LAPORAN AKHIR
PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER
Disusun Oleh :
NAMA : MOH. HUSNUR ROBERT
NIM : 210631100145
DOSEN PENGAMPU : MUHLIS TAHIR, S.PD., M.TR.KOM
ASISTEN : NADIA LINA ISWANTI
JURUSAN PENDIDIKAN INFORMATIKA
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2022
LEMBAR PENGESAHAN PRAKTIKUM
JARINGAN KOMPUTER
NAMA : MOH. HUSNUR ROBERT
NIM :210631100145
KELAS :3–D
Dengan rincian kegiatan praktikum :
No Hari / Tanggal Modul Paraf Asisten
TCP/IP dan Subnetting
1 Rabu / 31 Agustus 2022
Crimping Kabel
2 Rabu / 14 September 2022 Routing
3 Rabu / 28 September 2022 Software Simulasi Jaringan,
DHCP dan DNS Server
Rabu / 12 Oktober 2022 Perintah Dasar Linux &
4 System Backup
Rabu / 19 Oktober 2022 DHCP dan DNS Server di
5 Linux
Rabu / 09 November 2022 Web Server
6 Samba dan File Transfer
7 Rabu / 23 November 2022 Protocol
Rabu / 30 November 2022
8
Nilai Akir:__________________________ Bangkalan, 12 Desember 2022
Mengetahui, Asisten Praktikum
Dosen Pengampu,
Muhlis Tahir, S.Pd., M.Tr.Kom Nadia Lina Iswanti
NIP. 199105242020121012 NIM. 200631100138
ii
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT., karena atas kehendak
limpahan rahmat taufik serta hidayahnya saya dapat menyelesaikan Laporan resmi Praktikum
Jaringan Komputer. Tujuan laporan ini saya susun tidak semata-mata untuk mengejar tugas mata
kuliah Jaringan Komputer akan tetapi disamping itu harapan saya agar laporan ini dapat
bermanfaat serta memberikan faedah yang tinggi bagi siapapun yang membacanya.
Dalam laporan ini saya mencoba membukukan apa yang dapat saya peroleh satu semester ini.
Jadi untuk kedepannya dalam proses coding, compiling, serta building program yang dilakukan
dalam bentuk dan langkah-langkah yang sesuai dengan materi tersebut. Format laporan ini saya
buat berdasarkan materi serta analisis secara langsung yang saya peroleh saat melakukan
Praktikum Jaringan Komputer.
Bangkalan, 6 Desember 2022
(Moh Husnur Robert)
iii
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan Praktikum.............................................................................................ii
Kata Pengantar .....................................................................................................................iii
Daftar Isi...............................................................................................................................iv
Laporan Resmi Praktikum Modul 1......................................................................................1
Laporan Resmi Praktikum Modul 2.....................................................................................18
Laporan Resmi Praktikum Modul 3.....................................................................................30
Laporan Resmi Praktikum Modul 4.....................................................................................57
Laporan Resmi Praktikum Modul 5.....................................................................................77
Laporan Resmi Praktikum Modul 6...................................................................................105
Laporan Resmi Praktikum Modul 7...................................................................................140
Laporan Resmi Praktikum Modul 8...................................................................................156
Saran Praktikum.................................................................................................................188
Biodata................................................................................................................................189
iv
LAPORAN PRAKTIKUM
JARINGAN KOMPUTER
MODUL 1
Disusun Oleh :
NAMA : MOH. HUSNUR ROBERT
NIM : 210631100145
DOSEN PENGAMPU : MUHLIS TAHIR, S.PD., M.TR.KOM
ASISTEN : NADIA LINA ISWANTI
LABORATORIUM JARINGAN KOMPUTER
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2022
1
MODUL I
TCP/IP dan SUBNETING
Nama/NIM : Moh Husnur Robert / 210631100145
Hari/Tanggal :Rabu, 31 Agustus 2022
Hasil Praktikum :
1.1 Tujuan
Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Mengetahui jenis-jenis kabel jaringan
2. Memahami konsep penghitungan subnet jaringan komputer
3. Mengkonfigurasi TCP/IP pada cisco packet tracer
1.2 Landasan / Dasar Teori
A. Media Transmisi
Media transmisi adalah media yang dapat digunakan untuk mengirimkan
informasi dari suatu tempat ke tempat yang lain. Media transmisi dibedakan
menjadi dua, yaitu :
a. Media transmisi berkabel, yaitu transmisi yang menghubungkan
pengirim dan penerima secara fisik berupa kabel.
Media transmisi berkabel ini dibedakan menjadi:
Twisted Pair
Coaxial
Fiber Optik
b. Media transmisi tanpa kabel/nirkabel
Gelombang Mikro
System Satelit
Infra Merah
Sinar Laser
2
Twisted Pair
Kabel Twisted Pair (pasangan berpilin) merupakan sebuah bentukkabel
dimana dua konduktor digabungkan yang bertujuan untuk mengurangi
atau meniadakan interferensi elektromagnetik dari kabel unshielded
twisted pair (UTP), dan crosstalk (cakap silang) diantara pasangan
kabel yang berdekatan. Kabel twisted pair lebih tipis, lebih mudah
putus, dan mengalami gangguan lain sewaktu kabel kusut. Akantetapi,
keunggulan kabel twisted pair ini terhadap jaringan secara keseluruhan
yaitru apabila sebagian kabel twisted pair rusak, maka tidak semua
jaringan akan terhenti seperti yang mungkin terjadi pada kabel coaxial.
Contoh dari twisted pair ini adalah Unshielded Twisted Pair (UTP) dan
Shielded Twisted Pair (STP).
a. Unshieldied Twisted Pair (UTP)
Unshielded Twisted Pair atau disingkat UTP adalah salah satu jenis
kabel jaringan yang menggunakan bahan dasar tembaga yang tidak
dilengkapi dengan shield/pelindung internal. UTP merupakan jenis
kabel yang paling umum dan sering digunakan di dalam jaringan
lokal (LAN) karena harganya yang cukup murah, fleksibel dan
memiliki kinerja yang relatif bagus.
Tabel 1. Kategori Kabel UTP
KATEGORI KEGUNAAN
Category 1 (cat1) Komunikasi suara analog, hanya cocok
Category 2 (cat2) untuk suara saja.
Category 3 (cat3) Transmisi suara maupun data digital
Category 4 (cat4) hingga 4 megabit per detik
Category 5 (cat5) Transmisi data digital hingga 10 megabit
per detik
Transmisi data digital hingga 16 megabit
per detik
Transmisi data digital hingga 100
megabit per detik
3
Enchanced Category Transmisi data digital hingga 250
5 (cat5e) megabit per detik
Category 6 (cat6) Transmisi data hingga diatas 1000
megabit per detik. Digunakan untuk
mendukung Gigabit Ethernet.
Diantara semua kabel di atas, kabel Enhanced Category 5 (Cat5e)
dan Category 5 (Cat5) merupakan kabel UTP yang paling populer
yang banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi
Ethernet. Konektor yang biasa digunakan adalah RJ45.
Gambar 1.Unshielded Twisted Pair (UTP)
Terdapat 2 buah strategi pengkabelan kabel UTP Category 5 ini,yaitu:
Kabel Straight
Digunakan untuk menghubungkan client ke hub atau
router.
Gambar 2. Kabel Stright
Kabel Crossover
Digunakan untuk menggabungkan client ke client atau
dalam kasus tertentu digunkan untuk menggabungkan hub
ke hub.
4
Gambar 3. Kabel Crossover
B. Subneting
a. Subnetting dan Netmask Kelas A
1. Diketahui suatu IP 10.0.0.0/16
2. Menghitung jumlah subnet Netmasknya /16 : 255.255.0.0 Bilangan
biner = 11111111.11111111.00000000.00000000 Jumlah subnet : 2
n -> n = jumlah bit yang aktif dimluai dari octet kedua (angka 1) : 28
= 256 subnet.
3. Mengitung julah host per subnet Jumlah host = 2 x – 2 -> x = sisa bit
(bit 0)Jumlah host = 216 – 2 = 65534 host.
4. Blok subnet : 256 – 255 = 1 Blok subnetnya : 0,1,2,3,4, dst.
5. Tabel Pembagian Subnet Kelas A
Subnet 10.0.0.0 10.1.0.0 … 10.254.0.0 10.255.0.0
Host Pertama 10.0.0.1 10.1.0.1 … 10.255.0.1 10.255.0.1
Host Terakhir 10.0.255.254 10.1.255.254 … 10.254.255.254 10.255.255.254
Broadcast 10.0.255.255 10.1.255.255 … 10.254.255.255 10.255.255.255
b. Subnetting dan Netmask Kelas B
1. Diketahui suatu IP 172.16.0.0/25
2. Menghitung jumlah subnet Netmasknya /25 : 255.255.255.128
Bilangan biner = 11111111.11111111. 11111111.10000000 Jumlah
subnet : 2n -> n = jumlah bit yg aktif dimluai dari octet ketiga (angka
1) : 29 = 512 subnet
3. Mengitung julah host per subnet Jumlah host = 2x – 2 -> x = sisa bit
(bit 0) Jumlah host = 27 – 2 = 126 host
4. Blok subnet : 256 – 128 = 128 Blok subnetnya : 0,128
5. Tabel Pembagian Subnet Kelas B
5
Subnet 172.16.0.0 172.16.0.128 172.16.1.0 … 172.16.255.128
Host Pertama 172.16.0.1 172.16.0.129 172.16.1.1 … 172.16.255.129
Host Terakhir 172.16.0.126 172.16.0.254 172.16.1.126 … 172.16.255.254
Broadcast 172.16.0.127 172.16.0.255 172.16.1.127 … 172.16.255.255
c. Subnetting dan Netmask Kelas C
1. Diketahui suatu IP 192.168.1.0/26
2. Menghitung jumlah subnet Netmasknya /2 : 255.255.255.192
Bilangan biner = 11111111.11111111. 11111111.11000000 Jumlah
subnet : 2n -> n = jumlah bit yang aktif dimluai dari octet ke 4 (angka
1) : 22 = 4 subnet
3. Mengitung julah host per subnet Jumlah host = 2 x – 2 -> x = sisa bit
(bit 0) Jumlah host = 26 – 2 = 62 host
4. Blok subnet : 256 – 192 = 64 Blok subnetnya : 0,64,128,192
5. Tabel Pembagian Subnet Kelas C
Subnet 192.168.1.0 192.168.1.64 192.168.1.128 192.168.1.192
192.168.1.65 192.168.1.129 192.168.1.193
Host Pertama 192.168.1.1 192.168.1.126 192.168.1.190 192.168.1.254
192.168.1.127 192.168.1.191 192.168.1.255
Host Terakhir 192.168.1.62
Broadcast 192.168.1.63
d. Subnetting dan Netmask Menggunakan VSLM
1. Diketahui IP 192.168.0.0/27
2. Ip addres tersebut akan dibagi dalam 3 jaringan Lan 1 : 100 host Lan
2 : 50 host Lan 3 : 10 host
3. Urutkan jaringan dari host yang paling besar sampai dengan host
yang paling terkecil. - Lan 1 : 100 host - Lan 2 : 50 host - Lan 3 : 10
host
4. buat urutan desimal seperti berikut :
27 26 25 24 23 22 21 20
128 64 32 16 8 4 2 1
5. Hitung jumlah range IP dan prefix LAN 1
a. Menghitung jumlah host 100 < 2 n – 2 (100 adalah jumlah host
LAN1, n adalah pangkat yang diambil dari urutan desimal) 100
< 2 7 – 2 100 < 128 – 2 100 < 126 (126 adalah jumlah host LAN1)
6
b. Menghitung prefix
Prefix = 32 – n (32 adalah jumlah maksimal bit dari netmask, n
adalah pangkat yang diambil dari urutan desimal) Jadi prefix =
32 – 7 = 25 (25 adalah prefix LAN1, netmasknya =
255.255.255.128 /25)
6. Hitung jumlah range IP dan prefix LAN 2
a. Menghitung jumlah host 50 < 2 n – 2 (50 adalah jumlah host
LAN2, n adalah pangkat yang diambil dari urutan desimal) 50 <
2 6 – 2 50 < 64 – 2 50 < 62 (62 adalah jumlah host LAN2)
b. Menghitung prefix Prefix = 32 – n (32 adalah jumlah maksimal
bit dari netmask, n adalah pangkat yang diambil dari urutan
desimal) Jadi prefix = 32 – 6 = 26 (26 adalah prefix LAN2,
netmasknya = 255.255.255.192 /26)
7. Hitung jumlah range IP dan prefix LAN 3
a. Menghitung jumlah host 10 < 2 n – 2 (10 adalah jumlah host
LAN3, n adalah pangkat yang diambil dari urutan desimal) 10 <
2 4 – 2 10 < 16 – 2 10 < 14 (14 adalah jumlah host LAN3)
b. Menghitung prefix Prefix = 32 – n (32 adalah jumlah maksimal
bit dari netmask, n adalah pangkat yang diambil dari urutan
desimal) Jadi prefix = 32 – 4 = 28 (28 adalah prefix LAN3,
netmasknya = 255.255.255.240 /28)
8. Buat table pembagian IP Address
LAN IP SUBNET IP HOST 1 IP HOST N IP BROADCAST PREFIX
1 192.168.0.0 192.168.0.1 192.168.0.126 192.168.0.127 /25
2 192.168.0.128 192.168.0.129 192.168.0.190 192.168.0.191 /26
3 192.168.0.192 192.168.0.193 192.168.0.206 192.168.0.207 /28
C. TCP/IP
TCP/IP memiliki beberapa elemen umum yaitu sebagai berikut.
a. IP Address
Merupakan sebuah struing unik dalam angka decimal yang dibagi dalamempat
segmen. Tiap-tiap segmen bias ditulisi angka yang terdiri dari 0
7
hingga 255 yang merepresentasikan 8 bit alamat tiap segmen atau 32 bit
untuk keseluruhannya.
b. Netmask atau Subnet Mask
Adalah tanda yang fungsinya membagi alamat IP yang menunjukkan
subnetwork. Misal IP kelas C, netmask standart adalah 255.255.255.0.
c. Network Address
Mepresentasikan porsi jaringan dari alamat IP, misalnya host 12.128.1.2
di jaringan kelas A memiliki network address 12.0.0.0. Host jaringan
yang menggunakan IP pribadi seperti 192.168.1.100 akan menggunakan
network address 192.168.1.0. Network address tersebut menjelaskan
bahwa jaringan termasuk dibagian kelas C 192.168.1.
d. Broadcast Address
Merupakan alamat IP yang memungkinkan data jaringan dikirimkan
secara simultan ke semua host disebuah subnetwork. Broadcast Addres
standart untuk jaringan IP adalah 255.255.255.255. Namun broadcast ini
tidak bisa digunakan karena terblok oleh router. Alamat broadcast
biasanya diset auntuk subnetwork tertentu saja missal IP 192.168.1.1
akan memiliki alamat broadcast 192.168.1.255.
e. Gateway Address
Merupakan alamat IP yang harus dilewati oleh semua komputer di
jaringan yang ingin berkomunikasi dengan host di jaringan lain.
f. Name Server Address
Menunjukkan IP address dari domain name service yang bertujuan
menerjemahkan nama hostname ke alamat IP.
Remote System
Remote system merupakan sistem yang mengendalikan atau mengakses
mesin/komputer dari jarak jauh atau dengan menggunakan komputer
lainnya. Remote system ini mempermudah kita dalam bekerja, jika pada
suatu saat kita tidak dapat bekerja pada mesin/ komputer tersebut.Secure
Shell merupakan suatu protokol yang mendukung sistem remotesystem
ini.
8
Secure Shell (SSH)
Secure Shell (SSH) yang fungsi utamanya adalah untuk mengakses
mesin secara remote ini merupakan suatu protokol yang memfasilitasi
sistem komunikasi yang aman diantara dua sistem yang menggunakan
arsitektur client/server, serta memungkinkan seorang user untuk login
ke server secara remote. Mode teks ataupun mode grafis merupakan
bentuk akses remote yang bisa diperoleh dengan menggunakan SSH.
Cara kerja dari SSH yaitu mengenkripsi data selama proses komunikasi
yang terjadi antara server dan client sehingga menyulitkan user lain yang
tidak diinginkan yang berusaha mendapatkan account dan password
sehingga merusak server yang ada. Enkripsi merupakan proses atau
mekanisme untuk mengamankan informasi dengan cara membuat
informasi tersebut tidak dapat dibaca tanpa bantuan pengetahuan atau
alat khusus SSH dirancang untuk menggantikan service-service pada
sistem UNIX/LINUX yang menggunakan sistem plaint-text seperti
telnet, ftp, rlogin, rsh, rcp. Fungsi ftp digantikan olehsftp (secure ftp),
sedangkan fungsi rcp (remote copy) digantikan oleh scp (secure copy).
1.3 Alat dan Bahan
Jadi alat dan bahan adalah hal yang harus ada dan dibutuhkan demi kelancaran
pelaksanaan praktikum.
1) Alat
Dalam pelaksanaan praktikum alat digunakan sebagai media penunjang
kegiatan, dapat berupa perangkat lunak (software) dan perangkat keras
(hardware)
a) Perangkat Lunak (software) : Cisco
b) Perangkat Keras (hardware) : Pc / Labtop
2) Bahan
a) Modul 1 : TCP/IP dan SUBNETING
9
1.4 Langkah-Langkah Percobaan
1. Langkah pertama tambahkan 2 router
2. Kemudian tambahkan tiga switch untuk tiga kelas ip yang berbeda
3. Terus tambahkan juga tiga clien untuk masing-masing kelas ip tersebut
10
4. Hubungkan semua komponennya menggunakan kabel. kabel cross untuk
menghubungkan item-item yang sama seperti router ke router. Sedangkan untuk
item yang berbeda menggunakan kabel straight.
5. Langkah selanjutnya pemberian ip untuk masing-masing kelas. Pemberian ip ini
di mulai dari pemberian ip router terlebih dahulu kemudian ip clien. Di bawah
ini merupakan pemberian ip router kelas B (172.16.0.1). Lakukanlah juga untuk
kelas A(10.0.0.1) dan kelas C(192.168.1.1) dengan cara yang sama.
6. Setelah itu lanjut pemberian ip untuk semua clien pada masing-masing kelas ip.
11
7. jika semuanya telah selesai, maka cek command prompt. Dengan cara klik
“ping” spasi “ip dari clien tersebut atau clien lain pada kelas tersebut.
1.5 Hasil dan Analisa
1. Hasil Akhir
12
2. Hasil pengujian koneksi jaringan
3. Analisa :
Jadi projek diatas itu merupakan projek yang merancang jaringan ip kelas A, B,
C. Dan desain jaringan disini memiliki 2 buah router, 3 switch, dan 9 client yang
dibagi 3 untuk masing-masing kelas ip. Semua itu dihubungkan menggunakan
kabel straight dan juga memberi ip pada semua client dan dihubungkan kepada
routernya.
13
1.6 Tugas
1. Tentukan tipe koneksi masing-masing kabel dalam gambar berikut ini:
2. Diketahui suatu IP 10.10.0.0/16 (Kelas A). Hitunglah jumlah subnet, host
per subnet, blok subnet dan buat tabelnya.
3. Diketahui suatu IP 172.16.5.0/27 (Kelas B). Hitunglah jumlah subnet, host
per subnet, bloksubnet dan buat tabelnya.
4. Diketahui suatu IP 192.168.100.0/24 (Kelas A). Hitunglah jumlah subnet,
host per subnet, blok subnet dan buat tabelnya.
5. Dengan menggunakan metode VLSM dan IP192.168.1.0/25 hitunglah
jumlah host persubnet, prefix per jaringan dan buat tabelnya untuk LAN1
50 Host, LAN2 20 Host, LAN3 115Host.
JAWABAN :
1. Kabel : A , B , D ,E , F , G , H Menggunakan Kabel Straight, Unruk
C dan I Menggunakan Kabel Cross.
2. Ip address = 10.10.0.0 /16
Netmask /16 = 11111111. 11111111. 00000000. 00000000
255 255 0 0
Subnet = 2 n ->n= 8 =256
Jumlah host == 2x -2-> x = 16 -2 = 65534
Blok subnet = 0,1,2,3,4 dst
Tabel
Subnet 10.10.0.0 10.11.0.0 10.255.0.0
14
Host pertama 10.10.0.1 10.11.0.1 10.255.0.1
Host Terakhir 10.10.255.254
Broadcast 10.10.255.255 10.11.255.254 10.255.255.254
10.11.255.255 10.255.255.255
3. Ip address = 172.16.5.0/27
Netmask / 27 = 11111111. 11111111. 11111111. 11100000
255 255 255 224
Subnet = 2 n ->n= 11 = 2048
Jumlah host == 2x -2-> x = 5 -2 =30
Blok subnet = 256-224 = 32
Subnet 172.16.5.0 172.16.5.32 172.16.5.64 172.16.5.1
172.16.5.65 28
Host 172.16.5.1 172.16.5.33 172.16.5.126 172.16.5.1
pertama 172.16.5.62 172.16.5.127 29
Host terakhir 172.16.5.3 172.16.5.63 172.16.5.2
54
0 172.16.5.2
Broadcast 172.16.5.3 55
1
4. Ip address = 198.168.100.0 /24
Netmask / 24 = 11111111. 11111111. 11111111. 00000000
255 255 255 0
Subnet = 2 n ->n= 0 = 1
Jumlah host == 2x -2-> x = 8 -2 =254
Blok subnet = 256-0= 256
Subnet 198.168.100.0 198.168.100.0
Host pertama 198.168.100.1 198.168.100.1
Host terakhir 198.168.100.254 198.168.255.254
Broadcast 198.168.100.225 198.168.255.225
5. Ip address = 192.168.1.0 /25 hitunglah jumlah host persubnet, prefix
15
per jaringan dan buat tabelnya untuk LAN1 50 Host, LAN2 20 Host,
LAN3 115Host.
LAN 3= 115 Host
LAN 1 = 50 Host
LAN 2= 20 Hoast
128 64 32 16 8 4 2 1
1. LAN 3
a. jumlah host
115 <2n -2 = 115<128-2
= 126 jumlah host Lan 3
b. prefix
32-n = 32-7= 25
Netmasknya = 255.255.255.128/25
LAN 1
c. jumlah host
50 <2n -2 = 50<64-2
= 62 jumlah host Lan 1
d. prefix
32-n = 32-6= 26
Netmasknya = 255.255.255.192/26
2. LAN 2
a. jumlah host
20 <2n -2 = 20<32-2
= 30 jumlah host Lan 2
b. prefix
32-n = 32-5= 27
Netmasknya = 255.255.255.224/27
Tebel pembagian
Lan Subnet Host pertama Host akhir Broadcast Prefix
3 192.168.0.0 192.168.0.1 192.168.0.126 192.168.0.127 /25
1 192.168.0.128 192.168.0.129 192.168.0.190 192.168.0.191 /26
2 192.168.0.192 192.168.0.193 192.168.0.206 192.168.0.207 /27
16
1.7 Kesimpulan
Media transmisi adalah media yang menghubungkan antara pengirim dan
penerima data (informasi) di karnakan sebuah jarak dengan memasang alamat
tertentu yang berupa IP ADDRES yang terbagi dalam beberapa kelas ada kelas
A,B,C,D. Media transmisi di bagi menjadi dua yaitu media transmisi berkabel
dan tidak berkabel yang berkabel memerlukan ruangan untuk memasangnya
sedangkan yang tidak berkabel tidak perlu ruangan malahan dapat memhemat
tempat. Nah dengan dilakukannya penyusunan ini proses koneksi pengiriman
data menjadi jelas dan teratur dengan arah dan tujuan yang sudah terlihat.
1.8 Lampiran
17
LAPORAN PRAKTIKUM
JARINGAN KOMPUTER
MODUL II
Disusun Oleh :
NAMA : MOH. HUSNUR ROBERT
NIM : 210631100145
DOSEN PENGAMPU : MUHLIS TAHIR, S.PD., M.TR.KOM
ASISTEN : NADIA LINA ISWANTI
LABORATORIUM JARINGAN KOMPUTER
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2022
18
MODUL II
CRIMPING KABEL
Nama/NIM : Moh Husnur Robert / 210631100145
Hari/Tanggal : Rabu, 14 September 2022
Hasil Praktikum :
1.1 Tujuan
Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Mengetahui jenis-jenis kabel jaringan
2. Memahami Langkah-langkah Crimping
3. Mampu melakukan crimping
1.2 Landasan / Dasar Teori
A. Krimping Kabel
Crimping merupakan proses dimana sebuah kabel jaringan mampu menjadi sebuah
kabel jaringan yang utuh atau sempurna, atau crimping juga disebut cara membuat
kabel jaringan.
Crimping kabel di bedakan menjadi dua tipe kabel yaitu :
Kabel Cross
Kabel Straight
1. Kabel Cross
Untuk tipe cross itu digunakan untuk menyambungkan langsung antar dua PC, atau
yang umumnya digunakan untuk menyambungkan antar hub. (misalnya karena
colokan di hubnya kurang).
19
Urutan pemasangan kabel UTP tipe cross :
Ujung kabel A Ujung kabel B
Putih orange Putih hijau
Orange Hijau
Putih hijau Putih orange
Biru Biru
Putih biru Putih biru
Hijau Orange
Putih coklat Putih coklat
Coklat Coklat
2. Kabel Straight
Kabel sraight biasanya digunakan ketika untuk
menghubungkan komputerjaringan yang memakai hub atau client ke
hub. Kabel straight adalah istilah untuk kabel yang menggunakan standar
yang sama pada kedua ujung kabelnya, bisa EIA/TIA 568A atau EIA/TIA
568B pada kedua ujung kabel. Sederhananya, urutan warna pada kedua
ujung kabel sama. Pada kabel straight, pin 1 di salah satu ujung kabel
terhubung ke pin 1 pada ujung lainnya, pin 2 terhubung ke pin 2 di ujung
lainnya, dan seterusnya.
20
Urutan pemasangan kabel UTP tipe straight:
Ujung kabel A Ujung kabel B
Putih orange Putih orange
orange orange
Putih hijau Putih hijau
Biru Biru
Putih biru Putih biru
Hijau hijau
Putih coklat Putih coklat
Coklat Coklat
Kabel UTP
Definisi kabel UTP adalah suatu jenis kabel yang dapat dipakai untuk
membuat jaringan komputer, berupa kabel yang di bagian dalamnya
berisikan 4 pasang kabel. Kabel Twisted Pair Cable ini terbagi
kedalam 2 jenis diantaranya, Shielded dan Unshielded. Shielded
21
adalah jenis dari kabel UTP yang memiliki selubung pembungkus,
sedangkan unshielded adalah jenis yang tidak mempunyai selubung
pembungkus. Untuk koneksinya kabel jenis ini memakai konektor RJ-
45 atau RJ-11. Fungsi kabel UTP yaitu dapat
digunakan sebagai kabel untuk jaringan Local Area Network (LAN)
pada sistem network/jaringan komputer, dan umumnya kabel UTP
memiliki impedansi kurang lebih 100 ohm, dan juga dibagi menjadi
kedalam beberapa kategori berdasarkan kemampuannya sebagai
penghantar data.
B. Konektor RJ45
Konektor RJ 45 digunakan untuk menghubungkan kabel
dengan port yang menggunakan port RJ 45. Konektor jenis ini sangat
sering kita jumpai karena banyak perangkat jaringan yang
menggunakan port RJ 45 contohnya seperti LAN Card, router, switch
dan lain-lain. Konektor RJ 45 tidak lepas dengan kabel UTP. Sebelum
memasang konektor RJ 45, kabel UTP biasanya disusun terlebih
dahulu sesuai pin nya, susunan pin pada kabel tergantung dari jenis
kabel yang akan digunakan, apakah menggunakan kabel straight atau
menggunakan kabel crossover.
22
C. Crimping Tool
Crimping tools adalah peralatan yang digunakan untuk meng-
crimping RJ-45yang sudah terpasang kabel UTP dengan benar.
Fungsinya adalah :
a. Digunakan untuk memotong kabel
b. Digunakan untuk mengelupas kabel
c. Digunakan untuk mengcrimping RJ-45
D. LAN Tester
Lan Cable tester adalah alat untuk memeriksa kesempurnaan
pemasangan kabel konektor LAN (RJ45). Fungsinya agar bisa mengetahui
kabel LAN yang ingin kita pakai itu sudah sempurna atau tidak 5. 2 buah
23
laptop pastikan 2 buah laptop memiliki lan card. lan card adalah ‘pintu’ ke
jaringan dari komputer. setiap jenis aktivitas jaringan memerlukan lan card
– internet, jaringan printer, menghubungkan komputer bersama-sama. saat
ini banyak perangkat berisi kartu jaringan: televisi untuk aplikasi mereka
gratis, pemutar blu-ray, ponsel, telepon voip desk, bahkan lemari es. lan
card adalah perangkat keras, yang dapat ditambahkan ke komputer atau
mereka dapatdiintegrasikan ke dalam perangkat keras utama computer
E. Hub
Hub merupakan perangkat keras yang sangat penting dalam jaringan komputer, Hub sangat
mempengaruhi proses koneksi antar komputer sehingga jika Hub mengalami kerusakan maka
seluruhjaringan komputer akan terputus dan terganggu. Hub berfungsi sebagai peragkat keras
penerima sinyal dari sebuah komputer dan merupakan titik pusat yang menghubungkan ke
seluruh komputer dalam jaringan tersebut. Hub juga berperan sebagai penguat sinyal kabel
UTP, konsentrator dan penyambung.
1.3 Alat dan Bahan
1. Crimping kable
2. Kabel
3. Konektor RJ-45
1.4 Langkah-Langkah Percobaan
1. Menyiapkan peralatan crimping yaitu kabel UTP, konektor RJ-45, dan crimping tool.
24
2. Kemudian k1u4p5a_s Mbaogiha.nHluuasrnkuarbRelo(bjaekrett) menggunakan pisau pada crimping tool (sebuah
mata pisau yang berhadapan dengan cekungan untuk tempat kabel), kira-kira sepanjang 2
cm.
3. Kemudian jika sudah terlepas, uraikan tiap kabel kecil-kecil didalamnya, terus rapikan
dan luruskan untuk mempermudah pengurutan warna.
4. Karena pada praktikum kali ini kita membuat UTP-cable cross, maka tiap ujung kabel
penyusunan warnanya berbeda. Yaitu urutan warnanya (putih-orange, orange, putih-hijau,
biru, putih-biru, hijau, putih-coklat, coklat).
25
5. Merapikan kabel yang telah diurutkan tadi, kemudian dipotong sedikit menggunakan
mata pisau pada crimping tool. Pemotongan dilakukan supaya dibagian ujungnya rata.
6. Lalu jika sudah rata masukkan kabel pada konektor.
145_Moh.Husnur Robert
7. Setelah semua ujung kabel tercramping, saatnya kita mengecek apakah kabel kita telah
benar pemasangannya. Pengujiannya menggunakan LAN tester, csrsnys dengan
memasukkan kabel UTP pada alat penguji dan tekan tombol ON nya. Lalu amati apa yang
terjadi. Jika nyala lampu sesuai dengan gambar dibawah ini, kabel yang kita crimping telah
benar.
8. Selesai
1.5 Hasil dan Analisa
1. Hasilnya
26
2. Analisa
Dari hasil analisisa yang saya buat diatas dapat di simpulkan bahwa pada saat kita membuat
sebuah kabel jaringan kita dapat dengan mudah menyambungkan sebuah kabel pada
konektor RJ45 dengan cara mengupas kulit kabel terlebih dahulu kemudian rapikan dan
luruskan untuk mempermudah urutan warna lalu di potong menggunakan Crimping Toll
supaya di bagian ujungnya rata, jika sudah kemudian masukkan kabel kepada konektor
RJ45 lalu kunci mengunakan Crimping tool. Setelah semua ujung kabel tercramping,
saatnya kita mengecek apakah kabel kita telah benar pemasangannya, penggujiannya
menggunakan LAN Tester.
1.6 Tugas / Soal
1. Sebutkan dan jelaskan jenis kabel UTP.
2. Jelaskan tentang Medium Dependent Interface (automatic medium-dependent interface
crossover-Auto-MDIX).
Jawaban:
1. UTP adalah kabel yang khusus untuk tranmisi data, UTP terdiri dari 4 pasang (biru, orange,
hijau, coklat) kabel yang dipilih menurut aturan tertentu dan di gunakan untuk
mentransfer/menerima data.
a. CAT3 : Biasanya digunakan di saluran telepon. Ini mendukung 10 Mbps hingga 100
meter.
b. CAT4 : Biasanya digunakan dalam jaringan token ring, CAT4 mendukung 16 Mpbs
hingga 100 meter.
c. CAT5 : Biasanya digunakan dalam LAN berbasis Ethernet, CAT5 berisi dua pasangan
27
bengkok. Ini mendukung 100 Mpbs hingga 100 meter.
d. CAT5e : Biasanya digunakan dalam LAN berbasis Ethernet, CAT5e berisi empat
pasangan bengkok. Mendukung 1 Gbps untuk 100 meter.
e. CAT6 : Biasanya digunakan dalam LAN berbasis Ethernet dan jaringan pusat data,
CAT6 berisi empat pasangan yang terbelit rapat. Ini mendukung 1 Gbps hinggs 100
meter dan 10 Gbps hingga 50 meter.
2. Medium Dependent Interface (MDI) adalah medium dependent interface crossover. Auto
MDI/MDIX menjadi sebuah NIC mampu mengenali dan mengatur kebutuhan koneksi
berdasarkan jenis kabel yang tersambung.
1.7 Kesimpulan
1. Crimping
Crimping merupakan proses dimana sebuah kabel jaringan mampu menjadi sebuah kabel
jaringan yang utuh atau sempurna, atau crimping juga disebut cara membuat kabeljaringan.
2. Konektor RJ-45
Konektor RJ-45 adalah konektor kabel Ethernet yang kebanyakan memiliki fungsi sebagai
konektor pada topologi jaringan computer LAN dan topologi jaringan lainnya.
3. Crimping tool
Crimping tools adalah peralatan yang digunakan untuk mengcrimping RJ-45 yang sudah
terpasang kabel UTP dengan benar.
4. LAN
Lan Cable tester adalah alat untuk memeriksa kesempurnaan pemasangan kabel konektor
LAN (RJ-45).
5. Hub
Hub merupakan perangkat keras yang sangat penting dalam jaringan computer, Hub
sangan mempengaruhi proses koneksi antar computer sehingga jika hub mengalami
kerusakan maka seluruh jaringan computer akan terputus dan terganggu.
28
1.8 Lampiran
29
LAPORAN PRAKTIKUM
JARINGAN KOMPUTER
MODUL III
Disusun Oleh :
NAMA : MOH. HUSNUR ROBERT
NIM : 210631100145
DOSEN PENGAMPU : MUHLIS TAHIR, S.PD., M.TR.KOM
ASISTEN : NADIA LINA ISWANTI
LABORATORIUM JARINGAN KOMPUTER
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2022
30
MODUL III
ROUTING
Nama/NIM : Moh Husnur Robert / 210631100145
Hari/Tanggal : Rabu, 21 September 2022
Hasil Praktikum :
1.1 Tujuan
Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Memahami konsep routing jaringan
2. Mengkonfigurasi routing pada sebuah jaringan
3. Troubleshoot Routing Jaringan
1.2 Landasan / Dasar Teori
a. Pengertian
Dalam proses pengiriman data dari satu komputer ke komputer lain makaakan
menciptakan sebuah jalur yang dilalui data tersebut agar bisa sampaike komputer
tujuan, jalur yang dipilih tersebut dinamakan rute. Mekanisme yang mengatur
pengiriman paket data yang di transmisikan dari satu network ke network yang
lain dinamakan Routing. Perangkat yang bisa melakukan routing atau
menyimpan tabel routing dinamakan router. Router mempunyai banyak
gatewaykarena fungsi dari router adalah menghubungkan banyak jaringan yang
berbeda.
b. Konsep dasar routing
Fungsi utama dari router adalah merutekan paket (informasi). Sebuah router
memiliki kemampuan routing, artinya router dapat mengetahui ke mana rute
perjalanan informasi (paket) akan dilewatkan sesuai dengan tabel routing yang
dimilikinya. Jadi router bisa membedakan apakah informasi (paket) ditujukan
untuk host yang satu network yang sama
31
ataukah berada di network berbeda. Jikapaket tersebut ditujukan untuk host yang
masih dalam satu jaringan maka routerakan mencegah paket tersebut dikirimkan
keluar jaringan. Jika host yang dituju berbeda jaringan maka router akan
meneruskannya ke jaringan tersebut.
1.3 Alat dan Bahan
Alat dan bahan adalah hal yang harus ada dan dibutuhkan demi kelancaran
pelaksanaan praktikum.
1) Alat Dalam pelaksanaan praktikum alat digunakan sebagai media
penunjang kegiatan, dapat berupa perangkat lunak (software) dan
perangkat keras (hardware)
a) Perangkat Lunak (software) : Cisco paket tracer
b) Perangkat Keras (hardware) : Laptop atau PC
2) Bahan
a) Modul 3
1.4 Langkah-langkah Percobaan
1. Konfigurasi Routing Static dengan GUI
Buatlah topologi sederhana di cisco packet tracer
145_Moh.Husnur Robert
32
Konfigurasi Router 0 pada Interface FastEthernet 0/0
Konfigurasi Router 0 pada Interface FastEthernet 1/0
145_Moh.Husnur Robert
Konfigurasi Router 1 pada Interface FastEthernet 0/0
145_Moh.Husnur Robert
33
Konfigurasi Router 1 pada Interface FastEthernet 1/0
145_Moh.Husnur Robert
Konfigurasi IP Address pada PC 0
145_Moh.Husnur Robert
Konfigurasi IP Address pada PC 1
145_Moh.Husnur Robert
34
Sehingga interface pada Router dan PC memiliki IP Address berikut :
Konfigurasi routing pada
Router 0 Network : jaringan
Yang dituju Mask : subnet mask dari jaringan
Next Hop : gateway atau gerbang yang dilalui pada router 1 untuk menuju ke
jaringan 192.168.3.0/24
145_Moh.Husnur Robert
Konfigurasi Routing pada
Router 1 Netwok : jaringan
Yang dituju Mask : subnet mask
Dari jaringan
35
Next Hop : gateway atau gerbang yang dilalui pada router 0 untuk menuju ke
36
jaringan 192.168.2.0/24
Tes koneksi dari PC 0 ke PC 1 dengan perintah PING
145_Moh.Husnur Robert
Tes koneksi dari PC 1 ke PC 0 dengan perintah PING
37
145_Moh.Husnur Robert
2. konfigurasi Routing Dinamis dengan CLI
Buatlah topologi jaringan cisco packet tracker seperti berikut :
Konfigurasi interface fa0/0 pada Router 0
38
39
Konfigurasi interface fa1/0 pada Router 0
145_Moh.Husnur Robert
Konfigurasi interface fa0/0 pada Router 1
145_Moh.Husnur Robert
Konfigurasi interface fa1/0 pada Router 1
145_Moh.Husnur Robert
Konfigurasi IP Address pada PC 0
145_Moh.Husnur Robert
40
Konfigurasi IP Address pada PC 1
145_Moh.Husnur Robert
Sehingga interface pada Router dan PC memiliki IP Address berikut :
145_Moh.Husnur Robert
Konfigurasi Routing RIP di Router 0
145_Moh.Husnur Robert
41
Konfigurasi Routing RIP di Router 1
145_Moh.Husnur Robert
Tes koneksi dengan perintah ping dari PC 0 ke PC 1
145_Moh.Husnur Robert
Tes koneksi dengan perintah ping dari PC 1 ke PC 0
42
145_Moh.Husnur Robert
43
1.5 Hasil dan Analisa Percobaan
Jadi disini pada percobaan tersebut merupakan hasil dari proses konfigurasi routing static
dengan GUL dimana routing tersebut merupakan suatu cara untuk memilih jalur komunikasi
secara manual untuk menghubungkan seluruh jaringan yang berbeda agar saling terhubung.
Sehingga kita yang melakukan konfigurasi routing harus melakukan secara manual.
Kemudian disini pada percobaan selanjutnya merupakan hasil dari proses konfigurasi routing
static dengan CLI. CLI disini merupakan sebuah aplikasi penghubung antara user dengan
computer yang dibuat oleh cisco. CLI ini juga sebuah aplikasi tanpa tombol dan menu, dimana
setiap intruksi harus diketik dan hanya useryang dapat memahaminya dan menggunakannya.
44
1.6 Tugas
1. Lakukan routing dinamis RIP menggunakan Cisco Packet Tracker berbasis CLI/Text !
(network ID ada 2 digit nim belakang)
2. Lakukan routing statis menggunakan Cisco Packet Tracker berbasis GUI !(network ID ada
2 digit nim belakang)
3. Buatlah tabel routing dari Latihan 1 dan 2 !
4. Uji coba koneksi antar PC yang berbeda jaringan yang membuktikan bahwa semua PC
sudah terhubung ke jaringan ! (Screen Shoot)
JAWABAN
1. CLI
Nah disini kita buat dulu rancangan jaringan yang akan dibangun
145_Moh.Husnur Robert
Kemudian menerapkan IP di router 0 ether 0
145_Moh.Husnur Robert
45
Nah setelah setelah itu menetapkan IP di router 0 di ether 1
Lalu menetapkan IP router 1 di ether 0. (IP 192.168.13.2)
145_Moh.Husnur Robert
46