The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by fashilah.ahmad, 2021-07-28 11:04:19

Terjemah Fathul Muin -01

Terjemah Fathul Muin -01

■T

at 17

.

z1

W
a •£

ys' c'i

Mri

9 ''

J33

T-— fikrifajar.wondpress.com

18 Terjemah Fat-hul Mu'in Bab Sala

kan salat-salat Rawatib atas kadha segala syarat-syaratnya; kalau *
salat tanpa uzur. anak tersebut sudah sempurna
berusia 7 tahun, meskipun **■1
‘ iS-c sebelum usia tersebut si anak
sudah tamyiz. «»

Peringatan! ” XUG v %ipljC
Barangsiapa yang meninggal
dunia dan mempunyai tanggung- •sj s s OS's’ S'.sas
an salat, maka salat tersebut tidak
dapat dikadha atau dibayar
Fidyahnya.

Dalam sebuah pendapat yang J. (\V./

diceritakan oleh Imam Al-'Ubadi, Seyogianya bentuk perintah
tersebut diikuti dengan ancaman.
ft dari Imam Asy-Syafi'i, bahwa:
melukai.
Salat tersebut harus dikadha oleh
Berdasarkan hadis sahih: "Pe-
orang lain, baik si mayat berwasiat nntahlah anak kecil itu menger¬
agar mengerjakan ataupun tidak. jakan salat,jika telah berusia 7 tahun;
Hal ini berdasarkan sebuah hadis. dan jika sudah berusia 10 tahun,

.* *
- ✓<.~%%3-x"

0* Sl-94, ,

Imam As-Subki juga melakukan
seperti itu atas kerabat-kerabat
beliau yang meninggal dunia.

Anak laki-laki atan perempuan 9 J \ S’ * * / Gy'-*
yan'g sudah mumayyiz, yaitn telah
dapat makan, minum dan ^ * X ’ ^ ^ s' s' J
beristinja sendiri, wajib atas kedua
orangtua, orang seatasnya, orang « a ** / 9 ' *<
yang menerima wasiat dan
pemilik budak, agar meme-
rintahnya mengerjakan salat,
walaupun salat kadha dengan

0

at 19



C&t

fikrifajar.wor dpress.com

20 Terjemah Fat-hul Mu'in melarang anak kecil dari hal-hal JJ 9 9^ Bab Sa
yang diharamkan dan mengajar-
pukullah kalau m meninggalkan- nya kewajiban-kewajiban dan , X ''J
nya." sejenisnya, yaitu syariat-syariat
✓ lain yang lahir (kelihatan).
Begitu juga jika ia sudah kuat i- Meskipun dalam masalah sunah,
berpuasa. Ia diperintahkan misalnya bersiwak, serta me¬
berpuasa setelah berusia 7 tahun. merintah untuk mematuhinya.
Jika setelah berusia 10 tahun
meninggalkan, maka harus
dipukul. Sama seperti salat.

Hikmah yang dikandung dari Semua kewajiban di atas bagi if
semua itu, adalah melatihnya orangtua dan sesamanya, baru
untuk beribadah, agar nanti berakhir setelah anak balig dan M
terbiasa dan tidak meninggal- pintar.
kannya. 0 s' J
Masalah biaya pendidikannya, *• •<»
Imam Al-Adzra'i membahas misalnya pengajaran Alqur-an
masalah anak budak kecil yang dan adab, adalah diambilkan dari
kafir, tetapi sudah mengucapkan harta anak, ayah, kemudian ibu-
dua kalimat syahadat; Hukumnya nya.
adalah sunah memerintah salat
dan berpuasa; Ia dianjurkan Peringatan! \ 9* C
melaksanakannya, tetapi tidak Imam As-Sam'ani mengemuka- 1^
dipukul manakala meninggal- kan masalah seorang istri kecil
kannya, karena bertujuan agar di yang masih mempunyai ayah dan
saat dewasa, biasa melakukan ibn, bahwa kewajiban tersebut
kebaikan. Meskipun kias yang adalah terletak pads kedua
seperti itu tidak tepat. Selesai. -.rar-' *• . .amas suamm

M;6^iii *r' ^/ ^

Wajib pul" bagi orangtua dan J>> 9 ^ ^ S-S* , S S’.-*'

• ranc vang telah terseboi di mas. m f. ‘ tl 'fA.**iM* i.AiV * §

mts

_ _

alat 21

-Ji0

\

f’"

M —’ W

'

»I

C<L
«

fikrifajar.wor dpress.com

22 Tetjemak Fat-hul Mu'in 23

Resimpulan dari itu, wajib dipukul PASAL 1
jika tidak tunduk. SYARAT-SYARAT SALAT

Imam jamalul Islam Al-Bazari Syarat adalah sesuatu yang
menjelaskan, wajib memukulnya, menjadikan sah salat, tapi bukan
meskipun istri sudah besar. merupakan bagiannya.

Syaikhuna (Ibnu Hajar AI- Pembahasan syarat lebih sesuai •» ZZii
Haitami) berkata: Hal itu sudah didahulukan daripada rukun uOfC&J Jl
jelas, jika tidak dikhawatirkan Sebab syarat itu wajib didahulu-
akan nusyuz (tidak taat). Dalam kan (dipenuhi) sebelum me- t^
masalah mendidik terhadap istri. ngerjakan salat dan tetap ter-
Imam Az-Zarkasi memutlakkan V^ . . / *L-"i ^ . S&2& 1 ZcjZ>
hukum sunah. penuhi di dalamnya.

Permulaan yang wajib, hingga Syarat-syarat sah salat ada lima.
masalah memerintahkan me-
ngerjakan salat, adalah beban SYARAT SALAT PERTAMA
ayah dan orang yang telah
disebutkan, yaitu mengajar anak Syarat Salat Pertama: Thaharah
yang sudah tamyiz: Sesungguhnya yaitu suci dari hadas dan
Nabi kita, Muhammad saw. diutus janabah.
di Mekah, lahir di sana dan wafat
serta dimakamkan di Madinah.

iS<&\. *2 %Thaharah menurut arti bahasa:

Suci dan lepas dari kotoran.

/

w

I
>£f\Z

%&'

.— fiknfajarT dpress.com

24 Terjemah Fat-hul Mu'in Pertama: Air mutlak. Karena itu, Fasal Syaral-syarat S
selain air mutlak tidak dapat
Sedangkan menurut syarak: untuk menghilangkan hadas dan
Menghilangkan penghalang yang menyucikan najis, serta tidak
berupa hadas atau najis. dapat digunakan untuk thaharah-
thaharah yang lain, walaupun tha¬
Thaharah Pertama: Wudu i'- harah sunah.

Bersuci dari hadas yang pertama <-b Air mutlak, adalah: Air yang
adalah wudu. penamaannya tanpa tambahan,
Wudu —dibaca dhammah &&¥$&&&* walaupun hasil sulingan dari asap
wawunya—: Menggunakan air air yang mendidih dan suci;
pada anggota badan tertentu, m^ dilarutkan suatu campuran di
yang dimulai dengan niat. t> ul "3 i S .S 6 ' ^ dalam suatu air; ataupun ada
Sedangkan wadu -dibaca fat-hah tambahan nama pada air, tapi
wawunya—: Air yang diperguna- tambahan tersebut untuk me-
kan untuk berwudu. nerangkan tempatnya, misalnya
"air laut".
Permulaan diwajibkan wudu,
adalah bersamaan dengan Lain halnya dengan air yang tidak
diwajibkan salat, yaitu pada disebut kecuali selalu ada
malam Isra. tambahan, misalnya "air mawar".

Sydrat-syarat Wudu Yang tidak air bekas thaharah,
baik untuk menghilangkan hadas
Syarat-syarat wudu ada lima, kecil atau besar, walau thaharah
sebagaimana syarat niandi. seorang bermazhab Hanafi, yang
tidak bemiat, thaharah anak kecil
yang belum tamyiz untuk

Salat 25

26 Terjemah Fat-hul Afu'in ress.com Pasal Syarat-syarat S

mengerjakan Tawaf, atau air ter- atau luiui orang yang wudu,
sebut dipergunakan mencur walaupun kembali ke tempat
najis, walaupun najis ma'fu. seinula; atau air yang berpindah
dari tangan satu kc tangan
Yang jumlah air musta'mal itu lainnya.
sedikit, kurang dari dua kulah.
Memang benar! Tklak menjadi
Jika air musta'mal itu dikum- masalah bagi p< nauggung hadas
pulkan hingga mencapai jumlah keul alas pcrpindalian air dari
dua kulah, maka menjadi air tclapak laugan kc liasta; begitu
Muthahhir (suci-menyucikan), jn^a niaug junub, kepindahan air
sebagaimana air mutanajis da 11 k< j > ila k« anggota badan lain
terkumpul hingga mencapai dua yang b inyak terkena tetesan air
kulah dalam keadaan tidak d:u i k< |> ila, misalnya dada.
berubah, walaupun setelah
diambil lagi menjadi jumlah Cabang: 'te&jZfy'.c
sedikit (kurang).
Apabila wudu dengan cara CJl'.i.*<\iJuOJO
Karena itu, dapatlah diketahui, memasukkan tangannya (ke air
bahwa kemusta'malan air itu * yang sedikit) dengan maksud */
hanya pada air yang sedikit, membasuh hadas atau tidak
setelah terpisah dari tempat bermaksud, hal itu ia lakukan •JZi&SZx&
kegunaannya —walaupun hanya setelah mat mandi junub (bagi
secara hukum—, seperti air orang yang janabah) atau setelah
basuhan yang melewati pundak tiga kali membasuh muka, atau
sekali namun ia bermaksud
membasuh satu kali, dan ia tidak
berniat mengambil air atau tujuan

Salat 27

c&j

O 0JU

&iy

' V >- W*1 TV1 —

fikrifajar.woi press.com

29 Terjemah Fat-hul Mu'i Pasal Syarat-syarat Sal

ain, maka air tersebut menjadi ^ ^ // ^ x disebabkan suatu campuran yang
"musta'mal", karena dinisbatkan tidak dapat dibedakan mata, sud
anggota selain tangan. Baginya _tl tf ,le A JT-Vlft ,V dan air tersebut memang tidak
boleh membasuh tangan dengan dapat terhindar daripadanya,
air ltu. ^ •* misalnya za'faran, buah pohon
yang tumbuh dekat air dan daun
•• n i^,? yang dimasukkan ke air lantas
hancur. Bukan campuran yang
tQj berupa tanah atau air garam, jt’ft 4* ->
walaupun keduanya dimasukkan
ke air itu. *A .'u -'.i

v—a!-* ‘5^

Fidak pula air yang telah * *A ~ lC ‘ ^ - y _1
mengalami perubahan banyak,
sekira dapat menghilangkan xj****)(j)
"kemutlakannya", sebagaimana
telah berubah salah satu sifat, rasa, jl Perubahan yang tidak sampai Q* s' > 9S
wama atau baunya, walau berubah mengubah kemutlakan air adalah '*
secara taqdiri (perumpamaan). tidak menjadi masalah, sebab
Ataupun berubahnya karena perubahannya sedikit, walaupun
sesuatu yang berada di anggota dimungkinkan terjadi keraguan
badan yang bersuci, demikian atasnya, sebagaimana disang-
menurut pendapat yang lebih sikan banyak atau sedikit ber-
baik. ubahnya.

^• Brkataanku "sebab campuran" itu
11 u ngecualikan "pendamping",
yaiiu sesuatu yang dapat terlihat
m.ii.i, misalnya kayu dan minyak,
yang ineskipun keduanya berbau

Vw.lllg,

Perubahan air itu dapat mem- ^ .s.-* . 9J"C,. u, Sj .
pengaruhi kemutlakannya, jika

_ _ _

lat 29
*

i

S

dp

— —

fikrifajar.wordpress.com

30 Terjemah Fat-hul Mu'in Pasal Syarat-syarat Sal

• | < i ii halnya jug.i an im berubah <\^1 w ■»** 9w ss
1 ii. n i di.mi ■< i l.iIn lama atau
**
d inn daijii yang berguguran
lerrnasuk golongan pendarnping, s'K*S nV rndn i dan Ii.ii■< in- scrta pohon- i**uJhJ Q •* j s
adalah asap, walanpun banyak
dan jelas haunya misalnya. Lain liv | mh <l.iii i an itu.
halnya dengan segolongan ulama.
*9 ''fca .

• ^®33 4j!.i*

Di antara pendamping lagi, *r* hi , 11,1 ..... .. oi«(, -ur-
adalah air rebusan gandum, buah
kurma dan sebagainya, selama s c '9 o * s } s * I• I >111H II i|)l, w ll 1111 Mill «U|||J/.|| ^^
tidak terlihat bercampur dengan
benda yang rontok darinya, -S~Q < 9 9 •> S 9 * S’ nidi! in |UI||I ill III banyak, ?s\(\Cr3*I / ?({'•
sebagaimana tidak sampai ke
batas "bukan air lagi", misalnya S In iEhl.di -.. dalam <■' , y J s ""
disebut kuah. Jika disangsikan: '<
Apakah barang yang berada di I mill, dni barang suci dan
dalam itu campuran atau pen¬
damping, maka barang tersebut ,M|'
dihukumi pendamping.

I'kni m dua kulah dengan — •f 9*' . cs,'> AwV
.b.uigan adalah ± 500 liter 4.—W
0 pd n|. dengan isi pada bentuk
b ingiin in kubus, adalah panjang, s's\\ s .S„oSt*> | So s e
l« b " ' bin iniggi 1 1/4 hastaorang
Sedang perkataanku "air dapat <, s' }e/s' ' ... d Sedangkan dalam %3-^ £1)3
terhindar dari campuran", adalah b.ingunan yang berbentuk
mengecualikan air yang tidak Cf 4l£'(g£' » dlajbj n< Under (bulat), adalah garis xJ1 ^1. < UjF^
dapat terhmdar dari campuran ii ngali 1 bastamanusia, dalamnya
itu, seperti halnya air yang diam ^ / .sss } os' e S’ os'
atau mengalir di tempat yang basta tangan tukang kayu.
banyak lumpur, lumut yang
hancur dan belerang. ^ tf / p / 0 S S/ lb ) 0 • $ bzJS
s'

<* » c'“ /'S//--9 C
* * '' * '

fftia Bkae- akiia akaia fckif ■kite akaia akiia



lat 31

(is7 »Sy,

s^\

-aU
•{' \
"w*

V

3

e
V

S*

Crt

32 Terjrmah I’at-hul Mu'in Pasal Syarat-syarat Salat

Adapun 1 hasta tangan tukang 11k i sepolong kotoran unta
kayu adal'ah 1 1/4 hasta tangan dllniiparkan ke laut, lalu me-
biasa. ijirn ikkm air yang mengenai

Air'dua kulah, walaupun hanya •mium maka barang tersebut
perkiraan, sebagaimana kalau tid it I ili menjadi najis.
diragukan: Air itu ada dua kulah
atau tidak, dan bahkan sudah \ii sedikit yang kurang dari dua
diyakinkan sebelumnya, bahwa tul dt yang tidak mengalir,
air itu sedikit, adalah tidak iiienjsdi najis sebab kemasukan
dihukumi najis bila kemasukan ii i|is yang dapat dilihat oleh mata
najis, selama tidak berubah sebab n* imil yang bukan najis ma'fu
najis tersebut, walaupun najis puli hi. walaupun dima'fu dalam
tersebut larut dalam air.
■ I it (nusalnya darah sedikit yang
(Ketika kita mengambil air yang k< him dari badan orang lain atau
jumlahnya banyak), tidak wajib dn ili nyamuk yang ada di pakai-
menjauhi najis yang ada padanya. ui orang salat -pen). Hukum ini
Jika ada orang kencing di laut, jnga herlaku pada benda padat
lalu terjadi buih, maka buih ) mg hasah dan cair, walaupun
tersebut dihukumi najis, jikajelas |iiuilalmya banyak.
terjadi dari kencingnya, atau dari
air yang telah berubah salah satu \n sedikit tidak menjadi najis
sifatnya sebab air kencing tadi. !»ili kemasukan bangkai

Jika tidak jelas, maka air buih Inn ii mg yang berjenis tidak
tidak najis. I »id n ili mengalir kalau di-
poiong mbuhnya, seperti

Inn n.tug kala dan cecak; kecuali
jlk.-t Iniiatang tersebut dapat
(tiriigubah airnya, walaupun
li.my i sedikit, maka air itu
Id ntrn najis Jika bangkainya

33

fikrifajar dpress.com

34 Tirrfrwnuf, lat hul Mu’in Diieungkan dalam kaul Qadim: Pasal Syarat-syafat Salat
An sedikit tidak dapat menjadi
bempa kepiring dan katak, maka najis (jika terkena najis), kecuali
air yang kemasukan adalah najis. hi la mengalami perubahan.
Namun pendapat ini ber- Pendapat ini seperti mazhab
tentangan dengan pendapat Imam Malik r.a.
segolongan ulama.
Imam Nawawi dalam Al-Majmii
Tidak najis pula, sebab bangkai . Ix rkata: Baik najis itu padat atau
yang timbul dalam air, misalnya < air.
lintah.
Air sedikit yang telah menjadi
Jika bangkai-bangkai tersebut (S’ , * ‘Til’. najis, jika mencapai dua kulah,
dilemparkan ke dalam air yang - k-A) $ akan menjadi suci lagi, walaupun
sedikit, maka air itu menjadi najis, O«=» OjS ‘ dengan cara menambahkan air
meskipun orang yang melempar najis, sekira tidak menye-
bukan mukalaf. babkannya berubah. Air banyak
yang najis, dapat menjadi suci
Jika binatang tersebut masih kembali setelah hilang perubahan
hidup, sama sekali tidak mem- dengan sendirinya, menambah¬
bawa pengaruh (jika dimasukkan kan atau menguranginya,
ke air sedikit). sedangkan sisa air itu masih ada
dua kulah.
Banyak sekali imam kita
(Syafi'iyah) memilih mazhab Kedua: Mengalirkan air pada ang-
Malik r.a., bahwa air pada umum- gotayangdibasuh. Karena itu, tidak
nya tidak dapat menjadi najis, cukup hanya mengusapkan air
melainkan jika telah mengalami tanpa mengalir, sebab hal itu tidak
perubahan. Dalam hal ini (sedikit disebut membasuh.
atau banyak) hukum air yang
mengalir sama dengan yang tidak
mengalir.

— k.

t 35

*-fc -tv•> -» -w r.woidpress.com

36 Terjemah tat hut Mu'm Fatal Syarat-syarat Salat

Artif’a t\ida anggola wudu tiftak (h lulnuy.i Sementara segolongan \ ">9J 9"/
Urdapat perkara yang membaha id mi.i berpendapat lain; di
yakan bagi perubahan air, misal- mi ii .uiya adalah Al-Ghazali, Az- jSeOD/X Ssxm.
nya za'faran dan kayu cendana. /iik.iM dan lain-lain, di mana
Sementara segolongan ulama meifka menguatkan pendapat-
berpendapat lain. ny i dm menjelaskan (adanya
.an tersebut) adalah sebagai
\'r'- m mi a tu yang bisa dimaklumi
ii i |.i<linya, selama kotoran itu
Keempat: Tiada penghalang antara 6j£=vilo0 * ,dd.di kotoran biasa, bukan
anggota basuhan dengan air, mi sal ( -'S.'S. p»V\,V m m.icam adukan bahan rod.
nya kapur, lilin, minyak yang (Hum Hajar mengatakan: Pen-
sudah merrgeras, bekas tinta yang ■ I ip.it tersebut adalah daif).
masih ada zatnya dan inai.
Q$3

*/

• its*' Imam Al-Adzra’i dan lainnya
menunjukkan atas kelemahan
pendapat tersebut.

Berbeda dengan minyak yang Dal am Kitab At-Tatimmah dan S
masih basah -walaupun air masih lainnya telah dipaparkan me-
tetap meleset - dan bekas noda ngenai yang terdapat dalam Ar¬
tinta atau inai. ilaudhah dan lainnya, bahwa
sesuatu yang ada di bawah kuku,
sekira dapat menghalangi air, [Ssgf&CSfj
adalah tidak dapat dimaklumi J'l *SS
Disyaratkan juga sebagaimana keberadaannya. 1
penetapan ulama: Hendaknya
tiada kotoran di bawah kuku yang ^03 oJjZ?'«V
mengganggu air sampai ke

___ _ _ __ _

■^1

37

^

%

Stj 11

jZ

1

A
__

^I 'Hf P"»’W

S8 Terjemah Fat huS Mu'in fikrifajar.wordpress.com

Al-Baghawi berfatwa dalam Pasal Syarat-syarat Salat
masalah kotoran yang di-
akibatkan debu, bahwa hal itu * Vs' I .
mencegah sah wudu; Berbeda W. I li iiilt yang selalu berhadas,
dengan kotoran yang timbul dari w i|il> iik ngerjakan dua kali wudu
badan sendiri, yaitu keringat yang Xk?z it hi tayamum. Fertama untuk dua
raengkristal. Pendapat ini telah l>IioiImIi sedangkan kedua untuk

dikukuhkan dalam Kitab Al- 11 ii Jinnat. Sedang bagi orang

Anwar. «< I mi itu, maka cukup satu kali
wu< In untuk khotbah dan salatnya.

Jr •* 0

*'\t y’>y\ JJ??

- O '-

Kelima: Masuk waktu, bagi yang lL(jj l)ia (orang beser), wajib wudu
berhadas terus-menerus, misalnya setiap akan mengerjakan ke-
orang beser kencing dan wanita - -r« farduan —seperti halnya taya-
mustahadhah 11 mm-; Begitu juga (bagi wanita
mustahadhah), wajib mencuci farji
(vagina), mengganti kapas
pcnutup lubangj vagina dan tali
penguatnya, meskipun semuanya
tidak berubah dari tempatnya.

Disyaratkan juga bagi orang 5^ •
seperti itu: Perkiraannya, bahwa
waktu sudah masuk. Karena itu, ia Bagi orang yang beser kencing, . •*. s'** •T' ^ -
belum boleh wudu —sebagaimana wajib segera mengerjakan salat.
orang tayamum— untuk salat Apabila menundanya karena ada
fardu atau sunah yang ditentukan maslahat, misalnya menanti
waktunya, sebelum masuk jarnaah atau salat Jumat —walau-
waktunya, salat Jenazah sebelum pun hingga melewati awal wak-
dimandikannya, salat Tahiyatul-
mesjid, sebelum masuk mesjid,
atau salat Rawatib Ba'diyah
sebelum melakukan salat
fardunya.

* 0W
'iji

vj^^r9



39

\'

(

fikrifajar.wordpress.com

40 Terjemah Fat-hul Mu'in hi, Aihadis, masuk mesjid atau i Pasal Syarat-syarqt Salat
n.iiah kubur. I' f 4 r
tu—, atau berjalan ke mesjid,
maka tidak menjadi masalah. w%

Fardu Wudu Dasar hukum tentang kewajiban
ma adalah hadis: "Amal-amal itu
Fardu wudu ada enam: bisa sah hanya dengan niat".
Maksudnya, kesahan amal, bukan
Pertama: Niat wudu, menunaikan kesempurnaan amal, adalah
kefarduan wudu, menghilangkan dengan niat.
hadas bagi selain orang yang
selalu berhadas, —kesemuanya Dalam niat, wajib member-
tersebut hingga dalam masalah samakan niat pada awal membasuh
wudu yang diperbarui—, niat muka. Jika meletakkan niat di
thaharah dari hadas, atau tengah membasuh muka, maka
thaharah untuk menunaikan hal itu adalah sudah mencukupi,
ibadah semacam salat, yaitu namun wajib mengulangi basuhan
ibadah yang dilakukan hanya yang sudah terjadi sebelum niat
dengan wudu; atau niat mem- tersebut.
peroleh kebolehan melakukan
ibadah yang perlu dengan wudu, Tidak boleh meletakkan n at
misalnya salat dan menyentuh sebelum basuhan muka, sekira
Mushaf. tidak bisa membersamakan niat
dengan sebagian dari basuhan itu.
Dalam wudu, tidaklah cukup niat Basuhan yang bersamaan dengan
memperoleh kebolehan melak- niat, adalah disebut awalnya.
sanakan ibadah yang disunahkan Karena itu, terlepaslah kesunahan
wudu, misalnya membaca Alqur- berkumur, jika sesuatu dari muka
ikut terbasuh bersama berkumur.

41

rJ 9 h*

d

42 Terjemah Fat-hul Mu'in fikrifajar.wordpress.com Pasal Syarat-syarat ■Salat

misalnya merah bibir —sesudah It Has bujur muka adalah: Antara
niat--. icinpat-tempat tumbuh rambut
kcpala yang wajar sampai bawah
Yang utama, hendaknya memi- prrtemuan dua rahang -dengan
sah-misahkan niat. Dengan cara dibaca fat-hah huruf lamnya—
niat kesunahan berwudu di waktu yang ujungnya masuk daerah
membasuh kedua telapak tangan, muka, bukan daerah yang di
berkumur dan menyesap air ke bawahnya dan bukan pula rambut
dalam hidung, lalu niat fardu yang tumbuh di bawahnya.
wudu ketika membasuh muka, Sedangkan batas lintang muka
Dengan demikian, tidaklah adalah: Antara dua telinga.
terlepas fadiiah melangsungkan
niat dari awal wudu, berkumur, Wajib membasuh rambut muka.
menyesap air ke dalam hidung yaitu bulu mata, rambut pelipis
serta membasuh bibir luar. (alis), kumis, kumis bawah dan
jenggot —yaitu rambut pada
Kedua: Membasuh kulit muka. dagu; sedangkan dagu adalah
Berdasarkan ayat: "Maka basuhlah
muka kalian semua". tempat pertemuan dua rahang-,
rambut ati-ati; -rambut yang
tumbuh di tepi (pipi) setentang
telinga—, jambang, yaitu rambut
yang menghubungkan antara ati-
ati dengan jenggot.

43

fikrifajar.wqrdpress.com

44 Terjemah Fat-hul Main ' Pasal Syarat-syarat Sala

Termasuk daerah muka, adalah jarang sekali tumbuh lebat di /■ *•»«U* <X‘
bibir luar dan tempat tutup sana. Tetapi tidak wajib mem¬
(sinom= Jawa); yaitu bagian atas basuh dalam jenggot dan jam-
kening yang ditumbuhi ranibut. bang yang lebat.
Menurui pendapat Ashah:
Tempat tahdzif (membersihkan &"
rambut) itu tidak masuk daerah
muka; ialah tempat di mana Ketentuan lebat, adalah sekira
tumbuh rambut ^tipis antara kulit tidak tampak dari sela-sela
pangkal ati-ati dan naz'ah rambutnya, ketika bekada di
(lengar= Jawa). Tidak termasuk majelis.
juga puting -telinga dan dua
naz'ah, yaitu dua daerah yang f’jcjl CAj U '
bebas rambut kiri-kanan ubun-
ubun, juga tempat botak, yaitu LJ3 j Xj UJ
daerah menjorok di antara dua
naz'ah, jika rambut terjadi Wajib juga membasuh bagian
kerontokan. yang tidak nyata basuhan
keseluruhannya, kecuali dengan
membasuh bagian tersebut.
Sebab, sesuatu yang wajib jika
tidak bisa sempurna kecuali
dengan perkara lain, maka
perkara tersebut ikut menjadi
wajib.

Bagian-bagian yang bukan Ketiga: Membasuh dua tangan, A*
termasuk muka, sunah dibasuh. Yaitu, dari telapak tangan sampai
ke siku, berdasarkan suatu ayat
Alqur-an. <"4

S

Wajib membasuh luar dan dalam •'f/i < * * s’ 9 s's'
setiap rambut di daerah muka
yang telah lewat, —sekalipun Perkara-perkara yang berada di
iebat—, karena rambut tersebut daerah fardu, adalah wajib

at 45

■&

ai5*i

S’ s'

* s'**

fikrifajar.wqrdpress.com

46 Ttrjemah Fat-hul Mu'in Pasal Syarat-syarat Salat

dibasuh, yaitu rambut dan kuku, kepala, sekalipun hanya setengah g fh 5U . c?uV
sekalipun panjang. hclai rambut. Karena berdasarkan -4s ^

. faolS 3 5 1ayat.
- - *-

Cabang:

Jika seseorang lupa membasuh /i/,i ^ ■* Sebab, Nabi Muhammad saw.
seberkas anggota, lalu terbasuh tidak pernah mengusap yang
ketika ketiga kalinya atau ketika kurang dari batas ubun-ubun. Hal
mengulangi wudu karena lupa, itu adalah riwayat dari Imam Abu
bukan karena membarui wudu, Hanifah -rahimahullah-. Menurut
maka hal itu sudah mencukupi. pendapat yang masyhur dari Abu
Hanifah, adalah wajib membasuh
U^ MA/' i^jjZ/"&* tiolZ^ L•• a^S seperernpat kepala.

K' S+ Kelima: Membasuh dua kaki, berikut * A, «* ^ 9
- ol mata kaki masmg-masing, ber¬
dasarkan suatu ayat. Atau dengan
Keempat: Mengusap sebagian kepala. mengusap dua khuf, dengan
memenuhi syarat-syaratnya.
Imam Al-Baghawi berkata:
Seyogianya, tidaklah mencukupi “>
hanya dengan kurang dari sebatas
ubun-ubun. Ubun-ubun adalah

tempatyang berada di antara dua
naz'ah.

Wajib juga membasuh bagian •* •*
dalam lubang atau sobekan pada
Seperti halnya naz'ah, kulit bebas C /Vi'*', .'AjirY'" anggota.
rambut yang berada di belakang
telinga, baik berwujud kulit atau
rambut, asal berada di daerah

t 47

V-w_ j»
?

>

fikrifajar.wcrdpress.com

48 Tetjemah Fat-hut Mu'in Pasal Syarat-tyarat Salat

Cabang: 9. Di-ilhaq-kzn (disamakan) dengan
Jika ada semacam duri masuk ke masalah ini, orang yang terkena
kaki, di mana sebagian darinya penyakit telur kutu pada pangkal
tampak dari luar, maka wajib rambutnya, sehingga mencegah
mencabut dan mernbasuh tempat air sampai pada kulit dan tidak
tertusuknya, karena tempat itu di- mungkin membersihkannya.
hukumi luar.

Jika duri itu masuk keseluruh- t ) O.Ls Seorang guru dari guru-guru kita,
annya, maka dihukumi anggota yaitu Imam Zakariya Al-Anshari
dalam. Karena itu, wudunya sah, menjelaskan: Orang tersebut
dan tidak wajib mernbasuh dalam tidak dapat disamakan dengan
anggota yang tertusuk duri, masalah ikatan rambut di atas.
walaupun teijadi bengkak pada Akan tetapi orang yang terkena
kaki atau lamnya, selama belum penyakit telur kutu harus
pecah. Apabila pecah, maka wajib tayamum.
mernbasuh bagian dalamnya,
selama tidak menutup kembali. Tetapi guru kami (Ibnu Hajar Al-
Haitami) yang menjadi murid
beliau berkata: Pendapat yang -J&
beralasan adalah diampuni,
karena ada unsur darurat.

Peringatan! Keenam: Tertib, sebagaimana *< %% •*
tersebut di atas. Yaitu men-
Dalam masalah mandi, para dahulukan basuhan muka, kedua
ulama menyebutkan: Sungguh, tangan, kepala, lalu dua kaki,
diampum bagian dalam pada berdasarkan ittiba' (mengikuti
ikatan-ikatan rambut, jika Nabi).
mengikat deiigan sendirinya

t 49

... . _ .: 7
iar.wordpress.com

50 Tetjemah Fat-hul Mu in Pttsal Syarat-syarat Sal

Jika orang yang berhadas menye- sfjl? udak wajib yakin, bahwa air telah
lam, walaupun dalam air sedikit, inerata pada seluruh anggota
dengan niat yang benar di atas, tubuhnya: akan tetapi cukuplah
maka cukup wudunya; meskipun dengan suatu perkiraan saja
waktu untuk menyelam tersebut (seb^b dengan adanya niat mandi,
umpama digunakan wudu secara hadas kecil masuk dalam hadas
tertib tidak mencukupi. besar -pen).

Benar! Jika seseorang mandi CAllZijCaJ J I 4XJL>* Cabang:
dengan menyiramkan air serta Jika yang berwudu atau mandi
niat wudu, maka disyaratkan ragu atas kesucian anggotanya
benar-benar tertib Di sini sebelum selesai wudu atau mandi-
tidaklah menjadi masalah dengan nya, maka dia harus menyucikan-
ketidaktahuan atas seberkas atau nya; dan menyucikan anggota
beberapa berkas bagian selain yang ada sesudahnya, (jika)
anggota wudu yang tidak tersiram dinisbatkan masalah wudu.
air; bahkan meskipun pada
anggota itu terdapat penghalang Atau keraguan setelah bersuci,
air, misalnya lilin. Hal ini se- maka hal itu tidak membawa
bagaimana yang dijelaskan oleh jhengaruh apa-apa.
guru kita (Ibnu Hajar Al-Haitami).
Dan jika keraguan itu dalam
Jika seseorang berhadas kecil dan ? i * 9 4* masalah niat, juga tidak apa-apa,
besar, maka sudah mencukupi menurut beberapa wajah pen-
mandi janabah untuk keduanya, dapat, seperti yang termaktub
jika telah disertai niat wudu. Dan dalam Syarah Minhaj, susunan
Guru kita.

Di situ dia berkata: Di bawah ini
dapat dikiaskan hukumnya

w
lat 51

■ r| _ 1 1^ IMP

fikrifajar.w< dpress.com

52 Terjemah Fat-hul Mu'in Fatal Syaral-syarat S

dengan keraguan yang terjadi CrgitSedang sempurnanya: Bis-
dalam masalah Fatihah sebelum
rukuk. Yaitu: Apabila yang ber- millahir rahmanir rahim.
suci merasa ragu; apa sudah
membasuh seluruh anggota atau Membaca Basmalah menurut
belum, maka dia wajib meng- pendapat Imam Ahmad r.a.i
ulangi basuhan itu; atau ragu adalah wajib.
akan pemerataan basuhannya,
maka dia tidak wajib mengulangi Sebelum membaca Basmalah,
basuhannya. sunah membaca Ta'awudz; dan
sesudahnya sunah membaca dua
Karena itu, perkataan mereka kalimat syahadat serta Alhamdu
yang pertama (yang ragu atas lillahil ladzii ja’alal maa-a
kesucian seluruh basuhan anggota thahuran. (Segalapuji milik Allah
atau belum) diarahkan pada yang telah menjadikan air sebagai
keraguan adanya basuhan, bukan pencuci).
pemerataan basuhan.
Bagi yang lupa membaca
Sunah-sunah Wudu Basmalah di permulaan wudu-
nya, sunah di tengah wudunya
Sunah bagi orang yang wudu; membaca: Bismittahi awwalahu
meskipun menggunakan air hasil wa akhirahu (Dengan menyebut
ghasab, -atas tinjauhan beberapa nama Allah dari awal sampai akhir).
wajah pendapat-: Tidak sunah membacanya setelah
selesai wudu.
1. Membaca Basmalah pada per- Awi / t )
mulaan wudu, karena mengikuti Kesunahan dan tata cara
wJ J & L AJ & ^ membaca Basmalah di atas, juga
berlaku dalam amal-amal kebaikan,
Nabisaw' misalnya makan, minum, me-
ngarang dan memakai celak mata.

Paling tidak, yang dibaca: Bis- J

millah.

Salat 53

54 Terjemah Fat-hul Mu'in fikrifajar.wordpress.com Fatal SyaraU-syarat S

Apa yang dipindah dari Imam 2 Membasuh dua tapak tangan
Syafi’i dan beberapa sahabat sampai pergelangan secara bersama,
Syafi'i, bahwa Basmalah adalah yang diawali dengan membaca
permulaan wudu. Seperti itujuga Basmalah, sementara hati niat
kemantapan Imam An-Nawawi wudu, meskipun berwudu dari
dalam kitab Majmu' serta imam tempat semacam kendi atau telah
lainnya. Karena itu, orang yang meyakinkan atas kesucian kedua
wudu hendaknya membaca Bas¬ tangannya, karena hal ini
malah bersamaan ketika mencuci berdasarkan ittiba'.
kedua tangannya, sementara itu
hatinya niat wudu. 3. Bersiwak', dengan melebar pa-
da gigi dalam dan luar serta
Segolongan ulama terdahulu memanjang pada lidah.
berkata: Sebenarnya, awal
kesunahan-kesunahan wudu, Berdasarkan sebuah hadis sahih:
adalah bersiwak, sesudah itu "Jika aku tidak takut memberatkan
' membaca Basmalah (dari kedua umatku, niscaya aku memerintah-
pendapat tersebut, lalu di- kannya bersiwak setiap wudu.”
kumpulkan, bahwa permulaan Ferintah yang dimaksudkan oleh
kesunahan qauliyah dalam ber- beliau, adalah "wajib".
wudu, adalah membaca Basmalah',
dan kesunahan fi'tiyah, adalah Bersiwak itu bisa dihasilkan
bersiwak -pen). kesunahannya dengan sesuatu
yang kasar, meskipun berupa
Cabang: sobekan kain (gombal) atau kayu
Sunah membaca Basmalah ketika asynan (benalu).
mulai membaca Alqur-an,
walaupun dari tengah-tengah Yang utama adalah mengguna-
surah —di luar atau dalam salat—; kan kayu 'ud (kayu garu).
disunahkan pula waktu akan
mandi dan menyembelih bina-
tang.

Salat 55

I Igjy P"n »y '

fikrifajar.wo dpress.com

56 Tetjemah Fat-hul Mu'in

Sedangkan yang lebih utama lagi 4 < i. Pasal Syarat-syarat S
adalah kayu 'ud yang masih basah ^ i-
dan berbau wangi. Dari kayu Jika lupa bersiwak di permulaan
tersebut yang lebih utama adalah salat, maka ia sunah melakukan di
kayu arak. tengah-tengahnya dengan per-
buatan yang sedikit, sebagaimana
memakai serban.

Tidak disunahkan bersiwak waktu akan membaca Alqur-an *
dengan menggunakan jari- atau Alhadis, ilmu agama, dan ^
jemari, meskipun berwujud kasar. kedka mulut berbau busuk atau
Sementara itu, Imam An-Nawawi jj;s berubah warnanya akibat Ac.11 ^j
memilih kebalikan pendapat ** K'"
tersebut. *g&Sltii&Silh semacam tidur atau makanan
yang berbau tidak menyenang- f ’T'f 1 ^ ^
Bersiwak itu hukumnya sunah ■» u> 9^ -» , x kan; atau gigi berwarna kuning,
muakad, -walaupun bagi orang sesudah bangun tidur atau akan x^ ^
yang tidak bergigi— setiap tidur, di kala hendak masuk Isl i
berwudu, akan salat, baik salat mesjid atau rumah, sesudah waktu * ^
fardu atau sunah, meskipun tiap sahur dan akan dicabut nyawa- 4 * >* „
dua rakaat salam atau sudah nya. ‘
bersiwak waktu berwudu; dan ^ ^"
sekaiipun antara salat dan wudu- A **
nya tidak terpisah sesuatu.
(Hukum sunah muakad bersiwak
untuk setiap akan salat ini),
sekiranya tidak dikhawatirkan
kenajisan mulutnya.

Semua itu sebagaimana di- .J''* ^
tunjukkan dalam hadis Bukhari-
Muslim. Dikatakan, bahwa ber¬ (J
siwak (dalam keadaan sakratul-
Hal itu berdasarkan hadis yang maut)dapat metnpercepat keluar f j/w
diriwayatkan oleh Imam Al- roh darijasad. ** **
Humaidi dengan sanad yang
jayid: "Salat dua rakaat yang 'Z. S' * - s' ■» J S \ < Dari keterangan hadis tersebut ^ ,/
dikerjakan dengan bersiwak, adalah dapat disimpulkan: Bersiwak J
lebih utama daripada tujuh puluh «L; 0^(3” ‘ > hukumnya sunah muakad bagi, 0j3
rakaat tanpa bersiwak lebih dahulu." orang sakit. ' ^
.

_ _

5 ' -^l
Salat 57

^<
j i ^ 1j
^ w^

'
it
^

JJ O
w

sssS

press.com

58 Terjemah Fat-hul Mu'iti Pasal Syarat-syarat S

Dalam bersiwak, harm mat me- 4. Berkumur dan menghirup air ke C'j £/ rnm t • rn* I ^^ ^
ngerjakan kesunahan, — supaya dalam hidung, karena ittiba'
dapat pahala-; hendaknya juga kepada Nabi saw
menelan ludah bekas bersiwak
yang pertama; namun tidak perlu Setidak-tidaknya: Memasukkan
menyesap alat siwak. air ke mulut dan hidung.

Sunah mencukil sisa-sisa makan- Untuk memperoleh asal sunah,
an yang berada di sela-sela gigi, tidak disyaratkan memutar-
baik dilakukan sebelum bersiwak mutar air dalam mulut,
ataupun sesudahnya. membuarig dan menyemburkan
(mengeluarkan)nya dari hidung,
Bersiwak hukumnya lebih utama tapi ketiga hal tersebut hanyalah
daripada mencukil; (tapi) sebagai kesunahan belaka, seperti
pendapar ini berlawanan dengan juga masalah menyangatkan
pendapat ulama lainnya. dalam memutar-mutar air kumur
dan sesapan bagi orang yang
Memakai alat siwak orang lain itu tidak berpuasa. Ini semua karena
hukumnya tidak makruh, asal berdasarkan perintah melakukan
telah mendapat izin atau sudah keduanya.
diketahui akan kerelaannya. Jika
tidak demikian, maka hukumnya Sunah mengumpulkan berkumur /— ■ '"L
adalah haram, sebagaimana dan menghirup air pada tiga
mengambil alat siwak milik orang ceduk; masing-masing ceduk
lain. Demikian itu jika memang digunakan berkumur dan meng¬
tidak berlaku kebiasaan melarang hirup air.
memakai siwak orang lain.
5. Meratakan usapan ke seluruh
Orang yang berpuasa hukumnya kepala. Karena ittiba' kepada
makruh bersiwak sesudah mata-
hari tergelincir ke arah barat,
selagi mulutnya tidak berubah
baunya akibat tidur misalnya.

Salat 59

^^ r
/ m.

L"'

fikrifajar.wordpress.com

60 Terjemah Fat-hul Mu'in Pasal Syarat-sjarat Sala

Rasul saw. dan menghindari i memakainya. Karena ittiba' j} <•>•' *ie
perselisihan terhadap Imam kepada Nabi saw. , H
Malik dan Ahmad r.a. (mereka
mewajibkan mengusap seluruh ^ » *1 / //» t
kepala -pen). ' 9\'** I"X
* JLP-'j

Jika yang berwudu mencukupkan 6. Mengusap dua telinga secara
dengan usapan sebagian kepala, merata, luar atau dalam serta dua
maka yang lebih utama adalah lubangnya. Karena ittiba'.
mengusap ubun-ubun.

Cara mengusap yang lebih utama, 4$^^ "f* Mengusap leher hukumnya tidak
adalah meletakkan kedua sunah, sebab tidak ada satu pun
tangannya pada bagian depan dasarnya.
kepala, dalam posisi telunjuk
saling bertemu, dua ibu jari Imam Nawawi berkata: Mengu¬
diletakkan pada dua pelipis, sap leher hukumnya adalah
lantas memutar-mutamya beserta bid'ah, dan yang menerang-
jari-jari lain ke belakang sampai kannya adalah Maudhu' (palsu).
tengkuk, lalu kembali lagi ke
depan.

Jika kepalanya berambut, f Y $ S* ''i* >”1 ✓jy * I 7. Menggosok-gosok anggota, Yaitu
rambutnya sampai membalik; menggosokkan tangan pada
dan jika tidak berambut, maka anggota setelah terkena air.
cukup memutar tangan saja. Karena hal ini menghindari
perselisihan ulama yang mene-
Sesudah mengusap ubun-ubun, tapkan wajib (Imam Malik).
sunah menyempumakan usapan
pada serban atau kopiah, jika 8. Menyela-nyela jenggot yang
tebal. Cara yang lebih utama
adalah dengan menggunakan
jari-jari kanan, dimulai dari

at 61

Hr*-
t*

■v J ■v sv m

iar.wc press.com Pasal Syarat-sydrat Sala

62 Terjemah Fat-hul Mu'tn

bawah serta mengurai dan '' . •.<£ ^ 10 Memanjangkan basuhan muka.
dengan satu siuk khusus. Dasar- *A}■ J*^—J** hum dengan cara membasuh
nya adalah ittiba’. Jika di- muka serta bagian depan kepala,
(inggalkitn adalah makruh. ' ,* du.i telinga dan dua lembar
kuduknya.
. 4j J . I **

9. Menyela-nyela jari-jari kedua 11 Memanjangkan basuhan kedua oV ’M
tangan dengan berpanca danjari- tangan dan kaki. Yaitu mengikut- &
jari kaki dengan cara apa pun. kan kedua bahu ketika mem¬
basuh kedua tangan; dan dua
•^ X & S’ s' betis ketika membasuh kedua
kaki. Batas maksimalnya adalah
- c^\jL=>~ 2fc*>t.*L»* £ meratakan basuhan pada bahu
dan betis.
1 J< yj~-?-^l'

Cara yang paling utama: Menyela- 9 9 ^t ■>£. s'\.
nyelai jari-jari kaki dari bawah
dengan kelingking tangan kiri, >,,^ ^ , *f si
mulai dari kelingking kaki kanan , cj. '\\ OK. . >.
dan diakhiri pada kelingking JS^
kaki kiri. Artinya, menyela-nyela 'S - V
jari-jari dengan jari kelingking /«j
tangan kiri, dari bawah kaki, yang
dimulai dari kelingking kaki Berdasarkan hadis Bukhari-Mus- » « w . l 1 s' t < 4.
kanan dan diakhiri pada lim: "Sesungguhnya di hari Kiamat
kelingking kaki kiri. umatku dipanggil dalam keadaan uj**
wajah, dua tangan dan kaki yang
memancarkan sinar karena bekas- 4* 9 ''.s' l/1 sSsS S’*
bekas wudunya. Maka, barangsiapa
^ •Sr’ yang niampu untuk memanjangkan
basuhannya, hendaknya ia mau
melakukan." Imam Muslim mem- £^^!3j2
beri tambahan: "Dan meman¬
jangkan basuhan kedua tangan serta /•
kaki.” Maksud dari hadis di atas:
Mereka nanti di hari Akhir
dipanggil dalam keadaan wajah,
tangan dan kaki bersinar.

at 63

Midi

t

s' •S

j ,*s

i23

fikrifajar.wo dpress.com

64 Terjemah FcU-hul Mu'in Pasal Syarat-syarat Sal

Paling tidak, memanjangkan I’cnigakalian tidak bisa men- 'SAAs *< k'
basuhan bisa terjadi dengan (ukupi (tidak sah), jika dilakukan ^
melebihkan sedikit alas perkara sebelum basuhan wajib, dan tidak
yang wajib. Sedangkan untuk mcncukupi sesudah sempurna
sempumanya, adalah meratakan wudunya.
basuhan pada anggota-anggota
yang telah lewat.

,f , f *. V/

12. Mengulang tiga kali setiap ‘L Hr *3 3 Membasuh kurang dari tiga kali
basuhan, usapan, gosokan, scla- hukumnya makruh, sebagaimana
selaan, bersiwak, Basmalah dan * jr*" Ax'*' inelebihinya dengan niat wudu; 9'" -5£tr*&
zikir setelah berwudu. Karena sebagaimana yang dibahas oleh
berdasarkan ittiba' kepada Nabi segolongan ulama. Jika tambahan (S' a
saw. tersebut dengan air wakaf per-
sediaan bersuci, maka hukumnya v^iyi (tr
J—*?3 L L* adalah haram.
-Jlel
Fenigakalian bisa teijadi dengan
umpama memasukkan tangan -*‘JQ— Cabang: 9-<
—walaupun ke air yang sedikit—, « c^_
lalu menggerakkannya dua kali Orang yang di tengah-tengah
dalam air itu. berwudu merasa ragu dalam hal
pemerataan ataujumlah basuhan,
'jika ia mcngulang-ulang air maka ia wajib mengambil yang di
basuhan yang kedua, maka yakini dalam perkara yang wajib
berhasillah hukum penigakalian, (seperti ragu dalam masalah
sebagaimana yang dijelaskan basuhan pertama atau peme-
oleh Guru kita (Ibnu Hajar Al- rataannya terhadap anggota.
Haitami). Maka dalam keadaan seperti ini,
la wajib menyempurnakan
basuhan itu - pen); dan sunah
inengambil perkara yang diyakini
dalam hal yang sunah (misalnya
dalam basuhan kedua atau ketiga
- pen), meskipun air yang di-

lat tin

«C.

^\jC^

&51i

r^j

l'£

<
_9„

r.wardpress.com

66 Terjemah Fat hul Mu'in Pasal Syarat-syhrat Sala

pergunakan berwudu adalah air Meninggalkan serba kanan
wakaf. adalah makruh.

Adapim ragu setelah selesai Pada perbuatan-perbuatan y&S'i
bcnvudu, adalah tidak membawa kebalikan tahrim (positif),
pengaruh apa-apa. y* - ^ disunahkan mendahulukan kiri.
Yaitu segala perbuatan yang
13. Serba kanan. Yaitu: men- Uii2^4 masuk kategori negatif dan
dahulukan yang kanan ketika kotor, misalnya isdnja, mem-
membasuh kedua tangan dan buang ingus, melepas pakaian
kaki. Sedang bagi orang yang dan sandal.
putus anggotanya, serba kanan-
nya pada semua anggota wudu.

J

*

Hal itu, karena Nabi saw. gemar Disunahkan memulai mem- 0*23.Oi
mendahulukan yang kanan dalam basuhnya dari wajah bagian atas,
bersuci dan tindak-tanduk yang dari ujung tangan dan kaki
tergolong positif, misalnya —walaupun berwudu dengan air
bercelak mata, memakai baju, yang dituangkan oleh orang
sandal, memotong kuku, me- lain—.
motong rambut kepala, meng-
ambil, memberi, bersiwak dan lie rf*•
menyela-nyelai.
Sunah juga mengambil air
y » ^ ■> basuhan wajah dengan dua
tangan sekaligus, serla mele-
takkan wadah air yang diciduk
pada sebelah kanan; dan wadah
air yang dituangkan oleh orang
lain, diletakkan di sebelah kiri.

,{( ''if’ *y /
ojU^j
» *» y' y


Click to View FlipBook Version