The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Buku elektronik untuk bahan jarbmahasiswa STKIP Babunnajah Pandeglang

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by mamanr080771, 2021-10-04 23:17:26

Bahan Ajar Menulis

Buku elektronik untuk bahan jarbmahasiswa STKIP Babunnajah Pandeglang

Keywords: Menulis

d. durhaka
4. Sebelum meninggal dunia orang tuanya sudah …

sebidang tanah di depan rumah mereka untuk
dijadikan majlis taklim.
a. menyedekahkan
b. menghibahkan
c. menzakatkan
d. mewakafkan

5. Tolong kirimkan … surat itu kepada Sekretaris.
a. duplikat
b. tembusan
c. salinan
d. tiruan

II. Soal nomor 6-10 pilihlah salah satu pernyataan
yang tepat dari A, B, C dan D untuk melengkapi atau
menjawab soal di bawah ini.

6. Dalam kalimat berikut ini, kata penghubung yang
berpasangan secara tepat adalah ….

135

a. Antara anak dengan ayah pasti ada kesamaannya.
b. Bukan dia yang kupanggil, tetapi engkau
c. Baik kakak maupun adiknya sama-sama juara tenis.
d. Ia tidak menipu, melainkan ditipu.

7. “Waktu siar” adalah terjemahan yang paling tepat untuk
istilah ….
a. air-fare
b. on the air
c. on air
d. air time

8. Kata “makan” yang berarti “memerlukan” terdapat pada
kalimat ….
a. Orang itu dipecat dari jabatannya karena makan suap.
b. Rem mobil itu tidak makan lagi sehingga perlu
diganti.
c. Pembuatanb jalan raya di kota-kota besar
memakanbiya jutaan rupiah.
d. Kasihanilah orang cacat yang tidak dapat mencari kan
itu.

136

9. Pasien itu sedang diperiksa oleh seorang internis.
“Internis” dokter ahli ….
a. penyakit jiwa
b. penyakit dalam
c. penyakit kandungan
d. penyakit syaraf

10. anak-anak … mendapat pendidikan khusus di sekolah
luar biasa.

a. tuna susila, tuna netra.
b. tuna rungu, tuna karya.
c. tuna netra, tuna wisma.
d. tuna netra, tuna rungu.

III. Soal nomor 11-20 pilihlah jawaban yang Anda
anggap paling tepat dengan membubuhi tanda
silang (X) pada salah satu dari A, B, C, atau D pada
lembar jawaban.

137

11. Pengertian gaya bahasa tercakup dalam pernyataan

berikut, kecuali ….

a. Wujud pemakaian bahasa yang bersifat

menegaskan, memperbandingkan,

mempertentangkan, menyindir.

b. Pilihan kata pada kalimat, banyak bermakna

tambahan (konotasi).

c. Hanya terdapat dalam bahasa lisan.

d. Rangkaian kata yag membentuk kalimat mebuat

lukisan hidup, berjiwa dan indah.

12. Ciri gaya bahasa metapora, antara lain merupakan ….
a. Perbadingan langsung
b. Perbandingan tak langsung
c. Perbandingan berimbang
d. Perbandingan kiasan

13. Yang bukan gaya bahasa hiperbola, dari kalimat-kalimat
berikut adalah ….
a. Asean wadah kerjasama regional di belahan bumi
Asia Tenggara.

138

b. Mutiaraku yang hilang kembali.
c. c.Keluarga berencana dilancarkan demi mengatasi

ledakan penduduk.
d. d.Dengan serangan mendadak, pasukan itu

menarik langkah seribu.

14. Gaya bahasa litotes dipergunakan orang dengan
maksud ….
a. Menyindir secara halus
b. Memelihara keakraban
c. Merendahkan diri
d. Membanggakan diri

15. Gaya bahasa efemisme, terungkap dalam kalimat ….
a. Bu, saya mau ke belakang sebentar?
b. Bu, bolehkah saya ke WC sebentar?
c. Bu, bolehkan saya ke belakang sebentar?
d. Bu, saya mau buang air sebentar?

16. Kalimat-kalimat berikut bergaya bahasa metonimia,
kecuali ….

139

a. Baygon membunuh nyamuk seketika.
b. Pernahkah anda membaca sejuta matahari,

Motinggo Busye.
c. Rambutku rapi sepanjang hari berkat Erasmic.
d. Tibalah saatnya kami mohon diri.

17. Brian membisu seribu bahasa, membungkan sejuta
kata.
Kalimat itu bergaya bahasa hiperbola, karena ….
a. Mengumpamakan benda mati seperti makhluk
hidup.
b. Menegaskan sesuatu secara berlebih-lebihan.
c. Menyindir secara tajam.
d. Melambangkan sesuatu dengan jelas.

18. Sinonim pasangan kata-kata berikut sebagai gaya
bahasa efemisme (ungkapan pelembut), kecuali ….
a. mati-tutup usia
b. dikubur-dikebumikan
c. jelek-buruk

140

d. minta izin-mohon diri.

19. Sekali merengkuh dayung dua tiga pulau terlampaui.
Pepatah itu berarti ….
a. Susah sekali mendayung perahu di lautan.
b. Mengerjakan beberapa pekerjaan yang selesai
sekaligus.
c. Mengerjakan pekerjaan secara gotong-royong.
d. Mengadakan pelayaran ke dua pulau atau lebih.

20. Orang kampung yang baru pertama kali masuk kota itu
tercengang-cengang menyaksikan sesuatu, seperti ….
a. Kucing dibawakan lidi.
b. Rusa masuk kampong.
c. Cacing kepanasan.
d. Ikan dalam belanga.

Tingkat Penguasaan = Jumlah jawaban yang benarx 100%
20

141

142

MATERI AJAR 5

DAFTAR PUSTAKA

A.R., Syamsuddin. Dari Ide, Bacaan, Simakan Menuju
Menulis Efektif: Teori Teknik, Redaksi. Bandung: Geger
Sunten, 2011.

Arifin, E. Zaenal, dan S. Amran Tasai. Cermat Berbahasa
Indonesia Jakarta: Mediyatama Sarana Perkasa, 1988.

Akhadiah, Sabarti, Maidar G. Arsyad dan Sakura H. Ridwan.
Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia.
Jakarta: Erlangga, 2001.

_________. Menulis I (Jakarta: Universitas Terbuka, 2001.
Chaer, Abdul, dan Leone Agustina. Sosiolinguistik

Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta, 1995.

143

Djajasudarma, T. Fatimah. Semantik 2 Pemahaman Ilmu
Makna. Bandung: PT. Refika Aditama, 1999.

Effendi, S. Panduan Berbahasa Indonesia dengan Baik dan
Benar. Jakarta: Pustaka Jaya, 2010.

Finosa, Lamuddin. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta:
Diksi Insan Mulia, 2001.

Hasan, Alwi. Paragraf: Bahan Penyuluhan Bahasa Indonesia.
Jakarta: Depdiknas, 2001.

H.P. Achmad. Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2008.

_________. Sintaksis Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka
Mandiri, 2012.

Kusumah, Encep, dkk., Menulis 2. Jakarta: Universitas
Terbuka, 2003.

Keraf, Gorys. Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran
Berbahasa. Ende Flores: Nusa Indah. 1997.

___________. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakrta: Gramedia Pustaka
Utama. 1994.

Razak, Abdul. Kalimat Efektif: Struktur, Gaya dan Variasi.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1992.

Siswoyo. Karya Ilmiah. Jakarta: Erlangga, 1982.

Semi, M. Atar. Menulis Efektif. Padang; Angkasa Raya, 2003.

144

___________. Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Bandung:
Angkasa, 2007.

Suriasumantri, Jujun S. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar
Popupler. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. 2003.

Thomson. The Writer Harbrace Handbook: Brief 2nd.ed.
Boston: Thomson Wadsworth, 2005.

Tarigan, Djago. Membina Keterampilan Menulis Paragraf
dan Pengembangannya. Bandung: Angkasa, 1981.

Widagdo, Djoko. Bahasa Indonesia: Pengantar Kemahiran
Berbahasa di Perguruan Tinggi. Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 1994.

Wiyanto, Asul. Terampil Menulis Paragraf. Jakarta: PT.
Grasindo, 2004.

145

Contoh: Format Margin Ukuran Kertas

4 Cm

4 Cm 3 Cm

3 Cm

146

Contoh: Format Halaman Sampul

4 Cm

JUDUL DIKETIK TEBAL; SEMUA HURUF
KAPITAL, TANPA TANDA BACA DI AKHIR

JUDUL, JIKA LEBIH DARI DUA BARIS,
SPASI DIJADIKAN, SATU SETENGAH

MAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas

Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Semester Ganjil Tahun Akademik 2020/2021

Dosen Pengampu: Dr. Sobri, M.Pd.

4 Cm 3 Cm

Oleh
Nama Mahasiswa

NIM

Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

UNTIRTA
2021

3 Cm

147

Contoh: Format Halaman Abstrak

4 Cm
ABSTRAK

4 Cm Judul Abstrak diletakkan di tengah (center). 3 Cm
Baris pertama teks Abstrak diketik 3 (tiga)
spasi dari judul ABSTRAK. Teks diketik
dengan spasi tunggal, menggunakan huruf Time
New Romanatau Arial 10 Point seperti contoh
di sini. Teks Abstrak dan seluruh naskah
makalah/skripsi diketik rata kiri-kanan (justify).
Panjang Abstrak 75-100 kata, hanya satu
paragraf.

Kata Kunci: Diurutkan sesuai abjad, tiap kata
kunci diakhiri tanda baca titik koma (;), kecuali
yang terakhir (ditutup dengan tanda baca titik).
Jarak baris satu spasi.

3 Cm

148

Contoh: Format Makalah

4 Cm Nomor
Halaman

BAB 1 Batas bidang
PENDAHULUAN pengetikan.
Huruf Time
Paragraf A. Latar Belakang New Roman
menjorok ke atau Arial
dalam lima xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx 12 foint,
sampai tujuh xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx baris 2 spasi.
ketuk/spasi xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Teks rata
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx kiri-kanan.
4 Cm xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx 3 Cm
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Tanda baca (.),
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx (,),(;), (:), (?),
xxxxx . (!) diketik rapat
dengan huruf
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx yang
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx mendahului-
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx nya.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx 149
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxx.

Nomor 3 Cm
halaman Bab di
ketik di bawah 
posisi tengah
(center)

Contoh: Teknik Penulisan Daftar Pustaka
Model MLA dan APA

4 Cm

4 Cm DAFTAR PUSTAKA 3 Cm

Sudjana, Nana. Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah: Makalah,
Skripsi, Tesis, Disertasi. Bandung: Sinar Baru, 1991.

(Format MLA (The Modern Language Association).

Arifin, E. Zaenal. (1998). Dasar-Dasar Penulisan Karangan
Ilmiah (Lengkap dengan Kaidah Bahasa Indonesia yang
Benar untuk Perguruan Tinggi). Jakarta: PT. Grasindo
Widiasarana Indonesia.

Hardjodipuro, Siswoyo. (1982). Karya Ilmiah. Jakarta:
Erlangga

(Format APA (American Psychological Association).

Catatan:
Unsur yang harus dicantumkan dalam daftar pustaka adalah:
1. Nama penulis yang diawali dengan penulisan nama

keluarga;
2. Tahun terbit karya ilmiah yang bersangkutan;
3. Judul karya ilmiah dengan menggunakan huruf besar

untuk huruf pertama tiap kata kecuali untuk kata sambung
dan kata depan; dan
4. Data publikasi berisi nama tempat (kota) dan nama
penerbit karya yang dikutip.

Teknik penulisan daftar pustaka adalah sebagai berikut:
1. Baris pertama dimulai pada pias (margin) sebelah kiri,

baris kedua dan selanjutnya dimulai dengan 3 ketukan ke
dalam.
2. Jarak antarbaris adalag 1,5 spasi.
3. Daftar pustaka diurut berdasarkan abjad huruf pertama
nama keluarga penulis. (Akan tetapi, cara mengurut daftar
pustaka amat bergantung pada bidang ilmu. Setiap bidang
ilmu memiliki gaya selingkung)
4. Jika penulis yang sama menulis beberapa karya ilmiah
yang dikutip, nama penulis itu harus dicantumkan ulang.

3 Cm

150

INSTRUMEN EVALUASI TEKS BERITA DALAM
BUKU TEKS BSE BAHASA INDONESIA

Imam Safi’i1)*, Ida Rufaidah2), Uky Eji Anggara3), Sobri4)

[email protected]),[email protected]),
[email protected]), [email protected] 34)

1,2,3Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Prof.
DR. HAMKA Jakarta

4Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten

ABSTRACT

This article aims to describe the suitability of the newsprint
evaluation instrument contained in the Indonesian Language
BSE textbook with the 2013 Curriculum competency
standards. This type of research is a qualitative research. The
research method used is content analysis, namely by
combining the appropriateness of the contents of the
evaluation instrument with the basic competencies in the
2013 Curriculum. The data sources of this research are a
number of evaluation instruments about news text teaching
materials contained in the BSE Indonesian language
textbook for SMP class VIII. Based on the research that has
been done, data obtained, that the level of conformity of the
evaluation instrument with the basic competencies of the

151

2013 Curriculum related to news text teaching materials is
66%, while the discrepancy is 33%. The results of this study
can be used as information to determine the quality of the
evaluation instruments contained in Indonesian textbooks.

Keywords : Evaluation Instruments, Textbooks, News Texts

ABSTRAK

Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai
kesesuaian instrumen evaluasi teke berita yang terdapat
dalam buku teks BSE Bahasa Indonesia dengan standar
kompetensi Kurikulum 2013. Jenis penelitian ini adalah
penelitian kualitatif. Metode penelitian yang digunakan
adalah analisis isi, yaitu dengan teknik memadukan
kesesuaian isi instrumen evaluasi dengan kompetensi dasar
dalam Kurikulum 2013. Sumber data penelitian ini adalah
sejumlah instrumen evaluasi tentang materi ajar teks berita
yang terdapat dalam buku teks BSE bahasa Indonesia SMP
kelas VIII. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
diperoleh data, bahwa tingkat kesesuain instrumen
evaluasi dengan kompetensi dasar Kurikulum 2013 yang
berkaitan dengan materi ajar teks berita adalah sebanyak
66%, sedangkan ketidaksesuaiannya adalah sebesar 33%.
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu
informasi untuk mengetahui mengenai kualitas instrumen
evaluasi yang terdapat dalam buku teks Bahasa Indonesia.

Kata Kunci: Instrumen Evaluasi, Buku Teks, Teks Berita

152

PENDAHULUAN

Pembelajaran bahasa diarahkan untuk meningkatkan
keterampilan berbahasa siswa, baik yang bersifat reseptif
maupun produktif. Keterampilan berbahasa siswa akan
dapat menuntun siswa untuk dapat berpikir secara lebih
cermat, terarah, logis, dan kreatif. Hal ini sejalan dengan
apa yang diutarakan oleh Li (2019), bahwa kreativitas
melekat dalam penggunaan bahasa. Oleh karena itu,
keterampilan berbahasa, yaitu membaca, mendengarkan,
berbicara, menulis, serta tata bahasa haruslah diarahkan
pada pengembangan kemampuan berpikir kritis siswa.
(Ulaş, A. H., Epçaçan, C., & Koçak, 2012). Pembelajaran,
dalam hal ini bahasa harus mengintegrasikan berbagai
keterampilan berpikir (L. Li, 2016).

Guna mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan,
kelangsungan pembelajaran haruslah ditunjang dengan
berbagai media. Salah satunya adalah buku teks. Buku teks
memainkan peran utama dalam pengajaran bahasa di kelas
di semua jenjang pendidikan (Mudzakir, 2010). Melalui
buku teks, siswa akan dapat mengikuti kegiatan
pembelajaran secara lebih terarah dan terprogram. Oleh
karena itu, buku teks harus disusun dengan mengikuti
persyaratan tertentu, baik secara struktur penyajian
maupun kontennya. Buku teks pelajaran yang berkualitas
turut menentukan hasil pencapaian tujuan pembelajaran
(Asri, 2017).

153

Stuktur buku teks pelajaran, di samping memuat
berbagai komponen materi ajar juga harus memuat
beragam latihan atau instrumen evaluasi. Latihan atau
instrumen evaluasi tersebut dapat digunakan oleh siswa
sebagai sarana latihan untuk meningkatkan pemahaman
maupun kompetensinya atas materi yang telah dipelarinya
(Safi’i, I., Listeini, F. Y., & Tarmini, 2020). Oleh karena itu,
instrumen latihan yang terdapat dalam buku teks haruslah
disusun dengan baik. Di antarnya adalah harus relevan
dengan kompetensi dasar yang akan dicapai sebagaimana
yang terdapat dalam Kurikulum 2013.

Salah satu kompetensi dasar yang terdapat dalam
Kurikulum 2013 adalah berkenaan dengan teks berita. Teks
berita adalah naskah berita yang berisi fakta mengenai
peristiwa yang hangat dan menarik serta penting untuk
disebarluaskan atau diketahui oleh sebagian besar
masyarakat (Maryani, S., Nengah, M., & Gede, 2013).
Pendapat ini sejalan dengan apa yang telah diutarakan oleh
Suciati, R., Mascita, D. E., & Pujiatna, (2019), bahwa teks
berita merupakan teks yang mengandung sebuah informasi
faktual mengenai suatu hal atau kejadian yang sedang
hangat atau diperbincangkan oleh masyarakat.

Dalam pembelajaran bahasa Indonesa, teks berita
merupakan salah satu materi pokok yang harus dipelajari
serta dikuasai oleh siswa. Materi tersebut merupakan
pengejawantahan dari pembelajaran bahasa Indonesia
yang berbasis pada teks. Teks, sebagaimana diutarakan

154

oleh Mahsum (2014) yang mengutip pendapat dari Halliday
dan Ruqaiyah (1992) merupakan jalan menuju pemahaman
tentang bahasa. Semakin banyak teks yang diajarkan
kepada siswa, maka semakin banyak pula peluang
peningkatan kompetensi siswa untuk memahami bahasa
yang digunakan dalam beragam konteks. Pembelajaran
berbasis teks juga dapat secara efektif untuk
mempersiapkan siswa belajar memahami beragam
informasi (Schmitz, F. M., Schnabel, K. P., Bauer, D.,
Woermann, U., & Guttormsen, 2020). Di samping itu,
pemanfaatan teks dalam pembelajaran bahasa juga akan
dapat menunjang kompetensi komunikasi siswa. Hal ini
sejalan dengan pendekatan komunikatif dalam
pembelajaran bahasa yang telah diutarakan oleh
Zarrinabadi, N., Lou, N. M., & Shirzad, (2021), bahwa tujuan
pembelajaran bahasa adalah untuk mengembangkan
kemampuan komunikasi siswa.

Mengingat besarnya manfaat pembelajaran teks
berita dalam meningkatkan kompetensi berbahas siswa,
maka pemberian latihan ataupun evaluasi hasil belajar
tentang teks berita yang terdapat dalam buku teks juga
haruslah disusun secara baik. Instrumen evaluasi yang baik,
sebagaimana diutarakan oleh Supardi, (2015) setidaknya
harus memperhatikan ranah materi, konstruksi, dan
bahasa. Dari ranah materi menekankan, bahwa instrumen
evaluasi harus benar-benar mengukur apa yang hendak
diukur. Secara konstruksi menekankan, bahwa intrumen

155

evaluasi harus memiliki perintah yang jelas mengenai apa
yang harus dikerjakan oleh siswa. Selanjutnya dari segi
bahasa, instrumen evaluasi harus menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar sehingga tidak
menimbulkan makna ambigu atau membingungkan siswa.

Selanjutnya, yang menjadi pertanyaan adalah
bagaimanakah kualitas instrumen evaluasi atau latihan
yang terdapat dalam BSE bahasa Indonesia kelas VIII?
Sejauh ini belum diperoleh adanya data hasil penelitian
yang secara spesifik mengulas mengenai kualitas instrumen
evaluasi yang berkaitan dengan materi ajar teks berita
dalam BSE Bahasa Indonesia. Padahal, sebagaimana
dipaparkan pada uraian sebelumnya, buku teks serta
instrumen evaluasi yang terdapat di dalamnya memiliki
peranan yang sangat penting dalam meningkatkan
kompetensi siswa. Oleh karena itu, kajian yang secara
spesifik untuk menggali data mengenai kualitas instrumen
evaluasi yang berkaitan dengan materi ajar teks berita
sangat penting untuk dilakukan.

Beberapa penelitian sebelumnya yang berkaitan
dengan teks berita memang telah banyak dilakukan, namun
tidak secara khusus menyinggung tentang instrumen
evaluasi atau latihan yang terdapat dalam buku teks. Pada
umumnya, penelitian tersebut mempermasalahkan tentang
rendahnya kemampuan siswa dalam menyusun teks berita.
Oleh karena itu, para peneliti tersebut kemudian mencari
berbagai upaya alternative untuk meningkatkan

156

kemampuan siswa dalam menulis teks berita. Misalnya,
Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Berita Melalui
Media Foto Peristiwa Pada Peserta Didik Kelas VIIIA SMP N
5 Pekalongan Tahun Ajaran 2012/2013 (Amalia, 2012),
Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning
(PjBL) Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Teks
Berita Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 16 (Sunarsih,
2016), dan Pengaruh penggunaan model pembelajaran
examples non-examples terhadap hasil belajar menulis teks
berita pada siswa kelas viii SMPN 14 Kota Tangerang
(Sulaeman, A., & Ariyana, 2018),

Banyak hal yang memperngaruhi kompetensi siswa
dalam menulis teks berita. Di antaranya adalah banyaknya
latihan. Semakin sering siswa berlatih, maka kemungkinan
besar semakin terampil pula siswa dalam menulis teks
berita. Oleh karena itu, penyediaan instrumen latihan yang
baik dalam buku teks pelajaran bahasa Indonesia akan
menjadi salah satu penunjang efektif untuk meningkatkan
kompetensi siswa tersebut. Salah satu syarat instrumen
evaluasi atau latihan yang baik adalah valid atau relevan
dengan kompetensi dasar yang akan dikembangkan.
Kompetensi dasar yang terdapat dalam Kurikulum 2013,
terkait dengan tek berita adalah memahami dan menyusun
teks berita.

Bertolak dari paparan tersebut, maka melalui artikel
sederhana ini penulis akan menyajikan data hasil penelitian
mengenai kerelevansian instrumen latihan menulis teks

157

berita dalam buku teks bahasa Indonesia kelas VIII dengan
kompetensi dasar Kurikulum 2013. Hal ini penting karena
dapat dijadikan sebagai salah satu informasi untuk
mengetahui kualitas dari instrumen latihan yang terdapat
dalam buku teks tersebut. Di samping itu, juga dapat
dijadikan sebagai salah satu landasan untuk mengukur
serta meningkatkan kualitas dari instrumen latihan atau
evaluasi yang terdapat dalam buku teks. Dengan demikian,
akan semakin mengukuhkan tentang peranan buku teks
dalam menunjang kegiatan pembelajaran.berukuran 12
poin.

METODE

Penelitian ini berpendekatan kualitatif dengan
menerapkan metode analisis isi, yaitu analisis kualitatif
yang bersifat deskriptif dan interpretative serta
mengungkapkan kedalaman dan makna (Lindgren, B. M.,
Lundman, B., & Graneheim, 2020). Tahap yang dilakukan
dalam penelitian ini adalah mencermati objek penelitian,
yaitu sejumlah instrumen evaluasi yang berkaitan dengan
teks berita, memadukan kesesuain instrumen evaluasi
dengan kompetensi dasar Kurikulum 2013, menganalisi
jumlah kesesuain dan serta ketidaksesuaian instrumen
evaluasi dengan kompetensi dasar Kurikulum 2, memeriksa
keabsahan data dengan cara memperdalam pengamatan,
menyajikan hasil penelitian, kemudian membahas atau
mengiterpretasikan hasil penelitian.

158

Sumber data dalam penelitian ini adalah instrumen
evaluasi atau latihan yang berkaitan dengan kompetensi
dasar menulis teks berita dalam buku sekolah elektronik
bahasa Indonesia untuk siswa SMP kelas VIII. Adapaun
data yang dikumpulkan adalah mengenai kesesuaian tiap-
tiap instrumen evaluasi dengan kompetensi dasar
Kurikulum 2013, yaitu berupa 3.1 Mengidentifikasi unsur-
unsur teks berita (membanggakan dan memotivasi) yang
didengar dan dibaca, 3.2 Menelaah struktur dan
kebahasaan teks berita (membanggakan dan memotivasi)
yang didengar dan dibaca, 4.1.Menyimpulkan isi dari berita
(membanggakan) yang dibaca dan didengar, dan 4.2
Menyajikan data, informasi dalam bentuk berita secara
lisan dan tulis dengan memperhatikan struktur,
kebahasaan, atau aspek lisan (lafal, intonasi, mimik,
kinestetik).

DISKUSI

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
diperoleh data sejumlah data mengenai tingkat kesesuaian
serta ketidaksesuaian instrumen evaluasi dalam buku teks
bahasa Indonesia SMP kelas VIII dengan kompetensi dasar
dalam Kurikulum 2013. Temuan penelitain yang dimaksud
dipaparkan melalui table 1 berikut.

159

160 Tabel 1. Kesesuaian Instrumen Evaluasi Teks B
dengan Kompetensi D

Nomor Kompetensi Dasar
Instrumen
3.1. Mengidentifikasi unsur-uns
Evaluasi berita (membanggakan
1, 2, 3, 4, 5 memotivasi) yang dideng
dibaca
10, 11, 12
3.2. Menelaah struktur dan keb
6,7,8,9 teks berita (membanggak
memotivasi) yang dideng
13, 14, 15 dibaca

4.1. Menyimpulkan isi dari
(membanggakan) yang dib
didengar

4.2. Menyajikan data, informas
bentuk berita secara lisan d
dengan memperhatikan s

Berita dalam Buku Teks BSE Bahasa Indonesia
Dasar Kurikulu 2013

sur teks Jumlah Jumlah
n dan kesesuaian ketidakseuaian
gar dan dengan KD
dengan KD
2
3

bahasaan 3
kan dan
gar dan

berita 3 1
baca dan

si dalam 2 1
dan tulis
struktur,

kebahasaan, atau aspek lisa
intonasi, mimik, kinesik)

Jumlah
Persentase

161

an (lafal,

10 5
67% 33%

Berdasarkan data pada tabel di atas dapat diketahui,
bahwa dalam instrumen evaluasi menulis teks berita kelas
VIII SMP tahun pelajaran 2020/2021 dalam BSE bahasa
Indonesia berjumlah 15 instrumen. Sebanyak 10
instrumen atau 67% dapat dinyatakan sesuai kompetensi
dasar dalam Kurikulum 2013, sedangkan sebanyak 5
instrumen evaluasi atau 33% dinyatakan tidak sesuai
dengan kompetensi dasar dalam Kurikulum 2013. Besarnya
jumlah ketidaksesuaian instrumen evaluasi dengan
kompetensi dasar ini menggambarkan, bahwa instrumen
evaluasi yang terdapat dalam buku teks (BSE) bahasa
Indonesia SMP kelas VIII belum dikembangkan secara baik.
Selanjutnya, berikut ini akan dipaparkan ulasan lebih lanjut
mengenai berbagai instrumen evaluasi yang berkaitan
dengan kompetensi dasar dalam Kurikulum 2013.

1. Kesesuaian instrumen evaluasi dengan KD 3.1
(Mengidentifikasi unsur-unsur teks berita yang
didengar dan dibaca)

Mengidentifikasi unsur-unsur teks berita yang
didengar atau dibaca menekankan kepada siswa agar dapat
memahami secara mendalam mengenai unsur-unsur yang
terdapat dalam berita. Unsur-unsur berita menurut
Kosasih, (2018) terangkum dalam rumus 5W+1H, yaitu
terdiri dari what (apa), who (siapa), where (di mana), when
(kapan), why (mengapa), dan how (bagaimana). Jadi,
melalui kompetensi dasar tersebut siswa diharapkan dapat
menemukan berbagai hal yang terdapat dalam berita, yaitu

162

berupa apa topik atau peristiwa yang diberitakan, siapa
yang dibertakan, di mana terjadinya peristiwa yang
diberitakan, kapan terjadinya peristiwa, mengapa terjadi
peristiwa tersebut, dan bagaimana tindaklanjut dari
terjadinya peristiwa tersebut.

Instrumen evaluasi yang berkenaan dengan KD 3.1
Mengidentifikasi unsur-unsur teks berita (membanggakan
dan memotivasi) yang didengar dan dibaca adalah
sebanyak lima soal. Jumlah instrumen evaluasi yang
relevan dengan ompetensi dasar tersebut adalah sebanyak
2 soal, sedangkan instrumen evaluasi yang tidak releven
dengan komptensi dasar tersebut adalah sebanyak 3 soal.
Ketiga instrumen evaluasi yang tidak sesuai tidak
mengukur apa yang hendak diukur atau tidak valid.
Instrumen evaluasi tersebut hanya menggali kompetensi
siswa tentang pengetahuan apa itu berita, kelebihan berita,
macam-macam informasi yang disampaikan melalui
televisi, dan kelebihan informasi yang disampaikan melalui
televisi dibandingkan dengan radio. Selain itu, pada
instrumen tersebut juga membahas tentang manakah yang
termasuk dalam informasi dalam bidang pendidikan.

Dalam instrumen tersebut tidak tidak berusaha
menggali kompetensi siswa dalam memahami unsur-unsur
teks berita sesuai dengan kompetensi dasar. Hal tersebut
tentu tidak berdampak baik pada peningkatan kompetensi
siswa sebagaimana yang yang tertulis dalam kompetensi
dasar. Secara psikologi, ekspektasi yang tidak valid
memengaruhi pemrosesan saraf dan perilaku (Johnen, A.

163

K., & Harrison, 2019). Jadi, instrumen evaluasi yang tidak
valid yang diberikan kepada siswa akan berpengaruh
terhadap siswa bukan pada kompetensi yang diharapkan
sebagaimana yang terutang dalam kurikulum, melainkan
pada aspek yang lain atau di luar tututan kompetensi
sebagaimana yang tertuang dalam kurikulum. Hal inipun
akan berdampak anproduktif terhadap peningkatan
komunikasi siswa. Padahal sebagaimana diutarakan oleh
Tai, H. C., Pan, M. Y., & Lee, (2016), bahwa keterampilan
komunikasi tertulis sangat penting.

2. Kesesuaian Instrumen Evaluasi dengan KD 3.2
(Menelaah struktur dan kebahasaan teks berita
yang didengar dan dibaca)

Kompetensi menelaah struktur dan kaidah
kebahasaan teks berita menekankan pada siswa agar dapat
memahami dengan baik mengenai struktur atau
sistematika serta karkteristik kebahasaan teks berita.
Struktur teks berita menurut Kosasih, (2018) terdiri tiga
bagian, yaitu indentifikasi atau pernyataan umum,
deskripsi bagian, dan simpulan atau kesan-kesan. Adapun
karakteristik kaidah kebahasaan teks berita adalah
menggunakan kata yang merujuk pada objek,
menggunakan kata kopula, menggunakan kata kerja
material, dan menggunakan kata sifat emotif.

Instrumen evaluasi yang berkaitan dengan
kompetensi KD 3.2 (Menelaah struktur dan kebahasaan
teks berita yang didengar dan dibaca) yang terdapat dalam

164

buku teks bahasa Indonesia kelas VIII adalah sebanyak tiga
soal. Ketiga instrumen evaluasi tersebut telah sesuai
dengan kompetensi dasar. Kesesuaian ini tentu dapat
berdapak positif terhadap pengukuran serta peningkatan
kompetensi siswa, yaitu dalam hal memahami struktur dan
kaidah kebahasaan teks berita. Hal ini sebagaimana
diutarakan oleh Safi’i, I., Listeini, F. Y., & Tarmini, (2020)
instrumen evaluasi yang valid dapat digunakan oleh siswa
sebagai sarana latihan untuk meningkatkan pemahaman
maupun kompetensinya atas materi yang telah
dipelajarinya.

Kesesuaian instrumen evaluasi yang berkaitan dengan
KD 3.2 tersebut dapat terlihat dengan perintah dalam
isntrumen yang meminta siswa untuk menentukan struktur
dan kaidah kebahasaan tek berita. Siswa diminta untuk
menelaah struktur berita yang disajikan. Selain itu, pada
instrumen selanjutnya siswa diminta untuk menelaah
kaidah kebahasaan yang menadai berita dari bteks berita
yang disajikan. Instrumen selanjutnya siswa diminta untuk
menelaah struktur dan kaidah kebahasaan dalam berita
yang didengar oleh siswa. Pemberian latihan atau
instrumen evaluasi tentang mencermati struktur dan
kaidah kebahasaan ini penting untuk dilakukan karena
dapat memberikan kontribusi pada siswa untuk lebik
kompeten dalam berbahasa. Siswa akan cermat dalam
memilih diksi serta lebih terstruktur dalam berbahasa.
Secara lebih lanjut, peningkatan kompetensi siswa ini akan
berkontribusi terhadap pengemagn kariernya di masa yang
akan dating. Hal ini selaras dengan apa yang diutarakan

165

oleh Klimova (2014), bahwa keterampilan bahasa dapat
membantu siswa untuk mendapatkan pekerjaan selepas
mereka lulus menempuh studi.

3. Kesesuaian instrumen evaluasi dengan KD 4.1
(Menyimpulkan isi dari berita yang dibaca dan
didengar)

Kompetensi menyimpulkan isi dari berita yang dibaca
dan didengar menekankan pada siswa untuk terampil
dalam mendengarkan dan membaca berita secara intensif.
Isi berita dapat diidentifikasi dengan mengikuti rumus
sebagaima dalam unsur-unsur berita, yaitu 5W+1H. dapat
pula dipahami dengan mencermati struktur teks berita.
Jumlah instrumen evaluasi yang berkaitan dengan
kompensi dasar menyimpulkan isi dari berita yang dibaca
dan didengar adalah sebanyak empat instrumen. Tiga
instrumen evaluasi telah sesuai dengan kompetensi dasar,
sedangkan satu instrumen lagi tidak sesuai dengan
kompetensi dasar.

Tiga instrumen evaluasi yang sesuai dengan
kompetensi dasar adalah berupa tagihan kepada siswa
untuk menyimpulkan isi berita, menanggapi berita, dan
menentukan tanggapan yang sesuai dengan isi berita.
Instrumen evaluasi yang dinyatakan tidak sesuai dengan
kompetensi dasar karena dalam instrumen ini meminta
kepada siswa untuk menelaah kepaduan paragraf,
keefektifan kalimat, kesesuaian isi teks, dan ketepatan
ejaan. Hal ini tidak memiliki relevansi dengan
menyimpulkan isi berita. Ketidakvalidan instrumen

166

evaluasi akan menyebabkan ketidaktercapaian kompetensi
yang diharapkan sebagaimana yang terdapat dalam
kurikulum. Ketidakvaidan akan mengurangi produktivitas
dan efisiensi (Su, Y., Luarn, P., Lee, Y. S., & Yen, 2017).
Ketidakvalidan umpan balik, dalam hal ini instrumen
evaluasi akan mengganggu pembelajaran (Ernst, B., &
Steinhauser, 2015).

4. Kesesuaian Instrumen evaluasi dengan KD 4.2
Menyajikan data, informasi dalam bentuk berita
secara lisan dan tulis

Kompetensi menyajikan data dan informasi dalam
bentuk berita secara lisan dan tulis adalah kompetensi
yang menuntut kepada siswa untuk dapat memproduksi
teks berita sesuai dengan struktur dan kaidah kebahasaan
yang tepat. Kompetensi ini dapat dikatakan sebagai
kompetensi puncak atau yang paling kompleks terkait
dengan teks berita. Untuk dapat menyajikan data,
informasi dalam bentuk teks berita ada beberapa
kompetensi dasar sebelumnya yang harus memiliki oleh
siswa. Kompetensi tersebut adalah berupa kemampuan
mengumpulkan data atau informasi, memahami stuktur
berita, dan memahami kaidah kebahasaan teks berita.

Instrumen evaluasi yang berkaitan dengan KD 4.2
Menyajikan data dan informasi dalam bentuk berita secara
lisan dan tulis dengan memperhatikan struktur,
kebahasaan, atau aspek lisan (lafal, intonasi, mimik,
kinesik) yang terdapat dalam buku teks bahasa Indonesia

167

SMP kelas VIII adalah sebanyak tiga instrumen. Sebanyak
dua instrumen evaluasi telah sesuai dengan kompetensi
dasar dan satu instrumen evaluasi tidak sesuai dengan
kompetensi dasar. Instrumen yang relavan dengan
kompetensi dasar berupa perintah kepada siswa untuk
menuliskan berita berdasarkan peristiwa yang ditentukan
sendiri. Siswa juga diminta untuk menuliskan berita
dengan memperhatikan struktur dan kaidah kebahasaan
teks berita. Instrumen evaluasi yang tidak sesuai dengan
kompetensi dasar adalah berupa instruksi kepada siswa
untuk menjelaskan arti penting atau manfaat yang
diperoleh dengan membaca berita.

Kemampuan siswa dalam mengonstruksi teks berita
ini harus dipuyakan dengan baik dan sungguh-sungguh
karena kemampuan menulis menjadi salah satu dasar
dalam penilaian keterampilan berbahasa (Beck, S. W., &
Jeffery, 2007). Di samping itu, melalui penyajian instrumen
evaluasi menulis yang dikemas secara baik, juga dapat
meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif
siswa. Sejalan dengan apa yang diutarakan oleh Miller, L. C.,
Russell, C. L., Cheng, A. L., & Skarbek (2015), bahwa
berpikir kritis dengan menulis adalah inti dari kegiatan
pembelajaran.

SIMPULAN

Berdasartmuan dan pembahasan yang telah
dipaparkan di atas dapat dismpulkan, bahwa secara umum

168

insrtumen evaluasi yang berkaitan dengan materi ajar teks
berita yang terdapat dama Buku teks BSE bahasa Indonesia
SMP Kelas VIII belum disusun secara cermat. Masih
ditemukan sebanyak 5 atau 33% dari 15 instrumen
evaluasi yang tidak sesuai dengan kompetensi dasar dalam
Kurikulum 2013. Instrumen tersebut dapat dinyatakan
tidak valid karena tidak mengukur kompetensi yang akan
diukur sebagaimana yang tertuang dalam Kurikulum 2013.

Penelitian terkait dengan instrumen evaluasi materi
ajar teks berita ini masih bersifat parsial, yakni hanya
berkaitan dengan salah satu materi ajar yang terdapat buku
teks. Oleh karena itu, penelitian lanjutan yang mengkaji
instrument evaluasi yang terdapat dalam buku teks masih
perlu dilakukan. Dengan demikian, akan diperoleh data
secara lebih komprehensif. Namun demikian, hasil
penelitian penelitian ini tetap dapat dimanfaatkan sebagai
salah satu informasi penting mengenai kualitas instrument
evaluasi yang terdapat dapat dalam buku teks. Hasil
penelitian ini dapat pula dijadikan sebagai salah satu
landasan dalam melakukan evaluasi terhadap kualitas BSE
buku teks bahasa Indonesia, terutama yang digunakan bagi
siswa SMP Kelas VIII.

Daftar Pustaka

Amalia, Z. (2012). Peningkatan Keterampilan Menulis Teks
Berita Melalui Media Foto Peristiwa Pada Peserta

169

Didik Kelas VIIIA SMP N 5 Pekalongan Tahun Ajaran
2012/2013. Doctoral Dissertation, Universitas Negeri
Semarang.
Asri, A. S. (2017). Telaah buku teks pegangan guru dan
siswa pada mata pelajaran bahasa indonesia kelas VII
berbasis kurikulum 2013. RETORIKA: Jurnal Ilmu
Bahasa, 3(1), 70–82.
Beck, S. W., & Jeffery, J. V. (2007). Genres of high-stakes
writing assessments and the construct of writing
competence. Assessing Writing, 12(1), 60–79.
Ernst, B., & Steinhauser, M. (2015). Effects of invalid
feedback on learning and feedback-related brain
activity in decision-making. Brain and Cognition, 99,
78–86.
Johnen, A. K., & Harrison, N. R. (2019). The effects of valid
and invalid expectations about stimulus valence on
behavioural and electrophysiological responses to
emotional pictures. International Journal of
Psychophysiology, 144, 47–55.
Klimova, B. F. (2014). Students of Management of Tourism
and their writing competences. Procedia-Social and
Behavioral Sciences, 122, 438–442.
Kosasih, E. (2018). Jenis-Jenis Teks: Fungsi, Struktur, dan
Kaidah Kebahasaan. Bandung: Yrama Widya.
Li, L. (2016). Integrating thinking skills in foreign language
learning: What can we learn from teachers’
perspectives?. Thinking Skills and Creativity, 22, 273–
288.

170

Li, L. (Ed. ). (2019). Thinking Skills and Creativity in Second
Language Education: Case Studies from International
Perspectives. Routledge.

Lindgren, B. M., Lundman, B., & Graneheim, U. H. (2020).
Abstraction and interpretation during the qualitative
content analysis process. International Journal of
Nursing Studies, 103632.

Maryani, S., Nengah, M., & Gede, A. (2013). Penggunaan
Media Gambar Untuk Meningkatkan Kemampuan
Menulis Teks Berita Siswa Kelas VIII SMPN 4
Soromadi Kabupaten Bima NTB. Jurnal Pendidikan
Dan Pembelajaran Bahasa Indonesia, 2, 1–13.

Miller, L. C., Russell, C. L., Cheng, A. L., & Skarbek, A. J.
(2015). Evaluating undergraduate nursing students’
self-efficacy and competence in writing: Effects of a
writing intensive intervention. Nurse Education in
Practice, 15(3), 174–180.

Mudzakir, A. S. (2010). Penulisan buku teks yang
berkualitas. Tersedia: Online Http://File. Upi. Edu.

Safi’i, I., Listeini, F. Y., & Tarmini, W. (2020). Kevaliditasan
Instrumen Evaluasi dalam BSE Buku Teks Bahasa
Indonesia Tahun Pelajaran 2019/2020. Komposisi:
Jurnal Pendidikan Bahsa, Sastra, Dan Seni, 21(1), 31–
43.

Schmitz, F. M., Schnabel, K. P., Bauer, D., Woermann, U., &
Guttormsen, S. (2020). Learning how to break bad
news from worked examples: Does the presentation
format matter when hints are embedded? Results
from randomised and blinded field trials. Patient
Education and Counseling, 103(9), 1850–1855.

171

Su, Y., Luarn, P., Lee, Y. S., & Yen, S. J. (2017). Creating an
invalid defect classification model using text mining
on server development. Journal of Systems and
Software, 125, 197–206.

Suciati, R., Mascita, D. E., & Pujiatna, T. (2019). Penerapan
Model Berpikir, Berbicara, dan Menulis dengan Media
Foto Jurnalistik dalam Pembelajaran Menulis Teks
Berita. JP-BSI (Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra
Indonesia), 4(1), 53–58.

Sulaeman, A., & Ariyana, A. (2018). Pengaruh penggunaan
model pembelajaran examples non-examples
terhadap hasil belajar menulis teks berita pada siswa
kelas VIII SMPN 14 Kota Tangerang. Silampari Bisa:
Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa Indonesia,
Daerah, Dan Asing, 1(2), 205–215.

Sunarsih, E. (2016). Penerapan Model Pembelajaran Project
Based Learning (PJBL) Untuk Meningkatkan
Keterampilan Menulis Teks Berita Pada Siswa Kelas
VIII SMP Negeri 16 Singkawang. JP-BSI (Jurnal
Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia), 2(1(2), 65-
67.), 65–67.

Supardi. (2015). Penilaian Autentik Pembelajaran Afektif,
kognitif, dan Psikomotor. Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada.

Tai, H. C., Pan, M. Y., & Lee, B. O. (2016). Effects of
attributional retraining on writing performance and
perceived competence of Taiwanese university
nursing students. Nurse Education Today, 44, 66–73.

Ulaş, A. H., Epçaçan, C., & Koçak, B. (2012). Assessment of
the curriculum of Turkish language teaching in the

172

2nd grade of primary education in terms of critical
thinking skills. Procedia-Social and Behavioral
Sciences, 31, 369–375.
Zarrinabadi, N., Lou, N. M., & Shirzad, M. (2021). Autonomy
support predicts language mindsets: Implications for
developing communicative competence and
willingness to communicate in EFL classrooms.
Learning and Individual Differences, 86(101981).

173

174 RPSMKU BAHA

UNIVERSITAS SULTAN AGENG

FAKULTAS

PROGRAM STUDI

RENCANA PEMBELAJA

MataKuliah Kode MK R

Bahasa Indonesia UN1614105

Sifat MK Dosen Pengembang RPS

Waji / Dr. Sobri,M.Pd.
Pilihan NIP. 196804111991031006

ASA INDONESIA

TIRTAYASA

: KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

: PENDIDIKAN BAHASA INDONSIA

ARAN SEMESTER (RPS)

Rumpun Bobot Semester Tanggal
MK (SKS) Penyusuna

2 Ganjil 11-08n-2021

Koordinator MK/ Ketua Program Studi
Kelompok Bidang Ilmu

Farid Ibnu Wahid,M.Pd. Farid Ibnu Wahid,M.Pd.
NIP. NIP.

197902072008121002 197902072008121002

Capaian A. Capaian Pembelajaran Pro
Pembelajaran

1. Sikap dan Tata Nilai

CP-ST 1 Bertakwa kepada
CP-ST 2 religius.
CP-ST 3
CP-ST 4 Menjunjung Tigg
CP-ST 5 berdasarkan agam

Berkontribusi dala
berbangsa, bern
Pancasila;
Berperan sebagai
Memiliki nasional
bangsa;

Menghargai kean
kepercayaan, serta

CP-ST 6 Kerjasama dan m
CP-ST 7 Masyarakat dan lin

Taat hukum dan
bernegara;

175 CP-ST 8 Menginternalisasi

ogram Studi

a Tuhan yang Maha Esa dan menunjukkan sikap

gi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas
ma,moral,dan etika;

am peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat,
negara, dan kemajuan perubahan berdasarkan

warga negara yang bangga dan cinta tanah air,
lisme serta rasa tanggung jawab pada Negara da

nekaragaman budaya, pandangan, agama dan
a pendapat,atau temuan orisinal orang lain;
memiliki kepekaan social serta kepedulian terhadap
ngkungan;
n disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan

nilai, norma,dan etika akademik;

176 CP-ST 9 Memiliki kepeduli
CP-ST 10 dan lingkungan;
CP-ST 11
Menunjukkan s
bidang pendidikan

Menginternalisasi
kewirausahaan.

2. Kemampuan di Bidang Ilm

CP-KI 1 Menguasai kons
keterampilan ber
sastra, peneliƟan b
dan sastra;

CP-KI 2 Menguasai prinsip
CP-KI 3
CP-KI 4 Menguasai kons
dan sastra; dan
CP-KI 1 bidang bahasadan
Menguasai kons
keterampilan ber
sastra, peneliƟan b
dan sastra;

ian dalam menjaga dan merawat kesehatan diri

sikap bertanggung jawab atas pekerjaan di
n bahasa dan sastra Indonesia secara mandiri; dan

semangat kemandirian, kejuangan dan

mu Pengetahuan
sep-konsep dasar kebahasaan dan kesastraan,
rbahasa dan bersastra, pembelajaran bahasa dan
bahasa dan sastra, serta peneliƟan pendidikan bahasa

p-prinsip pedagogik dan psikologi pendidikan;
sep teori pengembangan pembelajaran bahasa
menguasai prinsip dan manajemen kewirausahaan
n sastra Indonesia, serta pembelajarannya.
sep-konsep dasar kebahasaan dan kesastraan,
rbahasa dan bersastra, pembelajaran bahasa dan
bahasa dan sastra, serta peneliƟan pendidikan bahasa

3. Kemampuan di Bidang Pek

CP-KP 1 Mampu berbahas
CP-KP 2 dalam konteks k
CP-KP 3 mampu mengguna

CP-KP 4 Mampu mengap
CP-KP 5 Indonesia secara li
Mampu mengana
dalam pembelajar
desain pembelaja
sastra Indonesia;

Mampu merencan
Pendidikan bahasa
terintegrasi;dan

Mampu menghas
bidang bahasa dan

4. Kemampuan Manajerial

177 Merekonstruksi ku
CP-KM 1 kebutuhan, pelaca

studi;

kerjaan (Keterampilan Khusus)

sa dan bersastra Indonesia, secara lisan dan tulisan
keseharian/umum, akademis, dan pekerjaan; serta
akan salah satu bahasa daerah;
presiasi, mengekspresi, mengreasi karya sastra
isan dan tulis;
alisis dan menerapkan teori, konsep, pendekatan
ran bahasa dan sastra Indonesia; serta menghasilkan
aran yang inovaƟf untuk pembelajaran bahasa dan

nakan dan melakukan kajian terhadap implementasi
a dan sastra Indonesia melalui pendekatan secara

silkan layanan jasa dan produk kreaƟf dalam
n sastra Indonesia, serta pembelajarannya

urikulum secara berkala yang didahului oleh Analisis
akan lulusan, dan kepuasan pengguna lulusan program

178 CP-KM 2 Merancang progra
program studi dan

CP-KM 3 Merancang perenc

CP-KM 4 Menyelenggarakan
CP-KM 5 Proses, dan stan
pemerintah dan y
Indonesia (aprobsi

Program studi m

Standar O

menyediakan ren

acara perkuliahan

(BAP), (c) memiliki

buku sumber utam

Pengayaan, (e) me

B. Capaian Pembelajaran Ma

CPMK 1 Mampu menjela
Indonesia, kedudu

CPMK 2 Mampu menjelask


Click to View FlipBook Version