AKUNTANSI KEUANGAN
Penulis : Pendidikan Akuntansi A 2019, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang
Penyunting : Khoirunnisa Fajarwati, Ninik Purwati, Tim Pendidikan Akuntansi A 2019
Layout : Muhammad Nashir
Editing : Aditya Kurniawan Effendi
Hak Cipta ©Tim Pendidikan Akuntansi A 2019, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang
Jl. Kampus Timur, Sekaran, Gunung Pati,
Kota Semarang, Jawa Tengah.
50229
E-mail : [email protected]
Terbitan ke-1, Desember 2021
Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini
dalam bentuk apa pun, baik secara elektronis maupun mekanis, termasuk tidak terbatas pada
memfotokopi, merekam, atau dengan menggunakan sistem penyimpanan lainnya, tanpa izin tertulis
dari Penerbit.
UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA
1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak
Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta yang meliputi penerjemahan dan
pengadaptasian Ciptaan untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana
penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
2. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak
Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta yang meliputi penerbitan,
penggandaan dalam segala bentuknya, dan pendistribusian Ciptaan untuk Penggunaan
Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau
pidana denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
3. Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada poin kedua di atas yang
dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10
(sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar
rupiah).
_______________________
Pendidikan Akuntansi A 2019
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat
dan kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan E-Book Akuntansi Keuangan 2 ini dengan baik
dan tepat pada waktunya. E-Book ini dibuat untuk mempermudah siswa dan mahasiswa
dalam memahami materi akuntansi keuangan. Dengan E-Book ini, diharapkan pemakainya
mampu mengembangkan proses pembelajaran yang lebih efektif dan menyenangkan.
Dalam E-Book ini disajikan materi pembelajaran akuntansi keuangan secara efektif dan
mudah dipahami. E-Book ini juga dilengkapi dengan contoh soal dan pembahasan serta soal
pengerjaan individu agar mempermudah pemakai dalam mempelajari akuntansi keuangan.
Dalam proses penyusunan E-Book ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan dan
pengarahan dari berbagai pihak, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada:
1. Kardiyem, S.Pd., M. Pd. dan Saringatun Mudrikah, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pengampu
mata kuliah media dan bahan ajar akuntansi yang telah memberikan arahan serta
bimbinganya kepada penulis;
2. Mahasiswa Pendidikan Ekonomi (Akuntansi) Rombel “A” Universitas Negeri Semarang
2019 yang telah memberikan semangat dan dorongan kepada penulis;
3. Orang tua yang telah memberikan dukungan, baik moral maupun spiritual;
4. Semua pihak yang membantu kami dalam penyusunan E-Book.
E-Book ini ditulis berdasarkan pengamatan terhadap proses belajar akuntansi keuangan
dan hasil studi pustaka pada berbagai literatur yang relevan sumbernya. Berbagai upaya telah
dilakukan penulis untuk mendapatkan hasil terbaik dalam E-Book ini. Penulis menyadari
bahwa E-Book ini tak lepas dari kesalahan dan kekurangan dikarenakan kemampuan penulis
yang terbatas. Oleh karena itu, penulis mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun
dari pemakai E-Book guna kesempurnaan E-Book ini. Penulis berharap semoga E-Book ini
dapat bermanfaat serta menambah pengetahuan bagi pemakainya.
Semarang, 14 Desember 2021
Tim Penyusun
i
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur kepada Allah SWT akhirnya kami dapat menyelesaikan E-
Book Akuntansi Keuangan 2 untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). E-Book ini
dimaksudkan untuk membantu siswa, guru, atau pihak-pihak lain yang ingin mempelajari
lebih lanjut mengenai akuntansi keuangan. E-Book ini merupakan E-Book pendamping yang
tepat untuk pembelajaran akuntansi keuangan sesuai dengan Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar Kurikulum 13 Revisi.
E-Book ini berisi materi akuntansi keuangan yang tersusun dari 11 bab yang
diantaranya mengenai bab pembentukan kas kecil, pengalokasian dana kas perusahaan, aset
tetap dan penyusutannya, pengembangan dan penghentian aset tetap, pencatatan deplesi aset
tetap berupa SDA, amortisasi aset tetap, penjualan konsinyasi, dan modal perusahaan
sehingga memudahkan siswa dan guru untuk memahami kompetensi yang harus di kuasai.
Dalam penyusunan E-Book ini, kami menyadari masih jauh dari sempurna, untuk itu
kami akan menerima dengan senang hati segala saran-saran yang akan diberikan oleh
siapapun untuk kebaikan dan kesempurnaan E-Book ini.
Akhir kata, semoga E-Book ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca khususnya
peserta didik dalam mengikuti pembelajaran akuntansi keuangan sesuai tuntutan kurikulum
13 revisi.
Semarang, 14 Desember 2021
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
UCAPAN TERIMA KASIH.......................................................................................................i
KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii
BAB I PENCATATAN KAS KECIL........................................................................................1
BAB 2 DANA KAS PERUSAHAAN DI BANK ...................................................................20
BAB 3 PENCATATAN ASET TETAP ..................................................................................52
BAB 4 METODE PENYUSUNAN ASSET TETAP DAN PENCATATANNYA................77
BAB 5 PENGEMBANGAN ASET TETAP DAN PENGHENTIAN ASET TETAP ............99
BAB 6 ASET TETAP SUMBER DAYA ALAM .................................................................115
BAB 7 ASET TETAP TIDAK BERWUJUD DAN AMORTISASI.....................................127
BAB 8 UTANG WESEL JANGKA PANJANG...................................................................140
BAB 9 UTANG OBLIGASI..................................................................................................155
BAB 10 PENJUALAN KONSINYASI.................................................................................179
BAB 11 AKUNTANSI MODAL ..........................................................................................198
LEMBAR KUNCI JAWABAN.............................................................................................221
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................241
PROFIL PENULIS ................................................................................................................243
iii
“Masalah jangan dicari, tetapi jika ada masalah jangan pernah lari. Masalah datang
untuk dihadapi bukan untuk dihindari.”
BAB I
PENCATATAN KAS KECIL
A. Tujuan Pembelajaran
Dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning, siswa diharapkan
mampu :
3.1 Menganalisis pembentukan kas kecil
4.1 Melakukan pencatatan kas kecil
B. Kegiatan Pembelajaran
1) Guru masuk kelas tepat waktu
2) Siswa dipersilahkan oleh guru untuk berdoa bersama
3) Guru mengisi administrasi kelas
4) Guru melakukan apersepsi meliputi menjelaskan tujuan pembelajaran,
memotivasi siswa, pre test
5) Guru dibantu siswa menyiapkan alat yang diperlukan dalam kegiatan
pembelajaran
6) Untuk memberikan stimulus, siswa di persilahkan oleh guru untuk membaca
buku sumber tentang pencatatan kas kecil
7) Dalam kegiatan identifikasi masalah, siswa dipersilahkan oleh guru untuk
mencatat berbagai permasalahan yang belum dipahami selama membaca buku
sumber berkaitan dengan materi yang dibahas
8) Siswa dipersilahkan oleh guru untuk menanyakan berbagai hal yang belum
dipahaminya dan guru mencatat pertanyaan siswa di papan tulis sesuai dengan
topik yang dipelajari
9) Dalam kegiatan pengumpulan data, siswa dipersilahkan oleh guru untuk
membentuk kelompok belajar, dan mengerjakan tugas untuk mencari jawaban
atau mengumpulkan data dari berbagai sumber berkaitan dengan masalah yang
telah teridentifikasi
10) Dalam kegiatan pembuktian, siswa dipersilahkan oleh guru untuk mendiskusikan
dalam kelompok jawaban yang dianggap paling benar berkaitan dengan masalah
yang teridentifikasi dalam mengkonfirmasikan jawabannya dalam kelompok
11) Dalam kegiatan menarik kesimpulan, siswa dipersilahkan oleh guru untuk
menyampaikan jawaban dari permasalahan yang teridentifikasi dan sama-sama
menyusun kesimpulan tentang materi yang dibahas
C. Assessment
Bentuk tes yang digunakan untuk mengukur pengetahuan peserta didik adalah tes
tertulis yang terdiri dari 15 pertanyaan pilihan ganda dan 5 soal esai.
1
A. Administrasi Dana Kas Kecil
1. Pengertian dana kas kecil
Dana kas kecil merupakan sejumlah uang kas atau uang tunai yang disediakan
perusahaan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relatif
kecil dan tidak ekonomis bila dibayar dengan cek. Misalnya pembelian materai,
perangko, rekening telepon, rekening listrik, rekening air, perlengkapan kantor,
biaya keamanan dan biaya kebersihan.
Dana kas kecil diserahkan kepada juru bayar kas kecil perusahaan yang akan
bertanggung jawab penuh atas pengeluaran dan penggunaan dana kas kecil. Hal
ini dilakukan untuk menjaga kelancaran penggunaan dana kas kecil dan
menghindari bentuk penyelewengan. Pengisian dana kas kecil dapat dilakukan
berdasarkan permintaan pemegang kas kecil jika dana kas kecil sudah menipis,
atau dapat pula dilakukan secara periodik.
2. Peralatan yang dibutuhkan untuk pengelolaan dana kas kecil
Untuk dapat mengelola administrasi dana kas kecil peralatan yang dibutuhkan
antara lain:
a. Formulir permintaan pengisian kembali kas kecil
b. Formulir permintaan pengeluaran kas kecil
c. Jurnal pengeluaran kas
d. Buku jurnal kas kecil
e. Buku laporan penggunaan dana kas kecil
f. Bukti pengeluaran kas kecil
g. Alat tulis dan alat hitung
3. Prosedur pengelolaan dana kas kecil
Pengelolaan dana kas kecil merupakan proses pengelolaan bukti transaksi
dana kas kecil sampai pencatatan buku kas kecil. Beberapa prosedur pengelolaan
kas kecil antara lain sebagai berikut.
a. Pembentukan dana kas kecil
Dana kas kecil dibentuk berdasarkan surat keputusan kepala bagian
keuangan. Dalam perusahaan yang memiliki standar prosedur operasional,
semua jenis pengeluaran kas melibatkan bagian utang sehingga unit
organisasi yang terlibat dalam prosedur pembentukan dana kas kecil adalah
bagian utang. Bagian kasir, bagian jurnal dan laporan, serta pemegang dana
kas kecil. Tugas masing-masing bagian adalah sebagai berikut.
1) Bagian Utang
a) Menerima surat keputusan pembentukan dana kas kecil dari kepala
bagian keuangan.
b) Membuat bukti pengeluaran kas minimal dalam rangkap 3. Gambar 1
dan 3 dinyatakan kepada bagian kasir dengan dilampiri surat
keputusan pembentukan dana kas kecil. Gambar 2 diserahkan kepada
bagian buku pembantu yang terkait, misalnya bagian kartu biaya dan
bagian kartu persediaan untuk diarsipkan.
2
c) Mencatat bukti pengeluaran kas dalam daftar bukti kas keluar yang
belum dibayar.
d) Menerima bukti pengeluaran kas lembar satu yang telah dicap lunas
dari bagian kasir, dilampiri surat keputusan pembentukan dana kas
kecil.
e) Mencatat nomor cek dan tanggal pembayaran sesuai data bukti
pengeluaran kas yang telah dicapai lunas dalam daftar bukti kas
keluar pada kolom yang disediakan.
f) Menyerahkan bukti pengeluaran kas lembar 1 yang telah dicapai
lunas kepada bagian jurnal dan laporan.
2) Bagian kasir
a) Menerima bukti pengeluaran kas lembar 1 dan 3 dengan dilampiri
surat keputusan pembentukan dana kas kecil dari Bagian Utang.
b) Menyediakan cek sejumlah yang tercantum dalam bukti pengeluaran
kas untuk ditandatangani oleh pejabat perusahaan yang berwenang
mengeluarkan kas.
c) Membubuhkan cap tanda lunas pada bukti pengeluaran kas lembar 1
dan 3 serta pembentukan dana kas kecil.
d) Menyerahkan bukti pengeluaran kas lembar 1 dan 3 yang telah
dicapai lunas:
− Lembar 1 diserahkan kepada bagian utang dengan dilampiri
surat bukti pembentukan dana kas kecil
− Lembar 3 bersama dengan cek yang bersangkutan diserahkan
kepada pemegang dana kas kecil.
3) Bagian jurnal dan laporan
a) Menerima bukti pengeluaran kas lembar satu yang telah dicap lunas
dilampiri surat pembentukan dana kas kecil dari bagian utang.
b) Mencatat bukti pengeluaran kas dalam buku jurnal pengeluaran kas
atau cek register.
c) Mengarsipkan bukti pengeluaran kas bersama surat keputusan
pembentukan dana kas kecil dalam map arsip bukti pengeluaran kas
yang sudah dibayar.
4) Pemegang dana kas kecil
a) Menerima cek dan bukti pengeluaran kas lembar 3 dari bagian kasir.
b) Menguangkan cek ke bank dan menyimpan dana kas kecil.
c) Mengarsipkan bukti pengeluaran kas berdasarkan urutan tanggal.
b. Pengeluaran dana kas kecil
Pada pengeluaran dana kas kecil formulir yang digunakan terdiri atas
formulir surat permintaan pengeluaran dana kas kecil dan bukti pengeluaran
kas kecil. Pihak yang terlibat dalam pengeluaran atau penggunaan dana kas
kecil adalah pemakai dana kas kecil dan pemegang dana kas kecil. Kegiatan
masing-masing pihak adalah sebagai berikut.
3
1) Pemakai dana kas kecil
a) Mengisi formulir surat permintaan pengeluaran dana kas kecil
sebanyak 2 lembar kemudian diserahkan kepada pemegang dana kas
kecil.
b) Menerima uang tunai dan surat permintaan pengeluaran dana kas
kecil lembar pertama dari pemegang dana kas kecil.
c) Mengumpulkan bukti-bukti penggunaan dana kas kecil untuk
dijadikan pendukung bukti pengeluaran kas kecil.
d) Mengisi formulir bukti pengeluaran kas kecil berdasarkan data bukti
yang mendukung.
e) Menyerahkan bukti pengeluaran kas kecil, bukti-bukti pendukung
dan surat permintaan pengeluaran dana kas kecil gambaran pertama
kepada pemegang dana kas kecil untuk di tukar dengan permintaan
pengeluaran dana kas kecil lembar kedua.
f) menerima surat permintaan pengeluaran dana kas kecil lembar kedua
yang telah dicap lunas dari pemegang dana kas kecil untuk
diarsipkan.
2) Pemegang dana kas kecil
a) Menerima surat permintaan pengeluaran dana kas kecil gambar 1 dan
2 dari pemakai atau bagian yang memerlukan dana.
b) Menyerahkan uang tunai dan surat permintaan pengeluaran dana kas
kecil gambar 1 kepada pemakai dana kas kecil.
c) Menerima bukti pengeluaran kas kecil, bukti pendukung dan surat
permintaan pengeluaran kas kecil lembar 1 dari pemakai dana kas
kecil sebagai bukti pertanggungjawaban.
d) Membubuhkan cap lunas pada bukti pengeluaran kas kecil, bukti-
bukti pendukung dan surat permintaan pengeluaran dana kas kecil
lembar 1 dan 2.
e) Menyerahkan surat permintaan pengeluaran dana kas kecil lembar 2
yang telah dicap lunas kepada pemakai dana kas kecil.
f) Menyimpan bukti pengeluaran kas kecil, bukti-bukti pendukung dan
surat permintaan pengeluaran dana kas kecil lembar 1. Dokumen-
dokumen tersebut diserahkan kepada bagian utang pada saat
pengajuan permintaan pengisian kembali dana kas kecil.
c. Pengisian kembali dana kas kecil
Pengisian dana kas kecil dilakukan jika dana kas kecil dianggap tidak akan
cukup untuk memenuhi permintaan bagian-bagian pemakaian dana kas
kecil. Dalam pengisian kembali formulir dan dokumen yang diperlukan
terdiri atas formulir permintaan pengisian kembali dana kas kecil, formulir
bukti pengeluaran kas, dan bukti pengeluaran kas kecil beserta dokumen
pendukungnya. Pihak-pihak yang terlibat dalam pengisian kembali dana kas
kecil adalah pemegang dana kas kecil, bagian utang, bagian karir, serta
bagian jurnal dan laporan. Kegiatan masing-masing pihak adalah sebagai
berikut.
4
1) Pemegang dana kas kecil
a) Mengisi formulir permintaan pengisian kembali dana kas kecil
sebanyak 2 lembar.
b) Menyerahkan formulir permintaan pengisian kembali dana kas kecil
yang telah diisi kepada bagian utang, dengan dilampiri bukti
pengeluaran kas kecil beserta dokumen pendukung atas dana yang
telah digunakan.
c) Menerima cek dan bukti pengeluaran kas lembar 3 dari bagian kasir,
menguangkan cek ke bank untuk disimpan sebagai dana kas kecil
serta mengarsipkan bukti kas keluar lembar 3 menurut urutan
tanggal.
2) Bagian utang
a) Menerima formulir permintaan pengisian kembali dana kas kecil dari
pemegang dana kas kecil sebanyak 2 lembar yang dilampiri bukti
pengeluaran kas kecil beserta dokumen pendukungnya.
b) Membuat bukti pengeluaran kas sebanyak 3 lembar.
c) Mencatat bukti pengeluaran kas dalam daftar bukti pengeluaran kas.
d) Mendistribusikan bukti pengeluaran kas
− Lembar 1 dan 3 diserahkan kepada bagian kasir dilampiri
dengan surat permintaan pengisian kembali kas kecil lembar dua
dan dokumen pendukungnya.
− Lembar 2 diserahkan kepada bagian buku pembantu dilampiri
formulir permintaan pengisian kembali kas kecil lembar 1 untuk
dicatat dalam kartu yang bersangkutan.
e) Menerima bukti pengeluaran kas lembar satu yang telah dicap lunas
dari bagian kasir dilampiri formulir permintaan pengisian kembali
dana kas kecil kembar 2 beserta dokumen pendukungnya.
f) Mencatat nomor cek dan tanggal pembayaran sesuai dengan data
bukti pengeluaran kas dalam daftar bukti pengeluaran kas.
g) Menyerahkan bukti pengeluaran kas lembar 1, formulir permintaan
pengisian kembali dana kas kecil lembar 2 beserta dokumen
pendukungnya kepada bagian buku jurnal dan laporan.
3) Bagian kasir
a) Menerima bukti pengeluaran kas lembar 1 dan 3, dari bagian utang
dilampiri dengan formulir permintaan pengisian kembali kas kecil
lembar 2 dan dokumen pendukungnya.
b) Menyediakan teks sebesar jumlah yang tertulis dalam bukti
pengeluaran kas, untuk ditandatangani pejabat perusahaan yang
berwenang.
c) Menyerahkan cek dan bukti pengeluaran kas lembar 3 yang telah
dicapai lunas kepada pemegang dana kas kecil.
d) Menyerahkan bukti pengeluaran kas lembar kerja yang telah dicap
lunas dan formulir permintaan pengisian kembali kas kecil berdua
beserta dokumen pendukungnya kepada bagian utang.
5
4) Bagian jurnal dan laporan
a) Menerima bukti pengeluaran kas lembar 1, formulir permintaan
pengisian kembali dana kas kecil lembar 2 beserta dokumen
pendukungnya kepada bagian jurnal dan laporan.
b) Mencatat bukti pengeluaran kas dalam buku jurnal pengeluaran kas
atau cek register.
c) Mengarsipkan bukti pengeluaran kas lembar 1, surat permintaan
pengisian kembali dana kas kecil lembar 2 beserta dokumen
pendukungnya dalam arsip bukti pengeluaran kas yang sudah
dibayar.
B. Mutasi Dana Kas Kecil
Mutasi atau perubahan kas pada dasarnya terjadi akibat adanya penerimaan dan
pengeluaran dana. Dana kas yang diterima dari kas umum dan dikeluarkan melalui
bagian-bagian pemakai dana.
1. Transaksi yang mengakibatkan terjadinya mutasi dana kas kecil
a. Transaksi pembentukan dana kas kecil sebesar jumlah menurut keputusan
kepala bagian keuangan, dokumen transaksi tersebut adalah sebagai berikut.
1) Bukti pengeluaran kas yang dibuat oleh bagian utang.
2) Surat keputusan kepala bagian keuangan sebagai dokumen pendukung.
b. Transaksi pemakaian dana kas kecil melalui bagian-bagian pemakaian dana,
dokumen transaksi tersebut adalah sebagai berikut.
1) Bukti pengeluaran kas kecil yang dibuat bagian-bagian pemakai dana.
2) Bukti-bukti penggunaan dana seperti nota kontan, dan kuitansi yang
dibuat pihak luar perusahaan sebagai dokumen pendukung.
3) Surat permintaan pengeluaran dana kas kecil yang dibuat bagian-bagian
pemakai sebagai dokumen pendukung.
c. Transaksi pengisian kembali dana kas kecil, dokumen transaksi tersebut
adalah sebagai berikut.
1) Bukti pengeluaran kas yang dibuat bagian utang.
2) Surat permintaan pengisian kembali dana kas kecil sebagai dokumen
pendukung dibuat oleh pemegang dana kas kecil.
Bukti pengeluaran kas kecil sebagai dokumen pendukung, dibuat oleh
bagian-bagian pemakai dana kas kecil.
2. Dokumen atau bukti pengelolaan dana kas kecil
Setiap transaksi yang akan mempengaruhi posisi saldo kas kecil harus dicatat
kedalam dokumen yang digunakan dalam mengelola administrasi dana kas kecil.
Identifikasi mutasi dana kas kecil harus didukung oleh bukti-bukti yang
berkaitan dengan mutasi tersebut agar pertanggungjawaban penggunaan dana kas
kecil lebih jelas. Dokumen-dokumen yang berkaitan dengan dana kas kecil
antara lain sebagai berikut.
a. Dokumen atau bukti penerimaan kas kecil
Dokumen atau bukti penerimaan kas kecil adalah dokumen yang berkaitan
dengan penerimaan kas kecil dari kas besar sebagai pembentukan dana kas
kecil.
6
b. Dokumen atau bukti pengeluaran kas kecil
Dokumen atau bukti pengeluaran kas kecil adalah dokumen yang berkaitan
dengan pengeluaran pengeluaran kecil yang sering terjadi dalam suatu
perusahaan.
c. Bukti kas keluar (BKK)
Bukti ini diperlukan pada saat kasir mengeluarkan dana kas, misalnya
untuk pembentukan dana kas kecil dan pada saat pengisian kembali dana
kas kecil.
d. Permintaan pengeluaran kas kecil (PPKK)
Buktinya digunakan untuk meminta uang ke pemegang kas kecil yang
digunakan sebelum meminta BKK. Sedangkan bagi pemegang kas kecil
bukti ini digunakan sebagai bukti pembayaran kas kecil kepada pengguna
kas kecil.
e. Bukti pengeluaran kas kecil (BPKK)
Bukti ini digunakan untuk mempertanggungjawabkan pemakaian dana kas
kecil.
f. Permintaan pengisian kembali kas kecil (PPKKK)
Bukti ini dibuat oleh pemegang dana kas kecil untuk meminta pengisian
kembali kas kecil kepada bagian keuangan.
3. Metode pencatatan dana kas kecil
Metode pencatatan dana kas kecil berhubungan dengan pembentukan awal kas
kecil serta proses dalam menjurnal mutasi kas kecil. Metode pencatatan ini
tergantung dari kebijakan akuntansi perusahaan yang telah ditetapkan yaitu dapat
menggunakan metode dana tetap (imprest fund method) maupun metode dana
tidak tetap (fluctuation fund method).
a. Metode Dana Tetap (Imprest Fund Method)
Pada metode ini jumlah saldo rekening kas kecil selalu tetap yaitu
sebesar cek yang diserahkan kepada kasir kas kecil untuk membentuk dana
kas kecil. Cek tersebut diuangkan ke bank dan digunakan untuk membayar
pengeluaran-pengeluaran kecil. Setiap melakukan pembayaran kasir kas
kecil harus membuat bukti pengeluaran yang harus disimpan bersama
dengan sisa uang yang ada dalam peti kas (cash box).
Pencatatan transaksi kas kecil dilakukan pada saat terjadinya pengisian
kembali dengan konsekuensi pembayaran dianggap melalui kas besar.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyelenggaraan enkas kecil
dengan menggunakan sistem dana tetap yaitu sebagai berikut.
1) Pembentukan dana kas kecil dicatat dengan mendebit perkiraan akun
kas kecil dan mengkredit kas bank.
2) Pada saat terjadi transaksi pembayaran biaya tidak langsung dicatat
dalam jurnal tetapi ditunda hingga saat pengisian kembali dana kas
kecil.
7
3) Pada saat pengisian kembali pencatatan ayat jurnal dilakukan untuk
transaksi pembayaran yang disertai bukti pembayaran dengan cara
mendebit akun biaya yang sesuai dan mengkredit kas bank.
4) Jika pada akhir periode penutupan buku belum dilakukan pengisian
kembali dana kas kecil yang telah terpakai artinya masih terdapat bukti-
bukti pembayaran yang belum dicatat. Agar saldo kas kecil sesuai
dengan keadaan sebenarnya perlu dibuat pencatatan ayat penyesuaian
dengan cara mendebit akun biaya sesuai dan mengkredit kas kecil.
Jika jumlah dana dianggap cukup untuk pengeluaran kas kecil dalam
suatu periode tertentu jumlah dana kas kecil tidak dinaikkan atau
diturunkan apabila jumlah kas kecil tinggal sedikit dan berada pada akhir
periode. Kasir kas kecil akan minta pengisian kembali sebesar jumlah yang
sudah dibayar dari kas kecil dengan begitu jumlah uang dalam kas kecil
akan kembali lagi seperti semula.
Kasir kas kecil akan menyerahkan bukti-bukti pengeluaran dan
menerima cek sebesar pengeluaran yang sudah dibayar saat meminta
pengisian kembali. Pencatatan dilakukan dengan mendebit rekening yang
sesuai untuk masing-masing pengeluaran dasarnya adalah bukti-bukti
pengeluaran dan mengkredit kas dengan begitu saldo rekening kas kecil
tidak akan berubah. Pihak yang bertugas membuat jurnal adalah bagian
akuntansi.
Untuk mengetahui sisa uang yang ada dalam kas kecil maka kasir kas
kecil yang bisa membuat catatan kas kecil. Namun perlu diketahui bahwa
dalam metode dana tetap transaksi kas kecil tidak mencatat pemakaian kas
kecil dengan jurnal. Buku kas kecil hanya merupakan catatan intern kasir
kas kecil dan tidak dapat dijadikan dasar pencatatan dalam buku besar.
Adapun ciri-ciri penerapan metode dana tetap pada kas kecil adalah
sebagai berikut.
− Pengelola kas kecil mengumpulkan bukti pengeluaran yang telah
dilakukan sesuai kewenangannya untuk selanjutnya dimintai
penggantian kepada kasir kas umum.
− Penggantian dana kas kecil dilakukan dengan penarikan cek yang sama
jumlahnya dengan dana kas kecil yang sudah dikeluarkan sehingga dana
kas kecil tersedia kembali.
− Pada saat dilakukan penggantian dana kas kecil bukti bukti pengeluaran
kas kecil dicatat dalam jurnal pengeluaran kas sebagai pengeluaran kas
kecil.
b. Metode Dana Tidak Tetap (Fluctuation Fund Method)
Pada metode ini pemakaian kas kecil oleh kasir kas kecil dicatat dalam
bentuk jurnal formal sehingga buku kas kecil dapat digunakan sebagai dasar
pencatatan dalam buku besar. Dana kas kecil tidak ditentukan dalam jumlah
yang tetap sehingga jumlah pengganti dana kas kecil atau pengisian kembali
tidak harus sama dengan jumlah yang telah dikeluarkan. Oleh karena itu
8
pada metode dana tidak tetap tidak perlu dibuat jurnal penyesuaian terhadap
saldo akun kas kecil pada akhir periode.
Pada metode dana tidak tetap saldo kas kecil berubah-ubah. Adapun
penggunaan prosedur pencatatan metode dana tidak tetap adalah sebagai
berikut.
1) Pada saat pembentukan dana kas kecil akan dilakukan pencatatan
dengan mendebit kas kecil dan mengkredit kas.
2) Setiap ada pengeluaran kas kecil langsung dilakukan pencatatan dengan
mendebit beban dan mengkredit kas kecil.
3) Pengisian kembali dapat dilakukan sebesar jumlah yang sama, lebih
besar ataupun lebih kecil dari pada saat pembentukan tanpa
memperlihatkan berapa kas kecil yang sudah dikeluarkan.
Perbedaan pencatatan dan Dan saldo antara sistem dana tetap dengan sistem
dana tidak tetap adalah sebagai berikut.
a) Pada sistem dana tetap saldo kas kecil tetap atau tidak berubah kecuali
jika ada penambahan dana. Pengeluaran dan identifikasi ini akan
langsung dikeluarkan dari kas bank.
b) Pada sistem dana tidak tetap saldo kas kecil berubah-ubah sesuai
dengan penggunaan dan pengisian kembali. Pengeluaran dana dari kas
ini langsung mengurangi saldonya.
4. Perhitungan fisik dana kas kecil
Perhitungan ini dilakukan oleh petugas yang tidak terkait dengan pengelolaan
kas kecil. Uang tunai dan benda-benda yang tergolong dalam kas kecil dihitung
dan dilaporkan secara rinci terkait jenis dan nilai per satuan. Jumlah saldo kas
kecil menurut perhitungan fisik harus sama dengan saldo kas kecil menurut
catatan. Saldo menurut catatan dapat dihitung sebagai berikut.
Saldo kas kecil awal periode Rp...............
Ditambah pengisian dana kas kecil Rp...............+
Rp................
Dikurangi jumlah pengeluaran dana kas kecil Rp................
Saldo kas kecil akhir periode Rp................
5. Selisih dana kas kecil
Jika kas menurut perhitungan fisik lebih besar daripada kas menurut catatan,
disebut selisih kas lebih (cash overage). Sedangkan jika sebaliknya disebut
selisih kas kurang (cash shortage). Selisih kas dapat terjadi karena hal-hal
sebagai berikut.
a. Jumlah penerimaan atau pengeluaran lebih besar atau lebih kecil dari jumlah
yang seharusnya dicatat, karena tidak terjadinya uang pecahan kecil.
b. Kehilangan akibat kekeliruan saat transaksi pertukaran.
c. Adanya uang palsu.
d. Kesalahan pencatatan dalam jurnal
e. Sebab-sebab lain yang yang tidak diketahui.
9
Pada akhir periode pencatatan selisih kas lebih dianggap sebagai pendapatan
identifikasi orang dianggap sebagai kerugian atau beban. Pada laporan laba rugi
selisih kas lebih diinformasikan sebagai pendapatan diluar usaha dan selisih kas
kurang diinformasikan sebagai beban diluar usaha. Jika tidak ditemukan
penyebab terjadinya selisih kas kecil maka pernyataan tentang selisih kas kecil
dilakukan sebagai berikut.
a. Selisih kas lebih
Dicatat dalam jurnal yaitu mendebit akun kas kecil dan mengkredit akun
selisih kas kecil.
b. Selisih kas kurang
Dicatat dengan jurnal yaitu mendebit akun kas kecil dan mengkredit akun
kas kecil.
C. Laporan Mutasi Dana Kas Kecil
Laporan mutasi dana kas kecil adalah suatu bentuk pertanggungjawaban
penggunaan dana kas kecil selama periode tertentu. Kapan mutasi dana kas kecil
memuat informasi saldo awal kas kecil, penggunaan atau pengeluaran kas kecil yang
disertai bukti penggunaan, selisih kas kecil pada periode tertentu, serta pengisian
kembali dana kas kecil.
Contoh 1:
PT Wijanarko membentuk dana kas kecil senilai Rp400.000,00 pada tanggal 1
Desember 2017. Transaksi-transaksi pengeluaran kas kecil adalah sebagai berikut:
a. Pada tanggal 3 Desember membayar biaya angkut pembelian bahan baku
sebesar Rp120.000,00.
b. Pada tanggal 5 Desember membayar langganan surat kabar sebesar
Rp50.000,00.
c. Pada tanggal 6 Desember membayar tagihan listrik sebesar Rp80.000,00.
d. Pada tanggal 8 Desember membeli kertas dan tinta sebesar Rp75.000,00.
e. Pada tanggal 10 Desember pengisian kembali dana kas kecil Rp350.000,00.
Jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi-transaksi tersebut adalah sebagai
berikut.
Tgl Sistem Dana Tetap Sistem Dana Tidak Tetap
1/12 Kas kecil Rp400.000,00 Kas kecil Rp400.000,00
Kas Rp400.000,00
Rp400.000,00 Kas
3/12 Tidak ada jurnal Biaya angkut Rp120.000,00
Kas kecil Rp120.000,00
5/12 Tidak ada jurnal Biaya surat kabar Rp50.000,00
Kas kecil Rp50.000,00
6/12 Tidak ada jurnal Biaya listrik Rp80.000,00
10
Kas kecil Rp80.000,00
8/12 Tidak ada jurnal Persediaan kantor Rp75.000,00
Kas kecil
Rp75.000,00
10/12 Biaya angkut Rp120.000,00 Kas kecil Rp350.000,00
Kas
Biaya surat kabar Rp50.000,00
Rp350.000,00
Biaya listrik Rp80.000,00
Persediaan kantor Rp75.000,00
Kas
Rp325.000,00
Pada sistem dana tetap jika sampai dengan 31 Desember 2017 tidak
melakukan pengisian kembali maka kas kecil tinggal Rp75.000,00. Karena
jumlah Rp325.000,00 belum dicatat, maka pada tanggal 31 Desember 2017
harus diadakan jurnal penyesuaian sebagai berikut.
Biaya angkut Rp120.000,00
Biaya surat kabar Rp50.000,00
Biaya listrik Rp80.000,00
Persediaan kantor Rp75.000,00
Kas kecil Rp325.000,00
Pada tanggal 1 Januari 2018 dibuat jurnal penyesuaian kembali. Jurnal
penyesuaian dibuat agar saldo rekening kas kecil dapat kembali seperti
semula dan pengisian kembali kas kecil berikutnya bisa dicatat dengan cara
yang sama seperti jurnal pengisian kembali yang sebelumnya.
Kas kecil Rp325.000,00
Biaya angkut Rp120.000,00
Biaya surat kabar Rp50.000,00
Biaya listrik Rp80.000,00
Persediaan kantor Rp75.000,00
Contoh 2:
PT Almeera membentuk kas kecil dengan sistem dana tetap pada tanggal 5
Desember 2018 senilai Rp200.000,00. Pengisian kembali dilakukan setiap satu
bulan sekali pada tanggal 5 dengan mengeluarkan cek. Transaksi yang
berkaitan dengan penggunaan kas kecil sejak pembentukan sampai tanggal
pengisian kembali adalah sebagai berikut.
a. Pada tanggal 7 Desember 2018 dibayar untuk langganan surat kabar
senilai Rp30.000,00.
b. Pada tanggal 15 Desember 2018 dibayar rekening listrik senilai
Rp40.000,00.
c. Pada tanggal 28 Desember 2018 dibeli bahan habis pakai senilai
Rp35.000,00.
11
d. Pada tanggal 5 Januari 2019 dibayar tagihan makanan ringan
Rp65.000,00.
e. Pada tanggal 10 Januari 2019 dibeli perlengkapan kantor sebesar
Rp25.000,00.
f. Pada tanggal 25 januari 2019 dikeluarkan cek untuk pegisian kembali
dana kas kecil senilai Rp90.000,00.
Diminta:
a. Buatlah semua jurnal yang diperlukan apabila kas kecil menggunakan
sistem dana tetap.
b. Tentukan jumlah kas kecil yang disajikan di neraca lajur tahun 2018.
Jawaban:
a. Jurnal yang diperlukan
1) Jurnal saat pembentukan dana kas kecil 5 Desember 2018.
Kas kecil Rp200.000,00
Kas Rp200.000,00
2) Jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember 2018
Biaya administrasi Rp30.000,00
Biaya listrik Rp40.000,00
Biaya perlengkapan kantor Rp35.000,00
Kas kecil Rp105.000,00
3) Jurnal penyesuaian kembali tanggal 1 Januari 2019
Kas kecil Rp105.000,00
Biaya administrasi Rp30.000,00
Biaya listrik Rp40.000,00
Biaya perlengkapan kantor Rp35.000,00
4) Jurnal pengisian kembali 25 Januari 2019
Biaya administrasi Rp95.000,00
Biaya listrik Rp40.000,00
Biaya perlengkapan kantor Rp60.000,00
Kas kecil Rp195.000,00
Perhitungan:
1) Biaya administrasi merupakan penjumlahan dari langganan surat
kabar Rp30.000,00 dan tagihan makanan ringan Rp65.000,00.
2) Biaya perlengkapan kantor merupakan penjumlahan dari bahan
habis pakai Rp35.000,00 dan perlengkapan kantor Rp35.000,000.
b. Kas kecil dalam neraca lajur tahun 2018
Pembentukan kas kecil Rp200.000,00
Jumlah yang dikeluarkan Rp105.000,00
Kas kecil dalam neraca lajur Rp 95.000,00
12
13
LATIHAN SOAL
Soal Pilihan Ganda
1. Sejumlah uang kas atau uang tunai yang disediakan perusahaan untuk membayar
pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil dan tidak ekonomis bila
dibayar dengan cek. Ini merupakan pengertian dari...
a. Kas ditangan
b. Kas dibank
c. Pendapatan
d. Kas kecil
e. Persediaan
2. Beberapa contoh dari pengeluaran-pengeluaran yang menggunakan kas kecil
adalah...
a. Pembelian meterai, perangko, rekening telepon, rekening listrik, dan rekening
air
b. Pembelian meterai, perangko, rekening telepon, beban gaji, dan rekening air
c. Pembelian meterai, perangko, rekening telepon, rekening listrik, dan utang
dagang
d. Pembelian meterai, perangko, pembelian, rekening listrik, dan rekening air
e. Pembelian meterai, perangko, utang dagang, beban gaji, dan rekening air
3. Yang bukan termasuk peralatan yang dibutuhkan untuk pengelolaan dana kas kecil
adalah...
a. Formulir permintaan pengisian kembali kas kecil
b. Formulir permintaan pengeluaran kas kecil
c. Jurnal pengeluaran kas
d. Buku jurnal kas kecil
e. Jurnal penyesuaian
4. Yang tidak terlibat dalam prosedur pembentukan dana kas kecil adalah ...
a. Bagian utang
b. Bagian pengiriman
c. Bagian kasir
d. Bagian jurnal dan laporan
e. Pemegang dana kas kecil
5. Bagian utang membuat bukti pengeluaran kas minimal rangkap 3. Lembar 1 dan 3
akan diserahkan kepada...
a. Bagian utang
b. Bagian pengiriman
c. Bagian kasir
d. Bagian jurnal dan laporan
e. Pemegang dana kas kecil
6. Mencatat bukti pengeluaran kas dalam daftar bukti kas keluar yang belum dibayar
berfungsi sebagai...
a. Buku pembantu utang
b. Buku pembantu piutang
c. Buku pembantu persediaan
d. Buku pembantu kartu biaya
14
e. Buku pembantu pengeluaran
7. Yang bukan merupakan kegiatan dari pemakai dana kas kecil pada pengeluaran
dana kas kecil adalah...
a. Mengisi formulir surat permintaan pengeluaran dana kas kecil sebanyak dua
lembar untuk selanjutnya diserahkan kepada pemegang dana kas kecil
b. Menerima uang tunai dan surat permintaan pengeluaran dana kas kecil lembar
pertama dari pemegang dana kas kecil
c. Mengumpulkan bukti-bukti penggunaan dana kas kecil untuk dijadikan
pendukung pertama dari pemegang dana kas kecil
d. Mengisi formulir bukti pengeluaran kas kecil berdasarkan data bukti
pendukung
e. Menyerahkan uang tunai dan surat permintaan pengeluaran dana kas kecil
lembar 1 kepada pemakai dana kas kecil
8. Pihak yang tidak terlibat dalam pengisian kembali dana kas kecil adalah...
a. Pemakai dana kas kecil
b. Pemegang dana kas kecil
c. Bagian utang
d. Bagian kasir
e. Bagian jurnal dan laporan
9. Transaksi-transaksi yang mengakibatkan terjadinya mutasi dana kas kecil adalah...
a. Transaksi pembentukan dana kas kecil, transaksi pemakaian dana kas kecil,
transaksi pengisian kembali dana kas kecil
b. Transaksi pembentukan dana kas kecil, transaksi pembayaran utang, transaksi
pengisian kembali dana kas kecil
c. Transaksi pembentukan dana kas kecil, transaksi pemakaian dana kas kecil,
transaksi pengisian persediaan
d. Transaksi pembentukan dana kas kecil, transaksi pembayaran beban, transaksi
pengisian kembali dana kas kecil
e. Transaksi pembentukan dana kas kecil, transaksi pembayaran beban, transaksi
pengisian persediaan
10. Yang bukan merupakan dokumen atau bukti pengelolaan dana kas kecil adalah...
a. Dokumen atau bukti penerimaan kas kecil
b. Bukti pembayaran piutang
c. Dokumen atau bukti pengeluaran kas kecil
d. Bukti kas keluar (BKK)
e. Permintaan pengeluaran kas kecil (PPKK)
11. Metode yang dapat digunakan dalam pencatatan dana kas kecil adalah...
a. Metode pencatatan pengeluaran
b. Metode pembentukan kas kecil
c. Metode dana tetap dan metode dana tidak tetap
d. Metode dana tetap dan metode pembentukan kas kecil
e. Metode dana tidak tetap dan metode pencatatan pengeluaran
12. Di dalam metode ini jumlah saldo rekening kas kecil selalu tetap, yaitu sebesar cek
yang diserahkan kepada kasir kas kecil untuk membayar dana kas kecil. Metode
yang dimaksud adaah...
a. Metode pencatatan pengeluaran
15
b. Metode pembentukan kas kecil
c. Metode dana tetap
d. Metode dana tidak tetap
e. Metode pencatatan kas
13. Pemakaian kas kecil oleh kasir kas kecil dicatat dalam bentuk jurnal formal
sehingga buku kas kecil dapat digunakan sebagai dasar pencatatan dalam buku
besar, merupakan metode...
a. Metode pencatatan pengeluaran
b. Metode pembentukan kas kecil
c. Metode dana tetap
d. Metode dana tidak tetap
e. Metode pencatatan kas
14. Perhitungan fisik dana kas kecil dilakukan oleh petugas yang...
a. Tidak terkait dengan tugas pengelolaan kas kecil
b. Terkait dengan tugas pengelolaan kas kecil
c. Mencatat transaksi dana kas kecil
d. Menerima dana kas kecil
e. Mengajukan dana kas kecil
15. Yang bukan merupakan penyebab terjadinya selisih dana kas kecil adalah...
a. Jumlah yang diterima atau yang dikeluarkan lebih besar atau lebih kecil
daripada jumlah yang seharusnya dicatat, karena tidak terjadinya uang pecahan
kecil
b. Kehilangan akibat kekeliruan saat transaksi pertukaran, misalnya saat
memberikan uang kembali.
c. Adanya uang palsu
d. Kesalahan pencatatan dalam jurnal
e. Penambahan persediaan
Soal Essay
1. Apa saja yang mempengaruhi adanya selisih dalam dana kas kecil?
2. Dokumen-dokumen apa saja yang berkaitan dengan dana kas kecil?
3. Jelaskan mengenai jenis metode pencatatan dana kas kecil!
PT Widodo membentuk kas kecil dengan sistem dana tetap pada tanggal 10
Desember 2019 senilai Rp300.000,00. Pengisian kembali dilakukan setiap satu
bulan sekali pada tanggal 10 dengan mengeluarkan cek. Transaksi yang
berkaitan dengan penggunaan kas kecil sejak pembentukan sampai tanggal
pengisian kembali adalah sebagai berikut.
a. Pada 11 Desember 2019 dibayar untuk langganan surat kabar senilai
Rp50.000,00.
b. Pada 13 Desember 2019 dibeli perlengkapan kantor senilai Rp.60.000,00.
c. Pada 27 Desember 2019 dibayar biaya listrik senilai Rp55.000,00.
d. Pada 5 Januari 2020 dibayar keperluan administrasi Rp55.000.,00.
e. Pada 10 Januari 2020 dibeli barang habis pakai sebesar Rp45.000,00.
f. Pada 25 januari 2020 dikeluarkan cek untuk pegisian kembali dana kas
kecil senilai Rp150.000,00.
16
Diminta:
4. Buatlah semua jurnal yang diperlukan apabila kas kecil menggunakan sistem
dana tetap.
5. Tentukan jumlah kas kecil yang disajikan di neraca lajur tahun 2019.
17
RANGKUMAN
Dana kas kecil merupakan sejumlah uang kas atau uang tunai yang disediakan
perusahaan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil dan
tidak ekonomis bila dibayar dengan cek. Pengelolaan dana kas kecil merupakan proses
pengelolaan bukti transaksi dana kas kecil sampai pencatatan buku kas kecil. Beberapa
prosedur pengelolaan kas kecil antara lain yaitu pembentukan dana kas kecil, pengeluaran
dana kas kecil, dan pengisian kembali dana kas kecil. Dana kas kecil dibentuk berdasarkan
surat keputusan kepala bagian keuangan. Dalam perusahaan yang memiliki standar
prosedur operasional, semua jenis pengeluaran kas melibatkan bagian utang sehingga unit
organisasi yang terlibat dalam prosedur pembentukan dana kas kecil adalah bagian utang.
Bagian kasir, bagian jurnal dan laporan, serta pemegang dana kas kecil.
Pada pengeluaran dana kas kecil formulir yang digunakan terdiri atas formulir
surat permintaan pengeluaran dana kas kecil dan bukti pengeluaran kas kecil. Pihak yang
terlibat dalam pengeluaran atau penggunaan dana kas kecil adalah pemakai dana kas kecil
dan pemegang dana kas kecil. Pengisian dana kas kecil dilakukan jika dana kas kecil
dianggap tidak akan cukup untuk memenuhi permintaan bagian-bagian pemakaian dana
kas kecil. Dalam pengisian kembali formulir dan dokumen yang diperlukan terdiri atas
formulir permintaan pengisian kembali dana kas kecil, formulir bukti pengeluaran kas, dan
bukti pengeluaran kas kecil beserta dokumen pendukungnya. Pihak-pihak yang terlibat
dalam pengisian kembali dana kas kecil adalah pemegang dana kas kecil, bagian utang,
bagian karir, serta bagian jurnal dan laporan.
Mutasi atau perubahan kas pada dasarnya terjadi akibat adanya penerimaan dan
pengeluaran dana. Dana kas yang diterima dari kas umum dan dikeluarkan melalui bagian-
bagian pemakai dana. Transaksi yang mengakibatkan terjadinya mutasi dana kas kecil
antara lain yaitu transaksi pembentukan dana kas kecil sebesar jumlah menurut keputusan
kepala bagian keuangan, transaksi pemakaian dana kas kecil melalui bagian-bagian
pemakaian dana, dan transaksi pengisian kembali dana kas kecil. Setiap transaksi yang
akan mempengaruhi posisi saldo kas kecil harus dicatat kedalam dokumen yang digunakan
dalam mengelola administrasi dana kas kecil. Identifikasi mutasi dana kas kecil harus
didukung oleh bukti-bukti yang berkaitan dengan mutasi tersebut agar
pertanggungjawaban penggunaan dana kas kecil lebih jelas. Metode pencatatan dana kas
kecil terbagi menjadi dua yaitu sistem dana tetap dan sistem dana tidak tetap. Perhitungan
fisik dana kas kecil dilakukan oleh petugas yang tidak terkait dengan pengelolaan kas
kecil. Uang tunai dan benda-benda yang tergolong dalam kas kecil dihitung dan
dilaporkan secara rinci terkait jenis dan nilai per satuan. Jumlah saldo kas kecil menurut
perhitungan fisik harus sama dengan saldo kas kecil menurut catatan. Selisih kas dapat
terjadi karena hal-hal sebagai berikut.
a. Jumlah penerimaan atau pengeluaran lebih besar atau lebih kecil dari jumlah yang
seharusnya dicatat, karena tidak terjadinya uang pecahan kecil.
b. Kehilangan akibat kekeliruan saat transaksi pertukaran.
c. Adanya uang palsu dan kesalahan pencatatan dalam jurnal
d. Sebab-sebab lain yang yang tidak diketahui.
18
“Nothing is stronger than a small hope that doesn’t give up”
Keep going !!
19
BAB II
DANA KAS PERUSAHAAN DI BANK
A. Tujuan Pembelajaran
Dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning, siswa mampu:
3.2 Menganalisis pengelolaan dana kas perusahaan di bank
4.2 Melakukan pengelolaan dana kas perusahaan di bank
B. Kegiatan Pembelajaran
1) Guru masuk kelas tepat waktu
2) Siswa dipersilahkan oleh guru untuk berdoa bersama
3) Guru mengisi administrasi kelas
4) Guru melakukan apersepsi meliputi menjelaskan tujuan pembelajaran,
memotivasi siswa, pre test
5) Guru dibantu siswa menyiapkan alat yang diperlukan dalam kegiatan
pembelajaran
6) Untuk memberikan stimulus, siswa di persilahkan oleh guru untuk membaca
buku sumber tentang dana kas perusahaan di bank
7) Dalam kegiatan identifikasi masalah, siswwa dipersilahkan oleh guru untuk
mencatat berbagai permasalahan yang belum dipahami selama membaca buku
sumber berkaitan dengan materi yang dibahas
8) Siswa dipersilahkan oleh guru untuk menanyakan berbagai hal yang belum
dipahaminya dan guru mencatat pertanyaan siswa di papan tulis sesuai dengan
topik yang dipelajari
9) Dalam kegiatan pengumpulan data, siswa dipersilahkan oleh guru untuk
membentuk kelompok belajar, dan mengerjakan tugas untuk mencari jawaban
atau mengumpulkan data dari berbagai sumber berkaitan dengan masalah yang
telah teridentifikasi
10) Dalam kegiatan pembuktian, siswa dipersilahkan oleh guru untuk mendiskusikan
dalam kelompok jawaban yang dianggap paling benar berkaitan dengan masalah
yang teridentifikasi dalam mengkonfirmasikan jawabannya dalam kelompok
11) Dalam kegiatan menarik kesimpulan, siswa dipersilahkan oleh guru untuk
menyampaikan jawaban dari permasalahan yang teridentifikasi dan sama-sama
menyusun kesimpulan tentang materi yang dibahas
C. Assessment
Bentuk tes yang digunakan untuk mengukur pengetahuan peserta didik adalah tes
tertulis yang terdiri dari 15 pertanyaan pilihan ganda dan 5 soal esai.
20
A. Menyiapkan Pengelolaan Administrasi Kas Bank
Kas merupakan salah satu aktiva yang paling cepat dapat dikonversikan
menjadi jenis aktiva lain. Kas mudah digelapkan dan dipindahtangankan dan hampir
secara universal diinginkan setiap orang. Kas juga berguna untuk segera memenuhi
kewajiban perusahaan yang jatuh tempo. Ketersediaan kas yang cukup akan
menentukan likuiditas perusahaan. Selain sebagai alat tukar, kas juga dapat digunakan
sebagai dasar pengukuran dalam akuntansi. Oleh karena itu harus ada pemisahan
fungsi yang berhubungan dengan pengelolaan kas antara lain fungsi penerimaan,
pengeluaran, penyimpanan, pelaksanaan dan pencatatan.
Seorang Teknisi Akuntansi harus dapat memberikan informasi mengenai
sumber kas perusahaan, untuk apa dikeluarkan dan berapa saldo kas setiap saat.
Seorang Teknisi Akuntansi juga harus dapat menjelaskan penyebab terjadinya
perbedaan antara catatan perusahaan dan laporan bank.
1. Pengertian Kas
Kas adalah aktiva lancar perusahaan yang terdiri dari uang kertas, uang logam,
dan kertas berharga yang mempunyai sifat seperti uang, yaitu dapat diterima
sebagai alat pembayaran atau alat tukar, termasuk juga simpanan di bank yang
dapat digunakan sewaktu-waktu.
Kas adalah aktiva yang dimiliki dan digunakan pada hampir semua
penghasilan. Käs merupakan alat tukar dan juga digunakan sebagai dasar
pengukuran dalam akuntansi. Agar dapat dilaporkan sebagai kas, pos yang
bersangkutan harus siap tersedia untuk pembayaran kewajiban lancar.
Ibarat seorang manusia, kas merupakan darah yang akan mengalir di tubuh
perusahaan. Kas akan memberikan dukungan terhadap seluruh operasional bagian
tubuh perusahaan. Jika kas yang mengalir mengalami gangguan, operasional
perusahaan pun akan dapat terganggu. Begitu pentingnya kas bagi sebuah
perusahaan, sehingga kas merupakan aktiva yang paling likuid dan diletakkan di
bagian atas neraca.
Motif utama perusahaan memegang uang kas antara lain:
a. Motif transaksi, yaitu kas diperlukan untuk memenuhi pembayaran-
pembayaran yang timbul dari kegiatan bisnis.
b. Motif berjaga-jaga, yaitu kas diperlukan untuk berjaga-jaga apabila terjadi
kebutuhan pembayaran kas yang tak terduga.
c. Motif spekulasi, yaitu kas diperlukan untuk melakukan transaksi spekulatif
agar mendapat keuntungan jika ada peluang jangka pendek.
2. Komposisi Kas
a. Komponen-komponen yang Termasuk ke Dalam Golongan Kas
1) Uang tunai.
2) Uang simpanan di bank dalam bentuk tabungan atau dalam bentuk giro.
3) Cek yang diterima dari pihak lain.
4) Cek perjalanan (traveller's check), adalah cek yang dikeluarkan oleh suatu
bank untuk melayani nasabah yang melakukan perjalanan jauh.
5) Cek kasir (cashier's check), adalah cek yang dibuat dan ditandatangani
oleh suatu bank dan dapat ditarik melalui bank itu sendiri.
21
6) Wesel pos yang sifatnya dapat segera dijadikan uang tunai.
b. Komponen-komponen yang Tidak Termasuk ke Dalam Golongan Kas
1) Deposito berjangka (time deposit), adalah simpanan di bank yang
pengambilannya sesuai dengan jangka waktu tertentu, sehingga tidak dapat
diambil sewaktu waktu.
2) Surat berharga (saham dan obligasi), yang diterbitkan oleh perusahaan
lain.
3) Wesel tagih, adalah perintah tertulis tak bersyarat dari penarik kepada
pihak tertarik untuk membayar sejumlah uang tertentu.
4) Cek mundur (post dated check), merupakan cek yang mencantumkan
tanggal penarikannya pada masa mendatang. Cek tersebut tidak boleh
dibayarkan oleh bank sebelum tanggal yang tercantum tiba/jatuh tempo.
5) Perangko pos, diperlakukan sehagai persediaan perlengkapan (supplies)
kantor atau toko atau beban dibayar di muka.
6) Dana kas untuk tujuan khusus, misalnya dana yang disisihkan untuk
pembayaran utang obligasi.
3. Manajemen dan Pengendalian Kas
Dalam mengelola kas bank, dibutuhkan peralatan yang tentunya sangat
penting bagi pengelolaan kas pada perusahaan. Apabila keadaan memungkinkan,
sebaiknya perusahaan menggunakan peralatan, seperti mechanic cash register,
check protector, stempel tanggal dan peralatan mekanis lainnya. Kas register yang
memiliki pita pencatat yang terkunci di didalamnya, akan mencatat semua
transaksi penjualarn tunai. Check protector yang dapat membuat perforasi
(perforation) mengenai jumlah rupiah setiap cek, akar bermanfaat untuk
menghindari terjadinya penggantian angka rupiah pada cek.
Selain pemisahan fungsi penerimaan dan pengeluaran serta penyimpanan,
pengendalian internal terhadap kas dapat dilakukan dengan menerapkan sistem
berikut ini:
a. Penggunaan Rekening Bank
Kas yang dimiliki oleh perusahaan tidak semuanya disimpan di dalam
perusahaan, tetapi disimpan di bank (rekening bank), Simpanan di bank yang
memenuhi kriteria sebagai kas misalnya tabungan dan giro, Perusahaan bisa
memilih lebih dari satu rekening bank.
b. Transfer Dana Elektronik (TDE)
Pemindahan dana dari satu pihak kepada pihak lainnya tidak selalu
menggunakan media kertäs, misalnya jika kita hendak mengirimkan uang ke
pemasok, kita harus datang ke bank dengan mengisi formulir pengiriman
uang. Metode yang memanfaatkan teknologi seperti telepon, telegraf,
komputer, satelit dan peralatan elektronik lainnya dapat dengan mudah
digunakan untuk memindahkan dana dari satu pihak ke pihak lainnya.
c. Sistem Kas Kecil
Untuk pembayaran dalam jumlah kecil, seperti pembayaran makan
siang, ongkos taksi, sumbangan, dan membeli perlengkapan kantor yang kecil-
kecil, tidak mungkin dilakukan dengan mengeluarkan cek, Oleh karena itu,
22
perusahaan harus menyediakan dana sebagar kas kecil untuk memenuhi
kebutuhan tersebut.
d. Proteksi Fisik atas Saldo Kas
Pengendalian kas tidak hanya melalui pemisahan fungsi penerimaan,
pengeluaran dan pencatatan saja yang diperlukan dalam pengendalian terhadap
kas, tetapi juga melalui perlindungan secara fisik kas yang disimpari di
perusahaan (cash on hand) dan kas di bank. Perlindungan secara fisik
dilakukan dengan menyediakan lemari besi atau peti penyimpanan laci kas
yang terkunci.
4. Pengawasan Kas
Kas merupakan aktiva yang paling mudah dipindahtangankan sehingga
memungkinkan terjadinya penyimpangan atau penyalahgunaan kas. Untuk
mengamankan kas, diperlukan suatu pengawasan kas secara ketat. Pengawasan
terhadap kas dilakukan melalui pengawasan penerimaan dan pengawasan
pengeluaran kas.
a. Cara Pengawasan Penerimaan Kas
1) Adanya bagian-bagian yang terpisah dalam menangani penerimaan kas.
2) Setiap penerimaan kas segera dicatat dalam jurnal penerimaan kas dan
langsung disetor ke bank.
3) Setiap saat diadakan pemeriksaan terhadap bagian-bagian yang menangani
penerimaarn kas.
4) Setiap hari dibuat laporan penerimaan kas.
b. Cara Pengawasan Pengeluaran Kas
1) Adanya bagian-bagian yang terpisah dalam menangani pengeluaran kas.
2) Setiap pengeluaran kas yang jumlahnya besar sebaiknya memakai cek,
sedangkan pengeluaran yang jumlahnya kecil dibiayai dengan dana kas
kecil.
3) Setiap saat diadakan pemeriksaan terhadap bagian-bagian yang menangani
pengeluaran kas.
4) Setiap hari dibuat laporan pengeluaran kas.
5. Pemeriksaan Kas
Pemeriksaan intern terhadap kas yang dilakukan secara tiba-tiba merupakan
bagian dari sistem pengawasan kas. Pemeriksaan kas dilakukan dengan cara-cara
berikut:
a. Mengadakan verifikasi terhadap catatan-catatan dan cek-cek yang terkait
dengan pengelolaan kas dalam periode tertentu.
b. Mengadakan pemeriksaan kas secara fisik dengan cara menghitung uang tunai
dan surat- surat yang mempunyai sifat seperti kas.
c. Bagi perusahaan yang menyetor semua uang yang diterima ke bank dan semua
pengeluaran menggunakan cek, saldo kas menurut catatan perusahaan harus
sama dengan saldo kas menurut laporan dari bank.
6. Perhitungan Kas
Pemeriksaan fisik kas dilakukan oleh petugas yang tidak terkait dengan tugas
pengelolaan kas. Uang tunai dan benda-benda yang tergolong dalam kas dihitung
23
dan dilaporkan secara rinci mengenai jenis dan nilainya. Saldo kas dapat dihitung
sebagai berikut: Rp………………..
Saldo kas awal periode Rp………………..+
Penerimaan kas dalam satu periode Rp………………..
Pengeluaran kas dalam satu periode Rp……………….. -
Saldo kas akhir periode Rp………………..
7. Prosedur Penerimaan Kas Bank
Umumnya perusahaan yang berskala besar memisahkan rekening penerimaan dan
pengeluaran kas dengan tujuan untuk memudahkan pengawasan dan
mempermudah rekonsiliasi tiap bulannya. Ada dua jenis transaksi penerimaan kas
bank, yaitu:
a. Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai
Penerimaan kas dari penjualan tunai dilakukan melalui cash register
yang ditempatkan pada loket kasir, sehingga terbaca oleh pembeli. Prosedur
penerimaan kas yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1) Setelah menerima uang dari pembeli, kasir mencatat penerimaan ini ke
cash register secara periodik, kemudian menyerahkan daftar cash register
ke bagian akuntansi.
2) Setelah bagian akuntansi menerima rekapitulasi daftar cash register dari
kasir, kemudian melakukan rekonsiliasi antara bukti setor bank dan
rekapitulasi cash register. Selanjutnya melakukan posting ke rekening
buku besar yang bersangkutan.
3) Bagian audit memeriksa nomor unit dokumen berdasarkan tembusan
faktur penjualan tunai setelah seluruh dokumen lengkap. Selanjutnya
bagian ini membuat rekonsiliasi faktur penjualan tunai, bukti setor bank
serta laparan bank tunai, kemudiarn membuat laporan rekonsiliasi bank
setiap bulan.
b. Penerimaan Kas dari Piutang
Prosedur penerinaan kas dari piutang adalah sebaga berikut:
1) Bagian Sekretariat
- Menerima surat pemberitahuan cek dari debitur, atau memo kredit dari
bank dalam hal pembayaran dari debitur melalui transter dana
- Membuat daftar surat pemberitahuan yang diterima dari debitur dan
memo kredit yang diteritma dari bank. 1 (satu) lembar diserahkan
kepada bagian piutang dilampiri dengan surat pemberitahuan dari
debitur, 1 satu lembar lainnya bersama cek yang bersangkutan
diserahkan kepada bagian kasa.
2) Bagian Piutang
- Menerima daftar surat pemberitahuan penerimaan piutang dari bagian
sekretariat yang dilampiri surat pemberitahuan dari debitur
- Menerima bukti setoran ke bank dari bagian kasa
24
- Membuat bukti penerimaan kas berdasarkan data daftar surat
pemberitahuan:
1 (satu) lembar, diserahkan kepada debitur sebagai bukti penerimaan
pembayaran,
1 (satu) lembar, diserahkan kepada bagian jurnal dan laporan, dilampiri
daftar surat pemberitahuan dan bukti setoran ke bank yang diterima
dari bagian kasa;
- Mencatat bukti penerimaan kas dalam buku pembantu piutang.
3) Bagian Kasa
- Menerima daftar surat pemberitahuan cek (memo kredit) dari bagian
sekretariat
- Membuat bukti setoran ke bank; 1 (satu) lembar bersama cek (setoran)
diserahkan kepada bank, 1 (satu) lembar yang telah ditandatangani
oleh pejabat bank diserahkan kepada bagian piutang, 1 lembar untuk
arsip di bagian kasa.
4) Bagian Jurnal dan Laporan
- Menerima bukti penerimaan kas dilampiri daftar surat pemberitahuan
penerimaan piutang, surat pemberitahuan debitur, dan bukti setoran ke
bank dari bagian piutang
- Mencatat bukti penerimaan kas dalam buku jurnal penerimaan kas
- Mengarsipkan bukti penerimaan kas, daftar surat pemberitahuan, surat
pemberitahuan debitur.
8. Prosedur Pengeluaran Kas Bank
Prosedur pengeluaran kas bank yang dilakukan setiap bagian adalah sebagai
berikut.
a. Bagian yang meminta kas bank mengisi cash request form (CRF) dan meminta
persetujuan dari kepala bagiannya. Kemudian menyerahkan CRF ke bagian
keuangan.
b. Setelah bagian keuangan (finance department) menerima cash request form
(CRF), dan memeriksa dana pada rekening bank, kemudian bagian keuangan
meminta persetujuan dari kepala bagian keuangan (head of finance
department) pada lembar CRF. Selanjutnya menyiapkan bukti penarikan bank.
c. Setelah menerima bukti penarikan bank, kasir menyiapkan bukti bank keluar
sebanyak tiga lembar.
d. Setelah mencocokkan bukti bank keluar dan bukti penarikan bank, bagian
akuntansi mencatat pada jurnal bank keluar.
B. Membukukan Mutasi Kas Bank
Kas menjadi penting karena akan memberikan dasar pengukuran untuk semua
bagian. Salah satu cara pengendalian käs adalah dengan membuka akun bank (bank
account), artinya pihak perusahaan membuka rekening di bank untuk menyimpan
semua penerimaan kas. Jadi pada suatu perusahaan ada dua pencatatan kas, yaitu
catatan kas menurut perusahaan dan catatan kas menurut bank.
25
1. Saldo Awal Kas Bank
Dalam membuka rekening bank, perusahaan (sebagai nasabah) harus
menyetorkan sejumlah uang minimum yang harus disimpan di rekening sebagai
saldo kompensasi (compensating balance). Masing-masing bank memiliki
ketentuan jumlah kas minimum yang berbeda-beda yang harus disimpan
perusahaan (nasabah).
2. Bukti Transaksi Kas Bank
Formulir-formulir yang digunakan perusahaan dalam melakukan transaksi di
bank antara lain sebagai berikut:
a. Bukti Penerimaan Kas Bank
Bank biasanya telah menyediakan formulir yang digunakan pada saat
seseorang menyetor ke rekening di bank. Formulir ini biasanya disebut dengan
bukti setoran. Bukti ini biasanya memiliki rangkap dua, lembar pertama
disimpan di bank, sedangkan lembar kedua untuk bukti penyetor. Perusahaan
pun telah menyiapkan bukti kas bank masuk untuk kepentingan pencatatan
intern. Adapun bukti-bukti penerimaan kas bank antara lain sebagai berikut:
1) Bukti Kas Bank Masuk
2) Faktur penjualan tunai, sebagai bukti pendukung bukti penerimaan kas
yang berasal dari transaksi penjualan tunai.
3) Daftar surat pemberitahuan dari debitur, sebagai pendukung bukti
perierimaan kas yang berasal dari penerimaan piutang.
4) Surat pemberitahuan dari debitur, sebagai pendukung bukti penerimaan
kas yang berasal dari penerima piutang.
5) Memo (nota) kredit dari bank, sebagai pendukung bukti penerimaan kas
yang berasal dari penerimaan piutang melalui transfer dana dari debitur.
6) Bukti setoran ke bank, sebagai bukti pendukung yang digunakan untuk
pengecekan jumlah dana yang diterima dengan jumlah yang disetorkan ke
bank.
b. Bukti Pengeluaran Kas Bank
Ada dua bukti pengeluaran kas bank, yaitu bukti kas bank keluar dan cek.
Cek umumnya dipakai untuk setiap pengeluaran yang jumlahnya besar.
Berikut adalah contoh bukti kas bank keluar.
1) Bukti Kas Bank Keluar
2) Faktur pembelian tunai, sebagai bukti pendukung pengeluaran kas untuk
transaksi pembelian tunai.
3) Faktur pembelian kredit, sebagai pendukung bukti pengeluaran kas untuk
pembayaran utang.
4) Bukti penerimaan barang, sebagai pendukung bukti pengeluaran kas untuk
pembayaran utang.
5) Permintaan pengisian kembali kas kecil, sebagai pendukung bukti
pengeluaran kas untuk pengisian dana kas kecil.
6) Bukti pengeluaran kas kecil, sebagai pendukung permintaan pengisian
kembali kas kecil.
c. Formulir Permintaan Kas (Cash Request Form)
26
Bukti ini digunakan oleh bagian yang meminta pengeluaran kas untuk
bagian keuangan.
d. Cek (Cheque/check)
Cek merupakan dokumen yang berisi perintah kepada bank untuk
membayar sejumlahı uang kepada orang atau perusahaan yang tertera di
formulir cek tersebut. Dalam cek terdapat tiga pihak yang terlibat yaitu: pihak
penarik yaitu pihak yang menandatangani cek, pihak penerima, dan pihak
bank yang harus melakukan pembayaran.
e. Bilyet Giro
Dokumen ini merupakan perintah kepada bank untuk memindahkan
rekening dari pihak yang menandatangani (pembuat) kepada rekening
penerima. Ketika bilyet giro dicairkan pada saat jatuh tempo, maka rekening
pembuat (nasabah) akan didebetkan.
3. Dokumen Mutasi Kas Bank
Mutasi kas bank dibagi menjadi dua, yaitu dokumen penerimaan kas dan
dokumen pengeluaran kas.
a. Dokumen Penerimaan Kas
Dokumen yang terkait dalam penerimaan kas adalah sebagai berikut:
1) Faktur (nota) penjualan tunai.
2) Daftar surat pelunasan piutang dari debitur.
3) Memo dari bank atas penerimaan piutang melalui transfer.
4) Bukti setor ke bank, untuk mengecek dana yang disetorkan ke bank.
5) Bukti penerimaan kas yang dibuat perusahaan.
b. Dokumen Pengeluaran Kas
Dokumen yang terkait dalam pengeluaran kas adalah sebagai berikut:
1) Bukti pengeluaran kas yang dibuat sendiri oleh perusahaan.
2) Faktur (nota) pembelian tunai.
3) Bukti penerimaan barang.
4) Bukti pengeluaran kas kecil.
5) Faktur pembelian kredit, sebagai bukti pendukung pembayaran utang.
4. Pencatatan Mutasi Kas Bank
Mutasi kas bank dicatat dalam jurnal penerimaan kas bank untuk penerimaan
kas, dan jurnal pengeluaran kas untuk semua jenis transaksi pengeluaran kas.
Pencatatan dalam jurnal penerimaan kas maupun jurnal pengeluaran kas. Contoh
format jurnal penerimaan kas bank dan pengeluaran kas bank tersaji pada tabel
berikut.
Format jurnal penerimaan kas bank
Nama Perusahaan
Jurnal Penerimaan Kas Bank
Bulan… Tahun
No. Debet Kredit Setoran ke Bank
Bukti No. Jumlah
Tanggal Keterangan Kas
Potongan Potongan Kas Serba- Piutang Penjualan
27
Masuk Penjualan Pajak serbi Dagang bukti
setoran
Format jurnal pengeluaran kas bank
Nama Perusahaan
Jurnal Pengeluaran Kas Bank
Bulan… Tahun
Tanggal Nomor bukti Dibayarkan Nomor Utang Debet Serba- Potongan Kredit Kas
kas keluar kepada cek dagang Pembelian serbi pembelian
Potongan
pajak
5. Prosedur Pencatatan Mutasi Kas Bank
Pada perusahaan yang menyelenggarakan akuntansi secara manual dan
transaksi dicatat dalam buku jurnal khusus, penerimaan kas yang berasal dari
semua jenis transaksi dicatat dalam buku jurnal penerimaan kas. Sementara
pengeluaran kas dicatat dalam buku jurnal pengeluaran kas atau cek register.
Contoh:
Berikut ini data mutasi kas PD Maju Raya pada bulan Desember 2020. Saldo akun
kas pada tanggal 1 Desember 2020 yang telah disesuaikan sebesar
Rp124.680.000,00, Penerimaan dan pengeluaran kas dalam bulan Desember 2020,
sebagai berikut:
Penerimaan kas:
4 Nov Penerimaan cek Bank Danamon No: B.0046544 dari PD Affinia
untuk pelunasan faktur No. FJ-211 seharga Rp8.500.000,00. Bukti
Kas No. BKM-501.
5 Nov Penerimaan dari penjualan tunai sebesar Rp12.400.000,00. Bukti Kas
No. BKM-502.
8 Nov Penerimaan cek Bank Mandiri No. G.2004352 dari PD Aneka Jaya
untuk pelunasan faktur No. FJ-207 sebesar Rp15.600.000,00. Bukti
Kas No. BKM-503.
11 Nov Penerimaan hasil penjualan tunai sebesar Rp10.800.000,00. Bukti
Kas No. BKM-504.
12 Nov Penerimaan cek Bank Danamon No: B.0046552 dari Toko Ratna
untuk pelunasan faktur No. FJ-208 seharga Rp11.200.000,00. Bukti
Kas No. BKM-505.
20 Nov Penerimaan tunai dari Toko Sumber Makmur sebesar
Rp13,600.000,00 untuk pelunasan faktur No. FJ-206. Bukti Kas No.
BKM-506.
25 Nov Penerimaan hasil penjualan tunai sebesar Rp18.800.000,00, Bukti
Kas No. BKM-507.
28
28 Nov Penerimaan cek bank Mandiri No. C.2004372 dari PD Aneka Baru
untuk pelunasan faktur No. FJ-209 seharga Rp10.600.000,00. Bukti
Kas No. BKM-508.
Pengeluaran kas:
1 Nov Pengeluaran cek No. CB.000312 sebesar Rp4.200.000,00 untuk gaji
karyawan bulan oktober 2020. Bukti Kas No. BKK-501.
5 Nov Pengeluaran cek No. CB.000313 sebesar Rp800.000,00 untuk
8 Nov pengisian kembali dana kas kecil. Bukti Kas No. BKK-502.
12 Nov Pelunasan faktur PD Sangkuriang No. B-223 seharga
Rp12.900.000,00, dibayar dengan cek No. CB.000314. Bukti Kas No.
BKK-503.
16 Nov Pembelian tunai barang dagang sebesar Rp8.700.000,00, dibayar
18 Nov dengan cek No. CB.000315. Bukti Kas No. BKK-504.
21 Nov
26 Nov Pengeluaran cek No. CB.000316 sebesar Rp1.150.000,00 untuk
pengisian kembali dana kas kecil. Bukti Kas No. BKK-505.
Pelunasan faktur PT Indomarco No. 1-073 seharga Rpl4.200.000,00,
dibayar dengan cek No. CB.000317. Bukti Kas No. BKK-506.
Pembelian tunai barang dagang seharga Rp6.600.000,00, dibayar
dengan cek No. CB 000318. Bukti Kas No. BKK-507.
Pelunasan faktur PT Indofood No. B-228 seharga Rp10.400.000,00,
dibayar dengan cek No. CB.000319. Bukti Kas No, BKK-508.
Data transaksi penerimaan dan pengeluaran kas tersebut dicatat dalam buku
Jurnal Penerimaan dan buku jurnar Pengeluaran Kas sebagai berikut:
a. Buku Jurnal Penerimaan Kas
Debet Kredit
Tanggal Nomor Diterima dari Kas Piutang Penjualan Tunai
bukti No. Akun 111 No. Akun 113 No. Akun 411
4 Nov BKM-501 PD Jaya Sakti Rp 8.500.000,00 Rp 8.500.000,00 -
5 Nov BKM-502 Tunai Rp12.400.000,00 - Rp12.400.000,00
8 Nov BKM-503 PD Aneka Jaya Rp15.600.000.00
11 Nov BKM-504 Tunai Rp10.800.000,00 Rp15.600.000,00 -
12 Nov BKM-505 Toko Ratna Rp11.200.000,00 - Rp10.800.000,00
20 Nov BKM-506 Toko Sumber M Rp13.600.000,00
25 Nov BKM-507 Tunai Rp18.800.000,00 Rp11.200.000,00 -
28 Nov BKM-508 PD Aneka Baru Rp10.600.000,00 Rp13.600.000,00 -
Rp18.800.000,00
- -
Rp10,600.000.00
29
Setoran dana yang diterima perusahaan ke bank dilakukan pada hari saat
diterima, dan selambat-lambatnya pada keesokan harinya. Setoran dana ke bank
didukung dengan bukti setor yang mendapat pengesahan dari pejabat bank yang
bersangkutan.
Transaksi-transaksi yang bersangkutan dengan pengeluaran kas PD Maju
Raya, dicatat dalam buku jurnal pengeluaran kas, derngan anggapan PD Maju
Raya mencatat transaksi pembelian barang dagang dengan pembayaran kredit
menurut dasar waktu. Artinya, pada saat faktur diterima dari kreditur, dicatat
dalam buku jumal pembelian dengan mendebet akun Pembelian dan mengkredit
akun Utang Dagarıg. Transaksi pengisian dana kas kecil dicatat debet akun kas
kecil (metode fluktuasi), mengenai pencatatan dana kas kecil dibahas pada bab
yang lain. Catatan pengeluaran kas tampak sebagai berikut.
b. Buku Jurnal Pengeluaran Kas
Debet Kredit
Tgl. Nomor Dibayarkan No. cek Utang Pembelian Beban gaji Kas kecil Kas
bukti kepada Dagang (111)
1 Nov
5 Nov BKK-501 (211) (511) (521) (112)
8 Nov BKK-502
12 BKK-503 Gaji Karyawan CB.000312 4.200.000 4.200.000
Nov BKK-504 Kas Kecil CB.000313 800.000
16 BKK-505 PD Sangkuriang CB.000314 12.900.000 8.700.000 800.000
Nov BKK-506 Pembelian barang CB.000315 6.600.000 1.150.000 12.900.000
18 BKK-507 Kas kecil CB.000316 14.200.000 8.700.000
Nov BKK-508 PT Indomarco CB.000317 10.400.000 1.150.000
21 Pembelian barang CB.000318
Nov PT Indofood CB.000319 14.200.000
26 6.600.000
Nov
10.400.000
Total 37.500.000 15.300.000 4.200.000 1.950.000 58.950.000
6. Pencatatan Selisih Kas
Selisih kas merupakan perbedaan yang terjadi antara jumlah kas menurut
perhitungan fisik dan catatan kas yang ada pada rekening bank, maupun catatan
buku besar kas pada perusahaan. Terjadinya selisih kas dapat disebabkan karena:
(1) kehilangan akibat kekeliruan saat transaksi penjualan tunai, misalnya
kekeliruan saat melakukan pengembalian uang kepada pelanggan, (2) kesalahan
mencatat yang dilakukan baik pada saat melakukan penerimaan kas maupun
pengeluaran kas yang kemudian baru diketahui adanya selisih setelah dilakukan
pencocokan pada saldo kas perusahaan maupun pada bank. Apabila kas menurut
perhitungan fisik lebih besar dibandingkan menurut catatan buku besar kas disebut
selisih kas lebih (cash overage), tetapi apabila kas menurut perhitungan fisik lebih
kecil dibandingkan menurut catatan buku besar kas disebut selisih kas kurang
(cash shortage). Pencatatan selisih kas, yang diketahui sebelum atau setelah
30
transaksi terkait dicatat dan penyebabnya tidak diketahui, dapat dilakukan dalam
buku jurnal umum. Jurnal penyesuaiannya sebagai berikut:
a. Selisih kas lebih (cash overage), jurnalnya:
Kas xxx
Selisih Kas xxx
b. Selisih kas kurang (cash shortage), jurnalnya:
Selisih Kas xxx
Kas xxx
Selain terjadinya selisih kas pada kasus di atas, berikut beberapa contoh
terjadinya selisih kas dalam transaksi perusahaan yang sering terjadi.
a. Selisih kas diketahui saat terjadinya transaksi belum dicatat dalam jurnal.
Contoh 1:
Tanggal 4 Desember 2020 diterima pelunasan faktur sebesar Rp6.984.725,00.
Karena tidak ada uang kecil jumlah yang diterima Rp6.985.000,00
Jurnal yang dibuat:
Tidak ada jurnal.
Memo: Karena pembulatan ke atas Rp725,00
b. Adanya selisih kas yang diketahui saat transaksi sudah dicatatl dalam jurnal,
tidak diketahui penyebab perbedaan.
Contoh 2:
Saldo kas menurut catatan per 1 November 2020 sebesar Rp25.624.975,00.
Kas secara fisik sebesar Rp25.625.000,00, setelah diperiksa tidak diketahui
penyebabnya.
Jurnal yang dibuat:
Tidak ada jurnal.
Memo: Karena pembulatan ke atas Rp25,00
c. Adanya selisih karena kesalahan pencatatan, harus dibetulkan dengan
membuat jurnal koreksi.
Contoh 3:
Saldo kas menurut catatan 30 Maret 2020 sebesar Rp597.500,00, ternyata kas
menurut fisik sebesar Rp579.500,00. Setelah diadakan pemeriksaan terdapat
kekeliruan. Tanggal 20 Maret 2020 ternyata terjadi kesalahan dalam jurnal,
yaitu pembayaran beban listrik sebesar Rp265.000,00 dicatat sebagai
pembayaran beban air sebesar Rp247.000,00. Untuk itu perlu dilakukan
koreksi terhadap terjadinya kesalahan tersebut. Berikut adalah langkah
melakukan koreksinya.
1) Catat jurnal seharusnya (benar)
Beban listrik Rp265.000,00
Kas Rp265.000,00
2) Catat jurnal yang salah
Beban air Rp247.000,00
Kas Rp247.000,00
3) Cara membuat jurnal koreksi
a) Tulis jurnal yang benar
31
b) Jurnal salah dibalik
c) Jurnal 1 dan 2 digabung
Jadi, jurnal koreksinya:
Beban listrik Rp265.000,00
Beban air Rp247.000,00
Kas Rp 18.000,00
C. Menyusun Rekonsiliasi Bank
1. Penyebab Terjadinya Perbedaan Kas
Apabila semua transaksi yang berkaitan dengan kas dicatat oleh perusahaan
dan bank, maka saldo kas menurut catatan perusahaan harus selalu sama dengan
saldo kas dalam rekening koran bank. Kadangkala saldo kas menurut catatan
perusahaan pada tanggal tertentu tidak sama dengan saldo kas yang tercatat dalam
rekening koran bank. Oleh karena itu, untuk menetapkan saldo kas yang berar,
perlu dibuat rekonsiliasi bank. Berikut transaksi-transaksi yang menyebabkan
ketidaksamaan antara saldo kas menurut catatan perusahaan dan saldo kas
menurut rekening koran.
• Setoran dalam perjalanan (deposit in transit), merupakan adanya transaksi
yang sudah dicatat perusahaan tetapi belum dicatat oleh bank, di mana ada dua
kemungkinan yang terjadi, antara lain:
- Setoran dalam perjalanan, yaitu setoran perusahaan yang belum diterima
oleh bank pada saat rekening koran pada bulan tersebut telah ditutup dan
difaporkan kepada perusahaan.
- Kas yang belum disetor, yaitu penerimaan kas oleh perusahaan yang
sudah dicatat oleh perusahaan tetapi uangnya belum dikirim ke bank.
• Cek dalam peredaran (outstanding check), adalah cek yang telah dikeluarkan
oleh perusahaan tetapi belum diuangkan ke bank oleh pemegangnya.
• Adanya transaksi yang telah dicatat oleh bank tetapi belum dicatat oleh
perusahaan, antara lain:
- Penagihan piutang perusahaan oleh bank (collection by bank).
- Adanya jasa giro yang diberikan oleh bank kepada perusahaan (interest
revenue) dan potongan atas jasa giro (PPh ps 4 (2)) UU no. 36 Tahun
2008 sebesar 20% (income tax expense).
- Adanya pembebanan biaya administrasi oleh bank kepada perusahaan
(bank service charges).
• Adanya kesalahan pencatatan, baik yang dilakukan oleh bank maupun oleh
perusahaan (errors).
• Cek kosong (cek yang tidak cukup dana), yaitu cek yang ditolak bank karena
tidak cukup dana atau dananya tidak ada (non-sufficient fund).
Kasus yang mempengaruhi saldo kas bank
32
A. Menurut Catatan Perusahaan B. Menurut Catatan Rekening
Koran Bank
(+) Penerimaan yang sudah dicatat oleh
bank, tapi belum dicatat oleh (+) Setoran/penerimaan yang sudah
perusahaan. dicatat oleh perusahaan, tapi belum
Contoh: dicatat oleh bank.
Contoh:
• Transfer bank. • Setoran dalam proses.
• Jasa giro. • Penerimaan tagihan belum disetor
• Hasil inkaso bank.
ke bank.
(+) Kesalahan mencatat pengeluaran (+) Kesalahan mencatat pengeluaran
terlalu besar/ tinggi. terlalu tinggi.
(+) Kesalahan mencatat penerimaan (+) Kesalahan mencatat penerimaan
terlalu rendah. terlalu rendah.
(-) Pengeluaran yang sudah dicatat oleh (-) Pengeluaran yang sudah dicatat oleh
bank, namun belum dicatat oleh perusahaan, belum dicatat oleh bank.
perusahaan.
Contoh:cek dalam peredaran.
Contoh:
• Biaya administrasi bank (-) Kesalahan mencatat pengeluaran
• Cek di tempat, yaitu pengambilan terlalu rendah.
uang dari bank tidak (-) Kesalahan mencatat penerimaan
mempergunakan cek, melainkan terlalu tinggi.
menggunakan formulir khusus di
bank.
(-) Kesalahan mencatat pengeluaran
terlalu rendah.
(-) Kesalahan mencatat penerimaan
terlalu tinggi
(-) Setoran cek yang ditolak/tidak cukup
dana.
2. Bentuk-Bentuk Rekonsiliasi Bank
Rekonsiliasi bank dapat disusun dalam bentuk sebagai berikut:
a. Bentuk Vertikal (Staffel Form/Report Form)
33
Bentuk vertikal biasa disusun secara bertingkat. Bagian atas untuk
rekonsiliasi saldo kas, sedangkan bagian bawah untuk rekonsiliasi saldo
rekening Koran.
Rekonsiliasi Bank
PT ………….
Rekonsiliasi Bank……………..
(Bentuk Staffel)
Saldo kas menurut pembukuan perusahaan xxx
Ditambah: xxx
xxx
Penyetoran dicatat terlalu kecil selisih
xxx
Penarikan/pengambilan dicatat terlalu besar selisih xxx
Jasa giro/pendapatan bunga xxx xxx
xxx
Penagihan piutang oleh bank xxx
xxx
Subtötal xxx
Penjumlahan
Dikurangi:
Penyetoran dicatat terlalu besar selisih
Penarikan/pengambilan dicatat terlalu kecil selisih
Beban administrasi bank xxx
Penambahan bank sebagai tanggungan perusahaan xxx
Cek tidak cukup dana xxx
Subtotal
Saldo setelah rekorisiliasi
Saldo rekening koran menurut pembukuan bank
Ditambah: xxx
Deposit in transit/setoran dalam proses selisih
Koreksi pengambilan nasabah dicatat terlalu besar selisih
xxx
Koreksi pernyetoran nasabah dicatat terlalu kecil
Koreksi pencatatan merugikan nasabah xxx
Subtotal selisih
Penjumlahan selisih
xxx
Dikurangi:
Cek dalam peredaran/outstanding check
Koreksi pengambilan nasabah dicatat terlalu kecil
Koreksi penyetoran nasabah dicatat terlalu besar
34
Koreksi pencatatan menguntungkan nasabah
Subtotal
Saldo setelah rekonsiliasi
Penyusunan rekonsiliasi bank bentuk staffel, pada dasarnya adalah
melakukan penambahan atau pengurangan terhadap saldo kas menurut catatan
perusahaan ataupun menurut rekening koran sesuai dengan pengaruh
penyebab perbedaan, sehingga pada akhirnya akan diketahui saldo yang
sebenarnya.
Contoh:
Saldo kas PT Sidomulyo menurut catatan buku besar kas per 31 Agustus 2020
adalah sebesar Rp65.200,000,00, sedangkan menurut rekening koran yang
diterima dari bank sebear Rp78.400.000,00. Setelah diadakan pemeriksaan,
penyebab perbedaan tersebut adalah:
1. Bank telah menagih piutang wesel perusahaan nominal Rp13.000.000,00,
bunga Rp1.000.000,00, dan bank membebani biaya penagihan
Rp600.000,00
2. PT Sidomulyo tertanggal 30 Juli 2020 mengirim uang ke bank
Rp6.000.000,00, belum tercatat dalam rekening koran.
35
3. Perusahaan menerima pelunasan piutang Rp2.000.000,00, belum disetor
ke bank
4. Perusahaan menerima cek dari debitur sebagai pelunasan utangnya
Rp8.000.000,00. Cek tersebut disetor ke bank, tetapi ditolak oleh bank
karena tidak ada dananya.
5. Cek yang belum diuangkan Rp12.000.000,00,
6. Perusahaan mengeluarkan cek untuk mengisi kas kecil Rp2.000.000,00,
tetapi oleh bagian akuntansi dicatat dalam jurnal penerimaan kas
7. Bank memberi jasa giro sebesar Rp1.500.000,00 dan membebankan biaya
administrasi Rp400.000,00, Suatu potongan PPh atas jasa giro
Rp300.000,00.
8. Cek atas nama PT Abdi Jaya sebesar Rp3.000.000,00 ternyata dicatat oleh
bank sebagai pengurang saldo PT Sidomulyo dalam rekening koran yang
diterima PT Sidomulyo
9. PT Sidomulyo mengeluarkan cek Rp4.000.000,00, tetapi dicatat oleh bank
dalam rekening PT Sejahtera, sehingga tidak muncul dalam rekening koran
yang diterima oleh PT Sidomulyo.
Diminta: buatlah rekonsiliasi menurut saldo kas yang sebenarnya.
Jawab:
1) Hasil penagihan piutang wesel oleh bank Rp13.000.000,00 dengan bunga
Rp1.000.000,00, dan beban penagihan Rp600.000,00 belum dicatat
perusahaan. Sehingga saldo kas perusahaan belum termasuk hasil
penagihan Rp13.000.000,00 ditambah Rp1.000.000,00 dikurangi
Rp600.000,00. Jadi dalam saldo kas perusahaan harus ditambah
Rp14.000.000,00 dan dikurangi Rp600.000,00.
2) Setoran dalam proses Rp6.000.000,00. Setoran ini belum diterima bank
saat penutupan rekening koran, sehingga saldo rekening koran harus
ditambah sebesar Rp6.000.000,00.
3) Kas belum disetor Rp2.000.000,00. Berarti saldo rekening koran belum
termasuk Rp2.000.000,00. Sehingga saldo rekening karan harus ditambah
sebesar Rp2.000.000,00.
4) Cek kosong Rp8.000.000,00. Cek yang disetor ke bank tidak ada dananya
sehingga tidak menambah saldo rekening koran. Hal ini sudah menambah
saldo perusahaan, sehingga dalam rekonsiliasi bank, saldo perusahaan
dikurangi Rp8.000.000,00.
5) Cek yang belum diuangkan Rp12.000.000,00. Hal ini menunjukkan saldo
perusahaan sudah dikurangkan dengan pengeluaran cek, tetapi saldo
rekening koran belum dikurangkan karena cek tersebut belum diuangkan.
Sehingga dalam rekonsiliasi bank, saldo rekening koran dikurangi
Rp12.000.000,00.
6) Pengeluaran cek senilai Rp2.000.000,00 untuk mengisi kas kecil salah
dicatat dalam penerimaan kas. Hal ini seharusnya dicatat dalam
36
pengeluaran kas Rp2.000.000.00 akan tetapi dalam catatan, kas bertambah
Rp2.000.000,00 sehingga dalam pembetulan saldo kas catatan perusahaan
harus dikurangi 2 kali dari pengeluaran yaitu Rp4.000.000,00.
7) Bank memberi jasa giro Rp1.500.000,00, membebani biaya administrasi
Rp400.000,00 dan pajak penghasilan sebesar Rp300.000,00. Artinya
dalam rekening saldo koran sudah termasuk penambahan Rpl.200.000,00
dan pengurangan Rp400.000,00. Jumlah ini belum tercatat dalam catatan
perusahaan, sehingga dalam pembetulan catatan perusahaan harus
ditambah Rp1.200.000,00 dan dikurangi Rp400.000,00 serta
Rp300.000,00.
8) Koreksi kesalahan Rp3.000.000,00. Cek atas nama PT Abdi Jaya sebesar
Rp3.000.000,00 dicatat sebagai pengurang dalam rekening koran PT
Sidomulyo, sehingga dalam rekonsiliasi bank saldo rekening koran PT
Sidomulyo ditambah Rp3.000.000,00.
9) Koreksi kesalahan Rp4.000.000,00. Cek atas nama PT Sidomulyo sebesar
Rp4.000.000,00 tidak dicatat dalam rekening koran PT Sidomulyo
sehingga dalam rekonsiliasi bank saldo rekening koran PT Sidomulyo
dikurangi Rp4.000.000,00.
Berdasarkan analisis di atas, Anda dapat membuat rekonsialiasi bank menurut
saldo kas yang sebenarnya sebagai berikut.
PT SIDOMULYO 2020…………..
Rekonsiliasi Bank Rp
Per 31 Agustus 2010
Saldo menurut rekening koran per 31 Agustus
Rp78.400.000,00
Dilambah:
- Setoran dalam perjalanan…………….. Rp6.000.000,00
- Kas yang belum disetor………………..Rp2.000.000,00
8.000.000,00
Rp86.400,000,00
Dikurangi:
- Cek yang masih beredar……………….Rp12.000.000,00
- Kesalahan pencatatan………………….Rp 3.000.000,00
- Kesalahan pencatatan………………….Rp 4.000.000,00.
Rp19.000.000,00 yang benar
Saldo
Rp67.400.000,00
37
Saldo menurut catatan perusahaan per 31 Agustus 2020………
Rp65.200.000,00
Ditambah:
- Penerimaan piutang……………………Rp13.000.000,00
- Pendapatan bunga……………………...Rp 1.000.000,00
- Jasa giro………………………………..Rp 1.200.000,00
Rp15.200.000,00
Rp80.400.000,00
Dikurangi:
- Beban penagihan……………………….Rp 600.000,00
- Cek kosong……………………………..Rp 8.000.000,00
- Kesalahan pencatatan…………………..Rp 4.000.000,00
- Biaya administrasi bank……………… Rp 400.000,00
Rp13.000.000,00 yang benar
Saldo
Rp67.400.000,00
Jurnal penyesuaian:
Kas Rp15.200.000,00
Piutang dagang Rp13.000.000,00
Pendapatan bunga Rp 1.000.000,00
Jasa giro Rp 1.200.000,00
Beban PPh pasal 4 (2) Rp300.000.00
Beban penagihan Rp600.000,00
Beban administrasi bank Rp400.000,00
Kas Rp1.300.000,00
Kas kecil Rp4.000.000,00
Kas Rp4.000.000,00
Piutang dagang Rp8.000.000,00
Kas Rp8.000.000,00
b. Bentuk Skontro (Account form)
Bentuk skontro disusun secara sebelah-menyebelah. Sebelah kiri untuk
rekonsiliasi saldo kas, sedangkan sebelah kanan untuk rekonsiliasi saldo
rekening koran.
38
PT ………….
Rekonsiliasi Bank……………..
(Bentuk Skontro)
Saldo menurut pembukuan Saldo menurut pembukuan
Perusahaan Bank xxx
xxx Ditambah: xxx
Ditambah:
xxx
Penyetoran dicatat terlalu kecil selisih Deposit in transiti/setoran xxx
dalam proses
Penarikan/pengarmbilan
dicatat terlalu besar selisih xxx
Jasa giro/pendapatan bunga xxx Koreksi pengambilan nasabah
Penagihan piutang oleh bank xxx
Subtotal xxx dicatat terlalu besar selisih
Penjumlahan xxx
Dikurangi: Koreksi penyetoran nasabah
Penyetoran dicatat berlalu besar selisih dicatat terlalu kecil selisih
Koreksi percatatan
Penarikan/pengambilan
dicatat terlalu kecil selisih
Beban administrasi bank xxx merugikan nasabah xxx
Pembebanan bank sebagai
tanggungan perusahaan xxx Subtotal
Cek tidak cukup dana xxx
Subtotal
Saldo setelah rekonsiliasi xxx Penjumlahan
xxx xxx
Dikurangi:
Cek dalam peredaran/
outstanding check selisih
Koreksi pengambilan nasabah
dicatat terlalu besar selisih
Koreksi pencatatan
menguntungkari nasabah xxx
Subtotal
Saldo setelah rekonsiliasi
Contoh:
39
Saldo kas menurut buku besar umum PT Sidomulyo pada tanggal 31
Desember 2020, menunjukkan saldo debet sebesar Rp46.950.000,00
(termasuk dana kas kecil sebessar Rp200.000,00). Saldo pada rekening koran
yang diterima dari Bank BNI per tanggal 31 Desember 2020. menunjukkan
saldo kredit sebesar Rp52.500.000,00. Setelah diadakan inventarisasi,
penyebab dari adanya selisih tersebut adalah sebagai berikul.
1. Dalam rekening koran, tercantum adanya inkaso piutang yang dilakukan
Bank Mandiri sebesar Rp6.200.000,00 dari CV Maju Jaya, dengan biaya
inkaso sebesar Rp20.000,00. Inkaso piutang ini belum ada pencatatannya
pada buku kas PT Sidomulyo.
2. Cek sebesar Rp7.250.000,00 untuk membayar utang kepada PT Sejahtera,
ternyata dicatat PT Sidomulyo dalam jurnal pengeluaran kas sebesar
Rp7.520.000,00, dan penarikan cek sebesar Rp3.280.000,00 untuk
pembayaran pembelian peralatan kantor, dicatat dalam buku kas sebesar
Rp3.120.000,00. Kesalahan tersebut belum pernah dikoreksi oleh PT
Sidomulyo.
3. Setoran tunai yang dilakukan PT Sidomulyo sebesar Rp4.200.000,00,
hingga tanggal 31 Desember 2020 belum tercantum dalam rekening koran
karena masih dalam proses.
4. Pengambilan tunai dari Bank Mandiri sebesar Rp4.450.000,00
dicantumkan dalam rekening koran sebesar Rp4.600.000,00. Pencairan cek
yang ditarik PT Sidomulyo adalah sebesar Rp5.600.000,00 dicatat dalam
rekening koran sebesar Rp5.300.000 00 Pihak bank mengakui kekeliruan
ini dan bersedia memperbaikinya.
5. Sebuah cek senilai Rp2.600.000 00, diterima dari PT Jaya Abadi sebagai
pembayaran utang PT Sidomulyo langsung menyetorkan cek tersebut ke
bank. Cek tersebut ternyata ditolak penyelesaiannya oleh Bank BNI karena
tidak cukup dana.
6. Penyetoran tunai hasil penjualan bulan Desember 2018 sebesar
Rp15.400.000,00, terbukukan dalam jurnal penerimaan kas sebesar
Rp14.900.000,00. Sedangkan penyetoran sebesar Rp12.100.000,00,
ternyata terbukukan di dalam jurnal penerimaan kas sebesar
Rp12.700.000,00.
7. Dalam rekening koran PT Sidomulyo, telah didebet sebesar Rp15.000,00
untuk biaya administrasi dan sebesar Rp11.250,00, untuk pajak
perighasilan serta dikredit sebesar Rp126.250,00 sebagai jasa giro.
8. Cek yang dikeluarkan PT Sidomulyo bulan Desember 2020, belum tercatat
dalam rekening koran karena masih dalam peredaran, yaitu:
Cek No. 16085 sebesar Rp 346.875,00
Cek No. 16086 sebesar Rp1.231.725,00
Cek No. 16088 sebesar Rp1.107.190,00
Cek No. 16089 sebesar Rp1.240.050,00
9. Penyetoran oleh PT Sidomulyo ke Bank Mandiri sebesar Rp2.350.000,00
tercatat dalam rekening koran sebesar Rp2.125.000,00 dan penyetoran
40
sebesar Rp3.700.000,00, dicatat sebesar Rp3.825.000,00. Bank mengakui
akan kekeliruan tersebut.
10. Rekening pada Bank Mandiri telah didebet sebesar Rp1.500.000,00,
sebagai beban pembayaran angsuran pembelian sebuah rumah. Sedangkan
PT Sidomulyo merasa tidak memiliki kewajiban tersebut. Bank Mandiri
mengakui akan kekeliruan tersebut.
11. PT Sidomulyo menyetorkan uarg tunai ke Bank Mandiri sebesar
Rp3.784.160,00. Bank BNI melakukan kekeliruan pencatatan dengan
mengkredit jumlah tersebut ke dalam rekening koran sebagai keuntungan
PT Sidomulyo.
Dari beberapa selisih di atas, dapat digambarkan rekonsiliasi bank per tanggal
31 Desember 2020 dalam bentuk skontro.
Jawab:
PT SIDOMULYO
Rekonsiliasi Bank 31 Desember 2020
(dalam rupiah)
Saldo menurut buku Saldo menurut
46.950.000
kas rekening koran 52.500.000
200.000
Ditambah: 150.000
4.200.000
Saldo besar sebelum Koreksi penyetoran
rekonsiliasi Setoran masih dalam 225.000
46.750.000 1.500.000
Ditambah: 6.200.000 proses
Penagihan inkaso 270.000 Koreksi pencatatan
Koreksi penarikan cek 500.000 penyetoran
Koreksi penyetoran 126.250 Koreksi pembebanan
Jasa giro bank angsuran mobil
Subtotal Subtotal
7.096.250 6.075.000
Penjumlahan
53.846.250
Dikurangi: 20.000 Penjumlahan
Biaya inkaso piutang 160.000 58.575.000
Koreksi penarikan cek 2.600.000
Cek tidak cukup dana 15.000 Dikurangi:
Biaya administrasi
41