Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 93 Eldert Van Henten mengembangkan teknologi deteksi dan alat panen otomatis untuk pir, pisang, persik, dan pisang di Wageningen University, Belanda. Alat ini bisa mendeteksi level pigmen klorofil dan athocyanin melalui alat yang disematkan terhadap buah yang diamati. Selain itu alat ini juga dilengkapi dengan camera pendeteksi kombinasi warna (RGB) untuk mendeteksi kedalaman warna sehingga ukuran buah dapat diketahui. Setelah data menunjukan bahwa buah sudah matang, alat akan memanen buah hanya dalam waktu dua detik saja. Selain itu, seluruh data kesehatan buah dan tanaman, tingkat kematangan, dan status lainnya akan terintegrasi pada smartphone sehingga dapat dipantau secara real time. Dengan penggunan teknologi ini, efisiensi akan sangat meningkat, ketepatan waktu pada saat panen pun akan lebih terjaga. Penerapan inovasi di wilayah pedesaan Indonesia, berhubungan erat dengan penyelenggaraan penyuluhan. Penyuluh lapang berperan penting dalam memperkenalkan inovasi teknologi pertanian kepada petani (Pranadji, 2016). Peran penyuluh pada dasarnya tidak hanya sekedar memperkenalkan teknologi kepada petani, melainkan juga meningkatkan kapasitas petani agar mampu secara mandiri dalam menjalankan usahanya Pemanfaatan teknologi informasi yang salah satunya berupa website dan media sosial memegang peranan penting
Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 94 dalam strategi pemasaran suatu bisnis yang sudah ada. Dengan peran teknologi informasi dapat mewujudkan sistem pemasaran yang efektif untuk memenuhi produktivitas yang lebih baik dan meningkatkan perekonomian. Lebih jauh lagi, keberadaan teknologi informasi dapat memberikan informasi yang dibutuhkan pelaku pasar. Informasi yang dapat diketahui oleh calon pembeli meliputi detail deskripsi produk, harga, serta ketersediaan barang tanpa harus mengunjungi tempat penjualan secara langsung. Internet atau World Wide Web (www) telah secara dramatis mempengaruhi perilaku bisnis. Pasar, industri, dan perusahaan berubah untuk memenuhi tuntutan bisnis dan teknologi. Teknologi informasi (TI) saat ini digunakan untuk mengendalikan proses bisnis dan pemasaran. Saat ini, Internet adalah mekanisme komunikasi yang kuat yang dapat memfasilitasi penyempurnaan dan pemrosesan transaksi bisnis. Hal ini menyebabkan perubahan besar dalam industri. Internet menawarkan kesempatan untuk menjual makanan secara langsung kepada konsumen di convenience market atau kepada konsumen di pasar industri. Penjualan barang dan jasa secara langsung (direct sale) melalui internet disebut sebagai “perdagangan elektronik”. Website adalah software atau perangkat lunak yang dapat membantu bisnis e-commerce menjual atau mengiklankan
Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 95 barang atau jasa mereka (Zatonatska & Fedirko, 2019). Contoh penyedia layanan situs web adalah wiki, dimana wiki adalah situs web yang memungkinkan pengguna untuk menambah atau mengedit halaman di situs web. Kemudahan ini memudahkan pengguna yang tidak tahu cara membuat aplikasi web atau baru mengenal bahasa pemrograman untuk membuat situs web sendiri untuk memasarkan produk atau layanannya. Platform kolaborasi dan media sosial adalah perangkat lunak yang menyediakan platform universal untuk kolaborasi perusahaan dan jejaring sosial antar kelompok karyawan yang bekerja di lokasi berbeda. Pengertian perdagangan elektronik (e-commerce) menurut Laudon dan Laudon (2009) adalah suatu proses dimana konsumen membeli dan menjual produk secara elektronik dan dari bisnis ke bisnis dengan menggunakan komputer sebagai perantara transaksi. E-commerce berguna untuk mengurangi biaya administrasi dan waktu siklus proses bisnis, serta meningkatkan hubungan dengan mitra bisnis dan pelanggan (Charles, 1998). E-commerce mengacu pada transaksi tanpa kertas di mana inovasi seperti pertukaran informasi elektronik, email, papan buletin elektronik, transfer uang elektronik dan teknologi berbasis web lainnya telah diterapkan secara online. Secara umum, perdagangan elektronik adalah strategi bisnis baru yang mengarah pada peningkatan kualitas produk dan
Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 96 layanan serta peningkatan tingkat layanan dengan menggabungkan persyaratan organisasi, pemasok, dan konsumen untuk mengurangi biaya (Shaw, 2012). Belanja online adalah pendekatan baru untuk bisnis, baik secara elektronik maupun melalui jaringan dan internet. Dengan cara ini, proses jual beli atau pertukaran produk, jasa dan informasi melalui komputer dan jaringan, termasuk internet (Turban et al., 2006). Salah satu keunggulan teknologi e-commerce adalah dapat menekan biaya barang dan jasa yang dapat meningkatkan kepuasan konsumen apabila mudah mendapatkan barang yang dibutuhkan dengan kualitas terbaik dengan harga yang sesuai. Transaksi bisnis melalui Internet sangat berbeda dengan transaksi bisnis dunia nyata, yang dilakukan secara tradisional dan mengharuskan penjual dan pembeli untuk bertemu. E-commerce memungkinkan kita untuk secara intensif menentukan transaksi dengan cepat dan mudah, perangkat lunak harus dipahami oleh orang tanpa pertemuan langsung antara penjual dan pembeli, dimana calon pembeli cukup menggunakan internet untuk melakukan pembelian . Adapun fitur - fitur yang harus ada dalam penerapan teknologi ecommerce sebagai berikut : 1. Mudah Diakses (ubiquity) 2. Jangkuan Yang Luas (global reach) 3. Fitur Aplikasi Yang Interaktif (richness & interactive)
Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 97 4. Membuat Komunitas (sosial technologi) 5. UserInterface Yang Bagus (graphic user interface) 6. Aplikasi Yang Kompatibel (compatibility) Sistem informasi adalah sistem internal organisasi yang menyatukan kebutuhan transaksional yang sedang berlangsung yang mendukung kegiatan manajemen operasional organisasi dan kegiatan strategis organisasi untuk memungkinkan pihak eksternal tertentu menyediakan laporan yang diperlukan (Hartono, 2005). Dengan adanya pengembangan sistem yang baru, diharapkan akan dilakukan perbaikan pada sistem yang baru. Dalam pengembangan sistem, diperlukan tahapan proses analisis yang kemudian dilanjutkan dengan tahapan perancangan sistem. karena kedua hal tersebut merupakan hal terpenting dalam pengembangan sistem itu sendiri. Sistem informasi ini berfungsi sebagai petunjuk bagi pengguna untuk memperoleh manfaat yang kompetitif terhadap berbagai kesempatan bisnis yang dijumpai di pasar. Namun demikian, sistem ini masih belum dimanfaatkan secara maksimal dan efisien antara lain akibat kurangnya sarana infrastruktur. Perbaikan sistem informasi pemasaran pertanian amat bergantung pada peran serta aktif pemerintah dan swasta, misalnya dalam penyediaan infrastruktur pasar, supply informasi pasar dan jasa pertanian. Hal ini harus dilakukan
Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 98 bersama oleh pemerintah dan swasta seperti lembaga penelitian swasta, pelaku agribisnis, asosiasi dagang, retailer. Menurut DeLone dan McLean (2004), enam dimensi keberhasilan sistem informasi yang juga dapat diterapkan pada lingkungan e-commerce adalah sebagai berikut : 1. Kualitas sistem Dalam lingkungan online, sifat sistem ecommerce dapat diukur dalam hal kegunaan, ketersediaan, keandalan, kemampuan beradaptasi, dan waktu respons (misalnya waktu pemuatan dan pemrosesan data). 2. Kualitas data dalam menangkap isu-isu konten dalam perdagangan elektronik. Jaringan konten harus disesuaikan, lengkap, relevan, mudah dipahami, dan aman ketika pembeli atau pemasok potensial mulai melakukan bisnis melalui Internet. 3. Kualitas Layanan. Semua dukungan disediakan oleh penyedia layanan, terlepas dari apakah itu disediakan oleh departemen TI atau unit organisasi baru, atau apakah dapat dialihdayakan ke penyedia layanan jaringan. 3. Gunakan. Diukur dari mengunjungi dan menavigasi situs web hingga mencari informasi dan menyelesaikan transaksi. 4. Kepuasan Pengguna. Ini adalah cara penting untuk mengukur sentimen pelanggan dalam sistem elektronik
Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 99 dan harus mencakup seluruh pengalaman pelanggan mulai dari pembelian melalui siklus pembayaran hingga menerima produk dan layanan. 5. menggunakan Ini juga penting karena penting untuk menemukan keseimbangan antara efek positif dan negatif dari e-commerce pada pelanggan, pemasok, karyawan, organisasi, pasar, industri, ekonomi, dan bahkan masyarakat secara keseluruhan. Di negara yang berbasis pertanian seperti Filipina, sistem informasi pemasaran biasanya didesain dan digunakan untuk menyediakan informasi tentang harga, petunjuk dan teknik produksi, serta jaringan pemasaran. Sistem ini dibuat untuk menyediakan informasi yang substansial kepada stakeholders melalui penyediaan data produksi dan pemasaran. Inovasi teknologi pertanian berperan penting dalam meningkatkan produktivitas pertanian, mengingat bahwa peningkatan produksi melalui perluasan lahan (ekstensifikasi) sulit diterapkan di Indonesia, di tengah-tengah konversi lahan pertanian produktif ke non pertanian semakin meluas. Digital marketing menjadi salah satu peluang pemasaran yang terus berkembang. Banyak perusahaan mulai meninggalkan model pemasaran tradisional (pemasaran offline) dan beralih ke pemasaran modern (pemasaran digital), yang menawarkan penghematan biaya dan tenaga kerja. Di sisi lain,
Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 100 masyarakat sebagai konsumen mulai memahami bahwa digitalisasi mengubah kebiasaan konsumsi mereka. Metode digital marketing memberikan kemudahan untuk menemukan berbagai produk yang ditawarkan. Digital marketing sudah mulai digunakan dalam bisnis baik dalam skala makro maupun mikro. Pemasaran ini lebih banyak menggunakan media elektronik (Internet) sebagai medan pemasaran produknya (Arifqi, 2021) Pengertian Digital Marketing atau Pemasaran Digital Menurut Mongkao (2019), digital marketing merupakan strategi yang efektif untuk menumbuhkan bisnis dan membangun brand awareness. Menurut Bambang Setiyo Pambud (2019), digital marketing adalah penyajian opini pada setiap publikasi di media online (Instagram Business, Facebook Business dan Whatshap Business) dan kecepatan respon online terhadap pemberitaan media online. Menurut Khoiroh (2019), pemasaran digital adalah pemasaran online yang menggunakan e-commerce untuk mempercepat penyampaian informasi dan tindakan yang relevan untuk menarik dan membujuk calon investor. Singkatnya, pemasaran digital adalah pencapaian tujuan pemasaran melalui penggunaan teknologi dan media digital. Salah satu penelitian menyatakan bahwa digital marketing berpengaruh positif dan signifikan dalam peningkatan kinerja penjualan UMKM. 70% Pengusaha kreatif mengatakan digital
Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 101 marketing akan menjadi platform komunikasi utama dalam pemasaran dan offline store akan menjadi pelengkap, hal ini dikarenakan kemudahan dan kemampuan digital marketing dalam menjangkau lebih banyak konsumen (Hendrawan et al., 2019) Kemampuan bisnis di berbagai bidang untuk mengiklankan produk dan jasa secara online merupakan salah satu pemanfaatan teknologi informasi dalam bisnis. Pengguna dapat memperoleh informasi tentang perusahaan dengan mengklik atau mengetuk layar sentuh. Kemungkinan seseorang akan menggunakan suatu produk atau layanan meningkat secara signifikan dengan kemampuan periklanan untuk menghasilkan lalu lintas ke situs web (Harto, 2022). Siapa pun dapat meningkatkan jumlah tayangan iklan tanpa menghabiskan banyak uang untuk beriklan. Transaksi pembayaran yang lebih mudah dan cepat adalah contoh belanja online dalam penerapan teknologi informasi bisnis. Berdasarkan salah satu penelitian (Yolanda, dkk., 2020) terkait perancangan pemasaran digital UKM buah- buahan lokal menyatakan bahwa hasil riset pasar digital UKM Yona Buah telah membuahkan hasil untuk mendongkrak pendapatan, terutama di masa pandemi yang benar-benar mengubah gaya belanja konsumen. Aplikasi Yona Buah ini berhasil dan dapat dijadikan referensi bagi UKM lainnya. Tidak hanya untuk
Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 102 memperkuat pendapatan, tetapi juga untuk memperkuat komunikasi dengan konsumen. Dengan memposting di media sosial, aplikasi dan website, UKM Yona semakin berkembang, sehingga kedepannya lebih banyak orang yang mengetahuinya dan pemasarannya pasti akan diperluas lagi. Teknologi informasi yang mendukung pemasaran buah lokal Keberhasilan pembangunan pertanian termasuk kemampuan untuk menentukan Sumber Daya Manusia dalam Manajemen sistem operasi yang tepat perkembangan ilmu pengetahuan dan Teknologi (Sains dan Teknik). Menurut Dimyat (2007) yang menemukan itu usaha yang mendalam pembentukan Pemasaran jaringan berkualitas salah dapat dihubungi melalui Bantuan Teknologi informasi sebagai layanan melalui website, radio, televisi, surat kabar atau berbagai layanan pencetakan lain Salah satu penelitian menyatakan Kabupaten Bogor merupakan daerah pertanian yang 60% penduduknya bergerak di bidang pertanian namun sumber pendapatan penduduknya berasal dari sektor lain. Hal ini terkait dengan permasalahan yang dihadapi petani, khususnya masalah pemasaran hasil pertanian, termasuk buah-buahan. Petani masih menggunakan sistem pemasaran tradisional yang tidak terintegrasi, peran petani dan pelaku pasar lainnya tidak seimbang. Petani masih sulit melepaskan diri dari pengepul dan seringkali hanya
Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 103 menerima bagian yang sangat kecil dari sistem pasar. Permasalahan tersebut terkait dengan efisiensi dan sistem pemasaran bahan baku buah lokal, sehingga perlu dilakukan kajian efisiensi pemasaran dan merumuskan strategi untuk meningkatkan efisiensi pemasaran buah lokal. (Wahyu, 2012) Pertanian sendiri merupakan sektor yang amat vital dan strategis bagi sebagian besar negara Asia, khususnya dalam menjamin ketahanan pangan, pembangunan sosial ekonomi dan sebagai pelindung pada saat krisis ekonomi, melalui peningkatan produktivitas dan ekspor pertanian. Dalam situasi ini, sektor pertanian membantu percepatan pemulihan ekonomi. Salah satu tantangan sektor pertanian yang dihadapi negaranegara Asia di era liberalisasi perdagangan adalah bagaimana memperkuat kompetisi dari produk-produk pertanian serta ketersediaan akses pasar dalam menghadapi kondisi pasar yang dinamis. Dalam menstimulasi pertumbuhan yang pesat dari sektor pertanian ini. maka petani perlu mengambil peran yang lebih besar dalam perdagangan produk pertanian domestik maupun regional. Untuk memenangkan persaingan global di pasar pertanian, maka penguasaan teknologi informasi dan komunikasi menjadi hal yang mutlak diperlukan. Buah-buahan merupakan sumber vitamin, serat, mineral dan zat gizi lainnya yang sangat diperlukan dan berguna untuk pencernaan dalam tubuh manusia. Menurut standar FAO,
Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 104 konsumsi buah normal adalah 64 kg/kapita per tahun atau 2000 g/kapita per tahun (Santosa, 2002). Saat ini konsumen lebih menyukai buah-buahan impor dan memilih buah-buahan segar yang benar-benar berkualitas dan aman untuk dikonsumsi. Karena perilaku konsumen lebih menyukai barang yang berkualitas baik dan menarik. Oleh karena itu, tidak menutup kemungkinan produk dalam negeri pada akhirnya akan tersingkir dari pasar karena kalah bersaing dengan produk buah impor. Menghadapi tren konsumsi tersebut, pengusaha dan petani buah Indonesia perlu bersaing di pasar buah segar. Jika hal ini tidak dilakukan, tidak menutup kemungkinan konsumen akan semakin melupakan produk buah lokal dari waktu ke waktu. Untuk terus bersaing di pasar internasional, diperlukan teknologi dan pengetahuan khusus yang menentukan daya saing produk ekspor Indonesia untuk bertahan di pasar luar negeri. Faktor penting adalah kualitas staf yang mampu menguasai teknologi dan memiliki keahlian khusus. Salah satu penelitian (Elmi, 2010) menyatakan bahwa berdasarkan prinsip liberalisasi, Globalisasi perdagangan bertujuan mengeliminasi hambatan perdagangan (barriers to trade) melalui keterbukaan pasar dan harmonisasi dengan penyeragaman standar mutu dan keamanan produk. Indonesia merupakan negara pengekspor dan sekaligus pengimpor
Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 105 produk pertanian, karena sampai saat ini sebagian besar ekspor berupa bahan mentah (raw material) dan mengimpor kembali setelah berbentuk produk olahan, baik pada komoditi pangan, hortikultura, perkebunan maupun peternakan (Rachmat. et al. 2012). Dapat diartikan bahwa Indonesia dirugikan karena nilai tambah produk tersebut telah diambil alih oleh negara pengolahnya. Pembangunan pertanian di era globalisasi menghadapi dinamika lingkungan strategik domestik dan internasional, yang menuntut hasil produk pertanian berkemampuan dan berdayasaing di pasar internasional (global). Dayasaing produk olahan komoditi pertanian Indonesia masih lemah, karena masih mengandalkan keunggulan komparatif dengan kelimpahan sumberdaya alam dan tenaga kerja tak terdidik (factor–driven), sehingga produk yang dihasilkan didominasi oleh produk primer atau bersifat natural resources-based dan unskilled-labor intensive (Elizabeth, 2011). Tidak terhindarnya limpahan masuknya produk luar negeri hendaknya diartikan sebagai tantangan dan peluang yang harus dihadapi dengan meningkatkan dayasaing produk domestik melalui perbaikan kualitas, kuantitas dan efisiensi produk yang membutuhkan peningkatan effisiensi dan mutu produk yang dipasarkan melalui perbaikan sistem produksi, pasca panen dan pengolahan (Elizabeth. 2008)
Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 106 Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang melaluinya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan individu atau kelompok lain (Kotler, et.al, 2000:7). Pemasaran pada dasarnya adalah bisnis komersial yang mengacu pada distribusi barang dan jasa dari titik produksi ke titik konsumsi. Singkatnya, tujuan pemasaran adalah untuk menyatukan permintaan dan penawaran. Oleh karena itu metode pemasaran digital, yaitu pemasaran media sosial. Social media marketing sendiri merupakan salah satu bentuk digital marketing yang menggunakan website dan tentunya media sosial untuk mengiklankan atau memasarkan produk atau jasa melalui sarana berbayar. Media sosial adalah platform di mana pemasar atau penjual dapat berinteraksi dengan pelanggan, menyelesaikan pertanyaan dan keluhan konsumen, mempromosikan produk dan layanan baru, serta menerima rekomendasi dan umpan balik dari konsumen. Pemasaran media sosial mencakup aktivitas seperti meningkatkan visibilitas di jejaring sosial, meningkatkan kesadaran merek, menarik prospek dan pelanggan dengan konten, dan mengarahkan mereka ke situs web. Pemasar menggunakan media sosial untuk hadir di situs media sosial populer, untuk
Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 107 menemukan dan menjangkau pelanggan dan prospek, serta untuk mempromosikan produk dan layanan. Menurut Kohl dan Uhl (1990:11) Pemasaran hasil pertanian adalah segala transaksi yang berkaitan dengan pengangkutan dan pelayanan hasil pertanian dari tempat produksi sampai ke tangan konsumen. Ini termasuk distribusi fisik dan jembatan keuangan yang dirancang untuk memfasilitasi pergerakan dan pertukaran barang dari petani ke konsumen. Menurut Limbong dan Sitorus (1987:8) Pemasaran hasil pertanian meliputi segala kegiatan dan kegiatan niaga yang berkaitan dengan peralihan kepemilikan dan hak kebendaan atas hasil pertanian dari tangan produsen kepada konsumen, termasuk tindakan yang mengarah pada perubahan bentuk barang untuk memperlancar distribusi dan peningkatan. kepuasan konsumen.
Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 108 Lima KEMITRAAN PETANI BUAH DENGAN PENGUSAHA DALAM PEMASARAN BUAH LOKAL Indonesia adalah salah satu negara tropis yang memiliki keanekaragaman hayati dan sebagai negara agraris memiliki kepentingan yang besar terhadap sektor pertanian. Hal ini disebabkan karena kondisi alam atau iklim yang mendukung sehingga berbagai jenis tanaman dapat tumbuh dengan baik di Indonesia. Menurut Ashari (2004:1), keragaman jenis buahbuahan dan keunggulan habitat tumbuh tanaman menempatkan Indonesia lebih baik posisinya dibandingkan dengan negara lainnya. Keunggulan habitat ini merupakan modal yang penting dalam menghadapi persaingan perdagangan internasional. Perbedaan letak lintang merupakan suatu kelebihan yang dimiliki sehingga musim buah di Indonesia berbeda waktunya dengan negara ASEAN lainnya. Dengan penanganan
Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 109 yang tepat didukung berbagai sarana yang terus disempurnakan maka buah Indonesia akan mampu bersaing dengan negara lain tertutama negara tropis, ASEAN dan terutama Filipina, Mlaysia dan Thailand. Iklim yang sedemikian rupa telah menjadikan Indonesia sebagai surga bagi ketersediaan berbagai jenis buah tropis. Hal ini yang menyebabkan Indonesia dijuluki sebagai tropical fruit paradise. Dengan dibukanya kran impor, saat ini khasanah buah-buahan di dalam negeri juga disemarakkan oleh buah-buahan subtropis. KEMITRAAN Era sekarang ini kita kerap mendengar tentang kemitraan, utamanya dalam bidang pertanian. Kemitraan yang diharapkan adalah kemitraan yang menguntungkan petani secara pribadi maupun kelompok tani. Menurut Peraturan Pemerintah No. 44 tahun 1997 tentang kemitraan yaitu kerja sama usaha antara usaha kecil dengan usaha menengah atau besar disertai pembinaan dan pengembangan oleh usaha menengah atau besar dengan memperhatikan prinsip saling memerlukan, saling memperkuat, dan saling menguntungkan (Hamid dan Haryanto 2012). Aturan tersebut antara lain ditujukan untuk mengatasi masalah-masalah keterbatasan modal dan teknologi bagi petani kecil, peningkatan mutu produk, dan masalah pemasaran. (Departemen Pertanian, 2003). Di sektor pertanian, produk buah
Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 110 lokal cukup banyak diminati untuk dikembangkan melalui kemitraan karena pangsa pasarnya relatif tinggi dan juga siklusnya yang pendek. Dalam kemitraan usaha hal terpenting menurut perusahaan mitra adalah adanya jaminan pasokan yang memenuhi volume, jenis, kualitas, dan kontinuitas. Sedangkan bagi petani adalah adanya jaminan pasar dan kepastian harga. Kondisi pertanian saat ini dihadapkan pada pengusaha lahan yang kecil, teknologi pembudidayaan yang sederhana juga permodalan yang sangat minim sehingga menyebabkan hasil perekonomiannya pun relatif kecil. Oleh karena itu diperlukan inovasi-inovasi baru salah satunya dengan hubungan kemitraan dengan tujuan bisa mengatasi permasalahan- permasalahan yang dihadapi para petani kecil sehingga nantinya mampu meningkatkan taraf kesejahteraan para petani kecil. Konsep kemitraan mengacu pada konsep kerja sama antar usaha kecil dengan usaha menengah atau usaha besar dengan disertai pemibanaan dan pengembangan oleh usaha menengah atau besar dengan memperhatikan prinsip saling memerlukan, memperkuat dan menguntungkan. PRINSIP MENJALIN KEMITRAAN Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dan tidak dapat ditawar-tawar dalam menjalankan kemitraan ialah saling
Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 111 percaya antar intuisi atau lembaga yang bermitra. Nana Rukmana membagi tiga prinsip kunci yang perlu dipahami dalam membangun suatu kemitraan oleh masing-masing anggota kemitraan. 1. Prinsip Kesetaraan (Equity) Prinsip kesetaraan diartikan bahwa organisasi atau intitusi yang telah bersedia menjalin kemitraan harus merasa sama atau sejajar kedudukannya dengan yang lain dalam mencapai tujuan yang disepakati. Hal ini berarti tidak ada yang lebih kuat maupun yang lebih lemah kedudukannya. Semuanya memiliki tanggung jawab yang sama dalam mencapai tujuan bersama. 2. Prinsip Keterbukaan Organisasi atau istitusi yang menjalin kemitraan bersedia terbuka terhadap kekurangan dan kelemahan masing-masing anggota serta berbagai sumberdaya yang dimiliki. Semua itu harus diketahui oleh anggota lain. Keterbukaan ada sejak awal jalannya kemitraan sampai berakhirnya kegiatan. Saling terbuka satu sama lain akan menimbulkan saling melengkapi dan saling membantu diantara golongan (mitra). 3. Prinsip Azas Manfaat Bersama Organisasi atau institusi yang telah menjalin kemitraan memperoleh manfaat dari kemitraan yang
Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 112 terjalin sesuai dengan kontribusi masing masing. Kegiatan atau pekerjaan akan menjadi efektif dan efisien bila dilakukan bersama. POLA KEMITRAAN Pola kemitraan merupakan suatu strategi dalam meningkatkan kinerja pelaku agribisnis khususnya petani/pengusaha kecil (Haeruman, 2001). Pandangan dalam kemitraan menyatakan bahwa kemitraan akan menghasilkan efesiensi dan energi sumber daya yang dimiliki oleh para pelaku kemitraan oleh karenanya akan menguntungkan bagi kedua belah pihak. Selain itu juga, kemitraan juga dapat memperkuat mekanisme pasar dan persaingan usaha yang lebih produktif dan efisien. Menurut Sumardjo, Sulaksana dan Darmono (2004), terdapat lima bentuk kemitraan antara petani dengan pengusaha besar dalam sistem agribisnis di Indonesia. Bentuk-bentuk kemitraan yang dimaksud adalah sebagai berikut: 1. Pola kemitraan inti plasma Pola ini merupakan hubungan antara petani, kelompok tani, atau kelompok mitra sebagai plasma dengan perusahaan inti yang bermitra usaha. Perusahaan inti menyediakan lahan, sarana produksi, bimbingan teknis, manajemen, menampung dan mengolah, serta memasarkan hasil produksi. Kelompok
Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 113 mitra bertugas memenuhi kebutuhan perusahaan inti sesuai dengan persyaratan yang telah disepakati. 2. Pola kemitraan subkontrak Pola subkontrak merupakan pola kemitraan antara perusahaan mitra usaha dengan kelompok mitra usaha yang memproduksi komponen yang diperlukan perusahaan mitra sebagai bagian dari produksinya. 3. Pola kemitraan dagang umum Pola kemitraan dagang umum merupakan hubungan usaha dalam pemasaran hasil produksi. Pihak yang terlibat dalam pola ini adalah pihak pemasaran dengan kelompok usaha pemasok komoditas yang diperlukan oleh pihak pemasaran tersebut. 4. Pola kemitraan keagenan Pola kemitraan keagenan merupakan bentuk kemitraan yang terdiri dari pihak perusahaan mitra dan kelompok mitra atau pengusaha kecil mitra. Pihak perusahaan mitra memberikan hak khusus kepada kelompok mitra untuk memasarkan barang atau jasa perusahaan yang dipasok oleh pengusaha besar mitra. 5. Pola kemitraan Kerja sama Operasional Agribisnis (KOA) Pola kemitraan KOA merupakan pola hubungan bisnis yang dijalankan oleh kelompok mitra dan perusahaan mitra. Kelompok mitra menyediakan lahan, sarana dan tenaga kerja,
Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 114 sedangkan pihak perusahaan mitra menyediakan biaya, modal, manajemen dan pengadaan sarana produksi untuk mengusahakan atau membudidayakan suatu komoditas pertanian. PENTINGNYA KEMITRAAN Kemitraan dapat dilakukan dalam transfer teknologi, transfer pengetahuan/keterampilan, transfer sumber daya, transfer cara belajar, transfer modal, atau berbagai hal yang dapat diperbantukan sehingga terpadu dalam wujud yang utuh. Kemitraan diperlukan untuk : 1. Pengembangan program Kemitraan diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan program melalui: a) transfer teknologi, yaitu dengan pemberian bantuan peralatan. b) transfer pengetahuan/keterampilan, yaitu dengan pemberian pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan. c) transfer sumber daya (manusia), yaitu dengan pemberian bantuan nara sumber, baik tutor bidang studi ataupun nara sumber teknis keterampilan. d) transfer modal, yaitu dengan pemberian bantuan dana untuk penyelengaraan program.
Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 115 2. Meningkatkan kualitas program Kemitraan diharapkan mampu meningkatkan kualitas, misalnya dengan magang. 3. Memperluas jaringan pemasaran Pengembangan kemitraan mampu memperluas jaringan pemasaran, produk keterampilan yang dihasilkan oleh peserta didik, serta menerima lulusan sebagai tenaga kerja. MANFAAT KEMITRAAN Manfaat kemitraan bagi kelompok tani adalah adanya kepastian pasar dan keuntungan yang relatif stabil. Manfaat bagi pihak mitra adalah kepastian memperoleh bahan baku sesuai dengan spesifikasi yang diperlukan. Perspektif pengembangan kemitraan masih sangat terbuka, antara lain disebabkan: (a) kedua belah pihak memperoleh manfaat yang saling menguntungkan; (b) permintaan produk olahan semakin meningkat seiring dengan pertambahan penduduk. Ada beberapa manfaat yang dihasilkan dari proses kemitraan ini yaitu manfaat di bidang ekonomi dan manfaat non ekonomi. 1.) Manfaat Ekonomi Manfaat dalam perekonomian dalam kemitraan ini tentunya meningkatkan pendapatan bagi para petani mitra. Dengan adanya kemitraan ini memudahkan para petani menyalurkan
Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 116 hasil panennya, dan juga target pasarnya yang sudah jelas sehinggal proses penjualannya tepat sasaran. Maka dari itu pendapatan yang dihasilkan oleh petani juga meningkat. 2.) Manfaat Non Ekonomi Selain manfaat dalam perekonomian para petani, kemitraan juga memiliki manfaat lain baik itu dalam proses produksi, pengelolaan dan pemasaran yaitu 1) Pengadaan benih unggul lebih mudah 2) Mendapat bantuan permodalan 3) Jaminan pemasaran hasil 4) Kepastian harga 5) Pembayaran pemasaran hasil pasti 6) Memperoleh ilmu pengetahuan melalui pembentukan lembaga keuangan mikro yang berbadan hukum, pelatihan pengembangan produk, pelatihan manajemen pemasaran, pelatihan manajemen keuangan. FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENDORONG KEMITRAAN Menurut Phillips El Ansori dalam Kuswidanti (2008), dalam peningkatan dampak kemitraan agar lebih baik dipengaruhi oleh faktor personal, adanya hambatan dari personal, faktor kekuasaan, faktor organisasional, hambatan dalam pengorganisasian, dan faktor lain. Faktor-faktor tesebut
Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 117 akan mempengaruhi kepuasan dan peningkatan keefektifan komitmen serta kebehasilan aktivitas atau kegiatan. a. Faktor Pendukung 1) Faktor personal berupa kemampuan peternak dalam berwirausaha, pengalaman peternak dalam merawat hewan ternak serta kemampuan pengolahan hasil. 2) Faktor organisasional berupa misi dan program kesejahteraan anggota Koperasi Ternak Tani Syari’ah Mitra Subur, perluasan sektor mitra yang dimiliki Koperasi, serta mekanisme komunikasi dan pengambilan keputasan yang diterapkan. b. Faktor Penghambat 1) Hambatan personal berupa tingkat kebosanan anggota lama dan siklus penerimaan dan pergantian karyawan. 2) Hambatan organisasional berupa ketidaksesuaian visi antar mitra dengan stake holder dan pendanaan. 3) Bentuk peningkatan perekonomian masyarakat peternak setelah menjalin kemitraan dengan Koperasi Ternak Tani Syari’ah Mitra Subur. STRATEGI KEMITRAAN Strategi kemitraan merupakan strategi kerjasama yang terbentuk oleh karena adanya dimensi kepercayaan dan komitmen antara partner. Kepercayaan dan komitmen ini
Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 118 terbentuk karena adanya beberapa faktor yang berpengaruh diantaranya adalah faktor ketergantungan sumberdaya (M. B Sarker, 1998), faktor kualitas hubungan (Johnson, 1999), faktor fleksibilitas (Heidi, dalam Johnson, 1993), dan faktor penyebaran informasi (Dwyer, 1987). Penelitian Johnson (1990) menyatakan bahwa ada beberapa variabel yang mempengaruhi strategi kemitraan yaitu : ketergantungan sumber daya, fleksibilitas, kualitas hubungan, dan usia kemitraan. Ganesan (1994) menemukan bahwa kepercayaan dan ketergantungan sumber daya sangat berpengaruh dalam menetapkan orientasi usaha jangka panjang dalam suatu kerjasama. Kepercayaan adalah perasaan dapat percaya dan target yang baik dari suatu kerjasama. Ada beberapa strategi dan pola kemitraan yang saling menguntungkan dan saling memperkuat. Kedua unsur itu dibangun atas dasar kepercayaan yang berlandaskan: keadilan, kejujuran, dan kebijakan. Oleh karena itu, strategi pertama adalah strategi komitmen visi jangka panjang. Sedangkan strategi kedua, adalah strategi implementasi misi, atau strategi kesepakatan terhadap sasaran dan tujuan bersama. PEMASARAN Pemasaran adalah semua kegiatan penyediaan barang atau jasa yang tepat kepada konsumen pada waktu, tingkat
Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 119 harga serta komunikasi dan promosi yang tepat pula. Dalam hal ini pemasaran pada hakekatnya adalah suatu aktivitas usaha niaga yang bersangkutan dengan penyaluran barang-barang dan jasa dari titik produksi hingga ke titik konsumen (Kotler, 1986). Menurut Stanton dalam Swasta dan Irawan (1990), pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang harus dilakukan oleh para usaha termasuk pengusaha tani (agribusinessman) dalam usaha untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya (survival), untuk mendapatkan laba dan untuk berkembang. Berhasil tidaknya usaha tersebut sangat tergantung pada keahliannya dibidang pemasaran, produksi, keuangan, dan sumber daya manusia (Firdaus,2009). Aktivitas pemasaran merupakan hal yang paling penting dalam sistem agribisnis mulai dari penyediaan sarana produksi pertanian (subsistem input), usaha tani (on farm), pemasaran dan pengolahan hasil pertanian, serta subsistem penunjang (penelitian, penyuluhan, pembiayaan/kredit, intelijen pemasaran atau informasi pemasaran, kebijakan pemasaran). Tujuan dari pemasaran yaitu menjembatani apa yang diinginkan produsen dan konsumen dalam melengkapi proses produksi. Hampir semua aktivitas pemasaran membantu produsen dalam memahami keinginan konsumen. Secara
Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 120 singkat oleh Alderson dalam Kotler (1993) dikatakan bahwa tujuan dari pemasaran adalah mempertemukan penawaran dan permintaan. Jadi, pemasaran membantu menemukan berbagai jawaban dari lima pertanyaan kunci dalam setiap sistem ekonomi, antara lain : 1. Apa yang seharusnya diproduksi ? 2. Berapa banyak produk yang seharusnya diproduksi ? 3. Kapan seharusnya produk diproduksi ? 4. Siapa yang memproduksi ? 5. Siapa yang membuat pasar untuk produk tersebut ? Ketika pemasaran dilakukan secara efisien dan adil, pemasaran secara keseluruhan dapat meningkatan efisiensi ekonomi, peningkatan keuntungan produsen dan peningkatan kepuasan konsumen (Beierlein et al 2014). Adanya perdagangan, central markets, money, dan perantara telah meningkatkan efisiensi dalam evolusi sistem pemasaran. Purcell (1979) mengemukakan bahwa pemasaran produk pertanian bertujuan menganalisis berbagai aktivitas bisnis yang terjadi dalam komoditas pertanian setelah produsen primer hingga sampai ke konsumen akhir. Pada kondisi ekonomi global saat ini, produk-produk pertanian yang dipasarkan tidak hanya merupakan produk primer pertanian, tetapi juga produk setengah jadi atau produk jadi dari pertanian. Berdasarkan hal tersebut, konsep dan pengertian pemasaran pertanian (marketing of agricultural) menjadi lebih luas yaitu pemasaran
Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 121 produk-produk agribisnis (marketing of agribusiness products) atau agrimarketing. Menurut Kohls dan Uhl (1990), pemasaran hasil pertanian adalah semua kegiatan bisnis yang menyangkut arus dan pelayanan produk hasil pertanian dari titik produksi sampai ke tangan konsumen. Hal ini mencakup distribusi fisik dan jembatan ekonomi yang didesain untuk memfasilitasi pergerakan dan pertukaran barang dari petani ke konsumen. Menurut Limbong dan Sitorus (1987), pemasaran hasil pertanian mencakup segala kegiatan dan usaha yang berhubungan dengan perpindahan hak milik dan fisik dari barang-barang hasil pertanian dari tangan produsen ke tangan konsumen termasuk di dalamnya kegiatan yang menghasilkan perubahan bentuk dari barang untuk mempermudah penyalurannya dan memberikan kepuasan yang lebih tinggi kepada konsumen. Menurut Purnawan (2004), ada lima konsep pemasaran yang mendasari cara perusahaan melakukan kegiatan pemasarannya, yaitu : A. Konsep pemasaran berwawasan Produksi Konsep ini adalah salah satu konsep tertua, yaitu akan memilih produk yang mudah didapat dan murah harganya. Dalam hal ini memusatkan perhatiannya untuk mencapai efisiensi produksi yang tinggi serta cakupan distribusi yang luas. Konsep ini dapat
Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 122 dijalankan apabila permintaan produk melebihi penawarannya dan dimana biaya produksi tersebut sangat tinggi. Kelemahan konsep pemasaran ini adalah pelayanan yang tidak ramah. B. Konsep Pemasaran berwawasan Produk Konsep ini berpendapat bahwa pelanggan akan memilih produk yang menawarkan mutu, kinerja terbaik dan inovatif dalam hal ini memusatkan perhatian untuk membuat produk yang lebih baik dan terus menyempurnakannya. Industri yang berwawasan ini cenderung tidak memperhatikan keinginan dan kebutuhan pelanggan, sehingga divisi pemasaran akan mengalami kesulitan dalam pemasaran. C. Konsep Pemasaran Berwawasan Menjual Konsep ini berpendapat bahwa kalau pelanggan dibiarkan saja, pelanggan tidak akan membeli produk industri dalam jumlah cukup sehingga harus melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif. Konsep ini beranggapan bahwa pelanggan enggan membeli dan harus didorong supaya membeli. Konsep ini sering digunakan pada produk yang “tidak dicari” atau tidak terpikir untuk dibeli serta pada industri yang mengalami kelebihan kapasitas produksi.
Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 123 D. Konsep Pemasaran berwawasan Pemasaran Konsep ini berpendapat bahwa kunci untuk mencapai tujuan industri terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien daripada saingannya. Konsep berwawasan pemasaran bersandar pada empat pilar utama, yaitu : (1) pasar sasaran, (2) kebutuhan pelanggan, (3) pemasaran yang terkoordinir, (4) keuntungan. Konsep ini telah dinyatakan dalam banyak cara : (a) Memenuhi kebutuhan dengan menguntungkan, (b) temukan keinginan dan penuhilah, (c) Cintailah pelanggan bukan produknya, (d) dapatkan sesuai kesukaan anda, (e) berusaha sekuat tenaga memberikan nilai, mutu dan kepuasan tertinggi bagi uang pelanggan. E. Konsep Pemasaran Berwawasan Bermasyarakat Konsep ini beranggapan bahwa tugas industri adalah menemukan kebutuhan, keinginan serta kepentingan pasar sasaran dan memenuhi dengan lebih efektif serta lebih efisien daripada saingannya dengan cara mempertahankan atau meningkatkan kesejahteraan pelanggan dan masyarakat. Konsep pemasaran bermasyarakat meminta pemasar untuk menyeimbangkan tiga faktor dalam menentukan
Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 124 kebijaksanaan pemasaran, yaitu : (1) keuntungan industri jangka pendek, (2) kepuasan pelanggan jangka panjang, (3) kepentingan umum dalam pengambilan keputusan. STRATEGI PEMASARAN Strategi pemasaran didefinisikan sebagai analisis, strategi pengembangan dan pelaksanaan kegiatan dalam : pemilihan strategi pasar sasaran produk pada tiap unit bisnis, penetapan tujuan pemasaran dan pengembangan, pelaksanaan, serta pengelolaan strategi program pemasaran, penentuan posisi pasar yang dirancang untuk memenuhi keinginan konsumen pasar sasaran (Cravens, 1996). Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditunjukkan oleh adanya perbedaan konsep mengenai strategi selama 30 tahun terakhir. Perkembangan tersebut berikut Ini : Menurut Chandler (1962) dalam rangkuti (2000), strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya. Menurut Learned, Christensen, Andrews, dan Guth (1965) dalam rangkuti (2000), strategi merupakan alat untuk menciptakan keunggulan bersaing. Dengan demikian salah satu fokus strategi adalah memutuskan apakah bisnis tersebut harus ada atau tidak ada.
Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 125 Strategi pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting untuk keberhasilan perusahaan umumnya dan pada bidang pemasaran khususnya. Karena mengingat zaman yang semakin canggih dengan adanya teknologi yang semakin bervariasi, mempermudah perusahaan dapat meningkatkan pemasarannya. Namun disamping itu strategi pemasaran yang diterapkan harus ditinjau dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan pasar dan lingkungan pasar tersebut. Selanjutnya penerapan pola kemitraan agribisnis memiliki tujuan untuk mengatasi masalah-masalah keterbatasan modal dan teknologi bagi petani kecil, peningkatan mutu produk, dan masalah pemasaran. Namun pada kenyataannya penerapan kemitraan tersebut sering menghadapi masalah, baik yang bersumber dari petani mitra maupun dari pihak perusahaan yang menyebabkan kemitraan yang dibangun tidak dapat berkelanjutan. Melihat potensi dan tantangan penerapan pola kemitraan sebagai suatu inovasi dalam peningkatan kinerja petani kecil, maka penting menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhinya penerapan pola kemitraan agribisnis dan merumuskan strategi kemitraan yang berkelanjutan. Adapun terkait dengan strategi penerapan pola kemitraan agribisnis antara petani dan perusahaan, koperasi dan pedagang pengumpul tersebut, sebaiknya dilakukan dengan berbagai cara.
Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 126 Dalam rangka mencapai mutu produk sesuai kebutuhan konsumen, spesialisasi kegiatan untuk efisiensi, dan wadah kerjasama pemerintah dan swasta dalam penyelenggaraan penyuluhan pertanian. PEMASARAN BUAH LOKAL Buah-buahan dikenal sebagai komoditas perdagangan internasional sejak era perdagangan bebas. Buah-buahan telah merupakan salah satu kebutuhan manusia. Buah-buahan merupakan makanan yang alamiah mengandung sejumlah besar zat gizi penting dalam proporsi yang rasional. Buah-buahan merupakan sumber mineral, vitamin, enzim yang baik, dan mudah dicerna. Beberapa jenis vitamin yang terdapat pada buah-buahan dikenal sebagai antioksidan, yaitu sebagai suatu bahan penetral radikal bebas dalam tubuh yang bisa merusak sel dan bahkan menimbulkan kanker serta penyakit jantung (Anonim, 1997). 103 Buah juga mengandung carotenoid flavonoid yang merupakan kandungan zat anti penyakit kanker yang bermanfaat untuk menurunkan resiko dan serangan penyakit kanker pankreas. Zat ini terkandung dalam buah jeruk (Anonim, 1997). Buah lokal merupakan komoditas yang dibudidayakan di Indonesia. Buah Indonesia adalah buah tropis dengan banyak jenis dan berkualitas. Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin
Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 127 Limpo mengatakan sangat penting adanya upaya untuk mendorong perkembangan buah lokal Indonesia. Peluang pasar bagi buah lokal masih amat luas seiring tumbuhnya kesadaran masyarakat mengonsumsi buah. PRESIDEN RI Joko Widodo (Jokowi) mendorong masyarakat Indonesia terus meningkatkan konsumsi buah dan sayur lokal. Selain menambah asupan gizi agar tetap sehat dan terhindar dari penyakit di masa pandemi, upaya ini turut membantu petani untuk semangat, produktif dan semakin sejahtera. Namun, meskipun memiliki banyak buah-buahan khas Indonesia, tingkat konsumsi buah masih rendah. Rata-rata konsumsi masyarakat Indonesia untuk buah-buahan tahun 2020 sebesar 88,56 gram/kapita/hari, turun sebesar 1,4% dibanding 2019. Angka konsumsi hanya sebesar 59,04% dari batas minimal angka kecukupan gizi Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang merekomendasikan konsumsi buah sebesar 150 gram/kapita/hari. Untuk 2021, data produksi buah per 1 Agustus 2021 mencapai 7,9 juta ton. Ini artinya pasokan buah melimpah ruah dan tak heran harga buah lokal relatif mudah terjangkau dan mudah diperoleh. Pada 2020, ekspor hortikultura sebesar US$645,48 juta, yaitu meningkat sebesar 37,75% dibanding tahun 2019. Peningkatan ekspor ini didominasi oleh komoditas buah-buahan
Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 128 di mana selama masa pandemi Covid-19 pada 2020, nilai realisasi ekspor buah-buahan tercatat sebesar US$389,9 juta, meningkat 30,31% dibanding 2019 dengan lima negara tujuan utama. ANALISIS SWOT PEMASARAN BUAH LOKAL 1. Faktor Kekuatan (Strength) yang terdiri dari: a. Harga Buah Lokal Murah Harga buah lokal terkait dengan daya beli masyarakat juga sebagai daya saing dengan buah impor, masyarakat menilai harga buah lokal jauh lebih murah dibandingkan dengan buah impor. b. Masyarakat Akrab dengan Rasa Buah Lokal Masyarakat menganggap rasa buah lokal adalah enak. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat telah akrab dengan rasa buah lokal yang memiliki keunggulan dari pada rasa buah impor yang beredar dipasaran. c. Masyarakat Mengenal Akrab Terhadap Tampilan Buah Lokal Persepsi masyarakat /konsumen telah mengenal terhadap tampilan buah lokal menyatakan bahwa buah local menarik untuk dilihat, sehingga menjadi salah satu faktor pendorong konsumen umtuk membeli buah.
Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 129 d. Buah Lokal Tersedia Ketersediaan buah lokal untuk memenuhi kebutuhan dinyatakan meningkat sepanjang tahun. Akan tetapi yang perlu untuk diperhatikan adalah efisiensi produksi belum dapat meningkatkan daya saing pasar. e. Produksi Buah Lokal Memenuhi Kebutuhan Pengembangan produksi hartikultura terutama untuk komoditi buah mempunyai dampak yang sangat berarti terhadap pertumbuhan ekonomi. Produksi buah lokal mampu memenuhi kebutuhan masyarakat sejalan dengan meningkatnya permintaan baik buah segar maupun olahan dari konsumen domestik maupun luar negeri. f. Kemudahan Mendapatkan Buah Lokal Buah lokal mudah untuk didapatkan, hampir di semua pasar tradisional besar dan kecil, kios buah selalu ada. Namun kadangkala memang terdapat jenis buah tertentu yang tidak dapat ditemui karena sifat buah yang musiman. g. Teknologi Informasi Mendukung Pemasaran Buah Lokal Keberhasilan pembangunan pertanian antara lain di tentukan oleh kemampuan sumber daya manusia
Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 130 dalam mengelola sistem pertanian yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Menurut Dimyati (2007), yang mengungkapkan bahwa upaya-upaya dalam pembentukan jaringan pasar bermutu yaitu salah satunya dapat ditempuh melalui bantuan teknologi informasi semisal layanan melalui website, radio, televisi, koran atau aneka bentuk layanan cetak yang lain. h. Kemitraan Petani Buah dengan Pengusaha dalam Hal Pemasaran Adanya perubahan lingkungan strategis berupa liberalisasi perdagangan, otonomi daerah, perubahan preferensi konsumen, serta kelestarian lingkungan, menuntut suatu perubahan cara beroperasinya kelembagaan kemitraan usaha agribisnis hortikultura. Dalam jurnal ini dapat diinformasikan bahwa kemitraan petani buah dengan pengusaha terhadap pemasaran buah lokal baik. Seperti dalam kajian Saptana dkk (2006) yang menjelaskan pola kemitraan rantai pasok melalui Pola Kelompok Tani/ terdapat beberapa keuntungan yang diperoleh karena bergabung dengan Assosiasi Melon dan melakukan kemitraan usaha.
Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 131 i. Kualitas Pengemasan Buah Kualitas pengemasan buah impor telah mempengaruhi para produsen/pemasar buah lokal yang telah maju untuk mencontohnya. Pengemasan ini mengandung prinsip: memudahkan pengangkutan sekaligus display sehingga boks karton didesain kuat, tahan guncangan, serta tahan suhu baik panas maupun dingin. Selain itu, box yang dibuat mampu melindungi buah agar tidak gampang busuk. Semisal dibuat lubang aerasi agar buah tidak kepanasan, dan pengaman lain berupa tambahan kuping dan lubang dibeberapa bagian box yang berfungsi sebagai penyangga dan pemersatu box saat ditumpuk tanpa khawatir jatuh atau rusak (Trubus, 2007:69). 2. Faktor Kelemahan (Weakness) a. Teknik Budidaya Buah Lokal oleh petani Masih Sederhana Kebun buah dikelola dengan teknologi yang minimal bahkan hampir tidak menggunakan teknologi sama sekali seperti: tanpa pemupukan, pemeliharaan tanaman belum optimal dan waktu panen masih tergantung pada alam (Anonymus, 2005:1).
Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 132 b. Kualitas Produksi Buah Lokal Dinilai Masih Kurang Petani produsen buah dinilai oleh masyarakat belum dapat memenuhi selera/ preferensi konsumen buah pada umumnya, misal dalam hal rasa buah. Konsumen umumnya menganggap rasanya kurang manis. Walaupun ditopang dengan produksi yang melimpah tetapi kualitas rasa buah lokal belum dapat mencerminkan daya saing terhadap buah impor. c. Kualitas Tampilan dan Ukuran Buah Lokal Kurang Seragam Buah lokal jika dilihat dari segi keseragaman kualitas tampilan dan ukuran buah sangat jauh berbeda dengan produk buah impor yang masuk kepasaran dalam negeri. Kepala Pusat Kajian Buah-buahan Tropika Institut Pertanian Bogor Yayah K Wagiono mengatakan, rendahnya kualitas dan produktivitas buah lokal akibat luasan lahan yang sempit dan penanaman buah masih dikerjakan sebagai usaha sampingan sehingga menyebabkan keseragaman produk yang tidak terjamin (Kompas, 2002). d. Frekuensi Promosi Buah Lokal Kurang Konsisten Promosi yang menyangkut performance buah lokal dianggap masih jarang dilakukan baik oleh pemerintah maupun pihak swasta yang terkait
Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 133 dengan komoditi hortikultura sehingga perlu diadakan sebuah evaluasi. e. Promosi Buah Lokal Kurang Promosi buah lokal yang telah dilakukan dan masih terus diupayakan masih kurang memenuhi sasaran, dari kalangan akademisi yang dijadikan sebagai responden pada umumnya menjelaskan bahwasanya faktor promosi belum mendukung sepenuhnya terhadap pengembangan agribisnis buah lokal. f. Kualitas Pengemasan Buah Lokal Kurang Bagus Kualitas pengemasan buah secara nasional masih kurang bagus dibanding buah impor. Menurut Buntaran dalam Trubus (2007:68), tingkat kerusakan buah di Indonesia dapat mencapai sekitar 35-40% yang bisa dihitung sejak dari pekebun panen sampai ketangan konsumen dengan penyebab yaitu tata niaga perbuahan yang terlalu panjang. Disetiap tingkatan tata niaga pengemasannya berbeda-beda seperti keranjang, plastik, Styrofoam dan kardus, karena buah sering bergantiganti wadah, benturan lebih sering terjadi pada akhirnya buah menjadi lebih rentan rusak. 3. Faktor Peluang (Opportunities) a. Buah Lokal Disukai Konsumen
Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 134 Buah lokal merupakan prioritas konsumen membeli buah-buahan daripada buah impor baik kesegaran maupun rasanya. b. Tempat Membeli Buah-buahan di Pasar Tradisional Untuk membeli buah-buahan, konsumen buah menetapkan pilihan di pasar tradisional. c. Kualitas Pengemasan Terhadap Pembelian Buah Lokal Berpengaruh Secara umum kualitas pengemasan berpengaruh terhadap pembelian buah lokal. Menurut Supriyanto dalam Trubus (2007:69), menjelaskan bahwa kemasan buah menjadi kunci dunia perbuahan sehingga tidak sekedar mengurangi tingkat kerusakan tetapi mendongkrak nilai jual. d. Infrastruktur Penunjang Distribusi Buah Pembangunan infrastruktur boleh jadi merupakan salah satu agenda penting dan bertujuan untuk mempermudah akses bagi produsen maupun konsumen atau pedagang perantara kepada atau meningkatkan efisiensi pemasaran. e. Kesadaran Masyarakat Mengkonsumsi Buah Lokal Tinggi Kesadaran masyarakat dalam hal pola hidup sehat semakin meningkat antara lain ditandai dengan
Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 135 kesadaran dalam mengkonsumsi makanan yang sehat diantaranya adalah mengkonsumsi buah lokal yang tidak hanya didasarkan atas kesukaan tetapi juga lebih cenderung dipengaruhi oleh kesadaran akan pentingnya mutu gizi yang dikonsumsi setiap harinya. f. Pangsa Pasar Buah Lokal luas Buah lokal tidak hanya dipasarkan di pasar tradisional saja, tetapi juga telah terbukti berhasil menembus pasar moderen misalnya supermarket. Hal ini membuktikan bahwa buah lokal memiliki keunggulan yaitu pangsa pasar yang luas, realitas ini menggambarkan kondisi masyarakat banyak yang menyukai, daya beli masyarakat mampu untuk membeli dan yang terpenting adalah bisa dirasakan oleh semua lapisan masyarakat. g. Peranan Dunia Pendidikan Terhadap Agribisnis Buah Dunia pendidikan termasuk salah satu elemen penting dalam proses pengembangan agribisnis buah lokal. Dunia pendidikan dalam hal ini antara lain adalah dalam bentuk pendidikan kesadaran mengkonsumsi buah dan mencintai produksi dalam negeri dan bagi Perguruan tinggi diharapkan dalam hal penelitian dan penerapan iptek bagi
Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 136 pengembangan buah lokal. Peranan Perguruan tinggi dengan penelitian dan pengembangan yang dilakukan, beserta pemerintah dituntut untuk berperan aktif, seperti halnya pengembangan mekanisasi pertanian demi prospek pengembangan agribisnis buah lokal. h. Pengaruh keberadaan para tengkulak/ pedagang pengumpul maupun pengecer terhadap pemasaran buah menguntungkan Meskipun rantai pemasaran komoditi buah sangat panjang dan kemungkinan harga yang diterima oleh petani rendah, disisi lain keberadaan para tengkulak/pedagang pengumpul maupun pengecer dirasakan sangat menguntungkan petani dari aspek pemasaran. i. Pengaruh meningkatnya jumlah penduduk terhadap permintaan buah lokal tinggi Prospek pengembangan komoditas hortikultura di masa mendatang cukup menggembirakan karena permintaan yang cenderung meningkat dengan meningkatnya jumlah penduduk yang saling berkaitan dengan kesadaran untuk mengkonsumsi buah-buahan. 4. Faktor Ancaman (Threats)
Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 137 a. Promosi melalui media massa terhadap permintaan buah lokal kurang berpengaruh. Berbagai macam kiat untuk mengembangkan agribisnis buah dapat melalui media massa. Akan tetapi, responden menilai peran media massa selama ini kurang berpengaruh dan mungkin sangat tidak berpengaruh. b. Meningkatnya Supermarket dan Hypermarket terhadap permintaan buah lokal rendah c. Pengaruh harga faktor produksi terhadap permintaan buah lokal rendah d. Peran serta lembaga perbankan terhadap agribisnis buah lokal rendah e. Kebijakan pemerintah (misalnya; pembebasan impor buah) terhadap agribisnis buah lokal negatif Pemerintah dengan segala kewenangan (authority) memegang kontrol terhadap komoditi buah dalam negeri. Dengan kebijakan menetapkan bea masuk buah impor sebesar 5% dengan tujuan melindungi petani justru memiliki pengaruh negatif karena kelimpahan produksi buah harus bersaing dengan stock buah impor. f. Peranan asosiasi produsen/pemasar buah terhadap agribisnis buah lokal kurang baik
Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 138 Kondisi agribisnis buah lokal saat ini yang masih jauh dari harapan, dapat dilihat dari lemahnya peran aktif asosiasi produsen/pemasar buah dalam perkembangannya KESIMPULAN Pemasaran buah lokal dengan pola kemitraan dinilai menguntungkan petani dan perusahaan. Sebab, pihak petani bisa meminjam sesuai kebutuhan yang diperlukan untuk membangun pemasaran. Sedangkan perusahaan akan memberikan pinjaman sesuai yang diinginkan masyarakat. Dari jurnal imi dapat diambil kesimpulan bahwasanya petani mitra dan non mitra mengalami beberapa perbedaan. Dengan mengikuti program kemitraan, pendapatan petani semakin meningkat dibandingkan dengan petani yang tidak mengikuti kemitraan. Ini terjadi karena harga jual output petani mitra lebih tinggi dibandingkan dengan petani yang tidak mengikuti kemitraan. Dengan ini, jelas bahwa dengan adanya kemitraan akan meningkatkan pendapatan petani. Dalam jurnal ini juga diinformasikan bahwa kemitraan petani buah dengan pengusaha terhadap pemasaran buah lokal baik.
Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 139 Enam KUALITAS PENGEMASAN BUAH LOKAL Pengemasan adalah cara untuk melindungi produk agar tidak mudah rusak dan siap untuk di simpan atau didistribusikan hingga ke tangan konsumen. Definisi pengemasan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah “cara mengemas yang baik serta prosesnya”, sedangkan, definisi menurut Amstrong et al. (2014) adalah "kegiatan merancang serta menghasilkan wadah-kemas atau pembungkus untuk suatu produk". Selain itu, kemasan atau pengemasan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi sebuah produk, karena suatu kemasan akan selalu terkait dengan produk yang akan dikemas sekaligus nilai jual dari suatu produk, begitupun suatu kemasan dapat menunjukkan kualitas dari sebuah produk. Nilai jual suatu produk akan meningkat apabila produk yang dihasilkan atau diproduksi mendapatkan suatu nilai tambah dari hasil kemasan produk tersebut. Dengan
Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 140 kemasan yang baik pula maka akan menambah atau mempengaruhi tingkat permintaan dari para pembeli sehingga nantinya akan berpengaruh terhadap meluasnya pemasaran produk, khususnya buah lokal. Maka dari itu dalam membuat kemasan suatu produk khendaklah bisa memberikan atau menyampaikan pesan antara penjual dan pembeli. Pengemasan atau packaging juga termasuk tingkat akhir suatu proses alur produksi yang tidak hanya untuk memikat mata, melainkan juga untuk memikat konsumen supaya membeli produk tersebut. Dalam arti lain dengan pengemasan yang bagus dan menarik maka akan menghasilkan keuntungan bagi si pengusaha, seperti yang telat dijelaskan pula bahwa dalam kemasan suatu produk memerlukan hal-hal yang menarik, baik itu label maupun yang lainnya. Pengemasan sudah dikenal sejak zaman prasejarah, sejak manusia sudah mengenal cara menyimpan produk sehingga pengemasan terus mengalami perubahan seiring dengan kemajuan zaman. Pada umumnya bahan pengemas yang digunakan adalah bahan alam antara lain kayu, daun, kulit butir,serta kulit hewan . Fungsi dan tujuan awal pengemasan yang dibuat sangat sederhana, yaitu untuk membawa bahan produk ke wilayah lain. Pengembangan pengemasan suatu produk sangat berkembang pesat baik dalam hal bentuk maupun bahan kemasan yang dipergunakan. Perubahan jenis
Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 141 atau tipe kemasan juga ditentukan oleh kebutuhan pasar dan penciptan produk. Pengemasan pula dicermati menjadi salah satu cara dalam mempromosikan produk. Produk yang dikemas menggunakan kemasa yang unik guna menarik dan mempertinggi perfoma produk serta menarik perhatian konsumen. Dalam membuat kemasan yang sinkron, dibutuhkan adanya manajaeman pengemasan. Manajeman pengemasan merupakaan sebuah seni pada pengaturan dan pengelolaan pengemasan suapaya sinkron dengan menggunakan fungsi serta kenutuhan Untuk memperluas pangsa pasar dan menaikkan penjualan produknya, maka dibutuhkan perancangan ciri-ciri visual serta kemasan yang ramah lingkungan sekaligus menjadi salah satu Langkah untuk mendukung pelestarian alam dengan tidak menggunakan plastik dan juga perancangan penambahan produknya menjadi media mendukung. Dengan metode kualitatif pada proses pengumpulan data seperti observasi, wawancara dan kajian Pustaka yang akan menghasilkan datadata yang dibutuhkan. Pada proses analisis digunakanmetode analisis matriks serta SWOT untuk memperoleh konsep pesan, inspirasi perancangan, konsep kreatif, konsep media, yang selanjutnya dijadikan landasan dalam proses perancangan ciriciri visual serta kemasan ramah lingkungan dan media pendukung lainnya. Dengan adanya perancangan ciri-ciri visual
Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 142 dan kemasan ramah lingkungan serta media promosi, diharaokan dapat memperluas pangsa pasar serta menaikkan penjualan produknya serta membantu pelestruan lingkungan alam. Secara umum produk holtikultura sangan mudah menurun baik itu secara kualitas maupun kuantitas mulai dari saat proses panen sampai produk diterima oleh konsumen. Namun, penurunan kuantitas serta kualitas produk holtikultura dapat diminimalisasi melalui proses penanganan pascapannen yang dilakukan dengan baik, misalnya proses pengemasan dan transportasi untuk melindungi dan mempertahankan kualitas produk. Salah satu produk buah yang rentan terhadap perusakan pascapanen adalah buah pisang. Untuk mendapatkan buah pisang yang segar dan matang serta memiliki kualitas yang tinggi, perlu diberikannya perhatian mulai dari penentuan bibit untuk dipanen, pencegahan serangan buah busuk, penanganan pada Kawasan penanaman serta proses pematangannya. Kerusakan pada buah pisang pada saat pemasran banyak di ssebabkan oleh benturan, tekanan dan goresanselama proses pengangkutan serta distribusi. Anda bisa menerapkan metode pengemasan pada buah pisang yang bertujuan untuk melindungi buah dari kerusakan mekanis dan memudahkan penanganan serta pengangkutan dalam proses distribusi dan pemasaran. Salah satu upayaa yang bisa