The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by arka74820, 2021-07-15 00:01:55

8. E-book SENI BUDAYA SMP Kelas IX

8. E-book SENI BUDAYA SMP Kelas IX

B. Ornamentasi Ritme dan Melodi Lagu dalam
Kelompok Vokal

Sebelum mengembangkan ornamentasi dalam vokal, kita perlu mengerti
terlebih dahulu, bahwa ornamentasi berasal dari sebuah kata dasar ornamen.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ornamen adalah 1 hiasan
dalam arsitektur, kerajinan tangan, dan sebagainya ; lukisan ; perhiasan ; 2
hiasan yang dibuat (digambar atau dipahat) pada candi (gereja atau gedung
lain). (https://kbbi.web.id/)
Dari kalimat di atas dapat diartikan bahwa ornamen pada intinya adalah hiasan.

Berbicara tentang ornamen dalam seni musik merupakan tanda hiasan
yang terdapat dalam notasi musik. Hiasan ini berupa tambahan-tambahan pada
lagu agar terdengar lebih indah dan berbeda dari biasanya.

Penambahan-penambahan dalam lagu dapat dilakukan dengan
mengembangkan ornamentasi ritmis dan melodis. Ornamentasi ritmis
memerlukan penguasaan dan pemanfaatan unsur-unsur musik, di antaranya
tempo dan dinamika. Sedangkan ornamentasi melodis menggunakan
perpaduan nada atau akor. Perpaduan nada atau akor inilah yang akhirnya
menjadi ornamentasi harmonis.

Ornamentasi harmonis menggunakan prinsip yang sama dengan
ornamentasi melodis. Dalam ornamentasi melodis juga dikembangkan secara
horisontal (mengikuti garis melodi), sedangkan ornamentasi harmonis
dikembangkan secara vertikal (mengikuti garis harmoni).

Yayasan Tarakanita Seni Budaya Kelas IX 91

C. Teknik Pengembangan Ornamentasi Ritme
dan Melodi Lagu dalam Kelompok Vokal

1. Ornamentasi Ritme

Telah kita bahas di awal bahwa ornamentasi ritmis memerlukan penguasaan
dan pemanfaatan unsur-unsur musik, di antaranya tempo dan dinamika. Tempo
dan dinamika memegang peranan penting dalam penggarapan sebuah lagu
sehingga kaya akan variasi bernyanyi sebuah lagu.

Untuk memperindah komposisi, tidak cukup hanya dilakukan dengan
memperindah melodi dan akor saja. Tetapi juga dapat dilakukan dengan
memperindah unsur tempo ddan dinamika.

Pada ornamentasi tempo, kita dapat menemukan sebuah lagu yang
dinyanyikan di awal dengan lambat, namun kemudian dibawakan dengan cepat,
semakin cepat bahkan sampai lagu tersebut berakhir ataupun sebaliknya.
perubahan-perubahan tempo yang kita temukan tersebut dapat membuat efek
lagu yang akan semakin indah.

Begitu juga dengan ornamentasi dinamika, lagu akan semakin indah
dikarenakan variasi keras lembut yang membuat lagu tersebut menampilkan jiwa
atau ekspresinya. Pada bagian pengulangan lagu, agar tidak emmbosankan dapat
menggunakan perubahan dinamik dari keras ke lembut bahkan sebaliknya.

a. Tempo
Untuk menunjukkan perubahan tempo pada lagu memerlukan tanda

tempo. Tanda tempo adalah tanda yang menunjukkan cepat atau lambatnya
sebuah lagu yang sedang dinyanyikan. Perubahan tempo dapat terjadi di mana
saja dalam sebuah alur lagu. Para komposer menulis perubahan tempo di
lagunya dengan menggunakan tulisan tanda tempo. Beberapa tanda tempo
yang sering digunakan dalam bernyanyi akan ditulis dalam bentuk tabel
seperti berikut ini :

Yayasan Tarakanita Seni Budaya Kelas IX 92

Kode QR :

Pada tabel di atas kita dapat mempelajari beberapa jenis kecepatan dalam

bernyanyi. Silahkan dicoba untuk menyanyikan satu lagu dengan tempo yang

berbeda-beda.

Pengembangan dari tanda tempo sudah sering digunakan oleh para penyanyi

untuk menyanyikan sebuah lagu. Biasanya tanda tempo ini terbentuk dari

penggabungan dua istilah, menambahkan dari istilah lain, maupun

menambahkan dengan akhiran tertentu. Beberapa contoh pengembangan

tanda tempo yang dapat digunakan dalam bernyanyi adalah :

allegro + etto = allegretto : agak cepat
allegro + simo = allegrissimo : sangat cepat
largo + etto = largetto : agak lambat
largo + simo = largissimo : sangat lambat

….… con brio : dengan hidup
……. con doloro : dengan sedih
…… con amore : dengan penuh cinta
……. con maestoso : dengan agung

Penerapan dari ini misalnya :
allegro con brio : dinyanyikan cepat dengan hidup

allegro vivace yang berarti lebih cepat dari allegro namun kurang dari
vivace
andante moderato yang berarti lebih cepat dari andante namun kurang

dari moderato

Yayasan Tarakanita Seni Budaya Kelas IX 93

Seorang komposer dapat dengan bebas merangkai tempo dalam

lagu yang dikomposisinya. Sekali waktu komposer dapat menentukan

variasi-variasi tempo pada tempat tertentu. Perubahan-perubahan itu

dapat menggunakan istilah-istilah seperti di bawah ini :

a tempo : kembali ke tempo semula (biasanya akibat dari

tempo yang dipercepat maupun diperlambat)
Accel. (accelerando) : tempo yang dipercepat

rit. (ritenuto) : tempo diperlambat

b. Dinamika
Dinamika sangat penting untuk menyampaikan suasana cerita yang

dibawakan dalam lagu. Untuk menyanyikan dinamika, para penyanyi
dibantu dengan tulisan tanda dinamik pada lagu yang sedang dinyanyikan.
Tanda dinamik adalah tanda untuk menunjukkan keras dan lembutnya
sebuah lagu yang dinyanyikan.

Apabila dimanika ini akan dipergunakan sebagai ornamentasi
dalam vocal, bisa dilakukan dengan menyanyikan pengulangan dengan
dinamik yang kontras dengan melodi sebelumnya.
Adapun tanda dinamik yang kita bahas tadi adalah :

Kode QR :

Yayasan Tarakanita Seni Budaya Kelas IX 94

2. Ornamentasi Melodi
Sudah semestinya bila sebuah lagu yang akan dinyanyikan dalam

kelompok vokal perlu dikembangkan dengan penambahan berbagai macam
ornamentasi musik. Penambahan ornamen menjadi perpaduan nada atau
akor merupakan salah satu usaha dalam mengembangkan melodi. Akor yang
tersusun dalam melodi lagu inilah yang disebut dengan ornamentasi
harmonis.

Ada beberapa metode ornamentasi harmonis dengan menambahkan
melodi lagu dalam banyak suara atau nada. Dalam hal ini kelompok vokal
yang akan membawakan lagu harus memecah suaranya dalam beberapa
suara dan menyanyikan nada yang berbeda pula. Cara inilah yang sering
disebut dengan aransemen lagu. Aransemen untuk kelompok vokal tentunya
berbeda dengan aransemen untuk solo vokal. Pada kelompok vokal misalnya
vokal grup memerlukan persiapan yang matang dan disesuaikan dengan
karakter lagu serta bentuk penyajiannya. Aransemen ini setidak-tidaknya
dibuat dalam dua suara atau lebih.

Berikut langkah-langkah dalam mengaransemen lagu untuk kelompok vokal
(vokal grup) :
a. Mencari melodi utama atau pokok dari lagu

Selain terdapat pada teks lagu, melodi utama dapat diperoleh dari
mp3 maupun youtube lagu yang dicari selain dapat dibaca notasi
musiknya, bisa juga dengan mendengarkan lagu secara diulang-ulang
sehingga didapatkan melodi pokok dari lagu tersebut.

b. Mencari akor atau harmoni
Akor dapat dicari dengan mencoba dimainkan pada alat musik

piano, keyboard, atau gitar. Bisa juga dengan mencari lagu yang sudah ada
akornya dengan teliti di internet.

Yayasan Tarakanita Seni Budaya Kelas IX 95

c. Memecah suara
Untuk memecah suara diperlukan sedikit pengetahuan tentang akor,

misalnya lagu dengan nada dasar Do=C maka susunan nada pada akornya sebagai
berikut :
Susunan nada dan akor dalam melodi lagu Do (1) = C.

NAMA JENIS AKOR NAM NADA NADA NADA
A KE-1 KE-3 KE-5

AKOR

C Mayor C do mi sol

d minor Dm re fa la

e minor Em mi sol si

F Mayor F fa la do

G Mayor G sol si re

a minor Am la do mi

b diminished bdim si re fa

Setelah itu dapat dilakukan pemecahan suara dengan acuan nada-nada yang
sesuai dengan harmoni dan akornya.

d. Memberi nada untuk setiap suara
Tahap ini merupakan lanjutan dari no. 3 yaitu memberikan not pada setiap

suara, misalnya dalam vokal grup akan dibagi 3 suara maka nada sudah tersedia

berdasarkan akor yang juga terdiri dari 3 nada yaitu nada ke l, 3 dan 5 yaitu:

135 46 1

do mi sol fa la do

24 6 572
re fa la sol si re

357 61 3
mi sol si la do mi

Yayasan Tarakanita Seni Budaya Kelas IX 96

Sebagai contoh, apabila kita akan membuat aransemen vokal grup
dalam tiga suara (Sopran 1, Sopran 2, Alto atau Tenor 1, Tenor 2, Bas). Jika
melodi pokok ada di suara Sopran 1, maka dua suara yang lain akan
menjadi suara penyerta yang membentuk susunan akor.
Pengisian nada-nada yang lain pada suara-suara yang kosong bisa
berdasarkan pada interval terts (nada ke 3), namun tetap mengacu pada
nada-nada yang menjadi pembentuk atau unsur akor yang sudah
ditentukan.
Keahlian menulis harmonisasi dalam kelompok vokal adalah suatu keahlian
yang mudah dikerjakan yang terpenting kita mengetahui struktur bentuk
pembentuk akor yang sudah dipelajari pada materi yang lain.

e. Improvisasi lagu
Tahapan berikutnya dalam rangka membuat ornamentasi pada kelompok

vokal adalah dengan mengemas suatu sajian lagu dengan menarik. Ini dapat
dilakukan dengan membuat variasi nada dan ketukan pada melodi lagu dengan
catatan pengembangan nada atau variasi nadanya tetap berjalan sesuai dengan
akor dan juga tema dari melodi lagunya.
Improvisasi dapat dilaksanakan secara langsung maupun tidak langsung.
Improvisasi langsung dilakukan oleh penyanyi spontan saat penampilan
berlangsung, dan sebelumnya tidak direncanakan ataupun ditulis dalam catatan
lagu. Improvisasi tidak langsung dilakukan pada kelompok penyanyi menulis
pengembangan melodi yang akan dilakukan dalam sebuah catatan lagu
Tujuan improvisasi lagu adalah agar lagu yang sedang dinyanyikan lebih bervariasi
dan kaya akan kreativitas. Variasi lain dapat ditambah pada awal maupun akhir
lagu (intro dan coda)

f. Melengkapi semua suara dengan akor yang sudah ada
Tahap akhir dari proses ornamentasi lagu adalah dengan melengkapi

semua suara berdasarkan akor yang sudah ada. Kreativitas dan pengembangan
nada masing-masing suara dapat dilakukan dengan syarat ada satu atau dua suara
yang dijada untuk tetap menggunakan nada dalam akor-akor yang sudah
ditentukan, sedangkan suara lain bisa menggunakan nada-nada alternatif yang
membuat suara menjadi harmonis.

Yayasan Tarakanita Seni Budaya Kelas IX 97

Perhatikan komposisi pengembangan melodi lagu di bawah ini yang
menggunakan formasi dua suara :

Kode QR :

Pada lagu di atas terdapat penulisan nada tambahan di bawah nada
pokok yang berfungsi sebagai ornamentasi melodi dengan teknik
harmoni. Lagu ini sederhana, namun dari kesederhanaan ini dapat
dinyanyikan berulang-ulang dan dikembangkan menjadi lagu dengan
variasi ritmis, melodis, dan harmonis.

Yayasan Tarakanita Seni Budaya Kelas IX 98

Yayasan Tarakanita Seni Budaya Kelas IX 99

1. Menyanyikan lagu secara berkelompok dapat dilakukan dengan berbagai
cara. Kita perlu memahami bentuk dari bernyanyi berkelompok seperti
duet, trio, kwartet, vokal grup, dan paduan suara.

2. Ornamentasi dalam seni musik merupakan tanda hiasan yang terdapat
dalam notasi musik. Hiasan ini berupa tambahan-tambahan pada lagu
agar terdengar lebih indah dan berbeda dari biasanya. Penambahan-
penambahan dalam lagu dapat dilakukan dengan mengembangkan
ornamentasi ritmis dan melodis.

3. Ornamentasi ritmis berkaitan dengan tempo dan dinamik, sedangkan
ornamentasi melodis berkaitan dengan komposisi harmoni untuk
menambahkan nada lain pada melodi lagu.

4. Keahlian dalam membuat ornamentasi dapat dikaitkan juga dengan
penambahan variasi yang disebut improvisasi. Improvisasi dapat
dilakukan secara langsung ataupun tidak langsung.

5. Kelompok penyanyi tidak hanya dapat membaca notasi sesuai dengan
pembagian suaranya namun juga dapat melakukan improvisasi sesuai
dengan keharmonisan dan keselarasan melodi serta ritme yang
digunakan.

Yayasan Tarakanita Seni Budaya Kelas IX 100

1. Apakah saya sudah memahami materi hari ini?
2. Bagaimanakah perasaan saya saat pembelajaran materi ini?
3. Apakah saya mendapatkan pengalaman baru bersama teman

sekelompok saat mengerjakan tugas?
4. Bagaimanakah kepercayaan diri yang saya bangun saat kerja

kelompok?
5. Apakah saya merasakan kerja sama dan berkontribusi terhadap

kelompok kerja ?

Uji Kompetesi BAB 4

A. Pilihan Ganda
Pilihlah jawaban yang tepat !

1. Menyanyikan lagu secara kelompok dalam tiga orang disebut ….

A. trio C. duet

B. koor D. paduan suara

2. Ornamentasi melodis dalam penerapannya menggunakan dasar-dasar ….

A. vokal C. bunyi

B. melodi D. harmoni

3. Perlu adanya variasi cepat dan lambatnya lagu merupakan salah satu bentuk

ornamentasi ….

A. ritmis C. harmonis

B. melodis D. tempo

4. Agar sebuah lagu yang dinyanyikan dalam kelompok tidak terkesan

membosankan saat terjadi pengulangan syair dan melodi, maka perlu diberi

variasi keras dan lembut yang disebut ….

A. syair C. dinamika

B. repetisi D. lirik

Yayasan Tarakanita Seni Budaya Kelas IX 101

5. Penambahan nada pada suara lainnya dalam komposisi kelompok vokal

mengambil dari …...

A. unsur-unsur melodi C. unsur-unsur musik

B. musik iringan D. nada lain yang menjadi unsur akor

6. Dalam bernyanyi vokal grup terdiri dari 3 orang penyanyi yang menyanyikan

suara ….

A. satu, dua, dan tiga C. tinggi, rendah, sedang

B. laki-laki 2 dan wanita 1 D. wanita 2 dan laki-laki 1

7. Suara tambahan dalam vokal berkelompok diambil dari ….

A. nada yang menjadi unsur akor

B. nada yang menjadi irama

C. nada yang menjadi tempo

D. nada yang menjadi dinamika

8. Tanda untuk menunjukkan keras dan lembutnya suara saat bernyanyi disebut ….

A. tanda dinamik

B. tanda diam

C . tanda tempo

D. tanda kunci

9. Tanda musik yang menunjukkan cepat atau lambatnya sebuah nyanyian

memerlukan …..

A. tanda dinamik

B. tanda diam

C. tanda tempo

D. tanda kunci

10. Untuk menambahkan volume menjadi lebih keras dalam tanda dinamik

menggunakan kata ….

A. etto

B. con

C. senza

D. un

Yayasan Tarakanita Seni Budaya Kelas IX 102

B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan tepat !
1. Apakah yang dimaksud dengan ornamentasi ritmis ?
2. Bagaimanakah pengembangan melodi lagu yang baik, agar dapat

digunakan menjadi improvisasi melodis?
3. Sebutkan dan jelaskan dua jenis improvisasi yang dapat dilakukan oleh

penyanyi saat bernyanyi dalam kelompoknya!
4. Tuliskan 2 cara dalam mengembangkan ornamentasi ritmis!
5. Ceritakan dengan bahasamu sendiri tentang ornamentasi melodis!

C. Penilaian Keterampilan
1. Carilah sebuah lagu sederhana dan cupliklah melodis lagu tersebut

sebanyak 24 birama
2. Bersama kelompokmu, uatlah ornamentasi ritmis dan melodis sederhana

dari 24 birama melodi lagu yang kalian pilih
3. Latihlah ornamentasi yang sudah dibuat tersebut, dan persiapkanlah

sebuah penampilan kelompok vokal menggunakan ornamentasi yang
sudah dibuat
4. Tampilkan hasil karya kelompokmu di depan kelas.

Yayasan Tarakanita Seni Budaya Kelas IX 103

UJI KOMPETENSI SEMESTER GASAL
Soal Pilihan Ganda
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!

1. Corak lukisan adalah… seni lukis dari pelukisnya.
A. warna
B. gaya
C. teknik
D. gagasan

2. Corak seni lukis dibagi menjadi tiga, yaitu…
A. tradisioal, modern dan post modern.
B. primitif, klasik, abstrak.
C. realis, dekoratif, naturalis.
D. representatif, deformatif, abstrak.

3. Berikut gaya lukisan yang tidak termasuk dalam corak representatif yaitu…
A. Realisme
B. Naturalisme
C. Imperialisme
D. Kubisme

4. Lukisan yang disampaikan persis atau mirip dengan objek yang sebenarnya,
yaitu gaya lukisan…
A. Realisme
B. Naturalisme
C. Imperialisme
D. Kubisme

Yayasan Tarakanita Seni Budaya Kelas IX 104

5. Patung yang merupakan hasil tiruan dari jenis makhluk hidup seperti manusia,
hewan, dan juga tumbuhan, dimana hasil dari bentuk patungnya hamper
menyerupai bentuk fisik dari objeknya baik itu dari segi anatomi, segi proporsi,
dan juga geraknya merupakan jenis patung dengan corak….
A. realis
B. imitative
C. deformatif
D. non figurative/abstrak

6. Bentuk patung tubuh berupa badan dari pangkal leher hingga pangkal paha,
tanpa kepala, tanpa tangan dan tanpa kaki disebut ….
A. monument
B. miniature
C. manekin
D. torso

7. Yang dimaksud dari seni patung monumental adalah ....
A. patung ataupun bangunan yang berfungsi untuk mengenang sebuah kisah
dan memiliki nilai sejarah.
B. patung yang difungsikan untuk kepentingan uacara adat atau acara
keagamaan.
C. patung yang berfungsi untuk menghiasi bagian luar ruangan.
D. patung yang berfumgsi untuk menghiasi bagian dalam ruangan.

Yayasan Tarakanita Seni Budaya Kelas IX 105

8. Teknik melukis dengan membuat titik titik pada suatu bidang untuk
pewarnaan lukisan tersebut adalah teknik…
A. Dusel
B. Plakat
C. Aquarel
D. Spray atau semprot

9. Berikut yang bukan termasuk alat lukis adalah…
A. Kuas
B. Palet
C. Pisau palet
D. Kanvas

10. Berikut ini adalah nama seniman patung yang ternama di Indonesia adalah....
A. Basoeki abdullah dan Syahrizal Koto
B. Edi Sunarso dan Ali Umar
C. Afandi dan Djoko Pekirk
D. Nasiroen dan Heri Dono

11. Yang dimaksud Trill adalah….

A. pergantian cepat antara nada yang ditunjukkan, nada di atas.

B. pergantian cepat dari nada yang diselingi dengan nada terdekat
diatasnya.

C. karya music yang disusun secara ornamental yang gemilang.

D. tambahan garis kecil menyilang pada tangkai notnya.

Yayasan Tarakanita Seni Budaya Kelas IX 106

12. Yang dimaksud Aciakatura adalah….
A. pergantian cepat antara nada yang ditunjukkan nada di atas
B. pergantian cepat dari nada yang diselingi dengan nada terdekat

diatasnya
C. karya music yang disusun secara ornamental yang gemilang.
D. tambahan garis kecil menyilang pada tangkai notnya

13. Arti dari bernyanyi adalah….
A. menghasilkan hal musikal dengan memakai suara.
B. memainkan alat music
C. mengiringi penyanyi
D. mengeluarkan nada

14. Yang dimaksud dengan Soft distortion adalah….
A. vokal yang lembut dan serak
B. vokal yang serak dan tinggi
C. suara tinggi tidak wqajar
D. suara kepala

15. Yang dimaksud dengan Falseto adalah….
A. vokal yang lembut dan serak
B. vokal yang serak dan tinggi
C. suara tinggi tidak wqajar
D. suara kepala

107

Yayasan Tarakanita Seni Budaya Kelas IX

16. Ornamentasi melodis dalam penerapannya menggunakan dasar-dasar ….

A. vokal
B. melodi
C. bunyi
D. Harmoni
17. Perlu adanya variasi cepat dan lambatnya lagu merupakan salah satu bentuk
ornamentasi….
A. ritmis
B. melodis
C. harmoni
D. tempo
18. Tanda untuk menunjukkan keras dan lembutnya suara saat bernyanyi yaitu….
A. tanda dinamik
B. tanda diam
C . tanda tempo
D. tanda kunci
19. Suara tambahan dalam vokal berkelompok diambil dari ….
A. nada yang menjadi unsur akor
B. nada yang menjadi irama
C. nada yang menjadi tempo
D. nada yang menjadi dinamika
20.Untuk menambahkan volume menjadi lebih keras dalam tanda dinamik
menggunakan kata ….
A. etto
B. con
C. senza
D. un

108

Yayasan Tarakanita Seni Budaya Kelas IX

BAB Sekolah Menengah Pertama
5
SENI GRAFIS

Tujuan Pembelajaran :

3.5.1. Peserta didik mampu mendeskripsikan tentang seni grafis.
3.5.2. Peserta didik mampu mengidentifikasi tentang seni grafis.
4.5.1. Peserta didik dapat memahami karya seni grafis.
4.5.2. Peserta didik dapat mempuat karya seni grafis.

Isi Kompetensi Dasar: A. Konsep dan Pengertian Seni Grafis
B. Ragam Seni Grafis
C. Teknik, Bahan, Alat Seni Grafis.
D. Cetak Tinggi
E. Cetak Saring
F. Cetak Dalam
G. Cetak Cahaya

Yayasan Tarakanita Seni Budaya Kelas IX 109

Pendidikan Karakter

Setelah Mempelajari BAB ini diharapkan para siswa berani untuk berekspresi
dan menghargai karya orang lain dan mencintai budaya bangsa sendiri pada
umumnya dan budaya masyarakat setempat pada khususnya.

APERSEPSI

Kegiatan Mengamati
Para siswa dipersilahkan untuk mengamati karya karya grafis berikut, dan
mencoba menuliskan hasil pengamatan terhadap karya-karya berikut ini dalam
kelompok tentang objek teknik maupun media yang digunakan dalam proses
pembuatan karya tersebut!

Gambar 5.01
Sumber:tribunnews.com

Gambar 5.02 Gambar 5.03
Sumber:solusiprinting.com Sumber:uprint.id

Yayasan Tarakanita Seni Budaya Kelas IX 110

A. KONSEP DAN PENGERTIAN SENI GRAFIS
Seni grafis adalah salah satu bentuk karya seni rupa dua dimensi seperti

halnya karya seni lukis dan gambar. Berdasarkan sumber dari Wikipedia
menyebutkan bahwa desain grafis atau rancang grafis adalah proses
komunikasi menggunakan elemen visual, seperti tipografi, fotografi, serta
ilustrasi yang dimaksudkan untuk menciptakan persepsi akan suatu pesan
yang disampaikan. Bidang ini melibatkan proses komunikasi visual dan desain
komunikasi.

Desainer grafis membuat dan mengkombinasikan simbol, gambar, dan
teks untuk membentuk representasi gagasan dan pesan secara visual.
Desainer grafis menggunakan teknik tipografi, seni rupa, dan tata letak
halaman untuk membuat komposisi visual. Penggunaan umum dari desain
grafis adalah seperti desain perusahaan (logo dan merek), desain editorial
(majalah, surat kabar, dan buku), desain lingkungan, periklanan, desain web,
desain komunikasi, dan kemasan produk.

Dengan mempelajari arti dari grafis Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) menyebutkan bahwa 1 bersifat graf; bersifat huruf; dilambangkan
dengan huruf; 2 bersifat matematika, statistika, dan sebagainya dalam wujud
titik-titik, garis-garis, atau bidang-bidang yang secara visual dapat
menjelaskan hubungan yang ingin disajikan secara terbaik tentang penyajian
hasil penghitungan; bersifat grafik. Dari penjelasan tersebut maka marilah
sekarang kita lihat beberapa karya yang oleh masyarakat disebut dengan
teknik grafis, agar kita semakin mengenali apa yang dimaksud dengan seni
grafis.

Yayasan Tarakanita Seni Budaya Kelas IX 111

Inilah beberapa contoh karya seni rupa grafis

Gambar 5.04 Gambar 5.06
Sumber:tokopedia.com Sumber:mesindigitalprinting.biz

Gambar 5.07 Gambar 5.08
Sumber:docplayer.info Sumber:cute766.info

Gambar 5.09 Gambar 5.10
Sumber:fjb.kaskus.co.id Sumber:sen1budaya.blogspot.com

Yayasan Tarakanita Seni Budaya Kelas IX 112

Dengan melihat beberapa contoh hasil karya seni grafis, tentunya para
siswa berfikir bahwa ternyata sangat banyak disekitar kita yang merupakan
hasil karya seni rupa grafis ini. Tanpa kita sadari mungkin bahwa dari barang
atau benda perabot yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari ternyata
juga merupakan hasil karya seni grafis ini, mulai dari stempel, kaos, gelas,
cangkir, piring, buku, majalah, wall paper, tekstil dan sebagainya kalau disitu
ada hiasannya atau tulisannya, biasanya merupakan teknik grafis yang
digunakan dalam proses pembuatan karya tersebut.

B. RAGAM SENI GRAFIS
Setelah mengamati dan mempelajari berbagai karya seni grafis maka dapat

diketahui ada beberapa teknik yang digunakan dalam proses pembauatan karya
seni grafis tersebut, diantaranya:
1. Cetak Tinggi.

Cetak tinggi merupakan ragam karya seni grafis yang proses
pembuatannya melalui proses-proses atau tahapan-tahapan dengan cara
membuat cetakan dengan bahan atau media yang dicukil-cukil sehingga
terdapat permukaan yang rendah dan permukaan yang tinggi. Sehingga pada
akhirnya nanti bagian permukaan yang tinggi akan ditorehkan tinta atau cat
dengan menggunakan rol karet untuk meratakan cat atau tinta
tersebut.ditahap itulah sebenarya proses pembuatan cetakan dari teknik cetak
tinggi ini, dan tahapan paling akhir adalah proses menempelkan tinta atau cat
tersebut pada bidang datar. Sebagai contoh dalam karya ini adalah stempel,
motif ban kendaraan, motif pol sepatu dan lain-lain. Perhatikanlah permukaan
stempel sebagai contoh teknik cetak tinggi.

Yayasan Tarakanita Seni Budaya Kelas IX 113

Gambar 5. 11 Gambar 5.12
anugrahgresik.com solusiprinting.com

2. CETAK SARING (SCREEN PRINTING)
Cetak saring atau sering adalah salah satu teknik grafis yang juga

banyak dilakukan oleh banyak orang dalam proses mencetak banyak produk,
seperti produk untuk mencetak bahan-bahan dari kain maupun bahan dari
kertas ataupun bahan lainnya. Dalam proses cetak saring ini, proses
pembuatannya dengan menggunkan screen yang dilapisi dengan bahan yang
sangat peka terhadap cahaya atau sinar matahari. Maka dengan
memanfaatkan teknologi tersebutlah teknik cetak saring ini dibuat, yang
sering disebut dengan teknik sablon, baik sablon untuk kertas, kain, ataupun
stiker dan lain sebagainya.

Gambar 5.13 114
casofaclothing.com

Yayasan Tarakanita Seni Budaya Kelas IX

3. CETAK DALAM (Intaglio Print)
Didalam karya seni rupa grafis, cetak dalam adalah proses cetak yang melalui
tahapan dengan pembuatan cetakan menggunakan bahan plat dari logam
yang digores/ditoreh dengan benda tajam. Biasanya bahan logam yang
digunakan tersebuat adalah bahan alumunium atau tembaga. Untuk
selanjutnya hasil goresan tersebut dituangkan tinta, dan ketika logam
tersebut diletakkan kertas maka akan tercetaklah gambar atau tulisan sesuai
dengan torehan yang terdapat pada lempengan logam tersebut. Karena
prosesnya inilah maka disebut dengan cetak dalam.

Gambar 5.14
Sumber:vendorpedia.co.id

Gambar berikut merupakan proses pembuatan seni grafis cetak dalam yaitu
proses mencukil atau membuat goresan pada bahan logam yang nantinya
dari goresan tersebut akan diisi dengan tinta.

Yayasan Tarakanita Seni Budaya Kelas IX 115

4. CETAK CAHAYA (Fotografi)
Didalam grafis, yang dimaksud dengan teknik cahaya adalah cetak

yang melalui proses pemotretan dengan kamera, pencusian film, dan
proses pencetakan gambar pada kertas photo. Proses pencucian film dan
proses pencetakan hasil foto tersebut dilakukan dalam ruangan yang gelap,
karena menggunakan bahan -bahan kimia yang sangat sensitive terhadap
sinar matahari. Dengan perkembangan jaman dan berkembangnya
teknologi digital maka teknik ini teknik ini sudah mulai ditinggalkan, hanya
kalangan tertentu saja yang masih menggunakan teknik ini.

5. DIGITAL PRINTING
Pada masa saat ini bisa dikatakan cetak digital printing yang paling

banyak digunakan dalam proses mencetak. Kita ketahui bersama bahwa
proses cetak adalah proses yang dilakukan untuk mempermudah proses
pembuatan hasil cetak yang banyak dan cepat tentunya. Proses ini adalah
proses yang menggunan penggambungan antara teknilogi digital dan
manual yang semuanya sudah dilakukan dengan mesin. Disain langsung
dilakukan dalam computer dan langsung dicetak dengan teknologi printer
dalam berbagai media dan ukuran. Maka dari itu teknik ini sekarang
perkembangannya sangat pesat dan menjamur di berbagai kota di
Indonesia.

Gambar 5.15 116
Sumber:en.wikipedia.org

Yayasan Tarakanita Seni Budaya Kelas IX

C. TEKNIK BAHAN DAN ALAT SENI GRAFIS
Bahwa dalam proses pembuatan tentu saja ada teknik atau cara-cara

tertentu yang dilakukan, karena dalam proses pembuatan karya seni rupa
grafis ini ada beberapa teknik tentunya ada beberapa pula bahan-bahan yang
digunakan dan juga alat-alat yang diperlukan masing-masing sesuai dengan
teknik maupun bahan yang digunakan. Teknik yang digunakan antara lain,
teknik cetak tinggi, teknik cetak dalam, teknik cetak saring, teknik cetak
cahaya, dan juga ada teknik cetak digital. Masing masing teknik mempunyai
hasil dengan karakter yang berbeda-beda tentu saja sesuai dengan
penggunaannya dan karakteristiknya.

Demikian pula sehubungan dengan bahan yang digunakan, pasti juga
berbeda. Apalagi bersamaan dengan perkembangan jaman, perkembangan
teknologipun sangat mempengaruhi keberadaan bahan-bahan yang digunakan
dalam proses pembuatan yang berhubungan dengan teknik dan alat. Seperti
contonya pada massa ini terkadang kita kesulitan menemukan bahan-bahan
yang harusnya dikerjakan secara manual pada jamannya, tetapi seiring dengan
perkembangan waktu bahan-bahan tersebut sudah tidak ada dipasaran. Hal
ini tentu saja juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan seni grafis
pada umumnya.

Kemajuan teknologi dan banyaknya media cetak digital tentu saja
mempengaruhi perkembangan pasar yang menggeluti di bidang cetak
mencetak, baik itu cetak dalam bentuk dua dimensi ataupun dalam cetak tiga
dimensi. Banyak sekali kaos, pakaian, kertas, plastic, stiker, mika, akrilik,
fiberglass, keramik, kaca dan lainnya pada saat ini sangat dimungkinkan
dengan menggunkan teknik digital dalam proses pembuatan gfrafisnya, hal
tersebut juga mempengaruhi alat yang digunakan dalam proses
pembuantannya.

Yayasan Tarakanita Seni Budaya Kelas IX 117

D. CETAK TINGGI
a. Teknik
Teknik cetak tinggi merupakan teknik yang memanfaatkan perbedaan
tinggi dan rendah permukaan, dan yang akan tercetak adalah permukaan
yang tinggi. Sudah kita ketahui contoh karya ini adalah stempel, telapak
sepatu roda kendaraan sampai halnya sidik jari. Mereka semua
memanfaatkan permukaan tinggi dan rendah guna menciptakan hasil dari
cetakan yang diciptakan.
b. Media
Media yang digunakan dalam proses pembuatan karya seni cetak
tinggi ini adalah segala sarana atau alat, bahan, maupun teknik yang
dipergunakan dalam proses pembuatanya.
c. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam proses pembuatan cetak tinggi dapat
dibagi menjadi dua, yaitu:
• Bahan alami
Bahan alami merupakan bahan –bahan yang dihasilkan dari alam yang
bisa langsung digunakan untuk proses ini, misalnya daun-daunan, batang
daun pisang, kayu, kulit pohon, atau buah-buahan.
• Bahan buatan
Bahan buatan yang dimaksud adalah bahan - bahan yang dibuat dari
pabrik, seperti kertas, hardboard, triplek, karet, logam, dan pewarna cat
mauun tinta yang digunakan dalam proses pembuatan karya seni grafis.

Yayasan Tarakanita Seni Budaya Kelas IX 118

d. Alat
Alat merupakan sarana atau segala perkakas yang digunakan dalam proses
pembuatan karya seni grafis ini. Sedangkan alat alat yang sering pada
umumnya digunakan dalam prses pembuatan karya seni grafis dengan tekni
cetak tinggi ini diantaranya adalah alat cukil, pahat, karet, hardboard, triplek,
dan karet. Selain itu ada juga alat-alat yang digunakan untuk pewarnaan
seperti rol cat, palet untuk mencampur tinta atau cat.

e. Prosedur pembuatan
Merupakan langkah-langkah dalam proses pembuatannya adapun langkah
yang dilakukan dalam teknik cukil adalah:
• Siapkan bahan yang berupa hardboard, kertas gambar dan media yang
digunakan untuk mencetak, bisa disipakan kertas gambar.
• Siapkan alat cukil, pahat serta rol karet dan alas kaca sebagai palet.
• Menyiapkan disain gambar.
• Gambarlah disain pada hardboard sesuai dengan disain ayng diinginkan.
• Mencukil hardboard sesuai dengan pola gambar yang sudah ada
• Tuangkan cat kedalam kaca/palet.
• Meratakan cat dengan rol karet pada permukaan hardboard yang sudah
dibuat cetannya.
• Letakkan kertas gambar pada harboard yang sudah dilumuri cat tersebut.
• Tekan kertas gambar hingga merata.
• Ambil kertas gambar dengan hati hati karena hasil disain akan tercetak
dibalik kertas tersebut.
• Jika menginginkan pewarnaan selanjutnya maka proses akan diawali
kembali dari semula hingga warna kedua dan ketiga dan seterusnya
dengan mencukil harboard yang sama karena otomatis permukaan yang
tinggi akan berubah.

Yayasan Tarakanita Seni Budaya Kelas IX 119

E. CETAK SARING
a . Teknik
Sudah diketahui bersama bahwa cetak saring adalah teknik mencetak
dengan menggunakan screen printing. Istilah cetak saring sebenarya
sering sebenarnya instilah yang sifatnya sangatlah teoritis, sedangkan di
masyarakat biasanya menyebut teknik ini dengan istilah sablon. Penulis
yakin siswa pernah membaca atau melihat tentang sablon, entah itu
sablon kaos, sablon kerta, atau sablon stiker. Teknik yang digunakan adalah
dengan menutup poripori lubang kain screen dengan bahan kimia yang
mudah mengeras hingga menutup pori screen tersebut. Stetlah tertutup
dilakukan dengan afdruk membuat cetakan dengan penyinaaran matahari
sehingga bagian screen yang tertutup disain nanti akan tetap berlubang
pori-porinya yang nanti digunakan untuk keluar cat. Proses inilah saatnya
teknik saring ini membaut alat cetaknya.
b. Media
Media cetak saring adalah segala alat dan bahan yang digunakan dalam
proses pembuatan seni grafis dengan teknik ini.
c. Bahan cetak saring
Bahan utama yang digunakan dalam proses ini adalah screen, biasanya
terbuat dari kain nilon supaya awet atau tidak mudah robek ketika proses
pewarnaan. Dan screen ini sangat mudah didapatkan di took alat sablon.
Screen ini banyak ukurannya dari yang berpori kecil damapi pori besar.
Perluu siswa ketahui bahwa untuk mencetak kertas atau yang sifatnya
kecil-kecil yang memerlukan detail maka orang biasnya menggunkan
ukuran pori yang kecil. Biasanya hal tersebut untuk sablon kertas, dan
berbeda lagi untuk ukuran screen yang digunakan untuk sablon kaos,
biasanya ukurannya lebih besar.

Yayasan Tarakanita Seni Budaya Kelas IX 120

d. Alat
Alat –alat yang digunakan dalam proses pembuatan karya seni grafis
dengan cetak tinggi diantaranya adalah meja kaca sablon, screen, rakel,
cat atau tinta sebagai pewarna sablon, dan mika film untuk pembuatan
disain.

e. Prosedur
Langkah langkah yang digunakan dalam proses pembuatan seni grafis
dengan teknik cetak saring ini adalah:
• Siapakan bahan bahan yang digunakan untuk membuat cetakan, yaitu
screen dan obat menutup screen.
• Siapkan alat alat yang digunakan untuk mencetak sperti kertas gambar,
kain, meja sablon rakel.
• Siapkan disain pada kertas mika atau kalkir.
• Ramuan afdruk dari bahan kromatin dioleskan tipis-tipis dan merata
pada screen.
• Tunggu olesan afdruk sampai kering dengan diangin anginkan.
• Letakkan diain diatas screen dalam posisi terbalik pada permukaan
screen yang tidak ada kayu bingkainya.
• Letakkan kaca diatas kertas disain supaya proses afdruk disain tidak
meleset.
• Bawalah pada sinar matahari sekitar 5 sampai 15 detik untuk
penyinarann yang cerah sedangakan dalam cuaca mendung sekitar 20-
30 detik.
• Semprot dengan air secara lembut screen yang sudah dicetak maka
bagian yang tidak terkena sinar matahari akan menjadi berpori dan
disitulah nanti cat bisa melewati pori pori tersebut.
• Tekakkan cat atau tinta dan gunakan rakel untuk meratakan cat atau
tinta pada media sablon yang sudah disiapkan.

Yayasan Tarakanita Seni Budaya Kelas IX 121

Perhatikan langkah sablon dari ilustrasi berikut

Screen mengoleskan obat afdruk

Gambar 5.16 Gambar 5.17
Sumber:medium.com Sumber:darienol.com

Pembuatan cetakan Proses pencetakan

Gambar 5.18 Gambar 5.19
Sumber:fitinline.com Sumber:highlight.id

Yayasan Tarakanita Seni Budaya Kelas IX 122

F. CETAK DALAM
a. Teknik
Disebut juga dengan teknik Intaglio atau cetak dalam adalah teknik
cetak dengan prinsip penggoresan gambar ke atas permukaan. Biasanya
pelat tembaga atau seng digunakan sebagai bahan acuan utama, dan
permukaan cetak dibentuk dengan teknik etsa, gravir, drypoint, atau
mezzotint. Penggunaan pelat ini dengan menyelimuti permukaan acuan
dengan tinta, kemudian tinta di permukaan yang tinggi dihapus dengan kain
tarlatan atau kertas koran sehingga yang tertinggal hanyalah tinta di bagian
rendah. Kertas cetak kemudian ditekan ke atas pelat intaglio sehingga tinta
berpindah.( Sumber:id.wikipedia.org)
b. Media
Adalah segala bahan dan teknik yang digunakan dalam proses pembuatan
seni grafis dengan teknik cetak dalam.
c. Prosedur Pembuatan
Sedangakan langkah-langkah yang ditempuh untuk membuat seni grafis
dengan teknik ini adalah:
• Siapkan pelat atau lempengan tembaga atau alumunium bisa logam
lainnya.
• Gores pelat dengan alat yang tajam sejenis paku atau pahat sesuai
dengan disain.
• Tuangkan tinta hingga masuk dalam goresan pelat.
• Ratakan dan bersihkan permukaan hingga yang ada Cuma tinta yang
terdapat pada goresan tersebut.
• Ketakkan kertas pada permukaan hingga akhirnya tinta tersebut terserap
pada kertas yersebut.

Yayasan Tarakanita Seni Budaya Kelas IX 123

d. Alat
Sedangkan alat alat atau sarana yang dinakan dalam proses pembuatan
karya grafis dengan teknik cetak dalam ini diantaranya adalah pelat logam
seng/alumunium/tembaga, alat penggores pelat seperti paku, pisau dan
pahat.

G. CETAK CAHAYA
a. Teknik
Dalam proses pembuatan grafis dengan teknik cetak cahaya sebenarnya
adalah rangkaian dari proses pemotretan, afdruk film dan mencetak hasil
pada kertas photo. Pada prinsipnya fungsi kamera adalah untuk membuka
menutup lubang cahaya sehingga ada penyinaran masuk yang tujuannya
untuk membakar film. Dan akhirnya nanti gambar atau dalam konteks ini
bisa dikatakan disain gambar tersimpan pada film tersebut untuk proses
selanjtnya yaitu penyinaran untuk proses pencetakkan pada kertas photo
b. Media
Adalah semua bahan dan perangkat yang digunakan dalam teknik seni
grafis dengan teknik ini.
c. Porsedur
Langkah yang dilakukan dalam prosess pembuatan teknik cetak ini adalah
sebagai berikut:
• Tentu saja kita melakukan pemotretan dengan menggunakan kamera
analog atau kamera yang menggunakan film negative untuk menyiman
gambar.
• Proses afdruk film dengan menggunakan cairan kimia di dalam ruang
gelap.
• Proses mencetak gambar photo dari klise atau negative film.

Yayasan Tarakanita Seni Budaya Kelas IX 124

d. Alat
Untk lebih jelasnya dalam hal ini penulis sengaja menunjukkan beberapa
ilustrasi pendukung, diharapkan mampu menambah pengetahuan tentang
cetak cahaya ini. Karena pada masa ini yang menggunkan teknik ini bisa
dikatakan jarang. Kalau ada yang menggunkan teknik ini biasanya adalah
kolektor, hobi, atau komunitas-komunitas tertentu siperti photographer.

Rol negative film / klise Kamera analog

Gambar 5.20 Gambar 5.21
Sumber:kreativv.com Sumber:infotografi.com

film negative / klise Kamera analog

Gambar 5.22 Gambar 5.23
Sumber:hipercatlab.wordpress.com Sumber:antvklik.com

Yayasan Tarakanita Seni Budaya Kelas IX 125

• Seni grafis adalah karya seni rupa dua dimensi yang menggunkan alat cetak
dalam proses pembuatannya.

• Cetak tinggi adalah teknik cetak yang menggunakan perbedaan tinggi rendah
permukaan sebagai media cetaknya dan bagin yang tinggi yang terkena tinta
yang digunakan sebagai pencetaknya.

• Cetak dalam adalah teknik seni grafis dimana dalam teknik ini menggunakan
bagian yang dalam atau dari hasil goresan pada pelat logam yang diisi dengan
tinta yang akhirnya nanti terserap oleh kertas sebagai hasil cetakannya.

• Cetak saring adalah teknik cetak yang menggunkan kain screen guna
menyaring cat atau tinta pada proses pembuantannya.

• Cetak cahaya, yang dimaksud adalah teknik photo, dimana proses
pencetakkannya menggunakan cahaya untuk membentuk hasil gambar atau
tulisan sesuai dengan disain yang diinginkan.

• Cetak digital print memanfaatkan kemajuan teknologi dalam proses
pembuatannya.

Yayasan Tarakanita Seni Budaya Kelas IX 126

Uji Kompetensi BAB 5

Soal Pilihan Ganda
Pilihlah satu jawaban yang benar!
1. Contoh hasil karya cetak tinggi adalah…

A. Photo
B. Patung
C. Sablon
D. Stempel

2. Rakel adalah alat yang digunakan untuk teknik cetak…
A. tinggi
B. saring
C. dalam
D. cahaya

3. Teknik saring menggunakan cairan kimia untuk menutup….untuk proses
pembuatannya.
A. bingkai
B. rakel
C. screen
D. hardboard

Yayasan Tarakanita Seni Budaya Kelas IX 127

4. Meratakan tinta atau cat pada cetak tinggi menggunakan alat…
A. rakel
B. kuas
C. rol karet
D. kain halus

5. Cetak cahaya digunakan dalam proses mencetak…
A. keramik
B. kaos
C. photo
D. sablon

6. Perhatikan gambar berikut, alat ini dinamakan…
A. rakel
B. screen
C. rol karet
D. spray

7. Perhatikan gambar, karya berikut merupakan hasil karya gfrafis dengan
menggakan teknik cetak….
A. sablon
B. tinggi
C. dalam
D. cahaya

Yayasan Tarakanita Seni Budaya Kelas IX 128

8. Yang digunakan untuk proses cetak dengan teknik cahaya adalah kamera…
A. digital
B. otomatis
C. analog
D. photo

9. Perhatikan gambar, alat berikut bernama…
A. rol karet
B. rakel
C. screen
D. afdruk

10. Untuk menutup screen, maka setelah dioleskan dengan rata pada screen
maka selanjutnya adalah…
A. dijemur
B. diangin-anginkan
C. dicetak
D. disemprot dengan air.

SOAL URAIAN
1. Jelaskan pengertian tentang teknik tinggi!
2. Jelaskan pengertian tentang teknik dalam!
3. Jelaskan pengertian tentang teknik saring!
4. Jelakan pengertian tentang teknik cahaya!
5. Sebutkan 5 alat untuk membuat karya seni grafis cetak saring!

Yayasan Tarakanita Seni Budaya Kelas IX 129

SOAL PRAKTIK
1. Buatlah karya seni grafis dengan teknik cetak tinggi dengan menggunakan

bahan bahan alami seperti, pelepah pisang, daun-daunan, buah-buahan,
dan lain-lainnya dengan media kertas gambar dalam ukuran A3.
2. Buatlah karya seni grafis dengan teknik cetak tinggi menggunakan teknik
cukil pada bahan hardboard dengan media kertas gambar ukuran A3.

REFLEKSI
1. Tulislah kesan mu setelah mempraktikkan mengerjakan karya seni dengan

menggunkana teknik cetak tinggi?
2. Diskusikan dan tuliskan hasil diskusi kelompok tentang apresiasi terhadap

karya seni grafis hasil karya teman-temenmu!

Yayasan Tarakanita Seni Budaya Kelas IX 130

BAB Sekolah Menengah Pertama
6
PAMERAN KARYA SENI RUPA

Tujuan Pembelajaran :

Setelah mempelajari materi dan menyelenggarakan pameran karya seni seni
rupa, peserta didik diharapkan dapat:

3.6.1.Menyatakan pendapat tentang keragaman karya seni seni rupa mellui
pameran seni rupa sebagai ungkapan apresiasi, rasa bangga dan wujud
syukur kepada Tuhan dan bangsa.

3.6.2.Memahami pengertian, sejarah, tujuan, fungsi pameran seni rupa
berdasarkan rasa ingin tahu dan rasa apresiasi.

3.6.3.Mengklasifikasi berbagai jenis pameran seni rupa berdasarkan tempat
dan tujuannya.

4.6.1.Merancang pameran seni rupa dengan menyusun kepanitiaan dan
proposal pameran seni rupa di sekolah.

4.6.2.Melaksanakan dan menguji pameran seni rupa di sekolah dengan
penuh rasa disiplin serta tanggung jawab.

4.6.3.Mengadakan pameran seni rupa di sekolah dengan penuh tanggung
jawab.

Pendidikan Karakter

Karakter CC5+ yang ingin dicapai adalah creativity dan conviction.

a. Creativity, peserta didik diharapkan dapat berkreasi secara aktif dan kreatif
dalam membut karya .

b. Conviction, peserta didik diharapkan memiliki daya juang yang kuat untuk
menyelesaikan tugas-tugasnya dan tidak pantang menyerah dalam berkarya.

Yayasan Tarakanita Seni Budaya Kelas IX 131

APERSEPSI

Tahukah kamu, gedung apakah yang ada pada gambar
berikut ini?

Sumber: https://www.google.com/search?q=galeri+nasional&safe

Gambar 6.01. Galeri Nasional

Di kota manakah gedung ini berdiri dan
apa fungsinya?

Yayasan Tarakanita Seni Budaya Kelas IX 132

PAMERAN SENI RUPA

A. Pengertian Pameran Seni Rupa

Pameran merupakan suatu kegiatan yang penyajian karya seni rupa
dikomunikasikan sehingga dapat diapresiasi oleh banyak masyarakat. Pameran
juga merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan untuk menyampaikan sebuah
ide atau gagasan kepada masyarakat luas yang melalui sebuah media karya
seni.

Dalam kegiatan pameran seni rupa diharapkan dapat terjadi komunikasi
antaran perupa yang diwakili oleh masing masing karya seninya dengan
apresiasi. Penyelenggaraan pameran yang terdapat disekolah menyajikan
sebuah materi pameran yang berisi hasil belajar siswa dari kegiatan
pembelajaran maupun kegiatan ekstrakurikuler atau menyajikan karya seni
rupa dan seniman profesional yang dapat diapresiasi oleh warga sekolah.

Pameran Karya Seni Rupa adalah kegiatan yang dilakukan oleh para seniman
baik itu perorangan ataupun kelompok untuk menyampaikan ide gagasan
pada masyarakat melalui media seni rupa sehingga pameran tersebut dapat
menjadi alat komunikasi antara seniman dengan sang apresiator.
Menurut Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas pameran adalah
suatu kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan sehingga
dapat diapresiasi oleh masyarakat luas.

Pameran merupakan suatu bentuk dalam usaha jasa pertemuan yang
mempertemukan antara produsen dan pembeli. Namun pengertian pameran
lebih jauh adalah suatu kegiatan promosi yang dilakukan oleh suatu produsen,
kelompok, organisasi, perkumpulan tertentu dalam bentuk menampilkan
display produk kepada calon relasi atau pembeli. Adapun macam pameran itu
adalah: show, exhibition, expo, pekan raya, fair, bazaar, pasar murah.

Yayasan Tarakanita Seni Budaya Kelas IX 133

Selain itu ada juga beberapa pendat para ahli tentang pameran Seni Rupa:
1. Menurut B. S Myers (1958) pameran merupakan aktivitas menggunakan

suatu ruangan untuk memamerkan hasil karya seni seperti lukisan, cetakan,
ukiran, foto, ataupun karya seniman lainnya.
2. Menurut Adi Irwanto, pameran adalah cara untuk menyajikan hail karya seni
baik itu karya seni dua dimensi atau pun tiga dimensi secara visual

B. SEJARAH PERKEMBANGAN PAMERAN DI NUSANTARA

Dikutip dari sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Lini_masa_
sejarah_pameran_seni_di_Indonesia. Kegiatan pameran tercatat sejak masa
pra kemerdekaan, yaitu tahun 1778 dengan didirikannya Perkumpulan Seni dan
Ilmu Pengetahuan Batavia. Dan tahun 1900 an Bioskop pertama dibuka di
Batavia yang bernama Gambar Idoep. Tahun 1902 mulai ada kegiatan pameran
80 lukisan berjudul Nederlandsch-Indische en Europeesche Meesters (Maestro
Hindia Belanda dan Eropa) kerja sama antara Nederlandsch Indische Kunstkring
dengan Arti et Amicitae. Pasca-kemerdekaan tahun 1945 Departemen
Penerangan Republik Indonesia mengadakan pameran lukis pertama yang
diadakan oleh pemerintah setelah Kemerdekaan Indonesia yang diadakan di
gedung Bataviasche Kunstkring dan aula Geneeskundige Hoge School (sekarang
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia). Pameran ini diselenggarakan hanya
beberapa minggu sebelum ibu kota dipindahkan ke Yogyakarta. Di tahun yang
sama pula sejumlah seniman, guru, pedagang, kerani, bergabung dan
mendirikan Angkatan Seni Rupa Indonesia dipimpin oleh Bung Husein yang
kemudian berpameran bersama di penghujung tahun di Medan. Ini adalah
pameran seni rupa pertama di Medan.

Yayasan Tarakanita Seni Budaya Kelas IX 134

Tahun 1950 Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI) didirikan di Yogyakarta dan
diprakarsai oleh RJ. Katamsi, S. Sudjojono, Hendra Gunawan, Kusnadi,
Djajengasmoro, dan Sindusisworo. Pada tahun yang sama pula didirikan Lingkar
Kesenian Indonesia (LKI) dan Badan Musyawarah Kebudayaan Nasional. Kedua
lembaga ini beranggotakan sekitar 120 asosiasi seni dan budaya dari Jawa,
Sumatra, dan Kalimantan, serta didirikan Lembaga Kebudayaan Rakyat (LEKRA).
Tahun 1954 Balai Budaya didirikan di Jakarta yang digunakan sebagai ruang
pameran dan pusat kebudayaan. Tahun 1969 Dewan Kesenian Jakarta (DKJ)
diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin pada tanggal 17 Juni. Pada masa
ini, anggota DKJ diangkat oleh Akademi Jakarta, sebagai penasehat Gubernur
dalam bidang seni dan budaya. Tahun 1995 diadakan Pameran Seni Rupa
Kontemporer Negara- Negara Non-Blok (Contemporary Art of the Non-Aligned
Countries) dilaksanakan di Gedung Seni Rupa Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, Jakarta diikuti oleh seniman dari 41 negara-negara Non-Blok dengan
dukungan penuh pemerintah dan seminar seni rupa kontemporer yang
memperlihatkan jejaring seni rupa kontemporer global dan kekuratoran yang
berkembang ketika itu. Gedung Seni Rupa tempat pameran ini diselenggarakan
kemudian menjadi Galeri Nasional Indonesia.
Beberapa penggalan perjalananan perkembangan kegiatan seni rupa dan pameran
seni rupa di Indonesia sejak pra kemerdekaan, pasca kemerdekaan hingga saat ini
telah berkembang dan mudah dijumpai kegiatan pameran seni rupa baik secara
langsung maupun secara online/virtual.

Yayasan Tarakanita Seni Budaya Kelas IX 135

C. FUNGSI PAMERAN KARYA SENI RUPA

Menurut sumber dari www.dosenpendidikan.com, pameran karya seni rupa
secara umum memiliki berbagai fungsi sosial bagi masyarakat, diantaranya:

1. Sarana edukasi, yakni pameran berfungsi mendidik siswa untuk mengetahui
pentingnya pengalaman batin yang berguna untuk menyeimbangkan kegiatan
akal dan pikiran manusia.

2. Sarana apresiasi, yakni Pameran tersebut diadakan berfungsi untuk
mengeluarkan ide gagasan pencipta yang kemudian para pengunjung akan
memberikan apresiasi atau memberi penilaian terhadap karya seni yang
mereka buat, proses apresiasi dapat dibedakankan menjadi 2 yaitu apresiasi
aktif dan apresiasi pasif.

3. Sarana prestasi, yakni pameran dapat menjadi ajang kompetisi bagi para
pencipta seni, karena melalui karya seni kita akan tahu setinggi apa keaktifan
dan kreativitas pencipta seni dalam membuat karya.

4. Sarana rekreasi, yakni Pameran dapat berfungsi sebagai tempat untuk
merilekskan pikiran dan menghilangkan kejenuhan atas kegiatan atau
rutinitas sehari-hari baik itu sekolah, kerja atau sebagainya yang banyak
menguras energi dan pikiran.

Yayasan Tarakanita Seni Budaya Kelas IX Sumber: https://www.kelaspintar.id/blog/
Gambar 6.02 Seorang pengunjung sedang
melihat karya pada sebuah pameran seni rupa

136

D. TUJUAN PAMERAN SENI RUPA

Pameran seni rupa memiliki beberapa tujuan, seperti tujuan sosial, komersial
dan kemanusian.

1. Tujuan sosial

Yaitu kegiatan pameran seni rupa baik dalam skala besar maupun dalam
skala yang terbatas.Karya seni yang dipamerkan dapat digunakan untuk
kepentingan sosial.

2. Tujuan kemanusiaan

Kegiatan ini memiliki tujuan untuk kepentingan pembinaan nilai-nilai,
pelestarian, dan pengembangan sebuah hasil dari karya seni yang dimiliki
oleh masyarakat. Apabila pameran bertujuan untuk sosial kemanusiaan,
maka dana dari hasil penjualan karya akan digunakan untuk kegiatan sosial
kemanusiaan seperti sumbang ke panti asuhan, ataupun masyarakat kurang
mampu serta korban bencana alam.

3. Tujuan komersial

Pameran ini berkaitan dengan adanya kegiatan yang dapat menghasilkan
profit atau keuntungan terutama bagi seniman dan juga penyelenggara-
penyelenggara pameran. Berkaitan dengan tujuan komersial, sebuah
kegiatan pameran akan diselenggarakan dengan tujuan agar karya yang
dipamerkan akan laku terjual dan akan mendatangkan keuntungan bagi si
pemilik karya atau bagi si penyelenggara pameran.

Yayasan Tarakanita Seni Budaya Kelas IX Sumber:https://hot.detik.com/art/d-
3363347/

Gambar 6.03 lelang lukisan karya
Basoeki Abdoelah

137

E. MANFAAT PAMERAN SENI RUPA

1. Dapat menumbuhkan dan menambah kemampuan Apresiasi Terhadap
Seni Rupa

2. Dapat melatih diri untuk dapat bekerja sama dengan orang lain
3. Dapat melatih sikap tanggung jawab dan mandiri
4. Dapat menumbuhkan motivasi
5. Dapat menghilangkan rasa stress dan jenuh
6. Dapat dijadikan sebagai sarana promosi

F. JENIS PAMERAN SENI RUPA

Pengelompokan jenis pameran seni rupa dibedakan berdasarkan beberapa hal,
antara lain:
1. Menurut Jumlah Pesertanya

a. Pameran tunggal, merupakan pameran seni rupa yang hanya
diselenggarakan secara individual (perorangan).

b. Pameran kelompok/bersama, merupakan pameran seni rupa yang
diselenggarakan oleh baberapa saniman/pengrajin. Materi yang
dipamerkan pada pameran bersama merupakan karya-karya lebih dari
satu seniman. Biaya Pameran ditanggung oleh seniman yang
bersangkutan.

Peminjaman gedung dilakukan dengan cara mangajukan parmohonan
disertai proposal kepada galeri tempat berlangsungnya pameran.
Selanjutnya pormohonan tersebut akan dipertimbangkan oleh kurator.
Atau bisa juga dari pihak galeri mengundang seniman untuk pameran
digalerinya. Fasilitas pokok yang disediakan gedung pameran biasanya
berupa panel, lampu, bantuan teknis tata pameran, dan fasilitas
keamanan. Penyalanggaraan pameran dapat dilangsungkan antara 1
minggu sampai 4 minggu.

Yayasan Tarakanita Seni Budaya Kelas IX 138

2. Menurut Sifatnya
a. Pameran Insidental, yaitu pameran seni rupa yang diselenggarakan
secara berkala yang didasarkan atas kebutuhan yang ada, misalnya:
pameran kaligrafi guna menyongsong perayaan Isro’ Mi’raj.
b. Pameran rutin, yaitu pameran seni rupa yang diselenggarakan pada
periode tertentu secara tetap dan berkelanjutan, misalnya: pentas seni
yang dilakukan setiap akhir semester.
c. Pameran permanen, yaitu pameran seni rupa yang diselenggarakan
secara terbuka, tetap dan terus menerus.

3. Menurut Ragam Jenis Karya yang Digelar
a. Pameran homogen, yaitu pameran seni rupa yang hanya memamerkan
satu jenis karya seni rupa saja, misalkan pameran lukisan, seni patung,
pameran seni kriya, pameran fotografi atau pameran seni grafis saja.
b. Pameran heterogen, yaitu pameran seni rupa yang memamerkan
beragam jenis karya seni rupa dalam satu galeri, misalkan pameran seni
rupa yang menampilkan karya lukisan, seni patung, seni grafis dan
lainnya.

4. Menurut Tempat Berlangsungnya
a. Pamaran terbuka, yaitu pameran seni rupa yang berlangsung di luar
ruangan secara tarbuka.
b. Pameran tertutup, yaitu pameran seni rupa yang berlangsung di dalam
ruangan suatu gedung.
c. Pameran bergerak, yaitu pameran seni rupa yang diselenggarakan
menggunakan alat yang bergerak, seperti kendaraan/ mobil.

Sumber: https://www.gurupendidikan.co.id/pameran-seni-rupa/

Yayasan Tarakanita Seni Budaya Kelas IX 139

5. Menurut Jenis Dimensi Karya Seni Rupa
a. Pameran karya seni rupa dua dimensi. Pameran yang hanya
menyajikan karya seni rupa pada bidang datar seperti gambar, lukisan,
seni grafis. Karya ini hanya dapat dinikmati dari satu arah.
b. Pameran karya seni rupa tiga dimensi. Pameran yang hanya
menyajikan karya seni yang memiliki volume/kesan ruang yang
sebenarnya, yaitu memiliki ukuran Panjang x lebar x tinggi. Karya seni
ini dapat diamati dari berbagai arah.

Sumber: http://archive.ivaa-online.org/ Sumber: https://sarasvati.co.id/en/
Gambar 6.04 Pameran 3 Dimensi Gambar 6.05 Pameran 2 dimensi

6. Pameran Tetap
Pameran yang menyajikan karya-karya koleksi sebuah galeri secara
periodik yang ditata berdasarkan konsep kuratorial dan diselenggarakan
oleh galeri tersebut. Waktu penyelenggaraan pameran biasanya
berlangsung minimal 1 kali dalam satu tahun

7. Pameran Temporer
Merupakan pameran tunggal atau pameran bersama yang menyajikan
karya-karya seni rupa dalam jangka waktu tertentu yang diselenggarakan
oleh galeri atau kerjasama dengan pihak lain. Waktu penyelenggaraan
Pameran Temporer berlangsung minimal selama 10 hari, maksimal
berlangsung selama 30 hari.

Yayasan Tarakanita Seni Budaya Kelas IX 140


Click to View FlipBook Version