The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Buku tentang teknik berbisnis aren dan membudidayakan aren mulai dari biji aren unggul hingga pengemasan produk

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by slamet251070, 2022-07-11 22:10:59

PROSPEK BISNIS DAN BUDIDAYA AREN

Buku tentang teknik berbisnis aren dan membudidayakan aren mulai dari biji aren unggul hingga pengemasan produk

Keywords: aren,budidaya aren,pengolahan aren,gula semut aren

Mukhamadun
Slamet Wahyudi

BUDIDAYA DAN

ARENPROSPEK BISNIS

Editor: Muhammad Isnaini
(Bang Pilot)

978-623-672156-8Cover: Budidaya dan Prospek Bisnis AREN

Mukhamadun, S. Hut., M.Si Editor:
Dr. Slamet Wahyudi, S.Pd., M.Si Muhammad Isnaini

i (Bang Pilot)

BUDIDAYA DAN PROSPEK BISNIS AREN

Disusun oleh : Mukhamadun, S.Hut., M. Si
Dr. Slamet Wahyudi, S.Pd., M.Si
Editor
Desainer Isi : Muhammad Isnaini (Bang Pilot)
Desainer Sampul : Rani Rahmatika, S.E
ISBN : Farkhan Nur Wiguna
Sumber gambar : 978-623-6721-56-8
Ukuran B5 : Dokumen Pribadi
Hal : 18,2 x 25 cm
: 108+xvi

Diterbitkan dan dicetak Oleh:
CV. Penerbit Anugrah Jaya
Anggota IKAPI No. 017/SMS/019
Jl. Kebun Bunga Gang Melati Putih No. 1 dan 2 RT. 39 RW 13
Kel. Kebun Bunga Palembang Sumsel
Telepon/Fax: 082175577235
Palembang – Indonesia 30126
Email: [email protected]
Website: www.penerbitanugrahjaya.com
Cetakan 1, Oktober 2021

Dilarang keras mengutip, menjiplak, memperbanyak, atau memfotokopi baik
sebagian atau seluruh isi buku ini serta memperjualbelikannya tanpa mendapat izin

tertulis dari Penerbit Anugrah Jaya.
© HAK CIPTA DILINDUNGI OLEH UNDANG-UNDANG
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta

ii

PRAKATA

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah, segala puji kami panjatkan kepada Allah Subhanahu wa ta’ala
atas ridho-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan buku berjudul “Budidaya
dan Prospek Bisnis AREN” tanpa kendala berarti.

Buku ini adalah koleksi catatan perjalanan kami selama proses pelatihan
budidaya aren di berbagai daerah sejak tahun 2017 hingga tahun 2021.
Pengamatan ke berbagai kebun aren dan kegiatan pengolahan aren di Sumatera
kami tampilkan untuk memperkaya khazanah seputar budidaya aren. Animo
masyarakat dalam pengembangan tanaman aren dan geliat bisnis aneka produk
aren juga kami sisipkan agar buku ini lebih aktual dan menarik. Diharapkan buku ini
bermanfaat bagi para penggiat dan petani aren dimanapun berada

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada keluarga yang selalu
mendukung setiap kegiatan pengembangan aren yang kami lakukan. Kami
sampaikan juga ungkapan terima kasih kepada Kepala Badan Penyuluhan dan
Pengembangan SDM Kementerian LHK dan Kepala Balai Diklat LHK Pekanbaru
yang telah memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada kami untuk
mengamati, mempelajari, mengembangkan dan melatih budidaya aren bagi
masyarakat di berbagai tempat. Secara khusus kami haturkan terima kasih pada
Bang Pilot (Muhammad Isnaini) Ketua Dewan Pengawas Komunitas Aren Indonesia
(KAI), yang telah banyak memberikan masukan dan koreksi untuk kesempurnaan
buku ini. Tak lupa ucapan terima kasih kami sampaikan pada Penerbit Anugrah
Jaya dan pada semua pihak yang turut mendukung terbitnya buku ini.

Buku ini tidak luput dari kekurangan dan kesalahan. Tiada gading yang tak
retak. Jika pembaca menemukan kesalahan, kami mohon maaf setulusnya.
Dukungan berupa kritik dan saran akan selalu kami terima dengan tangan terbuka.

Pekanbaru, 17 Agustus 2021
Penulis,

Mukhamadun
Slamet Wahyudi

iii

iv

KATA PENGANTAR

KEPALA BALAI DIKLAT LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
PEKANBARU

Alhamdulillah, pecah telor. Inilah buku pertama yang ditulis
oleh Widyaiswara Balai Diklat Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Pekanbaru. Tentu selaku Kepala Balai, kami
meyambut baik terbitnya buku “Budidaya Dan Prospek
Bisnis Aren” yang ditulis oleh Sdr. Mukhamadun dan Sdr.
Slamet Wahyudi. Disaat animo publik terhadap kelapa sawit
makin meningkat, degradasi hutan masih menjadi
ancaman, peran ekonomi hasil hutan kayu makin
berkurang, maka munculnya aren sebagai tanaman
endemik Nusantara menjadi kabar gembira bagi kalangan
yang pro konservasi sekaligus pro ekonomi hijau.
Buku ini penting, bukan hanya bagi penulis untuk pengembangan profesi
seorang pejabat fungsional widyaiswara, tapi juga bagi pengembangan budidaya
aren sebagai salah satu produk Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK). Dengan gaya
bahasa ilmiah popular, ditambahi dengan dokumentasi yang cukup banyak, serta
narasi pengalaman praktik pelatihan Budidaya Aren di berbagai tempat, mudah-
mudahan buku ini dapat bermanfaat bagi petani, penyuluh PNS, Penyuluh
Kehutanan Swadaya Masyarakat (PKSM) dan para praktisi aren di Indonesia.
Semoga terbitnya buku ini mengilhami munculnya buku dan karya ilmiah
lainnya baik dari penulis, maupun dari widyaiswara lainnya. Beragam pengalaman
lapangan yang terserak bisa didokumentasikan dalam bentuk buku sehingga lebih
bermanfaat bagi para pihak. Sekali lagi kami ucapkan selamat atas terbitnya buku
ini.

Pekanbaru, 6 September 2021

Kamaruddin

v

KATA PENGANTAR

KEPALA BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

Saya menyambut baik terbitnya buku "Budidaya dan
Prospek Bisnis Aren" yang ditulis oleh Sdr. Mukhamadun
dan Sdr. Slamet Wahyudi. Jejak intelektual penulis selaku
widyaiswara Kementerian LHK dari hasil pelatihan budidaya
aren dan pengalaman penulis di berbagai daerah ini
diharapkan dapat dimanfaatkan oleh para pihak terutama
petani, penyuluh dan para peminat budidaya tanaman aren.

Aren adalah salah satu Hasil Hutan Bukan Kayu
(HHBK) yang unik. Seluruh bagian tanaman aren dari akar, batang, daun,
buah hingga niranya memiliki nilai ekonomi tinggi. Perakaran tanaman aren
sangat baik untuk konservasi tanah dan air. Aneka produk dari aren juga
dapat dimanfaatkan untuk keperluan pangan. Dari niranya juga dapat
dimanfaat untuk bioenergi. Pengembangan tanaman aren dapat dilakukan di
dalam kawasan hutan maupun di luar kawasan hutan. Oleh karena itu
tanaman aren dapat menjadi alternatif untuk menyukseskan program
Perhutanan Sosial dan sejalan dengan era multi usaha kehutanan saat ini.
Kita harus bisa membuktikan bahwa produk HHBK mempunyai nilai ekonomi
dan konservasi yang tinggi dan tidak kalah dibandingkan hasil kayu.
Disamping itu ekonomi masyarakat pun dapat ditingkatkan melalui program
perhutanan sosial melalui usaha budidaya aren.

Saat ini belum banyak referensi ilmiah terkait budidaya aren. Semoga
kehadiran buku yang ditulis dengan bahasa populer ini dapat membantu
memperkaya khazanah keilmuan seputar aren serta dapat dimanfaatkan
secara praktis oleh masyarakat secara luas.

Jakarta, 11 Oktober 2021

Helmi Basalamah

vi

DAFTAR ISI

Halaman
PRAKATA ............................................................................................... iii
KATA PENGANTAR KEPALA BALAI DIKLAT LHK PEKANBARU ...... v
KATA PENGANTAR KEPALA BADAN P2SDM KHLK .......................... vi
DAFTAR ISI............................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xiii

BAB I MENGENAL TANAMAN AREN .............................................. 1
A. Urgensi Mengenalkan Aren ............................................... 2
B. Taksonomi Aren ................................................................ 4
C. Karakteristik Tanaman Aren .............................................. 6
8
1. Morfologi Akar dan Batang Aren ................................... 9
2. Morfologi Daun Aren..................................................... 10
3. Morfologi Bunga Aren ................................................... 11
4. Morfologi Buah Aren .....................................................

BAB II PROSPEK BISNIS AREN........................................................ 13
A. Aneka Manfaat Aren .......................................................... 13
14
1. Manfaat Akar Aren........................................................ 15
2. Manfaat Batang Aren .................................................... 16
3. Manfaat Nira Aren......................................................... 17
4. Manfaat Buah Kolang-kaling ......................................... 18
5. Manfaat Daun Aren....................................................... 19
6. Manfaat Ijuk Aren.......................................................... 20
B. Peluang Bisnis Aren .......................................................... 25
C. Aneka Produk Turunan dari Aren....................................... 26
1. Tepung/Pati/Sagu Aren ................................................ 27
2. Nira dan Produk Turunannya........................................ 30
3. Daun Aren .................................................................... 31
4. Ijuk Aren ....................................................................... 32
5. Kolang-kaling................................................................ 33
6. “Kayu” Aren .................................................................. 34
7. Bioenergi ......................................................................

BAB III TEKNIK PENYEMAIAN AREN................................................. 37
A. Perbenihan Aren................................................................ 37
1. Karakteristik Pohon Induk Aren .................................... 39

vii

2. Perbenihan dari Buah Aren .......................................... 40
3. Perbenihan Aren dari Biji.............................................. 41
4. Perkembangan Benih Aren .......................................... 47

B. Persemaian Aren ............................................................... 49
1. Penyiapan Sarana dan Prasarana Persemaian............ 49
2. Ketersediaan Apokol dan Bibit Cabutan Aren............... 51
3. Media Tanam dan Polibag Aren ................................... 53
4. Pembuatan Persemaian Aren ...................................... 55
5. Pemeliharaan Persemaian Aren................................... 58
6. Proses Pemeliharaan Awal Aren .................................. 59
7. Proses Pemeliharaan Lanjutan..................................... 60
8. Aklimatisasi .................................................................. 61
9. Ciri Bibit Aren yang Baik............................................... 62

BAB IV TEKNIK PENANAMAN DAN PEMELIHARAAN AREN ........... 65
A. Mengapa Budidaya Aren.................................................... 65
B. Pola Tanam Aren ............................................................... 67
66
1. Pola Monokultur ............................................................ 68
2. Pola Polikurtur............................................................... 72
C. Persiapan Penanaman Aren............................................... 73
1. Pembersihan lokasi dan vegetasi pengganggu............. 74
2. Pembuatan jalur tanam................................................. 74
3. Pembuatan dan pemasangan ajir ................................. 74
4. Pembuatan lubang tanam............................................. 75
5. Pemberian pupuk dasar/tambahan media tanaman...... 75
6. Penanaman Aren.......................................................... 75
D. Pemeliharaan...................................................................... 75
1. Penyiangan................................................................... 76
2. Pendangiran atau piringan ............................................ 76
3. Penyulaman.................................................................. 76
4. Pemupukan................................................................... 78
5. Sanitasi batang ............................................................. 79
6. Pengendalian Hama dan Penyakit ................................

BAB V PEMANENAN NIRA AREN ...................................................... 81
A. Persiapan Penyadapan/Panen Nira Aren............................ 82
B. Penyadapan Nira Aren........................................................ 86

viii

BAB VI PENGOLAHAN NIRA AREN .................................................... 89
A. Pembuatan Gula Aren......................................................... 89
B. Pembuatan Gula Semut ..................................................... 92
C. Pengemasan Produk Aren .................................................. 96
D.

DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 99
TESTIMONI ............................................................................................. 103
BIODATA PENULIS ................................................................................ 105

ix

DAFTAR TABEL
Halaman

Tabel 3.1 : Beberapa Persyaratan Ideal Pemilihan Lokasi
Persemaian...................................................................49

Tabel 3.2 : Kelas Kekompakan Media ............................................64

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1a : Tanaman Aren Tumbuh Subur di Indonesia .................. 1
Gambar 1.1b : Aren dalam Prasasti Talang Tuo................................... 2
Gambar 1.2 : Tanaman aren di Desa Air Meles Atas, Bengkulu......... 3
Gambar 1.3 : Aren tumbuh subur dan produktif di sela tanaman
4
Gambar 1.4 Kelapa sawit di Desa Kiyap Jaya Kab. Pelalawan Riau 6
Gambar 1.5 : Batang aren.................................................................. 8
Gambar 1.6 : Akar Pohon Aren (kiri), Akar Bibit Aren (kanan)............
: Daun Aren di Desa Teratak Buluh, tepian Sungai 9
Gambar 1.7
Kampar Riau................................................................. 10
Gambar 1.8 : Tandan Mayang Aren di Bengkulu (kiri); bunga aren
11
Gambar 2.1a sedang mekar (kanan).................................................. 13
Gambar 2.1b : Buah aren di Kenagarian Labuh Gunung Kab 14
Gambar 2.2 15
Gambar 2.3 Limapuluh Kota Sumatera Barat ...................................
: Gula aren memiliki banyak manfaat .............................. 17
Gambar 2.4 : Akar pohon Aren ..........................................................
: Batang Pohon Aren di RTB/Kaiti Rokan Hulu .............. 17
Gambar 2.5 : Kreasi Nira Aren Segar Plus Cengkeh Dan Kulit Kayu
18
Gambar 2.6 Manis............................................................................ 19
Gambar 2.7 : Pembuatan Kolang-kaling di Kenagerian Labuh
20
Gambar 2.8 Gunung, Kab Limapuluh Kota Sumatera Barat .............
: Kemasan gula aren cetak tradisonal produk Desa 21
Gambar 2.9
Sungai Salak Kabupaten Rokan Hulu ........................... 21
Gambar 2.10 : Ijuk Pohon Aren ............................................................
: Pondok Kopi Aren Anugrah dekat Kampus UIR 22
Gambar 2.11
Pekanbaru .................................................................... 23
Gambar 2.12 : Suasana di Wareh Kupie Jalan Arifin Achmad 24
Gambar 2.13
Pekanbaru .................................................................... 25
: Nira Segar dan Kopi Nira di sebuah Kafe di Jalan H. R.

Soebrantas Pekanbaru .................................................
: Suasana Kafe yang menyediakan nira segar dan kopi

nira di Pekanbaru .........................................................
: Suasana di Kedai Kopi Nira Aren di Desa Kiyap Jaya,

Kab.Pelalawan Riau .....................................................
: Warung Kopi Nira Musa................................................
: Animo konsumen nira aren di Desa Kiyap Jaya,

Pelalawan .....................................................................

xi

Gambar 2.14 : Tepung atau Sagu dari Batang Aren............................. 26
Gambar 2.15 : Kopi Nira dan Nira Segar .............................................. 28
Gambar 2.16 : Gula cetak Aren............................................................ 29
Gambar 2.17 : Gula Semut .................................................................. 29
Gambar 2.18 : Produk turunan dari nira aren ....................................... 30
Gambar 2.19 : Nira aren yang diawetkan dengan cara disterilisasi dan
30
Gambar 2.20 di vakum ....................................................................... 31
Gambar 2.21 : Aneka Produk dari daun dan lidi aren ........................... 32
Gambar 2.22 : Aneka Produk Ijuk Aren ................................................ 33
Gambar 2.23 : Manisan Kolang-kaling ................................................. 34
Gambar 2.24 : Aneka Produk kerajinan dari “kayu” aren ......................
: Ilustrasi Pemanfaatn Bioetanol dari nira aren untuk 36
Gambar 3.1 a 37
Gambar 3.2a BBM ............................................................................. 39
Gambar 3.2b : Benih Aren Memiliki Beberapa Varietas ........................ 39
Gambar 3.3 : Wadah Penampung Nira Aren.......................................
: Pohon Induk Aren di Kenagarian Labuah Gunuang....... 40
Gambar 3.4 : Buah aren yang telah matang fisiologis yang digunakan 40
Gambar 3.5 41
Gambar 3.6 sebagai sumber benih .................................................. 41
Gambar 3.7 : Pemungutan buah aren ................................................ 42
Gambar 3.8 : Buah Aren dibusukkan dalam Karung bersama Media 42
Gambar 3.9 : Menyiampkan Media Penyemaian Buah Aren ..............
: Seleksi Kecambah Aren setelah Proses Pembenihan .. 43
Gambar 3.10 : Kecambah Aren setelah Proses Pembenihan............... 43
Gambar 3.11 : Seleksi biji aren dari Lapangan, biji yang telah
44
Gambar 3.12 tumbuh/rusak dipisahkan .............................................. 44
Gambar 3.13 : Beragam Ukuran Biji Aren ............................................ 45
Gambar 3.14 : Perendaman Biji Aren untuk memisahkan biji yang 45
Gambar 3.15 46
Gambar 3.16 kosong/rusak ................................................................ 46
Gambar 3.17 : Perendaman Biji Aren dengan Air.................................
: Seleksi Benih Aren Yang Sudah Berapokol .................. 46
Gambar 3.18 : Proses Penirisan Biji Aren setelah Perendaman...........
: Proses Perendaman dengan ZPT (ATONIK) pekat....... 47
Gambar 3.19 : Pembasahan Potongan Koran/kardus ..........................
: Pelapisan koran/kardus Lembab pada Dasar Wadah 47
Gambar 3.20 47
Pembenihan .................................................................
: Biji Aren ditaburkan pada lapisan dasar wadah

pembenihan..................................................................
: Biji Aren ditaburkan pada Lapisan Berikutnya +

Potongan Koran Lembab ..............................................
: Kantong Plastik Diikat Rapat ........................................

xii

Gambar 3.21 : Kardus Ditutup Rapat dan Diikat Tali Agar Potabel....... 47
Gambar 3.22 : Biji aren yang belum Tumbuh Apokol setelah diproses. 48
Gambar 3.23 : Perkembangan Biji Aren Menjadi Benih : (a) Apokol
48
Keluar dari Biji (Kecambah); (b). Akar dan Tunas
Keluar dari Apokol; (c). Pembentukan Daun Pertama... 50
Gambar 3.24 : Bibit Aren dalam bumbung bambu di KHDTK Hutan 51
Diklat Bukit Suligi Riau.................................................. 52
Gambar 3.26 : Proses Menunbuhkan Apokol dengan Media Pasir ....... 53
Gambar 3.27 : Bedeng Persemaian Portabel........................................
Gambar 3.29 : Pencampuran Media Polibag........................................ 54
Gambar 3.30 : Polibag ukuran 18 x 25 cm (atau sekurangnya di ukuran
16 x 22 cm)................................................................... 55
Gambar 3.31 : Polibag Aren digunakan hingga Tanaman Berdaun 55
Minimal 3 Pelepah ........................................................ 56
Gambar 3.32 : Polibag yang Telah Terisi Media di Persemaian ...........
Gambar 3.33 : Pembasahan Polibag.................................................... 56
Gambar 3.34 : Pembuatan Lobang Tanam Apokol dengan
Pensil/Kayu atau Jari Tangan ....................................... 56
Gambar 3.35 : Ragam Apokol Aren yang siap untuk dimasukkan ke 56
Polibag ......................................................................... 57
Gambar 3.36 : Proses Install Apokol ke Polibag................................... 57
Gambar 3.37 : Sungkup/Cungkup Bibit Muda Aren ..............................
Gambar 3.37b : Proses Install Apokol ke Polibag ................................... 58
Gambar 3.38 : Sungku/Cungkup Dibuka Bila Telah Muncul Bakal 59
Tunas Daun Aren ......................................................... 60
Gambar 3.39 : Bibit Aren yang Sudah Berdaun 1................................. 61
Gambar 3.40 : Bibit Aren yang Sudah Berdaun 2.................................
Gambar 3.41 : Bibit Aren yang Siap Ditanam di Lapangan................... 62
Gambar 3.42 : Bibit Aren di Biarkan Ditempat Terbuka dalam Rangka 63
Adaptasi Lingkungan .................................................... 65
Gambar 3.43 : Bibit Aren yang Baik ..................................................... 66
Gambar 4.1a : Tanaman Aren dapat dibudayakan................................
Gambar 4.1b : Aren Alam di Desa Kekait, Nusa Tenggara Barat ......... 67
Gambar 4.2 : Kebun Aren di Km 13 Jl Garuda Sakti – Pertapahan
Kabupaten Kampar, Riau.............................................. 68
Gambar 4.3 : Kebun Aren Ilham Saputra di Kampung Tandam Hulu
Satu, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli 69
Serdang, Sumatera Utara .............................................
Gambar 4.4 : Kebun Aren Atok Uban di Desa Ulak Segelung 69
Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan ........................
Gambar 4.5 : Kebun Aren Pak Emil Pasaribu di Desa Lubuk Ogung
Kabupaten Pelalawan - Riau ........................................

xiii

Gambar 4.6 : Kebun Aren Pak Hidayat Arsani di Desa Sempan 70
Kecamatan Pemali Kabupaten Bangka - Babel ............ 70
Gambar 4.7
Gambar 4.8 : Jembatan Antar Pohon Aren......................................... 70
: Jembatan Antar Pohon Aren di Desa Kayiti –
Gambar 4.9 71
Kabupaten Rokan Hulu – Riau .....................................
Gambar 4.10 : Kebun Aren di Desa Air Meles Atas Kecamatan Selupu 71

Gambar 4.11 Rejang Kabupaten Rejang Lebong Bengkulu ............... 73
: Kebun Aren Pak Musa Nasution di Desa Kiyap Jaya 75
Gambar 4.12 75
Gambar 4.13 Kabupaten Pelalawan - Riau ........................................ 76
Gambar 4.14 : Kebun Aren – Pisang Kepok Kuning Pak Wiyoto –
Gambar 4.15 76
Lipatkain – Kabupaten Kampar Riau ............................
Gambar 4.16 : Lubang Tanam ............................................................. 76
: Pelindung Tanaman Aren Muda ...................................
Gambar 4.17 : Penyiangan Tanaman Aren .......................................... 77
: Pendangiran di sekitar Tanaman Aren (piringan) di
Gambar 4.18 77
Lahan Bersemak IP++ .................................................. 78
Gambar 4.19 : Pembuatan Piringan dengan Parit Cacing Tanaman
Gambar 4.20 78
aren di sela Kebun Kelapa Sawit ..................................
Gambar 4.21 : Penyulaman dan Pemberikan Aplikasi Pupuk Cair 79

Gambar 4.22 Organik......................................................................... 80
: Pemupukan Aren dengan Pupuk Kendang dan Sekam 81
Gambar 5.1a
Gambar 5.1b Padi .............................................................................. 82
: Pemberian Pupuk NPK 100 gram dengan Sistem Tug .
Gambar 5.2 : Sanitasi Pohon aren di Desa Rambah Tenga Barat 82
83
Gambar 5.3 Kab. Rokan Hulu Riau ..................................................
Gambar 5.4 : (a) Gejala serangan O. rhinoceros, (b) Kumbang O. 83

Gambar 5.5 rhinoceros..................................................................... 84
: (a) Penyakit Bercak Daun Helminthosporium; dan (b)

Penyakit Bercak Daun Estalotiopsis pada Tanaman
Aren..............................................................................
: Buah aren yang siap untuk dipanen ..............................
: Pohon aren yang sudah produktif (a) Genjah (b) aren
dalam (c) perubahan warna buah mayang jantan .........
: Serbuk sari mayang jantan siap untuk diproses
pemanenan ..................................................................
: (a) Pemasangan tali (b) pembersihan ijuk.....................
: (c) Pemotongan pelepah (d) pembersihan
ijuk/ketiak/pangkal tandan.............................................
: (e) Ayun Tandan Untuk Memulai (f) Pukul/Tokok
bagian pohon/Ketiak .....................................................

xiv

Gambar 5.6 : (g) Pukul/Tokok Pangkal Tangan (h) Pukul/Tokok 84
bagian ujung tandan (i) Ayun kembali...........................
85
Gambar 5.7 : Macam-macam Pisau/Golok untuk Proses Panen Aren
..................................................................................... 85
86
Gambar 5.8 : Macam-macam pemukul tandan aren (1) dari Desa Air
Meles Atas – Rejang Lebong (2) dari Desa Kaiti – 86
Rokan Hulu - Riau (3) dari Kenagarian Labuh Gunung 87
– Kab. Limapuluh kota – Sumbar; (4) dari Desa Tandun 87
– Rokan Hulu - Riau ..................................................... 88

Gambar 5.9 : Macam-macam anak tangga panjatan aren.................. 88
Gambar 5.10 : (a) Bunga Mayang Jantan (b) Serbuk Sari yang
88
Berguruan di Lantai Pohon Aren................................... 89
Gambar 5.11 : Pemotongan tanda jantan............................................. 90
Gambar 5.12 : Macam-macam Wadah Penampung Nira .....................
Gambar 5.13 : Penyadapan Harian Aren dengan Pisau Khusus/Taja .. 90
Gambar 5.14 : Macam-macam Bahan Aditif untuk Mempertahankan 91
92
Mutu Nira...................................................................... 93
Gambar 5.15 : Tungku dan Nira yang dipanaskan di Dapur Kerja Pak 94
94
Rivai – Desa Kaiti – Rokan Hulu - Riau ........................ 95
Gambar 6.1a : Gambar Hasil pengolahan buah aren ............................
Gambar 6.1b : Produk gula aren berbentuk bubuk/butiran dan padat... 95
Gambar 6.2 : (1) Pembilasan Wadah Nira dengan nira Mendidih di 96
96
Desa Air Meles Atas – Rejang Lebong – Bengkulu (2) 97
Mengasapi Bambu Wadah Nira di Desa Kota Renah – 98
Merangin Jambi ............................................................ 98
Gambar 6.3 : Ragam Bentuk Gula Aren Cetakan............................... 98
Gambar 6.4 : Proses Membuat Gula Aren Cetak ...............................
Gambar 6.5 : Proses Membuat Gula Semut Aren ..............................
Gambar 6.6 : Pengering Sistem Sinar Matahari .................................
Gambar 6.7 : Pengering Oven dengan Pemanas Gas .......................
Gambar 6.8 : Gula Aren Cair, Nira Murni dan Nira Rempah ...............
Gambar 6.9 : Gula Aren Kental yang Dapat Simpan Lama dan
Dimasak Kembali Menjadi Gula Padat..........................
Gambar 6.10 : Gula Aren......................................................................
Gambar 6.11 : Gula Aren dalam Kemasan Sederhana .........................
Gambar 6.12a : Gula Aren dalam Kemasan ...........................................
Gambar 6.12b : Gula Aren dalm Kemasan ............................................
Gambar 6.13 : Gula Aren dalam Kemasan Alumunium Foil ..................
Gambar 6.14 : Ragam Kemasan Gula Aren..........................................

xv

xvi

Gambar 1.1a Tanaman
Aren tumbuh subur
di Indonesia

Aren adalah tanaman yang unik. Bukan
hanya karena banyak mitos seputar
tanaman aren, tapi juga karena adanya
aneka manfaat yang dihasilkan oleh pohon yang
memiliki nilai ekonomi tinggi ini.

BAB-1 MENGENAL TANAMAN AREN –1

A. Urgensi diharapkan dapat meningkatkan
Mengenalkan Aren pendapatan masyarakat sekitar
hutan. Di samping itu diharapkan

Aren tumbuh secara alami di dapat meningkatkan kesadaran
dalam kawasan maupun di luar
kawasan hutan. Penyebaran benih masyarakat akan pentingnya
terjadi secara alami yang dilakukan
oleh musang. Saat ini sudah mulai menjaga kelestarian hutan. Salah
ramai dilakukan budidaya tanaman
aren. Aren tumbuh subur di tanah satu HHBK yang memiliki nilai
berbukit, tanah kritis, dan dapat
dijadikan sebagai tanaman konser- ekonomi dan konservasi tinggi serta
vasi karena sifat perakaran dan daya
cengkeraman yang kuat, tumbuh banyak dimanfaatkan oleh
pada sebaran topografi mulai dari
wilayah pantai sampai wilayah masyarakat adalah aren.
pegunungan.
Masyarakat pada umumnya,

sudah sejak lama mengenal aren

sebagai pohon yang dapat

menghasilkan banyak manfaat.

Berdasarkan catatan tertua tentang

aren pada prasasti Talang Tuo, aren

sudah ada sejak zaman kerajaan

Tanaman aren

tidak memerlukan

perlakuan dan pera-

watan khusus serta Sumber: Mukhamadun, 2018

tumbuh baik di

berbagai jenis tanah,

dari topografi datar

sampai yang curam.

Tanaman ini juga

dapat dimanfaatkan

untuk pelestarian

hutan, tanah dan air.

Indonesia memiliki

keanekaragaman

hayati yang sangat Gambar 1.1b Aren dalam Prasasti Talang Tuo
tinggi. Salah satunya adalah

Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK). Sriwijaya. Tertera di prasasti tersebut,

Berdasarkan Peraturan Menteri aren telah ditanam oleh raja Sriwijaya

Kehutanan Nomor: P.35/Menhut– pada tahun 680 M (abad ke-7 Masehi)
II/2007, aren merupakan salah satu di Taman Sriwijaya (Taman Śrīksetra)

hasil hutan bukan kayu. untuk kepentingan ekonomi dan

Pengembangan pemanfaatan dari konservasi.

hasil hutan bukan kayu baik yang Kerajaan Sriwijaya memba-

berasal dari kawasan hutan maupun ngun Taman Sriwijaya yang terletak di

luar kawasan hutan (budidaya) bantaran Sungai Musi, saat ini lokasi

2 – BUDIDAYA DAN PROSPEK BISNIS AREN

tersebut terletak di daerah Gandus, konsumsi di dalam negeri maupun Sumber: www.mongabay.co.id
Kota Palembang Sumsel). Di samping ekspor. Fungsi konservasi tanaman
kelapa, sagu, dan pinang, tanaman aren dapat mendukung upaya
yang dibudidayakan oleh raja adalah pemulihan, rehabilitasi, dan
Aren. Hal ini menandakan bahwa pelestarian hutan.
tanaman aren bersahabat dengan
tanaman lainnya serta dapat tumbuh Gambar 1.2 Tanaman aren di Desa
di dataran rendah. Walhasil, fakta Air Meles Atas, Bengkulu
sejarah ini juga memberikan informasi
bahwa pengelolaan aren (dari Namun hingga saat ini masih
budidaya hingga pasca panen) telah banyak mitos seputar aren. Misal ada
dikenal sejak dahulu. anggapan bahwa aren itu identik
dengan tuak atau arak atau minuman
Hampir semua bagian atau keras. Padahal aneka produk turunan
produk tanaman ini dapat aren yang halal juga amat banyak.
dimanfaatkan dan memiliki nilai Ada pula mitos bahwa aren itu
ekonomi. Akan tetapi, tanaman ini “sarang” nya jin atau hantu. Juga
kurang mendapat perhatian serius masih ada yang meragukan apakah
oleh berbagai pihak. Selama ini aren bisa dibudidayakan? Faktanya
pemenuhan akan permintaan bahan sudah sejak lama nenek moyang kita
baku industri yang berasal dari di Nusantara ini membudidayakan
bagian-bagian pohon aren, masih tanaman aren. Tidak bergantung
dilayani dengan mengandalkan pada musang dalam perbanyakan
tanaman aren yang tumbuh liar bukan tanaman aren.
hasil budidaya manusia.
BAB-1 MENGENAL TANAMAN AREN –3
Bagian-bagian fisik pohon
aren yang dimanfaatkan, misalnya
akar (untuk obat tradisional), batang
(untuk berbagai peralatan), ijuk (untuk
keperluan bangunan), daun
(khususnya daun muda untuk pem-
bungkus dan merokok). Demikian
pula hasil produksinya seperti buah
dan nira dapat dimanfaatkan sebagai
bahan makanan dan minuman.

Usaha budidaya tanaman
aren di Indonesia sangat prospektif.
Areal di dalam kawasan hutan
maupun di luar kawasan hutan masih
relatif luas. Aren dapat mendukung
program perhutanan sosial. Aneka
produk dari tanaman aren diharapkan
dapat untuk memenuhi kebutuhan

Oleh karena itu sangat penting tanaman yang tepat adalah salah satu
memperkenalkan kembali aren ke kuncinya. Tanaman aren bisa menjadi
publik melalui beragam cara, baik pilihan yang sangat menarik.
media sosial maupun media cetak
seperti brosur, leaflet atau buku. Di samping itu tentu diper-
Pengenalan aren secara benar dan lukan dukungan penyediaan lahan,
masif sangat bermanfaat, terutama bibit unggul, penyediaan alat atau
untuk para petani yang tinggal di mesin pengolahan aneka produk aren
dalam dan di sekitar kawasan hutan. bagi petani atau kelompok usaha
Melalui program Perhutanan Sosial produktif. Diperlukan pula pembinaan
dan kebijakan multi usaha kehutanan, berkelanjutan dari instansi teknis
impian mewujudkan hutan lestari dan dalam rangka pembentukan jaringan
masyarakat sejahtera adalah sebuah pemasaran baik pasar domestik
keniscayaan. Tentu pemilihan jenis maupun ekspor.

B. Taksonomi Aren

Aren atau enau (Arenga pinnata Merr) merupakan tanaman

yang berbiji tertutup atau angiospermae dan termasuk ke dalam

famili pinang-pinangan atau

Arecaceae. Tanaman aren ini

mempunyai banyak sekali Sumber: Mukhamadun, 2018

manfaat, buahnya bisa diolah

untuk berbagai macam makanan

dan juga sebagai bahan baku dari

pembuatan gula merah.

Tulang daunnya bisa

digunakan untuk membuat sapu

lidi, serta akarnya yang bisa

dimanfaatkan sebagai obat

tradisional. Dengan banyaknya

man-faat tersebut yang bisa

dihasilkan dari tanaman aren,

maka tidak ada Gambar 1.3 Aren Tumbuh Subur dan Produktif

salahnya kita berke- di Sela Tanaman Kelapa Sawit di Desa Kiyap Jaya

nalan lebih dekat lagi Kab. Pelalawan

dengan tanaman multi

manfaat ini.

4 – BUDIDAYA DAN PROSPEK BISNIS AREN

Banyak nama daerah sawit (Elaeis Guineensis), dan lain-
lain.
(Vernacular names) yang diberikan
Dahulu tanaman aren dikenal
untuk aren di Indonesia, hal ini karena dengan nama botani Arenga
Saccharifera. Tetapi sekarang lebih
tingkat penyebarannya sangat luas. banyak dipustakakan dengan nama
Arenga Pinnata Merr. Tanaman aren
Nama-nama daerah tanaman aren di bisa dijumpai dari pantai barat India
sampai ke sebelah selatan Cina dan
Indonesia (Lutony, 1993) antara lain: juga kepulauan Guam. Habitat aren

bak juk (Aceh), paula (Karo), bagot

(Toba), bargot (Mandailing), anau,

biluluak (Minangkabau), kawung,

taren (Sunda), aren, lirang (Jawa,

Madura), jaka, hano (Bali), pola

(Sumbawa), nao (Bima), kolotu Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta (Angiospermae)
(Sumba), moke (Flores), seho Kelas : Liliopsida (Monocotyledoneae)
Ordo : Arecales
(Manado), saguer (Minahasa), Famili : Arecaceae
Genus : Arenga
segeru (Maluku), ngkonau (Kaili). Di Spesies : Arenga pinnata Merr.

daerah Bugis aren dikenal dengan

nama indruk dan di Tana Toraja

disebut induk. Sedangkan dalam

bahasa asing (Lutony, 1993; juga banyak terdapat di Philipina,
Malaysia, dataran Assam di India,
Ramadani et al. 2008) dikenal dengan Laos, Kamboja, Vietnam, Birma
(Myanmar), Srilanka dan Thailand
nama arenpalm, sugarpalm, (Lutony, 1993). Tanaman ini juga
dapat ditemui hampir diseluruh
gomotipalm (Inggris), palmier a sucre, daerah di Indonesia, khususnya di
daerah-daerah perbukitan yang
areng (Perancis), suikerpalm lembab (Sunanto,1993), dan tumbuh
secara individu maupun secara
(Belanda) dan zucerpalme (Jerman). berkelompok (Alam dan Suhartati,
2000).
Dilaporkan Smith (1988), nama aren
Heyne (1950) melaporkan
di beberapa negara di Asia Tenggara, bahwa tanaman aren sering tumbuh
mulai dari permukaan laut sampai
yakni Enau, Kabong dan Berkat ketinggian 1.300 m dari permukaan
laut. Tetapi tanaman ini lebih
(Malaysia), Kaong, Bagobat dan menyukai tempat dengan ketinggian
500-1.200 m (Lutony, 1993) dan bila
Hidiok (Philipina), Taung-ong dibudidayakan pada tempat-tempat
dengan ketinggian 500-700 mdpl
(Myanmar), Chuek dan Chrae akan memberikan hasil yang
memuaskan (Soeseno, 1992).
(Kambodja), Ta:w dan Ta:d (Laos),

Chock dan Tao (Thailand).

Taksonomi dari tumbuhan

aren (Arenga pinnata Merr.) adalah

sebagai berikut (Van Steenis, 2003

dalam Ginting, 2017):

Tanaman lain yang satu famili

dengan aren adalah kelapa (Cocos

Nucifera), kurma (Phoenix

Dactylifera), sagu (Metroxylon Sago),

siwalan (Borassus Flabellifer), kelapa

BAB-1 MENGENAL TANAMAN AREN –5

Aren tidak membutuhkan mm setahun, tidak mempunyai
kondisi tanah dengan karakter persediaan air tanah yang cukup
spesifik, dapat tumbuh pada tanah- untuk melembabkan tanah, akan
tanah liat dan berpasir, aren tidak menyebabkan pohon aren tumbuh
tahan pada tanah masam (pH yang merana (Soeseno, 1991).
rendah). Aren tumbuh pada berbagai
agroekosistem, mempunyai daya Pertumbuhan aren optimal
adaptasi yang tinggi terhadap pada ketinggian 500–700 mdpl,
lingkungan, namun untuk pertum- dengan curah hujan lebih dari 1.200-
buhan yang optimal membutuhkan 3.500 mm/tahun. Kelembaban udara
tekstur tanah tertentu. Tanaman aren dan curah hujan yang tinggi
dapat tumbuh baik di daerah berpengaruh dalam pembentukan
pegunungan, lembah-lembah, dekat mahkota daun. Untuk pertumbuhan
aliran sungai, mata air, yang banyak dan pembuahan, aren membutuhkan
dijumpai di dalam kawasan hutan. suhu 25-27oC (Mashud, et al, 2013).
Tanaman aren sangat cocok pada
kondisi lahan yang landai dan tekstur C. Karaktertistik Tanaman
tanah liat berpasir. Aren dapat Aren
tumbuh subur berdampingan
dengan beragam tanaman Gambar 1.4 Batang Aren
lain. Bisa tumbuh secara
alami di hutan maupun Aren dibagi dalam dua
dibudididayakan dengan pola aksesi yaitu Aren Dalam dan
agroforestry. Aren Genjah. Aren Dalam,
memiliki tinggi batang lebih
Agar tumbuh dan dari 10 m. Ukuran fisik pohon
berproduksi dengan baik, Aren Dalam lebih besar dan
tanaman aren membutuhkan daun lebih banyak, dibanding
curah hujan 1.000-2.250
mm/tahun, dengan suhu
optimum 27ºC. Faktor
lingkungan dominan bagi
pertumbuhan aren adalah curah
hujan. Curah hujan yang dibutuhkan
merata sepanjang tahun atau dengan
hari hujan 7-10 bulan dalam setahun
(Akuba, 1993). Curah hujan yang
tinggi umumnya dijumpai pada
wilayah pegunungan. Air hujan tidak
mempengaruhi pertumbuhan aren
secara langsung, melainkan berpeng-
aruh terhadap kelembaban tanah.
Daerah dengan curah hujan ≤ 100

6 – BUDIDAYA DAN PROSPEK BISNIS AREN

Aren Genjah. Sebagian kalangan juga pada penyadapan mayang pertama,

menyebut ada Aren Sadang, yakni dan akan menurun pada mayang

aren yang memiliki usia panen antara kedua dan seterusnya. Produksi nira

Aren Genjah dan Aren Dalam. optimal berkisar 10-20 liter/hari.

Aren Dalam banyak dijumpai di Namun di beberapa tempat yang

Jawa Barat, Lampung, Riau, Sulawesi dikunjungi penulis seperti di Desa

Selatan, Sulawesi Utara, Kalimantan Sungai Salak Kabupaten Rokan Hulu

Selatan, Sumatera barat, Sumatera -Riau, Desa Air Meles Atas

Utara dan Aceh. Di

daerah Sulawesi Selatan, (a) pembentukan mayang betina pertama

penyadapan aren di mulai dan mayang jantan pertama hampir
pada umur 8-9 tahun, secara bersamaan, (b) berbatang besar
saat keluarnya mayang dan tinggi, (c) tumbuh pada lahan agak
jantan. Penyadapan dila-

kukan pagi dan sore hari. datar sampai datar, (d) warna daun hijau,

Setiap tahun disadap 3- ukuran daun yang lebar. Sedangkan aren
12 mayang dengan hasil produksi rendah ditandai: (a) daun agak
rata-rata 6,7 l/hari. kuning, (b) pohon kecil dan tinggi, (c)
Produksi nira 900-1.600 l/

pohon/tahun (Alam dan pembentukan mayang betina pertama

Baco, 2004). Di Sulawesi lebih dahulu dengan selisih waktu sekitar
Utara, penyadapan aren 6 bulan, dan (d) umumnya tumbuh pada
ber-langsung selama 3-4 lahan miring.
bulan. Pada populasi 200

pohon/ha, aren dapat Kabupaten Rejang Lebong-
disadap sebanyak 85%. Penyadapan Bengkulu, cukup banyak tanaman
aren sebanyak 35 pohon, dihasilkan aren yang menghasilkan diatas 20
70 kg gula/ha/hari atau 25 ton gula/ha/ liter per hari.
tahun. Pohon aren, tingginya 15 m
dengan diameter batang 40 cm, Menurut Lay A at al (2017),
disadap selama 1-2 tahun, hasil rata- pohon aren dengan produksi tinggi
rata nira 30 liter atau sekitar 5 kg dapat dicirikan sebagai berikut:
gula/hari (Smith, 1988). Namun berdasarkan hasil diskusi
para praktisi aren dari Komunitas
Produksi nira yang dihasilkan Aren Indonesia (KAI) hanya sepakat
setiap pohon aren tergantung jumlah pada 3 ciri pohon aren yang bakal
mayang jantan yang keluar dalam menghasilkan nira aren yang banyak
setiap pohon, dan hasilnya berbeda dengan kualitas bagus, yakni pohon
setiap tandan. Pohon aren dengan aren tersebut masih ada buahnya,
ukuran batang besar dan tinggi lembut tandannya dan berkilat
merupakan penghasil nira yang daunnya.
banyak. Kualitas nira tertinggi yang

diproduksi oleh Aren Dalam terdapat

BAB-1 MENGENAL TANAMAN AREN –7

Aren Genjah di jumpai di diketahui menyelubungi bagian
beberapa daerah di Pulau Sumatera batang.
antara lain di Bengkulu, Sumatera
Barat dan Sumatera Utara, dengan Batang tanaman aren ini
nama lokal Aren Pendek, Aren Kijang mengayu pada bagian luar dan
dan Aren Gading. Produksi nira aren agak sedikit lunak berserabut pada
berkisar 4–10 L/hari, dengan lama bagian dalam atau empulurnya.
penyadapan 3 bulan/mayang. Di Kayunya yang keras dikenal
Bengkulu dikenal 2 tipe Aren Genjah, dengan ruyung (Sumatera Barat),
yakni Kijang dan Kancil (Novarianto, kawung (Jawa Barat) atau liwung
et al, 1994). (Jawa Timur). Kayu aren biasanya
digunakan sebagai papan,
Pada tahun 2009, dijumpai Aren perabotan ataupun tongkat.
Genjah di Desa Kandolo Kecamatan Empulurnya bisa ditumbuk serta
Teluk Pandan Kabupaten Kutai diolah menghasilkan sagu.
Timur, dalam bentuk tanaman
yang dibudidayakan, dengan Sumber: Mukhamadun, 2019
popu-lasi homogen, dan diberi
nama Aren Genjah Kutim. Aren
Dalam maupun Aren Genjah
memiliki morfologi yang sama
baik akar, batang, daun, bunga
maupun buahnya.

1. Morfologi Akar dan

Batang Aren

Aren merupakan jenis

tanaman tahunan, Gambar 1.5 Akar Pohon Aren (kiri),
Akar Bibit Aren (kanan).
berukuran besar, berbentuk pohon

soliter tinggi hingga 12 m, diameter Batang yang dibelah secara

setinggi dada (DBH) hingga 60 cm memanjang serta dibuang

(Ramadani et al, 2008). Aren empulurnya bisa digunakan

merupakan tanaman monokotil sebagai talang ataupun saluran air.

ataupun berkeping biji tunggal Dan pada bagian akarnya sering

dengan perakaran serabut. Batang juga dimanfaatkan untuk bahan

dari tanaman aren ini berdiameter anyaman, tali pancing ataupun

sampai 65 cm. Berdiri tegak kokoh cambuk. Akar aren juga memiliki

dan pada bagian atasnya terlihat aneka manfaat untuk obat

diselimuti oleh serabut yang tradisional.

mempunyai warna hitam yang Sedangkan menurut

biasa disebut ijuk. Ijuk merupakan Soeseno (1992), pohon aren dapat

bagian dari pelepah daun yang tumbuh mencapai tinggi dengan

diameter batang sampai 65 cm

8 – BUDIDAYA DAN PROSPEK BISNIS AREN

dantinggi 15 m bahkan mencapai Pohon aren mempunyai

20 m dengan tajuk daun yang tajuk (kumpulan daun) yang

menjulang di atas batang. Waktu rimbun. Daun aren muda selalu

pohon masih muda batang aren berdiri tegak di pucuk batang,

belum kelihatan karena tertutup daun muda yang masih tergulung

oleh pangkal pelepah daun, ketika lunak seperti kertas. Pelepah

daun paling bawahnya sudah daun melebar di bagian pangkal

gugur, batangnya mulai kelihatan. dan menyempit ke arah pucuk.

Permukaan batang ditutupi oleh Susunan anak daun pada pelepah

serat ijuk berwarna hitam yang seperti duri-duri sirip ikan,

berasal dari dasar tangkai daun. sehingga daun aren disebut

bersirip. Oleh karena pada

2. Morfologi Daun Aren ujungnya tidak berpasangan lagi

Daun tanaman aren daun aren disebut bersirip ganjil.

merupakan daun majemuk Pada bagian pangkal pelepah

dengan menyirip ganjil seperti daun diselimuti oleh ijuk yang

halnya daun kelapa. Panjang berwarna hitam kelam dan

daun ini bisa mencapai 8 m dibagian atasnya berkumpul

panjang, anak daun divaricate, suatu massa yang mirip kapas

panjangnya 1 m atau lebih, yang berwarna cokelat, sangat

jumlahnya 100 atau lebih pada halus dan mudah terbakar. Massa

masing-masing sisi, dasar daun 2 yang menempel pada pangkal

auriculate, ujung daun lobes pelepah daun aren tersebut

(cuping), dan kadang-kadang dikenal dengan nama kawul

bergerigi, permukaan atas hijau (Jawa barat), baruk (Tana Toraja)

berdaging, bagian bawah putih Sumber: Mukhamadun, 2017

dan bertepung (Ramadani et al,

2008).

1 Anak daun tanaman

aren berbentuk seperti pita ber-

gelombang, mempunyai warna

hijau gelap serta bagian

bawahnya berwarna keputih-

putihan karena terlihat ada Gambar 1.6 Daun Aren di Desa Teratak
lapisan lilin. Pada saat bibit, Buluh, Tepian Sungai Kampar Riau

maka daun aren ini belum dan beru (Bugis) (Lempang,

berbentuk menyirip, dan 1996).

berdasarkan dari urutan perkem-

bangan anak daunnya, maka

daun aren ini termasuk dalam

golongan divergen.

BAB-1 MENGENAL TANAMAN AREN –9

Daun pohon tanaman aren jantan dan betina berpisah, besar,

bisa untuk digunakan sebagai tangkai perbungaan muncul dari

bahan atap rumah tradisional. batang, panjangnya 1-1,5 m

Pucuk dari daun aren yang masih masing-masing pada rachille

terlihat kuncup atau janur juga (Ramadani et al., 2008). Bunga

bisa dipergunakan sebagai daun aren berbentuk tandan dengan

rokok atau yang biasa kenal malai bunga yang menggantung.

sebagai daun kawung. Kemudian Bunga tersebut tumbuh pada

untuk ijuk dari pohon aren pun ketiak-ketiak pelepah atau ruas-

bisa dipintal menjadi sebuah tali. ruas batang bekas tempat tumbuh

pelepah.

3. Morfologi Bunga Aren Proses pembentukan bunga

Tanaman aren berkelamin mula-mula muncul dari pucuk,

tunggal serta bunga jantan dan kemudian disusul oleh tunas-tunas

bunga betina terlihat menyatu berikutnya ke arah bawah pohon.

pada sebuah tongkol. Benang sari Dalam hal ini bunga aren tumbuh

diketahui berjumlah banyak serta secara basiferal, yaitu bunga yang

kelapa sarinya yang berbentuk paling awal terletak di ujung

jarum. Bakal buah dan putik batang, sedangkan bunga yang

tanaman ini berjumlah tiga, tumbuh belakangan terletak pada

mempunyai warna putih. Mahkota tunas berikutnya ke arah bawah.

tanaman ini terbagi menjadi 3 dan Tandan bunga yang ada di bagian

berwarna keputih-putihan. atas terdiri dari bunga betina.

Sedangkan yang

di bagian

Sumber: Mukhamadun, bawah,
2019
biasanya

terdiri dari

bunga

jantan. Jadi

pada satu

pohon aren

terdapat

bunga jantan

Gambar 1.7 Tandan Mayang Aren di Bengkulu (Kiri); Bunga dan bunga
Aren Sedang Mekar (Kanan) betina, hanya
saja berada

Perbungaan tanaman aren pada tandan yang berbeda.

ini berumah satu serta tumbuh di Karena letaknya ini, maka bunga

antara ketiak daun. Panjang aren termasuk kelompok monosius

tongkol tanaman ini bisa mencapai uniseksual.

sekitar 2,5 meter. Bunga aren

10 – BUDIDAYA DAN PROSPEK BISNIS AREN

Bunga jantan berwarna proses penyerbukan berjalan baik

keunguan atau kecoklatan, maka akan dihasilkan buah yang

berbentuk bulat telur memanjang, lebat. Buah aren tumbuh

berdaun bunga

tiga, serta

berkelopak tiga

helai.

Sedangkan

bunga betina Sumber: Mukhamadun, 2018

berwarna

hijau, memiliki

mahkota

bunga segi tiga

yang beruas-

ruas, bakal

bijinya bersel

tiga, dan Gambar 1.8 Buah aren di Kenagarian Labuh Gunung Kab.
berputik tiga. Limapuluh Kota Sumatera Barat

Gula

aren ini bergelantungan pada tandan yang
bercabang dengan panjang sekitar
diperoleh dengan cara menyadap 90 cm. Untuk pohon aren yang
pertumbuhannya baik, bisa
tandan bunga jantan yang terlihat terdapat 4 - 5 tandan buah. Buah
aren termasuk buah buni,
mulai mekar serta menghambur- bentuknya bulat, ujung tertoreh, 4
x 5 cm, sesil dan terdapat 3
kan serbuk sari yang berwarna braktea yang tebal, secara rapat
berkumpul sepanjang tangkai
kuning. Tandan ini pertama-tama perbungaan, berwarna hijau, buah
masak warna kuning, terdapat 3
akan dimemarkan terlebih dahulu biji keras (Ramadani et al., 2008).

dengan cara memukul-mukulnya

selama beberapa hari sampai

keluar tetesan cairan dari dalam

tandan. Tandan tersebut kemudian

dipotong serta di bagian ujungnya

sebaiknya akan digantungkan atau

diikatkan jirigen atau tahang

bambu untuk bisa menampung Buah aren tumbuh bergelantungan pada
cairan-cairan yang akan menetes. tandan yang bercabang dengan panjang

4. Morfologi Buah Aren sekitar 90 cm. Untuk pohon aren yang
Buah aren terbentuk dari pertumbuhannya baik

penyerbukan bunga jantan pada

bunga betina. Penyerbukan aren Setiap tandan pada pohon
diduga tidak dilakukan oleh angin aren mempunyai 10 tangkai atau
tetapi oleh serangga. Apabila bisa lebih, lalu untuk setiap

BAB-1 MENGENAL TANAMAN AREN –11

tangkai mempunyai kira-kira yang mempunyai warna putih
sekitar 50 butir buah berwarna tersalut batok tipis yang cukup
hijau sampai warna cokelat keras.
kekuningan. Buah aren ini tidak
bisa dimakan langsung karena Buah yang masih muda,
getahnya gatal karena mengan- terlihat intinya masih lunak dan
dung asam oksalat. Buah aren ini agak bening. Buah muda ini bisa
terdiri dari kulit luar, daging buah, dibakar atau direbus untuk bisa
serta kulit biji. Kulit luar mengeluarkan intinya lalu inti-inti
mempunyai warna hijau dan akan biji itu akan direndam dalam air
menjadi kuning setelah tua. kapur untuk beberapa hari untuk
Daging buah mempunyai warna bisa menghilangkan getahnya
putih kekuning-kuningan. Kulit biji, yang sangat gatal dan beracun
memiliki warna kuning dan tipis, karena mengandung asam
lalu akan berwarna hitam dan oksalat.
keras setelah matang. Buah aren
mempunyai 2 atau 3 butir inti biji

*****
Buah aren ini terdiri dari kulit luar, daging buah,
serta kulit biji. Kulit luar mempunyai warna hijau
dan akan menjadi kuning setelah tua. Daging buah
mempunyai warna putih kekuning-kuningan. Kulit
biji, memiliki warna kuning dan tipis, lalu akan
berwarna hitam dan keras setelah matang. Buah

aren mempunyai 2 atau 3 butir inti biji yang
mempunyai warna putih tersalut batok tipis yang

cukup keras.
*******

12 – BUDIDAYA DAN PROSPEK BISNIS AREN

Gambar 2.1a Gula
aren memiliki banyak

manfaat

A. Aneka Manfaat Aren

Hampir semua bagian tanaman aren bermanfaat dan dapat
digunakan untuk berbagai kebutuhan, mulai dari bagian
fisik (akar, batang, daun, ijuk dan lain-lain) maupun hasil
produksinya (nira, pati atau tepung dan buah). Sehingga semua
komponennya memiliki nilai ekonomi. Disamping itu, aren juga
merupakan tanaman konservasi, pangan bahkan bioenergi.
Aneka produk pangan dari aren makin populer di kalangan
masyarakat. Sebut saja kolang-kaling, nira segar, kopi nira, nata
pinnata, gula aren, gula semut dan lain sebagainya. Walhasil,
aren memiliki manfaat dari akar hingga daunnya.

BAB 2 PROSPEK BISNIS AREN – 13

Oleh karena itu masyarakat di dapat dikeringkan dan dijadikan

beberapa daerah di Nusantara kayu bakar. Ekstrak akar aren

memposisikan aren sebagai pohon digunakan sebagai obat.

yang cukup istimewa karena aneka Ekstraksi akar aren muda
manfaat tersebut. Orang tua atau dapat digunakan sebagai obat-
kokolot di masyarakat Kasepuhan obatan batu ginjal, sedangkan
Pasir Eurih Kabupaten Lebak Provinsi akar tua sebagai obat sakit gigi.
Banten misalnya, mereka sering Ekstrak akar aren mengandung
menuturkan bahwa “Kawung saponin, flavoida dan polifenol,
mangrupa tangkal kahirupan, lamun berfungsi untuk mengobati penya-
kapanggih kawung moal aya nu kit batu ginjal dan obat luar anti
balangsak. Artinya bahwa “Aren gigitan serangga (Alam dan Baco,
adalah pohon kehidupan, jika 2004). Akar aren menyebar
menemukan aren maka hidup tidak

akan sengsara.” cukup dalam hingga mencapai

Begitu banyak manfaat dari satu setengah kali tinggi batang,
sehingga
tanaman aren cocok
sebagai
dari akar hingga vegetasi
untuk
buahnya,
sehingga ada pencegahan
pepatah “kun kal erosi. Akar

kawung, kun kal
maung.” Kun kal

kawung artinya aren juga

“Jadilah engkau dapat

laksana pohon digunakan

aren” karena sebagai

sangat banyak bahan

manfaatnya bagi Gambar 2.1b Akar Pohon Aren anyaman dan
kehidupan. cambuk

Bukankah sebaik-baik manuasia karena sifatnya yang kuat dan

adalah yang paling banyak ulet. Disamping sebagai bahan

manfaatnya pada orang lain? Kun kal obat tradisional untuk penyakit
maung artinya “Jadilah engkau kencing batu, disentri dan
laksana hartimau” yang tangguh.
penyakit paru-paru.

Berikut adalah aneka manfaat Hasil wawancara penulis
tanaman aren dari akar hingga dengan para petani aren di Desa
buahnya:

1. Manfaat Akar Aren Akar aren menyebar cukup dalam
Akar aren penggunaannya hingga mencapai satu setengah kali tinggi

batang, sehingga cocok sebagai
vegetasi untuk pencegahan erosi.

masih terbatas. Bonggol aren

14 – PROSPEK BISNIS DAN BUDIDAYA AREN

Sungai Salak dan Desa Kaiti

Kabupaten Rokan Hulu, Desa

Kiyap Jaya Kabupaten

Pelalawan Riau, juga para petani

di beberapa desa di Kabupaten

Rejang Lebong - Bengkulu dan di

Kabupaten Merangin - Jambi

menunjukkan bahwa secera

empiris memang akar aren

memiliki khasiat untuk menjaga

stamina, mencegah batu ginjal,

reumatik, asam urat dan lain-lain.

Caranya adalah ambil akar aren

yang masih muda satu genggam,

cuci bersih dengan air (bilas 3

kali) kemudian rebus dengan 3

gelas air hingga menjadi 1 gelas. Gambar 2.2 Batang Pohon Aren
di Rambah Tengah Barat /Kaiti Rokan
Air rebusan akar aren tersebut
Hulu
diminum sesuai keperluan.
pengangkut tersebar pada seluruh
2. Manfaat Batang Aren batang. Di antara xilem dan floem
Menurut Mulyani (2006), tidak terdapat kambium, sehingga
disebut dengan tipe kolateral
struktur umum yang dimiliki pada tertutup.
batang, pada bagian luar terdapat Batang aren terdiri dari dua bagian
epidermis yang ditutupi oleh bahan yaitu bagian luar (perifer) yang
lemak alam yang sangat tahan air berwarna hitam dan keras serta
(kutin). Lapisan kutin disebut bagian sentral (empulur) yang
dengan kutikula. Pada Arenga berwarna putih dan lunak. Hasil
pinnata, kutikulanya cukup tebal, pemanfaatan aren bisa berupa kulit
bersifat kedap air dan gas batang, pati (sagu) dan ampas.
(impermeabel). Bagian sebelah Kulit batang dapat digunakan
dalam epidermis terdapat korteks sebagai kayu. Kulit batang bagian
yang terdiri dari jaringan parenkim, keras, digunakan sebagai kayu
kolenkim, dan sklerenkim. Di untuk bangunan, jembatan, kayu
sebelah dalam korteks terdapat bakar, mebeler, tongkat dan bahan
silinder pusat yang berisi jaringan kerajinan. Ampas empulur atau
pembuluh tersusun yang biasa Ampas Pati Aren (APA) dapat
disebut ikatan pembuluh (berkas dimanfaatkan sebagai pakan
pengangkut). Setiap berkas ternak dan pupuk organik. Ampas
pengangkut terdiri atas xilem di pati aren merupakan hasil ikutan
bagian dalam dan floem di bagian
luar. Pada Arenga pinata, berkas BAB 2 PROSPEK BISNIS AREN – 15

belum dimanfaatkan secara dahulu dijemur hingga kering

komersial dan menjadi limbah sebelum digunakan. Masyarakat

pada pengolahan pati aren. APA tidak menjual hasil olahan dari

mengandung bahan kering sekitar batang aren, tetapi hanya

85,8%, protein kasar 2,63%, serat dimanfaatkan dalam kebutuhan

kasar 15,9% dan lemak 0,48%. sehari-hari saja, hal ini

Pada pengujian peng- dikarenakan dalam proses

gunaan pakan ternak sapi pengolahan produk dari batang

peranakan Onggole sebanyak 16 aren tersebut membutuhkan

ekor, dengan ransum yang terdiri waktu yang cukup lama.

dari jerami,

konsentrat sapi a) Sebagai obat tuberkolosis paru,

potong komersial wasir dan dapat melancarkan buang

dan ampas pati air besar.

aren, yang

diberikan selama b) Sebagai campuran membuat
10 minggu,
menunjukkan adonan roti atau jamu tradisional.

bahwa c) Sebagai bahan pembuatan gula

penggunaan merah, dan lain-lain.

APA dalam bahan
ransum dengan d) Sebagai pembuatan

konsentrat bioenergi dan cuka.

sebanyak 10-

20% akan e) Untuk ASI booster, dan lain-lain

meningkatkan

nilai

Pertambahan Bobot Hidup Harian 3. Manfaat Nira Aren
(PBHH) dan efisiensi pakan Nira adalah hasil favorit
(Umiyasih, et al, 2008).
dari tanaman aren. Nira segar
Hasil penelitian Rionaldo dapat diminum dan mengandung
et al (2015) menunjukkan bahwa banyak nutrisi yang bermanfaat
pemanfaatan batang aren yang untuk kesehatan. Saat ini nira
sudah tua dapat diolah menjadi segar dapat direbus dicampur
tangkai cangkul dan kampak dan kopi bubuk menjadi kopi nira. Kopi
sebagai bahan baku dalam nira menjadi minuman favorit di
pembuatan jembatan jalan yang kafe-kafe. Hanya saja autofer-
rusak, karena batang aren sangat mentasi nira membuat minuman
kuat dan keras dan tahan lama. alami ini cepat mengandung
Petani aren juga memanfaatkan alkohol. Oleh karena itu perlu
batang aren yang sudah tua

sebagai kayu bakar yang terlebih

16 – PROSPEK BISNIS DAN BUDIDAYA AREN

teknik pengawetan yang alami Sumber: Mukhamadun, 2020 kan biji aren yang lunak dan
yang tidak merubah rasa. kenyal yang berasal dari buah
yang tidak terlalu tua dan tidak
Gambar 2.3 Kreasi Nira Aren Segar terlalu muda. Pengambilan
Plus Cengkeh dan Kulit Kayu Manis kolang-kaling dianjurkan pada
pohon yang tidak produktif,
Nira aren segar digunakan karena pengambilan kolang-
sebagai minuman yang dikon- kaling pada pohon yang
sumsi secara langsung dikenal produktif mengganggu kondisi
dengan sebutan legen. Berbagai aren, yaitu mengurangi kadar
manfaat nira di antaranya adalah gula nira (Wahyudi dan
sebagai berikut (Wisnuwati, 1996 Mukhamadun, 2017).
dalam Heryani Hesty, 2016): Kolang-kaling memang
1. Sebagai obat tuberkolosis sudah lama dikenal masya-
rakat Indonesia. Kolang-kaling
paru, wasir dan dapat
melancarkan buang air besar. banyak digunakan sebagai
2. Sebagai campuran membuat bahan campuran berbagai jenis
adonan roti atau jamu makanan dan minuman, antara
tradisional. lain dalam pembuatan kolak, es
3. Sebagai bahan pembua- campur dan lain-lain. Kolang-
tan gula merah, dan lain- kaling selain bisa dimanfaatkan
lain. untuk bahan pencampuran
4. Sebagai bahan pembu- makanan dan minuman,
atan bioenergi dan cuka. kandungan seratnya juga baik
5. Untuk ASI booster, dan untuk kesehatan. Serat kolang-
lain-lain. kaling dan serat dari bahan
makanan lain yang masuk ke

4. Manfaat buah Kolang- Gambar 2.4 Pembuatan Kolang-kaling di Sumber: Mukhamadun, 2020
kaling Kenagarian Labuh Gunung,
Salah satu bentuk
pengolahan buah aren Kab.Limapuluh Kota Sumatera Barat
adalah pembuatan kolang- dalam tubuh menyebabkan
kaling. Kolang-kaling merupa- proses pembuangan air besar

BAB 2 PROSPEK BISNIS AREN – 17

teratur, sehingga bisa pucuk. Susunan anak daun pada
mencegah kegemukan dan pelepah seperti duri-duri sirip ikan,
obesitas, penyakit jantung sehingga daun aren disebut
koroner, kanker usus, dan bersirip. Oleh karena pada
penyakit kencing manis (Lutony ujungnya tidak berpasangan lagi
T.L., 1993). Kolang kaling juga daun aren disebut bersirip ganjil.
bermanfaat untuk mencegah (Lempang, 1996).
osteoporosis, penyakit
tulang belakang (low
back pain), dan lain-lain.

5. Manfaat Daun Aren Sumber: Mukhamadun, 2020

Daun pohon aren

dapat memanjang hingga 8

m. Sedangkan anak

daunnya memiliki panjang

1 m atau lebih, jumlahnya

100 atau lebih pada

masing-masing sisi, dasar

daun 2 auriculate, ujung Gambar 2.5 Kemasan Gula Aren Cetak Tradisonal
Produk Desa Sungai Salak Kabupaten
daun lobes dan kadang-

kadang bergerigi, Rokan Hulu – Riau

permukaan atas hijau Daun aren biasa

berdaging, bagian bawah putih dimanfaatkan untuk pembungkus

dan bertepung (Ramadani et al, tradisional, pembuatan atap

2008). Daun aren berupa roset rumah, untuk lidinya bisa untuk

batang, berpelepah, panjang sapu. Bagi para perokok daun

tangkai 6-17 m, anak daun bentuk aren yang muda dipakai untuk

lanset, menyirip, pangkal mem- pembalut rokok. Di Jawa Barat

bulat, ujung runcing, tepi rata, terkenal dengan sebutan rokok

panjang helaian daun 1,5 m dan daun kawung.

lebar sekitar 7 cm, satu pohon

aren terdapat sekitar 25-30

helaian daun. Pohon aren

mempunyai tajuk (kumpulan daun)

yang rimbun. Daun aren muda

selalu berdiri tegak di pucuk

batang, daun muda yang masih

tergulung lunak seperti kertas.

Pelepah daun melebar di bagian

pangkal dan menyempit ke arah

18 – PROSPEK BISNIS DAN BUDIDAYA AREN

hitam yang dihasilkan dari pohon

aren memilki banyak keistimewaan

diantaranya: (a). Tahan lama.

Bahwa serat ijuk aren

Sumber Mukhamadun, 2019 mampu tahan lama dan

tidak mudah terurai. (b).

Tahan terhadap asam dan

garam air laut, ijuk

merupakan salah satu serat

yang tahan terhadap asam

dan garam air laut, salah

satu bentuk pengolahan dari

serat ijuk adalah tali ijuk

yang telah digunakan oleh

nenek moyang kita untuk

Gambar 2.6 Ijuk Pohon Aren mengikat berbagai peralatan

6. Manfaat Ijuk Aren nelayan laut. (c). Mencegah
Ijuk dihasilkan dari pohon
penembusan rayap tanah. Serat
aren yang telah berumur lebih dari
5 tahun. Ijuk sebenarnya adalah ijuk aren sering digunakan sebagai
bagian pelepah daun yang
menyelubungi batang. Pohon yang bahan pembungkus pangkal kayu-
masih muda produksi ijuknya,
pohon yang mulai berbunga kayu bangunan yang ditanam
kualitas dan hasil ijuk tidak baik.
Serat ijuk adalah serat alam yang dalam tanah untuk memperlambat
mungkin hanya sebagian orang
mengetahui kalau serat ini pelapukan kayu dan mencegah
sangatlah istimewa dibandingkan
serat alam lainnya. Serat berwarna serangan rayap.

Ijuk yang dihasilkan pohon

aren mempunyai sifat fisik di

antaranya berupa helaian benang

(serat) berwarna hitam,

berdiameter kurang dari 0,5 mm,

bersifat kaku dan ulet (tidak mudah

putus).

Serat ijuk adalah serat alam yang mungkin hanya sebagian orang mengetahui kalau serat ini
sangatlah istimewa dibandingkan serat alam lainnya

BAB 2 PROSPEK BISNIS AREN – 19

B. Peluang Bisnis Aren Sumber: Mukhamadun, 2019
Di saat geliat ekonomi makin lesu akibat pandemi covid-

19, ada perkembangan menarik di beberapa kota. Kafe
bermunculan bak jamur di musim hujan. Salah satu hidangan
spesialnya adalah kopi aren, kopi nira, dan variannya atau
setidaknya disiapkan gula aren sebagai pemanis favorit. Di Kota
Pekanbaru, tepatnya di Jalan Thamrin ada ‘Kodai Kopi Bakayu’,
di Jalan Soekarno Hatta (Damai Langgeng) ada ‘Pondok Kopi
Aren’, di Jalan Karya Bersama (Kampus Universitas Islam Riau)
ada ‘Pondok Kopi Aren Anugrah’, di Jalan Sri Palas Rumbai ada
‘RA Kopi Aren’, di Jalan H. R. Subrantas ada ‘Teko Kopi’ dan
masih banyak yang lainnya.

Gambar 2.7 Pondok Kopi Aren Anugrah
dekat Kampus UIR Pekanbaru

20 – PROSPEK BISNIS DAN BUDIDAYA AREN

Demikian juga sepanjang Musa Nasution, salah seorang

Jalan Arifin Achmad Pekanbaru perintis kopi nira di Riau menjelaskan

bermunculan kafe yang tak pernah bahwa pembuatan kopi nira sangat

sepi hingga larut malam. Ada Radja mudah. Nira segar di rebus, ketika

Koffie, Warkop Pinggiran 45, Wareh mendidih dicampur dengan kopi

Kupie, Kong Djie

Coffee, dan Sumber: https://wareh-kupie.business.site/

banyak lagi yang

lain. Di Jalan

Sudirman, Jalan

Diponegoro,

Jalan Delima,

Jalan Durian,

Jalan Rajawali

dan Jalan HR

Subrantas juga

bermunculan

kafe baru sejak

merebak wabah

Covid-19 tahun 2020. Dulu, Gambar 2.9 Nira Segar dan Kopi Nira di sebuah

nira di jual di pinggir jalan Kafe di Jalan H. R. Soebrantas Pekanbaru.

pakai bambu atau bumbung.

Saat ini benar-banar telah bubuk sesuai selera. Aroma khas nira

naik kelas. Nira dan turunannya telah aren amat menggoda. Bagi penderita

digemari kalangan menengah ke atas asam lambung atau diabetes kopi nira

dan generasi millenial. cukup bersahabat. Saat ini Musa

Perkembangan serupa juga menjalar Nasution tidak sempat membuat gula

di beberapa kota di Pulau Sumatera aren dari hasil kebunnya. Karena nira

saat ini. sudah habis dipesan oleh para

penikmat nira segar dan kopi nira.

Antusiasme publik menikmati kopi

aren berpengaruh pada tren petani

mulai menanam aren di ladang

mereka. Apakah prospek bisnis

aneka produk aren prospektif?

Bagaimana nilai ekonominya?

Aren secara ekonomis

mempunyai nilai cukup tinggi karena

hampir semua bagiannya dapat

Gambar 2.8 Suasana di Wareh Kupie dimanfaatkan dan produknya
Jalan Arifin Achmad Pekanbaru beragam. Walau terkadang tidak
semua produk yang dihasilkan aren

BAB 2 PROSPEK BISNIS AREN – 21

diperjual belikan oleh masyarakat, Kiyap Jaya batang, daun dan akar

namun untuk beberapa produk belum diperjual belikan.

lainnya hanya dimanfaatkan untuk Penghitungan nilai ekonomi pada

keperluan sehari-hari tanpa tujuan komponen aren yang sudah perjual

komersil. Misalnya di Desa Kiyap belikan seperti nira, buah dan ijuk

Jaya, Kecamatan Bandar Sei Kijang, dilakukan dengan pendekatan harga

Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, pasar. Pendekatan harga pasar

produk yang dijual oleh petani aren merupakan pendugaan manfaat dari

seperti nira, buah (kolang-kaling) dan kegiatan produksi dan konsumsi

ijuk, dalam

Sedangkan kehidupan

untuk akar, sehari-hari

batang dan sehingga

daun belum harga barang

dimanfaatkan dan jasa

secara

maksimal oleh

masyarakat. Di

Desa Sungai

Salak Rokan

Hulu Provinsi

Riau juga Gambar 2.10 Suasana Kafe yang Menyediakan
Nira Segar dan Kopi Nira di Pekanbaru
demikian. Hal

yang sama dapat dijumpai di Air mencerminkan kesediaan membayar

Meles Atas, Kecamatan Selupu setiap orang (Nurfatriani, 2010).

Rejang Kabupaten Rejang Lebong Sedangkan untuk akar, batang dan

Provinsi Bengkulu dan di Nagari daun digunakan pendekatan harga

Labuah Gunung Kabupaten pengganti. Metode ini berdasarkan

Limapuluh Kota, Provinsi Sumatera pada kenyataan bahwa sumberdaya

Barat. Sementara itu di Desa Koto hutan yang tidak memiliki harga pasar

Renah Kecamatan Jangkat, dapat tergambarkan secara tidak

Kabupaten Merangin Provinsi Jambi, langsung pada pengeluaran

penulis menyaksikan warga hanya konsumen, harga barang dan jasa

memanfaatkan nira untuk dibuat gula yang diperjual belikan atau dalam

cetak. Sementara Kolang-kaling tingkat produktivitas dari kegiatan

hanya dijual saat Bulan Ramadhan. pasar tertentu.

Hampir semua komponen Aren merupakan tanaman

tanaman aren memiliki nilai ekonomi multiguna. Sebagian besar dari

mulai dari akar, batang, daun, ijuk, tanaman aren dapat dimanfaatkan.

nira dan buah. Namun pada saat Bagian aren yang dapat dimanfaatkan

sekarang yang banyak diperjual- antara lain akar, batang, daun, ijuk,

belikan adalah nira, buah dan ijuk. Di buah dan nira. Studi Afifa dan

22 – PROSPEK BISNIS DAN BUDIDAYA AREN

Mukhamadun (2020) menunjukkan Hasil penelitian Afifa dan

bahwa pemanfaatan aren di Desa Mukhamadun (2020) didapatkan nilai

Kiyap Jaya, Kecamatan Bandar Sei ekonomi aren sebesar Rp 31.450.000

Kijang, Kabupaten Pelalawan sangat per-batang dalam satu tahun, dimana

beragam, baik digunakan untuk nilai ekonomi nira yang paling tinggi

kebutuhan sehari-hari maupun yaitu Rp 25.550.000,-. Tingginya nilai

dimanfaatkan untuk kebutuhan ekonomi aren di Desa Kiyap Jaya

pengobatan tradisional. Aren dapat dikarenakan banyaknya permintaan

dimanfaatkan sebagai tumbuhan akan nira aren sementara produksi

penghasil nira yang dijadikan sebagai nira masih terbatas. Permintaan akan

bahan untuk pembuatan gula aren, nira aren tidak hanya di sekitar Desa

bahan campuran makanan dan Kiyap Jaya namun juga dari berbagai

minuman (kolang-kaling), sumber daerah seperti Pekanbaru, Rengat,

energi terbarukan (bioetanol), sumber Pangkalan Kerinci dan daerah

karbohidrat (tepung), bahan lainnya.

bangunan (batang) dan sebagai Hasil wawancara penulis

tumbuhan konservasi untuk lahan dengan pengelola kebun aren yakni

kritis (Ginting et al., 2017). Musa Nasution dapat diketahui

Hampir semua komponen tanaman bahwa aren tidak begitu memerlukan

aren memiliki nilai ekonomi mulai dari perawatan dan pemeliharaan yang

akar, batang, daun, ijuk, nira dan rumit. Pemeliharaan dan perawatan

buah. Namun pada saat sekarang aren cukup diberikan pupuk kandang

yang banyak diperjual belikan di Desa dan tanah disekitar tanaman

Kiyap Jaya adalah nira, buah dan ijuk. dibersihkan dari gulma serta batang

Untuk batang, daun dan akar belum dibersihkan dari ijuk maupun daun

diperjual belikan. yang sudah mati. Aren yang dikelola

oleh Musa Nasution sejumlah 1.300

Sumber: Mukhamadun, 2019 pohon di lahan seluar 20
kupie.business.site/
hektar. Aren adalah

tananaman pinggir dari

tanaman pokok kelapa

sawit. Namun yang sudah

berproduksi hanya 20

batang aren saja.

Harga nira segar di

lokasi kebun Kiyap Jaya

adalah Rp. 10.000,- per

liter. Sedangkan kalau

Gambar 2.11 Suasana di Kedai Kopi Nira Aren sudah direbus harga nira
di lokasi kebun aren pak

di Desa Kiyap Jaya, Kab Pelalawan Riau Musa Nasution adalah Rp. 15.000,-

per liter. Dalam satu hari aren di

BAB 2 PROSPEK BISNIS AREN – 23

kebun pak Musa bisa menghasilkan selain memberikan solusi terhadap

150-200 liter air nira. Nilai ekonomi sisi buruk gula putih bagi

nira aren di Desa Kiyap Jaya konsumennya seperti diabetes dan

tergolong sangat tinggi karena obesitas, juga memberikan rasa yang

permintaan (demand) terhadap nira di unik. Negara-negara dengan tingkat

Riau sangat tinggi. Konsumen harus pendapatan yang tinggi umumnya

pesan beberapa hari sebelumnya menjadi konsumen utama produk

agar mendapat air nira. Sebagian gula, terutama Kawasan Amerika

besar konsumen nira memanfaatkan Utara, Barat Laut Eropa dan Australia.

nira untuk minuman segar dan kopi Gula semut dari Aren sangat diminati

nira. Nilai ekonomi nira aren di Kiyap di Pasar Eropa dan Amerika.

Jaya jauh lebih tinggi dibanding nilai Berdasarkan data Direktorat

aren di Desa Pastap Julu Kabupaten Dagang Kecil Menengah dan Produk

Mandailing Natal Provinsi Sumatera Dalam Negeri, Kemendag, per-

Utara. Hasil Penelitian Aulin, FR mintaan pasar untuk produk gula

(2019) menunjukkan bahwa nilai semut Indonesia mencapai 400 ton

ekonomi aren tiap batang per tahun yang terdiri dari permintaan dalam

adalah Rp. 2.800.000,-. Hal ini bisa negeri dan luar negeri. Permintaan

jadi karena aren di Desa Pastap Julu domestik sendiri mencapai 20 ton per

belum dibudidayakan dengan baik, bulan, sedangkan kapasitas produksi

animo masyarakat untuk membeli nasional hanya di kisaran 5 – 10 ton

aren masih rendah, karena di Desa per bulan (Warta Ekspor, 2017).

Pastap Julu pemanfaatan nira aren Dari penjelasan tentang nilai

baru sebatas untuk dibuat produk ekonomi aren di atas dapat disimpul-

gula cetak. Belum ada inovasi kopi kan bahwa peluang bisnis aren

nira, nata pinnata atau produk sangat prospektif.

lainnya.

Dengan adanya

sosialisasi dan edukasi Sumber: Mukhamadun, 2021
kupie.business.site/
tentang gula aren, kini

permintaan gula aren di pasar

domestik maupun pasar

dunia makin meningkat.

Bahkan hingga saat ini

eksportir gula semut belum

sanggup memenuhi

kebutuhan gula semut

internasional. Masyarakat

Dengan tingkat kesadaran Gambar 2.12 Warung Kopi Nira Musa

yang meningkat tentang

kesehatan, maka gula semut menjadi

alternatif yang sangat baik karena

24 – PROSPEK BISNIS DAN BUDIDAYA AREN

Gambar 2.13 Animo Konsumen Nira Aren
di Desa Kiyap Jaya, Pelalawan.

C. Aneka Produk Turunan dari Aren

Aren adalah tanaman multi manfaat. Aneka produk turunan
tanaman aren dimanfaatkan secara tradisional maupun modern
oleh masyarakat. Sebagai tanaman multiguna, aren bermanfaat
untuk berbagai fungsi kehidupan manusia.

Mulai dari akar, batang, daun, buah, dan nira serta
turunannya memiliki manfaat bagi manusia. Aneka produk dari
tanaman aren dapat diusahakan sebagai produk yang bernilai
ekonomis. Selama ini pengembangan aren masih berskala lokal,
skala kecil dan tradisional.

Bahkan ada mitos kalau perbanyakan tanaman aren hanya
dilakukan secara alami melalui bantuan musang. Masih sedikit
masyarakat mengelola aren seperti perkebunan lainnya dalam
skala besar (kebun yang luas). Ini pun menjadi tantangan dalam
mengembangkan aren. Padahal nilai ekonomis aren jauh lebih
tinggi dari tanaman perkebunan lainnya.

Aren sudah lama dikenal masih relatif tertinggal diibanding
masyarakat. Aren adalah tanaman tanaman eksotik seperti kelapa sawit
asli Nusantara. Namun budidaya aren dan karet. Belum berkembangnya

BAB 2 PROSPEK BISNIS AREN – 25

Sumber: shopee.co.id; detik.com
kupie.business.site/

Gambar 2.14 Tepung atau Sagu dari Batang Aren

budidaya aren dalam skala besar aren, pohon yang mereka olah
disebabkan oleh sedikitnya informasi adalah pohon yang belum
tentang ilmu budidaya aren. mengeluarkan tandan, tetapi
Penyebab lainnya adalah lamanya sudah memasuki masa generative.
waktu menanti panen. Proses Cirinya, ketika pucuk pelepah yang
pemanenan nira yang agak rumit keluar dan cukup tua, tingginya
serta minimnya informasi seputar tidak lebih tinggi atau panjang
aneka produk aren juga menjadi dibandingkan dengan pelapah
tantangan tersendiri. sebelumnya. Sekilas tampak
pucuk pelepah aren itu membentuk
Oleh karena itu pengenalan garis mendatar, tidak lagi
aneka produk dari tanaman aren perlu berbentuk piramid.
disosialisasikan sehingga mening-
katkan minat para pihak baik petani Jumlah tepung pati kering
maupun pengusaha untuk melakukan yang didapat 40-70 kg per pohon,
budidaya dan usaha ekonomi dari tergantung ukuran pohon dan
produk tanaman aren. Berikut kandungan karbohidrat pada
beberapa produk tanaman aren yang empulur batang. Ada juga pohon
diperdagangkan oleh masayarakat: aren yang sagunya sangat sedikit.
Perajin sangat jarang mau
1. Tepung/Pati/Sagu Aren mengolah pohon aren yang sudah
pernah disadap, apalagi yang
Tepung (pati) yang diperoleh sudah non produktif. Karena
sagunya paling banyak hanya 10
dari ekstraksi bagian sentral kg per batang. Hal yg sama
dilakukan oleh para perajin sagu
batang biasanya dilakukan setelah

pohon tidak lagi produktif

menghasilkan nira

(Soeseno,1992). Sedangkan

menurut para perajin tepung pati

26 – PROSPEK BISNIS DAN BUDIDAYA AREN

rumbia untuk memperoleh tepung untuk memisahkan serbuk-serbuk
sagu. Mereka akan mengolah dari serat-seratnya yang kasar.
pohon rumbia yang bagian batang Proses selanjutnya adalah
atasnya sudah menggembung tapi mengambil tepung dari serbuk-
belum berbunga. Jika sudah serbuk halus. Tepung aren
berbunga, maka tepung sagunya tersebut banyak dipakai untuk
akan sedikit. bahan makanan antara lain kue,
cendol, bakso, bakmie (mie),
Empulur batang aren bihun, sohun dan hun kwe.
berkadar tepung 48,9% (Ismanto
et al.,1995). Akan tetapi setiap 2. Nira dan Produk Turunannya
pohon aren menghasilkan tepung Produk unggulan dari
yang bervariasi. Di Indonesia dari
setiap batang pohon aren dapat tanaman aren adalah nira. Nira
diperoleh tepung antara 60-70 kg aren adalah cairan bening yang
(Rumokoi, 1990). Namun menurut didapat dari penyadapan batang
Ismanto, et al. (1995) setiap bunga aren. Nira aren mempunyai
batang aren menghasilkan 100- kandungan gula antara 7,5% -
150 kg tepung. Di dalam 15%. Nira aren di India dikenal
pemasaran tepung aren dikenal dengan nama neera. Secara
dengan istilah ”hun kwe ” dan umum dalam bahasa Jawa dikenal
tepung maizena, dimana tepung- sebagai legen yang artinya manis.
tepung ini mengandung lebih dari Masyarakat Minangkabau menye-
85% tepung aren. but niro. Dalam bahasa
Banyumasan, Jawa Tengah, nira
Pembuatan tepung aren aren juga dikenal dengan nama
dilakukan melalui terlebih dahulu sajeng atau badeg. Sementara itu
menebang batang pohon aren nira aren di Jawa Barat dikenal
kemudian dipotong-potong se- dengan sebutan lahang atau tuak
panjang 1,25–2 m. Potongan manis.
batang aren kemudian dipecah
membujur menjadi empat bagian Warna nira yang masih baru
yang sama besarnya sehingga saja disadap adalah jernih
nampak bagian dalamnya dimana kekuningan. Setelah kurang lebih
terdapat empelur yang mengan- satu jam, warna mulai berubah
dung sel-sel parenchym pe- menjadi keruh dan semakin lama
nyimpan tepung. Kemudian semakin memutih. Semakin lama
empelur dipisahkan dari kulit penyimpanan, warna akan se-
dalamnya, kemudian dipotong- makin putih pucat dan terdapat
potong menjadi 6-8 bagian, lalu endapan di bawahnya. Bau nira
digiling dengan menggunakan yang masih segar akan cepat
mesin parut. Hasil parutan berupa mengalami perubahan daripada
serbuk yang keluar dari mesin nira yang telah dimasak. Semakin
dikumpulkan kemudian diayak lama penyimpanan, bau nira

BAB 2 PROSPEK BISNIS AREN – 27

semakin tidak enak. Nira mem- Di tengah masyarakat,
punyai rasa manis, terutama aneka produk pangan yang
sampai 4 jam setelah penyadapan. terbuat dari nira adalah sebagai
Setelah itu, rasa nira mulai berasa berikut:
asam, dan semakin lama penyim- a. Gula cetak atau gula batok
panan rasanya akan semakin
asam. atau gula block. Bahan dasar
dalam pengolahan gula
Nira dapat diminum cetak aren adalah nira yang
langsung. Nira sangat popular masih segar, memiliki rasa
sebagai minuman alami yang yang manis, tidak berwarna
segar dan menyehatkan. Hanya dengan pH 6 - 7 dan total
saja nira hanya tahan beberapa asam 0,1%. Mutu gula cetak
jam, karena ada proses out- yang dihasilkan ditentukan
ofermentasi oleh bakteri oleh bahan baku. Apabila pH
Saccharomyces sp. Oleh karena < 6, nira tidak dapat diolah
itu, idealnya nira harus segera menjadi gula tetapi dioleh
diolah setelah diambil dari pohon, menjadi cuka atau alkohol
paling lambat 90 menit setelah (Wahyudi dan Mukhamadun,
dikeluarkan dari bumbung 2017). Gula hasil olahan
(Sunanto, 1993). Rasa, bau dan aren memiliki nilai indeks
warnanya akan segera berubah. glikemik rendah sehingga
Oleh karena itu sebelum terjadi aman di konsumsi dan
fermentasi, nira diolah menjadi berpotensi digunakan se-
aneka produk yang bernilai bagai gula pendamping pada
ekonomi. Salah satu produk yang pasien diabetes melitus
sedang popular adalah kopi nira. (D.A. Swastini et.al., 2017).
Nira segar direbus dan dicampur
kopi bubuk.

Sumber: Mukhamadun, 2017
kupie.business.site/

Gambar 2.15 Kopi Nira dan Nira Segar

28 – PROSPEK BISNIS DAN BUDIDAYA AREN

Gambar 2.16 Gula cetak Aren tersebut (Wahyudi dan

b. Gula semut. Gula semut Mukhamadun, 2017).

adalah gula merah d. Palm wine. Palm wine atau
berbentuk serbuk, beraroma anggur aren merupakan
khas, dan berwarna kuning anggur yang diproses dari
kecoklatan. Proses pengo- nira aren sebagai bahan
lahan gula semut sama baku, kemudian difermentasi
dengan pengolahan gula menggunakan mikroba ragi
cetak, yaitu tahap pema- roti ataupun kultur murni
nasan nira hingga menjadi Saccharomyces cereviceae
kental kemudian dikurangi ada S. Ellipsoides. Sebagai
kadar airnya hingga kurang bahan baku palm wine
dari 3% (Wahyudi dan

Mukhamadun, 2017).

c. Gula kristal. Gula kristal Sumber: Slamet W, 2019
adalah gula aren dalam
bentuk butiran menye- Gambar 2.17 Gula Semut
rupai gula semut, dengan
ukuran butiran mengikuti BAB 2 PROSPEK BISNIS AREN – 29
gula pasir dari nira tebu.
Gula kristal dibedakan
dengan gula semut dari
ukuran, gula kristal tidak
melewati proses penga-
yakan dengan ukuran 20
mesh, sedangkan gula
semut melewati proses

Gambar 2.18 Produk Turunan dari Nira Aren al (2015) menunjukkan
(Wahyudi dan Mukhamadun, 2017). bahwa daun tanaman aren
yang sudah tua dapat
dibutuhkan nira segar digunakan untuk atap rumah
dengan kemasaman 6 – 7 dan daun yang masih muda
dapat digunakan sebagai
e. Produk turunan lainnya. pem-bungkus rokok dan
Nira aren mengandung diguna-kan juga untuk
beragam nutrisi alami yang upacara adat tertentu,
bermanfaat. Setelah terjadi namun kini peman-faatan
proses fermentasi nira aren juga daun tanaman aren sebagai
mengandung alkohol. Karena atap rumah dan pembungkus
itu dari bahan baku nira aren rokok tidak dimanfaatkan lagi
dapat pula diolah menjadi dikarena-kan produk tersebut
bermacam-macam produk turu- sudah digantikan di pasaran
nan lainnya misalnya gula cair, dengan produk yang lebih
asam cuka, nata pinnata, baik.
etanol, dan lain-lain.
Masyarakat juga me-
manfaatkan “batang” daun
menjadi sapu lidi yang
digunakan untuk kebutuhan
rumah tangga. Berbagai
anyaman keranjang dari lidi
aren juga memiliki nilai
ekonomi. Ada mitos di
beberapa daerah seputar lidi

3. Daun Aren Sumber: Mukhamadun, 2019
Daun
Gambar 2.19 Nira aren diawetkan dengan Cara
digunakan untuk Disterilisasi dan Divakum
keperluan tradisio-
nal berupa atap
dan dinding rumah,
sebagai anyaman
pembungkus buah-
buahan, sapu lidi,
tusuk sate dan lain-
lain. Dari hasil pe-
nelitian Rionaldo at

30 – PROSPEK BISNIS DAN BUDIDAYA AREN

aren, yakni untuk Sumber: kebunaren.blogsopt.com
mengusir makhluk
halus.

Lidi aren sampai
sekarang masih ba-
nyak digunakan un-
tuk mencambuk
orang-orang yang di-
sebut-sebut 'kema-
sukan barang halus’.

4. Ijuk Aren

Pengambilan

ijuk pada pohon

aren dilakukan

dengan memotong

pangkal pelepah

daun, ijuk berupa

lempengan Gambar 2.20 Aneka Produk dari
Daun dan Lidi Aren
anyaman diambil dengan
berkisar 150 kg/ha (Smith,
menggunakan parang. Lem- 1988).

pengan anyaman ijuk masih Hasil pengamatan penulis
di Desa Air Meles Atas, Rejang
bercampur lidi, lidi-lidi dipi- Lebong Bengkulu, pemanenan
ijuk dilakukan pada saat pohon
sahkan dari ijuk secara aren berumur 5 tahun. Puluhan
ton ijuk tiap bulan dari Desa ini
manual dengan meng- dijual ke Bali. Ijuk dapat
dimanfatkan untuk atap, tali,
gunakan tangan. Untuk sapu, bahan jok/kursi mobil,
bahan saringan septic tank,
membersihkan serat ijuk dari saringan pembersih air,
saringan kolam ikan. Beberapa
berbagai kotoran dan ukuran penelitian juga menyebutkan
manfaat ijuk untuk penang-kal
serat ijuk yang besar, petir. Ada pula mitos di
kalangan para nelayan seputar
digunakan sisir kawat. Ijuk ijuk. Para nelayan tradisional
tempo dulu misalnya, keba-
yang sudah dibersihkan nyakan memasang bulu-bulu

dapat diper-gunakan untuk BAB 2 PROSPEK BISNIS AREN – 31

mem-buat tali, sapu, atap,

serat untuk ekspor, dan lain-

lain. Produksi ijuk dari Aren

Dalam sekitar 15 kg/pohon,

dan sebanyak 3 kg ijuk

dengan ukuran serat yang

panjang. Pohon aren dengan

produksi ijuk yang tinggi

ijuk di ujung tiang-tiang perahu. membakar buah aren sampai
Mereka umumnya beranggapan hangus atau merebusnya
dengan mema-sang ijuk seperti hingga masak Kemudian di-
itu, segala jenis yang disebut- ambil bijinya untuk direbus
sebut sebagai hantu laut tidak selama beberapa jam. Ada
akan meng-ganggu perjalanan pula yang tanpa proses
perahu di lautan bebas. Dengan pembakaran, namun langsung
mema-sang bulu-bulu ijuk di direbus. Biji yang sudah
ujung tiang perahu juga diyakini direbus tersebut kemudian
akan menangkal sambaran petir direndam dengan larutan air
apabila terjadi badai di laut kapur selama beberapa hari
lepas. Dari cerita pengakuan sehingga terfermentasikan.
banyak nelayan di sejumlah
pesisir Sulawesi Selatan, sam- Kolang kaling yang
pai sekarang mereka masih baru didapat direndam dalam
meneruskan kebiasaan leluhur- air kapur. Air perendam
nya menancapkan bulu-bulu diganti setiap 24 jam. Tujuan-
ijuk pada tiang tertinggi di nya agar ukuran dan bobot
armada perahu atau kapal yang kolang kaling menjadi ber-
mereka gunakan untuk menga- tambah. Kapur berguna agar
rungi lautan. warna kolka tetap putih bersih,
tidak berubah menjadi ke-
5. Kolang - kaling kuningan.
Salah satu produk
Kapur juga berguna
yang populer dari aren adalah untuk mencegah terjadinya
buah aren atau kolang-kaling. fermentasi/dekomposisi oleh
Kolang-kaling atau buah atap mikro organisme. Kapur mem-
adalah nama cemilan kenyal buat ph air tidak cepat masam
berbentuk lonjong dan sehingga menjadi kurang
berwarna putih trans-
paran dan mempunyai Gambar 2.21 Aneka Produk Ijuk Aren
rasa yang menyegarkan.
Kolang kaling yang dalam
bahasa Belanda biasa
disebut glibbertjes ini,
dibuat dari buah (bluluk)
pohon Arenga pinnata
yang berbentuk pipih dan
bergetah. Untuk membuat
kolang-kaling, para peng-
usaha kolang kaling biasanya

32 – PROSPEK BISNIS DAN BUDIDAYA AREN

sesuai bagi media kembang lokal petani aren di beberapa
biak bakteri atau jamur. Jadi, daerah di Pulau Sumatera,
kolang kaling adalah bahan
pangan non fer- pada pohon aren
mented. Beda yang
dengan cuka
atau pun
tuak.

Kolang- Gambar 2.22 Manisan Kolang-kaling
kaling memiliki kadar
air sangat tinggi, hingga produktif, buah aren muda
mencapai 93,8% dalam setiap dipanen dengan cara diambil
100 gramnya. Kolang kaling sebagian dan tidak memotong
juga mengandung 0,69 gram tandan buah (tandan betina)
protein, empat gram karbo- dan meninggalkan 3 jari paling
hidrat, serta kadar abu sekitar ujung untuk menjaga kualitas
satu gram dan serat kasar nira dari pohon aren tersebut.
0,95 gram. Selain memiliki
rasa yang menyegarkan, 6. “Kayu” Aren
mengkonsumsi kolang kaling Kayu aren memiliki
juga membantu memper-
lancar kerja saluran cerna urat kayu berwarna hitam.
manusia. Kandungan karbo- Bagian kulit batang aren ini
hidrat yang dimiliki kolang sangat keras. Bagian batang
kaling bisa memberikan rasa aren yang dapat digunakan
kenyang bagi orang yang sebagai papan adalah bagian
mengkonsumsinya, selain itu agak luar hingga 10 cm ke
juga menghentikan nafsu arah dalam. Sedangkan
makan dan mengakibatkan bagian dalamnya lebih mudah
konsumsi makanan jadi rusak karena lebih lunak.
menurun, sehingga cocok Bagian dalam batang aren
dikonsumsi sebagai makanan menghasilkan pati atau sagu.
diet. Alat pengerjaan kayu seperti
ketam dan gergaji akan cepat
Buah aren atau buah menjadi tumpul jika digunakan
atap yang diproduksi untuk untuk kayu aren. Pohon aren
kolang kaling adalah buah yang juga dikenal sebagai
yang masih muda. Kearifan
BAB 2 PROSPEK BISNIS AREN – 33


Click to View FlipBook Version