The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Indonesia sebagai salah satu negara tropis memiliki potensi buah-buahan yang sangat tinggi. Bahkan Indonesia termasuk kedalam peringkat 20 besar negara eksportir buah di dunia. Buah lokal Indonesia memiliki keunikan dan nilai tersendiri khususnya bagi konsumen luar negeri, antara lain durian salak, buah naga dan rambutan. Semakin mudahnya buah impor masuk ke pasaran domestik menjadi permasalahan dan tantangan tersendiri bagi buah lokal. Aspek pemasaran menjadi salah satu kunci utama dari suatu pengembangan komoditas buah lokal.

Pengembangan agribisnis buah lokal memiliki fungsi ekologi, ekonomi dan sosial. Pembangunan agribisnis secara utuh memerlukan pemahaman yang lebih mendalam dan proporsional terhadap para pelaku pasar. Petani sebagai pelaku utama terhadap ketersediaan produk buah lokal, cenderung menjadi pihak lemah. Terdapatnya perbedaan harga atau margin pemasaran yang cukup besar menjadi permasalahan yang sering dihadapi oleh petani dikarenakan tidak memiliki posisi tawar yang tinggi. Aspek strategi pemasaran buah lokal diharapkan dapat meningkatan posisi dan memberikan pada keuntungan bagi petani. Kemitraan dan kerjasama antar petani dan pelaku pasar lain akan meningkatkan harga jual dan efisiensi pemasaran buah lokal.

Buku ini mengkaji dan merumuskan strategi pemasaran pada buah lokal daerah. Secara umum menguraikan teori-teori pemasaran dan implementasinya pada pemasaran buah lokal dimulai dari ketersediaan buah lokal, produksi buah lokal, kemudahan mendapatkan buah lokal sampai kualitas pengemasan buah lokal. Terdapat studi kasus strategi pemasaran buah lokal daerah di wilayah Pulau Jawa Dan Bali. Hal tersebut diharapkan menjadi tambahan informasi dan pengetahuan permasalahan pengembangan buah lokal. Faktor ketersediaan produk buah lokal yang berkelanjutan, penggunaan teknologi informasi dan kemitraan dengan petani merupakan aspek-aspek yang dikaji. Secara khusus, dibahas permasalahan yang dihadapi buah lokal di wilayah Pulau Jawa dan Bali ditinjau dari aspek permintaan produksi dan pemasaran.

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by penamudamedia, 2023-07-12 10:47:19

STRATEGI PROMOSI BUAH UNGGULAN LOKAL

Indonesia sebagai salah satu negara tropis memiliki potensi buah-buahan yang sangat tinggi. Bahkan Indonesia termasuk kedalam peringkat 20 besar negara eksportir buah di dunia. Buah lokal Indonesia memiliki keunikan dan nilai tersendiri khususnya bagi konsumen luar negeri, antara lain durian salak, buah naga dan rambutan. Semakin mudahnya buah impor masuk ke pasaran domestik menjadi permasalahan dan tantangan tersendiri bagi buah lokal. Aspek pemasaran menjadi salah satu kunci utama dari suatu pengembangan komoditas buah lokal.

Pengembangan agribisnis buah lokal memiliki fungsi ekologi, ekonomi dan sosial. Pembangunan agribisnis secara utuh memerlukan pemahaman yang lebih mendalam dan proporsional terhadap para pelaku pasar. Petani sebagai pelaku utama terhadap ketersediaan produk buah lokal, cenderung menjadi pihak lemah. Terdapatnya perbedaan harga atau margin pemasaran yang cukup besar menjadi permasalahan yang sering dihadapi oleh petani dikarenakan tidak memiliki posisi tawar yang tinggi. Aspek strategi pemasaran buah lokal diharapkan dapat meningkatan posisi dan memberikan pada keuntungan bagi petani. Kemitraan dan kerjasama antar petani dan pelaku pasar lain akan meningkatkan harga jual dan efisiensi pemasaran buah lokal.

Buku ini mengkaji dan merumuskan strategi pemasaran pada buah lokal daerah. Secara umum menguraikan teori-teori pemasaran dan implementasinya pada pemasaran buah lokal dimulai dari ketersediaan buah lokal, produksi buah lokal, kemudahan mendapatkan buah lokal sampai kualitas pengemasan buah lokal. Terdapat studi kasus strategi pemasaran buah lokal daerah di wilayah Pulau Jawa Dan Bali. Hal tersebut diharapkan menjadi tambahan informasi dan pengetahuan permasalahan pengembangan buah lokal. Faktor ketersediaan produk buah lokal yang berkelanjutan, penggunaan teknologi informasi dan kemitraan dengan petani merupakan aspek-aspek yang dikaji. Secara khusus, dibahas permasalahan yang dihadapi buah lokal di wilayah Pulau Jawa dan Bali ditinjau dari aspek permintaan produksi dan pemasaran.

Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 143 dilakukan yaitu dengan melakukan pengaturan distribusi ke kota-kota besar dengan mempertahankan temperature yang sesuai dan mengendalikan komposisi udara lingkungan untuk mengurangi perbedaan suhu pada buah menggunakan suhu lingkungan, serta kemasan buah untuk mmperpanjang masa simpan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih kemasan misalnya pada buah pisang, seperti kemasan harus mampu melindungi isi terhadap kerusakan selama distribusi dan mampu mempertahankan bentuk dan kekuatan kemasan meski terkena kelembaban dan ditumpuk selama waktu penggunaannya dengan tujuan supaya produk masis akan tetap sampai dengann aman sampai ketangan konsumen. Kemasan yang baik juga memiliki kemampuan mengeluarkan panas dan uap air yang dihasilkan oleh buah pisang yang tetap melakukan respirasi. Kemasan yang digunakan yaitu berbahan dasar plastik dengan memiliki ventilasi atau lubang-lubang yang cukup untuk membuang panas yang dihasilkan oleh buah pisang, karena panas tidak boleh terakumulasi di sekeliling buah yang dapat menstimulasi respirasi lebih cepat dan akan membuat produk cepat rusak. Kemasan plastik mampu menekan kehilangan air yang berarti juga mengurangi susut bobot dan penampilan buah seperti layu atau kurang segar.


Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 144 Pengemasan buah lokal dapat meningkatkan nilai ekonomi dan memberdayakan masyarakat setempat. Berikut adalah beberapa contoh kegiatan pengemasan buah lokal yang dilakukan di Indonesia diantaranya, pelatihan pembuatan fruit leather dari buah lokal dan teknik pengemasan di Desa Katol Barat, Kabupaten Bangkalan. Desa ini memanfaatkan buah lokal seperti pisang dan pepaya untuk membuat fruit leather yang memiliki nilai gizi yang baik dan dapat dijual dengan harga yang tinggi. 1. Pemberdayaan masyarakat melalui pengemasan dan pemasaran produk lokal (jambu mete dan kawis) di Desa Sembungin, Kecamatan Bancar. Masyarakat Desa Sembungin mayoritas adalah petani yang mempunyai pohon jambu mete dan kawis. Namun, produk lokal tersebut hanya digunakan masyarakat sebagai konsumsi sendiri. Melalui pendekatan Participatory Action research (PAR), program ini menitikberatkan pada pemberdayaan masyarakat melalui pengemasan dan pemasaran produk lokal Desa Sembungin. 2. Pemanfaatan flora lokal belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) menjadi kurma untuk meningkatkan kesehatan tubuh. Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan dengan penyuluhan dan pembuatan kurma belimbing wuluh. Metode


Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 145 pelaksanaan meliputi survei kebutuhan masyarakat, persiapan dan proses pembuatan, pengemasan, dan monitoring. 3. PKM pelatihan pembuatan dan pengemasan sabun herbal kelor, sereh merah, dan kunyit pada siswa SMA Negeri 10 Kupang. Program ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pelatihan bagi siswa tentang memanfaatkan potensi lokal dilingkungan sekolah yang dapat dimanfaatkan siswa untuk menghasilkan sebuah produk yang bermanfaat bagi diri dan lingkungan serta menambah wawasan dan keterampilan siswa. Kemasan buah yang baik memiliki beberapa manfaat, diantaranya : 1. Dapat membantu melindungi buah dan sayuran dari kerusakan dan kehilangan selama pengangkutan, yang dapat mencegah pembusukan dan pemborosan. 2. Dapat memastikan umur simpan dan kesegaran buah sebaik mungkin, yang dapat meningkatkan durasi waktu agar buah tetap dalam kondisi baik. 3. Pengemasan yang baik dapat memberikan perlindungan dan kebersihan buah, yang penting untuk keamanan pangan.


Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 146 4. Dapat membantu mengurangi biaya dan konsumsi, yang dapat bermanfaat baik bagi produsen maupun konsumen. 5. Pengemasan aseptik dapat memastikan keamanan dan umur panjang saat mengirimkan cairan, seperti jus buah. Penggunaan kemasan buah dapat membantu mengurangi limbah makanan dengan melindungi buah dari kerusakan selama pengangkutan dan penyimpanan, yang dapat membatasi limbah. Namun, penting untuk diperhatikan bahwa kemasan plastik pada buah dan sayuran segar dapat meningkatkan limbah makanan, menurut sebuah studi oleh Sustainability Charity Wrap. Studi ini menemukan bahwa kemasan plastik dan kurma bekas pakai secara keseluruhan, buah-buahan dan sayuran segar tidak serta merta memperpanjang umur produk segar yang belum dipotong dan dapat meningkatkan limbah makanan. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan wadah yang dirancang dengan baik untuk mengangkut buah dan sayuran, yang dapat secara signifikan mengurangi kehilangannya dan mempertahankan kesegaran dan kualitasnya untuk waktu yang lebih lama. Selain itu, kemajuan dalam kemasan, seperti kemasan pelindung dan ukuran porsi yang lebih kecil untuk porsi individu, dapat membantu mengurangi limbah makanan dan melindungi makanan selama proses distribusi.


Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 147 Hubungan antara pengemasan buah dan limbah makanan sangat kompleks. Sementara beberapa penelitian menunjukkan bahwa kemasan plastik pada buah dan sayuran segar meningkatkan limbah makanan, penelitian lain menunjukkan bahwa kemasan yang baik dapat membantu mengurangi limbah makanan. Kemasan pelindung dapat mencegah kerusakan buah selama pengangkutan, yang dapat membatasi limbah, wadah yang dirancang dengan baik untuk mengangkut sayuran dapat secara signifikan mengurangi kerugiannya dan mempertahankan kesegaran dan kualitasnya untuk waktu yang lebih lama, pemasok pengemasan buah dapat membawa buah yang tetap dalam kondisi baik untuk jangka waktu yang lebih lama, yang memungkinkan konsumen untuk makan tanpa rasa khawatir. Oleh karena itu, pengemasan yang baik dapat membantu mengurangi limbah makanan dengan melindungi buah dan sayuran selama pengangkutan dan penyimpanan, yang dapat meningkatkan umur simpan dan menjaga kualitasnya. Pengemasan dapat mencegah pembusukan buah dengan beberapa cara : 1. Pengemasan dapat melindungi buah dan sayuran yang lembut agar tidak rusak selama pengangkutan, yang dapat mencegah pembusukan. 2. Wadah yang dirancang dengan baik untuk mengangkut sayuran dapat mempertahankan kesegaran, kesegaran,


Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 148 dan kualitasnya untuk waktu yang lebih lama, yang dapat mencegah pembusukan. 3. pengemasan dapat memberikan perlindungan dari kerusakan mekanis dan perubahan fisiologis yang tidak diinginkan selama penyimpanan, sehingga dapat menjaga kualitas buah. 4. Bahan pengemas atmosfer yang dimodifikasi dapat direkayasa secara khusus untuk setiap produk untuk memperpanjang umur simpannya. 5. Pengemasan dapat mencegah akumulasi gas etilen, yang dihasilkan oleh pemasakan buah dan dapat menyebabkan pembusukan jika terperangkap di dalam kemasan. Oleh karena itu, pengemasan berperan penting dalam mencegah pembusukan buah dengan melindungi buah selama transportasi dan penyimpanan, menjaga kualitasnya, dan mencegah akumulasi gas yang dapat menyebabkan pembusukan. Jenis kemasan yang biasa digunakan pada pengemasan buah lokal yaitu plastik kemasan Low-Density Polyethylene (LDPE) memiliki sifat yang kuat, sedikit tembus cahaya, dan fleksibel. Plastik kemasan ini mampu menahan panas di bawah 60 derajat Celcius.


Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 149 LDPE merupakan termoplastik, yaitu jenis plastik yang bisa diolah lewat pemanasan dan pendinginan. Plastik ini terbuat dari minyak bumi yang telah diproduksi sejak tahun 1933. Karakteristiknya relatif tipis, lentur, jernih, dan ringan sehingga mudah dijadikan beragam material atau produk. LDPE termasuk jenis polimer yang hadir paling awal dalam dunia industri. Saat ini, LDPE plastik menghadapi persaingan ketat dengan beragam jenis polimer baru, termasuk HDPE. Akan tetapi, keunggulan LDPE membuatnya tetap populer di kalangan pemilik usaha, industri, dan rumah tangga. Proses Pembuatan Plastik LDPE ini melalui beberapa tahapan, LDPE dibuat dengan cara memanaskan minyak bumi menggunakan temperatur yang sangat tinggi. Hasilnya adalah gas etilena yang kemudian didinginkan dan diproses menjadi lelehan polietilena. Setelah dicampur bahan aditif seperti antioksidan dan stabilizer, polietilena kemudian menjadi LDPE resin yang kemudian dibekukan serta dipotong-potong. Hasil olahan polietilena ini kemudian disimpan dalam kontainer khusus sebelum melalui proses pengeringan serta pemeriksaan. Produk yang kualitasnya sudah terjamin pun siap dikirim ke berbagai pabrik untuk diolah menjadi beragam produk. Terutama digunakan sebagai produk kemasan buah lokal. Selain itu terdapat beberapa karakteristik unik pada plastik LDEP diantaranya :


Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 150 1. Tahan Terhadap Senyawa Kimia LDPE tahan terhadap beragam senyawa kimia, terutama cairan asam konsentrat atau terlarut, alkohol, basa, aldehida, keton, minyak sayur, dan ester. Akan tetapi, beberapa senyawa seperti hidrokarbon aromatik, minyak mineral, serta agen oksidasi hanya bisa disimpan dalam jangka pendek di wadah LDPE. 2. Bahan Lentur dan Sangat Tangguh Struktur molekul LDPE sedikit lebih banyak dari plastik yang lebih keras seperti HDPE, tetapi masih relatif jarang. Hal ini membuat LDPE relatif lentur, tetapi tangguh. Kedua kualitas ini membuat LDPE cocok sebagai bahan beragam wadah, pembungkus, hingga material untuk produksi buah lokal. 3. Mudah Diproses Bahan termoplastik ini sangat mudah diproses menggunakan teknik seperti LDPE injection. Hal ini menjadikan LDPE salah satu bahan manufaktur terpopuler di dunia, digunakan dalam berbagai industri mulai dari makanan, perlengkapan laboratorium, peralatan rumah tangga, mainan, hingga bagian struktur konstruksi. 4. Tembus Pandang Plastik LDPE cenderung tembus pandang, tidak seperti HDPE yang buram. Hal ini memudahkan untuk


Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 151 mendeteksi bahan yang ada di dalamnya seperti hal nya pengemasan pada buah lokal. 5. Aman untuk Kemasan dengan Segel Panas Bagaimana pabrik membuat kemasan atau bungkusan plastik yang terlihat mulus? Mereka menggunakan teknik segel panas (heat sealing). Dalam proses ini, bahan plastik disegel menggunakan panas yang melelehkan permukaan bahan tersebut sehingga melekat. LDPE adalah bahan yang cukup ideal untuk proses pengemasan dengan segel panas. Selain itu, ada beberapa jenis bahan kemasan pangan yang perlu kita ketahui. Dilansir dari Chemical Safety Facts, berikut adalah beberapa jenis plastik kemasan makanan dan minuman yang paling sering digunakan. 1. Polyethylene terephthalate (PET) Ini merupakan plastik sekali pakai yang bisa didaur ulang. Terbuat dari bahan Polyethylene terephthalate yang ringan dan dibuat semi kaku. Jenis plastik kemasan ini cukup tahan benturan dan mampu melindungi makanan atau minuman yang ada di dalamnya. Plastik PET biasanya digunakan untuk produk soft drink, botol air mineral, botol saus tomat, vitamin, minyak sayur, atau selai roti. 2. High-density polyethylene (HDPE) Sama seperti plastik PET, jenis plastik kemasan High-density polyethylene (HDPE) juga dapat didaur


Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 152 ulang. Jenis plastik ini mempunyai tekstur yang keras dan tidak tembus cahaya, tapi juga ringan. Plastik HDPE biasanya dipakai untuk mengemas susu, es krim, dan jus botolan. 3. Polivinil klorida (PVC) Klorin digunakan dalam pembuatan plastik kemasan jenis polivinil klorida (PVC). Plastik ini tahan secara biologis dan kimia, serta mempunyai ciri tembus pandang. Kedua karakteristik tersebut membuat plastik PVC dapat menjaga kualitas produk di dalamnya. Jenis plastik kemasan ini banyak digunakan untuk mentega, margarine, atau minyak goreng. 4. Polypropylene (PP) Plastik kemasan Polypropylene (PP) yang agak kaku, tapi tidak rapuh seperti jenis plastik yang lainnya. Kemasan plastik PP tidak tembus cahaya dan warnanya cenderung buram saat diproduksi. Umunya digunakan sebagai wadah yogurt, sirup maple, atau krim keju. 5. Polystyrene (PS) Polystyrene (PS) adalah jenis plastik keras yang tidak berwarna dan tidak terlalu fleksibel. Dapat digunakan sebagai lapisan cetakan dan diberikan detail halus saat diproduksi. Jenis plastik ini biasa digunakan untuk produk air kemasan.


Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 153 6. Polikarbonat (Other) Kode 7 yang ada di kemasan plastik ini menandakan dibuat dengan menggunakan resin plastik selain dari enam jenis di atas. Misalnya terbuat dari polikarbonat atau bioplastik polilaktida (PLA). Bisa juga dibuat menggunakan lebih dari satu bahan resin plastik. Umumnya digunakan sebagai kemasan makanan dan minuman yang mempertahankan suhu dingin, seperti air galon, botol jus jeruk, dan botol saus tomat. Seiring perkembangan zaman, dalam mempertahankan kualitas suatu produk khususnya buah atau hasil panen tentunya memerlukan pengemasan yang dapat bertahan lama dengan tujuan buah hasil panen dapat disimpan lebih lama lagi meskipun kita melakukan penjualan hasil panen samapi ke mancanegara. Untuk menjaga dan mempertahankan kualitas suatu buah maka diperlukan pengemasan yang tepat misalnya dengan cara penambahan nitrogen pada suatu kemasan. Fungsi dari nitrogen itu sendiri adalah untuk mnghilangkan oksigen yang ada pada dalam kemasan buah sehingga nantinya umur simpan dari buah tersebuh akan bertahan lebih lama. Selain itu juga nitrogen sendiri tidak memiliki bau dan pastinya tidak beracun juga. Kemudian dalam pengemasan suatu produk dengan menggunakan nitrogen ini sudah digunakan cukup banyak oleh perusahaan dikarenakan memang pengemasan


Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 154 tersebut yang cukup teruji dan pengemasan produk mengggunakan metodi akan menambah umur simpan dari suatu produk, sehingga dapat pula mengurangi tingkat kerugian yang ditanggung oleh perusahaan atau penjual. Apa alasan pengemasan makanan harus menggunakan nitrogen supaya bertahan lama? Jawabannya adalah gas oksigen yang ada dalam kemasan produk merupakan agen pengoksidasi yang sangat kuat sehingga dapat menyebabkan kerusakan apabila berekasi dengan senyawa seperti gula dan lemak. Misalnya apabila kita memperhatikan bagaimana perubahan buah apel menjadi coklat setelah kita mengigitnya? Hal tersebut terjadi karena proses oksidasi yang berlangsung. Sedangkan pada gas nitrogen sendiri tidak memiliki sifat yang sama sehingga akan memberi keamanan pada pengemasan buah dan kualitas dari buah tersebut dapat lebih bertahan lama. Dalam melakukan pengemasan buah lokal dengan menggunakan bantuan gas nitrogen terdapat beberapa hal yang harus di perhatikan diantanya tempat penyimpanan dengan temperature yang rendah. Dengan memberi bantuan berupa tempat penyimapanan yang temperaturnya rendah atau lemari pendingin suatu produk khususnya buah akan lebih bertahan lama samapai 4 minggu sehinnga para pengusaha atau petani tidak perlu khawatir lagi akan kualitas buah yang cepat membusuk dan tidak perlu teruburu-buru untuk menjual hasil


Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 155 panen, kemudian hal tersebut juga memberikan manfaat bagi para konnsumen dimana mereka tidak perlu khawatir juga akan buah yang membusuk dikarenakan tidak langsung mengonsumsinya. Dalam kualitas pengemasan buah lokal terdapat hal lain juga yang bisa di lakukan untuk menarik para konsumen, diantaranya anda dapat mengolah terlebih dahulu buah tersebut menjadi makanan lain misalnya buah pisang yang di olah menjadi keripik pisang dengan berbagi varian rasa. Di zaman sekarang kita perlu mengembangngkan inovasi baru untuk menarik perhatian dari konsumen atau pelanggan salah satunya dengan mengembangkan suatu produk menjadi hal-hal yang baru. Kemudian untuk pengemasannya sendiri kita dapat membuatnya semenarik mungkin misalnya dengan pengemasan menggunakan mesim multi vacuum dan juga menambahkan label yang telah di desain sedemikian rupa untuk menarik para konsumen itu sendri. Selain menggunakan mesin multi vacuum dan pelabelan anda juga dapat menggunakan cara lain misalnya dengan membungkus pesana dengan menggunakan paper bag yang berwarna warni atau sebaginya. Dalam kualitas pengemasan buah lokal terdapat hal lain juaga yang bisa di lakukan, diantaranyta kita dapat mengolah terlebih dahulu buah tersebut menjadi makanan lain misalnya buah pisang yang di olah menjadi keripik pisang dengan berbagi


Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 156 varian rasa. Di zaman sekarang kita perlu mengembangngkan inovasi baru untuk menarik perhatian dari konsumen atau pelanggan salsh satunya dengan mengembangkan bproduk dari buah pisang tadi . Kemudian untuk pengemasannya sendiri kita dapat membuatnya semenarik mungkin misalnya dengan pengemasan menggunakan mesim multi vacuum dan juga menambahkan label yang telat di desain sedemikian rupa untuk menarik para konsumen itu sendri. Selain menggunakan mesin multi vacuum dan pelabelan kita juga dapat menggunakan cara lain misalnya dengan membungkus pesana dengan menggunakan paper bag yang berwarna warni atau sebaginya. Dalam melakukan penegemasan terdapat beberapa starategi yang bisa digunakan untuk meningkatkan kualitas suatu produk diantaranya : 1. Strategi produk a. Pemberian nama merek Dalam pemberian nama merek anda haruslah menggunakan nama yang mudah di ingat oleh para konsumen misalnya bisa menggunakan nama anda sendiri ataupun nama keluarga anda. b. Perbaikan kemasan Perbaikan kemasan bisa di lakukan dengan mengupgrade bentuk kemasan lama suatu perusahaan menjadi bentuk kemasan yang baru


Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 157 dimana diikuti atau disertai juga dengan perkembangan zaman yang sedang berlangsung, supaya nantinya para konsumen dapat tertarik untuk membeli produk anda. c. Pemberian label Untuk pemberian laber sendiri harusalah memiliki desain yang menarik dan yang pastinya di suaikan dengan nama merek yang telah di tetapkan. 2. Nama marek a. Menarik. b. Mudah diingat. c. Mudah di ucap. d. Ringkas. 3. Pengemasan upaya meletakkan sesuatu didalam suatu wadah atau memberikan pelindung bagi suatu produk 4. Kemasan bahan yang digunakan untuk wadah atau bahan membungkus pangan, baik yang bersentuhan langsung dengan pangan maupun tidak. Kemasan memiliki fungsi untuk memperpanjang masa simpanan, mempertahankan mutu, mempermudah penyimpanan, pemasaran dan menambah daya tarik konsumen terhadap produk kita. Sedangkan pengemasan memiliki pengertian wadah atau pembungkus yang dapat membatu mencegah atau mengurangi kerusakan akan suatu produk.


Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 158 DAFTAR PUSTAKA Adelianie, G. A. (2015). Alasan dan Hambatan Penyajian Buah Lokal Dalam Operasional Hotel Berbintang Di Sanur. 155-161. Purwaningsih, A. (2023). Ngara Tropis Digempur Buah Impor. Banjarmasin: Radar Banjarmasin. Adiyanto, J. (2022). Strategi Pengembangan Produksi Buah Naga Merah (Hylocereus Polyrhizus) Di Kabupaten Sukoharjo. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. Rubiyanti, R., Susilawati, Y., & Muchtaridi, M. (2017). Potensi Ekonomi Dan Manfaat Kandungan Alfa-Mangostin Serta Gartanin Dalam Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana Linn). REVIEW ARTIKEL, 15-25. Nurchayati, N., & Hikmah, H. (2014). Distribusi Buah Lokal dan Buah Import (StudiKasus pada Pedagang Buah di Kota Semarang). Serat Acitya, 3(1), 17. Sudiyarto, S. (2011). Strategi Pemasaran Buah Lokal Jawa Timur. Jurnal Sosial EkonomiPertanian (J-SEP), 5(1), 65-73. Rai, I. N., Wijana, G., Sudana, I. P., Wiraatmaja, I. W., Semarajaya, C. G. A., & Astiari, N. K. A. (2016). Identifikasi dan telaah pemanfaatan sumber daya genetik buah- buahan lokal untuk meningkatkan integrasi pertanian dan pariwisata di Bali. Jurnal Hortikultura Indonesia, 7(1), 31-39. Syarif, R., Awaludin, R., & Mulyana, M. (2022). Tinjauan Atas


Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 159 Penerapan Saluran Distribusi Pada Taufik Supplier Buah Lokal. Jurnal Aplikasi Bisnis Kesatuan, 2(1), 31- 36. Widiyanto, N. A., Adhi, A. K., & Daryanto, H. K. (2016). Atribut-Atribut Yang Memengaruhi Sikap Dan Preferensi Konsumen Dalam Membeli Buah Apel Di Kota Surabaya Dan Kota Malang, Provinsi Jawa Timur. Jurnal Ilmu Keluarga & Konsumen, 9(2), 136- 146. Sumawidari, I., Darmawan, D. P., & Astiti, N. W. S. (2013). Faktor-faktor yang menentukan permintaan buah lokal pada hotel berbintang di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung. Jurnal Manajemen Agribisnis, 1(1), 1-14. Fauzi, A. A., & dkk. (2023). Pemanfaatan Teknologi Informasi di Berbagai Sektor pada Masa Society 5.0. Jambi: PT. Sonpedia Publishing Indonesia. Ismet, M., & Indirarto, A. D. (2006). Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Pemasaran Produk Pangan dan Pertanian di Asia. Jurnal Pangan, Vol. 15, No. 1. Kamsiati, E. (2010). Peluang Pengembangan Teknologi Pengolahan Keripik Buah dengan Menggunakan Penggoreng Vakum. Jurnal Litbank Pertanian, Vol. 29, No. 2, Hal. 73-77. Khadijah, K., & dkk. (2022). Pelatihan Pemasaran Digital Olahan Produk Nanas dari UMKM Desa Rimbo Panjang Riau. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Vol. 2, No. 2, Hal. 71-77.


Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 160 Kristiyanti, M. (2015). Website sebagai Media Pemasaran Produk-Produk Unggulan UMKM di Kota Semarang. Jurnal Aplikasi Manajemen, Vol. 13, No. 2, Hal. 186-196. Mustofa, U., & dkk. (2021). Pemanfaatan Teknologi Informasi sebagai Media Promosi Olahan Buah Salak Lokal di Karangjoang Balikpapan. Jurnal SEPAKAT, Vol. 2, No. 1, Hal. 1-5. Nababan, Y. J., Akhirman, & Kurniawan, R. (2020). Perancangan Pemasaran Digital UKM Buah-Buahan Lokal asal Medan di Batam. Student Online Journal, Vol. 1, No. 2, Hal. 804-813. Nohe, D. A., & dkk. (2020). Digital Marketing sebagai Strategi Meningkatkan Omset Penjualan UMKM Toko Buah Lokal Merdeka. Nugraha, F. (2016). Analisa dan Perancangan Sistem Pemasaran Berbasis E-Commerce Untuk Pemasaran Produk UMKM. Indonesian Journal on Networking and society, Vol. 5, No. 3, Hal. 33-37. Pradana, M. (2015). Klasifikasi Bisnis E-Commerce di Indonesia. Jurnal MODUS, Vol. 27, No. 2, Hal. 163-174. Rachmawati, R. R., & Gunawan, E. (2020). Peranan Petani Milenial Mendukung Ekspor Hasil Pertanian di Indonesia. Forum Penelitian Agro Ekonomi, Vol. 38, No. 1, Hal. 67-87. Rahmalia, N. A. (2018, September 16). Pentingnya Teknologi di Bidang Pertanian untuk Peningkatan-Peningkatan Produktivitas Pertanian. Retrieved from Agrisoc: https://agricsoc.faperta.ugm.ac.id/2018/09/16/pentingn ya-teknologi-di-bidang-pertanian-untuk-peningkatanproduktivitas-pertanian/


Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 161 Santosa, & Saputra, B. A. (2017). Sistem Basis Data Pemasaran Buah-Buahan Unggulan di Kabupaten Tanah Datar Sumatera Barat. Prosiding SNSebatik, Vol. 1, N0. 1, Hal.12-19. Sudiyarto. (2011). Strategi Pemasaran Buah Lokal Jawa Timur. JSEP, Vol. 5, No. 1, Hal. 65-73. Ahmad, F., & Rahayu, E. (2018). Model Kemitraan Dalam Pemberdayaan Usaha Mikro Pedesaan. Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial, Jilid 19,Nomor 2, Hal 145-158. Alam, A. S., & Hermawan, H. (2017). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hubungan Kemitraan Antara Petani Budidaya Jamur Tiram Denga CV.Asa Agro Corporation. Jurnal Agroscience, Vol. 7, No. 1, Hal. 214- 219. Astuti, I. Y., Niam, M. A., & Handayani, T. (2019). Pengembangan Ekonomi Lokal Melalui Olahan Buah Nanas Di Desa Bedali Kecamatan Ngancar Kabupaten Kediri. Jurnal Pengabdian Masyarakat , Vol. 1 No.2 Halaman 66-74. Maliki, A., Ismono, R. H., & Yanfika, H. (2013). Pola Kemitraan Contract Farming Antara Petani Cluster Dan PT Mitratani Aggro Unggul ( PT Mau ) Di Kabupaten Lampung Selatan. JIIA , Volume 1 No. 3 Hal 187-194. Mutiara, F. (2021). Karya Kreatif dan Inovatif . Jurnal Agrosains , Vol. 6 No. 1 Hal 8-13. Purnaningsih, N. (3007). Strategi Kemitraan Agribisnis Berkelanjutan. Jurnal Transdisiplin,Sosiologi,Komunikasi, dan Ekologi Manusia, Vol.01, No.03 Hal 393-416.


Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 162 Sudiyarto. (2011). Strategi Pemasaran Buah Lokal Jawa Timur. JSEP, Vol. 5 No. 1 Hal 65-73. Alma, Buchari. 2004. Manajemen Pemasaran Dan Pemasaran Jasa. Bandung: Penerbit Alfabeta Hermawan, Wawan., 2006, Peranan Perguruan Tinggi Dalam Pengembangan Mekanisasi Pertanian, http://mekanisasi.litbang.deptan.go.id. Afrazak., J. Erma, P. Dan Endang, K. 2014. Pengaruh Plastik Low Density Polyethylen (LPDE), Hihg Density Polyetylene (HDPE) dan Polipropilen (PP) Terhadap Penundaan Kematangan Buah Tomat. Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro Semarang, Volume XXII, No 1:55. Rahmawati, Maulida. 2010. Pengemasan pada Buah sebagai Upaya Memperpanjang Umur Simpan dan Kajian Sifat Fisiknya Selama Penyimpanan. Jurnal Teknologi Pertanian 6 (2) : 45-49. Batu, A and AK. Thompson. 1998. Effec of Modified Atmsphere Packaging on Post Harvest Qualitics of Pink Tomatoes. Jurnal of Agriculture and Forestry hal. 22. Kaihatu, 2014. Manajemen Pengemasan.Yogyakarta. Andi Offset. 216 hal Johansyah, 2014. Pengaruh plastik pengemas Low Density Polyethylene (LDPE), High Density Polyethlene (HDPE) dan Polipropilen (PP) terhadap penundaan kematangan Rahmawati, 2010. Pengemasan pada Buah sebagai Upaya Memperpanjang Umur Simpan dan Kajian Sifat


Strategi Promosi Buah Unggulan Lokal 163 Fisiknya Selama Penyimpanan. Jurnal Teknologi Pertanian 6 (2): 45-49. Sumoprastowo, 2004. Memilih dan Menyimpan Sayur Mayur, Buah-Buahan, dan Bahan Makanan. Jakarta. Bumi Aksara.


Click to View FlipBook Version