Media-media Pembelajaran 41 memahami dan mengevaluasi tingkat pemahaman, kepuasan, dan perasaan siswa terhadap materi pembelajaran. Informasi ini dapat digunakan untuk menyempurnakan metode pengajaran, menyesuaikan kurikulum, atau memberikan umpan balik yang lebih efektif. Pembelajaran Berbasis Internet of Things (IoT) dan Sensor Internet of Things (IoT) dan sensor memberikan potensi besar dalam pengembangan media pembelajaran yang lebih interaktif dan terhubung. Dalam pembelajaran berbasis IoT, perangkat dan sensor terhubung digunakan untuk mengumpulkan data tentang lingkungan, eksperimen, atau aktivitas siswa. Informasi ini dapat digunakan untuk memantau kemajuan siswa, memberikan umpan balik yang tepat waktu, atau menciptakan pengalaman pembelajaran yang adaptif. Tak kalah penting lagi Pembelajaran Berbasis Teknologi Berbasis Suara (Voice-Based Technology) Teknologi berbasis suara, seperti asisten digital yang dikendalikan suara, telah diperkenalkan dalam konteks pembelajaran. Siswa dapat mengajukan pertanyaan, mendapatkan penjelasan, atau mendapatkan akses ke sumber daya pembelajaran melalui interaksi suara dengan asisten digital. Teknologi ini memungkinkan akses cepat dan praktis terhadap informasi, meningkatkan aksesibilitas dan kenyamanan dalam pembelajaran. Perkembangan terkini dalam media pembelajaran terus menghadirkan metode dan teknologi baru yang menarik untuk meningkatkan pengalaman pembelajaran siswa. Dengan memanfaatkan teknologi yang semakin maju seperti MR, AI spesifik domain, penilaian formatif, microlearning, serta pendekatan berbasis riset dan eksperimen, pembelajaran dapat menjadi lebih adaptif, terfokus, efektif, dan berdampak pada hasil belajar siswa. Selain itu, integrasi teknologi yang mencakup
42 Media-media Pembelajaran elemen-elemen seperti gamifikasi, VR, analisis sentimen, IoT, dan teknologi berbasis suara, dapat meningkatkan interaktivitas, keterlibatan, dan aksesibilitas siswa terhadap materi pembelajaran. Dalam perkembangan media pembelajaran, penting juga untuk memperhatikan prinsip-prinsip desain pembelajaran yang efektif, seperti mempertimbangkan keberagaman gaya belajar siswa, memberikan tantangan yang sesuai dengan tingkat kemampuan, mempromosikan kolaborasi dan komunikasi, serta mendorong pemikiran kritis dan kreativitas. Kombinasi antara teknologi yang canggih dengan desain pembelajaran yang baik dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan siswa secara holistik. Perkembangan terkini dalam media pembelajaran terus menghadirkan beragam teknologi yang memperkaya pengalaman pembelajaran. Dalam mengadopsi teknologi ini, penting untuk mempertimbangkan tujuan pembelajaran yang jelas, desain pembelajaran yang efektif, dan keseimbangan antara teknologi dan interaksi sosial serta peran guru sebagai fasilitator pembelajaran. Teknologi dan desain pembelajaran yang baik, media pembelajaran dapat menjadi sarana yang efektif untuk meningkatkan pemahaman, keterlibatan, dan hasil belajar siswa. Penting bagi para pengajar, pengembang, dan pembuat kebijakan pendidikan untuk terus mengikuti perkembangan terbaru dalam media pembelajaran dan memanfaatkannya secara tepat guna untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Selain itu, perlu juga diingat bahwa meskipun teknologi dan media pembelajaran dapat memberikan berbagai keuntungan, mereka hanya merupakan alat bantu. Keberhasilan pembelajaran tetap bergantung pada peran guru sebagai fasilitator dan pembimbing, serta partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, integrasi
Media-media Pembelajaran 43 teknologi dalam pendidikan harus dilakukan dengan bijaksana dan dalam konteks yang sesuai agar dapat mencapai hasil pembelajaran yang optimal. Perkembangan media pembelajaran terus berlanjut seiring dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan pendidikan yang berkembang. Dalam era informasi dan teknologi yang terus berubah, penting bagi sistem pendidikan untuk terus beradaptasi dan mengadopsi inovasi-inovasi terbaru dalam media pembelajaran. Dengan memanfaatkan teknologi dengan cara yang efektif, pembelajaran dapat menjadi lebih inklusif, adaptif, dan membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang relevan dengan dunia yang terus berkembang.
44 Media-media Pembelajaran Hakekat Media Pembelajaran A. Media Pembelajaran sebagai Alat Bantu Proses Komunikasi di dalam Pembelajaran Komunikasi yang berasal dari kata latin communicate g_gcfcec ^_`chcsc ‚][r[ uhtue t_rd[fchhy[ bu\uha[h [ht[r[ seseorang dengan pihak lain baik sendiri maupun beberapa pihak, baik dalam terciptanya hubungan sosial maupun dalam hubungan manusia sebagai makluk sosial, yang bertujuan untuk menyampaikan pesan, informasi, perasaan dan pengalaman yang akan efektif apabila terdapat e_s[g[[h g[eh[ ^[h B[b[s[‚ (Kurniawan et al., 2023) melalui media tertentu yang terjadi baik langsung maupun tidak langsung (Ayuna, 2023). Lebih lanjut lagi berdasarkan (Masdul, 2018) informasi yang disampaikan di dalam komunikasi dapat berupa pikiran, gagasan, maksud, perasaan, ataupun bisa berupa emosi. Proses komunikasi bisa terjadi di segala bidang, termasuk di dalam bidang Pendidikan yang terjadi di dalam proses pembelajaran yakni antara pendidik (guru/ dosen/ fasilitator) dengan peserta didiknya yakni murid ataupun mahasiswa/i (Masdul, 2018) . BAB 4
Media-media Pembelajaran 45 Pendidikan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia, yang berfungsi sebagai salah satunya adalah sebagai kebutuhan dasar, dimana di dalam kamus besar dijelaskan bahwa pendidikan merupakan suatu cara mengatur sikap atau tingkah laku. (Saefurridjal et al., 2023). Pendidikan sendiri memegang peranan penting di dalam pembentukan individu (Alimuddin et al., 2023) yang didalamnya terdapat proses interaksi yang sistematis dan terencana dengan tujuan untuk mewujudkan potensi peserta didik secara utuh (Kurniawan et al., 2023) dan merupakan investasi jangka panjang sumber daya manusia suatu negara untuk memajukan bangsanya (Saefurridjal et al., 2023). Pendidikan adalah kesempatan atau tindakan untuk mengubah individu di masa mudanya secara terstruktur untuk mencapai tahapan yang jelas dalam kehidupannya (Saefurridjal et al., 2023). Dalam menghadapi era Society 5.0, yang merupakan kelanjutan dan dampak dari era revolusi Industri 4.0 – dimana dunia ditandai dengan sistem teknologi informasi yang merajai dan mengambil alih serta merubah karakter manusia, pendidikan merupakan suatu strategi yang mendasar (Sapdi, 2023) dalam mempersiapkan suatu generasi bangsa yang berkualitas, kompeten dan siap sekaligus handal di dalam era globalisasi (Adi Putra, 2023). Pembelajaran yang merupakan bagian dari proses Pendidikan yang telah dicanangkan untuk suatu tujuan tertentu dan telah dirumuskan pada satuan pelajaran, memerlukan strategi komunikasi yang baik dan efektif karena komunikasi adalah kunci utama untuk berinteraksi antara pendidik dan anak didiknya (Masdul, 2018). Lebih lanjut lagi komunikasi di dalam pembelajaran dibedakan
46 Media-media Pembelajaran atas komunikasi verbal yang terdiri atas bahasa tulis dan lisan serta komunikasi nonverbal yaitu komunikasi yang menggunakan isyarat, gerak gerik, gambar, dan sebagainya. Untuk mendukung komunikasi di dalam pembelajaran agar efektif dan fungsional diperlukan adanya media pembelajaran guna meningkatkan daya serap siswa terhadap informasi atau materi pembelajaran yang diberikan (Susilawati et al., 2023). Berbagai macam media pembelajaran digunakan sebagai alat bantu pembelajaran yang digunakan oleh tenaga pendidik (guru/ dosen/ fasilitator) untuk mencapai tujuan pembelajaran contohnya yaitu media story-telling, visual, audio, audiovisual, animasi, dan lainnya. Dalam proses pembelajaran, pengembangan materi pembelajaran dapat dilakukan dengan berbagai cara, menyesuaikan dengan karakteristik siswa atau anak didiknya. Pendidik (guru/dosen/fasilitator) harus mengupayakan dirinya di dalam proses pembelajaran memilih dan memilah pola, pendekatan, strategi, metode dan teknik media pembelajaran yang tepat (Masdul, 2018) dengan menggunakan prinsip respect (menghargai setiap individu peserta didik), emphaty (menempatkan diri sebagai peserta didik), audible (dapat didengarkan dan dimengerti), clarity (jelas), dan humble (rendah hati).
Media-media Pembelajaran 47 B. Media Pembelajaran dengan Menggunakan Pendekatan Integrasi Berbagai Bidang Disiplin Ilmu dan Pendekatan berbasis Proyek Perkembangan zaman telah merubah segala aspek di dalam kehidupan sehingga manusia sebagai makhluk Tuhan yang cerdas dan berakal melakukan berbagai upaya yang positif untuk dapat bertahan dan berkembang untuk beradaptasi dengan perubahan tersebut. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui jalur Pendidikan. Sesuai dengan tujuan Pendidikan yaitu membentuk kualitas peserta didik dalam rangka mempersiapkan generasi bangsa yang handal dan berkualitas di era globalisasi guna mengatasi hambatan yang akan dihadapi oleh peserta didik di masa mendatang (Adi Putra, 2023). Salah satu upaya yang dapat dilakukan melakukan integrasi dari berbagai bidang disiplin ilmu untuk dapat diimplementasikan di dalam proses pembelajaran. Pesatnya pertumbuhan teknologi yang terjadi di revolusi industri 4.0 menimbulkan dampak rendahnya pola pikir kreatif dan kritis pada peserta didik sehingga pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan beberapa bidang ilmu secara terpadu misalnya seperti pengintegrasian sains, teknologi, rekayasa, seni, dan matematika secara bersamaan dapat memicu pengembangan keterampilan berpikir kritis dan kreatif (Mariana & Kristanto, 2023). Permasalahan lain yang timbul selain rendahnya pola pikir kreatif dan kritis adalah kemampuan menyelesaikan masalah (problem-solving). Perlunya metode khusus untuk mengatasi permasalahan tersebut diantaranya adalah
48 Media-media Pembelajaran menggunakan metode pembelajaran yang berbasis proyek dimana telah diteliti dapat mendukung peserta didik dapat mengembangkan kemampuannya dalam memecahkan masalah (Triprani et al., 2023). Implementasi pengintegrasian beberapa disiplin ilmu serta pembelajaran berbasis proyek merupakan sebuah proses penerapan gagasan yang terkandung dalam meta disiplin ilmu yang nantinya diharapkan akan meningkatkan kemampuan kognitif, afektif ataupun psikomotor peserta didik dengan cara melatih mereka menggunakan pemahaman dan logikanya untuk dapat secara aktif berpikir kritis dan kreatif (Nurhikmayati, 2019) serta memiliki kemampuan untuk menyelesaikan masalah (Triprani et al., 2023). Media pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan pola pikir kreatif, kritis dan kemampuan penyelesaian masalah adalah disesuaikan dengan proses yang dilakukan oleh peserta didik dimana mereka ditantang untuk selalu mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan dan masalahmasalah, menyelidiki fenomena yang terjadi, menjelaskan fenomena yang ada, mendesain, serta menarik kesimpulan (Ramlawati & Yunus, 2021). Merupakan suatu tantangan bagi pendidik untuk dapat lebih kreatif dan inovatif di dalam membuat media pembelajaran yang sesuai di dalam pembelajaran yang mengintegrasi beberapa disiplin ilmu ini dan berbasis proyek. C. Kedudukan Media dalam Pembelajaran Media dalam proses pembelajaran adalah perantara, menstimulasikan suatu pikiran, perasaan, perhatian,
Media-media Pembelajaran 49 dan kemauan sehingga peserta didik dapat terdorong untuk terlibat dalam proses pembelajaran (Belinda et al., 2023). Dimana pembelajaran tersebut diberikan oleh pendidik kepada peserta didik untuk menantang dan mengembangkan keterampilan teknis serta mengkreasikan produk yang nyata (Mariana & Kristanto, 2023). Implementasi adalah proses penerapan seluruh gagasan dalam suatu tindakan praktis sehingga memberikan dampak perubahan ke arah yang lebih baik di dalam aspek pengetahuan, keterampilan, serta nilai dan sikap kepada anak didik (Nurhikmayati, 2019). Di era globalisasi ini implementasi di dalam pembelajaran peserta didik adalah dituntut untuk mampu menggunakan teknologi informasi dan komputer serta internet serta memiliki soft-skill seperti berpikir kreatif, mampu menyelesaikan masalah, komunikasi, kolaborasi, fleksibel dan adaptif serta memiliki tanggungjawab dan kepemimpinan (Ramlawati & Yunus, 2021). Kedudukan media pembelajaran sebagai alat bantu pembelajaran terletak pada komponen metodologisnya sebagai salah satu lingkungan belajar yang dikoordinasikan oleh pendidik terhadap anak didiknya (Belinda et al., 2023). Pendidik (Guru/ Dosen/ Fasilitator) diharapkan mampu menciptakan dan membangun suatu lingkungan pembelajaran yang aktif dan dinamis serta berbasis teknologi di dalam proses pembelajaran (Ramlawati & Yunus, 2021). Kedudukan media pembelajaran sebagai alat pendidikan sangat berhubungan dengan efektivitas proses pembelajaran yang nantinya berpengaruh signifikan
50 Media-media Pembelajaran terhadap keberhasilan hasil belajar peserta didik karena media pembelajaran merupakan salah satu aspek besar di dalam proses pembelajaran (Belinda et al., 2023). D. Rasionalitas pentingnya Media dalam Pembelajaran Rasionalitas pentingnya media di dalam proses pembelajaran adalah timbulnya berbagai keterbatasan dalam aktivitas pembelajaran. Hadirnya media sebagai sarana komunikasi adalah untuk menjembatani keterbatasan yang ada sehingga proses pembelajaran berjalan optimal yang merupakan kondisi pembelajaran yang ideal. Menghadapi zaman dimana digitalisasi berkembang pesat, teknologi berubah sangat dinamis serta kompetisi semakin ketat, dan pendidik (guru/dosen/fasilitator) bukan satu-satunya sumber informasi maka diperlukan suatu kreativitas dan inovasi menciptakan media pembelajaran yang sesuai (Belinda et al., 2023). Alasan pentingnya media pembelajaran sebagai alat bantu pengajaran adalah karena secara psikologis memudahkan anak didik di dalam belajar karena membuat hal-hal yang bersifat abstrak menjadi nyata. Alasan penting lainnya adalah media pembelajaran dapat menentukan berhasil atau tidaknya pembelajaran (Supriyono, 2018). Untuk menciptakan suatu media pembelajaran yang efektif maka dapat dibuat sebagai berikut (Supriyono, 2018): 1. media dibuat sederhana, jelas dan mudah dipahami;
Media-media Pembelajaran 51 2. media dirancang sesuai dengan pokok bahasan yang diajarkan; 3. media dirancang tidak terlalu rumit, dan tepat sasaran; 4. media dirancang menggunakan bahan-bahan yang sederhana serta mudah didapat; 5. media dapat dirancang dalam berbagi bentuk yang menarik seperti model, gambar, bagan berstruktur, dan lain-lain,
52 Media-media Pembelajaran Klasifikasi Media Pembelajaran A. Pengertian Klasifikasi media pembelajaran adalah proses pengelompokan atau pengaturan media pembelajaran berdasarkan karakteristik, tujuan, atau fungsi mereka. Media pembelajaran dapat diklasifikasikan berdasarkan bentuk fisiknya, seperti media cetak, media audiovisual, atau media digital. Mereka juga dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis kontennya, seperti media presentasi, media simulasi, atau media interaktif. Klasifikasi ini membantu pendidik untuk memilih media yang sesuai untuk tujuan pembelajaran mereka. Media pembelajaran, menurut Schramm, adalah teknologi pembawa informasi yang dapat dimanfaatkan dalam proses pendidikan. Sementara itu, Briggs mendefinisikannya sebagai sarana nyata untuk mentransfer bahan ajar. Sifat umum media pembelajaran adalah: 1. Media pendidikan sangat penting secara praktis dan saat ini disebut sebagai perangkat. BAB 5
Media-media Pembelajaran 53 2. Software merupakan pengertian non fisik dari media pendidikan. 3. Media pembelajaran berfokus pada penglihatan dan suara. 4. ‚M_^c[ j_h^c^ce[h‛ g_ha[]u j[^[ s_tc[j g_^c[ y[ha memfasilitasi pembelajaran di dalam dan di luar kelas. 5. Media pembelajaran digunakan dalam sistem korespondensi dan dalam interaksi pendidik dan peserta didik dalam pengalaman pendidikan. 6. Televisi, kelompok besar dan kecil, individu dan massa menggunakan media pendidikan. 7. Perilaku, sikap, strategi, organisasi dan manajemen yang berkaitan dengan praktik ilmiah. Fungsi Media Pembelajaran antara lain: 1. Bagaimana pun cara guru menginterpretasikan isi mata pelajaran secara berbeda, siswa dapat memperoleh informasi yang sama melalui media sebagai dasar untuk pembelajaran, praktik, dan penerapan lebih lanjut. 2. Pendidikan bisa lebih menyenangkan. Media dapat bertindak sebagai penarik perhatian, membuat siswa tetap waspada dan fokus. 3. Dengan menggunakan teori pembelajaran yang mapan dan prinsip psikologis tentang keterlibatan, umpan balik, dan penguatan siswa, pembelajaran menjadi lebih interaktif. 4. Pembelajaran menjadi lebih baik apabila kata-kata dan gambar digunakan sebagai media pembelajaran untuk mengkomunikasikan pengetahuan secara terorganisir, spesifik, dan jelas.
54 Media-media Pembelajaran Menurut Ensiklopedia Riset Pendidikan, manfaat media pembelajaran adalah: 1. Membangun dasar yang kuat untuk berpikir dan mengurangi verbositas (ucapan atau tulisan yang menggunakan lebih banyak kata daripada yang diperlukan). 2. Memperluas pertimbangan siswa. 3. Memperkuat pelajaran dengan meletakkan dasar-dasar yang penting untuk pertumbuhan pembelajaran. 4. Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan latihan kerja mandiri di kalangan siswa. 5. Gunakan gambar bergerak, khususnya, untuk mendorong pemikiran yang teratur dan berkelanjutan. 6. Membantu perkembangan pemahaman bahwa dengan pengalengan membantu peningkatan kemampuan berbahasa. 7. Memberikan pengalaman yang tidak mudah didapat dengan cara alternatif, dan meningkatkan kemahiran dan variasi pembelajaran yang lebih penting. Menurut Arsyad (2006; 42), media pembelajaran dikategorikan sebagai berikut: 1. Item yang sebenarnya (Benda nyata). 2. Sumber daya yang tidak diproyeksikan, seperti informasi tertulis, papan tulis, flip chart, diagram, bagan, grafik, dan foto. 3. Kaset audio atau CD dengan rekaman audio. 4. Gambar diam yang diproyeksikan, seperti slide (film bingkai), film berantai, dan transparansi. sebuah program perangkat lunak.
Media-media Pembelajaran 55 5. Visual bergerak yang diproyeksikan, seperti dalam film atau video. 6. Media campuran, termasuk konten pada kaset audio, kaset video, slide, set film, mikrofilm, dan komputer interaktif dengan kaset audio atau disk video. Klasifikasi media pembelajaran dapat berbeda-beda menurut pendapat para ahli. Namun, umumnya media pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis berikut: 1. Media Visual: Media pembelajaran yang menggunakan gambar, foto, diagram, atau grafik untuk memberikan informasi kepada peserta didik. 2. Media Audio: Media pembelajaran yang menggunakan suara atau rekaman untuk menyampaikan materi pembelajaran. 3. Media Audiovisual: Media pembelajaran yang menggabungkan elemen visual dan audio, seperti video atau presentasi multimedia. 4. Media Teks: Media pembelajaran yang menggunakan teks tertulis sebagai cara untuk menyampaikan informasi kepada peserta didik. 5. Media Interaktif: Media pembelajaran yang memungkinkan peserta didik berinteraksi langsung dengan materi, seperti simulasi komputer atau permainan edukatif. 6. Media Konvensional: Media pembelajaran yang telah ada sejak lama, seperti buku, papan tulis, atau slide presentasi.
56 Media-media Pembelajaran Sekali lagi, klasifikasi ini bisa berbeda menurut pendapat para ahli, namun yang disebutkan di atas adalah beberapa jenis media pembelajaran umum yang digunakan dalam proses pembelajaran. B. Jenis-Jenis Media Pembelajaran 1. Media Berbasis Manusia a. Media semacam ini sangat membantu jika tujuan kita adalah mengubah sikap orang atau jika kita ingin memantau langsung bagaimana siswa belajar. b. Salah satu tokoh penting pembelajaran dengan media berbasis manusia adalah contoh rencana cerdas. c. Semua contoh yang terorganisir dan intuitif lebih menawan serta memberikan pintu terbuka untuk trial and error mental dan pemikiran kritis imajinatif. d. Ketika digunakan dengan tepat, pelajaran interaktif dapat meningkatkan hasil belajar dan transfer pengetahuan. Mereka juga mendorong partisipasi siswa. 2. Media Berbasis Cetak a. Buku kursus, manual, buku harian, majalah, dan lembaran gratis. b. Teks berbasis cetak membutuhkan enam komponen yang harus dipikirkan saat merencanakan, khususnya konsistensi, desain, arah tindakan, kemajuan, dimensi teks, dan pemanfaatan ruang kosong.
Media-media Pembelajaran 57 c. Warna, huruf, dan kotak adalah beberapa metode yang digunakan untuk menarik perhatian pada media berbasis teks. d. Beberapa cara yang digunakan untuk menarik perhatian media berbasis teks adalah variasi, huruf, dan kotak. e. Varietas digunakan sebagai pembantu dan menonjol untuk informasi penting, misalnya kata kunci dapat digarisbawahi dengan cetak merah. f. Kata kunci atau judul ditekankan dengan huruf tebal atau miring. g. Kotak juga dapat digunakan untuk menekankan informasi penting. h. Karena membuat kata sulit dibaca, garis bawah sebagai panduan sebisa mungkin dihindari. 3. Media Berbasis Media Umum (Audio-Visual) a. Media visual yang mengkonsolidasikan penggunaan suara memerlukan kerja ekstra untuk menyampaikannya. b. Salah satu posisi penting yang diharapkan di media umum adalah menyusun skrip dan papan cerita yang membutuhkan banyak perencanaan, perencanaan, dan pemeriksaan. c. Isi pelajaran disaring melalui teks yang menjadi materi naratif, yang kemudian dipadukan menjadi apa yang akan ditampilkan dan diucapkan. d. Kisah ini adalah ajudan kelompok kreasi untuk merenungkan bagaimana video tersebut menggambarkan atau membayangkan topik tersebut.
58 Media-media Pembelajaran e. Anda harus mendemonstrasikan sesuatu yang akan membangkitkan minat semua siswa di awal pelajaran media. f. Ini diikuti oleh string yang koheren di seluruh program yang dapat membangun perasaan kemajuan dan kemudian mengarah ke akhir atau garis besar. Cerita atau masalah yang perlu dipecahkan dapat digunakan untuk mengembangkan kesinambungan program. 4. Media Berbasis PC (Komputer) a. PC berfungsi sebagai kepala dalam pengalaman yang berkembang yang dikenal sebagai PC Oversaw Guidance (CMI). b. Menggunakan komputer sebagai alat belajar tambahan; penggunaannya mengingat pengenalan data untuk substansi topik, karya, atau keduanya. Computer-Assisted Instruction (CAI) adalah nama yang diberikan untuk mode ini. CAI menjunjung tinggi pembelajaran dan persiapan namun itu bukan pengangkutan topik yang mendasar. c. PC dapat memasukkan data dan berbagai tahapan penemuan yang disampaikan bukan dengan media PC. d. Dalam CAI, pesan dan informasi disajikan dalam format berikut: tutorial intelijen, latihan dan praktik, simulasi, dan tutorial terprogram: e. Serangkaian acara statis dan dinamis yang telah diprogram disebut sebagai tutorial terprogram. f. Berturut-turut ditampilkan sedikit susunan data diikuti pertanyaan. Tanggapan para siswa dibedah
Media-media Pembelajaran 59 oleh PC dan berdasarkan hasil ujian tersebut layak dikritik. g. Urutan yang linier dan bercabang digunakan. Berdasarkan temuan analisis perkembangan siswa setelah menyelesaikan sejumlah latihan dan penugasan, saat pencabangan dimaksudkan untuk menyajikan konten tambahan. h. Adaptasi program terhadap perbedaan individu meningkat dengan jumlah opsi cabang yang ditawarkan. i. Format tutorial terprogram biasanya menyertakan tugas membaca berbasis cetak, aktivitas kelompok, eksperimen laboratorium, aktivitas latihan, simulasi, dan disk video interaktif sebagai media tambahan. j. Dengan memanfaatkan kemampuan teknologi komputer untuk bercabang dan interaktif, keuntungan dari tutorial terprogram akan terlihat jelas. k. Tutorial kecerdasan berbeda dengan tutorial terprogram karena kecerdasan buatan menghasilkan respons komputer terhadap pertanyaan siswa, bukan respons terprogram yang disiapkan oleh perancang pelajaran. l. Akibatnya, siswa dan komputer terlibat dalam percakapan dari waktu ke waktu. Siswa dan komputer sama-sama dapat mengajukan pertanyaan dan menerima tanggapan. Penggunaan drill and practice didasarkan pada anggapan bahwa siswa telah diinstruksikan pada ide, aturan, atau prosedur tertentu.
60 Media-media Pembelajaran m. Program membimbing siswa dengan perkembangan panduan untuk lebih mengembangkan kemampuan dengan kemampuan. Hal utama adalah memberikan dukungan yang mantap untuk mengatasi balasan. n. Keterampilan yang dapat dilakukan secara otomatis, terutama yang dapat dilakukan dengan cepat dan akurat, seringkali dibutuhkan untuk perilaku dan tugas yang kompleks. Keterampilan semacam ini hanya dapat dipelajari melalui latihan ekstensif. o. Kegiatan latihan dan latihan berbasis komputer memberikan pelatihan ekstensif yang dapat menghasilkan penguasaan otomatis. p. Pengalaman virtual memberikan pintu terbuka yang luar biasa untuk pembelajaran yang dinamis, cerdas, dan individual. q. Lingkungan kerja yang kompleks dapat dimodelkan setelah dunia nyata menggunakan simulasi. r. Reproduksi hidup dan mati, misalnya, yang sedang dalam pengobatan atau terbang dan berlayar sangat berharga jika bukan cara terbaik untuk mendapatkan pengalaman "asli". s. Skenario, model dasar, dan lapisan pengajaran semuanya berdampak pada keberhasilan simulasi. t. Skenario dunia nyata sangat penting. Itu mencari tahu apa yang berhasil dan bagaimana cara kerjanya, siapa karakternya, artikel apa yang terlibat, apa pekerjaan siswa, dan bagaimana siswa mengatur pemeragaan.
Media-media Pembelajaran 61 Tindakan/kriteria dalam pemilihan media sebagaimana ditunjukkan oleh Sudjana dan Rivai (2002:34) 1. Presisi dengan tujuan ilustrasi; menyiratkan bahwa media pembelajaran dipilih berdasarkan target informatif yang telah ditentukan sebelumnya. Tujuan pendidikan yang mengandung komponen pemahaman, penerapan, penyelidikan, penggabungan memungkinkan untuk lebih memanfaatkan media pembelajaran. 2. Dukungan substansi materi tayangan; Artinya, menampilkan materi yang merupakan realitas, standar, ide dan spekulasi sangat membutuhkan bantuan media agar lebih mudah dipahami oleh siswa. 3. Kesederhanaan mendapatkan media; Ini berarti bahwa media yang diperlukan tidak sulit untuk diperoleh, sampai batas tertentu mudah dibuat oleh instruktur saat mendidik. 4. Dengan selesainya langkah-langkah pemilihan media, pendidik dapat lebih efektif menggunakan media mana yang dianggap tepat untuk membantu menjalankan kewajibannya sebagai pengajar. 5. Kehadiran media dalam pengalaman yang berkembang tidak boleh dibatasi sehingga mengacaukan tugas pendidik, tetapi justru sebaliknya, lebih spesifik sehingga memudahkan pengajar untuk memahami materi pengajaran. 6. Oleh karena itu media tidak menjadi kebutuhan tetapi sebagai pelengkap jika peningkatan hakikat pembelajaran dianggap penting.
62 Media-media Pembelajaran Menurut Arsyad (2006:38), penggunaan media adalah sebagai berikut : 1. Kurang fokus telah ditempatkan pada pembelajaran oleh siswa. Penampilan media akan berdampak pada perhatian belajar siswa dalam keadaan ini. 2. Siswa kurang memahami penjelasan guru terhadap materi pembelajaran. Dalam hal ini, akan sangat bijaksana bagi guru untuk menunjukkan media kepada siswa untuk membantu mereka lebih memahami apa yang mereka pelajari. 3. Kurangnya sumber daya instruksional. Baik semua bahan ajar maupun buku sumber tidak tersedia di semua sekolah. Dalam situasi ini, guru harus menyediakan sumber daya berbasis media ini. 4. Karena sudah lama mengajar, guru terlalu lelah untuk berbicara kepada siswa untuk menjelaskan materi. Guru dapat menggunakan media sebagai alat belajar bagi siswa dalam skenario ini. C. Fungsi dan Manfaat Media pembelajaran dalam proses pembelajaran Fungsi dan manfaat media pembelajaran dalam proses pembelajaran sangat penting. Berikut adalah beberapa di antaranya: 1. Meningkatkan keterlibatan siswa: Media pembelajaran dapat memotivasi siswa dengan menyajikan informasi secara visual dan menarik. Hal ini dapat membantu meningkatkan minat dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran.
Media-media Pembelajaran 63 2. Mempermudah pemahaman konsep: Melalui media pembelajaran yang tepat, konsep-konsep yang kompleks dapat disajikan secara lebih jelas dan mudah dipahami oleh siswa. Hal ini membantu siswa untuk memahami dan mengingat informasi dengan lebih baik. 3. Mendorong kreativitas dan pemecahan masalah: Penggunaan media pembelajaran yang interaktif dapat mendorong siswa untuk berpikir kritis, berkolaborasi, dan mengembangkan kreativitas mereka. Mereka dapat memecahkan masalah, membuat proyek-proyek, dan mengeksplorasi ide-ide baru melalui media tersebut. 4. Menyediakan variasi dalam pembelajaran: Dalam penggunaan media pembelajaran, guru dapat menyediakan variasi dalam metode pengajaran, seperti menggunakan video, audio, animasi, gambar, atau presentasi yang menarik. Hal ini membantu menghindari kejenuhan dan monoton dalam pembelajaran. 5. Mendorong pembelajaran mandiri: Media pembelajaran juga dapat memfasilitasi pembelajaran mandiri, di mana siswa dapat mengakses sumber belajar secara mandiri dan belajar sesuai dengan kecepatan dan gaya belajar masing-masing. Ini membantu meningkatkan otonomi siswa dalam proses pembelajaran. 6. Mendukung pembelajaran jarak jauh: Media pembelajaran menjadi sangat penting dalam situasi pembelajaran jarak jauh. Dengan adanya media tersebut, siswa dapat mengakses bahan pembelajaran,
64 Media-media Pembelajaran berkomunikasi dengan guru dan teman sekelas, serta berpartisipasi dalam diskusi secara online. 7. Membantu pengajaran yang inklusif: Media pembelajaran dapat membantu mengakomodasi kebutuhan beragam siswa, termasuk siswa dengan kebutuhan khusus. Misalnya, media pembelajaran yang dirancang khusus dapat menyediakan fitur aksesibilitas untuk siswa dengan gangguan pendengaran atau penglihatan. Dengan menggunakan media pembelajaran yang baik, proses pembelajaran dapat menjadi lebih menarik, efektif, dan inklusif bagi semua siswa.
Media-media Pembelajaran 65 Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran erkembangan media pembelajaran masa kini sangat erat kaitannya dengan teknologi pendidikan. Banyak media pembelajaran yang dibantu oleh teknologi maupun berbentuk teknologi sederhana maupun kompleks. Oleh karena itu, paradigma teknologi pendidikan sangat berdampak pada perkembangan media pembelajaran. Berikut paradigma pendidikan yang mempengaruhi perkembangan media pembelajaran (Jalinus & Ambiyar, 2016). 1. Paradigma pertama, media pembelajaran merupakan alat peraga audio-visual yang dipakai oleh instruktur untuk melaksanakan tugasnya. 2. Paradigma kedua, media dipandang sebagai sesuatu yang dikembangkan secara sistemik serta berpegang kepada kaidah komunikasi. 3. Paradigma ketiga, media dipandang sebagai bagian integral dalam sistem pembelajaran dan karena itu menghendaki adanya perubahan pada kornponenkomponen lain dalam proses pembelajaran. 4. Paradigma keempat, media dipandang sebagai salah satu sumber yang dengan sengaja dan bertujuan P BAB 6
66 Media-media Pembelajaran dikembangkan dan atau dimanfaatkan untuk keperluan belajar. Dalam paradigma tersebut, media pembelajaran dianggap sebagai alat peraga audio visual dan sumber pembelajaran yang sengaja dikembangkan namun tetap berpegang teguh pada kaidah komunikasi. Pada awalnya, paradigma media pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat bantu mengajar. Seringkali orang menyamakan fungsi alat peraga dengan media pembelajaran. Media pembelajaran dapat menjadi alat peraga tetapi tidak semua alat peraga dapat disebut media pembelajaran. Alat peraga hanya berfungsi sebagai alat bantu (memeragakan) yang hanya membawakan konsep bukan memahamkan konsep kepada penerima pesan (peserta didik). Sebagai contoh, pada alat bantu berupa jaring-jaring kubus pada pelajaran matematika yang dibawakan oleh guru, jaring-jaring kubus hanya berfungsi sebagai alat peraga yang memberikan contoh salah satu bentuk jaringjaring kubus. Hasilnya akan berbeda apabila jaring-jaring kubus yang diperoleh dengan cara membongkar sebuah kubus menjadi jaring-jaring kubus dengan berbagai bentuk yang berbeda. Pada pembelajaran pertama, media pembelajaran jaring-jaring kubus hanya berfungsi sebagai contoh jaring-jaring kubus yang sudah jadi dengan peran guru hanya melakukan peragaan, sedangkan pada pembelajaran kedua, jaring-jaring kubus dapat dikonstruksi oleh peserta didik dengan bantuan demonstrasi dan bimbingan guru. Hal ini berarti terdapat perbedaan pekembangan fungsi media pembelajaran yang awalnya hanya sebagai alat peraga menjadi media pembelajaran yang memiliki banyak fungsi dalam pembelajaran termasuk juga terdapat pembagian peran dari masing-masing baik guru, peserta didik, dan media pembelajaran.
Media-media Pembelajaran 67 Seiring dengan perkembangan zaman, media pembelajaran menjadi sangat beragam mulai dari alat peraga sederhana, media inovatif dan kreatif dari yang sederhana hingga yang membutuhkan pembuatan yang kompleks, media berbantuan teknologi (seperti proyektor dan komputer), teknologi sederhana sampai teknologi kompleks (aplikasi buatan), maupun berupa lingkungan atau kondisi. Hal ini berdampak menjadi semakin banyak fungsi media pembelajaran yang dapat bermanfaat untuk kegiatan pembelajaran, baik guru maupun peserta didik. A. Fungsi Media Pembelajaran Berikut fungsi media pembelajaran. 1. Fungsi Edukatif a. Perantara transfer imu pengetahuan Perantara pembawa informasi atau transfer ilmu pengetahuan antara penyampai (guru) dengan penerima (peserta didik) atau penyalur pesan sehingga pemahaman dapat diterima lebih mudah. Hal ini sesuai dengan definisi media menurut beberapa ahli . 1) Smaldino, Russel, Heinich, & Molenda (dalam Krcst[h^c, 2016) g_hy[t[e[h \[bw[: ‚Media, the plural of medium, are means of communication. Derived from the latin medium (beetween), the term refers to anything that carries information beetween a source and a receiver. Six basic categories of media are text, audio, video, manipulatives (objects), and people. The purpose of media is to facilitate communication and f_[rhcha‛.
68 Media-media Pembelajaran 2) Association for Educational Communications and Technology (dalam Kristandi, 2016) mendefinisikan media sebagai segala bentuk yang digunakan untuk menyalurkan informasi. pesan. 3) Romiszowsky (dalam Kristandi, 2016) menyatakan bahwa media adalah sesuatu yang berfungsi sebagai pembawa pesan yang disampaikan oleh sumber, misalnya manusia atau sumber lain kepada penerima pesan dalam hal ini adalah peserta didik. 4) Criticos (dalam Kristandi, 2016), media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan. 5) Pendapat Bretz (dalam Kristandi, 2016) yang mengatakan bahwa media adalah sesuatu yang terletak di tengah-tengah yang menghubungkan semua pihak yang membutuhkan terjadinya hubungan. b. Alat bantu atau alat peraga (demonstrasi) Media secara sederhana dapat berfungsi sebagai alat bantu untuk memeragakan atau mendemonstrasikan suatu kejadian atau suatu konsep. Sebagai contoh, dalam pelajaran biologi dengan materi proses terjadinya hujan, maka guru dapat menggunakan media berupa video pembelajaran untuk menjelaskan proses terjadinya hujan. c. Stimulus belajar Ada kalanya peserta didik merasa bosan dengan penjelasan guru yang kurang inovatif. Guru dapat memberdayakan media pembelajaran sebagai alat
Media-media Pembelajaran 69 untuk menstimulus peserta didik untuk belajar. Sebagai contoh, penggunaan gambar menu paket makanan yang menarik untuk menstimulus kognitif peserta didik sebelum masuk ke dalam konsep sistem persamaan linear. d. Alat untuk memperoleh pengalaman belajar Melalui media pembelajaran, peserta didik dapat memperoleh pengalaman belajar sendiri dalam menemukan konsep, contohnya dengan menggunakan aplikasi simulasi rangkaian listrik, peserta didik dapat mendesain, mensimulasikan, dan melihat gelombang dari rangkaian listrik. e. Alat evaluasi Media pembelajaran dapat dijadikan sebagai alat evaluasi belajar peserta didik. Evaluasi belajar peserta didik dapat dikemas lebih baik menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan evaluasi. Media yang dipilih dapat disesuaikan bentuk, jenis, dan isi media sesuai dengan tujuan evaluasi. Jenis media dapat berupa visual, audio, activity, maupun gabungan dari beberapa bentuk. Bentuk evauasi yang dipilih dapat berupa pilihan ganda, isian singkat, menjodohkan, drag and drop, drawing, esai, maupun games. Setelah jenis dan bentuk media dipilih, konten media dapat diisi dengan visual menarik. Media ini selain untuk mengukur hasil pembelajaran peserta didik juga dapat sebagai bahan refleksi untuk pembelajaran berikutnya.
70 Media-media Pembelajaran f. Mengurangi hambatan komunikasi dalam proses pembelajaran Sebagai pendidik, tentu perlu memiliki kemampuan komunkasi yang baik, namun kadang kala ada beberapa materi yang sulit untuk dijelaskan secara langsung karena jenis materi yang kompleks atau kurangnya kemampuan komunikasi guru. Hal ini dapat diatasi oleh penggunaan media pembelajaran. g. Mengurangi bahkan menghilangkan hambatan belajar Pada masa pandemi, keberadaan media pembelajaran sangatlah berarti untuk pembelajaran dari rumah. Dengan media pembelajaran dapat diakses dimana saja, kapan saja, dan oleh siapa saja secara mudah. 2. Fungsi Fiksatif dan Manipulatif (penyimpan dan penangkap suatu objek atau kejadian serta dapat dimodifikasi). Kelebihan media pembelajaran adalah media pembelajaran dapat menyimpan, menangkap, mengulang, bahkan memodifikasi (mempercepat, memperlambat, menambah, mengurangi, mengubah, dll) suatu objek atau kejadian yang biasanya dibuat untuk kejadian-kejadian yang sulit ditemui, membutuhkan waktu yang lama, beresiko jika dilakukan, terjadi di waktu lampau, jarak jauh, biaya mahal, dan sebagainya. 3. Fungsi Distributif Media pembelajaran dapat mengakomodasi kecepatan belajar dan gaya belajar peserta didik. Dalam sebuah kelas pasti terdiri dari berbagai kemampuan
Media-media Pembelajaran 71 kognitif baik advanced learner, medium learner, maupun slow learner, serta gaya belajar yang berbeda, baik itu auditori, visual, kinestetik, maupun gabungan dari beberapa gaya belajar. Sebagai seorang guru yang berfungsi sebagai fasilitator belajar harus mengoptimalkan kemampuannya untuk dapat memfasilitasi semua peserta didik dalam belajar. Melalui media pembelajaran, guru dapat membuat media pembelajaran yang dapat memfasilitasi semua gaya belajar peserta didik. Misalkan, media Power Point yang berisikan video pembelajaran dapat memfasilitasi peserta didik dengan gaya belajar visual dan auditori, untuk gaya belajar kinestetik, guru dapat menambahkan media interaktif yang berbantuan penggunaan teknologi. Media pembelajaran dapat mengakomodasi hal tersebut sehingga pembelajaran dapat lebih optimal. Selain itu, media pembelajaran dapat digunakan secara serentak dimanapun kapanpun. 4. Fungsi Ekonomis Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan daya indera, jarak, ruang, dan waktu, serta mudah diperoleh dan/atau mudah dibuat (ekonomis). B. Manfaat Media Pembelajaran Media pembelajaran yang dibuat tetap harus memperhatikan tahapan pembelajaran peserta didik, selain dengan kemampuan kognitif dan gaya belajar peserta didik. Hal ini agar fungsi media dapat berjalan dengan baik. Apabila media berfungsi sesuai fungsi nya, maka terdapat
72 Media-media Pembelajaran banyak manfaat media pembelajaran yang dapat membantu sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai rencana. Berdasarkan fungsi media pembelajaran pada paparan sebelumnya, maka manfaat media pembelajaran sebagai berikut. 1. Kognitif, yaitu memberikan stimulus belajar, meningkatkan pemahaman, mengurangi makna berganda (satu pemahaman), mempertahankan kekuatan ingatan/pemahaman lebih lama, dan menumbuhkan kreativitas. Media pembelajaran juga dapat mempermudah komunikasi verbal guru sehingga hambatan komunikasi dapat berkurang bahkan teratasi, seperti kemampuan komunikasi guru yang kurang baik, kesalahan guru dalam berkomunikasi, perbedaan pemahaman makna (makna berganda), pengucapan hal-hal yang kurang berarti dan tidak berkaitan dengan pembelajaran, dan materi menjadi lebih mudah dipahami sehingga dapat meningkatkan kualitas serta hasil belajar. 2. Afektif, yaitu menumbuhkan sikap yang positif, meningkatkan fokus (perhatian), dan meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Media pembelajaran yang dibuat biasanya melibatkan unsur menarik dan interaktif bagi peserta didik sehingga dapat menumbuhkan sikap positif minimal terhadap pembelajaran, lebih jauh lagi terhadap materi ajar yang dapat diaplikasikan kehidupan sehari-hari. Selain itu, media pembelajaran yang menarik akan meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
Media-media Pembelajaran 73 3. Psikomotorik Media pembelajaran dapat melatih kemampuan prosedural atau kemampuan praktik peserta didik. 4. Distributif Media pembelajaran dapat memfasilitasi pembelajaran berdasarkan gaya belajar maupun kecepatan daya tangkap belajar peserta didik 5. Pengalaman belajar Media pembelajaran dapat memberikan pengalaman belajar. Media pembelajaran menyajikan pembelajaran bukan hanya dengan melihat atau mendengarkan guru saja namun juga melibatkan peserta didik bahkan peserta didik mengalami proses dari hal yang sedang dipelajari. Pengalaman belajar juga memberikan keterlibatan emosi kepada peserta didik terhadap pembelajaran juga terhadap teman maupun lingkungannya. 6. Ekonomis Berdasarkan fungsinya bahwa media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan daya indera, jarak, ruang, dan waktu, maka media pembelajaran memiliki manfaat seperti berikut: a. Menyajikan kembali hal-hal yang sulit ditemui/diperoleh atau dilakukan di masa kini, kejadian di masa lampau atau bencana, dikarenakan jarak yang sangat jauh atau sudah tidak ada (punah), terlalu besar, terlalu kecil, biaya besar, berbahaya, dll, atau kejadian di masa lampau atau bencana. b. Menghemat waktu, biaya, dan tenaga
74 Media-media Pembelajaran c. Dapat dilakukan dimana saja, kapan saja, dan tahan lama. d. Mengurangi resiko celaka atau rusak pada benda asli terutama benda penting dan berharga e. Dapat mengulang materi yang diajarkan f. Dapat digunakan secara bersamaan oleh peserta didik sehingga mengurangi kuantitas g. Susunan materi lebih sistematis, lebih padat, dan mengurangi hal-hal yang tidak terlalu penting, sehingga pembelajara dapat dilaksanakan lebih efektif dan efisien. 7. Manipulatif Melalui media pembelajaran, peserta didik dapat mengamati benda secara riil (nyata) dan detail, dapat mengatur cepat lambat, arah, jarak, dll, bahkan dapat memanipulasi atau modifikasi, serta memprediksi suatu kejadian. 8. Pembelajaran berpusat pada peserta didik. Pembelajaran menggunakan media pembelajaran yang bukan hanya berfungsi sebagai alat bantu, akan terdapat pembagian peran antara guru dan peserta didik, juga keterlibatan peserta didik baik terhadap guru maupun media pembelajaran. 9. Kemandirian belajar Melalui media pembelajaran dapat menumbuhkan kemandirian belajar bagi peserta didik. Berdasarkan paparan manfaat tersebut, dapat dikatakan bahwa media pembelajaran sangat bermanfaat baik bagi guru maupun peserta didik sehingga media pembelajaran bukan hanya dapat diajdika sebagai alat
Media-media Pembelajaran 75 untuk meningkatkan kualitas pembelajaran tetapi juga dapat dijadikan sebagai pasar pendidikan. Namun, dibalik banyak kelebihan manfaat media pembelajaran, terdapat kekurangan media pembelajaran yang mungkin dapat sedikit menghambat dalam pembuatan maupun penggunaan media pembelajaran. Misalnya, tidak semua media pembelajaran dapat dibuat secara sederhana. Beberapa media pembelajaran terutama untuk pokok bahasan tertentu sulit dicari bahannya atau dibuat secara sederhana sehingga perlu persiapan lebih banyak dan lebih lama serta ide kreatif dan inovatif agar media yang dibuat atau dipakai sesuai capaian yang diharapkan. Hal ini dapat dijadikan catatan penting guru maupun pemerintah dalam menggunakan media dalam pembelajaran.
76 Media-media Pembelajaran Ketepatan dalam Memilih Media Pembelajaran eldia pelmbelajaran melrupakan salah faktolr pelnting dalam pelningkatan kualitas pelmbelajaran. Hal telrselbut diselbabkan adanya pelrkelmbangan telknololgi dalam bidang pelndidikan yang melnuntut elfisielnsi dan elfelktivitas dalam pelmbelajaran. Untuk melncapai tingkat elfisielnsi dan elfelktivitas yang olptimal, salah satu upaya yang pelrlu dilakukan adalah melngurangi bahkan jika pelrlu melnghilangkan dolminasi sistelm pelnyampaian pelajaran yang belrsifat velrbalistik delngan cara melnggunakan meldia pelmbelajaran. Selhubungan delngan pelnggunaan meldia dalam kelgiatan pelmbelajaran, para telnaga pelngajar atau guru pelrlu celrmat dalam pelmilihan dan atau pelneltapan meldia yang akan digunakannya. Kelcelrmatan dan keltelpatan dalam pelmilihan meldia akan melnunjang elfelktivitas kelgiatan pelmbelajaran yang dilakukannya. Disamping itu juga, kelgiatan pelmbelajaran melnjadi melnarik selhingga dapat melnimbulkan moltivasi belajar, dan pelrhatian siswa melnjadi telrpusat kelpada tolpik yang dibahas dalam kelgiatan M BAB 7
Media-media Pembelajaran 77 pelmbelajaran yang dilakukannya. Kelcelrmatan dan keltelpatan dalam melmilih meldia pelmbelajaran dipelngaruhi olelh banyak faktolr selpelrti luas selmpitnya pelngeltahuan dan pelmahaman telnaga pelngajar telntang kritelria dan faktolr-faktolr yang pelrlu dipelrtimbangkan selrta prolseldur pelmilihan meldia pelmbelajaran. Uraian belrikut akan melmbahas hal-hal dimaksud agar kita dalam melmilihan meldia pelmbelajaran lelbih telpat. A. Kriteria Pemilihan Media Meldia pelmbelajaran yang belranelka ragam jelnisnya telntunya tidak akan digunakan seluruhnya selcara selrelntak dalam kelgiatan pelmbelajaran, namun hanya belbelrapa saja. Untuk itu pelrlu di lakukan pelmilihan meldia telrselbut. Agar pelmilihan meldia pelmbelajaran telrselbut telpat, maka pelrlu dipelrtimbangkan faktolr/kritelria-kritelria dan langkahlangkah pelmilihan meldia. Kritelria yang pelrlu dipelrtimbangkan guru atau telnaga pelndidik dalam melmilih meldia pelmbelajaran melnurut Nana Sudjana (1990: 4-5) yakni l) keltelpatan meldia delngan tujuan pelngajaran; 2) dukungan telrhadap isi bahan pelajaran; 3) kelmudahan melmpelrolelh meldia; 4) keltelrampilan guru dalam melnggunakannya; 5) telrseldia waktu untuk melnggunakannya; dan 6) selsuai delngan taraf belrfikir anak. Selpadan delngan hal itu I Nyolman Sudana Delgelng (1993; 26- 27) melnyatakan bahwa ada seljumlah faktolr yang pelrlu dipelrtimbangkan guru/pelndidik dalam melmilih meldia pelmbelajaran, yaitu: l) tujuan instruksiolnal; 2) kelelfelktifan; 3) siswa; 4) keltelrseldiaan; 5) biaya pelngadaan; 6) kualitas telknis, Selanjutnya melnurut Basuki Wibawa dan Farida Mukti (1992/1993: 67-68) kritelria yang pelrlu
78 Media-media Pembelajaran dipelrtimbangkan dalam pelmilihan meldia yaitu: l) tujuan; 2) karaktelristik siswa; 3) alolkasi waktu; 4) keltelrseldiaan; 5) elfelktivitas; 6) kolmpatibilitas; dan 7) biaya. Belrkaitan delngan pelmilihan meldia ini, Azhar Arsyad (1997: 76-77) melnyatakan bahwa kritelria melmilih meldia yaitu: l) selsuai delngan tujuan yang ingin dicapai; 2) telpat untuk melndukung isi pelajaran; 3) praktis, luwels, dan tahan; 4) guru telrampil melnggunakannya; 5) pelngelolmpolkan sasaran; dan 6) mutu telknis. Selanjutnya Brolwn, Lelwis, dan Harclelrolad (1983: 76-77) melnyatakan bahwa dalam melmilih meldia pelrlu melmpelrtimbangkan kritelria selbagai belrikut: l ) colntelnt; 2) purpolsels; 3) approlpriatnelss; 4) colst; 5) telchnical quality; 6) circumstancels olf usels; 7) lelarnelr velrificatioln, and 8) validatioln. Dari belbelrapa pelndapat di atas, dapat ditelgaskan bahwa pada prinsipnya pelndapat-pelndapat telrselbut melmiliki kelsamaan dan saling melelngkapi. Selanjutnya melnurut helmat pelnulis yang pelrlu dipelrtimbangkan dalam pelmilihan meldia yaitu tujuan pelmbelajaran, kelelfelktifan, pelselrta didik, keltelrseldiaan, kualitas telknis, biaya, flelksibilitas, dan kelmampuan olrang yang melnggunakannya selrta alolkasi waktu yang telrseldia. Untuk melmpelrolelh gambaran yang jelas telntang hal ini akan diuraikan selbagai belrikut: 1. Tujuan pelmbelajaran. Meldia helndaknya dipilih yang dapat melnunjang pelncapaian tujuan pelmbelajaran yang telah diteltapkan selbelumnya, mungkin ada seljumlah altelrnatif yang dianggap colcolk untuk tujuantujuan itu. Seldapat mungkin pilihlah yang paling colcolk.
Media-media Pembelajaran 79 Kelcolcolkan banyak ditelntukan olelh kelselsuaian karaktelristik tujuan yang akan dicapai delngan karaktelristik meldia yang akan digunakan. 2. Kelelfelktifan. Dari belbelrapa altelrnatif meldia yang sudah dipilih, mana yang dianggap paling elfelktif untuk melncapai tujuan yang telah diteltapkan. 3. Pelselrta didik. Ada belbelrapa pelrtanyaan yang bisa diajukan keltika kita melmilih meldia pelmbelajaran belrkait delngan pelselrta didik, selpelrti: apakah meldia yang dipilih sudah selsuai delngan karaktelristik pelselrta didik, baik itu kelmampuan/taraf belrpikirnya, pelngalamannya, melnarik tidaknya meldia pelmbelajaran bagi pelselrta didik? Digunakan untuk pelselrta didik kelas dan jelnjang pelndidikan yang mana? Apakah untuk belajar selcara individual, kelolmpolk kelcil, atau kelolmpolk belsar/kelas? Belrapa jumlah pelselrta didiknya? Di mana lolkasinya? Bagaimana gaya belajarnya? Untuk kelgiatan tatap muka atau jarakjauh? Pelrtanyaanpelrtanyaan telrselbut pelrlu dipelrtimbangkan keltika melmilih dan melnggunakan meldia dalam kelgiatan pelmbelajaran. 4. Keltelrseldiaan. Apakah meldia yang dipelrlukan itu sudah telrseldia? Kalu belum, apakah meldia itu dapat dipelrolelh delngan mudah? Untuk telrseldianya meldia ada belbelrapa altelrnatif yang dapat diambil yaitu melmbuat selndiri, melmbuat belrsama-sama delngan pelselrta didik, melminjam melnyelwa, melmbeli dan mungkin bantuan. 5. Kualitas telknis. Apakah meldia meldia yang dipilih itu kualitas baik? Apakah melmelnuhi syarat selbagai meldia pelndidikan? Bagaimana keladaan daya tahan meldia yang dipilih itu?
80 Media-media Pembelajaran 6. Biaya pelngadaan. Bila melmelrlukan biaya untuk pelngadaan meldia, apakah telrseldia biaya untuk itu? Apakah yang dikeluarkan selimbang delngan manfaat dan hasil pelnggunaannya? Adakah meldia Iain yang mungkin lelbih murah, teltapi melmiliki kelelfelktifan seltara? 7. Flelksibilitas (lelntur), dan kelnyamanan meldia. Dalam melmilih meldia harus dipelrtimbangkan kelelnturan dalam arti dapat digunakan dalam belrbagai situasi dan pada saat digunakan tidak belrbahaya. 8. Kelmampuan olrang yang melnggunakannya. Beltapapun tingginya nilai kelgunaan meldia, tidak akan melmbelri manfaat yang banyak bagi olrang yang tidak mampu melnggunakannya. 9. Alolkasi waktu, waktu yang telrseldia dalam prolsels pelmbelajaran akan belrpelngaruh telrhadap pelnggunaan meldia pelmbelajaran. Untuk itu keltika melmilih meldia pelmbelajaran kita dapat melngajukan belbelrapa pelrtanyaan selpelrti; apakah delngan waktu yang telrseldia cukup untuk pelngadaan meldia, apakah waktu yang telrseldia juga cukup untuk pelnggunaannya. B. Langkah-Langkah Pemilihan Media Ada belbelrapa langkah yang dapat ditelmpuh dalam pelmilihan meldia pelmbelajaran. Pelndapat Gagnel dan Briggs yang dikutip olelh Molhammad Ali (1984: 73) melnyarankan langkah-langkah dalam melmilih meldia pelngajaran yaitu: l) melrumuskan tujuan pelmbelajaran, 2) melngklasifikasi tujuan belrdasarkan dolmelin atau tipel belajar, 3) melmilih pelristiwa-pelristiwa pelngajaran yang akan belrlangsung, 4)
Media-media Pembelajaran 81 Melnelntukan tipel pelrangsang untuk tiap pelristiwa, 5) melndaftar meldia yang dapat digunakan pada seltiap pelristiwa dalam pelngajaran, 6) Melmpelrtimbangkan (belrdasarkan nilai kelgunaan) meldia yang dipakai. 7) Melnelntukan meldia yang telrpilih akan digunakan, 8) melnulis rasiolnal (pelnalaran) melmilih meldia telrselbut, 9) Melnuliskan tata cara pelmakaiannya pada seltiap pelristiwa, dan 10) Melnuliskan script pelmbicaraan dalam pelnggunaan.meldia. Selaras delngan hal telrselbut, Andelrsoln (1976) melnyarankan langkah-langkah yang pelrlu ditelmpuh dalam pelmilihan meldia pelmbelajaran, yaitu: 1. Langkah l : Pelnelrangan atau Pelmbelajaran Langkah pelrtama melnelntukan apakah pelnggunaan meldia untuk kelpelrluan infolrmasi atau pelmbelajaran. Meldia untuk kelpelrluan infolrmasi, pelnelrima infolrmasi tidak ada kelwajiban untuk dielvaluasi kelmampuan/keltelrampilanr ya dalam melnelrima infolrmasi, seldangkankan meldia untuk kelpelrluan pelmbelajaran pelnelrima pelmbelajaran harus melnunjukkan kelmampuannya selbagai bukti bahwa melrelka telah belajar. 2. Langkah 2: 'Telntukan Transmisi Pelsan balam kelgiatan ini kita selbelnarnya dapat melnelntukan pilihan, apakah dalam prolsels pelmbelajaran akan digunakan 'alat bantu pelngajaran' atau 'meldia pelmbelajaran'. Alat bantu pelngajaran alat yang didelsain, dikelmbangkan, dan diprolduksi untuk melmpelrjelas telnaga pelndidik dalam melngajar. Seldangkan meldia pelmbelajaran adalah meldia yang melmungkinkan telrjadinya intelraksi antara prolduk pelngelmbang meldia dan pelselrta didik/pelngguna. Atau delngan kata Iain pelran pelndidik
82 Media-media Pembelajaran selbagai pelnyampai matelri pelmbelajaran digantikan olelh meldia. 3. Langkah 3: Telntukan Karaktelristik Pelajaran Asumsi kita bahwa kita telah melnyusun disain pelmbelajaran, dimana kita telah melakukan analisis telntang melngajar, melrumuskan tujuan pelmbelajaran, telah melmilih matelri dan meltolael. Selanjutnya pelrlu dianalisis apakah tujuan pelmbelajaran yang telah ditelntukan itu telrmasuk dalam ranah kolgnitif, afelktif atau psikolmoltolr. Masing-masing ranah tujuan telrselbut melmelrlukan meldia yang belrbelda. 4. Langkah 4: Klasifikasi Meldia Meldia dapat diklasifikasikan selsuai delngan Ciri khusus masing-masing Ineldia. Belrdasarkan pelrselpsi dria manusia nolrmal meldia dapat diklasifikasikan melnjadi meldia audiol, meldia videlol, dan audiol visual. Belrdasarkan Ciri dan belntuk fisiknya meldia dapat dikelolmpolkkan melnjadi meldia prolyelksi (diam dan gelrak) dan meldia noln prolyelksi (dua dimelnsi dan tiga dimelnsi). Seldangkan jika diklasifikasikan belrdasarkan kelbelradaannya, meldia dikelolmpolkkan melnjadi dua yaitu meldia yang belrada di dalam ruang kelas dan meldia-meldia yang belrada di luar ruang kelas. Masingmasing meldia telrselbut melmiliki kelelbihan dan kelkurangan bila dibandingkan delngan meldia Iainnya. 5. Langkah 5: Analisis karaktelristik masing-masing meldia. Meldia pelmbelajaran yang banyak macamnya pelrlu dianalisis kelelbihan dan kelkurangannya dalam melncapai tujuan pelmbelajaran yang telah diteltapkan. Pelrtimbangan pula dari aspelk elkolnolmi dan
Media-media Pembelajaran 83 keltelrseldiaannya. Dari belrbagai altelrnatif kelmudian dipilih meldia yang paling telpat. C. Prinsip-Prinsip Penggunaan Media Pembelajaran Pelnggunaan meldia pelmbelajaran dalam prolsels pelmbelajaran akan melmbelri kolntribusi telrhadap elfelktivitas pelncapaian tujuan pelmbelajaran. Belrbagai hasil pelnelitian pada intinya melnyatakan bahwa belrbagai macam meldia pelmbelajaran melmbelrikan bantuan sangat belsar kelpada pelselrta didik dalam prolsels pelmbelajaran. Namun delmikian pelran telnaga pelngajar itu selndiri juga melnelntukan telrhadap elfelktivitas pelnggunaan meldia dalam pelmbelajaran. Pelran telrselbut telrcelrmin dari kelmampuannya dalam melmilih meldia yang digunakan. Pelnggunaan meldia pelmbelajaran dalam prolsels pelmbelajaran pelrlu melmpelrtimbangkan belbelrapa prinsip, yaitu: 1. Tidak ada satu meldia pun yang paling baik untuk selmua tujuan. Suatu meldia hanya colcolk untuk tujuan pelmbelajaran telrtelntu, teltapi mungkin tidak colcolk untuk pelmbelajaran yang Iain. 2. Meldia adalah bagian intelgral dari prolsels pelmbelajaran. Hal ini belrarti bahwa meldia bukan hanya selkeldar alat bantu melngajar guru saja, teltapi melrupakan bagian yang tak telrpisahkan dari prolsels pelmbelajaran. Pelneltapan suatu meldia haruslah selsuai delngan kolmpolneln Iain dalam pelrancangan pelmbelajaran. Tanpa alat bantu melngajar mungkin pelmbelajaran teltap dapat belrlangsung, teltapi tanpa meldia itu tidak akan telrjadi.
84 Media-media Pembelajaran 3. Meldia apapun yang helndak digunakan, sasaran akhirnya adalah untuk melmudahkan belajar pelselrta didik. Kelmudahan belajar pelselrta didik haruslah dijadikan acuan utama pelmilihan dan pelnggunaan suatu meldia. 4. Pelnggunaan belrbagai meldia dalam satu kelgiatan pelmbelajaran bukan hanya selkeldar selingan/pelngisi waktu atau hiburan, melainkan melmpunyai tujuan yang melnyatu delngan pelmbelajaran yang belrlangsung. 5. Pelmilihan meldia helndaknya olbjelktif, yaitu didasarkan pada tujuan pelmbelajaran, tidak didasarkan pada kelselnangan pribadi telnaga pelngajar. 6. Pelnggunaan belbelrapa meldia selkaligus akan dapat melmolingungkan pelselrta didik. Pelnggunaan multi meldia tidak belrarti melnggunakan meldia yang banyak selkaligus, teltapi meldia telrtelntu dipilih untuk tujuan telrtelntu dan meldia yang Iain untuk tujuan yang Iain pula. 7. Kelbaikan dan kelkurangan meldia tidak telrgantung pada kelkolnkritan dan kelabstrakannya saja. Meldia yang kolnkrit ujudnya, mungkin sukar untuk dipahami karelna rumitnya, teltapi meldia yang abstrk dapat pula melmbelrikan pelngelrtian yang telpat. D. Pola Penggunaan Media Pembelajaran Selcara umum pola pelnggunaan meldia pelmbelajaran dikelolmpolkkan melnjadi dua yaitu pola pelnggunaan di dalam kelas dan pola pelnggunaan di luar kelas. Pola pelnggunaan di dalam kelas atau pada pelmbelajaran tatap muka, meldia pelmbelajaran digunakan untuk melnunjang
Media-media Pembelajaran 85 pelnyajian matelri pelmbelajaran selhingga lelbih mudah dipahami pelselrta didik yang pada akhirnya tujuan pelmbelajaran yang telah dirumuskan dapat telrcapai delngan baik. Seldangkan pola pelnggunaan meldia pelmbelajaran di luar kelas, meldia pada umumnya digunakan untuk belajar mandiri dan belajar jarak jauh. Meldia yang digunakan antara Iain moldul, kaselt/CD, VCD dan intelrnelt. E. Langkah-Langkah Penggunaan Media Pembelajaran Meldia pelmbelajaran yang telah dipilih agar dapat digunakan selcara elfelktif dan elfisieln pelrlu melnelmpuh langkah-langkah selcara sistelmatis. Ada tiga langkah yang polkolk yang dapat dilakukan yaitu pelrsiapan, pelaksanaan/pelnyajian, dan tindak lanjut. 1. Persiapan Pelrsiapan maksudnya kelgiatan dari selolrang telnaga pelngajelr yang akan melngajar delngan melnggunakan meldia pelmbelajaran. Kelgiatan-kelgiatart yang dapat dilakukan telnaga pelngajar pada langkah pelrsiapan diantaranya: a) melmbuat relncana pelaksanaan pelmbelajaran/pelrkuliahan selbagaimana bila akan melngajar selpelrti biasanya. Dalam relncana pelaksanaan pelmbelajaran/pelrkuliahan cantumkan meldia yang akan digunakan. b) melmpelajari buku peltunjuk atau bahan pelnyelrta yang telah diseldiakan, c) melnyiapkan dan melngatur pelralatan yang akan digunakan agar dalam pelaksanaannya nanti tidak telrburu-buru dan melncari-cari lagi selrta pelselrta didik dapat melihat dan melndelngar delngan baik.
86 Media-media Pembelajaran 2. Pelaksanaan/Penyajian Telnaga Pelngajar pada saat melakukan prolsels pelmbelajaran delngan melnggunakan meldia pelmbelajaran pelrlu melmpelrtimbangkan selpelrti: a) yakinkan bahwa selmua meldia dan pelralatan telah lelngkap dan siap untuk digunakan. b) jelaskan tujuan yang akan dicapai, c) jelaskan lelbih dahulu apa yang harus dilakukan olelh pelselrta didik sel ama prolsels pelmbelajaran, d) hindari keljadian-keljadian yang selkiranya dapat melngganggu pelrhatian/kolnselntrasi, dan keltelnangan pelselrta didik. 3. Tindak lanjut Kelgiatan ini pelrlu dilakukan untuk melmantapkan pelmahaman pelselrta didik telntang matelri yang dibahas delngan melnggunakan meldia. Disamping itu kelgiatan ini dimaksudkan untuk melngukur elfelktivitas pelmbelajaran yang telah dilakukannya. Kelgiatan-kelgiatan yang dapat dilakukan diantaranya diskusi, elkspelrimeln, olbselrvasi, latihan dan tels. Meldia pelmbelajaran melrupakan faktolr pelnting dalam pelningkatan kualitas pelmbelajaran. Meldia pelmbelajaran sangat banyak macamnya, telntunya tidak digunakan selkaligus. Untuk itu pelrlu dipilih selcara celrmat, meldia mana yang lelbih telpat untuk melncapai tujuan pelmbelajdran yang telah diteltapkan. Ada belbelrapa kritelria dan langkah yang pelrlu dipelrhatikan dalam pelmilihan meldia. Kritelria yang dimaksud yaitu tujuan pelmbelajaran, kelelfelktifan, karaktelristik pelselrta didik, keltelrseldiaan, kualitas telknis, biaya, flelksibilitas, kelmampuan olrang yang melnggunakannya dan waktu yang telrseldia. Langkahlangkah yang pelrlu dipelrtimbangkan dalam pelmilihan meldia pelmbelajaran yaitu kelgiatan pelnelrangan atau
Media-media Pembelajaran 87 pelmbelajaran, Telntukan transmisi pelsan, Telntukan karaktelristik pelajaran, Klasifikasi meldia, dan Analisis karaktelristik masingmasing meldia. Beltapapun baiknya meldia yang telah dipilih, bila tidak digunakan delngan baik telntunya tidak banyak manfaatnya. Dalam pelnggunaan meldia pelmbelajaran telrdapat dua pola yang dapat dilakukan yaitu pola pelnggunaan di dalam kelas dan pola pelnggunaan di luar kelas. Adapun prolseldur polkolk yang dapat dilakukan dalam pelnggunaan meldia pelmbelajaran yaitu pelrsiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut.
88 Media-media Pembelajaran Pola- Pola Pembelajaran Konvensional endidikan telah menjadi pijakan penting dalam perkembangan manusia (Simbolon et al., 2018; Arifin, 2020; Septianti & Afiani, 2020; Fitri, 2021), memberikan struktur bagi individu dalam memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman (Pahliwandari, 2016; Alpian, Y., Anggraeni, S. W., Wiharti, U., & Soleha, 2019; Gannika & Sembiring, 2020). Seiring berjalannya waktu, pola pembelajaran konvensional telah menjadi elemen utama dalam membentuk cara kita belajar (Wulandari & Daryati, 2019; Rokhayati, 2016; Fahrudin, Ansari & Ichsan, 2021), menyampaikan pendidikan di lingkungan formal seperti ruang kelas dan pusat pelatihan. Pola pembelajaran konvensional mencakup beragam metode, praktik dan pendekatan yang telah berkembang selama berabadabad untuk memfasilitasi pengajaran dan pembelajaran yang efektif yang diberikan secara tatap muka (D_fc[fciǧfu, 2012; Volchenkova, K., & Bryan, 2016). Pola ini telah terakar dalam sistem pendidikan tradisional dan terus diperbaiki dan disesuaikan dengan kebutuhan pembelajar yang berbeda-beda dalam berbagai budaya dan masyarakat. Tergantung pada kemampuan guru didalam mengadopsi, mengembangkan dan P BAB 8
Media-media Pembelajaran 89 mendesain pembelajaran standar (Ananga, 2017) Salah satu ciri khas dari pola pembelajaran konvensional adalah penekanannya pada interaksi langsung antara pendidik dan siswa, Interaksi langsung ini mendorong pertukaran ide yang dinamis, mendorong partisipasi aktif (Sarkar, 2020; Louis-Jean and Cenat, 2020), dan memberikan umpan balik seketika, menciptakan lingkungan yang mendukung pembelajaran mendalam dan pemahaman. Struktur dan organisasi pola pembelajaran konvensional sering mengikuti model hierarkis, di mana seorang guru atau instruktur berperan sebagai figur otoritas yang membimbing siswa melalui kurikulum yang telah ditentukan sebelumnya. Kemajuan berurutan dari topik dan konsep memungkinkan pembelajar untuk membangun pengetahuan mereka, secara bertahap maju dari prinsip-prinsip dasar menuju materi yang lebih kompleks. Pola pembelajaran konvensional juga sering mengandalkan penilaian dan ujian standar sebagai cara untuk mengevaluasi pemahaman dan penguasaan siswa terhadap materi. Penilaian ini bertujuan untuk mengukur kemajuan individu, mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki, dan memberikan ukuran pencapaian akademik. Namun, pola pembelajaran konvensional juga mendapat kritik . Beberapa kritikus berpendapat bahwa pola ini dapat membatasi kreativitas dan berpikir kritis, karena lebih fokus pada hafalan dan kepatuhan terhadap metode yang telah ditentukan. Selain itu, pola pembelajaran yang bersifat "one-size-fits-all" ini mungkin tidak cocok untuk gaya belajar dan preferensi yang beragam dari setiap siswa.
90 Media-media Pembelajaran Dalam era kemajuan teknologi dan inovasi yang cepat, pendidikan mengalami transformasi yang signifikan (Muchsin, 2021; Pattiasina and Ningrat, 2021). Teknologi digital, platform pembelajaran online, dan pendekatan pembelajaran personalisasi menjadi tantangan bagi pola pembelajaran konvensional, memberikan kemungkinan baru dalam pendidikan yang melebihi batasan kelas tradisional. Dalam tulisan ini, kita akan menjelajahi lebih dalam tentang pola pembelajaran konvensional, menelusuri kelebihan, keterbatasan, dan implikasi pada pembelajaran. Dengan mempelajari konteks sejarahnya, dasar-dasar pedagogisnya, dan relevansinya saat ini, kita akan memperoleh pemahaman yang komprehensif tentang pola ini dan perannya dalam perkembangan pendidikan yang terus berubah. A. Pola Pembelajaran Konvensional Pola pembelajaran konvensional merujuk pada metode dan pendekatan tradisional yang umum digunakan dalam sistem pendidikan (Wirasasmita et al., 2020; Fahrudin, Ansari and Ichsan, 2021). Pola ini berakar dalam praktik yang sudah mapan dan telah diikuti selama bertahun-tahun. Mereka umumnya melibatkan pengaturan kelas yang terstruktur, pembelajaran yang berpusat pada guru (Jensen, Betz and Zigarmi, 1978; Noka Saputra, Said and Defitriani, 2019), penilaian standar, dan kurikulum yang tetap. Dalam pola pembelajaran konvensional, peran guru sebagai sumber pengetahuan dan otoritas utama di kelas. Mereka memberikan ceramah, menyediakan informasi, dan membimbing siswa melalui pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya. Fokus utamanya adalah pada buku