The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Buku "Pengantar Ekonomi Mikro" ini memberikan sebuah panduan singkat yang
membawa pembaca ke dalam dunia ekonomi mikro, cabang ilmu ekonomi yang
memfokuskan pada analisis perilaku individu, rumah tangga, dan perusahaan dalam
konteks ekonomi. Buku ini terdiri dari 11 Bab yang merupakan kolaborasi sejumlah dosen dan praktisi dari berbagai institusi perguruan tinggi yang sesuai dengan bidang
kepakarannya yang tersebar di wilayah Indonesia. Sehingga pembahasannya
sangat menarik dan diperkaya penulisannya dari berbagai sudut pandang.

Buku ini membahas tentang berbagai hal terkait dengan konsep dan praktik
ilmu ekonomi mikro. Pembahasan di mulai dengan penjelasan umum tentang Ekonomi Mikro, Faktor apa saja yang mempengaruhi Hukum Permintaan dan Hukum Penawaran, Elastisitas Permintaan dan Penawaran untuk membantu membuat keputusan yang tepat untuk menghadapi reaksi dari respon pasar.

Selanjutnya buku ini membahas Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan
sebagai pemenuhan kebutuhan manusia yang menjadi dasar adanya aktivitas
ekonomi di masyarakat, dan keseimbangan pasar di dalam harga dan teori permintaan penawaran.

Serta buku ini juga membahas tentang perilaku konsumen yang dijelaskan melalui pilihan tingkat kepuasannya dalam mengkonsumsi barang atau jasa. Membahas Biaya produksi yang menjadi salah satu aspek penting suatu biaya untuk dialokasikan agar para
pengusaha mampu mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan berkembang serta dapat memahami Struktur pasar Persaingan Sempurna, Monopoli,
Oligopoli dan Monopolistik.

Pembahasan dalam buku ini sangat komprehensif serta sistematis sehingga layak untuk dijadikan sebuah refrensi bagi mahasiswa dan pihak lain yang tertarik untuk membaca guna meningkatkan ilmu pengetahuan.

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by penamudamedia, 2023-10-05 03:55:41

Pengantar Ekonomi Mikro

Buku "Pengantar Ekonomi Mikro" ini memberikan sebuah panduan singkat yang
membawa pembaca ke dalam dunia ekonomi mikro, cabang ilmu ekonomi yang
memfokuskan pada analisis perilaku individu, rumah tangga, dan perusahaan dalam
konteks ekonomi. Buku ini terdiri dari 11 Bab yang merupakan kolaborasi sejumlah dosen dan praktisi dari berbagai institusi perguruan tinggi yang sesuai dengan bidang
kepakarannya yang tersebar di wilayah Indonesia. Sehingga pembahasannya
sangat menarik dan diperkaya penulisannya dari berbagai sudut pandang.

Buku ini membahas tentang berbagai hal terkait dengan konsep dan praktik
ilmu ekonomi mikro. Pembahasan di mulai dengan penjelasan umum tentang Ekonomi Mikro, Faktor apa saja yang mempengaruhi Hukum Permintaan dan Hukum Penawaran, Elastisitas Permintaan dan Penawaran untuk membantu membuat keputusan yang tepat untuk menghadapi reaksi dari respon pasar.

Selanjutnya buku ini membahas Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan
sebagai pemenuhan kebutuhan manusia yang menjadi dasar adanya aktivitas
ekonomi di masyarakat, dan keseimbangan pasar di dalam harga dan teori permintaan penawaran.

Serta buku ini juga membahas tentang perilaku konsumen yang dijelaskan melalui pilihan tingkat kepuasannya dalam mengkonsumsi barang atau jasa. Membahas Biaya produksi yang menjadi salah satu aspek penting suatu biaya untuk dialokasikan agar para
pengusaha mampu mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan berkembang serta dapat memahami Struktur pasar Persaingan Sempurna, Monopoli,
Oligopoli dan Monopolistik.

Pembahasan dalam buku ini sangat komprehensif serta sistematis sehingga layak untuk dijadikan sebuah refrensi bagi mahasiswa dan pihak lain yang tertarik untuk membaca guna meningkatkan ilmu pengetahuan.

Alamsyah Agit, SE., M.Si., Malikal Mulki Octadyla, S.E., Novita Mukti Rinusara, S.E., M.Ec.Dev. Fathimah Kurniawati, Mesi Herawati, Nurlaili Janati, ME., Ariska Nurfajar Rini, S.E.,M.Sc., Zahrah., S.P., M.Ec., Mohamad Egi Destiartono, Ahda Segati, M.E., Indah Lestari, SE., MM., Wilman San Marino, S.E., M.M., CFP.


Pengantar Ekonomi Mikro Copyright© PT Penamudamedia, 2023 Penulis: Alamsyah Agit, SE., M.Si., Malikal Mulki Octadyla, S.E., Novita Mukti Rinusara, S.E., M.Ec.Dev. Fathimah Kurniawati, Mesi Herawati, Nurlaili Janati, ME., Ariska Nurfajar Rini, S.E.,M.Sc., Zahrah., S.P., M.Ec., Mohamad Egi Destiartono, Ahda Segati, M.E., Indah Lestari, SE., MM., Wilman San Marino, S.E., M.M., CFP. Editor: Titis Nistia Sari, S.ST., M.E. ISBN: 978-623-09-5662-1 Desain Sampul: Tim PT Penamuda Media Tata Letak: Enbookdesign Diterbitkan Oleh PT Penamuda Media Casa Sidoarium RT 03 Ngentak, Sidoarium Dodeam Sleman Yogyakarta HP/Whatsapp : +6285700592256 Email : [email protected] Web : www.penamuda.com Instagram : @penamudamedia Cetakan Pertama, Oktober 2023 x + 165, 15x23 cm Hak cipta dilindungi oleh undang-undang Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku tanpa izin Penerbit


v Kata Pengantar asa syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan Karunia yang diberikan – Nya. Sehingga buku kolaborasi yang berjudul ‚Pengantar Ekonomi Mikro‛ ini dapat dipublikasikan dengan baik. Diharapkan buku ini dapat memberikan sumbangsih dalam ilmu pengetahuan dan wawasan bagi siapa saja yang mempunyai minat untuk membaca terkait pembahasan Ekonomi Mikro. Buku ini terdiri dari 11 Bab yang merupakan kolaborasi sejumlah dosen dan praktisi dari berbagai institusi perguruan tinggi yang sesuai dengan bidang kepakarannya yang tersebar di wilayah Indonesia. Kami sadar bahwa penulisan buku ini bukan merupakan buah hasil kerja keras kami sendiri. Banyak pihak yang sudah berjasa dalam proses penyelesaian buku ini. Tujuan dari penulisan buku ini bukan hanya untuk membantu para mahasiswa melainkan bagi masyarakat yang berminat pada buku ini. Oleh sebab itu, kami mohon agar pembaca memberi kritik dan juga saran terhadap buku ini agar kami dapat terus meningkatkan kualitas buku. Akhir kata kami ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dan mendukung penyusunan buku ini, sehingga buku ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Titis Nistia Sari, S.ST.,ME. Editor R


vi Daftar Isi Kata Pengantar ............................................................... v Daftar Isi ....................................................................... vi BAB 1 Penjelasan Umum Tentang Ekonomi Mikro ............. 1 A. Gambaran Umum Ekonomi Mikro ..................................................2 B. Ruang Lingkup Ekonomi Mikro........................................................3 C. Manfaat dan Tujuan Mempelajari Ekonomi Mikro.......................11 BAB 2 Hukum Permintaan ............................................. 13 A. Pengertian Hukum Permintaan.....................................................14 B. Teori Permintaan...........................................................................16 C. Kurva Permintaan..........................................................................17 D. Fungsi Permintaan.........................................................................19 E. Faktor Penentu Permintaan ..........................................................22 BAB 3 Hukum Penawaran .............................................. 23 A. Fungsi Penawaran .........................................................................28 B. Penawaran Pasar vs Penawaran Individu......................................29 C. Pergeresan Titik di Sepanjang Kurva .............................................30 D. Pergeseran Kurva Penawaran .......................................................32 BAB 4 Elastisitas Permintaan dan Penawaran .................. 41 A. Elastisitas permintaan ...................................................................42 B. Elastisitas penawaran (Elasticity of Supply) ..................................48


vii BAB 5 Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan ............... 53 A. Konsep Produksi dan Faktor Produksi...........................................55 B. Fungsi Produksi .............................................................................57 C. Kegiatan Perusahaan dan Bentuk-Bentuk Perusahaan.................58 D. Tujuan Perusahaan........................................................................60 BAB 6 Keseimbangan Pasar ............................................ 61 A. Harga dan Teori Permintaan .........................................................62 B. Harga dan Teori Penawaran..........................................................63 C. Kurva Permintaan dan Kurva Penawaran .....................................64 D. Pergeseran Kurva Permintaan dan Kurva Penawaran ..................66 E. Keseimbangan Pasar (Equilibrium) ...............................................68 F. Pergeseran Kurva Keseimbangan..................................................70 BAB 7 Teori Tingkah Laku Konsumen dan Kurva Kepuasan ........................................................................ 73 A. Utilitas atau Tingkat Kepuasan......................................................74 B. Marginal Utility..............................................................................74 C. Konsumsi dan Kurva Indiferen ......................................................76 D. Fitur dalam Kurva Indiferen ..........................................................77 E. Respon terhadap Perubahan Pendapatan dan Harga...................79 BAB 8 Biaya Produksi .................................................... 83 A. Macam-Macam Biaya....................................................................86 B. Penerimaan ...................................................................................92 C. Keuntungan ...................................................................................96


viii BAB 9 Struktur Pasar Persaingan Sempurna ................... 101 A. Karakteristik Pasar Persaingan Sempurna...................................102 B. Maksimisasi Laba.........................................................................106 C. Penerimaan Marginal, Biaya Marginal, dan Maksimisasi Laba ...106 D. Menentukkan Ouput Jangka Pendek ..........................................108 E. Kurva Penawaran Pasar...............................................................113 F. Elastisitas penawaran pasar........................................................114 G. Surplus produsen.........................................................................115 H. Perbedaan Surplus Produsen dan Laba.......................................116 I. Memilih Output Jangka Panjang .................................................117 J. Ekuilibrium pasar kompetitif jangka panjang..............................119 BAB 10 Struktur Pasar Persaingan Monopoli .................. 121 A. Sebab Terjadinya Monopoli ........................................................123 B. Posisi Keseimbangan ...................................................................124 C. Keputusan Output dan Harga......................................................126 D. Pendapatan Monopoli.................................................................126 E. Keburukan Monopoli...................................................................129 F. Monopoli Dalam Islam ................................................................129 BAB 11 Struktur Pasar Persaingan Oligopoli ................... 131 A. Pengertian Oligopoli....................................................................132 B. Karakteristik Pasar Oligopoli .......................................................134 C. Model Pasar Oligopoli .................................................................135 D. Kolusi dalam Oligopoli.................................................................136 E. Hambatan Masuk Pasar Oligopoli ...............................................138


ix F. Kelebihan dan Kekurangan Pasar Oligopoli ................................139 BAB 12 Struktur Pasar Persaingan Monopolistik ............ 143 Daftar Pustaka ............................................................ 151 Tentang Penulis .......................................................... 159


x


Pengantar Ekonomi Mikro 1 BAB 1 Penjelasan Umum Tentang Ekonomi Mikro


2 Pengantar Ekonomi Mikro Ekonomi mikro merupakan cabang ilmu dari ilmu ekonomi yang lebih berfokus pada ekonomi rumah tangga, dalam ekonomi mikro, yang umum dibahas secara fundamental adalah perilaku ekonomi individu, selain itu, ekonomi mikro juga akan membahas ekonomi rumah tangga, bisnis kecil, dan pasar dalam skala kecil, lebih jauh, pembahasan utama dalam ekonomi mikro akan merujuk dan merefleksikan kegiatan produksi, konsumsi, dan distribusi, serta alokasi sumber daya secara tepat sebagai bentuk upaya manusia dalam memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas, mengingat sumber daya yang terbatas, terutama sumber daya alam. Ilmu ekonomi secara umum dapat didefinisikan sebagai bidang ilmu yang mempelajari perilaku individu atau sekelompok orang dengan upaya dan usahanya dalam memenuhi kebutuhannya. Gambaran atau refleksi ilmu ekonomi dapat tercermin dalam kegiatan sehari-hari, yang menunjukkan interaksi manusia dalam konteks ekonomi, dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan pokok, dan mencapai cukup materi untuk mendapatkan kesejahteraan atau berada pada standar kesejahteraan yang ditetapkan oleh individu itu sendiri. Ilmu ekonomi mengajarkan bagaimana seorang individu memenuhi kebutuhan dengan adanya tradeoff, yang artinya bahwa akan ada kebutuhan yang menjadi prioritas, dan ada kebutuhan yang dikorbankan. Hal ini, menggambarkan sikap cautious atau hati-hati konsumen untuk memilih barang berdasarkan kualitas dan daya guna, tanpa mengabaikan kemampuan finansial atau daya beli mereka. Secara umum, ilmu ekonomi memberikan gambaran


Pengantar Ekonomi Mikro 3 akan penggunaan sumber daya secara efisien dan efektif untuk kebutuhan dan keinginan manusia, tanpa merusak sumber daya tersebut, mengingat jumlahnya yang terbatas (Widyastuti, 2015). Ekonomi mikro membahas banyak aspek ekonomi, diantaranya adalah perilaku konsumen, perusahaan, serta penentuan harga pasar dan kuantitas faktor input, barang dan jasa yang diperjualbelikan. Dalam ekonomi mikro, bahasan utama mengarah pada bagaimana berbagai keputusan dan perilaku yang dapat mempengaruhi permintaan dan penawaran atas barang dan jasa, yang akan menjadi sebuah aspek penting dalam penentuan harga dan bagaimana harga akan mempengaruhi penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya (Febianti, 2014). Terdapat banyak aspek yang dibahas dalam ekonomi mikro, sebagai salah satu cabang ilmu ekonomi yang banyak mengarah pada perekonomian di skala rumah tangga, hingga kegiatan ekonomi di skala nasional, ekonomi mikro akan mencerminkan kegiatan pokok dalam perekonomian, terutama tiga kegiatan utama yakni produksi, konsumsi, dan distribusi. Secara umum, beberapa aspek fundamental yang dibahas dalam ekonomi mikro adalah sebagai berikut: 1. Permintaan dan Penawaran Dalam ekonomi mikro, terdapat dua konsep utama yaitu permintaan dan penawaran. Permintaan merujuk pada jumlah barang atau jasa yang diinginkan oleh konsumen dan mampu dibeli pada saat harga dan waktu tertentu sesuai dengan penghasilannya. Sebaliknya,


4 Pengantar Ekonomi Mikro penawaran adalah jumlah barang atau jasa yang ditawarkan oleh produsen dan mampu dijual pada saat harga dan waktu tertentu. Hukum permintaan dan penawaran mengatur interaksi antara konsumen dan produsen. Hukum permintaan menyatakan bahwa jika harga naik, maka permintaan barang atau jasa turun, sebaliknya jika harga rendah maka permintaan barang atau jasa naik . Sementara itu, hukum penawaran menyatakan bahwa jika harga naik maka penawaran barang atau jasa akan meningkat, sebaliknya jika harga turun maka penawaran barang atau jasa akan menurun. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan antara lain harga barang lain, selera konsumen, jumlah penduduk, dan tingkat pendapatan. Sedangkan penawaran dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti luas lahan, tingkat upah, dan tingkat pengangguran (Venny & Asriati, 2022). 2. Produksi, Konsumsi dan Distribusi Produksi dalam konteks ekonomi mikro, didefinisikan sebagai bentuk kegiatan, upaya, atau usaha yang dilakukan manusia untuk menciptakan, atau memberikan nilai tambah (added value) pada barang atau jasa. Dalam proses produksi, dibutuhkan adanya faktor produksi, seperti tanah, tenaga kerja, sumber daya alam, peralatan dan teknologi produksi, keahlian, dan berbagai faktor lain yang dapat berkontribusi dalam proses produksi. Definisi lain produksi diartikan sebagai upaya manusia untuk menciptakan kekayaan atau memanfaatkan sumber daya untuk mendapatkan keuntungan dari sumber daya yang diolah kembali dalam bentuk barang atau jasa. Adapun contoh-contoh kegiatan


Pengantar Ekonomi Mikro 5 produksi, seperti, produksi ikan bandeng, pembuatan roti, pembuatan alat transportasi, pembuatan kertas dan pensil, dan masih banyak lainnya (Wahyuni, 2013). Konsumsi, beda halnya dengan produksi yang merupakan kegiatan untuk menciptakan barang, konsumsi didefinisikan sebagai kegiatan mengkonsumsi, yakni menggunakan atau membeli barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan. Konsumen umumnya memilih barang dan jasa yang hendak dikonsumsi melalui pertimbangan, dimulai dari barang dan jasa mana yang paling memberikan nilai guna dan kepuasan tertinggi. Dalam kegiatan konsumsi, tingkat konsumsi seseorang umumnya dipengaruhi oleh tingkat pendapatan, semakin tinggi pendapatan seseorang umumnya tingkat konsumsinya akan tinggi juga. Hal ini menjelaskan kondisi dimana seorang konsumen menunda kebutuhan dan keinginan dalam membeli suatu barang, dan beberapa diantaranya hanya membeli barang yang kualitas dan nilai gunanya terkesan standar, dikarenakan keterbatasan finansial, konsumen tidak membeli barang dengan kualitas superior dan nilai guna yang superior pula. Distribusi dalam konteks ekonomi mikro didefinisikan sebagai bentuk kegiatan yang mencerminkan pengalokasian kekayaan dan sumber daya kepada masyarakat, dalam konteks yang lebih spesifik pada perusahaan, distribusi dapat dilihat pada kegiatan penyaluran barang ke pasar-pasar, atau penyaluran bahan baku ke perusahaan yang akan mengolah bahan mentah tersebut menjadi barang jadi. Kegiatan distribusi memiliki empat aspek yang dapat menciptakan keadilan


6 Pengantar Ekonomi Mikro secara sosial, diantaranya gaji yang setara, profit atau keuntungan untuk pelaku usaha, biaya sewa tanah dan alat produksi yang tidak berlebihan, serta peran pemerintah untuk menciptakan kebijakan dan peraturan yang mendukung kegiatan perekonomian. Adapun beberapa hal yang mendasari kegiatan produksi, diantaranya adalah kegiatan tukar menukar, kebutuhan, kekuasaan, dan sistem sosial dan nilai etika. Distribusi juga dapat terjadi karena adanya kebutuhan seseorang untuk memperoleh upah untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya, sementara perusahaan di sisi lain, juga memerlukan adanya sumber daya manusia sebagai faktor produksi (Alang, 2019). 3. Struktur Pasar Struktur pasar dalam ilmu ekonomi, menggambarkan bagaimana proses terjadinya transaksi, atau interaksi antara penjual dan pembeli, selain itu struktur pasar juga menggambarkan tingkat persaingan, perilaku produsen, dan efisiensi pasar. Struktur pasar memainkan peran penting dalam kegiatan ekonomi, dengan adanya struktur pasar, maka baik konsumen maupun produsen memiliki informasi terkait kondisi pasar. Struktur pasar memiliki dampak yang signifikan pada hasil pasar seperti harga, kuantitas, serta kualitas barang dan jasa yang diproduksi dan diperjualbelikan di pasar. Lebih jauh, struktur pasar dapat mempengaruhi surplus antara konsumen dan produsen (Azkiyah & Yulhendri, 2023). Terdapat beberapa jenis pasar dalam ekonomi mikro, yang mana dikelompokkan berdasarkan jumlah produsen dan konsumen, serta sifat barang dan jasa yang


Pengantar Ekonomi Mikro 7 diperjualbelikan dipasar tersebut, adapun pasar-pasar dikelompokkan kedalam empat jenis, yakni sebagai berikut (Husna & Thamrin, 2021): a. Pasar Persaingan Sempurna. Dalam pasar ini, terdapat banyak penjual dan banyak pembeli, produk yang diperjualbelikan memiliki kemiripan, dengan demikian tidak ada satupun produsen yang dapat mendominasi atau mengendalikan harga. Lebih jauh, konsumen memiliki informasi lengkap mengenai produk dan harga, sehingga bebas untuk memilih produk mana yang hendak dibeli. b. Pasar Monopoli. Pasar ini hanya memiliki satu produsen, dengan demikian, produsen ini dapat mengendalikan harga sesuai keinginan, akan barang dan jasa yang ia perjualbelikan, hal ini juga dimungkinkan karena tidak ada pesaing terhadap produsen utama dalam pasar ini. c. Pasar Oligopoli. Pasar ini memiliki ciri, dimana terdapat sejumlah kecil produsen yang memiliki kekuatan untuk mengendalikan pasokan barang dan jasa. Produsen memiliki kemampuan untuk mengendalikan harga, namun cenderung memiliki hambatan dalam memasuki pasar. d. Pasar Monopolistik. Dalam pasar ini terdapat banyak produsen, namun yang diperjualbelikan merupakan produk yang berbeda satu sama lain, dengan demikian, setiap produsen memiliki keunggulan sehingga dapat menetapkan harga sesuai keinginan mereka.


8 Pengantar Ekonomi Mikro 4. Sumber Daya Kegiatan ekonomi terdiri dari tiga kegiatan pokok, yakni produksi, konsumsi, dan distribusi. Berjalannya kegiatan ini membutuhkan adanya sumber daya, sumber daya yang dimaksud dapat berupa sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya modal, dan teknologi. Semua aspek ini memiliki peran dan mampu memberikan kontribusi dalam kegiatan ekonomi. Apabila sumber daya ini digunakan secara berlebihan, maka akan memberikan dampak pada lingkungan, dengan demikian adanya sumber daya manusia, yang memiliki kecerdasan dan inovasi, didukung oleh teknologi, memberikan potensi untuk menggunakan sumber daya dengan lebih efisien, lebih hemat, namun tidak mengurangi kualitas barang dan jasa yang dihasilkan. Dalam konteks ekonomi mikro, sumber daya alam merupakan faktor produksi yang berasal dari alam, dan digunakan dalam proses produksi barang dan jasa. Sumber daya alam dibedakan menjadi dua yakni, yang dapat diperbaharui dan yang tidak dapat diperbaharui, sumber daya alam menjadi suatu pertimbangan dalam kegiatan produksi, yang mana kelangkaan sumber daya alam menyebabkan potensi untuk peningkatan harga akan bahan-bahan mentah. Dengan demikian, penggunaan sumber daya alam, membutuhkan metode yang efisien dan efektif sehingga tidak menyebabkan adanya kelangkaan dan kerusakan (Febianti, 2014). Sumber daya manusia, didefinisikan sebagai individu-individu yang berada dalam suatu organisasi,


Pengantar Ekonomi Mikro 9 dan berkontribusi pada keberhasilan organisasi tersebut. Secara umum, sumber daya manusia, dapat diartikan sebagai mereka yang bekerja, tidak terbatas pada konteks perusahaan, namun secara umum berkontribusi dalam kegiatan perekonomian. Sumber daya manusia, memiliki kemampuan, pengetahuan, dan keahlian, yang menjadi faktor utama dalam menciptakan inovasi, dan menggunakan teknologi. Dengan kapabilitas ini, sumber daya manusia memiliki berbagai potensi, yang dapat mengarah pada pertumbuhan ekonomi baik secara lansung maupun secara tidak lansung (Arifin & Haryanto, 2021). Adapun jenis sumber daya lainnya, dapat berupa modal fisik, yang dapat digambarkan dalam bentuk peralatan, alat, dan teknologi, yang dapat berkontribusi pada bisnis, produksi barang dan jasa. Lebih jauh, sumber daya dapat memberikan kemampuan atau kapabilitas pada bisnis, perusahaan, maupun usaha untuk meningkatkan kapasitas produksi. 5. Kesejahteraan Kesejahteraan dalam ekonomi mikro cenderung mengarah pada pengembangan ekonomi mikro pada masyarakat secara luas, namun lebih spesifik pada jangkauan mikro, seperti usaha mikro, kecil dan menengah, serta ekonomi rumah tangga. Konteks kesejahteraan juga mengikutkan peran pemerintah dalam merumuskan kebijakan dan aturan yang dapat mendukung perkembangan ekonomi mikro. Salah satu aspek yang sering dikaitkan dengan kesejahteraan adalah penyerapan tenaga kerja dan kualitas hidup masyarakat


10 Pengantar Ekonomi Mikro secara umum, kesejahteraan dalam ekonomi mikro, mengarah pada aspek ekonomi, sosial dan lingkungan, yang kiranya dapat dicapai dengan adanya produktivitas, efisiensi dan distribusi sumber daya yang seimbang (Yunani, 2018). Terdapat beberapa indikator kesejahteraan yang dapat diukur dalam konteks ekonomi mikro, diantaranya adalah sebagai berikut (Nasution, 2020): a. Keberadaan ekonomi sangat penting untuk kehidupan individu, sosial, dan bernegara, karena setiap orang melakukan kegiatan ekonomi yang berbeda. Dalam situasi ini, kesejahteraan dapat diukur berdasarkan kemampuan individu dalam berekonomi, yang berdampak pada pelaksanaan upacara keagamaan serta perspektif masyarakat modern tentang keberhasilan yang berpusat pada kekayaan. b. Indikator kesejahteraan dapat diukur dari bagaimana manusia mengelola dan mengeksploitasi kekayaan alam. Perbedaan yang semakin besar antara orang kaya dan miskin menunjukkan bahwa kesejahteraan belum dinikmati oleh semua orang. c. Kegiatan ekonomi yang baik dan benar adalah yang dapat memberikan manfaat abadi bagi pelakunya dan tidak berdampak negatif pada orang lain. Ini menunjukkan kesejahteraan karena orang dapat memenuhi kebutuhan tanggungannya. d. Pertumbuhan dan kemajuan pelaku ekonomi mikro merupakan indikator kesejahteraan. Jika ekonomi masyarakat buruk, hal itu akan berdampak pada


Pengantar Ekonomi Mikro 11 faktor lain seperti gizi buruk, pendidikan yang rendah, dan peningkatan kriminalitas. Akibatnya, untuk mendukung perekonomian petani, perlindungan dan pemberdayaan petani sangat penting. Mempelajari ekonomi mikro, dapat memberikan gambaran akan ilmu ekonomi pada skala mikro, dan secara umum. Dengan mempelajari ekonomi mikro, akan banyak manfaat yang didapatkan seseorang, diantaranya adalah sebagai beriku (Maryono et al., 2016): 1. Memahami Perilaku Ekonomi: Ekonomi mikro membantu kita memahami bagaimana orang, rumah tangga, dan bisnis memilih menggunakan sumber daya yang terbatas. Ini mencakup pemahaman tentang bagaimana pembeli memilih barang, dan bagaimana produsen memilih apa dan berapa banyak barang yang akan diproduksi. 2. Memahami Prinsip Dasar Ekonomi: Memahami prinsipprinsip dasar ekonomi seperti elastisitas, hukum permintaan dan penawaran, dan lainnya membantu kita membuat pilihan yang lebih baik dalam bisnis dan kehidupan sehari-hari. 3. Analisis Pasar: Ekonomi mikro juga membantu kita memahami mekanisme pasar, bagaimana harga ditentukan, dan bagaimana sumber daya didistribusikan melalui mekanisme pasar. Ini penting untuk memahami bagaimana perubahan dalam penawaran dan permintaan dapat mempengaruhi harga dan output.


12 Pengantar Ekonomi Mikro 4. Keputusan Bisnis: Pengusaha dan manajer bisnis sangat memerlukan pemahaman tentang ekonomi mikro karena ini membantu mereka membuat keputusan tentang penggunaan sumber daya, penentuan harga, produksi, dan strategi pasar. 5. Kebijakan Publik: Pemerintah juga menggunakan ekonomi mikro saat membuat kebijakan publik. Misalnya, untuk menentukan bagaimana pajak atau subsidi dapat mempengaruhi ekonomi atau bagaimana regulasi tertentu dapat mempengaruhi perilaku produsen dan konsumen. 6. Kesejahteraan Ekonomi: Pengetahuan tentang ekonomi mikro memungkinkan kita untuk mengevaluasi bagaimana kebijakan atau perubahan ekonomi tertentu dapat mempengaruhi kesejahteraan individu atau kelompok masyarakat tertentu. 7. Inovasi dan Kewirausahaan: Ekonomi mikro dapat membantu mendorong inovasi dan kewirausahaan dengan memberikan pemahaman tentang bagaimana pasar bekerja dan bagaimana menciptakan peluang bisnis. 8. Memahami Isu-Isu Ekonomi: Pemahaman tentang masalah ekonomi seperti inflasi, pengangguran, dan pertumbuhan ekonomi dibantu oleh ekonomi mikro. Dengan memahami masalah ini, kita dapat membuat solusi yang efektif.


Pengantar Ekonomi Mikro 13 BAB 2 Hukum Permintaan


14 Pengantar Ekonomi Mikro Permintaan merupakan berapa banyak produk yang diminta di pasar tertentu dengan tingkat nilai tertentu dan membayar dalam periode tertentu. Kadang-kadang, minat seseorang untuk suatu barang tidak sepenuhnya diselesaikan oleh harga barang yang dimaksud, tingkat gaji, populasi, selera dan angka mulai sekarang, serta harga barang dagangan atau barang pengganti yang berbeda. Hipotesis permintaan berpusat pada hubungan antara permintaan dan perubahan biaya sementara variabel yang berbeda dianggap konsisten. Hipotesis ini meletakkan suatu standar yang berlaku secara hipotetis sehubungan dengan permintaan yang dikenal sebagai hukum kepentingan. (Putong, 2005). Hukum permintaan menyatakan bahwa biaya dari tiga item bertambah atau menyebabkan jumlah item yang diminta berkurang dan dengan asumsi biaya item jatuh dari biaya uniknya, ini menyiratkan bahwa jumlah item yang diminta akan bertambah. Selanjutnya bunga berbanding terbalik dengan biaya dalam hal kecurigaan itu ceteris paribus. (Sarnowo and Sunyoto, 2013) Jumlah permintaan atas suatu produk dapat dirumuskan sebagai berikut : Serta kurva permintaan dari fungsi permintaan dapat digambarkan sebagai berikut :


Pengantar Ekonomi Mikro 15 Gambar 1. Kurva Permintaan Linear Keterangan : Q = Jumlah produk yang diminta a = Konstanta b = Koefisien arah garis kurva P = Harga produk diminta per unit D = Permintaan (demand) Apa yang terjadi jika harga produk turun. Seperti dua hal terjadi jika harga suatu barang turun sebagai berikut: 1. Jumlah permintaan akan bertambah atau lebih. Karena daya beli pelanggan yang lebih membumi terhadap barang. Karena pengurangan biaya barang menyiratkan bahwa biaya barang lebih murah daripada biaya sebelumnya. Gambar 2. Pengaruh Harga terhadap Jumlah Produk


16 Pengantar Ekonomi Mikro Dari gambar 1.2 merupakan kurva permintaan diatas biaya semua barang adalah P1 dengan bunga habis untuk hasil Q1. Pada titik ketika harga barang dikurangi menjadi P2, jumlah permintaan untuk barang tersebut menjadi Q2. Perubahan dari biaya P1 ke P2 adalah ΔP, serta penyesuaian jumlah item dari Q1 ke Q2 adalah ΔQ. Proporsi antara penyesuaian biaya dan jumlah yang diminta dikenal sebagai kemiringan gradien. (Sarnowo and Sunyoto, 2013) 2. Tidak ada permintaan yang nol. Karena penurunan biaya barang terjadi tanpa henti, pasar akan menjawab tanpa minat. Sehingga cenderung diharapkan bahwa dengan menganggap barang tersebut tidak memiliki biaya, berarti barang tersebut tidak memiliki kelebihan yang ditunjukkan oleh kemampuannya. Teori permintaan merupakan alat logis untuk melihat berapa banyak barang dagangan yang disebutkan dan perubahan populer untuk tenaga kerja dan produk mengingat hukum permintaan. Perubahan permintaan atas tenaga kerja dan produk harus terlihat dari perubahan dalam kurva bunga. Kepentingan untuk tenaga kerja dan produk terkait erat dengan perilaku pembeli. Pembeli adalah orang-orang yang membawa uang tunai dan menjadi pembeli tenaga kerja dan produk yang dicari. (Adiningsih dan Kadarusman, 2003) Teori permintaan menyatakan bahwa kerinduan pembeli untuk membeli barang dagangan bergantung pada tingkat biaya yang berbeda selama jangka waktu tertentu. Permintaan merupakan berapa banyak produk yang diminta


Pengantar Ekonomi Mikro 17 di pasar tertentu dengan tingkat biaya pada pembayaran tertentu pada periode tersebut. Kurva permintaan menunjukkan hubungan antara biaya suatu barang dan jumlah yang diminta, yang harus terlihat dalam tabel bunga yang, jika diuraikan secara grafis, akan membingkai kurva permintaan. Kurva permintaan merupakan tikungan yang menghubungkan tingkat nilai produk dengan jumlah yang diminta dari barang dagangan tersebut. (Sumanda, 2014) Menurut Rahardja (2007), kurva permintaan merupakan menggambarkan gagasan tentang hubungan antara harga suatu barang tertentu dan berapa banyak yang diminta oleh pembeli. Tren permintaan untuk berbagai jenis barang biasanya berkurang dari kiri ke bawah kanan. Belokan seperti itu disebabkan oleh gagasan tentang hubungan antara biaya dan jumlah yang diminta, yang memiliki hubungan terbalik. Menurut Haryati (2007), kurva permintaan merupakan menghubungkan produk dan jumlah barang dagangan yang diminta. Pembeli tidak dapat menindaklanjuti dengan biaya yang lebih besar untuk jumlah tertentu. Namun, jumlah yang sama dan pembeli akan menindaklanjuti dengan biaya yang lebih rendah. Gagasan ini dikenal sebagai kesiapan pembeli yang paling ekstrim untuk membayar atau kemampuan membayar atau willingness to pay. Apalagi ada kurva permintaan linear. Linear artinya harus menurun atau mengecil, lurus merata atau lurus ke atas atau vertikal. Menghasilkan peristiwa permintaan negatif dan biaya buruk. Kepentingan negatif merupakan biaya yang


18 Pengantar Ekonomi Mikro begitu tinggi sehingga pergerakan pasar tertahan sampai jumlah yang disediakan memberikan biaya yang sesuai. Kurva permintaan memiliki kecenderungan negatif, sebenarnya maksudnya dengan asumsi biaya bertambah maka jumlah yang diminta berkurang dan sebaliknya jika biaya turun dan permintaan bertambah. Ada beberapa model yang berbeda, misalnya kemiringan kurva permintaan nol yang menyiratkan bahwa permintaan dapat berubah meskipun biayanya tetap. Lain halnya dengan kemiringan kurva permintaan yang tidak terbatas, misalnya biaya dapat berubah namun permintaan tetap seperti semula. (Priyono and Ismail, 2012) Untuk menunjukkan hubungan antara jumlah produk yang diminta dan tingkat biaya, dapat dilakukan dengan membuat rencana atau skedul permintaan. Rencana atau skedul permintaan merupakan yang menampilkan jumlah tenaga kerja dan produk yang diminta pada tingkat biaya yang berbeda. Ilustrasi rencana ajakan adalah seperti yang ditampilkan pada tabel di bawah ini: Tabel 3.1 Skedul Permintaan Barang X Harga Barang X Jumlah yang diminta A Rp. 6 4 B Rp. 5 5 C Rp. 4 6 D Rp. 3 7 E Rp. 2 8 F Rp. 1 9


Pengantar Ekonomi Mikro 19 Pada tabel 3.1 dapat dijelaskan bahwa semakin rendah harga barang X, semakin besar jumlah barang X yang diminta. Dapat diduga bahwa hubungan antara biaya dan jumlah yang diminta adalah sebaliknya. (Nuraini, 2016) Dari skedul permintaan pada tabel 3.1 dapat digambarkan hubungan antara biaya dan jumlah yang diminta dengan menggunakan kurva permintaan. Keadaan bentuk kurva permintaan pada tabel 3.1 adalah sebagai berikut: Gambar 3. Kurva Permintaan Barang X Pada gambar 3.1 diatas dapat dijelaskan bahwa kemiringan kurva permintaan yaitu negatif. Ini mengimplikasikan bahwa hubungan antara harga barang X dan jumlah barang X yang diminta berbanding terbalik. Jadi dengan asumsi bahwa biaya barang X turun, berapa banyak barang X akan bertambah begitu juga sebaliknya. Fungsi Permintaan merupakan kemampuan yang menunjukkan hubungan antara biaya dan jumlah tenaga kerja dan produk yang diminta. Kemampuan permintaan


20 Pengantar Ekonomi Mikro diambil sesuai dengan perspektif pembeli. Fungsi permintaan digunakan untuk menyelidiki perilaku pembelanja dan biaya tenaga kerja dan produk. (Arwin, 2020) Pada dasarnya fungsi permintaan mengikuti hukum permintaan seperti ‚Jika harga naik maka permintaan akan turun dan sebaliknya jika harga turun maka permintaan akan naik‛. Dari hukum permintaan di atas, sangat mungkin beralasan bahwa biaya dan jumlah produk dalam setiap kasus berbanding terbalik. Hal ini menunjukkan bahwa kecenderungan fungsi permintaan akan terus negatif. Ilustrasi fungsi permintaan misalnya Gula merek A variasi 5 kg, yang semula dijual Rp75.000, kini turun nilainya menjadi Rp50.000. Penurunan harga ini membuat perolehan Gula merek A meningkat karena banyak pembeli yang mendapatkannya dan beralih dari merek lain. Unsur-unsur yang mempengaruhi fungsi permintaan sebagai berikut: (Sjaroni, Noveria dan Djunaedi, 2019) 1. Pendapatan Konsumen yang menjadi Target Market Jika pelanggan pasar sasaran tipikal memiliki gaji yang besar, Anda dapat menetapkan harga item yang lebih tinggi daripada item serupa lainnya. Bagaimanapun, jika gaji rata-rata rendah atau tenaga kerja serupa lainnya dan produk dijual dengan harga yang jauh lebih rendah, menetapkan harga yang sangat tinggi tampaknya tidak baik. Oleh karena itu, dalam menentukan biaya barang yang tepat, harus dilakukan terlebih dahulu dengan pemeriksaan ke pasar sasaran atau fragmen pelanggan. Jika Anda menetapkan harga secara sembarangan,


Pengantar Ekonomi Mikro 21 ketidakseimbangan akan terjadi. Pembeli yang memiliki gaji tingkat atas mungkin memiliki opsi untuk membeli barang apa pun. Namun, jika gaji Anda rendah, lebih sedikit orang yang akan membeli produk Anda karena pembagiannya terlalu terbatas. 2. Ketersediaan serta Harga Produk Pelengkap Biaya dan jumlah barang yang tersedia juga dapat dipengaruhi oleh ketersediaan barang dagangan dan harga barang pengganti atau timbal balik yang tersedia. Ilustrasi barang pengganti misalnya kendaraan dengan bahan bakar, yang biaya dan aksesibilitasnya akan berkurang karena semakin banyak kendaraan listrik dijual di pasar dengan harga lebih murah. Gambaran dari item yang sesuai yang mempengaruhi fungsi permintaan seperti bahwa semakin tinggi harga bahan bakar, semakin rendah keuntungan pembeli dalam membeli kendaraan dengan bahan bakar minyak. Contoh lain yaitu kurangnya pembuatan chipset ponsel, yang membuat ketersediaan ponsel sedikit dan harganya meningkat. 3. Prediksi Harga di Masa Depan Bahan pokok atau produk lain yang harganya diperkirakan naik di kemudian hari akan dibeli lebih banyak ketika harganya masih rendah. Saat pembelian terlalu banyak, ketersediaan barang jadi berkurang dan tentu saja membuat harganya naik. Orang-orang yang berkerumun atau menimbun barang bisa menjual barang yang dibeli dengan harga yang lebih tinggi.


22 Pengantar Ekonomi Mikro Permintaan individu atau masyarakat untuk suatu tidak sepenuhnya ditentukan oleh banyak variabel atau faktor tertentu. Misalnya faktor-faktor penentu permintaan sebagai berikut: (Sukirno, 2016) 1. Harga barang itu sendiri. 2. Harga barang lain yang berkaitan erat dengan barang tersebut. 3. Pendapatan rumah tangga dan pendapatan rata-rata masyarakat. 4. Corak distribusi pendapatan dalam masyarakat. 5. Cita rasa masyarakat. 6. Jumlah penduduk. 7. Ramalan mengenai keadaan di masa yang akan datang. Dalam pemeriksaan keuangan dipandang bahwa permintaan terhadap suatu barang pada dasarnya dipengaruhi oleh tingkat biayanya. Akibatnya, permintaan pada prinsipnya adalah hubungan antara jumlah yang diminta dari suatu barang dan harga barang itu tersebut.


Pengantar Ekonomi Mikro 23 BAB 3 Hukum Penawaran


24 Pengantar Ekonomi Mikro umlah barang atau jasa yang ditawarkan adalah jumlah barang atau jasa yang mampu dan bersedia dijual oleh penjual atau produsen. Jumlah barang atau jasa yang ditawarkan dipengaruhi oleh banyak faktor, dalam hal ini harga memiliki peran yang istimewa dalam analisis (Mankiw, 2021). Menurut Sukirno (2019), terdapat beberapa faktor penentu penjual atau produsen dalam menawarkan produknya pada berbagai tingkat harga. 1. Harga barang atau jasa itu sendiri Harga barang atau jasa itu sendiri memerankan peran yang sangat penting dalam menentukan penawaran, sehingga teori penawaran menumpukan perhatiannya pada hubungan antara tingkat harga dengan jumlah/kuantitas barang atau jasa yang ditawarkan. Hubungan antara harga (P) dan jumlah yang ditawarkan (Q) inilah yang disebut dengan hukum penawaran: ‘dengan faktor lain yang dianggap tetap (ceteris paribus), ketika harga meningkat, maka jumlah yang ditawarkan juga meningkat, dan ketika harga turun, maka jumlah yang ditawarkan juga menurun’ (Mankiw, 2021). Dari hukum penawaran ini kita dapat menyimpulkan bahwa harga dan jumlah (kuantitas) yang ditawarkan memiliki hubungan positif. Dampak dari hubungan positif ini adalah kurva penawaran memiliki slope (kemiringan) positif, yaitu dari kiri bawah ke kanan atas. Hukum penawaran ini digambarkan dalam garis S pada Gambar 1, dimana garis X menunjukkan jumlah barang/jasa yang ditawarkan di pasar dan garis Y menunjukkan harga barang/jasa di pasar.


Pengantar Ekonomi Mikro 25 Gambar 1. Kurva Penawaran 2. Harga barang atau jasa lain Barang atau jasa di pasar memiliki beberapa tipe, salah satunya yakni barang yang saling bersaing satu sama lain dalam memenuhi kebutuhan masyarakat (barang pengganti). Barang yang bersifat saling menggantikan ini dapat menimbulkan pengaruh penting kepada penawaran suatu produk. Sebagai contoh, di pasar Negara N terdapat tas lokal dan tas impor dengan kualitas dan harga yang sama, yakni Rp300.000/unit, kemudian pemerintah meningkatkan bea masuk sehingga harga tas impor akan mengalami kenaikan menjadi Rp.350.000/unit. Konsumen tas impor kini akan berpikir kembali untuk membeli tas impor karena kenaikan harga sebesar Rp50.000 tersebut, beberapa konsumen mungkin akan beralih ke tas lokal yang kini memiliki harga lebih murah dari tas impor. Sehingga permintaan konsumen akan tas lokal akan mengalami peningkatan. Peningkatan permintaan konsumen inilah yang akan mendorong para Harg a (P) Jumlah barang/jasa (Q) S 0


26 Pengantar Ekonomi Mikro produsen tas lokal untuk meningkatkan produksi dan penawaran tas lokal di pasar. 3. Biaya produksi Pengeluaran untuk faktor-faktor produksi memberikan pengaruh yang besar terhadap biaya produksi. Kenaikan pengeluaran untuk faktor-faktor produksi tanpa disertai dengan peningkatan produktivitas (kuantitas output tetap) akan meningkatkan biaya produksi. Di beberapa perusahaan, kenaikan faktor-faktor produksi dapat menyebabkan biaya produksi menjadi lebih besar dari penerimaan dari hasil penjualan, sehingga perusahaan mengalami kerugian (penerimaan tidak dapat menutup biaya produksi). Hal ini dapat menyebabkan penurunan produksi (kuantitas output menurun) dan penurunan penawaran oleh perusahaan. Meskipun di perusahaan-perusahaan lain kenaikan harga faktor-faktor produksi hanya mengurangi keuntungan perusahaan, tidak sampai pada tahap perusahaan menjadi rugi (penerimaan masih bisa menutup biaya produksi). Meskipun begitu, ketika keuntungan yang dihasilkan tidak menarik lagi mereka bisa jadi akan berpindah ke usaha lain yang lebih menguntungkan alih-alih mempertahankan usaha yang tidak memberikan keuntungan yang menggiurkan. 4. Tujuan-tujuan operasi perusahaan Dalam ekonomi, sebuah perusahaan selalu digambarkan ingin memaksimalkan keuntungan yang didapatkan. Perusahaan menggunakan kapasitas produksinya pada tingkat yang dapat menghasilkan keuntungan maksimal, bukan pada kapasitas produksi maksimal. Namun dalam praktiknya, ada perusahaan-perusahaan yang tidak mau


Pengantar Ekonomi Mikro 27 menanggung resiko sehingga mereka lebih memilih untuk melakukan produksi dengan keuntungan yang lebih kecil dari keuntungan maksimal yang dapat dicapai. Ada juga perusahaan yang lebih memberatkan untuk mencapai produksi maksimal daripada keuntungan maksimal, dalam hal ini contohnya adalah perusahaan milik pemerintah. 5. Tingkat teknologi yang digunakan Teknologi memegang peranan yang sangat penting dalam menentukan banyaknya jumlah barang/jasa yang dapat ditawarkan oleh perusahaan. Jika dilihat di dunia nyata, banyak perusahaan yang mengalami peningkatan produksi sebagai dampak dari upgrade teknologi dari yang dulunya tradisional menjadi lebih modern. Kemajuan teknologi dapat mengurangi biaya produksi, meningkatkan produktivitas, meningkatkan mutu barang/jasa, dan mampu menciptakan barang/jasa baru. Sehingga dengan kemajuan teknologi yang semakin tinggi, penawaran di pasar akan cenderung mengalami peningkatan. Namun, kita tidak mungkin melakukan analisis bagaimana penawaran secara sekaligus dipengaruhi oleh perubahan-perubahan tersebut, sehingga kita perlu menggunakan asumsi faktor-faktor lain tetap atau tidak berubah atau ceteris paribus.


28 Pengantar Ekonomi Mikro Fungsi dari penawaran dapat diformulasikan sebagai berikut: P = a + bQ atau Q = a + bP Dimana: P: Harga barang/jasa per unit Q: jumlah/kuantitas barang/jasa yang ditawarkan a: konstanta b: slope/kemiringan Sebagai contoh, PT. Shoes yang merupakan perusahaan sepatu yang memiliki market Gen Z memiliki fungsi penawaran Q = 1.000 +2P. Saat ini harga produk sepatu PT. Shoes setiap pasangnya adalah $50. Sehingga: Q = 1.000 + 2P Q = 1.000 + (2×50) Q = 1.000 + 100 Q = 1.100 Dengan fungsi penawaran Q = 1.000 + 2P milik PT. Shoes, maka dengan harga $50 di pasar PT. Shoes akan menawarkan sebanyak 1.100 pasang sepatu.


Pengantar Ekonomi Mikro 29 Penawaran pasar (market supply) adalah jumlah dari seluruh penawaran penjual/produsen di pasar (Mankiw, 2021). Sebagai contoh di Daerah X terdapat 2 tuna kaleng, yaitu PT. Y dan PT. Z. Berikut harga dan kuantitas yang bersedia ditawarkan Harga (P) Penawaran (Q) PT. Y PT. Z Pasar (Negara X) $0 0 0 0 $1 500 0 500 $2 1.000 1.000 2.000 $3 1.500 2.000 3.500 $4 2.000 3.000 5.000 Gambar 2. Penawaran Individu PT. Y dan PT. Z 0 S PT. Y $4 $3 $2 $1 500 1.000 1.500 2.000 PY QY S PT. Z $4 $3 $2 1.000 2.000 3.000 PZ QZ $1 0


30 Pengantar Ekonomi Mikro Gambar 3. Penawaran Pasar Tuna Kaleng di Negara X Pergeseran titik di sepanjang kurva penawaran dapat terjadi ketika terjadi perubahan dalam harga dan kuantitas yang ditawarkan (keduanya berubah). Ketika terjadi peningkatan harga dan kuantitas yang ditawarkan, maka titik akan bergeser ke kanan atas, dan sebaliknya ketika terjadi penurunan harga dan kuantitas yang ditawarkan, maka titik akan bergeser ke kiri bawah. 1. Peningkatan Harga dan Peningkatan Kuantitas PT. UVW dan PT. XYZ adalah dua perusahaan yang memproduksi produk daging dan ikan olahan di Negara ABC, produk yang dihasilkan seperti nugget, sosis, dan fish cake dengan harga yang sama yakni Rp20.000/bungkus dan masing-masing memproduksi sebanyak 2.500 bungkus dalam satu kali produksi. Menjelang tahun baru, harga daging dan ikan olahan di pasar mengalami peningkatan menjadi Rp25.000 per S Negara X $4 $3 $2 500 2.000 3.500 P Q $1 5.000


Pengantar Ekonomi Mikro 31 bungkus. PT. UVW dan PT. XYZ melihat peningkatan harga sebesar 25% di pasar ini sebagai peluang bagi mereka untuk meningkatkan keuntungan. Sehingga mereka memutuskan masing-masing untuk memproduksi dua kali lebih banyak dari biasanya, yaitu 5.000 bungkus. Sehingga titik keseimbangan pada kurva penawaran produk daging dan ikan olahan bergeser dari titik A menjadi titik B. Fenomena ini digambarkan dalam Gambar 2. Gambar 4. Penawaran Produk Daging dan Ikan Olahan Negara ABC Setelah Peningkatan Harga Produk di Pasar 2. Penurunan Harga dan Penurunan Kuantitas PT. UVW dan PT. XYZ adalah dua perusahaan yang memproduksi produk daging dan ikan olahan di Negara ABC, produk yang dihasilkan seperti nugget, sosis, dan fish cake dengan harga yang sama yakni Rp20.000/bungkus dan masing-masing memproduksi sebanyak 2.500 bungkus dalam satu kali produksi. Pada P Q S 5.00 0 10.000 Rp20.000 Rp25.000 0 A B


32 Pengantar Ekonomi Mikro bulan April, harga produk daging dan ikan olahan di pasar mengalami penurunan menjadi Rp15.000/bungkus. PT. UVW dan PT XYZ melihat penurunan harga sebesar 25% di pasar ini sebagai menurunnya keuntungan perusahaan. Sehingga mereka masing-masing memutuskan untuk memproduksi setengah dari produksi biasanya, yaitu 1.250 bungkus. Penurunan harga dan kuantitas yang ditawarkan ini digambarkan dalam pergeseran titik A menjadi titik C. Fenomena ini digambarkan dalam Gambar 3. Gambar 5. Penawaran Produk Olahan Daging dan Ikan Negara ABC Setelah Penurunan Harga Produk di Pasar Pergeseran kurva penawaran dapat terjadi ketika terjadi perubahan dalam harga yang ditawarkan dan kuantitas tetap, atau perubahan dalam kuantitas yang ditawarkan dan harga tetap. Perubahan kuantitas yang ditawarkan juga tidak hanya dipengaruhi oleh faktor harga saja, tapi juga biaya produksi, upah, tingkat suku bunga, dan biaya bahan baku (Pindyck, P Q S 2.500 5.000 Rp20.000 Rp15.00 0 0 A C


Pengantar Ekonomi Mikro 33 2013). Terdapat empat perubahan dalam pergeseran kurva penawaran. 1. Peningkatan Harga dan Kuantitas Tetap Ketika terjadi kenaikan harga, produsen tidak sepenuhnya dapat meningkatkan produksi mereka, hal ini mungkin disebabkan oleh kapasitas produksi yang telah mencapai batas maksimal atau produsen yang memang enggan untuk menambah kuantitas. Sehingga, kenaikan harga di pasar tidak menyebabkan pergerakan titik di sepanjang kurva, tapi terjadinya pergeseran kurva. Sebagai contoh, PT. DEF dan PT. GHI adalah dua perusahaan yang memproduksi produk alat-alat tulis pulpen dan pensil di Negara ABC dengan harga yang sama yakni Rp5.000/unit dan masing-masing memproduksi sebanyak 3.000 unit dalam satu kali produksi. Menjelang tahun ajaran baru, harga alat tulis di pasar mengalami peningkatan menjadi Rp7.000/unit, namun kapasitas produksi masing-masing perusahaan telah mencapai batas maksimal yakni 3.000 unit, sehingga PT. DEF dan PT. GHI tidak dapat menambah kuantitas penawaran produk di pasar lagi. Karena kenaikan harga ini tidak direspon dengan perubahan kuantitas produk yang ditawarkan (kuantitas tetap), maka kurva S1 akan bergeser ke kiri atas menjadi S2. Kini dengan harga yang lebih tinggi yaitu Rp7.000/unit dan kuantitas yang ditawarkan oleh produk alat tulis di Negara ABC tetap sebanyak 6.000 bungkus.


34 Pengantar Ekonomi Mikro Gambar 6. Peningkatan Harga Alat Tulis di Negara ABC dan Penawaran Tetap 2. Penurunan Harga dan Kuantitas Tetap Ketika terjadi penurunan harga, produsen tidak sepenuhnya mau mengurangi produksi mereka, hal ini dapat disebabkan seperti produsen enggan semakin mengurangi profit yang didapat karena dengan turunnya harga sendiri telah mengurangi keuntungan perusahaan. Jika perusahaan juga mengurangi produksi berarti keuntungan yang didapatkan akan semakin kecil. Sehingga, kenaikan harga di pasar tidak menyebabkan pergerakan titik di sepanjang kurva, tapi terjadinya pergeseran kurva. Sebagai contoh, PT. DEF dan PT. GHI adalah dua perusahaan yang memproduksi produk alat-alat tulis pulpen dan pensil di Negara ABC dengan harga yang sama yakni Rp5.000/unit dan masing-masing memproduksi sebanyak 3.000 unit dalam satu kali produksi. Menjelang libur sekolah harga alat tulis di pasar mengalami penurunan menjadi Rp.4.000/unit, P Q A2 Rp5.000 Rp7.000 6.000 S2 S1 A 1 0


Pengantar Ekonomi Mikro 35 namun kedua perusahaan memutuskan untuk tetap melakukan produksi seperti biasanya, yakni 3.000 unit. Karena penurunan harga ini tidak direspon dengan perubahan kuantitas produk yang ditawarkan (kuantitas tetap), maka kurva S1 akan bergeser ke bawah menjadi S2. Kini dengan harga yang lebih rendah yaitu Rp4.000/unit, kuantitas alat tulis yang ditawarkan di Negara ABC tetap sebanyak 6.000 unit. Gambar 7. Penurunan Harga Alat Tulis di Negara ABC dan Penawaran Tetap 3. Peningkatan Kuantitas dan Harga tetap Beberapa faktor penyebab meningkatnya kuantitas barang/jasa yang ditawarkan adalah turunnya biaya produksi, upah, tingkat suku bunga, dan atau biaya bahan baku. Dengan budget yang sama, kini produsen mampu memproduksi lebih banyak output dibanding sebelumnya, sehingga barang/jasa yang ditawarkan di pasar akan meningkat. Meskipun harga di pasar tetap sama, kuantitas produk yang ditawarkan akan P Q A3 Rp5.00 0 Rp4.00 0 Q1 S3 S1 A1 0


36 Pengantar Ekonomi Mikro mengalami peningkatan, sehingga kurva penawaran akan bergeser ke kanan. Sebagai contoh, PT. JKL adalah salah satu perusahaan yang memproduksi mi instan di Negara ABC dengan harga yang sama di semua varian yakni Rp3.000/bungkus dan mampu memproduksi 6.000 bungkus mi instan dalam satu kali produksi. Kemudian terjadi penurunan harga bahan baku, sehingga PT. JKL kemudian dapat memproduksi lebih banyak output degan biaya produksi yang sama dalam satu kali produksi. Dengan biaya produksi yang sama kini PT. JKL bisa memproduksi hingga 8.000 bungkus dalam satu kali produksi. Kerena harga di pasar yang tetap Rp3.000/bungkus sementara kuantitas yang ditawarkan bertambah, maka kurva penawaran produk olaha daging dan ikan di Negara ABC bergeser dari S menjadi S’’ Gambar 8. Kurva Penawaran PT. JKL Sebelum dan Sesudah Penurunan Harga Bahan Baku Harga (P) Q A A’ Rp3.000 6.000 8.000 S S’


Pengantar Ekonomi Mikro 37 4. Penurunan Kuantitas dan Harga Tetap Beberapa faktor penyebab menurunnya kuantitas barang/jasa yang ditawarkan adalah meningkatnya biaya produksi, upah, tingkat suku bunga, dan atau biaya bahan baku. Dengan budget yang sama, kini produsen hanya bisa memproduksi lebih sedikit output dibanding sebelumnya, sehingga barang/jasa yang ditawarkan di pasar akan berkurang. Meskipun harga di pasar tetap sama, kuantitas produk yang ditawarkan akan mengalami penurunan, sehingga kurva penawaran akan bergeser ke kiri. Sebagai contoh, PT. JKL adalah salah satu perusahaan yang memproduksi mi instan di Negara ABC dengan harga yang sama di semua varian yakni Rp3.000/bungkus dan mampu memproduksi 6.000 bungkus mi instan dalam satu kali produksi. Namun kemudian terjadi peningkatan harga bahan baku yang menyebabkan kenaikan biaya produksi, sehingga dengan biaya produksi yang sama kini PT. JKL hanya bisa memproduksi 5.000 bungkus dalam satu kali produksi. Karena PT. JKL tidak ingin meningkatkan harga produk mereka di pasar guna menjaga permintaan konsumen dan kuantitas yang ditawarkan berkurang, maka kurva penawaran produk mi instan di Negara ABC bergeser dari S menjadi S’’.


38 Pengantar Ekonomi Mikro Gambar 9. Kurva Penawaran PT. JKL Sebelum dan Sesudah Peningkatan Harga Bahan Baku Contoh Soal 1. Di Negara X terjadi peningkatan harga daging sapi saat menjelang hari raya idul fitri dari yang sebelumnya harga daging sapi Rp100.000/kg menjadi Rp150.000/kg. Dengan fungsi penawaran daging sapi di Negara X adalah -P + 2Q = 300.000 maka a. Berapa kuantitas daging sapi yang ditawarkan sebelum dan sesudah peningkatan harga? b. Gambarkanlah kurva penawaran daging sapi di Daerah X! c. Berikanlah penjelasan mengenai perubahan pada kurva penawaran daging sapi di daerah X! Harga (P) Q A’’ Rp3.000 5.000 6.000 S’’ S A


Pengantar Ekonomi Mikro 39 2. Di Negara Z tahun ini terjadi panen raya gandum setelah adaptasi teknologi baru dari yang sebelumnya total panen gandum di Negara Z dalam satu kali panen adalah 10.000kg kini menjadi 15.000kg. Produsen gandum di Negara Z setelah peningkatan produksi gandum tetap menjual gandumnya dengan harga yang sama dengan sebelumnya, yakni $1/kg. Gambarkanlah kurva penawaran gandum di Negara Z! Pembahasan 1. Diketahui: P1: 100.000 P2: 150.000 -P + 2Q = 300.000 Jawab: a. Penawaran sebelum kenaikan harga: -P + 2Q = 300.000 -100.000 + 2Q = 300.000 2Q = 300.000 + 100.000 2Q = 400.000 Q = Q = 200.000kg Penawaran setelah kenaikan harga: -P + 2Q = 300.000 -150.000 + 2Q = 300.000 2Q = 300.000 + 150.000 2Q = 450.000 Q =


40 Pengantar Ekonomi Mikro Q = 225.000kg Penawaran sebelum kenaikan harga adalah 200.000kg dan penawaran setelah kenaikan harga adalah 225.000kg, sehingga terjadi peningkatan penawaran sebanyak 25.000kg. b. Kurva Penawaran Daging Sapi di Negara X c. Awalnya, penawaran daging sapi di Negara X berada pada titik A dengan harga Rp150.000 dan jumlah yang ditawarkan sebanyak 200.000. Namun setelah terjadi kenaikan harga daging sapi menjelang idul fitri menjadi Rp150.000, produsen daging sapi meningkatkan penawarannya menjadi 225.000kg. P Q S 200.000 225.000 Rp100.000 Rp150.000 0 A B P Q S 10.000 15.000 $1 0 A 1 A’ S’


Click to View FlipBook Version