The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

ENSIKLOPEDI AL-QURAN K-N (Pro. Dr. M Quraish Shihab) (z-lib.org)

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by masjiddarussalam18, 2022-09-26 22:02:02

ENSIKLOPEDI AL-QURAN K-N (Pro. Dr. M Quraish Shihab) (z-lib.org)

ENSIKLOPEDI AL-QURAN K-N (Pro. Dr. M Quraish Shihab) (z-lib.org)

Misk Miskin

Di dalam QS. Fushshilat [4L]: 12 Allah numan itu, akan jadi harum pula tangannya'.

menyebutkan, " Kami hiasi langit y ang dekat doqan Sebenarnya, misk ( e[, ) adalah parfum

mashibih ft int mt g-b int m g y an g c emerl m g) ". Sebutan yang paling digemari oleh mayoritas penduduk

bintang-bintang itu dengan mashdbih (pelita- Timur Tengah pada masa lalu karena bau
pelita)-kata Ath-Thabarsi, mufasir abad ke-6
H. karena cahaya bintang-bintang itu sebagai harumnya yang menyedapkan dan tahan lama.
pemberi petunjuk di dalam kegelapan malam,
Al-Qur'an mengangkat kata itu sebagai tamsil
seperti diungkapkan ay at, " D an dengan bintang itu
kesenangan penduduk surga karena substansi
merekadapatpetunjuk" (QS. An-Nahl [16]: 16).
yang ditunjuki oleh kata itu paling dekat dan
Dari kajian tadi diketahui bahwa Al- paling berkenan di hati masyarakat ketika Al-
Qur'an diturunkan. Kalau tidak dengan kata
Qur'an memberi nama mishbdh terhadap alat- demikian, dengan kata apalagi kesenangan itu
alat yang memberi penerangan material kepada digambarkan? Akan tetapi, dengan penggam-
manusia. Karena itu, pelita dan bintang-bintang baran demikian, tidak berarti hakikat ke-
yang menerangi manusia dan menunjukinya di senangan surga hanya sebatas itu. Oleh sebab
dalam melakukan pekerjaan disebut oleh Al-
itu, lebih jauh Al-Qur'an menegaskan, seseorang
Qur'an mishbhh. 4 Yunasril Ali tc
pun tidak mengetahui apa yang disembunyikan
MISK ( di )
untuk merek4 yaitu (bermacam-mac;un nikmat)
Katamisk hanya terdapat satu kali di dalam Al-
Qur'an, yaitu di dalam QS. Al-Muthaffifin [83]: yang menyedapkan pandangan mata sebagai
26. Kata tersebut dipakai Al-Qur'an dalam
konteks pembicaraan tentang keadaan orang- balasan terhadap apa yang telah mereka ker-

orang yang berbakti kepad a Allah (al-abrhr = Sj\t) juk*. (QS. As-Sajadah [32]: 17). oo yun*r,, ou o
di hari akhirat (QS. Al-Muthaffifin [83]:22-26).
is;*)MISKiN (
Dengan memerhatikan ayat di atas, dapat
dipahami bahwa misk (kesturi) adalah satu jenis Kata miskin (;* ) merupakan ism mashdar

pengharum terkenal yang banyak dipergunakan ( 2:U 'l\=aentuk infinitif) yang berawal anmim,

untuk pakaian, lemari, ruangan, dan sebagainya. berasal dri sakana - yaskunu - sukftnanlmislcin

Kata tersebut digunakan oleh Al-Qur'an dalam ( ;Ftl'ik'3u. - f-).oi dalam Al-Qur'an,
konteks melambangkan kesenangan surgawi,
yaitu para ahli surga akan diberi minum khamar kata misl1n dan kata lain yang seasal dengan itu
murni dan selesai meminumnya, mereka akan disebut 59 kali. Dari 69 kali itu, khusus yang
memperoleh bau harum parfum kesturi yang
keluar dari mulut mereka. Demikian dijelaskan bermakna kemiskinan disebut 23 kali; 11 kali di
antaranya disebut di dalam bentuk tunggal dan
oleh Ath-Thabarsi. Akan tetapi, tulis Ath- 12 kali dalam bentuk jamak.
Thabarsi lagi, Ibnu Abbas, Al-Hasan, dan
Dilihat dari asalnya sakana - sukfin, kata ini
Qatadah menafsirkan khitdmuhfi misk ( il-'Jts ) berarti'diam',' tetap' atau'reda'. Al-Ashfahani

dengan arti'tutup cawan tempat mereka minum dan Ibnu Manzhur mengartikan kata ini sebagai
terbuat dari kesturi'. Mujahid dan Ibnu Zaid
mengatakan,'plasternya terbuat dari kesturi, 'tetapnya sesuatu setelah ia bergerak'. Selain itu,

thinuhit min misk ( h ,r i{ ). Abu Darda' me- juga bisa diartikan sebagai 'tempat tinggal',

nafsirkannya dengan 'minuman putih murni seperti masdkina thayyibah (ry'6U, = beberapa
laksana perak, dengan minuman itulah mereka
tempat tinggal yang baik di dalam surga (QS.
menyelesaikan minum. Kalau seorang penghuni
dunia memasukkan tangannya ke dalam mi- At-Taubah l9l:72).

]ika arti asal dari sakana - sukitn itu adalah

'diam', secara istilah agama, kata misldn berarti

man ld yajid md yakfihi wa askanahul-faqir

( jA ^S-ft ^i<.v +;-t ; = Orang yang tidak

dapat memperoleh sesuatu untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya dan diamnya itulah yang

Kajian Kosakata 610

Miskin Mitsl

menyebabkan kefakirannya). Dikatakan tidak Walaupun bumi ini tidak henti-hentinya
memperoleh sesuatu karena ia tidak bergerak memproduksi sumber daya alam (QS. H0d [11]:
atau tidak ada kemauan atau peluang untuk
bergerak atau ada faktor lain yang menyebab- 6), tetapi Allah lah yang melapangkan dan yang
kan ia tidak bergerak (QS. Al-Kahfi l18l:79).
Karena itu, Muhammad Rasyid Ridha mengarti- menyempitkan rezeki umat-Nya (QS. Al-Baqarah
[2]: 245 dan QS. Al-Isril [17] : 30). Kemudian Allah
kan orang miskin dengan 'orang-orang yang
berdiam diri, jauh dari kebutuhan, sehingga pula yang menentukan dan membagi-bagi
jiwanya menerima keadaan yang serba sedikit'. penghidupan hamba-Nya serta meninggikan

Dari segi tidak terpenuhinya kebutuhan yang satu dari yang lairy agar safu sama lain saling

hidup, miskin sama dengan fakir, tetapi pada sisi memanfaatkan (QS. Az-Zukhruf [a3]: 32). Maksud
Allah yang melapangkan dan menyempitkan' itu
lain ia berbeda. Ibnu |arir Ath-Thabari me-
adalah berkaitan dengan usaha maksimal yang
ngemukakan perbedaan antara fakir dan miskin.
dilakukan oleh manusia, tanpa membedakan
Fakir adalah orang butuh sesuatu, tetapi dapat yang taat dengan yang tidak (QS. Al-An'Am [6]:
135 serta QS. Hffd [11]: 93 dan 121). ]ika seseorang
menahan diri dari sifat meminta-minta, se- berusaha dengan sungguh-sunggub rezekinya
dilapangkan oleh Allah. |ika sebaliknya jadilah
dangkan miskin juga orang yang butuh sesuatu, ia fakir atau miskin.
tetapi suka meminta-minta kepada orang lain
karena jiwanya lemah (QS. Al-Baqarah [2]: 61 Al-Qur'an juga mendorong manusia unfuk
menghapuskan kemiskinan dengan berbagai
dan QS. Ali 'ImrAn [3]: 112). Ath-thabari me- cara, antara lain 1) manusia disuruh mengatasi
kebutuhannya sendiri melalui bekerja dan
landasi pendapatnya pada beberapa riwayaf di berusaha untuk memperoleh bagiannya di dunia

antaranya dari Ibnu Abbas, labir, Az-Zuhri, dan (QS. Al-Qashash [28] : 77); 2) kewajiban keluarga
Mujahid, bahwa orang fakir itu tetap di rumah memerhatikan kebutuhan anggotanya yang lain
yang kekurangan (QS. An-N0r l24l:22); dan 3\
mereka; kendati butuh, mereka dapat menahan kewajiban pemerintah memerhatikan mereka,
diri dari minta-minta, sedangkan orang miskin
pergi ke luar rumah untuk memenuhi kebutuhan baikdengan baitul-mdl ( Jflt -i ), pendistribusian

hidupnya dengan minta-minta. zakat, sedekah atau modal kerja (QS. At-Taubah
Di dalam Al-Qur'an penggandengan kata
[9]: 60 dan QS. Al-IsrA' l17l:26). &Yaswirman *
miskin dengan kata faqir ditemukan hanya satu
kali sebagai kelompok yang berhak menerima MIrsL ( J+ )

zakat (QS. At-Taubah [9]: 60) dan selebihnya Kata mitsl adalah mashdar ( ri5= bentuk infinitif )
dikemukakan secara terpisah; bahkan, kata dari patron kata matsala - yamtsulu ('JX-- J;).
miskin sering digandengkan dengan kata karib Kata tersebut dan turunannya di dalam Al-

kerabat dan anak yatim (dzil-qurbd wal-yatdmd = Qur'an disebut 169 kali.
Menurut Ar-Raghib Al-Ashfahani, makna
Sraii b?i e ), seperti QS' Ar-R0m [30]: 38'
asal dari kata mitsl atau matsnl ialah al-
Kendati mereka tergolong kepada orang yang
meminta-minta, tetapi Al-Qur'an melarang intishhb(.7Ggiyt = 6sldiri tegak) dan at-tashawwur
( ,t:At= penggambaran). Di dalam Lisdnul-'Arab
menghardik mereka (QS. Adh-DhuhA [93]: 10). dikatakan bahwa mitsl adalah kalimah taswiyah

Setiap orang fakir belum tentu miskin ({-FW = suatu kata yang menunjuk kepada
kendati masih di dalam kebutuhan terhadap
kesamaan). Akan tetapi, terdapat perbedaan
sesuatu. Orang yang telah memunyai, termasuk antara al-mumdtsalah ( -^i:tAr) dan al-musdwdh

kelompok fakir kalau ia masih membutuhkan ( ;riU-Lii ) walaupun keduanya sering dipersama-
sebab kebutuhan seseorang tidak sama satu kan. Al-musdwahdapatterjadi pada duahal yang
sama lain. Akan tetapi, setiap orang miskin
sudah barang tentu fakir karena di samping ia

butuh sesuatu, juga punya sifat meminta-minta.

671 Ar--Qun'aN

-ENSIKLoPEDIA

Mitsl Mitsl

berbeda jenis atau yang bersamaan jenis, yang diukir atau dipahat dan dijadikan

sedangkan al-mumdtsalah hanya terjadi pada dua berhala antara lairu bertujuan untuk mem-

yang bersamaan jenis. Pada al-musiwah tidak berikan gambaran atau bandingan dari yang
boleh ada kelebihan atau kekurangan (harus
persis), sedangkan pada al-mumhtsalah hal disembah sesungguhnya.

tersebut mungkin saja terjadi. Namun, betapapun ragam macamnya

Kata turunan dari mitsl yang banyak makna-makna tersebut, kata mitsl dan turunan-

ditemukan di dalam Al-Qur'an ialah kata amtsdl nya tetap mengacu kepada makna asalnya.
Apabila kata mitsl tersebut digunakan di
(.t0f ), yang kesemuanya berupa ism ma'rifah
dalam konteks pembicaraan mengenai hu-
( tf ?t= kata benda definitif), sebagai bentuk bungan hukum (syariat di dalam arti sempit) di
yjamak dari kat a matsal ( ), mitst (,p ), dan matsil antara manusia dan manusia lainnya maka
(E). umumnya akan mengandung arti'ukuran yang
lebih konkret atau nilai yang seimbang' atau
Di dalam pengertian konotatif kata matsal
dan mitsl terdapat perbedaan yang cukup setidak-tidaknya akan lebih mendekati tingkat
mendasar. Kata matsal-tentunya tidak semua-
kesamaan. Sebagai contoh, kata mitsl ( .p ) ai
nya-mengandung pengertian sebagai tamsil, dalam QS. An-NisA' l4l:L1. dn176 menjelaskan

pengandaian, atau perumpamaan yang meng- bahwa bagian harta warisan yang diterima oleh

gunakan atribut peribahasa sementara kat a mitsl ahli waris laki-laki adalah dua kali jumlah bagian

biasanya diterjemahkan dengan contoh, seperti, yang diterima oleh ahli waris perempuan.

misal, dan perbandingan yang sama persis atau Berbeda dengan hal di atas, apabila kata
mitsl hadir dalam bentuk tunggal dan bukan
mendekati kesamaan.
Apabila berubah patron katanya, tidak dalam konteks pembicaraan hubungan hukum

sepatron lagi dengan mitsl, maka ia memiliki antara manusia dan manusia lainnya katamitsl
beberapa makna konotatif lain yang sesuai tersebut-pada umumnya-mengandung arti
dengan patronnya yaitu: perbandingan, contoh, atau misal yang ke-
'1. Al-'adl ( JUt = keadilan di dalam arti lurus) lihatannya memiliki relativitas yang cukup
tinggi. Sebagai contoh di dalam QS. Al-Baqarah
sebagai makna dari kata amtsal (,.p,f ) di dalam
QS. Thaha [20]: 104. [2]: 113 kata ini menjelaskan persepsi atau
penilaian negatif dari orang-orang Yahudi
2. Siksaan/kesengsaraan yang ditimpakan
terhadap 'kelemahan' dan 'kekurangan' orang-
kepada manusia atau hukuman yang ber- orang Nasrani dan sebalikny4 dan QS. Al-Kahfi
[18]: 110 yang menjelaskan bahwa Rasulullah
tujuan sebagai pelajaran dan pencegahan bagi
saw. itu adalah manusia yang 'sama' dengan
orang lain sebagai makna darikataal-matsulflt
manusia lainnya.
( i'ytjr) di dalam QS. Ar-Ra'd [13]: 6. Ke-
Selanjutnya, ada tiga ciri yang dapat
sengsaraan atau siksaan dinamai al-matsulit
karena ia dimaksudkan untuk memberikan dipergunakan untuk mengetahui apakah kata
tersebut bermakna perumpamaan atau ber-
contoh kepada orang-orang sesudahnya agar
makna contoh/misal. Pertama, di dalam Al-
mereka menghindar.
Qur'an kala amtshl (..1tif ) yang mengandung
3. Utama sebagai makna dari kata al-mutsli pengertian perumparnaan semuanya didahului

( Jl,) di dalam QS. Thaha [20]:63. oleh/dirangkaikan dengan kata dharaba (r? =

4. Rupa atau bentuk sesuatu yang dipahat atau membuat/memberikan) dan kata turunannya
diukir, atau dari bahan batu atau sesuatu yang lain. Misalnya di dalam QS. Ar-Ra'd [13]:
17 ...kadzdlika y adhribull1hul-amtsdl... (...begitulah,
yang dibikin dari tembagasebagai maknadari
Allah memberikan/menampilkan perumpama-
lcataat-tmndtfil ( .pCitr ) yang terdapat di dalam
QS. Al-Anbiyd' l21l:52 dan QS. Sabi' [34]: 13.
Berhala disebut at-tamdtsil karena sesuatu

Kajian Kosakata 612

Mitsl MitsqAi

an...). Kedu4 kata matsal yang mengandung arti mulanya-memang tidak dimaksudkan se-

perump.unaan Pada umumnya muncul di dalam bagat matsal, tetapi di dalam perkembangan
susunan bahasayang antara keduanya dibubuhi
selanjutnya bergeser menjadi matsal. Contoh-
huruf kAf ('tl ) sebagai media pembanding,
nya QS. Al-Baqarah l2l: 19L ... al-fitnatu asyaddu
contohnya QS. Al-Baqarah l2l:264:
Piminal-qatl ... ( e';i'-*:ii 7.
*rfu ,:^Ljt",tti |i*G +G or;; Jii ,:;!;A L')J3. Al- mntsdlul-mursalalt ( )A<t ), y attu mntsdl

(...fa matsaluhfi kamatsal shafwdn 'alaihi turhbun fa yang secara tersurat tidak mengandung kata
ashdbahit wibilun fa tarakahfi shaldd)
matsal, tetapi secara tersirat mengandung
maka pmtmpmnamt orang tusebut seperti batu y ang licin
makna yang indah dan singkat serta tidak
ymg di atamya tudrpat tmah atsu debu, kemudian batu
memunyai padanan peribahasa yang senada
itu disiram huj m sehingga batu tersebut mmj adi bersih
di luar Al-Qur'an. Pada mulanya memang
( t anahl debuny a menj adi sirna ... )
tidak dimaksudkan sebagai matsal, tetapi di
Ketiga di dalam perumpamaan itu ter-
dalam perkembangan selanjutnya bergeser
dapat banyak unsur sebagai penjelas maksud
menjadi matsal.
yang dikehendaki.
Al-Qur'an menampilkan amtsdl di dalam
Dari segi istilah, kataambAl ( l6f ), setidak-
konteks
tidakny+ dapat dilihat dari dua disiplin ilmu,
ilmu-ilmu AlQur'an dan ilmu sastra Arab. 1. Nasihat, seperti di dalam QS. Ar-Ra'd [13]:

Di dalam istilah 'Ulfimul-Qur'dn, matsal 17 yang menasihatkan agar manusia me-
nyadari bahwa kebatilan akan sirna se-
didefinisikan sebagai ayat-ayat yang mengan-
dung penyerupaan keadaan sesuatu dengan bagaimana buih laut akan sirna tanpa bekas;
keadaan sesuatu yang lain, baik dengan meng-
2. Peringatan, seperti di dalam QS. IbrAhim [14]:
gunakan isti'6rahGrq)) i#maupun tasyAih ( )
45 yang menjelaskan tentang penyesalan
yang jelas atau ayat-ayat yang mengandung
makna yang indah dengan ungkapan yang yang akan dialami oleh orang-orang yang
singkat. Biasanya matsal Al-Qur'an mem-
persamakan satu hal dengan satu hal lain yang menentang ajaran Allah swt. di akhirat; dan

memunyai rangkaian yang banyak; misalnya: ... 3. Anjuran agar manusia berpikir dan mem-

Perumpamaan cahaya Allah seperti sebuah pelajari peristiwa-peristiwa masa lalu, seperti

lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada di dalam QS. Al-FurqAn [25]: 39 Wa kullan
pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca
itu seakan-akan bintang yang bercahaya seperti dharabnd lalwl-mntsill ( J,r:.ji'i u:i 9Li=D an

mutiara ... (QS. An-N0r pal 35). Kami jadikan bagi masing-masing mereka per-

Pada umumnya ulama Al-Qur'an membagi umpamaan) yang mengingatkan manusia

matsal menjadi tiga macam: agar memerhatikan dan mengambil pelajaran

'1.. Al-amtsdlul-musharrahah ('^-'klt jfilr ); yaitu dari apa yang dialami oleh orang-orang

yang di dalam susunannya terdapat kata Tsamud.

matsal. Matsal di dalam bahasa Arab terbagi

2. Al-amtsdlul-khminah( qdr Jtilr ); yartu mntskl menjadi dua:

yang secara tersurat tidak mengandung kata 1.. Matsal haqiqi ( W'lt ); yaitu matsal yang
matsal, tetapi secara tersirat mengandung
makna yang indah dan singkat serta me- memunyai asal usul; dan
munyai padanan peribahasa yang senada di
2. Matsal fardhi ('q;i t ), yaitu matsal yang
luar Al-Qur'an. Matsal semacaln ini-pada
berupa cerita fiktif yang umumnya berupa

ucapan binatang atau benda-benda mati.

+ Cholidi ce

MrrsQAL ( Ju+ )
;Katamitsqhl berasal dari akar katats-q-l ( o e, ).

Bentuk kata kerja dari akar kata tersebut adalah

613 Exstxt-oprom Al-Qun'arrl

MitsqAl MitsqAl

-,Ft s aqul a - y at s qulu ('Sk- ), y *rgAerarti' berat', " Tidak luput dai pengetahuan Tuhnnmu biarpun sbaar

lawan dari khaffa - yakhtfu ( l4*- - 3; = ringan). atom, di bumi atau pun di langit, tidak ada y ang lebih
Katamitsqdl ( ;urr ) adalah ism frlat, yaitu sesuatu
kecil ataupun yang lebih besar dari itu; melainkan
yang digunakan untuk mengukur atau me-
(semuanya tercatail di dalam kitab yang nyata (Lauh
nimbang sesuatu, sedikit atau banyak. Bentuk
Mabfitdz)",
jamaknya adalah matsdqil ( ,Eiu,). |ika dikatakan
mitsqdl asy-syai' ( 'l*!lt JG!; ), artinya'ukuran berat sebagaimana juga tersebut di dalam QS' SabA'
suatu benda'.
[34]: 3.
Di dalam Al-Qur'an banyak digunakan
Ayat tersebut menunjukkan bahwa tidak
kata-kata yang seakar dengan kata tersebut, ada sesuafu pun, baik kecil maupun besar, yang
antara lain kata tsaqulat ('rjl), atsqalat ( UGf ) lolos dari jangkauan pengetahuan Allah. Demikian
juga QS. Al-AnbiyA' lZLl: M,
tsaqil ( "bzil)',|)t,stiqsaaqt a(liJlnuj- ), mutsqalah - mutsqalfin
atsqdl ( JGf q.6i,l+ iFJq J)t4 ob'UJk'e{
( o'fi- -,1-u ) dan
(Fal6 tuzhlamu nafsun syai'an wa in khna mitsqhla
mitsqil ( Ju? ).
babb ah min khar dal at ain 6 b ihh)
Kata mitsqkl ( JW ) tercantum sebanyak Tidak adn seor ang pun y ang dirugikan walau sedikit pun
danmeskipun [amalnyal hanya sebuatbiji sawi, pasti
delapan kali di dalam Al-Qur'an, yaitu enam
Ksmi aknn mendntangkan fualasan)-ny a.
kali di antaranya diikuti kata dzarrah ( ;l'i ) dan
Sebagaimana juga tersebut pada QS- An-
dua lainnya diikuti kata habbah min khardal Nisil [4] : 40, QS. LuqmAn l31l: 16, QS. Az-ZalzaJah
l99l:7 dan 8, dapat dipahami bahwa seberapa
( J"; u'b JW ). Secara harfiah kata dzarrah pun, kecil atau pun besar, perbuatan manusia akan
dibalas secara adil oleh Allah dan Dia tidak akan
( ;li ) berarti'atom' atau'semut kecil'. Adapun lalim kepada manusia. Adapun pada QS. Sabil
[34]: 22 dinyatakan,
kata habbah min khardal berarti 'biji kecil'. Kata
3A!2" { "ii 9:3 i i*: O-ittl'Lt ,y
habbah ( a3 ) bermakna 'biji', dan kata khardal u t4, I ci e, t'fi 4 i'e ,t"tai 3 231J4

( J!; ) diartikan berbeda-beda dalam bahasa ,* U ii /7'in tr't

Indonesia pada umumnya diartikan 'sawi' (Qulud'ul-ladzinaza'mntummindirnill6hl6yarnlikfi na

sehingga kata habbah min khardal diartikan 'biji mitsq 6l a dzarr alt frs+mnfun dt w a I k fl- ar dh w a md I alum
fihi min sy irk w a md I ahit minhum min zhalir )
sawi'. Frasa mitsqfrl dzarrah dan mitsqdl habbah min
" Katakan: Serulah mereka yang kamu mggap bebagai
khardal tersebut merupakan kindyah (Pe^g-
tuhan) selain Allah, mereka tidak memiliki kekuasaan
umpamaan dan penggambaran) mengenai walau seberat atom pun, di langit maupun di bumi, dnn
keadaan sesuatu yang diterangkan itu sangat mereka tidak memunyai suatu saham pun di dalam
penciptaanlangit dmrbumi, dan sekali-knli tidnk ada di
kecil atau rumit dan sulit untuk dijangkau oleh antara mereka yang menjadi ponbantu bagi-Nyd.
Dengan tegas ayat tersebut menyataknnbahwa apa dan
indera. Penggunaannya di dalam Al-Qur'an siapa pun, selain Allah, y ang dipertuhnn mrnusia tidak

dimaksudkan untuk memberikan gambaran memunyai kemampuan sedikit pun iika dibandingkan
doqan kekuas aan All ah " .
bahwa jangkauan pengetahuan dan kekuasaan
Dengan demikian, ayat-ayat tersebut selain
Allah itu sangat absolut dan tak terbatas, QS. SabA' l34l: 22, menunjukkan bahwa pe-

sementara selain-Nya tidaklah memiliki ke-

marnpuan yang demikian.

Para muf asir menjelaskan b ahw akata mit s q 6l
dzarrah atau mitsqdl habbah min khardnl terdapat di

dalam QS. Yunus [10]: 61, yang berbunyi

f,lai 4'ti e1tfi j;St )W a o;i ,f Qfr c't
u;1 u
G a $l;tt 7: 'fri 7;

(Wa m6 y a' zubu' an Rabbika min mitsqdli dzarrah fil-

ardhi wa 16 fis-sam6' wal6 ashgara min dzdlika wa 16

akb ar a ill6 fi kitdbin mubin )

Kaiian Kosakata 61.4

MubArak MubArak

ngetahuan Allah itu sangat rinci dan men- ltqngulangan kata mubdrak ( ). Kata mubhrakan

jangkau apa saja. Itu berarti tidak ada keadilan ini digunakan untuk menjelaskan pemberian
serinci dan setepat keadilan Allah. Terhadap
amal perbuatan manusia, akan diterapkan Allah kepada para utusan-Nya yang selanjutnya
penghitungan (hisdb,.rt.} ) dan penimbangan
(wazn,.r;1); penghitungan dan penimbangan di lebih dikenal dengan istilah mu'jizdt (,>r:v,i).

hari kiamat adalah keadilan yang sesungguhnya Kepada Nabi Isa as. misalny4 Tuhan memberi

karena di sana tidak ada kebaikan yang di- kemampuan menghidupkan orang yang sudah

kurangi dan tidak adakejelekan yang ditambahi. mati serta menyembuhkan orang yang ber-
Perbuatan atau apa pun yang dihasilkan oleh
penyakit kusta dan orang yang buta (QS.
tindakan manusia, walau sekecil apa pun,
niscaya akan mendapat balasan dari Allah. Maryam [19]: 31). Keberkahan tersebut dapat
pula berupa Baitullah di Mekah karena ia menjadi
Dengan demikian, kala mitsqdl dzarrah dan mitsqdl
petunjuk akan kekuasaan Tuhan serta menjadi
bnbbah min khardal yang tersebut di dalam ayat-
ayat di atas dimaksudkan untuk menegaskan kiblat umat Islam. Dengan kehadiran Baitullah,
bahwa segala sesuatu, kecil atau besar, pasti
diperhatikan oleh Allah. banyak sekali keberkahan yang dapat dipetik

Yang tersebut di dalam QS. SabA' l34l:22 sebagai anugerah dari Tuhan. Keberkahan
tersebut terlihat pula pada petunjuk yang
adalah peringatan kepada manusia yang mem-
diberikan Tuhan kepada Nabi Nuh berupa
pertuhankan sesuatu selain Allah, bahwa
sesungguhnya yang mereka sembah itu adalah kemampuan membuat perahu yang kemudian

sesuatu yang lemah dan tidak berkuasa karena membawa keberkahan berupa selamat dari
tidak memiliki sesuatu dari benda-benda yang
ada di langit dan di bumi. ce Aminullah Elhady + bahaya banjir (QS. Al-Mu'minfin l23l:29).
Kata mubdrakan ( g'rri ) selanjutnya di-
MUBARAK ( Ellr;l )
gunakan untuk menerangkan segala sesuatu
Kata mubdrak adalah ism maf irl ( J'* r-1= kata
yang diturunkan Tuhan dari langit, berupa air
benda yang menunjukkan objek) darikata barakn
hujan yang membawa keberkahan umat yang
- yabruku - mubdrakan ( g'.;4 - !7 - t;. ), yang
ada di bumi. Air, di samping berguna untuk
artinya 'orang-orang yang diberi berkah/
minum dan memasak, juga untuk menyuburkan
kebajikan yang melimpah'. Kata ini di dalam Al-
tanaman, membangkitkan tenaga listrik, men-
Qur'an disebut empat kali dan selalu digunakan
untuk menerangkan sifat Al-Qur'an al-Kaiim, dinginkan mesin-mesin kendaraan, dan se-

yaitu sebagai kitab yang diturunkan Tuhan, yang bagainya (QS.Qaf [50]: e).
di dalamnya penuh dengan keberkahan (QS. Al-
Selanjutnya di dalam Al-Qur'an terdapat
An'Am 16l:92). Untuk memperoleh keberkahan
tersebut, Allah memerintahkan kepada umat pulakata mubdrakntan ( 'S ,ti ) yang diulang empat

manusia agar mengikuti ajaran yang terkandung kali sebagaimana pengulangan kata mubdrakun

di dalam Al-Qur'an, tidak mengingkarinya dan danmubdrakan tersebut di atas. Penggunaan kata

senantiasa merenungkan isinya dengan segenap mubdrakntmini berbeda dengan penggunaan kata-
kesanggupan. (QS. Al-An'Am [6]: 155, QS. Al-
AnbiyA' [21]:50, dan QS. ShAd [38]: 29). kata sebelumnya. Kata ini di dalam Al-Qur'an

Selain katamubdrakun, di dalam Al-Qur'an digunakan unfuk menerangkan berbagai macarn

terdapat pula kata mubdrakan ( g'r(; ), ya.g kebaikan yang bersifat material dan spritual.
diulang empat kali, sama dengan jumlah pe-
Manusia, misalnya membutuhkan rahmat dan

keselamatan dari Tuhan. Hal ini termasuk di

dalam artr kata mubhr akntan (QS. An-Nffr [2a] : 35).
Selain itu, cahaya yang dilimpahkan Tuhan ke

dalam hati sanubari manusiayang diumpamakan

seperti misykkt ( ;(11 ) juga disebtt mubdrakatm.
Kata mubdr akatan selanjutnya digunakan

untuk menjelaskan perlunya memiliki sikap yang

memandang bahwa manusia di sisi Allah swt.

615 ENsrxlopepn Ar--Qun'aN

Mubin Mubin

sama dan sejaiar sehinSSa antara yang satu dan pengungkapannya, sehingga maksudnya ter-

lainnya tidak ada halangan bergaul. Dengan singkap dengan jelas pula; baykn ( ori= pen-

demikian, timbul keakraban yang membawa ke- jelasan) karena hal menyingkapkan makna yang

berkahan (QS. An-N0r l24l:61). Selain itu, kata masih samar-samar. Menurut Al-Ashfahani,
mubdrakatan juga digunakan untuk menjelaskan
sifat atau keadaan malam diturunkannya Al- istilah bayhn tersebut digunakan untuk segala

yang menyingkap sesuatu, lebih umum daripada

Qur'an yang penuh kemualiaan dan keberkahan menerangkan dengan ucaPan saja. Lebih lanjut,

(QS. Ad-Dukh6n [aa]: 33). dia mengatakan bahwa istilah itu dibagi kepada

]ika ketiga kata tersebut dibandingkan, dua bagian, yaitu sesuatu yang menyingkap
segera terlihat bahwa kata
akan mubdrak ( gtri) keadaan dirinya sendiri, misalnyaQS. Y0suf [12]:

di dalam Al-Qur'an digunakan untuk me- 5, berbunyi: " lnnasy -sy aithina lil inshni' aduwwun
3;3'emu6n" (
nerangkan keberkahan yang bersifat spritual. 4-"y. Ci"Ai il = Sesunggutr-
nya setan itu adalah musuh yang nyata bagi
Sementara itu, kata mubdrakan (g;ri ) digunakn

untuk menerangkan keberkahan yang bersifat manusia). Dan sesuatu yang menginformasikan

material dmrkata mubdrakatan ( S;ri ) digunakan atau menjelaskan yang lain (melalui ucaPan/

untuk menerangkan keberkahan yang bersifat tulisan, ataupun isyarat), misalnya QS. An-Nahl

material dan spritual. 116l: M.
Kata mubin dan pecahannya di dalam Al-
Selanjutnya, karena keberkahan tersebut
Qur'an disebutkan 523 kali dankata mub?n sendiri
pada hakikatnya berasal dari Tuhan, di dalam terulang 119 kali. Secara umum, kata mufrn di

AlQur'an terdapat pula bentuk kata kerja yang dalam Al-Qur'an digunakan sebagai sifat atau

menunjukkan waktu lamp au(fi'lmAdhfr= *C "E\, keadaan, baik yang menunjukkan sesuatu yang
yaitu kata tabdraka ( lrti). Kata ini di dalam Al-
Qur'an diulang sembilan kali dan sebagai baik maupun sesuatu yang jelek. Kata muUin di

pelakunya adalah Allah sendiri. Yakni, Allah-lah dalam Al-Qur'an digunakan sebagai sifat-sifat

yang memberikan keberkahan itu, baik ke- sesuatu, antara lain sebagai berikut.

berkahan spritual, material, atau kedua-duanya 1. Berkaitan dengan sesuatu yang baik, antara

sekaligus. (QS. Al-FurqAn [25]: 61 dan QS. GhAfir lain: (a) untuk menyatakan sifat-sifat Nabi

[,10]: 6a). * Abuddin Nata ct Muhammad saw., yaitu sebagai Rasulullah

MUBiN ( d') yang benar dengan menggunakan istilah al-
-Mubin adalah bentuk ism f6' il dari abdna - yu6nu
Uibalilghul mubin ( g = penyampai yang

nyata), disebutkan tujuh kali, misalnya QS.

-ibinatan (tiiy .#- -'ou.l'1, turunan daihutuf bd', Al-Milidah [5]: 92; nadzirun mubin, t W i* =

9-)- pemberi peringatan yang nyata) disebutkan

y6', dNrnfin, memiliki dua makna denotatif, yaitu

'jarak' dan 'tersingkaP'. Dari makna yang dua belas kali, misalnya QS. Al-A'rAf 171:184;

pertama, ' jarak',lahir bentuk lau;n, seperti bain dNr rasitlun mubin, (Lr.J J;t = utusan yang

( $ = pemisah, antara) karena merupakan batas nyata) disebutkan dua kah, misalnya QS. Az-

yang jelas antara dua hal atau tempat; bin ('6,= Zukhruf l43l: 29; (b) untuk menjelaskan
bahwa Al-Qur'an adalah wahyu Allah yang
wilayah yang dapat dijangkau pandangan mata)

karena merupakan jarak tertentu yang dapat dapat membedakan antara yang hak dan

dijangkau penglihatan mata; 'berbeda' karena yang batil dengan menggunakan istilah nfrrun

dua hal yang berbeda pasti memiliki jarak yang mubin ( #)';= cahaya yang nyata), seperti

dapat memisahkan keduanya. Dari makna yang disebutkan di dalam QS. An-NisA' l4l:174

kedua'tersingkap', berkembang menjadi, antara kitdbun mubin ('#'-q = kitab yang nyata),

lain:'menjelaskan' karena menyingkap hakikat disebutkan dua belas kali, misalnya QS. Al-

sesuatu; 'fasih' (ucapannya) karena lebih jelas Ma'idah [5]: 15, danqur'ilnunmubin (i#'Ji]=

Kajian Kosakata 676

Mubin Mubin

Al-Qur'an yang nyata), disebutkan dua kali, lain (a) untukmenjelaskan bahwa segalayang

misalnya QS. Al-Hijr [15]: 1, serta'arabiyyun terjadi di dunia ini mengenai kehidupan
muffin ( G,.'d" = [Al-Qur'an itu] benar-benar
berbahasa Arab); (c) untuk menyatakan manusia dan makhluk-makhluk yang lain

bahwa Allah swt. adalah Mahabenar, benar telah ditulis di dalam kitab Lauh Mahfuz,
janji dan ancaman-Nya, hari pembalasan-
Nya dan Mahaadil dengan menggunakan dengan menggunakan istilah imdmin mubin

istilah haqqun mubinun ( &l',, = kebenaran (# *l = kitab induk yang nyata), seperti

yang nyata), disebutkan dua kali, misalnya dinyatakan di dalam QS. YAsin [36]: 12; (b)
untuk menjelaskan bahwa setiap kaum dan
QS. An-N0r l24l:25;
setiap rasul Allah membutuhkan suatu bukti
2. Berkaitan dengan sesuatu yang tidak baik,
atau mukjizat yang nyata dengan mengguna-
antara lain (a) untuk menjelaskan sifat orang
kan istilah sulthhnun mubin ( *- P =
yang mengingkari nikmat Allah swt. dengan
kekuatan yang nyata), disebutkan 22 kali,
menggunakan istilah kaffirun mubin (,# )'rts
seperti yang diberikan kepada Nabi Musa as.
= kekufuran yang nyata), seperti dinyatakan
sebagaimana dinyatakan di dalam QS. H0d
di dalam QS. Az-Zukhruf [43]: 15; (b) untuk
menyatakan kerugian yang diperoleh oleh -}l11l:96, dan istilah balilunmubin{ tit::.=

orang-orang yang mengingkari utusan Al- nikmat yang nyata), seperti dinyatakan di

lah dan menyembah berhala dengan meng- dalam QS. Ad-DukhAn [44]: 33; (c) untuk
menyatakan mereka yang mendapat ke-
gunakan istilah khusrdnun mubin ("fi,'{p=
beruntungan, mendapatkan rahmat Allah
kerugian yang nyata [di dunia dan di
(surga) dan dijauhkan dari azab neraka
akhiratl), disebutkan tiga kali, misalnya QS.
dengan menggunakan istilah al-fauzun mufrn
Al-Itajj l22l: 1.1.; (c) untuk menjelaskan
( Ui 'JA = keberuntungan yang nyata),
bahwa setan adalah musuh yang nyata bagi
disebutkan dua kali, misalnya QS. Al-An'Am
manusia dengan menggunakan istilah
[6]: 16; (d) untuk menyatakan kemenangan
'aduwwun mubin (Uib = musuh yang
yang diperoleh di dalam peperangan dengan
nyata), disebutkan sepuluh kali, misalnya
QS. Al-Baqarah [2]: 168; (c) untuk me- q dmenggunakan istilah/af han mubina (
nyatakan bahwa umumnya yang digunakan
= kemenangan yang nyata), seperti di-
orang kafir untuk menantang utusan Allah
nyatakan di dalam QS. Al-Fath [48]: 1; dan (e)
yang membawa bukti yang nyata dan
kebenaran adalah sihir dengan meng- untuk menyatakan keutamaan yang di-

gunakan istilah sihrun muUin ( W "b = sihir peroleh Nabi Sulaiman as. sebagai ahli waris

yang nyata), disebutkan sepuluh kali, misal- Nabi Daud as. dengan menggunakan istilah

nya QS. Al-MA'idah [5]: 110; (d) untuk at-fadhlun mubin ( brfi 'J2irt = karunia yang
menyatakan sifat atas mereka yang me-
nyata), seperti dinyatakan di dalam QS. An-
nentang kodratnya sebagai manusia yang
Naml [27]:1.6.
diciptakan dari setetes mani dengan istilah
2. Berkaitan dengan keadaan yang tidak bai(
khashimun mubin (b; lgt = musuh yang
misalnya (a) untuk menjelaskan bahwa
nyata), disebutkan tiga kali, misalnya QS.
An-Nahl lL$: a. mereka yang tidak mengenal Tuhan karena

Adapun kata mubin yang digunakan ber- mereka belum kedatangan rasul Allah,

kaitan dengan keadaan, antara lain sebagai sehingga mereka menyembah berhala dan

berikut: mereka yang mencintai sesuatu melebihi

1. Berkaitan dengan keadaan yang bai( antara cintanya kepada Allah akan mendapatkan

kesesatan dengan menggunakan istilah

dhalillun mubin ( W ,W = kesesatan yang

nyata), disebutkan lima belas kali, misalnya

QS. Ah 'ImrAn [3]: 164 dan mereka yang tidak

6L7 ENsxroprpra Al-Qun'aru

Mubshirah Mubshirah

mau mendengar seruan utusan Allah dengan merupakan makna konotatif, yaitu'menjadikan

istilah laghawiyyun mubin (A "6A -- U"- mata melihat'. Menurut Al-Qurthubi, maksud

sesatan yang nyata), seperti dinyatakan di ayat-ayattersebut adalah Allah yang menjadikan
dalam QS. Al-Qashash [28]: f8; (b) untuk
menyatakan dosa bagi mereka yang men- matahari bersinar terang pada siang hari,
sehingga mata dapat melihat. Penafsiran ini
dustakan Allah swt. dan rasul-Nya dengan sejalan dengan teori optika modern yang me-
nyatakan bahwa mata dapat melihat karena
istilah itsman mubina tQ *l = dosa yang
adanya sinar yang memantul menembus masuk
nyata), disebutkan empat kali, misalnya QS. ke dalam kelopak mata. Ayat-ayat tersebut juga
menunjukkan bahwa siang yang terang me-
An-NisA' [4]: 50. *Arifuddin Ahmadte rupakan sebagian tanda-tanda kekuasaan Allah

MUBSHTRAH ( {r4l swt. Dengan adanya siang yang terang manusia

Mubshirah adalah bentuk ism fd'il (pelaku) yang dapat berusaha mencari nafkah dan merupakan

muonn ast (feminim), b enlttk mudzakknr (maskulin)- salah satu sarana untuk menentukan musim dan

nya adalah mubshir ( ,i) - yang berasal dari kata bilangan tahun.
Adapun kat a mubshiralt dtdalam QS. Al-Isrff
-l<er1a abshara yubshiru ibshilran ( - 'A -|Al
fr6)), turunan katayang tersusun hwuf bd , shfrd, lLTl: 59 dan QS. An-Naml 127\: 1.3 berarti
dan rd' (tdq ). Menurut Ibnu Faris, akar kata 'memperlihatkan'. Di dalam QS. Al-Isril lLTl:59
dinyatakan bahwa Allah swt. memberikan
tersebut memiliki dua makna denotatif, yaitu mukjizat kepada Nabi Shaleh as. berupa unta
untuk'memperlihatkan' kekuasaan-Nya dan
'mengetahui' dan 'menebalkan'. Makna pertama kebenaran rasul-Nya kepada umatnya. Ke-

(mengetahui) berkembang menjadi, antara lain beradaan unta betina itu merupakan permintaan

'melihat' karena untuk mengetahui sesuatu umat Nabi Shaleh as. untuk membuktikan
kerasulannya. Meskipun permintaan mereka itu
umumnya melalui penglihatan;'mata' karena telah dikabulkan, mereka tetap saja tidak
beriman. Bahkan, mereka men88an88u dan
digunakan untuk melihat dan selanjutnya menge- membunuh unta betina tersebut. Akibatnya,
mereka diazab Allah dengan mendatangkan
tahui; 'memikirkan' karena pengetahuan me-
gempa, sehingga mereka menjadi mayat-mayat
rupakan hasil pemikiran; dan'bukti' atau'alasan'
bergelimpangan, sePerti dinyatakan di dalam
karena merupakan dasar pengetahuan' Adapun
QS. Al-A'rAf [7]:78.Di dalamQS. An-Naml [27]:
makna kedua (menebalkan) berkembang menjadi, 13, kata mubshirah digunakan berkaitan dengan
mukjizat Nabi Musa as., yakni mukjizat yang
antara lain 'menumpuk' karena menjadikan
diberikan Allah kepada Nabi Musa as. berupa
sesuatu tersusun hingga tebal. tongkat yang dapat berubah menjadi ular dan
apabila tangannya dikeluarkan dari kantong
Kata mubshirah dan pecahannya di dalam bajunya maka tangannya berwarna putih dan
bersinar. Kedua mukjizat itu memperlihatkan
Al-Qur'an terulang 14t8 kdi dan kata mubshirah kebenaran kerasulan Nabi Musa as. kepada

sendiri terulang tiga kali, yaitu pada QS. Al-IsrA' Firaun dan para pengikutnYa.

l17l:12,59 dan QS. An-Naml l27l:13. Adapun fadi, mukjizatyang diberikan Allah swt.
yang berben t:uk mu dz alcknr, (mub shir) iuga terulang kepada rasul-rasul-Nya, khususnya kepada

tiga kali, yaitu QS. Y0nus [10]:67, QS. An-Naml Nabi Shaleh as. dan Nabi Musa as. merupakan
mubshirah. Dengan demikian, kata mubshirah di
l27l:86, dan QS. GhAfir [tl0]: 61.

Kata mub shir ah di dalarn QS. Al-Isri' 117 l: L2

berarti'terang', seperti dinyatakan: "Waja' alnd

ayatan nahkri mubshiratan" GtA tt(si 416+o=

Dan Kami jadikan tanda siang itu terang). Makna

itu pula yang digunakan untuk bentuk mudzakknr-

nya(mubshir) di dalam QS' Yfinus [10]:68, QS. An-

Naml l27l: 86, dan QS. GhAfir [40]: 61 yang

berbunyi: "wan nahira mubshiran" $er: 1tifiio =

Dan Yang menjadikan siang terang). Makna itu

Kajian Kosakata- 618

MudhA'afah Mudbirin

dalam Al-Qur'an digunakan dengan makna orang-orang yang bersedekah, menafkahkan
konotasi,'terang' dan'memperlihatkan'. Makna sebagian hartanya pada jalan Allah, QS. Al-
kedua,'memperlihatkan', yang digunakan Baqarah l2l: 245, juga dalam konteks pelipat-
berkaitan dengan mukjizat yang memiliki dua gandaan siksaan (QS. Al-AhzAb [33]: 30 dan 68).
dimensi, yaitu dapat dilihat dengan mata kepala
dan dapat pula dilihat dengan mata hati dengan + Ahmad Rofq +
memikirkan keberadaannya (mukjizat).
MUDBIR1N { C;ii I
+ Arifuddin Ahmad ee Kata mudbirirz adalah bentuk ism f6' il (kata benda

MUDHAAFAH ( iib$)l yang menunjukkan pelaku) dari kata adbara -

Kata mudhi'afah ( -;AA) adalah ism mashdar yudbiru - idbilran ( drla6bja-ra'ry(';-;-);.rKi a) tyaanmg ubderbaisrianl
dari kata dasar

(( i7+:UA,'n--y'=rAtbentu)kdainnfindiistief)budtarsiadthu6'kaafali- yudhA' tfu merupakan bentuk jamak (ganda) dari mudbir.

di dalam Kata ini ditemukan sebanyak delapan kali di

AlQur'an, yaitu di dalam QS. AU'ImrAn [3]: 130. dalam Al-Qur'an; dua kali dalam bentuk tunggal

iltiDi dalam be nhkfi'l mudhkri' ( ;Jl; = kata ke4a mudbir ( tY ), dan enam kali dalam bentuk jamak

yang menunjukkan waktu sekarang atau akan mudbifin(J.#)

datang) yudhh' ifu - yudh6' af ( JL\i. - .-;rG- ) kata Secara etimologis, kata dabara berarti
belakang, lawan depan. Pengertian kata ini
itu disebut sembilan kali, di dalam bentuk kata

bendadhi'fldhi'fain ( ;:*llib ) disebut sembilan kemudian berkembang menjadi beberapa ma-

.i*ikali, dan dalambenfitkadh'Af ( ) disebut dua cam. Raghib Al-Ashfahani mencatatnya menjadi

kali. Kata lain yang seasal dengan itu adalahdhn'f empat macam pengertian. Pertam4 berarti'lari',

(.;ll) yang merupakan bentuk mashdar ( |rr? sebagaimana terdapat di dalam QS. Al-Anfal [8] :

bentuk infinitif) dan dha'ufa ('-)Je).Kata itu di 15 yang melarang umat Islam lari kalau bertemu

dalam berbagai bentuknya disebut 31 kali, musuh orang kafir. Kedua, berarti 'berlalu',

berbentuk dh"a'ufa ('-b)b) dua kali, ma'f (;*) seperti terdapat di dalam ayatwallaili idzi adbara
empat kali, adh'iflmudh'if (b,rlut;bi ) tigakali, j;i
-dan btadh'$a - yastadh'tf ('-,AX- '-z|l,zlt ) 13 kali. ri1$rri = demi malam apabila telah berlalu).
1
Kata mudhi'afah ( iAU) berarti 'berlipat
Ketiga berarti'meninggalkan'. Ini dapat dilihat
ganda', seperti di dalam QS. Ati'Imr6n [3]: 130
dan QS. Al-Baqarah l2l:245. Bentuk lain yang umpamanya di dalam ungkapanDabaraFuldn al-

-+sama artinya adalah dhi'f ( = dengan kasrah qaum (iralr f>rllr j.;=SiFulan meninggalkan suatu
kaum). Keempat, berarti 'berpaling', seperti
dlrfrd), seperhQS. Al-A'rAf [7]:38, QS. Al-Isril [17]:
75, QS. SabA' [34]: 37, QS. ShAd [38]: 61, QS. Al- terdapat di dalam ayat tsumma adbara wastakbara
Baqarah l2l:265, dan QS. Al-AhzAb [33]: 30 dan
68. 'Ya Tuhan kami, berilah kepada mereka azab (;kt:';'t'n = kemudian dia berpaling dan

dua kali lipat dan kutuklah mereka dengan menyombongkan diri) di dalam Al-Qur'an QS.
Al-Muddatstsir [74]: 23. Semua pengertian ini

tidak keluar dari makna asalnya'membelakangi'.

Berdasarkan pengertian-pengertian di

kutukan yang besar'. i.riatas, maka katamudbirin ( ) dipakai di dalam

Secara bahasa mudhi'afah ( rjLt! ) berarti AlQur'an di dalam arti'orang yang meninggal-

'menambah jumlah sesuatu, dan menjadikan- kan' dan 'orang yang membelakangi atau

nya dua kali atau lebih banyak'. Menurut Al- berpaling'. Di dalam konteks pertama Al-Qur'an

Ashfahani, kata itu berarti 'mengumpulkan hal menjelaskan rencana Nabi Ibrahim untuk meng-

yang sama', dan seterusnya. Ini sejalan dengan hancurkan berhala kaumnya, setelah mereka

penggunaannya di dalam Al-Qur'an. pergi meninggalkan tempat berhala tersebut (QS.

Mudhi'afah (r*ra ) digunakan juga dalam Al-AnbiyA' 121\:57).
Di dalam konteks yang kedu4 AlQur'an
konteks rangsangan pelipatgandaan pahala bagi

619 ENsrxr-oppore Ar-Qun'aN

Muddatstsir Muddatstsir

menjelaskan bahwa orang yang membelakangi yaitu, "Ketika aku sedang berjalan, aku men-
atau berpaling tersebut disebabkan karena takut
atau menolak kebenaran yang disampaikan oleh dengar suara dari atas; maka, aku arahkan
rasul Allah kepadamereka. Di dalam pengertian
pandanganku ke langit. Tiba-tiba malaikat yang
pertama, Al-Qur'an menjelaskan bagaimana
Nabi Musa lari ke belakang setelah melihat datang kepadaku di Gua Hira (kulihat) duduk di

tongkat yang dilemparkannya berubah menjadi atas sebuah kursi di antaralangit danbumi. Maka,

ular (QS. An-Naml l27l:10, QS. Al-Qashash [28]: aku bertekuk lutut dan terjatuh ke tanah. Aku
31). Di dalam QS. At-Taubah [9]: 25, Al-Qur'an
menjelaskan ketakutan umat Islam menghadapi segera kembali kepada keluargaku (Khadijah) dan
tentara kafir pada Perang Hunain, sehingga
mereka lari ke belakang bercerai berai. HaI ini berkata, "Zammilirni zammilftni ( C'i\'t ,S'b't\"
disebabkan oleh kesombongan mereka yang maka turunlah ayat-ayat, "Y d ayyuhnl-muddatstsir
merasa kuat dengan jumlah besar dan me-
nganggap enteng lawan. Namun, Allah akhirnya (dei3ng-lain(Lwa=agr-uriujozraanfgahyjaunrg(b;er$rselim*juitt) sampai
membantu umat Islam dengan menurunkan
tentara-Nyayang terdiri dari malaikat. Di dalam = Dan
ayat lain, Al-Qur'an juga menjelaskan bahwa
perbuatan dosa [menyembah berhala] ting-
pada Hari Kiamat, umat manusia lari ke belakang galkanlah) (QS. Al-Muddatstsir lTal r5).

untuk menyelamatkan diri dari azab Allah. Muddatstsir adalah ism f6'il ( J"u f-J = kata
Di dalam pengertian kedua (yaitu mem-
benda yang menunjukkan pelaku) dari iddatsara
belakangi atau berpaling), Al-Qur'an me-
nyebutkan bahwa orang kafir (membelakangi, ( ;"t). Menurut Ar-Raghib Al-Ashfahani,

berpaling) ifu shma dengan orang mati danorang muddatstsirberasal dari kata mutadatstsir ( ;:.t:)).

tuli, karena mereka tidak mau mendengar j:tDi situ ta di-idghhm ( tGSl= memasukkan satu

kebenaran dan berpaling membelakanginya (QS. huruf ke huruf lainlkan j adi dfrl. Tadatstsar a ( )

Ar-ROm [30]: 52). Pada ayat lain, Al-Qur'an menurut pengarang kttab Al-Mu'jam Al-Wasith
menceritakan bagaimana umat Nabi Ibrahim
berpaling membelakanginya setelah Nabi berarti seseorang yang memakar ditsdr (-,tl2 ) dan
Ibrahim menyampaikan kebenaran dari Allah.
menutupi diri dengan itu (labisad-ditsdr wa
+ Muhammad lqbal *
tagaththd bih = q .$4 .,t$t'u.; ). Idiupun ditsilr
MUDDArsrsrR ( j-Xit
adalah sejenis kain yang diletakkan di atas baju
Katamuddatsfsir adalah nama salah satu surah di
dalam Al-Qur'an, yang menempati urutan ke- yang dipakai untuk menghangatkan dan/atau

74 di dalam mushaf. QS. Al-Muddatstsir [74) dipakai sewaktu orang berbaring/tidur. Dengan

terdiri atas 56 ayat, termasuk golongan surah- kata lain, kata itu dapat diterjemahkan'selimut'.
sw ah Makkiyah. NamaA/ -Muddatstsir diambil dari
kata al-muddatstsir yang terdapat pada ayat Kata muddatstsir ber aurli'orang yang berselimut'.

pertama surah itu. Bila kata 'orang yang berselimut' di-
Ada beberapa riwayat mengenai sejarah
kaitkan lebih jauh dengan sebab turunnya ayat,
turunnya surah ini. Riwayat itu antara lain
arti yang ditunjuk oleh peristiwa tersebut
disebutkan di dalam hadits riwayat Bukhari dan
Muslim yang berasal dari )abir ra. yang me- adalah 'orang yang diselimuti'. Pengertian ini
nyampaikan apa yang disampaikan oleh Rasul,
didukung oleh suatu qiraat yang dinisbahkan

kepada Ikrimah, yaitu (Yri ayyuhal-mudatstsar =

iArfj-i ri ), yang menyelimuti beliau adalah

istrinya, Khadijah.

Muhammad Husain Ath-Thabathabai me-

nafsirkan ayat ini dengan, "Wahai olang yang

berselimut dengan kain untuk tidur". Di dalam hal

ini, Allah menghadapkan pembicaraan kepada

Nabi Muhammad saw. sesuai dengan ke-

adaannya waktu itu, untuk menghibur dan
melambangkan rasa kasih sayang. Ath-

Thabathabai juga berpendapat bahwa yang

dimaksud dengan tadatstsur (berselimut) di

Kajian Kosakata 620

Mudzakkir Mudzakkir

dalam ayat ini adalah pakaian kenabian (az- Allah (QS. Al-GhAsyiyah [88]:21) dan kemudian
berlaku bagi orang lain, seperti ulul-amr.
nubuwwah) yang disamakan dengan pakaian
dan perhiasan yang dipakai. Menurut pakar Peringatan itu ada kalanya ditujukan a)

yang lain, maksudnya ialah saat-saat Nabi ber- kepada manusia yang telah melampaui batas

tahannuts di Gua Hira' yang jauh dari peng- (QS. YAsin [36]: 19); b) agar manusia tidak tertipu
lihatan manusia. Maka, ayat ini seakan-akan
dengan kesesatan di dunia dan tidak celaka
berbicara dengan beliau sesuai dengan situasi
nantinya di akhirat (QS. Al-An'Am [6]: 70); c)
waktu itu. Pendapat lain lagi mengatakan untuk mengingatkan kita agar tidak lupa dari

bahwa yang dimaksud dengan 'berselimut' di kebenaran yang pernah diterima (QS. Al-An'Am

sini ialah beristirahat dan bersenang-senang. $l: Aa); d) sebagai sarana untuk mendekatkan
Ikrimah, sebagaimana yan9 dikutip Al-
diri kepada Allah, bersujud bertasbih serta tidak
Qurthubi, berpendapat bahwa maksud al-
muddatstsir ialah kenabi an (nubuwwah =;lrj ) darrr sekali-kali menyombongkan diri (QS. As-Sajadah

beban kenabian. Allah memanggil kekasih-Nya [32]: 1s).
sesuai dengan sifat dan keadaannya waktu itu, Ath-Thabathabai mengemukakan bahwa
dan Tuhan tidak mengatakan "Yh Muhammad"
ata:l "Y6Ful6n." Ini dimaksud untuk menunjuk- peringatan atau nasihat itu pada hakikatnya
kan sikap lunak, lembut, dan kasih sayang.
mengandung unsur manfaat. Jika tidak, maka
ee Hasan Zaini cc tugas pemberi peringatan akan menjadi sia-sia.

Manfaat itu akan lebih terasa lagi bagi orang yang

punya kecenderungan kepada kebenaran atau li

(MUDZAKKTR i -5:i) bentuk ism fd' il manyakhsyi(,;t*1.r.J ) (aS. Al-A'h [87]:8 - 11).
fKata mudzalrkir (
) merupakan Ibnu |arir Ath-Thabari, ketika menafsirkan

( EG ?l= katabendamenunjukkan pelaku) dari katafa dzakkir ('; 1 ) di dalam QS. Al-GhasFyah
[88]: 21 di atas, menjelaskan bahwa Allah
kata: dzaleknra - yudzakkiru - tadzkiran - mudzakkir
berkata kepada Nabi Muhammad saw.:, "Hai
(';i - t-S':i -';i--;t ). Di dalam Al-Qur'an,
kata mudiakkir ( f i) disebut satu kali, yakni Muhammad! Berilah peringatan hamba-Ku

dengan ayat-ayat-Ku dan berilah pelajaran

terdapat di dalam QS. Al-GhAsyiyah [88]: 21., dari dengan bukti kebenaran (hujjah)-Ku serta

95 kali penyebutan bersama kata lain yang seasal sampaikanlah kepada mereka risalah-Ku." Kata

dengan kata itu. iinnarnd mtt a mudzakkir ( "; Ui Li f ), bahwa Allah

/ iSecara bahas q kala mudzakkir ( ) berarti berkata, "Sesungguhnya Aku mengutusmu

'pemberi peringatan' atau 'pemberi nasihat' kepada mereka, ya Muhammad! sebagai

(pelakunya), sedangkan isi peringatan atau mudzakkir untuk mengingatkan mereka kepada

nasihat yang diberikan itu disebut adz-dzikr6, nikmat-Ku, memperkenalkan kepada mereka

misalnya kitab suci Al-Qur'an. Surah peringatan akan kewajiban-kewajiban mereka dan memberi

disebut mudzakkir( ;l)dandzikrAllAh( h f;) mereka pelajaran." Nabi Muhammad hanya

berarti'mengingat Allah'. diberi wewenang oleh Allah sebagai pemberi

;i)Secara terminologis, kata mudzakkir ( peringatan, dan tidak diberi kuasa oleh Allah

berarti 'seseorang yang diberi wewenang atau untuk memaksa mereka untuk beriman kepada

tugas untuk memberi peringatan atau nasihat Allah (mushaithirlmusa\ith = Li?l'h?l ) atau

kepada orang lain tentang suatu masalah, dengan membawa mereka kepada yang diinginkan oleh

tujuan orang yang dinasihati itu dapat me- Rasul Allah. Untuk beriman atau tidak, me-

mahami dan diharapkan bisa kembali kepada rupakan hak atau wewenang Allah swt. (QS.

kebenaran'. Di dalam Al-Qur'an, pemberi we- Ibrahim p.al 4 dan QS. Al-Baqarah [2]:213).
Agar peringatan atau nasihat yang di-
wenang itu adalah Allah swt., sedangkan yang

diberi wewenang pertama kali adalah Rasul ;iberikan olehmudzakkir ( ) itu bemanfaaL Al-

6)1 ENsrxr-opepm Al-Qun'aN

Mufashshal Mufashshal

Qur'an selalu mengaitkannya dengan himbauan- Menurut Ibnu Faris, kata fashala ( p) berarti

himbauan lain untuk berkesadaran atas ke- 'memisahkan sesuatu dari sesuatu yang lain',
kuasaan Allah. Pada QS. Al-GhAsyiyah [88]: 1-
atau'memutuskan'. Menurut Al-Ashfahani kata
16, manusia diajak terlebih dahulu merenungkan
tersebut dapat bermakna: (1) fashalal qaumu 'an
kehidupan di akhirat nanti, sebagai bukti akan
makdni kadzd (t-t? or(J,yi'A, u[a1 = kaum itu
ada kehidupan abadi setelah kematian. Setelah
itu, pada ayat L7-20 surah yang sama, manusia keluar dari tempat itu), seperti firman Allah QS.
diajak kembali kepada kehidupan dunia dengan
memerhatikan alam sekitarnya sebagai lahan Al-Baqarah l2l:2a9. Di dalam teks ini, dipahami
bahwa Thalut telah keluar bersama dengan
kehidupan. tentaranya, sehingga terjadilah pemisahan

Ayat-ayat ini pada mulanya berkaitan antara kedua kelompok (yang meninggalkan dan
yang ditinggalkan) tersebuti [2) digunakan pula
dengan keadaan kehidupan bangsa Arab sebagai
pada at-af'61 dan al-aqwAl ( lr;\g Juilr = per-
pedagang. Pertama sekali Allah menyuruh
memerhatikan kendaraan (unta) sebagai alat buatan dan perkataan), seperti firman Allah di

angkutan (Ayat 17). Lalu, memerhatikan langit dalamQS. Ad-DukhAn l44l: 0. Maksudnya hari

sebagai payung di malam hari dengan alat diputuskannya kebenaran dan kebatilan, se-
hingga jelas terjadi pemisahan antara manusia
penerang bintang agar tidak tersesat (Ayat 18
dan QS. An-Nahl [16]: 16). Memerhatikan yang hak dan yang batil secara hukum.
gunung sebagai tempat berteduh dan ber-
istirahat dari perjalanan pada siang hari serta Kemudian, katafashala ( ta) itu dijadikan
fi'l rub6'i (empat huruf), fashshala, yufashshilu,
dari terik matahari (Ayat 19). Kemudian,
tafslfilan (')+1t ,W-;;5i ) berarti bayyana (;ft. =
memerhatikan bumi yang terhampar sebagai
tempat berusaha (Ayat 20). Az-Zamakhsyari menerangkan, menjelaskan) kemudian dijadikan
mengatakan bahwa tidak ada alasan lagi bagi
manusia untuk mengingkari Allah sebagai khalik mufashshal(JL.l,1*nmaf ul(&yekpnderita)yang
yang berkuasa membangkitkan manusia untuk maksudnya menjadikan sesuatu terpisahkan dari
menjalani kehidupan akhirat nanti. Agar ma-
nusia tidak ingkar, Nabi Muhammad saw. diberi yang lain, sehingga tampak terperinci.

wewenang oleh Allah sebagar mudzakkir. Illlantrsia Di dalam Al-Qur'an, kata mufashshal di-
temukan dua kali, terdapat di dalam QS. Al-
yang mengingkari peringatan disamakan oleh An'Am 16l: fi,a dan QS. Al-A'rAf [7]: 133. Ayat

Allah dengan orang buta (al-a'mh = ;,e\), di pertama berkaitan dengan sikap kaum musyrik

dalam arti buta dari kebenaran (QS. Ar-Ra'd [13]: yang berkepala batu dan sikap mereka terhadap
19), sementara yang mematuhinya diumpama-
kerasulan Nabi Muhammad saw. Di dalam ayat
kan sebaliknya (QS. Al-Furq6n l25l:73).
ini, kaum musyrik masih enggan menyatakan
Petunjuk bagi mudzakkir di dalam mem- ketundukannya terhadap agama yang dibawa
Rasulullah saw., walaupun diketahui bahwa
berikan peringatan atau nasihat dijelaskan oleh
Allah dengan tiga car4 yakni dengan hikmah agama yang dibawa Nabi adalah agama yang
(tegas) memberi contoh yang baik, dan meng- benar. Oleh karena itu, di akhir ayat ini Allah
tetap memberikan ajakan agar mereka se-
ajak berdialog (QS. An-Narhl [16] : 125). Ketiga cara nantiasa tidak ragu-ragu menerimanya (Al-
di atas disesuaikan dengan keadaan orang yang
diberi peringatan atau nasihat. q Yaswirman + Qur'an).

MUFASHSHAL ( Sll,l Menurut Ahmad Musthafa Al-Maraghi

(Katata)ymaunfagsbheshraalk(a"rt5pia)dbaehrwausaf.lf6d,asrhi hkda,tadafanslh6nmla. bahwa katamufashshalan (r;l) itu dimaksud-

kan adalah terperincinya sesuatu secara jelas
antara yang hak dan yang batil, halal dan hatam,
dan hukum-hukum lainnya. Menurut Abu Ali
Al-Fadl bin Al-Hasan Ath-Thabarsi, yang di-

maksudkan kata mufashshalan (\* ) adalah

Kajian Kosakata

Mufashshal Muflih

telah dijelaskannya secara terperinci semua yang kutu, katak, dan darah merupakan bukti yang
dibutuhkan (manusia) di dalamnya (Al-Qur'an),
jelas atas kebenaran kekuasaan Tuhan.
seperti dikemukakannya secara terperinci
antara kebenaran dan kebohongan di dalam Kalau penafsiran pertama yang dipegangi,

agama. Demikian pula dikemukakan Ibnu Katsir maka QS. Al-An'Am [6,] : 114 dan QS. Al-A'rAf [7] :
bahwa kata tersebut diartikan mubayyinan ((di'= 133 memunyai kesamaan pengertian dan peng-

menjelaskan). Artinya, semua persoalan-per- gunaan, yakni keduanya menegaskan kejelasan
dan keterperincian ajaran-ajaran yang diturun-
soalan di dalam Al-Qur'an dibahas secara jelas,
kan Tuhan; akan tetapi, jika kita mengacu kepada
sehingga tidak ada lagi persoalan yang srunar
penafsiran kedua berarti QS. Al-An'Am 16l: fi,a
bagi manusia.
dan QS. Al-A'rAf [7]: 133 diletakkan pada
|adi, pada prinsipnya ulama tafsir me- proporsi yang berbeda. Ayat pertama me-
negaskan salah satu sifat kesempurnaan Al-
maksudkan katamufashshal ( J5; ) di atas adalah
Kitab, sedangkan ayat kedua merupakan bukti
terurainya semua persoalan manusia dengan nyata yang Allah turunkan berupa cobaan

jelas di dalam AlQur'an, sehingga tidak ada lagi sectrra bertahap. * Abustani llyas ee

alasan bagi manusia untuk tidak menerima

ajaran yang dibawa oleh Rasul saw. MUFLIH ( a.fii I

#Kata mufashshal ( ) yang kedua terdapat Muflih( (Crt:s>t)r.al-da'#la-h-'icsmufl6)'i.l dariaflahn-yuflibu-
iflilhan Di dalam berbagai
di dalam QS. Al-A'r6f l7l:133. Ayat ini berbentuk

jarrak muannats sdlim "mufashshal1t ( o>,ioi)". bentuknya kata ini disebut 40 kali di dalam Al-

Kata tersebut mengandung arti 'yang jelas'. Ayat Demi dpaaltamkalib, efni'tlakmfui'dlhmdkrid',ttti,uaflfihtaufu(('&4;i

ini menerangkan kisah yang terjadi pada umat Qur'an. )
disebut ),
Nabi Musa as. yang angkuh dan sombong.
tullihtma(b';)3i),yuflibu('&.),yuflibfrna(1'#.1
Mereka sekali-kali menolak ajakan Nabi Musa
disebut 23 kali, dan ism yang kesemuanya ber-
as. untuk beriman kepada Allah swt. Oleh karena
hrllnn k istn fA? (pelaku) al-muflibfina (,1;!Ci I aar,
itu, diturunkanlah azab kepada mereka. Akan
al-mufliffina (',;$i ) disebut 13 kali.
tetapi, cobaan itu tampaknya tidak membuat
Al-Ashfahani menyebutkan bahwa al-fal6h
mereka merasa diazab atau diberi peringatan,

bahkan mereka tetap menyombongkan diri dan ((;Caxi jier)tiafidija,il:ai h=amzhe-zmhapfreurowleahidardpkau bughyatin
tetap tidak beriman kepada Allah. Padahal,
yang di-

dengan kejadian itu sudah seharusnya mereka kehendaki). Kata ini seringkali diterjemahkan

sadar bahwa apa yang disampaikan oleh Nabi 'beruntung','berbahagia','memperoleh ke-

Musa as. adalah benar. menangan', dan sejenisnya.

Ath-Thabarsi mengemukakan penafsiran Lebih lanjut, Al-Ashfahani membagi

mufashshalit ( o.fr ) dari: (1) Said bin fubair kebahagiaan menjadi, kebahagiaan duniawi dan

bahwa yang dimaksudkan mufashshalif adalah kebahagiaan ukhrawi. Kebahagiaan duniawi

mukjizat yang menjelaskan, petunjuknya yang adalah kebahagiaan yang membuat kehidupan

teran& (2) Mujahid memaksudkannya terperinci, dunia menjadi baik, bahagia, dan sejahtera yaitu
mencakup usia panjang, kekayaan, dan ke-
atau sebagian terpisah dari bagian yang lain' |adl
muliaan, sedangkan kebahagiaan ukhrawi men-
kata tersebut yang dimaksud adalah petunjuk-
petunjuk (mukjizat) yang diturunkan Allah cakup empat hal, yaitu kekekalan (keabadian)

kepada umat Nabi Musa as. yang disampaikan tanpa kepunahan, kekayaan tanpa kemiskinan,

secara terperinci. kemuliaan tanpa kehinaan, dan pengetahuan
Lain halnya Ibnu Katsir, ia menafsirkan
tanpa kebodohan. Kebahagiaan ukhrawi inilah

kata mufashshalilt (dengan jelas) dikembalikan yang disebut kebahagiaan yang sesungguhnya
sehingga clikatakan tiada kehidupan kecuali
kepada ujian itu sendiri, yakni topan, belalanp

6)C ENsrxropsora Al-Qun'eN

Muflih Muflih

kehidupan akhirat. yang baik dan mengharamkan yang buruk,

Perincian Al-Ashfahani yang membatasi beriman kepada Muhammad saw., menolong-
ny4 serta mengikuti petunjuk AlQur'an yang
makna al-fal6h di atas tampaknya tidak sejalan diturunkan kepadanya (QS. Al-A'rdf l7l:157);
dengan penggunaan Al-Qur'an. Di dalam QS'
5. Rasul dan orang-orang yang beriman ber-
Thaha 1201, e+, misalnya, kala aflaha ( df I
samanya, yang berjihad dengan harta dan
disebutkan berkaitan dengan ucaPan Firaun jiwa mereka di jalan Allah (QS. At-Taubah

kepada para ahli sihirnya untuk bersatu meng-

hadapi Musa as. dan menjanjikan nikmat dan [9]:88);
hadiah yang besar jika mereka berhasil me-
6. Orang-orang Mukmin yang jika diajak untuk
ngalahkan Musa di dalam suatu arena'adu mengikuti Kitab Allah dan Sunnah Rasul-
kekuatan ilmu yang disaksikan orang banyak
C;Nya mengat akansmni' nd wa atha' ni ( Ctlt
(QS. Asy-Syu' atd' 126l:7 -42).
=kami mendengar dan kami menaatinya) (QS.
Di dalam QS. Al-Mu'minfin l23l:1, aflah'a
An-N0r Qal5\;
( glrf ) abeUutkan berkaitan dengan Penegasan
Allah swt. mengenai kebahagiaan orang-orang 7. Orang-orang yang bertobat dan beriman
serta mengerjakan amal saleh (QS' Al-

Mukmin, yaitu orang-orang khusuk di dalam Qashsash l28l:67);
shalaf menunaikan zakaL meniauhkan diri dari
perbuatan sia-sia, tidak menggunakan alat 8. Orang-orang yang memberikan hak kerabat,

fakir miskin , dNribnus saffil (QS. Ar-R0m [30]:

kelaminnya kecuali secara sah, memenuhi amanat 38),

dan janji, serta memelihara waktu-waktu shalat' 9. Orang-orang yang berbuat ihsdn, yakni

#iBentuklain adatah ismf6'il, al-muflih( ) mereka yang mendirikan shalat, membayar

terulang sebanyak 13 kali di dalam Al-Qur'an zakat, dan meyakini adanya hari akhirat (QS'

yang kesemuanya disebut di dalam bentuk jamak, LuqmAn [31]:5);
10.Para hizbulldh, yakni mereka yang beriman
al-muflihitn ( o';tli ). Para ahli taf sir mengartikan
kepada Allah dan hari akhir, yang mem-
kata al-muflihfin ini dengan "orang-orang yang berikan nasihat kepada mereka yang me-
selamat (terbebas) dari amarah dan azab Allah nentang perintah Allah dan Rasul-Nya,

di akhirat kelak". Orang-orang yang memperoleh meskipun dari kalangan bapak-bapak, anak-

predikat al-muflibfin ini adalah yang berikut: an& saudara-saudara, atau kerabat-kerabat
1,. Orang-orang yang muttaqin, yakni orang-
mereka (QS. Al-Mujadalah [58]:22); dan,
orang yang beriman kepada yang gaib, 1L.Orang-orang yang lebih mengutamakan
menegakkan shalat, menafkahkan hart4 serta
beriman kepada kitab yang diturunkan orang lain meskipun diri mereka sendiri
kepada Nabi Muhammad saw dan kitab-
sangat membutuhkan (QS. Al-Hasyr [59]: 9

kitab yang diturunkan sebelumnya, serta dan QS. At-TaghAbun [64]: 16).
meyakini adanya hari akhirat (QS' Al- Di sisi lain, ditemukan lima golongan orang

Baqarah [2]: 1-5); yang secara tegas dinyatakan Al-Qur'an sebagai
2. Umat yang menyeru kepada kebaikan, me- orang-orang yang tidak mungkin memperoleh
keberuntungan. Kelima golongan orang tersebut
nyuruh yang makruf dan mencegah dari

kemungkaran (QS. Ali'ImrAn [3]: 104); adalah yang berikut:
J. Orang-orang yang timbangan amal ke-
1. Orang-orang yang lalim, yaitu oranS-orang
baikannya lebih berat di akhirat kelak (QS' yang membuat-buat kedustaan terhadap Al-
lah atau mendustakan ayat-ayat-Nya (QS'
Al-A'rAf [7]:8 dan QS. Al-Mu'min0n [23]: 102);
4. Orang-orang yang mengiku tr Rasul y alrrg ummi Al-An'Am 16l:21);

(Muhammad saw.), menyuruh yang makruf 2. Orang-orang yang berbuat kriminal (QS'

dan mencegah ya.g mungkar, menghalalkan Yfinus [10]: 17);

Kaiian Kosaka ,u 624

MuftarA MuftarA

3. Para ahli sihir (QS. Y0nus [10]:77); muanya itu dianggap oleh orang-orang kafir
4. Orang-orang kafia yakni orang-orang yang
sebagai suatu kebohongan yang dibuat-buat.
menyembah Tuhan yang lain di samping Al-
Misalnya ketika Nabi Musa as. datang meng-
lah (QS. Al-Mu'mintn [23]: 117); dan,
5. Orang-orang yang melakukan kebohongan hadap Firaun memperlihatkan tanda-tanda ke-

dengan mengatasnamakan Allah (QS. Y0nus kuasaan Allah berupa mukjizatnya yang dapat

[10]: 69). et Satahuddin n mengubah tongkat menjadi ular, tetapi Firaun
menganggap hal itu sebagai sihir yang dibuat-
MUFTARA t afr).
buat saja sibrun muftarh (6i i"., ). Walaupun
-Kata muftard berasal dari kata keria dasar fard
yafii - firyatan ('ti;.-Ufr-',si ). Menurut pe- hati nurani Firaun mengakui kebenaran muk-

ngarang kamus Mu' j nn Maqdyisil-Lughah, katafard jizat Nabi Musa itu, tetapi kemegahan dan

( .si ) Padamulanyaberarti'memotong sesuatu kekuasaannya membuatnya sombong sehingga

kemudian menggantinya dengan yang lain yang mengingkari kebenaran tersebut. Firaun pun

mirip denganyang dipotong semula'. Kemudian berargumentasi bahwa ajaran yang dibawa

kata ini diartikan 'membuat kebohongan', Musa untuk menyembah Tuhan Allah yang Maha

karena orang yang berbohong sebenarnya telah Esa, tidak pernah didengarnya dari nenek
moyangnya terdahulu, bahkan para umat
memotong kebenaran dan menggantinya
dengan kedustaan yang kelihatannya mirip terdahulu justru mempersekutukan Tuhan (QS.
dengan kebenaran semula. Oleh sebab itu kata
fard sering diikuti oleh kata kadzib, seperti fard AlQashash l27l:36).
kadziban ( i+{',s; = membuat kebohongan). Kata Ketika ayat-ayat Al-Qur'an dibacakan di

muftarh (6i ) berasal dari kata kerja yang hadapan orang-orang kafir Quraisy, mereka

berpola ifti' 6l ( J r4l ), y akni ift ar d - y aft ari - ifi ir 6' on menuduh Nabi Muhammad saw. sebagai orang

( -',sA)A- s;-- ). Orang yang melakukan yang ingin menghalangi mereka mengikuti
agama nenek moyang mereka. Ayat-ayat Al-
kebohongan (ism al-f6'il, pelakunya) disebut Qur'an itu sendiri dianggap sebagai suatu
kebohongan yang dibuat-buat, 'ifkun muftarh
Fmuftai (,s \, bentuk j amakny a adalah muftaritn
(o\ii ). Sesuatu yang dibuat-buat sebagai ,si( e.rl ) (aS. SabA' [34]:43). Nabi Muhammad
kebohongan disebut muftarh ( 6i = suatu
sendiri dituduh sebagai orang yang membuat-
kebohongan yang dibuat-buat). Menurut Ar- buat kebohongan. Karena itu Allah srvt. meme-
rintahkan Nabi-Nya untuk menantang agar
Raghib Al-Ashfahani, Al-Qur'an menggunakan mereka menyusun sepuluh surah saja yang

kata yang berasal dari kata fard tntuk me- dibuat yang seperti Al-Qur'an di dalam hal

nunjukkan adanya kebohongan, perbuatan keindahan bahasanya keteraturan redaksi, dan

syirik (mempersekutukan Tuhan dengan yang kedalaman maknanya. Untuk menyusun se-

lainnya), dan kezaliman. puluh surah itu mereka diperbolehkan meminta

fiKata muftard (,s ) di dalam AlQur'an di- bantuan para ahli bahasa yang mereka kagumi
untuk membuktikan kebenaran tuduhan ter-
sebut dua kali, yakni pada QS. Al-Qashash [27]:
sebut (QS. H0d [11]: 13). Di dalam kenyataannya
36 dan QS. SabA' l34l: 43, sedangkan kata
sampai saat ini tak seorang pun yang marnPu
muftaraydt ( o6-;iJ ) disebut satu kali, yakni pada
QS. H0d [11]:13. menyusun kitab yang seperti Al-Qur'an, jangan-

Kata muftard di dalam Al-Qur'an diguna- kan sepuluh surah, satu surah saja tak ada pakar

kan untuk menunjukkan bahwa ayat-ayat Allah, yang mampu membuatnya (QS. Al-Baqarah [2]:

baik ayat-ayat Al-Qur'an maupun tanda-tanda 23). Hal ini semua menunjukkan bahwa Al-
Qur'an itu benar-benar ciptaan Allah yang
kekuasaan Allah lainnya di dunia ini (ayat memiliki kemampuan jauh berbeda dengan

kauniyah), seperti mukjizat para Nabi, se- kemampuan manusia sebagai makhlukNya.

625 ENsrxroprore Ar-Qun'aN

Muhaimin, Al- Muhaimin, Al-

Kata-kata lain yang berasal dari akar kata apa yang terdapat di sana sejalan dengan yang
tercantum dalam Al-Qur'an, demikian juga
far6( 6; ), selain digunakan untuk menunjukkan sebaliknya ia menjadi saksi bagi kesalahannya
bila bertentangan dengan kandungan Al-Qur'an.
bahwa ayat-ayat Allah (seperti pengertian Dengan kesaksian itu Al-Qur'an pun berfungsi
tersebut di atas), dianggap sebagai suatu ke-
sebagai pemelihara.
bohongan yang dibuat-buat, kata tersebut juga
digunakan untuk menunjukkan bahwa segala Imam Al-Ghazali berpendapat bahwa kata

sesuatu selain Allah yang dianggap sebagai al-Muhaimin yang menjadi salah satlu Asm6' al-
tuhan oleh orang-orang musyrik merupakan Husni itu bermakna: 'Allah yang menangani/
suatu kebohongan yang dibuat-buat. Misalnya
mengawasi urusan makhkluk-Nya dari sisi
umat Nabi Musa as. yang mengambil anak sapi
amal perbuatan mereka, rezeki, dan ajal mereka.
jantan, al-'ijl (,.1.L.Jr ) sebagai tuhan yang di-
Penanganan ini adalah dengan pengetahuan,
sembahnya mendapat kutukan dari Allah dan
kehinaan di dunia. Karena mereka telah mem- penguasaan, dan pemeliharaan-Nya, karena
buat kebohongan terhadap Allah (QS. Al-A'rAf semua yang menguasai hakikat sesuatu, ber-
l7l: 152). Demikian pula halnya Nabi Hud as. tanggung jawab, dan memeliharanya, adalah
memandang kaumnya, kaum Ad sebagai oranS- Muhaimin. Pengawasan merujuk kepada pe-
ngetahuan, penguasaan kepada kudrat, dan
orang yang telah membuat kebohongan terhadap pemeliharaan kepada akal. Karena itu siapa yang
memiliki ketiga unsur di atas, maka dia adalah
Allah, karena mereka mempertuhankan benda,
bukan bertuhan kepada Allah (QS. H0d [11]: 50). Muhaimin. Dan tentu saja tidak ada yang dapat

E Muchlis Bahar oe menghimpun ketiganya secara sempurna kecuali

MUHAIMTN, AL- t;p$r I Allah swt."
Al-Biqa'i dalam tafsirnya memberikan
Kata al-muhaimin ( 6^f,-J, ) diperselisihkan makna-
penjelasan yang sangat tepat lagi indah tentang
nya oleh para ulama. Ada yang berpendapat
makna kata ini, serta penempatannya sebagai
bahwa kata ini sama dengan kata al-mu'min Asm6' al-Husnd sesudah as-Sal6m (tr1l0 dan al-
Mu'min. Pakar tafsir kelahiran lembah Biqa' di
( ,y'l-ji ), karena asal kata al-muhaimin, menurut Syiria/Libanon itu (1406-1480 M) itu menulis
antara lain bahwa untuk terpenuhinya rasa
mereka adalah al-mu'6min. Huruf "a" (baca damai dan aman yang dikandung oleh kata as-
Saldm dan al-Mu'min, lentu diperlukan pe-
hamzah) yang kedua diganti dengan huruf "ya"
sehingga menj adt mu' aimin Selanjutnya huruf "a" ngetahuan yang sangat dalam menyangkut hal-
(hamzah) yang pertama diubah meniadi ha' hal yang bersifat tersembunyi, karena itu kedua
sehingga menjadi Muhaimin. |ika pendapat ini
kata tersebut disusul dengan sifat-Nya al-
diterima, maka makna kata ini sama dengan Muhaimin. Karena sifat ini bermakna kesaksian
yang dilandasi oleh pengetahuan menyeluruh
mal<rra mu' mln (rujuklah ke sana! ).
Ada juga yang berpendapat bahwa kata ini tentang detail, serta pandangan yang mencakup

terambil dari haimana-yuhaiminu, yan9 artinya keseluruhan dari yang lahir maupun yang batin,

antara latn: memelihara, menjaga, mengawasi, darr maka tidak satu pun yang tersembunyi bagi-
Nya apalagi yang lahir dalam kenyataan.
mmjadi saksi terhadap sesuatu serta memelihnrmya.
Karena sedemikian luas makna kata ini,
Kata ini ditemukan dua kali dalam Al- maka hampir-hampir saja dikatakan bahwa

Qur'an, sekali menunjuk kepada sifat Allah pada sifat demikian tidak dapat disandangkan
QS. al-Hasyr [59]: 23 dan kali kedua menunjuk kepada makhluk-kecuali dengan toleransi

kepada sifat Al-Qur'an, yakni pada QS. al- dalam penggunaannya-karena makhluk tidak
Mflidah [a]:48.

Al-Qur'an adalah Muhaimin terhadap
kitab-kitab yang lalu, karena ia menjadi saksi
kebenaran kandungan kitab-kitab yang lalu jika

Kajian Kosaka a 626

Muhammad Muhammad

dapat menyaksikan kecuali yang lahir saia, mndhi w a a' mrmu minasy -sy ukr' ( 7\)t'g2 fu +i lti";Jt
tidak batin. Dan karena itu pula banyak pakar
bahasa Arab tidak menjangkau maknanya, 9t Af;l11. fu;ian dengan bamdlebihkhusus
disebabkan karena kandungan maknanya
mengharuskan pengkhususannya kepada dari madb" karena hamd hanya khusus untuk
memuji sesuatu yang lahir dari hasil usaha
Tuhan, sebab sungguh jelas bahwa tiada yang (seperti kedermawanan, keluasan ilmu, dsb.),
sementara madh mencakup juga pujian atas
bersifat muhaimin dalam arti menyaksikan sesuatu yang lahir tanpa hasil usaha (seperti
sesuatu seperti yang dijelaskan di atas disertai
dengan amanah kepercayaan penuh serta ketampanan wajah, fostur tubuh ideat, dsb). Di
sisi lain, memuji dengan hamd lebih umum
pemeliharaan dan penanganan yang sempurna
ketimbang memuji dengan syukr, karena syukr
kecuali Allah, sehingga hanya Dia pula yang
menangani segala sesuatu menyangkut segala digunakan hanya unfuk memuji dan berterima-

yang berkaitan dengan sesuatu itu, baik berupa kasih setelah adanya suatu pemberian, sementara
rezeki, amal perbuatan, dan ajal. Demikian,
kurang lebih pendapat Al-Biqa'i. hamd adalah pujian yang lahir semata-mata
karena sifat-sifat terpuji yang dimiliki seseoran&
tc M. Quraish Shihab +
terlepas dari ada atau tidaknya suafu pemberian
MUHAMMAD ( til )
darinya. Dengan demikian, dapat dikatakan
Kata muhammad ( (:-1, ), dari aspek semantih bahwa 'setiap hamd adalah madb" dan tidak
berasal dari akar kata hd', mim, dan ddl
sebaliknya', kullu hamdin madhun wa laisa kullu
( Jti - & - rG ). Bentuk mashdar (verbal noun)
madhin hamdan (rr:", Li ,F e;Li * ,F );
dari akar kata ini adalah hamd (,(t ), yang
sebagaimana dapat ditarik kesimpulan bahwa
memiliki makna'pujian', antonim daikata adz-
'setiap syukr adalahhmnd, dan tidak sebaliknya',
{r-dzamm ( ;i.lr 1, 'cercaan'. Ucapan tabmid ( )
kullu syukr in hnmdun w a I aisa kullu hamdin syukr an
yang merupakan akronim dari fr asaAl-fumdulillalt
(r,* -*t; ,F di* *,F l.
( $ 3:;ii ) berarti 'segala puji bagi Allah dengan
-Di dalam AlQur'an, kata muhnmmad y alrr9
segala keutamaan' (ats-tsan6'u' alaihi bil-fadlilahl
secara leksikal berarti 'orang yang banyak
:;bAU &;6t ). Di antara Asmhullilh Al-Husn6
adalah al-furnid ( {.Jt ) - dengan wazan (tim- memiliki sifat-sifat terpuji'- itu disebut se-

bangan) fall ( J"p ) tetapi dengan maksud maf'ttl banyak 4 (empat) kali, di dalam empat surah,
yaitu; QS. Ah'Imran Pl:1.M, QS. Al-AhzAb [33]:
( Jfr = obiek penderita)- yang bermakna
40, QS.Muhammad l47l:2 dan QS. Al-Fath [47]:
mahmtrd (:'1L:;),'yang dipuji'. Orang yang
melakukan pujian disebut hdmid (.gti ), dan di 29. Penggunaan kata muhammad di dalam Al-

antara bentuk superlatifnya adalah hammdd Qur'an tertuju kepada isz 'almn (nama/proper nome)

( rr.l; ).Adapun kata muhammad itu sendiri - bagi nabi terakhir yang memiliki sifat-sifat
terpuji lagi muli4 Muhammad saw. Nama lain
secara leksikal- memiliki arti 'orang yang banyak yang terdapat dalam Al-Qur'an untuk me-
nunjuki Nabi Muhammad saw. adalah kata
memiliki sifat-sifat terpuji', alladzi katsurah
ahmad ( ,;f ) yang memang berasal dari akar
khishiluhu al-matmfidah (;$lJ"At 13u+ .l -g U ;:i.
kata yang sama dengan kata muhammad, darr
Dalam bahasa Arab, kata yang mengandung
disebut satu kali di dalam Al-Qur'an, yaitu di
m( Cakuna) 'pduajniasny' u-ksre(laifnJrk)a.Ttaehtmanpdi,- adalahmadh
dalam QS. Ash-Shaff 161l:6.
menurut Al- Adapun sebab turunnya ayat 144, QS. Ah

AsMahani dalam nl-Muftadit dan Ibnu Manzhur 'ImrAn [3], adalah bahwa pada saat tersebar isu
terbunuhnya Nabi Muhammad saw. yang
dalan Lisfrnul'Ar ab, pt\ian dengan kata hfrnd lebih
dilontarkan orang-orang munafik pada perang
khusus pengertiannya dari kata madh dan lebih
Uhud, sebagian orang Islam ada yang berniat
umuln dari kata syukr,' al-hnmdu akhashshu minal-
hendak keluar dari Islam (murtad). Allah

627 ENsrxr-opeora Al-Qun'aN

Muhammad Mu\ammad

mengecarn hal itu dan berfirmart, "Muhammad lelaki mana pun yang hidup pada zaman Nabi,

hanyalah seorang rasul, sama seperti rasul-rasul yang termasuk Zatd bin Haritsah, anak angkat beliau,

telah wafat sebelumnya. la sendiri akan wafat se- sehingga beliau boleh menikahi Zainab binti
]ahsy yang telah diceraikan oleh Zaid bin
bagaimana par a r asul sebelumny a. Katenany a, apabila
Muhanmad w afd, op aknh kali mt moti adi bub alk kep ada Haritsah sebagaimana disinggung pada ayat 37
pada surah yang sama. Menurut Al-Qurthubi,
kekufuran?" Kemudian Allah swt -melalui ayat ayat ini tidak bertentangan dengan keberadaan

ini- mengatakan bahwa barangsiapa yang
kembali kepada kekufuran setelah menyatakan putera-putera beliau, Ibrahim, Al-Qasim, Ath-
keimanan, hal itu tidak merugikan Allah sedikit Thayyib, dan Al-Muthahhar; karena mereka
pun, bahkan akan merugikan diri mereka sendiri wafat sebelum tumbuh dewasa. Adapun cucu
dan terancam dengan siksaan. Sebaliknya Allah beliau, Hasan dan Husain, pada saat itu masih
swt. akan selalu memberi pahala kepada mereka kanak-kanak dan tidakbisa disebut sebagai lelaki
yang tetap teguh dalam keislaman dan ber- dewasa yang hidup sezarnan dengan Nabi. |ika
demikian, untuk memelihara keagungan dan
syukur atas nikmat-nikmat-NYa.
kemuliaan Nabi Muhammad saw., beliau lebih
Para sejarawan Muslim mencatat -
pantas menjadi bapak umatnya, sehingga istri-
sebagaimana dipaparkan Al-Qurthubi ber-
dasarkan riwayat Bukhari dan Ibnu Majah- istri beliau menjadi haram untuk dinikahi
sepeninggal beliau karena telah meniadi
bahwa, pada saat Nabi Muhammad saw. benar-
benar wafat, seorang shahabat agung, Abu 'ummahdtul mu'minin' (para ibu kaum Mukmin).
Bakar ra., menunjukkan kekuatan imannya. Keistimewaan ini Nabi saw. miliki, karenabeliau
Tatkala banyak orang merasa galau dan shock adalah manusia paripurna yang menjadi utusan

mendengar wafatnya Rasulullah saw., Abu Allah dan penutuP Para nabi.
Di dalam QS. Muhammad l47l:2, Allah
Bakar ra. tampil ke atas mimbar dan berkata
"BarangsiaPa menyembah Allah, maka se- menyatakan bahwa orang-orang yang beriman
sungguhnya Allah Mahahidup dan tidak dan melakukan amal saleh, baik dengan mem-
pernah wafat. Barangsiapa yang menyembah bantu menyiapkan tempat tinggal dan berbagi
Muhammad, sungguh Muhammad telah wa- harta benda seperti yang dilakukan oleh kaum
fat". Kemudian Abu Bakar membacakan ayat Anshar terhadap saudara seiman mereka dari
iri, "Muhsmmad itu tidnk lain hany alah seorang r asul, kalangan Muhajirin, mauPun dengan cara
sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang meninggalkan tanah kelahiran mereka (Mekah)
rasul.Apaknttiikndiawafatataudibunuhkmnubetbalik untuk berhijrah di jalan Allah sebagaimana
ke belakang (murtad)?" (QS. Ah 'ImrAn t3l: 1 a). dilakukan oleh kaum Muhajirin, ataupun amal-
Khutbah singkat Abu Bakar itu menjadi pelipur amal yang diridhai Allah secara umum, bila
kegelisahan para shahabat, sampai-sampai dari kesemua amal-amal saleh itu dilakukan dengan
sudut masjid, Umar bin Khaththab ra. berkata, meyakini kebenaran risalah Muhammad saw.,
" F al akn' annani I am aqr a' hh ill6 y aumaidzin ! " (Sung- maka dosa-dosa mereka akan diampuni dan
guh, seakan-akan aku benar-benar baru mem- keadaan mereka akan menjadi baik, di dunia
maupun di akhirat. Penting untuk dicatat
baca ayat tersebut pada hari inil).
bahwa kala muhammad dalam ayat ini diambil
-Adapun di dalam QS. Al-AhzAb [33]: 0 menjadi salah satu nama surah dalam Al-

ayat lain yang juga mengandung kata mufummad Qur'an, yang menurut mayoritas ulama ter-
masuk di antara surah-surah yang turun pada
- tersimpul suatu ajaran tentang status anak-

angkat dan posisi Nabi Muhammad saw. sebagai
rasul terakhir yang diutus Allah kepada umat periode Madinah/setelah hijrah (madaniyyah)'
manusia. Dalam ayat ini, Allah menyatakan Surah ini berada pada urutan ke 47 pada
bahwa Muhammad saw. bukanlah bapak dari susunan mushhaf dan terdiri dari 38 ayat.

Kaiian Kosaka ru 628

Muhammad Muhammad

Ayat keempat dan terakhir yang menyebut 145 dinyatakan bahwa mereka itu mengenal
kata muhammad secara eksplisit adalah ayal 29
Muhammad saw. sebagaimana mereka me-
dalam QS. Al-Fath 1471. Dalam ayat ini, Allah
swt. menegaskan bahwa Muhammad saw. ngenal anak-anak mereka. Kecuali itu, melalui
adalah benar-benar utusan-Nya. Ia hidup
QS. Ash-Shaff 161l:6 yang dikutip di atas, Allah
bersama para shahabatnya yang bersikap tegas hendak memberitahukan dan menguatkan hati
terhadap orang-orang kafir, tetapi saling asih
terhadap sesarna mereka. Mereka selalu rukuk Nabi Muhammad saw. bahwa tantangan kaum-
dan sujud mencari perkenan dan ridha Allah,
dan tanda kekhusukan mereka terpancar dari nya atas risalah yang disampaikannya tidak
raut wajah mereka yang membekas dari shalat
yang sering mereka lakukan. Ciri-ciri mereka ini lebih berat ketimbang tantangan yang dihadapi

sebenarnya sudah termaktub di dalam Taurdt. oleh nabi-nabi sebelumnya. Oleh karenanya,

Di dalam Injil, ciri-ciri mereka diibaratkan Nabi Muhammad saw. menyadari hal itu yang

sebagai tanaman yang mengeluarkan tunasnya. tergambar dalam sabda beliau, "Semoga Allah

Tunas tersebut menyebabkan tanaman menjadi merahmati Musa as. Dia telah diganggu melebihi
kuat, lalu tanaman itu menjadi besar, tegak dan
kokoh di atas akarnya. Tanaman seperti itu tentu gfrngan y ang kual mni ini, dnn dia bersabar (makn aku

menyenangkan hati para penanamnya. De- lebih wajar bersabar dnripadn Musa as);'
mikian halnya dengan orang-orang Mukmin.
Menurut Thahir bin Asyur dalam at-Tahrir
Dengan kekuatan mereka, Allah akan membuat
orang-orimgkafir menjadi kesal dan jengkel. Dan wat-Tandir, yang dimaksud dengan frasa'yang
Allah telah menjanjikan kepada orang-orang
yang beriman dan mengerjakan amal saleh namanya Aahtams atdida( k";tla1ini,a.d.,a)l'adhaNlaambiQMS.uAhsahm-Smhaadff
ampunan yang menghapus dosa-dosa mereka,
serta pahala yang berlipat ganda. [61]: 5 di

Kemudian, satu ayat yang menyebut nama saw., karena penyebutan kata 'nama' -ism
Nabi Muhammad saw. dengan sebutan abmad, ( rU )- dalam bahasa Arab dapat diposisikan

kita dapati dalam firman Allah swt. di dalam pada tiga tempat:

QS. Ash-Shaff [61]: 6: " Dan (ingatlah) ketikn 'isd ibnu (1) Nama ( e, ) dalam arti 'yang dinamai'
Mary am berkat a, " Hai B ani lsrail, sesungguhny a aku ( ,*i ). Ini berarti bahwa'yang dinamai' itu
-Muhammad saw. (yang secara leksikal
adalah utusan Allah kepadamu, metnbenarkan kitab berarti 'orang yang banyak memiliki sifat-

sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi kabar gembira sifat terpuji')- adalah orang yang paling

doryan @atangnya) seorang rasul yang akan datang terpuji, abmad, karena sifat-sifat mulia yang
sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)."
dimilikinya baik secara psikis, fisil moral,
Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan
klan, dan keturunan, dsb. Boleh jadi juga kata
membawa buktlbukti y ang ny ata, merekn berknta, " lni
;'adal ah sihir y an g ny at a ahmad pada ayat di atas berarti bahwa risalah

Ayat ini menginformasikan bahwa Nabi dan syariat 'orang yang dinamai' itu-yakni

Muhammad saw., sebagai Nabi terakhir, pada Muhammad saw.- adalahabmad, yakni lebih
hakikatnya telah diketahui dan dikenal oleh
orang-orang Yahudi dan Nasrani. Hal ini antara sempurna dan lebih terpuji ketimbang
lain disebabkan mereka mendapatkan namanya
tertulis di dalam Taurat dan Injil (QS. Al-A'raf risalah dan syariat Nabi Isa as. Pengertian
[7]:157), sehingga di dalam QS. Al-Baqarah [2]:
seperti ini tersirat antara lain dalam Per-
janjian Baru, Injil Yohanes: '1.4: "Aku akan

meminta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan

kepadmnu seorang Penolong y ang lain, sup ay a ia

menyertai katrut selama-latnanya, yaitu Roh

Kebenaran.. . ", kemudian dilanjutkan: " . . .Tetapi

Penghibw, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus

Bapa dalam namaku, dialah yang akan me-

ngajarkan segala sesuatukepadarru dan akan

mengingatkan kamu akan semua yang telah

Kukatakfinkepndfimu."

629 ENsrruopeora Ar--Qun'au

Muhammad Muhammad

Dalam pandangan Ibnu Asyur, apa yang 4\ t:i tE rr3.
terbaca dalam Injil Yohanes di atas, paling Analisis Thahir bin Asyur mengenai kata
tidak mengisyaratkan dua hal: (a) mem-
perkuat firman Allah swt. akan kebenaran ahmad sebagai salah satu nama Nabi Muhammad
berita gembira Nabi Isa as. tentang akan
datangnya Nabi Penutup yang memiliki sifat saw. sebenarnya telah dinyatakan sendiri oleh
terpuji, Muhammad saw yang disebut di
dalam Injil Yohanes dengan kala'Penolong' Nabi saw. sebagaimana terdapat dalam al-
dm 'Penghibur' (dalan Injil berbahasa Arab
ditulis Fdriqlith I L$ry I yang berasal dari Muw aththa' dNr ShahihBukhari dan M ushm: " Aku
bahasa Romawi dengan arti at-muddfi' t grrlr
memiliki lima nama; aku adalah Muhammad, aku
= 'penolong'] atau al-musli Iu|3t = 'peng-
adalah Ahmad, aku adalah al-Mahi (,J-Llt) yang
hibur'l); (b) Risalah yang dibawa oleh
den ganny a All ah men ghnpus kekufur an, aku adnl ah al-
Muhammad saw. lebih sempurna dan terpuji
HAsyir ( ;tAt) yang dikumpulkannya manusia di
, karena Injil Yohanes mengisyaratkan bahwa
bawahkakiku, dan aku adalah al-'Aqib ( ;uJr )."
risalah' P enolong' dmr' P mghibur' tersebut akan
Masih menurut Ibnu Asyur, kelima nama
" menyertai knmu selama-lamanya" , yakni bersifat
Nabi Muhammad saw. yang secara jelas terbaca
kekal sampai akhir zarr,:.an, dan "akan me-
dari hadits di atas sebenarnya mencakup nama
ngaj arknn segala sesuatu kepadamu", yalaiajaran
dalam arti ism 'alam (proper name) maupun n6una
dan risalah (Islam) tersebut bersifat universal
dalam arti'julukan' atau'sebutan' atas sifat-sifat
dan komprehensif.
khusus dan istimewa yang dimiliki Nabi
(2) Nama ( C-l ) dalam arti'sebutan' ( f; ) utu,
'julukan yang baik' ( r;g ).Secara demikian, Muhammad saw. Dalam kaitan dengan nruna-

maka Muhammad saw. adalah seorang nabi nama Nabi Muhammad saw ini, sebenarnya
yang memiliki sebutan atau julukan yang masih banyak nama-nama lain dalam arti
ahmad, yakni 'sangat terpuji'. Dalam hal ini, 'sebutan' atau'julukan'. Bahkan mengutip dari
Nabi Muhammad saw. bersabda, Aku adalah
Abu Bakar bin Al-Arabi, Muhammad bin Y0suf
pembawa bendera pujian pada Hari Kiamat'
Ash-ShAlihi (w. 942 H.) dalam Subulul HudA war-
( *dt i'j- $At et).',yv Ei ), dan Allah swt
Rasydd fi Sirah Khairil 'lbdd, mensinyalir tidak
memberikannya'posisi yang terpuji',
kurang dari 500 n€una-n;una Nabi Muhammad
' maqhman mabmfidn' ( $'):ii rfi, ).
saw., yang kebanyakannya -menurut Ash-
(3)Nama( p-l ) dalam arti'alam( lnlpropername\ Shalihi- berdasarkan pada riwayat yang lemah.
yang, dengan nama itu, terbedakan antara
Adapun di antara nama-nama Nabi
seseorang dengan yang lain. Dalam hal ini,
Muhammad saw yang dianggap memiliki
kata muhsmmad adalahbent* ism maf' ttl (objek landasan yang relatif dapat dipertanggung-
penderita) dari kata hammada-yuhammidu- jawabkan dan cukup masyhur -selain kelima
nama yang disinggung di atas- adalah: al-'Atqd
mmuahkanma'mbaadny(atksldip-u'rjZi';.!s-e-b'arg:Jaim)aynaanhgablneyra-
kata mumaddah ( {t:J ) terambil dari kata ( ,.!r='yang paling bertakwa'), al-Ajwad( .'r*!r
maddaha-yumaddihu-mumaddah ( - LA - J, = 'yang paling dermawan'), Ahid ( t>!t ='yung
CU ) iika madh (pujian) itu disebut bir- mengelakkan dari api neraka'), al-Amin ( ;r;!r=
'yang terpercaya'), al-Llmmi ( ;Vr = 'yang tak
ulangkali. Dengan demikian, kata muhammad
pandai membaca dan menulis'), al-Burhdn ( ,.,ASt
memunyai arti 'orang yang terpuji dengan
f='s ;rn8 huj j ah kebenaran' ), at -Tadzkir ah ( ; 3t =
pujian yang banyak' dan disimbolkan dengan 'sang pengingat') Habibulldh ( .it i;i = 'sang

kata ahmad - ;;*it , ,# 4 )%J ?6 kekasih Allah' ), al-Harish ( ua ;Jt =' y ang sangat

menginginkan kebaikan'), KhLtumun Nabiyyin

( G,it FV = 'penutup para nabi'), Khairul
Bariyyah ( A")t,p = 'makhluk terbaik'), al-
Musyaffa' ( gii:lt - 'yang diberi syafa'at'), ash-

Shidiq ( A>t%J,t= 'yang jujur'), ath-Thhhir ( p$11=

Kajian Kosakata Aao

Muhammad Muhyi, Ai

'yang suci'), ThAhA ( -,y ), al-Muballigh ( 6$r = kondisi Nabi yang tidak dapat membaca dan
"sang penyampai risalah'), al-Mujtabd ( menulis (ummiy) untuk menghindari keraguan
'yang =-;g'y,aint=g atas kemurnian Al-Qur'an (QS. Al-Ankab0t [29]:
terpillh'), al-Muddatstsir ( 7lA 48, QS.AI-A'r6f [7]:157-158, dan QS. Al-fumu'ah
berselimut'), al-Mushthafd ( ,rlL-u:Jt = 'yang
162l:2).
terpilih' ), al-Mushlih( d.".1t ='sang reform is' ), al-
Pada fase kenabian, Al-Qur'an antara lain
Ma'shfim ( C:tJt='yang terpelihara dari dosa'),
al-Mu'altim( #,='sang guru') , at-Muqffi( rlilJr menyatakan bahwa pada mulanya Nabi
#t=='sang panutarr'), al-Basyir ( 'sang pemberi
Muhammad - saat menerima wahyu pertama-
kabar gembira'), an-Nadzir ( ;-r$t ='sang pe-
bersikap'ragu' dan'gelisah' sebagaimana tersirat
nyampai peringatan'\, al-Munir ( r;:,3r = 'sang
di dalam QS. Y0nus [10]:94, tetapi Allah tidak
pemberi pencerahan'), al-Hudd ( .s*pr = 'sang
pemberi petunjuk') ydsin ( bV),dan lain meninggalkan dirinya (QS. Adh-Dhuhd [93]: 1-3),
sebagainya. Selain itu, Nabi Muhammad saw. dan menyatakan bahwa kenabiannya itu bukan-
lah hal yang baru bagi umat manusia (QS. Al-
juga memiliki beberapa kunyah ( a3 = nama
AhqAf [a6l: 9). Namun demikian, kenabian
khas bangsa Arab yang didahului olehkata abit
Muhammad saw. berbeda dengan kenabian para
[ |a\='bapak dari']), antara lain: Abul-Qdsim
( s-UJr j.1) dm Abul-Mu'minin ( c;,i!r ;,1 ). nabi sebelumnya karena bersifat kekal dan
universal (QS. Al-A'r6f [7]: 158).
Satu halyangperlu dicatat adalah, di dalam
Mengenai akhlak dan fungsi kenabian
Al-Qur'an -selain penyebutan seccra eksplisit
nama Nabi Muhammad saw.- terdapat cukup Muhammad saw., Al-Qur'an menyatakan bahwa
ia memiliki akhlak yang sangat mulia (QS. Al-
banyak ayat-ayat yang membicarakan tentang Qalam [68]: 4), sangat menginginkan kebaikan
dan amat tinggi welas-asihnya (QS. At-Taubah
peri kehidupan beliau dengan tanpa menyebut- [9]: 128). Maka atas dasar budi pekerti yang

kan nama beliau secara langsung dan hanya sangat luhur itu, Allah menjadikan beliau

menggunakan kata gNfti'dhamir' (;n-b). Dalam sebagai rahmat bagi alam semesta dan teladan
yang baik bagi umat manusia (QS. Al-AhzAb
Wawasan Al-Qur'an, M. Quraish Shihab me-
[33]: 21). Betapa tidak? Muhammad saw. -
nguraikan sekelumit peri kehidupan Rasulullah
sebagaimana disimpulkan dalam bait penyair
saw berdasarkan ayat-ayat Al-Qur'an dan
-Al-Bushiri adalah, " B AtAS penget ahuan t ent an g
membaginya menjadi beberapa fase:
beliau, hanya bahwa beliau adalah seorang manusia;
Pada fase prakelahiran, misalnya,
dan bahwa beliau adalah sebaik-baik ciptaan Allah
Muhammad saw. dinyatakan di dalam Al-
seluruhnya" . ,e lrfan Mas'ud ee
Qur'an sebagai nabi yang mendapatkan janji

pembelaan dari para nabi, bahkan jauh sebelum

kelahirannya (QS. Ah 'Imran t3l: 81) dan nama MUlfYI^, AL ( ol. )
serta sosok Nabi saw. telah dikenal oleh orang-
\rf,.Il
orang Yahudi dan Nasrani karena telah tertulis Katamuhyi ( A) yang terambil dari akar kata

di dalam Taurat dan Injil (QS. Al-A'rAf [7]:157 yang terdiri dari huruf-huruf Ha' dan Y6'

dan Al-Baqarah [2]: 1t16). Pada fase prakenabian, memunyai dua makna dasar, pertama antonim

di antaranya dinyatakan bahwa Muhammad mati daurrlcedu,amalu.

saw. terlahir sebagai yatim, beliau hidup dalam Dalam Al-Qur'an kata Muhyi hanya di-

keresahan melihat sikap masyarakatnya, ke- temukan dua kali, yakni dalam QS. Ar-Rfim
[30]: 50 dan QS. Fushshilat [41]:39. Namun
mudian Allah memberi petunjuk dan me- demikian, kata yang menunjuk kepada Allah

ngangkatnya menjadi Nabi (QS. Adh-DhuhA [93] : sebagai yang menganugerahkan hidup di-

6-8). Terkait dengan fase ini, Al-Qur'an juga

menyatakan tentang peristiwa'pembedahan temukan sekitar lima puluh kali. Objeknya

dada' Nabi (QS. Alam Nasyrah [94]: 1) dan adalah tanah gersang yang dijadikan-Nya

631 ENsrrloprore Ar-Qun'aiv

Muhyl, Al Mulib, Al-

subur, atau manusia, baik dalam arti meng- bagi yang beriman dan beramal saleh (QS. An-
Nahl [16]: e7).
hidupkan fisik dengan nyawa maupun kalbu
Allah yang mengatur turunnya hujan guna
dengan semangat atau iman, atau meng- mengairi tanah sehingga ia hidup dengan aneka
tumbuh-tumbuhan (QS. Az-Zukhruf [43]: 1,1,
anugerahkan kualitas hidup yang baik. Ar-Ra'd [13]: a). Allah juga yang melapangkan
dada dengan iman, hidayah, dan semangat
Manusia juga diisyaratkan oleh Al-Qur'an
sehingga pemiliknya merasa hidup dalam
sebagai pemberi hidup-atas izin Allah, n€unun bahagia (QS. Az-Zumar [39]: 22). (Sebagai

tidak dengan menggunakan kata Muhyi, tetapi bandingan, lihat juga en tri al-Hay). Demikian, ara

dengan menggunakan kata kerja Ahya ( ,;l I Allah A'lam. (Lihat juga entri al-Hoy).
dan yuhyi ( &) dalam arti memelihara nyawa
o M. Quraish Shihab +
seseorang seperti dalam QS. Al-Ma'idah [5]:32
MUIIB, AL ( r#t)
atau dalam arti menghidupkan kalbunya (QS.
Kata Mujib ( -# ) terambil dari kata ajdba
Al-Anfal [8]:24.Dalam QS. Ah'Imran [3]: { Allah (+gf ) yang berarti meniawab. Dari akar kata

merekamucapanNabilsaas.: ( iri ,i;y SA ;til yang sama lahir kata jawdb ( -.,1i; [jawaban]),
yakni membalas pembicaraan atau semacam-
"dan aku menghidupkan orang mati dmgan seizin nya. Kata mujib adalah pelaku jawaban itu.
Sementara ulama berpendapat bahwa kata ini
Allah." Kata "menghidupkan" di sini dalam arti pada mulanya berarti memotong seakan-akan

mengembalikan nyawa seorangyang telah wafat yang memerkenankan memotong permohonan
dan menghentikannya dengan jalan mengabul-
atau dalam arti menghidupkan kalbunya yang
kan, demikian juga yang menjawab pertanyaan,
gersang dengan iman. memotong pertanyaan dengan jawabannya.

Menghidupkan juga dipahami sebagai Dalam Al-Qur'an, kata mujib hanya di-
temukan sekali yaitu pada QS. Hffd [11]: 61;
memberi kebebasan bergerak, setelah ter-
demikian juga dalam bentuk jamaknya mujibttn
belenggu di dalam penjar4 sebagaimana yang
(ot4:, ) pada QS. Ash-Shiifdt l37l:75. Tetapi
dimaksud oleh yang mendebat Nabi Ibrahim as.
ayat-ayat yang menggunakan akar kata tersebut
sebagaimana dalam QS. Al-Baqarah [2]: 258.
ditemukan cukup banyak
Allah yang menyandang namalsifat al'
Allah Muiib adalah yang memerkenankan
Muhyi ( ) dipahami sebagai Dia yang doa/permohonan hamba-hamba-Nya. Menurut

menganu"gjeJrathkan hidup bagi makhluk hidup, Imam Ghazali al-Muiib adalah yang menyambut
permintaan para peminta dengan memberinya
dengan aneka tingkat hidup; Dia yang meng-
bantuan, doa yang berdoa dengan mengabul-
hidupkan tanah dengan curahan air, sebagai- kannya, permohonan yang terpaksa dengan
kecukupan, bahkan memberi sebelum dimintai
mana Dia juga yang menghidupkan jiwa orang-
dan melimpahkan anugerah sebelum dimohon-
orang yang taat dengan kesaksian wujud dan
kan. Ini hanya dapat dilakukan oleh Allah, karena
kekuasan-Nya, serta menghidupkan hati
hanya Dia yang mengetahui kebutuhan dan hajat
dengan semangat, cinta kasih, dan rahmat.
setiap makhluk sebelum permohonan mereka.
q6i j -, #.t tj-; ,'n tt+i'^;*G q'og 6'ti Berdoa sangat dianjurkan oleh Al-Qur'an

W g'.u d';':''bi J:^Y: ';S dan Sunnah, doa adalah "mukh al-'ibddah

"Apaknh orang yang sudah mati kemudian dia Kami ( ;itJr & ) yut"i saripati ibadah, bahkan secara
hidupknn dan Kami berikan kEadanya cahaya yang
terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di
tengah-tengah mnsyarakat mmtusia, xrupa dmgm ormg
y ang keadaanny a beradn dalam gelap gulita y mg seknli-

knli tidak dopat keluar daripadnny a? " (QS. Al-An'Am

16l:122).

Allah al-Muhyi adalah Dia yang meng-
anugerahkan kualitas hidup yang sempurna

Kaiian Kosakata 632

Muiib, Al- Mujrim, Al-

tegas Allah menyatakan: ('ilJ i;fii{l:-tg dengan yang dimohonkan, dapat juga ditunda

'giA )': Katakanl alt! Tuhnnku t idnk men ghir aukan atau diganti dengan sesuatu yang lebih baik bagi

kamu seandainya tidak ada doamu" (QS. Al-Furq6n pemohon. Demikimu w a All 6h A' I am.

[25]:77). (5J '*i s;bli ', a-1: )s) "Berdoalah + M. Quraish Shihab ee

kep ada-Ku niscay a Kup erkenankan, sesungguhny a MUIRIM ( l.fort l

orang-orang yang angkuh beribadah kepada-Ku akan Kata mujrim (f ,^, ) berasa dNikatajarwna - y ajimu

masaknerakn jahmnomdalamkeadannhinadina"(QS. - jaraman ( C'; - i j;- - t; ). Kata j arama berakar
b 6dari huruf-huruf i?m ( ), 16' (,t, ) dm mim ( ),
GhAfir [ao]:60). yang pada mulanya berarti qatha'a ( pi = -e-
Seandainya tidak ada teks keagamaan yang
mutuskan atau memotong). Pakar bahasa Al-
menyatakan bahwa Allah Muiib, maka ayat ini
Qur'an, Al-Ashfahani menyatakan bahwa makna
dan semacamnya merupakan bukti bahwa Allah asal kata tersebut adalah 'memotong sesuatu
yang seharusnya masih bersambung', seperti
sangat memerkenankan doa. Bukan hanya sifat memotong atau memufuskan buah yang belum
matang dari pohonnya. Pemotongan ini merupa-
Muiib yang disebut dalam Al-Qur'an tetapi juga
kan suatu pelanggaran atau perbuatan dosa; dan
kata kerja yang menunjuk kepada sifat ini. Antara
dari sini bahasa menggunakankala jarama unfuk
lain firman-Nya:
segala macam pekerjaan yang tidak baik dan, atau
r11 g5ri iVs 41',i-j jy 61 ,s;V ,tslc $g
bertentangan dengan ajaran agama. Dengan
c:'1 "& u thii Jlb;4i' dts begitu, kata mujrim diartikan dengan al-mudznib
( +.r."ji), yakni 'yang berdosa', 'yang berbuat
"|ika hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu @ahai kesalahan', atau'yang melakukan kejahatan'.

Muhammad) tentang Aku, $ awablah) sesungguhny a Di dalam Al-Qur'an, katamujrim (try) a*
Aku dekat. Aku perkenankan doa seorang y ang budoa
kata-kata yang seakar dengannya ditemukan
apabila dia berdoa, makn hendnklah dia mempukenonknn
sebanyak 55 kali. Kata al-mujrim ( ,1..Ji ) sendiri
(panggilan)-Ku dan percaya pada-Ku" (QS. Al- disebutkan hanya sekali, yakni pada QS. Al-
Ma'6rij l70l:11,.
Baqarah [2]: 186).
Di dalam AlQur'an, katamujim ( f# ) a*
Ayat ini, di samping menegaskan perkenan
Allah, juga mengisyaratkan cara berdoa serta yang seakar dengannya secara umum diartikan
sebagai'orang-orang yang berdosa'. Dosa-dosa
syaratnya.
dimaksud terkadang di dalam pengertian'dosa-
Sifat Allah sebagai Mujib berfungsi saat
permohonan diajukan kepada Allah, atau ketika dosa kecil', tetapi tidak jarang pula pengertiannya
lahir kebutuhan makhluk.
mengacu kepada 'dosa-dosa besar tertentu'.
Ketulusan, prasangka baik pada Ilahi, dan Untuk pengertian 'dosa-dosa kecil', misalnya di
percaya penuh pada-Nya, serta keyakinan dalam QS. SabA' [34]: 25. M. Quraish Shihab
tentang kebenaran janji-janji-Ny4 itulah kunci-
kunci perkenan-Nya. fangankan seorang Mukmin menerjemahkan kata Qul ( ,F ) dengan 'Ka-
yang tulus, doa setan pun dikabulkan Tuhan
takanlah (kepada non-Muslim)' dan kata aj ramni
ketika dia memohon untuk dipanjangkan usianya
hingga hari Kebangkitan (baca QS. al-A'rAf [7]: (9,,;tl dengan 'dosa-dosa (kecil)'. Menurut Al-
1,+15). Memang pengabulan doa, tidak selalu Maraghi bahwa di dalam ayat ini Allah me-
harus dikaitkan dengan keimanan. "Hati-hatilah
ningkatkan penyadaran terhadap mereka di
terhadop doa orwtg yang termiy a, walru dia knfir, knrma dalam berdebat, yaitu me-nisbah-kan dosa
tidak ada pembatas antara dia (doanya) dengan Allah." kepada diri kaum Mukmir; sedangkan amal di-
nisbah-kan kepada lawan bicara mereka. |adi,
Hanya harus disadari bahwa pengabulan ter- katakanlah kepada orang-orang musyrik itu

sebut berkaitan dengan kemaslahatan si

pemohon, karena itu dia dapat segera dan sesuai

o.).1 ENsrxloppora Al-Qun'aN

Mujrim, A1- Mujrim, Al-

bahwa kalian tidak akan ditanya tentang dosa- dari kisah Nabi Luth as., yang kaumnya me-
dosa yang kami lakukan maupun kesalahan- lakukan homoseksual. Perbuatan tersebut ter-
kesalahan yang kami perbuat. Kami pun tidak
masuk dosa besar karena (1) merusak pemuda
akan ditanya tentang amal yang kalian lakukan, yang diakibatkan oleh pelampiasan syahwat
yang berlebih-lebihan; (2) merusak kaum wanita
berupa amal baik atau amal buruk. Ayat ini
sejalan dengan firman Allah swt., "lika mereka yang ditinggalkan oleh suami-suami, lalu mereka
harus merasa puas dengan kewajiban mereka
mendustakan kamu maka katakanlah, 'Bagiku pe-
untuk menjaga kesucian diri; dan (3) ber-
knj amku dmt bagimu pekerj aanmu. Kamu bulepas diri
kurangnya keturunan mengingat lazimnya hal
t erhadap apa y an g aku kerj akan dan aku pun berlepas itu (homoseksual) menyebabkan tidak suka kawin
dan membuat para suami gemar mendatangi
Idiri t erhadap ap a y an kamu kerj akan "' . (QS. Y0nus selain "tempat menanam benih" (faraj).

[10]: a1). Dosa besar lain yang ditunjuk sebagai arti
Adapun untuk pengertian'dosa-dosa besar dari kata mujriminlal-mujrimin adalah 'tidak

tertentu', misalnya di dalam QS. Al-Ma'Arij [70]: memercayai hari kebangkitan', misalnya di dalam
11. Dosa besar yang dimaksudkan sebagai arti
QS. Al-Muddatstsir [74]: 40-42, "Mereka tanya
dari kata al-mujrim ( fr*Ji) di sini adalah 'ke- menany a toiang (keadaan) orang-orang y ang berdosa.
Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar
kafiran', yakni keinginan orang kafir menebus diri (neraka)?". Menurut Al-Maraghi bahwa mereka
dengan anak-anak miliknya. Di dalam hal ini,
(yang berada di dalam kamar-kamar surga)
Allah memberitakan kengerian pada Hari Kiamat,
menanyakan kepada orang-orang berdosa yang
ketika orang kafir berkeinginan seandainya orang berada pada lapisanJapisan bawah dari neraka
yang paling mulia menjadi tebusan sehingga dengan pertanyaan, 'Apayang menjadikan kamu
terjerumus ke dalam neraka?". Di dalam hal ini,
orang itu menyelamatkan diri dri azab maka dia
M. Quraish Shihab menegaskan, pertanyaan yang
pun menginginkan anak-anaknya dijadikan
tempat berlindung atau bahkan seluruh peng- menggunakan kata "apa" bukan "siapa" me-
huni menjadi tebusan baginya agar dia selamat nunjukkan bahwa keterjerumusan tersebut
dari azab tersebut. Akan tetapi, hal itu tidak adalah akibat langsung dari bentuk-bentuk
mungkin te.ladi. perbuatan dosa tertentu dan yang oleh mereka

Kata mujriman (t1y' ) dimaksudkan pula dinyatakan melalui empat penyebab pokok, yang

sebagai dosa besar, seperti 'kemusyrikan', misal- tertuang di dalam kelanjutan ayatyang dikaji (QS.
Al-MuddatstsirlT4l:4346).Pertama"Kmnidnhulu
nya di dalam QS. Thaha [20]:74. Pakar tafsir Al-
Qur'an, M. Quraish Shihab menerjemahkan kata tidak t ermasuk kel ompok o r mgor an g y an g mel aksanaknn
mujimmr( t1r- ) di sini dengan'di dalam keadaan shalat" .Y*du4 " Kilni tidak (pula) mmrbri makwt ormg
berdosa (mempersekutukan Tuhan)', yakni mi*in" .Keligar " Kanti terlibd di dalmn pembirmam bdil
bersama mereka yang membicarakannyd' . Keempat
berbuat kemusyrikan. "Dankami ketika di dunia) mendustakan adnnyahari
Kata lainnya yang seakar dengan kata
kebangkitan".
mujrim ( fy' ) adalah mujriminlal-mujrimin
Pada sisi lain, dosa-dosa besar yang di-
( .r"r*:ii\.r"r., ). ootu-dosa besar yang di-
maksudkan sebagai arti dari kata ini adalah sandang oleh mereka yang dijuluki dengan

'mendustakan ayat-ayat Allah dan menyom- mujrimfinl al-muj rimtrn telah dikenal berdasarkan
bongkan diri', misalnya di dalam QS. Al-A'rAf tanda-tanda yang ada pada merek4 seperti di
[7\: a0. dalam QS. Ar-RahmAn [55]: 41..Para mufasir
mengemukakan bahwa orang-orang yang ber-
Kata muj rimin I al -muj r imin dimaksudkan j uga dosa dikenal pada Hari Kiamat dengan adanya

sebagai dosa besar, seperti 'homoseksual', misal-

nya di dalam QS. Al-A'rAf [7]: 40 dan 84. Al-
Maraghi menjelaskan bahwa ayat ini meminta

perhatian agar manusia mengambil pelajaran

Kajian Kosakata 634

Mukhlish Mukhlish

tanda-tanda yang dapat membedakan mereka al- mukhlashin (,/Eit ) pada QS. Yffsuf lr2l:24
dari yang lain. Iadi, pada waktu itu tidak perlu
bersoal-jawab karena tanda-tanda yang ada yang berarti 'orang-orang pilihan' dan kata
sudah dapat membedakan setiap orang yang
khalashit (f* ) pada QS. Y0suf [12]: 80, yang
berdosa dengan jenis dosa yang dia lakukan. D
berarti'menyendiri'. Kemudian, kata khdlishah
dunia ini saja, orang dapat mengetahui dengan (d4G ) pada QS. Al-Baqarah [2]: 94 dan QS. Al-
akalnya tentang kegunaan dari tanda-tanda itu. Atenrm'Ainmolo[6g]i:s,13k9atyaamnugkhbleisrha, rbtie'rkahrutis/uorsa'.ngSeycaanrga
Tegasnya bahwa setiap orang memunyai ke- mengikhlaskan hati setulus-tulusnya di dalam
upaya memurnikan ketaatannya kepada Allah
adaan tubuh, akal, dan akhlakyang khusus, yang
sebagian daripadanya dikenal oleh orang lain, swt. sehingga segala perilakunya selalu dilandasi

meski hanya sedikit. Adapun pengetahuan oleh keikhlasan dan semangat ketaatan kepada-

tentang hal-ihwal selebihnya ada pada sisi Allah, Nya'.
Seorang mukhlish memiliki ciri-ciri, antara
yang Diaberitahukan kepada para malaikat pada
lain a) melakukan ibadah yang semata-mata
hari kiamat sehingga malaikat-malaikat itu
mengenal orang yang berdosa dari hal-ihwal mengharap ridha-Nya (QS. Al-Bayyinah [98]: 5);
tersebut. Kemudian, para malaikat menyeret b); memurnikan motivasi, yakni di dalam segala
orang-orang yang berdosa, kadang-kadang
dengan memegang ubun-ubun dan kadang- perilakunya sehari-hari seorang mukhlis hanya
akan dimotivasi oleh rasa tanggung jawabnya
kadang dengan memegang kaki mereka. Tindakan sebagai hamba terhadap ma' bud-ny a (Allah swt.).

seperti ini merupakan salah satu cara penghinaan, Dengan demikian, ia akan menghilangkan

perendahan, dan penyiksaan terhadap orang- keterikatannya kepada apa pun selain Allah swt.
orang yang mujrimttnlal-mujrimf,tn, di dalam arti
(QS. GhAfir [4Ol:1,4 dan 65); c) seorang mukhlis
'berbuat dosa besar' . & Muhammadiyah Amin * juga akan dengan tulus menjalankan ajaran
agamanya (QS. Az-Zumar [39]: 2). Dengan ini,
MUKHLTSH ( odrJ I segala petunjuk Al-Qur'an sebagai wahyu yang

Ada 31 ayat Al-Qur'an yang menyebut dan hak akan benar-benar menjadi pembimbing bagi
dirinya; d) seorang mukhlis tidak akan goyah
berkaitan dengan katamukhlish( ArJ ), dengan oleh segala macam gangguan, daya tarik ma-

berbagai perubahan bentuknya, seperti khilish, terial, dan tipu muslihat yang merusak ke-
ikhlasannya. Ath-Thabari di dalam hal ini
khdlishah, mukhlash, mukhlishin, dan mukhlashin mengemukakan bahwa mukhlis meliputi ke-
ikhlasan beribadah di dalam pengertian yang
(kk -;-H. - ";tJ -aa6 - .Av ). seluas-luasnya tidak berlaku syiri( dan segala
Mukhlish berasal dari kata akhlasha, yukhlishu,
motivasi amalnya hanya semata-mata tertuju
ikhlilshan (tbrt-W.-';tri ), yang secara
kepada-Nya.
bahasa berarti 'yang tulus', 'yang jujur', 'yang
murni', 'yang bersih', dan 'yang jernih'. Ber- Di dalam konteks keikhlasan ini dapat
dasarkan pendekatan kebahasaan ini maka kata
mukhlish ataukhhlish searti dengan katashafi (dari dipahami perumprunaan sikap seorang hamba

il;kata shifa, yashitfu, shaufan = -'J';;- -'Jtr). terhadap majikannya seperti yang diisyaratkan

Bentuk mashdar ( ,:.t ;= bentuk infinitif)-nya pada QS. Az-Zumar l39l:29. Kesetiaan seorang

berupa ikhlAsh, sudah diserap ke dalam bahasa hamba yang dimiliki oleh seorang tuan tentu
tidak sama dengan kesetiaan seorang hamba
lndonesia secara ufuh menjadi 'ikhlas', yang biasa yang dimiliki oleh beberapa tuan secara ber-
diartikan sebagai'tulus'. Di dalam AlQur'an, kata
serikat. Ia hanya akan mencurahkan kesetiaan
mukhlish pada dasarnya mengacu kepada arti
'ketulusan atau kemurnian hati seseorang di dan pelayanannya kepada seorang tuannya
dalam beramal'. Akan tetapi, di dalam beberapa secarapenuh. Adapun hambayang dimiliki oleh
ayat, kata ikhlAsh memunyai arti lairU seperti kata

635 ENsxropEora Al-Qun'aN

Mukibb Mukibb

banyaktuan akan membagi kesetiaan itu kepada dan menurut Ismail Ibrahim, adalah'man

merek4 yang boleh jadi kadar kesetiannya tidak ya'tsuru fi kulli s6'atin wa yakhirru 'al6 wajhihi fi
*J J'rrkulti khathwah' ( j'*u" ,F e'fr- A
sama. Begitulah gambaran seorang hamba yang j,'F ,F = orang yang terpeleset pada setiap
saat dan jatuh tersungkur pada setiap langkah).
ikhlas di dalam menyatakan kesetiaannya
Dalam Al-Qur'an, kata mukibb ( cji ) di-
kepada zatyang memiliki dirinya yakni Allah
swt. Selain itu, seorang hamba yang ikhlas akan sebutkan sekali, yaitu dalam QS. Al-Mulk [67]:22:

memurnikan keimanannya hanya kepada-Nya. & g-* #-,jl gt;ll '-eai3 tt t* G* oLll
Dia-lah Zat Yang Maha Esa, tempat meng-
gantungkan segala harapan. Di dalam kaitan ini Y:t*w

maka untuk surah yang ke-L12 di dalam Al- (Afaman yamsyi mukibban 'aliwajhihi ahdh amman

Qur'an Rasul saw. memberinya narna al-lkhldsh yamsyr sawiyym 'ald shirdthin mustaqim)
"Maka apakah orang yang berjalan terjungkal di atas
( ;)&)i ), yakni memurnikan.keesaan Allah swt.
mukany a itu lebih bany ak mendapat petunjuk ataukah
Seorang mukhlis di dalam beramal tidak orang y ang berj alan tegap di atas j al an y ang lurus? "
harus menyembunyikan atau merahasiakan
segala amal yang dilakukannya. Ini artinya, Sebagian besar penafsir memahami ka-
suatu amal kebaikan dapat dilakukan, baik
secara terbuka maupun secara sembunyi- limat 'man yamsyi mukibban 'al6 wajhihi"

sembunyi (QS. Al-Baqarah [2]: 271). Adatempat ( *i l* tp* ,#. #i = orang yang berjalan
seseorang dapat atau harus menampakkan
terjungkal atas mukanya) berkaitan dengan
usaha/sedekahnya, ada pula tempat untuk
orang kafir, sedangkan kalimat'mln yamsyi
merahasiakannya. Namun, secara umum dapat
sawiyyan'ald shirdthin mustaqim' (1* ,*-V
dikatakan bahwa merahasiakannya lebih utama ff lut.e p = orang yang berjalan tegap di

daripada mempermaklumkannya. Itu karena atas jalan yang lurus), berkaitan dengan orang
beriman.
merahasiakan lebih dapat menjaga keikhlasan
di dalam beramal dari unsur-unsur riyk' ('rJ-r) Selanjutnya, ada beberapa pandangan
penafsir terhadap ayat ini. Pertama, menyatakan
atatsum'ah( r,g ). bahwa ayat itu merupakan gambaran keadaan

Secara psikologis, seorang mukhlis akan orang kafir di akhirat nanti. Qatadah me-
terhindar dari berbagai penyakit fisik yang
diakibatkan oleh gangguan kejiwaan, seperti ngatakan, "Orang kafir itu terjerumus ke dalam
jantung paru-paru/ lever, dan ginjal. Demikian maksiat kepada Allah, maka mukanya dijungkal-
itu karena stabilitas kesehatan fisik seseorang kan oleh-Nya; sedangkan orang beriman berada
erat kaitannya dengan ketenangan jiwa. di dalam ag.una yang jelas, maka dihimpunlah
dia di atas jalan lurus pada Hari Kiamat." Kedu+
tt Utang Ranuusijaya *
melihat, bahwa ayat ini merupakan gambaran
MUKIBB ( L5; )
Kata mukibU (r* ) berbentuk ism f6'il (kata tentang orang yang meniti jalan kesesatan dan
qipelaku) dari verba akabba (
).Sebuah verba jalan petunjuk di dalam kehidupan dunia ini.

mazid (bertambahan) huruf hamzah ( i ) di Ibnu Abbas mengatakan,
awalnya. Asalnya adalah verbakabba (g).
,s.itt t -j, oJ:, ;ra i i>,2t a*';LL :A ,y -$
Menurut Ibnu Manzhur, mukibb ber afii' al-
(Huw a m ats al lim m sal aka thafiq adh- dhal dl alr w a lim an
katsirun-nazhar il6l-ardhi' (;3tlt Jt, ,j;!t) =
salaka thariqal-hudh)
orang yang terus memandang ke tan"alAht; sedang
" I a adal ah p erump am aan b agi o r an g y an g b erj al an di
menurut Ash-Shabuni, adalah 'man yamsyi jalan kesesatan dan bagi orang yang berjalan di jalan

munakkisan ra'sahu' (^-i: r.53 o*- ;t) = orang kebmaranlpetunjuk."

yang berjalan dengan menundukkan kepala; Ketiga seperti diungkapkan oleh Ash-Shabuni,

Kajian Kosakata 6i6

Mukibb Mu'min, Al-

dan yang lainJairu bahwa QS. Al-Mulk[67]:22 kamu dibalasi, melainkan [setimpall dengan apayang
ini adalah perumpamaan yang diberikan Allah dahulu kamu kerj akan. " eo Ris' an Rusli .s
bagi orang yang beriman dan orang yang kafir.
,tlrlMU',MIN, At- (
Bagi kafir, diumpamakan seperti orang buta yang
berjalan tanpa petunjuk dan penglihatan ter- Al-Mu'min (,flr) terambil dari akar kataamina
hadap jalan yang ditempuhnya sehingga ia ( tl l. Semua kata yang terdiri dari huruf-huruf
selalu terjatuh dan tersungkur ke tanah, dan di
akhirat mereka akan berhimpun dan berjalan alif,m?m,dannftn,mengandungmakaapembenaron
menuju darakdtul-jalim. Sedangkan orang yang dNrketenrnganhati.Sepertrantara lain ?m fu ( otl)),
beriman, seperti seorang yang benar-benar mnfrnah( ir;f),danamin ( .rUf ). Amhnah (amanah)

memunyai penglihatan yang berjalan di jalan adalah lawan dari khiydnah (khianat), yang
lurus, sehingga ia terbebas dari kejatuhan dan melahirkan ketenangan batin, serta rasa arnan
ketergelinciran, dan di akhirat mereka berjalan karena adanya pembenaran dan kepercayaan
menuju surga. terhadap sesuatu; sedang iman adalah pem-

Tentang pelajaran yang dikandung oleh ayat benaran hati dan kepercayaan terhadap sesuatu.
ini, Ar-Razi dan AlQurthubi melihat adanya tiga Agama mengajarkan bahwa amanahlke-

maciln pelajaran. Pertam& penegasan bahwa percayaan adalah asas keimanan, antara lain
berdasarkan hadits, "Tiada iman bagi yang tiada
orang yang berjalan pada jalan yang tidak lurus, memiliki amanah." Selanjutnya amanah yang
merupakan lawan dari khianat adalah sendi
bahkan mendaki danmenurury iaakan tergelincir utama interaksi. Amanah tersebut membutuh-
dan tersungkur di setiap saat. Kondisi orang ini kan kepercayaan, dan kepercayaan itu melahir-
berlawanan dengan orang yang berjalan pada kan sakinah (ketenangan batin), selanjutnya ini
melahirkan keyakinan.
jalan lurus yang selamat dan terhindar dari
kejatuhan dan ketersungkuran. Kedua, suatu Dalam Al-Qur'an, kata mu'min terulang
keprihatinan dan kasihan bagi orang yang sebanyak 22 kali, dan hanya sekali yang menjadi
sifat Allah swt., yaitu dalam surah Al-Hasyr
berjalan dengan tanpa petunjuk ditambah dengan
[59]: 23.
kebodohan yang berbeda dan tidak sama dengan
Az-Zajjdj, pakar bahasa Arab, menulis
orang yang berjalan dengan tujuan yang jelas dan dalam bukunya Tafsir Asm6' al-Husnd menulis
beberapa pendapat tentang makna al-Mu'min
disertai dengan ilmu pengetahuan serta ke- sebagai sifat Allah. 'Allah menamai diri-Nya
yakinan. Ketig+ penegasan bahwa orang buta Mu'min karena Dia menyaksikan keesaan-Nya
yang tidak mendapat petunjuk akan selalu
sesuai firman-Nyat ( i {1ii1 I ,ii'll .t* )
terjatutr, tidak sama seperti orang yang melihat
dan berjalan pada jalan yang jelas. "Allah meny aksikm bahwa tidak ada Tuhm xlain Dia"

Selanjutnya, ada satu kata yang seakar (QS. Ah 'ImrAn t3l: 18). Ada juga yang ber-
dengan mukibb, yang disebutkan dalam Al-
pendapat - tulisnya lebih jauh-bahwa kata ini
Qur'an. Yattu kubbat (.*); berbentuk kata kerja
jika menyifati Allah maka berarti, "Dia yang
lampau mabni lilmajhttl (pasif tanpa diketahui
memboi rasa amrn dari siksa-Ny a siopa pun y ang tidak
pelakunya). Kata ini disebutkan sekali dalam,
wajarmenerimasiksa."
yaitu QS. An-Naml [27]:90), Pendapat lain tentang mak-na Mu' min y ang

c $ -tii $i",-b A ?4*i 4i "*?t. 7V,it menjadi sifat Allah dikemukakan oleh asy-
Syanqithi. Menurutnya al-Mu'min dapat ber-
blzx;tK makna sebagai pembenaran Allah akan ke-

(Man j 6' a bis-sayyi' ati fakubbat wujfihuhum fin-nhr, imanan hamba-hamba-Nya yang beriman, dan
hal tujzauna ill6 mh kuntum ta'malitn) ini mengantar kepada diterimanya iman mereka
"Dan barang siapa yang membawa kejahatan, maka

disunghtrknnlah muka merekn ke dalmn nerakn. Tiadalah

6.1/ ENsxloprore Ar-Qun'aN

Mu'min, Al- Mumazzatl

serta tercurahnya ganiaran kepada mereka. Atau kalaupun dia memiliki senjat4 dia tidak marnpu

dapat juga dipahami sebagai pembenaran melawan musuhnya sendirian; bahkan walau dia
terhadap apa yang dijanjikan-Nya kepada memiliki bala tentara untuk membelanya dia
tidak merasa aman dari kekalahan, tidak pula dia
hamba-hamba-Nya. mendapatkan benteng tempat berlindung. Ke-
Penulis cenderung memahami kata mu' min mudian datang siapa yang mengalihkan ke-
lemahannya menjadi kekuatan dan mendukung-
dalam arti pemberi r*sa Aman. Al-Qur'an me-
negaskan bahwa Allah adalah Pemberi rasa nya dengan bala tentara dan senjata serta
annan, antara lain dalam firman-Nva oada QS,. membangun di sekitarnya benteng yang kokoh,
maka ketika itu dia telah memperoleh rasa Eunan
(it &t;i ,i:kiLr --:!f,,Quraisy [106]: a dan keamanan, dan ketika itu juga yang mem-
berinya itu dapat dinamai mu'min yang se-
J? o*) " oia (Altah) membfr mereka rasa aman dni
sungguhnya."
ketakutan." Ayat ini menunjukkan bahwa kaum Manusia-tulisnya lebih jauh-adalah makh-
kafir pun memperoleh rasa arnan, namun tentu
luk yang secara fitri amat lemah; karena penyakif
saja rasa aman yang sempurna dirasakan oleh rasa lapar, haus, serta berbagai ancaman yang
orang-orang Mukmin. dihadapinya baik ancaman duniawi, lebih-lebih
ukhrawi. Hanya Allah yang dapat memberinya
ji ['tt C'r;t;i ,tg,g;.;i-r:5- iil;r s.,!tr rasa iunan dan keamanan, yakni pada saat dia
berlindung ke dalam benteng yang disiapkan-
bt'1 Nya. Benteng itu adalah keyakinan akan keesaan-
Nya sebagaimana firman-Nya dalam sebuah
" O r an g- o r an g y an g b er im an d an t i dnk m enc ampurkan hadits qudsi, "LA IlAha IIa AUah adalah benteng-
Ku, siapa yang masuk benteng-Ku maka dia telah
keimananny a dengan kezalimanl syirik, mereka itulah memperoleh keamanan dari siksa-Ku. " Demikian a;a
Allilt A'lam. e* M. Quraish Shihab oe
yang mmdapatkan keamanan dan merekalah yang
mendap atkan p etunj uk" (QS. Al-An'Am [6,] : 82). MVMAZZAQ t ,j:#)

Memang banyak sekali ayat Al-Qur'an Katamummzal ( a:i"l) adalah bentuk ism m$'iil dari
yang menginformasikan dihilangkannya rasa
takut dari kalbu orang-orang yang taat kepada- kala mazzaqa, yumazziqu, tamziq ( e-i;'a7-d71.
Nya dan bahwa dengan iman dan amal saletu
Allah menukar rasa takut dengan rasa Eun€rn. Kata ini terambil dari akar kata yang terdiri atas
tiga huruf, yaltu mim, zai, dan qdf. Menurut Ibnu
Menurut Imam Al-Ghazali, mu'min adalah Faris, akar kata tersebut mengandung makna
yang kepadanya dikembalikan rasa aman dan pokok'robek'. Dari situ, berkembang kepada
keamanan melalui anugerah tentang sebab-sebab berbagai makn+ seperti 'potongan kertas' dan
'potongan sobekan kain' disebutmizq ( o'y), unta
perolehan rasa aman dan kemanan itu, serta
yang sangat kencang larinya disebut zaqatunmizaq
dengan menutup segala jalan yang menimbulkan
rasa takut. Tidak dapat digambarkan adanya rasa (by"iU = unta yang cepat larinya) karena smlah-
aman kecuali dalam situasi ketakutan, dan tidak olah kulitnya mau robek lantaran kencangnya
pula ketakutan kecuali saat adanya kemungkinan larinya. SelanjutnyA kata mazzaqa ( 67 ) juga
kepunahan, kekurangan atau kebinasaan. Allah dipakai dalam arti'mencerai-beraikan sesuatu
sebagai al-Mu'min adalah Dia yang tidak dapat
tergambar dalam benak siapa pun adanya rasa atau menghancurkannya' seumpama mencerai-

aman dan keamanan kecuali yang bersumber dari- beraikan sebuah kelompok, dikatakan mazzaqtul

Nya. Hujjatul Isl6m ini selanjutnya memberi qawm ( ,''jt i'1= saya mecerai-beraikan kelompok

ilustrasi-tulisnya lebih kurang-sebagai berukut: tersebut).
"Seandainya seorang sedang dikejar-kejar oleh
musuhny4 dan ketika itu dia tergeletak di satu
jurang tidak dapat menggerakkan tubuhnya
karena kelemahannya; dia tidak memiliki senjata;

Kajian Kosakata 638

MunAfiqfin Munifiqt^tn

Di dalam Al-Qur'an, kata tersebut dengan Mashdnr-nya adalah nifaq (.eti; ). Artinya adalah
segala bentuk derivasinya terulang empat kali 'keluar dari keimanan secara diam-diam'. Di

dengan bentukl'l midhi duakah, satu mabni ma'lttm, dalam terminologi Islam, nifdq diartikan sebagai

mazzaqa (a:i), yaitu di dalam QS. SabA' [34]: 19 'masuk ke dalam agama dari satu pintu dan
dan satu mabni majhfil, muzziqa ('oi), yaitu di keluar dari pintu yang lain'. Karena itu, orang

dalam QS. Sabil [34]:7 dan dengan bentuk ism munifiq adalah orang yang secara lisan menerima

maf itl, mumazzaq ( U#l dua kali, yaitu di dalam Islam, tetapi secara diam-diam dan terselubung

QS. SabA' l34l:7 dan 19. keluar dari Islam, atau menampakkan keimanan
Penggunaan katamumazza4( a;,:, ) di dalam secara lisan dan menyembunyikan kekufuran di

QS. SabA' [34] : 7 menunjuk pada makna'bercerai- dalam hati.

berainya jasad manusia' atau 'hancurnya Di dalam Al-Qur'an kata nafaqa dengan
anggota tubuh manusia' setelah meninggal
dunia. Ayat tersebut berkaitan dengan pe- berbagai derivasinya disebut 110 kali, masing-
ngingkaran orang-orang kafir di masa Nabi masing 73 kali berarti 'nafkah atau memberi
Muhammad saw. terhadap hari kebangkitan. nafkah', 37 kali berarti 'kemunafikan' dan satu
Pengingkaran itu tercermin di dalam ungkapan
kali berarti 'lubang'.
mereka kepada teman-teman mereka: "Maukah
Ayat yang berbicara mengenai ke-
kamu kami tunjukkan seorang laki-laki yang mem-
munafikan semuanya menggambarkan sikap
berit akan kep adnnu bahw a ap abil a b admtmu t elah hnncur dan perilaku yang jelek. Al-Qur'an, misalnya,
menggambarkan beberapa ciri dan kejelekan
s ehnncur -hnncumy a, s aun gguhny a knmu b en ar -b m ar
orang munafik, seperti kepribadian mereka yang
I aknn dibangkitknn kembali] dal am ciptann y ang baru "
(QS. Sabil pal:7). Yang dimaksud seorang laki- terpecah dan bermuka dua, mereka menyatakan
laki di dalam ayat itu adalah Nabi Muhammad
dirinya sebagai orang yang beriman, tetapi
saw. Ungkapan tersebut di samping sebagai ucapan mereka tidak sesuai dengan apa yang
tersimpan di dalam hatinya (QS. Al-Milidah [5]:
pengingkaran terhadap kebangkitan manusia 41, QS. Ah'Imran 13):'l.67,danQS. Al-Hasyr [59]:
setelah jasadnya hancur sehancur-hancurnya
LL). Mereka tidak memiliki pendirian yang tetap,
jugamerupakan ejekan dan olok-olokan terhadap terutama di dalam bidang akidah. Bila berada di
Nabi; bahkan pada ayat selanjutnya mereka tengah-tengah umat Islam, mereka tampil
seolah-olah seorang Muslim yang taat, tetapi bila
menganggap Nabi berbohong atau gila. berada ditengah-tengah orang kafir, mereka
bersikap sebaliknya (QS. Al-Baqarah [2]:8, 9 dan
Selanjutnya kata mumazza7 ( a ;.1 ) pada QS. 14 serta QS. An-NisA' [4]:1.42 dan 143).
Sabil [34]: 19 juga menunjukkan arti 'bercerai-
Sikap dan perilaku orang-orang munafik
berai' atau 'hancur', yakni kehancuran yang yang bermuka dua diikuti pula oleh berbagai
menimpa kaum Saba karena keingkarannya perangai jelek lainnya seperti mengingkari janji.
terhadap nikmat-nikmat Allah. Ada yang Mereka tidak segan-segan berdusta dan me-
menafsirkannya bahwa kehancuran itu adalah nyampaikan kebohongan demi tercapainya
tujuan mereka. Karenanya orang munafik diberi
perpecahan setelah mereka bersatu. Asy-Sya'bi pula predikat pembohong (QS. Al-Munffiq0n
[63]: 1). Orang-orang munafik juga mengandal-
menyebutkan bahwa mereka bercerai-berai ke kan kelicikan, tipuan, dan kepandaian bersilat
berbagai tempat, seperti suku Ansar pergi ke lidah untuk mengambil hati orang lain. Selain
Yasrib, suku Gassan pergi ke Syam, suku Asad itu mereka sangat pandai membuat dalih dan
pergi ke Armani, dan suku Huzaah pergi ke pembenaran atas kesalahan dan kejahatan
dengan memutar balik fakta. Kalau niat jahat
Tihamah. + Muhammad Wardah Aqil +

MUNAFIQOTT t 'o'rigel

Kata munilfiqfrn ( o':bA ) adalah jama' dari kata

munifiq ( euJ) yang berasal dari ndfaqa ('O( ).

6i9 ENsrxlopsora Ar--Qun'eN

t_

MunAfiqOn Munir

mereka terbongkar, mereka pun menyatakan dengan siksaan yang amat berat di hari ke-
bahwa perbuatan itu hanya sekadar bersenda
gurau dan tidak bersungguh-sungguh (QS. At- mudian (QS. At-Taubah [9]:68, QS. Al-AhzAb
l33l: 68-72, QS. An-NisA' [4]: 138, 140, 145, dan
Thubah [9]: 65). QS. Al-Fath [a8]: 6). Pada bagian lain, Al-Qur'an
memperingatkan orang Islam agar berhati-hati
Ciri lain orang munafik ialah ingkar janji. terhadap mereka. Bahkan, Al-Qur'an me-
Sifat ini berkaitan erat dengan sifat-sifat lainnya merintahkan agar melakukan jihad terhadap

seperti dusta dan khianat (QS. At-Taubah [9]:75 mereka (QS. At-Taubah [9]: 73 dan QS. At-Tahrim
dan 78). Karena itu, orang munafik sangat sulit
[66]: 9). Akan tetapi, mereka secara formal
dipercaya dan diberi tanggung jawab me- adalah umat Islam dan mereka tidak me-
ngadakan aksi secara terang-terangan untuk
ngemban amanat sebab kepercayaan dan tang- menghancurkan Islam; maka, jihad terhadap
gung jawab yang diberikan kepada mereka pasti
mereka adalah berupaya semaksimal mungkin
akan disalahgunakan. untuk membendung pengaruh jelek mereka.
Tindakan tegas terhadap mereka baru bisa
Untuk menghilangkan prasangka buruk diambil apabila terbukti secnra terang-terangan

orang lain terhadap merek4 orang munafik selalu atau ada bukti yang kuat bahwa mereka berbuat
makar terhadap umat Islam. o M. Gatib Matola ee
mendasarkan perbuatannya atas riy6' (QS. An-
MUNTR ( -#l
NisA' [4]: 142). Karena itu mereka tidak ber-
Kata munir ( fl ) berasal dari kata andra ('rtl ),
sungguh-sungguh untuk mencapai kebajikan. kemudian dijadikan ism f6'il, munir ( i = y*rg
Mereka juga tidak mau menanggung risiko dan
memberi cahaya). Menurut Ibnu Faris, kata
kesulitan. Oleh mereka agiuna dijadikan sarana
jtersebut berakar pada huruf nfin ( t) ), wdw ( ) ,
dalam mendapatkan kenikmatan duniawi. Karena dan rd( ) ) yang artinya menunjuk kepada

pandangan mereka hanya terbatas kepada 'cahaya', 'dinamis' dan 'sedikit memberi bekas'.
kehidupan duniawi dan tidak mau melihat jauh Demikian kata an-ndr ( ](tr= api) dan an-nfir ('.,'1i=
cahaya) dari jalan yang sama karena s€una-s;una
ke depan, hedonisme dan kesenangan sementara
memberikan penerangan. |uga mengandung ke-
menjadi prioritas sehingga mereka selalu ber- dinamisan karena cepat gerakannya.
usaha mencari dalih agar tidak terlibat di dalam
perjuangan yang mengandung risiko berat (QS. Menurut Al-Ashfahani, kata an-nfir (',,'r5)
At-Taubah [9]: *49,81-83). Mereka juga lebih berarti 'cahaya yang memancar yang dapat
suka menjadi penonton karena menghindari
kemungkinan timbulnya kesulitan yang di- dilihat dengan mata'. Penggunaannya boleh
hadapinya di dalam perjuangan; akan tetapi, jika untuk dunia dan boleh juga untuk akhirat.
perjuangan itu membawa hasil, mereka lebih Kemudian, an-nitr ( ]ilr ) untut dunia juga dapat
dulu tampil dan menyatakan dirinya sebagai digunakan kepada dua hal, yakni: (1) terkait

pejuang untuk mendapatkan keuntungan dengan pandangan rasional yang disertai dengan

material (QS. Al-Ankab0t [29]: 10-12). mata yang melihat; yakni terkait dengan urustul
Ciri lain dari orang munafik adalah sering
Tuhan, seperti cahaya akal dan cahayaAlQur'an
menyebarkan berita bohong dan membuat (QS. Al-Ma'idah [5]: 15), dan (2) pandangan yang
dirasakan dengan mata penglihatan; yakni
fitnah untuk mengacaukan stabilitas umat Islam. pandangan yang berhubungan dengan fisik,

Bahkan, mereka sampai berburuk sangka kepada seperti bulan dan bintang (QS. Y0nus [10]: 5).
Allah dan Rasul-Nya. (QS. Al-AhzAb [33]: 12).
Fitnah dan penyebaran berita bohong adalah Kata nawwara ( ):; ) yang di-isim failkan
senjata ampuh mereka untuk menghancurkan
menjadi munir ( i) ai dalam Al-Qur'an di-
Islam dari di dalam sebab mereka tidak berani

secara terang-terangan menghadapi umat Islam.

Karena perilaku mereka yang jelek, Al-

Qur'an mengecam keras dan mengancam mereka

Kajian Kosakata

Munir Munir

sebutkan sebanyak enam kali, yakni QS. Ah Kedudukan lafal tersebut menurut kaidah
'ImrAn [3]:184; QS. ALHaii l22l:8; QS. LuqmAn bahasa Arab berfungsi sebagai shifat yang
[31]: 20; QS. FAthir [35]: 25; QS. Al-FurqAn [2s]: menyatakan fungsi dari sesuatu yang di-
terangkannya. Sebagaimana dikemukakan
61; dan QS. Al-AhzAb [33]:4"6. bahwa jika mereka mendustakan kamu maka
sesungguhnya orang-orang yang sebelum
Kata-kata munir ( # ) ai atas tampaknya mereka telah mendustakan (rasul-rasulnya),
padahal mereka juga membawa mukjizat dan
mengandung dua makna pengertian: 'yang kitab-kitab yang memberi penjelasan yang

memberi penjelasan yang sempurna; dan'yang sempurna. Kitab-kitab tersebut dikatakan munir

bercahaya'. Kata munir tersebut senantiasa karena ia berfungsi untuk memberikan pe-

dijadikan sifat dari kata yang sebelumnya. Di tunjuk-petunjuk yang jelas terhadap kehidupan
umat manusia. Menurut Ibnu Katsir, al-kitdbul
dalam hal ini terbagi kepada tiga bagian, yaitu:
;tmunir ( iat5Jl ) adalah penjelasan yang sem-
(1) dijadikan sifat kepada krtAb (?q ), baik Al-
purna. Artinya, kitab-kitab yang ada sebelum
Qur'an maupun kitab-kitab sebelumnya, se- Nabi Muhammad juga telah memberikan pen-
jelasan yang tuntas, tetapi mereka tetap tidak
banyak tiga kali, seperti di dalam QS. Ah'Imr6n
mangikutinya. Menurut tafsir Dep. Agama R.I.
[3]:184, dan (2) dijadikan sifat dari bulan qamaran adalah Allah memberi petunjuk kepada siapa
yang dikehendaki-Nya dengan memberi ke-
muniran (rp t;=btrlan yang bercahaya) satu kali
sanggupan untuk mendengarkan dan menerima
(QS. Al-Furq6n [25]: 61), dan [3) dijadikan sifat
keterangan-keterangan. |adi, pengertian ini tidak
kepada Nabi Muhammad saw. ( (S tl--ri = lampu terpaku pada kitdb, tetapi juga kepada semua
yang menerangi) pada QS. Al-Ahzab p$: a6.
yang dapat memberikan penjelasan, sehingga
A^li Katamunir ( )7)yangterdapatdidalamQS.
'ImrAn [3]: 184 bertopik balasan kebakhilan orang tersebut dapat beriman.

dan kedustaan umat-umat terdahulu. Di dalam Al-Maraghi menambahkan bahwa kata al-

ayat ini, lafalnya (munir) bermaknakan 'pen- /,munir( ) ai atas adalah al-wddhih(
jelasan yang sempurna'. Di dalamnya, di- ;tjelas), seperti al-kitibul munir ( iar"39JlttS) ia=dyaalanhg

informasikan kepada Nabi Muhammad saw. kitab yang berfungsi dapat memberikan pen-
jelasan, atau kitab yang dapat memberikan
bahwa bukan saia umatmu yang mendustakan- petunjuk ke jalan yang benar. Olehnya itu,

mu, melainkan juga umat-umat terdahulu. pengertian a/ -kitfrbul munir (';tt iatfir ) tidak hanya
terbatas pada Al-Qur'an saja, tetapi juga
Mereka membawa mukjizat-mukjizat yang
mencakup kitab-kitab yang diturunkan Allah
nyata dan kitab-kitab yang sempurna, tetapi
swt. kepada umat-umat terdahulu.
mereka tetap tidak memercayai nabi-nabi Katamunir yang terdapat di dalam QS. Al-

mereka. Bahkan, ada umat tedahulu berkeingin- FurqAn l25l:61, berkaitan dengan benda yang
dapat memancarkan sinar. Ayat ini menerangkan
an membunuh nabi mereka tanpa alasan yang tanda-tanda kekuasaan Allah di dalam alam. Di
dalamnya dikemukakan bahwa "Dia menjadikan
benar (QS. Ah 'ImrAn t3l: 21). Menurut Ath-
Thabarsi, yang dimaksud al-kitdbul munir juga padanya matahari dan bulan yang bercahaya".

( );t iat3Jl ) adalah kitab Taurat dan Injif karena Ayat tersebut menerangkan betapa besar
kekuasaan Allah swt. yang menciptakan ma-
kaum Yahudi mendustakan Isa as. dan me-
tahari dan bulan, yang keduanya disebut munir
ngubah apa-apa yang datang dari Nabi Musa
karena dapat memberikan penerangan di
as. dan mengganti amanat yang dipesankannya.

ladi, al-mun?r di sini adalah sesuatu yang dapat
memberikan penyinaran terhadap orang yang

ragu-ragu atau yang dapat memberikan pe-

tunjuk kepada kebenaran.

Pada QS. FAthir [35]: 25, membahas tentang

Nabi Muhammad saw. sebagai pembawa

kebenaran. Kata munir tersebut juga mengandung

arti'yang memberi penjelasan yang sempurna'.

647 ENsxroprora Ar-Qun'aN

Muntahi Muntal'rA

permukaan bumi ini. Ibnu Katsir mengatakan maupun tidak;'anak sungai' karena merupakan
ujung (hulu) sungai besari'puncak' karena
bahwayang dimaksud qamaranmuniran (r$ tfi) merupakan ujung tertinggi;'ultimatum' karena

adalah memancarkan cahaya yang lain dari merupakan uulcarnan terakhir. Makna dasar yang

cahaya matahari. Demikian pulakalamunir ( ))) kedua'sampai' juga berkembang menjadi, antara

QS. Al-Ahzdb [33]: 46 mengemukakan bahwa lain: 'memberi tahu' karena menyampaikan
Muhammad adalah rasul yang diutus untuk
segenap umat manusia. Di dalam teks ini, kata informasi. fadi, meskipun maknanya berkembang
sesuai dengan konteksnya, namun tetap mengacu
munir menyatakan fungsi dari seorang penyeru,
pada makna denotatifnya.
yakni harus menjadi penerang kepada umatnya.
Kataal-munir di dalam QS. Al-Ahzab p3l: d,6 Kata muntahA ( ,P = akhir) dan pecahan-

dijadikan sifat dari Nabi Muhammad saw., nya di dalam Al-Qur'an terulang 56 kali dan

sebagaimana fi rman Allah swt. : " w a df iy an ilall 6hi muntahk sendiri terulang tiga kali (QS. An-NAzi'At

bi'idznihi wa sirdjan muniran" ( -*\b $i SltltSS l79l: M dan QS. An-Najm [53]: 14, 42). Dan
pecahannya digunakan di dalam berbagai
tk q Wi = aan untuk jadi penyeru kepada igama
bentuk, yaitu di dalam bentuk kata kerja yang
Allah dengan izin-Nya dan untuk jadi cahaya terulang 49 kali, ismfd'il disebutkan satu kali dan
dua kali di dalam bentuk kata benda yang akan
yang menerangi). Ayat sebelumnya menerangkan dibahas di dalam entri ini.

fungsi seorang nabi di dunia, salah satu di Kala muntahd yalrl9 dikaitkan dengan kata

antaranya adalah menjadi sirdjan muniran. Yang sidrah (;r+ ) di dalam QS. An-Najm [53]: 54

dimaksudkan adalah menyampaikan kepada sehingga menjadi sidratul muntahi ( GZ,Ji:r, =
makhluk untuk menyatakan keesaan Allah,
sidratul muntaha) mengandung tiga pengertian:
memberitakan semua sifat sempurna, me-
nyembah-Nya dan senantiasa dekat di waktu (1) berarti'pohon sidrah di tempat pemberhenti-

terang dan rahasia. ]adi, Nabi saw. diserupakan an', yakni tempat yang tidak dapat dilewati oleh
dengan lampu, sebab ia dapat berfungsi me-
nerangi atau menunjuki jalan benar. Menurut malaikat atau suatu tempat yang tidak dapat
dilewati oleh ruh-ruh; (2) menunjukkan pada
Ath-Thabarsi, lafal sirhjan muniran adalah yang sesuatu'keadaan', seperti dinyatakan sidratun

memberi petunjuk kepada ag.una sebagaimana 'inda muntahat 'ulfim t ii,lit *:: +i;+= sidrah
pada ilmu pengetahuair); dr, (3) mengandung
lampu dapat menunjuki, di dalam hal ini, Al-
Qur'an pun dapat dikategorikan demikian. 'penyandaran sesuatu pada pemiliknya', seperti
*+ Abustani llyas
dinyatakan "sidrahnya Allah swt." Ulama
MUNTAHA t I
"5iMuntahi adalah bentuk ism maf'ttl kata intahd - berbeda pendapat mengapa dinamakan sidratul
yantali (,rp- -,ri4| ), furunan huruf nitn, hi', dan
yd' ytrB memiliki dua makna denotatif, yaitu muntahh. Menurut Ibnu Mas'ud, drkatakan sidratul

ghayah ( aig= ulung) dan bulitgh ( t'$= sampai). muntahh karena ia merupakan tempat berhenti-
Makna yang pertama 'ujung' berkembang nya segala apa yang datang dari bumi dan langit.
Menurut Ibnu Abbas, karena ia merupakan akhir
menjadi, antara lain:'akhir' karena merupakan
atau tempat berhentinya ilmu para nabi. Kata
ujung dari sesuatui 'selesai' karena telah sampai Al-Dahhak, karena ia merupakan tempat ber-
hentinya segala amal perbuatan. Kata Ka'ab,
pada ujung perbuatan;'tujuan' karena merupa- karena ia merupakan tempat berhentinya para

kan akhir yang akan dicapai; 'melarang atau malaikat dan para nabi. Kata Ar-Rabi bin Anas,
karena ia merupakan tempat berhentinya arwah
mencegah' karena menghendaki suatu perbuatan para syuhada dan orang-orang yang mengikuti
sunnah Rasul. Kata Qatadah, karena ia me-
diakhiri; 'akal' karena mencegah dari perbuatan rupakan tempat berhentinya arwah orang-

jelek;'meninggalkan' karena funtutannya sudah

berakhir (sampai), baik terpenuhinya tuntutan

Kaiian Kosakata 642

Muntaqimfrn Muntaqimrin

orang yang beriman. Sementara itu, sebagian ny etujui sesuatu karena menilainy a buruk. Dari sini

ulama mengatakan bahwa karena ia merupakan kemudian lahir makna menyiksa, karena yang
pohon yang mencapai Arasy yang di dalamnya tidak menyetujui dan menilai buruk sesuatu
terhenti segala ilmu pada makhluk dan sebagian dapat mengancam, bahkan marah yang me-

ulama lainnya mengatakan bahwa barang siapa ngundangnya menyiksa.
Pakar bahasa Az-Zajjaj menulis bahwa
yang mencapai tempat itu, maka ia telah sampai
pada kemuliaan. kata niqmat yang terangkai dari ketiga huruf di

Adapun kata muntahd di dalam QS. An- atas, berarti tidakmmyenangi sesuatu disertai dengmt
Najm l53l: 42 berarti 'tempat kembali' atau
'tempat yang dituju'. Artinya Allah, di akhirat kemarahan. Dari sini kata niqmat ( i1]l, ) diartikan
kelak, akan memberi balasan kepada setiap
manusia yang berbuat baik mendapat pahala sebagai antonim ni'mat (4 ). Yang membalas
dan yang berbuat buruk mendapat siksa,
demikian kata Al-Qurthubi. Di dalam riwayat kejahatan orang lain, sering kali dinamai

Ubay bin Ka'ab dinyatakan bahwa maksud ayat muntaqim, dan karena biasanya yang demikian
" Dan kepada Tuhanmulalt (Muhfrnmail ment adi tempat
kembali", adalah tidak boleh memikirkan (zat) dilakukan setelah berlalunya kejahatan itu,
Allah. Riwayat ini sejalan dengan riwayat Abu
Hurairah yang menyatakan, "Pikirkanlah ciptaan maka muntaqrrn diartikan sebagai P embalas dendom.
Makna ini tentu mustahil bagi Allah surt.
dan jangm memikirkan ryncipta karma in tidak terjangkaa
Dalam Al-Qur'an tidak ditemukan kata
oleh pikiran". Di dalam hadits lain dinyatakan,
muntaqim (berbentuk tunggal). Yang ditemukan
" Setan akfrn dntmg kepada salah seorang di antara kalian adalah bentuk jamak, yakni muntaqimitn, se-

y mg akmt menfiny aknn tmtang siapa y ang menciptakmr banyak tiga kali, juga kata kerja masa lalu

ini dan itu, dan apabila telah sampai menanyaknn siapa sebanyak6 kali ( rrL1f lnaqamttl), dan sekali dalam
bentuk kata kerja yang menunjuk masa datang
y an g mencipt aknn Tuhnnmu, makn b erlindungl ah kep ada
('&. lyortaqimul), yang merupakan berita
Allah atas pertanyaan itu dan berhentilah mem-
anczunan bahwa Allah akan membalas. Semua
bicar akanny a". (H.R. Bukhari dan Muslim).
yang disebut di atas mengacu kepada Allah swt.
Di dalam QS. An-Nizi'At [79]: M, kata
muntahd berarti 'keputusan akhir', yakni Allah- Baca misalnya QS. Al-Mfl idah [5] : 95). Di samping

lah yang menentukan keputusan akhir mengenai itu ditemukan dua ayat selain disebut di atas
kapan terjadinya hari kiamat. Al-Qurthubi dan
yang menunjuk kepada Allah dengan istilahDztt
Ibnu Katsir menafsirkannya dengan 'tempat
akhir untuk mengetahui waktu terjadinya intiqdm ( ..$r_f [Pemilik Pembalasan] ).
kiamaf . Pendapat ini didukung oleh firman Allah Penggunaan bentuk-bentuk jamak-tanpa
di dalam QS. Al-A'rdf l7l:187, "Katakanlah
adanya bentuk tunggal itu-memberi kesan
Muhammad, baluna y ang mengetahui hni kiomat adalah
bahwa Allah enggan/tidak suka menunjuk diri-
Tuhanku" dan QS. LuqmAn [3U:3a, "Sesungguh- Nya sendiri sebagai Muntaqim. Penggunaan
nya di sisi Allah-lah pengetahuan tentang hari kimnat ".
te Arifuddin Ahmad * bentuk jamak itu, mengisyaratkan bahwa

MUNTAQTM0N ( o'ri,4;"t pembalasan atau penyiksaan yang terjadi me-
fKata muntaqimfrn ( ;:'i ',, ) adalah bentuk jamak libatkan, bahkan dilakukan oleh selain-Nya,
dari kata muntaqim ( &),yang terambil dari walaupun diakui-Nya bahwa Dia Dztr intiqhm
(Pemilik Pembalasan). Memang, penggunaan
akar kata yang terdiri dari huruf-huruf nfin, qdf, bentuk jamak yang menunjuk kepada Allah
dan mim. Maknanya berkisar pada tidak me- mengandung makna keterlibatan pihak lain
bersama Allah dalam aktivitas yang ditunjuk,

atau penugasan pihak lain untuk melakukan-Nya.

Hal lain yang perlu dicatat dalam rangka

memahami sifat Allah ini adalah bahwa ayat-

ayat yang menggunakan kata muntaqimtrn se-
muanya berkaitan dengan pembalasan pada

643 ENsrxropsom Ar-Qun'arv

Muqarrabin Muqarrabin

Hari Kemudian. Perhatikan QS. As-Sajadah [32] : (4tjl yang berarti'menteri-menteri raja atau
22, QS. Az-Ztrlchruf [43]: 4L, dan QS. Ad-DukhAn
[Ml:L6). Memang patron kata seperti muntaqim, orang-orang dekatnya'.

menunjuk pelaku yang merencanakan me- Arti lain dari kata yang berakar q-r-b

lakukan sesuatu dan belum melakukannya. (q- r- O ) adalah 'mencari dan mendatangi

Ancaman yang dikandung ayat-ayat di sumber air di malam harl' , qaraba - yaqrabu - qarab

atas disampaikan setelah mereka berulang kali (r;- l.i-- j ji),'menceui air di malam hari',

melakukan kejahatan, dan berulang kali pula sedangkan orang yang mencari air di malam hari

Allah memaafkan mereka. Perhatikan kembali disebut qdrib ( qtv). Qhribjuga berarti 'sampan'

QS. Al-Ma'idah [5]:95 di atas. dan 'perahu kecil'. Ada kata yang berakar sama
f ika demikian, Allah al- Munt aqim, ada/.ahDi.a
tetapi maknanya lain, yaitu kata qirab ( qg ) yang
yang tidak menyetujui kejahatan, tidak me- berarti 'gagang pedang'. Mungkin dapat di-
kembalikan kepada makna asal, yaitu dekat:
nyenanginya, serta benci dan murka terhadap gagang pedang itu berdekatan dengan mata
pelakunya yang telah berulang-ulang kali
diperingatkan. Allah mengancamnya dengan pedangnya.
siksa, menugaskan pihak lain menyiksanya.
Kata muqarrabin ( u,:i) dan muqarrabitn
Demikian, wa Allah A'lam. ce M. Quraish Shihab ee ( oi'rt ) di dalam Al-Qur'an disebut delapan kali

MUQARRABIN t ,y* I yaitu di dalam QS. Ali'ImrAn [3]: 45, QS. An-
NisA' [4]: 172, QS. Al-A'rAf [7]: \1.4, QS. Asy-
Kata muqarrabin berarti 'orang-orang yang di-
Syu'arA' 126l:42, QS. Al-WAqi'ah [56]: 11 dan 88,
dekatkan', ja-ak dari kata al-muqarrab ( *:iit), serta QS. Al-Muthaffifin [83]: 21. dan28.
bentuk ismul-maf itl ( .J.,al fl ) dari kataqirraba
Gi). -Kata dasarnya adalah qaruba -yaqrubu Penyebutan muqarraUin di dalam AlQur'an
qurb dmr qurbdn (L€j : ,:j - ,'; - '*5 ), berarti menunjuk kepada arti asal, yaitu 'dekat, ke-

'dekat, mendekati, berdekatan dengan'. Ke- dekatan', sama dengan penyebutan kata-kata
dekatan yang terkandung pada arti asalnya
meliputi kedekatan dari segi tempat, waktu, lainnya yang berakar sama di dalam Al-Qur'an

nisbat, kedudukan, pemeliharaan, penjagaan, yang keseluruhannya disebut 96 kali.

dan kemampuan. Kata-kata lain yang berkata Muqarrabin di dalam Al-Qur'an menunjuk
pada mereka yang didekatkan, dari segi ke-
dasar sama dengan qaruba di antaranya ialah dudukan kepada yang mendekatkannya. Di

qarraba ( ,i ) yang berarti 'mendekatkan, dalam hal ini, Al-Qur'an menggunakan
mempersembahkan', taqarraba ( *:r ) yang
muqarrabin pada dua maccun pengertian yaitu
berarti'berusaha mendekat kepada', al-qurbah
mereka yang dianggap dekat dengan Allah, dan
(tit), jamaknya adalah qurubdt ( o;j), al-
mereka yang dekat dengan raja.
qardbah ( a;lj ) yang berarti 'nasab/garis ke-
Mereka yang didekatkan pada Tuhan
turunan, kekerabatan, dan juga berarti seluruh terbagi menjadi dua kelompok, yaitu malaikat

amal kebaikan dan ketaatan yang dilakukan dan manusia yang beriman yang taat kepada

manusia untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Para malaikat disebut m uqarrahn (QS. An-
Tuhan'. Dzawul-qurbd (;i;Jlr j\;) yang berarti NisA' [4]: 172 dan QS. Al-Muthaffifin [83]: 21)
karena kedudukan mereka yang dekat dengan
'famili dekat', al-qaiib ( +-4lt ), jamaknya aqribk',
Tuhan, tidak membangkang dan takabur kepada
aqhrib (i)tti ,;i.;i ),'yang dekat, baik dari segi
tempat maupun waktu', qurbin ( o# ) yang Allah, melainkan tunduk dan taat menjalankan

berarti 'yang dipersembahkan kepada Tuhan perintah Allah dan selalu menyembah-Nya.
Kelompok manusia pilihan di kalangan orang
berupa binatang sembelihan atau lainnya', dan
yang beriman yang disebut muqarrabirn adalah
qurbinul-malik ( rttl liql ), lamatcnya qarilbinuh
mereka yang didekatkan pada Allah, pada pahala

Allah dan kemulian-Nya diangkat kedudukan

Kaiian Kosakata

Muqim Muqim

mereka melebihi makhluk lainnya, seperti Nabi menuhi syarat dan rukunnya serta sunah-

Isa (QS. Ali 'ImrAn [3]: a5) dan orang-orang sunahnya secara tepat di dalam waktu yang telah

Mukmin angkatan per tatna as - s 6b i qttn al - aww alfin ditenfukan'. Penggunaan kata aqfuna - yuqtmu y alrrg

( oj:t\r'o34tlt) yang didekatkan pada Allah di banyak diikuti kata-kata shahh (;.13), syahhdah
sisi-Nya (QS. Al-Waqi'ah [56]: L1) pada hari
Akhirat berada di tempat kemuliaan-Ny4 dan (;itit ), wazn (ol! ) artinya 'berusaha menjalan-

muqarrabin juga menunjuk pada mereka yang kannya secara terus-menerus dan memelihara-

didekatkan kepada Allah yang bersenang-senang nya'. |uga ada kata qdma (itl ) yang berkaitan

dengan shalat; konotasinya menunjukkan'orang

{-!minum dari mata air tasnim( ) di dalam surga yang mendirikan shalat dengan malas' (QS. An-

(QS. Al-Muthaffifin [83]: 28). Nisfl [4]: 142). Ayat ini menggambarkan sifat-sifat
orang munafik karena mereka melakukannya
Selain itu, muqarraUin pada dua ayat yaitu

QS. Al-A'rAf l7l:11,4 dan QS. Asy-Syu'arA' [26]: dengan tujuan agar dilihat dan diperhatikan oleh
42 menunjuk pada tukang-tukang sihir raja
orang lain (riy6' =,rJ-, ).
Firaun. Kedua ayat tersebut menyebutkan upaya
Kala qima - yaqfimu ('$f-- iu ) artinya
Firaun untuk dapat mengalahkan mukjizat Nabi 'berdiri', lawannya duduk qa'ada ( "f ) (QS. An-

Musa dengan menawarkan kepada tukang- Naml [2fl : 39). Ini menggambarkan kemampuan
jin Ifrit ketika berhadapan dengan Nabi Sulaiman
tukang sihir jabatan tinggi dan upah besar.

Firaun berjanji menjadikan tukang-tukang sihir as. unfuk mendatangkan singgasana Ratu Balqis

itu sebagai muqarrabin, orang-orang yang di- dari negeri Saba' ke Palestina. Menurut Al-
Ashfahani, "berdiri" ada beberapa macam.
dekatkan kepada Firaun bila sihir mereka dapat

menang melawan mukjizat Nabi Musa. Pertama, berdirinya seseorang/pepohonan.

ce M. Rusydi Khalid * #Berdiri bisa karena ditundukkan (tasklfir = ),

MUQiM ( FI ) seperti berdirinya pohon kurma adalah karena

Kalamuqim adalah kata benda pelaku ( ,fS'a't= ditundukkan Allah. Artiny4 semua itu atas izin
ism f6'il) dari kata keqa aqdma - yuqimu - iqdmah
dan kehendak-Nya. Kedua berdiri karena ikhtiar
(Zq - e- - tol ). Bersama dengan kata-kata lain
atau usaha memilih, dan ini hanya berlaku bagi
yang seasal dengan kata itu di dalam Al-Qur'an manusia. Seperti pertanyaan Allah sebagai

disebut 559 kali. sindiran kepada orang musyrik, 'Apakah kamu

Di dalam pengertian bahasa, kata muqim hai orang musyrik yang lebih beruntung ataukah
mungkin ber asal dari al-qiy Am ( pt4lt ) dan mungkin
juga dari al-iqdrnah ( .j,6'yt ). Al-qiy drn berarn'tegak orang yang beribadah di waktu malam dengan
lurus', bisa juga berarti 'berhenti' dan 'tetap',
sujud dan berdiri, sedangkan ia takut kepada
sedangkan al-iqdmah artinya'melanggengkan/
(azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhan-
Imengabadikan' (idhmah = -..1 ). Apabila arti bahasa
Nya" (QS. Ah'Imran [3]: 191, QS. An-NisA' l4l:34,
dikaitkan dengan katamufim artinya 'orangyang dan QS. Al-Furq6n [25]: 6$. Selanjutnya, berdiri
unfuk memelihara sesuatu, seperti menegakkan
menetap', memelihara kelangsungan suatu
perbuatan. Sementara itu, mustafim ( gle-l) daxi kebenaran karena Allah dengan cara menjadi/

kata istiqdmah Gq) ) berarti 'berdiri tegak atau memberi kesaksian yang adil (QS. Ai'Imr6n [3]:

lurus'. Maka apabila dikatakan hidup dengan 18, 75 dan 1.1.3, serta QS. Ar-Ra'd [13]: 33).
istiqdmah, maksudnya adalah 'tetap lurus me-
Ketiga qiyhm ( 3Q ) berarti 'menyengaja
ngikuti jalan Allah (taat asas)'.
('azam = &) berbuat sesuatu', seperti QS. Al-
Kata aqdma - yuqimu ( &)- - iuf ) menurut
MA'idah l5l: 6, yang menjelaskan orang yang
Imam AlQurthubi berarti'menjalankan dengan akan melakukan shalat, hendaknya berwudhu

bersinambung kewajiban shalat dengan me- atau tayamum jika tidak menemukan air.

Katamufim yang merupakan kata sifat dari

kata'adzib (.-ri; ) artinya 'kekal' atau 'abadi'.

645 Exsrrlopsora Ar--Qun'aN

Muqim Muqit, Al-

Ini menunjukkan bahwa azab yang akan bantuan yang lain'. Kata ini menjadi sifat Allah,
yang artinya Allah mengurus makhluk-Nya,
diterima orang-orang yang ingkar, kufur, zalim,
yang meliputi ajal, amal, rezeki, dan lain-lain
dan musyrik adalah selama-lamanya. Demikian
yang menjadi kebutuhan hidup manusia' (QS. Al-
juga sebaliknya. Kata muqim yang menjadi sifat
Baqarah [2]:225, QS. Ah 'Imr6n [3]: ] dan QS.
dari kata na'im (,..1 ) berarti 'kenikmatan yang
kekal abadi'. Kenikmatan ini disediakan kepada Thaha [20]: 111).
Kataiqdmah ( l.1Q ) lazim digunakan untuk
orang-orang yang beriman, taat, dan beramal
panggilan pelaksanaan shalat yang di-
saleh. Adapun kata muqim yang menjadi sifat
kumandangkan setelah azan. Artin/a, dengan
dari kata sabil (,fi ) artinya 'tetap, tidak dikumandangkannya iqamat berarti shalat
jamaah siap dilaksanakan. + Ahmad Rofq *
berubah-ubah'.
MUetT, AL ( c*litr)
Di dalam bentuk kata qayyimlqayyimah
Kata Muqit ( 4l ferambil dari akar kata yang
G:SI# ), kata itu searti dengan kata mustaqim
yang penggunaannya lebih banyak berkaitan rangkaian huruf-hurufnya mengandung arti

dengan kata shirdth ( Lr-e= jalan) artinya lurus. genggaman, pemeliharaan, kekuasaan, dan ke-

Ash-shirhtal-mustaqim ('1*:3t bt?t ) artinya mampuan. Dari sini, lahir makna-makna lain

'jalan yang lurus'. |ika pemeluknya konsisten seperti makanan karena dengannya makhluk
mengikutinya maka mereka akan sampai
memiliki kemampuan serta dengannya pula
kepada tujuan hidupnya.Katamaqdm ( ) artinya
terlaksana pemeliharaan atas dirinya.
tempat berdiri (QS. Al-Baqarah l2l:125, dan QS.
Ah'Imran pl:97). |uga berarti kedudukan (QS. Dalam Al-Qur'an kata Muqit hanya di-
Al-FurqAn [25]: 58, QS. Ash-Shaffdt [37]:-1.64,
temukan sekali, yakni dalam firman-Nya:
dan QS. Ad-Dukhdn $al: 26). Ada kalanya iK- *.; ";'ii e. ;
i*- ;i'v +*t ";
berarti kebesaran (QS. Ar-RahmAn [55]:46 dan c*" 6'Ji5'fi 6:,,4'^fr
QS. An-NAzi'dt 179): 40). 4 ;o,f iy ii

Di dalam bentuk qiydmah ( a;r! ) yang "Barang siapa yang memberikan syafa'at yang baik,

disebut 70 kali, kata itu berarti 'peristiwa hari niscaya dia akan memperoleh Qahala) darinya. Dan

kiamat'. Menurut Al-Ashfahani, kiamat adalah barang siapa memberi syafa'at yangburukniscaya dia

bangkitnya manusia secara serentak (duf'ah akan memikul bagian @osa) darinya. Allah Muqitd

wdhidah = 6+L z;ii ). Kata yang semakna adalah (Mahakuasd atas segalasesuatu." (QS. An-NisA' [4]:

as-s6'ah ( a;fur ) -bisa juga berarti 'masa'- 8s).

disebut 418 kali di dalam Al-Qur'an. Berbeda pendapat ulama tentang makna

Kata taqwim ( i-F ) biasanya diartikan kata ini sebagai sifat Allah. Ada yang me-

'bentuk'. Kata ini menunjukkan arti kekhususan mahaminya dalam arti Pemberi Rezeki, yang
mengantar kepada pemeliharaan jiwa raga
yang terdapat di dalam diri manusia dibanding makhluk, baik rezeki untuk jasmani maupun

hewan, yaitu berupa akal, kemampuan me- ruhani. Penganut pendapat ini, membedakannya

mahami, dan kemampuan berdiri tegak. Ke- dengan sif.at ar-Razzaq (00)t ) dengan berkata
bahwa pada makna sifat Muqit terdapat pe-
mudian, kata qaum ( pi ) pada mulanya berarti
'sekumpulan orang laki-laki, tidak termasuk nekanan dalamsisi jaminan rez,eki, bayak atau sedikit,

orang perempuan'. Namun, penggunaannya sedangkan tekanan pada sifat ar-Razzdq adalah

sering berlaku untuk umum (QS. Al-HujurAt [49]: pada berulang dan banyaknya penerima rezeki.
11, QS. An-Nahl 116l:64,107, QS. Al-AnbiyA' [21]:
Ada juga yang menyatakan bahwa Allah alMuqrt
74,Qs.Al-Mu'min0n [23]: 41,, M,9{ dan QS. Asy- adalah Yang Mahakuasa memberi rezeki yang
Syu'arA' [26]: 10). Selanjutnya di dalam bentuk mencukupi seluruh makhluk-Nya. Pendapat ini

al-qayyfim ( r}j, ) disebut 3 kali, artinya 'me-

melihara secara mandiri, tanpa memerlukan

Kajian Kosakata

Muqit, Al- Muqsithin

menggabung dua makna dari akar kata inl yaifu memelihara ganjaran dan balasan tersebut. De-

makanan dan kekuasaan. mikian, wa All6h A'lam. ,e M. Quraish Shihab eo

Ada lagi yang memahamikatamuqtt dalam MUQSTTHiN t ,olrir I

ar1r memelihnra dan meny aksiknn, karena siapa yang Katamuqsithin ( g,S-i )adalah bentuk jamak dari
muqsith ( Lr.J ); sebuah kata yang terambil dari
memberi makan sesuatu, maka dia telah me-
meliharanya dari rasa lapar, sekaligus me- akar kata yang terdiri dari huruf-huruf qif, fin,
nyaksikannya.
dan th6'. Maknanya berkisar pada dua hal yang
Imam Ghazali mengemukakan dua ke-
mungkinan arti. Yang pertama adalah Pencipta, bertolak belakang. Al-qisth ( t^:4r)berarti adil,

Pemberi serta Pmgantar makanan ke jasmani dan ke dari sini lahir makna bagian, sedang al-qasth
ruhani. Menurutnya kata ini berbeda dengNr ar-
Razzdq, dari sisi bahwa rezeki dapat mencakup ( r-: jir) antonim adil, yakni aniaya. fika Anda
berkata qasatha ( 5A ) maka ini berarti me-
makanan dan selainnya, seperti pakaian, ke-
dudukan, dan lain-lain; sedang al-Muqit khusus ngambil hak orang lain, dan dengan demikin
padamakanan jasmani atau ruhani. Kemungkin-
pelakunya UV4rds ith ( ), yakni berlaku aniay a ata'u
an arti kedua adalah Yangmengenggam, menguasai,
menyimpang dari kebenaran. QS. Al-|inn l72l:15
lagi mampu. Penguasaan mengharuskan adanya
kudrat dan ilmu. Makna ini menjadikart sifat al- menegaskan bahwa "( i14.lj,C. irrL-Ai eiS
Muqit berbeda dengan kudrat dan ilmu, serta
tfu- = Adnpun al-q6sithffn, maka mereka menj adi knyu
lebih luas cakupan maknanya dari masing-
masing karena sifat al-Muq?f adalah gabungan apinuaknlalwnam.)"
Adapun jika Anda memberi bagian orang
keduanya.
lain -yang memang merupakan haknya, atau
QS. An-NisA' l4l;85, yang merupakan satu- yang sewajarnya ia terima- maka kata yang
satunya ayat yang menggunakan kata al-Muqit,
dapat menampung pendapat-pendapat di atas. digunakan adalah aqsatha('t r( ), dan pelakunya
dinamai muqsith dalam arti pelaku keadilan.
Al-Biqa'i dalam tafsirnya mengemukakan
bahwa ayat QS. An-NisA' [4]: 85 yang dikutip di Dalam Al-Qur'an tidak ditemukan kata a/-

atas, berbicara tentang janji Allah memberi muqsith (dalam bentuk tunggal), yang ditemukan
adalah bentuk jamaknya, yaitu muqsithin, se-
bagian dari pahala bagi yang memberi syafa'at
yang baik dan dosa untuk yang memberi syafa'at banyak tiga kali, kesemua pelakunya adalah
yang buruk; karena Allah Maha Menyaksikan, manusia. Tetapi walaupun kata al-muqsith tidak
Maha Memelihara dan Mahakuasa unfuk mem- ditemukan, nalnun salah satu nama Allah ini,
beri makanan ruhani bagi jiwa dan kalbu, serta diisyaratkan oleh Al-Qur'an dengan firman-Nya:
makanan lahir dan segala yang dibutuhkan oleh
jasmani. Itu diberi-Nya kepada masing-masing ,Irll 4i iiririi l<jt::io 1l "l i ,ii 'lt '4

sesuai kadar yang berhak mereka terima sebagai *).1,
imbalan syafa'at masing-masing yang baik atau "Allah menyatakan bahwa tidak ada Tuhan (yang
yang buruk. AlQaffal juga berpendapat demikian.
Allah kuasa memberi dan menyampaikan ba- berhak disembah) melainkan Dia, Q6'iman bi al-qisth
lasan ganjaran atau sanksi kepada yang me- (Ymg menegakknn keadilan). P ara malaikat dan orang-
lakukan sy afa' at, sebagaimana yang bersangkut-
orrng y ang berilmu $uga meny ataknn demikiail " (QS.
an memberi jasa yang baik atau sebaliknya kepada
Ah'Imran t3l: 18).
yang diberinya syafa'at. Allah juga Maha Me-
nyaksikan, Maha Mengetahui keadaan yang |ika kata al-muqsith terambil dari kata al-
memberi syafa'at-baik atau buruk-kemudian qasth, y angber arti bagian, maka dipahami bahwa
Allah al-Muqsith adalah Dia yang memberikan

bagianlrezeki y*g sesuai untuk tiap makhluk-

Nya. Ada yang dilapangkan ada juga yang

disempitkan. Makna ini sama dengan kandungan

makna sifat ar-RazzAq ( "5f;|t ). Ibnu al-Arabi

647 ENsmropsora Al-Qun'aw

Muqsithin Muqsithin

dalam tafsirnya Ahkdm Al-Qur'dn ketika me- dilakukan secara sempurna kecuali oleh Allah

nafsirkan QS. Al-Mumtahanah [60]: 8 yang swt."
Hujjatul lsl6m ltu memberi ilustrasi dengan
i*imenggunakan kata tuqsithft ( t ), memahami
mengutip riwayat yang menyatakan bahwa
kata tersebut dalam aurti memberi sebagian (rezeki kelak di Hari Kemudian, seorang teraniaya
datang mengadukan seseorang kepada Allah,
yang diperoleh), bukan dalam arti berlaku adil sambil menuntut haknya. Tetapi karena yang
diadukan tidak memiliki ganjaran amal ke-
sebagaimana populer diterjemahkan: bajikan yang dapat dialihkan kepada yang

" Allah tiada melarang kamu untuk berbuat baik teraniaya, dia meminta agar dosa yang teraniaya

dar tuqsithff (memberi sebagian hartamD terhadap dipikul oleh yang menganiayanya. Allah surt.
memerintahkan sang penuntut melihat ke atas,
orsng-or ang y ang tiada memer angimu knr ota agama dan yang ternyata adalah istana-istana dengan
berlian dan mutu manikam. Ia bertanya: Untuk
tidak Qula) mengusir kmnu dmi negerimu. Scunggulmya
siapa istana-istana itu? Allah menjawab: Untuk yang
Allah menyukai orang-orang y ang berlaku adil ;'
mampu membay ar hargany a! Diakembali bertanya:
Kebanyakaan ulama memahami kata al-
Siapa y mg mamry? Allah menjawab : Engknu darymt
qisthpada sifat yang menyandang nama-Nya ini
memanfknn soudaramu lni. Demikian Allah swt. yang
dalam arti adil, hanya saja ada ulama yang
mempersempit maksudnya, ada juga yang bersifat al-Muqsith itu memutuskan perselisihan

memperluasnya. Yang mempersempit, me- dengan hasil yang menyenangkan kedua pihak.

mahaminya dalam arti syariat dan hukum-hukum Pandangan Al-Chazali ini-hemat pe-
yang ditetapkan Allah, sama dengan maksud
nulis-didukung oleh penggunaan kata al-qisth
firman-Nya: yang berarti adil. Perhatikan lah antara lain QS.
Al-HujurAt l49l:9.
eiri )i; u:tii ,4ri 6:: t{:,i 3n
Menengahi/mendamaikan dua kelompok
"sesungguhnyaKnnirr#;;ilnirff;r*T:, Mukmin yang bertikai adalah wajib. Tetapi
apabila satu pihak enggan mengikuti ketentuan
dengan membawa buktlbukti y mtg ny ata, dan telalt Kmni
Ilahi, maka penengah dapat menindaknya, dan
turunknn bersama merekfr al-Ktab dnn nuaca keadilm)
jika mereka patuhi, maka penengah harus
supaya mrnusia dopat melaksanaknn al-qisth keadilmi" menengahi mereka lagi-tapi harus diingat kali
(QS. Al-Hadi d l57l: 25). ini ditekankan agar upaya tersebut dilakukan
secara adil -karena si penengah sebelumnya
Allah al-Muqsith adalah Dia yang me-
netapkan hukum yang adil, dan Dia yang telah terlibat dalam memaksanya memenuhi
mengutus para nabi dan rasul agar keadilan ketentuan. Perlu diingat juga, bahwa upaya
menengahi mereka pertama kali, walaupun juga
dapat dirasakan dalam kehidupan nyata. Makna harus dengan adil, tetapi tidak dikemukakan
ini dikemukakan oleh Al-Qurthubi dalam buku- secara tersurat. Upaya kedua amat perlu untuk

nya al-Asn6'. Tetapi pakar hukum ini, tidak dikemukakan secara tersurat, karena penengah

mengemukakan alasan mempersempit makna telah terlibat langsung menindak mereka yang
sifat itu. enggan patuh. Selanjutnya, setelah perintah
berbuat adil itu, ditekankan lagi perintah ara
Makna lain dikemukakan oleh Imam
aqsithtt (4Lalr). Kata ini tentu berbeda dengan
Ghazali. Hujj atul lsl6m ini, walaumemahami kata
perintah adil pertama. Ia dapat diartikan dengan
al-Muqsith dalam arti Yang Maha Adil, tetapi
membedakanyadengan sifatal-'Adl ( J"rjr ) ya"g perintah berlaku adil dalam segala hal, termasuk
juga disandang Allah swt.
tpaya a*t. GshtAh)/mendamaikan, tetapi lebih
Al-Ghazali menulis, al-Muqsith adalah

"Yang memenangkan/membela yang teraniaya
dari yang menganiaya. Kesempurnaan sifat ini
adalah dengan menjadikan yang teraniaya dan

menganiaya sama-sama rela. Ini tidak dapat

Kalian Kosakata 648

Muqttrdir Muqtadir

baik jika dipahami seperti dikemukakan Al- katamuqtadlr lebih dalam dan kuat dibandingkan

Ghazali di atas, yakni mencari dan menemuktrn dengankataqddir.
apa yang dinamai win-win solution sehingga
keduanya puas dengan hasil penengahan (me- Katamuqtadlr ditemukan sebanyak tiga kali
diasi) itu. Memangberlaku adil dapat ditetapkan, dalam Al-Qur'an, dan dalam bentuk jamak,
tetapi belum tentu diterima secara baik dan
menyenangkan pihak-pihak yang berselisih. muqtadirfin (;t::$ ), satu kali. Kesemuanya

Perhatikan juga firman-Nya menyangkut menunjuk kepada Allah swt., dan konteksnya

perlakuan terhadap anak-anak yatim: (QS. An- - -pun dapat dikatakan sebagaiman akata qddir

NisA' [4]: 3). Anda baca bahwa perlakuan yang berkaitan dengan kekuasaan-Nya menjatuhkan
dituntut adalah perlakuan atas dasar qisth, yak-rri
perlakuan yang menyenangkan semua pihak. sanksi kepada para pembangkang. Perhatikan
Demikian juga (QS. Al-Baqarah l2l: 282). Ayat ini firman-firman-Nya dalam QS. Al-QamAr [54]:
menggunakan kata aqsath, karena keadilan yang
dihasilkannya adalah keadilan yang memuaskan a\ dan Al-Kahfi [18]: rts).
kedua belah pihak yang bertransaksi itu. Hal
serupa ditemukan pada QS. Al-AhzAb [33]: 5, Hanya sekali kata muqtadir dikemukakan
serta Ar-RahmAn [55]: 9. dalam konteks orang-orang bertakwa tetapi ini
untuk kehidupan ukhrawi nanti, dan agaknya
Memutuskan perselisihan, atau bertindak tertuju kepada mereka yang tadinya tertindas
adil yang memuaskan semua pihak, adalah
sesuatu yang amat sempurna lagi amat terpuji, di dunia ini, sebagaimana terbaca pada ayat-
karena itu pula Rasul saw. diperintahkan agar
jika orang Yahudi datang kepada beliau meminta ayatyangmendahuluinya. (Baca QS. Al-Qamar
diputuskan perselisihan mereka, maka beliau [sa]: s+5s).
dapat menerima atau menolak permintaan itu,
tetapi bila memilih untuk menerima: Pakar tafsir al-Biqa'i ketika menafsirkan
ayat ini menjelaskan b ahwa Muqtadir bermal<na:
li?;S &'A \ ":r49 A &G
"Dia yang memiliki kekuasaan menyeluruh yang
d*g*"Makn putusknnlah (perkna itu) di mtara mereka
mencapai batas yang tidak mungkin diraih oleh
al-qisth ( adil ) dan diterima baik oleh kedua belah pihnk)
selain Allah swt." Nama mulia ini-tulisnya-
sesun gguhny a All ah meny ukai al-muqsithin br ang- memiliki rahasia khusus dalam mengatasi

orang y ang adiD " (QS. Al-Ma'idah [5]: a\. orang-orang yang berlaku aniaya.
Dari ayat-ayat yang menggunakan kata ini
Allah Maha Adil, tetapi di samping itu Dia
jugaMuqsith, ketika menghadapi sekian banyak dapat diambil beberapa kesimpulan, antara lain
hamba-hamba-Nya. Demikian, wa All6h A'lam. b ahw a muqt adir (demlkim juga Qddir dan Qddiritn

+ M. Quraish Shihab te I olrtv l) adalah sifat-sifat Allah Yang Maha-
kuasa itu, tetapi kodrat dan kekuasan yang
MUQTADTR ( )Jdi )
Kata muqtadir ( ,t& ) seakar dengan kata Qidir ditunjuk oleh sifat ini, lebih banyak ditujukan
( lt3 ). Kandungan maknanya pun sejalan kepada para pembangkang dan orang tidak
beriman, sebagai ancaman atau siksa kepada
dengan qildir, tetapi karena ia memiliki huruf yang
merek4 atau untuk menghalangi niat buruk dan
berlebih dari kata qidir, maka para pakar
bahasa-berdasarkan kaidah "penambahan penindasan terhadap orang-orang lemah. Ini
sejalan dengan sifat al-Qawtyy ( r1,;llt).
huruf menunjukkan penambahan makna" -
Tentu saja kekuasaan Allah meliputi segala
menyatakan bahwa maknayang dikandung oleh
sesuatu, dan dapat dianugerahkan kepada siapa
saja yang dikehendaki-Nya. Dia Mahakuasa,
sehingga jika khayalan melepas busur panahnya

untuk mencapai ujung kekuasaan-Nya, atau
pikiran dipusatkan mengembara menuju ang-
kasa kodrat-Ny+ atau hasrat hati dipicu guna
mendalami hakikat sifat kekuasan-Nya, maka
semua akan gagal dan kembali tak berdaya.

649 ENsrxroppom Ar-Qun'aN

MiisA MfrsA

Segala sesuatu menyerah kepada-Nya semua membunuh setiap bayi laki-laki yang lahir di
berada dalam genggaman tangan-Nya. Tetapi kalangan Bani Israil. Akan tetapi, dengan kuasa
Dia adalah kepuasan bagi yang miskin dan
lemah, kemulian bagi mereka yang dipandang Tuhan, Musa selamat dan dipungut oleh istri
Firaun yang merasa iba kepadanya sehingga
hina dan rendah. Dia tenaga dan daya bagi yang memohon kepada suaminya, Firaury agar diper-

lemah serta pertolongan dan perlindungan bagi kenankan mengasuh Musa. Demikianlah, akhir-
yang tertindas. Betapa agung kekuasan-Nya
yang kita lihat, tetapi betapa kecil yang terlihat nya Musa diasuh dan dididik di lingkungan istana

itu dibanding yang dimiliki-Nya. Betapa me- Firaun, tetapi tetap disusui oleh ibunya karena ia
sama sekali tidak ingin menyusu pada ibu-ibu
nakjubkan kodrat-Nya yang kita rasakan, tetapi
susu yang disediakan oleh Firaun (QS. AlQashash
itu hanya sekelumit dari hakikat kodrat yang
[28]:7-13 serta QS. Thaha [20]:37a\.
disandang-Nya. (Baca juga entri Qildir).Demikian, Ketiga, Musa diberi ilham dan hikmah
wa All6h A'lam. + M. Quraish Shihab ec
sebagai persiapan untuk menjadi nabi dan rasul
uOsA ( r;yl
(QS. Al-Qashash [28]: 14).
Musa adalah nama salah seorang nabi dan rasul Keempaf Musa secara tidak sengaja mem-

Allah swt. yang bergel ar ulfi al-'azm ( ilt jri ). bunuh salah seorang dari pengikut Firaun yang
berbuat aniaya terhadap kaumnya. Akibat
Nama Musa di dalam Al-Qur'an disebuf teO kali.
perbuatan itu Musa amat menyesal dan me-
Namanya disebut di dalam berbagai konteks, mohon taubat kepada Tuhannya (QS. Al-
tetapi yang paling banyak adalah di dalam
Qashash [28]: 15-19).
konteks pembicaraan mengenai Firaun, salah Kelima Musa meninggalkan Mesir menuju
seorang penguasa Mesir yang amat dikenal
keangkuhan dan kekejamannya. Madyan dan di sana ia bertemu dengan dua

Berbeda dengan penjelasan tentang nabi- orang gadis penggembala yang menurut ahli
nabi dan rasul-rasul lainnya, Al-Qur'an men- tafsir adalah dua orang putri Nabi Syuaib as.
Ketikaitu keduanya sedang mengambil air untuk
jelaskan kisah Nabi Musa as. di dalam banyak memberi minum ternak mereka, lalu Musa mem-
ayat dan penjelasannya pun lebih rinci.
bantunya. Sebagai upah membantu kedua putri
Secara garis besar kisah Musa di dalam Al-
Qur'an meliputi penjelasan mengenai hat-hal tersebut, ayah kedua wanita itu, Syuaib as.
berikut.
menikahkan Musa dengan salah seorang putri-
Pertama, keterangan mengenai latar be- nya itu (QS. Al-Qashash [28]: 20-28).
lakang keadaan masyarakat ke tempat Musa
akan diutus, yakni masyarakat Bani Israil yang Keenam, Musa menerima wahyu dari
tertindas akibat perlakuan sewenang-wenang Allah swt. di Bukit Th0r. Kumpulan wahyu itu
kemudian diberi nama Kitab Taurat untuk
dan tindakan diespotisme dari penguasa didakwahkan kepada Bani Israil, termasuk
kepada golongan Firaun yang sesat (QS. Al-
mereka yang bergelar Firaun, serta janji Allah
memberikan pertolongan kepada Bani Israil Qashash 128l:29,30, dan 43 serta QS. ThAhA [20]:
tersebut (QS. An-Naml l27l: 1Z QS. Al-Ankab0t e-16).
l29l: 39, QS. An-NAzl'dt l79l: 17, dan QS. Al-
Qashash [28]: +6). Ketuiuh, sebagai seorang rasul, Musa juga
mendapat mukjizat dari Allah swt. mukjizat
Kedu+ keterangan tentang Nabi Musa as. yang diterimanya ada dua macam, yaitu [L)
berupa tongkat yang bisa berubah menjadi ular
tidak berapa lama setelah dilahirkan, oleh ibunya dan [2) tangannya yang dapat bersinar putih

ia dimasukkan ke dalam peti dan dihanyutkan ke cemerlang tanpa cacat sebagai obat bila ia

dalam sungai Nil agar terhindar dari kekejaman merasa takut (QS. Al-Qashash [28]: 31-32 serta
Firaun yang ketika itu memerintahkan untuk QS. Thaha [20]:17-23).

Kaiian Kosakata

M0sA M0sA

Kedelapan, permohonan Musa kepada Kedua belas, melihat orang-orang yang
berpihak kepada Musa semakin hari semakin
Allah agar Harun, saudarany4 diangkat menjadi
pembantunya dalam melaksanakan dakwah. bertambah banyak, termasuk ahli-ahli sihirnya,

Selanjutnya, keduanya pergi menjumpai Firaun Firaun menjadi semakin murka kepada Musa dan

dan di antara mereka terjadi dialog tentang pengikutnya. Oleh karena itu, Firaun melakukan

Tuhan yang hasilnya membuat murka Firaun pengejaran terhadap Musa dan pengikutnya,
tetapi Allah menyelamatkan mereka dengan
(QS. Al-Qashash [28]: 33-37, QS. Asy-Syu'arA' membuat laut terbelah dua sehingga mereka
126l:32-5r, dan QS. Thaha p0l: 42-56). dapat berjalan di tengahnya. Ketika Musa dan
pengikutnya selamat sampai ke seberang se-
Kesembilan, uraian mengenai keangkuhan mentara Firaun dan tentaranya masih berada
dan kesombongan Firaun. Firaun mengaku di tengah laut, Allah pun menyatukan kembali

bahwa dirinya Tuhan dan menyuruh pembesar- laut tersebut sehingga mereka semua mati
pembesarnya membangun untuk dirinya se- tenggelam (QS. Thaha l20l:77-79, QS. Asy-
buah menara yang tinggi agar dapat melihat
Syu'arA' 126l:63-68, dan QS. Yffnus [10]: 90-92).
Tuhannya Musa (QS. Al-Qashash [28]: 38-42, QS.
Ketiga belas, setelah selamat dari pe-
Al-Mu'minfrn [23]: 26, QS. Az-ZnY.hruf [a3]: 51- ngejaran Firaun dan tentaranya, Musa as.
54, dan QS. Asy-Syu'ard' 126l:29). membawa pengikutnya m enuju B ait Al-Maqdis di
Palestina. Di tengah perjalanan, yaitu ketika
Kesepuluh, Musa ternyata mampu me-
mereka berada di Curun Sinai yang tandus dan
nundukkan tukang-tukang sihir Firaun melalui
mukjizatnya yang berupa tongkat itu; bahkan, gersan& para pengikutnya meminta Musa as.
mereka pada akhirnya beriman kepada Allah agar memohon kepada Allah swt. untuk me-
dan mengikuti ajaran Musa as. (QS. Al-A'rAf [7]:
11.6-123, QS. Al-Qashash [28]: 57-76, dan QS. naungi mereka dari teriknya panas matahari.
Asy-Syu' arA' 126l: 32-51). Allah pun menaungi mereka dengan awan
sehingga terhindar dari sengatan matahari
Kesebelas, setelah marnpu mengalahkan
ahli-ahli sihir Firaun, Musa dan pengikutnya selama dalam perjalanan itu. Selain itu, pe-
semakin mendapat tekanan dari pihak Firaun.
Akan tetapi, Musa tak henti-hentinya menyuruh ngikutnya juga meminta Musa as. agar berdoa
kaumnya bersabar menghadapi penganiayaan
memohon makanan dan minuman. Permintaan
Firaun. Karena kesewenang-wenangan Firaun
ini pun dikabulkan Allah svvt. seperti dikisah-
sudah melampaui batas, Musa as. memanjatkan kan di dalam QS. Al-A'rAf l7l:1.60 dan QS. Al-
doa agar Firaun dan pengikutnya diberi azab
dan Allah swt. pun mengabulkan doa tersebut. Baqarah [2]:61.
Keempat belas, Musa as. memohon agar
Kerajaan Firaun dilanda krisis keuangan, negeri
Mesir ditimpa berbagai bencana berupa musim Allah swt. mengizinkan dirinya melihat zat-Nya.
kemarau yang panjang lalu diikuti banjir besar,
kemudian wabah penyakit. Pengikut Firaun Allah swt. mengatakan bahwa ia tidak akan
sanggup melihat-Nya. Kemudian Allah swt.
mendatangi Musa as. memohon agar azab yang menyuruh Musa memandang ke arah sebuah
mereka derita segera berakhir dengan janji
mereka akan beriman. Musa as. pun mengabul- bukit; jika bukit itu tetap tegak, itu berarti Musa

kan permintaan pengikut Firaury memohonkan dapat melihat-Nya. Namun, begitu Musa

agar Allah swt. mencabut azab-Nya. Akan tetapi, memandang ke bukit yang ditunjukkan Tuhan,
setelah azab mereka dicabut, mereka pun kem-
bali ingkar (QS. Al-Mu'min0n [23]:26, QS. Az- bukit itupun hancur berkeping-keping. Bahkan,
Zukhruf [43]: 51-54 QS. Yffnus [L0]: 8&-89, dan
Musa sendiri pingsan beberapa saat. Setelah itu,
QS. Al-A'rAf [fl: 130-135). Musa memohon ampun kepada Allah swt. (QS.

Al-A'rAf l7l: 1,43). Selanjutnya, Allah swt.

menyatakan telah memilih Musa sebagai pe-

nyampai risalah dan kepadanya diberikan batu

651 ENsrxr-oprora Ar.-Qun'aN

Musamm6 MusammA

tulis yang berisi pelajaran (QS. Al-A'rAf [7]:lM- sebanyak 21 kali, semuanya didahului oleh kata

145). (}3ajal ( Svi ) sebagai rangkaian shifat-mafishilf, ajal
musammd S*i ) dan semuanya menunjuk
Selain dikaitkan dengan Firaun, kisah Musa
pada makna 'waktu yang telah ditentukan'
di dalam Al-Qur'an juga disebut di dalam
dengan konteks pembicaran yang berkisar pada
pembicaraan tentang Qarun, salah seorang dari
Bani Israil yang memiliki harta kekayaan yang hal-hal berikut:

berlimpah. Meskipun kay4 Qarun dikenal sangat 1. Menunjuk pada perjanjian muamalah yang
kikir di dalam mengeluarkan sedekah untukfakir
tidak tunai seperti jual-beli, utang piutang
miskin sehingga Allah swt. menjadi murka
kepadanya. Qarun dengan seluruh hartanya dan sewa-menyewa untuk jangka waktu
musnah ditelan bumi melalui bencana yang
tertentu. |ika orang-orang Mukmin me-
ditimpakan Allah swt., sebagaimana dikisahkan
lakukan transaksi muamalah semacam itu
di dalam QS. Al-Qashash [28]: 76-a2.
maka diperintahkan untuk mencatatnya.
Nama Musa juga diungkap di dalam
Namun, perintah itu menurut umumnya
pemberitaan mengenai Nabi Khidir as. Nabi
Khidir adalah orang yang banyak dianugerahi mufasir bukan bersifat wajib, tetapi hanya

ilmu dan hikmat oleh Allah swt. Oleh karenaitu, sifatnya irsyddiy ( e:v'r)= 'himbauan') supaya
Allah swt. menyuruh Musa datang kepadanya dapat menguatkan persaksian dan lebih

untuk banyak belajar, seperti diuraikan di dalam menghilangkan keraguan.
QS. Al-Kahfi, surah ke-18. ee Musda Mutia ee
2. Menunjuk pada umur makhluk yang telah

ditentukan seperti umur manusia, umur

dunia, umur langit, umur peredaran ma-

MUSAMMA t I tahari dan bulan yang semuanya memiliki

(,;3"x,3Kata musommA waktu yang telah ditentukan, sebagaimana
(,? ol ('a:) - yusammi (
) adalah i.sm maf' fil dari smnmk disebutkan di dalam QS. Al-An'am [6]: 2. Said
bin |ubair meriwayatkan dari Ibnu Abbas
) - tasmiyatan ) y artg

menunjuk pada makna'menamai','menetapkan' bahwa yang dimaksud ajalan ( t6i) adalah
'kematian' dmr ajalan musammd ( ;,A )ri )
atau 'menentukan'. Kata itu berasal dari akar
(.? fi- rfikata sami adalah 'akhirat'. Pendapat senada juga
) - y asmfi ( ) - sumutuwan ( )

yang menunjuk pada makna dasar 'tinggi'. diriwayatkan dari Mujahid, Ikrimah, Al-

Langif awan, atap, dan semuayang memanjang Hasan, Qatadah, Ad-Dahhak, Zaid bin Aslam,

di ketinggian disebut samd' (,6 ). Hujan juga Atiyyah, As-Suddi, Muqatil bin Hayyan, dan

disebut samd' (rr;. ) karena turun dari tempat lain-lain. Di samping itu, Al-Hasan juga

yang tinggi. Kemudian kataism ( r*l ) dan segala mengemukakan riwayat lain yang me-
bentuk tashrif-nya yang asalnya-menurut
ngatakan bahwa yang dimaksud dengan
umumnya para ahli bahasa- dari simwun (':\ ),
ajalan ( gf ) adalah masa antara kelahiran
huruf waw di akhir kata dibuang, kemudian
dan kematian; sedangkan, ajalan musammd
ditambah hamzah washal di awalnya, dipakai
( ;! )rl ) adalah masa antara kematian dan
dalam arti 'nama'. Dinamai demikian karena
kebangkitan. Dengan kata lain, kedua pe-
nama itu merupakan atribut dan tandabagi yang
nafsiran itu menunjuk secara khusus pada
memiliki nama tersebut, sehingga dengan nama
umur manusia dan sec;ua umum pada umur
itu ia mudah diketahui sebagaimana sesuatu itu
dunia yang telah ditentukan. Selanjutnya,
sangat mudah dilihat dan diketahui karena
yang khusus berkaitan dengan ajal manusia
berada di ketinggian.
dapat dilihat pada QS. Al-An'Am [6]:60, QS.
Di dalam Al-Qur'an, katasamm6(,i ) a* H0d [11]: 3, QS. Ghafir [4Ol 67, dan lain-lain.

semua kata bentukannya ditemukan sebanyak Yang berkaitan dengan langit dan bumi serta

381. Kata musammd (,.ai ) sendiri terulang peredaran matahari dan bulan yang akan

Kajian Kosakata

Musawwamah Musawwamah

berhenti dan hancur pada waktu yang telah seorang berarti membebaninya sehingga kata

ditentukan dapat dilihat pada QS. Ar-Rffm ini juga mengandung makna 'beban' dan dari sini
[30]:8, QS. Al-AhqOnp,6l:3, QS. Ar-Ra'd [13]:
Z QS. LuqmAn [31]: 29, dan lain-lain. juga lahir makna'tanda' karena tanda itu adalah

3. Menunjuk pada ganjaran siksaan atas dosa- sesuatu yang melekat, sehingga seolah-olah

dosa manusia yang tidak segera diterima oleh menjadi beban bagi yang memilikinya. Ke-

pelakunya di dunia, tetapi diberi tempo mudian dari makna'beban' lahir makna'siksaan'

sampai batas waktu yang telah ditentukan, lalu berkembang lagi dan lahir makna'mati',
yakni hingga manusia meninggal dunia.
seperti dalam ucapan orang-oran Yahudi kepada
Misalnya disebutkan di dalam firman-Nya
QS. An-Nahl [16]: 61., QS. IbrAhim [14]: 10, Nabi Muhammad saw., assdmu' alaikum( $fi; ptit

QS. Thaha l20l:129, dan sebagainya. = kematian atas kamu atau mudah-mudahan

4. Menunjuk pada proses kejadian manusia kamu mati)
yang tinggal di dalam perut ibunya selama
jangka waktu tertentu sesuai yang di- Di dalam Al-Qur'an, segala bentuk derivasi
kehendaki oleh Allah swt. sebagaimana
akar kata ini terulang sebanyak 15 kali dengan
disebutkan di dalam QS. Al-Hajj l?21:5.
bentukl'l mudhdri'sebanyak 6 kali, bentuk lsz
5. Menunjuk pada kebolehan memanfaatkan maf'ttl, musalowamah (i:; ) sebanyak 3 kali,

binatang al-hadyu ( +11 ) seperti mengendarai ffunn kismf|'il,musswtlrittfrn( ,f ) satu kali, dan
sisanya dalam bentuk fimd ( ul:. ) yang mudhif
dan mengambil air susunya hingga waktu
eqkepadadhamirhum, simdhum( ) sebanyak5
yang ditenfukan, yaitu pada hari nahar atau
kali.
hari penyembelihan, sebagaimana disebutkan
Penggunaan dalam benttk fi'il menunjuk
di dalam QS. Al-Hajj l22l:33. Yang dimaksud
al-hady adalah binatang (unt4 lembu kam- pada dua makna. Pertama, makna siksaan.
bing biri-biri) yang dibawa ke Ka'bah untuk
Makna ini dipakai di dalam konteks siksaan
mendekatkan diri kepada Allah, disembelih di
yang ditimpakan Firaun kepada Bani Israil,
Tanah Haram dan dagingnya dihadiahkan
seperti membunuh anak laki-laki mereka,
kepadafakir miskin dalam rangka ibadah haji.
mempermalukan wanita-wanita mereka dan
q Muhammad Wardah Aqil *
sebagainya dan bentuk yang digunakan adalah

;'; ;:;-" y asfrmfinakum sfial' adzdbi " ( 7r"rJr€,=

Ia [Firaun] menimpakan/menyiksa kalian

dengan azab yang seburuk-buruknya), seperti

MUSAI^/WAMAH ( b3'^11 di dalam QS. Al-Baqarah [2]: 49.luga, di dalam
konteks siksaan kepada Bani Israil secara umum
i:#Kata musawwamah (
) adalah ism maf ' ttl dali hingga akhir zaman di mana disebutkan bahwa
solmnama-lusnrowimulaswim (i# - ia-r-- i").
Allah mengutus orang yang akan menimpakan

Kata tersebut terambil dari akar kata yang terdiri azab yang paling buruk hingga akhir zaman

atas tiga huruf, yatfi 6n - wdw - mim. Makna (QS. Al-A'rAf l7l:1.67), azabymqdimaksud ada
yang mengatakan pajak yang dipungut oleh
dasar akar kata tersebut ada yang mengatakan

'menjauh untuk mengembala'. Ada juga yang Nabi Musa as. selama 7 tahun atau L3 tahun

mengatakan'tanda' kemudian dipakai dalam arti menurut salah satu pendapat. Setelah itu,

'menggembala' karena gembalaan ifu meninggal- mereka berada di bawah kekuasaan dan

kan tanda atau bekas. Ibnu Faris, mengatakan tekanan raia-raja Yunani, kemudian raja-raja

makna dasar akar kata tersebut adalah 'me- Kasydani, kemudian raja-raja Kaldani lalu di

nuntut sesuatu' dari makna ini kemudian dipakai bawah kekuasaan Nasrani, kemudian ketika

dalam arti'tawar menawar dalam jual beli', dan Islam datanp di masa Nabi Muhammad saw.

'mengembala' karena di dalamnya mengandung mereka dibawa dzimmah Islam dengan di-

makna tuntutan. Menuntut sesuatu dari se- kenakan pembayaran jizyah (pajak keamanan).

553 ENsrxroprom Ar--Qun'arv

Musawwamah Musaww,amah

Kedua, makna 'menggembala ternak' se- dan hitam. Sedangkan, Ka'ab mengatakan tanda

bagaimana terdapat di dalam QS. An-Nahl [15]: itu berupa warna merah dan putih.
10. Ayat tersebut berbicara dalam konteks
(,t; Kemudian bentuk ism fd'il, musawwimin
nikmat Allah yang di antaranya adalah di- ) yang terdapat pada QS. Ali 'Imr6n [3]:

turunkannya hujan yang menyebabkan tum- 125, berkaitan dengan malaikat yang membantu
buhnya rerumputan, pepohonan dan tumbuh-
tumbuhan lainya yang kemudian menjadi orang-orang yang beriman di dalam peperangan

makanan bagi binatang ternak. melawan musuh, disebutkan bahwa jika mereka

Selanjutnya penggunaan dalam bentuk ism sabar dan bertaqwa lalu musuh datang me-
maf itlmusawwomah(i:# ) dipakai di dalam dua
konteks. Pertam4 dalam konteks kesenangan nyerbu secara tiba-tiba maka bukan saja hanya
dibantu dengan 3000 malaikat sebagaimana
syahwat yang menghiasi manusia berupa
wanita, anak-anak, harta yang banyak berupa disebutkan pada ayat sebelumnya, bahkan 5000

temas, perak, al-khailul musawwamah ( iSr SJr = malaikat yang musawwimin (;f = memakai
tanda). Katamusawwimin( q j-) ) denganwazan
kudayang memiliki tanda), binatang ternak, dan
ism f6'il tersebut adalah menurut qirdah (bacaan)
kebun (QS. Ali'ImrAn [3]: 1 ). Kedua dalam Abu Amr, Ibnu Katsir, dan Asim. Sedangkan,

konteks siksaan yang ditimpakan kepada kaum menurut qirdahlbnu Amir, Hamzah, Al-Kasaiy,
Luth dengan dibalik negerinya, yang di atas ke
bawah, dan dihujani dengan batu dari tanah dan Nafi dibaca dengan wazan ism maf'fiI,
yang terbakar dengan bertubi-tubi. Batu ter-
musawwamin (;'; ). Ulama berbeda dalam
(t\*sebul musattrwamah = memiliki tanda) di
menafsirkan kata tersebut, ada yang menafsir-
dalam QS. Htd [11]: 83 dan QS. Adz-Dzilriydt
kan bahwa malaikat tersebut, dirinya dikenal
[51]: 34.
dengan memakai tanda khusus dan kudanya
Ada beberapa penafsiran dari al-khailul
juga diberi tanda khusus, ada juga yang me-
musawwamah (i'.3r;ir= kuda yang memiliki
(n.a#fs,ir;ka=ntemrleupsasa)wdwalaimm inar(t;i ;ku) ddae-nkguadna mursalin
tanda) di dalam QS. Ah'ImrAn tersebut. Ada mereka

yang menafsirkan dengan'kuda yang gemuk dan terlepas dan tergiring ke tengah-tengah per-
baik', ada juga dengan 'kuda yang terlatih yang
tempuran. Yang menafsirkan dengan "tanda"
diberi tanda khusus', ada juga dengan 'kudayang
mengatakan bahwa tanda yang dipakai oleh
dilepas untuk merumput' , yang lain dengan
para malaikat tersebut adalah serban putih yang
'kudayang berbintik putih di kaki dan dahinya',
yang lain lagi dengan 'kuda yang terkenal di terurai di antara kedua bahunya, kecuali
berbagai kota', dan sebagainya. Yang jelas, Malaikat jibril, ia memakai serban kuning

semua penafsiran tersebut menunjukkan pada sebagaimana warna serban yang dipakai oleh

kuda yang baik atau kuda pilihan. sahabat Nabi saw., Zubatr bin Awwam ketika

i3;,Adapun "bij iratan musmtwamah" ( d:r::, berperang.

= batu bertanda) yang menghujani kaum Nabi Selanjutnya, bentuk simd ( uii: ) yang
Luth as. sebagai azab baginya atas kedurhakaan- mudhdf kepada dhamir hum, simdhum ( eq)

nya. Ada yang menafsirkannya dengan'bafu yang digunakan pada konteks pembicaraan:

memiliki tanda berupa cap stempel', ada juga yang 1. Orang-orang yang diprioritaskan untuk

mengatakan di atas batu-batu itu tertulis nama dibantu, di antaranya orang-orang fakir yang

masing-masing orang yang menjadi sdsarannya tidak meminta-mint4 sehingga orang-orang

dan jenis batu itu tidak sama dengan jenis batu yang tidak mengenal mereka menyangkanya

yang ada di atas bumi. Adapun, Al-Farra' sebagai orang kaya. Orang-orang fakir tersebut

mengatakan tanda batu itu adalah warna merah dapat diketahui melalui tanda-tanda atau

sifat-sifat khusus yang mereka miliki (QS. Al-

Baqarah [2]:273). Mujahid mengatakan tanda-
tanda tersebut adalah mereka memiliki sifat

Kajian Kosakatu

Musawwamah MushallA

khusyuk dan tawadhu'. Menurut Ibnu Zaid makatidak adalagi orang munafikyang tidak
adalah kesederhanaan di dalam berpakaian.
diketahui oleh Nabi saw.
Selanjutnya menurut As-Suddi adalah kesan
4. Tanda-tanda orang-orang berdosa dan peng-
yang tergambar di wajahnya sebagai orang
yang kekurangan. Al-Qurthubi menambah- huni neraka di akhirat nanti dan tanda-tanda
kan, kesan itu berupa warna kekuning- penghuni surga (QS. Al-A'r6f l7l: 46 dan 48
dan QS. Ar-RahmAn [55]: 1). Tanda-tanda
kuningan di mukanya yang menggambarkan tersebut sebagaimana disebutkan pada ayat
kurang tidur pada malam hari karena ber- lain ialah muka penghuni neraka berwarna
hitam; sedangkan, muka penghuni surga
ibadah dan banyak berpuasa pada siang hari. putih berseri-seri. + Muhammad Wardah Aqil tt

Tanda-tanda yang dimiliki oleh sahabat- MUSHALTA t ja; I
sahabat Nabi saw., yaitu di antaranya ter-
Kata mushalliberasal dari kata shalli - yushalli -
cermin bekas sujud di wajah mereka (QS. Al- shalilh (iy* -,F- - J.; ) y:rng menurut bahasa
Fath [48]: 29). Ulama juga berbeda dalam
menafsirkan tanda bekas sujud tersebut. Ada berarti'doa', sedangkan menurut istilah (agama

yang menafsirkannya bahwa di akhirat Islam) berarti 'perbuatan dan ucapan tertentu
yang dimulai dengan takbiratul-ihram dan diakhiri
wajahnya putih berseri-seri. Ada juga yang
mengatakan bahwa tanda itu bukan hanya di dengan salam'. Kata mushall 6 adalah ismul-makin

akhirat, tetapi juga di dunia. Ciri tersebut ada (.Jt(3lr-l) yu"S di dalam pemakaian bahasa

yang mengatakan muka mereka kekuning- Arab berarti tempat. Kata itu telah masuk ke
kuningan, ada juga yang mengatakan muka dalam bahasa Indonesia dan berarti tempat

mereka kelihatan seperti orang sakit padahal shalat kaum Muslim yang ukurannya lebih kecil

tidak sakit, tetapi itu pengaruh kurang tidur dari masjid.
Di dalam Al-Qur'an kata itu disebut satu
dan banyak shalat pada malam hari. Ada lagi
kali, yaitu di dalam QS. Al-Baqarah [2]: 125yarrg
yang mengatakan bahwa tanda ifu adalah sifat artinya "...jadikanlah sebagian makam Ibrahim
khusyu' dan tawadhu' yang mereka miliki, ini
itu tempat shalat...."
merupakan pendapat Mujahid. Ibnu Mansur Terkait dengan QS. Al-Baqarah [2]: 125
pernah bertanya kepada Mujahid bahwa
yang memuat kata mushalla di atas, di dalam
apakah tanda itu berupa bekas yang ada
antara kedua matanya? Mujahid menjawab sebuah hadits riwayat Abu Hatim dari |abir bin
bahwa bukan itu dan boleh jadi ada orang Abdullah dikatakan, ketika Rasulullah saw.
mengerjakan haji, dia didampingi oleh Umar bin
yang bekas semacarn itu terdapat dimukanya
Al-Khaththab. Ketika thawaf di Ka'bah dan
sebesar lutut kambing tetapi ia memiliki hati sampai di makam Ibrahim, Umar bertanya

yang keras bagaikan batu. |adi tanda itu kepada Rasululah saw., apakah boleh shalat di
makam Ibrahim as. tersebut. Rasulullah saw.
berupa nitr yang tercermin di mukanya yang
menjawab bahwa ia mengharapkan tidak
lahir dari kekhusyukannya. Ini sejalan dengan
Hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah di demikian. Pada hari itu iuga, sebelum terbenam

dalam Sunanny a " man kntsurat shalAtuhtt bil lafrli matahari, turunlah ayat di atas, menjelaskan
shalat di sekitar makam Ibrahim tersebut.
hasuna wajhuhit bin nahhri" t ,fiu,6; L:t u
,6u.'&j'# = barang siafa yang banyak Setelah Rasulullah saw. selesai melaksanakan
thawaf, beliau menuju makam Ibrahim dan
shalatnya pada malam hari maka mukanya melaksanakan shalat dua rakaat dekatnya.
baik/berseri-seri di siang hari). Setelah itu, barulah ia membacakan ayat yang

Tanda-tanda orang munafik, di mana di- baru turun tersebut dan bagi orang-orang yang
isyaratkan bahwa mereka itu memiliki

tanda-tanda khusus (QS. Muhammad [47]:

30). Menurut Anas, setelah ayat ini turun

655 ENsrrlopspn Ar-Qun'aru

Musharvw,ir Mushawwir

telah selesai melaksanakan thawaf disunatkan berasal dari akar kata shawara ( )r- ) disebut 28
untuk melaksanakan shalat dua rakaat di dekat
makam Ibrahim tersebut. kali dalam Al-Qur'an, yakni kata shawwara ( ,1r,e )
disebut tiga kali (QS. Al-A'rAf l7l:11., QS. GhAfir
Terhadap esensi makam Ibrahim itu sendiri
[ O].: 6a dan QS. At-TaghAbun [64]: 3), yushawwiru
terdapat perbedaan pendapat di antara ulama. (""F-) satu kali (QS. Ah'Imr6n [3]: 6), shfirah

Ada yang mengatakan, makam Ibrahim tersebut (;jy) satu kali (QS. Al-InfithAr [82]: 8), al-

adalah sebuah batu tempat berdirinya Ibrahim mushawwir (,iy't ) satu kali (QS. Al-Hasyr [59]:
as. ketika membangun Ka'bah. Sampai saat ini
batu tersebut tetap berada di samping Ka'bah. 24), shuwar ( ,1rb jamakdarish0rah) duakali (QS.
Umat Islam disunatkan untuk melaksanakan GhAfir l40l:64dan QS. At-TaghAbun [64]:3), dan
ash-shur( 1$:lt)10 kali (QS. Al-An'Am [6]:73, QS.
shalat sunat dua rakaat di sekitarnya setiap Al-Kahfi l18l:99, QS. Thaha [20]:102, QS. Al-
selesai melaksanakan thawaf. Pendapat ini Mu'minffn l23l: 10L, dan sebagainya).
dikemukakan oleh Ibnu Abbas, Ibnu |arir,
Qatadah, dan lain- lain. Riwayat lain men- Secara leksik aL, shitrahberarti "bentuk, sifat,
dan jenis". Al-Ashfahani menyebutkan bahwa
jelaskan bahwa makam Ibrahim itu adalah tanah
shfirah adalah sesuatu yang dapat dilukiskan oleh
haram seluruhnya. Menurut Atha, makam penglihatan, yang membedakannya dengan

Ibrahim adalah tempat wukufnya para jamaah sesuatu yang lain. shftrah ada dua macam.
haji, yaitu Arafah, Muzdalifah, serta tempat Pertama shirrah yang dapat diindra baik oleh

melontar (Mina). Terlepas dari perbedaan manusia maupun hewan, seperh shitrah manusi4
pendapat para sahabat di atas, yang pasti,
kuda, himar, dan unta. Kedua, shitrah yang
Rasulullah saw. senantiasa melaksanakan shalat
abstrak, yang hanya dapat dipahami oleh orang-
sunat di dekat makam Ibrahim sehabis me-
laksanakan thawaf. Bahkan, diperkuat oleh orang tertentu, seperti gambaran manusia dari
sabda beliau, pada rakaat pertama di dalam
segi kemampuan akal, kreativitas, dan imajinasi-
shalat sunat tersebut dibaca Surah Al-IkhlAsh
nya. Kedua macam shftrah ini diisyaratkan di
dan pada rakaat kedua dibaca Surah Al-KAfirOn.
dalam firman Allah berikut ini, yakni: pada QS.
Shalat sunat ini dilakukan oleh para sahabat dan Al-A'r6f l7l: 11., yang menginformasikan tentang
generasi Muslim berikutnya, sesuai dengan penciptaan manusia dan pembentukannya (di
petunjuk beliau, sampai sekarang.
dalam rahim); pada QS. GhAfir [aO] 64 disebut-
Dengan demikian, makam Ibrahim yang kan tentang pembentukan manusia dengan

dimaksudkan oleh ayat di atas lebih tepat sebaik-baik bentuk dan penganugerahan rezeki

diartikan sebagai makam (tempat berdirinya) kepadanya, yang harus disyukurinya. Selanjut-
Ibrahim as. waktu membangun Ka'bah. Oleh Al-
Qur'an dianjurkan agar tanah di sekitar tempat nya di dalam QS. Al-InfithAr [82]: 8 disebutkan
bahwa 'Allah bisa saja jika Ia menghendaki
itu dijadikan mushalhd (tempat shalat). Di- menyerupakan bentuk kamu sesuai dengan
anjurkannya makam Ibrahim itu dijadikan bentuk yang di kehendaki." Mushawwir adalah
mushalli, didasarkan pada ayat di atas yang
salah satu dari nama dan sifat Allah sv,rt. (asm6'ul-
menurut sebab turunnya ayat diawali oleh husnd). Maksudnya adalah bahwa Allah swt.
pertanyaan Umar bin Khaththab.
adalah penyusun bentuk-bentuk segala yang
ee Abd. Karim Hafd +
ada dengan sebaik-baiknya dan keadaan yang
MUSHAWWTR ( ):ii I
khas yang membedakannya dengan yang lain.
Mushawwir ( |F) adalah isim fail dari kata
,?shawwara - yushawwiru - tashwiran ('rr;-- Kata ini disebut berangkai dengan asmdul-husni
t;l ). Di dalam berbagai bentuknya, kata yang yang lain, yalai Ktklik, dan Bhri'. Al-Ghazali di

dalam Al -Maqshad Al -Asn a, fi S y arhil-Asmiil -Husn 6
menyebutkan bahwa khAhk, bdri' darrmushawwir

adalah sinonim yang semuanya berarti "pen-

Kaiian Kosakata 656

Mushibah Mushibah

cipta". NamurL ketiga nama itu ada perbedaan- Apa saja yang menyakiti orang musibah dan
nyal khilik adalah Tuhan sebagai perencarra,biri' harus dihadapi dengan kesabaran

adalah Tuhan sebagai yang mewujudkan sesuai mengemukakan hadits Nabi yang diriwayatkan

dengan rencana ifu, danmushawuir adalah Tuhan oleh Ikrimah bahwa lampu Nabi saw. pernah

sebagai pembentuk wujud tersebut. (lihat entri mati pada suatu malam. Lalu, beliau membaca:
KHALIQ, -AL, BARi -AL, MUSHAWWIR, -AL.
bt,inn 6 lill6hi w a inn 6 il aihi r 6j i' fin (';r' A 4 t .^. 4 =
Adapun kata ash-shttr ytrr9 secara bahasa Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan
berarti "sangkakala" (al-qarnu), menurut Al-
Ashfahani adalah sejenis tanduk yang ditiup. sesungguhnya kepada-Nyalah kami kembali).
Para sahabat bertanya: Apakah ini termasuk
Kata ini digunakan Al-Qur'an untuk meng-
musibah hai Rasulullah?'Nabi menjawab, "Y4
gambarkan situasi dan kondisi manusia pada
saat sangkakala ditiup yang menandai datang- apa saja yang menyakiti orang Mukmin disebut
nya Hari Kiamat. Al-Qur'an menggambarkan
situasi dan kondisi saat itu sebagai berikut: musibah."

a). Semua penghuni langit dan bumi terkejut (QS. Katamuslfibah (a*) ) di dalam Al-Qur'an
An-Naml l27l: 87). Menurut para ahli tafsir,
disebut 10 kali, yaitu di dalam QS. Al-Baqarah
ini adalah tiupan pertama yang dinamakan
nafthatul-faza' ( LA 'a;ij = tiuPan menakut- l2l:156, QS. Ah'ImrAn [3]:165, QS. An-NisA' [4]:
kan), kemudian diikuti dengan nffihatush- 62,72, QS. Al-Ma'idah [5]: 106, QS. At-Taubah
sha' q ( i;At'z!;: = tiupan kematian), kemudian
setelah itu nafthatun-nusyitr minal-qubirr [9]: 50, QS. Al-Qashash [28]: 47, QS. Asy-Sy&rA

( j$,q i$t'* = tiupan kebangkitan dari l42l: 30, QS. Al-Hadid [57]: 22, dan QS. At-

kubur). TaghAbun [64]: 11.
b). Tidak ada lagi pertalian nasab pada hari itu
Kata mushibah ('^b) ) di dalam QS. Al-
yang berguna karena hilangnya rasa kasih
sayang akibat dahsyatnya ketakutan, serta Baqarah [2]: 156 disebut oleh Allah sesudah
tidak lagi sempat saling bertanya karena
masing-masing sibuk dengan dirinya masing- menyebutkan bermacam-mac;un cobaan yang

masing (QS. Al-Mu'minffn [23]: 101). diberikan-Nya kepada umat manusia berupa
c). Manusia datang berkelompok-kelompok (QS.
ketakutan, kelaparan, kekurangan hart4 jiwa,
An-Naba' [78]: 18).
d). Orang-orang yang berdosa dikumpulkan di dan buah-buahan.

padang Makhsyar dengan muka yang biru Adapun kalamushibah('^b) ) di dalam QS.

muratn (QS. Thaha [20]:102). oo Salahuddin o Ah'ImrAn [3] : 165 berhubungan dengNr muslriba]t
(kekalahan) yang dialami oleh orang-orang
MUSHiBAH ( Z;i*. \
Mukmin pada peperangan Uhud. Pada firman
Menurut Ar-Raghib Al-Ashfahani, asal makna
kala mushibah ( a*:, ) adalah lemparan ar-ramy ah Allah di datam QS. An-NisA' l4l 62, berhubungan
dengan musibah yang menimpa orang-orang
(ri:r), kemudian digunakan untuk pengertian
munafik akibat perbuatan mereka sendiri. Kata
bahaya, celaka, atau bencana dan bala. Al-
Qurthubi mengatakan, mushibah ialah apa saja

yang menyakiti dan menimpa diri orang

Mukmin, atau sesuatu yang berbahaya dan
menyusahkan manusia meskipun kecil. Untuk
menguatkan pengertian tersebut, Al-Qurthubi

657 ENsrxloreora Ar--Qun'aN

Mushthafain Mushthafain

mushibah (^*;) pada Ayat 72 di dalam surah 'Jt t?tLLi C *' fry+ r r>u!i r;;, g* ;yt

yang sama berkaitan dengan sikap sebagian tst;Lbt qrauu*t

orang Islam yang suka berlambat-lambat pergi Q d ibn a multtkin w ar atsitl aml dkfi " khil 6fat all 6hil I ati
a'thdki " lakash thafdhh wa lahash thafhkd)
ke medan pertempuran. Bila ternyata pasukan " Wahai put r a p ar a r aj a ahl i w ar is kn aj aan All ah t el ah

kaum Muslimin mengalami z usltibah (kekalahan), "

mereka berkata, "Sesungguhnya Tuhan telah memberikon khildfahkepada Anda * Andn dipilih untuk

menganugerahkan nikmat kepada saya karena mendnpatknnny a dan khilffdt itu dipilih untuk Anda. "
saya tidak ikut berperang bersama-sama me-
Salah satu artinya yang lain lagi adalah
reka." 'sahabat karib' karena merupakan teman pilihan
dari sejumlah teman yang lain; juga 'bahagia'
Firman Allah di dalam QS. Al-Ma'idah [5]:
106 berhubungan dengan musibah kematian karena bersih dari berbagai kesulitan; 'cerah'

yang menimpa seseorang di dalam perjalanan. karena bersih dari awan yang menghalangi sinar

Mushibah (\:,;) di dalam QS. Al-Qashash [28]: matahari, seperti kalau dikatakan yaumun

47 berhubungan dengan musibah (azab) yang shafwdn ( ot'k i3; ); 'rampasan perang yang

menimpa orang-orang kafir akibat perbuatan khusus bagi panglima' karena pillihan dari harta

#mereka sendiri. |adi, kata mushibah ( ) di sini rarnpasan; 'unta yang banyak susunya' karena

lebih tepat diartikan dengan azab. Kata muslfrbah merupakan pilihan pemiliknya; 'induk ayam

( ,:-", ) di dalam QS. Asy-Syur6,[42]:30 berkaitan yang tidak bertelur lagi' karena seolah-olah bersih
dari beban untuk bertelur.
dengan musibah yang menimpa diri seseorang
Dalam Al-Qur'an, ishthafd dan kata-kata
akibat perbuatan mereka sendiri. Namun, lain yang seakar dengannya, terulang 18 kali;

ditekankan pada akhir ayat itu bahwa Allah dalam bentuk mushthafain satu kali, yaitu di dalam

memaafkan sebagian besar kesalahan mereka, QS. Shad [38]: 47; da]am bentuk ishthafh (

sementara di dalam QS. Al-Hadid[57]:22 Tuhan memilih) sebelas kali, yaitu dalam Q"Si.LA*l*-
menjelaskan bahwa musibah (bencana) yang
Baqarah [2]: 130, 132 dan 247, QS. Ah 'ImrAn [2]:
terjadi di bumi atau menimpa diri seseorang 33 dan 42 (dua kali), QS. Al-A'rAf [7]:1M, QS.
An-Naml l27l: 59, QS. FAthir [35]: 32, QS. Ash-
telah dicatat Allah di dalam krtab (lauhmabfitzh= Shaffat [35]: 153, dan QS. Az-Zumar [39]:3; dalam

nWZ'; ) sebelum musibah itu terjadi. ]adi, bentuk yashthafi ( €!A" = memilih) sekali, yaitu

sudah lebih dahulu diketahui Allah. Adapun di di dalam QS. Al-Hajj l22l:75; dalam bentukashfh

dalam QS. At-TaghAbun [54]: ll Allah men- ( ,rtf = memilihkan) dua kali, yaitu di dalam QS.

jelaskan bahwa suatu musibah tidak akan terjadi Al-IsrA' l17l: 40 dan QS. Az-Zukhruf l43l: 16;

kecuali dengan izin Allah. ee Hasan Zaini ee dalam bentuk mushaffd (;; = yang jernih)

MUSHTHAFATN (-,#hbil sekali, yaitu pada QS. Muhammad [47]:15; ash-
shafa ( u,.l1=bukit Safa) sekali, yaitu di dalam QS.
Katamushthafain ('eLA ) adalah bentuk jamak Al-B.aqarah [2]: 158; dan dalam bentuk shafwhn
dali mushthafa (;;U,); ism maf itl d'9,?t=
('otp = batu licin), yaitu di dalam QS. Al-
kata objek) dari ishthaf6-yashthafi-ishthif6'an
Baqarah [2]:264.
( it*f iy:;" - r/U.t ). Maknanya adalah,jer-
Mushthafain ('iiy-^. = orang-orang pilihan)
nih' atau'bersih dari campuran'; lawan kata dari di dalam QS. Shad p8l: 47 berkaitan dengan

kadar ( rif = keruh). Makna dasar tersebut, Nabi Ibrahim, Ishaq dan Ya'qub. Mereka adalah

kemudian berkembang menjadi, antara lain mushthafain (15b5 =orang-orang pilihan)
'memilih' karena di dalamnya terdapat sesuatu
karena, sebagaimana disebutkan pada ayat
yang bersih atau karena mengandung kegiatan

memisahkan sesuatu dari yang lain sehingga
tidak bercampur. Dalam kata bersayap, di-

sebutkan:

Kajian Kosakata 658

Mushthafain Musta'An

sebelumnya, pada diri mereka terdapat sesuatu berkaitan dengan orang-orang yang mewarisi
kitab Allah, yang menurut jumhur ulama seperti
yang shafiy ( ",f = suci), yaitu Perbuatan- disebutkan AlQurthubi, adalah umat Islam, umat
Muhammad. Allah memilih salah satu dari tiga
perbuatanyang besar dan ilmu-ilmu yang tinggi. kategori, yutu sdbiqu bil-khairdt. Ketiga kelompok
Kecuali itu, mereka juga telah disucikan Allah itu adalah yang berikut. Pertam+ disebut zhilim
dan diberi akhlak yang tinggi dengan selalu
li nafsihi ( #.'l.V = orang yang menganiaya
mengingatkan manusia akan kehidupan akhirat.
Di dalam ayat itu, mereka juga disebut sebagai dirinya) karena di samping melaksanakan ajaran
agam4 juga lebih banyak melakukan perbuatan
al-akhydr ( ]+!, = orang-orang pilihan) karena
pada diri mereka terdapat khair ( ]! =kebaikan). yang melanggar. Kedua, disebut muqtashid ( -'.q'd-

Untuk lebih jauh memahami pengertian = tengah-tengah) karena pelaksanaan ajaran
agamanya berimbang. Ketiga drsebut s1biqun bil-
kata mutsthafain, dapat dilihat penggunaan kata
khairdt ( ct:P\ !,.r1, = bersegera di dalam me-
kerjanya yutu ishthafi yashthafi ( \F;);;. ,ii;.t)
lakukan kebaikan). Bahkan, itsthafh juga di-
di dalamAlQur'an. Di dalam QS. Al-Baqarah [2]: gunakan untuk malaikat, yaitu yang secara
130 dan 13\ ishthnfi digunakan berkaitan dengan khusus dipilih Allah sebagai utusan-Nya dalam
Nabi Ibrahim dan anak-anaknya, yaitu Nabi menyampaikan wahyu kepada para nabi dan
rasul-Nya (S. Al-Hajj l22l:75\.
Ismail dan Nabi Ishaq, serta cucunya yaitu Nabi
Ya'qub as. Mereka dipilih secara khusus oleh Allah Di dalam pemaparan ayat-ayat di atas,

karena ketika disuruh patuh(isldm) kepada Allah, tampaknya penggunaan kata ishthnfd selalu
digunakan Allah untuk hamba-hamba-Nya
mereka langsung memenuhinya dan berpesan yang memiliki sifat-sifat yang suci dan baih baik
dari golongan manusia maupun malaikat,
kepada anak-cucu mereka agar selalu menyem- golongan manusia biasa maupun para rasul
Allah. Satu-satunya umat yang dipilih Allah
bah dan tidak mati kecuali dalam keadaan dengan menggunkan kata ishthaffr di dalam Al-
Qur'an hanyalah umat Muhammad saw, seperti
berserah diri kepada-Ny a. lshthnfdjuga digunakan disebutkan di atas. Nabi Muhammad saw. juga
adalah mushthafd (orang pilihan) Allah se-
berkaitan dengan Thalut yang dipilih Allah bagaimana diriwayatkan Al-Laits:

menjadi raja bagi Bani Israil (QS. Al-Baqarah [2]: tr:.)\i, iir' 's !\'e;*'*t *itt -L';'t4''iYt>!r
2M). Alasanpemilihan Th6lut sebagai raja adalah
( An-N abiy shnll all 6hu' alilfi w asall mn shafw atull 6lt w a
keluasan ilmunya dan kekuatan fisiknya. Di
dalam QS. afi 'Imr6n [3]: 33, ishthnfd digunakan mushthafdhu wal-anbiy d' al-mushtffin)
berkaitan dengan Nabi Adam, Nuh, keluarga N abi saw. adalah sahabat knrib Allalt dan orang pilihan-
Ibrahim, dan keluarga'Imr6n. Di dalam lanjutan Nya dan para nabi juga adalah orang-orang pilihan
ayat, disebutkan, istri 'ImrAn bernazar akan
mempersembahkan putra yang sedang di- Allah). b Zubair Ahmad te
kandungnya untuk mengabdi di Baitul Maqdis.
MUSTA'AN ( ofi:..i )
Setelah lahir, anaknya diberi nama Maryam dan
Kata musta'drz adalah bentuk ism maf'ttl dari kata
ia mendoakan agar Maryam dan kefurunannya
ista'6na - yastalnu - isti'6nlisti'6nah - musta'in -
terhindar dari godaan setan. Selanjutnya pada musta' 6n ( - W -'^:W,l itt .-l -',#- - ot"lr
Ayat 42 QS. Ah 'ImrAn [3] disebutkan, bahwa
malaikat datang kepada Maryam dan me- 'ot;il7, turunan dari huruf-hurvf 'ain, wdw, dan
nyampaikan bahwa Allah memilihnya untuk
niln (tt- )-L ) yang menunjukkan makna
mengandung Nabi Isa as. meskipun tidak me-
munyai suami. Tampaknya, Maryam menjadi

manusia pilihan Allah karena memiliki kelebihan

dari segi ibadah, yaitu sebagai pengkhidmat di
Baitul Maqdis. Adapun penggunaan ishthafd di

dalam QS. Al-A'rAf f7]:l4berkattan dengan Nabi
Musa as. Di dalam QS. FAthir [35]: 32 ishthafd

659 ENslrlopeura Al-Qun'eN


Click to View FlipBook Version