The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

buku ini sangat bermanfaat bukan hanya untuk UPT Balai TN
Matalawa saja akan tetapi pihak lain juga yang memiliki ketertarikan
terhadap anggrek baik itu peneliti, komunitas pencinta anggrek, kolektor
dan lain sebagainya sehingga ini juga menjadi tantangan kedepan untuk
memikirkan strategi dalam pengelolaannya.

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by christinelay2, 2022-06-22 20:41:13

Pesona Anggrek

buku ini sangat bermanfaat bukan hanya untuk UPT Balai TN
Matalawa saja akan tetapi pihak lain juga yang memiliki ketertarikan
terhadap anggrek baik itu peneliti, komunitas pencinta anggrek, kolektor
dan lain sebagainya sehingga ini juga menjadi tantangan kedepan untuk
memikirkan strategi dalam pengelolaannya.

Keywords: Anggrek

Anggrek TN Matalawa

Dalam CITES Protection, jenis anggrek ini tergolong pada Appendix
II, artinya bahwa jenis anggrek ini termasuk daftar spesies yang tidak
terancam punah dan belum termasuk anggrek yang dilindungi baik
berdasarkan Permenlhk No 106 Tahun 2018, maupun PP7 Tahun 1999.

Tidak memiliki daun, untuk mendapatkan semua bagian karbon, air dan pasokan nutrisi
diperoleh melalui asosiasi simbiotik dengan jamur disebut mycrotroph

Rimpang berdaging berada di dalam tanah
Gambar 23. Anggrek Epipogium roseum

~ 131 ~

PESONA ANGGREK
Taman Nasional Matalawa Nusa Tenggara Timur

24. Eulophia exaltata

Jenis anggrek ini termasuk kedalam jenis anggrek terrestrial dengan
sebaranya cukup luas di wilayah Indonesia mulai dari Jawa,
Kalimantan, Nusa Tenggara, dan Sulawesi. Daun berwarna hijau muda
dengan bentuk daun linear atau pipih sempit dan parallel di kedua sisi
dan cenderung di ujung daunya berdaging, jenis anggrek ini memiliki
rimpang cukup besar yang berada di bawah tanah. Warna bunganya
berwarna kuning cerah dengan warna sisi kuning putih dibagian
dalam bunga, kelopak bunga memiliki ukuran yang lebih besar dari
mahkotanya. Jenis anggrek ini termasuk anggrek sympodial dengan
batang cenderung berbentuk silinder.

~ 132 ~

Anggrek TN Matalawa

Untuk jenis anggrek Eulophia exaltata ini, hingga penulisan buku ini,
jenis ini belum pernah dijumpai berada dalam kawasan TN Matalawa,
keberadaannya tercatat berada di Bukit Lailara yang berupa padang
savanna. Jenis anggrek ini hidup bersama rumput dan alang-alang
di areal terbuka, dan biasanya perbungaan terjadi pada saat musim
hujan atau bulan Januari.
Dalam CITES, anggrek ini tergolong pada Appendix II, dan belum
termasuk anggrek yang dilindungi baik berdasarkan Permenlhk No
106 Tahun 2018, maupun PP7 Tahun 1999.

Sepal dan Petal bagian luar berwarna
kuning cerah sedangkan bagian dalam
cenderung keputihan

~ 133 ~

PESONA ANGGREK
Taman Nasional Matalawa Nusa Tenggara Timur

Gambar 24. Anggrek Eulophia exaltata
~ 134 ~

Anggrek TN Matalawa

25. Eulophia spectabilis

Jenis anggrek ini termasuk kedalam jenis anggrek terrestrial dengan
ukuran besar, Daun berwarna hijau muda, daunnya berbentuk,
daging daun tidak tebal, jenis anggrek ini memiliki rimpang cukup
besar yang berada di bawah tanah dengan bentuk mendekati bulat.
Pseudobulb jenis anggrek ini tersusun oleh beberapa lembaran daun
dan memiliki petiole daun yang panjang yang saling membungkus
satu sama lain dan menyempit di bagain bawah biasanya membentuk
seperti batang, daun-daun yang membungkus ini biasanya berjumlah 3
sampai 4 lembar, berbentuk lanset, picate, acuminate. Kelopak (sepal)
memiliki warna cenderung warna hijau semburat merah hati, sedangkan
petal (mahkota) sendiri berwarna hijau kekuningan pucat, sedangkan
lips nya berwarna ungu menuju merah hati, tepi lipsnya cenderung
bergelombang. Jenis anggrek ini termasuk anggrek sympodial dengan
batang cenderung berbentuk silinder.

ab

a. Daun berwarna hijau muda
berbentuk lanset dan berlipat

b. Memiliki rimpang bulat besar
c. Daun berjumlah tiga sampai

c empat

~ 135 ~

PESONA ANGGREK
Taman Nasional Matalawa Nusa Tenggara Timur

Jenis anggrek ini sebaranya cukup luas dari India, Bangladesh, Himalaya
timur, Nepal, Sri Lanka, Himalaya Barat, Tiongkok Selatan, Laos,
Kamboja, Vietnam, Myanmar, Thailand, Malaysia, Jawa, Kalimantan,
Kepulauan Sunda Kecil, Maluku, Filipina, Sulawesi, Sumatera, Papua
New Guinea, Kepulauan Solomon, Fiji, Tonga, Vanuatu, Kepulauan
Caroline dan Kepulauan Mariana.
Untuk jenis anggrek Eulophia spectabilis ini, di Dalam Kawasan TN
Matalawa sendiri mudah dijumpai dibawah tegakan hutan Billa dan
Praingkareha, khususnya pada tegakan dengan tutupan tajuk yang
tidak terlalu rapat. Perbungaan jenis anggrek ini dapat di jumpai mulai
bulan November sd Desember.

~ 136 ~

Anggrek TN Matalawa

Dalam CITES Protection, jenis anggrek ini tergolong pada Appendix
II, artinya bahwa jenis anggrek ini termasuk daftar spesies yang tidak
terancam punah dan belum termasuk anggrek yang dilindungi baik
berdasarkan Permenlhk No 106 Tahun 2018, maupun PP7 Tahun 1999.

a
a
a
b

c

a. Sepal berwarna hijau semburat merah hati
b. Mahkota berwarna hijau kuning pucat
c. Lips berwarna ungu merah hati

~ 137 ~

PESONA ANGGREK
Taman Nasional Matalawa Nusa Tenggara Timur

Gambar 25. Anggrek Eulophia spectabilis
~ 138 ~

Anggrek TN Matalawa

26. Eulophia Zollingeri

Gambar 26. Anggrek Eulophia zollingeri

Eulophia zollingeri atau umumnya disebut dengan anggrek bangkai,
tergolong dalam jenis anggrek saprofit dan tidak memiliki daun,
Anggrek saprofit yaitu anggrek yang tidak memiliki klorofil serta
memperoleh makanan dari bahan organik yang membusuk. Warna
bunganya kecoklatan dengan jumlah bunga cukup banyak, berjumlah
hingga empat puluh dan memiliki pseudobulb di bawah tanah, ukuran
bunganya sendiri memiliki panjang 40 x 50 mm dengan lebar 50 x
60 mm, bunganya tumbuh pada batang dengan tinggi 400-900 mm,
bunganya memiliki aroma yang tajam dan memilki aroma kurang sedap.
Sepal punggung berbentuk elips hingga lonjong panjang 25-23 mm,
lebar 6-9 mm, dan memiliki ujung runcing, mahkotanya berbentuk

~ 139 ~

PESONA ANGGREK
Taman Nasional Matalawa Nusa Tenggara Timur

lanset panjang 11-18 mm, lebar 5-7 mm, labbelum berwarna merah
tua, kuning dibagian luar, lonjong hingga berbentuk telur, panjang
14–15 mm lebar 15–18 mm dan memiliki tiga lobus. Lobus tengah
melengkung kebawah dan memiliki rambut pendek dan tebal sementara
lobus samping tegak.

a
b

c Buah Eulophia zollingeri

a. Sepal berbentuk elips hingga lonjong, ujung runcing
b. Mahkota lanset
c. Lips berwarna merah tua dan memiliki 3 lobus

~ 140 ~

Anggrek TN Matalawa

Sebaran jenis anggrek ini sebaranya cukup luas dari Cina, Taiwan,
India, Jepang, Malaysia, Papua New Guinea, Filifina, Sri Lanka, Thailand,
Vietnam, Indonesia. Untuk didalam Kawasan TN Matalawa sendiri, jenis
anggrek ini pernah dijumpai dikawasan hutan Billa, berada pada habitat
di bawah tegakan dan hidup pada kayu yang membusuk. Perbungaan
jenis anggrek ini di jumpai dialam pada Bulan Desember.

Dalam CITES Protection, jenis anggrek ini tergolong pada Appendix
II, artinya bahwa jenis anggrek ini termasuk daftar spesies yang tidak
terancam punah dan belum termasuk anggrek yang dilindungi baik
berdasarkan Permenlhk No 106 Tahun 2018, maupun PP7 Tahun 1999.

Anggrek saprofit, Eulophia Bunga sebelum mekar
zollingeri yang tidak memiliki
daun

~ 141 ~

PESONA ANGGREK
Taman Nasional Matalawa Nusa Tenggara Timur

27. Geodorum densiflorum

Geodorum densiflorum termasuk anggrek terestrial dengan
pseudobulbs yang padat sepanjang 30-50 mm, lebar 20–30 mm.
Terdapat tiga dan lima daun lipit berwarna hijau tua sampai kekuningan
dengan panjang 250–350 mm dan lebar 60–80 mm dengan batang
sepanjang 20–80 mm. terdapat delapan dan dua puluh bunganya
resupinate, bunga merah muda pucat dengan lebar 18-20, batang
berbunga sepanjang 200–400 mm. Bunganya biasanya tidak terbuka
lebar. Sepal memiliki panjang 10-12 mm, lebar 3–4 mm dan kelopaknya
memiliki panjang yang sama tetapi lebih lebar dari mahkota. Lips
berwarna merah muda dengan urat merah tua, panjang 10–11 mm
dan lebar 5–10 mm dengan sisi melengkung ke atas.

~ 142 ~

Anggrek TN Matalawa

Sebaran jenis anggrek ini sebaranya cukup luas dari India, Nepal,
Banglasdesh, Bhutan, Sri Langka, Myanmar, Thailand, Vietnam, China,
Taiwan, Malaysia, Indonesia, Filifina, Papua New Guinea, Australia,
Kepulauan Solomon dan Fiji.
Untuk di dalam Kawasan TN Matalawa sendiri, jenis anggrek ini pernah
dijumpai dikawasan hutan Hutan Waikanabu, Kambata Wundut dan
Praimahala, berada pada habitat di bawah tegakan jati dan hutan
sekunder. Waktu berbunga jenis anggrek ini dijumpai di alam pada
Bulan Desember dan mudah dijumpai saat musim hujan.
Dalam CITES Protection, jenis anggrek ini tergolong pada Appendix II dan
belum termasuk anggrek yang dilindungi baik berdasarkan Permenlhk
No 106 Tahun 2018, maupun PP.7 Tahun 1999.

Anggrek Geodorum densiflorum bunganya
mengalami perpuntiran (resupinate) berwarna
merah muda pucat dan berurat merah tua

~ 143 ~

PESONA ANGGREK
Taman Nasional Matalawa Nusa Tenggara Timur

Gambar 27. Anggrek Geodorum densiflorum
~ 144 ~

Anggrek TN Matalawa

28. Goodyera rubicunda

Goodyera rubicunda atau biasa
dikenal dengan anggrek
permata raksasa adalah jenis anggrek

terrestrial yang termasuk anggrek

monopodial dengan tinggi 30-60

cm, dengan batang yang tegak dan

memiliki rimpang abadi, memiliki

daun tiga sampai enam daun hijau

tua, panjang 60–120 mm dan

lebar 30-50 mm, terkadang dengan

semburat kemerahan. Bunga sepuluh

- dua puluh bunganya resupinate,

bunga merah muda dan putih

kusam, panjang 6–8 mm dan lebar

7–10 mm. Sepal punggung memiliki Bunga resipunate/ terpuntir
panjang 8-10 mm, lebar sekitar 3 mm

dan membentuk tudung di atas kolom. Sepal lateral memiliki panjang

8-10 mm, lebar sekitar 4 mm, melengkung dan menyebar satu sama

lain. Mahkotanya memiliki panjang 7–8 mm, lebar sekitar 3 mm dan

hampir tembus cahaya. Lips berwarna putih kekuningan, panjang 7–9

mm, lebar 6–7 mm.

Sebaran jenis anggrek ini sebaranya cukup luas mulai dari Cina, India,
Indonesia, Jepang (termasuk Kepualauan Ryukyu), Malaysia, Papua New
Guinea, Filifina, Vietnam. untuk didalam Kawasan TN Matalawa sendiri,
jenis anggrek ini hidup di Kawasan Hutan Wanggameti dan Mahaniwa,

~ 145 ~

PESONA ANGGREK
Taman Nasional Matalawa Nusa Tenggara Timur

jenis anggrek ini hidup di bawah tegakan hutan primer yang minim
pencahayaan, dan memiliki kelembaban yang tinggi. Perbungaan jenis
anggrek ini di jumpai dialam pada Bulan Januari.
Dalam CITES Protection, jenis anggrek ini tergolong pada Appendix
II, artinya bahwa jenis anggrek ini termasuk daftar spesies yang tidak
terancam punah dan belum termasuk anggrek yang dilindungi baik
berdasarkan Permenlhk No 106 Tahun 2018, maupun PP7 Tahun 1999.

Sepal dorsal berbentuk tudung
di atas kolom. Lips berwarna

putih kekuningan.

~ 146 ~

Anggrek TN Matalawa

Gambar 28. Anggrek Goodyera rubicunda
~ 147 ~

PESONA ANGGREK
Taman Nasional Matalawa Nusa Tenggara Timur

29. Grosourdya sp.

Anggrek genus Grosourdya merupakan tumbuhan epifit, berukuran
kecil dan monopodial. Batangnya sangat pendek, tertutup pelepah
daun di pangkalnya. Jumlah daun sedikit, distichous, berbentuk agak
lonjong sampai lanset, ujung daun kadang tidak rata. Bunga majemuk
yang tumbuh dari ketiak daun, biasanya lebih pendek dari daun, tangkai
bunga (peduncle) lebih panjang dari anak tangkai bunga (Rachis),
berukuran kecil dan ramping, dan keduanya biasanya berbulu tajam,
dengan 1 atau 2 bunga mekar sekaligus, rachis biasanya menebal
dan agak pendek, daun pelindung (bracts) bunga keras. Bunga mekar
melebar dan hanya sesaat saja (ephemeral) dengan diameter 1,5 cm.
Kelopak dan mahkota bunga saling berlepasan satu sama lain. Mahkota
berukuran lebih sempit/kecil daripada kelopak, lips tumbuh dari ujung
bawah column (Xinqi dan Wood, 2009).

Gambar 29. Anggrek Grosourdya sp.

~ 148 ~

Anggrek TN Matalawa

Xinqi dan Wood (2019) memaparkan bahwa sekitar sepuluh spesies
anggrek dari genus Grosourdya tersebar di India (Kepulauan Andaman),
Myanmar, Thailand, dan Indochina hingga Malaysia, Indonesia, dan
Filipina; satu spesies di Cina. Di TN Matalawa, anggrek dari genus
Grosourdya yang belum diketahui nama epitetnya ini pernah dijumpai
di kawasan hutan Kambatawundut yang hidup menempel pada ranting
pohon pada habitat tegakan hutan kering dan cukup terlindung dari
cahaya matahari oleh tajuk pohon.

Grosourdya sp.
berukuran kecil dengan
batang sangat pendek
ditutupi oleh pelepah
daun di pangkalnya
sehingga batangnya
hampir tak terlihat dan
jumlah daun sedikit

~ 149 ~

PESONA ANGGREK
Taman Nasional Matalawa Nusa Tenggara Timur

30. Habenaria amboinensis

Daun berbentuk lanset

Habenaria amboinensis adalah jenis anggrek terrestrial yang memiliki
rimpang, dan termasuk jenis anggrek monopodial, memilik daun
berjumlah delapan hingga sepuluh berbentuk lanset, panjang daun
80–120 mm dan lebar 20–25 mm. Bunga berjumlah delapan hingga
dua belas, bunga berwarna putih dengan ujung kuning, panjang 25–35
mm dan lebar 20–25 mm. batang berbunga dengan tinggi 300–600
mm. Sepal punggung memiliki panjang 4–5 mm, lebar sekitar 3 mm,
tumpang tindih dengan mahkota untuk membentuk tudung di atas
kolom. Sepal lateral memiliki panjang 5–5,5 mm, lebar sekitar 2 mm
dan berbelok ke bawah di belakang labellum. Mahkotanya memiliki

~ 150 ~

Anggrek TN Matalawa

Bunga berjumlah 8 hingga 12,
sepal dorsal tumpeng tindih dengan
mahkota membentuk tudung di atas kolom.

Gambar 30. Anggrek Habenaria amboinensis

panjang sekitar 6 mm dan lebar 3 mm. Lips berwarna putih dengan
ujung muda berbelok ke bawah dan memiliki tiga lobus, lobus samping
panjang 5-7 mm dan panjang lobus tengah 8–12 mm. Taji nectar
melengkung dan panjang 5-7 mm.
Sebaran jenis anggrek didalam Kawasan TN Matalawa sendiri, berada
di Kawasan Hutan Laputi-Praingkareha. Jenis anggrek ini hidup pada
tepi hutan dan dibawah tegakan hutan sekunder yang tidak terlalu
rapat, mendapatkan cahaya matahari sekitar 50%. Perbungaan jenis
anggrek ini di jumpai dialam pada Bulan Januari
Dalam CITES jenis anggrek ini tergolong pada Appendix II dan belum
termasuk anggrek yang dilindungi berdasarkan Permenlhk No 106
Tahun 2018, maupun PP7 Tahun 1999.

~ 151 ~

PESONA ANGGREK
Taman Nasional Matalawa Nusa Tenggara Timur

31. Habenaria rumphii

Habenaria rumphii adalah jenis anggrek terrestrial yang memiliki
rimpang, memilik enam atau tujuh daun di bagian bawah batang.
Daunnya linier hingga berbentuk tombak, panjang 60–140 mm, lebar
15–20 mm, dan runcing kaku. Terdapat sekitar sepuluh hingga tiga
puluh bunga putih dengan panjang 7–8 mm dan lebar 10–12 mm,
batang berbunga dengan tinggi 300–500. Sepal punggung dan
mahkota bunga tumpang tindih di dasarnya dan membentuk tudung
di atas tiang. Sepal punggung memiliki panjang sekitar 5 mm dan
lebar 3 mm dan sepal lateral sedikit lebih panjang dan menyebar
terpisah satu sama lain. Mahkotanya memiliki panjang yang mirip
dengan sepal tetapi lebih sempit. Lips memiliki panjang 6,5–7,5 mm
dan lebar sekitar 3 mm serta memiliki tiga lobus. Lobus tengah memiliki

Gambar 31. Anggrek Habenaria rumphii
~ 152 ~

Anggrek TN Matalawa

panjang 5–6 mm dan 1,5 mm tetapi lobus samping hanya berukuran
setengah panjang dan lebar.
Sebaran jenis anggrek ini sebaranya cukup luas mulai dari Asia Tenggara,
Papua New Guinea, dan Australia. untuk didalam Kawasan TN Matalawa
sendiri, jenis anggrek ini hidup di Kawasan Hutan Wanggameti, Kambata
wundut dan Parimahala. Jenis anggrek ini hidup Hidup pada areal
terbuka dan hidup bersama-sama rumput dan alang-alang, dan lebih
mudah dijumpai saat musim hujan. Perbungaan jenis anggrek ini di
jumpai dialam pada Bulan Februari sd Maret.
Dalam CITES Protection, jenis anggrek ini tergolong pada Appendix
II, artinya bahwa jenis anggrek ini termasuk daftar spesies yang tidak
terancam punah dan belum termasuk anggrek yang dilindungi baik
berdasarkan Permenlhk No 106 Tahun 2018, maupun PP7 Tahun 1999.

~ 153 ~

PESONA ANGGREK
Taman Nasional Matalawa Nusa Tenggara Timur

Daun linier hingga Rimpang
membentuk tombak

~ 154 ~

Anggrek TN Matalawa

32. Luisia unguiculata

Gambar 32. Anggrek Luisia unguiculata

Di TN Matalawa, anggrek dari genus Luisia ini diduga merupakan
jenis L. unguiculata. Menurut Sulistiarini (1988), ciri utama dari
jenis L. unguiculata yaitu sepal kuning kehijauan, bagian tengah hijau;
kelopak hijau muda, kuning atas; bibir ungu tua; pollinia kuning dan
column pada bagian atas (puncak column) tidak rata.
Anggrek dari genus ini tersebar di Jepang, Himalaya Barat, Burma,
Siam, Semenanjung Malaysia, Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi,
Maluku, Kepulauan Sunda Kecil, bagian utara Australia dan Polinesia
Utara. Terkhusus untuk jenis L. unguiculata tersebar di Timor, NTT

~ 155 ~

PESONA ANGGREK
Taman Nasional Matalawa Nusa Tenggara Timur

(Sulistiarini, 1988). Sedangkan di TN Matalawa anggrek ini pernah
dijumpai di kawasan hutan Billa, Nangga, Praimadita dan Tandulajangga.
Berdasarkan waktu perjumpaan, anggrek ini berbunga dan berbuah
pada bulan september – november.

Luisia unguiculata tidak termasuk jenis yang dilindungi baik itu pada PP.7
tahun 1999 dan P.106 tahun 2018 tetapi masuk kategori Apendix II CITES.

1 24

3
1. Daun Luisia unguiculata
tubular, terete, ramping,
berdaging, tumpul,
berwarna hijau kusam
kadangkala ungu
2. Batang kadang tunggal atau
bercabang, terete, berkayu,
dan berwarna hijau kusam
3. Bract menggenggam
peduncle, bunga berbentuk
seperti sarang walet,
resupinate, berwarna kuning
kehijauan atau kekuningan
hijau dengan bibir
berdaging bertotol ungu.
Column pada bagian atas
tidak rata.
4. Buah

~ 156 ~

Anggrek TN Matalawa

33. Malleola ligulata

Anggrek dari genus Malleola yang ditemukan di kawasan hutan
Billa, Mahaniwa dan Wanggameti adalah jenis Malleola ligulata.
M. ligulata ini pernah dijumpai mekar pada bulan oktober dan bulan
januari. Menurut Sunaryo (2013), anggrek ini juga ditemukan di Pulau
Jawa pada ketinggian 250 sampai 1.800 m dpl. Merupakan anggrek
yang berukuran mini, monopodial, biasanya ditemukan di ranting-
ranting pohon, dengan semi-pendulous dimana batang menjuntai ke
bawah dengan ujung yang kembali ke atas. Daunnya kaku berjumlah
sekitar 4 sampai 6 helai. Sangat unik dan cantik pada saat berbunga
berwarna ungu berlilin, bunga jatuh ke bawah sampai panjang 15
cm, kuntum bunga mekar bergantian sebanyak 3 – 4 kuntum yang
mekar bersamaan kemudian disusul bunga berikutnya.

~ 157 ~

PESONA ANGGREK
Taman Nasional Matalawa Nusa Tenggara Timur

Batang Malleola ligulata hidup menempel pada
semi-pendulous batang pohon, dijumpai pada habitat
hutan sekunder dan primer, tempat
tumbuh cukup terlindung dari cahaya
matahari. Pernah dijumpai berbunga
pada bulan Oktober sampai dengan
Januari. Di Sumba, anggrek ini pernah
dijumpai di Mahaniwa, Wanggameti,
Kambata Wundut, Tarimbang, Billa dan
Praingkareha.

Malleola ligulata tidak termasuk jenis
yang dilindungi baik itu pada PP.7 tahun
1999 dan P.106 tahun 2018 tetapi masuk
kategori Apendix II CITES.

Buah

~ 158 ~

Anggrek TN Matalawa

Bunga berwarna kuning keemasan Lips sebelum mekar nampak
dengan bercak ungu berlilin seperti kuku macan

Gambar 33. Anggrek Malleola ligulata
~ 159 ~

PESONA ANGGREK
Taman Nasional Matalawa Nusa Tenggara Timur

34. Nervilia campestris

Nervilia campestris merupakan jenis anggrek tanah berdaun tunggal,
memiliki umbi dan berbunga satu tahun sekali biasanya di awal
penghujan. Daun berbentuk oval arah keatas dengan tepi daun rata
dan tulang daun jelas.
Bunga berwarna putih keunguan dengan labellum berwarna ungu
bergaris. Bagian sepal dan petal berbentuk lanset lurus dan lancip
pada bagian ujung. Setelah fase berbunga selesai akan menyusul fase
vegetatif yang ditandai dengan keluarnya daun. Setelah masuk musim
kemarau mereka akan masuk fase dorman. Daun mengering tinggal
umbinya saja di dalam tanah.

Bunga berwarna putih
keunguan dengan labellum
berwarna ungu bergaris.
Sepal dan petal berbentuk lanset
lurus dan lancip di ujung.

Gambar 34. Anggrek Nervilia campestris

~ 160 ~

Anggrek TN Matalawa

Syarat tumbuh jenis anggrek ini diantaranya tidak boleh terkena cahaya
matahari, media tanam tanah gembur (tidak liat), media tanam harus
selalu lembab (jangan sampai kering).

Anggrek Nervilia campestris ditemukan di Blok hutan Kangeli dan
Lailara pada areal terbuka yang tumbuh bersama dengan rumput dan
alang-alang di perbukitan. Nervilia campestris tumbuh berkelompok
dalam jumlah banyak dan berbunga pada Bulan Desember.

Dalam CITES Protection, jenis anggrek ini tergolong pada Appendix
II, artinya bahwa jenis anggrek ini termasuk daftar spesies yang tidak
terancam punah dan belum termasuk anggrek yang dilindungi baik
berdasarkan Permenlhk No 106 Tahun 2018, maupun PP7 Tahun 1999.

Umbi

Daun Nervilia campestris berbentuk oval
mengarah ke atas dengan tepi daun rata

~ 161 ~

PESONA ANGGREK
Taman Nasional Matalawa Nusa Tenggara Timur

35. Nervilia concolor

Nervilia concolor merupakan jenis anggrek teresterial (anggrek
tanah), yang pada habitatnya biasanya lebih dari 1 (satu) atau
berkelompok. Hanya memiliki 1 (daun), bentuk seperti jantung tetapi
tampak hampir melingkar diameter 15–25 cm, berwarna hijau cerah,
tepi daun tidak rata atau berombak-ombak, ujung daun meruncing,
permukaan daun tidak berbulu, memiliki tulang daun yang melengkung
berjumlah 15, memiliki batang yang berwarna ungu panjang 13,5
cm, dan umbi membulat.

Nervilia concolor merupakan

sinonim dari Nervilia aragoana

dengan ciri dua atau enam

bunga hijau pucat yang

panjangnya 3,5–4,0 cm dan

lebar 3,0-3,5 cm tumbuh

pada batang dan berbunga

tegak setinggi 20–35 cm.

Sepal memiliki panjang 1,7-

2,4 cm dan lebar sekitar 0,2 Daun berbentuk jantung, memiliki tulang daun
cm dan kelopaknya mirip yang melengkung berjumlah 15 berwarna hijau
tetapi sedikit lebih pendek. dan tidak berbulu

Labellum memiliki tiga lobus dan berwarna krem atau kekuningan

dengan urat ungu atau hijau berbulu. Lobus samping melengkung ke

dalam dan lobus tengah memiliki tepi bergelombang dan tiga tonjolan

berbulu. Bunganya hanya bertahan hingga empat hari, setelah itu tumbuh

satu daun.

~ 162 ~

Anggrek TN Matalawa

Di kawasan Taman Nasional Matalawa anggrek jenis ini ditemukan
di Blok hutan Billa, Wara, Praingkareha, dan Kambata Wundut yang
umumnya tumbuh berkelompok dalam jumlah banyak di bawah
tegakan hutan sekunder dan berbunga pada awal musim penghujan
di Bulan November.
Dalam CITES Protection, jenis anggrek ini tergolong pada Appendix
II, artinya bahwa jenis anggrek ini termasuk daftar spesies yang
tidak terancam punah dan belum termasuk anggrek yang dilindungi
baik berdasarkan Permenlhk No. 106 Tahun 2018 maupun PP No.7
Tahun 1999.

Bunga dominan berwarna hijau dengan labellum hijau keputihan dan terdapat urat berwarna
ungu

~ 163 ~

PESONA ANGGREK
Taman Nasional Matalawa Nusa Tenggara Timur

Gambar 35. Anggrek Nervilia concolor
~ 164 ~

Anggrek TN Matalawa

36. Nervilia crociformis

Daunnya berwarna hijau tua, bentuk melingkar, tepi daun bergelombang, tulang daun
berjumlah 7-9

Nervilia crociformis, umumnya dikenal sebagai nervilia gemetar atau
anggrek perisai bundar merupakan anggrek yang memiliki satu
bunga berwarna hijau berumur pendek dengan labellum putih. Daun
melingkar secara horizontal di atas tanah muncul di pangkal batang
setelah berbunga.
Nervilia crociformis memiliki batang simpodial, menahun, dan
umumnya tumbuh berkoloni, namun hanya beberapa individu yang
menghasilkan bunga dalam satu tahun. Bunga berwarna hijau tunggal
dengan panjang 2,5–3,0 cm dan lebar 3,0–3,5 cm tumbuh pada

~ 165 ~

PESONA ANGGREK
Taman Nasional Matalawa Nusa Tenggara Timur

batang berbunga dengan
tinggi 4,0–8,0 cm. Sepal
memiliki panjang 1,6–1,9
cm dan lebar sekitar 0,2 cm
sedangkan kelopaknya serupa
tetapi sedikit lebih pendek.
Labellum berwarna putih,
panjang 1,5–1,8 cm. Bunga
hanya bertahan selama dua
atau tiga hari, setelah itu
tumbuh satu daun. Daunnya Sepal petal berwarna hijau dengan labellum putih
berwarna hijau tua, kurang lebih melingkar, diameter 4,0–7,0 cm
dengan sekitar 7-9 tulang daun. Pembungaan terjadi antara November
dan Desember di Australia dan dari Mei hingga Juni di India.

Anggrek Nervilia crociformis ditemukan di Blok hutan Billa, Wara,
Praingkareha, dan Kambata Wundut. Nervilia crociformis tumbuh ber­
kelompok dalam jumlah banyak di bawah tegakan hutan sekunder
dan berb­unga pada awal musim penghujan di Bulan November.

Dalam CITES Protection, jenis anggrek ini tergolong pada Appendix
II, artinya bahwa jenis anggrek ini termasuk daftar spesies yang tidak
terancam punah dan belum termasuk anggrek yang dilindungi baik
berdasarkan Permenlhk No 106 Tahun 2018 maupun PP No. 7 Tahun
1999.

~ 166 ~

Anggrek TN Matalawa

Gambar 36. Anggrek Nervilia crociformis
~ 167 ~

PESONA ANGGREK
Taman Nasional Matalawa Nusa Tenggara Timur

37. Nervilia plicata

Nervilia plicata merupakan anggrek tanah, yang berumbi, umbinya
membulat seperti telur dengan diameter sekitar 1,8 cm. Daun
seperti jantung, dengan jumlah tulang daun 9-12, sangat dekat dengan
permukaan tanah, permukaan helaian daunnya berbulu, ujung daun
tumpul, lebar daun 10–14 cm, batang sekaligus tangkai daun ukurannya
pendek sekitar 1 cm, daun berwarna hijau kecoklatan gelap, dan
hanya memiliki 1 daun dalam satu tahun. Bunga berwarna ungu
muda dengan sepal dan petal berwarna hijau kecokelatan. Berbunga
pada awal musim penghujan di Bulan November. Batang simpodial.

Gambar 37. Anggrek Nervilia plicata
~ 168 ~

Anggrek TN Matalawa

Berdasarkan data hasil eksplorasi di lapangan, anggrek Nervilia plicata
ditemukan di Blok hutan Lailara pada areal terbuka yang tumbuh
bersama dengan rumput dan alang-alang di perbukitan.
Dalam CITES Protection, jenis anggrek ini tergolong pada Appendix
II, dan belum termasuk anggrek yang dilindungi baik berdasarkan
Permenlhk No 106 Tahun 2018 maupun PP No. 7 Tahun 1999.

Daun seperti jantung, dengan jumlah
tulang daun 9-12, berwarna hijau
kecoklatan gelap dan berbulu

~ 169 ~

PESONA ANGGREK
Taman Nasional Matalawa Nusa Tenggara Timur

38. Oberonia obesa

Batang berdaun saling tumpang tindih,
bunga berbentuk silinder

Gambar 38. Anggrek Oberonia obesa

Jenis anggrek dari genus ini yang dijumpai di kawasan TN Matalawa
adalah Oberonia obesa. Oberonia obesa merupakan anggrek epifit
yang berukuran kecil dengan batang berdaun yang saling tumpang
tindih pada pangkalnya, daun tebal dan melipat di sepanjang ibu
tulang daun (thick conduplicate) berbentuk pedang, daun meruncing
ke ujung dan bertemu pada apex (ujung daun acute). Perbungaan
majemuk berbentuk silinder yang memanjang sepanjang 22 cm dengan
jumlah bunga yang banyak (orchidspecies.com, Tanpa Tahun).
Di TN Matalawa, anggrek ini pernah ditemukan di Hutan Billa dan Hutan
Praingkareha. Anggrek ini menumpang pada pohon Lamtoro (Leucaena
leuchepala), Manjangi (Kleinhovia hospita), Langira (Neonauclea
orientalis), Kananggar (Dillenia pentagyna), Pidie (Ficus sp.), dan juga

~ 170 ~

Anggrek TN Matalawa

pernah ditemukan pada pohon yang sudah kering (tidak berdaun)
(Okthalamo dkk, 2015). Anggrek ini ditemukan berbunga pada bulan
april, sedangkan berbuah pada bulan September.
Berdasarkan status perlindungannya, O. obesa termasuk jenis yang
tidak dilindungi baik itu pada PP.7 tahun 1999 dan P.106 tahun 2018.
Meskipun anggrek ini belum termasuk jenis yang dilindungi, tetapi
menurut CITES O. obesa masuk kategori Apendix II.

~ 171 ~

PESONA ANGGREK
Taman Nasional Matalawa Nusa Tenggara Timur

39. Pachystoma pubescens

Bunga berwarna ungu
muda dengan labellum
yang memiliki 3 lobus.
Lobus bagian tengah
berwarna kuning.

Gambar 39. Anggrek Pachystoma pubescens

Anggrek Pachystoma pubescens merupakan anggrek terestrial
dengan satu atau dua daun seperti rumput. Tumbuh di tempat
terbuka bersama dengan rumput dan alang-alang di areal perbukitan.
Dalam kawasan TN Matalawa anggrek jenis ini cukup umum dan
mudah dijumpai di Blok hutan Wanggameti, Billa, Waikanabu, Kambata
Wundut, Lailara, dan Tanarara.
Pachystoma pubescens memiliki daun berwarna hijau tua, lurus, runcing
tajam dengan panjang 30–45 cm dan lebar 0,8–1,0 cm. Bunga berwarna
ungu muda dengan sepal dorsal memiliki panjang 1,0-1,2 cm, lebar

~ 172 ~

Anggrek TN Matalawa

sekitar 4 mm dan sepal lateral memiliki panjang yang sama tetapi lebar
5–6 mm dengan dasar berpunuk. Kelopaknya memiliki panjang yang
mirip dengan sepal tetapi lebih sempit. Labellum memiliki panjang 1,0-1,2
cm dan lebar 6-8 mm dengan tiga lobus. Lobus tengah memiliki ujung
persegi dan permukaan berjerawat serta lobus samping melengkung
ke atas. Pembungaan terjadi pada bulan November dan Desember
di Australia dan Maret hingga Juli sampai September di Asia. Batang
simpodial dengan tinggi 35 cm, diameter 1-1,2 mm. Umbi memanjang
dengan diameter ± 7-9 mm, panjang 2-4 cm.
Dalam CITES, anggrek ini tergolong pada Appendix II juga belum
termasuk anggrek yang dilindungi berdasarkan Permenlhk No 106
Tahun 2018 dan PP No. 7 Tahun 1999.

~ 173 ~

PESONA ANGGREK
Taman Nasional Matalawa Nusa Tenggara Timur

40. Parapteroceras odoratissimum

Spesies dari genus Parapteroceras yang pernah ditemukan di Pulau
Sumba yaitu Parapteroceras odoratissimum yang penamaannya
synonym dengan Tuberolabium odoratissimum yang tersebar di blok
hutan Billa, Wudipandak, Wara, Langgaliru, dan Kambatawundut.
Dijumpai pada hutan primer pada ketinggian yang memiliki kelembaban
tinggi dan berbunga pada bulan Juli dan Agustus. Sedangkan menurut
CITES wilayah sebaran anggrek ini hanya ada di Indonesia.

Parapteroceras odoratissimum termasuk jenis yang tidak dilindungi baik
itu pada PP.7 tahun 1999 dan P.106 tahun 2018. Meskipun anggrek
ini belum termasuk jenis yang dilindungi, tetapi menurut CITES anggrek
ini masuk kategori Apendix II.

Parapteroceras odoratissimum sesuai dengan genusnya merupakan
anggrek monopodial yang berukuran kecil. Anggrek ini berbentuk
seperti liontin yang dapat tumbuh di tempat yang hangat hingga
sejuk. Anggrek epifit ini pernah ditemukan di Jawa pada ketinggian
500 hingga 1400meter dengan batang horizontal yang menjulang
tinggi. Batangnya tebal berdaging, terjumbai dengan daun berwarna
hijau keabu-abuan. Perbungaan majemuk yang tumbuh dari ketiak
daun, Panjang perbungaan sekitar 10 cm dan jumlah bunga pada
setiap perbungaan sekitar 20 kuntum bunga. Bunga sangat harum
dan dapat mekar sepanjang tahun (Orchidspecies.com, Tanpa Tahun).
LIPI (2008) menambahkan, P. odoratissimum punya bau seperti parfum,
semerbak dan menyegarkan.

~ 174 ~

Anggrek TN Matalawa

Gambar 40. Anggrek Parapteroceras odoratissimum
~ 175 ~

PESONA ANGGREK
Taman Nasional Matalawa Nusa Tenggara Timur

41. Pecteilis susanae

P ecteilis susannae (L.) Raf adalah salah satu jenis anggrek tanah
yang tumbuhnya simpodial dan berumbi. Nama Pecteilis susannae
berasal dari bahasa Yunani yaitu platus yang berarti lebar dan anther
yang berarti kepala sari, sehingga bila dirangkai menjadi anggrek yang
berkepala sari besar. Jenis ini umumnya tumbuh di daerah terbuka,
di lapangan rumput dan hutan jati pada ketinggian 10-1000 m dpl.

Batangnya tumbuh tegak, beruas-ruas, berbentuk bulat, tidak mengayu,
tidak bercabang, mencapai tinggi 125 cm dengan diameter 0,5-1
cm. Anggrek ini bersifat simpodial yaitu anggrek yang tidak memiliki
batang utama, bunganya keluar dari ujung batang dan akan berbunga
kembali pada pertumbuhanan anakan atau tunas baru.

Daunnya bulat, daun tunggal berbentuk bulat telur, bersisi licin dengan
ujung yang meruncing dan tersusun spiral pada batang. Bunganya
majemuk yang muncul pada ujung batang. Satu karangan bunga
biasanya terdiri atas 3-7 kuntum bunga. Bunga berwarna putih
berukuran besar dengan ciri khas bagian pinggir dari lobus pada
labellum bergerigi panjang. Berbunga sekitar bulan Januari sampai
dengan Februari.

Sistem perakaran P. susannae (L.) Raf. terdiri atas umbi dan rambut
akar yang panjang dan rapat. Fungsi rambut akar ini adalah untuk
menyerap air dan dan zat organik yang ada di dalam tanah. Umbinya
bulat panjang, berbulu halus dan berwarna coklat sawo. Panjangnya
5-10 cm dengan garis tengh 2,5-6 cm.

~ 176 ~

Anggrek TN Matalawa

Dalam kawasan TN Matalawa
anggrek jenis ini cukup umum
dan mudah dijumpai di Blok
hutan Wanggameti, Billa,
Waikanabu, Kambata Wundut,
Lailara, dan Tanarara pada
habitat tempat terbuka bersama
dengan rumput dan alang-alang
di areal perbukitan.

Dalam CITES Protection, jenis
anggrek ini tergolong pada
Appendix II, artinya bahwa jenis
anggrek ini termasuk daftar
spesies yang tidak terancam
punah dan belum termasuk
anggrek yang dilindungi baik
berdasarkan Permenlhk No 106
Tahun 2018 maupun PP No. 7
Tahun 1999.

Batang cukup besar dengan
diameter ± 3 cm, Daunnya bulat,
daun tunggal berbentuk bulat
telur, bersisi licin dengan ujung
yang meruncing dan tersusun
spiral pada batang

~ 177 ~

PESONA ANGGREK
Taman Nasional Matalawa Nusa Tenggara Timur

Bunga berwarna putih berukuran besar dengan ciri khas bagian pinggir dari lobus pada
labellum bergerigi panjang

Gambar 41. Anggrek Pecteilis susannae
~ 178 ~

Anggrek TN Matalawa

Daun tunggal berbentuk bulat telur

Sistem perakaran
Pecteilis susannae
terdiri atas umbi
berwarna coklat
sawo dan rambut
akar yang panjang
dan rapat

~ 179 ~

PESONA ANGGREK
Taman Nasional Matalawa Nusa Tenggara Timur

42. Peristulus goodyeroides

Merupakan anggrek terestrial
berumbi. Umbi berbentuk
lonjong berukuran 1,5−4 × 0,5−2
cm. Tinggi individu umumnya
berkisar antara 28−60 cm, batang
di bagian pangkal tidak dengan
daun, daun per individu antara 4
hingga 6. Daun dengan helaian
berbentuk bundar telur hingga
lonjong-jorong, berukuran 3,5−17
× 2,5−6,5 cm dengan ujung
tumpul atau runcing. Perbungaan
dengan tipe tandan sepanjang
10−60 cm dengan tangkai
berbentuk silindris, bunga dengan
daun gantilan berbentuk lanset sepanjang 6−15 mm. Bunga bersimetri
tunggal, mengalami resupinasi, kelopak hijau kecoklatan atau zaitun,
mahkota berwarna hijau kekuningan dan pucat, bibir bunga menyebar,
lonjong-bundar telur sungsang, berukuran 4−6 × 3,5−4 mm dan dengan
3 cuping pendek dekat ujungnya, cuping tengah sedikit lebih lebar
dibandingkan kedua cuping lainnya, taji bunga membulat, panjang 2
mm dengan ujung membundar. Berbunga pada bulan Januari.

Pemanfaatan Tradisional bagian umbi digunakan untuk menyembuhkan
diabetes mellitus. Metabolit Sekunder dan Bioaktivitas Senyawa
metabolit sekunder yang telah dicatat tergolong ke dalam alkaloid,

~ 180 ~


Click to View FlipBook Version