The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Buku ini adalah sebuah karya yang didalamnya termuat kisah-kisah nyata yang dialami langsung oleh karyawan RSU PKU Muhammadiyah Bantul. Dari kisah itulah, para karyawan mendapatkan pengalaman yang sangat luar biasa dan membuat hidup ini terasa berwarna. Buku ini juga memberikan motivasi bagi kita untuk saling tolong-menolong dan saling menghargai antara manusia satu dengan manusia yang lain. Tidak ada manusia yang bisa hidup sendiri, pasti membutuhkan pertolongan orang lai

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by library mpidepok, 2023-10-24 11:01:29

Dua Puluh Tiga Kisah Nyata Cermin Kehidupan: Belajar Mengambil Hikmah Luar biasa dari Orang-Orang Biasa.

Buku ini adalah sebuah karya yang didalamnya termuat kisah-kisah nyata yang dialami langsung oleh karyawan RSU PKU Muhammadiyah Bantul. Dari kisah itulah, para karyawan mendapatkan pengalaman yang sangat luar biasa dan membuat hidup ini terasa berwarna. Buku ini juga memberikan motivasi bagi kita untuk saling tolong-menolong dan saling menghargai antara manusia satu dengan manusia yang lain. Tidak ada manusia yang bisa hidup sendiri, pasti membutuhkan pertolongan orang lai

Keywords: Kisah-kisah Inspiratif,Motivasi,Kisah-kisah nyata

[] 199 [] Cermin Kehidupan tanyaku. “Bapak Jazwadi, Mbak, rumahku di daerah pertigaan Cepit, Mbak. Kebetulan kemarin pas lewat koq ada beberapa remaja baru berebutan dompet. Mereka membuka dompet dan mengambil isinya. Setelah itu dompet dibuang dipinggir jalan. Pas bapak tanya koq uangnya diambil to? Kasihan yang punya nanti. Mereka hanya berlalu tanpa memperdulikanku, Mbak. Ya aku ambil saja dompetnya. Setelah aku cek ternyata tidak ada alamat Bantul. Hanya plastik obat ini yang ada logo RSU PKU Muhammadiyah Bantul. Makanya saya kemari. Saya berfikir, pasti ada informasi tentang pemilik dompet ini. Dan Alhamdulillah ternyata bisa ketemu.” “Terima kasih ya, Pak, atas bantuan Bapak, dompet saya bisa kembali. Yang terpenting surat-surat dan anting ini,” kataku sambil memegang antingku yang sudah patah yang aku bungkus dengan plastik logo RSU PKU Muhammadiyah Bantul. Plastik logo ini sudah agak pudar. Tapi ternyata malah menjadi petunjuk buat Bapak Jazwadi untuk mengembalikan dompet merahku. Setelah berbincang-bincang sebentar, Bapak Jazwadi berpamitan pulang. Aku menyalami bapak Jazwadi dengan memberikan uang limapuluh ribuan dua lembar. “Mbak, saya gak ada pamrih koq memberikan dompet ini,” kata Bapak Jazwadi sambil mundur satu langkah. “Bapak, saya ikhlas memberikan ini, jangan dilihat jumlahnya, ini sebagai ujud terima kasih saya karena Bapak sudah menemukan dompet saya,“ Kataku sambil memberikan amplop


[] 200 [] 23 Kisah Nyata uang tadi. Akhirnya Bapak Jazwadi mau menerima. Pak Jazwadi berpamitan pulang, akupun mengantarkan sampai ke pintu koridor utama. Sambil mengucapkan salam, Pak Jazwadi meninggalkan RS PKU Muhammadiyah Bantul. Aku lega. Dompetku sudah ketemu. Dompet merahku. Dompet kesayanganku. Aktifitas sore ini tak berbeda dengan awal shift tadi, pasien satu persatu datang, satu persatu pulang. Tak ada kesibukan yang berarti. Waktu menunjukkan pukul 19.00 WIB. Suami dan anakku sudah menjemputku. “Mama, Aza belum makan. Aza pingin makan di restoran kemarin,” pinta Aza anakku yang paling kecil sendiri sambil memandangiku. “Iya, bentar lagi kita makan ya, nunggu pasien sepi,” jawabku ambil kucubit pipi cempluknya. “Asyiiiikkk”, Aza bersorak kegirangan. Setelah berpamitan untuk makan malam, kami keluar. Saat sampai di restoran yang dituju, mataku tertuju pada benda kotak berwarna putih. Itu adalah handphone keluaran terbaru. Kalau ditaksir harganya sekitar 6 jutaan. “Wah, ada handphone tertinggal nih,” pikirku. Terjadi diskusi antara aku dan suami. “Ini handphone siapa ya mas, pasti ada yang kelupaan. Gimana nih mo dikasihke ke siapa?’ tanyaku kebingungan. “Kayaknya handphone ini mahal harganya, ini kan keluaran terbaru. Gimana kalau aku ambil saja, aahh tapi kasihan yang punya. Pasti banyak informasi yang sangat penting di hape


[] 201 [] Cermin Kehidupan ini. Aku belum pernah punya handphone mahal. Pasti asyik dan keren kalau aku punya handphone ini.” Batinku berkecamuk antara mau mengembalikan atau mengambilnya. “Udah ditunggu aja, bentar lagi kan pasti ada yang nelpon handphon itu, langsung kita balikin aja,” tegas suamiku. Benar saja selang 15 menit, ada telepon masuk. “Jangan diangkat dulu, kalau memang dia nyari handphone ini, nanti mesti nelponnya berkali-kali.” Cegah suamiku. Telepon berdering sekitar 10x dengan nomor yang sama. Kemudian disusul dengan sms masuk. “Maaf, siapa yang menemukan handphone ini harap menghubungi nomor ini. Terima kasih”. Begitu bunyi sms tadi. Aku membalas sms itu, ”Iya, saya yang menemukan handphone ini. Kita ketemu sekarang atau besok pagi?’ balasku. Kemudian handphone itu berbunyi lagi. “Assalamu ’alaikum”, aku jawab telephone tadi. “Wa’alaikumussalam, Mbak, saya pemilik handphone yang Mbak temukan. Posisi Mbak sekarang dimana?” tanya penelepon. Suara itu seorang wanita setengah baya. “Masih di restoran bu, tapi dah selesai nih. Mau pulang. Tapi saya masih ke PKU dulu. Apakah ibu mau bertemu sekarang?,” jawabku. “Iya, Mbak, saya menuju restoran sekarang ya. Bisa nunggu sebentar?” tanya Ibu tadi. “Kita bertemu di RS PKU Muhammadiyah Bantul saja, Bu, kebetulan saya baru jaga sore. Saya tunggu sampai jam 20.30 WIB ya Bu, di Poliklinik,” jawabku.


[] 202 [] 23 Kisah Nyata “Oke, saya segera meluncur ke PKU, Mbak, ditunggu ya. Assalamu’alaikum,” kata ibu tadi sambil menutup percakapan. Selang 10 menit, telephone bordering. Aku mengangkat telephone sambil berjalan keluar mencari seseorang yang sekiranya juga sedang melakukan panggilan. Belum juga diangkat telephon itu, mataku tertuju pada seorang ibu dengan membawa handphone beserta seorang gadis, yang aku kira itu adalah anaknya. “Ibu yang menelephon tadi?” tanyaku. “Iya, Mbak. Mbak yang menemukan handphone ya. Tadi handphone ada dimana? Soalnya tadi yang bawa anakku ini,” Si Ibu tadi menunjuk anak gadis yang ada disampingnya. “Tadi saya menemukan di restoran itu, saya berfikir kalau tidak diamankan, nanti bisa diambil orang yang tidak bertanggung jawab”, terangku. “Terima kasih, ya Mbak, sudah menemukan dan mengembalikan handphone ini. Saya sudah panik, karena semua data relasi ada di sini. Bisa kacau semuanya,” terang si Ibu. “Tadi itu handphone di pake anak saya buat main game, eh setelah selesai makan koq malah lupa gak dibawa pulang,” terang ibu lagi. Aku hanya tersenyum, mendengarkan cerita ibu tadi. “Ya udah, Mbak, ini ada sedikit uang tanda terima kasih karena udah menemukan handphone ini dan mengembalikannya. Jangan dilihat jumlahnya,” pinta si Ibu sambil memberikan lembaran uang ratusan ribu rupiah. “Ibu, saya ikhlas. Saya tidak mengharapkan imbalan apapun


[] 203 [] Cermin Kehidupan dari Ibu. Saya sudah senang bisa membantu. Demi Allah saya Ikhlas,” tegasku sambil mendorong tangan ibu menolak pemberian uang tersebut. Sedikit terjadi dorong-dorongan kecil antara tangan ibu dengan tanganku. Si Ibu berjalan menuju ke meja poliklinik sambil meletakkan uang tadi. Ibu itu langsung pergi sembari berkata, ”Mbak, tolong diterima ya, ini ujud terima kasih saya karena sudah dibantu”. Kemudian si Ibu setengah berlari menjauh takut kalau aku kejar. Aku bingung. Aku lihat beberapa pasang mata pasien menuju ke arah kami, mengamati apa yang terjadi. Ada seorang pasien berkata,” Udah mbak diterima saja, anggap itu rizki Mbak hari ini”. “Iya ya, Pak”, kataku sambil kebingungan antara mau mengejar si Ibu tadi sama meninggalkan uang yang tergeletak di meja. Kuambil uang yang berserakan di meja tadi. Saat aku lihat ke depan, si Ibu dan anak gadisnya sudah tidak terlihat. Aku menuju ruangan poliklinik yang sepi. Antara bingung dan bahagia. Aku mendapat rizki yang tidak terduga. Dompet sudah ketemu dan beberapa lembar uang ratusan. Setelah aku hitung, ternyata tepat sepuluh kalinya uang yang aku berikan kepada Bapak Jazwadi tadi siang. Aku berfikir, apakah karena aku sudah memberikan uang kepada Bapak Jazwadi tadi dengan ikhlas maka Allah akan melipatgandakan uang tadi lewat Ibu tadi. Banyak sekali pertanyaan yang muncul di pikiranku yang muncul


[] 204 [] 23 Kisah Nyata mengkaitkan dua peristiwa hari ini. Aku teringat dengan kalimat seorang ustadz terkenal saat memberikan tausiyah di salah satu televisi. Ustadz ini menjelaskan tentang Matematika sedekah. Rupanya ini yang sedang aku alami. Alhamdulillah segala puji bagi Allah. Allah Maha Mengetahui lagi Maha Penyayang umatnya.


[] 205 [] Cermin Kehidupan SENTUHAN SPESIAL UNTUK SI BUAH HATI SPESIAL Dikisahkan bahwa pasien ini terlahir sebelas tahun yang lalu di RSU PKU Muhammadiyah Bantul, tepatnya tanggal 26 Februari 2005. Sebut saja namanya Syafa, lahir dengan asfiksia berat dirawat oleh dr. Sasmito Nugroho, Sp.A. Syafa mengalami kejang sejak lahir dan dinyatakan boleh rawat jalan setelah 10 hari dirawat inap. Saat Syafa berumur 45 hari, ia ditemukan kelainan yaitu terjadi overlapping tulang kepala yang dikenal dengan cranio sinartrosis. Dokter anak menyampaikan hasil pemeriksaan kepada orang tua Syafa dan mengatakan bahwa Syafa harus dirujuk ke bagian bedah syaraf di RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta karena kondisi Syafa yang harus menjalani pembedahan. OLEH: ZULAIKHAH, AMK. BAGIAN POLIKLINIK


[] 206 [] 23 Kisah Nyata Kedua orang tua Syafa sangat kaget, terutama ibunda Syafa yang hanya dapat meneteskan air mata mendengar informasi tersebut. Sementara, ayah Syafa terlihat selalu memberi dukungan kepada istrinya agar selalu bersabar menerima ketentuan Allah SWT terhadap buah hatinya. Saat menjalani pemeriksaan di Poliklinik Bedah Syaraf RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta, Syafa didiagnosis mengalami cerebral palsy atau kelumpuhan otak, menjalani pembedahan dan dirawat inap selama 5 hari. Menjalani hari-hari merawat buah hati dengan kondisi yang lemah dan tumbuh kembang yang terganggu tentu membutuhkan kesabaran yang berlipat. Saat berusia 4 bulan, kondisi Syafa mulai tampak tidak sesuai dengan tumbuh kembang bayi seusianya. Usia 3 bulan ia sudah bisa tengkurap, namun saat 4 bulan ia hanya bisa telentang, kedua tangan kaku (spasme) dan selalu mengepal. Lalu Syafa disarankan untuk mengikuti program Fisioterapi di RSUP dr. Sardjito Yogyakarta oleh dokter anak. Syafa juga diketahui menderita gangguan penglihatan dan pendengaran setelah dilakukan pemeriksaan mata dan tes BERRA (tes pendengaran). Setelah mengetahui bahwa Syafa mengalami banyak gangguan dan keterlambatan tumbuh kembang, orang tuanya bertekad untuk memberikan yang terbaik bagi kesehatan buah hatinya. Segala upaya ditempuh, dengan dana seadanya, Syafa menjalani banyak pemeriksaan dan terapi di beberapa klinik dan rumah sakit.


[] 207 [] Cermin Kehidupan Berbulan-bulan bahkan sampai bertahun-tahun menjalani berbagai macam terapi (fisioterapi, okupasi terapi dan terapi wicara) kadang mendatangkan kejenuhan bagi orang tua Syafa karena hasilnya seperti tak bermakna, kondisi Syafa terlihat sama saja. Namun, semangat orang tua Syafa kembali ketika Syafa bisa berjalan di usia 3 tahun. Hal ini tidak sesuai dengan prediksi dokter Rehabilitasi Medik yang mengatakan bahwa sesuai teori Syafa akan bisa berjalan kurang lebih pada usia 7 tahun. Allah SWT berkehendak lain, manusia hanya harus terus berusaha dan Allah yang akan menentukan hasilnya. Singkat cerita, dari berbagai perjalanan panjang menjalani proses terapi, diperlukan sentuhan dan pengasuhan yang spesial untuk Syafa. Dalam artikel ini, ibu Syafa akan memberikan sedikit tips kepada pembaca tentang cara mengasuh anak berkebutuhan khusus dengan cerebral palsy. 1. Membuat Jadwal Fisioterapi di Rumah Bagi orang tua yang bekerja di luar rumah, jadwal ini bisa menjadi panduan dan evaluasi perkembangan buah hati. Hal ini bisa menjadi pengingat untuk mengontrol diri dan mengantisipasi lupa. Ayah dan Ibu juga harus konsisten dengan jadwal yang telah di buat dan memberikan terapi kepada anaknya di rumah dengan meniru terapi yang telah di dapat dari ahli fisioterapi. Fisioterapi di rumah sangat efektif dilakukan karena anak bisa rileks jika di rumah bersama orang tua, jadwal bisa dibuat sesuai kebutuhan.


[] 208 [] 23 Kisah Nyata Contoh jadwal dalam satu bulan adalah sebagai berikut: No. Jenis Terapi 1. Melatih tengkurap 2. mengelus kepala 3. melatih ongkok-ongkok 4 memijit, meluruskankan kaki dan tangan 5. melatih tangan memegang bola 6. dll...sesuai kasus anak 2. Mengikuti Terapi di Pelayanan Kesehatan Syafa mengalami banyak keterlambatan perkembangan dan gangguan indera. Ia mulai menjalani terapi sejak usia 7 bulan di RSUP dr. Sardjito, Rizki Amalia Medika, RSU PKU Muhammadiyah Bantul, RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta, dan klinik-klinik yang lain. 3. Bergabung di Komunitas Cerebral Palsy Manfaatnya sangat banyak karena kita bisa berbagi ilmu dan pengalaman. Bisa membesarkan hati karena ternyata banyak juga orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus seperti cerebral palsy. Selain itu, kita juga bisa mendapatkan ilmu terbaru dari mengikuti komunitas tersebut. 4. Anak Berkebutuhan Khusus Harus Sekolah Syafa saat ini duduk di kelas empat SLB Bhakti Wiyata di Kulon Progo. Banyak yang didapatkan di sekolah, sosialisasi anak semakin baik, walaupun membutuhkan perjuangan dan


[] 209 [] Cermin Kehidupan pengorbanan baik waktu, tenaga, pikiran dan dana. Awalnya Syafa penakut, selalu menangis, tidak mau masuk kelas dan harus ditunggu. Proses adaptasi memakan waktu 2 tahun. Masih ada orang tua yang malu dan enggan menyekolahkan anaknya di SLB. Kondisi ini justru akan membebani orang tua kelak. Target sekolah bagi anak berbeda-beda sesuai kasusnya. Setidaknya, anak akan diajari mandiri, tidak merepotkan orang lain dan banyak yang berkiprah di masyarakat sebagaimana anak pada umumnya. Antar wali murid juga bisa saling berbagi ilmu dan pengalaman, juga bertambah silaturahminya dengan bapak/ibu guru. Ketika anak berkebutuhan khusus dibiarkan di rumah dan di asuh tanpa ilmu, maka kondisi anak akan bertambah buruk dan dapat menjadikan beban bagi orang tua di masyarakat. 5. Melibatkan Saudara (Adik dan Kakak) Syafa bersama adik-adiknya selalu bermain dan belajar bersama, walaupun dalam prosesnya banyak konflik dan membutuhkan kesabaran orang tua. Pernah suatu saat adiknya minta diceboki (umur 5 tahun) saat selesai BAB. Namun ibu Syafa menolak menceboki, karena Syifa sudah bisa cebok sendiri. Syifa pun berkata kepada ibunya, “Mas Syafa saja sudah besar, kok masih diceboki?” Lantas ibu Syafa menjawab, “Mas itu sakit, sehingga belum bisa cebok sendiri, harus diceboki ibu.”


[] 210 [] 23 Kisah Nyata 6. Mengikuti Forum-forum Ilmiah dan Banyak Membaca Buku Syafa sudah bisa membaca (Alhamdulillah...), walau belum lancar sekali karena ada gangguan penglihatan dan belum memakai kacamata. Metode yang dipakai orang tua Syafa untuk mengajari membaca adalah metode Glann Doman, yaitu teknik cepat membaca bagi anak yang bisa diterapkan untuk anak berkebutuhan khusus sejak usia 1,5 tahun. Caranya dengan membuat kartu-kartu yang ditulis kata-kata sederhana, yang sering dilihat anak mulai dari meja, kursi, ayah, ibu, adik, kakak, anggota tubuh dan lain sebagainya. Demikian tulisan singkat ini saya sampaikan, semoga bisa menjadi tambahan ilmu bagi kita semua khususnya pemerhati dan orang tua anak berkebutuhan khusus dengan cerebral palsy. Jika ingin saling berbagi dapat menghubungi ibu Syafa di nomor 085103029036. Semoga bermanfaat.


[] 211 [] Cermin Kehidupan NIKMATNYA BERSYUKUR DAN SALING MEMULIAKAN Istiqomah Nur’Aini S.Kep., Ns. Bangsal Al-Insan RSU PKU Muhammadiyah Bantul Bekerja adalah kodrat hidup, baik kehidupan spiritual, intelektual, fisik biologis, maupun kehidupan individual dan sosial dalam berbagai bidang. Seseorang layak untuk mendapatkan predikat yang terpuji seperti potensial, aktif, dinamis, produktif atau profesional, semata-mata karena prestasi kerjanya. Dalam dunia kerja pasti ada suatu hal yang kadang tidak kita sadari yaitu waktu dan “Gaji” yang kita peroleh. Dalam sebuah dunia kerja kita pasti membutuhkan waktu untuk melakukan semuanya dan setelahnya pasti kita akan menerima gaji. Tapi jangan selalu berfikir gaji yang kita terima itu harus selalu dibayar dengan uang karena dalam hal lain


[] 212 [] 23 Kisah Nyata kita juga bisa mendapatkan gaji untuk bekal kita di akhir nanti yaitu pahala asalkan kita selalu ikhlas melakukan sesuatu. Kadang kita sebagai manusia tidak menyadari akan hal itu. Dunia kerja pasti ada sebuah tantangan dan beban kerja yang berat, tapi bagaimana kita menyikapi itu semua tergantung dari diri dan kepribadian masing-masing. Misalkan saja kita bekerja di sebuah rumah sakit yang pasiennya akan selalu ramai baik yang rawat inap maupun rawat jalan dengan berbagai macam penyakit dan komplain itu menjadikan beban kerja kita menjadi berat jika tidak didampingi dengan keikhlasan dan tujuan kerja kita. Pekerjaan cleaning service merupakan pekerjaan yang dianggap oleh sebagaian orang termasuk pekerjaan rendahan dan hampir semua orang jika ditanya “Mau kerja apa?” pasti jawabannya tidak ada yang mau menjadi cleaning service. Sebagai contoh, sepasang suami istri (Bp. UT dan Ibu SM) yang bekerja sebagai cleaning service di RS PKU Muhammadiyah Bantul sering terlihat tersenyum pada saat berpapasan dengan pasien, teman kerja atau yang lainnya. Beban kerja mereka juga banyak misalnya saja memberhkan atap-atap gedung, lantai yang kotor dan berhubungan dengan infeksi juga. Padahal jika dilihat dari segi pendapatan yang mereka hasilkan adalah di bawah 1 juta rupiah dengan kebutuhan yang tidak sedikit. Seperti halnya sepasang cleaning service mereka berangkat dulu hanya dengan menggunakan sepeda harus bekerja demi mendapatkan penghasilan untuk keluarganya, menyekolahkan


[] 213 [] Cermin Kehidupan anak-anaknya, kadang-kadang penghasilan yang didapatkan pun tidak bisa mencukupi kebutuhan keluarganya tapi mereka tetap berusaha, menjalankan tugasnya dengan tenang, senyum, keikhlasan dan perjuangan, sehingga waktu yang mereka gunakan tidak akan pernah sia-sia. Sedangkan kita sebagai perawat yang gajinya jelas-jelas di atas 1 juta rupiah selalu saja merasa kurang, dan apa yang kita kerjakan itu tidak maksimal, sering marah-marah, sering bergosip, sering membuang waktu dan itu semua menyebabkan kita menjadi banyak komplainan dari pasien atau keluarganya. Jika kita lihat para CS biasanya bekerja kesana kemari dengan keringat bercucuran kadang belum sempat duduk untuk beristirahat sejenak saja sudah di panggil kemana-mana, merekapun hanya mengiyakan saja. Sedangkan kita sebagai perawat kurang bersyukur dengan apa yang kita peroleh, kita masih bisa duduk untuk beristirahat tapi masih aja sering menjadikan “beban kerja” sebagai alas an untuk kita seenaknya sendiri. Beban kerja ini bisa kita sikapi dengan baik asalkan kita selalu ikhlas. Seharusnya kita berfikir “apa yang sudah kita peroleh pada hari itu saat kita bekerja?”. Sempat saya bertanya pada salah satu CS yang ada di RS PKU Bantul “Berapa gaji yang anda dapatkan disini?” “dibawah 1 juta rupiah” itu jawaban yang dilontarkannya. Padahal mereka selalu tersenyum saat bekerja, bercanda gurau meskipun mereka berkeringat. Saya selalu berfikir kenapa mereka masih bisa tersenyum


[] 214 [] 23 Kisah Nyata saat bekerja padahal gaji yang mereka dapatkan lebih sedikit dibandingkan staf rumah sakit lain. Tapi yang mereka inginkan ternyata bukan hanya gaji tapi juga pahala, keikhlasan dan kebahagiaan saat mereka bekerja. Mensyukuri nikmat itu adalah hal yang bisa kita jadikan sebagai suatu tameng untuk diri jangan hanya suka mengeluh-dan mengeluh tanpa usaha. Seandainya kita berfikir jika kita bekerja dalam kurun waktu 6-7 jam tapi yang kita kerjakan hanya marah-marah, menggerutu, gosip sana-sini kita hanya akan membuang waktu dan “gaji” yang besar untuk diri kita. Kita hanya akan meninggalkan sebuah waktu yang tidak bermanfaat sama sekali, kadang kala ada juga beberapa orang yang membedakan antar pasien dengan status jaminan sehingga bisa menjadikan kepuasan pelanggan menjadi turun. Seharusnya kita bisa berfikir waktu segitu bisa kita gunakan untuk hal yang lebih bermanfaat lagi, lebih baik dan optimal. Seperti halnya seorang CS yang selalu semangat, bersyukur dan menhargai waktu dengan beban kerja mereka yang seperti itu. Seharusnya kita selalu bisa bersemangat dan bekerja keras lagi untuk selalu menjadi yang baik dan bermanfaat. Dengan semangat yang tinggi kita bisa menjadikan beban kerja kita yang banyak menjadi lebih mudah, kadang kita karena beban kerja yang banyak jarang tersenyum kita bisa tersenyum saat bekerja meskipun beban kerja kita tinggi karena kita melakukannya dengan ikhlas dan saling membantu. Keuntungan atau pun kerugian manusia banyak ditentukan oleh sikapnya terhadap waktu. Sikap imani adalah sikap yang


[] 215 [] Cermin Kehidupan menghargai waktu sebagai karunia Ilahi yang wajib disyukuri. Hal ini dilakukan dengan cara mengisinya dengan amal solih, sekaligus waktu itu pun merupakan amanat yang tidak boleh disia-siakan. Sebaliknya, sikap ingkar adalah cenderung mengutuk waktu dan menyia-nyiakannya. Waktu adalah sumpah Allah dalam beberapa ayat kitab suci-Nya yang mengaitkannya dengan nasib baik atau buruk yang akan menimpa manusia, akibat tingkah lakunya sendiri. Jangan pernah selalu menunda-nunda semua pekerjaan karena itu akan mempersulit diri kita sendiri. Kesabaran itu adalah sesuatu yang kadang sulit untuk kita lakukan jika beban kerja yang kita miliki berat. Sering terdengar jawaban orang jika disarankan untuk lebih bersabar “sabar itu ada batasnya” kebanyakan orang sering menjawab seperti itu. Tapi ingat kesabaran itu tidak terbatas, sehingga seberat apapun beban kerja kita masih bisa di tangani menjadi lebih mudah karena kita tidak hanya sendiri tapi kita bersosial bukan berindividu. Dengan bersosial, kita bisa saling tolong menolong dan membantu untuk meningkatkan mutu pelayanan kita di rumah sakit meskipun dengan beban kerja yang sepereti itu. Sikap individualis dan pola senioritas yang masih digunakan itulah yang membuat beban kerja itu menjadi terasa berat padahal sebenarnya beban kerja itu hanya ringan. Seperti halnya sebagai seorang perawat yang sedang bertugas tiba-tiba ada banyak komplain dari pasien dan keluarganya seharusnya kita bisa mendengarkan apa saja yang mereka keluhkan karena


[] 216 [] 23 Kisah Nyata komunikasi yang baik juga sangat diperlukan. Ketrampilan dan ilmu merupakan sesuatu yang tidak bisa dihilangkan dari peran kita sebagai staf rumah sakit. Suatu keterampilan yang sudah dimiliki dapat saja hilang, akibat meninggalkan latihan, padahal manfaatnya besar untuk masyarakat. Karena itu, melepas atau menterlantarkan ketrampilan tersebut termasuk perbuatan dosa. Konsep itqan memberikan penilaian lebih terhadap hasil pekerjaan yang sedikit atau terbatas, tetapi berkualitas, daripada output yang banyak, tetapi kurang bermutu. Seharusnya kita juga bisa memanfaatkan waktu kita dengan sebaikbaiknya untuk menambah pengetahuan, ketrampilan dan ilmu. Dalam dunia kerja, banyak beban kerja yang kita hadapi. Yang harus kita lakukan adalah menghargai waktu sebaik mungkin, jangan sampai menyia-nyiakan waktu dengan halhal yang tidak bermanfaat. Ikhlas dan bermanfaat dalam menjalani semuanya juga faktor penting yang menjadikan beban kerja kita menjadi lebih ringan. Selalu berkompetisi, update ilmu, bersyukur atas nikmat yang ada dan tolong-menolong. Yang terakhir adalah selalu semangat, berkomunikasi dengan baik, sabar dan bersyukur dengan apa yang kita peroleh. Jadilah perawat yang selalu bersyukur, menghargai waktu dan selalu bekerja keras dengan optimal. Jangan pernah berharap layanan yang kita berikan itu memuaskan jika kita tidak bisa bersyukur, menghargai waktu dan tujuan kita.{}


Click to View FlipBook Version