The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by rola.nurulfajria, 2020-09-08 22:44:08

Modul Laboratorium Bank Syariah 1

MODUL LABORATORIUM BANK SYARIAH 1

41

lengkap; atau uang rupiah kertas rusak tidak
merupakan satu kesatuan, dan
b. kedua nomor seri pada uang rupiah kertas rusak
tersebut lengkap dan sama
2. Uang Rupiah Logam
Dalam hal fisik uang Rupiah logam lebih besar dari ½
(satu perdua) ukuran aslinya dan ciri uang Rupiah dapat
dikenali keasliannya, diberikan penggantian sebesar
nilai nominal.
3. Uang Rupiah Kertas yang terbuat dari bahan plastik
(polimer)
a. Dalam hal fisik uang Rupiah kertas mengerut dan
masih utuh serta ciri uang Rupiah dapat dikenali
keasliannya, diberikan penggantian sebesar nilai
nominal;
b. Dalam hal fisik uang Rupiah kertas mengerut dan
tidak utuh, diberikan penggantian sebesar nilai
nominal sepanjang ciri uang Rupiah masih dapat
dikenali keasliannya dan fisik uang Rupiah lebih
besar dari 2/3 (dua pertiga) ukuran aslinya.

Uang rupiah lusuh atau uang rupiah cacat dalam kondisi
rusak sepanjang memenuhi persyaratan diberikan

42

penggantian dengan nilai yang sama nominalnya.
Sedangkan uang rupiah rusak sebagian karena terbakar
diberikan penggantian dengan nilai yang sama nominalnya,
sepanjang menurut penelitian Bank Indonesia masih dapat
dikenali keasliannya dan memenuhi persyaratan untuk dapat
diberikan penggantian. Bank Indonesia tidak memberikan
penggantian atas uang rupiah rusak apabila menurut Bank
Indonesia kerusakan uang Rupiah tersebut diduga dilakukan
secara sengaja atau dilakukan secara sengaja.

E. Teknik Menghitung Uang
Meskipun sudah disediakan alat/mesin penghitung uang,
namun sebagai seorang bankir harus mampu menghitung
uang kertas dengan menggunakan jari jika diperlukan.
Selain itu untuk menghindari adanya pecahan uang yang
berbeda dalam tumpukkan uang. Berikut langkah-langkah
yang dilakukan ketika menghitung uang dengan
menggunakan jari:
a. Tata uang dengan setiap sisi uang ditata dengan rapi
dengan posisi yang disamakan terlebih dahulu.
b. Menyiapkan sponge air atau busa air untuk digunakan
jika tangan mudah kering.

43

c. Setelah rapi selanjutnya diikat dengan karet pada bagian
agak ke tepi pada salah satu ujung uang kertas.

d. Gunakan jari kelingking dan jari manis tangan kiri
untuk menjepit ujung uang kertas yang akan dihitung.

e. Tekuk ujung uang satunya ke atas dan tahan
menggunakan jari tangan kiri lainnya.

f. Kemudian jari-jari tangan kananlah yang bergerak
untuk menghitung uang kertas tersebut dengan
menggunakan 3 atau 4 jari tangan. Jika menggunakan 3
jari, maka yang digunakan adalah jari manis, jari tengah
dan jari telunjuk.

g. Ketika menghitung, jari tangan harus merasakan setiap
lembar uang agar tidak terjadi selisih hitung.

h. Menghitung uang paling maksimal dibutuhkan waktu
20 detik.

i. Rumus menghitung kelipatan uang dengan
menggunkan 3 jari sebagai berikut:
1) Uang dengan pecahan Rp 100.000,- maka
menghitung 33x tarikan (99 lembar) dengan
dilebihkan 1 lembar untuk mendapatkan total Rp
10.000.000,-

44

2) Uang dengan pecahan Rp 50.000,- maka
menghitung 6x tarikan (18 lembar) dengan sisa 2
lembar untuk mendapatkan total Rp 1.000.000,-

3) Uang dengan pecahan Rp 20.000,-, maka
menghitung 1x tarikan (3 lembar) dengan sisa 2
lembar untuk mendapatkan total Rp 100.000,-

4) Uang dengan pecahan Rp 10.000,- maka
menghitung 3x tarikan (9 lembar) dengan
dilebihkan 1 lembar untuk mendapatkan total Rp
100.000,-

5) Uang dengan pecahan Rp 5.000,- maka
menghitung 6x tarikan (18 lembar) dengan sisa 2
lembar untuk mendapatkan total Rp 100.000,-

6) Uang dengan pecahan Rp 2.000,-, maka
menghitung 1x tarikan (3 lembar) dengan sisa 2
lembar untuk mendapatkan total Rp 10.000,-

7) Uang dengan pecahan Rp 1.000,- maka
menghitung 3x tarikan (9 lembar) dengan
dilebihkan 1 lembar untuk mendapatkan total Rp
10.000,-

45

F. Penugasan Praktikum
1. Setiap mahasiswa memahami tentang keaslian uang dan

kriteria uang yang tidak layak edar.
2. Setiap mahasiswa mempraktikkan teknik penghitungan

uang secara manual dengan menggunakan 3 jari dan 4 jari.

Perancangan Profil Bank, Standar Operasional
Dan Prosedur (SOP) Dan Produk

A. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) atau Kompetensi.
Setelah melakukan praktikum pada modul ini, mahasiswa
dapat:
1. Merancang profil bank syariah
2. Merancang Standar Operasional dan Prosedur (SOP)
bank syariah
3. Merancang produk pendanaan dan jasa yang sesuai
dengan kajian fiqh muamalah

B. Gambaran Umum
Dalam membentuk profil bank membutuhkan visi, misi dan
nilai-nilai perusahaan. Pernyataan misi menjawab
pertanyaan "What is our business?" sedangkan pernyataan
visi menjawab pertanyaan “What do we want to become?”.
Dengan adanya visi dan misi, maka akan terbentuklah nilai-
nilai perusahaan yang dijunjung setiap pemimpin dan
pegawainya dalam menjalankan usahanya. Standar

46

47

Operasional dan Prosedur (SOP) bank perlu dirancang demi
kelacaran operasional bank. Selain itu kajian fiqh muamalah
menjadi dasar dalam merancnag produk yang ditawarkan
bank syariah.

C. Profil Bank
Profil bank menjadi deskripsi suatu bank yang
mencerminkan citra, kualitas serta fokus kerja dari bank
tersebut. Dalam merancang profil bank perlu
memeperhatikan hal-hal penting seperti:
• Informasi dasar bank seperti nama bank, tanggal
berdirinya, alamat kantor, nomor telepon, alamat
website, alamat email atau akun media sosial.
• Latar belakang serta visi dan misi bank
• Deskripsi produk dan jasa yang ditawarkan bank
• Jajaran profil pemangku kebijakan dalam bank

1. Visi dan Misi
Visi perusahaan didefinisikan sebagai gambaran masa
depan yang akan dipilih dan yang akan diwujudkan
pada suatu saat yang ditentukan. Cara merumusjkan visi
perusahaan:
a. Visi harus jelas dan terfokus

48

b. Visi harus realitis dan kredibel
c. Visi perusahaan yang baik harus dapat

membangkitkan emosi, ambisi dan semangat.
Misi adalah maksud khas atau unik dan mendasar yang
membedakan perusahaan dengan perusahaan lain serta
mengidentifikasikan ruang lingkup kegiatan usaha /
perusahaan yang bersangkutan dalam upayan
mewujudkan visi perusahaan. Proses perancangan misi
dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. Libatkan berbagai pihak dalam proses penetapan

misi
b. Pada tahap pertama sediakan petunjuk dan contoh

rumusan misi sebagai informasi awal untuk dibaca
oleh semua pihak yang terlibat
c. Menyiapkan pernyataan misi bagi perusahaan dan
menggabungkan menjadi satu pernyataan sebagai
draf pernyataan misi
d. Diskusikan kembali hingga dicapai satu pernyataan
misi perusahaan

49

Tabel Contoh Visi dan Misi Bank Syariah di Indonesia

No. Nama Visi Misi
Bank
Syariah “Menjadi Membangun lembaga

1 Bank bank syariah keuangan syariah
Muamalat
terbaik dan yang unggul dan
2 Bank
Syariah termasuk berkesinambungan
Mandiri
dalam 10 dengan penekanan

besar bank di pada semangat

Indonesia kewirausahaan

dengan berdasarkan prinsip

eksistensi kehati-hatian,

yang diakui keunggulan sumber

di tingkat daya manusia yang

regional” islami dan

professional serta

orientasi investasi

yang inovatif, untuk

memaksimalkan nilai

kepada seluruh

pemangku

kepentingan.

“Bank 1. Mewujudkan

Syariah pertumbuhan dan

Terdepan keuntungan di atas

dan rata-rata industri
Modern” yang

berkesinambungan.

2. Meningkatkan

kualitas produk

dan layanan

berbasis teknologi

yang melampaui

harapan nasabah.

50

3. Mengutamakan

penghimpunan

dana murah dan

penyaluran

pembiayaan pada

segmen ritel.

4. Mengembangkan

bisnis atas dasar

nilai-nilai syariah

universal.

5. Mengembangkan

manajemen talenta

dan lingkungan

kerja yang sehat.

6. Meningkatkan

kepedulian

terhadap

masyarakat dan

3 Bank BNI “Menjadi lingkungan
1. Memberikan

Syariah bank syariah kontribusi positif

pilihan kepada masyarakat

masyarakat dan peduli pada

yang unggul kelestarian

dalam lingkungan.

layanan dan 2. Memberikan solusi

kinerja” bagi masyarakat

untuk kebutuhan

jasa perbankan

syariah.

3. Memberikan nilai

investasi yang

optimal bagi

investor.

4. Menciptakan

wahana terbaik

sebagai tempat

51

kebanggaan untuk

berkarya dan

berprestasi bagi

pegawai sebagai

perwujudan ibadah.

5. Menjadi acuan tata

kelola perusahaan

4 Bank BRI “Menjadi yang amanah.
1. Memahami

Syariah bank ritel keragaman individu

modern dan

terkemuka mengakomodasi

dengan beragam kebutuhan

ragam finansial nasabah.

layanan 2. Menyediakan

finansial produk dan layanan

sesuai yang

kebutuhan mengedepankan

nasabah etika sesuai dengan

dengan prinsip-prinsip

jangkauan syariah.

termudah 3. Menyediakan akses

untuk ternyaman melalui

kehidupan berbagai sarana

lebih kapan pun dan
bermakna” dimana pun.

4. Memungkinkan

setiap individu

untuk

meningkatkan

kualitas hidup dan

menghadirkan

ketenteraman

pikiran.

52

D. Standar Operasional dan Prosedur (SOP) Bank
Standar Operasional dan Prosedur (SOP) disusun dalam
rangka menunjang kelancaran operasional bank sehingga
kinerja bank menjadi efektif, efisien, berkualitas dan adanya
keseragaman ketika operasional bank berlangsung. Berikut
Langkah-langkah dalam menyusun SOP:
1. Membentuk tim yang mengetahui tentang semua
bidang kerja yang ada di perusahaan. Tim ini akan dapat
menjelaskan aturan yang dibutuhkan dalam suatu
pekerjaan.
2. Mengumpulkan referensi dasar pembentukan SOP,
misalkan referensi dari SKKNI No. 326 (funding &
services), SKKNI No. 327 (operasional perbankan) dan
SKKNI No.216 (general banking).
3. Menyusun SOP yang telah disesuaikan dengan
kebutuhan.

E. Perancangan Produk Pendanaan Dan Jasa Yang Sesuai
Dengan Kajian Fiqh Muamalah
Dalam merancang produk pendanaan dan jasa bank syariah,
terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain:
1. Wajib menerapkan prinsip syariah yang didukung
Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama

53

Indonesia dalam menerbitkan produk pendanaan dan
jasa bank syariah
2. Wajib menerapkan prinsip perlindungan nasabah
dalam menerbitkan produk pendanaan dan jasa bank
syariah
3. Wajib menerapkan transparansi informasi produk
pendanaan dan jasa bank syariah
4. Produk pendanaan dan jasa yang diterbitkan harus
sesuai dengan lampiran Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan Nomor 24 /POJK.03/2015 tentang
Kodifikasi Produk Dan Aktivitas Standar Bank Umum
Syariah Dan Unit Usaha Syariah.

F. Penugasan Praktikum
1. Kelas dibagi menjadi 3 kelompok setiap kelompok
beranggotakan 8 - 10 mahasiswa dengan kemampuan
beragam.
2. Setiap kelompok menyusun profil bank syariah, SOP
pelayanan produk pendanaan dan jasa serta membuat
produk pendanaan dan jasa.
3. Output tugas berupa berupa brosur, infografis dan video
mengenai produk pendanaan dan jasa yang ditawarkan
kelompok bank

Transaksi Tabungan

A. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) atau Kompetensi.
Setelah melakukan praktikum pada modul ini, mahasiswa
dapat:
1. Mempraktikkan pembukaan rekening tabungan
2. Mempraktikkan penyetoran tunai tabungan
3. Mempraktikkan penarikan tunai tabungan
4. Mempraktikkan penyelesaian transaksi di back office

B. Gambaran Umum
Tabungan adalah simpanan dana nasabah pada Bank yang
penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu
yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek/bilyet
giro, dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.
Tabungan pada bank syariah menggunakan akad wadiah
dan mudharabah
1. Tabungan Wadiah
Tabungan wadiah adalah simpanan dana nasabah pada
bank syariah yang menggunakan akad wadiah, dimana
bank bertindak sebagai penerima dana titipan dan

54

55

nasabah bertindak sebagai penitip dana. Ketentuan pada
tabungan wadiah adalah:
a. Bank tidak diperkenankan menjanjikan pemberian

imbalan atau bonus kepada nasabah.
b. Bank menjamin pengembalian dana titipan

nasabah.
c. Dana titipan dapat diambil sewaktu-waktu.
d. Bank menjamin pengembalian pokok dana titipan

nasabah (disesuaikan dengan peraturan terkait
dengan penjaminan simpanan oleh LPS).
e. Menggunakan buku tabungan atau account
statement.
f. Dapat dikenakan setoran awal.
g. Dapat dikenakan saldo minimal.
h. Dapat dikenakan biaya administrasi rekening
berupa biaya-biaya yang terkait langsung dengan
biaya pengelolaan rekening, antara lain biaya cetak
laporan transaksi dan saldo rekening, biaya
pembukaan dan penutupan rekening.
i. Dapat dibuka dalam mata uang rupiah dan/atau
valuta asing (tabungan dalam mata uang valuta
asing hanya dapat dilakukan oleh Bank yang telah

56

memiliki persetujuan untuk melakukan kegiatan
usaha dalam valuta asing).
j. Zakat atas bonus yang diterima nasabah dapat
dipotong oleh bank sesuai permintaan nasabah
pada perjanjian pembukaan rekening tabungan.
k. Diikutsertakan pada program penjaminan
simpanan.
l. Target nasabah dapat perorangan dan/atau non
perorangan.
m. Dapat ditambahkan dengan fitur pertanggungan
asuransi syariah (untuk Bank yang telah memiliki
persetujuan bancassurance).
n. Dapat diberikan fasilitas ATM dan/atau e-banking
sesuai kebijakan Bank dan ketentuan yang berlaku.
o. Dapat diberikan hadiah dengan memenuhi
persyaratan antara lain:
1) hadiah tidak diperjanjikan, tidak menjurus

padapraktek riba terselubung dan/atau tidak
menjadi kelaziman (kebiasaan);
2) hadiah harus dalam bentuk barang dan/atau
jasa(tidak boleh dalam bentuk uang);

57

3) apabila hadiah dalam bentuk barang harus
berupa benda yang wujud (hakiki maupun
hukmi) dan halal;

4) diberikan sebelum terjadinya akad wadi’ah.
2. Tabungan Mudharabah

Tabungan mudharabah adalah simpanan dana nasabah
pada bank syariah yang menggunakan akad
mudharabah, dimana bank bertindak sebagai pengelola
dana (mudharib) dan nasabah bertindak sebagai pemilik
dana (shahibul maal). Ketentuan pada tabungan
mudharabah adalah:
a. Untuk akad mudharabah mutlaqah:

1) Bank tidak dibatasi untuk menggunakan dana
nasabah dalam aktivitas penyaluran dana
selama tidak bertentangan dengan Prinsip
Syariah;

2) Pembagian keuntungan dinyatakan dalam
bentuk nisbah yang disepakati.

b. Untuk akad mudharabah muqayyadah:
1) nasabah (pemilik dana) memberikan syarat-
syarat dan batasan tertentu kepada bank antara
lain mengenai tempat, cara, dan/atau obyek

58

investasi yang dinyatakan secara jelas dalam
perjanjian;
2) nasabah (pemilik dana) menanggung risiko
kerugian dalam hal obyek investasi yang
dibiayai atau underlying asset mengalami
penurunan kualitas atau kerugian;
3) pembagian keuntungan dinyatakan dalam
bentuk nisbah yang disepakati atas pendapatan
yang diperoleh dari underlying asset atau
obyek investasi yang dibiayai.
c. Bank tidak diperkenankan mengurangi nisbah
keuntungan nasabah tanpa persetujuan nasabah.
d. Menggunakan buku tabungan atau account
statement.
e. Dapat dikenakan setoran awal.
f. Dapat dikenakan saldo minimal.
g. Dapat dikenakan biaya administrasi rekening
berupa biaya-biaya yang terkait langsung dengan
biaya pengelolaan rekening, antara lain biaya cetak
laporan transaksi dan saldo rekening, biaya
pembukaan dan penutupan rekening.
h. Dapat dibuka dalam mata uang rupiah dan/atau
valuta asing (tabungan dalam mata uang valuta

59

asing hanya dapat dilakukan oleh Bank yang telah
memiliki persetujuan untuk melakukan kegiatan
usaha dalam valuta asing).
i. Zakat atas bagi hasil yang diterima nasabah dapat
dipotong oleh bank sesuai permintaan nasabah
pada perjanjian pembukaan rekening tabungan.
j. Diikutsertakan pada program penjaminan
simpanan.
k. Target nasabah dapat perorangan dan/atau non
perorangan.
l. Dapat ditambahkan dengan fitur pertanggungan
asuransi syariah (untuk Bank yang telah memiliki
persetujuan bancassurance).
m. Dapat diberikan fasilitas ATM dan/atau e-banking
sesuai kebijakan bank dan ketentuan yang berlaku.
n. Dapat diberikan hadiah dengan memenuhi
persyaratan antara lain:
1) hadiah tidak diperjanjikan, tidak menjurus pada

praktek riba terselubung dan/atau tidak menjadi
kelaziman (kebiasaan);
2) hadiah harus dalam bentuk barang dan/atau jasa
(tidak boleh dalam bentuk uang); dan

60

3) apabila hadiah dalam bentuk barang harus
berupa benda yang wujud (hakiki maupun
hukmi) dan halal.

o. Dalam hal tabungan berupa tabungan berjangka
atau berencana:
1) tabungan memiliki jangka waktu tertentu yang
disepakati;
2) tabungan memiliki tujuan yang disepakati;
3) setoran tabungan dilakukan melalui autodebet
atau media lainnya yang disepakati (dalam hal
dilakukan melalui autodebet maka Bank
memberitahukan kepada nasabah apabila
terdapat kegagalan proses autodebet);
4) bagi hasil tabungan dapat menambah pokok
tabungan atau dipindah bukukan ke rekening
yang disepakati; dan
5) media pelaporan dapat berupa account
statement atau e-statement.

61
C. Prosedur Transaksi Tabungan
1. Prosedur Pembukaan Rekening Tabungan

Nasabah CS Teller Kepala Bagian

Aplikasi Aplikasi KCTT 2 2
KCTT 1
Pengisian aplikasi & N FC KTP
melengkapi dokumen Aplikasi
Cetak nama, alamat
2 2 dan nomer tabungan Periksa dan
KCTT 1 KCTT 1 disetujui
FC KTP FC KTP
Aplikasi Aplikasi

T periksa

- nasabah tanda tangan pada Y
buku tabungan
Input data
- tempelkan spectolite data cetak

T Periksa
hasil input
Minta nasabah melakukan
setoran awal Y

KCTT 2
FC KTP 1
Aplikasi

Copy dokumen dan
serahkan pada SPI

TELLER

Arsip

Gambar Flowchart Prosedur Pembukaan Rekening Tabungan

62

1) Calon Nasabah
Calon nasabah datang ke bank dengan membawa
persayaratan yang diperlukan,
2.1 Kartu Tanda Bukti Diri yang sah yang masih berlaku
beserta copy, untuk diperhatikan bahwa akhir jangka
waktu berlakunya Kartu Tanda Bukti Diri yang sah
tersebut minimal 90 hari dari tanggal penyerahan
kepada bank.
2.2 Apabila point tersebut diatas terjadi, maka petugas bank
(Customer Service) harus meminta pada nasabah agar
segera memperbarui Tanda Pengenal tersebut dan
mengumpulkan copynya pada bank secepatnya.
2.3 Calon nasabah oleh Customer Service diminta untuk
mengisi aplikasi pembukaan secara tertulis;
1.3.1. Permohonan pembukaan rekening Tabungan
1.3.2. Surat kuasa
1.3.3. Menanda tangani Buku Tabungan pada kolom
Tandatangan
1.3.4. Menandatangani Surat perjanjian dengan materai
yang cukup

63

2) Customer Service
Customer Service melaksanakan pemeriksaan awal
terhadap Aplikasi beserta lampiran dan persyaratan yang
diterima dari calon nasabah
2.1 Apakah semua yang harus diisi sudah terisi dengan
benar? bila ada yang belum kepada nasabah diminta
untuk mengisinya danatau merevisinya jika diperlukan
2.2 Apakah tandatangan di Kartu Tanda Bukti Diri yang
sah sama dengan yanga ada di aplikasi, bila meragukan
nasabah diminta untuk mengulang tanda tangan
disebelah tanda tangan yang pertama, apabila masih
meragukan, ambil selembar kertas dan nasabah diminta
untuk memberikan tandatangnya sebanyak dua kali dan
dimintakan pengesahan kepada Kepala Bagian Umum
2.3 Apabila seluruh aplikasi telah diperiksa kebenarannya,
dibubuhkan paraf pada tempat yang disediakan dan
meneruskan kepada Kepala Bagian Umum, sementara
nasabah dimohon untuk menunggu ditempat yang
disediakan
2.4 Apabila persyaratan danatau pengisian aplikasi kurang
dan atau salah maka dikembalikan kepada calon
nasabah dengan standar layanan seperti tersebut pada
poin 2.a. di atas.

64

3) Kepala Bagian Umum
3.1 Setelah menerima aplikasi dari customer service,
Kepala Bagian Umum melakukan recheck atas aplikasi
tersebut
3.2 Bila disetujui Kepala Bagian Umum memberikan tanda
tangan persetujuannya pada tempat yang tersedia dan
memberikan nomor rekening sesuai dengan sistem yang
dipakai
3.3 Menyerahkan aplikasi kepada Back Office untuk
dibuatkan database dan buku rekening nasabah (Prima
Nota)
3.4 Menanyakan kepada nasabah keinginan nasabah dalam
melakukan penyetoran awal apakah dengan cara tunai,
atas beban rekening lain pada bank yang sama atau
dengan menyerahkan warkat kliring
3.5 Bila tunai serahkan aplikasi yang berupa slip setor
kepada Teller dan nasabah diminta untuk menunggu
panggilan dari Teller
3.6 Bila atas beban rekening, tugas kepala bagian umum
untuk memeriksa apakah persyaratannya terpenuhi;
4.1 Tanda tangan sama? Bila tidak dibuatkan surat
keterangan penolakan

65

4.2 Saldo penarik mencukupi? bila tidak dibuatkan
surat keterangan penolakan

4.3 Bila memenuhi persyaratan, dibuatkan Nota Debit
atas rekening yang terbebani, dan Nota Kredit
untuk rekening yang akan disetor

3.7 Bila menyerahkan warkat kliring maka nasabah diminta
menunggu kabar dari bank bila kliring tersebut berhasil
(via telephone) demikian juga bila kliring tidak
berhasil, bila berhasil dibuatkan Nota Debit dan Nota
Kredit

3.8 Menyerahkan Nota Debit dan Nota Kredit kepada Back
Office untuk diadministrasikan.

4) Teller
Menerima slip setor dari Kepala Bagian Umum atau dari
nasabah;
4.1 Periksa jumlah nominal dan terbilang, sama atau tidak,
bila tidak tanyakan pada nasabah yang benar dan segera
koreksi pada lembar yang sama dengan cara mencoret
sekali dan menuliskan yang benar kemudian
dimintakan tandatangan nasabah

66

4.2 Meminta kepada nasabah untuk menyerahkan sejumlah
uang yang tercantum didalamnya, bila diperlukan
beaya-beaya yang belum termasuk didalam aplikasi
diminta sekaligus dengan membuat slip setor tersendiri
dan meminta tandatangan nasabah pada slip tambahan
tersebut

4.3 Hitung uang dihadapan nasabah (berdiri) bila kurang,
minta kekurangannya, bila lebih serahkan
kelebihannya, bila mendapati uang palsu tunjukkan
pada nasabah bukti kepalsuan dan segera beri tanda
silang pada uang yang dimaksud dan minta nasabah
menggantinya, bila terdapat banyak sekali uang palsu
pada satu nasabah danatau nasabah tidak bersedian
mengganti, segera hubungi petugas keamanan (polisi)
dengan menekan tombol yang tersedia

4.4 Bila semuanya benar tandatangani slip tersebut pada
tempat yang tersedia dan berikan nomor bukti transaksi,
catat transaksi tersebut pada Buku Tabungan dan
berikan resi (rangkapan slip) pada nasabah beserta
Buku Tabungan

4.5 Bukti transaksi sebagai dasar pencatatan pada klad kas
dengan cara:

67

4.5.1. Isi tanggal berdasarkan tanggal valuta (tanggal
efektivnya transaksi)

4.5.2. Isi keterangan dengan keterangan transaksi (sebut
nomor rekening)

4.5.3. Isi kolom debit sejumlah uang yang diterima
4.6 Berikan tanda paraf pada slip
4.7 Letakkan slip pada tempat yang dapat diambil oleh

Customer Service agar dapat diserahkan kepada Back
Office untuk diadministrasikan

68

2. Prosedur Setor Tunai Tabungan

Nasabah Teller

Setoran
tunai

Y
T

Cek

Y

Input

Cetak

Nasabah

arsip

Gambar Flowchart Prosedur Setor Tunai Tabungan

1) Nasabah
Dalam praktek nasabah dapat melakukan penyetoran secara
tunai yaitu dengan menyerahkan uang kartal untuk
menambah rekening tabungannya. Nasabah yang datang
untuk menyerahkan sejumlah uang dan buku tabungan dapat
langsung ke-counter Teller untuk dibuatkan slip setor untuk

69

keuntungan rekening nasabah yang bersangkutan, untuk
selanjutnya menunggu resi jika persyaratannya memadai.
2) Teller
2.1. Menerima slip setor, uang dan buku tabungan dari

nasabah dengan prosedur sebagai berikut:
2.1.1. Periksa jumlah nominal dan terbilang, sama atau

tidak, bila tidak tanyakan pada nasabah yang
benar dan segera koreksi pada lembar yang
sama dengan cara mencoret sekali dan
menuliskan yang benar kemudian dimintakan
tandatangan nasabah
2.1.2. Meminta kepada nasabah untuk menyerahkan
sejumlah uang yang tercantum didalamnya, bila
diperlukan beaya-beaya yang belum termasuk
didalam aplikasi diminta sekaligus dengan
membuat slip setor tersendiri dan meminta
tandatangan nasabah pada slip tambahan
tersebut
2.1.3. Hitung uang dihadapan nasabah (berdiri) bila
kurang, minta kekurangannya, bila lebih
serahkan kelebihannya, bila mendapati uang
palsu tunjukkan pada nasabah bukti kepalsuan
dan segera beri tanda silang pada uang yang

70

dimaksud dan minta nasabah menggantinya,
bila terdapat banyak sekali uang palsu pada satu
nasabah dan atau nasabah tidak bersedian
mengganti, segera hubungi petugas keamanan
(polisi) dengan menekan tombol yang tersedia
2.1.4. Bila semuanya benar tandatangani slip tersebut
pada tempat yang tersedia dan berikan nomor
bukti transaksi, berikan buku tabungan dan Resi
(rangkapan slip) pada nasabah
2.2. Mencatat bukti transaksi sebagai dasar pencatatan pada
klad kas dengan cara:
2.2.1. Isi tanggal berdasarkan tanggal valuta (tanggal
efektifnya transaksi)
2.2.2. Isi keterangan dengan keterangan transaksi
(sebut nomor rekening)
2.2.3. Isi kolom debit sejumlah uang yang diterima
2.3. Bertanggung jawab atas uang kas yang dikelolanya
pada atasan
2.4. Membuat laporan kas pada akhir hari transaksi

71
3. Prosedur Penarikan Rekening Tabungan

Nasabah Teller

FC KTP FC KTP
Buku Tabungan Buku Tabungan
Slip penarikan Slip penarikan

Cek kelengkapan

T

Minta nasabah tanda Y
tangan pada bagian

belakang slip

Input

Buku + Rp Cetak
tabungan
Buku tabungan + Rp

Gambar Flowchart Prosedur Penarikan Rekening Tabungan

1) Nasabah
Dalam praktek nasabah dapat melakukan penarikan dengan
cara tunai yaitu hanya dengan menggunakan Slip Penarikan,
atau Surat perintah Pemindah Bukuan Lainnya (SPPBL) dan
harus menyertakan Buku Tabungan

72

a) Nasabah yang datang untuk mencairkan/mengambil
tabungannya dapat langsung ke-counter Teller/Kasir,
jika persyaratan memadai akan diminta untuk
menandatangani dibalik Slip Penarikan tersebut dan
menunjukkan Kartu Tanda Bukti Diri yang sah kepada
Teller, selanjutnya menerima sejumlah uang yang
tercantum dalam Slip Penarikan beserta Buku
Tabungan yang telah dicatat didalamnya transaksi yang
terjadi oleh Teller

b) Nasabah yang bermaksud memerintahkan bank agar
rekeningnya didebit/dikurangi/dibebani dengan
membawa Surat Perintah Pemindah Bukuan Lainnya
disarankan untuk ke-counter Customer Service untuk
dibuatkan slip setor untuk keuntungan rekening
lainnya, untuk selanjutnya menunggu resi jika
persyaratannya memadai.

2) Customer Service

2.1 Menerima Buku Tabungan dan memberikan slip Over

Booking serta slip penyetoran

2.2 Memberikan penjelasan cara pengisian terutama

rekening nasabah yang hendak

73

didebit/dikurangi/dibebani dan rekening yang akan
dikredit/ditambah
2.3 Mempersilahkan nasabah untuk menunggu ditempat
yang telah disediakan
2.4 Menyerahkan slip setor beserta SPPBL kepada Kepala
Bagian Umum Untuk persetujuan pemindah bukuan
2.5 Menerima SPPBL dan slip setor serta nota debit nota
kredit dari Kepala Bagian Umum, mencatat transaksi
pada Buku Tabungan, kemudian menyerahkan resi
beserta Buku Tabungan kepada nasabah dan
meneruskan bukti transaksi tersebut kepada Back
Office

3) Teller / Kasir
3.1 Menerima Slip Penarikan dan Buku Tabungan dari
nasabah dan mempersilahkan nasabah menunggu
sejenak
3.2 Memeriksa tandatangan penarik dengan tandatangan
yang ada di Buku Tabungan
3.3 Mempersiapkan sejumlah uang yang tertera pada Slip
Penarikan tersebut, menuliskan pada Buku Tabungan
transaksi yang terjadi dan memanggil nasabah untuk
menerima uang

74

3.4 Meminjam Kartu Tanda Bukti Diri nasabah
3.5 Meminta tandatangan disebalik Slip Penarikan dan

bandingkan dengan tandatangan yang diberikan
nasabah dan berikan uangnya beserta Resi dan Buku
Tabungannya
3.6 Berikan Slip Penarikan tersebut nomor bukti transaksi,
catat dalam klad kas pada sisi pengeluaran (kredit)
3.7 Tempatkan Slip Penarikan tersebut pada tempat yang
disediakan untuk didistribusikan kepada Back Office

4) Kepala Bagian Umum
4.1 Menerima SPPBL dari Customer Service dan
mengkonfirmasikan daftar rekening penerima, bila
termasuk dalam rekening yang diblokir buatkan SKP
4.2 Panggil nasabah untuk menerima SPPBL beserta SKP
4.3 SPPBL yang disetujui buatkan Nota Debit Nota Kredit
dan serahkan kembali kepada Customer Service untuk
dicatat dalam Buku Tabungan dan diserahkan kembali
kepada nasabah

75
4. Prosedur Pada Back Office

Buku Rekening Kas Harian Jurnal SBB/ BB

Bukti Bukti Bukti Bukti
Transaksi Transaksi Transaksi Transaksi

Rek. Nasabah Buku Kas Buku Pendapatan
Jurnal Giro

Kas

Kas Jurnal SBB N
Harian

Gambar Flowchart Prosedur Pada Back Office

1) Kas Harian: mencatat aliran kas keluar dan masuk pada hari
transaksi berdasarkan bukti transaksi dengan cara:
1.1. Memeriksa bukti transaksi apakah sudah terdapat
nomor bukti transaksi dan paraf Teller, bila tidak ada
konfirmasikan dengan Kepala Bagian Umum, tidak
diperbolehkan melakukan pencatatan atas dasar bukti
transaksi yang tidak terdapat nomor bukti transaksi dan
paraf petugas Frontline (transaksi dianggap belum
terlaksana)

76

1.2. Mencatat pada sisi penerimaan kas (debit) sejumlah
yang tercantum dalam rincian slip setor dan sisi
pengeluaran (kredit) bila terdapat pencairan

1.3. Memberikan paraf tanda telah terbukukan
1.4. Pada akhir hari transaksi menjumlahkan seluruh kolom

yang ada, yang akan dipergunakan untuk cross check
atas transaksi tunai pada hari itu
2) Rekening Nasabah (Prima Nota): mencatat setiap transaksi
pada rekening nasabah yang terjadi sebagai berikut:
2.1. Menerima aplikasi dari Front Liner dan mencatat data
base yang diperlukan dalam buku rekening nasabah bila
dalam aplikasi tersebut sudah menunjukkan adanya
persetujuan dari Kepala Bagian Umum, bila
belum/tidak konfirmasikan dengan Kepala Bagian
Umum
2.2. Menerima slip setor / tarik dan mencatat pada buku
rekening nasabah sebagai berikut:
2.2.1. Catat berdasarkan tanggal valuta
2.2.2. Catat nomor bukti transaksi
2.2.3. Catat uraian berdasarkan keterangan transaksi
2.2.4. Catat kolom mutasi sisi kredit untuk setiap

penambahan saldo rekening dan sisi debit untuk
setiap pengurangan saldo rekening nasabah

77

2.2.5. Jumlahkan bila terdapat penambahan /
kurangkan bila terdapat pengurangan setiap
transaksi pada kolom saldo dan beri nomor
identitas petugas pada kolom ID OP

2.2.6. Berikan tanda paraf sebagai bukti/tanda telah
dibukukan

3) Jurnal
3.1 Jurnal Kas Keluar
3.1.1. Catat berdasarkan tanggal valuta
3.1.2. Catat nomor bukti transaksi
3.1.3. Catat uraian berdasarkan keterangan transaksi
3.1.4. Catat kolom mutasi sisi kredit untuk setiap
pengurangan kas
3.1.5. Beri nomor identitas petugas pada kolom ID OP
3.1.6. Berikan tanda paraf sebagai bukti/tanda telah
dibukukan
3.2. Jurnal Kas Masuk
3.2.1. Catat berdasarkan tanggal valuta
3.2.2. Catat nomor bukti transaksi
3.2.3. Catat uraian berdasarkan keterangan transaksi
3.2.4. Catat kolom mutasi sisi debit untuk setiap
penambahan kas
3.2.5. Beri nomor identitas petugas pada kolom ID OP

78

3.2.6. Berikan tanda paraf sebagai bukti/tanda telah
dibukukan

3.3 Jurnal Umum
3.3.1. Menerima bukti transaksi dari petugas jurnal
keluar/masuk
3.3.2. Catat berdasarkan tanggal valuta
3.3.3. Catat nomor bukti transaksi
3.3.4. Catat uraian berdasarkan keterangan transaksi
3.3.5. Catat kolom mutasi sisi debit untuk setiap
penambahan kas atau sisi kredit untuk
pengurangan kas serta lawannya sisi kredit
untuk rekening lawan atau sisi debit untuk
rekening lawan
3.3.6. Beri nomor identitas petugas pada kolom ID OP
3.3.7. Berikan tanda paraf sebagai bukti/tanda telah
dibukukan

3.3 Sub. Buku Besar
4.1 Melakukan pencatatan sesuai dengan nama akunnya
seperti: Sub. Buku Besar Kas; Sub Buku Besar; dan
Sub. Buku Besar Pendapatan.
4.2 Pada akhir hari transaksi cross chek-kan jumlah SBB
Kas dengan Jumlah yang ada di Jurnal Kas Keluar dan
Masuk serta Kas Harian.

79

4.3 Kelompokkan bukti transaksi berdasarkan nomor urut
bukti transaksi, bendel jadi satu dan arsipkan.

3.4 Buku Besar
Untuk akun yang setiap penambahannya dicatat pada kolom
debit dan atau kredit, selisihkan saldo akun tersebut dengan
saldo tanggal valuta sebelumnya, bila selisih debit dan atau
kredit maka lakukan dengan cara:
5.1 Catat berdasarkan tanggal valuta
5.2 Catat uraian berdasarkan keterangan transaksi (mutasi
dari Akun Sub. Buku Besar)
5.3 Catat kolom mutasi sisi kredit sejumlah selisih serta
jumlahkan pada sisi saldo demikian pula bila terjadi
sebaliknya
5.4 Beri nomor identitas petugas pada kolom ID OP
5.5 Jumlah saldo pada Akun Buku Besar harus sama
dengan saldo pada Akun Sub. Buku Besar

80

D. Formulir Yang dibutuhkan
1. Form Permohonan Pembukaan Rekening

81

Cara pengisian form permohonan pembukaan rekening:
1. Diisi dengan jumlah dan terbilang nominal

deposito
2. Diisi dengan tanggal
3. Diisi dengan nama nasabah
4. Diisi dengan sumber dana deposito
5. Diisi dengan jangka waktu deposito dan nisbah

(Bank dan Nasabah)
6. Diisi dengan tanda tangan penyetor
7. Diisi dengan ketentuan bagi hasil tiap bulannya
8. Diisi dengan ketentuan waktu jatuh tempo
9. Diisi dengan informasi terkait deposito (ditulis oleh

pejabat bank)
10. Diisi dengan nama dan tanda tangan pejabat bank

82

2. Form Tambahan Data / Informasi Nasabah

Cara pengisian form permohonan pembukaan rekening:
1. Diisi dengan centangan pilihan jenis nasabah
2. Diisi dengan informasi identitas diri

83

3. Diisi dengan tujuan pembukaan rekening
4. Diisi dengan informasi jenis tabungan
5. Diisi dengan informasi rekening yang dimiliki saat

ini
6. Diisi dengan tanggal pembuatan rekening
7. Diisi dengan tanda tangan nasabah
8. Diisi dengan tanda tangan customer service

3. Form Kartu Contoh Tanda Tangan (KCTT)

84

Cara pengisian form permohonan pembukaan rekening:
1. Diisi dengan nama rekening
2. Diisi dengan nomor rekening
3. Diisi dengan centangan jenis produk bank
4. Diisi dengan nama dan jabatan nasabah (2x)
5. Diisi dengan tanda tangan nasabah (2x)
6. Diisi dengan ketentuan tanda tangan yang

diperlukan
7. Diisi dengan cap perusahaan
8. Diisi dengan jenis rekening
9. Diisi dengan informasi alamat, kode pos, NPWP
10. Diisi dnegan pekerjaan/bidang usaha
11. Diisi dengan tanda tangan customer service sebagai

peneliti form
12. Diisi dengan tanda tangan yang disetujui kepala

bagian umum
13. Diisi dengan tanggal pembukaan rekening

85
4. Slip Setoran

Cara pengisian slip setoran:
1. Diisi dengan tanggal
2. Diisi dengan jenis produk bank
3. Diisi dengan nama nasabah
4. Diisi dengan nomor rekening
5. Diisi dengan centang pilihan keterangan setoran
6. Diisi dengan deskripsi keterangan setoran
7. Diisi dengan jumlah nominal setoran
8. Diisi dengan jumlah setoran dalam huruf
9. Diisi dengan tanda tangan penyetor tabungan
10. Diisi dengan tanda tangan dan cap teller

86

5. Slip Penarikan Tunai

Cara pengisian slip penarikan tunai:
1. Diisi dengan tanggal
2. Diisi dengan jenis produk bank
3. Diisi dengan nama nasabah
4. Diisi dengan nomor rekening
5. Diisi dengan jumlah penarikan tunai dalam huruf
6. Diisi dengan jumlah nominal penarikan tunai
7. Diisi dengan tanda tangan dan cap teller
8. Diisi dengan tanda tangan penarik tabungan

87
6. Buku Tabungan

Halaman Muka Buku Tabungan

Halaman Transaksi

Halaman Identitas Nasabah
Tabungan

88

Cara pengisian halaman identitas nasabah tabungan
1. Diisi dengan identitas nasabah tabungan seperti

nama, kartu pengenal, pekerjaan, alamat
2. Diisi dengan identitas tabungan (nomor rekening)
3. Diisi dengan tanda tangan nasabah
Cara pengisian halaman transaksi:
1. Diisi dengan tanggal transaksi
2. Diisi dengan kode sandi transaksi
3. Diisi dengan jumlah uang yang disetor
4. Diisi dengan jumlah uang yang ditarik
5. Diisi dengan saldo
6. Diisi dengan paraf teller

89
7. Form Klad Kas

Cara pengisian form klad kas:
1. Diisi dengan tanggal transaksi
2. Diisi dengan kas bon
3. Diisi dengan debit
4. Diisi dengan kredit
5. Diisi dengan sub total
6. Diisi dengan saldo

90

7. Diisi dengan total
8. Diisi tanda tangan kepala bagian umum
9. Diisi tanda tangan teller

8. Form Jurnal Umum

Cara pengisian form jurnal umum:
1. Diisi dengan tanggal transaksi


Click to View FlipBook Version