The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Juknis No. 15 Tahun 2021 ttg Pedoman KKPKK-compressed

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by linda zerlinda, 2023-06-26 11:11:33

Juknis No. 15 Tahun 2021 ttg Pedoman KKPKK-compressed

Juknis No. 15 Tahun 2021 ttg Pedoman KKPKK-compressed

173 PM) endapatan adalah perbandingan antara SHU bersih kan dengan 100 % tal pendapatan kurang dari 5% memperoleh nilai 4 pan nilai dan skor rasio SHU Bersih terhadap total bawah ini. skor NPM Kategori Skor Sehat 4 Cukup Sehat 3 Kurang Sehat 2 Tidak Sehat 1 perasional dapatan operasional adalah perbandingan antara biaya sional dikalikan dengan 100%. an antara biaya pokok anggota dengan biaya usaha


Kabid 1.3.2 Asdep. 1.1 Asdep. 1.2 Asdep. 1.3 Asdep 1.4 Sesdep.1 3) Pendapatan operasional adalah pendap 4) Untuk rasio Biaya operasional terhad 100% memperoleh nilai 4 dengan sko Operasional tehadap pendapatan opera Tabel 3. 5 Penetapan rasio, nilai, kategori dan Rasio (%) Nilai 0 < X < 80 1 80 < X < 90 2 90 < X < 100 3 > 100 4 b Biaya Usaha terhadap SHU Kotor 1) Rasio Biaya usaha terhadap SHU kot SHU Kotor dikalikan dengan 100%. 2) SHU Kotor adalah adalah pendapatan d 3) Untuk rasio Biaya biaya usaha ter memperoleh nilai 4 dengan skor 1, un terhadap SHU kotor mengacu kepada t Tabel 3. 6 Penetapan rasio, nilai, kategori dan Rasio (%) Nilai 0 < X < 40 1 40 < X < 60 2 60 < X < 80 3 > 80 4


174 patan yang diperoleh dari transaksi dengan anggota dap pendapatan operasional lebih besar sama dengan r 1, untuk setiap penetapan nilai dan skor rasio iaya asional mengacu kepada tabel di bawah ini. skor BOPO Kategori Skor Sehat 4 Cukup Sehat 3 Kurang Sehat 2 Tidak Sehat 1 or adalah perbandingan antara biaya usaha dengan dikurangi dengan beban pokok. rhadap SHU kotor lebih besar sama dengan 80% tuk setiap penetapan nilai dan skor rasio biaya usaha tabel di bawah ini. skor Biaya Usaha terhadap SHU Kotor Kategori Skor Sehat 4 Cukup Sehat 3 Kurang Sehat 2 Tidak Sehat 1


Kabid 1.3.2 Asdep. 1.1 Asdep. 1.2 Asdep. 1.3 Asdep 1.4 Sesdep.1 c Biaya Gaji Karyawan terhadap Total Penda 1) Rasio Gaji Karyawan terhadap Total karyawan dengan total pendapatan . di 2) Biaya gaji karyawan adalah gaji dan ata 3) Total pendapatan adalah pendapat yan 3) Untuk rasio Biaya Gaji Karyawan terha memperoleh nilai 4 dengan skor 1, un Karyawan terhadap Total Pendapatan m Tabel 3. 7 Penetapan rasio, nilai, kategori dan Rasio (%) Nilai < 5 1 5 < x < 10 2 10 < x < 15 3 ≥ 15 4 d Biaya Operasional terhadap Total Piutang, 1) Rasio Biaya Operasional terhadap perbandingan antara biaya operasion dikalikan dengan 100%.


175 apatan Pendapatan adalah perbandingan antara biaya gaji ikalikan dengan 100%. au honor karyawan. ng diperoleh dari aktivitas usaha. adap Total Pendapatan lebih besar sama dengan 15% ntuk setiap penetapan nilai dan skor rasio Biaya Gaji mengacu kepada tabel dibawah ini skor Biaya Gaji Karyawan terhadap Total Pendapatan Kategori Skor Sehat 4 Cukup Sehat 3 Kurang Sehat 2 Tidak Sehat 1 pinjaman dan/pembiayaan Total Piutang, pinjaman dan/pembiayaan adalah nal dengan total piutang, pinjaman dan/pembiayaan


Kabid 1.3.2 Asdep. 1.1 Asdep. 1.2 Asdep. 1.3 Asdep 1.4 Sesdep.1 2) Biaya operasional adalah penjumlaha anggota dan biaya perkoperasian.. 3) Total piutang, pinjaman dan/pembiaya pinjaman dan/pembiayaan. 4) Untuk rasio Biaya Operasional terhad besar sama dengan 100% memperoleh dan skor rasio Biaya Operasional terha Tabel 3.8 Penetapan rasio, nilai, kategori d pinjaman dan/pembiayaan Rasio (%) Nilai < 60 1 60 < x < 80 2 80 < x < 100 3 > 100 4 II MANAJEMEN KEUANGAN 1 KUALITAS ASET PRODUKTIF *) a. Piutang, Pinjaman dan/ pembiayaan pada A pembiayaan 1) Rasio piutang, Pinjaman dan/ pembia dan/ pembiayaan adalah perbandinga dan/ pembiayaan kepada anggota dan/pembiayaan dikalikan dengan 100


176 an antara biaya pokok anggota dengan biaya usaha aan adalah outstanding atau sisa penyaluran piutang, dap Total Piutang, pinjaman dan/ pembiayaan lebih h nilai 4 dengan skor 1, untuk setiap penetapan nilai adap Total Piutang mengacu kepada tabel dibawah ini dan skor Biaya Operasional terhadap Total Piutang, Kategori Skor Sehat 4 Cukup Sehat 3 Kurang Sehat 2 Tidak Sehat 1 Anggota terhadap Total Piutang, Pinjaman dan/ ayaan pada Anggota terhadap Total Piutang, Pinjaman an antara outstanding penyaluran piutang, Pinjaman a dengan total outstanding piutang, pinjaman 0%.


Kabid 1.3.2 Asdep. 1.1 Asdep. 1.2 Asdep. 1.3 Asdep 1.4 Sesdep.1 2) Untuk rasio piutang, pinjaman dan a pinjaman dan/pembiayaan lebih kecil penetapan nilai dan skor rasio piutang total piutang, pinjaman dan/pembiayaa Tabel 3.9 Penetapan rasio, nilai, kategori dan s terhadap Total Piutang, Pinjaman dan/ pem Rasio (%) Nilai > 75 1 50 < X < 75 2 25 < X < 50 3 < 25 4 b. Piutang, Pinjaman dan atau pembiayaan atau pembiayaan 1) Rasio Piutang, Pinjaman dan atau pinjaman dan atau pembiayaan adalah atau pembiayaan Bermasalah Terhad pembiayaan dikalikan dengan 100 %.


177 atau pembiayaan pada anggota terhadap total piutang, 25% memperoleh nilai 4 dengan skor 1, untuk setiap g, pinjaman dan /pembiayaan pada anggota terhadap an mengacu kepada tabel dibawah ini skor Piutang, Pinjaman dan/ pembiayaan pada Anggota mbiayaan Kategori Skor Sehat 4 Cukup Sehat 3 Kurang Sehat 2 Tidak Sehat 1 n Bermasalah Terhadap Total Piutang, pinjaman dan pembiayaan Bermasalah Terhadap Total Piutang, h perbandingan antara jumlah Piutang, Pinjaman dan dap total outstanding piutang, pinjaman dan atau


Kabid 1.3.2 Asdep. 1.1 Asdep. 1.2 Asdep. 1.3 Asdep 1.4 Sesdep.1 2) piutang, pinjaman dan/ pembiayaan kolektibilitas kurang lancar, diragukan 3) Untuk rasio piutang, pinjaman dan/ pinjaman dan/pembiayaan lebih besa penetapan nilai dan skor rasio piutan Total Piutang, pinjaman dan/ pembiaya Tabel 3.10 Penetapan rasio, nilai, kategori Bermasalah Terhadap Total Piutang, pinjam Rasio (%) Nilai < 5 1 5 < X < 10 2 10 < X < 15 3 > 15 4 c. PPAP terhadap PPAPWD Rasio ini adalah perbandingan PPAP deng ditetapkan sebagai berikut: 1) Mengklasifikasikan Aset produktif berdas a) lancar b) kurang lancar c) diragukan, dan a. piutang, pinjaman dan/pembiayaan bermasalah Rp. 1,586,226,275.9 x 100% b. Total Piutang, pinjaman dan/pembiayaan Rp. 2,825,000,000


178 n bermasalah adalah penjumlahan pinjaman dengan n dan macet. / pembiayaan Bermasalah Terhadap Total Piutang, r 12% memperoleh nilai 4 dengan skor 1, untuk setiap ng, Pinjaman dan/ pembiayaan Bermasalah Terhadap aan mengacu kepada tabel dibawah ini dan skor Piutang, Pinjaman dan atau pembiayaan man dan atau pembiayaan Kategori Skor Sehat 4 Cukup Sehat 3 Kurang Sehat 2 Tidak Sehat 1 gan PPAWD. Pengukuran tingkat kesehatan rasio ini sarkan kolektibilitasnya, yaitu:


Kabid 1.3.2 Asdep. 1.1 Asdep. 1.2 Asdep. 1.3 Asdep 1.4 Sesdep.1 d) macet 2). Menghitung nilai PPAP dari neraca pada k dan/pembiayaan 3). Menghitung PPAPWD dengan cara menga dengan kolektibilitas Aset produktif. Perhitungan PPAPWD a). 0,5% dari Aset produktif lancar b). 10% dari Aset produktif kurang lancar c). 50% dari Aset produktif diragukan dik d). 100% dari Aset produktif macet dikura Apabila nilai jaminan tidak dapat ditak adalah sebesar 50% dari baki debet. 4) Rasio Penyisihan Penghapusan As membandingkan nilai PPAP dengan PPAP 5). Untuk rasio PPAP terhadap PPAWD lebih setiap penetapan nilai dan skor rasio PP ini. Tabel 3.11 Penetapan rasio, nilai, kategori dan Rasio (%) Nilai > 90 1 60 < X < 90 2 30 < X < 60 3 < 30 4 d. Cadangan Risiko Terhadap piutang, Pinj a. PPAP Rp. ########## x 100% b. PPAWD Rp. 2,825,000,000


179 komponen cadangan penghapusan piutang, pinjaman alikan komponen persentase pembentukan PPAPWD r dikurangi nilai agunannya. kurangi nilai agunannya. angi nilai agunannya. ksir/diketahui maka nilai agunan sebagai pengurang set Produktif dapat diperoleh/dihitung dengan PWD dikalikan dengan 100% h kecil 30% memperoleh nilai 4 dengan skor 1, untuk PAP terhadap PPAWD mengacu kepada tabel dibawah skor PPAP terhadap PPAPWD Kategori Skor Sehat 4 Cukup Sehat 3 Kurang Sehat 2 Tidak Sehat 1 aman dan/ pembiayaan Bermasalah


Kabid 1.3.2 Asdep. 1.1 Asdep. 1.2 Asdep. 1.3 Asdep 1.4 Sesdep.1 1) Rasio Cadangan Risiko Terhadap piut perbandingan antara cadangan risiko 100%. 2) cadangan risiko adalah penjumlahan modal sendiri 3) piutang, pinjaman dan / pembiayaan kolektibilitas kurang lancar, diragukan 4) Untuk rasio Cadangan Risiko Terhad lebih kecil dari 25% memperoleh nila skor rasio Cadangan Risiko Terhadap mengacu kepada tabel dibawah ini Tabel 3.12 Penetapan rasio, nilai, kategori da dan/ pembiayaan Bermasalah Rasio (%) Nilai > 75 1 50 < X < 75 2 25 < X < 50 3 < 25 4 e. Aset Tetap terhadap total aset 1) Rasio Aset Tetap terhadap total aset aset dikalikan dengan 100%. a. Cadangan Risiko Rp. 1,586,226,275.9 x 100% b. Piutang, pinjaman dan/ pembiayaan Rp. 2,825,000,000


180 tang, Pinjaman dan / pembiayaan Bermasalah adalah dengan pinjaman bermasalah (NPL) dikalikan dengan n PPAP dengan cadangan risiko yang terdapat pada n bermasalah adalah penjumlahan pinjaman dengan n dan macet. dap piutang, Pinjaman dan / pembiayaan Bermasalah ai 4 dengan skor 1, untuk setiap penetapan nilai dan piutang, Pinjaman dan atau pembiayaan Bermasalah an skor Cadangan Risiko Terhadap piutang, Pinjaman Kategori Skor Sehat 4 Cukup Sehat 3 Kurang Sehat 2 Tidak Sehat 1 adalah perbandingan antara asset tetap dengan total


Kabid 1.3.2 Asdep. 1.1 Asdep. 1.2 Asdep. 1.3 Asdep 1.4 Sesdep.1 2) Nilai asset tetap diperoleh setelah diku 3) Untuk rasio Aset Tetap terhadap total 4 dengan skor 1, untuk setiap penetap mengacu kepada tabel dibawah ini Tabel 3.13 Penetapan rasio, nilai, kategori Rasio (%) Nilai < 15 1 15 < X < 30 2 30 < X < 45 3 > 45 4 f. Piutang, pinjaman dan /pembiayaan tak pembiayaan 1) Rasio Piutang,pinjaman dan / pebia dan/ pembiayaan adalah perbandin tertagih dengan total Piutang,pinjaman 2) Piutang,pinjaman dan / pebiayaan tak 3) Total Piutang,pinjaman dan / pebiaya pebiayaan (penyaluran pinjaman) pada a. Aset tetap Rp. 1,586,226,275.9 x 100% b. Total aset Rp. 2,825,000,000 a. Piutang, pinjaman da/pembiayan tak tertagih Rp. 1,586,226,275.9 x b. Total piutang, pinjaman dan/pembiayaan Rp. 2,825,000,000


181 urangi dengan akumulasi penyusutan. l aset lebih besar sama dengan 45% memperoleh nilai pan nilai dan skor rasio Aset Tetap terhadap total aset i dan skor Aset Tetap terhadap total aset Kategori Skor Sehat 4 Cukup Sehat 3 Kurang Sehat 2 Tidak Sehat 1 k tertagih terhadap Total piutang, pinjaman dan/ ayaan tak tertagih terhadap Total piutang, pinjaman ngan antara Piutang,pinjaman dan / pebiayaan tak n dan / pebiayaan dikalikan dengan 100 %. k tertagih adalah nilai PPAP yang terdapat di neraca. aan adalah nilai outstanding Piutang,pinjaman dan / a neraca. x 100%


Kabid 1.3.2 Asdep. 1.1 Asdep. 1.2 Asdep. 1.3 Asdep 1.4 Sesdep.1 4) Untuk rasio Piutang,pinjaman d Piutang,pinjaman dan / pebiayaan dengan skor 1, untuk setiap penet pebiayaan tak tertagih terhadap Total tabel dibawah ini Tabel 3.14 Penetapan rasio, nilai, kategori da tertagih terhadap Total piutang, pinjaman Rasio (%) Nilai < 5 1 5 < X < 10 2 10 < X < 15 3 > 15 4 2 LIKUIDITAS a Kas dan bank terhadap kewajiban jangka p 1) Rasio kas dan bank adalah perban lancar/jangka pendek dikalikan dengan 2) Untuk rasio Rasio kas dan bank lebih ke setiap penetapan nilai dan skor rasio Ra a. Kas dan Bank Rp. ######### x 100% b. Kewajiban Lancar Rp. #########


182 dan / pebiayaan tak tertagih terhadap Total lebih besar sama dengan 15% memperoleh nilai 4 tapan nilai dan skor rasio Piutang,pinjaman dan / l Piutang,pinjaman dan / pebiayaan mengacu kepada an skor Piutang, pinjaman dan /pembiayaan tak n dan/ pembiayaan Kategori Skor Sehat 4 Cukup Sehat 3 Kurang Sehat 2 Tidak Sehat 1 endek ndingan antara kas dan bank dengan kewajiban 100. ecil dari 10% memperoleh nilai 4 dengan skor 1, untuk sio kas dan bank mengacu kepada tabel dibawah ini


Kabid 1.3.2 Asdep. 1.1 Asdep. 1.2 Asdep. 1.3 Asdep 1.4 Sesdep.1 Tabel 3.15 Penetapan rasio, nilai, kategor pendek Rasio (%) Nilai > 20 1 15 < X < 20 2 10 < X < 15 3 < 10 4 b Piutang, pinjaman dan/pembiayaan terhada 1) Rasio Piutang, pinjaman dan/pembiaya antara Piutang, pinjaman dan/pembiay dan/pembiayaan terhadap dana diterim 2) Dana yang diterima adalah total asset harus dibayar dan hutang biaya. 3) Untuk rasio Piutang, pinjaman dan/pem 60% memperoleh nilai 4 dengan skor 1 pinjaman dan/pembiayaan terhadap da Tabel 3.16 Penetapan rasio, nilai, kategori d dana yang diterima Rasio (%) Nilai > 90 1 75 < X < 90 2 60 < X < 75 3 < 60 4 a. Piutang, pinjaman dan atau pembiayaan Rp. 1,586,226,275.9 x 100% b. Dana yang diterima Rp. 2,825,000,000


183 i dan skor Kas dan bank terhadap kewajiban jangka Kategori Skor Sehat 4 Cukup Sehat 3 Kurang Sehat 2 Tidak Sehat 1 ap dana yang diterima aan terhadap dana yang diterima adalah perbandingan yaan atau outstanding penyaluran Piutang, pinjaman ma dikalikan dengan 100%. t dikurangi dengan hutang pajak, beban yang masih mbiayaan terhadap dana yang diterima lebih kecil dari , untuk setiap penetapan nilai dan skor rasio Piutang, ana yang diterima mengacu kepada tabel dibawah ini dan skor Piutang, pinjaman dan/pembiayaan terhadap Kategori Skor Sehat 4 Cukup Sehat 3 Kurang Sehat 2 Tidak Sehat 1


Kabid 1.3.2 Asdep. 1.1 Asdep. 1.2 Asdep. 1.3 Asdep 1.4 Sesdep.1 c Aset Lancar terhadap Kewajiban Jangka Pen 1) Rasio Aset Lancar terhadap Kewajiban lancar dengan kewajiban jangka pendek/ 2) Untuk rasio Aset Lancar terhadap Kewaj nilai 4 dengan skor 1, untuk setiap p Kewajiban Jangka Pendek mengacu kepa Tabel 3.17 Penetapan rasio, nilai, kategor Pendek Rasio (%) Nilai > 125 1 100 < X < 125 2 75 < X < 100 3 < 75 4 d Kas dan Bank terhadap Total Aset 1) Rasio Kas dan Bank terhadap Total As total asset dikalikan dengan 100%. a. Aset lancar Rp. 1,586,226,275.9 x 100% b. Kewajiban jangka pendek Rp. 2,825,000,000 a. Kas dan Bank Rp. 1,586,226,275.9 x 100% b. Total Aset Rp. 2,825,000,000


184 ndek n Jangka Pendek adalah perbandingan antara asset /lancar dikalikan dengan 100%. ajiban Jangka Pendek lebih kecil dari 75% memperoleh penetapan nilai dan skor rasio Aset Lancar terhadap ada tabel dibawah ini ri dan skor Aset Lancar terhadap Kewajiban Jangka Kategori Skor Sehat 4 Cukup Sehat 3 Kurang Sehat 2 Tidak Sehat 1 set adalah perbandingan antara kas dan bank dengan


Kabid 1.3.2 Asdep. 1.1 Asdep. 1.2 Asdep. 1.3 Asdep 1.4 Sesdep.1 2) Untuk rasio Kas dan Bank terhada memperoleh nilai 4 dengan skor 1, untu terhadap Total Aset mengacu kepada ta Tabel 3.18 Penetapan rasio, nilai, kategori d Rasio (%) Nilai < 10 1 10 < X < 15 2 15 < X < 20 3 > 20 4 e Investasi Jangka Panjang terhadap Total As 1) Rasio Investasi Jangka Panjang terhad Jangka Panjang terhadap Total Aset den 2) Untuk rasio Investasi Jangka Panjang nilai 4 dengan skor 1, untuk setiap pen terhadap Total Aset mengacu kepada ta Tabel 3.19 Penetapan rasio, nilai, kategori d Rasio (%) Nilai ≤ 5 1 5 < X ≤ 10 2 10 < X ≤ 15 3 > 15 4 a. Investasi jk panjang Rp. 1,586,226,275.9 x 100% b. Total Aset Rp. 2,825,000,000


185 ap Total Aset lebih besar sama dengan dari 20% uk setiap penetapan nilai dan skor rasio Kas dan Bank abel dibawah ini an skor Kas dan Bank terhadap Total Aset Kategori Skor Sehat 4 Cukup Sehat 3 Kurang Sehat 2 Tidak Sehat 1 set dap Total Aset adalah perbandingan antara Investasi ngan total asset dikalikan dengan 100%. terhadap Total Aset lebih besar dari 15% memperoleh netapan nilai dan skor rasio Investasi Jangka Panjang abel dibawah ini an skor Investasi Jangka Panjang terhadap Total Aset Kategori Skor Sehat 4 Cukup Sehat 3 Kurang Sehat 2 Tidak Sehat 1


Kabid 1.3.2 Asdep. 1.1 Asdep. 1.2 Asdep. 1.3 Asdep 1.4 Sesdep.1 III KESINAMBUNGAN KEUANGAN 1 ASPEK PERTUMBUHAN a Pertumbuhan Aset 1) Rasio pertumbuhan aset adalah per asset tahun lalu dibagi dengan asset t 2) Untuk rasio pertumbuhan aset lebih k setiap penetapan nilai dan skor rasio p Tabel 3.20 Penetapan rasio, nilai, kategori Rasio ( %) Nilai ≥10 1 7 ≤ X < 10 2 4 ≤ X < 7 3 < 4 4 b Pertumbuhan Dana diterima 1) Rasio pertumbuhan Dana diterima a dikurangi dengan dana diterima tah dengan 100%. a. Aset tahun berjalan Rp. 1,586,226,275.9 x 100% b. Aset tahun lalu Rp. 2,825,000,000


186 bandingan antara asset tahun ini dikurangi dengan tahun lalu dikalikan dengan 100%. kecil dari 4% memperoleh nilai 4 dengan skor 1, untuk pertumbuhan aset mengacu kepada tabel dibawah ini i dan skor Pertumbuhan Aset Kategori Skor Sehat 4 Cukup Sehat 3 Kurang Sehat 2 Tidak Sehat 1 adalah perbandingan antara dana diterima tahun ini hun lalu dibagi dana diterima tahun lalu dikalikan


Kabid 1.3.2 Asdep. 1.1 Asdep. 1.2 Asdep. 1.3 Asdep 1.4 Sesdep.1 2) Untuk rasio pertumbuhan Dana diterim 1, untuk setiap penetapan nilai dan sk ini. Tabel 3.21 Penetapan rasio, nilai, kategori Rasio ( %) Nilai ≥10 1 7 ≤ X < 10 2 4 ≤ X < 7 3 < 4 4 c Pertumbuhan Ekuitas 1) Rasio pertumbuhan ekuitas adalah pe dengan ekuitas tahun lalu dibagi deng 2) Untuk rasio pertumbuhan ekuitas dit skor 1, untuk setiap penetapan nilai d tabel dibawah ini. Tabel 3.22 Penetapan rasio, nilai, kategori a. Dana diterima tahun berjalan Rp. 1,586,226,275.9 x 100% b. Dana diterima tahun lalu Rp. 2,825,000,000 a. Modal sendiri tahun berjalan Rp. 1,586,226,275.9 x 100% b. Modal sendiri tahun lalu Rp. 2,825,000,000


187 ma lebih kecil dari 4% memperoleh nilai 4 dengan skor kor rasio Dana diterima mengacu kepada tabel dibawah dan skor Pertumbuhan Dana diterima Kategori Skor Sehat 4 Cukup Sehat 3 Kurang Sehat 2 Tidak Sehat 1 erbandingan antara dana diterima tahun ini dikurangi gan ekuitas tahun lalu dikalikan dengan 100%. terima lebih kecil dari 4% memperoleh nilai 4 dengan dan skor rasio pertumbuhan ekuitas mengacu kepada dan skor Pertumbuhan Ekuitas


Kabid 1.3.2 Asdep. 1.1 Asdep. 1.2 Asdep. 1.3 Asdep 1.4 Sesdep.1 Rasio ( %) Nilai ≥10 1 7 ≤ X < 10 2 4 ≤ X < 7 3 < 4 4 d Pertumbuhan Hasil Usaha Bersih 1) Rasio Hasil Usaha Bersih adalah perba tahun lalu dibagi dengan SHU tahun 2) Untuk rasio Hasil Usaha Bersih lebih k setiap penetapan nilai dan skor rasio H Tabel 3.23 Penetapan rasio, nilai, kategori Rasio ( %) Nilai ≥5 1 3 ≤ X < 5 2 1 ≤ X < 3 3 < 1 4 a. Hasil usaha tahun berjalan Rp. 1,586,226,275.9 x 100% b. Hasil usaha tahun lalu Rp. 2,825,000,000


188 Kategori Skor Sehat 4 Cukup Sehat 3 Kurang Sehat 2 Tidak Sehat 1 andingan antara SHU tahun ini dikurangi dengan SHU lalu dikalikan dengan 100%. kecil dari 1% memperoleh nilai 4 dengan skor 1, untuk Hasil Usaha Bersih mengacu kepada tabel dibawah ini. i dan skor Pertumbuhan Hasil Usaha Bersih Kategori Skor Sehat 4 Cukup Sehat 3 Kurang Sehat 2 Tidak Sehat 1


Kabid 1.3.2 Asdep. 1.1 Asdep. 1.2 Asdep. 1.3 Asdep 1.4 Sesdep.1 e Pertumbuhan Piutang, pinjaman dan/ Pe 1) Rasio Pertumbuhan Piutang, pinjam Pertumbuhan Piutang dan Pembiayaan tahun lalu dibagi dengan Piutang dan 2) Untuk rasio Pertumbuhan Piutang dan dengan skor 1, untuk setiap penetap Pembiayaan mengacu kepada tabel dib Tabel 3.24 Penetapan rasio, nilai, kate Pembiayaan Rasio ( %) Nilai ≥10 1 7 ≤ X < 10 2 4 ≤ X < 7 3 < 4 4 2 ASPEK JATIDIRI a Pendapatan Utama terhadap Total Penda 1) Rasio Pendapatan Utama terhadap utama dengan total pendapatan dikal a. Piutang, pinjaman dan /pembiayaan tahun berjal Rp. 1,586,226,275 b. Piutang, pinjaman dan /pembiayaan tahun lalu Rp. 2,825,000,00


189 embiayaan man dan/ Pembiayaan adalah perbandingan antara n tahun ini dikurangi dengan Piutang dan Pembiayaan n Pembiayaan tahun lalu dikalikan dengan 100. n Pembiayaan lebih kecil dari 4% memperoleh nilai 4 pan nilai dan skor rasio Pertumbuhan Piutang dan bawah ini. egori dan skor Pertumbuhan Piutang, pinjaman dan/ Kategori Skor Sehat 4 Cukup Sehat 3 Kurang Sehat 2 Tidak Sehat 1 patan Total Pendapatan adalah perbandingan pendapatan likan dengan 100%. an 5.9 x 100% 00


Kabid 1.3.2 Asdep. 1.1 Asdep. 1.2 Asdep. 1.3 Asdep 1.4 Sesdep.1 2) Pendapatan utama adalah pendapatan 3) Untuk rasio Pendapatan utama lebih untuk setiap penetapan nilai dan sko mengacu kepada tabel dibawah ini. Tabel 3.25 Penetapan rasio, nilai, kat Pendapatan Rasio ( %) Nilai > 85 1 60 < X < 85 2 35 < X < 60 3 0 < X < 35 4 b Members Share Capital effect 1) Rasio Members Share Capital effect simpanan pokok dan wajib dikalikan 2) Untuk rasio Members Share Capital ef skor 1, untuk setiap penetapan nilai d kepada tabel dibawah ini. a. pendapatan utama Rp. ######## x 100% b. total pendapatan Rp. ######## a. SHU bersih Rp. 1,586,226,275.9 x 100% b. Jml. Simp. Pokok dan Simp. Wajib Rp. 2,825,000,000


190 dari kegiatan utama koperasi. h kecil dari 35% memperoleh nilai 4 dengan skor 1, r rasio Pendapatan utama terhadap total pendapatan tegori dan skor Pendapatan Utama terhadap Total Kategori Skor Sehat 4 Cukup Sehat 3 Kurang Sehat 2 Tidak Sehat 1 t adalah perbandingan SHU bersih dengan jumlah dengan 100%. effect lebih kecil dari 10% memperoleh nilai 4 dengan dan skor rasio Members Share Capital effect mengacu


Kabid 1.3.2 Asdep. 1.1 Asdep. 1.2 Asdep. 1.3 Asdep 1.4 Sesdep.1 Tabel 3.26 Penetapan rasio, nilai, kategori Rasio ( %) Nilai > 30 1 20 < X < 30 2 10 < X < 20 3 0 < X < 10 4 c Partisipasi Simpanan Anggota 1) Rasio Partisipasi Simpanan Anggota dalam bentuk tabungan maupun sim dikalikan dengan 100%. 2) Untuk rasio Partisipasi Simpanan Ang skor 1, untuk setiap penetapan nilai d kepada tabel dibawah ini. Tabel 3.27 Penetapan rasio, nilai, kategori Rasio ( %) Nilai > 75 1 50 < X < 75 2 25 < X < 50 3 0 < X < 25 4 a. simpanan anggota yang masuk Rp. 1,586,226,275.9 x 100% b. total simpanan yang masuk Rp. 2,825,000,000


191 dan skor Members Share Capital effect Kategori Skor Sehat 4 Cukup Sehat 3 Kurang Sehat 2 Tidak Sehat 1 adalah perbandingan seluruh jumlah simpanan baik panan berjangka dengan total simpanan yang masuk ggota lebih kecil dari 25% memperoleh nilai 4 dengan dan skor rasio Partisipasi Simpanan Anggota mengacu dan skor Partisipasi Simpanan Anggota Kategori Skor Sehat 4 Cukup Sehat 3 Kurang Sehat 2 Tidak Sehat 1


Kabid 1.3.2 Asdep. 1.1 Asdep. 1.2 Asdep. 1.3 Asdep 1.4 Sesdep.1 d Tingkat Pelayanan Anggota 1) Rasio Tingkat Pelayanan Anggota a anggota dengan jumlah dana yang dih 2) Untuk rasio Tingkat Pelayanan Anggot 1, untuk setiap penetapan nilai dan sk tabel dibawah ini. Tabel 3.28 Penetapan rasio, nilai, kategori Rasio ( %) Nilai ≥ 100 1 75 < X < 100 2 50 < X < 75 3 0 < X < 50 4 e Biaya Pembinaan terhadap SHU 1) Rasio Biaya Pembinaan terhadap SHU biaya pembinaan dengan jumlah SHU a. Dana yang disalurkan kpd anggota Rp. 1,586,226,275.9 x 100% b. Dana yang dihimpun dari anggota Rp. 2,825,000,000 a. Biaya perkoperasian Rp. ########## x 100% b. SHU Kotor Rp. 2,825,000,000


192 adalah perbandingan dana yang disalurkan kepada himpun dari anggota dikalikan dengan 100%. a lebih kecil dari 50% memperoleh nilai 4 dengan skor kor rasio Tingkat Pelayanan Anggota mengacu kepada dan skor Tingkat Pelayanan Anggota Kategori Skor Sehat 4 Cukup Sehat 3 Kurang Sehat 2 Tidak Sehat 1 U adalah perbandingan biaya perkoperasian khususnya kotor dikalikan dengan 100%.


Kabid 1.3.2 Asdep. 1.1 Asdep. 1.2 Asdep. 1.3 Asdep 1.4 Sesdep.1 2) Untuk rasio Biaya Pembinaan terhada skor 1, untuk setiap penetapan nila mengacu kepada tabel dibawah ini. Tabel 3.29 Penetapan rasio, nilai, kategori Rasio ( %) Nilai > 5 1 3 < X < 5 2 1 < X < 3 3 0 < X < 1 4 *) Kualitas asset pada kertas kerja usaha simpan pinjam a. Perputaran persediaan (inventory turnover r produknya dalam suatu periode tertentu dib Rasio ini dikur dengan membandingkan harg Rasio ini menunjukkan berapa kali persedian 1) Rasio beban pokok penjualan dibagi denga 2) Untuk rasio beban pokok penjualan dibag nilai 4 dengan skor 1, untuk setiap pe mengacu kepada tabel dibawah ini. Tabel 3.30 Penetapan rasio, nilai, kategori Rasio Nilai Kategori > 10 1 Sehat a. Beban Pokok Penjualan Rp. 0.0 b. Persediaan Rp. 0


193 ap SHU lebih kecil dari 1% memperoleh nilai 4 dengan ai dan skor rasio Biaya Pembinaan terhadap SHU dan skor Biaya Pembinaan terhadap SHU Kategori Skor Sehat 4 Cukup Sehat 3 Kurang Sehat 2 Tidak Sehat 1 m diganti dengan Manajemen Aset dan Investasi atio) mengukur kemampuan koperasi dalam menjual bandingkan dengan jumlah persediaan yang dimiliki. ga pokok penjualan dibagi dengan jumlah persediaan. berputar sepanjang tahun. an persediaan . gi dengan persediaan lebih kecil dari 3% memperoleh enetapan nilai dan skor rasio perputaran persediaan dan skor Perputaran persediaan Skor 4


Kabid 1.3.2 Asdep. 1.1 Asdep. 1.2 Asdep. 1.3 Asdep 1.4 Sesdep.1 7 < X < 10 2 Cukup Seh 4 < X < 7 3 Kurang Se < 4 4 Tidak Seha b. Periode Penagihan Rata-Rata (average collect penagihan rata-rata koperasi. Untuk me Piutang/Penjualan per hari. 1) Rasio Periode Penagihan Rata-Rata, piutan hari). 2) Untuk rasio Periode Penagihan Rata-Rat dengan skor 1, untuk setiap penetapan n kepada tabel dibawah ini. Tabel 3.31 Penetapan rasio, nilai, kategori Rasio Nilai Kategori < 100 1 Sehat 100 < X < 140 2 Cukup Seha 140 < X < 180 3 Kurang Seha ≥180 4 Tidak Sehat c. perputaran piutang, merupakan rasio yang penagihan piutangnya. Rasio ini dikur denga dagang. Semakin pendek waktu yang dinutuh 1) Perputaran piutang, penjualan dibagi piut a. Piutang Dagang Rp. 400,000,000.0 b. Penjualan perhari Rp. 0


194 hat 3 ehat 2 at 1 tion period) merupakan rasio yang mengukur periode engukur rasio ini dengan menggunkan formula ng dagang dibagi dengan (penjualan dibagi dengan 360 a lebih besar sama dengan 180 memperoleh nilai 4 nilai dan skor Periode Penagihan Rata-Rata mengacu dan skor Periode Penagihan Rata-Rata Skor 4 at 3 at 2 1 g menunjukkan seberapa cepat koperasi melakukan an membandingkan Penjualan dibagi dengan Piutang hkan semakin baik. tang dagang .


Kabid 1.3.2 Asdep. 1.1 Asdep. 1.2 Asdep. 1.3 Asdep 1.4 Sesdep.1 2) Untuk rasio Perputaran piutang lebih ke setiap penetapan nilai dan skor Perputara Tabel 3.32 Penetapan rasio, nilai, kategori Rasio Nilai Kategori > 10 1 Sehat 7 < X < 10 2 Cukup Seha 4 < X < 7 3 Kurang Seha < 4 4 Tidak Sehat d. Rasio Perputaran aset tetap merupakan rasio yang dimiliki koperasi. Untuk mengukur ra tetap bersih. Semakin tinggi nilai rasio ini berkontribusi bagi penjualan. 1) Perputaran Aset tetap, penjualan dibagi de 2) Untuk rasio Perputaran Aset tetap lebih k setiap penetapan nilai dan skor Perputara a. Penjualan Rp. 0.0 b. Piutang Dagang Rp. 400,000,000 a. Penjualan Rp b. Aset Tetap Bersih Rp


195 ecil dari 4 memperoleh nilai 4 dengan skor 1, untuk an piutang mengacu kepada tabel dibawah ini. dan skor Untuk rasio Perputaran piutang Skor 4 at 3 at 2 1 o yang mengukur tingkat perputaran Aset tetap bersih asio ini dengan menggunkan formula Penjualan/Aset menjukkan bahwa Aset tetap bersih koperasi dapat engan Aset tetap bersih. kecil dari 1 memperoleh nilai 4 dengan skor 1, untuk an Aset tetap mengacu kepada tabel dibawah ini :


Kabid 1.3.2 Asdep. 1.1 Asdep. 1.2 Asdep. 1.3 Asdep 1.4 Sesdep.1 Tabel 3.33 Penetapan rasio, nilai, kategori dan Rasio Nilai Kategori > 5 1 Sehat 3 < X < 5 2 Cukup Sehat 1 < X < 3 3 Kurang Sehat <1 4 Tidak Sehat e. perputaran total modal, merupakan rasio yan penjualan. Rasio ini diukur dengan formula P 1) Perputaran total modal, penjualan dibagi d 2) Untuk rasio Perputaran total modal lebih untuk setiap penetapan nilai dan skor Pe ini Tabel 3.34 Penetapan rasio, nilai, kategori dan Rasio ( %) Nilai Kategori > 1,25 1 Sehat 0,75 < X < 1,25 2 Cukup S 0,25 < X <0,75 3 Kurang S <0,25 4 Tidak Se a. Penjualan Rp. 0.0 b. Total Modal Rp. 0


196 skor Rasio Perputaran Aset tetap Skor 4 3 2 1 ng mengukur kemampuan modal dalam meningkatkan enjualan dibagi dengan Total modal. denga total modal. h kecil dari 0,25 memperoleh nilai 4 dengan skor 1, erputaran total modal mengacu kepada tabel dibawah skor Rasio Perputaran total modal Skor 4 Sehat 3 Sehat 2 ehat 1


Kabid 1.3.2 Asdep. 1.1 Asdep. 1.2 Asdep. 1.3 Asdep 1.4 Sesdep.1 f. perputaran total Aset merupakan rasio y berkontribusi bagi penjualan. Rasio ini diuk Aset. 1) Perputaran total Aset, penjualan dibagi de 2) Untuk rasio Perputaran total Aset lebih ke setiap penetapan nilai dan skor perputara Tabel 3.35 Penetapan rasio, nilai, kategori dan Rasio Nilai Kategor > 0.25 1 Sehat 0.15 < X < 0.25 2 Cukup 0.05 < X <0.15 3 Kurang <0.05 4 Tidak S 1) Aspek kinerja dan sub variabel disesuaikan den 2) Perhitungan jumlah keseluruhan kinerja ad kinerja dibagi dengan jumlah indikator (disesu dikali dengan 100 untuk mendapatkan skor. 3) KUK 1 dan 2 simpan pinjam konvensional dan banyaknya jumlah sub indikator dikalikan den mendapatkan skor. 4) KUK 3 dan 4 simpan pinjam konvensional da banyaknya jumlah sub indikator dikalikan mendapatkan skor. a. Penjualan Rp b. Total Aset Rp


197 yang mengukur kemampuan dari total aset dalam kur dengan membandingkan Penjualan dengan Total engan total Aset. ecil dari 0,05 memperoleh nilai 4 dengan skor 1, untuk an total Aset mengacu kepada tabel dibawah ini skor Rasio Perputaran total Aset ri Skor 4 Sehat 3 Sehat 2 Sehat 1 ngan kertas kerja masing-masing alah dengan menjumlahkan angka skor pada aspek uikan dengan kertas kerja) dikali dengan 4 kemudian n syariah Jumlah Skor dibagi dengan pekalian antara ngan 4 (18*4) kemudian dikalikan dengan 100 untuk n syariah Jumlah Skor dibagi dengan pekalian antara dengan 4 (29*4) kemudian dikalikan dengan 100


Kabid 1.3.2 Asdep. 1.1 Asdep. 1.2 Asdep. 1.3 Asdep 1.4 Sesdep.1 5) KUK 1 dan 2 non simpan pinjam konvension antara banyaknya jumlah sub indikator di mendapatkan skor. 6) KUK 3 dan 4 non simpan pinjam konvension antara banyaknya jumlah sub indikator di mendapatkan skor. 7) Setelah mendapatkan perhitungan keseluruh pengakuan dalam keseluruhan pemeriksaan ke 4. Permodalan I. Kecukupan Modal a. Ekuitas terhadap Total Aset 1) Rasio Ekuitas terhadap Total Aset adalah dengan 100%. 2) Untuk rasio Ekuitas terhadap Total Aset le kredit 1, untuk setiap penetapan nilai dan a kepada tabel dibawah ini a. Modal sendiri Rp. ###### x 100% b. Total aset Rp. ######


Click to View FlipBook Version