The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

buku ini sangat bermanfaat bukan hanya untuk UPT Balai TN
Matalawa saja akan tetapi pihak lain juga yang memiliki ketertarikan
terhadap anggrek baik itu peneliti, komunitas pencinta anggrek, kolektor
dan lain sebagainya sehingga ini juga menjadi tantangan kedepan untuk
memikirkan strategi dalam pengelolaannya.

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by christinelay2, 2022-06-22 20:41:13

Pesona Anggrek

buku ini sangat bermanfaat bukan hanya untuk UPT Balai TN
Matalawa saja akan tetapi pihak lain juga yang memiliki ketertarikan
terhadap anggrek baik itu peneliti, komunitas pencinta anggrek, kolektor
dan lain sebagainya sehingga ini juga menjadi tantangan kedepan untuk
memikirkan strategi dalam pengelolaannya.

Keywords: Anggrek

Anggrek TN Matalawa

glikosida, steroid dan triterpen. Potensi bioaktivitas yang ada kemungkina
meliputi antibakteri dan antialergi.
Peristylus goodyeroides banyak dijumpai di Blok hutan Kambata wundut,
Praimahala, Praingkareha, Waikanabu, Wara, dan Otur. Biasanya tumbuh
di tempat terbuka bersama dengan rumput dan alang-alang pada
areal perbukitan serta beberapa dijumpai juga dibawah tegakan hutan
sekunder dengan pencahayaan yang cukup.
Dalam CITES Protection, jenis anggrek ini tergolong pada Appendix
II, artinya bahwa jenis anggrek ini termasuk daftar spesies yang
tidak terancam punah dan belum termasuk anggrek yang dilindungi
baik berdasarkan Permenlhk No 106 Tahun 2018 maupun PP No.
7 Tahun 1999.

Perbungaan dengan tipe tandan,
ukuran bunga kecil berwarna putih,
tangkai bunga ungu kecokelatan

~ 181 ~

PESONA ANGGREK
Taman Nasional Matalawa Nusa Tenggara Timur

Daun per individu antara 4 hingga 6. Daun dengan helaian berbentuk bundar telur hingga
lonjong-jorong, ujung tumpul atau runcing.

Gambar 42. Anggrek Peristylus goodyeroides
~ 182 ~

Anggrek TN Matalawa

43. Peristylus sp.

Anggrek jenis Peristylus sp.
ditemukan dibawah tegakan
yang tajuknya cukup rapat serta
terlindung dari cahaya matahari
pada lokasi Wailahumur Blok hutan
Praingkareha Resort Wudipandak.
Anggrek dalam genus Peristylus
merupakan anggrek terestrial,
yang dapat hidup bertahun-
tahun, batang simpodial dengan
umbi berdaging berpasangan dan
akar seperti benang yang tidak
bercabang. Daunnya tersusun roset
(susunan daun yang melingkar
dan rapat berimpitan) di pangkal
tanaman atau di dekat bagian
tengah batang. Bunganya resupinate (bunga anggrek yang mengalami
pelintiran), biasanya kecil, jumlahnya banyak, warnanya putih, hijau atau
kekuningan dan biasanya hanya bertahan beberapa hari. Sepal punggung
dan kelopak bunga tumpang tindih untuk membentuk tudung di atas
kolom. Labellum memiliki taji dan biasanya memiliki tiga lobus yang
pendek atau panjang dan seperti benang. Ciri khas genus ini adalah
adanya dua proyeksi berbentuk klub pada stigma.

Berdasarkan ciri morfologi dari jenis anggrek Peristylus sp. yang
ditemukan lebih mendekati dengan ciri-ciri dari anggrek Peristylus

~ 183 ~

PESONA ANGGREK
Taman Nasional Matalawa Nusa Tenggara Timur

monticola yang ditandai dengan sepal yang berbentuk seperti
benang dan bunga yang berwarna hijau. Batang berukuran ± 14
cm berwarna hijau. Daun berbentuk lanset yang berukuran panjang
± 20 cm dan lebar ± 6 cm, warna daun hijau bertepi rata.buah
berwarna hijau tua.

Anggrek jenis Peristylus sp. dijumpai berbunga pada bulan Maret.
Bentuk daun lanset memanjang dan ujungnya lancip berwarna hijau.

Sepal yang berbentuk seperti benang Daun berbentuk lanset yang berukuran panjang
dan bunga yang berwarna hijau ± 20 cm dan lebar ± 6 cm, warna daun hijau bertepi rata

~ 184 ~

Anggrek TN Matalawa

Batang tingginya berkisar antara 20−40 cm, batang keras dan di
bagian pangkal tidak berdaun, daun per individu antara 3 hingga 4.
Bunga terlihat seperti bertingkat berukuran kecil dan berwarna hijau
dengan petal memanjang seperti benang. Bunga resupinate.
Dalam CITES, jenis anggrek ini tergolong pada Appendix II dan belum
termasuk anggrek yang dilindungi baik berdasarkan Permenlhk No 106
Tahun 2018 maupun PP No. 7 Tahun 1999.

Gambar 43. Anggrek Peristylus sp.
~ 185 ~

PESONA ANGGREK
Taman Nasional Matalawa Nusa Tenggara Timur

44. Phalaenopsis sp.

Di TN Matalawa, anggrek dari genus Phalaenopsis yang belum
diketahui nama epitetnya ini (Phalaenopsis sp.) pernah dijumpai
me­nempel batang pohon dan cukup terlindugi dari cahaya matahari
di Blok Hutan Praimahala yang berbuah pada bulan Juli, diperkirakan
berbunga sekitar bulan April.

Gambar 44. Anggrek Phalaenopsis sp.
~ 186 ~

Anggrek TN Matalawa

Daun dari anggrek ini berbentuk lonjong dengan ujung melebar dan
pangkal terdapat pelepah yang menghimpit ke arah batang dan
tersusun berderet dalam dua baris serta berhadapan. Buah berukuran
kecil yang muncul dari ketiak daun setelah bunga gugur.

~ 187 ~

PESONA ANGGREK
Taman Nasional Matalawa Nusa Tenggara Timur

45. Polystachya concreta

Anggrek jenis P. concreta
ditemukan di kawasan hutan
Billa, Wanggameti, Praingkareha,
Kambatawundut, Langgaliru,
dan Praimahala dan Manupeu,
TN Matalawa. Dijumpai dalam
keadaan berbunga dan berbuah
pada bulan November, Januari
dan Maret. Hidup pada semua
tipe habitat, baik pada hutan sekunder maupun primer. Pernah dijumpai
menempel pada batang pohon Nggai (Timonius timon), Kananggar
(Dillenia sp.), Tectona grandis dan Marra (Tetrameles nudiflora). Energy
& Wetlands Research Group (tanpa tahun) menambahkan bahwa P.
flavescens tersebar di Indomalaysia. Anggrek epifit ini berukuran agak
kecil dengan jumlah daun 3 – 4 daun. Bunganya berwarna kuning dan
tidak resupinate. Kelopak samping lebar berbentuk segitiga bulat telur.
Cuping/ruas samping dari labellum (kelopak bawah) kecil, berbentuk
segitiga sempit, kedua sisi labellum lurus dan perlahan-lahan berakhir
di satu titik, bagian tengah dari labellum bunga luas dan berbentuk
persegi Panjang.

Polystachya concreta ini synonym dengan P. flavescens termasuk jenis
yang tidak dilindungi baik itu pada PP.7 tahun 1999 dan P.106 tahun
2018. Meskipun anggrek ini belum termasuk jenis yang dilindungi,
tetapi menurut CITES masuk kategori Apendix II.

~ 188 ~

Anggrek TN Matalawa

Rangkaian bunga yang
tumbuh pada ujung batang

~ 189 ~

PESONA ANGGREK
Taman Nasional Matalawa Nusa Tenggara Timur
Buah Polystachya
concreta saat
mengering

Batang sedikit
berdaging

~ 190 ~

Anggrek TN Matalawa

Kedua sisi Bagian tengah dari
labellum lurus labellum bunga luas
dan perlahan- dan berbentuk persegi
lahan berakhir Panjang
di satu titik

Gambar 45. Anggrek Polystachya concreta
~ 191 ~

PESONA ANGGREK
Taman Nasional Matalawa Nusa Tenggara Timur

46. Pomatocalpa sp

Batang dari anggrek ini mengarah ke atas dan kadang pua
memanjat pada pohon inangnya. Pada batang terdapat banyak
node yang ditutupi oleh pelepah daun. Daun distichous dengan bentuk
linear sampai lonjong (oblong), kadang-kadang ada yang berbentuk
melengkung dan tidak simetris. Daun terbagi menjadi dua lobus
atau ujung daun membulat dengan lekukan dangkal pada ujung.
Perbungaan banyak yang tumbuh pada ketiak daun yang bertipe
raceme dan adapula yang bertipe panicle. Bunga berukuran kecil, ada
yang resupinate dan adapula yang tidak. Sepal-sepal dan petal-petal
saling berlepasan satu sama lain. Petal mirip dengan dorsal sepal tapi
berukuran lebih sempit. Lips menempel pada column (Kewscience,
2017; Orchid of New Guinea, Tanpa Tahun).

Di TN Matalawa, anggrek Pomatocalpa yang belum diketahui nama
spesiesnya ini pernah dijumpai di Kambatawundut dan Billa yang hidup
menempel pada batang pohon yang cukup terlindung dari cahaya
matahari, pernah di jumpai menempel pada batang pohon jambu air
hutan (Syzygium sp.). Sayangnya pada saat anggrek ini ditemukan di
hutan tidak dalam keadaan berbunga, tetapi pernah dijumpai berbuah
pada bulan agustus dan desember.

~ 192 ~

Anggrek TN Matalawa

Daun berbentuk lonjong
dengan ujung daun
membulat dengan lekukan
dangkal pada ujung.
Gambar 46. Anggrek Pomatocalpa sp.
~ 193 ~

PESONA ANGGREK
Taman Nasional Matalawa Nusa Tenggara Timur

47. Spathoglottis plicata

Spathoglottis plicata merupakan spesies ya ng paling banyak
dijumpai. Nama generik Spathoglottis berasal dari bahasa Yunani
“spathe” berarti pedang dan “glosa” atau “glotta” yang berarti lidah,
mengacu pada karakteristik labellum dari genus ini (Davis and Steiner,
1982). Nama spesifik “plicata” diperoleh dari penampilan lekukan daun
yang plicated (karakteristik botanik yang digambarkan sebagai plicate).
Spathoglottis plicata merupakan jenis anggrek terestrial, tumbuh
menahun, batang tegak, bulat, lunak, berbulu, batang di dalam tanah,
membentuk umbi, hijau. Daun memiliki ciri berbentuk seperti palem
yang muncul dari pseudobulb (batang semu). Tangkai bunga muncul

Daun memiliki ciri berbentuk seperti palem yang
muncul dari pseudobulb (batang semu)

~ 194 ~

Anggrek TN Matalawa

dari pangkal daun yang bertumpu pada batang semu. Bunga berbentuk
tandan, dengan tangkai silindris, yang muncul setiap saat dalam jangka
waktu 2 – 3 bulan, dengan kemekaran bunga dimulai dari atas ke bawah.
Warna bunga Spathoglottis plicata yang dijumpai berwarna ungu muda
hingga ungu tua. Buah kotak, lonjong, panjang + 5 cm, kuning pucat.
Bunga mekar tidak serempak dalam satu rangkaian bunga, setelah 2-3
hari bunga layu dan diganti dengan bunga yang lain secara berurutan.
Pembungaan teramati dari bulan Juli hingga Januari. Biji bulat, kecil,
putih kehitaman. Akar serabut, cokelat keputih-putihan. Memiliki khasiat
sebagai obat radang telinga. Untuk obat radang tellnga dipakai umbi
segar Spathoglottis plicata, dicuci lalu ditumbuk hingga lumat dan peras.
Hasil perasan diteteskan pada telinga yang sakit. Kandungan kimia umbi,
daun dan akar Spathoglottis plicata mengandung polifenol, di samping
itu daunnya juga mengandung saponin.

Bunga berwarna ungu muda hingga ungu tua. Ukkuran sepal dan petal hampir sama pada bagian
pangkal labellum berwarna kuning semburat ungu dan berwarna ungu pada ujung labellum

~ 195 ~

PESONA ANGGREK
Taman Nasional Matalawa Nusa Tenggara Timur

Di dalam kawasan TN Matalawa, anggrek Spathoglottis plicata dijumpai
pada Blok hutan Wanggameti, Waikanabu dan Praimahala pada habitat
pinggiran tebing, batu pada daerah yang lembab, dan dijumpai juga
pada areal terbuka bersama dengan rumput dan alang-alang.
Dalam CITES Protection, jenis anggrek ini tergolong pada Appendix
II, artinya bahwa jenis anggrek ini termasuk daftar spesies yang
tidak terancam punah dan belum termasuk anggrek yang dilindungi
baik berdasarkan Permenlhk No 106 Tahun 2018 maupun PP No.
7 Tahun 1999.

~ 196 ~

Anggrek TN Matalawa

Gambar 47. Anggrek Spathoglottis plicata
~ 197 ~

PESONA ANGGREK
Taman Nasional Matalawa Nusa Tenggara Timur

48. Taeniophyllum sp.

Anggrek epifit monopodial dari genus Taeniophyllum ini tidak
mempunyai daun. Batangnya sangat pendek. Bunganya muncul
dari samping batang berbentuk tandan dengan bunga mekar satu-
satu secara berurutan. Tangkai bunga kadang berbulu, dengan jarak
antar tangkai bunga sangat pendek, kadang berbulu atau kusam.
Kelopak saling berlekatan satu sama lain dan saling berlepasan dengan
organ lainnya. Labellum/bibirnya bertaji, tidak memiliki column foot
(sambungan dari dasar  column/ organ reproduksi kelamin jantan dan
betina  yang biasanya berdaging). Rostellum (bagian kepala putik yang
melengkung ke bawah) sangat pendek dan seperti paruh. Memiliki
pollinia (kumpulan serbuk sari) sebanyak 4, padat, tidak memiliki
caudicles (tangkai sari yang tipis), dan mempunyai lapisan perekat
(viscidium) (Orchid of New Guinea, tanpa tahun).

Taeniophyllum sp. yang tidak memiliki daun

~ 198 ~

Anggrek TN Matalawa

Gambar 48. Anggrek Taeniophyllum sp.

Anggrek ini dapat dijumpai di dataran rendah dan hutan pegunungan,
sering menumpang di kanopi dengan ranting yang tipis, kadang juga
pada pohon yang soliter, pohon buah-buahan, semak berukuran besar
dan bahkan di kebun kota. Penyebarannya mulai dari Afrika tropis
(satu spesies), Sri Lanka Asia tropis, Jepang, Malaysia, Indonesia, Filipina,
Papua Nugini, Australia, timur sampai Tahiti. Sekitar 170 spesies terdapat
di Papua Nugini dan 90 spesies diantaranya yang diketahui nama
spesiesnya, namun masih banyak lagi spesies yang masih mungkin dapat
ditemukan (Orchid of New Guinea, tanpa tahun). Di TN Matalawa,
spesies dari genus ini belum diketahui namanya, sehingga sejauh ini
masih teridentifikasi Taeniophyllum sp. Anggrek tanpa daun ini pernah
ditemukan di kawasan hutan Manupeu, Praimahala, Kambata wundut
dan Billa. Anggrek ini dijumpai hidup menempel pada batang kayu
di bawah tegakan yang minim cahaya, pernah dijumpai menempel
pada batang pohon Waru (Hibiscus sp.) dan berbuah pada bulan
maret dan agustus.

~ 199 ~

PESONA ANGGREK
Taman Nasional Matalawa Nusa Tenggara Timur

49. Thelymitra sp.

Anggrek dalam genus Thelymitra merupakan anggrek terestrial,
menahun, batang simpodial biasanya dengan sedikit akar halus
yang tidak mencolok dan sepasang umbi berbentuk oval. Sebuah
daun tunggal muncul dari dekat pangkal tanaman.
Perbungaannya berupa kumpulan bunga yang tampak seperti
bertingkat, bunga dengan tiga sepal dan tiga kelopak yang semuanya
kurang lebih sama dalam ukuran, bentuk dan ornamen. (Labellum

~ 200 ~

Anggrek TN Matalawa

tidak banyak dimodifikasi seperti pada kebanyakan genera anggrek
lain tetapi mirip dengan dua kelopak lainnya). Bagian seksual bunga
menyatu dengan kolom yang pendek dan gemuk dengan sayap yang
mengelilingi kolom, membentuk tudung- seperti “mitra”. Bagian
punggung mitra biasanya dihiasi dengan bagian tengah yang rata
dan dua lengan samping. Bagian bawah mitra membentuk pinggiran
yang tidak berornamen di bawah tiang. Bunga dari sebagian besar
spesies hanya terbuka di bawah sinar matahari yang hangat dan cerah
dan tutup pada malam hari atau selama cuaca dingin atau mendung.
Beberapa spesies melakukan penyerbukan sendiri dan reaksi mereka
terhadap perubahan lingkungan tidak begitu jelas.

Anggrek Thelymitra sp. ditemukan di Blok hutan Kangeli dan Billa
kawasan TN Matalawa pada areal terbuka yang tumbuh bersama
dengan rumput dan alang-alang disaat musim hujan pada bulan
Desember. Diduga anggrek ini telah berbunga pada bulan November.
Pada saat ditemukan anggrek ini sudah berbuah sehingga cukup sulit
untuk diidentifikasi. Namun berdasarkan ciri morfologi dan juga studi
literatur daerah penyebarannya, jenis anggrek Thelymitra sp. yang
ditemukan diduga merupakan jenis Thelymitra javanica atau bisa juga
Thelymitra mucida.

Thelymitra javanica umumnya tumbuh di lereng gunung yang
bervegetasi jarang yang memiliki ciri-ciri seperti: tumbuh di daerah sejuk
hingga dingin dengan pencahayaan 50-100%. Merupakan anggrek
terestrial yang memiliki umbi/tuber yang tertanam di dalam tanah.
Tangkai lurus ke atas, menyokong satu daun berbentuk garis, tepi rata,
ujung runcing, berwarna hijau hingga kemerahan yang menunjukkan
tingginya produksi antosianin pada paparan cahaya tinggi, dan tebal/

~ 201 ~

PESONA ANGGREK
Taman Nasional Matalawa Nusa Tenggara Timur

sukulen. Pembungaan majemuk, akrant, mekar secara bergantian dari
bawah. Bunga berwarna ungu muda, perhiasan bunga (sepal, petal dan
labellum) memiliki bentuk yang sama, yaitu oval, tepi rata dan ujung
runcing. Gynostemium sangat khas, terdapat gabungan dua bagian
di depan gynostemium yang membentuk “bando” berwarna kuning
(bando=”mitra“), di bawah “bando” terdapat struktur tambahan
berupa rumbai-rumbai di depan stigma cavity, terdapat dua pollinaria
dengan pollen berwarna putih.

Thelymitra mucida merupakan jenis anggrek terestrial yang memiliki
umbi dengan daun tegak tunggal, beralur, berdaging, tersalur, hijau
tua, daun linier sepanjang 10–30 cm dan lebar 2–8 mm dengan
warna keunguan. Bunga berwarna biru, keunguan atau plum dengan
lebar 1,4–2,2 cm tersusun pada batang setinggi 18–55 cm. Sepal dan
kelopak bunga memiliki panjang 0,6-1,2 cm dan lebar 0,3–0,65 cm.
Sama seperti genus Thelymitra, perhiasan bunga (sepal, petal dan
labellum) memiliki bentuk yang sama, yaitu oval, tepi rata dan ujung
runcing. Bunganya melakukan penyerbukan sendiri dan hanya terbuka
pada hari-hari panas, dan kemudian hanya perlahan. Pembungaan
terjadi dari Agustus hingga Desember. Buah dan batang bagian ujung
berwarna hijau.

Dalam CITES Protection, jenis anggrek ini tergolong pada Appendix
II, artinya bahwa jenis anggrek ini termasuk daftar spesies yang tidak
terancam punah dan belum termasuk anggrek yang dilindungi baik
berdasarkan Permenlhk No 106 Tahun 2018 maupun PP No. 7 Tahun
1999.

~ 202 ~

Anggrek TN Matalawa

Buah dan batang bagian ujung
berwarna hijau sedangkan batang
bagian bawah keunguan

Gambar 49. Anggrek Thelymitra sp.
~ 203 ~

PESONA ANGGREK
Taman Nasional Matalawa Nusa Tenggara Timur

50. Thrixspermum centipeda

Batang dari T. centipeda tebal dan berdaging, daunya berbentuk
elliptic (bagian terlebar di tengah, bagian ujung dan pangkal
seimbang lebarnya), mahkota bunganya panjang menjuntai seperti
kaki laba-laba atau gurita, sedangkan tangkai bunganya mirip gergaji
dan ada juga yang menyebutnya mirip lipan (Orchidspecies.com, 2008;
Anonim, 2017).
Thrixspermum centipede ditemukan di Kawasan hutan Waikanabu,
Wanggameti, Praingkareha dan Praimahala. T. centipede hidup
menempel pada batang pohon yang cukup terlindung dari cahaya
matahari dengan sedikit tersinari cahaya, pernah dijumpai menumpang
pada pohon Kananggar (Dillenia pentagyna) dan berbunga pada bulan
februari dan april.

~ 204 ~

Anggrek TN Matalawa

Mahkota bunga
seperti kaki
laba-laba

Tangkai bunga mirip gergaji / lipan

Gambar 50. Anggrek Thrixspermum centipeda
~ 205 ~

PESONA ANGGREK
Taman Nasional Matalawa Nusa Tenggara Timur

51. Thrixspermum hystrix

T hrixspermum hystrix sulit untuk diamati atau dijumpai di alam
sebab anggrek epifit ini memiliki kanopi yang cukup kecil. Daun
dari anggrek ini tidak terlalu tebal dengan bentuk Lanceolate (ujung
meruncing dan kemudian melebar pada pangkal) dan ujung daun
acute (Kedua sisinya lurus dan perlahan-lahan dan berakhir di satu
titik). Bunganya berwarna kuning pucat dan terdapat seperti rambut
halus pada bibir mahkota anggrek ini (Averyanov dkk, 2016).

~ 206 ~

Anggrek TN Matalawa

Thrixspermum hystrix pernah ditemukan
di kawasan hutan Billa, Kambata wundut,
dan Praingkareha. Hidup menempel pada
ranting pohon, tumbuh pada tipe hutan
sekunder dan cukup mendapat cahaya
sinar matahari. T. hystrix ditemukan
menumpang pada pohon Kahingga Kaba
(Linoceira macrocarpa), kananggar dan jati
(Tectona grandis) dan berbunga pada bulan
April dan September.

Bunganya berwarna
kuning pucat dan
terdapat seperti
rambut halus pada lips

Gambar 51. Anggrek Thrixspermum hystrix

~ 207 ~

PESONA ANGGREK
Taman Nasional Matalawa Nusa Tenggara Timur

52. Thrixspermum subulatum

T hrixspermum subulatum merupakan jenis anggrek epifit, dengan
batang biasanya panjangnya sekitar 1 m, dan kadang-kadang lebih
panjang, dapat mencapai dua kali ukuran panjang biasanya, menjuntai
dari batang-batang pohon. Anggrek ini mempunyai akar aerial yang
muncul dari batang. Daunnya berbentuk linear-lanceolate (berbentuk
pipih sempit dan parallel dikedua sisi dengan ujung meruncing) dan
berbentuk V terutama di dekat pangkal daun. Panjang daun dapat
mencapai 8 – 15 × 1 – 2 cm. Permukaan daun kasar dan tebal.
Jumlah bunga 3 – 7 kuntum, pada umumnya mekar bersamaan.
Pedicel dan ovarium berwarna hijau dengan panjang 1 – 1,5 cm.
Bunga lebar 1,8 cm, berwarna putih kuning muda dengan oranye
muda pada bagian bibir, wangi dan dapat bertahan sampai 1 hari
(Xinqi dan Wood, 2009; Kebun Raya Purwodadi, 2016).

Di Jawa, sebaran anggrek ini meliputi seluruh Jawa, pada umumnya
di bagian selatan, khususnya dekat pantai selatan, dimana sering
menutupi pohon yang menjuntai ke pantai. Di Jawa Barat, anggrek
ini ditemukan di daratan jauh dari pantai (inland) dengan daun
yang lebih kecil dengan lebar hanya 9 mm. Anggrek ini juga
dapat dijumpai di Sumatra, Bali, Filipina, dan Taiwan (Kebun Raya
Purwodadi, 2016).

Thrixspermum subulatum pernah ditemukan di Kawasan hutan
Tandulajangga, Praingkareha dan Otur. Anggrek ini hidup pada
hutan sekunder yang kering seperti hutan Tandulajangga dan
hutan paumbapa. T. subulatum ditemukan menumpang pada pohon

~ 208 ~

Anggrek TN Matalawa

Wera (Pterospermum diveresifolium), Bayur (Pterospermum sp.) dan
kananggar dan berbunga pada bulan juni.

~ 209 ~

PESONA ANGGREK
Taman Nasional Matalawa Nusa Tenggara Timur
Pedicel berwarna hijau, mahkota
berwarna putih kekuningan dengan
warna orange pada bagian lips

Daunnya berbentuk
linear-lanceolate
dan berbentuk V
terutama di dekat
pangkal daun
Gambar 52. Thrixspermum subulatum
~ 210 ~

Anggrek TN Matalawa

53. Tricoglotis sp.

Anggrek dari genus ini berukuran sedang yang terdiri dari sekitar 35
spesies yang tersebar di Asia tropis dimana penyebarannya terpusat
di Filipina. Namanya mengacu pada karakteristiknya yaitu “Trident
Tongue”, Trident adalah trisula (tombak bermata tiga) dan tongue
adalah lidah, sehingga dapat dikatan bahwa anggrek dengan lidah yang
berbentuk trisula. Batangnya panjang, memanjat atau menggantung.
Bunganya sedikit atau kadang hanya berbunga tunggal (Soon, 2005).
Kemudian Xinqi dan Wood (tanpa tahun) menambahkan, bunga dari
genus ini terbuka lebar, berwarna kekuningan dengan tanda cokelat
muda atau ungu. Petalnya berukuran lebih kecil daripada sepal, dimana
salah satu sepalnya bertoreh 3 (tiga).

Trident tongue (sepal bertoreh
tiga), bunga sedikit kadang tunggal
berwarna kekuningan dengan
tanda cokelat muda atau ungu.

~ 211 ~

PESONA ANGGREK
Taman Nasional Matalawa Nusa Tenggara Timur

Di TN Matalawa Anggrek epifit dari genus ini belum diketahui nama
spesiesnya. Anggrek ini hidup pada hutan ketinggian yang memiliki
kelembaban tinggi seperti di hutan Wanggameti dan mahaniwa dan
mekar pada bulan januari.

Gambar 53. Anggrek Trichoglottis sp.
~ 212 ~

Anggrek TN Matalawa

54. Tropidia angulosa

Tropodia angulosa merupakan
anggrek tanah yang tidak
berumbi hanya mempunyai
perakaran yang pendek, jenis
ini sangat rentan bila dicabut
saat mengoleksinya. Batang
tegak, tipis dan berkayu, liat,
tingginya sekitar 20–30 cm. Daun
hijau, membulat telur, ujung
daun meruncing, helaian daun
melipat-lipat membentuk seperti
pertulangan daun yang jelas dan
tidak mudah robek, panjang 12
cm, lebar 7 cm. Perbungaan
muncul di ujung batang di
antara dua– tiga daun, tangkai
perbungaan 5 cm panjangnya,
rachis panjangnya sama dengan
tangkai perbungaan atau sedikit lebih panjang (6 cm) yang mendukung
sekitar 20–30 kuntum bunga. Bunga: perhiasan bunga putih – kuning
pucat, tidak membuka penuh saat mekar, ukuran bunganya kecil sekitar 1
cm. Bibir berbentuk lanset, tepinya tergulung ke dalam, bagian ujungnya
berwarna jingga. Ekologi dan Penyebarannya Jenis ini umumnya banyak
tumbuh di hutan-hutan yang kelembabannya sedang dan tumbuh
dengan baik di tempat-tempat ternaung dan agak gelap (kurang sinar
matahari) pada kisaran ketinggian 0–1200 m dpl.

~ 213 ~

PESONA ANGGREK
Taman Nasional Matalawa Nusa Tenggara Timur

Bunga putih – kuning
pucat, tidak membuka
penuh saat mekar,
ukuran bunganya kecil
sekitar 1 cm. Bibir
berbentuk lanset,
tepinya tergulung ke
dalam, bagian ujungnya
berwarna jingga.

Daun hijau, bulat telur, ujung daun runcing, helaian
daun melipat-lipat membentuk seperti pertulangan
daun yang jelas dan tidak mudah robek

Gambar 54. Anggrek Tropodia angulosa

Di dalam kawasan TN Matalawa, anggrek Tropodia angulosa dijumpai
pada Blok hutan Billa, Praingkareha, Wara, Waikanabu, Kambata
Wundut, Wanggameti, Mahaniwa, dan Otur pada habitat dengan
tajuk yang rapat dan pencahayaan matahari yang minim. Berbunga
sekitar bulan Februari sampai dengan Maret.

Dalam CITES Protection, jenis anggrek ini tergolong pada Appendix
II, artinya bahwa jenis anggrek ini termasuk daftar spesies yang tidak
terancam punah dan belum termasuk anggrek yang dilindungi baik ber­
dasarkan Permenlhk No 106 Tahun 2018 maupun PP. No. 7 Tahun 1999.

~ 214 ~

Anggrek TN Matalawa

55. Tropidia curculigoides

Bunga kecil, krem, bagian ujung dari kelopak dan
mahkota bunga hijau. Bunga muncul pada ujung batang
atau ketiak daun

Tumbuhan anggrek tanah yang tidak berumbi, perakarannya kuat,
batang tegak tipis dan berkayu, liat, tingginya antara 50–70 cm
kadang-kadang bercabang, dengan beberapa daun, duduk daun spiral.
Daun lanset, memanjang, ujungnya meruncing, tipis, permukaan helaian
daunnya terlipat-lipat, panjang 10–16 cm, lebar 3–4 cm. Perbungaannya
muncul di ujung batang atau di ketiak daun, umumnya perbungaan
muncul untuk pertama kali di ujung batang, panjangnya hanya 1 cm,
dengan beberapa jumlah bunga saja, berbentuk segitiga, ujungnya
runcing. Bunga kecil, krem, bagian ujung dari kelopak dan mahkota
bunga hijau. Bibir pada bagian pangkalnya dengan kantong, berbentuk

~ 215 ~

PESONA ANGGREK
Taman Nasional Matalawa Nusa Tenggara Timur

segitiga, panjangnya sekitar 8 mm dan lebarnya 4,5 mm. Ekologi dan
Penyebaran Jenis ini tumbuh dengan baik di hutan pada tempat yang
lembab dan ternaung serta berhumus tebal. Daerah persebarannya
mulai dari India, Burma, Cambodia, Vietnam, Semenanjung Malaysia,
Jawa, Sumatra, Indonesia bagian Timur sampai Australia.

Di dalam kawasan TN Matalawa, anggrek Tropodia curculigoides
dijumpai pada Blok hutan Praingkareha dan Otur pada habitat dengan
tajuk yang rapat dan pencahayaan matahari yang minim. Berbunga
sekitar bulan Maret.

Dalam CITES Protection, jenis anggrek ini tergolong pada Appendix
II, artinya bahwa jenis anggrek ini termasuk daftar spesies yang tidak
terancam punah dan belum termasuk anggrek yang dilindungi baik ber­
dasarkan Permenlhk No 106 Tahun 2018 maupun PP. No.7 Tahun 1999.

Bunga kecil, krem, bagian ujung
dari kelopak dan mahkota bunga
hijau. Bunga muncul pada ujung
batang atau ketiak daun

Gambar 55. Anggrek Tropodia curculigoides

~ 216 ~

Anggrek TN Matalawa

56. Vanda limbata

Di TN Matalawa, spesies dari genus Vanda yang ditemukan
yaitu V. limbata pada kawasan hutan Tandulajangga, Nggongi,
Wanggameti, Praingkareha, Billa, Tanah daru, Langgaliru, Otur dan
Praimadita. V. limbata dijumpai hidup pada semua tipe habitat, baik
pada hutan sekunder maupun primer, namun melimpah pada hutan
sekunder yang cukup kering. Pernah di jumpai menempel pada pohon
kesambi (Schleichera oleosa) dan berbunga dan berbuah pada bulan
september dan november. Sedangkan menurut Purwanto dan Semiarti
(2009), habitat alami dari V. limbata yaitu di dataran rendah sekitar
Jawa Timur, Madura, Bali, hingga Nusa Tenggara.

Vanda limbata merupakan jenis anggrek dan vanda berdaun sabuk
karena bentuk daunnya seperti sabuk atau memiliki daun yang
berukuran lebar. Menurut Arifin dan Sulistyantara (1990), Vanda ini
merupakan tumbuhan dataran rendah yang menyenangi tempat-
tempat terbuka. Bunganya bergaris tengah sekitar 5 cm. Aromanya
cukup harum dan ketahanan mekarnya bisa mencapai 20 hari.
Beberapa V. limbata yang berasal dari tempat yang berlainan
menunjukkan keragaman baik dalam ukuran bunga maupun warna
bunganya. Purwanto dan Semiarti (2009) menambahkan V. limbata
yang berasal dari Jawa dan Madura berwarna kuning pucat hingga
kuning kecokelatan, sedangkan yang berasal dari Nusa Tenggara
berwarna cokelat tua kemerahan hingga jingga tua kemerahan.
Rata-rata sepal berwarna dasar kuning dengan pola bercak krem
kecokelatan, labellum dari merah jambu hingga merah keunguan,
bahkan ditemukan adanya warna labellum putih keunguan.

~ 217 ~

PESONA ANGGREK
Taman Nasional Matalawa Nusa Tenggara Timur

Bunga berwarna cokelat tua kemerahan
hingga jingga tua kemerahan, labellum
berwarna merah muda

Tonjolan kecil pada bagian
tengah pangkal belakang
labellum

Gambar 56. Anggrek Vanda limbata

Ciri khas V. limbata lainnya adalah adanya tonjolan kecil pada bagian
tengah pangkal belakang dari labellum. Rata-rata 1 pohon akan
mengeluarkan 1 – 2 tandan bunga dengan panjang 30 cm dan jumlah
kuntum antara 10 – 20 per tandan dengan diameter bunga sekitar
3 – 4 cm. bunga beraroma sangat harum, terutama pada pagi hari
pukul 07.00 – 11.00. Vanda ini biasanya berbunga pada pergantian
musim, terutama pada saat-saat terkering antara musim kemarau masuk
ke musim hujan (Purwanto dan Semiarti, 2009).

Berdasarkan status perlindungannya, V. limbata termasuk jenis yang
tidak dilindungi baik itu pada PP.7 tahun 1999 dan P.106 tahun 2018.
Meskipun anggrek ini belum termasuk jenis yang dilindungi, tetapi
menurut CITES V. limbata masuk kategori Apendix II.

~ 218 ~

Anggrek TN Matalawa

Berdaun sabuk
karena bentuk
daunnya
seperti sabuk
atau memiliki
daun yang
berukuran
lebar

~ 219 ~

PESONA ANGGREK
Taman Nasional Matalawa Nusa Tenggara Timur

57. Zeuxine gracilis

Zeuxine gracilis merupakan anggrek terestrial berumbi lonjong
yang tumbuh menahun, batang simpodial. Daun 3-4, bulat telur-
lonjong 2-4 x 1-1,5 cm, ujung tajam dan tumpul di bagian pangkal.
Perbungaan berbentuk tandan, berbunga ke bagian atas. Bunga hampir
tidak terbuka. Sepal dan kelopak sepanjang 0,3-0,35 cm. Bagian luar
sepal dan tangkai berbulu. Panjang bibir 0,35-0,4 cm; lobus lateral
kecil. Bunga berwarna putih dengan pangkal labellum berwarna hijau
atau orange.
Di dalam kawasan TN Matalawa, anggrek Zeuxine gracilis dijumpai
pada Blok hutan Wara dan Laputi pada habitat dengan tajuk yang
rapat dan pencahayaan matahari yang minim. Berbunga sekitar bulan
Agustus sampai dengan September.

Daun 3-4, bulat telur-lonjong, ujung tajam dan tumpul di bagian pangkal.
~ 220 ~

Anggrek TN Matalawa

Dalam CITES Protection, jenis anggrek ini tergolong pada Appendix
II, artinya bahwa jenis anggrek ini termasuk daftar spesies yang tidak
terancam punah dan belum termasuk anggrek yang dilindungi baik ber­
dasarkan Permenlhk No 106 Tahun 2018 maupun PP No. 7 Tahun 1999.

Bunga berwarna
putih dengan
pangkal labellum
berwarna hijau
atau orange.
Bagian luar sepal
dan tangkai
berbulu.

Gambar 57. Anggrek Zeuxine gracilis
~ 221 ~

PESONA ANGGREK
Taman Nasional Matalawa Nusa Tenggara Timur

58. Zeuxine petakensis

Anggrek dalam genus Zeuxine adalah tumbuhan terestrial, hidup
menahun, simpodial dengan rimpang yang berdaging, merayap,
di atas tanah yang ditambatkan

oleh akar kurus. Daunnya bertekstur

tipis dan bertangkai, tersusun dalam

roset di pangkal batang berbunga

atau tersebar di sepanjang itu.

Bunga kecil berwarna kusam sering

berdesakan di sepanjang batang

berbunga pendek yang biasanya

memiliki bracts yang menonjol.

Sepal punggung dan kelopak bunga

tumpang tindih, membentuk tudung

di atas kolom. Sepal lateral tumpang

tindih dengan dasar labellum yang

biasanya berwarna putih, memiliki

dasar berkantung dan sejumlah

kelenjar tanpa tangkai. Kolomnya Daunnya 3-4, lanset memanjang, ujung tajam
dan tumpul di bagian pangkal. Tulang daun
pendek dengan dua stigma.
berjumlah 3. Perbungaan berbentuk tandan

Anggrek Zeuxine petakensis dalam kawasan TN Matalawa dijumpai di
Blok hutan Praingakreha, Waikanabu, dan Billa pada habitat dengan
tajuk yang rapat dan pencahayaan matahari yang minim. Berbunga
sekitar bulan Agustus. Ciri lainnya yaitu daunnya 3-4, lanset memanjang,
ujung tajam dan tumpul di bagian pangkal. Tulang daun berjumlah 3.
Perbungaan berbentuk tandan, berbunga ke bagian atas. Bunga hampir

~ 222 ~

Anggrek TN Matalawa

tidak terbuka. Sepal dan kelopak sepanjang 0,3-0,35 cm. Bagian luar
sepal dan tangkai bunga berbulu lebih panjang dari pada Zeuxin gracilis.
Panjang bibir 0,35-0,4 cm; lobus lateral kecil. Bunga berwarna putih
dengan pangkal labellum berwarna putih kekuningan.
Dalam CITES Protection, jenis anggrek ini tergolong pada Appendix
II, dan belum termasuk anggrek yang dilindungi baik berdasarkan
Permenlhk No 106 Tahun 2018, maupun PP No. 7 Tahun 1999.

Bunga berwarna
putih dengan pangkal
labellum berwarna putih
kekuningan. Bagian luar
sepal dan tangkai bunga
berbulu lebih panjang dari
pada Zeuxin gracilis

~ 223 ~

PESONA ANGGREK
Taman Nasional Matalawa Nusa Tenggara Timur

Buah Zeuxine
petakensis

Gambar 58. Anggrek Zeuxine petakensis
~ 224 ~

DAFTAR PUSTAKA

Albarkati, K., Indriyanto., dan Yusnita. 2017. Kondisi Populasi Dan Pola
Penyebaran Anggrek Eria spp. Di Resort Balik Bukit Taman Nasional
Bukit Barisan Selatan. Jurnal Sylva Lestari Vol. 5 No. 1, Januari
2017 (1 – 13), ISSN 2339-0913.

African Orchid. 2013. Eulophia R.Br. ex Lindl., Bot. Reg. 7: t. 573
(1821). http://www.africanorchids.dk/higher-epidendroideae/tribe-
cymbidieae/subtribe-eulophiinae/eulophia. Diakses tanggal 29
November 2020.

American Orchid Society. 2016. Den. Sec. Calcarifera.http://www.aos.org/
orchids/orchids-a-to-z/letter-d/den-sec-calcarifera.aspx. Diakses
tanggal 17 Juni 2019.

American Orchid Society. 2019. Den. Sec. Stachyobium. https://www.
aos.org/orchids/orchids-a-to-z/letter-d/den-sec-stachyobium.aspx.
Diakses tanggal 24 September 2020.

American Orchid Society. tanpa tahun. Bulbophyllum. http://www.aos.org/
orchids/orchids-a-to-z/letter-b/bulbophyllum.aspx. Diakses tanggal
19 Juni 2019.

~ 225 ~

PESONA ANGGREK
Taman Nasional Matalawa Nusa Tenggara Timur

Anonim 1. Tanpa Tahun. Dendrobium calophyllum Rchb.f. 1870  SECTION
Spatulata. http://www.orchidspecies.com/dencalophyllum.htm.
Diakses tanggal 17 Juni 2019.

Anonim 2. Tanpa Tahun. Dendrobium stuartii F.M.Bailey 1884  SECTION
Dendrobium. http://www.orchidspecies.com/denstuartii.htm.
Diakses tanggal 17 Juni 2019.

Anonim. 2017. Arundina graminifolia, Anggrek Tanah yang Mempesona
dengan Bunga Laksana Angsa atau Itik Liar yang Sedang Terbang.
https://bluepurplegarden.wordpress.com/2017/10/09/arundina-
graminifolia-anggrek-tanah-yang-mempesona-dengan-bunga-
laksana-angsa-atau-itik-liar-yang-sedang-terbang/. Diakses pada
tanggal 20 Oktober 2020.

Anonim. 2017. Thrixspermum centipeda anggrek gurita yang kecantikannya
hanya sesaat. https://bluepurplegarden.wordpress.com/tag/
thrixspermum-centipeda/. Diakses tanggal 19 Juni 2019.

Anonim. Epipogium roseum (D. Don) Lindl. http://www.orchidspecies.com/
epiroseum.html. Diakses pada tanggal 20 Oktober 2020

Anonim. Eulophia exaltata Rchb.f..http://www.orchidspecies.com/
epiroseum.html. Diakses pada tanggal 20 Oktober 2020

Anonim.2020. Calanthe triplicate. https://catatannyalala.wordpress.
com/2017/06/27/calanthe-triplicata/. Diakses pada tanggal 20
Oktober 2020

Anonim.2020. Eulophia zollingeri (Rchb. f.) J.J. Sm. http://www.
orchidspecies.com/eulzoelleringii.htm.. Diakses pada tanggal 10
Oktober 2020.

Ansari, R. dan N.P., Balakrishnan. 1990. A revision of the Indian species
of Oberonia (Orchidaceae). Orchid Monographs 4 (1990) 1-82,
figures 1-41 + plates 1-3.

Arifin, H. S. dan B. Sulistyantara. 1990. Anggrek Vanda. Penebar Swadaya.
Jakarta.

Averyanov, L.V., V. D. Nong, K.S. Nguyen, T. V. Maisak, V.C. Nguyen,

~ 226 ~

Daftar Pustaka

Q.T. Phan, P.T. Nguyen, T.T. Nguyen, dan B.V. Truong. 2016.
New Species of Orchids (Orchidaceae) in the Flora of Vietnam.
Taiwania 61(4): 319-354, 2016.
Aziz, T. A. 2016. Dendrobium calophyllum. http://tajsorchids.blogspot.
co.id/2016/06/dendrobium-calophyllum.html.  Diakses tanggal 17
Juni 2019.
Batista, J.A.N., da Silva, J.B.F., Bianchetti, L. de B. 2008. The genus Habenaria
(Orchidaceae) in the Brazilian Amazon. Rev. bras. Bot. vol.31
no.1 São Paulo Jan./Mar. 2008.
Diklap AD XIII BiOSC, 2019. Pesona Anggrek Alam Gunung Gajah
Purworejo. Fakultas Biologi UGM. Yogyakarta.
Energy & Wetlands Research Group. tanpa tahun. Wild Orchids of Sharavathi
River Basin and Parts of Uttara Kannada. http://wgbis.ces.iisc.
ernet.in/energy/water/paper/wild_orchids/orchidslist.htm. Diakses
tanggal 19 Juni 2019.
Fandani, H.S., Mallomasang, S.N., dan Korja, I.N. 2018. Keanekaragaman
Jenis Anggrek Pada Beberapa Penangkaran di Desa Ampera dan
Desa Karunia Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi. Jurnal Warta
Rimba Volume 6. Nomor 3. September 2018. E-ISSN: 2579-6287.
P-ISSN: 2406-8373.
Inaturalist.org. tanpa tahun. Genus  Thrixspermum. http://www.inaturalist.org/
taxa/140357-Thrixspermum. Diakses tanggal 19 Juni 2019.
Jones, David L. 2006. Panduan lengkap anggrek asli Australia termasuk
wilayah pulau. Frenchs Forest, NSW: New Holland. p. 354. ISBN
1877069124. http://www.orchidspecies.com/coryveratrifolia.htm.
Diakses pada tanggal 20 Oktober 2020
Juwara, L., Paul, O. 2016. Revision of Goodyera rubicunda (Orchidaceae:
Goodyerinae). Journal of Plant Systematik Telopea. 19:113-124.
Kebun Raya Bogor. 2020. Si Kerabat Anggrek Hantu Didymoplexis pallens
Griff. (Orchidaceae). https://kebunraya.id/bogor/conservation/
iUnTbF2aLxlZoPs21vVo. Diakses tanggal 29 November 2020.

~ 227 ~

PESONA ANGGREK
Taman Nasional Matalawa Nusa Tenggara Timur

Kebun Raya Purwodadi. 2016. Thrixspermum subulatum (Bl.) Rchb.f. http://
www.krpurwodadi.lipi.go.id/koleksi/detil/?koleksi=49. Diakses
tanggal 19 Juni 2019.

Kewscience. 2017. Pomatocalpa Breda. http://www.plantsoftheworldonline.
org/taxon/urn:lsid:ipni.org:names:162646-3. Diakses tanggal 8
September 2020.

Kurzweil H., dan Manning, J.C. 2005. A synopsis of the genus Disperis Sw.
(Orchidaceae). ADANSONIA, sér. 3 • 2005 • 27 (2): 155-207.

Laman internet. 2020. Sphatoglottis plicata. http://bioscbiologi.blogspot.
com/2014/06/mengenal-spathoglottis-plicata.html

Laman internet. 2020. Thelymitra javanica. https://snapshotkonservasi.
wordpress.com/2015/07/02/orchidaceae-thelymitra-javanica-
bl-1825/

LIPI. 2006. Jurnal Biodiversitas Vol. 7 No. 1 Hal. 30-33. ISSN: 1412-
033X Januari 2006. Inventarisasi Anggrek di Cagar Alam Gunung
Tinombala, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah

LIPI. 2008. Jelajahi Ujung Barat Pulau Jawa. http://lipi.go.id/berita/jelajahi-ujung-
barat-pulau-jawa/2218. Diakses tanggal 26 Oktober 2020.

Margonska HB.2018. A new species of Crepidium (Orchidaceae,
Malaxidinae) from Borneo. Nordic Journal of Botani.e01730.

North American Orchid Conservation Center. tanpa tahun. Genus
Polystachya. http://goorchids.northamericanorchidcenter.org/
genus/polystachya/. Diakses tanggal 19 Juni 2019.

Nurfadilah S.2020. Population structure of Geodorum densiflorum
(Orchidaceae) in relation to habitat disturbance and vegetation
characteristics. Biodiversitas Journal of Biological Diversity.21 (4):
1422-1431.

Nurfadilah, S. Anggrek kuku macan (Aerides odorata Lour., Fl. Cochinch).
http://www.krpurwodadi.lipi.go.id/koleksi/detil/?koleksi=33.
Diakses tanggal 19 Juni 2019.

Okthalamo, V., H.S., Utomo, dan H. Andri. 2015. Laporan Pelaksanaan

~ 228 ~

Daftar Pustaka

Kegiatan Inventarisasi Epifit di Kawasan Hutan Billa – Praingkareha
Taman Nasional Laiwangi Wanggameti Tahun 2015. Waingapu.
Balai Taman Nasional Laiwangi Wanggameti.
Orchid of New Guinea. tanpa tahun. Genus Taeniophyllum. http://www.
orchidsnewguinea.com/orchid-information/genus/genuscode/67.
Diakses tanggal 19 Juni 2019.
Orchid Roots. 2019. Cleisostoma uraiense 1974. https://orchidroots.com/
detail/41987/species/?tab=sum. Diakses tanggal 3 September
2020.
Orchids of New Guinea. Tanpa Tahun. Bryobium retusum. http://
www.orchidsnewguinea.com/orchid-information/species/
speciescode/1971. Diakses tanggal 3 September 2020.
Orchids of New Guinea. Tanpa Tahun. Genus Appendicula. http://www.
orchidsnewguinea.com/orchid-information/genus/genuscode/109.
Diakses tanggal 3 September 2020.
Orchids of New Guinea. Tanpa Tahun. Genus Eria. http://www.
orchidsnewguinea.com/orchid-information/genus/genuscode/143.
Diakses Tanggal 2 September 2020.
Orchids of New Guinea. Tanpa Tahun. Genus Phalaenopsis. http://www.
orchidsnewguinea.com/orchid-information/genus/genuscode/40.
Diakses tangal 6 Okotber 2020.
Orchids of New Guinea. Tanpa Tahun. Genus Pomatocalpa. http://www.
orchidsnewguinea.com/orchid-information/genus/genuscode/48.
Diakses tanggal 8 September 2020.
Orchids of New Guinea. Tanpa Tahun. Genus Crepidium. http://www.
orchidsnewguinea.com/orchid-information/genus/genuscode/87.
Diakses tanggal 29 November 2020.
Orchids of New Guinea, Tanpa Tahun. Genus Didymoplexis. http://www.
orchidsnewguinea.com/orchid-information/genus/genuscode/135.
Diakses tanggal 29 November 2020.
Orchid of New Guinea. Tanpa Tahun. Genus Geodorum. http://www.

~ 229 ~

PESONA ANGGREK
Taman Nasional Matalawa Nusa Tenggara Timur

orchidsnewguinea.com/orchid-information/genus/genuscode/149.
Diakses tanggal 29 November 2020.
Orchid of New Guinea. Tanpa Tahun. Genus Goodyera. http://www.
orchidsnewguinea.com/orchid-information/genus/genuscode/151.
Diakses tanggal 29 November 2020.
Orchid of New Guinea. Tanpa Tahun. Genus Tropidia. http://www.
orchidsnewguinea.com/orchid-information/genus/genuscode/74.
Diakses tanggal 29 November 2020.
Orchidspecies.com. 2008. Thrixspermum centipeda Lour. 1790  SECTION
Thrixspermum. http://www.orchidspecies.com/thrixcentipeda.htm.
Diakses tanggal 19 Juni 2019.
Orchidspecies.com. Tanpa Tahun. Anoectochilus reinwardtii Blume 1858.
http://www.orchidspecies.com/anoreinwart.htm. Diakses tanggal
7 September 2020.
Orchidspecies.com. Tanpa Tahun. Bulbophyllum biflorum Teijsm. & Binn.
1854 SECTION Biflorae Garay, Hamer, & Siegrist 1994. http://www.
orchidspecies.com/bulbbiflora.htm. Diakses tanggal 1 November
2020.
orchidspecies.com. Tanpa Tahun. Oberonia obesa Ames 1915. http://www.
orchidspecies.com/oberobesa.htm. Diakses tanggal 23 September
2020.
Orchidspecies.com. Tanpa Tahun. Tuberolabium odoratissimum (J.J. Sm.)
Garay 1972 SECTION Tuberolabium. http://www.orchidspecies.
com/tuberodoratissima.htm. Diakses tanggal 26 Oktober 2020.
Orchidspecies.com. Tanpa Tahun. Didymoplexis pallens Griff. 1844. http://
www.orchidspecies.com/didymopallens.htm. Diakses tanggal 29
November 2020.
Osman, F. dan Prasasti, I. 1991. Anggrek Dendrobium. Penebar Swadaya.
Jakarta.
Panal, C.L.T., J.G. Opiso, dan G. Opiso. 2015. Conservation status of
the Family Orchidaceae in Mt. Sinaka, Arakan, North Cotabato,

~ 230 ~


Click to View FlipBook Version