The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Indonesia sebagai salah satu negara tropis memiliki potensi buah-buahan yang sangat tinggi. Bahkan Indonesia termasuk kedalam peringkat 20 besar negara eksportir buah di dunia. Buah lokal Indonesia memiliki keunikan dan nilai tersendiri khususnya bagi konsumen luar negeri, antara lain durian salak, buah naga dan rambutan. Semakin mudahnya buah impor masuk ke pasaran domestik menjadi permasalahan dan tantangan tersendiri bagi buah lokal. Aspek pemasaran menjadi salah satu kunci utama dari suatu pengembangan komoditas buah lokal.

Pengembangan agribisnis buah lokal memiliki fungsi ekologi, ekonomi dan sosial. Pembangunan agribisnis secara utuh memerlukan pemahaman yang lebih mendalam dan proporsional terhadap para pelaku pasar. Petani sebagai pelaku utama terhadap ketersediaan produk buah lokal, cenderung menjadi pihak lemah. Terdapatnya perbedaan harga atau margin pemasaran yang cukup besar menjadi permasalahan yang sering dihadapi oleh petani dikarenakan tidak memiliki posisi tawar yang tinggi. Aspek strategi pemasaran buah lokal diharapkan dapat meningkatan posisi dan memberikan pada keuntungan bagi petani. Kemitraan dan kerjasama antar petani dan pelaku pasar lain akan meningkatkan harga jual dan efisiensi pemasaran buah lokal.

Buku ini mengkaji dan merumuskan strategi pemasaran pada buah lokal daerah. Secara umum menguraikan teori-teori pemasaran dan implementasinya pada pemasaran buah lokal dimulai dari ketersediaan buah lokal, produksi buah lokal, kemudahan mendapatkan buah lokal sampai kualitas pengemasan buah lokal. Terdapat studi kasus strategi pemasaran buah lokal daerah di wilayah Pulau Jawa Dan Bali. Hal tersebut diharapkan menjadi tambahan informasi dan pengetahuan permasalahan pengembangan buah lokal. Faktor ketersediaan produk buah lokal yang berkelanjutan, penggunaan teknologi informasi dan kemitraan dengan petani merupakan aspek-aspek yang dikaji. Secara khusus, dibahas permasalahan yang dihadapi buah lokal di wilayah Pulau Jawa dan Bali ditinjau dari aspek permintaan produksi dan pemasaran.

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by penamudamedia, 2023-07-12 10:47:19

STRATEGI PROMOSI BUAH UNGGULAN LOKAL

Indonesia sebagai salah satu negara tropis memiliki potensi buah-buahan yang sangat tinggi. Bahkan Indonesia termasuk kedalam peringkat 20 besar negara eksportir buah di dunia. Buah lokal Indonesia memiliki keunikan dan nilai tersendiri khususnya bagi konsumen luar negeri, antara lain durian salak, buah naga dan rambutan. Semakin mudahnya buah impor masuk ke pasaran domestik menjadi permasalahan dan tantangan tersendiri bagi buah lokal. Aspek pemasaran menjadi salah satu kunci utama dari suatu pengembangan komoditas buah lokal.

Pengembangan agribisnis buah lokal memiliki fungsi ekologi, ekonomi dan sosial. Pembangunan agribisnis secara utuh memerlukan pemahaman yang lebih mendalam dan proporsional terhadap para pelaku pasar. Petani sebagai pelaku utama terhadap ketersediaan produk buah lokal, cenderung menjadi pihak lemah. Terdapatnya perbedaan harga atau margin pemasaran yang cukup besar menjadi permasalahan yang sering dihadapi oleh petani dikarenakan tidak memiliki posisi tawar yang tinggi. Aspek strategi pemasaran buah lokal diharapkan dapat meningkatan posisi dan memberikan pada keuntungan bagi petani. Kemitraan dan kerjasama antar petani dan pelaku pasar lain akan meningkatkan harga jual dan efisiensi pemasaran buah lokal.

Buku ini mengkaji dan merumuskan strategi pemasaran pada buah lokal daerah. Secara umum menguraikan teori-teori pemasaran dan implementasinya pada pemasaran buah lokal dimulai dari ketersediaan buah lokal, produksi buah lokal, kemudahan mendapatkan buah lokal sampai kualitas pengemasan buah lokal. Terdapat studi kasus strategi pemasaran buah lokal daerah di wilayah Pulau Jawa Dan Bali. Hal tersebut diharapkan menjadi tambahan informasi dan pengetahuan permasalahan pengembangan buah lokal. Faktor ketersediaan produk buah lokal yang berkelanjutan, penggunaan teknologi informasi dan kemitraan dengan petani merupakan aspek-aspek yang dikaji. Secara khusus, dibahas permasalahan yang dihadapi buah lokal di wilayah Pulau Jawa dan Bali ditinjau dari aspek permintaan produksi dan pemasaran.

Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal ii


Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal iii Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal Hasan Fahmi Kusnandar Yosini Deliana Dewi Elviana Cahyaning Candra Wulandari


Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal iv Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal Copyright © PT Penamuda Media, 2023 Penulis: Hasan Fahmi Kusnandar Yosini Deliana Dewi Elviana Cahyaning Candra Wulandari ISBN: 9 786230 944529 Editor: Febrian Wahyu Wibowo, S.E., M.E. Penyunting dan Penata Letak: Tim PT Penamuda Media Desain Sampul: Tim Desain PT Penamuda Media Penerbit: PT Penamuda Media Redaksi: Casa Sidoarum RT03 Ngentak, Sidoarum Godean Sleman Yogyakarta Web : www.penamuda.com E-mail : [email protected] Instagram : @penamudamedia WhatsApp : +6285700592256 Cetakan Pertama, Juni 2023 viii + 164 halaman; 15,5 x 23 cm Hak cipta dilindungi undang-undang Dilarang memperbanyak maupun mengedarkan buku dalam bentuk dan dengan cara apapun tanpa izin tertulis dari penerbit maupun penulis


Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal v Kata Pengantar Indonesia merupakan negara yang memiliki berbagai keanekaragaman hayati. Salah satu potensi besar yang diimiliki adalah buah lokal unggulan. Terdapat beberapa buah-buahan yang memiliki keunikan dan nilai tersendiri yang diminati konsumen dalam negeri dan luar negeri. Proses pengembangan buah lokal sangat dipengaruhi oleh aspek pemasaran. Pemasaran merupakan salah satu fungsi utama dari suatu pengembangan komoditas dalam rangka meningkatkan perekonomian petani. Strategi pemasara merupakan kunci penting dalam memasarkan dan menghadapi persaingan dengan sesama buah lokal lainnya. Secara umum, buku ini akan menjelaskan aspek-aspek penting dalam pengembangan buah lokal. Ketersediaan produk yang berkelanjutan dan didukung oleh kualitas baik mencapai aspek penting dalam pemasaran buah lokal. Dukungan teknologi informasi dengan kemitraan dengan petani yang memudahkan konsumen memperoleh produk merupakan aspek penunjang yang tidak bisa diabaikan. Secara khusus dibahas pula contoh kasus strategi pemasaran buah lokal yang merupakan hasil kajian yang komprehensif.


Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal vi Buku ini dapat digunakan oleh mahasiswa dan masyarakat luas yang tertarik terhadap aspek pemasaran komoditi buah lokal. Penulisan buku ini dilakukan secara kolaborasi dengan tim akademisi tiga perguruan tinggi. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada : (1) Politeknik Triguna Tasikmalaya, (2) Universitas Padjadjaran Bandung, (3) Universitas Borneo Tarakan, (4) Dr. Iwan Setiawan, SP., M.Si, dan (5) Dr. Asep Suryana, M.Si Semoga tulisan dari buku ini dapat memberikan manfaat luas bagi masyarakat akademisi dan pihak pemangku kepentingan sehingga akan menambah wawasan terkait pengembangan komoditi buah lokal Indonesia. Saran dan kritik dari pembaca sangat diharapkan untuk perbaikan buku di masa depan.


Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal vii Daftar Isi Kata Pengantar ............................................................................ v Satu .............................................................................................. 1 KETERSEDIAAN BUAH LOKAL ............................................ 1 Dua ............................................................................................ 28 PRODUKSI BUAH LOKAL MEMENUHI KEBUTUHAN ... 28 Tiga ............................................................................................ 64 KEMUDAHAN MENDAPATKAN BUAH LOKAL ............. 64 Empat. ....................................................................................... 89 TEKNOLOGI INFORMASI YANG MENDUKUNG PEMASARAN BUAH LOKAL ............................................... 89 Lima ........................................................................................ 108 KEMITRAAN PETANI BUAH DENGAN PENGUSAHA DALAM PEMASARAN BUAH LOKAL .............................. 108 Enam ........................................................................................ 139 KUALITAS PENGEMASAN BUAH LOKAL ...................... 139


Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal viii


Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 1 Satu KETERSEDIAAN BUAH LOKAL Buah merupakan komoditas pertanian yang memiliki banyak manfaat dan sekaligus ancaman dalam penyediaannya. Indonesia adalah salah satu negara penghasil buah-buahan terbesar di dunia. Buah-buahan seperti mangga, pisang, durian, dan jeruk merupakan produk unggulan yang banyak diminati oleh pasar internasional. Dalam kurun waktu tahun 2012 - 2020, ekspor buah-buahan Indonesia cenderung fluktuatir. Nilai eksport tertinggi pada tahun 2020 dengan nilai mencapai $ USA 438.071,5. Namun, meskipun Indonesia memiliki potensi besar dalam ekspor buah-buahan terdapat banyak tantangan yang dihadapi khsusunyan persaingan dengan negara lain dan regulasi yang ketat. (langsung tabel)


Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 2


Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 3 1. Ancaman ketersediaan buah lokal akan adanya buahbuahan impor Buah lokal memiliki ancaman dari dua sisi yaitu ancaman yang berasal dari dalam negeri dan luar negeri. Harga buah lokal jauh lebih murah dibandingkan buah impor, karena buah lokal dihasilkan di Indonesia sehingga tidak memerlukan biaya untuk distribusi yang panjang seperti buah impor. Harga buah lokal musiman sangat berpengaruh saat musimnya maka harga buah akan menurun dan apabila buah itu tidak pada musimnya maka harga nya dapat melonjak naik. Saat buah lokal menanjak naik membuka peluang masuknya buah impor ke industri karena buah impor yang ditawarkan lebih murah dan tidak bergantung pada musim. Harga buah lokal menjadi naik dikarenakan juga karena tingginya biaya produksi, lokasi kebun yang jauh dari pasar yang membuat biaya tansportasi turut membengkak dan tidak maksimalnya memperbaiki kualitas pasca panen karena petani mengkhawatirkan menambah biaya. Kondisi ini menyebabkan ketersediaan buah lokal sulit bersaing dengan buah impor. Ancaman yang berasal dari dalam negeri antara lain rendahnya pengetahuan berbasis pertanian di kalangan petani buah lokal secara umum, kurangnya penyediaan sarana dan prasarana pertanian buah mulai dari pra panen hingga pascapanen, kurangnya penyuluhan produk hortikultura dari


Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 4 pemerintah, berkurangnya lahan pertanian buah di Indonesia, perubahan iklim yang ekstrem, beralihnya fungsi lahan pertanian menjadi pemukiman akibat bertambahnya jumlah penduduk Indonesia, dan kurangnya pengawasan serta rendahnya peran pemerintah dalam melindungi produk buah lokal. Ancaman dari dalam negeri membuat anggapan masyarakat bahwa dengan mengonsumsi atau membeli buah impor merupakan hal yang berkelas dan mampu dari status sosial. Selain itu, ancaman yang berasal dari luar negeri meliputi terbukanya perdagangan pasar internasional, tingginya mutu buah yang berasal dari luar negeri dengan penggunaan teknologi canggih dalam pengolahan buah impor dan ketersediaan produksi buah impor yang melimpah. Ancaman dari luar negeri dapat diminimalkan dengan mampu mengelola dan mempertahankan sumber daya alam produk buah-buahan lokal. Pengelolaan yang baik mampu menjadi modal dalam mempertahankan eksistensi buah lokal dari ancaman buah impor. Sebagai negara yang berada terletak antara tengahtengan geografis, menjadikan Indonesia bertanah subur dan merupakan negara tropis yang banyak sekali buah-buahan lokal seperti jeruk, manggis hingga melon, tapi saat ini banyak sekali pasar buah impor yang ada di negara ini. Bahkan buah impor sangat mudah di temui di pasar modern atauun pasar


Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 5 tradisional. Indonesia melakuka impor buah karena dilatarbelakangi oleh kebutuhan masyarakat yang cukup tinggi terhadap beberapa buah yang tidak bisa dikembangkan di Indonesiakarena iklim yang tidak sesuai seperti misalnya buah pir. Impor terbesar saat ini masih dari China. Tiongkok sudah memiliki kawasan produksi buah-buahan yang memadai, baik dari luas lahannya hingga teknologi penanamannya. Efeknya, mereka bisa memproduksi buahbuahan secara terus-menerus sepanjang tahun tanpa harus terhambat masalah cuaca. Sehingga ketersediaan pasokan buahnyamelimpah dengan harga yang lebih rendah. Kondisi ini sebaliknya menimpa keadaan buah-buahan Indonesia. Produksi buah-buahan di beberapa daerah sering mentok dan tbuah yang ditanam tidak tumbuh dan berkembang dengan baik akibat cuaca buruk. Indonesia juga tidak memiliki lahan untuk dijadikan kawasan khusus untuk lumbung produksi buah, akibatnya setiap tahun produksi buah lokal terus berfluktuasisepanjang dan hal tersebut menyebabkan dampak yang tidak baik yaitu harga yang kadang terlalu rendah untuk petani maksudnya adalah ketika hasil buah yang banyak namun ukuran ataupun warna nya sedikit berbeda dan juga terkadang terlslu mahal bagi konsumen pada waktu tertentu seperti ketika hasil buahnya sedikit.


Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 6 Adanya penandatanganan MRA (Mutual Recognition Agreement) maka dilakukan barter antara Indonesia dan Tiongkok, dimanaa Indonesia akan mengekspor bua-buahan lokal seperti manggis,alpukat,duku dan juga ada sarang burung walet, sementara Tiongkok mengimpor bawang putih, jeruk mandarin, pir, dan juga apel. Kondisi inilah yang menjadi pendorong masuknya buah impor dari Tiongkok secara besarbesaran ke dalam negri saat ini. Namun, bagi para penggemar buah impor sepertinya harus sangat berhati-hati, sebab berbagai bahan pengawet telah mencemari buah-buahan asli dari luar negri. Buah memiliki sifat gampang busuk, buah-buahan yang alami pasti busukdalam waktu singkat, pendistribusian buah impor dari nrgara asal membutuhkan waktu yang cukup lama, bahkan hingga berbulan-bulan, oleh karena itu agar tidak busuk dan terlihat bagus pasti diberi pengawet kimia yang pastinya berbahaya bagi kesehatan. Baha kimia yang berbahaya seperti formalin dan zat pewarna sengaja dicampurkan agar buah awet dan terlihat segar. Maka dari itu, untuk mengurangi residu akibat bahan kimia tersebut, alangkah baiknya sebelum mengkonsumsi buah kita harus mencuci bersih buah menggunakan air mengalir, dengan air garam, kulit buah harus di kupas, serta menyikat buah di takutkan ada lapisan lilin atau zat pewarna.


Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 7 Secara umum buah-buahan lokal kita sangat aman untuk dikonsumsi, karena biasanya dari kebun langsung didistribusikan ke pasar. Rantai pasokan dan distribusinya tidak terlalu panjang tidak seperti buah impor, sehingga dalam penanganan pasca panen tidak perlu perlakuan khusus dengan penambahan zat-zat kimia tertentu apalagi sampai menggunakan zat kimia berbahaya untuk pengawetan. Dibeberapa tahun terakhir ini sampai tahun sekarang 2023 peningkatan nilai impor buah-buahan ini sangat tinggi, itu akan berdampak tidak baik terhadap buah-buahan lokal. Mengurangi impor buah-buahan itu dapat mengurangi beban devisa dan defisit neraca perdagangan, selain itu juga akan membuat masyarakat lebih mencintai produk hortikultura dalam negri karena komoditas holtikultura memiliki peranan dalam pembangunan nasional yaitu sebagai sumber pendapatan dan komoditas ekspor yang menghasilkan devisa negra. Hortikultura maksudnya adalah suatu tanaman yang di tanam di suatu lahan dan hasilnya itu bisa dimanfaatkan secara langsung. 2. Mempertahankan dan Meningkatkan Ketersediaan Buah Lokal Untuk mempertahankan ketersediaan buah-buahan lokal serta mengembangkan buah-buahan lokal dengan banyak


Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 8 membudidayakan serta meningkatkan kegiatan ekspor, kita perlu upaya untuk membendung gempuran buah-buahan impor yang sebagian besar berbahaya untuk kesehatan, yaitu dengan cara penerapan ketentuan keamanan pangan internasional melalui Codex yang mengatur batas ambang maksimum terkait residu kimia makanan termasuk buahbuahan. Memberikan rekomendasi pelarangan terhadap buahbuahan impor yang terbukti mengandung formalin maupun pestisida yang mengandung bahan berbahaya. Diberlakukan standar mutu yang mempersyaratkan bebas dari bahan berbahaya terhadap buah-buahan impor sehingga dapat melindungi konsumen di dalam negri. Selain itu pemerintah juga harus bersikap tegas untuk membatasi impor buah-buahan segar serta bersikap tegas terhadap para importir yang tidak memenhi persyaratan standar mutu dan ketentuan keamanan dan perlindungan terhadap kesehatan manusia. Peningkatan intensifikasi, diversifikasi, dan modernisasi budidaya buah-buahan dalam negri (buah-buahan lokal) agar bisa bersaing dan lebih banyak produksinya sehingga ketersediaan pasokan buah-buahan lokal terjaga dan mudah dijumpai oleh masyarakat (tidak mengalami kelanhkaan) sehingga harga pun tidak akan berubah. Ada juga yang tak kalah pentingnya yaitu rodmap pemerintah dalam menjagakestabilan distribusi dan pasokan hasil pertanian khususnya buah-buahan


Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 9 dengan mengembangkan kantong-kantong pertanian dengan meihat potensi wilayah per daerah seperti misalnya daerah yang cocok untuk budidaya manggis adalah di dataran rendah dengan ketinggian antara 400-800 m.dpl. dengan kadar ph air tanah anatara 5,5-7,0 dan intensitas sinar matahari anatara 20%- 70% tentunya manggis sangat menyukai yang banyak mengandung air serta kaya akan unsur hara organic. Lalu pemerintah juga membangun gudang penyimpanan stok/hasil panen buah-buahan yang banyak di daerah-daerah tertentu untuk menghindari jatuhnya harag petani pada saat panen raya dan juga akan menjamin ketersediaan buah-buahan lokal. 3. Strategi Promosi Buah Lokal Kegiatan promosi (promotion) yang dilakukan untuk memperkenalkan buah lokal telah dilakukan oleh pihak pemerintah yang bekerja sama dengan pihak swasta dan petani buah. Kegiatan promosi dalam hotel berbintang contohnya di Kawasan Sanur dengan menambahkan sajian buah lokal dalam operasional hotel sehingga kemungkinan besar terserap banyak buah lokal pada operasional hotel dan penambahan penyajian buah lokal pada event MICE yang ada pada hotel tersebut. Konsumen akan melewati beberapa tahapan 4P dalam proses pengambilan keputusan dalam melakukan pembelian suatu produk. Prilaku konsumen meliputi beberapa jenis diantaranya keputusan yang satu mempengaruhi keputusan yang lain.


Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 10 Tindakannya misalnya keputusan untuk membeli suatu produk atau tidak, apabila membeli suatu produk maka akan mengarah pada merek produk tersebut, bila sudah memutuskan membeli maka pembelian akan dihadapkan pada pilihan saluran untuk membeli kemudian menyangkut pembayaran sehingga keputusan bisa berpengaruh pada jenis keputusan lainnya (Suprapti, 2010;264). Hasil penelitian pada tujuh hotel berbintang di kawasan Sanur bahwa buah lokal terserap maksimal pada industri pariwisata khususnya hotel berbintang di Sanur dengan menyajikan buah lokal pada operasional seharihari dalam bentuk sajian makanan dan minuman untuk wisatawan. Buah Lokal yang Dominan Disajikan Variasi buah lokal yang dipergunakan adalah buah lokal yang tidak bergantung pada musim seperti pisang, semangka, melon, nangka, nanas, jeruk, mangga dan papaya. Buah lokal musiman seperti salak, markisa, manggis, rambutan dan buah naga disajikan saat kegiatan tertentu seperti display seasional fruit saat breakfast, special drink dan sesuai permintaan tamu selama buah tersebut ada pada saat musimnya. Penyajian buah lokal dalam operasional sangat membantu promosi kepada wisatawan yang diolah menjadi produk makanan dan minuman di antaranya: 1. Appetizer dan dessert


Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 11 Appetizer atau makanan pembuka terdiri dari makanan pembuka yang disajikan untuk menggugah selera makan. Penyajian buah lokal untuk jenis appetizer terdapat pada menu Cold appetizer yang banyak sekali dijumpai di Eropa, jenis makanan ini disajikan pada kondisi dingin atau suhu ruangan. Pengolahan buah lokal untuk sajian cold appetizer pada umumnya terdapat pada fruit cocktail, fruit juice dan fruit slice, Contoh cold appetizer di Griya Santrian Hotel. Makanan yang tergolong cold appetizer terdapat pada menu lunch maupun dinner. Selain itu buah-buahan merupakan makanan penutup yang paling populer baik di Asia maupun Eropa. Penyajian buah lokal untuk appetizer maupun dessert disajikan pada buffet breakfast. Menurut Bapak Sudarnata dari Prama Sanur Beach “…buah lokal banyak disajikan saat breakfast karena pada umumnya hotel menawarkan harga kamar include breakfast yang mengharuskan pihak FB menyediakan pasokan buah yang lebih banyak dibandingkan dengan regular buffet event” (Wawancara, tanggal 5 Januari 2015). Pihak hotel yang memiliki harga kamar include breakfast dapat memperkirakan jumlah order buah lokal dari room


Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 12 forecast report sehingga banyaknya buah yang diorder dapat diperkirakan sehari sebelumnya. Penyajian buah lokal pada saat breakfast tidak dapat diporsikan karena sajian buah lokal ada pada buffet yang dapat dinikmati sesuai kebutuhan wisatawan. Semakin banyak room include breakfast maka semakin banyak buah yang akan diserap oleh pihak hotel. 2. Fruit Basket Penyajian buah lokal dalam bentuk fruit basket paling banyak disajikan pada hotel berbintang di Kawasan Pariwisata Sanur. Fruit basket biasa disajikan pada tamu yang check in, tamu VIP, tamu VVIP dan terkadang beberapa hotel memiliki aturan dalam menyajikan fruit basket. Menurut Bapak Sudinata dari Prama Sanur Beach menjelaska “penyajian buah lokal untuk fruit basket dipilihkan dari buah lokal yang sesuai musim pada saat itu yang disajikan dengan menyelipkan welcome card saat delivery fruit basket. Team Food and Beverage akan menyajikan fruit basket untuk kamar Expected.Arrival dengan melampirkan request dari Guest Relation Officer (GRO) dimana fruit basket yang disajikan berbeda sesuai dengan tipe kamar”


Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 13 (Wawancara, tanggal 5 Januari 2015). Penyajian fruit basket dengan menggunakan buah lokal secara tidak langsung dapat memperkenalkan hasil produksi Indonesia sebagai konsumsi wisatawan. Terserapnya buah lokal diharapkan paling banyak terserap pada sektor pariwisata yang sedang berkembang seperti saat ini. Buah lokal yang dimiliki Indonesia memiliki tampilan yang unik yang dapat disajikan dengan menggabungkan beberapa buah lokal dalam satu piring sajian atau menggunakan buah yang sama dalam satu piring sajian. Selain dari nilai estetika, harga buah lokal juga menjadi pertimbangan cost saat penyajian fruit basket, hal ini disebabkan akan ada alokasi potongan biaya harga kamar untuk penyajian fruit basket. 3. Welcome drink dan juices Penyajian buah lokal tidak hanya disajikan dalam bentuk fresh fruit tetapi disajikan juga dalam bentuk welcome drink dengan mengolah buah lokal yang dicampurkan dengan minuman lain. Welcome drink disajikan pada saat tamu check in oleh Reception. Olahan buah lokal lainnya disajikan dalam bentuk juice seperti fresh juice dan healty juice dimana


Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 14 komposisi lebih banyak menggunakan buah lokal dibandingkan dengan sirup buah. 4. Fruit Carving Fruit curving atau seni mengukir buah biasanya menggunakan buah lokal seperti papaya, semangka, nanas dan melon. Penggunaan fruit carving tidak sebanyak menggunakan buah lokal dalam sajian breakfast. Fruit carving biasanya digunakan untuk dekorasi pada buffet saat ada regular event di hotel. Penyajian buah lokal dalam operasional hotel berbintang di Kawasan Sanur cukup menjanjikan dibandingkan buah impor. Pemanfaatan buah impor pada umumnya lebih sedikit persentasenya dibandingkan dengan buah lokal. Penyajian buah impor saat special event biasanya berdasarkan request. Menurut IB Agung yang merupakan salah satu sous chef Griya Santrian “ buah impor disajikan karena ada request dari tamu dan akan dikenakan biaya tambahan dari harga normal. Penyajian buah impor yang terjadi di hotel dengan menggunakan buah anggur, kiwi, peach, raspberry dan honeydew” (Wawancara, tanggal 10 Januari 2015). Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa permintaan buah impor lebih sedikit dibandingkan buah lokal. Hal ini tentunya


Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 15 memberikan harapan di masa yang akan datang akan terserapnya buah lokal dengan baik dalam industri pariwisata. Kerjasama antara pihak hotel, supplier, petani buah dan pemerintah diharapkan mendorong promosi buah lokal sebagai konsumsi ekspor Indonesia. Hal tersebut didukung oleh peran serta pemerintah dalam membuat Peraturan Daerah Provinsi Bali mengenai buah lokal. Adapun Faktor-faktor Alasan Hotel Menyajikan Buah Lokal Penyajian buah lokal pada hotel berbintang dipengaruhi oleh beberapa faktor dimana faktor-faktor dapat dikatagorikan kedalam lima faktor diantaranya kualitas, kontinuitas, harga, variasi penyajian dan kebijakan. Faktor-faktor yang menjadi alasan pihak hotel dalam menyajikan buah lokal dapat diuraikan sebagai berikut : Kualitas Kualitas buah lokal dapat dilihat dari rasa dan fisik buah yang terkadung dalam buah lokal. Penelitian ini membahas kualitas ketersediaan buah lokal dari segi rasa, tampilan buah, ukuran buah, warna buah dan kebersihan buah. Tampilan buah lokal segar juga terdapat pada buffet breakfast, penyajian di meja buffet dipilih buah yang masih segar, bersih dan tidak lecet karena buah yang baik dapat menarik minat wisatawan untuk mencoba. Buah lokal dalam keadaan segar dan matang ditangan konsumen karena buah lokal yang dipanen


Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 16 pada saat kematangan buah sudah mencapai setengahnya dan saat mencapai ke tangan konsumen buah sudah mengalami kematangan yang sempurna. Sehingga tidak membutuhkan zat aditif atau pengawet untuk mengawetkan buah-buahan dan menjadikan buah tersebut manis. Contohnya, buah jeruk Kintamani memiliki rasa manis dan asam yang menyegarkan sedangkan buah jeruk impor memiliki rasa yang datar yang tidak menyegarkan. Tampilan buah lokal jika dilihat dari segi fisik memang kurang menarik, namun dari segi rasa dan kandungan vitamin dari buah lokal sangat baik dibandingkan dengan buah impor. Selain tidak menggunakan bahan pengawet yang membahayakan, rasa buah lokal pun jadi lebih nikmat dan mengandung banyak vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh. Tampilan buah lokal yang bervariasi memiliki standarisasi buah yang dikonsumsi di hotel berbintang sesuai dengan kebutuhan operasional. Ukuran buah lokal yang disajikan adalah Grade A terdiri dari buah yang dengan ukuran besar dipergunakan pada industri pariwisata dan sebagian terdapat di supermarket (Wirawan dkk, 2014:22). Buah lokal dengan keadaan alami dan fresh jauh lebih baik untuk kesehatan dibandingkan buah impor yang memiliki warna yang menarik dengan banyak residu pestisida. Warna buah lokal yang alami dan segar menandakan buah tersebut tidak mengandung pengawet, karena pada umumnya buah impor memiliki


Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 17 pengawet yang membuat warna buah menjadi mengkilap dan tidak cepat busuk ketika melewati proses distribusi yang panjang sampai ke tangan pembeli. Kebersihan sangat berpengaruh pada penyajian buah lokal, pada saat buah masuk ke hotel berbintang maka faktor kebersihan menjadi hal yang dapat dilihat secara fisik. Buah yang dalam keadaan bersih akan memudahkan dalam menyimpan. Buah yang diterima dalam keadaan lecet dan kotor dapat berdampak pada buah lain yang disimpan dalam wadah yang sama dan bisa mengakibatkan buah cepat busuk. Faktor kebersihan buah sangat penting dan tidak boleh disepelekan saat mengkonsumsi buah impor ataupun lokal, sehingga pencemaran bakteri jenis apapun bisa dicegah. Dengan banyaknya ketersediaan buah lokal itu akan sangat mempengaruhi pendapatan para petani karena jika ketersediaan buah lokal banyak para petani dapat bekerja sama semisal dengan hotel-hotel atau tempat wisata yang banyak dikunjungi oleh para wisatawan.Terserapnya buah lokal di industri pariwisata dianggap memberi dampak yang sangat besar. Industri pariwisata memberikan peluang bagi petani buah untuk menghasilkan buah sebagai konsumsi wisatawan yang secara tidak lagsung dapat meningkatkan taraf hidup petani, mengurangi biaya buah import dan menumbuhkan rasa cinta buah lokal. Hotel pada umumnya menggunakan buah lokal


Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 18 karena buah lokal lebih segar dibandingkan buah impor, buah lokal tidak melewati perjalanan yang terlalu panjang dan buah lokal dipetik dari kebun dalam kondisi yang relatif matang dan langsung dipasarkan yang berbeda dengan buah impor melalui proses pengiriman yang panjang serta pengemasan yang menggunakan pengawet sehingga membuat vitamin dan nutrisi yang terkandung berkurang. Adanya alur distribusi yang panjang juga berdampak pada harga buah impor lebih mahal dibandingkan dengan buah lokal, karena hotel menyajikan buah setiap hari akan berdampak pada pengeluaran/ cost pada hotel tersebut. Penyajian buah sehari-hari juga dapat memperkenalkan keunikan buah lokal yang dimiliki Indonesia pada wisatawan dan menumbuhkan rasa cinta terhadap produk lokal. Penyajian buah lokal pada hotel berbintang di Kawasan Sanur menyajikan buah lokal yang tidak bergantung pada musim untuk memudahkan penyajian dalam operasional seharihari dan juga agar ketersediaan buah lokal banyak dan terus bertambah. Kontribusi buah lokal sebagai konsumsi wisatawan dengan cara penyajian buah lokal fresh dalam bentuk fruit basket dan welcome drink saat tamu check in, mix juice¸fruit cocktail dan fresh blended juice, hidangan pencuci mulut (dessert), garnish makanan dan fruit cutting untuk buffet. Upaya promosi dan pengenalan buah lokal dilakukan dengan adanya peran serta staf pada hotel di Kawasan Sanur dalam memberikan


Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 19 education kepada tamu tentang nama buah, manfaat dan keunikan buah lokal, selain itu adanya memo dari GRO (Guest Relation Officer) juga sangat membantu memberikan penjelasan kepada tamu. Keberadaan pasar memungkinkan terserapnya buah lokal pada destinasi pariwisata karena memiliki banyak hotel dan dikunjungi oleh banyak wisatawan. Kenyataan ini merupakan salah satu target yang bisa disasar untuk pemasaran hasil produksi dari petani. Permasalahan yang terjadi kebanyakan membanjiri pasar lokal pada saat panen raya di mana eksistensi buah lokal di industri pariwisata memiliki pertimbangan dari pendapat pelaku industri pariwisata untuk dipergunakan dalam operational dikarenakan kualitas yang kurang memadai, ketiadaan kontinuitas dan volume yang tidak mencukupi. Upaya mengoptimalkan penggunaan buah lokal dalam industri pariwisata dilakukan dengan cara menggunakan buah lokal yang tidak musiman sehingga hotel bisa mendapatkannya sepanjang tahun. Kontinuitas buah lokal pada hotel berbintang di Kawasan Sanur dapat membantu penyerapan hasil pertanian buah yang dapat meningkatkan taraf hidup petani buah, memperkenalkan keanekaragaman buah yang dimiliki Indonesia yakni buah musiman dan buah tidak bermusim kepada wisatawan. Kontinuitas buah lokal dalam industri pariwisata tetap


Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 20 terpenuhi karena lebih dominannya penyajian buah lokal yang tidak bergantung pada musim. Penyajian buah lokal pada hotel berbintang di kawasan Sanur adalah buah lokal yang dominan tidak bergantung pada musim, buah lokal yang disajikan di hotel berbintang di kawasan Sanur memiliki harga yang telah disepakati pada perjanjian dengan pihak hotel yang lebih murah dibandingkan di pasaran karena pihak hotel biasanya menjalin kerjasama dengan supplier dari Bedugul atau pasar induk. Pada umumnya, pihak hotel akan mengadakan market survey untuk menentukan kerjasama dengan pihak supplier buah. Perjanjian yang dibuat akan disepakati dalam tempo waktu tertentu dengan item jenis buah sesuai permintaan pihak hotel, harga yang telah disepakati dan kesepakatan lain-lain dimana terkadang akan mengalami kenaikan dari harga perjanjian yang biasanya karena faktor cuaca dan hal lainnya dan kondisi pembayaran. Variasi Penyajian Buah lokal jauh lebih murah dibandingkan buah impor sehingga penyajian buah lokal dalam jumlah yang besar tidak mempengaruhi tingginya cost operasional hotel. Harga buah lokal di pasaran akan turun pada saat buah tersebut pada musimnya sehingga pihak hotel biasanya membuat menu dengan ingredient mendominasi buah lokal musiman. Sajian buah lokal sangat tergantung dari tampilan buah dan ukuran buah. Kedua elemen ini sangat


Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 21 berpengaruh pada penyajian buah lokal dalam operasional hotel berbintang. Hotel berbintang yang ada di Kawasan Sanur memiliki standar yang berbeda-beda dalam menyajikan fruit basket. Umumnya, fruit basket terdiri dari minimal tiga buah yang disajikan dalam tempat yang diselipkan bunga segar dan greeting card pada kamar yang check in pada saat itu. Alokasi biaya untuk seporsi fruit basket akan dibebankan ke harga kamar, adapun sajian fruit basket pada Hotel Segara Village. Penyajian fruit basket salah satu kegiatan hotel dalam mempromosikan buah lokal. Fruit basket yang disajikan dimasing-masing kamar merupakan complimantary sehingga wisatawan dapat mencoba dengan gratis. Kegiatan operasional hotel dapat memperkenalkan buah lokal kepada wisatawan melalui buah lokal yang ada pada buffet display biasanya diberikan nama atau food tag untuk memperkenalkan nama buah serta staff hotel juga akan menginformasikan kepada tamu bagaimana cara menikmati buah lokal tersebut dan khasiat buah lokal. Adanya peraturan pemerintah dan kebijakan hotel tentang pemanfaatan buah lokal dalam sajian sehari-hari sangat membantu penyerapan buah lokal. Hotel berbintang di Kawasan Sanur beberapa telah mempunyai kebijakan hotel dalam pengolahan buah lokal seperti Prama Sanur Beach Hotel juga dalam Manajemen Aerowisata Hotel telah memiliki aturan


Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 22 dengan konsep authentic Indonesian hospitality hotel dengan memanfaatkan 100% buah lokal dalam operasional hotel. Kebijakan ini diharapkan agar hotel dapat menyerap buah lokal, mengadakan promosi buah lokal untuk wisatawan yang menginap dan dapat membantu menekan cost operasional. Program pemanfaatan buah lokal dalam penyajian sehari-hari juga mendorong adanya program sustainable development (pembangunan berkelanjutan) pada Mercure Hotel dengan memanfaatkan local product terdapat pada website dengan pencapaian penyajian produk lokal melebihi target yang disepakati oleh pihak Manajemen Accor. Hotel berbintang di kawasan Sanur memanfaatkan maksimal buah lokal dalam operasionalnya untuk itu diperlukannya ketersediaan buah lokal yang mencukupi. Penyajian maksimal buah lokal dalam operasional selain mempunyai kebijakan yang dimiliki oleh hotel juga terdapat pada kriteria Tri Hita Karana mewajibkan hotel di Bali menggunakan buah lokal sebagai penerapan perlindungan buah lokal. Hal ini juga sebagai instrument penilaian pada Tri Hita Karana Awards. Adapula hambatan Hotel dalam Penyajian Buah Lokal Penyerapan buah lokal pada operasional hotel berbintang sangat menguntungkan berbagai pihak dari segi ekonomi dan dapat mempromosikan produksi lokal kepada wisatawan sebagai olahan konsumsi. Pemanfaatan buah lokal juga menemui


Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 23 hambatan dalam penyajian operasional hotel berbintang dapat dijabarkan sebagai berikut : 1. Pihak Hotel Berbintang Penyajian buah lokal pada hotel berbintang pada operasional sehari-hari dalam kuantitas yang cukup banyak. Penyerapan buah lokal pada hotel sangat menguntungkan petani buah dalam meningkatkan taraf perekonomian, hal ini kadang tidak berbarengan dengan peningkatan kualitas buah lokal yang dikirim ke hotel melalui supplier. Kegiatan sortasi yang belum maksimal mengakibatkan buah lokal yang dikirim ke hotel tidak dalam keadaan fresh dan terkadang ada yang bagian yang busuk karena sistem sortasi yang belum maksimal dan keadaan buah yang bebas dari ranting dan daun. Pihak hotel melalui receiving mengembalikan buah tersebut karena tidak sesuai dengan kesepakatan perjanjian, dalam hal seperti ini sangat diharapkan supplier yang lebih memperhatikan kualitas buah lokal yang sesuai dengan permintaan hotel. Hambatan lainnya saat pengiriman buah seperti semangka dan melon yang biasanya disajikan dalam buah potong dan dessert maka pihak receiving tidak dapat mengecek kualitas dalam semangka yang dikirim sehingga dalam beberapa kesempatan ada bagian yang lecet sehingga


Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 24 mengakibatkan kualitas semangka tersebut tidak dapat disajikan kepada wisatawan, dalam hal ini pihak hotel membeli buah semangka keluar hotel dalam keadaan urgent sehingga akan muncul tagihan secara cash yang merugikan pihak hotel dalam hal expenses bahan makanan. Expenses yang berupa tagihan kepada vendor akan dilunasi sebulan setelah transaksi sehingga pihak hotel dapat mengalokasikan pada bulan berikutnya sehingga cost atau pengeluaran langsung dapat diminimalkan. 2. Pihak Supplier/vendor Hambatan yang dialami oleh pihak supplier/vendor dalam memenuhi permintaan buah lokal pada hotel berbintang di Kawasan Sanur meliputi pengiriman buah lokal oleh vendor merupakan hambatan dengan kurang baiknya kerjasama antara vendor dan hotel berbintang. Ada beberapa vendor yang melanggar perjanjian atau mangkir. Hal ini disebabkan oleh pelanggaran yang dilakukan vendor dalam hal pengiriman barang, jumlah yang diorder dan beberapa kesepakatan lainnya. Alasan vendor ini biasanya karena sistem pembayaran pelunasan tagihan yang melewati batas pembayaran oleh pihak hotel sehingga banyak vendor yang melakukan tindakan yang melanggar perjanjian. Hambatan yang


Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 25 dialami oleh pihak hotel masih dapat diatasi dengan adanya komunikasi antara hotel dan pihak vendor. Penyerapan buah lokal yang berkualitas yang memenuhi standard dan melewati proses sortasi yang maksimal akan menghasilkan buah lokal dengan mutu yang tidak kalah bersaing dengan buah impor. Cara meningkatkan kegiatan ekspor 1. Membangun jaringan merupakan hal penting dalam meningkatkan ekspor buah-buahan Indonesia. Dalam membangun jaringan, kita bisa menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, seperti pengusaha lokal, pemerintah, dan perwakilan dagang dari negara lain. Hal ini akan membantu dalam memperluas pasar dan menjalin hubungan yang lebih baik dengan pasar internasional. Selain itu, kerja sama dengan perusahaan logistik dan transportasi juga akan membantu dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pengiriman produk buah-buahan Indonesia ke luar negeri. Hal ini akan membantu dalam menjamin kualitas dan keamanan produk buah-buahan Indonesia selama proses pengiriman. 2. Inovasi produk buah-buahan ekspor. Inovasi produk juga menjadi faktor penting dalam meningkatkan ekspor buah-buahan Indonesia. Cara melakukan Inovasi produk


Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 26 dengan mengembangkan produk-produk baru yang sesuai dengan permintaan pasar internasional. Misalnya, produk-produk buah-buahan yang telah diolah menjadi produk olahan seperti jeli, selai, atau kue yang dapat bertahan lama dan memiliki nilai tambah yang tinggi. Selain itu, inovasi juga bisa dilakukan dengan mengembangkan varietas baru dari buah-buahan yang sudah ada, sehingga menghasilkan produk yang lebih unggul dan lebih berdaya saing di pasar internasional. Misalnya, mengembangkan varietas mangga yang lebih tahan lama, lebih manis, atau lebih aromatic 3. Perluasan Pasar menjadi salah satu strategi penting dalam meningkatkan ekspor buah-buahan Indonesia. Salah satu cara untuk memperluas pasar adalah dengan mencari pasar baru di luar negeri. Negara-negara seperti China, Jepang, dan Korea Selatan adalah pasar potensial yang bisa dieksplorasi. Selain itu, juga bisa dilakukan dengan memperluas produk buah-buahan Indonesia ke pasar internasional yang lebih spesifik. Misalnya, buahbuahan organik yang semakin diminati oleh pasar internasional. Dengan memperluas pasar dan menyesuaikan dengan permintaan pasar internasional, buah-buahan Indonesia dapat semakin berkembang dan diminati oleh pasar internasional.


Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 27 Kesimpulan: Jadi, ketersediaan buah lokal sangat mempengaruhi kegiatan promosi, untuk itu diperlukan berbagai strategi pemerintah yang telah di jelaskan sebelumnya untuk terus meningkatkan pasokan ketersediaan buah lokal, dan meningkatkan pula kualitas serta kuantitas buah lokal. Karena dengan adanya kuantitas dan kualitas buah lokal yang baik itu akan memberi dampak yang sangat baik bagi kegiatan ekspor maupun kegiatan promosi misalnya seperti di tempat wisata atau hotel yang telah di jelaskan sebelumnya. Itu juga akan meningkatkan pendapatan petan juga meningkatkan dividen negara pula karena kegiatan ekspor yang terus meningkat serta dapat menekan kegiatan impor buah-buah an yang dapat menyaingi buah lokal kita.


Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 28 Dua PRODUKSI BUAH LOKAL MEMENUHI KEBUTUHAN A. Kebutuhan Buah Lokal Buah lokal lebih diminati dari pada buah impor. Menurut data impor buah-buahan negara asal utama dari tahun 2016-2019 yang dirilis BPS (2020), negara Tiongkok adalah negara terbesar pengimpor dengan pertumbuhan yang selalu positif setiap tahunnya, disusul oleh Amerika Serikat dan seterusnya. Salah satu buah impor yang marak di pasar-pasar Indonesia adalah apel, dimana dalam penelitian Rahayu, Fauziyah, & Ariyani (2012) buah impor diminati karena harga yang murah, faktor warna buah, ukuran, tekstur, dan faktor kemasan. tapi buah lokal lebih diminati, namun kalah bersaing dari buah impor untuk jenis buah tertentu, terutama dari segi harga dan dari distrubusi.


Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 29 Capaian konsumsi sayur dan buah masih menjadi masalah yang disoroti di Indonesia, Badan Kesehatan Dunia secara umum menganjurkan konsumsi sayuran dan buahbuahan untuk hidup sehat sejumlah 400 gram per orang per hari (Rizkyana, Nugroho, & Anggraeny, 2017). Secara garis besar konsumsi buah dan sayur di Indonesia menurun dan tidak memadai, hanya sekitar 43% masyarakat yang mengkonsumsi sesuai dengan yang direkomendasikan pada tahun 2016. Beberapa penelitian lainnya menunjukkan bahwa konsumsi buah dan sayur yang masih kurang baik pada masa remaja di Indonesia dipengaruhi oleh sikap, pengetahuan gizi, ketersediaan makanan, keterpaparan media, pendapatan keluarga (Rachman, Mustika, & Kusumawati, 2017). Produksi untuk beberapa jenis buah-buahan tertentu, seperti pisang, nenas, pepaya, mengalami pertumbuhan produksi dibawah 2%, bahkan salak mengalami pertumbuhan yang negatif di tahun 2017-2018. Hal ini yang menyebabkan Indonesia menjadi sasaran pasar buah impor. Ditambah lagi kesadaran konsumen untuk mengkonsumsi buah lokal masih berada pada posisi rendah, terutama dibandingkan dengan buahbuahan impor (Rochaeni, 2013). Dalam mengkonsumsi sebuah produk termasuk buah lokal, konsumen tentunya memperhatikan wujud fisik, penyajian juga menjadi perhatian dalam memenuhi kepuasan


Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 30 konsumen. Dengan penjelasan diatas, maka sangat penting bagi produsen buah lokal memperhatikan kebutuhan konsumen yang dianggap penting pada atribut buah lokal. Tentunya produsen dapat meningkatkan kualitas buah lokal. Menurut Sungkawa, Dwi, & Eva (2015) kepentingan selera untuk buah lokal dipengaruhi oleh beberapa variabel, seperti ketersediaan, harga, kualitas (rasa, warna, bentuk ukuran, kandungan gizi, kesegaran dan aroma). Penelitian lain menambahkan keinginan konsumen terhadap buah lokal seperti motivasi, kebersihan, pandangan dan lokasi (Simbolon, Zargustin, & Nizar, 2018). Dengan diketahuinya keinginan konsumen maka produsen dapat meningkatkan kuantitas produksi buah lokal sehingga nantinya diharapkan dapat dijual keluar negeri dan pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan petani. Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam membeli buah lokal, yaitu sebagai berikut. 1) Faktor Aspek Buah Faktor pertama yang terbentuk dan paling dominan adalah faktor aspek buah. Aspek buah adalah menjadi faktor yang paling dominan mempengaruhi konsumen dalam membeli buah lokal, yang menyatakan buah lokal selalu tersedia di pasar. Adapun faktor terendah dalam faktor aspek ini adalah kesegaran buah yang dibeli. Di pasar buah pada


Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 31 umumnya buah-buahan dalam keadaan segar, adapun buah yang telah tidak segar/busuk tidak dijual. 2) Aspek Fisik Dan Harga Aspek fisik dan harga menjadi faktor kedua terbesar. Aspek fisik yang diperhatikan konsumen dalam membeli adalah ukuran buah yang besar dan berat dimana sebagian responden membeli buah untuk dijadikan konsumsi langsung atau untuk dibuat menjadi olahan lain sehingga menginginkan buah yang besar. Sedangkan aspek harga yang diperhatikan konsumen adalah harga yang terjangkau. 3) Aspek Pengemasan Dan Asal Buah Aspek ketiga adalah pengemasan dan asal buah. Beberapa orang membeli buah yang berasal dari luar negeri dikarenakan buah yang diinginkan sesuai dengan selera konsumen yaitu jenis yang lebih besar, lebih manis, lebih goodlooking dari buah lokal. Adapun pisang ini terutama berasal dari Bangkok. Variabel lain pada aspek ini adalah pengemasan buah yang baik dan bersih. Pada umumnya buah yang dijual di pasar digantung dan tersusun dengan rapi sehingga pembeli bisa dengan leluasa memilih buah yang diinginkan. 4) Aspek Harga Buah Non Lokal Aspek berikutnya adalah harga buah non lokal yang terkadang lebih murah dibandingkan dengan buah lokal.


Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 32 Aspek harga buah yang murah menjadi indikator harga yang penting bagi konsumen dalam membeli buah. ini menunjukkan bahwa semakin tinggi harga buah non lokal maka konsumen tidak akan memilihnya untuk dibeli. Pada masa pandemi covid 19, perilaku konsumsi buah lokal oleh masyarakat semakin meningkat. Hal ini dikarenakan masyarakat semakin sadar akan manfaat buah dan sayur yang banyak mengandung vitamin, guna meningkatkan daya imun tubuh. Sejak diumumkan pertama kali adanya kasus infeksi COVID 19 pada awal Maret 2020 lalu, komoditas hortikultura khususnya permintaan sayur dan buah segar mengalami peningkatan (Lukman, 2020). Pola hidup sehat dilakukan melalui konsumsi makanan sehat bergizi, antara lain mengkonsumsi buah segar. Dan juga manfaat dari konsumsi buah medorong masyarakat mulai mengkonsumsi buah-buahan secara rutin. Himbauan mengkonsumsi makanan sehat termasuk buah buahan diduga akan mening-katkan permintaan buah oleh rumah tangga. Beredarnya buah impor di Indonesia, menjadi tantangan bagi buah lokal untuk dapat memenuhi kebutuhan dan selera masyarakat. Menurut Sumarwan dan Palupi (2017), buah lokal lebih disukai konsumen atau dianggap lebih penting dibandingkan buah impor. Menurut Syngkawa et al (2015), konsumen yang menjumpai buah lokal dengan


Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 33 kualitas baik yang ditinjau dari kualitas rasa, warna, bentuk, ukuran, kandungan gizi, kesegaran, dan aroma, hal tersebut akan memberikan dorongan kepada konsumen untuk membeli buah lokal. Permintaan buah lokal yang mengalami lonjakan permintaan di masa pandemic covid-19, antara lain seperti jambu biji, jeruk lemon dan alpukat karena buah-buah tersebut bagus untuk meningkatkan daya tahan tubuh untuk menangkal virus corona (Lukman, 2020). Ketiga buah tersebut merupakan beberapa buah yang memiliki kandungan vitamin C yang tinggi. Hal tersebut sangat bermanfaat untuk menjaga daya tahan tubuh. Menurut Simbolon dkk (2018), persepsi konsumen memiliki hubungan yang kuat dengan Perilaku Mengkonsumsi Buah Lokal di Pasar Tradisional. Di masa pandemi Covid-19, meskipun adanya himbauan untuk membatasi diri keluar rumah dan menjauhi kerumunan banyak orang, namun pasar masih menjadi tempat yang dituju masyarakat untuk membeli bahan kebutuhan pokok. Dalam Bintoro (2010), keberadaan pasar tradisional juga sebagai pendorong bergeraknya kegiatan sosial dan perekonomian masyarakat, selain itu pasar tradisional sebagai pusat pertemuan pun juga menjadikan pasar tradisional sebagai tempat bertukarnya informasi yang


Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 34 ada di masyarakat. Letak pasar tradisional biasanya di tempat yang strategis membuat pasar tradisional menjadi tempat yang mudah dituju oleh masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya. Mengacu pemberitaan yang terjadi di masa pandemi COVID 19 mengakibatkan jumlah peredaran buah-buahan impor mengalami penurunan untuk sementara karena kegiatan ekspor impor yang sedang dibatasi demi mencegahan penyebaran COVID 19 semakin banyak. Hal ini menjadi kesempatan bagi buah lokal untuk mengambil alih trend di pasar buah. Buah-buahan lokal yang sedang musim untuk saat itu antara lain buah jambu biji, jeruk, pisang, mangga, dan semangka. Pandemi Covid 19 juga menyebabkan perubahan jenis buah yang ditawarkan pedagang. Berdasarkan hasil wawancara dengan pedagang buah, dengan keadaan yang ada para pedagang buah di Pasar Blauran dan Pasar Raya Kota Salatiga mensuplai lebih banyak buah lokal daripada buah-buahan impor selama masa pandemi Covid-19. Selama masa pandemi berlangsung semua kegiatan perekonomian khususnya pendistribusian hasil pertanian mulai dibatasi termasuk juga pendistribusian buah buahan. Pedagang buah menjadi salah satu yang terkena dampak dengan adanya pembatasan tersebut. Banyak dari pedagang buah yang


Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 35 memilih untuk mengurangi suplai stok buah-buahan karena khawatir mengalami kerugian akibat pandemi yang sedang berlangsung. Selain itu, sebagian masyarakat mulai beralih profesi menjadi pedagang buah. Masalah ini merupakan akibat dari adanya pandemi sehingga membuat perusahaanperusahaan juga melakukan tindakan pengurangan tenaga kerja untuk menekan biaya produksi agar terhindar dari kerugian. Faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat mengonsumsi buah bagi masyarakat ini merupakan kebiasaan yang telah diterapkan sehari-hari. Untuk menjaga kesehatan tubuh seseorang perlu mengonsumsi makanan bergizi dan berserat. Salah satu cara yaitu, dengan mengonsumsi buah-buahan. Namun, masih banyak juga orang yang belum menjadikan kegiatan mengonsumsi buahbuahan sebagai rutinitas sehari-hari. Menurut Trisna (2017), faktor yang mendorong pada pembelian buah lokal di pasar dikarenakan faktor sosial dan faktor pribadi. Beberapa hal yang mempengaruhi masyarakat dalam membeli ataupun mengonsumsi buah-buahan antara lain karena pendapatan masyarakat. Besar pendapatan merupakan salah satu hal yang akan dipertimbangkan sebelum seseorang membeli buah-buahan. Pendapatan para pembeli merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan permintaan


Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 36 terhadap berbagai barang. Kosumen tidak akan dapat melakukan pembelanjaan barang kebutuhan apabila pendapatan tidak ada atau tidak memadai (Sukirno, 2003). Setiap orang yang akan membeli suatu barang akan melihat besar pendapatan yang dimiliki. Menurut Sukirno (2003), bahwa konsumen akan membatasi pembelian jumlah barang yang diinginkan apabila harga barang terlalu tinggi, bahkan ada kemungkinan konsumen memindahkan konsumsi dan pembeliannya kepada barang pengganti (barang substitusi) yang lebih murah harganya. Konsumen akan membatasi pembelian jumlah barang yang diinginkan apabila harga barang terlalu tinggi dan akan memberi barang yang sama dengan merk berbeda dan harga lebih murah. Terdapat beberapa orang yang lebih memilih membeli vitamin tablet di apotik dibandingkan dengan mengonsumsi buah buahan secara langsung. Melihat fenomena wabah virus yang melanda, masyarakat juga mulai banyak yang menyadari bahwa penting untuk menjaga daya tahan tubuh. Persepsi atau kekuatiran masyarakat terhadap COVID 19 membuat masyarakat mulai mengonsumsi makan makanan yang mengandung gizi yang seimbang, serat, serta vitamin. Mengonsumsi sayur dan buah-buahan juga menjadi salah


Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 37 satu alternatif yang banyak dipilih oleh masyarakat untuk mendapatkan serat dan vitamin yang bermanfaat untuk menambah imun tubuh. Selain karena mudah didapat sayur dan buah juga relatif bisa dikonsumsi sesering mungkin tanpa menimbulkan efek samping karena bahannya yang organik B. Perumusan Strategi Pengembangan Produksi Buah Lokal Untuk memenuhi ketersediaan buah lokal demi mendukung promosi buah lokal maka perlu dilakukan strategi pengembangan produksi buah lokal. Strategi pengembangan buah lokal menekankan pada peningkatan produktivitas, mutu produk dan total produksi buah. Strategi tersebut dirumuskan sebagai berikut. 1. Analisis Faktor Internal Dan External Perumusan strategi dimulai dengan menganalisis faktor internal dan eksternal untuk mengidentifikasi faktor-faktor strategis yang menjadi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman dalam mengembangkan buah lokal. a. Analisis Faktor Internal Analisis faktor internal dilakukan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang ada pada usahatani sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam penentuan strategi pengembangan.


Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 38 1) Kondisi Keuangan Kondisi keuangan sering dianggap sebagai satu-satunya barometer terbaik dalam melihat posisi bersaing. Usahatani buah lokal mampu memberikan keuntungan bagi petani yang mengusahakannya. Sebagian kecil, petani menjadikan usahatani ini sebagai pekerjaan pokok bukan hanya pekerjaan sampingan. Tidak dapat dipungkiri lagi, tujuan akhir budidaya adalah laba atau keuntungan dan tingkat laba yang berhasil diraih sering dijadikan ukuran keberhasilan. Dengan laba yang diperoleh, petani akan dapat melakukan penyempurnaan mutu, pengembangan teknologi dan perluasan lahan produksi. Modal adalah komponen yang cukup pokok dalam usahatani buah lokal. Sebagian besar petani memiliki modal yang terbatas dalam hal keuangan. Untuk mempersiapkan besarnya uang yang akandigunakan dalam usahatani buah lokal terkadang mereka mengalami kesulitan. Pinjaman yang diberikan pihak Bank Rakyat Indonesia (melalui mekanisme persetujuan KUR) meringankan petani untuk membudidayakan buah lokal. Ditambah lagi, angsuran pinjaman ini dimulai pada bulan keempat setelah pencairan, namun dengan prosentase pengembalian yang ringan. Petani hanya diwajibkan membayar suku bunga sebesar 6% p.a untuk pinjaman diatas Rp.10.000.000,- pada peminjaman pertama.


Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 39 2) Sumber Daya Manusia Sumber Daya Manusia yang dimaksud adalah petani yang melakukan usahatani buah lokal. Dari segi petani, pengelolaan usahatani pada dasarnya terdiri dari pemilihan antara berbagai alternatif penggunaan sumberdaya yang terbatas yang terdiri dari lahan, kerja, modal, waktu dan pengelolaan. Hal ini dilakukan agar petani dapat mencapai tujuan sebaik-baiknya dalam lingkungan yang penuh resiko dan kesukaran-kesukaran lain yang dihadapi dalam melaksanakan usahataninya. Usahatani umumnya dikelola oleh petani sendiri. Petani sebagai pengelola sekaligus sebagai tenaga kerja dan konsumen produksi usahataninya. Petani biasanya terbatas pendidikan dan pengalamannya, lemah dalam posisi bersaing, lemah dalam penguasaan faktor produksi, terutama modal dan pengelolaan usahatani itu sendiri. Pengalaman diperlukan untuk memahami lingkungan fisik dan ekonomi tempat petani bekerja, keputusan yang harus diambil, arti penting keputusan tersebut, kebebasan yang dimiliki dalam memilih sehubungan dengan keterbatasan sumberdaya, hubungan dengan pasar dan sebagainya. Pada umumnya petani menggunakan sumberdaya dan pengetahuannya yang terbatas melalui pola usahataninya yang tradisional. Petani mengusahakan


Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 40 lahannya secara tradisional dengan kemampuan permodalan yang terbatas dan bekerja dengan alat-alat sederhana. Cara untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani ialah melalui penyediaan teknologi baru dan juga pemberian informasi pasar. Keberhasilan petani dalam mengusahakan buah lokal akan diikuti oleh petani lain di sekitarnya. Oleh karena itu hubungan yang baik antara petani satu dengan yang lainnya harus dibina dan ditingkatkan guna mendukung pengembanganbudidaya buah lokal di daerahnya. 3) Pemasaran Aspek-aspek pemasaran merupakan masalah yang perlu diperhatikan. Petani yang serba terbatas berada pada posisi yang lemah dalam penawaran dan persaingan terutama yang menyangkut penjualan hasil. Hal ini akan berpengaruh terhadap kepercayaan pembeli terhadap buah lokal itu sendiri. Biasanya pembeli menghendaki buah lokal dengan kualitas buah yang bagus dan sesuai dengan selera mereka yaitu dalam hal rasa. Tuntutan-tuntutan pembeli terhadap buah lokal harus diperhatikan karena akan berpengaruh terhadap kontinuitas pemasaran buah lokal. Aspek pemasaran juga berhubungan dengan bauran pemasaran yang meliputi analisis terhadap produk, harga, distribusi dan promosi. Analisis produk meliputi macam


Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 41 produk dan mutu/kualitas, analisis harga meliputi penetapan harga jual dan posisi harga di pasaran, analisis distribusi meliputi saluran distribusi dan analisis promosi meliputi media promosi yang digunakan. Peluang pasar untuk mengembangkan buah lokal masih terbuka lebar. Hal ini karena permintaan akan buah lokal lebih besar daripada produksi buah lokal. Permintaan ini datang dari para tokotoko buah, supermarket dan konsumen individu. Permintaan ini akan semakin meningkat pada bulanbulan tertentu seperti pada saat bulan ramadhan. Besarnya suplai atau penawaran buah lokal akan sangat dipengaruhi oleh perlakuan budidaya dan teknologi yang diterapkan dalam usahatani buah lokal. 4) Produksi/Operasional Budidaya buah lokal tidak membutuhkan proses yang rumit dalam kegiatan operasionalnya. Umumnya petani buah lokal hanya memberikan pupuk sesuai dengan jadwal dan apabila tanaman terlihat layu kekuning-kuningan, kemudian dilakukan penyiangan terhadap gulma/rumput-rumput yang tumbuh di sekitar tanaman dan penambahan pupuk serta air secukupnya. Jika terlihat buah lokal yang tidak sehat maka dilakukan perawatan yang intensif melalui pemberian pupuk, perangsang tanaman atau perlakuan khusus. Kegiatan lain yang tidak kalah penting adalah proses


Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 42 penyerbukan yang hanya dapat dilakukan secara manual dengan bantuan manusia. Beberapa petani belum menerapkan kegiatan pembudidayaan sesuai Standart Operasional Procedure (SOP). b. Analisis Faktor Eksternal Analisis faktor eksternal bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang menjadi peluang dan ancaman dalam pengembangan usahatani. 1) Kondisi Perekonomian Kondisi ekonomi suatu daerah atau negara dapat mempengaruhi iklim berbisnis suatu perusahaan atau industri. Semakin buruk kondisi ekonomi, semakin memberikan dampak negatif bagi iklim agribisnis. Kondisi Ekonomi membawa pengaruh yang berarti terhadap jalannya usahatani buah lokal terutama terhadap pendapatan yang akan diperoleh. Seperti kenaikan harga-harga berpengaruh terhadap harga sarana produksi misalnya pupuk, sedangkan harga jual produk menjadi turun karena berkurangnya permintaan. Kondisi ekonomi juga mempengaruhi daya beli masyarakat terhadap konsumsi buah lokal. 2) Sosial dan Budaya Perubahan sosial dan budaya yang terjadi di masyarakat berdampak sangat besar terhadap produksi buah lokal.


Click to View FlipBook Version