PENGETAHUAN MISTIK
Epistemologi dan Aksiologi
Berikut diuraikan secara ringkas beberapa jenis nyambat, cara
melakukannya, dan kegunaannya.
1. Asrar
Yaitu memanggil yang gaib untuk mengetahui sesuatu yang tidak
terlihat mata tidak terdengar telinga.
Nyambat diambil dari makalah yang ditulis oleh Dedeng Rosyidin, Amir Syaripudin dan Deni
Kamaluudin Yusuf, Mahasiswa S2 IAIN Bandung Angkatan 1998/1999.
Caranya:
• Wudlu lebih dahulu, kemudian menghadap kiblat terus
membaca wirid berikut:
Dalam hati terus membaca lafal Allah sambil memohon
kepada Allah sesuai yang dimaksud.
• Membaca wirid setiap ba’da shalat fardlu sebagaimana
Rasulullah mencontohkan, dilakukan selama 7 hari.
• Setelah itu barulah membaca wirid berikut:
2. Abdul Jabbar
208
FILSAFAT ILMU
Adalah nama nyambat untuk menghadirkan kekuatan dan
kesaktian Abdul Jabbar. Diperoleh dengan cara nyambat sebagai
berikut:
• Wudlu, sambil menghadap kilat, setelah selesai lantas membaca:
209
FILSAFAT ILMU
• Membaca lafal Allah secara terus menerus dalam hati
sambil memohon apa yang diinginkan.
• Membaca wirid di bawah ini 7 malam
3. Pajajaran
Adalah nyambat untuk menghadirkan khadam berupa siluman
yang menjelma menjadi harimau. Sering juga disebut pamacan.
Dapat diperoleh dengan cara sebagai berikut:
• Membaca wirid
• Bacaan tersebut harus dibacakan dalam keadaan suci (dalam
wudlu).
4. Kuda Lumping
Nyambat untuk menghadirkan makhluk gaib, ini adalah
nyambat yang berasal dari Majalengka. Caranya:
• Wudlu
210
FILSAFAT ILMU
• Setelah wudlu membaca 41 kali:
5. Kasurupan
Memanggil jin (khadam) untuk dimintai bantuannya
mengeluarkan jin pengganggu yang mengganggu seseorang (yang
kesurupan).
Caranya:
• Meminta bantuan jin khadam untuk mengusir jin yang
mengganggu penderita.
• Penyembuh bersumpah pada jin pengganggu atas nama tuan
para jin, dibantu jin khadam-nya.
• Kemudian penyembuh menulis azimat yang harus ditulis dan
dibakar di tempat yang didiami jin pengganggu.
Al-Ghazali (Al-Aufaq, Kumpulan Ilmu Ghaib, 1984: 56),
menuliskan azimatnya dengan dua cara:
Pertama, menuliskan bacaan di bawah ini, membacanya 235
kali, lalu dibakar.
Bacaannya:
211
PENGETAHUAN MISTIK
Kedua, menuliskan bacaan di bawah ini, membacanya 235
kali, selanjutnya dibakar.
Bacaannya:
Adapun jin yang sering dipanggil untuk mengobati ialah
sebagai berikut.
sumbulat, khinzab, naktabun, wahlan, aslan, kaslan,
walhan, waslanu, naktabas, naktabas, surubat, surkubu,
talukh, asbanzur, shutbayani, shutbayath, syurkubu, akram,
‘aknum, akniman, fahlus, iktun, tilhamah, ulkualius,
zaknabur, aknabur, urban bin um, ‘akan bin irdith, dasim,
dasimah, habsan, irbitsin, ikrib, irdabur, sadbulat, naha,
nahwa, wabran bin ahran, hubainab, haba’a utsi, lulun,
muhyanus, utbulat, janjal,
zinzul, juhali, ifruth, ifrith, naqyumas, taul kumnis adida,
sawhata, maynakar, syekh yaman, maznakur amuni,
mumu’un, burburah, taukalat, uza,uzi, urzik sambalin,
uthbalim, mughyat, bazramtah, bazramah bur, ustukun,
dayan, yahan, jirjus, tha’ah, misyi marsayin, isfilin, zuyti,
walhalah, uzbuy, usbuyut, arkanah, habbat, sahir, yitub,
utbulin, utbulinus, uzbalin, uzbalinus, hubaits, umiliah,
iknilat, kurud, manzakur, zaldalat, adit, zaldalath,
hampayah, ‘akilat, urbanus, kufratsin, adzuhini, infalat,
watkalin, anfusa, asdim, asdimji, tabar, tabarah, tabrin,
tabariz, abu simah, qarin, abu kanah, kahnak, karnah, umi
syiin, umi sibyan, umi asyit, wajraru, bartharah, zilziki,
212
zalazat, qidF rIizLiSn,A FaAquT alIiuL sM, U qayus, baqanish, asrarah,
khaswarah, rijalul ghaib, barquyan, barbainah, utsburun,
barbaran, hamfiyah, lutlun, bardayun, balbayat, kamlia,
samliat, dathim, datin, kumrun, qumrunus, uqlay, aklaf,
aklafinus, umi’ zilzah, umi unan, hubaizat, saljalah, jalajat,
jalanus, barbaithah, ulkuliyat, atsiram, qarqanah,
lawlamah, urbidzinur, burbuyat, taqjarin, asriyu, syibrin,
syiralahus, aswah, nahya, akram, hamyanus, wakram,
bikra, bulkram, ababah, abuhat, udzan, hazrut, astafaa,
milhak, milawah, milaqua, utsgharu, urdah, bayis, udzi,
utsim, asim, matsara, layat, tamimus, hakaani, haakun,
udaat, babba, ubhat, hadzih, syamaqarani, luluk, ibaqus,
taqius,, ibin nasibin, ubayi ubyan, syirkaahu, syirqaha,
syirkahala, syirubadzu, badzu, walmah, walwalu, azru dan
sayyilah (Lihat dalam kitab al-Thibb Awasin al- Kaey, 40-41).
6. Tenaga Gaib
Adalah tenaga yang diisikan guru atau didapat karena wirid dan
atau puasa. Tenaga ini dimasukkan ke dalam tubuh untuk
membangkitkan atau memancing kekuatan gaib yang ada di
dalam tubuh kita (Lembaga Seni Bela Diri Hikmatul Iman, Buku
Pegangan Anggota, 1993: 17).
Tenaga ini digunakan:
• agar disenangi orang banyak;
caranya: membaca surat Yusuf berulang-ulang selama 7 hari
sambil puasa.
• agar dapat lari cepat
caranya: Membaca Surat Saba’ 100 kali sambil puasa mutih 7
hari;
membaca asma’ul husna berulang-ulang;
213
PENGETAHUAN MISTIK
7. Pedukunan(al-kahin)
Caranya:
Dukun bersemedi, membersihkan pikirannya dari persoalan
duniawi dengan harapan mendapat petunjuk
(Jawa: wangsit) yang gaib. Jika dukun itu pemuja setan maka
petunjuknya akan datang dari setan. Jika dukun itu mukmin, ia
akan mendapat petunjuk dari ilham. Berdasarkan petunjuk itu
dukun mengetahui jenis penyakit pasien dan mengetahui
obatnya.
Ada juga dukun yang membacakan mantra-mantra pada
segelas air putih, setelah itu air tersebut diseduh dan air itu
diyakini dapat menyembuhkan penyakit. Badrudi Subkhi (Bid’ah-
bid’ah di Indonesia, Jakarta: Gema Insani Press, 1996: 104)
memberikan sebuah mantra untuk penyembuhan penyakit
cacingan:
Wahai roh nenek moyang, wahai roh kakek, ke mana kalian
pergi? Ke gunung purwa sejati (jawab mereka). Kami mencari
apa saja. Kami akan mengobati anak kecil ini, cacing-cacing
yang baik biarlah tinggal sepanjang umur anak ini. Ah... obat
ini nampaknya hitam (dukun meludah), ya ... saya mengobati
anak ini.
8. Ramal
Maria Susuei Dhavamony (Fenomenologi Agama, 1997: 61)
menjelaskan tiga teknik ramal, yaitu:
Pertama, ramalan mekanis yang menggunakan manipulasi
objek material dan operasinya secara kebetulan saja, kedua,
ramalan lewat nujum, ketiga, ramalan yang menggunakan
kekuatan supranatural.
Pada nyambat ramalan dilakukan dengan cara melakukan
kontak bathin dengan roh halus atau khadam, jadi sebenarnya
ramalan itu adalah bisikan dari khadam tersebut.
Dapat disimpulkan bahwa melalui nyambat dapat diperoleh,
214
FILSAFAT ILMU
kegunaan sebagai berikut:
mendatangkan kekuatan gaib melalui khadam;
mengetahui rahasia bathin melalui khadam;
melakukan gerakan dengan kekuatan gaib dan alam bawah
sadar;
menghadirkan kesaktian seseorang melalui kekuatan gaib;
menghadirkan kekuatan gaib dalam bentuk binatang seperti
jurus-jurus harimau;
mengusir kekuatan gaib pada seseorang yang kemasukan
makhluk halus dan menyembuhkannya;
memecahkan benda-benda keras melalui khadam dan pukulan
jarak jauh;
menimbulkan simpati orang banyak melalui kekuatan gaib;
mendapatkan kekebalan, pengobatan dan kekuatan fisik
supranatural;
menjawab pertanyaan-pertanyaan atau memenuhi permintaan
orang. ILMU KANURAGAN12)
Ilmu kanuragan ialah ilmu bela diri, dapat berbentuk kekuatan
yang datang dari dalam dan dapat juga datang dari luar,
keduanya merupakan hasil dari latihan fisik dan riyadhah.
Syeikh Ahmad al-Buni berpendapat bahwa Allah SWT.
memiliki banyak nama, yang terkenal ada 99 nama atau sifat,
satu di antaranya al-Qawiyyu. Kata al-Buni, nama tersebut
memiliki khadam yaitu malaikat Muthiya’il. Malaikat itu
memiliki anak buah sebanyak 4 komandan yang masing-masing
membawahi 116 regu dan setiap regu mempunyai anggota 11.000
malaikat. Pembacaan sifat al-Qawiyyu itu akan memberikan
kekuatan yang datang dengan sendirinya tanpa melatih diri
secara fisik. Urutan membacanya menurut Abdullah M.E. (Konci
Rijki, 1985: 72-73) ialah sebagai berikut.
• Tawassul kepada Nabi Muhammad SAW, kepada Syeikh al-
Buni, dan kepada malaikat Muthiya’il.
215
PENGETAHUAN MISTIK
• Membaca surat al-Ikhlas, al-Falaq, dan al-Nas.
• Baca do’a ini:
12) Ilmu Kanuragan disarikan dari makalah Arwandi Yusuf dan Syamsul Falah, Mahasiswa
S2 IAIN Bandung Angkatan 1998/1999.
216
FILSAFAT ILMU
• Lalu membaca al-Qawiyyu 1000 kali.
Di Indonesia banyak terdapat perguruan yang mengajarkan
ilmu kanuragan, satu di antaranya Al-Ma’unah di Jember.
Setiap anggota perguruan ini diharuskan mengamalkan Tarikat
Qadiriyah-Naqsyabandiyah. Cara mempelajari seni bela diri
tenaga dalam Al-Ma’unah itu adalah mengikuti urutan sebagai
berikut.
1) Dasar
Mempelajari 10 jurus latihan fisik seperti gerakan silat
sampai dikuasai. Sepuluh jurus tersebut ialah: asasan,
dorongan, tekan, mizan, tempuk, bilasan, colokan, patah, dan
khataman.
2) Pembuka
Jurus dasar yang 10 tersebut, setelah dikuasai benar- benar,
harus dilengkapi dengan tendangan sambil zikir nafas sirr.
Setiap jurus harus diiringi dengan nafas, ada yang 1 detik, 2
dan ada juga yang 3 detik.
3) Pintu Wali
Dalam tahap ini pelajar sudah mulai menerima harakat,
217
PENGETAHUAN MISTIK
semacam tenaga dari guru.
4) Payung Wali
Di sini pelajar harus sudah diuji ilmunya dalam hal
menghasilkan tenaga-dalam dan ia harus terus mengamalkan
Tarikat Qadiriyah-Naqsyabandiyah.
5) Pancaran Ma’unah
Setelah menguasai ilmu bela diri tersebut, murid dapat
mempergunakan ilmunya itu kapan saja. Setiap
hari, setelah selesai latihan jurus, murid harus membaca:
Secara umum, ilmu kanuragan dapat digunakan:
• Untuk melumpuhkan ilmu hitam, dengan terlebih dahulu
menggunakan ilmu tahanan maut untuk menjaga serangan
balik.
• Untuk menyedot dan membalikkan ilmu lawan, bila lawan
menyerang dengan tenaga gaib atau tenaga dalam.
• Untuk menotok lawan dari jarak jauh.
• Untuk memukul lawan dari jarak jauh.
• Untuk memukul musuh dengan hawa panas, sehingga musuh
akan kepanasan.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah M.E, Konci Rijki, Jakarta: Hasanah, 1985.
Abu al-Siraj al-Thusy, Al-Luma, Mesir: Dar al-Kutub al-
218
DAFTAR PUSTAKA
Haditsah, 1996.
Abu Abdullah al-Razi, Tafsir Ibnu Katsir, 1, tt.
Abu Luwis Ma’luf, al-Munjid al-Lughah wa al-‘Alam, Beirut: Dar
al-Masyriq, 1975.
Abu Bakar Atjeh, Pengantar Sejarah Sufi dan Tashawwuf,
Ramadhani, 1989.
Abdul Qadir Zailani, Koreksi Terhadap Ajaran Tashawuf,
Jakarta: Gema Insani Press, 1996.
Abdul Khaliq al-Anthar, Al-Sihr wa al-Saharah wa al-
Mashurum, Terjemahan Tarmana, Bandung: Hidayah, 1996.
Ahmad Abdurrahman Hamad, al-‘Alaqah bayn al-Lughah wa al-
Fikr, Dar al-Ma’rifah al-Jami’iyyah, 1985.
Ahmad Tafsir, Filsafat Umum, Bandung: Rosdakarya, 1997.
Aldous Huxley, The Perennial Philosophy, New York: Harper
and Row, 1945.
Annemarie Schimmel, Dimensi Mistik dalam Islam,
Terjemahan, Pustaka Firdaus, 1986.
Ali Abu Hayullah al-Marzuqy, Al-Jawahir al-Lama’ah, tt.
A.S. Hornby, A Leaner’s Dictionary of Current English, London:
Oxford University Press, 1957.
Al-Ghazali, Al-Aufaq: Kumpulan Ilmu Ghaib,
diterjemahkan oleh Masroh al-Khusaeni, Surabaya:
Mahkota, 1984.
Badrudi Subkhi, Bid’ah-bid’ah di Indonesia, Jakarta: Gema
Insani Press, 1996.
Clifford Geertz, Abangan Santri dan Priayi, Pustaka Jawa, 1983
C. Mulder, Pembimbing ke dalam Ilmu Filsafat, Jakarta: Badan
240
FILSAFAT ILMU
Penerbit Kristen, 1966.
David L. Silis, International Encyclopedia of the Social Sciences.
New York: Macmillan Company, 1972.
Elias, Modern Dictionary English Arabic, 1968.
Ensiklopedi Islam.
Fred N. Kerlinger, Foundation of Behavior Research, New York:
Holt, Rinehart and Winston, 1973.
Frithjof Schoun, The Trancendent Unity of Religion, New York:
Harper and Row, 1975.
Hamka, Tasauf Perkembangan dan Kemurnian, Jakarta: Nurul
Islam, 1980.
Hatta, Alam Pikiran Yunani, Jakarta: Tinta Mas, 1966.
Hasan Ayub, Tabsith al-‘Aqidah al-Islamiyah, Kuwait: Dar al-
Buhuts al-’Ilmiyah, 1979.
Ha‘iri, Ilmu Hudluri: Prinsip-prinsip Epistemologi dalam Islam,
Bandung: Mizan, 1999.
Herman Soewardi, Tiba Saatnya Isalam Kembali Kaffah Kuat
dan Berijtihad (Suatu Kognisi Baru tentang Isalam),
Bandung: Diterbitkan sendiri oleh Pengarangnya, 1999.
Hasbullah Bakry, Sistematika Filsafat, Jakarta: Widjaja, 1971.
Houston Smith, Beyond Post-Modern, 1979. (?)
Ibn Khaldun, Muqaddimah, Dar al-Fikr, 1981.
Ibrahim Samirra’i, Fiqh al-Lughah al-Muqarran, Beyrut: Dar al-
Tsaqafah al-Islamiyyah, tt.
Ibn Miskawaih, Tahdzib al-Akhlaq, terjemahan, Mizan,
Bandung, 1994.
241
DAFTAR PUSTAKA
Ibnu Mandzur Jamaluddin al-Anshari, Lisan al-‘Arab, Kairo:
Dar al-Mishriyyah li al-Taklif wa al-Tarjamah, tt.
Jauhar Salim Abbay (penerjemah), Al-Thibb Awasin al- Kaey,
Jakarta: Yayasan Ibnu Ruman, tt.
Joe Park, Selected Reading in The Philosophy of Education, New
York: The Macmillan Company, 1960.
Jujun S. Suriasumantri, Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar
Populer, Jakarta: Sinar Harapan, 1994.
J. Van Baal, Sejarah dan Pertumbuhan Teori Antropologi
Budaya, I, Jakarta: Gramedia, 1987.
James Drever, Kamus Antropologi, penerjemah Nancy
Simanjutak, Jakarta: Bina Aksara, 1986.
Kamus Umum Bahasa Sunda, Panitia Kamus LBSS, Bandung:
Tarate, 1992.
K. Bertens, Sejarah Filsafat Barat Abad XX, Jakarta:
Gramedia, 1983.
Kerlinger, Foundation of Behavior Research, New York: Holt,
Rinehart and Winston, 1973.
Karl Jasper, Philosophical Faith and Revelation, London: Colin,
1967.
Komarudin Hidayat dan Muhammad Wahyuni, Agama Masa
Depan: Prespektif Filsafat Perennial, Jakarta: Paramadina,
1995.
Langeved, Menudju ke Pemikiran Filsafat, Djakarta: PT.
Pembangunan, 1961.
Lembaga Seni Bela Diri Hikmatul Iman, Buku Pegangan
Anggota, Bandung: LSBDHI, 1993.
242
FILSAFAT ILMU
Louis Ma’luf, al-Munjid fi al-Lughah wa al-‘Alam, Beirut: Dar
al-Masyriq, 1975.
Mohammad Hatta, Alam Pikiran Junani, Djakarta: Tintamas, I,
1966.
Mathias Haryadi, Membina Hubungan antar Pribadi
Berdasarkan Prinsip Partisipasi, Persekutuan dan Cinta
Menurut Gabriel Marcel, Yogyakarta: Kanisius, 1996.
Mundiri, Logika, PT. Raja Grafindo, Jakarta, 1994.
Murtadla Muthahhari, Menapak Jalan Spiritual, Jakarta:
Pustaka Hidayah, 1995.
Muhammad Isa Daud, Hiwar al-Syawafy ma’a Jinniy al-
Muslim, terjemahan Afif Muhammad dan H. Abdul Adhiem,
Bandung: Pustaka Hidayah, 1996.
Muhammad bin Abdul Wahab, al-Tauhid alladzi huwa
Haqqullah ‘ala al-Abid, Libanon: Dar al-Arabiyyah, 1969.
Mahmud Syaltut, Islam Aqidah wa Syari’ah, Mesir: Dar al-
Qalam, 1996.
Maria Susuei Dhavamony, Fenomenologi Agama, Jakarta:
Kanisius, 1997.
Poedjawijatna, Pembimbing ke Alam Filsafat, Djakarta:PT
Pembangunan, 1974.
Reymond Firth, Human Types, terjemahan, Bandung: Sumur
Bandung, 1960.
Samudi Abdullah, Takhayyul dan Magic dalam Pandangan
Islam, Bandung: Alma’arif, 1997.
Sihristany, al-Milal wa al-Nihal, Dar al-Fikr, tt.
Sachiko Murata, The Tao of Islam, Bandung: Mizan, 1996.
243
DAFTAR PUSTAKA
Syihabuddin Yahya al-Syuhrawardi, Hikayat-hikayat Mistis,
Bandung: Mizan, 1992.
Syaikh Wahid Abdul Salam Bali, al-Sharim al-Battar fi
Tashaddi li Saharat al-Asrar, terjemahan, Jakarta: Rabbani
Press, 1995.
Suroso Orakas, White Magic, Pekalongan: Bahagia, 1989.
Sidi Gazalba, Sistematika Filsafat, Djakarta: Bulan Bintang, II,
1973.
Suyono Ariyono, Kamus Antropologi, Jakarta: Akademika Press,
1985.
T. Jacob, Manusia, Ilmu dan Teknologi, Yogyakarta: Tiara
Wacana, 1993.
Umar Hasyim, Setan Sebagai Tertuduh dalam Masalah Sihir,
Takhayyul, Pedukunan dan Azimat, Surabaya: Bina Ilmu, tt.
244
FILSAFAT ILMU
Webster’s New Twentith Century Dictionary of English Language,
1980.
Wahid Abdul Salam, Wiqayat al-Insan min al-Jinniy wa al-
Syaithan, Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, 1998.
Will Durant, The Story of Philosophy, New York: Simon and
Schuster, Inc., 1959.
William James, Encyclopedia of Philosophy, 1967. (?)
William James, Some Problems of Philosophy, New York:
Longman, 1971.
Wajdi Muhammad al-Syahawi, Memanggil Roh dan
Menaklukkan Jin, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1997.
245
DAFTAR PUSTAKA
TENTANG PENULIS
AHMAD TAFSIR, lahir di Bengkulu tahun
1942. Pendidikannya diawali di Sekolah Rakyat
(sekarang SD) di Bengkulu, melanjutkan
sekolah di PGA (Pendidikan Guru Agama) 6
tahun di Yogyakarta. Selanjutnya belajar di
Fakultas Tarbiyah IAIN Yogyakarta, dan
menyelesaikan Jurusan Pendidikan Umum tahun 1969. Tahun
1975-1976 (selama 9 bulan) mengambil Kursus Filsafat di IAIN
Yogyakarta. Tahun 1982 mengambil Program S2 di IAIN
Jakarta. Tahun 1987 sudah menyelesaikan S3 di IAIN Jakarta
juga.
Sejak tahun 1970, Tafsir mengajar di Fakulas Tarbiyah
IAIN Bandung, sampai sekarang. Tahun 1993, Guru Besar Ilmu
Pendidikan ini mempelopori berdirinya Asosiasi Sarjana
Pendidikan Islam (ASPI). Sejak Januari 1997 diangkat menjadi
Guru Besar pada Fakultas Tarbiyah IAIN Bandung.
Karya tulisnya tersebar pada berbagai media. Umumnya
menulis tentang pendidikan dan filsafat. Akhir-akhir ini kerap
juga menulis tentang tasauf. Buku terakhir ini, Filsafat Ilmu:
Menuju Pengetahuan Mistik, ialah salah satu kajian beliau
tentang mistik. Buku lain yang sudah dipublikasikan di
antaranya: Filsafat Umum,
246
FILSAFAT ILMU
Akal dan Hati sejak Thalts sampai Capra, Rosdakarya,
Bandung, cetak ulang kesembilan Februari 2001;
Metodologi Pendidikan Agama Islam, Rosdakarya,
Bandung, sudah cetakan keenam; Ilmu Pendidikan dalam
Perspektif Islam, Rosdakarya, Bandung, cetakan kelima
(2002).
Mistik menjadi pelengkap kehidupan. Nyata dan terbukti ada yang memakainya.
Namun, acapkali “mistik” menjadi sasaran pengecaman masyarakat. Seolah ia
berada pada grid bawah. Dus, eksistensinya bernasib kurang mujur. Dicap
kurang baik, tapi dipelihara.
Penyajian pengetahuan mistik dalam buku ini tetap pada jalur keilmuan. Anda
jangan berharap setelah membaca buku ini akan bisa praktek perdukunan atau
paranormal. Walaupun pada bagian akhir buku ini disertakan beberapa contoh
247