KATA PENGANTAR HOW TO START RIGHT Buku Panduan Praktis Agen & Pebisnis Asuransi Jiwa Prudential ®Herman Josef SH Cetakan Pertama - Maret 2021 Cetakan Kedua - Mei 2021 RevisiKetiga - Agustus 2023 ISBN : 978-623-96361-0-4 PT Siddi Mukti Selaras Hak cipta dilindungi oleh Undang-Undang Penulis : Herman Josef SH Editor : Clementina Orinta Dewayani Penata Isi & Desain Kover : Herman Josef SH Diterbitkan oleh PT Siddi Mukti Selaras Tangerang, 2021 SELAMAT PAGI Kami memahami begitu banyak pertanyaan yang ada di benak calon agen atau agen yang baru bergabung. Apa yang harus saya lakukan? Apa yang harus saya persiapkan? Adakah buku yang bisa saya pakai untuk menjadi panduan saya belajar? dan masih banyak lagi. Keinginan untuk memulai dengan cepat agak terhambat karena terbatasnya sumber informasi berbentuk tulisan yang lengkap, komprehensif dan praktikal, yang bisa mempermudah dan mempercepat seorang agen yang baru bergabung mendapatkan inspirasi, memancing motivasi dan timbulnya ide-ide kreatif untuk memulai bekerja secara profesional. Versi ebook How To Start Right ini, yang merupakan buku panduan praktis ini, diharapkan calon agen dan agen baru dapat lebih mempercepat proses aktifiasinya dan semakin mendekatkan dirinya pada kesuksesan. Buku ini adalah hasil rangkuman pengalaman pribadi penulis sebagai agen, leader dan pebisnis Prudential selama 10 tahun dan juga intisari dari sharing, training dan tukar pikiran dari para leader hebat Prudential. Jangan menyerah sebelum keajaiban terjadi dan jadilah pemenang. Salam sukses, Herman Josef S.H. Penulis
BAB I SELAMAT DATANG DI DUNIA BISNIS ASURANSI JIWA Selamat buat Anda yang sudah memutuskan untuk bergabung bersama kami menjadi seorang agen profesional dan pebisnis asuransi jiwa Prudential. Ada banyak alasan seseorang akhirnya memutuskan bergabung atau "terpaksa" atau "dipaksa" menjadi seorang agen asuransi: 1. Mencari alternatif pekerjaan baru karena bosan dengan pekerjaan yang sekarang, atau pekerjaan saat ini dirasa kurang memberikan jaminan masa depan, atau mungkin hanya sekedar mencari pekerjaan sambilan untuk menambah penghasilan, atau 2. Dijebak atau dipaksa oleh orang dekat, sehingga Anda tidak kuasa menolak karena segan atau takut, atau 3. Ingin mendapatkan income besar dalam waktu cepat karena adanya kebutuhan yang sangat besar dan mendesak misalnya terlilit utang, atau ingin mewujudkan cita-cita dalam waktu yang terbatas seperti membeli rumah baru, kendaraan baru, atau 4. Ingin mendapatkan income sendiri dan lepas dari ketergantungan pada pasangan/orang tua, atau ingin mendapatkan kebebasan waktu untuk keluarga, jalan-jalan ke luar negeri, atau ingin menjadi terkenal dan dihargai orang banyak, atau ingin membahagiakan orang tua, pasangan dan anak, atau 5. Ingin berbisnis tapi modal terbatas atau ingin mendapatkan banyak ilmu gratis, atau 6. Ingin menjadi orang paling kaya di keluarga dan di lingkungan Anda sehingga bisa memberi lebih kepada masyarakat, atau 7. Ingin meraih kesuksesan tetapi tidak memiliki pendidikan tinggi, pengalaman kerja dan pengetahuan yang banyak, atau 8. Ingin menjadi profesional, dan masih banyak alasan lainnya lagi. Tidak ada yang salah dengan semua alasan itu. Apapun alasannya tetap akan bisa membawa Anda menjadi agen dan pebisnis Prudential yang sukses. Berapa sih agen Prudential yang sukses? Banyak! Yang gagal? Banyak juga. Buktinya? Selama bertahun-tahun jumlah tenaga pemasar Prudential tetap pada kisaran angka 250.000 - 270.000 orang, padahal rekrutmen berjalan terus setiap tahun. Ribuan orang calon agen terekrut dan ikut ujian lisensi setiap tahun. Artinya banyak yang masuk, banyak juga yang akhirnya menyerah, dan mengundurkan diri. Orang-orang hebat yang tetap bertahan dan selalu mencetak prestasi setiap tahun ini saya sebut sebagai Manusia Setengah Dewa. Ada beberapa kelompok agen yang saya kategorikan sebagai kelompok Manusia Setengah Dewa: 1. Baru join langsung melejit jadi Top dan konsisten jadi Top, 2. Dalam 3 tahun sampai posisi puncak, dan tetap konsisten menjadi leader hebat dengan konsisten mempromosikan leader setiap tahun, 3. Merangkak secara perlahan-lahan dari bawah dan akhirnya secara konsisten menjadi Top dan selalu mempromosikan leader. Ada pula kelompok yang saya kategorikan sebagai Manusia Setengah Mati, susah payah bertahan bertahun-tahun di Prudential dan tidak tahu harus bagaimana: 1. Baru berhasil promosi menjadi leader setelah bertahun-tahun menjadi agen, 2. Konsisten tetap menjadi agen terus selama bertahun-tahun, tanpa pernah promosi apalagi top, 3. Pernah sampai di posisi puncak dan menjadi top tapi kemudian hilang tanpa bekas, 4. Susah payah promosi setelah bertahun-tahun, tapi akhirnya demosi juga, 5. Pernah promosi dan top tetapi akhirnya hilang karena beralih ke lain hati. Anda ingin tahu apa rahasia para Manusia Setengah Dewa itu bisa terus konsisten berprestasi? Rahasianya adalah tidak ada rahasia sama sekali! Ya, tidak ada rahasia. Semua terbuka lebar dan tidak ada yang ditutup-tutupi. Semua bisa belajar dan mempelajari semua ilmu yang ada. Yang membuat mereka berbeda adalah mereka melakukan secara konsisten dan dengan disiplin tinggi semua tugasnya dengan baik, gigih, positive thinking dan selalu mengikuti sistem yang ada. Di sini hanya adu rajin dan adu disiplin, bukan adu pintar. Ratusan halaman isi buku ini ibarat hanya bisa memberikan informasi awal tentang apa dan bagaimana yang harus Anda lakukan. Ibarat air, buku ini hanyalah setetes air di sSamudera luas ilmu dan kebijaksanaan ribuan para leader sukses Prudential. Buku ini hanya sekedar untuk membantu memuaskan haus dan dahaga sejenak bukan untuk menjadikan Anda pintar dan sukses. Masih banyak hal yang harus Anda pelajari dan pahami untuk kemudian dilakukan. Kunci sukses para Manusia Setengah Dewa adalah melakukan apa yang seharusnya dilakukan. Itu saja.
Menjadi agen sukses tidak cukup hanya dengan bermodalkan semangat dan keyakinan saja. Tetapi juga diperlukan modal yang lain seperti pengalaman, uang, kegigihan, pengaruh, skill, dan pengetahuan, ditambah dengan bimbingan, pelatihan, dan bimbingan dari leader Anda. Masih banyak hal yang harus anda pelajari dan pahami. INamun inti kesuksesan seorang agen dan pebisnis Prudential adalah bertahan dan bertumbuh. Sesulit apapun keadaannya, teruslah bertahan karena Anda sedang ditempa oleh alam. Teruslah bertumbuh karena kita tidak pernah tahu kapan kesempatan datang. Kesuksesan sejatinya adalah ketika kesempatan bertemu dengan persiapan. Persiapkan diri Anda dengan selalu menempa diri dengan belajar, berlatih dan beraktifitas. Tidak ada kenyamanan dalam proses penempaan ini. Pasti akan terasa berat, membosankan dan kadang membuat putus asa. Anda sudah punya modal yang mana? Kalau belum punya banyak modal di atas, maka yang harus anda lakukan adalah mulai mengumpulkan secara bertahap modal-modal tersebut. Jadi jangan putus asa dulu ya guys, bisa jadi anda kecewa dengan progress diri anda karena anda atau leader anda belum tahu apa yang harus diperbaiki dari diri anda. Yuk, benahi diri mulai hari ini, kumpulkan semua modal yang dibutuhkan untuk menjadi pemenang, agar tahun depan Anda sudah berhasil bergabung bersama para juara di Liga Manusia Setengah Dewa. Cashflow Quadrant! Pernahkah Anda mendengar tentang cCashflow quadrant? Cashflow quadrant adalah sebuah diagram yang menggambarkan cara seseorang untuk memperoleh penghasilannya. Sebuah buku yang ditulis oleh Robert Kiyosaki menjelaskan bagaimana nilai yang dianut seorang pribadi berpengaruh kepada cara mereka memilih pekerjaan. Tipe Manusia pada Cashflow Quadrant Dari sekian banyak perbedaan manusia satu dan yang lainnya, mari mempersempit perbedaan tersebut menjadi empat kelompok manusia.
Keempat kelompok ini membedakan cara seseorang memilih pekerjaan yang akan dijalani sesuai core value atau nilai yang dianut. Cashflow quadrant terbagi ke dalam 2 bagian yaitu sisi sebelah kiri ditempati oleh Employee (E) dan Self-Employed (S) serta sisi sebelah kanan yang diduduki oleh Big Business (B) dan Investor (I). Cashflow Quadrant Pertama: "Employee” Quadrant “E” atau singkatan dari employee (karyawan) memilih mencari keamanan dan kenyamanan bekerja dengan gaji setiap bulan yang sudah pasti diterima. Dengan menjadi karyawan yang baik dan mampu memenuhi persyaratan bekerja di sebuah perusahaa, tentu berharap pekerjaan ini dapat membawa pada kenyamanan. Orang-orang “E” harus menukar hampir seluruh waktunya untuk bekerja, yaitu 40 hingga 60 jam per minggu. Jika mereka tidak bekerja, artinya tidak ada uang yang dihasilkan. Melalui jenjang karir yang jelas, sistem bekerja di sebuah perusahaan yang sudah punya nama besar, membuat “E” yakin memperoleh penghidupan yang layak. Kenaikan gaji tahunan, bonus-bonus, dan lain sebagainya sudah menanti di depan mata selama kita memiliki penilaian kinerja yang baik di perusahaan yang sistemnya baik. Sebuah kata yang paling tepat menggambarkan tipe seorang karyawan adalah security atau rasa aman. Rasa aman dapat dialami jika tingkat risiko yang harus dihadapi rendah. Quadrant “E” memperlihatkan juga mereka yang memilih untuk menjadi pekerja biasanya tidak memiliki keberanian untuk mengambil lompatan besar dengan risiko tinggi. Apakah karyawan bisa kaya? Bisa! Gaji seorang karyawan yang sudah bekerja belasan tahun dengan skill dan pengalaman kerja yang luas bisa juga mencapai ratusan juta rupiah. Satu hal yang harus diingat, menjadi karyawan seenak dan sebagus apapun gaji dan posisinya, tidak akan bisa diwariskan kepada anak istrinya. Karena jabatan, gaji, dan statusnya sebagai karyawan melekat secara spesifik kepadanya karena pendidikan, pengalaman dan kompetensinya. Bukan karena hubungan perkawinan atau darah. Karyawan ibarat orang yang sibuk membangun istana indah nan megah tetapi dia lupa istana tersebut dibangun di atas tanah milik orang lain. Sampai kapanpun tidak akan pernah bisa menjadi Raja di istana tersebut. Hanya bisa menjadi hamba sahaja. Ketika istana tersebut telah berdiri megah, adalah hak si pemilik tanah untuk untuk memintanya kembali, dan diserahkan kepadamenunjuk siapa saja siapapun yang ditunjuknya untuk menjadi Raja yang akan memerintah di istana itu. Lalu siapa yang akan ditunjuk menjadi Raja? Yang jelas bukan Anda.. Apa yang akan didapat seorang karyawan kelak? "Dulu Ayah pernah pernah bekerja di perusahaan besar itu, nak. Ayah dulu menjadi General Manager, lho. Kantor Ayah terletak di lantai 8, di ujung sana. Pemandangan dari kantor Ayah indah sekali. Ayah bangga pernah kerja di sana." Hanya itu saja. Sebuah sebuah kenangan indah pernah turut andil mendirikan dan membangun dan merawat istana itu. Tidak yang lain. Begitu selesai masa pengabdian, ketika usia tak lagi muda, hidup seperti diputar kembali ke masa lalu. Masa ketika menjadi pengangguran, tanpa gaji, tanpa penghargaan, tanpa fasilitas dan tanpa harapan. "Dari nol lagi, ya pak," Ya seperti di pompa bensin Pertamina. Cashflow Quadrant Kedua: "Self Employed” Seperti apakah mereka yang ada di bagian “S” ini? “S” yang mewakili self-employed business menunjuk kepada para pebisnis yang memiliki usaha tetapi dikerjakan sendiri juga. Contohnya adalah dokter, lawyer, konsultan, arsitek, agen asuransi, desainer, dan lain-lain.
Mereka memiliki bisnis sendiri, tetapi bisnis ini cenderung tidak dapat dilepaskan begitu saja. Pekerjaan “S” ini masih tetap membutuhkan kerja keras dan ide utama dari pemilik bisnis. Hampir mirip dengan employee, untuk memperoleh penghasilan “S” perlu menukarkan waktunya, bahkan lebih banyak waktu yang termakan dibandingkan dengan para karyawan. Karyawan masih punya waktu istirahat setelah jam kantor selesai. Tetapi jika punya bisnis sendiri, kita perlu memikirkan segala kemungkinan yang terjadi besok. Bagaimana jika bisnis ini mengalami penurunan, strategi apa yang harus diambil, dan lain sebagainya. Punya bisnis sendiri, artinya bekerja sendiri juga. Jika pelaku bisnis ini bermalas-malasan akan berakibat kepada penurunan omzet. Selain itu, tentunya diperlukan perencanaan keuangan yang baik agar bisnis dapat tetap berjalan, dan tidak terjebak dalam jurang kebangkrutan. Apakah seorang orang-orang di quadrant ini bisa kaya? Sangat bisa. Income seorang dokter, lawyer, agen asuransi, konsultan, arsitek yang sudah ternama bisa mencapai puluhan, ratusan juta bahkan miliaran rupiah perbulan. Tetapi sama seperti executive perusahaan besar, syarat, dan ketentuan untuk bisa sampai di posisi ini juga sangat berat. Harus pintar, memiliki kekhasan tersendiri, memiliki skill yang khusus, punya modal yang cukup untuk mengikuti pendidikan hingga tingkat tertinggi, harus rajin mengikuti workshop, seminar, penelitian, dan publikasi untuk meningkatkan skill. Rata-rata profesional yang ternama sudah berusia di atas 45 tahun. Artinya diperlukan pembuktian profesionalisme, skill dan pengetahuannya seiring waktu. Kesimpulannya, apa syarat penghuni quadrant "E" dan "S" untuk kaya? 1. Harus pintar secara akademis 2. Harus pintar mencari peluang 3. Harus cerdas mengatasi masalah 4. Harus sudah matang secara usia 5. Harus punya modal untuk mengikuti pendidikan tinggi 6. Harus memiliki skill yang khusus dan tinggi dalam bidangnya 7. Harus memiliki pengalaman kerja yang komprehensif dan lama 8. Harus memiliki network yang luas. Kalau Anda tidak bisa memenuhi syarat-syarat itu, lupakan saja untuk bisa sukses dan kaya sebagai seorang profesional. Orang-orang di quadrant "S" ini ibarat seperti orang yang sangat serius membangun istana pasir di tepi pantai. Istana tersebut hanya akan tetap berdiri tegak apabila terus dirawat, diperhatikan dan dijaga. Ketika A sudah terlalu lelah menjaga dan merawatnya, apabila pasang tiba dan permukaan air laut naik, maka hilanglah istana megah tersebut tersapu ombak. Habis, lenyap, hilang tak berbekas. Jalannya bisnis sangat tergantung pada satu orang. Ketika terjadi risiko kehidupan dalam hidupnya, meninggal mendadak, sakit kritis, mengalami kecelakaan fatal, maka kelangsungan bisnis ini pun terancam. Apakah istri dan anak-anaknya bisa melanjutkan kerja profesional suami atau ayahnya yang sakit atau meninggal? Tidak. Hanya bisa jika istri dan anak-anaknya juga memenuhi semua syarat sebagai seorang profesional di atas. Cashflow Quadrant Ketiga: "Big Business” Keseriusan para pelaku usaha di self-employed business akan membawa kepada tingkat selanjutnya yaitu quadrant B atau big business. Yang tergolong ke dalam golongan big business adalah perusahaan yang memiliki kurang lebih 500 orang karyawan. Pemilik bisnis yang maju biasanya tidak mau bekerja sendiri. Mereka mampu mengelola sumber daya yang ada termasuk sumber daya manusia. Pebisnis ini membuat sistem yang baik dan mengajak orang-orang yang mumpuni di bidangnya untuk menjadi sebuah tim yang solid. Seperti kita ketahui saat bekerja dalam sebuah tim, kita akan menghasilkan sinergi yang baik.
Dalam sebuah tim, masing-masing akan mengerjakan bagiannya untuk mencapai tujuan yang sama, maka, pekerjaan akan lebih efektif dan efisien, serta menghasilkan penerimaan yang besar pula. Namun pada kenyataannya memang tidak mudah untuk membangun bisnis yang kuat dan bertahan lama. Banyak perusahaan yang tutup kembali kurang dari 5 tahun. Namun saat big business dapat dipertahankan dan terus dikelola dengan baik seiring dengan perkembangan zaman, maka pada akhirnya pemilik bisnis ini, kerja atau tidak kerja akan tetap menghasilkan uang atau disebut dengan passive income. Cashflow Quadrant Keempat: “Investor” Mungkin tahapan “I” atau investor ini dapat dikatakan paling tinggi dari cashflow quadrant. Dimana pada quadrant “I” digambarkan mereka yang sudah memiliki kebebasan dalam hidupnya, baik itu kebebasan finansial, maupun kebebasan waktu. Dengan disertai pengetahuan yang memadai dan terus-menerus diperbaharui, harta yang dimiliki oleh para investor pada akhirnya akan bekerja keras untuk menghasilkan uang bagi mereka. Sangat berbeda dengan keadaan pada “E” dan “S”, dimana mereka berusaha keras untuk dapat menghasilkan uang dan juga tanpa disadari sedang kehabisan waktu mereka dengan orang-orang yang terkasih. Kesuksesan tidak dicapai dengan mudah. Mereka yang saat ini berhasil, pasti juga mengalami berbagai macam kegagalan sebelumnya, hanya saja mereka tidak pernah putus asa dan terus mencoba. Seringnya orang lain tidak tau perjuangan yang harus dilewati tetapi mau menikmati hasilnya. Prinsip Pareto Prinsip Pareto atau The Pareto Principle (dikenal juga sebagai aturan 80-20) menyatakan bahwa untuk banyak kejadian, sekitar 80% efeknya disebabkan oleh 20% dari penyebabnya. Prinsip ini diajukkan oleh pemikir manajemen bisnis Joseph M. Juran, yang menamakannya berdasarkan ekonom Italia Vilfredo Pareto (15 July 1848 – 19 August 1923), yang pada 1906 mengungkap fakta bahwa 80% luas tanah di Italia sebenarnya dimiliki hanya 20% dari warganya. Tidak hanya dalam hal tata kelola perkotaan, bahkan dari hasil bumi wilayah setempat ternyata 80% hasil bumi berasal hanya dari 20% dari total ladang di sana. Dalam implementasinya, prinsip 80-20 ini dapat diterapkan untuk hampir semua hal: 80% dari keluhan pelanggan, muncul dari 20% ketidakberesan dari produk atau jasa.
80% dari keterlambatan jadwal, timbul dari 20% dari kemungkinan penyebab penundaan. 20% dari penjualan produk atau jasa, memproduksi 80% dari pendapatan perusahaan. 80% aset di dunia di kuasai oleh 20% populasi yang berada di quadran kanan Oleh karena itu, Robert Kiyosaki lebih lanjut mengatakan jika ingin kaya dan hidup nyaman harus pindah ke qudrant kanan. Pertanyaan yang kemudian muncul, bagaimana cara dan syaratnya untuk pindah dari quadrant kiri ke quadrant kanan? Pindah Quadrant: Pilih Rasa Aman atau Kebebasan? Setelah melihat keempat cashflow quadrant di atas, dapatkah Anda menentukan dimana posisi Anda saat ini? Kalau boleh jujur, sebenarnya Anda lebih memilih berada di quadrant yang mana? Semua itu kembali kepada tujuan yang ingin dicapai serta nilai yang dianut oleh kita masing-masing, dan apapun pilihannya pasti ada keuntungan maupun kerugian yang harus diterima. Apakah rasa aman dan nyaman dengan penghasilan yang pasti atau memilih keluar dari zona nyaman, memberikan pengorbanan untuk nantinya berusaha mencapai titik kebebasan finansial? Oleh karena itu Robert Kiyosaki lebih lanjut mengatakan jika ingin kaya dan hidup enak, pindahlah ke quadrant kanan. Pertanyaan berikutnya yang muncul kemudian, bagaimana caranya pindah dari quadrant kiri ke quadran kanan? Tempat paling nyaman untuk hidup seperti itu adalah di quadrant "I" atau investor. Quadrant dimana uang yang bekerja untuk kita dalam bentuk perusahaan bersistem atau investasi seperti hotel, perniagaan, kebun buah, ternak, saham dan lain-lain. Orang orang besar zaman dulu banyak yang berjuang untuk keturunannya dengan cara secepatnya sampai ke quadrant "I". Misalnya Rockefeller yang hingga sekarang sudah mencapai generasi ke 4 (Rockefeller IV), mereka menikmati hasil kerja kakek buyutnya dulu dan terus mengembangkannya. Mengapa kita tidak berjuang untuk hal yang sama? Satu-satunya alasan Anda sekarang tidak mengenal nama kakek nenek dan mbah-mbah buyut hingga ke derajat 4 di atas Anda adalah karena mereka tidak meninggalkan sesuatu yang dapat dikenang. Misalnya nama baik menjadi pahlawan, atau meninggalkan sumber uang yang tidak ada habis habisnya. Kalau Anda berani melakukan itu, bukan tidak mungkin nama Anda akan dikenal secara abadi pada garis keturunan Anda. Pindah quadrant bukan seperti pindah pekerjaan. Yang menjadi masalah adalah kita ini dilahirkan, dibesarkan, sekolah, dan bekerja di quadrant kiri. Kita nyaris tidak mengenal satupun orang quadrant kanan. Kita tidak tahu bagaimana mereka berpikir, bagaimana mereka bertindak, dan bagaimana mereka menghadapi masalah. Kita tidak tahu sama sekali tentang dunia quadrant kanan, karena itu mustahil dapat menyeberang ke kanan tanpa bantuan orang quadrant kanan. Kita cenderung takut kepada sesuatu yang tidak kita ketahui. Ada 2 cara untuk bisa sampai ke quadrant "I". 1. Cara yang pertama, dengan usaha/upaya sendiri, dari quadrant "E" ke "S" ke "B" dan akhirnya sampai di "I". Anda membangun bisnis, membangun sistemnya sehingga menjadi bisnis quadrant "B" dan kemudian hasilnya diinvestasikan. Cara ini sangat berat dan hanya orang yang benar-benar istimewa yang bisa sampai kesini. Untuk naik kelas dari "E" ke "S" yang masih sama-sama di satu quadrant saja syaratnya sudah sangat berat, antara lain harus pintar, cerdas, punya modal atau warisan modal, dan sudah di usia matang. Apalagi harus pindah ke quadrant kanan, yaitu "B" dan "I" yang jelas-jelas jauh lebih besar dan masif dibanding quadrant kiri. Yang pasti diperlukan uang (modal) yang tidak sedikit, network, sistem dan waktu yang cukup. 2. Cara kedua, adalah dengan bimbingan, dari "E" dan "S" langsung ke "B" kemudian ke "I". Jika Anda mengikuti pembimbing/sistem dengan benar maka Anda akan berhasil. Sebaliknya jika tidak mengikuti atau menuruti caranya sendiri ya tidak akan berhasil. Apapun caranya, pilihan ada pada diri Anda sendiri. Lalu bagaimana kiranya agar bisa mendapatkan bimbingan dari orang yang sudah berada di quadrant kanan? Apakah mereka mau? Sudah Puaskah dengan Kondisi Saat ini? Sebelum kita bahas bagaimana caranya untuk pindah quadrant, penting bagi Anda untuk menjawab pertanyaanpertanyaan ini: 1. Seberapa besar mimpi Anda?
2. Seberapa besar keinginan Anda untuk berubah? 3. Seberapa kuat ketakutan Anda? Apakah lebih besar dari mimpi Anda? 4. Seberapa besar cinta Anda kepada orang yang mencintai Anda? 5. Seberapa kuat keinginan Anda membawa mereka ke tempat yang jauh lebih baik dari saat ini? 6. Jika Anda terus menjalani yang saat ini anda lakukan, kira-kira dalam berapa tahun lagi mimpi Anda akan tercapai? 7. Apakah mereka masih memiliki waktu menunggu Anda sukses entah berapa tahun lagi? 8. Apa penyesalan terbesarmu bila Anda gagal mewujudkan mimpi besarmu? 9. Apakah Anda berani untuk pindah qudrant dengan segala konsekuensinya? Jika jawabannya adalah berani, jelas dan kuat, sudah saatnya bagi Anda untuk segera bergerak keluar dari zona yang Anda pikir nyaman padahal justru mematikan masa depan Anda dan anak-anak Anda. Ada banyak alasan untuk tidak puas dengan kondisi saat ini. Tetapi juga terdapat banyak alasan untuk tidak berani keluar dari jebakan ketidakpuasan. Alasan terbesar adalah ketakutan untuk keluar dari zona nyaman (comfort zone). Ketakutan yang sangat besar ini yang menyebabkan Anda mati-matian beradaptasi dengan ketidaknyamanan dan memaksa diri Anda nyaman di semua zona (comfort in every zone). Jika anda masih tetap tidak berani untuk keluar dari zona yang mematikan ini, jawab lagi pertanyaan lanjutan di bawah ini untuk kita renungkan bersama: 1. Apakah Anda lelah dilecehkan dan direndahkan oleh keluarga/teman/lingkungan karena ketidakberdayaan Anda? 2. Apakah Anda ingin menunjukkan kepada keluarga/pasangan / pacar anda bahwa Anda juga bisa sukses? 3. Apakah Anda ingin membuktikan kepada diri Anda sendiri bahwa Anda bisa sukses? 4. Apakah Anda ingin keluar dari lingkaran kesulitan dan kemiskinan? 5. Apakah Anda menginginkan sebuah bisnis yang bisa Anda lakukan? 6. Apakah Anda menginginkan bisnis yang akan membuat Anda terbebas dari utang? 7. Apakah Anda mengharapkan sebuah bisnis yang bisa Anda kembangkan hingga ke seluruh Indonesia? 8. Apakah Anda mengharapkan sebuah bisnis yang akan mengubah hidup Anda? 9. Apakah Anda mengharapkan nama Anda akan dikenal di seluruh dunia? Sebelum kita memulai babak baru dalam upaya kita berpindah ke quadrant kanan, apakah Anda terbuka untuk mendengarkan sebuah peluang usaha yang: 1. Tidak memerlukan modal, 2. Tidak akan menambah beban utang (jika ada), 3. Tidak mensyaratkan pendidikan minimal, 4. Tidak mensyaratkan pengalaman dan masa kerja, 5. Tidak mensyaratkan harus membeli barang, tempat usaha dan syarat lainnya yang mengharuskan anda keluar uang terlebih dahulu. Jika Anda berani, siap dan terbuka, silahkan lanjutkan membaca bagian demi bagian buku ini. Anda akan temukan bagaimana cara untuk pindah quadrant dengan mudah. Jika Anda menjawab tidak berani dan tidak mungkin untuk membuka hati lebih lebar untuk masa depan anda sendiri, silahkan tutup buku ini dan silahkan melanjutkan hidup anda saat ini. Apapun keputusan Anda saat ini akan menentukan masa depan Anda kelak.
BAB II WHY PRUDENTIAL? Prudential adalah salah satu merek dagang asuransi yang terbilang sangat tua. Berasal dari Inggris dan bernama Prudential plc. Perusahaan asuransi Prudential telah berdiri sejak 175 tahun lalu. Tidak heran bila nasabah Prudential terhitung sangat banyak di seluruh dunia. Produk-produk Prudential bahkan menjadi acuan bagi perusahaan asuransi lainnya. Berdasarkan data terbaru tahun 2019, nasabah perusahaan ini mencapai 19 juta lebih pelanggan. Dari situ, penjualan asuransi perusahaan Prudential mencapai US$ 111,5 miliar! Melihat data tersebut, Anda bisa menyimpulkan betapa percayanya masyarakat pada perusahaan asuransi Prudential, bukan? Wajar saja, sejarah Prudential dengan rekam jejak kredibel tersebut membuat perusahaan ini dipercaya mengelola dana besar. Sejarah Prudential yang Berasal dari Britania Raya Sejarah Prudential bermula sejak tanggal 30 Mei 1848. Lebih dari 175 tahun telah berdiri di Hatton Garden, London, Inggris. Saat itu, Prudential hadir dengan nama Prudential Mutual Assurance Investment and Loan Association. Produk asuransi yang dihadirkan oleh Prudential versi lama kebanyakan masih berupa asuransi jiwa saja. Ditambah pula, pinjaman untuk kelas menengah ke bawah di kota asalnya. Barulah kemudian pada tahun 1854, Prudential bisa dibilang menjadi pelopor produk asuransi baru bernama asuransi industri. Produk tersebut ditujukan bagi para pekerja industri. Miriplah dengan asuransi kelompok atau asuransi perusahaan saat ini. Metode marketing yang dilakukan oleh agen Prudential pun terbilang visioner. Sebab, mereka menginisiasi langkah door to door, alias datang dari rumah ke rumah, untuk memperkenalkan produk tersebut. Selanjutnya, langkah visioner berikutnya yang dihadirkan Prudential adalah polis tertulis. Produk baru mereka yang seperti itu akhirnya makin membuka peluang besar kesuksesan bisnis asuransi mereka. Kini, berdasarkan sejarah Prudential tersebut, perusahaan ini bisa disebut sebagai perusahaan asuransi terbesar di Inggris. Salah satu penanda tersebut adalah gedung yang dibangun di Holborn Bars. Arsitek yang merancang bangunan tersebut adalah Alfred Waterhouse. Pria tersebut juga pernah membangun museum Inggris, Natural History Museum. Perusahaan Asuransi Prudential Memulai Ekspansi di Indonesia Perjalanan panjang Prudential ke berbagai negara pun berlabuh ke Tanah Air. Hadir sejak tahun 1995, Prudential Indonesia berada di bawah naungan PT. Prudential Life Assurance. Sejak peluncuran produk asuransi terkait investasi (unit link) pertamanya di tahun 1999, Prudential Indonesia telah menjadi pemimpin pasar untuk kategori produk tersebut di Indonesia. Prudential Indonesia menyediakan berbagai produk dan layanan yang dirancang untuk memenuhi dan melengkapi setiap kebutuhan keuangan para nasabahnya di Indonesia. Prudential Indonesia juga telah mendirikan unit bisnis Syariah sejak tahun 2007 dan pada 31 Juli 2021 lahirlah Prudential Syariah yang berada di bawah naungan PT. Prudential Syariah Life Assurance dan hingga kini dipercaya sebagai pemimpin pasar asuransi jiwa syariah di Indonesia sejak pendiriannya. Sampai dengan 31 Desember 2022, Prudential Indonesia memiliki kantor pusat di Jakarta dan kantor pemasaran di Medan, Surabaya, Bandung, Denpasar, Batam dan Semarang. Sekitar 1,8 juta nasabah dilayani oleh lebih dari 150.000 tenaga pemasar berlisensi di 356 Kantor Pemasaran Mandiri (KPM) di seluruh pulau nusantara termasuk Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi dan Papua. Beberapa Fakta Tentang Prudential Indonesia
Beberapa Produk Asuransi Jiwa Prudential Indonesia Beberapa Jenis asuransi Prudential saat ini baik konventional/syariah: 1. Produk Asuransi Yang Dikaitkan Investasi (PAYDI) Prudential adalah pelopor produk PAYDI atau dulu lebih dikenal dengan istilah Unit Link. Sejak diluncurkan tahun 1999 Prudential melejit menjadi pemimpin pasar asuransi jiwa dengan konsep baru yaitu asuransi terkait investasi. Produk asuransi unit link dapat digunakan sebagai investasi jangka panjang untuk mendapatkan potensi keuntungan dari hasil investasi. Namun, hasil investasi dipengaruhi oleh fluktuasi harga pasar dari jenis dana investasi yang dipilih nasabah, dan informasi ini tercantum di dalam Surat Pengajuan Asuransi Jiwa (SPAJ) dan ilustrasi manfaat asuransi. Memiliki Fungsi Ganda Produk asuransi unit link memiliki 2 manfaat sekaligus, yaitu perlindungan dan investasi dalam satu polis. Hal ini cukup memudahkan Anda sebagai nasabah karena tidak perlu dipusingkan mengurus dana investasi dan dana perlindungan secara terpisah. Fleksibel karena Dapat Menambah Manfaat Jika Anda merasa manfaat perlindungan masih kurang maka bisa juga menambah manfaat lainnya sesuai kebutuhan. Sebaiknya, konsultasikanlah terlebih dahulu dengan tenaga pemasar agar tidak salah memilih. Jangka Waktu Pertanggungan yang Panjang Biasanya pada setiap produk asuransi unit link, masa pertanggungannya cukup panjang, hingga Anda berusia sampai 99 tahun dan informasi ini tercantum di dalam ilustrasi manfaat asuransi dan polis. Penawaran ini memang dapat menarik perhatian para calon nasabah karena asuransi jenis lainnya lebih pendek masa pertanggungannya. A. Produk Dasar PAYDI PRUNext Generation, merupakan asuransi jiwa sekaligus investasi sejak premi pertama kali dibayar hingga 99 tahun. Produk ini adalah produk utama PAYDI Prudential saat ini. B. Manfaat Tambahan (Riders), merupakan manfaat tambahan yang dapat disertakan pada suatu program asuransi dasar. Manfaat ini dirancang untuk memberikan tambahan proteksi keuangan dengan biaya yang lebih murah. Saat ini riders yang bisa ditambahkan ke produk dasar asuransi PAYDI adalah PRUPrime Healthcare Plus Pro yang memiliki manfaat tambahan berupa penggantian biaya rawat inap dan rawat jalan di Rumah Sakit. 2. Asuransi Tradisional Asuransi jiwa tradisional disebut juga asuransi jiwa murni karena tidak menawarkan manfaat lain. Beberapa asuransi tradisional Prudential saat ini:
3. Asuransi Kumpulan Asuransi kumpulan adalah perlindungan yang diberikan kepada beberapa orang dalam suatu kelompok tertentu. Setiap orang dalam suatu kelompok akan membayar premi dalam jumlah yang sama, namun tidak semua orang memiliki klaim yang sama. SISTEM AGENCY Prudential adalah perusahaan asuransi jiwa yang pertama kali menerapkan agency system di Indonesia pada tahun 2000. Apa bedanya dengan sistem yang lain? Pada saat itu perusahaan asuransi lain masih menerapkan branch system. Dengan kata lain status agen asuransi adalah karyawan yang digaji, manjalankan strategi dan rencana kerja dari jajaran managemen pusat.
Sementara pada agency sytem, agen bersifat independen dan tidak terikat sebagai karyawan. Artinya agen asuransi Prudential adalah pekerja bebas yang mengikatkan diri secara profesional sebagai tenaga pemasar produk-produk asuransi Prudential. Dalam hal target dan jam/hari kerja, agen diberi kebebasan mutlak untuk membuat dan menentukan target sendiri dengan rencana kerja yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing agen. Tetapi tetap saja seorang agen yang independen inipun terikat pada code of conduct (kode etik) yang berlaku di dunia asuransi jiwa di Indoneaia yang di atur oleh AAJI (Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia), AASI (Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia) atau aturan internal Prudential itu sendiri. Perbedaan yang nyata dari agency system dan branch system adalah ada pada jaringan yang terbentuk. Pada branch system, jaringan yang terbentuk adalah milik perusahaan dan Anda direkrut dan bekerja untuk perusahaan, sedangkan pada agency system jaringan yang direkrut, dibina dan difasilitasi oleh para leader dan kantor agency (kantor pemasaran mandiri), sekali dan selamanya adalah milik dari perekrut dan leader tersebut. Dengan demikian ketika ribuan jaringan tenaga pemasar dan leader yang tercipta dan terbina selama bertahun-tahun di berbagai daerah dan wilayah, selamanya akan menjadi aset perekrut dan leader tersebut yang akan terus menerus memberikan aliran income pasif yang tak berkesudahan (passive income). Tepatlah kiranya bila dikatakan seorang agen Prudential bekerja dan beraktifitas dalam upayanya menciptakan passive income seperti halnya seorang entrepreneur/pebisnis. JENJANG KARIR Agen atau Tenaga Pemasar Jenjang karir diawali sebagai agen atau tenaga pemasar. Syarat untuk menjadi agen asuransi Prudential sangat sederhana hanya syarat kecakapan secara hukum yang dibuktikan dengan telah memiliki eKTP dan lulus seleksi dasar yang telah ditentukan (My First Journey dan My First case) . Tugas dan kewajiban Agen: 1. Memenuhi syarat lisensi keagenan yang ditentukan oleh Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) dan atau Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI), 2. Telah lulus sertifikasi dasar keagenan dan keahlian untuk bisa mulai melakukan presentasi produk kepada customer, 3. Tunduk pada kode etik keagenan yang ditentukan oleh Prudential, AAJI dan atau AASI, 4. Melakukan kegiatan sesuai SOP (Standart Operating Procedure) yang berlaku, 5. Melakukan sosialisasi, prospecting, selling dan servicing kepada customer dengan baik dengan tetap mengindahkan prinsip asuransi-asuransi yang baik dan benar. Hak Agen: 1. Mendapatkan hak keuangan (komisi dan bonus) atas penutupan polis yang telah dilakukan, 2. Mendapatkan hak penghargaan atas pencapaian target tertentu yang telah ditetapkan, 3. Mendapatkan hak untuk promosi menjadi leader dan mendapatkan benefit seorang leader bila telah memenuhi target dan persyaratan yang telah ditentukan. Agen bebas menentukan target produksi dan pencapaianya sendiri karena agen bukanlah karyawan tetapi seorang profesional seperti halnya dokter, advokat atau akuntan. Dalam aktifitasnya agen berada di bawah supervisi seorang direct leader. Pada tahap awal seorang agen akan dibantu dan didampingi direct leader dalam hal training, aktifitas dan servicing nasabah. Ketika dinilai sudah cakap dan sudah bisa melakukan aktifitas sendiri, direct leader akan melepaskan agen untuk mandiri tetapi tetap melakukan pengawasan dan pendampingan secara berkala. Kegiatan dasar seorang agen: 1. Training rutin dari unit leader, KPM dan Prudential, 2. Sosialisasi pentingnya proteksi kepada masyarakat, 3. Prospecting atau mencari calon nasabah baru, 4. Selling produk asuransi, 5. Servicing atau melayani nasabah, 6. Recruiting agen baru Leader
Equivalent) yang lebih terjangkau dibanding target Star Club (SC) dan tingkat persistensi. Penghargaan ini dalam bentuk 1 tiket perjalanan ke 1 kota di Indonesia, 1 undangan jamuan makan malam dan penghargaan lainnya. Tahun 2023 ini destinasi untuk Pro AAD adalah Bali. Star Club (SC) adalah penghargaan yang akan diterima oleh agen dan leader atas prestasinya memenuhi persyarataan tertentu dalam bentuk total APE (Annualized Premium Income)/APE (Annualized Premium Equivalent) dan tingkat persistensi. Penghargaan ini dalam bentuk 1 tiket perjalanan ke 1 kota tujuan di luar negeri, 1 undangan Annual Award Night dan penghargaan lainnya. Tahun 2023 ini destinasi untuk Star Club adalah Milan, Italy. Double Star Club (DSC) adalah penghargaan yang akan diterima oleh agen dan leader atas prestasinya memenuhi persyarataan tertentu dalam bentuk total APE (Annualized Premium Income)/APE (Annualized Premium Equivalent) dan tingkat persistensi. Penghargaan ini dalam bentuk 2 tiket perjalanan ke 1 kota tujuan di luar negeri, 1 undangan Annual Award Night dan penghargaan lainnya. Tahun 2023 ini destinasi untuk Double Star Club adalah Milan, Italy. President's Cabinet's Club (PCC) adalah penghargaan yang akan diterima oleh agen dan leader atas prestasinya memenuhi persyarataan tertentu dalam bentuk total APE (Annualized Premium Income)/APE (Annualized Premium Equivalent) dan tingkat persistensi. Penghargaan ini dalam bentuk 2 tiket perjalanan ke 2 kota tujuan di luar negeri, 2 undangan Annual Award Night dan penghargaan lainnya. Tahun 2023 ini destinasi untuk President's Cabinet Club adalah Milan dan Venice, Italy. Million Dollar Round Table (MDRT) adalah penghargaan yang akan diberikan oleh sebuah asosiasi global independen yang beranggotakan lebih dari 72.000 agen profesional asuransi jiwa dan jasa keuangan terkemuka di dunia dari lebih dari 500 perusahaan di 70 negara. Berikut tabel target untuk pencapaian kualifikasi Production Club : Catatan: Periode kontes 1 Januari – 31 Desember 2023 Rolling Persistensi Individu minimal 90% Memiliki minimal 10 pemegang polis dari polis-polis yang terbit pada tahun 2023 Pro AAD terpenuhi Net API Rp100.000.000 sebelum 1 Jan – 31 Maret 2023 extra menginap 1 malam. Promosi Promosi adalah merupakan syarat mutlak bagi seorang agen untuk bisa mendapatkan passive income. Seorang agen sangat mungkin mendapatkan income hingga ratusan juta tanpa melakukan promosi, tetapi income ini adalah income aktif yang akan berkurang dan habis seiring waktu bila tidak lagi melakukan penjualan. Risiko seorang agen mengalami kejenuhan dan akhirnya menurun produktifitasnya sangat tinggi. Oleh karena itu promosi adalah harga mati bagi tercapainya passive income dan financial freedom. Jenjang karir di Prudential Associate Agency Director (AAD) Syarat untuk menjadi Associate Agency Director adalah: 1. Net API (Annualized Premium Income) atau pendapatan premi yang disetahunkan Rp300 juta, 2. Memiliki 4 orang agen aktif, dengan 2 orang agen baru yang direkrut ditahun berjalan, 3. Minimal Rolling Persistensi pribadi 85%, 4. Syarat pertahanan status AAD agar terhindar dari demosi menjadi agen adalah Net API Unit Rp125 juta, minimal rolling persistensi 60% dan minimal memiliki 1 agen aktif. Agency Director (AD)
Syarat untuk menjadi Agency Director adalah: 1. Net API (Annualized Premium Income) atau pendapatan premi yang disetahunkan Rp900 juta, 2. Memiliki 6 orang agen aktif dengan 3 orang agen yang direkrut tahun berjalan, 3. Minimal Rolling Persistensi pribadi 85% 4. Syarat pertahanan status AD agar terhindar dari demosi menjadi AAD adalah Net API Group Rp350 juta, minimal rolling persistensi 60% dan minimal memiliki 2 agen aktif Executive Agency Director (EAD) Syarat untuk menjadi Executive Agency Director (EAD) adalah telah memiliki 5 orang Agency Director (AD) Generation 1 di bawahnya.
BAB III PELUANG UNTUK MENGUBAH HIDUP PERSIAPAN DIRI Untuk sukses di Prudential tidak dibutuhkan modal besar. Jika Anda memiliki modal uang yang besar, beruntunglah Anda, karena tentu sangat bisa mendukung bisnis Anda menjadi lebih cepat berkembang. Karena dengan modal uang yang besar akan sangat berguna: 1. Untuk membiayai operasional harian lebih baik (transportasi, akomodasi, membership fee, life-style, dan lain-lain) 2. Untuk memenuhi biaya hidup di masa-masa awal 3. Untuk digunakan sebagai infrastruktur (kendaraan, opsi lokasi meet up yang bervariatif, souvenir, oleh-oleh dan bingkisan) 4. Untuk membiayai beauty contest 5. Untuk meraih kesempatan yang lebih mahal misalnya menemani calon prospek jalan ke luar negeri atau luar kota, dan lain-lain 6. Untuk menarik perhatian lebih banyak orang dengan iklan berbayar, menambah daya tarik pribadi, dan lain-lain Tetapi modal uang besar bukanlah satu-satunya dan syarat utama. Masih ada modal yang lain yang bisa menggantikan modal uang besar, yaitu Modal Pengalaman 1. Modal pengalaman yang luas, 2. Modal pengetahuan yang komprehensif, 3. Modal skill yang mumpuni (analisis, komunikasi, marketing, manajerial, mengajar, medis, psikologi, sistematis), 4. Modal ketenangan menghadapi masalah (kematangan psikologis), 5. Modal kemampuan berpikir strategis. Modal Pengaruh 1. Modal nepotisme (anak, istri atau kerabat dari pejabat, anak, istri atau kerabat orang kaya, atau anak, istri atau kerabat seorang center of influence) 2. Modal pengaruh (manager, komandan, direksi, ketua, dokter, lawyer, pejabat) 3. Modal usia matang (di atas 35 tahun) yang sudah banyak memiliki network, 4. Modal usia muda (di bawah 35 tahun) yang energetic dan mudah bergaul, 5. Modal banyak teman yang eligible, 6. Modal punya anak buah yang banyak, 7. Modal punya referensi yang bagus. Modal Keyakinan 1. Modal impian yang jelas, 2. Modal berani berkompetisi, 3. Modal kreativitas, 4. Modal berani melawan arus, 5. Modal ingin balas dendam yang positif, 6. Modal ingin membuktikan bahwa bisa sukses. Modal Sistem 1. Modal berada di Prudential yang support system-nya sangat bagus, 2. Modal berada di Kantor Pemasaran Mandiri yang memiliki support system yang bagus, 3. Modal leader yang tepat 4. Modal team yang mendukung 5. Modal sistem yang tepat 6. Modal insentif yang merangsang 7. Modal lingkungan yang positif Modal Sikap dan Perilaku 1. Modal positive thinking 2. Modal selalu respect kepada semua orang 3. Modal rendah hati 4. Modal mau belajar 5. Modal berani menantang diri lebih baik 6. Modal follow the leader 7. Modal tunduk secara sukarela pada sistem
8. Modal mau berbagi 9. Modal tidak gampang menyerah 10. Modal selalu bersyukur 11. Modal selalu berserah diri kepada Tuhan 12. Modal kuat pada prinsip kehati-hatian dan kejujuran Modal Semangat: 1. Modal semangat dan optimis 2. Modal nekat 3. Modal hajar bleh 4. Modal bangun jatuh bangun jatuh teruuuussss begitu 5. Modal tidak tahu malu 6. Modal kuping budek 7. Modal berani melawan arus 8. Modal gila Modal Cinta: 1. Modal dukungan keluarga 2. Modal cinta yang besar kepada anak dan istri/suami 3. Modal ingin memberikan yang terbaik untuk yang tercinta 4. Modal doa dan dukungan orang tua Modal Diri Sendiri: 1. Modal tubuh yang sehat 2. Modal pikiran yang jernih 3. Modal penampilan yang menarik 4. Modal kemampuan mempelajari hal baru 5. Modal mampu menarik perhatian 6. Modal mampu mengoperasikan alat canggih 7. Modal bisa menyetir kendaraan bermotor 8. Modal bisa membaca cepat 9. Modal memahami permasalahan yang kompleks 10. Modal tidak takut ketinggian 11. Modal tidak mudah mabuk darat, laut atau udara 12. Modal bisa makan apa saja 13. Modal bisa tetap tersenyum meskipun hati tersakiti 14. Modal tetap bisa memberi semangat meskipun sedang down 15. Modal tetap bisa berjalan mencari kesempatan meskipun lelah Anda sudah punya modal yang mana? Yuk, coba diperiksa kembali ke dalam diri kamu sendiri. Ternyata tanpa disadari, Anda sudah memiliki banyak sekali modal ya? Jadi tidak ada alasan untuk menunda lagi. Just do it! Jangan tunda lagi, sebelum waktu pun enggan berpihak padamu. Fakta Agen Sukses Dari pengalaman selama ini ternyata agen-agen yang sukses memiliki ciri-ciri yang telah menjadi fakta. Apa saja faktafakta itu? 1. Taat 2. Bukti dengan prestasi 3. Aktif 4. Mengarahkan bukan memerintah 5. Disiplin 6. Konsisten duplikasi 7. Pantang mundur/persistence 8. Rekrut dan selling seimbang 9. Kreatif 10. Positive Thinking 11. Punya mimpi yang jelas 12. Cepat mengambil keputusan 13. Punya banyak cara 14. Tegas 15. Tidak mudah menyerah 16. Konseptor
17. Follow the leader 18. Fun 19. Lebih banyak mendengarkan 20. Punya insting yang kuat 21. Melakukan dengan contoh Keyakinan Agen Prudential Yakin dan percaya terhadap Industri Asuransi dan kepada Prudential. Untuk sukses di bisnis ini, dibutuhkan keyakinan bahwa: Aku percaya industri asuransi jiwa bagus dan menjanjikan dalam jangka panjang karena potensi pasar yang masih sangat besar, Aku percaya sistem Prudential adalah benar karena sudah banyak yang membuktikan dan benar adanya, Aku percaya Prudential adalah perusahaan yang bagus (solid management, excellent product, responsible company) APA YANG HARUS DILAKUKAN Yang harus dilakukan hanyalah bercerita kepada semua orang tentang pentingnya perencanaan keuangan keluarga. Edukasi perencanaan keuangan keluarga sangat diperlukan karena masih rendahnya literasi keuangan masyarakat Indonesia. Penting bagi sebuah keluarga untuk memiliki perencanaan keuangan yang baik sehingga tidak menghamburhamburkan uang yang terbatas hanya untuk sekedar memenuhi keinginan belaka. Bedakan antara keinginan dan kebutuhan. Dalam perencanaan keuangan keluarga secara sederhana kita bisa memberikan edukasi dengan acuan seperti di bawah di bawah ini: Tidak semua penghasilan harus dihabiskan untuk belanja keluarga, paling tidak sisihkan 30% dari penghasilan untuk mengantisipasi bila terjadi risiko kehidupan yaitu: 1. Meninggal terlalu cepat 2. Meninggal terlalu lama 3. Tidak bisa produktif lagi di usia produktif karena sakit kritis Alokasi 10% saja dari penghasilan bulanan ke dalam bentuk dana pengaman yaitu asuransi kesehatan, asuransi proteksi income dan asuransi jiwa, bisa untuk mengantisipasi terjadinya risiko meninggal terlalu cepat dan risiko tidak bisa produktif lagi di usia produktif karena sakit kritis. Sedangkan alokasi 20% dari penghasilan bulanan dalam bentuk investasi jangka panjang misalnya saham, obligasi, sukuk, deposito dan lain-lain cukup untuk mengantisipasi terjadi risiko hidup terlalu lama. Dari uraian di atas dapat diambil sebuah kesimpulan sederhana, bahwa:
APA YANG AKAN DIDAPATKAN Sebagai seorang agen Anda berhak mendapatkan hak keuangan berupa komisi dan bonus. Atas aktivitas harian Anda, maka anda akan mendapatkan hak keuangan berupa komisi dan bonus. Komisi adalah hak keuangan langsung yang akan dapatkan ketika nasabah membayar premi berkala, sedangkan bonus adalah hak keuangan yang akan Anda dapatkan setiap awal tahun atas produktifvitas Anda dalam satu tahun lalu. Atas setiap pembayaran premi/kontibusi berkala polis-polis nasabah yang dilakukan pada minggu ini, komisi agen akan diterima pada hari Selasa atau Rabu minggu berikutnya. Penentuan hari Selasa atau Rabu tergantung dari rekening bank apa yang Anda daftarkan sebagai rekening untuk menerima komisi, bonus dan hak-hak keuangan lainnya. Berapa besaran komisi dan bonus yang akan diterima? Dari setiap pembayaran premi/kontribusi polis asuransi di 2 tahun pertama atas yang kita bantu penutupan polisnya, maka Agen tersebut berhak mendapatkan komisi selama 2 tahun pertama masing-masing 30% dan Bonus Producer di tahun pertama antara 12% - 15% dan tahun kedua sebesar 12%. Di tahun ke 3,4 dan 5 agen masih berhak mendapatkan komisi sebesar 5%. Dengan demikian atas penjualan 1 buah polis, agen mendapatkan komisi selama 5 tahun (60 bulan) dengan total komisi dan bonus yang diterima adalah sebesar 102% dari API (Annualized Premium Income) yang terbentuk. API adalah perhitungan pendapatan premi berkala yang disetahunkan. Dengan kata lain, pendapatan seorang Agen dalam 5 tahun sama dengan API pada tahun tersebut, atau Omset Agen sama dengan Income.
Jenjang Karir & Jenjang Income di Prudential Jenjang Karir 1. Tahun I : Agen / Tenaga Pemasar 2. Tahun II : Associate Agency Director (AAD) 3. Tahun III : Agency Director (AD) Seorang Agency Director (AD) yang telah memiliki minimal 5 orang direct Agency Director (AD) di bawahnya maka dia akan menempati posisi sebagai Executive Agency Director (EAD). Jenjang Income POTENSI MARKET ASURANSI JIWA 1. SENSUS PENDUDUK BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) TAHUN 2020 Berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2020, jumlah penduduk di Indonesia pada bulan September 2020 adalah sebesar 270,2 juta jiwa atau bertambah 32,56 juta jiwa dibandingkan Sensus Penduduk 2010. Hasil Sensus Penduduk 2020 menunjukkan, dengan luas daratan Indonesia sebesar 1,9 juta kilometer persegi, maka kepadatan penduduk Indonesia pada tahun 2020 adalah sebanyak 141 jiwa per kilometer persegi.
Berdasarkan data BPS, selama 2010-2020 rata-rata laju pertumbuhan penduduk Indonesia sebesar 1,25% per tahun, yang dipengaruhi oleh faktor kelahiran, kematian, dan juga migrasi. “Laju pertumbuhan penduduk Indonesia dari periode ke periode memiliki kecenderungan menurun, salah satu penyebabnya adalah kebijakan pemerintah untuk menekan laju pertumbuhan penduduk lewat program Keluarga Berencana yang diluncurkan sejak tahun 1980,” ujar Kepala BPS Suhariyanto. Berdasarkan sebaran per pulau, hasil Sensus Penduduk 2020 menunjukkan bahwa penduduk Indonesia masih terkonsentrasi di Pulau Jawa. Dengan luas sekitar 7% dari total wilayah Indonesia, Pulau Jawa dihuni oleh 151,6 juta jiwa atau 56,10% penduduk Indonesia, diikuti Sumatra (21,68%), Sulawesi (7,36%), Kalimantan (6,15%), Bali-Nusa Tenggara (5,54%), dan MalukuPapua (3,17%). Sementara, berdasarkan jenis kelamin, jumlah penduduk berjenis kelamin laki-laki adalah sebesar 136,66 juta jiwa atau 50,58% dan penduduk perempuan sebesar 133,54 juta jiwa atau 49,42%. Jika dibandingkan dengan sensussensus penduduk sebelumnya, rasio jenis kelamin penduduk Indonesia cenderung meningkat dari waktu ke waktu. Pada tahun 2020 rasio jenis kelamin penduduk Indonesia adalah sebesar 102, artinya terdapat 102 laki-laki untuk setiap 100 perempuan. Angka rasio jenis kelamin yang lebih besar dari 100 menggambarkan bahwa jumlah penduduk laki-laki lebih banyak daripada jumlah penduduk perempuan. Selanjutnya, berdasarkan kelompok usia, hasil Sensus Penduduk 2020 menunjukkan, mayoritas penduduk Indonesia berada pada kelompok usia produktif (15-64 tahun) dengan persentase 70,72%. Sementara kelompok usia 65 tahun ke atas berjumlah 5,95% dan kelompok usia muda (0-14 tahun) sebesar 23,33%. Kepala BPS mengatakan, Indonesia masih dalam masa bonus demografi yang diperkirakan akan mencapai puncaknya pada tahun ini. Proporsi penduduk berusia di atas 65 tahun juga mengalami peningkatan dari waktu ke waktu, dari 2,49% di tahun 1971 menjadi 5,95% di tahun 2020.
Peningkatan persentase penduduk berusia lanjut ini dapat diinterpretasikan sebagai hasil perbaikan kesehatan masyarakat, peningkatan gizi, dan perbaikan pola hidup yang selama ini dilaksanakan secara baik, baik oleh Pemerintah maupun swasta. Hasil Sensus Penduduk 2020 menunjukkan juga penduduk Indonesia didominasi oleh Generasi Z dan Generasi Milenial, dengan proporsi masing-masing 27,94% dan 25,87%. Generasi Z adalah mereka yang lahir tahun 1997-2012, yang saat ini diperkiraan berusia 8-23 tahun, sementara Generasi Milenial lahir di tahun 1981-1996 dan saat ini diperkiraan berusia 24-39 tahun. 2. LAPORAN BANK DUNIA 2020 Kelas menengah Indonesia didefinisikan sebagai orang yang pengeluaran setiap bulannya Rp1,2 juta-6 juta. Bank Dunia mengatakan jumlah kelas menengah di Indonesia setidaknya 20% dari jumlah penduduk Indonesia atau mencapai 54 juta orang. Dengan kata lain 1 dari 5 orang Indonesia adalah penduduk kelas menengah. Walaupun kelas menengah dapat dianggap economically secure, tetapi mereka tidak bergelimang harta. Sebanyak 90% kelompok kelas menengah menghabiskan kurang dari $20 per harinya (disebut sebagai MC1=Middle Class1). Hasil survei juga menunjukkan bahwa hanya 1% kelas menengah yang menghabiskan lebih dari US$38 per harinya atau Rp6 juta per bulan. Selain itu, makanan juga masih mengambil porsi utama kebutuhan sehari-hari. Walaupun 20% kelompok MC1 dikatakan mampu membeli kendaraan pribadi, tetapi kebutuhan makanan masih mendapatkan porsi besar, yaitu 44%. Berbeda dengan MC2 (Middle Class2) yang pengeluaran untuk pangannya (kelas menengah dengan konsumsi di atas $20 per hari) kurang dari 30%. Kelas miskin punya pendapatan di bawah garis kemiskinan Indonesia, yaitu sebesar Rp354 ribu per bulan, kelas rentan punya angka konsumsi atau pendapatan sebesar Rp354 ribu-532 ribu, AMC (aspiring middle class) sebesar Rp532 ribu–1,2 juta, dan kelas atas di atas Rp6 juta per bulan. Bagi kelompok miskin dan rentan, kebutuhan akan makanan masih mendominasi pengeluaran mereka sebesar 60- 62%. Begitu pula dengan kelas AMC (aspiring middle class) yang porsinya masih lebih dari 50%. Sementara itu, jumlah kelas miskin, rentan, dan AMC masih mendominasi. Sebanyak 35% orang Indonesia masih terjebak dalam kemiskinan. Sementara itu, 45% sisanya adalah AMC, kelompok yang dikatakan telah terbebas dari kemiskinan, tetapi belum dapat merasakan economic security seperti kelompok kelas menengah. Mereka pun dikatakan sulit untuk naik kelas menjadi kelas menengah. Sepanjang dua dekade, hanya 25% AMC yang dapat menjadi kelas menengah berbeda dengan 44% kelas miskin yang berhasil naik tingkat menjadi AMC.
Alasan utama kenapa AMC kesulitan untuk menjadi kelas menengah, dan kenapa kelompok kelas menengah terkadang jatuh ke bawah, adalah kejadian-kejadian tak terduga yang dapat mengikis sumber daya rumah tangga dan pemasukan. Fenomena ekonomi, kesehatan, sosial, politik, dan bencana alam dapat membuat seseorang kehilangan pekerjaan, meninggal dunia, dan tidak bisa bekerja. Sumber pemasukan pun dapat berkurang drastis. 3. STATISTIK PERASURANSIAN OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK) TAHUN 2019 Indikator Kunci Perekonomian Keterangan : * dalam triliun rupiah ** dalam juta orang Total Pendapatan Premi Asuransi Jiwa Indonesia 2015-2019 Keterangan : dalam jutaan rupiah Jumlah Polis Asuransi Jiwa Tahun 2015-2019 (Polis Individu dan Kumpulan) Jumlah Agen Asuransi Jiwa Produktif 2019
4. RILIS ASOSIASI ASURANSI JIWA INDONESIA (AAJI) 2020 Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat jumlah masyarakat yang terproteksi asuransi jiwa di Indonesia hingga akhir semester I 2020 mencapai 58,75 juta orang dengan jumlah total polis sekitar 16,2 juta. Jumlah perusahaan asuransi jiwa di Indonesia per 2020 adalah sebanyak 60 perusahaan dengan komposisi 22 perusahaan patungan asing (joint venture) dan sisanya adalah perusahaan swasta nasional. Jumlah tenaga pemasar asuransi berjumlah 635,326 orang per kuartal III 2020. ANALISA PELUANG Peluang pasar untuk Asuransi Jiwa di Indonesia masih sangat luat dan terbuka, hal ini bisa ditunjukkan dengan datadata sebagai berikut: Dari data Sensus Penduduk BPS Tahun 2020 dan Statistik Perasuransian OJK 2019, terlihat data jumlah penduduk Indonesia usia produktif 70,72% atau 191 juta orang dan jumlah tenaga kerja sektor formal sebesar 129,37 juta orang atau 48% dari total populasi. Hal ini menunjukkan Indonesia dalam posisi bonus demografi karena jumlah usia produktif lebih besar daripada jumlah usia tidak produktif (usia dibawah 14 tahun dan di atas 65 tahun sebanyak 29,28% atau 79 juta orang). Laporan Bank Dunia Tahun 2020 menunjukkan bahwa Kelas Menengah Indonesia sebanyak 20% atau 54 juta orang dan Kelas Atas Indonesia 0,5% atau 1,3 juta orang. Dengan jumlah total 20,5% atau 55,3 juta, adalah peluang yang sangat besar bagi pemasaran asuransi jiwa di Indonesia. Kelas menengah meskipun telah memiliki economy security tetapi masih rentan untuk tergelincir masuk ke kelompok rentan atau miskin bila terkena risiko finansial akibat sakit atau cacat yang menyebabkanya tidak bisa produktif lagi. Dari data Statistik Perasuransian OJK 2019, total jumlah pemegang polis di Indonesia per 2019 berjumlah 44 juta polis atau 16,52% jika dibandingkan dengan total populasi Indonesia. Jumlah tersebut adalah gabungan jumlah polis asuransi individu dan jumlah asuransi kumpulan. Dengan kata lain, 83,48% populasi Indonesia masih belum memiliki polis asuransi jiwa baik kumpulan maupun individu. Sedangkan jumlah pemegang polis asuransi jiwa individu di Indonesia adalah sebanyak 12,5 juta orang atau hanya 4,71% dibandingkan jumlah populasi. Sebuah peluang yang masih sangat terbuka besar. Dari data Statistik Perasuransian OJK 2019, total pendapatan premi Asuransi Jiwa selama 5 tahun terakhir 2015- 2019 selalu mengalami peningkatan yang menggembirakan atau rata-rata peningkatan per tahun sebesar 10,54% bahkan lebih tinggi dari peningkatan rata-rata Produk Domestik Brutto (PDB) Indonesia selama 5 tahun terakhir yaitu sebesar 8,42%. Hal ini bisa berarti prospek bisnis asuransi jiwa masih sangat memiliki masa depan yang sangat bisa diharapkan. Dari data Statistik Perasuransian OJK 2019, bisa kita ambil sebuah kesimpulan rata-rata penghasilan agen asuransi produktif tahun 2019 adalah sebesar Rp142 juta per tahun atau Rp11,8 juta per bulan. Tingkat penghasilan yang tergolong tinggi dan menarik. Dengan total jumlah penduduk usia produktif, kelas menengah, jumlah tenaga kerja, tingkat PDB, jumlah generasi Z dan generasi Milenial serta berbagai indikator dan data yang bisa di lihat bersama di atas, maka dapat ditarik sebuah hasil analisa sederhana bahwa peluang market maupun bisnis asuransi jiwa di Indonesia untuk masa depan masih sangat menjanjikan karena tingkat kepemilikan polis individu yang masih sangat rendah (4,71%), kelas menengah yang terus bertambah dengan tingkat tenaga kerja dan tingkat PDB yang terus meningkat setiap tahun. Setiap tahun jumlah tenaga pemasar asuransi jiwa yang berlisensi Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia terus bertambah dan per kuartal III tahun 2020 tercatat 635,326 orang.
BAB IV PENCERAHAN KOMISI DAN BONUS AGEN Perhitungan Komisi Contoh Perhitungan Komisi: Nasabah membeli polis asuransi PRUlink Next Generation (PNG) dengan Uang Pertanggungan Rp100.000.000,- dan manfaat tambahan Pru Prime Healthcare Plus Pro Bronze B Opsi 2 dengan total premi berkala Rp3.000.000/bulan. Perinciannya Rp2.500.000 adalah premi asuransi berkala untuk membeli manfaat dasar dan manfaat tambahan dan Rp500.000 adalah premi top up berkala yang akan diinvestasi sebagai cadangan premi. Catatan: Komisi yang diterima agen sesuai dengan frekwensi pembayaran yang dipilih oleh nasabah. Komisi akan diterima sebanyak 24 kali (bila frekwensi pembayaran bulanan) Komisi akan diterima sebanyak 8 kali (bila frekwensi pembayaran twiwulanan) Komisi akan diterima sebanyak 4 kali (bila frekwensi pembayaran semesteran) Komisi akan diterima sebanyak 2 kali (bila frekwensi pembayaran tahunan) Pembayaran Komisi 1. Komisi akan dibayarkan pada hari selasa/rabu (tergantung rekening bank agen) pada minggu berikutnya bila premi telah dibukukan pada hari senin - jumat minggu ini, 2. Komisi dari premi top up berkala (pru saver) dan premi top up sekaligus adalah sebesar 3%. Perhitungan Bonus Contoh Perhitungan Bonus: Seorang agen aktif berproduksi mengumpulkan premi Rp 2juta/bulan. Total API terkumpul selama selama setahun adalah Rp288.000.000 dan total komisi selama setahun adalah Rp46.800.000 dengan asumsi tingkat komisi adalah 30% pertahun. Maka agen tersebut pada awal tahun depan akan menerima bonus producer sebesar: Bulan Premi API Komisi 1 2,000,000 24,000,000 600,000 /Bulan 2 2,000,000 24,000,000 1,200,000 /Bulan 3 2,000,000 24,000,000 1,800,000 /Bulan 4 2,000,000 24,000,000 2,400,000 /Bulan 5 2,000,000 24,000,000 3,000,000 /Bulan 6 2,000,000 24,000,000 3,600,000 /Bulan 7 2,000,000 24,000,000 4,200,000 /Bulan 8 2,000,000 24,000,000 4,800,000 /Bulan 9 2,000,000 24,000,000 5,400,000 /Bulan 10 2,000,000 24,000,000 6,000,000 /Bulan 11 2,000,000 24,000,000 6,600,000 /Bulan 12 2 000 000 24 000 000 7 200 000 /Bulan
12 2,000,000 24,000,000 7,200,000 /Bulan Total 288,000,000 46,800,000 /Tahun Bonus 18,720,000 Rate Bonus Producer 40% Catatan : Cell yang berwarna kuning diganti dengan angka yang dikehendaki Asumsi Komisi/Tahun 30% Catatan: 1. Bonus Producer dibayar sekaligus pada bulan Februari tahun berikutnya, 2. Tingkat Bonus Producer bervariasi atara 25%, 40% dan 50% x total komisi/tahun 3. Tingkat Bonus Producer 25% untuk Producer yang produksi API per tahun kurang dari Rp200juta 4. Tingkat Bonus Producer 40% untuk Producer yang produksi API per tahun antara Rp200-600juta 5. Tingkat Bonus Producer 50% untuk Producer yang produksi API per tahun diatas Rp600juta KOMISI LEADER (OVERRIDING COMMISION) Keterangan: 1. Overiding Commisission di atas adalah perhitungan secara standar yang diterima leader dari pembayaran premi/kontribusi atas polis asuransi unit link. 2. Overiding Commisission atas pembayaran premi/kontribusi polis asuransi tradisional berbeda tergantung dari produk, masa pembayaran dan frekwensi pembayaran. 3. Overiding Commisission adalah hak keuangan seorang leader yang diterima atas pembayaran premi/kontribusi polis asuransi nasabah yang sebagai produksi dari agen/leader yang berada dalam unit/groupnya 4. Overiding Commisission ini didasarkan kepada jumlah premi asuransi berkala, bukan atas premi top up berkala atau premi top up sekaligus, 5. Overiding Commisission yang akan diterima oleh Leader adalah objek pajak penghasilan PPh Pasal 21 yang akan dipotong oleh PT Prudential Life Assurance dan disetorkan kepada Dirjen Pajak Kementrian Keuangan Republik Indonesia. 6. Overiding Commisission akan dibayarkan pada hari selasa/rabu (tergantung rekening bank leader) pada minggu berikutnya bila premi telah dibukukan pada hari senin - jumat minggu ini. Untuk berikutnya diperhitungan overriding (OR) leader, hanya akan dihitung komisi/overriding dari komisi atas pembayaran premi asuransi berkala saja. Perhitungan overriding (OR) dari pembayaran premi top up berkala, single premi dan top up sekaligus akan dijelaskan di belakang. Contoh Perhitungan Overriding: Nasabah membeli polis asuransi PRUlink Next Generation (PNG) dengan Uang Pertanggungan Rp100.000.000,- dan manfaat tambahan Pru Prime Healthcare Plus Pro Bronze B Opsi 2 dengan total premi berkala Rp3.000.000/bulan. Perinciannya Rp2.500.000 adalah premi asuransi berkala untuk membeli manfaat dasar dan manfaat tambahan dan Rp500.000 adalah premi top up berkala yang akan diinvestasi sebagai cadangan premi. 1. Berapa Overriding (OR) yang akan diterima oleh leader agen tersebut? Tergantung dari posisi direct leader agen tersebut. Apabila posisi direct leader agen tersebut adalah seorang Associate Agency Director (AAD) maka perhitungannya adalah sebagai berikut: Overriding (OR) yang diterima oleh Associate Agency Director (AAD)
Overriding (OR) yang diterima oleh Agency Director (AD) di atas Associate Agency Director (AAD) Apabila posisi direct leader agen tersebut adalah langsung seorang Agency Director (AD) maka perhitungan overriding (OR) adalah sebagai berikut: Overriding yang akan diterima oleh Agency Director (AD) 2. Bagaimana bila seorang Associate Agency Director (AAD) yang melakukan penutupan polis itu sendiri? Bagaimana perhitungan komisi dan overriding-nya? Komisi yang dihitung sebagai hak agen (seorang leader tetap mendapatkan hak agen ketika melakukan penutupan polis sendiri): Ditambah dengan overriding yang merupakan hak Associate Agency Director (AAD) Sehingga total incomenya akan menjadi:
3. Bagaimana bila seorang Agency Director yang melakukan penutupan polis itu sendiri? Bagaimana perhitungan komisi dan overridingnya? Komisi yang dihitung sebagai hak agen: Ditambah dengan overriding yang merupakan hak Agency Director (AD) Sehingga total incomenya akan menjadi: ROYALTI (OVERRIDING GENERATION) Royalti adalah hak keuangan yang dimiliki oleh seorang Agency Director (AD) yang sudah memiliki Agency Director (AD) di bawahnya, terdiri dari: 1. OVERRIDING BASIC GENERATION Syarat Overriding Basic Generation: 1. Telah memiliki Agency Director (AD) di bawahnya, 2. Per tahun memenuhi syarat: Produksi minimal API Direct Unit Rp400 juta atau Produksi minimal API Direct Group Rp800 juta, atau
Promosikan leader minaimal 1 tiap 2 tahun. 3. Memiliki minimal direct Agency Director (AD) untuk setiap generasi 4. Dibayarkan bersama-sama dengan pembayaran komisi dan Overriding setiap minggu. 2. OVERRIDING GENERATION BOOSTER Overriding Generation Booster adalah hak keuangan tambahan yang dimiliki oleh seorang Agency Director (AD) yang sudah memiliki Agency Director (AD) di bawahnya. Syarat Generation Booster: 1. Telah memiliki Agency Director (AD) di bawahnya, 2. Per kuartal memenuhi syarat Produksi, Rolling Persistensi dan New Agent Active (NAA) sebegai berikut: 3. Atau, per Semester memenuhi syarat Produksi, Rolling Persistensi dan New Agent Active (NAA) sebegai berikut: 4. Dibayarkan per kuartal atau 4 kali dalam setahun. Bila pada kuartal 1-3 gagal terpenuhi persyaratan yang diwajibkan, maka akan dibayarkan sekaligus pada awal tahun berikutnya secara akumulasi bila terpenuhi semua persyaratan pada akhir tahun berjalan. Contoh Perhitungan Overriding Generation: Seorang Agency Director (A) memiliki seorang Agency Director (B) yang berada dibawahnya. Total pembayaran premi berkala bulanan tahun pertama yang dibayarkan nasabah yang berada didalam group Agency Director (B) dalam 1 bulan adalah Rp300.000.000. Maka perhitungan Royalti yang akan diterima oleh Agency Director (A) atas pembayaran premi tahun pertama tersebut adalah: Keterangan: 1. Overriding Basic Generation di atas adalah perhitungan secara standart yang diterima oleh Agency Director (AD) dari pembayaran premi/kontribusi atas polis asuransi unit link yang dilakukan oleh group Agency Director (AD) yang berada dibawahnya hingga layer ke-6.
2. Overriding Generation Booster di atas adalah perhitungan secara standart yang diterima oleh Agency Director (AD) dari pembayaran premi/kontribusi atas polis asuransi unit link yang dilakukan oleh group Agency Director (AD) yang berada di bawahnya hingga layer ke-5. 3. Overriding Generation di atas adalah besaran Royalty atas pembayaran premi murni porsi asuransi bukan atas premi top up berkala atau premi top up sekaligus. 4. Overriding Basic Generation yang akan diterima oleh Agency Director adalah objek pajak penghasilan PPh Pasal 21 yang akan dipotong oleh PT Prudential Life Assurance dan disetorkan kepada Dirjen Pajak Kementrian Keuangan Republik Indonesia. KOMISI LEADER (OVERRIDING COMMISION) ATAS PEMBAYARAN PREMI TUNGGAL, TOP UP BERKALA DAN TOP UP SEKALIGUS Contoh Perhitungan Overriding: Nasabah membeli polis asuransi PRUlink Investor Account (PIA) dengan setoran premi tunggal sebesar Rp100.000.000,- dan mendapatkan manfaat meninggal dunia sebesar Rp125.000.000. POLA KERJA AGEN TAHUN PERTAMA Mimpi income sebesar Rp100 juta perbulan diawali dengan sebuah kegiatan sederhana, yaitu bercerita kepada 2 orang per hari, 10 orang perminggu. Dari 10 orang tersebut 1 orang setuju dan bersedia menyisihkan Rp500 ribu/bulan. Sehingga dalam 1 bulan akan didapat 4 orang nasabah dan total premi sebulan Rp2 juta/bulan. Jika seorang agen bekerja efektif 10 bulan setahun, maka akan mendapatkan total Rp20 juta/bulan total akumulasi premi bulanan atau jika di konversi menjadi API (Annualized Premium Income) kurang lebih setara dengan API Rp200 juta. Berapa komisi yang akan di dapat oleh seorang agen? Hanya dengan bercerita kepada 2 orang per hari secara terus menerus selama 10 bulan, maka, seorang agen akan memiliki income sebesar Rp7 juta/bulan. Untuk promosi menjadi seorang Associate Agency Director (AAD), tidak cukup hanya produksi saja tetapi juga harus memiliki team minimal berjumlah 5 orang agen yang bersama-sama mengumpulkan produksi sebesar minimal API Rp300 juta/tahun. TAHUN KEDUA
Pada tahun kedua ini Anda sudah menjadi seorang Associate Agency Director (AAD). Yang dilakukan masih sama persis seperti yang dilakukan seperti tahun lalu yaitu bercerita kepada 2 orang per hari, 10 orang per minggu. Dari 10 orang tersebut 1 orang setuju dan bersedia menyisihkan Rp500 ribu/bulan. Sehingga dalam 1 bulan akan didapat 4 orang nasabah dan total premi sebulan Rp2 juta/bulan. Masa kerja efektif 10 bulan setahun, maka akan mendapatkan total Rp20 juta/bulan total akumulasi premi bulanan atau setara dengan API Rp200 juta. Dari 5 orang yang diajak bergabung tahun lalu, 2 orang mengikuti jejak menjadi Associate Agency Director (AAD) tahun depan. Untuk mengisi kekosongan 2 orang agen yang promosi maka rekrut lagi 2 orang agen baru. Secara sederhana yang dilakukan pada tahun ini adalah: Bercerita kepada 2 orang setiap hari Mempromosikan 2 orang agen menjadi Associate Agency Director (AAD) Merekrut 2 orang agen baru Berapa income yang akan di dapat oleh seorang Associate Agency Director (AAD) di tahun ini? Income Anda akan menjadi Rp24 juta/bulan dengan aktivitas yang Anda lakukan masih sama seperti tahun lalu. TAHUN KETIGA Pada tahun ketiga ini Anda sudah menjadi seorang Agency Director (AD). Yang dilakukan masih sama persis seperti yang dilakukan seperti tahun lalu yaitu bercerita kepada 2 orang per hari, 10 orang per minggu, 1 case per minggu Rp500 ribu/bulan. Sehingga dalam 1 bulan akan didapat 4 orang nasabah dan total premi sebulan Rp2 juta/bulan. Masa kerja efektif 10 bulan setahun, maka akan didapat total Rp20 juta/bulan total akumulasi premi bulanan atau setara dengan API Rp200 juta. Yang membedakan dibanding tahun lalu adalah dari 2 orang yang promosi Associate Agency Director (AAD) akan mengikuti jejak Anda promosi sebagai Agency Director (AD) tahun depan. Sedangkan aktivitas lainnya masih sama seperti tahun lalu yaitu dari 5 orang agen lama Anda tahun lalu, 2 orang akhirnya sadar untuk mengikuti jejak menjadi AAD tahun depan. Untuk mengisi kekosongan 2 orang agen yang promosi maka refill dengan cara rekrut lagi 2 orang agen baru. Secara sederhana yang dilakukan pada tahun ini adalah:
Bercerita kepada 2 orang setiap hari Mempromosikan 2 orang Associate Agency Director (AAD) menjadi Agency Director (AD) Mempromosikan 2 orang agen menjadi Associate Agency Director (AAD) Merekrut 2 orang agen baru Berapa income yang akan di dapat oleh seorang Agency Director (AD) di tahun ini? Demikian seterusnya yang dilakukan selalu sama. The Power of Two. POTENSI INCOME PEBISNIS PRUDENTIAL Berapa potensi income seorang pebisnis Prudential selama 10 tahun dengan asumsi: 1. Aktifitas setiap tahun selalu sama yaitu bercerita kepada 2 orang per hari, 10 orang per minggu. Dari 10 orang tersebut 1 orang setuju dan bersedia menyisihkan Rp500 ribu/bulan. Sehingga dalam 1 bulan akan didapat 4 orang nasabah dan total premi sebulan Rp2 juta/bulan. 2. Produksi pribadi sebesar API Rp200 juta setiap tahun, 3. Mengajak partner bisnis baru 2 orang setiap tahun, 4. Memiliki 5 orang direct agen setiap tahun dengan total produksi API Rp100.000.000 5. Mempromosikan 2 orang Associate Agency Director (AAD) setiap tahun
6. Mempromosikan 2 orang Agency Director (AD) setiap tahun terus menerus (The Power of Two), 7. Standart produksi untuk promosi Associate Agency Director (AAD) adalah Rp300 juta dan promosi Agency Director (AD) adalah Rp900 juta, 8. Ketentuan tentang Komisi, Overriding dan Royalti tidak berubah, 9. Semua agen, unit dan group melakukan duplikasi system ini secara sempurna 100%. Maka proyeksi perhitungan income selama 10 tahun akan sebagai berikut:
BAB V PERHITUNGAN POTENSI INCOME POTENSI INCOME PEBISNIS PRUDENTIAL 10 TAHUN Simulasi Income: Silahkan simulasikan potensi Income Anda dalam 10 tahun kedepan. Cell yang berwarna kuning bisa diubah-ubah untuk menyesuaikan dengan asumsi yang ada. ASUMSI Produksi Pribadi (Dalam API/APE) Produksi Agen (Per Agen/Tahun) Target Promosi AAD (Produksi Pribadi dan A Target Promosi AD (Produksi Pribadi, Agen Total Agen Dalam Unit (Jumlah Total Agen da Promosi AAD Tiap Tahun (Jumlah Promosi Agen Rekrut Agen Tahun Kedua dst (Jumlah Rekrutan Baru Komisi Agen Tahun Pertama (Dari premi yang dibaya Komisi Agen Tahun Kedua (Dari premi yang dibaya Tahun Bergabung & Posisi R Tahun 1 - Agen 5 Tahun 2 - AAD 2 Tahun 3 - AD 2 Tahun 4 - AD 2 Tahun 5 - AD 2 Tahun 6 - EAD 2 Tahun 7 - EAD 2 Tahun 8 - EAD 2 Tahun 9 - EAD 2 Tahun 10 - EAD 2 23 Keterangan : R = Rekrut, P = Promosi Asumsi Umum : 1 Persistensi tidak diperhitungkan 2 Memenuhi syarat mendapatkan Extra OR yaitu AAD Rp 150 jt/kuartal dan AD Rp 250 jt/kuartal 3 Semua produksi pribadi, jumlah perekrutan dan jumlah leader promosi tiap tahun di semua jenjang terduplikasi secara sempur PERHITUNGAN JENJANG INCOME 10 TAHUN TAHUN 1 - AGEN Produksi Pribadi Jumlah Polis Asumsi API/polis K i i T h 1 42 0%
Komisi Tahun 1 42.0% Untuk Naik AAD Produksi Pribadi Rekrut Agen 5 TAHUN 2 - ASSOCIATE AGENCY DIRECTOR Produksi Pribadi Promosi Agen jadi AAD 2 Agen lama + baru 5 Komisi Komisi Tahun 1 42.0% Komisi Tahun 2 42.0% Overiding Unit Agen AAD Tahun 1 21.0% TAHUN 3 - AGENCY DIRECTOR Produksi Pribadi Promosi AAD jadi AD 2 Promosi Agen jadi AAD 2 Agen lama + baru 5 Komisi Komisi Tahun 1 42.0% Komisi Tahun 2 42.0% Overriding Tahun 2 (AAD) Unit Agen AAD Tahun 2 9.0% Tahun 3 (AD) Group AAD jadi AD Tahun 1 7.5% Group Agen jadi AAD Tahun 1 21.0% TAHUN 4 - AGENCY DIRECTOR
Produksi Pribadi Produksi AD1 2 Promosi AAD jadi AD 2 Promosi Agen jadi AAD 2 Agen lama + baru 5 Komisi Komisi Tahun 1 42.0% Komisi Tahun 2 42.0% Overriding Tahun 3 Group AAD jadi AD Tahun 2 3.0% Group Agen jadi AAD Tahun 2 12.0% Tahun 4 Group AAD jadi AD Thn 1 7.5% Group Agen jadi AAD Thn 1 21.0% OR Generation Standart & Billions Agency AD Generasi 1 Tahun 1 6.0% TAHUN 5 - AGENCY DIRECTOR Produksi Pribadi Produksi AD2 4 Produksi AD1 4 Promosi AAD jadi AD 2 Promosi Agen jadi AAD 2 Agen lama + baru 5 Komisi Komisi Tahun 1 42.0% Komisi Tahun 2 42.0% Overriding Tahun 4 Group AAD jadi AD Tahun 2 3.0% Group Agen jadi AAD Tahun 2 12.0% Tahun 5 Group AAD jadi AD Tahun 1 7.5% Group Agen jadi AAD Tahun 1 21.0%
p g j OR Generation Standart & Billions Agency AD Generasi 1 Tahun 1 6.0% AD Generasi 1 Tahun 2 4.0% AD Generasi 2 Tahun 1 6.0% Total Royalty TAHUN 6 - EXECUTIVE AGENCY DIRECTOR Produksi Pribadi Produksi AD3 8 Produksi AD2 12 Produksi AD1 6 Promosi AAD jadi AD 2 Promosi Agen jadi AAD 2 Agen lama + baru 5 Komisi Komisi Tahun 1 42.0% Komisi Tahun 2 42.0% Overriding Tahun 5 Group AAD jadi AD Tahun 2 3.0% Group Agen jadi AAD Tahun 2 12.0% Tahun 6 Group AAD jadi AD Tahun 1 7.5% Group Agen jadi AAD Tahun 1 21.0% OR Generation Standart & Billions Agency AD Generasi 1 Tahun 1 6.0% AD Generasi 1 Tahun 2 4.0% AD Generasi 2 Tahun 1 6.0% AD Generasi 2 Tahun 2 4.0% AD Generasi 3 Tahun 1 7.5% TAHUN 7 - EXECUTIVE AGENCY DIRECTOR Produksi Pribadi Produksi AD4 16 Produksi AD3 32
Produksi AD3 32 Produksi AD2 24 Produksi AD1 8 Promosi AAD jadi AD 2 Promosi Agen jadi AAD 2 Agen lama + baru 5 Komisi Komisi Tahun 1 42.0% Komisi Tahun 2 42.0% Overriding Tahun 6 Group AAD jadi AD Tahun 2 3.0% Group Agen jadi AAD Tahun 2 12.0% Tahun 7 Group AAD jadi AD Tahun 1 7.5% Group Agen jadi AAD Tahun 1 21.0% OR Generation Standart & Billions Agency AD Generasi 1 Tahun 1 6.0% AD Generasi 1 Tahun 2 4.0% AD Generasi 2 Tahun 1 6.0% AD Generasi 2 Tahun 2 4.0% AD Generasi 3 Tahun 1 7.5% AD Generasi 3 Tahun 2 6.0% AD Generasi 4 Tahun 1 7.5% TAHUN 8 - EXECUTIVE AGENCY DIRECTOR Produksi Pribadi Produksi AD5 32 Produksi AD4 80 Produksi AD3 80 Produksi AD2 40 Produksi AD1 10 Promosi AAD jadi AD 2 Promosi Agen jadi AAD 2 Agen lama + baru 5 Komisi Komisi Tahun 1 42.0%
Komisi Tahun 2 42.0% Overriding Tahun 7 Group AAD jd AD Thn 2 3.0% Group Agen jadi AAD Thn 2 12.0% Tahun 8 Group AAD jadi AD Tahun 1 7.5% Group Agen jadi AAD Tahun 1 21.0% OR Generation Standart & Billions Agency AD Generasi 1 Tahun 1 6.0% AD Generasi 1 Tahun 2 4.0% AD Generasi 2 Tahun 1 6.0% AD Generasi 2 Tahun 2 4.0% AD Generasi 3 Tahun 1 7.5% AD Generasi 3 Tahun 2 6.0% AD Generasi 4 Tahun 1 7.5% AD Generasi 4 Tahun 2 6.0% AD Generasi 5 Tahun 1 7.5% TAHUN 9 - EXECUTIVE AGENCY DIRECTOR Produksi Pribadi Produksi AD6 64 Produksi AD5 192 Produksi AD4 240 Produksi AD3 160 Produksi AD2 60 Produksi AD1 12 Promosi AAD jadi AD 2 Promosi Agen jadi AAD 2 Agen lama + baru 5 Komisi Komisi Tahun 1 42.0% Komisi Tahun 2 42.0% Overriding Tahun 8 Group AAD jd AD Thn 2 3.0% G A j di AAD Th 2 12 0%
Group Agen jadi AAD Thn 2 12.0% Tahun 9 Group AAD jadi AD Tahun 1 7.5% Group Agen jadi AAD Tahun 1 21.0% OR Generation Standart & Billions Agency AD Generasi 1 Tahun 1 6.0% AD Generasi 1 Tahun 2 4.0% AD Generasi 2 Tahun 1 6.0% AD Generasi 2 Tahun 2 4.0% AD Generasi 3 Tahun 1 7.5% AD Generasi 3 Tahun 2 6.0% AD Generasi 4 Tahun 1 7.5% AD Generasi 4 Tahun 2 6.0% AD Generasi 5 Tahun 1 7.5% AD Generasi 5 Tahun 2 6.0% AD Generasi 6 Tahun 1 7.5% TAHUN 10 - EXECUTIVE AGENCY DIRECTOR Produksi Pribadi Produksi AD6 448 Produksi AD5 672 Produksi AD4 560 Produksi AD3 280 Produksi AD2 84 Produksi AD1 14 Promosi AAD jadi AD 2 Promosi Agen jadi AAD 2 Agen lama + baru 5 Komisi Komisi Tahun 1 42.0% Komisi Tahun 2 42.0% Overriding Tahun 9 Group AAD jadi AD Tahun 2 3.0% Group Agen jadi AAD Tahun 2 12.0% Tahun 10 Group AAD jadi AD Tahun 1 7.5%
Group Agen jadi AAD Tahun 1 21.0% OR Generation Standart & Billions Agency AD Generasi 1 Tahun 1 6.0% AD Generasi 1 Tahun 2 4.0% AD Generasi 2 Tahun 1 6.0% AD Generasi 2 Tahun 2 4.0% AD Generasi 3 Tahun 1 7.5% AD Generasi 3 Tahun 2 6.0% AD Generasi 4 Tahun 1 7.5% AD Generasi 4 Tahun 2 6.0% AD Generasi 5 Tahun 1 7.5% AD Generasi 5 Tahun 2 6.0% AD Generasi 6 Tahun 1 7.5% AD Generasi 6 Tahun 2 6.0% Secara ringkas proyeksi income selama 10 tahun: Perincian produksi pribadi, jumlah rekrutan agen dan jumlah promosi AAD dan total produksi group tiap tahun: Perincian jumlah Agency Director (AD) dan income tiap tahun:
Tabel Potensi Produksi Group dan Potensi Income Selama 10 tahun berbisnis di Prudential Dari perhitungan potensi income di atas dapat diambil sebuah catatan yang sangat menarik sebagai berikut: 1. Dengan aktivitas, target, dan ketentuan seperti disebutkan pada asumsi sebelumnya di atas, maka terlihat dalam 10 tahun seseorang yang memulai sebagai agen akan menjadi seorang Executive Agency Director (EAD) dengan total Agency Director (AD) yang terbentuk dalam 10 tahun adalah sebanyak 2.058 orang. 2. Potensi income bulanan yang akan diterima pada tahun ke-10 adalah sebesar Rp43,956,338,000 setiap bulan, dengan catatan semua ketentuan, aktivitas dan target terduplikasi sempurna tanpa deviasi. 3. Katakanlah terjadi 50% kesalahan sehingga system ini tidak bisa terduplikasi sempurna, maka income sebesar Rp21,978,169.000 masih termasuk bilangan yang sangat besar. 4. Katakanlah terjadi 90% kesalahan sehingga aktivitas target dan orang-orang yang Anda rekrut hanya bisa berhasil menduplikasi 10% saja, maka besaran income Rp4.396.633.800 pun masih sebuah angka yang fantastis sebagai income bulanan dalam waktu sepuluh tahun. 5. Katakanlah sesuatu yang sangat buruk terjadi, hingga hanya 1% tingkat duplikasi yang bisa dilakukan, maka nominal Rp439.956.338 sebagai penghasilan pasif bulanan setelah berbisnis 10 tahun masih sangat menarik dan sangat besar. Jauh lebih besar dari nilai pensiun seorang direktur utama perusahaan BUMN sekalipun. 6. Nilai pensiun 10 tahun yang akan datang sebesar Rp440jt, sangat layak untuk kita perjuangan dengan sebaikbaiknya. PENINGKATAN INCOME EXPONENTIAL Tabel Peningkatan Income secara exponential Selama 10 tahun berbisnis di Prudential KONSEP MEMBELI WAKTU Kenaikan gaji seorang karyawan setiap tahun sudah bisa ditebak. Tidak akan mungkin tiba-tiba seorang karyawan mendapatkan kenaikan gaji hingga 100% dalam 1 tahun, meskipun mengalami kenaikan pangkat, jabatan dan golongan karena promosi. Kenaikan rata-rata karyawan biasanya hanya sebesar inflasi. Di beberapa perusahaan tertentu masih bisa ditambah dengan rata-rata kenaikan Produk Domestik Bruto. Totalnya berkisar di angka 3% - 10% per tahun. Dengan demikian
bila seorang karyawan memiliki mimpi untuk berlibur ke luar kota seperti Bali misalnya, atau membeli kendaraan atau rumah impiannya, dibutuhkan waktu yang sangat lama untuk mengumpulkan sedikit demi sedikit dari gaji yang didapat setiap bulan. Prudential memiliki sebuah konsep membeli waktu yang bisa membuat seorang agen mendapatkan percepatan income yang sangat drastis hingga lebih 100% setiap tahun atau setiap tahun income menjadi dua kali lipat dibanding tahun lalu. Perhatikan tabel di bawah ini: Asumsi kenaikan gaji Karyawan 1 dan Karyawan 2 adalah flat 20% per tahun. Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa meskipun gaji karyawan sudah mengalami peningkatan 20% per tahun, saja tidak bisa mengalahkan peningkatan income seorang agen Prudential. Padahal realitas sangat jarang terjadi peningkatan gaji hingga 20%. Secara umum kenaikan gaji hanya sebesar inflasi tahunan. Jelas terlihat bahwa setelah 5 tahun seorang agen bergabung bersama Prudential, hasil yang didapatnya dalam 1 bulan sama dengan hasil kerja 15 bulan1 tahun seorang karyawan (Alternatif 1). Hasil 1 tahun seorang agen sama dengan 125 tahun hasil kerja seorang karyawan. Hasil kerja 10 tahun, 1 bulan income seorang Waktu yang dibutuhkan untuk membeli impiannya akan semakin cepat sehingga akan semakin cepat pula memberikan hadiah terindah bagi yang tercinta. Konsep inilah yang disebut dengan Konsep Membeli Waktu
BAB VI LIFE CHANGING EXPERIENCE SHARING PENGALAMAN PERUBAHAN HIDUP “Najiisss!!!” Tanpa expresi dan tanpa penyesalan sama sekali kata itu yang spontan terucap ketika Gita, istriku menyampaikan niatnya menjadi agen asuransi. Gita bukanlah tipe orang yang bisa bekerja sendiri, dia sangat pemalu, tidak percaya diri, dan gampang sekali merasa ketakutan kalau bertemu orang yang belum dikenal, apalagi bila orang itu laki-laki. Selama ini dia selalu bekerja bersamaku. Eh, kok tiba-tiba memutuskan menjadi agen asuransi atas saran Wani, sahabat kami, seorang notaris dan PPAT di Tangerang Selatan. Kami sangat baik mengenal Wani, anak-anak kami sekolah di sekolah yang sama di Bintaro, Tangerang Selatan, dan ketika kami kesulitan keuangan karena bisnis dan pekerjaan kami drop hingga menyentuh bumi, dialah yang membantu kami dalam hal proses legal penjualan rumah kami di Bintaro. Ya sih, kami sangat membutuhkan tambahan penghasilan karena penghasilan dari bisnis kecil-kecilan kami di kota kecil di Jawa Tengah tidak bisa menutup kebutuhan jangka panjang kami. Tapi ya gak gini juga kali. Masa jadi agen asuransi? Yang bener aja! Di otakku yang namanya agen asuransi adalah pekerjaan yang sangat tidak berkelas. Pekerjaan yang tidak ada skillnya sama sekali, pekerjaan kelas rendah, memalukan dan kerjanya gak jelas. Hanya mengganggu orang tidur, membagi-bagi brosur di alun-alun, mall, parkiran, pasar, dan sekolah-sekolah. Memaksa orang untuk membeli sesuatu yang tidak perlu dipaksa-paksa. Sudah pasti itu bukan pekerjaan yang tepat buat Gita. No way!!! Dalam hati sebetulnya aku kecewa dengan keputusan Gita. Saat itu bisnisku tidak jelek-jelek amat tapi juga masih jauh dari kata bagus. Yang pasti kalau hanya untuk mencukupi kebutuhan kami sekeluarga di kota kecil di Jawa Tengah, cukuplah. Tidak bisa bermewah-mewah, tidak bisa menabung, tapi juga tidak kurang-kurang amat. Utang ada, tapi masih bisa lah buat bayar cicilan, meski kadang suka telat 2-3 bulan. Aku jelas masih perlu dukungan istriku untuk membantu mengembangkan bisnisku tetapi kenapa malahan dia lebih memilih menjadi agen asuransi yang menurutku tidak memiliki masa depan dan sangat memalukan.
Gambar : Aku dan pekerjaanku, tukang foto di kampung Hingga pada suatu ketika, sebulan kemudian, tanpa direncanakan aku bertemu dengan suaminya Wani, leader Gita di Prudential, pada bulan November 2010 di Jakarta. Informasi awal yang aku tahu adalah suaminya Wani, yang belakangan aku baru aku tahu kalau bernamanya adalah Iman, juga bekerja di sebuah dealer mobil Honda di Pondok Indah Jakarta Selatan. Iman, dipikiran sederhanaku saat itu, pastilah seorang salesman mobil. Seorang agen asuransi yang juga bekerja di dealer mobil sudah pasti seorang salesman. Ya, agen asuransi memang derajatnya di situ, salesman yang mencoba mencari peluang dengan menjadi seorang agen asuransi. Semua orang pasti setuju dengan pemikiran ini.
Ada rasa sombong sekaligus merendahkan dalam diri ini. Meskipun saat itu aku sedang terseok-seok menjalani bisnis kecil mungil di kota kecil, tapi aku tetap merasa lebih tinggi pangkat dan derajatnya dibanding seorang agen asuransi dan salesman mobil. Naik Pangkat 3 kali dalam sehari Setelah seharian mengendarai mobil butut tuaku dari Purwokerto ke Jakarta, akhirnya tiba juga kami di showroom dealer mobil Honda Pondok Indah Jakarta Selatan. Aku pParkir mobilku dan kususul istriku masuk ke dalam. Niat hati hanya ingin ngadem sambil berharap siapa tahu dapet air minum dingin atau cemilan pengganjal perut yang mulai keroncongan. Lumayan bisa menyejukkan badan yang berpeluh-peluh seharian tersengat panasnya kota Jakarta. Maklum mobil kami VW Kombi tua tahun 1968 yang tak ber-AC. “Hallo, selamat datang, Pak Herman. Akhirnya kita bertemu juga, ya." Seorang laki-laki necis dengan outfit berkelas dan mahal, dan dengan senyum lebar menyambutku sangat ramah. Meskipun aku bukan orang kaya, tapi aku bisa sekali membedakan kualitas baju murah dan baju mahal, ballpoint Zebra dan pena Montblanc, sepatu murahan dan sepatu dari kulit yang sangat mahal, bau parfum Perancis dan minyak nyong-nyong. Penampilannya sangat jauh dari imajinasiku. Bahkan berbeda jauh dengan penampilanku saat itu yang mengaku sebagai pebisnis. Bagaikan bumi dan langit. T-shirt kumal, celana cargo, sandal gunung dan tas pinggang. Minyak wangi pun hasil beli di warung sebelah rumah. Lumayan minder juga waktu itu. Dalam hati, aku berpikir dia tidak mungkin salesman biasa, dia pasti minimal Sales Supervisor. Hebat ya, di mataku, dalam 5 menit, Iman naik pangkat dari seorang salesman menjadi seorang Sales Supervisor. Kami ngobrol di lantai dasar. Lebih tepatnya istriku yang ngobrol, sementara aku hanya berputar-putar keliling showroom melihat-lihat mobil-mobil baru yang dipajang di situ. Yup, aku memang sangat tertarik dengan mobil Honda CRV. Keren, gagah, tapi ya mahal banget. Boro-boro dah, buat belanja harian aja kadang masih sering ngutang ke warung sebelah. Saat itu aku hanya mampu beli mobil bekas tahun 60-an dengan kisaran harga Rp20-30 jutaan. Realistis sesuai dengan keadaan dan pekerjaan kami saat itu. Yang penting tidak kehujanan, mesin tidak rewel, kapasitas banyak, bisa dibawa keluar kota, tidak perlu pakai helm, dan tidak berkesan mobil murahan. “Pak, kita ke ruangan saya di lantai 2 aja ya, biar enak kita ngobrolnya.” Tiba-tiba Iman menepuk pundak sambil menarik tanganku dengan ramah. Woww, punya ruangan sendiri. Kalau dia bener-bener punya ruangan sendiri sudah pasti dia manager, karena kalau supervisor paling banter hanya punya meja saja. Aku yakin dia pasti Sales Manager di showroom ini. Yup, hebat juga ya Iman ini, di mataku, dalam 30 menit naik pangkat 2 kali, dari salesman, naik jadi sales supervisor dan saat ini menjadi sales manager. Kami pun mengikuti Iman dari belakang naik ke lantai dua. Tiba di depan ruangan, Iman menyuruh kami masuk terlebih dahulu. “Silahkan masuk Pak Herman dan Bu Gita. Saya sudah persiapkan camilan dan minuman dingin buat teman ngobrol kita,” Meskipun haus dan lapar banget saat itu, tetapi jujur perhatianku bukan pada makanan dan minuman yang sudah dipersiapkan rapi di meja sofa di ruangan Iman yang sangat besar inilebar. Kami duduk di sofa panjang dari kulit yang lembut dan mahal. Di depan sofa kami, terdapat sebuah meja direksi yang besar dan kokoh dengan kursi direksi yang tampak sombong dan gagah. Yang membuat aku tertegun adalah sebuah papan nama yang aku lihat di atas meja direksi besar itu. Terbuat dari kayu jati dan terukir sebuah nama cukup menyolok mata, “Iman Sidik Tjandra, Direktur.” “Maaf, Pak Iman izin mau bertanya, Pak Iman direktur di sini?” Sambil tersenyum Iman hanya menjawab betul. Luar biasa, Iman dalam waktu kurang dari 1 jam sudah naik pangkat 3 kali, dari salesman menjadi sales supervisor, sales manager dan kini sudah menjadi seorang direktur.
Bukan Bisnis Biasa Dulu aku pernah bekerja selama 5 tahun sebagai seorang Account Officer di sebuah bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia. Tugasku melakukan analisa terhadap seseorang atau sebuah perusahaan apakah layak atau tidak dibiayai oleh bank. Salah satunya yang aku analisa adalah aset, omset, kelayakan usaha dan tentu saja komposisi dan kualitas pemegang saham, pengurus, dan manajemen perusahaan. Aku tahu persis biasanya direktur sebuah dealer mobil dijabat oleh kerabat atau bahkan si pemilik dealer itu sendiri. Dari hasil obrolan, kesimpulanku adalah Iman berasal dari keluarga kaya karena keluarga ini memiliki banyak sekali bisnis antara lain dealer mobil Honda dan Suzuki di Jabodetabek dan bisnis-bisnis yang lain. Iman juga bukan orang sembarangan, pendidikan SMP hingga SMA diselesaikan di Singapura, lulusan IT dari sebuah universitas di Kanada jurusan IT dan pernah juga menjadi seorang programmer di Microsoft Canada. Saat ini menjadi direktur di jaringan perusahaan milik keluarga dan Wani, S.H., M.Kn, istrinya adalah seorang Notaris dan PPAT di Tangerang Selatan. So, intinya Iman adalah anak orang kaya lama, bukan orang susah, prospek bisnisnya masih sangat bagus, bukan orang miskin, bukan lagi bangkrut, bukan orang bodoh bahkan sangat pintar, bukan pengangguran, dan yang pasti dia bukan orang gila. Yang tidak habis pikir mengapa Iman mau merendahkan diri menjadi seorang agen asuransi? “Bisnis Prudential adalah bisnis yang luar biasa Pak Herman. Bayangkan sebuah bisnis tanpa modal, hanya mensyaratkan kemauan, niat dan usaha yang terukur, maka kita akan mendapatkan potensi income yang tidak sedikit, dalam 5 tahun bisa menghasilkan income hingga ratusan juta/bulan. Ini bisnis anti rugi sih kalau saya bilang. Kenapa demikian, ya karena tidak ada modal, jadi ruginya dimana?” Dengan antusias Iman menceritakan jenjang karir dan jenjang income, dan jujur masih ada rasa tidak percaya melihat angka-angka yang ditunjukkan. Bagaimana tidak, usaha kecil-kecilanku saja untuk sekedar mencari omset Rp10 juta/bulan, harus keluar modal ratusan juga. Itu pun belum tentu setiap bulan untung. Kadang untung, kadang buntung, tapi yang pasti tiap bulan bingung harus bayar cicilan utang. Hasil hitung-hitungan sederhanaku, untuk berbisnis biasanya, untuk mencari keuntungan hingga ratusan juta per bulan, kira-kira berapa modal yang diperlukan? Miliaran pastinya. Bisnis Prudential tidak perlu keluar modal sedikit pun. Luar biasa. "Bisnis Prudential bukan bisnis untuk orang sembarangan. Bisnis ini hanya cocok untuk orang yang paham bisnis, punya cita-cita yang tinggi dan mau berkomitmen mencapai impian terbesarnya," Iman melanjutkan. "Bisnis ini bukan bisnis ecek-ecek, karena bisnis ini memberikan kepastian income hingga ratusan juta per bulan kepada ribuan orang yang sudah menjalankan bisnis ini dengan serius. Yang gagal banyak, tetapi yang berhasil juga sudah sangat banyak, dan yang pasti bagi yang berhasil akan mengalami perubahan hidup yang sangat luar biasa. Sangat layak dicoba, Pak Herman dan bu Gita. Apa ruginya?" Jujur malam itu adalah malam yang paling membuat kami berdua tidak bisa tidur nyenyak. Mengapa? Karena tiba-tiba otakku dibanjiri dengan begitu banyak informasi yang benar-benar belum pernah aku dengar sebelumnya. Antara ragu-ragu, takut, muncul harapan, antusias, takut gagal, takut kecewa, silih berganti menghantam. Ada sebuah titik harapan besar, tetapi keragu-raguan dan rasa tidak percaya juga masih tetap tebal mengental di kepala. Setelah sekian lama hidup terpuruk dalam kegagalan, berkali-kali ditipu partner bisnis, utang tak kunjung selesai, bayang-bayang kesengsaraan selalu menghantui setiap saat, ada sebuah suara peringatan yang berdenging tinggi di dalam kepalaku. "Jangan mudah percaya omongan orang, Man. Ingat sudah berapa kali kau tertipu mulut manis berbusa dan berbisa?" Entahlah aku tak tahu, apakah Iman seorang malaikat penolong tak bersayap yang dikirim Tuhan untuk memberikan harapan kepadaku, ataukah sekedar setan iseng yang tak pernah bosan selalu datang terus menerus mengolok-olok hidupkuku. Entahlah. BOP: Sudah Sukseskah Anda?
Dua bulan kemudian, Januari Awal tahun 2011, Iman kembali mengundang kami ke Jakarta untuk ikut acara BOP (Business Opportunity Presentation) awal tahun di kantor agency di Jakarta, tepatnya di jalan Thamrin Jakarta Pusat. Meskipun sebetulnya kami merasa berat diongkos, akhirnya kami berdua tetap memutuskan berangkat ke Jakarta. Siapa tahu cocok, kalau pun tidak ya sudah lupakan. Pembicaranya orang hebat, mantan karyawan bank, yang merangkak dari bawah dan akhirnya bisa memiliki income hingga miliaran rupiah per bulan. Woww, unbelievable banget. Untuk bisa ke jakarta, kami harus mempersiapkan bekal yang cukup untuk beberapa hari dan untuk kebutuhan harian anak-anak di rumah. Ya, kami harus menghitung dan mempersiapkan jauh-jauh hari sebelumnya karena dana kami terbatas. Sangat terbatas. Akhirnya dengan mobil tua, kami berdua membulatkan tekad untuk berangkat ke Jakarta selama seminggu meninggalkan anak-anak di rumah. Gambar : Aku dan mobil-mobil tuaku, VW Kodok 1959 dan VW Kombi 1968 Hari itu Sabtu tanggal 8 Januari 2011. Ya, aku sangat ingat tanggal ini. Karena di hari itu aku mendapatkan tamparan terbesar dalam hidupku. Di acara NBO yang kami ikuti ini, dibawakan sebuah presentasi tentang sebuah bisnis yang menawarkan sebuah masa depan yang jauh lebih baik. Ya, sama seperti yang Iman ceritakan 2 bulan yang lalu. Caranya tidak terlalu sulit menurutku, karena diajarkan juga cara presentasi yang sederhana. Tetapi bukan materi presentasi itu yang menarik, karena aku sudah pernah mendengar presentasi ini sebelumnya di bulan November 2010 di kantor Iman waktu itu, tetapi justru pada sesi testimoni yang dibawakan oleh seorang mantan executive sebuah group perusahaan multinasional yang membuatku tertegun dan menangis. "Kalau kamu terlahir miskin, itu bukan salahmu Anda, tetapi salah orang tuamu. Tetapi bila sampai umur 35 dan kamu belum sukses juga, berarti itu mutlak kesalahanmu anda." "Sudah sukseskah bapak-bapak dan ibu-ibu? Tentu kita masing-masing memiliki standar sukses yang berbeda-beda. Ada yang mengatakan kalau sudah punya mobil berarti sudah sukses, meskipun mobilnya masih ngutang. Ada yang
mengatakan kalau sudah jadi manager berarti sudah sukses, meskipun gajinya kecil. Ada juga yang mengatakan kalau income sudah Rp100 juta sebulan baru sukses." "Ukuran kesuksesan ternyata sangat subyektif. Bagaimana kalau kita buat standarisasi kesuksesan? Boleh ya? Kita buat ukuran dengan usia saja. Anda akan dikatakan sukses bila income Anda sudah bisa mengalahkan umur Anda. Ada yang sudah sukses di sini?" Tidak ada satupun yang mengangkat tangannya. Termasuk aku. Apa yang sudah aku lakukan? Aku hanya bisa tertunduk lesu, terdiam dan tak kuasa menahan menangis tangis. Aku menangis sejadi-jadinya. Gambar : Apa yang sudah aku lakukan untuk keluargaku? Dadaku tiba-tiba terasa seperti dihimpit batu yang sangat besar. Berat, sakit, dan kaget bukan kepalang. Umurku pada saat itu persis 40 tahun, sementara incomeku paling banter hanya 5-10 juta/bulan. Bahkan kadang tidak ada income sama sekali. Ada begitu banyak penyesalan membuncah dari dalam dada. Apa yang sudah aku lakukan selama ini? Hanya menyianyiakan hidup dan karunia Tuhan dengan terus menyalahkan diri sendiri dan apatis. Begitu banyak karunia Tuhan yang sudah aku sia-siakan dengan percuma. Aku punya pengalaman bekerja di sebuah bank, aku punya pengalaman bekerja diberbagai perusahaan. Aku punya pengalaman menjadi manajer artis. Aku punya pengalaman berbisnis. Aku punya begitu banyak skill. Tetapi apa yang terjadi pada diriku saat ini Tidak ada bedanya dengan anak bau kencur. Aku sudah membuang 20 tahun pengalaman hidupku hanya untuk meratapi kegagalan demi kegagalan tanpa berani untuk maju. Bodoh. Ya, tiba-tiba aku tersadar kalau aku sangat bodoh sekali. Kami pernah sukses. Kami pernah memiliki income ratusan juta per bulan dari bisnis yang kami geluti. Tetapi kesuksesan 10 tahun lalu telah hilang dihantam tanpa ampun oleh badai tsunami kegagalan yang datang menggulung bertubi-tubi sehingga membuat kami terpuruk serendah-rendahnya bahkan minus. Sudah berkali-kali mencoba bangkit dan melawan, tetapi kekuatan maha dahsyat selalu menekan tubuhku untuk kembali tiarap dan akhirnya menyerah kalah. Aku terima kekalahan dan aku tidak lagi berani melawan.