Politeknik Negeri
Bandung (POLBAN),
salahsatu penerima
program PEDP.
Politeknik Penerima
Bantuan Proyek dan
Mekanisme Pemilihan
Pemilihan politeknik penerima bantuan proyek pinjaman 27
PEDP terdiri dari dua jenis: penugasan dan kompetisi
(ada 3 Batch). Skema penugasan disebut Program Hibah
Penugasan-Pengembangan Mutu Pendidikan Politeknik
(PHPPMPP). Setiap Politeknik menyediakan dana
pendamping sebesar 4% dari total dana yang diusulkan.
Sedang untuk skema kompetisi dinamakan Program Hibah
Kompetisi-Pengembangan Mutu Pendidikan Politeknik
(PHKPMPP) menyiapkan dana pendamping sebesar 7% dari
total dana yang diusulkan.
PENGEMBANGAN POLITEKNIK DI INDONESIA
Tabel 1.2.
SKEMA PINJAMAN DAN PRIORITAS PENGEMBANGAN PEDP
No. Skema Pengembangan Syarat Khusus Pagu (USD) Durasi (Tahun) Jumlah (Poli)
5 13
1. Penugasan PPS+MT+PUT BAN: B 3,000 J
= B3
2. A Pengembangan PS pada 4 fokus utama BAN: C 1,275 J 3 16
pengembangan (PPS)
3. B1 PPS+Pengembangan Rintisan Program BAN: B 1,475 J 3 3
Magister Terapan (MT) PS D4
4. B2 PPS+Pengembangan Pusat Unggulan BAN: B 1,750 J 3 5
Teknologi (PUT)
5. B3 PPS+MT+PUT BAN: B, (A) 2,000 J 3 3
PS D4
Catatan:
Batch Penugasan: 2013 – 2017, Batch 1: pertengahan 2013 – pertengahan 2016.
Batch 2: 2014 – 2016, Batch 3: pertengahan 2014 – 2017.
M asing-masing skema Politeknik yang fokus pada
memiliki persyaratan pengembangan Program Studi dan
yang berbeda rintisan program Magister Terapan
dengan prioritas disyaratkan memiliki akreditasi dari
pengembangan Badan Akreditasi Nasional Perguruan
yang berbeda pula. Untuk skema Tinggi (BAN PT) minimal B dan memiliki
Penugasan fokusnya diarahkan kepada Program Studi D4.
pengembangan Program Studi (PPS),
Magister Terapan (MT), dan Pusat Politeknik yang fokus kepada
Unggulan Teknologi (PUT) dengan pengembangan Program Studi dan
syarat akreditasi institusi politeknik Pusat Unggulan Teknologi, serta
minimal B. Pagu dana sebesar 3,000 rintisan Magister Terapan disyaratkan
juta Dollar AS dengan durasi lima tahun memiliki akreditasi dari BAN PT
untuk masing-masing politeknik. minimal B dan memiliki Program Studi
D4. Nama-nama politeknik penerima
Sedang penerima PHKPMPP dibedakan PHPPMPP dan PHKPMPP ada pada
pada fokus penerimanya. Politeknik lampiran 1.
yang fokus pada pengembangan
Program Studi disyaratkan memiliki Jumlah penerima PHPPMPP sebanyak
akreditasi institusi minimal C. Pagu 13 politeknik negeri, sedangkan
dananya sebesar 1,275 juta Dollar AS penerima PHKPMPP sebanyak 27
dengan durasi tiga tahun. politeknik negeri dan swasta yang
tersebar di Indonesia.
28 Tumpuan Harapan: Reformasi Politeknik P.A.S.T.I Hebat
Indikator Kinerja Utama pelaksanaan kegiatan PEDP diharapkan
mengacu kepada IKU yang telah
Agar proyek PEDP dapat berjalan dirumuskan sebelumnya, agar dicapai
sesuai rencana, maka dalam hasil yang maksimal.
pelaksanaannya selalu diadakan
monitoring dan evaluasi (monev) secara Indikator kinerja yang harus dicapai
intensif. Untuk mengetahui seberapa pada level outcome dan output pada
jauh perkembangan pelaksanaan masing-masing politeknik pengusul
dan tingkat keberhasilan yang telah mengacu kepada indikator pada
dicapai juga disusun Indikator Kinerja tingkat program keseluruhan proyek
Utama (IKU). Dengan demikian semua secara nasional. IKU yang diusulkan
Tabel 1.3.
POLITEKNIK PENERIMA HIBAH PENUGASAN PEDP
Poli Negeri Ambon Poli Negeri Manado Poli Negeri Ujung Poli Negeri Poli Negeri
Sektor: Sektor: Pandang Pontianak * Samarinda
Sektor:
Manufaktur Manufaktur Agro Sektor:
Pertambangan Industri-Perikanan Pertambangan
Poli Negeri Padang Poli Negeri Politani Poli Manufaktur Poli Negeri
Sektor: Payahkumbuh Lampung * Negeri Bandung Bandung
Sektor:
Pertambangan Agro Agro Manufaktur- Infrastruktur Jalan
Industri - Sawit Industri - Karet Komponen
Roda Gigi
Poli Negeri Jember* Poli Negeri Bali Poli Negeri Kupang* Catatan:
Sektor: Sektor: Agro Industri - Menerima Progran Hibah Penugasan dan
Ternak Program Hibah Kompetisi.
Agro Industri Pariwisata
PENGEMBANGAN POLITEKNIK DI INDONESIA 29
Tabel 1.4.
POLITEKNIK PENERIMA HIBAH KOMPETISI PEDP BATCH 1
Poli Pertanian Politeknik Poli Negeri Poli Sanata Dharma Poli LPP Poli Pertanian
Negeri Pangkep. Indramayu Banyuwangi Sektor: Yogyakarta Negeri Lampung *
Sektor: Sektor: Sektor: Mekatronika Agro Agro
Agro - Industri Manufaktur Manufaktur Skema: A Industri - Gula Industri - Karet
Skema: A Skema: A
Skema: A Skema: A Skema: A
Poli Negeri Malang Poli Negeri Poli ATMI Poli Caltex Riau Poli Negeri Jakarta Poli Negeri Jember*
Sektor: Lhokseumawe Manufaktur – Sektor: Sektor: Sektor:
Komponen Plastik ????
Makanan dan Sektor: Kendaraan Infrastruktur - Hortikultur Budi
Minuman Infrastruktur Skema: B2 Jembatan Daya Tanaman
Skema: B1 Skema: B1 Skema: B2 Skema: B3
Skema: B3
sekurang-kurangnya mencantumkan atau unit peralatan yang akan
beberapa indikator sebagai berikut: diadakan).
Aspek Peningkatan Mutu dan Relevansi • Staf pengajar yang mengikuti
Pendidikan Politeknik: pelatihan keahlian/profesional
tersertifikasi (jumlah target staf
• Terbentuknya rintisan Program pengajar yang akan mengikuti
Magister Terapan (S2 Terapan) pelatihan keahlian/profesional
yang sesuai dengan salah satu dari tersertifikasi).
5 sektor prioritas.
• Mahasiswa yang lulus sertifikasi
• Terbentuknya Pusat Unggulan pada Tempat Uji Kompetensi (TUK)
Teknologi (PUT) yang sesuai yang terakreditasi nasional atau
dengan sektor prioritas dalam internasional (jumlah mahasiswa
koridor ekonomi. yang ditargetkan lulus sertifikasi
pada TUK yang terakreditasi
• Pengadaan peralatan, peralatan nasional atau internasional
pendukung dan material pada mengacu pada SKKNI dari BNSP.
Politeknik (jumlah target paket
30 Tumpuan Harapan: Reformasi Politeknik P.A.S.T.I Hebat
• Kurikulum sesuai standar industri (dengan menyebutkan jumlah
pada koridor ekonomi yang sudah target TUK dan LSP yang akan
ditentukan dan mengacu pada dibentuk)
KKNI yang dilengkapi bahan
ajar dan instrumen evaluasi • Kerjasama industri atau
telah dilaksanakan (dengan pemerintah daerah yang terjalin
menyebutkan sektor industri (dengan menyebutkan target
prioritas yang diusulkan) kerjasama industri atau pemerintah
daerah yang akan dilaksanakan).
• Sistem penjaminan mutu, sistem
akreditasi dan sistem sertifikasi Aspek Peningkatan Kesetaraan dan
termasuk ketentuan RPL. Akses ke Institusi Politeknik:
• Tempat Uji Kompetensi (TUK) dan • Kerjasama dengan SMK dan pihak
Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) swasta untuk program transfer
Tabel 1.5.
POLITEKNIK PENERIMA HIBAH KOMPETISI PEDP BATCH 2
Poli Negeri Cilacap Poli Negeri Medan Poli Negeri Pontianak Poli Perdamaian Poli Pertanian Negeri
Sektor: Sektor: Sektor: Halmahera Kupang *
Sektor: Sektor:
Manufaktur Manufaktur Agro Industri – Agro Industri
Skema: A Skema: A Perkebunan Skema: A Agro Industri
Skema: A Skema: A
Poli Negeri Poli Elektronika Poli Pos Indonesia Poli Negeri Jakarta * Poli Perkapalan Negeri
Semarang Negeri Surabaya Sektor: Infrastruktur - Surabaya
Sektor: Elektronika Logistik Jembatan
Sektor: Skema: B2 Manufaktur – Kapal
Telematika Skema: B2 Skema: B2 Skema: B3
Skema: B1
Catatan:
Menerima Progran Hibah Penugasan dan Program Hibah Kompetisi.
PENGEMBANGAN POLITEKNIK DI INDONESIA 31
Tabel 1.6.
POLITEKNIK PENERIMA HIBAH KOMPETISI PEDP BATCH 3
Politeknik Manufaktur Poli Negeri Poli Negeri Politeknik Negeri Politeknik Pertanian
Negeri Bangka Bandung Banjarmasin Batam Negeri Samarinda
Belitung Agro Industri – Pertambangan – Sektor: Agro Industri – Sawit
Makanan dan
Sektor: Manufaktur- Minuman Batubara Telematika Skema: A
Perkapalan Skema: A Skema: A Skema: A
Skema: A
Catatan:
Menerima Progran Hibah Penugasan dan Program Hibah Kompetisi.
kredit bagi sejumlah siswa untuk • Mahasiswa baru pada Program Studi
program vokasi berkelanjutan terkait (target jumlah mahasiswa)
(PVB) - 30% wanita (dengan
menyebutkan jumlah siswa yang • Mahasiswa baru wanita pada
akan diterima pada program Program Studi terkait (target jumlah
Diploma 1 PVB) mahasiswi)
• Program sertifikasi melalui skema • Mahasiswa tidak mampu yang
RPL untuk lulusan SMK yang sudah menjadi penerima beasiswa pada
berpengalaman (jumlah lulusan Program Studi terkait. Program
SMK yang akan disertifikasi melalui pemberian beasiswa akan dilakukan
skema RPL). dalam skema hibah terpisah (jumlah
mahasiwa tidak mampu yang menjadi
targetnya).
Tabel: 1.7.
PHK PMPP - INDIKATOR KINERJA UTAMA
Outcome: Target Total PHK-PMPP Target PHK-PMPP
Pendidikan Politeknik Selaras dengan MP3EI pada 5 Sektor Industri Batch 1 dan 2 2013-2017 Per Politeknik
1. Peningkatan jumlah mahasiswa terdaftar di politeknik pada 5 sektor - Peningkatan 25%
prioritas pada MP3EI sebesar 25% dan 30% diantaranya wanita. (30% wanita)
-
2. Peningkatan jumlah lulusan dari politeknik memasuki dunia kerja pada 5 Peningkatan 25%
sektor prioritas pada MP3EI sebesar 25% dan 15% diantaranya wanita. (15% wanita)
Catatan:
• Penulisan pada kolom target capaian dalam bentuk angka kumulatif, serta dilakukan setiap tahun mulai tahun 2013 sampai dengan
tah un terakhir proyek.
• Program Studi yang terlibat dalam program ini terkait dengan sektor prioritas pada MP3EI, maka target outcome dihitung terhadap
peningkatan jumlah mahasiswa dan lulusan Program Studi tersebut.
32 Tumpuan Harapan: Reformasi Politeknik P.A.S.T.I Hebat
Tabel. 1.8.
PHK PMPP - INDIKATOR KINERJA PROGRAM 1
Indikator Kinerja Program 1: Target Total PHK-PMPP Target
Peningkatan Mutu dan Relevansi Pendidikan Politeknik Batch 1 dan 2 PHK-PMPP
2013-2017 Per Politeknik
1. Meningkatnya mutu dan jumlah Fasilitas dan Peralatan pada Politeknik xx Lab
sesuai dengan kebutuhan (Perwujudan Pusat Unggulan Teknologi yang x Lab
didukung oleh Kurikulum, TUK & LSP). Pusat Unggulan Teknologi yy MST
khusus untuk politeknik yang mengambil Skema B. y MST
250 orang
2. Terselenggaranya rintisan Program Magister Terapan pada 5 sektor 16.000 sertifikat ± 10 orang
prioritas. Program Magister Terapan (khusus untuk politeknik yang
mengambil Skema B). Hasil Kajian di 5 Sektor ± 640 sertifikat
3. Staf pengajar (20% wanita) yang dilatih untuk memenuhi standar industri 25 Dokumen Kurikulum dan Hasil Kajian
yang telah disepakati pada 5 sektor prioritas. perangkatnya deskripsi
learning
4 Mahasiswa yang lulus sertifikasi padaTempat Uji Kompetensi yang outcome
terakreditasi nasional atau internasional (sebutkan jumlah mahasiswa
yang ditargetkan lulus sertifikasi pada Tempat Uji Kompetensi yang Min. 1 Dokumen
terakreditasi nasional atau internasional mengacu pada KKNI (IQF) dan Kurikulum dan
BNSP -20% wanita. perangkatnya
per Politeknik
5. Pengkajian kembali, pengembangan dan penerapan standar industri pada
5 sektor prioritas, bekerjasama dengan industri dan sejalan dengan IQF.
6. Mengembangkan Program Studi yang berkualitas profesional dan
fleksibel dengan bahan pembelajaran dan instrumen penilaian pada 5
sektor proritas.
7. Sistem penjaminan mutu, sistem akreditasi dan sistem sertifikasi termasuk 25 Sistem penjaminan mutu dan 1 sistem
ketentuan RPL. sertifikasi termasuk ketentuan RPL 1 TUK dan/atau
LSP
8. Mengembangkan TUK dan LSP di Politeknik. 25 TUK dan/atau LSP
9. Terlaksananya 25 kerjasama dengan industri untuk pencapaian target 25 Program 1 Program
jumlah mahasiswa terdaftar dan penempatan kerja lulusan.
Catatan:
• Penulisan pada kolom target capaian dalam bentuk angka kumulatif, serta dilakukan setiap tahun mulai tahun 2013 sampai dengan
tahun terakhir proyek
• Program Studi yang terlibat dalam program ini terkait dengan sektor prioritas pada MP3EI, maka target outcome.
• dihitung terhadap peningkatan jumlah mahasiswa dan lulusan Program Studi tersebut.
• Mahasiswa wanita penerima Aspek Peningkatan Keterlibatan Sektor
beasiswa pada Program Studi Swasta dalam Meningkatkan Daya
terkait. Program pemberian Saing Lulusan Politeknik:
beasiswa akan dilakukan dalam
skema hibah terpisah (jumlah • Program Studi yang kurikulumnya
mahasiswa wanita yang menjadi diakui (recognized) oleh industri
targetnya) (dengan menyebutkan target
PENGEMBANGAN POLITEKNIK DI INDONESIA 33
Tabel. 1.9.
PHK PMPP - INDIKATOR KINERJA PROGRAM 2
Indikator Kinerja Program 2: Target Total PHK-PMPP Target
Peningkatan Kesetaraan dan Akses ke Institusi Politeknik Batch 1 dan 2 PHK-PMPP
2013-2017 Per Politeknik
1. Kerjasama dengan SMK Negeri dan Swasta untuk program kredit transfer 50 Kerjasama 2 Kerjasama
bagi siswa (30% wanita) pada 5 sektor prioritas
6.000 orang ± 240
2. Rekrutmen lulusan SMK (20% wanita) untuk masuk ke program D1 PVB orang
pada 5 sektor prioritas 1.000 orang (diakses melalui ± 40 orang
proposal pengajuan
3. Implementasi pemberian beasiswa (20% wanita) melalui dana NSF beasiswa tersendiri) ± 240 orang
kepada mahasiswa baru kurang mampu dan wanita pada Program Studi 6.000 orang
dengan kurikulum yang telah direvisi sejalan dengan program BIDIK MISI ± 16 orang
400 orang
4. Mendesain dan melaksanakan penilaian RPL terhadap calon mahasiswa
atau peminat di 5 sektor prioritasdi Politeknik.
5. Mengembangkan program-program pelatihan singkat yang fleksibel dan
aplikatif di politeknik bagi pekerja/calon pekerja.
jumlah Program Studi yang Aspek Penguatan Tata Kelola
direncanakan kurikulumnya diakui Penyelenggaraan Pendidikan Politeknik:
oleh asosiasi industri atau asosiasi
profesi). • Staf Politeknik yang dilatih tentang
manajemen proyek - 20% wanita
• Kerjasama dengan asosiasi (sebutkan jumlah staf yang
industri/profesi untuk menerapkan ditargetkan untuk memperoleh
pelayanan pengembangan pelatihan manajemen proyek).
keterampilan melalui pemagangan
atau bantuan tenaga ahli dari • Dokumen sistem pengawasan dan
industri (target jumlah kerjasama pelaporan (monitoring and report
dengan industri untuk kegiatan system).
tersebut).
Tabel 1.10.
PHK PMPP - INDIKATOR KINERJA PROGRAM 3
Indikator Kinerja Program 3: Target Total PHK-PMPP Target
Peningkatan Keterlibatan Sektor Swasta dalam Meningkatkan Daya Batch 1 dan 2 PHK-PMPP
Saing Lulusan Politeknik 2013-2017 Per Politeknik
25 Dokumen Min. 1 Dokumen
1. Pengakuan oleh industri terhadap kurikulum Program Studi yang telah di
revisi sesuai dengan kebutuhan. 25 MOU 1 MOU
2. Kerjasama formal antara Politeknik dengan pengusaha atau asosiasi
industri untuk menerapkan pelayanan pengembangan keterampilan di 5
sektor prioritas.
34 Tumpuan Harapan: Reformasi Politeknik P.A.S.T.I Hebat
Tabel 1.11.
PHK PMPP - INDIKATOR KINERJA PROGRAM 4
Indikator Kinerja Program 4: Target Total PHK-PMPP Target PHK-PMPP
Penguatan Tata Kelola Penyelenggaraan Batch 1 dan 2 Per Politeknik
Pendidikan Politeknik 2013-2017
± 4-5 orang (akan
1. Staf Pengelola (20% wanita) diKemendikbud-Dikti dan 98 orang (akan dikoordinasikan dikoordinasikan PMU, anggaran
Politeknik dilatih tentang manajemen proyek PMU, anggaran ada di PMU)
ada di PMU)
2. Sistem pengawasan dan pelaporan (monitoring and 2 Dokumen Kompilasi akan
report system) yang telah direvisi diimplementasikan dikoordinasikan PMU (sistem 2 Dokumen Hasil Implementasi
pada Politeknik (Manajemen Pendidikan dan monitoring dan pelaporan untuk per Politeknik (sistem monitoring
Manajemen Keuangan). manajemen pendidikan dan dan pelaporan untuk manajemen
3. Merancang dan mengimplementasikan sistem manajemen keuangan) pendidikan dan manajemen
strategi advokasi untuk mendukung peningkatan keuangan)
mahasiswabaru, pelayanan kualitas dan penyerapan
lulusan. 1 DokumenKompilasi akan 1 Dokumen Hasil Implementasi
dikoordinasikan PMU (sistem per Politeknik (sistem strategi
4. Merancang dan mengimplementasikan sistem strategi advokasi dan pemasaran)
penelusuran lulusan (tracer study) untuk melihat advokasi dan pemasaran)
dampak dari penyerapan lulusan pada 20 Program 1 DokumenKompilasi akan
Studi yang dikuatkan dikoordinasikan PMU (sistem 1 Dokumen Hasil Implementasi
per Politeknik (sistem
penelusuran lulusan) penelusuran lulusan)
• Dokumen sistem advokasi • Besarnya nilai kontrak kerja dengan
untuk mendukung peningkatan mitra industri.
mahasiswa baru, pelayanan
kualitas dan penyerapan lulusan. • Masa tunggu lulusan untuk
mendapatkan pekerjaan pertama.
• Dokumen sistem penelusuran
lulusan untuk melihat dampak • Peningkatan akreditasi Program Studi
dari lulusan Program Studi yg dari BAN PT
dikuatkani melalui program ini.
• Peningkatan jumlah dan persentase
Selain Indikator Utama sebagaimana mahasiswa baru perempuan.
disebutkan di atas, Politeknik pengusul
dapat juga menambahkan beberapa • Jumlah dan persentase jumlah
Indikator Kinerja Tambahan (IKT) lulusan perempuan yang memperoleh
sebagai berikut: pekerjaan. n
• Jumlah prototipe teknologi yang PENGEMBANGAN POLITEKNIK DI INDONESIA
dikembangkan bersama mitra
kerja.
• Dokumen sistem pengawasan dan
pelaporan (monitoring and report
system).
35
Mahasiswa Program Studi Logistik
Bisnis Politeknik Pos Indonesia
(POLTEKPOS) Bandung sedang
melaksanakan simulasi praktikum
logistik.
36 Tumpuan Harapan: Reformasi Politeknik P.A.S.T.I Hebat
BAGIAN DUA
Meningkatkan
Mutu dan
Relevansi
37
Mahasiswa Program Studi
Teknik Bangunan Rawa
Politeknik Negeri Banjarmasin
(POLIBAN) sedang praktikum
pemetaan lahan.
38 Tumpuan Harapan: Reformasi Politeknik P.A.S.T.I Hebat
Ketua BNSP 39
Ir. Sumarna F.
Abdurrahman,
M.Sc sedang
menandatangani
prasasti LSP Politeknik
Negeri Banjarmasin.
Pembentukan
LSP dan TUK
Hadirnya Tempat Uji Kompetensi (TUK) dan LSP
(Lembaga Sertifikasi Profesi) pada setiap politeknik
penerima bantuan PEDP, merupakan satu rangkaian
dari upaya memastikan kurikulum yang digunakan
berbasis kepada Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia (KKNI). Dengan memastikan agar kurikulum
sudah sesuai dengan kualifikasi untuk setiap
bidang keilmuan yang diterapkan secara nasional,
diharapkan terjadinya peningkatan mutu dan relevansi
sistem pendidikan politeknik sesuai dengan kebutuhan
industri atau dunia kerja.
MENINGKATKAN MUTU DAN RELEVANSI
S elain tersedianya kurikulum Bersamaan dengan pendirian LSP,
berbasis KKNI, syarat lain TUK pun dikembangkan. Pembentukan
dalam pembentukan LSP TUK berjalan dengan baik, karena
adalah jumlah asesor menginduk pada beberapa laboratorium
kompetensi yang dimiliki yang dimiliki politeknik. Program PEDP
institusi. Dalam hal ini, program PEDP menyediakan pendanaan untuk membeli
membantu pendanaan setiap politeknik berbagai peralatan laboratorium
agar dapat memenuhi persyaratan yang menjadi penentu kelengkapan
minimal enam asesor. Dukungan laboratorium sebagai TUK.
finansial ini sangat berguna mengingat
untuk mengikuti pelatihan asesor selama Dalam peraturan BNSP, ada tiga
40 jam dengan master asesor BNSP klasifikasi LSP: (i) LSP-1 didirikan dan
(Badan Nasional Sertifikasi Profesi), berada pada lembaga pendidikan,
dibutuhkan dana besar dan kepanitiaan seperti politeknik; (ii) LSP-2 didirikan dan
yang lengkap, mulai dari penyediaan berada pada lembaga milik pemerintah
master asesor untuk pemateri hingga atau perusahaan dan balai diklat; dan
jalannya kegiatan yang memakan (iii) LSP-3 didirikan dan berada pada
waktu sedikitnya 5 hari efektif. Alasan asosiasi industri atau asosiasi profesi.
kepanitiaan itu pula, hampir semua Pada tahun 2017, BNSP mencatat,
pelatihan asesor kompetensi diikutkan secara nasional kini sudah ada 39
pada beberapa pelaksanaan pelatihan LSP klasifikasi LSP-1 di politeknik. Dari
asesor kompetensi di lembaga lain. jumlah tersebut sebagian besar ternyata
politeknik penerima PEDP. Data terakhir
Salah satu politeknik mitra PEDP yang sebanyak 24 LSP politeknik PEDP telah
berhasil memenuhi persyaratan tersebut terlisensi dari 34 politeknik sebagai
adalah Politeknik Pertanian Negeri mana ditunjukkan pada tabel 2.1.
Pangkajene Kepulauan (POLITANI
PANGKEP), yang fokus pada Program Dengan adanya LSP pada tiap politeknik,
Studi Teknik Perikanan dan Perkapalan. keterjaminan lulusan untuk mendapatkan
“Kami memiliki 70-an asesor kompetensi minimal satu sertifikat kompetensi
merata pada setiap Program Studi. LSP bisa terpenuhi, sehingga amanat
POLITANI PANGKEP menjadi rujukan PEDP dalam hal meningkatkan jumlah
politeknik lain untuk pendirian LSP, lulusan yang tersertifikasi di bidang
karena kami bisa mendapatkan lisensi yang terkait dengan unggulan teknologi
dari BNSP dalam waktu yang relatif yang dibangun, serta kepemilikan
singkat,” kata Widodo Basuki Kepala PIU sertifikat uji kompetensi yang relevan
POLITANI PANGKEP. dengan kebutuhan keahlian tertentu dari
40 Tumpuan Harapan: Reformasi Politeknik P.A.S.T.I Hebat
Tabel 2.1.
LSP Terlesensi Politeknik Penerima Proyek PEDP
No. Nama Politeknik No. Lisensi Skema PEDP
1 Politeknik ATMI Surakarta BNSP-LSP-078-ID Batch 1
2 Politeknik Caltex Riau BNSP-LSP-564-ID Batch 1
3 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya BNSP-LSP-186-ID Batch 2
4 Politeknik LPP Yogyakarta BNSP-LSP-585-ID Batch 1
5 Politeknik Negeri Ambon BNSP-LSP-666-ID
6 Politeknik Negeri Bali BNSP-LSP-515-ID Penugasan
7 Politeknik Negeri Banyuwangi BNSP-LSP-720-ID Penugasan
8 Politeknik Negeri Batam BNSP-LSP-548-ID
9 Politeknik Negeri Jakarta BNSP-LSP-292-ID Batch 1
10 Politeknik Negeri Jember BNSP-LSP-0496-ID Batch 3
11 Politeknik Negeri Lampung BNSP-LSP-550-ID Batch 1 + Batch 2
12 Politeknik Negeri Lhokseumawe BNSP-LSP-645-ID Penugasan + Batch 1
13 Politeknik Negeri Malang BNSP-LSP-383-ID Penugasan + Batch 1
14 Politeknik Negeri Manado BNSP-LSP-412-ID Batch 1
15 Politeknik Negeri Medan BNSP-LSP-635-ID Batch 1
16 Politeknik Negeri Padang BNSP-LSP-552-ID Penugasan
17 Politeknik Negeri Pontianak BNSP-LSP-832-ID Batch 2
18 Politeknik Negeri Samarinda BNSP-LSP-291-ID Penugasan
19 Politeknik Negeri Semarang BNSP-LSP-248-ID Penugasan + Batch 2
20 Politeknik Negeri Ujung Pandang BNSP-LSP-119-ID Penugasan + Batch 3
21 Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya BNSP-LSP-197-ID Batch 2
22 Politeknik Pertanian Negeri Pangkep BNSP-LSP-220-ID Penugasan
23 Politeknik POS Indonesia BNSP-LSP-215-ID Batch 2
24 Politeknik Banjarmasin BNSP-LSP-884-ID Batch 1
Batch 2
Batch 3
industri, sebagai bagian dari peningkatan daya saing lulusan dapat lebih 41
terpenuhi.
Pengembangan skema kompetensi juga menjadi agenda tersendiri bagi
LSP dalam rangka memenuhi kebutuhan sertifikat pada setiap Program
Studi. Sejauh ini apabila sertifikat yang dibutuhkan mahasiswa belum
terfasilitasi pada LSP yang dimiliki, maka hal tersebut dapat dijembatani
melalui kerjasama industri dan asosiasi (LSP-3)
“Kami baru memiliki 16 skema, belum semuanya mengakomodasi
kebutuhan sertifikat kompetensi mahasiswa di tiap Program Studi. Jalan
MENINGKATKAN MUTU DAN RELEVANSI
Politeknik Pertanian keluarnya kami bekerja sama dengan asosiasi yang
Negeri Pangkep, salahsatu sudah memiliki LSP-3 untuk memberikan sertifikat
politeknik yang menjadi kompetensi kepada mahasiswa,” kata Liliek Dwi Soelasmi,
rujukan pendirian LSP Ketua LSP Politeknik Negeri Jember.
untuk Teknik Perikanan.
Merujuk pada amanat UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003
dan UU Pendidikan Tinggi No. 12 tahun 2012, perguruan
tinggi diberi amanah untuk tidak hanya memberikan
ijazah selaku tanda kelulusan dan penyelesaian
studi, namun juga harus dapat memberikan sertifikat
kompetensi kepada para lulusannya yang memudahkan
anak bangsa untuk berpacu di dunia usaha dan industri.
Keberadaan LSP dan TUK adalah instrumen untuk
menghasilkan tanda kompetensi tersebut, sekaligus
memberi nilai lebih bagi politeknik dan lulusannya. n
42 Tumpuan Harapan: Reformasi Politeknik P.A.S.T.I Hebat
Laboratorium CNC di Politeknik Manufaktur Negeri
Bandung (POLMAN), salahsatu politeknik dengan
PUT yang fokus di peralatan transportasi.
Membangun dan
Mengembangkan PUT
SALAH satu target yang hendak dicapai dari PEDP 43
adalah, tiap politeknik membangun Pusat Unggulan
Teknologi (PUT) yang menjadi tempat kajian serta
penerapan teknologi bagi masyarakat dan industri.
Tentu saja dengan area fokus masing-masing.
Ada yang fokus di sektor manufaktur, infrastruktur,
pariwisata, pertambangan, maupun agro industri.
MENINGKATKAN MUTU DAN RELEVANSI
Mahasiswa sedang melaksanakan
praktik di salahsatu Rapid Prototyping
equipment canggih berupa 3D Printer
multi-material milik Politeknik Manufaktur
Negeri Bandung (POLMAN)
44 Tumpuan Harapan: Reformasi Politeknik P.A.S.T.I Hebat
B eberapa politeknik sudah pembuatan gearbox dan punya dokumen
membangun PUT sektor enginering. Targetnya produk unggulan
manufaktur. Di antaranya, tersebut bisa ditawarkan ke pihak-pihak
Politeknik Manufaktur Negeri yang tertarik untuk membuatnya menjadi
(POLMAN) Bandung yang produk massal.
area fokusnya ada pada peralatan
transportasi. POLMAN Bandung Untuk pengembangan selanjutnya,
mengembangkan teknologi gearbox POLMAN memiliki Unit Pelayanan
untuk utility vehicle atau kendaraan serba Masyarakat (UPM). Fokusnya, menarik
guna. industri ke dalam institusi. Dosen
berlaku seperti perencana, sementara
“Kami menyasar alat angkut, baik pelaksananya bisa tenaga kependidikan
barang maupun manusia. Kami pelajari ataupun mahasiswa. Tergantung tingkat
apa yang bisa dibuat dan pilihannya kesulitan yang dikerjakan.
jatuh pada pembuatan gearbox, sebagai
produk unggulan untuk kendaraan Dampaknya memang penting untuk
serbaguna yang bisa dimanfaatkan peningkatan kualitas lulusan. Apalagi
mengangkut orang di pedesaan, tantangannya sekarang sudah berupa
atau kendaraan di area perkebunan. rapid dan efisiensi. Kualitas produk harus,
Tentu saja dengan penekanan pada tapi dipercepat waktunya. Jadi, rapid atau
pembuatan alat yang simpel dan biaya cepat sudah menjadi tren selanjutnya di
murah.” kata Suharyadi Pancono. bidang teknologi manufaktur.
Tujuan PUT POLMAN Bandung adalah Membangun PUT di sektor manufaktur
membangun PUT agar memberikan juga dilakukan Politeknik Negeri Malang
kontribusi aktif dalam menyiapkan SDM (POLINEMA). Mereka mengembangkan
yang memiliki kompetensi unggul dalam PUT bidang industri makanan dan
penerapan teknologi industri manufaktur minuman. Alat-alat yang dibeli dari
alat angkut. Karya-karya teknologi dana PEDP tersebut antara lain alat
inovatif juga menjadi produk unggulan penutup kemasan pada cup minuman
yang mendukung pengembangan industri dan bejana besar yang mampu memasak
manufaktur alat angkut sebagai salah air sebanyak 1.000 liter.
satu sektor industri strategis.
PUT POLINEMA juga melakukan
Saat ini sudah sampai pada pembuatan riset untuk menghasilkan formulasi
prototipe. POLMAN menyiapkan minuman kemasan yang sehat dan
desainer, juga mesin-mesin produksinya. tahan lama, dengan jenis flavour dari
Targetnya adalah menguasai teknologi bahan yang memenuhi standar food
MENINGKATKAN MUTU DAN RELEVANSI 45
grade karena mengandung sari buah “Kami mendapat amanah di bidang
asli. Tantangannya adalah bagaimana infrastruktur. Tapi bukan produk, kita
membuat minuman tersebut menjadi hasilkan jasa. Misalnya, jasa training
awet serta harga jualnya tetap kompetitif. tentang infrastruktur. Lebih banyak ke
jalan yang berwawasan lingkungan,” kata
“Kami terus melakukan uji coba dalam Hendry dari POLBAN.
skala laboratorium, agar buah tidak
terfermentasi dan tahan lama,” kata Jalan-jalan yang sudah dibangun dengan
Dwina Moentamaria. bagus, biasanya kalau sudah melewati
masa pakai atau masa perawatan, banyak
Secara bertahap, kegiatan produksi yang tidak terawat. Bahkan kerap kalau
diintegrasikan ke dalam kurikulum. musim hujan tiba rusak parah. Maka
Untuk mahasiswa tingkat 1 fokus PUT di POLBAN melakukan kajian apa
kepada aspek analisis produksi, mungkin air yang menggenang jalan
mahasiswa tingkat 2 aktif dalam kegiatan tersebut bisa cepat turun ke bawah dan
operasional produksi, sedangkan kemudian disalurkan ke tempat lain.
mahasiswa tingkat 3 menata aspek mutu
dan pemasarannya. Juga membuat jalan yang baik sesuai
fungsinya. Misalnya, instansi tertentu
Infrastruktur punya masalah jalan, mereka memberikan
solusinya. Training, atau juga melakukan
Jika PUT POLMAN Bandung dan investigasi, memberikan konsultasi.
POLINEMA Malang ke arah manufaktur,
beda lagi dengan Politeknik Negeri Bahkan POLBAN juga memulai agen riset
Bandung (POLBAN). Melalui dengan industri. Meneliti perkerasan untuk
pengembangan Center of Technology jalan poros. Jadi kalau ada hujan, air tidak
atau PUT, POLBAN menyasar infrastruktur cuma mengalir ke drainase, tapi langsung
pada jasa konstruksi dan manajemen meresap ke bawah tanah.
jembatan serta jalan berwawasan
lingkungan. Hasil yang diharapkan adalah
memberikan kontribusi langsung dalam
Arah kebijakan POLBAN dalam 10 tahun problem solving permasalahan teknologi
ke depan memang mengusung visi konstruksi maupun kajian pemeliharan
untuk menjadi innovation driving force pada infrastruktur yang sudah ada
atau penggerak pembaharuan dalam maupun yang akan dibangun. “Maka
teknologi masa depan. Tujuannya agar diharapkan kemajuan teknologi konstruksi
dapat berperan aktif pada penguatan infrastruktur akan semakin inovatif dan
ekonomi nasional. akurat sehingga meningkatkan kualitas
SDM-nya,” kata Hendry.
46 Tumpuan Harapan: Reformasi Politeknik P.A.S.T.I Hebat
Dua mahasiswa Program Studi D4 Teknik Perancangan
Jalan dan Jembatan Politeknik Negeri Bandung (POLBAN)
sedang berdiskusi dalam praktik kerja lapangan dengan
equipment terkini.
Agro Industri Politeknik Perkebunan LPP Yogyakarta
(Politeknik LPP) merupakan salah satu
Politeknik yang mengembangkan PUT di politeknik yang menerima bantuan dari
sektor agro industri di antaranya adalah PEDP pada skema Batch-1. Tapi dari
Politeknik Perkebunan LPP Yogyakarta lima Program Studi, yang ikut program
(Politeknik LPP). Mereka bertekad menjadi ini dua, yaitu Teknik Mesin dan Teknik
pusat teknologi pengolahan gula dan Kimia. Semua Program Studi di Politeknik
menjadi salah satu lembaga yang bisa LPP pun disesuaikan dengan kebutuhan
melakukan sertifikasi produk gula standar yang ada di industri perkebunan.
SNI. Terutama gula.
“Kita beli alatnya, rencananya tahun Sebelum mengikuti PEDP, laboratorium
2018. Kita sertifikasi laboratorium kita mereka itu seperti gudang. Isinya juga
dan kita latih mulai tahun 2017 ini,” kata peralatan yang sudah berusia tua. Bagian
Muhamad Mustangin dari Politeknik LPP. belakang kampus masih berupa kebun
MENINGKATKAN MUTU DAN RELEVANSI 47
yang tidak bisa dimanfaatkan. Sekarang gebyar PUT. Ini tentu saja bisa terwujud
peralatan sudah cukup bagus. Terutama karena didukung oleh PEDP,” kata Ichsan
di sektor laboratorium dengan peralatan dari POLNEP.
yang juga sudah up-to-date.
Di PEDP, POLNEP masuk dua skema,
Misalnya, pembelian peralatan di Skema Penugasan untuk mendorong PUT
pabrik gula seperti sucromat, alat untuk sektor budidaya perikanan dan Skema
mengetahui kadar nira, kemudian boiler Batch II (B2) untuk pengembangan
simulator agar mahasiswa bisa tahu bidang industri pengolahan sawit
bagaimana mengendalikan boiler, juga dan turunannya. Dua Program Studi
alat mengetahui kadar gas dan peralatan yang terlibat, Program Studi Budidaya
las. Perikanan untuk penugasan pada
2013-2017, dan Program Studi
“Kini sudah lengkap. Kami berharap Teknologi Pengolahan Hasil Perkebunan
dengan membeli alat-alat tersebut untuk Skema B2, dari 2014 hingga 2016.
mahasiswa mampu mengoperasikan
dan memperoleh pengetahuan tentang “Setelah kita berhasil, memang luar
fungsi alat tersebut. Kita ini mungkin biasa. Karena kita bisa mengadakan
satu-satunya yang punya pendidikan banyak peralatan dengan harga lumayan
khusus gula. Tapi sekarang mulai mahal untuk pengolahan sawit. Cuma
berkembang ke sawit, karet,” katanya. alat-alat itu memang masih harus diuji
semua keterpakaiannya. Kalau dari segi
Hampir senada dengan Politeknik LPP, yang diadakan, bagus betul. Karena
Politeknik Negeri Pontianak (POLNEP) seleksinya luar biasa,” lanjutnya.
juga memperkuat di sektor Agro Industri
dan Perikanan. POLNEP memanfaatkan PUT Budidaya Perikanan POLNEP ada
keikutsertaannya di PEDP dengan di Kelurahan Terusan, Kecamatan
membangun PUT Perikanan, berupa Mempawah Hilir, Kabupaten Mempawah.
tambak ikan air tawar di lahan seluas Targetnya menghasilkan produk-produk
10 hektar. Di lokasi inilah dilakukan unggul bidang budi daya perikanan,
pembenihan, pemeliharaan ikan dengan yang meliputi produksi benih unggul,
teknologi modern. ikan konsumsi, induk, pakan dan
probiotik. Hasil produksinya juga bisa
“Teman-teman di sana tenaga ahli dinikmati masyarakat secara luas
semua. Beberapa orang bahkan dulu ataupun para pelaku budi daya.
pernah bekerja di industri-industri
perikanan besar. Jadi mahasiswa bisa Tahap pertama yang akan dimunculkan
praktek langsung di situ. Kita baru selesai adalah pakan budi daya ikan. Baik
48 Tumpuan Harapan: Reformasi Politeknik P.A.S.T.I Hebat
pakan terapung maupun pakan
tenggelam. Hasil produksi pakan
nantinya dapat memberikan dukungan
kepada para pembudidaya ikan di
Kabupaten Mempawah. PUT juga bukan
hanya sekadar lokasi praktek mahasiswa
perikanan POLNEP. Tapi PUT itu akan
melayani jasa oleh stakeholder terkait. n
Para mahasiswa Jurusan Ilmu Kelautan dan
Perikanan Politeknik Negeri Pontianak (POLNEP)
sedang melakukan praktik lapangan.
PENINGKATAN MUTU DAN RELEVANSI 49
Mahasiswi Program Studi D3 Teknik Kimia
Politeknik Negeri Malang (POLINEMA)
sedang melaksanakan bagian dari program
teaching factory di salah satu laboratorium
Teknik Kimia
Keterlibatan Mahasiswa
dalam PUT - ‘Teaching
Factory’
Melibatkan mahasiswa dalam kegiatan riset
menjadi pilihan terbaik untuk meningkatkan
pembelajaran. Dalam pengembangan pusat
unggulan teknologi (PUT) - teaching factory
mahasiswa pun diikutsertakan. Inilah yang
dilakukan beberapa politeknik penerima PEDP.
50 Tumpuan Harapan: Reformasi Politeknik P.A.S.T.I Hebat PENINGKATAN MUTU DAN RELEVANSI
Tiga mahasiswa sedang
mempraktikkan simulasi
peralatan dalam rangka
mengambil sertifikat kompetensi.
B erbeda dengan aktivitas Saya tahu itu, mahasiswa juga kami
pusat unggulan teknologi beri pengetahuan tentang hal itu. Jika
(PUT) pada politeknik kemudian tetap dilakukan dan dijalankan
penerima PEDP lainnya. PUT penggunaan zat-zat kimia pada PUT,
Politeknik Negeri Malang rasanya kami berkhianat pada diri
(POLINEMA) lebih menekankan pada sendiri,” kata Dwina Moentamaria,
riset untuk menghasilkan formulasi di Manajer PIU POLINEMA.
bidang industri makanan minuman.
Alasanya sederhana, pihak POLINEMA POLINEMA masuk dalam Skema
ingin memberikan pelajaran yang Batch-1 PEDP untuk mendorong
benar tentang makanan-minuman yang pengembangan Program Studi sesuai
memenuhi standar hygiene dan sanitasi dengan pengembangan kawasan
(kesehatan dan kebersihan). ekonomi khusus dalam mengembangkan
sektor ketahanan pangan (makanan dan
“Saya orang kimia mengerti tentang minuman) sekaligus mengembangkan
zat-zat kimia yang berbahaya dalam rintisan program magister terapan. Ada
kandungan minuman dan makanan. dua Program Studi yang terlibat, Program
MENINGKATKAN MUTU DAN RELEVANSI 51
Seorang mahasiswa sedang
mempraktikkan simulasi
peralatan dalam rangka mengambil
sertifikat kompetensi.
Studi D3 Teknik Kimia dan D4 Teknik mengandung sari buah asli.
Elektro. Tantangannya adalah bagaimana
membuat minuman tersebut menjadi
PUT POLINEMA giat melakukan riset awet serta dengan harga jual yang tetap
untuk menghasilkan formulasi minuman kompetitif. “Kami terus melakukan uji
kemasan yang sehat dan tahan lama. coba dalam skala laboratorium, agar
Seperti diketahui, saat ini isi minuman buah tidak terfermentasi dan tahan
kemasan yang dijual di pasaran lama,” katanya.
umumnya mengandung banyak perisa
(flavour). Produksi yang sudah diuji coba adalah
sari apel dengan merek Josiee. Dalam
Tentu akan lebih baik manakala satu hari rata-rata dapat diproduksi
minuman dalam kemasan benar-benar 2.000 liter atau 400 karton sari buah
52 Tumpuan Harapan: Reformasi Politeknik P.A.S.T.I Hebat PENINGKATAN MUTU DAN RELEVANSI
apel. Karena untuk tujuan pendidikan, Eki Lesmana dan Imamatul Iftitah,
produksi sari buah apel POLINEMA tidak penerima beasiswa PEDP anggota TFC,
semata-mata untuk mencari keuntungan. mengaku bahwa menjadi bagian dari
Secara bertahap kegiatan produksi TFC harus menyiapkan waktu ekstra, di
diintegrasikan ke dalam kurikulum. luar jadwal resmi. Bahkan tidak jarang
mereka harus pulang malam. “Tapi kami
Gaet Mahasiswa tidak menganggap ini sebagai beban,
tapi upaya menambah ilmu,” kata Eki.
Dalam mengelola laboratorium
terkait teaching factory, POLINEMA Saat ini anggota TFC berjumlah 20
memanfaatkan tenaga mahasiswa. Mereka mahasiswa semester 5. Merekalah yang
tergabung dalam Teaching Factory Club menjadi pionir, menguji coba alat-alat
(TFC) yang dibentuk tahun 2016. Mereka laboratorium, termasuk mengkalibrasi
melakukan uji coba formulasi yang idenya dan menyiapkan formulasi. Bagi
berasal dari para pengajar, hingga apa POLINEMA, kesiapan alat dan formulasi
yang dihasilkan bisa diproduksi dalam ini merupakan bagian dari upaya
skala lebih besar. efisiensi. Tanpa kesiapan yang baik akan
banyak bahan dan zat yang terbuang.
“Tidak ada syarat khusus untuk menjadi
anggota TFC, siapa pun boleh asal Dana PEDP untuk pengadaan alat-alat
memiliki kemauan untuk bekerja atau laboratorium juga sangat dirasakan
belajar ekstra,” kata Profiyanti Hermien, dampaknya. “Peralatan labratorium yang
PIC Bidang Akademik dan Program. banyak membuat kami lebih nyaman saat
praktikum. Tidak perlu berebut, misalnya
untuk penggunakan alat gelas,” kata Laili
Amalia Putri, anggota TFC yang lain.
“Dana PEDP untuk pengadaan
alat-alat laboratorium sangat dirasakan
dampaknya. Peralatan laboratorium yang
banyak membuat kami lebih nyaman saat
praktikum. Tidak perlu berebut, misalnya
untuk penggunakan alat gelas.
MENINGKATKAN MUTU DAN RELEVANSI 53
‘Teaching Factory’ penyaringan. Sehingga mahasiswa
yang terlibat dalam job training proses
Mahasiswa diikutsertakan pada kegiatan produksi adalah mereka yang sudah
PUT model pembelajaran teaching lolos seleksi dan termasuk dalam kategori
factory. Teaching factory adalah upaya layak bekerja. Selama bekerja mereka
pengintegrasian proses produksi dengan mendapat bimbingan dari tenaga
pembelajaran di dalam kampus. Melalui pengajar yang terampil dan mumpuni.
pelibatan mahasiswa, maka diharapkan
mahasiswa tidak hanya menjalani praktik Itulah konsep teaching factory yang di
secara simulatif dan sekadar masuk jalankan Politeknik Perkapalan Negeri
di laboratorium, tetapi benar-benar Surabaya (PPNS). Sejak dari awal desain,
melakukan praktik sebagaimana di proses produksi, hingga uji produk
perusahaan yang sesungguhnya, mendapat pengawasan dari PT Biro
meskipun semua praktik kerja itu Klasifikasi Indonesia (Persero) atau BKI.
dilaksanakan di dalam kampus. Dengan demikian keluaran produksi
PPNS langsung mendapat sertifikasi layak
Teaching factory mengubah paradigma dari BKI.
pendidikan. Membuat kampus punya
pabrik. Penerapan konsep ini jelas BKI adalah lembaga resmi independen
membutuhkan dukungan finansial besar. bertugas memeriksa dan audit
Di sinilah kucuran dana dari PEDP-ADB menyeluruh pada kapal yang beroperasi
dimanfaatkan. di Indonesia. BKI adalah Badan Usaha
Milik Negara Indonesia yang ditunjuk
Dukungan finansial dibutuhkan sebagai satu-satunya badan klasifikasi
karena teaching factory mensyaratkan nasional untuk melakukan pengkelasan
peralatan memadai layaknya di industri kapal niaga berbendara Indonesia
atau perusahaan, bukan sekadar maupun asing yang secara reguler
peralatan laboratorium untuk keperluan beroperasi di perairan Indonesia.
pembelajaran. Demikian juga produk
yang dihasilkan harus terstandar dan Mahasiswa PPNS sebelum terjun di
dapat dijual. Jadi mahasiswa tidak bisa teaching factory sudah harus tersertifikasi
main-main. terlebih dahulu. Mereka harus memiliki
sertifikasi ketrampilan tertentu, misalnya
Mahasiswa yang hasil kerjanya las, bubut, K3, dan lain-lain.
belum layak, tidak diikutkan dalam
proses produksi. Mahasiswa dilatih Berkat adanya kucuran dana dari
terlebih dahulu, kemudian dilakukan PEDP-ADB sejak tahun 2013 dan
54 Tumpuan Harapan: Reformasi Politeknik P.A.S.T.I Hebat
Mahasiswa sedang melaksanakan pesanan
sekoci dari industri sebagai bagian dari
program teaching factory di Politeknik
Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS)
berlangsung secara berkelanjutan manufaktur perkapalan, membuka
(multiyear), teaching factory akhirnya bisa magister terapan, dan pusat unggulan
terwujud di PPNS. teknologi.
Dalam perjalanannya, eksistensi teaching Hadirnya teaching factory konsep
factory makin berkembang, karena pembelajaran politeknik 3-2-1 bisa
selain mendapat dukungan dana dari teratasi. Konsep 3-2-1 adalah proses
PEDP-ADB, dapat pula suntikan dari dimana tiap mahasiswa harus melewati
program nasional pemerintah berupa proses pembelajaran dengan rasio
revitalisasi politeknik pada tahun 2017. perbandingan tiga semester belajar di
dalam kelas, dua semester belajar praktik
Dalam PEDP, PPNS menerima skema di perusahaan atau industri, dan satu
Batch-2 untuk bidang manufaktur semester terakhir kembali ke kelas untuk
perkapalan, dengan amanat menyusun tugas akhir.
mengembangkan Program Studi
MENINGKATKAN MUTU DAN RELEVANSI 55
Melalui konsep 3-2-1 diharapkan lulusan Sebagian mahasiswa yang tidak terserap
politeknik benar-benar menjadi tenaga di perusahaan luar kampus, dapat
kerja terampil yang siap bekerja, karena berpraktik di bengkel milik teaching
telah menjalani praktik lapangan cukup factory.
lama, dua semester.
Kehadiran teaching factory memiliki
Tetapi realitasnya tidak gampang mencari beberapa keuntungan, diantaranya,
tempat praktik untuk sekian banyak keberadaan pabrik di dalam kampus,
mahasiswa. Tidak semua perusahaan memungkinkan dirancang dan diterapkan
bersedia ditempatkan mahasiswa praktik program praktik yang selaras dengan
dalam tempo relatif lama (dua semester), kehendak kurikulum.
karena sebagian dari industri atau
perusahaan beranggapan, kehadiran Sebagai contoh praktik pemasangan
mahasiswa di perusahaan sedikit banyak poros propeller pada kapal. Poros
mengganggu proses produksi dan propeller merupakan salah satu bagian
kegiatan bisnis mereka. terpenting dari instalasi penggerak kapal.
Putaran mesin ditransmisikan ke propeller
Banyaknya jumlah mahasiswa yang melalui poros, maka poros sangat
wajib berpraktik setiap tahunnya juga mempengaruhi kerja mesin bila terjadi
menambah masalah di lapangan. kerusakan.
Sebagai ilustrasi, jumlah mahasiswa
perangkatan PPNS mencapai 800 orang. Tidak setiap mahasiswa yang praktik di
Sungguh tidak mudah mencarikan perusahaan berkesempatan melihat dan
perusahaan tempat praktik bagi ratusan mengerjakan proses pemasangan poros
mahasiswa itu. “Mereka praktik di mana? propeller. Padahal keahlian itu penting
Kami kelabakan,” kata Eko Julianto, dimiliki. Mereka harus mengetahui bahwa
Direktur PPNS. kedudukan poros propeller dengan mesin
induk harus segaris atau harus dalam
Problem berikutnya, kalaupun semua satu garis sumbu. Pemasangan poros
mahasiswa PPNS sudah tertampung di propeller mengharuskan sebuah kapal
perusahaan, belum tentu perusahaan naik dok, dan itu butuh biaya mahal.
tempat mereka berpraktik itu memberikan
keahlian sesuai dalam kurikulum Di teaching factory disiapkan program
politeknik yang bersangkutan. pembuatan sebuah kapal, proyek ini
kemudian dikeroyok sekian mahasiswa
Pada sisi inilah keberadaan teaching dari beberapa Program Studi. Mahasiswa
factory turut memberikan solusi. listrik mengerjakan sisi listriknya, Program
56 Tumpuan Harapan: Reformasi Politeknik P.A.S.T.I Hebat PENINGKATAN MUTU DAN RELEVANSI
Mahasiswa Politeknik Negeri Batam
(POLIBATAM) di Laboratorium
Pusat Mikroelektronika sedang
mengoperasikan alat untuk proyek
tugas akhir.
57
Studi las menggarap lasnya, dan Program “Alhamdulillah saya sudah tiga tahun
Studi limbah kapal juga berkontribusi sebagai pedagang roti keliling. Tiap hari
dalam penanganan limbah. saya bisa setor antara Rp 300 ribu sampai
Rp 400 ribu. Gerobaknya disediakan
Dengan cara seperti ini, kegiatan politeknik, motornya milik saya,” kata
praktik menjadi terintegrasi, dan dapat Mustofa, pedagang roti keliling yang kerap
diprogram berapa jumlah kapal yang mengambil roti dari “pabrik roti” milik
harus diproduksi dalam satu periode POLIJE.
tertentu untuk mengakomodasi jumlah
mahasiswa yang membutuhkan tempat Demikian pula di unit pengolahan air
praktik kerja. kemasan dan minuman kemasan milik
Politeknik Negeri Jember. Di labotarorium
“Kalau mendapat pesanan kapal kecil ini mahasiswa dihadapkan pada kondisi riil
menengah kita masukkan teaching di perusahaan. Produknya memang masih
factory, sedang kalau mendapat pesanan terbatas untuk konsumsi di Politeknik, tapi
kapal besar kita melakukan teaching prosesnya telah nyata sebagaimana proses
indutry melalui kerja sama dengan dunia pembuatan minuman kemasan di pabrik,
industri,” kata Eko. hanya skalanya saja yang masih belum
besar. Tapi mahasiswa telah memahami
Itu pengalaman di PPNS dalam persoalan sesungguhnya di sebuah pabrik.
menghadirkan teaching factory di
kampusnya. Lain lagi di Politeknik Negeri POLIJE dalam PEDP menerima Skema
Jember (POLIJE), unit pelaksana teknis Penugasan dan Batch-1, untuk sektor agro
(UPT) makanan minuman yang juga industri. Ada lima Program Studi yang
dijadikan sebagai labrotarorium Program menjadi sasaran masing-masing Teknik
Studi Teknologi Industri Pangan secara riil Komputer, Produksi Tanaman Hortikultura,
memang sudah menjadi teaching factory Manajemen Agribisnis, Keteknikan
dan bahkan menjadi unit usaha tersendiri, Pertanian, dan Teknologi Industri Pangan.
tempat produksi roti.
Tentu itu semua tidak akan bisa berjalan
Tidak hanya menjadi tempat praktik tanpa suntikan dana PEDP – ADB, karena
para mahasiswa Program Studi semua kebutuhan peralatan berskala
Teknologi Industri Pangan, tapi juga pabrik itu sangat mahal. “Terus terang
mempekerjakan masyarakat yang digaji jika hanya mengandalkan anggaran rutin
secara profesional sebagai tenaga kerja pemerintah lewat DIPA dan PNBP yang
di “pabrik roti” itu, sekaligus memiliki kami peroleh, rasanya tidak mungkin bisa
armada penjualan keliling ke luar-masuk terwujud,” kata Surateno, Manajer PIU
permukiman. POLIJE.
58 Tumpuan Harapan: Reformasi Politeknik P.A.S.T.I Hebat PENINGKATAN MUTU DAN RELEVANSI
Sementara di Politeknik Negeri
Lampung (POLINELA), teaching
factory berupa pabrik minyak goreng.
Rata-rata kapasitas produksi mencapai
50 liter per hari. Hasil produksi
sebanyak itu sudah habis dibeli oleh
kalangan internal sendiri. Teaching
factory berikutnya adalah produksi
pakan ternak dan membuat kolam
praktik pemeliharaan ikan air tawar
yang berguna untuk sarana praktik
mahasiswa. Prospek pemasaran
hasil produksi teaching factory ini
lumayan bagus. “Tapi, dilemanya
kita ini institusi pendidikan, tidak
bisa sepenuhnya mengelola bisnis.
Mestinya ada unit tersendiri untuk
menanganinya,” kata Rachmad
Edison, Manajer Pendamping PEDP
POLINELA. n
Mahasiswa Program Studi Usaha
Perjalanan Wisata Politeknik Negeri
Bali (PNB) sedang praktek ticketing.
MENINGKATKAN MUTU DAN RELEVANSI 59
Salahsatu mahasiswa peserta Inkubasi Bisnis
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
(PENS) yang berhasil menjuarai kejuaraan
nasional wirausahawan muda di depan produk
inovsinya.
Menumbuhkan
‘Technopreneur’
Selain menyiapkan teaching factory, sejumlah
politeknik memanfaatkan dana PEDP untuk
pengembangan kualitas mahasiswa, sehingga
ketika lulus, mereka mampu bekerja mandiri menjadi
technopreneur atau pelaku usaha di bidang teknologi.
Tidak harus bergantung pada serapan tenaga kerja di
dunia industri.
60 Tumpuan Harapan: Reformasi Politeknik P.A.S.T.I Hebat PENINGKATAN MUTU DAN RELEVANSI
Mahasiswa Jurusan Teknik
Otomasi Manufaktur dan
Mekatronika Politeknik Manufaktur
Negeri Bandung (POLMAN) sedang
melakukan praktik di Laboratorium
Mekatronika
61
A pa itu technopreneur? bisnis PENS, sebagai pusat unggulan
Technopreneur mengandung teknologi (PUT), agar bisa diterapkan di
makna tentang bagaimana tempat mereka.
cara pemanfaatan teknologi
yang sedang berkembang PENS mengawali proyek tersebut berkat
pesat untuk dijadikan sebagai peluang bantuan dari dana PEDP. Contohnya,
usaha. Untuk mengoptimalkan berbagai untuk menggelar workshop pun
potensi tersebut, maka mau tidak mau dibutuhkan dana tidak sedikit, karena
lembaga pendidikan ikut mengasah harus menghadirkan nara sumber yang
kemandirian lulusannya. kompeten.
Praktik ini dilakukan olek Politeknik Teknisnya, para alumni PENS
Elektronika Negeri Surabaya (PENS). di-mapping, baik yang sudah punya
PENS mengusung strategi khusus usaha tapi masih 'kembang-kempis',
untuk melahirkan para technopreneur. maupun yang belum punya usaha
Tujuannya, setelah mahasiswa lulus, tapi memiliki gagasan bisnis menarik.
mereka bisa berwirausaha sendiri. Diawali dengan workshop-workshop
Bikin usaha baru. Untuk mewadahi misi rutin, mereka yang berminat disuruh
tersebut, PENS punya lembaga Inkubator membuat proposal agar produknya
Bisnis PENS-Sky Ventura. diinkubasi di PENS.
“Kami juga minta bantuan para alumni Produk yang menarik dan potensial
PENS untuk ikut berkiprah mengajari berkembang, masuk inkubasi. Lalu
bisnis dan menciptakan inovasi dikuatkan. Para peserta disuruh
bagi adik-adik mereka. Kenapa kita memasukan proposal agar dibantu
melibatkan para alumni, karena mereka untuk membiayai produksi menjadi lebih
kebanyakan sudah punya jaringan di baik. Jadi ada beberapa model. Ada
luar. Juga sudah punya pengalaman. alumni PENS yang punya usaha tapi
Kalau inkubator bisnis ini besar, maka Senin-Kamis, ada juga yang diikutkan
rasanya seperti di Silicon Valley di AS," workshop agar bisa mencari inspirasi
kata Edi Satriyanto dari PENS. untuk memulai usaha baru.
Inkubasi bisnis ala PENS tersebut saat ini Untuk tahun 2017 ada 14 proposal di
sudah menginspirasi banyak politeknik Inkubasi Bisnis PENS yang mendapat
lain di Indonesia. Terbukti, para direktur anggaran pengembangan dari Dirjen
politeknik se-Indonesia sudah pernah DIKTI. Total ada sekitar 25 usaha di
datang untuk melihat aktivitas inkubator bidang teknologi yang saat ini dibina
62 Tumpuan Harapan: Reformasi Politeknik P.A.S.T.I Hebat PENINGKATAN MUTU DAN RELEVANSI
serius di PENS. Sedangkan sekitar 50 Rp 300 juta ke atas. Waktu inkubasi
proposal yang dinilai masih belum maksimal tiga tahun. Setelah tiga tahun,
layak diinkubasi, para pelaku bisnisnya mereka harus keluar dan memulai usaha
diikutkan workshop agar mendapat sendiri. Tempatnya akan digantikan oleh
inspirasi baru. usaha yang baru lagi.
Sedangkan untuk suntikan dana, Langkah berikutnya, usaha tersebut
proposal yang disetujui dibantu terus dianalisa. Bisa berkembang apa
pendanaan bervariasi. Tergantung jenis tidak. Termasuk melihat peluang pasar.
usahanya. Ada yang mendapat bantuan Bidang usaha yang masuk di inkubator
Rp 178 juta. Tapi rata-rata angkanya bisnis PENS, di antaranya Smart Cyber
ID.Face, salahsatu pengembangan inovasi
technopreneurship dari mahasiswa Politeknik
Elektronika Negeri Surabaya (PENS)
MENINGKATKAN MUTU DAN RELEVANSI 63
Campus, solusi untuk sistem manajemen Tujuannya agar dapat menghasilkan
informasi. Kemudian, Mata Garuda, lulusan yang kompeten sesuai kebutuhan
aplikasi monitoring jaringan. TGT-3D dunia kerja.
Printer atau printer tiga dimensi.
“Jika kami mengundang pihak industri,
Meminta bantuan alumni untuk biasanya yang dikirim orang-orang
pengembangan kemampuan mahasiswa, personalia yang tidak tahu detail teknis
juga dilakukan di Politeknik Perkapalan pekerjaan di industrinya. Tapi kalau
Negeri Surabaya (PPNS) dan Politeknik para alumni, mereka jauh lebih detail
Caltex Riau (PCR). Bedanya di PPNS dan terhadap teknis pekerjaan,” kata Yusmar
PCR alumni dimintai masukan pada Palapa Wijaya dari PCR. n
pusat pembinaan karir dan alumni serta
penyusunan atau peninjauan kurikulum. Printer 3D Rakitan karya
mahasiswa inkubasi bisnis
Politeknik Elektronika Negeri
Surabaya (PENS)
64 Tumpuan Harapan: Reformasi Politeknik P.A.S.T.I Hebat
Pemandangan lahan sawah
terasering (subak) yang menjadi
andalan pengembangan obyek
Green Tourisme.
Kembangkan
Green Tourism
Potensi wisata Bali tak pernah habis 65
untuk dieksplorasi. Semakin kreatif insan
pengelolanya, akan tertemui sisi baru dari pulau
dewata itu. Green Tourism adalah salah satu
contohnya. Program ini digagas oleh Politeknik
Negeri Bali (PNB) sebagai PUT.
MENINGKATKAN MUTU DAN RELEVANSI
P ada program PEDP, hubungan keseimbang antara Tuhan,
PNB menerima skema alam lingkungan, dan sesama manusia.
penugasan untuk
mengembangkan Program Ada tiga desa yang menjadi model
Studi kepariwisataan. pengembangan green tourism oleh PNB,
Kampus ini tengah bersemangat masing-masing Desa Belimbing, Desa
mengembangkan green tourism, sebuah Pinge, dan Desa Sangketan. Di ketiga
konsep pengembangan wisata dengan desa itu dilakukan bina desa terkait
berbasis pada lingkungan sekitar. dengan green tourism. Di Desa Belimbing
sudah berjalan selama tiga tahun, tahun
Konsep green tourism yang 2017 adalah tahun terakhir. Dampaknya
dikembangkan berdasarkan kearifan luar biasa, baik bagi masyarakat sekitar
lokal (local wisdom), Tri Hita Karana (tiga maupun turis mancanegara yang
sebab kebahagiaan) yang merupakan berkunjung.
konsep hidup yang mempertahankan
Nilai tambah yang diperoleh
Dosen Politeknik Negeri Bali (PNB) masyarakat sekitar adalah mampu
meninjau dan mengenalkan memanfaatkan potensi lokal untuk
obyek Green Tourisme kepada menjadi daya tarik wisatawan. “Kami
para mahasiswa.
66 Tumpuan Harapan: Reformasi Politeknik P.A.S.T.I Hebat
mengembangkannya dari apa yang besar. Pola makan itu dikenalkan ke
ada di desa itu, sehingga apa-apa yang wisatawan sebagai bagian dari budaya
sebelumnya tidak bernilai jual, menjadi yang melekat erat di masyarakat dalam
bernilai jual. Kami mengembangkan menjaga keseimbangan dalam Tri Hita
obyek-obyek alam di sana yang diminati Karana.
oleh tamu dari Eropa, khususnya Jerman
dan Perancis,” kata Ketut Budharma, Green tourism yang dikembangkan PNB
penanggungjawab Center of Technology diinterprestasikan sebagai kultur yang
PNB. berkembang di masyarakat lokal. Alat
ukur yang standar belum ada, sehingga
Di Desa Pinge, dikembangkan green konsep green tourism yang dibawa dari
food, dimana semua bahan berasal kampus ke kampung lebih pada upaya
dari lokal. Konsep yang dikenalkan memperkuat dan menginovasi apa yang
adalah pola makan yang telah lama sudah ada.
berkembang di masyarakat setempat.
Pola makan alit, porsi makan kecil, pola Ke depan ini yang sedang disiapkan
makan madya, porsi makan menengah, PNB adalah bagaimana ukuran-ukuran
dan pola makan agung, porsi makan yang standar itu ada, sehingga ketika
menyebut konsep green tourism,
PENINGKATAN MUTU DAN RELEVANSI 67
harus ada kesamaan 60 sampai 70 memainkan mata pada sesi belajar menari
persen pada tiap desa atau tempat yang tarian Bali. Demikian juga beberapa
mengembangkan green tourism, sehingga peserta pria terlihat gembira ketika usai
ada unsur kesamaannya yang bisa menyelesaikan karya lukis di atas kanvas,
diadaptasi. atau pada saat memainkan gamelan.
Beberapa program unggulan green tourism “Program Cultic juga pernah kami adakan
sudah dijalankan dengan sukses, antara di Desa Pinge, Kecamatan Tabanan, Bali.
lain menyelenggarakan acara Cultural Ini desa pertanian. Jadi peserta ikut turun
Tourism International Camp atau Cultic. ke sawah dan menangkap belut,” kata
Ternyata Cultic sangat diminati orang Manajer PIU, I Wayan Basi Arjana.
asing utamanya mahasiswa asing yang Menurutnya, program ini cukup prospektif
sedang belajar di Bali (Darmasiswa). mengingat Bali adalah pusat wisata.
Melalui event ini, mereka diajak berkemah. Apalagi pihak lain belum ada yang
Selama dua hari peserta mengikuti menyelenggarakan model wisata seperti
serangkaian kegiatan budaya mulai dari Cultic dan green tourisme yang diadakan
belajar menari, melukis, hingga bermain PNB. Ke depan, pihak kampus bertekad
gamelan. Pada hari berikutnya mereka akan mempertajam program unggulan ini.
mengikuti konferensi yang membahas
masalah budaya dan menyaksikan eksebisi Pola pengelolaan perlu dimaksimalkan
dengan membentuk unit dan SDM yang
yang menarik.
khusus menangani program tersebut.
Peserta terlihat menikmati melakukan Sehingga sifatnya tidak hanya sebatas
semua aktivitas yang diagendakan. sebagai event organizer musiman, serta
Seorang mahasiswa Jepang mengaku tidak sekadar untuk kepentingan praktik
senang, terutama pada saat praktik pembelajaran bagi mahasiswa. n
68 Tumpuan Harapan: Reformasi Politeknik P.A.S.T.I Hebat
Mahasiswi Politeknik 69
ATMI Surakarta sedang
melaksanakan pekerjaan
pesanan industri.
Terima Pekerjaan
dari Industri
Bentuk dan kegiatan PUT di politeknik Program PEDP
bermacam-macam, bergantung pada ekosistem yang ada
di lingkungan politeknik. PUT di Politeknik Negeri Batam
(POLIBATAM), misalnya, karena berada dalam lingkungan
kawasan industri Batamindo, dan industri manufaktur
elektronikanya berkembang, maka PUT POLIBATAM
yang sekaligus sebagai teaching factory manufacturing
of electronics berfungsi juga sebagai penerima pesanan
pekerjaan dari industri.
MENINGKATKAN MUTU DAN RELEVANSI
Instruktur dan Dosen Politeknik Negeri
Batam (POLIBATAM) sedang berdiskusi di
Laboratorium Pusat Mikroelektronika.
T eaching factory di dengan PME dan KK Elektronika STEI
POLIBATAM didedikasikan ITB, dimana TFME POLIBATAM adalah
untuk mendukung node manufaktur sedangkan Pusat
pengembangan sumber Mikroelektronika (PME) – KK Elektronika
daya dan pengetahuan di ITB sebagai node R & D dan Desain IC.
bidang manufaktur elektronika dalam
rangka menciptakan ekosistem industri Dalam hal ini produk-produk
elektronika. pengembangan R & D dan Desain
IC dari PME dan KK Elektronika di
TFME (teaching factory manufacturing manufaktur di TFME sebagai PUT,
of electronics) mereka menyebutnya, dibawah supervisi kepakaran bidang
bekerja dengan pola kerja klastering mikroelektronika.
70 Tumpuan Harapan: Reformasi Politeknik P.A.S.T.I Hebat Pola seperti ini diterapkan berdasarkan
benchmark yang dilakukan POLIBATAM
baik di dalam maupun luar negeri. Di
dalam negeri dilakukan kunjungan menawarkan jasa sebagai pendidikan
ke Politeknik ATMI Surakarta, PENS berbasis kompetensi, tidak hanya
dan Politeknik Manufaktur Bandung, melalui Program Studi D3 Manufaktur
sedang di luar negeri dilakukan di Elektronika dan D3 Teknik Elektronika,
National Taiwan University of Science tetapi terbuka untuk Program Studi lain
and Technology (NTUST), Chung Yuan di berbagai perguruan tinggi. TFME
Christian University (CYCU) dan National juga berkomitmen untuk mendukung
Kaohsiung University (NKUAS). pengembangan kurikulum tidak terbatas
hanya pada POLIBATAM tetapi juga
Visi PUT POLIBATAM disiapkan untuk terhadap perguruan tinggi lainnya.
menjadi PUT di bidang manufaktur
elektronika dalam rangka mendukung Kedua, jasa pusat pelatihan untuk
ekosistem produk-produk elektronika mendukung kebutuhan kompetensi dari
(telematika) generasi baru, melalui industri. Jasa ini memfungsikan TFME
pengembangan dan penerapan menjadi pusat pelatihan kompetensi
iptek –manufaktur elektronika, untuk bidang manufaktur elektronika,
dengan misi menyediakan akses antara lain protokol clean room,
fasilitas manufaktur elektronika untuk pelatihan wire bonding, pelatihan
masyarakat, mahasiswa dan peneliti; molding IC, pelatihan manufaktur printed
menyediakan pelatihan yang relevan circuit board (PCB), pelatihan perakitan
untuk peningkatan ilmu pengetahuan, printed circuit board (PCB) dasar dan
kemampuan praktik dan kompetensi; lanjutan, pengujian radio frequency
menyediakan prototipe dan manufaktur (RF), pelatihan inspeksi vision, pelatihan
skala kecil untuk mendukung industri scanning electron microscope (SEM), dan
skala menengah, pemerintah dan pelatihan X-Ray/EDX.
institusi pendidikan lainnya; menjadi
bagian dari ekosistem industri elektronika Ketiga, jasa riset terapan dengan
berbasis mikroelektronika (value chain). memberikan pelayanan riset terapan
melalui kerjasama dengan industri dan
TFME mengadopsi konsep integrated tim peneliti dari berbagai lembaga
learning yang menggabungkan ilmu dan perguruan tinggi. Dan keempat,
pengetahuan dengan aplikasi praktik menawarkan jasa inkubator bisnis,
mulai dari penyusunan kurikulum sampai dengan memberikan dukungan untuk
dengan lulusan berkompetensi. pembuatan prototipe, produksi skala
kecil untuk industri skala kecil dan
TFME tidak hanya memproduksi dan menegah, pemerintah dan institusi
menerima pesanan dari industri, tapi pendidikan lainnya.
juga menawarkan empat jasa, pertama,
MENINGKATKAN MUTU DAN RELEVANSI 71
Gozali, sebagai tenaga ahli di TFME sehingga benar-benar merasakan
mengungkapkan, ia bersyukur suasana kerja di industri IC packaging,
dipercaya untuk menjadi tenaga ahli di wire bonding, dan printed circuit board
POLIBATAM, sehingga bisa melakukan (PCB).
transfer pengetahuan kepada para
mahasiswa dari apa yang pernah Dalam hal menerima pesanan industri
ia geluti selama dua puluh tahun juga terjadi di PPNS, teaching factory yang
di bidang manufaktur elektronik, sekaligus menjadi PUT banyak menerima
khususnya pada IC packaging, wire pesanan peralatan kapal, seperti
bonding, dan printed circuit board jangkar, tangga, jendela, dan lain-lain,
(PCB). termasuk membuat sekoci. “Kami bisa
mengerjakan ratusan item peralatan kapal
“Bagi mahasiswa POLIBATAM, fasilitas yang jumlahnya cukup banyak. Karena
seperti ini sudah cukup mewah. mahasiswa kami sebelum ditempatkan di
Mereka tidak hanya belajar teori, teaching factory harus punya keahlian dan
tapi praktik sesungguhnya di industri, sertifikat tertentu, maka produk yang kami
karena sebagian peralatan di sini hasilkan pun tersertifikat. Kesempatan
memang sumbangan dari industri, ini kami gunakan untuk mahasiswa
selain ada beberapa yang kami terima mengenal industri sesungguhnya yang
dari PEDP untuk melengkapi dan hadir di kampus,” kata Direktur PPNS, Eko
menyempurnakan jalannya sebuah Julianto.
proses industri sesungguhnya,” kata
Gozali. Di Politeknik Manufaktur Bandung
(POLMAN) juga melakukan hal sama,
Ira Zamzmi, mahasiswa semester teaching factory, dengan konsep
V Program Studi Teknik Elektronika menghadirkan suasana industri di
POLIBATAM yang sedang menyiapkan kampus sudah dijalankan sejak tahun
tugas akhir merasakan fasilitas yang 1990-an. Jauh sebelum itu institusi yang
ada di TFMF sudah lebih dari cukup didirikan atas kerjasama Pemerintah
untuk kebutuhan penyusunan proyek Indonesia-Swiss ini telah pula menerima
tugas akhir. “Kami benar-benar dibawa pesanan dari industri, sehingga
dalam suasana dan iklim industri yang melibatkan mahasiswa sejak awal proses
hadir di dalam kampus,” katanya. manufaktur. “Tahun 2017 ini saja ada
sekitar 300-an pesanan yang diterima
Sedang Agung Nurcahyo, mahasiswa POLMAN dari industri. Jumlah itu untuk
PCR yang sedang menjalankan magang pekerjaan yang baru, bukan pesan ulang
di TFME, mengemukakan, ia beruntung yang dilakukan pihak industri,” kata
dapat kesempatan di POLIBATAM, Direktur POLMAN, Dede Buchori Muslim.
72 Tumpuan Harapan: Reformasi Politeknik P.A.S.T.I Hebat n
Mahasiswa Program Studi Teknik
Elektronika dan Multi Core
Processor ciptaanya.
Bekali Sertifikat
Internasional
Seorang HRD Manager perusahaan yang bergerak
di bidang Packaging IC (integrated circuit) di
kawasan industri Batamindo mengungkapkan fakta
berbeda tentang kebiasaan pekerja Indonesia dan
Vietnam dalam upaya meningkatkan pendapatan.
MENINGKATKAN MUTU DAN RELEVANSI 73
Mahasiswa sedang mendengarkan
pertemuan pre-assessment sebelum
pelaksanaan pengambilan sertifikat
kompetensi dilakukan.
D i Indonesia para untuk mencari sertifikat kompetensi
pekerjanya “mengejar” pada lembaga-lembaga pendidikan
over time untuk berkelanjutan.
meningkatkan
pendapatannya, sedang Para pekerja di Vietnam sadar
di Vietnam, kebalikannya, tidak benar bahwa untuk meningkatkan
ada over time, para pekerjanya usai pendapatannya mereka harus memiliki
menyelesaikan tugasnya di perusahaan sertifikat kompetensi, sehingga dengan
bergegas dengan transportasi yang sertifikat yang dimilikinya itu otomatis
dimilikinya ke luar kawasan industri jabatan dan posisinya meningkat,
74 Tumpuan Harapan: Reformasi Politeknik P.A.S.T.I Hebat
dan itu berarti pendapatannya juga Untuk bisa mengemudikan kapal
meningkat. penangkap ikan perlu SIM tersendiri,
namanya ANKAPIN I (Ahli Nautika
Kesadaran akan pentingnya sertifikat Kapal Penangkap Ikan) Tingkat I --ini
kompetensi hampir merata di yang diberikan POLITANI PANGKEP
lingkungan politeknik penerima PEDP. kepada para mahasiswanya di
Ini tentu langkah baik, karena ke Program Studi Penangkapan Ikan,
depan jabatan dan posisi seseorang yang megacu pada konvensi mengenai
sangat ditentukan pada seberapa STCWF (Standards of Training,
kompeten dirinya dalam menguasai Certification and Watchkeeping for
pekerjaan yang digelutinya, melalui Fishing) di bawah bendera IMO.
sertifikat kompetensi yang dimilikinya. Artinya, lulusan POLITANI PANGKEP
khusunya untuk Program Studi
Itulah antara lain yang mendorong Penangkapan Ikan sudah terstandar
politeknik dalam PEDP memiliki LSP, internasional.
sebagai bentuk realisasi dalam fokus
utama peningkatan mutu dan relevansi Sebagai kompetensi yang
sistem pendidikan politeknik. berstandar internasional, tentu untuk
memperolehnya bukan perkara
Melalui LSP, keterjaminan mahasiswa mudah, proses ujian sertifikasinya
politeknik untuk mendapatkan sertifikat termasuk ujian tulis dan praktik
kompetensi sangat besar. Bukan saja mencapai 8 hari. Berbiaya mahal,
sertifikat nasional dengan skema disamping tingginya standar kelulusan.
KKNI atau okupasi, tapi sertifikat
internasional atau sertifikat khusus. POLITANI PANGKEP mencatat dalam
tiga angkatan atau gelombang yang
LSP yang ada di Politeknik Pertanian mengikutsertakan sebanyak 75
Negeri Pangkep (POLITANI PANGKEP), mahasiswa, yang lulus hanya 60%.
misalnya, karena tuntutan kebutuhan Sisanya belum layak memperoleh
industri kapal penangkapan ikan, sertifikat ANKAPIN I, alias harus
POLITANI PANGKEP tidak hanya mengulang.
menyiapkan sertifikat sekelas KKNI
atau okupasi, tapi memberikan Beruntung POLITANI PANGKEP
sertifikat internasional yang merujuk memperoleh PEDP, sehingga beban
pada IMO (International Maritime biaya yang ditanggung mahasiswa
Organizaztion). bisa disubsidi. Mahasiswa hanya
MENINGKATKAN MUTU DAN RELEVANSI 75
membayar sebesar Rp 700 ribu untuk Saat ini LSP POLIBATAM memiliki
uang pendaftaran, sedang untuk uang dua skema, masing-masing skema
operasional ditopang dari PEDP, yang inspeksi dan rework PCB Asembly, dan
mencapai kisaran biaya Rp 40 juta per skema Pengoperasian PLC. Keduanya
gelombang. skema khusus disusun berdasarkan
permintaan industri.
"Kami bersyukur memperoleh PEDP,
sehingga mahasiswa kami bisa Ke depan jika memang industri
memilik kompetensi yang memadai menginginkan sertifikasi tertentu,
untuk bisa bersaing di pasar kerja. LSP POLIBATAM akan menyiapkan
Mudah-mudahan lulusan kami skema-skema khusus. “Kami berharap
siap memasok tenaga kerja untuk skemanya tidak hanya berlaku pada
merealisasikan program pemerintah satu industri tapi mengacu pula pada
membangun tol laut," kata Direktur beberapa industri serumpun, seperti
POLITANI PANGKEP Darmawan. mengacu pada IPC (Instructions Per
Second), yang berlaku di industri
Lain lagi sertifikat yang diberikan elektronika,” kata Hendawan.
oleh LSP Politeknik Negeri Batam
(POLIBATAM). Berada di lingkungan Beberapa politeknik yang menjalin
kawasan industri Batam (Batamindo), kerjasama dengan PT Garuda
POLIBATAM berorientasi menyiapkan Maintenance Facilities (GMF) Aeroasia
tenaga siap pakai bagi lulusannya seperti Politeknik Negeri Sriwijaya
untuk industri manufaktur. (POLSRI), Politeknik Caltex Riau
(PCR) dan Politeknik Negeri Bandung
Pilihan memberikan sertifikat khusus (POLBAN), juga memberikan sertifikat
yang dibutuhkan industri di sana internasional, Aircraft Maintenance
menjadi pilihan utama. “LSP kami Training Organization (AMTO).
memberikan sertifikat khusus yang
skemanya belum ada di KKNI, karena “Meski LSP kami belum memiliki lisensi
industri di sini mensyaratkan itu. dari BNSP tetapi kami sudah bisa
Boleh jadi sertifikat yang kami berikan memberikan sertifikat internasional
menjadi sertifikat internasional, karena AMTO kepada para mahasiswa.
berlaku umum di setiap manufaktur Sertifikat ini diperlukan untuk tenaga
packaging IC,” kata Hendawan kerja yang melakukan perawatan
Soebahkti, koordinator procurement pesawat terbang, tanpa itu tidak
POLIBATAM. mungkin bisa mengisi pekerjaan di
bidang itu,” kata Rachmad Imbang
Tritjahjono, Direktur POLBAN. n
76 Tumpuan Harapan: Reformasi Politeknik P.A.S.T.I Hebat