The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Pelestarian Sungai merupakan bagian dari upaya mempertahankan ekosistem yang mempuni dalam siklus kehidupan manusia. Sebab manusia sangat membutuhkan ekosistem sungai untuk kelangsungan hidupnya. Sehingga perlunya menjaga kelestarian sungai disekitar.
Berikut buku yang membahas tentang upaya pelestarian aliran sungai dengan program Ecovillage yang mudah dilakukan oleh masyarakat untuk di implementasikan.

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by muhammadisnan0212, 2023-02-08 18:58:38

Strategi Pelestarian DAS CITANDUY di Kawasan Hulu Sungai : Program Ecovillage Kawasan Hulu Sungai CITANDUY Desa Guranteng

Pelestarian Sungai merupakan bagian dari upaya mempertahankan ekosistem yang mempuni dalam siklus kehidupan manusia. Sebab manusia sangat membutuhkan ekosistem sungai untuk kelangsungan hidupnya. Sehingga perlunya menjaga kelestarian sungai disekitar.
Berikut buku yang membahas tentang upaya pelestarian aliran sungai dengan program Ecovillage yang mudah dilakukan oleh masyarakat untuk di implementasikan.

STRATEGI PELESTARIAN DAS CI TANDUY DESA GURANTENG 95 11. 50-54 494 6 12. 55-59 484 6 13 60-64 493 6 14. 65-69 537 7 15 >70 142 2 Jumlah 7562 100% Sumber : Data Monografi Desa Guranteng, 2019 Berdasarkan Tabel tentang komposisi penduduk berdasarkan usia di Desa Guranteng Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya terdapat beberapa jenjang usia belum produktif, usia produktif dan usia tidak produktif. Persentase usia dapat dilihat pada Gambar Gambar Komposisi Penduduk Berdasarkan Usia Komposisi penduduk berdasarkan usia dapat mengetahui angka beban tanggungan dalam sebuah keluarga (dependency ratio). Angka beban tanggungan merupakan 25% 66% 9% Usia Belum Produktif (0-15 tahun) 1886 jiwa Usia Produktif (16-65 tahun) 4.997 jiwa Usia Tidak Produktif (>66 tahun) 679 jiwa


STRATEGI PELESTARIAN DAS CI TANDUY DESA GURANTENG 96 angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya orang tidak produktif ( usia <15 tahun dan usia > 65 tahun) dengan banyaknya orang yang termaksud usia produktif (usia 15-64 tahun) (Siswono, 2015:41). = P0 − 14 + P65 + P 15 − 64 100 = 1.886 + 679 4.997 100 = 51,33 (dibulatkan menjadi 51) Jadi angkat beban tanggungan di Desa Guranteng Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya yaitu 51 jiwa, berarti setiap 100 orang yang produktif harus menanggung 51 orang tidak produktif. 2) Berdasarkan Jenis Kelamin Komposisi penduduk Desa Guranteng Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel dan Gambar Tabel Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin No Kelompok Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%) 1. Laki Laki 3.753 49,63 2. Perempuan 3.809 50,37 Jumlah 7562 100% Sumber : Data Monografi Desa Guranteng, 2019


STRATEGI PELESTARIAN DAS CI TANDUY DESA GURANTENG 97 Berdasarkan Tabel dapat diketahui bahwa mayoritas penduduk di Desa Guranteng adalah perempuan dengan jumlah 3.809 jiwa dan laki-laki berjumlah 3.753 jiwa. Perbandingan persentase dapat dilihat pada Gambar Gambar Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin dapat memperlihatkan rasio jenis kelamin (sex ratio). Rasio jenis kelamin menyatakan perbandingan antara banyaknya penduduk laki-laki dan banyaknya penduduk perempuan pada suatu daerah dan waktu tertentu (Siswono, 2015:40). Rasio jenis kelamin di Desa Guranteng Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya sebagai berikut : = Jumlah penduduk laki − laki Jumlah penduduk perempuan 100 = 3.753 3.809 100 [CATEGOR Y NAME] 49,63% [CATEGOR Y NAME] 50,37% Laki-Laki Perempuan


STRATEGI PELESTARIAN DAS CI TANDUY DESA GURANTENG 98 = 98,52 (dibulatkan menjadi 98) Jadi rasio jenis kelamin di Desa Guranteng Kecamatan Pagerageung yaitu 98 penduduk laki-laki pada setiap 100 penduduk perempuan. c. Komposisi Penduduk Berdasarkan Pendidikan Terakhir Komposisi penduduk di Desa Guranteng Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya apabila dilihat dari pendidikan terakhir memiliki jenjang yang beragam. Komposisi penduduk di Desa Guranteng berdasarkan pendidikan terakhir menjadi sebuah acuan dalam penelitian sebagai bentuk upaya mengetahui tingkat pemahaman masyarakat terkait suatu kegiatan ataupun program yang berlaku di masyarakat. Komposisi penduduk berdasarkan pendidikan terakhir di Desa Guranteng Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya dapat dilihat pada Tabel dan Gambar Tabel Komposisi Penduduk Berdasarkan Pendidikan Terakhir No Tingkat Pendidikan Jumlah 1. Belum/Tidak Sekolah 952 2. TK/Sederajat 650 3. SD/Sederajat 3879 4. SMP/Sederajat 1594 5. SMA/Sederajat 439


STRATEGI PELESTARIAN DAS CI TANDUY DESA GURANTENG 99 6. Perguruan Tinggi 48 Jumlah 7562 Sumber : Data Monografi Desa Guranteng, 2019 Gambar Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Berdasarkan Tabel dan Gambar dapat diketahui bahwa di Desa Guranteng mayoritas penduduk yang belum atau tidak sekolah dengan jumlah 952 jiwa. Penduduk yang tamat TK/Sederajat berjumlah 650 jiwa. Penduduk yang tamat SD/Sederajat berjumlah 3879 jiwa. Penduduk dengan tamatan SMP/Sederajat berjumlah 1594 jiwa, penduduk dengan tamatan SMA/Sederajat berjumlah 439 dan penduduk yang menempuh ke perguruan tinggi berjumlah 48 jiwa. Pendidikan tersebut beragam diantara masyarakat di 0 1000 2000 3000 4000 5000 Belum/Tidak Sekolah TK/Sederajat SD/Sederajat SMP/Sederajat SMA/Sederajat Perguruan Tinggi


STRATEGI PELESTARIAN DAS CI TANDUY DESA GURANTENG 100 Desa Guranteng Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya. d. Komposisi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan/Mata Pencaharian Mata pencaharian masyarakat beragam, seperti contoh petani, pegawai kantoran, sopir, buruh, tenaga pengajar dan sebagainya. Mata Pencaharian penduduk di Desa Guranteng Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya dapat dilihat pada Tabel Tabel Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian No Jenis Mata Pencaharian Jumlah 1. Petani pemilik tanah 1.063 2. Buruh tani 2.423 3. Pengusaha dagang 356 4. Pengrajin 5 5. Peternakan 667 6. PNS/TNI/POLRI 21 7. Pegawai swasta 100 8. Lain lain 266 Jumlah 4.901 Sumber : Data Monografi Desa Guranteng, 2019. Berdasarkan Tabel dapat diketahui bahwa penduduk Desa Guranteng Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya memiliki mata pencaharian sebanyak 4.901 jiwa yang memiliki berbagai macam jenis mata pencaharian yaitu mata


STRATEGI PELESTARIAN DAS CI TANDUY DESA GURANTENG 101 pencaharian petani pemilik lahan dengan jumlah 1.063 jiwa dan buruh tani dengan jumlah 2.423 jiwa. Jumlah pengusaha dagang sebanyak 356, pengrajin 5 jiwa, peternakan dengan jumlah 667 jiwa, PNS/TNI/POLRI dengan jumlah 21 jiwa, pegawai swasta dengan jumlah 100 jiwa dan yang lainnya dengan jumlah 266 jiwa. Untuk dapat lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar Gambar Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian e. Sarana dan Prasarana Transportasi Sarana dan prasarana Transportasi merupakan dasar untuk perkembangan masyarakat serta pertumbuhan industrialisasi (Gunardo, 2014:47). Sarana dan prasarana transportasi dapat membantu dalam mobilitas masyarakat di suatu wilayah 0 500 1,000 1,500 2,000 2,500 3,000 Petani pemilik tanah Buruh tani Pengusaha dagang Pengrajin Peternakan PNS/Tni/POLRI Pegawai swasta Lain-lain Jenis Mata Pencaharian


STRATEGI PELESTARIAN DAS CI TANDUY DESA GURANTENG 102 dalam kegiatan sehari-hari. Transportasi dapat menjadi sebuah jaringan yang menghubungkan wilayah satu dengan wilayah lain sehingga terciptanya suatu interaksi wilayah yang dapat membawa berbagai aspek kehidupan. Sarana Prasarana di Desa Guranteng Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya terdapat jalan Provinsi dengan panjang 5 Km dan terdapat jalan desa yang menghubungkan antar dusun serta menghubungkan antar kabupaten yaitu sepanjang 4 Km. Kondisi jalan Provinsi Jawa Barat di Desa Guranteng cukup lebar dengan kapasitas untuk dua kendaraan roda empat dan jalan yang baik yang dapat menghubungkan Kabupaten Tasikmalaya dengan Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis. Kondisi jalan desa cukup baik dan dapat dilalui oleh kendaraan roda empat, namun masih ada beberapa dusun yang kondisi jalannya belum diperbaiki dan masih kondisi berbatu dan tanah maka apabila terjadi hujan, kondisi jalan tersebut sangat rawan akan kecelakaan. Sarana transportasi yang terdapat di Desa Guranteng Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya yaitu beberapa jenis transportasi yaitu angkutan umum dapat di sebut “Elf Panjalu´ dan angkutan umum berwarna kuning


STRATEGI PELESTARIAN DAS CI TANDUY DESA GURANTENG 103 biru dengan kapasitas kurang dari angkutan umum “Elf Panjalu”. Angkutan umum “Elf Panjalu” yang berasal dari pertigaan Jalan Nasional III menuju jalan H.Salim lalu melalui jalan Nanggeleng-Cirahayu yang melewati Dusun Parung Desa Guranteng Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya. Sedangkan angkutan umum berwarna kuning biru berasal dari pertigaan Jalan Nasional III menuju Jalan H. Salim dan melewati Simpang Pagerageung menuju Dusun Kupa Desa Guranteng Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya. Terdapatnya angkutan lain seperti ojek pangkalan ataupun delman yang tersedia di pertigaan Jalan Nasional III ataupun di terminal Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya. f. Sarana dan Prasarana Sosial Sarana dan prasarana sosial yang terdapat di Desa Guranteng Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya yaitu terdapat sarana pendidikan seperti Paud, Sekolah Dasar (SD), dan Madrasah. Kemudian terdapat sarana peribadatan, sarana kesehatan, sarana pemerintahan, sarana sosial masyarakat di Desa Guranteng Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya dan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel


STRATEGI PELESTARIAN DAS CI TANDUY DESA GURANTENG 104 Tabel Sarana dan Prasarana Sosial di Desa Guranteng No Jenis Bangunan Jumlah 1. Paud 6 2. Madrasah 11 3. Sekolah Dasar 7 4. Masjid/Musholla 40 5. Lapangan Olahraga 2 6. Kantor Desa 1 7. Puskesmas 1 8. Posyandu 11 9. Makam Umum 1 Sumber : Data Potensi Desa Guranteng, 2019. Berdasarkan Tabel dapat diketahui bahwa sarana dan prasarana di Desa Guranteng Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya meliputi sarana pendidikan yaitu Paud berjumlah 6 unit, madrasah 11 unit yang terdapat pada setiap dusun di Desa Guranteng, sekolah dasar (SD) dengan jumlah 7 sekolah. Sarana peribadatan meliputi masjid dan musholla dengan jumlah 40 yang tersebar pada setiap dusun di Desa Guranteng. Sarana sosial masyarakat untuk olah raga untuk kepentingan masyarakat berjumlah 2 lapangan. Sarana pemerintahan terdapat kantor Desa Guranteng dengan jumlah 1 unit. Sarana kesehatan masyarakat meliputi posyandu dan puskesmas dengan jumlah 11 dan 1 yang


STRATEGI PELESTARIAN DAS CI TANDUY DESA GURANTENG 105 berada di Desa Guranteng. Sarana pemakaman untuk masyarakat berjumlah 1 unit di Desa Guranteng Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya. 3. Deskripsi Program Ecovillage a. Program Umum Ecovillage Program Desa berbudaya lingkungan atau disebut dengan Program Ecovillage merupakan program yang diterapkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Program Ecovillage ini dilatar belakangi oleh adanya suatu lahan yang mengalami pengalih fungsi dari lahan hutan ataupun lahan konservasi menjadi lahan terbangun dan lahan persawahan. Pelaksanaan Program Ecovillage diawali pada wilayah sekitar DAS Ci Tarum. Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat memulai pada 0 km DAS Ci Tarum hingga 20 km menemukan adanya lahan kritis mencapai lebih dari 8.000 Ha. Lahan kritis ini disebabkan oleh pembangunan yang tidak memperhatikan faktor lingkungan sehingga dapat berdampak pada penurunan kualitas Daerah Aliran Sungai (DAS) Ci Tarum yang merupakan sungai terbesar di Provinsi Jawa


STRATEGI PELESTARIAN DAS CI TANDUY DESA GURANTENG 106 Barat dengan panjang 269 Km dengan luas 7.06177 Km². Sungai Ci Tarum menjadi sumber air bagi masyarakat di sekitar wilayah DAS Ci Tarum untuk berbagai keperluan seperti irigasi pertanian, perikanan, air baku untuk minum, dan air baku untuk industri. Sebagai sungai terbesar di Provinsi Jawa Barat yang memiliki banyak manfaat untuk kehidupan masyarakat maka Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat menilai strategis untuk diberlakukannya pembentukan Ecovillage atau desa berbudaya lingkungan. Masyarakat diarahkan untuk dapat mengelola lingkungan dan dapat secara mandiri mengatasi potensi bencana yang akan terjadi. Pemerintah menurunkan tim fasilitator Ecovillage dari komunitas dan para aktivis pecinta lingkungan di desa tertentu yang menjadi bagian dari Daerah Aliran Sungai Ci Tarum untuk melatih masyarakat dalam mengelola lingkungan, pertanian, dan sanitasi. Program Ecovillage mulai dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada tahun 2015 yang diterapkan pada 65 desa di 9 kecamatan, 8 kecamatan di daerah Kabupaten Bandung dan 1 kecamatan di daerah Kabupaten Sumedang. Daerah-daerah tersebut diantaranya adalah Pasirjambu, Pangalengan, Cimaung, Bojongsoang, Baleendah, Ciparay,


STRATEGI PELESTARIAN DAS CI TANDUY DESA GURANTENG 107 Solokanjeruk, Cicalengka, satu Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang, yang menjadi wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) Ci Tarum. Program Ecovillage atau desa berbudaya lingkungan diadakan dengan tujuan mewujudkan masyarakat yang peduli akan lingkungan secara berkelanjutan. Program Ecovillage juga sebagai program untuk memfasilitasi masyarakat mengetahui, mengkaji, menguasai persoalan yang mengganggu permasalahan di lingkungan sekitar dengan menggunakan cara hadap masalah, sehingga masyarakat mampu mengatasi persoalan yang akan dihadapi dan mencari alternatif pemecahan permasalahan yang akan dihadapi secara bersama. Program Ecovillage melibatkan seluruh stakeholder yaitu aparat pemerintah, tokoh agama, para pemuda, pengusaha, akademisi, budayawan, lembaga swadaya masyarakat dan kelompok-kelompok masyarakat untuk bersama-sama mengikuti dan menjalankan program-program dalam pengelolaan lingkungan hidup. Pada perkembangan Program Ecovillage telah memberikan dampak positif bagi masyarakat dan kondisi lingkungan menjadi lebih lestari. Dari program tersebut banyak wilayah lain yang mencontoh dan


STRATEGI PELESTARIAN DAS CI TANDUY DESA GURANTENG 108 menerapkan Program Ecovillage sebagai salah satu program dalam pelestarian lingkungan di sekitar masyarakat. Selain Daerah Aliran Sungai (DAS) Ci Tarum terdapat Daerah Aliran Sungai (DAS) lain yang menerapkan Program Ecovillage. Salah satu nya yaitu Daerah Aliran Sungai (DAS) Ci Tanduy yang berada pada Gunung Cakrabuana Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat lebih tepatnya di Desa Guranteng Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya, yang mengalir diantara dua Provinsi yaitu Provinsi Jawa Barat dan bermuara di Provinsi Jawa Tengah. b. Program Ecovillage di Desa Guranteng Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya Program Ecovillage di Desa Guranteng Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya dimulai sejak tahun 2017. Pelaksanaan Program Ecovillage sebagai pengembangan desa berbudaya lingkungan (Ecovillage) di Desa Guranteng Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya terlebih dahulu dibentuk suatu tim penggerak atau kelompok program pengembangan desa berbudaya lingkungan (Ecovillage). Kelompok Ecovillage di Desa Guranteng Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya diberi nama “Ecovillage Lestari" yang berarti desa berbudaya lingkungan lestari, yang


STRATEGI PELESTARIAN DAS CI TANDUY DESA GURANTENG 109 memiliki makna bahwa masyarakat dan lingkungan dapat hidup secara bersamaan secara damai dan menciptakan suasana lestari diantara alam dan manusia karena pada dasarnya manusia membutuhkan alam sebagai pemenuhan kebutuhan hidup. Sebelum adanya Program Ecovillage lestari, di Desa Guranteng Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya sudah memiliki kelompok-kelompok penggiat lingkungan dan sering melakukan kegiatan-kegiatan konservasi. Dari keaktifan masyarakat dan adanya kegiatan dari kelompokkelompok penggiat lingkungan yang terdapat salah satu kelompok di fasilitator oleh aktivis lingkungan yang ditugaskan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat untuk mendampingi masyarakat di Desa Guranteng, serta terdapatnya koordinator wilayah dalam pelaksanaan kegiatan konservasi, dan dibentuknya kelompok Ecovillage Lestari di Desa Guranteng. Kemudian kelompok tersebut dibentuk suatu kader penggerak Ecovillage yang berjumlah 25 orang. Kelompok Ecovillage di ketua oleh Bapak Engkos Koswara. Kader-kader Ecovillage terdiri dari perwakilan setiap dusun yang ada di Desa Guranteng, yaitu Dusun Guranteng, Dusun Harentang, Dusun Parung, Dusun Leuwihalang, Dusun


STRATEGI PELESTARIAN DAS CI TANDUY DESA GURANTENG 110 Cijamaka, Dusun Cisema, Dusun Tewel, Dusun Picung/ Cikadu, Dusun Cikerenceng, Dusun Ciguha, Dusun Kupa. Kader-kader Ecovillage bergerak sesuai dengan kegiatan yang sudah dilakukan secara bersama sama yaitu kegiatan Konservasi di Hulu Sungai Ci Tanduy. Program Bank Sampah sebagai pengelolaan sampah dan sebagai upaya alternatif pembayar pajak bumi dan bangunan (PBB) di Desa Guranteng, dan Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) di setiap rumah untuk dapat memanfaatkan pekarangan rumah menjadi lebih produktif. Namun kelompok Ecovillage ini belum memiliki surat keputusan dari Pemerintah Desa Guranteng terkait penetapan kader kelompok Ecovillage tersebut dikarenakan adanya kurang koordinasi antara Pemerintah Desa dengan kelompok Ecovillage Lestari. Fasilitator yang di instruksikan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Barat untuk dapat membantu masyarakat dan memberdayakan, untuk dapat melaksanakan program pengembangan desa berbudaya lingkungan (Ecovillage) bernama Bapak Asep Hidayat, namun pada tahun 2019 adanya suatu pergantian fasilitator kelompok Ecovillage yaitu oleh Bapak Agus Mugni. Kepengurusan dalam


STRATEGI PELESTARIAN DAS CI TANDUY DESA GURANTENG 111 kelompok Ecovillage lestari dari awal terbentuknya masih tetap di pimpin oleh bapak Engkos Koswara dan beberapa anggotanya masih ada yang berada di Desa Guranteng namun banyak juga yang merantau ke berbagai wilayah untuk kepentingan tertentu sehingga aktivitas kelompok Ecovillage tidak se-aktif pada masa awal berdirinya. Berikut susunan kepengurusan Ecovillage di Desa Guranteng Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya dapat dilihat pada Gambar. Gambar Kepengurusan Ecovillage di Desa Guranteng Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya Pendekatan yang dilakukan oleh fasilitator Ecovillage dalam mendampingi masyarakat di Desa Guranteng Kecamatan Fasilitator : Agus Mugni Ketua Ecovillage Lestari : Engkos Koswara Penanggung jawab di Desa Guranteng: Dede Opik Sekretaris : Ebim Bendahara : Ratna Rosita Anggota


STRATEGI PELESTARIAN DAS CI TANDUY DESA GURANTENG 112 Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya. Supaya program tersebut dapat terlaksana Program Ecovillage, dalam misi pelestarian lingkungan hidup yaitu, menggunakan cara pendekatan Participatory Rural Appraisal (PRA) kepada masyarakat pada kegiatan yang sering dipelajari dan dilaksanakan di masyarakat, dengan dipandu oleh fasilitator ataupun aktivis-aktivis lingkungan melalui kegiatan sosial, dan pendampingan masyarakat. Pengimplementasian program ini selalu mengalami perubahan disesuaikan dengan perkembangan zaman. Kegiatan Program Ecovillage diawali dengan pelatihan pengaderan kade-kader Ecovillage, dilakukan seminggu sekali pada hari kamis pada pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 11.00 WIB di rumah kader Ecovillage secara bergiliran. Kelompok Ecovillage Lestari ini terhubung oleh kelompok jaringan kerja (JANGKAR) Tasikmalaya, yaitu sebuah kelompok jaringan kerja Ecovillage se-Tasikmalaya, sehingga apabila ada suatu kegiatan ataupun suatu informasi terhubung pada jaringan kerja Ecovillage tersebut. Kegiatan pelatihan Program Ecovillage dilakukan selama 10 kali pertemuan dengan dipandu oleh fasilitator. Kegiatan yang dilakukan oleh kader-kader Ecovillage yaitu merencanakan


STRATEGI PELESTARIAN DAS CI TANDUY DESA GURANTENG 113 program yang akan dijalankan yaitu program konservasi hulu Sungai Ci Tanduy, program Bank sampah, dan Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). Pengembangan desa berbudaya lingkungan di Desa Guranteng Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya yaitu diawali adanya program konservasi hulu Sungai Ci Tanduy. Wilayah Desa Guranteng berada pada kaki Gunung Cakrabuana yang terdapat sumber mata air Sungai Ci Tanduy dan mengalir melewati batas administrasi Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Ciamis. Kegiatan konservasi hulu Sungai Ci Tanduy diupayakan untuk masyarakat dapat memanfaatkan lahan terbuka di kawasan kaki Gunung Cakrabuana dengan menanam pohon serta menjaga kawasan konservasi untuk dapat dilestarikan. Melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat setiap tahunnya memberikan bibit pohon kepada pengurus kelompok Ecovillage untuk dapat diberikan kepada masyarakat dan dapat ditanam pada kawasan konservasi hulu Sungai Ci Tanduy. Pada tahun 2019/2020 kelompok Ecovillage Lestari menerima bibit pohon sebanyak 1.200 bibit dengan rincian jenis pohon yaitu pohon pala, pohon mengkudu, pohon


STRATEGI PELESTARIAN DAS CI TANDUY DESA GURANTENG 114 albasia, pohon suren, kopi, pohon alpukat, dan pohon jambu, setiap jenis pohon tersebut dibagikan kepada setiap kader Ecovillage lalu diberikan pada setiap masyarakat. Setelah pemberian bibit pohon, masyarakat disarankan untuk dapat ditanam pada kawasan kaki Gunung Cakrabuana di setiap lahan milik mereka pribadi ataupun lahan milik Pemerintah Desa Guranteng. Terdapat adanya pengontrolan oleh kaderkader Ecovillage untuk melihat perkembangan pohon yang sudah di tanam serta adanya kegiatan yaitu perawatan pohon melalui pemupukan pohon dan di kontrol secara berkala untuk memastikan pohon tetap hidup. Pelaksanaan konservasi hulu Sungai Ci Tanduy difokuskan pada Dusun Picung/Cikadu namun setiap masyarakat di setiap dusun diberikan bibit pohon melalui setiap kader-kader Ecovillage di masing-masing dusun di Desa Guranteng Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya. Pelaksanaan program lainnya di kelompok Ecovillage lestari yaitu Bank sampah. Bank sampah merupakan bentuk pengelolaan sampah di Desa Guranteng serta menjadi program alternatif untuk dapat melunasi pembayaran pajak bumi dan bangunan (PBB). Program Bank sampah dibentuk pada tahun 2017. Banyaknya permasalahan yang terjadi di


STRATEGI PELESTARIAN DAS CI TANDUY DESA GURANTENG 115 masyarakat yaitu pembayaran pajak bumi dan bangunan (PBB) yang menunggak dan tidak terbayarkan serta banyaknya sampah non organik yang dibakar dan mengambang di sungai, maka solusi permasalahan tersebut dibuatlah Bank sampah. Terdapat satu Bank sampah di Desa Guranteng yaitu Bank Sampah Mekar Wangi di Dusun Cijamaka bekerja sama dengan karang taruna. Bank sampah dibentuk dengan tujuan supaya masyarakat dapat menabung sampah non organik untuk melunasi pembayaran pajak bumi dan bangunan (PBB), dari hasil sampah yang disetor dan mendapatkan keuntungan serta meminimalisir jumlah sampah di lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan lalu dibakar atau dibuang ke sungai dan dapat mendapatkan keuntungan dari hasil sampah yang disetor tersebut. Bank sampah dikelola oleh pengurus Bank sampah yang telah dipilih. Bank sampah di Desa Guranteng telah memiliki nasabah yang cukup banyak. Daftar Bank sampah di Desa Guranteng dapat dilihat pada Tabel


STRATEGI PELESTARIAN DAS CI TANDUY DESA GURANTENG 116 Tabel Daftar Bank Sampah di Desa Guranteng No Nama Bank Sampah Tempat Jumlah Anggota Tahun Berdiri 1. Mekar Wangi Dusun Cijamaka Rt. 002 50 orang 2017 Sumber: Pengurus Bank Sampah Mekar Wangi, 2020 Selain adanya Bank sampah, pelaksanaan program di Desa Guranteng yaitu Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). Program kawasan rumah pangan lestari terbentuk pada tahun 2017, bersamaan dengan program Bank sampah. Masyarakat diupayakan untuk dapat membuat lahan pekarangan rumahnya lebih produktif dengan ditanami tanaman seperti bawang daun, cabai, dan lainnya. Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) di Desa Guranteng difokuskan pada seluruh masyarakat di setiap dusun dan adanya pengarahan melalui kader Ecovillage maupun dari Pemerintah Desa. Awal mula kawasan rumah pangan lestari (KRPL) ini dibentuk untuk memudahkan masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan dapur ataupun obat tanpa harus membeli, dan di mulai pada kader Ecovillage yang memberikan bibit tanaman bawang daun kepada setiap


STRATEGI PELESTARIAN DAS CI TANDUY DESA GURANTENG 117 masyarakat, pada saat itu sedang diadakannya suatu pengajian rutin bulanan di Desa Guranteng tahun 2017. Bibit yang diberikan oleh kader-kader Ecovillage kepada masyarakat disarankan untuk ditanam di pekarangan rumah dan dikembangkan menjadi berbagai jenis bibit tanaman, hal tersebut menjadi sebuah awal penggerak masyarakat memanfaatkan lahan pekarangan dengan tanaman-tanaman yang dapat dimanfaatkan secara berkala dan produktif. Pemerintah Desa Guranteng juga ikut andil dalam pelaksanaan kawasan rumah pangan lestari, yang menjadi sebuah program kerja Pemerintah Desa sehingga, adanya pengarahan kepada masyarakat melalui Aparatur Desa untuk dapat memanfaatkan lahan pekarangannya supaya dapat meminimalisir pengeluaran pembelanjaan walaupun tidak besar. Kepala Desa Guranteng mengakui dengan adanya kegiatan menanam tanaman dilahan pekarangan mereka, secara tidak langsung lahan pekarangan menjadi lebih produktif dan dapat membantu masyarakat dalam merubah pola perilaku untuk dapat lebih peduli terhadap lingkungan serta meminimalisir pengeluaran rumah tangga terutama dari pembelanjaan bahan


STRATEGI PELESTARIAN DAS CI TANDUY DESA GURANTENG 118 dapur ataupun sebagai penunjang obat herbal yang mudah dapatkan dari lahan yang mereka manfaatkan. 4. Implementasi Program Ecovillage sebagai Upaya Pelestarian Sungai Ci Tanduy di Desa Guranteng Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya a. Konservasi Hulu Sungai Ci Tanduy Program konservasi di Hulu Sungai Ci Tanduy merupakan salah satu kegiatan dari pelaksanaan Program Ecovillage. Kegiatan konservasi ini meliputi kegiatan penanaman bibit pohon bertujuan untuk menjaga pelestarian kawasan hulu Sungai Ci Tanduy di Desa Guranteng Kecamatan Paguerageung Kabupaten Tasikmalaya. Kegiatan penanaman pohon di Desa Guranteng dilaksanakan setahun sekali yaitu setiap pemberian bibit datang, oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat kepada pengurus Ecovillage di Desa Guranteng. Bibit yang diberikan oleh Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat setiap tahunnya mengalami peningkatan jumlah bibit, dan pemberian bibit tersebut diberikan melalui kelompok jaringan kerja Tasikmalaya, setelah pemberian permohonan untuk mendapatkan bibit pohon.


STRATEGI PELESTARIAN DAS CI TANDUY DESA GURANTENG 119 Setiap tahunnya kelompok Ecovillage lestari menerima pohon melalui kelompok jaringan kerja Tasikmalaya tersebut, pada dasarnya kelompok Ecovillage lestari dapat memberikan proposal permohonan membutuhkan bibit pohon kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat, namun mengalami kendala sumber daya manusia (SDM) yang belum memadai dalam bidang administrasi. Pada tahun 2017 sejak berdirinya Ecovillage lestari, dilandasi oleh kegiatan konservasi hulu Sungai Ci Tanduy dan kegiatan-kegiatan yang mendasari terhadap kepedulian masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan di Desa Guranteng. Kelompok Ecovillage lestari pernah menjuarai piala penghargaan oleh Gubernur Jawa Barat, pada saat acara Ecovillage Award dengan kategori kelompok konservatif yang diselenggarakan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Barat, dapat dilihat pada Gambar


STRATEGI PELESTARIAN DAS CI TANDUY DESA GURANTENG 120 Gambar Pengahargaan Kelompok Konservatif pada Ecovillage Award 2017 Penghargaan tersebut diberikan kepada kelompok Ecovillage lestari, karena keaktifan kegiatan konservasi yang dilakukan sehingga berdampak baik bagi masyarakat dan lingkungan di Desa Guranteng. Berikut merupakan Pengetahuan responden tentang penanaman pohon di hulu Sungai Ci Tanduy dapat dilihat pada Tabel. Tabel Pengetahuan Responden tentang Penanaman Pohon di Hulu Sungai Ci Tanduy No Alternatif Jawaban Jumlah Frekuensi (F) Persentase (%) 1. Mengetahui 25 62,5


STRATEGI PELESTARIAN DAS CI TANDUY DESA GURANTENG 121 2. Kurang mengetahui 9 22,5 3. Tidak tahu sama sekali 6 15 Jumlah 40 100 Sumber: Hasil Penelitian Penulis, 2020 Gambar Pengetahuan Responden tentang Penanaman Pohon di Hulu Sungai Ci Tanduy Berdasarkan Tabel dan persentase pengetahuan responden terkait adanya program penanaman pohon di hulu Sungai Ci Tanduy dapat dilihat pada Gambar, dengan jumlah responden 40 responden. Pengetahuan responden terhadap adanya kegiatan penanaman pohon di hulu Sungai Ci Tanduy dengan rincian 25 responden mengetahui dan persentase sebesar 62,5%. Kemudian 9 responden kurang mengetahui adanya kegiatan penanaman pohon di hulu Sungai Ci Tanduy 62.5 22.5 15 0 10 20 30 40 50 60 70 Mengetahui Kurang mengetahui Tidak tahu sama sekali


STRATEGI PELESTARIAN DAS CI TANDUY DESA GURANTENG 122 dengan persentase 22,5%. 6 responden tidak mengetahui sama sekali dengan adanya kegiatan penanaman pohon di hulu Sungai Ci Tanduy dengan persentase 15%. 1) Keikutsertaan Responden Mengikuti Kegiatan Penanaman Pohon di Hulu Sungai Ci Tanduy Keikutsertaan responden mengikuti Program Ecovillage dalam kegitatan penanaman pohon di hulu Sungai Ci Tanduy dapat dilihat pada Tabel Tabel Keikutsertaan Responden Mengikuti Kegiatan Penanaman Pohon di Hulu Sungai Ci Tanduy No Alternatif Jawaban Jumlah Frekuensi (F) Persentase (%) 1. Iya, mengikuti 25 62,5 2. Tidak, mengikuti 15 37,5 Jumlah 40 100 Sumber: Hasil Penelitian Penulis, 2020 Berdasarkan Tabel bahwa terdapat jumlah responden sebanyak 40 responden. Terdapat 25 responden yang mengikuti kegiatan penanaman pohon di Hulu Sungai Ci Tanduy dengan persentase 62,5%. Responden yang tidak mengikuti kegiatan penanaman pohon di Hulu Sungai Ci Tanduy sebanyak 15 Responden dengan persentase sebesar 37,5%. Perbandingan persentase responden dalam


STRATEGI PELESTARIAN DAS CI TANDUY DESA GURANTENG mengikuti Program Ecovillage pada kegiatan penanaman pohon di hulu Sungai Ci Tanduy dapat dilihat pada Gambar. Gambar Keikutsertaan Responden Mengikuti Kegiatan Penanaman Pohon di Hulu Sungai Ci Tanduy 2) Lamanya Responden Mengikuti Kegiatan Penanaman Pohon di Hulu Sungai Ci Tanduy Lamanya masyarakat mengikuti kegiatan penanaman pohon di hulu Sungai Ci Tanduy dapat dilihat pada Tabel Tabel Lamanya Responden Mengikuti Kegiatan Penanaman Pohon di Hulu Sungai Ci Tanduy No Alternatif Jawaban Frekuensi (F) 1. Sejak awal kegiatan diadakan 23 62.5 37.5 STRATEGI PELESTARIAN DAS CI TANDUY DESA GURANTENG 123 pada kegiatan penanaman pohon di hulu Sungai Ci Tanduy dapat dilihat pada Keikutsertaan Responden Mengikuti Kegiatan Pohon di Hulu Sungai Ci Tanduy n Mengikuti Kegiatan Penanaman Pohon di Hulu Sungai Ci Tanduy Lamanya masyarakat mengikuti kegiatan penanaman pohon di hulu Sungai Ci Tanduy dapat dilihat pada Tabel Lamanya Responden Mengikuti Kegiatan Penanaman Pohon di Hulu Sungai Ci Tanduy Jumlah Frekuensi (F) Persentase (%) 92 62.5 Iya, mengikuti Tidak, mengikuti


STRATEGI PELESTARIAN DAS CI TANDUY DESA GURANTENG 124 2. Kurang dari setahun 0 0 3. Baru tahun sekarang 2 8 Jumlah 25 100 Sumber: Hasil Penelitian Penulis, 2020 Berdasarkan Tabel dengan jumlah responden sebanyak 25 responden yang mengikuti kegiatan penanaman pohon di Hulu Sungai Ci Tanduy. Responden sebanyak 23 responden mengikuti kegiatan tersebut sejak awal diadakannya kegiatan penanaman pohon di hulu Sungai Ci Tanduy. Responden dengan jumlah 2 responden mengikuti kegiatan penanaman pohon baru tahun sekarang, responden yang baru setahun mengikuti kegiatan penanaman pohon di hulu Sungai Ci Tanduy tidak ada. Mayoritas masyarakat yang tidak mengikuti kegiatan tersebut beralasan bahwa kurangnya sosialisasi sehingga mereka kurang tertarik dalam pelaksanaan kegiatan tersebut. 3) Manfaat yang di Rasakan Masyarakat dengan Adanya Kegiatan Penanaman Pohon di Hulu Sungai Ci Tanduy. Manfaat dengan adanya kegiatan penanaman pohon di hulu Sungai Ci Tanduy yang dirasakan oleh setiap


STRATEGI PELESTARIAN DAS CI TANDUY DESA GURANTENG 125 responden di Desa Guranteng yaitu dapat dilihat pada Tabel Tabel Manfaat yang di Rasakan Masyarakat dengan Adanya Kegiatan Penanaman Pohon di Hulu Sungai Ci Tanduy No Alternatif Jawaban Jumlah Frekuensi (F) Persentase (%) 1. Lingkungan menjadi sejuk 33 82,5 2. Ketersediaan air selalu tersedia 3 7,5 3. Meminimalisir bencana longsor 4 10 Jumlah 40 100 Sumber: Hasil Penelitian Penulis, 2020 Berdasarkan Tabel terdapat jumlah responden sebanyak yaitu 40 responden. Responden yang merasakan lingkungan menjadi sejuk berjumlah 33 responden dengan perbandingan persentase sebesar 82,5%. Responden yang merasakan dampak penanaman pohon di hulu Sungai Ci Tanduy yaitu ketersediaan air sebanyak 3 responden atau dengan perbandingan persentase sebesar 7,5%. Responden yang merasakan dampak adanya penanaman pohon yaitu dapat meminimalisir dampak longsor yaitu sebanyak 4


STRATEGI PELESTARIAN DAS CI TANDUY DESA GURANTENG 126 responden dengan persentase 10%. Perbedaan perbandingan dapat dilihat pada Gambar. Gambar Manfaat yang di Rasakan Masyarakat Kegiatan Penanaman Pohon di Hulu Sungai Ci Tanduy b. Bank Sampah Bank sampah merupakan suatu program dari pelaksanaan kelompok Ecovillage lestari. Bank sampah bertujuan untuk dapat mengurangi jumlah sampah di lingkungan di Desa Guranteng dan pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Pelaksanaan program Bank Guranteng sejak tahun 2017 dengan nama Mekar Wangi bertempat pada Dusun Cijamaka. Bank sampah di Desa Guranteng didasari pada permasalahan sampah dan permasalahan pembayaran pajak bumi dan bangunan, sehingga hal tersebut 82.5 7.5 10 STRATEGI PELESTARIAN DAS CI TANDUY DESA GURANTENG responden dengan persentase 10%. Perbedaan perbandingan dapat dilihat pada Gambar. Manfaat yang di Rasakan Masyarakat dengan Adanya Kegiatan Penanaman Pohon di Hulu Sungai Ci sampah merupakan suatu program dari pelaksanaan sampah bertujuan untuk dapat mengurangi jumlah sampah di lingkungan di Desa mbayaran Pajak Bumi dan Bangunan sampah di Desa Guranteng sejak tahun 2017 dengan nama Bank sampah Mekar Wangi bertempat pada Dusun Cijamaka. sampah di Desa Guranteng didasari pada permasalahan sampah dan permasalahan penunggakan pembayaran pajak bumi dan bangunan, sehingga hal tersebut Lingkungan menjadi sejuk Ketersediaan air selalu tersedia Meminimalisir bencana bocor


STRATEGI PELESTARIAN DAS CI TANDUY DESA GURANTENG 127 menjadi sebuah acuan untuk dibuatnya kegiatan Bank sampah, dengan sistem sampah dipilah oleh masyarakat, lalu disetor kepada pengurus Bank sampah dan di timbang, terakhir tabungan hasil timbangan disimpan untuk pencicilan pembayaran pajak bumi dan bangunan yang masih belum terbayarkan, apabila pembayaran pajak bumi dan bangunan sudah terbayarkan maka, hasil dapat diberikan untuk menambah perekonomian masyarakat. Bank sampah di Desa Guranteng memiliki ±250 nasabah. Pengetahuan responden terhadap Bank sampah dapat di lihat pada Tabel Tabel Pengetahuan Responden tentang Bank Sampah No Alternatif Jawaban Jumlah Frekuensi (F) Persentase (%) 1. Mengetahui 34 85 2. Kurang mengetahui 4 10 3. Tidak tahu sama sekali 2 5 Jumlah 40 100 Sumber: Hasil Penelitian Penulis, 2020 Berdasarkan Tabel terdapat jumlah responden sebanyak 40 responden. Pengetahuan responden yaitu berjumlah 34 responden mengetahui dengan adanya kegiatan Bank sampah dan persentase sebesar 85%. Responden dengan jumlah 4 responden kurang mengetahui dengan adanya kegiatan Bank


STRATEGI PELESTARIAN DAS CI TANDUY DESA GURANTENG 128 sampah. Responden dengan jumlah 2 responden yaitu tidak tahu sama sekali dengan adanya kegiatan Desa Guranteng Kecamatan Paguerageung Kabupa Tasikmalaya. Perbandingan persentase pengetahuan responden terhadap adanya kegiatan Bank dilihat pada Gambar Gambar Pengetahuan Masyarakat Tentang Kegiatan Bank sampah memiliki alur penyetoran sampah yaitu masyarakat dapat menyetor sampah pada setiap hari kerja yaitu hari senin sampai dengan jumat dari pukul 08.00 WIB sampai pukul 10.00 WIB. Selain itu adanya pengurus Bank sampah yang berkeliling ke setiap dusun menggunakan sepeda motor ataupun bak motor yang diberikan oleh Di Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat, untuk mencari 85 10 5 STRATEGI PELESTARIAN DAS CI TANDUY DESA GURANTENG sampah. Responden dengan jumlah 2 responden yaitu tidak tahu sama sekali dengan adanya kegiatan Bank sampah di Desa Guranteng Kecamatan Paguerageung Kabupaten Tasikmalaya. Perbandingan persentase pengetahuan Bank sampah dapat Pengetahuan Masyarakat Tentang Bank Sampah sampah memiliki alur penyetoran sampah nyetor sampah pada setiap hari kerja yaitu hari senin sampai dengan jumat dari pukul 08.00 WIB sampai pukul 10.00 WIB. Selain itu adanya pengurus sampah yang berkeliling ke setiap dusun menggunakan sepeda motor ataupun bak motor yang diberikan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat, untuk mencari Mengetahui Kurang mengetahui Tidak tahu sama sekali


STRATEGI PELESTARIAN DAS CI TANDUY DESA GURANTENG 129 sampah plastik untuk ditimbang selama seminggu sekali, dapat dilihat pada Gambar Sumber: Dokumentasi Pengurus Ecovillage Lestari, 2018 Gambar Pengurus Bank Sampah berkeliling setiap dusun di Desa Guranteng 1) Keikutsertaan Responden Menjadi Nasabah Bank Sampah Keikutsertaan responden menjadi nasabah Bank sampah dapat dilihat pada Tabel


STRATEGI PELESTARIAN DAS CI TANDUY DESA GURANTENG 130 Tabel Keikutsertaan Responden menjadi Nasabah Sampah No Alternatif Jawaban Frekuensi (F) 1. Ya, menjadi nasabah 29 2. Tidak, menajadi nasabah 11 Jumlah 40 Sumber: Hasil Penelitian Penulis, 2020 Berdasarkan Tabel terdapat jumlah responden yaitu sebanyak 40 responden. Responden yang menjadi nasabah Bank sampah berjumlah 29 responden dengan persentase 72,5%. Responden yang tidak menjadi nasabah sampah berjumlah 11 responden dengan persentase 27,5%. Perbandingan persentase responden dalam keikutsertaan menjadi nasabah Bank sampah dapat dilihat pada Gambar. Gambar Keikutsertaan Responden menjadi Nasabah 72.5 27.5 Ya, menjadi nasabah Tidak, menajadi nasabah STRATEGI PELESTARIAN DAS CI TANDUY DESA GURANTENG Keikutsertaan Responden menjadi Nasabah Bank Jumlah Frekuensi (F) Persentase (%) 72,5 27,5 100 Berdasarkan Tabel terdapat jumlah responden yaitu sebanyak 40 responden. Responden yang menjadi nasabah responden dengan persentase 72,5%. Responden yang tidak menjadi nasabah Bank sampah berjumlah 11 responden dengan persentase 27,5%. Perbandingan persentase responden dalam sampah dapat dilihat sertaan Responden menjadi Nasabah Bank Sampah 72.5 Tidak, menajadi nasabah


STRATEGI PELESTARIAN DAS CI TANDUY DESA GURANTENG 131 Responden yang menjadi nasabah memiliki buku tabungannya masing-masing. Sebagai bukti tabungan Bank sampah yang dimiliki masing-masing nasabah dapat dilihat pada Gambar Sumber : Dokumentasi Peneliti, 2020 Gambar Tabungan Bank Sampah 2) Lamanya menjadi Nasabah Bank Sampah Lamanya responden menjadi nasabah Bank sampah dapat dilihat pada Tabel Tabel Lamanya Responden menjadi Nasabah Bank Sampah No Alternatif Jawaban Jumlah Frekuensi (F) Persentase (%) 1. Sejak awal adanya Bank sampah 24 82,7


STRATEGI PELESTARIAN DAS CI TANDUY DESA GURANTENG 132 2. Kurang dari 1 tahun 5 3. Baru tahun sekarang 0 Jumlah 29 Sumber: Hasil Penelitian Penulis, 2020 Berdasarkan Tabel terdapat jumlah responden sebanyak 29 responden. Responden yang menjadi nasabah sejak awa berdirinya Bank sampah sebanyak 24 responden atau 82,7%. Responden yang menjadi nasabah kurang dari 1 tahun sebanyak 5 responden atau 17,3%. Responden yang menjadi nasabah Bank tahun sekarang tidak ada. Perbandingan lamanya nasaba menjadi nasabah Bank sampah dapat dilihat pada Gambar. Gambar Lamanya Responden menjadi Nasabah 82.7 17.3 0 Sejak awal adanya bank sampah Kurang dari 1 tahun Baru tahun sekarang STRATEGI PELESTARIAN DAS CI TANDUY DESA GURANTENG 17,3 0 100 Berdasarkan Tabel terdapat jumlah responden sebanyak 29 responden. Responden yang menjadi nasabah sejak awal sampah sebanyak 24 responden atau 82,7%. Responden yang menjadi nasabah Bank sampah kurang dari 1 tahun sebanyak 5 responden atau 17,3%. Bank sampah baru tahun sekarang tidak ada. Perbandingan lamanya nasabah sampah dapat dilihat pada Gambar. Lamanya Responden menjadi Nasabah Bank Sampah Sejak awal adanya bank sampah Kurang dari 1 tahun Baru tahun sekarang


STRATEGI PELESTARIAN DAS CI TANDUY DESA GURANTENG 133 3) Jenis Sampah Jenis sampah yang disetorkan dari masyarakat kepada pengurus Bank sampah untuk ditimbang dapat dilihat pada Tabel Tabel Jenis Sampah yang disetor ke Bank Sampah No Alternatif Jawaban Jumlah Frekuensi (F) Persentase (%) 1. Sampah organik 0 0 2. Sampah anorganik 29 100 3. Sampah keduanya 0 0 Jumlah 29 100 Sumber: Hasil Penelitian Penulis, 2020 Berdasarkan Tabel dengan jumlah responden yaitu sebesar 29 responden. Responden yang menyetorkan sampah jenis anorganik dengan jumlah 29 atau 100%. Sampah organik tidak disetorkan oleh responden ke Bank sampah dan Bank sampah pun belum menerima jenis sampah basah atau organik dikarenakan kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana. Sampah yang ditabung oleh nasabah ke Bank sampah jenisnya yaitu sampah anorganik. Sampah anorganik yang diterima oleh Bank sampah diantaranya, besi, plastik, kardus, botol kaca dan sejenisnya. Harga setiap jenis


STRATEGI PELESTARIAN DAS CI TANDUY DESA GURANTENG 134 sampah berbeda-beda dan dapat berubah. Harga jenis sampah dapat dilihat pada Tabel Tabel Harga Jenis Sampah No Alternatif Jawaban Harga per Kg (Rp) 1. Besi 2000 2. Plastik 1.700 3. Kardus 1.000 4. Botol Kaca 400 Sumber: Bank Sampah Mekar Wangi, 3 Februari 2020 4) Waktu Menabung Sampah Waktu menabung sampah yang dilakukan oleh responden ke Bank sampah dapat dilihat pada Tabel Tabel Waktu Menabung ke Bank Sampah No Alternatif Jawaban Jumlah Frekuensi (F) Persentase (%) 1. Sehari sekali 4 13,8 2. Seminggu sekali 19 65,5 3. Dua minggu sekali 4 13,8 4. Sebulan Sekali 2 6,9 Jumlah 29 100 Sumber: Hasil Penelitian Penulis, 2020 Berdasarkan Tabel dengan jumlah responden 29 responden. Responden dengan frekuensi menyetorkan sampah ke Bank sampah sehari sekali berjumlah 4


STRATEGI PELESTARIAN DAS CI TANDUY DESA GURANTENG 135 responden atau 13,8%. Responden yang menyetorkan sampah ke Bank sampah seminggu sekali berjumlah 19 responden atau 65,5%. Responden yang menyetorkan sampah ke Bank sampah selama dua minggu sekali berjumlah 4 responden atau 13,8%. Responden yang menyetorkan sampah kepada Bank sampah selama sebulan sekali berjumlah 2 responden atau 6,9%. 5) Jumlah Sampah yang Ditabungkan Jumlah sampah yang ditabungkan oleh responden ke Bank sampah dapat dilihat pada Tabel Tabel Jumlah Sampah yang Ditabungkan Oleh Responden No Alternatif Jawaban Jumlah Frekuensi (F) Persentase (%) 1. < 5 Kg/bulan 18 62,06 2. 5 – 10 Kg/bulan 8 27,6 3. 10 – 15 Kg/bulan 2 6,9 4. >15 Kg/bulan 1 3,44 Jumlah 29 100 Sumber: Hasil Penelitian Penulis, 2020 Berdasarkan Tabel terdapat jumlah responden yaitu 29 responden. Responden yang menyetorkan sampah ke Bank sampah dengan <5 kg/bulan berjumlah 18 responden atau 62,06%. Responden yang menyetorkan sampah ke Bank sampah dengan 5 – 10 Kg/bulan berjumlah 8 responden


STRATEGI PELESTARIAN DAS CI TANDUY DESA GURANTENG 136 atau 27,6%. Responden yang menyetorkan sebanyak 10 15 Kg/bulan berjumlah 2 responden atau 6,9%. Responden yang menyetorkan sampah ke sebanyak >15 Kg/bulan berjumlah 1 responden atau 3,44%. Persentase jumlah sampah yang disetor ke sampah setiap bulannya dapat dilihat pada Gambar. Sampah yang ditabung oleh nasabah setelah ditimbang dan diketahui berapa hasil jumlah sampah yang disetor dalam bentuk rupiah, dicatat melalui buku tabungan nasabah Bank sampah. Hasil tabungan masyarakat dapat digunakan sebagai pembayaran pajak bumi dan bangunan, pada setiap rumah yang belum terbayarkan, namun bagi yang sudah membayar pajak bumi dan bangunan tabungan tersebut dapat digunakan untuk keperluan lainnya. Gambar Jumlah Sampah yang Ditabung 62.06 27.6 6.9 3.44 STRATEGI PELESTARIAN DAS CI TANDUY DESA GURANTENG atau 27,6%. Responden yang menyetorkan sebanyak 10 – 15 Kg/bulan berjumlah 2 responden atau 6,9%. Responden yang menyetorkan sampah ke Bank sampah sebanyak >15 Kg/bulan berjumlah 1 responden atau yang disetor ke Bank sampah setiap bulannya dapat dilihat pada Gambar. Sampah yang ditabung oleh nasabah setelah ditimbang dan diketahui berapa hasil jumlah sampah yang disetor dalam bentuk rupiah, dicatat melalui buku tabungan nasabah abungan masyarakat dapat digunakan sebagai pembayaran pajak bumi dan bangunan, pada setiap rumah yang belum terbayarkan, namun bagi yang sudah membayar pajak bumi dan bangunan tabungan tersebut dapat digunakan untuk keperluan lainnya. h yang Ditabung < 5 Kg/bulan 5 – 10 Kg/bulan 10 – 15 Kg/bulan >15 Kg/bulan


STRATEGI PELESTARIAN DAS CI TANDUY DESA GURANTENG 137 6) Pendapatan dari Bank Sampah Pendapatan responden dari hasil penyetoran ke Bank sampah dapat dilihat pada Tabel Tabel Pendapatan Responden dari Bank Sampah No Alternatif Jawaban Jumlah Frekuensi (F) Persentase (%) 1. < Rp.50.000/bulan 27 93,12 2. Rp. 50.000 – Rp. 100.000/bulan 1 3,44 3. > Rp. 100.000/bulan 1 3,44 Jumlah 29 100 Sumber: Hasil Penelitian Penulis, 2020 Berdasarkan Tabel terdapat jumlah responden berjumlah 29 responden. Responden yang memiliki tabungan hasil dari penyetoran sampah ke Bank sampah < Rp. 50.000/bulan berjumlah 27 responden atau 93,12%. Responden dengan pendapatan sebulan dari hasil setor sampah ke Bank sampah Rp. 50.000 – Rp. 100.000 berjumlah 1 responden atau 3,44%. Responden dengan pendapatan > Rp. 100.000 berjumlah 1 responden atau 3,44%. Dengan adanya tabungan yang dipegang oleh setiap responden dapat menjadi tabungan membayar tanggungan


STRATEGI PELESTARIAN DAS CI TANDUY DESA GURANTENG 138 pajak bumi dan bangunan yang masih bermasalah. Masyarakat yang tidak memiliki tanggungan pembayaran pajak bumi dan bangunan dapat menjadi sebuah pendapatan penghasilan bagi keluarga ataupun bagi setiap individu yang menjadi nasabah Bank sampah. Proses perhitungan pembayaran pajak bumi dan bangunan (PBB) dilakukan pada setiap adanya program pembayaran pajak bumi dan bangunan oleh Pemerintah Desa, sehingga dengan adanya tabungan tersebut dapat terpangkas oleh tabungan ataupun terbayarkan sepenuhnya oleh tabungan hasil penyetoran sampah ke Bank sampah. Bagi masyarakat yang tidak memiliki tanggungan maka dapat diambil setiap bulannya kepada pengurus Bank sampah dengan menunjukkan tabungan Bank sampah yang mereka miliki. Nilai yang didapati oleh nasabah Bank sampah sangat beragam dan tidak menentu. c. Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Kawasan rumah pangan lestari (KRPL) merupakan salah satu Program Ecovillage lestari di Desa Guranteng Kecamatan Paguerageung Kabupaten Tasikmalaya. Keikutsertaan responden dalam kegiatan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) dapat dilihat pada Tabel


STRATEGI PELESTARIAN DAS CI TANDUY DESA GURANTENG 139 Tabel Keikutsertaan Responden Mengikuti Kegiatan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) No Alternatif Jawaban Jumlah Frekuensi (F) Persentase (%) 1. Ya, mengikuti 38 95 2. Tidak, mengikuti 2 5 Jumlah 40 100 Sumber: Hasil Penelitian Penulis, 2020 Berdasarkan Tabel terdapat jumlah responden berjumlah 40 responden. Responden yang mengikuti kegiatan kawasan rumah pangan lestari berjumlah 38 responden atau 95%. Responden yang tidak mengikuti kawasan rumah pangan lestari berjumlah 2 responden atau 5%. Kegiatan kawasan rumah pangan lestari merupakan kegiatan yang ditujukan kepada seluruh masyarakat di Desa Guranteng, untuk dapat memanfaatkan lahan pekarangan rumahnya dengan tanaman sayur-sayuran ataupun tanaman obat, yang dapat dipergunakan untuk keperluan sehari-hari, dengan harapan masyarakat dapat memperdayakan kawasan lahan pekarangan rumah supaya lebih produktif dan mengurangi pengeluaran harian terutama bagi ibu rumah tangga. Berikut merupakan kawasan rumah pangan lestari di Desa Guranteng dapat dilihat pada Gambar


STRATEGI PELESTARIAN DAS CI TANDUY DESA GURANTENG 140 Sumber: Dokumentasi Peneliti, 2020 Gambar Keikutsertaan Masyarakat Mengikuti Kegiatan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Diketahui pada Gambar merupakan dokumentasi rumah penduduk di Desa Guranteng yang menerapkan lahan pekarangannya dengan tanaman-tanaman produktif ataupun tanaman obat, untuk keperluan sehari-hari melalui kegiatan kawasan rumah pangan lestari. Kegiatan ini didukung oleh pemerintah Desa Guranteng, dengan adanya program kerja Pemerintah Desa kepada masyarakat untuk dapat memanfaatkan lahan pekarangan, melalui tanaman-tanaman yang mudah dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan sehari hari. Kegiatan kawasan rumah pangan lestari ini difokuskan kepada seluruh masyarakat di Desa Guranteng Kecamatan Paguerageung Kabupaten Tasikmalaya. Perbandingan keikutsertaan


STRATEGI PELESTARIAN DAS CI TANDUY DESA GURANTENG responden dalam kawasan rumah pangan lestari (KRPL) di Desa Guranteng Kecamatan Paguerageung Kabupaten Tasikmalaya dapat dilihat pada Gambar Gambar Keikutsertaan Responden dalam Kegiatan Kawasan Rumah Pangan Lestari Dalam kegiatan kawasan rumah panga pula di dalamnya kegiatan ditujukan kepada setiap masyarakat bagaimana cara penyemaian suatu bibit tanaman. Kegiatan ini sebagai upaya pemberdayaan masyarakat tentang tahapan tahapan menyemaikan suatu bibit tanaman. Dengan kegiatan ini masyarakat menjadi lebih mandiri dalam memanfaatkan lahan pekarangan, dan dapat membenih dengan mandiri tanaman baru, sehingga tanaman dipekarangan rumah menjadi lebih beragam. Kegiatan ini 95 5 STRATEGI PELESTARIAN DAS CI TANDUY DESA GURANTENG 141 responden dalam kawasan rumah pangan lestari (KRPL) di Desa Guranteng Kecamatan Paguerageung Kabupaten Tasikmalaya dapat dilihat pada Gambar Keikutsertaan Responden dalam Kegiatan Kawasan Rumah Pangan Lestari Dalam kegiatan kawasan rumah pangan lestari terdapat pula di dalamnya kegiatan ditujukan kepada setiap masyarakat cara penyemaian suatu bibit tanaman. Kegiatan ini sebagai upaya pemberdayaan masyarakat tentang tahapantahapan menyemaikan suatu bibit tanaman. masyarakat menjadi lebih mandiri dalam memanfaatkan lahan pekarangan, dan dapat membenih dengan mandiri tanaman baru, sehingga tanaman dipekarangan rumah menjadi lebih beragam. Kegiatan ini Ya, mengikuti Tidak, mengikuti


STRATEGI PELESTARIAN DAS CI TANDUY DESA GURANTENG 142 membentuk karakter masyarakat untuk dapat mandiri, dan kepedulian terhadap lingkungan dengan cara menanam tanaman dilahan pekarangan rumahnya. Berikut merupakan pemahaman masyarakat terkait cara penyemaian bibit tanaman pada Tabel Tabel Pemahaman Masyarakat Cara Penyemaian Bibit Tanaman No Alternatif Jawaban Jumlah Frekuensi (F) Persentase (%) 1. Sangat tau 26 65 2. Kurang tau 9 22,5 3. Sangat tidak tau 5 12,5 Jumlah 40 100 Sumber: Hasil Penelitian Penulis, 2020 Berdasarkan Tabel tentang pemahaman masyarakat cara penyemaian bibit tanaman terdapat 40 responden. Responden yang sangat mengetahui cara penyemaian berjumlah 26 responden atau 65%. Responden yang kurang mengetahui cara penyemaian berjumlah 9 responden atau 22,5%. Responden yang sangat tidak tau cara penyemaian bibit tanaman berjumlah 5 responden atau 12,5%. Penyemaian bibit ini dilakukan pada awalnya dengan adanya kegiatan di lahan terbuka, dan masyarakat diberikan pengarahan tentang cara-cara penyemaian.


STRATEGI PELESTARIAN DAS CI TANDUY DESA GURANTENG 143 1) Pemanfaatan Hasil Tanaman dari Kegiatan Kawasan Rumah Pangan Lestari Pemanfaatan hasil tanaman yang dilakukan oleh responden hasil dari kegiatan kawasan rumah pangan lestari (KRPL) di Desa Guranteng Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya dapat dilihat pada Tabel Tabel Hasil Pemanfaatan Tanaman dari Kegiatan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) No Alternatif Jawaban Jumlah Frekuensi (F) Persentase (%) 1. Dikonsumsi pribadi 34 85 2. Dijual 4 15 Jumlah 38 100 Sumber: Hasil Penelitian Penulis, 2020 Berdasarkan Tabel terdapat responden berjumlah 38 responden. Responden yang menggunakan hasil dari tanaman pemanfaatan pekarangan rumah untuk di konsumsi pribadi berjumlah 34 responden atau 85%. Responden yang menggunakan hasil dari pemanfaatan lahan pekarangan rumah untuk dijual berjumlah 4 responden atau 15%. Pemanfaatan lahan pekarangan dapat untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dengan cara dijual. Perbandingan pemanfaatan hasil dari tanaman


STRATEGI PELESTARIAN DAS CI TANDUY DESA GURANTENG 144 pemanfaatan lahan pekarangan rumah dapat dilihat pada Gambar Gambar Pemanfaatan Tanaman dari Kegiatan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) 2) Lamanya Responden Mengikuti Kegiatan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Lamanya responden mengikuti kegiatan kawasan rumah pangan lestari (KRPL) dapat dilihat pada Tabel Tabel Lamanya Responden Mengikuti Kegiatan Kawasan Rumah Pangan Lestari No Alternatif Jawaban Frekuensi (F) 1. Sejak awal kegiatan diadakan 26 2. Kurang dari 1 tahun 10 3. Baru tahun sekarang 2 85 15 Dikonsumsi pribadi Dijual STRATEGI PELESTARIAN DAS CI TANDUY DESA GURANTENG pemanfaatan lahan pekarangan rumah dapat dilihat pada Pemanfaatan Tanaman dari Kegiatan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Lamanya Responden Mengikuti Kegiatan Kawasan Lamanya responden mengikuti kegiatan kawasan rumah pangan lestari (KRPL) dapat dilihat pada Tabel Lamanya Responden Mengikuti Kegiatan Kawasan Rumah Pangan Lestari Jumlah Frekuensi (F) Persentase (%) 68 26 6 Dikonsumsi pribadi Dijual


Click to View FlipBook Version