat dengan memukul
adonan dengan tangan.
fathalt adalah bentuk mashdar dri khabaza, dart
istri Al-Aziz, penguasa Mesir, hanya diberi satu
bentuk ism f6'il-nya yang berarti 'pembuat roti'
adalah al-khdbiz ( ;6r I atau al-khubbAz ( ;yty) pilihan yaitu dimasukkan di dalam penjara.
(bentuk shigah mubdlagah). Arti lain dari khubz
Namun, Yusuf memilih penjara daripada me-
adalah: 1) adh-dharbu bil-yadain ( S-$\r'jat = nuruti kehendak istri Al-Aziz sebagaimana di
dalam doanya kepada Tuhan. Tuhan lalu me-
memukul dengan dua tangan),2) adh-dharbu bil- ngabulkan doanya agar terhindar dari tipu daya
mereka. Di dalam penjar4 ia bersama dua orang
yadi( $urt'Aememukul dengan satu tangan).
pemuda, seorang di antaranya sebelumnya
Yang jelas menurut Ibnu Manzhw, adh-dharb bertugas melayani minuman raja dan yang

( .7riir= memukul) disebutkhubz atau roti karena satunya pembuat roti. ]uru minum raja berkata
kepada Yusuf, sesungguhnya aku bermimpi
di dalam proses pembuatannya menggunakan bahwa aku memeras anggur supaya menjadi
khamar, sedang yang satu lagi berkata bahwa
tangan sebagai alat memukul adonan tanpa
aku membawa roti di atas kepalaku yang
mengerahkan kekuatan penuh. Pendapat senada

dikemukakan oleh Ibnu Faris di dalamMaqayisul-

Lughah bahwa kata yang berasal dari akar kata

khd', bA', zd ini menunjukkan pada satu Tul,<"u

pokokyaitu 'khabthus-syai'bil-yad'( r\ '&t +

Kajian Kosakata 482

Khudhr KhulathA'

sebagiannya di makan btirung. Riwayat lain ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh
menyebutkan bahwa juru minum raja itu
tangkai gandum yang hijau. |uga di dalam
berkata sesungguhnya aku mimpi, ada sebatang surah yang sama pada Ayat 46, seorang

anggur yang memunyai tiga cabang yang pada pelayan istana yang dimasukkan ke dalam
penjara menanyakan hal mimpi itu kepada
masing-masing cabang terdapat gugusan ang-
Yusuf. Di sisi lain dengan turunnyahujan dari
gur, aku memerasnya lalu memberi minum pada
langit akan menumbuhkan berbagai macarn
raja. |uru roti raja berkata bahwa aku melihat
diriku keluar dari dapur raja dengan menjunjung tetumbuhan yang menghijau, QS. Al-An'Am
roti di atas kepalaku, sehingga burung-burung 16l:99, QS. Al-Hajj 122):53, dan QS. YAsin [36]:
memakan di atasnya. Yusuf menjawab bahwa
pelayan minum raja akan bertugas kembali 80. Hijau di dalam contoh di atas meng-
melayani minuman raja dengan memberinya gambarkan kondisi fisik yang bersifat ke-

khamar. Adapun yang satunya akan disalib dan duniaan.

sebagian kepalanya dimakan oleh burung- 2. Hijau yang hanya akan diperoleh oleh orang-
burung. Menurut Al-Maraghi bahwa khamar itu orang yang masuk surga kelak. Makna itu

tidak diperas, ImB diperas adalah anggur. Akan ditemukan di dalam QS. Al-Kahfi [18]: 31 dan
tetapi, orang-orang Arab kadang-kadang me- QS. Al-InsAn 176l:21, yang menggambarkan
warna pakaian sutra hijau yang dipakai oleh
nyebut anggur dengan khamar seperti di dalam penghuni surga. Bantal yang dijadikan
tempat bertelekan juga berwarna hijau, QS.
ayat ini. et Kamaluddin Abunawas cc Ar-Rahm6n l55l: 76. ce Ahmad Husein Ritonga +

KHUDHR (.P) KHULATH A' ( \

Katakhudhr (;*) di dalam Al-Qur'an disebut

lima kali; niunury kata lain yang seasal dengan Katakhulatha' darr "k(aLtaTLyang seasal dengan itu di

kata itu disebut delapan kali, di antaranya di dalam Al-Qur'an disebut enam kali, di antaranya

dalam QS. Y0suf lL2l: 43, QS. Al-Ins6n [76]:21., di dalam QS. Al-An'Am l5l:145, QS. Y0nus [10]:
QS. Al-An'Am [6]:99, dan lain lain. 24 QS. Al-Kahfi [18]: tl5, dan lain-lain.

Kata tersebut terdiri dari huruf kha', dhad, Kata tersebut terdiri dari huruf, khd', l6m darr

dan r a', yang dapat b erbenhtk khadhir a, y akhdharu, th6', yang bermakna 'mencampurkan di antara

khudhr (;b!F- ir. ). tvtatna asalnya adalah dua unsur yang berbeda', baik benda cair

'warna di antara putih dan hitam' dan warna maupun benda padat, atau salah satunya cair

hitamnya lebih dominan, sehingga lebih mirip sehingga kedua unsur tersebut menyatu tanpa

dengan warna hijau tua. Tanaman yang ter- pembatas. Kata tersebut juga digunakan bagi

hampar menghijau dari kejauhan akan terlihat seorang sahabat akrab, atau bagi dua orang yang

bagaikan hitam, dan karena itulah maka ia memunyai saham di dalam safu usaha. Selain itu,

disebut al-khadhr ( ;*St). secara metaforis kata yang sama juga digunakan

;t1iDi dalam be ntuk mukhddhir ah ( ; ) kata bagi seseorang yang pembicaraannya rancu,

itu bermakna'jual beli secara ijon (menjual buah- ikhtalatha ful6n fi kalimihi ( y'lf .,i .r)'i -Ltlt =

buahan sebelum pasti dapat dipetik)'. pembicaraan si fulan rancu)

Al-Qur'an menggunakan kata tersebut Di dalam konteks pembicaraan Al-Qur'an

untuk dua pengertian: kata tersebut paling tidak mengandung tiga

1. Hijau, seperti makna asalnya. Makna itu variasi pengertian, yaitu:

dapat dirujuk di dalam QS. Yffsuf l12l:43 1. Tata cara bergaul (QS. Al-Baqarah l2l:220)
yang mengemukakan kisah seorang raja di dengan anak yatim haruslah dengan cara

Mesir yang bermimpi melihat 7 ekor sapi yang baik karena mereka juga adalah sauda-

betina yang gemuk-gemuk dimakan oleh 7 r;unu. Atau celaan Al-Qur'an terhadap tata

48i ENsrrrorrora Al-Qun'aN

i-

Khurth0m Khurthirm

cara bergaul dua orang yang bersahabat, satu seperti kuda, sapi, dan sebagainya maka berarti
di antaranya memiliki 99 ekor kambing yang
lain hanya memilki seekor, lalu ia meiminta 'bibirnya'. Dan jika dipakai pada manusia maka

kambing temannya yang satu untuk di- berarti 'hidungnya' , ada juga yang mengatakan

campurkan dengan kambingnya agar genap 'bibirnya'. fuorang yang hidungnya besar biasa

menjadi 100 ekor (QS.Shad [38]: 2 ). disebut khurthumhniy (A$'; = besar hidung).
2. Bercampur/melekat, (QS. Al-An' dm 16l: 1,46)
Kata ini juga mengandung beberapa arti lain
mengilustrasikan tentang keharaman lemak
bagi orang-orang Yahudi, kecuali yang masih seperti 'nama khamar yang cepat memabukkan'.

"bercampur/melekat" di tulang Punggung Demikian juga anggur yang banyak airnya yang

atau di tulang-tulang lainnya. Atau sikap dan terkadang keluar tanpa diperas biasa juga
perilaku orang-orang munafik yang senan-
tiasa mencampuradukkan kebaikan dengan disebtrtkhurthirm( i*'f ).Pemimpin suatu kaum
kajahatan (QS. At-Taubah [9]: 102). disebut kharathimul-qaum ( iyi,t $'r ). Wanita
yang sudah berusia disebut kharathimun-nisi'
3. Tumbuh dengan subur (QS. Y0nus [10]:24).
Ayat tersebut mengemukakan bahwa di ('uJr *;l.Pedang juga dalam salah satu
antara tanda kebesaran dan keagungan Al- ;' 4r'n arn anya diseb ut dzftl -khur thitm ah ( p'
r'' ).
lah adalah turunnya hujan, membawa akibat Namun, dari sekian banyak bentuk Peng-
terhadap kesuburan tanah sehingga tumbuh- gunaannya, kata ini lebih sering dan umum
tumbuhan akan menghijau. Selain itu, juga
suatu perbandingan yang telah dikemukakan dipakai untuk binatang, khususnya gajah yang
Tuhan tentang kehidupan yang bagaikan menunjuk pada belalainya sehingga bila kata ini
kondisi tanah yang subur tersebut di atas (QS.
Al-Kahfi [18]: t15). dipakai pada manusia maka biasanya me-

Ketiga pengertian di atas dapat dikembali- ngandung arti'penghinaan'.

kan pada pengertian kebahasaan yang dikemuka- Di dalam Al-Qur'an, penggunaan kata

kan di atas, baik yang bermakna 'tatacara bergaul' khurthfim ( fV'; ) hanya digunakan satu kali,
karena di dalam pergaulan terjalin hubungan dan
interaksi yang akrab, menjadikan kedua pihak yaitu di dalam QS. Al-Qalam [68]: 16. Ayat
bercampur dan menyatu, demikian juga lemak
hewan yang melekat pada tulang maupun dengan tersebut berbicara tentang keadaan orang-orang

furunnya hujan, tanah bercampur dengan air, dan yang menentang Rasul dan mendustakan
tumbuhan mengisap air yang ada di dalam tanah kebenaran khususnya Abu |ahal. Allah me-
sehingga menjadi subur dan menghijau.
negaskan, "kelak akan Kami beri dia tanda pada
ee Ahmad Husein Ritonga ec
khurthfimnyd'.
KHURTH0M ( ?'*'?t
Ada beberapa penafsiran dari pemberian
Kata khurthftm ( i*'; ) adalah kata benda yang
tanda pada khurthfim tersebut sebagaimana yang
menunjuk pada arti dasar 'hidung'. Ada juga
dikemukakan oleh Fakhrur Razi:
yang mengatakan, menunjuk pada'bagian depan
Pertamo al-wasm ( &'ji = tanda), yaitu cap
hidung atau ujung hidung'. Ada lagi yang
dari panas berupa seterika dan semacamnya
mengatakan menunjuk pada'tempat pertemuan
dua langit-langit rongga mulut'. Kata itu jika sehingga mereka dikenal melalui cap yang
dipakai untuk gajah atau babi maka ia menunjuk
pada 'belalainya'. |ika dipakai pada binatang dikenakan pada hidung/mukanya ataukah

penandaan itu dengan memotong atau merobek

telinganya.

Kedua, Al-Mubarrad menafsirkan al-

khurthttm di dalam ayat itu sebagai 'hidung'.
Penyebutan lafal ini merupakan penghinaan

karena menggambarkan anggota tubuh manusia

dengan bagian tubuh binatang seperti me-

nunjukkan mulut seseorang dengan bibir hewan

atau tangan dan kakinya dengan tangan dan kaki

hewan, itu sudah biasa dipakai untuk menghina

Kajian Kosakata 484

Khurthfrnr Khrrrfrj

orang tersebut. ikut terlibat di dalam perang Badar, hi-

Ketiga waiah adalah merupakan tempat dungnya terkena sabetan pedang.

yang paling mulia dari semua anggota tubuh dan 2. Maksud dari pemberian tanda ini adalah dia
hidung adalah bagian muka yang paling mulia menjadi terkenal kehinaannya dan sifat
jahatnya di dunia ini, artinya Allah me-
karena ia menonjol. Pemberian tanda pada
nguraikan secara gamblang keadaan dia
khurthitm pada ayat itu merupakan puncak peng- sehingga melekat kehinaan padanya dan
hinaan karena memberi cap pada wajah sudah tidak bisa lagi dia sembunyikan sebagaimana
cap yang terdapat pada hidung yang tidak
merupakan penghinaan terlebih-lebih lagi pada dapat disembunyikan.

bagian yang paling mulia dari wajah, yaitu Diriwayatkan dari Nadr bin Syumail

khurthirm atau hidung. bahwa yang dimaksud al-khurthim di situ adalah
Keempat, ada yang berpendapat, pem- khamar, maksudnya Allah akan meng-had-nya

berian tanda pada khurthitm tersebut terjadi di karena meminum khamar. Khurthfim di dalam
akhirat, ada juga yang berpendapat terjadi di
dunia. Yang mengatakan terjadi di akhirat juga salah satu maknanya, memang dapat berarti
terdapat tiga macam penafsiran, yaitu:
1. Muqatil dan Abul Aliah yang kemudian 'khamar' atau 'anggur', sebagaimana telah
dijelaskan sebelumnya. :e Muhammad wardah Aqil *
didukung oleh Al-Farra, mengatakan bahwa
yang dimaksud pemberian tanda pada KHUROI t gs? |

khurthitm dalam ayat itu adalah wajahnya Kata khuritj adalah mashdar yang berakar dari
yang berwarna hitam sebelum dimasukkan
ke dalam neraka sehingga semua orang huruf-huruf kha' ( i), ra' ( ) ), danjim( C ), yang
perubahan katanya ialah kharaja - yakhruju -
mengenalnya sebagai pembangkang yang khurij wa makhraj ( e* t gs? - C'-F" - {? ).
paling besar terhadap Rasulullah saw. Peng-
khususan tanda yang hanya pada sebagian Menurut Al-Ashfahani, maknanya ialah 'keluar
muka sebenarnya menunjuk pada muka atau
wajah secara keseluruhan sebagai majaz dari suatu tempat', seperti tempat tinggal, negeri,

mursl. atau perlindungan; atau 'keluar dari suatu

2. Allah memberikan pengetahuan pada makh- keadaan', baik internal maupun eksternal.

luk di akhirat sehingga dapat mengenal orang Makna'keluar dari suatu tempat' dapat
yang senantiasa memusuhi Rasul dan men- dilihat antara lain di dalam QS. Maryam [19]: 11,

dustakan kebenaran. Fa kharaja 'alk qaumihi minal-mihrdb ( e {}
9t';.4i o 4.i = Maka ia lZakarial keluar dari
3. Menurut Ar-Razi, ayat tersebut mengandung
mihrab menuju kaumnya). Mihrdb di dalam ayat
makna lain, yaitu di dalam memusuhi Rasul
dan menentang kebenaran, karena hal itu di atas adalah tempat khusus di dalam masjid
tampak pada permukaan hidungnya maka
pernyataan azab di akhiratjuga ditunjukkan tempat Zakaria selalu melakukan shalat. Di dalam
pada hidung tersebut.
penggunaan sehari-hari maknanya adalah tempat
Adapun yang mengatakan bahwa pem-
berian tanda di khurthfim itu terjadi di dunia ini khusus di bagian depan masjid tempat imam
juga terdapat beberapa pendapat seperti:
1. Ibnu Abbas mengatakan, Allah akan mem- biasanya mengimami shalat berjamaah.
Makna'keluar dari suatu keadaan' dapat
buat hidungnya (Abu |ahal) tergores dengan
pedang sehingga menjadi tanda yang akan ditemukan pada QS. ThAha l29l:22,
melekat pada hidungnya selama dia hidup.
Dia meriwayatkan bahwa Abu fahal, ketika a;1'^rr; ,i * b 16. t?,r-e 11a4'r:bie

(Wadhmum yadaka il6 jandbika takhruj baidh6'a min

gairi sf in 6y atan ukhr6)

"Kepitkanlah tanganmu ke ketiakmu; niscaya ia keluar

menjadi putih cemerlang tanpa cacat, sebagai mukjizat

yanglain."

485 Er-SI Kl,()PF-DI.t A r--Qu t'aN

Khr-rrfij Khur0j

Kata khnraja bila dirangkaikan ke preposisi nya di dalam gramatika bahasa Inggris ialah

'al6 meniadi J,e t;, dapat berarti 'mem- actioeparticiple. Misalnya di dalam QS. Al-Baqarah

berontak' atau'memerangi'. Perbedaan di antara [2]: 1.57, Wa mh hum bi khdrijina minan-ndr

makna ini dengan makna bentuk lafal yang sarna (_:a1t-' b|w* e, L'-t = Sekali-kali mereka tidak

di dalam QS. Maryam [19]: 11 dapat diketahui akan keluar dari api neraka). Maksud ayat ini
melalui pemakaiannya dalam kalimat maupun
ialah Allah memberitakan kepada orang-orang

konteksnya. yang menyekutukan-Nya bahwa mereka akan

Di antara kata turunannya ialah khurttj masuk neraka dan tidak akan keluar darinya.

( L:.i ), yaitu mashdanyang di dalam AlQur'an Makna ayat di atas senada dengan makna

dirangkaikan ke kata yaum (frr ) dan berarti firman-Nya di dalam QS. Al-Mu'min0n [23]: 102

'hari kebangkitan', seperti firman-Nya di dalam Rabband akhriindminhd fa in 'udni fa innd zhilimftna

QS. Qef [50]: 42, Yauma yasma'ilnash-shaihata bil- ( 3AritisiL'oyitjrt;;iq = ya ruhan

j(i;-j.U';,'aiti:;"iihaqil-dzauknyaumutkhurft kami, keluarkanlah kamf daripadanya [dan
kembalikanlah kami ke dunia]; maka jika kami
gtltiril)i = Pada hari mereka mendengar

feriakan dengan sebenar-benarrrya, itulah hari kembali [juga kepada kekufuran], sesungguhnya
kami adalah orang-orang yang lalim). Demikian
keluar [dari kubur]). Menurut Abu Ishaq yang
dimaksud dengan y aumul-khurttj ialah hari pada pula makna Ayat L1 QS. Ghafir [40).

saat manusia keluar dari kuburnya dan itulah Dari bentuk intransitif, kharaja dapat

hari kebangkitan; menurut Abu Ubadah, yaumul- diubah ke dalam bentuk kata kerja transitif, al-

khuritj adalah salah satu nama Hari Kiamat. fi'lul-muta'adffi ( qlAt -*+'l dengan menzun-

Kharaja mentpakan kata kerja benfuk intran- bahkan awalan berupa hamzah ( c ) sehingga

sihf, al-fi'lul-ldzim (;;iur j-l4r ). Kata ini di dalam menjadi akhraja - yukhriju --ikhrdj wa mukhraj

Al-Qur'an ditemukan banyak sekali di dalam ( a'P: df\.- L/.- gli I yans artinya

berbagai macam pola perubahannya yang 'mengeluarkan' atau'memunculkan', baik

dipengaruhi oleh perubahan subjek atau pelaku. dengan arti fisik, al-a'ydn ( .r(-t!r ) maupun
non-fisik, al-ma'6ni ( g_t:tt ). Menurut Al-
Yang di dalam pola kata kerja perfektum, al-fi'lul-
Ashfahani, pemakaian dengan arti fisik adalah
mddhfr (ayuaatrtdr a"nt4dti)daslaamja terdapat di dalam tiga
yang terbanyak di dalam Al-Qur'an. Misalnya
belas pola kata kerja imper-
fekhrm, a1-fi'lul-mudhii' ( 7_,t '*r1J4t ) terdapat
di dalam tiga puluh ayat. Di antara contohnya di di dalam QS. Al-Anf61 l8l:5, Karndakltrajakarabbuka

dalam Al-Qur'an dapat dilihat pada QS. Maryam 4iq.min baitika bit-baqq ( b,ti:,t;?i Ci =

[19]: 11danQS. Al-Ma'6rij [70]:43 di atas. Adapun Sebagaimana Tuhanmu menyuruhmu pergi

yang dengan pola kata kerja perintah, fi'lul-amar [mengeluarkanmu] dari rumahmu dengan
kebenaran). Kata "mengeluarkanmu" di dalam
( ,-!, J j ) terdapat di dalam tujuh ayaf mi-
ayat ini menghendaki keluarnya seseorang dari
salnya di dalam QS. Al-A'rAf l7l:18, Qdla-khruj
rumahnya secara fisik dan bukan rohaninya saja.
minhd madz'itmam-madhfirh ( tlriLQ" i|i,Se
6i{ = Allah berfirman, "Keluarlah kamu dari Dengan arti nonfisik dapat diketemukan seperti

surga itu sebagai hamba yang hina dan terusir"). di dalam QS. Al-An'Am 16l:1.48, Qulhal 'indakum
tukhrijirhu land (,& ; ery U U
Perubahan kata khurirj ke bentuk partisip min'itmin fa
= Katakanlah, 'ddakah kalian me-
aktif, isritf6'il ( ,t----ttnt p,l I terdapat di dalam tt;;Hi

tiga ayat saja. Menurut W. M. Thackstory makna munyai sesuatu pengetahuan sehingga dapat

partisip aktif di dalam suatu kalimat dapat kalian mengemukakannya kepada Kami?").

Maksud "mengemukakan pengetahuan" di sini

menunjuk pada suatu peristiw4 kejadian, atau ialah mengeluarkan sesuatu yang abstrak dan

perbuatan yang sedang atau akan terjadi seperti tidak indriawi di dalam wujud pengetahuan

halnya kata kerja imperfektum, ImB padanan- tentang "kehendak" Allah yang menyebabkan

Kajian Kosakata 485

Khur0i Khusr

mereka menyekutukan-Nya dan mengharam- akhihi ( *.i 16:,y6-*i'i = Kemudian dia

kan apa yang dihalalkan-Nya. Mereka ber- [Yusuf] mengeluarkan piala raja [takaran] itu
dari karung saudaranya). Perbuatan tersebut
pendapat bahwa perbuatan mereka itu adalah

atas kehendak Allah, dan jika Allah menghendaki dilakukan Yusuf sebagai siasat untuk menahan

yang lain, niscaya perbuatan itu tidak mereka saudaranya (Bunyamin) agar tetap berada di

lakukan. sampingnya.

Maknanya di dalam bentuk transitif yang Satu makna lagi yang berasal dari akar kata

lain adalah 'penciptaan' yang semata-mata kht', ra', dan jim, yakni bentukkharj ( 6r- ) dan

merupakan perbuatan Allah; misalnya QS. An- Ct:;kharAj ( ). Keduanya bentuk mashdnr y mg

Nahl [16]: 78, Wa-ll6hu akhrajakum mim-buthftni memiliki beberapa arti, antara lain'pengeluaran

ii*ummahktikum ld ta' lmnfina sy af ma (e9nPg"tli,;ui&t u;intul*;t,i untuk diberikan sebagai pemasukan bagi yang

Ci t'39fri = Allah menerim4 upeti, uang sewa, atau pajak tanah',

dari perut ibumu di dalam keadaan tidak me- seperti yang ditetapkan Khalifah Umar bin Al-

ngetahui sesuatu puq). Maksud ayat ini ialah Khattab ra. atas tanah yang subur di Irak. Di

bahwa penciptaan manusia pada hakikatnya dalam Al-Qur'an, kedua kata, kharj dNt khardj,

merupakan perbuatan Allah; namun, proses terdapat di dalam satu ayat, yakni QS. Al-

kejadiannya sejak dari pertemuan ovum dengan ;; 4i q;",$U;iMu'min0n l23l: 72,, Am tas' aluhum klwrj m fa khnraju

sperma sampai terwujudnya makhluk lain rabbikakhair ( A-+ = Atau

sebagaimana dijelaskan QS. Al-Mu'min0n [23]: 1{ kamu minta upah kepada mereka? Padahal upah
ada di dalam rahim ibu. Setelah sempurna
dari Tuhanmu adalah lebih baik?). Di dalam

penciptaannya, ia dilahirkan atau dikeluarkan kaitan dengan kedua kata itu, Al-Ashfahani

dari rahim ibunya. menjelaskan bahwa kata kharj maknanya lebih

Di samping itu, terdapat pula kata kerja umum daripada kala khardj; kharj bisa berarti

perfektum bentuk transitif dengan pola diatesis 'pengeluaran' yang merupakan antonim dari

aktrf, mabni lit -ma' lilm ( fri_li.I 6i ), misalnya di dakhl ( J--i1= pemasukan atau pendapatan),

dalam Surah Az-Zalzalah l99l: 2 dan diatesis sedangkan kharfrj pemakaiannya khusus untuk

pasif, mdai bdnaitalilm-mQaSjh.ftAl l(-HJa)s_yjr,,[l5J9$]: .1;1j.),Seba^gia-i pajak tanah. q Ahmad Saiful Anam ce
salnya
KHUSR ( _p)
kata kerja imperfektum dengan kedua polanya
;JKatakhusr ( ) dengan berbagai kata turunan-
terdapat di dalam 53 ayat, misalnya QS. Al-
nya dijumpai di dalam Al-Qur'an sebanyak 55
Mumtahanah [60]: 8 dan QS. Al-lAtsiyah [45]:
35. Adapun yang dalam bentuk kata kerja kali yang tersebar di dalam 35 surah. Secara

perintah terdapat di dalam sembilan ayat, ;J)harfiah, arti dasar katakhusr ( adalahnaqsh

misalnya di dalam QS. An-NisA' [4]:75. ( .fr = berkurang). Kata ini dipergunakan
untuk menunjukkan berkurangnya modal,
Perubahan lainnya yang ditemukan adalah

penambahan huruf hamzah ( e), fin ( gt ), dmr t6' seperti kerugian di dalam perniagaan. Kemudian

( g, ) pada kata khusr ( ,:J) dipakai untuk menunjukkan

i7:*-istqkly1 a - y keadaan manusia. Dengan demikian, dikenallah
akar kata kharaia s,enlngSj -TC"I'u;eg'\i
astatunju -
istikhr aj (

UfV)t ). Penambahrr, se*ucarr, ini dapat me- kerugian secara eksternal, seperti kerugian harta

nunjukkan pada makna kausatif sehingga dan kerugian wibawa kedunian. fuga kerugian
yang bersifat internal seperti kesehatan, ke-
istakhraj a berarti'menyebabkan (sesuatu) keluar'
selamatan, akal, iman, dan pahala.
atau 'mengeluarkan'. Kata ini digunakan Al-

Qur'an dalam bentuk kata kerja perfektum dan Al-Qur'an menggunakan kata khusr ( ,;L)
imperfektum pada empat ayat. Misalnya pada
antara lain di dalam kaitan sebagai berikut:

QS. Y0sul $21: 7 6, tsumma-st akhr aj ahd min wi' d' i 1. Tidak konsekuen. Sikap yang dianggap

487 Errrsrxloppore Ar-Qun'aN

Khtrsr Khusr

merugikan apabila terus hanyut oleh per- syarakat, yang pada gilirannya menimbulkan

timbangan material yang sifatnya seketika malapetaka. Di samping itu, kegiatan mu-
sehingga tidak memunyai pendirian yang amalah bukanlah persoalan dunia semata.

tegas dan jelas. Termasuk di dalam me- Munasabah ayat-ayal yang membicarakan
nyembah Allah dengan berada di tepi.
hal tersebut, yaitu QS. Asy-Syu'arA' 126l:181;
Manakala mendapatkan kebajikan maka QS. Ar-RahmAn [55]:9 dan QS. Al-Muthaffifin
tetaplah ia di dalam ibadahnya. Sebaliknya, [83]: 3, menegaskan adanya keterkaitan di
antara pekerjaan menakar dan menimbang
apabila berada di dalam bencana maka yang dengan takwa dan hari akhirat. Karena itu,

dipersalahkan adalah Allah (QS. Al-Hajjl22l: perbuatan tersebut sangat dicela karena dapat

11). Sikap mental yang tidak konsekuen merugikan orang lain dan diri sendiri.

menjurus kepada tindakan mengada-ada (QS. 4. Mengingkari kebenaran ajaran Allah. Ke-

H0d [11]: 21. dan22). rugian dan penyesalan yang paling besar
Kendatipun dibenarkan penggunaan akal adalah mengingkari sendi ajaran Allah.

secara optimal untuk memperhitungkan Empat ayat yang menggunakan kala khasr,
keuntungan atau kerugian suatu rencana
perbuatan (QS. Al-An'Am [6]: 20), harus yaitu QS. Al-An'Am [6]:12dan 31; QS. Y0nus
[10]: 45 dan QS. An-NAzi'At l79l: 12 me-
disadari bahwa petunjuk dan rahmat Allah nyebutkan pengingkaran akan pertemuan

itulah yang paling berperan di dalam me- dengan Allah pada hari akhirat. Pengingkaran
' nentukan keberhasilan suatu usaha (QS. Al-
lainnya adalah tentang keberadaan Rasul,
Baqarah l2l 64dan QS. Al-A'rAf [7]: 178). Hal
khususnya Nabi Muhammad, padahal ke-
ini terbukti di dalam pengalaman Nabi Adam imanan terhadap Rasul merupakan ke-
bersamaistrinya Hawa Musa, dan Nuh (QS.
wajiban secara akal guna membantu manusia
Al-A'rAf l7l:23 dan 149, QS. H0d [11]: 47,Q5.
Al-IsrA' IlTl:82; QS. Nffh l71l:21). menemukan kebenaran di dalam hidup, se-

2. Mengikuti setan. Setan dinyatakan oleh Al- kaligus sebagai pengamal pertama ajaran
yang dibawanya untuk diteladani di dalam
Qur'an sebagai musuh berat bagi manusia. beriman kepada Allah (QS. Al-Baqarah [2]:
Beberapa kasus kerugian akibat bisikan setan 27,QS.Ah'Imran [3]:85, QS. Hffd [11]:63, QS.
Al-Kahfi [18]:103, QS. Al-Anbiyii [21]:70, QS.
itu adalah memotong telingabinatang ternak An-Naml l27l:5, QS. Al-Ankab0t [29]: 52 QS.
Az-Ztmar [39]:63 dan 65, QS. Al-Mu'min [40]:
yang akan dipersembahkan kepada berhala 78, QS. Fushshilat $11: 23 dan 25, QS. Al-
dan mengubah agama Allah (QS. An-Nisil [4]: |Atsiyah [45]:27, dan 121 serta QS. Al-AhqAf
119); membunuh anak karena kebodohan (QS.
[46]: 18.
Al-An'Am 16l 1.a$; berbohong seperti yang Beberapa bentuk kerugian yang dikemuka-
dilakukan oleh saudara-saudara Yusuf
kan Al-Qur'an ternyata tidak selalu identik
kepada Ya'qub bahwa Yusuf telah dimakan
dengan persoalan kehidupan dunia, tetapi lebih
oleh serigala dengan menunjukkan bukti
palsu berupa pakaian Yusuf yang dilumuri ditekankan pada hal-hal spiritual dan ukhrawi

darah kibas (QS. Y0suf 112\:1,\; dan Kabil yang sifatnya imani. Untuk itu, diperlukan
yang membunuh saudaranya, Habil, (QS. Al- pembinaan iman semenjak dini, tidak bisa

MA'idah [5]:30). secara mendadak. Iman di waktu azab telah tiba,

3. Tidak jujur di dalam menimbang atau me- tidaklah membawa hasil (QS. Al-Mu'min [tl()]:
nakar. Menimbang dan menakar adalah 85). Demikian juga halnya dengan penyesalan

lambang dari kegiatan muamalah. Manusia yang selalu datang terlambat (QS. Al-A'r?n ll:

sebagai homo-economicus, berbuat mengurangi 53). Karena itu, tidak beriman berarti kerugian

timbangan atau takaran berarti menganiaya
dan melanggar hak-hak individu dan ma-

Kajian Kosakata 488

Khusr.0' Kh usyt,

(QS. Ali'Imr6n l3l: 1.49 ;QS. Al-Ma'idah [5] : 5, 21, riwayat yang mengatakan, idzh dhara'al-qalbu
dan 53). fadi, pengingkaran terhadap ayat-ayat
khasya' atil-jawdribu ( Arr'ySt c-;*'fri 7* t;1 =
Allah yang berujung pada ringannya timbangan
ketika hati telah tunduk, ketika itu pula anggota
amal, merupakan konsekuensi logis yang harus
tubuh menjadi tunduk). Hal yang senada juga
ditanggung sendiri. Al-Qur'an melihat keadaan
dikemukakan oleh Ibnu Manzhur Al-Ansari
semac,un ini sebagai kehinaan dan pada giliran-
{*yang mengatakan bahwa khusytt' ( ) berarti
nya berpengaruh kepada fisik dan mental,
'tindakan yang dilakukan oleh seseorang dengan
seperti bersikap lesu dan kurang bergairah
melemparkan pandangannya ke bawah (ke
dalam menjalani kehidupan (QS. Al-A'rAf [7]: 9,
QS. Yffnus [10]: 95, QS. Al-Mu'minfin [23]: 103, bumi) lalu ditundukkan kepalanya dan di-
QS. FAthir [35]: 39, QS. Az-Zumar [39]: 15, QS. peliharanya suaranya'. Pendapat lain me-
Asy-SyOrA [azl: a5 dan QS. Ath-ThalAq [6s]: 9).
ngatakan bahwa kata khusyit' lebih sempurna
Orang yang beriman harus menghindari
dari kata khudir'. Kalau khudtt' hanya dengan
segala bentuk kerugian tersebut. Ia harus pek4
membungkukkan badan untuk memperoleh
efisien, dan berusaha mengemukakan yang
terbaih serta sabar memperjuangkannya (QS. sesuatu benda yang ada di bawah, sementara
Al-Ashr [103]: 2). Karena itu, dituntut kejelian
memerhatikan realitas untuk kemudian me- khusyit' (11= ) mencakup menundukkan badan,
lakukan klasifikasi dan analisis (QS. An-Nahl
suara, dan penglihatan. Hal ini sesuai dengan
116l:109; QS. Al-Anf6l l8l:37 dan QS. At-Taubah
[9]: 59). Apabila tidak demikian, nurani akan firman Allah yang artinya, "Dan mereka me-
sirna dan tidak peduli lagi terhadap ancalnan
Allah, malahan menyenangi perbuatan-per- nyungkurkan muka sambil menangis dan me-
buatan yang salah (QS. Al-A'rdf l7l: 99).ladi,
seseorang tidak boleh lalai dalam mengingat rekabertambah khusyuk" (QS. Al-IsrA' [17]: 109).

Allah hanya karena urus;rn harta dan anak-anak Ayat ini sebagai penghibur Nabi Muhammad

(QS. Al-MunAfiq0n [63]: 9). * Hasyimsyah Nasution 4 saw. bahwa beriman atau tidaknya seseorang

itu tidak usah dirisaukan. Pada Hari Kiamat

suara dan penglihatan manusia menjadi rendah

(khusyuk) karena dulunya ada yang tidak mau

KHUSYo', t 7'pl bersujud kepada Allah (QS. Thaha [20]: 108 dan

Kata khusyA' ( {F ) beserta kata lain yang QS. Al-Qalam [68]: a3).

seakar dengan itu ditemukan di dalam Al-Qur'an Dengan demikian khusyfi'(t'# ) berarti

'menundukkan diri dengan cara menundukkan

anggota badan, merendahkan suara atau peng-

lihatan dengan maksud agaryang menundukkan

sebanyak 1.7 kali. Satu kali denganfi'l mddhi (kata

kerj a masa lalu), satu kali dengan fi 'I mu dhhr i' (kata

kerja masa kini dan akan datang), satu kali
dengan mashdar (infinitif) dan selebihnya di-

ungkapkan dengan ism f6'il (kata benda yang

menunjukkan pelaku). Secara bahasa, khusyit'

({# ) berarti 'tunduk' atau 'merendahkan

diri'. Al-Ashfahani menyamakan arti khusyft'

(t'# ) dengan dhir6'ah (GtE = merendahkan

diri). Hanya saja pada umumnya kata khusyfi'

( t'# ) lebih banyak dipergunakan untuk
sementara kata dhir6'ah
anggota tubuh, (ut*)

lebih banyak dipergunakan untuk hati (ke-

tundukan hati). Ia mengemukakan contoh sebuah Hati yang tenang akan membuat anggota tubuh khusuk; tidak
melakukan sesuatu yang merugikan

ENsrxloruore Ar--Qun'aN

Khusy0' Khuthurv6t

diri itu benar-benar merasa rendah dan tanpa Allah. Seperti Allah mflnpu menghidupkan yang
mati dengan mengemukakan perumpamaan
kesombongan'. Pada umunya pengertian khusytt' bumi yang kering tandus (khhsyi'ah,;i.iG ), jika
Allah menurunkan hujan maka ia menjadi hidup
( t'# ) ditemukan di dalam rangka men-
dan subur (QS. Fushshilat [41]:39). ]uga dikaitkan
dekatkan diri, meperhambakan diri kepada Allah dengan pembuktian dan kebenaran Al-Qur'an

seperti shalat dan berdoa memohon sesuatu dari sebagai mukjizat karena ada tantangan dari
orang kafir. Karena itu, Allah memberikan per-
Allah. Di dalam QS. Al-Mu'min0n l23l: L-2, umpamaan jika Al-Qur'an diturunkan di atas
gunung maka gunung itu akan merunduk dan
misalnya dikatakan bahwa orang beriman yang
pean (Xn*y i' an mut ashaddi' an) karcna takut kepada
sukses antara lain ditandai dengan kekhusyukan
Allah. Di sini katakhisyi'disambung dengan kata
shalatnya. Latar belakang turunnya ayat ini, mutashaddi' untuk menguatkan perumpamaan

sebagaimana dikemukakan oleh Ath-Thabari, tersebut, agar manusia berpikir.

bahwa Rasulullah saw. dan sahabatnya me- Kendati di dalam Al-Qur'an pemakaian

ngarahkan penglihatan ke langit waktu me- kata khusyit' ( t'* ) mengacu ke beberapa

lakukan shalat. Kemudian, Allah menurunkan makna seperti telah diuraikan; akan tetapi, yang

ayat ini dengan maksud agar dalam shalat paling banyak dipergunakan adalah arti ke-

penglihatan harus dikebawahkan dan tidak khusyukan di dalam beribadah, seperti di dalam

boleh melebihi batas tempat melakukan shalat. shalat, berdo+ dan ibadah lainnya. ;cYaswirman*e

Karena itu Ath-Thabari mengartikan khusytt' KHUTHUwaT ( c:r$L I
Kala khuthuwdt ( o('b ) adalah kata benda
( t'# ) berdasarkan beberapa riwayat yang
ja-uk, bentuk tunggalnya al-khathwah ( ;:rait).
dikemukakannya dengan'menundukkan kepala Kata khuthuwdt ( o\LL ) di dalam Al-Qur'an

dan melihat tempat sujud, tenang melakukan- disebut lima kali di dalam tiga surah, yaitu QS.
Al-Baqarah [2]: 168 dan 208, QS. Al-An'Am [6]:
nya, tidak menoleh ke kiri dan ke kanan, 142, serta QS. An-N0r l24l:21(dua kali).

menundukkan hati dan menjaga penglihatan'. Kata khuthuwdt ( ot'F ) berasal dari
-,rbP;-khath6-y akhthit-khathw ah I khu thw ah ( f
Sementara itu, Ibnu Katsir mengartikan khusyft' i,p t i,p ), berarti 'langkah' atau 'di antara dua

({F ) dengan'rasa takut kepada Allah dan telapak kaki seseorang'. Menurut Al-Ashfahani,
tenang melakukan shalat $hA'ifun shkinun)' .lni
khathawah ({j* ) mengandung arti 'sekali
berarti khusytt' di dalam shalat adalah me- langkah' dNr khuthuwdt (,>l,b ) berarti 'lang-

ngosongkan hati dari kesibukan di luar shalat kah-langkah'.

yang akan memengaruhi anggota tubuh dan Seluruh katakhuthuwdt (o\b ) di dalam

pikiran. Dengan demikian, khusyft' ( t'# ) tidak Al-Qur'an dihubungkan dengan asy-syaithin.
Artinya'langkah-langkah setan' dan didahului
lagi sekadar menundukkan diri tetapi sudah me-
oleh larangan mengikutinya empat kali, dan satu
ngarah kepada pemusatan perhatian (kon-
kali disertai penjelasan tentang dampak negatif
sentrasi) kepada perbuatan yang dilakukan. dari orang yang mengikuti langkah-langkah

L'FPada tempat lain, kata kL usyit' ( ) iusa setan. Konteks penggunaan kata itu berbeda-
beda. Pertama, seruan kepada umat manusia
dipergunakan untuk orang yang beriman dengan agar menikmati rezeki yang diberikan Allah
kepada manusia dengan cara halal lagi baik
melakukan ketaatan sepenuhnya kepada Allah

serta ajaran-ajaran-Nya (QS. Ali'Imr6n [3]: 199)

dihubungkan dengan orang-orang yang berserah

diri, beriman, taat, orang yang benar, sabar, suka

bersedekah, dan berpuasa serta memelihara

kehormatannya (QS. Al-AhzAb [33]: 35, QS. Al-

Mu'min0n [23]:1-11).

L'#Di samping pemakaian kat akhusyft' ( )

di dalam pengertian-pengertian di atas, di dalam

AlQur'an juga ditemukan kata itu dengan makna

lain yang dikaitkan dengan kemahakuasaan

Kaiian Kosakata 490

KhuthuwAt KhuwAr

(thayyib), dan tidak mengikuti langkah-langkah netral karena ia juga bisa dihubungkan dengan
setan (QS. Al-Baqarah l2l:168 dan QS. Al-An'Am
hal-hal atau amalan yang baik. Namun, Al-
$l: M2).
Qur'an tidak menggunakannya untuk konteks
Menurut Ibnu Abbas, QS. Al-Baqarah [2]:
168 ini diturunkan di dalam kaitan dengan kaum tersebut. * Ahmad Rofq *

Bani Saqif, Bani Amir bin Sa'sa'ah, Khuza'ah, KHUWAR ( )t?'
dan Bani Mudallij yang mengharamkan diri
-Kata khuwdr adalah bentuk mashdar dari khira
mereka sendiri terhadap unta betina, hasil-hasil f * -y aktrftru - khnur mtl khuw dr ( 6fr, I t::' -'r"
rsl ),
lauL dan juga terhadap hasil-hasil pertanian dan yang menurut Ibnu Faris memunyai dua arti,
binatang ternak. Padahal, langkah mereka itu
yaifu'suara' dan'lemah'. Menurut Ibrahim Anis
mengikuti langkah setan.
Kedua dalam konteks perintah memeluk dan Muhammad Ismail lbrahim, kata khuwdr,

Islam secara utuh(kilffah) dan larangan megikuti tertentu bagi suara sapi, kambing kija.g, dan juga
langkah setan (QS. Al-Baqarah [2]:208). Ayat ini
diturunkan sehubungan dengan perilaku se- suara anak panah.
golongan pemeluk Islam dari kalangan ahlul-
kitab, seperti Abdullah bin Salam dan kawan- Kata lain yang seasal dengan kJruwdr adalah
kawannya. Mereka menyatakan iman kepada
Nabi Muhammad saw., tetapi setelah itu mereka j;khuardni ( Jt ) y arl.gberarti'dubur' atau'tempat

masih menegakkan dan menghormati syariat rrikeluar tahi'. Kataldnur ( ) kadang-kadang juga

Nabi Musa as. Mereka menghormati hari Sabtu, berarti'tempat memancar air di laut atau muara',

membenci daging unta dan susunya, dan mereka 'tanah yang rendah terletak di antara dua tempat

mengatakan bahwa meninggalkan hal-hal yang tinggi', dan juga berarti 'teluk'.
tersebut dibolehkan di dalam Islam, dan di-
wajibkan di dalam kitab Taurat. Mereka me- Kata khuwdr disebut dua kali di dalam Al-
ngatakan, "Kami meniggalkan itu semua karena
hati-hati". Maka, Allah membenci tindakan Qur'an, yaitu di dalam QS. Al-A'rAf [7]: 148 dan
mereka itu dan memerintahkan mereka me- QS. Thaha [20]: 88. Katakhuwdr di dalam kedua
ngikuti ajaran Islam secara utuh, dan tidak lagi surah ini berkaitan dengan kisah Musa bersama
memegangi ketentuan hukum Taurat, baik di
dalam keyakinan maupun pengalamannya, kaumnya. Setelah kepergian Musa ke gunung
karena ketentuan Taurat tersebut telah di-
Thur, mereka membuat patung anak lembu yang
batalkan oleh Al-Qur'an. Langkah-langkah setan
tersebut memisahkan hukum-hukum dengan terbuat dari perhiasan mereka. Namun, patung

praktik pengalaman yang sesuai dengan se- itu tidak dapat berbicara dengan mereka dan
bagian syariat Nabi Musa as. dan tidak me-
tidak pula menunjukkan jalan kepada mereka.
ngamalkan yang lain.
Mereka menjadikannya sebagai sembahan.
Khuthuwdt (,>t'J.i) yang dihubungkan
Di dalam QS. Thaha [20]: 88 ditegaskan
dengan kata asy-syaithin didahului oleh larangan bahwa Samiri dari sebuah lubang mengeluar-

dan disertai penjelasan adanya dampak negatif, kan seekor anak lembu yang bertubuh dan

yaitu bahwa mengikuti anjuran setan sama bersuara untuk mereka. Kemudian, mereka

dengan perintah berbuat keji dan mungkar, baik berkata, "Inilah Tuhanmu dan Tuhan Musa,

yang telah ditegaskan di dalam syariat Islam tetapi Musa telah lupa."

maupun yang tidak diatur secara tegas. Mengenai patung anak lembu ini terdapat

Kata khuthuwdt ( ,>t$L ) sesungguhnya perbedaan pendapat para mufasir. Sebagian

berpendapat bahwa patung itu tetap patung

yang tidak bernyawa, sedangkan suara yang

seperti suara lembu itu hanyalah angin yang

masuk ke dalam rongga patung itu yang dibuat

dengan teknik yang dikenal Samiri pada waktu

itu. Sebagian mufasir ada yang berpendapat
bahwa patung yang dibuat dari emas itu

kemudian menjadi tubuh yang bernyawa dan

491 ENsrxropsora Ar--Qun'aN

Kibriv.l' Kibril'i'

mengeluarkan suara seperti suara lembu. Sebelum menyatakan ke agungart ( al -kib r iy 6' )

ee Hasan Zaini + Allah swt., Al-Qur'an terlebih dahulu me-

KIBRIYA' (,U.F- I ngungkapkan dengan jelas tentang kekuasaan
Allah swt. dibumi dan di langit (di seluruh alarr",).
;Kala kibriy 6' (,G- ) berasal dari kabar a - y akburu Dengan mengetahui dan mengimani bahwa Allah
( f;t -yakbaru
- kabran t7 - K- - ; ) atau kabira - -yakburu swt. adalah penguasa alam dan manusia, dengan
- K- - ;) - K--';S
kibaran ( atau kubran atau kabura mudah mengimani bahwa Allah adalah Tuhan
dan ( yang Agung dan harus diagungkan. Sesudah
kibaran kubaratan menyebutkan keagungan Allah svvt. dinyatakan

li, ti', tf 1). Artiasalnya adalah'besar'. Kata pula bahwa Allah swt. Maha Perkas a(al-'miz) dan
Maha Bijaksana (al-hakid. Dengan demikian,
kabura dan segala bentuk turunannya di dalam ternyata bahwa Allah swt. bukan semata-mata
Maha Perkasa tetapi juga Maha Bijaksana.
Al-Qur'an disebut 16L kali, sedangkan khusus di
Di depan kata kibriy6' (,6-; ) senantiasa
dalam bentuk kibriy6' ( ,t;-;Sii ) disebut dua kali, didahului harf jar - ll (kata depan yang me-
masing-masing pada QS. Y0nus [10]: 78 dan QS.
Al-JAtsiyah l45l: 37. nunjukkan pemilikan). Hal ini menunjukkan

arti, dKiataanktiabrraiyni'y(a"G'k-efb)emseanragnan',d'kuenaggbeubnegraanp'a, bahwa gelar al-kibriyA' ( ,6-EJi ) harus diberikan
kepada yang betul-betul berhak menyandang-
'kekuasaan' dan'kesombongan' atau'kecongka-
fnya di dalam hal ini Allah sv'rt. lika kibriy 6' (,6- )
kan'. Ath-Thabarsi di dalam tafsirnya Majma'ul-
disandang oleh yang tidak berhak maka hal itu
Baydn menyebutkan arti al-kibriyd' ( ,t;-;$i )
adalah 'menjadikan diri sebagai yang berhak akan menimbulkan kesombongan.

memiliki sifat kebesaran yang tertinggi'. Dengan Ar-Raghib Al-Ashfahani mengatakan, al-
kibriy6' (,r:-;<i ) merupakan suatu gelar atau sifat
demikian al-kibriyd' ( ,t;-r:|Ji ) yang dikaitkan yang pantas dan layak disandang olah Allah swt.
dengan manusia berarti 'kerajaan' dan yang saja, tidak layak dan tidak boleh dipakai oleh
manusia. Di dalam sebuah hadits qudsi Allah
berkaitan dengan Tuhan berarti'kekuasaan yang swt. berfirman, "Kebesaran (kibriyri') adalah
selendang-Ku, keagungan (al-' izzu) adalah kain-
kuat atau tangguh', 'keagungan yang besar', dan
Ku, barangsiapa yang menyamakan dirinya ber-
'ketinggian derajat'.
sama-Ku di dalam salah satu dari dua hal
Makna-makna konotatif tersebut me-
tersebut maka Aku akan memasukkannya ke
munyai kaitan erat dengan makna aslinya yaitu
dalam neraka jahanam."
'besar'. Suatu keagungan dan kekuasaan me-
Adapun al-kibriy6'(,f.;$i ) yang dikaitkan
lambangkan suatu amanat dan tanggung jawab dengan Nabi Musa dan Harun as. seperti di
dalam QS. Y0nus [10]: 78 bukanlah keinginan
yang besar dan pemiliknya harus berjiwa besar. yang muncul dari mereka berdua, melainkan

Adapun kesombongan timbul karena yang disandangkan oleh para musuh mereka.

bersangkutan merasa bahwa dirinya yang Berbeda den gan al-kibriyA' ( ,6-Xii ), gelar al-

paling besar dan menganggap orang lain kecil di lathif (.+i:t) boleh dan dapat diiandang oleh

dalam banyak hal. Sementara itu, setiap ke- Allah swt. dan manusia sekalipun terdapat
perbedaan di antara al-lathif yang dimiliki oleh
kuasaan menunjukkan bahwa yang memiliki Allah swt. dan allathif yang dimiliki oleh

kekuasaan tersebut memilki kebesaran dan manusia. * Cholidi +

keagungan. Di antara makna kibriy6' ( 16-; )
tersebut yang digunakan Al-Qur'an adalah

makna'keagungan' dan'kekuasan'.

Kata kibriy6' (,6-f ) di dalam Al-Qur'an

berkaitan dengan Allah sebagai Tuhan yang

menguasai alam yang harus diagungkan oleh

semua makhluk (QS. Al-JAtsiyah [45]: 37) dan
berkaitan dengan manusia (QS. Y0nus [10]: 78).

Kajian Kosakahr 192

Kiil Kisrvah

KrFL ( yr I (QS. Ali'ImrAn [3]: 37). ]uga digunakan di dalam
konteks kisah Nabi Musa as. yang pada masa
Kata kifl ( J;{ ) artinya 'bagian dari kendaraan
bayinya, ibunya menerima ilham agar bayi Musa
laki-laki' atau sesuatu yang ada pada bagian
ditaruh di dalam peti dan dihanyutkan ke sungai
belakang yang dipelihara oleh seorang Pe-
ngendaranya'; juga'bagian yang dibawa di Nil. Maka, dijelaskan bahwa musuh Allah adalah

dalam kendaraan'. musuh Musa sekaligus; namun, Musa itu di

Kata kiflain ( & ) bentuk dual dafi kifl bawah pengawasan Allah secara langsung ( QS.
Thaha [20]: a0). Oleh Allah, Musa dicegah untuk
berarti 'dua bagian (pahala),' yaitu pahala dunia menyusu kepada perempuan-peremPuan yang
mau menyusuinya; maka, saudara ibu Musa
dan pahala akhirat. Menurut Al-Ashfahani, berkata bahwa ia akan menunjuk salah satu
keduanya disenangi oleh Allah. Kata ini di-
anggota keluarga yang akan memeliharanya (QS.
gunakan di dalam konteks menielaskan dua
Al-Qashash [28]: 12).
bagian rahmat Allah yang diberikan kepada
orang-orang yang bertakwa dan beriman Di dalam bentuk kata kerja perintah,

kepada rasul-Nya. Mereka akan mendapat akfilnihh (114)5i ), berarti 'menyerahkan', di-
cahaya petunjuk sebagai penyuluh di dalam gunakan dalam menjelaskan kisah dua orang
berjalan dan Dia mengarnpuni mereka ( QS. Al- yang bersengketa soal kambing dan meminta
penyelesaian kepada Nabi Daud as. ( QS. ShAd
Hadid l57l:28).
[38]: 23).
Ada juga kata kifl ( J"t ) yang berarti
Katakafil ( ,W ) artinya'saksi', digunakan
'menanggung dosa'. Menurut Al-Ashfahani, arti
dalam menjelaskan identitas orang-orang yang
ini adalah pinjaman (isti'6rah =;.,Qrl) dari arti
berakhlak mulia. Salah satu ciri orang yang
yang pertama, seperti Firman Allah, berakhlak mulia adalah menepati janji dan

.:?- ..bv.- +, =4. r,{"l, gL\. 1... 7a.:l.l,:' --.i: a memenuhi apayang diteguhkan melalui sumpah
6c:s' dr'
6*- .f: \J ^D ( QS. An-Nahl [16]: 91). * AhmadRofq ce

qr',)rt ,fi jK ^#'^;fr KrswAH ( 6:J:-€ \

(manyasyf a'syaf 6'atmthnsmtatanyakunlahirnaslibun Kata kiswah ({E ) adalah bentuk mashdar

minhfr, wa man y asyfa' sy af6' atm sayyiatan y akun lalit (infinitif) dari kasd, yaksit, kis6' dan kiswah

kiflunminhfr) (i';tit:-t';e $ ).Secara bahasa kata itu

Barangsiapa yang memberikan syafaat yang baik, berarti 'pakaian yang menutupi badan'. Ke-
mudian pemakaian katakiswah(6-E ) tidak saja
niscay a aknn memperoleh bagian [pahalal dnri padmy a, terbatas pada pakaian yang dipakai manusia,
tetapi juga untuk yang lain. Umpamanya
dan barang siapa yang memberi syafaat yang buruk, tumbuh-tumbuhan yang menutupi bumi, atau

niscaya ia akan memikul bagian [dosa] dari padanyd ( tutup Ka'bah, juga disebut kiswah (iE ). Bah-

QS. An-NisA' [4]:85). kmr, kiswah Kabah lebih populer pemakaiannya.

At-Kifl ( J,#, ) juga digunakan sebagai Katakiswah({-E ) di dalam benh*mashdar
nama salah satu nabi, yaitu Nabi Dz0 Al-Kifli. disebut 2 kali di dalam Al-Qur'an, yaitu di dalam
QS. Al-Baqarah [2]: 233 dan QS. Al-Ma'idah [5]:
Seperti nabi-nabi yang lain, ia juga termasuk 89. Di dalam bentukl'l mkdlfi (katakerja bentuk

orang-oranB yan9 sabar dan orang-orang lampau) satu kali, yaitu di dalam QS. Al-

pilihan ( QS. Al-AnbiyA' [21]:85). Mu'min0n l23l:M. Di dalam bentukl'l mudhhri'

Yakfutu ('F;-), salah satu kata yang seakar (kata kerja bentuk sekarang dan akan datang)

dengan kifl, ber arti'memelihara/menanggung satu kali, yaitu di dalam QS. Al-Baqarah[2]:259.

biaya hidup'; digunakan di dalam konteks
penyampaian berita gaib kepada Nabi

Muhammad saw. bahwa mereka bersengketa di

dalam memelihara Maryam, lalu mereka me-

ngundinya QS. Ati 'ImrAn l3l: M) dan Allah

menjadikan Zakariya sebagai pemeliharanya

492 ENsrxlopeom Al-Qun'an

Kisu,ah Kitab

Di dalam bentukfi1 amr (katakerja menunjukkan itu menjadi tulang belulang lalu tulang belulang
perintah) satu kali, yaitu di dalam QS. An-Nisfl
itu dibungkus dengan daging, sesudah itu
[4]: 5.
ditiupkan roh kepadanya dan dilahirkan ke alam
Katakisutalt(;;5 ) di dalam QS. Al-Baqarah
[2]: 233 berkaitan dengan kewajiban ayah dunia dalam bentuk manusia.
memberi makan dan pakaian kepada para ibu
Katanaksfthl (G';-SJ ) di dalam QS. Al-
dengan cara baik. Kata kiswah (;E ) di dalam
Baqarah [2]: 259 berkaitan dengan bukti kekuasaan
QS. Al-Ma'idah [5]: 89 berhubungan dengan Allah menghidupkan orang yang sudah mati.
masalah kafarat sumpah; yaitu memberi makan Mak& Allah mematikan seorang yang ragu akan
10 orang miskin dari makanan yang biasa
diberikan keluarga atau memberikiswah(68 = kekuasaan-Nya selama serafus tahun. Kemudian,
pakaian) kepada mereka atau memerdekakan
dihidupkan-Nya kembali. Keledainya yang telah
seorang budak. Barang siapa yang tidak sanggup menjadi tulang belulang dihidupkan Allah dan
melakukan yang demikian maka kafaratnya
dibalut dengan daging seperti keledai yang utuh.
berpuasa selama 3 hari.
Katauksft (r:if ) ai aar* QS. An-Nisfl [4]: 5
Menurut Al-Qurthubi, pakaian (kiswah)
minimal bagi laki-laki adalah selembar kain berhubungan dengan perintah para wali unfuk

yang dapat menutupi seluruh badan, sedangkan memberi belanja dan pakaian kepada orangorang
pakaian minimal bagi wanita adalah pakaian
yang memadai dibawa shalat, yaitu baju dan yang berada di dalam tanggungannya.
mukena. Menurut Ibnul-Qasim, pakaian anak-
ee Hasan Zaini te
anaklakilakiyang masih kecil sama dengan laki-
laki dewasa dan pakaian anak perempuan kecil KrrAB ( q6 |
sama dengan wanita dewasa. Menurut Imam
+qAl-kitAb ( ) adalah bentuk mashdar dari kata
Syafi' i, Abu Hanifah, Sauri, dan ArJza' i,sekurang- kerja kataba ('$ ) yang arti asalnya 'me-

kurang pakaian adalah satu lembar. Menurut ngumpulkan sesuatu dengan sesuatu'. Namun,
riwayat Abu Farj dari Malik, demikian juga
Ibrahim An-Nakha'i dan Mughirah, sekurang- arti yang lebih umum adalah'mengumpulkan
kurang pakaian adalah yang dapat menutupi
atau menggabungkan huruf-huruf menjadi
seluruh badan karena didasarkan atas pakaian
tulisan'. Al-kilAb juga digunakan sebagai nama
shalat yang tidak boleh kurang dari itu. Menurut
Abu Hanifah dan pengikutnya pakaian untuk bagi sesuatu yang mengandung tulisan. Al-kifib

kafarat sumpah yang diberikan kepada orang- adalah nama untuk lembaran (shahifah) yang
orang miskin adalah selembar baju atau jubah.
ditulisi. Secara istilah, abkithb adalah nama bagi
Menurut riwayat Abu Musa Al-Asy'ari, mereka
wahyu atau kalam Allah yang diturunkan
(orang miskin) harus diberi dua lembar pakaian.
kepada para rasul-Nya y aitlu Zabur, Taurat Injil,
Ini juga pendapat Al-Hasan, Ibnu Sirin, dan ini
dan Al-Qur'an. Di dalam Al-Qur'an kata al-kitdb
pulalah yang dipilih oleh Ibnul Arabi.
disebut 230 kali dan, di samping mengandung
KatakasaunA (€F ) di dalam QS. Al-
arti yang telah dikemukakan di atas, yang berarti
Mu'min0n [23]:1.4 dalam konteks pembicaraan
tentang proses kejadian manusia, yang bermula 'ketetapan','hukum', dan'kewajiban'.
dari saripati tanah, kemudian menjadi mani
Al-krtAb yang merujuk pada arti'lembaran
yang dicampakkan ke dalam rahim. Selanjutnya
yang ditulisi' terdapat, antara lain, di dalam QS.
mani itu menjadi segumpal darah, lalu menjadi An-NisA' [4]: 153 dan QS. Al-An'Am 16l:7,
sedangkan yang merujuk pada arti Kitab wahyu
segumpal daging. Kemudian, segumpal daging
yang diturunkan oleh Allah kepada rasul

terdapat, misalnya di dalam QS. Al-Baqarah [2]:
2 dan 53 sertaQS. Ah'Imran [3]:3 dan 7. Di dalam
arti ini, kata al-kithb itu ada yang merujuk pada

Al-Qur'an (QS. Al-Baqarah [2]: Z QS. Al-Ma'idah

[5]: 48, dan QS. Al-An'Am [6]: 38); ada pula yang
merujuk pada salah satu dari tiga kitab selain

Kajian Kosakata 494

Kubita Kubita

Al-Qur'an, seperti Taurat, (QS. Al-Baqarah [2]: menolak musuh yang sekaligus merupakan
53); ada pula yang merujuk pada seluruh kitab
penghinaan terhadap mereka.
selain AlQur'an (QS. An-NisA' [4]: 136); dan ada
kalanya pula menunjuk kepada seluruh kitab Adapun dari sudut terminologi, menurut

Allah, termasuk Al-Qur'an (QS. Al-Baqarah [2]: Ibnu Manzhur dan Ar-Razi, kabtu adalahshar'usy-

285). syai' 'atd wajhihi ( +t * r}ilt L'/. = mem-

Kata al-kitdb yang berarti 'ketetapan' banting sesuatu ke atas wajah). Di dalam sebuah
ditemukan, antara lain, di dalam QS. Ali'ImrAn
hadits dikemukak an, " Annall 6ha kab at al -kdfir "
[3]: 1,115, QS. An-NisA' [4]:24, dan QS. Al-Anf61
[8]: 68. Adapun yang merujuk pada arti'hukum' (;tlst :.3jlr 3f = Sesungguhnya Allah meng-

terdapaf misalnya di dalam QS. Al-AnfAl [8]: hina orang kafir). Artinya, bentuk penghinaan
75, sedangkan yang menunjuk kepada arti
'mewajibkan', terutama di dalam bentuk kata adalah dengan jalan melemparkan sesuatu ke
kerja, terdapat antara lain, di dalam QS. Al-
atas wajah orang kafir. Adapun pandangan Al-
Baqarah l2l:178,180, 183, 216, darr 2116 serta QS.
Ashfahani, kabtu ber arti'penolakan dengan cara
An-Nisil l4l:77.
kasar/keras dan hina', sedangkan Muhammad
Berhubungan dengan kata al-kit db, khusus-
Abduh dan Al-Maraghi melihat kabtu adalah
nya yang merujuk kepada arti Al-Qur'arr', ter-
sy i ddatul - ghaizh w al -w ahn all adzi y aq a' u fil - q alb
dapat istilah ummul-kitdb yang, di dalam Al- *it iL = amarah yang
Qur'an, disebut tiga kali, masing-masing di ( *t C.* k"e4letm,a]hltatn
yang terdapat di dalam
dalam QS. Ati'ImrAn [3]: 7, QS. Ar-Ra'd [13]: 38, tinggi dan
dan QS. Az-ZtrV.hruf l43l: 4.Istilah ummul-kitdb
yang terdapat di dalam ayat-ayat tersebut, dua hati).

kali di antaranya merujuk pada arti al-kitdb yarrg Di samping itu, Ibnu Manzhur dan Al-

ada di lauh mahfuz (QS. Ar-Ra'd [13]: 38 dan QS. Qurthubi serta sebagian pakar bahasa me-
Az-Zrtkhruf [a3]: a) dan satu kali yang merujuk
nambahkan bahwa kata kabtu ('S ) berasal
pada arti 'pokok isi Al-Qur'an'. Namun, di
dari kata kabdu (1:;5i). Huruf dil padakatakabdu
kalangan mufasir khususny4 istilah ummul-kitib
diganti dengan hurtf t6' sehingga meniadr kabtu.
lebih dikenal sebagai salah satu nama dari QS.
Al-Fatihah. Penamaan QS. Al-Fatihah dengan Menurut mereka, knbdu adalah ma' dinul-gaizh wal-

ummul-kitdb karena surah ini memuat seluruh ahqdd ( 2r*\tt #t L,"- = tambang [sumber]
pokok isi Al-Qur'an secclra global, yaitu tauhid
kemarahan dan kedengkian). Seolah-olah bila
janji dan ancalnan, prinsip ibadah, jalan menuju
kemarahan telah mencapai batas dan menimpa
kebahagiaan, dan aspek sejarah. + suryan A. Jamal +
hati seseorang hatinya akan terbakar bergejolak.
KUBITA ('*,1 I
Al-|auzi di dalam Zddul-Masir fi 'Ilmit-Tafsir
Kata kubita merupakanf il mhdhi majhitl dari kata menjelaskan bahwa kedua huruf t6'.dan dhl

4kerja knbata ( ) yakbitu ('-,f,;. ) yang berarti t6merupakan mut aqdrib at dl-makhr ai ( g-J:r 6. --

shar a' a ( L't' = membanting). berdekatan makhraj) sehingga bangsa Arab

Dari tinjauan bahasa menurut Ibnu Faris terkadang menukarkan atau memasukkan salah
di dalam Mu' j amu Maqdyisil Lughah, huruf-huruf
satu dari kedua huruf tersebut secara bergantian.
kif, bA', dan t6' mengandung makna 'hinaan dan
penolakan terhadap sesuatu', sePerti di dalam Di dalam Al-Qur'an, kata yang seasal

ungkapan kalimat kabatallilhut'aduwwa ( 'Ar i-3 dengan kata ini tercantum di dalam dua tempat.

itAt = Allah menolak musuh). Artinya, Allah Pertama, ia mengambil bentuk fi'l mudhiri'
(Lrt; $i = kata kerja masa kini/depan) yang

teimaktub di dalam QS. Ah'ImrAn l3l L27 yang

berbunyi, ltu+'€iiil-tj<'o-tr G t* '&-

|hry

Aiy aqtha' a tharafmt minalladzina k$artr au y akbitalrum

fayanqalibltkhd'iffin)
Agar [Allahl membinasakan segolongan orang-orang

yang kafir atau mmjadikan mereka hina, lalu mereka

4S5 ENsxlopsora Al-Qun'aN

t_

Ktrbita Kun

kembali dengan tiada mempuoleh apa-apd. kepada satu riwayat bahwa sesungguhnya Nabi

Kedua kata ini mengambil bentuk fi'lul mddhi Muhammad saw. pernah singgah di rumah Abi

( ,fC Jq kata kerja masa lalu) yang pasif atau Talhah, lalu ia melihat anaknya di dalam ke-
majhtil ( IH = pelaku tersembunyi), seperti
sedihan. Nabi bertanya, "Apa gerangan yang
terdapat di dalam QS. Al-MujAdilah [58]: 5 yang terjadi?" maka dijawab, "(Ia sedih karena)
berbunyi,
untanya telah mati."
,r i-;tt .* G 1# ,x;:i'i|t lrl;rl o-dr f,l
Ar-Razi menyimpulkan arti yang dapat

diberikan kepada kata kabtu adalah al-ikhz6'

(,ri)l = hinaan), al-ihl6k ( J>riyr=kehancuran),

#bi;'k( lnnall adzina y uhdddfin all 6h w a r asfil ahu al-la'n ( i5'), al-hazimah (-'-y';= kekalahan), a/-
ghaizh ( Jijlr =kemarahan), al-idzl1l ( Jliyt =
kubit all adzin a min q abl ihim.. . )
i;lrcacian) dan al-buzn( = kesedihan). Tafsir kata
IS esun gguhny a o r frn g- o r an y an g men en t an g All ah dnn
ini pada dua ayat dimaksud adalah bahwa Allah
Rasul -N y a p asti mm dnp at kehin amr, seb agaimona o r an g-
menjelaskan azab dan siksaan bagi musuh-
orang y ang sebelum mereka telah diperhinakan....
musuh Rasul-Nya di dunia berupa kehinaan dan
Pada ayat pertama di atas, Allah mem-
kehancuran, sedangkan di akhirat mereka
bicarakan pertolongan-Nya yang diberikan
terhadap orang-orang beriman di dalam meng- mendapatkan azab y ang pedih. ;e Ris' an Rusli &

hadapi dan menghancurkan golongan musyrik, KUN(Jtt)

musuh mereka, di dalam peristiwa perang .iKatakun ( ) iaan bentuk amr (perintah) ya.g

Khandaq, sedangkan pada ayat kedua, Dia berfungsi sebagai isyarat untuk menjadi 'ada',
mengemukakan bahwa orang-orang yang 'wujud' atau'tercipta'. Bila bentuk ini dirangkai-

menentang dan melanggar batas-batas (syariat) kan dengan fayakfin (.'t'# ) biasanya diberi
istilah amr takuini (Ufi )[ = perintah di dalam
yang telah ditentukan-Nya dan Rasul-Nya akan
arti penciptaan). Imbangan istilah amr takwini
mendapat kehinaan.
ialah amr taklifi ( @,* 7i: perintah pembeban-
Di dalam Al-Qur'an arti kata kabtu ber-
an). Amr taklly' ditujukan untuk makhluk berakal
kembang menjadi beberapa arti yang diberikan
oleh pakar-pakar Tafsir. Menurut pendapat atau kepad a mukallaf (yang dibebani tugas
jumhur ulama trtsir, kabtu adalah al-ikhz6' wal-
tertentu).
i lriihl 6k w al-hazimah ( U It !>ti'y ;r y r = hinaan,
Di dalam Al-Qur'an, kata kun terulang
kehancuran, dan kekalahani. Abdih dan Al- sebelas kali, tersebar di dalam tujuh surah.
Maraghi di dalam menafsirkan QS. Ah'ImrAn Rinciannya sebagai berikut: di dalam QS. Al-
[3]:127 di atas, berkata, "Sesungguhnya yang Baqarah l2l: 117, QS. Ali 'ImrAn l3l M dan 59,
QS. Al-An'Am [6]: 73, QS. Al-A'rAf l7l Ma, QS.
dimaksud dengan pertolongan kepadamu de- Al-IIijr [15]: 98, QS. An-Nahl [16]: 40, QS.
ngan jalan/cara mendatangkan malaikat adalah
Maryam [19]: 35, QS. YAsin 136l: 82, QS. Az-
untuk menghancurkan sekelompok mereka dan Zumar [39]:66 dan QS. Al-Mu'min [40]:68.
menghinakan sekelompok yang lainnya serta
Penciptaan dengan menggunak Nr kata kun
menjadikan mereka di dalam kekalahan sehingga
menggambarkan kemahakuasaan Allah di
mereka kembali sebagai orang yang gagall
dalam menciptakan sesuatu, yaitu bahwa segala
kecewa karena mereka tidak memunyai harapan
yang dikehendaki-Nya pasti terjadi sesuai
untuk memperoleh kemenangan."
dengan kehendak (iradah)-Nya dengan tidak
Menurut pendapat Al-Qurthubi, kata
memerlukan bantuan pihak lain, dan tidak ada
yakbitahum t ii*K I ai dalam ayat di atas
halangan, kesulitan, dan keterlambatan. Contoh
bermakna yuhzinuhum' (?4rt = membuat
hal ini dapat dilihat di dalam QS. Ah'Imrdn [3]:
mereka sedih). Ia melandaskan pandangannya

Kajian Kosakaia 496

Ktrn Kursiv

47 dan QS. Maryam [19]: 35. Surah pertama Kata kun di dalam QS. Al-Baqarah l2l: 117
menggambarkan kemahakuasaan Allah yang didahului oleh penegasan bahwa Allah pencipta
langit dan bumi (alam semesta). ]ika ayat ini
dengan sangat mudah dan tanpa bantuan siapa dipandang sebagai satu kesatuan, diperoleh
pun menciptakan Isa as., tanpa ayah. Seperti
gambaran bahwa alam semesta diciptakan Allah
yang dipaparkan di dalam ayat tersebut, seorang
dengan proses sesuai dengan qadar (ketentuan)-
perempuan mustahil memunyai anak bila tidak
Nya, yakni enam tahapan atau enam periode.
berhubungan dengan orang laki-laki atau
Kata kun di dalam QS. Ah 'ImrAn l3l: 47
suaminya. Akan tetapi, karena kekuasaan Allah,
didahului oleh penciptaan Isa as. tanpa ayah. ]ika
hal itu memang terjadi, sedangkan surah kedua
ayat ini dipahami seutuhnya maka penciptaan
menggambarkan bahwa Allah swt. di dalam
Isa tanpa ayah mengalami proses sesuai dengan
menciptakan sesuatu tidak memerlukan bantu-
sunnatullah.
an pihak lain, yang di dalam ayat ini di-
QS. Al-An'Am [6]: 73 erat hubungannya
gambarkan dengan anak.
dengan Hari Kiamat. Jika ayat ini dipandang
Penciptaan dengan menggunak arr kata kun sebagai satu kesatuan maka kun di sini ber-
hubungan pula dengan Hari Kiamat, yang
ditujukan kepada objek umum, sebagaimana
dapat dilihat di dalam QS. Al-Baqarah l2l: 117 aturan-Nya berbeda dengan aturan alam dunia
dan QS. An-Nahl [16]: tl(). Di dalam kedua surah
tersebut objek kata kun bermaLrra umum, tidak atau alam fisik.
menyebutkan objek tertentu. Berdasar pe-
ngamatan terhadap ayat-ayat yang di dalamnya QS. An-Nahl [15]: t!0 dan ayat sebelumnya
terdapat kata kun yang berupa amr takwini,
membicarak an al-ba'ts ( e-lr = hari kebangkitan).
ternyata tidak ditemukan penjelasan secara tegas
]ika kedua ayat itu dipandang sebagai satu
tentang bentuk penciptaanny4 apakah sesuatu kesatuan maka kata kun di sini berhubungan
yang diciptakan itu dari bahan atau materi yang pula dengan hari kebangkitan, sedangkan
ketentuannya sesuai pula dengan undang-
sudah ada atau dari tiada sama sekali. Contoh-
nya QS. Ydsin [36]: 82 dan QS. Al-Mu'min [ttt)]: undang yang telah ditetapkan Allah padanya.
68. Dari kedua ayat tersebut, juga ayat-ayat
Dapat disimpulkan, penciptaan sesuatu
lainnya, tidak ditemukan penjelastm sec;ua eks- oleh Allah dengan kata kun, sesuai dengan
plisit tentang bahan penciptaan, apakah dari ketentuan yang telah ditetapkan-Nya. fika
bahan yang sudah ada atau dari ketiadaan. penciptaan itu mengenai alam fisik, kejadiannya

Walaupun QS. Al-Qamar [54]: 50, yang tidak seketik4 tetapi melalui proses yang telah

artinya, " Dan perintah Kami hany alah satu perkataan ditetapkan Allah di alam ini. Adapun jika
penciptaan itu menyangkut alam nonfisik,
seperti kedipan mata", itu mengandung arti pen-
ciptaan yang seketika, tetapi itu bukan berarti ciptaan sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan Allah terhadap alam nonfisik, yang
bahwa perintah kun selalu terjadi tanpa proses. belum tentu sama dengan ketentuan yang
Isa as. dinyatakan dengan kata kun, tetapi ada diperuntukkan bagi alam fisik. * Siraiuddin Zar *

ayat lain yang menyatakan adanya proses KURSTY ( b'; \
kejadiaannya, yaitu ibunya hamil, sakit perut, efKatakursiy ( ) disebut dua kali di dalam Al-
menggoyangkan pohon kurma. Itu dapat di-
pahami sebagai kiasan yang melambangkan Qur'an, yaitu di dalam QS. Al-Baqarah l2l:255
kesegeraan penciptaan Allah sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan-Nya. Pandangan ini dan QS. ShAd [38]:34. Pada dua tempat tersebut
diperkuat oleh surah sebelumnya, yaitu QS. Al-
kata ini bersambung dengan dhamir g6'ib (kata
Qamar l54l: 49, " Sesungguhnya Kami menciptakan
segala sesuatu menurut ukuran" . ganti persona ketiga tungg al), kursiyyuht, ('^i,'; ).

Pengertian bahasa yang dipahami secara

umum dari kata kursiy ( ,?'f ) adalah 'sesuatu

497 Ervsrxr,openre Al-Qu n'eN

KusAl6 KusAiA

yang disandari dan diduduki'. Kata ini di- \LiMaraghi, kusila (, ) adalah al-mutatshqil wa al-

terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sesuai mutabdthi' ( e.!f, ;(ir = or*g yang memberat-

dengan pengertian tersebut. Katakursiy ( ,.*'; I beratkan dan memperlambat-lambatkan [pe-

di dalam arti tersebut terdapat di dalam QS. Shad kerjaanl).
[38]: 34. Memerhatikan konteksny4 kata kursiy
Ditinjau dari sudut terminologi, kata ini
G:'; ) ini dapat pula.diberi artimajdzi.
Kata kursiy ( ,?'f ) yang ada pada QS. Al- berarti:

Baqarah diikuti oleh dham?r (kata ganti) yang ; ir #" \ it; ?vi't
menunjuk kepada Allah. Oleh karena itu, ia J 'uL P: ;_rJ-'i'oi I t:"L t -F6':
dipahami di dalam arti majizi.Ibnu Abbas, J
memahaminya di dalam arti'Ilmu Allah meliputi _

langit dan bumi'. Ada juga yang mengartikannya " t1;';;')v U.t J-r'r';z'ri y*1

sebagai al-mulk ( dliji = kekuasaan) bahwa ffatr wa tabilqul wa tawdni 'ammi 16 yanbagj an

kerajaan Allah meliputi langit dan bumi. Ada yatawini 'anhu, wal-qu'ird 'an itmdmihi au 'anhu wa
juga yang mengartikannya sebagai al-qudrah
(erUi ) bahwa dengan kesanggupan-Nya maka I i aj I i dzal ikn shir a m adzmirmil.
Allah dapat menahan langit dan bumi. Ada juga
" Sifut lemah dan keberatmr hati suta memperlmnbatkmt
yang memahaminya di dalam arti hakiki dan
pekerjaan yang sehnrusnya tidak perlu diperlambatkan
menyatakan bahwa ia adalah sebuah bintang
yang meliputi seluruh bintang-bintang (langit Gitunda-tundd, sehingga pekerj aan tersebut terhenti,

dan bumi), atau suatu ruang yang meliputi langit tidak sempuma, serta menj adikan orang yang memiliki
dan buml sebagaimana diriwayatkan dari Ibnu
sifat ini tercela".
Ata yang berkata: "Mas-samdwdtu wal-ardhu fil-
Di dalam Al-Qur'an, kata kushli hanya
kursiyyi ilth kahatqatin fi 'ardh ( ?r't?: irlr;,.lrU
*'r CilrLS Vt-t"F' ; = tiada langit dan bu- terdapat di dalam dua ayat yaitu pada QS. An-

mi di dalam al-kursiy melainkan bagaikan sebuah Nisd' [4]: L42 dm QS. At-Taubah [9]: 54; seperti

lingkaran di dalam lapangan yang lygs). Allah berfirman pada ayat pertama di atas,

Pengalihan arti al-kursiy ( 6'fJt ) dari arti J! \-t s t;y -riL* ii ii brrs 'tt'ryfi
Lr
harfiahnya ke arti lain, sebagaimana disebutkan
<tt ii 3jl:. i5 ot\i ilr:ij ;1t3 \)v {Lsi
di atas bertujuan agar tidak terkesan bahwa
v+
Allah itu bersifat materi. E A. Rahim Yunus ec
( innal-munfiqtn yukhidi' finall dh w alruw a khkili' uhum,
KUSALA t;* t wa idzd qdrnft il6 ash-shal1t qfrrnft kusdld, yurd'fina an-
Kata kushld merupakan kata benda jamak nds wa ld y adzkurfinall1lr illd qalil6).
" sesungguhny a or Eng-orang munafik itu menipu Allah,
(banyak) jeni s mudzakkar darikata mufi ad (tunggal) dfrn Allah akfrn membalas tipuan merekn. Apabilamereka
berdii untuk shalat mereknberdii dengm malas. Merekn
bermaksud ny a' di hndapan mmusia dsn tidaklah merekn
mmyebut Allahkecuali sedikit sekali" .

knsil (,F ) dan kasldn (,iy:-f ). Di sampin gkusdli Kedua ayat yang memuat kata ini men-
(;f? ), kata di dalam bentuk banyak lainnya
adalah kasdli ( J.6 ), kaslk (,*3 ), dm kasili jelaskan sifat-sifat orang munafik dan perbuatan
( Jtr ). Kata ini diambil dari kata kerla kasila
( F ), yakilu ('J$;- ) dengan bentuk mashdar- yang mereka lakukan bila dihadapkan dengan
-i;nya kaslan ( jt15 ), sedangkan jenismu'annatsdari
kata ini adalah kasilah ( ), kaslilnah ( *1*? ), ibadah shalaU menurut Ar-Razi, arti sifat malas

JF ;rtkasill( itu adalah bila mereka berada di tengah ma-
JS),knslA( ), dmmiksdl ( ) syarakat, mereka melaksanakan shalat itu
secara berjamaah. Akan tetapi, bila sendirian,
Ditinjau dari sudut bahas+ kasila - yaksilu mereka tidak melakukannya. Penyebab sifat
malas itu adalah karena merasa berat me-
memunyai arti al-fatr (;;Jr= lemah) dan at-tatsdqul lakukan shalat itu dan tidak mengharapkan
pahala jika melakukannya, serta tidak merasa
( ;ir:lr= merasa berat). Menurut Ar-Razi dan Al-

Kajian Kosakata 198

KusAlA Kusil6

berdosa meninggalkannya. Bahkan, keinginan shalat. Bahkan, mereka selalu lalai dan lupa
dalam pelaksanaannya. Adapun Al-|azairi
untuk meninggalkannya lebih kuat dari me- menafsirkan katakuskll ini sesuai dengan sabda
laksanakannya. Shalat dilakukan hanya karena
merasa takut kepada celaan dan cercaan ma- Rasulullah saw. yang diriwayatkan oleh Bukhari
nusi4 bukan taat dan patuh terhadap perintah dan Muslim, "Sesungguhnya shalat yang paling
Allah, dan dilaksanakan dengan wajah malas berat dilaksanakan oleh munafik adalah shalat
Isya dan shalat Shubuh karena kedua shalat itu
saja. dikerjakan pada waktu malam. Pada shalat Isya,
seorang telah merasa letih karena telah bekerja
Sifat malas, menurut Sa'id Hawwa, me-
rupakan sifat lahir yang tampak dalam pelak- pada siang hari, sedangkan shalat Shubutu diri
sanaan shalat, sedangkan sifat batin yang seorang hamba dikuasai oleh tidur dan ngantuk.
merusak adalah ketiadaan ikhlas dan kerelaan Kalau bukan karena takut kepada pedang
di hati mereka sehingga mereka melaksanakan (siksaan), niscaya mereka tidak melaksanakan-
shalat tidak dengan khusuk dan tidak pula
mengetahui apa yang mereka ucapkan di dalam nya." ,.Ris'an Rusli +

499 ENsrxr-oprora Al-Qun'aN

LABS(d) Katalabs ( ) yang terdapat di dalam QS.

Labs ( luibaj s)am(e'irup)a,kyaanlbbaseunt(u'k#m-)a,shdyaarngdabrierkaarttai QAf [50]: 15 in"iJ, para ulama tafsir sepakat
kerja
mengartikannya dengan ragu-ragu dan samar-

'khalathahu wa ja'alahu musytabihan bi ghairihi sarnar. Al-Maraghi dalam menafsirkan ayat QS.

khAfiyan' (VC :f,t$.r,'^);i'^Li, = mencam- QAf [50]: 15 di atas menjelaskan bahwa se-
sungguhnya Allah tidak lemah di dalam pen-
puri dan menjadikan sesuatu samar-samar

dengan yang lain). ciptaan pertama, sedangkan kebangkitan (ma-

Katalabs ( ) di dalam Al-Qur'an disebut nusia dari mati) kembali lebih mudah dari
satu kali, yakni p"-aXda QS. Qaf [50]: 15, "Afa'ayina
bil- khalqll-aurwal, bal hum fi,labsin min khalqin jafrd" penciptaan pertama kali. Maka, tidak ada hak

*-*,F ; 41( u4 a'-i,U ;;'ti,YaL = ea- bagi mereka sedikit pun untuk ragu-ragu dan

yahkali Kamf menciptakan kali yang pertama? bimbang di dalam hal ini, sebagaimana firman

Allah di dalam QS. Rffm l30l:27, "wahuwal-ladzi

Tidak! Mereka ragu-ragu terhadap ciptaan yang y abda' ul-khalqa tsumma yu'iduhu wa huwa ahwanu

baru). Di dalam ayat ini, kata labs berarti 'ragu- 'alaihi" ( : . *i V3 ,i'4- j3',irttii":; ,sii'et

ragu'. Bagi Ibnu Manzh ur, l ab s adalah' ikht il 6thul - *,= Dan Dialah yang memulai menciptakan

umfiri wal-mas6'ili hattd Id tu'rafu iihatuhi' makhluk kemudian itu diulang-Nya, sedangkan

(AeStXt ;-;j.ar:.,v\t lt*t = camPur hal itu lebih mudah bagi-Nya). Ayat ini me-

aduknya berbagai problem dan permasalahan rupakan argumentasi kuat dan sekaligus celaan

sehingga tidak diketahui lagi arah dan tujuan dan cercaan bagi orang-orang kafir yang me-

problem tersebut). Dengan demikian, hal itu akan ngingkari hari kebangkitan di akhirat bahwa-

mengakibatkan permasalahan itu menjadi sanya sesuatu yang mati akan dihidupkan

sarnar-sarnar dan tidak jelas, sehingga membuat kembali pada Hari Kebangkitan (al-ba'tsl!.-:ir ).

orang ragu-ragu dan bingung dalam mengambil eo Ris'an Rusli *

sikap. LAGHW ( -rlj )

Di dalam Al-Qur'an, kata yang seakar Kata laghw ( yJ ) adalah salah satu bentuk yang
berasal dari kata kerja lagh6, yalgh6, laghwan wa
dengan labs ( u*! ) terdapat di dalam 23 ayat. Satu
ayat dalam bentukf 'l mddhi, terdapat pada QS. laghiyah ( 4] (i 6" e ), yang berarti 'sesuatu
Al-An'Am [6]: 9, sepuluh ayat dalam bentukl'l
mudhhr|, satu ayat dalam bentuky''l nahi, satu yang sia-sia, salah, dan perkataan yang batil'.
lsmf6'il (kata yang menunjukkan makna pelaku),
ayat di dalam bentuk ism mashdar, lubus ( c'J ),
lighiyah ( +i ) berarti 'sesuatu perkataan yang
serta sepuluh ayat dalam bentukism mashdar,libas
tidak ada faidahnya dan bersifat batil atau
(.rQ )
mengandung unsur dosa'.

Kaji.rn Kosakat:r 500

Lagh*' [-;'rhab

Ibnu Faris, Ar-Raghib, dan Ismail Ibrahim, bahwa bagi seorang yang melanggar sumpah

mengartikan kata laghw ( ,I ) de"gan dua boleh memilih salah satu dari tiga hal (kaffirat al-

makna. Pertama, 'sesuatu yang tidak diper- yamin: kafarat sumpah) di atas. Barangsiapayang
hitungkan', dan kedua 'perkataan yang sia-sia
tidak sanggup melakukan salah satu dari tiga
dan jeleK.
hal tersebut maka kafaratnya adalah puasa
Di dalam Al-Qur'an pkata laghw ( ) atau
lighiyah ( +j ) disebut 1L (sebelas) kali, yaitu selama tiga hari.

pada QS. Fushshilat l41l:26, QS. Al-Baqarah [2]: Pada QS. Al-Mu'min0n [23]: 3 kata laghw
225, QS. Al-Mdidah [5] : 89, QS. Al-Mu'minffn [23] :
3, QS. Al-FurqAn l25l:72, QS. Al-Qashash [28]: ( y,l ) *e*iliki hubungan dengan kata laghw
5s, QS. Ath-Th0r l52l:23, QS. Maryam [9]:62,
QS. Al-WAqi'ah [56]: 25, QS. An-Naba' l78l:35, ( ri I ai dalam QS. Al-FurqAn [25]: 72.PadaQS.
QS. Al-Mursaldt l77l:11 dan QS. Al-Chasyiyah
Al-Mu'min0n [23]: 3 kata laghw (rl ) ai*titurt
[88]: 11.
sebagai sesuatu kebohongan dan caci maki dan
Katalaghw ( y,l ) yr"S disebut di atas tidak
selalu memiliki makna yang sama/ tetapi ber- menurut Ibnu Katsir laghw ( y' ) ai sini diartikan

kaitan dengan konteks ayat (termasuk sebab sebagai al-bithil (kebatilan) yang meliputi syirik,

turun dan hubungannya). Misalnya kata laghw maksiat, dan setiap perbuatan yang tidak ber-

( p ) fur,g t"rdapat pada QS. Al-Baqarah l2l:225 manfaat. Ayat ini menggambarkan sikap orang
Mukmin yang memperoleh keberuntungan
dan QS. Al-Ma'idah [5]: 89, berhubungan dengan
sumpah. Pada QS. Al-Baqarah [2]: 225 lebih dengan menghindari sikap orang kafir. PadaQS.
Al-FurqAn [25]: 72 juga digambarkan tentang
menitikberatkan pada kata laghw ( j,t ) yang sikap orang Mukmin yang pantas masuk surga

termasuk arti bersumpah tetapi tidak diniatkan antara lain karena menghindar dari kondisi dan

untuk bersumpah sehingga tidak dimasukkan ke situasi yanglaghw ( p ) (tercela). Menurut Ath-

dalam kategori sumpah. Thabari, laghw ( y.i ) ai sini diartikan sebagai

Menurut QS. Al-Baqarah [2]: 225 ini, sum- 'setiap perkataan dan perbuatan yang bathil lagi
pahyang tidak diniatkan untukbersumpah tidak
jelek'. Pada ayat ini, Al-Qur'an menganjurkan
dituntut untuk dipertanggungjawabkan oleh
Allah. Misalnya sumpah yang tidak sengaja orang-orang Mukmin untuk tidak terpengaruh

(tidak diniatkan di dalam hati bahwa itu oleh orang-orang yang mengerjakan perbuatan

sumpah). yang tercela (mabuk-mabukan, tari-tarian, dan

Adapun kafarat (pembebasan) dari pe- semua yang mengarah kepada dosa) walau

langgaran sumpah padaQS. Al-Baqarah l2l:225 bagaimana pun besar godaannya.
dapat dilihat pada kata losh* (_# ) ai dalam ayat
Pada QS. Al-WAqi'ah 156l: 25 laghw ( ;S )
QS. Al-Ma'idah [5]: 89. Di dalam ayat ini
dikaitkan dengan keadaan di surg4 di mana tidak
dikatakan bahwa hukuman bagi yang melang-
didengar adanya kata-kata yang mengandung
gar sumpah itu (dengan niat dan disengaja)
unsur cela dan dosa. Kata laghw (p ) ai rir',i
adalah pertama, memberi makan kepada se-
sejalan dengan kata laghw ( :,J ) pada QS. An-
puluh orang miskin. Menurut Ibnu Abbas, Naba' [78]: 35 yang juga menggambarkan ke-
makanan yang diberikan itu adalah makanan
hidupan akhirat yang menyenangkan bagi kaum
yang baik yang biasa diberikan kepada ke-
Mukmin yang bertakwa kepada Allah. oe Hatamar ec
luarganya. Kedua, memberi pakaian kepada
LAHAB ( ..iJ )
orang miskin (dengan pakaian yang layak dan Kata lahab ( *j ) di dalam Al-Qur'an disebut

menutupi badan). Ketiga, memerdekakan se- sebanyak tiga kali, di dalam dua surah, yakni di

orang budak. Para ulama sepakat berpendapat dalam QS. Al-Mursaldt l77l:31 serta QS. Al-

Masad [111]: 1 dan 3. Al-Lahab juga merupakan
nama lain untuk Surah Tabbat dan Al-Masad.

Lahab ( oil ) di dalam konteks ayat-ayat Al-

501 ENsrxloprora Al-Qun'aN

Ltrhab Lahatr

Qur'an memunyai dua arti. Di dalam QS. Al- menerima ajakan Nabi maka Nabi telah lepas

MursalAt [77]: 31 dan QS. Al-Masad, [111] : 3, kata dari tanggungjawab atas perbuatan mereka (QS.

lahab (*j ) digunakan untuk maksud 'gejolak Asy-Syu' arA' 126l: 21,+216). Untuk melaksana-
-Aapi'. Adapun lalnb ( ) di dalam QS. Al-Masad, kan perintah ini pertama kali Nabi mengundang
sanak keluarganya untuk makan bersama di
[L1L]: 1, didahului kata Abi sehingga yang rumahnya. Ketika sampai pada ajakan Nabi
dimaksud adalah Abu Lahab, salah seorang
untuk menerima dakwahnya, Abu Thalib
paman Nabi Muhammad saw. (paman Nabi) mencegahnya dan mengajak

Di dalam beberapa kitab tafsir dan sejarah orang-orang lain untuk meninggalkan tempat.

diperoleh penjelasan bahwa paman Nabi Pada hari berikutnya Nabi melakukan kegiatan
yang sama. Akan tetapi, ketika orang-orang
Muhammad saw yang diberi julukanAbu Lahab
tersebut sebenarnya bernama Abdul-Uzza bin hendak meninggalkan tempaf Ali bin Abi Talib-
Abdul-Muttalib. fulukan Abu Lahab bagi Abdul- walau ketika itu masih berusia remaja-berikrar
Uzza memberikan isyarat bahwa ia dan/atau
orang semacamnya dipastikan akan masuk akan membantu Nabi melawan siapa saja yang

neraka. menentangnya. Melihat kejadian itu orang-orang

Paman Nabi Muhammad saw. yang ke- tersenyum sinis dan meninggalkan tempat Nabi
mudian dikenal sebagai Abu Lahab itu memang
tergolong orang yang paling gigih menolak sambil mengejeknya.
dakwah Nabi untuk menyembah hanya kepada Nabi Muhammad saw. masih saja tidak
Allah swt. dan bahkan melakukan penyerangan
putus asa atas berbagai ejekan yang diterima
terhadap Nabi Muhammad saw. dan para peng- terhadap dakwahnya. Nabi Muhammad saw.

ikutnya. justru memperluas kegiatan dakwahnya
Dakwah Nabi Muhammad saw. untuk
kepada seluruh penduduk Mekkah. Nabi me-
menyembah hanya kepada Allah swt. pada ngadakan pertemuan umum di bukit Safa. Di

awalnya dilakukan secara sembunyi-sembunyr, hadapan keluarga Abdul-Muttalib, Abdu
terhadap orang per orang. Orang-orang yang Manaf, Zthtah, Taim, Makhzum, dan Asad,
Nabi menjelaskan tugas yang diamanatkan
sudah dapat menerima dakwah Nabi pada masa
Allah swt. kepadanya. Pada saat inilah p:unan
itu adalah keluarga Nabi Muhammad saw.
sendiri, yaitu Khadijah (istrinya), Ali bin Abi Nabi Muhammad saw. yang lain, yang bernama

Thdib (anak paman Nabi), dmZard bin Tsabit Abdul-Uzza (yang kemudian diberi julukan
(sahaya Nabi). Selain itu, tercatat nama Abu
Bakar (teman akrab Nabi). Melalui Abu Bakar Abu Lahab) paling keras menetang ajakan Nabi.
inilah teman-teman dan anggota masyarakat
lain seperti Utsman bin Affan, Abdur-Rahman Abu Lahab berteriak memaki-maki Nabi dan
bin Auf, Thalhah bin Ubaidillah, Sa'd bin Abi menuduh Muhammad telah celaka. Ketika itu
Waqas, Zubur bin Awwam, Abu Ubaidah bin Nabi Muhammad saw. memang diam, tidak
|arrah, juga sudah menerima dakwah Nabi dapat berbicara atas perlakuan pamannya ini.
Muhammad saw. Dakwah secara sembunyi- Akan tetapi, tidak lama kemudian turunlah
wahyu yang berisi pernyataan bahwa yang
sembunyi ini dilakukan Nabi selama kurang celaka bukan Muhammad, tetapi justru Abu
Lahab dan istrinya. Wahyu ini di dalam Al-
lebih tiga tahun. Qur'an kemudian dikenal dengan nama Surah
Al-Lahab, Tabbat, atau Al-Masad.
Dakwah Nabi berikutnya dilakuk;rn sec;ua
lebih demonstratif. Hal ini dilakukannya setelah Abu Lahab, Abu Sufyan, dan bangsawan
ada perintah dari Tuhan untuk mengajak serta Quraisy lain terus-menerus melakukan per-
lawanan kepada Nabi. Para penyair seperti Abu
para anggota keluarga lairy menyayangi orang-
orang yang beriman. Bila mereka tidak mau juga Sufyan bin Al-Haris, Amr bin Ash dan Abdullah

bin Zibra diminta membuat syair ejekan dan

Kaiian Kosakata 502

Lahm

penyerangan kepada Nabi dan para pengikut- berarti'mati'. Iltahamal-barbu bainahum

nya. Upaya lain yang menyudutkan posisi Nabi G4r. r',,Ji',-r1\.) berarti 'berkecamuk perang
dan para pengikutnya hingga rencana pem-
di antar mereka'.
bunuhan juga terus dilaksanakan. Istri Abu
Kata labm ( f,J - dalam bentuk tunggal)
Lahab yangbernama Ummu |amil bint Harb bin
Umayyah (saudara perempuan Abu Sufyan) pun disebut L1kali didalamAlQur'an, yaitudi dalam
QS. Al-Baqarah [2]:173 dan259,QS. Al-Ma'idah
ikut serta menyebar fitnah, menebar kayu [5]: 3, QS. Al-An'Am 16l:1.45, QS. An-Nahl [1.6]:
berduri ataupun kotoran hewan di waktu L15, QS. Al-Mu'min0n [23]: 14 QS.FAthir [35]:
12 QS. Al-HujurAt l49l:12, QS. Ath-Th0r [52]:
malam pada tempat-tempat yang dilalui Nabi 22, serta QS. Al-WAqi'ah [56]: 21. Kata luhfim
dan pengikutnya. Perlawanan yang begitu
(i:rl - di dalam bentuk jamak) disebut satu
gencar menyebabkan Nabi berhijrah ke
kali, yaitu di dalam QS. Al-Hajj [22]:37.
Madinah. Kepindahan Nabi dari Mekkah ke Katalabm (di dalam bentuk tunggal) yang
Madinah tidak membuat kaum kafir Quraisy
Mekkah surut dalam melawan Nabi. di dalam Al-Qur'an disebut 11 kali itu berkaitan
dengan konteks pembicaraan tentang jenis-jenis
Abu Lahab terus-menerus menentang
binatang yang diharamkan; yaitu bangkai,
Nabi Muhammad saw. dan pengikutnya hingga
darah, daging babi, dan binatang yang ketika
kaum kafir Quraisy mengalami kekalahan dalam disembelih disebut nama selain Allah. Namun,

perang Badar. Setelah Abu Lahab mendengar di dalam keadaan terpaksa barang-barang
kekalahan kau'mnya pada perang Badar ini, ia
tersebut boleh dimakan.
pun jatuh sakit dan tujuh hari kemudian wafat Katalabm di dalam QS. Al-Baqarahl2l:259

(624M). co Sutoito 4 berkaitan dengan perlakuan Tuhan terhadap

LAHMTJI rakan keburukan orang lain (ghibah) sama halnya
daging orang itu setelah ia mati.
Makna urJ kutu lahm ( 15 ) menurut Ibnu Faris
adalah tadikhul l(ahtrm+t(tr.=Js)alkinagrenmaemseabsaugkiai)n.
Daging disebut

daripadanya masuk atau bercampur dengan

yang lain. Peperangan disebut malhamahta;Ll

karena dua makna. Pertama, manusia saling

berdesakan sehingga sebagian mereka masuk

atau bercampur baur dengan yang lain. Kedua

karena orang-orang yang terbunuh saling

berhimpitan laksana daging. Secara istilah,

Muhammad Ismail Ibrahim mengartikan lahm

sebagai'suatu yang membungkus tulang'.

Bilakatalab*( d ) diungkapkan di dalam

bentukl'l maka ia memunyai beberapa makna

sesuai dengan konteksnya. Umpamanya kata

lahamasy-syai'u ( i'r!:,lt p,J ) berarti 'merapatkan,
menambal, dan memperbaiki sesuatu'. Kata

lahamal-amru t ;<it € ) berarti'mengukuhkan

dan menyempurnaka^n (ahkamahfil 'r33;( )'.

Lahima fd'iqli-utmetimalakp'ia(nt'E((la!)z=ti3md1aibhuettnl.i;u'dhj ).l').LLblluhehimriamartai(('etde"tatipl)
tinggal

berarti

ENsxloprora Al-Qun'aN

Lahm Lahn

orang-orang yang mengingkari kekuasaan Allah LAIrN ( Jil )
menghidupkan orang-orang yang telah mati. Katalabn ( l"a!hJan)aad-aylaahlhbaennutu-kilnafhinaintiaf n(llmuahsuhndaanr)l

Karena itu, Allah mematikan orang tersebut dari kata

selama 100 tahun, kemudian menghidupkannya tubfinan(C'i', tA) \LJ - ;i--',;t).Di dalam

kembali. Makanan dan minumannya tidak Al-Qur'an kata labn ditemukan satu kali, yakni

berubah, keledainya yang telah menjadi tulang di dalam QS. Muhammad [47]:30.
Secara bahasa kala lahn berarti 'sharful-
belulang juga dihidupkan kembali, yaitu dengan
kal6m' an sunanihil-iilri'alaihi ( * V 8t -t'k
membungkus tulang tersebut kembali dengan
yb argit ), memalingkan ucapan dari metode
daging.
yang biasa digunakan dalam ketatabahasaan.
Katalahm di dalam QS. Al-Mu'min0n [23]:
14 di dalam konteks perkembangan manusia; Adakalanya dengan menghilangkan strukturnya

yaitu nuthfah (# /air mani), kemudian atau salah di dalam membaca, bi'izalatil-i'rdb au

menjadi sesuatu yang menempel/tergantung di tashrif ( 4F'tf irjt, ) dan adakalanya
dinding rahim ('alaqahl zaG 7, ldru menjadi dengan menghila=n.gr;k'yatn maknanya yang jelas

segumpal daging (mudhghahl zib)), dan se- dan dipalingkan kepada tujuan dan maksud
gumpal daging itu dijadikan tulang belulang,
kemudian tulang belulang itu dibungkus tertentu, bi'izilatih 'an tashrihwa sharfihi bi ma'nihu
il *iti ta'ridh wa fabwd t iy;$ ri;t
dengan daging. 9t:U.,

Kata lahman di dalam QS. FAthir [35]: 12 ,s:y*i e-f ).Di dalam pengerfian pertama
berhubungan dengan manfaat laut bagi ma- banyak ditemukan, tetapi tidak terpuji pe-
nusia. Di antaranya terdapat daging ikan yang
nerapannya. Sedangkan, pengertian kedua
segar dan perhiasan.
banyak ditemukan untuk keindahan bahasa (al-
Kata lahma di dalam QS. Al-HujurAt [49]:
12 berkaitan dengan larangan buruk sangk4 balighah) di dalam ilmu kesusastraan yang
mencari-cari kesalahan orang lain dan ber-
gunjing. Di dalam bentuk pertanyaan, Tuhan mengandung makna tertentu. Umpamanya

berfirman, "Sukakah salah seorang di antara kamu penyair berkata, "khairul-haffitsi md kina hhnd"

memakwt daging saudarany a y ang sudah mati? Tentulah (tU igtl ++-Jr i ), sebaik-baik ucapan ada-

kamu jijikkepadnnya;' lah yang mengandung keindahan makna (lahn).

Menurut sebagian mufasir maksud ayat ini Di dalam ilmu Ushul Fiqih, pengertian yang

ialah menggunjingkan atau membicarakan kedua ini disebut juga dengan dilalatun-nash
keburukan orang yang sedanglyang tidak di
( 3eir i'1, ), petunjuk yang terkandung di dalam
tempat orang itu di waktu hidupnya sama teks Al-Qur'an atau sunnah, fahwal-khithib

halnya dengan memakan dagingnya setelah ia ( ..,r-u+r 6:-*) alau labnul-khfthab ( 4arrl'fr ),

mati, yaitu suatu hal yang jelek dan sangat fujuan atau maksud pembicaraan, dNrmafhimul-
menjijikkan, juga karena orang yang digunjing-
kan dan orang mati sama keadaannya, yaitu muwifaqah ( trijl = maksud yang sesuai
^a|.J:r
tidak dapat menangkis gunjingan itu. dengan teks yang tertulis). Seperti firman Allah,

Kata labm di dalam QS. Ath-Thir l52l:22 fatfr taqul lahumh uffin (,)i-rA & \i = maka
berhubungan dengan nikmat surga. Di dalam janganlah kamu berkata "ah" kepada kedua orang

surga terdapat buah-buahan dan daging sesuai tua) (QS. Al-IsrA' [17]: 23). Teks yang tertulis hanya
dengan yang mereka inginkan. Di dalam QS. Al-
"uff" (ah), tetapi karena ia mengandung makna
WAqi'ah [56): 21, dijelaskan bahwa di dalam
'menyakiti' (al-idz6'l'\fi)l ), maka termasuk di
surga terdapat daging burung yang mereka dalamnya semua tindakan atau ucapan yang
inginkan. i Hasan Zaini *
menyakiti orang tua, seperti memukul atau

mencaci. Demikian juga memakan harta anak

yatim dengan zalim- Termasuk di dalamnya

tindakan yang bertujuan sam4 seperti menS-

gelapkannya (QS. An-NisA' [4] : 10). Memalingkan

Kajian Kosakat;r 504

Lail I-ail

makna yang tertulis kepada makna yang lain yang Secata etimologis kata lall ( Ji ) berasal dari

sarna maksudnya disebut dengan labnul-khithdb al-ala, yang pada mulanya berati 'gelap/hitam
pekat'. Selanjutnya pemakain kata tersebut
alau fabwal-khithflb.
berkembang sehingga artinya pun menjadi
Di dalam Al-Qur'an, kata labn digunakan beranekaragam. Umpamanya sesuatu yang
untuk pengertiannyaytrrg kedu+ firman Allah,
panjang dan hitam dinamai al-yal ( ;ii 1 aan
fi iWal at a' r ifunn ahum I ahnil - q aul w all ahu y a' I amu
mulayyal ( ,..1$r ), dan minuman keias.,yl5rg
a'milakumt ft;;i l;- fii't';'rtti F ,s *1]Ai= berwarna hitam dinamai ummullail (,[Ut |i 1,
sedangkan minuman keras pada tahap-tahap
Dan kamu benar-benar akan mengenal m6reka
melalui pemalingan ucapan yang mereka laku- $pemabukannya dinamai laild ( ). Dinamakan
kan, dan Allah mengetahui semua perbuatanmu).
demikian karena ia menghitamkan atau meng-
(QS. Muhammad [47]: 30). gelapkan pandangan dan pemikiran peminum-
Ayat ini berbicara tentang kebiasaan orang nya. Agaknya dari asal pengertian inilah mereka
menamakan waktu matahari terbenam sampai
munafik yang tidak suka mengucapkan kata-
kata secara jelas terhadap Rasulullah, tetapi dengan terbitnya fajar sebagai lail ( )1 ) karena
selalu dengan menggunakan kata-kata sindiran
atau sindiran sebagai isyarat dari perbuatan kegelapan dan hitam pekatnya situasi ketika itu.
mereka yang tidak sesuai dengan apa yang
mereka ucapkan, mereka selalu berbicara yang Keheningan malam adalah sdat yang tepat untuk mendekatkan
dapat menyenangkan hati pendengarny+ tetapi diri kepada Allah sut.
di balik itu terkandung maksud-maksud jahat.
Dengan memerhatikan ayat-ayat yang
Allah memberitahukan cara-cara ini kepada memuat kata lail dan kata yang seasal dengan
itu dapat diketahui bahwa menurut terminologi
Rasulullah sehingga kemudian beliau dapat Al-Qur'an, kata tersebut dipakai untuk arti
'malam hari', istilah bagi waktu mulai terbenam
mengenal mereka. matahari sampai terbit fajar atau menurut
pendapat lain, mulai hilangnya mega merah
Ayat ini-di samping menjelaskan ciri-ciri (setelah matahari terbenam) sampai terbitnya
fajar, karena keberadaan mega merah belum
orang munafik yang menggunakan bahasa menjadikan situasi hitam gelap. Dan dari
sindiran jika berbicara dengan Rasulullah- kandungan ayat-ayal tersebut tergambar
bahwa Al-Qur'an mempergunakan kata itu di
sebenarnya terkait dengan latar belakang bangsa dalam beragam konteks, di antaranya:
Arab yang pandai bersyair dan pandai pula
memalingkan kandungan makna teks tertentu

kepada makna yang lain sehingga indah didengar
dan jelas maksudnya. Keindahan maksud yang

disampaikan oleh seseorang itu dapat meme-
ngaruhi pendengarannya/ seperti yang di-
praktikkan oleh orang-orang munafik yang

berusaha memengaruhi Rasulullah. Oleh karena
cara ini biasanya dipraktikkan oleh orang-orang

munafik tersebut maka Allah menjadikannya
sebagai salah satu ciri mereka yang kemudian

diberitahukan-Nya kepada Rasulullah.

te Yaswirman +

LAIKata la(ilJ(J.p). ) biasa diartikan sebagai 'malam

hari'. Kata tersebut disebut 74kali di dalam Al-

Qur'an.

505 ENsxlopeore Al-Qun'aN

Laisa La isa

a) D dalam konteks ibadah, seperti pada QS. Al- wajah dalam ibadah ke timur dan barat, tetapi
Baqarah l2l: L87 yang menjelaskan batas
kebaktian itu terletak pada keimanan terhadap
waktu berpuasa.
b) Di dalam konteks perjalanan di malam hari, Allah, hari akhir, malaikat, kitab-kitab suci dan

misalnya QS. Al-IsrA' [17]:1,. Di dalam ayat para nabi, dan menyalurkan harta dengan penuh
itu Allah menginformasikan perjalanan Nabi
ketulusan kepada sanak kerabat, anak yatim,
Muhammad di malam hari dari Masjid
orang miskin, musafir (yang memerlukan
Haram ke Masjid Aqsa.
pertolongan) dan orang-orang yang meminta-
c) Di dalam konteks pengajaran terhadap
minta, (memerdekakan) hamba sahaya,
orang-orang yang berakal, misalnya pada QS.
mendirikan shalat, menunaikan zakat dan
An-N0r pal M. Di sini dinyatakan bahwa
menepati janji, sabar dalam kesempitan dan
pergantian malam dan siang itu merupakan
penderitaan. Merekayang melakukan itu adalah
pelajaran bagi yang memunyai penglihatan.
orang-orang yang benar (imannya), dan mereka
d) Di dalam konteks siksaan terhadap orang
itulah orang-orang yang bertakwa.
kafir yang tidak membedakan di antara siang
dan malam, misalnya pada QS. Al-Hdqqah Kedua : disebut dengan didahului huruf

l6el: 7. hamzah dan tidak diselingi dengan huruf lain,

e) Di dalam konteks penerimaan wahyu di alaisa ( ;Jt ) V*rS dapat diterjemahkan dengan
atau 'tidakkah?', dan alstu
malam hari, seperti QS. Al-Baqarah [2]: 51 'bukankah?' (ajf )
yang menerangkan bahwa Nabi Musaberada
di bukit Thur Sina selama 4O malam untuk yang berarti 'bukankah aku?'. Bentuk ini di-
menerima wahyu dari Allah.
gunakan dalam Al-Qur'an sebanyak 1.3 kali. Jika
f) Di dalam konteks anjuran berdakwah di
didahului huruf hamzaft maka mengandung arti
malam hari, seperti perkataan Nabi Nuh,
" Walni Tuhanku sesungguhny a aku telah meny mt menetapkan, dari yang sebelumnya menafikan,

($.umatku (kepada aganra-Md simg dm mnlmn ;' seperti firman Allah dalam QS. Az-Zumar [39]:
36, alaisalldhu bikkfin 'abdahu. Secara harfiah
N0h [71]: 5)..+ A. Rahman Ritonga +
penggalan ayat ini bermakna, bukankah Allah
LArsA ( A)
cukup untuk melindungi hamba-Nya?, tetapi
Kata laisa dalam bahasa Arab merupakan bentuk
makna sesungguhnya adalah penetapan Allah
kata kerja yang tidak melahirkan kata-kata lain
(ghair musytaqq). Para pakar bahasa sepakat sebagai Yang Mencukupi hamba-Nya. fadi
pertanyaan di sini berarti penetapan. Maka
mengatakan kata tersebut berasal dari dua kata;
jawabannya bukan na'am (,.- ) ya"S berarti y+
/rf ( Y ) yang bermakna menafikan (tidak) dan aisa
tetapi baW ( ;. ) yang memunyai arti mirip
( A-i ) yang berarti yiljad (ada). Huruf hamzah
( i )pada aisa dlhllangkan dan kemudian kedua- dengan na'am. Bal6 digunakan untuk menjawab
nya digabungkan sehingga menjadi laisa. Kata
ini digunakan untuk menafikan sebuah berita. ungkapan yang mengandung penegasian, se-

Al-Qur'an menggunakannya dalam tiga bentuk; hingga berarti membatalkan penegasian (nafy)
Pertama : tanpa didahului dengan huruf
dan menetapkan sesuatu yang dinegasikan
hamzah yang mengandung makna pertanyaan,
(manfiyy), sedangkan na'am mengandung dua
taisa (,J ). Bentuk ini yang paling sering
kemungkinan; menetapkan penegasian (nafu) dan
digunakan, yaitu sebanyak 59 kali seperti pada
QS. Al-Baqarah [2]: 177 yang menafikan ke- sesuatu yang dinegasikan (manfiyy). Karena itu,
baktian sejati hanya sekadar memalingkan
seperti kata Ibnu Abbas, jika manusia menjawab

ungkapan yang disampaikan Allah svvt. dalam

QS. Al-A' raf l7l: 17 2, al astu b ir abblku m (bukankah

Aku Tuhan kalian?) dengan na'am tentu mereka

telah kafir, tetapi pada ayat tersebut jawabannya

adalah bal6 sy ahidna (Ya Engkau Tuhan kami, dan

kami bersaksi untuk itu). Karena itu, para ulam4

seperti dikemukakan Imam Nawawi dalam

Kaiian Kosakata 506

Laita Laita

kitabnya Al-TiWAn fi AdAb Hmnatatil Qur' frn,sangat Lisdn al-'Arab,laita sama kedudukan dan makna-

menganjurkan untuk membaca : bal6 wa ana'ald nya dengan ungkapan wajadtu (saya telah

dzkliknminasy-syilhiffin( ir+*rr ',y'4t e (f, J mendapatkan).

= saya termasuk orang-orang yang bersaksi Dalam Al-Qur'an, laita disebut sebanyak 14
untuk itu) setelah membaca ayat terakhir dari kali;3 kali dalam bentuk ydlaita ( A;J rj ), 2 kali
surah At-Tin [95]: alaisallihu bi ahkamil hdkimin
dalam bentuk yd laitand (4t-),8 kali dalam
G6g F\'fii ;i =Bukankah Allah Hakim
bentukydlaitani ( 3!$ [ ) da" sekali dalam bentuk
yang seadil-adilnya?).
Ketiga : disebut dengan didahului huruf qyA hitahh ( U ). Kesemuanya mengg.unbarkan

hamzah dan waw; awalaisa ( A')i ) yang juga sebuah keingan untukmemperoleh sesuatu, baik

berarti'bukankah', seperti pada dua ayat di QS. yang mustahil-itu yang banyak-maupun yang
Al-Ankabut [29]: 10 dan QS. Yasin [35]: 81.
mungkin. Merekayang kafir dan sesat di akhirat
Selain itu kata ini juga terkadang ber- kelak menyesali perbuatan mereka dan ber-

sambung dengan kata pengganti (dhamir) orang andai-andai sekiranya mereka dikembalikan lagi

ketiga maskulin, laisat (QS. Al-Baqarah [2]: 113), ke dunia niscaya mereka akan melakukan
dhamirja-uk, laisil (QS. Ah Imran [3]: 113), kata
pengganti orang pertam4 lastu (QS. Al-An'am pertobatan dengan menaati Allah dan Rasul-Nya
[6]:66), dan kata pengganti orang kedta; lasta
(QS. Annisa l4l:94), lastum QS. Al-Baqarah [2]: dan tidak akan mengulangi kesesatan yang
pernah ditempuhnya. Keinginan mereka itu
267) dan lastunna (QS. Al-Ahzab l33l: 32).
diungkapkan dengan kata laita seperlitergambar
Demikian, wallahu a'lam. + Muchlis M. Hanafi eo antara lain pada QS. Al-An'am 16l:27, QS. Al-

LAITA ( 1.r;, ) Furqan l25l:27 dalrr 28, QS. Al-Ahzab [33]: 66,
Dalam bahasa Arab, laita digunakan untuk dan QS. An-Naba l78l: 4O. Tentunya keinginan

mengungkapkan sebuah harapan, cita-cita atau itu tidak mungkin terjadi. Kesan ini secara

keinginan yang kuat dan mendalam untuk kebahasaan dapat diperoleh dari kata VA (l)

mendapatkan sesuatu (tamanni). Untuk hal yang yang selalu menyertai laita yang berarti seru;rn
hampir sama orang Arab juga menyebutnya atau panggilan untuk sesuatu yang berada di

dengan tarajii seperhpada ungkap anla'atla ( "Si ) tempat jauh (Annid6' til ba'id = $-"ri!r). Ini
yang biasa diartikan dengan 'semoga'. Hanya
menggambarkan sesuatu yang diinginkannya
saja laita yang berarti tamanni adalah keinginan
yang kuat dan mendalam untuk mendapatkan berada di tempat yang jauh dan sulit untuk
sesuatu, baik sesuatu yang mungkin maupun dicapai. Orang-orang munafik yang enggan
yang mustahil, dan biasanya, menurut pakar berperang bersama pasukan Muslim juga
bahasa Ibnu Hisyam dalatn Mughni al -LaUib, lebih
seringkali berandai-andai setelah perang usai,
sering digunakan untuk mengungkapkan suatu sekiranya mereka ikut pasti akan memperoleh
keinginan yang mustahil dicapai. Sedangkan
bagian dari harta rarnpasan. Sikap mereka yang
la'alla ymrg menujukkan tarajji hanya berlaku
pada hal-hal yang mungkin untuk dicapai. selalu mendua; di satu sisi mereka enggan
Ungkapan laitabiasmrya didahului dengan huruf
berperang atau berjihad seperti layaknya orang
yA (6- ), dan selanjutnya disambung dengan
kafir, tetapi di sisi lain mereka ingin men-
huruf yang menunjukkan obyek (pelaku) seperti
dapatkan bagian layaknya seperti mereka yang
say+ y6laitani (,4 (- ), kami, yd laytni (q U.),
dia, yd laitahh lA \:- ). Menurut sebagian ahli beriman dan ikut perang, sikap tersebut di-
gambarkan dalam QS. An-Nisa [4]:72 dan 73
bahasa, seperti dikutip Ibnu manzhur dalam
yang artinya :Dan sesungguhnya di antarakmnu ada
orang yang sangat berlambat-lambat (ke medan
pertempuran). Maka jika kamu ditimpa mushibah ia

berknta: " Scangguhny a Tuhnn telalt mmganugeral*mt

ni'mat kepada saya karena saya tidak ikut berperang
bersama mereka". Dan sungguh jika kamu beroleh

507 ENsrrloprota Al-Qun'eN

l-a ma sa l-amasa

karunia (kemenangan) dari Allah, tentulah dia dengan pola kata kerja bentuk lampau tanpa ada
tambahan huruf, adalah ketika berbicara ten-
mengatakan seolah-olah belum pernah ada hubungan
kasihsayang antarakamu dengan dia: "Wahai, kiranya tang sesuatu yang berkaitan dengan permusuhan
di antara makhluk dan Tuhan (QS. Al-|inn [72]: 8
saya ada bersama-sama mereka, tentu saya mendapat
kemenangan yang besar Qula)". Demikian, wallkhu - di antara jin dengan Allah - dan QS. Al-An'Am
a'lam. oo Muchlis M. Hanafi :a 16l:7 - di antara orang kafir dengan Allah melalui
Al-Qur'an), sedangkan ketika ia berbicara
LAMASA (.,#l
mengenai sesuatu yang berkaitan dengan umat
Lmaumdahsiari'-(iyPayal)maisdual(a'h;;ben)tautkaufyia'ilml umsdud(h'i;yJa;n)g.
Islam- di dalam hal ini mengenai hukum yang
PDi dalam Al-Qur'an, lamasa ( ) disebut empat berkaitan dengan ibadah-digunakan bentuk

kali; tersebar di dalam empat surah dan empat yang bertimbmqan Al-muf6' alah (QS. An-Nisd [4]:
43 dan QS. Al-Ma'idah [5]:6). Adapun ketika Al-
ayat (QS. linn[72):8, QS. Al-An'dml6f:7, QS. An- Qur'an berbicara di dalam konteks sikap mong-
NisA' [4]:43 dan QS. Al-Ma'idah [5]: 6). Sedang olok-olok orang-orang munafik terhadap orang-
dalam bentuk kata kerja perintah (fi'l amr) kala orang Mukmin, digunakan bentuk amr (kata

itu disebut satu kali, terdapat di dalam QS. Al- perintah) di dalam wazn (timbmrgm) ifti'61, yutu.

Hadid [s7]:13. bentuk yang telah mengalamai perubahan - di

Menurut arti hakikat kebahasaannya, dalam hal ini penambahan huruf dari bangun

lamasa mengandung arti mencari sesuatu dan asalnya yang tiga huruf - menjadi lima huruf

sekaligus menyentuhnya. Ibnu Manzhur di untuk menghasilkan suatu pengertian yang

dalam bukunya Lisdnul-' Ar ab, mener angkan diinginkan.

bahwa lafal tersebut mengandung makna Terjadi perbedaan pendapat di antara
'menyentuh' (Al-jass) atau 'meraba dengan
ulama -terutama ahli tafsir dan ahli hukum
tangan' (Al-massu bil-yail. Akan tetapi, secara
Islam- dalam mengartikan kataldmastum ('{;'l )
majazi kata ini dapat berarti 'bersebadan' (Al-
yang terdapat di dalam QS. An-Nisfl [4]:43 dan
jimA') dan dapat pula berarti 'tuntutan atas QS. Al-Milidah [5]: 5. Ada di antara merekayang
mengartikannya sebagai'bersebadan', semen-
sesuatu oleh seseorang kepada seseorang yang
tara yang lain mengartikannya 'bersentuhan'.
lainnya yang sederajat' . Namun, kata I amasa y ang
Perbedaan dalam mengartikan kata terse-
mengandung arti bersebadan - pada umumnya
but merupakan konsekuensi logis dari perbeda-
atau setidak-tidaknya demikian yang ditemukan
an mereka dalam dua hal, yaitu: 1. Ketidaksera-
di dalam Al-Qur'an- menggunakan wazn (lim-
gaman dalam memahami beberapa hadits yang
bangan) muf6'al yang mengandung arti'saling';
berkaitan dengan persoalan pembatal wudhu;
dengan demikian, A l-mulimasah ( -;>Ci ) berarti
dan 2. Ketidakseragaman dalam hal cara mem-
'saling menyentuh' yu.g dapat juga diartikan
baca kata tersebut (qiri'ah). Ada yang membaca-
'bersebadan' atau sekurang-kurangnya me-
nya dengan lilmastum ( ,i5! ) dengan meman-
ngandung arti 'saling meraba dengan disertai
jangkan /6 di dalam bentuk empat huruf (Afs-
oleh keinginan untuk melakukan hubungan
tsul6tii Al-mazid fih) yang memungkinkan berarti
sebadan' (belum bersebadan). Sebagai contoh 'saling menyentuh' di samping arti'menyentuh'.

dari pemakaian al-lams dengan makna semac.un Dan ada pula yang membacanya lamastum

ini dapat dilihat di dalam lungkapan hiy a 16 taruddu GiS ), tanpa memanjangkan la, di dalam y''l

yadal6mis( gp\ U-tt';'l ,*= dia, wanita amoral, tsulktsi (tersusun dari tiga huruf) yang berarti
'menyentuh'.
tidak pernah menampik/menolak permintaan
Adatigapendapat di dalam hd ini. Pertam+
dari seseorang untuk melakukan hubungan yang diwakili oleh kelompok Hanafiah yang

bersebadan).

Al-Qur'an menggunakan lamisa ( d),

Kajian Kosakata 508

Lathif Lathif

berpendapat bahwa kata ldmas (tum) berarti ayat secara tegas menyebut sifat ini tercurah
'(kamu) bersebadan'. Dengan demikian, yang
membatalkan wudhu adalah bersebadan. Kedu+ kepada hamba-Nya, yakni,
yang diwakili oleh kelompok Syafi'iah yang
berpendapat bahwa lafal l6mas (tum) berarti i.;i -Yit '*i"tu.; 33;; -9q,- W'ii
'(kamu) bersentuh'. Karena itu, menyentuh kulit
" Sesungguhny'a Allah Lathif terhadap hamba-hamba-
wanita yang bukan mahram membatalkan wudu.
Ny a, Dia memberi ra,eki kepada siapa y mrg dikehendaki-
Mereka mengajukan alasan bahwa kala al-lams dt
Nya, dan Dia Mahakuat lagi Mahamulia"
dalam ayat tersebut mengandung makna asli atau
(QS. Asy-Syirdl42l:19 danY0suf [12]: 100). Dari
hakiki. Arti hakiki dari kata al-lams adalah sini, sehingga agaknya Az-Zajjaj berpendapat

'bersentuhan kulit'. Menurut pendapat ini tidak bahwa Al-Lathif, berarti Dia melimpahkan
ada satu hadits pun yang menunjukkan pe- karunia kepada hamba-hamba-Nya secara
ngertian selain arti hakiki tersebut. Selama tidak tersembunyi dan tertutup, tanpa mereka ke-
ada dalil yang menunjukkan arti majazi maka tahui, serta menciptakan untuk mereka sebab-
wajib berpegang pada pengertian hakikinya.
sebab yang tak terduga guna meraih anugerah-
Argumen kelompok ini diperkuat oleh
"# .!} I ;iNya. Ini sama dengan firman-Nya:
ucapan Umar bin Khaththab ra., "Barangsiapa
yang mencium atau menyentuh istrinya mak4 { b i3i:, a;" ,fr J;+'iit
jika hendak sembahyang ia wajib berwudhu."
(HR. Ad-Daruqutni). Ketiga, pendapat yang "Siapa yang bertakwa kepada Allah, Dia akan
berusaha menggabungkan kedua pendapat memberinya jalan keluar, dan menganugerahkan
terdahulu yang diwakili oleh kelompok Mdikiah
dan Hanabilah yang berpendapat, bahwa me- kepadany a rezeki dari ar ah y ang mereka tidak sangka-
nyentuh perempuan dengan nafsu syahwat
sangkn" (QS. Ath-ThalAq [6s]: 2-3).
membatalkan wudhu dan jika tanpa nafsu
Apa yang dikemukakan Az-Zajjaj di atas dapat
syahwat tidak membatalkan wudhu. ea Cholidi ea
diterim4 hanya saja perlu dicatat bahwa rezeki
LATHIF ( ,i"U I
yang dimaksud bukan hanya yang bersifat
Katalathif ( ,-b+)) terambil dari akar katalathafa
?-bD) yang hurufnya terdiri dNil6m, thd', dau-l material, tetapi juga dalam bentuk menyatukan

f'. Menurut pakar-pakar bahasa, kata tersebut keluarga dalam suasana harmonis, seperti yang

mengandun g malaa lentbut, halus, atau kecil. D ari dialami Nabi Yusuf as. yang telah berpisah

makna ini kemudian lahir mal<na ketersembuny ian dengan orang tua dan saudara-saudaranya
dan ketelitian. Pakar bahasa Az-Zaljaj dalam
bukunya Tafsir Asm6' Al-Husnd menyatakan setelah sirna kebencian mereka kepada Yusuf as.
bahwa seorang yang berbadan kecil dinamai
(baca QS. Y0suf [12]: 100).
Latlfrf, juga dapatber afir panipu alau y ang mencapai Di samping ayat-ayat yang berbicara dalam

tujuanny a doryan cara y ang sangat tersembunyil tak konteks anugerah itu, ditemukan ayat-ayat yang

terduga. Sedang bila kata ini dikaitkan dengan berbicara tentang sifat Allah, yaitu pada QS.

pengetahuan, maka maknanya adalah sangat LuqmAn [31]: 16 dan Al-An'Am [6]: 103. Ini berarti
dalam kecerdasannya dan sangat cermat dalam
bahwa luthf (,ii ) yu.g dianugerahkannya
menemukan sesuatu.
Kata Lathif ditemukan dalam Al-Qur'an berdasar kebijaksanaan dan pengetahuan-Nya:

sebanyak tujuh kali, lima di antaranya disebut '$tJ$i'h'dE ;'rr,{ri
bergandengan dengan slfat Khabir (.rr- ). Satu
' Ap*nh Allah y ang mmciptakan itu tidak mengetahui

(yang kamu lahirkan dan rahasiakad; dan Dia Lathif

IagiMahaMengetahui."

Dalam ayat lain Allah berfirman:

H|'ii A*i,,c ,-t-3ji (- Li i,.stf '$ .f

,l

+W6i3)';'P
"Dapatkah mereka tidak melihat, bahwa Allah me-

509 ENsxropeora Al-Qun'aN


Click to View FlipBook Version