The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Buku tentang teknik berbisnis aren dan membudidayakan aren mulai dari biji aren unggul hingga pengemasan produk

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by slamet251070, 2022-07-11 22:10:59

PROSPEK BISNIS DAN BUDIDAYA AREN

Buku tentang teknik berbisnis aren dan membudidayakan aren mulai dari biji aren unggul hingga pengemasan produk

Keywords: aren,budidaya aren,pengolahan aren,gula semut aren

Untuk melakukan pemukulan mayang
jantan, dipersiapkan pemukul yang
terbuat dari kayu, dibentuk seperti palu
dengan berat sekitar 0,5 – 1 kg.
Sebaiknya dibuat dalam bentuk yang

pemukul Sumber: Slamet W. 2019

tidak kaku atau bersiku tajam. Gambar 5.5 (e) Ayun tandan untuk memulai
Adapun aktivitas saat pemukulan (f) Pukul/Tokok bagian pohon/ketiak
atau menggoyang aren adalah:
(f)
1. Ayun dahulu tandan buah
(bagian buah) jantan Sumber: Slamet W. 2019
beberapa kali (33 – 50 kali);

2. Ketuk berirama (hitungan
ganjil) pada p(ea)ngkal
tangan/tandan jantan (jumlah
ketukan antara 33 sampai
dengan 55 atau lebih)

Gambar 5.6 (g) Pukul/Tokok Pangkal
Tangan

(H) Pukul/Tokok Bagian Ujung Tandan
(i) Ayun Kembali

84 – BUDIDAYA DAN PROSPEK BISNIS AREN

3. Ketuk pangkal tangan atau Sumber: Slamet W. 2019
tandan jantan (sebanyak 33x
atau lebih) lalu ketuk pada
ujung tangan atau tangan
jantan (sebanyak 33x atau
lebih)

4. Lalu goyang tandan buah

berirama sebanyak

minimal 99x atau lebih

5. Lakukan aktivitas 1 s.d. 4 Gambar 5.7 Macam-Macam
sebanyak 2 s.d. 3 kali Pisau/Golok untuk Proses
seminggu hingga tandan Panen Aren
jantan siap untuk dipotong
(pancung). (h) (i)

Aktivitas produksi aren memerlukan
beberapa alat bantu, di antaranya

(g) Sumber: Slamet W. 2019

Gambar 5.8 Macam-macam pemukul tandan aren (a) dari Desa Air Meles Atas –
Rejang Lebong (b) dari Desa Kaiti – Rokan Hulu - Riau (c) dari Kenagarian Labuh

Gunung – Kab. Limapuluh kota – Sumbar; (d) dari Desa Tandun – Rokan Hulu-

adalah pisau atau parang untukRiau. atau lainnya, dan satu lagi khusus
memotong/menyayat tandan jantan untuk memotong/menyayat tandan
aren, pemukul tandan aren yang aren.
berfungsi untuk melunakkan Setiap daerah dan setiap penderes
pembuluh air di tandan jantan aren memiliki kreativitas masing-masing
serta tangga untuk mencapai posisi dalam membuat alat pemukul
mayang/tandan jantan aren.

Pisau/parang pemotong tandan

biasanya dimiliki oleh penderes paling

BAB 5 PEMANENAN AREN – 85

kurang 2 buah, satu parang/golok Pen(yca)dapan dimulai(dji)ka Bila buah mayang
untuk menebas memotong pelepah ini jantang mulai kerubungi (kelilingi) banyak
sesuai dengan kebutuhan. serangga sejenis lebah (rama-rama) dan buah
Selain pemukul, alat untuk memanjat mulai bermekar sampai menjadi bunga, serta
berupa tangga juga bervariasi dari mulai banyak serbuk sari yang berguguran di
setiap lokasi penderes. Rata-rata
terbuat dari bambu, namun berbeda- tanah
beda bentuk panjatan (anak tangga)
sesuai dengan tradisi dan kegunaan
disetiap lokasi.

B. Penyadapan Nira Aren

Bila buah

mayang jantang mulai Sumber: Slamet W. 2019

kerubungi (kelilingi)

banyak serangga se-

jenis lebah (rama-

rama) dan buah mulai

bermekar sampai men

jadi bunga, serta mulai

banyak serbuk sari

yang berguguran di

tanah (dipangkal po-

hon aren), berarti Gambar 5.9 Macam-macam Anak
saatnya tandan Tangga Panjatan Aren
buah jantan di

pangkas/potong/pancung.

Gambar 5.10 (a) Bunga Sumber: YouTube.com/Tuak Bali
Mayang Jantan
Channel)
(b) Serbuk Sari yang Berguruan
di Lantai Pohon Aren

86 – BUDIDAYA DAN PROSPEK BISNIS AREN

Pemotongan dilakukan deng-
an terlebih dahulu mengurangi tandan
buah menjadi sebagian, lalu dipotong
dari bagian bawah (dalam) pohon.
Setelah dipotong, dapat dioleskan
gambir atau batang keladi atau sabun
cuci batangan, untuk merangsang
keluarnya nira. Biasanya dibiarkan
satu malam nira menetes sebelum di
tampung di jerigen/bambu/ paralon.

Sumber: YouTube.com/Tuak Bali

Penyadapan dilakukan dua Gambar 5.12 Macam-macam Wadah
kali setiap hari yaitu jam 05.00 – 08.00 Penampung Nira
pagi dan jam 16.00 – 18.00 sore hari.
Ketebalan mayang yang disayat pada 1 yang dibersihkan terlebih dahulu
setiap kali penyadapan sekitar 1-2 dan dikeringkan. Untuk wadah
mm. Penyadapan dilakukan dengan penampung yang akan dipakai
cara yang baik agar mutu nira dapat kembali sebaiknya dicuci dengan
dipertahankan, dengan persyaratan nira yang sudah dipanaskan untuk
sebagai berikut: mempertahankan mutu nira yang
1 Wadah penampung nira biasanya disadap selanjutnya;

digunakan bambu atau jerigen

BAB 5 PEMANENAN AREN – 87

2 Penyadapan nira meng- Sumber: Slamet W. 2018
gunakan pisau khusus (tidak
digunakan untuk keperluan Sumber: www.eviindrawanto,com
lain) dan tajam;
Sumber: Slamet W. 2018
Gambar 5.13 Penyadapan Harian Aren
dengan Pisau Khusus/Tajam

3 Sebelum penyadapan, ke
dalam wadah penampung
dimasukkan bahan aditif, antara
lain kulit batang manggis atau serat
sabut kelapa sebanyak 10 gram
per wadah penampung untuk
mempertahankan mutu nira (pH
nira tidak cepat turun), pH ideal
adalah 5,7 – 6,8;

Gambar 5.14 Macam-macam Bahan
Aditif

untuk Mempertahankan Mutu Nira

.

4 Untuk mencegah penurunan
pH, maka nira yang disadap
sore hari dipanaskan terlebih
dahulu kemudian disimpan
dalam wadah penampung. Nira
ini akan dimasak bersama
dengan nira yang disadap
besok paginya.

Gambar 5.15 Tungku dan Nira yang
dipanaskan di Dapur Kerja Pak Rivai,

Desa Kaiti, Rokan Hulu - Riau

88 – BUDIDAYA DAN PROSPEK BISNIS AREN

Sumber: Slamet W, 2018

Gambar 6.1a Hasil
pengolahan buah aren

A. Pembuatan Gula Aren

Gula aren atau Gula merah adalah pemanis yang
dibuat dari nira yang berasal dari tandan bunga
jantan pohon enau. Gula aren biasanya juga
diasosiasikan dengan segala jenis gula yang dibuat dari
nira, yaitu cairan yang dikeluarkan dari bunga pohon dari
keluarga palma, seperti kelapa, aren, dan siwalan.

BAB 6 PENGOLAHAN NILA AREN –89

Sumber: Slamet W, 2019
Mukhamadun, 2020

Gambar 6.1b Produk Gula Arn Berbentuk
Bubuk/Butiran dan Padat

Bahan dasar untuk Gula cetak diperoleh dengan
cara menguapkan air nira dan dicetak
pengolahan gula cetak aren adalah dalam berbagai bentuk, antara lain
ukuran setengah tempurung kelapa,
nira yang masih segar, rasa manis, ukuran balok, ataupun bentuk
tidak berwarna dengan pH 6 – 7 dan lempengan. Pengolahan gula cetak
aren dilakukan oleh industri rumah
total asam 0,1%. Mutu gula cetak tangga. Gula yang dihasilkan
digunakan sebagai pemanis,
yang dihasilkan ditentukan oleh
Gambar 6.2 (a) Pembilasan Wadah
bahan baku, yaitu nira. Apabila pH < Nira dengan Nira Mendidih di Desa
Air Meles Atas – Rejang Lebong –
6, nira tidak diolah menjadi gula tetapi
Bengkulu (b) Mengasapi Bambu
diolah menjadi cuka atau alkohol. Wadah Nira di Desa Kota Renah –

Untuk mendapatkan Merangin Jambi

nira yang memenuhi

syarat sebagai bahan

baku pembuatan Sumber: Slamet W, 2018

gula, wadah penam-

pung nira di pohon

dicuci bersih dari

sisa-sisa nira se-

belumnya dengan

sabun deterjen/

sabun cuci piring

atau dapat juga dengan nira yang

mendidih. Nira yang ditampung
dengan wadah ini memiliki pH 6,2 –
7,0 dan kadar sukrosa 11 – 14,9%.

90 – BUDIDAYA DAN PROSPEK BISNIS AREN

penyedap dan pemberi warna diangkat dari tungku, larutan

pada berbagai jenis diaduk kemudian dimasuk-

makanan. kan ke dalam

Cara pengolahan gula Sumber: Slamet W, 2017; cetakan.
Mukhamadun, 2018
cetak, yaitu nira Cetakan yang

disaring, dituangkan ke biasa digunakan

dalam wajan yang telah adalah tempurung

berisi nira hasil sadapan kelapa, dan bam-

sore hari sebelumnya bu ukuran kecil

yang telah dipanaskan yang telah dipo-

lebih dahulu, kemudian tong dengan ukur-

dimasak di atas tungku. an panjang 8-10

Dalam proses Gambar 6.3 Ragam Bentuk Gula cm. Setelah kering,
Aren Cetakan maka gula dike-
pemanasan nira luarkan dari cetakan

akan berbuih putih

dan meluap, untuk mencegah agar dan dikemas menggunakan daun

buih tidak tumpah dilakukan peng- pisang kering atau plastik. Agar gula

adukan. Pemanasan dihentikan pada tidak berwarna coklat tua, ditam-

saat larutan nira menjadi kental dan bahkan Natrium bisulfit sebanyak

berwarna coklat kemerahan. Untuk 0,02%. Penggunaan kayu bakar

mengetahui waktu penghentian dalam pengolahan gula cetak berkisar

pemanasan, larutan nira panas dite- 0,25 m3 untuk pemasakan nira

teskan ke dalam air. Apabila tetesan sebanyak 100 liter nira, dan

larutan ini mengental maka menghasilkan gula sekitar 10-12 kg.

pemanasan dihentikan. Wajan

1) Pemanenan nira 2) Penyaringan nira (sumber: steemit.com)

3) Memasak air nira hingga kental 4) Mencetak gula dengan batok kelapa Sumber: steemit.com
BAB 6 PENGOLAHAN NILA AREN –91

5) Mengumpulkan gula aren 6) Membungkus gula aren

Gambar 6.4 Proses Membuat Gula Aren Cetak

B. Pembuatan Gula Semut

Gula semut adalah gula merah berbentuk serbuk, beraroma
khas, dan berwarna kuning kecokelatan. Proses pengolahan gula
semut sama dengan pengolahan gula cetak, yaitu tahap
pemanasan nira hingga menjadi kental. Pada pengolahan gula
cetak, setelah diperoleh nira kental, wajan diangkat dari tungku,
dilakukan pencetakan, sedangkan pada pengolahan gula semut
setelah diperoleh nira kental dilanjutkan dengan pendinginan dan
pengkristalan. Pengkristalan dilakukan dengan cara pengadukan
menggunakan garpu kayu. Pengadukan dilakukan secara
perlahan-lahan, dan makin lama makin cepat hingga terbentuk
serbuk gula (gula semut).

1. Nira segar dimasak sampai mengental

Sumber: PPT Sri Rahayoe, 2017

92 – BUDIDAYA DAN PROSPEK BISNIS AREN

2. Api tungku/kompor dimatikan dan gula kental terus di aduk hingga
hablur

3. Gula hablur digerus agar seperti pasir, lalu di ayak sesuai kebutuhan

4. Gula semut di jemur atau dipanaskan dengan kuali ganda untuk
mendapatkan kadar air yang rendah

Gambar 6.5 Proses Membuat Gula Semut Aren dua cara,

yaitu (1)

Langkah selanjutnya pengeringan dengan sinar

adalah pengeringan gula semut. matahari selama 3-4 jam dan (2)

Pengeringan dilakukan dengan pengeringan dengan oven pada

BAB 6 PENGOLAHAN NILA AREN –93

suhu 45oC-50oC selama 1,5-2,0 dalam oven sistem rak (70% produk

jam. Untuk keseragaman ukuran dikeringkan dengan oven dan 30%

butiran, dilakukan pengayakan dengan sinar matahari).

menggunakan ayakan stainless Pengayakan secara manual dengan

steel ukuran 18-20 mesh. Butiran saringan ayakan stainless steel 18-

gula yang tidak lolos ayakan akan 20 mesh. Produk dikemas dalam

dikeringkan ulang dan dilanjutkan karung propilien dua lapis berat-nya

dengan penghalusan butiran. 50 kg/karung. Gula semut hasil

Penghalusan ukuran butiran olahan dengan karakteristik: kadar

dengan grinder mekanis,

diikuti dengan pengayakan Sumber: Slamet W, 2021

II. Gula semut kering

dikemas dalam kantong

plastik dengan ukuran berat

bervariasi, yaitu 250 g, 500

g dan 1000 g (1 kg).

Cara pengolahan

gula semut tersebut telah

dikembangkan oleh kope- Gambar 6.6 Pengering Sistem Sinar Matahari

rasi petani di Desa Hariang, air 2.88%, kadar sakarosa 92.02%,
Kabupaten Lebak, Provinsi cemaran logam Pb kurang dari 0.05
Banten. Pengembangan agroi- ppm dan kadar abu 1.35%. Gula
ndustri gula semut model Hariang semut yang dihasilkan Koperasi
dimulai sejak tahun 2000. Usaha Bersama Mandala Hariang,
Pengolahan gula semut di desa ini memenuhi syarat mutu SNI.
dilakukan dalam dua tahap, yakni

tahap pertama pengolahan dilaku-

kan anggota kelompok

tani/koperasi, mengha-

silkan gula semut kasar,

dan tahap kedua pengola- Sumber: Slamet W, 2021

han lanjut pada unit Sumber: Mukhamadun,
2019
pengolahan di koperasi

dihasilkan gula semut.

Pengolahan pada

tingkat koperasi, dengan

kegiatan meliputi penge-

ringan, pengayakan dan

pengepakan. Pengeringan

gula semut dilakukan Gambar 6.7 Pengering Oven dengan Pemanas
dengan dua cara, yakni Gas
dengan sinar matahari dan

94 – BUDIDAYA DAN PROSPEK BISNIS AREN

dalam ember plastik atau

gentong plastik) sampai 1

tahun dan dapat ditam-

bahkan setiap terdapat

kelebihan nira/gula cair

yang dimasak tetapi tidak

untuk dijadikan gula cetak.

Biasanya baru dibuka, di

cairkan kembali dengan

cara dimasak dan ditam-

bahkan sedikit air untuk

Gambar 6.8 Gula Aren Cair, Nira Murni dija-dikan gula cetak saat
dan Nira Rempah-Rempah menjelang bulan puasa
(bulan Ramadhan) ketika

permintaan gula aren dipa-

Pengolahan lainnya dari nira saran meningkat. Cara ini efektif
aren adalah dapat dijadikan sirup untuk menyimpan nira dalam bentuk
aren (gula aren cair) dengan cara gula kental.

yang sama dengan pembuatan gula Sumber: Slamet W, 2021

cetak atau gula semut aren, hanya

saja proses pemasakan nira aren

dihentikan saat nira yang dimasak

sudah mengental (kandungan air

tinggal 20%). Setelah dingin dapat

dikemas dalam botol atau lainnya dan

untuk tahan lama disimpan dalam

lemari pendingin.

Nira aren yang dimasak, Gambar 6.9 Gula Aren Kental yang Dapat
dapat juga diistirahatkan untuk Simpan Lama
disimpan dalam bentuk gula kental.
dan Dimasak Kembali Menjadi Gula Padat

Perajin gula aren di Kabupaten

Rokan Hulu - Riau menamakannya Pengolahan lainnya dari nira aren
adalah dapat dijadikan sirup aren
sebagai menggarom, yaitu (gula aren cair) dengan cara yang

menjadikan gula aren ini seperti sama dengan pembuatan gula
cetak atau gula semut aren
garam curah, berbentuk padatan

yang rapuh. Gula kental ini dapat

disimpan dalam wadah (biasanya

BAB 6 PENGOLAHAN NILA AREN –95

C. Pengemasan Produk Aren

Pengemasan merupakan seni dan teknik membungkus
atau memproteksi produk untuk memudahkan proses distribusi,
penyimpanan, penjualan serta penggunaannya. Selain itu
pengemasan juga berguna sebagai iklan kepada konsumen. Hal-
hal yang perlu diperhatikan dalam pengemasan produk aren
adalah:

Sumber: Slamet W, 2020; Sumber: bahascemilan.blogspot.com
Mukhamadun, 2020

Gambar 6.10 Gula Aren yang

Pertama, dikemas isi produk

sebelum menentukan kelihatan. Untuk

jenis kemasan yang akan dipakai label produk bisa memakai stiker

sebaiknya tentukan terlebih dahulu yang didesain sedemikian rupa agar

segmen pasar atau target konsumen menarik dan sesuai dengan ciri khas

yang akan dibidik (pasar kelas atas,

menengah atau bawah). Selain itu, Sumber: Slamet W, 2020

juga harus memperhatikan

tempat pemasarannya, misalnya

seperti di pasar tradisional, toko oleh-

oleh, supermarket, atau tempat

lainnya. Apabila ingin masuk ke pasar

menengah atas dan masuk ke

toko oleh-oleh bisa menggunakan

aluminium foil. Untuk aluminium foil

bisa dipilih yang full foil, isi produk

tidak tampak, atau yang kombinasi Gambar 6.11 Gula Aren dalam Kemasan
aluminium foil-vinyl, sehingga Sederhana

BAB 6 PENGOLAHAN NILA AREN –97

brand Anda. Namun jika pasar yang Pengemasan produk aren
Anda bidik adalah konsumen me- sebagai bahan pangan harus
nengah ke bawah, Anda bisa memenuhi beberapa kondisi atau
memilih plastik dan kertas coklat aspek untuk dapat mencapai tujuan
(daur ulang maksudnya). pengemasan itu, yaitu:

Kedua, kemasan tidak harus  Bahan pengemasnya harus
mengikuti yang sudah ada. Sebagai memenuhi persyaratan tertentu.
pelaku bisnis justru harus bisa me-
nampilkan kemasan baru yang tidak  Metode atau teknik Penge-
seragam dengan pesaing lainnya. masan bahan pangan harus
Yang penting menarik, sesuai dengan tepat.
pasar, dan memberikan infor-
masi produk dengan jelas. Mungkin  Pola distribusi dan penyim-
bisa memakai kemasan standing panan produk hasil penge-
pouch (kemasan yang bisa diber- masan harus baik
dirikan).

Ketiga, yang juga

perlu diperhatikan para pelaku

usaha yaitu ketersediaan Sumber:shopee.co.id

kemasan tersebut di pasar.

Jangan sampai kemasan

yang sudah dipilih, ternyata

sulit didapat di pasaran. Kare-

na konsumen tidak akan

mudah menerima peruba-

han kemasan. Bahkan desain Gambar 6.12a Gula Aren dalam Kemasan
kemasan pun dari awal sudah

harus disiapkan dengan Menurut Peraturan Menteri

baik. Desain kemasan yang berubah- Kesehatan Republik Indonesia Nomor

ubah cenderung tidak disukai 79/Menkes/Per/III/1978 tentang Label

konsumen. dan Periklanan Makanan, maka pada

Keempat, meskipun sebagai label atau etiket kemasan khususnya
untuk makana dan minuman se-
re-packer, sebaiknya mengurus no kurang-kurangnya dicantumkan hal-
hal sebagai berikut:
reg. P-IRT dan Halal sendiri (untuk
1. Nama makanan dan/merek
sementara bisa pinjam punya dagang,

produsen). Sedangkan untuk 2. Komposisi/kandungan bahan,
kecuali untk makana yang
merk, sebaiknya segera didaftarkan cukup diketahui komposisinya
secara umum,
hak merknya ke Ditjen HAKI melalui

Kanwil Kemenkumham provinsi

setempat.

BAB 6 PENGOLAHAN NILA AREN –97

Sumber:shopee.co.id Gambar 6.13 Gula Aren dalam Sumber:
Kemasan Alumunium foil Areniss.Wordpress.com

Gambar 6.12b Gula Aren dalam d) Kemasan aluminium foil de-
Kemasan ngan label

3. Isi netto, e) Kemasan souvenir
4. Nama dan alamat perusahaan
Sumber:shopee.co.id
yang memproduksi atau meng-
edarkan,
5. Nomor pendaftaran (SP atau
MD),
6. Kode produksi, tanggal kada-
luarsa dan label halal.

Secara keseluruhan, pernya- Gambar 6.14 Ragam Kemasan Gula Aren
taan atau keterangan yang terdapat
pada etiket harus ditulis dengan jelas, Beberapa jenis kemasan yang berlaku
ukuran angka dan huruf harus jelas untuk gula aren yang ada di pasaran
(0,75 mm) serta warna yang cukup saat ini:
kontras dengan latar belakangnya.
Pada makanan yang memerlukan a) Kemasan tradisional dengan
cara penyiapan, penggunaan atau daun
penyimpanan secara khusus, perlu
dicantumkan petunjuk mengenai hal b) Kemasan plastik sederhana
tersebut pada etiket. c) Kemasan plastik modern

Beragam kemasan produk dengan label
aren sebagai berikut: d) Kemasan souvenir

a) Kemasan tradisional dengan
daun

b) Kemasan plastik sederhana
c) Kemasan plastik modern de-

ngan label

98 – BUDIDAYA DAN PROSPEK BISNIS AREN

DAFTAR PUSTAKA

Afifa, MW; Mukhamadun, 2020. Valuasi Ekonomi Aren (Arenga Pinnata Merr) di
Desa Kiyap Jaya, Kecamatan Bandar Sei Kijang, Kab. Pelalawan. Jurusan
Kehutanan, Fak. Pertanian. Universitas Riau

Akuba, R.H., 1993. Prospek dan Perwilayahan Pengembangan Aren di Maluku dan
Irian Jaya. Makalah disajikan dalam Forum Temu Aplikasi Paket Teknologi di
Irian Jaya, 22-24 Pebruari 1993.

Alam S, Baco D. 2004. Peluang Pengembangan dan Pemanfaatan Tanaman Aren
di Sulawesi Selatan. Di dalam: Effendi DS, Editor. Prospek Pengembangan
Tanaman Aren (Arenga pinnata (Wurmb) Merr.) Mendukung Kebutuhan
Bioetanol di Indonesia; 2010 Jan 11; Bogor, Indonesia. Bogor (ID): Litbang
Deptan. hlm 15-21.

Alam, S. dan Suhartati, 2000. Pengusahaan Hutan Aren Rakyat di Desa Umpunge
Kecamatan Lalabata Kabupaten Soppeng Sulawesi Selatan. Buletin Penelitian
Kehutanan Vol.6 No.2 2000: 59-70. Balai Penelitian Kehutanan, Ujung
Pandang.

Aulin, FR. 2019. Nilai Ekonomi, Analisis Pemasaran dan Kelayakan Usaha Aren
(Arenga pinnata Merr) oleh Masyarakat Sekitar Taman Nasional Batang Gadis.
Fakultas Kehutanan. Universitas Sumatera Utara.

Barkah, Baba S. 2009. Panduan Pembangunan dan Pengelolaan Persemaian
Desa Program Rehabilitasi Hutan Rawa Gambut Berbasis Masyarakat Di Areal
MRPP Kabupaten Musi Banyuasin. Teknis Jerman – Indonesia, GTZ Office,
Jakarta

Chan, E. 2000.Tropical Plants of Southeast Asia.Periplus Edition (HK) Ltd. Printed
in Singapore

Ginting, Andayani, O. 2017. Etnobotani dan Potensi Aren (Arenga pinnata Merr) di
Desa Pematang Purba dan Desa Buluh Awar Sumatera Utara. Institut
Pertanian Bogor. Bogor.

Hesty, Heryani. 2016. Keutamaan Gula Aren dan Strategi Pengembangan Produk.
Lambung Mangkurat University Press. Banjarmasin.

Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia.Vol. 1. Yayasan Sarana Wana
Jaya. Jakarta.

Isnani, Muhammad. 2017. Buku Kecil Panduan Budidaya Aren. [Online]. Tersedia:
http://arenbagus.blogspot.com/2017/04/buku-kecil-panduan-budidaya-
aren.html (25 Juni 2021)

DAFTAR PUSTAKA - 99

Lay, A. at. al. 2017. Aren: Untuk Pangan, Bioenergi, dan Konservasi. IAARD Press.
Jakarta

Lempang, M., 1996. Jenis-jenis Kayu untuk Pembangunan Kapal Kayu Tradisional
Provinsi Sulawesi Selatan. Buletin Penelitian Kehutanan No.2 tahun 1996
hal.56-76. Balai Penelitian Kehutanan, Ujung Pandang.

Lutony, T.L. 1993. Tanaman Sumber Pemanis. Penebar Swadaya. Jakarta.

Maliangkay, R.B., D. Allorerung dan M. Polnaya. 2000. Pengaruh Pupuk Organik
dan An Organik Terhadap Pertumbuhan Bigit Aren. Buletin Palma No. 26.
Balitka Manado.

Mashud, N., A. Lay, E.T. Tenda, R.B. Maliangkay, D.J. Torar. 2011. Budidaya dan
pasca panen aren. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Bogor.

Mononutu, J. S. 2012. Meningkatkan Nilai Tambah Produk Tanaman Aren Melalui
Produksi Bioetanol Berbasis Industri Rakyat. Seminar Menuju Kemandirian
Energi Melalui Produksi Bioetanol dari Tanaman Aren. Poopo Bolaang
Mongondow Sulawesi Utara, 27 Juni 2012.

Menteri Kehutanan Republik Indonesia. 2007. Peraturan Menteri Kehutanan
Nomor: P.35/Menhut-II/ 2007 tentang Hasil Hutan Bukan Kayu. Kementerian
Kehutanan Republik Indonesia. Jakarta.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 1978. Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor: 79/Menkes/Per/III/1978 tentang Label dan
Periklanan Makanan.

Menteri Pertanian Republik Indonesia. 2014. Pedoman Budidaya Aren (Arenga
pinnata Merr) yang Baik. Menteri Pertanian Republik Indonesia. Jakarta.

Menteri Pertanian Republik Indonesia. 2013. Peraturan Menteri
Pertanian No: 133 /Permentan/OT.140/12/2013 Tentang Pedoman
Budidaya Aren (Arengapinnata Merr) Yang Baik

Mulyani, Sri. 2006. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta: Kanisius

Novarianto, H., D.S. Pandin, dan T. Rompas, 1994. Kemiripan Genetik Komponen
Buah Kelapa Koleksi Plasma Nutfah Mapanget. Sulawesi Utara. J. Zurial. 5
(2): 44-50.

Nurfatriani, Fitri. 2014. Konsep Nilai Ekonomi Total dan Metode Penilaian
Sumberdaya Hutan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial, Ekonomi,
Kebijakan dan Perubahan Iklim. Kemenerian LHK.

Peraturan Direktur Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan
Perhutanan Sosial No. P.6/V.SET/2013 Tentang Manual Pesemaian
Permanen.

100 - BUDIDAYA DAN PROSPEK BISNIS AREN

Prihandana, R., K. Noerwijati,, P.G. Adinurani., D. Setyaningsih., S. Setiadi dan
R.R. Hendroko. 2008. Bioetanol ubi kayu: Bahan Bakar Masa Depan. P.T.
AgroMedia Pustaka, Jakarta.

Ramadani P., I. Khaeruddin, A. Tjoa dan I.F. Burhanuddin. 2008. Pengenalan
Jenis-Jenis Pohon yang Umum di Sulawesi. UNTAD Press, Palu.

Rionaldo, D., Irawati, D., Riswan. 2015. Inventarisasi dan Pemanfaatan Aren
(Arenga pinnata Merr) Oleh Masyarakat Sekitar Hutan (Studi Kasus: Hutan
Produksi Terbatas Desa Sihombu, Kec. Tarabintang, Kab. Humbang
Hasundutan) Inventory and Utilization Aren (A. pinnata) by Forest
Communities Widely. (Study Case: Sihombu Village, Tarabintang District,
Humbang Hasundutan Regency). USU. Medan

Sebayang, L. 2016. Keragaan Eksisting Tanaman Aren (Arenga pinnata
Merr) DI Sumatera Utara (Peluang dan Potensi Pengembangannya).
Jurnal Jurnal Pertanian Tropik ISSN Online No: 2356-4725 vol.3, No.2
Agustus 2016 (15): 133-138

Smith, W.T.M. 1988. Pemanfaatan Pohon Aren di Dalam Agroforestry. Prosiding
Seminar Kehutanan. Samarinda, 19-21 September 1988.

Smith, W. 2014. Ada 65 Manfaat Pohon Aren Termasuk Bioethanol Pengganti BBM
dan Gula.Yayasan Masarang.

Soeseno, S., 1991. Bertanam Aren. P.T. Penebar Swadaya, Jakarta.

Sunanto, H. 1993. Aren Budidaya dan Multiguna. Kanisius. Yogyakarta.

Supriadi, G dan Valli, 1988. Manual Persemaian ATA-267. Mechanized Nursery
and Plantation Project in South Kalimantan (Indonesia–Finland). Balai
Teknologi Reboisasi Banjarbaru.

Umiyasih, U., D. Pamungkas., A. Rasyid., Y.N. Anggraeny., D. M. Dikman, dan I.W.
Mathius. 2008. Pengaruh level penggunaan ampas pati aren (Arenga pinnata
Merr) dalam ransum terhadap pertumbuhan sapi peranakan OngoleProsiding
Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. Bogor, 11-12
November 2008

Wahyudi, Slamet dan Mukhamadun. 2017. Budidaya dan Pengolahan Aren.
Laporan Penelitian (Tidak dipublikasikan). Balai Diklat LHK Pekanbaru.
Pekanbaru.

Wahyudi, Slamet. 2019. PPT Pemeliharaan Tanaman Aren. (Tidak dipublikasikan)

Warta Ekspor. 2017. Peluang Ekspor Gula Semut. Bila Gula dan Semut semakin
tak terpisahkan dalam satu bentuk. Kementerian Perdagangan

.

DAFTAR PUSTAKA - 101

Wijaya, Taufik. 2018. Pertama Buku Yang Mengupas Prasasti Talang Tuwo
Dengan Kondisi Lingkungan Hari Ini. Tersedia Online.
https://www.mongabay.co.id/2018/01/10/pertama-buku-yang-mengupas-
prasasti-talang-tuwo-dengan-kondisi-lingkungan-hari-ini/ [12 Januari 2019]

102 - BUDIDAYA DAN PROSPEK BISNIS AREN

TESTIMONI

Buku Budidaya dan Prospek Bisnis Aren ini menyajikan informasi
komprehensif Aren, ditulis dengan bahasa sederhana dan mudah dicerna.
Pengalaman kedua Penulis memperkuat kualitas konten buku ini, sehingga
sangat layak menjadi buku rujukan penting praktik pengembangan aren di
Indonesia.
Dr. Ir. H. Hikmat Ramdan, S.Hut., M.Si., IPU. (Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati
– Institut Teknologi Bandung - ITB)

Selama ini masih sangat terbatas refensi yang lengkap tentang tanaman
ini. Ditulis dari pengalaman panjang dari 2 orang pelatih budidaya tanaman aren
sekaligus pelaku usaha dan bisnis bidang ini maka buku ini sangat tepat untuk
menjadi referensi bagi siapa saja yang berminat dan berniat untuk menekuni dan
sukses dalam usaha budi daya dan bisnis tanaman aren.
Dr. Firdaus A. Rahman, SE., M.Si. (Dekan Fak. Ekonomi dan Bisnis Univ İslam
Riau - UIR)

Buku ini layaknya hidangan paket lengkap yang menyajikan informasi
menyeluruh tentang Aren. Berbekal pengetahuan penulis sebagai pengajar
sekaligus penggiat budidaya aren, buku ini disajikan dengan menarik, bahasa yang
mudah dipahami namun tetap bernas. Buku ini sangat pantas untuk dijadikan
pegangan dan referensi oleh penyuluh dalam pengembangan usaha budidaya aren
untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan peningkatan pendapatan petani.
Beni Rahmad, S.Hut., M.Si. (Penyuluh Kehutanan UPTD KPH Wilayah III
Palembang - Banyuasin)

Selamat dan salut kepada Bapak Mukhamadun dan Bapak Selamet
Wahyudi yang telah berupaya mendokumentasi budidaya aren dan prospek
bisnisnya. Mudah-mudahan kehadiran buku ini makin membuat budidaya tanaman
asli Indonesia ini makin populer di tengah masyarakat kita, khususnya bagi
generasi milenial kita. Sehingga tanaman asli Indonesia ini tetap lestari, bisa
memberi manfaat yang luas, dan tidak hanya tinggal cerita bagi generasi yang akan
datang – hal yang sudah terjadi di sebagian wilayah Indonesia, khususnya di pulau
Jawa.
Eko Supriyanto - Alumni ITB, eks pekerja media, koresponden harian Republika
di Washington DC (AS), saat ini petani di Cidaun, Cianjur Selatan, Jawa Barat.

Secara menyeluruh buku ini layak untuk dibaca bagi siapapun yang ingin
“hidup” dari dan bersama Aren, karena sifat fleksibel Aren. Membaca buku ini
bagaimana merenangi samudra yang luas tentang Aren, mencecap manisnya
pengalaman para pembudidaya Aren serta menyadap dalam-dalam bagaimana

TESTIMONI - 103

sejarah Aren. Arena adalah alternatif sumber pangan dan energi masa depan,
dengan nilai tambah dan bonus “kesehatan”. Mari berselancar dibuku ini untuk
menikmati tiupan angin dan ombak segara pengetahuan tentang Aren untuk masa
depan.
Rakhmat Hidayat - Manajer Perhutanan Sosial dan Transformasi Konflik World
Resources Institute (WRI) Indonesia

Buku ini menjelaskan pohon aren secara utuh baik aspek ekonomi maupun
konservasi yang amat luar biasa. Ternyata Pohon Aren ini bisa dibudidayakan,
terjawab sudah aspek konservasi. Hal ini merupakan sumbangsih penulis yang luar
biasa dalam cara menanam dan memeliharanya, tentu hal ini sangat bermanfaat
bagi masyarakat pedesaan Indonesia secara ekonomi kerakyatan maupun secara
lingkungan. Semakin menyadarkan begitu Maha Murahnya Allah SWT yang telah
mengkaruniakan "Bumi Indonesia" dengan segala macam biodiversitinya,
termasuk Aren yang ternyata seluruh bagiannya bermanfaat.
Dr. Rimun Wibowo - Ketua LPM EQUATOR

Buku budidaya dan prospek bisnis aren ini sangat membantu untuk
optimalisasi pemanfaatan lahan untuk fungsi ekologis, ekonomis dan sosial.
Bahasa dan runutan tulisan sangat mudah untuk dipahami para pihak baik itu
petani, pedagang, pemerintah, akademisi dan pemerhati lainnya. Buku ini sangat
cocok untuk pengembangan agroforestry masa depan.
Dr. Soni Trison, S.Hut., M.Si. (Dosen Fakultas Kehutanan IPB)

Buku “Budidaya Dan Prosepek Bisnis Aren” ini sangat bermanfaat sekali
buat para petani sebagai pelaku utama dalam pembangunan kehutanan, dalam
memberikan jawaban dan solusi terkait permasalahan yang sering dihadapi petani
dalam melakukan budidaya dan gambaran terkait prospek bisnis aren ini
kedepannya seperti apa, sehingga semakin banyak petani maupun masyarakat
yang akan membudidayakan aren.
Feri Ichwansyah, S.Hut. (Penyuluh Kehutanan Madya Pusat Penyuluhan
Kehutanan Kementerian LHK)

104 - BUDIDAYA DAN PROSPEK BISNIS AREN

BIODATA PENULIS

Budidaya dan Prospek Bisnis AREN

Mukhamadun, S.Hut., M.Si. Lulus S1 Jurusan Manajemen
Hutan di Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor (IPB)
tahun 1995 (Angkatan 27), lulus S2 di Program Studi Ilmu
Lingkungan Universitas Riau (UNRI) tahun 2008. Saat ini
bekerja menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai
Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Balai Diklat Lingkungan Hidup
dan Kehutanan Pekanbaru dengan jabatan sebagai
Widyaiswara Ahli Madya pada kelompok kerja Konservasi
Sumber Daya Alam dan Ekosistem. Pernah menjadi dosen
luar biasa mata kuliah Valuasi Sumber Daya Hutan di jurusan Kehutanan pada
Fakultas Pertanian Universitas Riau. Aktif menulis artikel di koran Riau Pos sejak
tahun 2000 hingga saat ini, juga menulis di berbagai jurnal ilmiah serta menjadi
narasumber dalam berbagai seminar dan pelatihan tentang Budidaya Aren dan
pengolahannya sejak tahun 2017.

Dr. Slamet Wahyudi, S.Pd., M.Si. Lulus D3 Program Studi
Pendidikan Fisika di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
(FKIP) Universitas Sriwijaya (UNSRI) tahun 1992, lulus S1
Program Studi Pendidikan Fisika di Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sriwijaya (UNSRI) tahun
1994, lulus S2 Program Studi Komunikasi Masyarakat
Pedesaan Institut Pertanian Bogor (IPB) tahun 2004, lulus
S3 Program Studi Manajemen Sumber Daya Manusia
Universitas Negeri Jakarta (UNJ) tahun 2011. Saat ini
bekerja menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS)
di Balai Diklat Lingkungan Hidup dan Kehutanan Pekanbaru dengan jabatan
sebagai Widyaiswara Ahli Madya pada kelompok kerja Rehabilitasi Lahan dan
Perhutanan Sosial (RLPS). Pernah menjadi dosen luar program S1 mata kuliah
Statistik beberapa perguruan tinggi dan universitas di Pekanbaru (STMIK Riau;
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim dan Universitas Islam Riau), pernah
juga menjadi dosen luar pada mata kuliah Ekonometrika Universitas Tri Sakti kelas
Jauh di Pekanbaru untuk program S2 dan S3. Aktif menulis artikel di Majalah Suligi,
dan menjadi narasumber dalam berbagai pelatihan tentang Budidaya Aren dan
pengolahannya serta fokus meneliti proses budidaya aren sejak tahun 2017.

BIODATA PENULIS - 105

106 - BUDIDAYA DAN PROSPEK BISNIS AREN


Click to View FlipBook Version