The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by SILVIA BERLIAN KHARUNIA, 2024-01-16 07:56:54

DIGITALISASI PERANGKAT

DIGITALISASI PERANGKAT

180


181 MODUL AJAR BAHASA JAWA Nama Sekolah : SMP NEGERI 1TANGEN Mata Pelajaran : Bahasa Jawa Fase/Kelas/Semester : D/9/2 Materi : Sandiwara Tradisional Jawa Pokok Bahasan : Menanggapi isi teks cerita kethoprak/wayang dengan ragam krama Alokasi Waktu : 4 JP @40 menit Pertemuan Ke- : 10-12 VVVVVVV.Kompetensi awal (Materi Prasyarat) Kompetensi awal yang dimiliki peserta didik untuk mencapai tujuan pada pembelajaran ini adalah : • Peserta didik mampu memahami contoh-contoh sandiwara tradisional Jawa • Peserta didik mampu memahami isi dari sandiwara tradisional Jawa ketoprak/wayang WWWWWWW. Profil Pelajar Pancasila yang dikembangkan 1. Bernalar Kritis : Menganalisis unsur intrinsik dalam sandiwara tradisional Jawa seperti ketoprak/wayang secara berkelompok. 2. Kreatif : Menanggapi isi teks cerita kethoprak/wayang dengan ragam krama. 3. Mandiri : Mampu menyelesaikan soal dengan cara sendiri 4. Berkebinekaan global : memunculkan sikap toleransi terhadap teman yang berbeda budaya, tradisi, dan keyakinan. XXXXXXX.Sarana dan Prasarana (Media Pembelajaran) 1. Gambar 2. Video 3. HP 4. LKPD 5. Buku guru 6. Buku peserta didik 7. Spidol YYYYYYY.Target Peserta Didik


182 Pada kelas yang bersifat heterogen, terdapat peserta didik dengan berbagai macam kompetensi yang tidak mungkin sama antara peserta didik satu dengan yang lainnya. Ada yang mengalami kesulitan, ada yang mampu menguasai topik pembelajaran, dan ada yang memiliki kecepatan belajar. Untuk menindak lanjuti berbagai macam kompetensi peserta didik maka kelas menerapkan pembelajaran berdeferensiasi ee. Penanganan untuk peserta didik yang mengalami kesulitan belajar, guru dapat menerapkan pembelajaran dengan teknik bimbingan individu atau menggunakan tutor sebaya untuk membimbing peserta didik sehingga dapat mencapai capaian pembelajaran. ff. Penanganan peserta didik yang mampu menguasai pembelajaran dapat memberdayakan untuk menjadi tutor sebaya untuk peserta didik yang mengalami kesulitan belajar. gg. Penanganan untuk peserta didik yang memiliki kecepatan belajar, guru dapat memberdayakan mereka menjadi tutor sebaya atau memberikan pengayaan yang bersumber dari sumber belajar yang beragam ZZZZZZZ. Model Pembelajaran Cooperative learning tipe jigsaw AAAAAAAA. Tujuan Pembelajaran 1. Peserta didik mampu menganalisis unsur intrinsik dalam teks dengaran sandiwara tradisional Jawa dengan tanggung jawab 2. Peseta didik mampu mengungkapkan isi teks sandiwara tradisional Jawa yang didengarkan secara tertulis dengan jujur,disiplin dan tanggung jawab 3. Peserta didik mampu menanggapi isi teks cerita kethoprak / wayang dengan ragam krama. BBBBBBBB. R encana Asesmen 1. Formatif : a. Awal Pembelajaran : Soal materi prasyarat - Sapa sing wis pernah nonton ketoprak/wayang? b. Proses pembelajaran : Observasi selama kegiatan pembelajaran Lembar Observasi (LO) berilah tanda check list pada pernyataan sikap peserta didik di bawah ini! Sikap Capain Belum tercapai Sudah tercapai Kerja sama Teliti Tanggung jawab


183 Komunikasi Berani berpendapat Menghargai teman 2. Sumatif : Bentuk soal studi kasus dan soal terapan (soal terlampir) CCCCCCCC. Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran 1. Peserta didik mampu menganalisis unsur intrinsik dalam teks dengaran sandiwara tradisional Jawa dengan tanggung jawab 2. Peseta didik mampu mengungkapkan isi teks sandiwara tradisional Jawa yang didengarkan secara tertulis dengan jujur,disiplin dan tanggung jawab 3. Peserta didik mampu menanggapi isi teks cerita kethoprak / wayang dengan ragam krama DDDDDDDD. Pemahaman Bermakna Peserta didik akan memperoleh pemahaman yang sangat bermakna yang dapat di implementasikan dalam kehidupan nyata, baik di rumah maupun di masyarakat seperti: - Peserta didik dapat mengenali dan memahami beberapa contoh sandiwara tradisional Jawa - Peserta didik dapat mengambil nilai-nilai kebaikan dalam sandiwara tradisional Jawa yang dapat diimplementasikan dalama kehidupan sehari-hari. EEEEEEEE. Berdiferensiasi: ee. Konten : Bagi peserta didik yang belum memahami materi prasyarat dan peserta didik yang sudah siap belajar materi. Guru menyediakan beragam bentuk materi mengenai sandiwara tradisional Jawa, bisa berupa PPT, tulisan pada kertas, audio, maupun video. ff. Proses : Bagi peserta didik yang belum memahami materi prasyarat akan mendapatkan porsi lebih dari guru sebagai mentor,sementara bagi peserta didik yang sudah siap belajar akan melakukan pembelajaran secara berkelompok dengan peran guru sebagai fasilitator gg. Produk : - Peserta didik dapat menanggapi isi sandiwara tradisional Jawa seperti ketoprak/wayang dengan ragam bahasa krama dapat disajikan melalui presentasi power point, media canva, tulisan tangan, poster, info grafis, maupun video. Hasil produk akhir kemudian diunggah pada salah satu media sosial peserta didik bisa melalui youtobe, tiktok, maupun instagram.


184 FFFFFFFF. Internalisasi : oo. Sekolah Adiwiyata : menyajikan sandiwara tradisional Jawa seperti ketoprak dengan tema gotong royong kebersihan lingkungan. pp. Anti perundungan : membantu peserta didik yang kesulitan dalam mengerjakan soal, tanpa merendahkan qq. Toleransi : saling menghargai hasil pekerjaan peserta didik rr.Digitalisasi sekolah : guru mengajar memanfaatkan HP dan LCD GGGGGGGG. Pertanyaan Pematik 1. Pernahkah kamu bermain drama atau sandiwara? 2. Peran apa yang kamu mainkan? HHHHHHHH. Persiapan Pembelajaran a. Memastikan semua sarana prasarana, alat, dan bahan tersedia b. Memastikan kondisi kelas kondusif dan bersih c. Mempersiapkan bahan tayang d. Mempersiapkan lembar kerja peserta didik (LKPD ) IIIIIIII. Langkah-Langkah Pembelajaran Aktivitas Awal: Membuka kelas dengan ucapan salam, berdoa kemudian menunjukan penguatan profil pelajar pancasila, menanyakan kabar, mengecek kehadiran dan memotivasi peserta didik untuk lebih giat belajar. Mengawali materi tentang teks sandiwara tradisional Jawa yaitu dengan menganalisis unsur intrinsik teks sandiwara tradisional Jawa kemudian peserta didik dapat memahami isi sesuai kreatifitasnya. Peserta didik juga dapat menanggapi isi ketoprak dengan ragam krama. Guru menjelaskan capaian pembelajaran, tujuan pembelajaran, teknik assesmen, pembagian kelompok, dan menjelaskan mekanisme langkah-langkah kegiatan pembelajaran. Aktivitas Inti: Pertemuan 1 • Peserta didik memahami tentang unsur intrinsik teks sandiwara tradisional Jawa • Peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan guru salah satu contoh sandiwara


185 tradisional Jawa yang diberikan guru secara mandiri/kelompok. • Menemukan arti kata yang sulit yang terdapat pada jelajah tembung • Peserta didik diberikan LKPD untuk dikerjakan secara berkelompok untuk menganalisis unsur intrinsik sandiwara tradisional Jawa beserta dengan analisis isinya (pembelajaran berdeferensiasi) • Setelah selesai peserta didik melakukan presentasi secara bergantian • Peserta didik melakukan resensi terhadap apa yang mereka pelajari hari ini • Guru memberi apresiasi kepada peserta didik yang berperan aktif dalam pembelajaran Pertemuan berikutnya • Peserta didik memahami isi dari teks sandiwara tradisional Jawa menggunakan ragam bahasa krama • Peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan guru perihal salah satu isi sandiwara tradisional Jawa • Menemukan arti kata yang sulit yang terdapat pada jelajah tembung • Peserta didik diberikan LKPD untuk dikerjakan secara berkelompok untuk menanggapi isi sandiwara tradisional Jawa berupa ketoprak dengan menggunakan ragam bahasa krama bisa melalui presentasi power point, media canva, info grafis, maupun video dengan tema lingkungan (pembelajaran berdeferensiasi) • Setelah selesai peserta didik menyajikan hasil pekerjaannya dengan cara melakukan presentasi secara bergantian • Peserta didik melakukan resensi terhadap apa yang mereka pelajari hari ini • Guru memberi apresiasi kepada peserta didik yang berperan aktif dalam pembelajaran. Aktivitas Akhir: 1. Guru Bersama peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari “isi teks sandiwara tradisional Jawa” 2. Guru menyampaikan rencana pertemuan berikutnya. 3. Menutup pelajaran dengan mengucap salam. JJJJJJJJ. Refleksi Guru dan Refleksi Peserta didik 1. Refleksi Guru a. Apakah tugas yang diberikan dapat diselesaikan dengan baik oleh peserta didik ? b. Perbaikan apa saja yang harus dilakukan untuk pembelajaran kali ini ? c. Apakah kegiatan belajar berhasil ?


186 d. Apa yang menurutmu berhasil ? e. Apa Langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar ? 2. Refleksi Peserta didik a. Apakah kamu menyukai pembelajaran ini ? b. Bagian mana menurut kamu yang mudah dalam pembelajaran topik ini ? c. Bagian mana menurut kamu yang sulit dalam pembelajaran topik ini ? d. Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu ? e. Kepada siapa kamu akan meminta bantuan untuk memahami pelajaran yang sulit? KKKKKKKK. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK Pertemuan Pertama 30. Pastikan anda sehat, bertanggungjawab, berkomunikasi dan bekerjasama dalam kelompok. Kelompok terdiri dari 4 orang. 31. Peserta didik membaca salah satu contoh sandiwara tradisional Jawa yang diberikan oleh guru 32. Peserta didik diminta untuk menganalisis unsur intrinsik yang terkandung dalam sandiwara tradisional Jawa 33. Peserta didik menyajikan unsur intrinsik sandiwara tradisional Jawa dalam bentuk tulisan. 34. Peserta didik mempresentasikan hasil karyanya dihadapan kelompok lain secara lisan. Sawijining esuk ing wulan Desember 1998, Maryati dan Suparmiyatun bocah loro saka kutha Semarang iki silaturahmi ana daleme Eyang kakung lan Eyang Putri ing daerah Ambarawa sing subur lemahe lan endah pemandangane. Saktenane Maryati lan Parmiyatun dudu arep dolan nanging bocah loro mau arep nggarap tugas penelitian saka guru pembimbinge. Maryati :“Hey Parmiyatun! daleme Eyang Kakung lan Eyang Putri nangdi? Kok ket mau ra ketemu!” Parmiyatun :“Emm, Mar..! Ngapurane ya! Aku lali daleme Eyang Kakung lan Eyang Putri Supriyati Asmane wae kuwi nek ra salah. Haha.” Maryati :“Aduh, asmane mbah Supri pasaran ya! nang endi-endi ana! Oh iya iki awake dhewe wis tekan Ambarawa, wong awake dhewe ket mau ro pakdhe Paryona kok bingung daleme nengdi. haha” Parmiyatun :“Oh iya ya!” Bocah loro, banjur nyuwun pirsa babagan daerah panggenanipun Eyang Kakung lan Eyang Putri ing Ambarawa. Karo nyuwun pirsa apa maksud lan tujuwane digawa mrene karo pakdhe. Pakdhe :“Kae daleme mbah Supri! Kana mudhun, Pakdhe Paryana arep balik sesuk takpethuk nang kene titip salam kangen wae kagem simbah ya” Parmiyatun :“Inggih pakdhe.” Bocah loro mau mudhun lan ngidak lemah pengunungan kang seger lan adhem banjur nyalami Eyang Putri lan Eyang Kakung


187 Eyang Putri :“Ealah Parmiyatun! Piye kabare padha sehat ta Parmiyatun :“Eyang Putrikula badhe penelitian kalian Maryati babagan Pertanian teng mriki” Eyang Putri :“Oh. Ya uwis kana mlebu resik-resik awak dhisik. Nek arep penelitian babagan pertanian temonana wae mb Rukinii, bocahe ya lagi nliti pertanian . Rukini kae mahasisa TPSTKJ ( Sekolah Tinggi Turunan Pak Supriyanto Tani Kondang Jatinegaran)” Parmiyatun lan Maryatun mara menyang balai desa nggoleti mbak Rukini, nanging saktekane balai desa Mbak Rukini ora ana.Wusanane bocah loro mau mulih lan rencanane arep nemoni mbak Rukini dina esuke. .....Dina sabanjure Parmiyatun lan Maryati mbaleni mara menyang balai desa, kanthi ngliwati dalanltengah sawah kang tumuju menyang bale desa. Maryati : ‘’Tun, Atun...ana mbak-mbak petani ayu kae.’’ Parmiyatun : ‘’Ayo parani wae , sapa ngertii awakdewe isa takon babagan pertanian” Maryati : ‘’ Sugeng siyang,, Mbak ..? Mbak Rukini : “Nggih, sugeng siyang, wonten menapa nggih?” Parmiyatun : “Namung badhe taken mawon babagan pertanian kok mbak”’ Mbak Rukini : “Oh, saged -saged, badhe kangge napa to? Kok mbak-mbak ingkang ayu-ayu kok purun dhateng sawah kados ngaten?” Maryati : “Badhe penelitian babagan pertanian mbak” Parmiyatun : “Wawancaranipun saget kita milai? (logat wartawan mewawancarai artis). Mbak Rukini : “Mangga, ning kula mboten ngertos sanget babagan pertanian lho dik” Maryati : “Nggih mbak, pitakenan kaping setunggal, kados pundi tata caranipun tandur?” Mbak Rukini :” ngileni banyu, nyukoni, ngluku, nggaru, gawe winihan, nyebar,ndhaut, mbanjari, lajeng tandur.” Parmiyatun :” Ngileni banyu menika tegesipun sawah ingkang bakal dipungarap dipunileni toya supados siti utawi lemah empuk lan gampil panggarapipun,, inggih napa mboten,mbak?’’ Mbak Rukini : “inggih, leres” MaryatI : “ Lajeng nyukoni menika menapa mbak?’’ Mbak Rukini : “Nyukoni punika maculi ing pojokan sawah lan ugi perangan pinggir ingkang mepet galengan amarga papan wau mboten keliwatan waluku lan garu” MaryatI :“O, nggih, menawi ngluku punika ngagem piranti ingkang naminipun luku, nggih?” Parmiyatun : “Ya iya ta,,Mar, ...” Mbak Rukini : “lha menawi nggaru punika ngertos mboten?’’ MaryatI : ”Sampun, mbak.....apa ya Par?’’ Parmiyatun : ”Oalah, Mar.., nggaru kuwi ngaluske lemah, pirantine nganggo garu” MaryatI : Lajeng, damel winihan menika tegesipun menapa, mbak?’’ Mbak Rukini : “ Damel winihan menika damel papan kangge nyebar winih ingkang badhe dipun tanem.” MaryatI : “lajeng, nyebar winih nggih?’’


188 Parmiyatun : “Ya, iya ya, mau mbake rak wis ngendika ngono,.... Mar,coba, nyebar kuwi apa?” MaryatI : “Ya mestine nyebar winih ing pawinihan to?’’ Mbak Rukini : “Nanging, winih mau kedah dikum rumiyin laminipun tiga ngantos gangsal dinten .l” MaryatI : “Ngono ya Par...” Parmiyatun : “ –Lha iya____-‘’ MaryatI : “Menawi ndhaut punika kados pundi?’’ Mbak Rukmini : “Ndhaut menika njabut lan ngresiki oyot winih ingkang badhe dipun tanem. Ngatos- atos ampun ngantos pedhot oyotipun, lajeng ditaleni kalih tekem- kalih tekem.” Parmiyatun : “Ngono hlo Tun” Maryati : “ Iya ya-_________-‘’ Parmiyatun : ‘Lajeng, mbanjari punika kados pundi?” Maryati : “Aku ngerti –ngerti..... mbanjari kuwi winihe diwratakake ing sawah kang wujud ler- leran.” Mbak Rukini : “inggih, leres.tujuwanipn supados ingkang tandur boten tebih anggenipun mendhet lan saged dipunkinten-kintenkirang mboten winihipun.” Maryati : “Haaaa...bar kuwi mesthi tandur’’ Parmiyaun : “ Ya iya ta, wong ya wis rampumg ” Maryati : “Mbak..matur nuwun sanget nggih.mbak anggenipun nyuwun pirsa sampun cekap, badhe nyuwun pamit,..” Parmiyatun : “Mbok bilih kathah kalepatan, nyuwun pangapunten mbak. ” Mba Rukini : “ Nggih, sami-sami....ngatos –atos nggih dhik .” ( salim, trus bali ) No. Unsur Intrinsik 1 Latar papan panggon ...................................... 2 ...................................... ...................................... 3 ...................................... ...................................... LEMBAR KERJA PERTEMUAN KEDUA 17.Pastikan anda sehat, bertanggungjawab, berkomunikasi dan bekerjasama dalam kelompok. Kelompok terdiri dari 4 orang. 18.Perhatikan contoh video cerita legenda di laman youtobe berikut ini https://www.youtube.com/watch?v=on-ZOEh6abo 19.Setelah menyaksikan video tersebut, berikan tanggapan dengan menggunakan ragam bahasa krama dalam bentuk tulisan tangan, PPT, media canva, info grafis, maupun video


189 20.Presentasikan hasil karyamu dihadapan kelompok lain. LLLLLLLL. Pengayaan dan Remidial a. Materi Pembelajaran Remedial ➢ Bagi peserta didik yang sudah mencapai indikator pembelajaran, dapat melanjutkan kebagian Pengayaan. Pada kegiatan remidial guru ditantang untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik yang belum mencapai kompetensi dasar. Berikut ini alternatif cara untuk memberikan remidi: 1. Meminta peserta didik untuk mempelajari kembali bagian yang belum tercapai capaian pembelajarannya. 2. Meminta peserta didik untuk membuat rangkuman materi yang belum tercapai capaian pembelajarannya. 3. Meminta peserta didik untuk bertanya kepada teman yang sudah tuntas tentang materi yang belum tercapai capaian pembelajarannya. 4. Memberikan lembar kerja untuk dikerjakan oleh peserta didik yang belum tercapai capaian pembelajarannya. k. Materi Pembelajaran Pengayaan Pengayaan biasanya diberikan segera setelah peserta didik diketahui telah mencapai KKTP berdasarkan hasil formatif. Mereka yang telah mencapai KKTP berdasarkan hasil Sumatif umumnya tidak diberi pengayaan. Pembelajaran pengayaan biasanya hanya diberikan sekali, tidak berulangkali sebagaimana pembelajaran remedial. Pembelajaran pengayaan umumnya tidak diakhiri dengan penilaian. MMMMMMMM. Materi Pembelajaran Pengertian Sandiwara Sandiwara yaiku nyetakake utawa maragake paraga ana ing sandiwara kuwi dhasare numindakake utawa maragakake watak lan tindak-tanduk pawongan liya. Unsur Intrinsik Sandiwara Unsur-unsur ingkang kasusun ana ing njerone sandiwara yaiku: a. Tema yaiku uderaning perkara kang arupa ide dhasar crita, tema sing dianggo ana ing sandiwara dumadi saka bab-bab kerep diprangguli ana bebrayan.


190 b. Purusa/Paraga (tokoh) lan watake – Purusa utama yaiku paraga kang paling akeh gegayutane karo paraga liya. – Purusa pambiyatu yaiku parga kang mbiyatu paraga utama. – Watakwatune yaiku ciri-ciri utawa karakter paraga. c. Alur (dalaning crita) yaiku urut-urutan lakune crita. d. Amanat yaiku pesen moral kang ana ing njerone crita. e. Lelewaning basa/gaya bahasa yaiku tata cara panganggone basa kang bisa awujud dialek, tata ukara lan majas. Unsur Ekstrinsik Sandiwara Unsur ekstrinsik sandiwara tradisional Jawa yaiku unsur kang ana ing sakjabane karya sastra, ananging unsur samenika gadahi pengaruh ing sistem organisme karya sastra. Wujude Sandiwara – Dramatikal yaiku sandiwara kang diparagakake karo saperangan wong utawa paraga kang dibarengi salah bawa. – Pantomin yaiku sandiwara kang diperagakake kaliyan gerak-gerik ananging boten wonten dialog namung wonten musik lan ekspresi saking rupane lakon. – Komedi yaiku sandiwara kang diperagakake karo geguyonan kang sifate nyindir lan pungkasane seneng-seneng. – Parodi yaiku salah satunggaling wujud dialog antarane naskah saha oposisi (kontras). Sandiwara kudu migatekake babagan ing ngoisor iki: 1. Nduweni kreasi nalikaning nindakake paraga 2. Maragakake kanthi wajar ora digawe-gawe 3. Paraga kang ditindhakake dipadhake kalawan tipe, gaya,34 jiwa lan ancas pementasane. 4. Paraga kang ditindhakake nganggo periode wektu lan watak. Cara ingkang bisa ditindhakake nalikaning dadi paraga ana sawenehing lakon sandiwara: 1. Gladen olah watak 2. Gladen swara 3. Gladen observasi lan imajinasi 4. Gladen konsentrasi 5. Gladen teknik pementasan


191 6. Gladen sistem akting 7. Nglancarake keprigelan lan gladen


192 NNNNNNNN. Glosarium Gladen Latihan Intrinsik Ing njero Lelewaning basa Gaya bahasa penulis Paraga Tokoh ing cerita Pantomin Sandiwara kang diperagakake kaliyan gerak-gerik Unsur Bagian kang kudu ana OOOOOOOO. Daftar Pustaka Harjawiyana, Haryana & Supriya. 2009. Kamus Unggah-Ungguh Basa Jawa. Kanisius: Yogyakarta 2022) Priyantono, Sawukir. 2014. Marsudi Basa lan Sastra Jawa Kelas IX. Tiga Serangkai: Jakarta Sumarlam & Suryani, Ersyani Siti. 2013. Widya Adi Basa Jawi. PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri: Surakarta Sumber: https://belajarbahasajawa2013.wordpress.com/2014/01/14/sandiwara-2 /(diakses 23 Desember 2023) Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=on-ZOEh6abo /(diakses 23 Desember 2023) Tuntang, Januari 2024 Mengetahui Kepala SMP Negeri 1 Tuntang Guru Mata Pelajaran Sokhifatun Nakhiroh, S.Pd., M.Pd. Silvia Berlian Kharunia,S.Pd. NIP 19750820 200501 1 006 NIP


193


Click to View FlipBook Version