The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by army.dinasty, 2022-07-04 22:07:53

MODUL 1 BANGUNLAH JIWA DAN RAGANYA

MODUL 1 BANGUNLAH JIWA DAN RAGANYA

1

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan berkat dan rahmat-Nya, kami
dapat menyelesaikan Modul Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Nilai-Nilai RAISE PPPK
Petra. Modul ini disusun untuk memenuhi kebutuhan guru dan peserta didik di dalam proses
pembelajaran.

Modul ini diharapkan dapat mempermudah peserta didik untuk memahami proyek yang akan
dilakukan. Modul ini memuat proyek dari berbagai mata pelajaran yang sudah terintegrasi di dalamnya.
Proyek yang dilakukan oleh peserta didik ini merupakan kolaborasi dari semua mata pelajaran.
Pelaksanaan proyek yang dilakukan oleh peserta didik ini merupakan pemaknaan dari apa yang telah
mereka pelajari atau mereka dapatkan dalam setiap mata pelajaran.

Modul ini mengangkat tema “Bangunlah Jiwa dan Raganya” dengan topik “Kesejahteraan Diriku:
dari Saya dan untuk Saya.” Modul ini terdiri dari tiga bagian yaitu informasi umum, komponen inti dan
lampiran. Dalam setiap bagian tersebut memuat point-point penting yang secara garis besarnya meliputi,
alur kegiatan proyek, pelaksanaan proyek, asesmen, hingga pengayaan dan remedial.

Kurikulum merdeka ini menjadi salah satu dasar atau acuan yang memberikan kesempatan bagi
kami SMP Kristen Petra Acitya untuk melakukan penyusunan Modul Proyek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila dan Nilai-Nilai RAISE PPPK Petra. Atas semangat dan kerja sama tim penyusun modul yang
luar biasa, sehingga dapat terselesaikannya modul ini.

Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh anggota tim penyusun modul yang telah
berkontribusi dalam penyusunan modul ini. Harapan kami modul ini dapat bermanfaat bagi pendidik dan
peserta didik di dalam proses pembelajaran, sehingga tujuan pencapaian Proyek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila dan Nilai-Nilai RAISE PPPK Petra dapat terpenuhi.

Kepala SMP Kristen Petra Acitya

Eva Zahora, S.Si., M.M.

i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................................ii
SEKILAS MENGENAI PROJECT PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA ....................................................... iii
PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN .........................................................................................................................1
PENGEMBANGAN KARAKTER DAN CHRISTIAN LIVING ...................................................................................13
PKN DAN SEJARAH INDONESIA.......................................................................................................................21
BAHASA INDONESIA .......................................................................................................................................31
MATEMATIKA .................................................................................................................................................42
BAHASA INGGRIS............................................................................................................................................56
FISIKA .............................................................................................................................................................67
LIFE SCIENCE...................................................................................................................................................78
GEOGRAFI.......................................................................................................................................................89
ECONOMIC AND WORLD HISTORY .................................................................................................................98
SENI BUDAYA................................................................................................................................................107
ART & CRAFT ................................................................................................................................................114
URBAN FARMING .........................................................................................................................................121
FOOD TECHNOLOGY .....................................................................................................................................130
STEM ............................................................................................................................................................139
PHYSICAL HEALTH EDUCATION ....................................................................................................................150
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI .................................................................................................160

ii

SEKILAS MENGENAI PROJECT PENGUATAN PROFIL PELAJAR
PANCASILA

Profil pelajar Pancasila menjadi jawaban dari kekhawatiran akan tantangan di masa depan.
Perubahan yang pesat perlu diwaspadai oleh semua pihak baik masyarakat maupun pemerintah.
Pemerintah mencoba mencari cara untuk mengantisipasi hal tersebut melalui beberapa sektor. Salah satu
sektor yang diperbaiki oleh pemerintah adalah pendidikan. Hal ini diharapkan mampu menyiapkan
generasi penerus dalam menghadapi tantangan masa depan.

Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan merumuskan visi dan misi yang
digunakan dalam menghadapi tantangan masa depan. Hal ini dituangkan dalam Permendikbud nomor 22
tahun 2022 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020 – 2024. Di
dalamnya menjelaskan tentang profil pelajar Pancasila yang diterapkan pada kurikulum merdeka.
Kurikulum ini dirancang oleh pemerintah sebagai antisipasi dari tren global terkait kemajuan pesat
teknologi, pergeseran sosio-kultural, perubahan lingkungan hidup, dan perbedaan dunia kerja masa
depan.

Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang
memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama:
beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong,
mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. Dimensi-dimensi tersebut menunjukkan bahwa Profil Pelajar
Pancasila tidak hanya fokus pada kemampuan kognitif, tetapi juga sikap dan perilaku sesuai jati diri sebagai
bangsa Indonesia sekaligus warga dunia.

iii

PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN

1

MODUL PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA

DAN NILAI-NILAI RAISE PPPK PETRA

Oleh:

1. Caren Veronica Yemima Gultom, S.Si-Teol. M.M, Christian Education, SMP Kristen Petra Acitya
2. Dimitri Januar Bawole,S.Si-Teol, Christian Education, SMP Kristen Petra Acitya

A. Informasi Umum
1. Sarana dan Prasarana
e-module, internet, laptop/gadget

2. Target Peserta Didik
Reguler (tidak ada kesulitan dalam memahami materi ajar)

3. Tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
“Bangunlah Jiwa dan Raganya”

4. Topik Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
“Kesejahteraan diriku: dari saya dan untuk saya”

B. Komponen Inti
1. Deskrispsi Projek
Pelajar Indonesia dituntut bukan hanya baik dalam kegiatan intrakulikuler dan ekstrakuliker,
namun, seiring dengan perjalanan pendidikannnya, peserta didik juga diharapkan dapat
membangun karakter dan mengembangkan nilai-nilai Pancasila, serta menintegrasikannya dalam
setiap kegiatan yang mereka lakukan.
Tema yang diangkat dalam projek merupakan salah satu dari tujuh tema yang dirumuskan dalam
Naskah Profil Pelajar Pancasila yaitu “Bangunlah Jiwa dan Raganya” dengan topik
“Kesejahteraan diriku: dari saya dan untuk saya”. Projek ini dibuat agar dapat membentuk peserta
didik dengan karakter Pancasila dan ketahanan diri yang kuat sesuai dengan keseimbangan olah
rasa, olah pikir, olah raga dan olah karsa yang dicetuskan oleh Ki Hadjar Dewantara

2. Dimensi Profil Pelajar Pancasila dan integrasi nilai-nilai RAISE
a. Dimensi Profil Pelajar Pancasila
1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia
2. Mandiri

2

b. Integrasi nilai-nilai RAISE
Respect dan Internelize

c. Sub elemen Profil Pelajar Pancasila dan nilai-nilai RAISE
a. Sub elemen Profil Pelajar Pancasila
1. Merawat diri secara fisik, mental dan spiritual
2. Berempati kepada orang lain
3. Mengembangkan refleksi diri
4. Regulasi emosi

b. Sub elemen nilai-nilai RAISE

1. Respect : Relationship

2. Internalize : Internal cohesion

Tabel Dimensi dan Sub elemen Profil Pelajar Pancasila

Dimensi Profil Sub elemen Tingkat pencapaian Fase D Aktivitas terkait
Pelajar Pancasila Merawat diri (SMP) 1,2,3,4,5,6,7,8,9
Beriman, bertakwa secara fisik,
kepada TYME, dan mental, dan Mengidentifikasi pentingnya 2,6,14,18,19,20
berakhlah mulia spiritual menjaga keseimbangan 3,10,11,12,13,14,15,16,
Berempati kepada kesehatan jasmani, mental dan 17
Mandiri orang lain rohani serta berupaya
Mengembangkan menyeimbangkan aktivitas fisik, 10,11,12,13,14,15,16,1
refleksi diri sosial, dan ibadah 7

Regulasi emosi Memahami perasaan dan sudut
pandang orang dan/ atau
kelompok lain yang tidak pernah
dikenalnya

Memonitor kemajuan belajar
yang dicapai serta memprediksi
tantangan pribadi dan akademik
yang akan muncul berlandaskan
pada pengalamannya untuk
mempertimbangkan strategi
belajar yang sesuai.

Memahami dan memprediksi
konsekuensi dari emosi dan
pengekspresiannya dan
menyusun langkah-langkah
untuk mengelola emosinya
dalam pelaksanaan belajar dan
berinteraksi dengan orang lain.

3

4. Tujuan Projek
Pada akhir projek ini, peserta didik diharapkan dapat mengerti tentang dirinya sendiri, mencintai
dirinya sendiri, mengerti semua emosi yang dia rasakan dan peduli terhadap kesehatannya baik
kesehatan mental maupun kesehatan fisiknya. Peserta didik juga diharapkan dapat mencari
berbagai kegiatan lain yang dapat membantu mereka dalam menjaga kesejahteraan dirinya serta
mengajak orang lain untuk menyadari dan menjaga kesehatan mental mereka.

5. Alur Kegiatan Projek
Adapun alur kegiatan projeknya secara umum adalah sebagai berikut:

Pengenalan Pengenalan tentang gambaran diri peserta didik melalui tokoh idolanya (Assesmen diagnostik tentang gambar diri).

Eksplorasi isu tentang gambar diri

Pengenalan materi mengenai konsep diri dari Imago Dei (Kejadian 1:27) dan Manusia Baru (Efesus 4:23-24) beserta contohnya
sebagai bentuk kemahakuasaan Allah di tengah dunia. Pengenalan kejatuhan dosa dan pengampunan

Kontekstualisasi Peserta didik diminta untuk mengeksplorasi dampak dosa terhadap gambar dirinya dan relasinya terhadap sesama dan Tuhan
(persoalan mental, fisik, dan relasi)

Peserta didik diminta untuk melihat karya dan pemeliharaan Tuhan meskipun ia berdosa

Peserta didik menyadari kemahakuasaan Allah dalam dirinya dan sesama

Peserta didik membuat vlog bersama kelompok → Assesmen Formatif

Simulasi unjuk kebolehan hasil karya vlog --> Assesmen Formatif
Aksi

Assesmen sumatif unjuk kebolehan hasil karya vlog
Peserta didik bersama guru melakukan evaluasi dan refleksi dari aksi nyata yang dilakukan

Refleksi

Rancangan strategi spiritual (wujud syukur atas dirinya)
Tindak Lanjut

6. Pertanyaan Pemantik
1. Mengapa Tuhan menciptakan manusia di tengah dunia ini?
2. Mengapa konsep “Imago Dei” perlu dialami oleh manusia?
3. Apa hubungannya memelihara diri secara fisik dan mental dengan sikap iman bersyukur?

4

7. Pelaksanaan Projek
A. Pertemuan ke-1
⮚ Persiapan:
1. Guru mempersiapkan asesmen diagnostik - non kognitif (bentuk: esai, lembar
observasi, pertanyaan kunci, dan durasi)

2. Guru mempersiapkan tindak lanjut asesmen diagnostik (identifikasi peserta didik,
mengkomunikasikan pada peserta didik/mentor/ guru BK/ orang tua apabila
diperlukan)

3. Guru menyediakan slide presentasi berbentuk Power Point atau canva yang sudah
terlampir di Learning Management System (LMS)

⮚ Pelaksanaan:
1. Peserta didik melakukan asesmen diagnostik berupa presentasi tokoh idola
2. Peserta didik menjawab pertanyaan diskusi dari guru dan rekan-rekan lainnya
3. Peserta didik mengidentifikasi tema pembelajaran terkait “Gambar Diri” dan Imago
Dei

⮚ Materi:
a. Gambar Diri
Gambar diri ialah pendapat seseorang tentang dirinya. Beberapa orang menyebut
gambar diri sebagai citra diri atau jati diri. Ada beberapa faktor yang membuat
seseorang dapat menentukan gambar dirinya, yaitu diri sendiri, sesama, budaya, dan
juga Tuhan. Tidak jarang, seorang remaja memiliki gambar diri yang kurang baik,
karena ia memiliki standar gambar diri yang kurang tepat. Banyak remaja
membandingkan dirinya dengan orang lain di media sosial, orang terkenal / idola, atau
bahkan orang-orang terdekatnya. Dengan menggunakan gambar sesama, ia menilai
dirinya sendiri. Tidak jarang, remaja diperhadapkan dengan ketidak-percayaan diri, rasa
malu, rasa tidak aman yang ia dapatkan karena proses perbandingan ini. Padahal,
setiap manusia tentu memiliki kelemahan dan kelebihannya masing-masing. Yang perlu
diketahui ialah, setiap manusia telah diciptakan dengan gambar yang sempurna, yaitu
gambar Allah sendiri.

5

B. Pertemuan ke-2
⮚ Persiapan:
1. Guru dan peserta didik menyediakan Alkitab
2. Guru mempelajari materi mengenai Imago Dei (Kejadian 1:27)
3. Guru menyediakan slide presentasi berbentuk Power Point atau canva yang sudah terlampir
di Learning Management System (LMS)
4. Guru mempersiapkan lembar observasi untuk penilaian formatif siswa
⮚ Pelaksanaan:
1. Guru menanyakan pertanyaan-pertanyaan pemantik.
2. Guru dan Peserta didik melakukan curah gagasan mengenai arti manusia
3. Peserta didik membaca Alkitab Kejadian 1:27
⮚ Materi :
Manusia Sebagai Gambar Allah
Dalam Bahasa Ibrani disebut T’selem dan Demuth, dan dalam bahasa Latin kita kenal
dengan Imago Dei. Kata Imago Dei terdiri atas Imago yang berarti gambar dan Dei artinya Tuhan.
Untuk itu, Imago Dei yang dimaksudkan dalam gambar dan rupa Allah. Pada serial penciptaan
yang dibaca dalam Kejadian 1, Allah secara eksplisit menjelaskan bahwa manusia diciptakan
serupa dan se-gambar dengan-Nya (Kejadian 1:27).
Oleh karenanya, Allah begitu mengasihi manusia. Sebagai gambar dan rupa Allah,
manusia dapat menjalin hubungan dengan-Nya seperti seorang Bapak dengan Anaknya. Anak
merupakan gambar dan rupa dari seorang bapak, demikian manusia mencerminkan kehadiran
Allah di tengah-tengah kehidupan ini. Untuk itu, manusia perlu memahami begitu
berharganya dia dalam kehidupan ini dibandingkan dengan ciptaan lain.

C. Pertemuan ke-3
⮚ Persiapan :
1. Guru menyediakan clay atau plastisin
2. Guru menyediakan slide presentasi berbentuk Power Point atau canva yang sudah terlampir
di Learning Management System (LMS)
3. Guru mempersiapkan lembar observasi untuk penilaian formatif siswa

6

⮚ Pelaksanaan:
1. Peserta didik membuat clay yang sudah berbentuk di depan kelas lalu akan dihancurkan
oleh guru
2. Peserta didik menjawab pertanyaan dan mengartikannya dengan kejatuhan manusia
dalam dosa serta pemulihan yang dilakukan oleh Tuhan.
3. Peserta didik membaca ayat Alkitab mengenai kejatuhan manusia mula-mula dalam
Kejadian 3 secara bergantian (ataupun role play).
4. Peserta didik mengeksplorasi dampak jatuhnya manusia dalam dosa terhadap aspek
kehidupannya. Hal ini berkaitan dengan relasinya terhadap diri sendiri, sesama, dan
Tuhan.

⮚ Materi:
Kejatuhan Manusia dalam Dosa
Allah menganugerahkan kebebasan kepada manusia sejak mulanya supaya manusia dapat
menikmati kebaikan-Nya, misal saat berada di Eden manusia dapat memilih berbagai jenis
makanan yang ada di sana, kecual buah dari pohon pengetahuan. Namun, manusia telah
menyalahgunakan kebebasan itu. Mereka menggunakannya untuk melawan kehendak Allah,
yaitu dengan memakan buah yang dilarang untuk dimakan. Pada saat memakan buah itu
manusia telah berdosa, karena dosa adalah pelanggaran terhadap hukum Allah.
Perbuatan dosa telah merusak citra Allah dalam diri manusia. Ciri rusaknya gambar Allah
dalam diri manusia dapat dilihat dari cara hidup manusia yang cenderung memberontak dan
mengikuti keinginannya sendiri daripada mengikuti kehendak Tuhan, misalnya seseorang
lebih memilih membenci daripada mengasihi, lebih senang marah daripada mengampuni.
Rusaknya gambar dan rupa Allah dalam diri manusia menyebabkan rusaknya hubungan
atau persekutuan antara manusia dengan Tuhan, sesama dan alam. Manusia yang berdosa
tidak dapat mendekat kepada Tuhan yang kudus. Perbuatan dosa akan mengganggu dengan
sesama dan alam.

D. Pertemuan ke-4

⮚ Persiapan :
1. Guru menyediakan slide presentasi berbentuk Power Point atau canva yang sudah terlampir
di Learning Management System (LMS)
2. Guru mempersiapkan materi terkait karya penyelamatan Allah dan Manusia yang Baru
(Efesus 4:23-24)
3. Guru mempersiapkan lembar observasi untuk penilaian formatif siswa

7

⮚ Pelaksanaan:
1. Peserta didik mempelajari karya penyelamatan Allah dan konsep manusia baru
2. Peserta didik mendiskusikan secara berpasang-pasangan dampak penyelamatan Allah
dalam hidupnya sebagai manusia baru
3. Peserta didik membagikan hasil diskusi di depan kelas

⮚ Materi:
Karya Penyelamatan Allah dan Manusia Baru (Efesus 4:23-24)
Sejak kejatuhannya dalam dosa, manusia semakin jauh dari Allah. Banyak usaha yang
mereka lakukan untuk kembali, namun ketidak sempurnaan meruntuhkan usaha-usaha
tersebut. Tidak ada satu pun kebaikan manusia yang sempurna dan membuatnya dapat
menjangkau Allah yang Maha Suci dan Maha Baik. Kejahatan dan perilaku penuh hawa nafsu
merajalela di bumi, dan hal itu dapat kita lihat dampaknya dalam kehidupan kita. Rusaknya
hubungan antar manusia, hancur dan terbengkalainya alam, serta manusia kehilangan intimitas
dengan Penciptanya. Perjalanan manusia menuju pada maut semakin nyata, itulah fakta
kehidupan yang tidak bisa dihindarinya.
Namun, karena kasih sayang-Nya, Tuhan menebus kesalahan-kesalahan manusia dengan
kematian-Nya (Matius 20:28). Sehingga manusia yang percaya tidak lagi binasa dan melainkan
memperoleh hak sebagai anak-anak Allah yang dipersatukan kembali pada-Nya.

Rasul Paulus mengingatkan orang percaya bahwa manusia yang telah ditebus dosanya,
kini menjadi manusia yang hidup baru di dalam-Nya. Hidup manusia tidak lagi digerakan oleh
keinginannya sendiri yang berujung pada dosa. Namun, ia hidup dengan tujuan Allah. Menjadi
manusia baru berarti mengalami pembaharuan di segala aspek kehidupan, entah itu spiritual,
fisik, dan mental. Artinya ia tidak lagi hidup dengan cara hidup yang merusak dan
menghancurkan, namun membangun dan membawa kebaikan.

8

E. Pertemuan ke-5 dan 6
➢ Persiapan :
1. Guru menyediakan slide presentasi berbentuk Power Point atau canva yang sudah
terlampir di Learning Management System (LMS)
2. Guru mempersiapkan lembar observasi untuk penilaian formatif siswa
3. Guru mempersiapkan rubrik penilaian sumatif
4. Guru memfasilitasi siswa dalam pengerjaan proyek
➢ Pelaksanaan:
1. Peserta didik melakukan pengecekan pada naskah vlog
2. Peserta didik mendapatkan masukan dari guru terkait naskah
3. Peserta didik melakukan latihan untuk pembuatan vlog
4. Peserta didik menerima masukan dari guru terkait proses latihan
5. Peserta didik melakukan penilaian terhadap pembuatan vlog-nya sendiri
6. Peserta didik melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan proyeknya
7. Peserta didik akan merayakan hasil belajarnya pada kegiatan fun learning

F. Pertemuan ke-7

➢ Persiapan :
1. Guru menyediakan slide presentasi berbentuk Power Point atau canva yang sudah
terlampir di Learning Management System (LMS)
2. Guru mempersiapkan lembar observasi untuk penilaian formatif siswa
3. Guru mempersiapkan lembar observasi untuk penilaian formatif siswa
4. Guru memimpin proses refleksi siswa

➢ Pelaksanaan:
1. Peserta didik akan melakukan refleksi akhir proyek dan pembelajaran menggunakan
lembar refleksi
2. Peserta didik akan menyatakan rancangan strategi spiritual (wujud syukur atas dirinya)
secara pribadi

8. Assesmen
⮚ Assesmen diagnostik: esai (dalam bentuk presentasi tokoh idola)
⮚ Assesmen formatif: proses pengerjaan vlog berkelompok
⮚ Assesmen sumatif: Vlog

9. Pengayaan dan remidial

9

Materi pengayaan diperuntukkan bagi peserta didik CIBI. Peserta didik CIBI akan menginvestigasi
pengalaman hidup orang terdekatnya dan mencari inspirasi untuk dapat diterapkan sehari-hari.
Peserta didik CIBI akan membuat laporan investigasi sederhana yang terdiri dari Judul, Metode,
Alat dan Bahan, Isi Laporan, dan kesimpulan .
1.Peserta didik CIBI diarahkan untuk memilih satu tokoh di sekitarnya sebagai nara sumber. Orang

tersebut harus lebih tua usianya, misalnya orang tua, mentor, pembina, pelatih, kakek, nenek,
om, tante atau kakak.
2. Peserta didik CIBI menyusun pertanyaan-pertanyaan kunci untuk menggali pengalaman hidup
nara sumber tersebut. Pertanyaan tersebut adalah:
- Saat muda/remaja, masalah apa yang pernah dialamimya? (terkait fisik, mental, dan spiritual)
- Bagaimana ia menghadapi atau menyelesaikan persoalan tersebut?
- Apa yang bisa ia pelajari atas kejadian tersebut?
3. Peserta didik CIBI dapat merangkum hasil investigasi dan menunjukkan laporannya pada
pembelajaran. Peserta juga dapat mengunggah hasilnya pada LMS.

10. Refleksi peserta didik dan guru
⮚ Sebelum kegiatan:
1. Apa pendapat pribadi saya mengenai diri saya sebelumnya?
2. Bagaimana saya melihat kekurangan saya selama ini?
3. Apakah saya sudah membuat target pencapaian pembelajaran pada materi ini?
⮚ Sesudah kegiatan:
1. Bagaimana saya melihat dirimu saat ini?
2. Apakah pembelajaran ini merubah pandangan saya tentang kekurangan/ketidak
sempurnaan? Jelaskan.
3. Bagaimana saya dapat menerapkan strategi lanjutan atau komitmen yang saya buat pada
materi ini?

C. Lampiran
1. Lembar Kerja Peserta Didik
A. Lembar Kerja Peserta Didik 1

My Idol

10

(gambar Idolaku)
Nama Peserta Didik / Kelas / Absen: _________________________
1. Biografi singkat Idolaku
2. Hal-hal yang ku senang darinya
3. Perbedaanku dengannya ialah . . .
B. Lembar Refleksi:
Refleksi ini berupa tulisan yang menceritakan pengalaman ataupun opini yang berkaitan dengan topik
tertentu. Pada refleksi ini, peserta didik bisa menuliskan pengalaman atau opini yang didapatkan selama
pembuatan Vlog yang telah dibuat bersama kelompok. Refleksi ini dibuat secara mandiri atau individu.

11

2. Bahan Referensi Peserta Didik dan Guru
Stephen L. Harris, The Old Testament: An Introduction to the Hebrew Bible 2nd Edition (McGraw-Hill:
2008)
Bart D. Ehrman, The New Testament: A Historical Introduction to the Early Christian Writings 2nd
Edition (Oxford University Press: 2000)
Alkitab (Lembaga Alkitab Indonesia/LAI)
https://religiouseducation.net/resources/web-resources
https://www.tandfonline.com/toc/urce20/current#.VQ8hFxDF_0o
https://religiouseducation.net/forms/journal/
www.sabda.org
https://www.youtube.com/watch?v=YbipxLDtY8c (Image of God oleh Bible Project)

3. Glosarium
Imago Dei: gambar Allah (bahasa latin)

4. Daftar Pustaka
Di Huma Jiwaku 1 (Buku Paket PAK PPPK Petra)
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti untuk SMP Kelas VII (Buku Merdeka Belajar)

12

PENGEMBANGAN KARAKTER DAN CHRISTIAN LIVING

13

MODUL PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR
PANCASILA DAN NILAI-NILAI RAISE PPPK PETRA

Oleh:

1. Ursulani Bonatiur Nainggolan S.Pd, Character Building & Christian Living SMP Kristen Petra Acitya
2. Wahyu Priyono M.Psi, Character Building & Christian Living, SMP Kristen Petra Acitya

A. Informasi Umum

1. Sarana dan Prasarana
e-module, kertas, alat tulis, internet, laptop/gadget

2. Target Peserta Didik
Reguler (tidak ada kesulitan dalam memahami materi ajar)

3. Tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
“Bangunlah Jiwa dan Raganya”

4. Topik Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
“Kesejahteraan diriku: dari saya dan untuk saya”

B. Komponen Inti

1. Deskrispsi Projek
Pelajar Indonesia dituntut bukan hanya baik dalam kegiatan intrakulikuler dan ekstrakuliker,
namun, seiring dengan perjalanan pendidikannnya, peserta didik juga diharapkan dapat
membangun karakter dan mengembangkan nilai-nilai Pancasila, serta menintegrasikannya dalam
setiap kegiatan yang mereka lakukan.
Tema yang diangkat dalam projek merupakan salah satu dari tujuh tema yang dirumuskan dalam
Naskah Profil Pelajar Pancasila yaitu “Bangunlah Jiwa dan Raganya” dengan topik
“Kesejahteraan diriku: dari saya dan untuk saya”. Projek ini dibuat agar dapat membentuk peserta
didik dengan karakter Pancasila dan ketahanan diri yang kuat sesuai dengan keseimbangan olah
rasa, olah pikir, olah raga dan olah karsa yang dicetuskan oleh Ki Hadjar Dewantara

2. Dimensi Profil Pelajar Pancasila dan integrasi nilai-nilai RAISE
a. Dimensi Profil Pelajar Pancasila
1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia
2. Mandiri

14

b. Integrasi nilai-nilai RAISE
Respect dan Advance

3. Sub elemen Profil Pelajar Pancasila dan nilai-nilai RAISE
a. Sub elemen Profil Pelajar Pancasila
1. Merawat diri secara fisik, mental dan spiritual
2. Berempati kepada orang lain
3. Mengembangkan refleksi diri
4. Regulasi emosi

b. Sub elemen nilai-nilai RAISE

1. Respect : Relationship

2. Internalize : Internal cohesion

Tabel Dimensi dan Sub elemen Profil Pelajar Pancasila

Dimensi Profil Sub elemen Tingkat pencapaian Aktivitas terkait
Pelajar Fase D (SMP)
Pancasila
Merawat diri secara Mengidentifikasi 1,2,3,4,5,6,7,8,9
Beriman, fisik, mental, dan pentingnya menjaga 2,6,14,18,19,20
bertakwa spiritual keseimbangan kesehatan 3,10,11,12,13,14,15,16,17
kepada TYME, jasmani, mental dan rohani
dan berakhlah Berempati kepada serta berupaya 10,11,12,13,14,15,16,17
mulia orang lain menyeimbangkan aktivitas 15
Mengembangkan fisik, sosial, dan ibadah
Mandiri refleksi diri
Memahami perasaan dan
Regulasi emosi sudut pandang orang dan/
atau kelompok lain yang
tidak pernah dikenalnya

Memonitor kemajuan
belajar yang dicapai serta
memprediksi tantangan
pribadi dan akademik yang
akan muncul berlandaskan
pada pengalamannya untuk
mempertimbangkan
strategi belajar yang sesuai.

Memahami dan
memprediksi konsekuensi
dari emosi dan
pengekspresiannya dan
menyusun langkah-langkah
untuk mengelola emosinya

dalam pelaksanaan belajar
dan berinteraksi dengan
orang lain.

4. Tujuan Projek
Pada akhir projek ini, peserta didik diharapkan dapat mengerti tentang dirinya sendiri, mencintai
dirinya sendiri, mengerti semua emosi yang dia rasakan dan peduli terhadap kesehatannya baik
kesehatan mental maupun kesehatan fisiknya. Peserta didik juga diharapkan dapat mencari
berbagai kegiatan lain yang dapat membantu mereka dalam menjaga kesejahteraan dirinya serta
mengajak orang lain untuk menyadari dan menjaga kesehatan mental mereka.

5. Alur Kegiatan Projek
Adapun alur kegiatan projeknya secara umum adalah sebagai berikut:

Pengenalan • Perubahan fisik dan emosi pada masa pubertas
• Cara menjaga kebersihan tubuh
• Cara mengelola emosi saat remaja

• Peserta didik dapat mengidentifikasi perubahan fisik dan emosi yang dialami
• Peserta didik dapat membagikan pengalaman terkait pubertas (sesuai dengan jenis kelamin)
• Peserta didik dapat menyusun startegi dalam pengelolaan perubahan fisik dan emosi yang dialami

Kontekstualisasi

Membuat poster / video vlog / tiktok dengan judul "cintai tubuhmu"
Simulasi unjuk kebolehan hasil karya"cintai tubuhmu" --> Assesmen Formatif
Aksi

Assesmen sumatif unjuk kebolehan hasil karya "cintai tubuhmu"
Peserta didik bersama guru melakukan evaluasi dan refleksi dari aksi nyata yang dilakukan

Refleksi

Tindak • Peserta didik dapat menjaga kebersihan tubuh.
Lanjut • Peserta didik mampu menempatkan diri saat di rumah maupun di sekolah sebagai seorang remaja yang sehat

6. Pertanyaan Pemantik
1. Mengapa remaja mengalami masa pubertas?
2. Berikan pendapatmu tentang perubahan fisik dan emosi yang kamu alami?

16

3. Prediksikan dampak apa yang kamu alami saat seorang remaja tidak berporses dengan baik
pada masa pubertas?

7. Pelaksanaan Projek
A. Pertemuan ke-1
⮚ Persiapan :
1. Guru melakukan assesmen diagnostik terlebih dahulu
2. Guru menyediakan slide presentasi perubahan fisik dan emosi yang terjadi
3. Guru sudah mempelajari perubahan fisik dan emosi pada masa pubertas.
⮚ Pelaksanaan:
Peserta didik dijelaskan mengenai perubahan fisik dan emosi yang dialami selama masa
pubertas
⮚ Materi :
a. Perubahan Fisik Pada Masa Remaja (laki-laki dan perempuan)
o Perbedaan perubahan fisik yang dialami oleh remaja laki-laki & perempuan.
o Faktor penyebab munculnya perubahan yang dialami
o Dampak perubahan yang dialami terhadap diri remaja.

b. Perubahan Emosi Pada Masa Remaja
o Pengertian stress
o Jenis stress yang umumnya dialami remaja

B. Pertemuan ke-2
⮚ Persiapan:
1. Guru membagi peserta didik menjadi dua kelompok besar yaitu laki-laki dan
perempuan.
2. Guru menyiapkan daftar pertanyaan terkait proses diskusi kelompok, sebagai berikut:
a. Perubahan fisik apa yang dialami?
b. Perubahan emosi apa yang dirasakan pada saat masa pubertas?
⮚ Pelaksanaan:
1. Peserta didik masuk dalam kelompok yang sudah ditentukan oleh guru dan melakukan
proses diskusi.
2. Peserta didik mampu menyimpulkan hasil diskusi kelompok yang dilakukan.

17

C. Pertemuan ke-3

⮚ Persiapan :
1. Guru membagi peserta didik menjadi dua kelompok besar yaitu laki-laki dan
perempuan. (kelompok siswa sama dengan kelompok pada pertemuan ke-2).
2. Guru menyiapkan materi terkait strategi pengelolaan fisik dan emosi pada masa
remaja sesuai dengan kelompok laki-laki dan perempuan
3. Guru mencatat bagaimana pengelolan siswa terkait dengan perubahan fisik dan
emosi pada masa pubertas.

⮚ Pelaksanaan:
1. Peserta didik masuk dalam kelompok yang sudah ditentukan oleh guru.
2. Guru menyampaikan materi terkait strategi pengelolaan fisik dan emosi pada masa
remaja sesuai dengan kelompok laki-laki dan perempuan.
3. Peserta didik menyampaikan pendapat terkait startegi mengelola perubahan fisik
dan emosi selama pubertas.
4. Guru memberikan masukan terkait perubahan fisik dan emosi yang dialami oleh
siswa.

➢ Materi :
1. Cara menjaga kesehatan tubuh
o Menjaga Kesehatan fisik
o Menjaga Kesehatan organ reproduksi
2. Cara mengelola emosi
o Jenis aktivitas mengelola stress.

D. Pertemuan ke-4
⮚ Peserta didik merancang dan membuat hasil karya bisa berupa poster / video vlog /
tiktok ”cintai tubuhmu”
⮚ Hasil karya peserta didik disimulasikan terlebih dahulu untuk mendapatkan feedback

8. Assesmen
⮚ Assesmen diagnostik: kuis (pubertas pre test)
⮚ Assesmen formatif: menuliskan startegi individu dalam menyikapi perubahan fisik dan
emosi saat pubertas
⮚ Assesmen sumatif: Unjuk karya kebolehan poster / video / tiktok

18

9. Pengayaan dan remidial
Materi pengayaan diperuntukkan bagi peserta didik CIBI. Peserta didik CIBI akan
menginvestigasi berbagai macam gangguan malnutrisi. Instruksi yang diberikan terkait proyek
membuat presentasi serupa dengan instruksi untuk peserta didik tipikal.
1. Peserta didik CIBI diarahkan untuk mendiskusikan macam-macam kelainan yang
berhubungan dengan nutrisi, sebagai contoh: “wortel merupakan sayur yang memiliki banyak
manfaat bagi kesehatan. Namun, wortel juga dapat menyebabkan penyakit karotenemia.
Jelaskan pendapatmu mengapa dapat terjadi demikian? Jelaskan dampak karotenemia bagi
tubuh?
2. Peserta didik menggali informasi dengan memanfaat sumber-sumber rujukan cetak di
perpustakaan sekolah atau sumber-sumber rujukan elektronik di internet. Namun, sumber-
sumber rujukan yang menjadi acuan harus kredibel (dapat dipercaya). Guru mengajarkan dan
memberikan contoh mengenai sumber-sumber rujukan yang kredibel.
3. Setiap anggota kelompok diminta menuliskan informasi-informasi atau ide-ide penting yang
mereka temukan secara mandiri terlebih dahulu. Peserta didik kemudian akan menyampaikan
atau mempresentasikan temuan atau ide tersebut dengan anggota kelompok yang lain.
4. Peserta didik kemudian mendiskusikan rancangan, mengolah berbagai informasi dan ide yang
masuk sehingga mencapai kesepakatan tentang bentuk presentasi yang dipilih dan konten-
konten yang akan dicantumkan dalam karya tersebut. Setiap peserta didik memberikan
kontribusi dalam proses pencarian informasi maupun proses pengerjaan karya tersebut.

10. Refleksi peserta didik dan guru
⮚ Sebelum kegiatan:
1. Apakah saya sudah memahami masa pubertas?
2. Apakah saya sudah memahami cara menjaga kesehatan fisik dan emosi pada masa
pubertas?

⮚ Sesudah kegiatan:
1. Apa langkah konkrit untuk mesyukuri perubahan yang dialami remaja pada masa
pubertas?
2. Bagaimana komitmenmu untuk terus menjaga kesehatan fisik dan emosi pada masa
pubertas?

19

C. Lampiran Perubahan Fisik Yang Perubahan Emosi Yang
Dialami Dialami
1. Lembar Kerja Peserta Didik
A. Lembar Kerja Peserta Didik 1

No. Nama Siswa

2. Daftar Pustaka
Ciri-ciri Pubertas pada Anak, Mulai dari Tumbuh Jerawat hingga Menstruasi.
https://www.youtube.com/watch?v=Z04esmQ5C_s

Suryani. Syahniar. Zikra. 2013.Penyesuaian Diri Pada Masa Pubertas. Jurusan Bimbingan Dan
Konseling FIP UNP. Vol 2 No 1

“Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah
dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu.”
(1 Korintus 3 : 16)

20

PKN DAN SEJARAH INDONESIA

21

MODUL PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR
PANCASILA DAN NILAI-NILAI RAISE PPPK PETRA

Oleh:
1. Ruth Madeleine Rubba, S.Pd, Civics, SMP Kristen Petra Acitya
2. Amadeus Adiwijaya, S.Hum., Civics, SMP Kristen Petra Acitya

A. Informasi Umum

1. Sarana dan Prasarana
e-module, kertas, alat tulis, internet, laptop/gadget

2. Target Peserta Didik
Reguler (tidak ada kesulitan dalam memahami materi ajar)

3. Tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
“Bangunlah Jiwa dan Raganya”

4. Topik Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
“Kesejahteraan diriku: dari saya dan untuk saya”

B. Komponen Inti

1. Deskrispsi Projek
Pelajar Indonesia dituntut bukan hanya baik dalam kegiatan intrakulikuler dan ekstrakuliker,
namun, seiring dengan perjalanan pendidikannnya, peserta didik juga diharapkan dapat
membangun karakter dan mengembangkan nilai-nilai Pancasila, serta menintegrasikannya dalam
setiap kegiatan yang mereka lakukan.
Tema yang diangkat dalam projek merupakan salah satu dari tujuh tema yang dirumuskan dalam
Naskah Profil Pelajar Pancasila yaitu “Bangunlah Jiwa dan Raganya” dengan topik
“Kesejahteraan diriku: dari saya dan untuk saya”. Projek ini dibuat agar dapat membentuk peserta
didik dengan karakter Pancasila dan ketahanan diri yang kuat sesuai dengan keseimbangan olah
rasa, olah pikir, olah raga dan olah karsa yang dicetuskan oleh Ki Hadjar Dewantara

2. Dimensi Profil Pelajar Pancasila dan integrasi nilai-nilai RAISE
a. Dimensi Profil Pelajar Pancasila
1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia
2. Mandiri

22

b. Integrasi nilai-nilai RAISE
Respect dan Empower

3. Sub elemen Profil Pelajar Pancasila dan nilai-nilai RAISE
a. Sub elemen Profil Pelajar Pancasila
1. Merawat diri secara fisik, mental dan spiritual
2. Berempati kepada orang lain
3. Mengembangkan refleksi diri
4. Regulasi emosi

b. Sub elemen nilai-nilai RAISE

1. Respect : Relationship

2. Empower :

Tabel Dimensi dan Sub elemen Profil Pelajar Pancasila

Dimensi Profil Sub elemen Tingkat pencapaian Aktivitas terkait
Pelajar Fase D (SMP)
Pancasila

Merawat diri secara Mengidentifikasi 1,2,3,4,5,6,7,8,9
fisik, mental, dan pentingnya menjaga
Beriman, spiritual keseimbangan kesehatan
bertakwa jasmani, mental dan rohani
kepada TYME, Berempati kepada serta berupaya
dan berakhlah orang lain menyeimbangkan aktivitas
mulia fisik, sosial, dan ibadah

Memahami perasaan dan 2,6,14,18,19,20
sudut pandang orang dan/
atau kelompok lain yang
tidak pernah dikenalnya

Mengembangkan Memonitor kemajuan 3,10,11,12,13,14,15,16,17
refleksi diri belajar yang dicapai serta
memprediksi tantangan
Mandiri pribadi dan akademik yang
akan muncul berlandaskan
pada pengalamannya untuk
mempertimbangkan
strategi belajar yang sesuai.

23

Regulasi emosi Memahami dan 10,11,12,13,14,15,16,17
memprediksi konsekuensi
dari emosi dan
pengekspresiannya dan
menyusun langkah-langkah
untuk mengelola emosinya
dalam pelaksanaan belajar
dan berinteraksi dengan
orang lain.

4. Tujuan Projek
Pada akhir projek ini, peserta didik diharapkan dapat mengerti tentang dirinya sendiri, mencintai
dirinya sendiri, mengerti semua emosi yang dia rasakan dan peduli terhadap kesehatannya baik
kesehatan mental maupun kesehatan fisiknya. Peserta didik juga diharapkan dapat mencari
berbagai kegiatan lain yang dapat membantu mereka dalam menjaga kesejahteraan dirinya serta
mengajak orang lain untuk menyadari dan menjaga kesehatan mental mereka.

5. Alur Kegiatan Projek
Adapun alur kegiatan projeknya secara umum adalah sebagai berikut:
Pengenalan
- Pengenalan proses perumusan Pancasila beserta tokoh yang terlibat.
- Eksplorasi isu dengan cara guru menayangkan video mengenai studi kasus seorang anak
yang dimarahi ibunya karena tidak hafal Pancasila.
Kontekstualisasi
- Peserta didik menuliskan tokoh perumus Pancasila yang disukai dan menjelaskan
alasannya.
- Dari video studi kasus, peserta didik mendiskusikan terkait cara terbaik untuk
menanamkan Pancasila sejak dini.
Aksi
- Membuat vlog
- Presentasi hasil karya vlog
Refleksi
- Assesmen sumatif untuk presentasi hasil karya
- Peserta didik bersama guru melakukan evaluasi dan refleksi dari aksi nyata yang
dilakukan.

24

- Peserta didik bersama guru menonton video penjelasan mengapa presiden Jokowi selalu
memonitor hafal tidaknya masyarakat akan Pancasila.

Tindak Lanjut
- Hafal dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

6. Pertanyaan Pemantik
1. Mengapa Pancasila penting bagi dirimu?
2. Berikan pendapatmu, mengapa masyarakat Indonesia wajib untuk memahami dan
mengimplementasikan Pancasila?
3. Prediksikan apa yang akan terjadi jika masyarakat abai dengan Pancasila?

7. Pelaksanaan Projek
A. Pertemuan ke-1
⮚ Persiapan:
1. Guru menyediakan video lagu Garuda Pancasila.
2. Guru menyediakan video mengenai fakta menarik tokoh perumus Pancasila.
3. Guru sudah mempelajari proses perumusan dan penetapan Pancasila.
⮚ Pelaksanaan:
Guru dapat memberikan pertanyaan :
a. Mengapa Pancasila penting bagi dirimu?
b. Berikan pendapatmu, mengapa dirimu wajib untuk memahami dan
mengimplementasikan Pancasila?
c. Prediksikan apa yang akan terjadi jika masyarakat abai dengan Pancasila?
Guru menjelaskan mengenai proses perumusan dan penetapan Pancasila
B. Materi :
Pancasila sebagai dasar negara merupakan hasil perjuangan para pendiri negara. Mereka
adalah orang-orang yang berjuang untuk mendirikan bangsa dan negara Indonesia. Jasa-
jasanya sudah seharusnya selalu kita kenang atau ingat. Seperti yang diucapkan oleh
proklamator Kemerdekaan Indonesia Ir. Soekarno, ”Jangan sekali-kali melupakan sejarah”.
Pernyataan tersebut lebih dikenal dengan singkatan ”Jasmerah”. Tidak melupakan sejarah
perjuangan bangsa, merupakan kewajiban seluruh warga negara sebagai bangsa Indonesia.
Melupakan sejarah perjuangan bangsa sama artinya dengan menghilangkan identitas bangsa
Indonesia.

25

Para pendiri negara, telah merumuskan dan menetapkan dasar negara. Hal itu dalam rangka
menggapai cita-cita nasional sebagai negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan
makmur. Dasar negara Pancasila berguna untuk mengantarkan kemerdekaan dan kejayaan
bangsa Indonesia.
Pembentukan BPUPKI
Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) memiliki peran
penting dalam sejarah bangsa Indonesia. Tugas BPUPKI adalah menyelidiki hal-hal penting
dan menyusun rencana persiapan kemerdekaan Indonesia, serta terkait erat dengan lahirnya
Pancasila sebagai dasar negara. Sejarah terbentuknya BPUPKI berawal dari semakin
terdesaknya Jepang -yang saat itumenguasai Indonesia- oleh Sekutu di Perang Asia Timur
Raya yang menjadi rangkaian Perang DuniaII pada 1944. Dai Nippon bersiasat dengan
menjanjikan kemerdekaan agar mendapat bantuan dari bangsa Indonesia.
Pada 7 September 1944, parlemen Jepang mengadakan Sidang Istimewa atau Teikoku Ginkai
ke-85 di Tokyo. Dalam sidang ini, Perdana Menteri Kuniaki Koiso naik ke atas podium. Ia
mengumumkan bahwa Dai Nippon harus menentukan nasib Indonesia yang sedikit lagi
posisinya terancam oleh Sekutu. Setelah itu, pemerintah Jepang menjanjikan kemerdekaan
kepada Indonesia. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi pemberontakan jika Indonesia
mengetahui bahwa posisi Jepang dalam Perang Asia Timur Raya semakin terdesak.
Janji Jepang membentuk BPUPKI direalisasikan, pada tanggal 29 April 1945 bersamaan
dengan hari ulang tahun Kaisar Hirohito. Secara resmi BPUPKI dilantik oleh Jepang, dengan
anggota berjumlah enam puluh dua (62) orang yang terdiri atas tokoh-tokoh bangsa Indonesia
dan tujuh (7) orang anggota perwakilan dari Jepang. Ketua BPUPKI adalah dr. K.R.T
Radjiman Wedyodiningrat, dengan dua wakil ketua, yaitu Ichibangase Yosio (Jepang) dan R.P
Soeroso. Setelah mengatahui hal itu, carilah dari berbagai sumber tentang tokoh-tokoh
BPUPKI dan tempelkanlah di dinding kelas, agar kalian selalu mengingat jasa-jasa para pendiri
negara.
BPUPKI mengadakan sidang sebanyak dua kali sidang resmi dan satu kali sidang tidak resmi.
Sidang resmi pertama dilaksanakan tanggal 29 Mei sampai dengan 1 Juni 1945, membahas
tentang dasar negara. Sidang kedua berlangsung tanggal 10 sampai dengan 17 Juli 1945 dengan
membahas rancangan Undang-Undang Dasar.
C. Pertemuan ke-2

⮚ Persiapan :
1. Guru menyiapkan kolom diskusi dalam LMS.
2. Guru menyediakan video seorang anak yang dimarahi karena tidak hafal Pancasila.

26

3. Guru sudah mempelajari pentingnya memahami dan mengimplementasikan Pancasila.

⮚ Pelaksanaan:
1. Guru dapat memberikan beberapa pertanyaan berupa:

a. Bagaimana pendapatmu tentang video tersebut?
b. Apakah kamu pernah mengalami/menjumpai kejadian yang sama?
c. Bagaimana cara agar Pancasila dapat tertanam dalam hati dan pikiran kita, bukan

hanya sekedar hafalan, sampaikan pendapatmu!
2. Peserta didik dapat melakukan brainstorming secara kelompok dan mendiskusikan hasil

pembahasan secara bersama.
3. Peserta didik diberi penjelasan mengenai pentingnya memahami dan

mengimplementasikan Pancasila.

⮚ Materi :
Latar belakang Pancasila sebagai dasar negara tidak dapat dilepaskan dari sejarah
perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai cita-cita kemerdekaan bangsa. Sejarah
perjuangan bangsa Indonesia mencapai kemerdekaan berlangsung selama berabad-abad.
Sebelumnya di kelas VII kalian telah memahami bagaimana BPUPKI menyusun Pancasila
dan telah memahami bagaimana suasana dan semangat para pendiri negara dalam
menetapkan Pancasila dalam sidang PPKI.
Pertanyaan dan pemikiran para pendiri negara mengenai apakah dasar negara Indonesia
merdeka. Berhasil dijawab oleh para pendiri negara dalam sidang BPUPKI dan PPKI
dengan merumuskan dan menetapkan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.
Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara termaktub dalam Pembukaan UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
Negara dapat diibaratkan sebagai sebuah bangunan, tempat bernaung para penghuninya
yaitu rakyat. Agar bangunan itu kuat dan kokoh, tentunya harus mempunyai dasar
bangunan yang kuat dan kokoh pula. Demikian juga dengan negara, agar negara tersebut
kuat dan kokoh harus mempunyai dasar negara yang kuat. Dasar negara merupakan cita-
cita dan tujuan yang hendak dicapai negara. tersebut. Cita-cita dan tujuan didirikannya
negara akan dijadikan pedoman dan arah dalam gerak langkah penyelenggaraan.
pemerintahan negara. Para pendiri negara Indonesia sudah mengatakan bahwa bangsa
Indonesia membutuhkan sebuah dasar bagi penyelenggaraan negara.
Dasar Negara tersebut biasanya juga disebut dengan “idiologi Negara”. Di lihat dari asal
mula kata, Ideologi berasal kata “idea”, yang artinya ide, konsep atau gagasan, cita-cita
dan “logos” yang artinya pengetahuan. Secara harfiah ideologi berarti ilmu tentang

27

pemikiran, ide-ide, keyakinan atau gagasan. Dalam pandangan yang lebih luas ideologi
adalah cita-cita, keyakinan, dan kepercayaan yang dijunjung tinggi oleh suatu bangsa
dijadikan pedoman hidup dan pandangan hidup dalam seluruh gerak aktivitas
bangsatersebut.
Dengan dimilikinya suatu pandangan hidup yang jelas, kuat dan kokoh suatu bangsa akan
memiliki pedoman dan pegangan dalam memecahkan persoalan di berbagai bidang
kehidupan yang timbul dalam aktivitas masyarakat. Dalam pandangan hidup terkandung
kehidupan yang dicita-citakan yang hendak diraih dan dicapai sesuai dengan pikiran yang
terdalam mengenai wujud kehidupan dalam berbangsa dan bernegara, sehingga suatu
bangsa tidak dapat langsung meniru pandangan hidup bangsa lainnya.
Pancasila sebagai pandangan hidup sering juga disebut way of life, pegangan hidup,
pedoman hidup, pandangan dunia atau petunjuk hidup. Walaupun ada banyak istilah
mengenai pengertian pandangan hidup tetapi pada dasarnya memiliki makna yang sama.
Lebih lanjut Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dipergunakan sebagai petunjuk
dalam kehidupan sehari–hari masyarakat Indonesia baik dari segi sikap maupun prilaku
masyarakat Indonesia haruslah selalu dijiwai oleh nilai–nilai luhur Pancasila.
Pancasila dianggap oleh pendiri bangsa Indonesia memiliki nilai-nilai kehidupan
yang paling baik. Disepakatinya Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia
telah melalui serangkaian proses yang panjang dan pemikiran yang mendalam dan
nantinya dijadikan dasar dan motivasi dalam segala sikap, tingkah laku dan perbuatan
dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan negara
sebagaimana yang tercantum dalam Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945.

⮚ Tugas : Siswa menjawab pertanyaan diskusi

D. Pertemuan ke-3
⮚ Persiapan :
1. Peserta didik diminta untuk menuliskan strategi pengelolaan fisik dan emosi pada masa
pubertas yang dibuat pada saat kelas Bimbingan Konseling sebelum kegiatan ini.
2. Peserta didik menuliskan hal yang mereka lakukan (contoh: untuk pengelolaan fisik:
melakukan excercise).

28

⮚ Pelaksanaan:
1. Guru menjelaskan kembali tentang makna sila-sila dalam Pancasila terutama sila ke 3

yang akan dikorelasikan dengan strategi pengelolaan fisik dan emosi pada masa
pubertas dalam pelajaran Bimbingan Konseling.
2. Peserta didik menyusun upaya dan langkah dalam mengengelola emosi yang masih naik
turun karena pubertas sehingga ketika berkegiatan dengan teman satu kelas tidak
mudah untuk tersulut secara emosional.
3. Peserta didik melakukan diskusi dengan guru atau sesama teman mengenai upaya dan
langkah yang dilakukan dalam mengelola emosi yang masih naik turun, sehingga tidak
menimbulkan perpecahan dan tetap bersatu sesuai dengan nilai pada sila ke 3
Persatuan Indonesia.

8. Assesmen
⮚ Assesmen diagnostik: Penilaian Harian
⮚ Assesmen formatif: menyusun upaya dan langkah dalam mengengelola emosi yang masih
naik turun karena pubertas sehingga ketika berkegiatan dengan teman satu kelas tidak
mudah untuk tersulut secara emosional
⮚ Assesmen sumatif: Unjuk karya kebolehan dalam bentuk vlog

9. Pengayaan dan remidial
Materi pengayaan diperuntukkan bagi peserta didik CIBI. Peserta didik CIBI akan melakukan
kampanye ajakan bagi remaja untuk memanfaatkan masa muda yang penuh energi untuk aktif
terlibat menjaga Persatuan Indonesia dimulai dari lingkungan di sekitarnya
1. Peserta didik CIBI diarahkan untuk mendiskusikan hubungan antara dirinya dengan Persatuan
Indonesia, sebagai contoh: Mengapa diri kita (yang mungkin pernah kita remehkan sendiri)
memiliki peran yang penting dalam menjaga Persatuan Indonesia? Tuliskan pendapatmu
2. Peserta didik menggali informasi dengan memanfaat sumber-sumber rujukan cetak di
perpustakaan sekolah atau sumber-sumber rujukan elektronik di internet. Namun, sumber-
sumber rujukan yang menjadi acuan harus kredibel (dapat dipercaya). Guru mengajarkan dan
memberikan contoh mengenai sumber-sumber rujukan yang kredibel.
3. Setiap anggota kelompok diminta menuliskan informasi-informasi atau ide-ide penting yang
mereka temukan secara mandiri terlebih dahulu. Peserta didik kemudian akan menyampaikan
atau mempresentasikan temuan atau ide tersebut dengan anggota kelompok yang lain.

29

4. Peserta didik kemudian mendiskusikan rancangan, mengolah berbagai informasi dan ide yang
masuk sehingga mencapai kesepakatan tentang bentuk presentasi yang dipilih dan konten-
konten yang akan dicantumkan dalam karya tersebut. Setiap peserta didik memberikan
kontribusi dalam proses pencarian informasi maupun proses pengerjaan karya tersebut.

10. Refleksi peserta didik dan guru
⮚ Sebelum kegiatan:
1. Apakah saya sudah memahami nilai Pancasila?
2. Apa yang kamu rasakan ketika menjadi warga negara Indonesia yang memiliki Pancasila
sebagai pandangan hidup?
⮚ Sesudah kegiatan:
1. Apa yang kamu rasakan setelah memahami proses perumusan dan penetapan Pancasila?
2. Apakah kegiatan yang dilakukan bisa membuatmu semangat dalam memahami dan
menerapkan nilai Pancasila?
3. Bagaimana komitmenmu untuk terus dapat menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari?

11. Daftar Pustaka
https://youtube.com/watch?v=ZbhbDdNP9C8&feature=share
https://www.youtube.com/watch?v=0AQJmOmt8w0
https://youtu.be/7cjFiFHbjTk

“Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah
dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu.”
(1 Korintus 3 : 16)

30

BAHASA INDONESIA

31

MODUL PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR
PANCASILA DAN NILAI-NILAI RAISE PPPK PETRA

Oleh:
1. Antonius Deni, S.Pd., Bahasa Indonesia, SMP Kristen Petra Acitya
2. Devina Alianto, S.Pd., M.Pd,. Bahasa Indonesia, SMP Kristen Petra Acitya
3. Selvia Putri Kumalasari, S.Pd., M.Pd., Bahasa Indonesia, SMP Kristen Petra Acitya
4. Yoanda Anestine Ratu Cantya, S.Pd., Bahasa Indonesia, SMP Kristen Petra Acitya

A. Informasi Umum

1. Sarana dan Prasarana
e-module, internet, laptop/gawai

2. Target Peserta Didik
Reguler (tidak ada kesulitan dalam memahami materi ajar)

3. Tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
“Bangunlah Jiwa dan Raganya”

4. Topik Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
“Kesejahteraan diriku: dari saya dan untuk saya”

B. Komponen Inti

1. Deskripsi Projek
Pelajar Indonesia dituntut bukan hanya baik dalam kegiatan intrakulikuler dan ekstrakulikuler,
namun, seiring dengan perjalanan pendidikannya, peserta didik juga diharapkan dapat
membangun karakter dan mengembangkan nilai-nilai Pancasila, serta mengintegrasikannya
dalam setiap kegiatan yang mereka lakukan.
Tema yang diangkat dalam projek merupakan salah satu dari tujuh tema yang dirumuskan dalam
Naskah Profil Pelajar Pancasila yaitu “Bangunlah Jiwa dan Raganya” dengan topik
“Kesejahteraan diriku: dari saya dan untuk saya”. Projek ini dibuat agar dapat membentuk peserta
didik dengan karakter Pancasila dan ketahanan diri yang kuat sesuai dengan keseimbangan olah
rasa, olah pikir, olah raga dan olah karsa yang dicetuskan oleh Ki Hadjar Dewantara

2. Dimensi Profil Pelajar Pancasila dan integrasi nilai-nilai RAISE
a. Dimensi Profil Pelajar Pancasila
1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia

32

2. Mandiri
b. Integrasi nilai-nilai RAISE

Respect dan Internalize

3. Sublemen Profil Pelajar Pancasila dan nilai-nilai RAISE
a. Sublemen Profil Pelajar Pancasila
1. Merawat diri secara fisik, mental dan spiritual
2. Berempati kepada orang lain
3. Mengembangkan refleksi diri
4. Regulasi emosi

b. Sub elemen nilai-nilai RAISE

1. Respect : Relationship

2. Internalize : Internal cohesion

Tabel Dimensi dan Sub elemen Profil Pelajar Pancasila

Dimensi Profil Sub elemen Tingkat pencapaian Aktivitas terkait
Pelajar Fase D (SMP)
Pancasila

Merawat diri secara Mengidentifikasi 1,2,3,4,5,6,7,8,9
fisik, mental, dan pentingnya menjaga
Beriman, spiritual keseimbangan kesehatan
bertakwa jasmani, mental dan rohani
kepada TYME, Berempati kepada serta berupaya
dan berakhlak orang lain menyeimbangkan aktivitas
mulia fisik, sosial, dan ibadah

Memahami perasaan dan 2,6,14,18,19,20
sudut pandang orang dan/
atau kelompok lain yang
tidak pernah dikenalnya

Mengembangkan Memonitor kemajuan 3,10,11,12,13,14,15,16,17
refleksi diri belajar yang dicapai serta
memprediksi tantangan
Mandiri pribadi dan akademik yang
akan muncul berlandaskan
pada pengalamannya untuk

33

mempertimbangkan
strategi belajar yang sesuai.

Regulasi emosi Memahami dan 10,11,12,13,14,15,16,17
memprediksi konsekuensi
dari emosi dan
pengekspresiannya dan
menyusun langkah-langkah
untuk mengelola emosinya
dalam pelaksanaan belajar
dan berinteraksi dengan
orang lain.

4. Tujuan Projek
Pada akhir projek ini, peserta didik diharapkan dapat mengerti tentang dirinya sendiri, mencintai
dirinya sendiri, mengerti semua emosi yang dia rasakan dan peduli terhadap kesehatannya baik
kesehatan mental maupun kesehatan fisiknya. Peserta didik juga diharapkan dapat mencari
berbagai kegiatan lain yang dapat membantu mereka dalam menjaga kesejahteraan dirinya serta
mengajak orang lain untuk menyadari dan menjaga kesehatan mental mereka.

5. Alur Kegiatan Projek
Adapun alur kegiatan proyeknya secara umum adalah sebagai berikut:

Pengenalan Pengenalan ciri-ciri teks deskripsi (mengenai lingkungan sekitar rumah/sekolah), mengaitkan ciri tersebut dengan kesejahteraan diri
peserta didik

Eksplorasi isu dengan cara guru menayangkan video mengenai lingkungan yang tercemar

Kontekstualisasi Peserta didik mengamati video yang ditayangkan

Peserta didik menganalisis lingkungan pada video yang ditayangakan. Peserta didik menjelaskan lingkungan sekitar yang tercemar
dapat berpengaruh terhadap kualitas kesejahteraan peserta didik

Peserta didik diminta membuat peta konsep berdasarakan analisis yang sudah dilakukan --> Assesmen Formatif

Membuat video vlog dengan judul "cintai tubuhmu"
Simulasi unjuk kebolehan hasil karya"cintai tubuhmu" --> Assesmen Formatif
Aksi

Assesmen sumatif unjuk kebolehan hasil karya "cintai tubuhmu"
Peserta didik bersama guru melakukan evaluasi dan refleksi dari aksi nyata yang dilakukan

Refleksi

Dapat mengembangkan teks deskripsi dalam bentuk yang lain (poster, pamflet)
Tindak Lanjut

34

6. Pertanyaan Pemantik
1. Mengapa kita perlu mendeskripsikan suatu objek yang dilihat/didengar/dirasakan?
2. Berikan pendapatmu apakah mendeskripsikan suatu objek dapat memengaruhi pemahaman
seseorang?
3. Bagaimana cara kita dapat mendeskripsikan suatu objek yang dilihat/didengar/dirasakan?

7. Pelaksanaan Projek
A. Pertemuan ke-1
⮚ Persiapan :
1. Guru menyiapkan materi, slide presentasi, dan silabus
2. Guru menyiapkan proyek yang akan diberikan oleh siswa
⮚ Pelaksanaan:
1. Guru memberikan beberapa contoh vlog
2. Peserta didik mengamati vlog yang ditayangkan oleh guru
3. Peserta didik menganalisis vlog yang telah diamati

B. Pertemuan ke-2
⮚ Persiapan:
1. Guru melakukan asesmen diagnostik terlebih dahulu
2. Guru menayangkan video mengenai lingkungan yang tercemar (Video: Pulau Plastik)
3. Guru sudah memahami isi video yang akan ditayangkan dan dapat mengaitkannya
dengan kesejahteraan peserta didik
⮚ Pelaksanaan:
1. Guru dapat memberikan beberapa pertanyaan berupa:
a. Seberapa sering kamu menggunakan plastik dalam keseharianmu?
b. Apakah kamu pernah memakai kembali (reuse) plastik yang sudah kamu
gunakan?
c. Apa pengaruh penggunaan plastik secara berlebihan?
d. Bagaimana cara memanfaatkan plastik supaya tidak mencemari lingkungan?
2. Peserta didik dapat melakukan brainstorming secara kelompok dan mendiskusikan hasil
pembahasan secara bersama.
3. Peserta didik diberi penjelasan mengenai bahaya sampah plastik terhadap lingkungan.

35

⮚ Materi:
a. Pengertian Teks Deskripsi
Teks deskripsi adalah teks yang berisi penggambaran suatu objek, tempat, atau
peristiwa tertentu secara jelas dan terperinci sehingga pembaca seolah-olah melihat
dan merasakan sendiri apa yang dideskripsikan oleh penulis. Teks deskripsi bertujuan
untuk menggambarkan atau melukiskan objek/suasana/perasaan secara rinci dan
konkret sehingga pembaca seakan-akan melihat, mendengar, atau mengalami apa
yang dideskripsikan.
b. Ciri-Ciri Teks Deskripsi
Teks deskripsi dibuat untuk mendeskripsikan sebuah objek tertentu baik orang,
tempat, atau benda. Adapun ciri-ciri teks deskripsi adalah sebagai berikut.
a) Menggambarkan atau melukiskan sesuatu.
b) Melibatkan kesan indra (penglihatan, pendengaran, penciuman, peraba, dan
perasa) sehingga gambaran objek menjadi jelas.
c) Membuat pembaca atau pendengar merasakan sendiri atau mengalami sendiri
objek yang diamati penulis.
d) Menjelaskan ciri-ciri objek secara terperinci, seperti warna, ukuran, bentuk, dan
keadaan suatu objek.
c. Jenis-Jenis Teks Deskripsi
1) Teks Deskripsi Tempat (Spasial)
Teks Deskripsi tempat (spasial) adalah teks yang mendeskripsikan ruang atau
tempat berlangsungnya suatu peristiwa. Pendeskripsian melihat dari berbagai
segi agar ruang tersebut agar tergambar dengan jelas dalam pikiran dan
perasaan pembaca.
2) Teks Deskripsi Benda (Objek)
Teks deskripsi benda adalah teks yang melukiskan benda yang dilihat oleh
penulis. Pendeskripsian harus dilihat dari berbagai segi agar benda tersebut
agar tergambar dengan jelas dalam pikiran dan perasaan pembaca.
3) Teks Deskripsi Waktu
Teks deskripsi waktu menggambarkan urutan waktu. Berdasarkan gambaran
tersebut pembaca akan tahu urutan kejadian yang berhubungan dengan urutan
waktu.
4) Teks Deskripsi Orang
Pendeskripsian orang menceritakan orang tersebut secara terperinci.

36

Mendeskripsikan orang dapat dilakukan melalui berbagai cara, yaitu dengan
memilih aspek yang akan dideskripsikan, seperti bentuk wajah, tinggi badan ,
rambut, warna kulit, dan suaranya.

⮚ Tugas : *Tugas ini sebagai asesmen formatif
Peserta didik membuat peta konsep tentang proyek yang akan dibuat

C. Pertemuan ke-3

⮚ Persiapan:
1. Guru memeriksa peta konsep yang telah dibuat peserta didik
2. Guru memberikan umpan balik dari peta konsep yang sudah dibuat

⮚ Pelaksanaan:
1. Guru menjelaskan materi tentang struktur teks deskripsi.
2. Guru dan peserta didik melakukan tanya jawab tentang struktur teks deskripsi.
3. Guru meminta peserta didik untuk mengembangkan peta konsep yang telah dibuat
menjadi kerangka proyek

⮚ Materi: Struktur Teks Deskripsi

⮚ Tugas: Peserta didik mengembangkan peta konsep yang telah dibuat menjadi
kerangka proyek

D. Pertemuan ke-4
⮚ Persiapan:
1. Guru meminta peserta didik untuk menyiapkan kerangka yang telah dibuat.
2. Guru membuat lembar observasi.
⮚ Pelaksanaan:
Peserta didik melanjutkan pembuatan kerangka proyek
⮚ Tugas: Peserta didik mengembangkan peta konsep yang telah dibuat menjadi
kerangka proyek

E. Pertemuan ke-5
⮚ Persiapan:
1. Guru meminta peserta didik menyiapkan kerangka akhir yang telah dibuat.
2. Guru menyiapkan lembar penilaian.
⮚ Pelaksanaan:

37

1. Guru meminta peserta didik untuk mempresentasikan kerangka yang telah dibuat.
2. Guru memberikan penilaian dan umpan balik dari kerangka yang telah dibuat.
⮚ Tugas: Peserta didik mempresentasikan kerangka akhir yang telah dibuat.

F. Pertemuan ke-6, 7, dan 8
⮚ Peserta didik mengembangkan kerangka yang telah dipresentasikan menjadi naskah
⮚ Peserta didik memulai membuat vlog
⮚ Peserta didik mempresentasikan proyek yang telah dibuat

8. Asesmen
⮚ Asesmen diagnostik: kuis (pemahaman dalam bentuk pre-test)
⮚ Asesmen formatif: membuat peta konsep berdasarkan topik yang dipilih
⮚ Asesmen sumatif: Unjuk karya kebolehan vlog

9. Pengayaan dan remedial
Materi pengayaan diperuntukkan bagi peserta didik. Peserta didik akan mengembangkan konsep
yang sudah dibuat. Materi remidi diperuntukkan bagi peserta didik. Peserta didik akan
memperbaiki konsep yang telah dibuat. Instruksi yang diberikan terkait proyek membuat
presentasi serupa dengan instruksi untuk peserta didik tipikal.
1. Peserta didik diarahkan untuk merevisi konsep yang telah dibuat berdasarkan saran dan
masukan dari guru.
2. Peserta didik menggali informasi dengan memanfaatkan sumber-sumber rujukan cetak di
perpustakaan sekolah atau sumber-sumber rujukan elektronik di internet. Namun, sumber-
sumber rujukan yang menjadi acuan harus kredibel (dapat dipercaya). Guru mengajarkan dan
memberikan contoh mengenai sumber-sumber rujukan yang kredibel.
3. Setiap anggota kelompok diminta menuliskan informasi-informasi atau ide-ide penting yang
mereka temukan secara mandiri terlebih dahulu. Peserta didik kemudian akan menyampaikan
atau mempresentasikan temuan atau ide tersebut dengan anggota kelompok yang lain.
4. Peserta didik kemudian mendiskusikan perbaikan konsep dari berbagai informasi dan ide yang
masuk sehingga mencapai kesepakatan tentang bentuk konsep yang akan dipresentasikan.
Setiap peserta didik memberikan kontribusi dalam proses pencarian informasi maupun
proses pengerjaan karya tersebut.

38

10. Refleksi peserta didik dan guru
⮚ Sebelum kegiatan:
1. Apakah saya sudah memahami teks deskripsi?
2. Apakah memelajari teks deskripsi itu penting?
3. Hal apa saja yang dapat dideskripsikan?
⮚ Sesudah kegiatan:
1. Apa yang kamu pelajari setelah melakukan kegiatan ini?
2. Apa kegiatan ini dapat membantu kita dalam mendeskripsikan suatu objek?
3. Bagaimana cara mendeskripsikan suatu objek yang dikaitkan dengan vlog?

C. Lampiran

1. Lembar Kerja Peserta Didik
A. Lembar Kerja Peserta Didik 1
Buatlah peta konsep sesuai topik yang kelompok kalian pilih! Masukkan data-data yang
kalian peroleh dari referensi yang didapatkan!
B. Lembar Kerja Peserta Didik 2
Buatlah draf berdasarkan peta konsep yang sudah kalian buat! Sesuai dengan template yang
sudah disediakan.
Nama Kelompok:
Kelas:
Judul Proyek:
Struktur Teks
Identifikasi

Deskripsi Bagian

Simpulan

Referensi:

39

Bahan Referensi Peserta Didik dan Guru
- Kadariyah, Neneng. 2017. Modul 1 Indahnya Negeriku Bahasa Indonesia Paket B Setara

SMP/MTs. Jakarta: Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan Ditjen Pendidikan Anak
Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat-Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Diakses
melalui https://emodul.kemdikbud.go.id/B-BId1/mobile/index.html
- Santoso., Apriyanto Dwi, dkk. 2020. PR Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas VII
Semester 1. Yogyakarta. Intan Pariwara.
- Subarna, Rakhma., Sofie Dewayani., dan Cicilia Erni Setyowati. 2021. Bahasa Indonesia Buku
Siswa SMP Kelas VII. Jakarta: Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset, dan Teknologi
Republik Indonesia.
- Waluyo, Budi. 2018. Bahasa dan Sastra Indonesia 1 untuk Kelas VII SMP dan MTs.
Solo: Tiga Serangkai

2. Glosarium
⮚ Asesmen adalah kegiatan mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasi data atau
informasi tentang peserta didik dan lingkungannya untuk memperoleh gambaran tentang
kondisi individu dan lingkungannya sebagai bahan untuk memahami individu dan
pengembangan program layanan bimbingan dan konseling yang sesuai dengan kebutuhan
⮚ Draf adalah rancangan atau konsep.
⮚ Proyek adalah rencana pekerjaan dengan sasaran khusus (pengairan, pembangkit tenaga
listrik, dan sebagainya) dan dengan saat penyelesaian yang tegas
⮚ Vlog adalah blog yang isinya berupa video.

3. Daftar Pustaka
Kadariyah, Neneng. 2017. Modul 1 Indahnya Negeriku Bahasa Indonesia Paket B Setara SMP/MTs.
Jakarta: Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini
dan Pendidikan Masyarakat-Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Diakses melalui
https://emodul.kemdikbud.go.id/B-BId1/mobile/index.html
Santoso., Apriyanto Dwi, dkk. 2020. PR Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas VII Semester 1.
Yogyakarta: Intan Pariwara.
Subarna, Rakhma., Sofie Dewayani., dan Cicilia Erni Setyowati. 2021. Bahasa Indonesia Buku
Siswa SMP Kelas VII. Jakarta: Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset, dan Teknologi
Republik Indonesia.

40

Waluyo, Budi. 2018. Bahasa dan Sastra Indonesia 1 untuk Kelas VII SMP dan MTs. Solo: Tiga
Serangkai.
“Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah
dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu.”
(1 Korintus 3 : 16)

41

MATEMATIKA

42

MODUL PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR
PANCASILA DAN NILAI-NILAI RAISE PPPK PETRA

Oleh:
1. Octaviana Ayu Harini. S. Pd., Matematika, SMP Kristen Petra Acitya
2. Maria Ceacilia Angela. S. Si., Matematika, SMP Kristen Petra Acitya
3. Hendra Adi Bagas Pamungkas. S. Pd., Matematika, SMP Kristen Petra Acitya
4. Stefani Dwiana Putri. S. Pd., Matematika, SMP Kristen Petra Acitya

A. Informasi Umum

1. Sarana dan Prasarana
e-module, kertas, alat tulis, kalkulator, internet, laptop/gadget

2. Target Peserta Didik
Reguler (tidak ada kesulitan dalam memahami materi ajar)

3. Tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
“Bangunlah Jiwa dan Raganya”

4. Topik Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
“Kesejahteraan diriku: dari saya dan untuk saya”

B. Komponen Inti

1. Deskrispsi Projek
Pelajar Indonesia dituntut bukan hanya baik dalam kegiatan intrakulikuler dan ekstrakuliker,
namun, seiring dengan perjalanan pendidikannnya, peserta didik juga diharapkan dapat
membangun karakter dan mengembangkan nilai-nilai Pancasila, serta menintegrasikannya dalam
setiap kegiatan yang mereka lakukan.
Tema yang diangkat dalam projek merupakan salah satu dari tujuh tema yang dirumuskan dalam
Naskah Profil Pelajar Pancasila yaitu “Bangunlah Jiwa dan Raganya” dengan topik
“Kesejahteraan diriku: dari saya dan untuk saya”. Projek ini dibuat agar dapat membentuk peserta
didik dengan karakter Pancasila dan ketahanan diri yang kuat sesuai dengan keseimbangan olah
rasa, olah pikir, olah raga dan olah karsa yang dicetuskan oleh Ki Hadjar Dewantara

2. Dimensi Profil Pelajar Pancasila dan integrasi nilai-nilai RAISE
a. Dimensi Profil Pelajar Pancasila
1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia
2. Mandiri
43

b. Integrasi nilai-nilai RAISE
Respect dan Internalize

3. Sub elemen Profil Pelajar Pancasila dan nilai-nilai RAISE
a. Sub elemen Profil Pelajar Pancasila
1. Merawat diri secara fisik, mental dan spiritual
2. Berempati kepada orang lain
3. Mengembangkan refleksi diri
4. Regulasi emosi

b. Sub elemen nilai-nilai RAISE

1. Respect : Relationship

2. Internalize : Internal cohesion

Tabel Dimensi dan Sub elemen Profil Pelajar Pancasila

Dimensi Profil Sub elemen Tingkat pencapaian Aktivitas terkait
Pelajar Pancasila Merawat diri secara Fase D (SMP) 1,2,3,4,5,6,7,8,9
fisik, mental, dan
Beriman, spiritual Mengidentifikasi 2,6,14,18,19,20
bertakwa pentingnya menjaga 3,10,11,12,13,14,15,16,17
kepada TYME, Berempati kepada keseimbangan kesehatan
dan berakhlah orang lain jasmani, mental dan rohani
mulia serta berupaya
menyeimbangkan aktivitas
Mengembangkan fisik, sosial, dan ibadah
refleksi diri
Memahami perasaan dan
Mandiri sudut pandang orang dan/
atau kelompok lain yang
tidak pernah dikenalnya

Memonitor kemajuan
belajar yang dicapai serta
memprediksi tantangan
pribadi dan akademik yang
akan muncul berlandaskan
pada pengalamannya untuk
mempertimbangkan
strategi belajar yang sesuai.

44

Regulasi emosi Memahami dan 10,11,12,13,14,15,16,17
memprediksi konsekuensi
dari emosi dan
pengekspresiannya dan
menyusun langkah-langkah
untuk mengelola emosinya
dalam pelaksanaan belajar
dan berinteraksi dengan
orang lain.

4. Tujuan Projek
Pada akhir projek ini, peserta didik diharapkan dapat mengerti tentang dirinya sendiri, mencintai
dirinya sendiri, mengerti semua emosi yang dia rasakan dan peduli terhadap kesehatannya baik
kesehatan mental maupun kesehatan fisiknya. Peserta didik juga diharapkan dapat mencari
berbagai kegiatan lain yang dapat membantu mereka dalam menjaga kesejahteraan dirinya serta
mengajak orang lain untuk menyadari dan menjaga kesehatan mental mereka.

5. Alur Kegiatan Projek
Adapun alur kegiatan projeknya secara umum adalah sebagai berikut:

Pengenalan • Pengenalan macam-macam bilangan
• Pengenalan operasi hitung bilangan
• Eksplorasi berbagai penerapan bilangan dan operasi hitungnya dengan penayangan video tentang kandungan nutrisi dalam makanan

Kontekstualisasi • Peserta didik menghitung jumlah nutrisi dan kalori harian yang diperlukannya melalui BMR

• Peserta didik mencatat berat badan dan tinggi badan dari setiap anggota keluarga serta menghitung BMR dan menentukan status
gizi anggota keluarganya

• Peserta didik diminta menuliskan nama menu makanan yang dimasak (pada mata pelajaran food technology) dan mengidentifikasi
kandungan nutrisinya melalui berbagai referensi yang ditemukan di internet --> Assesmen Formatif

• Membuat video vlog dengan judul
• Simulasi unjuk kebolehan hasil karya --> Assesmen Formatif
Aksi

• Assesmen sumatif unjuk kerja hasil karya
• Peserta didik bersama guru melakukan evaluasi dan refleksi dari aksi nyata yang dilakukan

Refleksi

•Mampu menerapkan operasi hitung bilangan pada kehidupan sehari-hari
Tindak Lanjut

45

6. Pertanyaan Pemantik
1. Apa saja penerapan bilangan yang kamu ketahui dalam kehidupan sehari-hari?
2. Jelaskan bagaimana menerapkan operasi hitung bilangan dalam menghitung jumlah nutrisi
dan kalori harian?
3. Prediksikan apa yang akan terjadi jika jumlah nutrisi dan kalori harian seseorang tidak
tercukupi?

7. Pelaksanaan Projek
A. Pertemuan ke-1
➢ Persiapan :
1. Guru melakukan assesmen diagnostik terlebih dahulu
2. Guru menyediakan slide presentasi mengenai macam-macam dan operasi bilangan
bulat
3. Guru sudah mempelajari penerapan bilangan bulat dalam kehidupan sehari-hari
➢ Pelaksanaan:
1. Guru dapat memberikan beberapa pertanyaan berupa:
a. Apa saja jenis bilangan bulat?
b. Apa saja penerapan bilangan bulat yang kamu ketahui dalam kehidupan sehari-
hari?
2. Peserta didik dapat melakukan brainstorming secara kelompok dan mendiskusikan hasil
pembahasan secara bersama.
➢ Materi :
A. Pengertian Bilangan Bulat
Bilangan bulat adalah bilangan bukan pecahan yang terdiri dari bilangan :
• Bulat positif = {1, 2, 3, 4, 5, … }
• Nol = {0}
• Bulat Negatif = {… , −5, −4, −3, −2, −1}

Sehingga, himpunan Bilangan Bulat = { … , −4, −3, −2, −1, 0, 1, 2, 3, 4, … }

B. Menentukan Letak Bilangan Bulat pada Garis Bilangan
Bilangan bulat juga bisa digambarkan pada garis bilangan sebagai berikut:

46


Click to View FlipBook Version