The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Teras Budaya Jakarta, 2023-06-22 14:30:51

Larung Sastra 2

Larung Sastra 2

Keywords: puisi

i Antologi Dapur Sastra Jakarta 2022-2023 Larung Sastra Jilid 2


ii Larung Sastra Antologi Dapur Sastra Jakarta 2022-2023 Jilid 2


iii Antologi Dapur Sastra Jakarta 2022-2023 Larung Sastra Jilid 2 LARUNG DAPUR Sastra SASTRA JAKARTA 2022-2023 Antologi Puisi Jilid 2


iv Larung Sastra Antologi Dapur Sastra Jakarta 2022-2023 Jilid 2 Judul Larung Sastra Antologi Dapur Sastra Jakarta 2022-2023 Editor Remmy Novaris DM Erndra Achaer ISBN: 978-623-6244-70-8 Cetakan: Pertama, 2023 Ukuran 14 x 21 Cm Tebal xiv+ 230 halaman Penerbit: Teras Budaya Jakarta Alamat JL. Raya Lenteng Agung Timur, Gg H Zakaria 1 No 32 Tlp 021-72737356/ WA: 081298960280 email: [email protected] Jakarta Selatan Copyright© Hak cipta dilindungi undang-undang


v Antologi Dapur Sastra Jakarta 2022-2023 Larung Sastra Jilid 2 PENGANTAR ANTOLOGY DSJ LARUNG SASTRA. Ulang tahun atau merayakan hari jadi sambil meluncurkan buku, hal biasa, terlebih yang berulang tahun itu adalah sebuah lembaga penerbitan seperti DSJ (Dapaur Sastra Jakarta). Di masa sekarang, menerbitkan buku sangat mudah dan gampang. Asal ada uang, ada bahan untuk diterbitkan, pilih saja, mau dicetak oleh penerbit mana? Banding masa sebelum tahun 2000-an, penerbitan dan percetakan buku terkuasai oleh beberapa penerbit saja. Ingin menerbitkan buku, harus mengikuti aturan sepihak para penguasa tersebut, seperti mutu tulisan, siapa penulis dan nama penulis. Belum lagi jika hal itu dikaitkait dengan prestasi Si penulis. Di bidang sastra puisi, teater, dst. Demikian juga para penerbit majalah dan surat kabar, aturan yang sama berlaku. Karena itu, mereka yang bukunya terbit atau dimuat pada harian atau majalah tertentu, akan bangga pada pencapaian. Sebab dengan demikian adalah bentuk pengakuan eksistensinya sebagai seniman. Tapi sekarang beda. Anda bisa menerbitkan buku menurut kebisaan anda atau bahkan dimungkinkan mendirikan penerbitan sendiri (indi). Kehadiran penerbi-penerbit indi di berbagai daerah, memudahkan seseorang untuk menerbitkan antologi puisi tanpa (bahkan sering tidak disertai catatan kritis penerbit) mempertimbangkan mutu bahkan nama penulisnya. Akibat dari itu, berjamur antologi puisi di mana-mana sebagai akibat kebebasan berekspresi melalui berbagai penerbit yang ada. Seiring dengan itu hilang pula dari peredaran para kritikus sastra yang sangat dibutuhkan untuk menafsir, menganalisa dan menjelaskan dari berbagai sisi sebuah karya sastra, khususnya kritik puisi.


vi Larung Sastra Antologi Dapur Sastra Jakarta 2022-2023 Jilid 2 Berharap bahwa DSJ (Dapur Sastra Jakarta) yang memanfaatkan situasi itu melalui pergulatan pikiran seorang seniman – sastrawan Remmy Novaris DM yang (mungkin) telah lama jadi idamannya. Maka lahirlah di bulan November tahun 2012 Dapur Sastra Jakarta, jadi November 2022 adalah tahun keXII DSJ meramaikan jagat sastra Indonesia. Pendiri dan pemilik DSJ (Remmy Novaris DM) yang bertangan dingin itu, jatuh dan bangun, bahkan bangun lalu jatuh hahahaha demi cinta pada dunia sastra. Tapi bukan hanya menerbitkan buku-buku sastra (puisi dan esai) para pesohor sastra di negeri ini, DSJ juga kerap mencari para pemula untuk dibimbing, diarahkan, kemudian buku mereka dipublikasi. Jadi jangan heran jika banyak penyairpenyair pemula jadi bagian dari kisah DSJ. Tapi bukan berarti bahwa anda yang sudah menulis dan termuat dalam ontology DSJ Larung Sastra ini adalah pemula. Membaca sekilas tema antologi DSJ ini semula terasa terarah dan condong kepada sorotan soal larung, yang bisa menimbulkan makna past oriented, bukan future oriented. Belakangan justru (setelah membaca berberapa buku seperti : Kamus Besar Bahasa Indonesia, Ensiklopedi Indonesia, The Story of Java, Larungan Tradisi dan Religiositas). “Larung “ menjadi sorotan dan mutiara refleksi yang bernas untuk bekal melangkah ke masa depan. “Larung” bukan saja bermakna konotatif sebagai arah dan tempat menuju destinasi (spiritual). Setidak-tidaknya, bunyi “larung” dalam antologi DSJ kali ini, menyiratkan suatu ungkapan menelusuri proses kelahiran makna atau bentuk-bentuk eksplisit lainnya melalui tanda, simbol, dan terutama teks dalam rangkah mengamati perkembangan dunia lingkungan para penulis (konteks). Asumsinnya ialah bahwa realitas (konteks) merupakan suatu tanda dan teks yang butuh ditemukan. Bahkan anda (pembaca) bisa membuat kesimpulan pada teks dalam antologi ini sebagai suatu cara “larung” untuk menemui (menemukan) tanda, simbol, serta teks yang baru. Bukankah”ontology yang sedang anda baca ini adalah konteks


vii Antologi Dapur Sastra Jakarta 2022-2023 Larung Sastra Jilid 2 untuk menemukan tanda, simbol, kemudian melahirkan teks sendiri? Jadi bunyi “larung” pada antologi ini dapat dimaknai sebagai suatu proses spiritual menemui (berjumpa) pada tanda, simbol dan teks yang melahirkan makna. Di situ, konotatif atas bunyi “larung” pada antologi DSJ Larung Sastra ini. “Larung” juga dimaknai secara denotatif sebagai cara atau metode untuk mencapai kinerja atau performansi tertentu. Butuh kesigapan, kehati-hatian atau sekurang-kurangnya bertahan dalam kinerja yang selama ini sudah dilewati terutama ketika Pandemi Covid-19 menghampiri manusia di bumi ini. DSJ tentu tidak luput dari itu. Mengembangkan medode ekstra agar dapat bertahan dan menang adalah mutlak, kalau tidak, akan terhempas. Dapur Sastra Jakarta merasakan itu, meja kerja, mesin cetak, computer dan mesin fotocopy, bisu dan berdebu. Bukan karena tidak ada order penerbitan buku, tetapi karena pembatasan pada ruang gerak. Harga-harga naik, tinta, kertas melambung hampir tak terjangkau. Ontologi DSJ vakum selama 2 tahun. Mengakhiri tahun 2022 Covid-19 melandai, PPKM level 4 sampai 1 dicabut. Gairah seluruh dunia serentak bergelora, berbagai industri barang dan jasa menggeliat. Dunia yang sepi dan sunyi selama 2 tahun, jadi ramai, Market tradisionil dan modern Kembali semarak dan ramai. Perputaran uang di mana-mana bergulir dinamis, termasuk ruang kerja DSJ. Dalam konteks seperti di paragraf ini, bunyi ‘larung’ jadi relevan sebagai denotasi, bagaimana memaknai peritiswa Covid-19 yang memaksa manusia dengan keras untuk mencari jalan keluar serta berpacu dengan waktu agar dapat bersamasama keluar dan bebas dari amuk covid-19. Berbagai uji coba dengan banyak jatuh bangun dilakukan, demi menemukan cara paling efektif agar Covid-19 mereda, namun dampaknya belum juga sirna. Malahan disusul perang Soviet vs Ukraina. Juga ketegangan Taiwan vs China. Serta krisis di Eropa dan gonjang-ganjing (lagi) di Amerika. Semua peristiwa itu, terutama amuk covid-19 butuh di ‘larung’ sebagai pembebasan dan


viii Larung Sastra Antologi Dapur Sastra Jakarta 2022-2023 Jilid 2 keberhasilan manusia dari kurungan maha besar selama 2 tahun itu. Memasuki awal tahun 2023 Indonesia didominasi kabar gembira dengan berbagai indikator pencapaian makro yang bisa membuat tepuk dada. Namun realita ke depan ternyata tidak bisa berlama-lama eforia apalagi jumawa. Data menunjukkan setidaknya ada 70 negara yang mengalami kesulitan ekonomi (sebagai dampak covid-19), dan bisa menimbulkan sentimen negatif pada Indonesia. Keadaan eksternal yang serba tak bisa diduga menuntut untuk membangun kemampuan adaptasi yang cepat dan trengginas. Dalam situasi serba tak dapat diduga yang membawa komplesitas masalah, harus berupaya terus untuk memahami segala tren dan arah ke depan, termasuk kemampuan memilih dan memilah prioritas utama. November tahun 2022 Dapur Sastra Jakarta (DSJ) merayakan 12 tahun perjalanan penerbitan dan percetakan buku sastra. Banyak jalan dan cara yang sudah ditempuh dan memberikan dampak positif bagi eksistensi ke susastraan di Indonesia, khususnya puisi, esai dan cerpen. antologi DSJ Larung Sastra ini seharusnya diluncurkan pada ulang tahun ke12 DSJ tetapi banyak kendala di balik rencana tersebut sehingga tertunda sampai tulisan sederhana ini diketik. Setidak-tidaknya bisa diluncurkan pada akhir atau pertengahan Februari 2023. DSJ selalu konseren dengan rencana, soal lambat atau tepat waktu, tergantung pada kondisi sekitar. Yang pasti tidak akan berhenti atau gagal sepanjang kontributor (penyumbang tulisan) mau bersabar menunggu peluncuran buku yang dimaksud. Begitu sikap pengayom (DSJ) mengayomi dunia sastra di tanah air. Sebagai pengayom, DSJ harus cerdik menemukan bentuk kreatifitas dalam “Semboyan Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani” Itu yang dimaksud dalam paragraf ke-dua dalam kata pengantar ini (menemukan pemula, membimbing, mengantar dan menerbitkan buku pemula). Ini sebagai pembeda DSJ dibanding penerbit lain yang sejenis. Dan itulah hakekat pengayom sastra. Hakekat pelindung sastra melalui


ix Antologi Dapur Sastra Jakarta 2022-2023 Larung Sastra Jilid 2 penerbitan karya puisi, esai dan cerpen sebagai legesi untuk generasi mendatang. Ini dokumen ke-abadi-an para kontributor. Ijinkan saya menulis dua cuplet puisi, mengakhiri catatan pengantar ini. Larung Selamat ulang tahun ke-12 Dapur Sastra Jakarta, selamat mengayomi sastra Indonesia. Salam dan doa Romo RW Marthin.


x Larung Sastra Antologi Dapur Sastra Jakarta 2022-2023 Jilid 2


xi Antologi Dapur Sastra Jakarta 2022-2023 Larung Sastra Jilid 2 PENGANTAR DAPUR SASTRA JAKARTA Komunitas Dapur Sastra Jakarta adalah sebuah komunitas yang tumbuh dari sebuah peralihan dan pergeseran media cetak ke media digital. Sebuah komunitas yang berusaha menjawab setiap tantangan tanpa meninggalkan media cetak sebagai sebuah jejak yang merekam secara utuh perjalanan setiap penulis, baik yang sudah mapan maupun penulis baru. Komunitas Dapur Sastra Jakarta, adalah sebuah komunitas intelektual yang kreatif, yang tidak hanya berbasis di ruang publik yang maya, melainkan juga ruang publik yang nyata di mana setiap individu untuk mengenal karakter pribadi masing-masing para penulis sekaligus sebagai mahluk sosial yang menyadari nilai kebersamaan untuk mencapai nilai kualitas yang utuh dan mandiri. Berdasarkan prinsip itulah, Dapur Sastra Jakarta, menerbitkan antologi bersama setiap tahun, bukan sekadar sebagai peringatan keberadaan awal komunitas pada bulan November 2011 hingga 2023 sekarang ini, tetapi juga sebagai evaluasi para anggotanya. Sebuah evaluasi yang dapat memberikan narasi pada setiap anggota yang datang dan pergi maupun yang tetap bertahan untuk terus berkarya dan peningkatan kualitasnya. Maka dari fenomena inilah tidak sedikit karya-karya penulis terbaik bermunculan kepermukaan. Bahkan lebih dari itu, menempatkan para penulis anggota DSJ yang tekun dan konsisten pada tataran tingkat nasional, bagi para penulis baru maupun yang sudah mapan untuk lebih


xii Larung Sastra Antologi Dapur Sastra Jakarta 2022-2023 Jilid 2 lebih menempatkan eksistensinya bukan menjadi penulis sekadar. Beberapa penulis misalnya seperti Jamal Irot, Iverdixon Tinungki, Rudi Pofid, Irawan Sandya Wiraatmaja, Soetan Rajo Pamuncak (almarhum) dan sejumlah penulis lainnya dapat mengambil posisinya masing-masing sebagai penulis dengan mendapatkan penghargaan dari lembaga-lembaga formal baik swasta maupun pemerintahan. Baik yang diselenggarakan oleh Hari Puisi Nasional, maupun Pusat Bahasa. Fenomena inilah yang berusaha tetap diisi oleh komunitas DSJ, bukan saja penulisan kreatif tetapi juga keritik tanpa perlu membuat kegaduhan dari kekosongan nilai-nilai itu untuk tetap mengisinya. Itulah sekilas mengenai eksistensi komunitas Dapur Sastra Jakarta yang bersinergi dengan penerbit Teras Budaya Jakarta untuk tetap memberikan ruang seluas-luasnya bagi para penulis, baik di dunia maya maupun di dunia nyata. Salam Kreatif.


xiii Antologi Dapur Sastra Jakarta 2022-2023 Larung Sastra Jilid 2 DAFTAR ISI Pengantar Romo We iii Pengantar Dapur Sastra Jakarta ix DAFTAR ISI xi 1. Mohammad Saroni 1 2. Muhamad Nadzir 4 3. Muhammad Iqbal Baraas 7 4. Muhammad Jayadi 10 5. Mujiyana 13 6. Mulyadi J. Amalik 16 7. Murdan Uun Marunduh 19 8. Murni Tiyana 21 9. Nanang R Supriyatin 23 10. Nanin 26 11. Ndari Soedibyo 29 12. Ngakan Made Kasub Sidan 32 13. Ni Made Sri Andani 35 14. Nok Ir 38 15. Novia Rika Perwitasari 41 16. Nuyang Jaimee 44 17. Octavianus Masheka 45 18. Oka Miharzha.S. 47 19. P. Nuraeni 50 20. Paulina Sinaga 53 21. Petrus Saiya 56 22. Prasetya Utama 59 23. Prawiro Sudirjo 62 24. Prihati Wuri Handayani 65 25. Putri Bungsu 68 26. RD Nanoe Anka 71 27. Redd Joan Dwi Retno 74 28. Rekyan Setiati 77 29. Remmy Novaris DM 80


xiv Larung Sastra Antologi Dapur Sastra Jakarta 2022-2023 Jilid 2 30. Rini Intama 82 31. Rosmita 83 32. Rosyidi Aryadi 86 33. Sabatina RW 89 34. Sam Mukhtar Chan 92 35. Sandi Saputro 95 36. Sena Prakoso 97 37. Sigit Hardadi 99 38. Sisilia Liesty 102 39. Siti Rohmah Wahyuni 104 40. Slamet Suryadi 107 41. Sri Hartini Ayla 109 42. Sri Wijayati 112 43. Sudiman 115 44. Sudinem 118 45. Suga Aqrey 121 46. Sugeng Joko Utomo 123 47. Sukma Putra Permana 126 48. Sulistyo 129 49. Sunawi 132 50. Sunu Wasono 135 51. Tabaheriyanto Matur Purba 138 52. Tati Y. Adiwinata 141 53. Teguh 144 54. Thomas Sutasman 146 55. Tuti Susilawati 149 56. Ujang Kasarung 152 57. Ule Ceny 155 58. Umar Tadjuddin 158 59. Utri Mulyani 161 60. Veronica Suci Fridani 163 61. Viefa 166 62. Wanto Tirta 168 63. Warsono Abi Azzam 171


xv Antologi Dapur Sastra Jakarta 2022-2023 Larung Sastra Jilid 2 64. Wig SM 174 65. Yahya Andi Saputra 177 66. Y.P.B. Wiratmoko 180 67. Yuliani Kumudaswari 183 68. Yusuf Susilo Hartono 186 69. Zairinah Simbolon 189 70. Zulmasri Kampai 192 BIODATA 195


xvi Larung Sastra Antologi Dapur Sastra Jakarta 2022-2023 Jilid 2


1 Antologi Dapur Sastra Jakarta 2022-2023 Larung Sastra Jilid 2 Mohammad Saroni PADAMU KUIKAT JANJI Padamu ingin kuikat janji seperti matahari pada bumi tersenyum saat embun jatuh hangatkan butiran zarah bumi melahirkan kehidupan lebih baik Padamu kuingin mengikat janji seperti rembulan di malam hari setia menunggu sinar matahari menerangi kegelapan semesta raya walau bebintang selalu menggoda mengerling dalam gelap malam berharap rembulan berpaling hati bercengkrama mesra dalam dingin Dan, janji adalah ikatan rasa janji adalah ikatan jiwa tetap kukuh walau sering diuji sebab rasa dan jiwa abadi Janji kita adalah serabut jiwa bergerak ke segala arah menghisap inti sari kehidupan menyimpannya dalam pundi-pundi hati menumbuhkan batang-batang raga daun-daun hijau melambai


2 Larung Sastra Antologi Dapur Sastra Jakarta 2022-2023 Jilid 2 Kuingin mengikat janji denganmu sebab darimu hidupku tumbuh darimu segalanya menemu seperti janji Gembongan, 14 November 2022


3 Antologi Dapur Sastra Jakarta 2022-2023 Larung Sastra Jilid 2 Mohammad Saroni MENJAGA KATA-KATA Kata-kata seperti peluru meriam bergerak lepas dari bibir ke arah mana yang dituju dan, ketika meledak maka porak poranda semua Kata-kata adalah peluru tanpa mesiu menghujam langsung ke ulu hati tidak membunuh tetapi melukai tak ada darah mengalir hanya raut wajah memerah jantung berdegup lebih kencang Kuingin menjaga kata-kata agar tidak membikin luka luka karena kata adalah abadi sakitnya tak lagi terperih walau rasanya tak bertepi Kuingin menjaga kata-kata menjaga rasa jiwa dari ketajaman kata walau sering lepas jaga menerjang begitu saja hingga menghujam jiwa Gembongan, 15 November 2022


4 Larung Sastra Antologi Dapur Sastra Jakarta 2022-2023 Jilid 2 Muhamad Nadzir KITA DAN POTONGAN KOTAMU 1/ Aku mendengar sepasang merpati saling bersahutan. sebelum butirbutir embun menghuni kelopak mawar. yang bentuknya di sudut jalan tetap berseri. satu harimu bercerita ingatan akan kota dan taktiknya. 2/ Anak-anak muda tertawa lepas menyandarkan riuh suara. segelas kapucino datang menyapa. di tengah-tengah kata jarak menciptakan kenangan. menjerat arus kemacetan hadiah istimewa ibu kota. 3/ Sebentar lagi kereta sampai stasiun tujuan. ponsel menyala beri aku salam. pesan yang katanya mengemas kisah sepasang kekasih. khidmat menikmati senja diantara dua kota yang berbeda. Jakarta, 23 Oktober 2022


5 Antologi Dapur Sastra Jakarta 2022-2023 Larung Sastra Jilid 2 Muhamad Nadzir CATATAN KIDUNG MAWAR Untuk ulang tahun Indra Kusyanti Muhiddin Dari tengah kota sepasang mata memijak riwayat di balik catatan kidung mawar membangun petualangan menuju puncak langkah megahnya kebanggaan menunjuk diri berjalan menapak cita Di pagi itu bunga-bunga menautkan indah meliuk aroma salju sepanjang musim hidup lebih panjang di hari lahir sedang keabadian menanti cerita di halaman pertama gedung-gedung tua buku membentang di depan Tower Bridge perjalanan menjejak kebaikan dan kini menerima ajakan cahaya pada genggaman yang bernama niat pada kata yang berkekalan kesungguhan Setahun yang lalu setiap doa terhampar di pekarangan langit di dalam perpustakaan mengayun kedua tangan analisis dan retorika menjelma samudra atas nama dedikasi bahasa kenyataan membawa ke Kota London memberi mimpi dan impian di bawah matahari yang tersenyum menembus rupa jantung dunia pemikir sejati dari tenggara Jakarta, 17 Oktober 2022


6 Larung Sastra Antologi Dapur Sastra Jakarta 2022-2023 Jilid 2 Muhamad Nadzir DI BALIK MUSIM GUGUR Cuaca pagi bertemu daun-daun berguguran dengan aroma angin menegak menyapa pohon kokoh menjulang di atasnya reranting mengering seperti kau aku kini menawan dan mejerat tenggelam pada pertemuan membuka diri dan nama memberi tanda Rimbun kepadamu ranggas pada retak-retak tanah ada yang mengendap di dada seorang lelaki terkapar di antara bunga selalu saja menarik wajah senyum manisnya pepohonan merekam segala jejak kehidupan berjalan di depan sana kita fokus menatap bentangan membentang naskah dari segala kisah sepanjang jalan biarkan pagi berlalu Depok, 5 Desember 2022


7 Antologi Dapur Sastra Jakarta 2022-2023 Larung Sastra Jilid 2 Muhammad Iqbal Baraas PENARI GANDRUNG PADA LUKISAN HARY Serasa seribu penari gandung berdegub dalam jantungku , berkeringat dan berkeluh serupa pinggul pengemis teronggok jalanan Keringat apek menderas dalam nyanyian Rincak kaki Berapa pejam dibenamkan Diluar deru debu di dalam berteduh, menjaga bebayang haus semesta menikam jagat raya pandang mata melingkar lingkar seirama rindu nyanyian bisu jikalau kloncing melengking pertanda jemari kakimu menunjuk matahari jikalau Gendang meradang petunjuk gaib sampurmu menampar bulan, seikat ilalang dikalungkan angin perpisahan nujum garam pilu dipesankan Padepokan gelar tikar 2022


8 Larung Sastra Antologi Dapur Sastra Jakarta 2022-2023 Jilid 2 Muhammad Iqbal Baraas KESUMSUM PENARI GANDRUNG ; Pada lukisan windu Pamor Setali nasib sekail umpama antara kita menjaga tradisi menarikan bulan di senja hari langit merona padang belantara angin laut meneduhkan pedas pasir kesejuk bibir telunjukmu bermain meneguk asin mata batin sungguh tuan pilihan terakhir mari nyanyikan balada pesisir Bersikut aku dalam ramuan Bertahan seakan pemabuk sempoyongan tapi sampai tujuan Adakah dongeng bertuah melekatkan mimpi kita Perempun bertopi omprok lekaslah turun mata gaib bulan sabit pinggul sentosa mekar mekarlah Pikiran perempuan yang berjuntai selendang merahnya mengepul Swarga dunia ataukah serumpun doa bergetar bibir sebiru pikiran dalam tepuk tangan adakah gumam kau bakar kemenyan siang siang Padepokan gelar tikar 2022


9 Antologi Dapur Sastra Jakarta 2022-2023 Larung Sastra Jilid 2 Muhammad Iqbal Baraas BOLA KEPALA Ada sepak bola menyepak kepala Ada kepala menyepakan gas air mata Ada gas air mata ditembakan tanpa tanda baca Aku bertanya tentang burung malam yang ber culik culik sendirian Dimanakah titik letak kesadaran bila kepala tergeletak tanpa otaknya Maut tak bersayap Subuh Menemu batu di rumah ibu, siapa yang janji haruskah ditepati, siapa yang juga bercerita Bermula dari kepala berakhir bola, berdarah , siapa duga kamu sangka Padepokan gelar tikar 2022


10 Larung Sastra Antologi Dapur Sastra Jakarta 2022-2023 Jilid 2 Muhammad Jayadi KESAN Membuka lagi, sumbat-sumbat pemikiran di tengah pengap dunia. Sehibur angin membisikan pesan tentang keindahan senja. Matahari berkelana dalam laut hatiku. Daun-daun menjelma hari baru, seperti bayang-bayang di ruang sepi menemani indahnya perenungan sunyi membakar ilusi. Dengarkan lagi suara hati, semesta pikir iringi napas keseimbangan perjalanan. Suara yang menyentak sepi. Seperti igauan manis rona bulan merah di tepi malam berkabut putih. Lirih, suara angin di daun jendela. Ruang perenungan terbuka, lautan yang senantiasa melingkupi rasa di bilik senja. Lantunan paling nurani bersemi bagai bunga. Rupa-rupa peristiwa subur jadi arti. Keasyikan menjelma kenikmatan rasa di samudera jiwa. Dan rindu selalu ada, menyisakan sebuah kesan manis mewangi di bibir hari-hari yang ada. 2022


11 Antologi Dapur Sastra Jakarta 2022-2023 Larung Sastra Jilid 2 Muhammad Jayadi MENJEMBATANI KISAH KASIH menjembatani kisah menjembatani kasih seribu kunang-kunang mengerlip di malam sunyi menghias beku mimpi-mimpi muda yang pudar di ingatan suatu senja engkau tersandar di tepi waktu mengiris bayang-bayang yang mendekap masa lalu lalu membuka jendela pengertian hirup kesegaran nuansa yang bertralala di jiwa lagu hidup senantiasa mematangkan usia alami diri sebagai diri sendiri subur bagai pohonan meninggi di bukit terjal yang kau hadapi sunyi mengaduh disenggol matahari nampak pekat malam tersipu dan sembunyi sisakan rayuan awan membakar gelora sisa-sisa cahaya kemanusiaan bertahan membuka tabir kegelapan rasa 2022


12 Larung Sastra Antologi Dapur Sastra Jakarta 2022-2023 Jilid 2 Muhammad Jayadi UNTAIAN MURNI Lampu padam. Sepi. Kata-kata hanya hembusan angin malam dan pesona kenangan masa silam, di antara indah riak sungai Mahakam. Tawa remaja yang penuh gejolak, keangkuhan menaklukan matahari. Tinju terkepal di antara mimpi mengawang di awan hati. Kemudian, mata terbuka. Setelah sekian jejak mencambuk jiwa dengan pernik cobaan mendera. Sadarlah diri, bahwa waktu ini begitu berharga. Semua dalam perhitungan. Semua punya batasan. Irama manusia dalam mengenali kehidupan. Lahirlah keinsafan, menyentak diri dengan ragam kejut ujian. Pada keheningan, kupersembahkan kata yang mengiris malam sepi jadi untaian paling murni. Hingga terbuka pesona baru sebuah riwayat makna di hanyut aliran bening sukma meraga dunia. Perjalanan yang menyisakan senyum puas tersungging di bibir sunyi malam-malam yang bernyawa. 2022


13 Antologi Dapur Sastra Jakarta 2022-2023 Larung Sastra Jilid 2 Mujiyana SKETSA IBU DI ASAP RINDU Asap putih berulang menyembul Sesekali keluar dari sela sela gigi hitammu Berputar di ubun-ubun kepala Berkumpul membentuk sketsa Sejenak diam rokok ditangan Lamunan melambung bersama asap membumbung Bila bisa kau temukan bahagia Tataplah asap yang menari nan lalu Di gelap malam... Bersandar di dinding gedek tua Ber puntung puntung berserakan Bapak... tidurlah istirahat Rupanya bapak setia menunggu Hadirnya Ibu dibilik rindu Tuk ungkapkan cerita lama Meski Ibu tak mungkin hadir malam itu Namun setidaknya bapak masih menyimpan rindu Walaupun tak terucap kata Hanya tatap mata yang bicara Terangkai impian diserambi angan


14 Larung Sastra Antologi Dapur Sastra Jakarta 2022-2023 Jilid 2 Mujiyana GURUKU HEBAT Bagaimana tidak hebat...? Rutinitasnya sangat padat Derap langkahnya selalu semangat Mengejar pagi sarapanpun kadang tak sempat Guruku hebat... Setiap hari menebar aroma wangi Pesonamu menawan hati Senyumnya lembut seindah pelangi Guruku hebat... Bagaimana tidak hebat. Berdiri kokoh dan kuat Merangkul kami seperti sahabat Guruku hebat... Langkahnya tegap penuh kepastian Tampil anggun dan menawan Berwibawa seperti bangsawan Mendidik kami si anak negeri Mengajarkan kami budi pekerti Berharap anak negeri mempunyai hati nurani Berharap anak negeri bangkit mewujudkan mimpi 25-11-2022)


15 Antologi Dapur Sastra Jakarta 2022-2023 Larung Sastra Jilid 2 Mujiyana SEPEDAKU TAK MUNGKIN MENGEJARMU Saat pertama melihatnya Hati berdebar rasa tak sabar Hati berdebar tanpa sebab Dia melintas dengan motor bebek berwarna merah Meninggalkan aroma wangi Sepeda ini tak mungkin mengejarmu Satu persatu atur nafasku Detik demi detik penasaran melanda Keluhan dari kesalahanku kusesali Kenapa ketika terjatuh ku biarkan Peristiwa yang sulit kubayangkan Malu terlihat dari rona wajahnya yang merah Menahan rasa sakit kaki tersenggol knalpot Hasrat hati ingin lari membantumu tuk berdiri Tapi tak tahu kenapa tak ku lakukan 28-11-2022


16 Larung Sastra Antologi Dapur Sastra Jakarta 2022-2023 Jilid 2 Mulyadi J. Amalik JAKARTA, MEI, DAN AKU Mei, Engkau hilang dalam cintaku. Jakarta berkabut. Tragedi medio Mei 1998. Ondel-ondel terkapar. Kuingat engkau melawan perusuh. Gemuruh api. “Jangan bakar Jakarta!” pekikmu. Penjarah membatu. “Besok pesta nikahku!” lengkingmu. Massa menggila. Engkau maju membelah bara. Sangit memanggang. Gaung suaramu terus menggema. Asap gulita. Engkau lenyap dikulum panas. Jakarta berabu. Mei, Roti buaya masih untukmu. Jakarta patung tua. Buaya raksasa bersisik coklat. Pelaminan dibuai lenong. Aku menempanya setegar jiwaku. Jakarta bertabur mangsa. Roti buaya mengukur sungai. Rumah mukim pelabuhan. Buaya raksasa mengusung senyummu. Jakarta merayu pelancong. Aku mengunduhnya selayar perahu. Pernikahan anak kota. Selama berkayuh perjuanganmu kurindu. Jakarta sejarah cinta. Peneleh, Surabaya: 28/08/2022.


17 Antologi Dapur Sastra Jakarta 2022-2023 Larung Sastra Jilid 2 Mulyadi J. Amalik PERSIJA BAHAGIA Stadion Ikada, Persija bertanding. Instalasi sepakbola. Sumpah Pemuda, Persija melawan. Rumput bersorak. Proklamasi Indonesia, Persija merdeka. Lapangan bergelora. Tanah negara, Persija berpindah. Penonton mengiringi. Main bola pasca kumpeni. Persija menyendiri. Stadion Menteng, Persija juara. Jakarta berguncang. Macan mengaum, Persija berburu. Kota berpesta. Rumput sejarah, Persija mengukir. Bola legenda. Anak Menteng, Persija melukis. Maestro kenangan. Main bola zaman pembangunan. Persija mengalah. Stadion Lebakbulus, Persija ganas. Kandang berjimat. Bola liar, Persija berpawang. Lawan termenung. Tribun menghimpit, Persija mendesak. Sepakbola gembira. Suporter meneror, Persija melincah. Gawang kejayaan. Main bola masa penggusuran. Persija menyerah. Tiada alamat, Persija menumpang. Jakmania rumahnya. Kota kewargaan, Persija membumi. Jakmania rumputnya. Main bola era kemajuan. Persija bahagia. Peneleh, Surabaya: 29/08/2022.


18 Larung Sastra Antologi Dapur Sastra Jakarta 2022-2023 Jilid 2 Mulyadi J. Amalik KEHORMATAN BANGSA IKAN Di kedai tempat perenungan kehidupan. Aku menyapamu meminta ikan dari lautan. Dibawa angin terhembus sampai peraduan. Engkau diam di atas perahu diapung gelombang. Para penjaga berkata: “Tak ada ikan pun!” “Apa hal?” Aku bertanya dalam peluh. “Cuaca buruk. Di laut angin mengamuk.” Di kedai tempat perenungan kehidupan. Aku meminta ikan dari kail dibawa sungai. Dipadamkan kemarau dikepung jaring kedinginan. Engkau diam dibenam rawa gambut berlumpur api. Para penjaga berkata: “Ikan-ikan mati mengapung!” “Apa hal?” Aku bertanya diradang amarah. “Semua sudah dijual. Orang asing mengambilnya.” Berapa lama lagi kita tak makan ikan? Sejak laut dicuri, sejak sungai digadai. Bangsa maritim ini tinggal nyanyian kesakitan. Dirompak orang luar, dijarah pecundang dari dalam. Memintalah di pusara nenek moyangku orang pelaut. Menyusun kekuatan di puing samudera kemuliaan. Melawan angkara di jeram sungai kehormatan. Peneleh, Surabaya: 31/01/2020.


19 Antologi Dapur Sastra Jakarta 2022-2023 Larung Sastra Jilid 2 Murdan Uun Marunduh BIARLAH HARI-HARIMU KEMBALI BAHAGIA Kutambatkan cinta di dermaga hati pada seorang dara manis berambut ikal bermata bola, yang jauh disana dan hati kami pun berbunga-bunga. Sejujurnya kami saling jatuh cinta pada pandangan pertama. Berbilang hari dan bulan datang silih berganti, aku hanya bisa mengirimkan kecupan di bibir mungilnya nan merah merona walau hanya sebatas angan yang hadir di ruang mimpi, tapi cintaku padanya tetap tulus. Entah berapa purnama telah berlalu, hati yang tadinya bermekaran bunga-bunga cinta, berobah menjadi layu dan gugur dari kelopak bunga rindu, jatuh satu-satu dan angin timur membawanya pergi menjauh di batas horizon. Entah kenapa, aku merasakan ada khianat atas sebuah kesetiaan, padahal kasih setiaku padanya begitu tinggi, jauh melintasi cakrawala.. Senja yang kelabu ditutupi kabut dingin disertai rintik hujan yang turun sejak sore, membuat hati ini terasa hampa dan sepi. Pada rinai kutitip sejuta rindu untuknya, dan berusaha tegar dan buang rasa kecewa kubiarkan cinta yang tadinya mekar berbunga, kukembalikan pada semesta, biarlah semilir angin membawanya pergi menjauh dan pupus di ujung langit. Kini, dermaga hati di kotamu telah kutinggalkan, seraya berharap, biarlah hari-harimu kembali bahagia. Maliwuko, 10 Desember 2022


20 Larung Sastra Antologi Dapur Sastra Jakarta 2022-2023 Jilid 2 Murdan Uun Marunduh ASMARA YANG GERSANG Di tanah yang asmaranya gersang tertanam ribuan asa yang tersisa baitkan sajak-sajak luka resah membungkus dada Ada yang hampa saat langit kian menua sendiri, sunyi dan sepi menyusuri mimpi yang tak kunjung menepi di ujung malam yang tak berbintang.... Maliwuko, 10 Desember 2022.


21 Antologi Dapur Sastra Jakarta 2022-2023 Larung Sastra Jilid 2 Murni Tiyana BERKUNJUNG Di rumah Bapak Kata-kataku menikmati kedamaian Dua cangkir kopi di beranda Seiring irama hujan diselingi tekukur perkutut Memandang Welirang dari jauh Samar tertutup kabut Hangat aroma kopi menyusup mengurai ikatan Kenangan pada ingatan yang membawaku pada arus masa kanak Menggelayut manja di pundakmu “Waktu telah senja,” katamu Putih keperakan menyemburat di kepala Seperti bunga-bunga jambu yang berguguran di tanah Aku ingin mewarnai rambutmu Namun, kau tak setuju Lalu kita berbagi senyum Melanjutkan cerita Membuka tawa Menutup rapat luka Menyimpannya sebagai sejarah Untuk kita berkaca Agar berbenah diri Rupanya hujan telah berpamit Mengajak serta air mata di tahun-tahun kesedihan Kopi sajian ibu pun ikut tandas Membawa pergi dingin dan cemas Dan kata-kata telah menjelma puisi Mosar, 181122


22 Larung Sastra Antologi Dapur Sastra Jakarta 2022-2023 Jilid 2 Murni Tiyana CURIGA Bolehkah aku bersajak pada senja? Seiring pekik caci maki Pada perihnya kata-kata Aku masih ingin menggambar Di batas yang tak lagi jelas Siapakah kamu Siapakah aku ; Keangkuhan membiak mengelabu semu Berpasang mata berwarna curiga Pun telinga menampung dusta Tidak gampang menemukan titik imbang Di antara suara-suara sumbang Angin kian menderu Menghadirkan kegelisahan Pada bentang kesia-siaan Lantas apa yang kita dapatkan? Masihkah perlu menepuk dada ; Pada bayang senja aku berkaca Mosar, Nov’ 22


23 Antologi Dapur Sastra Jakarta 2022-2023 Larung Sastra Jilid 2 Nanang R. Supriyatin PESAN IBU pergunakan waktumu sebaik mungkin. Bangunlah sebelum kukuruyuk ayam, serta suara azan dari mikrofon masjid segera bergegas ambil handuk, sabun dan sikat gigi, pergi ke kamar mandi dan bersihkan tubuhmu sebelum sholat subuh rapikan kamarmu, bersihkan ruang juga dinding-dinding lusuh. Kalau kau telah memakai sarung dan peci, kau menghadap kiblat – tertujulah pada satu nama kau berjanji membahagiakan dirimu yang labil jangan lupa doa-doa semesta. Doa untuk mendiang – agar mereka mendapat tempat dan lapang di sisiNya doakan ayah-ibumu, kakak-adikmu serta saudaramu agar mereka hidup tentram-bahagia panjatkan iman dan taqwa bagi pemimpin, rakyat hidup sejahtera tanpa utang. Jaga silaturahmi – persaudaraan mengeratkan kesatuan dan persatuan utamakan disiplin, prioritaskan job-description. Kerja jujur dan amanah, dambaan keluarga. Tinggalkan pergaulan yang menyesatkan. Selalu kau ingat jalan yang benar sewaktu ia mengeluarkan putingnya, menyalurkan air susu ke mulutmu – di atas ranjang. Sesudah ia menyuapimu, menimang-nimangmu dengan kain tenunan, dan sesekali kau kencing dan berak di tubuh ibumu. 16/11/2022


24 Larung Sastra Antologi Dapur Sastra Jakarta 2022-2023 Jilid 2 Nanang R. Supriyatin PERISTIWA KECIL kalau hujan turun, aku sering merasa cemas. Sebuah jalan yang biasa kulalui tergenang air, batang pohon keropos, dan kemudian tumbang. Kemacetan kendaraan bikin otakku tak cerdas seperti sodetan samping rumahmu penuh dengan sampah dan bau tak sedap taman tempat kita bersenda gurau ditumpahi guguran daun, dan bangku-bangku yang penuh imajinasi hanya tinggal kenangan belum sempat aku ceritakan padamu tentang kisah antara kita seperti aku tak sempat menguraikan kalimat dengan bahasaku apakah engkau sedang memikirkan hidup yang monoton seperti katamu setiap kali kutanya – handphone-mu tak aktif bagaimana mungkin aku sampai ke rumahmu ketika jalanan macet, dan bajuku basah kuyup kalau hujan turun, aku sering merasa cemas. Kubayangkan rice cooker tanpa isi. Beras tak tersedia. Lagi-lagi mie instan dan ceplok telor – tanpa nasi. Yang ku khawatirkan listrik padam, ruang gelap dan demam ku tinggi masih ada kisah sedihmu: buku-buku berjatuhan ke lantai dan kau pungut buku-buku berjatuhan itu, buku-buku dengan bercak kotoran kecoa. Kecoa yang terkapar, dan kau berteriak tanpa ada tetangga mendengar teriakkanmu sebuah plafon miring, asbes melorot, lantai kotor, kasur lembab, dinding tampak tak nyaman. Angin datang hanya menciptakan bau


25 Antologi Dapur Sastra Jakarta 2022-2023 Larung Sastra Jilid 2 tak sedap. “Takada siapa-siapa di sini, juga di kota ini!” keluhmu kubayangkan hidupmu galau dan kau frustasi “Biarkan aku bunuh diri, tanpamu!” O, aku bergegas pergi menerjang hujan, menerjang badai, melawan angin, melawan dingin. Berlari penuh kebimbangan dan ketakutan, untuk sampai ke rumahmu kau terkapar di lantai, berselimutkan kain. Tubuhmu menggigil, tanganmu gemetar, wajahmu pucat, rambutmu tak teratur, pandangan matamu tak jelas, darah netes perlahan hingga ke telapak kakimu. Kau menjerit dan memeluk aku dengan lukamu. 07/11/2022


26 Larung Sastra Antologi Dapur Sastra Jakarta 2022-2023 Jilid 2 Nanin PEREMPUAN PUISI Berjalan Mencari panggung Menyusun aksara Dari huruf ke kata ke kalimat Merangkai pesan Illahi Berpeluh Bersemangat Menderet bait Membingkai pesan langit Dia punya senyum Dia punya cinta Dia punya suara Dia, perempuan puisi Kaliwungu, 5 Desember 2022


27 Antologi Dapur Sastra Jakarta 2022-2023 Larung Sastra Jilid 2 Nanin PEREMPUAN dan JENDELA Lihatlah keluar Di luar sangatlah lapang Hingga kau tak merasa sempit dengan masalahmu Lihatlah keluar Di luar begitu riuh Hingga kau takkan merasa sepi Lihatlah keluar Berbagilah Untuk sesuatu yang baik dari rumahmu Lihatlah keluar Semesta memanggilmu Menunggu sentuhan kasih sayangmu Kaliwungu, 5 Desember 2022


28 Larung Sastra Antologi Dapur Sastra Jakarta 2022-2023 Jilid 2 Nanin BEKAL Semua mau dibawanya serta Dari perona pipi, gincu hingga penghitam alis Pakaian model terbaru pun belum masuk Sepatu dan tas merk ternama tak kebagian tempat Kopernya sudah penuh sesak semacam pikirannya Terus menghitung hari Dari pagi hingga malam tak cukup Tersungkur Frustasi Andai seisi rumah dibawa pun takkan cukup untuk bekalnya Bekal apa yang kau bawa? Cukup amal ibadah dan sedekahmu Itu sebaik baiknya bekal Kaliwungu, 5 Desember 2022


29 Antologi Dapur Sastra Jakarta 2022-2023 Larung Sastra Jilid 2 Ndari Soedibyo PANGRANGO MANDALAWANGI Di persimpangan itu, balada bermula Kutapaki sendiri jalan terjal mendaki Bercumbu mesra dengan akar-akar kokohnya Tertawa bersama sunyi, tatkala lututku mencium keningku Terlintas kenang, ketika kau mengajakku bersama menjejak puncak puncak tertinggi nusantara Dari Bukit Raya hingga Carstenz Papua Tetiba, pohon-pohon itu terpaku menatapku penuh tanyat Benarkah ini akan selamanya? Ke manakah kau akan mencariku? Ke manakah aku akan menemukanmu? Siapa lagi yang hendak berkisah, ketika pepohonan mengintai langkah kaki? Siapa lagi yang hendak melukis wajah, dengan kuas sehalus awan pagi? Siapa lagi yang akan bercerita ketika segerombolan awan menjelma menjadi anak-anak hujan? Siapa lagi yang akan menemani ketika langit mengendap-endap dalam senyap? Setangkup jiwa tlah terbelah, terpisah dalam lembah Sendiri berkelana meniti pengembaraan sunyi Ada gamang dalam remang, ada takut dalam balut kabut Cantigi manis memberi isyarat kau tlah pergi Cantiknya Anggrek Pangrango meyakinkanku


30 Larung Sastra Antologi Dapur Sastra Jakarta 2022-2023 Jilid 2 Bahwa, hidup adalah tentang keberanian Ketika kenangan membekas pada serambi hati Jejak sunyi membisikkan sebuah kebenaran Ingatlah, kehilangan hanyalah jeda dari sebuah perjalanan panjang Sekadar persinggahan di antara keberangkatan dan kedatangan yang terus-menerus berulang Maka, teruslah bertarung melawan sunyi Mengukir semesta dengan pahat selentur jemari Di sana ada artefak yang mencatat dirimu sebagai pemberani Senyap, dingin dalam kabut sepi Edelweis putih tersenyum lembut Bagaikan malaikat menyambut Ada adalah ketiadaan Tiada adalah ruh kekuatan Bersama alam heningku mendalam Sendiriku dalam pelukmu Pangrango Mandalawangi Gn. Pangrango, 27 April 2019


31 Antologi Dapur Sastra Jakarta 2022-2023 Larung Sastra Jilid 2 Ndari Soedibyo TANJAKAN CINTA Pada sebuah mitos Di Tanjakan Cinta, tak boleh menoleh ke belakang Sedangkan dari ujung tanjakan ini, bisa kulihat indah parasmu yang sempurna Anggun menawan memangku air suci surgawi Teduh berpayung kabut, merengkuh syahdu setiap kalbu Dari sini, bisa kurasakan ketenangan dan kedamaian dalam heningmu Kusimpan semua dalam memori subconscious-ku Agar mudah kuhadirkan di setiap afirmasi do’aku Supaya bisa kujangkar di kala rinduku menyeruak padamu Karena itu, biarlah aku berdiri di sini dan melihatmu lagi Memandangi keelokan wajahmu Meresapi dengan khidmatku Mengisi relung-relung jiwaku Sebagai bekalku nanti berada jauh darimu, Ranu Kumbolo ~ Ndari Soedibyo ~ Gn. Semeru, 28 Nopember 2020


32 Larung Sastra Antologi Dapur Sastra Jakarta 2022-2023 Jilid 2 Ngakan Made Kasub Sidan APAKAH KAMI JUGA PAHLAWAN? Pada perjalanan waktu yang kian tua, renta, dan purba kami kian lupa akan ratusan bahkan ribuan batu nisan yang kini hanya bisa diam, tak pernah menuntut ; padahal dulu darah mereka tumpah di altar tiang Merah Putih, hanya untuk sebuah janji : Merah Putih tetap berkibar ! ; padahal dulu di dada-dada mereka penuh lubang peluru hanya untuk sebuah tekad: penjajah terusir dari pertiwi! ; padahal dulu darah mereka tumpah di sepanjang khatulistiwa, hanya untuk sebuah tujuan: Merdeka! Merdeka! dan Merdeka! Kini pada nisan-nisan itu hanya ada tabur bunga ketika hari-hari besar diliput pewarta sementara hari-hari lain, kami sibuk berlomba berebut mimpi di awang-awang mimpi sawah-sawah hijau berpagar pilar beton rumah berkelas hingga aku nyaman tidur berhari-hari sementara jelata hanya mampu menatap gerbangnya dengan sisa angan mimpi sepanjang tepian pantai berbingkai hotel-hotel berbintang hingga kami bisa selalu bersulang arak sambil berdansa sementara jelata hanya mampu berebut buih ombak mimpi ratusan jalan bebas hambatan membelah perkampungan hingga kami tak perlu antri apalagi mogok berjam-jam sementara jelata hanya meniti sepanjang pagar tol yang terkadang lupa jalan pulang mimpi yang membingkai rasa lupa kami, akan arah yang sesungguhnya bahkan, mungkin nanti kami lupa siapa diri kami sesungguhnya yang tersisa hanya sebuah tanda tanya, “Apakah kami juga pahlawan?” #Klungkung, Bali_10 Nopember 2022#


33 Antologi Dapur Sastra Jakarta 2022-2023 Larung Sastra Jilid 2 Ngakan Made Kasub Sidan PUISI UNTUK IBU NEGERI Bu, jangan ikut menangsi, Bu! Biarkan aku saja yang menangis, karena air mata ini sudah cukup membasahi sepanjang nadimu. Membasahi selokan yang terbelenggu oleh tikus-tikus pengerat, yang tak punya muka. Bu, jangan ikut menangsi, Bu! Biarkan aku saja yang menangis! Ketika jelata bersama, mencoba menggapai asa yang bertebaran sepanjang katulistiwa, hak mereka. Tapi…yang kusaksikan justru tikus-tikus perlente berdasi panjang berebut menyeringai, menggigit apa saja dan siapa saja, dari ketinggian. Bu, mari kita terus melepas doa pada kesunyian semesta, agar tikus-tikus itu segera menggelepar dengan dadanya terbelah ditikam uang haram. Bu, jangan ikut menangsi, Bu! Biarkan aku saja yang menangis, Memandang potret kusam berbaris menghias media: korupsi satu…, korupsi lagi…, lagi…, lagi…, lagi…, dan entah barisan hitam apa lagi yang enggan aku baca akibat mataku jadi berkunang-kunang. Bu, jangan ikut menangsi, Bu! Biarkan aku saja yang menangis Jika gerhana terus saja menikam purnama, mari satukan harap agar para pelukis bisa melukis pelangi yang akan mewarnai hidup anak cucu kita nanti. Kita dorong pemegang kebijakan terus berlomba mengayuh nuraninya mengusir tikus-tikus itu dari sawah-sawah kita, agar kita bisa nyenyak tidur setelah panen tiba. Tak perlu membingkai suara yang tertahan, karena percakapan kita masih tetap pada ruang terbuka, sekalipun sunyi.


34 Larung Sastra Antologi Dapur Sastra Jakarta 2022-2023 Jilid 2 Bu, jangan lagi menangsi, Bu! Mari kita kuatkan getar doa beralaskan serupa dupa. Kita jaga tanah leluhur kita, agar tetap berpelangi indah. Dan sawah-sawah sepanjang garis katulistiwa itu masih milik kita, karena itu hak kita. Selamanya! Bu, jangan lagi menangsi, Bu! biarkan aku saja yang menangis! Menangis buat ibu dalam sebait puisi (Klungkung_ Nop_2022)


Click to View FlipBook Version