PENGETAHUAN MISTIK
Ontologi
Jangjawokan adalah bahasa Sunda, disebut juga Jampi Aji-aji
dalam bahasa Jawa, adalah semacam ucapan yang bacaannya
campuran antara bahasa Arab, bahasa Sunda, bahasa Jawa. Isi
kalimatnya mirip dengan mantra, ia biasanya disusun dalam
bentuk syair.
Jangjawokan itu merupakan ucapan atau kalimat (kalimat-
kalimat) yang bila diucapkan diyakini memiliki kekuatan
magis tertentu. Asal-usul Jangjawokan tidak jelas, dari mana
dan siapa yang mula-mula mengajarkannya. Yang unik, di
setiap daerah di Indonesia (mungkin juga di tempat lain)
terdapat Jangjawokan dengan istilah bermacam-macam dan isi
kalimat mantranya berbeda-
4)Jangjawokan diadaptasi dari makalah yang ditulis oleh M. Muchtaram dan Dede
Daud, Mahasiswa S2 IAIN Bandung Angkatan 1998/1999
beda menurut daerah masing-masing. Tidak juga dapat
dipahami mengapa untuk tujuan tertentu digunakan kalimat
tertentu dengan persyaratan tertentu pula. Yangdiceritakan
dalam uraian ini adalah Jangjawokan di daerah Sunda.
Di daerah Sunda, Jangjawokan itu kelihatannya berupa
doa, untuk keperluan tertentu, seperti agar lulus ujian, agar
dagangannya laris, agar dicintai seseorang (jadi sama dengan
pelet), agar jadi pemberani, agar musuh takut, dan lain-lain.
Epistemologi
Bacaan dalam Jangjawokan biasanya diajarkan oleh guru dari
mulut ke telinga (secara lisan) dalam situasi tidak formal.
Lafal-lafal bacaannya dihafalkan dengan meniru ucapan dari
158
FILSAFAT ILMU
guru, biasanya orang datang ke guru tatkala memerlukannya
saja, misalnya, seseorang mendapat tantangan (fisik) maka ia
datang ke guru minta diajarkan bacaan agar penantang itu
takut.
Agar bacaan-bacaan dari guru berkhasiat ampuh (sunda:
matih) diperlukan terpenuhinya syarat-syarat tertentu,
seperti puasa wedal (puasa hari kelahiran) puasa tiga hari
berturut-turut, puasa mutih, kadang-kadang tapa, dan lain-
lain sesuai petunjuk guru. Bagi
mereka yang telah dibekali dengan bacaan Jangjawokan ada
pantangan yang tidak boleh dilanggar, seperti tidak boleh
melewati kali (harus turun, tidak boleh lewat jembatan, tidak
boleh melangkahi kali), tidak boleh menyembelih hewan, tidak
boleh makan kelapa muda, tidak boleh makan sate yang
dipanggang dan lain-lain sesuai petunjuk guru.
M. Muchtaram mewawancarai guru Jangjawokan. Menurut
guru itu (Kadim) pengetahuan ini tidak boleh diberikan kepada
seseorang kecuali bila ia telah menyatakan ingin berguru. Yang
akan berguru harus memenuhi syarat-syarat, seperti puasa
khusus beberapa hari, mati geni, atau tapa. Berat atau
ringannya syarat akan menentukan tinggi-rendahnya khasiat
ilmu itu. Ada yang disyaratkan puasa 3 hari, 7 hari, ada juga
yang 40 hari diakhiri dengan mati geni, tapa di atas jembatan
kecil semalam.
Masih dari penelitian Muchtaram, menurut nenek Nacih ilmu
itu dapat diberikan kepada seseorang tanpa persyaratan
tertentu bila orang tersebut dapat dipercaya, hanya saja dalam
penerapannya tidak akan berkhasiat (sunda: tidak matih) bila
persyaratan tidak dipenuhi atau Pantangannya dilanggar. Tapi
Rosidin mendapatkan ilmu ini dari neneknya tanpa
Persyaratan tertentu, itu diberikan karena Rosidin sangat
dipercaya mungkin karena kekerabatan.
159
PENGETAHUAN MISTIK
Berikut adalah petunjuk tentang cara mempelajari ilmu ini
dan cara menggunakanya, diambil dari makalah Muchtaram.
1. Sebelum menjalankan atau mengamalkan ilmu ini
sebaiknya kita memilih lebih dahulu jampi atau doa atau
ucapan yang paling tepat sesuai dengan tujuan kita dan
sesuai dengan kemampuan kita melaksanakannya, terutama
yang menyangkut persyaratan.
2. Mandi keramas, agar bersih dari hadas besar dan hadas
kecil.
3. Niat harus bulat, terkonsentrasi, jika jampinya asihan,
maka kita harus membayangkan wajah orang yang
diinginkan seolah ada di hadapan kita.
4. Menjalankan puasa sesuai petunjuk guru, biasanya tidak
seperti puasa Ramadhan. Puasanya 24 jam sehari. Bila akan
puasa hari Senin, maka mulai hari Ahad pukul 17.00 sudah
berpuasa, berbukanya hari Senin ba’da Maghrib. Kalau
puasa mutih berarti hanya berbuka nasi putih, air putih,
kalau mati geni (ngebleng), maka harus selalu di kamar dan
tidak boleh makan dan minum, serta tidak tidur semalaman.
5. Jika sudah selesai puasa dan bacaan sudah hafal,
dianjurkan mengadakan selamatan yaitu menyediakan
makanan sesuai petunjuk guru, biasanya nasi
160
FILSAFAT ILMU
gurih dengan ayam putih, ikan warna tertentu atau telor
jumlah tertentu. Semuanya sesuai petunjuk guru
Jika dalam pelaksanaan persyaratan itu mendapat
godaan, sehingga batal, maka harus sabar dan mencoba lagi.
Aksiologi
Kelihatannya Jangjawokan digunakan untuk hal-hal yang
baik. Agak sulit menempatkan Jangjawokan, apakah
termasuk ilmu putih atau ilmu hitam. Untuk menilai
Jangjawokan agaknya perlu dilihat pada tiga hal; pertama,
pada epistemologinya, dalam hal ini persyaratannya, jampi
atau bacaannya dan kedua, segi aksiologinya.
Berikut beberapa contoh Jangjawokan yang men-
jelaskan selain bacaannya juga kegunaannya.
1) Asihan Nabi Yusuf
bacaannya:
inna kulli syai‘in qadir
rohku, cahayaku, Yusuf;
mukaku muka Ali;
badanku badan Muhammad;
barang siapa yang melihatku tolong ambilkan si binti ...
tolong antar samaku hatinya si ... binti ...
laa ilaaha illallahi Muhammad Rasulullah.
Syaratnya: puasa Senin-Kamis masing-masing 7 hari (jadi 7
Senin dan 7 Kamis). Bacaan di atas di baca 35 kali setiap malam
161
PENGETAHUAN MISTIK
sebelum tidur.
Kegunaannya agar dicintai perempuan.
2) Asihan Perorangan
Bacaannya:
hong o lintang-lintang wengi, rembulan koneng nyumiratake,
cahayane kang gumilang, ana ing ranjangku si ... binti ...
atine ajanganti bisa anteng sadurunge mara menyang aku,
laa ilaaha illallah Muhammad Rasulullah.
Syaratnya: bacaan ini dibaca tengah malam sambil
memandang kumpulan bintang-bintang di langit.
Gunanya: mempertebal cinta kasih yang sudah lama retak
3) penyembuhan Bisul
Bacaannya:
bismillahirrahmanirrahim
sangkama abang burung,
sangkama bali burung,
lebur hancur jadi banyu,
ngalaketai jadi lenga,
leungit tanpa lebih ilang tanpa karana,
rep sirep ku kersaning Gusti Allah,
rep sirep ku kersaning Gusti Allah,
rep sirep ku kersaning Gusti Allah,
hurip nu ngajampe, hurip nu dijampe,
laa ilaaha illallah Muhammad Rasulullah.
Caranya: Kapur yang sudah dibasahi dioleskan pada daun
sirih yang telah dilubangi tengahnya, tempelkan pada bisul,
162
FILSAFAT ILMU
insya Allah 3 sampai 7 hari sembuh.
4) Penyembuhan Sakit Ulu Angen
Bacaannya:
astaghfirullahal’azhim 3x
cunduk soteh bade nulungan, datang soteh bade nyare’atan,
163
PENGETAHUAN MISTIK
huripna kunabi, waras ku Allah,
huripku kersaning Allah.
Syaratnya: harus puasa Senin-Kamis dan tanggal satu setiap
bulan Hijriah
Caranya: rebus daun sembung, patrawali dan daun jeruk
besar, pada tempurung berwarna hitam yang dimasuki uang
logam, kemudian airnya diminum oleh yang sakit sampai habis
dan uang logamnya disedekahkan kepada anak yatim. Selain itu
si sakit harus mengunyah beras merah, kencur dan bawang
merah sekaligus ditelan sampai habis.
5) Memandikan Orang yang Mempunyai Tanda
Bacaannya:
bismillahirrahmanirrahim
allahumma sangkala ponggong
waw wayu fi kulli kabir fi kula besar
pangucap nabi luku-tiku lenyay-lenyay,
wuries wurleees
Caranya: bacaan itu ditiupkan pada air dalam ember yang
dimasukkan uang logam, kemudian dimandikan pada orang
yang dianggap mempunyai kelainan seperti sangat nakal atau
sulit mempunyai adik.
6) Memberantas Hama Wereng
Bacaannya:
bismillahirrahmanirrahim,
allahumma qadrihi, allahumma sariqatihi, aja uju lahu laha,
sari qatihi watakailimunahu, roh nu rihim, roh nurihim, roh
nurihim.
164
FILSAFAT ILMU
Caranya: bacaan tersebut dibacakan pada abu kemudian
abunya ditaburkan pada tanaman atau padi yang kena wereng
sambil berkeliling di sawah tiga kali.
Menurut Kadim (sumber Muchtaram), ilmu ini (Jangjawokan)
dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan, tergantung pada
jenis bacaannya, antara lain:
• agar dikasihi orang, pembesar;
• agar dicintai (jadi seperti pelet);
• untuk menyembuhkan penyakit;
• agar disegani atau ditakuti, dan lain-lain.
Selanjutnya Kadim menyatakan bahwa ilmu ini tidak akan
berkhasiat bila digunakan untuk tujuan yang tidak baik atau
diperjualbelikan secara materi. Menurut Nenek Nacih begitu
juga, katanya, bila dimintai pertolongan haruslah diberikan
dengan ikhlas tanpa mengharap imbalan apa-apa seandainya
do’anya dikabulkan.
Berikut beberapa contoh Jangjawokan yang diambil dari
makalah Dede Daud:
1) Kadugalan (agar kebal)
Bacaannya:
awak tapak malang gena, awak panyipuh buana awak sang
suci manik, awak sang suci dewata, ya ingsun jaya sorangan,
jaya batu jaya aing, jaya bata, syahadat.
2) Kadugalan (supaya dapat berjalan di atas air)
Bacaannya:
awak tapak malang gena, awak panyipuh buana, awak sang
165
PENGETAHUAN MISTIK
suci manik, awak dewata, ya ingsun jaya sorangan, jaya cai
jaya aing, jaya cai, syahadat.
3) Pangabaran (menghadapi musuh)
Bacaannya:
diuk aing satungtung gunung, tunjang aing satungtung
nagara, ciduh aing satunjang sagara, batuk aing sada gugur,
dehem aing sada mantri, kiceup aing kijing kiblat, syahadat.
Dibaca ketika menghadapi lawan, dehem tiga kali-
166
FILSAFAT ILMU
4)Pamelet (asihan si lulut putih)
Bacaannya
asihan aing si lulut putih, sangka lulut ambung kameneng,
sangkama tumpek di bali, naon papanganan sia, sangisut
putih sangules putih, harti basa keur leutik, harta geus
mangrupa, asihan ti para nabi, paparin ti para umat, seweu
ratu komo rosul, seweu menak komo hayang, cacakan seweu
dewata, mangka welas mangka asih, asih ka diri aing.
5) Jampi Raheut (patah tulang)
Bacaannya:
istighfar 3x syahadat lx
kulit pabeulit urat papulang, disireup ku
beusi persani,
rep tiis ti peuting waras ti beurang,
hurip ku gusti waras ku kersaning,
sumsum tepung sumsum,
tulang tepung tulang,
jin nu ngarapetna,
daging tepung daging,
Jin nu ngarapetna,
nyuhunkeun pitulung ka para dewa nu tujuh,
sukmana, akmana, rasana, pangawasana,
cageur kabudaan,
Dilanjutkan baca syahadat, kemudian disapu yang luka
atau patah.
167
PENGETAHUAN MISTIK
6) Pileumpeuhan (agar musuh lemah)
Bacaannya:
kuyungkung bayu kuyungkung, suka
sia dicancang ku aing, bayu leuleus
bayu ampeuh, ampeuh ka diri aing, ka
raga aing, leupeuh!
7) Penangkal sial
Bacaannya:
tapak aing cadas ngampar,
bitis aing batu tungelis,
beuteung aing beuteubg beg-beg,
sirah aing batu wulung, ya ingsun batu wulung,
badannya, matanya, nyuhunkeun pitulung,
dewa anu tujuh,
syahadat.
Jangjawokan adalah semacam jampi-jampi atau bacaan-
bacaan atau mantra-mantra yang berkembang di daerah
tertentu. Yang dibicarakan di atas adalah Jangjawokam di
daerah Sunda. Jampi-jampi itu diyakini memiliki kekuatan
magis oleh orang yang menggunakannya. Kekuatan tersebut
mungkin merupakan bantuan atau dorongan bagi orang yang
hendak melakukan kebaikan atau untuk menangkal
marabahaya yang mengancamnya.
Jangjawokan merupakan tradisi mistis yang berlaku di
daerah tertentu. Biasanya diajarkan atau diberikan ketika
diperlukan.
Sandaran yang dipakai Jangjawokan ternyata bermacam-
168
FILSAFAT ILMU
macam, kadang-kadang ke Allah, kadang ke dewa atau ke jin.
Agaknya Jangjawokan merupakan percampuran budaya lokal
dan budaya Islam. Sangat sulit untuk menegaskan apakah
Jangjawokan masuk mistik Putih atau hitam. Mengujinya
harus pada ontologi, epistemologi serta aksiologinya.
SIHIR2)
Agaknya sihir merupakan istilah yang telah lama sekali
dikenal oleh umat manusia. Apa sebenarnya sihir itu, apa
bedanya dengan tenung, santet, dan sebagainya? Bagaimana
cara mengetahui sihir? Untuk apa gunanya?
Ontologi
Secara etimologis kata sihir berasal dari bahasa Arab bentuk
mashdar kata kerja sahara-yasharu yang memiliki arti
sesuatu yang sumbernya lembut atau halus (Louis Ma’luf, Al-
Munjid fi al-Lughah wa al-‘Alam, 1975: 323). Selain makna
bahasa di atas, kata sihir secara bahasa juga berarti al-sharfu
(membelokkan), maksudnya, membelokkan sesuatu dari
kenyataan yang sebenarnya ke sesuatu yang bukan
sebenarnya (Ibnu Mandzur Jamaluddin al-Anshari, Lisan al-
‘Arab, juz 6, tt: 12). Arti lain sihir ialah istikhdam al-arwah,
menggunakan roh (Elias, Modern Dictionary English Arabic,
1968: 423).
Berdasarkan arti kata tersebut dapatlah dikatakan bahwa
sihir merupakan upaya yang dilakukan manusia sebagai suatu
tipu daya yang dalam mewujudkannya,
169
2 Sihir diadaptasi dari makalah yang ditulis oleh Asep Herdi dan A. Bachrun Rifa’i
Mahasiswa S2 IAIN Bandung Angkatan 1998/1999.
FILSAFAT ILMU
meminta bantuan sesuatu yang halus (setan) untuk
membelokkan sesuatu yang sebenarnya ke sesuatu yang
bukan sebenarnya. Menurut Samudi Abdullah (Takhayyul
dan Magic dalam Pandangan Islam, 1997: 41) yang dimaksud
ialah tenung dan santet. Muhammad bin Abdul Wahab (al-
Tauhidalladzi huwa Haqqullah ‘ala al-’Abid, 1969: 48) men-
definisikan sihir sebagai azimat-azimat, mantra-mantra, atau
perbuatan tertentu dengan bantuan setan yang
mempengaruhi hati dan badan, sehingga menyebabkan sakit,
mati, atau terpisahnya seseorang dari keluarganya.
Dari Syaikh Wahid Abdul Salam Bali (al-Sharim al- Battar
fi Tashaddi li Saharat al-Asrar, 1995: 21) ada keterangan
bahwa sihir ialah memalingkan sesuatu dari hakikatnya
kepada selainnya, seolah-olah penyihir melihat kebatilan
dalam bentuk kebenaran dan membayangkan sesuatu tidak
menurut yang sebenarnya. Selanjutnya Abdul Salam Bali
(1995:21) mengutip beberapa pengertian sihir sebagai berikut.
•Sihir adalah perbuatan yang dilakukan dengan
mendekatkan diri kepada setan dengan pertolongan
darinya.
•Orang Arab menyebut sihir karena sihir mengubah sehat
menjadi sakit.
•Sihir ialah mengeluarkan kebatilan dalam bentuk
kebenaran.
•Sihir ialah sesuatu yang lembut pengambilannya.
Fakhruddin al-Razi berkata bahwa sihir menurut tradisi
syari’at ialah setiap perkara yang tersembunyi penyebabnya
dan dibayangkan tidak sebagaimana yang sebenarnya
sehingga tidak ubahnya seperti penipuan (Abdul Salam Bali,
1995: 22).
Abu Abdullah al-Razi (Tafsir Ibnu Katsir, 1: 147)
170
FILSAFAT ILMU
menjelaskan bahwa sihir itu ada delapan macam, yaitu:
• Sihir orang-orang Kildan dan Kisydan yang menyembah
tujuh bintang. Mereka meyakini bahwa bintang-bintang
tersebut mengatur alam dan dapat mendatangkan
kebaikan atau keburukan;
• Sihir orang-orang yang berilusi dan berjiwa kuat;
• Sihir yang dilakukan dengan cara meminta bantuan roh-
roh rendah yaitu setan;
• Sihir yang tampak pada penyusunan alat-alat tertentu
berdasarkan ukuran-ukuran tertentu;
• Sihir dalam bentuk khayal, hipnotis, dan sulap;
• Sihir yang menggunakan obat-obat khusus yakni dalam
berbagai makanan dan minyak;
• Sihir yang menggantungkan ke hati;
• Sihir dalam bentuk menggunjing dan mendekat dengan
cara yang ringan dan lembut.
Muhammad ibn Abdul Wahab (dalam Kitab al-Tauhid)
membagi sihir menjadi tujuh.
• ‘Iyafah, memasukkan burung ke dalam sangkar,
kemudian dibentak. Ini dikerjakan pada zaman jahiliah,
kalau burung itu terbang ke atas, ke samping, kanan atau
ke muka, berarti orang yang berniat mengerjakan sesuatu
itu akan berhasil, karenanya niat itu boleh dilaksanakan;
bila terbang ke bawah ke kiri atau ke belakang, maka niat
itu hendaklah diurungkan.
• Thiyarah (klenik perburungan), berprasangka buruk yang
timbul dari suara burung tertentu dan arah terbangnya.
• Al-Tharqu (ramalan dengan garis), dilakukan dengan cara
memukul dengan batu-batu kecil.
• Al-Tanjim (astrologi), dengan mengambil petunjuk dari
situasi falak sebagai pedoman atas kejadian di bumi.
• Membundel benang dan meniup tiap bundel.
171
PENGETAHUAN MISTIK
• Namimah, yaitu mengadu domba manusia, digolongkan
sihir karena pengaruhnya dapat menggoncangkan hati dan
merusak hubungan.
• Bayan (susunan kata indah), dapat memutarbalikkan yang
hak dan yang batil.
Dilihat dari klasifikasinya Suroso Orakas (White Magic
1989: 21-22) membagi sihir menjadi dua, yaitu sihir klasik dan
sihir modern. Sihir klasik dilaksanakan secara tradisional dan
dilakukan oleh pawang atau penenung Sihir klasik ini
dibaginya tiga, yaitu:
1. Sihir dengan konsentrasi penuh pada tujuan.
2. Sihir dengan menggunakan alat bantu.
3. Sihir dengan gerakan-gerakan tertentu disertai mantra-
mantra.
Sihir modern adalah sihir yang dilaksanakan dengan cara-
cara modern, praktis dan sederhana, yang biasanya dilakukan
oleh ahli hipnotis dan paranormal.
Dapatkah Anda mengenal siapa itu tukang sihir? Inilah
tanda-tanda yang menunjukkan bahwa seseorang adalah
tukang sihir:
• Bila ia bertanya kepada klien, nama ayah dan ibunya.
• Ia mengambil atau meminta benda bekas dipakai (seperti
peci, sapu tangan, kain) orang yang akan di sihir.
• Atau ia meminta binatang dengan sifat-sifat tertentu untuk
disembelih tidak dengan menyebut nama Allah kadang-
kadang mengoleskan darahnya ke bagian tubuh orang
yang diobati (disihir) atau kadang kadang melemparkan
darah itu ke tempat sepi.
•Ia menuliskan jimat-jimat tertentu.
• Membaca mantra yang tidak dipahami.
172
FILSAFAT ILMU
• Memberi hijab (semacam kerudung) yang bersegi empat di
dalamnya ada huruf-huruf atau angka.
• Meminta klien (yang diobati) agar tidak bertemu orang lain
(‘uzlah) selama masa tertentu di dalam kamar yang tidak ke
masukkan sinar matahari, orang awam menyebutnya hijbah
atau nyepi.
• Kadang-kadang meminta klien tidak menyentuh air selama
masa tertentu biasanya 40 hari.
• Memberikan kepada klien benda-benda yang harus ditanam
di tanah.
• Memberi klien kertas untuk dibakar dan berasap dengannya.
• Kadang-kadang memberitahukan kepada klien namanya,
nama negeri asalnya dan persoalan yang akan ditanyakan
klien, jadi ia mampu menebak.
• Menuliskan sesuatu di kertas atau di piring tembikar warna
putih dan memerintahkan penderita agar melakukannya dan
meminum airnya.
Epistemologi
Sihir selalu menggunakan bantuan jin kafir. Cara mendatangkan
jin ialah sebagai berikut.
Thariqat al-Iqsam (bersumpah atas nama jin)
Masuk ke dalam kamar yang gelap, kemudian menyalakan api
dan meletakkan kemenyan di atas api tersebut, sesuai dengan
tujuan yang diinginkan. Jika ingin menceraikan, menimbulkan
permusuhan, kebencian atau sejenisnya, maka ia harus
meletakkan kemenyan yang berbau tidak enak.
Thariqat al-Dzabhi (menyembelih sembelihan)
173
PENGETAHUAN MISTIK
Mendatangkan seekor burung, ayam, burung dara, atau
binatang lainnya yang memiliki sifat-sifat tertentu sesuai
permintaan jin, biasanya berwarna hitam, kemudian
menyembelihnya tanpa menyebut nama Allah, kadang-kadang
penderita (yang sakit) diolesi darahnya, kemudian melemparkan
hewan itu ke tempat reruntuhan, sumur, atau tempat kosong
yang biasanya menjadi tempat tinggal jin. Ketika
melemparkannya tidak bole menyebut nama Allah, kemudian
kembali ke rumahnya lalu mengucapkan mantra, kemudian
memerintahkan jin melakukan sesuatu yang diinginkannya.
Thariqat Sufliyah (melakukan kenistaan)
Yang menempuh cara ini biasanya memiliki sejumlah
pembesar jin yang siap melaksanakan perintahnya.
Th ari qat Najasah (menuliskan ayat al-Qur’an menggunakan
najis)
Menuliskan salah satu surat al-Qur’an menggunakan darah
haid atau benda najis lainnya, kemudian mengucapkan mantra-
mantra sehingga datang jin yang diinginkan, lalu diperintahkan
untuk melakukan sesuatu.
Thariqat al-Tankis (menuliskan ayat Al-Qur’an dengan
susunan sungsang)
Menuliskan salah satu surat al-Qur’an dengan huruf terpisah-
pisah dan sungsang, kemudian mengucapkan mantra sampai jin
yang diinginkan datang untuk diperintah.
Thariqat Tanjim (menujum menggunakan binatang)
Menunggu munculnya bintang tertentu, kemudian berbicara
dengannya dengan bacaan sihir lalu membaca mantra-mantra.
174
FILSAFAT ILMU
Setelah itu ia melakukan beberapa geakan untuk menurunkan
spirit bintang itu, sekalipun orang yang menujum tidak
menyadarinya.
Thariqat Kaffi (melihat melalui telapak tangan)
Menghadirkan anak kecil yang belum baligh, tidak dalam
keadaan wudhu, pada telapak tangan kiri anak kecil itu dibuat
gambar segi empat, di situ ditulis mantra mantra sihir. Mantra
itu ditulis di sekitar segi empat itu di tengah segi empat itu
diletakkan minyak dan bunga warna biru atau minyak dan tinta
biru. Kemudian ditulis mantra lain dengan huruf-huruf terpisah
di atas kertas memanjang, kemudian kertas ini diletakkan
seperti payung di wajah anak itu dan dipakaikan topi, kemudian
anak itu ditutup seluruh badannya dengan pakaian berat.
Dalam keadaan seperti itu anak kecil itu melihat telapak
tangannya, tentu saja ia tak dapat melihat apa-apa karena
gelap. Penyihir membaca mantra. Anak itu akan merasa terang
dan melihat gambar yang bergerak-gerak di telapak tangannya.
Tukang sihir bertanya, apa yang kamu lihat? Anak itu
menjawab bahwa ia melihat seorang laki-laki. Tukang sihir
berkata agar anak itu mengatakan kepada lelaki itu bahwa sang
dukun (penyihir) menyuruh ini atau itu, kemudian gambar itu
bergerak sesuai perintah. Biasanya sihir ini digunakan untuk
mencari sesuatu yang hilang.
Tariqat al-Atsar (menggunakan benda bekas pakai)
Meminta pada klien benda bekas pakainya, seperti sapu
tangan, peci atau apa saja yang mengandung bau
keringatnya, kemudian mengikat sapu tangan tersebut dari
ujung lalu sekitar empat jari (dari ujung) dipegang dengan
kuat seraya membaca surat al-Takatsur atau surat pendek
lainnya dengan suara keras, dilanjutkan membaca mantra
175
PENGETAHUAN MISTIK
dengan suara lirih, kemudian memanggil jin dan berkata: jika
penyakitnya disebabkan oleh jin maka hendaklah kalian
memendekannya (sapu tangan itu), jika karena gangguan
mata (dengki), maka panjangkan, jika penyakitnya berkenaan
dengan urusan kedokteran, hendaklah kalian membiarkan
sebagaimana adanya. Kemudian sapu tangan diukur lagi. Jika
memanjang lebih dari empat jari, maka penyihir itu
mengatakan bahwa pasien kena gangguan mata, dan begitu
seterusnya sesuai ukuran yang ditemukan.
Kata sihir, bila diucapkan, ia mengesankan sesuatu yang
serem, misterius, jahat. Mantra-mantra dan peralatan yang
dipergunakannya tidak mudah dipahami oleh pemikiran
sekilas. Suasana serem penuh kekuatan magis, menyebabkan
bulu kuduk merinding tatkala berada dalam sebuah ruangan
tertutup yang dipenuhi asap kemenyan serta benda-benda
yang terkesan magis berderet mengelilingi tukang sihir.
Gambaran ini dirasakan penulis tatkala mengumpulkan bahan
dalam Menulis makalah ini di salah seorang tukang sihir di
Tasikmalaya selatan, suatu tempat terpencil jauh dari
keramaian.
Ke tempat itu ada orang meminta bantuan misalnya untuk
membinasakan seseorang, menyakiti seseorang atau meminta
mengguna-gunai seseorang. Kesan pertama yang diperoleh
penulis ialah tukang sihir bersifat tertutup, tidak bersedia
menerangkan sesuatu yang bersangkutan dengan sihir.
Menurut sumber saya, sihir dapat dilakukan oleh siapa
pun asal ia berkeyakinan penuh dan mampu berkonsentrasi
mengikuti ketentuan. Efektivitas sihir ditentukan oleh
ketepatan proses dan pelaksanaan ritual. Benar atau atau
tidaknya ritual sihir, tepat tidaknya penggunaan alat-alat
176
FILSAFAT ILMU
bantu saat proses penyihiran, akan mempengaruhi efektivitas
sihir. James Drever (Kamus Antropologi, 1986: 414)
mengemukakan bahwa proses ritual sebagai suatu sistem
upacara atau prosedur magis merupakan bagian yang penting
dalam sihir. Itu biasanya dilakukan dengan cara-cara khusus,
kata-kata khusus atau rangkaian kalimat, khusus yang
biasanya dihubungkan dengan tindakan-tindakan penting.
Ritual sihir mutlak harus dilakukan secara tepat. Ritual sihir
sangat beragam, tidak satu model. Ada ritual menggunakan
alat, ada yang tidak, ada yang dilakukan malam ada yang
bukan malam.
Ketika penulis makalah meminta sumbernya memberikan
contoh praktek menyihir, ia ditanya, apakah punya musuh.
Katanya, bila punya musuh dapat dipraktekkan
untuk membinasakannya. Peneliti hanya meminta sumbernya
mendemontrasikan saja.
Tukang sihir (dalam contoh ini lebih dikenal tukang santet),
mengambil semacam boneka kecil yang dibungkus dengan kain
kafan. Konon boneka itu bukan sembarang boneka. Boneka itu
berasal dari bayi yang meninggal, diambil di kuburan pada
malam Jumat Kliwon, dicuci atau dimandikan di tujuh air
terjun dan dikeringkan diterik matahari selama tujuh kali
purnama (tujuh bulan), sampai betul-betul kering.dengan
ajian- ajian tertentu lantas dibungkus dengan kain kafan.
Boneka itu diletakkan dihadapannya, kemudian ia
mengambil paku-paku kecil dan jarum dan disatukan dengan
memerang bambu, kemudian dengan mantra- mantra tertentu
diikatkan pada bagian tubuh boneka tersebut, lalu diangkat
dan diputar-putar di atas kepala. Setelah itu, diangkat dengan
tangan kiri berada di atas pembakaran kemenyan. Lantas ia
177
PENGETAHUAN MISTIK
mengambil jarum yang agak besar, kemudian ia menusuk-
nusukkannya pada sekujur tubuh boneka tadi disertai
pengucapan mantra- mantra yang hebat.
Setelah selesai demontrasi itu, tukang sihir (santet) itu
menjelaskan bahwa maksud meletakkan jarum kecil yang
diikatkan pada tubuh (biasanya perut) ialah agar bagian dalam
(perut) sasaran santet merasa sakit yang luar biasa dan sangat
lama, tergantung kehendak
penyantet. Adapun jarum yang agak besar yang ditusuk
tusukkan dimaksud agar menambah rasa sakit pada sekujur
rubuh sasaran, namun ini hanya sesekali katanya, biasanya
pada malam hari saja, tatkala orang yang menunggui sasaran
santet sedang tertidur.
Sumber juga menjelaskan bahwa santet juga dapat
dilakukan dengan cara mengirimkan binatang ke sasaran
santet. Binatang yang biasanya digunakan ialah ular, burung,
angsa, kalajengking. Binatang itu memang ada, sudah mati
dan sudah dikeringkan. Prosesnya ialah membacakan mantra-
mantra dan ditiupkan pada binatang tersebut. Binatang ini
akan muncul di tempat sasaran santet dalam bentuk yang
menakutkan, dan itu kadang-kadang sangat berpengaruh pada
sasaran santet.
Sihir (dalam hal ini santet) tidaklah dapat dipahami secara
rasional. David L. Silis (International Encyclopedia of the
Social Sciences, 1972: 211) mengemukakan bahwa santet is non
rational practices believed to influence mans relation to his
environment both human and hon-human.
Dalam setiap sihir terdapat mantra-mantra, antara
mantra dan ritual sihir tidak dapat dipisahkan, merupakan
satu kasatuan. Mantra adalah roh yang memberi kehidupan
178
FILSAFAT ILMU
pada ritual, dan ritual adalah tempat kehidupan mantra.
Mantra adalah kalimat sihir yang banyak ragamnya. Ada yang
dalam bahasa Arab, Indonesia, Jawa, dan lain-lain. Ciri-ciri
mantra, menurut
179
FILSAFAT ILMU
Samudi Abdullah (Takhayyul dan Magic dalam pandangan
Islam, 1997: 25) ialah sebagai berikut:
• isinya mengandung kemusyrikan.
•kadang-kadang menggunakan ungkapan yang tidak
dimengerti.
• mendorong sugesti diri secara khayali.
• pengucapannya secara rahasia (yang dimantrai tidak akan
mengerti mantra itu).
• ada anggapan bahwa lafal mantra itu mempunyai
kekuatan magis;
Mantra tidak tergantung pada bahasa tertentu, karena itu
sihir dengan ritualnya dan mantranya bukan monopoli bahasa
tertentu. Suatu bahasa yang digunakan dalam mantra sihir
tidak menjadikannya lebih unggul dari pada sihir dengan
mantra berbahasa lain. Apapun bahasa yang digunakan, asal
saja dilaksanakan dengan mengikuti ketentuan ritual sihir,
maka sihir akan efektif, tanpa harus mengerti bahasa itu
(Umar Hasyim, Setan Sebagai Tertuduh dalam Masalah Sihir,
Takhayyul, Pedukunan dan Azimat, tt: 198). Inilah salah satu
mantra:
Sang wewe putih gendongan aku, sang wewe abang
aling-alingana aku, sang buto ijo aja ana ing kono, sukma
toya ana ing buriku, landhep tan kathon, adoh tan
katingal.
Ingin memiliki ilmu sihir? Anda dapat belajar ke tukang
sihir, bila ia bersedia mengajarkan. Yang dipelajari ialah ilmu
sihir, yang salah satu modelnya seperti diuraikan di atas.
Bagaimana cara mempelajarinya dapat ditanyakan langsung
pada guru itu. Tetapi, secara umum, ilmu sihir dapat dimiliki
180
FILSAFAT ILMU
setelah melalui urutan latihan yang khas magis. Biasanya
terdiri dari latihan konsentrasi, latihan untuk menambah
tingkat keyakinan. Bentuk latihan, biasanya berupa puasa,
tapa, dan menghafalkan mantra.
Aksiologi
Berdasarkan uraian di atas dapatlah diketahui bahwa
kegunaan sihir lebih berorientasi pada orang yang
memanfaatkannya (biasanya pemesan) dan penyihir itu sendiri
(yang mendapat imbalan dan ada juga bersifat sukarela).
Kegunaan bagi pemesan ialah ia puas bila musuhnya sakit
atau binasa, bagi penyihir ia akan meningkat popularitasnya
dan sejumlah materi yang diterimanya.
Penggunaan sihir hanya ada dua, pertama yang dikenakan
pada badan kedua kepada harta korban. Berikut adalah
beberapa jenis sihir dan kegunaannya:
1) Sihir Perceraian
Digunakan untuk menceraikan suami istri atau untuk
menimbulkan permusuhan antara orang yang bersahabat.
Bentuknya mungkin:
• pemutusan hubungan anak dengan ibunya;
• pemutusan hubungan anak dengan bapaknya;
• pemutusan hubungan atasan dengan bawahannya;
• pemutusan hubungan seseorang dengan temannya;
• pemutusan hubungan kemitraan;
• perceraian antara suami istri;
• berubah keadaan secara mendadak dari cinta menjadi
benci;
181
PENGETAHUAN MISTIK
• saling mencurigai;
• enggan meminta maaf;
• memperbesar sebab pertengkaran atau perselisihan;
• terbaliknya pandangan suami terhadap istrinya dan
sebaliknya;
• benci terhadap setiap perbuatan pihak lain;
• benci pada tempat tinggal pihak lain;
2) Sihir Mahabbah atau Guna-guna
Digunakan oleh perempuan agar terlihat menarik. Gejala sihir
mahabbah:
1) asmara dan cinta berlebihan
2) nafsu seks meningkat
3) tidak dapat menahan rasa cinta
4) mabuk kepayang melihatnya
5) taat sepenuhnya
3) Sihir Menipu Penglihatan (hipnotis)
Tukang sihir mendatangkan sesuatu yang diketahui oleh orang,
kemudian mengucapkan mantra lalu meminta bantuan setan
sehingga orang melihat sesuatu itu tidak sebagaimana
sebenarnya.
Gejala-gejala sihir hipnotis:
• orang melihat benda diam seolah bergerak dan sebaliknya.
• orang melihat sesuatu yang kecil menjadi besar dan
sebaliknya.
• melihat sesuatu tidak sebagai sebenarnya.
182
4) Sihir Gila
Jin yang ditugasi penyihir masuk ke dalam jasad sasaran dan
diam di otaknya, kemuF dI iLanS AmFeAneT kaI nL MseUl-sel otak yang berkaitan
dengan daya pikir, saat itulah muncul gejala pada sasaran
seperti orang gila.
183
FILSAFAT ILMU
Gejala-gejala sihir gila sebagai berikut:
• Melantur, bengong, lupa berat.
• Mata melotot.
• Tidak dapat melanjutkan pekerjaan.
• Berjalan tidak tahu arah.
• Kacau dalam pembicaraan.
• Tidak dapat tenang di suatu tempat.
• Masa bodoh (cuwek).
• Tidur di tempat-tempat sunyi.
5) Sihir Lesu
Jin diperintahkan penyihir untuk berdiam diotak sasaran dan
mempengaruhinya agar mengisolir diri dan menutup diri.
Gejalanya:
* suka menyendiri
* diam terus
* pikiran melantur
* selalu santai
* menutup diri
* tidak senang pada pertemuan
* selalu pusing
* selalu lesu.
6) Sihir Suara Panggilan
Jin di tugasi menyibukkan orang yang disihir baik waktu
tidur maupun jaga, jin itu menampakkan diri dalam tidur
orang itu berupa binatang yang mengancamnya atau
memanggil-manggilnya juga kadang-kadang seperti suara ma-
184
PENGETAHUAN MISTIK
nusia yang dikenal orang itu atau dengan suara-suara aneh
Gejala:
• Mimpi menakutkan
• Mimpi seolah ada yang memanggil
• Mendengar suara berbicara padanya dalam keadaan jaga
tapi tidak melihat orangnya
• Banyak was-was
• Mencurigai teman dan orang-orang yang dicintainya
• Mimpi seolah akan jatuh dari tempat yang tinggi
• Mimpi dikejar binatang
7) Sihir Penyakit
Sihir penyakit ialah sihir yang digunakan untuk membuat
orang sakit.
Gejalanya:
• selalu sakit pada salah satu anggota badan
• lumpuh salah satu anggota badan
• tidak berfungsi salah satu inderanya
•saraf tersumbat
•lumpuh total
8) Sihir Pendarahan
Oleh penyihir jin ditugasi untuk mengeluarkan darah, dengan
cara masuk ke dalam jasad (biasanya wanita) dengan cara
masuk ke dalam jasad wanita itu dan berjalan diurat bersama
darah.
Gejala:
• terus mengeluarkan darah setelah hari haidnya;
185
PENGETAHUAN MISTIK
• pendarahan berlangsung beberapa bulan, banyak atau
sedikit.
9) Sihir Menghalangi Pernikahan
Tukang sihir meminta nama gadis yang akan menikah, nama
ibunya, dan salah satu benda bekas pakainya. Lalu penyihir
menugasi jin menempel gadis tersebut dan masuk Pada gadis
itu ketika gadis tersebut dalam satu dari empat keadaan yang
memungkinkan, yaitu keadaan sangat takut, sangat marah,
sangat lalai, gejolak nafsu syahwat.
Gejala-ge alanya:
• pusing terus sekalipun sudah diobati dokter;
• dada sesak berat terutama setelah Ashar hingga
malam;
• melihat pelamar berwajah buruk;
• pikiran melayang;
• kadang-kadang ada rasa sakit di perut;
• rasa sakit pada tulang punggung bagian bawah.
ILMU KEBAL6)
Ilmu kebal adalah sejenis pengetahuan yang berkembang di
masyarakat, khususnya Indonesia, dikenal sebagai ilmu
tentang cara-cara menjaga diri tanpa bantuan alat fisik agar
tidak mempan senjata tajam atau benda lain yang dapat
melukai. Pengetahuan tentang hal tersebut dipandang
masyarakat awam atau ilmuwan sebagai jenis ilmu
186
FILSAFAT ILMU
pengetahuan mistik yang ajaib.
Ilmu ini pada dasarnya membahas cara agar mendapat
keselamatan dari gangguan yang akan mencelakakan diri atau
jiwanya. Bentuk keselamatan tersebut dapat berupa:
1. terhindar dari perlakuan untuk melukai;
2. tidak luka pada saat orang melukai.
Bentuk kedua ini lebih dikenal sebagai ilmu kanuragan dan
dipandang bersifat fisik, sedangkan bentuk Pertama sering
disebut sebagai ilmu hikmah yang lebih bersifat psikis.
Bentuk pertama yaitu ilmu hikmah, dikembangkan
berdasar agama seperti di lembaga pesantren, padepokan.
Pada kenyataan, walaupun tujuan asalnya preventif dan
6) Ilmu Kebal disarikan dari makalah yang ditulis oleh Yaya Suryana Mahasiswa S2
IAIN Bandung Angkatan 1997/1998.
penghindaran, namun latihan dan usahanva seringkali
disertai pembekalan agar tidak terluka saat ad melukai. Hal
tersebut dilakukan mengingat tuj utamanya adalah untuk
keselamatan dan berjaga-jaga jika usaha penghindaran tidak
berhasil.
Bentuk kedua yang bersifat fisik, yaitu ilmu kanuragan,
selain dikembangkan oleh aliran putih dapat juga
dikembangkan oleh aliran hitam. Disebut hitam bila
penggunaannya tidak sesuai dengan ajaran kebenaran, seperti
semata-mata untuk mencari kekuatan lebih dari orang lain,
supaya berjaya, terpandang, atau menaklukkan lawan, dan
tidak mustahil bila ditujukan untuk mencelakai orang lain.
Jenis-jenis ilmu kebal dapat dibedakan dari segi sebagai
berikut:
1) Dari segi cara mendapatkannya dan tujuannya:
a) Ilmu putih diperoleh dengan cara-cara bermoral dan
187
PENGETAHUAN MISTIK
tujuannya untuk menjaga keselamatan dan menolong
orang lain;
b) Ilmu hitam diperoleh dengan cara tidak mengindahkan
moral dan dengan tujuan yang terlepas dari ikatan
moral.
2) Dari segi tingkat kekebalan:
• ilmu agar terhindar dari usaha dilukai atau terhindar
dari bentrokan fisik
• ilmu agar tidak luka tatkala dilukai:
-kulit saja (daging dan tulang dapat rusak);
-kulit dan daging saja (tulang dapat rusak);
-kulit daging dan tulang;
3) Ilmu agar tidak terluka segalanya, dan dapat melukai orang
yang memiliki ilmu kebal.
4) Dari segi tingkat ketahanan terhadap senjata:
3) ilmu agar tidak terluka oleh benturan (tidak lecet);
• ilmu agar tidak terluka oleh bacokan;
• ilmu agar tidak terluka oleh tusukan (tembakan peluru
atau panah);
• ilmu agar tidak terluka oleh sabetan, irisan, sodetan;
• ilmu agar tidak terluka oleh kombinasi a-d;
Berkaitan dengan daya tahan yang terbatas ini kemudian
orang memilih alat untuk mengatasi ilmu itu dengan cara
menggunakan alat lengkap meliputi tusuk, sodet, dan bacok.
Hal ini dimaksudkan untuk mencari alternatif, ketika tidak
mempan ditusuk mungkin mempan disodet atau dibacok.
Itulah sebabnya clurit cukup populer untuk melukai.
5) Dari segi durasi penguasaan ilmu:
• ilmu yang dimiliki sesaat, yaitu saat diisi atau
188
PENGETAHUAN MISTIK
memegang benda tertentu yang diisi;
• ilmu yang muncul jika niat dan tujuannya bersih
(untuk bela diri atau menolong);
• ilmu yang muncul jika dimunculkan dengan jampi
tertentu;
• ilmu yang otomatis muncul jika ada bencana yang
disengaja untuk mencelakai dirinya;
• ilmu yang setiap saat melindungi dari gangguan yang
disengaja atau tidak disengaja;
• ilmu yang muncul jika yang bersangkutan tidak
melanggar pantangan.
Ilmu kebal diperoleh melalui cara supra-natural atau
supra-rasional. Ia diperoleh secara mistik. Di kalangan pemilik
ilmu ini diyakini bahwa ilmu itu hanya diperoleh melalui dua
cara, yaitu melalui bawaan dan hasil belajar. Diyakini pula
bahwa orang yang mempelajari ilmu ini dan buku-buku atau
coba-coba semacam bereksperimen, akan membawanya pada
kecelakaan. Keyakinan ini didasarkan pada kenyataan
banyaknya orang yang mabuk atau gila karena tidak berhasil
menguasai ilmu itu.
Menurut pemilik ilmu kebal, ilmu ini diperoleh dengan
cara berguru melalui latihan, dan ukuran keberhasilannya
ialah bila dirasakan dan dialami sendiri.
189
FILSAFAT ILMU
Pada umumnya ada dua bentuk latihan dalam mempelajari
ilmu ini. Pertama, melalui penyucian bathin dan penyucian
diri, kedua, melalui latihan berkonsentrasi batin dan fisik serta
penguasaan jampi atau amalan tertentu.
Pada bentuk pertama, adalah usaha penyucian bathin dan
diri melalui ibadah dan pengendalian nafsu syahwat dan
keduniaan. Bentuk ini umumnya dilakukan oleh pemakai ilmu
putih dengan tujuan untuk menjaga diri dari terluka. Sebagian
para pemiliknya kadang-kadang meragukan berdampak fisikal
(betul-betul tidak luka) namun diyakini logis karena bersifat
preventif terhindar dari usaha untuk melukainya.
Metode ini banyak dipraktekan di pesantren Jawa. Para
pengikut tarikat tertentu banyak juga memilih bentuk ini,
dengan keyakinan jika dirinya sudah sepenuhnya ikhlas
mengabdi kepada Allah maka Allah akan melindunginya.
Pada bentuk kedua, dilakukan latihan baik fisik maupun
bathin. Metode-metodenya ialah sebagai berikut:
• Penguasaan ilmu melalui pemenuhan syarat mistik tertentu,
seperti puasa, mati geni, tapa, mengamalkan wirid tertentu.
•Pewarisan ilmu tertentu secara gaib, melalui cara- cara
khusus dari seseorang guru, istilah untuk ini ialah diisi.
• Pewarisan dan penguasaan ilmu untuk menguasai jin atau
khadam, dengan cara memenuhi syarat dan amalan
tertentu.
• Latihan fisik tertentu secara rutin untik melatih dan
menguasai suatu ilmu.
• Gabungan atau kombinasi dari beberapa atau seluruh cara
tersebut. 190
Kegunaan ilmu kebal ialah untuk menjaga diri dari
kecelakaan yang diakibatkan oleh kejahatan orang lain dan
dapat pula digunakan untuk menolong orang lain dari
kejahatan orang terhaFdaI pL nSyAa.F AJiTkaI LtuMjuUannya baik maka ia
disebut ilmu putih, bila tujuannya tidak mengindahkan moral,
maka disebut ilmu hitam.
SANTET7)
Istilah santet ialah sebutan yang digunakan di Jawa Timur, di
Bali disebut leak, di NTB dan NTT disebut leo- leo, tenung di
Jawa Tengah, teluh di Jawa Barat, di Tapanuli disebut begu
ganyang, di Madura se‘er.
Dalam Kamus Umum Bahasa Sunda (1982: 152)
disebutkan bahwa santet adalah jampe pamake keur hasud
ka batur sina gering atawa maot (mantra yang dibacakan
dengan maksud hasud pada orang lain agar sakit atau mati).
Ini berarti santet selalu berkonotasi jahat. Menurut J. Van
Baal (Sejarah dan Pertumbuhan Teori Antropologi
Budaya, 1,1987: 210) santet adalah bagian dari sihir,
merupakan kekuatan supra natural yang dapat dipaksa
berpartisipasi dengan cara tertentu, dengan jalan baik ataupun
dengan jalan buruk. Di sini santet dapat berkonotasi baik atau
buruk. Suyono Ariyono (Kamus Antropologi, 1985: 158)
menyatakan bahwa santet adalah sejenis pengetahuan yang
semata-mata berdasarkan kekuatan gaib. Misalnya melalui
aksi makhluk halus, sehingga dasar berpikirnya pun selalu
bersandar pada adanya hubungan-hubungan gaib. Definisi ini
menjelaskan bahwa santet itu merupakan ma-
7) Santet disarikan dari makalah Tatang Zakaria, Mahasiswa S2 IAIN Bandung
Angkatan 1997/1998.
salah gaib. Di dalam kamus Webster’s New Twentith Century
Dictionary of English Language, 1980:1038 dinyatakan bah1w9a1
PENGETAHUAN MISTIK
santet is the pretended art of producing effect of controlling
events by charms, spells and ritual supposed to govern certain
natural or supernatural forces (seni penguasaan diri dalam
menciptakan suatu efek atau kejadian dengan menggunakan
jimat, jampi dan upacara ritual yang dianggap mampu
mempengaruhi kekuatan ritual dan supernatural). Clifford
Geertz (Abangan Santri dan Priayi, 1983: 146) menyatakan
bahwa santet adalah sejenis praktek memasukkan benda-
benda asing ke perut korban melalui upacara ritual agar
korban merasa sakit tak terhingga atau mati. Dalam definisi
ini santet itu sangat khusus dan jahat.
Dari sekian banyak definisi di atas dapat disimpulkan
bahwa santet adalah suatu pengetahuan tentang makhluk gaib
yang dapat diperintah untuk mempengaruhi korban dengan
menggunakan simbol-simbol dan upacara ritual.
Cara mempelajari santet berbeda dari mempelajari filsafat
atau sain. Sampai saat ini santet masih merupakan cerita
misteri. Dikatakan demikian karena santet itu bersifat
irrasional. Demikian pula cara memperoleh pengetahuan
santet tidaklah mirip dengan cara memperoleh pengetahuan
filsafat atau sain. Tidak setiap orang dapat memperoleh
pengetahuan ini dengan mudah.
192
FILSAFAT ILMU
penulis makalah telah bertemu dengan seorang tokoh santet di
Ujung Berung Bandung tanggal 3 November 1997. Tokoh ini
mengatakan bahwa ilmunya didapat dari hasil usaha:
1) puasa hingga 1000 hari;
2) tirakat pada malam hari di tempat-tempat sepi untuk
dapat bisikan gaib;
3) ziarah sambil tirakat di kuburan-kuburan tertentu;
4) belajar dari guru santet;
5) ulet, sabar, tekun.
Cara memperoleh yang berat inilah —antara lain— yang
menyebabkan hanya segelintir orang saja yang memiliki ilmu
ini.
Dari sekian banyak persyaratan di atas, bila telah dipenuhi,
maka diperlukan alat-alat menyantet, seperti: tongkat
cendana, kayu kaboa, gigi harimau, taring babi, Pakaian
hitam, gelang dari benang, boneka dari kain Putih, jarum,
silet, air, buah bergetah, dan mantra- mantra.
Berdasarkan wawancara diketahui bahwa kegunaan santet
ada dua: pertama menyakiti, kedua membunuh.
Pada tujuan menyakiti atau menjadikan seseorang sakit,
dukun santet mempersiapkan alat berupa simbol
persamaan, boleh buah bergetah atau boneka dari benang
(kain), jarum sebagai penusuk atau silet sebagai penggores.
Dukun membaca mantra, pertanda nyambat (memanggil)
makhluk halus agar hadir untuk diperintah Buah bergetah
(pepaya misalnya), digores dengan silet jika keluar getah itu
pertanda korban merasa sakit. Atau jarum (jarum pentul
misalnya) sebanyak 5 atau 7 buah ditusukkan satu persatu ke
kepala, tangan, kaki, boneka itu.
Pada tujuan membunuh (biasa disebut mengantarkan jiwa
orang) penyantet memakai pakaian serba hitam, gelang dari
benang, boneka dibaringkan, leher boneka itu digaet dengan
193
PENGETAHUAN MISTIK
taring babi. Selanjutnya penyantet membacakan mantra, mata
menatap boneka, batin dipusatkan dan taring babi dikaitkan
di leher boneka sambil membaca sepotong ayat tertentu,
binasalah. Si korban mati didahului dengan muntah darah.
Praktek santet agaknya bermacam-macam, yang
diceritakan di atas adalah salah satu praktek santet di Jawa
Barat. PELET8)
Eni Rahmawati (sebut saja demikian), memiliki paras cantik,
siswi SMEA di satu kota. Dalam perjalanan masa remajanya
Eni harus berbahagia karena menjadi rebutan pemuda di
desanya.
Suatu waktu Eni kena pelet yang dilancarkan oleh Sugeng
(nama samaran), supir angkot. Singkat cerita Eni dalam
keadaan tidak sadar telah menerima Sugeng dengan segala
kondisinya.
Orang tua Eni melarang berhubungan dengan pemuda itu
karena berbeda agama. Eni mati-matian membela pacarnya.
Pak haji, orang tua Eni berupaya memisahkan hubungan
anaknya dengan Sugeng. Pak haji sekarang menyadari bahwa
anaknya kena pelet. Pak haji mengundang beberapa dukun dan
para normal, namun tidak berhasil.
Ayah Eni akhirnya mengembara ke Cirebon. Di kota itu ia
bertemu dengan seseorang (sebut saja Ali Rahman) seorang
tabib yang cukup terkenal. Bang Ali meminta pak haji
memotong dua ekor kambing dan dagingnya disedekahkan
kepada fakir miskin. Hasilnya, Eni dapat dipisah-
194
FILSAFAT ILMU
Pelet disarikan dari makalah Rahman, Mahasiswa S2 IAIN Bandung Angkatan
1997/1998.
kan dari Sugeng. Eni menulis surat putus cinta kepada
pacarnya itu. Eni telah diselamatkan dari pelet Sugeng.
Ontologi
Secara etimologis pelet mengandung arti memikat, mengambil,
pesona, bujukan. Secara terminologis pelet ialah usaha sadar
membujuk, menarik rasa cinta seseorang dengan cara-cara
tertentu.
Berdasarkan pengertian di atas, dapatlah disimpulkan
bahwa pelet merupakan tindakan yang disengaja untuk
menarik, mengalihkan rasa cinta seseorang kepada pemelet
tanpa disadari sepenuhnya oleh orang yang dipelet.
Dilihat dari sumber pengamalannya pelet dapat dibagi
menjadi dua bagian. Pertama, pelet yang menggunakan huruf-
huruf Arab. Pelet model ini banyak ditemukan dalam kitab-
kitab mujarabat. Berdasarkan pengalaman, para santri banyak
memiliki pelet semacam ini.
Kata pelet dalam bahasa Arab mirip dengan kata
mahabbah (cinta). Mengadopsi istilah mahabbah sebetulnya
terkandung tendensi ke arah mengislamkan aktivitas pelet
tersebut. Dengan demikian, setelah diislamkan, ia dianggap
sesuatu yang boleh dilakukan. Kedua, pelet yang diambil dari
ajaran setan, berupa mantra-mantra,
setelah memelet berjanji menjadi pengabdi setan itu. pelet
semacam ini biasanya diperoleh dari penyihir. Pelet semacam
ini oleh Salim Bali disebut sihir mahabbah.
Idrus al-Kaffi dalam kitabnya Ilmu Hikmah Nabawi
menyatakan bahwa pelet adalah upaya mempengaruhi jiwa
195
PENGETAHUAN MISTIK
seseorang agar ia menabur rasa cinta kepada pemelet.
Menurut pengalaman penulis makalah, orang yang terkena
pelet dapat diketahui dari sikapnya yang mula- mula diam
menyendiri dan yang ia ingat hanyalah orang yang memelet.
Bila diarahkan ia membantah, kondisi tubuhnya merosot,
kurang bergairah tetapi gairah hidupnya muncul bila bertemu
dengan pemelet.
Epistemologi dan Aksiologi
Untuk memperoleh ilmu pelet kategori pertama, orang dapat
berguru kepada “kiyai”, ustadz atau orang-orang tertentu yang
memiliki ilmu itu. Pelet jenis kedua biasanya diperoleh dari
dukun yang banyak berpraktek di bidang itu.
Ilmu pelet jenis pertama, menurut Sudar Ali Rahman,
digunakan dengan dua cara. Cara pertama, dilaksanakan Pada
saat-saat tertentu, misalnya ba’da shalat Ashar, shalat
Tahajjud atau shalat Shubuh. Sambil duduk
menghadap kiblat, konsentrasi sepenuhnya ke arah apa yang
sedang dikerjakan. Dengan membaca surat al-Jinn ayat 1-5,
maka datanglah jin urusan cinta, jin itu diutus untuk
menjinakkan sasaran. Jin yang dipanggil itu adalah jin muslim
seperti Khadijah, Jamilah atau yang lainnya. Khadam tersebut
biasanya akan melaporkan kegiatannya sampai berhasil.
Cara kedua, kata bang Ali, menggunakan foto kedua belah
pihak. Sesuai shalat Hajat, foto kedua belah pihak dihadapkan,
sambil dibacakan ayat 1-5 surat al-Jinn. Menurut
pengalamannya, cara ini tergolong jitu.
Ilmu pelet jenis kedua, yaitu ilmu pelet hitam, menurut al-
Salim Bali, cara mempraktekkannya biasanya sebagai berikut.
196
FILSAFAT ILMU
Dukun meminta salah satu benda bekas pakai objek, berupa
sapu tangan, peci, atau kain yang masih berbau keringatnya,
kemudian diambil beberapa benangnya lalu dihembus dan
dibuat buhul-buhul sihir padanya. Buhul-buhul tersebut
kemudian ditanam di tempat yang jauh atau dikerjakan di
dalam air atau makanan. Sihir yang paling dahsyat adalah
yang dibuat dari benda najis, terutama darah haid, kemudian
diperintahkan agar diletakkan pada makanan, minuman atau
wewangian objek.
Ada dua kegunaan pelet. Pertama, untuk mengakrabkan
persahabatan, hubungan suami istri, atasan bawahan. Kedua,
pelet untuk memelet lawan jenis untuk
197
FILSAFAT ILMU
dijadikan pasangan hidup. Pelet semacam ini terkadang
dilakukan dengan paksaan yang keras, terkadang sang korban
sampai berpindah agama demi mengikuti kehendak pemelet.
Menurut Umar Hasyim pelet tidak diperbolehkan dalam
Islam. Ketegasannya itu didasarkan pada hadis (artinya):
Dari Abdullah bin Mas’ud dari Nabi SAW bersabda:
Sesungguhnya mantra, azimat dan tiwalah (pelet) termasuk
perbuatan syirik. (HR Ahmad).
Menurut penulis makalah, selama pelet digunakan
mengakrabkan hubungan suami istri, mengharmoniskan
hubungan sesama manusia, memperbaiki sendi sendi sosial,
boleh saja digunakan. DEBUS3)
Perkataan debus merupakan istilah yang digunakan di pulau
Jawa, khususnya di Banten ketika mempertunjukkan
kebolehannya yang luar biasa. Kata debus dalam Kamus
Umum Bahasa Indonesia mengandung arti tiruan bunyi
seperti hembusan angin, sedangkan di dalam Kamus
Indonesia-Inggris disebutkan bahwa debus bermakna ritual
display of invulnerability in west Java.
Ontologi
Debus agaknya sama dengan Ilmu Kebal yang dibahas juga
dalam buku ini. Memang perlu studi lebih lanjut untuk
menetapkan apakah berbeda atau tidak.
3 Debus disarikan dari makalah Ii Sumantri, Mahasiswa S2 IAIN Bandung Angkatan
1997/1998.
198
PENGETAHUAN MISTIK
Dalam prakteknya, debus memang sesuatu yang luar biasa,
seperti:
• Memakan kaca dan tidak luka.
• Kulit tahan disiram air keras.
• Tahan ditusuk dengan jarum.
• Ditusuk atau digorok tidak luka.
199
FILSAFAT ILMU
•Orang diikat dimasukkan peti, setelah dibuka ikatannya
lepas, bahkan ia keluar sambil merokok.
• Api tidak panas baginya.
Sebenarnya, orang Banten atau bukan, mampu berbuat
seperti itu. Ada beberapa cara yang dapat mengantarkan
seseorang pada kemampuan itu, misalnya:
• Memiliki azimat yang diberi guru, atau wirid yang langsung
ditiupkan oleh guru melalui anggota badan. Melalui cara ini
pendebus itu tidak perlu mengamalkan apa-apa dan ia
dapat langsung mempraktekkannya.
• Melalui wirid yang harus diwiridkan pada waktu tertentu,
sambil berpuasa.
Cara tersebut memang bermacam-macam, tergantung pada
kemampuan orang yang hendak mendebus dan kemampuan
apa yang hendak dipertontonkan. Umpamanya kalau hanya
mampu tahan air keras (kulit tidak mengelupas), cukup dengan
melakukan wirid saja. Untuk mampu makan kaca pendebus
harus wirid dan puasa. Banyaknya wirid dan lamanya
berpuasa juga ditentukan oleh tingkat kemampuan yang
hendak dicapai.
Epistemologi
Ada dua hal yang harus dipenuhi oleh seseorang yang
memperoleh kemampuan debus, yaitu:
• Harus suci badan dari hadas baik besar maupun kecil dan
harus suci dari dosa terutama dosa besar. Karena itu orang
yang mendebus harus tobat lebih dahulu, mandi dan wudlu.
Menurut pakar debus, seorang warga Banten, bila hal itu
tidak diperhatikan, maka ia tidak dapat memasuki dunia
200
FILSAFAT ILMU
debus. Dosa besar, atau sedang berhadas besar atau kecil
misalnya, akan menjadi penghalang untuk memiliki
kemampuan luar biasa tadi. Bila sudah memiliki
kemampuan, kemudian melakukan dosa besar, maka
kemampuan itu akan hilang dengan sendirinya.
• Dituntut adanya kebulatan dan keyakinan dalam hati.
Orang yang mendebus dapat diganggu oleh orang lain,
sehingga dalam pertunjukan dapat terjadi kegagalan.
Untuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan itu
pendebus ketika hendak memulai pertunjukan biasanya
pamit dengan kalimat “satu guru satu ilmu dimohon tidak
menganggu” dengan suara yang agak keras.
Aksiologi
Pada mulanya debus digunakan di Kerajaan Islam Banten
dalam rangka menyebarkan Agama Islam. Agaknya debus
digunakan sebagai media dakwah seperti wali songo
menggunakan wayang. Menurut catatan sejarah, orang yang
hendak nonton debus cukup mengucapkan dua kalimah
syahadat sebagai ganti karcis masuk. Kemudian dalam setiap
wirid debus selalu didahului dengan syahadat.
TENTANG JIN10)
Jin adalah nama jenis, bentuk tunggalnya jinniy untuk laki-
201
PENGETAHUAN MISTIK
laki dan jinniyah untuk perempuan, yang mempunyai
pengertian “yang tertutup” atau “yang tersembunyi”. Dalam
Munjid (Abu Luwis Ma’luf, al-Munjid al-Lughah wa al-‘Alam,
1975: 102) disebutkan bahwa jin adalah makhluk yang
diperkirakan terletak antara manusia dan roh, dinamakan
demikian karena tertutup dari pandangan mata.
Iblis adalah keturunan jin (Muhammad Isa Daud, Hiwar
al-Syawafy Ma’a jinniy al-Muslim, 1996: 59), sedangkan nenek
moyang jin adalah jaan. Iblis adalah keturunan jin yang
sangat pandai, tetapi kemudian ia berperangai buruk dan
sombong sebagaimana digambarkan dalam al-Qur’an surat al-
Kahfi ayat 50.
Perbedaan jin dan setan adalah setiap setan adalah jin dan
tidak setiap jin adalah setan. Hal ini bermula ketika iblis
kawin dengan jin perempuan yang menjadi pengikutnya,
lantas mempunyai keturunan. Keturunan jin yang dari iblis
inilah yang disebut setan (Muhammad Isa Dawud, Hiwar al-
Syawafy, 1996: 60).
10) Tentang Jin diambil dari makalah Mahrus As’ad Mahasiswa S2 IAIN Bandung
Angkatan 1997/1998.
Allah menciptakan jin jauh sebelum penciptaan manusia, hal
ini dijelaskan dalam firman-Nya Dan Kami telah menciptakan
jaan, sebelum itu, dari api yang sangat panas (QS. al-Hijr: 27).
Ungkapan “sebelum itu” dalam ayat atas menunjukkan waktu
yang sangat lama. Para ulama berbeda pendapat dalam hal ini.
Di antara mereka ada yang berpendapat 40 tahun, ada yang
mengatakan 2000 tahun bahkan ada yang mengatakan 6000
tahun. Yang penting ialah jin diciptakan lebih dahulu daripada
202
FILSAFAT ILMU
manusia.
Bahan jin adalah api. Istilah yang digunakan Allah dalam
menyebut api kadang-kadang nar al-samun (api sangat panas)
seperti dalam surat al-Hijr ayat 27, ma’arij (nyala api)
misalnya pada surat al-Rahman ayat 15, atau kata nar (api)
saja seperti dalam surat al-A’raf ayat 12.
Populasi jin sangat banyak, lebih banyak daripada manusia
(Muhammad Isa Daud, Hiwar al-Syawafy, 1996: 59). Mereka
tinggal hampir di semua tempat di muka bumi ini, di darat, di
air, di udara. Mereka terdiri dari ras berbeda-beda.
Kehidupannya sama dengan manusia, ada kerajaan, negara,
bangsa, penguasa, rakyat jelata. Agama yang mereka anut juga
bermacam-macam. Mereka juga makan minum seperti
manusia, menghadiri majlis-majlis yang diadakan manusia,
pendeknya mereka selalu menyertai manusia kecuali jika
dicegah dengan membaca nama Allah (Hasan Ayub, Tabsith al-
‘Aqidah al-Islamiyah, 1979: 192).
Menurut hadis Rasulullah SAW jin dibagi dalam tiga
golongan:
Dari Abi Tsa’labah al-Khuntsa Rasulullah SAW bersabda
jin terbagi menjadi tiga golongan; pertama yang mempunyai
sayap sehingga mampu terbang, kelompok lain berupa ular
dan kalajengking, kelompok ketiga berubah-ubah wujud
(HR Thabrani, Hakim, Bukhari) (lihat Wahid Abdul Salam,
Wiqayat al-Insan min al-Jinniy wa al-Syaithan, 1998: 55).
Al-Qur’an menjelaskan bahwa jin itu ada yang mukmin ada
yang kafir, seperti tersebut dalam surat al- Jinn ayat 14-15:
Dan sesungguhnya di antara kami ada yang taat dan ada
203
PENGETAHUAN MISTIK
yang menyimpang dari kebenaran; barang siapa yang taat
maka mereka itu benar-benar telah memilih jalan yang lurus;
adapun yang menyimpang dari kebenaran maka mereka
menjadi kayu api bagi neraka jahanam.
Mahmud Syaltut menerangkan bahwa di antara jin ada
yang mempelajari wahyu kepada para nabi, memikirkan dan
mengimaninya, mengajak kaumnya untuk mengamalkan ajaran
itu, memberitakan berita gembira
kepada yang taat, menyampaikan ancaman kepada yang
berbuat maksiat (Mahmud Syaltut, Islam Aqidah wa Syari’ah,
1996: 33).
Salah satu jenis jin adalah jin qarin yaitu jin yang ditugasi
mendampingi seseorang di mana dan kapan pun orang itu
berada. Rasulullah menjelaskan hal ini sebagai berikut:
Dari Ibnu Mas’ud berkata, berkata Rasulullah SAW, tidak
ada seorang pun di antara kalian yang tidak ditunjuk
baginya qarin (pendamping) dari jin dan malaikat; para
sahabat bertanya, termasuk engkau ya Rasulullah? Ya,
jawab Rasulullah: hanya saja aku mendapat pertolongan
dari Allah sehingga jin pendampingku tidak mengajak
kecuali yang baik (HR Muslim).
Jin qarin inilah yang membantu dukun untuk mengetahui
ihwal pasien, sehingga dukun tersebut dapat menebak ihwal
pasiennya seakan-akan ia mengetahui yang gaib. Hal ini terjadi
karena ada kerja sama antara qarin dukun dengan qarin
pasien. Jin qarin juga yang mengelabui klub-klub pemanggilan
arwah yang meyakini bahwa yang datang adalah roh orang
204
FILSAFAT ILMU
yang telah meninggal. Padahal sebenarnya yang datang ialah
jin qarin orang yang telah meninggal itu. Arwah tidak dapat
dipanggil.
Syekh Muhammad al-Ghazali menyatakan bahwa cerita
tentang pemanggilan arwah diliputi berbagai hayalan dan
ditunggangi oleh pemikiran yang bertentangan dengan ajaran
Islam (Wajdi Muhammad al- Syahawi, Memanggil Roh dan
Menaklukkan Jin, 1997. 112). Selain itu, al-Ustadz Yasin
Ahmad ‘Id, menjelaskan bahwa setiap manusia yang dilahirkan
mempunyai qarin dari bangsa jin yang terus menerus
menyertainya. Qarin tersebut mengetahui seluruh masalah dan
rahasia orang yang didampinginya. Ketika orang tersebut
meninggal qarin tersebut mengembara seperti jin lainnya. Jika
ada acara pemanggilan roh maka salah satu jin qarin datang
dan berbicara atas nama orang yang telah meninggal. Sungguh
tertipu orang-orang mengadakan pemanggilan tersebut, karena
yang datang bukan roh orang melainkan jin qarin
mengatasnamakan orang yang telah meninggal tadi (Wajdi
Muhammad al-Syahawi, 1997: 63).
Manusia tidak mampu melihat jin dalam bentuk aslinya,
kecuali para nabi karena mukjizat-Nya. Firman Allah:
Hai anak Adam janganlah kamu ditipu oleh setan
sebagaimana setan menipu kedua ibu bapakmu dari surga. Ia
menanggalkan pakaian agar kelihatan aurat mereka,
sesungguhnya ia dan pengikutnya melihat kamu dari tempat
yang kamu tidak dapat melihat mereka, Kami telah jadikan
setan-setan itu pemimpin orang-orang yang tidak beriman. (QS.
al-A’raf: 27).
205
FILSAFAT ILMU
Imam al-Qurthubi dalam menafsirkan ayat ini mengatakan
bahwa sebagian ulama berpendapat bahwa jin tidak dapat
dilihat berdasarkan kata-kata dari suatu tempat yang kamu
tidak dapat melihat mereka (Muhammad Isa Daud, 1996: 37).
Sebagian ulama berpendapat, bila Allah menghendaki kamu
dapat melihat mereka.
Adapun melihat jin dalam bentuk tidak asli, banyak dialami
oleh orang yang bukan nabi. Banyak hadis yang menjelaskan
bahwa sahabat Rasulullah SAW pernah melihat jin, di
antaranya Abdullah bin Mas’ud melihat jin seperti sekumpulan
orang dari Sudan atau dari Hindia atau terkadang terlihat
seperti burung nasar (Abdul Khaliq al-Anthar, Al-Sihr wa
al-Saharah wa al - M ashurum, 1996: 173).
Muhammad Isa Daud (1996: 39-51) menjelaskan bahwa jin
dapat dilihat dalam tiga kondisi:
• Ketika jin menampakkan dirinya.
• Melihat jin lewat jin atau meminum air sihir.
• Melihat jin karena kemauan jin disertai adanya kondisi
yang memungkinkan hal itu.
Untuk memanggil atau melihat jin dapat dilakukan dengan
cara antara lain melalui urutan sebagai berikut:
• Menyucikan diri dari hadats besar dan kecil.
• Menyendiri dalam ruangan khusus tidak disertai orang lain
khususnya anak kecil.
• Waktunya malam hari, lebih baik tengah malam.
• Memanjatkan permohonan kepada Allah agar dapat melihat jin
dan terhindar dari marabahayanya.
• Membaca surat al-Jinn, jika dibaca sekali belum datang ulangi
sampai jin datang.
206
FILSAFAT ILMU
Memiliki pengetahuan tentang jin dapat menambah keimanan,
mengharuskan manusia waspada terhadap kejahatan atau gangguan
jin jahat, yang selalu menggoda manusia agar ingkar kepada Allah.
Bagi orang yang dapat menundukkan jin atau bekerja sama
dengan jin pada umumnya menjadikan jin sebagai khadam. Peran jin
dalam hal ini mungkin positif mungkin negatif, sesuai dengan orang
yang memanfaatkannya dan juga ditentukan oleh jenis jin, apakah jin
itu dari jenis jin baik atau jin jahat. Contoh peran positif umpamanya
jika jin digunakan untuk membantu mengobati orang sakit, mengusir
setan dari tubuh orang yang dirasuki, membantu mencari orang
tenggelam, menjaga keamanan atau tugas-tugas lain seperti yang
pernah digunakan oleh Nabi Sulaiman. Dalam arti negatif jin dapat
digunakan untuk membahayakan orang lain seperti digunakan dalam
menyantet, menyihir. NYAMBAT11)
Istilah “nyambat” terdapat di tatar Sunda. Apa itu nyambat?
Bagaimana caranya? Apa kegunaannya? Itulah beberapa masalah
yang dibicarakan berikut ini.
Ontologi
Nyambat, dalam bahasa Sunda, artinya kira-kira sama dengan
memanggil, menghadirkan, mendatangkan. Secara istilah nyambat
ialah memanggil atau menghadirkan roh melalui suatu ritual dengan
mengucapkan bacaan-bacaan tertentu.
207