The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Laporan Hasil Pembinaan Supervisi dan Penilaian Kinerja KPPN Semester II - 2021

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by backupzi.kanwilbanten, 2022-02-01 10:29:01

LHPS Semester II 2021

Laporan Hasil Pembinaan Supervisi dan Penilaian Kinerja KPPN Semester II - 2021

Keywords: LHPS

PROVINSI BANTEN

LAPORAN HASIL
PEMBINAAN SUPERVISI
DAN PENILAIAN KINERJA
KPPN

LINGKUP KANWIL DJPB
PROVINSI BANTEN

SEMESTER II

2021

“ DJPb harus mampu membangun
reformasi jilid kedua yang dibangun
atas reformasi jilid pertama,

dengan berfokus pada kemampuan

anali�s kbeabikijadkaarni s“isi data maupun
analisa

(Sri Mulyani Indrawa�, Menteri Keuangan Republik
Indonesia)

“ Melalui inisia�f RCE, telah dihasil-
kan sinergi dan kolaborasi antar
unit Kementerian Keuangan di
daerah untuk pengawalan pelak-
sanaan APBN demi peningkatan
pertumbuhan ekonomi dan kese-
jahteraan masyarakat sehingga
esensi Kemenkeu Satu Kemenkeu
Terpercaya dapat terus dibangun
melalui berbagai sinergi

(Hadiyanto, Direktur Jenderal Perbendaharaan
Kementerian Keuangan)

LHPS i KANWIL DJPB
SEMESTER II TAHUN 2021 PROVINSI BANTEN

PERNYATAAN
TANGGUNG JAWAB

Kami yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Ade Rohman

NIP : 19620711 198210 1 001

Jabatan : Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Banten

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Hasil Pembinaan dan Supervisi KPPN Lingkup
Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Banten Semester II Tahun 2021
sebagaimana terlampir adalah tanggung jawab kami .

Laporan Hasil Pembinaan dan Supervisi KPPN ini merupakan rekapitulasi hasil pembinaan
dan supervisi dan penilaian kinerja pada KPPN Serang, KPPN Tangerang dan KPPN
Rangkasbitung, berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-
24/PB/2019 tanggal 29 November 2019 tentang Pedoman Pembinaan dan Supervisi
Pelaksanaan Tugas Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara, yang disusun oleh Tim
Pembina Pembinaan dan Supervisi KPPN Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan
Provinsi Banten.

Serang, 28 Januari 2021

Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi
Banten

LHPS Ade Rohman KANWIL DJPB
SEMESTER II TAHUN 2021 PROVINSI BANTEN
ii

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatu KATA
Salam DJPb HAnDAL PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat-Nya sehingga Laporan Hasil
Pembinaan dan Supervisi Pelaksanaan Tugas Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara Lingkup Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi
Banten Semester II Tahun 2021 dapat diselesaikan dengan
baik dan tepat waktu.
Dalam situasi pandemi Covid-19 yang mulai menurun,
Ditjen Perbendaharaan selaku pengelola keuangan
negara tetap menyelenggarakan layanan kepada para
pemangku kepen�ngan dengan menerapkan layanan
secara daring dan tatap muka terbatas dengan protokal
kesehatan yang ketat. Pelaksanaan layanan tersebut �dak
terlepas dari komitmen dan semangat DJPb dalam
mewujudkan misi dam misinya yaitu “Menjadi Pengelola
Perbendaharaan Negara yang Unggul di Tingkat Dunia”.
Sejalan dengan perubahan proses bisnis dan
perkembangan teknologi DJPb juga telah memperbarui
jargon yang menjadi semangat, spirit, dan mo�vasi bagi
Insan Perbendaharaan dalam melaksanakan tugasnya.
Jargon tersebut adalah HAnDAL yang berar� Harmonis,
Amanah, Digital, Akuntabel, dan Loyal
Laporan ini disusun berdasarkan hasil pembinaan dan
supervisi pelaksanaan tugas KPPN lingkup Kanwil
Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Banten
pada semester II tahun 2021 sesuai Peraturan Direktur
Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-24/PB/2019.
Laporan ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan
dan evaluasi dalam meningkatkan kinerja KPPN serta
Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi
Banten.
Tak lupa kami menyampaikan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah terlibat dalam memberikan
kontribusi dalam penyusunan laporan ini, baik dari Kanwil
Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Banten
sendiri maupun KPPN dalam wilayah kerja Kanwil DJPb
Provinsi Banten. Saran dan masukan dari berbagai pihak
sangat diharapkan agar pelaksanaan dan laporan hasil
pembinaan dan supervisi ini dapat lebih baik lagi di masa
mendatang.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatu

Kepala Kanwil Ditjen
Perbendaharaan Provinsi Banten

Ade Rohman iii KANWIL DJPB
PROVINSI BANTEN
LHPS
SEMESTER II TAHUN 2021

DASHBOARD

LHPS iv KANWIL DJPB
SEMESTER II TAHUN 2021 PROVINSI BANTEN

NIlai NKO Semester II 2021

KPPN SERANG KPPN TANGERANG KPPN
RANGKASBITUNG
NILAI NKO NILAI NKO
NILAI NKO
108,54 108,70
108,14

Hasil Survey Kepuasan Pegawai Semester II-2021

SERANG TANGERANG RANGKASBITUNG

INDEKS KEPUASAN INDEKS KEPUASAN INDEKS KEPUASAN
PEGAWAI PEGAWAI PEGAWAI

97,72% 99,26% 98,70%

Hasil Survey Kepuasan Pengguna Layanan

SERANG TANGERANG RANGKASBITUNG
IKM IKM
IKM
4,78 4,98
4,76

LHPS v KANWIL DJPB
SEMESTER II TAHUN 2021 PROVINSI BANTEN

RINGKASAN Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi
EKSEKUTIF Banten telah melaksanakan kegiatan pembinaan dan
supervisi KPPN semester II-2021 sesuai dengan Peraturan
LHPS Direktur Jenderal Perbendaharaan nomor PER-24/PB/2019
SEMESTER II TAHUN 2021 tentang Pedoman Pembinaan dan Supervisi Pelaksanaan
Tugas Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara.
Pembinaan adalah usaha, �ndakan, dan kegiatan untuk
mengarahkan dan memas�kan pelaksanaan tugas KPPN
yang selaras dengan visi dan misi Ditjen Perbendaharaan.
Supervisi adalah usaha, �ndakan, dan kegiatan untuk
menjamin pelaksanaan tugas KPPN berjalan sesuai
ketentuan yang berlaku

Kegiatan pembinaan dan supervisi KPPN semester
II-2021 dilaksanakan dengan 2 metode yaitu on desk dan on
the spot. Kegiatan pembinaan secara on desk dilaksanakan
sepanjang semester II-2021 melalui monitoring pelaksanaan
tugas KPPN melalui aplikasi antara lain OMSPAN, Nadine,
Dashboard MPN, SPRINT, dan aplikasi pendukung lainnya.
Sedangkan kegiatan supervisi secara on the spot
dilaksanakan melalui kegiatan observasi langsung ke KPPN
pada tanggal 2-19 Nopember 2021 .

Hasil penilaian kinerja KPPN wilayah kerja Kanwil DJPb
Banten pada semester II-2021 nilai rata-rata yang diperoleh
KPPN adalah 9,2. KPPN Tangerang memperoleh nilai
terbesar yaitu 9,53 diiku� KPPN Rangkasbitung dengan nilai
9.06 dan terakhir KPPN Serang dengan nilai 9,01.

Permasalahan yang ditemukan selama pembinaan
dan supervisi semester II tahun 2021 banyak ditemukan
pada unsur Pelayanan Perbendaharaan Negara dan Tata
Kelola Internal. Permasalahan keterlambatan penyampaian
data kontrak masih menjadi permasalahan yang ditemukan
di semua KPPN pada se�ap periode pembinaan. Selain itu
dalam pengelolaan keuangan masih ditemukan dokumen
atau buk� pengeluaran yang belum lengkap.

Permasalahan lain yang ditemukan adalah belum
op�malnya penggunaan Kartu Kredit Pemerintah di seluruh
KPPN lingkup Kanwil DJPb Provinsi Banten. Berdasarkan hasil
pemantauan penilaian IKPA pada aplikasi OMSPAN, nilai
IKPA satuan kerja pada KPPN Serang mendapat nilai yang
paling rendah dibandingkan nilai IKPA satker pada KPPN
Tangerang dan Rangkasbitung.

Kedua permasalahan telah dikaji lebih untuk
mengetahui akar permasalahannya. Berdasarkan hasil kajian
tersebut diperoleh beberapa rekomendasi dalam rangka
meningkatkan penggunaan Kartu Kredit Pemerintah dan
nilai capaian IKPA pada satuan kerja. Rekomendasi tersebut
antara lain KPPN agar meningkatkan komunikasi dan
kordinasi dengan satker dengan menggunakan berbagai
media komunikasi agar penggunaan Kartu Kredit Pemerintah
dan capaian IKPA �ngkat KPPN dapat lebih op�mal.

vi KANWIL DJPB
PROVINSI BANTEN

PERNYATAAN TANGGUNGJAWAB ......................................................................................ii DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................................iii
RINGKASAN EKSEKUTIF ........................................................................................................vi
DAFTAR ISI ...............................................................................................................................vii
DAFTAR TABEL ........................................................................................................................viii
DAFTAR GRAFIK ......................................................................................................................ix
I PENDAHULUAN ..................................................................................................................1

A. Latar Belakang ..........................................................................................................2
B. Tujuan Pembinaan dan Supervisi ........................................................................8
C. Kerangka Kerja Pembinaan dan Supervisi ........................................................9
D. Ruang Lingkup Pembinaan dan Supervisi ...........................................................9
E. Metode Pembinaan dan Supervisi .......................................................................10
F. Waktu Pelaksanaan Pembinaan dan Supervisi...................................................10
G. Tim Pembinaan dan Supervisi................................................................................11
H. Sistematika Laporan Hasil Pembinaan dan Supervisi .......................................14
I. Dasar Hukum ............................................................................................................15
J. Profil dan Struktur Organisasi Kanwil DJPb Prov. BAnten................................16

II UNSUR PEMBINAAN DAN SUPERVISI ........................................................................20

A. Efektivitas dan Akuntabilitas Pelaksanaan APBN ..............................................21
B. Pengelolaan Perbendaharaan Negara ................................................................25
C. Representasi Kementerian Keuangan di Daerah ..............................................38
D. Tugas Khusus Perbendaharaan Lainnya (Special Mission) ............................42
E. Tata Kelola Internal .................................................................................................45
F. Inovasi dan Prestasi .................................................................................................77

III PEMBINAAN DAN SUPERVISI KPPN ............................................................................81

A. Pelaksanaan Pembinaan KPPN ............................................................................82
B. Pelaksanaan Supervisi KPPN ............................................................................84
C. Hasil Pembinaan dan Supervisi KPPN ................................................................97
D. Permasalahan ..........................................................................................................144

IV ANALISA HASIL PEMBINAAN DAN SUPERVISI KPPN .............................................146

A. Permasalahan I : Kurang Optimalnya Implementasi Kartu Kredit Pemerintah pada
Satuan Kerja KPPN Lingkup Kanwil DJPb Provinsi Banten .............................147

B Permasalahan II: Kurang Optimalnya Capaian IKPA Satuan Kerja Tingkat KPPN
Serang .........................................................................................................................156

V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ............................................................................166

A. Kesimpulan ................................................................................................................167
B Rekomendasi ............................................................................................................172
DAFTAR PERATURAN

LAMPIRAN

LHPS vii KANWIL DJPB
SEMESTER II TAHUN 2021 PROVINSI BANTEN

Tabel 3.1 Kegiatan Asistensi, Bimbingan Teknis, dan Sosialisasi...............................82 DAFTAR TABEL
Tabel 3.2 Kegiatan Pembinaan Komptensi Satker ........................................................98
Tabel 3.3 Nilai IKPA Tingkat KPPN...................................................................................99
Tabel 3.4 Realisasi GU KKP dan GU Tunai TA 2021....................................................101
Tabel 3.5 Nilai Deviasi KPPN .............................................................................................102
Tabel 3.6 Daftar Keterlambatan Data Kontrak..................................................................104
Tabel 3.7 Permasalahan dan Rekomendasi Keterlambatan Data Kontrak ................105
Tabel 3.8 Daftar Penyampaian Laporan Saldo Rekening ..............................................106
Tabel 3.9 Retur SP2D Semester II-2021 ...........................................................................108
Tabel 3.10 Data Monev Kepatuhan Bank TW III-2021 ....................................................109
Tabel 3.11 Nilai UKABUN D Tahun 2020 .........................................................................110
Tabel 3.12 Kegiatan FGD Keuangan Negara ...................................................................114
Tabel 3.13 Penyaluran DAK FISIK per Kabupaten/kota ................................................115
Tabel 3.14 Rekapitulasi Penyaluran Dana Desa s.d. Semester II-2021 ......................115
Tabel 3.15 Kendala Penyaluran DAK Fisik 2021 .............................................................117
Tabel 3.16 Kendala Penyaluran Dana Desa 2021 ...........................................................118
Tabel 3.17 Kendala Penyaluran BOS 2021 ......................................................................119
Tabel 3.18 Kegiatan Pembinaan Kepatuhan Kewajiban Perpajakan ...........................120
Tabel 3.19 Permasalahan dan Rekomendasi MP PNBP ................................................121
Tabel 3.20 Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Satker BLU ...........................................125
Tabel 3.21 Permasalahan Penyaluran Pembiayaan Umi ...............................................129
Tabel 3.22 Nilai NKO Semeste II-2021 .............................................................................130
Tabel 3.23 Pelaksanaan SMM ISO pada KPPN .............................................................131
Tabel 3.24 Mutasi internal pada KPPN Semester II-2021 ..............................................132
Tabel 3.25 Hasil Survey Kepuasan Pegawai Semester II-2021 ...................................140
Tabel 3.26 Hasil Survey Kepuasan Pengguna Layanan Semester II-2021..................141
Tabel 3.27 Inovasi KPPN Semester II-2021 ......................................................................143
Tabel 4.1 Realisasi GU KKP dan GU Tunai ....................................................................149
Tabel 4.2 Matrik Analisa Fish Bone Realisasi UP-KKP .................................................154
Tabel 4.3 Pembobotan Indikator IKPA .............................................................................157
Tabel 4.4 Capaian IKPA Tingkat KPPN .........................................................................158
Tabel 4.5 Nilai Indikator IKPA Tingkat KPPN .................................................................158
Tabel 4.6 Matriks Strategi Peningkatan Capaian IKPA KPPN Serang ......................162

LHPS viii KANWIL DJPB
SEMESTER II TAHUN 2021 PROVINSI BANTEN

Grafik 3.1 Nilai IKPA Tingkat KPPN ...............................................................................99
Grafik 3.2 Realisasi GU KKP dan GU Tunai ................................................................101
Grafik 3.3 Nilai Deviasi KPPN ........................................................................................103
Grafik 3.4 Keterlambatan Data Kontrak ........................................................................104
Grafik 3.5 Retur SP2D Semester II-2021 .......................................................................108
Grafik 3.6 Nilai UKABUN D Tahun 2019 .......................................................................110
Grafik 3.7 Penyaluran DAK FISIK per Kabupaten/kota ..............................................115
Grafik 3.8 Realisasi Dana Desa s.d. Semester II-2021 ..............................................116
Grafik 3.9 Nilai NKO Semester II-2021 .........................................................................130
Grafik 3.10 Hasil Survey Kepuasan Pegawai Semester II-2021 ...............................140
Grafik 3.11 Hasil Survey Kepuasan Pengguna Layanan Semester II-2021 ...........142
Grafik 4.1 Realisasi GU KKP dan GU Tunai ...............................................................150

DAFTAR GRAFIK

LHPS ix KANWIL DJPB
SEMESTER II TAHUN 2021 PROVINSI BANTEN

BAB I
PENDAHULUAN

PAKAIAN ADAT

SUKU BADUY

Pakaian adat Baduy terdiri dari �ga bagian utama yakni ikat kepala,

baju dan kain sarung atau celana Komprang.
Selain warna hitam yang mendominasi, Baduy Luar memiliki warna khas lain
yakni biru tua mo�f ba�k. Warna biru ini biasanya terdapat pada ikat kepala
atau sarung yang dikenakan oleh kaum perempuan. Warga Baduy Luar juga
menggunakan ikat kepala atau Lomar. Ikat kepala ini menjadi ciri khas yang
dikenakan dalam keseharian oleh kaum laki-laki Baduy Luar. Sedangkan,
kaum perempuan Baduy Luar menggunakan kain serupa kebaya berwarna
hitam dan menggunakan kain sarung sebagai pakaian bawahan. Kain sarung
ini dipakai di bawah lutut hingga mata kaki.
Sementara pakaian adat Baduy Dalam iden�k dengan warna pu�h. Namun,
kadang juga menggunakan pakaian berwarna hitam tanpa kancing. Serupa
dengan Baduy Luar, pakaian kaum pria Baduy Dalam juga terdiri dari �ga
bagian. Bagian itu yakni ikat kepala atau Telekung berwarna pu�h kecoklatan.
Kemudian Kutung atau Jamang Sangsang yang merupakan baju atasan
berwarna hitam atau pu�h, serta pakaian bawahan berupa sarung. Adapun
pakaian perempuan Baduy Dalam terdiri dari kemben sejenis selendang yang
digunakan untuk menutup tubuh bagian atas atau baju kaos dan Lunas atau
kain untuk menutupi tubuh bagian bawah.

LHPS 1 KANWIL DJPB
SEMESTER II TAHUN 2021 PROVINSI BANTEN

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Reformasi Birokrasi Kementerian Keuangan merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari Reformasi Nasional yang ditandai dengan diterbitkannya Undang Undang
Nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih Dan Bebas Dari
Korupsi, Kolusi, Dan Nepotisme.

Sesuai dengan road map Reformasi Birokrasi Kementerian Keuangan, sejak tahun
2002–2006 (periode I) telah dilakukan berbagai pembaharuan dalam pengelolaan
Keuangan Negara antara lain:
1. Diterbitkannya Paket UU Keuangan Negara yang terdiri dari UU No. 17 Th. 2003

Tentang Keuangan Negara, UU No. 1 Th. 2004 Tentang Perbendaharaan Negara, dan
UU No. 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab
Keuangan Negara;
2. Pemisahan fungsi penyusunan anggaran dan pelaksanaan anggaran;
3. Pembentukan Large Tax Office sebagai bagian dari modernisasi administrasi
perpajakan tahap I.

Selanjutnya pada tahun 2007 (periode II) Kementerian Keuangan melakukan
Reformasi Birokrasi secara massif yang dilaksanakan melalui 3 Pilar Utama yaitu:
1. Pilar Organisasi, antara lain melalui penajaman tugas dan fungsi, pengelompokan

tugas-tugas yang koheren, eliminasi tugas yang tumpang tindih, dan modernisasi kantor
baik di bidang perpajakan, kepabeanan dan cukai, perbendaharaan, kekayaan negara,
dan fungsi-fungsi keuangan negara lainnya.

LHPS 2 KANWIL DJPB
SEMESTER II TAHUN 2021 PROVINSI BANTEN

2. Pilar Proses bisnis, antara lain melalui penetapan dan penyempurnaan Standar
Operasi Prosedur yang memberikan kejelasan dan memuat janji layanan, dilakukannya
analisa dan evaluasi jabatan, penerapan sistem peringkat jabatan, dan pengelolaan
kinerja berbasis balance scorecard serta pembangunan berbagai sistem aplikasi e-
goverment;

3. Pilar SDM, antara lain melalui peningkatan disiplin, pembangunan assessment center,
Diklat berbasis Kompetensi, pelaksanaan merit system, penataan sumber daya
manusia, pembangunan SIMPEG, dan penerapan reward and punishment secara
konsisten.
Selanjutnya Presiden Republik Indonesia menetapkan Peraturan Presiden Nomor 81

Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025, yang ditindaklanjuti
dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 20 Tahun 2010 tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2010-2014.
Dengan adanya peraturan-peraturan tersebut, Reformasi Birokrasi Kementerian Keuangan
diintegrasikan dengan Reformasi Birokrasi Nasional yang dilakukan melalui 8 area
perubahan dan pelaksanaan monitoring dan evaluasi.

Pada periode III, Kemenkeu meluncurkan program Transformasi Kelembagaan
Kementerian Keuangan yang terdiri dari rumusan 87 inisiatif transformasi yang terbagi
dalam 5 tema yaitu tema perpajakan, tema penganggaran, tema perbendaharaan, tema
sentral, serta tema kepabeanan dan cukai. Selain itu, dirumuskan pula sembilan arah
kebijakan transformasi organisasi serta penetapan visi Kemenkeu yaitu “Menjadi
Penggerak Utama Pertumbuhan Ekonomi Indonesia yang Inklusif di Abad ke-21”.

LHPS 3 KANWIL DJPB
SEMESTER II TAHUN 2021 PROVINSI BANTEN

Selanjutnya pada periode IV Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan
(RBTK), dilakukan perubahan mendasar terhadap rumusan inisiatif strategis RBTK. Dalam
tahap ini, disusun 20 inisiatif strategis baru yang bersifat connecting the dots, yaitu fokus
pada inisiatif yang memerlukan sinergi antar unit eselon I atau K/L guna mencapai strategic
outcome Kemenkeu yaitu “Terjaganya kesinambungan fiskal melalui pendapatan negara
yang optimal, belanja negara yang efisien dan efektif, dan pengelolaan keuangan negara

yang akuntabel untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berkualitas, dan
sustainable”.

Seiring perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, Kemenkeu mulai
mengintegrasikan inisiatif transformasi ke dalam konteks yang lebih modern dengan
menerapkan aspek digitalisasi pada periode V dari program reformasi Kemenkeu. Capaian
utama Transformasi Digital yang dilaksanakan pada tahun 2019 melalui 11 inisiatif
strategis di antaranya:

LHPS 4 KANWIL DJPB
SEMESTER II TAHUN 2021 PROVINSI BANTEN

1. Piloting Activity Based Workplace (ABW) yang dilakukan di seluruh UE I yang bertujuan
untuk membangun lingkungan kerja yang lebih sesuai dengan ekosistem baru di era
Revolusi Industri 4.0.

2. Implementasi Office Automation modul Nadine (Naskah Dinas Elektronik) pada seluruh
UE I Kemenkeu

3. Pengembangan Kemenkeu Learning Center generasi 2 sesuai kebutuhan user
4. Uji coba joint profile perpajakan
5. Implementasi dan sosialisasi pemakaian Kartu Kredit Pemerintah kepada K/L
6. Uji coba implementasi teknologi integrasi dan komunikasi data di 102 pemda,

menggunakan aplikasi agen SINERGI SIKD versi 5.0.0
Selain melakukan implementasi atas 11 inisiatif tersebut, Kemenkeu melakukan

analisis gap atas kesebelas inisiatif RBTK pada tahun 2019. Dari hasil analisis tersebut,
ditetapkan 15 inisiatif strategis yang akan diimplementasikan pada tahun 2020-2024 sesuai
Keputusan Menteri Keuangan nomor KMK 125/KMK.01/2020 tentang Implementasi
Inisiatif Strategis Program RBTK.

Transformasi Kelembagaan Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) dibentuk
berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan nomor 36/KMK.01/2014 tentang Cetak Biru
Program Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan Tahun 2014-2025. Dalam
rangka pelaksanaan Cetak Biru Transformasi Kelembagaan Direktorat Jenderal
Perbendaharaan tersebut disusun mekanisme pelaksanaan Transformasi Kelembagaan

LHPS 5 KANWIL DJPB
SEMESTER II TAHUN 2021 PROVINSI BANTEN

untuk menjamin efektivitas dan pencapaian kinerja yang tertuang dalam Peraturan Direktur

Jendral Perbendaharaan Nomor PER-10/PB/2014 tentang Mekanisme Pelaksanaan

Transformasi Kelembagaan Direktorat Jenderal Perbendaharan Tahun 2014-2025.
Untuk mengawal implementasi cetak biru tersebut dibentuk Project Management

Office (PMO) di lingkungan DJPb melalui Keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan
nomor KEP-102/PB/2014 tentang Struktur Project Management Office Transformasi

Kelembagaan di Lingkungan Direktorat Jenderal Perbendaharaan. Tugas dan fungsi

utama PMO antara lain melaksanakan koordinasi seluruh unit di lingkungan Ditjen

Perbendaharaan dalam implementasi cetak biru dan melaksanakan riset-riset yang terkait
pemantauan dan pengukuran efektivitas implementasi milestone. PMO melaksanakan

koordinasi implementasi terhadap empat fungsi utama yaitu:
1. Pencairan dan Penerimaan Anggaran (Disbursement and Receipt)
2. Pengelolaan Likuiditas (Liquidity Management)
3. Akuntansi dan Pelaporan Keuangan (Accounting and Reporting)
4. Special Mission

Untuk itu visi Direktorat Jenderal Perbendaharaan juga telah disempurnakan untuk
menempatkan unit dalam konteks yang lebih luas, yaitu “Menjadi Pengelola
Perbendaharaan Negara yang Unggul di Tingkat Dunia”. Visi ini sejalan dengan visi
Kementerian Keuangan yaitu “Menjadi Penggerak Utama Ekonomi Indonesia yang
Produktif, Kompetitif, Inklusif, dan Berkeadilan di Abad ke-21”. Untuk mewujudkan visi
tersebut, Direktorat Jenderal Perbendaharaan juga menetapkan misi, yaitu:
1. Mewujudkan pengelolaan kas dan investasi yang pruden, efisien, dan optimal;
2. Mendukung kinerja pelaksanaan anggaran yang tepat waktu, efektif, dan akuntabel,
3. Mewujudkan akuntansi dan pelaporan keuangan negara yang akuntabel, transparan,

dan tepat waktu;
4. Mewujudkan tata kelola investasi pemerintah yang modern, inklusif dan berkelanjutan;
5. Mewujudkan layanan dan tata Kelola keuangan Badan Layanan Umum yang inovatif

dan modern
6. Mewujudkan tata kelola sumberdaya, proses bisnis, dan sistem teknologi informasi

perbendaharaan yang modern, efektif dan adaptif.

Selain itu, dalam rangka mewujudkan paradigma baru pelaksanaan tugas dan fungsi
di bidang perbendaharaan negara telah di tetapkan jargon di lingkungan Direktorat
Jenderal Perbendaharaan, yaitu HAnDAL yang berarti Harmonis, Amanah, Digital,
Akuntabel Loyal. Jargon tersebut merupakan perwujudan dari semangat, spirit, motivasi,
dan kekompakan untuk lebih menguatkan peran Direktorat Jenderal Perbendaharaan

LHPS 6 KANWIL DJPB
SEMESTER II TAHUN 2021 PROVINSI BANTEN

dalam kancah perekonomian nasional serta penguatan image branding dan visualisasi visi
dan misi Direktorat Jenderal Perbendaharaan kepada para pegawai lingkup Direktorat
Jenderal Perbendaharaan. Jargon HAnDAL ditetapkan berdasarkan Keputusan Direktur
Jenderal Perbendaharaan Nomor: KEP-165/PB/2021 tentang Jargon di Lingkungan
Direktorat Jenderal Perbendaharaan.

Adapun makna dari jargon tersebut adalah sebagai berikut :
1. Harmonis

Memiliki komunikasi yang baik, rasa saling percaya, dan sikap menghargai perbedaan,
untuk bersama-sama menjalankan tugas demi tercapainya visi dan misi organisasi.
2. Amanah
Menjunjung tinggi kepercayaan yang diberikan dan mampu melaksanakan tugas dengan
penuh tanggung jawab, tepat waktu, dan tepat sasaran, dengan berorientasi pada hasil
terbaik
3. Digital
Mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi dalam pelaksanaan proses bisnis, untuk
penyempurnaan layanan perbendaharaan yang unggul dan berkualitas.
4. Akuntabel
Memastikan seluruh pekerjaan dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan dapat
dipertanggungjawabkan sesuai dengan prinsip-prinsip dan peraturan yang berlaku.
5. Loyal
Memiliki tekad dan dedikasi yang tinggi terhadap organisasi, serta sanggup
mengimplementasikan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari.

Dalam rangka mengimplementasikan transformasi kelembagaan di lingkungan
Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang sejalan dengan visi, misi, dan spirit tersebut DJPb
terus melakukan perubahan sesuai dinamika tugas dan fungsi serta perkembangan IT di
bidang perbendaharaan. Salah satu perubahan yang dilakukan adalah menetapkan kembali
pedoman pembinaan dan supervisi KPPN oleh Kantor Wilayah DJPb dengan diterbitkannya
Peraturan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-24/PB/2019 tentang Pedoman

LHPS 7 KANWIL DJPB
SEMESTER II TAHUN 2021 PROVINSI BANTEN

Pembinaan dan Supervisi KPPN. Peraturan ini menggantikan KEP-261/PB./2016 tentang
Pedoman Pembinaan dan Supervisi Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara.

KEP-261/PB/2016 Implementasi Ka nwi l DJPb telah menjalankan 96 93,97 95,58 94,93
substansi ketetapan dengan baik, 92,34 93,76
UNSUR PEMBINAAN & SUPERVIS:I 95
A. Pelaksanaan Tugas Kuasa BUN terl i ha t da ri pel a pora n Ha s i l
a. Penatausahaan Pengeluaran Negara 94
b. Penatausahaan Rekening dan Pembi na a nda n Supervi s i(LHPS KPPN)
93
Pengeluaran Negara ya ng di s a mpa i katnepa twa ktu,s es ua i 92,1
c. Verifikasi dan Akuntansi
B. Pelayanan Perbendaharaan 92
a. Peningkatan Kualitas Layanan Publik
b. Indeks Kepuasan Pengguna Layanan s ta nda rya ng di teta pka ndenga nra ta- 91
C. Kinerja dan Tata Kelola
a. Kinerja Organisasi ra tani l a is bb: 90
b. Manajemen SDM
c. Manajemen Keuangan Smt II Smt I Smt II Smt I Smt II Smt I
d. TURT 2016 2017 2017 2018 2018 2019
e. Pengendalian Internal
f. Komunikasi dan Koordinasi Pimpinan Evaluasi Dinamika kebijakan & perkembangan IT bidang
g. Kepuasan Pegawai perbendaharaan berdampak pada operasional
D. Inovasi dan Prestasi kerja KPPN dan perlu diakomodir dalam 2Arahan Menteri Keuangan, Revisi
FORM perubahan pedoman pembinaan & supervisi, Pedoman
terkait penataan organisasi: Pembinaan &
1antara lain: Perlu penguatan fungsi Supervisi KPPN
analisis data dan intelligence ,
a. Sinkronisasi dengan penataaan organisasi DJPb baik di Kantor Pusat maupun
b. Implementasi SMM ISO 9001:2015; standar Kantor Ver�kalDJPb

pelayanan instansi ver�kal; sentralisasi gaji;

SPAN dan SAKTI; DAK Fisik dan Dana Desa;
Monev UMi
c. Kebutuhan Kanwil:
Pembinaan yg lebih efek�f & efisien (konten
terkini serta memperhitungkan keterbatasan
jumlah SDM, waktu, dan biaya)

Perubahan mendasar pedoman pembinaan dan supervisi KPPN yang diatur dalam
pada Per-24/PB/2019 adalah sebagai berikut:
1. Penambahan tiga komponen pembinaan yaitu komponen ;

a. Efektifitas dan Akuntabilitas Pelaksanaan APBN;
b. Representasi Kementerian Keuangan di Daerah; dan
c. Tugas Khusus Perbendaharaan Lainnya (Special Mission)
2. Selain pelaksanaan supervisi juga diberikan ruang yang lebih luas untuk kegiatan
pembinaan terhadap KPPN melalui pelaksanaan konsultasi dan fasilitasi.
3. Selain metode on the spot juga difasilitasi pembinaan dengan metode on desk.
4. Pelaporan hasil pembinaan dipersingkat dari 2 bulan menjadi 1 bulan setelah periode
pelakPsearunbaaahnapnePmebnignaataunra. n Pembinaan dan Supervisi

ASPEK KEP-261/PB/2016 PER-24/PB/2019

Komponen Pembinaan & Terdapat 3 Komponen yaitu: Disamping substansi komponen dalam KEP-
Supervi s i 1. PelaksanaantugasKuasaBUN 261/PB/2016 dipertahankan, juga ditambahkan
2. Pelayanan Perbendaharaan komponenbaru:
3. Kinerja dan Tata Kelola 1. Efek�vitas& AkuntabilitasPelaksanaanAPBN
Ditambah komponen Inovasi dan Prestasi 2. RepresentasiKementerianKeuangandi daerah
3. SpecialMission

PelaksanaanPembinaan & Lebih menonjolkan kegiatan Supervisi pelaksanaan Selain pelaksanaansupervisi , diberikan ruang yang
Supervi s i
tugas KPPN dengan melakukan monitoring dan lebih luas untuk kegiatan Pembinaan terhadapKPPN

eva l ua s i melaluipelaksanaankonsultasdi anfasilitasi

Metode Pembinaan & Supervisi Hanya on the spot dengan melakukan observasi Disampingmetode on the spot, jugadifasilitasmi etode

langsungke KPPN on desk danobservasimelaluivideo conference

WaktupelaporanPembinaan & 2 (dua) bulan setelah pelaksanaanpembinaandan 1 (satu) bulan setelah pelaksanaanpembinaan dan

Supervi s i s upervi s ibera khi r s upervi s ibera khi r

26

B. TUJUAN PEMBINAAN DAN SUPERVISI
Pembinaan dan Supervisi KPPN antara lain bertujuan untuk:

LHPS 8 KANWIL DJPB
SEMESTER II TAHUN 2021 PROVINSI BANTEN

1. Monitoring terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi KPPN yang meliputi unsur
Efektifitas dan Akuntabilitas Pelaksanaan APBN, Pelayanan Perbendaharaan,
Representasi Kementerian Keuangan di Daerah, Pelaksanaan Tugas Khusus Lainnya
(Special Mission), Tata Kelola Internal, serta Inovasi dan Prestasi.

2. Evaluasi terhadap hasil pembinaan periode sebelumnya;
3. Memberikan rekomendasi kepada KPPN atas temuan-temuan pada saat pembinaan

untuk meningkatkan layanan terhadap stakeholder;
4. Memberikan penilaian kinerja KPPN berdasarkan hasil pembinaan dan supervisi

dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik;

C. KERANGKA KERJA PEMBINAAN DAN SUPERVISI
Kerangka kerja pembinaan dan supervisi KPPN dilaksanakan dengan tahapan

sebagai berikut :
1. Koordinasi Pembinaan dan Supervisi

a. Penyusunan tim kerja pembinaan dan supervisi;
b. Penyusunan anggaran pelaksanaan pembinaan dan supervisi;
c. Pemilihan metode pelaksanaan pembinaan dan supervisi;
d. Penentuan materi pembinaan dan supervisi;
e. Pelaporan hasil pembinaan dan supervisi.
2. Pelaksanaan Pembinaan dan Supervisi
a. Periode I, untuk pelaksanaan tugas KPPN semester I;
b. Periode II, untuk pelaksanaan tugas KPPN semester II.
3. Pelaporan Pembinaan dan Supervisi
a. Paling lambat tanggal 31 Juli untuk periode I pembinaan dan supervisi; dan
b. Paling lambat tanggal 31 Januari tahun berikutnya untuk periode II pembinaan dan

supervisi.
4. Tindaklanjut Pembinaan dan Supervisi

Kanwil melakukan penyelesaian apabila dalam pembinaan dan supervisi ditemukan
pelanggaran dan/atau indikasi pelanggaran ketentuan dan menyampaikan tindak lanjut
penyelesaian tersebut kepada Sekretaris Direktorat Jenderal Perbendaharaan.

D. RUANG LINGKUP PEMBINAAN DAN SUPERVISI
Ruang lingkup pembinaan dan supervisi KPPN adalah sebagai berikut:

1. Pembinaan dan supervisi KPPN mencakup seluruh KPPN lingkup Kantor Wilayah Ditjen
Perbendaharaan Provinsi Banten, meliputi KPPN Serang, KPPN Tangerang, dan KPPN
Rangkasbitung;

LHPS 9 KANWIL DJPB
SEMESTER II TAHUN 2021 PROVINSI BANTEN

2. Periode yang menjadi objek pembinaan dan supervisi adalah pelaksanaan tugas KPPN
semester II tahun 2021;

3. Unsur-unsur pembinaan mencakup komponen Efektivitas dan Akuntabilitas
Pelaksanaan APBN, Pengelolaan Perbendaharaan Negara, Representasi Kementerian
Keuangan di Daerah, Tugas Khusus Perbendaharaan Lainnya, Tata Kelola Internal,
serta Inovasi dan Prestasi.

Komponen dan Subkomponen Pembinaan & Supervisi

INOVASI DAN PRESTASI 61 EFEKTIVITAS & AKUNTABILITAS PELAKSANAAN APBN

1. I nova s i 1. Menga wael va l ua sbi el a njadi da era h
2. Pres ta s i 2. Quality Assurance pengel ol a aAnPBN

ol ehs a tker

TATA KELOLA INTERNAL 5 2 PENGELOLAAN PERBENDAHARAAN NEGARA
1. Ki nerjaorga ni s a s i 4 3
2. Ma na jemenSDM 1. Li kui di ta skeua nga ndi da era h
3. Ma na jemenkeua nga n
4. Ta ta Us a hada nRuma hTa ngga 2. Pena ta us a ha apnengel ua ra nega ra
5. Kepa tuha nInterna l 3. Penta us a ha arnekeni ng&
6. Komuni ka sdia nkoordi na spii mpi na n
7. Peni ngka ta n kua l i ta s Pel a ya na n Publ i k peneri ma a n ega ra
4. Veri fika s i & Akunta ns i
TUGAS KHUSUS (SPECIAL MISSION)
REPRESENTASI KEMENTERIAN KEUANGAN DI DAERAH
1.Pengelolaankeuangan Badan LayananUmum
2.Menjaga ketepatan sasaranKredit Program 1. Ruang diskusiperspek�f baru Perbendaharaan
2. Penyaluran Dana Transfer ke daerah
3. Peran dalam peningkatanpenerimaannegara di

daerah
4. Penyediaan Layanan Bersama c(o-loca�on)
5. Peran dalam akuntabilitas registrasi hibah

E. METODE PEMBINAAN DAN SUPERVISI

Pembinaan dan supervisi dilaksanakan dengan menggunakan metode sebagai
berikut:

1. Metode on desk yaitu pembinaan dan supervisi yang dilakukan di lokasi Kanwil tanpa
observasi langsung ke KPPN. Kegiatan dilakukan dengan menyelenggarakan
konsultasi dan/atau fasilitasi, mengidentifikasi, memantau, memantau, mengevaluasi
dan menganalisis data dan dokumen baik dalam bentuk fisik (hard copy) maupun
elektronik (soft copy). Kegiatan dilakukan melalui media teknologi informasi yang
tersedia seperti aplikasi OM-SPAN, OM-SAKTI, SPRINT, SIKP, dan Nadine serta
media komunikasi seperti Whatsapp dan Telegram.

2. Metode on the spot yaitu pembinaan dan supervisi yang dilakukan dengan observasi
langsung ke KPPN melalui uji petik dokumen, wawancara, dan pengamatan langsung
untuk menyelenggarakan konsultasi dan/atau fasilitasi dalam rangka memberi
petunjuk, pertimbangan, pendapat dan penguatan, serta memperoleh dan memastikan
keberadaan dan kebenaran data dan dokumen.

F. WAKTU PELAKSANAAN PEMBINAAN DAN SUPERVISI

Pembinaan dan supervisi secara on desk dilaksanakan selama periode semester II
tahun 2021. Sedangkan pembinaan dan supervisi secara on the spot dilaksanakan pada
tanggal 2-19 Nopember di KPPN Tangerang, KPPN Rangkasbitung, dan KPPN Serang

LHPS 10 KANWIL DJPB
SEMESTER II TAHUN 2021 PROVINSI BANTEN

sesuai surat tugas Kepala Kantor Wilayah DJPb Provinsi Banten nomor ST-
455/WPB.11/2021 tanggal 29 Oktober 2021

Jadwal Pembinaan dan Supervisi Metode Pembinaan dan Supervisi

2 periode dalam 1 tahun, dgn pembagian waktu sbb: Pembinaan dan Supervisi Pembinaan dan Supervisi
yang dilakukan dengan di lokasi Kanwil dengan
Periode Januari - Juni Agustus - Desember caraobservasi langsung memanfaatkan dat-adata
I ke KPPN yang diterima dan/atau
on the Spot dapat diakses di Kanwil
Pelaksanaan Pembinaan Penyampaian LHPS Penilaian LHPS, Mapping KPPN, on DeskDalam rangka
dan Supervisi utk pelaksanaan Ke Kantor Pusat & Analisis Kebijakan oleh melengkapi, klarifikasi, Data yg menjadi obyek
Kantor Pusat dan/ataukonfirmasi atas Pembinaan dan Supervisi
tugas Semester berjalan data yg diperoleh pada berupa:
saaton Desk
Hardcopymelalui jasa
Dalam hal observasi pengiriman dan/atau
langsung �dak dapat
dilaksanakan, dapat so�copymelalui sarana
dilkukan dengan TIK
menyelenggarakan
video conference/vidcon

Periode Juli – Desember Februari - Juni
II

G. TIM PEMBINAAN DAN SUPERVISI KPPN
Pembinaan dan supervisi dilakukan oleh tim yang dibentuk dan ditetapkan melalui

Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Nomor
KEP-92/WPB.11/2021 tanggal 27 September 2021 tentang Perubahan Surat Keputusan
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Nomor KEP-61/WPB.11/2021
tentang Tim Pembinaan dan Supervisi KPPN Lingkup Kanwil Direktorat Jenderal
Perbendaharaan Provinsi Banten Tahun 2021. Sesuai surat keputusan tersebut, Tim
Pembinaan dan Supervisi KPPN Tahun 2021 melibatkan seluruh unit di Kanwil DJPb
Provinsi Banten dengan susunan sebagai berikut:

Susunan Tim Pembinaan dan Supervisi KPPN

Lingkup Kanwil DJPb Provinsi Banten Tahun 2021

No. Nama/NIP Jabatan Kedudukan dalam
Tim
1. Ade Rohman Kepala Kantor
Pengarah

NIP 196207111982101001

2. Budiman Kepala Bidang SKKI Ketua

NIP 196801061989121001

3. Sri Hero Priyanto Kepala Seksi SPB Kordinator Komponen

NIP 196701191988031001 Efektivitas dan

Akuntabilitas

Pelaksanaan PBN

dan Komponen

Pengelolaan

Perbendaharaan

Negara

LHPS 11 KANWIL DJPB
SEMESTER II TAHUN 2021 PROVINSI BANTEN

4. Iwan Hermawan Kepala Seksi PPA I-D Anggota

NIP 196406061985031005

5. Endang Mulyana Kepala Seksi ASPLK Anggota

NIP 197210301994031003

6. Iah Sunayah Pelaksana Seksi SPB Anggota

NIP 196506081985032001

7. Puji Wantoro Pelaksana Seksi SPB Anggota

NIP 198906302010121001

8. Dilly Agung Dwi Nugroho Pelaksana Seksi PPA I-D Anggota

NIP 199205112014111002

8. Maimoon Sary Kepala Seksi STA Koordinator

NIP 196605211996032001 Komponen

Representasi

Kemenkeu di Daerah

dan Komponen Tugas

Perbendaharaan

Lainnya

10. Widarto Susilo Kepala Seksi PPA II-C Anggota

NIP 197210051992011001

11. Catur Rini Ariyani Pelaksana Seksi PPA II-C Anggota

NIP 197801272002122001

12. Michael Orsted Satahi Pelaksana Seksi STA Anggota

NIP 199012182012101003

13. Agus Mianto Kepala Seksi KI Koordinator

NIP 196908261992011001 Komponen Tata

Kelola Internal dan

Komponen Inovasi

dan Prestasi

14. Budiyanto Kepala Subbag Anggota

NIP 197702071999031002 Kepegawaian

15. Muhammad Firdaus Kepala Subbag Penilaian Anggota

NIP 197604132002121001 Kinerja

16. Jubaidah Pelaksana Seksi KI Anggota

NIP 197210221994032001

17. Muhammad Hery Firdaus Pelaksana Seksi KI Anggota

NIP 196404301985031001

18. Surwidiyati Pelaksana Subbag Anggota

NIP 198312082003122001 Keuangan

19. Erik Romansah Pelaksana Subbag Anggota

NIP 198301312003121003 TU/RT

Pelaksanaan pembinaan dan supervisi pada semester II tahun 2021 melibatkan unsur
selain Bidang SKKI dengan tujuan agar pembinaan dapat dilaksanakan lebih
komprehensif. Hal ini karena terdapat beberapa komponen kegiatan yang melekat pada
tugas dan fungsi Bagian Umum, Bidang PPA I, Bidang PPA II, dan Bidang PAPK.

LHPS 12 KANWIL DJPB
SEMESTER II TAHUN 2021 PROVINSI BANTEN

KompetensiAnggota Tim Kerja Penguasaan atas peraturan
terkait Tugas dan Fungsi KPPN
Penguasaanataspedomanpenilaian
kantorpelayananterbaik Penguasaanmetodepeneli�an
Kemenkeu& PengelolaanKinerja kuan�ta�fdan/ataukualita�f
DJPb
Pengetahuan& Keterampilan
Integritas teknik komunikasi, konsultasi,
asistensiserta perumusan solusi
tertuang dalam Pakta permasalahanKPPN
Integritas

5 Kompetensi
Tim Kerja

10

Pelaksanaan pembinaan dan supervisi secara on the spot pada semester II-2021

dilaksanakan sesuai Surat Tugas Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan
Provinsi Banten Nomor ST-455 /WPB.11/2021 tanggal 29 Oktober 2021. Pejabat dan
pelaksana yang melaksanakan tugas tersebut adalah:

TIM PEMBINAAN DAN SUPERVISI KPPN SEMESTER II TAHUN 2021

NO NAMA/NIP PANGKAT/ JABATAN TANGGAL
GOL DALAM
TIM

KPPN Tangerang

1. Budiman Pembina Tk.I Ketua 2 November 2021
NIP196801061989121001 / IV/b

2. Sri Hero Priyanto Penata Tk.I / Koordinator I 2-5 November 2021
NIP 19670119198803101 III/d

3. Agus Mianto Penata Tk.I / Koordinator II 2-5 November 2021
NIP 19690826199201001 III/d

4. Puji Wantoro Pengatur Tk.I / Anggota 2-5 November 2021
NIP 198906302010121001 II/d

5. Iah Sunaiyah Penata Muda Anggota 2-4 November 2021
Anggota 2 November 2021
NIP 196506081985032001 Tk.I /III/b Anggota
Anggota 2 November 2021
6. Budiyanto Pembina / 3 November 2021
NIP 19770207 199903 1 002 IV/a

7. Muhammad Firdaus Penata Tk.I /
NIP 197604132002121001 III/d

8. Suranto Penata Tk.I /
NIP 197501191996031001 III/d

KPPN Rangkasbitung Pembina Tk.I Ketua 9,12 November 2021
/ IV/b
1. Budiman
NIP196801061989121001

LHPS 13 KANWIL DJPB
SEMESTER II TAHUN 2021 PROVINSI BANTEN

2. Sri Hero Priyanto Penata Tk.I / Koordinator I 9-12 November 2021
NIP 196701191988031001 III/d

3. Agus Mianto Penata Tk.I / Koordinator II 9-11 November 2021
NIP 196908261992011001 III/d

4. Puji Wantoro Pengatur Tk.I / Anggota 9-12 November 2021
NIP 198906302010121001 II/d

5. Iah Sunaiyah Penata Muda Anggota 9-11 November 2021

NIP 196506081985032001 Tk.I /III/b

6. Budiyanto Pembina / Anggota 9 November 2021
NIP 19770207 199903 1 002 IV/a

7. Muhammad Firdaus Penata Tk.I / Anggota 10 November 2021
NIP 197604132002121001 III/d

8. Suranto Penata Tk.I / Anggota 10 November 2021
NIP 197501191996031001 III/d

KPPN Serang

1. Budiman Pembina Tk.I / Ketua 16,19 November 2021
NIP196801061989121001 IV/b

2. Sri Hero Priyanto Penata Tk.I / Koordinator I 16-19 November 2021
NIP 196701191988031001 III/d

3. Agus Mianto Penata Tk.I / Koordinator II 16-19 November 2021
NIP 196908261992011001 III/d

4. Puji Wantoro Pengatur Tk.I / Anggota 16-19 November 2021
NIP 198906302010121001 II/d

5. Iah Sunaiyah Penata Muda Anggota 16-18 November 2021

NIP 19650608 198503 2 001 Tk.I /III/b

6. Budiyanto Pembina / Anggota 18 November 2021
NIP 19770207 199903 1 002 IV/a

7. Muhammad Firdaus Penata Tk.I / Anggota 17 November 2021
NIP 197604132002121001 III/d

8. Suranto Penata Tk.I / Anggota 17 November 2021
NIP 197501191996031001 III/d

H. SISTEMATIKA LAPORAN HASIL PEMBINAAN DAN SUPERVISI
Laporan Hasil Pembinaan dan Supervisi disusun dengan menggunakan sistematika

sebagai berikut :
1. Ringkasan Eksekutif

Bagian ini berisi rangkuman kegiatan serta hasil pelaksanaan pembinaan dan supervisi
secara keseluruhan.
2. BAB I Pendahuluan

LHPS 14 KANWIL DJPB
SEMESTER II TAHUN 2021 PROVINSI BANTEN

Bab ini menjelaskan latar belakang, tujuan pembinaan dan supervisi, kerangka kerja
pembinaan dan supervisi, ruang lingkup pembinaan dan supervisi, metode pembinaan
dan supervisi, tempat dan waktu pembinaan dan supervisi, tim pelaksana pembinaan
dan supervisi, sistematika laporan, dan dasar hukum pembinaan dan supervisi.
3. BAB II Unsur Pembinaan dan Supervisi
Bab ini menyajikan critical point, jenis pengujian, dan peraturan terkait unsur-unsur
pembinaan dan supervisi yang terdiri dari Efektivitas dan Akuntabilitas Pelaksanaan
APBN, Pengelolaan Perbendaharaan Negara, Representasi Kementerian Keuangan di
Daerah, Tugas Khusus Perbendaharaan Lainnya, Tata Kelola Internal, serta Inovasi dan
Prestasi.
4. BAB III Pembinaan dan Supervisi KPPN
Bab ini menjelaskan pelaksanaan pembinaan dan supervisi, hasil pembinaan dan
supervisi dan permasalahan yang ditemukan dalam pembinaan dan supervisi.
5. BAB IV Analisis Hasil Pembinaan dan Supervisi KPPN
Bab ini menguraikan analisis hasil pembinaan dan supervisi yang terdiri dari analisis
permasalahan utama dan analisis hasil penilaian kinerja
6. BAB V Kesimpulan dan Rekomendasi
Bab ini menyajikan kesimpulan dan rekomendasi atas kegiatan pembinaan dan
supervisi yang telah dilaksanakan.

I. DASAR HUKUM
Peraturan yang menjadi dasar penyelenggaraan pembinaan dan supervisi KPPN

adalah sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286).
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4355).
3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4400)
4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 234/PMK.01/2015 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kantor Kementerian Keuangan.
5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 262/PMK.01/2016 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kantor Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan.
6. Peraturan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-24/PB/2019 tentang
Pedoman Pembinaan dan Supervisi Pelaksanaan Tugas KPPN

LHPS 15 KANWIL DJPB
SEMESTER II TAHUN 2021 PROVINSI BANTEN

7. Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Nomor
KEP-61/WPB.11/2021 tentang Tim Pembinaan dan Supervisi KPPN Lingkup Kanwil
Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Banten Tahun 2021

8. Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan provinsi
Banten Nomor KEP-92/WPB.11/2021 tentang Perubahan Surat Keputusan Kepala
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Nomor KEP-61/WPB.11/2021

9. Surat Tugas Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Banten Nomor
ST-455 /WPB.11/2021 tentang Pelaksanaan Pembinaan dan Supervisi KPPN Semester
II Tahun 2021.

J. PROFIL DAN STRUKTUR ORGANISASI
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Banten mulai

beroperasi pada 1 Januari 2002, yang pada waktu itu masih bernama Kantor Wilayah X
Direktorat Jenderal Anggaran (DJA). Wilayah kerjanya meliputi Provinsi Banten,
Kabupaten Serang, Kota Cilegon, Kota Serang, Kabupaten Lebak, Kabupaten
Pandeglang, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan.

Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Banten memiliki 3 unit
kantor vertikal yang melayani mitra satuan kerja di wilayah sebagai berikut :

1. Kantor Pelayanan Perbendaharan Negara Tipe A1 Serang dengan wilayah kerja
Provinsi Banten, Kabupaten Serang, Kota Cilegon dan Kota Serang;

2. Kantor Pelayanan Perbendaharan Negara Tipe A1 Tangerang dengan wilayah kerja
Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan;

3. Kantor Pelayanan Perbendaharan Negara Tipe A2 Rangkasbitung dengan wilayah kerja
Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang.

Pagu APBN TA 2021 yang dikelola KPPN lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Perbendaharaan Provinsi Banten berdasarkan jenis belanja adalah sebagai berikut :

JENIS KPPN SERANG KPPN KPPN JUMLAH
BELANJA 1,757,340,007,000 TANGERANG RANGKASBITUNG 3,689,437,959,000

PEGAWAI 1,406,579,224,000 525,518,728,000

BARANG 2,041,355,453,000 2,004,448,458,000 198,085,550,000 4,243,889,461,000
MODAL 103,792,228,000 2,653,913,749,000
BANSOS 1,930,102,378,000 620,019,143,000
TKDD 0 12,116,750,000
JUMLAH 10,024,550,000 2,092,200,000 907,045,718,000 4,284,966,256,000
1,734,442,224,000 14,884,324,175,000
2,924,300,451,000 453,620,087,000

8,663,122,839,000 4,486,759,112,000

LHPS 16 KANWIL DJPB
SEMESTER II TAHUN 2021 PROVINSI BANTEN

PAGU APBN TAHUN 2021
(rIBUAN)

3.500.000.000
3.000.000.000
2.500.000.000
2.000.000.000
1.500.000.000
1.000.000.000

500.000.000
-

KPPN Serang KPPN Tangerang KPPN Rangkabitung
B. Pegawai B. Barang
B. Modal B. Bansos TKDD

Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Banten dikepalai
oleh seorang Kepala Kantor dan membawahi 5 Kepala Bagian/Kepala Bidang, 16
Kepala Subbagian/Kepala Seksi dan 24 Pelaksana dengan struktur dan komposisi
pegawai sebagai berikut :

Kepala Kantor Wilayah STRUKTUR ORGANISASI KANTOR WILAYAH DJPb PROV BANTEN FR
Drs. ADE ROHMAN, M.Si. (TMT JANUARI 2021)

Kepala Bagian Umum Peg ABK
45 47
NURFATONI, S.Sos .,
M.AP.

Kasubbag Kasubbag Keuangan Kasubbag Tata Usaha Kasubbag Pengelolaan
Kepegawaian Retno Yuhani, S.E. & Rumah Tangga Kinerja

Budiyanto, S.E.,M.M Suranto, S.IP . M.Firdaus , S.E.

PELAKSANA PELAKSANA PELAKSANA PELAKSANA
Sri Utami Surwidiya�, S.E. RIta Susan� Boy Kusumah W,
Fitra Irawan , A.Md. Erik Romansah , S.E, M.M.
E�k Widyarini, S.E. A.Md.
Akbar

KABID PPA I KABID PPA II KABID SKKI KABID PAPK
ASTRIYANI, S.E., M.M NUR AMALIA, S.E., BUDIMAN, S.E., M.M. Eriswan, S.E., M.M.

Ak,M.Si

Kasi PPA IA PELAKSANA Kasi PPA IIA PELAKSANA Kasi KI PELAKSANA Kasi PSAPP PELAKSANA
Ikhwan Noor H, S.E. PPA I -A Muayad, S.E.. Agus Mianto, S.E. -
Poernamasari, S.H. PPA II -A Kepatuhan Internal PSAPP
Kasi PPA IB Si� Fa�mah, S.Ap . Kasi STA M Hery Firdaus Kasi ASPLK Shinta Putri A, A.Md
Roiyadi, S.E. PPA I-B Maimoon Sari , Jubaidah Endang Mulyana,
Henie Susiana R, S.E. Kasi PPA IIB PPA II-B S.E.,Ak., M.M. ASPLK
Agus Nurwanto , S.Sos. Tri Winar� Spvr Teknik Aplikasi S.E.,M.M. Liga Puspita A, A.Md.
Kasi SPB Michael Orsted S, Kb.N
Kasi PPA IC PPA I-C Kasi PPA IIC PPA II-C Sri Hero Priyanto, S.E. A.Md. Kasi PSAPD
Luqman Wardhanu, Bobby Normansyah , Widarto S, S.E. M.S.E Catur Rini Ariyan�, Royana Dewi Triastu�, PSAP D
A.Md Spvr Proses Bisinis Bela Amalia, A.RKb.N
S.E. S.Kom. MBA Iah Sunaiyah S.E.. Ak
PPA I -D Puji Wantoro , A.Md
Kasi PPA ID Dilly Agung Dwi N,
Drs. Iwan Hermawan A.Md 1

LHPS 17 KANWIL DJPB
SEMESTER II TAHUN 2021 PROVINSI BANTEN

LHPS 18 KANWIL DJPB
SEMESTER II TAHUN 2021 PROVINSI BANTEN

LHPS 19 KANWIL DJPB
SEMESTER II TAHUN 2021 PROVINSI BANTEN

BAB II

UNSUR PEMBINAAN
DAN SUPERVISI

LHPS RUMAH ADAT
SEMESTER II TAHUN 2021 SULAH NYADA
SUKU BADUY

Bentuk rumah Sulah Nyada termasuk ke dalam rumah

alam yang ramah lingkungan. Arsiteksturnya pun terlihat
sederhana, seper� halnya dengan kehidupan dan budaya
yang mereka jalani, yakin penuh dengan kesederhaan.
Bangunan Sulah Nyada dibagi menjadi empat bagian yang
terdiri dari sosoro, tepas, ipah dan leuit. Konsep arsitektur
dasar bangunan ini terlihat jelas yakni pada ke�dakmauan
mereka merusak unsur tanah atau bisa dikatakan sangat
menjaga alam. Jadi pada bagian pondasi utama, pondasi
dipasang mengiku� bentuk struktur tanah. Contoh bila
strukturnya miring, maka pondasinya akan dipasang miring
bentuk tanah. Olehkarenanya, �ang rumah yang terbuat
dari kayu pun memiliki �nggi yang berbeda antara satu
dengan yang lainnya. Jenis kayu yang digunakan beeupa
kayu yang sangat kuat berfungsi ganda yaitu menopang
rangka lantai dan atap.

20 KANWIL DJPB

PROVINSI BANTEN

BAB II
UNSUR PEMBINAAN DAN SUPERVISI

Sesuai Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-24/PB/2019 tentang
Pedoman Pembinaan dan Supervisi Pelaksanaan Tugas Kantor Pelayanan Perbendaharaan
dan Negara, unsur pembinaan dan supervisi Kantor Pelayanan Perbendaharaan dan Negara
terdiri dari 6 (enam) komponen dan 22 (dua puluh dua) sub komponen. Masing-masing
subkomponen terdiri dari beberapa kegiatan.

Pada bab ini akan diuraikan secara singkat peraturan yang menjadi dasar pelaksanaan
dari masing-masing kegiatan tersebut. Peraturan tersebut antara lain Undang-Undang,
Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, Peraturan Menteri Keuangan dan Peraturan
Direktur Jenderal Perbendaharaan. Peraturan tersebut adalah peraturan yang berlaku pada
saat laporan ini disusun.

Komponen dan Subkomponen Pembinaan & Supervisi

INOVASI DAN PRESTASI 61 EFEKTIVITAS & AKUNTABILITAS PELAKSANAAN APBN

1. I nova s i 1. Menga wael va l ua sbi el a njadi da era h
2. Pres ta s i 2. Quality Assurance pengel ol a aAnPBN

ol ehs a tker

TATA KELOLA INTERNAL 5 2 PENGELOLAAN PERBENDAHARAAN NEGARA
1. Ki nerjaorga ni s a s i 4 3
2. Ma na jemenSDM 1. Li kui di ta skeua nga ndi da era h
3. Ma na jemenkeua nga n
4. Ta ta Us a hada nRuma hTa ngga 2. Pena ta us a ha apnengel ua ra nega ra
5. Kepa tuha nInterna l 3. Penta us a ha arnekeni ng&
6. Komuni ka sdia nkoordi na spii mpi na n
7. Peni ngka ta n kua l i ta s Pel a ya na n Publ i k peneri ma a n ega ra
4. Veri fika s i & Akunta ns i
TUGAS KHUSUS (SPECIAL MISSION)
REPRESENTASI KEMENTERIAN KEUANGAN DI DAERAH
1.Pengelolaankeuangan Badan LayananUmum
2.Menjaga ketepatan sasaranKredit Program 1. Ruang diskusiperspek�f baru Perbendaharaan
2. Penyaluran Dana Transfer ke daerah
3. Peran dalam peningkatanpenerimaannegara di

daerah
4. Penyediaan Layanan Bersama c(o-loca�on)
5. Peran dalam akuntabilitas registrasi hibah

A. EFEKTIFITAS DAN AKUNTABILITAS PELAKSANAAN APBN
1. Mengawal Evaluasi Belanja Negara di Daerah
Sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 195/PMK.05/2018 tentang Monitoring
dan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Belanja Kementerian/Lembaga, Direktorat
Jenderal Perbendaharaan memiliki kewenangan untuk melaksanakan kegiatan
monitoring dan evaluasi pelaksanaan anggaran belanja Kementerian/Lembaga.
Kewenangan tersebut dilaksanakan oleh KPPN, Kanwil DJPb, dan Direktorat
Pelaksanaan Anggaran sesuai dengan tugas dan kewenangannya masing-masing.
Monev pelaksanaan anggaran Belanja K/L dilakukan melalui rangkaian aktivitas
reviu belanja, pemantauan dan evaluasi kinerja, pembinaan dan pengendalian, serta
telaah makro. Monitoring dan evaluasi tersebut dilaksanakan untuk menjamin

LHPS 21 KANWIL DJPB
SEMESTER II TAHUN 2021 PROVINSI BANTEN

tercapainya tujuan/sasaran program, kegiatan, output belanja sesuai dengan rencana
yang telah ditetapkan secara akurat dan dengan penggunaan input yang seminimal
mungkin, serta dilaksanakan secara tertib dan taat sesuai ketentuan yang berlaku.

Adapun hasil dari kegiatan monev pelaksanaan anggaran tersebut adalah:
a. Laporan reviu belanja berupa Spending Review tingkat wilayah dan tingkat nasional,
b. Laporan pemantauan dan evaluasi kinerja berupa Reviu Pelaksanaan Anggaran

tingkat KPPN, tingkat wilayah dan tingkat nasional,
c. Laporan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan anggaran tingkat KPPN, tingkat

wilayah dan tingkat nasional, dan
d. Laporan telaah makro pelaksanaan anggaran berupa Kajian Fiskal Regional tingkat

wilayah dan tingkat nasional.

a. Support data dan hubungan kelembagaan satker dalam rangka analisis Reviu
Pelaksanaan Anggaran (RPA), Spending Review (SR), dan Kajian Fiskal
Regional (KFR)
Data yang digunakan untuk pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
anggaran Kementerian/Lembaga diperoleh dari pihak eksternal maupun internal
Kementerian Keuangan. KPPN sebagai unit vertikal Direktorat Jenderal
Perbendaharaan merupakan ujung tombak dalam penyaluran APBN di daerah yang
memiliki data dan hubungan paling dekat dengan satuan kerja sebagai mitra yang
dilayaninya.
Dalam penyusunan laporan monev tersebut hal yang sangat penting untuk
diperhatikan adalah ketersediaan data dan/atau kemudahan akses data realisasi
anggaran, capaian output/outcome per satker, kondisi ekonomi regional, serta data
dukung lainnya. Selain itu adalah terjalinnya hubungan kelembagaan yang baik
dengan unit-unit lain seperti Pemda, Bank Indonesia, BPS sebagai penyedia data
sekunder.
Pembinaan yang dilakukan oleh Kanwil untuk memastikan ketersediaan data
dan/atau kemudahan akses data realisasi anggaran, capaian output/outcome per
satker, kondisi ekonomi regional, serta data dukung lainnya dan terjalin hubungan
kelembagaan yang baik dengan unit-unit lain seperti Pemda, Bank Indonesia, dan
BPS oleh KPPN di wilayahnya.

LHPS 22 KANWIL DJPB
SEMESTER II TAHUN 2021 PROVINSI BANTEN

2. Quality Assurance Pengelolaan APBN oleh Satker
a. Pembinaan Kompetensi Teknis Pejabat Perbendaharaan Satker
Sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 195/PMK.05/2018 tentang Monev
Pelaksanaan Anggaran Belanja K/L, agar pelaksanaan anggaran Belanja K/L sesuai
dengan rencana, regulasi, dan kebijakan maka dilakukan pembinaan pelaksanaan
anggaran secara terus-menerus dan berkesinambungan. Pembinaan dilaksanakan
berdasarkan hasil aktivitas pemantauan dan evaluasi kinerja, dan/atau
perkembangan pelaksanaan anggaran dalam tahun berjalan. Pembinaan tersebut
dilakukan dalam bentuk pengembangan kompetensi, kapasitas pengelola keuangan
dan pengembangan komunikasi/koordinasi.
Kegiatan pembinaan dilaksanakan oleh Kanwil untuk memastikan kegiatan
pembinaan dan bimbingan teknis pengelolaan perbendaharaan serta asistensi dan
bimbingan teknis aplikasi/IT kepada satker yang dilaksanakan oleh KPPN kepada
satker terlaksana dan terfasilitasi dengan baik dan bendahara satker memahami dan
menjalankan kebijakan baru di bidang perbendaharaan dengan baik.

b. Peningkatan Kapasitas serta Kualitas Pengelolaan dan Pelaksanaan Anggaran
oleh Satker
Kapasitas dan kualitas satuan kerja dalam mengelola dan melaksanakan
anggaran dapat diukur melalui Indeks Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA). Nilai
IKPA yang baik menunjukkan kapasitas dan kualitas yang baik bagi satuan kerja

LHPS 23 KANWIL DJPB
SEMESTER II TAHUN 2021 PROVINSI BANTEN

dalam mengelola dan melaksanakan anggaran. Kapasitas dan kualitas satuan kerja
dalam mengelola dan melaksanakan anggaran sangat ditentukan oleh pembinaan
dan pengembangan kompetensi yang dilakukan Kanwil dan KPPN.

Sesuai Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-4/PB/2021
tentang Petujuk Teknis Penilaian Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran Belanja
Kementerian/Lembaga, pengukuran IKPA meliputi 4 aspek yang masing-masing
memiliki indikator sebagai berikut :
1) Aspek kesesuaian antara perencanaan dengan pelaksanaan anggaran, dengan

indikator penilaian :
a) Revisi DIPA;
b) Deviasi Halaman III DIPA; dan
c) Pagu Minus
2) Aspek kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pelaksanaan
anggaran, dengan indikator penilaian:
a) Penyampaian Data Kontrak;
b) Pengelolaan Uang Persediaan dan Tambahan Uang Persediaan (UP dan TUP);
c) Penyampaian Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Bendahara; dan
d) Dispensasi Penyampaian Surat Perintah Membayar (SPM).
3) Aspek efektivitas pelaksanaan anggaran, dengan indikator penilaian:
a) Penyerapan Anggaran
b) Penyelesaian Tagihan
c) Capaian Output
d) Retur Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D).
4) Aspek efisiensi pelaksanaan anggaran, dengan indikator penilaian:

LHPS 24 KANWIL DJPB
SEMESTER II TAHUN 2021 PROVINSI BANTEN

a) Pengembalian/Kesalahan SPM;
b) Perencanaan Kas (Renkas).

c. Mengawal Implementasi Simplikasi Pelaksanaan Anggaran
Sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 196/PMK.05/2018 tentang Tata

Cara Pembayaran dan Penggunaan Kartu Kredit Pernerintah, Kartu Kredit
Pemerintah adalah alat pembayaran dengan menggunakan kartu yang dapat
digunakan Satker untuk melakukan pembayaran atas transaksi belanja negara dalam
penggunaan UP Kartu Kredit Pemerintah. Tujuan penggunaan Kartu Kredit
Pemerintah adalah untuk meminimalisasi penggunaan uang tunai dalam transaksi,
meningkatan keamanan bertransaksi, meminimalisasi potensi penyelewengan,
meminimalisasi potensi fraud dari transaksi non tunai, dan meminimalisasi cost of
fundl idle cash dari penggunaan Uang Persediaan.

B. PENGELOLAAN PERBENDAHARAAN NEGARA
1. Menjaga Likuiditas Keuangan di Daerah
a. Rencana Pencairan Dana Satker
Sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 197/PMK.05/ 2017 tentang
Rencana Penarikan Dana, Rencana Penerimaan Dana, dan Perencanaan Kas,
rencana pencairan Dana (RPD) Satker disampaikan ke KPPN secara bulanan dan
harian. RPD Bulanan disampaikan paling lambat akhir minggu kedua bulan Januari
tahun anggaran berkenaan, sedangkan RPD Harian diajukan untuk rencana
pengajuan semua jenis SPM yang nilainya masuk dalam klasifikasi transaksi
besar.

LHPS 25 KANWIL DJPB
SEMESTER II TAHUN 2021 PROVINSI BANTEN

2. Penatausahaan Pengeluaran Negara
a. Pra-Penyelesaian Tagihan
Sebelum melaksanakan penyelesaian tagihan ada beberapa hal-hal yang harus
diperhatikan oleh KPPN seperti kepemilikan dan penggunaan KIPS oleh satker serta
penyampaian data Supplier, data kontrak, dan RPD. Sesuai Peraturan Direktur
Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-57/PB/2010 tentang Tata Cara Penerbitan
SPM dan SP2D, persyaratan untuk memperoleh KIPS adalah dengan mengajukan
surat permohonan ke KPPN dengan melampirkan surat keputusan penunjukan
petugas oleh KPA, foto copy identitas pribadi (SIM atau KTP) dan foto.

Sesuai Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-58/PB/2013
tentang Pengelolaan Data supplier dan Data Kontrak dalam Sistem Perbendaharaan
dan Anggaran Negara, data supplier yang dicatat oleh KPPN diperoleh dari hasil
inventarisasi Direktorat Jenderal Perbendaharaan dan hasil pendaftaran oleh satker.
Data supplier tersebut dikelola oleh KPPN sebagai pihak yang berhak menerima
pembayaran atas beban APBN. Untuk pembayaran yang bersifat kontraktual satker

LHPS 26 KANWIL DJPB
SEMESTER II TAHUN 2021 PROVINSI BANTEN

wajib menyampaikan data kontrak ke KPPN. Sesuai PER-58/PB/2013 menyampaian
data kontrak dilakukan melalui aplikasi SPAN bagi satker yang memiliki akses ke
aplikasi SPAN, dan melalui aplikasi SPM bagi satker yang belum memiliki akses ke
aplikasi SPAN.

Sebelum melakukan penarikan dana, sesuai Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 197/PMK.05/2017 tentang Rencana Penarikan Dana, Rencana Penerimaan
Dana, dan Perencanaan Kas, satuan kerja harus menyampaikan Rencana Penarikan
Dana secara bulanan dan harian kepada KPPN. RPD Bulanan disampaikan paling
lambat akhir minggu kedua bulan Januari tahun anggaran berkenaan, sedangkan
RPD Harian diajukan untuk rencana pengajuan semua jenis SPM yang nilainya
masuk dalam klasifikasi transaksi besar, yaitu yang nilainya 1 Milyar ke atas.

b. Penyelesaian Tagihan
Sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang

Tatacara Pembayaran dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara, KPPN melakukan penelitian dan pengujian atas SPM yang
disampaikan satker yaitu meneliti kelengkapan dokumen pendukung SPM dan
kebenaran SPM.

Penelitian kebenaran SPM yaitu meneliti kesesuaian tanda tangan PPSPM
pada SPM dengan spesimen tanda tangan PPSPM pada KPPN, memeriksa cara
penulisan/pengisian jumlah angka dan huruf pada SPM dan memeriksa kebenaran
penulisan dalam SPM. Pengujian SPM yaitu menguji kebenaran perhitungan angka,
menguji ketersediaan dana pada kegiatan/output/jenis belanja, menguji kesesuaian
tagihan dengan data perjanjian/kontrak atau perubahan data pegawai, menguji

LHPS 27 KANWIL DJPB
SEMESTER II TAHUN 2021 PROVINSI BANTEN

persyaratan pencairan dana, dan menguji kesesuaian nilai potongan pajak yang
tercantum dalam SPM dengan nilai pada SSP.

c. Penyelesaian SKPP
Sesuai Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-02/PB/2018

tentang Pelaksanaan Pembayaran Gaji Menggunakan Database Terpusat, Surat
Keterangan Penghentian Pembayaran (SKPP) diterbitkan oleh satuan kerja dan
disahkan oleh KPPN untuk pegawai yang mengalami perpindahan tempat tugas atau
dikarenakan pegawai telah memasuki masa pensiun/meninggal dunia. Selain itu,
sesuai Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-58/PB/2013
tentang Pengelolaan Data Supplier dalam Sistem Perbendaharaan dan Anggaran
Negara, satker menyampaikan Surat Permintaan Penonaktifan Supplier Tipe
Pegawai agar status supplier pegawai atas nama tersebut sudah berstatus nonaktif
di database SPAN KPPN asal sehingga tidak terjadi kesalahan bayar.

3. Penatausahaan Rekening dan Penerimaan Negara
a. Penerbitan Surat Persetujuan/Penolakan Pembukaan Rekening
Penerbitan surat persetujuan/penolakan pembukaan rekening dilakukan
berdasarkan hasil pemeriksaan kelengkapan dokumen dan kelayakan pemberian
persetujuan pembukaan rekening yang diajukan oleh satker ke KPPN. Sesuai
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 182/PMK.05/2017 tentang Pengelolaan
Rekening Milik Satuan Kerja, permohonan persetujuan dilampiri dengan surat
kuasa KPA. Apabila terjadi perubahan nomenklatur nama Satuan Kerja tanpa

LHPS 28 KANWIL DJPB
SEMESTER II TAHUN 2021 PROVINSI BANTEN

mengubah tujuan penggunaan Rekening, satker mengajukan permohonan
persetujuan perubahan Rekening kepada KPPN. Selain itu satker wajib
melaporkan saldo seluruh Rekening yang dikelolanya setiap bulan kepada
KPPN paling lambat tanggal 10 (sepuluh) bulan berikutnya.

b. Penerbitan Daftar Saldo Rekening
Sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 182/PMK.05/2017 tentang

Pengelolaan Rekening Milik Satuan Kerja, paling lambat tanggal 10 bulan
berikutnya KPA/Kepala Satuan Kerja/Pimpinan BLU harus melaporkan seluruh
Rekening yang dikelolanya kepada Kepala KPPN. Pelaporan dipisahkan antara
Rekening yang dananya telah menjadi hak negara dan belum menjadi hak negara.
Atas Laporan Saldo Rekening dari KPA/Kepala Satuan Kerja/Pimpinan BLU,
Kepala KPPN menyusun Daftar Saldo Rekening Tingkat KPPN dan
mengirimkannya kepada Kantor Wilayah DJPB paling lambat tanggal 15 (lima
belas) bulan berikutnya.

LHPS 29 KANWIL DJPB
SEMESTER II TAHUN 2021 PROVINSI BANTEN

c. Pengendalian Rekening Satker
Sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 182/PMK.05/ 2017 tentang

Pengelolaan Rekening Milik Satuan Kerja Lingkup, KPPN melakukan
pengendalian atas seluruh rekening yang dikelola dengan melakukan rekonsiliasi
data rekening. Pengendalian Rekening meliputi persetujuan atau penolakan
pembukaan Rekening, perintah blokir, pencabutan blokir, dan penutupan
Rekening milik Satuan Kerja lingkup Kementerian Negara/Lembaga. Sebagai
bagian dari upaya pengendalian Rekening milik Satuan Kerja lingkup Kementerian
Negara/Lembaga KPPN melakukan rekonsiliasi tingkat daerah dengan Satuan
Kerja dan Bank Umum mitra kerja KPPN. Rekonsiliasi dilakukan setiap bulan
paling lambat tanggal 20 bulan berikutnya. Hasil rekonsiliasi dituangkan dalam
Berita Acara Rekonsiliasi.

d. Tata Kelola Konfirmasi Penerimaan Negara
Sesuai Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan PER-5/PB/ 2018

tentang Petunjuk Pelaksanaan Konfirmasi Setoran Penerimaan Negara,
pelaksanaan konfirmasi setoran penerimaan negara berdasarkan permohonan
konfirmasi dari Satker/Wajib Pajak/Wajib Setor/Wajib Bayar. Hasil konfirmasi
setoran penerimaan negara tersebut berupa Nota Konfirmasi Setoran Penerimaan
Negara yang diterbitkan dan disampaikan oleh KPPN. Surat permohonan
Konfirmasi Setoran Penerimaan Negara dilampiri dengan rekapitulasi daftar
setoran penerimaan, ADK konfirmasi setoran penerimaan Negara, dan fotokopi
BPN atau dokumen lain yang dipersamakan.

LHPS 30 KANWIL DJPB
SEMESTER II TAHUN 2021 PROVINSI BANTEN

Sesuai Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan PER-16/PB/ 2014
tentang tata Cara Koreksi Data Keuangan pada Sistem Perbendaharaan dan
Anggaran Negara, koreksi data transaksi penerimaan dilakukan oleh KPPN
berdasarkan surat permohonan dari satker, bank/pos persepsi atau pihak lainnya.
Koreksi dilakukan dengan ketentuan tidak mengubah total nilai penerimaan dan
dapat dilakukan terhadap seluruh segmen BAS.

e. Tata Kelola Retur SP2D
Pencairan dana dalam rangka pelaksanaan kegiatan dan penggunaan

anggaran pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dilaksanakan melalui
transfer dana dari Kas Negara pada bank operasional kepada Rekening Pihak
Penerima yang ditunjuk pada Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D). Dalam
pencairan dana dapat terjadi kegagalan transfer dana ke rekening pihak penerima,
dan bank penerima melakukan penolakan/pengembalian (retur) SP2D.
Penyelesaian retur SP2D diatur melalui Peraturan Direktur Jenderal
Perbendaharaan Nomor PER-9/PB/ 2018 tentang Tata Cara Penyelesaian Retur
SP2D.

Sesuai peraturan tersebut, berdasarkan data transaksi penerimaan dana
Retur SP2D pada SPAN, KPPN menyampaikan Surat Pemberitahuan Retur SP2D
kepada Kuasa PA/ Satker dengan dilampiri Daftar Retur SP2D paling lambat 3
(tiga) hari kerja berikutnya. Berdasarkan surat pemberitahuan tersebut Satker
melakukan perbaikan Data Supplier dan/atau data kontrak dan menyampaikan
surat ralat/perbaikan rekening ke KPPN dengan dilampiri SPTJM dan ADK data
supplier dan/atau data kontrak.

LHPS 31 KANWIL DJPB
SEMESTER II TAHUN 2021 PROVINSI BANTEN

Berdasarkan surat ralat/perbaikan rekening, KPPN melakukan pendaftaran
atau perubahan data supplier dan/atau data kontrak dan menerbitkan SPP, SPM,
dan SP2D retur melalui SPAN. Dalam hal satker tidak menyampaikan surat
ralat/perbaikan rekening ke KPPN sampai dengan minggu ke-3 bulan berikutnya
setelah ada surat pemberitahuan retur SP2D dari KPPN, KPPN melakukan
penyetoran dana retur SP2D ke rekening Kas Negara dan menyampaikan surat
pemberitahuan penyetoran dana retur SP2D kepada Satker.

f. Monitoring Kepatuhan Bank/Pos Persepsi
Sesuai surat edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan nomor SE-

84/PB/2017 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pelaksanaan dan Pelaporan Monev
Kepatuhan Bank/Pos Persepsi, monitoring dilakukan dalam bentuk uji petik
terhadap kantor cabang bank/pos persepsi setiap triwulan. Monitoring dan evaluasi
dilakukan atas kepatuhan jam buka/tutup loket, layanan tidak membedakan
nasabah/bukan nasabah dan jumlah setoran, pembebanan biaya/jasa layanan,
dan aktif/tidaknya menu penerimaan negara pada kanal elektronik. KPPN
membuat berita acara uji petik yang ditandatangani oleh tim uji petik dan pejabat
berwenang pada kantor cabang bank/pos.

LHPS 32 KANWIL DJPB
SEMESTER II TAHUN 2021 PROVINSI BANTEN

4. Verifikasi Akuntansi
a. Rekonsiliasi Internal
Sesuai keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan nomor KEP-
287/PB/2015 tentang Standar Operasional Prosedur Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara, dilakukan rekonsiliasi data keuangan antara Seksi
Vera/Veraki, Seksi PD/PDMS, dan Seksi Bank pada KPPN. Rekonsiliasi dilakukan
terhadap Saldo Utang (AP-GL), Saldo Piutang (GR-GL) dan Saldo Kas dan Bank
(CM-GL) pada aplikasi SPAN.
Setiap hari Kepala Seksi Vera/Veraki melakukan pencetakan rekonsiliasi
internal pada SPAN, meneliti dan menganalisa laporan dan melakukan konfirmasi
ke Seksi PD/PDMS atau Seksi Bank apabila terdapat perbedaan antara GL
dengan Subledger. Kepala Seksi PD/PDMS atau Seksi Bank meneliti dan
menganalisa laporan rekonsiliasi yang diteri dari kepala Seksi Vera/Veraki. Apabila
terdapat perbedaan antara GL dengan Subledger AP, GR, atau CM, Kepala Seksi
PD/PDMS dan/atau Seksi Bank menyampaikan konfirmasi kepada kepala Seksi
Vera/Veraki.

b. Rekonsiliasi Tingkat UAKPA
Sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 213/PMK.05/2013 tentang

Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat, sebagaimana telah
diubah dengan PMK Nomor 215/PMK.05/2016, dalam rangka pelaksanaan
akuntansi dan pelaporan keuangan satker selaku UAKPA memproses transaksi
keuangan dan barang menggunakan Sistem Aplikasi Terintegrasi untuk
menghasilkan Laporan Keuangan tingkat UAKPA. Laporan Keuangan tingkat
UAKPA terdiri atas LRA, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan

LHPS 33 KANWIL DJPB
SEMESTER II TAHUN 2021 PROVINSI BANTEN

Neraca. UAKPA menyampaikan Laporan Keuangan beserta ADK kepada KPPN
setiap bulan dan kepada UAPPA-W setiap bulan, semester I, dan tahunan.
UAKPA dengan kewenangan Kantor Pusat, menyampaikan Laporan Keuangan
kepada UAPPA-E1 setiap bulan, semester I, dan tahunan. Penyampaian Laporan
Keuangan semester I dan tahunan disertai dengan CaLK. UAKPA yang tidak
menyampaikan Laporan Keuangan dikenakan sanksi administratif.

Dalam rangka meyakinkan keandalan data dalam penyusunan Laporan
Keuangan UAKPA dilakukan Rekonsiliasi dengan UAKBUN-Daerah. Sesuai
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 104/PMK.05/ 2017 tentang Pedoman
Rekonsiliasi dalam rangka Penyusunan LK BUN dan K/L, rekonsiliasi dilakukan
sebelum laporan keuangan disampaikan kepada unit akuntansi di atasnya untuk
tujuan konsolidasi. Rekonsiliasi dilakukan dengan menggunakan aplikasi
Rekonsiliasi dan penyusunan laporan keuangan berbasis web (e-Rekon&LK).
Aplikasi Rekonsiliasi dan penyusunan laporan keuangan berbasis web (e-
Rekon&LK) merupakan aplikasi yang menerapkan single database antar tingkat
unit akuntansi dan pelaporan keuangan pada Pengguna Anggaran.

LHPS 34 KANWIL DJPB
SEMESTER II TAHUN 2021 PROVINSI BANTEN

Rekonsiliasi dilakukan setiap bulan dan hasil rekonsiliasi dituangkan dalam
BAR. UAKPA yang tidak/terlambat melakukan rekonsiliasi dikenakan sanksi
administratif yang dilaksanakan oleh KPPN dengan mengembalikan Surat
Perintah Membayar yang telah diajukan oleh Satker. Pengembalian Surat Perintah
Membayar dikecualikan terhadap SPM-LS belanja pegawai, SPM-LS kepada
pihak ketiga, dan SPM Pengembalian. Pengenaan sanksi administratif tidak
membebaskan UAKPA untuk melakukan Rekonsiliasi dengan UAKBUN-Daerah.
Pengenaan sanksi administratif dilakukan dengan menerbitkan Surat
Pemberitahuan Pengenaan Sanksi (SP2S)

c. Penyusunan Laporan Keuangan UAKBUN-Daerah
Sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 262 / PMK.05 / 2014 tentang

Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pusat, sebagaimana telah diubah
dengan PMK Nomor 218/PMK.05/2016, KPPN selaku UAKBUN-Daerah
memproses data transaksi penerimaan dan pengeluaran kas yang melalui
rekening Kuasa BUN Daerah. Selain memproses transaksi penerimaan dan
pengeluaran, sebagai UAKBUN-Daerah KPPN juga memproses data transaksi:
1) penerimaan dan pengeluaran yang tidak melalui rekening Kuasa BUN Daerah

tetapi menurut ketentuan perundang-undangan yang berlaku harus
mendapatkan pengesahan dari KPPN, yaitu pendapatan dan belanja pada BLU
serta hibah langsung dalam bentuk uang pada Kementerian Negara/Lembaga
dan hibah atau pinjaman dalam/luar negeri yang oleh pihak pemberi pinjaman
dan hibah dalam/luar negeri tidak disalurkan melalui rekening milik BUN tetapi
langsung digunakan untuk mendanai pengeluaran entitas.
2) penerimaan dan pengeluaran yang terdapat pada SPM dengan potongan; dan
3) penerimaan dan pengeluaran yang melalui rekening Kuasa BUN Pusat atau
Kuasa BUN Daerah lainnya tetapi mempengaruhi Neraca Kas Umum Negara
UAKBUN-Daerah.
UAKBUN-Daerah menyusun Laporan Keuangan tingkat UAKBUNDaerah
berdasarkan pemrosesan data transaksi dan disusun setelah dilakukan
rekonsiliasi. Laporan Keuangan tingkat UAKBUN-Daerah paling sedikit terdiri atas
LAK, Neraca Kas Umum Negara, dan CaLK. Laporan Keuangan disampaikan
kepada UAKKBUN-Kanwil/UAPBUN-AP setiap bulan, semester, dan tahunan.

LHPS 35 KANWIL DJPB
SEMESTER II TAHUN 2021 PROVINSI BANTEN

d. Penerbitan Daftar LPJ Bendahara Satker
Sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 162 / PMK.05/ 2013 tentang

Kedudukan dan Tanggung Jawab Bendahara pada Satker Pengelola APBN,
Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran wajib menyusun LPJ setiap
bulan atas uang/surat berharga yang dikelolanya kepada KPPN. Penyampaian
LPJ Bendahara dilaksanakan paling lambat tanggal 10 (sepuluh) bulan berikutnya.
Apabila penyampaian LPJ Bendahara melampaui batas waktu, KPPN
mengenakan sanksi berupa penundaan penerbitan SP2D atas SPM-UP/SPM-
TUP/SPM-GUP maupun SPM-LS yang diajukan oleh Bendahara Pengeluaran.

KPPN selaku Kuasa BUN melakukan verifikasi atas LPJ yang diterima dari
Bendahara. Dalam hal berdasarkan hasil verifikasi LPJ Bendahara dinyatakan
belum benar, KPPN menolak LPJ dimaksud. Apabila hasil verifikasi LPJ
Bendahara dinyatakan benar, KPPN melakukan rekapitulasi LPJ dimaksud
menjadi Daftar LPJ Bendahara. KPPN menyampaikan Daftar LPJ Bendahara ke
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan paling lambat 15 (lima belas)
hari kerja bulan berikutnya.

e. Penerbitan Surat Pemberitahuan atas Pelaksanan Penyesuaian Sisa Pagu
DIPA
Sesuai Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan nomor PER-
21/PB/2014 tentang Mekanisme Penyesuaian Sisa Pagu DIPA atas Setoran
Pengembalian Belanja pada Pelaksanaan SPAN, apabila terdapat penyetoran
pengembalian belanja tahun berjalan oleh satker maka akan mengurangi realisasi
belanja dan dapat menyesuaikan sisa pagu DIPA satker bersangkutan.
Berdasarkan hasil konfirmasi penerimaan negara melalui KPPN, satker

LHPS 36 KANWIL DJPB
SEMESTER II TAHUN 2021 PROVINSI BANTEN

menerbitkan surat pernyataan pengurangan realisasi anggaran belanja dan
menyampaikannya ke KPPN dengan melampiri SSBP dan Nota Konfirmasi
Penerimaan Negara. Berdasarkan surat pernyataan dan dokumen pendukung,
KPPN melakukan penyesuaian pagu DIPA. Setelah melakukan penyesuaian pagu
DIPA, KPPN menerbitkan Berita Acara Penyesuaian Sisa Pagu DIPA dan
menyampaikannya kepada satker.

f. Penerbitan SKTB dan SKP4
Sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.05/2017 tentang Tata

Cara Pembayaran atas Transaksi Pengembalian Penerimaan Negara,
pengembalian Penerimaan Negara yang telah disetor melalui Kas Negara pada
tahun anggaran berjalan maupun tahun anggaran yang lalu meliputi pengembalian
PNBP, pengembalian penerimaan pajak dan bea cukai, dan Pengembalian
Penerimaan Negara yang disetor melalui RKUN.

Pengembalian PNBP dapat dilakukan dalam hal terjadi keterlanjuran
setoran/kelebihan penyetoran PNBP, kelebihan pemotongan pada SPM atas

LHPS 37 KANWIL DJPB
SEMESTER II TAHUN 2021 PROVINSI BANTEN

transaksi PNBP, atau kesalahan perekaman dan eksekusi Kode Billing setoran
PNBP oleh Bank/Pos Persepsi. KPPN melakukan penelitian terhadap permintaan
SKTB dari satker untuk memastikan setoran telah diterima dan dibukukan oleh
KPPN. Apabila setoran telah diterima dan dibukukan, KPPN menerbitkan SKTB
dan menyampaikan kepada satker.

C. REPRESENTASI KEMENTERIAN KEUANGAN DI DAERAH
1. Ruang Diskusi Persfektif Baru Perbendaharaan
a. Inisiasi dan Fasilitasi Kegiatan Diskusi/Sharing Knowledge/FGD tentang
Keterkaitan Keuangan Negara (Perbendaharaan) dengan Kondisi Sosial dan
Perekonomian Daerah.
KPPN memiliki peran yang penting dalam mengenalkan peran perbendaharaan
dalam menunjang perkembangan ekonomi daerah. Untuk itu KPPN harus memiliki
inisiatif dan aktif memfasilitasi kegiatan diskusi/sharing knowlege/FGD tentang
keterkaitan Keuangan Negara dengan kondisi sosial dan perekonomian daerah.
Hal ini sesuai dengan arahan Menteri Keuangan dalam rangka penataan
oraganisasi DJPb dengan meningkatkan peran di daerah dan fungsi analisis data.

2. Penyaluran dana Treansfer ke Daerah
a. Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa
Sesuai Peraturan Menteri Keuangan nomor 130/PMK.07/2019 tentang
Pengelolaan DAK Fisik dan nomor 222/PMK.07/2020 tentang Pengelolaan Dana
Desa, serta Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan nomor PER-7/PB/2020
tentang Petunjuk Teknis Penyaluran Dana Alokasi Khusus Fisik dan nomor PER-

LHPS 38 KANWIL DJPB
SEMESTER II TAHUN 2021 PROVINSI BANTEN

3/PB/2021 tentang Petunjuk Teknis Penyaluran Dana Desa, Menteri Kuangan
selaku pengguna Anggaran BUN Pengelolaan TKDD menetapkan Kepala KPPN
sebagai Kuasa Pengguna Anggaran Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa. Salah
satu tugas KPA Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa adalah menetapkan
Pejabat Pembuat Komitmen, Pejabat Penanda tangan SPM, dan operator
Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa.

Penyaluran DAK Fisik dilakukan melalui mekanisme bertahap, langsung, dan
campuran. Penyaluran secara bertahap dilakukan dalam 3 (tiga) tahap, yaitu tahap
I sebesar 25%, tahap II berdasarkan nilai kontrak, dan tahap III sebesar selisih
antara jumlah dana yang telah disalurkan sampai dengan tahap II dengan nilai
rencana kebutuhan dana untuk penyelesaian kegiatan, dengan persyaratan serta
didukung dokumen yang telah ditentukan.

LHPS 39 KANWIL DJPB
SEMESTER II TAHUN 2021 PROVINSI BANTEN

Untuk mengoptimalkan kontribusi PNBP terhadap penerimaan negara, maka
diperlukan beberapa langkah strategis yang dapat ditempuh oleh pemerintah saat
ini. Langkah strategis tersebut antara lain menyempurnakan proses bisnis,
mengkaji ulang tarif PNBP, memamfaat teknologi informasi, kerjasama antar
lembaga dalam pengelolaan PNBP, serta optimalisasi peran instansi vertikal
Kementerian Keuangan di daerah. KPPN sebagai instansi vertikal di daerah
memiliki peran strategis dalam mengoptimalkan kontribusi PNBP terhadap
penerimaan negara.

4. Penyediaan layanan bersama (co-location)
a. Inisiasi dan Fasilitasi Penyediaan Layanan Bersama (khususnya layanan dari
unit Kementerian Keuangan) Kepada Masyarakat
Sesuai Keputusan Menteri Keuangan Nomor 834/KMK.01/2016 tentang
Layanan Bersama terkait Pelaksanaan Fungsi Perbendaharaan, Kekayaan
Negara, dan Keuangan Negara Lainnya di Daerah, telah ditetapkan layanan
bersama pelaksanaan fungsi Perbendaharaan, kekayaan Negara, dan Keuangan
Negara lainnya di daerah yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal
Perbendaharaan, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, Direktorat Jenderal
Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, dan Sekretariat Jenderal Kementerian
Keuangan.

Layanan Bersama tersebut meliputi Layanan Rekonsiliasi Terpadu, Layanan
Informasi Terpadu, Layanan Klinik Investasi dan Pemasaran surat Berharga

LHPS 40 KANWIL DJPB
SEMESTER II TAHUN 2021 PROVINSI BANTEN


Click to View FlipBook Version