Pengantar Bisnis 37 56) Di bulan Juni tahun 2018, proses pengurusan perizinan mengalami perubahan yang signifikan, yaitu dengan dikeluarkannya sistem OSS (Online Single Submission) 1.0 oleh Pemerintah. Berdasarkan PP Nomor 24 Tahun 2018 Tentang Pelayanan Peizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik diatur tentang Sistem OSS. Kendati begitu dalam proses pengurusan perizinan industri dilakukan oleh DPMPTSP dengan memberikan TIM Teknis dari Perindustrian. (Syifa 2021 : 112) 2. Pengertian Industri Pengertian Industri menurut UU No. 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian menjelaskan arti tersirat Industri. Industri adalah kegiatan ekonomi yang memproses bahan baku, bahan baku mentah, barang setengah jadi dan menjadi produk yang lebih bermanfaat, termasuk desain industri dan perekayasaan industri. Pemerintah wajib memberikan penguatan serta peningkatan dalam perkembangan Industri agar tercipta kondisi usaha yang stabil dalam pertumbuhan usaha industri. Pelaksanaan Industri berdasarkan dengan asas demokrasi ekonomi, pemerataan persebaran, keterkaitan industri, kepentingan nasional dan persaingan yang sehat antar perusahaan industri tercantum pada UU No. 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian. (Djoni Sumardi 2020 : 14) Dunia usaha perlu memberi respons positif sehingga dapat memiliki kekuatan persaingan pada tingkat global melalui pemeliharaan, ekspansi, pengaturan industri dengan mengembangkan suatu industri yang ramah lingkungan, inovatif serta efisien yang berkelanjutan. Peranan pemerintah memberikan upaya dalam
Pengantar Bisnis 38 terciptanya iklim usaha industri dengan metode sehat dan kokoh. Iklim usaha industri ini diharapkan dapat menghasilkan umpan balik dalam terciptanya lapangan pekerjaan yang lebih luas, serta tumbuhnya kepercayaan Masyarakat terhadap kemampuan dan kekuatan sendiri dalam membangun usaha industri. Pengaturan perizinan usaha industri sebagai kepastian dalam pencapaian pertumbuhan industri. (Gozali, 2020, hal. 359-360) 3. Klasifikasi Izin Usaha Industri Dalam pasal 2 ayat 1 PP No. 107 Tahun 2015 menyatakan bahwa setiap kegiatan usaha industri wajib memiliki Izin Usaha Industri. Dengan dikategorikan menjadi industri kecil, menengah, industri besar yang ditetapkan berdasarkan jumlah tenaga kerja dan/atau nilai investasi (Pasal 2 ayat (4) PP 107/2015). Izin Usaha Industri paling sedikit memuat: a. Identitas perusahaan. b. Nomor pokok wajib pajak. c. Jumlah tenaga kerja. d. Nilai investasi. e. Luas lahan lokasi industri. f. Kelompok Industri sesuai dengan KBLI. Kapasitas produksi terpasang untuk Industri yang menghasilkan barang atau kapasitas jasa untuk Jasa Industri (Pasal 3 ayat (2) PP 107/2015).
Pengantar Bisnis 39 Izin Usaha Industri dimaksud di atas diberikan oleh Menteri, Gubernur, atau Bupati/Walikota sesuai dengan kewenangannya (Pasal 3 ayat (3) PP 107/2015). Izin Usaha Industri diberikan kepada perusahaan yang akan menjalankan kegiatan usaha Industri, dan wajib berlokasi di Kawasan Industri (Pasal 4 ayat (1) dan (2) PP 107/2015). (Sumardi 2020 : 122) Pada pasal 4 ayat 3 PP mau 107 Tahun 2015 menyatakan bahwa Perusahaan yang akan melaksanakan kegiatan usahanya di kawasan industri, berdasarkan izin usaha industri yang telah diberikan, dengan inti ketetapan: a. Pada lokasi daerah Kabupaten atau Kota yang belum berlokasi Kawasan industri atau berlokasi kawasan industri namun, seluruhnya kaveling Industri dalam kawasan industri telah usai. b. Sebagai kategorisasi industri kecil dan industri menengah dengan tidak menyebabkan terkontaminasinya ekosistem lingkungan hidup. c. Usaha industri yang memanfaatkan bahan baku khusus atau dalam produksinya perlu tempat khusus. Pada pasal 4 ayat 4 UU No. 107 Tahun 2015 Ketentuan perusahaan yang menjalankan kegiatan usahanya berlokasi di luar kawasan industri yaitu yang berlokasi pada wilayah Kabupaten atau kota atau terklasifikasi Industri menengah harus berlokasi di kawasan industri yang ditunjuk sesuai dengan rencana penggunaan lahan nasional, rencana penggunaan lahan kota, dan/atau
Pengantar Bisnis 40 rencana penggunaan lahan kabupaten atau kota. (Sudarwanto 2019 : 119) B. KEWENANGAN PEMBERIAN IZIN USAHA INDUSTRI Menteri berwenang memberikan Izin Usaha Industri untuk: 1. Industri strategis. 2. Industri teknologi tinggi. 3. Industri minuman keras. 4. Industri secara langsung terkait pertahanan dan keamanan. 5. Industri yang berdampak signifikan terhadap lingkungan. 6. Industri yang terdiri dari investasi asing berdasarkan perjanjian antara 7. Pemerintah Pusat dan pemerintah luar negeri dan investasi oleh modal asing dari pemerintah lain. Bupati/Walikota berwenang memberikan Izin Usaha Industri menengah dan Izin Usaha Industri kecil yang lokasi industrinya berada pada Kabupaten/Kota untuk Industri selain yang menjadi Kewenangan Menteri sebagaimana tersebut diatas. Bupati/Walikota memberikan pendelegasian wewenang pemberian Izin Usaha Industri kepada kepala instansi pemerintah kabupaten/kota yang menyelenggarakan pelayanan terpadu satu Pintu (Pasal 12 ayat (1) dan (2) PP 107/2015). (Gozali, 2020, hal. 365-366)
Pengantar Bisnis 41 C. TATA CARA PEMBERIAN IZIN USAHA INDUSTRI MENENGAH DAN IZIN USAHA INDUSTRI BESAR Usaha industri menengah serta usaha industri besar yang sudah memenuhi persyaratan dalam investasi berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan atau pedoman investasi di bidang industri bersama terpenuhinya ketentuan bidang usaha yang menyatakan terbuka oleh Menteri akan mendapatkan suatu Izin Usaha Industri, dengan memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud di atas, antara lain (pasal 18 ayat 2 dan 4 PP No. 107 Tahun 2015): 1. Industri dengan keunikan dan merupakan warisan budaya bangsa. 2. Industri menengah tertentu yang dapat dicadangkan agar dimiliki oleh warga negara Indonesia, segala modal usahanya harus dimiliki oleh Warga Negara Indonesia, sebagaimana yang dimaksud dalam ketetapan presiden. (Narua 2002 : 85) Dalam pasal 18 ayat 3 PP No. 107 Tahun 2015 menyatakan Permohonan Izin Usaha Industri Menengah dan Izin Usaha Industri Besar sebagaimana tersebut di atas diajukan kepada Pejabat Menteri, Gubernur melalui pelayanan jasa terpadu satu pintu serta bisa kepada Bupati/Walikota melalui pelayanan jasa terpadu satu pintu di wilayahnya. Pasal 19 PP No. 107 Tahun 2015 menjelaskan sebelum mengajukan permohonan Izin Usaha Industri menegah dan Izin Usaha Industri Besar, perusahaan tersebut harus: 1. Dalam pelaksanaan persiapan kegiatan pembangunan, pengadaan, pemasangan serta instalasi peralatan juga kesiapan lainnya telah selesai dilaksanakan semuanya.
Pengantar Bisnis 42 2. Pengusaha telah sangat siap untuk menjalani kegiatan usaha. 3. Persyaratan ketentuan lokasi telah semuanya terpenuhi. (Mahmudi 2019 : 77) Pada pasal 20 ayat 1 PP Nomor 107 Tahun 2015 dalam persyaratan permohonan izin usaha industri menengah dan izin usaha industri besar wajib melampirkan berkas-berkas sebagai berikut: 1. Melampirkan fotokopi identitas diri sebagai pemohon. 2. Melampirkan fotokopi NPWP usaha industri. 3. Melampirkan fotokopi akta pendirian perusahaan yang sudah disahkan dan melalui ketetapan oleh pejabat yang berwenang. 4. Melampirkan fotokopi perizinan wilayah lingkungan atau fotokopi izin lingkungan kawasan industri. 5. Melampirkan fotokopi berkas dokumen sebagai syarat, berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. (Sentot 2019 : 93) D. PENGENAAN SANKSI ADMINISTRATIF Perusahaan Industri yang tidak memiliki Izin Usaha Industri dikenai sanksi administratif berupa: 1. Peringatan tertulis. 2. Denda administratif dan 3. Penutupan sementara. (Pasal 30 ayat (1) PP 107/2015). Dalam pasal 30 ayat 2 PP No. 107 Tahun 2015 perusahaan industri yang bukan berlokasi pada kawasan industri atau
Pengantar Bisnis 43 perusahaan industri yang dikecualikan tidak berlokasi di kawasan yang diperuntukkan industri akan dikenai sanksi administratif, antara lain berupa : 1. Sanksi administratif berupa peringatan tertulis. 2. Sanksi administratif berupa denda administratif. 3. Sanksi administratif berupa penutupan sementara. 4. Sanksi administratif berupa pembekuan izin usaha industri. 5. Sanksi administratif berupa pencabutan izin usaha industri. (Lerick Bagus 2022: 59) Perusahaan Industri namun memenuhi ketentuan (Perusahaan Industri wajib melaksanakan kegiatan usaha Industri sesuai dengan Izin Usaha Industri yang dimiliki; dan menjamin keadaan dan keselamatan alat, proses, hasil produksi, penyimpanan, serta pengangkutan), atau Perusahaan Industri yang tidak memiliki izin perluasan dikenai denda administratif berupa: 1. Peringatan tertulis. 2. Denda administratif. 3. Penutupan sementara. 4. Pembekuan Izin Usaha Industri dan/atau 5. Pencabutan Izin Usaha Industri. (Pasal 30 ayat (3) PP 107/2015). (Rasdi 2007 : 117)
Pengantar Bisnis 44 E. ANALISIS KASUS PERIZINAN MIE GACOAN Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menerbitkan Surat Peringatan (SP) kepada pihak Mie Gacoan yang berlokasi di Cilendek, Bogor Barat. Namun, pihak Mie Gacoan tidak menindaklanjuti SP yang diberikan oleh Satpol PP. Sehingga pada tanggal 24 November 2022, Mie Gacoan Cilendek Bogor disegel oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) lantaran diduga bangunan Mie Gacoan belum mendapatkan izin, mulai dari Keterangan Rencana Kota (KRK) dan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG). (Pratiwi 2022 : 110) Definisi Keterangan Rencana Kota (KRK) menurut Pasal 1 Angka 5 PP Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung adalah informasi tentang persyaratan tata bangunan dan lingkungan yang diberlakukan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota pada lokasi tertentu. Dalam pembuatan KRK di Kota Bogor sebelumnya dilakukan di Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUPR), tetapi kini telah didelegasikan kepada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bogor sesuai dengan ketentuan peraturan Wali Kota (Perwali) Kota Bogor Nomor 7 Tahun 2023 tentang Pendelegasian Kewenangan Perizinan dan Non Perizinan Kepala DPMPTSP. Adapun beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk pengurusan KRK antara lain : 1. Mengambil serta mengisi formulir permohonan di DPMPTSP Kota Bogor.
Pengantar Bisnis 45 2. Berkas permohonan akan diagendakan kepada pihak yang mengajukan perizinan sebagai pemohon dan setelah itu akan diberikan arsip pemohon. 3. Lalu, akan dilaksanakan proses pengukuran dan cek lapangan. 4. Jika seluruh persyaratan di atas telah dipenuhi maka proses perizinan KRK akan diproses sesuai dengan aturan yang berlaku. 5. Jika telah diproses, pemohon akan diminta untuk membayar sejumlah biaya retribusi di loket pembayaran. 6. KRK yang telah jadi dapat diambil pemohon dengan menunjukkan tanda lunas pembayaran. (Yoghi Arief 2021 : 75) Definisi Sertifikat Laik Fungsi (SLF) menurut Pasal 1 Angka 7 Perwali Bogor Nomor 5 Tahun 2007 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penerbitan Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung adalah sertifikat yang diterbitkan oleh Pemerintah Daerah untuk menyatakan kelaikan fungsi suatu bangunan gedung secara administratif maupun teknis, sebelum pemanfaatannya. SLF diterbitkan oleh Pemda terhadap bangunan gedung yang sudah dibangun sesuai Izin Mendirikan Bangunan (IMB) serta sudah terpenuhinya persyaratan administratif dan persyaratan kelaikan teknis sesuai fungsi bangunan dengan berdasarkan hasil pemeriksaan dari instansi terkait. Sehingga, tanpa adanya SLF maka bangunan/gedung tidak bisa beroperasi secara legal menurut aturan hukum di daerah terkait. Dalam Permen PU No. 25/PRT/M/2007 Tentang Pedoman Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung dikatakan masa berlaku SLF
Pengantar Bisnis 46 bangunan gedung pada umumnya dan bangunan gedung tertentu ditetapkan dalam jangka waktu 5 tahun. (Leza Aulia 2022 : 227). Pasal 1 angka 17 PP No. 16 tahun 2021 menyatakan bahwa Persetujuan Bangunan Gedung atau PBG adalah perizinan yang diberikan kepada pemilik bangunan untuk membangun bangunan baru, mengubah bangunan, memperluas bangunan, mengurangi bangunan dan/atau merawat bangunan gedung sesuai standar teknis bangunan gedung. Berikut tata cara pengurusan PBG : 1. Pemohon dapat meminta formulir untuk pengurusan PBG pada dinas pekerjaan umum di wilayah setempat sesuai dengan berdirinya tempat usaha industry 2. Pemohon berkewajiban untuk mengisi formulir yang sudah diambil serta perlu ditandatangani oleh pemohon di atas materai 3. Formulir yang sudah diisi dan ditanda tangan oleh pemohon perlu dilegalisir oleh pengurus kelurahan dan kecamatan di wilayah tempat bangunan usaha industri akan didirikan 4. Pemohon perlu melengkapi berkas-berkas lampiran lainnya yang diperlukan antara lain seperti design denah bangunan, rencana pondasi, tampak dan potongan bangunan, rencana sanitasi, atap dan site plan, design konstruksi beton dan baja juga dalam perhitungannya, surat kepemilikan tanah atau sertifikat hak milik tanah atau guna bangunan, hasil penyelidikan tanah serta uji laboratorium mekanika tanah untuk bangunan berlantai 2 atau lebih, surat kerelaan tanah bermeterai 10.000
Pengantar Bisnis 47 (sepuluh ribu) dari pemilik tanah yang diketahui oleh lurah serta camat apabila tanah bukan milik pemohon, surat persetujuan baik untuk bangunan berhimpit dengan luas persil, adanya izin usaha (HO) sebagai bangunan komersial, adanya izin prinsip dari Pejabat Kepala Daerah apabila lokasi bangunan menyimpang dari data ruang kota, serta surat perintah kerja apabila perkerjaan diborongkan. Masing-masing berkas-berkas lampiran yang perlu dilengkapi tersebut harus dibuat masing-masing 3 rangkap 5. Bila formulir yang telah terisi seluruhnya berserta kelengkapan berkas-berkas lampiran akan diserahkan kepada PU, selanjutnya pemohon akan diberikan info apakah permohonan izin bangunan disetujui atau tidaknya. (Muhammad 2019 : 324) Setelah ditelusuri pihak vendor Mie Gacoan, Bara memberikan pernyataan bahwa pihak mereka telah mendapatkan perizinan Keterangan Rencana Kota (KRK) namun Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) belum mereka dapatkan karena Sertifikat Laik Fungsi (SLF) Mie Gacoan sedang di proses. Penyegelan Mie Gacoan dilakukan berdasarkan beberapa Peraturan Daerah (Perda) Kota Bogor antara lain : 1. PERDA Nomor 5 Tahun 2009 tentang Perizinan Dan Pendaftaran Di Bidang Perindustrian Dan Perdagangan. 2. PERDA Nomor 5 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Menara.
Pengantar Bisnis 48 3. PERDA Nomor 2 Tahun 2019 tentang Bangunan Gedung Dan Izin Mendirikan Bangunan. 4. PERDA Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Ketertiban Umum Dan Ketenteraman Masyarakat Serta Pelindungan Masyarakat. (Mahmudi 2019 : 367) Sanksi administratif yang diberikan oleh Pemerintah Daerah kepada gerai Mie Gacoan berupa penutupan sementara. Hal ini berdasarkan dengan ketentuan Pasal 30 ayat (1) PP Nomor 107 Tahun 2015 tentang Izin Usaha Industri. Bahwa perusahaan Industri yang tidak memiliki Izin Usaha Industri dikenakan sanksi administratif berupa penutupan sementara sampai dengan perusahaan tersebut memperoleh Izin Usaha Industri sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan. (Al-Huzni 2021 : 73) Berdasarkan pemaparan kasus-kasus penyegelan Mie Gacoan di atas, bahwa dapat penulis analisis penyelesaian untuk masalah tersebut adalah bahwa pihak pengelola Mie Gacoan sudah mengurus semua hal-hal terkait perizinan meliputi : Keterangan Rencana Kota (KRK), Persetujuan Bangunan Gedung (PBG), dan Sertifikat Laik Fungsi (SLF). Namun, ketiga perizinan tersebut masih belum semuanya diterbitkan, dan pengelola Mie Gacoan sudah secara berani membuka gerai Mie Gacoan. Dari kasus tersebut bahwasanya penulis dapat menarik kesimpulan, sebaiknya pengelola Mie Gacoan harus mengurus terkait perizinan pendirian usaha secara detail dan menyeluruh, sampai mendapatkan persetujuan perizinan pendirian usaha oleh Pemerintah Daerah, sehingga gerai Mie Gacoan dapat beroperasi sesuai dengan aturan daerah yang berlaku dan tidak ada
Pengantar Bisnis 49 permasalahan mengenai penyegelan sementara kegiatan usaha. (Kusuma 2019 : 110) F. DAMPAK YANG DITIMBULKAN BAGI LINGKUNGAN HIDUP DAN LINGKUNGAN SOSIAL DARI PENDIRIAN USAHA MIE GACOAN Dampak terdefinisi sebagai perubahan oleh suatu kegiatan yang terjadi di lingkungan sosial maupun lingkungan hidup. Ataupun sesuatu yang berkaitan dengan suatu proyek yang akan menimbulkan konsekuensi, baik berupa keuntungan maupun kerugian yang dirasakan oleh masyarakat dan lingkungan hidup. Setiap pendirian usaha industri pasti akan memberikan berbagai dampak, baik dampak yang ditimbulkan bagi lingkungan hidup maupun dampak yang ditimbulkan bagi lingkungan sosial. (Ridwan 2007 : 11) Seperti halnya pendirian usaha Mie Gacoan tentunya, dapat memberikan dampak yang dirasakan bagi daerah, masyarakat daerah maupun organisasi masyarakat melingkupi ruang lingkup sosial serta dampak yang ditimbulkan bagi ekosistem di lingkungan hidup. Dari dampak-dampak yang ditimbulkan tersebut dapat pula diklasifikasi menjadi dua jenis dampak, yaitu berupa dampak positif dan dampak negatif. Berikut ini adalah uraian dampak positif dan dampak negative yang bisa ditimbulkan dari pendirian usaha industri Mie Gacoan yang penulis ambil secara umum, antara lain sebagai berikut: 1. Dampak Positif a. Membuka Peluang Pekerjaan dan Stabilitas Ekonomi Berdirinya usaha industri di bidang makanan ini, usaha Mie Gacoan memberikan peluang pekerjaan bagi
Pengantar Bisnis 50 warga sekitar yang belum atau sedang mencari pekerjaan, sehingga dapat mengurangi tingkat pengangguran dan kriminalitas di wilayah tersebut. Dengan meruapnya ketertarikan Masyarakat terhadap olahan mie yang disajikan oleh usaha industri Mie Gacoan ini pula, dapat memberikan peluang lebih bagi para driver ojek online (pemesanan makanan online melalui aplikasi) karena banyaknya konsumen yang memilih untuk memesan mie Gacoan secara online sehingga pendapatan bagi para anggota driver mitra ojek online dapat tetap mencapai stabilitas perekonomi-an. b. Sumber Anggaran Daerah untuk PAD Pendirian usaha Mie Gacoan termasuk biaya parkir dan pajak restoran sehingga PT Pesta Pora Abadi memenuhi pembayarannya kewajiban. Dengan adanya pajak resto yang dibayarkan akan sangat membantu dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). c. Terbukanya Peluang Usaha Kecil di Kawasan Sekitar Industri Usaha Mie Gacoan Tingginya minat masyarakat terhadap Mie Gacoan membuat lingkungan di sekitar kawasan industri menjadi ramai oleh masyarakat yang mengantre untuk membeli, sehingga banyak memunculkan ladang penghasilan bagi masyarakat lain sebagai pelaku usaha kecil dengan berjualan makanan-makanan kecil atau minuman ringan di sekitar kawasan gerai Mie Gacoan. (Pratiwi 2007 : 47)
Pengantar Bisnis 51 2. Dampak Negatif a. Kemacetan di Jalan Raya Dengan tingginya minat masyarakat untuk mencoba hasil olahan produksi Mie Gacoan membuat keramaian di sekitar lingkungan Mie Gacoan meningkat, sehingga menimbulkan kemacetan bagi pengguna jalan raya lainnya (khususnya bagi kendaraan). b. Pertikaian Antara Konsumen Offline Dan Online Berujung Kericuhan. Semakin meningkatnya daya beli konsumen, baik secara online melalui aplikasi ojek online maupun secara offline dengan mendatangi langsung gerai Mie Gacoan tersebut, membuat ketidakefisienan pelayanan dalam menangani banyaknya orderan, sehingga adanya konsumen offline yang menyela antrean karena terlalu lama untuk menunggu orderan. Atas tindakan tercela yang dilakukan konsumen offline menimbulkan kemarahan konsumen lain khususnya para ojek online yang merasa kesal dan tidak terima serta melayangkan aksi protes kepada staf Mie Gacoan yang akhirnya menyebabkan kericuhan di sekitar tempat Mie Gacoan tersebut. (kasus Usaha Mie Gacoan di Kota Baru Yogyakarta).
Pengantar Bisnis 52 G. PENCEMARAN LINGKUNGAN DI SEKITAR PENDIRIAN USAHA MIE GACOAN Pendirian Usaha Industri perlu mengantongi izin Persetujuan Bangunan Gedung (PBG). Pemberian izin PBG sebagai syarat mutlak dalam memperkirakan dampak yang ditimbulkan saat proses Pembangunan dilakukan. Pembangunan proyek bangunan Mie Gacoan di Tangerang Selatan mengundang dampak yang merugikan untuk lingkungan sekitar, sebab tidak adanya peil banjir sebagai rekomendasi terbitnya PBG karena dalam pembangunan usaha Mie Gacoan tersebut belum memiliki izin Persetujuan Bangunan Gedung (PBG). Dalam pembangunan proyek peil banjir menjadi suatu hal utama agar luapan air yang terjadi tidak berdampak pada Kawasan sekitar proyek. Jika tidak adanya peil banjir dapat berakibat fatal bagi drainase lingkungan karena ketika hujan deras turun kemungkinan terjadinya luapan air di kawasan sekitar proyek yang nantinya akan menggenangi jalan dan pemukiman warga sekitar. (Ita Rustianti 2007 : 85) Lain halnya dampak yang ditimbulkan dari proyek pembangunan usaha Mie Gacoan ada pula dampak yang ditimbulkan ketika usaha Mie Gacoan tersebut mulai beroperasi yaitu munculnya pencemaran lingkungan akibat limbah-limbah industri yang dihasilkan Mie Gacoan terkait water pollution. Adanya usaha Mie Gacoan di beberapa tempat yang di sidak oleh satgas karena tidak membuang limbah sesuai dengan Baku mutu. Pihak Mie Gacoan tidak mengindahkan sidak yang dilakukan oleh satgas terkait pengawasan limbah yang tidak
Pengantar Bisnis 53 ada proses pembuatan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) sama sekali. ( Ridwan 2007 : 94) Limbah yang dihasilkan oleh usaha Mie Gacoan tergolong jenis limbah domestik, yang mana lebih dominan ke lemak yang berlebihan hingga posisi derajat tingkat keasaman ada diangka nol (0) yang artinya sangat asam. Limbah Alfiah Farhah Fauziah, Kania Shapira Komaladewi, Siti Wulan Anggraeni, Reva Della Rossa, dan Muhammad Rahmad Arief JHM Vol. 4 No. 1 April 2023 p-ISSN 2775-8982 eISSN 2775-8974 Analisis Mengenai Proses Izin Pendirian Perusahaan Industri Serta Dampak Yang Ditimbulkan Di Kawasan Lingkungan Industri (Studi Kasus Mie Gacoan) Mie Gacoan bermasalah pada tingkat Ph, air berwarna keruh dan mengeluarkan bau yang tidak sedap, dari limbahlimbah kotor yang dihasilkan seharusnya ada perbaikan limbah terlebih dahulu dengan membuat Instalasi Pengolahan Air Lembah (IPAL) yang benar, agar limbah sesuai dengan bakumutu dan lemak limbah kotor tidak dibuang sembarangan ke saluran drainase yang mengakibatkan biota air tidak akan bisa hidup. Jika permasalahan ini dilakukan secara berulang-ulang dan tidak ada kesadaran dari pihak Mie Gacoan untuk menanggulanginya maka akan mengakibatkan pencemaran lingkungan yang berakibat pada rusaknya ekosistem air dan beberapa pencemaran lingkungan lainnya. (Ita Rustianti 2007 : 63)
Pengantar Bisnis 54
Pengantar Bisnis 55 ANALISIS KEUANGAN BISNIS Dr. Maman Sulaeman, S.E., M.M.
Pengantar Bisnis 56 nalisis keuangan bisnis merupakan suatu aspek kritis dalam memahami dan mengevaluasi kesehatan finansial sebuah bisnis. Seiring dengan dinamika dunia bisnis yang terus berkembang, pemahaman yang mendalam terhadap laporan keuangan menjadi semakin penting bagi para pemangku kepentingan. Laporan keuangan tidak hanya mencerminkan kinerja keuangan masa lalu, tetapi juga memberikan pandangan yang berharga terkait dengan potensi pertumbuhan dan stabilitas keuangan di masa depan. Analisis laporan keuangan bukan sekadar sebuah proses mekanis, melainkan merupakan alat strategis yang mampu mengungkapkan tren, risiko, dan peluang yang dapat membentuk arah dan keberlanjutan bisnis. Oleh karena itu, pembahasan mengenai analisis laporan keuangan menjadi suatu keharusan bagi para pengambil keputusan, investor, dan pihak terkait lainnya guna memastikan adopsi strategi yang tepat, pengelolaan risiko yang efektif, dan pencapaian tujuan bisnis secara keseluruhan. A. DEFINISI LAPORAN KEUANGAN BISNIS Analisis laporan keuangan bisnis adalah suatu proses yang melibatkan penguraian data yang terdapat dalam laporan keuangan suatu perusahaan menjadi komponenkomponen terpisah. Dalam proses ini, setiap komponen dievaluasi dan diteliti secara mendalam, sementara hubungan antar komponen tersebut dipelajari menggunakan teknik analisis khusus. Tujuan dari analisis ini adalah untuk mendapatkan pemahaman yang akurat dan gambaran yang komprehensif tentang informasi keuangan perusahaan, sehingga memungkinkan para pemangku kepentingan, A
Pengantar Bisnis 57 seperti investor dan manajemen, untuk membuat keputusan yang informasional dan strategis (Najmudin, 2019). Analisis laporan keuangan bisnis merupakan suatu metode yang esensial untuk menilai dan memahami kinerja keuangan suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu. Dengan menganalisis laporan keuangan bisnis, para stakeholder seperti investor, kreditur, dan manajemen dapat mengidentifikasi tren, kekuatan, dan kelemahan dalam performa keuangan perusahaan. Hal ini melibatkan evaluasi pendapatan, biaya, laba bersih, neraca, dan arus kas, serta penggunaan rasio keuangan untuk mengevaluasi likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas. Analisis laporan keuangan bisnis memberikan wawasan yang mendalam tentang kondisi keuangan perusahaan, memungkinkan para pengambil keputusan untuk membuat strategi yang informasional dan berdasarkan data (Kasmir, 2015). Laporan keuangan bisnis disusun oleh pihak manajemen dengan tujuan memberikan gambaran atau laporan kemajuan secara berkala. Oleh karena itu, laporan keuangan bersifat historis dan menyeluruh karena mencakup serangkaian data yang mencerminkan peristiwa keuangan perusahaan selama suatu periode tertentu. Laporan ini terdiri dari informasi yang merupakan kombinasi dari fakta yang tercatat, prinsip-prinsip akuntansi, kebiasaan dalam pencatatan keuangan, dan penilaian pribadi. Pemakaian prinsip-prinsip akuntansi membantu memastikan konsistensi dan standar dalam penyusunan laporan, sementara personal judgement mencerminkan interpretasi subjektif dari pihak yang menyiapkan laporan. Sebagai alat yang penting dalam pengambilan keputusan, laporan keuangan memberikan
Pengantar Bisnis 58 pemahaman yang holistik tentang kesehatan keuangan perusahaan dan menjadi dasar untuk perencanaan dan evaluasi kinerja keuangan (Najmudin, 2019). Laporan keuangan bisnis dapat dianggap sebagai hasil akhir dari proses akuntansi, di mana setiap transaksi yang dapat diukur dengan nilai uang direkam, diproses, dan diolah secara sistematis. Proses akuntansi melibatkan pencatatan setiap kejadian ekonomi yang memengaruhi entitas bisnis, termasuk transaksi keuangan, perubahan aset, kewajiban, dan ekuitas. Dengan mencatat semua kejadian ini, perusahaan dapat menyusun laporan keuangan yang menyajikan informasi finansial secara terstruktur dan rinci. Laporan keuangan ini, yang umumnya terdiri dari neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas, disajikan dalam nilai uang untuk memberikan gambaran yang jelas dan terukur tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan pada suatu periode waktu tertentu (Agus, 2014). Laporan keuangan suatu korporasi umumnya terdiri dari neraca, laporan laba rugi, dan laporan sumber dan penggunaan dana. Analisis keuangan dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang penilaian dan kondisi keuangan korporasi, baik yang terjadi di masa lampau, saat ini, maupun ekspektasinya di masa depan. Tujuan dari analisis ini adalah mengidentifikasi potensi kelemahan dalam kondisi keuangan yang dapat menimbulkan masalah di masa yang akan datang, sekaligus menentukan kekuatan yang dapat menjadi keunggulan korporasi. Melalui pemahaman mendalam terhadap rasio keuangan, tren, dan faktor-faktor ekonomi yang mempengaruhi korporasi, analisis keuangan dapat memberikan pandangan holistik tentang kesehatan
Pengantar Bisnis 59 finansial perusahaan. Dengan demikian, keputusan yang informasional dan strategis dapat diambil untuk meningkatkan kinerja keuangan dan menjaga keberlanjutan bisnis (Syamsudin, 2019). Manajemen suatu organisasi, baik yang berorientasi laba maupun yang tidak, secara terus-menerus dihadapkan pada tanggung jawab pengambilan keputusan untuk masa mendatang. Kualitas keputusan tersebut sangat bergantung pada informasi yang digunakan dan kemampuan manajemen dalam menganalisis serta menginterpretasikannya. Laporan keuangan menjadi salah satu sumber informasi kunci dalam proses pengambilan keputusan, terutama dalam konteks keputusan keuangan. Laporan keuangan menyajikan data terstruktur tentang kinerja finansial suatu organisasi, mencakup aspek-aspek seperti pendapatan, biaya, laba, dan posisi keuangan. Dengan menganalisis laporan keuangan, manajemen dapat mendapatkan wawasan mendalam tentang kesehatan finansial perusahaan, mengidentifikasi tren, serta membuat proyeksi untuk mendukung keputusan yang lebih baik. Oleh karena itu, laporan keuangan berperan penting dalam memberikan dasar informasional yang diperlukan untuk mengarahkan strategi dan kebijakan organisasi ke arah yang lebih berhasil (Djarwanto, 2014). B. PIHAK YANG BERKEPENTINGAN DI BIDANG KEUANGAN Laporan keuangan bukan hanya memiliki relevansi untuk internal perusahaan, tetapi juga memiliki nilai signifikan bagi berbagai pihak eksternal. Pengguna laporan keuangan melibatkan investor yang sudah terlibat dan calon investor, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok, kreditur
Pengantar Bisnis 60 usaha lainnya, pelanggan, pemerintah beserta lembagalembaganya, dan masyarakat umum. Berbagai pemangku kepentingan ini mengandalkan laporan keuangan untuk memenuhi berbagai kebutuhan informasi yang beragam (Brigham, 2015). 1. Investor: Investor memiliki kepentingan besar terhadap Analisis Laporan Keuangan (ALK) karena mereka menggunakan informasi keuangan untuk menilai kinerja perusahaan dan mengambil keputusan investasi. Laporan keuangan memberikan gambaran tentang stabilitas keuangan, profitabilitas, dan potensi pertumbuhan, yang dapat memengaruhi keputusan investasi mereka. 2. Karyawan: Karyawan tertarik pada ALK karena laporan keuangan mencerminkan kesehatan finansial perusahaan. Informasi ini dapat memengaruhi kebijakan perusahaan terkait bonus, gaji, dan kebijakan lainnya. Selain itu, stabilitas keuangan perusahaan juga dapat berdampak pada keamanan pekerjaan dan kondisi kerja. 3. Pemberi Pinjaman: Pemberi pinjaman, seperti bank atau lembaga keuangan, menggunakan ALK untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam membayar utang. Laporan keuangan memberikan informasi tentang likuiditas, solvabilitas, dan kinerja keuangan yang dapat mempengaruhi keputusan pemberian pinjaman.
Pengantar Bisnis 61 4. Pemasok dan Kreditur: Pemasok ingin memastikan keberlanjutan bisnis pelanggan mereka, sementara kreditur ingin menilai risiko kredit yang terkait dengan perusahaan. Laporan keuangan membantu mereka mengevaluasi stabilitas dan kelayakan keuangan perusahaan sebagai mitra bisnis. 5. Pelanggan: Pelanggan mungkin tertarik untuk memahami stabilitas dan kinerja keuangan perusahaan tempat mereka melakukan transaksi. Hal ini dapat memberikan keyakinan kepada pelanggan terkait dengan keberlanjutan dan layanan yang dapat diberikan oleh perusahaan. 6. Pemerintah: Pemerintah memiliki kepentingan untuk mengawasi dan mengatur aktivitas bisnis. Laporan keuangan membantu pemerintah dalam melakukan pengawasan pajak, penegakan peraturan, dan pemantauan kesehatan ekonomi perusahaan. 7. Masyarakat: Masyarakat umum memiliki kepentingan dalam ALK karena mereka ingin tahu sejauh mana perusahaan berkontribusi pada ekonomi dan masyarakat. Laporan keuangan memberikan informasi tentang kesehatan keuangan perusahaan, tanggung jawab sosial, dan dampaknya terhadap lingkungan.
Pengantar Bisnis 62 C. TUJUAN LAPORAN KEUANGAN BISNIS Tujuan dari laporan keuangan bisnis adalah memberikan gambaran yang jelas dan transparan mengenai situasi keuangan suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu (Riyanto Bambang, 2017). Adapun beberapa tujuan utama dari laporan keuangan bisnis melibatkan: 1. Memberikan Informasi Keuangan: Laporan keuangan memberikan gambaran rinci mengenai aspek keuangan perusahaan, termasuk aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan biaya. Memberikan informasi yang lengkap dan akurat tentang posisi keuangan perusahaan. 2. Mendukung Pengambilan Keputusan: Laporan keuangan menyediakan data yang diperlukan untuk mendukung pengambilan keputusan oleh manajemen, investor, kreditor, dan pihak-pihak lainnya. Membantu pemangku kepentingan dalam mengambil keputusan investasi, kredit, dan manajerial yang lebih baik. 3. Evaluasi Kinerja Keuangan: Laporan keuangan memungkinkan para pemangku kepentingan mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan selama periode tertentu. Menyajikan informasi yang memungkinkan analisis kinerja, pertumbuhan, dan profitabilitas perusahaan. 4. Pemantauan Arus Kas: Laporan keuangan melibatkan pernyataan arus kas, yang membantu dalam pemantauan dan pengelolaan
Pengantar Bisnis 63 aliran kas perusahaan. Menunjukkan sumber-sumber dan penggunaan dana kas, serta keberlanjutan likuiditas perusahaan. 5. Pemenuhan Kewajiban Hukum dan Regulasi: Laporan keuangan harus mematuhi standar akuntansi dan peraturan keuangan yang berlaku, baik lokal maupun internasional. Memastikan perusahaan memenuhi kewajiban hukum dan regulasi yang berlaku. 6. Komunikasi dengan Pemangku Kepentingan: Laporan keuangan merupakan alat komunikasi utama antara perusahaan dan pemangku kepentingan eksternal, seperti investor, pemberi pinjaman, dan regulator. Memberikan transparansi dan kepercayaan kepada pemangku kepentingan terkait kinerja dan situasi keuangan perusahaan. 7. Penilaian Terhadap Risiko dan Keberlanjutan: Laporan keuangan membantu dalam penilaian risiko yang mungkin dihadapi oleh perusahaan dan memberikan gambaran tentang keberlanjutan operasional. Menyediakan informasi yang memungkinkan pihakpihak terkait untuk mengidentifikasi dan mengelola risiko dengan lebih efektif. D. JENIS - JENIS LAPORAN KEUANGAN BISNIS Tiga jenis laporan keuangan utama yang biasanya disajikan oleh suatu perusahaan adalah neraca, laporan rugi laba (atau laporan laba rugi), dan laporan arus kas
Pengantar Bisnis 64 (Djarwanto, 2014). Berikut adalah penjelasan detail untuk masing-masing laporan: 1. Neraca (Balance Sheet): Neraca adalah suatu laporan keuangan yang menyajikan posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu titik waktu tertentu. Neraca mencerminkan aset, kewajiban, dan ekuitas pemilik perusahaan. Komponen Utama: a. Aset Dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu aset lancar (current assets) dan aset tetap (fixed assets). Aset mencakup kas, piutang, persediaan, investasi, dan aset lainnya. b. Kewajiban Terdiri dari kewajiban lancar (current liabilities) dan kewajiban jangka panjang (long-term liabilities). Kewajiban mencakup hutang, gaji yang masih harus dibayar, dan kewajiban lainnya. c. Ekuitas Pemilik Merupakan selisih antara total aset dan total kewajiban. Ini mencerminkan klaim pemilik terhadap aset perusahaan. 2. Laporan Rugi Laba (Income Statement atau Profit and Loss Statement): Laporan rugi laba menyajikan performa keuangan perusahaan selama suatu periode waktu tertentu, biasa-
Pengantar Bisnis 65 nya satu tahun. Laporan ini mencatat pendapatan, biaya, dan laba bersih. Komponen Utama: a. Pendapatan (Revenue) Jumlah total uang yang diperoleh dari penjualan produk atau jasa. 1) Biaya (Expenses) Biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan. Termasuk di dalamnya biaya produksi, gaji karyawan, biaya pemasaran, dan lainlain. 2) Laba Bersih (Net Income) Selisih antara pendapatan dan biaya, merupakan laba atau rugi bersih yang dihasilkan perusahaan selama periode tersebut. 3. Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement): Laporan arus kas menyajikan aliran uang masuk (arus kas dari aktivitas operasional dan investasi) dan aliran uang keluar (arus kas dari aktivitas operasional, investasi, dan pendanaan) selama suatu periode waktu. Komponen Utama: a. Arus Kas dari Aktivitas Operasional Mencakup penerimaan dan pembayaran kas yang terkait dengan aktivitas pokok perusahaan. 1) Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Pengantar Bisnis 66 2) Menunjukkan perubahan kas yang berasal dari investasi dalam aset tetap atau investasi keuangan. 3) Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan. Menggambarkan sumber-sumber pendanaan yang digunakan perusahaan, seperti penerbitan saham atau hutang. E. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BISNIS ERA DIGITAL Perkembangan teknologi yang cepat dan persaingan bisnis yang semakin ketat merupakan tantangan bagi para pebisnis. Mereka perlu memiliki responsibilitas yang cepat dalam menghadapi perubahan, menciptakan strategi efektif untuk bertahan dalam lingkungan bisnis yang kompetitif. Dalam sektor akuntansi, muncul isu bahwa peran akuntan dapat digantikan oleh teknologi (Pratiwi, 2021). Terjadi pergeseran fungsi akuntan dari pekerjaan manual dalam penyusunan laporan keuangan menuju kemahiran dalam memanfaatkan teknologi untuk menyusun laporan akuntansi dan berperan dalam pengambilan keputusan serta konsultasi. Menurut Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir Revolusi Industri 4.0 membawa perubahan luar biasa di berbagai bidang ilmu dan profesi. Oleh karena itu, cara kerja dan praktik akuntan perlu disesuaikan untuk meningkatkan kualitas layanan dan mengembangkan ekspansi global melalui komunikasi daring dan pemanfaatan cloud computing. Menristekdikti menekankan pentingnya bagi para akuntan di era digital untuk tidak mengabaikan dampak teknologi, melainkan perlu
Pengantar Bisnis 67 menguasai keterampilan seperti analisis data, pengembangan teknologi informasi, dan kemampuan kepemimpinan (Kartika et al., 2020). Di era digital, analisis laporan keuangan bisnis mengalami transformasi signifikan seiring dengan perkembangan teknologi. Pertama-tama, kemampuan untuk mengakses data keuangan secara real-time menjadi lebih mudah dan efisien (Eka et al., 2023). Dengan adopsi sistem dan perangkat lunak keuangan terkini, perusahaan dapat dengan cepat merespons perubahan kondisi pasar dan membuat keputusan strategis berdasarkan informasi terkini. Ini memberikan keunggulan kompetitif dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat, karena para pemangku kepentingan dapat memahami kinerja keuangan perusahaan dengan lebih akurat dan cepat (Salsabila & Rahman, 2023). Peran akuntan dalam analisis laporan keuangan juga mengalami evolusi. Akuntan tidak hanya bertanggung jawab untuk menyusun laporan keuangan secara tradisional, tetapi juga harus memiliki keterampilan dalam mengelola dan menganalisis data. Pemanfaatan teknologi seperti analisis data, kecerdasan buatan, dan teknologi cloud memberikan kemampuan untuk melibatkan akuntan dalam tugas yang lebih analitis dan strategis. Mereka dapat memberikan wawasan mendalam tentang tren keuangan, identifikasi risiko, dan memberikan rekomendasi strategis untuk mendukung pertumbuhan bisnis (Ameira, 2023). Analisis laporan keuangan dalam era digital juga menyoroti pentingnya keamanan dan privasi data. Dengan banyaknya data keuangan yang disimpan dalam sistem digital, perusahaan perlu memastikan bahwa mereka
Pengantar Bisnis 68 memiliki sistem keamanan yang kuat untuk melindungi informasi sensitif (Nazar et al., 2023). Keamanan siber dan kepatuhan terhadap regulasi privasi menjadi faktor kunci dalam mengelola laporan keuangan di era digital. Dengan demikian, analisis laporan keuangan tidak hanya berkaitan dengan pemahaman angka, tetapi juga dengan keamanan dan keandalan data dalam lingkungan digital yang terus berkembang (Eka et al., 2023).
Pengantar Bisnis 69 ANALISIS MARKETING BISNIS Henny Noviany, S.E., M.M., C.DMS.
Pengantar Bisnis 70 emasaran merupakan kegiatan yang sangat penting bagi setiap pelaku bisnis karena mempengaruhi kelangsungan hidup, keuntungan dan pertumbuhan. Pemasaran merupakan suatu kegiatan penting dalam bisnis yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan masyarakat melalui produk yang dianggap bermanfaat bagi konsumen. Pemasaran juga bertujuan untuk meningkatkan keuntungan suatu perusahaan. Para ahli mendefinisikan pemasaran secara berbeda dalam hal presentasi dan penekanan, namun pada kenyataannya semuanya memiliki kepentingan yang sama satu sama lain. Dengan kata lain, pemasaran adalah suatu proses sosial di mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan atau inginkan untuk menciptakan, menyediakan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang berharga dengan pihak lain. Dari pembahasan di atas, pemasaran memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dengan berbagai cara, antara lain merancang produk, menetapkan harga, menjalankan promosi, menjalin hubungan dengan konsumen, mencapai kepuasan, dan memperoleh keuntungan untuk mencapai tujuan untuk organisasi. A. PENGERTIAN ANALISIS Analisis adalah suatu kegiatan yang mencakup beberapa kegiatan. Kegiatan tersebut berupa membedakan, menganalisis, dan mengorganisasikan sehingga dapat ditempatkan ke dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mengP
Pengantar Bisnis 71 klasifikasikannya untuk tujuan tertentu, kemudian mencari kaitan dan menjelaskan maknanya. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, analisis adalah suatu bentuk mempelajari sesuatu, menyelidiki suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya. Analisis juga penting untuk menganalisis dan mengamati sesuatu dengan tujuan memperoleh hasil akhir dari pengamatan yang dilakukan sebelumnya. Secara umum pengertian analisis adalah suatu kegiatan yang mencakup serangkaian kegiatan seperti: menganalisis, membedakan, menyusun sesuatu, kemudian mengelompokkannya menurut kriteria tertentu, menemukan hubungan dan kemudian menafsirkannya, menjelaskan maknanya. Namun menurut sejumlah ahli yang penulis kutip dari berbagai sumber, pengertian analisisnya adalah sebagai berikut: 1. Komarudin; mengatakan bahwa analisis adalah suatu kegiatan berpikir yang memecah suatu keseluruhan menjadi bagian-bagian kecil sehingga dapat mengenali tanda-tanda bagian-bagian tersebut serta fungsi masingmasing bagian dalam satu kesatuan yang utuh. 2. Wiradi; berpendapat bahwa analisis adalah suatu kegiatan yang melipu0ti menyusun, membedakan dan membagi sesuatu, kemudian mengklasifikasikan dan mengelompokkan menurut kriteria tertentu kemudian mencari makna dan hubungan yang sesuai dengannya. 3. Robert J. Schreiter menjelaskan bahwa analisis adalah pembacaan suatu teks untuk mengidentifikasi berbagai
Pengantar Bisnis 72 tanda dan membawa tanda-tanda tersebut ke dalam interaksi dinamis, serta pesan yang ingin disampaikan. 4. Dwi Prastomo Darminto berpendapat bahwa analisis adalah pemisahan suatu subjek menjadi bagian-bagian yang berbeda dan kajian terhadap bagian-bagian itu sendiri, serta hubungan antar bagian-bagian tersebut untuk memperoleh pemahaman dan pemahaman yang akurat mengenai makna bagian-bagian tersebut. 5. Husein Umar memberikan pengertian analisis sebagai suatu proses pelaksanaan serangkaian tugas pra penelitian yang didokumentasikan dengan langkahlangkah penulisan laporan. Dari berbagai definisi yang telah diuraikan di atas, dapat disimpulkan bahwa analisis adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk membaca informasi untuk dianalisis, kemudian meneliti dan mencari kesimpulan yang mendukung penelitian. B. PENGERTIAN PEMASARAN (MARKETING) Peranan pemasaran saat ini tidak hanya sekedar menyediakan produk atau jasa kepada konsumen namun juga mengetahui bagaimana produk atau jasa tersebut dapat mendatangkan kepuasan yang berkesinambungan bagi konsumen. Oleh karena itu, keuntungan bisnis bisa didapat dengan melakukan pembelian barang secara berulang-ulang. Pemasaran adalah suatu proses manajerial dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan dan mempertukarkan produk, jasa, dan nilai antara satu orang dengan orang lain. Pemasaran bagi setiap pengusaha merupakan kegiatan yang
Pengantar Bisnis 73 sangat penting karena mempengaruhi kelangsungan hidup, keuntungan dan pertumbuhan. Berikut pendapat para ahli mengenai pengertian pemasaran : Menurut Sunyoto (2019:19), pemasaran adalah suatu kegiatan manusia yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan melalui proses pertukaran dan pihak-pihak yang berkepentingan dengan usaha tersebut. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan menciptakan keuntungan. Menurut Laksana (2019:1), pemasaran adalah mempertemukan penjual dan pembeli untuk melakukan kegiatan transaksi suatu barang atau jasa. Dengan demikian, pengertian pasar tidak lagi mengacu pada suatu tempat melainkan pada aktivitas atau berkumpulnya penjual dan pembeli untuk menyediakan produk kepada konsumen. Menurut Tjiptono dan Diana (2020:3), pemasaran adalah proses menciptakan, mendistribusikan, mempromosikan dan menentukan harga barang, jasa dan ide untuk memfasilitasi hubungan pertukaran yang memuaskan dengan konsumen serta membangun dan memelihara hubungan positif dengan pemangku kepentingan dalam lingkungan yang dinamis. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pemasaran bertujuan untuk mencapai tujuan dengan cara memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen dengan berbagai cara yaitu dengan merancang produk, menentukan harga keduanya, melakukan promosi, menjalin hubungan
Pengantar Bisnis 74 dengan konsumen, mendatangkan kepuasan dan menjadikannya senang. laba. untuk organisasi. C. FUNGSI PEMASARAN Fungsi pemasaran dikemukakan oleh Sudaryono (2016:50) sebagai berikut: Fungsi pertukaran adalah dengan pemasaran pembeli dapat membeli produk yang dijual oleh produsen. Cara yang digunakan adalah dengan menukarkan uang atau produk dengan produk (bargain) untuk digunakan atau dijual kembali. Fungsi distribusi fisik suatu produk dilakukan dengan cara mendistribusikan dan menyimpan barang. Produk didistribusikan dari produsen ke konsumen melalui discuss, udara dan darat. Penyimpanan produk berfokus pada menjaga persediaan produk agar tidak terjadi kekurangan pada saat dibutuhkan. Fungsi perantara pengangkutan produk dari produsen ke konsumen dapat dijamin melalui pemasaran melalui kegiatan pertukaran dengan distribusi fisik. D. TUJUAN PEMASARAN Tujuan Pemasaran Menurut Gronroos Tjiptono (2012), tujuan pemasaran adalah menciptakan, mengembangkan dan memelihara hubungan jangka panjang dengan pelanggan sehingga setiap pelanggan dapat berkembang. Selain itu, pemasaran mempunyai banyak tujuan lain:
Pengantar Bisnis 75 1. Memberikan informasi (promosi) dan menawarkan produk untuk mendorong konsumen membeli produk. Membuat pesanan pembelian. 2. Menghasilkan perilaku pembelian berulang dan jika pelanggan puas maka terjadi pembelian berulang dan pelanggan tetap setia. 3. Menciptakan pekerja secara tidak langsung, pekerja diciptakan secara tidak langsung dalam perdagangan dan jasa. E. BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX) Bauran Pemasaran (marketing mix) merupakan salah satu konsep pemasaran yang utama. Bauran pemasaran adalah sistem atau alat yang membantu pelaksanaan rencana pemasaran itu sendiri. Oleh karena itu, setiap perusahaan harus menentukan strategi pemasaran kompetitifnya secara keseluruhan dan kemudian mulai menyiapkan rencana bauran pemasaran. Menurut Marlius (2017), bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan bisnisnya. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran adalah suatu alat yang mencakup produk, harga, promosi dan distribusi, yang menentukan tingkat keberhasilan pemasaran dan semuanya untuk mencapai tanggapan yang diperlukan dari pasar sasaran. Menurut Kotler dan Armstrong (2016), bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran strategis yang digabungkan perusahaan untuk menciptakan respons yang diinginkan pada pasar sasarannya. Bauran pemasaran
Pengantar Bisnis 76 mengacu pada seperangkat alat pemasaran strategis yang dapat dikelola perusahaan melalui produk, harga, tempat (distribusi), dan promosi, yang digabungkan untuk menghasilkan respons yang diinginkan dari pasar sasarannya. Gambar 1. Marketing Mix 4P’s Sumber: https://literacymiliter.com/strategi-pemasaran-4p/ Ada empat hal utama yang dapat dikendalikan perusahaan: produk, harga, lokasi, dan promosi. Variabel utama bauran pemasaran adalah (Kotler, Philip dan Gary Armstrong): 1. Produk. Produk merupakan unsur pertama dalam bauran pemasaran. Produk adalah kombinasi barang dan jasa yang diproduksi dan ditawarkan perusahaan kepada
Pengantar Bisnis 77 pasar sasarannya. Bauran produk mencakup aspek-aspek seperti kualitas, fitur, merek, kemasan, layanan dan garansi. 2. Harga Harga adalah jumlah yang dibayarkan konsumen kepada produsen untuk memperoleh produk. Menentukan harga yang tepat untuk produk Anda merupakan langkah penting yang harus dilakukan sebuah bisnis agar berhasil memasarkan produk atau jasa yang ditawarkannya. 3. Distribusi (keuntungan) Distribusi adalah kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk menjual produk dan mengantarkannya kepada pelanggan. Variabel-variabel ini memiliki implikasi seperti lokasi pelanggan, transportasi, distribusi, dan inventaris. 4. Promosi Promosi merupakan kegiatan yang dilakukan suatu perusahaan untuk mempublikasikan keunggulan produknya dan mendorong calon konsumen untuk membeli produknya. Media meliputi periklanan, pemasaran pribadi, promosi dan periklanan. F. PENGERTIAN ANALISIS MARKETING Analisis marketing atau analisis pasar adalah aktivitas mental yang dirancang untuk merumuskan dan membuat rekomendasi untuk penyelesaian kasus dan pengambilan keputusan manajerial.
Pengantar Bisnis 78 Pendekatan yang umum dilakukan adalah dengan menggunakan metode SWOT, khususnya Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman. Gambar 2. Metode SWOT Sumber:https://www.frontiersin.org/articles/10.3389/fmed.20 22.859115/full SWOT sendiri mencerminkan perencanaan bisnis strategis yang harus dilakukan para pelaku bisnis untuk menyusun strategi jangka panjang agar dapat secara efektif, jelas mengukur dan mencapai arah dan visi perusahaan serta seluruh risiko persaingan. Struktur metode ini didasarkan pada analisis pasar sistematis, yang mencoba memecahkan masalah pasar dengan menggunakan mekanisme penelitian untuk menjawab pertanyaan tentang perencanaan bisnis strategis.
Pengantar Bisnis 79 Analisis pasar, atau analisis pemasaran, adalah studi tentang dinamika pasar. Ini adalah cara mempelajari daya tarik pasar tertentu dalam industri tertentu. Analisis pasar pada dasarnya adalah rencana bisnis yang memberikan informasi tentang pasar tempat perusahaan beroperasi. Analisis ini berfokus pada banyak faktor berbeda dan berbeda dari analisis pasar. Analisis pasar dilakukan untuk membuat strategi manajemen bagi perusahaan. Jika perusahaan mempertimbangkan faktor-faktor tertentu, perusahaan akan mengetahui cara menjalankan bisnis. Analisis pasar adalah kegiatan analitis atau organisasi yang dirancang untuk mengeksplorasi berbagai kesimpulan tentang kondisi pasar. Gambar 3. Market Analysis Sumber: https://wartapenilai.id/wpcontent/uploads/2020/10/market Melakukan analisis pasar memerlukan langkah awal berupa riset pasar. Riset pasar mengumpulkan data primer
Pengantar Bisnis 80 yang kemudian diubah menjadi data sekunder yang digunakan untuk berbagai tujuan analisis. Analisis pasar adalah suatu kegiatan dimana informasi sekunder yang diperoleh dari hasil riset pasar dianalisis untuk mencari informasi yang diperlukan bagi manajemen. Jadi dapat dijelaskan bahwa analisis pasar dimulai dari pembangkitan ide, pemilihan ide, pengujian konsep, analisis bisnis, pengembangan prototipe, pengujian pemasaran dan komersialisasi. Analisis pasar merupakan indikator penting dalam manajemen pemasaran yang membantu perusahaan atau pengusaha memahami situasi pasar sehingga strategi pemasaran produk efektif dan menguntungkan, bisnis dapat berkembang. Analisis pasar merupakan suatu hal penting yang harus diketahui oleh setiap pebisnis sebagai landasan dan landasan untuk mengarahkan rencana pemasaran selanjutnya. Karena produk yang dihasilkan perusahaan harus unik dan ditujukan untuk tujuan tertentu, maka perusahaan menggunakan analisis pasar untuk mengidentifikasi calon pembeli sasaran. Analisis pasar juga dapat dilakukan terhadap produk yang sudah ada di pasar dengan menggunakan data sekunder terdekat atau yang sering digunakan untuk mengurangi anggaran dan menghemat waktu. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari rencana pengembangan bisnis untuk menghindari investasi yang merugikan di masa depan. G. KOMPONEN ANALISIS MARKETING Menurut Marketo, ada lima komponen utama analisis pemasaran:
Pengantar Bisnis 81 1. Basis data pemasaran terpusat. Analisis pemasaran berisi banyak data yang perlu diproses oleh pemasar. Informasi yang dicakup mencakup informasi tentang kapan strategi dilaksanakan, apa saja kebutuhannya, siapa yang bertanggung jawab, berapa anggarannya, dan lain-lain. Oleh karena itu perlunya database pemasaran terpusat. Artinya semua informasi ini harus tersedia di satu tempat. 2. Data Seiring Waktu. Pemasar tidak hanya menganalisis strategi pemasaran yang mereka terapkan saat ini. Penting untuk menganalisis strategi yang diterapkan sebelumnya. Ini memberikan gambaran lengkap tentang tren dan perkembangan strategi yang Anda terapkan. Jadi Anda bisa menganalisisnya secara menyeluruh. 3. Alat analisis pemasaran yang efektif. Analisis pemasaran biasanya dilakukan dengan beberapa alat. Hal ini sangat membantu dalam pengolahan data. Namun, Anda perlu memastikan bahwa alat tersebut memiliki fitur yang diperlukan. 4. Data yang mudah diakses. Sebagian besar analis pemasaran memiliki latar belakang pemasaran, bukan TI. Oleh karena itu, lebih fokus pada perencanaan dan penerapan strategi pemasaran. Namun, hanya sedikit pemasar yang memahami pemrosesan data. Inilah sebabnya mengapa analisis pemasaran memerlukan data dan dasbor yang mudah diakses. Dengan demikian, pemasar tidak
Pengantar Bisnis 82 memerlukan banyak waktu untuk mempelajari cara menggunakannya. 5. Panel khusus. Pemasar dapat melakukan analisis pasar untuk tujuan tertentu, seperti penganggaran untuk strategi berikut. Oleh karena itu, mereka memerlukan informasi terkait dengan tujuan tersebut. Hal ini dapat didukung dengan dashboard yang dirancang untuk menampilkan informasi tertentu. H. DIMENSI ANALISIS MARKETING Ada beberapa aspek dalam melakukan Analisis Pasar. Faktor-faktor ini dapat membantu pengusaha lebih memahami pasar tempat perusahaan beroperasi. Dimensi tersebut antara lain: 1. Ukuran pasar. Ukuran pasar merupakan faktor kunci dalam analisis pasar. Semakin besar pasar, semakin banyak pula pesaing yang dimiliki pengusaha. 2. Tingkat pertumbuhan pasar. Tingkat pertumbuhan pasar merupakan faktor penting dalam semua jenis analisis pemasaran. Pemasar benar-benar mempunyai gambaran berapa lama pasar akan bertahan.
Pengantar Bisnis 83 3. Tren pasar. Tren pasar adalah bagian penting dari analisis pasar. Mengetahui tren membantu pemasar memutuskan produk mana yang ingin mereka jual. 4. Profitabilitas pemasaran. Sebagian besar perusahaan di industri ini termotivasi untuk memperoleh keuntungan. 5. Jalur Distribusi. Saluran distribusi sangatlah penting bagi suatu perusahaan. Tanpanya, pengiriman produk ke pelanggan tidak mungkin dilakukan. Oleh karena itu, menjadi faktor penting dalam analisis pemasaran. Oleh karena itu, perlu disiapkan saluran-saluran yang dapat digunakan. 6. Struktur biaya industri. Struktur biaya suatu industri merupakan faktor penting dalam pengelolaan usaha. Ini pada dasarnya melihat berapa biaya untuk menjual produk. Analisis pasar membantu bisnis menemukan cara baru untuk mengurangi biaya. Pada saat yang sama, hal ini membantu menciptakan strategi untuk mengembangkan keunggulan kompetitif dibandingkan pesaing. 7. Faktor kunci keberhasilan. Faktor keberhasilan adalah faktor yang membantu suatu perusahaan berhasil di pasar. Faktor keberhasilan utama adalah: perkembangan teknologi, skala ekonomi, penggunaan sumber daya yang efisien.
Pengantar Bisnis 84 I. KEUNGGULAN ANALISIS MARKETING Secara umum manfaat analisis pemasaran adalah memberikan wawasan mengenai tujuan pemasaran dari produk yang dijual. Selanjutnya, perusahaan dapat mengembangkan positioning dan strategi pemasaran untuk setiap produk yang relevan. Perlu diperhatikan bahwa setelah menyelesaikan tahapan analisis pasar, perusahaan bisa mendapatkan keunggulan penting. Berikut keunggulannya adalah: 1. Untuk menarik konsumen. Dengan analisis pasar yang akurat, pengusaha lebih mudah menarik konsumen, karena produk yang dijualnya sesuai dengan kebutuhannya. 2. Mari kita lihat persaingannya. Pemasar dapat meneliti kelemahan dan kelebihan pesaing perusahaan Anda sehingga pengusaha dapat mengalahkan perusahaan yang sudah ada. 3. Memanfaatkan peluang. Salah satu cara memanfaatkan peluang bisnis saat ini adalah dengan membedakan diri pengusaha dari produk yang sudah ada di pasaran. Pengusaha mempelajari peluang mana yang jarang dan mempunyai prospek yang baik. 4. Minimalkan risiko. Risiko cacat produk hingga kebangkrutan perusahaan dapat dihindari.
Pengantar Bisnis 85 5. Rencana jangka panjang. Para pengusaha mengetahui langkah-langkah jangka panjang yang harus diambil dalam menjalankan usahanya agar tidak salah dalam menentukan langkah apa yang harus diambil untuk mencapai kesuksesan. 6. Menjadi trend bisnis. Analisis pasar yang dilakukan juga bermanfaat dalam kehidupan berbisnis, apalagi lahir ide-ide baru yang dapat menjadikan perusahaan pengusaha ini menjadi pionir bagi pengusaha lainnya. Ketika seorang pengusaha menjadi tren, pendapatan usahanya pun meningkat pesat. 7. Cepat Mendapatkan Keuntungan. Salah satu faktor yang mempengaruhi perlunya analisis pasar atau analisis pemasaran adalah seberapa sering konsumen atau pembeli membeli suatu produk. Hal ini ditandai dengan sering atau tidaknya konsumen membeli suatu barang dan bergantung pada tingkat konsumsi barang tersebut. Analisis pasar sangat penting bagi pemasar yang berorientasi pada konsep pemasaran. Pemahaman pasar diperlukan untuk dapat memilih dan mengambil keputusan pemasaran yang efektif atau penting. Pada dasarnya analisis pemasaran adalah proses pengelolaan data untuk menemukan hubungan antara berbagai faktor dan keberhasilan strategi pemasaran
Pengantar Bisnis 86