PENDIDIKAN DI ERA DIGITAL Memahami Peran Teknologi Pendidikan dalam Revolusi Pembelajaran Copyright© PT Penamudamedia, 2023 Penulis: Devi Ferera Kristiana Candrawati, Endang Santika, Nurul Hidayatul Ulum, I Gede Perdana Putra Narayana, Siti Aisyah, Nur Fadhilah, Naftalia Fany Payung, M. Zainul Ridho, Ika Kumala Dewi, Baiq Siti Maryam, Rizkika Hayatri, Shabrina Yumna Azhra. Editor: Abdul Rahim, M.A. ISBN: 978-623-09-6828-0 Desain Sampul: Tim PT Penamuda Media Tata Letak: Enbookdesign Diterbitkan Oleh PT Penamuda Media Casa Sidoarium RT 03 Ngentak, Sidoarium Dodeam Sleman Yogyakarta HP/Whatsapp : +6285700592256 Email : [email protected] Web : www.penamuda.com Instagram : @penamudamedia Cetakan Pertama, Desember 2023 x + 161, 15x23 cm Hak cipta dilindungi oleh undang-undang Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku tanpa izin Penerbit
v Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kesempatan dan keluangan waktu sehingga naskah ini bisa terselesaikan. Shalawat serta salam tak lupa juga terhaturkan ke junjungan alam Rasulullah SAW yang telah membawa kepada hidayah Iman dan Islam. Membaca konteks pendidikan di era digital saat ini tentunya tidak terlepas dari perkembangan teknologi yang kian hari kian masif. Pendidikan di era digital bukan pula sekedar euforia gaungan pendidikan yang berbasis efektifitas, ataupun kemudahan yang ditawarkan, lebih jauh lagi pendidikan digital mestinya bisa menawarkan solusi pendidikan yang lebih fleksibel dalam akses bagi semua kalangan. Era digital ditandai dengan kemunculan komputer yang menjadi basis kemudahan dalam segala hal termasuk juga dalam pendidikan. Cikal-bakal kemunculan komputer juga sebenarnya diawali dengan mesin-mesin enigmatic masa perang yang diciptakan oleh kaum-kaum terdidik dari kampus-kampus terkenal di Eropa kala itu. Konsep digital dalam pendidikan kala itu masih berfokus pada bagaimana menemukan solusi untuk saling mengatasi dalam perang, hingga selanjutnya negara-negara maju menciptakan konsep-konsep yang lebih humanis dalam pendidikan dengan semakin banyaknya mesin yang berhasil diciptakan. Pendidikan di era digital saat ini kemudian masuk pada pengertian yang lebih sempit yakni yang berfokus pada layar. Teknologi komputer yang bisa memudahkan pekerjaan dalam konteks pendidikan pada hari ini juga berfokus pada sajian dalam layar terutama dalam pendidikan formal. Layar dalam hal
vi ini merupakan mesin-mesin yang dianggap membantu dalam kemudahan bagi pendidik menjelaskan konsep-konsep dalam proses belajar-mengajar. Pendidikan era digital dalam konteks Indonesia tentunya tidak bisa disamakan dengan yang sudah berlaku di negaranegara maju. Akan tetapi relevansi pengembangan teknologi dalam pendidikan juga sesuatu yang niscaya diikuti tanpa harus mengelak. Kesempatan untuk memanfaatkan perkembangan teknologi dalam pendidikan juga hal yang mestinya disambut dengan tidak mengesampingkan konsep-konsep pendidikan yang sudah berlaku dalam konteks kebangsaan kita. Model pendidikan di era digital yang sesuai dengan keindonesiaan yang begitu beragam tentunya juga tidak bisa distandarisasi sama satu wilayah dengan yang lainnya. Peran teknologi pendidikan yang ditawarkan dalam buku ini menjadi upaya solutif untuk menyajikan pembelajaran yang revolusioner, terutama kaitannya dengan tetap tidak melupakan lokalitas, tetapi juga bisa menjangkau yang global. Revolusi pembelajaran bukan hanya sekedar mengalihkan pembelajaran teoritis menjadi magang ke lembaga-lembaga relevan. Akan tetapi dalam konteks pendidikan di era digital saat ini, pembelajaran yang terpusat pada peserta didik juga merupakan bagian terintegrasi dari upaya-upaya menghadirkan solusi yang lebih relevan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan formal tentunya membutuhkan sisi yang lebih serius dalam teknologi pendidikan yang bisa menghadirkan sarana pembelajaran yang lebih sesuai dengan kebutuhan. Akhir kata, tidak semua hal yang sedang menemukan geliatnya (booming) dalam konteks pendidikan bisa diterapkan di Indonesia. Tetapi upaya menjangkau pendidikan yang lebih
vii memerdekakan juga tak lupa dihadapkan dengan konteks pendidikan digital yang semua terpayung melalui satu pinti yang kadang kala dianggap memangkas birokrasi, tetapi dalam artian yang lain juga bisa menjadi hal yang menyulitkan. Sajian dalam buku ini masih sebatas preliminary, masih banyak hal yang bisa dieksplorasi untuk kajian-kajian yang lebih releva dalam masa mendatang. Abdul Rahim, M.A. Editor
viii ............................................................. v ...................................................................... viii BAB 1. PENGERTIAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN ....................... 1 A. Perbedaan Teknologi Pendidikan dan Teknologi Pembelajaran.....2 B. Pengertian Teknologi Pembelajaran ...............................................3 C. Tujuan Penggunaan Teknologi Pembelajaran.................................6 D. Manfaat Penggunaan Teknologi Pembelajaran ..............................8 BAB 2 . PERAN TEKNOLOGI DALAM TRANSFORMASI PENDIDIKAN 11 BAB 3 . PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN SAAT INI 19 A. Tren Penggunaan Teknologi pembelajaran...................................20 B. Pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) dalam Pendidikan...........23 C. Peran Guru dalam Era Teknologi Pendidikan................................27 BAB 4. ASPEK-ASPEK PENTING DALAM TEKNOLOGI PEMBELAJARAN ....................................................... 31 A. Integrasi Teknologi dalam Kurikulum............................................33 B. Pembelajaran Daring (Online Learning):.......................................35 C. Pembelajaran Adaptif....................................................................37 D. Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR)..........................39 E. Evaluasi dan Umpan Balik Berbasis Teknologi ..............................41 F. Kompetensi Guru Dalam Menggunakan Teknologi Pembelajaran43
ix BAB 5. VIRTUAL REALITY DALAM TEKNOLOGI PEMBELAJARAN . 47 A. Pengertian Virtual reality .............................................................48 B. Karakteristik Virtual reality...........................................................49 C. Jenis-Jenis Virtual Reality berdasarkan Tipe Imersinya.................50 D. Manfaat Virtual reality dalam Pembelajaran...............................53 E. Kelebihan dan Kekurangan Virtual reality dalam Pendidikan......54 BAB 6 . PENGGUNAAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN DI INSTITUSI ............................................................................. 59 A. Kecakapan Abad 21.......................................................................62 B. Teknologi Pembelajaran untuk Meningkatkan Pembelajaran dan Kinerja ...........................................................................................65 C. Pelatihan di Institusi......................................................................69 BAB 7 . PENGGUNAAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN DI ORGANISASI ATAU KOMUNITAS .................................. 71 BAB 8. INTEGRASI TEKNOLOGI DALAM KURIKULUM PENDIDIKAN . 81 A. Konsep integrasi teknologi dalam Pendidikan ..............................82 B. Keuntungan Penggabungan Teknologi dalam Bidang Pendidikan. .......................................................................................................85 BAB 9. PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU TERKAIT TEKNOLOGI PEMBELAJARAN .......................... 91 A. Peran Teknologi dalam Pembelajaran ..........................................93 B. Tantangan Teknologi dalam Pembelajaran...................................93 C. Revitalisasi Pendidikan..................................................................96 D. Penerapan Teknologi dalam Pembelajaran ..................................98 E. Evaluasi dan Pengukuran Pembelajaran .....................................101
x BAB 10 . TANTANGAN DALAM PENERAPAN DIGITAL LEARNING ... 103 A. Kendala Finansial (Keuangan) .....................................................105 B. Kendala Signal (Koneksi Internet) ...............................................108 C. Kendala Kemampuan (Skill Mengoperasionalkan Alat Teknologi) .....................................................................................................109 D. Kendala Distraksi dan Keterbatasan Interaksi Langsung.............112 E. Pendampingan orang Tua (Parents Assistance)..........................115 F. Kurikulum ....................................................................................117 BAB 11. KEAMANAN DAN PRIVASI DATA DALAM TEKNOLOGI PEMBELAJARAN ...................................................... 119 A. Keamanan dan privasi data .........................................................121 B. Keamanan dan Privasi data dalam Teknologi Pembelajaran ......123 C. Kebijakan tentang Perlindungan Keamanan dan Privasi Data ....125 D. Menjaga Keamanan dan Privasi Data dalam teknologi Pembelajaran ..............................................................................126 BAB 12. KESIMPULAN, KRITIK, DAN SARAN PERBAIKAN ............ 129 ........................................................... 137 .......................................................... 155
Pendidikan di Era Digital 1 BAB 1 PENGERTIAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
Pendidikan di Era Digital 2 DI tengah lautan informasi yang terus berkembang dengan pesat dan pergeseran paradigma pembelajaran global, penggunaan teknologi dalam pembelajaran telah menjadi pendorong utama dalam mempercepat evolusi dunia pendidikan. Cara kita belajar dan mengajar telah berubah dalam era komputer dan internet, yang memberikan akses tak terbatas ke sumber daya pendidikan melampaui batasan fisik dan geografis karena munculnya berbagai platform digital, aplikasi interaktif, dan alat teknologi inovatif. A. Perbedaan Teknologi Pendidikan dan Teknologi Pembelajaran Sebelum membahas lebih detail mengenai teknologi pembelajaran yang berupa definisi, tujuan hingga manfaat penggunaannya, perlu diketahui perbedaan dari keduanya. Pada hakikatnya pembelajaran merupakan salah satu bentuk pengaplikasian suatu pendidikan. Pembelajaran merupakan bentuk kekhususan dari pendidikan dengan ruang lingkup lebih kecil. Rusydiyah, E. F. (2019) menyatakan lebih lanjut dalam bukunya bahwa teknologi pendidikan memiliki cakupan lebih luas dibandingkan dengan teknologi pembelajaran. Realisasi teknologi pembelajaran terjadi di dalam kelas sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran, sumber belajar mempunyai peranan langsung. Sumber belajar sengaja dirancang, disiapkan dan disesuaikan dengan keterampilan dan kebutuhan belajar siswa. Teknologi pembelajaran dalam pendidikan modern saat ini, merujuk pada pemanfaatan berbagai perangkat teknologi dan aplikasi digital yang dirancang khusus untuk meningkatkan proses pembelajaran dan pengajaran. Konsep ini me-
Pendidikan di Era Digital 3 libatkan kriteria dimana sebuah teknologi pembelajaran dinyatakan layak dalam suatu pendidikan jika memenuhi kriteria sebagai berikut dirancang-dimanfaatkan dan dipilihdimanfaatkan (Rusydiyah, E. F., 2019). B. Pengertian Teknologi Pembelajaran Pendidikan di era sekarang menghadapi tekanan untuk mengembangkan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan dinamis di dalam negara kita (Muhammad, M., & Nurdyansyah, N., 2015). Saat ini, kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah memainkan peran krusial dalam mengubah lanskap pendidikan global. Dengan semakin luasnya akses terhadap informasi dan sumber daya digital, pendekatan pembelajaran perlu disesuaikan untuk memungkinkan integrasi teknologi yang efektif dalam proses pengajaran. Selain itu, perubahan dinamika sosial, ekonomi, dan budaya juga mempengaruhi kebutuhan siswa dalam mengembangkan keterampilan yang relevan dengan tuntutan zaman. Pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan integrasi teknologi dapat disebut sebagai teknologi pembelajaran. Berdasarkan beberapa ahli, teknologi pembelajaran dapat didefinisikan sebagai berikut: 1. Teknologi Pembelajaran tahun 1994 dalam buku Dr. Agus Retnanto, M. Pd (2021) Teknologi pembelajaran adalah teori dan praktik perancangan, pengembangan, penggunaan, pengelolaan dan evaluasi proses dan sumber pembelajaran. Teknologi Pembelajaran melibatkan penggunaan berbagai media, perangkat lunak, perangkat keras, dan sistem komu-
Pendidikan di Era Digital 4 nikasi untuk mendukung proses pembelajaran. Pendekatan ini mencakup perencanaan pembelajaran yang terstruktur, pengembangan materi pembelajaran yang interaktif, penggunaan alat dan sumber daya pembelajaran yang relevan, serta evaluasi efektivitas pengajaran dan pembelajaran. 2. Menurut Muhammad Yuami (2016) Yuami memaparkan secara terpisah arti dari teknologi dan pembelajaran,yang diambil kutip dari beberapa ahli. Menurut Saettler, teknologi merujuk pada pengetahuan praktis yang dirancang secara sistematis yang digunakan untuk pengembangan barang dan jasa, keterampilan produksi, informasi, dan organisasi. Di sisi lain, dalam pandangan Dwi Priyanto (2009), pembelajaran adalah suatu proses interaktif yang melibatkan berbagai pihak, sumber belajar, dan alat bantu pembelajaran untuk menghasilkan pengetahuan yang berguna, mengembangkan potensi diri, dan mengarahkan minat individu. Ahmad Susanto (2016), pada pandangan yang berbeda, menggambarkan pembelajaran sebagai bantuan yang diberikan oleh pendidik untuk membentuk pengetahuan dan karakter peserta didik. Dari paparan tentang teknologi dan pembelajaran sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa teknologi pembelajaran adalah pemanfaatan teknologi secara sistematis dan praktis dalam konteks pembelajaran untuk mendukung proses belajar-mengajar yang efektif, efisien, dan inovatif.
Pendidikan di Era Digital 5 3. Menurut AECT 1977 dalam Warsita, B. (2013) Definisi AECT 1977 mengenai teknologi pembelajaran menekankan pada interaksi antara manusia, ide-ide, sumber informasi, dan organisasi dalam menangani tantangan, menghargai, dan menyelesaikan masalah yang terjadi dalam konteks pembelajaran manusia. Teknologi pembelajaran mendorong terbentuknya ekosistem pembelajaran yang dinamis, dimana interaksi antara peserta didik, pendidik, dan lingkungan belajar berperan penting dalam mengatasi tantangan pembelajaran dan menciptakan solusi yang inovatif. Definisi ini lebih menyoroti mengenai pentingnya integrasi teknologi dalam proses pendidikan dan pembelajaran, serta penekanan pada peran sumber daya dan alat-alat yang digunakan untuk memfasilitasi proses pembelajaran. 4. Menurut Japar, M., et.al. (2019) Pada hakikatnya, teknologi pembelajaran merupakan hasil dari kemajuan dalam komunikasi dan teknologi yang bisa digunakan dalam konteks pembelajaran, selain melibatkan guru, buku teks, dan papan tulis. Japar, M., et.al. (2019) memberikan penjelasan tambahan bahwa teknologi pembelajaran merupakan usaha terencana untuk merancang, mengimplementasikan, dan mengevaluasi seluruh proses pembelajaran guna mencapai sasaran pembelajaran tertentu, berdasarkan studi mengenai cara belajar dan komunikasi pada manusia. Dengan kata lain, teknologi pembelajaran menggunakan kombinasi sumber daya manusia dan non-
Pendidikan di Era Digital 6 manusia untuk memastikan efektivitas dalam proses belajar. Teknologi pembelajaran memanfaatkan integrasi yang efektif antara sumber daya manusia yang memahami kebutuhan individu dan sumber daya nonmanusia yang menyediakan fleksibilitas dan aksesibilitas, untuk mencapai hasil pembelajaran yang optimal dan relevan dengan perkembangan zaman. Teknologi ini sangat penting keberadaannya untuk menunjang ekosistem pembelajaran lebih kondusif dan interaktif. Selain itu, Anggraeny, et.al., (2020) juga mengungkapkan bahwa penggunaan teknologi dalam pembelajaran mempermudah peserta didik dalam memahami dan mengeksplorasi konsep pembelajaran, serta dapat meningkatkan motivasi belajar karena materi yang diajarkan menarik perhatian siswa. C. Tujuan Penggunaan Teknologi Pembelajaran Berkaitan dengan tujuan penggunaan teknologi pembelajaran, Haris (2012) menyatakan bahwa tujuan penggunaan teknologi pembelajaran pada dasarnya adalah untuk merangsang dan menumbuhkan belajar. Tujuan mendasar ini dapat diurai menjadi tujuan-tujuan yang lebih spesifik, sebagai berikut: 1. Untuk memecahkan masalah belajar atau memfasilitasi pembelajaran dan untuk meningkatkan kinerja pendidik dan peserta didik (Ramen A. Purba, dkk., 2021) Dalam memfasilitasi pembelajaran, penggunaan metode dan teknologi yang tepat penting untuk meningkatkan keterlibatan dan pemahaman siswa. Misalnya, aplikasi pembelajaran interaktif, permainan
Pendidikan di Era Digital 7 edukatif, dan video pembelajaran dapat membuat pembelajaran lebih menarik dan efektif. Saat ini banyak sekali pilihan aplikasi yang dapat menunjang penggunaan teknologi pembelajaran di kelas. Untuk meningkatkan kinerja pendidik, diperlukan pelatihan berkelanjutan, akses ke sumber daya pendidikan yang relevan, dan dukungan dari rekan kerja dan manajemen sekolah. Sedangkan untuk meningkatkan kinerja peserta didik, pendekatan yang memperhatikan kebutuhan individual dan gaya belajar mereka sangat penting. Ini mencakup pengembangan program pembelajaran yang disesuaikan, dukungan individu, serta dukungan emosional dan psikologis untuk membantu mereka mencapai potensi penuh. 2. Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran; untuk menjalankan dan mempengaruhi kegiatan belajar (Yuami, M., 2021) Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran serta untuk menjalankan dan mempengaruhi kegiatan belajar, penggunaan teknologi pembelajaran sangatlah penting. Teknologi pembelajaran memainkan peran krusial dalam memperkaya pengalaman belajar, meningkatkan keterlibatan peserta didik, serta mengembangkan keterampilan teknologi dan kreativitas mereka. Teknologi ini dapat mencakup penggunaan perangkat lunak pembelajaran khusus, aplikasi mobile, atau platform e-learning yang dapat diakses secara online. Dengan memahami tujuan-tujuan ini, institusi pendidikan dapat merancang dan mengimplementasikan
Pendidikan di Era Digital 8 teknologi pembelajaran yang sesuai agar mencapai hasil yang diinginkan. Penggunaan teknologi pembelajaran memiliki potensi besar untuk mengubah cara pendidikan disampaikan dan diakses, dengan tujuan akhir meningkatkan hasil pembelajaran dan memenuhi kebutuhan beragam peserta didik. D. Manfaat Penggunaan Teknologi Pembelajaran Pendidik dapat memfasilitasi pembelajaran yang adaptif, berpusat pada siswa, dan dapat diakses secara fleksibel, sementara siswa dapat belajar secara mandiri, kolaboratif, dan memperoleh keterampilan digital yang penting untuk sukses di era digital dan untuk menghadapi tantangan Revolusi Industri 4.0 dan mempersiapkan generasi mendatang untuk menghadapi dunia yang semakin terhubung dan terdigitalisasi. Berikut adalah beberapa manfaat teknologi pembelajaran menurut Retnanto, A. (2021) antara lain: 1. Mempermudah Akses Informasi Teknologi pembelajaran memungkinkan akses yang lebih mudah dan cepat terhadap sumber-sumber pembelajaran. Penggunaan teknologi pembelajaran bertujuan untuk mempermudah akses informasi bagi para peserta didik, pendidik, dan pihak terkait dalam ekosistem pendidikan. 2. Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Penggunaan teknologi dalam pembelajaran dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Penggunakan teknologi secara efektif, dapat meningkatkan
Pendidikan di Era Digital 9 kualitas pembelajaran suatu lembaga pendidikan. Tentunya, dengan cara memfasilitasi pembelajaran yang lebih interaktif, personal, dan memperkaya, serta mempersiapkan peserta didik untuk menghadapi tantangan dunia modern yang semakin kompleks. 3. Memperkaya Pengalaman Belajar Teknologi pembelajaran dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih menarik dan interaktif. Dengan memperkaya pengalaman belajar siswa, teknologi membantu menciptakan lingkungan pembelajaran yang menarik, beragam, dan sesuai dengan kebutuhan individual siswa, serta mempersiapkan mereka untuk menjadi pembelajar seumur hidup yang aktif dan berpengetahuan luas. 4. Meningkatkan Efisiensi Pembelajaran Penggunaan teknologi dalam pembelajaran dapat menghemat waktu dan tenaga dalam proses pembelajaran. Mengoptimalkan penggunaan teknologi dapat membantu lembaga pendidikan dalam mengalokasikan waktu dan tenaga yang lebih banyak untuk interaksi dan pengalaman pembelajaran yang lebih mendalam, serta untuk mendukung pengembangan pribadi dan akademik peserta didik. 5. Meningkatkan Keterampilan Teknologi Penggunaan teknologi dalam pembelajaran dapat membantu peserta didik untuk mengembangkan keterampilan teknologi yang diperlukan di era digital saat ini. Dengan memanfaatkan teknologi secara efektif, para peserta didik dan pendidik dapat meningkatkan pema-
Pendidikan di Era Digital 10 haman dan keterampilan mereka dalam menggunakan teknologi, mempersiapkan mereka untuk sukses dalam dunia yang semakin terhubung dan berbasis teknologi. 6. Meningkatkan Keterlibatan Peserta Didik Penggunaan teknologi dalam pembelajaran dapat meningkatkan keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran. Dengan terlibatnya peserta didik dalam pembelajaran, mereka dapat lebih aktif dalam mengeksplorasi materi yang diminati, yang pada gilirannya mendorong peningkatan keahlian mereka dalam pengetahuan yang telah dikuasai sebelumnya. Keterlibatan aktif peserta didik dalam proses transfer ilmu menjadi aspek krusial yang memfasilitasi pemahaman yang lebih mendalam dan berkelanjutan. 7. Meningkatkan Kreativitas Penggunaan teknologi dalam pembelajaran dapat mendorong peserta didik untuk lebih kreatif dalam menghasilkan karya pembelajaran. Pendidik dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang merangsang kreativitas dan inovasi, memungkinkan siswa untuk mengembangkan keterampilan kreatif yang penting dalam menghadapi tantangan dunia modern yang terus berkembang.
Pendidikan di Era Digital 11 BAB 2 PERAN TEKNOLOGI DALAM TRANSFORMASI PENDIDIKAN
Pendidikan di Era Digital 12 PENDIDIKAN merupakan salah satu pemegang peranan krusial dalam mengembangkan sumber daya manusia secara keseluruhan, baik meliputi pengetahuan, keterampilan maupun karakter dalam mewujudkan individu yang mampu berkontribusi bagi masyarakat luas. Saat ini, dunia pendidikan sudah memasuki era disrupsi, di mana kemajuan teknologi sangat menonjol dan berkembang sangat pesat. Perkembangan digital dari hari ke hari terasa lebih meningkat, teknologi kini sudah membantu dan menggiring transformasi yang nyata di banyak tatanan kehidupan dalam lingkup masyarakat, salah satunya ialah dalam tatanan lingkup pendidikan. Era digitalisasi sekarang sudah banyak membawa dampak positif terhadap dunia pendidikan. Pada akhirnya, teknologi membawa perubahan atau transformasi dalam dunia pendidikan yang termanifestasi dari proses pembelajaran. Kemajuan teknologi telah berperan dalam mengubah pendidikan. Contohnya saja pendidikan sebelum pandemi melanda identik dengan proses pembelajaran yang hanya dilakukan di sekolah tepatnya di ruang kelas, namun dengan kemajuan teknologi saat ini ikut berperan dalam mengubah cara pelaksanaan pendidikan dilakukan. Perkembangan teknologi membantu cara pendidikan bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja secara online melalui beberapa aplikasi pembelajaran yang tersedia. Transformasi pendidikan akibat dari kemajuan teknologi memberikan manfaat dalam proses pembelajaran online misalnya, maraknya aplikasi e-learning, e-book, dan aplikasi lainnya yang menunjang proses pembelajaran dalam pendidikan. Di samping hal tersebut, teknologi memiliki peran dalam memudahkan proses belajar mengajar melintasi ruang dan jarak
Pendidikan di Era Digital 13 yang tentunya hal ini membantu para pembelajar dari setiap daerah yang berbeda, seperti yang sudah kita singgung di awal. Dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas, peran teknologi menjadi hal yang sangat krusial dalam menghasilkan sumber daya manusia yang unggul, di samping itu juga membantu perbaikan dalam proses kegiatan belajar mengajar yang terkadang muncul masalah dan tantangan dalam kehidupan sosial atau masyarakat (Achyanadia, 2016). Dunia pendidikan membutuhkan kreativitas dalam hal ini termasuk pembuatan isi pembelajaran dan kurikulum, penyediaan sarpras, serta dalam hal ini upgrading perkembangan teknologi dalam pendidikan terutama proses kegiatan belajar dan mengajar (Mukarromah, 2017). Purba dan Saragih menegaskan dalam zaman digitalisasi ini, menghasilkan transformasi pendidikan yang sangat krusial dan nyata. Hal ini berdampak pada pendidikan yang mampu menyesuaikan dan berkembang sehingga tujuan dari pendidikan mampu terwujud. Peserta didik mampu mengembangkan potensi dirinya lebih baik dan berperan secara aktif di lingkungan masyarakat. Teknologi memiliki sumbangsih dalam transformasi pendidikan di antaranya ialah pertama, teknologi mampu memfasilitasi proses kegiatan belajar dan mengajar seperti input, process dan output pembelajaran seperti kegiatan evaluasi. Kedua, mampu menjadi alternatif kuratif dalam pengentasan masalah proses kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan berbagai macam pendekatan. Ketiga, mampu menjadikan proses kegiatan belajar dan mengajar lebih efisien dan efektif. Keempat, mampu mengembangkan proses kerja organisasi dalam pendidikan yang terarah sesuai dengan ketentuan. Dan kelima, teknologi mampu mengembangkan kreativitas baru dalam proses
Pendidikan di Era Digital 14 belajar dan mengajar sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan yang ada dalam pendidikan (Purba and Saragih, 2023). Terdapat lima poin penting yang disampaikan oleh Purba dan Saragih mengenai peran penting teknologi dalam transformasi pendidikan yaitu teknologi berperan sebagai fasilitator, alternatif dalam mengatasi berbagai permasalahan pembelajaran, pemberi efisiensi dan efektivitas dalam proses pendidikan, alternatif dalam pengembangan kinerja organisasi pendidikan dan terakhir ialah sebagai cara pengembangan dalam mendorong lahirnya inovasi baru dalam pendidikan. Penggunaan teknologi dalam dunia pendidikan sebagai media pembelajaran dapat digunakan untuk menarik ketertarikan peserta didik di dalam proses pembelajaran. Teknologi digunakan dalam mengembangkan dan men-support kognisi peserta didik dan kemampuan mereka dalam bernalar yang lebih kuat. Misalnya dalam hal ini, penggunaan teknologi yang sangat sering dimanfaatkan ialah internet. Internet mampu memberikan sumbangsih kepada para pendidik dalam mengembangkan pengajaran mereka yang lebih kreatif sehingga bisa menciptakan ketertarikan bagi peserta didik (Nuridayanti, Muryaningsih et al., 2023). Adapun beberapa fungsi teknologi informasi dan komunikasi yang berperan dalam proses pembelajaran (Ahmadi, 2017), yaitu sebagai berikut: 1. Teknologi sebagai tool, hal ini berfungsi sebagai alat bantu dalam proses kegiatan belajar mengajar baik dari input, process dan output. Teknologi bermanfaat bagi peserta didik, para pendidik, tenaga kependidikan dan unsur lainnya yang ada di sekolah.
Pendidikan di Era Digital 15 2. Teknologi juga berperan sebagai ilmu pengetahuan yang harus dikuasai oleh peserta didik, maupun para pendidik. 3. Teknologi juga berfungsi sebagai media dalam proses belajar mengajar. Hal ini sebagai salah satu bahan pembelajaran dalam pendidikan dan sekaligus untuk membantu mempermudah dalam menguasai teknologi itu sendiri. 4. Teknologi juga berfungsi sebagai cara agar peserta didik maupun para pendidik dalam mengikuti perkembangan keilmuan yang ada. Hal ini mampu memberikan motivasi bagi para pendidik agar dalam proses pembelajarn lebih mampu berkreasi dan memberikan peluang bagi peserta didik untuk mengembangkan potensinya melalui teknologi yang mutakhir. Peran teknologi dalam pembelajaran di samping dapat bermanfaat bagi peserta didik dalam pembelajaran juga sangat membantu bagi para pendidik atau guru khususnya dalam memanfaatkan fasilitas dalam meningkatkan kemampuan atau kompetensi mereka dalam mengajar (Tupen et al., 2023). Teknologi semakin berperan dalam dunia pendidikan, hal ini perkuat oleh fenomena tersebarnya virus Covid-19 yang melanda dunia, peran teknologi semakin berkembang pesat, media-media pembelajaran telah dipakai secara massive oleh seluruh penjuru dunia (Zm et al., 2023). Miarso dalam (Makhilah, 2023) menambahkan peran teknologi dalam transformasi pendidikan salah satunya ialah dalam proses pembelajaran sebagai berikut: 1. Menjadikan proses kegiatan belajar mengajar lebih efektif, efisien dan produktif. Hal ini dikarenakan mem-
Pendidikan di Era Digital 16 bantu para pendidik dalam penggunaan kesempatan mereka menggunakan teknologi sehingga guru mampu lebih banyak mengembangkan kemampuan mereka dalam kegiatan belajar kepada peserta didik. 2. Menyediakan kesempatan pendidikan yang lebih inklusif yang berfokus pada pengurangan kontrol guru yang monoton, serta memberikan peluang bagi peserta didik agar mampu mengembangkan kemampuan mereka sebagai individu yang unik. 3. Menjadikan proses kegiatan belajar mengajar lebih sesuai kaidah ilmu pengetahuan, dari awal perencanaan kegaiatan belajar secara terstruktur hingga bahan ajar yang berlandaskan dengan hasil penelitian. 4. Menyediakan proses kegiatan belajar mengajar yang lebih luas dari segi penyajiannya. 5. Memberikan kesempatan proses kegiatan belajar mengajar yang lebih bersahabat, hal ini dengan adanya pengurangan diversity antara proses belajar di dalam maupun di luar sekolah, hal ini memberikan pengalaman yang kaya bagi peserta didik. 6. Memberikan pendidikan yang sama rata dan berkualitas tinggi bagi seluruh peserta didik yang membutuhkan. Berdasarkan beberapa pemaparan di atas mengenai peran teknologi dalam transformasi pendidikan dapat disimpulkan bahwa teknologi merupakan bagian yang sudah tidak bisa dipisahkan dalam dunia pendidikan. Teknologi membawa transformasi dalam dunia pendidikan sangat signifikan, baik sebagai suatu ilmu pengetahuan itu sendiri untuk para guru maupun peserta didik dalam menghadapi perubahan dunia yang semakin maju, juga memiliki peran yang sangat membantu dalam proses pendidikan. Peran teknologi dalam transformasi
Pendidikan di Era Digital 17 pendidikan salah satunya ialah dalam proses pembelajaran seperti sebagai media pembelajaran, memberikan efisiensi dan efektivitas dalam proses pembelajaran, cara pembelajaran yang bisa dilakukan kapan dan dimanapun, meningkatkan kompetensi guru maupun peserta didik lebih baik dan lainnya. Hal ini patut disyukuri dan perlu dipelajari lebih dalam mengenai kebermanfaatan teknologi dalam transformasi pendidikan, sehingga mampu mencapai tujuan dari pendidikan itu sendiri.
Pendidikan di Era Digital 18
Pendidikan di Era Digital 19 BAB 3 PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN SAAT INI
Pendidikan di Era Digital 20 A. Tren Penggunaan Teknologi pembelajaran Perkembangan teknologi saat ini mencakup banyak bidang seperti informasi dan komunikasi, industri, transportasi, kesehatan, pertanian, arsitektur, dan bidang pendidikan. Perkembangan dan tren teknologi dalam dunia pendidikan saat ini semakin berkembang dan lebih maju dari waktu ke waktu. Hal ini, ditandai dengan banyaknya media pembelajaran berbasis teknologi yang digunakan oleh berbagai pihak termasuk oleh para pendidik di lembaga pendidikan. Perkembangan teknologi, dalam hal ini digunakan sebagai alat penunjang terselenggaranya kegiatan belajar mengajar yang lebih mudah, efektif, dan efisien. Secara umum, penggunaan teknologi dalam pembelajaran bertujuan untuk mempermudah, meningkatkan kualitas, dan meningkatkan efektifitas pendidikan. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, saat ini mulai banyak lembaga pendidikan yang memanfaatkan teknologi sebagai salah satu media dalam memberikan pembelajaran seperti; aplikasi zoom meeting, google classroom, google meet, google drive, dan aplikasi sejenis lainnya. Teknologi pembelajaran diartikan sebagai penerapan dari berbagai prinsip ilmu pengetahuan yang digunakan sebagai problem solving. penggunaan atau penerapannya mencakup beberapa hal seperti teori, praktik, desain pembelajaran, pengembangan pembelajaran, penggunaan media pembelajaran, manajemen pembelajaran, proses pembelajaran, sumber pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran (Retnanto, 2021). Lebih lanjut teknologi pembelajaran diartikan sebagai sebuah usaha yang sistematis
Pendidikan di Era Digital 21 dalam merancang proses belajar, termasuk melaksanakan dan mengevaluasi proses belajar secara keseluruhan, agar pembelajaran dapat berjalan secara efektif (Ramli, 2012). Dua pengertian tersebut memberikan pemahaman bahwa teknologi pendidikan merupakan suatu penerapan ilmu pengetahuan dalam proses pembelajaran secara keseluruhan, dengan tujuan agar pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Terdapat tiga prinsip dasar dalam teknologi pembelajaran atau teknologi pendidikan menurut (Mazrur, 2011) yaitu learner oriented, system approach, dan utilization of learning resources. Adapun yang dimaksud ketiga hal tersebut adalah sebagai berikut: 1. Learner oriented Pada konteks ini, istilah learner oriented diartikan sebagai sebuah pendekatan atau desain pembelajaran yang menjadikan peserta didik (learner) sebagai fokus utama. Dimana teknologi yang digunakan sebagai media pembelajaran bersifat adaptif, dalam artian teknologi yang digunakan dapat disesuaikan secara materi, tingkat pembelajaran, tingkat kesulitan, dan metode yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan kebutuhan peserta didik (learner) . 2. System approach Pendekatan sistem mengacu pada cara desain dan implementasi media atau teknologi yang digunakan dalam proses pembelajaran. Tentunya dengan mempertimbangkan berbagai komponen yang terlibat seperti; peserta didik (learner), instruktur, materi
Pendidikan di Era Digital 22 pembelajaran, teknologi yang digunakan, dan lingkungan pembelajaran. Beberapa elemen penting yang terkait dengan pendekatan sistem adalah analisis sistem, interaksi komponen, desain yang sistematis, evaluasi yang berkelanjutan, dan dukungan stakeholder. Pendekatan sistem digunakan dengan harapan agar setiap elemen dapat mendukung dan meningkatkan pengalaman pembelajaran. Sehingga media atau teknologi yang digunakan dapat menjadi solusi yang lebih holistik dan terintegrasi dengan kebutuhan pembelajaran. 3. Utilization of learning Pemanfaatan sumber belajar mengacu pada bagaimana hasil pembelajaran atau pengetahuan yang diperoleh peserta didik (learner) diterapkan dalam situasi yang nyata. Konsep ini menekankan pentingnya memahami informasi dan menerapkannya dalam konteks praktis. Sangat penting untuk memastikan bahwa desain pembelajaran yang dibuat serta teknologi yang digunakan dapat diterapkan oleh peserta didik (learner) secara efektif. Dapat dipahami bahwa prinsip dasar teknologi pembelajaran meliputi beberapa hal, diantaranya; fokus pada peserta didik (learner) dan desain pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi peserta didik (learner). Selain itu, pembelajaran yang dirancang harus memperhatikan interaksi berbagai komponen, termasuk peserta didik (learner), materi pembelajaran, instruktur (dosen, guru, pendidik, tutor) dan teknologi yang digunakan.
Pendidikan di Era Digital 23 Tujuannya adalah untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih menarik, relevan, efektif, dan efisien. B. Pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) dalam Pendidikan Artificial Intelligence (AI) atau dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai kecerdasan buatan didefinisikan sebagai ilmu teknologi komputer yang didalamnya memuat kemampuan perencanaan, penjadwalan, pengendalian, kemampuan menjawab berbagai pertanyaan, kemampuan memahami suara dan tulisan tangan, kemampuan mengenal biometrik manusia termasuk kornea, hingga kemampuan memberi solusi atau jawaban bagi penggunanya (Sulistyowati, 2021). Artificial Intelligence (AI) saat ini telah banyak dimanfaatkan dalam berbagai industri seperti teknologi dan informasi, energi terbarukan, hiburan, ekonomi dan keuangan, hingga bidang pendidikan. Akhir-akhir ini penggunaan Artificial Intelligence (AI) menjadi tren di berbagai bidang termasuk dalam dunia pendidikan, dan bertujuan untuk meningkatkan dan mempromosikan berbagai model metode pembelajaran (Sijing & Lan, 2018). Pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) dalam dunia pendidikan membuka peluang bagi semua kalangan untuk dapat meningkatkan pengalaman belajar. Hal ini termasuk metode dan cara belajar, serta aksesibilitas yang sangat mudah untuk digunakan. keberadaan Artificial Intelligence (AI) sebagai salah satu teknologi pembelajaran, memiliki dampak yang cukup signifikan bagi peserta didik (learner) dan pendidik dalam mengakses berbagai hal yang
Pendidikan di Era Digital 24 berkaitan dengan proses pembelajaran. Beberapa contoh platform digital yang banyak digunakan dalam dunia pendidikan saat ini adalah sebagai berikut: 1. Google Classroom Platform ini merupakan salah satu pemanfaatan teknologi Artificial Intelligence (AI) dalam proses pembelajaran yang dapat memberi kemudahan bagi pendidik dan peserta didik (learner). Google Classroom mempermudah kolaborasi antar individu dalam berdiskusi, berbagi tugas, memberikan penilaian otomatis, mengirim tugas secara online, pendistribusian materi pembelajaran, hingga penjadwalan ujian. Platform ini selain mudah untuk diakses dan digunakan, juga memberikan kemudahan bagi penggunanya karena telah terintegrasi dengan platform google yang lain seperti google sheet, google docs, dan google slide. Penggunaan platform ini mempermudah proses pembelajaran yang dilaksanakan secara online atau daring secara lebih mudah, terstruktur, dan efisien. 2. Grammarly Platform ini digunakan untuk memperbaiki tata bahasa, menerjemahkan kata, kalimat, dan file ke berbagai bahasa. Tidak hanya itu, grammarly juga dapat mengoreksi ejaan suatu kalimat dan menyesuaikannya dengan keinginan user. 3. Quillbot Platform ini memiliki fitur yang hampir mirip dengan Grammarly, yaitu memberikan respon yang sangat cepat dan real time kepada user dalam
Pendidikan di Era Digital 25 mengoreksi tata bahasa, tata tulis, menterjemah kata atau kalimat dalam berbagai bahasa, melakukan summarizer, hingga grammar checker. Kelebihan lain dari tools ini adalah dapat diekstraksi ke google chrome, microsoft word, dan lain-lain sehingga sangat mudah untuk diakses dan digunakan kapan saja. 4. Turnitin Turnitin memiliki fungsi utama sebagai plagiarisme checker dan biasa digunakan untuk mendeteksi plagiasi di berbagai tulisan seperti buku, karya tulis ilmiah, paper, jurnal akademik, dan berbagi tulisan lainnya. Tools ini digunakan oleh para akademisi untuk mengetahui orisinalitas suatu karya, sehingga tulisan yang dihasilkan berkualitas dan orisinil. 5. Duolingo Duolingo merupakan salah satu platform digital yang memanfaatkan Artificial Intelligence (AI). Duolingo banyak digunakan oleh user dari berbagai kalangan karena memiliki fungsi sebagai sebuah platform yang menyediakan pembelajaran berbagai bahasa secara online. Platform ini dilengkapi dengan teks, gambar, audio, dan audio visual untuk mendukung proses belajar. Selain itu, Duolingo memiliki kurikulum yang terstruktur dan dapat secara langsung memberikan umpan balik atau feedback kepada user yang sedang belajar. 6. Chat GPT Chat GPT (Generative Pre-trained Transformer) merupakan salah satu Artificial Intelligence (AI) yang saat ini sering digunakan. Alasanya, karena Chat GPT
Pendidikan di Era Digital 26 dapat memberikan bantuan informasi yang relevan dan terkini secara ringkas. Chat GPT juga dapat dimanfaatkan sebagai asisten pribadi untuk mengingatkan jadwal, deadline, memberikan informasi dan konsep dari topik tertentu yang diminta oleh user. Namun perlu diingat bahwa user harus tetap membaca informasi secara seksama, karena dikhawatirkan AI tidak selalu memberikan informasi yang sepenuhnya akurat dan sesuai dengan keinginan user. 7. Connected Papers Platform ini membantu user menemukan dan mengorganisir suatu karya ilmiah dengan lebih cepat dan mudah. Beberapa platform diatas merupakan sebagian kecil dari banyaknya Artificial Intelligence (AI) yang banyak digunakan oleh user baik peserta didik (learner) maupun pendidik dalam mengerjakan tugas dengan lebih mudah. Selain memiliki manfaat yang besar dan mempermudah user dalam menyelesaikan tugas, tidak menutup kemungkinan bahwa penggunaan Artificial Intelligence (AI) dapat menimbulkan dampak negatif. Beberapa dampak yang mungkin akan timbul adalah sebagai berikut: 1. Ketergantungan pada teknologi Artificial Intelligence (AI) Penggunaan teknologi yang tidak tepat dan berlebihan dapat menimbulkan ketergantungan bagi penggunanya. Penggunaan Artificial Intelligence (AI) yang berlebihan dapat membuat ketergantungan,
Pendidikan di Era Digital 27 sehingga memungkinkan akan mempengaruhi tingkat kreativitas user atau individu. 2. Bias algoritma (Minaswati, 2023) Algoritma dapat memproyeksikan, mengambil keputusan dan menampilkan hasil sesuai dengan aturan yang telah diprogramkan termasuk dalam mengidentifikasi pola dan menganalisis data. Bias algoritma search engine sangat mungkin terjadi dalam penggunaan teknologi. Oleh karena itu, sangat penting bagi user untuk melakukan validasi data yang ditampilkan oleh platform Artificial Intelligence (AI). Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa data yang ditampilkan memiliki tingkat akurasi yang tepat dan sesuai dengan keinginan user. C. Peran Guru dalam Era Teknologi Pendidikan Di tengah perkembangan teknologi yang semakin canggih dan maju, peran guru menjadi semakin dibutuhkan untuk memberikan bimbingan dan arahan pada peserta didik (learner). Guru dalam hal ini juga dituntut untuk berperan sebagai fasilitator pembelajaran yang dapat mengarahkan peserta didik (learner) untuk dapat memanfaatkan teknologi secara efektif. Melalui arahan dan bimbingan dari guru, peserta didik (learner) diharapkan dapat menggunakan teknologi dengan bijak dan dapat memanfaatkan teknologi sebagai salah satu sumber pembelajaran. Di era teknologi, guru dituntut untuk menjadi pribadi yang kreatif dan inovatif dalam menyampaikan materi pembelajaran. Saat ini, proses pembelajaran tidak hanya
Pendidikan di Era Digital 28 dapat dilakukan di kelas secara offline, namun juga dapat dilaksanakan secara online dengan memanfaatkan berbagai media atau platform digital. Oleh karena itu, sangat penting bagi para pendidik (guru) memiliki pengetahuan tentang perkembangan teknologi terkini yang dapat menunjang terlaksananya proses pembelajaran. Adapun soft skill yang harus dimiliki oleh pendidik (guru) terdiri dari empat hal yaitu; critical thinking, creative, communicative, dan collaborative (Lubis, 2020). 1. Critical thinking yang dimaksud adalah pemikiran yang kritis termasuk kemampuan pendidik (guru) dalam menganalisis, menginterpretasi, merefleksi, hingga mengevaluasi suatu informasi dalam hal ini termasuk materi yang menjadi sumber pembelajaran. 2. Creative dalam hal ini diartikan sebagai kemampuan pendidik (guru) dalam menciptakan dan atau mengembangkan media pembelajaran agar lebih menarik, efektif, dan efisien saat digunakan oleh peserta didik (learner).salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan teknologi kekinian dan menyesuaikannya dengan kebutuhan di lapangan. 3. Communicative, seorang pendidik (guru) dituntut untuk memiliki kemampuan komunikasi yang baik dan efektif. Kemampuan komunikasi yang dimaksud, tidak hanya tentang kemampuan berbicara, namun juga tentang kemampuan mendengarkan secara efektif. Pendidik (guru) yang memiliki kemampuan komunikasi yang baik atau komunikatif akan lebih mudah dalam membangun hubungan yang baik dengan peserta didik (learner) dan menciptakan lingkungan pembelajaran yang nyaman.
Pendidikan di Era Digital 29 4. Collaborative, seorang pendidik (guru) harus aktif berkolaborasi dengan peserta didik (learner), rekan sejawat, dan stakeholder untuk menciptakan suasana dan proses pembelajaran yang efektif. Kolaborasi yang dilakukan biasa dengan acar bertukar ide, wawasan, pengetahuan, dan saling memberi masukan agar proses pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan tujuan pendidikan. Selaras dengan pendapat diatas, seorang pendidik (guru) harus memiliki beberapa kemampuan, diantaranya; 1) mampu menguasai materi pelajaran. 2) bersikap terbuka, artinya seorang pendidik (guru) harus memiliki wawasan yang luas, pengetahuan yang mendalam, dan mau untuk terus belajar. 3) memiliki pengetahuan mengenai berbagai metode dan media pembelajaran. 4) menjadi teladan atau contoh yang baik bagi peserta didik (learner). 5) dan memiliki kecintaan terhadap profesi yang dijalani (Aspi, 2022). Oleh karena itu, sangat penting bagi pendidik (guru) untuk dapat memanfaatkan kemajuan teknologi sebagai alat bantu dalam pelaksanaan pembelajaran. Tidak hanya itu, keberadaan teknologi diharapkan dapat dijadikan alat atau media untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih efektif, inovatif, dan efisien.
Pendidikan di Era Digital 30
Pendidikan di Era Digital 31 BAB 4 ASPEK-ASPEK PENTING DALAM TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
Pendidikan di Era Digital 32 TEKNOLOGI pembelajaran mengacu pada berbagai alat dan sistem yang digunakan untuk memfasilitasi proses pengajaran dan pembelajaran. Teknologi ini dapat dikategorikan secara luas menjadi berbagai jenis, seperti media naratif, media interaktif, media adaptif, komunikasi, dan media produktif (Laurillard, 1993). Teknologi pembelajaran perlu diintegrasikan dan diterapkan secara efektif dalam lingkungan pembelajaran formal dan informal (Lee, 2015). Teknologi pembelajaran harus dapat diakses oleh semua siswa, termasuk digital native, yang dibesarkan dalam teknologi digital (Sarkar et al., 2018). Tujuh Prinsip Praktek Baik dalam Pendidikan Sarjana, yang diidentifikasi oleh Chikering dan Gamson (1987), dapat dipromosikan melalui penggunaan teknologi pembelajaran (Sarkar et al., 2018). Teknologi pembelajaran dapat mengumpulkan dan menganalisis data untuk meningkatkan pemahaman tentang pengajaran dan pembelajaran, yang dapat menginformasikan praktik dan meningkatkan pengalaman belajar (Linsey & Sluis, 2012). Teknologi pembelajaran dapat dirancang untuk menggabungkan tubuh dan gerakan fisik, menciptakan pengalaman belajar yang lebih menarik dan mendalam (Lee, 2015). Model penerimaan teknologi (TAM) dapat digunakan untuk menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi niat siswa untuk mengadopsi dan menggunakan teknologi pembelajaran tertentu (Bazelais et al., 2017). Teknologi pembelajaran juga dapat digunakan di lingkungan belajar informal, seperti museum, taman, dan ruang publik, untuk memberikan akses ke sumber daya pendidikan dan mempromosikan pembelajaran seumur hidup (Lee, 2015). Teknologi pembelajaran mencakup berbagai alat dan sistem yang dapat meningkatkan pengalaman mengajar dan belajar,
Pendidikan di Era Digital 33 mempromosikan praktik yang baik, dan memberikan wawasan berharga tentang efektivitas berbagai pendekatan pendidikan. Teknologi pembelajaran telah mengalami perkembangan pesat dalam beberapa dekade terakhir. Perkembangan ini membawa implikasi signifikan terhadap pendekatan pembelajaran dan pengajaran. Bagian ini bertujuan untuk menyusun dan menjelaskan aspek-aspek terpenting dalam teknologi pembelajaran. A. Integrasi Teknologi dalam Kurikulum Teknologi pembelajaran memungkinkan integrasi multimedia, simulasi, dan konten interaktif dalam kurikulum. Pengguna-an teknologi ini memperkaya pengalaman belajar siswa dengan menyajikan informasi dalam berbagai bentuk seperti teks, gambar, audio, dan video. Dengan mengintegrasikan teknologi dalam kurikulum, pembelajaran menjadi lebih dinamis dan menarik bagi siswa. Mengintegrasikan teknologi ke dalam kurikulum pembelajaran dapat mendukung pembelajaran yang lebih otentik di mana pembelajaran dibentuk dalam aplikasi dunia nyata atau didorong melalui pembelajaran berbasis masalah/ proyek (MacCallum et al., 2021). Berikut adalah beberapa contoh bagaimana teknologi dapat diintegrasikan ke dalam kurikulum: Internet of Things (IoT): Teknologi IoT dapat diintegrasikan ke dalam kurikulum ilmu komputer untuk melibatkan siswa dalam IoT cerdas. Misalnya, serangkaian modul pembelajaran IoT telah dikembangkan yang dapat dengan mudah diintegrasikan ke dalam kurikulum ilmu komputer
Pendidikan di Era Digital 34 yang ada untuk melibatkan siswa dalam smart-IoT (Ahmed et al., 2022). Teknologi Digital (DT): Integrasi DT, di mana pembelajaran bergerak jauh dari konsumsi ke penciptaan, menyediakan aplikasi lebih lanjut dari pembelajaran di mana pengembangan artefak dapat ditempatkan dalam subjek lain. Misalnya, satu sekolah menengah telah mengintegrasikan penciptaan artefak digital yang terletak di kelas DT dengan belajar di kelas Māori Performing Arts (MacCallum et al., 2021). STEAM Education adalah pendekatan berorientasi masalah yang dapat secara efektif meningkatkan kemampuan berpikir independen dan memecahkan masalah siswa melalui pendidikan multidisiplin. Hal ini dapat diterapkan pada banyak disiplin ilmu, termasuk kursus pendidikan buruh. Aplikasi konsep pendidikan STEAM dalam kurikulum pendidikan tenaga kerja dapat membangun metode pengajaran jenis baru yang mengintegrasikan ilmu pengetahuan, teknologi, teknik, seni, dan matematika sambil menggabungkan proses berpikir berorientasi masalah (Xue, 2022). Machine Learning: Machine learning dapat diajarkan dalam pendidikan K-12. Sebuah tinjauan sistematis tentang pengajaran dan pembelajaran pembelajaran mesin dalam pendidikan K-12 telah dilakukan untuk mengidentifikasi kondisi saat ini di lapangan dan memberikan rekomendasi untuk penelitian di masa depan (Sanusi et al., 2022). Online Teaching and Learning: Selama pandemi COVID19, para guru telah mengambil krisis sebagai kesempatan untuk belajar menggunakan teknologi dalam kegiatan pengajaran dan pembelajaran mereka. Pengajaran dan pem-
Pendidikan di Era Digital 35 belajaran online dapat diimplementasikan untuk mengelola hilangnya pembelajaran siswa selama pandemi. Namun, implementasi pengajaran dan pembelajaran online terganggu oleh kebijakan paradoksal, sumber daya yang tidak mencukupi, sikap guru, masalah sosial-psikologis, kurangnya guru yang terlatih, dan hubungan antara teknologi, kurikulum, pedagogi, dan penilaian (Thapaliya et al., 2023). Mengintegrasikan teknologi ke dalam kurikulum pembelajaran dapat memberikan kesempatan untuk pembelajaran otentik, pembelajaran berbasis masalah/ proyek, dan pendidikan multidisiplin. Namun, membutuhkan sumber daya yang cukup, guru yang terlatih, dan koneksi antara teknologi, kurikulum, pedagogi, dan penilaian. B. Pembelajaran Daring (Online Learning): Perkembangan teknologi internet telah membawa revolusi dalam cara pembelajaran dilakukan. Pembelajaran daring memungkinkan akses ke berbagai sumber belajar dari seluruh dunia. Siswa dapat mengakses materi pelajaran, tugas, dan ujian secara fleksibel sesuai dengan waktu dan tempat yang mereka pilih. Keberadaan platform pembelajaran daring juga memungkinkan interaksi antara siswa dan pengajar melalui forum diskusi dan video konferensi. Belajar online adalah salah satu bentuk pendidikan yang dilakukan melalui internet. Ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, tergantung pada lembaga pendidikan dan kursus yang ditawarkan. Berikut adalah beberapa cara umum di mana pembelajaran online dilakukan:
Pendidikan di Era Digital 36 Kelas online langsung adalah kelas yang berlangsung secara real time, dengan instruktur dan siswa berinteraksi satu sama lain melalui perangkat lunak konferensi video. Mode pembelajaran online ini mirip dengan kelas tatap muka tradisional, tetapi dengan kenyamanan tambahan untuk dapat menghadiri dari mana saja dengan koneksi internet. Rekaman kuliah: Dalam mode pembelajaran online ini, instruktur merekam kuliah mereka dan membuatnya tersedia bagi siswa untuk menonton dengan kecepatan mereka sendiri. Mode belajar ini lebih fleksibel daripada kelas online langsung, karena siswa dapat menonton kuliah kapan saja yang sesuai dengan mereka. Forum diskusi online: Ini adalah forum di mana siswa dapat mendiskusikan materi kursus dengan satu sama lain dan dengan instruktur. Mode pembelajaran ini mendorong kolaborasi dan dapat sangat berguna untuk kursus yang membutuhkan kerja kelompok. Tugas dan penilaian online: Dalam mode pembelajaran online ini, siswa menyelesaikan tugas dan evaluasi secara online. Mode pembelajaran ini dapat berguna untuk kursus yang membutuhkan banyak penulisan atau penelitian. Pandemi COVID-19 telah memaksa banyak lembaga pendidikan untuk mengadopsi pendidikan darurat online, yang telah menciptakan tantangan baru bagi siswa dan instruktur (Widodo et al., 2020; Warfvinge et al., 2021; Varma & Jafri, 2020). Studi telah menunjukkan bahwa persepsi siswa tentang pembelajaran online selama pandemi telah bervariasi, dengan banyak siswa merasa tidak nyaman dengan mode pembelajaran baru (Widodo et al., 2020; Yan et al., 2021; Wafvinge et al., 2021). Kurangnya interaksi sosial,
Pendidikan di Era Digital 37 ketidaksesuaian antara harapan dan konten, masalah organisasi, dan organisasi lingkungan belajar adalah beberapa faktor yang telah berdampak negatif pada motivasi siswa dan pengalaman belajar online (Sevilen, 2021; Warfvinge et al., 2021). Namun, beberapa siswa telah melaporkan pengalaman positif dengan pembelajaran online, terutama dalam hal fleksibilitas yang ditawarkan (Wafvinge et al., 2021; Paetsch & Drechsel, 2021). C. Pembelajaran Adaptif Teknologi pembelajaran kini mampu menyediakan pengalaman belajar yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing siswa. Sistem pembelajaran adaptif menggunakan kecerdasan buatan untuk menganalisis kemajuan siswa dan menyajikan materi yang sesuai dengan tingkat pemahaman mereka. Hal ini membantu siswa yang memiliki tingkat pemahaman berbeda-beda agar tetap terlibat dan termotivasi dalam pembelajaran. Adaptive learning sangat penting saat ini karena beberapa faktor, termasuk perkembangan teknologi yang cepat, kebutuhan untuk pengalaman belajar yang lebih efisien dan dipersonalisasi, dan kemampuan untuk mengatasi berbagai tantangan di berbagai bidang. Beberapa alasan mengapa pembelajaran adaptif sangat penting adalah: Sistem pembelajaran adaptif dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih dipersonalisasi dan menarik bagi siswa, karena mereka dapat menyesuaikan konten dan kecepatan instruksi berdasarkan kebutuhan dan preferensi individu siswa (Widodo et al., 2020; Warfvinge et al., 2021).
Pendidikan di Era Digital 38 Penyelesaian masalah yang efisien: Algoritma pembelajaran adaptif dapat diterapkan pada berbagai bidang, seperti kontrol sinyal lalu lintas, pembelajaran online selama keadaan darurat (Widodo et al., 2020), dan manajemen energi bangunan (Márquez-Sánchez et al, 2023). Sistem ini dapat membantu menemukan solusi optimal untuk masalah kompleks dengan belajar dari data dan beradaptasi dengan perubahan kondisi. Meningkatkan kepuasan pengguna: Sistem pembelajaran adaptif dapat menyebabkan kepuasaan pengguna yang lebih tinggi, karena mereka dapat lebih baik memenuhi kebutuhan dan harapan siswa dan pengguna (Warfvinge et al., 2021). Misalnya, dalam konteks pembelajaran online selama pandemi COVID-19, siswa ditemukan lebih puas dengan kursus mereka ketika mereka menerima lebih banyak umpan balik dan komentar berharga (Warfvinge et al., 2021). Adaptasi terhadap tantangan lingkungan: Pembelajaran adaptif dapat membantu mengatasi tantangan alam sekitar, seperti memprediksi kebakaran hutan (Sai et al., 2023) dan mengoptimalkan konsumsi energi di bangunan (MárquezSánchez et al, 2023). Dengan memanfaatkan algoritma pembelajaran mesin dan pembelajaran mendalam, sistem pembelajaran adaptif dapat menganalisis data real-time dan memberikan rekomendasi yang terinformasi untuk mengurangi tantangan ini. Efisiensi dan efektivitas yang lebih baik: Sistem pembelajaran adaptif dapat mengoptimalkan proses dan meningkatkan efisiensinya secara keseluruhan, seperti dalam kasus prediksi kecepatan angin satu jam ke depan
Pendidikan di Era Digital 39 menggunakan pendekatan pembelajaran mendalam (Ozbek et al., 2022). Ini dapat menyebabkan pengambilan keputusan yang lebih baik dan alokasi sumber daya yang lebih efisien. Singkatnya, pembelajaran adaptif sangat penting saat ini karena dapat meningkatkan pengalaman belajar, meningkatkan kemampuan memecahkan masalah, meningkatkan kepuasan pengguna, mengatasi tantangan lingkungan, dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas secara keseluruhan di berbagai bidang. D. Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) AR dan VR merupakan teknologi canggih yang membawa pengalaman pembelajaran ke tingkat yang lebih tinggi. Dalam pembelajaran menggunakan AR, siswa dapat melihat objek nyata yang diperkaya dengan informasi digital tambahan, sementara VR memungkinkan siswa untuk sepenuhnya terlibat dalam lingkungan pembelajaran simulasi. Penggunaan AR dan VR tidak hanya membuat pembelajaran lebih menarik tetapi juga meningkatkan pemahaman konsep yang kompleks. Augmented Reality (AR) dan virtual reality (VR) sangat penting dalam teknologi pembelajaran karena mereka menawarkan pengalaman immersif dan interaktif yang dapat meningkatkan proses belajar. Beberapa alasan utama mengapa AR dan VR penting dalam teknologi pembelajaran meliputi: Pengalaman praktis: AR dan VR memungkinkan siswa untuk terlibat dalam kegiatan praktis, yang dapat sangat bermanfaat bagi museum dan pengaturan pendidikan.
Pendidikan di Era Digital 40 Misalnya, EGO-TRAP adalah pameran yang menggunakan teknologi mobile sebagai platform untuk menciptakan pengalaman AR, memberikan pengunjung dengan pengalaman interaktif dan mendalam yang memenuhi tuntutan pembelajaran langsung (Kahr-Højland, 1970). Struktur Narratif: AR dan VR dapat digunakan untuk membuat narasi yang menarik dan mendalam yang membantu siswa menyimpan informasi dan memahami konsep yang kompleks. Dengan memasukkan virtualitas dalam pengalaman AR atau VR, siswa dapat mengeksplorasi dan berinteraksi dengan konten, membuat proses belajar lebih menyenangkan dan efektif (Kahr-Højland, 1970). Pengalaman individu: AR dan VR dapat disesuaikan untuk memberikan pengalaman belajar yang dipersonalisasi, memenuhi kebutuhan dan preferensi individu siswa. Personalisasi ini dapat menyebabkan proses belajar yang lebih efektif, karena siswa lebih cenderung terlibat dengan konten yang relevan dan menarik bagi mereka (KahrHøjland, 1970). Adopsi teknologi: Pandemi COVID-19 telah menyebabkan akselerasi dalam adopsi teknologi, termasuk penggunaan AR dan VR di berbagai industri. Peningkatan adopsi teknologi canggih, seperti AR dan VR, dapat mengakibatkan peningkatan permintaan untuk keterampilan yang lebih maju, termasuk yang terkait dengan teknologi pembelajaran. Upskilling: Penggunaan AR dan VR dalam teknologi pembelajaran dapat mengarah pada pengembangan keterampilan dan pengetahuan baru, karena siswa terkena cara inovatif untuk terlibat dengan konten dan mengeksplorasi lingkungan baru.