The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

ENSIKLOPEDI AL-QURAN K-N (Pro. Dr. M Quraish Shihab) (z-lib.org)

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by masjiddarussalam18, 2022-09-26 22:02:02

ENSIKLOPEDI AL-QURAN K-N (Pro. Dr. M Quraish Shihab) (z-lib.org)

ENSIKLOPEDI AL-QURAN K-N (Pro. Dr. M Quraish Shihab) (z-lib.org)

Musta'6n Musta'An

'menolong' atau 'membantu'. Makna ini ke- sebagai kata sifat bagi Allah. Hal tersebut senada
mudian berkembang menjadi, antara lain,
pula dengan firman Allah di dalam QS. Al-
'pelayan' (';:JlL| ) karena memberikan ban-
Fatihah [1]:5, "lyydka na'budu wa iyydka nastaln"
fuani'tanah yang disirami hujan' al-'awin ( orpr ;
karena membantu untuk menumbuhkan tanam- ( 3n A; 3($ 3+ lq = Hanya Engkaulah

an; dan sebagainya. Menurut Al-Ashfahani, di yang kami sembah dan hanya kepada Engkaulah

dalan Al-Muft addt fi Ghafibil-Qurdn, ada sejumlah kami mohon pertolongan). Allah memerintahkan
kata yang seakar dengan musta'6n, tetapi
kepada orang-orang yang beriman untuk selalu
memunyai makna yang berbeda, yaitu 'awdn
meminta pertolongan kepada-Nya ketika meng-
(oV= umur sedang); 'awdnah ( tt*= pohon hadapi tantangan yang berat, khususnya di
dalam menyampaikan ajaran-Nya kepada umat
kurma yang tinggi); 'dnah ( 66= sekawanan manusia. Cara yang diperintahkan Allah untuk
memohon pertolongan-Nya ketika menghadapi
keledai liar, rambut di bawah perut). Kata'awin
berbagai tantangan itu adalah dengan penuh
( ot* = umur sedang) juga sering dikonotasikan kesabaran dan melalui shalat meskipun hal itu
sangat berat kecuali bagi orang-orang yang
dengan peran gy au.lgselalu bergolak seakan-akan benar-benar tunduk kepada-Nya (QS. Al-
Baqarah [2]: 45,153 dan Al-A'rAf l7l:128).
diremajakan terus-menerus.
Katamusta'frn di dalam AlQur'an digunakan
Penggunaan kata musta' 6n dan pecahannya
berkaitan dengan kisah Nabi Ya'qub as., ayah
di dalam Al-Qur'an ditemukan 11 kali dan Nabi Yusuf as. (QS. Yusuf [12]: 18) dan Nabi
musta'6n sendiri terdapat di dua tempat, yakni Muhammad saw. (QS. Al-Anbiyd' l21l:1.1.2).
Kaitannya dengan Nabi Ya'qub adalah ketika itu
QS. Y0suf [12]:18 dan Al-AnbiyA' [21]:112. Kata beliau sangat menyayangi anaknya, Yusuf,
lain yang seakar dengan musta'6n di dalam Al-
melebihi kasih sayangnya kepada putranya yang
Qur'an adalah di dalam bentuk kata kerja, yaitu
sekali di dalam bentuk I arr:tp au (mddhi), a' frna ( 661 lain sehingga membuat iri mereka. Karena iri,
= menolong) di dalam QS. Al-FurqAn [25]:4; satu
kali di dalam bentuk sekarang (mudhfrri'), nastaln mereka berusaha mencelakakan Yusuf. Pada suafu

(',;X = Kami memohon pertolongan) di dalam ketika mereka meminta izin kepada ayahnya
untuk mengajak Yusuf dengan maksud men-
QS. Al-Fatihah [1]: 5; tiga kali di dalam bentuk
celakainya. Mereka lalu membawa Yusuf ke suatu
perintah (amrl: ista'ini (f&Lt = kalian mintalah
daerah yang jauh dan memasukkannya ke dalam
pertolongan) di dalam QS. Al-Baqarah [2]:45 dan sumur yang dalam. Setelah itu, mereka kembali

153, Al-A'rAf l7l: 128; ta'ilwanit (rf:6 = saling melapor kepada ayahnya dengan membawabaju

tolong menolonglah) di dalam QS. Al-Maiidah Yusuf yang berlumuran darah dan mengatakan
l5l: 2; alnir ( rri;f = kalian tolonglah) di dalam QS.
Al-Kahf [L8]: 95; dan 'awdn ( aV= setengah umur) bahwa Yusuf telah meninggal diterkam binatang
di dalam QS. Al-Baqarah [2]: 68.
buas. Karena tidak percaya, Nabi Ya'qub me-
Kata ista'6n ('oV,lt = permintaan per- ngatakan, "Wallihul musta'ilnu 'al6 md tashifitn"

tolongan), sebagai kata dasar dauri musta'6n, di ('o# r &'ot;;-*i flit = Hanya Allah yang
dalam Al-Qur'an seluruhnya digunakan untuk
dimintai pertolongan untuk mengetahui ke-
meminta pertolongan kepada Allah. Karena itu, benaran berita apa yang kalian [putra-putraku]

untuk meminta pertolongan selain kepada Allah sampaikan).

tidak digunakan ista'dn ( ;6ir), tetapi yang Adapun pemakaian musta'6n bagi Nabi
Muhammad saw. adalah ketika menyampaikan
digunakan adalah a'6na (;6f ), seperti di dalam ajarannya kepada orang kafir. Beliau hanya
sebagai penyampai bahwa tidak ada tuhan
QS. Al-Kahfi [18]: 95. Karena itu pulalah pihak selain Allah; ia tidak mengetahui kapan orang
yang pantas disebut sebagai musta'An (yang

dimintai pertolongan) hanyalah Allah swt. Hal
ini didasarkan pada dua kali kata musta'6n di

dalam Al-Qur'an yang semuanya berkedudukan

Kajian Kosakata

Mustakbir Mustakbir

yang mengingkarinya akan diazab dan tidak (orang sombong) adalah orang yang sengaja
memaksa mereka untuk mengikutinya. Kalau- tidak mau tahu perintah Allah dan rasul-Nya.
pun mereka mempertanyakan dan meminta
lebih dari tugasnya, Nabi saw. hanya dapat Bahkan, mereka lebih memilih memperturutkan
memohon pertolongan kepada Allah terhadap
hawa nafsunya. Orang yang enggan menaati
perlakuan kepada dirinya.
Allah dan menyembah-Nya.
Dari pemaparan ayat-ayat di atas dapat
Katamustakbir ( ,9.1-J ) dan pecahannya di
dinyatakan bahwa kata musta'dn merupakan dalam Al-Qur'an terulang 161 kali dan kata
mustakbir sendiri terulang enam kali, yakni QS.
salah satu sifat Allah, yaitu sebagai yang An-Nahl 176l:22dan23; QS. Al-Mu'min0n [23]:
67; QS. Luqm6n lSLl:7; QS. Al-JAtsiyah [tls]: 8;
dimintai pertolongan satu-satunya, meskipun dan QS. Al-Munffiq0n [63]: 5. Yang berakar dari
tidak termasuk di dalam al-asm6'ul-husn6. Sifat kataistakbaraberulangZ9 kali, antara lain QS. Al-
itu harus diyakini sepenuhnya oleh orang-orang
Baqarah l\:34.
yang beriman sehingga selalu tegar di dalam
menghadapi setiap tantangan dan cobaan. Penggunaan katamustalcbir dan kata istakbara

Apalagi bagi orang yang beriman, pernyataan di dalam Al-Qur'an ditujukan kepada Iblis dan
menjadikan Allah sebagai satu-satunya tempat manusia. Sifat istikbhr yan9 dimiliki oleh Iblis
meminta pertolongan, selalu diikrarkan se- digambarkan di dalam Al-Qur'an ketika Allah
memerintahkan semua makhluk tunduk (sujud)
kurang-kurangnya tujuh belas kali dalam sehari,
kepada Adam as. perintah itu dilaksanakan oleh
yaitu ketika menunaikan shalat lima waktu. mereka kecuali Iblis, ia enggan bersujud (QS. Al-

te Muhammadiyah Amin + Baqarah l2l: 34 dan QS. ShAd [38]:74). Ke-
engganan dm istikbdr Iblis diperlihatkan kerena
J#MUSTAKBIR (- J.. )
ia merasa lebih mulia (lebih besar kedudukan-
Kata mustakbir adalah bentuk ism f6'il dari kata nya) daripada Adam as. dengan berkata: "Aku

istakbara y astakbiru istikbdran mustakbirun diciptakan dari api, sedangkan Adam diciptakan dari

(',:iU t:rt$)t'j.X- J.L1), berakar dari huruf- tanah" (QS. Shad [38]:75).

huruf: kif, bd', dmr rA'menunjukkan arti 'besar' Sifat istikbdr yang dimiliki manusi4 pada

lawan dari'muda dan kecil'. Namun, sebagian umumnya ditujukan kepada orang yang enggan
dan mendustakan rasul Allah dan ajaran yang
ulama berpendapat bahwa makna asal dari kata
dibawanya yakni: [1) sikap istikbdr orang kafir
ini adalah'keengganan' dan'ketidaktundukan'.
dan orang munafik terhadap Rasulullah
$i]adi, Allah yang bersifat mutakabbir ( ) adalah
Muhammad saw. dan Al-Qur'an, seperti meng-
Dia yang enggan menganiaya hamba-hamba-
ingkari hari akhirat dan ke-Esaan Allah (QS. An-
Nya. Makna denotatif itu kemudian berkembang Nahl [16]: 22), berpaling dari Al-Qur'an dan
mengucapkan perkataan keji terhadapnya (QS.
menjadi, antara lain: 'agung', karena memiliki
Al-Mu'min0n [23]: 67; QS. LuqmAn [31]: 7; QS.
kedudukan yang besar; dan 'anak sulung', karena Al-|Atsiyah [45]: 8, 31; QS. Al-Munffiq0n [63]: 5;
QS. Az-Zumar [39]: 59; dan QS. Fushshilat [41]:
ia adalah anak tertua atau terbesar; "pemimpin"
38); [2) sikap istikbdr orang Yahudi terhadap rasul-
karena memiliki kekuasaan yang besar. Al- rasul Allah dan kitab-kitab yang dibawanya (QS.

mustakbir berarti orang yang memiliki sifat kfbr Al-Baqarah [2]: 87); [3) sikap istikbhr orangNasrani
yang enggan menjadi hamba Allah Yang Maha
(kesombongan), yakni manusia yang merasa
Esa dan menganggap bahwa Tuhan itu tiga (QS.
pada dirinya terdapat keistimewaan lebih
An-NisA' l4l:173); [4) sikap istikbdr kaum Ad
daripada orang lain, atau orang yang me- terhadap Nabi Shaleh as. yang mendustakan

mandang dirinya lebih besar daripada orang

lain. Perbuatan al-mustakbir disebut istikbdr

( .,r$)t ) dan kata yang menunjukkan perbuatan

itu disebut istakbara ( Ja: ). Al-Qurthubi me-

ngatakan bahwa yang dinamakan mustakbir

66"1 ENsrxr-oprore Ar-Qun'aN

Mustakbir Mustaqim

bukti kerasulannya (sapi betina) dengan mem- macam, yaitu: (1) istikbdr yang terpuji, yakni
kesombongan yang dituntut pada waktu dan
bunuh sapi tersebut (QS. Al-A'rAf l7l: 75 - 76 tempat yang tepat dan (2) istikbdr yang tercela,
yakni kesombongan yang menampakkan dari
dan QS. Fushshilat [41]: 15); [5) sikap istikbirkaurr dirinya apa yang tidak dimilikinya atau apa
Madyan terhadap Nabi Syu'aib yang tidak yang dianggap istimewa dari dirinya, seperti
mengindahkan ajarannya untuk bersikap adil di firman Allah: " ..., ia(lbliil enggan dan takabbur...."
dalam takaran (QS. Al-A'r6f [7]:88); dan [5) sikap
istikbir Firaun yang mengangkat dirinya sebagai (QS. Al-Baqarah [2]: 34).
Dapat disimpulkan bahwa mustakbir me-
Tuhan, yang memiliki kerajaan dan kekuasaan
nurut Al-Qur'an adalah yang enggan menerima
yang besar dan para pemuka-pemukany4 seperti
dan melaksanakan ajaran Allah swt. Sikap
Qarun yang menganggap dirinya paling kaya istikbir jika dikaitkan dengan manusia me-
dan Haman yang menganggap dirinya memiliki nunjukkan keengganan manusia menerima
Rasul Allah dan ajaran yang dibawanya. Sikap
kekuatan yang besar terhadap kerasulan Musa istikbdr dalam Al-Qur'an berkaitan dengan
as. dan saudaranya (Harun as.). Sikap istikbdr
keyakinan dan tidak ada yang menunjukkannya
tersebut menjadikan mereka ditimpa angin sebagai sifat yang terpuji. + Muhammadiyah Amin es
topan, belalang kutu, katak, darah, dan pada
akhihrnya mereka ditenggelamkan di Laut MUSTAQIM ( F#j.-i )
Merah (QS. Al-A'rAf l7l:133; QS. Y0nus l10l:75;
QS. Al-Mu'minfin [23]: 46; QS. Al-Qashash [28]: Kata mustafim di dalam AlQur'an disebut 37 kali

39 dan QS. Al-Ankab0t [29]:39). di dalam 24 surah, dan yang terbanyak pada QS.
lstikbkr merupakan salah satu sifat tercela.
Al-An'Am [6), yaitu lima ayat. Dari jumlah
Hal ini dipahami dari ayat-ayat Al-Qur'an yang
tersebuf 33 kali katamustafim didahului oleh kata
menunjukkan bahwa Allah tidak menyukai al-
shirdth ( bte ). sehingga berbunyi ash-shirithal-
mustakbir (QS. An-Nahl [16]: 23); pelaku perbuatan
itu akan dimasukkan ke dalam neraka, misalnya mustaqim ( fr;Jr b\:A\). Selainnya, dua kali di-

QS. Al-A'rAf [7]: 36; dan doa dan amal mereka dahului kata qisthis (,t L+ ), satu kali kata hudan
tidak diterima Allah serta pintu surga tertutup (.rri ) dan satu kali kata thariq (,iy' ). Na-u.r,

atasnya (QS. Al-A'rAf l7l: $. Bahkan, mustakbir empat macrun kata yang mendahului mustaqim
tersebut memunyai makna yang hampir sam4
dan orang lemah yang dipengaruhinya sewaktu yaitu jalan atau petunjuk.

di dunia bersama-sama masuk neraka dan tidak MustaEm adalah bentuk ismf|'il (,86?ll

dapat keluar, meskipun saling menyalahkan dari kata istiqdmah(tqt, ) yang berasal dari kata
dasN qawama(i;), qfuna(itt ) berarti'berdiri'. |ika
untuk mendapatkan arnpunan (QS. GhAfir [40]:
47 -48). Dengan demikian, sifalistikbdr menurut kata qmtama ini dikaitkan dengan suatu pekerjaan,
Al-Qur'an adalah sangat tersela, karenanya
maknanya'melaksanakan secara sempurna'.
orang yang sombong termasuk orang yang Mustaqim sendiri berarti 'benar', 'lurus', dan
'ikhlas'. Akan tetapi, bila diperuntukkan bagi
berdosa(QS. Y0nus l10l:75, QS. Al-A'rAf [7]:133,
QS. Al-|Atsiyah [45]: 31). Dalam hadits di- seseoran& maka kata rn ustaSm merupakan pujian.
sebutkan bahwa tidak akan masuk surga orang
D dalam bentuk istiqdmah selalu dipahami sebagai
yang dalam hatinya terdapat sifat sombong,
walaupun sebesar biji sawi. |uga seperti dalam sikap teguh pada pendirian atau konsekuen, tidak
QS. Al-A'rAf l7l: 36. Karena orang yang takabur condong atau menyeleweng ke kiri atau kekanan,
termasukorang kafir (QS. Al-Baqarah [2]:34 QS.
An-Nahl [1,6]:32). Dalamb hadits lain disebutkan dan tetap berjalan pada garis lurus yang telah
bahwa Rasulullah saw. memerintahkan untuk
diyakini kebenarannya. Di dalam bahasa
memiliki akhlak Allah terkecuali sifat takabur.
Indonesi4 padanan kata ini disebut taat-asas,
Menurut Al-Ashfahani, istikbdr ada dua
yakni selalu setia dan taat kepada asas. Siap sedia

Kaiian Kosakata 662

Mustaqim Musyfiqin

dan tanpa ragu-ragu menanggung semua risiko yang mengandung kebenaran dan keadilan

yang diakibatkan oleh pendirian dimaksud di yang hakiki. Tidak dijumpai di dalamnya
unsur-unsur syirik dan kemaksiatan. Se-
dalam benfuk apa pun, seperti celaan, kritikan,
bahkan bahaya sekalipun. Sebagai contoh, baliknya, dua jalan lainnya, yaitu jalan al-
maghdhitb ( ,+':2;Jt = orang yang dimurkai,
istiqdmah tercermin di dalam perilaku Bilal bin
Rabah-budak hitam yang memeluk Islam-yang yakni Yahudi) dan jalm adh-dhdllin ( iu;st=
siap dan sabar dijemur di tengah terik panas
padang pasir dan dihimpitkan batu besar di orang yang tersesat, yakni Nasrani) mem-
bawa manusia kepada syirik dan kesesatan.
dadanya agar ia kembali mengakui tuhan LAt+ Beberapa hadits Nabi menyebutkan bahwa
'Uzz6,, dan ManAt. Akan tetapi, ia tetap pada
ash-shirkth al-mustaqim adalah suatu jalan atau
pendiriannya sambil berucap, "Ahad, abad, ahad
jembatan yang terletak di atas punggung
(fi- 1;,i-1;i=satu)."
neraka jahanam yang akan dilalui oleh semua
Di dalam hadits Nabi, kataistiqdmahdiiring-
manusia sekembali mereka dari tempatmizhn
kan sebagai 'iman kepada N\ah' qul frrnantubi AilAh
( ;ttz = timbangan) dan hishb ( ar'y = per-
tsumma istaqim ('&t'J."lg lii.ii = fatatanUfr,
hitungan) di padang mahsyar. Orang
saya beriman kepada Allah; kemudian, ber-
Mukmin dengan mudah melewatinya sampai
istiqhmah-lah). Setidaknya, ada dua pengertian ke ujung dan terus menuju surga. Sebaliknya
orang-orang kafir tidak bisa melaluinya dan
yang dikandung di dalam kata itu, yaitu (1)
akan terjerumus ke dalam neraka.
terkait pada ajaran Allah, dan (2) meninggalkan
2. Menimbang dengan adil. Di dalam hal ini kata
segala bentuk kemusyrikan. mustafim didahului kataal-qisth ( t^',4r= adil),

Al-Qur'an menggunakan kata mustaqim di seperti pada QS. Al-IsrA' [17]: 35 dan QS. Asy-
Syu'arA' 126l: 182. Kedua ayat yang merirng-
dalam beberapa pengertian, yaitu
kaikan kata al-qisth dengan al-mustafrm ini
L. Agama Allah. Semua kata mustaqim, balk
didahului kata shirdth, yaitu antara lain di agaknya menyatakan bahwa melakukan
tindakan ekonomi haruslah dengan per-
dalam QS. Al-Fatihah [1]: 6, QS.Al-Baqarah hitungan yang cermat dan benar. Hal itu
[2]:L42,QS. Ali'Imr6n [3]:51, QS. Al-Ma'idah dipertegas oleh ayat berikutnya yang me-
[5]: 16, dan QS. Al-An'Am [6]: 39 maupun larang mengikuti atau melakukan sesuatu
transaksi ekonomi tanpa memunyai penge-
didahului oleh kata hudan (,si),yaitu di
tahuan tentang itu. Senada dengan per-
dalam QS. Al-Hajj [22]:67 telah menjadi kata
majemuk yang secara harfiah berarti 'jalan nyataan tersebut, tidak kurang dari lima ayat
lurus' atau 'petunjuk yang benar'. Namun, lain menyebutkan perbuatan'menimbang'
pengertian konotatifnya adalah'ajaran
agarna yang diturunkan Allah kepada ma- atau'menakar'-lambang dari tindakan

nusia'. Adapun kata thariq (,i-*) yan1 ekonomi-harus dilakukan dengan benar dan

mendahuluinya sebagai termaktub pada QS. jujur. Segala bentuk kecurangan dan ke-
Al-AhqAf 146l:30, ditujukan kepada para jin
agar mereka mengikuti kebenaran dan'jalan jahatan, termasuk menakar dan menimbang
dengan tidak benar, amat dibenci di sisi Allah.
yang lurus' yang mengantarkan iman kepada
ee Hasyimsyah Nasution ec
Allah, yakni Al-Qur'an yang dibacakan
MUSYFTQ0N t'0',:LJ,.,,l
Muhammad saw. kepada mereka.
Musyfiqttn adalah bentuk ism fd' il (bentuk pelaku)
Di dalam isyarat Al-Qur'an, ash-shirdth al-
derivasi dari kata keria asyfaqa - yusyfiqu - itfoq
mustaqim adalah jalan yang luas dan lurus,
(bt*t - ,*:- -'&i ) ya"g tersusun dari huruf-
yakni agama yang benar (Islam) atau pahala
h:.rrllf syin, f6', dan qif yaurrg menunjukkan arti
yang mengantarkan seseorang ke surga. Dapat

juga dipahami sebagai bentuk jalan ketiga

66i Ensrrlorrora Ar--Qun'aN

Musvfiqfin Musyrik

'lemah lembut'. Dari makna dasar ini ber- kemuliaan dan dijanjikan kenikmatan surga,

kembang menjadi, antara lain: ,belas kasih, seperti dinyatakan di dalam QS. Al-Mu,min0n
karena sifat itu merupakan sifat lemah lembut [23]: 57. Menurut Hasan Al-Basri, ketakutan
yang dimiliki oleh seseorang; ,mega merah, akan azab di akhirat merupakan bagian dari
karena warnanya lembut yang merupakan keimanan dan ketakwaan. pendapat itu sangat
perpaduan antara terang (siang) dan gelap
(malam);'takut',' w asp ada',' khawatir, dan,hati- beralasan karena dengan takut akan azab Allah
hati', karena keadaannya yang lemah, antara manusia akan menjaga dirinya dari melakukan
hal-hal yang dapat membawa kepada siksaan
yakin/percaya dan tidak; 'bakhil' karena takut
hartanya habis. Menurut Al-Ashfahani, kata itu. Dengan perbuatan itu, pantaslah mereka itu
dijadikan Allah sebagai calon penghuni surga
asyfaqa mengandung arti 'perhatian yang penuh yang dimuliakan, seperti dinyatakan di dalam
QS. Al-Ma'Artj 17 0l: 27 dan QS. Ath-Thfi r [52]: 26
rasa khawatir karena orang yang dikasihi sangat dan akan mendapatkan pertolongan (inayat)
tidak ingin terjadi apa-apa padanya,.

*i!Kata musyf qun I musyfiqtn ( t o,);-* ) aan dari Allah di akhirat (QS. Asy-SyuAl42l:18);
pecahannya di dalam Al-Qur'an terulang sebelas (b) berkaitan dengan orang-orang yang

kali dan musyfiqfinlmusyfiqin sendiri terulang khawatir dan takut akan mendapat azab Allah

delapan kali. Kata musyfiqfin dan musyfiqin pada setelah mereka melihat catatan amal perbutan

dasarnya sama, tetapi karena dalam kalimat mereka, seperti dinyatakan di dalam eS. Al-
Kahfi [18]: 49 dan QS. Asy-Sy0rA [a2l: 22.
memunyai kedudukan yang berbeda maka
Ketakutan dan kekhawatiran mereka terhadap
bacaannya pun berlainan. pecahan lainnya
azab Allah itu tidak akan membantu mereka
berbentuk: kata kerja lampau, asyfaqa (.j;;i =
menghawatirkan), seperti di dalam eS. Al- untuk menghindar dari padanya.
MujAdilah [s8]: 13 dan QS. Al-AhzAb [33]:72dmr
"e Arifuddin Ahmad *e
bentuk kata benda, al-syafaq (,iil: =mega merah

di waktu senja) sebagaiaman terdapat di dalam MUSYRIK ( J,:..i )

QS. Al-InsyiqAq [8a]: 16. Kata.musyrik rnerupakan bentuk ism al-fd,it
Kata musyfiqfintmusyfiqin ( j**il :t ;r:r, =
( ,ytit i! = tcata benda yang menunjukkan
orang-orang yang khawatir, takut) di dalam Al- pelaku) d(a!*ri-'k!at?ta)a-sltylr-a-k'a!?- (yusyriku),
Qur'an berkaitan dengan kehidupan akhirat. musyrik - isyrilk -
Pemakaian kata tersebut dapat dibagi dalam
dua kategori. (a) Kekhawatiran atau ketakutan dan per_
buatannya disebut dengan syirk (U; ). Secara
bahasa, Ibnu Manzhur mengartlkan kata syirk

manusia terhadap azab yang dijanjikan Allah sebagai'persekutuan' dan'bagian,. Sementara

bagi orang-orang yang jahat di Hari Kiamat, Al-Ashfahani mengartikan dengan,percampu-

seperti dinyatakan di dalam eS. Al-Anbiyd, [21]: ran dua pemilikan tentang harta, atau ,sesuatu

28. Karena kekhawatiran itu, mereka melakukan yang diperoleh untuk dua hal atau lebih, baik

perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan- secara substansi atau secara makna,, seperti

Nya. Mereka itulah, yang menurut Ibnu Abbas, kongsi dagang atau bersama-sama melakukan

akan mendapatkan syafaat (permohonan am- fugas tertenfu . Krena musyruk merupakan pelaku

pun) dari para malaikat. Bahkan, di dalam Shahih syirk maka secara bahasa kata itu berarti ,orang

Muslim disebutkan bahwa tidak hanya di akhirat yang melakukan persekutuan/perserikatan atau
mendapatkan syafaat, tetapi juga di dunia membagi bagian tertentu'.
Secara istilah, syirk berarti ,menjadikan
berupa perlindungan dari kemudaratan. Di

samping karena khawatir terhadap azabnya sesuatu bersama Allah sebagai tuhan untuk
Allah di akhirat, mereka juga beriman dan disembah'. 'Sesuatu' yang dimaksud bisa
bertakwa, sehingga bagi mereka diberikan berbentuk benda hidup seperti binatang pohon,

Kajiarr Kosakatu

Musyrik Musr.rik

atau bendamati seperti patung. Dengan katalain, mereka telah tergolong mengingkari kemaha-

bisa di dalam bentuk materi seperti matahari, kuasaan dan kemahasempurna;rn Tuhan sebagai

bangunan, maupun immateri, yaitu ruh, jin, dan satu-satunya yang wajib disembah kendati tetap

sebagainya. Dengan demikian, orang musyrik tidak mengingkari Tuhan sebagai pencipta.
Penjelasan kesamaan antara musyrik dengan
pada hakikatnya adalah orang yang mengingkari kafir dapat dilihat ketika kata syirk dengm kufr
dihubungkan di dalam satu ayat, seperti ayat
keesaan Tuhan, apakah dari segi zat, sifat, yang mengatakan bahwa Allah memasukkan
maupun perbuatan-Nya. Pengingkaran ter- rasa takut kepada orang kafir karena mereka
mempersekutukan-Nya (QS. Ai'Imr6n [3]: 151).
hadap tiga segi tersebut konsekuensinya mem- Hal senada juga bisa dilihat di dalam QS. Al-

bawa kepada pengingkaran terhadap kemaha- An'Am [5]:1, QS. Ar-Ra'd [13]:33, QS. GhAfir [40]:

kuasaan Tuhan sebagai pencipta dan pengendali L2 dan sebagainya. Allah telah menjelaskan
bahwa orang-orang musyrik yang menyembah
alam semesta; namury orang musyrik itu tidak selain Allah tidak akan bermanfaat dan tidak

mengingkari Allah sebagai Tuhan. pula dapat menimpakan bahaya bagi mereka (QS.

Kata sy irk y alrrg bermakna'mempersekutu- Al-AnbiyA' lzll:66).
Mempersekutukan Allah, dengan arti
kan Tuhan'di dalam Al-Qur'an disebut 161 kali.
menjadikan tuhan-tuhan kecil sebagai objek
Di samping itu, pada beberapa ayat lain di- sembahan bersama Allah, dibedakan menjadi

temukan juga kata syirk dengan makna lain, dua, yaitu syirk rubfibiyVon ('4'fi !';) dan syirk
ulfihiyyah t *'li a; ). Di dalam syirk rubitbiyyah,
seperti 'kongsi' atau 'teman di dalam me-
sebagaimana dikemukakan oleh Rasyid Ridha,
laksanakan suatu urustrn' (QS. Thahd pDl: 32); Tuhan adalah pencipta, pemelihara, dan pe-

'berserikat di dalam harta warisan' (QS. An-Nisfl ngendali alam semesta, sedangkan syirk ulithiyy at

[a] 1,2);'pembolehan memakan janin hewan melihat Tuhan sebagai zatyarrg wajib disembah

yang induknya disembelih, baik bagi laki-laki dan dipuja, dimintai pertolongan, serta sebagai
obyek kepasrahan diri. Oleh karena Ltu, syirk
maupun perempuan' (QS. Al-An'Am [6]: L39); rubftbiyy at berarti'pengakuan adanya kekuatan
'berserikat di dalam harta' (QS. Al-Isrd' 117]:6\;
'sama-sama menerima siksaan' (QS. Ash-ShAffAt lain selain Allah di dalam penciptaan, pe-
l37l: 33, QS. Az-Zukhruf [43]: 39); dan 'per-
umpamaan berserikat di dalam pemilikan budak' meliharaan, dan pengendalian alam semesta',

(QS. Az-Zumar [39] : 29). Akan tetapi, pemakaian sedangkan sy irk ulithiy y ah ber ar ti' pengakuan
kata syirk pada umumnya digunakan oleh Al-
tentang adanya kekuatan dan kekuasaan selain
Qur'an terhadap perbuatan mempersekutukan
Tuhan dengan makhluk-Nya. Perbuatan ini telah Allah yang wajib disembah, dipuja, dimintai
dipraktikkan oleh umat sebelum kerasulan pertolongan, serta sebagai obyek kepasrahan
Muhammad saw.: kaum Nabi NOh as. me- diri'. Penjelasan ini juga ditemukan pada uraian

nyembah patung berhala yang bernama wadd Yusuf Al-Qardawi di dalam bukunya Haqiqatut-

('r1), suwa' ( g-), yaghitts ( o'*-), ya'frq (b'i-), Tauhid. Maka wajarlah Allah memasukkan
dannasr ('; ),lalu diajak oleh N0h untuk hanya
perbuatan syirk sebagai dosa yang sangat besar
menyembah Allah (QS. NOh [71]:3 dan 23); Nabi
Ibrahim as. menentang kaum penyembah ber- dibandingkan dengan semua dosa yang diper-
hala (QS. Al-An'Am 16l:74); kaum musyrik buat manusia dan syirk mertpakan dosa yang
Mekah, kendati mengakui Allah sebagai Tuhan,
takberampun (QS. An-NisA' [ ]: 8).
mereka menjadikan patung berh ala sepertt hub al
Muhammad Husain Ath-Thabathabai lebih
( P),l6ta ( o<1s1), 'uzzh ( ali), dan manat (;w) jauh mengemukakan bahwa setiap jalan yang

sebagai perantara untuk mencapai keridhaan sesat (dlalil = Jib ) dengan arti tidak mengikuti

Allah (QS. An-Najm [53]:19 - 23).
Pada ayat lain, pengertian katamusyrik juga

mencakup orang kafir, sebab secara hakikat

665 ENsxlopsora Ar--Qun'aN

Musyrik Musvrik

ketentuan-ketentuan ajaran Islam adalah syirk, kali sehingga kemudian Allah menurunkan QS.

karenamenukar keimanan dengan kekafiran (QS. An-NisA' [4) di atas. Karena itu, Ibnu Katsir

Al-Baqarah [2]: 108 dan QS. Y6sin [36]: 62). Al- mengemukakan, dosayang diampuni Allah swt.

Qur'an juga memandang zalim (zhul* = & ) itu adalah dosa orang Mukmin, bukan dosa

terhadap Allah sebagai syirk (QS. Ibrahim [14]: 22; orang musyrik. Pada sisi latn, Az-Zamakhsyari
QS. Al-An' am [6] : 81,82). Oleh karena ih1 menurut
sebagaimana Ath-Thabathabai dan umumnya
Ath-Thabathabai, kata zhulm, dhalil dan syirk kelompok Mu'tazilah, mengatakan bahwa semua
bermakna satu dan ketiga kata tersebut
dosa tanpa kecuali, termasuk syirk, dapal
merupakan kebalikan dari iman. |adi, ketika
diampuni Allah swt., asal bertaubat. Bahkan, Az-
menjelaskan makna'jalan yang lurus' (ash-shirdth Zamakhsyari dengan mengutip pendapat ImAm
:gnJa|-mustaqtm Ahmad bin Hambal, mengatakan bahwa dosa
i(A\ ) dt dalam QS. Al-FAtihah syirk dapat diampuni Allah swt. jika pelakunya
bertobat, sedangkan dosa lainnya dapat di-
[U, Ath-Thabathabai mengartikannya sebagai ampuni Allah swt. kendati tanpa tobat.

'jalan orang yang beriman, bukan jalan orang Walaupun demikian, para ulama membagi

yang mempersekutukan Tuhan dan samasekali ;isyirk megadt dua bagian, y al<rri syirk akbar ( 3t';

bukan pula jalan orang yang zalim dan sesat'. = syrrik besar) dm syirk ashghar ( ;>i,a7 = syirik

Kaum musyrilln ( ,f, fi= orarrg-orang yang kecil). Termasuk syirk besar atau syirik terang-

mempersekutukan Allah) secara terang-terang- terangan bila perbuatan atau keyakinan tentang

an adalah orang yang mengambil tuhan lain adanya kekuatan dan sembahan selain Allah swt.
bersama Allah sebagai pencipta dan objek
itu terlihat dengan jelas, sedangkan syirik kecil
sembahan (rubfibiy y ah dan ultthiyy ah). Ini berarti atau syirik tersembunyi umumnya terdapat di
dalam ibadah yang dikerjakan tidak karena
pengingkaran terhadap keagungan dan kesucian mengharap ridha Allah swt., seperti riya dan
munafik. Di dalamAlQur'an tidak diungkapkan
zat, sifat, dan perbuatan Tuhan. Kaum yang tidak secara jelas bentuk syirik kecil ini, cuma para
mufasir, seperti Az-Zamakhsyari, Al-Baidawi
terang-terangan atau tidak secara langsung
dan Ath-Thabathabal mengartikan kata syirk dr
berbuat syirk misalnya ahlul-kitAb ( -,tdt yi ) dalam QS. Al-Kahfi [18]:110, QS. Y0suf l12l:106,

yang kafir terhadap kenabian Muhammad saw. dan QS. Al-A'r6f l7l:190 sebagai syirik kecil di
dalam bentuk riya. Akan tetapi, yang paling
Contoh konkretnya, orang Yahudi mengatakan, banyak dibicarakan oleh AlQur'an adalah jenis

'Uzatr anak Allah', orcrng Nasrani mengatakan, syirik besar, khususnya di dalam bentuk

'Al-Masih anak Allah" (QS. At-Taubah [9]: 30), watsaniyyah (paganisme) atau penyembah patung
lalu "Kami adalah anakAllah danyang dikasihi-
berhala. Syirik di dalam bentuk inilah yang telah
Nya" (QS. Al-Ma'idah [5]: 18). Dikatakan secara
lama muncul di kalangan umat sebelum ke-
tidak langsung karena Al-Qur'an tidak me-
rasulan Nabi Muhammad saw. Sejak Nabi Nuh
negaskan status ahlul-kitdb dari sisi akidah
as. sampai kepada Nabi Muhammad saw., pada
merek4 cuma dikatakan ada yang beriman dan
umumnya dijumpai umat seperti ini. Oleh karena
ada yang fasik (QS. Ah 'ImrAn [3]: 110).
Berdasarkan QS. An-Nisd' l4l: 48 dan 116 itu, seruan pertama yang terpenting dari para

maka para ulama pada umumnya menyepakati rasul adalah bagaimana mengajak umat manusia

bahwa dosa syirk merupakan dosa yang tidak menanamkan akidah yang benar di dalam dirinya
yakni akidah tauhid, dan menjauhkan diri dari
berampun dari Allah. Hal ini sesuai dengan latar paham paganisme tersebut.

belakang turunnya ayat ini yang didahului oleh Adanya ayat yang mengatakan bahwa

turunnya QS. Az-Zumar [39]: 53 tentang semua

dosa dapat ampunan dari Allah; Ayat ini

dibacakan oleh Rasulullah di hadapan para

sahabat. Salah seorang sahabat bertanya kepada

Rasulullah apakah dosa syirk termasuk dosa yang

terampuni. Pertanyaan ini terulang sampai tiga

Kajian Kcrsakata- A66

Muta'61, Ai- Muta'Al, A1-

dosa syirik tidak diampuni Allah swt., ditafsirkan Salah satu yang dapat dikemukan sebagai
contotr, adalah Firaun yang sifat dan tindakannya
secara filosofis oleh Rasyid Ridha, bahwa syirik dilukiskan Allah dengan menggunakan akar kata
itu berdampak kepada jiwa seseorang. Agama yang sama dengan sifat Allah ini.
diturunkan Allah swt. dengan tujuan untuk
-br2,5- t14, t41i "bi ,rltti C iG 3?j L)
membersihkan jiwa dan mengangkat derajat
3( ,i)'iro. -#: ?;t i Ar.'& 4y
akal pikiran manusia. )ika jiwa dan akal itu tidak
bersih, berbagai kejahatan dan pelanggaran bisa 'u-,r-i"ji A
terjadi sebab pada prinsipnya orang musyrik itu
menempatkan sesuatu selain Allah swt. pada " S esun gguhmy a F ir aun' al 6 ( mm in ggiI m el amp au i
posisi yang suci, lalu disembah dan diyakini
batasl sewenang-wenanP di muka bumi dan menj adikmt
punya kekuatan sebagaimana yang dimiliki porduduknya berpecah belah, dengan menindas se-
Allah swt. Syirik tidak saja durhaka terhadap golongan dnri mereka, menyembelih anaklelaki mereka,
Allah swt., tetapi juga menghambat ikhtiar dan membiarkan hidup anak perempuan mereka. Se-
sun gguhny a F ir sun t ermasuk o r m g-o r an g y mt g b ubu at
manusia untuk bebas berbuat dan berpikir sebab kerusakan" (QS. Al-Qashash [28]: 4).
terlalu banyak yang dipuja dan tempat meng-
hambakan diri. ," Yaswirman rc Bahkan Firaun seperti dikisahkan Al-

MUTA'AL, AL- (;r;i.ir ) Qur'an: ( #V '&j\i )t;o ,e>u i.t): "Me-

Kata al-Muta'61 ( Sr;At) terambil dari akar kata n gumpulkan ( p emb es ar - p emb es ar m asy ar akatny a) I alu
berseru kepada mereka) motyatakan: Akulah Tuhnnmu
yang seakar dengan kataat-'aliy ( Jn , I @ujuklah
ke entri tersebut!). Tetapi, kata muta'61 me- al-A'la (Yang Maha Tin ggi)" (QS. An-NAz 1' At l79l:
ngandung makna yang lebih luas, dalam, dan
23-24).
kuat daripada al-' aliy.
Hanya satu ayat dalam Al-Qur'an yang Allah membiarkan Firaun-dan orang-

menggunakan kata muta'dl. Kata ini dirangkai orang yang serupa dengannya-menduga dirinya

dengan sifat al-Kabir ( odt ), yakni firman- seperti itu, tetapi tidak lama kemudian, di-

Nya:( Jr-.:-lii'*;i i+:tii 4i l; = '[Allah] buktikan-Nya bahwa dalih mereka sangat rapuh,

Yang mengetahui semua y ang gaib dan y ang nampak; sambil memaparkan bukti nyata yang mem-
bungkam dan meruntuhkan dalil dan wahnm ltu.
al-Kaffir al-Muta'61" (QS. Ar-Ra'd [13]:9). Firaun, ketika telah hampir tenggelam di laut
Merah, menyadari dosa dan kelemahannya
Al-Muta'61 di samping menunjukkan ke-
tinggian Allah swt., juga mengandung makna seraya berkata:
ketidakmampuan selain-Nya untuk mencapai-
Nya, yang dibuktikan oleh kuatnya dalil. ';ye:Ji o

Memang ada saja makhluk yang merasa dirinya " Aku percay a bahwa tidak ada Tuhan melainkm Tuhan
menyandang kebesaran atau ketinggian ke- ymtg dipercayai oleh Bani lsrail dan aku termasuk orang-
dudukan dengan berbagai dalih atau waham orang yang berserah diri (kEada AllaD " (QS. Yffnus
[10]: e0).
( er ), tetapi itu semua adalah palsu, dan tidak
Demikian Allah al-Muta' 6l membungkan
lama bertahan. Firaun.

Al-Muta'61 adalah sifat Allah yang di- Seperti dikemukan di atas, tidak ditemukan
dalam Al-Qur' an kata muta' 6li kecuali sekali yang
perhadapkan kepada mereka yang menduga
dirinya tinggi, kemudian dibuktikan kekeliruan menjadi sifat Allah, tetapi ditemukan kata

dugaan itu dengan bukti-bukti yang mem- kerjanya yang ditujukan kepada manusi4 yaitu

bungkam. Demikian Ibrahim Al-Biqa'i ketika
menafsirkan ayat tersebut dalam tafsir Nazhm

ad-Durfrr.

667 ENslxroprore Ar-Qun'art

Mutahayyiz Mutakabbir, Al-

kata ta'ilau. Kata ini berarti ajakan untuk naik (,ytie = pelaku) dari kata kerjahayyaza atatr

meninggi. Dengan memerhatikan ayat-ayat ter- hawaza yang terdiri dari huruf ha, 7oA, dan za.
sebuf seseorang dapat meneladani Allah dalam Karena suatu sebab, huruf wa digmrti denganya

sifat ini, sesuai dengan kemampuan dan ke- sehinggamenjadihnyaza dan kemudian huruf ya-
dudukannya sebagai makhluk. Kata ta'6lau nya digandakan dan muncullah fuyyaza. Secara
ditemukan sebanyak tujuh kali, semuanya terminologi kata tersebut bermakna'berkumpul'
dikemukakan dalam konteks ajakan kepada atau'mengumpulkan sesuatu'.

manusia. Ajakan meninggi itu berkaitan dengan; Dalam Al-Qur'an kata hayyaza merujuk
pada sikap prajurit yang ingin menggabungkan
a) Upaya pembuktian kebenaran ajaran agam4 diri dengan kelompok pasukan lain. Ini disebut
dalam QS. Al-AnfAl [8]: 16. Sikap menukar
walau " taruhanny a adalah kebinasaan anak-anak kelompok dalam peperangan ini ditolerir dalam
hukum Islam kalau hal itu dianggap sebagai
tersayang, istri tercinta, dan diri sendlri" (QS. Ali
'ImrAn [3]:61); suatu siasat di dalam menghadapi musuh, tetapi
b) Ajakan kepada kalimat sawd'lkata sepakat Islam mengharamkan seorang prajurit lari dari
untuk "tidak muryembah kecuali Allah dan tidak
pertempuran atau membelot di saat berke-
mempusekutukan-Nya dengan sesuatu pun" (QS.
camuknya pertempuran.
Ah 'Imran pl 64);
fadi, dengan demikian kata fuyyaza tidak
c) Ajakan berjuang di jalan Allah (QS. Ali 'ImrAn
sama pengertiannya dengan inqalaba ( ijr;l )
l3l:1,67); karena kata yang terakhir ini memberikan

d) dan e) Ajakan menuju kepada tuntunan dan pengertian 'mundur atau kabur tanpa punya
ketetapan kitab suci (QS. An-Nisfl [4]:61 dan niat untuk membantu pasukan/kelompok lain
Al-Mflidah [5]:104); untuk memerangi musuh', sementara kata
hayyaza berarti 'mundur untuk menyatukan
f). Ajakan untuk dibacakan apayarrrg diharam-
kan Allah, dan barisannya kembali dengan kelompok lain yang
melakukan pertempuran' . * Ahmad Husein Ritonga +
g) Ajakan untuk beristighfar (QS. Al-Mun6fiq0n
MUTAKABBTR, AL- ( .#a,l
[63]: 5).
Akal-bMuruata(kja.lbb)iyr rr(s]mS.eAnrg)antedruiinnbgiml daa}rr.iaakkeaberskaaratna
Itulah yang dapat mengantar manusia
menyandang ketinggian sesuai dengan ke- srlalmnan dari kemudahnn atalu kekecilan. Mutakabbir
dudukannya sebagai makhluk. Mereka yang
berpaling dari ajakan ini, paling tidak adalah biasa diterjemahkan dengan angkuh. Sementara
orang-orang munafik, karena firman-Nya: ulama berpendapat bahwa makna asal dari kata
ini adalah kemgganan dan ketidaktundukan.
*,i-, lili Jtj |ei Jli u J) t"la -! U t;y
Imam Al-Ghazali berpendapat bahwa
6oL -t# ot*-'uJl5i
Mutakabbir adalah yang memandang selainnya
"Apakla dikdakan kepada m*eka: "Ta' dlrulmmilahkqnu hina dan rendah, bagi pandangan raja kepada

ftundub kepada hukum y ang All ah telah turunkan don hamba sahayanya, bahkan merasa bahwa
keagungan dan kebesaran hanya miliknya. Sifat
kEada hukum Rasul, " niscay a kamu lihat ormg-ormtg ini tidak mungkin disandang kecuali oleh Allah
swt., karena hanya Dia yang berhak dan wajar
munnfik mmghalangi fuanusia) dengmt sehtat-kuatnya bersikap demikian. Setiap yang memandang
keagungan dan kebesaran hanya miliknya
dari (mendekntil knnu. " (QS. An-Nisfl [a] : 51). secara khusus tanpa selainnya, maka pan-
Demikian, waAllahA'lam. + M.Quraishshihab o dangan tersebut salah kecuali Allah swt.

MUTAHAYYLz I fio17

Kata ini disebut satu kali di dalam Al-Qur'an,
yakni pada QS. Al-AnfAl [8]: 16 dengm lafazh
mutahayyizm((F).

Kata tersebut adalah bentuk ism f6'il

Kaiian Kosakata

Mutakabbir, Al- MutasyAbihAt

Demikian Al-Ghazali. memaksa orang lain memendam rasa dendam
dan antipati terhadapnya, bahkan menghina
Kataal-mutakabbir sebagai sifat Allah hanya
sekali ditemukan dalam Al-Qur'an yaitu pada dan mencaci makinya. Kalau itu tidak di ha-
QS. Al-Hasyr [59]:23.
dapannya (simutakabbir) dan dengan suara keras,
Biasanya huruf. ta'bila disisipkan pada satu
kata seperti mutakabbir, maka ia mengandung maka di belakangnya dengan suara sayup atau
di dalam hatinya.
bmuaaktn-bautaatkaslelusfu(a-tunkya)n,gketisdeankgadjaisaannadtaanugmoelmeh-
Hanya di satu tempat dibenarkan se-
yang bersangkutan. Manusia yang tidak memiliki
sifat yang menjadikannya enggan dan tunduk seorang bertakabbur, membuat-buat kebesaran

maka sikap itu adalah membuat-buat dirinya pada diri sendiri, yakni di hadapan orang lain

besar dan angkuh sehingga dia dtnamatmutakabbir. yang bertakabbur terhadapny a. " Bertakabbur atas
o r an g- o r on g y an g b er t akabbur adal ah s e deknh. "
Tentu saja huruf t6' pada sifat yang di-
sandang Allah ini tidak demikian, karena Allah Bertakabbur terhadap mereka dimaksud-
kan agar yang bersangkutan menyadari dirinya
swt. Mahasuci dari sifat kesengajaan membuat- dan tidak berlarut dalam keangkuhannya. Itu
buat kebesaran. Mengapa pula Dia bertakalluf pula sebabnya berjalan dengan angkuh saat
atau membuat-buatnya padahal pada hakikat- menghadapi peperangan, dibenarkan oleh
Rasulullah saw. Beliau sambil memperhatikan
nya Dia Mahabesar lagi Mahaagung, serta seorang yang berjalan "angkuh" menjelang
menyandangkibriyi' (r6-f, )i Karena itu hanya berkecamuknya peperangan bersabda: "Se-
manusia yang takabbur, bukan Allah, karena sungguhnya ini adalah cara jalan yang dibmci Allah,
kecuali dal sm situasi seperti ini. "
manusia ketika angkuh dan menyombongkan
dirinya, maka pada hakikatnya dia membuat- Tapi sekali lagi itu adalah takabbur, atau
membuat-buat kebesaran pada dirinya sendiri
buat kebesaran itu untuk dirinya. Bukankah
bukannya lahir dari klbr (keangkuhan) yang ada
kebesaran tidak dimilikinya? dalam hati, karena sabda Nabi saw.: "Tidak akan

|adi Allah yang bersif at Mutakabbir di- masuk surga seseorang y ang terdapat di dalnn hatiny a
pahami dalam arti Dia yang enggan untuk sebesar zarrah keangkuhan." Demikian, wa All6h

menganiaya hamba-Nya. Namun perlu dicatat A'lom. et M. Quraish Shihab *

bahwa silat kibriyd' ini ditujukan oleh-Nya MUTASYABIHAT ( gI$.T,:,i I

kepada mereka yang angkuh, yang memandang Secara bahasa, kala mutasydbihdt (.>Uti*),

serta memperlakukan selainnya hina dan merupakan kata turunan dari akar kata syabaha

rendah. yang berarti 'serupa/sama'. Sesuatu yang

Manusia y arrg mutakabbir menggabungkan memunyai kesamaan atau keserupaan dengan

dalam dirinya kebodohan dan kebohongan. yang lain sehingga sulit membedakannya
dinamakan syubhat (Li*).Demikian juga ma-
Kebodohan karena dia tidak mengetahui bahwa
salah yang belum jelas halal atau haramnya.
kebesaran hanya milik Allah sehingga akibat Dari sinilah katamutasydbihAt( c,ti.ttfr ) diartikan
kebodohannya dia menduga dirinya besar. sebagai'sesuatu yang tidak jelas', dan 'ayat-ayat

Selanjutnya dia melakukan kebohongan, karena mutasyabihaf ' diartikan sebagai'ayat-ayat yang
dengan takabburnya dia membohongi dirinya
tidak jelas artinya'.
sendiri sebelum orang lain. Bukankah takabbur Al-Qur'an menyebut kata itu di dalam QS.
membuat-buat kebesaran kepada diri yang pada
Ali 'ImrAn [3]: 7 yang artinya 'Dialah yang
hakikatnya tidak pernah wujud?
Manusia yang takabbur menciptakan menurunkan Alkitab (Al-Qur'an) kepada kamu.

keburukan di atas keburukan. Takabburnya Di antara isinya ada ayat-ayat yang muhkamdt

sendiri telah merupakan keburukan, selanjutnya

dengan sikap takabbur sesungguhnya dia

669 ENsrxr-opeon Al-Qun'aN

MutasvAbihAt MutasyAbih6t

(oC3* ) dan yang lain ayat-ayat mutasykbihdt atas, masih banyak pendapat lain yang tidak
(ora.tfr). jauh berbeda dengan itu dan pada prinsipnya

Di sisi lain, dapat juga dikatakan bahwa semuanya menekankan ketidakjelasan makna

semua ayat Al-Qur'an muhkam, dapat diterima yang dikandung oleh ayat-ayat mutasydbihdt
(:rt+.t2., ) tersebut.
selama yang dimaksud dengan mubknm adalah
Sementara ulama, semacarn Ar-Raghib Al-
'kuat, kokoh, indah, dan tidak mengandung Ashfahani, membagi ayat-ayat mutasyibihdt
kelemahan'. Ini diterima berdasarkan QS. H0d
[11]: 1, 'Inilah suatu kitab yang ayat-ayatnya (o46 ) menjadi tiga. Pertama, ayat-ayatyang
disusun dengan rapi serta dijelaskan dengan
rinci.' Dapat juga dikatakan semua ayat Al- sama sekali tidak dapat diketahui hakikatnya oleh
manusia, seperti waktu terjadinya Hari Kiamat,
Qur'an mutasydbihit ( o4,& ), dengan arti
kata dhbbatul-ardhi ( ;'r\t'it:' = sejenis binatang yang
'kesamaan ayat-ayatnya dari segi keindahan,
akan muncul menjelang hari kiamat, (QS. An-
sastra bahasanya, serta fungsinya sebagai pe- Naml [27]: 82). Kedua dapat diketahui setelah

tunjuk'.Ini berdasarkan QS. Az-Zwar [39]:23, melakukan penelitian sederhan4 seperti lafmlafaz
Allah telah menurunkan tutur kata yang paling
yang aneh (gharib = ;-; ), misalnya ayat wa
baik, yaitu Al-Qur'an yang serupa dan ber-
fdkihatan wa abban (ti:r ri5S:, = Dan buah-buahan
,l*9...'. serta rumput-rumputan, QS. Abasa [80]: 32 ).
Ketiga yang hanya dapat diketahui oleh orang-
Ayat-ayat mutasydbihdt (o4si ) yang
orang yang dalam ilmunya.
dimaksud di dalam QS. Ali'ImrAn [3]: 7 bukan
persamaan dari segi tersebut di atas, tetapi Salah satu jenis ayatmutasydbihit( oW,6)
persamaan dari beberapa makna yang di-
kandungnya, sehingga timbul kesulitan me- adalah ayat-ayat yang berbicara tentang sifat-
mahaminya. Dari sini pulalah munculnya
sifat Allah yang terkesan memunyai persamaan
beraneka raguun pendapat tentang pengertian
dengan makhluk; misalnya di dalam QS. Thaha
mutasydbihit (o4;:i ) tersebut sebagaimana [20]: 5, yang artinya Allah Yang Maha Pemurah,
Yang bersemayam di atas Arasy'. Demikian juga
diuraikan oleh Az-Zarqani di dalam Mandhilul-
'lffin, di antaranya ayat-ayat yang berbicara tentang 'wajah Tuhan,
a. MutasydbihAt (,>\+.lfr ) ialah ayat yang s;unar
tangan Tuhan, mata Tuhan, dan sebagainya'.
maknanya (al-khafi = 4t ) sehingga tidak
Mazhab Salaf (para ulama di kalangan
dapat diketahui maknanya oleh nalar ma-
nusia. Allahlah yang dapat mengetahui generasi sahabat Nabi sampai abad ke-3) me-

artinya, misalnya saat terjadinya hari kiamat, ngatakan bahwa ayat-ayat tersebut tidak dapat
diberi interpretasi. Mereka menyerahkan mak-
huruf-huruf terpisah yang mengawali surah. nanya kepada Allah tanpa membahasnya lebih

Pendapat ini menjadi pilihan banyak ka- jauh. Mazhab ini tidak menerima antropo-
morfisme, di dalam arti bahwa Tuhan mem-
langan Ahlu Sunnah.
unyai sifat-sifat jasmani yang sama dengan sifat-
b. Ibnu Abbas mengatakan bahwa ayat mu-
tasydbihdt ( ota,t:i ) ialah ayat yang me- sifat manusia. Sungguhpun demikian, mereka

ngandung beberapa arti yang semuanya bisa tetap mengatakan bahwa Tuhan, sebagai disebut

benar. di dalam ayat-ayat yang berbicara tentang sifat-

c Imam Ahmad berpendapat bahwa mu- sifat Tuhan, memunyai mata, muka, tangan,

tasydbihit (ot+.tA ) ialah ayat yang tidak tempat duduk, dan sebagainya, tetapi itu semua
tidak sama dengan yang ada pada makhluk.
dapat dipahami maksudnya secara berdiri
sendiri. Untuk mengetahui maksudnya Bagaimana bentuk/keadaannya, tidak dapat

dibutuhkan keterangan dari yang lain. diketahui manusia.

Selain dari pendapat yang dikemukakan di Mazhab Khalaf (para ulama generasi pasca

abad ke-3 H) mengatakan bahwa ayat-ayat yang

Kaiian Kosakata 670

Muthaffifin Muthma'innah

menggambarkan Tuhan memunyai sifat-sifat sendiri, ia hanya mengeluarkan sedikit dari
miliknya. Ungkapan thafafat an-ndqah ( ;6rlt *.1';L )
jasmani harus diberi interpretasi lain agar tidak diartikan sebagai 'unta yang melahirkan
sebelum waktunya' karena waktunya di dalam
ada kesan persamaan Tuhan dengan makhluk.
kandungan kurang dari biasanya.
!Dengan demikian, katayad( = tangan) diartikan Dari pengertian bahasa di atas, muncullah
sebagai 'kekuasaan', wajh ( llj = muka) dengan
(';'esensi', 'ain kata muthafifn ( SV ) yang diartikan sebagai
= mata) sebagai 'pengetahuan',
'orang-orang yang curang'. Diartikan demikian
istawi ( aslt = bersemayam) sebagai 'tahta
karena di dalam menyukat dan menimbang ia
kerajaan' dan seterusnya.
mengurangi atau melebihi sedikit daripada yang
Termasuk juga ke dalam kategori mu-
semestinya.
tasyibihdt ialah huruf-huruf terpisah yang
Al-Muthaffifin ( Sgi{"\r ) adalah nama salah
mengawali surah Al-Qur'an. Di dalam Al-Qur'an
satu surah di dalam Al-Qur'an. Dinamai
terdapat huruf-huruf awal surah di dalam demikian karena surah itu membicarakan

bentuk yang berbeda-beda. Ada yang sederhana, perbuatan orang-oranB yan9 curang serta

terdiri dari satu huruf, seperti kataShdd di dalam ancarnan Allah kepada mereka. Kalau seseorang
mencuri hak orang lain secara besar-besaran,
QS. Shad [38),kataqdf di dalam QS.Qaf [50), dan
katanftn di dalam QS. Al-Qalam [68); ada yang tidak dapat dikatakan muthaffifin ('*LLt )
diawali dengan dua huruf seperti kala thdhi di karena kata itu sendiri terambil dari thafif
( o* ) ya.g berarti 'mencuri sedikit dari hak
dalam QS. Thaha [20); ada yang diawali dengan
orang lain melalui takaran dan timbangan'.
jttiga huruf, seperti kata alif l6rn mim ( ) ai dalam Bentuk kecurangan itu dijelaskan oleh Allah

QS. Al-Baqarah [2), ada yang diawali dengan sebagai berikut: orang-orang yang apabila me-
nerima takaran dari orang lain, minta dipenuhi
empat huruf, seperti al7lif);l6dmmmiamdashyidan(g"Jditaw1aalii
dalam QS. Al-A'rAf dan apabila mereka menakar atau menimbang

dengan lima huruf, seperti kAf hA yh 'ain shid untuk orang lain, mereka menguranginya (QS.
Al-Muthaffifin [83]: 1).
( ee;*tL ) yaitu QS. Maryam [19).
Pada mulanya yang dimaksud dengan
Pendapat para ulama mengenai hal ini
muthffifn (';#U ) ialah penduduk Madinah yang
hanya berkisar pada hikmah keberadaan huruf-
mempermainkan sukatan dan timbangan, sesuai
huruf itu, tidak sampai kepada hakikatnya.
dengan peristiwa turunnya ayat-ayat tersebut.
Ketidakmampuan memahaminya merupakan
+ A. Rahman Ritongan ce
suatu kenyataan keterbatasan daya nalar
MUTHMA'INNAH T Eg*;I
manusia. ce A. Rahman Ritonga *
Kata muthma'innah ( z|J. ) dan derivasinya
MUTHAFFTFiN ( '#iu I
disebut di dalam Al-Qur'an L3 kali di dalam 12
Kata muthaffifi" (;l$ ) disebut di dalam Al- ayat pada 11 surah. Kata tersebut bervariasi di
dalam berbagai bentuk ada yang berbentukf 'l
Qur'an pada satu tempat, yakni pada QS. Al-
Muthaff ifi nl83l:'l.,wailullil-muthafffn(*;Eji-'lii (.p ) dan pula ism ( rl) Kata muthma'innah
( 4g ) berasal dari tham'ana ( 6f,; ), dan
= celaka besarlah bagi orang-orang yang trar,g).
mendapat tambahan hamzah. Secara etimologis,
Kata muthafifin ( gaU ) berasal dari kata
thafafa ( .iiL ) yang pada mulanya berarti Fkata tham' ana berarti'tenang' (sakana = ) aat
'sedikit'. Arti tersebut kemudian berkembang
biasa dipergunakan untuk menunjukkan Pe-
sehingga di dalam kamus bahasa Arab dijumpai
rasaan senang setelah melalui kebimbangan atau
arti-arti yang beraneka ragam sesuai dengan kebingungan. Dengan demikian, kala sakinah

konteks pemakaiannya. Misalnya, ungkapan

'kikir untuk diri sendiri' digambarkan dengan

&thaffafa 'ald nafsih ( *,3 31L).Demikian itu

karena di dalam memenuhi kebutuhan hidupnya

671 ENsr<ropEota Al-Qun'eN

Muthma'innah Mutrafin

( * ) merupakan sinonim dari kata muth- Ketika kemampuan yang dimiliki tidak se-
banding dengan beban yang dipikul akan timbul
ma'innah(,liL ). gangguan psikologis yang pada gilirannya
Di dalam delapan dari tiga belas ayat yang menjurus ke pemaksaan atau kompensasi.

disebut di atas, kata muthma'innah ('4.t ) Apabila berlarut-larut keadaan tersebut, akan
dapat menimbulkan kelabilan jiwa dan kurang
dikaitkan dengan kondisi kejiwaan. Bahkan, percaya diri. Berkaitan dengan penggunaan

tujuh kali diungkapkan berdampingan dengan rasio, bila rasio itu digunakan secara berlebihan,
dapat timbul kegersangan jiwa karena secEra
Lfkata qalb ( ), dan sekali berpasangan dengan
esensial rasio hanya merupakan penemu alterna-
kata nafs(,X ) (QS. Al-Fajr l89l:27). Kedelapan
ayat tersebut, QS. Ali 'ImrAn [3]: 126, QS. Al- tif, bukan pemberi kepuasan. Keadaan ini yang
dialami umat Islam pada Perang Badar dan
Mnidah [5]:113, QS. Al-AnfAl [8]: 10, QS. Ar-Ra'd
[1.3]: 28, QS. Al-Baqarah [2]: 260, QS. An-Nahl Perang Uhud; secara rasional di dalam segala hal
[L6]: 106, QS. Al-Hajj [22]:11, dan QS. Al-Fajr
l89l:27, menyatakan bahwa sumber ketenangan umat Islam kalah dengan musuh sehingga
menimbulkan isu keraguan akan 'pertolongan
dimaksud adalah Allah swt. dengan jalan Allah' (QS. Ali'Imr6n [3]:126 dan QS. Al-AnfAl
[8]: 10). Demikian juga yang dialami Ibrahim
beriman dan mengharapkan keridhaan-Nya. yang ingin bukti empiris kemahakuasaan Allah
Kondisi kejiwaan itu bukan saja akan dialami
pada hari akhirat, melainkan juga memberi (QS. Al-Baqarah l2l: 260). Kesehatan juga

dampak positif di dalam berbagai aspek ke- merupakan prasyarat kesempurnaan ibadah,

hidupan dunia. Dengan demikian, iman men- baik di dalam hal teknis (kaifuyah) maupun di
duduki tempat strategis sebagai motivasi,
dalam konsentrasi pelaksanaan (QS. An-NisA'
pengendali, dan sekaligus menjadi tujuan hidup.
[ ]: 103). Adapun materi, kendatipun bukan
Manakala jiwa telah mencapai tingkat
menjadi tujuan melainkan sebagai sarana
ketenangan yang paripurn4 Al-Qur'an tidak lagi kehidupan, tidak sedikit pelaksanaan ibadah

menyebutnya dengan istilah qalb, tetapi dengan yang tidak dapat dipisahkan dari unsur material.

nafs karena nafs mengandung arti totalitas Apabila tidak disadari kedudukan materi di
dalam kehidupan dan pelaksanaan ibadah, itu
manusia. Katanafs hanya satu kali berdamping- akan menjurus kepada fitnah dan membawa
kealpaan untuk mengingat Allah sebagaimana
an dengan kata muthma'innah ( -;i,l: ), sebagai
terlihat pada QS. Al-Fajr l89l: 27, dan me- dialami oleh umat Isa as. (QS. Al-Ma'idah [5]: 113)
dan mereka menjadi budak nafsu (QS. Y0nus [10]:
nyatakan manusia yang sempurna imannya 7, QS.An-Nahl lL6l:112, dan QS. Al-Hajj [22]:
11). Dengan demikian, iman yang membentuk
serta mereka dimasukkan ke dalam surga. |adi, jiwa yang tenang itu bukanlah hal yang berdiri
puncak ketenangan jiwa itu hanya ada di surga sendiri, melainkan terkait dengan banyak hal

dan sepanjang kehidupan dunia jiwa orang pendukung. t Hasyimsyah Nasution b

beriman merupakan rangkaian antara cemas- MUTRAFIN ( dtJ:. )

harap. Cemas, kalau-kalau di dalam pengabdian- Kata mutrafin berasal dari tarifa - yatrafu - tarafan

nya terdapat cela. Harap, apakah ibadah yang ($j - J:;" - Ly ). Menurut bahasa, at-tarf ( ;,)t)
berarti at-tana"um ( #t = hidup penuh nikmat)
dilakukan sudah memenuhi syarat untuk mem- atau at-tawassu' finni'mah (',j.iirt A &it = mem-

peroleh ridha Allah. Berkaitan dengan persoalan peroleh nikmat yang banyak), sedangkan al-

muamalah, perasaan harap (optimis) berfungsi mutraf ( ;fr ), bentuk mufrad (tunggal) dari
sebagai motivasi dan menumbuhkan gairah

kerj+ sedangkan perasaan cemas (pesimis) dapat

menimbulkan sikap kehati-hatian atau se-
baliknya tidak percaya diri.

Faktor yang memengaruhi ketenangan
jiwa tersebut adalah situasi dan kondisi sekitar,

rasionalitas, kesehatan, serta unsur material.

Kajian Kosakata 6T2

Mutrafin Muzzammil

mutrafin yaitu orang yang sombong karena fasilitas yang dimiliki, mereka lebih cepat

memperoleh nikmat dan kesenangan hidup. Ibnu melakukan kejahatan. Kemewahan dan ke-
nikmatan duniawi yang diberikan Allah mem-
Manzhur menyebutkan bahwa mutrafin adalah buat mereka buta dan lupa daratan. Mereka
pemimpin orang-orang yang bergaya hidup melakukan maksiat seolah-olah disuruh Allah

mewah di dalam suatu masyarakat dan dengan karena menganggap Dialah yang menyediakan
kemewahannya mereka berbuat jahat.
sarana untuk itu.
Kata mutrafin (G,;J, ) di dalam berbagai Akibat dari kedurhakaan mereka, Allah
derivasinya diungkapkan di dalam Al-Qur'an
sebanyak delapan kali. Semuanya terdapat di menghancurkan, tidak hanya mutrafin tersebut,
tetapi juga penduduk negeri tempat mereka
dalam surah-surah makkiyah, yaitu QS. HOd
[1.L]: 116, QS. Al-Mu'mintn [23]: 33 dan 64 QS. tinggal (QS. Al-Isrd' 11.71: 16), karena pem-
Al-IsrA' l17l:L6, QS. SabA' l34l:34, QS. Al-WAqi'ah bangkangan mereka telah begitu meluas dan
[56]: rtS, QS. Al-Anbiyd' l21l:13 dan QS. Az- berpengaruh terhadap tatanan kehidupan di
Zukhruf [a3]: 23. Hal ini mengindikasikan bahwa dalam masyarakat. Mereka kehilangan rasa
ayat-ayat tersebut diturunkan untuk merespon solidaritas sosial dan kepedulian terhadap
perilaku para pembesar kafir Quraisy Mekah sesamanya. Peringatan yang disampaikan
yang menolak kerasulan Nabi Muhammad saw.
kepada mereka tidak berguna sarna sekali. Oleh
Dari pengertian dan ungkapan ayat-ayat
Al-Qur'an tergambar bahwa kata mutrafin karena itu, Allah menurunkan azab-Nya tidak

menunjukkan kepada pengertian yang negatif. hanya kepada mereka, tetapi juga kepada orang-

Sifat-sifat mereka adalah, pertama berpaling dari orang yang tidak bersalah. Ini dikuatkan pula
dengan ayat lain bahwa kalau Allah menurun-
Al-Qur'an meskipun ayat-ayat Al-Qur'an kan azab-Nya tidak hanya menimpa orang-
senantiasa dibacakan kepadanya (QS. Al-
orang yang zalim saja (QS. Al-AnfAl [8]: 25).
Mu'min0n l23l:6a). Kedua kafir kepada Allah, Di akhirat, mereka pun tidak bisa lari dari
menyembah yang lain dan mendustai Hari
azab Allah yang pedih (QS. Al-AnbiyA' [2L]: L3-
Akhir dan mendustai semua risalah yang L4). Mereka termasuk ke dalam golongan kiri

dibawa oleh rasul-rasul Allah (QS. Al-Mu'min0n (ashhibul syimdl) dandisiksa dengan angin panas,

[23]:33 dan SabA', 34:34). Ketiga mengikuti jejak air yang mendidih serta dinaungi dengan asap
nenek moyang secara membabi buta (taklid hitam yang pekat, sehingga meskipun mereka

buta), membangkang kepada Allah dan berbuat menjerit minta tolonp tak seorang Pun yang

kefasikan (QS. Az-Zttkhruf [43]: 23). Keempat, dapat membebaskan mereka dari siksa tersebut
berbuat kezaliman dengan melakukan kerusakan
(QS. Al-Waqi'ah [55]: 41,-45). ee Muhammadtqbat+
di mukabumi (QS. Hffd [11]:116).
Menurut Ahmad Mustafa Al-Maraghi, Al- MUZZAMMTL ( ,y:il

Qur'an membicarakan mutrafin secara khusus, Kata muzzammil ( g!)) terambil dari kata zaml
karena orang-orang yang hidup mewah tersebut
( ,1,; ) tersusun dari huruf-huruf z6' ( or;), mim
biasanya menjadi ukuran di dalam suatu masya- ( ( 1\ ) yang berarti 'beban yang
c, ), d* lkm
rakat. Perbuatan mereka lebih cepat diketahui
berat'. Kata izmil ( ,V':t) berarti 'orang kuat'
dan dicontoh orang lain. Hal ini diisyaratkan
sendiri oleh Al-Qur'an ketika menceritakan karena ia mampu memikul beban yang berat.

tentang Qarun yang memamerkan kekayaannya Kata tersebut juga berarti 'membonceng' atau
kepada masyarakat umum. Banyak orang yang
'menggandeng'; zamil (.W) adalah 'teman
silau dengan kekayaannya dan ingin mengikuti
akrab' yang bagaikan bergandengan; dan ziml
jejak Qarun (QS. AlQashash [28]: 79).
m( "uyzz;)amamdail la(.hy'|s)uajutugayadniagrtdikibaonnsceebnagg'a. i Kata
D samping ifu, dengan kekayaan dan segala 'me-

nyembunyikan atau menyelubungi badan

673 ENsrxr.oprora Ar-Qun'aN

Muzzammil Muzzammil

dengan selimut'. Kata yang sama digunakan di kenabian) dan risklah (iet = kerasulan) yang

dalam bahasa kiasan dengan arti 'seorang yang dibri Allah swt. kepada Nabi saw.; saking

menutupi dan menyembunyikan kelemahan- beratnya, seakan-akan membuat badan jadi
kelemahannya sehingga ia menjadi penakut, "panas dingin". Yaitu suatu perintah dari Allah
yang wajib beliau sampaikan kepada manusia
malas dan tidak berani menghadapi kesulitan.' terutama dan terlebih dahulu kepada kaumnya

Ada pula yang berpendapat bahwa kata yang terdekat, yang masih sangat kuat memper-
tahankan jahiliah dan kemusyrikan. Dari semula
muzzammil ( ,y:)) berasal dari kata mutazammil
( ,y? ), yakni berdasar dari kata-kata mereka, beliau telah merasakan bahwa pekerjaan itu
tazammala bi tsiyhbih ( y,9,,!'i ) artinya 'ia ber- tidaklah mudah. Lantaran itu, beliau dipanggil
Allah dengan "muzzammil", yang boleh diartikan
selimutkan dengan pakaiannya'. Kata muzzammil sebagai 'orang yang diselimuti seluruh dirinya

( J:; ) dikenal sebagai nama surah dan di- oleh tugas yang berat'.

temukan hanya sekali di dalam Al-Qur'an, Menurut Abdullah Yusuf Ali di dalam The

yaitu QS. Al-Muzzammil [73]: 1, "YA ayyuhal- Holy Qur'an bahwa beberapa pakar tafsir meng-

muzzammil" (',Jr;ii 4fu = Uai orang yang ber- artikan kata muzzammil ( $:;) ) dengan 'ber-

selimut [Muhammad]). pakaian sebagaimana mestinya untuk shalat'
Mengacu dari berbagai makna kebahasa- atau 'berselimutkan sehelai kain karena mau
menjauhi dunia fana ini'. Jadi, di sini terdapat
an di atas, bermunculanlah pendapat-pendapat pengertian rohani yang lebih dalam. Kodrat

yang berbeda tentang maksud "Yi ayyuhal- manusia memang memerlukan pakaian dan kain

muzzammil" (',J;Ai ('t'r ), antaralain: selubung yang hangat untuk melindungi badan
1. Hai orang yang berselimut (di dalam arti dari udara dingin, panas atau hujan, tetapi di
dalam dunia rohani, kain-kain selubung itu tidak
harfiah);
ada gunanya; orang harus telanjang dan terbuka
2. Hai yang terselubung dengan pakaian ke- di hadapan Allah surt.

nabian; dan Di dalam pada itu, pendapat mayoritas
ulama menjadikan seruan, "Yk ayyuhd al-
3. Hai orang yang lesu, malas, dan khawatir
muzzammil" (l-i;5i {q = eUt orang yang ber-
menghadapi kesulitan.
selimut) sebagai panggilan akrab dan mesra dari
Sebagian pakar tafsir mengartikan ayat Allah terhadap Nabi-Nya; bahkan, sekaligus
merupakan salah satu gelar kehormatan Nabi
tersebut seperti arti harfiah, yakni orang yang Muhammad saw. + Muhammadiyah Amin rt

berselimut. Akan tetapi, mufasir lainnya meng-

ikuti pendapat kedua. Hamka, misalnya, me-
ngutip salah satu riwayat yang mengatakan
bahwa arti berselimut di sini bukanlah benar-
benar berselimut kain karena kedinginan,

melainkan tanggung jawab nubuwwah (;# =

Kaiian Kosakata 674

NABA" ( [:i ) memiliki tiga kriteri4 yai[u memberi faedah yang

Kata an-naba' (\Jt ) terdiri dari huruf-huruf besar, membuahkan pengetahuan, atau minimal

nftn, b6', dan hamzah ( i w .l ), yang berarti'naik', mengalahkan dugaan.
'tinggi' , dan 'berpindah dari satu tempat ke
tempat yang lain'. An-naba'(ii rr1;juga dapat Di dalam Al-Qur'an kata an-naba' ( (; tr)
berarti 'bersuara pelan dan samar'. Selanjut-
nya, an-naba' juga diartikan sebagai 'berita idisebut 29 kali; 17 kali di dalam bentuk rzufrad ( t
penting' atau 'keterangan'. Terdapat kaitan
antara makna an-naba' sebagai 'berita' dan [tungga!)dan L2 ka]i di dalam bentuk jamak.
'berpindah dari satu tempat ke tempat lain',
\Penggunaan ishlahan-naba'(ti ) di dalam
karena berita itu sendiri pada dasarnya
Al-Qur'an pada umumnya merujuk kepada
berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Dari
pemberitaan yang sudah dijamin kebenarannya;
dtkata an-naba', muncul kata an-nabiy ( ) yang
bahkan, juga sangat penting untuk diketahui,
berarti tempat yang tinggi, jalan yang terang.
meskipun berita itu kadang-kadang merupakan
Karenanya, utusan Allah yang membawa
risalah dari Allah swt. disebut nabi; mereka berita yang tidak mungkin dibuktikan secara

menerima pemberitaan dari tempat yang tinggi empirik karena keterbatasan kemampuan ma-
atau dari alam gaib, sebagai petunjuk kepada
umat manusia kepada jalan yang terang. Para nusia. An-naba' (t'. :t) yang termasuk di dalam

nabi menerima pemberitaan dari Allah melalui kategori ini mencakup pemberitaan tentang akan
wahyu dengan cara yang hanya diketahui oleh
nabi yang menerima wahyu tersebut. An-naba' datangnya hari berbangkit, QS. An-Naba'. [78]: 1-
juga dapat berarti'menyampaikan berita yang T anma y at asd' alfin,' min-n ab a' il! ml,frm ( o ) ; t5" rs
penting' (ajaran agama). ,#i mliien*ya)n.gDkeumt ihkaialn-hjaulgyaapnegmgbaelrbit,aQaSn.dAarii

Dari pengertian secara etimologi tersebut Allah
diperoleh pengertian bahwa tidaklah semua
berita dapat di kategorikan sebagat an-naba' .Suatu 'ImrAn l3l: dA, dzdlika min anb 6' il-ghnibi nftffihi il aika

pemberitaan baru dapat dimasukkan kategori an- ( oSl )*; ?3i ,4i ,el.'1); QS. Hfid {111: 4e,
;ii ntilkn min anbd;tt-gnaiai nabmi ilaikn (
naba' blla berita tersebut bersumber dari Allah, rrri -a4
atau paling tidak, berita tersebut termasuk berita qlWj ) dan QS. Y0suf [12]:102, dzdlika min
rnbf il-ghaibinfibihiilaikn( *j,?fr ;tii ,y q,t
penting. Di dalam hal ini, Ar-Raghib Al-Ashfahani uut).

menyatakan bahwa suatu berita baru bisa Di samping itu terdapat pula pemberitaan

dikategorikan sebagai an-naba' bllaberita tersebut yang disampaikan Allah dengan menggunakan

istilah an-naba'yang dapat diketahui manusia

sesuai dengan kemampuan ilmu yang dimiliki-

nya. Pemberitaan seperti itu, antara lain, hal-hal

yang berkaitan dengan keadaan umat-umat

terdahulu yang disampaikan Allah kepada Nabi

Muhammad saw., sebagaimana di dalam QS. Al-

675 tr,NStKLopEDra Al-Qun.aN

Naba' Nabadza

Ma'idah [5]:27,QS. Al-An'Am [6]:U, QS. Al-A'rAf negatif sebagai akibat orang tidak selektif dalam
17):157, QS. At-Taubah [9]: 70, QS. Y0nus l10l:77,
menerima berita. * M. Galib Matola ec
QS.Ibr6him [1,4]:9, QS. Asy-Syu'auld [26]:69, QS.
NABADZA ( r; )
Al-Qashash [28]: 3, QS. H0d [11]: L00, 120, QS.
Thaha l20l:99, dan QS. Al-A'rAf [7]: 101,. Berita- f fKata nabadza ( ) adalah il mkdhi y ang mudhii' -

berita mengenai keadaan umat terdahulu, dapat nya yanbudzu ('-6.) dan mashdar-nya nabdzan

diketahui berkat kemajuan ilmu yang dimiliki ('$ ).Dalam Al-Qur'an, katanabadza ( i; ) dan
umat manusia, terutama ilmu seiarah dan
kata-kata yang seakar dengannya disebut dua
arkeologi. Bahkan, sebagian dari berita itu sudah belas kali; tersebar di dalam sepuluh ayat. Dari

ada yang terungkap, misalnya berita tentang dua belas ayat tersebut, lima di antaranya

Firaun. Hal ini juga diketahui dari isyarat Al- tergolong ayat Madaniyah, sedangkan tujuh yang

Qur'an (QS. Al-An'Am [6,]: 67)yarrg menyatakan lain termasu\ ayat Makiyah.
bahwa berita-berita umat terdahulu kelak akan Arti dasar katanabadza ( lUl ) adalah tharaha

dapat diketahui,likulli naba' mustaqarr wa saufa wa alqfr' ( &l t C-b), yatqri 'melemparkan dan

ta'lamfin('o#Ulr'"y'-J li ,f, ) mencampakkan'. Makna dasar ini, kemudian,
Di dalam kisah Nabi Sulaiman dan burung berkembang menjadi beberapa arti lain, seperti
'anak zina', 'mengasingkan diri', 'sedikit', 'suatu
Hudhud yang berkunjung ke negeri Saba',
jenis minuman keras yang dibikin melalui proses
terdapat katanaba'un yaqin (HA ). Meskipun
fermentasi', dan'menolak atau mengingkari'.
begitu, Nabi Sulaiman tidak begitu saja percaya
Betapa pun berag.unnya arti tersebut, tetap
akan berita yang disampaikan itu sebelum
terkait dengan arti dasarnya. Anak zina' di-
berupaya membuktikan kebenarannya.
katakan sebagai al-manbfidz ( iriir) karena anak
Satu-satuny akata an-naba' y angdigunakan
zina dicampakkan dan/atau ditinggalkan oleh
dengan pelaku orang fasik terdapat di dalam QS.
ibunya di jalan. 'Mengasingkan diri' disebut
Al-HujurAt l49l:6, yk ayyuhhl-ladzina dmanit in
i;t; 4ij A' aktm fdsiqun bi naha' in faibayy ontt ( nabdz karena seolah-olah yang bersangkutan
aiir
melemparkan dirinya dari lingkungan ma-
\f# hfori ;S;A i:)). An-naba' di dalam ayat
terse6ut tidak memberikan pengertian bahwa syarakatnya.'Sedikit' disebut nabdz karcna yang
sedikit itu sering diabaikan. 'Ingkar janji' disebut
berita yang disampaikan itu benar, tetapi lebih
nabdz karena seolah-olah janji tersebut di-
menekankan agar umat Islam bersikap berhati- campakkan atau ditinggalkan begitu saja.

hati terhadap pemberitaan yang disampaikan 'Minuman keras' hasil proses fermentasi kurma

orang-orang fasik, baik berita dalam arti umum dan sebagainya disebut naffidz ( -r! ) karena di

maupun berita yang berkaitan dengan masalah dalam proses pembuatannya bahan-bahannya
dicampakkan dan ditinggalkan beberapa saat di
agama. Kasus pemberitaan di dalam QS. Al- dalam bejana. Pemakaian makna-makna ter-
Hujurit l49l: 6 itu tidak berkaitan langsung sebut selalu disesuaikan dengan konteks pem-

dengan masalah keagamaan, tetapi lebih me- bicaraannya.
Malcnanabadza yang digunakan di dalam Al-
rupakan pemberitaan yang berkaitan dengan
Qur'an adalah'mengingkari (janji)','menolak',
kehidupan kemasyarakatan, yang kalau tidak 'mengasingkan', dan'mencarnpakkan'.

ditanggapi dengan berhati-hati, dapat me- Arti'mengingkari' dipakai di dalam tiga

nimbulkan instabilitas dan disharmoni; bahkan, ayat, yaitu di dalam QS. Al-Baqarah [2]: 100 dan
QS. Al-AnfAl [8]:58.
dapat menimbulkan kekacauan di dalam ma-
Makna nabadza yang digunakan di dalam
syarakat. Karena itu, pemberitaan yang ber- Al-Qur'an adalah yang berikut:

kaitan dengan hal tersebut menjadi sangat

penting untuk diketahui walaupun belum tentu

benar. Hal itu dimaksudkan sebagai upaya

menjaga kemungkinan timbulnya dampak

Kajian Kosaka t^ 676

Nabadza Nabadza

(a) Mengingkari (a"ji) seperti di dalam QS. Al- mencampakkan janji itu ke belakang punggung

d (&Baqarahpl:100,htllomA'Ahndit'ahdnnnabadzalir mer*,a

fmiqun mintum ( "e.i,'L'i V'# t'JL Pada kedua ayat tersebut Allah svvt. men-

= dan setiap kali mi:reka mengikat janji, jelaskan sikap penolakan sebagian orang ter-

segolongan mereka melemparkannya), dan QS. hadap kitab Allah swt. yang berisi ajaran-
Al-anfal [8]: 58,
Nya.
,); ;1" ll ltisVi n -;6ty (c) Mengasingkan diri, digunakan di dalam QS.

(Wa immd takhdfanna min qaumin khiydnatan Maryam 119):1,6,
fanbidz ilaihim' ald saw6' )
Dan jika kamu khawatir akan [terjadinyal pmg- t$)t 6* q.,i b bJ:r,i t) ?:; ?K. a.f;ii
khianatan dari suatu golongan, kembalikanlah
(Wadzkur fil-kilAbi Maryama idz intabadzat min
perl anj i an itu kep ada mer eka.
ahlihd m akin an sy ar q iy y 6)
Di dalam kedua ayat ini Allah swt. berbicara
tentang orang-orang yang mengingkari janji Dm ceritaknnlah kkah Maryam di dalmn AlQur' m,

yang mereka buat sendiri dan bagaimana sikap y aitu ketika ia mengasingkan diri dari keluarganya
yang seharusnya diambil oleh kaum Muslim
ketika berhadapan dengan orang-orang yang ke zuatu temp at di sebelah timur.
berkhianat.
dan Ayat 22, fa hamalathu fan tabadzat bihi
(b) Menolak atau mencampakkan, dalam hal ini
ajaran Allah atau kitab suci-Nya dipakai di # -,m akfrn an q ashiy y 6 (
t: <1 3',i:,rt=tit'^ii3i
dalam QS. Al-Baqarah [2]: 101,
= Maka Maryam mengandungnya, lalu ia
'3 'i; q"6-;: $'r * G ti: V;w tii
mengasingkan diri dengan kandungannya itu
er*L ;i'5 ii *i+- +i<! ij'oi U.;it ;b+
ke suatu tempat yang jauh). Melalui ayat-ayat
(Wa lammd j6'ahum rasttlun min 'indilldh
tersebut Allah swt. menceritakan kisah
mushaddiqun lim 6 m a' altum n ab adza fariqun minal -
I adzin a trtul -kit6b a krt 6b all 6h w ar 6' a zhuhttr ihim ) Maryam yang mengandung'Isa tanpa ayah.
Dm setelah dntang kepadn merekn seormtg rasul dari
Maryam mengasingkan diri dari keluarganya
sisi Allah yang membenarkan apa [kitabl yang adn
pada muekn, sebagim dari orang-orang y ang diberi ke tempat yang jauh di sebelah timur.
kitab lTaurat] melanparkmr kit ab Allah ke belaknng (d) Mencampakkan atau melemparkan, di-

[punggunglnya. gunakan di dalam QS. Al-Qash ash l28l: 40, fa

Dan QS. Ah'Imran l3l:787, (4iakJradzn1lu w a j unttdaltu fa nnb adznhlum fil-y mnmi

ii q4 ,:;l.ii +t<)i ijri U"it'e"r':"i Li sy A'&iJlr ,il-#rt.;it? = Maka Kami

ey*b;1reie:,:i ,:n*< menghukumnya [Firaun] dan bala tentera-
ny+ lalu Kami lemparkan mereka ke dalam
(W a idz akhadzallihu mitsdqal-l adzina fitul-kit 6ba
latubayyinunnahu linndsi wal 6 t aktumtrnahu, laut) dan QS. Al-Qalam l58l:49,

f on ab adzfihu w ar d' a zhuhit r ihim ) ii,; i^i ,:t';i 4 -r;,y|^,a.,Ki"i 6i ij

Dan ingatlah ketika Allah mmgambil janji dari 0 au I 6 an t adir akahu ni' matun mir - rabbilfi I mubidza

ornng-orong y ong diberi kitab, y aitu hendakJah kcmu bil' ar 6' i w a huw a madzmftm)

morcrangkan isi kitab itu kEada manusia dan Kalou sekirmrya ia tidak segua mendrpat nilonat dai
j anganlah menyembunyikanny a, lalu mereka
Tuhannya, pasti ia telah dicampakkan ke tanah

tmdus dalom keadann tucela.

Pada ayat-ayat ini Allah menjelas-kan kisah

Firaun yang tidak mau menerima kebenaran

yang disampaikan oleh Musa as. Lalu Allah

menenggelamkan mereka ke dalam laut.

Makna'melemparkan' juga dipakai pada QS.

Al-Humazah $Oaj: aa Kall6 layunb adzanna fil-

huthamah ( )7:X jL3[|"J< = Sekali-kali

677 ENsxlopron Ar-Qun'aN

Nabiy Nabiv

tidak, sesungguhnya ia benar-benar akan berarti'memberitakan dan memberitahukan'.
dilemparkan ke dalam huthamah). Di dalam
ayat ini dijelaskan Allah swt. tentang akibat Kata an-naba'merupakan bentuk dasar dari kata

yang akan menimpa orang yang menimbun itu yang mengandung pengertian'kabar, berit+
harta dan mengira harta tersebut akan kekal,
dan keterangan'.
yaitu akan dilemparkan ke dalam neraka
Kata nabiy ( "6 ) merupakan salah satu
buthmnah. bentukan yang berasal darikatanaba'a ('V ). Kata

Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa nabiy ( "y', tanpamenggunakan hamzah di akhir)
katanabadza di dalam Al-Qur'an muncul dalam
konteks pembicaraan mengenai (1) |anji, baik di dan kata nabi'a (',9, dengan menggunakan

antara sesama manusia maupun di antara hamzah di akhir) tampaknya berasal dari kata

manusia dengan Allah swt. (2) Kitab dan ajaran yang sama, yaitu kala naba'a ('V),tetapi

Allah swt. (3) Kisah-kisah para nabi dan keduanya mengandung pengertian yang ber-

keluarganya. beda. Kata nabi lebih mengandung pengertian
Kata nabadza yang berarti'mencampakkan' positif (baik) dibandingkan dengan kala nabi'a

atau'mengabaikan' yang berkaitan dengan janji yang lebih condong mengandung pengertian

dan ajaran Allah swt. atau kitab-Nya pada yang negatif. Al-Ashfahani menjelaskan bahwa
umumnya diikuti dengan kata war6' a zhuhfrihim
semua nabi memunyai kedudukan yang tinggi,
(eit*;t-)i = di belakang mereka). Kata-kata
sedangkan nabi'i tidak semuanya mendapat
tersebut disebut dengan maksud untuk me-
kedudukan yang tinggi. Perbedaan penggunaan
nyatakan sikap keterlaluan mereka.
kedua kata tersebut juga telah diterangkan oleh
Menurut Al-Qurthubi, mencampakkan
atau mengabaikan ajaran Allah swt. itu ada dua Rasulullah di dalam hadist yang diriwayatkan
kemungkinan, (1) Menolak kitab-Nya dan
sekaligus tidak mengamalkan isi dan kan- oleh Al-Hakim dari AbuZarr yang menyatakan:
dungannya, (2) Menerima dan membaca teks bahwa suatu ketika seorang A'rdffi (penduduk
kitab-Nya, tetapi tidak mengamalkannya. gunung) mendatangi Nabi Muhammad saw.

Sementara itu, Ash-ShAbuni menjelaskan bahwa seraya memanggil beliau dengan mengatakan,
mencampakkan atau menolak kitab Allah dapat
terjadi dengan tidak mengamalkannya lewatc "Yd Nabi'allAh, (it G {" = wahai Nabi'a Allah).
sikap dan perasaan menantang dan takabbur.
Rasulullah lalu menyatakNr, "Lastu bi nabi'ill6h,
Keberpalingan mereka bukan karena
ketidaktahuan, tetapi karena tidak mau tahu. lakinni nabiyyultdh, (:tt 'C #ll i, y*,'c5 = Aku

te Cholidi ct bukanlah Nabi'a Allah, melainkan Nabi Allah).
Kata nabiy adalah bentuk tunggal, se-
NABIY ("C I
Kata nabiy ( p ) berasa dari naba'a - yanba'u - dangkan bentuk jamaknya ada dua, yaitu
nab'an ( k - *--t ). Kata ini, jika berdiri
nabiyyfinlnabiyyin ( ,H - o'; ) dan anbiy6'
sendiri, memunyai banyak pengertian, antara
lain berarti'bersuara pelan','naik' atau'tinggi', ( r$i ), yang berarti 'orang-orang yang me-
dan juga berarti 'menghindar dan menjauh'.
Dari kata ini muncul bentukan yang lain, seperti nyampaikan berita tentang Allah swt.' Kedua

anba'a - yunbi'u - inb6'an ( l:t- 'q - Uf ) yang bentuk ini ditemukan di dalam Al-Qur'an.

berarti'memberitakan','memberitahukan', Seorang manusia disebut nabi, menurut Ar-
serta'mengusir dan mengasingkan' dan nabba'a
Raghib Al-Ashfahani, karena kedudukannya
- yunabbi'u - tanbi'an (\+;-;,;;--'li ) yang yang tinggi di atas kedudukan semua manusia
lainnya. Hal ini seperti dinyatakan oleh Allah di

dalam QS. Maryaro l19l: 57, wa r afa' ndhu makknan

'aHyyl,(tSL K,l;iri= Dan Kami telah meng-

angkatnya ke martabat yang tinggi). Tugas yang

diemban oleh nabi disebut nubuwwah ( ;1.3= misi
kenabian). Dari sini tampaklah bahwa yang

dimaksud dengan nabi secara istilah ialah
seseorang yang diberi kedudukan tinggi oleh

Kalian Ktrsaka t^ 678

Nabiy NadAmah

Allah swt. sebagai pengemban amanat-Nya r asul sebelum kamu, di antar a mereka ada y ang Kami
ceriterakan kepadnnu, dnn di wiara mueka adn pula y ang
untuk disampaikan kepada umatnya.
t idak Kmni cer it er akmt kep admnu.
Di dalam Al-Qur'an persoalan nabi dan
Di dalam ajaran Islam percaya akan ada
kenabian diungkap dengan menggunakan kata nya nabi-nabi Allah swt. merupakan salah satu

";nabiy ( ) sebanyak 54 kali, kata nabiyyttnl nabiyyin rukun iman. Kepercayaan ini, antara lain,

( 6 -.rl=; )sebanyakl6 kali,kataanbr1l'(,qi) didasarkan pada QS. Al-Baqarah l2l:177,

sebanyak 5 kali, dan kata nubuwwah (;ri ) ti ,gi *;;Ji o.ti ,E'&;j\;i ;)i fri j^i

sebanyak 5 kali. (laisal-birra an tuwailA wujithakum qibalal-masy riqi

Nabi adalah manusia pilihan yang men- w al -m aghr ib i w a I kkinn al -b i r r a m an 6m an a b ill 6h w al -

dapat wahyu dari Allah swt. Para nabi yang y aumil - 1kltii w al-mal 6' ikat i w al -kit db i w m-nab iy y rn a)
Bukanl ah moryhadapkan w aj ahmu ke ar ah timur dan
mendapat perintah untuk menyampaikan barat itu suatu kebajikan; akan tetapi, sesungguhnya
keb aj iknr itu i al ah b er im an kep adn All ah, hni kemudi cn,
wahyu yang mereka terima itu kepada umat
malaiknt-malaiknt, kitab-kitab, dan nabi-nabi.
manusia dinamakan rasul. Dengan demikian,
|umlah nabi dan rasul yang dikemukakan
semua rasul sudah pasti nabi, tetapi tidak semua kisahnya di dalam Al-Qur'an sebanyak25 orang.
Mereka itu adalah Adam as., Idris as., Nuh as.,
nabi adalah rasul. fumlah nabi lebih banyak Hud as., Shaleh as., Ibrahim as., Ismail as., Luth
as., Ishaq as., Ya'qub as., Yusuf as., Ayub as.,
daripada rasul. Zulkifli as., Syu'aib as., Musa as., Harun as., Daud
as., Sulaiman as., Ilyas as., Ilyasa as., Yunus as.,
Siapa saja yang disebut nabi dan berapa Zakatia as., Yahya as., Isa as., dan Muhammad
saw.
jumlah mereka seluruhnya tidak dijelaskan di
Pada dasarnya ada tiga ajaran pokok yang
dalam Al-Qur'an, tetapi ada dinyatakan bahwa harus disampaikan oleh nabi kepada umatnya,
yaitu ajaran akidah, syariat, dan akhlak (moral).
jumlah mereka itu banyak: wa kam arsaln! min
Akidah memberi tuntunan bahwa Allah itu
nabiyyin fil-awwalin, (Ai<ii a,i u a3i ,sS = Maha Esa dan tidak ada yang patut disembah

Berapa banyaknya nabi-nabi ying telah Kami kecuali Dia. Ajaran tersebut memberi tuntunan

utus kepada umat-umat yang terdahulu) ini untuk meyakini berbagai hal gaib, seperti
keimanan akan adanya hari akhirat, dan ke-
disebutkan di dalam QS. Az-Zukhruf 142l:6. Al-
Qur'an juga menjelaskan bahwa sebagian dari imanan atas malaikat. Ajaran syariat menuntut
mereka diceriterakan kisahnya oleh Allah swt.,
umatnya untuk melakukan segala yang di-
tetapi sebagian lainnya tidak diceritakan. perintahkan oleh Allah swt. dan meninggalkan

Keterangan ini didasarkan padaQS. An-Nisfl [4]: segala yang dilarang oleh-Nya, mematuhi segala
peraturan yang telah ditetapkan Allah (QS. Al-
1.64, Baqarah [2]: 133). + Ahrnad Thib Raya et

7#; t:i ,-b c 4r'el*"t i; t-:i NADAMAH ( A;r:r' )
Kata ini berasal dari akar kata nftn, dal, mim
( w a rusul an q ad q ashashnhhum' al aika *in q oU#o ( I , d ). Di dalam Al-Qur'an, kata-kata yang

rusul an I am naqshushhum' al aika, )
Dan [Kami telah mengutus] rasul-rasul yang sungguh
telah Knmi kisahknn tent ang mereka kepadamu dnlrulu,
dan rasal-rasul y ang tidak Knni kisal*nn tentmg mereka

kepadwnu.

Dan -i,(adQS. Al-GhAfir, l40l:78,

ry
& ; ;,ni v:-: wti 'ai

<(G#i;'

@a laqad arsalnd rusulan min qablika minhum man
qashashnd alaika wa minhum man lam naqshush' alaika)
Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang

679 F.NSIKLoPEDIa Ar-Qun'ars

Nad.imirh Nadhi jat

berakar kata tersebut disebut sebanyak tujuh penyesalan itu muncul setelah siksaan tampak di
kali, yakni lima kali dalam bentuk jamak ismf6'il hadapan mata. Penyesalan yang dinyatakan
Qabil, orang-orang munafih kaum Ad dan kaum
(kata benda pelaku), nidimin ( ;,};;ti = orang-orang
Nabi Shaleh tidak bermanfaat sebab mereka tetap
yang menyesal) yang terdapat pada QS. Al-
Ma'idah [5]: 31 dan 52 QS. Al-Mu'mintn [23]: dijatuhi sanksi azab di dunia dan di akhirat. Oleh
40, QS. Asy-Syu'ard' 126\: 1.57, dan QS. Al- karena itu, pada suatu ayat QS. Al-HujurAt [49]:
HujurAt $9}6. Dua kali dalam bentuk mashdar, 6, umat Islam diperingatkan agar jangan menjadi
orang-orang menyesal karena salah menuduh
nadhmah (-ufi), yaitu pada QS. Y0nus [10]: 54 atau menvonis bersalah terhadap orang yang

dan QS. Saba' [34]: 33. tidak bersalah dalam suatu perkara. Umat Islam

Penyesalan yang terkandung pada kata dituntut untuk bersikap hati-hati, waspada

utnad1mah ( ) dan nkdimin ( t:V ) di dalam Al- dalam menerima setiap isu dan informasi yang
disebarkan oleh orang-orang fasik yang tidak
Qur'an itu pada umumnya menunjuk pada bertanggung jawab. Berbeda dengan penyesalan

penyesalan orang-orang zalim yang melakukan yang tersirat pada kata nddimin, penyesalan yang

pelanggaran, dosa, dan penyimpangang dari diungkapkan dengan kata naddmah, yang hanya
ketentuan dan perintah Allah swt. Orang zalim
disebut dua kali di dalam Al-Qur'an, khusus
yang menyesal itu seperti Qabil, putra Nabi
menujuk pada penyesalan di akhirat, penyesalan
Adam as. yang telah membunuh saudaranya yang sia-siayang tidak akan menyelamatkan dari
sendiri, Habil karena diterima persembahan siksaan akhirat. Penyesalan itu diungkapkan oleh
kurbannya oleh Allah; sedangkan, dia (Qabil) kaum musyrik di akhirat ketika azab diperlihat-
tidak diterima (QS. AI-MA'idah [5]: 31). Pe-
nyesalan juga muncul dari orang-orang munafik kan di hadapan mata mereka dan harta benda

yang tidak turut berperang bersama kaum mereka sama sekali tidak dapat menebus segenap
dosa kesalahan mereka (QS. Yffnus [10]: 54), dan
Muslim, bahkan mendekati dan membanfu kaum penyesalan juga dinyatakan oleh orang-orang

Yahudi dan Nasrani untuk memerangi kaum kafir dari kalangan penguasa yang sombong dan
rakyat biasa yang lemah yang menjadi kafir dan
Muslim. Mereka menyesali sikap penghianatan musyrik karena tipu daya dan bujuk rayu kaum

mereka yang menyebabkan mereka mendapat penguasa yang sombong itu. Mereka semua

hukuman, ketika umat Islam meraih kemenang- menyesal pada hari akhirat ketika azab tampak

an (QS. Al-Ma'idah [5]:52). di hadapan mereka (QS. SabA' [M]: 33).
Kaum Ad, juga menjadi orang-orang yang
ee H.M.Rusydi Khalid ee
menyesal atas kedurhakaan mereka terhadap
utusan Allah, Nabi Hud as., yang menyebabkan NADHIIAT ('6+i l

mereka dibinasakan Tuhan dengan azab berupa Kata nadhijat ( &-a: ) adalah fi'il midhi yang

suara menggelegar yang mematikan (QS. Al- mendapat imbuhan ta' ta'nits (huruf tA' untuk
Mu'min0n [23]: O). Penyesalan juga datang dari menunjukkan pelaku bergender feminin).
umat Nabi Shaleh as. yang durhaka yang secara
Mudhkri' - nya adalah y andlaju ('gi- ) dan mashdar-
lancang membantai unta Nabi Shaleh as. yang nya nadhjanlnudhjan (G*b;', - tL21). Kata ter-

muncul dari batu sebagai mukjizat kerasulanny4 sebut pada awalnya dipakai untuk menunjukkan
'matangnya suatu masakan', kemudian dipakai
sehingga mereka disiksa Tuhan dengan siksaan
yang mematikan QS. Asy-Syu'ard' 126l: 1.58. untuk menunjukkan 'semua yang sifatnya
Penyesalan yang diungkapkan Al-Qur'an dengan matang', seperti buah-buahan, daging pikiran

menggunakan katanddimin ( ,y:g = orang-orang atau pendapat, kulit yang terpanggang sinar ma-
tahari, unta yang sudah lewat waktunya me-
yang menyesal) menunjuk pada penyesalan yang

tidak ada gunanya, yang tidak terampuni, dan
yang tidak dapat menutupi kesalahan yang
diperbuat, ibarat nasi sudah jadi bubur sebab

Kaiiarr Kosakat, 680

Nadhilat Nedi

lahirkan tetapi belum melahirkan, dan se- 1. Allah menjadikan kulit yang matang itu
sendiri menjadi tidak matang kembali,
bagainya. sehingga zat kulit yang diganti dengan
penggantinya sama (itu juga) dan yang
Di dalam Al-Qur'an, verba masa lampau
berubah hanya sifatnya. Dengan demikian,
nadhijat (:;4 = matang) tersebut hanya satu
kati. FA'it (subjek)-nya adalah julitd ( ,f = trtitl siksaan itu tetap hanya kepada kulit yang
telah melakukan dosa, dan atas dasar ini
yang tersebut hanya satu kali satu kali juga yaitu maka perubahan yang dimaksud di situ

di dalam QS. an-Nisff [4]:56. hanyalah perubahan sifat, bukan perubahan

Ayat itu berkaitan dengan siksaan yang zat.
akan diterima oleh orang-orang kafir ketika
2. Yang disiksa itu adalah manusianya/ se-
dimasukkan ke dalam neraka. Selengkapnya,
dangkan kulit itu bukanlah bagian dari esensi
ayat tersebut menyebutk an, " Sesungguhnya orang- manusia, tetapi hanya sebagai tambahan
yang melekat pada zatnya, maka jika Allah
ormgyangknfir kepada ayat-ayat Kmni, kelak aknn Kfrmi memperbarui kulit yang matang itu dengan
kulit yang baru yang menyebabkan terasa-
rnasukkan nwreka kc dalnn rerakn. Settfrp kali ktlrt nwreka nya azab tersebut maka itu berarti azab itu
tidak lain hanya kepada orang yang berbuat
hangus, Komi gantikulit merekn dmgankulit ymglain,
dosa tersebut.
supaya mereka merasakan azab. Sesunggunya Allah
3. Yang dimaksud julttd ( ,t-;L = kulit) adalah
Mahaperkasa lagi Mahabij aksana" . (QS. an-Nisil [4] :
sardAil ( ht? = pakaian) sebagaimana yang
56).
disebutkan di dalam QS. IbrAhim [14]: 50,
Pergantian kulit yang matang atau hangus
" P akaian merekn dmi rylangkin (ter) dan muka mer*n
dengan kulit yang lain menimbulkan dua ditutupi oleh apinuakn" .Dengan demikian, mem-

masalah, sebagaimana disebutkan oleh Ar-Razi perbarui kulit mereka maksudnya mem-

di dalam tafsirnya. Pertama, mengapa Allah perbarui pakaiannya yang dari ter tersebut.

tidak membiarkan saja kulit dan badannya tetap 4. Dapat pula dipahami, bahwa itu hanyalah
utuh tanpa hangus dengan tetap merasakan
siksaan itu, sebagaimana Dia marnpu membuat merupakan perumparnaan yang menunjuk-

mereka tetap hidup dalam keadaan tersiksa kan arti terus-menerus tanpa henti-hentinya
dengan siksaan yang amat pedih tanpa me- merasakan siksaan tersebut sebagaimana jika
ngalami kematian? Kedua, kulit orang yang
berdosa, jika matang atau hangus lalu Allah dikatakan "setiap kali berakhir, dimulai
menggantinya dengan kulit yang lain dan kembali dari awal", itu terkadang hanya
mengazab kulit yang baru itu, berarti yang
diazab itu bukanlah kulit yang pernah me- dimaksudkan makna terus-menerus tanpa
henti-hentinya.
lakukan kedurhakaan di dunia.
Ar-RAzi memberi jawaban terhadap per- 5. Dinukil dari pendapat As-Suddi yang me-

tanyaan yang pertama dengan mengatakan, ngatakan, bahwa kulit tersebut tumbuh dari
bahwa sesungguhnya Allah tidak bisa ditanya daging yang telah matang kulitnya. Akan
mengapa Dia melakukan sesuatu. Lebih lanjut tetapi, pendapat ini dilemahkan oleh Ar-RAzi
Ar-RAzi mengatakan, bahwa lebih dari itu, karena kalau demikian berarti dagingnya
bahkan Allah mampu membuat badan mereka
merasakan siksaan yang amat besar tanpa mengalami penyusutan.
memasukkannya ke dalam nerakai namun, Allah * Muhammad Wardah Aqil *
memasukkannya karena Dia menghendaki
NAni ( cslU )
demikian.
Adapun pertanyaan yang kedu4 Ar-RAzi Katanflffiberasal dari katanadi - yandtt - nadwan

memberi beberapa jawaban sebagaimana pen- ( ljr, - -1.t:; ti ). Kata ini terambil dari akar kata

dapat sebagian mufasir yang lain, yaitu:

681 ENStKLopEDra Ar--Qun'eru

Nedi Nadi

yang rangkaian huruf-hurufnya mengandung yang menyediakan tempat bersetubuh dengan
sesama laki-laki sehingga keluarlah kata-kata
makna'berkumpul', 'hadir di tempat per-
kotor dan perbuatan-perbuatan yang tidak
temuan', atau'membentuk klub'. Dari segi pe- layak. Dari sini dapat dipahami bahwa yang
makaian bahasa kata nddi bermakna 'tempat dimaksud dengan kata nddi adalah tempat-
berkumpul sekelompok manusia'; namun,
tempat tersebut tidak dinamakan demikian tempat pertemuan/ di mana mereka (kaum Luth)

kecuali bila kenyataannya ada orang-orang yang berkumpul untuk melakukan perbuatan keji dan
berkumpul. Menurut Al-Maraghi bahwa yang
atau melontarkan ucapan kotor.
dimaksud dengan nddi adalah'tempat ber-
kumpulnya kaum'; dan suatu tempat yang Ayat kedua yang menggunakan kata n6fr
belum beranggota maka belum bisa disebut
(.s;t ) adalah QS. Al-Alaq [96]: 17. Ayat ini
sebagain6ffi.
merupakan rangkaian pembicaraan tentang
Di dalam Al-Qur'an, kata nkdi (.s;U ) anc.unan Tuhan (Allah) yang disampaikan oleh
berulang hanya dua kali, yakni pada QS. Al-
Nabi Muhammad saw. kepada Abu )ahal, yakni,
Ankab0t [29]:29 dan QS. Al-Alaq [96]:17. Ayat
pertam4 merupakan ucapan Nabi Luth as. yang " Kalau seandainy a dia tidak berhenti berbuat demikian
ditujukan kepada kaumnya dan diabadikan di
dalam Al-Qur'an. Para pakar tafsir mengemuka- (melarangmu shalat atau mengabdi kepada Allah) makn
kan berbagai penafsiran terhadap ayat ini. Ada
pasti akmt Kmni tarikubun-ubunnya, (yaitu) ubun-ubun
yang menyatakan bahwa yang dimaksud adalah
orang y ang mendustaknn lagi durhakd'. (QS. Al-Alaq
melakukan perbuatan keji terhadap orang-orang
[96]: 1s-16).
yang di dalam perjalanan karena sebagian besar
dari mereka melakukan homoseksual dengan Menurut Abdullah Yusuf Ali di dalam The
tamu-tamu yang datang ke tempat pertemuan Holy Qur'an,ymgdimaksud dengan kataniffi di
(kampung) mereka; dan ada juga yang meng- dalam AyatLT di atas adalah bahwa kaum kafir

artikan dengan 'merusak jalan keturunan' Quraisyyang bersimpati kepada Abu fahal telah
membentuk sebuah dewan atau klub yang kejam
karena mereka berbuat homoseksual.
untuk mengurus Ka'bah. Mereka memang tidak
Al-Maraghi menulis di dalam Tafsir Al-
seperti Abu |ahal yang sangat tegar hati sehingga
Marhghibahwa Nabi Luth menguraikan kekejian tak terkendali lagi itu, tatapi mereka bersama-

umatnya dan berulang-ulang mengingkari sama. Meski begitu, mereka tetap tidak akan
dapat menghambat gerak maju misi Ilahi yang
mereka dengan mengatakan, "1.) Sesungguhnya dibawa oleh Nabi saw., kendati mereka sudah

kalian telah mendatangi laki-laki dengan syah- melakukan apa saja di dalam upaya meng-
wat dan menikmati mereka sebagaimana kalian
menikmati perempuan. 2) Kalian berdiam di hentikan misi tersebut. |adi, biarkan dia (Abu
jalan-jalan untuk menghadang orang-orang fahal) memanggil kelompok (golongan)-nya,
yang berlalu, kemudian kalian membunuh serta yaitu mereka yang mencegah orang-orang yang
merampas harta mereka. 3) Tempat-tempat ikhlas melakukan shalat dan menyakiti orang-
pertemuan kalian melakukan perbuatan se-
orang yang shalih. |ika Abu Iahal dan golongan-
kaligus melontarkan perkataan yang tidak layak nya sungguh-sungguh melakukan yang de-
sangat memalukan bagi orang-orang berpikiran
sehat dan berakal bijaksana". Hamka ber- mikian itu maka mereka telah mengundang
pendapat, ayat tersebut bermakna bahwa di murka Allah dan siksa-Nya. Oleh karena itu
tempat-tempat pertemuan mereka bersenda- Allah akan memanggilkan bala tentara-Nya
gurau dengan berbuat berbagai kemungkaran;
ada yang meminum minuman keras; dan ada yang gagah perkasa, yakni Malaikat Zabaniyah

untuk melawan serta menghancurleburkan
mereka; kemudian, Dia campakkan mereka ke

dalam neraka.

Dari kedua ayat di atas, tampak secara jelas

bahwa kata n dfr (,s :6 ) digunakan oleh AlQur'an

Kaiiarr Kosaka u 682

Nadzr Nadzr

di dalam konteks pembicaraan yang berkonotasi balik pengharapan agar terjadi sesuatu'. Senada

negatif; dan karena itu, M. Quraish Shihab dengan itu, Ibrahim Anis menjelaskan bahwa
menyadari bahwa tidak keliru -agaknya- bila nadzrberrti,

kata tersebut dipahami atau diterjemahkan di #'rI 's;q )l !':,^:,'a ;b +';-'rl ,"4i1t'^i:;;i- C
dalam bahasa sehari-hari sebagai 'gung'.
g*
te Muhammadiyah Amin *

c ('Md yuqaddimuhul-mar'u linafsihi au yfijabu 'al6

NADZR ( J.rj ) nafsili min shndaq atin au' ib 1datin au n abwihi' )

;Kata nadzr ( ) ai dalam bahasa Arab adalah Sesuatu yang dipersembahkan oleh seseorang untuk

benfuk mashdar dari, nadzara - yandzuru - nadzran dirinya sendii, atau diwajibknnnya atas dirinya sendiri,

(tlr"i -'rn-- ri ). fata tersebut terdiri dari b mtp a s e deknh, am al an ib adah, at au y an g s emis alny a.

tiga huruf yalrninttn, dzdl, dan r4. Menurut Ibnu Dikatakan demikian karena pada umum-
Faris, kata tersebut menunjukkan arti 'menakut- nya orang yang melakukan nazar merasa
khawatir, takut atau bahkan terhantui jangan
nakuti' (J';), atau'merasa takut' (J'*).
sampai apa yang ia harapkan tidak terjadi.
Dengan demikian kata, nadzr ( J;i.i ) berarti
'peringatan yang sifatnya menakut nakuti', Para ulama fiqih berpendapat bahwa

sebagaimana yang dikatakan oleh Al-Maraghi, menunaikan nazar hukumnya wajib sebagaima-

4t*y4'qlr,L;r6l; *)"1r na hadits Rasulullah yang berbunyr, man nadzara

qQ$ i# ){an yuthi'allilh fatyuthi'hu ('^iy)t n'
Jt A
(An-nadzar hua t abli ghun mu qt ar anun b it akhwifin = Barang siapa yang bernadzar akan mentaati

min al-' i q db' al al -kufi i w al -m a' dshi ) Allah maka hendaklah ia melakukannya) (HR.
Nadzr adalah penyampaian yang disertai dengan
Bukhari).
perbuatan menakut-nakuti akan azab Allah atas
Kewajiban menunaikan nazar hanya
keknfiran dm kernaksi at mt
berlaku pada hal-hal yang sesuai dengan ajaran
agarna. Adapun nazar yan9 berupa janji untuk

lsm fd'il (pelaku)nya adalah nadzir artinya melakukan maksiat hendaklah tidak ditunaikan.
orang yang menyampaikan berita yang me-
Hal tersebut didasarkan pada hadits rasul yang

nakutkan kepada orang kafir dan orang-orang berbunyi, man nadzara an y a'shiy alliha fal6 y a'shihi

berdosa sebagai konsekuensi dari kekafirannya ( yfr")iilir g*Uili tX ; = Barangsiapa yang

dan pelanggaran yang dilakukannya. Dari kata bernazar untuk melakukan maksiat maka

itu terbentuk istilah indzdr ( .,rj,!l ) dengan hendaklah ia tidak melakukannya).

pengertian yang tidak jauh berbeda. Menurut Al- Di dalam Al-Qur'an kata nadzr dengan

Ashfahani bahwa indzdr berarti 'pemberitaan segala bentuknya terulang sebanyak 130 kali;

yang memuat berita yang menakut-nakuti' yang tersebar di dalam 51 surah. Fi'l mddhi 12

Xsebagaimana tabsyir ( ) pemberitaan yang kali, mudhdri" (ma' lfim dan majhtrl) 28 kali, nmr 10

memuat berita yang menggembirakan, al-indzdr kali. N adzr dan j amakny a nu dzur 1 4 kali, nu dzr an

huwa ikhbdrun fihi takhraifun kamh annat-tabsfira liji ) dan iam aknya nudzury ( f):i ) 2 kali, nadzir
)*l 44kali, nudzuru ('ji ) 12 kali , mundzir
ikhbilrun fihi surfirun ('ri tS U;i g )Cl;ri jrj3yr ) 5 kali.
ty)ts kali, dan mundzar ( ril dengan
i\?JJJ .'1. :J',*' t",/ rJ'.i.!l' t). Dari kata itu pula terbentui< ( tht)
kata tanddzara ( ,iti )yang artinya 'saling me- Penggunaan kata an-nadz,

nakut-nakuti satu sama lainnya'. dua pengertian di atas (peringatan dan nazar)

Kemudian kata nadzr berkembang menjadi masing-masing ditemukan di dalam Al-Qur'an.

sebuah istilah yang menurut Al-Ashfahani Kata an-nadn ( :3t ) dengan arti 'niat untuk

menunjukkan arti 'mewajibkan sesuatu yang melakukan sesuatu' dapat ditemukan pada

pada mulanya tidak wajib atas diri sendiri di antara lain: QS. Al-Baqarah [2] : 270: " Apa saj a y anI

683 ENsTKLOPEDTA Ar-QUn',aN

Nadzr Naf'

knnu nafkal*an atau apa saj a y ang kmnu nmarkan maka nya sedangkan di dalam QS. Ash-Shinfil p7l:

sesungguhny a Allah mengetahuiny a" .Demikian pula 73 dm177 ,keduanya bersifat umum, yakni umat
di dalam QS. Al-Ins6n 176l:7: "Merekammunaikan
n azar dsn t akut akfrn su atu hari y an g m ab ny a mu at a di yang musyrik sebelum kedatangan nabi
mant-mnna", serta di dalam QS. Al-Hajj l22l:29,
" Kemu di an hm dnkl ah m er ekn m en ghil rn gkan ko t o r an - Muhammad sdw. et Alimin et

kotoran yang ada pada badan mereka, dan hendaklah NAF' <-!,A I 'manfaat' lawan dharr ('p =
Naf' ( e ) adalah
m eny empu rn akan n az ar - n az ar m er eka d an hen dakl ah bahaya). Naf ( e ) juga berarti'tongkat', karena
tongkat digunakan sebagai alat pembantu. Di
mer ekn mel akuknn thowaf di sekit ar rumah tua itu " .
dalam bahasa Indonesia kata ini diterjemahkan
Selanjutnya penggunaan an-nadzr dalam
bentuk muftad terulang sebanyak 5 kali, semua- dengan'manfaat' atau'kegunaan'.
nya menunjuk kepada Muhammad saw., kecuali
di dalam QS. An-NAzi'dtl79l:45; "Kamu (Musa) Di dalam Al-Qur'an katanaf' ( 6" ) aengan
hanyalah sebagai pemberi peringatan bagi siapa yang
takut kepadanya (hari kebangkitan)'. Ayat tersebut berbagai turunannya ditemukan 50 kali. Kata ini
berkaitan dengan kisah Musa dan Firaun,
digunakan Al-Qur'an dalam pengertian di atas,
sedangkan penggunaan bentuk jamaknya
baik menyangkut manfaat di dunia maupun di
( 4-y-loyj;, ) menunjukkan para rasul Allah,
akhirat. Di dalam pengertian manfaat di dunia
seperti QS. An-Nisil [4]: L65, QS. Al-An'Am [6]:
48, An-Namll27l:92, dan lain-lain. Adapun di muncul, misalnya di dalam QS. Al-Baqarah [2]:
dalam QS. Ad-DukhAn [44]: 3 menunjukkan
't64,
kepada Allah, " saungguhny a knmi menurunkan pada
4i.,ri:i,,fi ?,;,ai dL A Ll
suatu malam yang diberkati dan sesungguhnyakami "O;A:;ii3&6tqVr5 A ,si ,-fi
+uifti
yrng memberi puingatmt". Sedangkan di dalam QS.
(lnna fi khalqis-samhwiti wal-ardhi wakhtilfrfil-laili
Al-AhqAf [46]: 29, menunjukkan kepada se- w an-n altkr i w al -fulkil -l afr t aj fifil -b abr i bim 6 y mfa' un-
kelompok jin "Dan ingatlah ketika kami hadapkan
serombongan jin kEadamu yang mofiengarkan Al- nhs)

Qur' m, maka tatknla merekn menghndii pembacaanny a Saunggulmya di dnlnn pmciptaon langit dan bumi, silih
lalu mereka berkata: Diamlah kamu funtuk mcn-
bergmtiny a m al am dan si an g, dan b aht u a y an g bul ay ar
dengarkannya secara seksamd. Ketika pembacaan telah
di laut membawa kernmfaatrn bagi manusia.
sel c ai mer ekn kemb al i kep ada knumny a ( untuk memb eri
QS. Ar-Ra'd [13]:17,
peringatan)".
{;e.")\rt ,t i34 ;"$i v tlit
Di dalam Al-Qur'an penggunaan derivasi
kata tersebut juga dijumpai di dalam bentuk lsirn (Wa ammh md y anfa' un-ndsa fa y amkutsu fil- ardhi)
Adapun y ang membni mmfaat kepadn mmusia makn ia
maf'fi\, orang yang 'diberi peringatan' ( itfr).
tetapdibumi.
Penggunaan tersebut terulang sampai lima kali
dan semua menunjukkan umat-umat terdahulu Demikian juga di dalam QS. Al-A'rAf [7]: 188, dan
yang menentang rasul yang membawa pe- QS. Al-Anbiyd' [27]:66. Penggunamr kata naf'

ringatan kepada mereka. Hal ini dimaksudkan ( g ) autun pengertian 'manfaat di akhirat'

sebagai i' tibar (pelajaran) bagi umat Muhammad ditemukan, antara lain, di dalam QS. GhAfir [40]:
saw. Di dalam QS. Yunus l10l:173, terkait dengan 5Z QS.Ar-Rfim l30l:57, danQS. Az-Zukhruf [tl3]:
pembangkangan kaum nabi Nuh as., QS. Asy-
Sy0ri' 126l: 17 3, dan An-Naml [27]: 58, berkaitan 39.
dengan kedurhakaan kaum nabi Luth karena
perbuatan cabul yang amoral yang dilakukan- Lawan kata naf' (manfaat) adalah dharr

(bahaya) sebagaimana terlihat dari peng-

gunaannya di dalam QS. Y0nus [10]: 106, QS. Al-
Anbiyil [21]:66,5. Al-An'Am 16l:71., dan QS. Al-
Hajj l22l: 12. + Ramti Abd. wahid +

Kaiian Kosakat, 684

Nafar Nafar

NAFAR ( -fi | tetapi mengandung makna jamak (plural).
Kata nafar ( i ) adalah kata benda yang me- Demikian itu, karena Al-Qur'an tidak men-

rupakan turunan dari katakerjanafara(V \yxrg jelaskan berapa orang yang disebut "sekelom-

terdiri dari huruf nitn - fd - rd, mengandung pok" itu. Muhammad Husain Ath-Thabathabai

makna yang beragam sesuai dengan perubahan membatasinya dengan 3 sampai 9 orang, lebih

bentukan kata (derivasi)-nya dalam sebuah atau kurang dari itu tidak tepat dikatakan nafar.

konteks pembicaraan. Musa Al-Ahmadi me- Farid Wajdi, di dalam kamus D6'irah Al-Ma'6rif

maparkan beberapa makna dari kata itu, antara Al-Qam Al-'lsyiin, membatasi 3 sampai L0 orang

lain: bila berhubungan dengan huruf 'an ($\ dan masih ada yang membatasinya dengan 40

+iberarti dzahaba ( = pergi); bila berhubungan orang saja. Akan tetapi, batas yang paling umum

denganhwufmin( i )berarti inqabadha( F9 ialah antara 3 sampai 10 orang. Kumpulan inilah

menjauh); dan ketika n afaraberhubungan dengan yang disebut di dalam Al-Qur'an dengan nafar
i (9&\"tafil A ( )1. ) ber arh azi' a ( 7 )
(;).
='minta perlindungan').
istaghit s a

Di samping katanafara ( y' ) dalam bentuk Di dalam Al-Qur'an, katanafar ( re ) dengan
fl'\, juga adanafar ( ji ) dalam bentuk isim (kata berbagai bentuknya terdapat sebanyak 18 kali

yang terdiri dari: satu kali di dalam bentukl'l

benda). Bedanya ialah, bila kata nafaraberbentuk mddli; delapan kali di dalam bentukfi' I mudhiri' ;

fi'l artinya adalah 'pergi ke.../menjauh dari...', empat kali di dalam bentuk fi'l amar (kata

sedangkan apabila kata itu di dalam bentuk isru perintah); sembilan kali di dalam bentuk ism

(kata benda) maka artinya ialah 'jumlah orang mashdar; dan satu kali di dalam bentuk ism f6'il

laki-laki antaratiga dan sepuluh'. Demikian pula (pelaku). Katanafar itu sendiri terdapat sebanyak

j\halnya deng Nt kata an-nafir ( ), an-nafru ('yit ) tiga kali di dalam bentuk jamak, misalnya di

dan an-nafrah ( e:rilrt ). Hari berangkatnya jamaah dalam QS. At-Taubah [9]: 122. Menurut mufassir
haji dari Mina kembali ke Mekkah, sesudah hari
Fakhruddin Ar-Razi, ayat ini berhubungan

an-nahr ( ,zjJt [harihari menyembelih hewan dengan peringatan Allah terhadap orang-orang
kurbanl) disebut juga hari dan malam nafar,
mukmin di Madinah yang berangkat seluruhnya
'yaumun nafri wa ldlatun nafr' ( ylt 4t ,tt t;-1.
ke medan pertempuran, sehingga Rasulullah
Ada juga yang melafalkannya yaumun nufttr
saw. mereka tinggalkan begitu saja sendirian. Ar-
t j,JJlt i t- ) atau yaumun nafr (,4t i';. l.
Razi menambahkan, maksud teguran itu adalah
'Perselisihan di antara dua orang yang
supaya ada di antara mereka yang tinggal di
berperkara' disebut at-tanhfur ( jdtr ) karena Madinah untuk mendalami syariah (agama
perselisihan itu membuat yang satu pergi
islam).
meninggalkan yang lain sehingga keduanya
Katanufitran ((;y' ) di dalam QS. Al-Isril
berjauhan. 'Kulit seseorang yang membengkak'
11.71: 41. mengandung makna bu'dan ( G =
diungkapkan dengan nafara jilduhit (i:izV)
menjauh atau menghindar). Demikian pula

karena pembengkakan itu membuat kulit men- L'imal<na nuffir an ( ) di dalam ay at 46 dari surah

jadi jauh dari daging. 'Orang yang pergi ke yang sama juga menunjukkan makna'berpaling'

medan perang' disebut an-ndfir (;dtr) karena ia (wall6) atau 'meninggalkan suatu majelis'

pergi tergesa-gesa, meninggalkan kampung ( !'j ). Dari segi bentuk, kata nuffiran
(("rJ';,;i)r itu menurut Az-Zaiiai, terdapat dua
halaman menuju medan perang. Agaknya dari

sinilah pengertian 'sekelompok' itu disebut pendapat. Pertama, mashdar (inhnitif) dan kedua

idengann$ar ( ), karena dengan memilih untuk bentuk jamak darin6fir (ismf6'il).
Berbeda dari makna yang dikandung di
masuk ke dalam satu kelompok, membuat ia

keluar dari kelompok lain. idalam ayat-ayat di atas, katanafar ( ) aidalam

Kata nafar ( i ) adalah bentuk tunggal, QS. Al-Iinn [72]: 1 mengandung makna kelompok

685 ENSIKLoPEDII Ar-Qun'aN

NaffAtsAt Naffatset

yang terdiri atas beberapa person. Ayat tersebut adalah 'tukang sihir yang meniup tali tanpa
mengeluarkan air liur'. Hal ini dikarenakan
adalah " qul tthiy a ilayy a snnahustama' a nafarun minal
apabila fukang sihir hendak membaca mantera-
jinni" t d Ay *1ii 111gti 1i = ratatan-
manterany4 terlebih dahulu mengambil tali dan
lah [hai Muhammad], telah diwahyukan ke-
padaku bahwasanya telah mendengar se- meniup-niupnya.
kelompok jin [akan Al-Qur'an]). Menurut Ath-
Thabari, sekelompok jin telah datang kepada Para ulama sepakat, kata naffiltsdf ( .)Ud, )

kaumnya melaporkan bahwa mereka telah merupakan bentuk jamak dri naffitsah ( tk ),

mendengar Al-Qur'an yan g ajarb, dibacakan oleh yang berarti pelaku yang meniup tali seperti
gambaran di atas. Namun, mereka berbeda
Nabi Muhammad saw. yang berisi petunjuk,
pendapat tentang fungsi t6' marbitthah ( i_ ) pada
sehingga para jin itu beriman kepadanya. Makna kata ini. |umhur ulama memahaminya sebagai
ta' ta'nits ( i1 ), yaitu yang menunjukkan pelaku-
nafar di dalam ayat ini adalah 'kumpulan atau nya perempuan. Dengan demikian, pengertian

kelompok . Demikian pula katanafar didalam QS. naffAtsdt ( .,fd, ) di dalam ayat ini adalah perem-

(fu?ii'tcqKAl-Kahfi l18l: 3{ Ana aktsar minka mdlan w a a' azzu puan-perempuan yang meniup atau menyihir.
nafari i5f = Hartaku lebih
Menurut Nizhamuddin Al-Hasan An-Naisaburi,
banyak darimu dannafar-ku lebih kuat darimu),
kepandaian melakukan sihir lebih dikenal pada
juga menunjuk kepada makna kelompok' asfiratur
kalangan wanita dan biasanya merekalah yang
rajul ( )*jr i# l, dannafiran(t} )di dalam QS.
membuhul tali atau meniup-niupnya. Pe-
Al-IsrA' [17]: 6, juga menunjuk kepada pengertian mahaman ini sesuai dengan latar belakang

kelompok al:adadu minar rijfrl ( Jt*!t ;ra lit = turunnya QS. Al-Falaq ini, yaitu ketika Nabi saw.

sekelompok laki-laki). disihir oleh anak-anak perempuan seorang

Berdasarkan makna-makna yang telah Yahudi yang bernama Lubaid bin Al-A'sham.
Muhammad Abduh memahami fungsi ta
dikemukakan di atas, baik dari segi kebahasaan
( i ) tersebut sebagai sifalmubalaghah(superlatif)
(lughadi) maupun tafsiran para mufassir, maka sehingga pengertian ayat ini adalah: "orang-

ditemukan bahwa kata nafar ( I ) dengan orang (baik laki-laki maupun perempuan) ya.g
memiliki kemampuan tinggi dan atau sering
berbagai bentuknya di dalam Al-Qur'an dapat meniup-niup tali (melakukan sihir)". Abduh
tidak mengkhususkan perbuatan sihir tersebut
men.unpung makna antara lain: pertama jika
hanya kepada perempuan.
kata nafar itu dapat diubah kepada bentukl'l
Lebih lanjut Abduh menerangkan bahwa
(kata kerja), maka ia mengandung makna'perg7' ,
yang dimaksud dengan kata naffdtsAt ( oC* )
'lari', 'menghindar' atau 'menjauhkan diri';
adalah penyebar fitnah yang suka memanas-
kedua, jika kata nafar tidak dapat diubah ke
manasi perselisihan antara dua orang atau
dalam bentukfi'L, seperti nafarun ( F ) (QS. Al-
tlfinn [72]:L), nafaran ( ) (QS.Al-Kahfi [18]:34) kelompok dengan maksud untuk memutuskan
hubungan persaudaraan, persahabatan, per-
dNrnafiran(t4 ) (QS. Al-IsrA lLTl:6), maknanya
kawinan dan lainJain di antara kedua belah
adalah'kelompok atau kumpulan'. pihak. Digunakannya ungkapan seperti ini,
menurut Abduh, karena Allah ingin mem-
q, Ahmad Kosasi I A. Rahman Ritonga +
persamakan orang-orang seperti itu dengan para
NAFFATSAT I c,Ur,lj I
tukang sihir dan para dukun. Mereka, apabila
Kata nffitsdt ( g,r:Gi ) hanya sekali ditemukan
hendak mamutuskan hubungan kasih sayang
dalam AlQur'an, yaitu pada QS. Al-Falaq [113]:
4. Secara bahasa kata naffiltsht ( *1:G ) berarti antara suami istri, biasanya membuhulkan tali,

"qadfiur fiqil qalil" ( rTt 6;1St oil = tiupan halus lalu mengurai dan melepaskannya kembali. Hal

yang ada kalanya disertai sedikit air liur). Kata

ini juga digunakan untuk pengertian 'ular yang

;1 &mmgelumkan racun (bisa)' . Naftsur raqt ( )

Kaiian Kosaka t^ 686

Nafbah Nathah

ini dimaksudkan sebagai lambang terurainya menunjukkan sesuatu yang jelek.
(terpisahnya) ikatan tali perkawinan antara
kedua suami istri tersebut. Demikian pulalah Kata nafhah hanya terdapat pada satu
tujuan pekerjaan para tukang fitnah, yaitu tempat di dalamAl-Qur'an, yaituQS. Al-AnbiyA'

supaya orang bermusuhan. l21l:46,

Menurut sebagian ulama, penggunaan (: (,1d-, :)rU ,*,) ?ti :;4^;.hJ ;i;C s;i
bentuk ma'rifah atau huruf alim lam (definitif)
3j4b
dalam kata naffdtsAt ( oC| ) mengisyaratkan
(Wa la'in massathum nafhatun min 'adzibi rabbika
bahwa kejahatan tersebut bukanlah lahir dari layaqiilunna yd wailanh innd kunni zhilimin)
tiupan tali, melainkan dari pelaku-pelaku itu
Scungguhnya jikn mereka ditimpa sedikit saja dnri mab
sendiri. Karena itu, sesuai dengan pengertiannya
Tuhanmu, pastilah mereka berkata, " Alangkah celaka-
sebagai mubdlaghah, an-naff1tsdt ( .,fdj1( = yang
membuhul dan meniup-niup tali), hal itu me- ny a knrni; sesungguhny a knmi adalah ormg-orang y mg
rupakan pekerjaan yang selalu mereka lakukan.
Mereka menyebarkan fitnah dan mengobarkan menganiayadiisendii.
permusuhan antara dua pihak. Pengaruh fitnah
itu sendiri nyaris seperti sejenis sihir, sebab ia Ayat ini merupakan kelanjutan ayat
dapat mengubah hubungan kasih sayang antara
dua orang teman atau suami istri dengan cara- sebelumny4 yang menyatakan bahwa mereka
cara halus dan penuh tipu daya menjadi benci telah diberi peringatan dengan wahyu; narnury
dan permusuhan. peringatan itu tidak membuat mereka bergeming
dari sikap ingkar mereka. Dengan diturunkan
Menurut Fakhrurrazi, perintah berlindung
dari para naffdtsht ( 4,utff ) ini meliputi tiga hal: azab itu, barulah mereka dengan terpaksa

1. Berlindung dari dosa amalan mereka dalam percaya dan mengakui kelaliman yang mereka
lakukan.
sihir;
Berkaitan dengan ayat tersebut, Ibnu
2. Berlindung dari fitnah akibat sihir yang Abbas mengartikan kata nafhah dengan 'ujung
pinggir' atau 'tepi'. Qatadah mengartikannya
mereka lakukan; dan
'hukuman' . Ibnu Kisan mengartikannya'sesuatu
3. Berlindung dari memakan hasil sihir mereka. yang paling sedikit'. Ibnu ]uraij mengartikannya
'jatah' atau'bagian yang diperoleh'. Munculnya
ee Muhammad lqbal et pengertian-pengertian tersebut dikarenakan
katanafhah itu diikuti oleh kata min 'adzdbi rabbika
NAFHAH ( ZT )
Kata nafhah berasal dari kata kerja nafaha - ( 4t 41 ;r,. = dari azab Tuhanmu) sehingga
yanfahu - nafhan ( 6-;t - * - e ) yang berarti
frasanafhnhmin'adzibirabbika(4J,,qtii.o.'L;,};)
'menebarkan aroma'. )ika dikatakan nafahatir-rih dapat diartikan'bagian tepi dari azab Tuhan,
bukan azab utama', 'suatu hukuman darj azab
( ili .;A ) berarti 'angin itu membawa bau yang diberikan Tuhan', dan'sedikit s aja dari azab

yang enak', atau menunjukkan'embusan angin Tuhan'.

yang baik'. Kata benda an-nafh ( #,1 berarti Menurut Ibnu Katsir, ayat tersebut me-

'angin yang lembut', sedangkan kata nafhah nyatakan bahwa seandainya orang-orang yang

( z*) digunakan untukmenunjukkan al-marrah mendustakan Nabi Muhammad itu tersentuh
(;fr = frekuensi aktivitas), atau frekuensi kecil,
oleh sedikit saja dari azab Allah, pastilah mereka
yaitu untuk ukuran paling sedikit, atau kejadian mengakui dosa-dosa mereka bahwa mereka telah
kecil. Selain itu, dapat juga berarti 'pemberian', berbuat aniaya terhadap diri sendiri di dunia.

dan kata nafffrb ( Cff ) berarti 'orang yang Sementara itu, dalam menafsirkan ayat
tersebut, Ar-Razi menyebutkan bahwa se-
banyak pemberiannya'. Menurut Al-Ashfahani, andainya mereka itu tersentuh sedikit saja dari
seringkali kata tersebut digunakan untuk
azab Allah, pastilah mereka akan berteriak-teriak

687 FNSrKLopEDta Al-Qun'aN

NAfilah NAfiiah

merasa dirinya telah mengalami celaka serta ( t;y
Kata ndfilan ( US ) di dalam Al-Qur'an
mengaku telah menganiaya diri sendiri. Padahal
digunakan dalam arti'ibadah tambahan' untuk
kelak di akhirat keadilan pasti ditegakkan. Maka,
menjelaskan kedudukan shalat tahajud yang
pada ayat berikutnya Allah menerangkan bahwa
dikerjakan pada malam hari sebagaimana
apa yang diberikan kepada mereka di akhirat
tersebut di dalam QS. Al-IsrA' [17]:79, waminal
nanti semata-mata berdasar keadilan meskipun
laili fatahajjad bihi ndfilatan laka 'asd an yab'atsaka
mereka merasa telah berbuat aniaya terhadap p-,ia3aksieu-ageiini
rabbukamaqdmanmahmfidh( Ji'l '+ri
diri sendiri di dunia ini, dengan harapan di akhirat
f'$Crt:lt$u:AoiA; = Dan
mereka tidak akan dianiaya. Demikian itu sesuai
janji Allah dengan diterapkannya "timbangan ke' malam hari lakukanlah shalat tahajud sebagai
adilan" sebagaimana tersebut pada QS. Al-
suatu ibadah tambahan bagimu, mudah-mu-
AnbiyA' [21]: A.
Ath-Thabarsi, di dalam Majma'ul Bayin, dahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang

menyatakan bahwa dengan sentuhan sedikit terpuji).
azab itu, mereka mengakui mendapatkan celaka
Allah memberikan harapan optimistik
dan sial. Padahal, mereka akan menerima balasan
kepada hamba-Nya bahwa mereka yang rajin
yang setimpal dengan perbuatan mereka di dunia
melakukan shalat tahajud akan diangkat ke-
karena tidak mungkin Allah berbuat aniaya
terhadap mereka. Oleh karena itu, pada ayat dudukannya pada tempat yang terpuji. Menurut
berikutnya, QS. Al-Anbiyd' [2L]: 47, dinyatakan
bahwa untuk perhitungan di Hari Kiamat Allah Imam An-Nawawi, pelaksanaan ibadah tam- I
telah menetapkan "timbangan" yang bekerja
secara adil sehingga hukum tetap tegak seperti bahan tadi dalam rangka memperbanyak pahala I
timbangan dan tidak ada pihak yang dirugikan I
atau dizalimi sedikit pun. Artinya, hak atas dan meninggikan derajat. Bagi Nabi Muhammad
balasan kebaikan tak mungkin dikurangi dan
sebaliknya balasan kejelekan tak mungkin saw., setiap bentuk ketaatan yang beliau kerjakan,

melebihi kadar kepatutannya. + Aminullah Elhady o hasilnya bukan untuk menghapus dosa karena

NAFILAH ( AIJU ) Allah telah menghapus dosa-dosanya, baik yang

Kata tersebut adalah kata sifat. Jamaknya adalah telah terjadi maupun yang belum. Akan tetapi,

nawifil ( bt; ).Di dalam Al-Qur'an, disebut kepatuhan tersebut adalah meninggikan derajat

empat kali di dalam tiga surah, yaitu dua kali di dan memperbanyak pahala. Atas dasar inilah
dalam QS. Al-AnfAI [8]: 1, satu kali di dalam QS.
Al-Isril [17]:79, dan satu kali di dalam QS. Al- ibadah shalat tahajud disebut dengan ndfilah

AnbiyA'1211:72. ( i.t U ). Nabi berbeda dengan umatnya sebab

Secara bahasa kata ndfilah ( iltrj ) berarti mereka banyak melakukan dosa-dosa dan karena-
'tambahan dari yang wajib' atau berarti 'cucu'.
Shalat Tahajjud disebut Nifilah (ibadah tambahan) yang dapat
Kata nafl ( y ) fang bentuk jamaknya adalah
mengangkat ke derajat yang terpuji.
anfdl ( Jrijf ), berarti 'rampasan perang' atau

ghanimah ( + ). Kata itu pada umumnya

digunakan untuk menunjuk kepada arti 'tam-
bahan', dan karena itu orang yang suka me-
lakukan pemberian dengan niat mendekatkan

diri kepada Allah, tabarru' ( tF ) disebut naufal

Kajian Kosakata 688

NAfilah Naikhah

nya membutuhkan penghapusan. Ketaatan Muslim memperoleh keutamaan tambahan
mereka adalah untuk menghapus dosa-dosa dengan ghanimah tersebut dibanding dengan
tersebut. Oleh karena itu, Allah menggunakan
umat yang lain, yang tidak halal menerimanya.
ungkapan ndfilatan taka ( U ryU ). Artinya, Ghanimah adalah pemberian dari Allah sebagai
tambahan atas pahala akhirat karena jihad
ketataan ini sebagai tambahan kewajiban kamu (peperangan) itu.

(Muhammad), bukan yang lain. Mujahid dan As- Kata al-anfhl juga digunakan sebagai nama
surah, yaitu surah ke-8. Surah itu terdiri dari75
Suddi mengatakan bahwa sesungguhnya shalat ayat. Menurut An-Nawawi, ayatnya berjumlah
malam adalah wajib bagi Nabi saw. Kemudian, 76 dan termasuk kelompok ayat Madaniyyah,
kecuali ayat Y 6 ayyuhh an-nabiyy hasbuka All6h wa
mereka bertanya tentang arti ndfilatan laka
mmit-taba' akaminal-mu'minin ('t t -4* #i (rl-
(U UU ) itu. Mereka menjelaskan bahwa se- !-e"ii 6, A;!t ,y't ), yang mencakup L.L30

sungguhnya shalat malam adalah wajib bagi kata dan 5294 huruf. Disebut QS. Al-AnfAl [8]
kamu sebagai ibadah tambahan dari shalat wajib karena kata itu terdapat dalam permulaan ayat
lima waktu, khusus buat kamu, bukan untuk ini, selain berisi kajian tentang rampasan dan
umatmu. Namury An-Nawawi menafsirkan ayat hal-hal yang berhubungan dengan penerapan
'asd an yab'atsaka rabbuka maqdman mahmfrdd
menonjol di dalam surah ini. Menurut Ibnu
( 6,5 (,v-,*:.tia" oi V ) artinya Allah me-
Abbas, surah ini diturunkan berkenaan dengan
negakkan bagimu dan bagi seluruh umat manusia. perang Badar KubrA yang terjadi pada tahun
kedua Hijrah. * Ahmad Rofq o
Yang dimaksud dengan kedudukan terpuji
menurut hadist riwayat Abu Hurairah bahwa NAFKHAH ( EE}J )
Rasulullah saw. bersabda, "Kedudukan yang
terpuji adalah kedudukan yang umatku akan -Nafkhah adalah bentuk mashdar kata nafakha
yanfukhu(U-- !I ), turrnur, dNih:urutnirn,fl,
mendapat syafaat."
dm khi memiliki dua makna denotatif, yaitu
Kata ndfilah ('^L6 ) berarti 'anugerah' 'tiup' dan 'tinggi'. Dari makna pertama, 'tiup',

berupa anak dan cucu, seperti tersebut di dalam berkembang menjadi'menghidupkan' karena
QS. Al-Anbiyd' l21l: 72, meniupkan ruh di dalam tubuhnya; 'bersemi'
(musim) karena tanaman serentak tumbuh
3P+; "k ki"'^su q1x3'e2"1;'i u;;'t3 disebabkan oleh tiupan ruh Tuhan di musim
semi;'gemuk' karena seolah-olah telah ditiupkan
wa wahabnd lahft is-hdqa wa ya'qfiba ndfilatan wa
udara di dalam tubuhnya, sehingga mem-
kull an j a' aln 6 shdl ihin
bengkak; dan 'memompa' karena meniupkan
D an Kmni t el alt memberikm kepadmy a tlbr ahiml, Ishaq atau mengisi udara. Adapun makna kedua,
dan Ya'kub, sebagai suatu anugerah, dan masing- ' tinggl' berkembang menjadi, antara lain'bukit'
karena tanahnya tinggi dan 'sombong' karena
masingny a Kami j adikan or ang-orang y ang shnlih). merasa dirinya paling tinggi.

Mak4 kaitannya dengan makna bahas+ anugerah Di dalam Al-Qur'an, kata nafthah dan
tersebut merupakan tambahan dari anugerah
yang diterima sebelumnya. pecahannya berulang dua puluh kali dan nafkhah

Al-Anfhl adalah harta rampasan perang sendiri terulang satu kali. Bentuk lainnya adalah
atau ghanimah, seperti tersebut di dalam QS. Al-
bentuk perintah unfukhCt (frti = tiupkanlah
Anf6l [8] : L, Yas' alttnaka' mil affi i, qulil- anfillu lillih
kalian) satu kali; sebelas kali di dalam bentuk
war-rasfii()ilii & Jti'\fi # iLi,'il ,f LE;r,i-
Ukata kerj a p a sif. nuf ikha Iy unfakhu ( &- I = t"lunt
= Merekabertanya kepadamu tentang r,unpasan
peran& katakanlah: Rampasan perang itu untuk sedang ditiupkan); dan tujuh kali di dalam

Allah dan Rasul). Ayat ini merupakan jawaban
terhadap pertanyaan para sahabat tentang
pembagian harta rampasan perang dalam
perang Badar. Ia dinamai anfhl karena kaum

689 Frl STKLOPEDTA Ar--QUn',arv

Nafkhah Nafkhah

bentuk kata kerja aktif nafakhal anfakha/tanfukhu di dalam QS. Al-Naml l27l: 87. Pada tiupan

t {ElA = telah/sedang meniuPkan). sangkakala yang kedua semua manusi4 baik yang

Kata nafthah 1 z*k ) y angterdapat di dalam taat maupun yang ingkar, akan dikumpulkan,

QS. Al-HAqqah [69]: 13 diikuti dengan kata seperti dinyatakan di dalam QS. Al-Kahfi [18]:99;
wilhidah (6+ti = satu) menjadi nafkhah wdhidah mereka datang secara berbondong-bondong

(i4trr^* = tiupan satu kali). Kata nafkhah di menghadap Allah swt. untuk mempertanggung-
jawabkan perbuatanny4 seperti dinyatakan di
dalam ayat itu digunakan berkaitan dengan Hari
dalam QS. An-Naba' [78]: 18 dan QS. Yasin [36]:51.
Kiamat. Maksudnya adalah tiupan sangkakala
Orang-orang yang berdosa ketika itu juga di-
yang pertama pada waktu itu menyebabkan
kumpulkan dengan muka muram, seperti di dalam
alam semesta menjadi hancur. Ibnu Katsir
menafsirkan bahwa di dalam ayat itu, Allah QS. Thaha l20l:102. Ketika itu, tidak ada lagi yang
memerhatikan pertalian nasab dan saling memer-
memberitakan tentang keadaan yang menakut-
dulikan, QS. Al-Mdminffn [23]: 101. Itulah hari yang
kan pada Hari Kiamat yang diawali dengan dijanjikan Allah swt. yang pasti akan terjadi, QS.

mengembuskan ketakutan, kemudian meng- Q6f [s0]:20.
Adapun kata nafkhah dan pecahannya yang
embuskan kematian setiap apa yang ada di langit
disebut bersamaan dengan kala ar-rfih ( {!)tl
dan di bumi. Setelah itu, ditiupkan sangkakala
berkaitan dengan penciptaan manusia, yaitu
pertanda Hari Kiamat yang diikuti dengan pem- ketika Allah swt. meniupkan ruh ke dalam diri
manusia (Adam as.) dan proses lahirnya Nabi
bangkitan dan pengumpulan seluruh manusia. Isa as. Ketika telah selesai menciptakan tubuh

Tiupan sangkakala di dalam ayat itu, kata Al- Nabi Adam as. dari unsur tanah liat yang kering

Qurthubi, merupakan tiupan terakhir. Sementa- dengan sempurna, Allah swt. meniupkan ruh
ciptaan-Nya ke dalam tubuh tersebut. Lalu,
ra Ibnu Abbas mengatakan bahwa tiupan Allah memerintahkan kepada sekalian malaikat
untuk tunduk menghormati Adam (QS. Al-Hijr
sangkakala di dalam ayat tersebut adalah tiupan
[1s]: 29 dan QS. ShAd [38]: 72). Setelah ditiupkan
sangkakala yang pertam4 tidak ada yang tinggal
ruh, Allah lalu melengkapinya dengan akal
kecuali meninggal, baik yang ada di langit
pikiran, yaitu melalui pendengaran untuk men-
maupun di bumi. dapatkan informasi, penglihatan untuk me-

Kata nafkhah dan pecahannya disebutkan nambah wawasan berpikir, dan hati untuk
menerima keimanan, seperti di dalam QS. As-
sepuluh kali bergandengan dengan kata ash-shitr
Sajadah [32]:9. Di da]am QS. Al-Anbiya{211:91,
( jAt = sangkakala) dan lima kali bersamaan dan QS. At-Tahrim [66]: 12, kata nafthah ber-
kaitan dengan penciptaan Nabi Isa as. dalam
dengan kata ar-rfih( 6llt= ruh). Kata nalklwh atau tubuh Maryam, seorang wanita salehah yang

pecahannya yang bergandengan dengan kata ash- selalu menjaga kehormatan. Dalam dua ayat

shf r selalu berkaitan dengan Hari Kiamat. Adayang tersebut, pelaku kata kerja nafakhah adalah kata

berpendapat, yaurrg dimaksud dengan ash-shitr ganti pertama jamak pula yakni nafakhnd (c.J

adalah'bentuk' atau'ciptaan', yakni benfuk jarnak = kami meniupkan) dan kata ril& disandarkan

dari kata ash-shfirah (;j$t = bentuk). Namun, kepada kata ganti pertama jamak pul4 yaitu
rithind ( tt'):r= ruh kami). Penggunaan kata ganti
pendapat ini menyalahi haditsNabi saw. yang 'kami' untuk perbuatan Allah, menurut para
mufasirin, menunjukkan adanya keterlibatan
diriwayatkan oleh Imam Muslim yang me-
pihak lain, malaikat ]ibril..
nyatakan bahwa " ash-shttr adnl ah tuompet y mtg ditiup

oleh malaiknt lsrafl. Malaiknt Israfil dua kali meniup

taotnrytrryo yangprtmnn akan mandikm smw makhh*

dm tiurytyangkdta akqn membmgkitkan xmuammusia

(HR. Muslim dari riwayat Amr). Hal ini senada

dengan firman Allah swt. di dalam QS. Az-Zumar
[39]: 68. Pada tiupan sangkakala yang pertam4

semua yang ada di langit dan di bumi terkejuL

keorali yang dikehendaki Allah, seperti dinyatakan

Kajian Kosakat, 690

Nafs Nafs

Di dalam QS. Ali'Imr6n [3]:49 dan QS. Al- (hi^latnfghbaigj aik)ankaermenbuasaknesnualfiatasnnyas.eAseno-nraafnsgjuigtua

Ma'idah [5]: 10, kata unfukh tU' = tiupkanlah) diartikan sebagai 'darah' karena bila darah
sudah tidak beredar lagi di badan, dengan
dm tanfukhu ( liff = t a*u meniupkan) digunakan
sendirinya nafasnya hilang. Wanita yang sedang
berkaitan dengan Nabi Isa as., yaitu mukjizat
yang diberikan Allah kepadanya dengan ke- haid dinamakan an-nufasd' (;Jlt) karena ketika
mampuan menghidupkan burung yang terbuat
dari tanah dengan izin Allah dengan meniup- itu ia mengeluarkan darah sehingga kalimat
kan udara pada patung yang telah dibentuknya
dan mukjizat lainnya, seperti menyembuhkan \bi ;tnafisatil-mar'atu ghulilrnan (';l ',- : ,a ) diarti-
penyakit lepra, menumbuhkan penyakit buta
bawaan dan sebagainya. kan sebagai 'wanita itu melahirkan'. Demikian

Kataunfukhit (frLl:t= tiupkanlah) di dalam iuga'jiwa' atau 'ruh' disebut nafs ( ui ) karena

QS. Al-Kahfi [18]: 96 digunakan berkaitan dengan bila jiwa sebagai daya penggerak hilang dengan

kisah Zulkarnain. Di dalam kisah tersebut, sendirinya nafas juga hilang. Semua yang

Zulkarnain bertemu dengan suatu kaum yang dijelaskan di atas merupakan arti dari segi ke-
agak sulit dimengerti pembicaraannya. Kaum
tersebut meminta Zulkarnain agar membuatkan bahasaan.

benteng yang dapat memisahkan mereka dengan Ayat-ayat Al-Qur'an yang menyebut kata

Ya'juj dan Ma'juj yang selalu mengganggu nafs ( r.- ) dan anfus ( ,.lii ) menunjukkan
manusia dan berbuat kerusakan di muka bumi.
bermacam-macam pengertian, di antaranya
Kemudian Zulkarnain meminta mereka untuk (a) Berarti 'hati', yaitu salah satu komponen

mempersiapkan potongan-potongan besi setinggi terpenting di dalam diri manusia sebagai daya
gunung. Setelah itu, Zulkarnain memerintahkan penggerak emosi dan rasa seperti di dalam
mereka menyalakan api untuk membakar besi-
fiQS. Al-IsrA' l17l: 25, Rabbukum a'laruu bimi
besi itu dan setelah membara, dituangkanlah
nuffisikum ( 5-.i A4 *i *: = ruhanmu
cairan tembaga yang dapat merekatkan potong-
an-potongan besi ifu. Maka, selamatlah seluruh lebih mengetahui apa yang ada di dalam

penduduk negeri itu dari gangguan Ya'juj dan hatimu).
Ma'juj. 'e Aifuddin Ahmad E
(b) Berarti 'jenis' atau species, sepertr di dalam QS.

Ce;i :ti:'Pr6At-Taubah l9l:128, Laqad j6'akum rasttlun min
anfusikum G :jj = se-

sungguhnya telah datang kepadamu seorang

NAFS ( .ri' ) rasul dari kalanganmu sendiri).

(c) Berarti 'nafsu', yaitu daya yang meng-

Kata nafs ( ) dengan segala bentuknya gerakkan manusia untuk memiliki keinginan/

terulang 313 "kiali di dalam Al-Qur'an. Sebanyak kemauan, seperti di dalam QS. Y0suf [12]: 53,

Tzkalidi antaranya disebut di dalam bentuknafs bi #;Ai-,+, c tr) ,-tlt\i1e:\ ""; 'rsiiu3

(.J ) Yang berdiri sendiri' (Wa md ubari' u naffi innan nafsa la' ammdratun bis-

.;Secara bahasa, katanafs ( ) berasal dari sit' ill6 m d rahim a r abbi )

(';kala nafasa ) yang berarti'bernafas', Artinya Dan aku tidnk membebasknn diriku [dari kesalahnn-

nafas keluar dari rongga. Belakangan, arti kata kesalahanl knrena sesungguhnya nafsu itu selalu

tersebut berkembang sehingga ditemukan arti- menyuruh kEada kejahatan, kecuali nafsu yang

arti yang beraneka ragam seperti 'meng- dib er i r altm at ol eh Tuhmku ).

hilangkan', 'melahirkan' ,'betnalas' ,' jiwa' ,'ttJh' , (d) Melambangkan arti 'jiwa' atau 'ruh', yakni
'darah','manusia','diri', dan'hakikat'. Namun,
daya penggerak hidup manusia, seperti di
keanekaragaman arti itu tidak menghilangkan dalam QS. Ati 'ImrAn [3]: 145: wa md kana li

arti asalnya, misalnya ungkapan bahwa Allah nafsin an tamfita illA bi idzni AUAI

menghilangkan kesulitan dari seseorang digam- -;< $i q"y $) oi &.otL ci = Iiwa se-

barkan dengan ungkapan naffasa All6hkurbatahu seorang tidak akan mati kecuali dengan izin

691 Fr..-st KLoPEDIA Ar--Qun'er.l

Nafs NahA

Allah), dalAyat 185:,kullu nafsin dz6'iqatul- negatifnya. Hanya saja daya tarik keburukan

mouti ( ?'t7t \tt o& Jtr = setiap yan8 beriiwa lebih kuat daripada daya tarik kebaikan. Oleh
karena itu, manusia dituntut agar memelihara
itu merasakan kematian).

(e) Menunjukkan 'totalitas manusia', yaitu diri kesucian nafsu dan tidak mengotorinya (QS. Asy-

manusia, lahir dan batin, sebagaimana Syams [91]: 9-10).

tersebut di dalam QS. Al-Ma'idah [5]: 32, Di sisi lain diperoleh pula isyarat bahwanafs

ji;'iUt'fiifi i )6 ii ,.b h t% Jr ; merupakan wadah. Firman Allah di dalam QS.

C* a6i 6i-tiiL) t;Gi ;3 * a6i Ar-Ra'd [13] : 11 yang mengatakan bahwa lnnallilh

(Man qatala nafsan bi ghairi nafsin au fasddan fil- #" ;* i L)i? #. 'ii16 yughayyiru md bi qaumin hatth yughayyirit md bi
anfusihim ( c 1;#. C.
ardhi fa ka'annamk qatalan-nfrsa jami'6 wa man
.f,

=Allah tidakmengubahnasib suatu kaum sampai

aby AhA fa kaannamd ahy an nhsa j ami' 6) mereka mengubah apa yang terdapat di dalam
Barangsiapa membunuh seorang manusia bukcin
anfus [diril mereka), adalah mengisyaratkan hal
knrena or ang itu membunuh or ang lain atau buknn tersebut. Apa yang terdapat di dalam nafs, di

karena melakukan kerusakan di muka bumi mnka dalam konteks ayat ini, adalah ide dan kemauan

xakm-akwr ia telah membunuh mmusia xluruhny a, yang keras. Ini berarti nafs ( fi ) dapat me-

Id an b ar an gsiap a m em el ih ar a k ehi dup an s es e o r an nampung kedua hal tersebut. Ide dan kemauan

makn seakm-akcn ia memelihara kehidupan seluruh anggota-anggota dalam suatu masyarakat dapat

mmusia mengubah nasib masyarakat tersebut.

(f) Kata nafs jluga digunakan untuk menunjuk Akan tetapi, bukan hanya ide dan kemauan

kepada'diri Tuhan', seperti di dalam QS. Al- yang ditampung oleh nafs. Di dalamnya juga
An'Am 16l:1.2, kataba 'al6 nafsihir-rahmah terdapat 'nurani'. Inilah yang menyebabkan
manusia menyesali perbuatannya, merasa
(*1i ,-i i*;3 = euarr mewajibkan atas
berdosa atas kesalahan-kesalahannya. Isyarat
diri-Nya menganugerahkan rahmat).
tentang adanya nurani di dalam nafs manusia
Secara umum-jika dikaitkan dengan

pembicaraan manusia-kata nals menunjuk dikemukakan Al-Qur'an antaralain di dalam QS.

kepada sisi dalam manusiayang berpotensi baik 'r;.4Al-QiyAmah 17 5l: 13-1.4,

dan buruk. A, g;,'yi,t *ii ciq y,;.p{\fi

Di dalam pandangan Al-Qur'an sneamfs p( u"rina) (Yunabba' ul-insdnu y auma' idzin bimd qaddama w a
keadaan
diciptakan Allah dalam akhkhnr a, balil-insdnu' al6 nafsilfi bashirah)

untuk berfungsi menarnpung serta mendorong " Pada hari itu kEada mmusia diberiknn opa ymg telalr

manusia berbuat kebaikan dan keburukan, dan diperbuat dan apa y ang dilalaikanny a, bahkan manusia

karena itu, sisi dalam manusia inilah yang oleh itu menjadi saki atas dirinya smdii. "

Al-Qur'an dianjurkan untuk diberi perhatian + A. Rahman Ritonga ee

lebih besar.

Di sisi lain terlihat perbedaan kata nafs NAHA ( )

( .; ) menurut Al-Qur'an dengan terminologi Katanahh (".;d.1 ) adalah bentukl'il m6dhi; bentuk
mudhiri' -ny a adalah y anhh (,i*'l; dan mashdar -ny a
9hilfi. Oleh Al-Qusyairi di dalam risalahnya adalah nahyan ( (ij ).Dalam Al-Qur'an, katanahd
( .# ) dan kata-kata lain yang seakar dengannya
dinyatakan bahwa "Naf dalam pengertian kaum disebut 55 kali. Kata nahy ( # ) pada mulanya

Sufi adalah sesuatu yang melahirkan sifat tercela berarti 'batas akhir'. Dari sini lahir kata nihhyah

dan perilaku buruk." (44.) yang berarti 'akhir sesuatu' karena bila
sesuatu berakhir maka ia telah mencapai
Walaupun Al-Qur'an menegaskan bahwa
batasnya. Dari sini pulakatanahh ( .$ ) mengan-
nafs (.j ) berpotensi positif dan negatif,

diperoleh pula isyarat bahwa pada hakikatnya

potensi positif manusia lebih kuat dari potensi

Kaiian Kosakat^ 692

NahA NahA

dung arti 'melarang supaya tidak melampaui untuk menjelaskan sikap Nabi Syuaib bahwa ia
tidak akan mengerjakan sesuatu yang telah ia
batas'. larang bagi kaumnya (QS. H0d [11]: 88). Demikian
juga sikap kaum Nabi Shaleh as. yang me-
Kata nahy ( # ) berarti 'larangan dari/ pertanyakan apakah Shaleh melarang kaumnya
untuk menyembah apa yang disembah bapak-
terhadap sesuatu' karena bila itu diindahkan bapak mereka (QS. H0d [11]: 6,2).

maka seseorang berhenti pada batas. Katanahfr ( ;.1 ) digunakan untuk menjelas-
kan bahwa shalat dapat mencegah seseorang
Kata nahi ( e ) digunakan dengan arti
melakukan perbuatan keji dan mungkar. Di dalam
'menahan diri dari hawa nafsu' tersebut di dalam
QS. An-NAzl'dt l79l: 40-41.: QS. Al-Ankab0t [29]: 45, dinyatakan:

'$'oy u'/t ,f ;;1i ;;3 43; iw ov ,, rlit #ii,vilii -_h #i$i Ll"iiai 4i;

u,r3i d (Wa aqimish-shaldt a innash-shnlhta tanhi' anil-fahsy 6' i

(Waammdmankhifamaqhmarabbihiwanahnn-nafsa wal-munknr)

f' anil -hnw 6 a inn al -j ann at a hiy al - m a' w k) "Dan dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu
menc egah p ubu at an kcj i dnn mun gknr. "
Adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran
Demikian itu karena shalat diharapkan
Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa
dapat menimbulkan kesadaran akan kehadiran
nafsuny a, sesungguhny a sur galah t empat tinggalny a. Ilahi; kesadaran itulah yang berfungsi melarang/
mencegah perbuatan mungkar. Menurut Al-
Ini semakna dengan pengertian bahasa Ashfahani, larangan bisa dengan isyarat tangan,
karena menahan diri artinya dirinya dilarang lisan, atau hati.

untuk memenuhi keinginan hawa nafsunya. Kata Objek larangan tersebut menggunakan

nahd( ,4J ) digunakan untuk menjelaskan segala kata nahi ( & ),misalnya menuruti keinginan
mactun bentuk larangan Allah dan Rasul-Nya.
hawa nafsu, mendekati pohon untuk Adam dan
Karena itu, larangan hendaklah dijauhi, se- Haw4 melakukan segalabentuk perbuatan yang
keji dan mungkar, menyembah sesembahan
bagaimana dinyatakan di dalam QS. Al-Hasyr orang musyrik, berbohong, dan memakan
makanan yang haram, seperti di dalam QS. Al-
l59l: 7, Wa md Afikumur - r asitlu f a khudzithu w a md Ma'idah [5]:63,

nahdkum 'a.nhu fantahfi ( Lr1:,3J l*9i '$iv t;'t i+{)(ti ;ii t - ,f iG-<:-{- i Srrtr;--l,i €+.. - )';
\;r:v'^L fi Ct = Apa yang diberikan rasul
&ai
kepadamu maka terimalah dan apa yang di-
(Lau I 6 y anhhhumur -r abb 6niy y ttn w al - ahb 6ru' an
larangnya bagimu maka tinggalkanlah).
q aul ihimul - it sm a w a aklihimus-suht )
(.#Katanahd ) digunakan oleh setan ketika
" Mengapa tokah-tokoh mereka dan para pendeta merekn
membujuk Adam as. dan Hawa. Setan mengata- t i dak mel ar an g mer ekn m m gu c apkm p erkat am b ohon g

kan, bahwa Allah tidak melarang kamu untuk don mem akan y an g har am ? ; mm gamb il at au m em aknn

mendekati pohon itu. QS. Al-A'rAf l7l: 20 iba."

menyebutkan: Seperti di dalam QS. an-NisA' l4l:161.,

6F oi .1 ";#1 ?y * G!: G*t i Jsi W\ nt3ti 7'Vi -dt, ,a \A nsi;qi s1izi,

'u-# e 6f" ii ,i* (W a akhdzihimur -rib 6 w a q ad N ithit' anhu w a aklihim

(Wa qdla md nahdkumd rabbukumd 'an hddzihisy- amw 6l an-n 6si b i al -b 6thil )

syajarati ill6 an takitnd malakaini au takitnd minal-

khilifrn)
" Dan Getan) berkata:'Tuhnnmu tidak melarmgmu dni

mmdeknti pohon ini melainknn supay a kmnu budua tidak

menj adi malaikat atau tidak menj adi orang y ang keknl

@idalnnsurga)."

Di dalam bentuk anh6, kata itu digunakan

693 FNSIKLoPEDTa Ar--Qun'eN

NahA NahA

"Dan karena meleka memakan riba; padahal, 2l ',.t.to

smungguhny a merekn telalt dilarmg melakuknnny a, dan (Wa in lam y antahtt' ammd y aqfilitna lay amassannal-
karena mereka memakan harta orang lain dengan cara ladz?na knfarfi minhum' adzibun alim)
yangbatil."
" I ikn merekn tidak berfunti dnri apa y mg merekn kntakmt
dan melakukan semua jenis dosa besar, seperti
di dalam QS. an-NisA' l4l:31, Iitu, p asti o r an g- or an y an g kafir di ant ar a mer eka itu

"&q '€* ;rl'^:b !'4 Y ;i? tji sr akan ditimpa siksaan y ang pedih. "
6-f \tt, ,atant
lntahi ( dt ) di dalam bentuk perintah, kata
(ln tajtanibtr kabk'ira md tunhauna 'anhu nukffir
itu berarti 'tinggalkanlah', seperti di dalam QS.
'ankum sayyi'1tikum wa nudkhilkum mudkhalan
Al-Hasyr l59l: 7 , Wa md dthkumur-rasfilu fakhudzithu
knimm)
wa md nahdkum 'anhu fantahfr ( J;')i 'j,.;i,t; C't
" I ika kamu menj auhi dosa-dosa besar di antara hal-hal \;rii';L # cS Lr:i3i = Apa yang diberikan
y an g dil ar ang bagimu, niscay a Kami moqhapuskan
Rasul kepadamu ambillah dan apa yang di-
kej elekan-kej elekanmu ( dos a- dos a kecil ), dan Kami
memasukksnmu ke tempat y ang mulia Gurga). " larangnya bagimu maka tinggalkanlah).

Menjauhi tindak kemungkaran merupakan Kala an-nuha ( ,<it ), bentuk jam ak dari an-
salah satu petunjuk bahwa orang-orang yang
beriman akan memperoleh kebahagiaan dan nuhyah ( a#r) di dalam Al-Qur'an disebut dua
kemenangan yang besar. Di dalam QS. At-Taubah
[9]: 1L2 dinyatakan: kali, yaitu di dalam QS. Thaha [20]: 54 dan 128,

3;€1i 3''r;A 3t$i <r#i artinya 'akal'. Disebut nuhd (.rd ) karena akal

3r;66 +,j;,u,'otigi -i)34.ii Jrrl+gi pikiran yang jernih dapat mencegah dari ke-

Orr:ii DJ" $i >r4 t:i+;;ii h,3i i, burukan. Lllin-nuhd (;it Sri ) adalah orang-

orang yang memunyai akal, yang dapat me-

manfaatkan karunia Allah, di antaranya makan

buah-buahan dan menggembalakan hewan

ternak, dan sanggup memahami peristiwa

;:irsejarah masa lalu, sedangkan al-muntah6( )

(At-t iibitnal' ilbiditnal himidfinas-sd' ibttnar- rdki' trnas- secara harfiah kata itu berarti 'paling akhir',
sAjidfinaLhmirttna bil.ma' rfifi wsn nAhfina' anil-munkai
wal-haf zhttnalibudtrdillfrItwabasyyiil-mu'minin) dapat juga diartikan 'kesudahan dari segala
" Mereka itu adalah orang-orang yang bertaubat, yang
beribadat, y mg memuj i Allah, y ang melawat [menuntut sesuatu'. Dinyatakan di dalam QS. an-Najm [53]:
ilmu dan berjihadl, yang ruku', yang sujud, yang
;;Ai ii;42, Wa anna il 6 r abbikal-munt ahi (
cx3 i1
= Bahwa kepada Tuhanmulah kesudahan [segala

sesuatul); QS. an-NAzi'dt [79]: M, ilA rabbika
muntahdhd, {e:, a; U= kepada Tuhanmulah
m eny uruh b erbu at b aik dmt m en cegah b erbu at mun gk ar,

dan yang mernelihara hukum-hufum Allah. Maka beriknn dikembalikan kesudahannya). Penggunaannya

kabar gembira kepada orong-ormg y mg buiman itu. " di dalam Al-Qur'an ditambah katasidrah (',r:r, -),

Di dalam bentuk intah6-yantahi-intihd' menjadi sidratul-muntahd ( *4At;rt.- ), yaitu

(r$t -,16- -uSt), kata itu digunakan dengan tempat yang paling tinggi di atas langit ke tujuh,

arti 'berhenti' atau 'mengakhiri melakukan yang telah dikunjungi Nabi Muhammad saw.

larangan-larangan yang pernah dikerjakan', ketika melakukan mi'rij. Yang dimaksud mi'rdj

seperti jika orang kafir itu berhenti dari ke- adalah naiknya Nabi dari Al-Masjid Al-Aqsa di

kafirannya maka akan diampuni segala dosa- Palestina "menghadap" Allah, untuk menerima

dosa mereka (Q*S. an-NisA' [4]: 171, intahirkhairan wahyu shalat fardhu lima waktu.

lakum ("H lrtti = berhentilah [karena itu] Kata muntahun ( o',il ) diartikan sebagai

lebih baikbagimu); QS. Al-Ma'idah [5]: 73, 'perintah untuk berhenti', kaitannya dengan

Kaiian Krrsaka o 694

Nahar Nahar

mengikuti perbuatan setan, seperti permusuhan karena serupa dengan luasnya air.

dan kebencian akibat minum khamar dan iDi dalam bentukmashdar, nahrun ( )yang

berjudi, sehingga lupa, tidak mengingat Allah. sama dengan an-nahdr ( ,Q3r) memunyai arti
'waktu tersebarnya cahaya'. Menurut sya r a' ialah
Dinyatakan di dalam QS. Ali-"Mi a"*'ida=hml5alk:9a1b.,efra-
antara terbitnya matahari sampai terbenamnya
hal antum muntahfin (!4!
matahari. Adapun di dalam bentuk nahhr ( .,ta; )
hentilah kamu [dari melakukan itu]). Di dalam diartikan dengan 'siang yang amat terang' dan

bentuk kata kerja, yantahi ( *6- ), digunakan juga dapat b erarti ' thultt'ul-fajri' 1 ;-;tt 1ra = tair

untuk menggambarkan orang-orang munafik menyingsing).

yang tidak menghentikan penyakit di dalam hati N ahar dalarrbentuk al -intihfrr ( rrai'lt ) berarti

mereka dan menyebarkan kabar bohong seperti 'pengusiran' atau'penolakan'. Selain arti tersebut

di dalam QS. Al-AhzAb [33]:60, di atas nahar di dalam bentuk an-nahur ( p)

b; eji .t ',*- -il 4 dapat berarti 'awan yang mengandung air',
'burung hantu jantrt','unta yang deras menga-
<EituL S , efi a3r.;ii lir air susunya'.

u, {t \, Di dalam bentuk nahdriyy ( UtV ) dapat
berarti 'siang hari yang amat terang' atau di
f(Ia' in I mn y ant ahil -munffiqun a w al I adzina qulttbihim
dalam bentuk nuhitr ( ,'rU ) berarti'anak sungai'.
mar adhun w al -murj iffin a film afrn at i I anu ghr iy mn aka Kata nahar dengan berbagai bentuknya
bihim tsumma h yuj 1wirfinaka fihh ill6 qalild)
terdapat 113 kali di dalam Al-Qur'an. Namun,
II ika or an ga r on g mun afik, o r ong- or frn y an g b erp ory akit
yang paling banyak digunakan adalah nahar di
di dalam hatinya, dan orang-orang y ang moryebarknn
dalam arti'sungai' dan'siang hari'. Untuk lebih
kabar bohong di kota Madinah itu tidakberhenti [dari
menyakitimul, niscaya Kami perintahkan untuk jelasnya dapat dilihat contoh penggunaannya di

memerangi mereka, kemudian mereka tidak menjadi dalam Al-Qur'an antara lain sebagai berikut:

tetanggamu kecuali di dalam waktu yang sebentar. 1.. Nahar di dalam arti 'siang'. Seperti yang

ee Ahmad Rofq o" terdapat antara lain di dalam QS. Al-

NAHAR ( -# ) Muzzammil [73]: 7. Ayat ini memberitahu-
i -Nahnr ( ) yxrg berasal dari akar kata nahara kan kepada Muhammad saw. agar dapat
yanhuru-naltran(W -'#- -;ij ) diartikan dengan
membedakan antara suasana melakukan
'ad-dom' (,.fur ) yang bermakna'darah', 'mengalir',
' menyembur','memancar' . N ahar di sini diartikan ibadah pada siang hari dan pada malam hari,

sebagai'tempat mengalirnya air yang melimpah'. saat ketenangan jiwa bermunajat kepada

Semua yang mengalir banyak dapat dikatakan Tuhan, menghendaki kebebasan pikiran,

&tnahnra (,41 ) atau istanhara (' ). sedangkan kesibukan yang terdapat pada

Kata naltnr di dalam bentuk isim maknn, al- siang hari membuat perhatian Muhammad

manhar ( ,1!i) berarti 'satu tempat di sungai yang saw. tidak dapat berpusat menjalankan
risalah tuhannya. Selanjutnya dijelaskan di
;:3digali atau dilobangi oleh air' .ladr al-manhnr ( )
dalam ayat20 surah yang sama, yakni Allah
di sini berarti 'lubang yang tembus di dalam memberi keringanan kepada hambanya

benteng yang airnya mengalir'seperti kalau orang dengan tidak mewajibkan shalat tahajjud

Arab berkata: hafartu bi'ran hattd naharahu sepanjang 2/3 malam atau 1.12 atau U3-nya.
Di sini diberitahu bahwa pada hakikatnya
(,:i ,? t|L|U = Saya menggali sumur sampai
hanya Allah sendiri Yang Maha Mengetahui
mendapatkan airnya). Nahar dari segi bahasa
secara pasti tentang pembagian waktu antara
memunyai banyak makna seperti dalam bentuk
malam dan siang. Demikian pula di dalam QS.
an-nahir (r(3r ) bermalcr a' as-sa' ah' (:{J1 =keluasan)
Al-FurqAn l25l: 47, Allah menyebutkan

695 ENsxlopuple Al-Qun'eN

I
I
I
1

Nahar Nahb

kekuasaanny a yffig menjadikan siang untuk Nahar di sini berarti sungai yang terletak di
berusaha dan malam untuk beristirahat antara Palestina dan Yordania sebuah sungai
sebagai perumpamaan bagi manusia setelah yang digunakan untuk menguji pasukan
melaksanakan masa hidupnya di dunia ini Thalut dengan tentaranya yang sedang
akan dibangkitkan kembali setelah matinya menuju medan perang dengan melintasi
untuk diadili tentang segala apayang mereka gurun sahara yang sangat panas untuk
kerjakan selama hidupnya di dunia ini. melawan orang-orang Amalek. Ujian Tuhan
Menurut Muhammad Abduh di dalamTaffir dengan kehausan yang dihadapkan dengan
Al-Manhr, kata nahar di dalam ayat tersebut sungai mengalir yang sedang dilintasinya,
adalah siang karena diawali dengan kata al- untuk melihat siapa di antara pasukan yang
paling bertahan.
lail ( S.tsr). 4. Nahar di dalam arti 'jenis', 'macam', 'ragam'
Nahar dalam makna 'mencegah' atau 'meng- atau 'luas', menurut Thabathabai, berarti
'tt)as'ah' ( r,;:"':) alau'as-s6'ah' ( zotlt).
hardik' dapat dilihat seperti di dalam QS. Al-
IsrA' [17]: 25,yaknitentang perlakuan kepada Dengan memerhatikan m ak-na muft adat dmr
kedua orang tua yang tidak boleh, sekalipun
makna penggunaannya di dalam Al-Qur'an
hanya mengatakan " ah" , sebagai pencegahan
maka kata nahar dapat dipahami bahwa dalam
agar tidak berbuat kasar terhadap mereka.
Oleh karena itu, ada lima hal yang perlu berbagai bentuknya yang sesuai dengan konteks
diperhatikan dalam perlakuan terhadap ayatnya, lebih banyak menggunakan makna
keduanya, yaitu:
siang hari yang merupakan pasangan dari
a. |angan jengkel terhadap apa saja per- malam hari. Dan siang hari untuk berusaha
lakuannya, tetapi hadapilah dengan mencari penghidupan. Selanjutnya arti'sungai
yang mengalir', merupakan gambaran yang
penuh kesabaran. diberikan oleh Allah swt. berupa nikmat untuk
hamba-Nya baik di dunia maupun akhirat,
b. |angan menyusahkan keduanya dengan
terutama bagi hamba yang dapat memanfaat-
suatu perkataan yang membuat mereka kan waktu siang dan malam dengan sebaik-
baiknya. Selain itu terdapat pula makna nahar di
tersinggung atau sakit hati (dilarang dalam Al-Qur'an seperti: "pelarangan meng-

menampakkan kejemuan). hardik dan menolak secara kasar terutama

c. Ucapkanlah dengan ucapan yang baik kepada keduaorang tua dan sesama hambayang

dibarengi dengan rasa hormat yang mengharapkan pertolongan". + Nurnaningsih ee

mengagungkan. NAHB (.-jnj )
Kata nahb ( +j ) terambil dari akar kata yang
d. Bersikap tawadhu dan merendah diri
terdiri atas tigahurul yaitu nttn-hi-b6. Menurut
menghadapinya. Ibnu Faris, akar kata tersebut mengandung dua
makna pokok. Pertama menunjuk pada makna
e. Hendaklah selalu berdoa agar keduanya nazar dan hal-hal yang sangat penting yang
memerlukan kewaspadaan dan perhatian.
mendapat rahmat dan belas kasih Allah Kedua, menunjuk pada tangisan, ada yang
mengkhususkan pada tangisan yang keras. Dari
sebagaimana rasa belas kasihan mereka makna pertama, lahir makna-makna seperti
kepada anaknya. janji kebutuhan, petunjuk, mati, cepat waktu,
Demikian pula kata nahar di dalam QS. Adh-
DhuhA [93]: 10 yang menjelaskan tentang batuk, dan sebagainya.
larangan menghardik orang yang meminta
belas kasihan seperti orangyang menghadapi
problema yang tidak m.unpu dipecahkannya

sendiri.

Nahr di dalam makna 'sungai' seperti yang
terdapat di dalam QS. Al-Baqarah [2]:249.

K.riian Krrsaka t^ 696

Nahb Nahl

Kata nahb ( -:j ) di dalam Al-Qur'an bertemu dengan Sa'ad bin Muadz ra. seorang diri,
terdapat satu kali, yaitu di dalam QS. Al-AhzAb dia lalu berkata saya akan menemanimu, setelah

[33] : 23. Penggunaannya didahul ui olehfi 'l, q adhd itu baru menerjang ke tengah-tengah musuh
maf itl bih darif '/ tersebut,
( 6) dan menjadi hingga mati terbunuh. Muadz bercerita bahwa
= menunaikan janjinya). ia tidak mampu mengikuti jejaknya. Ketika di-
qadhi nahbahit (;;i
Rangkaian kata itu"rsJudah menjadi semacam temukan, di badannya terdapat lebih dari 80
bekas sabetan pedang, tombak, dan panah
idiom atau sebuah ungkapan yang menunjuk
sehingga saudara perempuannya yang bernama
pada arti 'mati' yang asalnya dari janji prajurit
Rabi' bin Nadhar berkata, saya tidak bisa
untukbertempur sarnpai mati, maka jika ia mati
mengenalnya lagi kecuali ujung jarinya. Para
di dalam pertempuran dikatakan kepadanya sahabat berkata bahwa ayat tersebut turun atas
peristiwa Anas bin An-Nadhar tersebut dan atas
qadhd nahbahtt (;i urzi = ia telah menunaikan syuhada-syuhada yang lainnya.

janjinya), ada jugayang mengatakan, makna asal ec Muhammad Wardah Aqil +

kala nahba di situ adalah waktu atau ajal NAHL (,.l;.j )
sehingga rangkaian itu diartikan ia telah Nahl ( J*, ) adalah nama dari suatu jenis

menghabiskan waktunya atau ajalnya telah binatang tertentu dengan sifat dan cirinya yang
khas, yaitu "lebah" (Latin: apidae).Di samping itu,
sampai, ada lagi yang mengatakan makna nahb
nahl ( S; ) juga merupakan bentuk mashdar yang
di situ adalah mati itu sendiri. Yang jelas mereka
memiliki empat macam bentuk wazan dan
semua sepakat bahwa rangkaian itu berarti mati
masing-masing memunyai makna sendiri.
atau syahid. Ayat itu berkaitan dengan kegigihan Di antara makna-makna tersebut terdapat

orang-orang Mukmin di dalam peperangan yang hubungan yang erat. Antara satu makna dengan
tidak takut mati sehingga Allah meng atakan, "Di makna yang lain tidak terpisah lepas begitu saja,
tetapi ada benang merah yang menghubungkan.
antara orang-orang mukmin itu adn orang-orang yang
Suatu pemberian yang tidak mengharapkan
telah menepati apa y ang telah mereka j anjikan kepada imbalan adalah pemberian yang terbit dari hati
yang tulus. Suatu usaha mengklaim suatu hak
Allah maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di

antar a merekn ada (pula) y mg menunggu-nunggu dmt

mereka sedikit pun tidnk mengubah Q onjiny d" (QS. Al-

AhzAb [33]: 23).
Di dalam salah satu hadits yang diriwayat-

kan oleh Bukhari dari Anas bin Malih ia berkata

ayat tersebut furun berkenaan dengan Anas bin
An-Nadhar. Di dalam hadits yang lain yang di-

riwayatkan oleh Ahma{ Ibnu Abi Hatim, Muslim,

An-Nasai, At-Tirmizi, Ibnu ]arir dari Anas bin ,il1
Malik ra., ia berkata bahwa pamannya Anas bin
rlw

$

An-Nadhar merasa menyesal tidak ikut terlibat i

di dalam perang Badar yang merupakan pepe- *l il
,i

rangan Nabi yang pertama dengan orang-orang ts

musyrik, lalu ia berjanji, seandainya Allah

memberinya kesempatan ikut dalam peperangan

berikutnya melawan orang-orang musyrik, maka

Allah akan melihat apa yang akan ia perbuat.

Setelah terjadi perang Uhud, ketika orang-orang
Islam dipukul mundur, ia berkata, "ya Allah

pantang bagi kami mundur seperti apa yang Lebah (An-Nahl) selalu memberikan yang terbaik bagi makhluk
mereka lakukan", kemudian dia maju dan lainnya.

697 ENsxloprore Ar--Qun'eN

I

Nahl Nahl

cipta adalah usaha yang ingin mendapatkan yaitu di dalam QS. An-Nisd' l4l:4 yang berarti

sesuatu tanpa memberikan imbalan. Adapun 'pemberian'.
lebah yang berbadan halus dan kecil mem-
Al-Qur'an menggunakan istilah nihlah
berikan madunya tanpa mengharapkan imbalan ( all, ) di dalam kaitannya dengan maskawin
shadiq ( A\:* ) karena pemberian maskawin oleh
dari yang memanfaatkan madunya itu. suami kepada istrinya tidak bermaksud untuk
Untuk menunjuk pada pengertian 'me- mendapatkan imbalan materi berupa harta

ngakui' atau'mengklaim', menurut suatu pen- benda. Demikian pula pemberian seorang ayah
dapat sebagaimana yang dikutip oleh Ibnu
kepada anaknya dapat dikatakan nihlah karena
Zakaria di dalam bukunya Mu' jam Maqdyisil-
seorang ayah dalam pemberian nafkah kepada
Lughah, digunakan wazan ifti'Al ( Jrlir) apabila
klaim tersebut adalah klaim positif (mengakui anak-anaknya tidak berharap dikembalikan atau
adanya hak) dan dengan wazan tffi'ul ( ,PG ) dibalas dengan pemberian atau balasan yang

apabila klaim tersebut bersifat negatif (menolak berupa harta benda pula.
Al-Qur'an QS. An-Nahl [16] menampilkan
adanya hak). Meskipun demikian, Ibnu ZakNia
Ayat 68 dalam rangka memberikan pengajaran
sendiri menolak adanya perbedaan tersebut. secara halus kepada manusia melalui tamsil

Baginya, kedua wazan tersebut memunyai efek ( ,F= matsal)bahwa Allah swt. Mahakuasa dan

maknayang sama. Akan tetapi, pada umumnya, Maha Esa. Kemahakuasaan dan kemahaesaan
Allah swt. dibuktikan dengan penciptaannya
klaim atau pengakuan semacarn ini berkenaan yang aneh dan rumit, tetapi mengandung arti
dengan hak cipta seperti hak cipta sebuah yang tinggl yaitu penciptaan lebah yang secara
lahiriah lemah dan sangat sederhana. Namun,
karangan atau gubahan. apabila dipelajari, ternyata lebah yang lemah
mampu melakukan hal-hal, seperti (1) menerima
Kata nihlah ( ,t+ ) ya.S seasal dengan nahl pengajaran dan perintah Allah, wa auhi Rabbuka

( J- ) oleh Al-Ashfahani diberi penjelasan itan-nahl (,Pi,lloi:';rl;); (2) menghasilkan

mengenai perbedaan maknanya dengan kata sesuatu yang baik bagi orang lain; (3) membuat
tempat tinggal yang teratur; dan (4) memunyai
hibah (.ig ). Kata nihlah, menurut Al-Ashfahani,
adalah suatu pemberian yang berlatar belakang pimpinan yang dipatuhi (mau mematuhi

kebaikan dan penuh kesucian jiwa atau ke- pimpinan).
ikhlasan hati serta tanpa mengharapkan im- Lebah yang kelihatannya lemah dan se-

balan materi. Oleh karena itu, lanjut Al- derhana itu memiliki sifat dan karakter yang

Ashfahani, nihlah lebih khusus daripada hibah mengagumkan. Al-Qur'an melalui QS. An-Nahl
[1.6]: 69 menyebutkan sebagian dari karakter
sebab setiap nihlah pasti hibah, sedarrgkan hibah istimewa tersebut, yaitu

belum tenfunihlah. Sementara itu, beberapa ahli qA.{W * ':i'ii 3)i!+w6fub &

tafsir-di antaranya Ibnu ]uraiz, Ibnu Zai{ dan fhi(YakJtruju min buthfinihi sy ardb mukhtalif alwfutuh

Al-Khazin-memberi makna pada nihlah yang syif6'lin-nds)

terdapat di dalam QS. An-Nisd' l4l:4 sebagai Dari perut lebah itu keluar minuman [madul yang
'suatu kewajiban yang diberi nama khusus',
bermacmn-macmn wamffiiya, yong di dalamnya tudapat
faridhatun musammdh (;t:J U-i ), sedangkan
obat yang menyembuhkmr bagi manusia.
Qatadah mengartikannya sebag ai faridhatun
Di samping sebagai makhlukyang giatbekerja-
whiibah (+$,U-; = yang wajib). di dalam hal ini memproduksi madu-lebah di
dalam kehidupannya lebih mengikuti pola dan
Di dalam Al-Qur'an katanabl dan kata lain tertib sosial. Satu rumah (baca: sarang) dihuni
yang seakar dengan itu disebut dua kali. Yang

ipertama di dalam bentuk ism al-ma' rtfan ( ilt nt

= kata benda definitif) dengan bentuk an-nahl
( Jl.itr), di dalam QS. An-Nahl [16]: 68 dengan
makna'lebah', sedangkan yang kedua dalam

bentuk lain, yaitu nihlah ( i+ ) disebut satu kali,

Kaiian Kosaka v 698

Najas Na jas

oleh seekor lebah ratu-yang di dalam istilah yang berarti 'sesuatu yang kotor atau menjijik-
kan' atau'lawan katabersih'. Katanajas di dalam
sAerbaabgdaiispebimutpyian'asintb-d( a-'n#.be)riybaun-gribbuersletabtauhs Al-Qur'an disebut satu kali, yaitu pada QS. At-
Taubah l9l:28,
lainnya sebagai pekerja. Apabila lebah ratu
muda lahir maka lebah ratu tua dan sejumlah 4t-ui igG Fit',;i 'r*;.ai 1;:,u; tG ii;.ai at
besar pasukannya pergi untuk membentuk
kelompok baru, dan begitu seterusnya. Lebah f( inn am al -musy r ikitn a n aj asun al 6 y aqr abitl -m asj i dnl -
tidak memakan sesuatu kecuali yang baik-bai(
bunga yang dihisap sarinya tidak pernah layu har frm b a' da' ilmihim hddz 6)

dan/atau gugur, dan dahan yang digantunginya sesungguhnya orang-orang musyrik itu najis maka
j an ganl ah mer eka mendekat i Al-Masj id Al-Har 6m
tidak patah. Lebah tidak pernah merusak
lingkungannya sebagaimana ia tidak pernah sesudah tahun ini.

menyakiti pihak lain kecuali diganggu, di dalam Menurut Ar-Raghib Al-Ashfahani di dalam
rangka membela diri. Mu'j am Mufr ad 6t Alfdzh Al - Qu r' An, kotor art y ang
dimaksud terbagi menjadi dua macam. Pertam+
Madu yang diproduksi lebah dengan kom-
kotoran yang bersifat indriawi, dan kedua yang
posisi lebih kurang 70% glukosa dan fruktosa dan non-indriawi, tetapi dapat ditangkap oleh akal/
pengertian. Pengertian atau sifat najis kedua ini
lebih kurang 20o/" atr dan zat penyedap rasa dari yang dimaksud oleh QS. At-Taubah [9]: 28 itu,
tidak dengan pengertian dan/atau sifat yang
bunga-bungaan serta sisanya sakarosa dan zat pertama.
gula lainny4 sebagaimana diutarakan QS. An-
Nahl [16]: 69 itu, memiliki khasiat sebagai pe- Allah swt. menyifati orang-orang musyrik
nyembuh berbagai penyakit. dengan najas (kotoran) karena dari sisi batin
mereka tidak bebas dari noda syirik, akidah
Kataan-nahl kemudian dijadikan nama dari mereka tercemari oleh kekafiran. Dari sisi lahir,
apabila junub, mereka tidak membersihkan diri
salah satu surah yang terdapat di dalam Al- dengan mandi jandbah ( a;t; ) dengan prosedur
dan tatacara yang telah ditentukan oleh syariat.
Qur'an, yaitu surah keenambelas. Sebagian dari Oleh karena itu, mudah dipahami jika Allah swt.
melarang orang-orang musyrik tersebut men-
ayat-ayat di dalam QS. An-Nahl [16) tersebut
tergolong Makkiyah (diturunkan sebelum pe- dekati, apalagi memasuki, masjid sebagai tempat
ristiwa hijrah Rasulullah saw. dari Mekkah ke suci atau rumah ibadah.
Madinah) dan sebagian yang lain tergolong
Imam Ath-Thabarsi, seorang mufasir
Madaniyah (diturunkan setelah Rasulullah saw.
berhijrah ke Madinah). Namun, sectua umum, beraliran Syiah, mencatat ada pendapat yang
mengatakan bahwa yang dimaksud dengmfall
surah ini disebut Makkiyah. |umlah ayat pada
surah tersebut keseluruhannya 1.28, dengan yaqrabit (tlilr = jangan mendekati) pada ayat
tersebut adalah dukhitlul-masjid ( uJt J';" --
pokok-pokok kandungan (1) keimanan, men-
cakup persoalan kepastian adanya Hari Kiamat, memasuki masjid).
kekuasaan, keesaan, dan kesempurnaan Allah
svvt., serta pertanggungjawaban manusia atas Di antara ulama tafsir, seperti Muhammad
Ali Ash-Shabuni, ada yang berpendapat bahwa
segala amal perbuatannya; (2) hukum-hukum, pemilihan kata najas dengan bentuk mashdar
mencakup masalah makanan, minuman, pa- bermaksud menunjukkan bahwa orang-orang
kaian, perhiasan, keadaan darurat, perjanjian, musyrik tersebut seolah-olah (tidak sesungguh-
dan sumpah; dan (3) pelajaran bagi manusia
melalui kisah dan tamsil. oe Chotidi tc nya) sebagai 'ainun-najhsAh (Lt;3\ op = materi

NAIAS ( o,.4i l, najis). Ulama lain berpendapat bahwa orang-
orang musyrik adalah orang yang bernajis
Katanajas(.ri.i ) merupakan benfuk mashdnr dari karena batin dan akidah mereka tercemar dan

naj asalanjasu-najasan ( L:J -';;- - ui; ) atau
najusa-yanjusu-najksatan ( a*t# -'#- -jX )

699 Erusrxloruora Al-Qun'aN

I

Najdain Najdain

mereka tidak pernah mandi j andbah ( i.t'* ). Dalam Al-Qur'an kata najdain ( ;-U )
Secara lebih terinci ada dua pendapat
tersebut sekali; dalam QS. Al-Balad [90]: 10. Pada
mengenai status hukum badan atau tubuh umumnya para mufasir mengartikan najdain
orang-orang musyrik. Pendapat pertama, ber-
dasarkan hal yang lahiriah QS. At-Taubah [9]: ( #G" ) dengan 'dua jalan', yaitu jalan kebaikan
dan keburukan. Najd (.lLl ) pada ayat ini
28 mengatakan bahwabadan atau tubuh mereka
disinonimkan dengan kalathafiq ( ,i-* ) dan saffil
najis. Pendapat kedua menolak pendapat per-
tama. Bagi mereka tubuh orang musyrik tidak ( J.r, ).lamaluddin Al-Qasimi di dalam tafsirnya

najis, mereka suci, hanya batin dan akidah menjelaskan bahwa najdain ( ,;.U ) adalah dua
mereka yang kotor. Buktinya, ketika orang jalan, kebaikan dan keburukan; najd ( * )
musyrik masuk Islam, mereka suci dan boleh
sebagai jalan yang tinggi adalah jalan yang terjal
bergaul dengan orang Muslim lainnya.
QS. At-Taubah [9]: 28 berbicara dalam yang sulit ditempuh. Kedua jalan itu, jalan

konteks perbedaan status dan pertentangan, kebaikan dan jalan keburukan, sama-sama
bahkan peperangan di antaraorang Mukmin dan
ditempuh. Tidak benar anggapan bahwa jalan
orirng musyrik. + Cholidi +
keburukan lebih mudah ditempuh dibanding

jalan kebaikan. Kedua jalan itu juga amat sulit

dan nyat4 tidak tersembunyi dari orang yang

ingin menempuhnya. Oleh karenaitu, Al-Qasimi

NAIDATN ( dGIJ ) menafsirkan ayat L0 QS. Al-Balad itu dengan,
Kata najdain ( i-:b; ) adalah bentuk tatsniyah
'Kami tanamkan pada naluri manusia pembeda
(dual) dari kata najd (.;* ). Maknanya berkisar
antara kebaikan dan kejahatan dan Kami

pada 'jalan yang tinggi', 'tempat yang tidak tegakkan pada pikiran dan akalnya rambu-

berpepohonan', '(urusan) yang terang dan jelas', rambu yang menunjukinya pada kebaikan dan

'penunjuk jalan yang mahir', 'dataran yang keburukan, kemudian Kami mehgujinya'.

tinggi lagi terbentang luas dan jelas', 'pemberani', Ar-Raghib Al-Ashfahani menafsirkan kata

dan 'tetek'. Selain makna-makna tersebut, najd ilUnajdain ( ) dengan jalan yang hak dan yang

( .r- ) juga nama negeri Nejed di Saudi Arabia. batil di dalam kepercayaan, jalan yang benar dan
Akar kata najd ( t; ) adalah nirn ( 6), iim
bohong di dalam ucaptln, serta jalan baik dan
( ( ), dan dAl ( ) ) yang menyiratkan makna
buruk di dalam perbuatan. Abdullah Yusuf Ali
'ketinggian, kekuatan, dan kejelasan'. Benfuk kata
di dalam The Holy Qur'an menginterpretasikan
kerja dari kata nun, jim, dNr dal dipergunakan
dengan beberapa arti, di antaranya: (L) 'me- katanajdain ( U-3U ) sebagai dua jalan yang tinggi

:*nolong mengalahkan' seperti pada naj ada ( ) di dalam kehidupan, yakni (1) jalan kebaikan
r;- y anjudu ( 1;- ) - naj d ( ); (2)'menjadi berani',
yang sukar dan mendaki. Hal itu digambarkan
seperti ungk apan najudar rajulu ( ,y:lt .d*j = lelaki
itu menjadi berani); (3) 'berkeringat sehabis di dalam lanjutan ayat dengan kata 'aqabah ( '^3L )
amal shalih yang berat, yakni membebaskan

budak dari belenggu perbudakan, memberi

bekerjaflelah; (4)'menghiasi dan mendekorasi', makan anak-anak yatim, dan memberi makan

seperti pada ungkapan najadal bayta ( ,flt'-t; = orang yang miskin, dan (2) jalan kejahatan dan

ia menghiasi rumah); 'memberi ujian dan kekafiran terhadap Allah sebagai jalan mudah.

cobaan', seperti pada ungkapan najjadad dahru Kedua jalan itu dapat ditempuh oleh manusia

ful6n ((>,i7:tltifu = masa menguji, memberi melalui indra yang diberikan Tuhan kepadanya

cobaan pada si fulan); (6) 'menjadi kuat', seperti dan kelengkapan yang ada pada tubuh, seperti

ungkapan istanjadar rajul ( S*\ t^Ll= lelaki itu mata, lidah, dan dua bibir, serta melalui ke-

menjadi kuat); dan (7)' jelas dan terang', seperti m.unpuan menilai jalan yang akan dipilih. Tuhan

padanajadal amr ( ;,\i iU = masalah itu menjadi telah mengutus para nabi, rasul, guru, dan

jelas dan terang). pembimbing bersama wahyu untuk menunjuk-

Kaiian Kosaka t^ 700

Najm Najm

kan jalan kebenaran yang sukar. Namun, ada (tllkadang sebagar mashdar, seperti thulfi ' ) aa"

penafsiran lain seperti dikemukakan di dalam ghuritb ( -':i ). Selain katanajm ( ,*.i ), di dalam

fkrtab Zddul mafir ilmitlaffir dan Rtthul Ma'ini Al-Qur'an juga terdapat kata thdriq ( o rtL ), yang
bahwa najdain ( iU ) berarti 'dua tetek atau
menurut penjelasan Ayat 3 (QS. Ath-Thariq [86])
payudara' yang airnya merupakan makanan
bagi bayi. Penafsiran ini dikatakan berasal dari artinya 'bintang' (yang memiliki cahaya yang
Ali bin Abi Thalib dan juga dikatakan oleh para
sahabat, seperti Abdullah Ibnu Abbas, Ibnul menembus). Bahkan, kata ini dicantumkan

Musayyab, Adh-Dhahhaq, dan Qatadah. Kedua sebagai nama salah satu surah, yaitu Ath-ThAriq
payudara ibu, menurut Ibnul Musayyab, ibarat
[86]. Di samping berarti'bintang', 'planet', atau
dua jalan bagi kehidupan dan rezeki anak. 'benda angkasa yang tampak di malam hari',
Menurut penganut penafsiran ini, penyebutan
kata najm-sebagaimana disebutkan di dalam
payudara ibu di sini sejalan benar dengan
ayat lain-jugamemunyai arti lain. Di dalam QS.
penyebutan nikmat-nikmat yang dianugerahkan
Allah sebelumnya, yakni bibia lidah, dan mata. Ar-RahmAn [55]: 6 kata najm berarti 'tumbuh-

Allah swt. mengilhami anak dengan hidayah tumbuhan', dan pada QS. Al-WAqi'ah [56]:75,
naluri untuk menyusu pada payudara ibunya.
kata jamak dari najm (nujfim) - dengan mem-
cc M. Rusydi Khalid ee
perhatikan konteks atau munasabah ayat-ayat

sebelum dan sesudahnya - berarti 'bagian-

bagian' atau'ayat-ayat' Al-Qur'an.

NAIM ( )

Di dalam';brarhjasa Indonesia kata najm ( r'; )
diartikan sebagai'bintang'. Kataini di dalam Al-

Qur'an ada yang diungkapkan dalam bentuk
tur,ggd (najm) dan adayang dalam bentuk jamak

nujttm ( cr* ).Di dalam bentuk mufrad terdapat

sekitar 4 ayat, yaitu pada QS. An-Nahl 116l: 16,

QS. An-Najm [53]: L, QS. Ar-RahmAn [55]:6, dan

QS. Ath-Thariq [86]:3. Adapun di dalam bentuk

jamak terdapat sekitar 9 ayal, yaitu pada QS.

Al-An'Am [6]:97,Q5. Al-A'rAf l7l:54, QS. An- Bintang-bintang pun bersujud mengakui kebesaran Allah swt.

Nahl [16]:12 QS.AI-Hajj [22]:18, QS. Ash-Sh6ffAt Bintang adalah salah satu dari makhluk
Allah swt. untuk menunjukkan kebesaran-Ny+
[37]:88, QS. Ath-Th0r [52]:49, QS. Al-WAqi'ah yang kejadiannya tunduk kepada perintah-Nya.
Bintang-bintang itu melakukan sujud bersama
[56]:75, QS. Al-Mursaldt l77l:8, dan QS. At- dengan makhluk-makhluk ciptaan lainnya,
seperti matahari, bulan, gunung, segenap
Takwir [81]: 2. Kedua kata di atas ada yang di penghuni langit, dan segenap penghuni bumi
(QS. Al-Hajj122118). Bintang juga dijadikan alat
dalam keadaan rafa' , nashab, darr jarr. sumpah oleh Allah swt., seperti pada kalimat

Kata an-najm ( eJ, I adalah bentrk ism dafi wan-najmi idzi hawd ( B? ti) a3i e = dembintang
-'6 ), yan g berarti thal a' a
n aj am a-y anj umu ( iLi- zhahara ('r* = tampak). ketika terbenam), ketika Ia menyatakan bahwa
atau Nabi Muhammad saw. itu benar, tidak keliru,
('& = terbit)
dan apa yang diucapkannya semata-mata
Menurut Ar-Raghib Al-Ashfahani, asal arti an- berdasar wahyu (QS. An-Najm [53] 1+).

najm adalah al-kaukabuth-thdli'( lrlJrJrnr =

bintang yang timbul atau tampak). Kata najm

kadang-kadang kedudukannya sebagai ism,

kadang-kadang sebagai mashdar. Begitu juga kata

nujitm ( cr- ) kadang-kadang sebagai ism, seperti

l,ataqulfib ( *'$) ata:ujuyttb ( q:-L ), dan kadang-

7nl E., STKLoPEDTA Ar--QUn',eN

Nakhirah Nakhirah

Sebagaimana benda-benda alam lainnya kebangkitan di alam akhirat.
Manusia adalah makhluk Tuhan yang
ciptaan Allah swt., bintang merupakan kekayaan
alam yang memberikan inspirasi kepada para sosoknya terstruktur dan terdiri dari beberapa
unsur kehidupan, di antaranya adalah unsur-
ilmuwan untuk melakukan berbagai penelitian. unsur materi. |ika manusia mati, bentuk dan
struktur asalnya menjadi "hilang". Dari sini
Dengan bintang pula para ilmuwan memperoleh
kemudian timbul berbagai dugaan; bahkan,
berbagai penemuan di dalam teknologi mutakhir, keyakinan. Di antaranya menyatakan bahwa
yang semakin menguatkan profesionalisme
mereka sebagai ilmuwan. Gugusan bintang dari bentuk manusia yang kembali nanti bukanlah
sudut pandang ilmu astronomi, dapat berfungsi bentuk asal itu, kecuali jika struktur-struktur

sebagai pemberi isyarat atau petunjuk jalan bagi pertama itu dikembalikan. Pendapat ini me-
nyatakan bahwa bentuk asal itu tidak dapat
manusia, baik di lautan maupun di daratan, dikembalikan karena ketika mati tubuh itu
hancur dan kemudian bercampur dengan
terutama pada saat kegelapan malam hari (QS.
An-Nahl [1.6]'1.6, QS. Al-An'Am 16l:97). Bintang berbagai unsur. Bahkan, ada pandangan yang
juga dapat berfungsi sebagai petunjuk atau menolak adanya kebangkitan di akhirat, seperti
isyarat yang menyatakan waktu-waktu penting
yang berkaitan dengan persoalan ibadah dan perkataan yang terungkap di dalam ayat
peristiwa-peristiwa besar, seperti isyarat waktu
untuk beribadat shalat malam (QS. Ath-Th0r tersebut.

pzl: a9) dan isyarat tentang tanda-tanda akan Di dalam tafsirnya Ar-Razi mengemukakan
beberapa pendapat mengenai hal tersebut. Di
datangnya Hari Kiamat (QS. Al-Mur salift [77]: 8,
dan QS. At-Takwir [81]: 2). Dari QS. Ath-ThOr antaranya, pendapat yang menyatakan bahwa
p2l: a9 diketahui bahwa tenggelamnya bintang
di malam hari adalah batas akhir waktu shalat yang ada di akhirat nanti adalah sesuatu yang
malam. Dari QS. Al-MursalAt [77)8 dan QS. At- independen, tidak berupa jisim dan juga tidak
Takwir [81]: 2 diketahui bahwa bintang-bintang bersifat fisih tetapi rohani saja. Inilah pendapat
itu pada suatu ketika akan dilenyapkan dengan
kebanyakan filosof dan sebagian or,rng Muslim.
cara dijatuhkan dari porosnya.
,. Utang Ranuwijaya ee Pendapat lain menyatakan bahwa yang

NAKHIRAH ( A:.,i,5 ) bangkit kelak adalah badan yang siuna sekali
berbeda dari benfuk asal karena benfuk asal itu
Kala nakhirah atau ndkhirah (e;U ) berarti 'rusak
dan pecah-pecah'. |ika dikatakan nakhiratisy- bersifat berubah dan dapat hancur. Maka setelah

syajarah (i:;3.tt oi), artinya'batang pohon itu badan itu hancur, yang tinggal adalah daya hidup
intelektual (hayah mudrikah '6qilah), baik yang
berlubang' sehingga angin yang berembus dapat bernasib mujur maupun yang malang. Pendapat

memasukinya dan mengeluarkan suara. Kata lain lagi menyatakan bahwa yang bangkit kelak

nakhir ( H ) berarti 'suara yang keluar dari adalah badan yang sama dengan bentuk asalnya

lubanghidung'. di dunia. Hal itu dapat terjadi karena Allah

Di dalam Al-Qur'an, katanakhirah terdapat menjadikannya tetap langgeng dan suraiae.
Meskipun unsur-unsurnya telah terurai, Tuhan
hanya pada satu tempat, yaitu QS. An-NAzi'At tetap mengetahui bagian-bagiannya, mampu
l79l: l'1., yang berbunyi "A'idzd kunnh 'izhdman
menguasai kemungkinan-kemungkinan. Dengan
nakhirah" (;i ,:,L, & r!,i =Apatcah apabila kami
demikian, Dia dapat saja mengumpulkannya
telah menjadi tulang belulang yang hancur
lebur [pun akan dibangkitkan juga]?). Ayat kembali serta menghidupkannya kembali.
tersebut dan ayat-ayat sebelumnya berbicara
mengenai keadaan pada Hari Kiamat dan Itulah pandangan untuk mematahkan

pandangan yang menolak adanya kebangkitan.

|adi, meskipun tulang sudah hancur berantakan,
tidak ada masalah dengan penghidupan kembali

Ka jian Kosaka t^ 702

Naml Naml

oleh Thhan karena Dia yang menciptakan pertama namliyyah ( 4|.1 ) yang kata dasarnya seakar
kali. Dia yang mematikan maka pasti Dia mampu dengan kata an-namlah. Kata al-anmulah ( {X!r )
menghidupkannya kembali. * Aminullah Elhady c3 yang seakar dengan an-naml, berarti ujung jari-
jari yang memunyai kuku. |amaknya adalah al-
NAML ( Jjj )
Kata naml ( J:..t ) adalan nama salah satu surah andmil (;ftrr), seperti di dalam QS. Ali 'ImrAn
di dalam Al-Qur'an, berasal dari kata namila -
[3]: 119. ]elasnya kata yang seakar dengNrnftn,
yanmalu - namalan wa namilan ( - )ff - S:- -,y min, dur l6m itu menunjukkan kepada 'sesuatu
V j) berarti: 'banyak semutnya' seperti kata yang kecil lagi tipis'.

namila al-makin (ot3r;; = banyak semutnya), Di dalam sebuah hadits Ibnu Abbas, bah-
wasanya Nabi saw. melarang membunuh lebah,
&t !dankata namilat y adus-shaAi ( i.:J; = tangan semut, burung ash-shurad, dan burung hudhud,

bayi itu lemah lembut). Kata an-naml adalah ,At i F i':frt y * g *'t *'irS-'o{r.Li

bentuk jamak dari an-namlah (zt3t) dan an- *',ij';

nmnulah(.tl3r ). Selain an-naml, an-nimdl( Sr$)1uga hnna-nabiyya shallal-lilhu 'alaihi wa sallmna nahh 'an

merupakan bentuk jar.uk dari an-namlah tetapi q atlin -n ahl ati w an- aml ati w ash- shur adi w al -hu d hu d)

bentuk jamak seperti ini tidak dijumpai di dalam Menurut Ibrahim Al-Harbi bahwa nabi

AlQur'an. An-naml adalah serangga melata yang melarang membunuh mereka karena keempatnya

tipis lagi kurus yang bersarang di bawah tanah tidak menyakiti manusia, begitu pula mudharat-
nya bagi manusia sangat kecil. Menurutnya,
dan hidup berkelompok dari berbagai jenis.
semut yang sering menggigit di dalam bahasa
Karena hidup berkelompok, maka mereka saling
Arab disebut adz-dzarr ( rji.lr) bukan an-namlah,
tolong menolong. Penyakit puru juga disebut ar- sehtngga adz-dzarr tersebut jika menyakiti manusia
harus dibunuh. Dan an-namlah bentuknya kecil
namlah karena puru muncul dan keluar dari tipis berkaki empat panjang yang banyak hidup
di gurun pasir dan tidak menyakiti manusia.
tubuh yang bengkak, dengan demikian tempat
Kata an-namlah dengan segala derivasinya
munculnya dengan mudah membengkak dan
disebutkan sebanyak empat kali di dalam Al-
akhirnya merangkak bergerak bagai semut atau Qur'an; tersebar di dua ayat dan dua surah.

an-namlah ke tempat yang lain. Karena banyak Empat kata an-namlah tersebut, tiga di antaranya
bermakna 'semut' yang ketiganya berada di
bergerak dan merangkak, kuda juga disebut an- dalam satu ayat di dalam QS. An-Naml[27]:18,
"Hingga apabila mereka sampai di lembah setnut,
namlah. Tempat untuk menyimpan makanan
berkatalah seekar semut: H ai sonut-semut, masuklah ke
supaya terpelihara dari semut atau disebut
dalmn sarang-sarangmu, agar kalian tidnk diinjak oleh
An-Naml; jenis semut yang tidak menyakiti manusia.
Sulaiman dan toiarany a, sedang merekn meny adari" .
Ayat ini berkaitan dengan kisah Nabi Sulaiman
yang memunyai kekuasaan dan kerajaan yang
tidak ada tandingannya. Kekuasaan Sulaiman

tidak hanya terbatas pada manusia tetapi
sampai kepada jin, binatang, dan burung-

burung besar dan kecil. Ia juga mengerti semua
bahasa merek4 sehingga ketika Sulaiman men-
dengar keluhan ratu semut, Sulaiman ter-

senyum.

7$ F.NSTKLoPEDTa Al-Qun'aN

Naml Nansakh

Ahli tafsir menyebutkan bahwa lembah orang Yahudi tersebut senantiasa menimbulkan
kemudharatan. + Nasaru ddin Llmar te
semut itu terdapat di Syam, di mana lembah

tersebut dihuni oleh banyak semut sehingga NANSAKH ( t:J )

disebut wddin-naml (;$r;ri n)a. mAldaahp(uankfijrtm;an= Nansakh ( !l,j ) adalah bentukl'il mudhdri' dari

Allah yang berbunyi qdlat kata nasakha yansakhu - naskhan ('#.-A

seekor semut berkata), tampaknya semut ter- -
tl*l l,berakar dari huruf nfin,6n, dNtkhi'.Makna
sebut berbicara dan memunyai akal pikiran yang

menyampaikan berita kepada anggotanya dasarnya ialah 'mengangkat sesuatu dari

tentang kedatangan Sulaiman beserta tentara- tempatnya dan menggantinya dengan yang lain',

nya di lembah mereka. Qatadah mengisahkan atau'memindahkan sesuatu ke tempat yang lain',

bahwa pada suatu ketika ia datang ke kufah dan ada juga yang mengatakan 'tulis', demikian Ibnu

bertemu beberapa orang termasuk di antaranya Faris. Menurut Al-Ashfahani, kata itu berarti

Abu Hanifah ya.g pada saat itu masih anak- 'menghapus sesuatu dengan sesuatu yang

anak. Qatadah meminta mereka menanyakan datang kemudian'. Selanjutnya, pengertian kata

apa yang mereka inginkan. Maka Abu Hanifah naskh berkembang menjadi beberapa macEun,

menyuruh orang bertanya tentang namlah antara lain 'pembatalan' karena sesuatu yang

Sulaimdn, apakah semut tersebut betina atau diganti berarti dibatalkan,'penghapusan' karena

jantan? Ternyata Qatadah tidak dapat men- sesuatu yang diganti berarti terhapus, 'pe-
jawabnya. Abu Hanifah kemudian menjawab
mindahan dari satu wadah ke wadah yang lain',

sendiri bahwa semut tersebut adalah betina. 'pengubahan','tulisan'. Sesuatu yang membatal-

Qatadah balik bertanya. Dari mana kamu tahu?. kan, menghapus, memindahkan, dan sebagainya

Ia menjawab, dari firman Allah qdlat namlah, dinamai ndsikh ( *6 ), sedangkan yang di-

sekiranya ia jantan, tentu Allah mengatakNr qdla batalkan, dihapus, dipindahkan drnarnar mansiklr

naml ( F JG ). Yang demikian itu, karena an- lar ).

namlah seperti al-hamdmah ( ,U;lr = burung Di dalam Al-Qur'an, kata nansakh ( # )

merpati) dan asy-syih ( ;fur= kambing) di dalam dan kata-katayarrt9 seakar dengannya terulang

penentuan jantan dan betin+ maka keduanya empat kali, yaitu nansakh (QS. Al-Baqarah [2]:
106), nuskhal, (QS. Al-A'rAf [7]:154), yansakh (QS.
dibedakan dari kata kerja (fi'il) sesuai dengan Al-Hajj [22]:52), dan nastansikh (QS. Al-fAtsiyah
[45]:29).Kataan-naskh( t".lt' ) di dalam AlQur'an
jenisnya. Kalau jantan tentu dengan kata ganti memunyai arti yang berbeda-beda berdasarkan

huwa( r,i ) sedang kalau betina dengan kataganti
hdiisyiam(pu"rlka).nDbaarhiwfairmpiamnpiAnallnahterintini gjugigdai
dapat konteks masing-masing.
dunia

semut adalah betinanya bukan jantannya. 1) Di dalam QS. Al-A'rdf [7]:154 berkaitan

Bentuk kedua adalah al-andmil yang juga dengan Nabi Musa. Tatkala kembali dari ber-

seakar deng an an-naml yang berarti ujung jari-jari, khalwat, Musa mendapatkan kaumnya me-

yang terdapat di dalam QS. Ah'ImrAn Bl:119, "... nyembah patung sehingga membuatnya

dnn apabila mereka meny endiri mueka menggigit ujung marah kepada saudaranya (Harun). Ia me-

j ai I mt ar an mar ah b er c ampur b enci t erhndnp kamu. . ." . nghamburkan lembaran Taurat yang telah

Kata al-ondmll jauh sekali pengertiannya dengan diterimanya karena tidak dapat menghalangi

an-naml tetapi ada unsur pers€unaannya sesuai mereka dari perbuatan itu. Namun, setelah

pendapat Ibnu Zakaria yaitu keduanya me- reda amarahnya Musa as. memungut kem-
nujukkan kep ada ash-shighar wal-khiffah ( -,i4t, 14r
=kecil dan halus serta tipis). Ayat ini digunakan bali lembaran kitab Taurat yang di dalamnya
terdapat "tulisan" yang mengandung pe-

di dalam kaitan larangan mengambil orang tunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang

Yahudi sebagai teman kepercayaan, karena orang- takut kepada Allah. Kata nuskhah ( -^* )

Kajian Kosakat^ 704

Nansakh Nansakh

diartikan'tulisan' atau'catatan'. syara' dengan jalan hukum syara'yang datang
2) QS. Al-jAtsiyah l45l: 29 berbicara tentang hari kemudian; dan 4) Al-Baidhawi mengartikan
dengan penjelasan berakhirnya masa berlaku
kebangkitan. Pada saat itu tindakan manusia suatu hukum syara'oleh hukum syara' yang

akan dihisab sesuai dengan catatan amal datang kemudian.
perbuatan mereka yang telah dibuat para
Menurut Asy-Syatibi, ulama mutaqaddimin
malaikat. Kata yang digunakan nastansikh
(abad I hingga abad III) memperluas arti naskh
G?U ) berarti 'Kami meminta (malaikat)
( t1 ) sehingga mencakup (a) pembatalan
mencatat'.
hukum yang ditetapkan terdahulu oleh hukum
3) QS. Al-Hajj l22l: 52 berbicara tentang dak- yang ditetapkan kemudian; (b) pengecualian
wah para Nabi yang tidak ada yang luput hukum yang bersifat umum oleh hukum yang
dari godaan setan tetapi Allah selalu meng- bersifat khusus yang datang kemudian; (c)
penjelasan yang datang kemudian terhadap
hilangkan godaan setan itu dari mereka. Kata hukum yang bersifat s.unar; dan (d) penetapan
syarat terhadap hukum terdahulu yang belum
yang digun akan yansakhberarti izAhh ( |ttjt, )
'menghilangkan'. bersyarat.
Sementara itu, ada ulama yang beranggap-
4) QS. Al-Baqarah [2]: 106 berkaitan dengan
adanya ayat yang dinasakh oleh Allah swt. an bahwa suatu ketetapan hukum yang diambil
kemudian diturunkan ayat lain yang lebih berdasarkan suatu kondisi tertentu menjadi
mansirkh (batal) apabila ada ketentuan lain yang
baik. Ulama berbeda pendapat dalam me- berbeda akibat adanya kondisi lain, seperti

ngartikan kata nansakh di dalam ayat ter- perintah untuk bersabar atau menahan diri
sebut. Ibnu Abbas mengartikan nubaddil pada periode Mekkah di saat kaum Muslim
( JIJ ) 'Kami mengganti'; Mujahid meng-
lemah, dianggap telah dibatalkan oleh perintah
artikannya dengan namhtt ( r.J ) 'Kami atau izin berperang pada periode Madinah. Ada
pula yang berpendapat bahwa ketetapan hukum
menghapus'; Atha' mengartikannya dengan Islam yang membatalkan hukum yang berlaku
pada masa pra-Islam merupakan bagian dari
natruk ( l7 l'Kami meninggalkan'; As-Suddi
mengartikannya dengan qabadh ( rt) 'men- pengertimr naskh.

cabut'; Ibnu Abi Hatim mengartikannya Pengertian yang demikian itu dipertegas

dengan mf ( et ) 'mengangkat'; dan Ibnu Jarir para ulama yang datang kemudtan (muta' akhkhirin).

mengartikannya dengan naql ( Sa )'menukil, Menurut merek4 naskh terbatas pada ketentuan
hukum yang datang kemudian guna mem-
menyalin' darrtabwil ( ,l-;; )'pemindahan'. batalkan atau mencabut, atau menyatakan
berakhirnya masa pemberlakuan hukum yang
Nansakh di dalam ayatL06 QS. Al-Baqarah terdahulu sehingga ketentuan hukum yang
[2] di atas, selanjutnya menjadi kajian serius di berlaku adalah yang ditetapkan terakhir.
kalangan ahli ushfil Fiqh. Adapunyang dimaksud
M. Quraish Shihab cenderung mengartikan
nansakh olehmereka yang menerima adanya ayat
naskh (g- ) di dalam Al-Qur'an sebagai 'pe-
yang dinasakhberbeda-beda misalnya (1) Ibnu
Katsir mengartikannya dengan mengangkat mindahan atau pergantian dari satu wadah ke
suatu hukum yang telah ada dengan dalil syara' wadah yang lain'. Maksudnya semua ayat Al-
yang datang kemudian; (2) Ar-Razi menS-
artikannya dengan firman Allah/sabda Rasul Qur'an tetap berlaku, tidak ada kontradiksi. Yang
yang menunjukkan pembatalan suatu hukum ada hanya pergantian hukum bagi masyarakat
yang sudah tetap melalui firman terdahulu/
pertam4 dan sekiranya tidak ada firman yang atau orang tertentu karena kondisi yang berbeda.
menunjukkan pembatalan itu maka yang per-
Dengan demikian, ayat hukum yang tidak
tama itu tetap berlaku karena firman yang kedua
datangnya kemudian; 3) Abu Bakr Al-Baqilani
mengartikan dengan menghapus suatu hukum

705 ENSKLoPEDIa Ar--Qun'eN

NAqah NAqah

berlaku lagi baginya tetap dapat berlaku bagi terdiri atas nttn - l.Daw - qilf. Menurut Ibnu Faris
orang-orang lain yang memiliki kondisi semula.
akar kata tersebut menunjuk pada makna dasar
Sebagian ulama membagi naskh di dalam 'tinggi'dan 'terangkat'. Tempat yang paling tinggi
AlQur'an menjadi tigabagian, yaitu 1) ayat yang
di-naskh bacaan dan hukumnya, misalnya di gunung disebut niq (,n = puncak gunung).
tentang kriteria saudara susuan (yang haram
Demikian juga unta disebut ndqah ( aiU ) karena
dikawini). Di dalam hal ini, riwayat Asy- badannya tinggi dan salah satu gugusan bintang
di langit disebut ndqah (aiU ) karena bentuknya
Syaikhani dari Aisyah yang menyatakan bahwa menyerupai bentuk unta. Kata ndqah ( ;f;r: )
semua saudara susuan haram dinikahi; 2) ayat memiliki beberapa bentuk jamak, seperti nhq,
yarrg di-naskh hukumnya dan bukan cara mem-
bacanya. Sebagian ulama berpendapat bahwa niydq, anwdq, anTt)aq, anyaq ( or:ij atr:i, ,jtii 06
ini merupakan bagian dari jenis takhslish, bukan 6j'ri ) sedangkan jamak dari bentuk jamak
bagian naskh, seperti firman Allah swt. di dalam
tersebut ( # & ) adalah aydniq dm anyiqdt
QS. Al-Baqarah [2]: 180 tentang kewajiban
( ..ricf'. *uf ).
berwasiat kepada ahli waris dengan hadits yang Di dalam Al-Qur'an bentuk kata yang

mengatakan tidak boleh berwasiat kepada digunakan dari akar kata ini hanya satu, yaitu

mereka. Hikmah di-naskh hukum dan tidak pada benntkmufiadnaqah ( ai$ ), kata tersebut berulang
tilawahnya adalah bahwa pembaca Al-Qur'an
diberi pahala oleh Allah swt. (ibadah). Pada sebanyak 7 kali, yaitu antara lain di dalam QS.
umumnya naskh ltu untuk meringankan; mak4 Al-A'rAf l7l: 73 &.77, QS. HOd [11]: 64 QS. Al-
tilawah menyebabkan suatu kenikmatan dan
menghilangkan kesulitan; dan 3) ayat yang di- IsrA' [17]: 59. Semua penggunaan kata tersebut
naskh tilawahnya dan bukan hukumnya, seperti menunjuk pada makna unta betina yang menjadi
ayat tentang rajam. Hikmahnya adalah untuk mukjizat Nabi Shaleh as. yang diutus kepada
menampakkan ketaatan umat.
kaum Tsamud. Unta itu dinisbahkan kepada
Adanya naskh tidak dapat dipisahkan dari
sifat nuzul-nya Al-Qur'an itu sendiri dan tujuan Allah, ndqatuilAh ( nr iiU = unta Allah), menurut

yang ingin dicapainya. Di dalam hal ini, Al- Al-Qurthubi penisbahan itu sama dengan

Qaththan mengemukakan bahwa sedikitnya ada penisbahan makhluk-makhluk lainnya kepada

empat hikmah dengan adanya naskh di dalam Allah dan di dalam penisbahan tersebut ter-
Al-Qur'an, yaitu (1) memelihara kepentingan
hamba; (2) mengembangkan tasyri'sampai ke kandung makna kemuliaan dan pengkhususan,
tingkat yang lebih sempurna sesuai dengan
ada yang menambahkan bahwa penisbahan itu
perkembangan dakwah dan kondisi umat ma- karena unta itu lahir bukan dari unta lain yang
nusia; (3) sebagai ujian dan cobaan bagi mukallaf
untuk mengamalkan atau meninggalkannya; dan mengandungnya sebagaimana lazimnya, tetapi
(4) menghendaki kebaikan dan kemudahan bagi
umat. Jika naskh ltu beralih kepada yang lebih keluar dari bongkahan batu yang keras.

berat maka di dalamnya terdapat tambahan Kaum Tsamud adalah keturunan Tsamud

pahala. Sebaliknya, jika naskh beralih kepada bin Iram bin Sam bin Nuh, menurut para mufasir,
yang lebih ringan maka ia mengandung ke-
mudahan dan keringan?a. ee Arifuddin Ahmadce mereka dahulu bermukim di suafu tempat antara

uAeeH t aiu I Hijaz dan Syam hingga ke lembah Qura. Mereka

Kata n6qah ( iitl ) terambil dari akar kata yang hidup lapang sehingga melupakan perintah-
perintah Tuhan dan melakukan pengabdian

kepada selain Allah, maka Allah mengutus Nabi

Shaleh bin 'Ubaid bin Asif bin Kasyih bin 'Ubaid

bin Hazir bin Tsamud dan mengajak mereka agar

menyembah Allah, tetapi sampai Tsamud berusia

tua, mereka tetap tidak beriman kecuali hanya

beberapa orang. Bahkan, mereka menantang Nabi

Shaleh agar memohon kepada Tuhan, kalau

memang dia benar, supaya dikeluarkan seekor

Kajian Kosakat^ 706

Niqah NAqah

unta yang bunting dan banyak susunya dari terangkan oleh Nabi Shaleh kepada mereka
sebuah batu yang mereka tentukan. Di dalam sebelum datangnya puncak azab. Selanjutnya
riwayat yang lain dari sebuah bukit maka Nabi menjelang pagi pada hari keempat datanglah
puncak azab tersebut berupa shaihah ( zr.b =
Shaleh pun memohon kepada Tuhan agar per-
suarakeras) yang membinasakan mereka semua.
mintaan mereka dikabulkan dengan harapan,
Penyebutan kisah tersebut di samping
mereka dapat beriman. Permohonan Nabi Shaleh
sebagai i'tibar (pelajaran) yang sifatnya umum,
tersebut betul-betul dikabulkan oleh Allah swt. ada juga yang sifatnya khusus seperti yang
dan keluarlah dari dalam batu itu seekor unta terdapat di dalam QS. Al-Isrfl llTl:59. Ayat itu
gemuk yang bunting. Selanjutnya Nabi Shaleh diturunkan berkenaan permintaan orang-orang
mengingatkan agar mereka tidak mengganggu musyrik kepada Nabi. Mereka berkata "Bukan-
kah kamu (Muhammad) telah mengatakan bah-
unta tersebut dan membiarkannya berkeliaran
ke mana-mana. Menurut riwayat, peristiwa itu wa mukjizat nabi-nabi yang lalu, ada yang dapat

membuat salah seorang pemuka Tsamud yang menundukkan angrt ada yang dapat menghidup-
kan orang mati dan sebagainya, kalau demikian,
bernama |unda bin Amr beriman, Sedangkan sekiranya kamu benar dan menginginkan kami
beriman maka mintalah kepada Tuhanmu agar
pemuka-pemuka Tsamud yang lain yang pada bukit Safa ini menjadi emas". Kemudian Allah
awalnya juga ingin menyatakan keimanannya, memberi alternatif kepadaNabi Muhammad saw.

tetap tidak beriman karena mengikuti larangan untuk memilih apakah akan ditunjukkan kepada
pemuka Tsamud yang lain, yatlnrZtr'ab bin Amr
mereka tanda kekuasaan-Nya sebagaimana yang
bin Labid dan Rubab bin Sa'r serta Hubab
mereka minta ataukah tidak, tetapi kalau per-
pemilik berhala mereka. mintaan mereka dikabulkan dan tetap juga tidak

Unta itu setelah melahirkan, tinggallah percaya maka azab Allah yang belum pernah ada
azab sedahsyat itu sebelumnya pasti akan datang
bersama anaknya di tengah-tengah mereka dan unfuk membinasakan mereka semu4 lalu Nabi
secara bergantian meminum air dari sumur memilih alternatif kedua sehingga dikatakan di

(sumber air) yang menghidupi mereka. ]ika suatu dalam ayat itu "Dan sekali-kali tidak ada yang

hari unta itu meminumnya maka pada hari menghalangi Kami untuk mengirim (kepadamu)
berikutnya mereka lagi yang punya giliran
tanda-tanda (kekuasaan Kami) melainkan itu
meminumnya dan pada hari ketika unta itu me- karena tanda-tanda itu telah didustakan oleh
minum sumber air tersebut, penduduk dapat orang-orang dahulu dan telah Kami berikan
meminum air susu unta itu berapa pun mereka
butuhkan. Setelah berselang lama dan orang- kepada Tsamud unta betina itu (sebagai mukjizat)
orang kafir semakin bertambah kebenciannya yang dapat dilihat, tetapi mereka menganiaya
kepada Nabi Shaleh maka mereka pun me- unta betina itu. Dan Kami tidak memberi tanda-
nyembelih unta itu. Setelah unta itu disembelih tanda itu melainkan untuk menakuti" (QS. Al-Isrfl

maka Nabi Shaleh mengatakan kepada mereka l17l:59). Ini juga sejalan dengan hadits yang
agar bersenang-senang selama 3 hari sebelum
diriwayatkan oleh Ahmad dari Iabir, ketika Rasul
datangnya azab yang pasti akan membinasakan melewati daerah yang pernah ditempati kaum

mereka. Di dalam sebuah riwayat dikatakan Tsamud itu beliau bersabda janganlah kalian
meminta tanda kekuasaan Allah (mukjizat)
bahwa unta itu disembelih pada hari Rabu dan
sebagaimana mereka meminta agar dikeluarkan
pada hari Kamis atau hari pertama dari tempo unta dari batu lalu mereka tetap tidak percaya
waktu yang disebutkan oleh Nabi Shaleh, saat setelah permintaan mereka dikabulkan sehingga

itu muka atau kulit mereka berubah jadi ke- mereka dibinasakan. se Muhammad wardah Aqil ee
kuning-kuningan kemudian pada hari |umat
atau hari kedua, kulit mereka berubah menjadi

merah dan pada hari ketiga kulit mereka
berubah jadi hitam, sesuai yang telah di-

707 ENsr KLOPEDTA Ar--QUn',eN

Naqir Naqir

NAQiR ( -# | minal-mulki 16 yu' tttnan-ndsa

Katanacfr ( fi )yangterdapat di dalam AlQur'an A;:i-i G -J'ti =
terambil dari akar kata naqara ( i ) yurg pada o\i kilahum naslfibun

mulanya berarti'melubangi'. Kesan yang diambil naqird ( ra
fa' idzan

iy.rttti

Ataukah ada bagi mereka bagian dari kerajaan?

Kendatipun ada mereka tidak akan memberikan

dari pengertian ini ialah adanya usaha menekan sedikit pun [kebajikan] kepada manusia) dan
pada Ayat 12\
sambil mengorek sesuatu dengan alat sehingga
q:E u't h s,,i;i ft r. #lai n fi j5
bekasnya tertinggal pada sesuatu tadi. Dari akar
*oiiirfui ::,r' il:- "&ii
kata tersebut dikembangkan arti-arti seperti

'memahat' karena pelakunya membenfuk sesuafu

dengan cara menekan sehingga menimbulkan (Wa man ya' mal minash-shhlibkti min dzaknin au untsd

lubang-lubang pada benda yang dipahat. Paruh fw a huw a mu' minun a' ul 6' ikn y adkhulirnal -j ann at a w a

burung dinamai minqar ( ,1! ) karena dengan 16yuzhlamttnanaqth)

paruhnya burung mematuk dan menekan-nekan B arang siapa mengerj akan amal-amal shalih, baik laki-
laki maupun perempuan, sedangkan ia seorang yang
sehingga dapat melubangi sesuatu. Sangkakala beriman maka mereka itu masukke dalam surga dan

dinamai an-ndqfir ( rl6t) karena dengan tekanan mereka tidak dianiay a walau sedikit pun.

udara yang diembuskan dari mulut melalui

lubangnya ia mengeluarkan suara yang keras. Pada QS. Al-Muddatstsir [74]: 8, kata itu
disebut dalam konteks peristiwa Hari Kiamat.
Suara dinam ai m-naqr ( j3r ) karena suara muncul Kata nuqira diartikan sebagai 'ditiup' dan kata
akibat tekanan udara yang diembuskan. Tanah
an-ndqftr digunakan untuk arti 'sangkakala' atau
berlubang dengan air tergenang di dalamnya
'terompet'. Pada beberapa ayat yang lain, untuk
disebut an-naqrah (;4r) karena lubang tanah
arti 'meniup', di dalam konteks yang sama,
terjadi akibat tertekan oleh benda lain. digunakan katanufikha ( 6. ).Misalny+ QS. Al-
Kahfi [18]: 99, QS. Al-Mu'mintn [23]: 101, dan
Kata naSr ( jrd ) diartikan dengan 'lubang QS. Thaha l20l: 102. Kedua kata itu, secara
kecil yang terdapat di bagian belakang biji yang
terminologis, memunyai arti yang sama, tetapi
kecil'. Arti terakhir ini digunakan sebagai per- di dalam penggunaannya terdapat perbedaan.
Menurut Sayyid Quthub di dalam tafsirnya F?
umpiunaan terhadap sesuafu yang sangat kecil. Zhililil-Qur'6n, kata nuqira memberi kesan

Meneliti atau mengkaji suatu masalah diibarat- kerasnya suara yang ditiupkan, seakan-akan me-

s\tkan dengan r aqartu 'anil-amr ( ;p L';1 = /+ku mecahkan anak telinga yang mendengarnya. Itu
berbeda dengan kala nufikha yang berarti
meneliti suatu masalah). Meneliti suatu masalah
'meniup', yang memberi kesan tidak sekeras kata
berarti pemikiran ditekankan kepada masalah

yang diteliti.

Memerhatikan arti-arti yang berkembang

itu, dapat disimpulkan bahwa arti-arti itu

muncul kemudian, sesuai dengan perkembangan nuqira.

peradaban manusia. Walaupun demikian, arti Pada QS. An-NisA' [4]: 53, kata itu disebut
dalam konteks kecaman terhadap pengikut
yang banyak itu dapat dikembalikan kepada arti fhAg*. Mereka tidak pantas diangkat sebagai
pemimpin karena mereka tidak akan mem-
asalnya yakni'melubangi'. berikan kebaikan bagi manusia. Kata an-naqir
pada ayat ini diartikan sebagai'sebuah lubang
Katanuqira( ,1 ) disebut sekali di dalam Al- yang sangat kecil di sebuah biji kurma', sebagai
Qur'an, yaitu QS. Al-Muddatstsir [74]: 8. Kata perumparnaan kecilnya kemungkinan pengikut

an-ndqftr ( ,16r ) juga disebut, Oyakni pada ayat ThAgfi memberi kebaikan kepada manusia. |uga
yang s,rma. Keduanya tersebut di dalam ayat: pada surah yang sama ayatL24 disebut di dalam
j6i alF a'idzd nuqira fi an-ndqfir (
ri;i = Apabila konteks pembalasan amal perbuatan manusia.

sangkakala ditiup). Dari akar kata yang sama

ditemukan dua ayat yang menggunakan bentuk

naofr (jrf ), yakni pada QS. An-Nisd' l4l:53, Am

Kaiian Kosakat. 708

NAr Nasab

Orang yang shalih dimasukkan ke dalam surga, ('il*= neraka). Untuk makna sinar atau cahaya

mereka tidak disiksa sedikit pun. Kemungkinan kata an-ndr jarang dipakai. Bahkan Fakhrur Razi
mereka disiksa sangat kecil, seperti kecilnya masih membedakan antara an-ndr dengan nirin

lubang yang terdapat pada buah kurma tersebut. ( tt,;), karena menurutnya an-ndr tidak akan

Demikian kata naqir dan yang seakar membakar kecuali manusia dan batu, sedangkan
dengan itu digunakan oleh Al-Qur'an untuk arti
'tiupan' dan 'lubang kecil', tergantung dalam menurut Muhammad Abduh, an-ndr adalah
konteks apa itu digunakan. + A. Rahman Ritonga +
tempat azab akhirat yang sudah diyakini adanya
NAR(Jg) tetapi tidak dibahas hakikat dari an-ndr it.t sendiri
Ndr ( ;1) adalah kata Arab yang terambil dari dan tidak pula diserupakan dengan api yang ada
akar kata nawwara atau andra ('r:; atau )(ti = di dunia. Makna yang dikemukakan oleh kedua

bersinar). Kata an-n 6r merup akan be ntuk mufr ad, orang mufasir di atas kelihatannya makna yang
terdapat di dalam AlQur'an.
;jamaknya nir dn ( ot ) y ang berarti idhfr' ah ( ;ir1>1
Kata an-ndr di dalam Al-Qur'an hanya
= sinar atau cahaya). Dan kata an-nfrr ju.ga
merupakan bentuk muannats (kata benda me- mengandung dua pengertian:
nunjukkan perempuan), karena t ashghimy a (kata
1. Api, dapat dipahami di dalamQS. Al-Baqarah
yang menunjukkan kecil) mumtnats y attu nuwairah 12] 17 4 y Nrgberb unyi ...ul 6' ika m 6 y a' kulfin a f i

(;)j = api kecil atau cahaya kecil). Ar-Raghib buthfinikum illiln-ndr ( -** Aii{Ur,r,$

Al-Ashfahani dalam kitabnya Mu'jam Mufradht .l6i {1= ...mereka itu tidak memakan/menelan
ke dalam perutnya melainkan api). Melihat
Alfdzhil-Qur'iln mengatakan bahwa kata an-nkr kepada sebab turun ayat, maka api yang
dipakai untuk menunjukkan'rasa panas', baik dimaksud pada ayat di atas adalah api yang
berkaitan dengan akhirat, sedangkan api
panasnya perasaan, panas api atau panas
yang digunakan manusia di dunia dapat
(berkecamuknya) perang. Ia juga mengatakan
bahwa pada dasarnya kata an-nir dan an-nttr dibakar oleh kaumnya, ayat tersebut ber-
bunyi: Qulnh y 6 n6ru kitn? b ar dm w a sal frmwt' al6
t li{t') itu adalah satu, hanya saja dibedakan
tbrdhim ( *S) V C.i*; q ;j :w uii = rami
masa pemakaiannya. Kata an-nkr dipergunakan
untuk kenikmatan di dunia sedangkan kata an- berfirman: "Hai api dinginlah dan jadi
keselamatanlah bagi Ibrahim"). Ayat di atas
nttr dipakai untuk kenikmatan akhirat. Di-
menunjukkan bahwa api yang dimaksud
namakan an-ndr atat an-nttr, karena gerak dan adalah api biasa yang dipergunakan oleh
manusia untuk membakar sesuatu.
penyebaran cahayanya sangat cepat.
2. Neraka dipahami antara lain pada QS. Al-
Dlihat dari penggunaan kata, an-ndr selain
Baqarah l2l: 39 yang berbunyi:
berarti 'cahaya atau 'api' juga memunyai makna
b:# w i'rai.: ,bi a;t'ti wgirls5itli ;aiirt
lain yaitu: ar-ra'yu ( ieilr= pendapat). Abu Al-Abbas
bertanya kepada Ibnu Arabi tentang ucapannya, @allmh,ina kafarfi wa kndzdzabtt 6' ay 6tinh ftl6' ikn

f16 tastadfrfi biniril-musyfldna ( -#t .,ra t\1*'t = ashhibun-nilfi hum fhi khhl i dfin )

Iangan mengambil pendapat orang-orang musy- "Dan orang-orang kafir dan orang-orang yang
mendustakmt ayat-ayat Kmni, merek"a itu pmghuni
rik). Ibnu Al-Arabi menjelaskan bahwa yang
dimaksud dengan an-ndr di atas adalah arra'yu. neraka, merekakekal di dnlamnya."

Selain itu kat a an-ndr mengadung makn a as'simatu 4 Munatowaratul Ardi ee

t( Jr = tanda cap). Orang Arab mengatakan mA NASAB (.-J )

n6ru hadzihin-naqah( p(tr .9 ]U ri = apa tanda unta Kata nasab merupakan bent.lk mashdnr dari nasaba

ini). Yang mereka maksud dengan an-nhr pada - yansubu - nasaban wa nisbatan ( -|-i- -}3
kalimat di atas adalah'tanda'. Di samping tiga
makna di atas on-nhr jugapunya makna' jahnnnam'

,0, Ervsr KLOPEDTA AL-QUn',eN


Click to View FlipBook Version