LATIHAN SOAL
Pilihan Ganda
1. penjualan dengan cara pemilik menitipkan barang yang dimilikinya kepada pihak lain
untuk dijualkan kembali dengan harga dan syarat ketentuan yang telah diatur dalam
perjanjian tersebut. Kalimat tersebut merupakan pengertian dari….
a. Konsinyasi
b. Penjualan Konsinyasi
c. Perjanjian Konsinyasi
d. Kesepakatan Konsinyasi
e. Tujuan konsinyasi
2. Hal-hal yang perlu diperhatikan komisioner dalam pengkreditan pada akuntansi
konsinyasi adalah sebagai berikut, kecuali…..
a. Membayar biaya angkut (biaya perakitan)
b. Menjual barang komisi
c. Mengirim laporan pertanggung jawaban kepada pengamanat
d. Mengirim pembayaran kepada pengamanat komisioner
e. Pengiriman barang konsinyasi
3. Dalam melakukan pencatatan penjualan konsinyasi ada 2 metode yang digunakan baik
oleh pengamanat ataupun pihak komisioner. Berikut adalah metode yang digunakan
dalam penjualan konsinyasi….
a. Metode langsung dan metode tidak langsung
b. Metode tetap dan metode cadangan
c. Metode FIFO dan persediaan rata-rata
d. Metode terpisah dan metode tidak terpisah
e. Metode sistem tetap dan metode fluktuasi
4. Toko Alma menitipkan 4 buah lemari kayu dengan harga pokok sebesar Rp 100.000
dan harga jual sebesar Rp 200.000. Komisi untuk komisioner sebesar 33,3% dari
jumlah transaksi penjualan. Apabila dari laporan keuangan komisioner berhasil terjual
semuanya dengan biaya penjualan sebesar Rp 50.000 dan biaya tukang sebesar Rp
45.000, berapakah jumlah uang yang harus diterima dari komisioner.?
a. Rp 605.000
b. Rp 705.000
c. Rp 600.000
d. Rp 700.000
e. Rp 800.000
5. Berikut ini adalah keuntungan sistem konsinyasi bagi komisioner, kecuali….
a. Resiko kerugian relative kecil
b. Stok produk bertambah
c. Persediaan gudang menipis
d. Mendapatkan keuntungan tanpa mengeluarkan modal
e. Keuntungan bertambah
192
6. Pihak yang menyerahkan barang dagangannya dalam penjualan konsinyasi disebut
dengan…..
a. Cosignee
b. Faktor
c. Commission Merchan
d. Consignor
e. Conduktor
7. Membuat laporan secara periodik tentang barang terima, dijual dan barang yang masih
dalam persediaan merupakan…..
a. Hak pengamanat
b. Kewajiban pengamanat
c. Kewajiban komisioner
d. Hak komisioner
e. Hak pembeli
8. Berikut ini adalah ciri-ciri dari transaksi konsinyasi sebagai berikut. Kecuali ……
a. Komisioner harus mengikuti semua kewajiban yang telah disepakati dalam
perjanjian konsinyasi
b. Pengiriman barang konsinyasi tidak menimbulkan pendapatan bagi pengamanat
dan komisioner
c. Dalam pencatatannya, barang komisioner harus dilaporkan sebagai persediaan
oleh pengamanat
d. Pengamanat harus bertanggung jawab terhadap semua biaya yang berhubungan
dengan konsinyasi sesuai dalam perjanjian konsinyasi
e. Komisioner memiliki banyak hak tanpa melakukan kewajiban sesuai kesepakatan
9. Akun yang digunakan untuk mencatat barang konsinyasi oleh pihak komisioner
disebut dengan…..
a. Persediaan barang dagang
b. Persediaan barang konsinyasi
c. Persediaan barang jual
d. Persediaan di gudang
e. Persediaan barang dagangan
10. Dibawah ini adalah kekurangan dari perjanjian konsinyasi bagi pengamanat adalah
sebagai berikut…
a. Tidak memiliki resiko
b. Memperluas promosi
c. Uang tidak dapat langsung di terima
d. Produk bertambah
e. Dapat keuntungan
11. PT BUANA mengirim 300 unit barang yang dalam keadaan CKD ke TOKO SITI.
Harga pokok barang tersebut Rp 100.000 per unit, sedangkan harga jual ditentukan Rp
250.000 per unit. Dari transaksi diatas, jurnal yang harus dicatat oleh pihak
pengamanat dengan metode terpisah adalah…..
a. Barang Konsinyasi 30.000.000
Persediaan 30.000.000
193
b. Tidak Di Jurnal
c. Barang Dagangan 75.000.000
Persediaan 75.000.000
d. Barang Konsinyasi 75.000.000
Persediaan 75.000.000
e. Tidak dicatat dalam jurnal
12. TOKO AMINAH mengirimkan laporan hasil penjualan kepada PT SEJAHTERA.
Jurnal yang harus dicatat oleh pihak komisioner jika menggunakan metode tidak
terpisah yaitu …..
a. Utang Komisioner xxx
Barang Konsinyasi xxx
Barang Konsinyasi xxx
b. Barang Komisi xxx
Utang Pengamanat xxx
c. Barang Konsinyasi xxx
Barang Konsinyasi xxx
d. Harga Pokok Penjualan xxx
Persediaan xxx
e. Tidak Di Jurnal
13. Berikut ini adalah ketentuan-ketentuan yang perlu diperhatikan dari setiap metode
pencatatan pada akuntansi konsinyasi.
i. Harga pokok barang konsinyasi yang dikirim.
ii. Mengirim pembayaran kepada pengamanat komisioner
iii. Biaya pengiriman barang-barang konsinyasi.
iv. Biaya yang berhubungan dengan barang konsinyasi yang dibayar oleh
komisioner akan tetap ditanggung oleh pengamanat, hal ini termasuk dalam
kelompok misalnya komisi, biaya perakitan, dan sebagainya.
v. Membayar biaya angkut (biaya perakitan)
vi. Menjual barang konsinyasi
Ketentuan yang terdapat dalam pengkreditan metode tidak terpisah untuk pihak
komisioner adalah poin nomer….
a. i, iii, vi
b. ii, v, vi
c. iv, v, vi
d. ii, iii, iv
e. iii, v, vi
14. Metode yang semua laba atau rugi yang diperoleh dari kegiatan konsinyasi akan
disajikan secara terpisah dari laba rugi yang biasanya. Merupakan pengertian dari….
a. Metode dana terpisah
b. Metode pencatatan
c. Metode dana tetap
d. Metode terpisah
e. Metode tidak terpisah
194
15. Metode laba dan ruginya tidak dipisahkan dengan laba rugi kegiatan yang regular.
Oleh karena itu biaya dan pendapatan yang berhubungan dengan kegiatan konsinyasi
dicampur dengan pendapatan dan biaya. Merupakan pengertian dari…..
a. Metode dana terpisah
b. Metode pencatatan
c. Metode dana tetap
d. Metode terpisah
e. Metode tidak terpisah
Essay
1. Apa yang dimaksud dengan penjualan konsinyasi?
2. Sebut dan jelaskan metode pencatatan penjualan konsinyasi pada akuntansi?
3. Sebutkan kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi oleh komisioner dalam perjanjian
konsinyasi!
4. Sebutkan alasan pengamanat dalam melakukan perjanjian konsinyasi!
5. Jelaskan pendapat saudara mengenai alasan yang mendasar perjanjian konsinyasi
menguntungkan kedua belah pihak!
195
RANGKUMAN
➢ Konsinyasi merupakan penjualan dengan cara pemilik menitipkan barang yang
dimilikinya kepada pihak lain untuk dijualkan kembali dengan harga dan syarat
ketentuan yang telah diatur dalam perjanjian tersebut.
➢ Isi perjanjian konsinyasi terdiri dari beban yang dikeluarkan oleh komisioner yang
ditanggung oleh pengamanat, kebijaksanaan harga jual dan syarat kredit, dan komisi bagi
komisioner. Juga termasuk laporan pertanggung jawaban oleh komisioner kepada
pengamanat (account sale) yang dilakukan secara berkala atas barang-barang yang sudah
terjual dan pengiriman uang hasil penjualan tersebut.
➢ Ketentuan dalam perjanjian konsinyasi akan dinyatakan secara tertulis dalam
menekankan hubungan kerja sama antarkedua pihak yang saling berkaitan yaitu
pengamanat dan komisioner. Selain ketentuan dalam perjanjian ada juga ketentuan
umum yang diatur oleh undang-undang yang berlaku dalam dunia perdagangan yang ada
di Indonesia.
➢ Dalam prosedur akuntansi penjualan konsinyasi terdapat dua metode yang bisa
diterapkan yaitu metode terpisah dan metode tidak terpisah baik untuk pengamanat dan
komisioner.
196
~ Jangan pernah berhenti belajar, karena hidup tak pernah berhenti mengajarkan ~
197
BAB XI
AKUNTANSI MODAL
A. Tujuan Pembelajaran
Dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning, siswa mampu :
3.11 Menganalisis berbagai jenis modal perusahaan (Perbedaan Modal perorangan,
firma, PT, CV dan Koperasi)
4.11 Melakukan pencatatan modal perusahaan (Modal perorangan, firma, PT, CV dan
Koperasi)
B. Kegiatan Pembelajaran
1) Guru masuk kelas tepat waktu
2) Siswa dipersilahkan oleh guru untuk berdoa bersama
3) Guru mengisi administrasi kelas
4) Guru melakukan apersepsi meliputi menjelaskan tujuan pembelajaran,
memotivasi siswa, pre test
5) Guru dibantu siswa menyiapkan alat yang diperlukan dalam kegiatan
pembelajaran
6) Untuk memberikan stimulus, siswa di persilahkan oleh guru untuk membaca
buku sumber tentang akuntansi modal
7) Dalam kegiatan identifikasi masalah, siswwa dipersilahkan oleh guru untuk
mencatat berbagai permasalahan yang belum dipahami selama membaca buku
sumber berkaitan dengan materi yang dibahas
8) Siswa dipersilahkan oleh guru untuk menanyakan berbagai hal yang belum
dipahaminya dan guru mencatat pertanyaan siswa di papan tulis sesuai dengan
topik yang dipelajari
9) Dalam kegiatan pengumpulan data, siswa dipersilahkan oleh guru untuk
membentuk kelompok belajar, dan mengerjakan tugas untuk mencari jawaban
atau mengumpulkan data dari berbagai sumber berkaitan dengan masalah yang
telah teridentifikasi
10) Dalam kegiatan pembuktian, siswa dipersilahkan oleh guru untuk mendiskusikan
dalam kelompok jawaban yang dianggap paling benar berkaitan dengan masalah
yang teridentifikasi dalam mengkonfirmasikan jawabannya dalam kelompok
11) Dalam kegiatan menarik kesimpulan, siswa dipersilahkan oleh guru untuk
menyampaikan jawaban dari permasalahan yang teridentifikasi dan sama-sama
menyusun kesimpulan tentang materi yang dibahas
C. Assessment
Bentuk tes yang digunakan untuk mengukur pengetahuan peserta didik adalah tes
tertulis yang terdiri dari 15 pertanyaan pilihan ganda dan 5 soal esai.
198
A. PENGERTIAN MODAL
Secara garis besar, pengertian modal adalah sekumpulan uang atau barang yang
digunakan sebagai dasar untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Selain itu, modal juga
merupakan aset utama perusahaan untuk menjalankan bisnis dimana umumnya
berbentuk dana atau uang. Dengan begitu, maka proses produksi hingga pemasaran
perusahaan bisa berjalan dengan lancar.
B. PERUSAHAAN PERORANGAN
Perusahaan Perorangan merupakan suatu badan hukum dan modalnya tidak
terbagi atas saham. Biasanya modal yang dimilikinya merupakan modal kecil dan
terbatasnya jenis serta jumlah pada produksi. Modal Perusahaan Perorangan berasal
dari seseorang yang merupakan pemilik perusahaan sekaligus pengelola, pengusaha,
dan pemimpin perusahaan. Keuntungan atau laba yang didapatkan perusahaan
perorangan menjadi hak pemilik perusahaan sepenuhnya.
Modal perusahaan perorangan dicatat dengan mendebet kas, gedung, tanah,
mesin pabrik, atau aset lainnya sebagai modal perusahaan yang akan menyebabkan kas,
aset-aset lain dan modal perusahaan bertambah. Komposisi modal pada neraca
perusahaan perorangan hanya terdiri dari modal.... (nama orang) prive....(nama orang).
C. FIRMA, PEMBENTUKAN, DAN USAHANYA
1. Persekutuan
Persekutuan adalah suatu penggabungan di antara dua orang (badan) atau
lebih untuk memiliki dan menjalankan secara bersama-sama suatu perusahaan guna
mendapatkan keuntungan atau laba. Berdasarkan luasnya tanggung jawab para
sekutunya, persekutuan dapat digolongkan menjadi dua, yaitu persekutuan firma
(Fa) dan persekutuan komanditer/Commanditaire Vennootschap (CV).
• Firma (Fa)
Firma adalah persekutuan badan usaha yang menjalankan dan
mengembangkan usaha antara dua orang atau lebih dengan nama usaha bersama.
Saat pendirian firma, para anggota harus menginvestasikan uang atau barang yang
dimiliki sebagai modal awal. Investasi tersebut akan dicatat ke dalam akun modal
masing-masing anggota. Maka modal untuk mendirikan badan usaha firma berasal
dari patungan para anggota, hal tersebut terbilang besar karena setiap anggota yang
tergabung dalam firma harus menginvestasikan modal. Firma pada umumnya
dibentuk oleh orang-orang yang memiliki keahlian sama atau seprofesi dengan
tanggung jawab masing-masing anggota tidak terbatas, laba ataupun kerugian akan
ditanggung bersama.
199
• Commanditaire Vennootschap (CV)
CV adalah suatu bentuk badan usaha antara dua orang atau lebih , yang terdiri
dari Sekutu Aktif dan Sekutu Pasif .
Sekutu Aktif (Pengurus)
- Berhak menjalankan perusahaan dan melakukan perjanjian dengan pihak
ketiga.
- Semua kebijakan perusahaan dijalankan oleh sekutu aktif.
- Jika perusahaan menderita rugi, tanggung jawabnya sampai dengan harta
pribadi.
Sekutu Pasif (Diam)
- Tidak ikut campur dalam kepengurusan, maupun kegiatan usaha perusahaan.
- Jika perusahaan menderita rugi, maka mereka hanya bertanggung jawab
sebatas modal yang disertakan.
2. Firma
Firma adalah sebuah bentuk badan usaha untuk menjalankan usaha antara dua
orang atau lebih dengan memakai nama bersama atau satu nama yang digunakan
bersama untuk memperluas usahanya. Dalam Firma semua anggota bertanggung
jawab penuh baik sendiri maupun bersama terhadap utang-utang perusahaan kepada
pihak lain. Firma dapat dibentuk oleh dua orang atau lebih yang semuanya belum
memiliki usaha sama sekali. Firma bukan merupakan badan usaha yang berbadan
hukum.
Hal ini dikarenakan tidak adanya pemisahan harta kekayaan antara
persekutuan dan pribadi sekutu-sekutu. Setiap sekutu bertanggung jawab secara
pribadi untuk keseluruhan. Tujuan dari firma adalah untuk memperluas usaha dan
menambah modal agar lebih kuat dan mampu bersaing dengan perusahaan yang lain.
Perusahaan dengan berbentuk Firma bisa dijumpai pada berbagai jenis perusahaan
seperti perusahaan penerbitan, perusahaan perdagangan, perusahaan jasa, dan kantor
kantor konsultan hukum.
a. Karakteristik Firma
Drebin (1982) membagi karakteristik firma menjadi 5, yaitu :
• Mutual Agency (saling mewakili) setiap anggota firma merupakan
wakil dari anggota firma yang lainnya.Apabila ada salah seorang anggota
beroperasi dalam bidang usaha firma, maka secara tidak langsung anggota
tersebut mewakili anggota firma yang lain.
• Limited Life (umur terbatas) firma yang telah didirikan oleh beberapa
anggota akan memiliki umur yang terbatas. Artinya yaitu jika ada anggota
200
yang keluar, berarti firma tersebut dinyatakan bubar secara hukum, demikian
juga apabila ada anggota baru yang bergabung.
• Unlimited Liability (tanggung jawab terhadap kewajiban firma tidak
terbatas) tanggung jawab atas utang tidak terbatas atas kekayaan yang
dimiliki firma saja, tapi juga sampai harta milik pribadi para anggota firma.
• Ownership of an Interest in a Partnership, menyatakan bahwa
kekayaan setiap anggota yang sudah ditanamkan di dalam firma merupakan
kekayaan bersama dan tidak dapat dipisahkan secara jelas.Hak anggota
terhadap kekayaan firma akan terlihat dalam saldo modal akhir para anggota
firma yang terdiri dari: penanaman modal awal, penanaman modal tambahan,
pengambilan prive, penambahan dari pembagian laba, dan pengurangan dari
pembagian rugi.
• Participating in Partnership Profit, laba atau rugi sebagai hasil operasi
firma akan dibagikan kepada setiap anggota firma berdasarkan partisipasi
para anggota di dalam firma.
Akuntansi Terhadap Penyertaan Modal Dalam Persekutuan
Masalah yang spesifik dalam persekutuan yaitu masalah yang berhubungan dengan
pengukuran hak milik atau penyertaan (hak) masing-masing anggota di dalam perusahaan.
Hak ini kemudian diikhtisarkan dalam rekening modal. Para anggota boleh membuat
persetujuan tentang bagaimana membagi keuntungan atau kerugian sesuai hak penyertaan
mereka Namun apabila tidak ada persetujuan tersebut maka pembagian Kerugian dan
keuntungan dibagi secara rata.
Lain halnya apabila persekutuan itu dibentuk dengan menggabungkan perusahaan
yang sudah berjalan, maka perlu adanya penyesuaian sebagai berikut:
• Apabila persekutuan akan menggunakan catatan pembukuan dengan
melanjutkan pembukuan atau catatan dari salah satu perusahaan terdahulu atau
membuat catatan pembukuan baru.
• Apabila harus ada penyesuaian dalam posisi aktiva utang modal dari masing-
masing perusahaan yang digabungkan atau tidak disesuaikan sama sekali.
b. Metode pembagian laba atau rugi persekutuan firma
Berikut merupakan beberapa cara pembagian laba atau rugi persekutuan firma
adalah Dibagi sama rata, Dengan perbandingan atas dasar perjanjian, Dengan
perbandingan penyertaan modal, Menentukan bunga modal dari masing-masing
anggota selebihnya dibagi berdasarkan perjanjian, Memberikan gaji sebagai
pemilik dan bonus kepada anggota yang aktif bekerja kemudian sisanya akan
dibagi atas dasar perjanjian, Menetapkan bunga modal untuk para anggota
kemudian menetapkan gaji sebagai pemilik dan bonus untuk anggota-anggota
201
yang telah dianggap berjasa dan sisanya kemudian dibagi berdasarkan perjanjian
yang telah disepakati.
c. Koreksi laba/rugi periode sebelumnya
Koreksi atas laba/ rugi periode sebelumnya merupakan suatu masalah penting
bagi setiap bentuk badan usaha. Hal tersebut mempunyai pengaruh penting
terhadap pelaporan keuangan dan hasil usaha perusahaan yang sebenarnya terjadi.
Selain itu dalam persekutuan firma berpengaruh terhadap hak kepemilikan dan
bagian atas laba atau rugi kepada masing-masing pribadi anggota sekutu. Berikut
tiga alternatif yang dapat digunakan untuk menyelesaikan penyesuaian alokasi
atas laba/rugi periode sebelumnya :
• Dibebankan kepada laba/rugi tahun berjalan jika jumlahnya tidak material
dan relatif lebih kecil.
• Dibebankan seluruhnya kepada laba/rugi tahun berjalan atau dialokasikan
sebagian kepada laba/ rugi sebelum periode Sesuai dengan kesepakatan
pemilik jika jumlahnya cukup besar dan sulit diidentifikasikan dengan
tahun-tahun tertentu.
• Dilakukan alokasi kembali laba/rugi kepada masing-masing pemilik jika
koreksi laba/rugi cukup besar jumlahnya serta dapat diidentifikasikan pada
tahun-tahun tertentu.
d. Penyusunan Laporan Keuangan Persekutuan Firma
Sebagaimana halnya pada perusahaan-perusahaan yang ada, laporan
keuangan ini biasanya disusun untuk badan usaha berbentuk persekutuan terdiri
dari dua laporan keuangan utama, yaitu neraca dan laporan perhitungan laba/rugi
ditambah dengan laporan perubahan modal.
D. PERSEROAN: JENIS, PEMBENTUKAN, KARAKTERISTIK, DAN
AKUNTANSI
1. Karakteristik Perseroan
PT adalah singkatan dari Perseroan Terbatas, dan Co singkatan dari
corporation. Perseroan adalah salah satu bentuk badan hukum yang ada di Indonesia.
Bentuk badan hukum yang lain seperti koperasi. Secara umum bentuk badan usaha di
Indonesia dapat diikhtisarkan sebagai berikut:
▪ Corporation (Koperasi), Koperasi merupakan badan hukum yang terdiri atas
banyak anggota.
▪ Partnership (Pemitraan), Perusahaan ini dimiliki dan dikelola oleh lebih
dari seseorang dengan perjanjian bersama. Pemitraan dapat berbentuk
sebagai berikut :
202
- Maatschap (Persekutuan)
- Venootschap Onder Firma (VOC atau Fa)
- Commanditaire Vennootschap (CV) atau Pemitraan Terbatas
▪ Yayasan, badan ini dibentuk untuk tujuan nonlaba dan banyak bergerak di
bidang sosial atau keagamaan.
▪ Perusahaan Negara dan Perusahaan Daerah, perusaahan ini didirikan
oleh pemerintah pusat atau pemerintah daerah. Perusahaan negara dapat
dibedakan menjadi tiga, yaitu :
- Perusahaan Jawatan (Perjan- Department Agency),
- Perusahaan Umum (Perum-Public Corporation),
- Perusahaan Perseroan (Persero- Public/State Company)
▪ Perseroan Terbatas, Perseroan Terbatas (PT) adalah perusahaan yang
modalnya terdiri dari saham. PT dapat diklasifikasikan menjadi berikut:
- PT Tertutup, yaitu PT yang sahamnya hanya dimiliki oleh kalangan
tertentu
- PT Terbuka, yaitu PT yang sahamnya dapat dimiliki oleh setiap orang
dengan dengan cara membelinya di pasar modal
Berikut merupakan karakteristik perseroan:
1) Perseroan Merupakan Badan Hukum Sendiri
Sebagai badan hukum sendiri perseroan dapat melakukan pembelian, kepemilikan,
serta penjualan harta kekayaan dengan mengatasnamakan sendiri
2) Hak Pemilikan Dapat Dipindahtangankan
Saham atau sero yang dapat dengan mudah diperjualbelikan tanpa mengganggu
kegiatan atau perubahan modal perusahaan
3) Tanggung Jawab Utang yang Terbatas
Masalah tanggung jawab pemilikan perseroan yang terbatas pada jumlah yang
telah disetorkan ke dalam besaran tersebut atau jumlah uang yang telah
dibayarkan untuk membeli saham perusahaan
4) Struktur Organisasi Tertentu
Pemilik sesungguhnya dari suatu perseroan adalah pemegang saham atau
persero.
203
5) Tambahan Pajak (Pengenaan Pajak Ganda) atas Laba
Perusahaan harus membayar bea materai modal yang jumlahnya telah ditetapkan
oleh undang-undang. Selain itu, digunakan juga pajak penghasilan yang besarnya
hingga mencapai 30% .
6) Peraturan Pemerintah
Perseroan diatur oleh peraturan pemerintah atau undang-undang sebagai berikut :
Siapa yang dapat menjadi pemegang saham, Tata cara dalam menjual saham
kepada masyarakat, Jenis modal dapat dikeluarkan, Kapan perseroan dapat
beroperasi, dan berapa jumlah minimal modal yang harus disetorkan.
2. Karakteristik Modal Saham
Saham atau sertifikat saham adalah suatu tanda keikutsertaan dalam modal
suatu perseroan. Sertifikat saham sering juga disebut dengan surat andil, surat peserta,
atau surat sero.
3. Jenis Saham
Pada pokoknya jenis saham dapat dibedakan menjadi saham biasa adalah
saham yang tidak memiliki keistimewaan tertentu dibandingkan dengan saham-saham
yang lain. Sedangkan saham prioritas merupakan saham yang memiliki hak lebih
tertentu hak lebih ini dapat berupa hak suara dalam pembagian laba, hak dalam
pembagian kekayaan, dan lain sebagainya. Sehubungan dengan akuntansi saham
prioritas, maka saham prioritas dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
i) Saham Prioritas Partisipasi dan Saham Prioritas Nonpartisipasi
saham prioritas partisipasi adalah saham yang selain memperoleh dividen
yang tetap jumlahnya, serta ikut ambil dalam pembagian keuntungan bila
keuntungan melebihi persentase tertentu yang telah ditetapkan .Namun
apabila saham tersebut nonpartisipasi, maka hak pembagian dividen
jumlahnya sudah tertentu yaitu sebesar 6% dari nominal saham.
ii) Saham Prioritas Kumulatif dan NonKumulatif
saham prioritas kumulatif adalah saham yang jika pada suatu tahun
perusahaan tidak membagikan laba atau deviden, maka laba dari tahun-
tahun yang tidak dibagikan dapat digabungkan dengan laba tahun
berikutnya. Sebaliknya dengan saham prioritas nonkumulatif, maka apabila
perusahaan pada suatu tahun tidak membagikan laba-laba untuk tahun
tersebut tidak dapat digabungkan dengan laba pada tahun berikutnya.
iii) Jenis Saham yang Lain
- saham bonus adalah saham yang diberikan kepada pemegang saham
lama tanpa dengan membeli atau menyetorkan aktiva pada
perusahaan
204
- saham pendiri adalah saham yang diberikan kepada orang-orang
yang telah berjasa dalam mendirikan suatu perseroan terbatas dan
sebagai tanda penghargaan perseroan memberikan saham kepada
mereka secara gratis dan tidak dipungut biaya sepeserpun.
4. Penerbitan Saham
Saham memiliki nilai pari yaitu nilai nominal yang tercantum dalam saham.
nilai pari saham tidak atau belum tentu mencerminkan harga pasarnya harga
pasarnya.Harga Pasar saham adalah harga yang terbentuk dari hasil interaksi
penjual dengan pembeli atau harga yang telah terjadi di pasar. Harga saham
cenderung akan mengikuti perkembangan kondisi keuangan perusahaan, laba
perusahaan ,maupun dividen, ataupun pengaruh faktor luar perusahaan seperti
tingkat inflasi, perubahan suku bunga, politis, kondisi ekonomi negara, dan lain
sebagainya.
E. KOPERASI
Koperasi adalah suatu badan hukum yang dibentuk atas dasar kekeluargaan.
Tujuan dari koperasi adalah untuk mensejahterakan para anggotanya.
1. Siklus Pencatatan Akuntansi Koperasi
Dokumen/bukti Buku Jurnal/Buku Buku Besar Neraca Lajur
Harian
Buku Pembantu/ Neraca
Buku Tambahan
Laporan
Laba/Rugi
Keterangan:
• Pada semua bukti (kuitansi) pembelian dan penjualan dicatat dalam buku harian
berdasarkan urutan tanggal kejadian
• Semua kejadian yang telah terekam dalam buku harian itu kemudian secara
periodik dikelompokkan dalam buku besar masing-masing
205
• Bukti transaksi yang sama dibuat juga pada buku tambahan yang fungsinya
sebagai pengontrol kebenaran buku besar
• Setelah buku besar itu bisa dipastikan benar buktinya maka saldo yang ada di
dalam masing-masing buku besar kemudian dipindahkan ke neraca lajur
2. Fungsi Akuntansi Koperasi
Akuntansi koperasi berfungsi untuk menyajikan informasi (laporan) keuangan.
Informasi keuangan yang disajikan dalam akuntansi koperasi bermanfaat
beberapa pihak yang secara langsung atau tidak langsung berkepentingan.
Bagi anggota sebagai pemilik koperasi berkepentingan mengetahui informasi
yang disajikan oleh akuntansi koperasi, di antaranya untuk mengetahui
perkembangan modal koperasi, serta berapa SHU yang didapat dan akan
dibagikan oleh koperasi.
Bagi pengurus koperasi atau manajer, informasi keuangan pada akuntansi
koperasi dapat dipakai untuk alat bantu perencanaan dan pengawasan atas
kegiatan usaha koperasi yang telah atau akan dilakukan bagi karyawan.
Bagi pemerintah, informasi keuangan ini bermanfaat untuk menentukan
kebijakan dalam bentuk nilai dari setiap skim pembiayaan bagi koperasi, besaran
subsidi, dan pajak koperasi serta pelaksanaan peraturan yang lain.
Kemudian bagi kreditur atau calon kreditur, seperti bank atau lembaga
nonbank, pemasok (supplier) atau penjual, informasi keuangan akuntansi akan
dipakai sebagai bahan pertimbangan bagi penentuan atas pemberian pinjaman,
skim pembiayaan, jangka waktu pembiayaan, atau besarnya pinjaman.
SHU merupakan sumber modal sendiri yang nilainya ditentukan oleh
pendapatan yang dihasilkan oleh koperasi, besaran biaya, alokasi modal kerja,
partisipasi anggota, profesionalitas manajemen koperasi, dan perputaran modal
kerja.
Manfaat ekonomi adanya koperasi kepada anggota secara langsung yaitu
manfaat ekonomi yang diterima langsung oleh anggota koperasi dalam bentuk
manfaat harga yang menguntungkan bagi anggota serta manfaat bunga yang
menguntungkan anggota. Manfaat ekonomi tidak langsung berupa nilai Sisa Hasil
Usaha yang diterima anggota.
Dampak mikro adanya koperasi berupa peningkatan pelayanan perusahaan
koperasi bagi kegiatan kelompok usaha dan atau ekonomi rumah tangga anggota
(baik sebagai konsumen maupun produsen). Sedangkan dampak makro nya
berupa pembangunan organisasi koperasi yang mampu meningkatkan pendapatan
dan kesejahteraan anggota maupun lingkungannya.
Dikarenakan koperasi adalah suatu organisasi ekonomi rakyat, maka koperasi
memiliki 2 sifat sebagai berikut:
• Koperasi bersifat sosial artinya koperasi itu merupakan kumpulan
orang yang berusaha untuk menolong dan bukan hanya untuk
kumpulan modal yang melulu berorientasi pada laba saja.
• Koperasi bersifat ekonomis artinya koperasi tersebut harus bisa
mendatangkan laba.
206
3. Modal Koperasi
Modal koperasi dibagi menjadi berikut :
a) Modal Sendiri
Modal sendiri didapat koperasi dari :
• Simpanan pokok anggota, yaitu sejumlah uang yang sama
banyaknya, yang wajib dibayarkan oleh masing-masing anggota
kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan
pokok ini sifatnya permanen, artinya tidak dapat diambil selama
yang bersangkutan masih menjadi anggota.
• Simpanan wajib, yaitu sejumlah simpanan tertentu yang tid harus
sama banyaknya, yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada
koperasi pada periode tertentu.
• Dana cadangan, yaitu sejumlah dana yang diperoleh dari
penyisihan sisa hasil usaha dan dicadangkan untuk menutup
kerugian koperasi bila diperlukan.
• Donasi atau Hibah, yaitu sejumlah uang atau barang dengan nilai
tertentu yang dsumbangkan oleh pihak ketiga, tanpa ada suatu
ikatan atau kewajiban untuk mengembalikannya.
b) Modal Pinjaman atau Modal Luar
Modal pinjaman didapat dari :
• Anggota, yaitu pindaman dari anggota ataupun calon anggota
koperasi yang bersangkutan.
• Koperasi lainnya dan/atau anggotanya, pinjaman dari koperasi
lainnya dan/atau anggotanya yang didasari dengan perja jian
kerja sama antara koperasi.
• Bank atau lembaga keuangan lainnya, yaitu pinjaman dari bank
dan lembaga keuangan lainnya yang dilakukan berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
• Penerbitan obligasi atau surat hutang lainnya, yaitu dana yang
diperoleh dari penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya.
• Sumber lain yang sah, pinjaman yang diperoleh dari bukan
anggota yang dilakukan
4. Laporan Keuangan Koperasi
Jenis laporan keuangan yang umum digunakan koperasi ada 3, yaitu:
a) Neraca (Balance Sheets)
Neraca merupakan suatu daftar berisi ringkasan harta, kewajiban, dan
modal dari suatu perusahaan atau koperasi pada saat tertentu. Berikut
merupakan komponen dari neraca :
i) Harta/Aktiva/assets
• Harta/Aktiva lancar (current assets)
• Harta/Aktiva tetap (fixed assets)
• Harta/Aktiva lain
207
ii) Kewajiban/liabilities/utang
• Kewajiban/Utang lancar (jangka pendek)
• Kewajiban jangka panjang
iii) Modal (capital) sendiri
• Modal dari anggota
• SHU yang tidak dibagi
b) Laporan Laba/Rugi (Income Statement)
Laporan Laba Rugi adalah laporan yang berisi ringkasan pendapatan dan
biaya dari suatu perusahaan atau koperasi untuk jangka waktu tertentu.
Berikut merupakan komponennya :
i) Penerimaan, berkaitan dengan usaha koperasi, bentuknya antara
lain :
• Penjualan, apabila koperasi tersebut menjual produk/baran,
misalnua koperasi konsumsi
• Hasil jasa, apabila koperasi tersebut menjual jasa, seperti
koperasi audit, koperasi transportasi
• Hasil sewa, apabila koperasi tersebut menyewakan barang-
barangnya
ii) Pengeluaran (beban), yaitu suatu pengorbanan ekonomis yang
diperlukan untuk memperoleh barang atau jasa.
c) Laporan Perubahan Modal
Suatu ringkasan perubahan modal dari suatu perusahaan atau koperasi
dalam jangka waktu tertentu,sebagai akibat dari peningkatan SHU yang
tidak dibagikan.
208
Contoh bentuk Laporan Keuangan Koperasi
Contoh Laporan Neraca
KOPERASI AMANAH
NERACA
31 DESEMBER 2010
Keterangan Jumlah Keterangan Jumlah (Rp)
(Rp)
Harta/Aktiva Hutang 2.000.000
1.1. Kas 8.000.000 2.1. Utang jangka pendek 12.700.000
1.2. Piutang 16.500.000 2.2. Utang jangka panjang
1.3. Perlengkapan 200.000 Modal sendiri 7.000.000
1.4. Peralatan 9.200.000 3.1. Simp. Pokok 15.000.000
(1.000.000) 3.2. Simp. Wajib 2.000.000
- Akumulasi 12.000.000 3.3. Simp. Sukarela 1.000.000
penyusutan (5.000.000) 3.4. Shu yang tidak dibagi
1.5. Gedung
- Akumulasi penyusutan
Jumlah Harta 39.700.000 Jumlah Hutang+Modal 39.700.000
Contoh Laporan Laba/Rugi
KOPERASI AMANAH
LAPORAN LABA/RUGI
31 DESEMBER 2010
Penerimaan : Rp 14.250.000
- Penerimaan Usaha Rp 750.000
- Penerimaan Bunga
Jumlah Penerimaan Rp 15.000.000
Pengeluaran :
- Biaya Umum Rp 11.000.000 Rp 12.750.000
- Bunga Bank Rp 500.000
- Penyusutan Rp 1.250.000
Jumlah Pengeluaran
Pendapatan Kotor Rp 2.250.000
SHU yang dibagi Rp 1.250.000
SHU yang tidak dibagikan (ditahan) Rp 1.000.000
209
Contoh Laporan Perubahan Modal
KOPERASI AMANAH
LAPORAN PERUBAHAN MODAL
31 DESEMBER 2010
Modal tahun 2009 Rp 24.000.000
Rp 1.000.000
Pendapatan per 2010 Rp 2.250.000
SHU yang dibagikan Rp 1.250.000
Peningkatan modal (dari SHU yang tidak dibagi)
Modal Koperasi akhir tahun 2010 Rp 25.000.000
Selisih antara jumlah penerimaan dan jumlah pengeluaram adalah Sisa Hasil Usaha (SHU)
atau laba. SHU ini pembagiannya dilakukan sesuai dengan AD/ART seperti berikut :
• Untuk cadangan 25%
• Untuk simpanan anggota 20%
• Untuk jasa pinjaman 25%
• Dana pengurus 10%
• Kesejahteraan pegawai 5%
• Dana pendidikan 5%
• Dana pemb. daerah kerja 5%
• Dana sosial 5%
Jumlah 100%
SHU, selain untuk simpanan anggota, jasa pinjaman, dana pengurus, kesejahteraan
pegawai biasanya disimpan kembali ke dalam kas sebelum digunakan. Adapun yang
benar-benar untuk memperkuat permodalan koperasi bersumber dari cadangan.
210
Contoh Kasus
1. Ana dan Sarah bekerja sama dan sepakat untuk mendirikan Firma “Arah” di tanggal 10
Desember 2010, Ana menyetorkan modal berupa uang tunai sebesar Rp. 100.000.000 dan
peralatan sebesar Rp. 50.000.000, Sarah juga menyetorkan modal berupa uang tunai
sebesar Rp. 150.000.000 dan barang dagangan dengan jumlah nominal Rp. 100.000.000.
Buatlah jurnal penyetoran untuk Ana dan Sarah di tanggal 10 Desember 2010!
Jawab
• Jurnal saat setoran modal Ana
10/12 Kas Rp. 100.000.000
Peralatan Rp. 50.000.000
Modal Ana
Rp. 150.000.000
• Jurnal saat setoran modal Sarah
10/12 Kas Rp.150.000.000
Pers. Barang Rp. 100.000.000
Modal Nn. Vinda
Rp.250.000.000
2. Pak Juan dan Pak Jamal bekerja sama sepakat untuk mendirikan usaha persekutuan firma
dengan nama “Amal”. Sebagai setoran awalnya masing-masing pihak menyetorkan uang
sebagai berikut:
Juan: Rp 250.000.000
Jamal: Rp 210.000.000
Bagaimana pengakuan setoran modal awal pendirian persekutuan tersebut dengan
menggunakan metode bonus dan metode goodwill? Buatlah juga jurnal yang diperlukan!
Jawab
• Jurnal saat setoran awal
Kas Rp 250.000.000
Modal Juan Rp 250.000.000
211
Bila dalam pendirian persekutuan tidak ada ketentuan proporsi pengakuan modal di
dalam perjanjian, maka proporsi pengakuan modal dengan metode bonus besarnya akan
dibagi rata
a) Pengakuan modal dengan menggunakan metode bonus
Keterangan Setoran modal (a) Metode bonus (b) Besarnya modus (a-b)
Juan 250.000.000 230.00.000 20.000.000
Jamal 210.000.000 230.000.000 (20.000.000)
Jumlah 460.000.000 460.000.000 -
• Jurnal untuk mencatat besarnya bonus
Modal Juan Rp 20.000.000
Modal Jamal Rp 20.000.000
Neraca
FA “AMAL”
Aktiva Pasiva
Kas 460.000.000 Modal Juan 230.000.000
Modal Jamal 230.000.000
Jumlah 460.000.000 Jumlah 460.000.000
212
b) Pengakuan modal dengan metode goodwill
Keterangan Setoran modal (a) Metode goodwill (b) Besarnya goodwill (b-a)
Juan 250.000.000 250.00.000 -
Jamal 210.000.000 250.000.000 40.000.000
Jumlah 460.000.000 500.000.000 40.000.000
• Jurnal untuk mencatat besarnya goodwill
Goodwill Rp 40.000.000
Modal Jamal Rp 40.000.000
Aktiva Neraca
FA “Amal”
Pasiva
Kas 460.000.000 Modal Juan 250.000.000
Good will 40.000.000 Modal Jamal 250.000.000
Jumlah 500.000.000 Jumlah 500.000.000
213
3. Pak Doni dan Pak Tio berencana mendirikan usaha Bersama dengan nama “PT Jaya”,
masing-masing dari mereka menyetorkan modal yang berupa:
Doni: kas Rp 100.000.000
Tio: Tanah Rp 80.000.000
Rp 30.000.000
Gedung Rp 70.000.000
Kendaraan
Buatlah jurnal dan neracanya!
• Jurnal saat penyetoran awal modal Doni dan Tio
Kas Rp 100.000.000
Modal Doni Rp 100.000.000
Tanah Rp 80.000.000
Gedung Rp 30.000.000
Kendaraan Rp 70.000.000
Modal Tio Rp 180.000.000
a) Pengakuan modal dengan metode bonus
Keterangan Setoran modal (a) Metode bonus (b) Besarnya bonus (a-b)
Doni 100.000.000 140.000.000 (40.000.000)
Tio 180.000.000 140.000.000 40.000.000
Jumlah 280.000.000 280.000.000 -
• Jurnal untuk mencatat besarnya bonus
Modal Tio Rp 40.000.000
Modal Doni Rp 40.000.000
214
Aktiva Neraca
Kas FA Jaya
Jumlah Pasiva
280.000.000 Modal Doni 140.000.000
Modal Tio 140.000.000
280.000.000 Jumlah 280.000.000
b) Pengakuan modal dengan metode goodwill
Setoran modal (a) Metode goodwill (b) Besarnya goodwill (b-a)
Keterangan
Doni 100.000.000 180.000.000 80.000.000
Tio 180.000.000 180.000.000 -
Jumlah 280.000.000 360.000.000 80.000.000
• Jurnal untuk mencatat besarnya goodwill
Goodwill Rp 80.000.000
Modal Doni Rp 80.000.000
215
LATIHAN SOAL
Pilihan ganda
1. Suatu persekutuan firma dapat dinyatakan bubar apabila… kecuali
a. Kematian pemegang saham firma
b. Jangka waktu yang telah ditetapkan sudah berakhir
c. Adanya pengunduran diri dari anggotaa
d. Perubahan bentuk usaha dari firma ke bentuk usaha lain
e. Masuknya anggota baru firma
2. Apabila ada anggota baru masuk ke dalam suatu firma dapaat terjadi dengan cara …
a. Meneyeahkan utang tertentu kepada anggota firma
b. Membuka goodwill modal
c. Membeli sebagian modal anggota lama firma
d. Membeli saham firma
e. Membayar hak anggota yang sudah mengundurkan diri dari firma
3. Apabila pembubaran firma terjadi karena berakhirnya jangka waktu maka perlu
diadakan liquidasi yaitu …
a. Pembayaran utang
b. Pencairan utang
c. Pencairan piutang pelanggan
d. Pencairan harta untuk membayar utang
e. Penjualan sisa barang di gudang
4. Abel, Bima, dan Caca sepakat untuk membangun Firma ABC dengan modal masing-
masing Rp. 100.000.000, Rp 150.000.000 dan Rp. 150.000.000. DI tahun 2020 Firma
ABC memperoleh laba bersih sebesar Rp. 132.000.000. Bagian laba yang akan
diperoleh Abel dengan berdasarkan perbandingan modal adalah …
a. 47.000.000
b. 33.000.000
c. 51.000.000
d. 28.000.000
e. 39.000.000
5. Firma JT yang memiliki anggota Juan dan Tio dibuat dengan modal masing;masing
sebesar Rp 200.000.000 dan Rp 150.000.000 dan telah disetorkan penuh, lalu ada
Jamal masuk sebagai anggota baru firma JT dan akan membeli 50% dari modal Juan.
Maka besarnya modal Jamal di dalam neraca adalah …
a. 150.000.000
b. 190.000.000
c. 250.000.000
d. 200.000.000
e. 100.000.000
216
6. Persekutuan YDJ dengan anggota Yudha, Doni, dan Jamal mempunyai perjanjian
pembagian laba rugi sebesar 40%, 20%, dan 40%. Pembagian laba dilakukan setelah
Doni mendapat bonus sebagai manajer persekutuan tersebut dengan sebesar 10% dari
hasil laba bersih. Persekutuan YDJ pada saat memiliki laba bersih itu adalah sebesar
Rp 10.000.000. Berapa jumlah bonus yang akan didapatkan Doni?
a. 1.000.000
b. 2.000.000
c. 3.000.000
d. 4.000.000
e. 5.000.000
7. Modal sendiri dalam koperasi biasanya diperoleh dari....
a. Simpanan pokok, wajib, dana cadangan, bank
b. Simpan pokok, wajib, dana cadangan, pemerintah
c. Simpanan pokok, wajib, dana cadangan, saham
d. Simpanan pokok, wajib, dana cadangan, donasi
e. Simpanan pokok, wajib, dana cadangan, masyarakat
8. Dalam prinsip alokasi flow permodalan, ada yang disebut dengan dana jangka pendek
biasanya digunakan untuk...
a. Pembiayaan modal baru
b. Pembiayaan modal lama
c. Pembiayaan modal kerja
d. Pembiayaan modal investasi
e. Pembiayaan modal investasi berkelanjutan
9. Modal koperasi yang dibayar pada saat masuk menjadi anggota koperasi tidak boleh
diambil selama menjadi anggota adalah yang berwujud
a. Simpanan pokok
b. Simpanan wajib
c. Simpanan sukarela
d. Simpanan tabungan
e. Simpanan utama
10. Mahen, Tio, dan Jamal membentuk persekutuan "TMJ" dengan modal masing-masing
Mahen sebesar 1.200, Tio sebebar 2.400, dan Jamal sebesar 3.600. Laba yang
diperoleh tahun 2010 adalah 600. Berapa laba yang diperoleh Mahen jika laba dibagi
dengan perbandingan 1:2:3 ...
a. 100
b. 200
c. 300
d. 400
e. 500
217
11. Tio, Juan, dan Jamal mendirikan persekutuan dengan saldo modal Tio sebesar 50.000,
modal Juan 30.000, dan modal Doni 20.000. Pembagian laba rugi masing-masing Tio
sebesar 45%, Juan 35%, dan Doni 20%. Lalu Yudha masuk menjadi anggota baru
dengan menyerahkan modal berupa uang sebesar 40.000 untuk penyertaan sebanyak
25% dari modal persekutuan yang baru. Berapa modal tambahan untuk Mahen?
a. 2.200
b. 2.250
c. 3.000
d. 45.000
e. 10.000
12. Persekutuan JJJ yang dimiliki oleh Juan, Jamal dan Jainuddin, misalkan Juan
mengundurkan diri dari persekutuan tersebut dan pembayaran Juan lebih rendah dari
saldo modal yang ia miliki, maka dapat dilakukan sebagai berikut
a. Juan mendapatkan Goodwill
b. Juan mendapatkan bonus
c. Jamal dan Jainuddin mendapatkan bonus
d. Salah semua
e. Benar semua
13. Yudha, Mahen, dan Jamal adalah anggota dari persekutuan yang didirikan dengan
modal masing-masing 1.000 lalu laba rugi dibagi dengan komposisi 2:1:1. Lalu Jamal
mengundurkan diri dan semua anggota sepakat dengan membayar Jamal 1.150.
Kelebihannya merupakan goodwill yang dibentuk sebesar …
a. 150
b. 1100
c. 600
d. 1250
e. 1500
14. Kelebihan uang tunai asset lain dan efek ekuitas yang ditransfer selama nilai wajar
asset bersih yang diperoleh dicatatat sebagai …
a. Pendapatan saat ini
b. Saham
c. Akuisisi
d. Likuidasi
e. Goodwill
15. Yang termasuk isi perjanjian dalam persekutuan, berikut ini yang tidak tepat adalah
…
a. Nama dan tanggal berdiri perusahaan
b. Bidang usaha
c. Besarnya investasi masing-masing anggota
d. Buku-buku catatan dan laporan keuangan
e. Modal awal yang disepakati
218
SOAL ESSAY
1. Sebutkan apa saja cara pembagian laba-rugi persekutuan firma!
2. Firma JJ yang memeiliki anggota Juan dan Jamal didirikan dengan modal masing-
masing sebesar Rp. 6.000.000.000 dan Rp. 4.000.000.000. Laba atau rugi dibagi
menurut perbandingan modal. Pada tanggal 1 April 2010 Tio masuk menjadi anggota
baru dengan menyetorkan uang tunai sebagai setoran modal sebesar Rp.
5.000.000.000 Hak kepemilikan Juan dan Jamal dalam Firma JJ ditetapkan sebesar 60
%
Diminta: Buat jurnal saat Tio masuk menjadia anggota baru firma dengan
menggunakan:
a) Sistem goodwill
b) Sistem bonus
3. Diketahui besarnya SHU Koperasi Maju pada tahun 2010 sebesar Rp 16.650.000.
SHU dari anggota sebesar Rp3.260.130 dan memiliki sisa yang berasal dari SHU
bukan anggota. Pada rapat anggota diputuskan 50% dari SHU yang diperoleh dari
anggota dibagikan kembali kepada anggota, sedangkan seluruh SHU setelah dikurangi
bagian yang dikembalikan kepada anggota dialokasikan sebagai berikut:
a) Cadangan koperasi sebesar 40%
b) Pengurus daan karyawan sebesar 35%
c) Dana pendidikan koperasi sebesar 15%
d) Dana pembangunan daerah sebesar 10%
Besarnya SHU yang digunakan untuk dana pendidikan koperasi adalah …
4. Tio dan Tian mendirikan persekutuan di tahun 2010 dengan modal masing-masing
600.000 dan 400.000, lalu Juan ingin masuk menjadi anggota di persekutuan tersebut
dengan membeli ¼ bagian hak penyertaan Tio dan Tian dengan membayar 250.000
Diminta:
a. Perhitungan dengan memperhatikan posisi modal sebelum dan sesudah
masuknya Juan
b. Buat jurnal yang diperlukan
219
5. Persekutuan dengan beranggotakan Mahen, Haikal, dan Jamal memiliki modal dan
pembagian laba-rugi sebagai berikut:
Nama Modal Saldo Laba
Mahen 50.000.000 45%
Haikal 30.000.000 35%
Jamal 20.000.000 20%
TOTAL 100.000.000 100%
Lalu ada anggota baru yang masuk bernama Doni yang mmenyerahkan modal uang
tunai sebesar 40.000.000 dengan penyertaan modal sebesar 25% dari modal persekutuan
Diminta :
A. Perhitungan
B. Jurnal
220
LEMBAR KUNCI JAWABAN
KUNCI JAWABAN BAB 1
A. Pilihan Ganda
1. D 6. A 11. C
2. A 7. E 12. C
3. E 8. A 13. D
4. B 9. A 14. A
5. C 10. B 15. E
B. Esai
1. Hal-hal yang mempengaruhi selisih dana kas kecil:
a. Jumlah penerimaan atau pengeluaran lebih besar atau lebih kecil dari jumlah yang
seharusnya dicatat, karena tidak terjadinya uang pecahan kecil.
b. Kehilangan akibat kekeliruan saat transaksi pertukaran.
c. Adanya uang palsu.
d. Kesalahan pencatatan dalam jurnal
e. Sebab-sebab lain yang yang tidak diketahui.
2. Dokumen-dokumen yang berkaitan dengan dana kas kecil:
a. Dokumen atau bukti penerimaan kas kecil
b. Dokumen atau bukti pengeluaran kas kecil
c. Bukti kas keluar (BKK)
d. Permintaan pengeluaran kas kecil (PPKK)
e. Bukti pengeluaran kas kecil (BPKK)
f. Permintaan pengisian kembali kas kecil (PPKKK)
3. Metode pencatatan dana kas kecil terbagi menjadi dua yaitu metode dana tetap
(imprest fund method) dan metode dana tidak tetap (fluctuation fund method).
a. Pada metode dana tetap jumlah saldo rekening kas kecil selalu tetap yaitu sebesar
cek yang diserahkan kepada kasir kas kecil untuk membentuk dana kas kecil. Cek
tersebut diuangkan ke bank dan digunakan untuk membayar pengeluaran-
pengeluaran kecil. Setiap melakukan pembayaran kasir kas kecil harus membuat
bukti pengeluaran yang harus disimpan bersama dengan sisa uang yang ada
dalam peti kas (cash box).
b. Pada metode dana tidak tetap pemakaian kas kecil oleh kasir kas kecil dicatat
dalam bentuk jurnal formal sehingga buku kas kecil dapat digunakan sebagai
dasar pencatatan dalam buku besar. Dana kas kecil tidak ditentukan dalam jumlah
yang tetap sehingga jumlah pengganti dana kas kecil atau pengisian kembali tidak
harus sama dengan jumlah yang telah dikeluarkan. Oleh karena itu pada metode
221
dana tidak tetap tidak perlu dibuat jurnal penyesuaian terhadap saldo akun kas
kecil pada akhir periode.
4. Jurnal yang diperlukan
a. Jurnal saat pembentukan dana kas kecil 10 Desember 2019.
Kas kecil Rp300.000,00
Kas Rp300.000,00
b. Jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember 2019
Biaya administrasi Rp50.000,00
Biaya perlengkapan kantor Rp60.000,00
Biaya listrik Rp55.000,00
Kas kecil Rp165.000,00
c. Jurnal penyesuaian kembali tanggal 1 Januari 2020
Kas kecil Rp165.000,00
Biaya administrasi Rp50.000,00
Biaya perlengkapan kantor Rp60.000,00
Biaya listrik Rp55.000,00
d. Jurnal pengisian kembali 25 Januari 2020
Biaya administrasi Rp105.000,00
Biaya perlengkapan kantor Rp105.000,00
Biaya listrik Rp55.000,00
Kas kecil Rp265.000,00
Perhitungan:
1) Biaya administrasi merupakan penjumlahan dari langganan surat kabar
Rp50.000,00 dan keperluan administrasi Rp55.000,00.
2) Biaya perlengkapan kantor merupakan penjumlahan dari perlengkapan
kantor Rp60.000,000 bahan habis pakai Rp45.000,00.
5. Kas kecil dalam neraca lajur tahun 2019
Pembentukan kas kecil Rp300.000,00
Jumlah yang dikeluarkan Rp265.000,00
Kas kecil dalam neraca lajur Rp 35.000,00
KUNCI JAWABAN BAB 2
A. Pilihan Ganda 11. B
1. A 6. C 12. C
2. C 7. A 13. E
3. B 8. A 14. A
4. A 9. B 15. E
5. B 10. A
B. Essai
222
1. Komponen-komponen yang Termasuk ke Dalam Golongan Kas
a. Uang tunai.
b. Uang simpanan di bank dalam bentuk tabungan atau dalam bentuk giro.
c. Cek yang diterima dari pihak lain.
d. Cek perjalanan (traveller's check), adalah cek yang dikeluarkan oleh suatu bank
untuk melayani nasabah yang melakukan perjalanan jauh.
e. Cek kasir (cashier's check), adalah cek yang dibuat dan ditandatangani oleh suatu
bank dan dapat ditarik melalui bank itu sendiri.
f. Wesel pos yang sifatnya dapat segera dijadikan uang tunai.
2. Prosedur Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai
Penerimaan kas dari penjualan tunai dilakukan melalui cash register yang
ditempatkan pada loket kasir, sehingga terbaca oleh pembeli. Prosedur penerimaan
kas yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Setelah menerima uang dari pembeli, kasir mencatat penerimaan ini ke cash
register secara periodik, kemudian menyerahkan daftar cash register ke bagian
akuntansi.
b. Setelah bagian akuntansi menerima rekapitulasi daftar cash register dari kasir,
kemudian melakukan rekonsiliasi antara bukti setor bank dan rekapitulasi cash
register. Selanjutnya melakukan posting ke rekening buku besar yang
bersangkutan.
c. Bagian audit memeriksa nomor unit dokumen berdasarkan tembusan faktur
penjualan tunai setelah seluruh dokumen lengkap. Selanjutnya bagian ini
membuat rekonsiliasi faktur penjualan tunai, bukti setor bank serta laparan bank
tunai, kemudiarn membuat laporan rekonsiliasi bank setiap bulan.
3. Transaksi-transaksi yang menyebabkan ketidaksamaan antara saldo kas menurut
catatan perusahaan dan saldo kas menurut rekening koran.
• Setoran dalam perjalanan (deposit in transit), merupakan adanya transaksi yang
sudah dicatat perusahaan tetapi belum dicatat oleh bank, di mana ada dua
kemungkinan yang terjadi, antara lain:
- Setoran dalam perjalanan, yaitu setoran perusahaan yang belum diterima oleh
bank pada saat rekening koran pada bulan tersebut telah ditutup dan
difaporkan kepada perusahaan.
- Kas yang belum disetor, yaitu penerimaan kas oleh perusahaan yang sudah
dicatat oleh perusahaan tetapi uangnya belum dikirim ke bank.
• Cek dalam peredaran (outstanding check), adalah cek yang telah dikeluarkan oleh
perusahaan tetapi belum diuangkan ke bank oleh pemegangnya.
• Adanya transaksi yang telah dicatat oleh bank tetapi belum dicatat oleh
perusahaan, antara lain:
- Penagihan piutang perusahaan oleh bank (collection by bank).
- Adanya jasa giro yang diberikan oleh bank kepada perusahaan (interest
revenue) dan potongan atas jasa giro (PPh ps 4 (2)) UU no. 36 Tahun 2008
sebesar 20% (income tax expense).
223
- Adanya pembebanan biaya administrasi oleh bank kepada perusahaan (bank
service charges).
• Adanya kesalahan pencatatan, baik yang dilakukan oleh bank maupun oleh
perusahaan (errors).
• Cek kosong (cek yang tidak cukup dana), yaitu cek yang ditolak bank karena
tidak cukup dana atau dananya tidak ada (non-sufficient fund).
4. Prosedur pengeluaran kas bank yang dilakukan setiap bagian adalah sebagai berikut.
a. Bagian yang meminta kas bank mengisi cash request form (CRF) dan meminta
persetujuan dari kepala bagiannya. Kemudian menyerahkan CRF ke bagian
keuangan.
b. Setelah bagian keuangan (finance department) menerima cash request form
(CRF), dan memeriksa dana pada rekening bank, kemudian bagian keuangan
meminta persetujuan dari kepala bagian keuangan (head of finance department)
pada lembar CRF. Selanjutnya menyiapkan bukti penarikan bank.
c. Setelah menerima bukti penarikan bank, kasir menyiapkan bukti bank keluar
sebanyak tiga lembar.
d. Setelah mencocokkan bukti bank keluar dan bukti penarikan bank, bagian
akuntansi mencatat pada jurnal bank keluar.
5. Motif utama perusahaan memegang uang kas antara lain:
a. Motif transaksi, yaitu kas diperlukan untuk memenuhi pembayaran-pembayaran
yang timbul dari kegiatan bisnis.
b. Motif berjaga-jaga, yaitu kas diperlukan untuk berjaga-jaga apabila terjadi
kebutuhan pembayaran kas yang tak terduga.
c. Motif spekulasi, yaitu kas diperlukan untuk melakukan transaksi spekulatif agar
mendapat keuntungan jika ada peluang jangka pendek.
KUNCI JAWABAN BAB 3
A. Pilihan Ganda
1. B 6. D 11. A
2. C 7. C 12. D
3. C 8. E 13. C
4. D 9. A 14. A
5. D 10. C 15. A
B. Esai = Rp100.000.000
1. Diketahui: = Rp10.000.000
Harga Kendaraan = Rp3.000.000
PPn 10% = Rp500.000
Bea balik nama
Ongkos administrasi
224
Denda keterlambatan pembayaran = Rp150.000
Asuransi pengangkutan = Rp150.000
Asuransi kehilangan = Rp240.000
Ditanyakan : Harga Perolehan aktiva tetap
Jawab : Jumlah
Rincian Biasa
Harga Beli Rp100.000.000,00
PPn 10% Rp10.000.000,00
Bea Balik Nama Rp3.000.000,00
Ongkos admin admirisistrasi Rp500.000,00
Beban asuransi pengangkutan Rp150.000,00
Beban asuransi kehilangan Rp240.000,00
Denda Rp50.000,00
Jumlah harga perolehan Rp114.040.000,00
Kas yang dibayar Rp114.040.000,00
Jurnal : Rp114.040.000,00
Kendaraan Rp114.040.000,00
Kas
2. Hal-hal penting untuk pengendalian internal aset tetap adalah sebagai berikut.
• Untuk pembelian (perolehan) berbagai jenis aset tetap dilakukan oleh berbagai
jenjang manajemen.
• Pemisahan yang jelas antara pengelola fisik barang dan fungsi pencatatan.
• Menyelenggarakan buku tambahan sebagai buku pembantu aset tetap (kartu aset
tetap) dan melakukan perhitungan fisik aset secara periodik.
• Mengasuransikan aset tetap untuk menghindari terjadinya pencurian dan bencana
alam misalnya kebanjiran, kebakaran, dan lain-lain.
3. Truck Rp. 2.500.000
Akum.dep.mesin Rp. 1.500.000
Kas Rp. 1.700.000
Mesin Rp. 2.000.000
225
Laba pertukaran mesin Rp. 300.000
Laba pertukaran mesin sebesar Rp. 300.000 dihitung sebagai berikut;
Nilai wajar mesin Rp. 800.000
Harga perolehan mesin Rp. 2.000.000
Akum.dep.mesin Rp.( 1.500.000)
Rp. 500.000
Laba pertukaran mesin Rp. 300.000
4. Pada tanggal 1 Januari pembelian kendaraan
Kendaraan Rp. 150.000.000
Utang Rp. 100.000.000
Kas Rp. 50.000.000
Tanggal 31 Desember 2013
Pembayaran angusuran I = Rp. 20.000.000
Bunga 12% x Rp. 100.000.000 = Rp. 12.000.000
Rp. 32.000.000
Utang Rp. 20.000.000
Biaya bunga Rp. 12.000.000
Kas Rp. 32.000.000
Tanggal 31 Desember 2014
Pembayaran angsuran II = Rp. 20.000.000
Bunga 12% x Rp. 80.000.000 = Rp. 9.600.000
Rp. 29.600.000
Utang Rp. 20.000.000
Biaya bunga Rp. 9.600.000
Kas Rp. 29.600.000
Tanggal 31 Desember 2015
Pembayaran angsuran III = Rp. 20.000.000
Bunga 12% x Rp. 60.000.000 = Rp. 7.200.000
Rp. 27.200.000
Utang Rp. 20.000.000
Biaya bunga Rp. 7.200.000
Kas Rp. 27.200.000
226
Tanggal 31 Desember 2016
Pembayaran angsuran IV = Rp. 20.000.000
Bunga 12% x Rp. 40.000.000 = Rp. 4.800.000
Rp. 24.800.000
Utang Rp. 20.000.000
Biaya bunga Rp. 4.800.000
Kas Rp. 24.800.000
Tanggal 31 Desember 2017
Pembayaran angsuran V = Rp. 20.000.000
Bunga 12% x Rp. 20.000.000 = Rp. 2.400.000
Rp. 22.400.000
Utang Rp. 20.000.000
Biaya bunga Rp. 2.400.000
Kas Rp. 22.400.000
5. Tanah Rp. 2.500.000
Gedung Rp. 4.000.000
Modal-hadiah
Kas Rp. 6.400.000
Rp. 100.000
KUNCI JAWABAN BAB 4
A. Pilihan Ganda 11. B
1. E 6. A 12. D
2. C 7. D 13. D
3. E 8. A 14. E
4. B 9. A
227
5. B 10. C 15. A
B. Esai
1. Faktor-Faktor penentuan besarnya penyusutan yaitu sebagai berikut
a. Harga Perolehan (Cost)
Faktor pertama penentuan penyusutan aktiva tetap adalah harga perolehan asset
baik dalam kondisi baru atau sudah lama. Dimana dalam hal ini harga perolehan
suatu aktiva meliputi seluruh pengeluaran yang terjadi untuk memperoleh asset
tetap dan asset tersebut siap untuk digunakan.
b. Nilai Residual atau nilai sisa
Faktor berikutnya yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan penyusutan
aktiva adalah nilai residual (residual value) atau nilai sisa (salvage value). Nilai
residual adalah jumlah yang diperkirakan dan dapat direalisasikan ketika aktiva
sudah tidak dapat digunakan lagi. Dalam hal ini tentunya sangat tergentung
terhadap kebijakan penghentian penggunaan yang diterapkan perusahaan
perusahaan dan kondisi pasar serta fakror-faktor lainnya yang mempengaruhi.
c. Umur Manfaat
Kemudian untuk faktor ketiga yang perlu dipertimbangkan selai nilai residual,
umur manfaat juga perlu dipertimbangkan dalam penentuan penyusutan aktiva.
Dimana dalam hal ini, umur manfaat dalam penentuan penyusutan aktiva adalah
perkiraaan atau taksiran manfaat suatu aktiva tetap yang dapat digunakan dan
masih memberikan manfaat secara ekonomi. Umur manfaat suatu aktiva tetap
dapat berupa periode waktu pemanfaatan (umur ekonomis) dan jumlah unit atau
jumlah produksi yang akan diperoleh dari pemanfaatan aktiva tetap yang
bersangkutan
d. Sifat dan Pola Penggunaan
Sifat dan pola penggunaan merupakan faktor yang terakir dalam penentuan
penyusutan asset tetap.Sifat dan pola penggunaan merupakan sifat dan pola yang
digunakan untuk memilih dan menentukan metode penyusutan yang tepat supaya
tujuan penandingan antara pendapatan dengan beban dapat tercapai.
2. Faktor-faktor yang harus diperhatikan /dipertimbangkan dalam menentukan umur
manfaat asset tetap
a. Perkiraan daya pakai asset. Dimana dala, hal ini daya pakai terhadap asset dinilai
dengan merujuk pada ekspetasi kapasitas atau keluaran fisik
b. Keusangan teknis dan komersial yang diakibatkan oleh perubahan atau jasa yang
dihasilkan asset tersebut. Pada faktor keusangan dan komersial ini ditentukan
ketika asset tetap sudah tidak memadai lagi saat digunakan atau sudah ketinggalan
zaman.
228
c. Perkiraan tingkat keausan fisik yang dimana perkiraan tersebut tergantung pada
faktor pengoperasian seperti jumlah giliran penggunaan, progam pemeliharaan,
dan perawatan serta pemeliharaan asset pada saat asset sudah tidak digunakan
d. Pembatasan hukum atau sejenisnya. Contohnya habisnya masa sewa.
3. Langkah-langkah yang digunakan untuk menentukan besarnya penyusutan asset tetap
berdasarkan metode jumlah angka tahun
a. Pada posisi pembilang, masing-masing taun diberi bobot sebesar sisa umur
manfaat pada tahun yang bersangkutan. Contohnya asset tetap mempunyai
umur manfaat 4 tahun maka untuk tahun ke -1 diberi bobot 4 karena sisa
umur pada tahun ke – 1 adalah 4 tahun, kemudian untuk tahun ke-2 diberi
bobot 3 karena sisa umur pada tahun ke-2 adalah 3 tahun dan seterusnya.
b. Pada posisi penyebut, jumlahkan bobot umur ekonomis asset tetap yang
bersangkutan. Contoh umur ekonomis asset tetap adalah 4 tahun maka
jumlah bobotnya 4 + 3 + 2 + 1 = 10.
c. Penyusutan tiap tahun dihitung dengan cara mengalikan perbandingan sisa
umur ekonomis (pembilang) dan jumlah angka tahun (Penyebut dengan
harga perolehan asset tetap dikurangi nilai residu.
4. = (Harga perolehan – Nilai Residu) /Umur ekonomis
= (Rp 10.000.000 – Rp 1.000.000)/5 Tahun
= Rp 9.000.000/5 tahun
= Rp 1.800.000
5. = (Harga perolehan – Nilai Residu)/Taksiran hasil produksi
= (Rp 15.000.000-5.000.000)/10.000 unit produk
= 1.450 unit produk
KUNCI JAWABAN BAB 5
A. Pilihan Ganda 11. C
1. B 6. A 12. D
2. A 7. C 13. E
3. A 8. A 14. A
4. A 9. D 15. C
5. C 10. B
B. Esai
1. Pengeluaran modal adalah pengeluaran yang dapat menimbulkan manfaat ekonomi
dalam jangka waktu lebih dari satu periode akuntansi. Pengeluaran yang termasuk
dalam pengeluaran modal adalah biaya untuk penambahan dan perbaikan.
229
2. Untuk mengganti sebagian atau seluruh dari komponen asset tetap yang rusak berat,
pengeluaran ini mengakibatkan penambahan terhadap usia penggunaan asset tetap
yang bersangkutan.
3. Dalam pertukaran asset tetap lainnya yang tidak sejenis maka, laba atau rugi atas
pertukaran diakui.
4. Gedung kantor Rp 7.500.000,00
Kas Rp 7.500.000,00
Rp 100.000.000
5. Hasil penjualan
Harga perolehan Rp 120.000.000
Penyusutan (Rp 15.000.000)
Harga buku Rp 105.000.000
Rugi penjualan (Rp 5.000.000)
Jurnalnya : Rp 100.000.000,00
Kas Rp 15.000.000,00
Akumulasi penyusutan Rp 5.000.000,00
Rugi penjualan mesin
Rp 120.000.000,00
Mesin
KUNCI JAWABAN BAB 6
A. Pilihan Ganda
1. B 6. C 11. D
2. D 7. B 12. C
3. C 8. A 13. B
4. A 9. B 14. A
5. D 10. A 15. D
B. Esai
1. Deplesi adalah konsep akuntansi yang mirip dengan depresiasi. Bedannya, deplesi
pada umumnya digunakan dalam industri yang asetnya adalah dari sumber daya alam
seperti industri kayu, pertambangan minyak, tambang batu bara, dll. Tidak seperti aset
yang dapat didepresiasi, sumber daya alam tidak dapat menyusut (yaitu terdepresiasi)
seiring berjalannya waktu, tetapi kehilangan nilai sebenarnya ketika sumber daya
tersebut sedang dalam proses ekstraksi.
2. Beberapa perbedaan antara deplesi dan depresiasi adalah sebagai berikut :
230
a. Deplesi adalah pengakuan terhadap perubahan langsung dari suatu sumber daya
alam yang menjadi barang siap jual, sedangkan depresiasi adalah alokasi harga
perolehan ke pendapatan periode yang bersangkutan untuk sebuah servis yang
dilakukan.
b. Deplesi digunakan untuk aset tetap yang tidak dapat diganti langsung dengan aset
tetap yang sama jika sudah habis. Sedangkan depresiasi digunakan untuk aset
tetap yang pada umumnya dapat diganti jika masa manfaatnya sudah habis.
c. Deplesi merupakan pengakuan terhadap pengurangan kuantitatif yang terjadi
dalam sumber daya alam,sedangkan depresiasi merupakan pengakuan terhadap
pengurangan manfaat ekonomi yang terjadi dalam aset tetap
3. Tujuan perhitungan deplesi
a. Sebagai perencanaan pembangunan dimasa yang akan datang.
b. Mencegah dan juga mengurangi kelangkaan sumberdaya
c. Memaksimalkan pemanfaatan suatu sumberdaya.
4. Berikut ini hal yang harus diperhatikan dalam perhitungan deplesi :
a. Deplesi bisa dihitung dari setiap unit pada hasil sumber daya alam.
b. Taksiran hasil yang secara ekonomis bisa dieksploitasi dengan baik.
c. Harga perolehan aktiva. Bila terdapat sumber daya alam, harga perolehannya
adalah pengeluaran yang dimulai sejak memperoleh izin hingga sumber daya alam
tersebut bisa diambil hasil alamnya. Bila pengeluaran tersebut memang sangat
kecil, maka dilakukanlah penilaian terhadap sumber daya alam tersebut.
d. Taksiran nilai pada sisa jika sumber daya alam sudah selesai dieksploitasi
5. a. Jurnal Saat perolehan tanah pertambangan
Tanah Pertambangan Rp 2.000.000.000
Kas Rp 2.000.000.000
Pada 6 januari 2018, perusahaan dapat menghitung beban deplesi untuk tanah
pertambangan tersebuut sebesar :
Deplesi = 2.000.000.000−300.000.000
80.000
= 21.250/ 3
3. Jurnal Pencatatan Deplesi
Jika pada tahun 2018 PT ABDIMAS BATURAJA berhasil menambang batubara
sebanyak 20.000 m3 batubara, maka beban deplesi perusahaan untuk tahun 2018 yang
dibuat tanggal 31 desember 2018 adalah :
Rp 21.250 x 20.000m3 = Rp 425.000.000
Jurnal : Rp 425.000.000
Beban Deplesi Rp 425.000.000
Akumulasi Depresi
231
KUNCI JAWABAN BAB 7
A. Pilihan Ganda
1. B 6. D 11. A
2. E 7. C 12. D
3. B 8. C 13. A
4. B 9. D 14. A
5. E 10. E 20. C
B. Esai
1. Amortisasi adalah alokasi sistematis jumlah tersusutkan suatu aset tetap tidak
berwujud selama masa manfaatnya. Jumlah yang dapat diamortisasi dari suatu aset
tetap tidak berwujud harus dialokasikan secara sistematis berdasarkan perkiraan
terbaik dari masa manfaatnya.
2. Merek dagang (Trademark) adalah hak tunggal yang diberikan kepada orang atau
badan usaha untuk menggunakan cap, nama, atau lambang usaha. Sedangkan
Waralaba (Franchise) adalah gak tunggal yang diperoleh orang atau badan untuk
mengkomersilkan produk, proses, teknik, atau resep tertentu.
3. Hak paten adalah hak tunggal yang diberiken pemerintah melalui direktorat paten
kepada perusahaan atau perorangan atas suatu penemuan baru dan hak ini diberikan
dalam jangka waktu 17 tahun. Sedangkan Hak cipta (Copyright) adalah hak tunggal
yang diberikan pemerintah kepada perusahaan atau perorangan atas karya-karya
tulisan dan seni yang dihasilkan dimana hak ini diberikan untuk selama penciptanya
masih hidup ditambah 50 tahun setelah ia meninggal.
4. Jenis-jenis aset tetap tidak berwujud terdiri dari:
a. Goodwill
b. Hak paten
c. Hak cipta
d. Merek dagang
e. Franchise
232
5. Harga perolehan hak paten meliputi biaya pengembangan, biaya uji coba, biaya
hukum, dan pendaftaran paten itu sendiri. Untuk mengamortisasi hak paten dilakukan
dengan mendebit akun amortisasi paten dan mengkredit akun paten.
KUNCI JAWABAN BAB 8
A. Pilihan ganda
1. C 6. C 11. D
2. D 7. C 12. B
3. B 8. D 13. A
4. D 9. A 14. B
5. A 10. C 15. D
B. Esai
1. Jurnal untuk mencatat transaksi
Tanggal Keterangan Debet Kredit
50.000.000 50.000.000
Desember 31 Kas
Kredit
2020 Utang wesel 17.200.000
2. Jurnal untuk mencatat angsuran pertama
Tanggal Keterangan Debet
10.000.000
Desember 2022 31 Utang wesel 7.200.000
Beban bunga wesel
Kas
Perhitungan:
Utang wesel = 60.000.000/6 = 10.000.000
Beban bunga wesel = 12% x 60.000.000 = 7.200.000
3. Jurnal untuk mencatat transaksi
Tanggal Keterangan Debet Kredit
100.000.000 100.000.000
Desember 2021 31 Kas
Kredit
Utang wesel 70.000.000
4. Jurnal penerbitan wesel
Tanggal Keterangan Debet
66.000.000
November 2021 10 Kas 4.000.000
Diskonto utang wesel
Utang wesel
233
5. Jurnal untuk mencatat angsuran pertama
Tanggal Keterangan Debet Kredit
15.000.000 18.750.000
Januari 2022 4 Utang wesel 3.750.000
Beban bunga wesel
Kas
KUNCI JAWABAN BAB 9
A. Soal pilihan ganda
1. C 6. B 11. A
2. D 7. C 12. D
3. B 8. D 13. C
4. B 9. A 14. D
5. A 10. C 15. B
B. Esai
1. Suatu transaksi utang disebut sebagai utang jangka panjang apabila memenuhi
ketentuan-ketentuan sebagai berikut. Penerima utang mampu menjaga tingkat modal
minimalnya. Penerima utang menyerahkan aktiva tetap sebagai jaminan kepada
pemberi utang. Penerima utang tidak diperkenankan untuk menjual piutang untuk
mendapatkan uang tunai.
2. Penerbitan obligasi disebabkan karena perusahaan memerlukan tambahan dana dalam
mengembangkan usahanya. Perusahaan mempunyai kewajiban membayar imbal hasil
dari obligasi yaitu kupon bunga yang dibayar secara berkala kepada investor
3. Berikut resiko pemegang obligasi : Resiko tingkat suku bunga (interest rate risk).
Pergerakkan harga obligasi sangat ditentukan pergerakkan tingkat suku bunga. Resiko
perusahaan tidak mampu membayar kupon maupun pokok utang. Ketidakmampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban dikenal dengan default
4. Jawaban:
(D) Kas Rp130.000.000
(K) Utang Obligasi Rp130.000.000
(jurnal pada saat penerbitan obligasi)
(D) Beban Bunga Rp9.750.000
(K) Kas Rp9.750.000
(jurnal pada saat pembayaran bunga)
(D) Utang Obligasi Rp130.000.000
(K) Kas Rp130.000.000
5. Jurnal untuk mencatat pembelian obligasi tanggal 1 Agustus 2020 adalah sebagai
berikut :
234
perhitungan
Harga kurs : 101/100 X Rp. 500.000 = Rp. 505.000
Provisi dan materai = Rp. 5.000
Harga perolehan obligasi :
Rp. 505.000 + Rp. 5.000 = Rp. 510.000
Bunga berjalan :
Tanggal bunga terakhir : 1 April 2020
Tanggal pembelian : 1 Agustus 2020
Periode bunga berjalan : 3 bulan
3/12 X 12% X Rp. 500.000 = Rp. 15.000
KUNCI JAWABAN BAB 10
A. Pilihan Ganda
1. A 6. D 11. A
12. E
2. E 7. C 13. B
14. D
3. D 8. E 15. E
4. B 9. B
5. C 10. C
B. Esai
1. Konsinyasi merupakan penjualan dengan cara pemilik menitipkan barang yang
dimilikinya kepada pihak lain untuk dijualkan kembali dengan harga dan syarat
ketentuan yang telah diatur dalam perjanjian tersebut.
2. Dalam prosedur akuntansi penjualan konsinyasi terdapat dua metode yang bisa
diterapkan yaitu metode terpisah dan metode tidak terpisah.
a. Metode Terpisah
Didalam akuntansi penjualan konsinyasi dengan metode terpisah ini semua laba
atau rugi yang diperoleh dari kegiatan konsinyasi akan disajikan secara terpisah
dari laba rugi yang biasanya. Maka untuk memisahkan hal tersebut pendapatan
dan biaya yang berhubungan dengan kegiataan konsinyasi harus juga dipisahkan.
b. Metode Tidak Terpisah
Didalam pencatatan akuntansi penjualan konsinyasi metode tidak terpisah maka
laba dan ruginya tidak dipisahkan dengan laba rugi kegiatan yang regular. Oleh
karena itu biaya dan pendapatan yang berhubungan dengan kegiatan konsinyasi
dicampur dengan pendapatan dan biaya.
3. Kewajiban-kewajiban Komisioner
235
▪ Melindungi keamanan dan keselamatan dari barang-barang yang diterima dari
pihak pengamanat.
▪ Mematuhi dan berusaha semaksimal mungkin untuk menjual barang-barang milik
pengamanat sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati dalam perjanjian.
▪ Mengelola secara terpisah baik dari segi fisik maupun administratif terhadap
barang milik pengamanat sehingga identitas barang tersebut dpaat diketahui
setiap saat.
▪ Membuat laporan secara periodek tentang barang yang diterima, barang yang
berhasil dijual, dan barang yang masih dalam persediaan serta mengadakan
penyelesaian keuangan seperti yang disepakati dalam perjanjian.
4. Terdapat beberapa alasan yang mendasari pihak pengamanat melakukan perjanjian
konsinyasi yaitu diantaranya sebagai berikut;
▪ Konsinyasi merupakan salah satu cara untuk lebih bisa memperluas pasaran yang
dapat di jamin oleh seorang produsen, pabrikan dan distributor.
▪ Ada resiko tertentu yang dapat dihindari oleh pengamanat sendiri.
▪ Pengamanat bisa mendapatkan penjualan khusus dalam perdagangan barang yang
dimilikinya.
▪ Harga eceran barang yang dikonsinyasikan dan jumlah barang yang akan
didistribusikan tetap bisa dikontrol oleh pihak pengamanat.
5. Pada dasarnya setiap kegiatan penjualan tujuan utama yang akan dicapai adalah
keuntungan. Alasan yang menjadikan penjualan konsinyasi menguntungkan kedua
belah pihak karena didalam penjualan tersebut antara pihak pengamanat dan
komisioner sama-sama memiliki keuntungan dimana pengamanat dapat lebih luas
dalam memasarkan produknya sedangkan komisioner bisa menambah modal usaha
tanpa mengeluarkan modal lebih dan mendapat keuntungan dari kegiatan tersebut.
KUNCI JAWABAN BAB 11
A. Pilihan Ganda
1. A 6. A 11. B
2. C 7. D 12. C
3. D 8. C 13. C
4. B 9. A 14. E
5. E 10. A 15. E
B. Esai
1. Pembagian laba-rugi suatu firma adalah sebagai berikut:
a. Dibagi sama rata
236
b. Dengan menggunakan perbandingan penyertaan modal
c. Dengan menggunakan atas dasar perjanjian
d. Menentukan bunga modal dari masing-masinga anggota firma, selebihnya akan
dibagi berdasarkan perjanjian yang telah disepakati
2. Modal:
Juan: 6.000.000.000
Jamal: 4.000.000.000
Tio: 5.000.000.000
a. Sistem bonus
• Total modal: 15.000.000.000
Hak Tio: 40% x 15.000.000.000= 6.000.000.000
Tio menyetor modal: 5.000.000.000
Bonus sekutu baru: 1.000.000.000
• Modal sekutu lama berkurang
Juan: 60% x 1.000.000.000=600.000.000
Jamal: 40% x 1.000.000.000=400.000.000
• JURNAL
Kas 5.0000.000.000
Modal Juan 600.000.000
Modal Jamal 400.000.000
Modal Tio 6.000.000.000
b. Sistem Goodwill
Total modal lama: 10.000.000.000
Hak sekutu lama: 60%
Total modal kedua sekutu= 10.000.000.000 : 60% = 16.666.666.666
Total modal sekutu disetor= 15.000.000.000
237
Goodwill sekutu baru = 1.666.666.666
• JURNAL
Kas 5.000.000.000
Goodwill 1.666.666.666
Modal Tio 6.666.666.666
3. Perhitungannya:
• Dibagikan kepada anggota
50% x 3.260.130 = 1.630.065
• Cadangan koperasi
40% x (16.650.000-1.630.065) = 6.007.974
• Pengurus dan karyawan
35% x (16.650.000-1.630.035) = 5.256.977
• Dana Pendidikan koperasi
15% x (16.650.000-1.630.035) = 2.252.990
• Dana pembangunan daerah
10% x (16.650.000-1.630.035) = 1.501.994
Jumlah = Rp 16.650.000
4. a. Perhitungan: = 150.000
Tio = ¼ x 600.000 = 100.000
Tian = ¼ x 400.000
250.000
Jurnal
Modal Tio 150.000
Modal Tian 100.000
Modal Juan 250.000
238
Nama Sebelum Persen Sesudah Persen
Modal 60 Modal 45
Tio 600.000 40 450.000 30
Tian 400.000 0 300.000 25
Juan 0 100 250.000 100
TOTAL 1.000.000 1.000.000
5. a. Perhitungan 100.000.000
Modal Mahen, Haikal, Jamal (LAMA) 40.000.000
Modal Doni
Modal BARU 140.000.000
Penyertaan Doni 25% x 140.000.000 = 35.000.000
Doni setor modal = 40.000.000
Bonus anggota lama = 5.000.000
• Pembagian bonus
Mahen: 45% x 5.000.000 = 2.250.000
Haikal: 35% x 5.000.000 = 1.750.000
Jamal: 20% x 5.000.000 = 1.000.000
5.000.000
b. Jurnal
239
Kas 40.000.000
Modal Mahen 35.000.000
Modal Hakal 2.250.00
Modal Jamal 1.750.000
Modal Doni 1.000.000
240
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Halim. (2014). Akuntansi Keuangan Menengah II, Edisi 2. Tangerang Selatan :
Universitas Terbuka
Adya Barata, Atep. 1995. Dasar-dasar Akuntansi SMK Tingkat 1. Bandung: Armico.
Dwi Martanti. (2017). Akuntansi Keuangan Menengah, Edisi 2. Jakarta : Salemba Empat
Harrison, horngren,et al. 2012. Akuntansi Keuangan (IFRS). Jilid 2. Edisi 8. Jakarta:
Erlangga
Harti, Dwi. 2011. Modul Akuntansi 2B untuk SMK dan MAK. Jakarta: Erlangga.
Haryono, Jusup AL. 2005. Dasar-dasar Akuntansi Jilid 2. Yogyakarta: Bagian Penerbitan
STIE
Hery dan Widyawati Lekok. 2011. Akuntansi Keuangan Menengah 2. Jakarta: Bumi Aksara.
Ika Widiyanti (2019). Akuntansi Keuangan Kelas XII, 267-292
Khafid, Muhammad. (2017). Akuntansi Penentuan Harga Pokok Produksi. Semarang: Unnes
Press
Kieso, D.E, J.J Wygandt, dan T.D Warfield. Akuntansi Intermediate Edisi 12 Jilid 1.
Terjemahan Emil Salim. 2011. Jakarta: Erlangga
Kusumawati, Y. N., & Opti, S. (2005). Akuntansi keuangan lanjutan i, 1–96.
M. Nafarin, Penganggaran Perusahaan,(Jakarta: Salemba Empat, 2009), hal. 166.
Marianti, Novi. 2013. Modul Mengelola Kartu Piutang dan Kartu Utang.
Mashitah Asri Siregar. (2018). Analisis Pengendalian Piutang Untuk Mencegah Piutang
Tak Tertagih Pada PT. Laris Jaya. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis : Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara.
Muawanah, U., & Poernawati, F. (2008). Konsep Dasar Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Jilid 3. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
Reschiwati. (2016). Akuntansi Perusahaan Manufaktur. Bogor: In Media
Rogi Gusrizaldi dan Eka Komalasari (2016). ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI TINGKAT PENJUALAN DI INDRAKO SWALAYAN TELUK
KUANTAN. Jurnal Valuta Vol 2 No 2, Oktober 2016
241