Pengantar Bisnis 87 ANALISIS MODAL BISNIS Irma Idayati, SE., M., Si
Pengantar Bisnis 88 isnis dapat dilakukan oleh lembaga perusahaan yang memiliki badan hukum, perusahaan yang memiliki badan usaha, maupun perorangan yang tidak memilki badan hukum maupun badan usaha seperti pedagang kaki lima, warung yang tidak mempunyai Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) serta usaha informal lainnya. Sementara itu, orang yang mengusahakan uang dan waktunya dengan menanggung risiko dalam menjalankan kegiatan bisnis disebut entrepreneur. Selain itu, bisnis juga adalah lembaga yang menghasilkan barang atau layanan yang diperlukan masyarakat dan sangat dipengaruhi oleh naik dan turunnya permintaan masyarakat. Bisnis memiliki makna semua kegiatan ekonomi yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Bisnis dapat dimiliki oleh pemerintah ataupun swasta. Keuntungan yang diperoleh dari bisnis yang dimiliki pemerintah dilakukan untuk kemajuan negara yang bersangkutan. Selain itu, bisnis yang dimiliki pemerintah adalah bisnis yang menangani barang atau layanan yang dilakukan untuk memenuhi hajat hidup orang banyak atau masyarakat di suatu negara dan untuk kesejahteraan masyarakat negara tersebut. Sementara itu, bisnis yang mempunyai oleh swasta pada umumnya dilakukan untuk memperoleh keuntungan dan meningkatkan kemakmuran pemiliknya (Firdaus, 2018). Sejalan dengan kemajuan teknologi dan makin jauhnya spesialisasi dalam perusahaan serta makin banyaknya perusahaan - perusahaan yang menjadi besar, maka modal memiliki arti yang lebih menonjol lagi. probematika modal dalam perusahaan adalah masalah yang tidak akan pernah berakhir karena masalah modal itu mengandung begitu banyak dan berbagai macam B
Pengantar Bisnis 89 aspek. Sampai saat ini di antara para ahli ekonomi juga belum terdapat kesamaan opini tentang apa yang disebut modal. Modal bisnis sangat dibutuhkan untuk membiayai aktivitas operasi perusahaan sehari – hari serta sangat dipengaruhi oleh kontinuitas dari perusahaan itu sendiri. Modal bisnis bisa berupa kas dan setara kas persediaan dan piutang jangka pendek. Jika modal bisnis dikelola dengan baik, maka perusahaan tidak akan mendapatkan banyak kesulitan dan hambatan dalam melaksanakan aktivitas operasi perusahaan. Penggunaan dana untuk modal bisnis dapat diterima dari kenaikan aktiva dan menurunnya pasiva. Pengelolaan dan penggunaan dana dapat berjalan dengan baik jika perusahaan memiliki kontrol yang baik. Mengingat pentingnya dana, maka dalam pemakaian dana harus tepat dan sesuai dengan kebutuhan. Karena baik kelebihan dan kekurangan dana akan mempengaruhi tingakt profitabilitas perusahaan dalam meningkatkan keuangan (Ariani, 2010). A. MACAM – MACAM KONSEP MODAL BISNIS Menurut Munawir (2011:114) ada tiga macam konsep modal bisnis yang biasa digunakan untuk analisis, yaitu: 1. Konsep kuantitatif merupakan menitik beratkan pada kuantum yang diperlukan untuk mencukupi kebutuhan perusahaan atau lembaga dalam membiayai operasinya yang bersifat rutin, atau menunjukan jumlah dana (fund) yang tersedia untuk memperoleh tujuan operasi jangka pendek. 2. Konsep kualitatif adalah menitik beratkan pada kualitas modal bisnis dalam konsep ini pengertian modal bisnis
Pengantar Bisnis 90 merupakan kelebihan aktiva lancar terhadap utang jangka pendek (net working capital) adalah jumlah aktiva lancar yang berasal dari pinjaman dalam kurun waktu panjang maupun dari para pemilik perusahaan. 3. Konsep fungsional merupakan menitik beratkan fungsi dana yang dimiliki dalam rangka mendapatkan pendapatan (laba) dari usaha pokok perusahaan. B. PERANAN DAN FUNGSI MODAL BISNIS Menurut (Manulang, 2005) tentang peranan dan fungsi modal bisnis dalam usaha dagang, yaitu : 1. Menjalankan kontinuitas operasional perusahaan. 2. Mendukung manajemen perusahaan dalam mengambil keputusan. 3. Menunjukan tingkat keamanan bagi para kreditur rentang waktu jangka pendek. 4. Semua kegiatan atau aktivitas di luar dan di dalam perusahaan sangat bergantung pada yang ada pada perusahaan. Berdasarkan pernyataan tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa tersedianya modal bisnis dalam suatu usaha dagang sangatlah berguna untuk membantu perusahaan dalam membiayai semua aktivitas - aktivitas operasionalnya sehari - hari sehingga tujuan usaha pun dapat tercapai.
Pengantar Bisnis 91 C. JENIS - JENIS MODAL BISNIS Modal bisnis menurut (Riyanto, 2011) digolongkan menjadi dua yaitu: 1. Modal usaha permanen (permanent working capital) adalah modal usaha yang harus tetap ada dalam perusahaan sehingga dapat melaksanakan fungsinya atau dengan kata lain modal usaha yang secara terus menerus diperlukan untuk kelancaran usaha. Permanent working capital ini dapat dibedakan menjadi : a. Modal usaha primer (primary working capital) adalah jumlah modal usaha minimum yang harus ada dalam perusahaan untuk menjalankan kontinuitas usahanya. b. Modal usaha normal (normal working capital) adalah jumlah modal usaha yang diperlukan untuk mengadakan luas produksi yang normal, normal disini dalam artian yang dinamis. 2. Modal usaha variabel (variable working capital) adalah modal usaha yang jumlahnya selalu berubah -ubah sesuai dengan pergantian keadaan, dan modal usaha ini dibedakan antara lain : a. Modal usaha musiman (sesaonal woking capital) adalah modal usaha yang jumlahya berubah-ubah disebabkan karena fluktuasi musim. b. Modal usaha siklis (cycles working capital) adalah modal usaha yang jumlahnya beubah-ubah disebabkan fluktuasi konyungtur.
Pengantar Bisnis 92 c. Modal usaha darurat (emergency working capital) adalah modal usaha yang besarnya berubah - ubah karena adanya keadaan terpaksa yang tidak diketahui sebelumnya. D. SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL BISNIS Perubahan dari unsur - unsur non-akun lancar (aktiva tetap, hutang jangka panjang dan modal sendiri) yang memiliki efek menambah modal bisnis disebut sebagai sumber - sumber modal bisnis, sebaliknya perubahan dari unsur - unsur non-akun lancar yang memiliki efek mengurangi modal bisnis disebut sebagai penggunaan modal bisnis. 1. Sumber – Sumber Modal Bisnis Modal usaha yang diperoleh dalam bisnis dagang dapat dipenuhi oleh dua sumber yaitu sebagai berikut : a. Sumber Internal, adalah modal bisnis yang dihasilkan oleh bisnis dagang itu sendiri yang terdiri dari laba keuntungan, keuntungan penjualan surat – surat berharga di atas nilai nominal dan cadangan penyusutan. b. Sumber eksternal, adalah modal bisnis yang berasal dari luar usaha dagang yang merupakan hutang bagi usaha dagang. 2. Penggunaan Modal Usaha Penggunaan atau pemakaian modal usaha akan menyebabkan perubahan bentuk maupun penurunan jumlah aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, namun
Pengantar Bisnis 93 tidak selalu pemakaian aktiva lancar diikuti dengan perubahan dan penurunan total modal usaha. Penggunaan modal bisnis yang mengakibatkan turunnya modal bisnis menurut Agnes Sawir (2008:141) adalah sebagai berikut : a. Berkurangnya modal sendiri dikarenakan kerugian maupun pengambilan privasi oleh pemilik perusahaan. b. Pembayaran hutang – hutang jangka waktu panjang. c. Memiliki penambahan atau pembelian aktiva tetap. E. MANAJEMEN MODAL BISNIS Menurut Bruton A. Kolb (dalam Agnes, 2005) mendeskripsikan manajemen modal bisnis sebagai berikut yaitu : ‚working capital managemnt encompasses the administration and control of current assets, utilization of short-term financing via various current liability sources and control of the amount of net working capital‛. Sedangkan menurut J. Fred Weston dan Eugene F. Brigham mengemukakan bahwa ‚manajemen modal bisnis mengacu pada semua aspek bidang penatalaksanaan aktiva lancar dan utang lancar‛. Dua definisi di atas menunjukan bahwa manajemen modal bisnis merupakan kegiatan yang mencakup semua fungsi manajemen atas aktiva lancar dan kewajiban jangka waktu pendek perusahaan. Adapun beberapa sasaran yang ingin di capai dari manajemen modal bisnis yaitu :
Pengantar Bisnis 94 1. Memaksimalkan nilai perusahaan dengan mengelola aktiva lancar sehingga tingkat pengembalian investasi marjinal merupakan sama atau lebih besar dari biaya modal yang dilakukan untuk membiayai aktiva - aktiva tersebut. 2. Meminimalkan dalam jangka waktu panjang biaya modal yang dilakukan untuk membiayai aktiva lancar. 3. Pengendalian terhadap arus dana dalam aktiva lancar dan ketersediaan dana dari sumber utang, sehingga perusahaan selalu dapat memenuhi kewajiban keuangannya ketika jatuh tempo. Dari ketiga sasaran di atas, sasaran ketiga mengindikasikan bahwa perusahaan harus menjaga likuiditas yang cukup. Modal bisnis yang harus tersedia dalam perusahaan harus cukup jumlahnya dalam arti harus dapat membiayai pengeluaran - pengeluaran atau operasi perusahaan setiap hari. Menurut Agnes Sawir (2005:133) Modal bisnis yang cukup akan memberikan keuntungan bagi perusahaan, antara lain sebagai berikut : 1. Melindungi perusahaan terhadap krisis modal usaha karena turunnya nilai dari aktiva lancar. 2. Memungkinkan perusahaan untuk dapat membayar semua kewajiban - kewajiban tepat pada waktunya. 3. Menjamin dimilikinya kredit standing perusahaan semakin besar dan memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat menghadapi kesulitan keuangan yang mungkin terjadi.
Pengantar Bisnis 95 4. Memungkinkan perusahaan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup untuk melayani para konsumennya. 5. Memungkinkan perusahaan untuk memberikan syarat kredit yang lebih menguntungkan kepada para langganannya. 6. Memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat beroperasi dengan lebih efisien karena tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang atau jasa yang dibutuhkan. F. SUMBER – SUMBER MODAL Modal menurut sumber asalnya dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Modal sendiri Modal sendiri adalah modal yang diperoleh dari pemiliki perusahaan dengan cara mengeluarkan saham. Saham yang dikeluarkan oleh perusahaan dapat dilakukan secara tertutup dan terbuka. 2. Modal Asing (Pinjaman) Modal asing atau modal pinjaman adalah modal yang diperoleh dari pihak luar perusahaan dan biasanya diperoleh dari pinjaman.
Pengantar Bisnis 96
Pengantar Bisnis 97 ANALISIS EKSPANSI BISNIS Riandy Mahardhika Adif, S.E., M.M.
Pengantar Bisnis 98 kspansi bisnis merujuk pada upaya suatu perusahaan untuk memperluas operasinya dengan cara meningkatkan ukuran, cakupan geografis, produk atau layanan yang ditawarkan, atau kehadiran pasar. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan, meningkatkan pangsa pasar, dan meningkatkan keuntungan. Ekspansi bisnis dapat dilakukan melalui berbagai strategi dan metode, tergantung pada kondisi pasar, industri, dan tujuan perusahaan. Berikut adalah beberapa aspek kunci dari definisi ekspansi bisnis Peningkatan Ukuran atau Skala Operasi: Ekspansi bisnis seringkali melibatkan peningkatan skala operasi, seperti meningkatkan kapasitas produksi, memperluas fasilitas, atau meningkatkan jumlah karyawan. Pengembangan Produk atau Layanan: Perusahaan dapat memperluas penawaran produk atau layanannya dengan mengembangkan produk baru atau memperluas varian produk yang sudah ada. Perluasan Geografis: Ekspansi bisa berarti memasuki pasar baru atau memperluas kehadiran geografis perusahaan, baik di tingkat lokal, nasional, atau bahkan internasional. Diversifikasi Portofolio: Perusahaan dapat melakukan ekspansi dengan diversifikasi, yaitu memasuki bisnis atau industri baru yang mungkin berbeda dari yang sudah ada. Meningkatkan Pangsa Pasar: Salah satu tujuan utama ekspansi bisnis adalah meningkatkan pangsa pasar perusahaan, mengambil lebih banyak bagian dari pasar yang ada. Tujuan Pertumbuhan dan Keuntungan: Ekspansi bisnis biasanya dilakukan dengan tujuan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dan meningkatkan keuntungan perusahaan. Penyesuaian dengan Tren Pasar dan Peluang: Ekspansi juga dapat E
Pengantar Bisnis 99 melibatkan penyesuaian perusahaan terhadap tren pasar terkini dan eksploitasi peluang yang muncul. Pengelolaan Risiko: Meskipun ekspansi menawarkan peluang pertumbuhan, perusahaan juga harus mempertimbangkan risiko yang terkait, seperti risiko keuangan, operasional, dan pasar. Ekspansi bisnis dapat menjadi langkah strategis yang signifikan, namun perlu direncanakan dan dievaluasi dengan cermat untuk memastikan keberhasilan jangka panjang. Hal ini melibatkan analisis pasar yang mendalam, pemilihan strategi yang tepat, dan pengelolaan risiko secara efektif. A. PENGERTIAN EKSPANSI BISNIS Ekspansi bisnis merujuk pada langkah-langkah atau strategi yang diambil oleh suatu perusahaan untuk memperluas operasinya dengan tujuan mencapai pertumbuhan, meningkatkan pangsa pasar, dan meningkatkan keuntungan. Proses ekspansi dapat melibatkan berbagai aspek, seperti : 1. Peningkatan produksi 2. Perluasan geografis, 3. Diversifikasi produk atau layanan, atau bahkan akuisisi perusahaan lain. Tujuan utama dari ekspansi bisnis adalah menciptakan peluang baru dan meningkatkan nilai perusahaan. Berikut adalah beberapa elemen kunci dalam pengertian ekspansi bisnis:
Pengantar Bisnis 100 1. Pertumbuhan dan Pengembangan Ekspansi bisnis adalah usaha untuk mencapai pertumbuhan perusahaan melalui peningkatan skala operasi atau diversifikasi ke area baru. 2. Pangsa Pasar Tujuan utama ekspansi bisnis adalah meningkatkan pangsa pasar perusahaan, baik dengan memasuki pasar baru atau memperkuat posisinya di pasar yang sudah ada. 3. Perluasan Geografis Ekspansi dapat terjadi melalui perluasan ke wilayah geografis baru, baik di tingkat lokal, nasional, atau internasional. 4. Diversifikasi Produk atau Layanan Perusahaan dapat melakukan ekspansi dengan menambahkan produk atau layanan baru ke portofolio eksistingnya. 5. Akuisisi dan Merger Ekspansi bisnis dapat terwujud melalui akuisisi atau merger dengan perusahaan lain, yang dapat memperluas kapabilitas atau membuka akses ke pasar baru. 6. Inovasi dan Penyesuaian Inovasi produk atau layanan, serta penyesuaian terhadap tren pasar dan kebutuhan pelanggan, dapat menjadi bagian dari strategi ekspansi.
Pengantar Bisnis 101 7. Pengelolaan Risiko Meskipun ekspansi dapat membawa peluang pertumbuhan, perusahaan juga perlu mempertimbangkan dan mengelola risiko yang terkait, seperti risiko keuangan, operasional, dan pasar. 8. Perencanaan dan Evaluasi Proses ekspansi memerlukan perencanaan yang cermat dan evaluasi terus-menerus untuk memastikan bahwa langkah-langkah yang diambil sesuai dengan tujuan perusahaan. Ekspansi bisnis bisa menjadi langkah yang signifikan dalam mencapai kesuksesan jangka panjang. Oleh karena itu, perusahaan perlu memahami pasar, menganalisis risiko, dan merancang strategi yang sesuai dengan visi dan misi mereka. Pentingnya ekspansi bisnis bagi pertumbuhan perusahaan. B. MOTIVASI UNTUK EKSPANSI BISNIS Motivasi untuk melakukan ekspansi bisnis dapat berasal dari berbagai faktor yang mendorong perusahaan untuk memperluas operasinya. Motivasi ini dapat berupa peluang pertumbuhan, keunggulan kompetitif, atau respons terhadap perubahan dalam lingkungan bisnis. Berikut adalah beberapa motivasi umum untuk ekspansi bisnis: 1. Pertumbuhan Pasar Jika ada pertumbuhan pasar yang signifikan dalam industri atau sektor tertentu, perusahaan mungkin
Pengantar Bisnis 102 terdorong untuk memperluas operasinya guna mengambil keuntungan dari peluang pertumbuhan ini. 2. Peningkatan Pangsa Pasar Ekspansi bisnis dapat menjadi cara untuk meningkatkan pangsa pasar perusahaan. Dengan memasuki wilayah baru atau menawarkan produk/layan baru, perusahaan dapat menarik pelanggan baru dan memperkuat posisinya di pasar yang sudah ada. 3. Keunggulan Kompetitif Perusahaan mungkin ingin mempertahankan atau meningkatkan keunggulan kompetitifnya dengan melakukan ekspansi. Ini bisa mencakup peningkatan kapasitas produksi, inovasi produk, atau pelayanan yang lebih baik dibandingkan pesaing. 4. Diversifikasi Portofolio Motivasi untuk diversifikasi produk atau layanan dapat mendorong perusahaan untuk memperluas penawaran mereka, mengurangi risiko ketergantungan pada satu jenis produk atau layanan. 5. Pemanfaatan Infrastruktur yang Ada Jika perusahaan sudah memiliki infrastruktur yang baik, seperti fasilitas produksi atau distribusi, ekspansi bisa menjadi langkah logis untuk memanfaatkan sumber daya yang sudah ada. 6. Akses ke Pasar Baru Ekspansi dapat memberikan akses perusahaan ke pasar baru, baik di tingkat lokal, nasional, atau
Pengantar Bisnis 103 internasional. Ini dapat meningkatkan peluang penjualan dan memperluas basis pelanggan. 7. Optimalisasi Operasional Peningkatan skala operasi melalui ekspansi bisa membawa efisiensi dan penghematan biaya, terutama jika biaya tetap dapat dibagi dengan lebih banyak unit produksi atau penjualan. 8. Tekanan Kompetitif Tekanan dari pesaing dapat menjadi motivasi untuk ekspansi. Perusahaan mungkin merasa perlu untuk mengikuti tren industri atau menjaga langkah dengan pesaing agar tidak kehilangan pangsa pasar. 9. Peluang Investasi yang Menarik Terdapat peluang investasi yang menarik, seperti akuisisi perusahaan atau pengembangan produk baru, yang dapat mendorong perusahaan untuk melakukan ekspansi. 10. Tuntutan Pelanggan dan Perubahan Tren Pasar: Permintaan pelanggan yang meningkat atau perubahan dalam tren pasar dapat mendorong perusahaan untuk memperluas penawaran mereka agar tetap relevan. Penting bagi perusahaan untuk memahami motivasi ekspansi secara menyeluruh dan merencanakan langkah-langkahnya dengan cermat untuk mencapai hasil yang diinginkan. Dalam setiap keputusan ekspansi, perusahaan juga perlu mempertimbangkan risiko yang terkait dan merencanakan strategi pengelolaannya.
Pengantar Bisnis 104 C. FAKTOR-FAKTOR PENDORONG EKSPANSI Faktor-faktor pendorong ekspansi bisnis mencakup sejumlah variabel dan kondisi yang mendorong suatu perusahaan untuk memperluas operasinya. Berikut adalah beberapa faktor utama yang dapat menjadi pendorong ekspansi: 1. Peluang Pertumbuhan Pasar Adanya peluang pertumbuhan pasar yang signifikan dalam industri atau sektor tertentu dapat menjadi pendorong utama. Perusahaan ingin memanfaatkan peluang ini untuk meningkatkan penjualan dan keuntungan. 2. Keunggulan Kompetitif Jika perusahaan memiliki keunggulan kompetitif, seperti teknologi canggih, merek yang kuat, atau efisiensi operasional, mereka mungkin merasa mampu bersaing di pasar yang lebih luas atau menarik pelanggan baru. 3. Permintaan Pelanggan yang Meningkat Jika permintaan pelanggan terus meningkat, perusahaan mungkin perlu memperluas kapasitas produksinya atau menjangkau pasar yang lebih besar untuk memenuhi kebutuhan konsumen. 4. Diversifikasi Portofolio Motivasi untuk mengurangi risiko dengan diversifikasi portofolio produk atau layanan bisa mendorong perusahaan untuk memasuki pasar baru.
Pengantar Bisnis 105 5. Teknologi Baru atau Inovasi Adopsi teknologi baru atau pengembangan produk inovatif dapat menjadi motivasi untuk ekspansi, terutama jika perusahaan ingin memperkenalkan produk atau layanan baru ke pasar. 6. Peningkatan Pangsa Pasar Perusahaan yang ingin meningkatkan pangsa pasar mereka mungkin akan mempertimbangkan ekspansi sebagai strategi untuk menarik lebih banyak pelanggan dan meraih pangsa pasar yang lebih besar. 7. Pemanfaatan Kapasitas yang Ada Jika perusahaan telah mencapai kapasitas produksi maksimal di lokasi tertentu, ekspansi bisa menjadi langkah selanjutnya untuk memanfaatkan sumber daya yang ada. 8. Globalisasi dan Pasar Internasional Keinginan untuk memasuki pasar internasional atau merespons permintaan global dapat menjadi pendorong utama ekspansi bisnis. 9. Akuisisi dan Merger Peluang akuisisi atau merger dengan perusahaan lain mungkin menjadi pendorong untuk pertumbuhan dan ekspansi. 10. Peningkatan Efisiensi Operasional Meningkatkan efisiensi operasional dan mengejar skala ekonomis dapat menjadi faktor pendorong,
Pengantar Bisnis 106 terutama jika biaya tetap dapat dibagi dengan lebih banyak unit produksi. 11. Perubahan Regulasi Perubahan dalam regulasi bisnis atau perpajakan dapat memotivasi perusahaan untuk mencari lokasi baru atau merancang kembali operasinya. 12. Peluang Investasi Terdapat peluang investasi yang menarik, seperti pembangunan infrastruktur baru atau proyek-proyek strategis, yang dapat mendorong perusahaan untuk melakukan ekspansi. 13. Tren Industri dan Konsumen Perubahan dalam tren industri atau preferensi konsumen dapat mendorong perusahaan untuk menyesuaikan atau memperluas portofolio mereka. 14. Tekanan Kompetitif Tekanan dari pesaing dapat mendorong perusahaan untuk mencari cara untuk mempertahankan atau meningkatkan posisi mereka di pasar. 15. Meningkatnya Ketergantungan pada Pasar Tertentu Jika perusahaan menjadi terlalu bergantung pada satu pasar atau segmen pasar, mereka mungkin mencari ekspansi sebagai strategi untuk mengurangi risiko tersebut. Faktor-faktor ini seringkali saling terkait dan perusahaan perlu melakukan analisis menyeluruh untuk memahami
Pengantar Bisnis 107 implikasi ekspansi dan memastikan bahwa langkah tersebut sesuai dengan tujuan dan strategi perusahaan. D. PERTUMBUHAN PASAR Pertumbuhan pasar merujuk pada peningkatan jumlah dan nilai total penjualan di suatu industri atau segmen pasar tertentu. Pertumbuhan ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor dan dapat memberikan peluang bagi perusahaan untuk memperluas operasinya. Berikut adalah beberapa faktor dan karakteristik pertumbuhan pasar: 1. Permintaan Konsumen yang Meningkat Pertumbuhan pasar sering kali terjadi ketika permintaan konsumen untuk produk atau layanan tertentu meningkat. Faktor-faktor seperti perubahan gaya hidup, tren, atau kebutuhan yang berkembang dapat mendorong peningkatan permintaan. 2. Inovasi Produk atau Layanan Pengembangan produk atau layanan baru yang inovatif dapat menciptakan permintaan baru dan menggerakkan pertumbuhan pasar. Inovasi dapat mencakup fitur baru, kinerja yang lebih baik, atau solusi yang lebih efisien. 3. Perubahan Demografi Perubahan dalam struktur demografis, seperti pertambahan jumlah penduduk atau perubahan komposisi usia, dapat memengaruhi permintaan pasar dan menyebabkan pertumbuhan.
Pengantar Bisnis 108 4. Peningkatan Daya Beli Konsumen Ketika daya beli konsumen meningkat, mereka cenderung menghabiskan lebih banyak uang untuk produk dan layanan, yang dapat mengakibatkan pertumbuhan pasar. 5. Ekspansi Geografis Pembukaan pasar baru di wilayah geografis yang sebelumnya belum dijelajahi dapat menyebabkan pertumbuhan pasar secara keseluruhan. 6. Perubahan Kebijakan Pemerintah Kebijakan pemerintah yang mendukung pertumbuhan ekonomi, investasi, atau konsumsi dapat memiliki dampak positif pada pertumbuhan pasar. 7. Teknologi dan Digitalisasi Perkembangan teknologi dan tren digitalisasi dapat menciptakan peluang baru, mengubah cara bisnis beroperasi, dan memicu pertumbuhan pasar melalui peningkatan efisiensi atau pengenalan produk teknologi. 8. Investasi Infrastruktur Investasi dalam infrastruktur seperti jalan, transportasi, atau telekomunikasi dapat membuka akses ke pasar baru dan mendukung pertumbuhan bisnis. 9. Perubahan Gaya Hidup dan Preferensi Konsumen Perubahan dalam gaya hidup atau preferensi konsumen dapat menciptakan permintaan baru untuk produk atau layanan tertentu, mendorong pertumbuhan pasar.
Pengantar Bisnis 109 10. Globalisasi Perluasan pasar ke tingkat internasional atau adopsi praktik bisnis global dapat menghasilkan pertumbuhan pasar yang signifikan. 11. Tingkat Persaingan yang Sehat Persaingan yang sehat antara perusahaan dapat mendorong inovasi, peningkatan kualitas produk, dan penurunan harga, yang semuanya dapat mendukung pertumbuhan pasar. 12. Tren Ekonomi Positif Tren ekonomi yang positif, seperti pertumbuhan GDP, peningkatan investasi, dan stabilitas ekonomi, dapat memberikan dasar yang kuat untuk pertumbuhan pasar. Pertumbuhan pasar tidak selalu seragam di semua industri atau wilayah, dan kondisi ekonomi, teknologi, dan demografi dapat mempengaruhi laju pertumbuhan. Perusahaan yang dapat mengidentifikasi dan merespons dengan tepat pada faktor-faktor pertumbuhan pasar memiliki kesempatan untuk memperluas pangsa pasar dan meningkatkan kinerja bisnis mereka. E. KEUNGGULAN KOMPETITIF Pertumbuhan pasar merujuk pada peningkatan jumlah dan nilai total penjualan di suatu industri atau segmen pasar tertentu. Pertumbuhan ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor dan dapat memberikan peluang bagi perusahaan untuk memperluas operasinya.
Pengantar Bisnis 110 Berikut adalah beberapa faktor dan karakteristik pertumbuhan pasar: 1. Permintaan Konsumen yang Meningkat Pertumbuhan pasar sering kali terjadi ketika permintaan konsumen untuk produk atau layanan tertentu meningkat. Faktor-faktor seperti perubahan gaya hidup, tren, atau kebutuhan yang berkembang dapat mendorong peningkatan permintaan. 2. Inovasi Produk atau Layanan Pengembangan produk atau layanan baru yang inovatif dapat menciptakan permintaan baru dan menggerakkan pertumbuhan pasar. Inovasi dapat mencakup fitur baru, kinerja yang lebih baik, atau solusi yang lebih efisien. 3. Perubahan Demografi Perubahan dalam struktur demografis, seperti pertambahan jumlah penduduk atau perubahan komposisi usia, dapat memengaruhi permintaan pasar dan menyebabkan pertumbuhan. 4. Peningkatan Daya Beli Konsumen Ketika daya beli konsumen meningkat, mereka cenderung menghabiskan lebih banyak uang untuk produk dan layanan, yang dapat mengakibatkan pertumbuhan pasar. 5. Ekspansi Geografis Pembukaan pasar baru di wilayah geografis yang sebelumnya belum dijelajahi dapat menyebabkan pertumbuhan pasar secara keseluruhan.
Pengantar Bisnis 111 6. Perubahan Kebijakan Pemerintah Kebijakan pemerintah yang mendukung pertumbuhan ekonomi, investasi, atau konsumsi dapat memiliki dampak positif pada pertumbuhan pasar. 7. Teknologi dan Digitalisasi Perkembangan teknologi dan tren digitalisasi dapat menciptakan peluang baru, mengubah cara bisnis beroperasi, dan memicu pertumbuhan pasar melalui peningkatan efisiensi atau pengenalan produk teknologi. 8. Investasi Infrastruktur Investasi dalam infrastruktur seperti jalan, transportasi, atau telekomunikasi dapat membuka akses ke pasar baru dan mendukung pertumbuhan bisnis. 9. Perubahan Gaya Hidup dan Preferensi Konsumen Perubahan dalam gaya hidup atau preferensi konsumen dapat menciptakan permintaan baru untuk produk atau layanan tertentu, mendorong pertumbuhan pasar. 10. Globalisasi Perluasan pasar ke tingkat internasional atau adopsi praktik bisnis global dapat menghasilkan pertumbuhan pasar yang signifikan. 11. Tingkat Persaingan yang Sehat Persaingan yang sehat antara perusahaan dapat mendorong inovasi, peningkatan kualitas produk, dan penurunan harga, yang semuanya dapat mendukung pertumbuhan pasar.
Pengantar Bisnis 112 12. Tren Ekonomi Positif Tren ekonomi yang positif, seperti pertumbuhan GDP, peningkatan investasi, dan stabilitas ekonomi, dapat memberikan dasar yang kuat untuk pertumbuhan pasar. Pertumbuhan pasar tidak selalu seragam di semua industri atau wilayah, dan kondisi ekonomi, teknologi, dan demografi dapat mempengaruhi laju pertumbuhan. Perusahaan yang dapat mengidentifikasi dan merespons dengan tepat pada faktor-faktor pertumbuhan pasar memiliki kesempatan untuk memperluas pangsa pasar dan meningkatkan kinerja bisnis mereka. User Keunggulan kompetitif, Keunggulan kompetitif merujuk pada keadaan atau elemen yang membedakan suatu perusahaan dari pesaingnya dan memberikan keuntungan unik. Keunggulan ini dapat mencakup berbagai aspek, mulai dari inovasi produk hingga efisiensi operasional, dan menjadi kunci dalam memenangkan persaingan di pasar. Berikut adalah beberapa jenis keunggulan kompetitif yang sering diidentifikasi: 1. Inovasi Produk atau Layanan Keunggulan kompetitif dapat berasal dari kemampuan perusahaan untuk terus-menerus mengembangkan produk atau layanan baru yang memenuhi atau melampaui harapan pelanggan. 2. Kualitas Produk atau Layanan Menawarkan produk atau layanan dengan kualitas yang lebih tinggi dibandingkan pesaing dapat menjadi sumber keunggulan kompetitif yang kuat.
Pengantar Bisnis 113 3. Harga yang Bersaing Menawarkan harga yang lebih rendah atau nilai yang lebih baik dibandingkan pesaing dapat menjadi keunggulan kompetitif, terutama jika perusahaan dapat mempertahankan kualitas yang baik. 4. Efisiensi Operasional Keunggulan kompetitif dapat muncul dari efisiensi operasional yang tinggi, menghasilkan biaya produksi atau distribusi yang lebih rendah. 5. Distribusi dan Rantai Pasok Mempunyai rantai pasokan yang efisien dan sistem distribusi yang handal dapat memberikan keunggulan logistik dan mengurangi waktu pengiriman. 6. Brand Recognition dan Loyalitas Pelanggan Merek yang kuat dan tingkat loyalitas pelanggan yang tinggi dapat menjadi keunggulan kompetitif, membantu perusahaan mempertahankan pangsa pasar dan menarik pelanggan baru. 7. Pengalaman Pelanggan Memberikan pengalaman pelanggan yang superior, baik melalui layanan pelanggan yang efisien atau antarmuka pengguna yang ramah, dapat menjadi keunggulan kompetitif yang signifikan. 8. Akses ke Sumber Daya yang Unik Memiliki akses eksklusif atau kontrol terhadap sumber daya yang langka atau sulit dicocokkan oleh pesaing dapat memberikan keunggulan kompetitif.
Pengantar Bisnis 114 9. Keunggulan Teknologi Mengadopsi dan mengintegrasikan teknologi terbaru dapat menciptakan keunggulan kompetitif, terutama jika teknologi tersebut memberikan efisiensi atau keunggulan dalam proses bisnis. 10. Lokasi Strategis Lokasi bisnis yang strategis dapat memberikan keunggulan dalam hal akses pasar, rantai pasok, atau biaya distribusi. 11. Manajemen dan Keterampilan Karyawan Keunggulan kompetitif dapat berasal dari keterampilan dan kemampuan manajemen, serta kompetensi karyawan yang tinggi. 12. Ruang Lingkup Pasar Menyediakan produk atau layanan yang mencakup lebih banyak segmen atau wilayah pasar daripada pesaing dapat memberikan keunggulan dalam hal pangsa pasar. 13. Keunggulan Biaya Memiliki biaya produksi atau operasional yang lebih rendah dibandingkan pesaing dapat memberikan keunggulan kompetitif, terutama jika perusahaan dapat mentransfer keuntungan tersebut ke dalam harga produk. Keunggulan kompetitif yang berhasil membedakan suatu perusahaan dapat memberikan dampak positif pada pertumbuhan, profitabilitas, dan daya tahan dalam pasar yang kompetitif. Penting bagi perusahaan untuk terus-
Pengantar Bisnis 115 menerus memantau dan mengembangkan keunggulan kompetitif mereka untuk tetap relevan dan efektif dalam lingkungan bisnis yang selalu berubah. Terus memonitor dan mengevaluasi strategi ekspansi sangat penting dalam konteks lingkungan bisnis yang dinamis. Berikut adalah beberapa alasan mengapa penting untuk terus memonitor dan mengevaluasi strategi ekspansi: 1. Adaptasi terhadap Perubahan Pasar Lingkungan bisnis selalu berubah, termasuk perubahan dalam perilaku konsumen, persaingan, dan tren industri. Dengan terus memonitor, perusahaan dapat dengan cepat mengidentifikasi perubahan pasar dan menyesuaikan strategi mereka secara efektif. 2. Pengelolaan Risiko Risiko selalu ada dalam ekspansi bisnis. Dengan pemantauan yang terus-menerus, perusahaan dapat mengidentifikasi potensi risiko lebih awal, mengelolanya, dan mengurangi dampak negatifnya pada proyek ekspansi. 3. Optimalisasi Kinerja Operasional Mengevaluasi strategi ekspansi membantu perusahaan untuk mengevaluasi kinerja operasionalnya. Dengan memahami efisiensi dan efektivitas operasional, perusahaan dapat mengidentifikasi area di mana peningkatan atau perubahan diperlukan. 4. Pemantauan Kinerja Keuangan Pemantauan kinerja keuangan secara teratur memungkinkan perusahaan untuk melacak pengeluaran,
Pengantar Bisnis 116 pendapatan, dan profitabilitas. Ini memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih baik dan penyesuaian strategi keuangan jika diperlukan. 5. Pemahaman terhadap Kepuasan Pelanggan Melalui pemantauan dan evaluasi, perusahaan dapat memahami tingkat kepuasan pelanggan terhadap produk atau layanan baru yang ditawarkan. Informasi ini penting untuk perbaikan dan penyesuaian agar dapat memenuhi harapan pelanggan. 6. Pembelajaran dari Pengalaman Setiap langkah ekspansi membawa pengalaman baru. Dengan mengevaluasi setiap langkah, perusahaan dapat belajar dari kesalahan atau keberhasilan sebelumnya dan menerapkan pembelajaran tersebut untuk meningkatkan strategi di masa depan. 7. Pengambilan Keputusan yang Informatif Data dan informasi yang dikumpulkan melalui pemantauan memberikan dasar yang kuat untuk pengambilan keputusan yang informatif. Keputusan berbasis data dapat membantu mengarahkan strategi bisnis ke arah yang benar. 8. Penyesuaian terhadap Perubahan Lingkungan Hukum dan Regulasi Lingkungan hukum dan regulasi dapat berubah, dan perusahaan perlu memantau perubahan tersebut. Dengan demikian, perusahaan dapat memastikan bahwa strategi ekspansinya selaras dengan peraturan yang berlaku.
Pengantar Bisnis 117 9. Pencapaian Tujuan dan KPI Pemantauan dan evaluasi membantu perusahaan untuk mengukur pencapaian tujuan dan Key Performance Indicators (KPI). Ini membantu dalam menilai apakah strategi yang diimplementasikan berhasil mencapai target yang ditetapkan. 10. Keberlanjutan Pertumbuhan Pertumbuhan perusahaan bukanlah tujuan sekali jalan. Dengan terus memonitor dan mengevaluasi strategi ekspansi, perusahaan dapat merencanakan langkah-langkah berikutnya untuk memastikan keberlanjutan pertumbuhan jangka panjang. Pentingnya pemantauan dan evaluasi dalam konteks ekspansi bisnis mencerminkan sikap yang adaptif dan responsif terhadap perubahan. Dengan proses ini, perusahaan dapat mengoptimalkan kinerja mereka, mengurangi risiko, dan memastikan bahwa strategi ekspansi mereka tetap relevan dalam lingkungan bisnis yang dinamis. Mengambil langkah ekspansi bisnis adalah keputusan strategis yang memerlukan analisis mendalam, perencanaan yang matang, dan eksekusi yang tepat. Berikut adalah kesimpulan yang dapat diambil terkait dengan ekspansi bisnis: 1. Analisis Pasar yang Mendalam Sebelum mengambil langkah ekspansi, perusahaan perlu melakukan analisis pasar yang komprehensif. Ini mencakup evaluasi ukuran pasar, segmentasi, tren, dan kekuatan serta kelemahan pesaing.
Pengantar Bisnis 118 2. Identifikasi Peluang dan Risiko Ekspansi bisnis membawa peluang pertumbuhan, namun juga membawa risiko. Perusahaan harus dapat mengidentifikasi peluang dengan cermat dan memahami risiko yang terkait, termasuk risiko keuangan, operasional, dan pasar. 3. Pemilihan Strategi yang Tepat Pemilihan strategi ekspansi yang sesuai dengan tujuan perusahaan sangat penting. Ini bisa melibatkan ekspansi geografis, diversifikasi produk, atau akuisisi perusahaan. 4. Pengelolaan Risiko dengan Bijak Pengelolaan risiko merupakan bagian integral dari rencana ekspansi. Perusahaan harus merancang strategi untuk mengelola risiko yang mungkin muncul selama proses ekspansi. 5. Adaptasi terhadap Perubahan Lingkungan Lingkungan bisnis selalu berubah. Perusahaan perlu siap untuk beradaptasi dengan perubahan pasar, peraturan, dan tren industri yang mungkin mempengaruhi rencana ekspansinya. 6. Investasi dalam Sumber Daya dan Infrastruktur Ekspansi bisnis seringkali memerlukan investasi signifikan dalam sumber daya dan infrastruktur. Perusahaan harus memiliki rencana keuangan yang kuat untuk mendukung investasi ini.
Pengantar Bisnis 119 7. Kesinambungan Monitoring dan Evaluasi Setelah mengimplementasikan strategi ekspansi, penting untuk terus memonitor dan mengevaluasi kinerja. Ini membantu perusahaan untuk mengidentifikasi perubahan yang diperlukan dan memastikan bahwa tujuan ekspansi tercapai. 8. Pentingnya Inovasi dan Diferensiasi Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, inovasi dan kemampuan untuk membedakan diri dari pesaing adalah kunci. Perusahaan harus terus mencari cara untuk memberikan nilai tambah kepada pelanggan. 9. Perhatian terhadap Kepuasan Pelanggan Kepuasan pelanggan adalah faktor kunci dalam kesuksesan ekspansi bisnis. Memahami dan memenuhi kebutuhan pelanggan membantu membangun reputasi positif dan meningkatkan retensi pelanggan. 10. Fleksibilitas dan Responsif terhadap Perubahan Lingkungan bisnis dapat berubah dengan cepat. Perusahaan yang sukses dalam ekspansi bisnis harus memiliki fleksibilitas untuk menyesuaikan rencana mereka dan merespons perubahan dengan cepat. 11. Kesinambungan Evaluasi Rencana Bisnis Rencana bisnis perlu dievaluasi secara berkala untuk memastikan bahwa perusahaan tetap sesuai dengan tujuannya. Evaluasi berkala membantu dalam penyesuaian strategi sesuai dengan perubahan kondisi pasar.
Pengantar Bisnis 120 Dalam kesimpulan, ekspansi bisnis adalah proses yang kompleks dan memerlukan perhatian terhadap banyak faktor. Dengan perencanaan yang matang, pemilihan strategi yang tepat, dan adaptasi yang responsif terhadap perubahan, perusahaan dapat mencapai kesuksesan dalam mengembangkan bisnisnya.
Pengantar Bisnis 121 ANALISIS KELAS BISNIS Yuli Efrianti, ST, M.M
Pengantar Bisnis 122 A. DEFINISI ANALISIS KELAS BISNIS Sebelum membahas lebih lanjut tentang analisis kelas bisnis kita pahami dulu definisi dari bisnis, menurut Griffin dan Ebert (1999) bisnis adalah suatu organisasi yang menyediakan barang dan jasa dibuat untuk mendapatkan laba. Dari pengertian ini dapat dipahami bahwa meskipun Masyarakat atau orang mengelola faktor produksi untuk membuat barang dan jasa, bila tidak bertujuan untuk mendapatkan keutungan, maka kegiatan itu bukanlah kegiatan bisnis atau kegiatan itu adalah kegiatan untuk berbuat sosial, dengan kata lain bisnis adalah kegiatan yang bermotif mencari keuntungan yang dilakukan seseorang dalam Masyarakat (profit motive activities within society). Untuk memudahkan memahami pengertian bisnis, ada orang yang menjabarkan kata BISNIS melalui kepanjangan kata seperti ini: B = Berbasis Ilmu I = inovatif S = Strategi N = niat yang kuat I = Informasi dan teknologi S = Supel Makna dari kata-kata ini adalah bisnis dikelola berdasarkan ilmu pengetahuan, yang harus selalu ada inovasi atau pembaharuan melalui strategi yang tepat dengan niat yang kuat menggunakan informasi dan teknologi mutakhir serta tidak kaku atau harus selalu dapat menyesuaikan diri
Pengantar Bisnis 123 dengan tuntutan pasar atau mengikuti kemauan dan keinginan para konsumen, bila para pebisnis tidak menyesuaikan diri dengan kemauan dan keinginan para konsumen bukan tidak mungkin kegiatan bisnis akan ditinggalkan pelanggannya. Secara umum kita ketahui bahwa faktor-faktor produksi yang digunakan dalam kegiatan bisnis terdiri dari empat sumber daya, yaitu : Sumber daya alam (raw materials), Sumber daya manusia atau tenaga kerja (human resources), uang atau modal (money), keterampilan dan jiwa wirausaha atau kewirausahaan (skill and entrepreneurship). Mengapa keterampilan dan jiwa kewirausahaan menjadi salah satu faktor produksi? Hal ini untuk menunjukan bahwa faktor keterampilan inilah yang akan menjadi pembeda antara satu bisnis dengan bisnis lain, maksudnya, bila ada dua kelompok pebisnis memiliki sumber daya yang sama dari semua aspeknya, namun boleh jadi satu pebisnis lebih unggul dibandingkan dengan pebisnis yang lain, hal ini dimungkinkan akibat dari ketrampilam yang dimiliki mereka berbeda. Artinya, bagi pebisnis yang trampil tentu saja akan menampakan semua pekerjaannya dilakukan secara professional untuk menghasilkan barang yang berkualitas dengan pelayanan yang tentu saja berkualitas. Kenyataan inilah yang akan membuat para konsumen atau pelangganya tetap setia menjadi pembeli produk yang ditawarkan oleh pebisnis, dan akhirnya pebisnis ini dapat memenangkan persaingan diantara pebisnis yang lainnya atau kontinuitas memperoleh laba dapat terjamin (sayuti, 2015). Analisis Kelas Bisnis jika kita artikan perkata dapat didefinisikan sebagai berikut:
Pengantar Bisnis 124 Analisis, dapat diartikan sebagai kajian yang dilakukan untuk mengetahui sesuatu atau masalah lebih menditail atau mandalam. Kelas, dapat diartikan kelompok atau tahapan kejadian/pelaksanaan yang terjadi secara alami ataupun dibuat yang dalam pelaksanaannya mungkin melibatkan beberapa sumber daya, ruang, waktu untuk menghasilkan sesuatu bisa berupa barang/jasa. Bisnis, secara singkat dapat diartikan kegiatan untuk mendapatkan hasil/keuntungan. Setelah kita memahami definisi diatas, Analisa Kelas Bisnis dapat diartikan, kajian untuk mengetahui tahapan kejadian dalam suatu organisasi dengan menggunakan berbagai sumber daya yang bertujuan mendapatkan hasil/ keuntungan. B. PENTINGNYA ANALISIS KELAS BISNIS Analisis kelas bisnis perlu dilakukan karena ada beberapa alas an diantaranya adalah untuk memperkuat posisi perusahaan, mengantisipasi masalah dan untuk mengetahui kelemahan dari Perusahaan, untuk lebih lanjut akan dibahas satu persatu. Pertama, untuk memperkuat posisi Perusahaan maksudnya analisis dilakukan untuk memperkuat Perusahaan dari kompetitor, dengan analisa Perusahaan dapat mengatur atau memperbaiki strategi supaya lebih baik dan unggul dari kompetitor.
Pengantar Bisnis 125 Kedua, mengantisipasi masalah maksudnya analisis dilakukan sebelum masalah itu datang, dengan melakukan analisis masalah bisa diminimalkan secepat mungkin. Ketiga, mengetahui kelemahan Perusahaan, analisis dilakukan untuk mengetahui lebih awal kelemahan Perusahaan sehingga Perusahaan bisa melakukan perbaikan, jangan sampai Perusahaan lain lebih dahulu mengetahui kelemahan Perusahaan kita (Lenawati, 2022). C. UNSUR KOMPONEN ANALISIS KELAS BISNIS Analisis kelas bisnis pada awalnya memang dikembangkan dari sistem manufaktur, Dimana sebuah produk dapat terbentuk setelah melalui beberapa Kelas sehingga terbentuknya sebuah produk yang berfungsi secara penuh. Pada kelas tertentu biasanya terdapat sebuah perlakuan untuk menambahkan sesuatu, menghapus sesuatu, hingga mengubah sesuatu. Penting untuk menentukan contoh proses akan mengakibatkan beberapa hal: 1. Ketidak mampuan menentukan sumber daya yang diperlukan 2. Adanya ketidakpuasan pelanggan 3. Harga produksi tinggi 4. Penggunaan waktu yang kurang efisien Analisis kelas bisnis merupakan suatu sistem yang terbentuk dari beberapa komponen, dimana setiap kompenen saling berkaitan atau terhubung.
Pengantar Bisnis 126 Adapun komponen kelas bisnis yaitu : 1. Tujuan, setiap proses bisnis harus mempunyai tujuan yang jelas sehingga proses tersebut dapat dikerjakan untuk mencapai tujuan. 2. Batasan, proses bisnis harus mempunyai Batasan yang terdefinisi dengan jelas supaya analisis yang dilakukan tidak keluar dari lingkup proses yang dianalisis. 3. Input, sistem harus mempunyai masukan yang jelas, input atau masukan dapat berupa data, objek atau media informasi lainnya. 4. Output, sistem yang bekerja seharusnya menghasilkan output yang jelas sesuai dengan tujuan, 5. Sumber Daya, proses bisnis dapat terbentuk dari beberapa sumber daya yaitu: Manusia, Software/ perangkat lunak, Hardware/ perangkat keras, jaringan dan data. 6. Urutan aktifitas, dalam proses bisnis urutan aktivitas harus berurut sesuai ruang dan waktu. Urutan dalam kelas bisnis dapat dijabarkan dalam SOP (Standard Operating Procedure ). SOP adalah alur atau cara kerja yang sudah sesuai standar hal yang bersifat operasional dan pasti yang dapat dijadikan acuan untuk indikator teknis, administratif dan procedural. 7. Mempengaruhi lebih dari satu unit organisasi, maksudnya adalah dalam suatu proses itu melibatkan unit-unit terkait yang saling bekerja sama, berinteraksi untuk mencapai tujuan dapat diartikan dalam sebuah sistem yang terdiri dari beberapa subsitem saling terintegrasi untuk mencapai hasil tujuan.
Pengantar Bisnis 127 D. PRINSIP ANALISIS KELAS BISNIS Berikut adalah beberapa Prinsip Analisis Kelas Bisnis yaitu : 1. Analisis kelas bisnis merupakan aset. Analisis kelas bisnis merupakan pusat dari aktivitas untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Analisis kelas bisnis dapat dipandang sebagai aset perusahaan yang bersifat intangible atau tak berwujud. Sukses tidaknya operasional bisnis sebuah Perusahaan tergantung kepada bagaimana proses bisnis didesain dan dieksekusi dengan baik. Cukup banyak Perusahaan yang melakukan investasi dalam rangka untuk memperbaiki proses bisnis agar lebih baik lagi dalam menghasilkan value sesuai ekspetasi pelanggan. 2. Analisis kelas bisnis semestinya dikelola Sebagai sebuah aset, proses bisnis wajib dikelola dengan baik dan benar oleh Perusahaan. Pengelolaan proses bisnis ini meliputi pengawasan, pengendalian, pengukuran, dan analisis agar hasil atau keluaran dari kelas bisnis terjaga mutunya demi kepuasan pelanggan. Kelas bisnis yang dibiarkan tidak terurus akan menimbulkan kekacauan dan biaya tinggi. 3. Analisis kelas bisnis semestinya diperbaiki secara terus menerus. Kelas bisnis sifatnya dinamis, artinya kelas bisnis bisa jadi berubah menyesuaikan dengan perkembangan kondisi bisnis yang menyertainya. Kelas bisnis yang baik harus mampu beradaptasi dengan setiap perubahan, baik yang disebabkan dari internal maupun eksternal.
Pengantar Bisnis 128 Kelas bisnis yang statis sepanjang masa tidaklah baik, organisasi terus bertumbuh, dan tentu saja prosesproses yang menyertainya pun juga wajib menyesuaikan. Perbaikan berkelanjutan mesti menjadi roh untuk selalu memperbaiki proses. Perbaikan ini merupakan aktivitas yang tidak pernah berakhir sepanjang Perusahaan terus bertumbuh. 4. Teknologi informasi sebagai motor penggerak. Penggunaan teknologi informasi terkini sangat diperlukan untuk memaksimalkan jalannya bisnis yang telah ditetapkan. pemilihan teknologi yang mampu melakukan otomasi bisnis merupakan Solusi tepat dan bijak agar jalannya proses bisa dipantau dan dikendalikan secara transparan serta mendukung kolaborasi antar partisipan yang terlibat dalam sebuah proses. Teknologi informasi sudah semestinya membantu mewujudkan sebuah sistem yang transparan, kolaboratif, dan adaptif terhadap setiap perubahan yang ada (Lenawati, 2022). E. Faktor-faktor yang menentukan iklim bisnis Sesungguhnya kegiatan bisnis akan menjadi lancar dan berkembang bila kegiatan dan sistem ekonomi disuatu negara atau bahkan ekonomi global stabil. Pernyataan ini benar adanya bila kita melihat fakta Sejarah perekonomian nasional juga ekonomi global. Sebagai contoh: Ketika Amerika Serikat depresi tahun 1929, banyak perekonomian dan bisnis diberbagai negara menjadi terganggu. Di Indonesia sendiri, kita ketahui perekonomian dan kegiatan bisnis terganggu saat krisis moneter terjadi diberbagai negara Asia tahun 1997, terutama Indonesia. Begitu juga belakangan ini tahun 2008 lalu, krisis ekonomi dunia yang terjadi di
Pengantar Bisnis 129 Amerika serikat juga ikut melanda Indonesia , walaupun dampaknya tidak separah saat krisis moneter tahun 1997. Lemahnya ekonomi Amerika menurunkan daya beli masyarakatnya, sehingga barang impor dari Indonesia menjadi menurun penjualannya, dampak akhir dari hal itu maka perjalanan bisnis (produsen barang untuk ekspor ke Amerika) menjadi terganggu. Semua krisis itu berdampak pada banyak nya Perusahaan yang terpaksa mengurangi dan bahkan menghentikan kegiatannya yang secara otomatis terjadi pengurangan dan pemutusan hubungan kerja bagi karyawannya. Artinya, perekonomian tidak tumbuh bahkan menurun. Apalagi pada situasi krisis ekonomi terjadi inflasi, hal ini akan menyebabkan ketidakstabilan ekonomi yang secara otomatis menganggu kestabilan bisnis. Dari gambaran dampak krisis ekonomi ekonomi terhadap kegiatan bisnis tersebut, dapat kita pahami bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi iklim bisnis adalah situasi ekonomi, baik nasional maupun global. Dengan kata lain kegiatan bisnis sangat dipengaruhi oleh faktor kestabilan ekonomi. Secara singkat faktor utama yang mempengaruhi iklim bisnis adalah: 1. Investasi, artinya adanya penanaman modal untuk menciptakan modal yang baru atau adanya pembangunan suatu sarana produktif, karena dengan adanya pembangunan sarana produktif ini akan menjadi pemicu pergerakan sektor lain yang terkait baik suplai untuk menjalankan sarana tersebut, maupun Output yang dihasilkan oleh saran aitu yang akan/dapat dimanfaatkan untuk sektor lain. Situasi ini akan menciptakan saling ketergantungan antara satu sektor dengan sektor yang
Pengantar Bisnis 130 lain untuk saling mendukung atau akan tercipta interindustry relationship (hubungan antar sektor industri). 2. Pemerintah, kita ketahui bahwa dalam kegiatan ekonomi intervensi pemerintah sangat diperlukan, dalam hal ini pemerintah berperan sebagai pengelola sistem ekonomi melalui penerapan berbagi peraturan dan perundangundangan. Peraturan dan perundang-undangan yang paling erat dan langsung berpengaruh terhadap kegiatan bisnis adalah kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan fisikal dan moneter. Kebijakan fisikal artinya kebijakan yang berkaitan dengan ketentuan perpajakan. Sementara kebijaka moneter maksudnya ketentuan pemerintah yang mengatur supply uang untuk meningkatkan dan menurunkan permintaan atau peredaran uang dalam masyarakat. Sebagaimana kita ketahui, pajak merupakan salah satu beban biaya yang harus dibayar oleh pebisnis, artinya bila pajak tinggi maka akan mengurangi pendapatan Perusahaan, dan sebaliknya bila pajak rendah, maka membuat beban Perusahaan menjadi ringan, dan gairah bisnis akan semakin menggeliat. Dalam praktiknya bahwa kebijakan dan ketentuan pemerintah yang sering kali berpengaruh langsung terhadap iklim bisnis adalah ketentuan atau Keputusan kenaikan BBM, biasanya setelah kenaikan BBM akan langsung diikuti dengan kenaikan harga barang, hal akibat dari kenaikan biaya-produksi yang ditanggung oleh produsen. Jadi jelaslah bahwa pemerintah melalui ketentuan atau peraturan yang dikeluarkannya maka iklim bisnis menjadi terpengaruh.
Pengantar Bisnis 131 3. Tabungan, maksudnya bila masyarakat dan juga pemerintah memiliki tabungan maka dimasa yang akan datang tabungan itu akan dapat digunakan untuk investasi yang baru. Kita dapat mengetahui adanya tabungan pemerintah dan tersedianya surplus anggaran pada setiap akhir tahun anggaran, bila hal ini ada, maka kemungkinan investasi akan ada pula (sayuti, 2015). F. Fungsi dasar Bisnis Dan Steinhoff dalam bukunya The World Of Business (1979) halaman 17 menyatakan bahwa untuk dapat menyediakan barang dan jasa bagi kebutuhan masyarakat, diperlukan lebih dulu bahan mentahnya, kemudian diproses dalam pabrik menjadi hasil produksi. Dengan demikian tampak jelas bahwa fungsi dasar bisnis ialah : 1. Acquiring raw materials (mencari bahan mentah) 2. Manufacturing raw materials into products (merubah bahan mentah menjadi produk) 3. Distributing products to consumers (menyalurkan barang ke tangan konsumen). Ada pandangan yang lebih ekstrim yang menyatakan bahwa bisnis dibagi atas dua bagian yaitu : 1. Produktion, 2. Marketing Production yaitu berhubungan dengan mencari bahan mentah dan memproses bahan mentah menjadi hasil jadi. Kemudian Marketing yaitu mendistribusikan, atau memindahkan barang dari satu tempat ke tempat lain, yang menimbulkan kegunaan waktu, dan tempat kepemilikan (time utility, place dan possession utility).
Pengantar Bisnis 132 G. Klasifikasi Bisnis Klasifikasi organisasi bisnis yang bergerak dalam bidang komersial (Alma, 2016). ada 9 macam kegiatan bisnis, yaitu : 1. Usaha pertanian 2. Produksi bahan mentah 3. Pabrik/manufaktur 4. Konstruksi 5. Usaha perdagangan besar dan kecil 6. Transportasi dan komunikasi 7. Usaha finansial, asuransi, dan real estate 8. Usaha jasa 9. Usaha yang dilakukan pemerintah.
Pengantar Bisnis 133 ANALISIS LAPORAN PAJAK Dewi Angngraini, SE., M.Si.
Pengantar Bisnis 134 etiap Wajib Pajak (WP) baik perorangan maupun perusahaan yang sudah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), diwajibkan untuk membayar pajak secara berkala. Pembuatan laporan pajak perusahaan harus dilakukan dengan teliti dan cermat. Hal ini untuk menghindari adanya kesalahan dalam menghitung dan mengolah data yang ada sehingga tidak bisa dilakukan sembarangan. Sebelum membuat laporan pajak, sebaiknya kita mengenal terlebih dahulu tentang pajak. A. PENGERTIAN PAJAK Definisi atau pengertian pajak menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH, Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum (Mardiasmo, 2011). Dari pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pajak mempunyai unsur-unsur sebagai berikut : 1. Iuran dari rakyat kepada negara, ini berarti bahwa yang berhak memungut pajak dari rakyat hanyalah negara dan iuran tersebut berupa uang bukan barang. 2. Berdasarkan undang-undang, yang berarti bahwa pajak ini dipungut berdasarkan atau dengan kekuatan undangundang serta aturan pelaksanaannya. 3. Tanpa mendapat jasa timbal atau kontraprestasi dari negara yang secara langsung dapat ditunjuk. Dalam S
Pengantar Bisnis 135 pembayaran pajak tidak dapat ditunjukkan adanya pemberian jasa timbal individual oleh pemerintah. 4. Digunakan untuk membiayai rumah tangga negara, yaitu pengeluaran-pengeluaran yang bermafaat bagi masyarakat luas. B. FUNGSI PAJAK Ada beberapa fungsi pajak menurut Mardiasmo (2011), yaitu : 1. Fungsi Budgetair, yaitu pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai pengeluaran-pengeluarannya. 2. Fungsi mengatur (regulerend), yaitu pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi. Contoh pajak yang tinggi dikenakan terhadap minuman keras untuk mengurangi konsumsi minuman keras. C. SYARAT PEMUNGUTAN PAJAK Dalam hal pemungutan pajak, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar pemungutan pajak tidak menimbulkan perlawanan atau hambatan (Mardiasmo, 2011), yaitu 1. Pemungutan pajak harus adil (Syarat Keadilan). Sesuai dengan tujuan hukum, yakni mencapai keadilan, undang-undang dan pelaksanaan pemungutan harus adil. Adil dalam perundang-undangan diantaranya mengenakan pajak secara umum dan merata, serta
Pengantar Bisnis 136 disesuaikan dengan kemampuan masing-masing. Sedang adil dalam pelaksanaannya yakni dengan memberikan hak bagi Wajib Pajak untuk mengajukan keberatan, penundaan dalam pembayaran dan mengajukan banding kepada Majelis Pertimbangan Pajak. 2. Pemungutan pajak harus berdasarkan undang-undang (Syarat Yuridis). Di Indonesia, pajak diatur dalam UUD 1945 pasal 23 ayat 2. Hal ini memberikan jaminan hukum untuk menyatakan keadilan, baik bagi negara maupun warganya. a. Tidak menganggu perekonomian (Syarat Ekonomi). Pemungutan tidak boleh menganggu kelancaran kegiatan produksi maupun perdagangan, sehingga tidak menimbulkan kelesuan perekonomian masyarakat. b. Pemungutan pajak harus efisien (Syarat Finansial). Sesuai fungsi budgetair, biaya pemungutan pajak harus dapat ditekan sehingga lebih rendah dari hasil pemungutannya. a. Sistem pemungutan pajak harus sederhana. Sistem pemungutan yang sederhana akan memudahkan dan mendorong masyarakat dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Syarat ini telah dipenuhi oleh undang-undang perpajakan yang baru. Contoh: Bea Materai disederhanakan dari 167 macam tarif menjadi 2 macam tarif, tarif PPN yang