64
serat kapas (1), yang akan 5.12.2.1 Proses di Mesin
Hopper Feeder
diteruskan ke mesin Hopper.
Pada peralatan ini terdapat tiga
sekatan, sehingga dapat Gumpalan serat yang berasal
digunakan untuk menempatkan dari mesin Loftex Charger jatuh
empat lembaran serat kapas pada lattice (3) dan diteruskan
bersama-sama. Biasanya ke depan. Mesin ini sama
sekatan ini diisi dengan dengan Loftex Charger yang
lembaran-lembaran serat kapas merupakan peralatan
yang berasal dari empat bal penyuapan ke mesin berikutnya.
serat.
Lattice (2) pada mesin ini 5.12.2.2 Mesin Hopper Feeder
Cleaner
digerakkan oleh peralatan
penggerak yang sederhana
dengan kecepatan yang dapat
diubah-ubah, sehingga dapat
memeriksa dengan teliti jumlah
kapas yang terdapat pada
mesin Hopper. Dengan
demikian diperoleh penyuapan
yang rata.
5.12.2 Mesin Hopper Feeder
Gambar 5.21
Skema Mesin Hopper Feeder
Cleaner
Keterangan :
1. Sisir kapas
2. Apron berpaku (spike lattice)
3. Rol pengambil
Gambar 5.20 5.12.2.3 Proses di Mesin
Skema Mesin Hopper Feeder Hopper Feeder
Cleaner
Keterangan :
1. Gumpalan kapas Mesin ini masih sama dengan
2. Pelat penahan
3. Apron/lattice mesin Loftex Charger, yaitu
merupakan peralatan
penyuapan ke mesin berikutnya.
Kapas dibawa ke atas oleh
apron berpaku (2) dan diratakan
65
oleh sisir perata (1). Jarak Dengan demikian tingkat
antara sisir perata (1) dengan
apron berpaku (2) diatur pembukaan kapas dapat diatur
sedemikian rupa sehingga
hanya gumpalan kapas yang oleh pengaturan jarak tersebut.
masih besar, akan jatuh ke
bawah oleh pukulan sisir Makin dekat penyetelan
perata (1).
Gumpalan-gumpalan kapas jaraknya, makin terbuka
yang jatuh tersebut akan
mengalami proses seperti di kapasnya, tetapi produksi per
atas berulang kali sampai
gumpalan menjadi kecil, satuan waktu makin rendah. Hal
sehingga dapat lewat melalui
jarak antara sisir perata (1) ini disebabkan karena sebagian
dengan apron berpaku (2).
Kemudian kapas dipukul oleh besar kapas akan dipukul dan
rol pengambil (3) dan jatuh pada
mesin Pre Opener Cleaner. Rol kembali jatuh. Akibat
pengambil (3) berbentuk silinder
dan dapat digunakan untuk dikembalikannya sebagian dari
mengolah serat kapas atau
serat buatan. gumpalan kapas tersebut, maka
terjadi proses pencampuran
yang lebih baik.
Untuk mendapatkan tingkat
pembukaan yang baik tanpa
mengurangi jumlah produksi,
dapat ditempuh dengan cara
mempercepat putaran lattice.
Mengenai kecepatan lattice ini
tidak ada pedoman tertentu,
yang pokok adalah jarak antara
lattice dan Rol peratanya.
5.12.2.4 Gerakan antara
Permukaan Berpaku
Gerakan-gerakan ini dijumpai
pada mesin-mesin pencabik bal
kapas (Hopper Bale Breaker),
pembuka bal kapas (Hopper
Bale Opener) dan mesin
penyuap (Hopper Feeder).
Prinsip bekerjanya mesin-mesin
tersebut pada hakekatnya
sama, hanya berbeda dalam hal
ukuran paku-paku pada lattice
dan Rol perata.
Apabila jarak Rol perata
terhadap lattice makin dekat,
maka gumpalan-gumpalan Gambar 5.22
Alur Gerakan antara Permukaan
kapas yang lewat diantaranya
Berpaku
makin kecil.
66
Pada dasarnya harus dijaga menjadi 20 x 11,25 cm = 18
supaya settingnya diusahakan 12,5
sedekat mungkin, hanya saja cm. Apabila kecepatan ujung-
perlu diperhatikan bahwa makin ujung paku antara titik Q dan S
dekat settingnya kemungkinan dibagi dengan jumlah paku rol
timbul bahaya kebakaran makin perata yang lewat di titik R
besar. Apabila kecepatan perata (jumlah pukulan paku per menit)
dan pemukul tidak sebanding akan didapat hasil :
peningkatannya, maka 9.000
gumpalan-gumpalan kapas = 9 cm/paku Rol perata
besar yang relatif belum terbuka 1.000
dapat lewat diantaranya Ini berarti bahwa untuk setiap
meskipun settingnya sudah kali paku rol perata melewati
dekat. Hal ini dapat dijalankan titik R, maka ujung-ujung paku
sebagai berikut : pada lattice antara titik Q dan S
Pada gambar 5.22 diatas bergerak sejauh 9 cm. Jadi
misalkan kecepatan permukaan setiap paku pada lattice akan
lattice berpaku dari suatu 18
pembuka kapas 6.000 cm/menit mengalami = 2 kali pukulan
dan kecepatan putaran rol 9
perata 250 rpm, sedangkan oleh paku Rol perata.
jumlah paku pada rol perata ada Tempat kedudukan pukulan
4, maka setiap menit akan ada tersebut tidak tepat pada titik R,
paku sebanyak 4 x 250 = 1.000 dimana setting antar ujung-
buah lewat titik R. Kecepatan ujung paku pada posisi paling
permukaan lattice antara titik P dekat, sehingga terjadi dua kali
dan Q ialah 6.000 cm/menit, pemukulan. Apabila kecepatan
tetapi antara titik Q dan S lattice ditingkatkan dua kali
kecepatan ujung-ujung pakunya tanpa mempercepat kecepatan
± 9.000 cm/menit karena rol perata, gumpalan-gumpalan
adanya perubahan arah paku yang besar kapas akan
yang menyebabkan jarak antar diteruskan melewatinya, sebab
ujung-ujung paku bertambah perata hanya mempunyai
besar. Kalau semula jarak antar kesempatan memukul sekali
ujung paku antara titik P dan Q saja.
sama dengan 1,25 cm, maka Usaha-usaha untuk
antara titik Q dan S menurut memperbaiki pembukaan tanpa
perhitungan, jarak tersebut mempengaruhi jumlah produksi
tidak dapat dicapai hanya
dengan mempercepat lattice.
67
Mesin Pre Opener Cleaner
Gambar 5.23
Skema Mesin Pre Opener Cleaner
Keterangan : Ketiga silinder tersebut
1. Penggerak (driver)
2. Penahan (baffles) meneruskan kapas melalui pelat
3. Silinder pemukul berpaku
4. Pelat pembersih pembersih (4) dan batang
5. Batang saringan (gridbars)
6. Peghisap (breather) saringan (5). Jarak batang
7. Saluran pneumatic
saringan dapat diatur
(pneumatic line)
8. Pelat penahan hisapan sedemikian rupa sesuai dengan
(air gap dis) kapas yang diolah.
5.12.2.5 Proses di Pre Opener Udara dikeluarkan dari celah
Cleaner
sehingga dengan demikian
Kapas yang berasal dari mesin
Blending Feeder jatuh pada sebagian besar debu, serat-
permukaan silinder pemukul
yang berpaku (3) pada bagian serat yang beterbangan,
yang pertama dari susunan tiga
silinder. Kemudian kapas dihisap, sedangkan pecahan-
diteruskan pada mesin Pre
Opener Cleaner pada ketiga pecahan biji dan kotoran serta
silinder pemukul berpaku (3).
limbah dapat ditampung di
bawah gridbars. Kemudian
kapas dikeluarkan melalui
silinder saluran pneumatis (7)
dan diteruskan ke mesin
berikutnya.
Mesin ini dapat juga digunakan
untuk mengolah serat buatan
yang biasanya dalam keadaan
yang sangat padat, tanpa
68
mengakibatkan kerusakan pada celah batang jaringan (3) dan
seratnya. bertumpuk di under cassing.
5.12.2.6 Pemisahan Kotoran
di Mesin Pre Opener
Cleaner
Gumpalan serat yang jatuh ke Gambar 5.24
rol pemukul (1) akan langsung Skema Rol Pemukul dan
mendapat pukulan sehingga
terjadi proses pembukaan serat Batang Saringan
menjadi lebih terurai karena
berat jenis kotoran (biji, batang, Keterangan :
daun, pasir/logam) lebih berat 1. Rol Pemukul (Pined beater)
dari pada berat jenis serat, 2. Batang Sarigan (Gridbars)
maka cenderung akan jatuh ke 3. Celah Batang Saringan
bawah membentur dinding-
dinding batang saringan (2)
untuk masuk melalui celah-
5.12.2.7 Gerakan Pemukul
Gambar 5.25
Skema Rol Pemukul Mesin Pre Opener Cleaner
69
Keterangan : Keterangan :
1. Pelat pemisah 1. Silinder penampung
2. Rol pemukul
3. Batang saringan (condensor)
2. Rol pemukul / pengambil
Gumpalan serat yang jatuh ke 5.12.3.1 Proses di Mesin
permukaan rol pemukul (2) A Condensor at
langsung dipukul dan terlempar Cleaner
ke rol pemukul (2) B karena ada
pelat pemisah maka gumpalan Gumpalan serat yang jatuh ke
serat kembali jatuh pada permukaan condensor (1) akan
permukaan antara rol pemukul terhisap oleh fan sehingga
(2) A dan rol pemukul (2) B. kotoran dan serat pendek akan
Dengan gambar diatas maka terhisap oleh fan akan masuk
ada 2 kali proses pembukaan di melalui celah-celah condensor
daerah x dan y. untuk ditampung pada air filter
Agar gumpalan serat dapat condensor at cleaner.
lebih terbuka ada yang Serat-serat panjang yang
menggunakan 5 buah rol menempel pada permukaan
pemukul, karena akan terjadi 4 condensor akan tergaruk oleh
kali proses pembukaan. rol pemukul/pengambil (karena
permukaan rol pemukul/
5.12.3 Mesin Condensor at pengambil terbuat dari kulit)
Cleaner untuk diteruskan ke mesin
opener cleaner.
5.12.3.2 Pemisahan Kotoran
di Mesin Condensor
at Cleaner
Gambar 5.26 Gambar 5.27
Skema Mesin Condensor at Skema Pemisah Kotoran Mesin
Cleaner Condensor at Cleaner
70
Keterangan : bawah gumpalan serat dan
1. Batang saringan serat-serat pendek karena
hisapan fan juga cenderung
(Condensor) berada pada lapisan gumpalan
2. Saluran fan penghisap serat di atas permukaan
3. Fan penghisap condensor.
Karena gerakan rol pengambil
Proses di mesin Condensor at akan membantu kotoran-
Cleaner. Gumpalan serat akan kotoran dan serat pendek
menempel pada permukaan terhisap oleh fan melalui celah-
Condensor karena hisapan fan. celah condensor dan saluran
Kotoran-kotoran berupa biji, fan untuk ditampung pada air
batang daun, pasir atau logam filter for Condensor at Cleaner.
cenderung berada di bagian
5.12.4 Mesin Opener Cleaner
Gambar 5.28
Skema Mesin Opener Cleaner
Keterangan : 5.12.4.1 Proses di Mesin
1. Gumpalan kapas Opener Cleaner
2. Penggerak
3. Penahan (baffles) Karena putaran pemukul maka
4. Pemukul (beater)
5. Batang saringan (gridbars) gumpalan kapas akan masuk ke
6. Pintu pembersih
7. Penghisap (fan) depan secara bertahap.
8. Saluran pneumatis
Kotoran-kotoran akan
berjatuhan melalui celah-celah
batang saringan. Kapas yang
keluar dari mesin ini, kemudian
71
diteruskan ke mesin Keterangan :
1. Saluran in let
Picker/Scutcher. Kotoran 2. Saluran out let
Opener 3. Condensor
5.12.4.2 Pemisahan 4. Rol pemukul
di Mesin
Cleaner 5.12.5.1 Proses di Mesin
Condensor at Picker
Gambar 5.29 Gumpalan kapas masuk melalui
Skema Rol Pemukul dan saluran in let (1) karena hisapan
fan jatuh ke permukaan
Batang Saringan condensor (3). Kotoran-kotoran
(batang, biji, daun, pasir, logam)
Keterangan : akan masuk ke lubang
1. Rol Pemukul (Pined beater) condensor untuk ditampung
2. Batang Saringan (Gridbars) pada air filter for Condensor at
3. Celah Batang Saringan Picker melalui saluran out let
(2).
5.12.5 Mesin Condensor at Sedang gumpalan kapas yang
Picker masih menempel pada
permukaan Condensor akan
digaruk/diambil oleh rol pemukul
untuk disuapkan ke mesin
berikutnya.
5.12.5.2 Pemisahan Kotoran
di Mesin Condensor
at Picker
Gambar 5.30 Gambar 5.31
Skema Mesin Condensor at Skema Pemisah Kotoran Mesin
Picker Condensor at Picker
72
Keterangan : bawah gumpalan serat dan
1. Batang saringan serat-serat pendek karena
hisapan fan juga cenderung
(Condensor) berada pada lapisan gumpalan
2. Saluran fan penghisap serat di atas permukaan
3. Fan penghisap condensor.
Karena gerakan rol pengambil
Proses di mesin Condensor at akan membantu kotoran-
Cleaner. Gumpalan serat akan kotoran dan serat pendek
menempel pada permukaan terhisap oleh fan melalui celah-
Condensor karena hisapan fan. celah condensor dan saluran
Kotoran-kotoran berupa biji, fan untuk ditampung pada air
batang daun, pasir atau logam filter for Condensor at Cleaner.
cenderung berada di bagian
5.12.6 Mesin Micro Even Feeder
Gambar 5.32
Skema Mesin Micro Even Feeder
Keterangan : 5. Pintu pengontrol isi
1. Condensor 6. Apron berpaku
2. Rol pemukul 7. Rol pengontrol
3. Gumpalan kapas 8. Kick rol
4. Rol pemukul
73
5.12.6.1 Proses di Mesin berpaku (6) dan akan diambil
Micro Even Feeder oleh rol pengambil (7) untuk
diteruskan ke mesin berikutnya.
Gumpalan serat (3) yang Sedangkan volume kapas
diambil rol pemukul (2) dari dikendalikan oleh kick rol (8)
Condensor (1) akan jatuh ke dan pintu berayun (5) yang akan
pasangan rol pemukul (4) untuk menghentikan mesin bila penuh
mendapatkan pukulan (proses dan menjalankan mesin kembali
pembukaan) yang selanjutnya secara otomatis.
akan dibawa ke atas oleh apron
5.12.7 Mesin Scutcher
Gambar 5.33
Skema Mesin Scutcher
Keterangan : 10. Rol pembersih (stripping
1. Silinder penampung rolls)
(condensor) 11. Rol penggilas (calender
2. Saluran penyuap rolls)
3. Pemukul (beater)
4. Pelat penaha (buffle rack) 12. Gulungan lap
5. Apron berpaku (spike lattice) 13. Batang penggulung (lap
6. Pembersih (stripper)
7. Saluran penyuap arbor)
8. Pemukul (beater)
9. Penghisap (fan)
74
5.12.7.1 Proses di Mesin gulungan lap seperti mesin
Scutcher Scutcher model lama.
Dibandingkan dengan mesin 5.12.7.2 Gerakan Pengaturan
Penyuapan
Scutcher model lama, maka
Penyuapan mesin scutcher ini
mesin Scutcher model baru ini biasanya dilakukan oleh mesin
penyuap yang ditempatkan
konstruksinya lebih kuat. Mesin sebelumnya.
ini dapat digunakan untuk Gambar 5.34
Pengatur Penyuapan
mengolah kapas atau serat-
Keterangan :
serat buatan dengan produksi 1. Kapas
2. Lattice penyuap
yang tinggi. 3. Rol penekan
4. Pedal penekan
Bahan yang akan diolah ditarik 5. Rol penyuap
6. Daerah pemukulan
mesin Scutcher oleh silinder
Bagian-bagian yang mengatur
penampung (1). Penghisapnya penyuapan pada scutcher
seperti terlihat pada gambar
terpisah dan motornya dapat 5.34 dan biasanya terdiri dari
lattice penyuap (2), rol penekan
digunakan untuk melayani dua (3) yang gunanya untuk
memadatkan kapas, pedal
atau lebih silinder penampung, penyuap (4) yang dapat
bergerak sesuai dengan tebal
apabila digunakan mesin tipisnya kapas yang disuapkan
dan rol penyuap (5) yang
Scutcher yang lebih dari satu menyuapkan dan menjepit
kapas yang disuapkan.
untuk pembukaan dan
pembersihan. Penyuapannya
diatur secara otomatis.
Silinder penampung bertugas
menampung kapas untuk
penyuapan dengan
menggunakan pelat penahan
yang bekerja pengatur
penyuapan kepada pre opener
beater.
Pre opener beater menyuapkan
kapas yang sudah benar-benar
terbuka pada suatu daerah
penyuapan yang dilengkapi
dengan pelat penahan yang
bekerja dengan baik.
Kapas dinaikkan ke atas
dengan perantaraan apron
berpaku (5) untuk memperoleh
hasil pencampuran yang baik.
Serat-serat yang sudah rata
sekali kemudian disuapkan ke
daerah pemukul yang terakhir.
Selanjutnya akan dihasilkan
75
Prinsip bekerjanya peralatan tebal kapas yang terjepit oleh rol
tersebut dapat diikuti pada penyuap dan pedal juga
uraian dan gambar. tertentu.
Bila kapas yang masuk antara
x Cara Bekerjanya Alat rol penyuap dan pedal
Pengatur Penyuapan mempunyai tebal yang
berlainan dengan tebal kapas
Apabila keadaan lap yang pada waktu kedudukan belt ada
dihasilkan itu normal maka belt ditengah-tengah, maka pedal
yang menghubungkan kedua yang dapat bergerak seperti
Cone drum kedudukannya timbangan itu akan bergerak
harus ada ditengah-tengah dan keatas atau kebawah.
Gambar 5.35
Pengatur Penyuapan (Feed Regulator)
Gerakan ini diteruskan melalui menekan ujung pedal (a)
kebawah sehingga ujung pedal
b, c 1 , c 2 , c 3 , d, o dan f yang lain (b) bergerak keatas
dan gerakan ini akan menarik
sehingga menyebabkan
keatas berturut-turut c 1 , c 2 , c 3 ,
terjadinya penggeseran belt
d dan dengan perantaraan
pada cone drum sehingga rol poros (e), batang (f) akan
menggeserkan belt ke kiri
penyuap akan berputar lebih
sehingga cone drum (g 2 )
lambat atau lebih cepat.
Kalau penyuapan kapas terlalu
tebal, maka kapas akan
76
berputar lebih lambat. terjadi sebaliknya apabila kapas
yang disuapkan terlalu tipis.
Perputaran dari cone drum atas
x Pergerakan Pedal dan
akan diteruskan ke rol penyuap Perpindahan Belt
(h) melalui roda-roda gigi S, T 1 , Perpisahan kedudukan atau
letak belt terjadi langsung dan
T 2 , dan T 3 , sehingga putaran sebanding dengan terbukanya
atau tertutupnya gerakan pedal.
dari rol penyuap juga menjadi
lambat.
Dengan demikian maka
penyuapan kapas oleh rol
penyuap juga menjadi lebih
lambat. Demikian pula akan
Gambar 5.36
Pergerakan Pedal dan Perpindahan Belt
Keterangan : Sebagai contoh misalkan
1. Kapas perbandingan tebal tipisnya
2. Lattice penyuap kapas yang masuk diantara rol
3. Pedal penyuap dan pedal sama
4. Roda gigi dengan t = 1, maka untuk
5. Rol penyuap lapisan kapas yang lebih tebal
6. Roda gigi dari pada lapisan kapas yang
7. Daerah pemukulan dikehendaki, harga t lebih besar
8. Cone drum atas (pasif) dari 1 dan untuk lapisan kapas
9. Belt yang lebih tipis, harga t harus
10. Cone drum bawah (aktif) kurang dari 1 (gambar). Kalau
untuk lapisan kapas yang paling
tipis harga t = 0,5 dan untuk
77
lapisan kapas yang paling tebal D
harga t = 1,5 dan panjang cone
drum masing-masing = 25 cm, Untuk harga t = 1, maka . t =
maka untuk lapisan kapas yang
dikehendaki = 1, kedudukan belt d
pada cone drum kira-kira
ditengah dan berada pada 20
diameter cone drum bawah
D = 20 cm dan pada diameter . 1 = 0,8 dan harga ini tetap
cone drum atau d = 25 cm.
Untuk setiap kedudukan belt 25
pada cone drum agar belt selalu
tegang maka (D + d) harus dan berlaku untuk harga-harga
selalu tetap. Dan setiap yang lainnya dari t = 0,5 sampai
perubahan putaran cone drum t = 1,5.
D + d = 20 + 25 = 45 cm
atas ( D ) akan berubah-ubah
d D D 0,8
berbanding terbalik dengan x t = 0,8 atau =
tebal tipisnya lapisan kapas t,
d dt
D
D+d= d xD +d
sehingga . t = tetap. Jadi
d
d
= d ( D + 1) = 45 cm
kalau harga t kecil maka harga d
D besar dan kalau harga t 45 45
d
d= =
D
1 D 1 0,8
besar maka harga kecil. dt
d 45 t
= cm
t 0,8
D = 45 – d
Dari uraian diatas, maka dapat
dicari hubungan antara tebal
kapas dengan putaran cone
drum seperti tercantum pada
tabel 5.2.
78
Tabel 5.2
Hubungan Antara Tebal Kapas dengan Putaran Cone Drum
45 t Ppm cone drum atas
t d= D = 45 – d apabila putaran cone
t 0,8 drum bawah = 1000 ppm
0,5 17,3 cm 27,7 cm 1.600 ppm
0,6 16,3 cm 25,7 cm 1.330 ppm
0,7 21,0 cm 24,0 cm 1.142 ppm
0,8 22,5 cm 22,5 cm 1.000 ppm
0,9 23,8 cm 21,2 cm 893 ppm
1,0 25,0 cm *) 20,0 cm 800 ppm
1,1 25,2 cm 18,8 cm 720 ppm
1,2 27,0 cm 18,0 cm 667 ppm
1,3 27,9 cm 17,1 cm 613 ppm
1,4 28,6 cm 16,4 cm 573 ppm
1,5 29,3 cm 15,7 cm 537 ppm
*) = Kedudukan belt ada ditengah-tengah cone drum
5.12.8.3 Proses Pembukaan Jadi harus ada optimasi antara
dan Pemukulan Serat jumlah pukulan dan kerusakan
di Mesin Scutcher serat.
Pukulan terhadap serat dapat
Untuk mendapatkan hasil dihitung berdasarkan pukulan
pembukaan dan pemisahan untuk panjang gumpalan serat
kotoran yang terdapat pada yang disuapkan, misalnya
kapas, maka jumlah pukulan panjang 1 inch.
oleh pemukul (beater) terhadap Dalam penentuan jumlah
serat sangat menentukan. pukulan beater per inch serat,
faktor-faktor yang harus
Makin banyak pukulan batang diketahui adalah :
pemukul terhadap serat, makin - kecepatan putaran dari
baik pula pembukaan dan
pemisahan serat. pemukul
Jumlah pukulan terhadap serat, - jumlah lengan pemukul
dapat mempengaruhi kerusakan - kecepatan penyuapan
serat serta limbah yang terjadi.
79
Kecepatan putaran dari penyuap dengan ujung pemukul
pemukul dapat dihitung melalui
susunan roda gigi Scutcher, bila = a.
diketahui RPM motornya.
Jumlah lengan pemukul Serat yang dipukul oleh lengan
bergantung dari jenis pemukul
(beater) yang digunakan. pemukul tidaklah seluruhnya,
Umumnya mesin Scutcher
menggunakan pemukul yang tetapi hanya bagian (f – a),
mempunyai tiga lengan
pemukul. karena setelah ujung serat yang
Kecepatan penyuapan dapat
dihitung melalui susunan roda terjepit oleh rol penyuap lepas,
gigi dimulai dari RPM motor,
akan didapat RPM dari rol maka serat akan segera
penyuap. Sedangkan kecepatan
penyuapan adalah sama terlemparkan akibat dari
dengan kecepatan permukaan
dari rol penyuapan. pukulan dari lengan pemukul.
Misalkan putaran dari pemukul Bila jumlah pukulan per inch =
per menit setelah dihitung
melalui susunan roda gigi z·n
adalah = n.
Jumlah lengan pemukul yang , maka untuk bagian serat
digunakan = z.
Kecepatan penyuapan per 1
menit = 1 inch.
Maka jumlah pukulan per inch sepanjang (f – a) inch, akan
z·n mendapat pukulan sebanyak
= z·n
1 (f – a) .
Untuk menentukan jumlah 1
pukulan per serat, selain faktor-
faktor pada pukulan per inch, Bila jumlah pukulan per serat
harus diketahui pula panjang
serat dan jarak antara titik jepit dinyatakan dengan P, maka :
rol penyuap dengan ujung
pemukul. z·n
Pada gambar 5.37 terlihat P = (f – a) ·
bahwa panjang serat = f dan
jarak antara titik jepit rol 1
P = jumlah pukulan per serat
f = panjang serat dalam
inch
a = jarak antara titik jepit rol
penyuap dengan ujung
pemukul dalam inch
z = jumlah lengan pemukul
n = putaran pemukul per
menit
1 = kecepatan penyuapan
per menit dalam inch
80
Kapas yang diolah di mesin
Scutcher mempunyai panjang
staple (f) = 1 3 inch. Jarak
8
antara titik jepit rol penyuap
dengan ujung pemukul (a) = 0,6
inch.
Kecepatan penyuapan oleh rol
penyuap per menit (1) = 60 inch.
Gambar 5.37 Putaran pemukul per menit (n)
Bagian Penyuapan Mesin
= 900.
Scutcher
Jumlah lengan pemukul (z) = 3.
Keterangan :
1. Apron penyuapan Maka jumlah pukulan per serat
2. Gumpalan kapas
3. Pedal (P) dapat dihitung sebagai
4. Rol penyuap
5. Pemukul (Beater) berikut :
6. Batang saringan (Grid Bars)
7. Silinder penampung z·n
P = (f – a) ·
(screen)
1
Contoh :
3 · 900
24 = (1,375 – a) ·
60
24 = (1,375 – a) · 45
(45 x1,375) 24
a=
45
= 1,37 inch
5.12.8.4 Pemisahan Kotoran di Mesin Scutcher
Gambar 5.38
Terpisahnya Kotoran dari Serat
81
Keterangan : K kp = gaya centrifugal yang
1. Lattice
2. Pedal pengantar kerataan K kt = diderita kapas
3. Rol penyuap gaya centrifugal yang
4. Batang saringan BD = diderita kotoran
5. Pemukul BD kp = berat jenis
6. Silinder penampung BD kt = berat jenis kapas
Seperti telah diterangkan berat jenis kotoran
dimuka bahwa kapas yang
keluar dari rol penyuap terus Pada waktu pemukul berputar,
maka akan timbul gaya
mengalami pukulan pemukul centrifugal pada pemukul
besarnya.
sehingga kapas menjadi
terbuka dan kotoran terlepas
dari kapas kemudian keluar
melalui celah-celah batang M xV 2
saringan dan kapasnya K=
terlemparkan oleh pemukul dan r
oleh adanya hisapan angin dari Gaya centrifugal yang diderita
kapas :
kipas yang ada dibawah silinder
saringan, maka kapas akan
tertampung menempel pada = M kp xV 2
r
permukaan silinder saringan. K kp
Mekanisme terjadinya
pemisahan kotoran dari kapas
kemudian jatuh melalui celah- Gaya centrifugal yang diderita
kotoran :
celah batang saringan dapat
dijelaskan sebagai berikut :
Misalkan : M kt xV 2
r
K = gaya centrifugal K kt =
r = jari-jari pemukul
M = massa, massa =
volume x berat jenis Oleh karena BD kt > BD kp ,
maka K kt > K kp
V = kecepatan keliling
pemukul
n = putaran per menit dari
pemukul Agar supaya kotoran dapat
jatuh melalui celah-celah batang
Z = jumlah lengan pemukul saringan dan kapasnya tidak
turut terbawa, maka K kt > K angin
d = diameter pemukul
> K kp .
M kp = massa kapal
Dengan demikian besarnya
M kt = massa kotoran aliran angin harus diatur lebih
82
kecil dari gaya centrifugal aa
kotoran, tetapi lebih besar dari Q 1 = b . B atau P 1 = b . B
gaya centrifugal kapas.
5.12.8.5 Tekanan Rol Apabila berat batang (x) dan
Penggilas
batang penghubung (y)
diperhitungkan dan beratnya = g
Tekanan rol penggilas pada dan letak titik beratnya ada
kapas terjadi oleh adanya pada jarak c dari titik putar F
pemberat V, batang (x), batang dan tegangan pada batang
penghubung y dan berat dari penghubung sekarang Q 2 =
rol-rol penggilas itu sendiri tekanan P 2 , maka dalam
keadaan seimbang, jumlah
seperti terlihat pada gambar.
Besarnya tekanan rol penggilas momen pada titik F juga sama
pada kapas dapat dihitung dengan nol.
sebagai berikut : Apabila berat g . c = Q2 . b
batang (x), berat batang g . c = Q2 . b
penghubung (y) dan berat rol-rol cc
Q 2 = b . g atau P 2 = b . g
penggilas diabaikan, berat
pemberat = B, jarak antara titik
putar F dengan pemberat B Tegangan-tegangan yang
adalah a, jarak antara titik putar terdapat pada batang-batang
e dengan titik purar F adalah b penghubung ini sama dengan
dan tegangan pada batang tekanan yang diberikan pada rol
penghubung Q 1 = tekanan P 1 , penggilas I.
maka dalam keadaan
seimbang, jumlah momen yang Q1 + Q2 = P1 + P2
terdapat pada titik putar F = 0. ac
B . a - Q1 . b = 0 Q=P= .B+ .g
B . a = Q1 . b
bb
a.B c.g
P=
b
83
Gambar 5.39
Tekanan Rol Penggilas pada Kapas
Kalau jumlah tegangan pada Jadi tekanan pada calender rol I
batang-batang penghubung adalah :
besarnya Q = Q 1 + Q 2 dan
tekanan pada rol penggilas a.B c.g
besarnya P = P 1 + P 2 , maka :
2P=2.
ac
b
P = . B + . g atau
Kita ingat bahwa rol penggilas
bd itu mempunyai berat juga,
a.B c.g misalkan :
- berat rol penggilas I = W 1
P= - berat rol penggilas II = W 2
- berat rol penggilas III = W 3
b
W1 + W2 + W3 = W
Sistem pemberat ini diberikan
disebelah kiri kanan mesin,
sehingga tekanan P terdapat
disebelah kiri kanan rol
penggilas I.
84
Maka jumlah tekanan yang roda-roda gigi, batang
diberikan pada kapas yang pengulung lap dan penahan lap.
melalui antara rol penggilas III Besarnya tekanan batang
dan rol penggilas IV adalah penggulung pada kapas dapat
sebesar. diperhitungkan sebagai berikut :
T = 2P+W Apabila berat pemberat = B,
berat batang m diabaikan, jarak
a.B c.g antara titik putar T ke pemberat
T = W+2. = X, diameter puli S 1 , jumlah
gigi-gigi perantara adalah b, a
b
dan S 2 , Coefisien gesekan
5.12.8.6 Tekanan Batang
Penggulung Lap antara penahan m dan puli S 1 =
u, maka jumlah momen pada
Tekanan pada kapas disini titik putar T adalah sama
dilakukan oleh pemberat B, dengan nol.
batang 1, penahan m, puli S 1 ,
Gambar 5.40
Tekanan Batang Penggulung Lap
85
B.X=Q.Y = L, maka dengan demikian
jumlah tekanan batang
X penggulung lap pada kapas (F)
= 2 (P + R) + L.
Q = .B Tekanan pada kapas seberat F
ini dilakukan sepanjang batang
Y penggulung lap, sehingga
tekanan kapas/cm = F/panjang
Kalau G adalah tenaga yang batang penggulung lap dalam
cm.
timbul karena adanya
perputaran puli S 1 dan penahan
m, K 1 adalah usaha yang timbul
karena adanya gaya Q dan K 2 Contoh :
adalah usaha yang disebabkan
gaya P pada S 2 maka :
Bila diketahui berat batang
G=u.Q penggulung = 20 kg.
G . S1 = K1 . b Berat sebuah penahan lap
G .S1 = 15 kg.
b
K1 = atau Berat pemberat B = 15 kg.
Coefisien gesekan u = 0,25.
K1 = u .Q.S1 Roda gigi a = 120 gigi dan
b
b = 40 gigi.
K1 . a = K2 . S2 diameter brake pulley S1
= 45 cm dan
a
K 2 = K 1 S 2 atau diameter S 2 = 9 cm
Jarak titik putar T ke pemberat
a S1
K2 =u. b . S2 .Q B = 54 cm
Jarak titik putar T ke titik
gesekan Q = 6 cm
Atau P = u . a . S1 . B Maka :
b S2
P = u . a . x . S1 . B
Kalau berat penahan lap = R, b y S2
maka tekanan pada salah satu
ujung dari batang penggulung = = 0,25 . 120 . 54 . 45 . 15
P + R. Karena tekanan pada 40 6 9
batang penggulung terdapat
pada kedua belah ujungnya, = 506,25 kg
maka jumlah tekanannya
menjadi 2(P + R). Kalau berat F = 2(P + R) + L
batang penggulung lap itu = 2 . (506,25 + 15) + 20
sendiri juga perlu = 1062,5 kg
diperhitungkan dan misalnya
Bila panjang batang penggulung
= 90 cm, maka tekanan batang
86
penggulung per cm kapas tekanan per inch kapas
1062,5 = 10,7 . 2,54 = 27,2 kg.
= = 11,8 kg atau Tekanan batang penggulung lap
90 pada rol penggulung lap.
tekanan per inch kapas = 11,8 x Semenjak lap itu digulung pada
2,54 = 29,97 kg. Gesekan- batang penggulung dan ditahan
gesekan yang terdapat antara oleh dua penahan lap, maka
roda-roda gigi dan sebagainya tekanan besi penggulung F
adalah merupakan tenaga akan terbagi dua, dengan
penahan, yang berarti tekanan yang sama besar pada
menambah tekanan P. Misalkan tiap-tiap rol penggulung lap.
efisiensi kerja dari hubungan Apabila tekanan batang
roda-roda gigi dan puli ini penggulung F tetap, maka
= 90%, maka besarnya tekanan pada rol penggulung
F=2 90 . 506,25 +15) + 20 akan berubah-ubah sebanding
100 dengan membesarnya gulungan
= 961,25 kg. lap.
Tekanan per cm kapas Pada gambar 5.41a
= 961,25 = 10,7 kg atau menunjukkan gulungan lap
90
masih kecil dan pada gambar
5.41b menunjukkan gulungan
lapnya yang sudah besar.
Gambar 5.41
Tekanan Batang Penggulung Pada Rol Penggulung Lap
F = tekanan dari batang F 1 ; F 2 = tekanan pada rol
f1 ; f2 penggulung penggulung lap pada
waktu gulungan lap
= tekanan pada rol besar
penggulung lap pada
waktu gulungan lap
kecil
87
F untuk kedua-duanya adalah 5.12.9.1 Penimbangan Berat
Lap
sama. Gulungan lap makin
Pengetesan berat tiap gulung
besar berarti bahwa sudut E lap, dilakukan dengan
menimbang lap-lap yang
makin kecil atau sudut D makin dihasilkan dan bila ternyata
menyimpang dari standard, lap
besar. dikembalikan kepada Feeder.
Tes ini dilakukan pada setiap
Pada gambar 5.41a, tekanan F hasil doffing ditimbang dan
dicatat dalam tabel.
juga terbagi dua sama besar Biasanya setiap gulungna lap
diberi toleransi ± 150 gram
yaitu f 1 dan f 2 , dan pada untuk batas atas dan batas
gambar 5.30b tekanan F juga bawah.
terbagi dua sama besar yaitu 5.12.9.2 Pengujian Nomor Lap
F1 ; F2 .
Sin 1D = F : f1
2 2
F
f 1 = 2.sin 1 D
2
Dari gambar 5.41 terlihat bahwa Pengetesan ini dilakukan pada
makin besar gulungan lap,
setiap gulungan untuk dicari
sudut D makin besar pula.
Kalau D makin besar, berarti Nomornya dari hasil
harga sin 1 D makin besar
perbandingan panjang
2
pemberat.
pula sehingga harga f 1 makin
kecil. Dengan demikian dapat Biasanya panjang gulungan lap
ditarik kesimpulan, bahwa
makin besar gulungan lap makin untuk setiap kali doffing telah
kecil tekanan pada rol
penggulung lapnya, begitu juga ditetapkan panjangnya.
keadaan sebaliknya.
5.12.9.3 Pengujian Kerataan
5.12.9 Pengujian Mutu Hasil Lap
Gulungan lap hasil mesin Pengetesan ini dilakukan untuk
Blowing perlu diuji mutunya mengetahui kerataan lap
yang terdiri dari uji : Nomor, caranya dengan memotong-
Kerataan dan % Limbah. motong 1 gulung lap menjadi
potongan-potongan 1 yard dan
menimbangnya. Dari angka-
angka berat per yard dapat
diketahui rata atau tidaknya lap
yang dihasilkan.
Tes ini dilakukan 1 lap setiap
hari.
88
5.12.9.4 Pengujian Persen roda gigi ke bagian-bagian
Limbah mesin yang lain.
Pergerakan-pergerakan yang
Pengetesan ini untuk ada hubungannya dengan
mengontrol besarnya limbah perhitungan-perhitungan pada
yang terjadi pada mesin mesin Scutcher antara lain
Blowing. adalah :
Tes ini dilakukan pada setiap - Pergerakan rol penyuap
ada pergantian bahan-bahan. - Pergerakan rol penggulung
5.12.10 Perhitungan lap (lap-roll)
Regangan - Pergerakan rol penggilas
(calender-roll)
5.12.10.1 Susunan Roda Gigi Mesin Scutcher tidak semuanya
Mesin Scutcher
mempunyai satu sumber
gerakan yang menggerakkan
Pada susunan mesin Blowing, ketiga pergerakan diatas.
perhitungan-perhitungan yang
dilakukan terutama pada mesin Ada pula yang mempunyai dua
Scutcher karena mesin ini
menghasilkan lap yang sumber gerakan.
merupakan akhir dari susunan
mesin Blowing. Sumber gerakan yang pertama
menggerakkan rol-rol penggilas
dan rol-rol lap, sedang sumber
gerakan yang kedua
menggerakkan rol penyuap
x Gerakan-gerakan yang berikut lattice penyuapnya.
terdapat pada Mesin
Scutcher
x Pergerakan Rol Renyuap
Sebagai contoh diambil mesin Gerakan dimulai dari motor
Scutcher type Sacco Lowell yang mempunyai puli sebagai
seperti terlihat pada gambar sumber gerakan.
5.42. Susunan Roda Gigi Puli A dihubungan dengan puli
(Gambar 5.42) gerakannya B dengan perantaraan belt.
berasal dari motor listrik yang Satu poros dengan puli B
mempunyai kekuatan ± 7 PK terdapat puli C yang
dengan putaran antara menggerakkan puli D dengan
1200 – 1400 putaran per menit. perantaraan V – blet. Pada
Gerakan ini diteruskan dengan
perantaraan puli-puli dan roda- poros D terdapat cone-drum C B
sebagai pemutar dan cone-
drum ini.
89
Gambar 5.42
Susunan Roda Gigi Mesin Scutcher dengan Satu Sumber Gerakan
90
Keterangan : = Ø 5 inch Secara singkat gerakan rol
puli A = Ø 15 inch penyuap terjadi sebagai
puli B = Ø 6 inch berikut :
puli C = Ø 8 inch
puli D = Ø 10 inch Puli A (motor); Puli B; Puli C;
puli E = Ø 24 inch Puli D; Cone-drum C B . Cone-
puli F = 78 inch drum C A . Roda gigi cacing R C ;
= 20 inch
Roda gigi R 1 = 55 inch Roda gigi cacing R 1 ; Roda gigi
Roda gigi R 2 R 2 ; Roda gigi R 3 ; dan akhirnya
Roda gigi R 3 = 14 inch rol penyuap berputar.
= 88 inch
Roda gigi R 4 x Pergerakan Rol
Roda gigi R 5 = 33 inch Penggulung Lap (Lap Roll)
Roda gigi R 6 = 31 inch Puli motor A menggerakkan
puli B.
Roda gigi R 7 = 47 inch Poros puli B merupakan poros
beater dari mesin Scutcher.
Roda gigi R 8 = 19 inch Pada bagian lain dari poros ini
terdapat puli E yang
Roda gigi R 9 = 20 inch berhubungan dengan puli F
dengan perantaraan belt.
Roda gigi R 10 = 91 inch Puli F terdiri dari kopling yang
= 16 inch dapat memisahkan gerakan
Roda gigi R 11 = 14 inch antara keduanya.
Roda gigi R 12 Apabila kopling tidak bekerja
Roda gigi R 13 = 29 inch maka puli F berputar tanpa
= 9 inch memutarkan porosnya.
Roda gigi R 14 Sebaliknya, bila kopling bekerja,
Roda gigi R 15 = 68 inch maka poros puli ikut berputar.
Pada poros F terdapat roda gigi
Roda gigi R 16 = 180 inch R 4 yang berhubungan dengan
roda gigi R 5 . Satu poros
Roda gigi R 17
dengan R 5 , terdapat roda gigi
dihubungkan dengan cone-drum
R 6 yang berhubungan dengan
C A yang diputarkan dengan
perantaraan cone belt. Cone roda gigi R 8 dengan
belt ini dapat bergeser. perantaraan roda gigi perantara
Satu poros dengan cone-drum R7 .
C A terdapat roda gigi R 2 yang
berhubungan dengan roda gigi
R 3 . Pada roda gigi R 3 dipasang
pula rol penyuap.
91
Seporos degan R 8 terdapat rol dengan roda gigi R 14 dengan
penggulung lap. perantaraan roda gigi R 13 .
Secara singkat, pergerakan rol Seporos dengan roda gigi R 14
penggulung lap terjadi sebagai terdapat roda gigi R 16 yang
berikut : berhubungan dengan roda gigi
R 17 . Satu poros dengan R 17
Puli A (motor); Puli B; Puli E; terdapat screen (silinder
Puli F; Roda gigi R 4 ; Roda gigi saringan) yang berhubungan
R 5 ; Roda gigi R 6 ; Roda gigi dengan screen yang lain
dengan perantaraan roda gigi.
R 7 ; Roda gigi R 8 ; dan akhirnya Secara singkat pergerakan rol-
lap roll. rol penggilas dapat diikuti
sebagai berikut :
x Pergerakan Rol Penggilas
(Calender-Roll) Puli motor A. Puli B; Puli E; Puli
F; Roda gigi R 4 ; Roda gigi R 5 ;
Puli motor A berhubungan
Roda gigi R 10 ; Roda gigi R 11 ;
dengan puli B.
Rol penggilas; Roda gigi R 12 ;
Seporos dengan puli B terdapat Roda gigi R 13 ; Roda gigi R 14 ;
puli E yang berhubungan Roda gigi R 16 ; Roda gigi R 17 ;
dan akhirnya silinder saringan
dengan puli F yang dilengkapi (screen).
kopling pada porosnya. 5.12.10.2 Sistem Hidrolik pada
mesin Blowing
Pada poros puli F terdapat roda
Sistem hidrolik pada mesin
gigi R 4 yang berhubungan Blowing digunakan pada unit
mesin Scutcher, yaitu pada
dengan roda gigi R 5 . Satu pengaturan tekanan terhadap
lap oleh calender roll maupun
poros dengan R 5 terdapat roda pengaturan tekanan terhadap
lap arbour untuk mengatur
gigi R 10 yang berhubungan kekerasan gulungan lap. Kerja
kopling pada mesin ini juga
dengan roda gigi R 11 . diatur dengan menggunakan
tekanan udara.
Pada poros R 11 terdapat rol
penggilas yang saling
berhubungan dengan rol
penggilas lainnya dengan
perantaraan roda-roda gigi.
Dari rol penggilas, dapat pula
diikuti pergerakan screen
(silinder saringan).
Salah satu poros rol penggilas
pada bagian lain terdapat roda
gigi R 12 yang berhubungan
92
5.12.10.3 Perhitungan Atau berdasarkan nomor bahan
Regangan yang keluar dan nomor bahan
yang masuk.
Regangan dapat dihitung Regangan dengan cara ini
disebut Regangan Nyata (RN)
berdasarkan gambar susunan atau Actual Draft (AD).
roda gigi mesin Scutcher. x Tetapan Regangan (TR)
atau Draft Constant (DC)
Dengan membandingkan antara
Susunan roda-roda gigi pada
kecepatan keliling rol mesin Scutcher, umumnya tidak
berubah, baik letak maupun
pengeluaran dan kecepatan jumlah giginya. Hanya beberapa
roda gigi yang dapat diganti-
keliling rol pemasukan, didapat ganti. Untuk regangan, ada satu
roda gigi pengganti, sehingga
suatu angka yang disebut dapat mengubah besarnya
Regangan Mekanik.
Regangan Mekanik. (RM) atau Apabila roda gigi pengganti
Regangan ini dimisalkan sama
Mechanical Draft (MD). dengan satu, maka akan
didapatkan suatu angka yang
Pada mesin Scutcher, yang disebut Tetapan Regangan (TR)
atau Draft Constant (DC).
dimaksud dengan rol Menurut susunan roda gigi
(gambar 5.31) maka Regangan
pengeluaran disini adalah rol Mekanik dapat dihitung sebagai
berikut :
penggulung lap (lap-roll),
sedang yang dimaksud dengan
rol pemasukan ialah rol
penyuap (feed-roll). Regangan
dapat pula dihitung berdasarkan
perbandingan berat bahan yang
masuk per satuan panjang
tertentu dengan berat bahan
yang keluar per satuan waktu
yang sama.
Dalam hal ini satuan berat
maupun satuan panjang bahan
yang keluar dan bahan yang
masuk harus sama.
kecepatan permukaan rol penggulung lap
RM =
kecepatan permukaan rol penyuap
Kecepatan permukaan rol Dimisalkan bahwa rol penyuap
berputar satu kali, maka
penggulung lap = RPM lap-roll x kecepatan permukaan rol
S x diameter rol penggulung penyuap = 1 x S x diameter rol
lap. penyuap.
Melalui gambar susunan roda
Kecepatan permukaan rol gigi di atas dapat dihitung
putaran rol penggulung lap, bila
penyuap = RPM rol penyuap x
S x diameter rol penyuap.
93
rol penyuap berputar satu putaran yaitu :
1x R3 x R1 x Ca D E x R4 x R6 x R7
xx
R2 RC Cb C F R5 R7 R8
Maka :
1 x R3 x R1 x Ca x D x E x R4 x R6 x S diameter rol
R2 RC Cb C F R5 R8
penggulung lap
RM =
1 x S x diameter rol penyuap
Dengan memasukkan harga pada gambar 5.42 didapat :
RM = 55 x 78 x 1 x 8 x 10 x 14 x 33 x S x 9 = 266,22
RPR 3 1 6 24 88 47
1xS x3 RPR
Bila dimisalkan besarnya RPR = sehingga angkanya disebut
1, maka : Tetapan Regangan (TR).
Jadi TR = 266,22.
RM = 266,22 = 266,22 Angka
1
RM dengan RPR = 1 tersebut,
Regangan Mekanik (RM) atau Mechanical Draft (MD)
kecepatan permukaan rol penggulung lap
RM =
kecepatan permukaan rol penyuap
Kalau rol penggulung lap berputar satu kali, maka rol penyuap akan
berputar :
47 88 24 6 1 3 · R2 · Putaran
=1· · · · · ·
33 14 10 8 1 78 55
Dengan demikian maka :
94
RM =
1 . S . diameter rol penggulung lap
1 47 88 24 6 1 3 R2 S diameter rol penyuap
33 14 10 8 1 78 55
1 33 14 10 8 1 78 55 S 9
RM =
1 47 88 24 6 1 3 R2 S 3
Kalau besarnya Regangan Pengganti Regangan (RPR)
Mekanik (RM) akan diubah atau Draft Change Wheel
karena ada perubahan nomor (DCW).
benang yang akan dibuat,
biasanya roda gigi yang diubah Jadi kalau Roda Gigi R 2 diganti
dengan RPR, maka :
adalah roda gigi R 2 yaitu yang
biasanya disebut Roda Gigi
1 33 14 10 8 1 78 55 S 9
RM =
1 47 88 24 6 1 3 RPR S 3
1 33 14 10 8 1 78 55 S 9
=
RPR 47 88 24 6 1 3 S 3
= 1 . 266,22
RPR
266,22
= · Angka 266,22 merupakan Tetapan Regangan (TR)
RPR
RM = TR atau MD = DC RM = TR = 266,22 = 13,331
RPR DCW RPR 20
Persamaan di atas dapat pula Kalau RPR = 25, maka
ditulis sebagai berikut :
besarnya :
TR DC TR 266,22
RPR = atau DCW = RM = = = 10,50
RM MD RPR 25
Kalau RPR = 20, maka Berdasarkan uraian di atas,
besarnya : terlihat bahwa RPR sebagai
95
penyebut sehingga kalau RPR yang diolah dan besarnya
diperkecil, maka Regangan
Mekanik menjadi besar dan berkisar antara 2 – 5%.
sebaliknya bila RPR diperbesar,
maka Regangan Mekanik akan Dengan adanya limbah
menjadi kecil.
tersebut, maka berat lap yang
dihasilkan akan lebih kecil dari
pada berat lap yang didapat dari
perhitungan berdasarkan
susunan roda gigi.
x Regangan Nyata (RN) atau Misalkan limbah yang terjadi
Actual Draft (AD) selama proses pembentukan
lap adalah sebesar 4%, maka :
Seperti telah diketahui bahwa
tujuan pengerjaan kapas pada Regangan Nyata (RN)
mesin Scutcher tidak hanya
untuk membuat lap saja, tetapi = 100 · RM
juga pembersihan yaitu (100 4)
pemisahan kotoran-kotoran dari
kapas. Regangan Nyata dapat pula
Pada pemisahan kotoran,
terdapat pula kapas-kapas yang dihitung berdasarkan
terbuang dan merupakan limbah
(waste). perbandingan antara berat
Banyaknya limbah yang terjadi
bergantung dari grade kapas bahan yang disuapkan dengan
berat bahan yang dihasilkan
dalam satuan panjang yang
sama.
Jadi Regangan Nyata dapat
dihitung sebagai berikut :
Berat bahan masuk per satuan panjang
RN =
Berat bahan keluar per satuan panjang
Satuan berat dan panjang untuk Bila limbah yang terjadi selama
bahan masuk maupun bahan
keluar harus sama. proses pada mesin-mesin
Kalau berat kapas yang
disuapkan pada mesin Scutcher Blowing adalah sebesar 4%,
= 97,50 Oz/yard sedangkan
berat lap yang dihasilkan adalah maka :
14 Oz/yard, maka :
RM = (100 4) x RN
100
RN = 97,50 Oz / yard = 6,96 96
= x 6,96
100
14 = 6,68
96
5.12.11 Perhitungan Kalau Efisiensi mesin = 85%,
Produksi maka produksi mesin per jam :
Produksi lap pada mesin 9
Scutcher, umumnya dinyatakan
dalam satuan berat per satuan = 0,85 · 12,4 · 3,14 · · 60
waktu.
36
5.12.11.1 Produksi Teoritis
yds
Produksi teoritis dapat dihitung
berdasarkan susunan roda gigi = 0,85 · 12,4 · 3,14 · 9 · 60 ·
mesin Scutcher. 36
Bila mesin Scutcher mempunyai
susunan roda gigi seperti 14 oz
terlihat pada gambar 5.31, di
mana : 9
- RPM Motor = 800
- Berat lap = 14 Oz/yard = 0,85 · 12,4 · 3,14 · · 60 ·
Maka untuk menghitung 36
produksi teoritis mesin Scutcher 14 lbs
dapat dilakukan sebagai 16
berikut :
= 434,4 lbs
RPM rol penggulung lap = = 434,4 x 0,4536 kg
= 197,04 kg
RPM Motor · A · E · R4 · R6
B F R5 R7 5.12.11.2 Produksi Nyata
5 10 14 33 Hasil produksi mesin Scutcher
= 800 · · · · adalah berupa lap.
15 24 88 47 Biasanya tiap gulungan lap
= 12,4 mempunyai panjang tertentu.
Produksi mesin per menit : Setelah gulungan lap mencapai
= RPM lap rol · S · diameter panjang tertentu, kemudian lap
rol penggulung lap tersebut diambil dengan cara
= 12,4 · 3,14 · 9 inch
tertentu (doffing).
= 12,4 · 3,14 · 9 · 1 yds
36 Umumnya setiap kali
Produksi mesin per jam : menyelesaikan satu gulung lap
memerlukan waktu ± 5 menit,
tergantung dari standar dari lap
yang digunakan.
Untuk menghitung produksi
nyata rata-rata per jam dari
mesin Scutcher, diambil data
hasil produksi nyata selama
periode waktu tertentu, misalnya
dalam satu minggu. Kemudian
dihitung jumlah jam jalan efektif
dari mesin tersebut.
Jumlah jam jalan efektif dapat
diperoleh dari jumlah jam kerja
97
per minggu dikurangi jumlah Menurut pengamatan bahwa
mesin berhenti untuk keperluan-
jam berhenti dari mesin itu. keperluan seperti tersebut di
atas = 48 jam.
Jumlah jam berhenti didapat Menurut data hasil pencatatan
jumlah dan penimbangan lap
dari jam yang diperlukan antara ternyata dalam satu minggu
tercatat = 18.090 kg.
lain untuk revisi mesin, Perhitungan produksi nyata
dapat dilakukan sebagai
perawatan, gangguan- berikut :
gangguan serta waktu yang
diperlukan untuk pembentukan
gulungan lap yang baru.
Misalkan dalam satu minggu,
menurut jadwal kerja, mesin
berjalan dalam waktu 156 jam.
Menurut jadwal waktu,jumlah jam kerja selama seminggu = 156 jam
Jumlah jam mesin berhenti = 48 jam
Jumlah jam mesin jalan efektif = 108 jam
Produksi nyata yang dicapai = 197,04 kg. Sedangkan
selama satu minggu produksi nyata rata-rata per jam
= 18.090 kg = 167,5 kg.
Produksi nyata rata-rata per jam
Maka efisiensi mesin Blowing
18.090
167,5
= = 167,5 kg
= x 100% = 85%
108
197,04
5.12.11.3 Efisiensi
5.12.11.4 Pemeliharaan mesin
Perhitungan efisiensi mesin Blowing
Blowing dapat dilakukan dengan Pemeliharaan pada mesin
membandingkan produksi nyata Blowing, meliputi :
dan produksi teoritis yang 1. Pembersihan dan peluma-
dinyatakan dalam persen. Pada san feed roll setiap 1 bulan
perhitungan produksi teoritis, 2. Pembersihan dan peluma-
mesin dianggap berjalan terus, san calender roll setiap 6
sedangkan dalam kenyataannya bulan.
mesin seringkali mendapat 3. Pelumasan bearing cone
gangguan-gangguan dan drum dan silinder setiap 6
sebagainya. Sehingga akan ada bulan.
perbedaan antara produksi 4. Pelumasan piano regulator
nyata dan produksi teoritis setiap 1 bulan.
menurut perhitungan. 5. Pembersihan dan
Berdasarkan uraian-uraian di pelumasan conveyor setiap
atas, produksi teoritis per jam 3 bulan.
98
6. Pembersihan dan dibersihkan lebih lanjut pada
pelumasan bearing setiap 3 mesin Carding. Dengan
bulan. demikian tujuan penggunaan
7. Pelumasan pada gear end mesin Carding antara lain :
setiap 1 tahun - Membuka gumpalan-
8. Pembersihan ruang fan dan gumpalan kapas lebih lanjut
retrum duct setiap 1 hari. sehingga serat-seratnya
9. Setting gride bars dan terurai satu sama dengan
silinder setiap 3 bulan. lainnya.
10. Setting botom latice dan - Membersihkan kotoran-
spike setiap 6 bulan. kotoran yang masih terdapat
didalam gumpalan kapas
5.13 Proses di Mesin Carding sebersih mungkin.
- Memisahkan serat-serat
Mesin Carding adalah mesin yang sangat pendek dari
yang mengubah bentuk lap
menjadi sliver. Mesin Carding serat-serat panjang.
yang biasa digunakan untuk
mengolah kapas disebut - Membentuk serat-serat
Revolving Flatt Carding.
Lap hasil mesin Blowing masih menjadi bentuk sliver
berupa gumpalan-gumpalan
kapas yang masih mengandung dengan arah serat ke sumbu
serat-serat pendek dan kotoran.
Gumpalan-gumpalan kapas sliver.
tersebut masih perlu dibuka dan
Untuk mencapai tujuan tersebut
di atas, maka gumpalan-
gumpalan kapas yang berupa
lap harus dikerjakan pada mesin
Carding.
99
Gambar 5.43
Mesin Carding
100
Keterangan : terdapat di bawah rol
1. Gulungan lap
2. Lap rol pengambil. Kapas yang terbawa
3. Pelat penyuap
4. Rol penyuap oleh rol pengambil, kemudian
5. Rol pengambil (Taker-in /
dibawa ke depan sampai
Licker-in)
6. Pelat belakang bertemu dengan permukaan
7. Silinder
8. Flat silinder yang bergerak lebih
9. Sisir flat
10. Pelat depan cepat. Karena arah jarum-jarum
11. Doffer
12. Sisir Doffer pada permukaan silinder searah
13. Terompet
14. Rol penggilas dengan jarum-jarum dari rol
15. Sliver
16. Terompet pengambil yang bergerak lebih
17. Rol penggilas
18. Coiler lambat, maka serat-serat yang
19. Can
20. Landasan berputar berada di permukaan rol
21. Tutup bawah
22. Saringan kotoran pengambil akan dipindahkan ke
23. Pisau pembersih
permukaan silinder dan terus
dibawa ke atas. Kecepatan
silinder jauh lebih besar
daripada kecepatan flat dan
kedudukannya saling
berhadapan. Hal ini
mengakibatkan lapisan kapas
yang terdapat di antara kedua
permukaan tersebut akan
tergaruk dan terurai. Serat-serat
pendek beserta kotoran-
kotorannya akan menempel
pada jarum-jarum flat. Oleh sisir
x Proses Bekerjanya Mesin flat, lapisan kapas digaruk
hingga lepas dari jarum-jarum
Gulungan lap diletakkan di atas flat. Serat kapas yang
lap rol. Melalui pelat penyuap, menempel pada jarum-jarum
lap tersebut disuapkan ke rol pada permukaan silinder terus
penyuap. Karena perputaran rol dibawa ke bawah sampai titik
penyuap, maka lapisan kapas singgung dengan permukaan
bergerak ke depan. Lapisan doffer. Karena kecepatan doffer
kapas yang terjepit oleh rol lebih kecil dari kecepatan
penyuap, dipukul oleh rol silinder, maka lapisan kapas
pengambil. akan menumpuk pada
Karena pukulan ini, maka permukaan doffer, sehingga
gumpalan-gumpalan kapas merupakan lapisan kapas yang
menjadi terbuka dan kotoran- cukup tebal. Lapisan ini oleh
kotorannya terpisah oleh doffer kemudian dibawa ke arah
adanya dua pisau pembersih. sisir doffer yang mempunyai
Kotoran-kotoran ini akan melalui gerakan berayun ke atas dan ke
sela-sela batang saringan yang bawah.
101
Sisir doffer mengelupas lapisan Agar putaran gulungan lap
serat kapas yang sangat tipis dapat diatur dan tidak miring
yang disebut web. Web yang atau slip, maka di kanan kiri lap
menggantung bebas kemudian rol dipasang tiang (lap stand)
dengan tangan dimasukkan ke yang memiliki celah-celah
terompet. Dari terompet masuk dimana lap roll ditempatkan.
ke rol penggilas dan keluar Bagian atas dari tiang ini
dengan bentuk yang disebut mempunyai lekukan yang
sliver. Sliver tersebut dengan dipakai untuk meletakkan
tangan dimasukkan ke cadangan gulungan lap.
terompet, kemudian masuk ke
rol penggilas, ke coiler dan
ditumpuk di dalam can.
Selain coiler yang berputar, can
juga berputar di atas landasan
can yang berputar pula,
sehingga sliver yang masuk ke
dalam can dapat tersusun dan
tertumpuk dengan rapih.
5.13.1 Bagian Penyuapan Gambar 5.44
Gulungan Lap
Bagian penyuapan bertujuan
Gambar 5.45
untuk : Lap Roll
- Membuka gulungan lap
- Menyuapkan lap
- Melakukan pembukaan
pendahuluan terhadap
lapisan kapas
- Menipiskan lapisan kapas
supaya mudah diuraikan
- Memisahkan kotoran dari
serat
- Memindahkan kapas secara
merata ke permukaan
silinder
Bagian penyuapan lapisan Gambar 5.46
kapas ini terdiri dari sebuah lap Lap Stand
rol yang permukaannya beralur,
dengan diameter kurang lebih 6
inch dan panjangnya selebar
mesin carding.
102
5.13.1.2 Rol Penyuap (Feed
Roller)
Rol penyuap dibuat dari besi
dengan diameter antara 2¼ - 3
inch, serta mempunyai
permukaan yang teratur.
Panjang rol penyuap ini sama
dengan lebar dari pelat
penyuapnya dan dimaksudkan
untuk memegang sementara
Gambar 5.47 serat yang disuapkannya.
Lap Cadangan
Bentuk alur pada
permukaannya relatif lebih
5.13.1.1 Pelat Penyuap dalam dan lebih tajam daripada
rol penyuap lapisan kapas,
Pelat penyuap ini berfungsi sehingga dapat menjepit /
sebagai penghubung antara lap memegang serat dengan
rol dengan rol penyuap yang kencang. Rol penyuap ini
ada didepan. terletak diatas ujung depan dari
Pelat ini mempunyai permukaan pelat penyuap yang
atas yang rata serta licin dan melengkung keatas, dengan
dibuat dari besi tuang yang jarak antaranya yang makin
ujung depannya melengkung merapat dibagian depannya.
sedikit keatas sesuai dengan Dengan adanya pembebanan
ukuran dari rol penyuapnya, yang cukup, maka serat yang
serta mempunyai hidung yang melaluinya seakan-akan
disesuaikan dengan rol dipegang / dijepit oleh rol dan
pengambilnya. pelat penyuapnya. Sistem
Bentuk hidung pelat penyuap ini pembebanannya dapat
macam-macam tergantung menggunakan per atau bandul,
kepada serat yang akan namun sistem bandul lebih
dikerjakannya, namun pada lazim digunakan, sebab tidak
umumnya mempunyai bentuk akan berubah-ubah tekanannya,
seperti pada gambar 5.48. tidak seperti yang
menggunakan per, dimana daya
pegas dari per lama kelamaan
makin kurang.
Fungsi dari pelat dan rol
penyuap ini ialah untuk
menyuapkan lapisan kapas
kedepan dengan kecepatan
Gambar 5.48 tetap serta menjepitkannya
Pelat Penyuap
103
selagi rol pengambil (taker-in) digeser mendekati atau
menjalankan pembukaan.
Kecepatan dari rol penyuap ini menjauhi silinder, sehingga
dapat diubah-ubah dengan
mengganti roda gigi pengganti, jarak antara rol pengambil dan
sesuai dengan regangan (draft)
yang dikehendakinya. silinder dapat diatur.
5.13.1.3 Rol Pengambil Bagian yang tajam dari gigi
(Taker-in / Licker-in)
gergaji yang dipakai untuk
Rol pengambil ini adalah suatu
silinder yang mempunyai membuka serat, kurang lebih
diameter kurang lebih 9 inch
dengan panjang selebar mesin membuat sudut sebesar 80°
cardingnya (40 – 45 inch).
Permukaan silinder ini ditutup dengan alasnya. Sedang arah
dengan gigi yang tajam seperti
halnya gigi gergaji yang kawat parut pada permukaan
berbentuk segi tiga dan dikenal
dengan nama Garnet Wire. silinder mempunyai sudut
Bentuk dan banyaknya gigi
gergaji ini disesuaikan dengan sebesar 75° sehingga dengan
jenis dan sifat-sifat dari serat
yang diolahnya. demikian dapat menyapu
Bentuk dari gigi gergaji yang
tajam pada rol pengambil dapat bagian punggung dari gigi
dilihat pada gambar dibawah ini.
gergaji tersebut pada jarak yang
Gambar 5.49
Bentuk dari Gigi-gigi pada dekat dan memungkinkan untuk
Taker-in mengelupas dan membawa
Pada umumnya untuk serat serat yang ada di rol pengambil.
kapas banyaknya gigi per feet
adalah antara 4000 – 5000 gigi Seperti terlihat pada gambar
atau kurang lebih 5 gigi/cm².
Poros rol pengambil mempunyai 5.39 arah putarannya
landasan (bearing) yang dapat
sedemikian, sehingga gigi-gigi
gergaji yang tajam mengarah
kebawah pada waktu memukul
dan membuka serat yang
disiapkan oleh rol penyuap yang
relatif sangat lambat (kurang
dari 1 rpm), maka serat yang
disuapkan tersebut mengalami
pukulan-pukulan beberapa kali,
sehingga sekaligus dapat
dibuka. Namun karena jarak
antara titik jepit rol penyuap dan
gigi gergaji tersebut sering lebih
panjang dari panjang seratnya
sendiri, maka pencabutan serat
dalam bentuk gumpalan-
gumpalan kecil kadang-kadang
tidak dapat dihindari. Untuk
menghindari hal ini maka bentuk
hidung dari pelat penyuap perlu
disesuaikan dengan panjang
dari seratnya.
Bagian atas dari rol pengambil
ditutup dengan pelat yang
104
melengkung untuk menahan serat yang ada dipermukaan rol
kemungkinan terlepasnya serat- pengambil.
Gambar 5.50
Rol Pengambil dan Silinder
5.13.1.4 Pisau Pembersih sehingga untuk membersihkan
(Mote Knife) dan secara cermat diperlukan
Saringan Bawah tingkat pembukaan dan
(Under Grid) pembersihan yang lebih teliti
lagi daripada yang dikerjakan di
Untuk membersihkan serat mesin pembuka (blowing).
(kapas) dari patahan batang Pisau pembersih ini biasanya
daun yang kering, debu dan dua buah, dengan mata yang
kotoran-kotoran lain yang masih tajam menghadap ke
terbawa dalam kapas, permukaan taker-in.
dipasanglah dua buah pisau Panjang pisau-pisau ini sama
pembersih dibawah taker-in. dengan panjang taker-in yaitu ;
Jumlah kotoran-kotoran yang 3"
masih terbawa dalam lap 40 – 45” dan lebar 2 , dengan
diperkirakan antara seperempat 8
dan setengahnya yang ada di jarak antara keduanya
kapas mentahnya dan berada sedemikian sehingga kotoran
ditengah-tengah gumpalan- yang dibersihkan dapat jatuh
gumpalan yang kecil dari serat melewati celah diantaranya.
kapas yang ada dalam lap,
105
Bagian yang tajam ini dapat kebawah. Saringan bawah ini
disetel mendekati atau menjauhi
permukaan taker-in, demikian biasanya terdiri dari beberapa
pula sudut ataupun miringnya
pisau-pisau tadi terhadap batang yang dipasang dibawah
permukaan taker-in. Pisau-pisau
ini letaknya hampir vertikal atau taker-in dengan celah-celah
membuat sudut sebesar 30º
dengan garis vertikal. diantaranya, serta lembaran
Pada waktu kapas disuapkan
oelh rol penyuap dengan mental yang berlubang-lubang
kecepatan 1 ft/menit dan
mendapatkan pukulan / cabitan yang diletakkan dibelakangnya
dari gigi-gigi yang tajam dari
taker-in, dengan kecepatan dan menutupi permukaan
permukaannya kurang lebih
1000 ft/menit, maka pembukaan bawah dari taker-in. Dengan
yang sempurna diharapkan
telah terjadi, sehingga kotoran- adanya saringan ini, maka
kotoran yang ada dalam kapas
telah terbuka. Dengan adanya serat-serat panjang yang
pisau pembersih yang letaknya
dekat dengan permukaan taker- terbawa oleh taker-in tetap
in, maka kotoran-kotoran
tersebut akan tertahan dan tertahan, namun kotoran-
terlepas dari serat kapasnya.
Untuk membantu agar serat- kotoran serta serat-serat yang
serat kapas yang panjang
jangan turut terpisahkan oleh pendek dapat jatuh kebawah.
pisau-pisau pembersih dan
jatuh kebawah taker-in, maka Jarak antara saringan dengan
dibelakang pisau pembersih dan
dibawah permukaan taker-in permukaan taker-in ini dapat
dipasang semacam saringan
untuk menjaga jangan sampai pula diatur sesuai dengan
terlalu banyak serat yang jatuh
tingkat kebersihan dari
kapasnya dan biasanya dekat
pisau pembersih agak longgar
dan makin rapat kebelakang.
Dibawah taker-in terdapat
sekatan, sehingga limbah yang
berasal dari pisau pembersih
yang biasanya terdiri dari
kotoran-kotoran, pecahan-
pecahan batang dan daun
kapas jatuh kebawah
dibelakang sekatan, sedang
limbah yang berasal dari
saringan yang lebih banyak
mengandung serat-serat kapas
akan jatuh kebawah didepan
sekatan.
106
Gambar 5.51
Rol Pengambil, Pisau Pembersih dan Saringan
5.13.1.5 Tekanan Pada Rol dipegang / dijepit antara rol
Penyuap penyuap dan pelat penyuap.
Jepitan ini diperoleh dengan
Agar serat yang disuapkan ke memberikan tekanan atau
rol pengambil tidak mudah beban rol penyuap. Sistem
dicabut pada waktu kena pembebasan yang sederhana
pukulan / pembukaan dari rol pada rol penyuap ini dapat
pengambil, maka serat yang mempergunakan bandul seperti
disuapkan tersebut harus terlihat pada gambar 5.52.
Gambar 5.52
Sistem Pembebanan dengan Bandul pada Rol Penyuap
107
Seperti terlihat pada gambar pembebanan atau tekanan pada
rol penyuap tersebut sebesar
5.52, karena adanya beban dari 2 x P.
Kalau berat rol penyuap sendiri
bandul W dan ujung lengan = N maka jumlah tekanan yang
dikenakan kepada serat yang
sebelah kanan tertahan oleh dijepitnya menjadi 2 P + N cos
penahan, penekan akan D.
Dalam praktiknya besar D
memberikan tekanan pada rol
antara 35º dan 45º dan L
penyuap di A. Besar tekanan ini panjang rol penyuap antara 40 –
45 inch, sehingga jepitan yang
dapat diatur dengan mengubah- dikenakan kepada setiap lebar 1
inch dari lapisan serat adalah :
ubah letak bandul dan dapat
2 P N cosD
dihitung sebagai berikut :
Jepitan / inch =
Kalau misalkan besarnya
L
tekanan akibat bandul W
5.13.1.6 Mekanisme
tersebut pada rol penyuap Pemisahan Kotoran
dari Serat pada
sebesar P, jarak gaya tekan P Taker-in
terhadap penahan dititik B sama
dengan b sedangkan jarak
bandul terhadap titik B sama
dengan a, berat rol penyuap
sama dengan N dan sudut
antara N dan P = D , maka
kalau kita ambil momen
terhadap titik B, akan didapat : Sebagaimana yang telah
a dikemukakan terdahulu, taker-in
W.a – p b = atau P = W. mempunyai putaran yang cukup
b
Jadi kalau W = 20 lbs tinggi dan karena adanya
a = 10,75 inch saringan dan tutup diantaranya
b = 1,25 inch maka terjadilah semacam aliran
maka P = 10,75 x 20 udara pada permukaannya.
1,25
Karena jarak saringan bawah
= 172 lbs yang makin merapat
kebelakang, maka dapat
Karena beban tersebut dimengerti kalau tekanan udara
dikenakan pada kedua ujung
dari rol penyuap maka besar didepan lebih besar daripada
dibelakang (daerah rol penyuap)
108
Gambar 5.53
Bagian dari Rol Pengambil
Terjadinya pemisahan kotoran R = jarak dari titik pusat
dari serat pada taker-in dapat taker-in
diterangkan sebagai berikut :
Kalau pada jarak yang sama (D) G = gaya tarikan bumi
dari pusat taker-in, terdapat
kotoran dan kapas, maka gaya Karena berat jenis kotoran pada
centrifugal yang bekerja umumnya lebih besar dari berat
padanya, masing-masing ialah : jenis kapas, maka bt > bk
sehingga Kt > Kp.
V2 Agar kotoran dapat jatuh
kebawah dan serat tetap
K=M terbawa oleh taker-in, maka
diatur sedemikian agar
R
Kt > T > Kp dimana T = Ti – To
bt Z2 R bk Z2 R
Dengan demikian, kalau kedua
Kt = Kp = gaya yang bekerja pada kotoran
gg dan kapas kita jumlahkan, maka
resultantenya masing-masing
Dimana : seperti pada gambar 5.54.
Kt = gaya centrifugal pada
kotoran
Kp = gaya centrifugal pada
kapas
bt = berat kotoran
bk = berat kapas
m = massa
V = kecepatan permukaan
Z = kecepatan sudut
109
menjadi serat-serat yang
terpisah satu sama lainnya.
Bagian ini terdiri dari :
- silinder utama
- pelat depan dan pelat
belakang
- flat
- saringan silinder (silinder
screen)
Gambar 5.54 5.13.2.1 Silinder Utama
Gaya-gaya yang Bekerja pada
Silinder utama dari mesin
Kotoran dan Kapas
Carding merupakan jantung dari
Keterangan : semua kegiatan pada mesin
o = kotoran
a = kapas Carding, sedang semua bagian-
R = Ti – To = aliran udara
M = pisau pembersih bagian lainnya dipasang
Rp = resultante pada kapas
Rt = resultante gaya pada disekelilingnya dan secara
kotoran langsung atau tidak langsung
Dimana Rt > Rp
disesuaikan dengannya.
Silinder ini dibuat dari besi
tuang yang berbentuk seperti
drum dengan garis tengah
kurang lebih 50 inch serta lebar
Karena Kt > R > Kp, maka Rt > 40 atau 45 inch. Permukaan
Rp dan arah Rt lebih cenderung
kebawah, sehingga kotoran dalam dari silinder ini diperkuat
terlempar kearah bawah.
Karena terlemparnya kotoran dengan besi.
kebawah ini serta posisi dari
pisau pembersih, maka kotoran Pada kedua penampang sisi kiri
akan tertahan dan jatuh
kebawah dan karena Rp kanannya dipasang kerangka,
nampak searah dengan R,
maka akan terus terbawa oleh seperti halnya jari-jari pada roda
putaran taker-in.
dan ditengahnya dipasang
poros.
Diantara jari-jari pada
penampang tersebut ditutup
dengan pelat besi, untuk
menghindari kemungkinan-
kemungkinan timbulnya aliran
5.13.2 Bagian Penguraian udara yang tidak dikehendaki.
Poros tersebut merupakan
Bagian ini merupakan bagian sumbu putar dari permukaan
utama dari mesin Carding, silinder dan diletakkan diatas
dimana terjadi penguraian suatu kerangka dengan
gumpalan-gumpalan serat menggunakan landasan
(bearing) pada kedua ujungnya.
110
Kerangka dimana poros Ujung-ujung kawat yang tajam
pada permukaan silinder
tersebut diletakkan terdiri dari tersebut menghadap kearah
putaran silindernya dan berputar
dua pasang kerangka panjang dengan kecepatan 2200
ft/menit. Kecepatan putaran
yang dihubungkan dibagian silinder pada mesin card
biasanya berkisar antara 155
depan dan belakang dengan sampai 170 putaran per menit,
tergantung kepada serat yang
kerangka penguat. Untuk diolahnya. Pada umumnya
makin panjang seratnya, makin
mencegah terjadinya getaran- rendah putarannya.
Kalau kita perhatikan hubungan
getaran yang tidak dikehendaki, antara taker-in dengan silinder,
seperti yang terlihat pada
silinder tersebut dibuat gambar 5.54, maka arah gigi-
gigi yang tajam pada taker-in
seimbang (dynamically juga menghadap kearah
putaran taker-in dan keduanya
balanced) serta permukaannya (taker-in dan silinder) bergerak
kearah pada titik singgungnya,
dibuat konsentrik terhadap titik namun karena kecepatan
permukaan taker-in kurang lebih
pusatnya. hanya setengah kecepatan
permukaan silinder, maka
Untuk keperluan memasang ujung-ujung yang tajam dari
bawah atau gigi-gigi pada
flexible-wire clothing, pada permukaan silinder akan
menyapu punggung gigi gergaji
permukaannya dibuat lubang- pada taker-in dititik singgung
antara keduanya. Karena jarak
lubang kearah melintang dari antara kedua permukaan
tersebut sangat dekat (0,007
putarannya sebanyak empat inch), maka serat-serat yang
ada dipermukaan taker-in akan
sampai enam baris dan lubang terkelupas dan terbawa ke
permukaan silinder ialah seperti
tersebut kemudian ditutup rapat dipindahkan ke permukaan
silinder.
dengan kayu sehingga rata
Pada kedua sisi silinder tersebut
dengan permukaannya. terdapat kerangka dengan
enam penyangga untuk
Dalam hal menggunakan
metalic-wire, lubang tersebut
tidak perlu dibuat.
Permukaan dari silinder tersebut
kemudian ditutup dengan card
clothing, sehingga menyerupai
permukaan parut. Pemasangan
card clothing ini harus dilakukan
secara khusus supaya
permukaannya dapat rata,
terutama pada awal dan akhir
dari pemasangannya.
Pada umumnya card clothing
yang dipakai mempunyai ujung
yang tajam seperti kawat parut,
sebanyak 400 sampai 650 buah
setiap inch persegi (90 s/d 130
counts) atau kurang lebih
sebanyak : 3.000.000 buah
pada permukaan silindernya
yang mempunyai garis tengah
50 inch serta lebar 40 inch.
111
menempatkan card flat dan Pada permukaan yang datar ini
peralatannya. ditutup dengan Card clothing,
Penyangga ini dapat disetel naik sehingga permukaannya
atau turun dengan memutar menyerupai parut. Bentuk
skrupnya, sehingga jarak antara penampang yang seperti huruf
permukaan-permukaan flat dan T tersebut dimaksudkan untuk
silinder dapat diatur sesuai memperkuat permukaan flat,
dengan keperluannya. Pada sehingga tidak mudah
kedua sisi kerangka tersebut melengkung pada waktu
juga ditempatkan pelat-pelat penggarukan.
yang melengkung dan
konsentris dengan silindernya,
untuk menahan serat-serat yang
mungkin beterbangan pada
waktu penguraian atau
penggarukan.
5.13.2.2 Pelat Depan dan
Pelat Belakang
Bagian depan silinder antara flat Gambar 5.55
Penampang Melintang dan
dan doffer ditutup dengan pelat- Memanjang dari Flat Carding
pelat yang melengkung seperti
permukaan silindernya, Pada umumnya jumlah flat
demikian pula bagian belakang untuk sebuah mesin Carding
silinder antara flat dan taker-in. kurang lebih 110 buah dan
Penutupan permukaan silinder masing-masing dipasang pada
pada bagian-bagian tersebut mata rantai, sehingga
dimaksudkan agar serat-serat membentuk semacam
yang ada di permukaan silinder conveyor. Dari 110 flat tersebut
tidak beterbangan kemana- hanya sebanyak 45 buah saja
mana, meskipun terjadi aliran yang menghadap kebawah
udara selama proses. kearah permukaan silinder dan
berjalan kedepan dalam posisi
5.13.2.3 Top Flat kerjanya (working position),
sedang flat-flat yang lain berada
Top flat pada mesin carding diatasnya dan bergerak
dibuat dari batang besi yang
mempunyai penampang seperti kebelakang dalam keadaan
huruf T. Panjang top flat ini
selebar mesin cardingnya dan tidak bekerja. Dalam posisi
permukaan atas yang datar dari
flat tersebut lebarnya kurang bekerja, ujung dari flat yang
lebih 1 3/8 inch (± 35 mm).
tidak tertutup dengan Card
clothing, diletakkan dan
menyelusur kedepan diatas
flexible benda yang ada disisi
112
silinder. Letak flat-flat pada
rantainya adalah sedemikian,
sehingga pada waktu flat
tersebut menyelusur kedepan
diatas flexible bend dalam posisi
kerjanya, menutup rapat
permukaan silinder.
Selama flat tersebut bergerak
kebelakang dalam posisi tidak Gambar 5.56 Saringan Silinder
(Cylinder Screen)
bekerja, flat tersebut dilalukan
melalui piringan-piringan,
sedang bergeraknya flat Pemasangan saringan silinder
tersebut disebabkan karena di bagian depan disetel 0,18
perputaran roda gigi sprocket inch dari permukaan silinder.
yang terpasang di bagian Bagian tengah tepat dibawah
depan. poros silinder disetel 0,058 inch.
Bagian belakang yang dekat
5.13.2.4 Saringan Silinder dengan taker-in disetel 0,029
(Cylinder Screen)
inch.
Perlu diperhatikan bahwa
Saringan silinder ini merupakan penyetelan tersebut mula-mula
penutup atau saringan dari renggang pada waktu kapas
bagian bawah silinder. mulai masuk di bagian bawah
Fungsinya adalah sebagai dan makin lama makin rapat.
berikut : Dengan cara demikian, kapas
- menahan kapas yang ada yang tidak terambil oleh doffer
dipermukaan silinder supaya akan terbawa ke bawah oleh
tidak jatuh kebawah. putaran silinder. Dan oleh
- membiarkan kotoran- perputaran silinder tersebut
kotoran, debu dan serat- kapas akan terlempar keluar
serat pendek jatuh melalui oleh adanya gaya centrifugal,
celah-celah saringan. tetapi kapas tersebut tertahan
Saringan tersebut dapat dilihat oleh pelat saringan bagian
pada gambar dan terdiri dari : depan. Karena jarak antara
- pelat logam sepanjang 13 saringan dengan permukaan
inch di bagian belakang. silinder disetel makin
- batang-batang saringan kebelakang makin rapat, maka
sejumlah 52 buah yang kapas dipaksa merapat ke
merentang sepanjang 36 permukaan silinder lagi. Prinsip
inch. penyetelan yang demikian
- pelat logam sepanjang 11 berlaku pula untuk saringan
inch di bagian depan. taker-in hanya bedanya disini
makin kedepan makin rapat.